PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi
sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk
mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan (Hubber, 2000). Proses manajemen keperawatan dapat dibagi
menjadi lima tahap yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan,
pengarahan dan pengendalian. (Marquis dan Huston, 2010).
Kelly dan Heidental (2004) menyatakan bahwa manajemen keperawatan
dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengawasan untuk mencapai sebuah tujuan. Manajemen
keperawatan adalah kelompok dari perawat manajer yang mengatur organisasi
dan usaha keperawatan yang pada akhirnya manajemen keperawatan menjadi
proses dimana perawat manajer menjalankan profesi mereka. (Swanburg,
2000).
Manajemen memelukan peran orang yang terlibat didalamnya untuk
menyikapi posisi masing-masing sehingga diperlukan fungsi-fungsi yang jelas
mengenai manajemen (Suarli dan Bahtiar, 2009). Fungsi manajemen yang di
identifikasikan oleh Henri Fayol (1925) yaitu perencanaan, organisasi,
perintah, koordinasi dan pengendalian. Fungsi manajemen keperawatan
menurut Fayol tersebut diperluas oleh Luther Gulick (1937) menjadi
perencanaan (planning), pengorganisasian (organization), personalia atau
keanggotaan (staffing), pengarahan (directing), pengkoordinasian
(coordinating), pelaporan (reporting) dan pembiayaan (budgeting) yang
disingkat menjadi POSDCORB.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang belakang diatas penulis merumuskan masalah
pada proposal ini sebagai berikut :
1
2
2. Khusus
a. Untuk mengetahui secara spesfik pengertian dari fungsi Staffing
dalam manajemen keperawatan
b. Untuk mengetahui secara spesfik pengertian dari fungsi
Directing dalam manajemen keperawatan
c. Untuk mengetahui secara spesfik pengertian dari fungsi
Controlling dalam manajemen keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengarahan (Directing)
1. Pengertian
Sumber daya manusia menjadi modal utama dalam
terselenggaranya roda organisasi pelayanan kesehatan. Seorang manajer
keperawatan harus dapat mengelola SDM agar dapat bekerja efektif dan
efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui fungsi
penggerakan.
Henry Fayol dalam Siagian (2007) menyebut penggerakan sebagai
commanding atau directing, sedangkan George R Terry (1993)
menggunakan istilah actuating yaitu sebagai upaya atasan untuk
menggerakkan bawahan. Pengarahan merupakan hubungan manusia
dalam kepemimpinan yang mengikat. Para bawahan digerakkan supaya
mereka bersedia menyumbangkan tenaganya untuk secara bersama-
sama mencapai tujuan suatu organisasi.
Pengarahan dalam organisasi bersifat sangat komplek karena
menyangkut manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-
beda (Muninjaya, 1999).
2. Makna Pengarahan
Apakah makna pengarahan dalam manajemen keperawatan?
Pengarahan yang baik akan terlihat dalam bentuk (5 W dan I H), yaitu:
a. (What) Apa yang harus dilakukan oleh staf perawat/perawat
pelaksana
b. (Who) Siapa yang melaksanakan suatu pekerjaan
c. (When )Jam berapa seharusnya dilakukan (mulai jam masuk
sampai jam pulang)
d. ( How )Bagaimana caranya mengerjakan dan berapa frequensi
seharusnya dikerjakan
e. (Why ) Kenapa pekerjaan itu harus dilakukan
3
4
B. Pengendalian (Controlling)
1. Pengertian
Proses terakhir dari manajemen adalah pengendalian atau
pengontrolan. Fayol (1998) mendefinisikan pengontrolan adalah
“Pemeriksaan apakah segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan rencana
yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip
yang ditentukan”. Tujuan pengontrolan adalah untuk mengidentifikasi
kekurangan dan kesalahan agar dapat dilakukan perbaikan.
Pengontrolan penting dilakukan untuk mengetahui fakta yang ada,
sehingga jika muncul isue dapat segera direspons dengan cepat dengan
cara duduk bersama.
Menurut Mockler ( 1984 ), pengendalian dalam manajemen adalah
usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja agar sesuai
dengan tujuan perencanaan, untuk mendesain sistem umpan balik
informasi, untuk membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan
standar yang telah ditetapkan, untuk menetapkan apakah ada deviasi
dan untuk mengukur signifikansinya, serta mengambil tindakan yang
9
a. Self-care
Klien memerlukan bantuan minimal dalam melakukan tindak
keperawatan dan pengobatan. Klien melakukan aktivitas perawatan
diri sendiri secara mandiri. Biasanya dibutuhkan waktu 1-2 jam
dengan waktu rata-rata efektif 1,5 jam/24 jam.
b. Minimal care
Klien memerlukan bantuan sebagian dalam tindak
keperawatan dan pengobatan tertentu, misalnya pemberian obat
intravena, dan mengatur posisi. Biasanya dibutuhkan waktu 3-4
jam dengan waktu rata-rata efektif 3,5 jam/24 jam.
c. Intermediate care
Klien biasanya membutuhkan waktu 5-6 jam dengan waktu
rata-rata efektif 5,5 jam/24 jam.
d. Mothfied intensive care
Klien biasanya membutuhkan waktu 7-8 jam dengan waktu
rata-rata efektif 7,5 jam/24 jam.
e. Intensive care
Klien biasanya membutuhkan 10-14 jam dengan waktu rata-
rata efektif 12 jam/24 jam.
a. Perawatan minimal
Perawatan ini memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam. Kriteria
klien pada klasifikasi ini adalah klien masih dapat melakukan sendiri
kebersihan diri, mandi, dan ganti pakaian, termasuk minum.
