1. Kekuatan (Strenght)
Analisis terhadap unsur kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya saja menganalisis tentang
kelebihan apa saja yang dimiliki perusahaan seperti dari segi teknologi, kualitas hasil produksi, lokasi
strategis, atau unsur kekuatan lainnya yang lebih menekankan pada keunggulan perusahaan.
2. Kelemahan (Weakness)
Analisis terhadap unsur kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan Jika ingin membuat daftar kelemahan
perusahaan secara lebih obyektif bisa dengan testimoni konsumen yang umumnya lebih mengetahui apa
yang kurang dari sebuah perusahan.
3. Peluang (Opportunity)
Unsur peluang termasuk daftar apa saja yang memungkinkan bisnis mampu bertahan dan diterima di
masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
4. Ancaman (Threats)
Analisis terhadap unsur ancaman sangat penting karena menentukan apakah bisnis dapat bertahan atau tidak
di masa depan. Beberapa hal yang termasuk unsur ancaman misalnya banyaknya pesaing, ketersediaan
sumber daya, jangka waktu minat konsumen, dan lain sebagainya.
b. Posisi Pasar
Jika posisi pasar (pangsa pasar) dijadikan sebagai tujuan perusahaan, amak perusahaan harus menetapkan
tujuan mengenai pangsa pasar yang akan dikuasai. Perusahaan harus melakukan analisis terhadap factor-
faktor penentu dalam menguasai pasar yang akan direbut,. Beberapa factor yang perlu dipertrimbangkan
dalam menguasai bagian pasar ini dapat dilakukan melaui analisis; pelanggan atau produk yang akan dijual,
segmen pasar dan saluran distribusi.
c. Kepemimpinan Produk
Jika kepemimpnan produk dijadikan sebagai tujuan perusahaan, amak perusahaan harus menawarkan produk
dengan tingkat kemewahan yang tinggi, harga yang relatinf murah dibandingkan dengan produk perusahaan
pesaing, pengenmbangan produk yang terus menerus untuk menghasilkan produk baru.
d. Pengembangan Personalia
Pengembangan personalia sebagai tujuan mengansud bahwa kebeshasilan perusahaan ditentukan oleh
keberhasilan perusahaan di dalam mengelola sumber daya manusia. Keunggulan dalam sumber daya
manusia, akan menjamin keberhasilan perusaaahaa. Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan
untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dengan cara mengembangkan tiga ukuran pernting,
yaitu; (a) rasio karyawaqn yang dipromosikan untk jumlah jabatan tersedia dan jumlah karyawan yang dapat
dipromosikan terhadap total karyawan (b) promosi karyawan yang kinerjanya dapat ditingkatkan dan yang
tidak dapat ditingkatkan, dan (c) presentase karyawan yang puas dan tidak puas dengan pengembangan karir
mereka.
e. Sikap Karyawan
Sikap karyawan sebagai tujuan yang dimaksud untuk mencegah berhentinya kegiatan perusahaan karena
pemogokan atau sebab lain yang diakibatkan oleh karyawan. Untuk menghindari hal itu, maka perusahaan
harus aktif melakukan studi tentang factor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kinerja perusahaan. Selain
itu juga harus selalu meninjau ulang kegiatan pembayaran gaji dan imbalan lainnya, serta keadilan didalam
pengembangan karir melalui kesempatan promosi. Dengan demikian, jika semua karyawan bersikap seperti
yang dikehendaki oleh perusahaan, maka keberhasilan perusahaan pasti dapat diraih.
Factor internal yang dapat mempengaruhi keselarasan tujuan adalah sebagai berikut:
1. Budaya
Budaya meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma perilaku serta asumsi-asumsi yang
secara implisit diterima dan secara eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi. Budaya dalam
perusahaan dipengaruhi oleh kualitas personalitas dan kebijakan CEO serta personalitas dan kebijakan para
manajer. Budaya sebuah perusahaan biasanya tidak pernah berubah selama bertahun-tahun.
2. Gaya Manajemen
Gaya manajemen merupakan faktor internal yang memiliki dampak paling kuat terhadap pengendalian
manajemen. Sebuah institusi dapat dikatakan sebagai perpanjangan bayangan seseorang. Hal ini dapat
dilihat dari sikapsikap bawahan yang mungkin mencerminkan sikap atasan mereka, dan sikap para atasan
tersebut juga mencerminkan sikap CEO.
Menurut Maciariello ada 3 jenis gaya yaitu :
Internal control style : masing-masing individu mempunyai gaya kepemimpinana yang berbeda, dan
partisipatif.
Eksternal control style : tindakan ditentukan oleh pihak lain atau pemimpin dan otoriter.
Mix control style : partisipatif dan terarah.
3. Organisasi Informal
Garis-garis dalam bagan organisasi menunjukkan hubungan formal, yaitu pemegang otoritas resmi dan
tanggung jawab dari setiap manajer. Pada kenyataannya, proses pengendalian manajemen tidak dapat
berjalan dengan baik, apabila anggota organisasi atau perusahaan tidak paham dan mengenali arti penting
dari hubungan-hubungan dalam organisasi yang bersifat informal.
4. Persepsi dan Komunikasi
Para manajer harus mengetahui tujuan dan tindakan yang harus diambil untuk mencapai tujuan tersebut.
Mereka menyerap informasi dari berbagai jalur baik formal (melalui anggaran dan dokumen resmi lainnya)
maupun jalur informal (melalui percakapan dan obrolan yang tidak resmi). Namun informasi yang didapat
tersebut bisa jadi bertentangan satu sama lain dan memiliki interpretasi yang sangat beragam.
