DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS BUNGHATTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Pembahasan
Bab 3 Penutup
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kita dapat memahami visi dan misi secara baik dengan berfokus pada bisnis ketika
pertama kali bisnis tersebut dirintis . Pada mulanya, sebuah bisnis baru tidak lebih dari
sekumpulan gagasan. Memulai bisnis baru didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi baru
tersebut dapat menawarkan produk atau jasa tertentu kepada konsumen nya Ketika serangkaian
keyakinan mengenai suatu bisnis pada saat kelahirannya tersebut diwujudkandalam bentuk
tulisan, dokumen yang dihasilkan mencerminkan gagasan dasar yang samayang melandasi
pernyataan visi dan misi. Seiring berkembangnya bisnis pemilik atau manajer bisa jadi merasa
perlu untuk merevisi serangkaian keyakinan awal tersebut, tetapi yang menjadi gagasan awal
biasanya tetap tercermin dalam pernyataan visi dan misi hasil revisi.sebuah sisem pengukuran
kinerja membandingkan hasil terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Komponen pertama manajemen srategi adalah perencanaan strategi dengan unsur-
unsurnya yang terdiri dari visidan misi bisnis. Sedangkan komponen kedua adalah
perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi
penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal,
fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.Suatu startegi adalah perencanaan
berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi
pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputu
san pimpinan tertinggi(keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan
organisasi berinteraksi secaraefektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu
(perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta pelayanan)
yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaiantujuan (disebut
tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi. Maka dari itu,karena
kurangnya pemahaman mengenai visidan misi bisnis
maka penulisan makalah ini akan memberikan pemaparan mengenai mengenai visi,
misi tujuan dan sasaranstrategik di dalam suatu bisnis.
1.2.Rumusan masalah
PEMBAHASAN
Kita dapat memahami visi dan misi secara baik dengan berfokus pada bisnis ketika
pertama kali bisnis tersebut dirintis . Pada mulanya, sebuah bisnis baru tidak lebih dari
sekumpulan gagasan. Memulai bisnis baru didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi
baru tersebut dapat menawarkan produk atau jasa tertentu kepada konsumennya. Ketika
serangkaian keyakinan mengenai suatu bisnis pada saat kelahirannya tersebut diwujudkan
dalam bentuk tulisan, dokumen yang dihasilkan mencerminkan gagasan dasar yang sama
yang melandasi pernyataan visi dan misi. Seiring berkembangnya bisnis pemilik atau
manajer bisa jadi merasa perlu untuk merevisi serangkaian keyakinan awal tersebut, tetapi
yang menjadi gagasan awal biasanya tetap tercermin dalam pernyataan visi dan misi hasil
revisi.
Pernyataan visi dan misi sering kali dapat dijumpai dibagian depan laporan tahunan.
Pernyataan tersebut sering pula dipampangkan disemua profil (bagian pendahuluan)
perusahaan dan dibagikan bersama informasi tentang perusahaan kepada para pemilihnya.
Sangat penting bagi para manajer dan eksekutif di organisasi mana pun untuk sepaham
mengenai visi dasar yang perusahaan ingin raih dalam jangka panjang. Pernyataan visi harus
menjawab pertanyaan dasar, “Ingin menjadi seperti apakah kita?”. Banyak organisasi
mempunyai baik pernyataan visi maupun misi, namun pernyataan visi harus dibuat lebih
dulu. Pernyataan visi haruslah singkat, diharapkan satu kalimat, dan sebanyak mungkin
manajer diminta masukannya dalam proses pengembangannya.
Pemikiran tentang pernyataan misi dewasa ini terutama didasarkan pada pedoman yang
dibuat pada pertengahan tahun 1970-an oleh Peter Drucker (Bapak manajemen modern),.
Drucker dipandang sebagai “pemikir manajemen paling terkemuka di masa kita”.
Pernyataan misi (mission statement) adalah sebuah deklarasi tentang alasan keberadaan
suatu organisasi. Pernyataan misi menjawab pertanyaan paling penting, “apakah bisnis
kita?”. Pernyataan misi yang jelas sangat penting untuk menetapkan tujuan dan merumuskan
strategi. Pernyataan misi membedakan satu organisasi dari organisasi-organisasi lain yang
serupa. Misi bisnis merupakan titik awal untuk perencanaan tugas-tugas manajerial dan,
diatas semuanya, untuk perancangan struktur manajerial.
