DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
BAB II RUANG LINGKUP…………………………………………………... 4
BAB III TATA LAKSANA……………………………………………………. 7
BAB IV DOKUMENTASI……………………………………………………. 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Definisi
1. Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang
kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul
apa yang dimaksud oleh penyampai pikirian-pikiran atau informasi.
2. Proses komunikasi efektif adalah pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud
oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerimaan pesan
dan tidak ada hambatan untuk hal itu.
Gambar 1.
Gambar 2.
1
tatap muka dengan efek yang mungkin terjadi berupa perubahan sikap. Media yang
dapat digunakan melalui telepon, buklet, video, peraga.
e. Pesan, yaitu berupa gagasan, pendapat dan sebagainya yang sudah dituangkan dalam
suatu bentuk, dan melalui lembaga komunikasi diteruskan kepada orang lain atau
komunikan.
f. Feed back (umpan balik), yaitu respon dari penerima terhadap pesan yang diterimanya.
Pada saat melakukan proses umpan balik, diperlukan kemampuan dalam hal-hal
berikut:
1) Cara berbicara (talking), termasuk cara bertanya (kapan menggunakan pertanyaan
tertutup dan kapan memakai pertanyaan terbuka), menjelaskan klarifikasi,
parapharase, intonasi.
2) Mendengar (listening), termasuk memotong kalimat.
3) Cara mengamati (observation) agar dapat memahami yang tersirat di balik yang
tersurat (bahasa non verbal di balik ungkapan kata / kalimatnya, gerak tubuh).
4) Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan komunikan (bahasa tubuh) agar
tidak mengganggu komunikasi, misalnya karena komunikan keliru mengartikan
gerak tubuh, raut tubuh, raut muka, dan sikap komunikator.
g. Di samping komponen-komponon pokok tersebut dapat ditambahkan komponen
lainnya seperti :
1) Sumber, asal suatu gagasan atau pendapat yang menjadi suatu pesan. Sumber bisa
berupa lembaga, kejadian, atau diri kita sendiri.
2) Media komunikasi, yang merupakan sarana atau alat-alat atau saluran-saluran
yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan yang akan dikomunikasikan.
3) Kegiatan encoding, artinya menuangkan gagasan atau pendapat dalam suatu
bentuk pesan yang dinyatakan oleh komunikator kepada komunikan.
4) Kegiatan decoding, artinya kegiatan untuk memahami suatu pesan yang diterima
oleh komunikan dari komunikator.
5) Tujuan yang berupa komunikan, bisa merupakan hadirin, massa, atau kelompok,
atau pula perseorangan.
4. Komunikasi efektif adalah tepat waktu, akurat, jelas dan mudah dipahami oleh penerima,
sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan (kesalahpahaman).
5. Komunikasi efektif via telepon adalah komunikasi melalui telepon yang dilakukan tepat
waktu, secara akurat , lengkap ,jelas, dimengerti ,tidak duplikasi ,dan tepat kepada penerima
informasi untuk mengurangi kesalahan dan untuk meningkatkan keselamatan pasien.
6. Pelaporan nilai kritis hasil laboratorium adalah cara melaporkan hasil laboratorium yang
nilainya memiliki resiko besar akan menimbulkan masalah dan harus segera dilaporkan.
2
7. Situasi/suasana
Situasi/suasana yang hiruk pikuk atau penuh kebisingan akan mempengaruhi
baik/tidaknya pesan diterima oleh komunikan, suara bising yang diterima komunikan
saat proses komunikasi berlangsung membuat pesan tidak jelas, kabur, bahkan sulit
diterima.
8. Kejelasan pesan.
Kejelasan pesan akan sangat mempengaruhi keefektifan komunikasi. Pesan yang kurang
jelas dapat ditafsirkan berbeda oleh komunikan sehingga antara komunikan dan
komunikator dapat berbeda persepsi tentang pesan yang disampaikan. Hal ini akan
sangat mempengaruhi pencapaian tujuan komunikasi yang dijalankan. Oleh karena itu,
komunikator harus memahami pesan sebelum menyampaikannya pada komunikan,
dapat dimengerti komunikan dan menggunakan artikulasi dan kalimat yang jelas.
Perilaku yang terjadi dalam suatu organisasi adalah merupakan unsur pokok dalam
proses komunkasi. Komunikasi sendiri merupakan usaha untuk mengubah perilaku.
3
BAB II
RUANG LINGKUP
4
tidak puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang
pengalaman buruknya.
Untuk menciptakan kepuasan pasien suatu perusahaan atau rumah sakit harus
menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh pasien yang lebih banyak dan
kemampuan untuk mempertahankan pasiennya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
meningkatkan jasa pelayanan dengan sebaik-baiknya, termasuk melakukan komunikasi
terhadap pelanggan dalam hal ini adalah pasien dengan mempertimbangkan latar belakang
budaya sehingga keluhan negatif terhadap pelayanan kesehatan dapat diminimalkan.
Bentuk-bentuk komunikasi adalah
1. Komunikasi yang bersifat informasi (asuhan)
Komunikasi yang bersifat informasi (asuhan) di dalam rumah sakit adalah :
a. Jam pelayanan, berupa informasi tertulis di tempat-tempat tertentu, public area, media
online, lisan oleh front office
b. Pelayanan yang tersedia
c. Cara mendapatkan pelayanan, berupa komunikasi lisan oleh petugas front office, IGD,
semua titik-titik unit frontliner
d. Sumber alternatif mengenai asuhan dan pelayanan yang diberikan ketika kebutuhan
asuhan pasien melebihi kemampuan rumah sakit.
Akses informasi ini dapat diperoleh melalui customer service, front office, media online.
