Visi merupakan tujuan jangka panjang yang ingin di capai seseorang ataupun lembaga
organisasi. Visi dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan tersebut pada masa yang akan
datang tidak pada masa sekarang. Visi tidak dapat dituliskan secara detail karena
menerangkan mengenai gambaran umum tentang apa yang ingin digapai. Visi dibuat
sedemikian rupa karena visi menyesuaikan perubahan ilmu serta situasi yang sulit
diprediksi dalam kurun waktu yang lama.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam membuat sebuah visi, adapun syarat
tersebut antara lain:
1. Berorientasi ke masa yang akan datang.
2. Tidak dibuat hanya karena kondisi yang sedang terjadi dimasa sekarang.
3. Sebagai wujud ekspresi dari kreatifitas kita.
4. Memiliki prinsip dasar yang berasal dari nilai-nilai yang mengandung penghargaan
bagi masyarakat sekitarnya.
Misi merupakan seuatu yang harus dilakukan agar visi –visi yang dibuat dapat terwujud.
Misi perusahaan merupakan tujuan dan latar belakang sebuah perusahaan tersebut dibuat.
Misi di ciptakan untuk memberikan arah dan batasan dalam proses pencapaian sebuah
tujuan. Misi haruslah singkron dengan visi yang dibuat. Maka sebelum mebuat misi maka
terlebih dahulu membuat visi. Misi pula harus dapat dilakukan segera, karena misi
merupakan arah berjalannya suatu perusahaan.
Setelah kita memahami pengertian dan visi dan misi maka selanjutnya kiata akan membahas
tentang perbedaan keduanya. Adapun perbedaan visi dan misi yaitu :
Visi (What be believe we can be)
1. Merupakan suatu gambaran tentang masa depan perusahaan
2. Merupakan tujuan serta citacita yang ingin diraih sebuah perusahaan
3. Bersifat jangka panjang
4. Bersifat umum
Misi (What be believe we can do)
1. Merupakan suatu cara yang harus dilakukan untuk mencapai Visi
2. Merupakan lakah-langkah yang akan di lakukan perusahaan dalam mencapai
tujuannya
3. Bersifat detail atau khusus
4. Dapat dilakukan segera
Dengan demikian visi harus menjadi milik bersama dan diyakini oleh seluruh anggota
organisasi.
2.1 Contoh Visi dam Misi
Berikut Contoh Visi dan Misi Perusahaan
1. PT Pelni
Visi : “ Menjadi Perusahaan Pelayaran yang tangguh dan Pilihan Utana Pelanggan”
Misi :
Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna menjamin aksesibilitas masyarakat
untuk menunjang terwujudnya wawasan nusantara
Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi Negara, karyawan serta berperan di dalam
pembangunan lingkungan dan pelayanan kepada masyarakat
Meningkatkan nilai perusahaan melalui kreativitas, inovasi dan pengembangan
kompetensi Sumber Daya Manusia
Menjalankan usaha secara adil dengan memperhatikan azas manfaat bagi semua pihak
yang terlibat (Stakeholders), dan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance (GCG)
2. BANK MANDIRI
Visi : “ Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif”
Misi :
Berorientasi pada pemenuhankebutuhan pasar
Mengembangkan Sumber Daya Manusia professional
Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
Melaksanakan manajemen terbuka
Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
3. PT Unilever Indonesia
Visi : “To become the first choice of consumer, costumer and community”
Misi :
Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi
konsumen
Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan
imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan
lingkungan hidup.
Pada tahap analisis, terdapat proses analisis eksternal dan analisis internal. Analisis eksternal
merupakan tujuan terhadap tinjauan terhadap lingkungan yang menghasilkan data mengenai
berbagai ancaaman (threaths) dan peluang (opportunities). Sedangkan analisis internal
merupakan tinjauan terhadap berbagai kekuatan (streght) dan kelemahan (weakness) dalam
perusahaan itu sendiri. Kombinasi dari kedua hal inilah yang merupakan bahan bagi
pengambil kebiajakan untuk menyusun strategi perusahaan. Lazimnya, proses analisis ini
disebut analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunity, Threaths).
Menurut Robbins (dalam Kusdi, 2009:90) ada empat dimensi pokok yang terkandung dalam
strategi yaitu:
1. Inovasi
Strategi inovasi secara khusus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang mengutamakan
inovasi sebagai sumber keunggulan bersaing. Tidak semua perusahaan atau perusahaan
melakukan strategi inovasi, tetapi pada saat-saat tertentu barangkali strategi ini dirumuskan
untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Misaalnya, perombakan bersifat khusus dalam
rangka memperbaiki pelayanan.
