Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN STRATEGIK

“VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ORGANISASI”

Oleh :

JAMIATUL HASANAH

NIM : 223206070014

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

PASCASRAJANA UNIVERSITAS KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

2023

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi
dapat dikatakan berhasil apabila dapat mencapai visi, misi dan tujuan tersebut. Untuk
dapat mencapainya, organisasi harus merumuskan strategi yang kemudian dijabarkan
dalam bentuk program-program atau aktivitas. Keberhasilan suatu organisasi tidak hanya
tertuang dari indahnya strategi yang telah dirumuskan, tetapi lebih penting lagi terletak
pada keberhasilan pengimplementasian dan realisasinya. Pengimplementasian tersebut
membutuhka pengukuran kinerja untuk memastikan strategi apakah yang berjalan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
Berkaitan dengan hal tersebut, sangatlah penting bagi setiap organisasi untuk
memiliki sebuah sisem pengukuran kinerja membandingkan hasil terhadap tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan. Komponen pertama manajemen srategi adalah perencanaan
strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi
utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan
unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran,
kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan
evaluasi serta umpan balik.
Suatu startegi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang
berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai
keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar
memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha
menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan / atau
jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian
tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.
Maka dari itu, karena kurangnya pemahaman mengenai visi, misi tujuan dan sasaran
strategik suatu organisasi, maka penulisan makalah ini akan memberikan pemaparan
mengenai mengenai visi, misi tujuan dan sasaran strategik di dalam suatu organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep visi dan misi?
2. Jelaskan tujuan suatu organisasi?
3. Jelaskan sasaran suatu orgaisasi?
4. Jelaskan bagaimanakah kaitan antara visi, misi , tujuan dan strategi organisasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimanakah konsep visi dan misi.
2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan suatu organisasi.
3. Untuk mengetahui dan memahami sasaran suatu orgaisasi.
4. Untuk mengetahui dan memahami bagaimanakah kaitan antara visi, misi, tujuan dan
strategi organisasi.

BAB II
PEMBAHASAN

KONSEP VISI DAN MISI


A. VISI PERUSAHAAN
1. Pengertian Dan Manfaat Visi Perusahaan
Sebuah bisnis tidak hanya didefinisikan berdasarkan namanya, deklarasi atau ayat-
ayat pendirian perusahaan. Identitas sebuah bisnis dapat dengan jelas dilihat dari visi dan
misi bisnis tersebut. Visi dan misi yang jelas dari sebuah perusahaan akan menuntun
perusahaan tersebut ke arah tujuan yang jelas dan juga objektif. Visi perusahaan dapat
mengarahkan, memusatkan, memotivasi, menyatukan bahkan menginspirasi seluruh
komponen dalam perusahaan untuk mencapai kinerja yang superior. Beberapa hal inilah
yang membuat pembahasan tentang visi dan misi bisnis penting untuk dilakukan,
terutama ketika melihat bahwa setiap perusahaan harus mempunyai tujuan dalam
menjalankan usahanya.
Ada banyak sekali definisi tentang visi dan misi yang dikemukakan oleh para ahli.
Namun, definisi-definisi tersebut merujuk pada satu pengertian yang dapat diterima
bersama. Secara sederhana, visi suatu perusahaan harus dapat menjawab satu pertanyaan
mendasar. Apa yang ingin dicapai oleh perusahaan? Itulah pertanyaan yang menjadi
dasar dalam mendefinisikan apa itu visi. Beberapa definisi visi antara lain :