2. Komunikasi yang bersifat edukasi (pelayanan promosi) di dalam rumah sakit dan
masyarakat adalah
a. Edukasi tentang obat
b. Edukasi tentang penyakit
c. Edukasi pasien tentang apa yang harus dihindari
d. Edukasi tentang apa yang harus dilakukan pasien untuk meningkatkan kualitas
hidupnya pasca dari rumah sakit
e. Edukasi tentang gizi.
5
4. Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan pasien (bahasa tubuh) agar tidak mengganggu
komunikasi, misalnya karena pasien keliru mengartikan gerak tubuh, raut muka dan sikap
dokter.
Ruang lingkup komunikasi dalam pelayanan kesehatan di RSIA Ananda meliputi :
1. Komunikasi Efektif Dokter-Pasien
2. Komunikasi Efektif Perawat/Bidan-Pasien
3. Komunikasi antar pemberi layanan (dokter, tenaga keperawatan, dan tenaga kesehatan
lainnya)
4. Komunikasi Asuhan dan Edukasi
6
BAB III
TATA LAKSANA
7
Di Dunia kedokteran, model proses komunikasi tersebut telah dikembangkan oleh Van
Dalen (2005) menjadi sebuah model yang sangat sederhana dan aplikatif.
1 3
2 3
8
b) Wawancara riwayat hidup
Wawancara ini dilakukan perawat untuk mendapatkan informasi tentang
keluhan dan riwayat kesehatan pasien serta perjalanan penyakitnya. Tujuan
melakukan wawancara ini adalah untuk mengetahui alasan pasien datang ke
rumah sakit dan menjadi acuan rencana tindakan keperawatan.
c) Wawancara terapeutik
Wawancara ini ditekankan pada fakta, ide dan isi dalam rangka pengembangan
hubungan sehat yang bertujuan untuk membantu pasien mengidentifikasi
masalahnya. Wawancara ini memberikan peluang kepada pasien untuk
mengungkapkan perasaan, mengenal dan mengetahui masa lalunya.
Wawancara terapeutik banyak digunakan oleh profesional kesehatan seperti
perawat, dokter, psikolog dan psikiater.
2) Pemeriksaan fisik
3) Pemeriksaan diagnostik
4) Informasi dari tenaga medis lain dan dari keluarga pasien
9
melibatkan pasien dan keluarganya, tenaga kesehatan lain yang berkenaan dengan
masalah yang dialami pasien. Diagnosis keperawatan yang tepat memerlukan sikap
komunikatif perawat dan sikap kooperatif pasien.
c. Tahap Perencanaan
Pengembangan rencana tindakan keperawatan kepada pasien diperlukan
interaksi dan komunikasi dengan pasien. Hal ini untuk menentukan alternatif rencana
keperawatan yang akan diterapkan, misalnya sebelum memberikan makanan kepada
pasien, perawat harus terlebih dahulu mengetahui makanan yang sesuai bagi pasien.
Rencana tindakan yang dibuat oleh perawat merupakan media komunikasi antar
tenaga kesehatan yang berkesinambungan sehingga pelayanan dapat dilaksanakan
secara teratir dan efektif.
d. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan realisasi dari perencanaan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu. Aktifitas ini memerlukan keterampilan komunikasi dalam
berinteraksi dengan pasien.
Pada sat menghadapi pasien perawat perlu:
1) Menunjukkan raut wajah yang mencerminkan ketulusan agar tercipta suasana
saling percaya saat berkomunikasi
2) Kontak pandang yang menunjukkan perhatian dan kesungguhan perawat
3) Fokus pada pasien
4) Bersikap terbuka untuk menumbuhkan keberanian pasien dalam mengikuti
tindakan keperawatan yang dilakukan
5) Mendengarkan secara seksama dan penuh perhatian untuk mendapatkan
informasi dari pasien. Perawat lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.
Hal ini akan menimbulkan kepercayaan pasien pada perawat.
6) Mendengarkan keluhan pasien dan memahami perasaan
7) Perawat mampu menjelaskan keadaan pasien
8) Perawat mampu menjadi pembimbing dan konseling terhadap pasien
9) Bersikap tenang selama berada didepan pasien.
Dalam berkomunikasi di rumah sakit petugas dan tenaga medis harus melakukan
proses verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan dengan tulis, baca kembali dan
konfirmasi ulang (TUBAKON) yaitu :
1) Pemberi pesan memberikan pesan secara lisan
Komunikasi dapat dilakukan secara langsung atau melalui sarana komunikasi
seperti telepon. Pemberi pesan harus memperhatikan kosa kata yang digunakan,
intonasi, kekuatan suara, jelas, singkat dan padat
2) Penerima pesan menulis isi pesan (TULIS)
Untuk menghindari adanya pesan yang terlewat maka penerima pesan harus
mencatat pesan yang diberikan secara jelas.
3) Isi pesan dibacakan kembali secara lengkap oleh petugas penerima pesan (BACA)
Setelah pesan dicatat, penerima pesan harus membacakan kembali pesan tersebut
kepada pemberi pesan agar tidak terjadi kesalahan dan pesan dapat diterima
dengan baik.
4) Penerima pesan mengkonfirmasikan kembali isi pesan kepada pemberi pesan
(KONFIRMASI)
10
Pemberi pesan harus mendengarkan pesan yang dibacakan kembali oleh penerima
pesan dan memberikan perbaikan bila pesan tersebut masih ada yang kurang atau
salah.
