Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

COMPANY VISION AND MISSION (MISI PERUSAHAAN)

DOSEN PEMBIMBING
Achmad Fauzan, Dr. M.M

DISUSUN OLEH :

Prastyo Pengestu 15.11.8945


Reza Mardiansyah 15.11.8951
Andi Halimansyah 15.11.8954
Lutfi Ari Sedayu 15.11.8939
I Putu Okpin 15.11.8950

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

2017/2018
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Drucker (bapak manajemen modern) mengatakan bahwa setiap bisnis atau


perusahaan yang didirikan akan selalu dihadapkan pada pertanyaan “apa bisnis kita?,
siapa pelanggan kita?, nilai tambah apa yang akan diberikan pada pelanggan?, akan
menjadi apa bisnis kita?”. Pertanyaan tersebut identik dengan pertanyaan “apa misi
kita?”.

Seringkali visi dan misi dipandang sebelah mata oleh beberapa orang. Kita tahu
bahwa untuk membangun sebuah rumah kita memerlukan dasar yang kokoh terlebih
dahulu. Agar rumah yang dibangun dapat kokoh berdiri menahan semua rintangan hujan
dan badai.

Begitu juga dengan perusahaan. Untuk membangun sebuah perusahaan juga


memerlukan dasar yang kokoh seperti halnya dalam membangun rumah. Dasar yang
sangat penting itu adalah visi dan misi. Seperti yang dipaparkan oleh Prof. Gomes dalam
situsnya, ada 5 (lima) tugas utama dalam manajemen strategi, tugas pertama dalam
manajemen tersebut adalah membangun vision dan mission yang strategis.

Dalam suatu perusahaan biasanya ada karyawan. Karyawan adalah harta


karun yang harus dirawat dan dikelola secara sistematik dan profesional. perusahaan
tanpa karyawan-karyawan yang hebat dan andal, pastilah akan mengalami kesulitan
dalam mencapai kinerja yang diinginkan.

Dalam sebuah penelitian kecil yang dilakukan oleh Djajendra, ditemukan bahwa
hampir sebagai besar karyawan tidak memahami visi, misi, dan slogan perusahaannya.
Sepertinya para karyawan masa bodoh soal visi misi perusahaannya, yang mereka pikirkan
hanya setiap bulan dapat bayaran yang utuh dari perusahaan. Dipertegas lagi oleh sikap
para manajernya yang tidak terlalu peduli pada sikap dan pola pikir karyawannya, dan
akhirnya perusahaan hanya berjalan sesuai mood dari para manajer.

Kesadaran para manajer untuk mengeksplorasi bakat, potensi, dan gairah kerja
dari para karyawan sama sekali tidak ditemuhkan. Semua ini disebabkan oleh lemahnya
sikap kepemimpinan, yang mana para manajer masih dalam batas kemampuan
maksimalnya sebagai seorang mandor, yang belum mampu menunjukkan kualitas
kompetensinya sebagai seorang pemimpin.

Secara formil semua kebijakan, prosedur, dan peraturan perusahaan


menunjukkan kualitas yang sangat mengagumkan, tapi secara kultur semua
kebijakan, prosedur, dan peraturan itu tidak dipedulikan, baik oleh para manajer
maupun oleh para karyawan. Semua ini mengakibatkan kinerja perusahaan hanya
tergantung pada faktor eksternal, yaitu bila sektor usaha tersebut sedang boming, maka
kinerja akan naik pesat. Tetapi bila bisnis perusahaan sedang tidak boming, maka kinerja
perusahaan turun pesat juga. Kesannya perusahaan seperti sedang menjalankan bisnis
musiman, dan tidak ada upaya serius dari para manajer dan karyawan untuk memperkuat
etos kerja di internal perusahaan, termasuk tidak ada upaya untuk menata sistem dan
kultur perusahaannya dengan praktik-praktik perusahaan yang sehat dan baik, agar
perusahaan bisa tumbuh secara sehat dan kuat.

Sikap karyawan yang masa bodoh pada visi misi perusahaan adalah sebuah beban
berat buat masa depan perusahaan. Akibatnya, perusahaan tidak mungkin bisa
membangun sistem dan kultur kerja yang andal untuk bisa memacu kinerja maksimal
perusahaan secara konsisten. Bila sikap masa bodoh manajer dan karyawan ini terus
berlangsung dalam jangka panjang, maka perusahaan sangat berpotensi kehilangan
kredibilitasnya di mata para stakeholders.

