Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN OBSERVASI DAN EVALUASI STRATEGI PT VIDO

GARMEN INDONESIA

Disusun dalam rangka untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah


Manajemen Strategik

Dosen Pengampu :
Ibu Dra. Hj. Anik Lestari Andjarawati, M.M.

Disusun oleh :
Kelompok 8 / Manajemen 2017 B

Lika Alda Septiani (17080574020)


Siti Aisyah (17080574028)
Aditya Yoshua Christian (17080574052)
Annisa Nurul Aini (17080574140)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


karunianya sehingga makalah ini tersusun hingga selesai dengan baik dan tepat
waktu. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dengan menyumbangkan baik materi maupun pemikiranya untuk
makalah ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Strategik.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang
khususnya para pembaca untuk menambah pengetahuan baik berupa teori maupun
pengalaman. Karena kami masih dalam tahap pembelajaran, tentunya kami secara
sadar mengakui masih banyak adanya kekurangan. Oleh karena itu kritik dan
saran sangat kami harapkan dari para pembaca yang bersifat membangun.
Sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi dari makalah ini agar
kedepannya dapat lebih baik. Dan dalam hal ini kami mohon maaf apabila terjadi
kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amin.

Surabaya, 23 Oktober 2019

Penulis

ii
Daftar Isi

Halaman Sampul...............................................................................................i
Kata Pengantar .................................................................................................ii
Daftar Isi ..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
1.4 Manfaat.......................................................................................................2
1.5 Metode Pengambilan Data..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan........................................................................................3
2.2 Visi Perusahaan..........................................................................................3
2.3 Misi Perusahaan..........................................................................................3
2.4 Tujuan Perusahaan......................................................................................3
2.5 Sasaran Perusahaan.....................................................................................3
2.6 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal...............................................4
2.6.1 Analisis Lingkungan Internal...........................................................4
2.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal.........................................................5
2.7 Analisis SWOT pada Perusahaan...............................................................8
2.7.1 Anailisis Kekuatan dan Kelemahan...................................................8
2.7.2 Analisis Peluang dan Ancaman.........................................................8
2.8 Analisis dan Pilihan Strategi untuk Perusahaan.........................................9
2.8.1 Tahap Input.........................................................................................12
2.8.2 Tahap Pencocokan..............................................................................14
2.8.3 Tahap Keputusan................................................................................15
2.8.4 Pilihan Strategi yang Sesuai untuk Kebutuhan...................................15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................16
3.2 Saran Strategi..............................................................................................16
Daftar Pustaka...................................................................................................17
Lampiran

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Fred R. David (2011: 5), manajemen strategis dapat
didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan,
mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional
yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya.
Kemajuan suatu usaha merupakan tujuan penting dalam suatu organisasi
atau perusahaan. Berbagai strategi dan upaya-upaya yang berorientasi untuk
memajukan usaha tersebut tentunya tidak pernah terlepas dari kegiatan ataupun
usaha manajemen dalam mengatur serta mengendalikan usaha-usaha guna
mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Salah satu faktor penting dalam suatu
manajemen adalah upaya/langkah dalam pengambilan keputusan bagi seorang
menejer suatu perusahaan. Seorang manajer tentunya harus menganalisis berbagai
situasi dan kondisi yang akan berpengaruh dan berdampak pada keputusan yang
akan diambil nantinya.
Dalam suatu kegiatan usaha yang berskala besar maupun kecil, perlu
adanya kehati-hatian dan kesiapan dalam menentukan suatu kebijakan sehingga
nantinya kendala serta resiko usaha yang timbul akan dapat diantisipasi seminimal
mungkin. Apa lagi bagi perusahaan besar yang memiliki kompleksitas
permasalahan yang cukup rumit serta berbagai pengaruh yang besar bagi
berlangsungnya usaha, karyawan, serta lingkungan masyarakat maupun
bernegara. Tentunya di perlukan suatu analisa yang yang jeli serta strategi-strategi
yang tepat dalam pengambilan suatu keputusan.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut terdapat berbagai masalah yang timbul dan yang akan diulas atau dibahas
dalam makalah ini, diantaranya adalah:
1. Apa profil perusahaan PT Vido Garmen Indonesia ?
2. Apa Visi perusahaan PT Vido Garmen Indonesia ?
3. Apa Misi perusahaan PT Vido Garmen Indonesia ?
4. Apa tujuan perusahaan PT Vido Garmen Indonesia ?
5. Apa sasaran perusahaan PT Vido Garmen Indonesia ?
6. Bagaimana analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan PT Vido
Garmen Indonesia ?
7. Bagaimana analisis SWOT pada perusahaan PT Vido Garmen Indonesia ?
8. Bagaimana analisis dan pilihan strategi untuk perusahaan PT Vido Garmen
Indonesia ?

