Hal ini khususnya penting untuk manajer dan eksekutif di beberapa organisasi untuk setuju pada visi dasar yang berusaha didapatkan perusahaan dalam jangka panjang. Pernyataan visi sebaiknya menjawab pertanyaan dasar, “kita ingin menjadi apa?” Sebuah pernyataan visi yang jelas menjadi dasar pengembangan pernyataan misi yang komprehensif. Banyak organisasi memiliki pernyataan visi dan misi, namun pernyataan visi sebaiknya ditetapkan/dibuat terlebih dahulu. Pernyataan visi sebaiknya singkat, lebih baik hanya satu kalimat, dan sebanyak mungkin manajer harus turut serta dalam mengembangkan pernyataan. Contoh pernyataan visi: - Tyson Food => menjadi pilihan pertama di dunia untuk solusi protein di samping memaksimalkan nilai pemegang saham. - General Motors => menjadi pemimpin dunia dalam produk transportasi dan jasa yang terkait dengannya. - Dell => menciptakan suatu budaya Perusahaan di mana kelestarian lingkungan menjadi hakikat kedua. - First Reliance Bank => diakui sebagai bank terbesar dan paling menguntungkan di Carolina Selatan. - Samsonite => menyediakan solusi yang inovatif bagi dunia travel. B. Apakah Bisnis Kita? Pemikiran saat ini mengenai pernyataan misi sebagian besar berdasarkan pada pedoman yang dibuat pada pertengahan tahun 1970 oleh Peter Drucker, yang sering disebut “bapak manajemen modern” karena kajian rintisannya di General Motors Corporation dan 22 buku serta ratusan artikel yang ditulisnya. Drucker dipandang sebagai “pemikir manajemen paling terkemuka di masa kita”. Drucker mengatakan bahwa menanyakan “Apakah bisnis kita?” sama dengan menanyakan “Apakah misi kita?” Pernyataan misi (mission statement) => sebuah deklarasi tentang “alasan keberadaan” suatu organisasi. Peryantaan misi menjawab pertanyaan “Apakah bisnis kita?” Pernyataan misi yang jelas penting secara efektif untuk menetapkan tujuan dan memformulasikan strategi. Terkadang juga diistilahkan sebagai pernyataan keyakinan (creed statement) => pernyataan filosofi, pernyataan kepercayaan, pernyataan prinsip-prinsip bisnis, atau pernyataan yang “menentukan bisnis kita”, pernyataan misi menjelaskan ingin menjadi apa suatu organisasi dan siapa sajakah yang coba dilayaninya. Semua organisasi memiliki alasan kenapa mereka ada, dan mentransformasikan alasan ini ke dalam bentuk tulisan. Misi bisnis => fondasi bagi prioritas, strategi, rencana, dan penugasan kerja. merupakan titik awal untuk perencanaan tugas-tugas manajerial dan, di atas semuanya, untuk perancangan struktur manajerial. Beberapa Perusahaan mengembangkan pernyataan visi dan misi karena mereka merasa bahwa itu merupakan tren, dan bukan komitmen yang sebenarnya. a. Visi versus Misi Banyak organisasi mengembangkan pernyataan visi dan misi. Pernyataan misi menjawab pertanyaan “Apakah bisnis kita?”, pernyataan visi menjawab pertanyaan “Kita ingin menjadi apa?” Bagi banyak perusahaan, laba, bukan visi atau misi, adalah motivator utama. Namun laba sendiri tidak cukup untuk memotivasi orang. Laba dianggap negative oleh para stakeholder. b. Analisis Penyataan Visi Pernyataan visi paling tidak harus mengungkapkan jenis usaha yang dijalankan Perusahaan. c. Proses Mengembangkan Pernyataan Visi dan Misi Penting Untuk melibatkan sebanyak mungkin manajer dalam proses pengembangan visi dan misi, sebab melalui partidipasilah orang menjadi komit terhadap suatu organisasi. Pendekatan yang digunakan secara luas adalah 1) Memilih beberapa contoh pernyataan visi dan misi lalu meminta semua manajer untuk membacanya sebagai informasi dasar. 2) Minta manajer untuk mempersiapkan pernyataan visi dan misi organisasi mereka sendiri. Fasilitator atau komite dari semua manajer puncak sebaiknya menggabungkan pernyataan ini ke dalam dokumen tunggaldan mendistribusikannya ke semua manajer. Permintaan untuk modifikasi, penambahan dan penghapusan dibutuhkan kemudian, bersamaan dengan pertemuan untuk merevisi dokumen. Selama proses pengembangan pernyataan visi dan misi, beberapa organisasi menggunakan kelompok diskusi yang beranggotakan para manajer, untuk mengembangkan dan memodifikasi pernyataan yang ada. Beberapa organisasi mempekerjakan konsultan atau fasilitator luar untuk mengatur proses dan membantu menyusun kalimat. Artikel oleh Campbell dan Young menekankan bahwa proses mengembangkan pernyataan misi sebaiknya menciptakan “ikatan emosional” dan “rasa memiliki misi” antara organisasi dengan karyawannya. Ikatan emosional timbul ketika individu secara personal mengidentifikasi nilai yang mendasari dan perilaku Perusahaan, sehingga mengubah perjanjian dan komitmen intelektual terhadap strategi ke dalam memiliki misi. Perbedaan visi dan misi menurut Campbell dan Young: Visi = pernyataan tentang kondisi organisasi yang mungkin dan diinginkan di masa depan, yang termasuk tujuan spesifik. Misi = lebih terkait pada perilaku dan kondisi saat ini. C. Pentingnya (Keunggulan) Pernyataan Visi dan Misi - Rarick dan Vitton => Perusahaan dengan pernyataan misi yang formal memiliki imbal hasil ekuitas pemegang saham rata-rata 2 kali lebih besar dibandingkan Perusahaan-perusahaan tanpa pernyataan misi formal. - Bart dan Baetz => Menemukan hubungan positif antara pernyataan misi dan kinerja organisasi. Keterlibatan manajer dan karyawan dalam mengembangkan pernyataan visi dan misi sangat mempengaruhi kesuksesan perusahaan. 