Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Apabila seorang manajer atau pemilik bisnis akan mendirikan usaha

atau bisnis tentunya harus mempunyai tujuan yang jelas didirikannya

perusahaan tersebut. Selain mempunyai tujuan yang jelas, anda juga harus

menetapkan sasaran yang akan nantinya akan dibidik serta usaha yang

didirikannya. Dengan demikian, maka akan jelas terlihat lebih jelas arah dari

usaha tersebut yang nantinya akan dijalankan. Untuk dapat mendirikan

sebuah perusahaan yang baik, maka sejak pertama kali didirikan haruslah

mempunyai visi, misi, sasaran dan tujuan perusahaan secara jelas. Namun

sebelum anda menentukan hal penting tersebut, terlebih dahulu anda harus

memahami pengertian visi, misi, sasaran dan tujuan perusahaan agar

nantinya mampu menjadikan perusahaan yang anda miliki berkembang dan

berjalan dengan baik. Tim dari manajemen yaitu bertugas memimpin suatu

organisasi perusahaan dengan kata-kata serta perbuatan, dan harus mampu

menyatukan seluruh stafnya. Dalam mendirikan suatu organisasi atau

perusahaan anda perlu melibatkan visi, misi, sasaran dan juga tujuan. Ada

baiknya sebelum menetukan visi, misi, sasaran dan tujuan terlebih dahulu

memahami perbedaannya.

Kelompok 2| 1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan pengertian visi perusahaan, misi perusahaan, tujuan

perusahaan dan sasaran operasional perusahaan?

2. Apa itu falsafah perusahaan?

3. Bagaimana kaitan antara visi, misi, goal, objective dan falsafat

perusahaan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan visi perusahaan, misi perusahaan, tujuan

perusahaan dan sasaran operasional perusahaan.

2. Untuk mengetahui falsafah perusahaan.

3. Untuk mengetahui visi, misi, goal, objective dan falsafat perusahaan.

Kelompok 2| 2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.1 Visi Perusahaan

Visi yaitu merupakan suatu imajinasi atau gambaran mengenai cara yang

akan ditempuh sebuah organisasi atau perusahaan akan seperti apa dimasa yang

akan datang. Visi dapat juga disebut sebagai pandangan jangka panjang, selain

itu visi tidak hanya digunakan dalam sebuah organisasi atau perusahaan tapi

dapat juga diterapkan pada individu. Bayangkan gambaran perusahaan anda

dimasa depan akan menjadi seperti apa kemudian deskripsikan saja karena dari

situlah visi terbentuk. Kebanyakan visi membahas hal-hal seperti, bentuk usaha

dimasa yang akan datang, cita-cita yang nantinya ingin dicapai oleh perusahaan,

arah serta strategi bisnis yang mesti dilakukan dalam mengembangkan usaha.

Tidak lupa juga wawasan yang menjadi tolak ukur arah perkembangan usaha.

2.1.2 Misi Perusahaan

Selanjutnya ada Misi, Misi merupakan usaha yang dilakukan untuk dapat

mewujudkan visi. Berkaitan dengan hal-hal yang harus dicapai oleh perusahaan

dan misi juga merupakan bentuk penjabaran apa yang harus dilakukan untuk

mengembangkan visi perusahaan. Singkatnya bahwa misi merupakan strategi

dari visi. Dalam misi mengandung hal-hal sebagai berikut, langkah-langkah

yang harus dilakukan suatu organisasi, alasan mengapa bisnis tersebut haruslah

Kelompok 2| 3
berkembang dan juga cara-cara untuk mewujudkannya. Dalam sebuah

organisasi atau perusahaan misi sangat diperlukan dengan alasan untuk

menginspirasi serta memotivasi karyawan, membantu dalam membuat

keputusan sehari-hari dan lainnya. Misi dibuat harus secara jelas, menunjukan

tindakan yang akan dilakukan dan apa yang hendak dicapai, harus dibuat dalam

bentuk kalimat tindakan.