Manajer dan karyawan seharusnyalah bersatupadu untuk membangun sebuah


etos kerja yang penuh disiplin dan penuh perhatian pada makna yang diinginkan oleh visi
dan misi perusahaannya, dan tidak bersikap masa bodoh sambil melalaikan visi dan misi
yang seharusnya diperjuangkan dengan tekun dan serius dalam sebuah kolaborasi kerja
yang harmonis. Karena seringnya orang salah kaprah dan menganggap enteng vision
dan mission seperti kasus diatas maka penulis mencoba mengangkat masalah ini untuk
dibahas.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa definisi dari visi dan misi?
2. Apa dan bagaimana visi perusahaan itu?
3. Apa dan bagaimana misi perusahaan itu?
4. Bagaimana karakteristik visi dan misi yang strategis?
5. Mengapa pernyataan misi perlu mencakup produk atau jasa utama perusahaan,
pasar primernya, serta teknologi unggulannya ?
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Visi
2.1.1 Pengertian Visi Perusahaan
Menurut Peter F. Drucker, fondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah
memikirkan visi dan misi organisasi, mendefinisikannya, dan menegakkannya secara jelas
dan nyata. Pemimpin menetapkan tujuan, menentukan prioritas, serta menetapkan
dan memonitor standar.

Visi perusahaan merupakan keinginan perusahaan yang bersifat ideal yang


dirumuskan secara seksama, yang menentukan arah atau keadaan masa depan.

Para peneliti melihat visi sebagai hal yang penting untuk kepemimpinan,
implementasi strategi dan perubahan (Doz & Prahalad,1987; Hunt,1991;
Kotter,1990;Robbins & Duncan, 1988; Sashkin, 1988).

Visi dapat disusun dengan menjawab beberapa pertanyaan, yaitu:

 Bisnis apa yang kita jalankan saat ini?


 Bisnis apa yang ingin kita jalankan?
 Apa yang diinginkan pelanggan kita?
 Harapan apa yang dimiliki stakeholders
 Siapa yang akan menjadi pesaing kita di masa yang akan datang?
 Siapa partner kita (suplier/distributor)

Bagaimana teknologi berpengaruh terhadap industri kita? Pernyataan visi yang baik harus
memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:

1. Succinct
Pernyataan visi harus singkat sehingga tidak lebih dari 3-4 kalimat.

2. Appealing
Visi harus jelas dan memberikan gambaran tentang masa depan yang akan
memberikan semangat pada customer, stakeholder dan pegawai.

3. Feasible
Visi yang baik harus bisa dicapai dengan resource, energi, waktu. Visi haruslah
menyertakan tujuan dan objective yang strecth bagi pegawai.

4. Meaningful
Pernyataan visi harus bisa menggugah emosi positif pegawai namun tidak boleh
menggunakan kata-kata yang mewakili sebuah emosi.
5. Measurable
Pernyataan visi harus bisa diukur sehingga dimungkinkan untuk melakukan
pengukuran kinerja sehingga setiap pegawai bisa mengetahui apakah visi sudah
bisa dicapai atau belum. Sebagai contoh visi SCTV “satu untuk semua” yang
berarti acara-acara SCTV harus bisa dinikmati semua kalangan, semua umur
mulai balita sampai manula, cukup dengan melihat SCTV kebutuhan orang
terhadap informasi & hiburan dan lain-lain bisa dipenuhi.

2.1.2 Karakteristik Visi


 Sederhana dan idealis, menarik bagi nilai-nilai inti. Ini dapat menjadi nilai-nilai inti
pribadi atau nilai-nilai inti perusahaan.

 Menantang tetapi juga realistis. Sebuah visi biasanya dinyatakan dengan cara
seperti muncul ketika jauh dalam mencapai, tetapi orang-orang harus merasa bisa
seperti itu, entah bagaimana dicapainya.

 Memberikan fokus, melayani sebagai panduan ketika keputusan harus dibuat.