a. J.B. Whittaker
Menurut J.B. Whittaker dalam bukunya “Strategic Planning and Management”, visi
perusahaan didefinisikan sebagai gambaran masa depan yang akan dipilih dan yang
akan diwujudkan pada suatu saat yang ditentukan.
b. Philip Kotler
Menurut Kotler, visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan
dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kelompok masyarakat yang dilayani,
nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.
c. Dr. A. B. Susanto
Menurut Dr. A. B. Susanto dalam bukunya “Visi dan Misi”, visi adalah sebuah
gambaran mengenai tujuan dan cita-cita di masa depan yang harus dimiliki organisasi
sebelum disusun rencana bagaimana mencapainya.
Dengan demikian pernyataan visi menggambarkan tujuan strategis perusahaan yang
dirancang untuk memfokuskan energi & sumber dayanya dalam mencapai masa depan
yang diinginkan. Secara sederhana, pernyataan visi harus dapat menjawab pertanyaan,
“Perusahaan ingin menjadi seperti apa di masa depan?” Pada umumnya, visi memiliki
kerangka waktu pencapaian dalam 10 – 20 tahun.
Untuk lebih mudah memahaminya adapun perumusan visi dan misi dapat dibedakan
berdasarkan penjelasan berikut:

2. Perumusan Visi
Pernyataan perumusan visi sering berupa kaliamat tunggal yang berupa:
a. Gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun
waktu tertentu/saat yang ditentukan.
b. Pernyataan yang diucapkan/ ditulis hari ni, merupakan proses manajerial saat ini,
yang menjangkau ke depan.
c. Situasi konsi ideal tentang masa depan yag realistik, dapat dipercaya meyakinkan
serta mengundang daya tarik.

3. Kriteria visi
a. Singkat, sederhana dan jelas.
b. Menarik, mudah di ingat.
c. Sesuai nilai-nilai organsiasi/perusahaan.
d. Bersifat melibatkan semua orang.
e. Inspirasional, menantang.
f. Deskripsi suatu konsisi ideal.
g. Memberikan arah bisnis yang akan datang.
h. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan.
i. Memiliki batas waktu (up to date).
j. Merupakan sesuatu yang diinginkan
k. Bisa dibayangkan
l. Fokus
m. Fleksibel
n. Dapat dikomunikasikan
o. Dapat dicapai

4. Manfaat visi
a. Bukan fakta tetapi dapat menjadi gambaran pandnagan masa depan yang ingin
diwujudkan.
b. Dapat memberi arah dan mendorong.
c. Anggota organisasi enunjukkan kinerja baik.
d. Menibulkan inspirasi da siap menghadapi antangan.
e. Menjembatani masa kini dan masa mendatang.
f. Menjadi gambaran realistis dan kredibel masa depan yang menarik.
g. Mencipakan organisasi yang dinamis, tidak statis.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa visi adalah


