Anda di halaman 1dari 24

VISI, MISI, GOAL, OBJECTIVE, DAN FALSAFAH

PERUSAHAAN

Disusun oleh:

Kelompok 3

Elisia Natania (19612011472)

Gandes Arum Handayani (19612011478)

Yolanda Laksmita Dewi (19612022498)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Berkat
kudrat dan iradat-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah “Manajemen
Ekonomi Strategi dengan pokok bahasan Visi, Misi, Goal, Objective, dan Falsafah
Perusahaan’.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan kepada kami.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pembaca pada umumnya.

Pangkalan Bun, 20 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2

1.3 Tujuan ..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Visi dan Misi Perusahaan..................................................3

2.2 Tujuan Perusahaan...............................................................................11

2.3 Sasaran Operasional Perusahaan.........................................................13

2.4 Falsafah Perusahaan............................................................................16

2.5 Kaitan Antar Visi, Misi, Goal, Objective dan Falsafah Perusahaan....17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..........................................................................................20

Daftar Pustaka...................................................................................................21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai.
Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila dapat mencapai visi, misi
dan tujuan tersebut. Untuk dapat mencapainya, perusahaan harus merumuskan
strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk program-program atau
aktivitas. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya tertuang dari indahnya
strategi yang telah dirumuskan, tetapi lebih penting lagi terletak pada
keberhasilan pengimplementasiannya. Pengimplementasian tersebut
membutuhkan pengukuran kinerja untuk memastikan strategi apakah yang
berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Berkaitan dengan hal
tersebut, sangatlah penting bagi setiap perusahaan untuk memiliki sebuah
sistem pengukuran kinerja membandingkan hasil terhadap tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan.

Komponen pertama manajemen srategi adalah


perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi,
tujuan dan strategi utama perusahaan. Sedangkan komponen kedua adalah
perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan
operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi
pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan
kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Suatu startegi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan
strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut
visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang
bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan perusahaan berinteraksi
secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan

1
operasional untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta pelayanan) yang
berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut
tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) perusahaan

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian visi dan misi perusahaan?


2. Apa tujuan perusahaan?
3. Apa saja sasaran operasional perusahaan?
4. Apa pengertian falsahah perusahaan?
5. Bagaimana kaitan antara visi, misi, goal, objective dan falsafah
perusahaan?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahi tentang visi dan misi perusahaan.


2. Mengetahui tentang tujuan perusahaan.
3. Mengetahui tentang apa saja sasaran operasional perusahaan.
4. Mengetahui tentang falsafaah perusahaan.
5. Mengetahui bagaimana kaitan visi, misi, goal, objective dan falsafah
perusahaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Visi dan Misi Perusahaan

2.1.1 Visi Perusahaan

Visi adalah suatu rangkaian kata yang memuat impian, cita-cita, nilai,
masa depan dari suatu organisasi, baik di dalam sebuah lembaga hingga
perusahaan. Visi juga merupakan sebuah tujuan organisasi dalam bekerja. Visi
tercipta dari hasil pemikiran para pendirinya terkait gambaran masa depan
organisasi. Visi dapat memiliki fungsi untuk menentukan langkah ke depan,
menginspirasi anggota, memotivasi anggota agar memberikan kontribusi yang
maksimal. Oleh karena itu, rangkaian kata yang digunakan dalam sebuah visi
harus ringkas dan jelas, umumnya hanya satu kalimat atau tidak lebih dari satu
paragraf.

Visi akan sangat berpengaruh ketika organisasi tersebut hendak


melakukan perubahan. Visi membuat organisasi tersebut tetap berjalan sesuai
dengan apa yang pendiri cita-citakan, sehingga visi akan mencegah sebuah
organisasi untuk membentuk arah baru atau melenceng dari tujuan visi.