10 keuntungan memiliki visi dan misi yang jelas: - mendapatkan tujuan yang jelas di antara semua manajer dan karyawan - memberikan dasar untuk semua aktivitas perancangan strategik lainnya - menyediakan arahan - memberikan poin penting untuk semua pemamngku kepentingan Perusahaan - menyelesaikan sudut pandang yang berbeda di antara manajer - memberikan rasa berbagi harapan di antara semua manajer dan karyawan - memperkuat niat dan nilai untuk semua pemegang saham - memperkuat organisasi yang terorganisasi dan termotivasi untuk memberi dukungan - memperoleh kinerja organisasi yang lebih tinggi - mencapai sinergi di antara manajer dan karyawan. a. Resolusi untuk Pandangan yang Berbeda Keuntungan lain mengembangkan pernyataan misi yang komprehensif adalah bahwa pandangan yang berbeda di antara para manajer dapat diungkap dan diselesaikan melalui proses. Beberapa pertentangan di antara para penyusun strategi organisasi terhadap pernyataan visi dan misi dapat menimbulkan masalah jika tidak diselesaikan. Sering kali para penyusun strategi mengembangkan pernyataan visi dan misi bisnis ketika organisasi berada dalam masalah. Menurut Ducker, waktu yang paling penting untuk bertanya secara serius “Kita ingin menjadi apa?” dan “Apakah bisnis kita?” adalah ketika Perusahaan telah memperoleh kesuksesan. Organisasi yang gagal untuk mengembangkan pernyataan visi sebagaimana pernyataan misi yang komprehensif dan inspiratif, kehilangan kesempatan untuk menghadirkan dirinya dalam posisi yang menguntungkan di hadapan stakeholder yang ada dan yang potensial. Pernyataan visi dan misi merupakan kendaraan yang efektif untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal. Keuntungan utama pernyataan-pernyataan ini sebagai alat manajemen strategik diperoleh dari spesifikasi mereka akan tujuan utama Perusahaan. Pernyataan visi dan misi mengungkapkan ekspetasi Perusahaan secara internal di antara semua manajer dan karyawan. Untuk pihak eksternal, pernyataan visi dan misi mengungkapkan komitmen jangka panjang terhadap tindakan yang beretika dan bertanggung jawab dalam menyediakan produk/jasa untuk pelanggan. b. Karakteristik Pernyataan Misi Deklarasi Sikap Pernyataan misi lebih dari pernyataan detail spesifik; hal tersebut merupakan deklarasi sikap dan pandangan. Hal ini biasanya luas cakupannya karena dua alasan utama. 1. Pertama, pernyataan misi yang baik memungkinkan dihasilkannya dan dipertimbangkannya sejumlah tujuan dan strategi tanpa melemahkan kreativitas manajemen. 2. Kedua, pernyataan misi perlu bersifat luas untuk merekonsiliasi perbedaan secara efektif di antara, dan juga menarik bagi, berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) organisasi, individu, dan grup individu yang memiliki kepentingan atau klaim terhadap perusahaan. Oleh karena itu, pernyataan misi sebaiknya bersifat reconcilatory. Selain menjadi lingkup luas, pernyataan misi yang efektif sebaiknya tidak terlalu panjang direkomendasikan panjangnya kurang dari 250 kata. Pernyataan misi harus menimbulkan perasaan dan emosi yang positif mengenai organisasi, hal tersebut sebaiknya menginspirasi dalam artian bahwa hal itu memotivasi pembaca untuk bertindak. Pernyataan misi sebaiknya abadi. Pernyataan misi yang efektif memunculkan kesan bahwa perusahaan tersebut sukses, memiliki arahan, serta layak akan waktu, dukungan, dan investasi dari semua kelompok sosial-ekonomi. Orientasi Pelanggan Menurut Vern McGinnis, pernyataan misi sebaiknya: a. Mendefinisikan apakah organisasi dan apa yang dicita-citakan organisasi, b. Cukup terbatas dengan tidak memasukkan beberapa usaha dan cukup luas untuk memungkinkan pertumbuhan kreatif, c. Membedakan organisasi dari yang lain, d. Memberikan kerangka untuk mengevaluasi aktivitas prospektif saat ini, dan e. Dinyatakan dalam istiah yang cukup jelas dipahami secara luas dalam organisasi. Komponen-Komponen Pernyataan Misi Pernyataan misi dapat bervariasi dalam panjang, isi, format, dan spesifikasinya. Sebagian besar praktisi dan akademisi manajemen strategik beranggapan pernyataan misi yang efektif sebaiknya mencakup sembilan komponen pernyataan misi (mission statement component). D. MENULIS DAN MENGEVALUASI PERNYATAAN MISI Mungkin cara terbaik untuk mengembangkan kemampuan menulis dan mengevaluasi pernyataan misi adalah dengan mempelajari misi aktual perusahaan. Oleh karena itu, pernyataan misi yang disajikan harus dievaluasi berdasarkan sembilan komponen yang diinginkan. Angka-angka yang disajikan dalam setiap pernyataan mengungkapkan komponen apa yang termasuk dalam dokumen masing-masing. Tidak ada satu pun pernyataan misi yang terbaik bagi organisasi tertentu, sehingga penilaian yang baik diperlukan dalam mengevaluasi pernyataan misi.
Referensi David, F. R. (2016). Manajemen Strategik Edisi 15. Jakarta: Salemba Empat.