pandangan jauh ke depan tentang ke arah mana sebuah perusahaan akan dibawa atau
gambaran cita-cita apa yang ingin dicapai oleh perusahaan. Visi perusahaan akan
menunjukan suatu kondisi ideal tentang masa depan yang realistis, meyakinkan, serta
mengandung daya tarik. Adapun tujuan penetapan visi perusahaan, yaitu:
a) Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan
b) Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan
c) Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan perusahaan
d) Menentukan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas
e) Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan
Visi juga mempunyai beberapa manfaat, diantaranya :
a. Menumbuhkan komitmen dan semangat kerja karyawan.
Karyawan tidak akan bekerja dengan penuh antusias jika dia tidak tahu untuk apa dia
bekerja. Namun, jika dia tahu apa kontribusi perusahaan pada masyarakat dia akan
termotivasi bahwa dia bekerja bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk
masyarakat.
b. Menumbuhkan rasa kebermaknaan.
Salah satu tempat karyawan mencari makna kehidupan adalah lingkungan
pekerjaannya.
c. Menumbuhkan standar kerja yang prima.
Jika seorang karyawan memahami dia bekerja untuk suatu tujuan yang sangat mulia,
dia akan bekerja penuh semangat dan meletakkan standar prima untuk setiap
pekerjaannya.
d. Menjembatani keadaan perusahaan masa sekarang dan masa depan.
B. MISI PERUSAHAAN
1. Pengertian Misi Perusahaan
Jika kita sudah mengerti tentang visi atau gambaran tentang cita-cita suatu perusahaan
dimasa yang akan datang, maka kita harus memikirkan pula bagaimana visi tersebut dapat
dicapai. Serangkaian langkah yang ditempuh perusahaan dalam mencapai visinya
dijabarkan dalam misi perusahaan.
Misi suatu perusahaan merujuk pada satu pertanyaan mendasar yang pernah diajukan
oleh Peter Drucker. Apa bisnis kita? Jawaban dari pertanyaan ini merupakan gambaran
besar tentang apa saja yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam upaya mencapai
tujuannya. Keberadaan misi perusahaan sangat penting untuk perumusan tujuan
perusahaan dan formulasi strategi yang efektif. Ada banyak definisi misi, diantaranya :
a. Peter Drucker
Pada dasarnya, misi merupakan alasan mendasari eksistensi suatu organisasi.
Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan
maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang
akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas
yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya.
b. Wibisono
Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi
organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat,
baik berupa produk ataupun jasa.
c. Dr. A. B. Susanto
Misi adalah bagaimana untuk menghadirkan impian perusahaan atau organisasi
menjadi kenyataan.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa misi adalah tentang
apa bisnis kita (what business we are in) dan juga tentang apa yang dijalankan perusahaan
dalam mencapai tujuan atau visinya. Pernyataan misi dibentuk dengan tujuan
memperjelas apa yang akan organisasi berikan kepada pelanggan dan sebagai panduan
bekerja bagi elemen organisasi. Dengan memiliki pernyataan misi, organisasi dapat
mendeskripsikan sasaran perusahaan, baik untuk sekarang dan di masa depan. Misi
adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam
usahanya mewujudkan visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat
pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi.
2. Manfaat Misi Organisasi atau Perusahaan
a. Memastikan tujuan dasar organisasi
b. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan SD di organisasi
c. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum
d. Menjadi titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi
e. Memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan
penungasan hingga elemen tanggung jawab dalam organisasi
f. Memberikan tujuan dasar organisasi dan kemungkinan utk menerterjemahkan tujuan
dasar ini menjadi tujuan dalam bentuk sedemikian rupa hingga parameter waktu,
biaya, dan kinerja dapat dievaluasi dan dikontrol.