Terciptanya visi sangat berperan dalam melakukan langkah-langkah


selanjutnya, sebuah visi tidak dapat berdiri sendiri. Maka dari itu, visi atau
gambaran masa depan tersebut sangat perlu penjelasan terkait bagaimana
rencana untuk melangkah tersebut. Di situlah peran dari misi.

3
a. J.B. Whittaker

Menurut J.B Whittaker dalam bukunya “Strategic Planning and


Management”, visi perusahaan didefinisikan sebagai gambaran masa depan
yang akan dipilih dan akan diwujudkan pada suatu saat yang ditentukan.

b. Philip Kotler

Menurut Kotler, visi adalah pernyataan tentang tujuan perusahaan


yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kelompok
masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita
masa depan.

c. Dr. A. B. Susanto

Menurut Dr. A. B. Susanto dalam bukunya “visi dan misi”, adalah sebuah
gambaran mengenai tujuan dan cita-cita di masa depan yang harus dimiliki
perusahaan sebelum disusun rencana bagaimana mencapainya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa visi adalah


pandangan jauh ke depan tentang ke arah mana sebuah perusahaan akan
dibawa atau gambaran cita-cita apa yang ingin dicapai oleh perusahaan. Visi
perusahaan akan menunjukan suatu kondisi ideal tentang masa depan yang
realistis, meyakinkan, serta mengandung daya tarik.

Adapun tujuan penetapan visi perusahaan, yaitu:

a. Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan

b. Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan

c. Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan

perusahaan

4
d. Menentukan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas

e. Menjamin kesinambungan kepemimpinan perusahaan perusahaan

Visi juga mempunyai beberapa manfaat, diantaranya :

a. Menumbuhkan komitmen dan semangat kerja karyawan.

Karyawan tidak akan bekerja dengan penuh antusias jika dia tidak tahu untuk
apa dia bekerja. Namun, jika dia tahu apa kontribusi perusahaan pada
masyarakat dia akan termotivasi bahwa dia bekerja bukan hanya untuk
perusahaan, tetapi juga untuk masyarakat.

b. Menumbuhkan rasa kebermaknaan.

Salah satu tempat karyawan mencari makna kehidupan adalah lingkungan


pekerjaannya.

c. Menumbuhkan standar kerja yang prima.

Jika seorang karyawan memahami dia bekerja untuk suatu tujuan yang sangat
mulia, dia akan bekerja penuh semangat dan meletakkan standar prima untuk
setiap pekerjaannya.

d. Menjembatani keadaan perusahaan masa sekarang dan masa depan.

5
2.1.2 Misi Perusahaan

Secara sederhana, visi adalah keinginan atau cita-cita perusahaan di


masa depan. Sementara, misi adalah bagaimana sebuah perusahaan dapat
mewujudkan cita-citanya tersebut di masa depan. Selain itu, misi juga akan
menjawab beberapa pertanyaan seperti bagaimana sikap perusahaan,
bagaimana upaya untuk menang, hingga bagaimana mengukur sebuah proses
kemajuan. Jadi, misi dapat disimpulkan sebagai sekumpulan rencana atau cara
yang ditentukan untuk mewujudkan visi yang sudah ditetapkan.
Bahasa visi dan misi harus saling mendukung, namun pernyataan misi lebih
spesifik daripada visi. Misi akan menentukan karakteristik organisasi daripada
organisasi lainnya. Hal yang disampaikan di misi bahkan biasanya dapat
memuat produk atau layanan yang akan diprioritaskan. Hal itulah yang
membuat misi menetapkan dalam visi sekaligus menggambarkan rencana
untuk membuat sebuah tindakan.

a. Peter Drucer

Pada dasarnya, misi merupakan alasan mendasari eksistensi suatu


perusahaan. Pernyataan misi perusahaan, terutama di tingkat unit bisnis
menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan
misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu perusahaan mampu
menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan,
keinginan dan harapan pelanggannya.

b. Wibisono

Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan


eksistensi perusahaan yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan
kepada masyarakat, baik berupa produk maupun jasa.

