Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIS

VISI DAN MISI BISNIS

OLEH KELOMPOK II
HENNI YUSPITA

FELICYA LIYADI

CHRISMA BELINDA

AKUNTANSI C
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR

1
2014

VISI DAN MISI BISNIS

Kita dapat memahami visi dan misi secara baik dengan berfokus pada bisnis ketika
pertama kali bisnis tersebut dirintis . Pada mulanya, sebuah bisnis baru tidak lebih dari
sekumpulan gagasan. Memulai bisnis baru didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi
baru tersebut dapat menawarkan produk atau jasa tertentu kepada konsumennya. Ketika
serangkaian keyakinan mengenai suatu bisnis pada saat kelahirannya tersebut diwujudkan
dalam bentuk tulisan, dokumen yang dihasilkan mencerminkan gagasan dasar yang sama
yang melandasi pernyataan visi dan misi. Seiring berkembangnya bisnis pemilik atau
manajer bisa jadi merasa perlu untuk merevisi serangkaian keyakinan awal tersebut, tetapi
yang menjadi gagasan awal biasanya tetap tercermin dalam pernyataan visi dan misi hasil
revisi.

A. HAKEKAT VISI DAN MISI

Pernyataan visi dan misi sering kali dapat dijumpai dibagian depan laporan tahunan.
Pernyataan tersebut sering pula dipampangkan disemua profil (bagian pendahuluan)
perusahaan dan dibagikan bersama informasi tentang perusahaan kepada para pemilihnya.

Sangat penting bagi para manajer dan eksekutif di organisasi mana pun untuk
sepaham mengenai visi dasar yang perusahaan ingin raih dalam jangka panjang.
Pernyataan visi harus menjawab pertanyaan dasar, “Ingin menjadi seperti apakah kita?”.
Banyak organisasi mempunyai baik pernyataan visi maupun misi, namun pernyataan visi
harus dibuat lebih dulu. Pernyataan visi haruslah singkat, diharapkan satu kalimat, dan
sebanyak mungkin manajer diminta masukannya dalam proses pengembangannya.

Pemikiran tentang pernyataan misi dewasa ini terutama didasarkan pada pedoman
yang dibuat pada pertengahan tahun 1970-an oleh Peter Drucker (Bapak manajemen
modern),. Drucker dipandang sebagai “pemikir manajemen paling terkemuka di masa
kita”.

Pernyataan misi (mission statement) adalah sebuah deklarasi tentang alasan


keberadaan suatu organisasi. Pernyataan misi menjawab pertanyaan paling penting,

2
“apakah bisnis kita?”. Pernyataan misi yang jelas sangat penting untuk menetapkan tujuan
dan merumuskan strategi. Pernyataan misi membedakan satu organisasi dari organisasi-
organisasi lain yang serupa. Misi bisnis merupakan titik awal untuk perencanaan tugas-
tugas manajerial dan, diatas semuanya, untuk perancangan struktur manajerial.

 Visi versus Misi

Mungkin, ada yang berpendapat bahwa keuntunganlah, bukan misi atau visi, yang
merupakan pendorong utama perusahaan. Akan tetapi, keuntungan saja tidak cukup untuk
memotivasi orang, tetapi visi juga sangat dibutuhkan untuk secara efektif memotivasi
pekerja. Ketika karyawan dan manajer bersama-sama membentuk atau menyusun
pernyataan visi dan misi untuk suatu perusahaan, dokumen yang dihasilkan bisa
mencerminkan visi personal yang diamini secara penuh oleh manajer dan karyawan terkait
masa depan mereka sendiri. Visi yang sama menciptakan kebersamaa kepentingan yang
dapat mengangkat para pekerja keluar dari kemonotonan kerja sehari-hari serta menuntun
mereka ke dunia baru yang ditandai oleh peluang dan tantangan.

