Disusun Oleh :
Sultan khafin zulkarnaen 175020200111029
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani Strategos atau strategus dengan kata jamak
strategi. Strategi berarti jendral tetapi dalam Bahasa Yunani kuno sering berarti perwira negara
(state officer) dengan fungsi yang luas. Pada abad ke 5 SM sudah dikenal adanya Broad of
Strategy di Athena, mewakili 10 suku di Yunani. Hingga Abad ke 5, kekuasaan politik luar negeri
dari kelompok strategi itu semakin luas. Lama kelamaan strategi memperoleh pengertian baru.
Dalam arti yang sempit, menurut Matloff (salusu, 1996:85) strategi berartithe art of the
general (seni jendral). Dalam Yunani Kuno jendral dianggap bertanggung jawab dalam suatu
peperangan, kalah atau menang.
Hax dan Majluf (Salusu, 1996) mencoba menawarkan rumusan yang komprehensif tentang
strategi sebagai berikut.
1. Suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu dan integral.
2. Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam pengertian sasaran jangka panjang,
program bertindak, dan prioritas sumber daya.
3. Menyeleksi bidang yang akan dilakukan atau akan dilaksanakan organisasi.
4. Mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama, dengan memberikan respon yang
tepat terhadap peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal organisasi, dan kekuatan serta
kelemahannya.
5. Melibatkan semua tingkat hierarki dari organisasi.
Beberapa devinisi diatas menurut perumusan tadi, strategi menjadi suatu kerangka yang
fundamental tempat suatu organisasi akan mampu menyatakan kontinuitasnya yang vital,
sementara pada saat yang bersamaan ia akan memiliki kekuatan untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang selalu barubah.
Menurut Ismail Solihin (2012:24) Strategi tidak didefinisikan hanya semata-mata sebagai
cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep management strategi mencakup juga
penetapan berbagai tujuan itu sendiri (melalui berbagai keputusan strategi (strategic decision) yang
dibuat oleh menajemen perusahaan) yang diharapkan akan manjemin terpeliharanya keunggulan
kompetitif perusahaan. Strategi manajemen dirancang untuk menjadi pegangan bagaimana
seharusnya bisnis perusahaan dijalankan dan bagaimana pemgambilan keputusan diambil
dianatara berbagai alternative pilihan tindakan yang tersedia. Strategi didasarkan misi yang telah
ditetapkan untuk menuju visi yang diinginkan.
Setiap perusahaan, mempunyai perbedaan dala proses merumuskan dan mengarahkan
kegiatan menajemen strateginya. Perencanaan yang baik telah mengembangkan proses yang lebih
rinci. Tetapi terlepas dari perbedaan dalam hal rincian dan tingkat formalitas ini, komponen dasar
dari model-model yang digunakan untuk menganalisis operasi menajemen strategi ini sangat
mirip.
Setiap perusahaan senantiasa mempunyai cita-cita ideal yang hendak dicapai. Citai-cita.
Tersebut akan diperjuangkan agar jati dirinya jelas, yakin citra nilai dan kepercayaan perusahaan.
Visi perusahaan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal. Dengan kata lain, Visi merupakan
wawasan luas ke masa depan dari manajemen dan merupakan kondisi ideal yang hendak dicapai
oleh perusahaan di masa yang akan datang. Visi memberi arah dan ide actual kepada manajemen
dalam proses pembuatan keputusan, agar setiap tindakan yang akan dilakukan senantiasa
berlandasan visi perusahaan dan memungkinkan untuk mewujudkannya.[2]
Adapun karakteristik visi yaitu sebagai berikut.
a. Diciptakan melalui permufakatan/konsesus.
b. Memberikan pandangan atas segala sesuatu yang terbaik di masa yang akan datang.
c. Mempengaruhi orang untuk menuju ke misi.
d. Tanpa keterbatasan dimensi waktu.
Untuk lebih jelasnya mengenai keterhubungan dua dimensi tersebut, sangat dilihat pada
Gambar 3.1 berikut.
1. Gaya direktif, yaitu suatu gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh toleransi yang rendah
untuk ambiguitas/ketidak jelasan dan cara berfikir rasional.
2. Gaya analisi, yaitu suatu gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh toleransi yang tinggi
terhadap ambiguitas dan cara berfikir yang rasional.
3. Gaya konseptual, yaitu suatu gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh toleransi yang
tinggi terhadap ambiguitas dan cara berfikir yang intuitif.
4. Gaya perilaku, yaitu suatu gaya pengambilan keputusan yang dicirikan oleh toleransi yang
rendah terhadap ambiguitas dan cara berfikir yang intuitif.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan pula bahwa misi adalah alas an mengapa perusahaan itu dirikan. Misi
perusahaan membesakan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Visi dan misi memberikan
manajer kesatuan arah yang melebihi kepentingan probadi, kepentingan sempit semata. Visi dan
misi mendatangkan rasa pengharapan yang sama di antara semua tingkatan dan angkatan
karyawan. Visi dan Misi menegaskan nilai dan tujuan yang dapat dipahami dan diterima oleh
semua pihak luar perusahaan. Akhirnya visi dan misi menguatkan komitmen perusahaan terhadap
kegiatan yang bertanggung jawab, yang sejalan dengan kebutuhannya untuk mempertahankan dan
melindungi klaim-klaim penting dari orang-orang perusahaan, bahkan suatu kelangsungan hidup
yang tahan lama, tumbuh dan menguntungkan perusahaan.
3.2 Saran
Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan bisnis
yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat yang didukung
oleh strategi sumber daya manusia dan budaya perusahaan yang tepat pula. Dalam menghadapi
perubahan, diperlukan kehati-hatian untuk dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan dan sekaligus menjaga kelangsungan organisasi agar mampu bertahan
hidup. Oleh karena itu, perlu ditetapkan visi, misi, dan tujuan perusahaan yang jelas.
Daftar Pustaka
Solihin, Ismail, 2012. managemen Strategi. Penerbit erlangga, Jakarta
Manajemen strategi /oleh Iwan Purwanto. Copyright 2006 pada CV.YRAMA WIDYA