6
c. Dr. A. B. Susanto

Misi adalah bagaimana untuk menghadirkan impian perusahaan atau


perusahaan menjadi kenyataan.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa misi adalah


pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam
usahanya mewujudkan visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju
serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi.

Adapun manfaat misi antara lain :

a. Memastikan tujuan dasar perusahaan

b. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan Sumber Daya di


perusahaan

c. Menciptakan kondisi atau iklim perusahaan yang umum

d. Menjadi titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah
perusahaan.

e. Memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan


penungasan hingga elemen tanggung jawab dalam perusahaan.

f. Memberikan tujuan dasar perusahaan dan kemungkinan utk


menerterjemahkan tujuan dasar ini menjadi tujuan dalam bentuk sedemikian
rupa hingga parameter waktu, biaya, dan kinerja dapat dievaluasi dan
dikontrol.

7
2.1.3 Fungsi Visi dan Misi

1. Memberikan Standar Kerja

Pertama, visi dan misi dapat berfungsi untuk menjadi standar kerja
bagi organisasi dalam perusahaan. Standar kerja dapat digunakan untuk
menentukan tugas dan tanggung jawab tenaga kerja atau karyawan dalam
melakukan pekerjaan di perusahaan. Adanya standar kerja dapat membuat
tenaga kerja atau karyawan memiliki target dalam bekerja, sehingga pekerjaan
menjadi lebih efektif dan efisien.

2. Meningkatkan Motivasi Kerja


Kedua, visi dan misi dalam sebuah perusahaan dapat berfungsi untuk
meningkatkan motivasi tenaga kerja atau karyawan dalam bekerja. Visi dan
misi dapat memudahkan tenaga kerja untuk memahami dengan jelas apa yang
menjadi tujuan dari pekerjaannya. Oleh karena itu, visi dan misi dari sebuah
perusahaan sangat berpengaruh untuk meningkatkan motivasi dan semangat
karyawan dalam bekerja dan mewujudkan tujuan atau visi dari perusahaan.

3. Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja


Ketiga, apabila visi dan misi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
bisa merangsang motivasi dan semangat kerja. Secara signifikan, maka tenaga
kerja atau karyawan dapat menjadi lebih produktif. Produktivitas tenaga kerja
bisa jadi sangat didorong oleh adanya semangat atau motivasi yang
dimilikinya. Visi dan misi yang dapat dipahami memiliki potensi untuk
menggerakan perasaan dari tenaga kerja atau karyawan untuk semakin
bersemangat dalam mewujudkan tujuan perusahaan.

8
4. Menjadi Acuan Bagi Perusahaan
Keempat, visi dan misi sebuah perusahaan tentunya dapat berfungsi
sebagai acuan bagi perusahaan dalam melangkah ke depan. Visi dan misi dari
sebuah perusahaan dapat menjadi landasan atau sebagai tonggak atau dasar
untuk menjadi sebuah acuan dalam membuat inovasi untuk perkembangan
organisasi atau perusahan. Secara umum, fungsi visi dan misi memiliki fungsi
sebagai acuan untuk perusahaan dalam membuat langkah-langkah perubahan
dalam menentukan perkembangan. Hal ini dapat mencegah dan menghindari
sebuah perusahaan yang melenceng dari arah tujuannya dan segala
kegiatannya disesuaikan dengan visi dan misi yang digunakan sebagai acuan.

5. Menjadi Pedoman Kerja Bagi Karyawan


Kelima, setelah memiliki fungsi sebagai acuan, visi misi juga bisa
berfungsi menjadi sebagai sebuah pedoman. Dalam fungsi sebagai pedoman,
visi dan misi akan dijadikan dasar untuk para tenaga kerja atau karyawan yang
bekerja di perusahaan atau organisasi. Otomatis sebuah pedoman akan sangat
membantu karyawan dalam memantapkan keyakinan bekerja karena adanya
pedoman tersebut.