1
9. Bagaimana bentuk rencana kebijakan, program dan kegiatan untuk
perusahaan PT Vido Garmen Indonesia ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui profil perusahaan PT Vido Garmen Indonesia.
2. Mengetahui Visi perusahaan PT Vido Garmen Indonesia.
3. Mengetahui Misi perusahaan PT Vido Garmen Indonesia.
4. Mengetahui tujuan perusahaan PT Vido Garmen Indonesia.
5. Mengetahui sasaran perusahaan PT Vido Garmen Indonesia.
6. Mengetahui analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan PT Vido
Garmen Indonesia.
7. Mengetahui analisis SWOT pada perusahaan PT Vido Garmen Indonesia.
8. Mengetahui analisis dan pilihan strategi untuk perusahaan PT Vido Garmen
Indonesia.
9. Mengetahui bentuk rencana kebijakan, program dan kegiatan untuk
perusahaan PT Vido Garmen Indonesia.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk PT Vido Garmen Indonesia, makalah ini diharapkan mampu
memberikan solusi strategi yang tepat untuk diterapkan sesuai dengan kondisi
yang sedang dihadapi.
2. Untuk pembaca, makalah ini diharapkan memberikan tambahan
pengetahuuan tentang PT Vido Garmen Indonesia dan strategi yang tepat
untuk dilakukan menurut analisis dari penulis.
3. Untuk penulis, makaah ini diharapkan menambah pengetahuan dan
menumbuhkan jiwa entreprenuership.

1.5 Metode Pengambilan Data


Dalam Makalah ini, metode pengambilan data dilakukan melalui metode
observasi lapangan dan wawancara langsung dengan pimpinan dari PT Vido
Garmen Indonesia, melalui pendekatan yang dilakukan diharapkan agar lebih
mengetahui keadaan perusahaan secara langsung.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan


PT Vido Garmen Indonesia merupakan salah satu perusahaan garmen
terkemuka di Surabaya, Vido Garmen didirikan pada tahun 2009. Namun diakhir
tahun 2018 PT Vido Garmen Indonesia diakuisisi oleh Narana Grup oleh bapak
Budi Suryanto sebagai pimpinannya.
Banyak institusi pemerintahan, perusahaan swasta maupun universitas-
universitas yang menjadi pelanggan tetap di PT Vido Garmen Indonesia.
Perusahaan garmen ini memproduksi beragam jenis pakaian seperti kemeja, rompi
kerja, jas anti air, polo shirt, dll. PT Vido Garmen Indonesia sudah memiliki
SIUP, TDP, SKDP, NPWP.

2.2 Visi Perusahaan


Menjadi perusahaan Garmen terbesar dan terpercaya di Surabaya dan
sekitarnya dengan mengutamakan produk, harga, dan pelayanan terbaik.

2.3 Misi Perusahaan


1. Membangun perusahaan professional yang berorientasi karyawan dan
customer.
2. Menghadirkan standar mutu produk, pelayanan, dan sistem operasional yang
unggul.
3. Terus melakukan pengembangan brand melalui inovasi teknologi, variasi
produk, serta sistem layanan.

2.4 Tujuan Perusahaan


Mampu menyediakan kebutuhan seragam bagi pihak-pihak yang
bekerjasama dengan Vido Garmen (Institusi Pemerintahan, Perusahaan Swasta,
Sekolah ddan Universitas).

2.5 Sasaran Perusahaan


1. PT Vido Garmen Indonesia mempunyai target di sisa tahun 2019 yaitu
jumlah pemesanan naik sebesar 68% - 75%.
2. Mendirikan Vido Tekstil untuk menguasai chain production tekstil dari hulu
ke hilir.
3. Mendirikan Kampung Jahit.

