Anda di halaman 1dari 60

DEFINISI DAN

UNSUR
LINGKUNGAN
PENGENDALIAN
Kelompok 10
HENDRY WIBOWO (12030114410082)
NUGROHO IBNU SUSANTO(12030114410058)

DEFINISI
PENGENDALIAN
INTERNAL

Pengendalian Internal Merupakan Tanggung


Jawab Manajemen seperti yang di ungkapkan
oleh I A I (2001 : 319) dalam bukunya standar
professional akuntan publik adalah sebagai
berikut
:
Penyusunan
dan penyelenggaraan
pengendalian internal merupakan tanggung
jawab manajemen. Untuk memberikan
keyakinan bahwa tujuan usaha akan tercapai,
pengendalian secara terus menerus
merupakan supervise dari manajemen untuk
menentukan apakah pelaksanaan sesuai
yang dikehendaki dan diubah semestinya
sesuai dengan perubahan kondisi yang
melingkupinya.

Definisi Pengendalian Internal Menurut Alvin


A. Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley
(2008:270)

Sistem of internal
control consist of
policies and procedures
designed to provide
management with
reasonable assurance
that the company
achieves its objectives

pengertian pengendalian internal yang telah


ditetapkan oleh the Committee of Sponsoring
Organization of the Treadway Commision
(COSO) Yang dikutip oleh Bodnar dan
Hapwood (2001:182)

Internal Control is a process


affected by an entitys board of
directors, management and other
personeldesigned to provide
reasonable assurance regarding
achievement of objectives in the
following categories: (a Reliability
of financial reporting, (b)
Effectiveness and Efficiency of

Pengendalian internal meliputi :


1.Pengendalian aktivitas Keuangan
aktivitas
pengendalian
internal meliputi
hal-hal yang dapat
berhubungan
dengan aktivitas
keuangan sampai
pengendalian
dengan pencatatan
termasuk pula

2.Pengendalian Administrasi

Pengendalia
n atas
kebijaksanaa
n pimpinan
perusahaan
yang
dilaksanakan
oleh aparat

ELEMEN ELEMEN
PENGENDALIAN
INTERNAL

Menurut James M. Reeve, Carl S. Warren, Jonathan,


Ersa Tri Wahyuni, Gatot Soepriyanto, Amir Abadi
yusuf,
dan
Chaerul
D.
Djakman
dalam
bukuPrinciples of Accounting-Indonesia Adoptation
(2009:390),Elemen-elemen Pengendalian Internal
adalah :
1. Lingkungan
pengendalian

2. penilaian resiko
3. prosedur pengendalian
4. pengawasan
5. Informasi dan komunikasi.

Menurut
Mulyadi
(2001:164),
untuk
menciptakan sistem pengendalian intern yang
baik dalam perusahaan maka ada empat unsur
pokok
yang harus
dipenuhi antara
lain:
Struktur
organisasi
yang
memisahkan
1.
tanggung jawab fungsional secara tegas
2. Sistem wewenang dan prosedur
pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap
kekayaan,
utang,
pendapatan
dan biaya
Praktik
yang
sehat
dalam
melaksanakan
3.
tugas dan fungsi setiap unit organisasi
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan
tanggungjawabnya

Menurut Alvin A. Arens, Randal J. Elder dan


Mark S. Beasley (2008:284), unsur-unsur
pengendalian internal didefinisikan sebagai
berikut:
Internal control includes five categories of
controls that management design and
implement to provide reasonable assurance
that managements control objectives will be
met. These are called the components of
internal control:
1. The Control of Environment
2. Risk assessment
3. Control Activities
4. Information and Communication
5. Monitoring .