6. Meningkatkan Loyalitas Karyawan


Keenam, visi dan misi dapat berfungsi sebagai upaya untuk
meningkatkan loyalitas karyawan. Apabila perusahaan telah menetapkan visi
dan misi yang pasti dan bisa menggerakkan perasaan karyawan, karyawan
tidak hanya meningkat kinerja dan produktivitas saja, namun karyawan juga
akan memiliki loyalitas dalam bekerja kedepannya. Loyalitas yang akan
meningkat secara otomatis pada akhirnya akan membuat para karyawan
mampu bekerja semaksimal mungkin untuk perusahaan.

9
7. Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Ketujuh, visi dan misi sebenarnya memiliki kekuatan untuk
mempengaruhi suatu pengambilan keputusan dalam sebuah perusahaan.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan visi dan misi dapat mencegah
adanya langkah-langkah yang melenceng atau menyimpang jauh dari tujuan.
Visi dan misi pada sebuah perusahaan akan turut mempengaruhi pengambilan
keputusan terkait perusahaan Pengambilan keputusan dilakukan untuk
memberikan yang terbaik kepada perusahaan sesuai visi dan misi yang telah
ditetapkan.

8. Memastikan Tujuan Dasar


Terakhir, visi dan misi memiliki kegunaan lain untuk dijadikan sebagai suatu
tujuan dasar bagi perusahaan. Visi dan misi yang memiliki tujuan dasar yang
jelas dan inspiratif akan semakin mempermudah kegiatan perusahaan. Hal itu
disebabkan karena kegiatan perusahaan yang dilakukan oleh para karyawan
sudah memahami tujuan dasar perusahaan sehingga memiliki gambaran atau
pandangan yang jelas terkait tugas dan tanggung jawabnya.

10
2.2 Tujuan Perusahaan

Perusahaan merupakan tempat terjadinya kegiatan produksi, baik


barang dan jasa, serta tempat berkumpulnya semua faktor produksi. Kegiatan
produksi dan distribusi umumnya dilakukan untuk memperoleh laba. Namun
ada juga kegiatan produksi yang tujuannya bukan untuk mencari laba, seperti
yayasan sosial, keagamaan, dan lain sebagainya.

Perusahaan juga dapat didefinisikan sebagai suatu lembaga dalam


bentuk organisasi yang dioperasikan dengan tujuan untuk menyediakan
barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif atau insentif keuntungan.

Perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh


pimpinan perusahaan beserta anggotanya. Tujuan perusahaan tidak sama, hal
ini dilihat dari jenis perusahaan. Perusahaan bisnis mempunyai tujuan untuk
meningkatkan profitabilitas atau keuntungan, sedangkan perusahaan publik
memiliki tujuan dalam pemberian pelayanan publik yang lebih baik atau
public service. Tujuan perusahaan adalah “sebagai suatu pernyataan tentang
keadaan yang diinginkan dimana perusahaan bermaksud untuk
merealisasikan”. Tujuan perusahaan tersebut antara lain (1) hasil akhir yang
diinginkan diwaktu mendatang (2) usaha- usaha atau kegiatan-kegiatan yang
diarahkan.

Tujuan perusahaan adalah target yang bersifat kuantitatif dan


pencapaian target tersebut merupakan ukuran keberhasilan kinerja
perusahaan.

Tujuan perusahaan sangat penting sehingga perumusan misi dan visi


perusahaan harus dilakukan dengan serius. Misi dan visi perusahaan harus

11
dirumuskan sependek mungkin dengan spesifikasi yang jelas sehingga setiap
orang akan selalu mengingatnya.

Tujuan perusahaan juga berisikan tentang komitmen beserta resikonya.


Tujuan juga untuk menggambarkan arahan bagi perusahaan secara jelas,
dalam merumuskannya tujuan harus memberikan ukuran yang lebih spesifik.

