1. Jelaskan keterkaitan antara perilaku konsumen dan konsep pemasaran.
Jawab : Perusahaan menggunakan konsep pemasaran untuk mempromosikan dan menjual produk atau layanan mereka, dan perilaku konsumen adalah bagaimana konsumen bertindak dan merespons dalam lingkungan ritel. Agar perusahaan dapat membuat kampanye pemasaran yang kuat, penting untuk memahami bagaimana dan apa tanggapan konsumen. Hubungan antara pemasaran dan perilaku konsumen ini melibatkan studi, kelompok fokus, analisis psikologis, dan metode lain untuk mempelajari pasar untuk produk atau layanan tertentu. Mempelajari hubungan antara pemasaran dan perilaku konsumen memberi perusahaan informasi tentang audiens target mereka yang dapat mereka gunakan saat mengembangkan kampanye iklan. Kelompok fokus adalah metode penelitian konsumen yang melibatkan sekelompok kecil orang yang membahas suatu produk. Ini memberikan contoh kecil tentang bagaimana orang akan bereaksi terhadap produk dan elemen apa yang menurut mereka paling berharga. Memahami perilaku konsumen sangat penting untuk memasarkan produk atau layanan apa pun dengan sukses. Ketika perusahaan dapat memahami mengapa orang membeli apa yang mereka beli dan alasan di balik keputusan mereka sebagai konsumen, perusahaan dapat membuat kampanye pemasaran yang secara khusus membahas elemen-elemen keputusan pembelian tersebut. 2. Definisikan konsep pemasaran sosial dan diskusikan pentingnya mengintegrasikan etika pemasaran ke dalam filosofi dan operasi perusahaan Jawab : konsep pemasaran social mengisyaratkan bahwa semua pemasar mematuhi prinsip tanggung jawab social dalam memasarkan barang dan jasanya, yaitu mereka harus berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran mereka dengan cara melestarikan dan meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat secara keseluruhan. Konsep pemasaran social menganjurkan perspektif jangka panjang, mengakui bahwa semua perusahaan akan menjadi lebih kuat dan sehat, dan bahwa perusahaan yang memasukkan perilaku etis dan tanggung jawab social dalam semua urusan bisnis mereka, menarik dan mempertahankan dukungan konsumen yang setia selama jangka panjang. Praktik-praktik yang etis dan bertanggung jawab secara social hanyalah bisnis yang baik, yang tidak hanya menghasilkan citra yang menguntungkan, tetapi pada akhirnya juga meningkatkan penjualan. 3. Jelaskan bagaimana teknologi meningkatkan pertukaran antara pemasar dan konsumen Jawab: Tidak dapat disangkal bahwa teknologi telah mengubah cara warga global menerima, menafsirkan, dan bereaksi terhadap informasi. Alih-alih hanya memikirkan dirinya sendiri dengan menyediakan produk yang memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, peran pemasaran bergeser ke mengembangkan dan mengelola hubungan pelanggan. Saat ini, lebih dari satu dekade setelah peran baru ini diadopsi, pemasar masih terlibat dalam membangun hubungan ini. Melalui penggunaan internet, konsumen memperoleh akses ke data dari seluruh dunia. Hanya dengan satu klik tombol, konsumen dapat memperoleh wawasan tentang perusahaan dan produk mereka. Mereka dapat membandingkan produk, menemukan harga yang lebih rendah, membaca ulasan / masukan, dan bahkan berkomunikasi dengan pengguna lain tentang kualitas produk dan kepuasan pembeli. Di dunia saat ini, Konsumen tidak lagi percaya pada perkataan pemasar, melainkan percaya pada perkataan komunitas mereka. Pemasaran sekarang dipaksa untuk mendengarkan pelanggan dan menemukan cara untuk mengubah interaksi menjadi produk yang dipersonalisasi, sarat nilai yang terjangkau dan lebih baik daripada pesaing. Kenyataannya tetap bahwa perusahaan tidak lagi bertanggung jawab atas proses komunikasi, pesan merek, dan bahkan model penetapan harga mereka pada waktu tertentu. Teknologi telah memberi jalan bagi kebangkitan konsumen yang sadar 4. Diskusikan hubungan timbal balik antara harapan dan kepuasan pelanggan, nilai yang dirasakan, dan retensi pelanggan. Mengapa retensi pelanggan penting? Jawab : Perusahaan harus memahami pentingnya kepuasan pelanggan dan kemudian membangun proses di sekitarnya. Sebagai pelanggan yang puas akan selalu menjadi pelanggan setia. Menurut berbagai penelitian dan studi telah dipastikan bahwa konsumen akan membeli produk, yang memberikan nilai yang dirasakan maksimum. Nilai ini berasal dari penghitungan biaya yang terkait dengan keputusan tingkat emosional seperti citra merek, merek perusahaan, citra tenaga penjualan, dan citra fungsional. Nilai ini diubah menjadi total biaya pelanggan dengan memasukkan biaya pembelian dan waktu- energi dalam evaluasi produk. Perusahaan perlu menetapkan batasan hubungan dengan pemangku kepentingan untuk mendapatkan nilai maksimal bagi setiap peserta. Untuk memastikan nilai yang maksimal, perusahaan perlu mengembangkan proses bisnis yang memahami dan memenuhi harapan pelanggan. Perusahaan perlu mengembangkan kebijakan dan mengukur dalam mempertahankan pelanggan serta menarik pelanggan baru. Seni retensi ini dapat dicapai melalui manajemen hubungan pelanggan (CRM). Dalam CRM, tugasnya adalah mengembangkan ekuitas merek berbasis konsumen yang kuat, yang dilakukan dengan mengubah pembeli pertama kali menjadi pembeli berulang menjadi klien menjadi anggota untuk advokat dan akhirnya menjadi mitra. Ada manfaat terkait lainnya untuk membina hubungan yang langgeng dengan pelanggan, termasuk fakta bahwa pelanggan jangka panjang lebih cenderung memperkenalkan bisnis Anda kepada orang lain melalui rujukan lisan, mereka lebih cenderung membeli produk lain dari Anda dan jika mereka ' benar-benar senang dengan layanan yang mereka dapatkan, lalu mengapa mereka berpikir untuk beralih ke pesaing? Jika bisnis menjaga hubungan pelanggan yang baik dan membuat orang setia dan puas, ini juga menciptakan tenaga kerja yang bahagia, dengan kepuasan kerja yang meningkat