 Memberikan manfaat yang jelas. Jika Anda ingin orang-orang untuk mengikuti visi
Anda, Anda harus menyediakan satu di mana mereka dapat berinvestasi
(emosional pada awalnya dan aktif di kemudian hari).

2.1.3 Hakikat Visi


Hakikat Visi yaitu :

6. Searti dengan tujuan,sasaran dan hasil


7. Wujudnya lebih baik dari sekarang
8. Masa depan :mungkin 25, 10, 5 ....atau 3 tahun yang akan datang
9. Bersifat logis dan realistis (mungkin tercapai)
10. Menggambarkan : pertumbuhan, perkembangan dan inovasi
11. Berkenaan dengan kepentingan bersama
2.2 Misi
2.2.1 Pengertian Misi Perusahaan
Misi Didalam kesehariannya kata MISI sering disatukan dengan kata VISI dan hal
ini seolah olah telah menjadi suatu acuan umum bagi setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan dan sepertinya dua kata ini sudah saling dijodohkan satu sama lain, sehingga
apabila hanya terdapat satu kata saja akan terasa tidak pas.

Misi mempunyai arti yang sangat berlainan dengan kata VISI karena didalam kata
misi terkandung suatu pesan kemanusiaan yang tinggi dan juga terkandung suatu aktivitas
yang mengarah kepada suatu tujuan dari aktivitas tersebut dalam kaitan dengan
kemanusiaan. [1]

Istilah misi secara etimologi berasal dari bahasa Latin mitto yang merupakan
terjemahan dari kata Yunani, artinya “mengutus”. Secara umum kata misi bisa merujuk
pada pengutusan seseorang dengan tujuan khusus, misalnya misi kesenian, misi budaya,
dan lain-lain. [2]

Sedangkan secara terminologis banyak pendapat tentang pengertian misi tersebut.


Pengertian misi tersebut antara lain :

a) Misi adalah tugas yang dirasakan orang sebagai kewajiban untuk melakukanya
(Kamus Besar Bahasa Indonesia).
b) Menurut Dr. Sapta Nirwana, misi adalah langkah/kegiatan yang harus
dilaksanakan guna merealisasikan atau mewujudkan visi.
c) Menurut Edwin A. Locke, dalam Esensi kepemimpinan, misi adalah tindakan
strategis untuk meraih visi organisasi.
d) Dalam Pedoman Penyususnan Pelaporan AKIP LAN dijelaskan bahwa misi adalah
sesuatu yag harus diemban atau dilaksanakan instansi pemerintah sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan.
e) Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan atau diemban sesuai dengan visi
yang ditetapkan agar tercapai tujuan organisasi dengan baik. (KMA 489/2000:
Petunjuk LAKIP). [3]
f) Perutusan yg dikirimkan oleh suatu negara ke negara lain untuk melakukan tugas
khusus dl bidang diplomatik, politik, perdagangan, kesenian, dsb. [4] Misi adalah
pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan di masa datang. [5]

Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan


yang ditawarkan. Pernyataan misi harus :
 Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh
organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.
 Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk
mencapainya.
 Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang
utama yang digeluti organisasi. [6]
2.2.2 Hakikat Misi
Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi
merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan
tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah
bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai
indikatornya. Jadi hakikat misi itu sendiri ada 2, yakni;

a. Semakna dengan usaha, kegiatan, dan tindakan yang strategis.

b. Merupakan tugas satuan atau bagian organisasi yang mendukung tugas organisasi. [7]

2.2.3 Karakteristik Misi


Misi memiliki beberapa karakteristik yakni:
1) Menggambarkan upaya mewujudkan visi.
2) Menunjukkan arah dan tujuan organisasi.
3) Menunjukkan output organisas, baik pelayanan, jasa maupun produk.
4) Menunjukkan sifat tugas; koordinasi, pengaturan, pembinaan atau pengawasan.
[8]

Menurut Bob Will dan Robert S. Slum, dalam “The Vision Leader”, misi
seyogyanya menggunahkan kalimat yang jelas, ringkas, singkat, mengesankan, mudah
dipahami, dorongan memaksa diri, dan menonjolkan pelayanan. [9]

Misi biasanya diekspresikan dalam sebuah slogan atau statement, namun West
Rurnham mengatakan bahwa mungkin terdapat perbedaan pendapat tentang apa
yang harus ada dalam statement misi, sehingga ia cukup akomodif terhadap beberapa
tujuan organisasi. Hal tersebut bias mencakup :

 Ia mencirikan sesuai dengan komunitasnya.