2. Diferensiasi Pasar
Strategi diferensiasi pasar ditunjukan untuk menciptakan loyalitas konsumen melalui suatu
produk atau jasa yang bersifat unik, dalam arti berbeda dai yang telah ada dipasar. Straategi
ini tidak mesti dengan menciptakan produk atau jasa yang berkelas tinggi atau mahal,
melaainkan sesuatu yang memiliki nilai tambah yang berbeda dari produk-produk atau jasa
yang sudah ada. Strategi ini biasanya diperkuat dengan iklan, segmentasi pasar, dan
permainan haarga (pricing).
3. Jangkauan (Breadth)
Strategi jangkauan adalah penetapan ruang lingkup pasar yang akan dilayani oleh
perusahaan: ragam atau jenis konsumen, cakupan geografisnya, dan jenis produk aatau jasa
yaang akan ditawarkan. Ada perusahaan yang sengaja memilih fokus jangkauan yang
terbaatas, misalnya hanya untuk kategori konsumen, wilayah, atau produk dan jasa tertentu,
ada pula yang mengembangkan jangkauan seluas-luasnya dnegan tujuan mengusai pangsa
pasar.
4. Pengendalian biaya (cost-control)
Strategi pengendalian biaya adalah sejauh mana perusahaan mengontrol biaya atau anggaran
secara ketat. Strategi ini penting, khususnya ketika pengelola perusahaan harus
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai secara maksimum tujuan-tujuan
perusahaan.
Jenis-jenis (tingkatan) strategi yaitu:
Strategi korporat (corporate strategy atau corporate-level srtategi).
Tujuan dari strategi korporat adalah mengidentifikasi dan mengimplementasikan sinergi di
antara bisnis. Sanchez dan Heene (dalam Kusdi, 2009:94). Keuntungan ditingkat korporat
adalah berupa:
1. penekanan biaya (cost reductions)
2. perbaikan produk atau proses
3. peningkatan kecepatan.
Strategi ini untuk menjalankan misi yang telah kita siapkan dalam perusahaan tersebut sesuai
dengan bidang yang telah menjadi bagiannya. Strategi ini biasa disebut dengan Grand
Strategy karena akan menjadi akibat sangat fatal ketika kita salah dalam menjawab misi dari
sebuah perusahaan baik dari kata-kata maupun kebiajkan yang ditearpkan dalam perusahaan.
Strategi level bisnis (bussiness-level strategi).
Perusahaan multi bisnis, masing-masing divisi akan mengembangkan strateginya sendiri
berkaitan dengan produk dan seterusnya. Titik beratnya adalah memperkuat daya saing unit
bisnis.
Strategi level fungsional (functional-level strategy).
Fungsi pemasaran, sebagai contoh tentu perlu merumuskan sendiri cara-cara operasional
terbaik dalam rangka memasarkan produk-poduk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
Demikian pula fungsi-fungsi lain, seperti fungsi produksi, keuangan, penjualan (sales),
pembelian (purchasing) dan lain-lain. Fokusnya adalah pada efisiensi . artinya setiap fungsi
perlu merumuskan cara-cara yang paling efisien dalam mencapai berbagai sasaran yaang
ditetapkan padanya.
Dalam pengelolan perusahaan dilakukan dengan penyusunan serangkaian strategi
berdasarkan keempat perspektif tersebut:
1. Strategi finansial, yaitu strategi mengelolah pertumbuhan, tingkaat keuntungan, dan
risiko ini merupakan strategi yang dilihat dari kacamata pemilik perusahaan atau
pemegang saham.
2. Strategi pelanggan, yaitu strategi untuk menciptakan nilai dan diferensiasi produk
strategi ini dilihat dari kacamata pelanggan.
3. Strategi proses internal, yaitu penentuan prose-proses internal strategis yang mampu
untuk menciptakan kepuasan pelanggan dan pemilik saham.
4. Strategi learning and growth, yaitu strategi untuk menciptakan iklim yang kondusif
bagi pembelajaran perusahaan, inovasi, dan pertumbuhan.
Berdasarkan empat perspektif yang dijalankan secara seimbang itu, perusahaan dapat
mengejar berbagai sasaran jangka pendek tanpa mengabaikan tujuan jangka panjang.