Contoh laporan perawat ke dokter dengan menggunakan SBAR (Haig, K.M, dkk, 2006)
Situation (S) Sebutkan nama anda dan unit
Sebutkan identitas pasien dan nomor kamar
pasien
Sebutkan masalah pasien tersebut
(misalnya sesak nafas, nyeri dada, dll)
Background (B) Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien
sesuai kebutuhan
Status kardiovaskuler (Nyeri dada, tekanan
darah,EKG, dsb)
Status respirasi (Frekuensi pernafasan, SpO2,
analisa gas darah, dsb)
11
Status gastrointestinal (Nyeri perut,
perdarahan,dsb)
Neurologis (GCS, Pupil)
Hasil laboratorium/pemeriksaan penunjang
lainnya
Assessment Sebutkan problem pasien tersebut
Problem kardiologi
Problem gastro-intestinal
Recommendation Rekomendasi (pilih sesuai kebutuhan)
Saya meminta dokter untuk :
Memindahkan pasien ke ICU
Segera datang melihat pasien
Mewakilkan dokter lain untuk datang
Konsultasi ke dokter lain
Pemeriksaan atau terapi apa yang diperlukan:
Foto rontgen/USG
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan EKG
Pemberian oksigenasi
Beta 2 agonis nebulizer
b. Komunikasi langsung
1) Talkshow kesehatan ke masyarakat sekitar/perusahaan
13
2) Tahap penyampaian informasi
Cara penyampaian informasi dan edukasi yang efektif tergantung pada hasil
asesmen pasien, yaitu :
a) Jika pasien dalam kondisi baik semua dan emosionalnya senang, maka proses
komunikasi edukasinya bisa langsung dijelaskan kepada pasien sesuai dengan
kebutuhan edukasinya
b) Jika pasien memiliki hambatan fisik (tuna rungu dan tuna wicara) maka proses
komunikasi edukasinya dapat disampaikan dengan menggunakan media cetak
seperti brosur yang diberikan kepada pasien dan keluarga sekandung (istri,
anak, ayah, ibu atau saudara sekandung) dan menjelaskannya kepada mereka.
c) Jika pasien memiliki hambatan emosional (pasien marah atau depresi) maka
proses komunikasi edukasinya juga dapat disampaikan dengan menggunakan
media cetak seperti brosur dan menyarankan pasien untuk membacanya.
3) Tahap Verifikasi
Pada tahap ini, petugas memastikan kepada pasien dan keluarga mengenai kejelasan
dan pemahaman edukasi yang diberikan:
a) Apabila pada saat pemberian edukasi, pasien dalam kondisi baik dan senang
maka verifikasi dapat dilakukan dengan cara menanyakan kembali edukasi
yang telah diberikan
b) Untuk pasien yang mengalami hambatan fisik maka veriikasi dapat dilakukan
dengan cara menanyakan kepada keluarganya dengan pertanyaan yang sama,
yaitu “Apakah Bpk/Ibu bisa memahami materi edukasi yang kami berikan?”
c) Untuk pasien yang mengalami hambatan emosional (marah, depresi) maka
verifikasi dapat dilakukan dengan cara menanyakan kepada pasien mengenai
sejauh mana pasien telah mengerti tentang materi edukasi yang diberikan
melalui brosur. Proses pertanyaan ini bisa melalui telepon atau datang langsung
ke kamar pasien setelah pasien tenang
14
Kode Alfabet Internasional (Sumber : Wikipedia)
b) Datang langsung
Saat pasien datang ke rumah sakit, maka tempat yang pertama kali harus
dikunjunginya adalah ruang/tempat pendaftaran, dimana terdapat meja untuk
mendaftar. Setelah pendaftaran selesai, barulah mereka satu demi satu diarahkan ke
tempat yang sesuai dengan pelayanan yang dibutuhkan. Kontak awal dengan rumah
sakit ini, perlu disambut dengan 5S (senyum, sambut, sapa, salam, santun ) oleh
petugas pendaftaran. Sambutan tersebut berupa salam hangat yang dapat membuat
mereka merasa tentram berada di rumah sakit. Di tempat tersebut, pasien akan ditanya
keperluannya dan akan diarahkan sesuai dengan keperluan yang dituju.
15
2. Komunikasi Efektif Rawat Jalan
Saat pasien berada di Instalasi Rawat Jalan pasien harus melakukan timbang, tensi,
atau ukur tinggi badan di ruang nurse station (NS). Perawat akan melakukan komunikasi
dengan melakukan 5S (senyum, sambut, sapa, salam, santun) dan mengarahkan pasien
sesuai dengan dokter/keperluan yang dituju.
Rumah sakit menyediakan ruangan poliklinik untuk pasien rawat jalan yang
memerlukan konsultasi atau ingin mendapatkan informasi. Konsultasi dilayani oleh dokter
spesialis. Ruang konsultasi dilengkapi dengan media komunikasi seperti komputer, telepon
antar unit, dan gambar-gambar.
Pihak yang paling berpengaruh terhadap pasien rawat jalan adalah orang yang
mengantarkannya ke rumah sakit. Mereka ini tidak dalam keadaan sakit, sehingga
memungkinkan untuk mendapatkan informasi dari berbagai media komunikasi yang
tersedia di poliklinik. Oleh karena itu di setiap poliklinik, khususnya ruang tunggu,
dipasang poster-poster yang memberikan informasi tentang kesehatan atau pelayanan di
RSIA Ananda.
Konsultasi yang dilakukan secara individual dilakukan dengan sikap profesional,
menurut Konsil Kedokteran Indonesia (2006), sikap profesional ini penting untuk
membangun rasa nyaman, aman, dan percaya yang merupakan landasan bagi
berlangsungnya komunikasi secara efektif (Silverman, 1998). Sikap profesional ini
hendaknya dijalin terus-menerus sejak awal konsultasi, selama proses konsultasi
berlangsung, dan di akhir konsultasi.
16
b. Tahap cara penyampaian informasi dan edukasi yang efektif. Setelah melalui tahap
asesmen pasien, di temukan :
1) Pasien dalam kondisi baik semua dan emosionalnya senang, maka proses
komunikasinya mudah disampaikan.