Mungkin, ada yang berpendapat bahwa keuntunganlah, bukan misi atau visi, yang
merupakan pendorong utama perusahaan. Akan tetapi, keuntungan saja tidak cukup untuk
memotivasi orang, tetapi visi juga sangat dibutuhkan untuk secara efektif memotivasi
pekerja. Ketika karyawan dan manajer bersama-sama membentuk atau menyusun
pernyataan visi dan misi untuk suatu perusahaan, dokumen yang dihasilkan bisa
mencerminkan visi personal yang diamini secara penuh oleh manajer dan karyawan terkait
masa depan mereka sendiri. Visi yang sama menciptakan kebersamaa kepentingan yang
dapat mengangkat para pekerja keluar dari kemonotonan kerja sehari-hari serta menuntun
mereka ke dunia baru yang ditandai oleh peluang dan tantangan.
Penting untuk melibatkan sebanyak mungkin manajer dalam proses pengembangan dua
pernyataan ini, sebab melalui partisipasilah orang menjadi komit terhadap suatu organisasi.
Cara untuk mengembangkan pernyataan visi dan misi adalah dengan pertama-tama memilih
beberapa artikel mengenai pernyataan ini dan meminta semua manajer untuk membacanya
sebagai informasi latar. Kemudian, mintalah para manajer tersebut untuk membuat sendiri
pernyataan visi dan misi bagi organisasi. Lalu dewan manajer puncak menyatukan semua
pernyataan-pernyataan tersebut kedalam sebuah dokumen dan kembali membagikannya
kepada semua manajer untuk kemudian di teliti kembali. Dokumen tersebut akan direvisi
apabila ada perubahan, penambahan atau penghapusan. Begitu semua manajer telah
mendukung dokumen final, organisasi dapat dengan mudah memperoleh dukungan
manajer untuk aktivitas perumusan, penerapan, dan pengevaluasian strategi.
Rarick dan Vitton menemukan bahwa perusahaan dengan pernyataan visi formal memiliki
pengembalian dua kali lebih besar dibandingkan perusahaan-perusahaan tanpa pernyataan
misi. Namun beberapa kajian lain mendapati bahwa memiliki pernyataan misi tidak secara
langsung berkontribusi secara positif terhadap kinerja financial. Sejauh mana manajer dan
karyawan terlibat didalam pengembangan pernyataan visi dan misi dapat membuat
perbedaan dalam keberhasilan bisnis.
Mengembangkan misi bisnis senantiasa merupakan pilihan diantara berbagai alternatif, yang
masing-masing disandarkan pada asumsi yang berbeda menyangkut realitas bisnis dan
lingkungannya. Ia selalu menjadi keputusan berisiko tinggi. Perubahan dalam misi selalu
mendorong perubahan dalam tujuan, strategi, organisasi, dan perilaku.
Ketidaksepahaman antar penyusun strategi dalam suatu organisasi mengenai pernyataan visi
dan misi dapat menimbulkan persoalan jika tidak dipecahkan. Tak jarang para penyususn
strategi mengembangkan pernyataan visi dan misi hanya ketika organisasi dirundung
masalah. Mengembangkan dan mengomunikasikan misi yang jelas selama masa-masa sulit
bisa memberikan hasil yang spektakuler dan mungkin bahkan dapat membalik tren yang
menurun.