 Proses Mengembangkan Pernyataan Visi dan Misi

Penting untuk melibatkan sebanyak mungkin manajer dalam proses pengembangan


dua pernyataan ini, sebab melalui partisipasilah orang menjadi komit terhadap suatu
organisasi. Cara untuk mengembangkan pernyataan visi dan misi adalah dengan pertama-
tama memilih beberapa artikel mengenai pernyataan ini dan meminta semua manajer
untuk membacanya sebagai informasi latar. Kemudian, mintalah para manajer tersebut
untuk membuat sendiri pernyataan visi dan misi bagi organisasi. Lalu dewan manajer
puncak menyatukan semua pernyataan-pernyataan tersebut kedalam sebuah dokumen dan
kembali membagikannya kepada semua manajer untuk kemudian di teliti kembali.
Dokumen tersebut akan direvisi apabila ada perubahan, penambahan atau penghapusan.
Begitu semua manajer telah mendukung dokumen final, organisasi dapat dengan mudah
memperoleh dukungan manajer untuk aktivitas perumusan, penerapan, dan pengevaluasian
strategi.

B. NILAI PENTING (MANFAAT) PERNYATAAN VISI DAN MISI

Rarick dan Vitton menemukan bahwa perusahaan dengan pernyataan visi formal
memiliki pengembalian dua kali lebih besar dibandingkan perusahaan-perusahaan tanpa

3
pernyataan misi. Namun beberapa kajian lain mendapati bahwa memiliki pernyataan misi
tidak secara langsung berkontribusi secara positif terhadap kinerja financial. Sejauh mana
manajer dan karyawan terlibat didalam pengembangan pernyataan visi dan misi dapat
membuat perbedaan dalam keberhasilan bisnis.

 Sebuah Resolusi untuk Pandangan yang Beragam

Mengembangkan misi bisnis senantiasa merupakan pilihan diantara berbagai


alternatif, yang masing-masing disandarkan pada asumsi yang berbeda menyangkut
realitas bisnis dan lingkungannya. Ia selalu menjadi keputusan berisiko tinggi. Perubahan
dalam misi selalu mendorong perubahan dalam tujuan, strategi, organisasi, dan perilaku.

Ketidaksepahaman antar penyusun strategi dalam suatu organisasi mengenai


pernyataan visi dan misi dapat menimbulkan persoalan jika tidak dipecahkan. Tak jarang
para penyususn strategi mengembangkan pernyataan visi dan misi hanya ketika organisasi
dirundung masalah. Mengembangkan dan mengomunikasikan misi yang jelas selama
masa-masa sulit bisa memberikan hasil yang spektakuler dan mungkin bahkan dapat
membalik tren yang menurun.

Dalam organisasi-organisasi multidimensional, para penyususn strategi harus


memastikan bahwa berbagai unit divisional menjalankan tugas manajemen strategis,
termasuk pengembangan pernyataan visi dan misi. Tiap-tiap divisi harus melibatkan para
manajer dan karyawannya dalam mengembangkan pernyataan visi dan misi yang sejalan
serta mendukung misi perusahaan.

Suatu organisasi yang tidak mampu mengembangkan pernyataan visi sekaligus


pernyataan misi yang komprehensif dan inspiratif membuang peluang untuk tampil “baik”
di hadapan pemilik modal atau pemegang saham yang ada maupun yang akan ada. Visi
dan misi menegaskan komitmen perusahaan pada tindakan yang bertanggungjawab, yang
sejalan dengan kebutuhannya untuk mempertahankan dan melindungi tuntutan penting
orang dalam (inseders) akan kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas
perusahaan yang berkelanjutan.

C. KARAKTERISTIK PERNYATAAN MISI


 Deklarasi Sikap

4
Pernyataan misi lebih dari sekedar pernyataan detail-detail spesifik; pernyataan misi
merupakan deklarasi sikap dan pandangan. Pernyataan misi biasanya luas cakupannya
karena setidaknya mencakup dua alasan. Pertama, pernyataan misi yang baik
memungkinkan penciptaan dan pertimbangan beragam tujuan dan strategi alternatif tanpa
kemudian menghambat kreativitas manajemen. Kedua, suatu pernyataan misi perlu luas
agar dapat secara efektif merekonsiliasi perbedaan di kalangan, dan menarik bagi, para
pemangku kepentingan (stakeholders), yaitu individu-individu dan kelompok-kelompok
individu yang memiliki kepentingan atau tuntutan khusus pada perusahaan. Para
pemangku kepentingan di sini mencakup karyawan, manajer, pemegang saham, dewan
direksi, konsumen/pelanggan, pemasok, distributor, kreditor, pemerintah, (daerah, pusat,
maupun asing), serikat buruh, pesaing, kelompok pemerhati lingkungan, dan masyarakat
umum. Pernyataan misi yang baik menunjukkan adanya perhatian relatif bahwa suatu
organisasi akan mengerahkan usahanya untuk memenuhi tuntutan berbagai pemangku
kepentingan yang ada. Keseimbangan yang sempurna antara kekhususan (spesifisitas) dan
keumuman (generalitas) sulit untuk dicapai, namun patut untuk diperjuangkan.