Pusat Pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang outputnya (pendapatan) diukur dalam satuan
moneter, dan tidak dihubungkan dengan inputnya (biaya). Contoh dari pusat pendapatan adalah; pemasaran
yang tidak dibebani dengan harga pokok produk yang dijual. Penjualan yang dicapai diukur dengan
membandingkan dengan anggaran atau target penjualan yang harus dicapai, manajer
mempertanggungjawabakan biaya yang berkaitan untuk penjualan.
Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang inputnya diukur dalam satuan moneter, tetapi
outputnya tidak. Terdapat dua macam pusat biaya, yaitu Pusat Biaya Teknik dan Pusat Biaya Kebijakan. Hal
ini sesuai dengan biaya yang terjadi yaitu biaya tehnik yang merupakan biaya yang jumlahnya dapat ditaksir
secara pasti sesuai dengan output yang dihasilkan, misalnya biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku,
suku cadang dll. Sedangkan biaya kebijakan adalah biaya yang tidak dapat ditentukan secara pasti karena
dikaitkan dengan kebijakan manajemen.
2. Pusat administrasi dan pendukung adalah pusat biaya kebijakan yang berfungsi untuk memberikan jasa
pada pusat pertanggungjawaban lain.
3. Pusat Penelitian dan Pengembangan (PUSLITBANG) adalah pelaksana tugas di bidang penelitian,
pengkajian, pengembangan kerjasama keilmuan dan kegiatan ilmiah lainnya, yang karena sifatnya tidak
tercakup dalam satuan organisasi Kejaksaan lain, tapi bertanggung jawab langsung kepada Jaksa Agung.
Kegiatan Logistik
Kegiatan logistic adalah kegiatan untuk menyampaikan produk dari perusahaan ke pelanggan dan menagih
pembayaran dari pelanggan. Kegiatan ini meliputi; transportasi, penyimpanan, pengiriman dan pembuatan
faktur dan penagihan. Pusat pertanggung jawaban yang melakukan kegiatan ini pada umumnya adalah biaya
tehnik, sehingga pengendalian dilakukan dengan biaya standar.
Kegiatan Pemasaran
Kegiatan pemasaran adalah kegiatan untuk memperoleh pelanggan.Kegiatan ini meliputi; pengujian pasar,
pelatihan dan supervise tenaga pemasaran, promosi penjualan.
Dalam melakukan fungsi perencanaan, anggaran dapat ditetapkan berdasarkan Incremantal Budgeting
atau Zero Base Review.
Incremental Budgeting
Model ini menggunakan biaya kebijakan yang terjadi pada saat ini digunakan sebagai dasar untuk
membuat anggaran tahun berikutnya.
Pengendalian biaya kebijakan ditujukan untuk mengendalikan biaya dengan memberi kesempatan
manajer untuk berpartisipasi dalam perencanaan, berbagi pendapat mengenai tugas yang harus dilakukan,
dan bagaimana tingkat kegiatan yang layak untuk setiap tugas. Jadi pengendalian biaya terutama
ditujukan pada kegiatan perencanaan sebelum biaya benar-benar terjadi.
4. Pengukuran Kinerja
Tugas utama manajer biaya kebijakan adalah menetapkan bagaimana output yang diinginkan.
Pengeluaran yang dilakukan sesuai dengan anggaran adalah yang seharusnya dilakukan, apabila lebih
besar dari anggaran berarti ada yang perlu diuji, sedangkan apabila lebih kecil dari anggaran berarti ada
kegiatan yang tidak dilakukan. Kinerja manajernya tidak dinilai dari efisiensinya. Tetapi pengendaliannya
ditekankan pada pengukuran kinerja non financial. Misalnya kualitas jasa yang dilihat dari kepuasan
pengguna jasa.
Penerapan metode-metode di atas tidak bebas dilakukan tetapi harus dilakukan secara hirarkis. Pertama
dimulai dengan menerapkan metode perbandingan harga antar pihak yang independen (CUP) sesuai dengan
kondisi yang tepat. Jika metode perbandingan harga antar pihak yang independen (CUP) tidak tepat untuk
diterapkan, wajib diterapkan metode penjualan kembali (resale price method/RPM) atau metode biaya-plus
(cost plus method/CPM) sesuai dengan kondisi yang tepat.
Dalam hal metode penjualan kembali (resale price method/RPM) atau metode biaya-plus (cost plus
method/CPM) tidak tepat untuk diterapkan, dapat diterapkan metode pembagian laba (profit split
method/PSM) atau metode laba bersih transaksional (transactional net margin method/TNMM).
c. Praktik" apa saja yang akan membuat para manager unit usaha menggunakan
aktiva mereka dg efisien untuk mendapatkan jumlah dan jenis yg tepat dri aktiva
baru, sebutkan aktiva" tersebut ?
Praktek-praktek yang akan membuat para manajer unit usaha menggunakan aktiva mereka dengan efisien
dan untuk mendapatkan jumlah dan jenis yang tepat dari aktiva baru. Ketika laba mereka berkaitan dengan
aktiva yang digunakan, para manajer unit usaha akan mencoba untuk meningkatkan kinerja mereka yang
diukur dengan cara ini. Manajemen senior biasanya ingin agar tindakan yang mereka lakukan untuk tujuan
ini adalah yang terbaik bagi kepentingan perusahaan secara keseluruhan.
Aktiva tersebut adalah :
Kas, Piutang, Persediaan, Modal Kerja Secara Umum, Properti, Pabrik, dan Peralatan / Aktiva Tetap,