Pernyataan misi lebih dari sekedar pernyataan detail-detail spesifik; pernyataan misi
merupakan deklarasi sikap dan pandangan. Pernyataan misi biasanya luas cakupannya
karena setidaknya mencakup dua alasan. Pertama, pernyataan misi yang baik
memungkinkan penciptaan dan pertimbangan beragam tujuan dan strategi alternatif tanpa
kemudian menghambat kreativitas manajemen. Kedua, suatu pernyataan misi perlu luas agar
dapat secara efektif merekonsiliasi perbedaan di kalangan, dan menarik bagi, para pemangku
kepentingan (stakeholders), yaitu individu-individu dan kelompok-kelompok individu yang
memiliki kepentingan atau tuntutan khusus pada perusahaan. Para pemangku kepentingan di
sini mencakup karyawan, manajer, pemegang saham, dewan direksi, konsumen/pelanggan,
pemasok, distributor, kreditor, pemerintah, (daerah, pusat, maupun asing), serikat buruh,
pesaing, kelompok pemerhati lingkungan, dan masyarakat umum. Pernyataan misi yang baik
menunjukkan adanya perhatian relatif bahwa suatu organisasi akan mengerahkan usahanya
untuk memenuhi tuntutan berbagai pemangku kepentingan yang ada. Keseimbangan yang
sempurna antara kekhususan (spesifisitas) dan keumuman (generalitas) sulit untuk dicapai,
namun patut untuk diperjuangkan.
Pernyataan misi mencerminkan penilaian mengenai arah dan strategi pertumbuhan masa
depan yang didasarkan pada analisis eksternal dan internal yang berpikiran ke depan.
Pernyataan misi harus dinamis dalam orientasi, memungkinkan penilaian mengenai arah
pertumbuhan yang paling menjanjikan dan yang kurang menjanjikan.
2.6 Orientasi Konsumen
Sebuah pernyataan misi yang baik mendeskripsikan maksud, konsumen, produk atau jasa,
pasar, filosofi dan teknologi dasar suatu organisasi. Menurut Vern McGinnis, pernyataan
misi seharusnya (1) mendefinisikan apakah suatu organisasi itu dan apa yang dicita-citanya,
(2) cukup spesifik sehingga tidak memasukkan bisnis tertentu sekaligus cukup luas sehingga
memungkinkan pertumbuhan yang kreatif, (3) membedakan suatu organisasi dengan
organisasi yang lain, (4) berfungsi sebagai kerangka kerja untuk mengevaluasi baik aktivitas
masa kini maupun prospektif, dan (5) diungkapkan secara cukup jelas agar dipahami secara
luas di seluruh lapisan organisasi. Pernyataan misi yang baik mengidentifikasi manfaat
produk suatu perusahaan bagi para konsumennya.
Istilah kebijakan sosial (social policy) merangkum filosofi dan pemikiran manajerial di level
tertinggi dari suatu organisasi. Oleh karenanya, kebijakan sosial mememngaruhi
pengembangan pernyataan misi bisnis. Masalah tanggung jawab sosial muncul ketika suatu
perusahaan menetapkan misi bisnisnya. Dampak masyarakat atas bisnis dan sebaliknya terus
menguat dari tahun ke tahun. Kebijakan sosial secara langsung memengaruhi konsumen
perusahaan, produk dan jasa, pasarnya, teknologinya, profitabilitasnya, konsep dirinya, dan
citra publiknya. Kebijakan sosial korporat seharusnya dibuat dan diartikulasikan selama
perumusan strategi, ditetapkan dan dijalankan selama penerapan strategi, dan ditegaskan
atau diubah selama pengevaluasian strategi. Pandangan akan tanggung jawab sosial yang
muncul membuat masalah-masalah sosial penting dan perlu mendapat perhatian secara
langsung maupun tidak langsung dalam penentuan strategi.
Pernyataan misi dapat dan memang beragam dalam hal panjang kalimat, kandungan, format,
dan kekhususannya. Sebagian besar praktisi dan akademisi manajemen strategis merasa
bahwa suatu pernyataan misi yang efektif menampilkan sembilan karakteristik atau
kompone. Oleh karena pernyataan misi merupakan bagian yang paling kasat mata dan
umum dari porses manajemen strategis, maka pernyataan misi seharusnya memasukkan
semua komponen penting di bawah ini:
Mungkin, cara terbaik guna mengembangkan keterampilan untuk menulis dan mengevaluasi
pernyataan misi adalah dengan mempelajari misi perusahaan yang sesungguhnya. Tidak ada
satupun pernyataan misi yang paling baik untuk suatu organisasi, sehingga penilaian yang
baik dibutuhkan dalam mengevaluasi pernyataan misi. Sadari bahwa beberapa individu lebih
ketat dalam mengevaluasi pernyataan misi. Misi haruslah informatif, menginspirasi, tak
lekang oleh waktu dan bisa memotivasi para pemangku kepentingan untuk beraksi. Evaluasi
pernyataan misi dalam kaitan dengan dicakupnya kesembilan komponen tersebut barulah
awal dari proses untuk mengevaluasi keefektifan pernyataan secara menyeluruh.