2) Jika pada tahap asesmen pasien di temukan hambatan fisik (tuna rungu dan tuna
wicara), maka komunikasi yang efektif adalah memberikan leaflet kepada pasien
dan keluarga sekandung (istri, anak, ayah, ibu, atau saudara sekandung) dan
menjelaskannya kepada mereka.
3) Jika pada tahap asesmen pasien ditemukan hambatan emosional pasien (pasien
marah atau depresi), maka komunikasi yang efektif adalah memberikan materi
edukasi dan menyarankan pasien membaca leaflet. Apabila pasien tidak mengerti
materi edukasi, pasien bisa menghubungi medical information.
c. Tahap cara verifikasi bahwa pasien dan keluarga menerima dan memahami edukasi
yang diberikan:
1) Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, kondisi pasien
baik dan senang, maka verifikasi yang dilakukan adalah: menanyakan kembali
eduksi yang telah diberikan.
Pertanyaannya adalah: “ Dari materi edukasi yang telah disampaikan, kira-kira apa
yang bpk/ibu bisa pelajari ?”.
2) Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, pasiennya
mengalami hambatan fisik, maka verifikasinya adalah dengan pihak keluarganya
dengan pertanyaan yang sama: “Dari materi edukasi yang telah disampaikan, kira-
kira apa yang bpk/ibu bisa pelajari ?”.
3) Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, ada hambatan
emosional (marah atau depresi), maka verifikasinya adalah dengan tanyakan
kembali sejauh mana pasiennya mengerti tentang materi edukasi yang diberikan
dan pahami. Proses pertanyaan ini bisa datang langsung ke kamar pasien setelah
pasien tenang.
17
BAB IV
DOKUMENTASI
18
di RSIA Ananda. Dalam pelaksanaannya di lapangan, panduan komunikasi efektif di rumah
sakit ini sudah barang tentu akan menghadapi berbagai kendala, antara lain sumber daya
manusia.
Untuk keberhasilan pelaksanaan Panduan Komunikasi Efektif di RSIA Ananda perlu
komitmen dan dukungan dari pihak manajemen dan seluruh karyawan, sehingga pelayanan
rumah sakit pada umumnya akan semakin optimal, dan khususnya pelayanan rumah sakit akan
dirasakan manfaatnya oleh pasien/masyarakat.
Ditetapkan di : Makassar
Tanggal : 3 Mei 2016
Direktur Utama RSIA Ananda Makassar
19
DAFTAR NILAI KRITIS LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
RSIA ANANDA
Parameter umur batas bawah batas atas satuan
HEMATOLOGI
0-28 Hari ≤7.0 ≥24.0 g/dL
28 hari -12 thn ≤8.0 ≥20.0 g/dL
dewasa ≤6.0 − g/dL
HB perioperatif <7.0 − g/dL
0-28 Hari ≤20 − %
HCT 28 hari -12 thn − ≥40 %
Leukosit ALL <1.0 >50 𝑋103 /uL
ALL <30 >1000 𝑋1032 /uL
trombosit perioperatif <75 𝑋1032 /uL
INR perioperatif >1.5
KIMIA KLINIK
Bilirubin Total < 1 Tahun ≥15.0 mg/dL
0-28 Hari ≥47 ≥120 mg/dL
anak & Dewasa ≤50 ≥400 mg/dL
Glukosa Darah sewaktu perioperatif <80 mg/dL
1 hr - 4 mgg − ≥1.5 mg/dL
5 mgg - 23 bln − ≥2.0 mg/dL
2 - 11 thn − ≥2.5 mg/dL
12 - 15 thn − ≥3.0 mg/dL
Kreatinin ≥16 tahun − ≥10.0 mg/dL
natrium ALL ≤120 ≥160 mmol/L
kalium ALL ≤2.5 ≥6.0 mmol/L
20
LAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
RSIA ANANDA
KIMIA DARAH
Fungsi hati 1 Bilirubin Total 3 ml Serum Setiap hari ≤ 2 jam
2 Bilirubin Direk 3 ml Serum Setiap hari ≤ 2 jam
3 SGOT 3 ml Serum Setiap hari ≤ 2 jam
4 SGPT 3 ml Serum Setiap hari ≤ 2 jam
Glukosa 1 Glukosa Sewaktu 3 ml Serum Setiap hari ≤ 2 jam
(Random)
2 Glukosa Puasa (Fasting) 3 ml Serum Setiap hari ≤ 2 jam
3 Glukosa 2 JPP 3 ml Serum Setiap hari ≤ 2 jam
Fungsi Ginjal 1 Ureum 3 ml Serum Setiap hari ≤ 2 jam
2 Kreatinin 3 ml Serum Setiap hari ≤ 2 jam
3 Asam Urat (Uric Acid) 3 ml Serum Setiap hari ≤ 2 jam
URINE – FAECES
Urine 1 Urine Lengkap + sedinun 15 ml Urine Setiap hari 1 Jam
21
serologi 2 Dengue NS1 antigen 3 ml Wb,plasma Setiap hari ≤ 3 jam
EDTA,serum
3 Anti Salmonella Typhii Igm serum Setiap hari ≤ 3 jam
4 Coombs Test 3 ml Darah EDTA Setiap hari 4 Jam
22
Daftar Kode Singkatan Penulisan Pada Rekam Medis
NO SINGKATAN URAIAN
