Anda di halaman 1dari 14

Rekayasa

Ulang
Proses Bisnis
Manajemen Proyek
Anggota Kelompok 1
Kelompok 1 :
1. Rere Urbaningrum ( 2103030014 )
2. Rochmi Banu Amarudin ( 2003030001 )
3. Fakih Hamidi Mustafa ( 2003030008 )
4. Hernanda Reo Rahman Syach ( 2003030014 )
5. Caesar Pandu Triangggono ( 2003030022 )
6.Yovi Fairuz Zaman ( 2003030033 )
7. Naufal Qois Maulana ( 1903030007 )
8. Muhammad Dhiya’ul Haq S ( 1903030021 )
9. Chaerul Fauzi ( 1903030029 )
01
Kajian Materi
Rekayasa Ulang Proses Bisnis
BPR

Definisi rekayasa ulang


proses bisnis (bussiness process re-
engineering)
desain ulang radikal suatu
Reengineering proses
proses bisnisbisnis
adalahorganisasi
pemikiran yang akan
mengarahkan organisasi untukulang
mencapai peningkatan
fundamental dan kinerja bisnis
secara dramatis. Dengan mengukur
kinerja saat ini melalui elemen-elemen biaya, kualitas, pelayanan, dan
kecepatan.
Fundamental
Ini merupakan kata kunci yang pertama. yang
01 mengimplikasikan pertanyaan-pertanyaan paling mendasar
suatu organisasi atau perusahaan dan bagaimana cara
kerjanya.
Radikal
Perancangan ulang mulai dari akar permasalahan hingga
02 penciptaan cara-cara yang sama sekali dalam menyelesaikan
pekerjaan. Mendesain kembali proses secara radikal bukan
memperbaiki yang sudah ada tetapi membuang yang sudah
ada
dDarnammulaaitimserancang kembali yang baru.
03 Perbaikan yang akan dicapai dengan rekayasa ulang
merupakan suatu
lompatan yang bersifat futuristik, melihat jauh kedepan
Proses
Merupakan kata kunci yang paling penting, dan juga
04 merupakan kata kunci
yang menimbulkan kesulitan paling besar. sekumpulan aktifitas
yang mencakup satu jenis input atau lebih dan menciptakan
output yang bernilai bagi organisasi dan perusahaan.
Proses
Tujuan & Fungsi
Business Process Reengineering
Ukuran kinerja yang menjadi tujuan
utama dari rekayasa ulang dapat
berupa pengurangan waktu siklus;
pengurangan biaya dan peningkatan
laba; serta peningkatan efisiensi
melalui peningkatan produktifitas dan
utilitas dari sumber daya. Sementara
itu untuk mencapai tujuan dari
rekayasa ulang maka perlu dilakukan
perubahan terhadap proses yang ada.
kriteria untuk menentukan proses yang cocok
dalam melakukan rekayasa ulang

Birokrasi yang panjang


Proses-proses mana saja yang menjadi
masalah
utama ?

Kepentingan
Proses-proses mana saja yang memiliki
dampak yang paling besar terhadap
konsumen?

Kemungkinan dikerjakan
Proses-proses mana saja yang memiliki
peluang
untuk kesuksesan perancangan ulang.
Prinsip rekayasa ulang proses bisnis
1. Beberapa tugas yang sebelumnya khusus dikerjakan oleh orangorang yang
berbeda dipadukan ke dalam satu pekerjaan
2. Pekerjaan dikerjakan sesuai dengan bagiannya. Misal, pegawai dapat
melakukan pembelian tanpa harus melalui bagian pembelian. Realokasi suatu
pekerjaan menghilangkan kebutuhan koordinasi pelaku dan pengguna dari
suatu proses.
3. Orang-orang yang mengumpulkan informasi bertanggung jawab atas
pemrosesan data.
4. Teknologi Informasi (TI) memungkinkan realisasi konsep sentralisasi dan
desentralisasi menjadi kenyataan.
5. Konsep mengintegtrasikan hasil kegiatan yang dikerjakan bersamasama
secara paralel menjadi sebab utama dilakukannya kegiatan pengolahan
kembali, biaya tinggi dan penundaan hasil akhir dari keseluruhan proses.
6. Pengambilan keputusan haruslah merupakan bagian dari pekerjaan dan
kontrol yang menjadi bagian dari suatu proses.
7. Informasi harus dikumpulkan oleh organisasi atau perusahaan secara
02
Contoh
Perusahaan
PT KERETA API
INDONESI
(PERSERO)
Pendahuluan
PT. KAI sendiri sudah melakukan perubahan Identitas atau Rebranding
sebanyak 3 kali. Rebranding artinya perubahan pada nama, logo, slogan dari
perusahaan. Perubahan logo pada PT. KAI diinstruksikan oleh Ignasius Jonan
selaku Direktur Utama PT. KAI. Awal gagasan rebrandring karna pada saat itu
PT. KAI cenderung bergerak lambat dan stagnan karena masih dibantu oleh
dana negara, sehingga sulit untuk berkembang.

Tujuan Perubahan Logo PT. KAI dari perubahan logo itu sendiri adalah PT.
KAI ingin menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa PT. KAI sudah berubah.
PT. KAI melakukan perubahan dalam bentuk restrukturisasi dan reformasi,
sehingga berpengaruh dalam perubahan nilai, mindset serta budaya kerja dalam
PT KAI itu sendiri.
Berikut langkah-langkah PT. Kereta Api Indonesia
Perubahan logo dan nama yang terjadi pada PT. KAI terjadi beberapa kali:
Berikut langkah-langkah PT. Kereta Api Indonesia

Melakukan survey kepada konsumen perihal kenyamanan layanan


PT KAI berupa pelayanan tiket keretea, fasilitas dan keamanan.
Merancang manajemen keuangan yang sistematis dan terstuktur.
Melakukan reorganisasi.
Mengubah evaluasi kinerja dan sistem kompensasi.
Melakukan value strategy.
Menggunakan Teknologi Informasi.
Mengembangkan saluran distribusi yang digunakan oleh PT.
Kereta Api Indonesia adalah Saluran distribusi langsung (direct-
marketing channel)

Anda mungkin juga menyukai