Konsep tujuan perusahaan dipandang secara luas mempunyai beberapa


fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi
tujuan antara lain sebagai berikut:

1. Pedoman bagi kegiatan, melalui penggambaran hasil akhir diwaktu yang


akan datang. Memberikan arah dan pemusatan kegiatan perusahaan mengenai
apa yang harus atau tidak dilakukan.

2. Sumber legitimasi, melalui pembenaran kegiatan - kegiatannya. Akan


meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan berbagai sumber
daya dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.

3. Standar pelaksanaan, memberikan standar langsung bagi penilaian


pelaksanaan kegiatan (prestasi perusahaan).

4. Sumber motivasi, karena sering memberikan insentif bagi para anggota.

5. Dasar rasional pengorganisasian, karena antara tujuan dan struktur


organisasi saling berinteraksi dalam kegiatan - kegiatan untuk mencapai
tujuan.

12
2.3 Sasaran Operasional Perusahaan

Sasaran Perusahaan adalah menetapkan apa yang ingin coba dicapai


perusahaan dalam menjalankan bisnis operasionalnya. Di dalam menetapkan
sasaran hendaknya menggunakan prinsip SMART.

1. Specific: Sasaran harus menyatakan persisnya apa yang ingin dicapai.

2. Measurable: Suatu sasaran harus dapat diukur sehingga memungkinkan


untuk menentukan apakah sasaran tersebut telah dicapai.

3. Achievable: Sasaran harus realistis sesuai dengan keadaan dimana sasaran


tersebut ditetapkan dan sesuai dengan sumber daya yang tersedia untuk
kegiatannya.

4. Relevant: Sasaran hasil harus relevan bagi orang yang bertanggung jawab
untuk mencapai keberhasilannya.

5. Time Bound: Sasaran hasil harus menetapkan batasan waktu untuk


mencapainya. Batas waktu sasaran tersebut juga harus realistis.

Bertambahnya pengenalan mengenai operasi sangat membantu


perusahaan dalam mencapai suatu posisi kompetitif di pasar. Operasi
seharusnya tidak hanya sebagai tempat untuk menghasilkan barang dan jasa
perusahaan, tetapi juga harus memberikan kekuatan kompetitif pada suatu
bisnis. Operasi seringkali sebagai tangga proses perencanaan strategis.
Operasi dilakukan setelah perencanaan strategis yang dibuat bagian
pemasaran, keuangan dan manajemen umum dilaksanakan. Akibatnya

13
kemampuan operasi tidak digunakan sebagai kekuatan kompetitif dalam suatu
bisnis. Situasi ini dapat diperbaiki dengan mengembangkan suatu
sasaran/strategi operasi sebagai suatu bagian yang terpadu dari strategi bisnis
serta memasukkan operasi sebagai peserta sederajat dalam mengembangkan
dan menerapkan strategi bisnis.

Sasaranoperasi adalah suatu visi fungsi operasi yang menetapkan


keseluruhan arah atau daya dorong untuk pengambilan keputusan. Visi ini
harus diintegrasikan dengan strategi bisnis dan seringkali direfleksikan pada
perencanaan formal. Strategi operasi seharusnya menghasilkan suatu pola
pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan suatu keunggulan bersaing
bagi perusahaan. Strategi perusahaan mendefinisikan dalam bisnis yang
seperti apa perusahaan berada. Sedangkan strategi bisnis mendefinisikan
bagaimana bisnis tertentu bersaing. Banyak perusahaan terdiri dari
sekelompok bisnis yang saling berhubungan, setiap kelompok bisnis ini
dikenal dengan unit strategis atau divisi. Setiap bisnis perlu menemukan dasar
persaingannya sendiri berdasarkan segmen pasar dan produk tertentu yang
telah diputuskan untuk digeluti. Akan tetapi pada bisnis yang sudah berjalan,
kemampuan operasi tertentu dapat membuat strategi bisnis tertentu menjadi
pilihan yang jelas.