Pernyataan misi mencerminkan penilaian mengenai arah dan strategi pertumbuhan


masa depan yang didasarkan pada analisis eksternal dan internal yang berpikiran ke depan.
Pernyataan misi harus dinamis dalam orientasi, memungkinkan penilaian mengenai arah
pertumbuhan yang paling menjanjikan dan yang kurang menjanjikan.

 Orientasi Konsumen

Sebuah pernyataan misi yang baik mendeskripsikan maksud, konsumen, produk atau
jasa, pasar, filosofi dan teknologi dasar suatu organisasi. Menurut Vern McGinnis,
pernyataan misi seharusnya (1) mendefinisikan apakah suatu organisasi itu dan apa yang
dicita-citanya, (2) cukup spesifik sehingga tidak memasukkan bisnis tertentu sekaligus
cukup luas sehingga memungkinkan pertumbuhan yang kreatif, (3) membedakan suatu
organisasi dengan organisasi yang lain, (4) berfungsi sebagai kerangka kerja untuk
mengevaluasi baik aktivitas masa kini maupun prospektif, dan (5) diungkapkan secara
cukup jelas agar dipahami secara luas di seluruh lapisan organisasi. Pernyataan misi yang
baik mengidentifikasi manfaat produk suatu perusahaan bagi para konsumennya.

5
Pernyataan manfaat berikut relevan dalam mengembangkan pernyataan misi :

 Jangan menawarkan barang kepada saya.


 Jangan menawarkan pakaian kepada saya. Tawarkan kepada saya penampilan yang
menarik.
 Jangan menawarkan sepatu kepada saya. Tawarkan kepada saya kenyamanan bagi
kaki saya dan rasa enak ketika berjalan.
 Jangan menawarkan rumah kepada saya. Tawarkan kepada saya keamanan,
kenyamanan, serta tempat tinggal yang bersih dan menyenangkan.
 Jangan menawarkan buku kepada saya. Tawarkan kepada saya kesenangan dan
manfaat pengetahuan.
 Jangan menawarkan kaset kepada saya. Tawarkan kepada saya waktu luang dan
suara merdu musik.
 Jangan menawarkan alat kepada saya. Tawarkan kepada saya manfaat dan
kesenangan yang muncul dari aktivitas membuat barang-barang yang bagus.
 Jangan menawarkan furniture kepada saya. Tawarkan kepada saya kenyamanan
dan kedamaian dari tempat yang cozy.
 Jangan menawarkan barang kepada saya. Tawarkan kepada saya gagasan, emosi,
atsmosfer, perasaan, dan manfaat.
 Tolong, jangan menawarkan barang kepada saya.
Satu alasan terpenting untuk mengembangkan pernyataan misi bisnis adalah untuk
menarik konsumen yangb memberi makna pada suatu organisasi.

 Deklarasi Kebijakan Sosial

Istilah kebijakan sosial (social policy) merangkum filosofi dan pemikiran manajerial
di level tertinggi dari suatu organisasi. Oleh karenanya, kebijakan sosial mememngaruhi
pengembangan pernyataan misi bisnis. Masalah tanggung jawab sosial muncul ketika
suatu perusahaan menetapkan misi bisnisnya. Dampak masyarakat atas bisnis dan
sebaliknya terus menguat dari tahun ke tahun. Kebijakan sosial secara langsung
memengaruhi konsumen perusahaan, produk dan jasa, pasarnya, teknologinya,
profitabilitasnya, konsep dirinya, dan citra publiknya. Kebijakan sosial korporat
seharusnya dibuat dan diartikulasikan selama perumusan strategi, ditetapkan dan
dijalankan selama penerapan strategi, dan ditegaskan atau diubah selama pengevaluasian

6
strategi. Pandangan akan tanggung jawab sosial yang muncul membuat masalah-masalah
sosial penting dan perlu mendapat perhatian secara langsung maupun tidak langsung
dalam penentuan strategi.