1 A Assesment
2 A/i Atas Instruksi
3 a/n Atas Nama
4 A/P Atas Perintah
5 A/S Apgar Skor
6 Aa Ana / Masing-masing
7 Ab Abortus
8 AB. Inc Abortus Incomplit
9 Ab.Imm ABORTUS IMINENS
10 ABK Analisis Beban Kerja
11 AGD Analisa Gas Darah
12 AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome
13 AKB Angka Kematian Bayi
14 AKBK Alat Kontrasepsi bawah kulit
15 AKBR Alat Kontrasepsi Bawah Rahim
16 AKDR ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
17 AKG Angka Kecukupan Gizi
18 AKI Angka Kematian Ibu
19 Alb ALBUMIN
20 Alk.Fosf / ALP Alkali Fosfatase
21 ALKES Alat Kesehatan
22 AMP AUSTINE MURE PROTESE
23 Amp Ampul
24 amp. Ampul
25 AN Anak
26 ANC Ante Natal Care
27 Anjab Analisis Jabatan
28 Anti HBs Anti Hepatitis B Surfaee
29 AP Anteroposterior
30 AP ANTERO POSTERIOR
31 AP Assesment Pasien
32 APB ANTE PARTUM BLEEDING
33 APBD Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
34 APBD Anggaran Pendapatan Belanja Negara
35 APC ABORTUS PROVOKATUS CRIMINALIS
36 APD ALAT PELINDUNG DIRI
37 APK Angka Partisipasi Kasar
38 APK Akses ke pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan
39 APP Apendicitis
23
40 APR Achilles Pess Refleks
41 APS ATAS PERMINTAAN SENDIRI
42 Aq Aqna / Air
43 aq. Dest Aqna Destillata / Air Suling
44 ARV OBAT ANTIRETROVIRAL
45 ASF Asfiksia
46 ASI Air Susu Ibu
47 ASKES Asuransi Kesehatan
48 ASN Aparatur Sipil Negara
49 ASNET ASAL NETES
50 ASS Alergi Susu Sapi
51 ATK ALAT TULIS KANTOR
NO SINGKATAN URAIAN
1 B Booket
2 B / Bis Dua Kali
3 b in d Bis in Die / Sehari Dua Kali
4 B.Sr BUBUR SARING
5 B.Wn BUTA WARNA
6 BAB Buang Air Besar
7 BAK Buang Air Kecil
8 BAP Bergerak Atas Panggul
9 Balita Bawah Lima Tahun
10 Batita Bawah Tiga Tahun
11 Bb BUBUR
12 BB Berat Badan
13 BB/U Berat Badan/Umur
14 BBB BATU BULI-BULI
15 BBL Berat Badan Lahir
16 BBLASR BERAT BADAN LAHIR (< 1000 GR) AMAT SANGAT RENDAH
17 BBLER Berat Badan Lahir Ekstrim Sangat Rendah
18 BBLN Bayi Berat Lahir Normal
19 BBLR Berat Badan Lahir Rendah
20 BBLSR Berat Badan Lahir Sangat Rendah
21 BBRG BUBUR RENDAH GARAM
22 BBS BERAT BADAN SEKARANG
23 BBS / LED Blood Bezenking Sedimentation
24 BCB Bayi Cukup Bulan
25 BCG Basillus Calmette Guerin
26 BD / SG Berat Jenis
27 Bdd Bis De Die / Sehari Dua Kali
28 Bddc Bis De Die Cachlear / Sehari Dua Kali 1 sendok Makan
29 BDRS Bank Darah Rumah Sakit
30 BE BRONKHIEKTASIS
31 BIL TOT bilirubin Total
32 Bil.Direk bilirubin Direk
33 BK BEDAH KOCOK
34 BKB Bayi Kurang Bulan
35 BKKBN Balai Kesehatan Keluarga Berencana
24
36 BKS BUNGKUS
37 BKU Buku Kas Umum
38 BL Belanja Langsung
39 BLB Bayi Lebih Bulan
40 Bln Bulan
41 BLUD Badan Layanan Umum Daerah
42 BMK Besar Masa Kehamilan
43 BMR basal metabolic rate
44 BNO Blass Nier Overzicht
45 BNO - IVP Blass Nier Overzicht Intra Venous Pyelography
46 BO Bligted Ovum
47 BOR Bed Occupation Rate
48 BP Broncho Pnemonia
49 BP Bell's Palsy
50 BHD Bantuan Hidup Dasar
51 BPJS KESEHATAN Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
52 BPKD Badan Pengelola Keuangan Daerah
53 BPL Boleh Pulang
54 BPS Bidan Praktek Swasta
55 BRM Berkas Rekam Medis
56 BS BLOOD SUGAR
57 BSA BLOCK SPINAL ANASTESI
58 BT Bleeding Time
59 BTA Basil Tahan Asam
60 BTL Belanja Tidak Langsung
61 BTO BED TURN OVER
62 Bufas IBU NIFAS
63 Bulin IBU BERSALIN
64 Bumil IBU HAMIL
65 Busui IBU MENYUSUI
66 BW BRONCHIAL WISHING
67 BY Bayi
NO SINGKATAN URAIAN
1 C Cerai
2 ᴼC Derajat Celcius
3 C / Cochlear Sendok Makan, 15 ml
4 C/ CONSUL
5 Ca CANCER
6 Ca Paru CARSINOMA PARU
7 Cal KALORI
8 CAP COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONI
9 Cap Capsula / Kapsul
10 CASN Calon Aparatur Sipil Negara
11 Cc Centimeter cubik
12 CD4 LIMP[OSIT-T CD4+
13 CETV Congenital Talipes Equine Varus / Valgus
14 Cito Segera
15 CKB CEDERA KEPALA BERAT
25
16 CKR CEDERA KEPALA RINGAN
17 CKS CEDERA KEPALA SEDANG