3. Karakteristik Misi Organisasi atau Perusahaan


a. Deklarasi sikap.
Misi yang baik memungkinkan untuk perumusan dan pemikiran alternatif tujuan dan
strategi yang layak tanpa mengurangi kreativitas manajemen. Misi juga harus cukup
luas untuk menyatukan perbedaansecara efektif dan memiliki daya tarik bagi
stakeholder organisasi, individu atau kelompok yang mempunyai kepentingan dalam
organisasi. Misi perusahaan harus memcerminkan bagaimana komitmen perusahaan
untuk memenuhi tuntutan stakeholder. Kumpulan misi perusahaan menunjukkan
strategi perusahaan dalam usahanya bertumbuh melalui analisis internal dan eksternal.
b. Berorientasi pada pelanggan.
Alasan mendasar mengembangakan misi perusahaan adalah untuk menarik sebanyak
mungkin pelangan. Misi sebuah perusahaan tidak hanya mengembangkan suatu
produk dan mencari pasarnya, tetapi lebih jauh dari itu, misi perusahaan harus
berusaha untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan dan kemudian
menyediakan alat pemuas kebutuhan dan keinginannya. Misi yang baik selalu
berusaha untuk mengidentifikasi kegunaan produk perusahaan untuk pelanggannya.
c. Deklarasi kebijakan sosial.
Kebijakan sosial mempengaruhi pengembangan misi suatu perusahaan. Kebijakan
sosial secara langsung mempengaruhi pelanggan, produk, pasar, teknologi,
profitabilitas dan citra perusahaan. Kebijakan sosial mau tidak mau harus ikut
diintegrasikan dengan startegi pengembangan perusahan yang dapat dilihat dari misi
perusahaan.
Misi adalah maksud dan kegiatan utama yang membuat organisasi emiliki jati diri
yang khas dan sekaligus membedakannya dari organisasi lain yang bergerak dalam
bidang jenis usaha yang sejenis. Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan
mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan
mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar atau menunjukkan
fungsi yang hendak dijalankanya dalam sistem sosial dan ekonomi tertentu.
Visi merupakan nilai atau tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah dan menjadi
kesepakatan serta acuan bersama dalam melaksanakan kegiatan. Sedangkan misi
merupakan taktik atau cara yang akan dilakukan untuk segala bentuk aktivitas atau
kegiatan yang mengacu pada pencapaian visi dan misi suatu organisasi. Visi dan misi
yang telah dirumuskan tersebut akan menjadi pedoman seluruh anggota suatu organisasi
beserta aktivitas masyarakatnya untuk membantu dan berkostribusi untuk mencapai
tujuan dan agar seluruh komponen yang terkait memiliki satu pandangan yang sama
dalam mencapai tujuan.. Adapun pengertia n visi dan misi lainnya dari beberapa ahli
dapat diabarkan berikut ini:
Visi berasal dari kata vision yang menggambarkan pandangan ke depan dari suatu
harapan yang mengadung nilai etika (etical value) perusahaan dalam menjalanakan
bisnisnya. Sedangkan misi berasal dari kata mission merupakan bagian dari visi, tetapi
berkaitan dengan kode perilaku perusahaan. Contoh visi dari pabrik sepeda yang akan
didirikan, pernyataannya adalah kalimat: “satu rumah tangga satu sepeda”. Sedangkan
contoh misi misalnya, “Bersepeda menyehatkan badan dan menjaga lingkungan hidup”.
Artinya perusahaan bertugas mempunyai misi sosial lingkungan hidup dan menyehatkan
masyarakat.
Visi adalah serangkaian kata-kata bahkan rangkaian kalimat mengungkapkan impian,
cita-cita, rencana, harapan sebuah perusahaan organisasi yang ingin dicapai dimasa yang
akan datang. Sedangkan misi adalah untaian kalimat yang berisi tujuan dan alasan
keberadaan suatu organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh
perusahaan/organisasi kepada masyarakat, berupa produk dan jasa yang memiliki tujuan
untuk menyampaian kepada stakeholder organisasi dalam maupun luar, berisi tentang
latar belakang berdirinya perusahaan, arah dan tujuan perusahaan.

C. MENYUSUN, MENGEMBANGAKAN & MENGEVALUASI VISI DAN MISI


Dalam penetapan visi, perusahaan harus memenuhi persyaratan dan kriteria. Adapun
persyaratan dan kriteria visi perusahaan secara umum antara lain :
a. Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan
b. Dapat dikomunikasikan dan dapat dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan
c. Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan zaman
d. Memiliki nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi perusahaan
e. Terfokus pada permasalahan instansi perusahaan agar dapat beroperasi

Setelah mengetahui kriteria visi yang baik bagi perusahaan, dapat ditentukan bagaimana
visi bisnis perusahaan. Hal pertama yang dapat dilakukan dalam rangka menyusun visi
perusahaan adalah dengan mengidentifikasikan aktivitas perusahaan berdasarkan impian yang
ingin dicapai. Setelah itu, dapat ditetapkan pandangan masa depan perusahaan, ingin
mencapai titik kesuksesan setinggi apakah perusahaan tersebut. Menyediakan gambaran besar
yang menggambarkan siapa saja yang ada di dalam perusahaan tersebut, apa yang akan
dilakukan setiap personil perusahaan dan kemanakah arah pergerakan perusahaan.
Sebelum membahas lebih jauh tentang bagaimana menyusun, mengembangkan serta
mengevaluasi misi bisnis suatu perusahaan, perlu terlebih dahulu untuk mengetahui apa saja
komponen misi. Ada sembilan komponen yang mutlak ada dalam sebuah misi apabila misi
tersebut hendak menjadi misi yang efektif. Komponen-komponen misi tersebut antara lain :
a. Konsumen atau Pelanggan, “Siapa pelanggan perusahaan?”
b. Produk atau Jasa, “Apa produk atau jasa utama perusahaan?”
c. Pasar, “Secara geografis, dimana perusahaan akan berkompetisi?”
d. Teknologi, “Apakah perusahaan menerapkan teknologi terbaru?”
e. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas, “Apakah perusahaan
berkomitmen untuk pertumbuhan dan kondisi keuangan yang baik?”
f. Filosofi, “Apa dasar kepercayaan,nilai, aspirasi, dan prioritas etika perusahaan?”
g. Konsep diri, “Apa kemampuan khusus atau keunggulan kompetitif perusahaan?”
h. Perhatian akan citra publik, “Apakah perusahaan responsif terhadap pemikiran sosial,
masyarakat dan lingkungan?”
i. Perhatian pada karyawan, “Apakah karyawan aset yang berharga untuk perusahaan?”

