Disusun Oleh:
UNIT IPSRS / IT
I.
Pendahuluan
a. Latar Belakang Studi ke RS Saiful Anwar Malang
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan RS, akreditasi RS dan persiapan
operasional Rumah Sakit Akademik Universitas Brawijaya.
Pada tanggal 14 September 1963, Yayasan Perguruan Tinggi Jawa Timur / IDI
membuka Sekolah Tinggi Kedokteran Malang dan memakai Rumah Sakit
Celaket sebagai tempat praktik ( Program Kerjasama STKM-RS Celaket
tanggal 23 Agustus 1969 ). Tanggal 2 Januari 1974,dengan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.001/0/1974, Sekolah Tinggi
Kedokteran Malang dijadikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Malang , dengan Rumah Sakit Celaket sebagai tempat praktik.
Pada tanggal 12 Nopember 1979 , oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Jawa Timur ,Rumah Sakit Celaket diresmikan sebagai Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Saiful Anwar . Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
51/Menkes/SK/II/1979 tanggal 22 Februari 1979, menetapkan RSU Dr.Saiful
Anwar sebagai rumah sakit rujukan. Pada bulan April 2007 dengan Keputusan
Menteri Kesehatan RI No.673/MENKES/SK/VI/2007 RSU.Dr.Saiful Anwar
ditetapkan sebagai rumah sakit kelas A. Pada tanggal 30 Desember 2008
ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum dengan Keputusan Gubernur
Provinsi Jawa Timur No.188/439/KPTS/013/2008.
Oleh karena itu sangat pantas bagi
medis ( Unit Gizi, Unit Dapur, Unit Laundry, IPAL, CSSD, Unit IT, Unit
Kamar Jenazah, dan Rekam Medis), di RS Saiful Anwar Malang.
2. Tujuan Khusus
14. Apa saja yang harus disediakan untuk menangani aplikasi SIMRS di
RSSA ?
15. Bagaimana sistem penggajian yang terdapat di RSSA ?
II.
Hospital Benchmarking
a. Sejarah dan Profil RS Saiful Anwar Malang
Sebelum Perang Dunia ke II , RSUD Dr. Saiful Anwar ( pada waktu itu
bernama Rumah Sakit Celaket ) , merupakan rumah sakit militer KNIL, yang
pada pendudukan Jepang diambil alih oleh Jepang dan tetap digunakan
sebagai rumah sakit militer . Pada saat perang kemerdekaan RI , Rumah Sakit
Celaket dipakai sebagai rumah sakit tentara, sementara untuk umum ,
digunakan Rumah Sakit Sukun yang ada dibawah Kotapraja Malang pada saat
itu . Tahun 1947 ( saat clash II ) , karena keadaan bangunan yang lebih baik
dan lebih muda, serta untuk kepentingan strategi militer, Rumah Sakit Sukun
diambil alih oleh tentara pendudukan dan dijadikan rumah sakit militer,
sedangkan Rumah Sakit Celaket dijadikan rumah sakit umum.
Berdasar perda nomor 23 tahun 2002 tentang organisasi dan tata kerja Rumah
Sakit Provinsi Jawa Timur, RSUD Dr.Saiful Anwar ditetapkan sebagai unsur
penunjang
Pemerintah
Provinsi
setingkat
dengan
Badan,
yang
seorang
kepala
yang
disebut
Direktur,
berada
dibawah
dan
III.
Proses Mutu dan akreditasi RS Saiful Anwar yang dapat diadopsi untuk proses
internal RS
a. Menetapkan akreditasi sebagai wahana peningkatan dan penjagaan mutu
Rumah Sakit. Hal ini harus ditetapkan oleh pemilik RS.
b. Memulai persiapan untuk akreditasi sedini mungkin minimal 2 tahun sebelum
target waktu akreditasi.
c. Membangun komitmen seluruh anggota organisasi, hal ini merupakan bagian
terpenting untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas organisasi dalam
meningkatkan dan menjaga mutu RS melalui akreditasi.
d. Membentuk tim akreditasi yang bertanggung jawab terhadap inisiasi sampai
jalannya proses akreditasi. Tim akreditasi dapat ditunjuk dari perwakilan
masing-masing unit selama tidak mengganggu tugas utamanya. Apabila
dipandang perlu bisa mengangkat tenaga khusus untuk mengurusi masalah
akreditasi RS.
self
assessment
untuk
menentukan
hal-hal
yang
perlu
diadakan/dikerjakan.
h. Menutup hal-hal yang menjadi gap yang ditemukan seperti penyempurnaan
SOP, sosialisasi dan monitoring penerapannya.
i. Melakukan simulasi survey untuk melihat kesesuaian usaha perbaikan dengan
realitas yang terjadi.
IV.
saat terdapat masalah pada server utama yang menyebabkan hilangnya data, maka hal
tersebut bisa diatasi dengan melakukan restore data yang telah di backup sebelumnya
kembali ke server utama. Jadi data yang hilang akan kembali seperti semula.
6. Indikator Mutu Unit IT (ITIKOM) RSSA
Untuk menilai seberapa baik pelayanan yang diberikan oleh ITIKOM, maka
dibuatlah indicator mutu, indicator mutu diperoleh dari form yang telah diisi pada saat
perbaikan alat, yang mana di dalam tersebut terdapat isian waktu mulai pengerjaan dan
waktu selesai pengerjaan perbaikan, dari isian tersebut dapat diperoleh waktu seberapa
lama proses perbaikan yang dilakukan oleh ITIKOM, semakin cepat waktu perbaikan
yang didapatkan, maka semakin baik pula mutunya.
V.
Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
Mempersiapkan proses operasional Rumah Sakit dengan sungguhsungguh dan terencana dengan baik.