Bila tadi kita sudah membahas visi dan misi dari pembahasan kita mengenai

pengertian visi, misi, sasaran dan tujuan perusahaan, selanjutnya yaitu akan kita

bahas mengenai Sasaran.

2.1.3 Pengertian Sasaran Dalam Perusahaan

Sasaran adalah se buah target atau penjabaran dari tujuan, yang akan

dicapai oleh perusahaan pada jangka waktu tertentu. Sasaran sebuah usaha harus

spesifik dan juga kriterianya harus jelas sehingga mampu tercapai secara efektif.

Sasaran biasanya dinyatakan dalam bentuk kuantitatif dengan jangka waktu

pencapaian tertentu, selain itu sasaran sangat penting fungsinya dalam

menentukan kinerja. Apabila sasaran kerja ini mampu tercapai dengan baik,

maka pelaksanaan dari program dapat berjalan dengan baik serta tidak

menyimpang dari visi dan juga misi. Meskipun demikian, sasaran juga harus

diperhatikan dengan tujuannya.

2.1.4 Pengertian Tujuan Dalam Perusahaan

Tujuan yaitu merupakan suatu pernyataan yang mengenai apa yang hendak

dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan adanya sebuah tujuan

maka visi dan juga misi akan semakin terwujud. Tujuan juga berisikan tentang

Kelompok 2| 4
komitmen beserta resikonya. Tujuan juga untuk menggambarkan arahan bagi

perusahaan secara jelas, dalam merumuskannya tujuan harus memberikan

ukuran yang lebih spesifik.

2.1.5 Pengertian Kegiatan Operasional Perusahaan

Kegiatan operasional perusahaan adalah kegiatan-kegiatan yang dijalankan

dari seluruh fungsi-fungsi yang ada pada sebuah perusahaan agar dapat

terlaksananya rencana-rencana strategis untuk mencapai tujuan perusahaan.

Mulai dari pengaturan sumber daya manusia, kegiatan administrasi, pengelolaan

bahan baku, proses produksi, dan lain sebagainya merupakan contoh kegiatan

operasional perusahaan yang dilaksanakan setiap hari.

Seluruh kegiatan ini saling mendukung dan melengkapi agar dapat

menghasilkan produk yang akan mendatangkan pemasukan bagi perusahaan.

Tidak hanya kegiatan produksi, kegiatan administrasi dan personalia juga

memegang peranan penting dalam sebuah perusahaan. Misalnya kegiatan

produksi tidak terlepas dari kegiatan personalia, penempatan karyawan sesuai

dengan keahliannya pada bagian yang tepat sangat diperlukan sehingga proses

produksi dapat dikerjakan dengan baik.

Jika ada salah satu kegiatan ini yang tidak terlaksana atau terlaksana dengan

kurang baik maka akan berpengaruh kepada kegiatan-kegiatan lain. Misalnya

jika bagian administrasi lalai membayar tagihan listrik sehingga pasokan listrik

terhenti ke perusahaan maka proses produksi akan terhambat sehingga produk

Kelompok 2| 5
tidak dapat selesai tepat waktu yang akan berdampak pada pendapatan

perusahaan.

Pada dasarnya ada empat fungsi operasional dalam sebuah perusahaan yang

mendasari seluruh kegiatan operasional perusahaan diantaranya fungsi

operasional sumber daya manusia, fungsi operasional produksi, fungsi

operasional marketing/perusahaan, dan fungsi operasional keuangan.

Fungsi operasional sumber daya manusia bertanggung jawab terhadap

pengelolaan karyawan mulai dari perekrutan hingga penempatannya sesuai

bidang masing-masing. Bagian yang mengelola sumber daya manusia harus

dapat menyeleksi calon karyawan yang berbakat, memiliki kemampuan, serta

etos kerja yang baik. Setelah itu bagian ini juga harus mengetahui dengan baik

kemampuan setiap karyawan sehingga dapat menempatkan mereka di bagian

yang tepat.

Fungsi operasional produksi bertanggung jawab dalam keseluruhan proses

produksi mulai dari pemilihan lokasi produksi, merumuskan rencana

operasional, merumuskan pembagian tugas sesuai keahlian karyawan,

mengawasi penggunaan bahan baku dan kualitas produksi, selalu melakukan

evaluasi untuk meningkatkan efisiensi, hingga perawatan peralatan kerja.

Fungsi operasional marketing bertanggung jawab dalam hal pemasaran

produk sehingga sampai ke tangan konsumen serta memenuhi dan memuaskan

keinginan konsumen. Tidak hanya setelah produk jadi akan tetapi mulai dari

Kelompok 2| 6
perencanaan produk, penentuan harga, hingga kegiatan promosi dan distribusi

produk.

Dan terakhir fungsi operasional keuangan yang bertanggung jawab dalam hal

keuangan perusahaan. Apapun perusahaannya tidak akan dapat beroperasi tanpa

adanya dana. Dua hal penting yang menjadi tugas bagian ini adalah bagaimana

mendapatkan dana dengan efisien serta bagaimana menggunakannya dengan

efektif sehingga seluruh kegiatan operasional perusahaan dapat dijalankan

dengan baik.

1. Pendekatan perkembangan yang menguntungkan (profitable growth

approach).

Cara ini pada upaya untuk menyusun suatu program kerja yang a

kan dapat mendatangkan laba atau keuntungan yang sebesar-besarnya.

Perkembangan yang menguntungkan dapat mewujudkan adanya

keseimbangan yang menguntungkan antara sarana dimiliki dengan

lingkungan yang dihadapi.

Kelompok 2| 7
Untuk mewujudkan adanya keseimbangan harus melakukan

langkahlangkah sebagai berikut :

a) Analisis terhadap kondisi lingkungan masyarakat.

Analisis ini merupakan analisis terhadap faktor eksternal

yaitu

lingkungan masyarakat. Kebutuhan, keinginan serta daya beli

akan menimbulkan “permintaan” atau “demand” terhadap

berbagai macam produk yang dapat mereka pergunakan unt

uk memenuhi kebutuhan seperti kebutuhan pokok/primer,

kebutuhan sekunder maupun kebutuhan tertier maupun yang

tidak berwujud disebut jasa atau service.

b) Analisis terhadap sarana atau sumber daya yang dimiliki.

Analisis ini merupakan analisis terhadap faktor internal y

ang ada pada diri maupun perusahaan. Dari analisis internal

harus mampu untuk menyusun kekuatan atau kelemahan

perusahaan dan dapat

merancang kegiatan guna memenuhi kebutuhan, keinginan a

tau selera masyarakat yang sesuai daya beli mereka.

Kelompok 2| 8
c) Mengidentifikasi adanya keseimbangan.

Apabila suatu perusahaan mengalami ketidakseimbangan

maka

hal itu dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut mengala

mi gangguan disebabkan terlalu besar sarana ketimbang

permintaannya atau sebaliknya. Adapun ciri-

ciri dari perusahaan yang mengalami sarana ketimbang

permintaan adalah :

1) Persediaan barang digudang menumpuk.

2) Banyak mesin yang menganggur

3) Kelebihan modal atau dana yang tersedia.

4) Banyak tenaga kerja yang nganggur atau pengangguran.

5) Semangat kerja pegawai menjadi lesu.

6) Keadaan pasar atau pemasaran terasa sepi.

7) Perputaran modal kerja yang terlampau lambat dan

sebagainya.

d) Menyusun rencana strategis untuk menyeimbangkan.

Manager yang mampu untuk menciptakan banyak alternatif

tindakan

Kelompok 2| 9
yang dapat dilakukannya dan memilih banyak alternatif yan

g dapat

menguntungkan serta memberikan pertumbuhan terhadap bis

nis.

Memilih alternatif suatu kegiatan manajerial yang disebut

pengambilan keputusan atau decision making.

2. Pendekatan “SWOT” (SWOT Approach).

Kata SWOT merupakan perpendekatan dari Strenghts, Weaknesses,

Opportunities, dan Threats, yang diterjemahkan menjadi kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman. Pendekatan SWOT merupakan suatu

pendekatan perusahaan harus memikirkan tentang kekuatan apa saja

dimiliki, kelemahan apa saja dimiliki, melihat kesempatan yang terbuka

dan perusahaan harus mampu untuk mengetahui ancaman, gangguan,

hambatan serta tantangan yang menghadang didepan.