The Control Environment


(Lingkungan Pengendalian)
Merupakan
suatu
lingkungan
pengendalian, artinya segala sesuatu
yang melingkupi dan mempengaruhi
keberadaan suatu sistem pengendalian.
Yang termasuk ke dalam lingkungan
pengendalian adalah integritas, nilai-nilai
etika dan kompetensi dari orang-orang
yang ada di dalam organisasi.

k Assessment (Penetapan Risiko


Merupakan
penetapan
risiko
sehubungan
dengan
sistem
pengendalian perusahaan. Risiko lain
antara lain risiko bawaan (inherent risk)
dan risiko pengendalian (control risk).
Usaha penetapan risiko ini sangat
menentukan dalam usaha pengendalian
yang
terbaik
sehubungan
dengan
adanya penetapan risiko yang mungkin
terjadi
dan
pendesainan
sistem
pengendalian yang akan megurangi

rol Activities (Aktivitas Pengenda


Merupakan usaha atau langkah yang
ditujukan untuk mengendalikan
aktivitas-aktivitas perusahaan dalam
mencapai tujuannya, dan usaha ini
dilakukan agar tujuan pengendalian
internal tercapai Sehingga tujuan
perusahaan tercapai.

Information and
Communication (Informasi
dan
Komunikasi)
Merupakan suatu komponen pengendalian
internal yang berhubungan dengan usaha
penginformasian dan pengkomunikasian
informasi-informasi yang terkait dan
berhubungan.Informasi dan komunikasi akan
mengarahkan pada metode-metode untuk
mengidentifikasikan, merangkap dan
mengkomunikasikan informasi-informasi yang
terkait dengan satu kerangka kerja waktu yang
memungkinkan orang-orang untuk
menemukan tanggung jawab mereka.

Monitoring (Pengawasan)
Merupakan suatu komponen pengendalian
internal yang berhubungan usaha pemantauan
semua aktivitas perusahaan. Usaha ini
ditujukan agar aktivitas-aktivitas tersebut
selalu sesuai dengan yang direncanakan baik
denagn tujuan perusahaan secara umum
maupun tujuan pengendalian internal.
Komponen ini bergabung untuk membentuk
suatu sistem pengendalian yang terintegrasi.
Untuk menyimpulkan bahwa pengendalian
internal itu efektif dalam beberapa kategori
tujuan operasi, pelaporan uang dan kepatuhan,
semua komponen tersebut harus ada dan

Kelima komponen pengendalian internal


dalam COSO tersebut digambarkan oleh
Larry F. Konrath (2002 : 208) sebagai
berikut :

Elder dkk (2010 : 294)


menggambarkan struktur
pengenalian internal COSO sebagai
berikut :

S
P
I
P

ISTEM
ENGENDALIAN

NTERN
EMERINTAH

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)


ditetapkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Pasal 3 PP No. 60 tahun 2008 disebutkan
bahwa SPIP terdiri dari 5 (lima) unsur yaitu :

ingkungan Pengendalian
enilaian Resiko
egiatan Pengendalian
nformasi dan Komunikasi
Pemantauan Pengendalian Intern

PP No. 60 tahun 2008 merupakan pelaksanaan


dalam Pasal 58 Undang-undang (UU) Nomor 1
tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
yang menyebutkan bahwa dalam rangka
meningkatkan
kinerja,
transparansi,
dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara,
Presiden selaku Kepala Pemerintahan mengatur
dan menyelenggarakan sistem pengendalian
intern di lingkungan pemerintahan secara
menyeluruh.
Teknis
pelaksanaan dari
SPIP ini harus
dikerjakan dan menjadi tanggungjawab dari
setiap Instansi Pemerintah (IP), baik yang ada
di Pemerintah (Pusat) maupun di Pemerintah
Daerah.
Pasal 2 PP No. 60 tahun 2008 yang
menyebutkan
bahwa
untuk
mencapai
pengelolaan keuangan negara yang efektif,

L
P ENGENDALIAN
INGKUNGAN

Lingkungan
Pengendalian (Control
Environment) terdiri atas
tindakan, kebijakan, dan
prosedur yang
mencerminkan sikap
manajemen puncak, para
direktur, dan pemilik
entitas secara
keseluruhan mengenai
pengendalian internal
serta arti pentingnya
bagi entitas itu.