3
2.6 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
Realisasi misi perusahaan akan menjadi sulit dilakukan jika perusahaan
tidak berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya. Oleh karena itu, tindakan
untuk mengetahui dan menganalisis lingkungan eksternalnya menjadi sangat
penting karena pada hakikatnya kondisi lingkungan eksternal berada di luar
kendali organisasi. Selain pemahaman kondisi lingkungan eksternal, pemahaman
kondisi lingkungan internal perusahaan secara luas dan mendalam juga perlu
dilakukan. Oleh karena itu, strategi yang dibuat perlu bersifat konsisten dan
realistis sesuai dengan situasi dan kondisinya. Berdasarkan pemahaman
lingkungan internal ini, hendaknya kelemahan dan juga kekuatan yang dimiliki
perusahaan dapat diketahui. Selain mengetahui kekuatan dan kelemahan,
perusahaan perlu mencermati peluang yang ada dan memanfaatkannya agar
perusahaan memiliki keunggulan kompetitif. Perlu diingat bahwa bila peluang
disia-siakan, dapat saja peluang berbalik menjadi ancaman bagi perusahaan.
Logikanya karena peluang yang disia- siakan tadi dimanfaatkan oleh pesaing.
2.6.1 Analisis Lingkungan Internal
Lingkungan internal perusahaan merupakan sekumpulan sumber daya,
kapabilitas dan kompetensi inti.Sumber daya, menurut Barney (1991) meliputi
semua aset seperti keahlian, proses organisasi, atribut, informasi dan pengetahuan
yang dikuasai oleh perusahaan dan yang menyebabkan perusahaan dapat
menyusun dan mengimplementasikan strategi yang meningkatkan efisiensi dan
efektivitas. Wheelen dan Hunger (2012) mendefinisikan sumber daya sebagai
aset, kompetensi, proses, keahlian atau pengetahuan yang dikendalikan oleh
perusahaan. Analisis internal meliputi aspek produksi, operasi, manajemen,
permodalan dan keuangan, pengem-bangan SDM, aspek pemasaran dan distribusi.
1. Pemasaran
PT Vido Garmen Indonesia melakukan pemasaran dengan menggunakan
sistem digital marketing (melalui Instagram, website dan YouTube). Saah
satunya melalui Email marketing kepada perusahaan untuk menawarkan
produk dari PT Vido Garmen Indonesia.
2. Sumber daya manusia
Dalam perekrutan karyawan, PT Vido Garmen Indonesia
melakukan perencanaanya terlebih dahulu, ini adalah cara perusahaan
merencanaan kebutuhan sumber daya manusia dalam perusahaan.
3. Produksi dan operasi
Dalam proses produksi, PT Vido Garmen Indonesia terlebih dahulu
melakukan perencanaan berupa perencanaan produksi yang dilakukan
perusahaan. Proses produksi dalam perusahaan perlu direncanakan dengan
baik untuk memperoleh hasil yang maksimal, pengerjaan proses produksi
dilakukan per bagian.

4
2.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal diklasifikasikan menjadi lingkungan umum dan
lingkungan industri (Hubeis dan Najib, 2014). Pearce II dan Robinson Jr (2014)
membagi tiga sub kategori yang saling berkaitan, yaitu lingkungan jauh (remote
environment), lingkungan industri dan lingkungan operasi.Gupta (2013)
menyatakan menganalisis lingkungan umum menggunakan analisis Politic-legal
Economic Social and Technology (PEST). Analisis lingkungan industri
menggunakan Porter’s Five forces analysis.Lingkungan industri merupakan
tempat perusahaan tersebut bersaing. Kondisi persaingan suatu industri
bergantung kepada lima kekuatan dasar, yaitu ancaman pendatang baru, kekuatan
tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli, produk substitusi dan
persaingan antar perusahaan sejenis (Porter dalam Pearce II dan Robinson 2014).
Hasil analisis lingkungan eksternal merupakan masukan untuk analisis selanjutnya
dengan External Factor Evaluation (EFE) matrix.
Analisis PEST
1. Aspek Politik-Hukum
Kebijakan penyederhanaan izin diharapkan bisa memberikan
kemudahan prosedural bagi eksportir dalam melakukan transaksi
perdagangan ke luar negeri. Pemerintah berupaya meningkatkan kinerja
ekspor dan menjaga stabilitas neraca perdagangan tahun ini melalui berbagai
cara. Sejumlah kebijakan tengah dikaji, di antaranya yaitu penyederhanaan
izin ekspor di kementerian teknis melalui pengurangan komoditi yang wajib
menyertakan Laporan Surveyor (LS) serta pengurangan pelarangan dan
pembatasan (Lartas) untuk beberapa komoditas. Menteri Perdagangan
Enggartiasto Lukita menyatakan kebijakan itu diharapkan bisa memberikan
percepatan dan kemudahan prosedural bagi eksportir dalam melakukan
transaksi perdagangan ke luar negeri. Sebab, eksportir bisa lebih mudah
melakukan ekspor tanpa perlu menduplikasi izin.
2. Aspek Ekonomi
Menurunnya daya beli masyarakat terhadap garmen lantaran mulai
cenderung mencari barang second brand atau barang yang berasal dari
Tiongkok karena harganya yang lebih murah. Selain itu juga perubahan selera
masyarakat terhadap barang daam negeri ke barang laur negeri terutama dari
Tiongkok.
Industri hulu domestik yang memproduksi serat dan benang tengah
digempur produk impor kain akibat kebijakan Peraturan Menteri Perdagangan
(Permendag) No. 64 Tahun 2017 tentang Ketentuan Impor Tekstil dan
Produk Tekstil.

5
Kondisi ini pun menyebabkan produk dari industri hulu, khususnya di
sektor pembuatan kain kalah bersaing dengan kain impor karena tak banyak
diserap oleh industri garmen di hilir.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik selama 2016-2018, volume
impor kain terus meningkat dengan tren sebesar 31,80%. Pada 2016, impor
kain tercatat sebesar 238.219 ton, kemudian pada 2017 naik menjadi 291.915
ton, dan terus naik menjadi 413.813 ton pada 2018. Negara asal impor kain
antara lain dari Tiongkok, Korea Selatan, Hongkong, dan Taiwan. Volume
impor kain terbesar berasal dari Tiongkok dengan pangsa impor sebesar
61,42% pada 2016, kemudian 63,61% pada 2017, dan 67,86% pada 2018.
Kemudian, volume impor benang (selain benang jahit) dari serat stapel
sintetik dan artifisial juga mengalami peningkatan dengan tren sebesar
44,38%. Volume impor selama tiga tahun terakhir masing-masing sebesar
10.036 ton, 15.846 ton, dan 20.922 ton. Negara asal impor antara lain
Tiongkok, Thailand, Turki, Vietnam, dan India. Impor terbesar berasal dari
Tiongkok, dengan pangsa impor pada 2018 sebesar 67,42%, kemudian pada
2017 sebesar 72,50%, dan pada 2016 sebesar 66,17%.
3. Aspek Sosial
Kebutuhan akan seragam oleh komunitas, perusahaan maupun
universitas mengindikasi permintaan akan produk tersebut. Kondisi ini
merupakan peluang bagi produsen pakaian.
Jumlah penduduk Indonesia 2017 yakni 262,594,708 jiwa. Kenaikan
total penduduk yang ada di Indonesia tiap tahun bukan hanya angka ribuan
saja, tapi bahkan mencapai angka jutaan. Tidak heran jika Indonesia kian
padat saja.
Dari total 266.927.712 jiwa yang ada di Indonesia di tahun 2018 ini,
sebanyak 133.084.082 jiwa adalah berjenis kelamin laki-laki dan 133.842.630
jiwa adalah perempuan. Untuk presentasenya yakni 49,9% penduduk
Indonesia adalah laki-laki dan 50,1% adalah perempuan.
4. Aspek Teknologi
Peranan teknologi dan informasi (TI) pada industri garmen dewasa ini
dinilai sangat penting dan seluruh pelaku garment disarankan untuk segera
mengadopsi teknologi agar tidak tertinggal dengan industri yang lain.
Ketersediaan teknologi modern berupa mesin potong, mesin border,
mesin obras, mesin jahit dan teknologi desain serta dukungan teknologi
informasi (TI) dalam model dan desain dianggap penting dan merupakan
merupakan peluang dalam pengembangan industri produk garmen.

Porter’s Five Forces Model Analysis


1. Persaingan antar perusahaan
Persaingan dalam suatu perusahaan adalah hal yang wajar, setiap
perusahaan berkompetisi dengan perusahaan pesaingnya untuk mendapatkan
penjualan produk, banyaknya kompetitor menandakan suatu industri tersebut

6
banyak dimasuki oleh pengusaha karena berpotensi dalam
pengembangannya. Jumlah kompetitor perusahaan di bidang garmen sangat
banyak, buktinya di pasaran terdapat berbagai macam merek garmen.
Banyak terdapat toko distribusi garmen dimana-mana, banyak variasi
produk, menandakan banyaknya perusahaan yang masuk dalam bidang yang
sama. Hal ini menyatakan bahwa pelaku bisnis dalam industri garmen
banyak, sehingga disimpulkan persaingan antar perusahaan tinggi, perusahaan
berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya dan menjual dengan harga
bersaing dengan harapan produk yang dihasilkan laku dipasaran. Pesaing
utama dari PT Vido Garmen Indonesia adalah Finest Garmen dan Surabaya
Garmen.
2. Potensi masuk pesaing baru
Modal menjadi kendala bagi sebagian orang yang ingin memasuki
suatu industri, untuk masuk ke dalam industri garmen seperti perusahaan PT
Vido Garmen Indonesia memerlukan modal yang besar. Modal yang
dibutuhkan untuk mendirikan usaha garmen berkisar 500 juta rupiah untuk
memulai dalam skala besar. Modal yang besar dapat membuat pendatang baru
enggan untuk masuk dan memulai bersaing dengan perusahaan sekelas PT
Vido Garmen Indonesia. Dengan hal ini, potensi masuk pesaing baru rendah.
Sistem penjualan yang dilakukan perusahaan penting untuk diatur
untuk mendapatkan laba yang maksimal. Dalam hal ini sistem penjualan
produk yang dilakukan perusahaan menggunakan sistem grosir. Targetnya
menjual barang secara besar sekaligus. Dengan hal ini, pendatang baru yang
ingin mencoba masuk dan menjadi pesaing baru PT Vido Garmen Indonesia
harus bermain di skala besar untuk menyamai kedudukan, atau bermain di
skala kecil dan merugi. Dengan adanya skala ekonomis, membuat pendatang
baru enggan untuk memasuki industri garmen.
3. Ancaman barang pengganti
Produk garmen yang dihasilkan oleh PT Vido Garmen Indonesia
bermacam-macam jenisnya, jenis produk yang dihasilkan perusahaan
misalnya jaket, polo, T-shirt, celana, kemaja dll. Barang produksi yang
dihasilkan perusahaan merupakan kebutuhan primer yang dibutuhkan oleh
manusia, tidak ada produk pengganti yang dapat menggantikan fungsi
garmen.
4. Kekuatan tawar menawar pemasok
Untuk menjamin keberlangsungan proses produksi PT Vido Garmen
Indonesia harus mempunyai beberapa pemasok, apabila pemasok kehabisan
stok bahan baku maka dapat digantikan dengan pemasok bahan baku lainnya.
Hal ini agar PT Vido Gamen Indonesia punya opsi untuk memilih barang dari
pemasok yang mempunyai harga yang paling bersaing. Dengan mempunyai
beberapa pemasok sekaligus, menjadi keuntungan sendiri bagi PT Vido
Garmen Indonesia yaitu dapat memilih barang dengan harga yang paling

7
bersaing. Hal ini menyatakan bahwa posisi tawar menawar pemasok pada
posisi yang rendah.
5. Kekuatan tawar menawar pembeli
Dalam pembelian jumlah besar kekuatan pembeli meningkat dan
pembeli mulai menuntut sesuatu yang lebih kepada pihak produsen. Pembeli
yang mengetahui banyak informasi mengenai produk mempunyai kekuatan
tawar menawar lebih kuat, pembeli mempunyai akses yang mudah untuk
mendapatkan informasi mengenai produk yang dijual perusahaan. Maka PT
Vido Garmen Indonesia harus bisa menarik pembeli, agar perusahaan
memiliki daya tawar yang lebih tinggi dari pembeli.

2.7 Analisis SWOT pada Perusahaan


2.7.1 Analisis Kekuatan dan Kelemahan
Kekuatan
1. Mampu menghemat biaya produksi, sehingga harga produk rendah.
2. Menjalankan SOP disetiap bagian produksinya (SOP pembelian
material, SOP sablon, SOP pemotongan kain, dll)
3. Mengutamakan employee satisfaction sebagai penggerak utama
perusahaan.
4. Mengedepankan kecepatan dan ketepatan produksi.
5. Kualitas produk yang baik dan tidak kalah dengan produk yang
harganya lebih mahal.
Kelemahan
1. Belum bisa memanfaatkan sisa-sisa kain hasil pemotongan.
2. Kemampuan SDM perusahaan yang masih perlu ditingkatkan lagi,
khususnya bagian produksi.
3. Tempat produksi kurang memadai.
4. Tempat produksi dan kantor masih menerapkan sistem sewa.

2.7.2 Analisis Peluang dan Ancaman


Peluang
1. Semakin bertumbuhnya “sub garmen” yaitu brand pakaian yang
tidak memiliki alat poduksi, sehingga proses poduksinya dilakukan
di Vido Garmen.
2. Banyak institusi baik negeri maupun swasta, sekolah dan universitas
yang menyelanggarakan kegiatan yang pastinya membutuhkan
pakaian yang sama baik itu kaos maupun kemeja.
3. Email marketing kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk
menawarkan produk dari Vido Garmen.
4. Pasar untuk produk dari kain perca.
5. Kemudahan perizinan ekspor bagi perusahaan garmen.

8
Ancaman
1. Banyaknya garmen dari Tiongkok dengan harga yang lebih murah.
2. Adanya kompetitor lain yang setara (Finest Garmen, Garmen
Surabaya)
3. Biaya sewa tempat di Surabaya yang selalu meningkat.
4. Daya beli masyarakat terhadap garmen lokal saat ini sedang
menurun.

2.8 Analisis Strategi dan Pilihan Strategi untuk perusahaan


2.8.1 Tahap Input
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (External Factor Evaluation-EFE)
memungkinkan para penyusun startegi untuk meringkas dan mengevaluasi
informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah,
hukum, teknologi, dan persaingan. Berikut ini adalah matriks EFE untuk PT
Vido Garmen Indonesia

No Peluang Bobot Peringka Skor


t tertimbang
1. Semakin bertumbuhnya “sub 0.15 4 0.60
garmen” yaitu brand pakaian
yang tidak memiliki alat
poduksi, sehingga proses
poduksinya dilakukan di Vido
Garmen.
2. Banyak institusi baik negeri 0.17 4 0.68
maupun swasta, sekolah dan
universitas yang
menyelanggarakan kegiatan
yang pastinya membutuhkan
pakaian yang sama baik itu kaos
maupun kemeja.
3. Email marketing kepada 0.13 3 0.39
perusahaan untuk menawarkan
produk dari Vido Garmen.