3. Pendekatan Sistem (System Approach).

Pendekatan ini merupakan pendekatan menitikberatkan pada penger

tian sistem dan kemudian mengembangkannya untuk membentuk

perencanaan strategis. Sistem adalah segala sesuatu yang terdiri dari

berbagai komponen yang saling berinteraksi di antara komponenkompo

nen tersebut dan dari interaksi itu akan timbul sesuatu hasil

keluaran atau output. Komponen-komponen yang ada, disebut input,

Kelompok 2| 10
sedangkan interaksi antara input-input itu lalu disebut proses. Oleh

karena itu suatu sistem dapat digambarkan sebagai berikut :

Dengan adanya arus informasi balik dari output ke input atau ke proses

tersebut maka sistem akan bersifat self-regulation atau mengatur dirinya

sendiri yaitu apabila hasil atau ouputnya kurang bagus, maka akan

diinformasikan ke belakang agar senantiasa dilakukan perbaikan serta

pembaharuan terhadap input maupun prosesnya agar outputnya

menjadi lebih bagus. Dari pemahaman tersebut, maka manager

memanfaatkannya bagi penyusunan rencana strategisnya, yaitu dapat

mengikuti jalan pikiran dengan pola pikir penyusunan rencana yang

menggunakan pendekatan sistem.

4. Pendekatan Kesenjangan Perencanaan (Planning Gap)

Pendekatan ini dimulai dari cara berpikir yang tradisional di dalam

melakukan perencanaan dan kemudian dikembangkan dengan cara berpikir

yang lebih maju, lebih dinamis, dan lebih produktif.

Kelompok 2| 11
 Perencanaan Generasi Pertama (First Generation Planning).

Cara berpikir yang tradisional dalam melakukan perencanaan pada

umumnya dilakukan dengan cara membuat “proyeksi masa depan” yang

dihadapi oleh suatu perusahaan. Proyeksi itu pada dapat digambarkan

dalam bentuk garis proyeksi atau garis tren akan menunjukkan

bagaimana tren masa depan dari perusahaan itu. Semakin bagus ten

masa depannya, akan tergambar garis trendnya menjadi semakin meningkat

tajam, dan begitu sebaliknya. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi.

 Perencanaan generasi kedua (Second generation planning).

Cara berpikir yang sering diungkapkan menjadi “Do something to change

our future” pola pikir harus berubah menjadi “apa yang dapat kita

lakukan untuk mengubah nasib serta masa depan”. Sifat dinamis serta

proaktif dalam suatu cara berpikir dalam perencanaan yang mana harus

membuat sesuatu terobosan yang bagus agar dapat memperbaiki posisi

bisnis serta posisi persaingan di masa depan caranya adalah dengan

membuat apa yang disebut “garis potensi usaha”. Garis potensi usaha

adalah suatu garis yang diharapkan nantinya akan dapat lebih

Kelompok 2| 12
meningkatkan pertumbuhan bisnis, dan sekaligus menunjukkan suatu

upaya untuk mengubah dan memperbaiki nasib serta posisi bisnis di masa

depan. Oleh karena itu, maka garis potensi usaha inilah merupakan

bentuk perencanaan yang ada pada saat disebut sebagai perencanaan

generasi kedua. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Dari keempat pendekatan diatas merupakan bagian dari proses

manajemen strategis tahap I yakni analisis lingkungan. Tujuan utama

dilakukannya analisis lingkungan adalah untuk mengidentifikasi beberapa

variabel pokok yang mempengaruhi kinerja dari suatu perusahaan.

Dengan melakukan analisa terhadap lingkungan perusahaan diharapkan

manajemen perusahaan akan memiliki gambaran yang lebih jelas dalam

menyiapkan strategi bisnis yang diperlukan untuk mengantisipasi implikasi

manajerial yang ditimbulkan oleh lingkungan bisnis.

 Rencana operasional sebagai dasar menyusun rencana kerja.

Kelompok 2| 13
Rencana operasional memberikan deskripsi tentang bagaimana rencana

strategis dilaksanakan. Rencana operasional terdiri dari atas rencana sekali

pakai dan rencana tetap.

1) Rencana sekali pakai (single use plan).

Rencana sekali pakai dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan

ditinggalkan manakala tujuan tersebut telah dicapai Rencana sekali pakai

merupakan arah tindakan yang mungkin tidak akan terulang dalam bentuk yang

sama di masa yang akan datang. Bentuk utama rencana sekali pakai, antara lain

a) Program (Programs).

Program mencakup serangkaian aktivitas yang relatif luas. Program

merupakan rencana sekali pakai untuk serangkaian kegaiatan yang besar.

Program dapat meliputi tujuan, langkah-langkah yang diperlukan

untuk mencapai tujuan tersebut, kebijakan, prosedur, dan aturan. Suatu

program menjelaskan :

1) Langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu

tujuan.

2) Unit atau anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah.

3) Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.

b) Proyek (Project).

Kelompok 2| 14
Proyek adalah bagian program yang lebih kecil dan mandiri. Selain

proyek memiliki cakupan terbatas dan petunjuk yang jelas mengenai

tugas dan waktu. Setiap proyek akan menjadi tanggung jawab setiap

individu yang ditunjuk dan diberi sumber daya spesifik dan dalam batas

waktu tertentu. Sebagai contoh perusahaan mempunyai program

pembuatan gudang baru. Proyek pendukungnya adalah penetapan layout

gudang dan penarikan tenaga kerja.

c) Anggaran (Budget).

Anggaran adalah pernyataan tentang sumber daya keuangan (financial

resource) yang disediakan untuk kegiatan tertentu dalam waktu

tertentu pula. Anggaran terutama merupakan alat untuk

mengendalikan aktivitas suatu organisasi. Oleh karena itu, anggaran

merupakan komponen penting dari setiap program dan proyek.

Anggaran mendeskripsikan pendapatan dan biaya. Dengan demikian,

anggaran menentukan target aktivitas seperti hasil penjualan, biaya

tiap bagian, atau investasi baru. Dalam anggaran biasanya dinyatakan

dalam bentuk angka-angka. Angka-angka tersebut mungkin dalam satuan

unit fisik, dan unit satuan moneter.

2) Rencana tetap (standing plan).

Kelompok 2| 15
Rencana tetap merupakan pendekatan yang sudah dilakukan untuk

menangani situasi yang terjadi berulang (repetitive) dan dapat diperkirakan.

Bentuk utama rencana tetap antara lain sebagai berikut :

a) Kebijakan (policy).

Kebijakan adalah suatu pedoman umum dalam pengambilan

keputusan. Kebijakan menentukan apakah keputusan dapat diambil

atau tidak dapat diambil. Misalnya dalam masalah sumber daya

manusia kebijakan meliputi penyewaan pegawai, pemecatan pegawai,

dan pemberhentian sementara (layoffs). Kebijakan disebabkan hal-hal

berikut :

1) Kebijakan tersebut akan meningkatkan efektivitas organisasi.

2) Harapan bahwa beberapa aspek organisasi dapat mencerminkan nilai

pribadi mereka.

3) Perlu menghilangkan adanya konradiksi atau kekacauan yang terjadi

pada hierarki yang lebih rendah dalam organisasi yang bersangkutan.

b) Prosedur standar (standar procedure).

Implementasi kebijakan dilakukan melalui garis pedoman lebih detail

yang disebut prosedur standar atau metode standar. Suatu prosedur

memberikan seperangkat petunjuk detail untuk melaksanakan urutantindak

an yang sering atau biasa terjadi.

Kelompok 2| 16
c) Peraturan (rules).

Peraturan adalah pernyataan bahwa suatu tindakan harus dilakukan atau

tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu. Peraturan merupakan

rencana tetap yang paling jelas dan bukan merupakan pedoman pemikiran

atau pengambilan keputusan.

5. Cara menyusun rencana operasional yang terinci disusun untuk mendu

kung misi, sasaran, dan pencapaian strategi.

a. Penetapan misi.

Berikut bagan lima dibawah ini dengan adanya suatu misi dan tujuan,

maka perusahaan akan dapat memanfaatkan seluruh potensi yang ada

untuk mencapai tujuan akhir secara efektif dan efisien. Ini bagian tahap

dua dari proses manajemen strategis.

Kelompok 2| 17
Komponen utama dalam perumusan misi dalam perusahaan atau

organisasi adalah sebagai berikut :

1) Spesifikasi produk atau jasa.

Pernyataan misi suatu organisasi harus mencerminkan pada aspek

produk atau jasa apa yang dihasilkan. Dengan informasi itu konsumen akan

mengetahui kemana mereka harus mencari produk atau jasa yang diinginkannya.

2) Spesifikasi pasar utama.

Setelah organisasi menjelaskan tentang jenis produk atau jasa yang

dihasilkan, informasi penting lainnya yang perlu melayani seluruh

konsumen yang ada.

3) Spesifikasi teknologi.

Kelompok 2| 18
Informasi ini meliputi peralatan, mesin, material, teknik dan proses

yang ada didalam organisasi. Di dalam teknologi ini juga disampaikan

berbagai keunggulan yang dimiliki oleh organisasi.

Menurut Louis A. Allen perencanaan terdiri dari kegiatan-kegiatan :

 Meramalkan, memperkirakan waktu yang akan datang.

 Menetapkan maksud tujuan (objects) sebagai hasil akhir yang

diharapkan menentukan tujuan atau sasaran (goals/target).

 Mengarahkan (programming), menetapkan urutan dari kegiatankegiatan

yang diperlukan langkah-langkah yang akan diambil menurut prioritas

pelaksananya.

 Menyusun tata waktu (schedulling), menetapkan urutan waktu yang

tepat agar tindakan yang dilakukan dapat berhasil baik.

 Menyusun anggaran belanja (budgeting), yaitu mengalokasikan sumber-

sumber yang tersedia, dinyatakan dalam istilah-istilah keuangan.

b. Sasaran.

Sasaran adalah hasil yang akan peroleh pada akhir kegiatan operas

ional. Sasaran adalah penggambaran hal yang ingin diwujudkan melalui

tindakan-tindakan yang diambil guna mencapai tujuan (target terukur).

Kelompok 2| 19
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan

yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu satu tahun. Perumusan

strategi

agar dapat memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan, maka

perumusan strategi harus sesuai dengan spesifikasi produk, pasar, dan

pemasaraannya, sumber daya organisasi, dan teknologi. Ini bagian tah

ap tiga dari proses manajemen strategis.

Rumusan sasaran yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

 Sasaran harus sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah pusat, propinsi,

maupun kabupaten/kota.

 Sasaran ditetapkan mengacu pada dan merupakan milestone

pencapaian visi, misi, tujuan, strategi, serta kebijakan dan tujuan yang

dituangkan dalam Renstra.

 Sasaran harus dapat dijabarkan ke dalam sejumlah indikator kinerja.

 Sasaran harus mengacu pada masalah-

masalah yang teridentifikasi

dalam telaah diri dan merupakan upaya yang dikembangkan unt

uk menjawab isu-isu stratejik.

Kelompok 2| 20
 Sasaran harus merupakan tindak lanjut dari pengalaman atau

permasalahan yang teridentifikasi pada tahun sebelumnya.

 Spesifik, sasaran menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan,

dan bukan cara pencapaiannya.

 Dapat dinilai dan terukur, sasaran harus terukur dan dapat digu

nakan untuk memastikan apa dan kapan pencapaiannya.

 Menantang namun dapat dicapai, tetapi tidak boleh mengandung

target yang tidak layak.

 Berorientasi pada hasil, sasaran harus mensepesifikasikan hasil y

ang ingin dicapai.

2.1.6 Falsafah Perusahaan

Falsafah adalah kata serapan bahasa Arab dari istilah bahasa Yunani

“philosophia” yang terdiri dari 2 kata, yaitu : philos / philein berarti suka, cinta,

mencintai.Shophia berarti kebijaksanaan, hikmah, kepandaian ilmu. Jadi

philosophia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada ilmu filsafat.

Istilah ini kemudian di-indonesiakan menjadi filsafat. dalam bahasa Belanda

yaitu wijsbegeerte berarti keinginan untuk ilmu Lwijs : pandai, berilmu; Begerte

: keinginan. Dalam arti praktis filsafat mengandung arti alam berfikir / alam

pikiran, sedangkan berfilsafah ialah berfikir secara mendalam atau radikal atau

dengan sungguh – sungguh sampai keakar-akarnya terhadap suatu kebenaran

Kelompok 2| 21
atau dengan kata lain berfilsafat mengandung arti mencari kebenaran atas

sesuat.

Seiring dengan bergulirnya waktu, kerap kali suatu perusahaan mengalami

benturan ataupun masalah-masalah yang sangat sulit dipecahkan. Ha-hal

tersebut terkadang akan mempengaruhi tercapainya Visi dan Misi perusahaan.

Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut, setiap perusahaan dalam

menyusun mission statement nya perlu untuk mengembangkan suatu falsafah

(philosophy) yang akan memberikan tuntunan dalam menyelesaikan setiap

masalah yang timbul serta menjadi bimbingan dalam ber-aktivitas sehari-hari.

Organisasi suatu perusahaan terdiri dari struktur, kebijakan dan budaya

perusahaan, yang belum tentu ketiganya dapat berfungsi secara optimal dalam

lingkungan usaha/bisnis yang cepat berubah. Struktur dan kebijakan dapat saja

berubah walau tidak mudah, budaya perusahaan termasuk agak sulit untuk

berubah. Budaya perusahaan yang berubah kadangkala merupakan kunci untuk

menerapkan strategi baru dengan baik.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan budaya perusahaan? Sebenarnya sulit

untuk menjelaskan konsep ini, namun sementara ada yang mendefinisikan

sebagai “ pengalaman, history, kepercayaan dan norma bersama yang menjadi

karakter suatu organisasi”, misalnya cara orang-orang berpakaian, bagaimana

mereka berbicara satu sama lain, dan juga bagaimana kantor diatur.

Pada dasarnya bahwa setiap perusahaan yang ber-kinerja tinggi telah

mengembangkan ideologi inti yang tidak akan dilanggar, seperti J&J tetap

berpegang pada prinsip bahwa tanggung jawab utamanya adalah kepada

Kelompok 2| 22
pelanggan, kedua kepada karyawannya, ketiga kepada lingkungannya dan

keempat kepada pemegang sahamnya. Hal penting yang perlu digarisbawahi

adalah komitmen karyawan yang tinggi untuk mematuhi falsafah

perusahaannya.

Mereka memelihara kondisi-kondisi yang diperlukan untuk mencapai kinerja

yang hebat, motivasi angkatan kerja atau karyawan selalu berjuang keras meraih

keunggulan dan produktivitas dengan keteguhan hati untuk memproduksi

barang-barang yang bermutu tinggi dan pelayanan yang excellent. Tentu saja

hal ini sulit untuk dilaksanakan, karena diperlukan pemahaman yang benar dan

mendalam, konsistensi diri dan keyakinan individu yang mantap akan falsafah

perusahaan.

2.1.7 Kaitan antara Visi, Misi, Goal, Objective, dan Falsafah Perusahaan.

Setiap perusahaan pasti mempunyai visi, misi, goal, objektif, falsafah ini akan

menentukan arah yang akan dituju oleh perusahaan. Tanpa visi, misi, dan tujuan

maka kinerja perusahaan akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah

berubah dan diombang-ambingkan oleh situasi eksternal. Penyusunan visi,

misi, goal, objective, dan falsafah perusahaan harus mempertimbangkan

beberapa faktor berikut:

a. Sejarah

b. Preferensi masa kini

c. Lingkungan pasar

d. Sumber daya

e. Kompetensi yang membedakan

Kelompok 2| 23
Perubahan yang tidak mempunyai visi, misi, dan tujuan seringkali bertindak

spontanitas dan sistematis seperti yang dilakukan oleh pedagang kecil hanya

untuk memperoleh sesuap nasi. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu

perusahaan apalagi jika perusahaan tersebut boleh dikatakan skala menengah

dan atas. Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh

lembaga dalam usahanya mewujudkan visi. Dalam operasionalnya, orang

berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi interpretasi

visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula

memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi.

Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi dan juga merupakan

suatu apa yang akan dicapai pada kurun waktu tertentu dalam suatu perusahaan.

Tujuan juga dirumuskan dalam dua bentuk yaitu tujuan jangka pendek dan

panjang, perbedaan kedua terletak dalam waktu pencapaian dan cara

penulisannya. Tujuan jangka pendek biasanya lebih spesifik dibandingkan

jangka panjang. Pengertian visi ialah suatu pandangan yang jauh tentang;

tujuan-tujuan dan apa yang harus dilakukan untuk dicapai tujuan tersebut.

Aplikasi konsep visi ini biasanya digunakan pada konteks individu,dan

perusahaan.

Orang-orang yang memiliki visi dapat melihat lebih jauh dari apa yang ada

dan apa yang dapat terjadi, dengan memiliki visi kita akan lebih mampu

menggunakan akal pikiran kita untuk mengejar sesuatu yang baik. Visi

merupakan pengarah tujuan yang terbaik dari imajinasi kreatif dan merupakan

motivasi utama dari tindakan utama. Goals dan objective sering diringkas ke

Kelompok 2| 24
dalam suatu pernyataan misi atau visi. Suatu pernyataan visi menggambarkan

peta ke mana anda ingin berada masa yang akan datang.

Visi menggambarkan bagaimana anda melihat peristiwa-peristiwa dalam 10

atau 20 tahun akan datang jika segala sesuatu berjalan pasti seperti yang anda

harapkan. Misi merinci apa yang anda mau lakukan sekarang untuk mencapai

tujuan anda. Umpamanya pernyataan misi singkat Ford “Kualitas adalah

pekerjaan nomor satu”. Tetapi kebanyakan dari pernyataan misi lebih rinci yang

sering menggambarkan apa yang akan dilakukan, untuk siapa, dan mengapa.

Bill Gates mempunyai misi yang sederhana: “Sebuah personal computer di atas

setiap meja, dan setiap komputer menggunakan software Microsoft”.

Falsafah perusahaan adalah prinsip yang dipegang oleh perusahaan di dalam

menjalankan roda bisnis yang kemudian dijadikan acuan untuk membangun

perusahaannya. Sehingga resep untuk perusahaan adalah ikutilah hukum-

hukum bisnis yang didasarkan pada teori bisnis, terapkanlah transformational

leadership yang memberikan inspirasi pada karyawan dan melibatkannya dalam

penetapan misi, transcendental leadership yang mengandung unsur-unsur

spiritual sehingga kalau perusahaan menjadi kaya tidak berubah menjadi kikir,

dan quite leadership mengajarkan dan memberikan otonomi pada karyawan

untuk menjadi inovatif dan kreatif; tinggalkanlah hal yang mendasarkan

perintah.

Kelompok 2| 25
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Kelompok 2| 26
DAFTAR PUSTAKA

https://www.giban.net/2016/12/pengertian-visi-misi-dan-tujuan.html diakses
tgl20-10-19
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-tujuan-dan-contoh-etika-bisnis-
dalam-perusahaan/ diakses tgl 02-10-19
https://www.pelajaran.co.id/2018/02/pengertian-ciri-tujuan-kelebihan-dan-
kekurangan-serta-contoh-perusahaan-umum.html diakses tgl 02-10-19
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-kegiatan-operasional-
perusahaan/

Kelompok 2| 27

Anda mungkin juga menyukai