D. KOMPONEN-KOMPONEN PERNYATAAN MISI

Pernyataan misi dapat dan memang beragam dalam hal panjang kalimat,
kandungan, format, dan kekhususannya. Sebagian besar praktisi dan akademisi
manajemen strategis merasa bahwa suatu pernyataan misi yang efektif menampilkan
sembilan karakteristik atau kompone. Oleh karena pernyataan misi merupakan bagian
yang paling kasat mata dan umum dari porses manajemen strategis, maka pernyataan misi
seharusnya memasukkan semua komponen penting di bawah ini:

1. Konsumen (customer) – Siapakah konsumen perusahaan?


2. Produk atau jasa (product and service) – apakah produk atau jasa utama
perusahaan?
3. Pasar (market) – Secara geografis, di manakah perusahaan bersaing?
4. Teknologi (technology) – Apakah perusahaan canggih secara teknologi ?
5. Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas (concern for
survival, growth, and profitability) – Apakah perusahaan komitmen terhadap
pertumbuhan dan kondisi keuangan yang sehat?
6. Filosofi (philosophy) – Apakah keyakinan, nilai, aspirasi, dan prioritas etis dasar
perusahaan?
7. Konsep diri (self-concept) – Apakah kompetensi khusus atau keunggulan
kompetitif uatama perusahaan?
8. Fokus pada citra publik (concern for public image) – Apakah perusahaan responsif
terhadap masalah-masalah sosial, konunitas, dan lingkungan hidup ?
9. Fokus pada karyawan (concern for employees) – Apakah karyawan dipandang
sebagai aset perusahaan yang berharga?

 Karakteristik Pernyataan Misi


a. Luas dalam cakupan
b. Panjang kalimatnya tidak lebih dari 250 kata
c. Menginspirasi

7
d. Mengidentifikas kegunaan produk perusahaan
e. Menunjukkan bahwa perusahaan bertanggung jawab secara sosial
f. Menunjukkan bahwa perusahaan bertanggung jawab secara lingukangan
g. Memasukkan sembilan komponen: produk atau jasa, pasar, teknologi, fokus
pada kelangsungan hidup/pertumbuhan/profibilitas, filosofi, konsep diri, fokus
pada citra publik, fokus pada karyawan
h. Tak lekang oleh waktu

E. MENULIS DAN MENGEVALUASI PERNYATAAN MISI

Mungkin, cara terbaik guna mengembangkan keterampilan untuk menulis dan


mengevaluasi pernyataan misi adalah dengan mempelajari misi perusahaan yang
sesungguhnya. Tidak ada satupun pernyataan misi yang paling baik untuk suatu organisasi,
sehingga penilaian yang baik dibutuhkan dalam mengevaluasi pernyataan misi. Sadari
bahwa beberapa individu lebih ketat dalam mengevaluasi pernyataan misi. Misi haruslah
informatif, menginspirasi, tak lekang oleh waktu dan bisa memotivasi para pemangku
kepentingan untuk beraksi. Evaluasi pernyataan misi dalam kaitan dengan dicakupnya
kesembilan komponen tersebut barulah awal dari proses untuk mengevaluasi keefektifan
pernyataan secara menyeluruh.

8
KESIMPULAN

Setelah mengetahui apa itu visi dan misi. Kita dapat memastikan bahwa tanpa
memiliki dan memahaman visi dan misi maka apa yang menjadi tujuan dan bagaimana
cara mencapai tujuan itu menjadi sesuatu yang sulit untuk direalisasikan

Diharapkan kita semua dapat mengartikan seberapa perlu dan pentingnya


menetapkan visi dan misi. Tanpa adanya visi dan misi kita tidak dapat fokus, tidak punya
arah untuk tujuan, sehingga sulit untuk mencapai cita-cita hidup atau usaha. Maka salah
satu syarat untuk memulai usaha diperlukan kesiapan pondasi usaha yang mantap dengan
membuat pernyataan dalam bentuk visi dan misi yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai