Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN PENCURIAN

RSIA Permata
Hati
Jl. Tamalanrea
Raya Blok 10M
No. 9-10 Nomor : No.Revisi Halaman
Makassar /SPO/RSIA-PH/II/2018 1/3
Telp.
085256269670

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR DIREKTUR RSIA PERMATA HATI
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
Februari 2018
(SPO) dr. Armanto Makmun, M.Kes
NIK. 2011110227001
Pengertian Suatu Proses/upaya yang dilakukan untuk mengindentifikasi kejadian pencurian di area
rumah sakit dengan cara investigasi, pemeriksaan saksi-saksi, olah TKP dan
pengumpulan bukti-bukti Serta laporan dan BAP, dan tidak lupa berkoordinasi dengan
pihak manajemen rumah sakit dan pihak kepolisian.

Tujuan 1. Mengidentifikasi kejadian pencurian di lingkungan rumah sakit


2. Melaporkan kejadian pencurian kepada pihak manajemen
rumah sakit dan pihak kepolisian.
3. Untuk keamanan lingkungan rumah sakit.

Kebijakan Rumah Sakit memonitoring mengamanan area yang didentifikasi


sebagai risiko keamanan dengan cara semua pegawai, pasien dan
pengunjung dapat diidentifikasikan, dan dijaga keamanannya
(Peraturan Direktur RSIA Permata Hati Makassar Nomor: /SK/RSIA-
PH/II/2018 tentang kebijakan manajemen fasilitas dan keselamatan
kerja RSIA Permata Hati)

Prosedur 1. Pembuatan BAP yang dilakukan oleh unsur kelompok komando


tertinggi yang bertugas pada saat itu yang meliputi:
- Siapa si pelapor ataupun korban
- Dimana kejadian tersebut terjadi
- Kapan kejadian tersebut terjadi
- Apa yang dicuri
- Adakah saksi-saksi
- Bilamana pencurian tersebut terjadi

BAP tersebut harus mencantumkan tanggal pembuaatan dan


ditandatangani oleh pembuat laporan dan yang melapor atau
korban.
2. Penugasan untuk olah TKP dengan maksud mengisolasi dan
mengamankan bukti-bukti untuk penyelidikan pihak kepolisian. Hal yang
harus diperhatikan dalam olah TKP meliputi:
- Mengawasi dan mengamankan tempat tersebut dengan
menempatkan petugas guna menutup akses keluar masuk dan
mengendalikan pergerakan personil yang tdiak berkepentingan.
- Mengisolasi TKP dengan cara memberikan security line.
- Mencari dan mempertahankan posisi bukti-bukti yang bisa
mendukung penyelidikan dengan tidk menyentuh yang dilakukan oleh
tim security yang ditunjuk oleh pimpinan.
- Membuat dokumen posisi bukti-bukti dengan memfoto atau
menandai letaknya.
- Melaporkan hasil temuan dengan berkoordinasi dengan
pihak-pihak yang berwenang.
3. Melaksanakan investigasi atau penyelidikan dengan cara mencari saki-
saksi atau bukti-bukti personal dan memeriksanya. Perlu dipahami bahwa
tugas security dalam bidang investigasi terbatas hanya pada pengumpulan
informasi. Oleh karena itu yang perlu dilakukan oleh petugas security
adalah:
- Pengumpulan informasi berdasarkan pada fakta-fakta sifat
kejadian:
 Apa yang terjadi??
 Kapan terjadi?
 Mengapa sampai terjadi?
 Siapa yang terlibat?
 Adakah saksi-saksi?
 Tindakan apa yang telah diambil dan siapa yang
terlibat dalam tindakaan tersebut

Unit Terkait Seluruh Bagian, Bidang, Unit RSIA Permata Hati.

Anda mungkin juga menyukai