Salah satu faktor yang


berpengaruh terhadap
lingkungan pengendalian
adalahfilosofimanajemen
(manajemen tunggal dalam
persekutuan atau manajemen
bersama dalam perseroan) dan
gaya operasi manajemen
(manajemen yang progresif atau
yang konservatif), struktur
organisasi (terpusat atau terdesentralisasi) serta praktik
kepersonaliaan

7
L INGKUNGAN
P ENGENDALIAN
UNSUR

Menurut

CO SO

1. Integritas dan nilai-nilai etis


Integritas dan nilai-nilai etis adalah produk dari
standar etika dan perilaku entitas, serta bagaimana
standar itu dikomunikasikan dan diberlakukan dalam
praktik.
Subkomponen
ini
meliputi
tindakan
manajemen untuk menghilangkan atau mengurangi
dorongan dan godaan yang mungkin membuat
karyawan melakukan tindakan tidak jujur, ilegal atau
tidak etis. Ini juga meliputi pengomunikasian nilainilai entitas dan standar perilaku kepada para
karyawan melalui pernyataan kebijakan, kode
perilaku, dan teladan.
Beragam cara yang ditempuh oleh manajemen
tingkat atas untuk menekankan tentang pentingnya
integritas dan nilai etis di antara para personilnya
dalam perusahaan, misalnya dengan memberikan
contoh yang baik, berkomunikasi dengan baik
kepada para karyawan, memberikan pedoman moral,

2. Komitmen Pada Kompetensi

Kompetensi
adalah
pengetahuan
dan
keterampilan
yang
diperlukan
untuk
menyelesaikan tugas mendefinisikan pekerjaan
seseorang. Komitmen pada kompetensi meliputi
pertimbangan
manajemen
tentang
tingkat
kompetensi
bagi
pekerjaan
tertentu, dan
bagaimana tingkatan tersebut diterjemahkan
menjadi keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan. Komitmen pada kompetensi berarti
kesadaran
manajemen
akan
campuran
intelegensi, pelatihan,dan pengalaman setiap
karyawan
yang
diperlukan
dalam
mengembangkan potensi mereka.

3. Partisipasi Dewan Komisaris


atau Komite Audit
Dewan komisaris berperan penting dalam tata kelola korporasi
yang efektif karena memikul tanggung jawab akhir untuk
memastikan bahwa manajemen telah mengimplementasikan
pengendalian internal dan proses pelaporan keuangan yang
layak. Dewan komisaris yang efektif independen dengan
manajemen, dan para anggotanya terus meneliti dan terlibat
dalam aktivitas manajemen. Meskipun mendelegasikan tanggung
jawabnya atas pengendalian internal kepada manajemen, dewan
harus secara teratur menilai pengendalian tersebut. Selain itu,
dewan yang aktif dan objektif sering kali juga dapat mengurangi
kemungkinan bahwa manajemen mengesampingkan
pengendalian yang ada.
Untuk membantunya melakukan pengawasan, dewan
membentuk komite audit yang diserahi tanggung jawab untuk
mengenali penolakan manajemen atas pengendalian atau
kecurangan dalam laporan keuangan dan menindaklanjuti hal
tersebut secara tepat.

4. Filosofi dan Gaya Operasi


Manajemen
Manajemen, melalui aktivitasnya, memberikan isyarat
yang jelas kepada para karyawan tentang pentingnya
pengendalian internal. Manajemen mempunyai peran
yang besar dalam memberikan lingkungan pengendalian
yang baik dalam suatu organisasi.

5. Struktur Organisasi
Struktur organisasional entitas menentukan garisgaris tanggung jawab dan kewenangan yang ada.
Menggambarkan garis hubungan wewenang dan
pertanggungjawaban
sehingga
dapat
memberikan
kontribusi
bagi
lingkungan
pengendalian baik dalam hal memberikan
kerangka (framework) secara menyeluruh bagi
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
operasi.