4. Pasar untuk produk dari kain 0.12 2 0.24


perca.
5. Kemudahan perizinan ekspor 0.05 1 0.05
bagi perusahaan garmen
Ancaman
1. Banyaknya garmen dari 0.08 3 0.24

9
Tiongkok dengan harga yang
lebih murah
2. Adanya kompetitor lain yang 0.16 3 0.48
setara (Finest Garmen, Garmen
Surabaya)
3. Biaya sewa tempat di Surabaya 0.08 1 0.08
yang selalu meningkat

4. Daya beli masyarakat terhadap 0.06 2 0.12


garmen lokal saat ini sedang
menurun

Total 1 2.88

Matriks Profil Persaingan (Competitive Profile Matrix-CPM)


mengidentifikasi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahan
pesaing tertentu terkait posisi strategis perusahaan. Berikut ini adalah CPM
(Competitive Profile Matrix) dari pesaing PT Vido Garmen Indonesia :

Vido Garmen Finest Garmen Garmen Surabaya

Faktor Bobot Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat Skor


Penting
Kesuksesan
Iklan 0.17 4 0.68 3 0.51 3 0.51
Kualitas 0.15 4 0.60 3 0.45 4 0.60
produk
Harga 0.16 4 0.64 3 0.48 4 0.64
bersaing
Manajemen 0.10 2 0.20 2 0.20 3 0.30
Loyalitas 0.12 4 0.48 4 0.24 4 0.48
konsumen
Pangsa Pasar 0.15 3 0.45 3 0.45 3 0.45
Pelayanan 0.15 4 0.60 3 0.45 3 0.45
pelanggan
Total 3.65 2.78 3.45

10
Matriks Evalusi Faktor Internal (IFE) adalah alat yang digunakan
untuk mengevaluasi lingkungan internal perusahaan dan untuk
mengungkapkan kekuatan serta kelemahannnya. Berikut ini adalah IFE Matrix
dari PT Vido Garmen Indonesia :

No Kekuatan Bobot Peringka Skor


t tertimbang
1. Mampu menghemat biaya 0.12 4 0.48
produksi, sehingga harga produk
rendah
2. Menjalankan SOP disetiap 0.15 4 0.60
bagian produksinya (SOP
pembelian material, SOP sablon,
SOP pemotongan kain, dll)
3. Mengutamakan employee 0.08 3 0.24
satisfaction sebagai penggerak
utama perusahaan.
4. Mengutamakan kecepatan dan 0.10 3 0.30
ketepatan produksi.
5. Kualitas produk yang baik dan 0.10 4 0.40
tidak kalah dengan produk yang
harganya lebih mahal
Kelemahan
1. Belum bisa memanfaatkan sisa- 0.08 2 0.16
sisa kain hasil pemotongan.
2. Kemampuan SDM perusahaan 0.10 2 0.20
yang masih perlu ditingkatkan
lagi, khususnya produksi.
3. Tempat produksi kurang 0.15 1 0.15
memadai.
4. Tempat produksi dan kantor 0.12 2 0.24
masih menerapkan sistem sewa

Total 1 2.77

2.8.2 Tahap Pencocokan

11
Matriks SWOT adalah alat pencocokan pentung yang membantu
manajer mengembangkan empat tipe strategi : Strategi kekuatan-kesempatan
(strengths-opportunities-SO), strategi kelemahan-kesempatan (weakness-
opportunities-WO), strategi kekuatan-ancaman (strength-threats-ST), dan
strategi kelamahan-ancaman (weakness-threats-WT). berikut ini adalah
matriks SWOT dari PT Vido Garmen Indonesia :

Faktor Internal Strengths Weaknesses


1. Mampu menghemat 1. Belum bisa
biaya produksi, memanfaatkan sisa-
sehingga harga produk sisa kain hasil
rendah. pemotongan.
2. Menjalankan SOP 2. Kemampuan SDM
disetiap bagian perusahaan yang
produksinya (SOP masih perlu
pembelian material, ditingkatkan lagi,
SOP sablon, SOP khususnya produksi.
pemotongan kain, dll). 3. Tempat produksi
3. Mengutamakan kurang memadai.
employee satisfaction 4. Tempat produksi dan
sebagai penggerak kantor masih
utama perusahaan. menerapkan sistem
4. Mengedepankan sewa
kecepatan dan
ketepatan produksi.
5. Kualitas produk yang
baik dan tidak kalah
dengan produk yang
harganya lebih mahal