 Ia memberikan arahan dan tujuan
 Ia mempunyai standart pengambilan kebijakan.
 Ia menyususn dan mengarahkan kultur sekolah.
 Ia menghasilkan konsistensi aksi
 Ia mengidentifikasi kliennya.
 Ia memotivasi dan menantang. [10]

2.2.4 Perumusan Misi


Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi
merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan
tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah
bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai
indikatornya.

Sebuah misi rumusanya selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan


“tindakan”, dan bukan kalimat yang menunjukkan “keadaan” sebagaimana pada rumusan
visi. Misi hendaknya dirumuskan dalam pernyataan yang operasional untuk dapat
diselesaikan. Jika dalam perumusan misi tanpa mendasarkan pada visi, maka ia tidak akan
memiliki otoritas moral unntuk mendorong kegiatan, terutama apabila misi tersebut
sangat sulit atau memiliki resiko tinggi. [11]

Ada beberapa kriteria dalam pembuatan misi, antara lain:

a) Penjelasan tentang produk atau pelayanan yang ditawarkan yang sangat


diperlukan oleh masyarakat.
b) Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.
c) Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang
meyakinkan masyarakat.
d) Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan pada masa mendatang juga
bermanfaat dan keuntungannya bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan
yang tersedia. [12]

Contoh beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi sekolah antara
lain:

 Pernyataan misi sekolah harus menunjukkan secara jelas mengenai apa


yang hendak dicapai oleh sekolah.
 Rumusan misi sekolah selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan
“tindakan” dan bukan kalimat yang menunjukkan “keadaan”
sebagaimana pada rumusan visi.
 Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Antara
indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat
benang merahnya secara jelas.
 Misi sekolah menggambarkan tentang produk atau pelayanan yang akan
diberikan pada masyarakat (siswa)
 Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki daya saing
yang tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi sekolah. [13]

Selain itu, terdapat pendapat lain tentang bagaimana perumusan misi tersebut.
Dibawah ini adalah perumusan misi menurut Ismail dalam bukunya yang berjudul visi dan
misi;

1. Meyakini kebenara dan ketetapan visi


2. Mengkaji dan menganalisis kelengkapan tugas organisasi.
3. Melibatkan satuan kerja atau bagian organisasi.
4. Menerjemahkan visi organisasi pada kurun waktu tertentu.
5. Merumuskan dengan pernyataan spesifik dan tegas.
6. Menyatakan secara tertulis.
7. Memuat hal-hal yang bersifat pokok – pokok.
8. Setiap level organisasi dalam suatu organisasi harus memiliki misi yang berbeda.
i. Misi organisasi atau sekolah harus mengacu pada lembaga yang di atasnya
atau penyelenggara. j. Diawali dengan kata kerja aktif. [14]

Sebagai contoh dalam perumusan misi; misalnya sebuah sekolah mempunyai visi
“Inggul Dalam Prestasi Berdasarkan Iman dan Taqwa”, maka rumusan misinya sebagai
berikut:

 Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap


siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
 Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga
sekolah.
 Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga
budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak. [15]

Dari contoh diatas tersebut, tampak bahwa misi selalu dalam bentuk kalimat yang
menunjukkan “tindakan” dan bukan kalimat yang menunjukkan “keadaan” sebagaimana
pada rumusan visi.
KESIMPULAN
Visi perusahaan merupakan keinginan perusahaan yang bersifat ideal yang
dirumuskan secara seksama, yang menentukan arah atau keadaan masa depan.