6. Penetapan Wewenang
dan
tanggung
Jawab
Struktur organisasional entitas menentukan garisgaris tanggung jawab dan kewenangan yang ada.
Menggambarkan garis hubungan wewenang dan
pertanggungjawaban
sehingga
dapat
memberikan
kontribusi
bagi
lingkungan
pengendalian baik dalam hal memberikan
kerangka (framework) secara menyeluruh bagi
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
operasi.

7. Kebijakan dan Praktek Sumber


Daya Manusia

Aspek paling penting dari pengendalian internal


adalah personil. Jika para karyawan kompeten
dan bisa dipercaya, pengendalian lainnya dapat
diabaikan, dan laporan keuangan yang andal
masih akan dihasilkan. Karena pentngnya
personil yang kompeten dan terpercaya dalam
mengadakan pengendalian yang efektif, metode
untuk mengangkat, mengevaluasi, melatih,
mempromosikan, dan memberi kompensasi
kepada personil itu merupakan bagian yang
penting dari pengendalian internal.

ingkunganengendalian

M
e n u rintegritas
u t Pdan
P nilai
6 0etika;
Tahun
penegakan
komitmen terhadap
kompetensi;
2
0
0
8

kepemimpinan yang kondusif;


pembentukan struktur organisasi yang sesuai
dengan kebutuhan;
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
yang tepat;
penyusunan dan penerapan kebijakan yang
sehat tentang pembinaan sumber daya
manusia;
perwujudan peran aparat pengawasan intern
pemerintah yang efektif; dan

hal-hal yang harus


dilaksanakan oleh
organisasi pemerintah
untuk mewujudkan
lingkungan
pengendalian dalam
rangka Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah

kurangnya dilakukan dengan:


a) menyusun dan menerapkan aturan
perilaku;
b) memberikan keteladanan pelaksanaan
aturan perilaku pada setiap
tingkat pimpinanInstansi Pemerintah;
c) menegakkan tindakan disiplin yang tepat
atas penyimpangan
terhadap kebijakan danprosedur, atau
pelanggaran terhadap
aturan perilaku;
d)
menjelaskan
dan
mempertanggungjawabkan
adanya
intervensi atau
pengabaianpengendalian intern; dan

a) mengidentifikasi dan menetapkan kegiatan


yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugasdan fungsi pada
masing-masing
posisi
dalam
Instansi
Pemerintah;
b) menyusun standar kompetensi untuk setiap
tugas dan fungsi pada masingmasing posisidalam Instansi Pemerintah;
c) menyelenggarakan
pelatihan
dan
pembimbingan untuk membantu
pegawaimempertahankan dan
meningkatkan kompetensi pekerjaannya; dan
d) memilih pimpinan Instansi Pemerintah yang
memiliki
kemampuan
manajerial
dan
pengalaman
teknis
yang
luas
dalam

dengan:
a)
mempertimbangkan
risiko
dalam
pengambilan keputusan;
b)
menerapkan
manajemen
berbasis
kinerja;
c) mendukung fungsi tertentu dalam
penerapan SPIP;
d) melindungi atas aset dan informasi dari
akses dan penggunaan
yang tidak sah;
e) melakukan interaksi secara intensif
dengan pejabat pada tingkatan
yang lebih rendah;dan
f) merespon secara positif terhadap

sesuai dengan kebutuhan


sekurang-kurangnya dilakukan dengan:
a) menyesuaikan dengan ukuran dan sifat
kegiatan Instansi Pemerintah;
b) memberikan
kejelasan
wewenang
dan
tanggung jawab dalam Instansi Pemerintah;
c) memberikan kejelasan hubungan dan jenjang
pelaporan intern dalam InstansiPemerintah;
d) melaksanakan evaluasi dan penyesuaian
periodik
terhadap
struktur
organisasisehubungan
dengan
perubahan
lingkungan strategis; dan
e) menetapkan jumlah pegawai yang sesuai,
terutama untuk posisi pimpinan.
f) Penyusunan struktur organisasi berpedoman
pada peraturan perundang- undangan.