18 Cm Centimeter
19 CM Compos Mentis
20 COI COITUS (BERHUBUNGAN BADAN)
21 Collun Collunarium /Obat Semprot Hidung
22 Collut Collutorium / Obat Kumur
23 Collyn Collynium Obat Mata
24 CP Cerebral Palsy
25 CPD Cephalopelvic Disproportion
26 CPNS Calon Pegawai Negeri Sipil
27 CPO CATATAN PENGGUNA OBAT
28 CPR Cardio Pulmnary Resusitation
29 Cream Krim
30 CS CLEANING SERVICE
31 CSF CAIRAN SPINAL FLUID
32 CT Clotting Time
33 Ct Scan Computerized Tomography Scan
34 CTG Cardiotocography
35 Cth Cochlear Tea / Sendok Teh , 5 ml
36 CUT KONTRAKSI UTERUS
37 CV Curriculum Vitae
38 CVP Central Venous Pressure
39 Cya Cyanosis
NO SINGKATAN URAIAN
1 D DEXTRA
2 D/M Dines Malam
3 D/P Dines Pagi
4 D/S Dines Siang
5 DAK Dana Alokasi Khusus
6 DBD Demam Berdarah Dengue
7 DBN Dalam Batas Normal
8 DC DOWER CATHETER
9 dc Durante Coenam / Selagi Makan
10 DC Shock DIRECT CURENT
11 DD Differential Diagnosis
12 dd De Die / Setiap hari
13 det Detur / Sudah Diberikan
14 Dextr Dextra / lemah
15 DGR Diet Garam Rendah
16 DHA District Health Account
17 DHF DENGUE HEMORAGIC FEVER
18 DJJ Denyut Jantung Janin
19 DKA DERMATITIS KONTAK ALERGI
20 DL DARAH LENGKAP
21 DLB Diet Lambung
22 DM Diabetes Melitus
23 DNR Do Not Rescue
24 DO DATA OBYEKTIF
25 DOA DEADTH ON ARRIVAL
26
26 DOEN Daftar Obat Esensial
27 Dos Dosis
28 DP DEPO PROPERA
29 DP Diet Preeklamsia
30 DPA
31 DPB Diet Pasca Bedah
32 DPJP Dokter Penanggung Jawab Pasien
33 DPT Difteri Pertusis Tetanus
34 Dr Dokter
35 DS Desa
36 DS DATA SUBYEKTIF
37 DS Down Syndrom
38 ds Da Signa / Berikan Dan Tandailah
39 DSS DENGUE SYOK SYNDROME
40 DT Demam Thyfoid
41 DUK Daftar Urut Kepangkatan
42 Dx Diagnosa
NO SINGKATAN URAIAN
1 E Escherichia
2 EC ELEKTRO CAUTER
3 E-Karpeg Elektronik Kartu Pegawai
4 EKG Elektrokardiogram
5 EP Erb Paralisis / Palsy
6 Epith Epithema / Obat Kompres
7 EPU PNS Elektronik Pendaftaran Ulang Pegawai Negeri Sipil
8 ET Embrio Transfer
9 ETD Elektronik Tunjangan Daerah
10 ETT atau LMA Endo Tracheal Tube atau Laryngeal Mask Airway
11 Ext.ut Externa Utandum / Untuk Dipakai Diluar
NO SINGKATAN URAIAN
1 F Fisik Lemah
2 FLACC Face Legs Activity Cry and Consolability
3 FT Fisioteraphy
NO SINGKATAN URAIAN
1 G Gravid
2 g/dl Gram/Deciliter
3 GA Gestational Age
4 gag gargarisma / Obat Kumur
5 GCS Glasgow Coma Scale
6 GDP Gula Darah Puasa
7 GDS Geriatric Depression Scale, Gula Darah Sewaktu
8 GDS Gula darah Sewaktu
9 GEA Gastroenteritis Akut
10 GGA Gangguan Ginjal Akut
11 GGK Gagal Ginjal Kronik
27
12 GIMUL Gigi Mulut
13 GPA Gravid Partus Abortus
14 gr gramma
15 gr/kg/hari Gram/kilogram/hari
16 gtt guttae / Obat Tetes
NO SINGKATAN URAIAN
1 HA Hospital Authority
2 hanst Hanstus / Teguk Sekaligus
3 HB Hal Baru
4 Hb Hemoglobin
5 Hb/Ht hemoglobin/Hematokrit
6 HBL Hospital By Lows
7 HBSAG Hepatitis B Surface Antigen
8 Hct hematocrit
9 HD Hemodialisa
10 HDK Hypertension Dalam Kehamilan
11 HEP. B Hepatitis B
12 HIV Human Immunodeficiency
13 HPHT Hari Pertama Haid Trakhir
14 HPK Hari Pertama Kehidupan
15 HPK Hak Pasien Dan Keluarga
16 HR Hari
17 HS Hora Somni / Pada Waktu Tidur
18 HSG Histerosalpingografi
19 HT Hypertension
NO SINGKATAN URAIAN
1 JKD / JAMKESDA Jaminan Kesehatan Daerah
2 JKM / JAMKESMAS Jaminan Kesehatan Masyarakat
3 JKN Jaminan Kesehatan Nasional
NO SINGKATAN URAIAN
1 I Individual
2 i Menit
3 I.U. Intra Vena
4 IC Informed Consent / Persetujuan Tindakan Kedokteran
5 ICD International Classification of Deseases
6 IDNT International Dietetic and Nutrition
7 IGD Instalasi Gawat Darurat
8 IKA Ilmu Kesehatan Anak
9 ikt Ikterus
10 IM Intra Muskular
11 IMD Inisiasi Menyusui Dini
12 IMT Indeks Massa Tubuh
13 INA CBGs Indonesia Case Base Group
14 inj Injeksi
28
15 IRJ Istalasi Rawat Jalan
16 ISC Ischialgia
17 IU Intra Unit
18 IUD Intra Uteri Device
19 IUFD Intra Uteri Fetal Death
NO SINGKATAN URAIAN
1 K Kawin