Setelah mengetahui komponen misi yang baik bagi suatu perusahaan, dapat ditentukan
strategi penyusunan misi dari sebuah perusahaan. Hal pertama yang dapat dilakukan dalam
rangka menyusun misi perusahaan adalah dengan menetapkan perusahaan menjadi bagian-
bagian yang kecil. Setelah itu, barulah dapat ditentukan bagaimana bagian-bagian dari
perusahaan tersebut akan bergerak mencapai visi perusahaan.

D. TUJUAN ORGANISASI ATAU PERUSAHAAN


Tujuan perusahaan pada umumnya ialah untuk memuaskan kebutuhan dari konsumen
dengan nilai-nilai tertentu. Tujuan perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Tujuan Pelayanan Primer
Tujuan primer adalah pembuatan barang/jasa yang dijual untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Tujuan Organisatoris adalah nilai- nilai yang harus disumbangkan
oleh masing-masing atau kelompok individu yang berada pada bagian yang bersangkutan.
Tujuan Operasional adalah nilai-nilai yang disumbangkan oleh masing-masing tahap
dalam suatu unit prosedur kerja secara keseluruhan.
2. Tujuan Pelayanan Kolateral
Tujuan Kolateral Pribadi adalah nilai-nilai yang ingin dicapai oleh individuatau
kelompok individu dalam perusahaan. Tujuan Kolateral Sosial ialah nilai-nilai ekonomi
yang lebih luas/umum yang diperlukan bagi kesejahteraan masyarakat dan yang dapat
secara langsung dihasilkan dari kegiatan perusahaan. Tujuan Kolateral Sosial bersifat
lebih luas untuk kepentingan masyarakat, misalkan : membayar pajak.
3. Tujuan Pelayanan Sekunder
Merupakan nilai-nilai yang diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan
primer. Namun secara umum, tujuan perusahaan dapat berupa :
a. Mencapai keuntungan maksimal
b. Mempertahankan kelangsungan hidup
c. Mengejar pertumbuhan
d. Menampung tenaga kerja

E. SASARAN ORGANISASI ATAU PERUSAHAAN


Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi, dalam bentuk terakhir dan
akan dapat dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tahunan, semesteran, atau bulanan.
Sasaran juga menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan, oleh karena itu sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat
memberikan fokus pada penyusunan progam dan kegiatan yang bersifat spesifik, terinci,
dapat diukur dan dapat dicapai. Sasaran organisasi yang ditetapkan pada dasarnya merupakan
bagian dari proses perencanaan strategis dengan fokus utama berupa tindakan dan alokasi
sumber daya organisasi dalam rencana kegiatan atau operasional organisasi yang akan
dilaksanakan.
Pandangan tentang sasaran organisasi diatas dapat penulis simpulkan bahwa, penetapan
tujuan dan sasaran didasarkan pada identifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan yang
ditetapkan setelah penetapan visi dan misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada
perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan visi dan
misi. Sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan terfokus
yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai.
Sasaran (goal) organisasi adalah suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu
organisasi. Berbagai jenis sasaran dalam organisasi:
1. Organisasi bisa mempunyai sasaran lebih dari satu.
2. Organisasi dimungkinkan mempunyai sasaran yang berlawanan.
3. Sasaran saling berkaitan satu sama lain.
4. Ada berbeda pandangan terhadap sasaran yang akan ditetapkan.
Sasaran (Goal) Organisasi dan Pengukuran Efektifitas
1. Sasaran ataupun tujuan merupakan alasan bagi eksistensi organisasi.
2. Sasaran ataupun tujuan sangat penting bagi proses manajemen yang dijalankan dalam
suatu organisasi. Memberi pengakuan, Arah bagi organisasi, pengukuran organisasi,
mengurangi ketidakpastian.