dengan
memperhatikan
hal-hal
sebagaiberikut:
a) wewenang diberikan kepada pegawai
yang
tepat
sesuai
dengan
tingkat
tanggungjawabnya
dalam
rangka
pencapaian tujuan Instansi Pemerintah;
b) pegawai
yang
diberi
wewenang
sebagaimana dimaksud dalam huruf a
memahamibahwa wewenang dan tanggung
jawab yang
diberikan terkait dengan
pihak lain dalamInstansi Pemerintah yang
bersangkutan; dan
c) pegawai
yang
diberi
wewenang
sebagaimana dimaksud dalam huruf b

pembinaan sumber daya manusia


dilaksanakan dengan
memperhatikan sekurangkurangnya hal-hal sebagai
berikut:
a) penetapan kebijakan dan prosedur
sejak rekrutmen
sampaidengan
pemberhentian pegawai;
b) penelusuran latar belakang calon
pegawai dalam
proses rekrutmen;
dan
c) supervisi periodik yang memadai
terhadap pegawai.
d) Penyusunan dan penerapan kebijakan

yang efektif sekurang-kurangnya


harus:
a)memberikan keyakinan yang memadai
atas ketaatan, kehematan,
efisiensi, danefektivitas pencapaian
tujuan penyelenggaraan tugas
dan fungsi Instansi Pemerintah;
b)memberikan
peringatan
dini
dan
meningkatkan efektivitas
manajemen
risiko
dalampenyelenggaraan tugas dan fungsi
Instansi
Pemerintah; dan
c)memelihara dan meningkatkan kualitas

8. Hubungan kerja yang baik dengan


Instansi Pemerintah terkait
diwujudkan dengan adanya
mekanisme saling uji antar
Instansi Pemerintah terkait.

Daftar Uji
Lingkungan
Pengendalian
Intern
Pemerintah

Daftar Uji Pengendalian Intern


Pemerintah terdiri dari lima
bagian sesuai dengan unsur
Sistem Pengendalian Intern:
a) lingkungan pengendalian,
b) penilaian risiko,
c) kegiatan pengendalian,
d) informasi dan komunikasi,
serta
e) pemantauan

Daftar uji dimaksudkan


untuk menilai tercapai
tidaknya
suatu
lingkungan pengendalian
yang
menimbulkan
perilaku
positif
dan
kondusif
untuk
penerapan
Sistem
Pengendalian Intern dan
manajemen yang sehat.

Nilai Etika
a)
Instansi Pemerintah telah
menyusun
dan
menerapkan
aturan perilaku serta kebijakan
lain yang berisi tentang standar
perilaku etis, praktik yang dapat
diterima, dan praktik yang tidak
dapat
termasuk
b)
Suasanaditerima
etis dibangun
pada
benturan
kepentingan.
setiap
tingkat
pimpinan Instansi
Pemerintah dandikomunikasikan
di lingkungan Instansi Pemerintah

Lanjutan ......
.

c) Pekerjaan yang terkait dengan


masyarakat, anggota badan
legislatif, pegawai,rekanan,
auditor, dan pihak lainnya
dilaksanakan
denganyang
tingkat
d) Tindakan disiplin
tepat
etika
yangterhadap
tinggi
dilakukan
penyimpangan atas kebijakan
danprosedur atau atas
pelanggaran aturan perilaku

Lanjutan ......
.

e) Pimpinan Instansi Pemerintah


menjelaskan dan
mempertanggungjawabkan
adanyaintervensi
atau
pengabaian
f) Pimpinan Instansi
Pemerintah
atas
pengendalian
intern
menghapus
kebijakan
atau
penugasan yang dapatmendorong
perilaku tidak etis

ITMEN TERHADAP KOMPETENSI


a) Pimpinan Instansi
Pemerintah mengidentifikasi
dan menetapkan kegiatan
yangdibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas dan fungsi
pada
masing-masing
b) Instansi
Pemerintahposisi
dalam
Instansi
Pemerintah
menyusun
standar
kompetensi
untuk setiap tugas dan fungsi
pada masing-masing posisi

Lanjutan ......
.