Kasus
Visi : Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang
berkualitas kepada masyarakat dunia dengan menggunakan keramahan Indonesia.
Pembahasan Kasus:
Visi:
Visi yang dibuat perusahaan sudah mampu menjawab pertanyaan mendasar Ingin menjadi
seperti apakah kita? atau Apa yang ingin dicapai oleh perusahaan?
Pada kalimat visi yaitu “Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan
layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia dengan menggunakan keramahan Indonesia
“ Visi tersebut sudah bermanfaat dalam hal menumbuhkan komitmen dan semangat kerja
karyawan karena mereka tahu apa kontribusi perusahaan pada masyarakat sehingga mereka akan
termotivasi bahwa mereka bekerja bukan hanya untuk perusahaan tetapi juga untuk masyarakat.
Visi tersebut memiliki konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama
yang didasarkan keramah tamahan dan keunikan Indonesia. Hal ini menunjukkan cita-citanya
menjadi market leader untuk usaha penerbangan.
Misi:
Misi PT Garuda Indonesia sudah bersifat umum dan tidak spesifik, karena dari sifatnya misi
hanyalah merupakan pernyataan tentang sikap, pandangan, dan orientasi yang bersifat umum,
bukan target yang diukur dan menunjukkan tujuan kualitatif yang ingin dicapai perusahaan.
Misi yang disusun oleh perusahaan mengacu pada visi suatu perusahaan. Misi perusahaan PT
Garuda Indonesia output yang dikeluarkan harus sesuai dengan visi yang diacu utntuk
perusahaan PT Garuda Indonesia.
Visi dan misi sudah secara bersama-sama menunjukkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan di
masa yang akan datang dan arah strategis pengembangan usaha perusahaan (menjadi market
leader untuk usaha penerbangan).
Misi perusahaan PT Garuda Indonesia yang diatas telah menyatakan tentang pelayanan yang
baik untuk para pelanggan, disini sudah terlihat pada saat merumuskan misi perusahaan sudah
baik dan dapat memberikan pencitraan public terhadap perusahaan tersebut. Pernyataan misi
perusahaan yang membuat pendangan utama pada perusahaan mengenai tentang kelangsungan
hidupnya melalui pertumbuhan ekonomi dan profitabilitas ekonomi.
Pernyataan misi perusahaan PT. Garuda Indonesia diatas harus memiliki tanggung jawab yang
utama kepada kemajuan bangsa dan pelayanan pada pelanggan. Memiliki produk yang berupa
jasa dengan kualitas yang baik. Sesuai dengan misi diatas PT Garuda Indonesia mampu
mempromosikan dirinya untuk menjadi perusahaan penerbangan yang berkualitas baik dan
mampu dijangkau oleh para pelanggan baik itu di Indonesia maupun dunia
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Setelah mengetahui apa itu visi dan misi. Kita dapat memastikan bahwa tanpamemiliki
dan memahaman visi dan misi maka apa yang menjadi tujuan dan bagaimanacara mencapai
tujuan itu menjadi sesuatu yang sulit untuk direalisasikan Diharapkan kita semua dapat
mengartikan seberapa perlu dan pentingnyamenetapkan visi dan misi. Tanpa adanya visi dan
misi kita tidak dapat fokus, tidak punyaarah untuk tujuan, sehingga sulit untuk mencapai cita-cita
hidup atau usaha. Maka salahsatu syarat untuk memulai usaha diperlukan kesiapan pondasi
usaha yang mantap denganmembuat pernyataan dalam bentuk visi dan misi yang kuat.
3.2. Saran
Untuk mewujudkan bisnis yang ideal, perlu menetapkan visi dan misi bisnis strategis
bisnis yang tepat guna dan berdaya guna, untuk mewujudkan bisnisi yang mampu bertahan
hingga masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
https://bangtan7suga.blogspot.com/2017/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://albanjarirohman.blogspot.com/2014/11/analisis-dan-pilihan-strategi-matriks.html