Jadi, strategi operasi juga dapat mempengaruhi strategi bisnis


demikian sebaliknya. Dalam merumuskan suatu strategi operasi dan persoalan
strategi bisnis,suatu analisis harus dibuat dengan lingkungan eksternal dan
internal. Lingkungan eksternal biasanya meliputi persaingan, pelanggan,
ekonomi, teknologi dan kondisi sosial. Lingkungan eksternal selain dapat
membentuk strategi bisnis dan strategi perusahaan juga dapat membentuk
strategi operasi. Beberapa contoh pengaruh eksternal dimasa lalu yang telah
memberikan efek yang dramatis pada strategi operasi adalah meningkatnya
persaingan luar negeri, perubahan harga minyak, inflasi, fluktuasi tingkat

14
mata uang dan perubahan permintaan tenaga kerja. Hal yang sama,
lingkungan internal dapat mempengaruhi strategi operasi melalui ketersediaan
sumber daya, keberadaan kultur organisasi, keahlian dan kemampuan tenaga
kerja, lokasi dan fasilitas, bentuk sistem pengendalian dan sebagainya. Suatu
analisis lingkungan internal biasanya mengarah pada pengidentifikasian
kekuatan dan kelemahan operasi yang ada. Strategi operasi mencoba
mengatasi kelemahan dan mengembangkan kekuatan yang ada. Elemen ketiga
dari strategi operasi adalah sasaran. Sasaran dalam operasi harus dinyatakan
dalam bentuk kuantitatif yang spesifikdan dalam bentuk yang dapat diukur.
Sasaran ini diharapkan dapat dicapai dalam jangka waktu yang singkat
maupun jangka waktu yang panjang. Sasaran sebaiknya ditetapkan sebagai
suatu perbaikan misi secara kuantitatif dan terukur. Kebijakan operasi
menerangkan bagaimana sasaran operasi akan dicapai.

Kebijakan operasi harus dikembangkan untuk setiap kategori


keputusan:

a. Proses

b. Kapasitas

c. Persediaan

d. Kualitas

Ada beberapa kebijakan yang dapat dipertimbangkan dan pilihan


tertentu mengandung tradeoffatau pilihan yang mengandung konflik.
Misalnya tenaga kerja yang mempunyai keahlian tinggi mungkin mahal tetapi
memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang
bermacam-macam. Pemilihan kebijakan pada akhirnya bergantung pada
sasaran yang telah ditetapkan.

15
2.4 Falsafah Perusahaan

Falsafah adalah kata serapan bahasa Arab dari istilah bahasa Yunani
“philosophia” yang terdiri dari 2 kata, yaituphilos/phileinberarti suka, cinta,
mencintai. Shophia berarti kebijaksanaan, hikmah, kepandaian ilmu. Jadi
“philosophia” berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada ilmu
filsafat. Istilah ini kemudian di-indonesiakan menjadi filsafat. Dalam bahasa
Belanda yaitu wijsbegeerte berarti keinginan untuk ilmu. Lwijs artinya
pandai, berilmu. Begerte artinya keinginan. Dalam arti praktis, filsafat
mengandung arti alam pikiran, sedangkan berfilsafah ialah berpikir secara
mendalam atau radikal atau dengan sungguh-sungguh sampai keakar-akarnya
terhadap suatu kebenaran atau dengan kata lain berfilsafat mengandung arti
mencari kebenaran atas sesuatu. Falsafah perusahaan adalah prinsip yang
dipegang oleh perusahaan didalam menjalankan roda bisnis yang
kemudian dijadikan acuan untuk membangun perusahaannya.
Company philosophy atau falsafah perusahaan sering juga disebut
sebagai“kredo”dan nilai-nilai dari kredo tersebut harus ditanamkan pada
setiap hati dan tingkah laku karyawan. Kredo adalah salah satu unsur (asumsi
dasar) dari budaya korporasi, dan merupakan komponen yang terdalam dari
budaya. Kita ambil contoh kredo dari perusahaan Jepang Matsushita.
Perusahaan tersebut memilih “Air” menjadi falsafahnya, alasannya adalah
“air ada dimana-mana dan diperlukan setiap insan, air mengalir ketempat
yang lebih rendah”. Artinya produk perusahaan tersebut harus memenuhi
kebutuhan sampai ke lapisan masyarakat kecil. Falsafah air mengalir juga
membawa konsekuensi pemerataan pendapatan bagi karyawan.