c) Instansi Pemerintah
menyelenggarakan pelatihan
dan pembimbingan
untukmembantu pegawai
mempertahankan dan
d) Pimpinan Instansi Pemerintah
meningkatkan kompetensi
memiliki kemampuan
pekerjaannya
manajerial dan pengalaman
teknis yang luas dalam

memiliki sikap yang


selalu
pemimpinan
Yang Kondusif

mempertimbangkan risiko dalam


pengambilan keputusan.
b) Pimpinan Instansi Pemerintah
menerapkan manajemen berbasis
kinerja.
c)Pimpinan Instansi Pemerintah
mendukung fungsi tertentu dalam
penerapan SPIP,antara lain
pencatatan dan pelaporan
keuangan, sistem manajemen
informasi,pengelolaan pegawai, dan

d)
Perlindungan
atas aset dan
Lanjutan
......
.
informasi dari akses dan
penggunaan yang tidak sah.
e) Interaksi yang intensif dengan
pimpinan pada tingkatan yang
lebih rendah.
f) Pimpinan Instansi Pemerintah
memiliki sikap yang positif dan
responsif terhadappelaporan yang
berkaitan dengan keuangan,
penganggaran, program, dan

Lanjutan ......
.

g) Tidak ada mutasi pegawai


yang berlebihan di fungsi-fungsi
kunci, seperti pengelolaan
kegiatan operasional dan
program, akuntansi atau
pemeriksaan intern,yang
mungkin menunjukkan adanya
masalah dengan perhatian
Instansi Pemerintah terhadap

UKTUR ORGANISASI PEMERINTAH


a) Struktur organisasi Instansi
Pemerintah disesuaikan dengan
b)
Pimpinan
Instansi
Pemerintah
ukuran
dan sifat
kegiatan
memberikan kejelasan wewenang
dan
tanggungjawab.
c)Kejelasan
hubungan dan jenjang
pelaporan intern dalam Instansi
Pemerintah.
d) Pimpinan Instansi Pemerintah
melaksanakan evaluasi dan
penyesuaian secara periodik terhadap
struktur organisasi sehubungan

Lanjutan ......
.

e) Instansi Pemerintah
menetapkan jumlah pegawai
yang sesuai, terutama untuk
posisipimpinan

egasian Wewenang Dan Tanggun


a) Wewenang diberikan kepada
pegawai yang tepat sesuai dengan
tingkat tanggungjawabnya dalam
b)
Pegawai
yang diberi
wewenang
rangka
pencapaian
tujuan
Instansi
memahami
Pemerintah bahwa wewenang dan
tanggung jawabyang diterimanya
terkait dengan pihak lain dalam
Instansi
c)PegawaiPemerintah
yang diberi wewenang
yangbersangkutan.
memahami
bahwa pelaksanaan
wewenang dantanggung jawab terkait

jakan Dan Praktik Pembinaan


ber Daya Manusia
a) Penetapan kebijakan dan prosedur
sejak rekrutmen sampai dengan
pemberhentian
b) Penelusuranpegawai
latar belakang calon
pegawai dalam proses rekrutmen
c)Supervisi periodik yang memadai
terhadap pegawai

7. Perwujudan Peran Aparat


Pengawasan
Intern
Pemerintah Yang Efektif

a) Di dalam Instansi Pemerintah,


terdapat mekanisme untuk
memberikan keyakinan yang memadai
atas ketaatan, kehematan, efisiensi,
dan efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan
tugas
dan fungsi
b) Di dalam Instansi
Pemerintah
Instansi
terdapatPemerintah.
mekanisme peringatan dini
dan peningkatanefektivitas
manajemen risiko dalam

Lanjutan ......
.

c) Di dalam Instansi Pemerintah,


terdapat upaya memelihara dan
meningkatkankualitas tata kelola
penyelenggaraan (good governance)
tugas
dan fungsi
InstansiPemerintah.
d) Hubungan
kerja
yang baik dengan
Instansi Pemerintah yang mengelola
anggaran,akuntansi dan
perbendaharaan sehingga tercipta
mekanisme saling uji.

terima kasih

Anda mungkin juga menyukai