2 K.E.T Kehamilan Ektopic Terganggu
3 Ka Kanan
4 Ka UR Kepala Urusan
5 Kab Kabupaten
6 Karu Kepala Ruangan
7 Kasie Kepala Seksi
8 KB Keluarga Berencana
9 Kec Kecamatan
10 ket Keterangan
11 Kg Kilogram
12 Kg Kilogram
13 Ki Kiri
14 KIA Kesehatan Ibu dan Anak
15 KIO Kartu Instruksi Obat
16 KJDR Kematian Janin Dalam Rahim
17 KJS Kerja Sama
18 Kls Kelas
19 KMK Kecil Masa Kehamilan
20 KODING Kode Diagnosa
21 KP Klumpkes Paralysis
22 KPD Ketuban Pecah Dini
23 KPS Kualifikasi dan Pendidikan Staf
24 KTP Kartu Tanda Penduduk
25 KU Keadaan Umum
NO SINGKATAN URAIAN
1 N Nadi
2 N2O Nitrogen Oksida
3 Na/CI NatriumClorida
4 Nakes Tenaga Kesehatan
5 ne det Ne Detur / Belum Diserahkan
6 Neg Negatif
7 NGT Nosogastric Tubes
8 ni Ne Iteratur / Jangan Diulang
9 NIBP Noninvasive Blood Pressure
10 NIP Nomor Induk Pegawai
11 Nn Nona
12 No Nomor
13 no Nomero / Jumlah
14 Ny Nyonya
29
NO SINGKATAN URAIAN
1 M Motifasi Kurang
2 m Malam
3 m.et.v Mane Et Vespere / Pagi Dan Malam
4 MD Maag Doudenum
5 MDG'S Sasaran Milenium Development Goal
6 mec Meconial
7 mf Misca Fac / Campur, Buatlah
8 MFK Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
9 mg/dl miligram/desiliter
10 mic Micturate
11 mixt Mixtura / Mikstur
12 MKI Manajemen Komunikasi dan Informasi
13 ml/kg/hr Milliliter/kilgram/hari
14 mm3 Kubik
15 mmH₂O Milimeter Air
16 MMHG Millimeter Air Raksa
17 MPASI Makanan Pendamping ASI
18 MPO Manajemen dan Penggunaan Obat
19 MR Medical Record
20 MRI Magnetic Resonance Imaging
21 MRS Masuk Rumah Sakit
21 "+ Meninggal
SINGKATAN URAIAN
O Objective
O Alt H Omnibus Alternis Horis / Tiap Dua Jam
o.s Orang Sakit
O2 Oksigen
OA Osteoartritis
OAT Obat Anti Tuberkulosis
ObGyn Obstetrician & Gynecologist
OD Oculus Dexter / Mata Kanan
ODC One Day Care
OMA Otitis Media Akut
OMD Oesophagus Maag Duodenum
Omlent Omlentum / Salep Mata
OMSA Otitis Media Superatif Akut
OMSK Otitis media superatif Kronik
OPD Out Patient departement
OS Oculus Sinister / Mata Kiri
NO URAIAN SINGKATAN
1 P Planning
2 p Pernafasan
3 PA Patologi Anatomi
30
4 PAB Pelayanan Anastesi dan Bedah
5 PAGT Proses Asuhan Gizi Terstandar
6 PB Pijat Bayi
7 PBL Panjang Badan Lahir
8 PC Post Coenam / Sehabis Makan
9 PD Postural Drainase
10 PDV Periksa Dalam Vagina
11 PEB Preeklamsia Berat
12 PER Preeklamsia Ringan
13 PERDA Peraturan Daerah
14 PERGUB Peraturan Gubernur
15 PERMER Peraturan Pemerintah
16 PEU Perlu Edukasi Ulang
17 PGS Pedoman Gizi Seimbang
18 PH Derajat Keasaman
19 Phiv Phiveres / Serbuk Bagi
20 PJK Penyakit Jantung Koroner
21 PJT Pertumbuhan Janin Terhambat
22 PLT Platelet / Trombosit
23 PMKP Perbaikan Mutu dan Keselamatan Pasien
24 POKJA Pokok Kerja
25 Post/ Pos Positif
26 PP Pelayanan Pasien
27 PP Peraturan Pemerintah
28 PPh Pajak Penghasilan
29 PPI Pencegahan dan Pengandalian Infeksi
30 PPJP Perawat Penanggung Jawab Pasien
31 PPK Pendidikan Pasien dan Keluarga
32 PPM Pelayanan Penunjang Medis
33 PPN Pertolongan Partus Normal
34 PPOK Penyakit Paru Obstruktif Kronik
35 Pr Perempuan
36 Pro Vag Pro Vagina / Dimasukan Ke Vagina
37 Prot.Tot Protein Total
38 Prov Provinsi
39 PT Perseroan Terbatas
40 PT/APTT Protrombin Time/Activated Partial Thromboplastin Test
NO SINGKATAN URAIAN
1 Q,S Quantum Satis / Secukupnya
2 Quart Quartus / Seperempat
NO SINGKATAN URAIAN
1 R Right
2 R Ruangan
3 RA Reumatoid Artritis
4 RAB Rencana Anggaran Biaya
31
5 RABP Rencan Anggaran Biaya Perubahan
6 RBA Rencana Bisnis Anggaran
7 RBAP Rencan Bisnis Anggaran Perubahan
8 RBC Red Blood Cell / Eritrosit
9 Rec Recens /Segar
10 Reg Registrasi
11 Renja Rencana Kerja
12 Renstra Rencana Strategi
13 RG Rendah Garam
14 RI Rawat Inap
15 RJ Rawat Jalan
16 RJP Resusitasi Jantung Paru
17 RKA Rencana Kerja Anggaran
18 RL Rekapitulasi Laporan
19 RM Rekam Medis
20 RP Rendah Protein
21 RPG Retrograde Pyelography
22 RR Respiration Rate