Faktor Eksternal
Opportunities Strategi SO Strategi WO
1. Semakin bertumbuhnya 1. Melakukan 1. Memproduksi
“sub garmen” yaitu Clustering Consumer produk seperti
brand pakaian yang (S1, S4, S5, O2) pakaian bayi dari
tidak memiliki alat kain perca (W1,
poduksi, sehingga 2. Menjangkau pasar O4)
proses poduksinya yang lebih luas lagi
dilakukan di Vido (Skala Nasional) 2. Melakukan
Garmen. (S1, S4, S5, O3, O4, pelatihan SDM

12
2. Banyak institusi baik O5) untuk
negeri maupun swasta, meningkatkan
sekolah dan universitas 3. Membuka anak skill pegawai
yang perusahaan khusus (W2, O4)
menyelanggarakan yang melayani
kegiatan yang pastinya pesanan dari “sub
membutuhkan pakaian garmen”
yang sama baik itu (S2, S4, O1)
kaos maupun kemeja.
3. Email marketing
kepada perusahaan
untuk menawarkan
produk dari Vido
Garmen.
4. Pasar untuk produk dari
kain perca.
5. Kemudahan perizinan
ekspor bagi perusahaan
garmen
Threats Strategi ST Strategi WT
1. Banyaknya garmen dari 1. Menetapkan harga 1. Membangun tempat
Tiongkok dengan harga produk-produk produksi yang
yang lebih murah. sejenis selalu dibawah memadai
2. Adanya kompetitor lain harga competitor (W3, W4, T3)
yang setara (Finest (S1, S5, T2)
Garmen, Garmen
Surabaya). 2. Mendirikan brand
3. Biaya sewa tempat di clothing dan
Surabaya yang selalu membuka outlet
meningkat. sendiri
4. Daya beli masyarakat (S1, S5, T1, T4)
terhadap garmen local
saat ini sedang
menurun.

2.8.2 Tahap Keputusan

13
QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk
mengevaluasi alternatif strategi secara objektif, berdasarkan factor
keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi
sebelumnya. Berikut ini adalah QSPM dari PT Vido Garmen Indonesia :

SO-1 SO-2 SO-3 WO-1 WO-2 ST-1 ST-2 WT-1


Factor Weigh AS FAS AS FAS AS FAS AS FAS AS FAS AS FAS AS FAS AS FAS
s t
Op.1 0,15 - - 4 0.60 4 0.60 - - 2 0.30 3 0.45 4 0.60 3 0.45
Op.2 0,17 4 0.68 4 0.68 - - - - 3 0.51 4 0.68 4 0.68 3 0.51
Op.3 0,13 3 0.36 4 0.52 - - 1 0.13 - - 3 0.39 - - - -
Op.4 0,12 4 0.48 2 0.24 3 0.36 4 0.48 3 0.36 - - 3 0.36 2 0.24
Op.5 0,05 - - 1 0.05 - - 1 0.05 - - - - 2 0.10 - -
Th.1 0,08 - - 4 0.32 - - 4 0.32 1 0.08 4 0.32 3 0.24 2 0.16
Th.2 0,16 2 0.32 3 0.48 3 0.48 2 0.32 4 0.64 4 0.64 4 0.64 3 0.48
Th.3 0,08 - - - - 1 0.08 1 0.08 - - - - - - 4 0.32
Th.4 0,06 3 0.18 2 0.12 - - 3 0.18 - - 4 0.24 4 0.24 - -
St.1 0,12 3 0.36 3 0.36 3 0.36 4 0.48 2 0.24 4 0.48 3 0.36 3 0.36
St.2 0,15 4 0.60 - - 4 0.60 4 0.60 4 0.60 1 0.15 2 0.30 2 0.30
St.3 0,08 - - - - 2 0.16 - - 3 0.24 - - - - 4 0.32
St.4 0,10 3 0.30 3 0.30 3 0.30 3 0.30 4 0.40 3 0.30 3 0.30 3 0.30
St.5 0,10 3 0.30 3 0.30 4 0.40 4 0.40 3 0.30 4 0.40 4 0.40 2 0.20
We.1 0,08 4 0.32 4 0.32 3 0.24 4 0.32 4 0.32 - - - - 2 0.16
We.2 0,10 2 0.20 2 0.20 2 0.20 3 0.30 4 0.40 - - 4 0.40 - -
We.3 0,15 - - 2 0.30 - - - - - - - - 3 0.45 4 0.60
We.4 0,12 - - 2 0.24 - - - - - - - - 3 0.36 4 0.48
Total 4.1 5.03 3.78 3.94 4.39 4.05 5.43 4.88
(AS: Attractiveness Score; FAS: Final Attractiveness Score)