16
2.5 Kaitan Antar Vis, Misi, Goal, Objectiv, dan Falsafah Perusahaan

Proses formulasi strategi diawali dengan penentuan visi, misi, dan


tujuan perusahaan. Dalam membahas visi dan misi sering muncul pertanyaan
perlu tidaknya penetapan falsafah / filosofi dasar yang akan menentukan
bentuk strateginya. Seorang ahli manajemen modern Peter F. Drucker
mempunyai ide bahwa setiap unit bisnis strategik menghadapi pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut :

-          Apa bisnis kita ?

-          Siapa pelanggan kita ?

-          Nilai tambah apa yang akan diberikan kepada pelanggan ?

-          Bisnis kita akan menjadi seperti apa di masa yang akan datang ?

Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan ide dasar dalam penyusunan


visi dan misi. Proses penyusunan visi dan misi perusahaan sangat
membutuhkan banyak waktu dan sangat membosankan. Namun hal ini
sangat penting, sesuai dengan pernyataan John Nasbitt dalam bukunya Mega
Trend Asia yang isinya memberi peringatan bahwa pada masa yang akan
datang, perusahaan yang gagal mendefinisikan bisnis mereka akan terlempar
dari persaingan bisnis yang sangat ketat.

Agar mudah diimplementasikan, maka visi dan misi tersebut perlu

dijabarkan menjadi tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan adalah bagaimana

17
sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi inti akan digunakan untuk mencapai

hasil yang diinginkan dalam lingkungan yang kompetitif.

Tujuan perusahaan yang utama adalah kelangsungan hidup (survive),

pertumbuhan (growth), dan keuntungan (profitability) serta mampu memenuhi

harapan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder). Stakeholder (Hitt,

dkk, 2001) adalah individu-individu dan kelompok-kelompok yang dapat

mempengaruhi, dan dipengaruhi oleh hasil-hasil strategik yang diperoleh dan

yang memiliki klaim-klaim yang dapat diharapkan untuk meningkatkan

kinerja perusahaan.

Setiap perusahaan pasti mempunyai visi, misi, goal, objektif, falsafah


ini akan menentukan arah yang akan dituju oleh perusahaan. Tanpa visi, misi,
dan tujuan maka kinerja perusahaan akan berjalan acak dan kurang jelas serta
mudah berubah dan diombang-ambingkan oleh situasi eksternal. Penyusunan
visi, misi, goal, objective, dan falsafah perusahaan harus mempertimbangkan
beberapa faktor berikut:

a. Sejarah

b. Preferensi masa kini

c. Lingkungan pasar

d. Sumber daya

e. Kompetensi yang membedakan.

Antara visi, misi, goal, objektif, falsafah memiliki hubungan yang


sangat erat dan saling membutuhkan. Jadi dapat dikatakan suatu perusahaan
pada mulanya memiliki cita-cita atau tujuan akhir yang ingin dicapai dalam

18
jangka panjang yang disebut visi, selanjutnya untuk mencapai / mewujudkan
visi perusahaan yang telah ditentukan tersebut, perusahaan merumuskan
upaya-upaya umum yang hendak dilakukan yang disebut misi, kemudian
untuk mewujudkan misi, perusahaan membuat / merumuskan upaya-upaya
khusus yang dirasa paling efektif dan efisien untuk mencapai cita-cita
perusahaan yang disebut perencanaan strategis. Lebih jelasnya visi merupakan
pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang ingin dicapai
oleh suatu lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Misi merupakan
pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya
mewujudkan visi, dan hubungannya dengan rencana strategis adalah
memberikan arah yang akan membawa lembaga dalam mencapai tujuan yang
sesuai dengan visi dan misi yang telah dirumuskan. Falsafah perusahaan
adalah prinsip yang dipegang oleh perusahaan didalam menjalankan roda
bisnis yang kemudian dijadikan acuan untuk membangun perusahaan.