23 RS Rumah Sakit
24 RSKD Rumah Sakit Kanker Dharmis
25 RSKDIAP Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi
26 RSKDP Rumah Sakit Khusus Daerah Pertiwi
27 RT Rectal Touche
NO SINGKATAN URAIAN
1 S Subjective
2 s Suhu
3 SC Secsio Cesaria
4 SDP Standar Dokumen Pengadaan
5 SGOT serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase
6 SGPT Serum Glutamic Pyruvic Transaminase
7 SH Senam Hamil
8 SI Siang
9 SIMRS Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
10 SIRS Sistem Informasi Rumah Sakit
11 Sirup
12 SK Surat Keterangan
13 SKP Sasaran Keselamatan Pasien
14 SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah
15 SM Sudah Mengerti
16 SMK Sesuai Masa Kehamilan
17 SN Senam Nifas
18 SO Second Opinion
19 Sp O₂ Saturation of peripheral Oksigen
20 SP2D Surat Perintah Pencairan Dana
21 SPD Surat Penyediaan Dana
22 SPJ Surat Pertanggung Jawaban
23 SPK Surat Perintah Kerja
24 SPM Surat Printah Membayar
32
25 SPMT Surat Perintah Melaksanakan Tugas
26 SPO Standar Prosedur Operasional
27 SPOG(k) Spesialis Obstetri Ginekologi (konsultan)
28 SPP Surat Permintaan Pembayaran
29 SPPD Surat Perintah Perjalanan Dinas
30 SPT Spontan
31 SPT Surat Perintah Tugas
32 SSP Sistem Saraf Pusat
33 SSP Surat Setoran Pajak
34 SSTP Sectio Secarian Transperinatoneal
35 STS Surat Tanda Setoran
36 Supp Suppositorium / Suppositoria
37 Syr Syrupus / Sirup
NO SINGKATAN URAIAN
1 L Libur
2 L.Bok Letak Bokong
3 L.Obl Letak Obliq
4 L/M Lepas Malam
5 LA Lengan Kiri
6 Lab Laboratorium
7 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
8 LAT Lateral
9 LBK Letak Belakang Kepala
10 LBP low Back Pain
11 LED Laju Endap Darah
12 LILA Lingkar Lengan Atas
13 Liq Liquid / Cairan
14 LK Laki Laki
15 LKPJ Laporan Kegiatan Pertanggung Jawaban
16 LLA Lingkar Lengan Atas
17 LLA/U Lingkar Lengan Atas Menurut Umur
18 LLD Left Lateral Decubitus
19 LOS Leng of Stay
20 LP Lingkar Pinggang
21 LPM Liter Per Menit
NO SINGKATAN URAIAN
1 T Ter / Tiga Kali
2 TA Tidak Ada
3 Tab Tabletta / Tablet
4 TAK Tidak Ada Kelainan
5 TB Tinggi Badan
6 TB/U Tinggi Badan Menurut Umur
7 TBC Tuber Colosis
8 TBJ Taksiran Berat Janin
9 TD Tekanan Darah
10 TDP Tidak Dilakukan Pemeriksaan
11 TETP Tinggi Energi Tinggi Protein
33
12 TFU Tinggi Fundus Uteri
13 Tgl Tanggal
14 THN Tahun
15 THT Telinga Hidung Tenggorokan
16 TJ Ceramah dan Tanya Jawab
17 TK Tidak Kawin
18 TKP Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan
19 TL Tinggi Lutut
20 Tn. Tuan
21 TOCS Thoracic Outlet Compression Syndrom
22 TOI Turn Of Interval
23 TP Taksiran Persalinan
24 TP2RI Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
25 TP2RJ Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
26 TPM Tetes Per Menit
27 TPN Triphosphopyridine Nucleotide
28 TRP Trauma Panggul
29 TS Teman Sejawat
30 TT Tetanus Toxoid
31 TTD Tertanda
32 TTD Ter De Die / Tiga Kali Sehari
33 TTL Tempat Tanggal lahir
34 TTV Tanda - Tanda Vital
NO SINGKATAN URAIAN
1 UUK Ubun-Ubun Kecil
2 UC Usus Cognitus
3 UE Usus Externus
4 ULP Unit Pelayanan Pengadaan
5 UP Unit Pengaduan
6 URT Ukuran Rumah Tangga
7 USG Ultrasonografi
NO SINGKATAN URAIAN
1 V visual
2 VAS Skala Analogi Visual
3 vcm Vacum
4 VIP Very Important Person
5 VT Vagina Touche
6 VV Vulva Vagina
7 VVIP Very Very Important Person
NO SINGKATAN URAIAN
1 WBC White Blood Cell / Lekosit
2 WBK Wilayah Bebas Korupsi
3 WD Work Diagnosis
4 WITA Waktu Indonesia Tengah
5 WSD Water Seal Drainage
34
6 WTP Wajar Tanpa Pengecualian
NO SINGKATAN URAIAN
1 x/mnt Kali / Menit
A Alfa N November
B Bravo O Oscar
C Charlie P Papa
D Delta Q Quebec
E Echo R Romeo
F Foxtrot S Sierra
G Golf T Tango
H Hotel U Uniform
I India V Victor
J Juliet W Whiskey
K Kilo X X-Ray
L Lima Y Yankee
M Mike Z Zulu
35
BAB V
PENUTUP
Ditetapkan di : Makassar
Tanggal : 3 Mei 2016
Direktur Utama RSIA Ananda Makassar
36