Meskipun demikian klien perlu diawasi ketika melakukan ambulasi
atau gerakan. Ciri-ciri lain pada klien dengan klasifikasi ini adalah
observasi tanda vital dilakukan setiap shift, pengobatan minimal,
15
a. Jumlah klien yang dirawat setiap hari/ bulan/ tahun di unit tersebut
b. Kondisi atau tingkat ketergantungan
c. Rata- rata lama perawatan
b. Pengukuran keperawatan langsung, tidak langsung dan pendidikan
kesehatan
c. Frekuensi tindakan keperawatan yang dibutuhkan klien
d. Rata- rata waktu perawatan langsung, tidak langsung dan
pendidikan kesehatan
Disamping itu ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi beban kerja
perawat yaitu masalah komunitas, bencana alam, kemajuan IPTEk, pendidikan
konsumen, keadaan ekonomi, iklim/musim, politik dan hukum /perarturan.
18
Jumlah tenaga = (A x B x 365) : (hari libur 1 tahun x jam kerja per hari)
Keterangan :
b. Orientasi
Program ini diberikan kepada staf yang baru atau sebaliknya
untuk mengenalkan tugas- tugas yang harus dilakukannya atau
mengetahui adanya perkembangan teknologi di bidang kesehatan.
c. Job training
Dilakukan melaui program pelatihan bagi staf sesuai bidang
penugasannya atau job tertentu
d. Continuing nursing education
Program ini merupakan program berkelanjutan sesuai dengan
sistem pendidikan formal yang berlaku yaitu sistem pendidikan
tinggi bagi perawat selaras dengan statusnya sebagai insan profesi.
Sesuai dengan kebutuhan pengembangan, seluruh perawat layak
untuk mengikuti program ini dengan pertimbangan harus disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang ada
e. Pelatihan kepemimpinan
Hakekatnya semua perawat adalah pemimpin. Oleh sebab itu
ia perlu mengembangkan kemampuan leadershipnya sebagai seorang
profesional
f. Pengembangan karier
Staf mempunyai hak atas pengembangan karirnya sesuai
dengan sistem yang berlaku. Pimpinan harus mampu merencanakan,
melaksanakan dan menilai pengembangan masing- masing stafnya
serta melihat semua itu sebagai upaya memotivasi, menstimulasi dan
memberikan penghargaan untuk peningkatan prestasi kerja
g. Studi banding
Unit kerja satu dengan yang lain ternyata bersifat kompetitif.
Oleh sebab itu bukan tidak mungkin unit kerja lain mempunyai nilai
lebih dibandingkan dengan unit kerja sendiri. Rencana untuk tukar
pengalaman dan institusi atau unit kerja lain perlu diprogramkan
dalam rangka membangun motivasi, pengembangan dan peningkatan
22
prestasi kerja. Bentuk lain yang sekarang sedang menjadi tren aalah
melalui kegiatan study branch marking
h. Penilaian kinerja
Seluruh staf diberikan penilaian atas kinerjanya melalui
sistem penilaian yang berlaku. Cakupannya antara lain tanggung
jawab, loyalitas, kerajinan, kedisiplinan, kepemimpinan dan
kejujuran
i. Pendidikan dan pelatihan
Program ini dirancang untuk memberikan pendidikan dan
pelatihan terhadap staf melalui kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan dengan target waktu tertentu (waktu, materi,
ketrampilan). Pelaksanaan dan program ini adalah melalui
kepanitiaan atau lembaga institusi tertentu yang berkompeten
j. Magang di rumah sakit yang lebih maju
Harus diakui bahwa rumah sakit lain yang memiliki nilai
lebih harus menjadi target untuk mencari serta menambah ilmu.
Program ini dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan
kedua belah pihak yang terlibat.
k. Kelompok kerja keperawatan
Program ini perlu dilaksanakan selaras dengan keperawatan
sebagai profesi yang telah, tengah dan terus dikembangkan. Produk
kelompok kerja ini adalah hasil diskusi pengembangan keperawatan,
karya tulis dan prosedur tetap, materi buku ajar, temu ilmiah,
penelitian keperawatan, pengembangan sistem pendidikan
keperawatan dan masukan untuk organisasi profesi
l. Pengembangan kerja tim di ruangan
Konsep kerja tim ini masih banyak kendala dalam
pelaksanaanya, namun semua komponen dalam tim tersebut perlu
mengidentifikasi semua masalah di lapangan yang dilakukan oleh
semua profesi kesehatan yang terlibat. Staf keperawatan dengan
otonomi dan kemandiriannya harus lebih proaktif dalam membangun
23
PENUTUP
A. Simpulan
Manajemen keperawatan adalah kelompok dari perawat manajer yang
mengatur organisasi dan usaha keperawatan yang pada akhirnya
manajemen keperawatan menjadi proses dimana perawat manajer
menjalankan profesi mereka.
B. Saran
Terimakasih kepada para pembaca yang telah meluangkan waktu
untuk membaca makalah ini. Dan penulis tahu bahwa masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penulisan, baik dari isi ataupun tata
cara penulisan. Maka dari itu dimohon kepada para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran agar penulis dapat memperbaiki
kedepannya. Sekali lagi kami sebagai penulis mengucapkan terima
kasih.
24