2.8.3 Tahap Pilihan Strategi yang Sesuai untuk Perusahaan

14
Dari hasil perhitungan menggunakan matriks QSPM diatas, kami
mengambil 4 strategi dengan total FAS (Final Attractiveness Score)
tertinggi yaitu
1. Mendirikan brand clothing dan membuka outlet sendiri.
2. Menjangkau pasar yang lebih luas lagi (Skala nasional).
3. Membangun tempat produksi yang memadai.
4. Melakukan pelatihan SDM untuk meningkatkan skill pegawa

2.9 Bentuk Rencana Kebijakan, Program, dan Kegiatan


Dari keempat strategi yang dipilih untuk PT Vido Garmen Indonesia,
semuanya memiliki keterkaitan satu sama lain. Bentuk rencana program yang
harus dilakukan oleh PT Vido Garmen Indonesia harus mengacu kepada
keempat strategi yang dipilih. Kebijakan pertama yang harus dilakukan oleh PT
Vido Garmen Indonesia adalah 1. membangun tempat produksi yang memadai
untuk menunjang kegiatan produksi dan operasional PT Vido Garmen Indonesia.
Apabila tempat produksi sudah memadai, maka strategi 2. mendirikan brand
clothing dan membuka outlet sendiri dapat diterapkan karena sudah pasti
mendirikan brand clothing membutuhkan tempat produksi yang luas dan
memadai. Selanjutnya kebijakan yang dapat diterapkan PT Vido Garmen
Indonesia adalah dengan 3. melakukan pelatihan SDM untuk meningkatkan skill
pegawai karena untuk dapat membuka brand clothing diperlukan keahlian lebih
dari para pegawai untuk membuat model-model pakaian yang lebih beragam
untuk dapat ditawarkan di outlet. 4. Menjangkau pasar yang lebih luas lagi
(skala nasional) juga diperlukan SDM yang memadai dan tempat produksi yang
memadai untuk memenuhi permintaan.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menimbang bahwa perencanaan strategis diperlukan untuk diterapkan di
PT Vido Garmen Indonesia, rencana jangka panjang diperlukan untuk segera
diterapkan oleh perusahaan. Hasil pengamatan dan analisis menunjukan bahwa
perusahaan ini berada dalam kondisi optimal dan berada dalam situasi persaingan
yang baik dan siap untuk melakukan perkembangan lebih pesat kedepannya.

3.2 Saran strategi


Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan di atas, pemakalah menyarankan
strategi untuk diterapkan PT Vido Garmen Indonesia yaitu :
1. Mendirikan brand clothing dan membuka outlet sendiri.
2. Menjangkau pasar yang lebih luas lagi (skala nasional)
3. Membangun tempat produksi yang memadai.
4. Melakukan pelatihan SDM untuk meningkatkan skill pegawai.

16
Daftar Pustaka

Alika, Rizky. (2019, 20 September). KPPI Temukan Lonjakan Impor Produk


Tekstil dari Tiongkok. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2019, dari
https://katadata.co.id/berita/2019/09/20/kppi-temukan-lonjakan-impor-
produk-tekstil-dari-tiongkok
[BPS] Badan Pusat Statistik (ID). 2019. Statistik Indonesia Tahun 2019. Jakarta
(ID). Badan Pusat Statistik.
Cahyadi, Rudy & Indrayani, Ratih. (2014). Analisis Strategi Bersaing di PT
Kallista Putra Garmindo Surakarta. AGORA Vol. 2 No. 12.
David, Freed R., David, Forest R. 2015. Manajemen Strategik (Suatu Pendekatan
Keunggulan Bersaing), (Edisi Kelima belas). Jakarta : Salemba Empat
Hashemi, N. F., Mazdeh, M.M., Razeghi, A., Rahimian, A. Formulating and
Choosing Strategies Using Swot Analysis and QSPM Matrix, A Case Study
of Hamadan Glass Company. Proceedings of the 41st International
Conference on Computer &Industrial Engineering.
Kurniadi, Dedi Siswana, Syarief, Rizal & Suryani, Ani. (2017). Strategi
Pengembangan Usaha Produk Tekstil PT Priangan Sentosa Tasikmalaya
Jawa Barat. Jurnal MPI Vol. 12 No. 1. 63-74.
Merdeka.com. (2019, 3 Oktober). Pemerintah Beberkan Penyebab Impor Produk
Tekstil China Banjiri Indonesia. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2019, dari
https://www.google.com/amp/s/m.merdeka.com/amp/uang/pemerintah-
beberkan-penyebab-impor-produk-tekstil-china-banjiri-indonesia.html

17
Lampiran

Contoh produk hasil produksi PT Vido Garmen Indonesia


Tempat produksi PT Vido Garmen Indonesia
Tempat produksi PT Vido Garmen Indonesia
Tempat produksi PT Vido Garmen Indonesia
Foto dengan pimpinan PT Vido Garmen Indonesia

Anda mungkin juga menyukai