19
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula
memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi. Tujuan merupakan
penjabaran dari pernyataan misi dan juga merupakan suatu apa yang akan
dicapai pada kurun waktu tertentu dalam suatu perusahaan. Tujuan juga
dirumuskan dalam dua bentuk yaitu tujuan jangka pendek dan panjang,
perbedaan kedua terletak dalam waktu pencapaian dan cara penulisannya.
Tujuan jangka pendek biasanya lebih spesifik dibandingkan jangka
panjang. Pengertian visi ialah suatu pandangan yang jauh tentang; tujuan
tujuan dan apa yang harus dilakukan untuk dicapai tujuan tersebut.
Aplikasi konsep visi ini biasanya digunakan pada konteks individu,dan
perusahaan. Orang-orang yang memiliki visi dapat melihat lebih jauh dari
apa yang ada dan apa yang dapat terjadi, dengan memiliki visi kita akan
lebih mampu menggunakan akal pikiran kita untuk mengejar sesuatu
yang baik. Visi merupakan pengarah tujuan yang terbaik dari imajinasi
kreatif dan merupakan motivasi utama dari tindakan utama. Falsafah
perusahaan adalah prinsip yang dipegang oleh perusahaan didalam
menjalankan roda bisnis yang kemudian dijadikan acuan untuk
membangun perusahaannya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Akdon, 2009, Manajemen Strategik Untuk Manajemen Pendidikan, Alfabeta,


Bandung.
D’Aveni, A and Robert Gunter. 1994. Hypercompetition: Managing Dynamic
of Strategic.

Ardiprawiro. 2015. “Visi, Misi, Tujuan dan Falsafah Perusahaan”.

Febriansyah, Aditya. 2014. “Pengertian Visi, Misi, Sasaran Dan


Tujuan Perusahaan”

Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat


Bahasa, Gramedia Pustaka Utama
Maneuvering. New York: The Free.
  Reksohdiprodjo, S., 1990, Manajemen Strategik Edisi II, Andi, Yogyakarta.
Rugman,  Alan  M.,  1985.  Multinationals  and  global  competitive 
strategy. International Studies of Management & Organisation 15 (2): 8-18.   
Rumelt, Ricahard P., D.E. Schendel, dan D.J. Tecee.
1994. Fundamental Issuesin  Strategy;  A  Research  Agenda.    Boston, 
Massachusetts:  Harvard  Business  School Press. 
Slater, Stanley F.,dan  E.M.  Olson.  2000.  Strategy  type  and 
performance:  The influence of sales force management. Stategic
Management Journal 21: 813-829.
Spanos, Yiannis E.,dan S. Lioukas. 2001.An examination into the
causal logic of rent generation: Contrasting Porter’s competitive strategy
framework and the resource-based perspective. Strategic Management Journal
22: 907-934.
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-visi-misi/ (Diakses pada
tanggal 24 September 2022 pukul 17.52 WIB).
https://www.merdeka.com/jatim/tujuan-perusahaan-serta-jenis-dan-
bentuknya-menambah-wawasan-kln.html (Diakses pada tanggal 24 September
2022 pukul 18.00 WIB)
https://www.edukasikini.com/2018/10/penentuan-visi-misi-falsafah-
dan-tujuan.html (Diakses pada tanggal 24 September 2022 pukul 18.11 WIB).

21

Anda mungkin juga menyukai