Jenis-jenis Sasaran Organisasi


1. Sasaran Resmi (Official goal) yakni tujuan yang telah ditetapkan secara legal sesuai
dengan visi yang telah ditetapkan.
2. Sasaran yang sebenarnya diinginkan (Operative goal), yakni sasraan yang dicapai, namun
mengaami perubahan, sehingga dimunculkan kembali sasaran yang diinginkan, sesuai
dengan tujuan semula.

Pihak yang menetapkan sasaran Organisasi


1. Pemimpin Tunggal, terjadi pada perusahaan berukuran kecil dimana pemimpin dipegang
oleh pemilik.
2. Koalisi Kelompok Pimpinan, terjadi pada organisasi besar.

F. KAITAN ANTARA VISI, MISI DAN TUJUAN STRATEGI ORGANISASI


Organisasi dewasa ini perlu merumuskan visi yang jelas, misi yang mendukung
pencapaian misi, tujuan yang mudah untuk dicapai dan strategi organisasi yang mempu
mewujudkan. Antara Visi, Misi, dan Perencanaan Strategi memiliki hubungan yang sangat
erat dan saling mebutuhkan. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
pada akhir periode perencanaan, Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi, sedangkan Perencanaan Strategis merupakan
proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan
jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama
beberapa tahun ke depan.
Dengan demikian perencanaan strategis digunakan untuk menentukan atau mewujudkan
visi dan misi organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya.
Jadi dapat dikatakan suatu organisasi pada mulanya memiliki cita-cita atau tujuan akhir yang
ingin dicapai dalam jagka panjang yang disebut visi, selanjutnya untuk mencapai atau
mewujutkan visi organisasi yang telah ditentukan tersebut, organisasi merumuskan upaya-
upaya umum yang hendak dilakukan yang disebut misi, kemudian untuk mewujutkan misi,
organisasi membuat merumuskan upaya-upaya khusus yang dirasa paling efektif dan efisien
untuk mencapai cita-cita organisasi yang disebut perencanaan strategis.
Lebih jelasnya visi merupakan pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik
yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Misi merupakan
pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan
visi, dan hubungannya dengan rencana strategis adalah memberikan arah yang akan
membawa lembaga dalam mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah
dirumuskan.
Dalam hal perencanaan (manajemen) terdapat pendekatan manajemen top-down dan
bottom up. Pendekatan manajemen top down yang berarti keputusan level perusahaan hanya
dibuat oleh kepemimpinan tingkat atas, sedangkan pada pendekatan bottom-up semua tim
dapat bersuara dalam jenis keputusan tersebut. Manajemen top-down adalah pendekatan yang
umum diterapkan dan arahannya ditetapkan oleh kepemimpinan dan disampaikan kepada tim
dalam suatu organisasi. Sementara Manajemen bottom-up adalah sebaliknya: arahannya
sebagian besar disuarakan dan ditetapkan oleh para karyawan dan disalurkan ke Manajemen
tingkat atas.
Manajemen Top-Down, Pendekatan ini diterapkan ketika sasaran, proyek, dan tugas
ditentukan oleh pemimpin dalam organisasi Anda dan dikomunikasikan kepada setiap tim di
organisasi tersebut. Kelebihan manajemen Top-Down diterapkan karena pada umumnya
sebagian besar organisasi merasa familiar dengan sistem ini sehingga penerapannya sangatlah
mudah. Begitu pula dengan para pemimpin yang sudah memahami visi dan misi perusahaan
tersebut sehingga mereka dengan mudah dapat menetapkan sasaran, proyek, dan tugas yang