Misi secara etimologi berasal dari bahasa Latin mitto yang merupakan terjemahan
dari kata Yunani, artinya “mengutus”. Secara umum kata misi bisa merujuk pada
pengutusan seseorang dengan tujuan khusus, misalnya misi kesenian, misi budaya, dan
lain-lain. Secara terminologis pengertian misi antara lain:

a. Misi adalah tugas yang dirasakan orang sebagai kewajiban untuk melakukanya
(Kamus Besar Bahasa Indonesia).
b. Menurut Dr. Sapta Nirwana, misi adalah langkah/kegiatan yang harus
dilaksanakan guna merealisasikan atau mewujudkan visi.
c. Menurut Edwin A. Locke, dalam Esensi kepemimpinan, misi adalah tindakan
strategis untuk meraih visi organisasi.
d. Dalam Pedoman Penyususnan Pelaporan AKIP LAN dijelaskan bahwa misi adalah
sesuatu yag harus diemban atau dilaksanakan instansi pemerintah sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan.
e. Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan atau diemban sesuai dengan visi
yang ditetapkan agar tercapai tujuan organisasi dengan baik. (KMA 489/2000:
Petunjuk LAKIP).
f. perutusan yg dikirimkan oleh suatu negara ke negara lain untuk melakukan tugas
khusus dl bidang diplomatik, politik, perdagangan, kesenian, dsb.

Hakikat Visi yaitu :

1. Searti dengan tujuan,sasaran dan hasil


2. Wujudnya lebih baik dari sekarang
3. Masa depan :mungkin 25, 10, 5 ....atau 3 tahun yang akan datang
4. Bersifat logis dan realistis (mungkin tercapai)
5. Menggambarkan : pertumbuhan, perkembangan dan inovasi Berkenaan dengan
kepentingan bersama.

Hakikat misi ada 2, yakni:

a. Semakna dengan usaha, kegiatan, dan tindakan yang strategis.


b. Merupakan tugas satuan atau bagian organisasi yang mendukung tugas
organisasi.
Karakteristik Visi

 Sederhana dan idealis, menarik bagi nilai-nilai inti. Ini dapat menjadi nilai-nilai inti
pribadi atau nilai-nilai inti perusahaan.
 Menantang tetapi juga realistis. Sebuah visi biasanya dinyatakan dengan cara
seperti muncul ketika jauh dalam mencapai, tetapi orang-orang harus merasa bisa
seperti itu, entah bagaimana dicapainya.
 Memberikan fokus, melayani sebagai panduan ketika keputusan harus dibuat.
 Memberikan manfaat yang jelas. Jika Anda ingin orang-orang untuk mengikuti visi
Anda, Anda harus menyediakan satu di mana mereka dapat berinvestasi
(emosional pada awalnya dan aktif di kemudian hari).

Misi memiliki beberapa karakteristi, yakni:

 Menggambarkan upaya mewujudkan visi.


 Menunjukkan arah dan tujuan organisasi.
 Menunjukkan output organisas, baik pelayanan, jasa maupun produk.
 Menunjukkan sifat tugas; koordinasi, pengaturan, pembinaan atau
pengawasan.

Proses perumusan misi yakni :

a. Meyakini kebenara dan ketetapan visi


b. Mengkaji dan menganalisis kelengkapan tugas organisasi.
c. Melibatkan satuan kerja atau bagian organisasi.
d. Menerjemahkan visi organisasi pada kurun waktu tertentu.
e. Merumuskan dengan pernyataan spesifik dan tegas.
f. Menyatakan secara tertulis.
g. Memuat hal-hal yang bersifat pokok – pokok.
h. Setiap level organisasi dalam suatu organisasi harus memiliki misi yang berbeda.
i. Misi organisasi atau sekolah harus mengacu pada lembaga yang di atasnya atau
penyelenggara.
j. Diawali dengan kata kerja aktif.
DAFTAR PUSTAKA

Akdon. 2006. Strategic Managemen for Educational Management. Bandung: Alfabeta.

Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz


Media. Tony Bush, dkk. 2006. Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan.
Yogyakarta: IRCiSoD. Yakub Tri Handoko. 2005. Pengantar Misi..(ebook).

[1] Yakub Tri Handoko. Pengantar Misi. (ebook: 2005).1.

[2] Mulyono. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz


Media, 2008), 133.

[3] Akdon. Strategic Managemen for Educational Management. (Bandung: Alfabeta,


2006), 97. [6] Ibid, 98.

[4] Mulyono. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, 134.

[5] Tony Bush, dkk. Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan. (Yogyakarta:


IRCiSoD, 2006). 42.

[6] Mulyono. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, 135.

[7] Akdon. Strategic Managemen for Educational Management, 99.

[8] Mulyono. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, 135.

Anda mungkin juga menyukai