selaras dengan visi dan misi perusahaan tersebut. Kekurangan: para karyawan mungkin
merasa tidak familiar dengan visi dan misi bisnis Anda karena mereka tidak terlibat dalam
menyelaraskan sasaran bisnis tersebut. Ketidakakraban ini memengaruhi retensi karyawan:
71% milenial yang memahami misi perusahaan mereka akan bertahan bekerja setidaknya
setahun.
Manajemen Bottom-Up, Manajemen ini diterapkan ketika sasaran, proyek, dan tugas
sebagian besar diinformasikan dari respon para karyawan dan dikomunikasikan kepada
setiap tim manajemen. Para karyawan ini diharapkan untuk terlibat dalam penetapan sasaran,
contohnya memberikan umpan balik dan diberikan suatu peran dalam mengambil keputusan.
Kelebihan manajemen bottom-up, karyawan yang merasa didengar pendapatnya akan
termotivasi untuk menjalankan pekerjaan mereka dengan kemampuan terbaik. Pendekatan ini
juga membuat karyawan mampu menetapkan sasaran yang selaras dengan kelebihan mereka.
Dengan begitu, karyawan dapat mencapai tujuan mereka dengan mudah. Kekurangan
manajemen bottom-up, para karyawan sering kali tidak memiliki wawasan yang memadai
terkait misi dan visi sebuah bisnis. Kurangnya pemahaman ini menyebabkan
ketidakmampuan mereka dalam mengidentifikasi dan menetapkan sasarannya agar selaras
dengan misi dan visi perusahaan. Selain itu, para karyawan mungkin tidak memiliki
dukungan sumber daya yang mereka butuhkan untuk mengemudikan pendekatan ini dengan
baik. Jadi, pendekatan manajemen ini tidak sesiap manajemen top-down untuk diterapkan
dalam sebuah perusahaan.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian tentangperumusan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi, dapat penulis
simpulkan yakni;
1. Setiap organiasi didunia ini memiliki visi yang universal dan didukung oleh misi,
sehingga akan tercapai tujuan dan sasaran organisasi sesuai dengan jenis dan bentuk
organisasi tersebut.
2. Organisasi yang mempunyai visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi yang jelas
dan tepat sasaran, akan mampu bertahan dan bersasing dengan organisasi yang sama atau
organisasi lainya. Hal ini akan mewujudkan eksistensi organisasi dalam menghadapi
tantangan dan perubahan yang sudah mengglobal.
3. Visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi dapat diwujudkan secara holistik
(keseluruhan), jika komponen yang ada dalam organisasi memiliki teamwork yang
terpadu, sehingga organisasi tersebut akan mudah dalam mewujudkan visi, misi, tujuan
dan sasaran strategis organisasi yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Hadari, Nawawi. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Wibisono,Dermawan.2006.Manajemen Kinerja.Jakarta:Erlangga.
Siagian, Sondang.2003.Manajemen Sratejik.Jakarta:Bumi Aksara.
Handoko, Hani. 2003. Manajemen. Yogjakarta : BPFE – Yogyakarta.
Qudrat,M.Nugraha.2014.Materi Pokok Manajemen Stategik Pemerintahan. Tanggerang
Selatan:Universitas Terbuka.
Rekshodiprodjo, Sukanto & T. Hani Handoko. 1984.Organisasi Perusahaan: Teori Dan
Prilaku.Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta.
Sedarmayanti.2014.Manajemen Stategi.Bandung:PT Refika Aditama.
Siagian, Sondang.2003.Manajemen Stratejik.Jakarta:PT.Bumi Aksara.
Usman,Husauni.2011.Manajemen Teori,Praktik, dan Riset Pendidikan.Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Winardi. 2007. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai