Anda di halaman 1dari 205

LAPORAN PELAKSANAAN

TATA KELOLA PERUSAHAAN


YANG BAIK
BNI S YA R I A H TA H U N BU K U 20 1 9
Daftar Isi

Komitmen Penerapan Tata 2 Hubungan Afiliasi antara 77 Transaksi Dengan Pihak 169
Kelola Perusahaan Anggota Dewan Komisaris, Afiliasi/Pihak Berelasi
Direksi dan Pemegang
Governance Framework 2 Saham Utama dan/atau Implementasi Penerapan 171
Pengendali Program Anti Pencucian
Governance Structure 4 Uang & Pencegahan
Keberagaman Komposisi 77 Pendanaan Terorisme
Governance Process 5 Dewan Komisaris dan (APU & PPT) Berdasarkan
Direksi Risk Based Approach
Governance Outcome 10 (RBA)
Rapat Dewan Komisaris 78
Prinsip GCG 12 dan Direksi Akses Informasi dan Data 173
Perusahaan
Nilai-Nilai Perusahaan 13 Komite Dibawah Dewan 82
Komisaris Perkara Hukum 187
Roadmap Tata Kelola 15 Komite Audit 82
Perusahaan Komite Pemantau Risiko 92 Kode Etik 188
Komite Nominasi dan 100
Manfaat Penerapan GCG 18 Remunerasi Internal Fraud 190
Bagi BNI Syariah
Komite Dibawah Direksi 111 Whistleblowing System 191
Komite Kebijakan Risiko 111
Fokus GCG Tahun 2019 19 (KKR) Buy Back Shares dan Buy 194
& Rencana 2020 Komite Kebijakan Risiko– 114 Back Obligation
Pencegahan Fraud (KKR-
Manfaat Penerapan GCG AF) Lembaga & Profesi 194
Bagi BNI Syariah 20 Komite Sumber Daya 116 Penunjang
Manusia (KSDM)
Pemegang Saham 32 Komite Modal, Investasi & 118 Pengelola Program CSR 195
Pengendali dan Pemegang Teknologi (KMIT)
Saham Utama Komite Asset, Liabilities, 121 Landasan Program 196
Management (KALMA)
Rapat Umum Pemegang 33 Komite Produk 123 Program YHT Tahun 2019 197
Saham
Sekretaris Perusahaan 126 Anggaran dan 198
Dewan Pengawas Syariah 44 Pengelolaan Anggaran
Internal Audit 135
Dewan Komisaris 53 Pendapatan Dana Non 200
Akuntan Publik 145 Halal dan Penggunaannya
Komisaris Independen 61 /Audit Eksternal
Kejadian Material 2020 201
Manajemen Risiko 146
Direksi 62 Lembar Pengesahan 202
Sistem Pengendalian 158 Laporan Pelaksanaan GCG
Intern BNI Syariah Tahun 2019
Penilaian Kinerja Dewan 72
Komisaris dan Direksi Fungsi Kepatuhan 160

Penerapan Anti Pencucian 168


Kebijakan Remunerasi 74 Uang dan Pencegahan
Dewan Komisaris dan Pendanaan Terorisme
Direksi

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 1


Komitmen
Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Sejak pertama kali didirikan, BNI Syariah menanamkan komitmen secara kuat untuk menjadi Bank Umum
dengan landasan prinsip syariah yang senantiasa berhasanah diiringi dengan upaya memberikan manfaat
bagi banyak pihak khususnya para stakeholders. Sebagai lembaga intermediasi yang menghimpun dana
masyarakat berupa simpanan kemudian menyalurkannya kembali dalam bentuk pembiayaan, menjadikan PT
Bank BNI Syariah (BNI Syariah) sebagai bagian penting dari penggerak ekonomi masyarakat.

Untuk itu, melalui prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) yang
Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Profesional (Independensi), serta Kewajaran dan Kesetaraan,
Perseroan berupaya agar terus dapat memberikan jaminan untuk memenuhi hak-hak stakeholders secara
berkelanjutan.

Governance
Framework

BNI Syariah percaya bahwa kesempurnaan implementasi GCG (GCG Excellence) akan lebih memungkinkan
kontinuitas pada bisnis yang dijalankan perusahaan sehingga akan tetap kokoh dan sustain dalam jangka
panjang. Komitmen BNI Syariah terhadap implementasi prinsip GCG tersebut dapat dilihat dari kesungguhan
dalam melakukan penyempurnaan struktur serta proses implementasi GCG secara berkelanjutan, dengan
prinsip selalu ada ruang untuk perbaikan dan peningkatan.

KERANGKA IMPLEMENTASI GCG

BNI Syariah percaya bahwa kesempurnaan implementasi GCG (GCG Excellence) akan lebih memungkinkan
kontinuitas pada bisnis yang dijalankan perusahaan sehingga akan tetap kokoh dan sustain dalam jangka
panjang. Komitmen BNI Syariah terhadap implementasi prinsip GCG tersebut dapat dilihat dari kesungguhan
dalam melakukan penyempurnaan struktur serta proses implementasi GCG secara berkelanjutan, dengan
prinsip selalu ada ruang untuk perbaikan dan peningkatan.

2 PT Bank BNI Syariah


1 Membentuk Struktur Organisasi dan Kebijakan yang menunjang implementasi GCG.

2 Memperbaharui Struktur Organisasi dan Kebijakan berdasarkan Regulasi dan Benchmark.

Mensosialisasikan GCG dan Kebijakan GCG Internal kepada seluruh insan BNI Syariah agar
3 tercipta awareness.

Melaksanakan setiap kegiatan usaha mengacu kepada prinsip-prinsip serta kebijakan internal
4
GCG.

Menilai implementasi prinsip-prinsip GCG di Perusahaan dengan self assessment dan penilaian
5
lembaga independen

LANDASAN HUKUM & KEBIJAKAN PENERAPAN GCG

Penerapan GCG di BNI Syariah memiliki landasan hukum dan kebijakan, meliputi peraturan
perundang-undangan serta pedoman-pedoman, di antaranya sebagai berikut:

• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas


• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
• Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan Surat Edaran Bank Indonesia No.12/13/ DPbS tanggal 30
April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah
• Penilaian penerapan GCG BNI Syariah sesuai Peraturan Otorisasi Jasa Keuangan No.8/ POJK.03/2014
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
• Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
• Pedoman GCG Perbankan Indonesia yang dikembangkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance
• Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Berbasis Governance diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan
Governance (KNKG) tahun 2012

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 3


Governance
Structure

Struktur GCG BNI Syariah merupakan struktur organisasi BNI Syariah yang terdiri dari organ- organ perusahaan
yang berperan dalam implementasi GCG. Adapun rincian Struktur GCG di BNI Syariah adalah sebagai berikut:

4 PT Bank BNI Syariah


ORGAN UTAMA KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI BNI INDUK
- Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) - Komisaris BNI Syariah yang ditunjuk BNI
- Dewan Komisaris - Ketua/Anggota DPS yang ditunjuk BNI
- Dewan Pengawas Syariah
- Direksi ORGAN PENDUKUNG
- Divisi Kesekretariatan dan Komunikasi Perusahaan
KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS - Divisi Internal Audit
- Komite Audit - Divisi Hukum
- Komite Pemantau Risiko - Divisi Kepatuhan
- Komite Nominasi dan Remunerasi - Divisi Manajemen Risiko dan Kebijakan Perusahaan
- Divisi Keuangan
KOMITE DI BAWAH DIREKSI - Divisi Perencanaan Strategis
- Komite Kebijakan dan Risiko - Divisi Sumber Daya Insani
- Komite Sumber Daya Manusia - Divisi Teknologi Informasi
- Komite Modal, Investasi, Teknologi & Produk - Satuan Kerja Tata Kelola Perusahaan
- Komite Assets, Liability Management

Governance
Process

BNI Syariah telah menerbitkan sejumlah kebijakan internal yang menjadi landasan dalam melaksanakan fungsi
dan peran dari masing-masing organ GCG. Hal ini bertujuan agar implementasi prinsip GCG di lingkungan BNI
Syariah dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Seluruh kebijakan internal BNI Syariah dikelola oleh Policy and Governance Desk (PGD), dan setiap kebijakan
internal dapat diakses dengan mudah oleh pegawai melalui sistem Electronic Corporate Guidelines (ECG).

Adapun kebijakan-kebijakan yang dimiliki BNI Syariah antara lain:


1. Pedoman GCG
a. Pedoman Good Corporate Governance (GCG) berdasarkan SKB No. KP/DIR/397 & KP/10/ DK/2010
tanggal 21 Desember 2010
b. Petunjuk Pelaksanaan Pedoman GCG No. PP/S02/002-00/2016 tanggal 26 Juli 2016.
BNI Syariah dalam rangka menjalankan penerapan GCG sebagaimana ketentuan perundang- undangan
yang berlaku maka membentuk Pedoman GCG ini. Hal ini juga dalam rangka melindungi kepentingan
stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta nilai-nilai atau etika yang berlaku umum pada Industri perbankan syariah.

Pedoman ini mengatur 11 (sebelas) aspek GCG sebagaimana standard peraturan OJK serta mengatur
hal lainnya seperti prosedur pelaksanaan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) di BNI Syariah.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 5


2. Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi
Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan SKB No. KP/DIR/016 & KP/01/DK/2013
serta Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi dan Dewan Komisaris No. PP/S02/003-
00/2016 tanggal 1 September 2016.

Dalam rangka mengatur pedoman tata tertib kerja Direksi dan Dewan Komisaris serta untuk menegakkan
penerapan GCG maka dibentuk pedoman ini. Buku Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan
Direksi sekaligus petunjuk pelaksanaannya juga mengatur tentang hubungan Direksi dan Dewan Komisaris
serta prosedur pelaksanaan tugas komite-komite.

3. Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Pengawas Syariah


Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Pengawas Syariah berdasarkan Surat Keputusan DPS No. BNISy/DPS/SK/
XII/2014/001, tanggal 11 Desember 2014.

Dalam menjalankan usahanya, PT Bank BNI Syariah berpegang teguh kepada prinsip syariah dan wajib
memiliki Dewan Pengawas Syariah. Dewan Pengawas Syariah menjalankan tugas memastikan prinsip
prinsip syariah dijalankan oleh Perusahaan.

4. Piagam-piagam Komite di Bawah Dewan Komisaris


Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris telah memiliki piagam Komite sebagai berikut:
a. Piagam Komite Audit dilakukan pada tahun 2019 dan telah ditetapkan dengan Keputusan Dewan
Komisaris nomor KEP/13/DK/2019 tanggal 9 Juli 2019.
b. Piagam Pemantau Risiko yang diterbitkan melalui dokumen KEP/14/DK/2019 tanggal 1 Oktober
2019.
c. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank BNI Syariah
tentang Penetapan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi No.KEP/02/ DK/2018 tanggal 13 Maret
2018

5. Kode Etik Perusahaan


Kode Etik Insan BNI Syariah berdasarkan Surat Keputusan cfm. Kebijakan Kode Etik BNI Syariah No. KP/054/
DIR/R tanggal 8 Oktober 2018.

Untuk mendukung tercapainya visi BNI Syariah dan tata kelola perusahaan yang baik, manajemen BNI
Syariah telah menyusun kode etik insan BNI Syariah yang merupakan tuntunan dan perilaku bagi Insan
BNI Syariah yang islami dengan berpedoman pada akhlakul kharimah (budi pekerti yang mulia) sebagai
tuntunan dalam melaksanakan tugas sehari-hari, bersikap dan berprilaku baik terhadap mitra kerja, mitra
usaha dan pihak-pihak lainnya.

Kode etik ini mengatur beberapa hal seperti:

1 Bertindak Profesional
2 Menjadi panutan dan saling mengingatkan
3 Menjaga hubungan baik (ukhuwah) antar BNI Syariah
4 Menjaga Kerahasiaan
5 Menjaga keamanaan dan lingkungan kerja
6 Komitmen terhadap lingkungan dan kepedulian sosial
7 Melakukan pencatatan data dan penyusunan laporan
8 Mencegah benturan kepentingan
9 Larangan memberi, menerima hadiah atau cinderamata (risywah)
10 Bertindak sebagai narasumber

6 PT Bank BNI Syariah


11 Larangan menjadi anggota dan donator Partai Politik (parpol)
12 Larangan panyalahgunaan wewenang jabatan
13 Larangan mengungkapkan informasi yang tidak benar
14 Menggunakan dan Menjaga Aset BNI Syariah
15 Penggunaan Corporate Identity
16 Adil
17 Menjalankan kegiatan usaha yang dapat memberikan kemaslahatan (maslahat) dan berlaku universal
18 Menjalankan kegiatan usaha dan aktivitas lainnya berdasarkan prinsip syariah, secara kaffah dan
istiqomah

6. Kebijakan Gratifikasi
Kebijakan Gratifikasi cfm. Petunjuk Pelaksanaan Pengendalian Gratifikasi No. PP/S02/005-00/2019 tanggal
17 Mei 2019. Disusun sebagai pedoman bagi seluruh insan Hasanah BNI Syariah dalam pengendalian dan
pelaporan gratifikasi agar sejalan dengan etika bisnis serta prinsip – prinsip Good Corporate Governance
serta mewujudkan budaya anti korupsi dan value integrity di lingkungan BNI Syariah.

7. Piagam Audit Intern


Piagam Audit Intern berdasarkan Surat Keputuran Direksi No. KP/057A/DIR/R tanggal 28 Mei 2019 tentang
Piagam Audit Intern PT Bank BNI Syariah.

Piagam Audit Intern PT Bank BNI Syariah adalah dokumen tertulis yang memuat visi dan misi, tujuan
dan ruang lingkup kegiatan, struktur dan kedudukan, tugas dan tanggungjawab, wewenang, kode etik,
pelaporan dan dokumentasi, perlindungan hukum, larangan dan sanksi kepada pemimpin dan pegawai
Internal Audit Division PT Bank BNI Syariah.

8. Kebijakan Umum Manajemen Risiko


Kebijakan Umum Manajemen Risko berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.BNISy/DIR/068/R tanggal 3 Juli
2019.

Tujuan implementasi Manajemen Risiko adalah untuk memelihara dan meningkatkan tingkat kesehatan bank,
menciptakan keunggulan kompetitif, memelihara pertumbuhan yang berkesinambungan, meningkatkan
kinerja Bank melalui pengelolaan risiko yang handal, mengantisipasi dan meminimalkan kerugian finansial
maupun non finansial yang akan dialami oleh Bank, memenuhi persyaratan minimum regulator termasuk
persyaratan kebutuhan modal minimum bank, dan meningkatkan kredibilitas dan reputasi Bank.

Dengan implementasi manajemen risiko, diharapkan Bank dapat memberikan pelayanan yang baik, dapat
menutup biaya bagi hasil dan biaya operasional sehingga dapat memberikan hasil. Di samping hal tersebut
Bank harus dapat melakukan fungsi intermediasi keuangan dengan baik dalam kondisi perekonomian yang
terjadi.

9. Kebijakan Program Penerapan APU-PPT


Kebijakan Program Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

BNI Syariah sebagaimana Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum wajib berkontribusi dan
bekerjasama dalam rangka pencegahan pencuian uang dan pemberantasan terorisme tersebut. Hal ini juga
disebabkan oleh adanya dinamika nasional, regional maupun global serta diikuti dengan perkembangan
produk aktivitas dan teknologi informasi Bank yang semakin kompleks, sehingga berpotensi akan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 7


meningkatkan peluang bagi para pelaku kejahatan untuk menyalahgunakan fasiitas dan produk perbankan
sebagai sarana pencucian uang dan pendanaan terorisme, dengan modus operandi yang canggih.

10. Kebijakan Anti Fraud


Strategi Anti Fraud berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KP/006/DIR/R tanggal 26 Oktober 2015; dan
berbagai kebijakan operasional bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
kebutuhan perusahaan.

Pedoman ini dibentuk untuk mencegah terjadinya fraud yang menimbulkan kerugian financial maupun
non financial bagi Bank, nasabah dan atau pihak lain. Sistem atau strategi pengendalian internal yang
baik akan efektif meminimalkan risiko fraud. Pedoman ini juga bertujuan untuk memberikan arahan bagi
segenap insan BNI Syariah dalam melakukan pengendalian fraud melalui upaya-upaya yang tidak hanya
ditujukan untuk pencegahan namun juga untuk mendeteksi dan melakukan investigasi serta memperbaiki
system sebagai bagian dari strategi yang bersifat integral dalam mengendalikan fraud.

11. Pedoman Benturan Kepentingan


Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Benturan Kepentingan No. PP/S02/004-00/2016 tanggal 27 Desember
2016.

Kegiatan usaha Perseroan tidak terlepas dari hubungan interaksi antar pemangku kepentingan maupun
pihak-pihak lainnya yang mungkin menimbulkan potensi benturan kepentingan. Benturan Kepentingan
dapat diidentifikasi sebagai situasi dimana terdapat konflik kepentingan insan BNI Syariah memanfaatkan
kedudukan dan wewenang yang dimilikinya (baik dengan sengaja maupun tidak sengaja) dalam perusahaan
untuk kepentingan pribadi, keluarga dan golongannya sehingga tugas yang diamanatkan tidak dapat
dilaksanakan dengan obyektif dan berpotensi merugikan perusahaan.

Untuk mencegah terjadinya potensi kerugian perusahaan tersebut, serta mengurangi potensi terjadinya
fraud, dan atau tindakan-tindakan KKN, maka dibentuk kebijakan pedoman ini. Dalam pedoman ini diatur
ruang lingkup benturan kepentingan yang wajib dicegah, mekanisme penanganan benturan kepentingan,
serta kewajiban internal pelaporan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

12. Kebijakan Lain yang dimiliki BNI Syariah


BNI Syariah memiliki kebijakan lainnya terkait seluruh aspek kegiatan usaha Bank, beberapa di antaranya:

NO NAMA KEBIJAKAN FUNGSI KEBIJAKAN

1 Kebijakan Umum Pedoman Kebijakan yang mengatur terkait langkah strategis BNI Syariah tahun 2017-
Stategic Vision No.KP/035/DIR/R 2021, strategic positioning, alignment nilai-nilai BNI Syariah, dan sebagainya.
tanggal 4 Agustus 2017.
2 Kebijakan Umum Pengelolaan Kebijakan yang ditujukan untuk menjadi pedoman bagi seluruh pihak dalam
Organisasi No. KP/007/DIR/R, pengembangan serta pengelolaan organisasi BNI Syariah kini dan di masa
tanggal 14 Februari 2017 mendatang.
3 Petunjuk Pelaksanaan Kebijakan pelaksanaan mekanisme WBS untuk memperkuat pengendalian/
Whistleblowing System (WBS) pencegahan fraud dan mendorong pelaporan terhadap hal-hal yang dapat
No. PP/S03/005-00/201 tanggal 24 menimbulkan kerugian finansial termasuk hal-hal yang dapat merusak reputasi
November 2017 BNI Syariah dan dalam rangka menjaga serta melindungi asset/kepentingan BNI
Syariah.
4 Pedoman Pengadaan Barang dan Buku Pedoman Pengadaan Barang dan atau Jasa memuat petunjuk dalam
Jasa No. 14-00/2012 tanggal 31 pengadaan barang dan atau jasa sesuai dengan kualitas dan spesifikasi teknis
Januari 2012 yang diperlukan dengan harga yang wajar.
5 Buku Pedoman Pegawai Buku Pedoman Pegawai Operasional Kepegawaian adalah Buku Pedoman yang
Operasional Kepegawaian No. mengatur mengenai hal-hal terkait kebijakan, pengelolaan administrasi dan
031-00/2015 operasional kepegawaian PT Bank BNI Syariah.

8 PT Bank BNI Syariah


NO NAMA KEBIJAKAN FUNGSI KEBIJAKAN

6 Petunjuk Pelaksanaan Kebijakan Pedoman bagi Divsisi Corporate Secretary dan Komunikasi dalam menjalankan
Corporate Secretary and fungsinya antara lain investor relations, sponsorship, media relation,
Communication No. PP/S02/001- manajemen krisis, periklanan, event, digital media, strategi komunikasi
00/2015 tanggal 30 Des 2015 pemasaran terpadu, marketing collateral dan corporate identity.
7 Petunjuk Pelaksanaan Aktivitas Kebijakan ini terkait alur review dan rekomendasi risiko pembiayaan yang
Kerja Risiko Bisnis No. PP/B01/001- lebih informatif sehingga dapat diaplikasikan di unit risiko pembiayaan.
00/2015, tanggal 29 Desember
2015
8 Buku Pedoman Tata Kerja Pedoman ini mengatur standar minimum mekanisme penyelesaian pengaduan
Penyelesaian Pengaduan Nasabah nasabah yang wajib dilaksanakan.
No. 013-00/2011 tanggal 28
Desember 2011
9 Buku Pedoman Perusahaan Pedoman ini mengatur perlindungan konsumen meliputi layanan, informasi
Perlindungan Konsumen No. 029- produk, penanganan complain, perjanjian baku, serta keamanan dan
00/2015 tanggal 10 Maret 2015 kerahasiaan data. Perlindungan konsumen tidak saja ditujukan untu nasabah
individual saja, melainkan juga untuk nasabah institusi.
10 Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Pedoman ini sebagai acuan standar bagi setiap unit kerja dalam menyusun
Pedoman Perusahaan No. PP/ pedoman perusahaan, pembakuan hierarki pedoman perusahaan beserta
S17/001/2017 tanggal 30 Oktober pemutunya, dasar pembakuan administrasi semua pedoman perusahaan, agar
2017 pedoman perusahaan dapat menjadi dokumen yang mudah untuk dipahami,
dipedomani, dipelajari dan diimplementasikan.
11 Surat Edaran mengenai kebijakan Kebijakan ini untuk mengatur fasilitas yang diberikan kepada anggota Direksi
fasilitas yang diperoleh pengurus yang sudah diangkat melalui RUPS tetapi belum mendapatkan persetujuan OJK.
yang belum mendapat penegasan
OJK Cfm. SE/PGD/159/2018
tanggal 28 Desember 2018
12 Kebijakan Penugasan Pegawai Kebijakan ini untuk mengatur terkait penugasan pegawai dari BNI selaku
dari PT Bank Negara Indonesia Pemegang Saham Mayoritas dari BNI Syariah.
(Persero) Tbk selaku Perusahaan
Induk ke BNI Syariah Cfm. PP/
S04/011-00/2018 tanggal 20
Desember 2018
13 PP Penyelesaian Pengaduan Kebijakan ini untuk meningkatkan kualtas pengaduan nasabah/konsumen.
Nasabah No. PP/S14/001-01/2018
tanggal 18 September 2018
14 PP Syariah Call Center Layanan Kebijakan ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan Call Center Hasanah
Hasanah Card No. PP/S14/002- Card.
00/2018 tanggal 30 November
2018
15 PP Kebijakan Sponsorship yang Kebijakan ini untuk mengatur analisa cost and benefit sponsorship di BNI
memuat ketentuan analisa cost Syariah.
and benefit sponsorship Cfm.
PP/S02/006-00/2018 tanggal 13
Desember 2018
16 PP Proses Kasus dan Perlakuan Kebijakan ini untuk mengatur prosedur proses kasus dan perlakuan atas
atas Karyawan yang terkena karyawan BNI Syariah yang terkena sanksi.
sanksi Cfm. PP/S02/009-00/2018
tanggal 28 Desember 2018
17 SE terkait tindak lanjut surat Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan tindak lanjut dari manajemen atas
Dewan Komisaris, Cfm Nomor SE/ setiap nasihat dan arahan Dewan Komisaris yang disampaikan melalui Surat
CCD/083/2019 tanggal 24 Juli 2019 Dewan Komisaris.
18. PP Syariah Call Center Layanan Kebijakan sebagai panduan bagi BNI Call Center Officer Syariah dalam
Banking No. PP/S14/003-00/2019 memberikan pelayanan ke nasabah.
tanggal 11 Maret 2019

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 9


Governance
Outcome

Governance Outcome yang telah diperoleh mencerminkan penerapan GCG yang efektif. Perseroan dan para
pemangku kepentingan telah mendapatkan manfaat dari penerapan GCG dengan dicapainya kinerja keuangan
maupun operasional yang baik di tahun 2019 sebagai berikut.

BNI Syariah berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 44,96% dari Rp416 miliar di tahun 2018
menjadi Rp603,15 miliar pada tahun 2019.

Adapun pokok-pokok laporan kinerja keuangan BNI Syariah 2019 lainnya adalah sebagai berikut:
• Total Aset mengalami pertumbuhan sebesar 21,76% sehingga mencapai Rp49,98 miliar.
• Pembiayaan yang diberikan naik sebesar 15,13% atau mencapai Rp32,58 triliun.
• Total Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar 23,31% menjadi Rp43,77 triliun.
• Rasio Dana murah (CASA) yang terdiri dari Giro dan Tabungan meningkat dari 55,82% menjadi 63,13%.
• Total ekuitas meningkat 11,62% menjadi Rp4,74 triliun.
• Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) 20,14%. Pencapaian CAR tersebut masih di
atas persyaratan minimum yang ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 18,88%
• Rasio NPF gross 3,33%
• ROE 1,82%
• ROA 13,54%
• FDR 74,31%
• Nett Imbalan 7,36%
• BOPO 81,26%
• Coverage 98,07%

SELF ASSESSMENT GCG 2019

Tahun 2019, BNI Syariah melakukan Self-Assessment (Penilaian Sendiri) Implementasi GCG di setiap kegiatan
usaha sebagai bagian dari penilaian tingkat kesehatan Bank yang dilaporkan kepada OJK setiap semester
sebagaimana POJK POJK Nomor 8/POJK.03/2014 Tanggal 11 Juni 2014 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Sepanjang tahun 2019, BNI Syariah mendapatkan skor :

PERIODE SKOR DEFINISI SKOR

Semester 1 2 “Manajemen BNI Syariah telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara
Semester 2 2 umum BAIK. Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance
yang memadai. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate
Governance maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan
dengan tindakan normal oleh manajemen BNI Syariah”

PENILAIAN GCG 2019 DENGAN LEMBAGA INDEPENDEN

BNI Syariah secara aktif berpartisipasi dalam acara Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang
diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governace (IICG) guna memperdalam pengetahuan
dan wawasan mengenai implementasi GCG di Perseroan.

Dari keikutsertaan tersebut, pelaksanaan GCG BNI Syariah berdasarkan penilaian tersebut mengalami
peningkatan setiap tahunnya, dengan peroleh score CGPI dengan Predikat Trusted Company dengan perolehan
score di tahun 2019 sebesar 84,90 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya sebesar 84,60.

10 PT Bank BNI Syariah


RATING TINGKAT KESEHATAN BANK
Hasil self assessment tahun 2019 terhadap tingkat kesehatan BNI Syariah adalah peringkat PK 2 yang mencerminkan
kondisi fisik yang secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari
perubahan kondisi dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain profil
Risiko, penerapan Good Corporate Governance, rentabilitas, dan permodalan yang secara umum baik. Apabila
terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan.

NILAI RATING SUKUK DAN CORPORATE

Keberhasilan penerapan prinsip GCG dalam kegiatan usaha BNI Syariah tercermin dalam penilaian rating sukuk
dan rating corporate yang dilakukan oleh Pefindo, yaitu:
• Rating Sukuk Mudharabah I Tahun 2015 PT Bank BNI Syariah senilai Rp500.000.000.000,- (Lima Ratus Miliar
Rupiah) untuk periode 1 Februari 2018 sampai dengan 1 Februari 2019 mendapat nilai idAA+ (sy) (Double
A Plus Syariah). Penilaian ini menunjukkan kemampuan BNI Syariah untuk memenuhi komitmen keuangan
jangka panjang atas kontrak pendanaan syariah relatif dibanding emiten Indonesia lainnya adalah sangat
kuat.
• Rating Corporate BNI Syariah mendapat nilai id AA+ (Double A Plus; Stable Outlook) untuk periode 12 April 2019
sampai dengan 1 April 2020. Nilai rating ini menandakan BNI Syariah memiliki kemampuan yang sangat kuat
untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang relatif dibandingkan obligor Indonesia lainnya.

PENGHARGAAN-PENGHARGAAN

Sejak pendiriannya di tahun 2010, BNI Syariah terus berupaya menyempurnakan dan menerapkan pratik Good
Corporate Governance (GCG) selaras dengan tuntutan regulasi dan best practice yang berlaku di bidang perbankan.

Melalui usaha dan komitmen yang dilakukan secara konsisten perihal penerapan prinsip GCG, BNI Syariah
telah mendapatkan pengakuan dari pihak eksternal. Sepanjang tahun 2019, BNI Syariah memperoleh sejumlah
penghargaan di bidang GCG, antara lain :

BEST INDONESIA GOOD CORPORATE


GOVERNANCE 2019 - 1ST BANK SYARIAH
TERBAIK KATEGORI ASET DIATAS RP 20
TRILIUN

JUARA 3 - ANNUAL REPORT AWARD


(ARA) 2018 KATEGORI PRIVATE
KEUANGAN NON LISTED

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 11


INDONESIA TRUSTED COMPANY –
CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION
INDEX 2018

Prinsip GCG

Prinsip GCG yang Transparansi, Akuntabilitas, Akuntabilitas


Responsibilitas, Profesional (Independensi) serta Akuntabilitas merupakan asas penting dalam bisnis
Kewajaran dan Kesetaraan, merupakan acuan bagi BNI syariah sebagaimana tercermin dalam surat Al
Syariah dalam mengimplementasi praktik GCG pada Isra/17:84 yang artinya “Katakanlah setiap entitas
setiap aspek kegiatan usaha Bank di Perseroan. Selain bekerja sesuai dengan posisinya dan Tuhan kalian
itu, BNI Syariah menilai prinsip GCG sejalan dengan yang lebih mengetahui siapa yang paling benar
prinsip syariah sebagaimana menjadi landasan utama jalannya diantara kalian”. dan dalam Al Isra ayat
Perseroan dalam menjalankan performa bisnisnya. 36 yang artinya “…Dan janganlah kamu berbuat
Definisi dari kelima prinsip-prinsip GCG tersebut sesuatu tanpa pengetahuan atasnya, sesungguhnya
dijelaskan sebagai berikut: pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan
dimintai pertanggungjawaban”. Tanggungjawab atas
Transparansi perbuatan manusia dilakukan baik di dunia maupun
Berdasarkan prinsip syariah yang ditegaskan dalam di akhirat, yang semuanya direkam dalam catatan
surat Al Baqarah/2:282 yang artinya “….Dan yang akan dicermati nanti, sebagaimana firman
transparankanlah (persaksikanlah) jika kalian saling Allah Swt dalam surat Al Isra/17:14 yang artinya
bertransaksi…” dan berdasarkan hadits yang “Bacalah kitabmu (laporan pertanggungjawabanmu).
menyatakan “…barang siapa melakukan ghisy Cukuplah kamu pada waktu itu mengevaluasi
(menyembunyikan informasi yang diperlukan dalam dirimu sendiri.” Akuntabilitas mengandung
transaksi) bukan termasuk umat kami”, maka unsur kejelasan fungsi dalam organisasi dan cara
semua transaksi harus dilakukan secara transparan. mempertanggungjawabkannya. Pelaku bisnis syariah
Transparansi mengandung unsur pengungkapan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya
(disclosure) dan penyediaan informasi yang memadai secara transparan dan wajar. Untuk itu bisnis syariah
dan mudah diakses oleh Pemangku Kepentingan. harus dikelola secara benar, terukur, dan sesuai
Transparansi diperlukan agar pelaku bisnis syariah dengan kepentingan pelaku bisnis syariah dengan
menjalankan bisnis secara obyektif dan sehat. tetap memperhitungkan Pemangku Kepentingan dan
Pelaku bisnis syariah harus mengambil inisiatif masyarakat pada umumnya. Akuntabilitas merupakan
untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja
disyaratkan oleh peraturan perundangan, tapi juga yang berkesinambungan.
hal yang penting untuk pengambilan keputusan yang
sesuai dengan ketentuan syariah.

12 PT Bank BNI Syariah


Pertanggungjawaban (Responsibilitas) sebanyak 16 kali, yang diantaranya adalah “Mereka
Dalam hubungannya dengan prinsip responsibiltas yang mampu menyerap i n f o r m a s i ( m e n d e n g a r
(pertanggungjawaban), pelaku bisnis syariah perkataan) dan mengambil keputusan (mengikuti)
harus mematuhi peraturan perundang undangan yang terbaik (sesuai dengan nuraninya tanpa tekanan
dan ketentuan bisnis syariah, serta melaksanakan pihak manapun)” (Az Zumar /39:18).
tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan,
sebagaimana firman Nya dalam surat An Nisa/4:59: Kewajaran dan Kesetaraan
yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, Kewajaran dan kesetaraan mengandung unsur
taatlah kepada Allah, kepada Rasul dan kepada ulil kesamaan perlakuan dan kesempatan. Allah SWT
amri diantara kamu…”. Dengan pertanggungjawaban berfirman dalam surat Al Maidah/5:8, yang artinya:
ini maka entitas bisnis syariah dapat terpelihara ”Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kamu
kesinambungannya dalam jangka panjang dan menjadi orang yang selalu menegakkan kebenaran
mendapat pengakuan sebagai pelaku bisnis yang baik Allah, menjadi saksi dengan adil. Janganlan sekali
(good corporate citizen). kali kebencianmu terhadap orang (golongan) lain,
menyebabkan kamu tidak berlaku adil. Berlaku
Independensi/Profesional adilah kamu karena adil itu lebih dekat kepada takwa
Dalam hubungannya dengan prinsip independensi dan bertakwalah kepada Allah karena Allah Maha
bisnis syariah harus dikelola secara independen Mengetahui apa yang kalian kerjakan”. Fairness atau
sehingga masing-masing pihak tidak boleh saling kewajaran merupakan salah satu manifestasi adil
mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak dalam dunia bisnis. Setiap keputusan bisnis, baik
manapun. Independensi terkait dengan konsistensi dalam skala individu maupun lembaga, hendaklah
atau sikap Istiqomah yaitu tetap berpegang teguh dilakukan sesuai kewajaran dan kesetaraan sesuai
pada kebenaran meskipun harus menghadapi risiko. dengan apa yang biasa berlaku, dan tidak diputuskan
Independensi merupakan karakter manusia yang berdasarkan suka atau tidak suka.
bijak (ulul al bab) yang dalam Al Quran disebutkan

Nilai-Nilai
Perusahaan

BNI Syariah memiliki kebijakan internal berupa nilai- Nilai Amanah Jamaah
nilai syariah yang sejalan dengan prinsip GCG antara
lain sebagai berikut:
Nilai Amanah Jamaah 6 1

• Amanah: Salah satu sifat wajib Rasulullah SAW PELOPOR SAPU JAGAT
KEBAIKAN Al-Baqoroh: 201
yang secara harfiah berarti “dapat dipercaya”. Al-Nisa: 85

Dalam budaya kerja BNI Syariah, Amanah


didefinisikan sebagai “Menjalankan tugas dan 5 2
kewajiban dengan penuh tanggung jawab untuk TELADAN
TRANSFORMASI
Al-Azhab: 21
memperoleh hasil yang optimal”. An-Nahl: 41

• Jamaah: Perilaku kebersamaan umat Islam dalam


menjalankan sesuatu yang sifatnya ibadah 4 3
dengan mengutamakan kebersamaan dalam satu STRATEGI
AMNESTY KOMUNIKASI
naungan kepemimpinan. Dalam budaya kerja BNI Hud: 114 An-Nahl: 125

Syariah, Jamaah didefinisikan sebagai “Bersinergi


dalam menjalankan tugas dan kewajiban”

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 13


• Sapu Jagat Nilai Maqosyid Syariah
QS. Al-Baqoroh: 201: “Dan di antara mereka ada
orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka.”
• Transformasi
QS. An-Nahl: 41: “Dan orang-orang yang
berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya,
pasti Kami akan memberikan tempat yang baik
kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya
pahala di akhirat adalah lebih besar kalau mereka
mengetahui.”
• Strategi Komunikasi
QS. An-Nahl: 125: “Serulah (manusia) kepada
jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
di jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapatkan petunjuk.”
• Amnesty
QS. Hud: 114: “Dan dirikanlah sembahyang 1. Hifdz Diin – Menjaga Agama
itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) QS. As Syura : 13
dan pada bagian permulaan daripada malam. Artinya :
Sesunggunya perbuatan-perbuatan yang baik itu Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama
menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan
buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa
ingat.” yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa
• Teladan dan ’Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah
QS. Al-Ahzab: 21: “Sesungguhnya telah ada pada kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat
(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru
(yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama
dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi
menyebut Allah. petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali
• Pelopor Kebaikan (kepada-Nya).
QS. An-Nisa : 85 “Barangsiapa yang memberikan
syafa’at yang baik, niscaya ia akan memperoleh
bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa
memberi syafa’at yang buruk, niscaya ia akan
memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu”

14 PT Bank BNI Syariah


2. Hifdz Nafs – Menjaga Jiwa 4. Hifzd Nasb – Menjaga Keturunan
QS. Al-Maidah : 32 QS. Al-Isra : 32
Artinya : Artinya :
Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, Dan janganlah kamu mendekati zina,
bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
atau bukan karena membuat kerusakan dimuka yang keji dan suatu jalan yang buruk.
bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh
manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang 5. Hifdz Maal – Menjaga Harta
memelihara kehidupan seorang manusia, maka QS. Al-Baqarah : 279
seolah-olah dia telah memelihara kehidupan Artinya:
manusia semuanya. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan
sisa riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah dan
3. Hifzd Aql – Menjaga Akal Rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu
QS. Al-Maidah : 90 bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu
Artinya : pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya tidak (pula) dianiaya.
(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan.

Roadmap
Tata Kelola Perusahaan

Demi menjaga kesinambungan penerapan prinsip GCG, manajemen BNI Syariah telah menetapkan rencana
jangka panjang implementasi GCG yaitu Roadmap GCG BNI Syariah.

Roadmap disusun untuk memberikan gambaran secara menyeluruh atas berbagai aspek tata kelola perusahaan
yang perlu ditingkatkan pada setiap tahap. Berikut adalah Roadmap GCG BNI Syariah:

2010 2013-2018 2019-Ke depan


BNI Syariah menjadi Emiten
di tahun 2015 s.d 2018 karena
penerbitan sukuk.

Pembentukan struktur dan Implementasi Tata Kelola BNI Syariah menjadi Bank
infrastruktur BNI Syariah Terintegrasi dengan BNI Induk. BUKU III serta fokus pada
pertama kali. pertumbuhan yang berkualitas
Perbaikan berkelanjutan dan
persiapan unorganic strategy
guna meningkatkan laba
perusahaan.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 15


2010 c. Pelaksanaan strategi pengendalian fraud
Di awal pendirian BNI Syariah tahun 2010-2011, melalui program Monday Reminder (MORE),
manajemen membangun Governance Structure yang program Anti Fraud Sharing Session (AFSS),
terdiri dari struktur organisasi dan kebijakan-kebijakan program Alert System (PAS), program Buku
internal sesuai kebutuhan perusahaan dan ketentuan Saku BNI Syariah (BAS) serta Forum Anti
perundang-undangan yang berlaku. Fraud (FAF);
Sebagaimana akta Anggaran Dasar BNI Syariah, organ d. Sosialisasi Whistleblowing System (WBS)
utama BNI Syariah adalah Rapat Umum Pemegang sebagai sarana pelaporan penyimpangan/
Saham (RUPS), Direksi, dan Dewan Komisaris. Untuk pelanggan yang bersifat rahasia dan memiliki
selanjutnya dibentuk organ-organ dalam struktur mekanisme perlindungan pelapor.
organisasi berdasarkan kewajiban regulasi serta 3. BNI Syariah memiliki Kode Etik Insan BNI Syariah
benchmark, yaitu komite-komite di bawah Dewan yang merupakan tuntunan dan prilaku bagi
Komisaris serta komite-komite di bawah Direksi. segenap Insan BNI Syariah dalam melaksanakan
Pembentukan struktur organisasi juga dilengkapi tugas sehari-hari, bersikap dan berprilaku baik
dengan pembentukan kebijakan internal terkait tata terhadap mitra kerja, mitra usaha dan pihak-pihak
tertib dan pedoman kerja masing-masing organ dalam lainnya.
struktur organisasi. 4. BNI Syariah memiliki pedoman tata tertib kerja
Dewan Pengawas Syariah yang senantiasa
TAHUN 2011-2018 diperbaharui dan disesuaikan dengan peraturan
Dari tahun 2011-2018, manajemen melakukan perundang-undangan yang ada.
penyempurnaan secara berkelanjutan terhadap 5. BNI Syariah melakukan penyempurnaan terhadap
struktur, infrastruktur serta proses pelaksanaan GCG pedoman pelaksanaan program APU & PPT yang
secara keseluruhan sehingga mewujudkan hasil yang ditujukan bagi cabang/unit/divisi.
diharapkan. Contoh perbaikan yang dilakukan dari 6. BNI Syariah telah memiliki aturan mengenai
tahun 2011 – 2018 antara lain: larangan menerima dan/atau memberi hadiah
1. BNI Syariah telah memiliki Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka pelaksanaan GCG melalui Surat
yang berfungsi sebagai 2nd line of defence Edaran Direksi dan senantiasa mensosialisasikan
(ex ante) yaitu senantiasa memastikan bahwa larangan memberi dan/atau menerima hadiah
kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta tersebut kepada segenap cabang/unit/divisi setiap
kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah tahunnya.
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas 7. Fine Tuning organisasi BNI Syariah yaitu dengan:
Jasa Keuangan dan peraturan perundang- a. Pembentukan unit/satuan/divisi yang
undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah berfungsi sebagai Sekretaris Perusahaan
serta memastikan kepatuhan Bank terhadap untuk memastikan pemenuhan penerapan
komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank ketentuan GCG serta melaksanakan tugas
Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang dan fungsi sebagai Sekretaris Perusahaan.
berwenang. b. Pemisahan antara Unit dana dengan unit
2. BNI Syariah memiliki Unit Anti Fraud yang yang melaksanakan pembiayaan konsumtif
senantiasa menjalankan strategi anti fraud antara yang sebelumnya tergabung dalam satu unit
lain dengan: guna terciptanya pengelolaan bisnis dan
a. Penanganan fraud dan pelaporan kejadian pengelolaan risiko yang lebih baik.
fraud kepada otoritas yang berwenang secara 8. Memiliki dan mensosialisasikan Compliance
rutin dan tepat waktu; Information System (CIS) yang berfungsi sebagai
b. Penandatanganan pakta integritas oleh pusat data-data/dokumen terkait dengan
segenap Insan BNI Syariah; organisasi, regulasi eksternal dan internal yang
dapat mendukung pemenuhan ketentuan internal
dan eksternal tepat waktu.

16 PT Bank BNI Syariah


9. Penentuan pejabat-pejabat di kantor cabang anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan
BNI Syariah yang memiliki kompleksitas usaha Pengawas Syariah salah satunya mengenai
tinggi untuk menjalankan fungsi APU & PPT pada perihal anjuran untuk tidak menerima dan
cabang-cabang tersebut. memberikan hadiah di masa lebaran;
10. Tahun 2016, BNI Syariah melaksanakan penilaian b. Sosialisasi ketentuan perundang-undangan
GCG secara eksternal (Corporate Governance melalui sistem Compliance Information
Perception Index/CGPI) melalui lembaga The System (CIS);
Indonesian Institute for Corporate Governance c. Sosialisasi kebijakan internal melalui sistem
(IICG). Berdasarkan penilaian tersebut BNI Syariah Electronic Corporate Guidelines (ECG).
berhasil mendapatkan CGPI Award untuk kategori 19. BNI Syariah mendapatkan penambahan modal
Trusted Company. ditempatkan dan disetor sebesar 1 Triliun dari BNI
11. BNI Syariah melakukan update kebijakan seperti Induk.
pedoman tata tertib kerja Direksi dan Dewan
Komisaris, serta pedoman Pelaksanaan GCG. TAHUN 2019
Selain itu juga dilakukan penerbitan pedoman
benturan kepentingan yang diharapkan dapat Dalam rangka menghadapi tantangan sektor
menciptakan budaya anti benturan kepentingan perbankan syariah ke depan yang semakin kompetitif
bagi pengurus dan pegawai BNI Syariah, serta dan dengan memperhatikan posisi industri serta
mengurangi potensi terjadinya fraud. kondisi internal, BNI Syariah kembali melakukan
12. Tahun 2015-2016 BNI Syariah melakukan sinergi perbaikan-perbaikan dalam struktur dan infrastruktur
tata kelola terintegrasi dengan BNI Induk selaku GCG. Adapun upaya-upaya perbaikan dan langkah
Pemegang Saham mayoritas melalui Komite Tata yang telah dilakukan beberapa diantaranya yaitu :
Kelola Terintegrasi BNI Induk. a. Dalam rangka penguatan kualitas pelaksanaan
13. Di awal tahun 2017, semua anggota Dewan bisnis, maka dibentuk satu divisi baru yaitu Divisi
Komisaris, dan Direksi serta seluruh pegawai BNI Usaha Menengah yang mengelola pembiayaan
Syariah menandatangani “Komitmen GCG”. dengan limit pembiayaan tingkat menengah.
14. Pembaharuan tampilan website dengan b. BNI Syariah terus melakukan berbagai inovasi
benchmark kepada BNI Induk. bisnis dan peningkatan layanan, hal ini dapat
15. Program manajemen menyapa, dimana Direksi terlihat melalui adanya 17 Petunjuk Pelaksanaan
mengunjungi setiap cabang-cabang untuk baru sepanjang tahun 2019 dengan rincian
menyampaikan visi, misi serta nilai perusahan sebagai berikut :
sekaligus untuk supervisi. 1) Pengembangan produk atau program bisnis
16. Untuk menjaga kepatuhan perusahaan terhadap sebanyak 14 Petunjuk Pelaksanaan,
regulasi dengan lebih efektif, maka satuan kerja 2) Layanan dan Marketing sebanyak 2 Petunjuk
kepatuhan dinaikkan statusnya menjadi Divisi Pelaksanaan
Kepatuhan. 3) Petunjuk Pelaksanaan lainnya terkait
17. Untuk lebih meningkatkan kualitas kebijakan operasional dan kerjasama perusahaan.
internal perusahaan serta kesadaran pegawai akan
kebijakan internal, maka dibentuk satuan kerja BNI Syariah melakukan pembagian dividen perusahaan
tersendiri yang mengelola kebijakan perusahaan kepada para Pemegang Saham yaitu PT Bank negara
yaitu Policy and Governance Desk (PGD). Indonesia (Persero) Tbk dan PT BNI Life Insurance.
18. Usaha-usaha manajemen dalam GCG sounding
kepada setiap pegawai juga terus dilakukan
guna meningkatkan GCG awareness. Usaha ini
dilakukan melalui berbagai media seperti:
a. Surat Direksi kepada segenap pegawai,

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 17


Manfaat Penerapan GCG
Bagi Bni Syariah

Prinsip-prinsip umum Good Governance sejalan yang tinggi akan menghasilkan hubungan yang
dengan prinsip Syariah. Praktik pelaksanaan saling bersinergi dan harmonis sehingga akan
bisnis yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad berpengaruh positif terhadap perkembangan BNI
SAW, menggambarkan sifat dan perilaku beliau, Syariah ke depan.
sebagaimana yang disepakati oleh semua ulama yaitu • Membentuk citra yang baik bagi BNI Syariah sebagai
ShiFAT atau shidiq (benar), fathonah (cerdas), amanah salah satu Bank Syariah di Indonesia. Dengan
(dapat dipercaya) dan tabligh (menyampaikan). citra yang baik tentunya akan meningkatkan
Dari keempat kesatuan ShiFAT nabi dan rasul dapat kepercayaan bagi nasabah, investor, dan mitra
diturunkan asas Good Governance Bisnis Syariah yang bisnis untuk mengikatkan kerjasama dengan
sejalan dengan prinsip Good Corporate Governance BNI Syariah. Selain itu secara tidak langsung BNI
(GCG) yang berlaku umum dalam dunia usaha Syariah akan berkontribusi terhadap kemajuan
yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, perbankan syariah di Indonesia.
independensi serta kewajaran dan kesetaraan. • Melaksanakan bisnis secara islami yang
mendorong:
Penerapan GCG (prinsip transparansi, akuntabilitas, - Kesadaran dan komitmen untuk meningkatkan
pertanggung jawaban, professional dan kewajaran) ketakwaan, manfaat, dan keberkahan dalam
berdasarkan standard yang ditetapkan regulasi berbisnis.
atau best practice secara konsisten dan dibarengi - Pengambilan keputusan bisnis didasarkan
perbaikan berkelanjutan, akan memberikan manfaat pada nilai akhlaq Islam dan kepatuhan
yang sangat besar bagi BNI Syariah, yaitu: terhadap peraturan perundangan.
• Perseroan akan memiliki pondasi dan mekanisme - Kesinambungan entitas bisnis syariah melalui
tata kelola perusahaan yang kokoh yaitu dalam hal pengelolaan yang didasarkan pada praktik-
kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola praktik bisnis dengan karakter dan sifat-sifat
perusahaan yang berkualitas sehingga dihasilkan Rasullulah Saw.
proses tata kelola dan outcome yang memuaskan. - Pemberdayaan fungsi dan kemandirian
Hal ini ditunjukkan melalui proses pengambilan masing-masing organ kelembagaan dari
keputusan yang lebih baik (transparan, obyektif entitas bisnis syariah yang bersangkutan.
dan mengikuti prosedur internal juga peraturan - Kesadaran dan tanggung jawab sosial
perundangundangan), berkurangnya potensi terhadap kemaslahatan ummat manusia dan
benturan kepentingan, fraud, dan tindakan kelestarian lingkungan.
KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), kegiatan - Optimalisasi nilai bisnis syariah bagi pemangku
operasional yang berjalan efektif serta kinerja kepentingan.
perusahaan yang secara umum meningkat. Selain - Pengembangan ekonomi Islam secara
itu, penegakan prinsip-prinsip GCG juga dalam kuantitas maupun kualitas serta kemanfaatan
rangka mewujudkan Bank yang sustainable. yang universal.
• Meningkatnya nilai perusahaan (corporate value)
yang ditunjukkan dengan peningkatan kinerja
keuangan sehingga memberikan kepuasan kepada
pemegang saham. Kepercayaan pemegang saham

18 PT Bank BNI Syariah


Fokus GCG Tahun 2019
& Rencana 2020

FOKUS GCG TAHUN 2019 a. Penandatanganan komitmen kepatuhan terhadap


prinsip-prinsip GCG oleh segenap manajemen dan
BNI Syariah membentuk struktur dan infrastruktur pegawai.
yaitu kebijakan-kebijakan serta organ-organ dalam b. Agenda “Manajemen Menyapa” yaitu Direksi
struktur organisasi perusahaan yang mendukung mengunjungi cabang-cabang di BNI Syariah yang
implementasi prinsip-prinsip GCG di perusahaan. selain untuk melakukan pengawasan kepada
Pembentukan struktur dan infrastruktur diikuti cabang juga untuk menyampaikan visi misi
dengan pembaharuan (updating) berdasarkan best manajemen kepada pegawai di cabang.
practice dan peraturan perundang-undangan terbaru c. Pelatihan Gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan
di bidang perbankan syariah. Selanjutnya dilakukan Korupsi (KPK) pada tanggal 21 Agustus 2019 serta
GCG Sounding atas mekanisme GCG yang sudah pelatihan Good Corporate Governance oleh
terbentuk kepada segenap pengurus dan pegawai BNI Komisi Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
Syariah guna menghasilkan kesadaran akan GCG (GCG pada tanggal 24 September 2019 yang diikuti
Awareness). Pada akhirnya diharapkan terciptanya oleh Dewan Komisaris, Direksi, serta Pemimpin
proses kegiatan usaha yang mengacu pada prinsip- Divisi.
prinsip GCG sehingga menghasilkan hasil (outcome) d. BNI Syariah selain menyempurnakan pedoman
berupa nilai dan kinerja BNI syariah yang meningkat pelaksanaan program APU & PPT dan kebijakan
serta kepercayaan dari para pemangku kepentingan penerapan program APU & PPT, juga telah
(Stakeholders). memiliki aplikasi Hasanah AML – CFT sebagai alat
yang memudahkan segenap kantor cabang untuk
Fokus BNI Syariah tahun 2019 adalah perbaikan pelaporan.
perihal kekurangan-kekurangan dalam implementasi e. BNI Syariah mensosialisasikan kode etik kepada
GCG berdasarkan self assessment GCG yang segenap pegawai yang di dalamnya terdapat
dilaporkan kepada OJK. Perbaikan-perbaikan yang himbauan dan larangan terkait benturan
telah dilakukan, meliputi: kepentingan dan gratifikasi.
a. Menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan Gratifikasi No.
PP/S02/005-00/2019 tanggal 17 Mei 2019. RENCANA GCG TAHUN 2020
b. Menerbitkan Kebijakan Penerapan Tata Kelola
dalam Pemberian Remunerasi No. KP/DIR/053/R Di tahun 2019, BNI Syariah kembali berencana
tanggal 23 Mei 2019. melakukan perbaikan-perbaikan terkait struktur dan
c. Menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan Alur implementasi GCG di BNI Syariah, antara lain:
Penerbitan Produk Dan/Atau Aktivitas Baru No. a. Menyempurnakan Tata Kelola terkait Dewan
PP/S17/020-01/2018 tanggal 27 Juni 2019 Komisaris
d. Menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Senior b. Menyempurnakan Tata Kelola terkait Direksi
Executive Vice President (SEVP) No. PP/S04/013- c. Menyempurnakan Tata Kelola terkait Komite di
00/2019 tanggal 26 September 2019 bawah Dewan Komisaris
e. Menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan Jabatan d. Menyempurnakan Tata Kelola terkait Dewan
Staf Ahli Dewan Komisaris dan Staf Ahli Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Pengawas Syariah No. PP/S04/014/014-00/2019 e. Menyusun pedoman tata kerja Sekretaris
Perusahaan
BNI Syariah menyadari bahwa GCG Awareness f. Menyusun pedoman tata kerja Sekretaris Dewan
dalam keberlangsungan usaha penting dilakukan Komisaris
untuk mencapai kesempurnaan implementasi g. Program sosialisasi terkait Good Corporate
GCG (GCG excellence). GCG Awareness bertujuan Governance di Kantor Pusat, Wilayah Pusat,
untuk meningkatkan kesadaran serta pemahaman Wilayah Timur, dan Wilayah Barat
manajemen dan seluruh pegawai akan praktik GCG h. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan
di Perseroan. Tahun 2019, manajemen menjalankan situs web perusahaan
program sosialisasi yang sudah dilakukan di tahun
2018, antara lain:

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 19


Manfaat Penerapan GCG
Bagi BNI Syariah

BNI Syariah secara berkala melakukan pengukuran penerapan prinsip-prinsip GCG dalam operasional
perusahaan sehari-hari. Pengukuran ini adalah untuk memastikan adanya peningkatan kualitas penerapan
GCG secara berkesinambungan ke dalam proses bisnis.

Pada periode tahun 2019, BNI Syariah telah melaksanakan self assessment GCG untuk yaitu:
(1) Semester 2 tahun 2018, periode yang berakhir pada 31 Desember 2018;
(2) Semester 1 tahun 2019, periode yang berakhir pada 30 Juni 2019;
(3) Semester 2 tahun 2019, periode yang berakhir pada 31 Desember 2019.

ASESMEN GCG SEMESTER 2 TAHUN 2018

Waktu Pelaksanaan : 31 Desember 2018


Pihak yang Melakukan Assessment : PT Bank BNI Syariah
Kriteria yang Digunakan : SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Ada pun hasil self assessment GCG semester 2 tahun 2018 adalah sebagai berikut :

PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT


Individual 2 “Manajemen BNI Syariah telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum
BAIK. Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang memadai.
Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance maka secara umum
kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen
BNI Syariah”.

ANALISIS

Berdasarkan hasil Self Assesment terhadap 11 (sebelas) Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG untuk periode
tanggal 31 Desember 2018, berikut kami sampaikan kesimpulan sbb:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
a. Struktur Dewan Komisaris telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dimana paling kurang 50%
(lima puluh persen) Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
b. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang melanggar ketentuan rangkap jabatan sebagaimana
ditentukan dalam Peraturan yang dikeluarkan oleh Regulator, (dhi. Otoritas Jasa Keuangan, Bank
Indonesia dan ketentuan perundang-undangan lainnya).
c. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan dan hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau
Pemegang Saham Pengendali.
d. Dewan Komisaris telah memiliki Buku Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta best practice pelaksanaan GCG.
e. Dewan Komisaris telah dan terus berupaya memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip
GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi antara lain
melalui forum rapat Dewan Komisaris atau rapat Dewan komisaris bersama Direksi atau Direktur Sektor
secara rutin rata-rata setiap minggu untuk memastikan kegiatan operasional telah berjalan dengan
baik dan sesuai prinsip-prinsip GCG. Seluruh hasil rapat tersebut dituangkan dalam notulen rapat dan
terdokumentasi dengan baik.
f. Dewan Komisaris telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham
dan telah diterima oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2017.
g. BNI Syariah telah menerbitkan SE terkait tindak lanjut surat Dewan Komisaris, Cfm No. SE/CCD/156/2018
tanggal 11 Desember 2018.

20 PT Bank BNI Syariah


2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
a. Struktur Direksi sudah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi
ketentuan yang berlaku dimana jumlah Direksi sebanyak 4 (empat) Direktur yang telah efektif dan
1 (satu) Direktur yang belum efektif (masih menjalani proses fit and proper test OJK) serta dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Direksi mempunyai integritas, kompetensi dan
pengetahuan yang sangat memadai.
b. Seluruh anggota Direksi tidak ada yang melanggar ketentuan rangkap jabatan sebagaimana ditentukan
dalam Peraturan yang dikeluarkan oleh Regulator, (dhi. Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan
ketentuan perundang-undangan lainnya).
c. Seluruh anggota Direksi tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan
hubungan keluarga dengan sesama anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Pemegang Saham
Pengendali.
d. Direksi telah memiliki Buku Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi sesuai dengan ketentuan perundang -
undangan yang berlaku serta best practice pelaksanaan GCG.
e. Direksi telah menetapkan kebijakan dan keputusan strategis melalui Rapat Direksi secara efektif dan
efisien dan setiap keputusan Rapat Direksi dituangkan dalam Notulen Rapat Direksi.
f. Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham dan telah
diterima oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2017.
g. BNI Syariah telah menerbitkan Surat Edaran mengenai kebijakan fasilitas yang diperoleh pengurus yang
belum mendapat penegasan OJK Cfm. SE/PGD/159/2018 tanggal 28 Desember 2018.
h. BNI Syariah telah menerbitkan Kebijakan Penugasan Pegawai dari PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk selaku Perusahaan Induk ke BNI Syariah Cfm. PP/S04/011-00/2018 tanggal 20 Desember 2018.

3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite


a. Bank telah memiliki Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Nominasi & Remunerasi dengan
struktur dan independensi keanggotaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Komite telah memiliki
Piagam/Charter sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
b. Seluruh Komite menjalankan tugasnya secara independen dan efektif melalui pertemuan yang dilakukan
secara rutin melibatkan/mengundang divisi-divisi atau unit-unit terkait agar mendapat masukan secara
komprehensif dan terperinci mengenai permasalahan dan kondisi dalam kegiatan operasional.
c. Komite telah melaksanakan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku dengan menyampaikan laporan
secara rutin atau rekomendasi sesuai tugasnya kepada Dewan Komisaris.

4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah


a. Komposisi, kompetensi reputasi dan independensi DPS BNI Syariah telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku sehingga DPS BNI Syariah dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik.
b. Pengangkatan/penggantian anggota DPS BNI Syariah serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya
telah berjalan dengan baik sesuai dengan prinsip GCG dan ketentuan yang berlaku.
c. Anggota DPS BNI Syariah telah menyediakan waktu yang cukup serta dapat hadir sewaktu-waktu apabila
diperlukan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Keikutsertaan Ketua
DPS Bapak Ma’ruf Amin pada Pemilihan Umum 2019 sebagai Calon Wakil Presiden tidak mengganggu
pelaksanaan tugas sebagai Ketua DPS dengan berkomitmen akan melaksanakan tugasnya dengan
baik dan melakukan komunikasi secara tatap muka maupun sarana elektronik. Selama tahun 2018,
penerbitan opini DPS sesuai dengan jadwal batas waktu yang diharapkan.

5. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa
a. Secara umum BNI Syariah telah melaksanakan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, dan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 21


pelayanan jasa sesuai dengan prinsip syariah dan ketentuan yang berlaku. Hal tersebut didukung
dengan kompetensi DPS BNI Syariah yang memadai.
b. Proses pengembangan produk dan pelaksanaan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana dan
layanan Bank telah sesuai dengan fatwa DSN-MUI dan opini DPS.
c. Kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa BNI Syariah telah memiliki SOP
yang sesuai dengan prinsip syariah.

6. Penanganan benturan kepentingan


a. BNI Syariah telah memiliki kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya transaksi
yang mengandung benturan kepentingan, antara lain Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Benturan
Kepentingan, Kode Etik, dan Whistleblowing System.
b. Selama tahun 2018, tidak terjadi transaksi yang mengandung benturan kepentingan yang melibatkan
Direksi, Dewan Komisaris maupun DPS baik secara langsung maupun tidak langsung.
c. Kebijakan intern mengenai benturan kepentingan yang diterapkan Bank dapat menghindarkan
terjadinya benturan kepentingan sehingga tidak merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.

7. Penerapan fungsi kepatuhan


a. Direktur Kepatuhan telah memenuhi persyaratan independensi dan tidak merangkap jabatan sebagai
Direktur Utama serta tidak membawahi fungsi bisnis dan operasional, treasury, keuangan dan akuntansi,
logistik dan pengadaan barang/jasa, maupun audit intern. Satuan kerja kepatuhan dalam hal ini Divisi
Kepatuhan independen terhadap satuan kerja operasional dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Kepatuhan.
b. Direktur Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sesuai ketentuan yang berlaku serta melaksanakan tugas-tugas lainnya terkait fungsi kepatuhan.
c. Guna memastikan setiap Pedoman Perusahaan dan produk yang diluncurkan oleh bank telah sesuai
dengan ketentuan perundangan yang berlaku maka setiap Peraturan Perusahaan yang diterbitkan
terlebih dahulu dilakukan Uji Kepatuhan.
d. Bank telah menyampaikan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan dan laporan khusus kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan/atau pihak
terkait secara tepat waktu. Cakupan laporan pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan.

8. Penerapan fungsi audit intern


a. Kecukupan aspek Governance Struktur terkait penerapan fungsi audit intern telah memadai, tercermin:
1) BNI Syariah telah memiliki Satuan Kerja Audit Intern (dhi. Internal Audit Division atau IAD) yang
bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama dan dapat melakukan komunikasi
secara langsung dengan Dewan Komisaris dan atau Komite Audit.
2) BNI Syariah juga telah menyusun Piagam Audit Intern, Pedoman Perusahaan terkait dengan Audit
Intern, Struktur Organisasi SKAI beserta tugas pokok dan fungsinya.
3) Pemenuhan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia SKAI terus dilakukan dengan
berkoordinasi dengan Divisi Sumber Daya Insani (HCD).

b. Efektivitas proses pelaksanaan GCG terkait penerapan fungsi audit intern telah memadai, tercermin:
1) Direksi bersama IAD berupaya menjamin terselenggaranya pengendalian intern dalam setiap
tingkatan manajemen melalui pelaksanaan pemeriksaan dan secara aktif mendorong penyelesaian
tindak lanjut hasil pemeriksaan SKAI.

22 PT Bank BNI Syariah


TEMUAN AUDIT 2018 JUMLAH

Temuan Awal 3240


Selesai 2829
Dalam Proses 411

2) Temuan IAD dalam Laporan Hasil Audit telah mendapat disposisi dan arahan Direksi serta tindak
lanjutnya dimonitor oleh IAD dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
3) SKAI telah melaksanakan fungsi pengawasan secara independen, dengan cakupan tugas yang me-
madai dan sesuai dengan rencana pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit.
c. Kualitas outcome atas penerapan fungsi audit intern telah memadai dan memenuhi harapan stakeholders
(dhi. Komisaris), tercermin dalam laporan yang disampaikan oleh IAD kepada Dewan Komisaris melalui
Komite Audit secara berkala, yaitu realisasi rencana audit; rekomendasi dan temuan signifikan; serta
penyelesaian tindak lanjut hasil audit dan disposisi Direksi.

9. Penerapan fungsi audit ekstern


a. Pelaksanaan audit oleh KAP berjalan efektif dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.
b. Penunjukan Akuntan Publik/KAP telah sesuai dengan persyaratan minimum yang ditetapkan dalam
ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik/KAP independen.
c. Kualitas dan cakupan hasil audit Akuntan Publik/KAP sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

10. Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD)


a. BNI Syariah telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis mengenai penyediaan dana kepada
pihak terkait dan penyediaan dana besar, berikut monitoring dan penyelesaian masalahnya.
b. BNI Syariah telah mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur yang dimiliki terkait
BMPD secara berkala, untuk disesuaikan dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku,
serta telah memastikan penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana dalam jumlah
besar telah sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
c. BNI Syariah telah menyampaikan secara berkala laporan tentang BMPD kepada Otoritas Jasa Keuangan
secara tepat waktu. Penerapan penyediaan dana oleh BNI Syariah kepada pihak terkait dan/atau
penyediaan dana besar telah memenuhi ketentuan yang berlaku tentang BMPD dan memperhatikan
prinsip kehati-hatian maupun perundang-undangan yang berlaku serta memperhatikan kemampuan
permodalan dan penyebaran/diversifikasi portofolio penyediaan dana.

11. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan BUS, Laporan Pelaksanaan GCG serta Pelaporan Internal
a. Sistem Pelaporan Internal Bank mampu menyediakan data dan informasi dengan tepat waktu, akurat,
lengkap dan handal serta efektif untuk pengambilan keputusan manajemen, didukung oleh Sistem
Teknologi Informasi Bank terkait pemeliharaan asset dan informasi yang memadai.
b. Bank secara transparan menyampaikan informasi keuangan dan non-keuangan kepada publik melalui
website www.bnisyariah.co.id dan media yang memadai sehingga dapat dengan mudah diakses oleh
segenap stakeholders. Informasi berupa laporan keuangan dan non keuangan juga telah dilaporkan
kepada regulator dan stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Untuk meningkatkan penanganan pengaduan Nasabah, Divisi Jaringan melakukan sosialisasi kepada
segenap Divisi dan Cabang terkait penginputan complain ke Handling Complain System (HCS), selain itu
juga diterbitkan PP Penyelesaian Pengaduan Nasabah No. PP/S14/001-01/2018 tanggal 18 September
2018.
d. BNI Syariah telah menerbitkan PP Syariah Call Center Layanan Hasanah Card No. PP/S14/002-00/2018
tanggal 30 November 2018.
e. BNI Syariah telah menerbitkan PP Proses Kasus dan Perlakuan atas Karyawan yang terkena sanksi Cfm.
PP/S02/009-00/2018 tanggal 28 Desember 2018, sebagai bentuk transparansi reward and punishment
pegawai.
f. BNI Syariah telah menerbitkan PP Kebijakan Sponsorship yang memuat ketentuan analisa cost and

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 23


benefit sponsorship Cfm. PP/S02/006-00/2018 tanggal 13 Desember 2018 sebagai bentuk transparansi
proses sponsorship.
g. Cakupan informasi keuangan dan non keuangan tersedia secara tepat waktu dan lengkap sesuai
ketentuan yang berlaku.
h. Laporan pelaksanaan GCG telah mencerminkan kondisi Bank yang sebenarnya dan telah disampaikan
secara lengkap dan tepat waktu kepada stakeholders sesuai ketentuan yang berlaku.
i. Guna memperoleh insight terkait dengan implementasi GCG, BNI Syariah secara aktif berpartisipasi
dalam acara Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diselenggarakan oleh The Indonesian
Institute for Corporate Governace (IICG). Dari keikutsertaan tersebut, pelaksanaan GCG BNI Syariah
berdasarkan penilaian tersebut mengalami peningkatan setiap tahunnya, dengan peroleh score CGPI
dengan Predikat Indonesia Trusted Company dengan perolehan score di tahun 2018 sebesar 84,60
mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya sebesar 84,50.

Memperhatikan kesimpulan tersebut di atas, maka kelemahan dan kekuatan pelaksanaan implementasi GCG
di BNI Syariah adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan Pelaksanaan GCG
a. Governance Structure
BNI Syariah telah memiliki struktur dan infrastruktur Tata Kelola yang lengkap dan telah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, guna mendukung proses pelaksanaan prinsip GCG di setiap lini kerja dan
operasional dan bertujuan untuk menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan stakeholders BNI
Syariah.
b. Governance Process
ecara umum pelaksanaan implementasi GCG telah sesuai dengan ketentuan yang tercermin dari
pemenuhan serta pelaksanaan kewajiban BNI Syariah kepada pihak regulator serta pemenuhan
pelaksanaan kewajiban kepada segenap stakeholders.
c. Governance Outcome
Lembaga independen Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) telah melakukan penilaian
terhadap implementasi GCG di BNI Syariah selama 2 tahun berturut-turut yaitu tahun 2017 (tahun
buku 2016) dan tahun 2018 (tahun buku 2017) Hasil dari penilaian implementasi GCG tersebut adalah
dalam bentuk Score Corporate Governance Perception Index (CGPI) sebesar 84,60. Skor tersebut
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 84,50 Terhadap perolehan skor CGPI tersebut
BNI Syariah memperoleh predikat Indonesia Trusted Company.
Outcome penerapan GCG di BNI Syariah dapat dilihat dari tercapainya sebagian besar kinerja keuangan
terhadap target RBB sampai dengan bulan Desember 2018 (unaudited) dilihat pada tabel berikut:

Realisasi Target RBB


Keterangan
Des 2018 Des 2018
Aset 41,05 T 38,65 T
Pembiayaan 28,30 T 27,08 T
DPK 35,50 T 33,15 T
L/R (EAT) 416 M 406 M
Rasio-rasio :
ROA 1,42% 1,51%
ROE 10,53% 10,16%
BOPO 85,37% 85,36%
FDR 79,61% 81,69%
NPF 2,93 3%
CAR 19,15 19,18
NI 7,16% 7,11%

24 PT Bank BNI Syariah


2. Kelemahan Pelaksanaan GCG
Berdasarkan data yang terdapat pada laporan penerapan fungsi kepatuhan pada Semester II tahun 2018
disimpulkan bahwa terdapat pelanggaran yang menimbulkan denda bagi BNI Syariah yaitu sebesar Rp.
335.450.000,-. Nilai denda tersebut menurun jika dibandingkan dengan nilai denda pada periode Semester
II tahun 2017 yaitu sebesar Rp. 811.310.000,-

Direksi akan meningkatkan awareness dari setiap Divisi-Divisi terkait kewajiban pelaporan kepada OJK
dan Badan Regulator Lainnya melalui sosialisasi baik secara langsung maupun elektronik dan dibantu oleh
Divisi terkait, sehingga dapat menekan kelalaian pelaporan yang menimbulkan denda di semester-semester
berikutnya.

ASESMEN GCG SEMESTER 1 TAHUN 2019

Setiap semester, BNI Syariah melakukan penilaian sendiri pelaksanaan GCG di perusahaan sebagai salah satu
faktor laporan penilaian tingkat kesehatan Bank yang wajib disampaikan kepada OJK.

Pada semester 1 tahun 2019, berdasarkan penilaian sendiri tersebut, BNI Syariah mendapatkan peringkat 2,
yaitu 30 Juni 2019

Secara rinci pemenuhan 11 Aspek Pelaksanaan GCG di BNI Syariah berdasarkan Penilaian Sendiri (Self
Assessment) semester 2 tahun 2019 adalah sebagai berikut:

PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT


Individual 2 "Manajemen BNI Syariah telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara
umum BAlK. Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip­ prinsip Good Corporate Governance yang
memadai. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance maka
secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal
oleh manajemen BNI Syariah".

ANALISIS

Berdasarkan hasil Self-Assesment terhadap 11 (sebelas) Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG untuk periode
tanggal 30 Juni 2019, berikut kami sampaikan kesimpulan sbb:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
a. Jumlah Dewan Komisaris telah sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu 3 (tiga) orang Dewan
Komisaris efektif atau tidak lebih banyak dari jumlah anggota Direksi yang telah efektif per 30 Juni
2019 yang berjumlah 4 (empat) orang.
b. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang melanggar ketentuan rangkap jabatan sebagaimana
ditentukan dalam Peraturan yang dikeluarkan oleh Regulator, (dhi. Otoritas Jasa Keuangan, Bank
Indonesia dan ketentuan perundang-undangan lainnya).
c. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan dan hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau
Pemegang Saham Pengendali.
d. Dewan Komisaris telah memiliki Buku Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta best practice pelaksanaan GCG.
e. Dewan Komisaris telah dan terus berupaya memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip
GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi antara lain
melalui forum rapat Dewan Komisaris atau rapat Dewan komisaris bersama Direksi atau Direktur Sektor
secara rutin rata-rata setiap minggu untuk memastikan kegiatan operasional telah be alan dengan
baik dan sesuai prinsip-prinsip GCG. Seluruh hasil rapat tersebut dituangkan dalam notulen rapat dan
terdokumentasi dengan baik.
f. Dewan Komisaris telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham
dan telah diterima oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2018.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 25


2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
a. Struktur Direksi sudah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi
ketentuan yang berlaku dimana jumlah Direksi sebanyak 4 (empat) Direktur yang telah efektif dan
1 (satu) Direktur yang belum efektif (masih menjalani proses fit and proper test OJK) serta dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Direksi mempunyai integritas, kompetensi dan
pengetahuan yang sangat memadai.
b. Seluruh anggota Direksi tidak ada yang melanggar ketentuan rangkap jabatan sebagaimana
ditentukan dalam Peraturan yang dikeluarkan oleh Regulator, (dhi. Otoritas Jasa Keuangan, Bank
Indonesia dan ketentuan perundang-undangan lainnya).
c. Seluruh anggota Direksi tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan
hubungan keluarga dengan sesama anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Pemegang Saham
Pengendali.
d. Direksi telah memiliki Buku Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi sesuai dengan ketentuan perundang -
undangan yang berlaku serta best practice pelaksanaan GCG.
e. Direksi telah menetapkan kebijakan dan keputusan strategis melalui Rapat Direksi secara efektif dan
efisien dan setiap keputusan Rapat Direksi dituangkan dalam Notulen Rapat Direksi.
f. Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham dan telah
diterima oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2018.

3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite


a. Bank telah memiliki Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Nominasi & Remunerasi dengan
struktur dan independensi keanggotaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Komite telah memiliki
Piagam/Charter sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
b. Seluruh Komite menjalankan tugasnya secara independen dan efektif melalui pertemuan yang dilakukan
secara rutin melibatkan/mengundang divisi-divisi atau unit-unit terkait agar mendapat masukan secara
komprehensif dan terperinci mengenai permasalahan dan kondisi dalam kegiatan operasional.
c. Komite telah melaksanakan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku dengan menyampaikan laporan
secara rutin atau rekomendasi sesuai tugasnya kepada Dewan Komisaris.

4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah


a. Komposisi, kompetensi reputasi dan independensi DPS BNI Syariah telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku sehingga DPS BNI Syariah dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
b. Pengangkatan/penggantian anggota DPS BNI Syariah serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya
telah berjalan dengan baik sesuai dengan prinsip GCG dan ketentuan yang berlaku.
c. Anggota DPS BNI Syariah telah menyediakan waktu yang cukup serta dapat hadir sewaktu-waktu apabila
diperlukan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Keikutsertaan Ketua
DPS Bapak Ma’ruf Amin pada Pemilihan Umum 2019 sebagai Calon Wakil Presiden tidak mengganggu
pelaksanaan tugas sebagai Ketua DPS dengan berkomitmen akan melaksanakan tugasnya dengan baik
dan melakukan komunikasi secara tatap muka maupun sarana elektronik. Selama semester 1 tahun
2019, penerbitan opini DPS sesuai dengan jadwal batas waktu yang diharapkan.

5. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan
jasa
a. Secara umum BNI Syariah telah melaksanakan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, dan
pelayanan jasa sesuai dengan prinsip syariah dan ketentuan yang berlaku. Hal tersebut didukung
dengan kompetensi DPS BNI Syariah yang memadai.
b. Proses pengembangan produk dan pelaksanaan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana dan
layanan Bank telah sesuai dengan fatwa DSN­ MUI dan opini DPS.
c. Kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa BNI Syariah telah memiliki SOP
yang sesuai dengan prinsip syariah.

26 PT Bank BNI Syariah


6. Penanganan benturan kepentingan
a. BNI Syariah telah memiliki kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya transaksi
yang mengandung benturan kepentingan, antara lain Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Benturan
Kepentingan, Kode Etik, dan Whistleblowing System.
b. Selama semester 1 tahun 2019, tidak terjadi transaksi yang mengandung benturan kepentingan yang
melibatkan Direksi, Dewan Komisaris maupun DPS baik secara langsung maupun tidak langsung.
c. Kebijakan intern mengenai benturan kepentingan yang diterapkan Bank dapat menghindarkan
terjadinya benturan kepentingan sehingga tidak merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.

7. Penerapan fungsi kepatuhan


a. Direktur Kepatuhan telah memenuhi persyaratan independensi dan tidak merangkap jabatan sebagai
Direktur Utama serta tidak membawahi fungsi bisnis dan operasional, treasury, keuangan dan
akuntansi, logistik dan pengadaan barang/jasa, maupun audit intern. Satuan kerja kepatuhan dalam
hal ini Divisi Kepatuhan independen terhadap satuan kerja operasional dan bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Kepatuhan.
b. Direktur Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sesuai ketentuan yang berlaku serta melaksanakan tugas-tugas lainnya terkait fungsi kepatuhan.
c. Guna memastikan setiap Pedoman Perusahaan dan produk yang diluncurkan oleh bank telah sesuai
dengan ketentuan perundangan yang berlaku maka setiap Peraturan Perusahaan yang diterbitkan
terlebih dahulu dilakukan Uji Kepatuhan.
d. Bank telah menyampaikan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan dan laporan khusus kepada Bank lndonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan/atau pihak
terkait secara tepat waktu. Cakupan laporan pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan Bank lndonesia/Otoritas Jasa Keuangan.

8. Penerapan fungsi audit intern


a. Kecukupan aspek Governance Struktur terkait penerapan fungsi audit intern telah memadai, tercermin:
1) BNI Syariah telah memiliki Satuan Kerja Audit Intern (dhi. Internal Audit Division atau lAD) yang
bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama dan dapat melakukan komunikasi
secara langsung dengan Dewan Komisaris dan atau Komite Audit.
2) BNI Syariah juga telah menyusun Piagam Audit Intern, Pedoman Perusahaan terkait dengan Audit
Intern, Struktur Organisasi SKAI beserta tugas pokok dan fungsinya.
3) Pemenuhan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia SKAI terus dilakukan dengan
berkoordinasi dengan Divisi Sumber Daya lnsani (HCD).
b. Efektivitas proses pelaksanaan GCG terkait penerapan fungsi audit intern telah memadai. tercermin:
1) Direksi bersama lAD berupaya menjamin terselenggaranya pengendalian intern dalam setiap
tingkatan manajemen melalui pelaksanaan pemeriksaan dan secara aktif mendorong penyelesaian
tindak lanjut hasil pemeriksaan SKAI.

TEMUAN AUDIT 2019 JUMLAH

Temuan Awal 2.282

Selesai 1.407

Dalam Proses 875

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 27


2) Temuan lAD dalam Laporan Hasil Audit telah mendapat disposisi dan arahan Direksi serta tindak
lanjutnya dimonitor oleh lAD dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
3) SKAI telah melaksanakan fungsi pengawasan secara independen, dengan cakupan tugas yang
memadai dan sesuai dengan rencana pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit.
c. Kualitas outcome atas penerapan fungsi audit intern telah memadai dan memenuhi harapan
stakeholders (dhi. Komisaris), tercermin dalam laporan yang disampaikan oleh lAD kepada Dewan
Komisaris melalui Komite Audit secara berkala, yaitu realisasi rencana audit; rekomendasi dan temuan
si nifikan; serta penyelesaian tindak lanjut hasil audit dan disposisi Direksi.

9. Penerapan fungsi audit ekstern


a. Pelaksanaan audit oleh KAP berjalan efektif dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.
b. Penunjukan Akuntan Publik/KAP telah sesuai dengan persyaratan minimum yang ditetapkan dalam
ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik/KAP independen.
c. Kualitas dan cakupan hasil audit Akuntan Publik/KAP sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

10. Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD)


a. BNI Syariah telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis mengenai penyediaan dana kepada
pihak terkait dan penyediaan dana besar, berikut monitoring dan penyelesaian masalahnya.
b. BNI Syariah telah mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur yang dimiliki terkait
BMPD secara berkala, untuk disesuaikan dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku,
serta telah memastikan penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana dalam jumlah
besar telah sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
c. BNI Syariah telah menyampaikan secara berkala laporan tentang BMPD kepada Otoritas Jasa Keuangan
secara tepat waktu. Penerapan penyediaan dana oleh BNI Syariah kepada pihak terkait dan/atau
penyediaan dana besar telah memenuhi ketentuan yang berlaku tentang BMPD dan memperhatikan
prinsip kehati-hatian maupun perundang­u ndangan yang berlaku serta memperhatikan kemampuan
permodalan dan penyebaran/diversifikasi portofolio penyediaan dana.

11. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan BUS, Laporan Pelaksanaan GCG serta Pelaporan Internal
a. Sistem Pelaporan Internal Bank mampu menyediakan data dan informasi dengan tepat waktu, akurat,
lengkap dan handal serta efektif untuk pengambilan keputusan manajemen, didukung oleh Sistem
Teknologi lnformasi Bank terkait pemeliharaan asset dan informasi yang memadai.
b. Bank secara transparan menyampaikan informasi keuangan dan non­ keuangan kepada publik melalui
website www.bnisyariah.co.id dan media yang memadai sehingga dapat dengan mudah diakses oleh
segenap stakeholders. lnformasi berupa laporan keuangan dan non keuangan juga telah dilaporkan
kepada regulator dan stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku.
c. BNI Syariah telah menerbitkan PP Gratifikasi Cfm. PP/802/005-00/2019 tanggal 17 Mei 2019, sebagai
bentuk pencegahan benturan kepentingan dan mewujudkan budaya anti korupsi.
d. BNI Syariah telah menerbitkan PP Syariah Call Center Layanan Banking Cfm. PP/814/003-00/2019
tanggal 11 Maret 2019, sebagai bentuk transparansi pengaduan nasabah melalui Call Center.
e. Cakupan informasi keuangan dan non keuangan tersedia secara tepat waktu dan lengkap sesuai
ketentuan yang berlaku. Publikasi laporan keuangan triwulan 1 tahun 2019 telah dipublikasikan pada
tanggal 26 April 2019 di Harian Bisnis Indonesia.
f. Laporan pelaksanaan GCG telah mencerminkan kondisi Bank yang sebenarnya dan telah disampaikan
secara lengkap dan tepat waktu kepada stakeholders sesuai ketentuan yang berfaku. Laporan
pelaksanaan GCG tahun 2018 telah dilaporkan kepada OJK sesuai surat No. BNISy/Dir/143 tanggal 26
Maret 2019.
g. Hasil RUPS Tahunan 2019 tanggal 9 Mei 2019 telah dipublikasi pada website www.bnisyariah.co.id

Memperhatikan kesimpulan tersebut di atas, maka kelemahan dan kekuatan pelaksanaan implementasi GCG

28 PT Bank BNI Syariah


di BNI Syariah adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan Pelaksanaan GCG
a. Governance Structure
BNI Syariah telah memiliki struktur dan infrastruktur Tata Kelola yang lengkap dan telah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, guna mendukung proses pelaksanaan prinsip GCG di setiap lini kerja dan
operasional dan bertujuan untuk menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan stakeholders
BNI Syariah.
b. Governance Process
Secara umum pelaksanaan implementasi GCG telah sesuai dengan ketentuan yang tercermin dari
pemenuhan serta pelaksanaan kewajiban BNI Syariah kepada pihak regulator serta pemenuhan
pelaksanaan kewajiban kepada segenap stakeholders.
c. Governance Outcome
Outcome penerapan GCG di BNI Syariah dapat dilihat dari tercapainya sebagian besar kinerja keuangan
terhadap target RBB sampai dengan bulan Juni 2019 (unaudited) dilihat pada tabel berikut

Realisasi Target RBB


Keterangan
Des 2018 Des 2018
Aset 42,49 T 44,43 T
Pembiayaan 31,66 T 31,27 T
DPK 36,32 T 37,87 T
L/R {EAT) 315 M 312 M
Rasio-rasio :
ROA 1,97% 1,96%
ROE 14,62% 14,44%
BOPO 79,85% 80,22%
FOR 87,07% 82,57%
NPF 3,03% 3,05%
CAR 18,38% 17,66%
NI 7,41% 7,14%

2. Kelemahan Pelaksanaan GCG


1) Dari 3 Anggota Dewan Komisaris yang telah efektif hanya 1 (satu) yang menjabat sebagai Komisaris
lndependen yaitu Bapak Max R. Niode, hal ini berarti belum memenuhi jumlah paling kurang 50% dari
jumlah anggota Dewan Komisaris.

Adapun 1 (satu) Komisaris lndependen masih menunggu hasil fit and proper test atau persetujuan OJK
yaitu Bapak Komaruddin Hidayat.

2) Berdasarkan data yang terdapat pada laporan penerapan fungsi kepatuhan pada Semester I tahun 2019
disimpulkan bahwa terdapat pelanggaran yang menimbulkan denda bagi BNI Syariah yaitu sebesar
Rp18.550.000,-. Nilai denda tersebut menurun jika dibandingkan dengan nilai denda pada periode
Semester I tahun 2018 yaitu sebesar Rp47.206.000,-

Nominal denda tersebut masih termasuk ke dalam kategori low (rendah), dimana batas ambang denda
kategori low maksimum sebesar Rp. 200 juta.

Direksi akan meningkatkan awareness dari setiap Divisi terkait kewajiban pelaporan kepada OJK dan
Badan Regulator Lainnya melalui sosialisasi baik secara langsung maupun elektronik, sehingga dapat
menekan kelalaian pelaporan yang menimbulkan denda di masa yang akan datang.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 29


Skor hasil penilaian GCG 5 tahun terakhir, termasuk skor penilaian GCG tahun 2019
Hasil penilaian Self Assessment Tata Kelola Semester II sesuai ketentuan BI/OJK dalam 5 tahun terakhir adalah
sebagai berikut:

Tahun 2019 2018 2017 2016 2015


Peringkat 2 2 2 2 2

ASESMEN LEMBAGA INDEPENDEN

Selain melaksanakan self assessment untuk memenuhi ketentuan BI/OJK di mana mengharuskan Bank
melakukan penilaian sendiri secara internal (internal self assessment) terhadap pelaksanaan GCG, BNI Syariah
juga melaksanakan pengukuran kualitas penerapan GCG oleh pihak eksternal yang independen di tahun 2019,
yaitu Corporate Governance Perception Index (CGPI) dengan melalui lembaga The Indonesian Institute for
Corporate Governance (IICG). Dalam event CGPI Award dalam rangka penilaian dimaksud, BNI Syariah mampu
meraih award kategori Trusted Company.
Corporate Governance Perception Index (CGPI)
A. Mekanisme Penilaian Program Riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index 2017
(disingkat dengan CGPI 2017) telah diselenggarakan pada tahun 2018 dengan tema “Transformasi Model
Bisnis dalam Kerangka GCG” sebagai tema, dilaksanakan pada bulan Juli s/d November 2018, dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Self assessment (SA) yaitu mengetahui persepsi stakeholders perusahaan baik internal dan eksternal
tentang implementasi GCG dalam bentuk kuisioner yang menyajikan pertanyaan-pertanyaan seputar
GCG yang perlu dijawab oleh responden. Responden meliputi seluruh pihak yang berkepentingan
(stakeholders) perusahaan. Pertanyaan kuisioner SA mencakup beberapa aspek penilaian mulai dari
komitmen, prinsip TARIF (transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran),
dll.
2. Sistem dokumentasi, merupakan penilaian terhadap sistem dokumentasi perusahaan diantaranya
terkait dengan dokumentasi kebijakan, mekanisme, dan hasil dari implementasi sistem, konsep CG,
dan hal-hal lain yang terkait dengan pencapaian kinerja, akuntabilitas, responsibilitas, serta penegakan
prinsip-prinsip GCG.
3. Observasi, merupakan konfirmasi informasi dengan tinjauan tim penilai ke perusahaan dalam sebuah
forum diskusi bersama Direksi, Dewan Komisaris, dan manajemen terkait dengan aspek penilaian.
Observasi berupaya meyakinkan tim penilai atas informasi yang didapat pada 3 tahapan penilaian
selanjutnya sebelum memberikan skor akhir penilaian.
4. Aspek Penilaian GCG adalah :
a. Governance Structure;
b. Governance Process;
c. Governance Outcome.

B. Manfaat CGPI adalah sebagai berikut:


1. Memperbaiki kelengkapan implementasi GCG di perusahaan yang belum memadai dan memertakan
masalah-masalah strategis yang terjadi di perusahaan khususnya penerapan GCG.
2. Mendorong kapabilitas organisasi anggota perusahaan dalam menerapkan GCG.
3. Meningkatkan kesadaran bersama di kalangan internal perusahaan dan stakeholders terhadap
pentingnya GCG agar terwujud pertumbuhan yang berkelanjutan.
4. Meningkatkan kualitas penerapan untuk membangun daya saing mewujudkan keberlanjutan
perusahaan.

30 PT Bank BNI Syariah


C. Hasil Penilaian Berdasarkan Hasil Penilaian CGPI, BNI Syariah mendapatkan Skor sebesar 84,90 dengan
predikat “Terpercaya” dan Pencapaian Peringkat “The Trusted Company”. Rincian sebagai berikut:

PENINGKATAN KUALITAS GCG SECARA BERKELANJUTAN

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang berkelanjutan berperan penting dalam meningkatkan nilai perusahaan,
pengelolaan terhadap risiko, kinerja perusahaan, memperkuat kondisi internal perusahaan, dan meningkatkan
reputasi atau citra positif sebagai Bank yang memegang kepercayaan publik serta berkontribusi terhadap
perekonomian nasional.

Dalam rangka mempertahankan kondisi kesehatan Bank yang berada dalam penilaian SEHAT, BNI Syariah terus
memperkuat implementasi Governance, Risk dan Compliance yang akan meningkatkan integrasi Tata Kelola,
Manajemen Risiko, dan Fungsi Kepatuhan.

Tahun 2019, BNI Syariah melakukan pengkajian serta penyempurnaan mengenai peraturan dan kebijakan Tata
Kelola dengan mengikuti perubahan peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga lainnya guna meningkatan
kualitas Tata Kelola di Perseroan.

Usaha yang secara konsisten dilakukan BNI Syariah dalam menerapkan prinsip GCG telah mendapatkan pengakuan
dari pihak eksternal, dimana penghargaan-penghargaan yang diterima tahun 2019 tersebut menunjukkan
efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG di BNI Syariah, termasuk usaha-usaha perbaikan keberlanjutan yang
dilakukan oleh manajemen. Pencapaian ini diikuti dengan peningkatan kinerja BNI Syariah secara keseluruhan.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 31


Pemegang Saham Pengendali
dan Pemegang Saham Utama

99,94%
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

0,06%
PT BNI Life Insurance

PIHAK YANG
MEMPUNYAI
HAK GADAI ATAS JUMLAH NOMOR JUMLAH YANG
PEMEGANG
ALAMAT SAHAM/ LEMBAR SURAT DISETOR %
SAHAM
PENERIMA JAMINAN SAHAM SAHAM (Rp)*)
FIDUSIA
SAHAM

PT Bank Gedung BNI Jl.


Negara Jend
- 2.500.000 00001 Rp2.500.000.000.000,- 99.94%
Indonesia Sudirman Kav. 1
(Persero) Tbk Jakarta

Centennial Tower,
PT BNI Life Lantai 9
- 1.500 00002 Rp1.500.000.000,- 0.06%
Insurance Jl Gatot Subroto
Kav 24-25, Jakarta

TOTAL     2.501.500   Rp2.501.500.000.000,-  100%

*) Nilai nominal per saham adalah Rp1.000.000,- (satu juta rupiah)

32 PT Bank BNI Syariah


Rapat Umum
Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ 2. BNI Syariah memastikan hak Pemegang Saham
perusahaan tertinggi dan mempunyai wewenang yang untuk hadir dan memberikan suara dalam RUPS.
tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris 3. BNI Syariah memastikan pembayaran dividen
dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang kepada Pemegang Saham sesuai keputusan RUPS.
dan/atau Anggaran Dasar. RUPS merupakan forum 4. BNI Syariah menyelenggarakan RUPS atas
dimana Direksi dan Dewan Komisaris melaporkan permintaan Pemegang Saham dengan persentase
dan bertanggung jawab atas kinerja mereka terhadap 1/10 atau lebih dari jumlah keseluruhan saham.
Pemegang Saham. Dalam RUPS, pemegang saham 5. BNI Syariah wajib menyediakan informasi
berhak memperoleh keterangan yang berkaitan mengenai perusahaan secara tepat waktu, benar
dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan dan teratur bagi pemegang saham, kecuali hal-hal
Komisaris sesuai dengan mata acara rapat dan tidak yang bersifat rahasia.
bertentangan dengan kepentingan Perseroan. 6. BNI Syariah tidak memihak kepada pemegang
saham tertentu dengan memberikan informasi
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik yang tidak diungkapkan kepada pemegang saham
Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan lainnya, informasi harus diberikan kepada semua
Terbatas Anggaran Dasar Perseroan, RUPS dibagi pemegang saham tanpa menghiraukan jenis dan
menjadi 2 (dua), yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar klarifikasi saham yang dimilikinya.
Biasa.
BNI Syariah memiliki beberapa keputusan penting TATA CARA PENYELENGGARAAN RUPS
yang hanya dapat diambil melalui RUPS diantaranya: a. RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan
1. Persetujuan atas Laporan Tahunan dan Laporan atau di tempat Perseroan melakukan kegiatan
Keuangan Tahunan. usaha.
2. Menentukan penggunaan keuntungan b. Pemberitahuan rencana RUPS Tahunan disertai
perusahaan. usulan mata acara RUPS kepada Para Pemegang
3. Penunjukan Akuntan Publik. Saham dan Dewan Komisaris.
4. Pengangkatan dan persetujuan atas pengunduran/ c. Dewan Komisaris dan Pemegang Saham mewakili
pemberhentian anggota Direksi, Dewan Komisaris paling sedikit 1/10 bagian dari jumlah seluruh
dan Dewan Pengawas Syariah. saham dikeluarkan dapat menyampaikan usulan
5. Penetapan gaji/honorarium dan tunjangan lain mata acara RUPS Tahunan paling lambat 7 hari
bagi Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan sebelum tanggal pemanggilan.
Pengawas Syariah. d. RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa diselenggarakan
6. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. dengan didahului pemanggilan RUPS melalui
7. Peningkatan Modal Dasar dan Modal Disetor surat tercatat atau dengan surat kabar dalam
Perusahaan. jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
8. Penggabungan, peleburan, atau memisahkan sebelum tanggal RUPS diadakan dengan tidak
perusahaan. memperhitungkan tanggal pemanggilan dan
9. Keputusan atas dilakukannya transaksi yang tanggal RUPS diadakan.
melebihi nilai tertentu, atau kriteria tertentu. e. Pemanggilan RUPS wajib mencantumkan hari,
10. Dan lain-lain yang wajib memerlukan persetujuan tanggal, waktu, tempat dan mata acara rapat,
pemegang saham melalui RUPS sesuai ketentuan dengan disertai pemberitahuan bahwa bahan
perundangan yang berlaku. yang akan dibicarakan dalam rapat serta laporan
tahunan tersedia di kantor Perseroan mulai dari
HAK PEMEGANG SAHAM DALAM RUPS hari dilakukan pemanggilan sampai dengan
Berdasarkan Buku Pedoman Perusahaan terkait Tata tanggal rapat diadakan.
Kelola Perusahaan menyatakan bahwa BNI Syariah f. RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih
wajib menyelenggarakan Daftar Pemegang Saham dari ½ (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh
secara tertib dan sesuai dengan peraturan perundang- saham dengan hak suara hadir atau diwakili.
undangan dan Anggaran Dasar Bank. Dalam hal kuorum tidak tercapai maka RUPS
Ada pun hak Pemegang Saham adalah sebagai berikut kedua dan ketiga dapat diselenggarakan sesuai
: mekanisme yang diatur dalam anggaran dasar.
1. BNI Syariah memberikan bukti kepemilikan saham g. RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama. Dalam
kepada Pemegang Saham. hal Komisaris Utama berhalangan maka dapat

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 33


digantikan oleh anggota Dewan Komisaris lain, atau salah satu anggota Direksi, atau pemegang saham
sesuai ketentuan anggaran dasar.
h. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS dibuat berita acara RUPS sebagai bukti
sah untuk semua pemegang saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi
dalam rapat.
i. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju sebagaimana
diatur di anggaran dasar.
j. Pemegang saham juga dapat mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan RUPS, dengan ketentuan
semua pemegang saham telah diberitahu secara tertulis dan semua pemegang saham memberikan
persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.
Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang
diambil dengan sah dalam RUPS.

KUORUM DAN KEPUTUSAN RUPS

Tata cara pengambilan keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Keputusan RUPS
dibuat berita acara RUPS sebagai bukti sah tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat.

RUPS PERTAMA RUPS KEDUA RUPS KEDUA

Kuorum Keputusan Kuorum Keputusan Kuorum Keputusan

Dihadiri Disetujui Dihadiri Disetujui Ditetapkan Ditetapkan


RUPS lebih dari ½ lebih dari paling lebih dari ketua ketua
dari jumlah ½ jumlah sedikit 1/3 ½ jumlah pengadilan pengadilan
seluruh saham seluruh dari jumlah seluruh negeri negeri
saham yang seluruh saham yang
hadir saham hadir

RUPS Mengalihkan Dihadiri Disetujui Dihadiri Disetujui Ditetapkan Ditetapkan


Kekayaan atau paling lebih dari paling lebih dari ketua ketua
Menjadikan Jaminan sedikit 3/4 3/4 jumlah sedikit 2/3 3/4 jumlah pengadilan pengadilan
Hutang Kekayaan dari jumlah seluruh dari jumlah seluruh negeri negeri
Perseroan Lebih seluruh saham yang seluruh saham yang
dari 50% dari saham hadir saham hadir
Seluruh Kekayaan
Bersih Perseroan baik
dalam satu
transaksi atau lebih
RUPS Perubahan Dihadiri Disetujui Dihadiri Disetujui Ditetapkan Ditetapkan
Direksi, Dewan lebih dari ½ lebih dari paling lebih dari ketua ketua
Komisaris, DPS dari jumlah ½ jumlah sedikit 1/3 ½ jumlah pengadilan pengadilan
dan Pengeluaran/ seluruh seluruh dari jumlah seluruh negeri negeri
Peningkatan Modal saham saham yang seluruh saham yang
Ditempatkan dan hadir saham hadir
Disetor
RUPS Perubahan Dihadiri Disetujui Dihadiri Disetujui Ditetapkan Ditetapkan
Anggaran Dasar paling lebih dari paling lebih dari ketua ketua
Perseroan sedikit 2/3 2/3 jumlah sedikit 3/5 1/2 jumlah pengadilan pengadilan
dari jumlah seluruh dari jumlah seluruh negeri negeri
seluruh saham yang seluruh saham yang
saham hadir saham hadir
RUPS Dihadiri Disetujui Dihadiri Disetujui Ditetapkan Ditetapkan
Penggabungan, paling paling sedikit paling lebih dari ¾ ketua ketua
Peleburan, sedikit 3/4 ¾ dari jumlah sedikit 2/3 dari jumlah pengadilan pengadilan
Pengambil alihan, dari jumlah seluruh dari jumlah seluruh negeri negeri
Pemisahan, seluruh saham yang seluruh saham yang
Pengajuan Pailit, saham hadir saham hadir
Pembubaran

34 PT Bank BNI Syariah


PELAKSANAAN RUPS TAHUNAN 2019

Pada tahun 2019, BNI Syariah menyelenggarakan RUPS sebanyak 4 (empat) kali, yaitu 1 (satu) RUPS Tahunan
dan 3 (tiga) kali RUPS Luar Biasa. Ada pun keputusan dan realisasi RUPS tersebut adalah sebagai berikut :
Hari/Tanggal : Kamis, 9 Mei 2019
Waktu : 14.42 WIB s.d 16.23 WIB
Tempat : Kantor Pusat BNI Syariah, Gedung Tempo Pavilion 1, Lantai 7 Jalan H.R Rasuna Said,
Kaveling 10-11, Jakarta Selatan

RUPS Tahunan 2019 dihadiri oleh Anggota Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Corporate
Secretary, Notaris dan juga dihadiri oleh perwakilan pemegang saham dan/atau kuasanya yang diwakili
sejumlah 2.501.500 (dua juta lima ratus satu ribu lima ratus) lembar saham atau merupakan 100% dari jumlah
seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan, dengan rincian sebagai berikut:

NO NAMA KETERANGAN

1 Teddy Erdius Eka Perwakilan/Kuasa dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Pemegang
Saham Mayoritas)
2 Shadiq Akasya Perwakilan/Kuasa dari PT BNI Life Insurance (Pemegang Saham)

3 Abdullah Firman Wibowo Anggota Direksi


4 Dhias Widhiyati Anggota Direksi

5 Wahyu Avianto Anggota Direksi


6 Fero Poerbonegoro Anggota Dewan Komisaris

7 Rizqullah Thohuri Anggota Dewan Komisaris

8 Max R. Niode Anggota Dewan Komisaris

9 Imam Budi Sarjito Anggota Dewan Komisaris

10 Hasanuddin Anggota Dewan Pengawas Syariah

11 Fathiah Helmi, S.H Notaris

Adapun keputusan RUPS Tahunan 2019 adalah sebagai berikut :

NO MATA ACARA KEPUTUSAN

1 Persetujuan Laporan Tahunan 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan Laporan
Pertanggungjawaban Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Laporan Keuangan Perseroan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris (termasuk Laporan Zakat Perseroan), untuk tahun buku yang berakhir
Perseroan serta Pengesahan Laporan pada tanggal 31-12-2018 (tiga puluh satu Desember dua ribu delapan
Keuangan Perseroan (termasuk Laporan belas) beserta penjelasannya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Zakat-Perseroan) untuk tahun buku yang Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota jaringan global
berakhir pada tanggal 31-12-2018 (tiga Ernst & Young, sebagaimana laporannya Nomor: 00061/2.1032/
puluh satu Desember dua ribu delapan AU.1/07/0703-3/1/II/2019 tanggal 01-02-2019 (satu Februari dua ribu
belas). sembilan belas), dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
2. Menyetujui memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi atas
tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Dewan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 35


NO MATA ACARA KEPUTUSAN

Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah mereka lakukan


dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2018 (tiga puluh
satu Desember dua ribu delapan belas), sepanjang:
a. Tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana; dan
b. Tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31-12-2018 (tiga puluh satu Desember dua ribu delapan
belas).
2 Penetapan Penggunaan Laba Perseroan Menyetujui Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku 2018
tahun buku yang berakhir pada tanggal (dua ribu delapan belas) sebagai berikut:
31-12-2018 (tiga puluh satu Desember dua 1. Cadangan Wajib sebesar Rp83.215.945.328 (Delapan Puluh Tiga Miliar
ribu delapan - belas). Dua Ratus Lima Belas Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Lima Ribu
Tiga Ratus Dua Puluh Delapan Rupiah) atau setara 20% (Dua puluh
persen) dari laba bersih tahun buku 2018 (dua ribu delapan belas).
Dengan demikian total Cadangan Wajib setelah pencadangan ini
adalah menjadi Rp333.365.945.328 (Tiga Ratus Tiga Puluh Tiga Miliar
Tiga Ratus Enam Puluh Lima Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Lima
Ribu Tiga Ratus Dua Puluh Delapan Rupiah) atau setara dengan 13,3%
(tiga belas koma tiga persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan
disetor.
2. Perseroan tidak membagikan dividen tahun buku 2018 (dua ribu
delapan belas).
3. Laba bersih Perseroan setelah dikurangi butir 1 di atas, digunakan
sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan dalam rangka
pengembangan bisnis.
3 Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Menyetujui menunjuk Kantor Akuntan Publik yang sama dengan yang
Melakukan Audit tahun buku 2019 (dua digunakan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., selaku perusahaan
ribu sembilan belas) induk untuk melakukan audit laporan keuangan Perseroan tahun buku
2019 (dua ribu sembilan belas) berikut biaya jasanya dengan pertimbangan
bahwa laporan keuangan Perseroan akan dikonsolidasikan ke PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk.
4 Penetapan Tugas Manajemen untuk Tahun 1. Menjaga dan meningkatkan kepatuhan termasuk nilai-nilai syariah.
Buku 2019 (dua ribu sembilan belas). 2. Mencapai target-target bisnis Perseroan yaitu laba bersih setelah pajak
Rp868,8 Miliar (Delapan Ratus Enam Puluh Delapan Koma Delapan
Miliar Rupiah) dan NPF 2,80% (dua koma delapan nol persen) melalui
strategi organik dan anorganik.
3. Memperkuat permodalan BNI Syariah sehingga masuk dalam kategori
Bank BUKU 3.
4. Mencapai target kontribusi sinergi dengan PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk dengan volume Rp43,1 Triliun (Empat Puluh Tiga Koma
Satu Triliun Rupiah) dan fee based income Rp114,3 miliar (Seratus
Empat Belas Koma Tiga Miliar Rupiah) serta meningkatkan sinergi
dengan grup usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk;
5. Menerapkan Prinsip Kehati-hatian, Manajemen Risiko, dan asas
perbankan yang sehat sesuai tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance).
5 Penetapan Tantiem Direksi dan Dewan Menyetujui Tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk
Komisaris Perseroan Tahun Buku 2018 tahun buku 2018 (dua ribu delapan belas) serta Remunerasi bagi Direksi,
(dua ribu delapan belas) serta Penetapan Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah Perseroan untuk tahun
Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris buku 2019 (dua ribu sembilan belas), akan ditentukan oleh Pemegang
Perseroan tahun buku 2019 (dua ribu Saham mayoritas paling lambat 2 (dua) bulan setelah ditutupnya Rapat,
sembilan belas) dengan mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-04/
MBU/2014 tanggal 10-03-2014 (sepuluh Maret dua ribu empat belas)
tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris
dan Dewan Pengawas BUMN, Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/
MBU/06/2017, tanggal 19-06-2017 (sembilan belas Juni dua ribu tujuh

36 PT Bank BNI Syariah


NO MATA ACARA KEPUTUSAN

belas) tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor: PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan
Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara
dan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-06/MBU/06/2018, tanggal 04-06-
2018 (empat Juni dua ribu delapan belas) tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-04/MBU/2014,
tentang Pedoman Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan
Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
6 Penetapan Susunan Anggota Dewan Menyetujui perubahan Dewan Pengawas Syariah, Dewan Komisaris dan
Pengawas Syariah, Dewan Komisaris Direksi Perseroan sebagai berikut:
Perseroan. 1. Susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan
a. Memberhentikan dengan hormat kepada:
• Komisaris Utama : Tuan Fero Poerbonegoro
• Komisaris Independen : Tuan Rizqullah Thohuri
• Komisaris Independen : Tuan Max R. Niode
b. Menyetujui dan mengangkat kembali:
• Komisaris Utama : Tuan Fero Poerbonegoro
• Komisaris Independen : Tuan Max R. Niode
Masa jabatan Dewan Komisaris yang diangkat kembali tersebut
masing-masing untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini dan berakhir
sampai ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-3 (ketiga) sejak
pengangkatannya atau RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada
tahun 2022 (dua ribu dua puluh dua), tanpa mengurangi hak RUPS
untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.
c. Tidak mengangkat kembali dengan ucapan terimakasih atas
sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat
sebagai Komisaris Perseroan kepada:
• Tuan Rizqullah Thohuri
d. Menyetujui dan mengangkat
• Komisaris Independen : Tuan Komaruddin Hidayat
Pengangkatan tersebut berlaku efektif sejak diperolehnya
persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dengan
memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Jabatan
Komisaris Independen yg diangkat sejak disetujui Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS
Tahunan yang ke-3 (ketiga) sejak pengangkatannya atau RUPS
Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2022 (dua ribu dua
puluh dua), tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
sewaktu-waktu.
2. Dengan demikian, terhitung sejak ditutupnya Rapat, maka susunan
Dewan Pengawas Syariah, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
menjadi sebagai berikut:
Dewan Pengawas Syariah
Ketua : Tuan Kyai Haji Ma’ruf Amin
Anggota : Tuan Hasanudin
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Tuan Fero Poerbonegoro
Komisaris Independen : Tuan Komaruddin Hidayat*
Komisaris Independen : Tuan Max R. Niode
Komisaris : Tuan Imam Budi Sarjito
Direksi
Direktur Utama : Tuan Abdullah Firman Wibowo

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 37


NO MATA ACARA KEPUTUSAN

Direktur : Nyonya Dhias Widhiyati


Direktur : Tuan Wahyu Avianto
Direktur Kepatuhan & Risiko: Nyonya Tribuana Tunggadewi
*Khusus untuk Tuan Komaruddin Hidayat akan efektif per tanggal 25
Februari 2020.
3. Terkait dengan pencalonan Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS)
sebagai Calon Wakil Presiden, dan berdasarkan informasi resmi Komisi
Pemilihan Umum (KPU), rekapitulasi perhitungan suara akan berakhir
pada tanggal 22-05-2019 (dua puluh dua Mei dua ribu sembilan belas),
maka penetapan susunan anggota DPS Perseroan akan dilaksanakan
setelah tanggal tersebut.
4. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan
hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan
berkaitan dengan keputusan agenda Rapat sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku, termasuk untuk menyatakan dalam Akta
Notaris tersendiri dan memberitahukan susunan Dewan Pengawas
Syariah, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan kepada Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta meminta Otoritas Jasa Keuangan
untuk melakukan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper
Test) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Seluruh keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tersebut dituangkan dalam Akta No. 18 tanggal
09 Mei 2019 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, Notaris di Jakarta dan telah dilaporkan kepada Pemegang
Saham, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Otoritas Jasa Keuangan pada 29 Mei 2019.

PELAKSANAAN RUPS LUAR BIASA TAHUN 2019

Adapun keputusan RUPS Luar Biasa 2019 Pertama yang diselenggarakan pada tanggal 15 Januari 2019 adalah
sebagai berikut :

KEPUTUSAN PARA PEMEGANG SAHAM


SEBAGAI PENGGANTI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
PT BANK BNI SYARIAH
(“Keputusan Pemegang Saham”)

MEMUTUSKAN
Menyetujui untuk membatalkan Keputusan Pemegang Saham tanggal 31 Desember 2018 diktum Pertama
dan Kedua yang berbunyi sebagai berikut:

(1) Menyetujui seluruh Laba Ditahan Tahun Buku 2017 sebesar Rp206.685.517.042 (dua ratus
enam miliar enam ratus delapan puluh lima juta lima ratus tujuh belas ribu empat puluh dua rupiah),
dibagikan sebagai dividen kepada para Pemegang Saham.

(2) Menyetujui perubahan keputusan RUPS tahunan perseroan tahun buku 2017 mata acara kedua
mengenai Penetapan Penggunaan Laba pada tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2017
sebagaimana keputusan butir 1 (pertama) tersebut di atas

38 PT Bank BNI Syariah


Sedangkan keputusan RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 9 Oktober 2019, adalah sebagai
berikut:

KEPUTUSAN PARA PEMEGANG SAHAM SEBAGAI


PENGGANTI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
PT BANK BNISYARIAH
(“Keputusan Pemegang Saham”)

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN:

Pertama:
Menyetujui dan mengesahkan pengunduran diri Bapak KH Ma’ruf Amin dari jabatannya sebagai Ketua DPS
Perseroan, yang mulai berlaku efektif sejak tanggal Keputusan Pemegang Saham ini disetujui dan ditetapkan
oleh para Pemegang Saham, dengan ucapan terimakasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan
selama menjabat serta penghargaan setingi-tingginya atas pengabdiannya.

Kedua:
Menyetujui Sdr. Dr. Hasanudin, M.Ag sebagai Ketua DPS Perseroan yang mulai berlaku efektif sejak tanggal
Keputusan Pemegang Saham ini disetujui dan ditetapkan oleh para Pemegang Saham Perseroan, dengan masa
jabatan sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Nomor 105
tanggal 27 April 2018.

Ketiga:
Menyetujui dan mengangkat Sdr. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag.,M.H., sebagai anggota DPS Perseroan.
Pengangkatan tersebut berlaku efektif setelah diperolehnya persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS
Tahunan yang ke-3 (ketiga) sejak pengangkatannya, atau RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tahun
2022 (dua ribu dua puluh dua), tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu

Berikut ini adalah keputusan RUPS Luar Biasa yang ketiga yang diadakan pada tanggal 31 Desember 2019,
dengan rincian sebagai berikut:

KEPUTUSAN PARA PEMEGANG SAHAM


SEBAGAI PENGGANTI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
PT BANK BNI SYARIAH
(“Keputusan Pemegang Saham”)

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :

Pertama:
Menyetujui untuk penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2018 sebesar Rp 416.079.726.641,- (empat ratus enam
belas miliar tujuh puluh sembilan juta tujuh ratus dua puluh enam ribu enam ratus empat puluh satu Rupiah),
sebagai berikut :

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 39


1. Perseroan membagikan dividen kepada Pemegang Saham sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari Laba
Bersih Tahun Buku 2018 atau sebesar Rp 104.019.931.660,- (Seratus Empat Miliar Sembilan Belas Juta
Sembilan Ratus Tiga Puluh Satu Ribu Enam Ratus Enam Puluh Rupiah), yang dibagikan secara proporsional
sesuai dengan jumlah kepemilikan masing-masing Pemegang Saham pada Perseroan sebagai berikut:
a. Untuk BNI, mendapatkan bagian sebesar 99,94% (sembilan puluh sembilan koma sembilan puluh empat
persen) dari total dividen yang dibagikan atau sejumlah Rp 103.957.519.701,- (Seratus Tiga Miliar
Sembilan Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Sembilan Belas Ribu Tujuh Ratus Satu Rupiah) sebelum
pajak ;

b. Untuk BNI Life, mendapatkan bagian sebesar 0,06% (nol koma nol enam persen) dari total dividen yang
dibagikan atau sejumlah Rp 62.411.959,- (Enam Puluh Dua Juta Empat Ratus Sebelas Ribu Sembilan
Ratus Lima Puluh Sembilan Rupiah) sebelum pajak ;

2. Untuk cadangan wajib sebesar Rp. 83.215.945.328,- (Delapan Puluh Tiga Miliar Dua Ratus Lima Belas Juta
Sembilan Ratus Empat Puluh Lima Ribu Tiga Ratus Dua Puluh Delapan Rupiah) atau setara 20% (Dua puluh
persen) dari laba bersih tahun buku 2018. Dengan demikian total Cadangan Wajib setelah pencadangan ini
adalah menjadi Rp. 333.365.945.328,- (Tiga Ratus Tiga Puluh Tiga Miliar Tiga Ratus Enam Puluh Lima Juta
Sembilan Ratus Empat Puluh Lima Ribu Tiga Ratus Dua Puluh Delapan Rupiah), atau setara dengan 13,3%
(tlga belas koma tiga persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor;
3. Laba bersih setelah dikurangi untuk dividen dan cadangan wajib tersebut, digunakan sebagai laba ditahan
untuk memperkuat permodalan dalam rangka pengembangan bisnis

KEPUTUSAN RUPS TAHUN SEBELUMNYA

Pada tahun 2018, BNI Syariah menyelenggarakan RUPS Tahunan pada:


Hari/Tanggal : Kamis, 27 April 2018
Waktu : 15.59 WIB s.d selesai
Tempat : Ruang Rapat Dar Ar Rahman
Kantor Pusat BNI Syariah Lt. 7,
Gedung Tempo Paviliun 1, Jakarta

RUPS Tahunan 2018 dihadiri oleh Anggota Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Corporate
Secretary, Notaris dan juga dihadiri oleh perwakilan pemegang saham dan/atau kuasanya yang diwakili
sejumlah 2.501.500 (satu juta lima ratus satu ribu lima ratus) lembar saham atau merupakan 100% dari jumlah
seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan, dengan rincian sebagai berikut:

40 PT Bank BNI Syariah


REALISASI
AGENDA KEPUTUSAN
KEPUTUSAN
Mata Acara 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan Laporan Tugas Sudah
Pertama Pengawasan Dewan Komisaris serta Laporan Keuangan Perseroan (termasuk Laporan Direalisasikan
Zakat Perseroan), untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
beserta penjelasannya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Sungkoro & Surja, firma anggota jaringan global Ernst & Young, sebagaimana
laporannya Nomor: RPC -5718/PSS/2018 tanggal 21 Februari 2018, dengan pendapat
wajar tanpa pengecualian.
2. Menyetujui memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
(acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan
kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah
mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017,
sepanjang:
a. Tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana; dan
b. Tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
Mata Acara Menyetujui Penggunaan Laba Bersih Tahun 2017 (dua ribu tujuh belas) sebesar Sudah
Kedua Rp306.685.517.042 (Tiga ratus enam milyar enam ratus delapan puluh lima juta lima ratus Direalisasikan
tujuh belas ribu empat puluh dua rupiah) sebagai berikut:
1. Untuk cadangan wajib sebesar Rp100.000.000.000 (Seratus Milyar Rupiah) atau
setara 32,61% (Tiga Puluh Dua koma enam puluh satu persen) dari laba bersih tahun
buku 2017 (dua ribu tujuh belas). Dengan demikian total cadangan wajib menjadi
Rp250.150.000.000 (Dua ratus lima puluh milyar seratus lima puluh juta rupiah) atau
setara dengan 10% (sepuluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
Perseroan untuk memenuhi ketentuan Pasal 70 UUPT.
2. Menyetujui Perseroan tidak membagikan dividen tahun buku 2017 (dua ribu tujuh
belas).
3. Laba bersih Perseroan setelah dikurangi butir 1 di atas, digunakan sebagai laba
ditahan untuk memperkuat permodalan dalam rangka pengembangan bisnis.
Mata Acara Menyetujui dan menunjuk Kantor Akuntan Publik yang sama dengan yang digunakan oleh Sudah
Ketiga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., selaku perusahaan induk yaitu Kantor Akuntan Direalisasikan
Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja anggota jaringan global dari Ernst & Young
untuk melakukan audit laporan keuangan Perseroan tahun buku 2018 (dua ribu delapan
belas) berikut biaya jasanya, dengan pertimbangan bahwa laporan keuangan Perseroan
akan dikonsolidasikan ke PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Mata Acara Menetapkan/menyetujui Tugas Manajemen Perseroan untuk tahun buku 2018 (dua ribu Sudah
Keempat delapan belas), sebagai berikut: Direalisasikan
1. Menjaga dan meningkatkan kepatuhan termasuk nilai-nilai syariah.
2. Mencapai target-target bisnis Perseroan sesuai dengan Rencana Bisnis Bank 2018
(dua ribu delapan belas), antara lain laba bersih setelah pajak minimal Rp406 Milyar
(empat ratus enam miliar rupiah).
3. Meningkatkan Kualitas Aktiva Produktif dengan menjaga Non Performing Financing
(NPF) di bawah rata-rata industri tidak lebih dari 3% (tiga persen) dengan Coverage
Ratio minimal 86,35% (delapan puluh enam koma tiga lima persen), serta melakukan
ekspansi pembiayaan secara sehat.
4. Melakukan efisiensi beban operasional dengan menjaga rasio CIR maksimal tidak
lebih 60% (enam puluh persen). Ketentuan 3 dan 4 tersebut akan dilakukan melalui
revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) di bulan Juni 2018 (dua ribu delapan balas).
5. Melakukan optimalisasi sinergi dengan BNI Grup. Dalam hal pengembangan SCO di
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, target akan diputus oleh Pemegang Saham
Mayoritas.
6. Meningkatkan kualitas manajemen dan kepemimpinan dalam Perseroan sehingga
partisipasi pegawai menjadi optimal, sesuai tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance).
7. Melakukan persiapan aksi korporasi BNI Syariah ke depan.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 41


REALISASI
AGENDA KEPUTUSAN
KEPUTUSAN
Mata Acara Menyetujui memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris dengan terlebih Sudah
Kelima dahulu mendapat persetujuan pemegang saham mayoritas untuk menetapkan: Direalisasikan
1. tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2017 (dua ribu tujuh
belas);
2. remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2018 (dua
ribu delapan belas).
Mata Acara I. Susunan Dewan Pengawas Syariah
keenam 1. Menyetujui untuk mengangkat kembali nama-nama berikut:
a. Tuan KH Maruf Amin sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah
b. Tuan Hasanudin sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah
Masa jabatan Ketua Dewan Pengawas Syariah dan Anggota Dewan Pengawas
Syariah yang diangkat kembali tersebut masing-masing untuk jangka waktu
terhitung sejak ditutupnya Rapat dan berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS
Tahunan yang ke-3 (ketiga) sejak pengangkatannya atau RUPS Tahunan yang
diselenggarakan pada tahun 2021 (dua ribu dua puluh satu), tanpa mengurangi
hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.
2. Dengan adanya pengangkatan tersebut, maka susunan Dewan Pengawas Syariah Sudah
Perseroan adalah sebagai berikut: Direalisasikan
Anggota Dewan Pengawas Svariah
Ketua : Tuan Kyai Haji Ma’ruf Amin
Anggota : Tuan Hasanudin
II. Susunan Anqqota Dewan Komisaris
1. Memberhentikan dengan hormat Tuan Muhammad Syakir Sula selaku Anggota
Dewan Komisaris Perseroan dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga
dan pikiran yang diberikan selama menjabat.
2. Dengan adanya pemberhentian tersebut maka susunan Anggota Dewan
Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
Anggota Dewan Komisaris:
Komisaris Utama : Tuan Fero Poerbonegoro
Komisaris Independen : Tuan Rizqullah Thohuri
Komisaris Independen : Tuan Max R. Niode
III. Susunan Anqqota Direksi :
1. Memberhentikan dengan hormat Tuan Junaidi Hisom selaku Direktur Perseroan
yang telah habis masa jabatannya dengan ucapan terima kasih atas sumbangan
tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai anggota Direksi
Perseroan.
2. Mengangkat nama-nama berikut:
a. Tuan Wahyu Avianto sebagai Direktur
b. Tuan Iwan Abdi sebagai Direktur
Pengangkatan tersebut berlaku efektif sejak diperolehnya persetujuan dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and
Proper Test) dengan memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

42 PT Bank BNI Syariah


REALISASI
AGENDA KEPUTUSAN
KEPUTUSAN
Jabatan Direktur yang diangkat sejak disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berakhir
sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke 3 (ketiga) sejak pengangkatannya, atau
RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2021 (dua ribu dua puluh satu), tanpa
mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
Selama masa jabatan Direktur yang diangkat belum efektif, maka tugas dan
tanggung jawab yang bersangkutan ditetapkan oleh Direksi Perseroan dengan
memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3. Dengan demikian setelah diperolehnya persetujuan Otoritas Jasa Keuangan
atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, susunan Direksi Perseroan
menjadi sebagai berikut:
Anggota Direksi
Direktur Utama : Tuan Abdullah Firman Wibowo
Direktur : Nyonya Dhias Widhiyati
Direktur Kepatuhan dan Risiko : Nyonya Tribuana Tunggadewi
Direktur : Tuan Wahyu Avianto
Direktur : Tuan Iwan Abdi
4. Sebelum diperolehnya persetujuan Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi ketentuan
perundang-undangan yang berlaku dan terhitung sejak ditutupnya Rapat,
susunan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
Anggota Direksi
Direktur Utama : Tuan Abdullah Firman Wibowo
Direktur : Nyonya Dhias Widhiyati
Direktur Kepatuhan dan Risiko : Nyonya Tribuana Tunggadewi
IV. Memberikan kuasa dengan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak
substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan
keputusan agenda ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
termasuk untuk menyatakan dalam Akta Notaris tersendiri dan memberitahukan
susunan Dewan Pengawas Syariah, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan kepada
Kementerian Hukum dan HAM, serta meminta Otoritas Jasa Keuangan untuk
melakukan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) terhadap calon-
calon Direksi tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 43


RUPS Luar Biasa 2018 dilakukan secara sirkuler dengan keputusan sebagai berikut :
Tahun 2018, Perseroan menyelenggarakan 2 (dua) kali RUPS Luar Biasa yang dilaksanakan secara sirkuler.

Ada pun keputusan dari RUPS Luar Biasa tahun 2018 adalah sebagai berikut :
RUPS LUAR BIASA TANGGAL 19 MARET 2018
Keputusan
Menyetujui perubahan Pasal 16 ayat 7 butir e Anggaran Dasar Perseroan sehingga Pasal 16 ayat 7 Anggaran
Dasar Perseroan secara keseluruhan menjadi sebagai berikut:
1. Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat setelah mendapatkan rekomendasi Majelis Ulama Indonesia.
2. Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung sejak ditutupnya RUPS
yang mengangkatnya atau yang ditetapkan lain oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan
yang ke 3 (tiga) setelah pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
anggota DPS sebelum masa jabatannya berakhir.
3. Pengangkatan anggota DPS oleh RUPS berlaku efektif setelah lulus fit and proper test dari OJK.
4. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh
RUPS.

RUPS LUAR BIASA TANGGAL 20 SEPTEMBER 2018


Keputusan:
Menyetujui dan mengangkat Tuan Imam Budi Sarjito sebagai Komisaris Perseroan. Pengangkatan tersebut
berlaku efektif sejak diperolehnya persetujuan OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dan memenuhi
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Jabatan Komisaris yang diangkat sejak disetujui OJK dan me-
menuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan
yang ke 3 sejak pengangkatannya atau RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2021, tanpa mengurangi
hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.

Dewan Pengawas
Syariah

Dewan Pengawas Syariah (DPS) melaksanakan tugas untuk ditindaklanjuti dan diperbaiki guna memenuhi
dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip kesesuaian dengan prinsip syariah yang telah
Good Corporate Governance (GCG) serta memberikan ditetapkan.
nasihat dan saran kepada Direksi terkait dengan
pelaksanaan kegiatan Bank agar sesuai dengan prinsip Pedoman dan Tata Tertib Kerja DPS
syariah. Dewan Pengawas Syariah diangkat dan DPS BNI Syariah mempunyai Pedoman Tata Tertib
disahkan melalui RUPS sesuai dengan rekomendasi Kerja Dewan Pengawas Syariah berdasarkan Surat
dari DSN-MUI. Keputusan DPS No. BNISy/ DPS/SK/XII/2014/001,
tanggal 11 Desember 2014. Pedoman telah diunggah
Komitmen DPS dalam melakukan fungsi pengawasan pada situs web Perseroan dan media sosialisasi
terhadap operasional BNI Syariah adalah melakukan internal yaitu Electronic Corporate Guidelines (ECG).
review terhadap produk dan aktivitas BNI Syariah Secara garis besar pedoman ini mengatur Tata Tertib
selama tahun 2019 dalam upaya meningkatkan Kerja DPS terkait:
pengawasan praktik syariah. Keseluruhan temuan 1. Persyaratan;
hasil uji petik langsung pada kantor cabang telah 2. Prosedur Pengangkatan dan/atau Penggantian;
disampaikan kepada Direksi atau unit kerja terkait 3. Komposisi;

44 PT Bank BNI Syariah


4. Etika Jabatan; b. Persyaratan Khusus
5. Honorarium dan Fasilitas/Tunjangan; Persyaratan khusus merupakan rincian dari
6. Program Orientasi dan Peningkatan Kapabilitas; kompetensi dan hal-hal lain yang disyaratkan
7. Staf dan Unit Asistensi Dewan Pengawas Syariah; bagi DPS sesuai kebutuhan Perseroan. Persyaratan
8. Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab, Hak dan khusus merupakan salah satu substansi dari
Kewajiban; sistem dan prosedur nominasi serta seleksi yang
9. Waktu Kerja, Rapat, dan Pendapat Syariah; dikembangkan oleh Komite Remunerasi dan
10. Hubungan Kerja. Nominasi untuk selanjutnya diajukan kepada RUPS
untuk disahkan termasuk namun tidak terbatas
Kriteria dan Persyaratan Anggota DPS pada:
Terdapat 2 (dua) macam persyaratan yang harus i. Mampu melaksanakan perbuatan hukum.
dipenuhi oleh calon anggota DPS yaitu persyaratan ii. Warga Negara Indonesia dan berdomisili di
umum yang merupakan persyaratan dasar yang Indonesia.
ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang iii. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/
berlaku, dan persyaratan khusus yang merupakan atau anggota Dewan Komisaris dan/atau
persyaratan yang menyesuaikan dengan kebutuhan anggota DPS yang dinyatakan bersalah karena
dan sifat bisnis Perseroan sebagai badan usaha yang menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan
bergerak di sektor perbankan. pailit.
a. Persyaratan Umum iv. Tidak saling memiliki hubungan keluarga
Anggota DPS adalah orang perseorangan yang: sampai dengan derajat kedua dengan
i. Memiliki Integritas yang paling kurang Pemegang Saham Pengendali dan/atau
mencakup: dengan anggota Direksi dan/atau dengan
• Memiliki akhlak dan moral yang baik; anggota Dewan Komisaris dan/atau dengan
• Memiliki komitmen untuk mematuhi anggota DPS lainnya.
peraturan perbankan syariah dan v. Mampu bekerjasama dengan anggota DPS
peraturan perundang-undangan lain yang lainnya.
berlaku; vi. Memiliki integritas mencakup:
• Memiliki komitmen terhadap • Komitmen untuk menyediakan waktu
pengembangan perusahaan yang sehat yang memadai.
dan tangguh; • Tidak pernah secara langsung maupun
• Tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus tidak langsung terlibat dalam perbuatan
sebagaimana diatur dalam ketentuan rekayasa dan praktik-praktik menyim-
mengenai uji kemampuan dan kepatuhan pang, cidera janji serta perbuatan lain
yang ditetapkan oleh OJK. yang merugikan perusahaan dimana yang
ii. Memiliki kompetensi yang paling kurang bersangkutan bekerja atau pernah beker-
memiliki pengetahuan dan pengalaman di ja.
bidang syariah mu’amalah dan pengetahuan • Tidak pernah dihukum karena melakukan
di bidang perbankan dan/atau keuangan perbuatan pidana yang merugikan keuan-
secara umum; dan gan negara dalam waktu 5 (lima) tahun
iii. Memenuhi reputasi keuangan, yang paling sebelum pengangkatannya.
kurang mencakup: vii. Memiliki kompetensi mencakup:
• Tidak termasuk dalam daftar kredit macet; • Kemampuan dan pengalaman dalam
dan bidang-bidang yang relevan dengan tugas
• Tidak pernah dinyatakan pailit atau dan kewajiban DPS.
menjadi Pemegang Saham, anggota • Kemampuan untuk mempertimbangkan
Dewan Komisaris atau anggota Direksi suatu masalah secara memadai.
yang dinyatakan bersalah menyebabkan • Kemampuan untuk membahas permasala-
suatu perseroan dinyatakan pailit dalam han tanpa campur tangan menajemen.
waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum
dicalonkan.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 45


KOMPOSISI DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Sesuai dengan ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 12/13/DPbS dan Peraturan Bank
Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah, maka Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk BNI Syariah terdiri atas 2 (dua) orang
termasuk 1 (satu) orang ketua dan 1 (satu) orang anggota. Berdasarkan peraturan tersebut, susunan DPS BNI
Syariah hingga 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

MASA JABATAN
NO. NAMA & JABATAN
REKOMENDASI PERSETUJUAN PENGANGKATAN MASA
PENGANGKATAN
DSN-MUI OJK/BI KEMBALI BERLAKU

1 KH Ma’ruf Pendirian BNI Surat No. U-260/ Persetujuan Izin RUPS Tahunan Sampai RUPS
Amin Syariah DSN-MUI/VII/2009 Prinsip Pendirian tanggal 27 April Tahunan
(Ketua)* tanggal 30 Juli No.12/2/DpG/ 2018 2021
2009 DPbS tanggal 8
Februari 2010
2 Hasanudin Pendirian BNI Surat No. U-260/ Persetujuan Izin RUPS Tahunan Sampai RUPS
(Anggota)** Syariah DSN-MUI/VII/2009 Prinsip Pendirian tanggal 27 April Tahunan
tanggal 30 Juli No.12/2/DpG/ 2018 2021
2009 DPbS tanggal 8
Februari 2010
3 AH. Azharuddin RUPS Luar Biasa Surat No. U-567/ Surat OJK No SR-2/ - Sampai RUPS
Lathif tanggal 9 Oktober DSN-MUI/VIII/2019 PB.1/2020 tanggal Tahunan
(anggota)*** 2019 tanggal 07 03 Februari 2020 2022
Agustus 2019

* Diputus efektif mengundurkan diri sebagai Ketua DPS pada RUPS Luar Biasa tanggal 9 Oktober 2019
** Diangkat menjadi Ketua DPS pada RUPS Luar Biasa tanggal 9 Oktober 2019
*** Belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 10 Februari 2020

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Tugas dan tanggung jawab DPS adalah memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan
Perseroan agar sesuai dengan Prinsip Syariah yang tercermin pada 3 (tiga) fungsi, yaitu:

FUNGSI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MEKANISME

Koordinasi 1. Melakukan rapat dan diskusi dengan 1. Melakukan rapat dan diskusi internal DPS atau bersama Direksi
pihak internal terkait pemenuhan atau jajaran di bawah Direksi atau bersama Dewan Komisaris
Prinsip Syariah. dalam rangka membangun dan mengembangkan sistem
2. Mewakili dan mendampingi Bank kepatuhan pada Prinsip Syariah.
untu rapat, diskusi, dan konsultasi 2. Memberikan pendapat syariah atau rekomendasi kepada Direksi
kepada pihak eksternal terkait terkait implementasi Prinsip Syariah pada produk dan kegiatan
pemenuhan Prinsip Syariah. Perseroan;
3. Mewakili Perseroan untuk rapat, diskusi, dan konsultasi kepada
pihak eksternal terbatas pada regulator, auditor, organisasi
profesi, untuk kepentingan pemenuhan Prinsip Syariah pada
Perseroan.

46 PT Bank BNI Syariah


FUNGSI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MEKANISME

Pengawasan 1. Menilai dan memastikan 1. Melakukan pengawasan terhadap proses pengembangan produk
pemenuhan Prinsip Syariah atas baru Perseroan dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
pedoman operasional dan produk a. Meminta penjelasan dari pejabat Perseroan yang
yang dikeluarkan Bank; berwenang mengenai tujuan, karakteristik, dan akad yang
2. Mengawasi proses pembangunan digunakan dalam produk baru yang akan dikeluarkan;
produk baru dan pengembangan b. Memeriksa akad yang digunakan dalam produk baru
fitur produk Bank agar sesuai berdasarkan Fatwa DSN-MUI.
dengan fatwa DSN MUI; c. Melakukan review terhadap sistem dan prosedur produk
3. Meminta fatwa kepada DSN-MUI baru yang akan dikeluarkan terkait dengan pemenuhan
untuk produk baru Bank yang Prinsip Syariah; dan
belum ada fatwanya; d. Memberikan pendapat syariah atas produk baru yang akan
4. Melakukan review secara dikeluarkan.
berkala atas pemenuhan Prinsip 2. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan Perseroan dengan
Syariah terhadap mekanisme melakukan hal-hal sebagai berikut:
penghimpunan dana dan a. Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/atau yang
penyaluran dana serta pelayanan diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern dan/atau
jasa Bank; fungsi kepatuhan untuk mengetahui kualitas pelaksanaan
5. Meminta data dan informasi pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan
terkait dengan aspek syariah dari dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Perseroan;
satuan kerja Bank dalam rangka b. Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang akan
pelaksanaan tugasnya. diperiksa dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan
6. Mengevaluasi Kebijakan pemenuhan Prinsip Syariah dari masing-masing kegiatan;
Manajemen Risiko yang terkait c. Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik (sampel)
dengan pemenuhan Prinsip untuk mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana
Syariah. diper-syaratkan dalam SOP, antara lain, seperti:
7. Mengevaluasi pertanggung- d. Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
jawaban Direksi atas pelaksanaan dan/atau konfirmasi kepada pegawai Perseroan dan/atau
Kebijakan Manajemen Risiko yang nasabah untuk memperkuat hasil pemeriksaan dokumen
terkait dengan pemenuhan Prinsip apabila diperlukan;
Syariah. e. Melakukan review terhadap SOP terkait aspek syariah
apabila terdapat indikasi ketidaksesuaian pelaksanaan
pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan dimaksud;
f. Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan
dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa;
Laporan 1. Melaporkan hasil pengawasan 1. Melaporkan hasil pengawasan DPS kepada Direksi dan Dewan
Dewan Pengawas Syariah kepada Komisaris secara semesteran.
Direksi dan Dewan Komisaris. 2. Membuat dan menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan DPS
2. Menyampaikan Laporan Hasil secara semesteran kepada Otoritas Jasa Keuangan. Laporan Hasil
Pengawasan DPS kepada OJK dan Pengawasan DPS memuat hasil pelaksanaan tugas dan tanggung
DSN MUI. jawab DPS selama 1 (satu) semester, yang meliputi antara lain:
3. Menyampaikan Hasil Evaluasi a. Kertas kerja pengawasan terhadap proses pengembangan
Kebijakan Manajemen Risiko yang produk baru Perseroan; dan
terkait dengan pemenuhan Prinsip b. Kertas kerja pengawasan terhadap kegiatan Perseroan.
Syariah kepada Direksi dan Dewan
Komisaris.
4. Menyampaikan Hasil Evaluasi
Pertanggungjawaban Direksi atas
Pelaksanaan Manajemen Risiko
yang terkait dengan pemenuhan
Prinsip Syariah kepada Direksi dan
Dewan Komisaris.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 47


PENGUNGKAPAN RANGKAP JABATAN

Dengan tetap memperhatikan fungsi pengawasannya, berikut adalah rangkap jabatan Dewan Pengawas
Syariah selama 2019:

NO DPS POSISI DI PERUSAHAAN LAIN PERUSAHAAN LAIN

1 KH Ma’ruf Amin* Ketua PT. Bank Mega Syariah


(Ketua) Ketua PT. Bank Muamalat Indonesia
Ketua PT. Bank BNI Life Insurance
2 Hasanudin** Ketua PT. Toyota Astra Finance Services
(Anggota) (Unit Usaha Syariah)
Ketua PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) (Unit Usaha
Syariah)
Anggota PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk.
(Unit Usaha Syariah)
Ketua PT Trimegah Asset Management (Reksa Dana Syariah)
3. AH. Azharuddin Ketua PT. Sompo Insurance Unit Usaha Syariah
Lathif*** Ketua PT. Majoris Asset Management
(anggota)
Ketua PT. Corfina Asset Management
Ketua PT. Bussan Auto Finance Unit Usaha Syariah

* Diputus efektif mengundurkan diri sebagai Ketua DPS pada RUPS Luar Biasa tanggal 9 Oktober 2019
** Diangkat menjadi Ketua DPS pada RUPS Luar Biasa tanggal 9 Oktober 2019
*** Belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 10 Februari 2020

RAPAT DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Tingkat kehadiran
Selama tahun 2019, DPS BNI Syariah mengadakan 22 kali rapat DPS khususnya terkait produk dan aktivitas
baru maupun pengembangannya dan 1 kali rapat gabungan (bersama Dewan Komisaris dan atau Direksi),
sehingga total DPS mengadakan rapat sebanyak 23 kali. Kehadiran dalam rapat selama tahun 2019 diuraikan
sebagai berikut:

RAPAT DPS
NAMA JABATAN
TINGKAT KEHADIRAN PRESENTASI TINGKAT
JUMLAH RAPAT
RAPAT KEHADIRAN (%)
KH. Ma’ruf Amin* Ketua 22 20 90%

Hasanudin** Anggota 22 22 100%

AH. Azharuddin Anggota 22 2 100%


Lathif***

* Diputus efektif mengundurkan diri sebagai Ketua DPS pada RUPS Luar Biasa tanggal 9 Oktober 2019
** Diangkat pada RUPS Luar Biasa tanggal 9 Oktober 2019
*** Belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 10 Februari 2020

48 PT Bank BNI Syariah


Agenda Utama Rapat
DPS BNI Syariah telah membahas berbagai agenda mengenai produk dan aktivitas baru atau pun pengembangan
produk dan aktivitas Bank dalam rapat selama tahun 2019, yang diuraikan sebagai berikut:

NO TANGGAL AGENDA UTAMA RAPAT

1 15 Januari 2019 1. Program Hadiah Tabungan Semarak Berkah Hasanah


2. Kesesuaian Syariah pada Kerjasama Pemasaran dan Layanan Produk BNI Simponi Syariah
dengan DPLK BNI
2 22 Januari 2019 Produk Pinjaman/Pembiayaan yang Diterima (PYD) Bank
3 26 Februari 2019 Kesesuaian Syariah Pada Produk Tabungan BNI RDN iB Hasanah
4 19 Februari 2019 Hasanah Corporate Card
5 12 Maret 2019 Financial Supply Chain Management (FSCM) Untuk Produk Penjaminan iB Hasanah
6 22 Maret 2019 Kesesuaian Syariah Pada Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)/Pembiayaan
Griya Sejahtera Syariah (PGSS)
7 2 April 2019 Skema Kerjasama Fasilitas Umrah Anggota Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI)
8 23 April 2019 Transaksi Gapping dan Arbitrage di Money Market dan Pembelian Valas untuk Berjaga-jaga
9 30 April 2019 Kesesuaian Syariah pada Kerjasama Bancassurance In Branch Model Referensi Dengan BNI Life
Pada Produk Asuransi BNI Life Hy End Pro Syariah, BNI Life Mitra Cendikia, dan BNI Life Wadiah
Gold Cendikia

REALISASI KEGIATAN DPS

Kegiatan Pada Fungsi Koordinasi

TUGAS DAN
NO REALISASI KEGIATAN
TANGGUNG JAWAB

1 Melakukan rapat 1. Pada Tahun 2019, Rapat DPS dilaksanakan sebanyak 22 (dua puluh dua) kali. Beberapa Hasil
dan diskusi dengan Rapat DPS tertuang dalam Opini atau Risalah Rapat DPS, yaitu:
pihak internal terkait a. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/I/2019/006 tanggal 15 Januari 2019 tentang
pemenuhan Prinsip Kesesuaian Syariah pada Kerjasama Pemasaran dan Layanan Produk BNI Simponi
Syariah. Syariah dengan DPLK BNI;
b. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/I/2019/004 tanggal 22 Januari 2019 tentang Produk
Pinjaman/Pembiayaan yang Diterima (PYD) Bank;
c. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/I/2019/003 tanggal 15 Januari 2019 tentang Program
Hadiah Tabungan; Semarak Berkah Hasanah,
d. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/II/2019/010 tanggal 19 Februari 2019 tentang
Hasanah Corporate Card;
e. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/II/2019/007 tanggal 26 Februari 2019 tentang
Tabungan BNI RDN iB Hasanah;
f. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/III/2019/009 tanggal 12 Maret 2019 tentang FSCM
untuk Produk Penjaminan,
g. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/III/2019/012 tanggal 22 Maret 2019 tentang
Kesesuaian Syariah Pada Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)/
Pembiayaan Griya Sejahtera Syariah (PGSS);
h. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/IV/2019/015 tanggal 16 April 2019 tentang
Pembiayaan Produktif dengan akad Hawalah bil Ujrah;
i. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/IV/2019/014 tanggal 30 April 2019 tentang Kerjasama
Bancassurance In Branch Model Referensi dengan BNI Life Pada Produk Asuransi BNI
Life Hy End Pro Syariah, BNI Life Mitra Cendikia, dan BNI Life Wadiah Gold Cendikia;

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 49


TUGAS DAN
NO REALISASI KEGIATAN
TANGGUNG JAWAB

j. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/IV/2019/011 tanggal 2 April 2019 tentang Skema


Kerjasama Fasilitas Umrah Anggota Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI),
k. Risalah Rapat DPS Nomor: BNISy/DPS/RR/IV/2019/02 tanggal 23 April 2019 tentang
Transaksi Gapping dan Arbitrage di Money Market dan Pembelian Valas untuk Berjaga-
jaga,
l. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/VI/2019/018 tanggal 25 Juni 2019 tentang Cash
Collateral Financing iB Hasanah,
m. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/VI/2019/017 tanggal 10 Juni 2019 tentang Hasanah
Lifestyle;
n. Risalah Rapat DPS No. BNISy/DPS/RR/VII/2019/004 tentang Implementasi Anjak Piutang
Syariah dalam Aplikasi FSCM;
o. Opini DPS No. BNISy/DPS/OPINI/VII/2019/019 tentang Uang Elektronik Syariah;
p. Opini DPS No. BNISy/DPS/OPINI/VIII/2019/021 tentang Biaya-Biaya dalam Akad
Murabahah Sebagai Beban (Margin) Bank;
q. Opini DPS No. BNISy/DPS/OPINI/IX/2019/025 tentang Kerjasama Pemasaran Produk BNI
Simponi Syariah Model Referensi;
r. Opini DPS No. BNISy/DPS/OPINI/XI/2019/029 tentang Kesesuaian Syariah pada Produk
Bank Garansi;
s. Opini DPS No. BNISy/DPS/OPINI/XII/2019/031 tentang Kerjasama Bancassurance dengan
BNI Life pada Produk Asuransi BNI Life Dana Hari Tua, BNI Life Kecelakaan Diri Plus
Syariah, BNI Life Perisai Plus Syariah, BNI Life Active Syariah & BNI Life Proteksi Prima
Syariah.
2. Pada Tahun 2019, pelayanan Konsultasi Syariah diberikan pada setiap hari selasa untuk
memenuhi kebutuhan BNI Syariah dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya agar tetap
konsisten dan sesuai dengan Prinsip Syariah.
3. Pada Tahun 2019, DPS atau Staf DPS terlibat dalam kegiatan pelatihan sebagai instruktur
pelatihan Prinsip Dasar Perbankan Syariah (PDPS) untuk pegawai BNI Syariah dalam berbagai
kelas, baik oleh DPS atau Staff.
a. PDPS kepada Officer Development Program (ODP).
b. PDPS kepada Officer Development Program (ODP) Dig-IT.
c. PDPS kepada Petugas Layanan BNI Aceh.
d. PDPS kepada Micro Financing Risk Officer (MFRO)
e. PDPS kepada Sharia Relationthip Officer (SRO)
f. PDPS kepada Assistant Development Program (ADP)
g. PDPS kepada Sales Assistant
4. Pada Tahun 2019, DPS melakukan kunjungan ke kantor cabang sekaligus sharing session
Pengetahuan Syariah untuk pegawai cabang.
a. Kunjungan dan Refreshment Sharia Knowledge Pegawai Cabang Yogyakarta;
b. Kunjungan dan Refreshment Sharia Knowledge Pegawai Cabang Pembantu Magelang;
c. Kunjungan dan Refreshment Sharia Knowledge Pegawai Cabang Kendari;
d. Kunjungan dan Refreshment Sharia Knowledge Pegawai Cabang Mandonga;
e. Kunjungan dan Refreshment Sharia Knowledge Pegawai Cabang Jakarta Barat;
f. Kunjungan dan Refreshment Sharia Knowledge Pegawai Cabang Palembang;
g. Kunjungan dan Refreshment Sharia Knowledge Pegawai Cabang Cirebon;
h. Kunjungan dan Refreshment Sharia Knowledge Pegawai Cabang Pekanbaru;
i. Kunjungan dan Refreshment Sharia Knowledge Pegawai Cabang Fatmawati;
j. Kunjungan dan Refreshment Sharia Knowledge Pegawai Cabang Mataram;
k. Kunjungan dan Refreshment Sharia Knowledge Pegawai Cabang Cakranegara Mataram.
2 Melaksanakan Pada Tahun 2019, DPS turut serta dalam kegiatan:
rapat, diskusi, dan 1. Diskusi Hasil Audit di Kantor Pusat BNI Syariah.
konsultasi dengan 2. Pra Ijtima’ Sanawi Dewan Pengawas Syariah yang diselenggarakan oleh DSN-MUI
pihak eksternal terkait 3. Ijtima’ Sanawi yang diselenggarakan oleh DSN-MUI.
pemenuhan Prinsip
Syariah di Bank.

50 PT Bank BNI Syariah


Kegiatan Pada Fungsi Pengawasan

TUGAS DAN
NO REALISASI KEGIATAN
TANGGUNG JAWAB

1 Menilai dan 1. DPS mereview rencana ketentuan internal produk dan aktivitas baru yaitu:
memastikan a. Hasanah Corporate Card,
pemenuhan Prinsip b. Griya Sejahtera Syariah FLPP,
Syariah atas pedoman c. Hasanah Lifestyle,
operasional dan d. Pemasaran dan Layanan Produk BNI Simponi Syariah dengan DPLK BNI,
produk yang e. Tabungan BNI RDN iB Hasanah,
dikeluarkan Bank; f. Pembiayaan Produktif dengan akad Hawalah bil Ujrah,
g. Kerjasama Bancassurance In Branch Model Referensi dengan BNI Life Pada Produk
Asuransi BNI Life Hy End Pro Syariah, BNI Life Mitra Cendikia, dan BNI Life Wadiah Gold
Cendikia,
h. Produk Pinjaman/Pembiayaan yang Diterima (PYD) Bank,
i. Bank Garansi,
j. Kerjasama Pemasaran Produk BNI Simponi Syariah Model Referensi,
k. Kerjasama Bancassurance dengan BNI Life pada Produk Asuransi BNI Life Dana Hari
Tua, BNI Life Kecelakaan Diri Plus Syariah, BNI Life Perisai Plus Syariah, BNI Life Active
Syariah & BNI Life Proteksi Prima Syariah, dan
l. Uang Elektronik Syariah.
2. DPS mereviu perubahan/pengembangan fitur produk dan aktivitas Bank, yaitu:
a. Cash Collateral Financing iB Hasanah,
b. Transaksi Gapping dan Arbitrage di Money Market dan Pembelian Valas untuk Berjaga-
jaga,
c. FSCM untuk Produk Penjaminan,
d. Implementasi Anjak Piutang Syariah dalam Aplikasi FSCM,
e. Skema Kerjasama Fasilitas Umrah Anggota Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI),
f. Program Hadiah Tabungan; Semarak Berkah Hasanah,
g. Biaya-Biaya dalam Akad Murabahah Sebagai Beban (Margin) Bank.
2 Mengawasi proses 1. DPS meminta data melalui diskusi dan dokumen-dokumen terkait dari pejabat yang
pengembangan berwenang mengenai tujuan, konsep, akad, dan ketentuan internal atas rencana
produk baru dan fitur pengembangan produk dan aktivitas baru. Data diperoleh dari:
produk Bank agar a. Card Business Desk (CBD) terkait Hasanah Corporate Card,
sesuai dengan fatwa b. Consumer Financing Division (CFD) terkait Griya Sejahtera Syariah FLPP,
DSN-MUI; c. Digital Division (DGD) terkait Hasanah Lifestyle dan Uang Elektronik Syariah (Hasanah
Ku Server Based),
d. Retail Fund Division (RFD) terkait Pemasaran dan Layanan Produk BNI Simponi Syariah
dengan DPLK BNI, Kerjasama Bancassurance In Branch Model Referensi Dengan BNI
Life Pada Produk Asuransi BNI Life Hy End Pro Syariah; BNI Life Mitra Cendikia dan BNI
Life Wadiah Gold Cendikia, Kerjasama Pemasaran Produk BNI Simponi Syariah Model
Referensi, dan Kerjasama Bancassurance dengan BNI Life pada Produk Asuransi BNI Life
Dana Hari Tua; BNI Life Kecelakaan Diri Plus Syariah; BNI Life Perisai Plus Syariah; BNI
Life Active Syariah & BNI Life Proteksi Prima Syariah, serta tabungan RDN iB Hasanah.
e. Small Medium Division (SMD) terkait Pembiayaan Produktif dengan Akad Hawalah bil
Ujrah,
f. Treasury and International Division (TID) terkait Produk Pinjaman/Pembiayaan yang
Diterima (PYD) Bank dan Bank Garansi.
2. DPS meminta data berupa dokumen-dokumen terkait dengan/dari unit yang berwenang
mengenai fitur yang berlaku beserta usulan perubahan/ pengembangannya, model bisnis
dan karakteristik yang berlaku beserta usulan perubahan/ pengembangannya. Diskusi
dilakukan secara internal bersadarkan surat atau dokumen yang disampaikan kepada DPS,
atau bersama dengan CMD (Compliance Division) atau Divisi/Unit kerja lainnya, diantaranya
adalah:
a. Small Medium Division (SMD) terkait CCF iB Hasanah,
b. Transactional Business Division (TBD) terkait FSCM dalam Produk Penjaminan dan
Implementasi Anjak Piutang Syariah dalam Aplikasi FSCM,

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 51


TUGAS DAN
NO REALISASI KEGIATAN
TANGGUNG JAWAB

c. Hajj and Umrah Division (HUD) terkait Skema Kerjasama Fasilitas Umrah Anggota
Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI),
d. Retail Fund Division (RFD) terkait Program Hadiah Tabungan; Semarak Berkah Hasanah,
e. Consumer Financing Division (CFD) terkait Biaya-Biaya dalam Akad Murabahah Sebagai
Beban (Margin) Bank,
f. Treasury and International Division (TID) terkait Transaksi Gapping dan Arbitrage di
Money Market dan Pembelian Valas untuk Berjaga-jaga.

3 Meminta fatwa Di tahun 2019 tidak terdapat rekomendasi dari DPS untuk meminta fatwa kepada DSN-MUI.
kepada DSN-MUI
untuk produk baru
Bank yang belum ada
fatwanya;
4 Meminta data dan DPS terlibat aktif dalam proses pengawasan aspek syariah pada setiap lini kegiatan. Semua
informasi terkait kegiatan yang dilaksanakan oleh DPS tentu memerlukan data dan informasi yang akurat dari
dengan aspek syariah satuan kerja atau unit kerja terkait. Alhamdulillah, support dan kesadaran akan pentingnya
dari satuan kerja pemenuhan aspek syariah dapat dipahami dan disadari oleh semua satuan kerja atau unit kerja
Bank dalam rangka sehingga dalam menjalankan tugas pengawasannya DPS dapat bersinergi dengan satuan kerja
pelaksanaan tugasnya. atau unit kerja BNI Syariah dan seluruh kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan dapat
terpenuhi dengan baik.

Data dan informasi yang dibutuhkan DPS dalam rangka melaksanakan tugas pengawasannya
dapat diperoleh melalui kegiatan diskusi, dokumen kerja, data transaksi, dll.
5 Mengevaluasi DPS melakukan pemantauan terhadap Kebijakan Manajemen Risiko dengan melaksanakan fungsi
Kebijakan Manajemen kontrol pada pra pengambilan keputusan (ex-ante) dan setelah pelaksanaan (ex-post). Pendapat
Risiko yang terkait syariah yang disampaikan oleh DPS berbentuk Opini yang tertuang dalam opini DPS No. BNISy/
dengan pemenuhan DPS/OPINI/VIII/2019/023 tentang Kesesuaian Syariah pada Kebijakan Manajemen Risiko Bank.
Prinsip Syariah.
6 Mengevaluasi DPS juga terlibat dalam Rapat Kinerja. DPS dapat mengetahui gambaran/potret capaian kinerja
pertanggungjawaban termasuk di dalamnya memuat pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait dengan
Direksi atas Prinsip Syariah. Risalah Rapat disusun dan didokumentasi oleh Dewan Komisaris.
pelaksanaan
Kebijakan Manajemen
Risiko yang terkait
dengan pemenuhan
Prinsip Syariah.

Kegiatan Pada Fungsi Pengawasan

TUGAS DAN
NO REALISASI KEGIATAN
TANGGUNG JAWAB

1 Melaporkan hasil DPS melaporkan Hasil Pengawasan DPS kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Laporan tersebut
pengawasan Dewan berisi tentang hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawab DPS selama semester II tahun 2018,
Pengawas Syariah yang meliputi antara lain:
kepada Direksi dan 1. Kertas kerja pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru BNI Syariah;
Dewan Komisaris. 2. Kertas kerja pengawasan terhadap proses perubahan/pengembangan fitur produk BNI
Syariah; dan
3. Kertas kerja pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan operasional BNI Syariah.
2 Menyampaikan DPS menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan DPS kepada OJK dan DSN-MUI paling lambat 2
Laporan Hasil (dua) bulan setelah periode semester dimaksud berakhir yaitu terakhir pada tanggal 28 Februari
Pengawasan DPS 2020.
kepada OJK dan DSN-
MUI.

52 PT Bank BNI Syariah


TUGAS DAN
NO REALISASI KEGIATAN
TANGGUNG JAWAB

3 Menyampaikan Hasil DPS menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan DPS kepada OJK dan DSN-MUI paling lambat 2
Evaluasi Kebijakan (dua) bulan setelah periode semester dimaksud berakhir yaitu terakhir pada tanggal 28 Februari
Manajemen Risiko 2020.
yang terkait dengan DPS melaksanakan pemantauan terhadap Kebijakan Manajemen
pemenuhan Prinsip Risiko dengan melaksanakan fungsi kontrol. Hasil Evaluasi Kebijakan Manajemen Risiko
Syariah kepada Direksi yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah pada fungsi ex-ante disampaikan kepada
dan Dewan Komisaris. Direksi ketika dianggap cukup sebagai bahan kajian dan perbaikan, sementara Hasil Evaluasi
Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah pada fungsi
ex-post disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris secara semesteran sebagai bahan
perhatian.

OPINI/SARAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Berdasarkan hasil pengawasan selama tahun 2019, DPS menyampaikan bahwa secara umum kegiatan operasional
BNI Syariah telah sesuai dengan Prinsip Syariah; Fatwa DSN-MUI dan Opini DPS. Kesalahan/kekurangan yang
terjadi pada kegiatan operasional tidak mengarah pada kesalahan dalam membuat kebijakan, melainkan lebih
kepada pemahaman individu atas suatu Produk dan Pedoman Operasional Bank. Atas kesalahan/kekurangan
tersebut DPS merekomendasikan agar setelah kesalahan/kekurangan diketahui, maka harus segera dilakukan
perbaikan-perbaikan. Apabila terdapat unsur kesengajaan sehingga terdapat Prinsip Syariah yang tidak
terpenuhi, maka terhadap kesalahan/kekurangan yang disengaja tersebut harus diberikan punishment.

LAPORAN DPS TERKAIT PEMENUHAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL

Tahun 2019, Perseroan tidak mengeluarkan sukuk. Maka dari itu, informasi mengenai Laporan DPS terkait
pemenuhan prinsip syariah di pasar modal tidak tersedia pada Laporan Tahunan ini.

Rapat Umum
Pemegang Saham
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan 3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/
yang bertugas melakukan pengawasan secara POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
umum dan atau khusus serta memberikan nasehat Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Dewan
kepada Direksi dalam menjalankan dan mengelola Komisaris adalah Organ Emiten atau Perusahaan
perusahaan. Dewan Komisaris bertugas memastikan Publik.
bahwa perusahaan melaksanakan Good Corporate 4. Peraturan Bank Indonesia No.11/3/PBI/2009
Governance, mengawasi dan memberi arahan atas tentang Bank Umum Syariah, Pasal 23.
kinerja Direksi, memberi nasihat dan memastikan 5. POJK No.27/POJK.03/2016 tentang Penilaian
bahwa Direksi melaksanakan tugasnya sesuai dengan Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama
kepentingan para pihak yang berkepentingan Lembaga Jasa Keuangan.
(stakeholder). 6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/6/ PBI/2012
tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and
DASAR HUKUM Proper Test) Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.
7. Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana Akta
Pembentukan Dewan Komisaris BNI Syariah didasarkan Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.4
pada beberapa ketentuan, meliputi: tanggal 7 Januari 2016.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 8. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank
tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. BNI Syariah tentang Penetapan Piagam Komite
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Nominasi dan Remunerasi No.KEP/01/DK/2015
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 53


PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA • Pernah tidak menyelengarakan RUPS
DEWAN KOMISARIS tahunan;
• Pertanggungjawabannya sebagai
Dewan Komisaris BNI Syariah mempunyai Pedoman anggota Direksi dan/atau aggota
Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris pernah tidak
berdasarkan SKB No.KP/DIR/016 & KP/01/DK/2013 diterima oleh RUPS atau pernah tidak
serta Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Tata Tertib Kerja memberikan pertanggungjawaban
Direksi dan Dewan Komisaris No.PP/S02/003-00/2016 sebagai anggota Direksi dan/atau
tanggal 1 September 2016. Pedoman dan Tata Tertib anggota Dewan Komisaris kepada
Kerja Dewan Komisaris telah diunggah pada situs RUPS; dan
web Perseroan dan media sosialisasi internal yaitu • Pernah menyebabkan perusahaan
Electronic Corporate Guidelines (ECG). yang memperoleh izin, persetujuan,
Adapun isi pengaturan terkait tata tertib kerja Dewan atau pendaftaran dari Otoritas Jasa
Komisaris menurut pedoman ini antara lain: Keuangan tidak memenuhi kewajiban
1. Persyaratan Anggota Dewan Komisaris; menyampaikan laporan tahunan
2. Komisaris Independen; dan/ atau laporan keuangan kepada
3. Komposisi Anggota; Otoritas Jasa Keuangan.
4. Masa Jabatan; d. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan
5. Pengangkatan dan Pemberhentian; perundang-undangan.
6. Etika Jabatan; e. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di
7. Hak dan Wewenang; bidang yang dibutuhkan Perseroan.
8. Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab; f. Memiliki komitmen terhadap pengembangan
9. Honorarium dan Fasilitas/Tunjangan; operasional Bank Syariah yang sehat.
10. Tantiem; g. 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama
11. Program Orientasi; menjabat tidak pernah diberhentikan dengan
12. Program Peningkatan Kapabilitas; tidak hormat dari suatu pekerjaan.
13. Sekretaris Dewan Komisaris; h. Memiliki kompetensi dan pengalaman dalam
14. Komite di Bawah Dewan Komisaris. bidang-bidang yang menunjang pelaksanaan
tugas dan kewajiban Dewan Komisaris dan
KRITERIA DAN PERSYARATAN memiliki integritas dan reputasi yang tinggi,
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS serta memiliki komitmen penyediaan waktu yang
memadai.
Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan i. Tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan
Komisaris BNI Syariah, kriteria dan persyaratan tindak pidana tertentu yang telah diputus oleh
anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
a. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang hukum tetap dalam waktu 20 (dua puluh) tahun
baik. terakhir.
b. Cakap melakukan perbuatan hukum. j. Tidak pernah melakukan tindakan fraud
c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan (penipuan, penggelapan, dan kecurangan) di
selama menjabat: bidang perbankan, keuangan dan usaha lainnya.
1. Tidak pernah dinyatakan pailit. k. Tidak termasuk daftar orang tercela di bidang
2. Tidak pernah menjadi anggota Direksi perbankan dan lulus penilaian kemampuan dan
dan/atau anggota Dewan Komisaris yang kepatutan (fit & proper test) yang dilaksanakan
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu oleh Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan
perusahaan dinyatakan pailit. peraturan perundangan yang berlaku.
3. Tidak pernah dihukum karena melakukan l. Tidak terdaftar dalam Daftar Tidak Lulus (DTL).
tindak pidana yang merugikan keuangan
negara dan/atau berkaitan dengan sektor Selain itu, calon Dewan Komisaris juga harus
keuangan. membuat Surat Pernyataan bahwa telah memenuhi
4. Tidak pernah menjadi anggota Direksi seluruh persyaratan di atas yang ditandatangani di
dan/atau angota Dewan Komisaris yang atas materia sebagai salah satu dokumen persyaratan
selama menjabat: uji kemampuan dan kepatutan di OJK, serta telah
didokumentasikan oleh Perseroan.

54 PT Bank BNI Syariah


KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS setelah yang bersangkutan lulus uji kemampuan
dan kepatutan dan/atau mendapatkan persetujuan
Berdasarkan Pasal 25 PBI No. 11/3/PBI 2009 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bank Umum Syariah dan Anggaran Dasar Perusahaan,
bahwa jumlah angota Dewan Komisaris paling kurang Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di
3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah Indonesia, seorang di antaranya diangkat sebagai
anggota Direksi. Komisaris Utama, dan 50% (lima puluh persen) di
antaranya adalah Komisaris Independen. Susunan
Hingga akhir Desember 2019, jumlah anggota Dewan anggota Dewan Komisaris yang efektif telah
Komisaris BNI Syariah adalah sebanyak 4 (empat) diaktanotariskan dan dilaporkan pemberitahuannya
orang. Seluruh anggota Dewan Komisaris tersebut ke Kementerian Hukum dan HAM.
telah melalui proses nominasi oleh Komite Remunerasi
dan Nominasi BNI Syariah dan diangkat berdasarkan Komposisi Dewan Komisaris BNI Syariah per tanggal
persetujuan RUPS. Pengangkatan melalui RUPS efektif 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :

REKOMENDASI KOMITE PENGANGKATAN PERIODE


NAMA JABATAN PERSETUJUAN OJK
NOMINASI DAN REMUNERASI OLEH RUPS JABATAN
Fero Komisaris Nota Intern No. KRN/3/2016 Diangkat kembali Keputusan Anggota Dewan Sampai RUPS
Poerbonegoro Utama tanggal 25 Februari 2016 dan Periode kedua pada Komisioner OJK No. KEP- Tahunan 2022
Persetujuan RUPS Tahunan 25 RUPS Tahunan 9 Mei 46/D.03/2016 tanggal 8
Februari 2016 2019 Septermber 2016
Rizqullah Komisaris Nota Intern No. KRN/4/2016 RUPS Tahunan 25 Keputusan Anggota Dewan Sampai RUPS
Thohuri* Independen tanggal 25 Februari 2016 Februari 2016 Komisioner OJK No. KEP- Tahunan 2019
45/D.03/2016 tanggal 6
September 2016
Max R. Niode Komisaris Risalah Rapat Komite Nominasi Diangkat kembali Keputusan Anggota Dewan Sampai RUPS
Independen dan Remunerasi KNR-01/2017 Periode kedua pada Komisioner OJK No. KEP- Tahunan 2022
tanggal 31 Januari 2017 RUPS Tahunan 9 Mei 226/D.03/2017 tanggal 19
2019 Desember 2017
Imam Budi Komisaris Risalah Rapat KNR No. 04/2018 RUPS-LB 20 Keputusan Anggota Dewan Sampai RUPS
Sarjito tanggal 4 Mei 2018. September 2018 Komisioner OJK No. KEP- Tahunan 2021
50/D.03/2019 tanggal 25 Maret
2019
Komaruddin Komisaris Risalah Rapat KNR No. 07/2019 RUPS Tahunan 9 Mei Salinan Keputusan Anggota Sampai RUPS
Hidayat** Independen tanggal 30 April 2019 2019 Dewan Komisioner OJK No. Tahunan 2022
KEP-30/D.03/2020 tanggal 20
Februari 2020
* Masa jabatan berakhir pada RUPS Tahunan 9 Mei 2019
** Belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 25 Februari 2020

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 55


TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN dibicarakan;
l. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya
Tugas utama Dewan Komisaris adalah melakukan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau
pengurusan perusahaan oleh Direksi termasuk keputusan RUPS.
pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka
Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Kewajiban:
Tahunan Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar a. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam
dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundang- melaksanakan pengurusan Perseroan;
undangan yang berlaku, untuk kepentingan b. Memberikan pendapat dan persetujuan Rencana
Perusahan dan sesuai maksud dan tujuan Perseroan, Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja
serta melakukan tugas yang secara khusus diberikan dan Anggaran Tahunan Perseroan, serta rencana
kepadanya menurut Anggaran Dasar, perundang- lainnya yang disiapkan Direksi, sesuai dengan
undangan dan/atau keputusan RUPS. ketentuan Anggaran Dasar;
c. Mengikuti, mengawasi perkembangan kegiatan
Wewenang: Perseroan, memberikan pendapat dan saran
a. Memeriksa buku-buku, surat-surat bukti, kepada RUPS mengenai setiap masalah yang
persediaan barang-barang, memeriksa dan dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan;
mencocokkan keadaan uang kas (untuk keperluan d. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila
verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta terjadi gejala menurunnya kinerja perseroan
mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang
oleh Direksi; harus ditempuh;
b. Memasuki bangunan-bangunan dan halaman- e. Mengusulkan kepada RUPS penunjukan Akuntan
halaman atau tempat-tempat lain yang Publik yang akan melakukan pemeriksanaan atas
dipergunakan atau dikuasai oleh Perseroan; buku-buku Perseroan;
c. Meminta keterangan/penjelasan dari Direksi dan/ f. Meneliti dan menelaah serta memberikan
atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan tanggapan atas laporan berkala dan Laporan
yang menyangkut pengelolaan Perseroan dan Tahunan yang disiapkan Direksi serta
Direksi harus memberikan semua keterangan/ menandatangani Laporan Tahunan;
penjelasan yang berkenaan dengan Perseroan g. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran
sebagaimana diperlukan oleh Dewan Komisaris; kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan;
d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang h. Membuat risalah Rapat Dewan Komisaris dan
telah dan akan dijalankan oleh Direksi; menyimpan salinannya;
e. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di i. Melaporkan kepada Perseroan mengenai
bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya
untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris; pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain;
f. Mengangkat dan memberhentikan seorang j. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan
Sekretaris Dewan Komisaris; yang telah dilakukan selama tahun buku yang
g. Memberhentikan sementara anggota Direksi baru lampau kepada RUPS;
sesuai ketentuan Anggaran Dasar; k. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka
h. Membentuk Komite Audit, Komite Remunerasi tugas pengawasan dan pemberian nasihat,
dan Nominasi, Komite Pemantau Risiko, dan sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan,
Komite lainnya. peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar,
i. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan keputusan RUPS;
dan dalam jangka waktu tertentu atas beban l. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya
perseroan, jika dianggap perlu dan dengan sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
memperhatikan ketentuan yang berlaku; Konglomerasi Keuangan BNI
j. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam
keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;
k. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan
pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang

56 PT Bank BNI Syariah


PEMBAGIAN TUGAS DEWAN KOMISARIS Pembagian tugas Dewan Komisaris ditetapkan
berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor :
Dewan Komisaris telah melaksanakan pembagian KOM/23 tanggal 10 Mei 2019 yang di tandatangani
tugas diantara anggota Dewan Komisaris sebagaimana oleh Komisaris Utama dan Komisaris Independen.
tercantum dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan Adapun pembagian tugas tersebut yaitu:
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris.

NAMA JABATAN BIDANG TUGAS

Fero Poerbonegoro Komisaris Utama Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite
Nominasi dan Remunerasi
Rizqullah Thohuri* Komisaris Independen Membawahi Komite Pemantau Risiko serta
Komite Nominasi dan Remunerasi
Max R. Niode Komisaris Independen Membawahi Komite Audit serta Komite
Nominasi dan Remunerasi
Imam Budi Sarjito Komisaris Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite
Nominasi dan Remunerasi
Komaruddin Hidayat** Komisaris Independen Membawahi Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi
dan Nominasi

* Masa jabatan berakhir pada RUPS Tahunan 9 Mei 2019


** Belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 25 Februari 2020

INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS b. Merupakan pihak yang independen terhadap


pemilik atau pemegang saham pengendali Bank.
Setiap anggota Dewan Komisaris dalam menjalankan c. Tidak memiliki hubungan keuangan,
tugasnya wajib bebas dari pengaruh manajemen kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau
Perusahaan, Pemegang Saham, maupun pihak-pihak hubungan keluarga dengan Pemegang Saham
lainnya. Anggota Dewan Komisaris dipilih berdasarkan Pengendali, anggota Dewan Komisaris lainnya,
proses nominasi selayaknya melakukan tugas mereka dan/atau Direksi atau hubungan keuangan dan/
dengan tidak mengutamakan kepentingan dari pihak- atau kepemilikan saham dengan Bank, sehingga
pihak yang menominasikannya. dapat mendukung kemampuan untuk bertindak
Setiap anggota Dewan Komisaris telah menandatangani independen sebagaimana diatur dalam ketentuan
surat pernyataan independensi sebagai persyaratan Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi
pengajuan persetujuan OJK dan didokumentasikan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
perusahaan, antara lain menyatakan: (khusus Komisaris Independen).
a. Tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan
derajat kedua termasuk besan dengan sesama
anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

PENGUNGKAPAN RANGKAP JABATAN

Daftar rangkap jabatan Dewan Komisaris sebagai berikut:

NAMA JABATAN JABATAN DI GRUP BNI JABATAN DI PERUSAHAAN/INSTITUSI LAIN

Fero Poerbonegoro Komisaris Utama Tidak ada Tidak Ada


Rizqullah Thohuri* Komisaris Tidak ada Tidak Ada
Independen
Max R. Niode Komisaris Tidak ada Tidak Ada
Independen

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 57


NAMA JABATAN JABATAN DI GRUP BNI JABATAN DI PERUSAHAAN/INSTITUSI LAIN

Imam Budi Sarjito Komisaris Tidak ada Tidak Ada


Komaruddin Komisaris Tidak Ada Pengawas Yayasan Pendidikan Madania
Hidayat** Independen Tidak Ada Guru Besar Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Tidak Ada Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia

* Masa jabatan berakhir pada RUPS Tahunan 9 Mei 2019


** Belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 25 Februari 2020

K EPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS

Berdasarkan Daftar Khusus Kepemilikan Saham Dewan setiap 6 (enam) bulan atau setiap ada perubahan. Pada posisi
Komisaris dan Direksi beserta keluarganya baik dalam per tanggal 31 Desember 2019 informasi kepemilikan saham
Perseroan maupun perusahan lain, yang dimutakhirkan dimaksud adalah sebagai berikut:

SAHAM DI BNI SAHAM TAHUN


NO NAMA STATUS
SYARIAH DI PERUSAHAAN LAIN PEROLEHAN

1 Fero Poerbonegoro Komisaris Utama Tidak Ada Tidak Ada -


Nurani Sulastri Istri Tidak Ada Tidak Ada -
Rakhmat Mogar Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Poerbonegoro
2 Max R. Niode Komisaris Independen Tidak Ada Tidak Ada -
Dian Mardianawati Istri Tidak Ada PT Persona Prima Utama (75 2005
lembar/1,50%)
Zahra Aldila Niode Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Alvin Akbar Niode Anak Tidak Ada Tidak Ada -
3 Imam Budi Sarjito Komisaris Tidak Ada 1. PT ADHI : 70.000 lembar -
2. PT BNBR : 42.500 lembar
3. PT BORN : 490.000 lembar
4. PT ELSA : 102.800 lembar
5. PT ELTY : 750.000 lembar
6. PT GJTL : 50.000 lembar
7. PT MLPL : 110.000 lembar
8. PT TOTL : 20.000 lembar
9. PT UNSP : 142.050 lembar
10. PT ANTM : 50.000 lembar
11. PT ASRI : 100.000 lembar
12. PT BBNI : 65.074 lembar
Isty Haryani Istri Tidak Ada Tidak Ada -
Bayu Adi Satriyo Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Larasati Allegra Farnisari Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Sekarini Andika Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Permatasari
4 Komaruddin Hidayat** Komisaris Independen Tidak Ada Tidak Ada -
Ait Choeriah Istri Tidak Ada Tidak Ada -
Zulfa Indira Wahyuni Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Dian Sukma Agustin Anak Tidak Ada Tidak Ada

* Masa jabatan berakhir pada RUPS Tahunan 9 Mei 2019


** Belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 25 Februari 2020

58 PT Bank BNI Syariah


PROGRAM KERJA DAN REALISASI

PROGRAM KERJA DEWAN KOMISARIS

Pada setiap awal tahun buku Dewan Komisaris menyusun program kerja yang akan dijalankan pada tahun buku
tersebut.

Adapun program kerja Dewan Komisaris dan realisasinya adalah sebagai berikut :

NO PROGRAM KERJA REALISASI

1 Persetujuan Rencana Kerja Komite Dewan Komisaris 


2 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Divisi Audit Internal dan Pokok-pokok Hasil 
Audit
3 Evaluasi Tindak Lanjut Manajemen atas Laporan Divisi Audit Internal, OJK, 
Management Letter KAP, dan Dewan Pengawas Syariah
4 Pembagasan mengenai Penunjukan AP dan KAP 
5 Menelaah Laporan Tahunan 2019 
6 Melakukan monitoring Pelaksanan Kinerja Bulanan dan Tingkat Kesehatan Bank 
7 Melakukan Pengawasan terhadap kebijakan 

8 Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Risiko 

9 Evaluasi dan Monitoring Pengelolaan Risiko Unit dan Divisi Perseroan berdasar 
Laporan Profil Risiko Unit dan Divisi Perseroan berdasar Laporan Profil Risiko
10 Review Remunerasi & Nominasi 
11 Memberikan Arahan terhadap Pembiayaan yang Dikonsultasikan kepada Dewan 
Komisaris
12 Mengevaluasi & Menyetujui Rencana Bisnis Bank 
13 Mengikuti Pelatihan 
14 Memberikan persetujuan kandidat Sekretaris Dewan Komisaris 
15 Memberikan arahan perubahan organisasi 
16 Memberikan arahan terkait perubahan anggaran dasar 

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 59


PERSETUJUAN itu, Dewan Komisaris juga dapat membuat keputusan
DAN KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS baik yang ditujukan untuk organ Dewan Komisaris
maupun perusahaan secara umum. Pada tahun 2019,
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, terdapat persetujuan dan keputusan Dewan Komisaris adalah
sejumlah keputusan Direksi yang terlebih dahulu terkait hal-hal berikut :
harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Selain

NO TANGGAL NOMOR SURAT PERIHAL

1 26 Februari 2019 Kom/06 Permohonan Review dan Persetujuan Kebijakan Penerapan Tata Kelola dalam
Pemberian Remunerasi
2 12 Maret 2019 Kom/11 Penyampaian Usulan Dewan Komisaris terhadap Penunjukan Kantor Akuntan
Publik (KAP) dan Akuntan Publik yang akan melakukan audit atas Laporan
Keuangan tahun buku 2019 sesuai POJK 13/POJK 03/2017 tanggal 27 Maret 2017
3 10 Mei 2019 Kom/24 Surat Keputusan Dewan Komisaris perihal Pengangkatan Sekretaris Dewan
Komisaris dan Anggota Independen Komite-Komite Dewan Komisaris
4 28 Mei 2019 Kom/28 Persetujuan dan Penunjukan Pihak Ekstern dalam Pengadaan Jasa Kaji Ulang
Fungsi SKAI Tahun 2019
5 28 Mei 2019 Kom/29 Persetujuan Update Kebijakan Umum Manajemen Risiko (KUMR) 2019
6 19 Juni 2019 Kom/35 Persetujuan Perubahan RBB 2019-2021
7 8 Oktober 2019 Kom/63 Persetujuan Kepada Pihak Terkait dengan Bank
8 12 November 2019 Kom/71 Perubahan Organisasi Kantor Pusat PT Bank BNI Syariah
9 19 November 2019 Kom/72 Persetujuan Usul Perubahan Anggaran Dasar Pasal 16 Terkait Dewan Pengawas
Syariah (DPS)
10 17 Desember 2019 Kom/75 Persetujuan atas Perjanjian Kerjasama BNI – BNI Syariah terkait Pelaksanaan
Kegiatan Operasional Perbankan Periode 2020 - 2024

ORIENTASI BAGI DEWAN KOMISARIS BARU 6. Praktik manajemen risiko Perusahaan.


7. Hal lainnya yang sekiranya diperlukan untuk
Terhadap Dewan Komisaris yang baru diangkat, BNI membekali anggota Dewan Komisaris baru.
Syariah memberikan program orientasi. Program
tersebut meliputi perkenalan anggota Dewan Sehubungan dengan perubahan komposisi Dewan
Komisaris baru kepada anggota Dewan Komisaris lain, Komisaris yang ada di tahun 2019, maka pada hari
anggota Direksi, Pejabat Eksekutif, General Manager, Jumat tanggal 17 Mei 2019 diadakan Orientasi
Corporate Secretary, anggota Komite di bawah untuk Bapak Komaruddin Hidayat selaku Komisaris
Dewan Komisaris, sekretaris Dewan Komisaris, serta Independen BNI Syariah yang baru.
pejabat lainnya. Materi pembekalan anggota Dewan
Komisaris yaitu terkait: SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO
1. Struktur organisasi Perusahaan serta fungsinya DEWAN KOMISARIS
masing-masing;
2. Hak (termasuk remunerasi dan fasilitas yang Selain program pengembangan kompetensi, Dewan
didapat), tugas utama, kewajiban, dan tanggung Komisaris BNI Syariah juga mengikuti program
jawab Dewan Komisaris; Sertifikasi Manajemen Risiko. Pada periode 2019,
3. Kinerja keuangan; Dewan Komisaris Bank telah berpartisipasi dalam
4. Kondisi Perusahaan terkini, Rencana Bisnis Bank, beberapa program Sertifikasi Manajemen Risiko
serta prospek Perusahaan ke depan; dengan rincian sebagai berikut:
5. Perangkat kebijakan internal yang dimiliki
Perusahaan;

60 PT Bank BNI Syariah


WAKTU DAN TEMPAT
NAMA JABATAN PERIODE LEVEL EXPIRED PENYELENGGARA
PELAKSANAAN

Fero Poerbonegoro Komisaris Utama 2019-2021 4 Jakarta, 19 November 2021 LSPP


2019
Rizqullah Thohuri* Komisaris - - - - -
Independen
Max R. Niode Komisaris 2019-2021 4 Jakarta, 28 November 2021 LSPP
Independen 2019
Imam Budi Sarjito Komisaris 2019-2021 5 Jakarta, 19 November 2021 LSPP
2019
Komaruddin Komisaris 2019-2021 2 Jakarta, 20 Februari 2021 LSPP
Hidayat** Independen

* Masa jabatan berakhir pada RUPS Tahunan 9 Mei 2019


** Belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 25 Februari 2020

Komisaris Independen

Komisaris Independen adalah anggota Dewan Swasta dan jabatan lain sesuai dengan ketentuan
Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, Anggaran Dasar Perseroan dan perundang-
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan undangan yang berlaku
keluarga dengan pemegang saham pengendali, 3. Bukan merupakan orang yang bekerja atau
anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi mempunyai wewenang dan tanggung jawab
serta hubungan kepemilikan saham dengan Bank untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan,
sehingga dapat mendukung kemampuannya untuk atau mengawasi kegiatan Emiten atau Perusahaan
bertindak independen. Publik dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir,
Sesuai dengan POJK No.55/POJK.03/2016 tentang kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai
Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum, jumlah Komisaris Independen Emiten atau Perusahaan
Komisaris Independen bank ditetapkan minimal 50% Publik pada periode berikutnya.
dari total anggota Dewan Komisaris. 4. Tidak mempunyai hubungan atau ikatan langsung
maupun tidak langsung pada Emiten atau
KRITERIA PENENTUAN KOMISARIS INDEPENDEN Perusahaan Publik tersebut
5. Telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatuhan
Anggota Komisaris Independen BNI Syariah harus (Fit and Proper Test) sesuai dengan ketentuan
memenuhi syarat utama yang mencakup: Bank Indonesia
1. Tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan 6. Diusulkan oleh Pemegang Saham, melalui proses
dengan anggota Direksi dengan anggota Direksi nominasi di Komite Remunerasi dan Nominasi BNI
dan Pemegang Saham BNI Syariah ataupun Syariah, dan dipilih dalam RUPS
hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi 7. Dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum
kemampuannya untuk bertindak independen pengangkatannya tidak pernah dinyatakan pailit
2. Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai 8. Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau
anggota Dewan Direksi, atau Pejabat Eksekutif anggota Dewan Komisaris atau anggota Dewan
pada lebih dari 1 (satu) lembaga/Perusahaan Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan
bukan keuangan, Badan Usaha Milik Negara, suatu perseroan dinyatakan pailit.
Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik 9. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 61


pidana yang merugikan keuangan Negara dan/ kriteria anggota Komisaris Independen.
atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.
10. Kriteria lainnya yang ditentukan oleh Ketentuan Pernyataan Independensi Komisaris Independen
Internal BNI Syariah dan peraturan perundang- Komisaris Independen BNI Syariah telah
undangan yang berlaku. menandatangani surat pernyataan independen yang
kontennya sesuai dengan peraturan perundang-
KOMISARIS INDEPENDEN BNI SYARIAH undangan yang berlaku dan telah diajukan kepada
Otoritas Jasa Keuangan sebagai salah satu dokumen
Pada tahun 2019, Dari 3 Anggota Dewan Komisaris persyaratan pengajuan persetujuan OJK menjadi
yang telah efektif hanya 1 (satu) yang menjabat anggota Dewan Komisaris BNI Syariah. Adapun konten
sebagai Komisaris Independen yaitu Bapak Max surat pernyataan dimaksud sebagai berikut:
Niode, hal ini berarti belum memenuhi jumlah paling
kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.
Adapun Bapak Komaruddin Hidayat sebagai Komisaris
Independen sedang menjalani fit and proper test OJK.

Komisaris Independen BNI Syariah juga telah


memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan dalam

NO PERNYATAAN CHECKLIST

1 Menyatakan bahwa saya merupakan pihak yang independen terhadap pemilik Bank 
2 Menyatakan bahwa saya bersedia bertindak independen terhadap pemilik Bank 
3 Menyatakan bahwa saya tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham 
dan/atau hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengendali, anggota Dewan Komisaris
lainnya, dan/atau Direksi atau hubungan keuangan dan/atau kepemilikan saham dengan Bank
sehingga dapat mendukung kemampuan saya untuk bertindak independen.

Direksi

Direksi merupakan salah satu organ utama GCG. DASAR HUKUM


Direksi bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan, Pembentukan Direksi BNI Syariah didasarkan pada
serta bertindak untuk dan atas nama mewakili beberapa ketentuan, antara lain:
kepentingan Bank dalam perkara di dalam maupun a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21
di luar pengadilan. Direksi BNI Syariah terdiri dari tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Direktur Utama, dan Direktur lainnya yang bertugas b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40
sesuai masing-masing bidang kerja. Anggota Direksi Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
bertanggung jawab secara tanggung renteng atas c. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/
segala tindakan pengurusan yang dilakukan. Direksi POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
BNI Syariah dalam menjalankan tugasnya senantiasa Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Dewan
mengedepankan transparansi, sikap profesional, Komisaris adalah Organ Emiten atau Perusahaan
kesungguhan dalam mengedepankan kepentingan Publik.
Bank dan stakeholders, berpikir strategis serta d. Peraturan Bank Indonesia No.11/3/PBI/2009
memastikan pencapaian target dan keberlanjutan tentang Bank Umum Syariah, Pasal 23.
usaha. e. POJK No.27/POJK.03/2016 tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama
Lembaga Jasa Keuangan.

62 PT Bank BNI Syariah


f. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/6/PBI/2012 selama menjabat:
tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and 1) Tidak pernah dinyatakan pailit.
Proper Test) Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah. 2) Tidak pernah menjadi anggota Direksi
g. Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana Akta dan/atau anggota Dewan Komisaris yang
Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.4 dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
tanggal 7 Januari 2016. Perusahaan dinyatakan pailit.
h. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank 3) Tidak pernah dihukum karena melakukan
BNI Syariah tentang Penetapan Piagam Komite tindak pidana yang merugikan keuangan
Nominasi dan Remunerasi No.KEP/01/DK/2015 negara dan/atau berkaitan dengan sektor
keuangan.
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI 4) Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/
atau angota Dewan Komisaris yang selama
Direksi BNI Syariah mempunyai Pedoman Tata Tertib menjabat:
Kerja Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan SKB i. pernah tidak menyelengarakan RUPS ta-
No.KP/DIR/016 & KP/01/ DK/2013 serta Petunjuk hunan;
Pelaksanaan Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi dan ii. pertanggungjawabannya sebagai anggo-
Dewan Komisaris No.PP/S02/003-00/2016 tanggal ta Direksi dan/atau anggota Dewan Ko-
1 September 2016. Pedoman dan Tata Tertib Kerja misaris pernah tidak diterima oleh RUPS
Direksi telah diunggah pada situs web Perseroan dan atau pernah tidak memberikan pertang-
media sosialisasi internal yaitu Electronic Corporate gungjawaban sebagai anggota Direksi
Guidelines (ECG). dan/atau anggota Dewan Komisaris kepa-
da RUPS; dan
Adapun isi pengaturan terkait tata tertib kerja Dewan iii. pernah menyebabkan Perusahaan yang
Komisaris menurut pedoman ini antara lain: memperoleh izin, persetujuan, atau
a. Persyaratan Anggota Direksi; pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuan-
b. Komisaris Independen; gan tidak memenuhi kewajiban menyam-
c. Komposisi Anggota; paikan laporan tahunan dan/ atau laporan
d. Masa Jabatan; keuangan kepada Otoritas Jasa Keuan-
e. Pengangkatan dan Pemberhentian; gan.
f. Etika Jabatan; d. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan
g. Hak dan Wewenang; perundang-undangan.
h. Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab; e. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di
i. Honorarium dan Fasilitas/Tunjangan; bidang yang dibutuhkan Perusahaan.
j. Tantiem; f. Memiliki komitmen terhadap pengembangan
k. Program Orientasi; operasional Bank Syariah yang sehat.
l. Program Peningkatan Kapabilitas; g. 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama
menjabat tidak pernah diberhentikan dengan
KRITERIA DAN PERSYARATAN ANGGOTA DIREKSI tidak hormat dari suatu pekerjaan.
h. Memiliki kompetensi dan pengalaman dalam
Anggota Direksi BNI Syariah telah melalui mekanisme bidang-bidang yang menunjang pelaksanaan
nominasi dan rekomendasi Komite Remunerasi dan tugas dan kewajiban Dewan Komisaris dan
Nominasi BNI Syariah dan diangkat melalui Rapat memiliki integritas dan reputasi yang tinggi,
Umum Pemegang Saham (RUPS). Pengangkatan RUPS serta memiliki komitmen penyediaan waktu yang
tersebut efektif setelah yang bersangkutan lulus uji memadai.
kemampuan dan kepatutan dan/atau mendapatkan i. Tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan
persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adapun tindak pidana tertentu yang telah diputus oleh
persyaratan seorang anggota Direksi BNI Syariah pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
adalah: hukum tetap dalam waktu 20 (dua puluh) tahun
a. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang terakhir.
baik. j. Tidak pernah melakukan tindakan fraud
b. Cakap melakukan perbuatan hukum.
c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 63


(penipuan, penggelapan, dan kecurangan) di KOMPOSISI DIREKSI
bidang perbankan, keuangan dan usaha lainnya.
k. Tidak termasuk daftar orang tercela di bidang Berdasarkan Pasal 28 PBI No. 11/3/PBI 2009 tentang
perbankan dan lulus penilaian kemampuan dan Bank Umum Syariah dan Anggaran Dasar Perusahaan,
kepatutan (fit & proper test) yang dilaksanakan bahwa jumlah angota Direksi paling kurang 3 (tiga)
oleh Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan orang dan dipimpin oleh Direktur Utama.
peraturan perundangan yang berlaku.
l. Tidak terdaftar dalam Daftar Tidak Lulus (DTL). Per tanggal 31 Desember 2019, BNI Syariah memiliki 5
(lima) orang anggota Direksi yang telah melalui proses
Surat pernyataan demikian telah dibuat oleh setiap nominasi oleh Komite Remunerasi dan Nominasi BNI
calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris BNI Syariah dan diangkat berdasarkan persetujuan RUPS.
Syariah sebagai salah satu dokumen persyaratan Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia,
uji kemampuan dan kepatutan di OJK, serta telah dengan rincian komposisi anggota Direksi adalah
didokumentasikan oleh Perseroan. sebagai berikut:

REKOMENDASI
PENGANGKATAN PERIODE
NAMA JABATAN KOMITE NOMINASI PERSETUJUAN OJK
OLEH RUPS JABATAN
DAN REMUNERASI
Abdullah Direktur Utama KNR-02/2017 Tanggal RUPS-LB 23 Maret Keputusan anggota Dewan Sampai RUPS
Firman 9 Mei 2017 2017 Komisioner Otoritas Jasa Tahunan
Wibowo Keuangan No KEP-41/ 2020
D1.03/2018 12 Maret 2018
Dhias Direktur Bisnis SME KNR-03/2017 tanggal RUPS-LB 23 Maret Keputusan Anggota Sampai RUPS
Widhiyati & Komersial 21 Maret 2017 2017 Dewan Komisioner OJK No. Tahunan
KEP228/D.03/2017 tanggal 2020
19 Desember 2017
Tribuana Direktur Kepatuhan KNR-04/2017 tanggal RUPS-LB 29 Keputusan Anggota Sampai RUPS
Tunggadewi & Risiko 18 April 2017 Desember 2017 Dewan Komisioner OJK No. Tahunan
KEP227/D.03/2017 tanggal 2020
19 Desember 2017
Wahyu Direktur Keuangan KNR-07/2017 tanggal RUPS Tahunan 27 Keputusan Anggota Dewan Sampai RUPS
Avianto & Operasional 15 November 2017 April 2018 Komisioner OJK No. Tahunan
KEP-159/D.03/2018 Tanggal 2021
25 September 2018

TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN Wewenang:


a. Menetapkan kebijakan kepengurusan perseroan;
Tugas utama Direksi adalah menjalankan segala b. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi
tindakan yang berkaitan dengan pengurusan untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar
perusahaan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai pengadilan kepada seorang atau beberapa orang
dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk
Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan itu atau kepada seorang atau beberapa orang
tentang segala hal dan segala kejadian dengan pegawai Perseroan baik sendiri-sendiri maupun
pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam bersama-sama atau kepada orang atau badan
peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar lain;
dan/atau Keputusan RUPS.

64 PT Bank BNI Syariah


c. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang e. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan
kepegawaian Perseroan termasuk penetapan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan
gaji, pensiun atau jaminan hari tua, jasa produksi kepada Akuntan Publik untuk diaudit;
dan penghasilan lain bagi pegawai Perseroan f. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS
berdasarkan peraturan perundang-undangan lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan
yang berlaku; perundang-undangan dan anggaran dasar;
d. Mengangkat, memberi penghargaan atau g. Menyampaikan Laporan Tahunan setelah ditelaah
sanksi dan memberhentikan pegawai Perseroan oleh Dewan Komisaris dalam jangka waktu
berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan paling lambat 5 (|lima) bulan setelah tahun buku
dan peraturan perundang-undangan yang Perseroan berakhir kepada RUPS untuk disetujui
berlaku; dan disahkan;
e. Membentuk fungsi Sekretaris Perseroan h. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai
(Corporate Secretary); Laporan Tahunan;
f. Menghapus bukukan piutang macet i. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar
yang selanjutnya dilaporkan dan Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan
dipertanggungjawabkan dalam Laporan Tahunan; Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan
g. Tidak menagih lagi sebagian atau seluruh piutang Tahunan dan dokumen keuangan Perseroan dan
di luar pokok dalam rangka restrukturisasi dan/ dokumen Perusahaan lainnya;
atau penyelesaian pembiayaan namun dengan j. Menyimpan di tempat kedudukan Perseroan:
kewajiban melaporkan kepada Dewan Komisaris Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah
yang ketentuan tata cara pelaporannya ditetapkan RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah
oleh Dewan Komisaris; Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen
h. Melakukan segala tindakan dan perbuatan keuangan Perseroan serta dokumen perseroan
lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan lainnya;
kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan k. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar
pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-
dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana prinsip pengendalian intern terutama pemisahan
diatur dalam peraturan perundang-undangan, fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan,
Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS. dan pengawasan;
l. Memberikan laporan berkala menurut cara dan
Kewajiban: waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya serta laporan lainnya seyiap kali diminta oleh
usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan Dewan Komisaris, dengan memperhatikan
maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya; peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Menyiapkan Rencana Jangka Panjang Perseroan, m. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan dengan perincian dan tugasnya;
dan rencana kerja lainnya, berikut perubahannya n. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang
serta menyampaikannya paling lambat 60 (enam ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan
puluh) hari sebelum tahun buku baru dimulai Komisaris dengan memperhatikan perundang-
kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan undangan yang berlaku;
persetujuan; o. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai
c. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran
Khusus, Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi; Dasar ini dan yang ditetapkan oleh RUPS
d. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud berdasarkan peraturan perundang-undangan
pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, yang berlaku;
serta dokumen keuangan Perseroan sebagaimana p. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya
dimaksud dalam Undang-Undang terntang sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
Dokumen Perusahaan; Konglomerasi Keuangan BNI.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 65


RUANG LINGKUP PEKERJAAN DAN TANGGUNG JAWAB
MASING-MASING SEKTOR DIREKSI

NAMA JABATAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Abdullah Firman Direktur Utama Rencana Bisnis Bank


Wibowo 1. Merencanakan bisnis bank semua segmen secara menyeluruh dari akuisisi
hingga penyaluran Dana Pihak Ketiga dalam rangka mencapai target profit
yang telah ditetapkan pemegang saham.
2. Merumuskan dan memutuskan strategi bisnis bank atas semua segmen secara
menyeluruh mulai akuisisi hingga penyaluran Dana Pihak Ketiga dalam
rangka mencapai target profit yang telah ditetapkan pemegang saham.
3. Merumuskan visi, misi, dan values perusahaan yang akan mendukung
tercapainya target BNI Syariah jangka pendek, menengah, dan panjang sesuai
yang telah direncanakan.

Profitabilitas Bank
4. Membuat keputusan pembiayaan maupun restrukturisasi Pembiayaan
sesuai ketentuan dan kewenangan yang berlaku dalam rangka pencapaian
profitabilitas BNI Syariah yang progressif dan berkualitas.
5. Membuat keputusan Diskon Margin/Bagi Hasil/Ujroh Pembiayaan NPF &
Hapus Buku sesuai ketentuan dan kewenangan yang berlaku dalam rangka
pencapaian profitabilitas BNI Syariah yang progresif dan berkualitas.
6. Membuat keputusan atas draft kebijakan mitigasi risiko bisnis semua segmen
dalam rangka menjaga prinsip kehati-hatian bisnis BNI Syariah.

Tata Kelola dan Kepatuhan Bank


7. Menetapkan Pedoman Tata Tertib Good Corporate Governance BNI Syariah
dalam rangka menjaga reputasi kepatuhan bank atas peraturan regulator.
8. Menjaga implementasi GCG di seluruh BNI Syariah dalam rangka melindungi
reputasi kepatuhan bank atas peraturan regulator.
9. Melaporkan pelaksanaan GCG ke regulator dalam rangka menjaga reputasi
kepatuhan bank atas peraturan regulator.

Value Creation
10. Memutuskan strategi pengembangan organisasi, sistem dan mekanisme
pengelolaan dan pengembangan SDM dalam rangka mendukung tercapainya
visi misi dan target perusahaan dari sisi sumber daya manusia.
11. Memutuskan arah pengembangan layanan perbankan dalam rangka
peningkatan kualitas layanan perbankan menuju service excellence dan
pencapaian target bisnis BNI Syariah yang telah direncanakan .
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & 1. Merencanakan strategi pengembangan dan pengelolaan bisnis pembiayaan
Komersial segmen Commercial dan SME sesuai kebutuhan pasar dalam rangka
menciptakan profitabilitas BNI Syariah yang berkelanjutan.
2. Merencanakan strategi pengembangan dan pengelolaan bisnis tresuri dan
strategi pemasaran trade finance dalam rangka menciptakan profitabilitas
BNI Syariah yang berkelanjutan.
3. Merencanakan strategi pengembangan dan pengelolaan bisnis haji & umroh
dalam rangka menciptakan profitabilitas BNI Syariah yang berkelanjutan.
4. Merencanakan strategi pengembangan dan pengelolaan bisnis transaksional
& dana institusi dalam rangka menciptakan profitabilitas BNI Syariah yang
berkelanjutan
Tribuana Direktur Kepatuhan & Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan
Tunggadewi Risiko Fungsi Kepatuhan Bank Umum pasal 10 ayat 1 (satu), tugas dan tanggung jawab
Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan, paling kurang mencakup:
1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank;
2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan
ditetapkan oleh Direksi.

66 PT Bank BNI Syariah


NAMA JABATAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk


menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank;
4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,
serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk
Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah;
5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan
yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan dan Peraturan Perundangundangan yang berlaku;
7. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan;
8. Mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi fungsi dan bidang
Manajemen Risiko Bank dan Tata Kelola Kebijakan;
9. Mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi fungsi dan bidang
Kepatuhan, Hukum dan Kesekretariatan;
10. Mengkoordinasikan Komunikasi Perusahaan dan program pemasaran;
11. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi Pengembangan Produk Manajemen
agar sesuai dengan ketentuan
Wahyu Avianto Direktur Keuangan & Pengendalian Keuangan Perusahaan
Operasional 1. Merencanakan strategi penyusunan sistem, kebijakan, serta seluruh pedoman
yang menjadi acuan dalam pengendalian keuangan dan perpajakan BNI
Syariah.
2. Merencanakan strategi pelaporan keuangan perusahaan dalam rangka
memastikan kewajaran laporan keuangan dan kesiapan objek evaluasi audit
keuangan perusahaan.
3. Merencanakan skenario proyeksi kinerja keuangan perusahaan dalam rangka
pengendalian keuangan perusahaan.

Operasional Perbankan
4. Merencanakan penyempurnaan dan pengelolaan sistem operasional
perbankan dalam rangka memastikan kegiatan operasional pembiayaan dan
transaksi nasabah BNI Syariah berjalan sesuai prosedur yang ada.
5. Menjaga operasional perbankan sejalan dengan ketentuan dan kebijakan
yang berlaku dalam rangka mitigasi risiko operasional dan mendukung
kelancaran bisnis BNI Syariah.

Akselerasi Pengadaan dan Optimalisasi Aset dan Logistik


6. Merencanakan strategi penyempurnaan proses pengadaan , dan pembelian
serta pemeliharaan aset dan logistik perusahaan dalam rangka mendukung
kelancaran bisnis BNI Syariah.

Sistem & Teknologi Informasi


7. Merencanakan arsitektur teknologi informasi BNI Syariah untuk diputus
dalam KMIT dalam rangka mendukung pengembangan teknologi informasi di
BNI Syariah.
8. Merencanakan pengembangan dan pemeliharaan Core Banking System (CBS)
dan aplikasi non core dalam rangka mencapai tujuan service excellent BNI
Syariah.
9. Merencanakan strategi prioritisasi penyelesaian proyek TI sesuai kebutuhan
BNI Syariah dalam rangka mendukung bisnis dan operasional BNI Syariah.

Strategi Digitalisasi Produk & Bisnis


10. Merencanakan strategi digitalisasi bisnis, produk bisnis, sistem monitoring
kinerja bisnis/produk dalam rangka mendukung kebutuhan pengembangan
bisnis BNI Syariah.
11. Merencanakan strategi pengembangan kerja sama bisnis electronic channel
dalam rangka akselerasi bisnis digital BNI Syariah.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 67


NAMA JABATAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

12. Merencanakan strategi prioritisasi penyelesaian program/project/inovasi


berbasis web internet dan aplikasi digital yang dilakukan dalam rangka
mendukung kebutuhan bisnis BNI Syariah.

Strategi Penyelamatan & Penyelesaian Pembiayaan


13. Merencanakan konsep pengembangan kebijakan terkait penyelesaian
pembiayaan bermasalah untuk mendukung eksekusi penyelamatan dan
penyelesaian pembiayaan yang dapat menghasilkan pendapatan operasional
yang optimal bagi BNI Syariah.
14. Merencanakan strategi penyelamatan dan pengembalian aset (pembiayaan)
bermasalah dan hapus buku BNI Syariah dalam rangka memastikan pencapaian
target kualitas aset dan target pendapatan operasional yang telah ditetapkan
manajemen.

MEKANISME DIREKTUR PENGGANTI

Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak kewenangannya bertindak dapat dialihkan kepada
untuk atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. anggota Direksi lain melalui mekanisme yang diatur
Setiap Direktur Perseroan berhak mengambil dalam Keputusan Direksi.
keputusan berdasarkan sektor/bidang masing-masing
menurut ketentuan dan peraturan perusahaan Berdasarkan SK Direksi No. KP/135/DIR/R tanggal 25
yang berlaku. Dalam hal salah satu atau beberapa November 2019 tentang Susunan Direktur Pengganti,
anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan maka maka mekanisme Direktur Pengganti adalah sebagai
berikut:

NO DIREKTUR SEKTOR DIREKTUR PENGGANTI 1 DIREKTUR PENGGANTI 2

1 Direktur Utama Direktur Bisnis SME & Komersial Direktur Bisnis Ritel & Jaringan
2 Direktur Bisnis SME & Komersil Direktur Utama Ritel & Jaringan Direktur Utama
3 Direktur Bisnis Ritel & Jaringan Direktur Bisnis SME & Komersial Direktur Utama
4 Direktur Keuangan & Operasional Direktur Bisnis Ritel & Jaringan Direktur Utama
5 Direktur Kepatuhan dan Risiko Direktur Keuangan & Operasional Direktur Bisnis SME & Komersial

INDEPENDENSI DIREKSI hubungan keluarga dengan anggota Dewan


Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang
Independensi anggota Direksi Perseroan telah sesuai Saham Pengendali sampai dengan derajat kedua
dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku, atau hubungan dengan Perseroan, sehingga,
dimana Direksi Perseroan haruslah: dapat melaksanakan tugas dan tanggung
1. Bertindak independen, tidak mempunyai jawabnya secara independen.
benturan kepentingan yang dapat mengganggu 3. Tidak memiliki saham 5% (lima perseratus) atau
kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara lebih dari modal disetor pada Perseroan, Bank
mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank dan atau
sama lain maupun hubungan terhadap Dewan Perusahaan lainnya baik secara sendiri-sendiri
Komisaris. maupun bersama-sama, baik yang berkedudukan
2. Tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan di dalam negeri maupun di luar negeri.
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau

68 PT Bank BNI Syariah


Setiap anggota Direksi BNI Syariah telah sebagaimana diatur dalam ketentuan pelaksanaan
menandatangani surat pernyataan independensi GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
sebagai salah satu dokumen persyaratan fit and proper Syariah.
test OJK dan telah didokumentasikan, yang konten 3. Merupakan pihak yang independen dan bersedia
surat pernyataan tersebut antara lain menyatakan: bertindak independen terhadap pemilik bank atau
1. Tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan pemegang saham pengendali bank.
derajat kedua dengan sesama anggota Direksi
dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris sesuai KEPEMILIKAN SAHAM
dengan ketentuan OJK.
2. Tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal Berdasarkan catatan Daftar Khusus Kepemilikan Saham
disetor pada suatu perusahaan lain baik secara Dewan Komisaris dan Direksi beserta keluarganya
sendiri-sendiri atau bersama-sama. baik dalam Perseroan maupun perusahaan lain, yang
3. Tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan dimutakhirkan setiap 6 (enam) bulan atau setiap ada
kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau perubahan. Pada posisi per tanggal 31 Desember
Pemegang Saham Pengendali atau hubungan 2019 informasi kepemilikan saham dimaksud adalah
dengan Bank, yang dapat mempengaruhi sebagai berikut:
kemampuan untuk bertindak independen

SAHAM DI BNI SAHAM DI PERUSAHAAN TAHUN


NO. NAMA STATUS
SYARIAH LAIN PEROLEHAN
Abdullah Firman
Direktur Utama Tidak ada Tidak ada -
Wibowo
1 Novia Permatasari Istri Tidak ada Tidak ada
Abdullah Manggala Anak Tidak ada Tidak ada
Hastama
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Tidak Ada 1. PT Bank BNI (Persero Tbk): 2012
Komersial 14.941 lembar

2. PT SMCB
2018
2
Dedy Ariswadi, ST Suami Tidak Ada Tidak Ada -
Himawan Nur Ardhito Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Emilia Kirana Ardisa Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Risha Ardelia Nurul Nisa Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan Tidak ada PT BNI (Persero) Tbk: 13.650 2016
dan Risiko lembar
Ir. Prayudi Widyanto Suami Tidak ada Tidak ada -
Rr. Luthfia Gita Wardani Anak Tidak ada Tidak ada -
3
R. Maheswara Rikza Anak Tidak ada Tidak ada -
Adityawarman
R. Maheswira Anak Tidak ada Tidak ada -
Adityawardhana
Wahyu Avianto Direktur Keuangan & Tidak ada Tidak ada
-
Operasional
Rachmania Diandini Istri Tidak ada Tidak ada -
4
Hilman Arif Naufal Anak Tidak ada Tidak ada -
Faiz Ammar Rasyid Anak Tidak ada Tidak ada -
Silma Afiati Rahmah Anak Tidak ada Tidak ada -

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 69


RANGKAP JABATAN DIREKSI

Daftar rangkap Jabatan Direksi adalah sebagai berikut :

JABATAN DI PERUSAHAAN/INSTITUSI
NAMA JABATAN JABATAN DI GRUP BNI
LAIN

Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Tidak ada Tidak Ada


Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Tidak Ada Tidak Ada
Komersial
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan & Risiko Tidak Ada Tidak Ada
Wahtu Avianto Direktur Keuangan & Tidak Ada Tidak Ada
Operasional

DIREKTUR RISIKO DAN KEPATUHAN h. Mengusulkan Laporan Action Plan dan


Laporan Rencana Pengkinian Data sebelum
1. Bank memiliki 1 (satu) orang Direktur Kepatuhan disampaikan kepada Bank Indonesia/OJK;
yang dipilih dari salah seorang anggota Direksi i. Merumuskan strategi guna mendorong
yang diangkat oleh RUPS. Pengangkatan demikian terciptanya Budaya Kepatuhan Bank termasuk
berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dalam pengambilan keputusan dan dalam
terlebih dahulu dari OJK. Direktur kepatuhan BNI kegiatan operasional bank, serta menurunkan
Syariah tidak membawahi fungsi-fungsi bisnis dan tingkat pelanggaran;
operasional, manajemen risiko yang melakukan j. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau
pengambilan keputusan pada kegiatan usaha prinsip-prinsip kepatuhan yang akan
Bank, treasury, keuangan dan akuntansi, logistik ditetapkan oleh Direksi;
dan pengadaan barang/jasa, teknologi informasi, k. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan
dan audit internal. yang akan digunakan untuk menyusun
2. Tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan ketentuan dan pedoman internal Bank;
BNI Syariah adalah memastikan kepatuhan l. Memastikan bahwa seluruh kebijakan,
Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan ketentuan, sistem dan prosedur, serta
perundang-undangan yang berlaku, dengan cara: kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah
a. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan dan peraturan
dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian. perundang-undangan yang berlaku;
b. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha m. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
Perseroan tidak menyimpang dari ketentuan n. Melakukan tindakan pencegahan agar
yang berlaku. kebijakan dan/atau keputusan yang diambil
c. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank Direksi Bank tidak menyimpang dari ketentuan
terhadap seluruh perjanjian komitmen yang dan peraturan perundang-undangan yang
dibuat oleh Bank kepada OJK dan lembaga berlaku;
otoritas yang berwenang. o. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait
d. Mencegah Direksi Perseroan agar tidak dengan Fungsi Kepatuhan.
menempuh kebijakan dan/atau menetapkan 3. Selain itu tugas Direktur Kepatuhan adalah
keputusan yang menyimpang dari peraturan menetapkan langkah-langkah yang diperlukan
Bank Indonesia, peraturan OJK, dan peraturan untuk memastikan Perseroan telah memenuhi
perundang-undangan yang berlaku. ketentuan Bank Indonesia/OJK tentang APU dan
e. Merumuskan strategi guna mendorong PPT dan Peraturan Perundang-undangan lainnya.
terciptanya Budaya Kepatuhan Bank; 4. Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
f. Memastikan cakupan pengawasan aktif wajib menyampaikan laporan kepada Bank
Direksi telah terpenuhi secara memadai; Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan
g. Memberikan persetujuan terhadap Laporan tentang pelaksanaan tugasnya.
Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM);

70 PT Bank BNI Syariah


KEPUTUSAN DIREKSI TAHUN 2019

Selama tahun 2019, Direksi telah mengeluarkan berbagai keputusan strategis antara lain terkait aspek sebagai
berikut:

NOMOR SURAT
NO TANGGAL PERIHAL
KEPUTUSAN

1. 15 Januari 2019 BNISy/DIR/001 Anggaran Promosi BNI Syariah 2019


2. 14 Januari 2019 BNISy/DIR/002 Arsitektur HCD
3. 28 Januari 2019 BNISy/DIR/004 Strategy Unorganic BNI Syariah
4. 8 Februari 2019 BNISy/DIR/006 Rotasi Mutasi Pemimpin Divisi dan Kantor Pusat
5. 4 Maret 2019 BNISy/DIR/009 Penilaian DIvisi, Satuan Kerja, Kantor Wilayah, Pemimpin Cabang
6. 28 Mei 2019 BNISy/DIR/030 Perubahan RBB 2019-2021
7. 25 Juli 2019 BNISy/DIR/037 Pemenuhan Ketentuan POJK No. 51/POJK.03/2017
8. 15 Agustus 2019 BNISy/DIR/039 Pembelian Aset Tanah dan Bangunan 2019
9. 5 Agustus 2019 BNISy/DIR/040 Penyesuaian Organisasi Kantor Pusat
10. 5 Agustus 2019 BNISy/DIR/042 Re-Segmentasi Pembiayaan Produktif
11. 13 September 2019 BNISy/DIR/049 Kebijakan Umum Direksi – Rencana Bisnis 2020
12. 13 September 2019 BNISy/DIR/052 Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) BNI Syariah 2020-2024
13. 1 Oktober 2019 BNISy/DIR/053 Pemetaan Kantor Cabang 3b
14. 18 Oktober 2019 BNISy/DIR/056 Radisi RBB dan RAKB 2020
15. 17 Desember 2019 BNISy/DIR/062 Radisi Resegmentasi Pembiayaan Produktif

PROGRAM ORIENTASI BAGI ANGGOTA DIREKSI d. Kondisi Perusahaan terkini, Rencana Bisnis Bank,
serta prospek Perusahaan ke depan;
Setiap anggota Direksi yang baru diangkat senantiasa e. Perangkat kebijakan internal yang dimiliki Perusa-
diberikan program orientasi meliputi perkenalan den- haan;
gan anggota Direksi lain, anggota Dewan Komisaris, f. Praktik manajemen risiko Perusahaan.
Pejabat Eksekutif, General Manager, Corporate Secre- g. Praktik kepatuhan
tary, anggota Komite di bawah Dewan Komisaris, sek- h. Hal lainnya yang sekiranya diperlukan untuk
retaris Dewan Komisaris, serta pejabat lainnya. Materi membekali anggota Direksi baru.
pembekalan anggota Direksi yaitu terkait:
a. Struktur organisasi Perusahaan serta fungsinya SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO DIREKSI
masing-masing;
b. Hak (termasuk remunerasi dan fasilitas yang Di samping program pengembangan kompetensi, Di-
didapat), tugas utama, kewajiban, dan tanggung reksi BNI Syariah juga mengikuti program Sertifikasi
jawab Direksi; Manajemen Risiko. Pada periode 2019, Direksi Bank
c. Kinerja keuangan; telah mengikuti program Sertifikasi Manajemen Risiko
dengan rincian sebagai berikut:

WAKTU DAN TEMPAT


NAMA JABATAN PERIODE LEVEL EXPIRED PENYELENGGARA
PELAKSANAAN

Abdullah Firman Direktur Utama 2019-2021 5 Jakarta, 19 November 2021 LSPP


Wibowo 2019
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & 2019-2021 5 Jakarta, 19 November 2021 LSPP
Komersial 2019
Tribuana Direktur Kepatuhan 2019-2021 5 Jakarta, 19 November 2021 LSPP
Tunggadewi & Risiko 2019
Wahtu Avianto Direktur Keuangan & 2018-2020 5 Jakarta, 09 Maret 2020 LSPP
Operasional 2018

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 71


Penilaian Kinerja
Dewan Komisaris dan Direksi

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui prosedur atau mekanisme antara lain sebagai
berikut:
1. Penilaian oleh RUPS Tahunan
RUPS merupakan mekanisme pengambilan keputusan tertinggi dalam perusahaan. Dewan Komisaris dan
Direksi menyampaikan laporan pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya
pada tahun buku kepada Pemegang Saham pada RUPS Tahunan.

Pada RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada hari 9 Mei 2019, Pemegang Saham memutuskan :
a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
serta Laporan Keuangan Perseroan (termasuk Laporan Zakat Perseroan), untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2017 beserta penjelasannya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota jaringan global Ernst & Young, sebagaimana laporannya
Nomor: RPC -5718/PSS/2018 tanggal 21 Februari 2018, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
b. Menyetujui memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de
charge) kepada seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Dewan
Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2017, sepanjang:
1) Tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana; dan
2) Tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan untuk ta-
hun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
2. Penilaian Berdasarkan Self Assessment GCG
Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator penilaian yang ditetapkan dalam Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, dapat disimpulkan bahwa :
A. Governance Structure
1) Faktor-faktor positif aspek governance structure BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
a) Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dari hasil self assessment terhadap governance structure pada kriteria ini dapat disimpulkan
bahwa BNI Syariah telah memiliki 3 (tiga) Komisaris yang efektif yaitu seorang Komisaris Utama
(Non Independen) Bapak Fero Poerbonegoro, dan 2 (dua) orang Komisaris Independen yaitu
Bapak Rizqullah Thohuri dan Bapak Max R. Niode, sehingga telah memenuhi paling kurang
50% Komisaris Independen dari komposisi Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris BNI
Syariah memiliki latar belakang pengalaman, pendidikan, pelatihan, serta integritas yang baik
untuk menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris BNI Syariah.

1 (satu) Komisaris masih menunggu hasil fit and proper test atau persetujuan OJK yaitu Bapak
Imam Budi Sarjito. Sementara yang bersangkutan belum efektif, maka yang bersangkutan
diangkat sebagai Staff Ahli agar dapat memberikan kontribusi kepada Dewan Komisaris.
b) Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Dari hasil self assessment terhadap kriteria ini dapat disimpulkan anggota Direksi yang efektif
berjumlah 4 (empat) orang yaitu Bapak Abdullah Firman Wibowo sebagai Direktur Utama,
Ibu Tribuana Tunggadewi sebagai Direktur Kepatuhan dan Risiko, Ibu Dhias Widhiyati sebagai
Direktur Bisnis SME dan Komersial serta Bapak Wahyu Avianto sebagai Direktur Keuangan
dan Operasional. Komposisi ini telah memenuhi syarat minimal tiga orang Direksi yang
diwajibkan ketentuan perundang-undangan, serta memiliki Direktur Utama dan Direktur
yang membawahkan fungsi kepatuhan. Anggota Direksi BNI Syariah memiliki latar belakang
pengalaman, pendidikan, pelatihan, serta integritas yang baik untuk menunjang pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Direksi BNI Syariah.

1 (satu) Direktur masih menunggu hasil fit and proper test atau persetujuan OJK yaitu Bapak
Iwan Abdi. Sementara yang bersangkutan belum efektif maka diangkat sebagai Senior Executive
Vice President (SEVP).

72 PT Bank BNI Syariah


Terkait kebijakan pengangkatan Direksi, BNI Syariah juga telah memiliki kebijakan baru antara
lain:
• Surat Edaran mengenai kebijakan fasilitas yang diperoleh pengurus yang belum mendapat
penegasan OJK Cfm. SE/PGD/159/2018 tanggal 28 Desember 2018.
• Kebijakan Penugasan Pegawai dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selaku
Perusahaan Induk ke BNI Syariah Cfm. PP/S04/011-00/2018 tanggal 20 Desember 2018.
• Selain itu BNI Syariah telah memperbaiki kebijakan-kebijakan terkait kewenangan SEVP
agar tidak mengurangi akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan, misalnya terkait
Komite Kebijakan Risiko (KKR) No. 51/KKR/2018 tanggal 23 Mei 2018 perihal kewenangan
memutus pembiayaan produktif baru/tambahan untuk pembiayaan komersial limit 2.
2) Faktor-faktor negatif aspek governance structure BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
Tidak terdapat faktor negatif pada aspek governance structure BNI Syariah
B. Governance Process
1) Faktor-faktor positif aspek governance process BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
a) Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dari hasil self assessment terhadap governance process dapat disimpulkan bahwa pengangkatan/
penggantian anggota Dewan Komisaris, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yaitu tindakan
pengawasan, evaluasi serta independensi dari Dewan Komisaris telah memadai, termasuk
memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank.
b) Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Pengangkatan/penggantian Direksi telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Direksi telah melaksanakan pengurusan Bank berdasarkan prinsip kehati-hatian, prinsip
syariah, dan prinsip GCG. Temuan hasil audit telah ditindaklanjuti, serta hal-hal lain terkait
dengan governance process telah dipenuhi dan memberikan hasil yang optimal.
2) Faktor-faktor negatif aspek governance process BNI Syariah
Tidak terdapat faktor negatif pada aspek governance process BNI Syariah
C. Governance Outcome
1) Faktor-faktor positif aspek governance outcome BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
a) Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah dilakukan secara optimal dan
memenuhi ketentuan perundang-undangan, salah satunya adalah pengawasan dan evaluasi
yang dilakukan oleh Dewan Komisaris menghasilkan peningkatan kinerja BNI Syariah, baik
secara finansial maupun non finansial.
b) Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Governance outcome pada kriteria ini adalah dengan telah dilaksanakannya tugas dan
tanggung jawab Direksi secara optimal, maka efektivitas terhadap pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Direksi tersebut adalah memadai. Hal ini dibuktikan peningkatan kinerja BNI
Syariah, baik secara finansial maupun non finansial.

Secara finansial, hal ini bisa dilihat dari pencapaian sebagian besar kinerja keuangan BNI Syariah
terhadap target RBB sampai dengan 31 Desember 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 73


2) Faktor-faktor negatif aspek outcome process BNI Syariah
Tidak terdapat faktor negatif pada aspek governance outcome untuk penilaian Dewan Komisaris
dan Direksi BNI Syariah

REALISASI TARGET RBB


KETERANGAN
DES 2018 DES 2018
Aset 41,05 T 38,65 T
Pembiayaan 28,30 T 27,08 T
DPK 35,50 T 33,15 T
L/R (EAT) 416 M 406 M
Rasio-rasio :
ROA 1,42% 1,51%
ROE 10,53% 10,16%
BOPO 85,37% 85,36%
FDR 79,61% 81,69%
NPF 2,93 3
CAR 19,15 19,18
NI 7,16% 7,11%

Kebijakan Remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi

Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya (remuneration package) bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan
Pengawas Syariah ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Kebijakan remunerasi dan
fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi:
a. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit),
kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk remunerasi lainnya; dan
b. Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas
perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya,
yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.

MEKANISME PENETAPAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Penetapan besaran remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi di BNI Syariah mengacu pada POJK No 45/
POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan No.40/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi
Bank Umum.

74 PT Bank BNI Syariah


Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris di tahun 2019 adalah berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT
Bank BNI Syariah tentang Penetapan Gaji Direksi & Honorarium Dewan Komisaris dengan sebelumnya melalui
mekanisme berikut:

Berdasarkan POJK No.45/POJK.03/2015, kebijakan Remunerasi yang bersifat tetap selain memperhatikan aspek
penilaian kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris juga wajib paling sedikit memperhatikan aspek:
1. Skala usaha;
2. Kompleksitas usaha;
3. Peer Group;
4. Tingkat inflasi;
5. Kondisi dan kemampuan keuangan;
6. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

Khusus Remunerasi bersifat variabel juga wajib memperhatikan prudent risk taking.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 75


Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

PAKET KEBIJAKAN & JENIS FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN DPS

DEWAN KOMISARIS DIREKSI DPS


JENIS REMUNERASI DAN
FASILITAS LAIN (TAHUN 2018) JUTAAN JUTAAN JUTAAN
ORANG ORANG ORANG
RUPIAH RUPIAH RUPIAH
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan 4 6.674 4 14.429 2 765.488
rutin, tantiem dan fasilitas lainnya
dalam bentuk non-natura)
Fasilitas lain dalam bentuk natura 4 344 4 1.474 2 194.447
(perumahan, asuransi kesehatan
dan sebagainya)

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

2019 2018
JENIS REMUNERASI PER JUMLAH JUMLAH
ORANG DALAM 1 TAHUN JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
DEWAN DEWAN
DIREKSI DPS DIREKSI DPS
KOMISARIS KOMISARIS
Di atas Rp2 miliar 0 4 0 0 4 0
Di atas Rp1 miliar – Rp2 miliar 4 0 0 3 1 0
Di atas Rp500 juta – Rp1 miliar 0 0 2 1 0 0
Di bawah Rp500 juta 0 0 0 0 0 2

Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah

KETERANGAN RASIO 2019 RASIO 2018

Rasio gaji karyawan tertinggi dan terendah 26,41 : 1 26,41 : 1


Rasio gaji Direksi tertinggi dan terendah 1,18 : 1 1,44 : 1
Rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah 1,11 : 1 1,11 : 1
Rasio gaji Direksi tertinggi dan karyawan tertinggi 3,31 : 1 3,01 : 1

Pesangon yang Dibayarkan

JUMLAH NOMINAL PESANGON YANG DIBAYARKAN PER ORANG DALAM 1 (SATU) TAHUN JUMLAH PEGAWAI

Diatas Rp1 miliar 1 orang


Di atas Rp500 juta – Rp1 miliar 2 orang
Di bawah Rp500 juta 345 orang

Opsi Saham

OPSI SAHAM
JUMLAH SAHAM
KETERANGAN YANG DIMILIKI YANG TELAH
YANG DIBERIKAN
(LEMBAR SAHAM) DIEKSEKUSI HARGA OPSI (RP) JANGKA WAKTU
(LEMBAR SAHAM)
(LEMBAR SAHAM)
Dewan Komisaris - - - - -
Direksi - - - - -
DPS - - - - -
Pejabat Eksekutif - - - - -
Total - - - - -

76 PT Bank BNI Syariah


Hubungan Afiliasi Antara
Anggota Dewan Komisaris, Direksi
dan Pemegang Saham Utama Dan/Atau Pengendali

Dewan Komisaris dan Direksi BNI Syariah tidak memiliki hubungan afiliasi baik secara keuangan maupun
kekeluargaan antar satu sama lain, serta antara Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Utama maupun
Pemegang Saham Pengendali. Dewan Komisaris dan Direksi BNI Syariah senantiasa menjaga independensi dan
tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat menganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas
secara profesional dan obyektif.

HUBUNGAN KEUANGAN, KELUARGA DAN KEPENGURUSAN DIREKSI

HUBUNGAN KEUANGAN DENGAN HUBUNGAN KELUARGA DENGAN HUBUNGAN


KEPENGURUSAN
PEMEGANG PEMEGANG DENGAN
NAMA JABATAN DEWAN DEWAN
DIREKSI SAHAM DIREKSI SAHAM PERUSAHAAN
KOMISARIS KOMISARIS
PENGENDALI PENGENDALI LAIN

YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK

Fero Komisaris       
Poerbonegoro Utama
Rizqullah Komisaris       
Thohuri* Independen
Max Niode Komisaris       
Independen
Imam Budi Komisaris       
Sarjito
Komaruddin Komisaris       
Hidayat**
Abdullah Direktur       
Firman Wibowo Utama
Dhias Widhiyati Direktur       
Bisnis SME &
Komersial
Tribuana Direktur       
Tunggadewi Kepatuhan &
Risiko
Wahyu Avianto Direktur       
Keuangan &
Operasional

* Masa jabatan berakhir pada RUPS Tahunan 9 Mei 2019


** Belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 25 Februari 2020

Keberagaman Komposisi
Dewan Komisaris dan Direksi

Dalam rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan yang dituangkan dalam Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dinyatakan komposisi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi harus memperhatikan keberagaman komposisi anggota Dewan Komisaris
dan Direksi.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 77


Keberagaman komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi merupakan kombinasi karakteristik yang
diinginkan baik dari segi organ Dewan Komisaris dan Direksi maupun anggota Dewan Komisaris dan
Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Kombinasi tersebut ditentukan dengan cara
memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai pada pembagian tugas dan fungsi jabatan
dalam mencapai tujuan Perseroan. Dengan demikian, pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan
berdampak dalam ketepatan proses pencalonan dan penunjukan individual anggota Dewan Komisaris dan
Direksi ataupun secara kolegial.

Secara spesifik, BNI Syariah belum mengakomodir ketentuan tersebut, baik pada Anggaran Dasar Perusahaan
maupun pada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi. Pengangkatan Dewan Komisaris dan
Direksi dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, dedikasi, pemahaman mengenai masalah manajemen
perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di
bidang yang dibutuhkan Perseroan dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya
serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, rapat Dewan Komisaris dan Direksi menyelenggarakan
rapat untuk membahas berbagai agenda yang berkaitan dengan kepentingan Perseroan.

RAPAT DEWAN KOMISARIS

Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat Internal Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi, serta Rapat Dewan Komisaris bersama Komite di bawah Dewan Komisaris.

Ketentuan Rapat Dewan Komisaris


Sesuai ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, Rapat diadakan paling sedikit setiap 2 (dua)
bulan sekali, dalam rapat tersebut dapat mengundang Direksi. Dalam praktiknya, rapat Dewan Komisaris
dilakukan minimal sekali seminggu dan di antaranya sekali dalam sebulan melakukan rapat gabungan dengan
seluruh anggota Direksi. Rapat adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri
atau diwakili oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota Dewan Komisaris.

Semua keputusan dalam rapat diambil dengan musyawarah untuk mufakat. Apabila melalui musyawarah tidak
tercapai mufakat, maka keputusan rapat diambil dengan suara terbanyak. Segala keputusan Rapat bersifat
mengikat bagi seluruh anggota Dewan Komisaris. Sesuai ketentuan dalam Panduan Kerja Dewan Komisaris,
diatur bahwa materi rapat harus disampaikan kepada Dewan Komisaris paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum
rapat berlangsung sehingga Dewan Komisaris memiliki kesempatan untuk menelaah informasi dan/atau untuk
meminta informasi tambahan sebelum rapat.

Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris Tahun 2019


1. Rapat Internal Dewan Komisaris
Sepanjang tahun 2019, Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat internal sebanyak 5 (lima) kali, dengan
rincian sebagai berikut :

78 PT Bank BNI Syariah


KEHADIRAN
NO TANGGAL RAPAT AGENDA RAPAT RIZQULLAH MAX R. IMAM
FERO P. KOMARUDDIN H.
T.* NIODE BUDI S.

1 5 Maret 2019 Posisi Sekretaris Dekom yang kosong 1 1 1 1


dan Anggota Komite yang berakhir
masa tugasnya
2 2 April 2019 Usulan kandidat Sekdekom an. Sdr. 1 1 1 1
Adji Riza Pahlevi dan Usulan kandidat
anggota yang berasal dari Pihak
Independen non Komisaris pada
Komite-Komite di bawah Dewan
Komisaris dan Struktur keanggotaan
pada Komite-Komite di bawah Dewan
Komisaris
3 9 Mei 2019 Pesangon untuk mantan anggota 1 1 1 1
Komite-Komite pada Dewan Komisaris
dan Pembaharuan Ketentuan Umum
Pengangkatan, Pemberhentian,
Pengaturan Tugas, serta Honorarium
anggota Komite-Komite pada Dewan
Komisaris
4 14 Mei 2019 Perkenalan Komisaris dan Perkenalan 1 1 1
Anggota Komite dan Sekretaris
Dewan Komisaris
5 24 September 2019 Pemaparan Rencana Perubahan 1 1 1 1
Organisasi BNI Syariah Oleh HCD
Jumlah Kehadiran 5 2 5 5 2
Persentase Kehadiran 100% 40,00% 100% 100% 40,00%

* Masa jabatan berakhir pada RUPS Tahunan 9 Mei 2019

2. Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi


Pada tahun 2019, Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat bersama Direksi sebanyak 16 (enam belas)
kali, dengan rincian sebagai berikut :

DEWAN KOMISARIS DIREKSI


NO TANGGAL RAPAT AGENDA RAPAT RIZQULLAH MAX R. IMAM KOMARUDDIN ABDULLAH
FERO P. DHIAS W. TRIBUANA T. WAHYU A.
T.* NIODE BUDI S. H. FIRMAN W.

1 15 Januari 2019 Corporate Financial 1 1 1 1   1 1 1 1


Performance
Desember 2018
2 12 Februari 2019 Corporate Financial 1 1 1     1 1 1
Performance Januari
2019 dan Radirkom
Strategic Unorganic
Growth
3 12 Maret 2019 Corporate Financial   1 1 1   1 1 1
Performance Februari
2019
4 2 April 2019 Pembahasan 1 1 1 1   1 1 1
Aktivitas Startegis
Tahun 2019 dan
Laporan APUPPT
TW IV 2018 dan TW
I 2019
5 16 April 2019 Corporate Financial 1 1 1 1   1 1 1
Performance Maret
2019
6 21 Mei 2019 Corporate Financial 1 1 1 1 1 1
Performance April
2019

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 79


DEWAN KOMISARIS DIREKSI
NO TANGGAL RAPAT AGENDA RAPAT RIZQULLAH MAX R. IMAM KOMARUDDIN ABDULLAH
FERO P. DHIAS W. TRIBUANA T. WAHYU A.
T.* NIODE BUDI S. H. FIRMAN W.

7 18 Juni 2019 Update RBB dan 1 1 1 1 1 1


Financial Performance
Mei 2019
8 25 Juni 2019 Pembahasan 1 1 1 1 (Tidak (Tidak 1 (Tidak
Anggaran Dasar Perlu Perlu Perlu
Hadir) Hadir) Hadir)
9 16 Juli 2019 Corporate Financial 1 1 1 1 1 1
Performance Juni
2019 dan Laporan
APUPPT TW II 2019
10 17 Juli 2019 Pembiayaan 1 1 1   1 1 1 1
11 6 Agustus 2019 Resegmentasi 1 1 1 1 1 1 1 1
Pembiayaan dan
Perubahan Struktur
Organisasi Kantor
Pusat
12 10 Agustus 2019 Corporate Financial 1 1 1 1 1 1 1
Performance Juli 2019
13 17 September 2019 Corporate Financial 1 1 1 1 1 1 1 1
Performance Agustus
2019
14 1 Oktober 2019 Organisasi Kantor 1 1 1 1 1 1 1
Pusat BNI Syariah
15 15 Oktober 2019 Corporate Financial 1 1 1 1 1  
Performance
September 2019
16 22 Otober 2019 Rencana Bisnis Bank 1 1   1 1 1 1 1
2020
Jumlah Kehadiran 15 5 15 14 8 11 12 13 13
Persentase Kehadiran 93,75% 31,25% 93,75% 87,50% 50,00% 68,75% 75,00% 81,25% 81,25%

* Masa jabatan berakhir pada RUPS Tahunan 9 Mei 2019

RAPAT DIREKSI

Rapat Direksi adalah rapat yang diselenggarakan oleh Direksi baik yang telah diagendakan secara rutin maupun
tidak rutin. Rapat diselenggarakan sebagai mekanisme untuk merencanakan dan memantau penerapan strategi
dan kebijakan Perseroan.

Ketentuan Rapat Direksi


Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Direksi, ketentuan rapat Direksi adalah sebagai berikut :
1. Rapat Direksi dapat diadakan pada setiap waktu apabila dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota
Direksi atau atas permintaan tertulis/tidak tertulis dari seorang atau lebih dari anggota Komisaris atau
atas permintaan tertulis/tidak tertulis oleh Divisi/Unit terkait pengusul Rapat Direksi. Seluruh permintaan
terhadap Rapat Direksi, baik oleh Direksi, Komisaris atau Divisi/Unit harus melalui pemberitahuan
sebelumnya kepada Divisi/Unit yang memiliki fungsi mengelola pelaksanaan Rapat Direksi selaku fasilitator
Rapat Direksi.
2. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat lain dalam wilayah Republik
Indonesia.
3. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi.
4. Pemanggilan untuk Rapat Direksi wajib disampaikan kepada para anggota Direksi dengan sarana apapun
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender sebelum rapat tersebut atau dalam waktu yang lebih singkat
dalam keadaan yang mendesak.
5. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan.
6. Pemanggilan tersebut harus mencantumkan acara rapat, tanggal, waktu dan tempat rapat.
7. Sebelum disampaikan ke Divisi/Unit yang memiliki fungsi mengelola pelaksanaan Rapat Direksi, agenda
Rapat Direksi yang akan dimintakan keputusan dalam Rapat Direksi harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Direktur Sektor atau Direktur Penggantinya apabila Direktur Sektor berhalangan hadir.

80 PT Bank BNI Syariah


Penyelenggaraan Rapat Direksi Tahun 2019
Pada tahun 2019, Direksi menyelenggarakan rapat sebanyak 38 (tiga puluh delapan) kali dengan rincian
sebagai berikut :

ABDULLAH
NO. TANGGAL AGENDA UTAMA RAPAT FIRMAN W.
DHIAS W. TRIBUANA T. WAHYU A.

1 14 Januari 2019 Radisi Anggaran Promosi BNI Syariah 1   1 1


2 14 Januari 2019 Radisi Arsitektur HCD 1 1
3 14 Januari 2019 Radisi Kinerja Perseroan Bulan Desember 2018 1 1
4 15 Januari 2019 Radisi Profil Risiko Terintegrasi dan KKR Anti Fraud 1 1 1 1
5 23 Januari 2019 Radisi Strategic Unorganic Growth 1 1 1
6 8 Februari 2019 Radisi Rotasi Mutasi Pemimpin Divisi dan Wilayah 1 1 1 1
7 11 Februari 2019 Radisi Kinerja Januari 2019 1 1 1 1
8 4 Maret 2019 Radisi Penilaian Divisi, Satuan Kerja, Kantor Wilayah, 1 1 1 1
Pemimpin Cabang
9 5 Maret 2019 Radisi Pencapaian Laba 2019 1 1
10 23 April 2019 Radisi Review Profil Risiko tahun 2019 & hasil Self 1 1 1
Assessment Profil Risiko Maret 2019
11 14 Maret 2019 Radisi IPO 1 1 1 1
12 11 Maret 2019 Radisi Kinerja Februari 2019 1 1   1
13 15 April 2019 Radisi Kinerja Maret 2019 1 1   1
14 13 Mei 2019 Radisi Kinerja April 2019 1 1   1
15 28 Mei 2019 Radisi Update RBB 1 1 1 1
16 12 Juni 2019 Radisi Kinerja Mei 2019 1 1
17 13 Juni 2019 Radisi Kinerja Wilayah dan Cabang posisi Mei 1 1 1
18 5 Juli 2019 Radisi Business Meeting 2019 1 1 1
19 15 Juli 2019 Radisi Kinerja Juni 2019 1 1 1 1
20 16 Juli 2019 Radisi Penetapan Calon Ketua dan Anggota DPS 1   1 1
21 24 Juli 2019 Radisi Profil Risiko 2019 1 1 1 1
22 25 Juli 2019 Radisi RAKB PT Bank BNI Syariah  1 1 1 1
Radisi Segmentasi Nasabah & RAS (Risk Appetite
23 5 Agustus 2019 1 1 1 1
Statement)
24 5 Agustus 2019 Radisi Penyesuaian Organisasi Kantor Pusat 1 1 1
25 15 Agustus 2019 Radisi Pembelian Aset 1 1 1 1
26 19 Agustus 2019 Radisi Kinerja Juli 2019 1 1 1
27 11 September 2019 Radisi Penyesuaian Organisasi Kantor Pusat 1 1 1 1
28 13 September 2019 Radisi Kebijakan Umum Direksi RBB 2020 1 1 1
29 13 September 2019 Radisi Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan 1 1 1
30 16 September 2019 Radisi Kinerja Wilayah dan Cabang posisi Agustus 1 1
31 1 Oktober 2019 Radisi Pemetaan Kantor Cabang 3b 1 1 1
32 11 Oktober 2019 Radisi Kinerja Keuangan Posisi September 1 1 1
33 14 Oktober 2019 Radisi Kinerja Wilayah dan Cabang Posisi September 2019 1 1 1
34 18 Oktober 2019 Radisi RBB dan RAKB 1 1 1 1
35 8 November 2019 Radisi Kinerja Wilayah dan Cabang Oktober 1 1 1 1
36 11 November 2019 Radisi Kinerja Keuangan Posisi Oktober 1 1 1 1
37 9 Desember 2019 Radisi Kinerja Keuangan Posisi November 1 1 1 1
38 17 Desember 2019 Radisi Resegmentasi Pembiayaan Produktif 1 1 1 1
Jumlah Kehadiran 27 32 32 35
Persentase Kehadiran 71,05% 84,21% 84,21% 92,11%

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 81


Komite Dibawah
Dewan Komisaris

Berdasarkan Surat Dewan Komisaris No Kom/23 tanggal 10 Mei 2019, Dewan Komisaris BNI Syariah membentuk
Komite Dewan Komisaris dengan fungsi membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas-tugas pokoknya,
serta merumuskan kebijakan Dewan Komisaris dalam bidang-bidang tertentu, adapun keputusan akhir tetap
di tangan Dewan Komisaris atau dapat diwakilkan ke komite-komite tersebut melalui Surat Keputusan Dewan
Komisaris.
Komite-Komite Dewan Komisaris di BNI Syariah terdiri dari:
1. Komite Audit;
2. Komite Pemantau Risiko,
3. Komite Remunerasi dan Nominasi.

Komite Audit

DASAR PEMBENTUKAN Ada pun isi Piagam Komite Audit antara lain :
1. Dasar Pembentukan
Komite Audit dibentuk dengan berpedoman antara 2. Struktur Komite Audit
lain pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 11/33/ 3. Persyaratan Keanggotaan Komite Audit
PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan SE 15/15/ 4. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
DPNP tanggal 29 April 2010 tentang Pelaksanaan 5. Kewajiban Komite Audit
Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah 6. Wewenang Komite Audit
dan Unit Usaha Syariah. 7. Rapat Komite Audit
8. Pelaporan
PIAGAM KOMITE AUDIT 9. Masa Tugas
10. Penutup
Dewan Komisaris BNI Syariah telah menyusun Piagam
Komite Audit yang mengatur fungsi, tugas dan TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT
tanggung jawab Komite Audit sesuai kebutuhan BNI
Syariah dan peraturan perundang-undangan yang Sesuai dengan Piagam Komite Audit, tugas dan tanggung
berlaku, serta sebagai panduan dalam melaksanakan jawab Komite Audit adalah sebagai berikut :
tugas dan tanggung jawab secara transparan, 1. Komite Audit memantau dan mengevaluasi
kompeten, objektif dan independen sehingga dapat perencanaan dan pelaksanaan audit serta
dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka
pihak yang berkepentingan. menilai kecukupan pengendalian intern termasuk
kecukupan proses pelaporan keuangan.
Piagam Komite Audit dievaluasi secara berkala 2. Komite Audit melakukan review terhadap
dan apabila diperlukan dilakukan amandemen pelaksanaan tugas Unit kerja pengelola audit
untuk memastikan kepatuhan BNI Syariah terhadap internal (Satuan Pengawas Internal), kesesuaian
ketentuan OJK dan peraturan terkait lainnya. Revisi pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik
terakhir Piagam Komite Audit dilakukan pada tahun (KAP) dengan standar audit yang berlaku,
2014 dan telah ditetapkan dengan Keputusan kesesuaian laporan keuangan dengan standar
Dewan Komisaris nomor KEP/01/DK/2014 tanggal 10 akuntansi yang berlaku, dan pelaksanaan tindak
September 2014. lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Unit kerja

82 PT Bank BNI Syariah


pengelola audit internal, Akuntan Publik, auditor 10. Memastikan independensi dan obyektifitas
eksternal, hasil pengawasan OJK dan/atau hasil akuntan publik.
pengawasan Dewan Pengawas Syariah. 11. Memastikan kecukupan pemeriksaan yang
3. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan dilakukan oleh akuntan publik untuk memastikan
Akuntan Publik dan KAP sebagai usulan Dewan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan.
Komisaris di RUPS Tahunan. 12. Memastikan bahwa manajemen telah menjalankan
4. Melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan usahanya sesuai dengan prinsip pengelolaan Bank
Publik dalam rangka efektivitas pelaksanaan audit secara sehat.
ekstern 13. Menilai efektifitas pelaksanaan fungsi Unit kerja
5. Meminta Direksi untuk menindaklanjuti hasil pengelola audit internal.
temuan pemeriksaan Unit kerja pengelola audit 14. Menaati peraturan-peraturan yang tercantum
internal. dalam Standars Pelaksanaan Fungsi Audit Intern
6. Menyetujui Internal Audit Charter, menanggapi Bank (SPFAIB) ataupun perundang-undangan
rencana Audit Internal dan masalah-masalah terkait lainnya.
yang ditemukan oleh Auditor Internal serta 15. Mengevaluasi masalah-masalah pajak dan hukum
menentukan pemeriksaan khusus oleh Unit kerja yang membutuhkan penanganan khusus.
pengelola audit internal, apabila terdapat dugaan 16. Menelaah laporan pelaksanaan Good Corporate
terjadinya kecurangan, penyimpangan terhadap Governance Bank.
hukum dan peraturan yang berlaku.
7. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan STRUKTUR KEANGGOTAAN KOMITE AUDIT
dalam hal auditee tidak menindaklanjuti laporan
Unit kerja pengelola audit internal. Komite Audit sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang
8. Memastikan bahwa laporan-laporan yang anggota, seorang diantaranya merupakan Komite
disampaikan kepada OJK serta instansi lain yang Independen yang sekaligus merangkap sebagai ketua
berkepentingan telah dilakukan dengan benar Komite Audit, dan lainnya adalah seorang yang ahli
dan tepat waktu dan memastikan bahwa Bank dalam akuntansi keuangan dan seorang lainnya ahli
mematuhi semua ketentuan perundang-undangan dalam perbankan syariah.
yang berlaku. Adapun keanggotaan Komite Audit BNI Syariah
9. Memastikan bahwa manajemen menjamin baik sebagai berikut:
Auditor Ekstern maupun Intern dapat bekerja
sesuai dengan Standar Auditing yang berlaku.

NO. NAMA JABATAN DASAR PENETAPAN MASA JABATAN KEAHLIAN

1 Max R. Niode Ketua – Komisaris SK Dewan Komisaris No. KEP/08/ 2019 - 2022 Hukum
Independen DK/2019 tanggal 9 Mei 2019
2 Fero Poerbonergoro Anggota – Komisaris SK Dewan Komisaris No. KEP/08/ 2019 - 2022 Ekonomi
Utama DK/2019 tanggal 9 Mei 2019 Manajemen
3 Komaruddin Hidayat* Anggota – Komisaris • RUPS Tahunan tanggal 9 2019 - 2022 Sumber Daya
Independen Mei 2019 Manusia
• Salinan Keputusan Anggota
Dewan Komisioner OJK No
KEP-30/D.03/2020 tanggal
20 Februari 2020
4 Imam Budi Sarjito Anggota – Komisaris SK Dewan Komisaris No. KEP/08/ 2019 - 2022 Manajemen
DK/2019 tanggal 9 Mei 2019 Risiko
5 Peter Umar Anggota – Pihak SK Dewan Komisaris No. KEP/08/ 2019 - 2022 Ekonomi
Independen DK/2019 tanggal 9 Mei 2019 Akuntansi
6 Harry Yusup Anggota – Pihak SK Dewan Komisaris No. KEP/08/ 2019 - 2022 Ekonomi
Independen DK/2019 tanggal 9 Mei 2019 Manajemen

* Belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 25 Februari 2020

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 83


Anggota Komite Audit dapat diberhentikan apabila yang bersangkutan berakhir masa jabatan keanggotaannya
dan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, serta diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang telah
ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya.

PROFIL ANGGOTA KOMITE AUDIT

Max R. Niode
Ketua

JABATAN Ketua Komite


USIA 62 Tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Gorontalo, 3 Mei 1957
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Jakarta, Indonesia
DASAR HUKUM • Keputusan RUPS Tahunan tanggal 25 Februari 2016
PENGANGKATAN • Keputusan Dewan Komisioner OJK No.KEP-226/D.03/2017, 19 Des 2017
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana Hukum, Universitas Hasanuddin, Makassar, lulus tahun 1983
• Magister Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, lulus tahun 1999
RIWAYAT PEKERJAAN • Komisaris PT Asuransi Tri Pakarta, (2014-2015)
• Pemimpin Satuan Pengawas Internal PT Bank Negara Indoensia (Persero) Tbk. (2011-
2014)
• Pemimpin Divisi Hukum PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (2004-2011)
RANGKAP JABATAN Tidak ada

HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan
Pemegang Saham Pengendali

Fero Poerbonergoro
Anggota

JABATAN Anggota sekaligus Pihak Independen


USIA 64 Tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Madiun, 27 Agustus 1955
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Jakarta, Indonesia
DASAR HUKUM Keputusan RUPS-LB tanggal 12 Agustus 2015 sebagai Komisaris dan diangkat kembali
PENGANGKATAN berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 25 Februari 2016 sebagai Komisaris Utama

• Diangkat kembali sebagai Komisaris Utama berdasarkan keputusan RUPS Tahunan


tanggal 09 Mei 2019
• Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK No. KEP 46/D.03/2016 tanggal 8
Septermber 2016
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana Ekonomi, Universitas Brawijaya, Malang, lulus tahun 1981
• Magister Management, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta lulus tahun 1995
RIWAYAT PEKERJAAN • Komisaris Independen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (2008-2015)
• Direktur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., (2003-2008)
• Project Manager New Core Banking System PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
(2002-2003)
RANGKAP JABATAN Tidak ada

HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

84 PT Bank BNI Syariah


Komaruddin Hidayat
Anggota

JABATAN Anggota
USIA 66 tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Magelang, 18 Oktober 1953
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Jakarta, Indonesia
DASAR HUKUM • RUPS Tahunan tanggal 9 Mei 2019
PENGANGKATAN • Keputusan Dewan Komisioner OJK No.KEP-30/D.03/2020 tanggal 20 Februari 2020
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana dari Fakultas Ushuluddin, IAIN Jakarta (1981)
• Master di bidang Ilmu Filsafat, Middle East Technical University, Ankara, Turki (1986)
• Doktor di Ilmu Filsafat, Middle East Technical University, Ankara, Turki (1990)
RIWAYAT PEKERJAAN • Komisaris Independen PT Bank BRI Syariah (2015-2019)
• Ketua Dewan Komisaris Syariah PT Bank Syariah Mandiri (2011-2015)
• Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-2014)
RANGKAP JABATAN • Pengawas Yayasan Pendidikan Madania
• Guru Besar Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
• Rektor Universitas Islam International Indonesia**
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

*belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 25 Februari 2020
**Universitas Islam International Indonesia masih dalam proses pembangunan

Imam Budi Sarjito


Anggota

JABATAN Anggota
USIA 61 tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Semarang, 16 Maret 1959
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Tangerang Selatan, Indonesia
DASAR HUKUM • Keputusan RUPS Tahunan tanggal 20 September 2018
PENGANGKATAN • Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-50/D.03/2019 tanggal 25 Maret 2019
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro, lulus tahun 1982
• Master Ekonomi dari University of Illinois, lulus tahun 1990
• Doktor Ekonomi dari Claremont Graduate School, USA, lulus tahun 1995.
RIWAYAT PEKERJAAN • Direktur Kepatuhan dan Risiko Perusahaan BNI (2015-2018),
• Komisaris PT Bank BNI Syariah (2012-2015),
• Pemimpin Divisi Enterprise Risk Management BNI (2011-2015).
RANGKAP JABATAN Tidak ada
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 85


Peter Umar
Anggota

JABATAN Anggota sekaligus Pihak Independen


USIA 49 Tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Cianjur, 29 Januari 1971
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Tangerang Selatan, Indonesia
DASAR HUKUM SK Dewan Komisaris No. KEP/05/DK/2019 tanggal 9 Mei 2019
PENGANGKATAN
RIWAYAT PENDIDIKAN • DIII Akuntansi, STAN Jakarta (1992)
• Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jurusan Akuntansi (1998)
• Program Pascasarjana (S2) Universitas Indonesia, Program Studi Kajian Timus Tengah
dan Islam (PSKTTI), Jurusan Ekonomi Islam (2007)
RIWAYAT PEKERJAAN • Auditor pada Itjen Kementerian Keuangan (1992 – sekarang)
• Dosen PKN STAN (2016 – sekarang)
• Forensic Accountant pada INT World Bank, Washington DC (2011-2012)
• Dosen STAN (2012-2014)
RANGKAP JABATAN • Auditor pada Itjen Kementerian Keuangan
• Dosen PKN STAN
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

Harry Yusup
Anggota

JABATAN Anggota sekaligus Pihak Independen


USIA 56 Tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Bandung, 05 April 1963
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Sukabumi, Jawa Barat
DASAR HUKUM SK Dewan Komisaris No. KEP/06/DK/2019 tanggal 9 Mei 2019
PENGANGKATAN
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana di bidang Ekonomi dan Studi Pembangunan dari Universitas Terbuka (1994)
• Master di bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Wijaya Putra (2009)
RIWAYAT PEKERJAAN • VP Pemimpin Jaringan & Layanan BNI Kantor Wilayah (2014-2018)
• Pemimpin Cabang BNI (2011-2014)
• Pemimpin Sentra Kredit Menengah BNI (2010-2011)
• AVP Divisi Satuan Pengawas Internal BNI (2006-2010)
RANGKAP JABATAN Tidak Ada
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

86 PT Bank BNI Syariah


INDEPENDENSI KOMITE AUDIT

Seluruh anggota komite audit telah memenuhi semua kriteria independensi dan mampu menjalankan tugasnya
secara independen, menjunjung tinggi kepentingan Perseroan dan tidak dapat dipengaruhi oleh pihak manapun.

MAX FERO KOMARUDDIN IMAM PETER HARRY


ASPEK INDEPENDENSI
NIODE POERBONERGORO HIDAYAT BUDI S. UMAR YUSUP

Tidak memiliki hubungan


keuangan dengan Dewan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Komisaris dan Direksi
Tidak memiliki hubungan
kepengurusan di perusahaan,
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
anak perusahaan, maupun
perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan
kepemilikan saham di Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
perusahaan
Tidak memiliki hubungan
keluarga dengan Dewan
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Komisaris, Direksi, dan/atau
sesama anggota Komite Audit
Tidak menjabat sebagai
pengurus partai politik, pejabat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
dan pemerintah

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 87


RAPAT KOMITE AUDIT

Selama tahun 2019, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 15 (lima belas) kali dengan rekap absensi
rapat sebagai berikut:

TANGGAL KEHADIRAN
NO AGENDA
RAPAT FERO P MAX R NIODE IMAM BS KOMARUDDIN H HARRY YUSUP PETER UMAR

1 23 Januari Rapat dengan KAP PSS/EY 1      


2019 tentang Audited Report 2019
2 26 Februari Menelaah Laporan Hasil Audit 1 1      
2019 Triwulan 4 Tahun 2018 dan
Menelaah Tindak Lanjut Hasil
Audit IAD, OJK, DPS
3 9 April 2019 Menelaah Laporan Hasil Audit 1 1      
Triwulan 1 Tahun 2019
4 17 Mei 2019 Update Pengadaan Jasa Audit 1 1 1
Eksternal dan Internal Audit
Charter 2019
5 21 Mei 2019 Penilaian Teknis Pengadaan 1 1 1
Jasa Audit Eksternal Tahun
2019
6 25 Juni 2019 Struktur Organisasi dan 1 1 1
Anggaran IAD
7 23 Juli 2019 Penelaahan Laporan Hasil 1 1 1 1 1
Audit Triwulan 2 2019
8 23 Juli 2019 Diskusi Terkait Bentuk 1 1 1 1
Komunikasi antara Komite
Audit dengan IAD
9 20 Agustus Strategi Anti Fraud dan 1 1 1
2019 Laporan mengenai DPS
10 27 Agustus Presentasi KAP PKF Hasil 1 1 1 1
2019 Review Fungsi SKAI dan
Kepatuhan PT Bank BNI
Syariah
11 3 September Kick Off Meeting Komite 1 1 1 1
2019 Audit dan EY
12 8 Oktober Laporan Hasil Audit TW 1 1 1 1 1
2019 III/2019
13 5 November Presentasi Divisi 1 1 1
2019 Penyelamatan dan
Penyelesaian Pembiayaan
(RRD) BNI Syariah
14 19 November RKAT tahun 2020 1 1 1 1
2019
15 17 Desember Update progress Audit 1 1 1 1
2019 Laporan Keuangan (audited)
per 31/12/2019 oleh KAP Ernst
& Young
Jumlah Kehadiran 5 15 6 1 11 12
Persentase Kehadiran 33,33% 100% 40% 6,67% 73,3% 80%

88 PT Bank BNI Syariah


LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TAHUN 2019

PELAKSANAAN
NO PROGRAM KERJA
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

1 Evaluasi Rencana Kerja Internal Audit


Division (IAD) Tahun 2019 

2 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja


Divisi IAD dan Pokok-Pokok Hasil  
Audit Tahun 2018

3 Evaluasi Tindak Lanjut Manajemen


atas Laporan Internal Audit Division,
OJK, Management Letter KAP, dan    
Dewan Pengawas Syariah

4 Memberikan rekomendasi mengenai


penunjukan AP dan KAP kepada 
Dewan Komisaris

5 Menelaah Laporan Tahunan Tahun


Buku 2018 

6 Menelaah Informasi Keuangan


Triwulanan Tahun 2019    

7 Koordinasi dengan KAP dalam


rangka efektivitas Pelaksanaan Audit   
Eksternal

8 Melakukan Evaluasi Efektivitas


Pelaksanaan Audit dan Auditor 
Eksternal

9 Melakukan Monitoring Pelaksanaan


Kinerja Bulanan (Radirkom)            

10 Menelaah Laporan Pelaksanaan GCG


Perseroan 

11 Membuat Pengungkapan KA pada


Laporan Tahunan Tahun 2018 

12 Melakukan Review Piagam Komite


Audit (apabila diperlukan) 

13 Menelaah Hasil Audit dari Divisi Audit


Internal dan melaporkan ke Dewan            
Komisaris jika ada masalah signifikan

14 Kunjungan ke Unit Kerja Perseroan


dan Cabang (optional)    

15 Mengikuti Pelatihan (sesuai


kebutuhan)    

16 Melaporkan Pelaksanaan Rencana


Kerja 2019  

17 Menyusun Rencana Kerja Komite 2020 


18 Melaksanakan Tugas Lain yang
Diberikan Komisaris

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 89


REKOMENDASI KOMITE AUDIT KEPADA DEWAN KOMISARIS

Salah satu tugas Komite Audit adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris terkait dengan
kontrol terhadap organisasi internal Bank. Sepanjang tahun 2019, rekomendasi yang diberikan Komite Audit
adalah sebagai berikut :

NO NOMOR SURAT TANGGAL PERIHAL

1 KA-01/02/2019 4 Februari 2019 Penelaahan Komite Audit atas Hasil Self Assessment GCG dan
Laporan Pelaksanaan GCG Semester 2 2018
2 KA-03/02/2019 12 Februari 2019 Penelaahan Komite Audit atas Laporan Keuangan Publikasi 31
Desember 2018
3 KA-04/02/2019 12 Februari 2019 Evaluasi Pelaksanaan Audit atas Laporan Keuangan PT Bank
BNI Syariah
4 KA-07/02/2019 18 Februari 2019 Rekomendasi Rotasi Pemimpin Divisi Audit Internal
5 KA-08/03/2019 05 Maret 2019 Hasil Evaluasi terhadap Kantor Akuntan Publik Purwantoro,
Sungkoro, & Surja (EY Global) atas Audit Laporan Keuangan
tahun buku 2018
6 KA-09/02/2019 05 Maret 2019 Rekomendasi Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan
Audit atas laporan Keuangan PT. Bank BNI Syariah per 31
Desember 2019
7 KA-12/02/2019 21 Mei 2019 Rekomendasi Komite Audit dalam Penyesuaian Piagam Audit
Intern tahun 2019 sesuai POJK No. 1/POJK 03/2019 tanggal 28
Januari 2019
8 KA-13/02/2019 28 Mei 2019 Rekomendadi Komite Audit dalam Pengadaan Jasa Kaji Ulang
Pihak Ekstern tahun 2019
9 KA-16/07/2019 29 Juli 2019 Penelaahan Komite Audit atas Laporan Keuangan Publikasi
periode 30 Juni 2019
10 KA-22/10/2019 22 Oktober 2019 Penelaahan Komite Audit atas Laporan Keuangan Publikasi
periode 30 September 2019

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KOMITE AUDIT

Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Audit mengikuti Program Pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensi anggota Komite Audit yang dilaksanakan baik secara formal maupun secara
informal. Sepanjang tahun 2019, anggota Komite Audit telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai
pelatihan, workshop, konferensi, dan seminar, sebagai berikut:

NO NAMA JUDUL PELATIHAN PENYELENGGARA WAKTU & TEMPAT

1 Max R. Niode PSAK 71 Impairment Deep Dive in Risk Jakarta, 28-29 Maret 2019 Bankers
Management Perspective Association for Risk
Management
Seminar Penyusunan RAKB 2020 (Rencana Jakarta, 9 Juli 2019 BNI Syariah
Aksi Keuangan Berkelanjutan) terkait POJK
51/2017
Sharing Session Eksistensi Manusia: “The 7th Jakarta, 9 Juli 2019 BNI Syariah
Archetypes"
Pelatihan Good Corporate Governance Jakarta, 24 September BNI Syariah
2019
Seminar Pancasilanomics dalam Jakarta, 28 November BSMR
Pembangunan Sektor Keuangan dan 2019
Perbankan yang Berkeadilan dalam
Perspektif Nation-Wide Risk Management

90 PT Bank BNI Syariah


NO NAMA JUDUL PELATIHAN PENYELENGGARA WAKTU & TEMPAT

2 Fero Poerbonergoro Seminar Penyusunan RAKB 2020 (Rencana Jakarta, 9 Juli 2019 BNI Syariah
Aksi Keuangan Berkelanjutan) terkait POJK
51/2017
Sharing Session Eksistensi Manusia: “The 7th Jakarta, 9 Juli 2019 BNI Syariah
Archetypes"
Pelatihan Good Corporate Governance Jakarta, 24 September BNI Syariah
2019
Refreshment Credit, Risk Management & Jakarta, 19 November LSPP
General Banking Program 2019
3 Komaruddin Hidayat* Manajemen Risiko Perbankan Jakarta, 20 Februari 2019 LSPP
Seminar Penyusunan RAKB 2020 (Rencana Jakarta, 9 Juli 2019 BNI Syariah
Aksi Keuangan Berkelanjutan) terkait POJK
51/2017
Sharing Session Eksistensi Manusia: “The 7th Jakarta, 9 Juli 2019 Bank BNI Syariah
Archetypes"
Pelatihan Good Corporate Governance Jakarta, 24 September BNI Syariah
2019
4 Imam Budi Sarjito Pelatihan Akad Keuangan Syariah Jakarta, 23 Maret 2019 BNI Syariah
Seminar Penyusunan RAKB 2020 (Rencana Jakarta, 9 Juli 2019 BNI Syariah
Aksi Keuangan Berkelanjutan) terkait POJK
51/2017
Workshop Pengendalian Gratifikasi Jakarta, 21 Agustus 2019 BNI Syariah
Pelatihan Good Corporate Governance Jakarta, 24 September BNI Syariah
2019
Refreshment Credit, Risk Management & Jakarta, 19 November LSPP
General Banking Program 2019
5 Peter Umar Pelatihan Dasar Perbankan Syariah 7 Agustus – 9 Agustus LPPI
2019
6 Harry Yusup Pelatihan Dasar Perbankan Syariah 7 Agustus – 9 Agustus LPPI
2019
Pelatihan Akad Keuangan Syariah Jakarta, 23 Maret 2019 BNI Syariah
Seminar Penyusunan RAKB 2020 (Rencana Jakarta, 9 Juli 2019 BNI Syariah
Aksi Keuangan Berkelanjutan) terkait POJK
51/2017
7 Imam Budi Sarjito Workshop Pengendalian Gratifikasi Jakarta, 21 Agustus 2019 BNI Syariah
Pelatihan Good Corporate Governance Jakarta, 24 September BNI Syariah
2019
Refreshment Credit, Risk Management & Jakarta, 19 November LSPP
General Banking Program 2019

* Belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 25 Februari 2020

PENILAIAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP KINERJA KOMITE AUDIT

Dewan Komisaris menilai Komite Audit telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun 2019
dengan baik.
Kriteria yang menjadi penilaian Dewan Komisaris :
1. Tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat cukup baik.
2. Komite Audit telah menyampaikan laporan kerja secara tepat waktu.
3. Komite Audit telah menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait hasil pemantauan dan
review terkait beberapa aspek operasional Perseroan.
4. Komite Audit telah menyusun dan menyampaikan Program Kerja Komite Audit 2018.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 91


Komite
Pemantau Risiko

DASAR PEMBENTUKAN

Dalam rangka pelaksanaan Good Corporate Governance, sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/
PBI/2009 tanggal 9 Desember 2009, Dewan Komisaris BNI Syariah membentuk Komite Pemantau Risiko untuk
mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.

PIAGAM KOMITE PEMANTAU RISIKO

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Komite Pemantau Risiko didasarkan kepada Piagam
Pemantau Risiko yang diterbitkan melalui dokumen KEP/08/DK/2010 tanggal 5 Oktober 2010. Piagam Komite
Pemantau Risiko ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai panduan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab secara transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan
diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.
Ada pun isi Piagam Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut :
1. Dasar Pembentukan
2. Struktur Organisasi dan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko
3. Persyaratan Keanggotaan
4. Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
5. Tugas Komite Pemantau Risiko
6. Wewenang, Hak dan Kewajiban Komite Pemantau Risiko
7. Rapat Komite Pemantau Risiko
8. Masa Tugas Komite Pemantau Risiko
9. Penutup

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE PEMANTAU RISIKO

Komite Pemantau Risiko memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait tugas-tugasnya yaitu:
1. Melakukan evaluasi tentang kebijakan manajemen risiko.
2. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan
tersebut.
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Unit kerja pengelola Manajemen
Risiko.
4. Melakukan evaluasi terhadap laporan pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen
risiko dan kepatuhan.
5. Mengevaluasi langkah-langkah yang diambil oleh Direksi dalam rangka memenuhi peraturan Bank Indonesia
dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian,
khususnya yang berkaitan dengan manajemen risiko dan kepatuhan.
6. Mengevaluasi hasil pemantauan Direksi terhadap kegiatan usaha Perusahaan, agar tidak menyimpang dari
ketentuan yang berlaku.
7. Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan Perusahaan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen
yang dibuat oleh Direksi kepada Otoritas Jasa Keuangan.
8. Melakukan evaluasi terhadap permohonan atas usulan Direksi yang berkaitan dengan transaksi atau
kegiatan usaha yang melampaui kewenangan Direksi untuk dapat digunakan oleh Dewan Komisaris sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan.
9. Mengevaluasi kepatuhan terhadap ketentuan internal Perusahaan berdasarkan namun tidak terbatas pada
laporan pemeriksaan Unit kerja pengelola Audit Internal dan Direktur Kepatuhan.

92 PT Bank BNI Syariah


STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN

Komite Pemantau Risiko sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak
independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan syariah, dan seorang pihak independen yang memiliki
keahlian di bidang manajemen risiko. Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen. Mayoritas
anggota Komisaris yang menjadi anggota Komite Pemantau Risiko merupakan Komisaris Independen.

NAMA JABATAN DASAR PENETAPAN MASA JABATAN KEAHLIAN

Komaruddin Hidayat* Ketua – Komisaris SK Dewan Komisaris No. KEP/10/ 2019 - 2022 Sumber Daya Manusia
DK/2019 tanggal 9 Mei 2019
Max R. Niode Anggota – SK Dewan Komisaris No. KEP/10/ 2019 - 2022 Hukum
Komisaris DK/2019 tanggal 9 Mei 2019
Independen
Fero Poerbonegoro Anggota – SK Dewan Komisaris No. KEP/10/ 2019 - 2022 Ekonomi Manajemen
Komisaris Utama DK/2019 tanggal 9 Mei 2019
Imam Budi Sarjito Anggota – SK Dewan Komisaris No. KEP/10/ 2019 - 2022 Manajemen Risiko
Komisaris DK/2019 tanggal 9 Mei 2019
Delyuzar Syamsi Anggota – Pihak SK Dewan Komisaris No. KEP/10/ 2019 - 2022 Ekonomi Manajemen
Independen DK/2019 tanggal 9 Mei 2019
Subadriah Anggota – Pihak SK Dewan Komisaris No. KEP/10/ 2019 - 2022 Ekonomi Manajemen
Independen DK/2019 tanggal 9 Mei 2019
Rizqullah Thohuri ** Ketua – Komisaris Risalah Rapat Dewan Komisaris 2016 - 2019 Ekonomi Bisnis
Independen No. 8/KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016

* Belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 25 Februari 2020
** Masa jabatan berakhir pada RUPS Tahunan 9 Mei 2019

PROFIL ANGGOTA KOMITE PEMANTAU RISIKO


Komaruddin Hidayat
Ketua

JABATAN Ketua
USIA 66 tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Magelang, 18 Oktober 1953
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Jakarta, Indonesia
DASAR HUKUM • RUPS Tahunan tanggal 9 Mei 2019
PENGANGKATAN • Keputusan Dewan Komisioner OJK No.KEP-30/D.03/2020 tanggal 20 Februari 2020
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana dari Fakultas Ushuluddin, IAIN Jakarta (1981)
• Master di bidang Ilmu Filsafat, Middle East Technical University, Ankara, Turki (1986)
• Doktor di Ilmu Filsafat, Middle East Technical University, Ankara, Turki (1990)
RIWAYAT PEKERJAAN • Komisaris Independen PT Bank BRI Syariah (2015-2019)
• Ketua Dewan Komisaris Syariah PT Bank Syariah Mandiri (2011-2015)
• Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-2014)
RANGKAP JABATAN • Pengawas Yayasan Pendidikan Madania
• Guru Besar Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
• Rektor Universitas Islam International Indonesia**
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

*belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 25 Februari 2020
**Universitas Islam International Indonesia masih dalam proses pembangunan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 93


Max R. Niode
Anggota

JABATAN Anggota
USIA 62 Tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Gorontalo, 3 Mei 1957
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Jakarta, Indonesia
DASAR HUKUM • Keputusan RUPS Tahunan tanggal 25 Februari 2016
PENGANGKATAN • Keputusan Dewan Komisioner OJK No.KEP-226/D.03/2017, 19 Des 2017
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana Hukum, Universitas Hasanuddin, Makassar, lulus tahun 1983
• Magister Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, lulus tahun 1999
RIWAYAT PEKERJAAN • Komisaris PT Asuransi Tri Pakarta, (2014-2015)
• Pemimpin Satuan Pengawas Internal PT Bank Negara Indoensia (Persero) Tbk. (2011-
2014)
• Pemimpin Divisi Hukum PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (2004-2011)
RANGKAP JABATAN Tidak ada
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan
Pemegang Saham Pengendali

Fero Poerbonergoro
Anggota

JABATAN Anggota
USIA 64 Tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Madiun, 27 Agustus 1955
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Jakarta, Indonesia
DASAR HUKUM Keputusan RUPS-LB tanggal 12 Agustus 2015 sebagai Komisaris dan diangkat kembali
PENGANGKATAN berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 25 Februari 2016 sebagai Komisaris Utama

• Diangkat kembali sebagai Komisaris Utama berdasarkan keputusan RUPS Tahunan


tanggal 09 Mei 2019
• Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK No. KEP 46/D.03/2016 tanggal 8
Septermber 2016
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana Ekonomi, Universitas Brawijaya, Malang, lulus tahun 1981
• Magister Management, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta lulus tahun 1995
RIWAYAT PEKERJAAN • Komisaris Independen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (2008-2015)
• Direktur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., (2003-2008)
• Project Manager New Core Banking System PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
(2002-2003)
RANGKAP JABATAN Tidak ada
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

94 PT Bank BNI Syariah


Imam Budi Sarjito
Anggota

JABATAN Anggota
USIA 61 tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Semarang, 16 Maret 1959
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Tangerang Selatan, Indonesia
DASAR HUKUM • Keputusan RUPS Tahunan tanggal 20 September 2018
PENGANGKATAN • Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-50/D.03/2019 tanggal 25 Maret 2019
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro, lulus tahun 1982
• Master Ekonomi dari University of Illinois, lulus tahun 1990
• Doktor Ekonomi dari Claremont Graduate School, USA, lulus tahun 1995.
RIWAYAT PEKERJAAN • Direktur Kepatuhan dan Risiko Perusahaan BNI (2015-2018),
• Komisaris PT Bank BNI Syariah (2012-2015),
• Pemimpin Divisi Enterprise Risk Management BNI (2011-2015).
RANGKAP JABATAN Tidak ada
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

Rizqullah Thohuri
Anggota

JABATAN Anggota
USIA 62 Tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Serang, 16 Februari 1957
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Jakarta, Indonesia
DASAR HUKUM • Keputusan RUPS Tahunan tanggal 25 Februari 2016
PENGANGKATAN • Keputusan Dewan Komisioner OJK No.KEP-45/D.03/2016 tanggal 6 September 2016
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (1982)
• MBA Bisnis Internasional, Baldwin Wallace College, Ohio, USA (1986)
• Doktor Ekonomi & Keuangan Islam, Universitas Trisakti, Jakarta (2013)
RIWAYAT PEKERJAAN • Direktur Program S2 Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam, Universitas Trisakti (2013-
2015)
• Direktur Utama PT Bank BNI Syariah (2010-2012)
• Pemimpin Proyek Spin Off BNI Syariah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (2008-
2010)
RANGKAP JABATAN Komisaris Independen PT Grha 165, sejak Juni 2015
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

Delyuzar Syamsi
Anggota
JABATAN Anggota sekaligus pihak independen
USIA 55 tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Medan, 3 Juni 1964
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Tangerang, Indonesia
DASAR HUKUM Risalah Rapat KNR 18 April 2017
PENGANGKATAN

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 95


RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang
• Master of Business Administration Universitas Gajah Mada Yogyakarta
RIWAYAT PEKERJAAN • Head of Network and General Service Division, Bank Muamalat (2012–2014)
• Head of Enterprise Asset Management Divison, Bank Muamalat (Januari–Agustus 2015)
• Executive Director of Muamalat Institute (September 2015–Maret 2016)
RANGKAP JABATAN Tidak Ada
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

Subadriah
Anggota

JABATAN Anggota sekaligus pihak independen


USIA 66 Tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Pekanbaru, 14 September 1953
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Jakarta, Indonesia
DASAR HUKUM Risalah Rapat KNR 18 April 2017
PENGANGKATAN
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana di bidang Manajemen Ekonomi, University of Riau (UNRI), Pekanbaru, Indonesia
(1978)
• Master of Management, Universitas Gajah Mada (1996)
RIWAYAT PEKERJAAN • Kepala Divisi Pusat Riset dan Pengembangan Indonesia di LPPI, Jakarta (2011 – 2015)
• Anggota Komite Manajemen Risiko BNI Syariah (2017-sekarang)
• Executive Director di Banker Association for Risk Management (BARa) (2015-sekarang)
RANGKAP JABATAN • Executive Director di Banker Association for Risk Management (BARa)
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

INDEPENDENSI KOMITE PEMANTAU RISIKO

Komite Pemantau Risiko senantiasa mengedepankan independensi baik dalam pelaksanaan tugas maupun
dalam melaporkan hasil kerja kepada Dewan Komisaris. Semua anggota ini adalah independen terhadap
Direksi, dan secara kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman di bidangnya.

Anggota Komite Pemantau Risiko adalah para profesional yang memiliki kompetensi cukup di bidangnya
masing-masing dengan sudah berpengalaman. Para profesional ini tidak memiliki hubungan dengan perseroan
ataupun hubungan kekeluargaan dengan anggota Komisaris dan Direksi lainnya.

Latar belakang para anggota Komite Pemantau Risiko beragam, yakni manajemen strategis, manajemen
risiko, perbankan/keuangan dan akuntansi dan dimaksud untuk menjamin kualitas rekomendasi serta menjadi
narasumber perbaikan pelaksanaan manajemen risiko BNI Syariah.

ASPEK INDEPENDENSI KOMARUDDIN MAX R. IMAM BUDI DELYUZAR


FERO P. SUBADRIAH
H NIODE SARJITO SYAMSI

Tidak memiliki hubungan keuangan


dengan Dewan Komisaris dan tidak tidak tidak tidak tidak tidak
Direksi
Tidak memiliki hubungan
kepengurusan di perusahaan, anak
tidak tidak tidak tidak tidak tidak
perusahaan, maupun perusahaan
afiliasi

Tidak memiliki hubungan


tidak tidak tidak tidak tidak tidak
kepemilikan saham di perusahaan

96 PT Bank BNI Syariah


Tidak memiliki hubungan keluarga
dengan Dewan Komisaris, Direksi,
tidak tidak tidak tidak tidak tidak
dan/atau sesama anggota Komite
Pemantau Risiko
Tidak menjabat sebagai pengurus
partai politik, pejabat dan tidak tidak tidak tidak tidak tidak
pemerintah

RAPAT KOMITE PEMANTAU RISIKO

Pada tahun 2019, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan rapat sebanyak 16 (enam belas) kali dengan
rekap absensi rapat sebagai berikut:
RIZQULLAH MAX R KOMARUDDIN DELYUZAR
FERO P IMAM BS SUBARDIAH
T* NIODE H SYAMSI

1 Presentasi Pembiayaan
an: DUNIATEX (DMDT), PT.
29/01/19 CIMANGGIS CIBITUNG TOLLWAY, 1 1 1 1 1 1
PT. PLN, PT. PERTAMINA TRANS
KONTINENTAL
2 Evaluasi Pelaksanaan Tugas
Satuan Kerja Manajemen dan
19/02/19 1   1 1 1
Evaluasi Laporan Profil Risiko
Triwulan IV/2018
3 Evaluasi Pembiayaan a.n PT.
26/02/19 Wijaya Karya Bangunan Gedung 1 1 1 1 1 1
Tbk.
4 Pengelolaan Risiko Wilayah dan
12/03/19 Cabang yang Dikelola oleh Divisi 1 1 1 1 1
NSD
5 Pengembangan sistem,
26/03/19 metode dan pengelolaan risiko 1 1 1 1 1
operasional
6 Arsitektur kebijakan aset
produktif BNI Syariah: Limit
09/04/19 1 1 1 1 1 1
memutus,Tatanan kebijakan, Lain
lain, appraisal dan notaris
7 30/04/19 Profil Risiko Triwulan 1/2019 1 1 1 1 1 1
8 21/05/19 Manajemen Risiko Pasar 1 1 1 1 1 1
9 Presentasi Pembiayaan PT.
18/06/19 1 1 1 - 1
Perusahaan Listrik Negara
10 Presentasi Pembiayaan PT. PNM,
02/07/19 PT. Semen Indonesia, PT. Rajawali 1 1 1 1 1 1
Nusindo
11 Presentasi Pembiayaan PT.
16/07/19 Perkebunan Nusantara IV dan PT. 1 x 1 1 1 1
Hakaaston
12 29/07/19 Kualitas Konsumer 1 1 1 1 1
13 Presentasi Profil Risiko dan TKB
27/08/19 1 1 1 1 1 1
Semester I/2019
14 Evaluasi Pelaksanaan Tugas
17/09/19 1 1 1 1 1 1
Satuan Kerja Manajemen Risiko
15 Diskusi terkait Pembiayaan
08/10/19 1 1 1 1
Konsumer
16 Pelaporan Terhadap Fasilitas
15/10/19 Pembiayaan an. PT Bio Farma 1 1 1 1
(Persero)
15 7 14 16 6 15 12
Jumlah rapat 16 93,75 100,00 87,50 100,00 66,67 93,75 75,00
* Masa jabatan berakhir pada RUPS Tahunan 9 Mei 2019

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 97


LAPORAN SINGKAT PELAKSANAAN TUGAS KOMITE PEMANTAU RISIKO

Sepanjang 2019, Komite Pemantau Risiko telah melakukan berbagai kegiatan sebagai berikut:

PELAKSANAAN
NO PROGRAM KERJA
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

1 Presentasi Pembiayaan    
2 Evaluasi Pelaksanaan Tugas Satuan
Kerja Manajemen dan Evaluasi 
Laporan Profil Risiko
3 Evaluasi Pembiayaan 
4 Pengelolaan Risiko Wilayah dan

Cabang
5 Pengembangan Sistem Metode dan

Pengelolaan Risiko Operasional
6 Presentasi Arsitektur Kebiajakan
Produktif dan Analisis Pertimbangan 
Rekanan
7 Profil Risiko Triwulan I 2019 
8 Manajemen Risiko Pasar 
9 Kualitas Konsumer 
10 Profil Risiko dan TKB Semester 1 2019 
11 Evaluasi Pelaksanaan Tugas Satuan
Kerja Manajemen Risiko 

12 Kinerja Pembiayaan Konsumer 


13 Profil Risiko Triwulan III 2019 
14 Laporan Kerja Divisi Penyelamatan

dan Penyelesaian Pembiayaan
15 Laporan Kerja Compliance Division 

REKOMENDASI KOMITE PEMANTAU RISIKO KEPADA DEWAN KOMISARIS

Salah satu tugas Komite Pemantau Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris terkait
dengan kontrol terhadap organisasi internal Bank. Sepanjang tahun 2019, rekomendasi yang diberikan Komite
Pemantau Risiko adalah sebagai berikut :

NO NOMOR SURAT TANGGAL PERIHAL

1 KPR/02/2019 19 Februari 2019 Evaluasi Pelaksanaan Tugas Satuan Kerja Manajemen dan
Evaluasi Laporan Profil Risiko
2 KPR/06/2019 09 April 2019 Arsitektur Kebijakan Produktif dan Analisis Pertimbangan
Rekanan
3 KPR/07/2019 30 April 2019 Presentasi Review Profil Risiko Tahun 2019 dan Hasil Self
Assessment Profil Risiko Periode Maret 2019
4 KPR/08/2019 21 Mei 2019 Presentasi Manajemen Risiko Pasar BNI Syariah
5 KPR/13/2019 27 Agustus 2019 Presentasi Tingkat Kesehatan Bank Semester I 2019
6 KPR/14/2019 17 September 2019 Evaluasi Pelaksanaan Tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko
(Penerapan Manajemen Risiko Semester I/2019)
7 KPR/20/2019 26 November 2019 Kinerja Divisi Remedial, Penyelamatan dan Penyelesaian
Pembiayaan.
8 KPR/21/2019 10 Desember 2019 Laporan Kerja Divisi Kepatuhan Terkait Sharia Compliance

98 PT Bank BNI Syariah


PENGEMBANGAN KOMPETENSI KOMITE PEMANTAU RISIKO

Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Pemantau Risiko mengikuti Program Pelatihan dalam
rangka meningkatkan kompetensi yang dilaksanakan baik secara formal maupun secara informal. Sepanjang
tahun 2019, anggota Komite Pemantau Risiko telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan,
workshop, konferensi, dan seminar, sebagai berikut:

NO NAMA JUDUL PELATIHAN PENYELENGGARA WAKTU & TEMPAT

1 Komaruddin Manajemen Risiko Perbankan Jakarta, 20 Februari 2019 LSPP


Hidayat* Seminar Penyusunan RAKB 2020 (Rencana Jakarta, 9 Juli 2019 BNI Syariah
Aksi Keuangan Berkelanjutan) terkait POJK
51/2017
Sharing Session Eksistensi Manusia: “The 7th Jakarta, 9 Juli 2019 Bank BNI Syariah
Archetypes"
Pelatihan Good Corporate Governance Jakarta, 24 September BNI Syariah
2019
2 Max R. Niode PSAK 71 Impairment Deep Dive in Risk Jakarta, 28-29 Maret Bankers
Management Perspective 2019 Association for Risk
Management
Seminar Penyusunan RAKB 2020 (Rencana Jakarta, 9 Juli 2019 BNI Syariah
Aksi Keuangan Berkelanjutan) terkait POJK
51/2017
Sharing Session Eksistensi Manusia: “The 7th Jakarta, 9 Juli 2019 BNI Syariah
Archetypes"
Pelatihan Good Corporate Governance Jakarta, 24 September BNI Syariah
2019
Seminar Pancasilanomics dalam Jakarta, 28 November BSMR
Pembangunan Sektor Keuangan dan 2019
Perbankan yang Berkeadilan dalam
Perspektif Nation-Wide Risk Management
3 Fero Poerbonegoro Seminar Penyusunan RAKB 2020 (Rencana Jakarta, 9 Juli 2019 BNI Syariah
Aksi Keuangan Berkelanjutan) terkait POJK
51/2017
Sharing Session Eksistensi Manusia: “The 7th Jakarta, 9 Juli 2019 BNI Syariah
Archetypes"
Pelatihan Good Corporate Governance Jakarta, 24 September BNI Syariah
2019
Refreshment Credit, Risk Management & Jakarta, 19 November LSPP
General Banking Program 2019
4 Imam Budi Sarjito Pelatihan Akad Keuangan Syariah Jakarta, 23 Maret 2019 BNI Syariah
Seminar Penyusunan RAKB 2020 (Rencana Jakarta, 9 Juli 2019 BNI Syariah
Aksi Keuangan Berkelanjutan) terkait POJK
51/2017
Workshop Pengendalian Gratifikasi Jakarta, 21 Agustus 2019 BNI Syariah
Pelatihan Good Corporate Governance Jakarta, 24 September BNI Syariah
2019
Refreshment Credit, Risk Management & Jakarta, 19 November LSPP
General Banking Program 2019
5 Delyuzar Syamsi (Tidak Ada)
6 Subadriah (Tidak Ada)

* Belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 25 Februari 2020

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 99


PENILAIAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP KINERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO

Dewan Komisaris menilai Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya pada ta-
hun 2019 dengan baik.

Kriteria yang menjadi penilaian Dewan Komisaris :


1. Tingkat kehadiran anggota Komite Pemantau Risiko dalam rapat cukup baik.
2. Komite Pemantau Risiko telah menyampaikan laporan kerja secara tepat waktu.
3. Komite Pemantau Risiko telah menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait profil risiko
dan upaya mitigasi risiko yang dilakukan Perseroan.
4. Komite Pemantau Risiko telah menyusun dan menyampaikan Program Kerja Komite Pemantau Risiko 2019.

Komite
Nominasi dan Remunerasi

DASAR PEMBENTUKAN & Nominasi yang diterbitkan melalui dokumen KEP/01/


DK/2015 tanggal 22 September 2015. Piagam Komite
Dewan Komisaris BNI Syariah telah membentuk Komite Remunerasi & Nominasi ditetapkan oleh Dewan
Nominasi dan Remunerasi sesuai cengan peraturan Komisaris sebagai panduan dalam melaksanakan
perundang-undangan berikut : tugas dan tanggung jawab secara transparan,
1. Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 kompeten, objektif dan independen sehingga dapat
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua
bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. pihak yang berkepentingan.
2. Surat Edaran Bank Indonesia No.12/13/DPbS
tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Ada pun isi dari Piagam Komite Nominasi dan
Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah Remunerasi antara lain :
dan Unit Usaha Syariah. 1. Visi dan Misi Komite Nominasi dan Remunerasi
3. Peraturan Otorisasi Jasa Keuangan No. 8/ 2. Struktur Organisasi dan Keanggotaan Komite
POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Nominasi dan Remunerasi
Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha 3. Persyaratan Keanggotaan Komite Nominasi dan
Syariah. Remunerasi
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) 4. Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomor 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian 5. Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi
Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit 6. Wewenang, Hak dan Kewajiban Komite Nominasi
Usaha Syariah. dan Remunerasi
7. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
PIAGAM KOMITE REMUNERASI & NOMINASI 8. Masa Tugas Anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi
Agar pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab 9. Penutup
Komite Nominasi dan Remunerasi dapat berjalan
dengan baik dan dapat mendukung kinerja Dewan
Komisaris telah ditetapkan Piagam Komite Remunerasi

100 PT Bank BNI Syariah


TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

FUNGSI REMUNERASI FUNGSI NOMINASI

1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris 1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai: mengenai:
a. Struktur remunerasi. a. komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota
b. Kebijakan atas Remunerasi. Dewan Komisaris.
c. Besaran atas Remunerasi. b. kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses
2. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja Nominasi; dan
dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing c. kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota DIreksi dan/
- masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan atau anggota Dewan Komisaris.
Komisaris. 2. Membantu Dewan komisaris melakukan penilaian kinerja
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
berdasarkantolak ukur yang telah disusun sebagai bahan
evaluasi.
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai program pengembangan kemampuan anggota
Direksi dan/atau anggota Komisaris; dan
4. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

WEWENANG KOMITE NOMINASI terkait dengan kebijakan remunerasi wajib


DAN REMUNERASI memperhatikan sekurang-kurangnya:
1) Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan
1. Berdasarkan surat penugasan tertulis dari Dewan sebagaimana diatur dalam perundang-
Komisaris, Komite Nominasi dan Remunerasi undangan yang berlaku;
dapat mengakses catatan atau informasi tentang 2) Tugas, tanggung Jawab, dan wewenang
karyawan, dana, aset, serta sumber daya anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
lainnya milik perusahaan yang berkaitan dengan Komisaris dikaitkan dengan pencapaian
pelaksanaan tugasnya. Komite wajib melaporkan tujuan dan kinerja perusahaan;
secara tertulis hasil penugasan tersebut kepada 3) Prestasi keija Individual;
Dewan Komisaris. 4) Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat
2. Untuk melaksanakan tugasnya Komite Nominasi tetap dan bersifat variable;
dan Remunerasi dapat bekerja sama dengan Divisi 5) Kewajaran dengan peer group;
Sumber Daya Manusia dan Divisi lainnya yang 6) Pertimbangan sasaran dan strategi jangka
terkait. panjang Bank.
3. Komite Nominasi dan Remunerasi atas persetujuan 6. Sebelum tahun buku berjalan, Komite Nominasi dan
Dewan Komisaris berhak menunjuk pihak ketiga Remunerasi wajib menyusun dan menyampaikan
(orang atau badan usaha) untuk membantu rencana keija dan anggaran tahunan kepada
pelaksanaan tugasnya. Dewan Komisaris untuk ditetapkan, yang
4. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi wajib salinannya disampaikan Dewan Komisaris kepada
menjalankan tugas dengan baik dan menjaga Direksi untuk diketahui. Pelaksanaan rencana
kerahasiaan seluruh dokumen, data dan informasi kerja dan anggaran tahunan Komite Nominasi dan
Perusahaan, baik dari pihak internal maupun Remunerasi tersebut dilaporkan kepada Dewan
pihak eksternal dan hanya digunakan untuk Komisaris.
kepentingan pelaksanaan tugas Komite. 7. Komite Nominasi dan Remunerasi wajib membuat
5. Komite Nominasi dan Remunerasi dalam dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
menjalankan tugas dan tanggung jawab dan tanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 101


STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Struktur dan Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi BNI Syariah terdiri dari sekurang-kurangnya 2
(dua) orang Komisaris Independen dan seorang Pejabat Eksekutif yang membawahi sumber daya manusia.
Diketuai oleh Komisaris Independen. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi berasal dari anggota Dewan
Komisaris, pihak yang berasal dari luar Perseroan, atau pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah
Direksi yang membidangi Sumber Daya Manusia. Adapun keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi BNI
Syariah sebagai berikut:

MASA
NAMA JABATAN DASAR PENETAPAN KEAHLIAN
JABATAN
Komaruddin Hidayat* Ketua - Komisaris SK Dewan Komisaris No. KEP/09/DK/2019 Sumber Daya
2019 - 2022
Independen tanggal 9 Mei 2019 Manusia
Max R. Niode Anggota – Komisaris SK Dewan Komisaris No. KEP/09/DK/2019
2019 - 2022 Hukum
Independen tanggal 9 Mei 2019
Fero Poerbonegoro Anggota – Komisaris SK Dewan Komisaris No. KEP/09/DK/2019 Ekonomi
2019 - 2022
Utama tanggal 9 Mei 2019 Manajemen
Rizqullah Thohuri ** Anggota – Komisaris Risalah Rapat Dewan Komisaris No. 8/
2016 - 2019 Ekonomi Bisnis
Independen KOM/2016 tanggal 16 Maret 2016
Imam Budi Sarjito Anggota – Komisaris SK Dewan Komisaris No. KEP/09/DK/2019 Manajemen
2019 - 2022
tanggal 9 Mei 2019 Risiko
Eri Unanto Anggota – Pihak SK Dewan Komisaris No. KEP/09/DK/2019 Ekonomi
2019 - 2022
Independen tanggal 9 Mei 2019 Manajemen
Idayu Nilawati** Anggota – Pihak Risalah Rapat Dewan Komisaris
Ekonomi
Independen No. 8/KOM/2016 tanggal 16 2016 - 2019
Manajemen
Maret 2016
Munifah Syanwani Anggota – Pihak SK Dewan Komisaris No. KEP/09/DK/2019
2019 - 2022 Ekonomi Islam
Independen tanggal 9 Mei 2019
Adrianto Daru Anggota – Pihak SK Dewan Komisaris No. KEP/09/DK/2019 Manajemen
2019 - 2022
Independen tanggal 9 Mei 2019 Risiko

* Belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 25 Februari 2020
** Efektif sampai dengan 9 Mei 2019

PROFIL ANGGOTA KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI


Komaruddin Hidayat
Ketua

JABATAN Ketua
USIA 66 tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Magelang, 18 Oktober 1953
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Jakarta, Indonesia
DASAR HUKUM • RUPS Tahunan tanggal 9 Mei 2019
PENGANGKATAN • Keputusan Dewan Komisioner OJK No.KEP-30/D.03/2020 tanggal 20 Februari 2020
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana dari Fakultas Ushuluddin, IAIN Jakarta (1981)
• Master di bidang Ilmu Filsafat, Middle East Technical University, Ankara, Turki (1986)
• Doktor di Ilmu Filsafat, Middle East Technical University, Ankara, Turki (1990)
RIWAYAT PEKERJAAN • Komisaris Independen PT Bank BRI Syariah (2015-2019)
• Ketua Dewan Komisaris Syariah PT Bank Syariah Mandiri (2011-2015)
• Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-2014)

102 PT Bank BNI Syariah


RANGKAP JABATAN • Pengawas Yayasan Pendidikan Madania
• Guru Besar Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
• Rektor Universitas Islam International Indonesia**
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

*belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 25 Februari 2020
**Universitas Islam International Indonesia masih dalam proses pembangunan

Max R. Niode
Anggota

JABATAN Anggota
USIA 62 Tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Gorontalo, 3 Mei 1957
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Jakarta, Indonesia
DASAR HUKUM • Keputusan RUPS Tahunan tanggal 25 Februari 2016
PENGANGKATAN • Keputusan Dewan Komisioner OJK No.KEP-226/D.03/2017, 19 Des 2017
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana Hukum, Universitas Hasanuddin, Makassar, lulus tahun 1983
• Magister Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, lulus tahun 1999
RIWAYAT PEKERJAAN • Komisaris PT Asuransi Tri Pakarta, (2014-2015)
• Pemimpin Satuan Pengawas Internal PT Bank Negara Indoensia (Persero) Tbk. (2011-
2014)
• Pemimpin Divisi Hukum PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (2004-2011)
RANGKAP JABATAN Tidak ada
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan
Pemegang Saham Pengendali

Fero Poerbonegoro
Anggota

JABATAN Anggota
USIA 64 Tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Madiun, 27 Agustus 1955
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Jakarta, Indonesia
DASAR HUKUM Keputusan RUPS-LB tanggal 12 Agustus 2015 sebagai Komisaris dan diangkat kembali
PENGANGKATAN berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 25 Februari 2016 sebagai Komisaris Utama

• Diangkat kembali sebagai Komisaris Utama berdasarkan keputusan RUPS Tahunan


tanggal 09 Mei 2019
• Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK No. KEP 46/D.03/2016 tanggal 8
Septermber 2016
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana Ekonomi, Universitas Brawijaya, Malang, lulus tahun 1981
• Magister Management, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta lulus tahun 1995
RIWAYAT PEKERJAAN • Komisaris Independen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (2008-2015)
• Direktur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., (2003-2008)
• Project Manager New Core Banking System PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
(2002-2003)
RANGKAP JABATAN Tidak ada
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 103


Rizqullah Thohuri
Anggota

JABATAN Anggota
USIA 62 Tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Serang, 16 Februari 1957
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Jakarta, Indonesia
DASAR HUKUM • Keputusan RUPS Tahunan tanggal 25 Februari 2016
PENGANGKATAN • Keputusan Dewan Komisioner OJK No.KEP-45/D.03/2016 tanggal 6 September 2016
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (1982)
• MBA Bisnis Internasional, Baldwin Wallace College, Ohio, USA (1986)
• Doktor Ekonomi & Keuangan Islam, Universitas Trisakti, Jakarta (2013)
RIWAYAT PEKERJAAN • Direktur Program S2 Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam, Universitas Trisakti (2013-
2015)
• Direktur Utama PT Bank BNI Syariah (2010-2012)
• Pemimpin Proyek Spin Off BNI Syariah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (2008-
2010)
RANGKAP JABATAN Komisaris Independen PT Grha 165, sejak Juni 2015
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

Imam Budi Sarjito


Anggota

JABATAN Anggota
USIA 61 tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Semarang, 16 Maret 1959
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Tangerang Selatan, Indonesia
DASAR HUKUM • Keputusan RUPS Tahunan tanggal 20 September 2018
PENGANGKATAN • Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-50/D.03/2019 tanggal 25 Maret 2019
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro, lulus tahun 1982
• Master Ekonomi dari University of Illinois, lulus tahun 1990
• Doktor Ekonomi dari Claremont Graduate School, USA, lulus tahun 1995.
RIWAYAT PEKERJAAN • Direktur Kepatuhan dan Risiko Perusahaan BNI (2015-2018),
• Komisaris PT Bank BNI Syariah (2012-2015),
• Pemimpin Divisi Enterprise Risk Management BNI (2011-2015).
RANGKAP JABATAN Tidak ada
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

104 PT Bank BNI Syariah


Eri Unanto
Anggota

USIA 65 tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR Jakarta, 19 Februari 1954
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Bogor, Indonesia
DASAR HUKUM SK Dewan Komisaris No. KEP/09/DK/2019 tanggal 9 Mei 2019
PENGANGKATAN
RIWAYAT PENDIDIKAN • Sarjana di bidang Manajemen dari Universitas Tarumanagara (1984)
• Magister Management dari Universitas Gajah Mada (1995)
RIWAYAT PEKERJAAN • Direktur Utama My Business Solution – Hong Kong (2009 – 2012)
• Direktur Utama PT Sarana Remittance Abadi – Indonesia (2009 – 2012)
• Direktur Eksekutif Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS) (2012 – 2016)
RANGKAP JABATAN Tidak Ada
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

Idayu Nilawati
Anggota

USIA 69 tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR 1950
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Jakarta, Indonesia
DASAR HUKUM Risalah Rapat Dewan Komisaris No. 8/KOM/2016 tanggal 16 Maret 2016
PENGANGKATAN
RIWAYAT PENDIDIKAN S2 MMBAT dari Insitut Teknologi Bandung
RIWAYAT PEKERJAAN Anggota Independen Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
RANGKAP JABATAN Sekretaris Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

Munifah Syanwani
Anggota

USIA 45 tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR 1974
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Jakarta, Indonesia
DASAR HUKUM Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/02/DK/2016 tanggal 5 April 2016
PENGANGKATAN
RIWAYAT PENDIDIKAN Lulusan S2 PHI-KTTI dari Universitas Indonesia
RIWAYAT PEKERJAAN Tenaga Ahli di DPR RI tahun 2008-2014
RANGKAP JABATAN anggota Dewan Pengawas Syariah PT. Sarana Multi Infrastruktur
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 105


Adrianto Daru
Anggota

USIA 49 tahun
TEMPAT & TANGGAL LAHIR 31 Maret 1970
KEWARGANEGARAAN Indonesia
DOMISILI Jakarta, Indonesia
DASAR HUKUM SK Dewan Komisaris No. KEP/09/DK/2019 tanggal 9 Mei 2019
PENGANGKATAN
RIWAYAT PENDIDIKAN • Universitas Gadjah Mada jurusan Matematika (1993)
• Pasca Sarjana Universitas Indonesia bidang Aktuaria (2000)
RIWAYAT PEKERJAAN • Treasury & International Division Head (Januari – November 2017)
• Operation Division Head (Oktober 2012 – Januari 2017)
• Enterprise Risk & Policy Management Division Head (Februari 2011 – Oktober 2012)
RANGKAP JABATAN Tidak Ada
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang
Saham Pengendali

INDEPENDENSI KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Untuk menjamin kualitas pelaksanaan tugas, beberapa anggota Komite memiliki latar belakang pendidikan
ekonomi dan keuangan sementara lainnya memiliki latar belakang pendidikan bidang Sumber Daya Manusia.
Sedangkan untuk menjamin independensi pelaksanaan tugas dan pemberian pandangan maupun saran dan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris, seluruh anggota KRN tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Pemegang Saham pengendali, anggota Dewan
Komisaris dan/atau anggota Direksi.

KOMARUDDIN RIZQULLAH MAX R. IMAM IDAYU ADRIANTO


ASPEK INDEPENDENSI FERO P. ERI U MUNIFAH S
H T. NIODE BUDI S NILAWATI D

Tidak memiliki
hubungan keuangan
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
dengan Dewan
Komisaris dan Direksi
Tidak memiliki
hubungan
kepengurusan di
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
perusahaan, anak
perusahaan, maupun
perusahaan afiliasi
Tidak memiliki
hubungan kepemilikan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
saham di perusahaan
Tidak memiliki
hubungan keluarga
dengan Dewan
Komisaris, Direksi, dan/ Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
atau sesama anggota
Komite Nominasi dan
Remunerasi
Tidak menjabat
sebagai pengurus
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
partai politik, pejabat
dan pemerintah

106 PT Bank BNI Syariah


RAPAT KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Selama tahun 2018, Komite Nominasi dan Remunerasi telah mengadakan rapat sebanyak 10 (sepuluh) kali
dengan rekap absensi rapat sebagai berikut:

KEHADIRAN
TANGGAL
NO. AGENDA
RAPAT RIZQULLAH MAX R. IMAM KOMAR
FERO P. IDAYU N* MUNIFAH S. ERI U. ADRIANTO D
T.* NIODE BUDI S. UDDIN H

15 Januari Persiapan
1. 2019 untuk RUPST 1 1 1 1 1
tahun 2019
6 Februari Review
2. 2019 Remunerasi 1 1 1 1 1
Direksi
12 Surat
Februari Divisi PPA
2019 No.PPA/4.2/87
tanggal
29 Januari
2019 perihal
Penyampaian
SE Menteri
3. BUMN tentang 1 1 1 1
Keterlibatan
Direksi dan
Anggota
Dewan
Komisaris
dalam
Aktivitas
Politik
26 Maret Review sistem
2019 & kebijakan
4. 1 1 1 1 1 1
remunerasi
pegawai
26 Maret Presentasi
2019 Pemimpin
Divisi HCD
mengenai
5. 1 1 1 1 1
Sistem dan
Kebijakan
Remunerasi
Pegawai
2 April Review calon
2019 kandidat
Sekretaris
Dewan
Komisaris dan
6. 1 1 1 1 1
Keanggotaan
pada Komite-
komite di
bawah Dewan
Komisaris
30 April Persiapan
2019 untuk RUPST
7. tahun buku 1 1 1 1 1 1 1
2018

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 107


KEHADIRAN
TANGGAL
NO. AGENDA
RAPAT RIZQULLAH MAX R. IMAM KOMAR
FERO P. IDAYU N* MUNIFAH S. ERI U. ADRIANTO D
T.* NIODE BUDI S. UDDIN H

28 Mei Keanggotaan
2019 Dewan
8. 1 1 1 1 1 1
Pengawas
Syariah
25 Juni Revisi
2019 Penetapan
9. Tantiem dan 1 1 1 1 1 1 1
Remunerasi
BNI Syariah
27 Agustus Pencalonan
2019 Kembali Bp.
Iwan Abdi
10. 1 1 1 1 1 1
sebagai
Direktur BNI
Syariah
17 Perpanjangan
Desember masa tugas
11. 2019 Direksi dan 1 1 1 1 1 1 1
Kandidat
Direktur Risiko
Jumlah Kehadiran 11 7 11 5 3 7 6 4 10
Persentase Kehadiran 100% 100% 100% 45,45% 75,00% 100% 54,55% 100% 90,91%

* Masa jabatan berakhir pada RUPS Tahunan 9 Mei 2019

LAPORAN SINGKAT PELAKSANAAN NOMINASI DAN REMUNERASI

Sepanjang 2019, Komite Remunerasi & Nominasi telah melakukan berbagai kegiatan sebagai berikut:

PELAKSANAAN
NO PROGRAM KERJA
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

1 Persiapan RUPST 2019 


2 Review Remunerasi Direksi 
3 Review Draft Kebijakan Penerapan
Tata Kelola dalam Pemberian 
Remunerasi
4 Review Sistem dan Kebijakan

Remunerasi Karyawan
5 Review Keanggotaan Komite-Komite

Di Bawah Dewan Komisaris
6 Keanggotaan Dewan Pengawas

Syariah
7 Revisi Penetapan Tantiem dan

Remunerasi BNI Syariah
8 Review Pencalonan Direktur BNI

Syariah
9 Review Kandidat Direktur 

108 PT Bank BNI Syariah


REKOMENDASI KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI KEPADA DEWAN KOMISARIS

Salah satu tugas Komite Nominasi dan Remunerasi adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris
terkait dengan kontrol terhadap organisasi internal Bank. Sepanjang tahun 2018, rekomendasi yang diberikan
Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut :

NO NOMOR SURAT TANGGAL PERIHAL

1 KNR-01/2019 15 Januari 2019 Persiapan RUPS Tahunan 2019 Tahun Buku 2018
2 KNR-02/2019 6 Februari 2019 Review Remunerasi Direksi
3 KNR-02/2019 2 April 2019 Review Calon Kandidat Sekretaris Dewan Komisaris
4 KNR-07/2019 30 April 2019 Persiapan untuk RUPS Tahunan 2019
5 KNR-08/2019 28 Mei 2019 Keanggotaan Dewan Pengawas Syariah
6 KNR-10/2019 27 Agustus 2019 Pencalonan Kembali Direktur BNI Syariah

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi mengikuti Program Pela-
tihan dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota Komite Nominasi dan Remunerasiyang dilaksanakan
baik secara formal maupun secara informal. Pada tahun 2019, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi telah
menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan, workshop, konferensi, dan seminar, sebagai berikut:

NO NAMA JUDUL PELATIHAN PENYELENGGARA WAKTU & TEMPAT

1 Komaruddin Manajemen Risiko Perbankan Jakarta, LSPP


Hidayat* 20 Februari 2019
Seminar Penyusunan RAKB 2020 (Rencana Jakarta, BNI Syariah
Aksi Keuangan Berkelanjutan) terkait 9 Juli 2019
POJK 51/2017
Sharing Session Eksistensi Manusia: “The Jakarta, BNI Syariah
7th Archetypes" 9 Juli 2019
Pelatihan Good Corporate Governance Jakarta, 24 September BNI Syariah
2019
2 Max R. Niode PSAK 71 Impairment Deep Dive in Risk Jakarta, 28-29 Maret Bankers Association for Risk
Management Perspective 2019 Management
Seminar Penyusunan RAKB 2020 (Rencana Jakarta, BNI Syariah
Aksi Keuangan Berkelanjutan) terkait 9 Juli 2019
POJK 51/2017
Sharing Session Eksistensi Manusia: “The Jakarta, BNI Syariah
7th Archetypes" 9 Juli 2019
Pelatihan Good Corporate Governance Jakarta, 24 September BNI Syariah
2019
Seminar Pancasilanomics dalam Jakarta, 28 November BSMR
Pembangunan Sektor Keuangan dan 2019
Perbankan yang Berkeadilan dalam
Perspektif Nation-Wide Risk Management

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 109


NO NAMA JUDUL PELATIHAN PENYELENGGARA WAKTU & TEMPAT

3 Fero P. Seminar Penyusunan RAKB 2020 (Rencana Jakarta, BNI Syariah


Aksi Keuangan Berkelanjutan) terkait 9 Juli 2019
POJK 51/2017
Sharing Session Eksistensi Manusia: “The Jakarta, BNI Syariah
7th Archetypes" 9 Juli 2019
Pelatihan Good Corporate Governance Jakarta, 24 September BNI Syariah
2019
Refreshment Credit, Risk Management & Jakarta, 19 November LSPP
General Banking Program 2019
4 Rizqullah Thohuri (Tidak Ada)
5 Imam Budi Sarjito Pelatihan Akad Keuangan Syariah Jakarta, BNI Syariah
23 Maret 2019
Seminar Penyusunan RAKB 2020 (Rencana Jakarta, BNI Syariah
Aksi Keuangan Berkelanjutan) terkait 9 Juli 2019
POJK 51/2017
Workshop Pengendalian Gratifikasi Jakarta, BNI Syariah
21 Agustus 2019
Pelatihan Good Corporate Governance Jakarta, 24 September BNI Syariah
2019
Refreshment Credit, Risk Management & Jakarta, 19 November LSPP
General Banking Program 2019
6 Eri Unanto (Tidak Ada)
7 Idayu Nilawati (Tidak Ada)
8 Munifah Syanwani (Tidak Ada)
10 Adrianto Daru (Tidak Ada)

* Belum efektif sampai akhir tahun 2019, namun telah efektif per tanggal 25 Februari 2020

PENILAIAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP KINERJA KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Dewan Komisaris menilai Komite Nominasi dan Remunerasi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
pada tahun 2019 dengan baik.
Kriteria yang menjadi penilaian Dewan Komisaris :
1. Tingkat kehadiran anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dalam rapat sangat baik.
2. Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyampaikan laporan kerja secara tepat waktu.
3. Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait hasil
pemantauan dan review terkait nominasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan besaran remunerasi
bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
4. Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyusun dan menyampaikan Program Kerja Komite Nominasi dan
Remunerasi 2018.

110 PT Bank BNI Syariah


Komite
Dibawah Direksi

Dalam menjalankan tugas pengelolaan Perseroan, Direksi dibantu oleh komite-komite di bawah Direksi, yaitu:
Komite Kebijakan dan Risiko (KKR); Komite Sumber Daya Manusia (KSDM); Komite Modal, Investasi dan
Teknologi (KMIT); serta Komite Asset Liabilities, Management (KALMA). Keberadaan komite-komite di bawah
Direksi tersebut telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku terkait GCG serta bertujuan
untuk menyempurnakan implementasi prinsip Tata Kelola Perusahaan dalam kegiatan operasional BNI Syariah.

Komite
Kebijakan Risiko (KKR)

PIAGAM KOMITE

Komite Kebijakan Risiko BNI Syariah memiliki Piagam KKR yang disahkan berdasarkan Keputusan Direksi
No.KP/07/DIR/R1/R tanggal 21 Juni 2010. Piagam KKR berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan fungsi
KKR sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Rincian tugas dan tanggung jawab KKR diatur dalam Keputusan Direksi No.KP/07/DIR/R/1/R tanggal 21 Juni
2010 selaku Piagam KKR dan mencakup:
1. Mengidentifikasi seluruh jenis risiko yang berasal dari segenap kegiatan usaha unit – unit Bank BNI Syariah.
2. Menetapkan kebijakan dan strategi risk metrics dan indikator – indikator manajemen risiko yang digunakan
3. Membangun mekanisme manajemen risiko di setiap jenis risiko, termasuk akuntabilitas (accountability)
dan pertanggungjawaban (responsibility) setiap unit.
4. Menetapkan kebijakan dan strategi sebagai langkah antisipasi apabila ditemukan pelampauan, pelanggaran
maupun deviasi dari limit yang sudah ditetapkan.
5. Menetapkan Overall Exposure Limit di tingkat Perusahaan (bank wide).
6. Menetapkan sistem alokasi aktiva berisiko (risk asset) dan modal ke setiap unit bisnis.
7. Menetapkan dan menyetujui usulan kebijakan, sistem manajemen dan prosedur pembiayaan yang telah
ada maupun yang baru.
8. Menetapkan dan menyetujui persetujuan khusus (exception) terhadap kebijakan dan prosedur yang dapat
diberikan kepada debitur/nasabah dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan.
9. Memperbaiki kebijakan dan prosedur pembiayaan atas dasar laporan dari Divisi Risiko dan memberikan
arahan khususnya yang berkenaan dangan ketaatan terhadap kebijakan dan prosedur pembiayaan yang
berlaku.
10. Menetapkan portfolio/exposure/sectoral limit untuk masing-masing industri.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 111


SUSUNAN ANGGOTA

Susunan anggota Komite Kebijakan dan Risiko (KKR) berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KP/067/ DIR/R
tanggal 3 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

NAMA STATUS JABATAN

Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Ketua


Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Risiko Ketua Pengganti
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Komersil Anggota
Wahyu Avianto Direktur Keuangan & Operasional Anggota
Iwan Abdi Direktur Bisnis Ritel & Jaringan* Anggota
Zefri Ananta Pemimpin Divisi Operasional Anggota
Tavip Budhy P Pemimpin Divisi Risiko Bisnis Anggota

Pemimpin Divisi Penyelamatan dan


Jon Sujani P Anggota
Penyelesaian

Moh. Samson Pemimpin Divisi Bisnis Konsumer Anggota


Endang Rosawati Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan Anggota
Budi Aristianto Pemimpin Divisi Bisnis Mikro Anggota
Adjat Djatnika Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan Anggota
Daryanto Tri Sumardono Pemimpin Divisi Bisnis Komersial Anggota
Supriono Pemimpin Divisi Usaha Kecil dan Menengah 1 Anggota
Supriono Pemimpin Divisi Usaha Kecil dan Menengah 2 Anggota
Moh. Toyib Pemimpin Divisi Tresuri dan Internasional Anggota
Finorita Fauzi Pemimpin Divisi Kepatuhan Anggota
Fransiska Siswantari Pemimpin Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan Anggota
Djonet Setyawan** Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Sekretaris

* Pelaksanaan tugas Direktur Bisnis Ritel & Jaringan adalah SEVP Bisnis Ritel & Jaringan
** baru bergabung ERD bulan April 2019

INDEPENDENSI KOMITE KEBIJAKAN DAN RISIKO

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota KKR menjaga independensinya dengan
tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan
pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.

RAPAT KOMITE KEBIJAKAN RISIKO

Selama tahun 2019, Komite Kebijakan dan Risiko (KKR) telah mengadakan Rapat sebanyak 8 kali dengan rekap
absensi rapat sebagai berikut:

NAMA ANGGOTA JUMLAH RAPAT KEHADIRAN % KEHADIRAN

Direktur Utama 8 8 100%


Direktur Kepatuhan & Risiko 8 7 88%
Direktur Bisnis SME & Komersil 8 6 75%
Direktur Keuangan & Operasional 8 7 88%
Direktur Bisnis Ritel & Jaringan 8 5 63%

112 PT Bank BNI Syariah


NAMA ANGGOTA JUMLAH RAPAT KEHADIRAN % KEHADIRAN

Pemimpin Divisi Operasional 8 6 75%


Pemimpin Divisi Risiko Bisnis 8 7 88%
Pemimpin Divisi Penyelamatan dan Penyelesaian 8 5 63%
Pemimpin Divisi Bisnis Konsumer 8 7 88%
Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan 8 5 63%
Pemimpin Divisi Bisnis Mikro 8 4 50%
Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan 8 4 50%
Pemimpin Divisi Bisnis Komersial 8 6 75%
Pemimpin Divisi Usaha Kecil dan Menengah 1 8 6 75%
Pemimpin Divisi Usaha Kecil dan Menengah 2 8 4 50%
Pemimpin Divisi Tresuri dan Internasional 8 6 75%
Pemimpin Divisi Kepatuhan 8 4 50%
Pemimpin Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan 8 6 75%
Pemimpin Divisi Manajemen Risiko 8 8 100%

HASIL KEPUTUSAN KKR PERIODE 2019

Selama tahun 2019, KKR menghasilan 8 (delapan) keputusan sebagai berikut:

TANGGAL TANGGAL
NO NO. KKR AGENDA
PELAKSANAAN KEPUTUSAN

Hasil Review Risk Appetite Statement (RAS) Tahun 2019, Hasil


1 KKR 56 13 Februari 2019 11 Maret 2019
Review Limit Risiko Tahun 2019
Penyempurnaan Ketentuan House Limit Pembiayaan, Perubahan
Mekanisme Pengajuan Nilai Limit Lelang Agunan, Penambahan
2 KKR 57 06 Maret 2019 30 April 2019 Wewenang Satuan Kerja Audit Internal Sesuai Dengan POJK No.
1/POJK.03/2019 Tentang Penerapan Fungsi Audit Intern

Ketentuan Komite 2 Direktur, Pejabat Pemutus Pembiayaan dan


3 KKR 58 13 Maret 2019 21 Maret 2019
Pengganti
Kewenangan Penetapan Harga Jual Agunan, Ketentuan
4 KKR 59 19 Maret 2019 28 Juni 2019
Pemberian Tambahan Pembiayaan
5 KKR 60 23 April 2019 26 Agustus 2019 Review Fitur Produk BNI Griya iB Hasanah
Kewenangan Memutus Pembiayaan, Hasil Review Risk Appetite
5 September
6 KKR 61 4 Juli 2019 Statement (RAS) Tahun 2019, Penyempurnaan Ketentuan House
2019
Limit Pembiayaan
7 KKR 62 27 Desember 2019 6 Januari 2020 Hasil Review Risk Appetite Statement (RAS) 2020
8 KKR 63 17 Desember 2019 14 Januari 2020 Kewenangan Memutus Pembiayaan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 113


LAPORAN KERJA KOMITE

Berikut adalah Laporan Kerja KKR selama tahun 2019:

TIMELINE
NO. PROGRAM KETERANGAN
TW 1 TW 2 TW 3 TV 4

1 KKR 56 

2 KKR 57 

3 KKR 58 

4 KKR 59 

5 KKR 60 

6 KKR 61 

7 KKR 62 

8 KKR 63 

Komite
Kebijakan Risiko–Pencegahan Fraud (KKR-AF)

SUSUNAN ANGGOTA

Susunan anggota Komite Kebijakan dan Risiko – Pencegahan Fraud (KKR-AF) berdasarkan Surat Keputusan
Direksi No.KP/067/ DIR/R tanggal 3 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

NAMA STATUS JABATAN

Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Ketua


Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Risiko Ketua Pengganti
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Komersil Anggota
Wahyu Avianto Direktur Keuangan & Operasional Anggota
Iwan Abdi Direktur Bisnis Ritel & Jaringan* Anggota
Movianto** Pemimpin Divisi Audit Internal Anggota
Bayi Rohayati Pemimpin Divisi Hukum Anggota
Adjat Djatnika Basarah Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan Anggota
Finorita Fauzi Pemimpin Divisi Kepatuhan Anggota
Andrianto Daru Kurniawan Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani Anggota
Fransiska Siswantari Pemimpin Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan Anggota
Djonet Setyawan*** Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Sekretaris

* Pelaksanaan tugas Direktur Bisnis Ritel & Jaringan adalah SEVP Bisnis Ritel & Jaringan
** baru bergabung IAD bulan April 2019
*** baru bergabung ERD bulan April 2019

114 PT Bank BNI Syariah


RAPAT KOMITE KEBIJAKAN RISIKO-ANTI FRAUD

Selama tahun 2019, Komite Kebijakan dan Risiko – Anti Fraud (KKR-AF) telah mengadakan rapat sebanyak 2
(dua) kali dengan rekap absensi rapat sebagai berikut:

NAMA ANGGOTA JUMLAH RAPAT KEHADIRAN % KEHADIRAN

Direktur Utama 2 1 50%


Direktur Kepatuhan & Risiko 2 2 100%
Direktur Bisnis SME & Komersil 2 2 100%
Direktur Keuangan & Operasional 2 2 100%
Direktur Bisnis Ritel & Jaringan 2 1 50%
Pimpinan Divisi Audit Internal** 2 2 100%
Pemimpin Divisi Hukum 2 2 100%
Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan* 2 2 100%
Pemimpin Divisi Kepatuhan 2 2 100%
Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani* 2 2 100%
Pemimpin Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan 2 2 100%
Pemimpin Divisi Manajemen Risiko 2 2 100%

* kehadiran diwakilkan 1 kali dengan pgs


* kehadiran diwakilkan 2 kali dengan pgs

HASIL KEPUTUSAN KKR-AF PERIODE 2019

Selama tahun 2019, KKR-AF menghasilan beberapa keputusan sebagai berikut:

NO NO. KKR TANGGAL KEPUTUSAN AGENDA

1 KKR-AF 024 17 Januari 2019 Inventarisasi Kejadian Fraud Semester 2 tahun 2018
2 KKR-AF 025 17 Juli 2019 Inventarisasi Kejadian Fraud Semester 1 tahun 2019

LAPORAN KERJA KOMITE

Berikut adalah Laporan Kerja KKR-AF selama tahun 2019:

TIMELINE
NO. PROGRAM KETERANGAN
TW 1 TW 2 TW 3 TV 4

Pelaksanaan KKR AF Semester 2 Tahun


2018 dilaksanakan pada TW 1 2019.
1 KKR-AF 024 √
Telah dilaporkan ke OJK & Kerugian telah
recovery
Pelaksanaan KKR AF Semester 1 Tahun
2019 dilaksanakan pada TW 3 2019.
2 KKR-AF 025 
Telah dilaporkan ke OJK & Kerugian telah
recovery

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 115


Komite
Sumber Daya Manusia (KSDM)

PIAGAM KOMITE

KSDM BNI Syariah memiliki Piagam KSDM yang disahkan berdasarkan Keputusan Direksi No.KP/05/DIR/R1/R
tanggal 21 Juni 2010. Piagam KSDM berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan fungsi KSDM sehingga
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Rincian tugas dan tanggung jawab KSDM diatur dalam Keputusan Direksi Nomor KP/05/DIR/R/1/R tanggal 21
Juni 2010 selaku Piagam KSDM dan mencakup:
1. Memutuskan penyempurnaan kebijakan dan system manajemen SDM yang meliputi 6 (enam) elemen kunci
pengelolaan SDM, sebagai berikut:
1) Perencanaan SDM
2) Rekrutmen dan Seleksi
3) Pelatihan dan Pengembangan Pegawai
4) Penilaian Prestasi dan Potensi Pegawai
5) Manajemen Jalur Karir, dan
6) Pengelolaan Sistem Penggajian dan Imbalan.
2. Memutuskan persetujuan atas usulan perencanaan SDM, baik usulan program rekrutmen dan seleksi,maupun
program pelatihan dan pengembangan pegawai.
3. Mengevaluasi dan memutuskan persetujuan pelaksanaan program mutasi/rotasi/promosi untuk posisi-
posisi jabatan strategis dan/atau tenaga pimpinan BNI Syariah.
4. Memutuskan kebijakan dan rumusan mengenai budaya kerja BNI Syariah yang bersifat strategis.
5. Memutuskan hukuman dalam rangka penegakan disiplin.
6. Memutuskan kebijakan, standar dan pengelolaan kualitas layanan.

Secara garis besar, tugas dan tanggung jawab KSDM meliputi 4 (empat) bidang sebagai berikut:
1. Melakukan pengelolaan staf kunci
2. Formulasi kebijakan dan pengelolaan disiplin
3. Formulasi kebijakan dan pengelolaan sumber daya manusia
4. Formulasi kebijakan dan pengelolaan layanan. Sedangkan pembagian tugas dan tanggung jawab KSDM
secara rinci adalah sebagai berikut:
a. Memastikan dilakukannya evaluasi kinerja terhadap staf-staf inti.
b. Memastikan reward dan punishment dibuat dan dilaksanakan dengan baik dalam me-review dan
menyetujui sistem komunikasi internal pegawai.
c. Menyetujui dilakukannya survei kepuasan pegawai secara rutin, melakukan dan memberikan arahan
atas tindakan perbaikan yang diperlukan.
d. Memastikan implementasi budaya kerja sesuai dengan corporate culture yang Islami.
e. Memastikan tidak adanya berbagai bentuk praktik diskriminasi dalam lingkungan kerja di BNI Syariah.
f. Me-review Manpower Plan jangka pendek maupun jangka panjang, serta memutuskan kebijakan
terbaik dalam menyelesaikan kekurangan maupun kelebihan pegawai.
g. Me-review training master plan dan memprioritaskan implementasinya.
h. Me-review pelaksanaan Succession Plan dan memilih kandidat yang akan dipromosikan, dimutasi,
dirotasi atau diusulkan mengikuti pelatihan dan pengembangan.
i. Me-review dan menyetujui Individual Development Plan yang akan digunakan dalam penentuan
kandidat promosi/mutasi/rotasi/T&D.
j. Me-review dan menyetujui mutasi, rotasi, promosi, demosi, dan lain-lain.
k. Me-review dan menyetujui Career Path Management tahunan dan me-review kemajuan yang dicapai.
l. Menyetujui pendelegasian kewenangan di bidang pengelolaan sumber daya manusia kepada tingkatan
yang sesuai.
m. Me-review dan menetapkan standar layanan.
n. Memantau dan menetapkan keputusan strategis terkait dengan peningkatan standar layanan.

116 PT Bank BNI Syariah


SUSUNAN ANGGOTA

Susunan anggota KSDM berdasarkan Surat Keputusan Direksi KSDM No.KP/DIR/135/R tanggal 25 November
2019 adalah sebagai berikut:

NAMA STATUS JABATAN

Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Ketua


Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan & Risiko Ketua Pengganti
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Komersial Anggota
Wahyu Avianto Direktur Keuangan & Operasional Anggota
Iwan Abdi SEVP Bisnis Ritel & Jaringan Anggota
Andrianto Daru Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani Sekretaris
Movianto Pemimpin Divisi Audit Internal Sekretaris

INDEPENDENSI KOMITE SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota KSDM menjaga indepedensinya dengan
tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan
pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisais dan/atau anggota Direksi.

RAPAT KOMITE SUMBER DAYA MANUSIA

Selama tahun 2019, KSDM telah mengadakan rapat sebanyak 8 (Delapan) kali dengan rekap absensi rapat
sebagai berikut:

NAMA JABATAN KSDM 1 KSDM 2 KSDM 3 KSDM 4 KSDM 5 KSDM 6 KSDM 7 KSDM 8

Abdullah Firman Ketua  -  -    


Wibowo
Tribuana Tunggadewi Ketua  -  -    
Pengganti
Dhias Widhiyati Anggota  -  -    
Wahyu Avianto Anggota  -  -    
Iwan Abdi Anggota  -  -  - - 
Andrianto Daru Sekretaris        
Movianto Anggota -      - 

HASIL KEPUTUSAN KSDM PERIODE 2019

Selama tahun 2019, KKR menghasilan beberapa keputusan sebagai berikut:

NO. NO KEPUTUSAN TANGGAL AGENDA

1 001/KSDM/2019 8 Februari 2019 Penunjukkan Rotasi Mutasi Pemimpin Divisi & Kantor Wilayah
2019
2 002/KSDM/2019 24 April 2019 Revisi Pengenaan Sanksi Administratif terhadap Permasalahan
Penyalahgunaan Dana Rekening Tabungan Nasabah &
Kelemahan Proses Multiguna pada Cabang Teluk Betung dan
Penyalahgunaan Direct Gift Nasabah Konsumer oleh Unit Sales
pada Cabang Jakarta Timur

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 117


NO. NO KEPUTUSAN TANGGAL AGENDA

3 003/KSDM/2019 9 April 2019 Penunjukkan Rotasi Mutasi Wakil Pemimpin Wilayah &
Pemimpin Kantor Cabang
4 004/KSDM/2019 8 April 2019 Revisi Pengenaan Sanksi Administratif terhadap Permasalahan
Ketidakpatuhan Pegawai terhadap Komitmen GCG & Kode
Etik (DPS) dan Penyalahgunaan Dana Rekening Tabungan &
Kelemahan Proses Multiguna (MTB)
5 005/KSDM/2019 28 Juni 2019 Pemenuhan Posisi Pimpinan Cabang & Pendefinitifan Manager
Coordinator & Deputy Divisi
6 006/KSDM/2019 11 September 2019 Pemenuhan Posisi Pimpinan Cabang, Pendefinitifan BM, BNM,
OM, Pimpinan YHT & PT SBS

7 007/KSDM/2019 27 November 2019 Penetapan status Pemimpin Divisi & Deputy Regional Head,
Rotasi Mutasi Pimpinan Divisi & Satuan Kerja & Usulan Nominasi
Direksi
8 008/KSDM/2019 2 Desember 209 Penetapan Status & Rotasi Mutasi Tenaga Pimpinan Cabang

LAPORAN KERJA KOMITE

KSDM melalui Tim Pertimbangan Mutasi Tenaga Pimpinan & Disiplin (TPMTPD) KSDM di tahun 2019 telah
memutuskan sanksi, mutasi, rotasi, serta pendefinitifan pejabat sementara para pegawai di kantor pusat,
wilayah, dan cabang.

Komite
Modal, Investasi & Teknologi (KMIT)

PIAGAM KOMITE

KMIT BNI Syariah memiliki Piagam KMIT yang disahkan berdasarkan Keputusan Direksi No.KP/067/DIR/R1/R
tanggal 3 Desember 2018. Piagam KMIT berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan fungsi KMIT sehing-
ga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Rincian tugas dan tanggung jawab KMIT diatur dalam Keputusan Direksi Nomor No.KP/067/DIR/R1/R tanggal 3
Desember 2018 selaku Piagam KMIT dan mencakup:
1. Melakukan review pencapaian target pendapatan dan biaya (OPEX dan CAPEX), penyempurnaan dan
pengembangan kualitas kebijakan dan system manajemen penganggaran BNI Syariah yang efisien, efektif
dan adaptif terhadap perkembangan lingkungan usaha.
2. Merekomendasikan keputusan strategis terutama dalam hal perubahan target maupun OPEX/CAPEX yang
tidak/belum diakomodasi dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).
3. Mengevaluasi pencapaian eksekusi rencana kerja unit, termasuk realisasi anggaran.

118 PT Bank BNI Syariah


4. Merekomendasikan proses perubahan anggaran baik dalam bentuk redistribusi maupun realokasi terutama
terhadap hal-hal yang menyangkut perubahan target dan strategi dalam rangka pencapaian kinerja.
5. Memastikan pengembangan sistem, pemeliharaan, prosedur standar operasional teknologi searah/ konsisten
dengan strategi bisnis (pengembangan master plan IT, updated master plan IT, penentuan standard service
level).
6. Melakukan review dan diskusi atas permasalahan dukungan IT di segenap unit bisnis dengan bertindak
sebagai penengah atas permasalahan yang terjadi antar unit dan Service Level Agreement (SLA) yang
belum terselesaikan.
7. Memastikan proses pengembangan/perubahan IT telah terkoordinasi dengan baik dan sesuai dengan user
requirement (memonitor jadwal implementasi proyek dan pengembangan MIS).
8. Memastikan review dan persetujuan proyek IT yang berdampak besar terhadap alokasi keuangan BNI
Syariah.
9. Mengantisipasi pelampauan/pelanggaran risiko teknologi dan penyimpangan pencapaian sasaran dengan
menetapkan, menyesuaikan kebijakan dan strategi pengembangan teknologi.
10. Melakukan review atas rencana pengembangan jaringan cabang yang berdampak pada kebutuhan biaya
investasi.

SUSUNAN ANGGOTA

Susunan anggota KMIT berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KP/052/DIR/R tanggal 2 Oktober 2018 adalah
sebagai berikut:

NAMA STATUS JABATAN

Wahyu Avianto Direktur Keuangan & Operasional Ketua


Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Ketua PenggantI
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Komersial Anggota
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Risiko Anggota
Iwan Abdi SEVP Bisnis Ritel & Jaringan Anggota
Friyandana Wijaya Pemimpin Divisi Keuangan Anggota
Pemimpin Divisi Pengadaan & Pengelolaan
Azizah Saleh Anggota
Aset Tetap
Misbahul Munir Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Anggota
Pemimpin Divisi Kesekretariatan & Komunikasi
Rima Dwi Permatasari Anggota
Perusahaan
Zefri Ananta Pemimpin Divisi Operasional Anggota
Adjat Djatnika Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan Anggota
Amirul Wicaksono Pemimpin Divisi Bisnis Digital Anggota
Agusta Renaldi Pemimpin Divisi Bisnis Transaksional Anggota
Mirza Mantovani Pemimpin Divisi Teknologi Informasi Sekretaris

INDEPENDENSI KMIT

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota KMIT menjaga indepedensinya dengan
tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan
pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 119


RAPAT KOMITE MODAL, INVESTASI DAN TEKNOLOGI

Selama tahun 2019, berikut frekuensi rapat dan tingkat kehadiran anggota KMIT:

NAMA ANGGOTA JUMLAH RAPAT KEHADIRAN % KEHADIRAN

Direktur Utama 4 3 75%


Direktur Bisnis SME & Komersial 4 3 75%
SEVP Bisnis Retail & Jaringan 4 3 75%
Direktur Risiko & Kepatuhan 4 2 50%
Direktur Keuangan & Operasional 4 4 100%
Pemimpin Divisi Jaringan & Layanan 4 4 100%
Pemimpin Divisi Keuangan 4 4 100%
Pimpinan Divisi Tekonologi & Informasi 4 4 100%
Pemimpin Divisi Kesekretariatan & Komunikasi Perusahaan 4 2 50%
Pemimpin Divisi Operasional 4 4 100%
Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 4 4 100%
Pemimpin Divisi Bisnis Digital 4 3 75%
Pemimpin Divisi Bisnis Transaksional 4
Pemimpin Divisi Pengadaan dan Pengelolaan Asset Tetap 4 4 100%

HASIL KEPUTUSAN KMIT PERIODE 2019

Selama tahun 2019, KMIT menghasilan beberapa keputusan sebagai berikut:

NO. NO KKR TANGGAL KEPUTUSAN AGENDA

1 01/KMIT/2019 8 Januari 2019 Alokasi Anggaran Operational Expenditure (Opex) dan Capital
Expenditure (Capex) untuk Tahun 2019
2 02/KMIT/2019 29 Mei 2019 1. Pemaparan Draft IT Strategic Plan 2019 – 2023 dan Core
Banking Assesment
2. Pemaparan Rencana Pengembangan Video On Boarding
3 03/KMIT/2019 15 Agustus 2019 1. Employee Aplication
2. API Digital Services
4 04/KMIT/2019 17 Oktober 2019 1. Prioritisasi Proyek TI Tahun 2020
2. Produk dan Aktivitas Baru Tahun 2020
3. Capex Otomasi Tahun 2020
4. Rencana Pengembangan Jaringan Tahun 2020
5. Capex Non Otomasi Tahun 2020

LAPORAN KERJA KOMITE

KMIT melalui SSG/Pra KMIT yang melibatkan Pemimpin Divisi untuk efektivitas proses pengambilan keputusan.
Keputusan yang telah diambil dalam Tim KMIT di tahun 2019 untuk memutuskan, penentuan anggaran proyek,
proyek pengembangan TI serta menetapkan Rencana Strategis Teknologi Infomasi (ITSP) Tahun 2019-2023 dan
Dokumen Core Banking Assesment.

120 PT Bank BNI Syariah


Komite
Asset, Liabilities, Management (KALMA)

PIAGAM KOMITE

KALMA BNI Syariah memiliki Piagam KALMA yang disahkan berdasarkan Keputusan Direksi No.KP/135/DIR/R1/R
tanggal 25 November 2019. Piagam KALMA berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan fungsi KALMA sehingga
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Rincian tugas dan tanggung jawab KALMA diatur dalam Keputusan Direksi Nomor KP/135/DIR/R/1/R tanggal
25 November 2019 selaku Piagam KALMA dan mencakup:
1. Menetapkan tujuan dan sasaran Komite Asset, Liabilities, Management (KALMA) BNI Syariah serta
merumuskan kebijakan dan strategi yang diperlukan.
2. Memberikan petunjuk pengelolaan aset dan kewajiban BNI Syariah.
3. Menetapkan dan menjaga jumlah alat likuid sesuai kebutuhan likuiditas dan ketentuan Bank Indonesia.
4. Menjaga keseimbangan penggunaan dana dengan sumber dana.
5. Menetapkan kebijakan penempatan dana baik melalui money market maupun capital market.
6. Menganalisis struktur neraca dan mengkaji semua risiko yang muncul dari exposure yang dimiliki oleh BNI
Syariah berupa risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas.
7. Mengevaluasi perkembangan dan prospek indikator-indikator ekonomi dan menganalisis dampaknya terhadap: posisi
simpanan dan pinjaman, posisi valuta asing, profit sharing, nilai tukar valuta asing dan profitabilitas BNI Syariah.
8. Menghitung cost of fund dan menetapkan profit sharing, giro, tabungan dan deposito.
9. Menetapkan internal Funds Transfer Price (FTP).

SUSUNAN ANGGOTA

Susunan anggota KALMA berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KP/052/DIR/R tanggal 2 Oktober 2018
adalah sebagai berikut:

NAMA STATUS JABATAN

Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Komersial Ketua


Iwan Abdi SEVP Bisnis Ritel & Jaringan* Ketua Pengganti
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Anggota
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Risiko Anggota
Wahyu Avianto Direktur Keuangan & Operasional Anggota
Moch. Samson Pemimpin Divisi Konsumer Anggota
Endang Rosawati Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan Anggota
Bambang Sutrisno Pemimpin Dana Ritel Anggota
Ida Triana Widowati Pemimpin Divisi Haji & Umrah Anggota
M. Misbahul Munir Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Anggota
Friyandana Wijaya Pemimpin Divisi Keuangan Anggota
Daryanto Tri Sumardono Pemimpin Divisi Komersial Anggota
IR Supriono Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 1 Anggota
Ferry Hendrawan (Pgs) Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 2 Anggota
Djonet Setyawan Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Anggota
Budi Aristianto Pemimpin Divisi Bisnis Mikro Anggota
Adjat Djatnika Basarah Pemimpin Divisi Jaringan & Layanan Anggota
Agusta Rinaldi Pemimpin Divisi Bisnis Transaksional Anggota
Moh. Toyib Pemimpin Divisi Tresuri & Internasional Sekretaris

* Selama posisi Direktur belum efektif, maka pelaksana tugas dilakukan oleh SEVP. Pelaksana tugas Direktur Bisnis Ritel &
Jaringan adalah SEVP Bisnis Ritel & Jaringan. Posisi SEVP berakhir setelah Pejabat yang dimaksud lulus Fit & Proper Test sebagai
Direksi

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 121


INDEPENDENSI KALMA

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota KALMA menjaga indepedensinya dengan
tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan
pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.

RAPAT KOMITE ASSET LIABILITIES, MANAGEMENT

Selama tahun 2019, KALMA telah mengadakan rapat sebanyak 2 (dua) kali dengan rekap absensi rapat sebagai
berikut:

NAMA ANGGOTA JUMLAH RAPAT KEHADIRAN % KEHADIRAN

Direktur Bisnis SME & Komersial 2 2 100%


SEVP Bisnis Ritel & Jaringan* 2 2 100%
Direktur Utama 2 1 50%
Direktur Kepatuhan dan Risiko 2 0 0%
Direktur Keuangan & Operasional 2 2 100%
Pemimpin Divisi Konsumer 2 2** 100%
Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan 2 2* 100%
Pemimpin Dana Ritel 2 2 100%
Pemimpin Divisi Haji & Umrah 2 2 100%
Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 2 2** 100%
Pemimpin Divisi Keuangan 2 2* 100%
Pemimpin Divisi Komersial 2 2** 100%
Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 1 2 2 100%
Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 2 2 1 50%
Pemimpin Divisi Manajemen Risiko 2 2* 100%
Pemimpin Divisi Bisnis Mikro 2 2** 100%
Pemimpin Divisi Jaringan & Layanan 2 2* 100%
Pemimpin Divisi Bisnis Transaksional 2 1* 50%
Pemimpin Divisi Tresuri & Internasional 2 2 100%

* Kehadiran satu kali diwakilkan


** Kehadiran dua kali diwakilkan

HASIL KEPUTUSAN KALMA PERIODE 2019

Selama tahun 2019, KALMA menghasilan beberapa keputusan sebagai berikut:

No. 01/KALMA/2019 A. Kewenangan Pemberian Nisbah Speseial Deposito IDR Perorangan


B. Kewenangan Pemberian Nisbah Spesial Deposito IDR Institusi di Luar BPKH
C. Kewenangan Pemberian Nisbah Spesial Deposito IDR Bank (Bank Umum dan BPD)
D. Kewenangan Pemberian Nisbah Spesial Deposito USD Perorangan
E. Kewenangan Pemberian Nisbah Spesial Deposito USD Institusi di Luar BPKH
F. Kewenangan Pemberian Nisbah Spesial Giro Rekening Khusus SBSN Kemenkeu
G. Penetapan Nisbah Spesial Tabungan Dana Nasabah
H. Penetapan Tarif dan Kewenangan Tarif Khusus Pembiayaan Konsumtif
I. Penetapan Tarif dan Kewenangan Tarif Khusus Pembiayaan Produktif Kecil dan Menengah

122 PT Bank BNI Syariah


J. Penetapan Tarif dan Kewenangan Tarif Khusus Pembiayaan Produktif Komersial
K. Penetapan Tarif dan Kewenangan Tarif Khusus Pembiayaan Mikro
L. Monitoring Nisbah Spesial dan Tarif Khusus
No. 02/KALMA/2019 A. Minimal Penempatan Deposito Spesial Nisbah IDR Perorangan
B. Minimal Penempatan Deposito Spesial Nisbah IDR Institusi di Luar BPKH
C. Tarif Khusus Pembiayaan Konsumer
D. Penetapan Tarif dan Kewenangan Tarif Khusus Pembiayaan Mikro
No. 03/KALMA/2019 A. Tarif Khusus Pembiayaan Konsumer
No. 04/KALMA/2019 A. Penetapan FTP IDR dan USD
B. Penetapan Nisbah Deposito on Call (DOC)
C. Penetapan Nisbah Spesial Deposito IDR Perorangan
D. Penetapan Nisbah Spesial Deposito IDR Institusi di Luar BPKH
E. Penetapan Nisbah Spesial Deposito USD
No. 05/KALMA/2019 A. Penambahan Kuota dan Review Tarif Khusus Pembiayaan Konsumer
B. Perpanjangan Masa Berlaku Tarif Khusus Pembiayaan Mikro

LAPORAN KERJA KALMA

KALMA melalui Unit Risk and ALMA telah berkoordinasi dengan unit-unit terkait untuk memastikan seluruh
keputusan KALMA dapat dijalankan dengan baik dan benar selama tahun 2019.

Komite Produk

PIAGAM KOMITE
Komite Produk BNI Syariah memiliki Piagam Komite Produk yang disahkan berdasarkan Keputusan Direksi No. KP/067/
DIR/R tanggal 3 Desember 2018. Piagam Komite Produk berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan fungsi
Komite Produk sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


Rincian tugas dan tanggung jawab Komite Produk diatur dalam Keputusan Direksi No. KP/067/DIR/R tanggal 3
Desember 2018 selaku Piagam Komite Produk dan mencakup:
1. Menetapkan tujuan dan sasaran Komite Produk Bank BNI Syariah serta merumuskan kebijakan dan strategi
yang diperlukan.
2. Menetapkan strategi dan pengembangan bisnis melalui produk/aktivitas BNI Syariah.
3. Melakukan pengujian komprehensif dan memutuskan kelayakan produk/aktivitas baru khususnya terkait
koordinasi yang bersifat lintas sektoral dan koordinasi yang sifatnya strategis dengan perusahaan anak/
perusahaan lain di luar PT Bank BNI Syariah.
4. Melakukan monitoring atas produk/aktivitas yang terimplementasi di BNI Syariah dan membuat keputusan
atas keberlangsungan produk/aktivitas atas rekomendasi SSG/product owner.
5. Sebagai lembaga arbitrase dalam masalah lintas sektoral terkait dengan monitoring kinerja terkait
implementasi produk/aktivitas baru

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 123


SUSUNAN ANGGOTA
Susunan anggota Komite Produk sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. KP/067/DIR/R tanggal 3 Desember 2018
adalah sebagai berikut:

NAMA STATUS JABATAN

Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Ketua


Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan & Risiko Ketua Pengganti
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Komersial Anggota
Wahyu Avianto Direktur Keuangan & Operasional Anggota
Iwan Abdi SEVP Direktur Bisnis Ritel & Jaringan Anggota
Moh. Samson Pemimpin Divisi Bisnis Konsumer Anggota
Endang Rosawati Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan Anggota
Bambang Sutrisno Pemimpin Divisi Dana Ritel Anggota
Budi Aristanto Pemimpin Divisi Bisnis Mikro Anggota
Daryanto Tri Sumardono Pemimpin Divisi Bisnis Komersial Anggota
Supriono Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 1 Anggota
Supriono Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 2 Anggota
Moh. Toyib Pemimpin Divisi Tresuri & Internasional Anggota
Ida Triana Pemimpin Divisi Haji & Umrah Anggota
Agusta Renaldi Pemimpin Divisi Bisnis Transaksional Anggota
Amirul Wicaksono Pemimpin Divisi Bisnis Digital Anggota
Djonet Setyawan Pemimpin Divisi Managemen Resiko Anggota
Finorita Fauzi Pemimpin Divisi Kepatuhan Anggota
Bayi Rohayati Pemimpin Divisi Hukum Anggota
Movianto Pemimpin Divisi Audit Internal Anggota
Fransiska Siswantari Pemimpin Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan Anggota
Tavip Budhy P Pemimpin Divisi Risiko Bisnis Anggota
Friyandana Wijaya Pemimpin Divisi Keuangan Anggota
Zefri Ananta Pemimpin Divisi Operasional Anggota
Mirza Manthovani Pemimpin Divisi Teknologi Informasi Anggota
Adjat Djatnika Pemimpin Divisi Jaringan & Layanan Anggota
M. Misbahul Munir Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Sekretaris

INDEPENDENSI KOMITE PRODUK

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota Komite Produk menjaga independensinya
dengan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.

124 PT Bank BNI Syariah


RAPAT KOMITE PRODUK

Selama tahun 2019, Komite Produk telah mengadakan rapat sebanyak 50 (lima puluh) kali dengan rekap pre-
sensi rapat sebagai berikut:

NAMA ANGGOTA JUMLAH RAPAT KEHADIRAN % KEHADIRAN

Direktur Utama 2 2 100%

Direktur Kepatuhan & Risiko 2 2 100%

Direktur Bisnis SME & Komersial 2 1 50%


Direktur Keuangan & Operasional 2 2 100%
SEVP Direktur Bisnis Ritel & Jaringan 2 2 100%
Pemimpin Divisi Bisnis Konsumer* 2 2 100%
Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan 2 2 100%
Pemimpin Divisi Dana Ritel 2 2 100%
Pemimpin Divisi Bisnis Mikro 2 1 50%
Pemimpin Divisi Bisnis Komersial* 2 1 50%
Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 1 2 1 50%
Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 2 2 2 100%
Pemimpin Divisi Tresuri & Internasional 2 2 100%
Pemimpin Divisi Haji & Umrah 2 0 0%
Pemimpin Divisi Bisnis Transaksional 2 2 100%
Pemimpin Divisi Bisnis Digital 2 2 100%
Pemimpin Divisi Managemen Resiko 2 2 100%
Pemimpin Divisi Kepatuhan* 2 2 100%
Pemimpin Divisi Hukum 2 2 100%
Pemimpin Divisi Audit Internal 2 2 100%
Pemimpin Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan 2 2 100%
Pemimpin Divisi Risiko Bisnis 2 1 50%
Pemimpin Divisi Keuangan 2 2 100%
Pemimpin Divisi Operasional 2 1 50%
Pemimpin Divisi Teknologi Informasi 2 1 50%
Pemimpin Divisi Jaringan & Layanan* 2 2 100%
Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 2 2 100%

* Kehadiran satu kali diwakilkan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 125


HASIL KEPUTUSAN KOMITE PRODUK PERIODE 2019

Selama tahun 2019, Komite Produk menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut:

NO. NO. KOMITE PRODUK TANGGAL KEPUTUSAN AGENDA

1 No. 01/KPD/2019 18 Januari 2019 Perumusan sejumlah kebijakan sebagai tindak lanjut atas hasil
Product Assessment Gap sejumlah Produk/Aktivitas Platform
Sharing BNI-BNI Syariah, meliputi:
SMS Banking, Internet Banking, BNI Direct, Mobile Banking
2 No. 02/KPD/2019 28 Mei 2019 Keputusan 19 Rencana Produk & Aktivitas Baru yang masuk
pada Perubahan Rencana Bisnis Bank (RBB) BNI Syariah tahun
2019-2021

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) merupakan organ Direksi yang berperan dalam menjaga hubungan
antara BNI Syariah dengan pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan juga harus menjaga kewajaran,
konsisten, dan transparansi mengenai hal-hal terkait tata kelola perusahaan dan tindakan korporasi. Selain
itu, Corporate Secretary berperan dalam memonitor kepatuhan Bank terhadap peraturan dan ketentuan yang
berlaku bagi Bank, khususnya peraturan di bidang pasar modal.

PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN

Pada tahun 2018, Sekretaris Perusahaan BNI Syariah dijabat oleh Rima Dwi Permatasari yang diangkat
berdasarkan SK Direksi No. KP/024/DIR/R tanggal 2 April 2018.

NAMA Rima Dwi Permatasari


KEWARGANEGARAAN Indonesia
TEMPAT TANGGAL LAHIR Bandung, 10 April 1973
DOMISILI Jakarta
PENDIDIKAN Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta
RIWAYAT PEKERJAAN • Pemimpin Divisi Dana & Transaksi PT Bank BNI Syariah (1 Maret 2016 s/d 4 April 2018)
• Senior Vice President – Head of Global Markets Sales PT Bank Permata Tbk (2009 s/d 29
Februari 2016)
• Vice President – Team Leader Global Markets Sales PT Bank Permata Tbk (2007 s/d 2009)
RANGKAP JABATAN Tidak Ada
PENGANGKATAN SK Direksi No. KP/024/DIR/R tanggal 2 April 2018
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang
Saham Pengendali

126 PT Bank BNI Syariah


STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIS PERUSAHAAN

Corporate Secretary &


Corporate Secretary &
Communication Divisi
Communication Divisi
Pemimpin Direksi
Pemimpin Direksi

Manager Coordinator
Manager Coordinator
CorporateCommunication
Corporate Communication

Internal External Board of


Board of Commissioner
Commisioner &
Internal Corporate External Corporate Corporate Brand
Corporate Brand Marketing
Marketing GCG
GCG& Investor Relation
& Investor Management Support
Corporate Corporate & Management
Communication Communication Communication
Communication Communication
Communication Manager
Relation Manager Manager
Communication Communication Support Manager

Internal External Financing


Financing Board
Board of Commisioner
of Commissioner &
Internal Corporate External Corporate Corporate Brand
Corporate Brand
Corporate Corporate Marketing
Marketing GCG Officer
GCG Officer Management
& Management Support
Officer Officer Designer
Designer
Officer Officer Communication Officer
Communication Support Officer

Corporate Brand
Corporate Brand Funding
Funding Marketing Investor Relation BOMSecretary
BOM Secretary &&
Communication
Communication Marketing Investor Relation
Communication Officer Personal Assistant
Personal Assistant
Officer
Officer Communication Officer

Digital
Digital
Communication
Communication
Officer
Officer

Internal Corporate
Internal Corporate External Corporate
External Corporate Marketing
Marketing Corporate Secretary
Corporate Secretary
Corporate Brand
Corporate Brand BOM
Communication
Communication Communication
Communication Communication
Communication & &Investor
Investor Relation
Relation BOM Protocoller
Communication
Communication Protocoller
Assistant Assistant Officer Assistant
Assistant Assistant Officer Assistant

PEDOMAN KERJA TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Dalam melaksanakan tugasnya, fungsi Sekretaris Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan,
Perusahaan dijalankan oleh unit kerja Investor diantaranya adalah sebagai berikut:
Relationship & Secretary yang menjalankan fungsi, 1. Kepatuhan BNI Syariah terkait dengan Pasar
tugas dan tanggung jawab sebagaimana diatur Modal:
dalam Peraturan Otorisasi Jasa Keuangan Nomor 35/ a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal
POJK/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten khususnya peraturan perundang-undangan
atau Perusahaan Publik. yang berlaku di bidang Pasar Modal;
b. Memberikan masukan kepada Direksi dan
Selain mengacu pada ketentuan regulator fungsi Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan
Sekretaris Perusahaan di BNI Syariah dituangkan dalam perundang-undangan termasuk di bidang
Petunjuk Pelaksanaan Kebijakan Corporate Secretary Pasar Modal.
and Communication No. PP/S02/001-00/2015 tanggal c. Mengarahkan koordinasi internal terkait aspek
30 Desember 2015 yang mencakup (1) Fungsi kepatuhan pasar modal serta kajian peraturan
Pelaksanaan RUPS; (2) Fungsi Investor Relations; pasar modal dan dampaknya terhadap BNI
(3) Fungsi Pengelolaan Tata Kelola Perusahaan Syariah untuk memberikan awareness atas
yang Baik (Good Corporate Governance); dan (4) kepatuhan terhadap peraturan pasar modal
Fungsi Kesekretariatan serta Fungsi Komunikasi dan yang berlaku.
pelaksanaan CSR.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 127


2. Pelaksanaan RUPS: berkontribusi dalam penciptaan iklim kerja
a. Mengarahkan seluruh aspek penyelenggaraan yang baik.
acara RUPS agar dapat berjalan dengan baik; b) Mengarahkan dan mengevaluasi pembuatan
b. Menyiapkan materi atau mata acara RUPS dan materi presentasi BNI Syariah terkait
memastikan kesesuaian materi dan prosedur aspek keuangan dan non keuangan untuk
pelaksanaan RUPS dengan peraturan yang memastikan keterbukaan informasi yang
berlaku. sesuai dengan ketentuan regulator
3. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, yaitu c) Mengarahkan event internal BNI Syariah
membantu Direksi dan Dewan Komisaris meliputi: agar event Perusahaan berjalan baik dan
a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, mendapatkan tingkat keterlibatan yang tinggi
termasuk ketersediaan informasi pada situs dari segenap karyawan BNI Syariah serta
web Perusahaan; masyarakat pada umumnya
b. Penyampaian laporan kepada OJK secara d) Melakukan tata laksana dokumentasi
tepat waktu; Perusahaan termasuk arsip dokumen legal
c. Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS; Perusahaan serta menyusun dan menyimpan
d. Pelaksanaan program orientasi terhadap Risalah Rapat Direksi dan Dewan Komisaris
Perusahaan bagi Direksi dan Dewan Komisaris. 8. Penyediaan fasilitas penunjang operasional Direksi
4. Reputasi BNI Syariah di mata publik dan media: dan Dewan Komisaris.
a. Menetapkan strategi implementasi program 9. Pelaksanaan fungsi protokoler Direksi pada setiap
corporate communication untuk publik, kegiatan eksternal yang dihadiri oleh Direksi.
media, dan internal agar reputasi BNI Syariah 10. GCG Manual Building
dapat terjaga dengan baik di mata Pemangku a) Melakukan pengkinian GCG manual untuk
Kepentingan. menjadi pedoman pelaksanaan GCG di
b. Melaksanakan aktivitas komunikasi tingkat Direksi dan Komisaris
pemasaran untuk produk dan jasa Bank BNI b) Melaksanakan proses penyelarasan dokumen
Syariah, agar terjadi awareness/keterkenalan charter Dewan Komisaris dengan charter
produk dan jasa sehingga akan memudahkan Direksi dan kebijakan manajemen, buku
proses penjualan. pedoman
c. Menjalin hubungan baik dengan media.
5. Sebagai penghubung antara Perusahaan FUNGSI SEKRETARIS PERUSAHAAN
dengan Pemegang Saham Perusahaan, OJK, dan
Stakeholder lainnya. Fungsi Sekretaris Perusahaan BNI Syariah dituangkan
6. Materi Publikasi: dalam Petunjuk Pelaksanaan Kebijakan Corporate
a. Menetapkan strategi implementasi atas Secretary and Communication No.PP/S02/001-
publikasi non-media BNI Syariah untuk 00/2015 tanggal 30 Desember 2015 yang mencakup:
publik non-finansial, investor dan masyarakat 1. Fungsi Pelaksanaan RUPS;
keuangan agar reputasi BNI Syariah dan 2. Fungsi Investor Relations;
ekspektasi pasar dapat terjaga dengan baik. B 3. Fungsi Pengelolaan Tata Kelola Perusahaan yang
b. Menetapkan strategi implementasi iklan media Baik (Good Corporate Governance); dan
massa BNI Syariah terkait aspek finansial dan 4. Fungsi Kesekretariatan serta Fungsi Komunikasi
non-finansial agar reputasi BNI Syariah dan dan pelaksanaan CSR.
ekspektasi pasar dapat terjaga dengan baik.
c. Mengarahkan pengelolaan konten situs BNI LAPORAN PELAKSANAAN
Syariah untuk memastikan ketersediaan TUGAS SEKRETARIS PERUSAHAAN
data secara lengkap serta kemudahan akses
informasi bagi masyarakat dan Stakeholder. Berikut kegiatan terkait dengan pemangku
7. Komunikasi Internal kepentingan yang telah dilakukan Sekretaris
a) Menetapkan dan mengevaluasi proses Perusahaan selama tahun 2019:
pelaksanaan media komunikasi internal untuk 1. Penyelenggaraan press conference triwulanan
untuk mempublikasikan laporan kinerja

128 PT Bank BNI Syariah


perusahaan triwulanan kepada publik khususnya h. Laporan hutang valuta asing setiap bulan ke
stakeholders. OJK.
2. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, i. Laporan rating sukuk tahunan ke OJK.
termasuk ketersediaan informasi pada Situs j. Laporan status Direktur Kepatuhan Perusahaan
Web Emiten atau Perusahaan Publik. Bentuk ke OJK.
keterbukaan informasi dimaksud adalah: 4. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum
a. Laporan publikasi keuangan bulanan, Pemegang Saham Tahunan tanggal 9 Mei 2019
triwulanan dan tahunan dalam website berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum
perusahaan. Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT
b. Laporan publikasi keuangan triwulanan dan BNI Syariah No. 17 tanggal 09 Mei 2019.
tahunan di surat kabar harian nasional. 5. Penyelenggaraan RUPS-LB secara sirkuler yaitu:
c. Laporan perubahan susunan pengurus serta (1) RUPS-LB tanggal 15 Januari 2019 terkait
laporan efektif pengangkatan pengurus di pembatalan Keputusan Pemegang Saham
situs web perusahaan termasuk penambahan tanggal 31 Desember 2018 diktum Pertama
profile pengurus baru di situs web perusahaan. dan Kedua dengan keputusan sebagai berikut:
d. Pembuatan Annual Report dan Sustainable Menyetujui untuk membatalkan Keputusan
Report yang didistribusikan kepada Pemegang Saham tanggal 31 Desember 2018
Stakeholders khususnya pemegang diktum Pertama dan Kedua yang berbunyi
saham, serta ditampilkan dalam Situs Web sebagai berikut:
perusahaan. a. Menyetujui seluruh Laba Ditahan Tahun
e. Senantiasa mengupdate konten material Buku 2017 sebesar Rp206.685.517.042
lainnya di dalam website seperti penambahan (Dua Ratus Enam Miliar Enam Ratus
profil pengurus baru, akta anggaran dasar Delapan Puluh Lima Juta Lima Ratus Tujuh
terbaru, kebijakan internal terkait penerapan Belas Ribu Empat Puluh Dua Rupiah),
GCG, dan informasi lainnya. dibagikan sebagai dividen kepada para
3. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Pemegang Saham.
Keuangan dan Instansi Lainnya; Bentuk Pelaporan b. Menyetujui perubahan keputusan RUPS
tersebut adalah: tahunan perseroan tahun buku 2017
a. Laporan Keuangan keuangan triwulanan mata acara kedua mengenai Penetapan
atau tengah tahunan, dan Laporan keuangan Penggunaan Laba pada tahun buku
tahunan ke OJK, Bursa Efek Indonesia, Wali yang berakhir pada tanggal 31-12-2017
Amanat. sebagaimana keputusan butir 1 (pertama)
b. Annual Report dan Sustainable Report ke tersebut di atas.
pemegang saham, OJK, Bursa Efek Indonesia, c. Menyetujui bahwa keputusan RUPS
Pefindo, LPS, dan instansi lainnya yang Tahunan Tahun Buku 2017 yang
diwajibkan peraturan perundang-undangan. diselenggarakan pada tanggal 27
c. Laporan GCG ke OJK, Bursa Efek Indonesia, April 2018 mata acara ke 2 mengenai
Pefindo, LPS, dan instansi lainnya yang Penetapan Penggunaan Laba pada
diwajibkan peraturan perundang-undangan. tahun buku yang berakhir pada tanggal
d. Laporan self assessment GCG kepada OJK 31 Desember 2017, dinyatakan tetap
semester 2 tahun 2017 dan semester 1 tahun berlaku.
2018 sebagai bagian dari penilaian tingkat
kesehatan Bank, berkoordinasi dengan Divisi (2) RUPS-LB tanggal 9 Oktober 2019 terkait
Manajemen Risiko. pengunduran diri, Bapak KH. Ma'aruf
e. Laporan perubahan susunan pengurus, Amin selaku Ketua DPS Perseroan, yang
pengangkatan efektif pengurus, dan laporan memutuskan sebagai berikut:
fakta material perubahan pengurus ke OJK, a. Menyetujui dan mengesahkan
Bursa Efek Indonesia, dan LPS. pengunduran diri Bapak KH Ma'ruf
f. Penyampaian surat pernyataan pribadi Amin dari jabatannya sebagai Ketua DPS
anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang Perseroan, yang mulai berlaku efektif
baru efektif kepada LPS. sejak tanggal Keputusan Pemegang
g. Laporan bagi hasil sukuk ke KSEI dan Wali Saham ini disetujui dan ditetapkan oleh
Amanat.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 129


para Pemegang Saham, dengan ucapan (3) RUPS-LB tanggal 31 Desember 2019 terkait
terimakasih atas sumbangan tenaga dan perihal Pembagian Dividen, yang memutuskan
pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai berikut:
serta penghargaan setingi-tingginya atas a. Menyetujui untuk penggunaan Laba
pengabdiannya. Bersih Tahun Buku 2018 sebesar Rp
b. Menyetujui Sdr. Dr. Hasanudin, M.Ag 416.079.726.641,- (Empat Ratus Enam
sebagai Ketua DPS Perseroan yang mulai Belas Miliar Tujuh Puluh Sembilan Juta
berlaku efektif sejak tanggal Keputusan Tujuh Ratus Dua Puluh Enam Ribu Enam
Pemegang Saham ini disetujui dan Ratus Empat Puluh Satu Rupiah), sebagai
ditetapkan oleh para Pemegang Saham berikut:
Perseroan, dengan masa jabatan sesuai 1) Perseroan membagikan dividen
dengan Akta Pernyataan Keputusan kepada Pemegang Saham sebesar
Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan 25% (dua puluh lima persen) dari
Nomor 105 tanggal 27 April 2018. Laba Bersih Tahun Buku 2018 atau
c. Menyetujui dan mengangkat Sdr. Ah. sebesar Rp 104.019.931.660,-
Azharuddin Lathif, M.Ag.,M.H., sebagai (Seratus Empat Miliar Sembilan Belas
anggota DPS Perseroan. Pengangkatan Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Satu
tersebut berlaku efektif setelah Ribu Enam Ratus Enam Puluh Rupiah),
diperolehnya persetujuan dari Otoritas yang dibagikan secara proporsional
Jasa Keuangan (OJK) dan memenuhi sesuai dengan jumlah kepemilikan
peraturan perundang-undangan yang masing-masing Pemegang Saham
berlaku, dan berakhir sampai dengan pada Perseroan sebagai berikut:
ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-3 • Untuk BNI, mendapatkan bagian
(ketiga) sejak pengangkatannya, atau sebesar 99,94% (sembilan puluh
RUPS Tahunan yang diselenggarakan sembilan koma sembilan puluh
pada tahun 2022 (dua ribu dua puluh empat persen) dari total dividen
dua), tanpa mengurangi hak RUPS untuk yang dibagikan atau sejumlah Rp
memberhentikan sewaktu-waktu. 103.957.519.701,- (Seratus Tiga
d. Dengan demikian setelah diperolehnya Miliar Sembilan Ratus Lima Puluh
persetujuan OJK dan memenuhi peraturan Tujuh Juta Lima Ratus Sembilan
perundang-undangan yang berlaku, Belas Ribu Tujuh Ratus Satu
susunan DPS Perseroan menjadi sebagai Rupiah) sebelum pajak;
berikut: • Untuk BNI Life, mendapatkan
Dewan Pengawas Syariah bagian sebesar 0,06% (nol koma
Ketua : DR. Hasanudin, M.Ag. nol enam persen) dari total
Anggota : Ah. Azharuddinlathif, M.Ag., M.H. dividen yang dibagikan atau
e. Memberikan kuasa kepada Direksi sejumlah Rp 62.411.959,- (Enam
Perseroan dengan hak substitusi untuk Puluh Dua Juta Empat Ratus
menyatakan hasil Keputusan Pemegang Sebelas Ribu Sembilan Ratus Lima
Saham ini di dalam Akta Notaris dan Puluh Sembilan Rupiah) sebelum
selanjutnya memberitahukannya kepada pajak;
instansi berwenang serta melakukan 2) Untuk cadangan wajib sebesar Rp.
segala tindakan lain yang diperlukan 83.215.945.328,- (Delapan Puluh
sehubungan dengan pengangkatan Tiga Miliar Dua Ratus Lima Belas Juta
Ketua Dewan Pengawas Syariah tersebut Sembilan Ratus Empat Puluh Lima Ribu
sepanjang tidak bertentangan dengan Tiga Ratus Dua Puluh Delapan Rupiah)
ketentuan yang berlaku saat ini. atau setara 20% (Dua puluh persen)

130 PT Bank BNI Syariah


dari laba bersih tahun buku 2018. Oktober 2019. Dari pengurusan fit and proper
Dengan demikian total Cadangan test dimaksud, telah lulus yaitu:
Wajib setelah pencadangan ini adalah
menjadi Rp. 333.365.945.328,- (Tiga
ratus tiga puluh tiga miliar tiga ratus NAMA JABATAN KEPUTUSAN OJK

enam puluh lima juta sembilan ratus Imam Budi Komisaris Keputusan Anggota
empat puluh lima ribu tiga ratus dua Sarjito Dewan Komisioner OJK
puluh delapan Rupiah), atau setara No. KEP-50/D.03/2019
tanggal 25 Maret 2019
dengan 13,3% (tiga belas koma
tentang Hasil Penilaian
tiga persen) dari jumlah modal yang KEmampuan dan
ditempatkan dan diseto; Kepatutan Sdr. Imam Budi
3) Laba bersih setelah dikurangi untuk Sarjito
dividen dan cadangan wajib tersebut,
digunakan sebagai laba ditahan untuk
7. Penyelenggaraan dan Dokumentasi Rapat Direksi
memperkuat permodalan dalam
dan/atau Dewan Komisaris; Notulen Radisi dan
rangka pengembangan bisnis.
Radikom telah didokumentasikan dengan sistem
b. Dengan adanya keputusan pertama
filing yang tertib dan sesuai urutan tanggal untuk
tersebut di atas, maka terhitung
mempermudah administrasi. Selain itu peminjam
sejak tanggal berlakunya Keputusan
notulen menggunakan tanda terima untuk
Pemegang Saham ini, keputusan RUPS
menghindari kehilangan dokumen.
Tahunan tanggal 9 Mei 2019 untuk Mata
8. Pelaksanaan program orientasi terhadap
Acara Rapat Kedua yaitu Penetapan
perusahaan bagi Direksi. Program orientasi
Penggunaan Laba Perseroan tahun buku
diadakan bagi anggota Direksi baru, agar yang
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
bersangkutan dapat menjalankan tugas dan
2018 sebagaimana tertuang dalam Akta
tanggung jawab sebagai anggota Direksi dengan
Berita Acara RUPS Tahunan PT Bank BNI
sebaik-baiknya.
Syariah Nomor 17 tanggal 9 Mei 2019
9. Sebagai penghubung antara Emiten atau
yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi,
Perusahaan Publik dengan pemegang saham
S.H., dinyatakan tidak berlaku.
Emiten atau Perusahaan Publik, Otoritas Jasa
c. Memberikan kuasa kepada Direksi
Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Perseroan dengan hak substitusi untuk
a. Pembuatan Annual Report dan Sustainable
menyatakan hasil Keputusan Pemegang
Report sebagai informasi kepada publik
Saham ini di dalam Akta Notaris dan
khususnya stakeholder terkait kondisi
selanjutnya memberitahukannya kepada
dan prospek Bank serta untuk memenuhi
instansi berwenang serta melakukan
kewajiban perundang-undangan.
segala tindakan lain yang diperlukan
b. Counterpart dengan Pefindo dalam kegiatan
sehubungan dengan Keputusan Pemegang
pemantauan tahunan untuk penerbitan
Saham ini sepanjang tidak bertentangan
rating sukuk dan rating perusahaan tahunan
dengan ketentuan yang berlaku saat ini.
(Rating perusahaan tahun 2018 adalah idAA+
6. Pengurusan Fit & Proper Test Direksi dan Dewan
(DoublePlus; Stavle Outlook) rating sukuk
Komisaris
Mudharabah 1 tahun 2015 adalah idAA+(sy)
Berkoordinasi dengan OJK untuk pelaksanaan
(Double A Plus Syariah).
fit and proper test terhadap Bapak Imam Budi
10. Fungsi Pengawasan Implementasi GCG Perusahaan
Sarjito selaku Komisaris yang diangkat RUPS 20
a. Pembuatan Laporan GCG Tahunan untuk
September 2018, Bapak Hasanuddin selaku Ketua
disampaikan kepada OJK dan instansi lainnya
DPS yang diangkat pada RUPS Luar Biasa tanggal
sesuai peraturan perundangundangan, serta
09 Oktober 2019, dan Bapak AH. Azharuddin
sebagai bagian dari Annual Report.
yang diangkat pada RUPS Luar Biasa tanggal 09

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 131


b. Pembuatan laporan self assessment GCG akta susunan pengurus baru efektif, serta
sebagai bagian dari penilaian tingkat suratsurat pengesahan akta notaris dimaksud
kesehatan bank setiap semester. dari kemenkumham.
c. Penilaian penerapan GCG perusahaan melalui b. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat
lembaga ekternal/independen, keikutsertaan Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
dalam CGPI Award yang diselenggarakan oleh c. Menatalaksanakan keanggotaan Direksi pada
IICG. BNI Syariah mendapatkan award CGPI lembaga profesional atau lembaga pendukung
kategori Trusted Company. industri.
d. Penyampaian himbauan tidak menerima dan d. Dokumentasi dokumen legalitas perusahaan
memberikan hadiah kepada seluruh pegawai serta updating dan perpanjangan izin yang
dan mitra kerja di masa lebaran. telah habis masa berlakunya atau wajib
11. Fungsi Kesekretariatan dilakukan perubahan seperti Tanda Daftar
a. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Perusahaan (TDP) dan Surat Keterangan
Umum Pemegang Saham, termasuk Domisili Perusahaan (SKDP).
pengurusan akta notaris berita acara rapat, e. Melayani permintaan asli dan copy dokumen
akta Pernyataan Keputusan Rapat terkait legalitas bagi divisi-divisi lain atau cabang
pengangkatan pengurus-pengurus baru, yang membutuhkan.

TUGAS-TUGAS LAIN SEKRETARIS PERUSAHAAN

Selain tugas-tugas sebagaimana ditetapkan dalam POJK No. 35/POJK/2014 Sekretaris Perusahaan menjalankan
tugas-tugas Komunikasi Perusahaan yang meliputi Komunikasi Korporat dan Komunikasi pemasaran produk
dan jasa perusahaan serta pelaksanaan CSR.

KOMUNIKASI PEMASARAN

Sepanjang tahun 2019 telah dilaksanakan komunikasi pemasaran terkait keterlibatan BNI Syariah pada event-
event:

NO. UNIT RINCIAN KETERANGAN


1 Marketing 1. Kegiatan Dalam rangka meningkatkan awareness di masyarakat, BNI Syariah
Communication Marketing berpartisipasi dalam kegiatan exhibition edukasi, literasi dan inklusi OJK
Communication berskala nasional dan internasional diantaranya event expo iB Vaganza
dalam dan Festival Ekonomi Syariah (FESyar), Indonesia Shari'a Economic Festival
peningkatan (ISEF). Event expo iB Vaganza sukses diadakan di 4 kota diantaranya
Awareness Balikpapan, Palembang, Medan dan Solo sebagai kota penutup. Selain
itu, terdapat penyelenggaraan Fin Expo yang diselenggarakan di Jakarta
pada bulan Oktober sebagai bulan inklusi keuangan.
2. Kegiatan Halal tourism memiliki prospek bisnis yang menjanjikan. BNI Syariah
Marketing menangkap peluang tersebut dengan gencar melakukan promosi/
Communication kegiatan di bidang Halal sebagai wujud dari dukungan BNI Syariah dalam
dalam mengembangkan industri halal. Selama tahun 2019 telah mengadakan
memperkuat signature event bertajuk “International Tourism Expo 2019” di Jakarta.
Positioning
BNI Syariah juga terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan kampanye
halal oleh Halal Indonesia Expo 2019 di ICE BSD Tangerang.

Untuk mendukung pengembangan ekosistem halal, BNI Syariah


melaksanakan BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019 (ITE 2019) yang
diikuti oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang industry
halal seperti biro perjalanan wisata dan ibadah, halal food and baverage,
halal fashion, baik dalam maupun luar negeri.
Hal ini dimanfaatkan BNI Syariah untuk membentuk positioning sebagai
bank yang mendukung penuh kegiatan pengembangan industri Halal
nasional dan internasional.

132 PT Bank BNI Syariah


NO. UNIT RINCIAN KETERANGAN
3. Kegiatan Dalam menciptakan customer experience BNI Syariah rutin menggelar
Marketing kegiatan opentable diadakan setiap bulan dalam kegiatan RaBu (Rajin
Communication Menabung) di sekolah/institusi yang telah bekerjasama dengan BNI
dalam Syariah.
menciptakan
Customer Selain itu, BNI Syariah juga rutin melakukan kegiatan Hasanah Selling
Experience Day yang merupakan kegiatan Open Table pada sabtu atau minggu di
Institusi kerjasama atau tempat umum lainnya seperti Car Free Day.

Melalui beberapa kegiatan expo dengan membuka booth, BNI Syariah


hadir ditengah-tengah masyarakat untuk menciptakan customer
experience seperti pada kegiatan ISEF dan iB Vaganza yang umumnya
diadakan di mall atau pusat perbelanjaan ternama di setiap kota
penyelenggaraan.
4. Kegiatan BNI Syariah dalam hal mempertajam brand image produk, jasa dan
Marketing layanan haji dan umroh melalui sosialisasi berkelanjutan terkait produk
Communication Haji dan Umroh disetiap kegiatan/event BNI Syariah. Selain itu, BNI
dalam Syariah juga menyelenggarakan signature umrah 2019 bertajuk Umrah
mempertajam Berkah Hasanah, serta Umroh tematik seperti Umroh Insan Hasanah,
Brand Image Umrah Hijrah Hasanah.
produk, jasa
dan layanan Selain itu, BNI Syariah selama tahun 2019 banyak aktif terlibat dalam
kegiatan-kegiatan/expo terkait haji dan umroh seperti Umroh Travel Fair
bersama Telkomsel, BNI Syariah Islamic Tourism Expo 2019, Hasanah
Travel Fair.

BNI Syariah mengadakan beberapa kegiatan pameran diantaranya


melalui sinergi event dengan BNI selaku induk perusahaan melalui
beberapa kegiatan pameran diantaranya Inacraft, Pekan Promosi
Perusahaan Anak 2019, REI Expo, Java Jazz Festival. Pameran tersebut
merupakan ajang terbesar untuk mempertajam akuisisi produk, jasa dan
layanan BNI Syariah sebab melalui kegiatan tersebut dapat dipasarkan
seluruh produk BNI Syariah baik dana, pembiayaan maupun layanan.

Selain itu BNI Syariah menjalin sinergi dengan pemerintah melalui Badan
Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dalam penyelenggaraan Derap Ekrapreneur
Hasanah Mulia (Deureuham) untuk pengembangan para pelaku industry
kreatif melalui workshop dan Boothcamp. Ajang ini digunakan untuk
pemasaran produk pembiayaan mikro bagi para peserta yang jumlahnya
hampir 500 peserta
2 Program Program Marketing Dalam hal memasarkan produk dana, secara aktif berkoordinasi dengan
Marketing Communication divisi bisnis untuk membuat program pemasaran produk dana.
Communication dalam pemasaran Selama 2019, BNI Syariah telah menjalankan beberapa program
2019 segmen ritel untuk diantaranya Pelatihan Manajemen Masjid, Semarak Berkah Hasanah,
produk dana dan Program Pilih Hasanahmu untuk mempertahankan penempatan dana
pembiayaan nasabah dengan nominal tertentu, mempercepat target pembukaan
rekening melalui program Move to Hasanah dengan memberikan fee
kepada institusi/perusahaan/sekolah yang membuka rekening secara
kolektif, bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam program
Tabungan Qurban Progresif, program pemasaran produk anak melalui
Program Simpel.

Sementara itu, Program Marketing Komunikasi dalam Pemasaran segmen


Ritel untuk Produk pembiayaan di tahun 2019 dengan menggandeng
pengembang perumahan untuk meningkatkan penyaluran perumahan
ditambah dengan program angsuran ringan untuk semua produk
pembiayaan. Penawaran menarik untuk pembiayaan terkait paket wisata
halal ke beberapa destinasi halal dalam maupun luar negeri.
3 Penghargaan Penghargaan yang Di tahun 2019 BNI Syariah berhasil meraih beberapa penghargaan
Marketing diraih di tahun 2019 yang terkait dengan Marketing Communication diantaranya menjadi
Communication pemenang dalam Pariwara Sektor Jasa Keuangan Terbaik 2019 yang
diselenggarakan oleh OJK dalam Kategori Pariwara Tidak Langsung.
BNI Syariah meraih beberapa penghargaan dalam ajang TOP Brand
Award sebagai pemenang kategori Sharia Saving,

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 133


NO. UNIT RINCIAN KETERANGAN
Digital Infobank Awards 2019 dari majalah infobank: peringkat 1 st
kategori KPR Bank Umum Syariah, peringkat 2 nd Kartu Debit Bank Umum
Syariah, peringkat 3 rd Tabungan Bank Umum Syariah, peringkat 2 nd KPR
Syariah, peringkat 2 nd KKB Syariah. Serta golden Trophy Digital Infobank
Awards Kategori KPR.

Dari Majalah Trans n Co dalam ajang Indonesia Digital Popular Brand,


BNI Syariah meraih The Best KPR Sharia kategori Islamic bank.
4 Rencana Mencakup: Strategi marketing communication BNI Syariah tahun 2020 khususnya
dan Strategi - Rencana kerja untuk pemasaran dana diantaranya melanjutkan dan mengembangkan
Marketing dan program kegiatan komunikasi pemasaran existing seperti pengembangan
Communication untuk tahun program Umroh tematik, penetrasi pasar baru dengan mentagetkan
BNIS tahun 2020 dalam berbagai komunitas sebagai segmen pasar.
2020 mendukung
pencapaian Mengoptimalkan pelaksanaan signature event, produk Griya iB Hasanah,
target Hasanah Card, Haji dan Umrah yang telah dilaksanakan pada tahun
bisnis untuk 2019 guna mempercepat target bisnis perusahaan.
Marketing
Communication Cross seling berbagai produk dalam setiap pelaksanaan kerjasama BNI
Syariah dengan institusi maupun komunitas.

Pengembangan aplikasi digital dalam rangka akusisi melalui website


(online).

Lebih berperan aktif dalam mendukung kegiatan wakaf dengan


melakukan pengembangan wakaf baik penghimpunan dana melalui
aplikasi wakaf maupun pemberdayaan wakaf melalui program wakaf
produktif.
- Strategi Aktif berpartisipasi dalam kegiatan/forum marketing communication
Marketing baik nasional maupun internasional untuk menjaga eksistensi, referensi
Communication dan meningkatkan mutu strategi marketing communication guna
dalam menerapkan strategi komunikasi yang “fresh”, tepat sasaran dan efisien.
menghadapi
pertumbuhan
berkelanjutan

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sepanjang tahun 2019, Sekretaris Perusahaan BNI Syariah mengikuti serangkaian program pengembangan
kompetensi yang bermanfaat dalam meningkatkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Program
pengembangan kompetensi yang diikuti Sekretaris Perusahaan diuraiakan sebagai berikut.

MATERI PENGEMBANGAN KOMPETENSI/ WAKTU DAN TEMPAT


NAMA PENYELENGGARA
PELATIHAN PELAKSANAAN

Rima Dwi Workshop Annual Report Komite Nasional Jakarta,


Permatasari Kebijakan Governance (KNKG) 10 April 2019 KNKG
Workshop “Business Etiquette for a Jakarta,
ICSA
Succsessful Corporate Secretary" 7 Juli 2019
Seminar Penyusunan Rencana Aksi Keuangan Jakarta, Kantor Pusat
Berkelanjutan (RAKB) 2020 batch 1 9 Juli 2019 PT Bank BNI Syariah
Sharing Session Eksistensi Manusia “The 7 th Jakarta, Kantor Pusat
Archetypes” 9 Juli 2019 PT Bank BNI Syariah
Seminar Penyusunan Rencana Aksi Keuangan Jakarta, Kantor Pusat
Berkelanjutan (RAKB) 2020 batch 2 17 Juli 2019 PT Bank BNI Syariah
Good Governance "Role of Corporate
Jakarta, Kantor Pusat
Secretary and Related Functions in
26 Juli 2019 PT Bank BNI Syariah
implementing GCG"

134 PT Bank BNI Syariah


MATERI PENGEMBANGAN KOMPETENSI/ WAKTU DAN TEMPAT
NAMA PENYELENGGARA
PELATIHAN PELAKSANAAN

Pelatihan Public Seminar Sehari Perbankan Jakarta,


Syariah : Tantangan dan peluang Spin Off LPPI
7 Agustus 2019
atau Konversi
Workshop Pengendalian Gratifikasi Jakarta,
BNI Syariah
21 Agustus 2019
Pelatihan Executive Program in Startegic Jakarta,
Ega Briefings
Communication 8 Oktober 2019

PENILAIAN KINERJA SEKRETARIS PERUSAHAAN

Penilaian kerja Sekretaris Perusahaan dilakukan oleh Direksi melalui Direktur Sektor yaitu Direktur Kepatuhan
dan Risiko dengan berdasarkan pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan berdasarkan ketercapaian program
kerja pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan. Berikut penilaian kinerja Sekretaris Perusahaan mencakup
sebagai berikut:
1. Mengendalikan cost effectiveness
2. Meningkatkan Reputasi dan Awareness terhadap BNI Syariah sebagai Bank yang bercitra positif
3. Memastikan terselenggaranya Corporate action Perseroan dan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik
4. Meningkatkan kepuasan internal customer
5. Mengelola program komunikasi internal secara terpadu
6. Memastikan Pelaksanaan Implementasi Brand sesuai Brand Guidelines
7. Meningkatkan skill pegawai Corporate Secretary & Communication.

Hubungan dengan pemangku kepentingan dilakukan antara lain melalui konferensi pers kinerja, paparan
publik, penerbitan brosur kinerja keuangan bulanan, penerbitan laporan keuangan triwulanan, tengah tahunan
dan tahunan. Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya juga dapat mengakses informasi mengenai
Bank dan kegiatannya di situs web: www.bnisyariah.co.id.

Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen penting dalam penciptaan citra perusahaan,
Sekretaris Perusahaan Bank juga memiliki tugas menyebarluaskan informasi mengenai BNI Syariah kepada
segenap pegawai, termasuk menyampaikan program dan kebijakan manajemen. Informasi tersebut disampaikan
melalui media internal antara lain Forum Hasanah, Hasanah Lifestyle (news Letter BNI Syariah), BOD Messages,
Morning Briefing setiap Divisi/Desk/Kantor Cabang, Pengajian Rabu Siang, Kajian Jumat pagi, serta sosialisasi
ke Kantor Wilayah dan Cabang.

Internal Audit

Internal Audit memiliki kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif untuk meningkatkan
nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi
dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko (risk management), pengendalian internal (control), dan proses
tata kelola (governance) perusahaan.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 135


Mempertimbangkan rentang kendali, struktur dan tingkatan organisasi serta kompleksitas kegiatan operasional,
maka keberadaan Audit Intern sebagai penghubung antara Direksi dengan para pelaksana kegiatan di seluruh
unit organisasi perusahaan dipandang perlu untuk dapat meyakini bahwa penyelenggara kegiatan operasional
telah berjalan secara efisien dan efektif.

Audit Intern berperan dalam mengevaluasi kecukupan dan efektivitas pengendalian intern yang dilakukan
manajemen. Konsep dasar pengendalian intern adalah:
a. Merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari tanggung jawab manajemen secara keseluruhan,
sehingga manajemen memikul tanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pengendalian intern.
b. Merupakan bagian yang terintegrasi dalam sistem dan prosedur setiap kegiatan di unit kerja, sehingga
setiap terjadi penyimpangan dapat diketahui secara dini dan dapat dilakukan langkah perbaikan oleh unit
kerja yang bersangkutan.
c. Merupakan suatu proses yang berjalan terus menerus.
d. Pengendalian intern hanya dapat diharapkan memberikan reasonable assurance bukan absolute assurance,
sehingga apabila pengendalian intern telah berjalan baik bukan berarti kemungkinan terjadi penyimpangan
menjadi nihil.
e. Efektivitas pengendalian intern sangat tergantung pada orang yang melaksanakan.
Fungsi audit intern pada PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) dilaksanakan oleh Divisi Audit Internal (IAD).

STRUKTUR ORGANISASI DAN KEDUDUKAN INTERNAL AUDIT

Tugas pokok IAD adalah membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan/
pengendalian intern.

Untuk itu maka kedudukan IAD dalam organisasi BNI Syariah sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan
Direksi No. KP/135/DIR/R tanggal 25 November 2019 tentang Struktur Organisasi Kantor Pusat PT Bank BNI
Syariah, adalah sebagai berikut:

136 PT Bank BNI Syariah


Dengan struktur dan kedudukan sebagaimana diatas, IAD diharapkan dapat mengungkapkan hasil analisa dan
penilaian, mengidentifikasi kebutuhan perbaikan dan peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya, dan
memberikan saran perbaikan dan informasi secara obyektif dan independen tanpa pengaruh maupun tekanan
dari manajemen atau pihak lain, yaitu:
a. IAD bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
b. Dalam pelaksanaan tugasnya, IAD menyampaikan laporan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris,
dan salinannya disampaikan kepada Komite Audit dan Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan.
c. Pemimpin IAD dapat melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite
Audit, serta Dewan Pengawas Syariah.
d. Pemimpin IAD diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama setelah mendapat persetujuan Dewan
Komisaris dengan mempertimbangkan rekomendasi Komite Audit.
e. Setiap pengangkatan atau pemberhentian Pemimpin IAD wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan
paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah tanggal pengangkatan/pemberhentian Pemimpin IAD.
f. Pegawai/Auditor IAD bertanggung jawab langsung kepada Pemimpin IAD sesuai struktur organisasi IAD.

Guna mendukung efektifitas peran dan fungsi IAD agar dapat memberikan data/informasi yang independen
untuk menilai dan mengevaluasi berbagai kegiatan bisnis dan operasional serta mengambil langkah-langkah
perbaikan yang diperlukan secara cepat, IAD juga membawahi fungsi Internal Controller yang ditugaskan di
segenap unit yang meliputi 23 Divisi, 2 Satuan Kerja, 3 Kantor Wilayah dan 68 Kantor Cabang.

Berdasarkan Ketetapan Organisasi No.ORG/22/VII/2019 tanggal 31 Juli 2019, struktur organisasi Internal Audit
Division PT Bank BNI Syariah, adalah sbb:

GENERAL MANAGER
Internal Audit Division Head

MANAGER COORDINATOR MANAGER COORDINATOR


Internal Audit Monitoring & Development

Quality Assurance Investigation Auditors

Monitoring & Offsite


IT Auditors
Monitoring

Development & External


Branch Auditors
Relationship

Head Office Monitoring & Development


Internal Control Assistants

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 137


PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PEMIMPIN DIVISI AUDIT INTERNAL

IAD dipimpin oleh seorang Division Head, yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama setelah
mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan rekomendasi Komite Audit dan
dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Berikut adalah profil Kepala Divisi Audit Internal BNI Syariah tahun
2019:

Profil Internal Audit Division Head

NAMA Movianto
KEWARGANEGARAAN Indonesia
TEMPAT TANGGAL LAHIR Semarang, 19 Juni 1971
DOMISILI Jakarta
PENDIDIKAN • Magister Management, Strategic Management, Universitas Gajah Mada (2005)
• Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Trisakti (1995)
RIWAYAT PEKERJAAN • Financing Audit Head, PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
• Financing Risk Management Head & SME Risk Underwriting Head, PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk
• Credit Risk Management Head, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
RANGKAP JABATAN Tidak ada
PENGANGKATAN SK DIRUT No. KP/DIR/032/R tanggal 1 April 2019
HUBUNGAN AFILIASI Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang Saham
Pengendali

INTERNAL AUDIT CHARTER

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, IAD berpedoman pada Internal Audit Charter yang
disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris No. KP/057A/DIR/R tanggal 28 Mei 2019 yang mengacu
pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan RI No. 1/POJK.03/2019, tanggal 28 Januari 2019 tentang Penerapan
Fungsi Audit Intern pada Bank Umum.

Internal Audit Charter disusun sebagai pedoman yang mencakup: Visi dan Misi, Struktur dan Kedudukan,
Tujuan dan Ruang Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab, Wewenang, Kode Etik, Persyaratan Auditor Intern,
Pertanggungjawaban, Persyaratan Mematuhi SPAI, Syarat dan Ketentuan Layanan Konsultasi, Penggunaan
Jasa Pihak Ekstern, Kebijakan Pembatasan dalam Penugasan, Fungsi dalam Tata Kelola Terintegrasi, Hubungan
dengan Pihak Ekstern, Program Pengendalian Mutu dan Pengembangan, Risiko Audit dan Perlindungan Hukum,
dan Pelanggaran dan Sanksi.

KOMPOSISI DAN KUALIFIKASI PERSONEL DIVISI AUDIT INTERNAL

Personel Internal Audit Division berlokasi di Kantor Pusat dan tersebar di segenap Kantor Wilayah dan Kantor
Cabang di seluruh Indonesia. Per 31 Desember 2019, total IAD adalah sebanyak 133 personel. Berikut komposisi
personel IAD tahun 2019:

NO. JABATAN PERSONEL

1 Division Head 1
2 Manager Coordinator 2
3 Quality Assurance Officers 1
4 Auditors (Branch, Head Office, IT, & Investigation)
o Senior Auditors 10
o Auditors 11
5 Internal Controllers

138 PT Bank BNI Syariah


NO. JABATAN PERSONEL

o Internal Control Managers 3


o Internal Control Officers 2
o Head Office Internal Controllers 13
o Regional Internal Controllers 2
o Branch Internal Controllers 76
6 Monitoring & Development
o Monitoring & Development Managers 2
o Monitoring & Offsite Monitoring Officers 3
o Development & External Relationship Officers 3
o Assistants 3

Kualifikasi pendidikan formal berdasarkan level jabatan adalah sebagai berikut:

NO. JABATAN S2 S1 D3

1 Division Head 1
2 Manager Coordinator 2
3 Quality Assurance Officers 2
4 Auditors (Branch, Head Office, IT, & Investigation)
o Senior Auditors 3 7
o Auditors 3 8
5 Internal Controllers
o Internal Control Managers 3
o Internal Control Officers 2
o Head Office Internal Controllers 13
o Regional Internal Controllers 2
o Branch Internal Controllers 1 73 2
6 Monitoring & Development
o Monitoring & Development Managers 1 1
o Monitoring & Offsite Monitoring Officers 1 2
o Development & External Relationship Officers 3
o Assistants 1 2

IAD berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan baik melalui penugasan, sertifikasi,
maupun pelatihan yang berkelanjutan. Adapun Sertifikasi yang telah diperoleh oleh pegawai IAD sampai tahun
2019 adalah sebagai berikut:

SERTIFIKASI NASIONAL & INTERNAL JUMLAH PEGAWAI

Chartered Accountant IAI 2 orang


Certified Fraud Examiners 1 orang
Manajemen Risiko level 1 76 orang
Manajemen Risiko level 2 24 orang
Manajemen Risiko level 3 7 orang
Manajemen Risiko level 4 1 orang
Sertifikasi Auditor LSPP 37 orang
Sertifikasi Pembiayaan Produktif 77 orang

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 139


Pengembangan melalui pelatihan selama tahun 2019 adalah sebagai berikut:

MATERI JUMLAH PEGAWAI

Pelatihan APU PPT 84 orang


Konferensi Nasional X IAIB 4 orang
Pelatihan Internal untuk BIC 81 orang
Pelatihan Internal Auditor Kantor Pusat 50 orang
Communication Skill 50 orang
Pelatihan Dasar Perbankan Syariah 84 orang

PARTISIPASI DALAM PERHIMPUNAN PROFESI AUDIT INTERN

Dalam rangka memperluas wawasan dan kompetensi profesional auditor intern, IAD telah berpartisipasi
mengikutsertakan auditor dalam perhimpunan profesi Audit Intern yaitu Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB).
Salah satu bentuk keaktifan IAD dalam perhimpunan profesi Audit Intern adalah ditunjuknya pegawai IAD
sebagai Dewan Pengurus IAIB Periode 2017 – 2020.

INTERNAL CONTROLLER

Terdapat tiga jenis pengendali internal (Internal Controller) di BNI Syariah, yaitu Branch Internal Controller
(BIC), Regional Internal Controller (RIC), dan Head Office Internal Controller (HOIC). Ketiga Internal Controller
tersebut memiliki fungsi untuk melakukan pemeriksaan secara berkala (harian, mingguan dan triwulanan)
sesuai prosedur yang berlaku atas kesesuaian pelaksanaan proses bisnis dan operasional di Kantor Cabang,
Kantor Wilayah dan Kantor Pusat. Hasil pemeriksaan Internal Controller selanjutnya menjadi salah satu acuan
proses pengkajian risiko dan petimbangan bagi pelaksanaan audit, serta perbaikan oleh unit terkait, baik unit
bisnis maupun unit operasional. Selain itu, apabila diperlukan, Internal Controller juga dilibatkan dalam proses
investigasi peristiwa yang terindikasi fraud dan tindak lanjut penyelesaian temuan hasil audit.

INDEPENDENSI DAN OBJEKTIVITAS

IAD dan masing-masing anggotanya memiliki independensi dan objektivitas dalam melakukan audit dan
konsultasi dengan mengungkapkan pandangan atau pemikirannya sesuai profesi dan standar audit yang
berlaku. Independensi dan objektivitas IAD dan masing-masing anggotanya telah diatur dalam Piagam Internal
Audit yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direktur Utama serta disosialisasikan pada segenap unit
di BNI Syariah.

RUANG LINGKUP, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB INTERNAL AUDIT

Kegiatan yang dilakukan IAD bertujuan untuk memberikan rekomendasi perbaikan terhadap kecukupan dan
efektivitas pengendalian internal dan proses tata kelola serta kualitas dan efektifitas pengelolaan risiko Bank
BNI Syariah.
Kegiatan yang dilakukan IAD mencakup pelaksanaan aktivitas asurans dan konsulltasi terhadap seluruh aktivitas
BNI Syariah dalam rangka evaluasi, identifikasi dan pemberian rekomendasi perbaikan terhadap:
a. Kualitas kinerja perusahaan
b. Kecukupan, efektivitas, dan efisiensi sistem pengendalian intern, pengelolaan risiko, dan tata kelola
perusahaan; serta
c. Kepatuhan terhadap ketentuan dan prinsip syariah

140 PT Bank BNI Syariah


Dalam melaksanakan fungsinya, IAD memiliki tugas dan tanggung jawab:
a. Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit Tahunan beserta alokasi anggarannya, berdasarkan hasil
penilaian risiko yang komprehensif, dan wajib disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan
mempertimbangkan rekomendasi Komite Audit.
b. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efesiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,
operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.
c. Memastikan fungsi audit intern pada BNI Syariah sesuai dengan Standar Profesional Audit Intern dan Kode
Etik Audit Intern.
d. Menguji, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi perbaikan dan informasi secara obyektif terhadap
kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian intern, pengelolaan risiko dan tata kelola perusahan sesuai
dengan kebijakan BNI Syariah.
e. Membuat Laporan Hasil Audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris dengan tembusan kepada Komite Audit, dan Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan.
Dan, menyampaikan hasil pengujian kepatuhan dan pemenuhan terhadap prinsip syariah kepada Dewan
Pengawas Syariah.
f. Memberikan jasa konsultasi kepada pihak intern BNI Syariah untuk memberikan nilai tambah dan
perbaikan terhadap kualitas pengendalian, pengelolaan risiko, dan tata kelola perusahaan sepanjang tidak
mempengaruhi independensi dan objektivitas IAD, serta tersedia sumber daya yang memadai.
g. Melakukan audit pendalaman sesuai permintaan Direksi dan/atau Komisaris, atau sebagai tindak lanjut
hasil audit umum atau Whistleblowing System (WBS) terhadap suatu objek atau peristiwa yang diduga
mengandung indikasi penyimpangan dan/atau fraud apabila diperlukan.
h. Melaksanakan pemantauan tindak lanjut hasil audit dan menyampaikan Laporan Pending Tindak Lanjut
Hasil Audit kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris setiap periodik.
i. Melaporkan segera setiap temuan audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha bank
kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris serta OJK.
j. Menyusun dan menyampaikan Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil Audit Intern kepada Otoritas
Jasa Keuangan setelah ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Independen yang menjadi Ketua
Komite Audit.
k. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman bagi pegawai IAD dalam pelaksanaan tugas.
l. Menyelenggarakan program pengendalian mutu (Quality Assurance) dan pengembangan (Improvement)
untuk mengevaluasi kesesuaian aktfitas audit intern dengan standar profesi dan kode etik.
m. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan unit kerja lain yang melakukan fungsi pengendalian pada BNI
Syariah dalam rangka optimalisasi efektifitas fungsi pengendalian internal

RENCANA AUDIT TAHUNAN (RAT)

IAD melaksanakan audit berdasarkan Rencana Audit Tahunan (RAT) yang telah disetujui oleh Direktur Utama
dan Dewan komisaris dengan mempertimbangkan rekomendasi komite audit, yang meliputi:
a. Audit Umum Kantor Pusat;
b. Audit Umum Kantor Wilayah;
c. Audit Umum Kantor Cabang;
d. Audit Umum IT
e. Audit Tematik; dan
f. Audit Pendalaman

Penetapan Rencana Audit Tahunan (RAT), disusun berdasarkan pertimbangan:


a. Hasil identifikasi obyek audit (audit universe)
b. Hasil kajian risiko (risk assessment) masing-masing area audit, sesuai faktor dan parameter risiko yang telah
ditetapkan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 141


c. Ketersediaan sumber daya audit (audit resources), yang meliputi jumlah hari kerja audit efektif selama 1
tahun, jumlah auditor, dan anggaran biaya yang dialokasikan
d. Penerapan pendekatan audit berbasis risiko (Risk-Based Audit)
e. Masukan dari Manajemen, Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit

REALISASI HASIL AUDIT TAHUN 2019

Selama 2019, Internal Audit BNI Syariah mempunyai rencana kerja dan realisasi hasil audit hingga tanggal 31
Desember 2019.

NO. JENIS AUDIT RENCANA REALISASI PERSENTASE

1 Audit Umum Kantor Cabang 64 42 65.6%


2 Audit Umum Kantor Pusat/Wilayah 19 20 105.2%
3 Audit Tematik 2 3 150%
4 Audit Umum IT 3 4 133.3%
6 Audit Pendalaman 0 28 ~
Total 88 97 110.2%

Selama 2019, IAD BNI Syariah juga telah menindaklanjuti dan memantau tindak lanjut lanjut hasil audit, baik
audit internal maupun audit eksternal. Berikut tabel pemantauan tindak lanjut audit internal hingga tanggal
31 Desember 2019.

JUMLAH JUMLAH JUMLAH PENDING % PENYELESAIAN E= B/


KETERANGAN
TEMUAN (A) SELESAI (B) SUDAH JT (C) BELUM JT (D) (A-D)

RHA & LHA 2017 5313 5302 2 9 99,96%

RHA & LHA 2018 4371 4335 35 1 99,20%


RHA & LHA 2019 5203 4527 272 404 94,33%
Rata-rata penyelesaian 97.86%

Sementara, untuk pemantauan tindak lanjut audit eksternal adalah sebagaimana table berikut:

JUMLAH JUMLAH PENDING


JUMLAH % PENYELESAIAN E= B/
KETERANGAN TEMUAN
SELESAI (B) SUDAH BELUM JT (A-D)
(A)
JT (C) (D)
PERIODE 2018
Pemeriksaan OJK GCG 20 20 0 0 100%
Pemeriksaan BPK 37 16 21 0 43,24%
OJK Market Conduct 11 11 0 0 100%
Pemeriksaan OJK KC Bandung 12 12 0 0 100%
Review DPS 6 6 0 0 100%
KAP EY 21 21 0 0 100
Pemeriksaan OJK Umum 235 232 3 0 98,72%

142 PT Bank BNI Syariah


JUMLAH JUMLAH PENDING
JUMLAH % PENYELESAIAN E= B/
KETERANGAN TEMUAN
SELESAI (B) SUDAH BELUM JT (A-D)
(A)
JT (C) (D)
PERIODE 2018
Pemeriksaan OJK KC Palu 22 22 0 0 100
Total 2018 364 340 24 0 93,41%
Periode 2019
Pemeriksaan OJK KC Pontianak 29 29 0 0 100,00%
Pemeriksaan OJK KC Semarang 26 26 0 0 100,00%
Pemeriksaan OJK KC Medan 32 32 0 0 100,00%
Review DPS KC Jakarta Barat 9 5 0 4 100,00%
Pemeriksaan KAP EY 22 18 4 0 81,82%
Pemeriksaan Umum OJK 162 153 0 9 100,00%
Total 280 263 4 13 98,50%

TRANSFORMASI PENDEKATAN AUDIT DI TAHUN 2019

Implementasi Offsite Audit


Internal Audit Division menerapkan dua jenis metode pemeriksaan terhadap kantor cabang, yaitu dengan
metode offsite audit (pemeriksaan di kantor pusat) dan onsite audit (pemeriksaan di lokasi kantor cabang).
Melalui modifikasi Exception Report dan kemampuan akses langsung terhadap core banking serta aplikasi
proses pembiayaan, hal ini memungkinkan tim audit untuk melakukan pemeriksaan Kantor Cabang dengan
akses data secara jarak jauh dari Kantor Pusat. Hal ini akan berdampak terhadap efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan audit pada saat onsite audit dan mampu mengurangi biaya pelaksaan audit. Saat onsite audit, tim
audit lebih fokus pada pelaksanaan verifikasi dan identifikasi permasalahan yang ditemukan saat pelaksanaan
offsite audit.

Implementasi Rating Audit Kantor Cabang


Internal Audit Division menerapkan metode rating terhadap hasil audit Kantor cabang, yang memudahkan
manajemen untuk mengukur tingkat risiko terhadap hasil audit di semua kantor cabang. Rating audit dihasilkan
melalui pengukuran terhadap signifikansi dan jumlah kelemahan yang terjadi selama pemeriksaan.

Risk Assesment yang Berbasis Risiko


Internal Audit Division juga menerapkan rating terhadap risk assessment Kantor Cabang. Semakin besar nilai
akan menunjukan semakin besar risiko masing-masing cabang, dan mempengaruhi rencana pelaksanaan audit
di tahun berjalan. Selain mempertimbangkan tingkat risiko dari masing-masing cabang, rating risk assesment
juga mempertimbangkan masukan dari manajemen dan ketersediaan sumber daya Internal Audit Division.

Konsistensi Menjaga Kualitas


Untuk senantiasa menjaga kualitas pemeriksaan auditor dan internal controller, IAD secara berkala melakukan
peninjauan (review) atas metodologi dan prosedur kerja, serta hasil kerja auditor dan internal controller.
Peninjauan tersebut senantiasa dilakukan untuk menyelarasakan perkembangan kebutuhan teknis pemeriksaan
dengan menerapkan konsep best practice dalam pemeriksaan.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 143


Sementara kontrol atas pemantauan hasil kerja auditor dan internal controller dilakukan melalui lembar evaluasi
kinerja auditor dan internal controller yang diisi oleh auditee. Selain itu, setiap ketua tim juga bertugas untuk
mengisi lembar review atas anggotanya, dan sebaliknya anggota tim melakukan review atas ketua timnya,
setelah penugasan selesai.

Untuk memastikan bahwa hasil audit IAD telah ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi auditor, IAD
melakukan pemantauan melalui aplikasi Enterprise Audit Syariah (EASY). Melalui aplikasi tersebut, hasil audit
memperoleh perhatian untuk diselesaikan sekaligus dilakukan perbaikan agar tidak terulang kembali, serta
menjadi pendorong peningkatan kinerja tanpa mengesampingkan kualitas serta kebutuhan sustainabilitasnya.

RENCANA KERJA AUDIT TAHUNAN (RKAT) 2020

Rencana Kerja Audit Tahunan (RKAT) Internal Audit BNI Syariah tahun 2020 disusun sebagai kebutuhan
perencanaan aktivitas secara keseluruhan dari Internal Audit Division BNI Syariah, yang meliputi:
a. Rencana Audit Tahunan (RAT)
b. Rencana Pengembangan
c. Rencana Aktivitas Lainnya

Dengan mempertimbangkan kebutuhan pemenuhan kualitas pelaksanaan fungsi Internal Audit yang sesuai
dengan Standar Profesi Audit Intern yang berlaku.

Rencana Audit Tahunan (RAT) disusun secara tahunan dengan didasarkan kepada pertimbangan hasil identifikasi
obyek audit (audit universe) secara keseluruhan dan hasil kajian risiko (risk assessment) masing-masing area
audit, dikaitkan dengan ketersediaan sumber daya audit (audit resources) yang meliputi jumlah hari kerja audit
efektif selama 1 tahun; jumlah auditor; dan anggaran biaya yang dialokasikan, melalui penerapan pendekatan
audit berbasis risiko (Risk-Based Audit).

Rencana Audit Tahunan akan berupa prioritas alokasi penugasan audit berdasarkan risiko tertinggi dalam
peta risiko (risk map) sebagai hasil proses kajian risiko (risk assessment) menggunakan faktor, parameter dan
kategori risiko (risk factor, parameter and category) yang telah ditetapkan.

Khusus untuk audit universe berupa aplikasi dan sistem informasi & teknologi, proses kajian risiko menggunakan
beberapa faktor risiko:
1. Kepatuhan kepada regulasi, khususnya pelaporan berpotensi denda (Reporting). Risiko Kepatuhan.
2. Keamanan dan kerahasiaan data nasabah (Data integrity & security). Risiko Reputasi dan Operasional.
3. Keamanan dan ketersediaan data nasabah (Data Priority-DRC). Risiko Operasional.
4. Kehandalan/ketersediaan sistem/aplikasi (Business Impact Analysis). Risiko Operasional.

Untuk aktivitas pengembangan yang sedang dan akan dilaksanakan pada tahun 2020, dibagi dalam beberapa
kelompok, yaitu:
a. Rencana Penyempurnaan Organisasi
b. Rencana Pengembangan Kompetensi
c. Rencana Pengembangan Metodologi dan Perangkat Audit

144 PT Bank BNI Syariah


Akuntan Publik/
Audit Eksternal

FUNGSI AUDIT EKSTERNAL

External Auditor berfungsi untuk melakukan audit Laporan Keuangan Bank, membentuk dan menyatakan
pendapat atas kewajaran Laporan Keuangan Bank serta menguji pengendalian internal (internal control
review), termasuk pengujian kembali item yang telah diuji oleh Internal Audit dan observasi dari prosedur yang
dilakukan oleh Internal Audit.

PENUNJUKAN AKUNTAN PUBLIK

Sesuai keputusan RUPS Tahunan tertanggal 09 Mei 2019, BNI Syariah berdasarkan surat keputusan PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk kepada Dewan Komisaris telah menunjuk KAP Purwantono, Sungkoro & Surja,
Sesuai dengan Keputusan RUPS yang memberikan wewenang kepada Pemegang Saham mayoritas untuk
menetapkan Kantor Akuntan Publik yang mengaudit Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada 31
Desember 2019. Penunjukan ini dilakukan setelah memperhatikan hasil evaluasi KAP yang dilakukan oleh
manajemen dan rekomendasi oleh Komite Audit.

Penunjukan KAP tersebut telah berpedoman pada regulasi yang berlaku dan dipilih melalui tahapan proses
seleksi dengan pelelangan terbatas/tender berdasarkan pemenuhannya terhadap kriteria:
1. Berpengalaman sebagai auditor perbankan
2. Memahami regulasi perbankan di Indonesia, Perusahaan masuk bursa serta peraturan lainnya yang relevan.
3. Berpengalaman dan memahami sistem aplikasi dan teknologi perbankan.
4. Memahami produk perbankan.
5. Berpengalaman dan paham mengenai manajemen risiko.

Ketentuan internal lain yang dijadikan acuan adalah tidak melakukan penunjukan KAP yang sama untuk
periode audit 5 (lima) tahun berturut-turut dan dengan sama selama 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.
BNI Syariah menerapkan prinsip-prinsip profesi dalam melakukan penetapan Auditor Eksternal yang independen
yaitu:
1. Tanggung jawab profesi;
2. Kepentingan umum (publik);
3. Integritas;
4. Obyektifitas;
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional;
6. Kerahasiaan;
7. Perilaku professional;
8. Standar teknis.

TAHUN KANTOR AKUNTAN PUBLIK NAMA AKUNTAN BIAYA LINGKUP PEKERJAAN

2019 KAP Purwantono, Danil Setiadi Handaja Rp454.200.000 Audit RK + Renew dan Validatif
Suherman & Surja (Ernst &
Young Global)
2018 EY Yasir Rp409.000.000 Audit RK + Renew dan Validatif
2017 EY Yasir Rp349.450.105 Audit RK + Renew dan Validatif
2016 EY Yasir Rp349.450.105 Audit RK + Renew dan Validatif
2015 PWC Drs. M. Jusuf Wibisana, M.Ec., Rp373.943.398 Audit RK + Renew dan Validatif
CPA

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 145


JASA LAIN YANG DIBERIKAN AKUNTAN

Pada Periode 2019, Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik BNI Syariah tidak memberikan jasa lain selain
jasa Audit Laporan Keuangan pada tahun buku 2019 (fee NIHIL).

Manajemen Risiko

Dalam usaha meningkatkan kinerja, setiap individu/ Ayat tersebut menunjukkan bagaimana cara
organisasi dihadapkan pada ketidakpastian terhadap mengelola risiko. Berdasarkan ayat tersebut dalam
apa yang akan terjadi. Hal tersebut merupakan sudut pandang manajemen risiko, Islam mendukung
ketentuan Allah dalam Al Qur’an Surat Luqman ayat semua upaya mengeliminasi atau memperkecil risiko,
34 sebagai berikut: sekaligus menunjukan bahwa hanya keputusan Allah
“Dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui yang akan menentukan hasilnya. Uraian tersebut
dengan pasti apa-apa yang diusahakannya menunjukan bahwa risiko tidak dapat dihindarkan,
esok….” namun diminimalisir agar tidak terjadi risiko-risiko
yang signifikan, serta setiap aktivitas kehidupan
Selanjutnya dalam surat Al Hasyr ayat 18 Allah manusia harus menggunakan manajemen. Proses
berfirman: Manajemen akan memperkecil potensi terjadinya
“Hai orang yang beriman, bertakwalah kamu risiko.
kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya Selain ayat diatas, QS. Yusuf ayat 46 – 49 juga
untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, menjelaskan pentingnya mempersiapkan proses
sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang manajemen risiko, yaitu:
kamu kerjakan” a. (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia
berseru): "Yusuf, hai orang yang amat dipercaya,
Selain itu Islam mengajarkan untuk tidak melibatkan terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor
diri dalam suatu kemudharatan yang akan merugikan sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan
diri sendiri tanpa adanya usaha untuk meminimalkan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus
kemudharatan tersebut, sesuai dengan surat Al dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
Baqarah ayat 195: lainnya yang kering agar aku kembali kepada
“dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya."
kedalam kebinasaan” b. Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh
tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka
Maqashid (Landasan) Syariah Manajemen Risiko apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
Cara pengelolaan risiko sudah diterapkan sejak zaman dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.
nabi Yusuf AS yang dicerminkan dalam surat Yusuf c. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun
ayat 67 yang berbunyi: yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang
“Dan Ya’qub berkata: “Hai anak-anakku kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit),
janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu
pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu simpan.
gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku d. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang
tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun padanya manusia diberi hujan (dengan cukup)
dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan dan dimasa itu mereka memeras anggur."
(sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah
aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja Ayat tersebut menunjukkan bahwa harus
orang-orang yang bertawakkal berserah diri.” mempersiapkan masa sulit atau masa paceklik. Dalam

146 PT Bank BNI Syariah


ayat tersebut disebutkan bahwa ada 7 tahun masa 18 November 2014 tentang Kewajiban
panen diikuti 7 tahun masa paceklik, hendaknya Penyediaan Modal Minimum Bank Umum
menyimpan hasil panen tetap dalam bulirnya Syariah
sebagai cadangan saat paceklik tiba. Hal tersebut 5. Sistem Pengendalian Intern
membuktikan bahwa harus mempersiapkan yang - Surat Edaran OJK No. 35/SEOJK.03/2017
akan terjadi di masa yang akan datang. tanggal 7 Juli 2017 tentang Pedoman Standar
Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum
Dasar Penerapan Manajemen Risiko beserta perubahannya.
Penerapan Manajemen Risiko di BNI Syariah didasarkan
pada regulasi nasional maupun regulasi internasional. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM
Regulasi nasional tersebut meliputi Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan (POJK), Surat Edaran Otoritas Jasa Sesuai dengan ketentuan dalam POJK mengenai
Keuangan (SEOJK), Peraturan Bank Indonesia (PBI), Penerapan Manajemen Risiko, Penerapanan
Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI), sedangkan regulasi Manajemen Risiko di BNI Syariah dilaksanakan sesuai
Internasional meliputi dokumen Basel Committee on dengan empat pilar penerapan Manajemen Risiko,
Banking Supervision (BCBS) dan dokumen Islamic yang meliputi:
Financial Service Board (IFSB). 1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi,
termasuk Dewan Pengawas Syariah
Beberapa regulasi tingkat nasional yang terkait 2. Kecukupan Kebijakan Prosedur Manajemen Risiko
dengan Manajemen Risiko Bank antara lain sebagai serta Penetapan Limit
berikut: 3. Kecukupan proses Identifikasi, Pengukuran,
1. Penerapan Manajemen Risiko Pemantauan dan Pengendalian Risiko serta Sistem
- Peraturan OJK No. 65/POJK.03/2016 tanggal Informasi Manajemen Risiko
28 Desember 2018. Tentang Penerapan 4. Sistem Pengendalian Internal
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
2. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Pengawasan aktif Direksi antara lain dilakukan
Konglomerasi Keuangan dengan penyusunan Kebijakan Umum Manajemen
- Peraturan OJK No. 17/POJK.03/2014 tanggal Risiko, Kebijakan dan Strategi Manajemen Risiko,
19 November 2014 tentang Penerapan serta penetapan dan persetujuan Limit Risiko secara
Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi keseluruhan. Pengawasan dilakukan melalui forum
Konglomerasi Keuangan. Rapat Direksi (Radisi) dan Rapat Komite Kebijakan dan
- Surat Edaran OJK No. 14/SEOJK.03/2015 Risiko (KKR) atau melalui laporan sirkuler.
tanggal 25 Mei 2015 tentang Penerapan Pengawasan aktif Dewan Komisaris dilakukan
Manajemen Risiko Terintegrasi bagi antara lain dengan persetujuan terhadap Kebijakan
Konglomerasi Keuangan Umum Manajemen Risiko, mengevaluasi Kebijakan
3. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah Manajemen Risiko, mengevaluasi pertanggungjawaban
dan Unit Usaha Syariah Direksi atas pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko,
- Peraturan OJK No. 8/POJK.03/2014 tanggal memastikan bahwa penyediaan dana oleh Bank kepada
11 Juni 2014 tentang Penilaian Tingkat pihak terkait telah sesuai dengan ketentuan regulator,
Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas
usaha Syariah Komite Pemantau Risiko.
- Surat Edaran OJK No. 10/SEOJK.03/2014 Pengawasan Dewan Pengawas Syariah dilakukan
tanggal 11 Juni 2014 tentang Penilaian dengan persetujuan terhadap Kebijakan Umum
Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Manajemen Risiko dan persetujuan terhadap produk
Unit usaha Syariah dan aktivitas yang dilakukan oleh BNI Syariah.
4. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank
Umum Syariah
- Peraturan OJK No. 21/POJK.03/2014 tanggal

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 147


Kecukupan Kebijakan, Prosedur Manajemen 3. Memiliki metode atau sistem untuk melakukan
Risiko Serta Penerapan Limit Risiko identifikasi risiko pada seluruh produk dan
Sebagai acuan dalam pengelolaan risiko, BNI Syariah aktivitas bisnis.
telah memiliki Kebijakan maupun Prosedur Manajemen Pengukuran risiko dilakukan untuk mengetahui
Risiko. Kebijakan manajemen risiko merupakan acuan besarnya eksposur risiko sebagai dasar untuk
dasar yang bersifat strategis tentang penerapan mengendalikan risiko. Pengukuran dilakukan secara
manajemen risiko di BNI Syariah, sedangkan prosedur kuantitatif maupun kualitatif, dan dilakukan sesuai
manajemen risiko merupakan tata cara yang menjadi dengan ketentuan regulasi dari regulator. Untuk
panduan dalam melaksanakan fungsi manajemen pengukuran yang belum dilengkapi dengan ketentuan
risiko. regulasi dilakukan dengan metodologi internal. Untuk
melengkapi pengukuran risiko yang bersifat ekstrem,
maka pengukuran risiko dilengkapi dengan stress
Kebijakan Manajemen Risiko di BNI Syariah meliputi: testing untuk risiko pembiayaan, risiko pasar dan
1. Kebijakan Umum Manajemen Risiko risiko likuiditas yang dilengkapi secara berkala.
2. Kebijakan Manajemen Risiko Kredit, Risiko Pasar,
Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Pemantauan risiko dilakukan untuk memastikan
Kepatuhan, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko bahwa risiko telah dikelola dengan baik oleh masing-
Reputasi, Risiko Imbal Hasil, dan Risiko Investasi masing unit. Pemantauan risiko dilakukan oleh risk
3. Pedoman Sistem Pengendalian Intern owner maupun oleh satuan kerja manajemen risiko
sebagai risk control unit. Pemantauan dilakukan secara
Dalam implementasinya Kebijakan Manajemen berkala sesuai dengan intensitas yang ditentukan
Risiko dijabarkan dalam Prosedur Manajemen Risiko. dan disampaikan kepada Board of Management.
Sebagai salah satu metode pengendalian Risiko, BNI Pengendalian risiko bertujuan untuk mengurangi
Syariah juga telah memiliki limit risiko. Limit risiko tingkat risiko ke tingkat yang masih dapat dikelola.
merupakan ambang batas untuk menentukan tingkat Selain itu, pengendalian risiko harus dilakukan secara
intensitas mitigasi risiko yang akan dilaksanakan oleh preventif dan mampu mendeteksi kelemahan maupun
manajemen. penyimpangan serta menunjukan langkah-langkah
koreksi yang diperlukan.
Penetapan limit risiko BNI Syariah mencakup limit
Permodalan, Rentabilitas, limit per Risiko (Risiko Sistem Pengendalian Internal
kredit, Risiko pasar, Risiko likuiditas dan Risiko Sistem Pengendalian Internal dilakukan dengan
Operasional), serta House Limit terhadap BMPK. menggunakan model Three Line of Defense, yang
Kebijakan, prosedur dan limit Risiko tersebut secara terdiri dari First Line of Defense, Second Line of
berkala dilakukan review dengan persetujuan sampai Defense dan Third Line of Defense. Unit Bisnis dan
dengan tingkat Direksi melalui rapat komite ataupun Operasional yang melakukan aktivitas bisnis dan
melalui sirkulasi kepada Direksi sesuai dengan tingkat operasional bank sehari-hari sebagai First Line of
kewenangan. Defense, Manajemen Risiko, Policy & Governance
dan Compliance sebagai Second Line of Defense, dan
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, fungsi Third Line of Defense dilakukan oleh Internal
Pemantauan dan Pengendalian Risiko serta Audit.
Sistem Informasi Manajemen Risiko
Proses identifikasi risiko dilakukan untuk menganalisa FOKUS MANAJEMEN RISIKO TAHUN 2019
sumber, tingkat kemungkinan timbulnya risiko dan
dampak yang mungkin ditimbulkan. Dalam proses Tahun 2019, fokus pengembangan manajemen risiko
identifikasi risiko hal-hal yang perlu diperhatian BNI Syariah antara lain:
antara lain: 1. Penyusunan Risk Appetite Statement dan
1. Identifikasi dilakukan terhadap seluruh risiko Risk Tolerance yang disetujui oleh Board of
yang mungkin timbul dalam aktivitas opersional Management dan segenap unit yang berkaitan.
bank, khususnya terhadap produk dan kativitas Fokus penyusunan risk appetite ini salah satunya
baru sebelum dilakukan. sebagai bentuk pengendalian risiko melalui
2. Identifikasi seluruh risiko dilakukan secara penyusunan limit-limit risiko khususnya untuk
berkala. 4 risiko utama (Risiko Kredit, Risiko Pasar,

148 PT Bank BNI Syariah


Risiko Likuiditas dan Risiko Operasional) serta GAMBARAN UMUM SISTEM MANAJEMEN RISIKO
permodalan dan rentabilitas. Selain itu, dlilakukan BNI SYARIAH
pemantauan setiap bulan mengenai realisasi risk
appetite yang telah disusun sebelumnya dan Seiring dengan perkembangan bisnis bank yang
ditambahkan 2 matriks dalam penyusunan RAS semakin kompleks dan diiringi oleh peningkatan
antara lain realisasi BMPK dan konsentrasi House eksposur risiko, penerapan fungsi manajemen risiko
Limit. yang efektif bertujuan untuk memaksimalkan nilai
2. Melakukan kaji ulang/review terhadap kebijakan- tambah bagi pemegang saham, pengelolaan modal
kebijakan manajemen risiko antara lain Kebijakan secara komprehensif, memastikan profitabilitas
Umum Manajemen Risiko (KUMR), Kebijakan dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta
Pembiayaan Bank (KPB) serta prosedur manajemen mengantisipasi kerugian yang ditimbulkan dari
risiko. aktivitas operasional perbankan.
3. Meningkatkan proses manajemen risiko,
diantaranya melalui : Dalam memaksimalkan fungsi manajemen risiko yang
a. Melakukan kaji ulang terhadap range, dimaksud, BNI Syariah menerapkan pola pengelolaan
parameter dan bobot untuk 10 risiko pada risiko secara terpadu yaitu dengan mengidentifikasi,
profil risiko yang dilakukan bersamaan mengukur, memantau dan mengendalikan eksposur
dengan unit in charge (dhi. Unit Bisnis dan risiko di seluruh lini organisasi.
Operasional)
b. Melakukan Stress Test risiko kredit serta Penerapan Manajemen Risiko BNI Syariah mengacu
pengembangan FRP (Financing Risk Premium). pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 65/
c. Melakukan Stress Test likuiditas setiap bulan. POJK.03/2016 tanggal 23 Desember 2016 tentang
d. Melakukan Stress Test risiko pasar Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah
e. Melakukan pengkinian terhadap Risk Issue dan dan Unit Usaha Syariah serta peraturan pelaksanaan
Call Tree pada Perangkat Risiko Operasional lainnya yang terkait dengan Peraturan Bank Indonesia
(PERISKOP) tersebut atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui
4. Berkoordinasi dengan BNI untuk melakukan implementasi prinsip 4 pilar Manajemen Risiko sesuai
perhitungan laporan NSFR (Net Stable Funding yang diamanatkan oleh POJK tersebut.
Ratio).
5. Memperkuat budaya risiko, melalui: BNI Syariah membentuk kerangka manajemen risiko
a. Pelatihan Manajemen Risiko kepada pegawai yang dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-
baru maupun pegawai eksisting bekerja sama limit transaksi dan kewenangan dan ketentuan lain
dengan Divisi Sumber Daya Insani serta berbagai perangkan manajemen risiko, yang
b. Menyelenggarakan Sertifikasi Manajemen berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha BNI Syariah.
Risiko yang bekerja sama dengan Divisi
Sumber Daya Insani. Manajemen Risiko BNI Syariah dikelola oleh unit
c. Survey budaya risiko kepada segenap pegawai yang independen yaitu Divisi Manajemen Risiko
BNI Syariah (ERD). Pengelolaan tersebut bersifat independen
6. Dalam rangka pengendalian fraud, beberapa hal dari unit bisnis dan unit operasional maupun satuan
yang dilakukan antara lain : kerja audit internal. Namun dalam pelaksanaannya,
a. Secara rutin menyusun Alert System dan unit-unit tersebut saling berkaitan dan berperan
Monday Reminder untuk meningkatkan aktif dalam menerapkan manajemen risiko dengan
awareness pegawai terhadap kejadian fraud kewenangan yang berbeda sebagai first line, second
b. Sharing Session di kantor cabang yang line, dan third line of defense. Penerapan konsep
bekerja sama dengan Satuan Kerja Tata Kelola tersebut dilaksanakan secara konsisten sehingga
Kebijakan menjaga independensi dalam proses pengambilan
c. Menyusun Alert System dan Monday Reminder keputusan, agar tidak memihak, menguntungkan unit
7. Mengadakan workshop internal divisi manajemen kerja operasional tertentu atau mengabaikan unit
risiko yang bertujuan untuk menumbuhkan operasional kerja lainnya.
budaya risiko dan pengetahuan terkait risiko

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 149


ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO KKR bersifat non struktural dan independen terhadap
unit kerja operasional. KKR bertanggungjawab
Kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko BNI langsung terhadap Direktur Utama dalam merumuskan
Syariah terdiri dari Dewan komisaris yang menjalankan kebijakan, menyempurnakan pelaksanaan kebijakan,
fungsi pengawasan risiko (risk oversight) melalui menetapkan limit dan kewenangan. Rapat KKR
Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit. dilaksanakan secara insidentil namun sekurang-
kurangnya satu kali dalam waktu tiga bulan. Salah satu
Direksi bertanggungjawab terhadap aktivitas wewenang dan tanggung jawab Komite Kebijakan
manajemen risiko BNI Syariah, menentukan arah dan Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada
strategi, risk appetite dan kerangka kerja yang relevan. Board of Management yang berkaitan dengan hal-hal
Dalam menjalankan fungsi kebijakan risiko (risk policy), antara lain sebagai berikut:
Direksi dibantu oleh komite-komite di bawah direksi, a) Penyusunan kebijakan, strategi, pengelolaan dan
yaitu Komite Kebijakan dan Risiko (KKR) serta Komite pedoman manajemen risiko
Asset dan Liabilitas (KALMA). Di tingkat operasional, b) Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan
Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama unit bisnis, manajemen risiko
internal audit dan unit kerja kepatuhan melakukan c) Penetapan (justification) hal-hal yang terkait
fungsi identifikasi risiko, pengukuran risiko, mitigasi dengan keputusan bisnis yang tidak sesuai dengan
risiko dan pengendalian risiko. prosedur normal (irregularities).
d) Penetapan kebijakan dan pengelolaan risiko
KOMITE PEMANTAU RISIKO pembiayaan untuk menciptakan kualitas
portofolio Pembiayaan yang sehat dan profitable.
Komite Pemantau Risiko bertugas dan bertanggung
jawab dalam memberikan rekomendasi kepada SATUAN KERJA MANAJEMEN RISIKO
Dewan Komisaris dengan melakukan evaluasi atas
Kebijakan Umum Manajemen Risiko, melakukan BNI Syariah telah memiliki satuan kerja manajemen
evaluasi kesesuaian antara pedoman Kebijakan risiko yang biasa disebut dengan divisi Manajemen
Manajemen Risiko Bank dengan pelaksanaannya Risiko. Struktur organisasi divisi manajemen risiko
dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi sesuai dengan ketetapan direksi No.ORG/20/VII/2017
penerapan Manajemen Risiko oleh Divisi Manajemen tanggal 3 Agustus 2017.
Risiko.
Divisi Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, pemimpin divisi yang bertanggung jawab langsung
Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat secara kepada Direktur Risiko dan Kepatuhan. Struktur
berkala dengan Divisi Manajemen Risiko, Membahas organisasi Divisi Manajemen Risiko dibawah
isu-isu terkini, Profil Risiko, Tingkat Kesehatan Bank, Pemimpin Divisi yang membawahi Pengelolaan Risiko
penerapan Manajemen Risiko di BNI Syariah serta hal- Pembiayaan, Pengelolaan Risiko Pasar, Operasional
hal yang terkait dengan Manajemen Risiko. & Lainnya, dan Pengelolaan Integrasi Risiko & Anti
Fraud.
KOMITE MANAJEMEN RISIKO

BNI Syariah telah memiliki Komite Manajemen Risiko


yang disebut Komite Kebijakan dan Risiko, yang
ini beranggotakan mayoritas anggota Direksi dan
Pejabat Eksekutif terkait yang berfungsi membantu
Direksi (BoM) dalam pengambilan keputusan terkait
kebijakan & mengenai di BNI Syariah.

150 PT Bank BNI Syariah


DIREKTUR KEPATUHAN & RISIKO

PEMIMPIN DIVISI
MANAJEMEN RISIKO

Pengelolaan Risiko
Pengelolaan Pengelolaan Intergrasi
Pasar, Operasional
Risiko Kredit Risiko & Anti Fraud
& Lainnya

Divisi Manajemen Risiko bersifat independen dari penerapan sistem pengendalian risiko yang
Satuan Kerja Operasional (risk-taking unit) dan terintegrasi serta penetapan limit eksposur dan
terhadap satuan kerja yang melaksanakan fungsi risiko.
pengendalian internal. Hal tersebut salah satunya j. Menyusun dan menyampaikan laporan profil/
dibuktikan dengan Struktur Organisasi Manajemen komposisi risiko secara individu, laporan profil
Risiko yang bertanggung jawab kepada Direktur risiko terintegrasi, Tingkat Kesehatan Bank Berbasis
Kepatuhan dan Risiko. Berikut adalah wewenang Risiko (TKB-RBBR) dan Laporan Penyediaan Modal
dan tanggung jawab Satuan Kerja Manajemen Risiko, Minimum sesuai Profil Risiko secara berkala
antara lain : kepada Direktur Utama atau Direktur Kepatuhan
a. Pemantauan pelaksanaan Strategi Manajemen dan Risiko dan Komite Kebijakan & Risiko yang
Risiko yang telah disetujui Direksi. selanjutnya akan disampaikan ke regulator, BNI
b. Pemantauan posisi risiko secara keseluruhan dan Dewan Komisaris.
(composite), per risiko dan/atau per jenis aktivitas k. Membuat dan melakukan pemantauan limit risiko
fungsional serta melakukan stress testing. untuk masing-masing unit bisnis.
c. Kaji ulang secara berkala terhadap proses l. Melakukan validasi terhadap Standard Operating
Manajemen Risiko. Procedure, Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk
d. Kajian risiko terhadap aktivitas dan/atau produk Teknis, dan Surat Edaran.
baru.
e. Memberikan rekomendasi kepada Satuan Kerja RISK APPETITE STATEMENT
Operasional (risk-taking unit) dan/atau kepada
Komite Kebijakan & Risiko sesuai dengan Pada tahun 2019, BNI Syariah menyusun Risk
kewenangan yang dimiliki. Appetite Statement (RAS) sebagai salah satu bentuk
f. Mengevaluasi independensi dan efektifitas pengendalian risiko terhadap risiko-risiko utama yang
infrastruktur pengelolaan risiko bank secara rutin. dihadapi oleh BNI Syariah, risk appetite adalah tingkat
g. Fungsi oversight bertujuan untuk memastikan dan jenis risiko yang bersedia diambil oleh Bank dalam
bahwa risiko dan portofolio bank telah dikelola rangka mencapai sasaran bank.
dengan baik antara lain melalui penetapan
parameter risiko dan limit. Risk Appetite ditentukan sejalan dengan proses
h. Mendukung Komite Kebijakan & Risiko untuk perencanaan bisnis dan strategi tahunan, untuk
menyiapkan usul-usul strategi dan kebijakan memastikan kesesuaian antara strategi, pertumbuhan,
manajemen risiko Bank dan bersifat independen rencana operasional, permodalan dan risiko.
serta bebas dari unsur kegiatan bisnis secara Penyusunan risk appetite dimulai dari inisiasi dari
langsung. Satuan Kerja Manajemen Risiko dan selanjutnya
i. Mendukung Komite Kebijakan & Risiko terhadap pembahasan dilakukan dengan unit-unit yang terkait
pelaksanaan manajemen risiko antara lain melalui dan disetujui oleh Board of Management.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 151


Risk Appetite dituangkan dalam dokumen Risk berkala melakukan penilaian risiko terhadap
Appetite Statement yang ditandatangani oleh Board aktivitas yang telah berjalan, begitu juga terhadap
of Management. Dokumen tersebut menjadi pedoman setiap nasabah yang akan mendapatkan fasilitas
limit-limit yang ada di BNI Syariah. Khusus untuk pembiayaan perlu dilakukan identifikasi risikonya.
pemantauan Risk Appetite Statement, Satuan Kerja Identifikasi risiko secara lebih luas dapat dilakukan
Manajemen Risiko, menyusun laporan bulanan yang melalui penilaian profil risiko yang dilakukan
berisi realisasi Risk Appetite Statement pada bulan secara periodik.
tersebut.
Sesuai ketentuan regulasi BNI Syariah mengelola
PROSES MANAJEMEN RISIKO 10 (sepuluh) jenis risiko yang ada di perbankan
syariah, yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko
Tujuan dari proses manajemen adalah bank mampu Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum,
mengetahui, mengukur dan memetakan risiko yang Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, Risiko Reputasi,
melekat pada aktivitas perbankan sehingga risiko Risiko Imbal Hasil dan Risiko Investasi.
tersebut dapat dikelola agar tidak mengganggu
kelangsungan aktivitas usaha bank. Proses manajemen b. Pengukuran Risiko
risiko tersebut digambarkan sebagai berikut: Pengukuran risiko bertujuan untuk mengetahui
besarnya eksposur risiko sebagai dasar melakukan
pengendalian. Pengukuran risiko dapat dilakukan
baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Pengukuran risiko dapat dilakukan antara lain
1. Identifikasi melalui penentuan rating atau scoring nasabah,
stress testing, penilaian profil risiko, ataupun
pengukuran besarnya rasio permodalan seuai
ketentuan regulasi. Secara berkala, BNI Syariah
4. Pengendalian 2. Pengukuran melakukan review atas metodologi yang digunakan
dalam pengukuran risiko, serta kesesuaian limit
yang diterapkan dalam perhitungan risiko dengan
memperhatikan perubahan lingkungan bisnis,
kondisi pasar, ketentuan regulator dan faktor
3. Pemantauan
lainnya yang relevan.

c. Pemantauan Risiko
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO Pemantauan risiko bertujuan untuk memastikan
bahwa risiko telah dikelola dengan baik sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan. Salah satu
parameter pengelolaan risiko yang baik adalah
kesesuaian tingkat risiko terhadap mitigasi dan
limit risiko yang telah ditetapkan.

a. Identifikasi Risiko
Hasil pemantauan risiko dapat menjadi salah
BNI Syariah melakukan identifikasi risiko untuk
satu dasar dalam pengambilan keputusan bisnis,
menentukan jenis risiko material pada setiap
menganalisa strategi pengelolaan risiko serta
aktivitas fungsional dan operasional bank. Salah
menentukan tindakan yang diperlukan. Proses
satu aktivitas yang dilakukan bank dalam rangka
pemantauan risiko di BNI Syariah didukung
melakukan identifikasi risiko adalah dengan
oleh sistem pelaporan yang minimal mencakup
melakukan analisa risiko pada setiap produk dan
informasi-informasi sebagai berikut:
aktivitas baru yang akan diterbitkan, atau secara

152 PT Bank BNI Syariah


1. Eksposur risiko secara Bank wide yang agar nilai-nilai dan persepsi manajemen dan pegawai
mencakup eksposur risiko per jenis risiko dan terhadap risiko sama dan sekaligus menjadi perekat
per jenis kegiatan. yang dapat mempersatukan seluruh sumber daya
2. Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manusia untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan
serta penetapan limit yang telah ditetapkan.
3. Realisasi pelaksanaan manajemen risiko Budaya sadar risiko juga didasari atas filosofi three lines
dibandingkan dengan tujuan dan target yang of defense yang menghubungkan seluruh aktivitas
ditetapkan. pengelolaan risiko mulai dari proses identifikasi,
pengukuran, pengendalian dan pelaporan kepada
d. Pengendalian Risiko Direksi dan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris
Pengendalian risiko bertujuan untuk mengurangi dan Direksi bertanggung jawab mengembangkan
risiko ke tingkat risiko yang masih dalam batas budaya organisasi yang sadar terhadap risiko dan
kemampuan pengelolaan bank. Pengendalian menumbuhkan komitmen dalam mengelola risiko
risiko terutama diterapkan untuk risiko yang dapat dalam aktivitas operasional sesuai dengan strategi
mengganggu kelangsungan usaha bank, sehingga bisnis Bank. Secara keseluruhan Direksi bertanggung
dengan pengendalian risiko maka kelangsungan jawab untuk memastikan adanya pengawasan yang
usaha bank diharapkan tidak akan terganggu dan tepat dari Manajemen atas risiko perusahaan. Dewan
terus berlangsung. Komisaris dan Direksi menetapkan risk appetite dan
tingkat toleransi risiko agar konsisten dan sejalan
Dalam rangka pengendalian terhadap risiko dengan seluruh tujuan bisnis Bank dan profil risiko
yang berada di luar kendali bank, seperti yang diharapkan.
bencana alam, dan memastikan bahwa aktivitas
operasional bank tetap berjalan, BNI Syariah juga Penerapan budaya risiko ini telah dilaksanakan dan
telah memiliki rencana darurat (contingency plan) diimplementasikan oleh pihak manajemen dan seluruh
untuk memastikan kegiatan operasional tetap pegawai BNI Syariah agar terciptanya penerapan
dapat berjalan dalam kondisi terburuk. manajemen risiko yang efektif dan efisien.

e. Sistem Informasi Manajemen Risiko THREE LINES OF DEFENSE


Implementasi terhadap Sistem Informasi
Manajemen Risiko di BNI Syariah antara lain BNI Syariah menerapkan proses manajemen risiko
melalui laporan-laporan terkait eksposur risiko yang melibatkan seluruh jajaran dalam organisasi
berdasar hasil pemantauan risiko, yaitu Laporan mulai dari Direksi hingga seluruh karyawan di Bank.
Profil Risiko, Laporan Tingkat Kesehatan Bank Direksi bertanggung jawab mengembangkan budaya
Berbasis Risiko, Laporan Penyediaan Modal organisasi yang sadar risiko dan menumbuhkan
Minimum Sesuai Profil Risiko, Laporan Pemantauan komitmen dalam mengelola risiko sesuai dengan
Risk Appetite Statement dan Risk Tolerance, strategi bisnis Bank.
Laporan Beban Risiko Operasional, Laporan
Traffic Light Pembiayaan dan laporan-laporan Berdasar filosofi Three Lines of Defense, pengelolaan
lainnya. Laporan-laporan dalam Sistem Informasi risiko dimulai dari aktivitas pengambilan risiko yang
Manajemen Risiko tersebut juga menjadi sebagai dilakukan oleh bisnis, unit yang menyiapkan enabler
salah satu sumber untuk pengambilan keputusan pengelolaan risiko di bisnis, dan unit yang memastikan
bisnis. pengelolaan risiko telah dijalankan. Hal ini untuk
memastikan tanggung jawab atas risiko yang jelas di
BUDAYA RISIKO seluruh unit organisasi dan manajemen risiko sebagai
enabler unit bisnis.
Implementasi manajemen risiko yang efektif dan
efisien memerlukan landasan berupa budaya risiko Dalam implementasi operasional bank, Three Lines of

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 153


Defense di BNI Syariah adalah sebagai berikut:

2. Second Line of Defense:


1. First Line of Defense:
Satuan Kerja Manajemen Risiko, 3. Third Line of Defense:
Unit Bisnis dan Operasional Bank
Satuan Kerja Kepatuhan, dan Unit Satuan Kerja Audit Internal
(Unit Bisnis & Support)
Policy & Governance

First Line Defense : Unit yang berhadapan langsung dan mampu memitigasi risiko dalam aktivitas
keseharian bank. Unit-unit tersebut memiliki kewajiban untuk mengelola risiko serta memastikan
pemenuhan terhadap regulasi, standar, kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. Fungsi mereka
akan mencakup identifikasi, mengukur, memonitor, mengendalikan dan melaporkan risiko serta
mengambil langkah yang dibutuhkan untuk memitigasi risiko.

Second Line Difense : Unit yang bertugas menetapkan standar dan kebijakan dalam pengelolaan
risiko. Fungsi ini meliputi Divisi Manajemen Risiko, Divisi Kepatuhan, serta Unit Policy dan Governance.
Sebagai second line of defense bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara kebijakan
dan penerapannya kepada Direksi.

Third Line Defense : Unit independen yang memastikan Kerangka Kerja Manajemen Risiko dijalankan
serta pengelolaan risiko dilakukan secara efektif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan
melaporkan secara berkala kepada Direksi.

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI DI top manajemen, secara in house maupun bekerjasama
BIDANG MANAJEMEN RISIKO dengan penyedia jasa lain.

Peranan penting dalam mengelola risiko adalah Demi terciptanya sumber daya manusia yang memadai
meningkatkan kompetensi pegawainya, dan salah dalam bidang manajemen risiko dan untuk memenuhi
satu kunci sukses pelaksanaan fungsi manajemen ketentuan regulator, BNI Syariah mengikutsertakan
risiko adalah risk awareness di segenap organisasi. pegawai untuk mengikuti ujian sertifikasi manajemen
BNI Syariah senantiasa melakukan sosialisasi risiko. Sertifikasi manajemen risiko adalah proses uji
manajemen risiko untuk menciptakan kesadaran akan kompetensi di bidang manajemen risiko. Kewajiban
risiko (risk awareness) kepada seluruh unit kerja dan sertifikasi manajemen risiko bagi pegawai BNI Syariah
karyawan. Beberapa metode yang telah ditempuh mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia untuk
BNI Syariah untuk meningkatkan risk awareness Bank dengan aset di atas Rp10 triliun.
adalah dengan melakukan workshop dan pelatihan-
pelatihan manajemen risiko dari level analis hingga

JUMLAH PEGAWAI YANG WAJIB JUMLAH PEGAWAI YANG TELAH


LEVEL %
MEMILIKI SMR MEMILIKI SMR

Level 1 850 591 70%


Level 2 475 378 80%
Level 3 155 153 99%
Level 4 29 22 76%
Level 5 6 15 250%
TOTAL 1515 1206 79,08%

154 PT Bank BNI Syariah


Jumlah pegawai yang wajib mengikuti Sertifikasi Advanced Measurement Approach masih dalam tahap
Manajemen Risiko (SMR) sampai dengan 31 Desember pengembangan dan pengumpulan data internal sesuai
2019 sebanyak 1.515 pegawai atau menurun sebesar ketentuan. Sedangkan Untuk risiko pasar, BNI Syariah
0,66% dari pegawai yang wajib memiliki SMR pada telah menerapkan metode Internal yaitu Value at Risk
tahun 2019. Penurunan jumlah tersebut, disebabkan yang digunakan untuk laporan internal ke Manajemen
oleh adanya pengembangan organisasi pada Kantor BNI Syariah.
Pusat dan Kantor Wilayah (Core Risk Taking Unit)
sehingga persyaratan minimum pemenuhan Sertifikasi Implementasi Pillar 2 Bassel II Di BNI Syariah melalui
Manajemen Risiko sesuai regulator berkurang Penilaian Profil Risiko Bank, Implementasi Penilaian
khususnya pada level 3. Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko (TKB-RBBR)
dan Implementasi Penilaian Kewajiban Penyediaan
PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SKMR Modal Minimum Sesuai Profil Risiko. Sedangkan pillar
3 Bassel II diimplementasikan salah satunya melalui
Selain itu, untuk meningkatkan awareness pegawai Pengungkapan Penerapan Manajemen Risiko dalam
khususnya pegawai baru, BNI Syariah berusaha Annual Report.
menumbuhkan budaya risiko dengan cara memberikan
pemahaman terkait manajemen risiko melalui Sejalan dengan ketentuan Basel III yaitu pengaturan
pelatihan-pelatihan in house yang merupakan bagian mengenai permodalan dan pengelolaan likuiditas,
dari pelatihan untuk pegawai baru dan bekerjasama BNI Syariah telah menghitung kebutuhan permodalan
dengan Divisi Sumber Daya Insani. Khusus untuk dengan memasukkan faktor buffer dalam menjaga
pegawai Divisi Manajemen Risiko secara rutin rasio permodalan minimumnya, dan melakukan
dilakukan peningkatan kompetensi melalui workshop pelaporan LCR (Liquidity Coverage Ratio) dalam
terkait manajemen risiko yang dilakukan setiap tahun. laporan konsolidasi dengan BNI untuk pemenuhan
persyaratan regulator dan digunakan sebagai indikator
PELAKSANAAN IMPLEMENTASI BASSEL II risiko likuiditas.
DAN BASSEL III
RENCANA PENGEMBANGAN MANAJEMEN RISIKO
Dalam rangka memperbaiki fungsi manajemen
risiko sesuai ketentuan regulasi, BNI Syariah telah Dalam rangka memperbaiki kualitas penerapan
mengimplementasikan ketentuan dalam Basel II. manajemen risiko di tahun 2020, BNI Syariah
Sesuai pilar 1 Basel II, BNI Syariah telah menggunakan berupaya memperbaiki Sistem Informasi Manajemen
metode Standarized untuk menghitung nilai Aktiva Risiko melalui pembuatan aplikasi semi otomasi
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Kredit dan Pasar untuk penyusunan profil risiko bekerja sama dengan
serta metode Basic Indicator Approach (BIA) untuk Teknologi Informasi.
ATMR risiko operasional dan diimplementasikan dalam
perhitungan rasio kecukupan permodalan. Hal ini Upaya peningkatan budaya risiko termasuk pencegahan
sejalan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang terhadap fraud (anti-fraud) di seluruh jenjang
tertuang dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan organisasi di BNI Syariah akan terus ditingkatkan
No. 34/SEOJK.03/2015 tanggal 28 September 2016, melalui program-program pengembangan budaya
SEOJK No. 35/SEOJK.03/2015 tanggal 21 Desember risiko, antara lain melalui program sosialisasi oleh
2015 dan SEOJK No. 13/SEOJK.03/2015 tanggal 27 pihak eksternal, program buku saku anti-fraud,
April 2015. reminder dalam bentuk program yang menarik antara
lain dalam bentuk animasi dan konten yang mudah
Implementasi perhitungan ATMR dengan metode dipahami.
yang lebih advance untuk risiko kredit dan operasional
masih menunggu ketentuan regulator dan persiapan Untuk perbaikan proses pembiayaan dan risiko pasar
data yang diperlukan. ATMR risiko kredit dengan di tahun 2020, beberapa hal yang akan dilakukan
pendekatan Foundation IRB dan Advanced IRB antara lain Pengembangan Sistem untuk pemrosesan
Foundation, masih dalam tahap persiapan melalui pembiayaan, Penyesuaian organisasi Manajemen
penggunaan model rating untuk pengumpulan data. Risiko, dan Pengembangan Benchmark Rate Risk In
Untuk risiko operasional, Standarized Approach dan Banking Book.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 155


PROFIL RISIKO BNI Syariah telah melakukan penilaian Profil Risiko
secara triwulanan yang disampaikan kepada Otoritas
Penilaian profil risiko merupakan penilaian terhadap Jasa keuangan (OJK), PT Bank Negara Indonesia
Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen (Persero) Tbk secara konsolidasi dan Dewan Komisaris.
Risiko dalam aktivitas operasional Bank untuk 10 Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.8/
jenis risiko yang dikelola bank. Penilaian Profil POJK.03/2014 tanggal 11 Juni 2014 tentang Penilaian
Risiko menjadi sesuatu hal yang penting, mengingat Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
penilaian Profil Risiko merupakan salah satu faktor Syariah, BNI Syariah menghitung dan melaporkan
penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko 10 jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko
(TKB RBBR) dan berpengaruh terhadap besarnya likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko
penyediaan modal minimum sesuai profil risiko. stratejik, risiko reputasi, risiko kepatuhan, risiko imbal
Semakin baik penilaian Profil Risiko, maka semakin hasil dan risiko investasi.
baik pula Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko
sehingga modal minimum yang harus disediakan oleh
BNI Syariah mengecil.

Hasil penilaian Profil Risiko BNI Syariah per Desember 2019 adalah sebagai berikut:

PERINGKAT KUALITAS
PERINGKAT RISIKO PERINGKAT RISIKO
NO. PROFIL RISIKO PENERAPAN
INHEREN KOMPOSIT
MANAJEMEN RISIKO

1 Risiko Kredit Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)


2 Risiko Pasar Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
3 Risiko Likuiditas Low Satisfactory 1 (Low)
4 Risiko Operasional Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
5 Risiko Hukum Low Satisfactory 1 (Low)
6 Risiko Stratejik Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
7 Risiko Kepatuhan Low Satisfactory 1 (Low)
8 Risiko Reputasi Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
9 Risiko Imbal Hasil Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
10 Risiko Investasi Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)

JENIS RISIKO TERINTEGRASI YANG DIKELOLA 2. Risiko Pasar


OLEH BNI SYARIAH Risiko Pasar adalah risiko akibat adanya pergerakan
variable pasar (adverse movement) dari portofolio
BNI Syariah mengelola 9 dari 10 risiko yang wajib yang dimiliki konglomerasi keuangan. Dalam hal
dikelola oleh Konglomerasi Keuangan yaitu sebagai ini, Risiko Pasar yang dikelola oleh BNI Syariah
berikut: mencakup pula Risiko Imbal Hasil.
1. Risiko Kredit 3. Risiko Likuiditas
Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan Risiko Likuiditas adalah risiko akibat
nasabah dan/atau pihak lain dalam memenuhi ketidakmampuan Konglomerasi Keuangan untuk
kewajiban kepada Konglomerasi Keuangan. memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari
Dalam hal ini, Risiko Kredit yang dikelola oleh BNI sumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuid
Syariah mencakup pula Risiko Investasi. berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa
mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan
konglomerasi keuangan tersebut.

156 PT Bank BNI Syariah


4. Risiko Operasional yang berlaku, serta prinsip syariah.
Risiko Operasional adalah risiko akibat 9. Risiko Transaksi Intra-Grup
ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya Risiko Transaksi Intra-Grup adalah risiko akibat
proses interal, kesalahan manusia, kegagalan ketergantungan suatu entitas baik secara langsung
sistem dan/atau adanya kejadian-kejadian maupun tidak langsung terhadap entitas lainnya
eksternal yang mempengaruhi operasional dalam satu Konglomerasi Keuangan dalam rangka
Konglomerasi Keuangan. pemenuhan kewajiban tertulis maupun perjanjian
5. Risiko Hukum tidak tertulis yang diikuti perpindahan dana dan/
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum atau tidak diikuti perpindahan dana.
dan/atau kelemahan aspek yuridis.
6. Risiko Reputasi BNI Syariah tidak memiliki lini bisnis asuransi, sehingga
Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya BNI Syariah tidak mengelola Risiko Asuransi.
tingkat kepercayaan pemangku kepentingan
(stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif LAPORAN PROFIL RISIKO TERINTEGRASI
baik terhadap LJK dalam Konglomerasi Keuangan
maupun terhadap Konglomerasi Keuangan Laporan Profil Risiko Terintegrasi BNI Syariah terdiri
maupun terhadap Konglomerasi Keuangan secara dari 9 risiko yang disampaikan setiap semester kepada
keseluruhan. BNI Sebagai entitas utama. Selama tahun 2019, BNI
7. Risiko Stratejik Syariah telah 2 kali menyampaikan laporan profil
Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan risiko terintegrasi yaitu periode Juni 2019 dan periode
dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu Desember 2019. Profil Risiko Terintegrasi periode
keputusan stratejik serta kegagalan dalam Desember 2019 dengan predikat sebagai berikut:
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
8. Risiko Kepatuhan
Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat bank
tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan

PERINGKAT RISIKO PERINGKAT KUALITAS PERINGKAT RISIKO


NO PROFIL RISIKO
INHEREN MANAJEMEN RISIKO KOMPOSIT

1 Risiko Kredit Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)


2 Risiko Pasar Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
3 Risiko Likuiditas Low Satisfactory 1 (Low)
4 Risiko Operasional Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
5 Risiko Hukum Low Satisfactory 1 (Low)
6 Risiko Stratejik Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
7 Risiko Kepatuhan Low Satisfactory 1 (Low)
8 Risiko Reputasi Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
9 Risiko Transaksi Intra Group Low Strong 1 (Low)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 157


Sistem
Pengendalian Intern

Mengacu pada SE OJK No.35/SEOJK.03/2017 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern Bagi Bank
Umum, Sistem Pengendalian Intern merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen
Bank dengan persetujuan komisaris secara berkesinambungan (on going basis) dengan tujuan untuk menjaga
dan mengamankan harta kekayaan Bank, menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat, meningkatkan
kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpangan
termasuk kecurangan/fraud, dan pelanggaran aspek kehatihatian, serta meningkatkan efektivitas organisasi
dan meningkatkan efisiensi biaya.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 65/POJK.03/2016 tanggal 28 Desember
2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan SE OJK
No.35/SEOJK.03/2017 tanggal 7 Juli 2017, Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern Bagi Bank Umum
yang mewajibkan Bank umum menyusun Pedoman Sistem Pengendalian Intern yang sekurang-kurangnya
mencakup 5 (lima) elemen pokok, yaitu:
1. Pengawasan oleh Manajemen dan budaya pengendalian;
2. Indentifikasi dan penilaian risiko;
3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi;
4. Sistem Akuntansi, informasi, dan komunikasi; dan
5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan

PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN BNI SYARIAH

Secara umum, sistem pengendalian internal di BNI Syariah, digambarkan sebagai berikut:

WBS

DPS

Komite Audit

Unit Pencegahan
Traffic Light SKK
Fraud

SKAI
Line Petugas
Management Kontrol

Daily Weekly Monthly Quarterly Yearly Surprise


Control Control Control Control Control Control

SOP

158 PT Bank BNI Syariah


Mengacu pada kerangka tersebut, implementasi dari sistem pengendalian internal BNI Syariah adalah:
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Pelaksanaan pengawasan yang melekat dan berjenjang di setiap proses bisnis.
3. Penerapan four eyes principle atau komite dalam proses keputusan pembiayaan.
4. Implementasi Whistleblowing System (WBS) dan komunikasi aktif di setiap level manajemen.
5. Pemantauan terhadap tindak lanjut hasil audit internal dan eksternal yang dilaporkan secara periodik.

Sistem pengendalian internal BNI Syariah menjalankan upaya-upaya mitigasi risiko kegiatan usaha bank dalam
rangka menghadapi kompleksitas kegiatan usaha bank yang semakin meningkat sejalan dengan perkembangan
teknologi informasi, globalisasi, dan integrasi pasar keuangan yang memberikan dampak yang sangat besar
terhadap eksposur risiko yang dihadapi oleh bank. Upaya pengendalian internal yang dilakukan bersifat
preventif (ex-ante) maupun kuratif (ex-post) agar mampu mendeteksi kelemahan dan penyimpangan yang
terjadi secara tepat waktu. Pengendalian internal yang bersifat preventif dilakukan dengan mematuhi berbagai
kaidah perbankan yang berlaku untuk mengurangi atau memperkecil risiko kegiatan usaha bank. Fungsi yang
bertanggung jawab terkait pengendalian yang bersifat preventif adalah Unit Bisnis sebagai risk owner dan Lini
Manajemen, Satuan Kerja Kepatuhan (CD), dan unit pendukung lainnya. Pengendalian internal yang bersifat
kuratif menjadi tanggung jawab Divisi Audit Internal yang membawahi Auditor Internal dan Internal Controller
di Kantor Cabang, Kantor Wilayah, bersama unit bisnis dan operasional.

Dalam menetapkan kedudukan, wewenang, tanggung jawab, profesionalisme, organisasi dan ruang lingkup
tugas Audit Internal, Bank berpedoman kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan RI No. 1/POJK.03/2019
tanggal 28 Januari 2019 tentang Penerapan Fungsi Audit Intern Pada Bank Umum. Sistem pengendalian intern
dimaksud wajib memastikan:
1. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan atau ketentuan intern
Bank;
2. Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang lengkap, akurat, tepat guna, dan tepat waktu;
3. Efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional; dan
4. Efektivitas budaya risiko (risk culture) pada organisasi Bank secara menyeluruh, dasar acuan References

KESESUAIAN DENGAN KERANGKA COSO

Dalam rangka menerapkan sistem pengendalian internal yang menyeluruh secara efektif, BNI Syariah mengacu
pada ketentuan Bank Indonesia dan praktik terbaik di industri perbankan khususnya perbankan syariah. Secara
garis besar, sistem ini juga mengacu pada kerangka internasional yang diterbitkan Committee of Sponsoring
Organizations (COSO) of the Treadway Commission. Mengacu pada kerangka tersebut, implementasi dari
sistem pengendalian internal BNI Syariah adalah:
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Pelaksanaan pengawasan yang melekat dan berjenjang di setiap proses bisnis.
3. Penerapan four eyes principle atau komite dalam proses keputusan pembiayaan.
4. Implementasi Whistleblowing System (WBS) dan komunikasi aktif di setiap level manajemen.
5. Pemantauan terhadap tindak lanjut hasil audit internal dan eksternal yang dilaporkan secara periodik.

EVALUASI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL

Berdasarkan hasil audit/review terhadap kegiatan operasional BNI Syariah dan audit lainnya, disimpulkan bahwa
pengendalian internal BNI Syariah secara umum sudah memadai, efektif dan efisien. Beberapa perbaikan
telah dilakukan untuk mengatasi kelemahan seperti yang telah dijabarkan dalam laporan hasil audit yang
dilaksanakan oleh Audit Internal.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 159


Evaluasi terhadap efektivitas Pengendalian internal Manajemen bertanggung jawab atas terselenggaranya
Sistem Pengendalian Intern yang andal dan efektif dan berkewajiban untuk meningkatkan budaya risiko (risk
culture) yang efektif serta wajib memastikan bahwa hal tersebut telah melekat di setiap jenjang organisasi.
Internal Audit bertanggung jawab mengevaluasi dan berperan aktif dalam merekomendasikan peningkatan
efektivitas Sistem Pengendalian Intern secara berkesinambungan berkaitan dengan pelaksanaan operasional
Bank dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan Bank.

Internal Audit melakukan review dan pemeriksaan secara periodik terhadap seluruh aktivitas di Unit Kerja.
Hasil evaluasi disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti dan dimonitor pelaksanaannya untuk
memastikan Sistem Pengendalian Intern berjalan secara efektif. Dalam rangka memperkuat Sistem Pengendalian
Intern, khususnya untuk mengendalikan fraud, BNI Syariah menerapkan strategi anti fraud yang komprehensif
dan integralistik sebagai bagian dari kebijakan strategis.

Fungsi Kepatuhan

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat pencegahan (preventif)
untuk memastikan bahwa kebijakan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan BNI
Syariah telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan Peraturan Perundang-
Undangan yang berlaku, termasuk prinsip syariah, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen
yang dibuat oleh BNI Syariah kepada Bank Indonesia dan/atau Otoritas Pengawas lain yang berwenang. Sesuai
dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 46/POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank
Umum, telah dibentuk Divisi Kepatuhan PT Bank BNI Syariah yang bertanggung jawab langsung kepada
Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan dalam hal ini Direktur Kepatuhan dan Risiko. Direktur
Kepatuhan dan Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank;
2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi;
3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan
pedoman internal Bank;
4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang
dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah;
5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank tidak
menyimpang dari ketentuan regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
7. Melakukan pelaporan kepada regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan setiap semester dengan
tembusan kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama;
8. Melakukan pelaporan kepatuhan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris
minimal setiap triwulan; serta
9. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.

DIVISI KEPATUHAN

Divisi Kepatuhan merupakan unit kerja independen yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Kepatuhan dan Risiko serta membantu pelaksanaan tugas dari Direktur Kepatuhan dan Risiko dalam menjalankan
fungsi kepatuhan di BNI Syariah.

160 PT Bank BNI Syariah


INDEPENDENSI JAJARAN KEPATUHAN

Penerapan Fungsi Kepatuhan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 46/POJK.03/2017 Tentang
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Fungsi Kepatuhan di BNI Syariah dilakukan oleh Direktur
yang membawahkan fungsi Kepatuhan dan Divisi Kepatuhan. Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
maupun Pemimpin Divisi Kepatuhan telah memenuhi persyaratan independensi serta kriteria sebagaimana
ditetapkan oleh Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

PEDOMAN KERJA KEPATUHAN

Dalam melaksanakan tugasnya, Divisi Kepatuhan telah dilengkapi dengan pedoman kerja yang disebut
dengan Compliance Charter yang berlaku dan disahkan sejak tanggal 16 September 2015. Compliance
Charter adalah dokumen tertulis yang memuat pedoman prinsip dalam mekanisme dan pengelolaan risiko
dan fungsi kepatuhan di BNI Syariah yang berlaku untuk Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen dan staf
BNI Syariah pada segenap divisi/satuan/unit dan seluruh kantor cabang BNI Syariah. Compliance Charter
merupakan dasar dari Divisi Kepatuhan dalam menjalankan fungsi kepatuhan di BNI Syariah. Tujuan dari
dibuatnya Compliance Charter adalah untuk mematuhi kode etik dan profesionalisme dalam menjalankan
kegiatan usaha serta mematuhi sepenuhnya peraturan Otoritas Jasa Keuangan serta Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen
yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
Kebijakan dasar Compliance Charter meliputi :
1. Fungsi Kepatuhan.
2. Pembentukan Divisi Kepatuhan.
3. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, Direktur Risiko & Kepatuhan, Divisi Kepatuhan serta
Manajemen dan Pegawai BNI Syariah.
4. Independensi dan Pelaksanaan Tugas Divisi Kepatuhan .
5. Hubungan Divisi Kepatuhan dengan unit dan instansi terkait.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB FUNGSI KEPATUHAN

Fungsi Kepatuhan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 46/POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan
Fungsi Kepatuhan Bank Umum, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh
kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi;
2. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan
mengacu pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum Syariah;
3. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun
prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan,
sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan regulator (Otoritas
Jasa Keuangan) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah;
5. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta
kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank tidak
menyimpang dari ketentuan regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
7. Melakukan tugas pelaporan kepatuhan kepada Direktur Utama melalui Direktur yang membawahkan
fungsi kepatuhan dengan tembusan kepada Dewan Komisaris; dan
8. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 161


PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN
Berdasarkan POJK POJK No. 46/POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Fungsi
Kepatuhan Bank meliputi:
1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank;
2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank;
3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank
telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan ketentuan peraturan perundang-undangan,
termasuk Prinsip Syariah bagi bank umum syariah dan unit usaha syariah; dan
4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan
dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang

Dalam menerapkan Fungsi Kepatuhan Divisi Kepatuhan melakukan serangkaian tindakan atau langkah-langkah
yang bersifat preventif (ex-ante) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,
serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk Prinsip Syariah bagi bank umum syariah dan unit usaha
syariah, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa
Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.

Aktivitas yang dilakukan Divisi Kepatuhan dalam rangka menerapkan Fungsi Kepatuhan Bank antara lain:
1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank.
Seluruh pegawai BNI Syariah bertanggung jawab mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan.
Dalam rangka meningkatkan Budaya Kepatuhan, pada tahun 2018 Divisi Kepatuhan BNI Syariah telah
menjalankan beberapa aktivitas, antara lain:
a. Menyelenggarakan pelatihan pelaksanaan Fungsi Kepatuhan dan Program Penguatan Budaya
Kepatuhan melalui pelaksanaan Compliance Awareness, Site Visit ke Kantor Cabang, Conference Call
dan Compliance Index (CIX) yang bertujuan untuk memperkuat Budaya Kepatuhan di BNI Syariah.
b. Melakukan sosialisasi ketentuan peraturan perundang-undangan dan fatwa Dewan Syariah Nasional
yang terkait dengan aktivitas operasional Bank BNI Syariah secara langsung maupun tidak langsung
kepada segenap divisi/satuan/unit yang terkait maupun kepada seluruh kantor cabang BNI Syariah.

2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi


Risiko kepatuhan muncul ketika bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan Otoritas
Jasa Keuangan, maupun Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berlaku serta prinsip syariah.
Untuk mencegah timbulnya ketidakpatuhan tersebut. Pada tahun 2018, Divisi Kepatuhan BNI Syariah
telah melakukan serangkaian program/kegiatan mitigasi dalam bentuk kegiatan antara lain mencakup:
a. Melakukan pemantauan secara bulanan terhadap risiko kepatuhan yang melekat pada bank terkait
aspek pembiayaan, aspek likuiditas, dan aspek operasional lainnya dengan memperhatikan ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
b. Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan dengan menjaga akurasi dan ketepatan waktu pelaporan
yang terkait kepada pihak otoritas pengawas maupun pihak lain yang berkepentingan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
c. Mengkaji dan menganalisa proses pemberian pembiayaan yang diputus melalui komite Direksi,
pengadaan barang dan jasa dan penempatan dana yang diputus kewenangannya oleh Direksi,
pembukaan jaringan kantor dan perijinan produk.
d. Melakukan sosialisasi ketentuan baru kepada segenap divisi/unit/satuan/cabang BNI Syariah,
baik ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan maupun Peraturan Perundang-Undangan dari otoritas
pengawas lain yang berwenang dengan tindak lanjut berupa pengkinian kebijakan dan prosedur yang
terkait.
e. Bekerja sama dengan Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan BNI Syariah untuk memonitor dan memastikan
ketersediaan, kecukupan dan pengkinian ketentuan internal yang menjadi acuan pada masing-masing

162 PT Bank BNI Syariah


unit Organisasi.
f. Pemantauan Risiko Kepatuhan melalui Laporan Profil Risiko yang disampaikan secara triwulanan
melalui Divisi Manajemen Risiko untuk kemudian dilaporkan kepada otoritas pengawas yang terkait.
3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan
oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan ketentuan peraturan perundang-
undangan, termasuk Prinsip Syariah.

Selama Tahun 2018, Divisi Kepatuhan BNI Syariah melakukan langkah-langkah preventif dalam rangka
memastikan kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh BNI
Syariah telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan Ketentuan peraturan perundang-
undangan, termasuk Prinsip Syariah.

Lagkah preventif yang dilakuan Divisi Kepatuhan dalam rangka penerapan Fungsi Kepatuhan antara lain:
a. Melakukan Compliance Review terhadap rencana Pembiayaan, Pengadaan Barang dan Jasa, Pembukaan/
Pemindahan Jaringan Kantor, Penempatan Dana (Financing Line), dan Perizinan Produk dan/atau
Aktivitas Baru;
b. Memberikan opini serta melakukan validasi terhadap rancangan Ketentuan Internal BNI Syariah;
c. Melakukan Kajian Kepatuhan;
d. Memberikan Opini Kepatuhan Syariah.

4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan
dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.

Divisi Kepatuhan melakukan pemantauan guna memastikan kepatuhan BNI Syariah terhadap pemenuhan
komitmen kepada pihak otoritas pengawas yang berwenang.

Berikut adalah tabel informasi realisasi penerapan Fungsi Kepatuhan yang telah dilakukan oleh Divisi
Kepatuhan selama tahun 2019.

Tabel 1. Aktivitas/Program Kepatuhan

NO AKTIVITAS/PROGRAM KEPATUHAN TAHUN 2019

1 Pelatihan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan 57 Pelatihan


2 Validasi Ketentuan Internal 275 SOP apu 325
3 Opini Kepatuhan 63
4 Pesan Kepatuhan/Compliance Awareness 38 pesan
5 Sosialisasi Peraturan Eksternal 36 peraturan
6 Program Penguatan Budaya Kepatuhan :
Compliance Awareness 38 kali
Site Visit 33 kali
Conference Call 3 kali
Compliance Index (CIX) 2 kali
7 Compliance Review terhadap Pemberian Pembiayaan yang diputus oleh Komite 60 CR
Direksi
8 Compliance Review terhadap penempatan dana (Financing Line) 2 CR
9 Compliance Review terhadap pengadaan barang & jasa yang diputus 93 CR
kewenangannya melalui Komite Direksi

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 163


NO AKTIVITAS/PROGRAM KEPATUHAN TAHUN 2019

10 Compliance Review terhadap pembukaan/pemindahan jaringan kantor 32 CR


11 Compliance Review terhadap Produk dan Aktivitas Bank 23 CR
12 Opini Kepatuhan Syariah 26 Opini

Tabel 2. Profil Risiko Kepatuhan

PERIODE
TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV

Nilai Risiko 1,28 1,18 1,20 1,28


Keterangan Low Low Low Low

Tabel 3
Pemenuhan Komitmen BNI Syariah Kepada Otoritas Jasa Keuangan
Untuk Posisi Bulan Desember 2019*

JUMLAH PENDING % PENYELESAIAN


JUMLAH JUMLAH
KETERANGAN KOMITMEN YANG TELAH
TEMUAN PENYELESAIAN
SUDAH JT BELUM JT JATUH TEMPO

  a b c d e=b/(a-d)
a OJK 2019 (sampling Bandung) 12 12 0 0 100,00%
b OJK 2019 (sampling Palu) 22 22 0 0 100,00%
d. OJK 2019 (GCG) 20 20 0 0 100,00%
e OJK 2019 (Market Conduct) 11 11 0 0 100,00%
f OJK Umum 2019 235 231 4 0 98,30%
Rata-rata (%) penyelesaian 300 296 4 0 98,67%

*Data belum tersedia

MITIGASI RISIKO KEPATUHAN

Risiko kepatuhan muncul ketika bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan kewajiban yang telah
ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencegah timbulnya potensi risiko
kepatuhan, Divisi Kepatuhan BNI Syariah telah melakukan serangkaian program/kegiatan yang ditujukan
untuk memitigasi timbulnya ketidakpatuhan dalam bentuk kegiatan antara lain melakukan pemantauan secara
bulanan terhadap risiko kepatuhan yang melekat (inherent risk) pada bank yaitu terkait :

Aspek Pembiayaan
1. Kualitas Aktiva Produktif yang terdapat pada kategori Non Performing Financing (NPF) berdasarkan
ketentuan yang berlaku diharuskan di bawah 5% (lima persen) agar tidak termasuk dalam kategori
Bank dalam pengawasan intensif (Berdasarkan Peraturan OJK No. 15/POJK.03/2017 tentang Penetapan
Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank Umum).

164 PT Bank BNI Syariah


Berdasarkan data NPF di atas, selama tahun 2019 BNI Syariah selalu menjaga kualitas pembiayaan yang bermasalah di bawah 5%
(lima persen).

2. Penyisihan Pembentukan Kualitas Aktiva Produktif (PPAP) memenuhi ketentuan minimum 100%
(seratus persen) (Berdasarkan Peraturan OJK No.16/POJK.03/2014 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah).

3. Batas Maksimum Pemberian Kredit kepada pihak terkait di bawah 10% (sepuluh persen) dan kepada
pihak tidak terkait (individu) di bawah 20% (dua puluh persen) serta pihak tidak terkait (Group) 25%
(Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.8/13/PBI/2006 tentang Perubahan Peraturan Bank Indonesia
No.7/3/PBI/2005 tentang BMPK untuk Bank Umum). Selama periode tahun 2019 tidak terdapat
pelanggaran atau pelampauan BMPK.

Aspek Likuiditas
1. Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) BNI Syariah telah memenuhi ketentuan minimum
9% (sembilan persen) sampai dengan kurang dari 10% di mana bank memiliki profil risiko pada
peringkat 2 (Berdasarkan POJK No.21/POJK.03/2014 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Bank Umum Syariah).

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 165


2. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah minimum 5% (lima persen) dan Valas minimum 1% (satu
persen) (Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.15/16/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum dalam
Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah). Sedangkan ketentuan
minimum untuk FDR adalah 80% (delapan puluh persen).

166 PT Bank BNI Syariah


Aspek Pasar
Posisi Devisa Netto (PDN) sesuai ketentuan yang berlaku maksimum tertinggi net open position 20% (dua
puluh persen). (Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/10/PBI/2010 tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Netto Bank Umum).

Aspek Lainnya
1. Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan dengan menjaga kualitas pelaporan serta memenuhi
kelengkapan materi, akurasi dan tepat waktu antara lain terkait pelaporan ke Regulator (Otoritas Jasa
Keuangan) dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta laporan yang bersifat publikasi.
2. Melakukan Compliance Review dalam proses pemberian pembiayaan dan pengadaan barang dan jasa
maupun proses penempatan dana (financing line) yang diputus kewenangannya di tingkat Direksi serta
Compliance Review terhadap pembukaan jaringan kantor dan perizinan produk.
3. Melakukan sosialisasi ketentuan baru kepada segenap Divisi/Unit/Satuan Kerja/Cabang BNI Syariah, baik
ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tindak
lanjut pengkinian Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terkait dengan ketentuan baru tersebut.
4. Bekerja sama dengan Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan BNI Syariah untuk memonitor dan memastikan
ketersediaan dan pengkinian SOP yang menjadi acuan di masing-masing unit organisasi.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 167


Penerapan Anti Pencucian Uang
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme

Dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
(APU & PPT), selain dibutuhkan perhatian dari Direksi dan Dewan Komisaris, Bank berupaya untuk mencegah
dan meminimalisasi penyalahgunaan Bank sebagai sarana untuk melakukan tindak pidana pencucian uang dan/
atau tindak pidana pendanaan terorisme, maka BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah memiliki kewajiban
untuk menerapkan program APU & PPT diantaranya:
1. Melakukan penyusunan dan pengkinian terhadap kebijakan Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan
Terorisme baik yang bersifat strategis maupun kebijakan yang bersifat teknis.
2. Melakukan identifikasi, verifikasi, analisa dan mitigasi terkait transaksi keuangan mencurigakan (LTKM)
dan transaksi keuangan tunai (LTKT) serta mengkoordinasikan penanganannya kepada unit terkait dan/
atau melaporkannya kepada regulator (PPATK).
3. Melakukan penyempurnaan aplikasi APU & PPT yang disebut dengan Hasanah Anti Money Laundering and
Counter Financing Terrorism (Hasanah AML-CFT) dalam menunjang identifikasi transaksi mencurigakan
(suspicious transaction) yang dilakukan secara otomasi.
4. Melakukan pemeliharaan Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris (DTTOT) via sistem aplikasi Hasanah
AML-CFT.
5. Melakukan pengkinian profil nasabah.
6. Melakukan pemantauan, menganalisa dan merekomendasikan kebutuhan pelatihan program APU & PPT
bagi segenap pegawai BNI Syariah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

STRUKTUR ORGANISASI
Sebagai bentuk implementasi terhadap ketentuan POJK APU & PPT, BNI Syariah telah membentuk Unit Kerja
Khusus (UKK) yang melaksanakan program APU & PPT dan menunjuk Pejabat yang bertanggungjawab terhadap
Program APU & PPT di Kantor Pusat yang dalam hal ini UKK BNI Syariah merupakan unit yang menangani
Penerapan Program APU & PPT adalah Unit APU & PPT. Adapun struktur organisasinya adalah sebagai berikut :

Direktur
Kepatuhan
& Risiko

Pemimpin Divisi
Kepatuhan

UKK
kantor Cabang APU & PPT

APU & PPT


Manager

APU & PPT


Officer

APU & PPT


Assistant

REALISASI PROGRAM APU & PPT PERIODE TAHUN 2019

Dalam rangka melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.23/POJK.01/2019 tentang perubahan atas
POJK No.12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme di Sektor Jasa Keuangan, maka BNI Syariah berkomitmen untuk sepenuhnya melaksanakan perintah
Undang-Undang dan Peraturan tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan

168 PT Bank BNI Syariah


terorisme (APU & PPT) yang berlaku. Adapun kegiatan terkait pelaksanaan program APU & PPT yang telah
dilaksanakan selama tahun 2019 yakni sebagai berikut:
a. Melakukan pengembangan aplikasi berbasis risiko;
b. Melakukan penyesuaian ketentuan internal penerapan program APU & PPT sesuai dengan ketentuan
regulator terbaru yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.23/POJK.01/2019 tentang perubahan atas
POJK No.12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme di Sektor Jasa Keuangan;
c. Menindaklanjuti permintaan dari pihak eksternal antara lain PPATK, KPK, BNN, Kepolisian, OJK, serta pihak
eksternal lainnya diantaranya berupa informasi/data, pemblokiran, pembukaan blokir, penundaan transaksi
dan penghentian sementara transaksi;
d. Melakukan pemeliharan Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris (DTTOT);
e. Memonitoring kegiatan pengkinian data dan proses splitting CIF nasabah;
f. Menyelenggarakan pelatihan/sosialisasi penerapan Program APU & PPT kepada segenap pegawai, termasuk
refreshment pelatihan/sosialisasi bagi petugas yang berhubungan langsung dengan nasabah, antara lain :
- Pelatihan Assistant Development Program (ADP);
- Pelatihan Officer Development Program (ODP);
- Pelatihan Sub Branch Manager;
- Pelatihan Sertifikasi Penyelia Layanan;
- Pelatihan Unit Frontliner dan/atau semua jenjang level yang terdapat di BNI Syariah.
g. Melaksanakan supervisi penerapan program APU & PPT di 12 (dua belas) Kantor Cabang beserta Kantor
Cabang Pembantu dan Kantor Kas;
h. Melakukan sosialisasi Branch Sharing Session ke seluruh cabang;
i. Melaksanaan kewajiban pelaporan kepada PPATK berupa Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
(LTKM), Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT), Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana Dari dan Ke
Luar Negeri (LTKL) dan Laporan Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu (SIPESAT);
j. Menyediakan data nasabah kepada regulator dan aparat penegak hukum sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Implementasi Penerapan Program Anti Pencucian


Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT)
Berdasarkan Risk Based Approach (RBA)

Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) merupakan ancaman serius terhadap suatu bangsa (extraordinary
crime) dimana perkembangan TPPU semakin kompleks seperti menggunakan modus yang semakin variatif,
melintasi batas –batas yurisdiksi bahkan juga telah merambah ke berbagai sektor ekonomi. Lembaga Keuangan
Perbankan juga sangat rentan akan kemungkinan digunakannya sebagai media pencucian uang dan/atau
pendanaan terorisme dikarenakan perbankan memberikan keragaman produk dan layanan yang ditawarkan
untuk mempermudah transaksi keuangan Nasabah, sehingga bank memiliki kewajiban untuk menerapkan
prinsip kehati-hatian yang salah satu upaya melaksanakan prinsip tersebut bank wajib menerapkan program
anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.

Sesuai dengan ketentuan UU Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang No.8 tahun
2010, UU Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme No.9 tahun 2013, POJK No.23/

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 169


POJK.01/2019, SEOJK 32/SEOJK.03/2017 dan SEOJK No.38/SEOJK.01/2017 maka BNI Syariah menerapkan
program APU & PPT melalui :
1. Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris.
Peran aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris sangat diperlukan untuk menciptakan penerapan Program
APU & PPT yang efektif. Bentuk pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris diantaranya:
a. Persetujuan Direksi mengenai penetapan Divisi Kepatuhan sebagai unit kerja yang bertanggung jawab
terhadap penerapan Program APU & PPT;
b. Memberikan persetujuan terhadap Kebijakan APU & PPT;
c. Laporan berkala baik bulanan, triwulan dan semester terhadap kewajiban pelaporan dan implementasi
program APU & PPT;
d. Persetujuan atas Laporan rencana dan realiasasi pengkinian data;

2. Kebijakan dan Prosedur.


Kebijakan serta Prosedur Penerapan Program APU & PPT yang telah disusun oleh Divisi Kepatuhan dilakukan
review/updating secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Adapun pola prosedur tersebut
mengatur diantaranya:
a. Prosedur Customer Due Diligence;
b. Prosedur Enhanced Due Diligence;
c. Prosedur Penutupan Hubungan Usaha;
d. Pengkinian data Politically Exposed Person (PEP) yang terdapat pada aplikasi Risk Based Approach
(RBA);
e. Identifikasi,prosedur, dan pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM);
f. Prosedur, kriteria, dan pelaporan Transaksi Keuangan Tunai (TKT).

Selain hal tersebut diatas juga dilakukan Penyusunan Self Assesment dalam rangka menghadapi MER
(Mutual Evaluation Review) dan pelaksanaan pembangunan single cif Nasabah dan Pelaksanaan Screening
database nasabah terhadap Sanction List dan Terrorist List;

3. Pengendalian Intern.
Dalam rangka memastikan implementasi Program APU & PPT telah berjalan sebagaimana mestinya dilakukan
supervisi terhadap 12 (dua belas) kantor cabang dengan bersinergi bersama Branch Internal Control (BIC).
Selain itu juga dilakukan pemerikasan untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program APU & PPT oleh
Divisi Audit Internal.

4. Sistem Informasi Manajemen.


Bahwa saat ini peningkatan risiko yang dihadapi oleh Bank perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas
penerapan program APU & PPT yang didasarkan pada pendekatan berbasis risiko (RBA). Hal ini juga sejalan
dengan semakin berkembangnya kompleksitas produk, dan jasa serta semakin meningkatnya penggunaan
Teknologi Informasi sehingga bank wajib memiliki sistem informasi untuk dapat mengidentifikasi,
menganalisa, memantau, dan menyediakan laporan mengenai karakteristik transaksi yang dilakukan
Nasabah.

5. SDM dan Pelatihan.


BNI Syariah menyelenggarakan pelatihan terkait dengan Penerapan Program APU & PPT kepada pegawai
secara berkala melalui beberapa metode seperti, pelatihan/sosialisasi penerapan Program APU & PPT
kepada pegawai baru dan/atau refreshment frontliners, Program Branch Sharing Session (BSS) kepada
segenap cabang secara berkala serta pelaksanaan supervisi.

170 PT Bank BNI Syariah


RENCANA KERJA KEPATUHAN DI TAHUN 2020

Salah satu tujuan strategi Fungsi Kepatuhan adalah untuk mendorong terciptanya budaya kepatuhan di
Perseroan. BNI Syariah telah menyusun rencana kerja Fungsi Kepatuhan untuk periode 2020, di antaranya
sebagai berikut:
1. Membangun budaya kepatuhan terhadap ketentuan eksternal dan prinsip-prinsip syariah melalui:
a. Program pelatihan dan sosialisasi ”Compliance Awareness”;
b. Sosialisasi ketentuan/peraturan terbaru;
c. Pelaksanaan Compliance Index (CIX);
d. Memperkuat engagement dengan seluruh Divisi dan Cabang dalam rangka pemenuhan upaya yang
bersifat preventif (ex-ante) melalui Focus Group Discussion, conference call dan site visit.
2. Melakukan pengkinian terhadap format Compliance Review Pemberian Pembiayaan dan pengadaan barang
dan jasa;
3. Menyusun Petunjuk Teknis Pekerjaan Divisi Kepatuhan;
4. Compliance Review atas Agunan Yang Diambil Alih (AYDA);
5. Pemantauan implementasi sistem APU & PPT;
6. Supervisi Kantor Cabang terkait APU & PPT;
7. Sosialisasi dan Pelatihan APU & PPT;
8. Pengkinian Kebijakan dan Prosedur APU & PPT.

Transaksi Dengan
Pihak Afiliasi/Pihak Berelasi

BNI Syariah melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/ atau
kepengurusan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Pihak-pihak berelasi terdiri dari Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan Anak Perusahaannya, Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan kunci berdasarkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-Pihak
Berelasi” dan Peraturan Bapepam-LK No.KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Pedoman Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. BNI Syariah melakukan transaksi
dengan pihak-pihak berelasi di sepanjang tahun 2019 sebagai berikut:

JENIS HUBUNGAN

Transaksi dengan pihak berelasi berdasarkan jenis hubungannya diuraikan dalam tabel sebagai berikut:

PIHAK-PIHAK BERELASI JENIS HUBUNGAN

Manajemen Kunci Manajemen kunci terdiri dari Direksi, Pejabat Eksekutif dan Komisaris
Pemerintah Republik Indonesia Pemegang saham pengendali utama
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Induk Perusahaan
Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT BNI Sesama anak perusahaan induk
PT BNI Aset Management Sesama anak perusahaan induk
PT BNI Life Insurance Sesama anak perusahaan induk

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 171


PIHAK-PIHAK BERELASI JENIS HUBUNGAN

Indonesia Eximbank Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama


Perusahaan Umum Percetakan Negara Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
Republik Indonesia
Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
Nasional
Perusahaan Umum Produksi Film Negara Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Angkasa Pura (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Asuransi Tripakarta Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Bank BRI (Persero) Tbk Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Bank BRISyariah Tbk Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Bank Syariah Mandiri Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Bio Farma (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Brantas Abipraya (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Dana Reksa (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Jaminan Kredit Indonesia Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
(Persero)
PT Jaminan Sosial Indonesia (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Jasa Marga (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Jasa Raharja (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Kawasan Industri Makassar (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Kimia Farma (Persero) Tbk Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Krakatau Daya Listrik Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Krakatau Bandar Samudera Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Krakatau Medika Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Krakatau Industrial Estate Cilegon Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Pegadaian (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Pemalang Batang Tol Road Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Perikanan Nusantara (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Pertamina (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Pertamina Bina Medika IHC Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Pertamina EP Cepu Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Pertamina Gas Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Pertamina Lubricants Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Pertamina Patra Niaga Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Pertamina Pedeve Indonesia Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama

172 PT Bank BNI Syariah


PIHAK-PIHAK BERELASI JENIS HUBUNGAN

PT Pertamina Trans Kontinental Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Pos Indonesia (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Rajawali Nusindo Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Sahung Brantas Energy Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Sarana Multi Infrastruktur Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Timah (Persero) Tbk Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Waskita Karya (Persero) Tbk Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama
Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Dibawah Pemegang Saham Pengendali Utama yang Sama

TRANSAKSI

Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi dalam mata uang Rupiah diuraikan dalam tabel berikut.

Selain itu, rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2019
dan 2018 adalah sebagai berikut:

Transaksi Berelasi

2018 2019

ASET

Giro pada bank lain

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 324.852 174.105

Total 324.852 174.105

Investasi pada surat berharga

Pemerintah Republik Indonesia 6.405.398 6.985.465

PT Pegadaian (Persero) 250.000 250.000

Indonesia Eximbank 120.000 20.000

PT Bio Farma (Persero) 100.000 100.000

PT Telekomunikasi indonesia 100.000 -

PT Bank Syariah Mandiri 50.000 50.000

PT Bank BRI Syariah 46.000 46.000

PT Angkasa Pura (Persero) 33.706 36.021

PT Timah (Persero) 28.000 28.000

PT Sarana Multi Infrastruktur 50.000 50.000

PT Pos Indonesia (Persero) 50.000 50.000

PT Kimia Farma (Persero) - 40.000

Total 7.233.104 7.655.486

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 173


2018 2019

Piutang Murabahah

PT Brantas Abipraya (Persero) 41.073 141.805

Manajemen Kunci 28.897 28.832

PT Kawasan Industri Wijayakusuma 19.970 26.668


(Persero)

Perusahaan Umum Percetakan Negara 11.802 -


Republik Indonesia

PT Perikanan Nusantara (Persero) 1.225 1.024

PT Krakatau Medika - 13.657

Total 102.967 211.986

Pinjaman Qardh

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 498.309 383.638

PT Jasa Marga (Persero) 54.447 -

Manajemen Kunci 8.386 7.000

PT Brantas Abipraya - 240.513

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung - 170.018

Total 561.142 801.169

Pembiayaan Mudharabah

PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) 7.000 -

PT Rajawali Nusindo - 439.823

PT Permodalan Nasional Madani (Persero) - 545.652

Total 7.000 985.475

Pembiayaan Musyarakah

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 800.000 950.000

PT Pegadaian (Persero) 500.000 500.000

PT Perkebunan Nusantara X (Persero) 300.000 300.000

PT Pemalang Batang Tol Road 19.187 195.420

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) 120.645 398.398

PT Jasa Marga (Persero) 48.219 -

PT Brantas Abipraya (Persero) 10.000 -

Perusahaan Umum Percetakan Negara - 40.860


Republik Indonesia
PT Kimia Farma (Persero) Tbk - 300.000

PT Kawasan Industri Makassar (Persero) - 51.177

PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma - 13.500

(Persero)
PT Pertamina Trans Kontinental - 82.933

PT Sahung Brantas Energi - 112.660

PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda - 176.057

PT Bio Farma (Persero) - 8.889

PT Perkebunan Nusantara III - 318.895

174 PT Bank BNI Syariah


2018 2019

PT Perkebunan Nusantara IV - 250.000

PT Krakatau Industrial Estate Cilegon - 126.294

PT Krakatau Daya Listrik - 160.000

PT Krakatau Medika - 14.167

Total 1.978.051 3.999.250

Tagihan Akseptasi

Perusahaan Umum Percetakan Negara 41.170 -


Republik Indonesia
Aset yang diperoleh untuk Ijarah - neto

Manajemen Kunci 242 131

Aset-aset lain

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 50.142

Total aset dari pihak-pihak berelasi 10.248.528 13.877.744

LIABILITAS
Giro Wadiah

Entitas dikendalikan melalui Pemerintah 37.328 202.657


Republik Indonesia
Total 37.328 202.657

Tabungan Wadiah

Manajemen Kunci 3.034 4.591

Total 3.034 4.591

Kewajiban Akseptasi

PT Bank BRI (Persero) Tbk 5.059 -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 17.941 -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 17.686 -

PT Bank BNI Syariah 7.667 -

Total 48.353 -

Liabilitas lain-lain 2019

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 51.144 42.319

Total lilabilitas dari pihak-pihak berelasi 139.859 353.587

Dana Syirkah Temporer

Giro Mudharabah

Entitas dikendalikan melalui Pemerintah 218.109 3.883.506


Republik Indonesia
Total 218.109 3.883.506

Tabungan Mudharabah

Manajemen Kunci 16.546 15.603

Entitas dikendalikan melalui Pemerintah 28 -


Republik Indonesia
Total 16.574 15.603

Deposito Mudharabah

Entitas dikendalikan melalui Pemerintah 406.502 -


Republik Indonesia

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 175


2018 2019

Manajemen Kunci 13.475 -

Total 419.977 2.013.994

Total Dana Syirkah Temporer dari Pihak 654.660 5.913.103


Berelasi

Selain itu, rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2019
adalah sebagai berikut:

Saldo Transaksi Berelasi

2018 2019

ASET

Giro pada bank lain 324,85 174.105

Investasi pada Surat Berharga 7.233,10 7.655,49

Piutang Murabahah 102,97 211,97

Pinjaman Qardh 561,14 801,17

Pembiayaan Mudharabah 7.000,0 985,47

Pembiayaan Musyarakah 1.978,05 3.999,25

Tagihan Akseptasi 41.170 -

Aset yang Diperoleh untuk Ijarah - neto 0,24 0,13


Aset lain-lain … …
Total aset dari pihak-pihak berelasi 10.248,53 13.877,74

Persentase total aset dari pihak- pihak 24,96% …


berelasi terhadap total set
LIABILITAS

Giro Wadiah 37,33 202,66


Tabungan Wadiah 3,03 4,59
Kewajiban Akseptasi 48,35 -
Liabilitas lain-lain 51,14 42,31
Total liabilitas dari pihak-pihak 139.859,00 353.587,00
berelasi
Persentase total liabilitas dari pihak- pihak 1,43% …
berelasi terhadap total aset
DANA SYIRKAH TEMPORER
Sukuk Mudharabah yang Diterbitkan … …
Giro Mudharabah 218,11 3.883,51
Tabungan Mudharabah 16,57 15,60
Deposito Mudharabah 419,98 2.013,99
Total dana syirkah temporer dari pihak-pihak 654,66 5.913,10
berelasi
Persentase total dana syirkah temporer dari 2,42% …
pihak-pihak berelasi terhadap total aset

176 PT Bank BNI Syariah


Akses Informasi
dan Data Perusahaan

Untuk memudahkan stakeholders dalam mengakses informasi dan data terkait BNI Syariah, maka Bank telah
menyediakan media penyebaran informasi yang memungkinkan stakeholders dapat menggunakan haknya
secara penuh.
Penyebaran informasi tersebut antara lain dilakukan melalui media berikut.
• Website
BNI Syariah menyediakan website yang beralamat di http://www.bnisyariah.co.id/. Website ini menyajikan
berbagai informasi terkait BNI Syariah, mulai dari informasi mengenai profil perusahaan, manajemen,
produk hingga jaringan kantor. Pada website tersebut juga terdapat informasi mengenai kinerja perusahaan.
BNI Syariah senantiasa memutakhirkan konten secara berkala dan berkelanjutan.
• Newsletter
BNI Syariah memberikan informasi kepada manajemen dan seluruh karyawan mengenai kegiatan internal
Perseroan melalui newsletter yang bernama ”Hasanah Lifestyle” konten newsletter merupakan kontribusi
dari para insan Hasanah BNI Syariah sehingga menjadikan newsletter ini media dari dan untuk insan
Hasanah.
• Media Elektronik
BNI Syariah menggunakan media elektronik seperti email yang digunakan untuk menyebarkan informasi
atau berkomunikasi seperti mengirimkan/menerima surat dan data yang disampaikan oleh segenap Insan
Hasanah. Selain itu BNI Syariah selalu menayangkan iklan Perseroan yang dimilikinya melalui televisi.
• Sharia Email Corespondence (SHECO)
BNI Syariah menggunakan SHECO untuk berkomunikasi antar internal BNI Syariah baik kantor cabang
maupun kantor pusat. Email ini lebih bersifat formal dan dengan sistem disposisi dari pimpinan ke staf.
• Forum Komunikasi Internal
BNI Syariah menyediakan sarana komunikasi forum komunikasi internal dengan nama Hasanah Forum
menjadi sarana berbagi informasi bagi sesama Insan Hasanah. Hasanah Forum dirancang untuk komunikasi
2 arah sehingga antara satu dan yang lain dapat saling berinteraksi.
• Annual Report
BNI Syariah menyediakan sarana informasi yang transparan dan akuntable melalui Annual Report yang
disusun setiap tahunnya. Annual Report ini akan disampaikan kepada Pemegang Saham, regulator,
lembaga pendidikan, lembaga penelitian, organisasi/ forum perbankan, asosiasi perbankan, media massa,
dan masyarakat.
• Sustainability Report
BNI Syariah juga menyediakan sarana informasi mengenai kegiatan Perseroan secara menyeluruh melalui
sustainability report yang diterbitkan bersamaan dengan Annual Report. Sustainability Report akan
disampaikan kepada Pemegang Saham, regulator, organisasi massa, dan masyarakat.
• Company Profile
BNI Syariah menyediakan profil perusahaan singkat sebagai media untuk memperkenalkan BNI Syariah
kepada stakeholder maupun masyarakat. Company profile ini berisi tentang struktur manajemen, SDM,
kinerja, produk, layanan, dan jaringan BNI Syariah.
• Media Engagement Program
Dalam rangka meningkatkan komunikasi dan relasi dengan stakeholders, selama tahun 2019 BNI Syariah
melakukan kegiatan Media Engagement Program dengan berbagai pihak. Selama 2019, jumlah pemberitaan
yang memention BNI Syariah ada sebanyak 4.936 berita dengan porsi terbesar 33,4% adalah berita kinerja
bisnis, 22,9% adalah berita kerjasama, dan 22,5% adalah berita event dengan uraian sebagai berikut:

NO BULAN KEGIATAN TARGET MEDIA INFORMASI YANG DISAMPAIKAN

1 Februari Press Conference Rekan – rekan jurnalis ekonomi syariah Kinerja BNI Syariah triwulan 4 tahun
yang terdiri dari wartawan dan fotografer 2018
media cetak dan online nasional serta lokal.
2 Maret Media Visit Redaksi Media Harian Bisnis Indonesia Informasi terakhir BNI Syariah dan
terkait halal ekosistem

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 177


NO BULAN KEGIATAN TARGET MEDIA INFORMASI YANG DISAMPAIKAN

3 Maret Bincang Santai Rekan – rekan jurnalis ekonomi syariah Kinerja BNI Syariah dan mengenai halal
yang terdiri dari wartawan dan fotografer ekosistem
media cetak dan online di Bandung.

4 April Hasanah Earth Rekan – rekan jurnalis ekonomi syariah Penerapan Green Banking kepada
Days 2019 yang terdiri dari wartawan dan fotografer pengusaha UMKM
media cetak dan online nasional serta lokal.
5 April Deureuham 2019 Rekan – rekan jurnalis ekonomi syariah Peluncuran program Deureuham 2019
yang terdiri dari wartawan dan fotografer
media cetak dan online nasional serta lokal.
6 Mei Mudik Hasanah Rekan – rekan jurnalis ekonomi syariah Mudik Bersama BNI Dan BNI syariah
BNI Syariah yang terdiri dari wartawan dan fotografer
media cetak dan online nasional serta lokal.
7 Juni Silaturahmi dan Rekan – rekan jurnalis ekonomi syariah Informasi terakhir BNI Syariah dan
Halal Bihalal yang terdiri dari wartawan dan fotografer terkait halal ekosistem
Indonesia Group media cetak dan online nasional serta lokal.
8 Juni Mudik Bersama Rekan – rekan jurnalis ekonomi syariah Mudik Bersama BNI Dan BNI syariah
yang terdiri dari wartawan dan fotografer
media cetak dan online nasional serta lokal.
9 Agustus Qurbanku Rekan – rekan jurnalis ekonomi syariah Informasi seputar kegiatan dalam rangka
Hasanahku BNI yang terdiri dari wartawan dan fotografer peringatan Idul Adha 1440 H
Syariah media cetak dan online nasional serta lokal.
10 Agustus Press Conference Rekan – rekan jurnalis ekonomi syariah Informasi mengenai acara BNI Syariah
yang terdiri dari wartawan dan fotografer Islamic Tourism Expo 2019 yang
media cetak dan online nasional serta lokal. merupakan pameran haji dan umroh
terbesar dan terlengkap di Indonesia,
11 Agustus Media Visit Redaksi Media Berita Satu Media Holding Informasi terakhir BNI Syariah dan
terkait halal ekosistem
12 November Press conference Rekan – rekan jurnalis ekonomi syariah Informasi mengenai 14th The Islamic
yang terdiri dari wartawan dan fotografer Financial Services Board (IFSB) Summit
media cetak dan online nasional serta lokal.
13 Desember Media Visit Redaksi Media Harian Bisnis Indonesia Informasi terakhir BNI Syariah dan
terkait halal ekosistem

• Liputan Media

NO TANGGAL MEDIA JUDUL BERITA

1 4 Januari 2019 Harian Bisnis Indonesia Bank Kejar Simpanan Pelajar


2 19 Januari 2019 http://koran-sindo.com/ BNI Syariah Gandeng Ciputra Group
3 15 Februari 2019 Harian Investor Daily Laba BNI Syariah Tumbuh 35%
4 14 Februari 2019 Republika.co.id BNI Syariah Bukukan Laba Bersih Rp 416,08 Miliar
5 27 Maret 2019 Harian Investor Daily BNI Syariah Siapkan Mobile Banking Pelunasan BPIH
6 27 Maret 2019 Bisnis.com BNI Syariah Layani Pelunasan Biaya Haji Lewat Ponsel
7 16 April 2019 Koran Sindo BNI Syariah Gandeng Tour Travel Nusantara USA
8 16 April 2019 Bisnis.com BNI Bersama BNI Syariah Dorong Halal Ekosistem Lewat
Halal Park BUMN
9 15 Mei 2019 Harian Kontan LinkAja Syariah Akan Segera Meluncur
10 15 Mei 2019 buanaheadline.co.id BNI Syariah Integrasikan Wakaf dengan wisata halal

178 PT Bank BNI Syariah


NO TANGGAL MEDIA JUDUL BERITA

11 24 Juni 2019 Harian Bisnis Indonesia Pacu Layanan Haji


12 29 Juni 2019 republika.co.id BNI Syariah Gelar Hasanah Festival di Bandara Soekarno
Hatta
13 29 Juli 2019 Rakyat Merdeka BNI Syariah Gelar Story Telling Untuk Anak Istimewa
14 26 Juli 2019 Indopos Bukukan Kinerja Positif di Triwulan II, Laba Bersih BNI
Syariah Tumbuh 55,32 Persen
15 10 Agustus 2019 Harian Surya BNI Syariah Gencar Sasar Mahasiswa
16 12 Agustus 2019 www.wartaekonomi.co.id BNI Syariah Salurkan 459 Hewan Kurban Peringati Idul Adha
1440 H
17 6 September 2019 Pikiran Rakyat Ekosistem Halal Terbentuk
18 7 September 2019 bisnis.com BNI Syariah Gelar Temu Pelanggan di Yogyakarta
19 29 Oktober 2019 Harian Investor Daily Indonesia BNI Syariah Gelar Direksi Mengajar di Kudus
20 31 Oktober 2019 antaranews.com Laba bersih BNI Syariah triwulan III-2019 naik 50,66 persen
21 18 November 2019 Bisnis Indonesia BNI Syariah Dukung Pengembangan Industri Halal
22 15 November 2019 www.cnbcindonesia.com BNI Syariah Catat Empat Kesepakatan Bisnis di ISEF 2019
23 26 Desember 2019 Harian Kompas BNI Syariah Salurakn KPR FLPP
24 29 Desember 2019 www.jpnn.com Libur Akhir Tahun, BNI Syariah Siapkan Uang Tunai Rp180,2
Miliar

• Siaran Pers

NO. TANGGAL NAMA SIARAN PERS

1 24 Januari 2019 Press Release PKS Ciputra


2 16 Januari 2019 Press Release Pertamina
3 21 Januari 2019 Press Release PKS Goldland Group
4 24 January 2019 Press Release PKS PTPN III
5 25 Januari 2019 Press Release Bantuan Dhea Malela
6 27 Januari 2019 Press Release islamic nextgen
7 6 Februari 2019 Press release PKS dengan IKAHI
8 18 Februari 2019 Press release BNI Syariah Menyasar UMKM di Pasar Bintaro
9 14 Februari 2019 Press release Kinerja BNI Syariah Tahun 2018
10 17 Februari 2019 Press release BNI Syariah Dukung Halal Lifestyle
11 20 Februari 2019 MoU UIN Alauddin Makassar
12 26 Februari 2018 Press Release PKS Timah Property
13 27 Februari 2019 Press Release JVM Meetup
14 14 Maret 2019 Press Release BNI Siap Menangkap Peluang Bisnis Implementasi Qanun
15 25 Februari 2019 Press release Customer Loyalty Gathering
16 28 Februari 2019 Press release BNI Syariah dan Bank NTB Syariah Terbitkan Hasanah NTB Syariah Card
17 5 March 2019 Press release PKS Citra Raya
18 2 Maret 2019 Press release BNI Syariah goes to Jogokariyan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 179


NO. TANGGAL NAMA SIARAN PERS

19 4 Maret 2019 Press release Tapcash Baznas Card


20 5 Maret 2019 Press release Umroh Tadabur Hasanah
21 7 Maret 2019 Press Release Public Lecture Kuliah Tamu UGM
22 13 Maret 2019 Press Release FGD Manajemen Masjid Kantor
23 14 Maret 2019 Prss Release Service Excellence Award 2019 Infobank
24 19 Maret 2019 Press Releasse Kerjasama BNI Syariah Dengan MAS Group Terkait Pembiayaan Perumahan
25 19 Maret 2019 Press Release 4th Annual Fashion Show Si.Se.Sa
26 20 Maret 2019 Press Release Penyaluran Dana Zakat
27 21 Maret 2019 Press Release IHEX MUKISI
28 21 Maret 2019 Press Release MOU BNI Syariah dengan Universitas Juanda
29 22 Maret 2019 Press Release Republika Café CEO 2019
30 26 Maret 2019 Press Release Pelunasan Haji
31 28 Maret 2019 Press Release Public Lecture Unair
32 23 Maret 2019 Press Release Program Pelatihan Masjid Matatam
33 30 Maret 2019 Press Release Program Pelatihan Masjid Lhokseumawe
34 27 Maret 2019 Press Release Public Lecture Universitas Muhammadiyah Surabaya
35 29 Maret 2019 Press Release PKS Dukcapil
36 12 April 2019 Press Release Nota Kesepahaman PT Nusantara USA
37 18 April 2019 Press Release Pembukaan Rekening Online
38 12 April 2019 Press Release MoU RS Haji Jakarta
39 16 April 2019 Press Release Partisipasi BNI Syariah dalam Halal Park
40 22 April 2019 Press Release Hasanah Earth Day 2019
41 26 April 2019 Press Release Acara Deureuham 2019
42 26 April 2019 Press Release Kinerja Triwulan 1 2019
43 30 April 2019 Press Release Kuliah Tamu IAIN Madura
44 2 Mei 2019 Press Release Pelatihan Manajemen Masjid Mall
45 21 Mei 2019 Press Release Program Ramadhan BNI Syariah
46 11 Mei 2019 Press Release Roadshow Deureuham Banda Aceh 2019
47 15 Mei 2019 Press Release KNKS
48 14 Mei 2019 Peduli Bencana Kebakaran Kampung Bandan
49 16 Mei 2019 Digital Infobank Awards 2019 BNI Syariah
50 20 Mei 2019 Press Release Kisah Cinta Hasanah
51 23 Mei 2018 Press Release Penukaran Uang
52 24 Mei 2019 PKS BNI Syariah dengan RS Haji Jakarta
53 23 Mei 2019 PKS BNI Syariah dengan PT Deltacendana Citapersada
54 23 Mei 2019 Halal Park BNI Syariah Terminal 3 Soetta
55 24 Mei 2019 MoU BNI Syariah dengan IKA ITS
56 26 Mei 2019 Ramadhan Hasanah Hongkong
57 26 Mei 2019 SI Wakaf Tunai  Syarikat Islam
58 7 Juni 2019 Press Release Transaksi Zakat, Infaq dan Shodaqoh Ramadhan (ZIS)
59 30 Juni 2019 Press Release Hasanah Festival at Halal Park Terminal 3 Bandara Soetta
60 29 Juni 2019 Press Release Nussa Ukhwah Show
61 4 Juli 2019 Press Release Kerjasama BNI Syariah dan PT Cipta Pilar Persada
62 9 Juli 2019 Press Release Service Quality Award 2019

180 PT Bank BNI Syariah


NO. TANGGAL NAMA SIARAN PERS

63 12 Juli 2019 Press Release Penandatangan Perjanjian Kerjasam KSEI dengan Bank Administrator RDN dan
Bank Pembiayaan
64 12 Juli 2019 Press Release Kebakaran Manggarai
65 13 Juli 2019 Press Release Nonton Bareng Film Iqro My Universe
66 17 Juli 2019 Press Release Haji 2019
67 17 Juli 2019 Press Release MoU Dewan Masjid Indonesia BNI Syariah
68 25 Juli 2019 Press Release Kinerja BNI Syariah Triwulan 2 2019
69 25 Juli 2019 Press Release MoU Angkasa Pura Kargo dan Mitra
70 26 Juli 2019 Press Release MoU UII dan UPN
71 27 Juli 2019 Press Release Partisipasi BNI Syariah dalam RKB BNI
72 1 Agustus 2019 Press Release Pembentukan JES Pontianak
73 9 Agustus 2019 Press Release Kartu Pembiayaan iB Hasanah Card
74 12 – 14 Press Release Qurban 2019
Agustus 2019
75 20 Agustus 2019 Press Release Pra Event ITE
76 30 Agustus 2019 Press Release ITE Hari Pertama
77 31 Agustus 2019 Press Release ITE Hari Kedua
78 1 September 2019 Press Release ITE Hari Ketiga
79 17 Agustus 2019 Press Release Hasanah 1,7 jam Approve
80 22 Agustus 2019 Press Release Pemeringkatan Majalah Investor
81 24 Agustus 2019 Press Release Seminar Nasional Hasil Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian
82 24 Agustus 2019 Press Release Pelatihan Manajemen Masjid Cirebon
83 28  Agustus 2019 Press Release Indonesia Best CFO 2019
84 4 September 2019 Press Release Hari Pelanggan
85 7 September 2019 Press Release Pelatihan Manajemen Masjid Yogyakarta
86 6 September 2019 Press Release BNI Syariah Loyalty Customer Gathering
87 9 September 2019 Press Release Kerjasama Institusi Asosiasi, Developer dan DJP
88 5 September 2019 Press Release MoU ITB AD
89 12 September 2019 Press Release Pelatihan Platform Sekolah Pintar
90 19 September 2019 Press Release JES Palembang
91 14 September 2019 Press Release PMM Pekanbaru
92 16 September 2019 Press Release Jamselinas Palembang
93 18 September 2019 Press Release Kajian Dhuhur Wakaf Hasanah
94 20 September 2019 Press Release iB Vaganza Medan
95 20 September 2019 Press Release Kebakaran Hutan
96 20 September 2019 Press Release BIFA Bisnis Indonesia Financial Awards 2019
97 25 September 2019 Press Release Pelatihan UMKM Cabang
98 22 September 2019 Press Release IBBQ & Amazing Muharram
99 26 September 2019 Press Release Alpha South East Asia 2019
100 24 September 2019 Press Release MoU BNI Syariah dengan Institut Tazkia
101 27 September 2019 Press Release Social Media Award 2019
102 3 Oktober 2019 Press Release Kerjasama PKS MoU Universitas Padjajaran
103 11-13 Oktober 2019 Press Release BNI ITB Ultra Marathon
104 04 Oktober 2019 Press Release PKS dengan Bukit Rancamaya Residence
105 08 Oktober 2019 Press Release Depok Halal Festival 2019

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 181


NO. TANGGAL NAMA SIARAN PERS

106 17 Oktober 2019 Press Release JES Lombok


107 25 Oktober 2019 Press Release Kinerja BNI Syariah Triwulan 3 2019
108 17 Oktober 2019 Press Release MoU BNI Syariah dengan Setneg
109 19 Oktober 2019 Press Release Financial Expo (FinExpo) 2019
110 28 Oktober 201 Press Release Sumpah Pemuda 2019
111 30 Oktober 2019 Press Release PKS Payroll PLN dan BNI Syariah
112 30 Oktober 2019 Press Release MoU BNI Syariah dan Telkomsel
113 3 November 2019 Press Release PMM Balikpapan
114 3 November 2019 Press Release Alste Semarang
115 7 November 2019 Press Release Fesyar 2019
116 5 November 2019 Press Release IRBA 2019
117 6 November 2019 Press Release BOD Teaching Malang
118 6 November 2019 Press Release MoU UPI
119 7 November 2019 Press Release MoU Amanna Fintech Syariah
120 12 November 2019 Press Release IFSB
121 13 November 2019 Press Release ISEF 13 November 2019
122 14 November 2019 Press Release ISEF 14 November 2019
123 14 November 2019 Press Release BOD Teaching Banda Aceh
124 14 November 2019 Press Release ARA 2018
125 16 November 2019 Press Release PMM Pontianak
126 20 November 2019 Press Release BOD Teaching Palangkaraya
127 19 November 2019 Press Release Anugerah Syariah Republika 2019
128 19 November 2019 Press Release Pra Manasik Haji
129 20-21 November Press Release Public Lecture Poltek Lhokseumawe
2019
130 22-23 November Press Release Kunjungan Direktur Utama BNI Syariah ke Banda Aceh
2019
131 27 November 2019 Press Release Akad Massal Petani Jagung Dompu
132 25 November 2019 Press Release MoU dengan Asosiasi BP PTSI
133 27 November 2019 Press Release MoU dengan Pemkab Jombang
134 5 Desember 2019 Press Release Award Pariwara Jasa Keuangan Terbaik 2019
135 2 Desember 2019 Press Release Best Islamic Product VP Mastercard Worldwide
136 9 Desember 2019 Press Release Kerjasama Kuwais Internasional
137 13 Desember 2019 Press Release Pembukaan KC Ciamis
138 16 Desember 2019 Press Release MoU BNI Syariah dengan Muhammadiyah
139 16 Desember 2019 Press Release Implementasi Qanun Aceh
140 18 Desember 2019 Press Release Sindikasi PLN
141 19 Desember 2019 Press Release Pembukaan KCP Padang Sidempuan
142 23 Desember 2019 Press Release Pembukaan KCP Jombang
143 20 Desember 2019 Press Release Penandatangan PKO PPDPP Dengan Bank Pelaksana Penyalur KPR FLPP 2020
144 23 Desember 2019 Press Release Kesiapan Dana Akhir Tahun
145 31 Desember 2019 Press Release Syukuran YHT di Blok M & Peluncuran Ambulan Hasanah
146 2 Januari 2020 Press Release Bantuan Banjir BNI Syariah
147 8 Januari 2020 Press Release Umroh Berkah Hasanah Kertajati

182 PT Bank BNI Syariah


LAPORAN LAINNYA

Prinsip GCG dalam hal ini Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas salah satu bentuk implementasinya adalah
Keterbukaan Informasi dalam bentuk transparansi penyampaian laporan yang dilakukan oleh BNI Syariah
kepada segenap stakeholder. Berikut beberapa laporan kepada instansi yang berkepentingan seperti OJK,
Bursa Efek Indonesia, Wali Amanat, LPS dan KSEI, selama tahun 2019:

Laporan Rutin
Laporan Rutin Harian

NO KEWAJIBAN PELAPORAN JATUH TEMPO PELAPORAN REALISASI

1 Laporan Harian Bank Umum (LHBU) Form Setiap hari pukul 23.59 WIB Dikirim Online ke web LHBU
403,404,407 dan 604 Bank Indonesia

Laporan Rutin Mingguan

NO KEWAJIBAN PELAPORAN JATUH TEMPO PELAPORAN REALISASI

1 LBBU Minggu 1, 2, 3, 4 Tanggal 29,13,21 setiap bulan dan Dikirim Online ke web LBBU
tanggal 6 setiap bulan berikutnya Bank Indonesia

Laporan Rutin Mingguan

NO KEWAJIBAN PELAPORAN JATUH TEMPO PELAPORAN REALISASI

1 LKPBU Form 501 Mutasi Rekening Tanggal 5 setiap bulan Dikirim Online ke web LKPBU Bank
Pemerintah Indonesia
2 Laporan Stabilitas Moneter dan Sistem Tanggal 5 setiap bulan Dikirim Online ke web LSMK Bank
Keuangan (LSMK) Per Kantor Cabang Indonesia
3 KPMM Online Apolo Ke OJK Tanggal 7 setiap bulan Dikirim Online melalui web Apolo
4 Laporan RIM dan PLM Surat Berharga 10 hari kerja bulan berikutnya Dikirim melalui email ke Bank Indonesia
Syariah
5 Laporan Stabilitas Moneter dan Sistem Tanggal 10 setiap bulan Dikirim Online ke web LSMK Bank
Keuangan (LSMK) Gabungan Indonesia
6 Laporan Ikhtisar LSMK Tanggal 10 setiap bulan Dikirim melalui email ke Otoritas Jasa
Keuangan
7 Laporan Keuangan Bulanan Bank Umum Tanggal 10 setiap bulan Dikirim Online melalui web LPS
8 Laporan Lalu Lintas Devisa Tanggal 15 setiap bulan Dikirim Online melalui web LLD Bank
Indonesia
9 Laporan Posisi Simpanan Tanggal 15 setiap bulan Dikirim Online melalui web LPS
10 Laporan FTV Tanggal 20 setiap bulan Dikirim melalui email ke Bank Indonesia

11 KPMM dan ATMR Kredit, Pasar, Tanggal 21 Setiap bulan Dikirim langsung ke Alamat Kantor OJK
Operasional ke OJK
12 Laporan Publikasi Bulanan Akhir bulan berikutnya Ditampilkan di Website BNI Syariah

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 183


NO KEWAJIBAN PELAPORAN JATUH TEMPO PELAPORAN REALISASI

13 Laporan Publikasi Bulanan Apolo Akhir bulan berikutnya Dikirim Online melalui web Apolo
14 Laporan Sistem Layanan Informasi 12 Januari 2019 selesai 11 Januari 2019
Keuangan (SLIK) data Desember 2018
15 Laporan Sistem Layanan Informasi 12 Februari 2019 selesai 12 Februari 2019
Keuangan (SLIK) data Januari 2019
16 Laporan Sistem Layanan Informasi 12 Maret 2019 selesai 11 Maret 2019
Keuangan (SLIK) data Februari 2019
17 Laporan Sistem Layanan Informasi 12 April 2019 selesai 12 April 2019
Keuangan (SLIK) data Maret 2019
18 Laporan Sistem Layanan Informasi 13 Mei 2019 selesai 12 Mei 2019
Keuangan (SLIK) data April 2019
19 Laporan Sistem Layanan Informasi 19 Juni 2019 selesai 14 Juni 2019
Keuangan (SLIK) data Mei 2019
20 Laporan Sistem Layanan Informasi 12 Juli 2019 selesai 11 Juli 2019
Keuangan (SLIK) data Juni 2019
21 Laporan Sistem Layanan Informasi 12 Agustus 2019 selesai 10 Agustus 2019
Keuangan (SLIK) data Juli 2019
22 Laporan Sistem Layanan Informasi 12 September 2019 selesai 11 September 2019
Keuangan (SLIK) data Agustus 2019
23 Laporan Sistem Layanan Informasi 14 Oktober 2019 selesai 10 Oktober 2019
Keuangan (SLIK) data September 2019
24 Laporan Sistem Layanan Informasi 13 November 2019 selesai 12 November 2019
Keuangan (SLIK) data Oktober 2019
25 Laporan Sistem Layanan Informasi 12 Desember 2019 selesai 10 Desember 2019
Keuangan (SLIK) data November 2019
26 Pelaporan PPh Pasal 25 Setiap tanggal 20 bulan berikut Sesuai PMK 243 tahun 2014 Penyetoran
PPh 25 dianggap Pelaporan PPh 25
27 Pelaporan PPh Pasal 21 Setiap tanggal 20 bulan berikut Kirim Online melalui eFiling DJP online

28 Pelaporan PPh Pasal 22 Setiap tanggal 20 bulan berikut Kirim manual Hardcopy ESPT dan CSV PPh
22 ke KPP WP Besar Empat
29 Pelaporan PPh Pasal 23 Setiap tanggal 20 bulan berikut Kirim Online melalui eFiling DJP online

30 Pelaporan PPh Pasal 4 ayat 2 Setiap tanggal 20 bulan berikut Kirim Online melalui eFiling DJP online

31 Pelaporan PPN 1111 e-faktur 2.2 Setiap akhir bulan berikut Kirim Online melalui eFiling DJP online

32 Pelaporan PPN 1107 PUT Setiap akhir bulan berikut Kirim manual Hardcopy ESPT dan CSV PPN
PUT ke KPP WP Besar Empat
33 Pelaporan Keuangan Nasabah Untuk Setiap Tanggal 31 April Tahun Online melalui aplikasi portal Exchange Of
Kepentingan Perpajakan berikut Information (EOI) DJP
34 Laporan SIPINA Setiap Tanggal 01 Agustus Tahun Online melalui aplikasi SiPINA OJK
berikut

184 PT Bank BNI Syariah


Laporan Rutin Triwulanan

NO KEWAJIBAN PELAPORAN JATUH TEMPO PELAPORAN REALISASI

1 Laporan UMKM Pola Executing ke BI Tanggal 15 Dikirim melalui email ke


Bank Indonesia
2 Laporan Publikasi Triwulanan 2 HK sejak tanggal publikasi koran Dikirim langsung ke Alamat
laporan Keuangan triwulanan Kantor OJK
3 Laporan Apolo Publikasi Triwulanan Tanggal 15 Dikirim Online melalui web
Apolo
4 Laporan Rekonsiliasi Rekening pemerintah Pusat Tanggal 15 Pelaporan langsung di
Ke Kemenkeu Kemenkeu
5 Laporan pembayaran iuran OJK Tanggal 15 April, Juli, Oktober dan Dikirimkan melalui web SIPO
31 Desember OJK

Laporan Rutin Semesteran

NO KEWAJIBAN PELAPORAN JATUH TEMPO PELAPORAN REALISASI

1 Laporan perhitungan premi dan bukti bayar LPS Tanggal 31 Januari dan 31 Juli Dikirim Online melalui web
LPS

Laporan Rutin Tahunan

NO KEWAJIBAN PELAPORAN JATUH TEMPO PELAPORAN REALISASI

1 Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan (LKTP) 6 bulan setelah tahun buku berakhir Surat BNISy/FND/2/0134
tanggal 09 Mei 2019

LAPORAN INSIDENTIL

NO KEWAJIBAN PELAPORAN JATUH TEMPO PELAPORAN REALISASI

1 Laporan Pembatalan RUPSLB Pembatalan Surat BNISy/DIR/097 tanggal


Pembagian Deviden ke OJK 25 Februari 2019, diterima
tanggal 26 Februari 2019
2 Laporan Terkait Efektifitas Jabatan Komisaris 10 (sepuluh) hari sejak tanggal Surat BNISy/CCD/1/028
(Pak Imam BS) OJK & LPS pengangkatan tanggal 28 Maret 2019,
3 Laporan Dokumen GCG PT Bank BNI syariah ke 3 (tiga) bulan setelah tahun buku Surat BNISy/CCD/1/029,
YLKI berakhir (31 Maret 2019) diterima 29 Maret 2019
4 Laporan Dokumen GCG PT Bank BNI syariah ke 3 (tiga) bulan setelah tahun buku Surat BNISy/CCD/1/030,
PEFINDO berakhir (31 Maret 2019) diterima 29 Maret 2019
5 Laporan Dokumen GCG PT Bank BNI syariah ke 3 (tiga) bulan setelah tahun buku Surat BNISy/CCD/1/031,
PERBANAS berakhir (31 Maret 2019) diterima 29 Maret 2019
6 Laporan Dokumen GCG PT Bank BNI syariah ke 3 (tiga) bulan setelah tahun buku Surat BNISy/CCD/1/032,
FEB UI berakhir (31 Maret 2019) diterima 29 Maret 2019
7 Laporan Dokumen GCG PT Bank BNI syariah ke 3 (tiga) bulan setelah tahun buku Surat BNISy/CCD/1/033,
INFOBANK berakhir (31 Maret 2019) diterima 29 Maret 2019
8 Laporan Dokumen GCG PT Bank BNI syariah ke 3 (tiga) bulan setelah tahun buku Surat BNISy/DIR/143 tanggal
OJK berakhir (31 Maret 2019) 26 Maret 2019, diterima 28
Maret 2019

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 185


NO KEWAJIBAN PELAPORAN JATUH TEMPO PELAPORAN REALISASI

9 Laporan Efektif Jabatan Komisaris ke LPS 14 (empat belas) hari kerja Surat BNISy/DIR KR/146
tanggal 28 Maret 2019,
diterima 29 Maret 2019
10 Laporan Pembatalan Pengangkatan Direksi ke 10 (sepuluh) hari sejak tanggal Surat BNISy/DIR/154 tanggal
OJK pengangkatan 02 April 2019, diterima 02
April 2019
11 Penyampaian Laporan Tahunan 2018 (OJK) 4 (empat) bulan setelah akhir tahun Surat BNISy/DIR/194 tanggal
buku (30 April 2019) 25 April 2019, diterima 30
April 2019
12 Penyampaian Laporan Tahunan Tahun Buku 2018 4 (empat) bulan setelah akhir tahun Surat BNISy/CCD/051 tanggal
(UI) buku (30 April 2019) 30 April 2019, diterima 30
April 2019
13 Penyampaian Laporan Tahunan Tahun Buku 2018 4 (empat) bulan setelah akhir tahun Surat BNISy/CCD/052 tanggal
(Perbanas) buku (30 April 2019) 30 April 2019, diterima 30
April 2019
14 Penyampaian Laporan Tahunan Tahun Buku 2018 4 (empat) bulan setelah akhir tahun Surat BNISy/CCD/053 tanggal
(Pefindo) buku (30 April 2019) 30 April 2019, diterima 30
April 2019
15 Penyampaian Laporan Tahunan Tahun Buku 2018 4 (empat) bulan setelah akhir tahun Surat BNISy/CCD/054 tanggal
(YLKI) buku (30 April 2019) 30 April 2019, diterima 30
April 2019
16 Penyampaian Laporan Tahunan Tahun Buku 2018 4 (empat) bulan setelah akhir tahun Surat BNISy/CCD/055 tanggal
(Majalah Infobank) buku (30 April 2019) 30 April 2019, diterima 30
April 2019
17 Laporan Penyelenggaraan RUPST 2019 10 (sepuluh) hari sejak tanggal Surat BNISy/DIR/246 Tanggal
Pengangkatan & Pemberhentian Angggota pengangkatan efektif 17 Mei 2019, diterima 17 mei
DewanKomisaris (OJK) 2019
18 Laporan Penyelenggaraan RUPST 2019 14 (empat belas) hari kerja Surat BNISy/DIR/247 Tanggal
Pengangkatan & Pemberhentian Anggota Dewan 17 Mei 2019, diterima 17 mei
Komisaris (LPS) 2019
19 Laporan Surat Pernyataan Dewan Komisaris (LPS) 2 (dua) tahun setelah peraturan Surat BNISy/CCD/1/067
disahkan (20 Desember 2020) tanggal 16 Mei 2019,
diterima 17 Mei 2019
20 Laporan Surat Pernyataan Direksi untuk LPS 3 (dua) tahun setelah peraturan Surat BNISy/CCD/1/131
disahkan (20 Desember 2020) Tanggal 20 Juni 2019,
diterima 21 Juni 2019
21 Laporan Pengunduran Diri Ketua DPS ke OJK Surat BNISy/DIR KR /347
Tanggal 23 Juli 2019,
diterima 24 Juli 2019
22 Laporan RUPS LB Pengesahan Pengunduran Diri 10 (sepuluh) hari sejak tanggal Surat BNISy/DIR/484 Tanggal
Pengangkatan DPS pengangkatan 15 Oktober 2019, diterima 18
Oktober 2019

186 PT Bank BNI Syariah


Perkara Hukum

Sepanjang tahun 2019, BNI Syariah menghadapi sejumlah perkara hukum yang dijabarkan sebagai berikut:

JUMLAH
PERKARA HUKUM
PERDATA PIDANA
Telah Selesai (mempunyai kekuatan hukum tetap) 31 0
Dalam Proses 14 1
Total 45 1

Sebanyak 46 (empat puluh enam) perkara yang masuk selama tahun 2019 dan 15 (lima belas) perkara yang
masih dalam proses penyelesaian terdiri dari:
a. 14 (empat belas) perkara perdata yang merupakan gugatan perdata yang diajukan terhadap BNI Syariah
antara lain mengenai gugatan Nasabah atas pelaksanaan eksekusi/lelang agunan, gugatan pihak ketiga
atas jaminan pembiayaan, dan gugatan terkait pembatalan akad di BNI Syariah;
b, 1 (satu) perkara tindak pidana umum terkait jaminan pembiayaan.

Jumlah perkara perdata yang telah selesai (berkekuatan hukum tetap) pada tahun 2019 berjumlah 31 (tiga
puluh satu) perkara yang mana seluruh perkara selesai dengan amar putusan gugatan ditolak maupun gugatan
tidak dapat diterima.

PERMASALAHAN HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI DEWAN KOMISARIS


DAN DIREKSI YANG SEDANG MENJABAT

JUMLAH
PERMASALAHAN HUKUM
DEWAN KOMISARIS DIREKSI

Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) Tidak Ada Tidak Ada
Dalam proses penyelesaian Tidak Ada Tidak Ada
Total Tidak Ada Tidak Ada

DAMPAK PERMASALAHAN HUKUM BAGI BNI SYARIAH

Kebijakan maupun SOP yang diterapkan di BNI Syariah cukup memadai dalam melindungi kepentingan bisnis
Perseroan. Sehingga, seluruh permasalahan hukum tersebut di atas baik perdata maupun pidana, tidak
memberikan dampak finansial yang signifikan terhadap BNI Syariah. Hal tersebut tercermin dari Profil Risiko
Hukum selama periode 2019 berada pada predikat Low.

SANKSI ADMINISTRATIF DARI OTORITAS TERKAIT

Tahun 2018, BNI Syariah menerima sanksi administratif dari otoritas terkait sebesar Rp 382.656.000,-.
Sedangkan tren sanksi administrasi di tahun 2019 menurun menjadi sebesar Rp 90.300.000,-

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 187


Kode Etik

Sebagai lembaga keuangan yang berkomitmen penuh dalam menjalankan prinsip-prinsip GCG dalam setiap lini
bisnisnya, BNI Syariah telah menetapkan aturan dasar yang dimuat dalam Kode Etik (Code of Conduct) yang
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KP/054/DIR/R, Tanggal 8 Oktober 2018.

Code of Conduct disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan
Bank dalam menerapkan nilai-nilai dan etika bisnis agar menjadi bagian dari budaya Bank guna mencapai Visi
dan Misi Bank. Pelaksanaan Kode Etik sebagai pedoman berperilaku secara profesional, bertanggung jawab,
wajar, patut dan dipercaya dalam melakukan hubungan bisnis dengan para pelanggan, rekanan, maupun
dengan rekan sekerja menjadi tanggung jawab seluruh Sumber Daya Insani BNI Syariah.

DASAR HUKUM

Penyusunan Kode Etik (Code of Conduct) BNI Syariah berlandaskan pada beberapa ketentuan serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku, di antaranya sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
b. Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
c. Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 perihal Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
d. Peraturan Bank Indonesia No. 15/13/PBI/2013 Tentang Perubahan Atas PBI No. 11/3/PBI/2009 tentang Bank
Umum Syariah.

POKOK ISI KODE ETIK

Kode Etik berisi komitmen Bank kepada berbagai pihak yang berkepentingan dan merupakan perwujudan
dari etika bisnis serta etika kerja bagi segenap SDI BNI Syariah. Pokok isi dari Kode Etik BNI Syariah diuraikan
sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Landasan Hukum
1.4 Definisi
Bab II Ketentuan Umum
2.1 Ruang Lingkup
2.2 Kode Etik Insan BNI Syariah
2.2.1 Bertindak Profesional
2.2.2 Menjadi Panutan dan Saling Mengingatkan
2.2.3 Menjaga Hubungan Baik (ukhuwah) antar Insan BNI Syariah.
2.2.4 Menjaga Kerahasiaan
2.2.5 Menjaga Keamanan dan Lingkungan Kerja
2.2.6 Komitmen terhadap Iingkungan clan kepedulian sosial
2.2.7 Melakukan Pencatatan Data clan Penyusunan Laporan.
2.2.8 Mencegah Benturan Kepentingan .
2.2.9 Larangan Memberi, Menerima Hadiah atau Cenderamata (Risywah)
2.2.10 Bertindak Sebagai Narasumber.
2.2.11 Larangan Menjadi Anggota clan Donatur Parpol.
2.2.12 Larangan Penyalahgunaan Wewenang Jabatan
2.2.13 Larangan Mengungkapkan Informasi Yang Tidak Benar
2.2.14 Menggunakan dan Menjaga Aset BNI Syariah
2.2.15 Penggunaan Corporate Identity
2.2.16 Adil

188 PT Bank BNI Syariah


2.2.17 Menjalankan kegiatan usaha yang dapat memberikan kemaslahatan (maslahat) dan berlaku universal
2.2.18 Menjalankan kegiatan usaha dan aktivitas lainnya berdasarkan prinsip syariah, secara kaffah dan
istiqomah
Bab III Sanksi Administratif
Bab IV Penutup

SOSIALISASI KODE ETIK

Kode etik telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada Dewan Komisaris dan organ pendukungnya,
Direksi dan pejabat satu tingkat di bawah Direksi serta seluruh pegawai, antara lain melalui:
1. Website Perusahaan.
2. Email administrator yang disampaikan kepada seluruh pegawai Perusahaan.
3. Pada saat penandatanganan perjanjian kerja bersama yang dilakukan antara serikat pekerja Perusahaan
dan manajemen Perusahaan.
4. Standing banner, Buku Saku, Poster, flyer dan media-media advertising lainnya pada area kantor Perusahaan.

IMPLEMENTASI DAN PENEGAKAN KODE ETIK

Pegawai dapat melaporkan dugaan pelanggaran atas implementasi kode etik kepada atasan, melalui mekanisme
Whistleblowing System (WBS).

Seluruh laporan tersebut harus disertai data dan/atau bukti-bukti akurat sehingga pelanggaran dapat diproses
lebih lanjut. Setiap pelanggaran atas kode etik akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sepanjang tahun 2019, pengaduan atas pelanggaran kode etik terdokumentasi secara terintegrasi pada
mekanisme WBS.

Upaya implementasi dan penegakkan kode etik BNI Syariah dilakukan dengan penuh kesadaran dan secara
terus-menerus dalam bentuk sikap, perbuatan, komitmen serta ketentuan, dilakukan antara lain dengan:
1. Pernyataan Kepatuhan Kode Etik
BNI Syariah untuk menerapkan Kode Etik yang efektif, jajaran Bank diharuskan membaca, dan memahami
dengan baik serta diwajibkan menandatangani “Surat Tuntunan dan Perilaku Insan BNI Syariah”, kode etik
dan budaya perusahaan.
2. Komitmen Manajemen dan Seluruh Pegawai BNI Syariah
Komitmen manajemen serta seluruh pegawai BNI Syariah untuk tidak menerima uang dan/atau
barang Gratifikasi dan/atau bingkisan yang berhubungan dengan kewajiban atau tugasnya. Komitmen
dipublikasikan melalui website Perseroan.
3. Annual Disclosure Benturan Kepentingan
Setiap Jajaran Bank diharuskan membuat pernyataan tahunan (annual disclosure) terkait benturan
kepentingan setiap tahun, dan setiap unit kerja diwajibkan menyampaikan laporan transaksi/putusan yang
mengandung benturan kepentingan setiap triwulan, hal ini sejalan dengan disusunnya kebijakan turunan
Kode Etik BNI Syariah berupa Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan BNI Syariah.
4. Pakta Integritas
Pakta integritas ditandatangani oleh pejabat pemegang kewenangan dan seluruh rekanan/mitra BNI Syariah
yang yang terlibat dalam proses pemberian kredit, pengadaan barang dan jasa, serta akreditasi rekanan.
Selain itu terdapat penandatanganan Pakta Integritas Tahunan juga dilakukan oleh Dewan Komisaris,
Jajaran Direksi, Pejabat Eksekutif BNI Syariah serta seluruh pegawai BNI Syariah dalam rangka implementasi
pengendalian Gratifikasi.
5. Program Awareness
Untuk pegawai baru BNI Syariah akan diadakan program induksi Kode Etik BNI Syariah melalui program
jump start pendidikan BNI Syariah serta sosialisasi kebijakan secara berkesinambungan dan konsisten.
Selain itu, juga dilakukan sosialisasi kepada seluruh unit kerja BNI Syariah terkait kode etik antara lain
strategi anti fraud BNI Syariah, budaya Kepatuhan, serta budaya layanan.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 189


SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK

Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), Insan BNI Syariah yang terbukti telah melakukan pelanggaran
terhadap kode etik BNI Syariah selama menjalankan kegiatan usahannya sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab pekerjaannya masing-masing, serta merugikan BNI Syariah baik secara finansial maupun non-finansial,
maka akan dikenakan sanksi administratif sesuai dengan tingkatan sanksi dan peraturan yang berlaku terkait
dengan kebijakan sanksi administratif.

Pengenaan sanksi administratif pada dasarnya merupakan sarana perusahaan dalam menegakkan tata tertib,
menjaga integritas dan senantiasa menjalankan kegiatan usahanya dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip
Good Corporate Governance (GCG). Selain itu, sanksi administratif merupakan salah satu sarana yang digunakan
Perseroan dalam memberikan punishment dan pembinaan terhadap pegawai yang melanggar segala peraturan
yang diterapkan oleh Perseroan.
Jenis Sanksi
Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran kode etik adalah sebagai berikut:
1. Pengenaan sanksi administratif atas perbuatan pelanggaran Kategori Ringan:
• Teguran Lisan
• Teguran Tertulis
• Pernyataan Tidak Puas
2. Sanksi Kategori Berat
• Surat Peringatan Pembinaan (SPP)/ SP1
• Surat Peringatan Teguran keras (SPTK)/SP2
• Surat Peringatan Terakhir (SPT)/SP3
• Pemutusan Hubungan Kerja/PHK
3. Sanksi Finansial
Sanksi finansial yaitu mengganti kerugian finansial yang timbul sebagai akibat dari pelanggaran disiplin
yang dilakukannya.

JUMLAH PELANGGARAN DAN TINDAK LANJUT

Periode tahun 2019, terdapat sejumlah pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh pegawai BNI Syariah.
Jumlah pelanggaran tahun 2019 tercatat sebanyak 10 kasus. Terhadap seluruh pelanggaran tersebut telah
dilakukan tindak lanjut dan pemberian sanksi.

Internal Fraud
Internal Fraud adalah tindakan fraud yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, anggota Direksi, pegawai tetap
dan pegawai tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan/atau kegiatan operasional
BNI Syariah, yang dilakukan dengan sengaja untuk mengelabui, menipu, memanipulasi sehingga pelaku fraud
mengalami keuntungan.

JUMLAH KASUS YANG DILAKUKAN

DEWAN KOMISARIS & PEGAWAI TIDAK


INTERNAL FRAUD PEGAWAI TETAP
DIREKSI TETAP
2018 2019 2018 2019 2018 2019
Total Fraud 0 0 8 9 1 0
Telah diselesaikan 0 0 8 9 1 0
Dalam proses penyelesaian internal 0 0 0 0 0 0

190 PT Bank BNI Syariah


JUMLAH KASUS YANG DILAKUKAN

DEWAN KOMISARIS & PEGAWAI TIDAK


INTERNAL FRAUD PEGAWAI TETAP
DIREKSI TETAP
2018 2019 2018 2019 2018 2019
belum diupayakan penyelesaian 0 0 0 0 0 0
Telah ditindaklanjuti melalu proses hukum 0 0 0 0 0 0

Upaya penyelesaian fraud dilakukan dengan melakukan investigasi kasus fraud, memberikan sanksi kepada
pelaku fraud maupun pihak yang terlibat, melakukan penggantian dana nasabah, dan pelaku melakukan
pengembalian kerugian Bank dalam upaya recovery.

Untuk mencegah timbulnya kejadian fraud, program-program berbentuk pencegahan fraud tetap dijalankan
dengan melakukan reminder, sharing session, penguatan supervisi kepada bawahannya, mematuhi ketentuan
yang berlaku sesuai SOP, meningkatkan fungsi segregation of duties dan kebijakan know your employee supaya
kejadian fraud tidak terjadi di masa mendatang.

Tone of the Top pencegahan fraud dari Board of Management antara lain dilakukan saat melakukan visit untuk
memastikan proses bisnis dilakukan sesuai ketentuan. Board of Management BNI Syariah tidak mentolerir
terhadap fraud dan pelaku fraud akan dikenakan sanksi yang tegas sesuai ketentuan.

Whistleblowing System
Whistleblowing System merupakan bagian dari pelaksanaan tata nilai dan budaya kerja BNI Syariah serta
penerapan strategi anti fraud dalam bentuk partisipasi aktif Insan BNI Syariah dan seluruh stakeholder
untuk melaporkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan BNI Syariah dalam rangka pelaksanaan tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) yang dilaksanakan secara sukarela melalui mekanisme
pelaporan khusus dan bersifat rahasia.

Whistleblowing System (WBS) juga sebagai upaya BNI Syariah menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang
unggul dalam layanan dan kinerja untuk terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan reputasi yang
baik melalui partisipasi Insan BNI Syariah dan untuk memanfaatkan jalur penyelesaian internal dalam pelaporan
pelanggaran di lingkungan perusahaan sebelum menggunakan jalur penyelesaian secara eksternal.

Dalam mengelola WBS, Manajemen menerapkan 3 (tiga) azas yaitu Asas kerahasiaan, azas tidak diskriminatif, dan
azas perlindungan. Dengan 3 (tiga) azas tersebut, Manajemen berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan pelapor,
tidak membeda-bedakan pelapor dan memberikan perlindungan kepada pelapor. Bentuk perlindungan yang
diberikan antara lain perlindungan terhadap pekerjaan, fisik, kelangsungan remunerasi dan fasilitas pekerjaan.
1. Penyampaian laporan pelanggaran
Sarana yang disediakan untuk menyampaikan laporan melalui WBS BNI Syariah meliputi:
Website :https://clean.bnisyariah.co.id atau www.bnisyariah.co.id/whistleblowing system
E-mail : clean@bnisyariah.co.id
Telepon/SMS : 085-10044-4600
Surat : Box BSC PT Bank BNI Syariah Gedung Tempo Pavilion I Lt.4/5/6
Jl. HR. Rasuna Said Kav 10-11 Jakarta Selatan 12950

2. Perlindungan Pelapor
BNI Syariah berkomitmen memberikan dukungan dan perlindungan kepada setiap pelapor fraud
(whistleblower) serta menjamin kerahasiaan identitas pelapor dan laporan yang disampaikan. Insan BNI
Syariah yang melaporkan tindakan pelanggaran dengan itikad baik dilindungi dan dirahasiakan identitasnya

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 191


oleh BNI Syariah. Dengan menciptakan lingkungan kepercayaan dan perlindungan yang maksimal, BNI
Syariah ingin mendorong pegawai untuk bekerja sama secara penuh.

Adapun Bentuk perlindungan kepada pelapor adalah sebagai berikut:


a. Hak dari pelapor untuk mendapatkan rasa aman terkait dengan ancaman/tindakan yang diakibatkan
oleh laporan terhadap pelanggaran yang disampaikan.
b. Perlindungan hanya dapat diberikan kepada pelapor dengan kategori Full Disclosure dan Partial
Anonymity.
c. Pelapor dapat meminta perlindungan dengan menyampaikan melalui surat/e-mail.
d. Bentuk perlindungan terhadap pelapor disesuaikan dengan bentuk ancaman/tindakan yang diterima
akibat pelaporan tersebut. Pemberian perlindungan dilakukan dengan tetap memperhatikan Asas
kerahasiaan dan ketentuan terkait yang berlaku di BNI Syariah.
e. Dengan pertimbangan tertentu, BNI Syariah juga dapat memberikan perlindungan kepada keluarga
pelapor.
f. Pemberian perlindungan kepada pelapor dapat ditolak atau dihentikan apabila terdapat bukti bahwa
pelapor tidak melakukan kewajibannya dalam menjaga kerahasiaan identitas diri dan laporannya.
g. Perlindungan tidak akan diberikan atau dihentikan pemberiannya apabila dikemudian hari terbukti
bahwa laporan pelanggaran yang disampaikan oleh pelapor kepada BNI Syariah palsu/fitnah atau
mempunyai tujuan yang menyimpang dari tujuan WBS.

3. Alur pelaporan melalui WBS


Pelaporan melalui WBS dapat dilakukan oleh pegawai internal BNI Syariah maupun oleh pihak luar yang
terkait dengan BNI Syariah, seperti vendor, nasabah dan pihak lainnya yang terkait.
Adapun alur pelaporan dalam WBS adalah sebagai berikut :

a. Pelapor melihat indikasi fraud dan pelanggaran lainnya.


b. Pelapor memilih sarana pelaporan WBS (website, email, telepon/sms, dan surat).
c. Pelapor memasukkan pengaduannya dengan mengisi kejadian, waktu, tempat, pihak terlapor, dengan
melampirkan dokumen pendukung seperti foto, video, atau dokumen lainnya. Laporan akan tersimpan
didalam database WBS.
d. Pelapor akan langsung menerima kode nomor PIN dari system WBS. Jika pelapor melaporkan melalui email
WBS, pengelola WBS akan membalas email pelapor untuk menginformasikan nomor PIN. Jika pelapor
melaporkan melalui telepon/sms, pengelola WBS akan menginformasikan nomor PIN melalui SMS.

192 PT Bank BNI Syariah


e. Pengelola WBS akan menghubungi pelapor untuk verifikasi laporan (jika pelapor menyertakan
identitasnya (nama, nomor telepon/email)
f. Laporan kemudian diproses sesuai dengan kewenangan dari unit terkait, termasuk tindak lanjut dan
penyelesaiannya.

4. Penanganan pengaduan
Seluruh laporan yang masuk akan dianalisa oleh pengelola WBS. Untuk laporan yang disertai dengan
identitas pelapor secara full disclosure dan partial anonymity, pengelola WBS akan menghubungi pelapor
secara rahasia untuk memverifikasi laporan dan meminta informasi tambahan yang diperlukan.

Apabila informasi awal dianggap sudah cukup, pengelola WBS menyampaikan rekomendasi kepada
Penanggung Jawab WBS (Direksi yang membawahi Kepatuhan dan Risiko). Rekomendasi yang telah
disetujui Penanggung Jawab WBS akan dilakukan investigasi oleh investigator/divisi terkait dalam rangka
untuk memvalidasi kebenaran dari laporan tersebut.

Selanjutnya pelapor yang menyampaikan identitasnya akan mendapat informasi lebih lanjut mengenai
perkembangan laporannya yang dimilikinya sampai dengan laporan selesai ditindaklanjuti dengan cara
login melalui website https://clean.bnisyariah.co.id dengan menggunakan tiket (PIN) yang telah diberikan.

Apabila laporan yang diberikan tidak relevan dengan ruang lingkup dari program WBS, pengelola WBS
akan memberikan tanggapan atau pemberitahuan bahwa laporan yang masuk tidak akan ditindaklanjuti,
yang akan disertai dengan penyampaian informasi kepada pelapor mengenai unit yang terkait dengan
laporan tersebut.

5. Pihak yang mengelola pengaduan


Seluruh laporan yang masuk melalui sarana-sarana pelaporan dikelola oleh pengelola WBS yang merupakan
bagian dari Divisi Manajemen Risiko. Dalam melaksanakan fungsinya, pengelola WBS mempunyai
kompetensi dan integritas yang memadai untuk menjalankan aktivitas harian WBS.

6. Laporan WBS
Sejak Januari 2019 sampai dengan Desember 2019 terdapat 35 laporan WBS yang diterima, dan laporan
yang bisa ditindaklanjuti sebanyak 16 laporan dengan rincian sebagai berikut :
• Melalui website : 7 laporan
• Melalui e-mail : 8 laporan
• Melalui Telp/SMS : 1 laporan
• Melalui surat : -

Berdasarkan jenis laporannya, ada 5 (tiga) kategori laporan yang mencakup :

JUMLAH
NO JENIS LAPORAN
LAPORAN SUDAH DITINDAKLANJUTI
1. Benturan Kepentingan 1 1
2. Kelakuan tidak etis 3 3
3. Pelanggaran Peraturan/Hukum 4 4
4. Pelanggaran Kepatuhan Syariah 1 1
5. Lainnya* 7 7
Total 16 16

Sedangkan laporan WBS yang tidak dapat ditindaklanjuti disebabkan karena tidak masuk dalam lingkup
pelaporan melalui WBS atau tidak disertai data dan bukti yang cukup untuk diverifikasi kebenaran laporan
maupun pelapornya.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 193


Buy Back Shares
dan Buy Back Obligation

Buy back shares atau buy back obligation adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah
diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut dengan tata cara pembayaran
yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selama tahun 2019, BNI Syariah tidak melakukan
transaksi buy back shares atau buy back obligation.

Lembaga
& Profesi Penunjang

PERIODE
LEMBAGA NAMA ALAMAT BIAYA
PENUGASAN

Notaris Fathiah Helmi, S. H. Graha Irama Lantai Rp 41.300.000,- Januari


6-C Jl. HR. Rasuna Said
Kav 1-2 Bl X-1 Kuningan Timur, –
Setia Budi Jakarta 12950
Telepon: (021) 52907304, Desember 2019
(021) 52907305,
(021) 52907306
Faks: (021) 5261136

Kantor Akuntan KAP Purwantono, Gedung Bursa Efek Rp 454.200.000,- Mei 2019
Publik Indonesia Tower 2 lt. 7 Jl.
Suherman & Surja (Ernst & Jendral Sudirman Kav 52-53 –
Young Global) Jakarta
Februari 2020

Penasihat Hukum Law firm D&D Managing JL. Raya Gading - Januari
Partnernya Duma Hutapea SH Batavia Blok LC
10 No. 30 Kelapa –
Gading Jakarta Utara
Desember 2019
Lembaga PT Pefindo Panin Tower Senayan Rp 192.505.000,- Februari
Pemeringkat City lantai 17
Jl. Asia Afrika Lot. 19 –
Jakarta 10270, Indonesia
Telepon: +6221- 7278-2380 Mei 2019
Faks: +6221-7278 - 2370

194 PT Bank BNI Syariah


Pengelola
Program CSR

Program CSR BNI Syariah dijalankan oleh Yayasan Hasanah Titik (YHT), yaitu sebuah lembaga sosial,
kemanusiaan dan keagamaan. YHT sebelumnya merupakan Unit Pengelola Zakat (UPZ) BAZNAS yang berdiri
sejak tahun 2010 dan bertugas untuk mengelola infaq dan shodaqoh PT Bank BNI Syariah.

Pada Mei 2014, UPZ BAZNAZ berubah badan hukum menjadi Yayasan Hasanah Titik yang juga
bertangggungjawab terhadap pengelolaan program CSR BNI Syariah. YHT dikelola oleh SDM yang mempunyai
kapabilitas dan serta kapasitas di bidangnya.

Untuk menjaga transparansi dan kredibilitasnya, sejak tahun 2015 YHT menggunakan jasa auditor independen
untuk menilai kinerja keuangan dan kinerja ketepatan penyaluran program sosial yang menggunakan dana
zakat. Hingga tahun 2018, YHT selalu memperoleh opini wajar dalam semua hal material.

ORGANISASI YAYASAN HASANAH TITIK

Sejauh ini, Yayasan Hasanah Titik telah memiliki lisensi untuk pengelola nazir wakaf di mana pengelolaan
wakaf sudah dilakukan secara mandiri. Kedepannya kami ingin melakukan peningkatan seperti memiliki lisensi
LAZ (Lembaga Amil Zakat) karena sejauh ini kami masih bekerja sama dengan pihak-pihak LAZ nasional
seperti Dompet Dhuafa dan Aksi Cepat Tanggap dalam hal penyaluran dana zakat, infaq, dan shodaqah.

Berikut struktur organisasi Yayasan Hasanah Titik di tahun 2019 :

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 195


Landasan Program

Dalam menyusun dan menjalankan program kerjanya, YHT berlandaskan pada 5 prinsip utama, yaitu Maqosid
Syariah, Pengelolaan Zakat, Creating Shared Value, Sustainable Livelihood dan Sustainable Development
Goal’s. (data disajikan dalam bagan)

Maqoshid Syariah Pengelolaan Zakat Social Finance S u s t a i n a b l e


• M e m e l i h a r a • Fakir Livelihood
Agama • Miskin • Human Capital
• Memelihara Jiwa • Muallaf • Natural Capital
• Memelihara Akal • Budak • Physical Capital
• M e m e l i h a r a • Gharimin • Financial Capital
Keturunan • Fisabilillah • Social Capital
• M e m e l i h a r a • Ibnu Sabil
Harta • Amil

YAYASAN HASANAH TITIK

• Mengakhiri segala bentuk kemiskinan


SDG’s
• Mengurangi ketimpangan dalam dan antar
• Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan negara
pangan dan peningkatan gizi, dan • Membuat kota dan pemukiman manusia yang
mencanangkan pertanian berkelanjutan adil, merata, aman, tangguh dan berkelanjutan
• Menjamin kehidupan yang sehat dan • Menjamin pola produksi dan konsumsi yang
meningkatkan kesejahteraan penduduk di berkelanjutan
segala usia • Mengambil tindakan segera untuk memerangi
• Menjamin kualitas Pendidikan yang adil dan perubahan iklim dan dampaknya
inklusif serta meningkatkan kesempatan belajar • Melestarikan samudera, laut dan sumber
seumur hidup untuk semua daya kelautan secara berkelanjutan untuk
• Mencapai kesetaraan gender dan pembangunan berkelanjutan
memberdayakan perempuan dan anak • Melindungi, memulihkan dan meningkatkan
perempuan pemanfaatan secara berkelanjutan ekosistem
• Menjamin ketersediaan dan manajemen air dan darat, mengelola hutan, memerangi
sanitasi secara berkelanjutan desertifikasi dan menghentikan dan memulihkan
• Menjamin akses terhadap energi yang degradasi lahan dan menghentikan hilangnya
terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan keanekaragaman hayati
dan modern • Meningkatkan masyarakat yang inklusif dan
• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang damai untuk pembangunan berkelanjutan,
merata dan berkelanjutan, kesempatan kerja menyediakan akses terhadap keadilan bagi
penuh dan produktif, serta pekerjaan yang semua dan membangun institusi yang efektif,
layak untuk semua akuntabel dan inklusif di semua tingkatan
• Membangun infrastruktur tangguh, • Memperkuat sarana pelaksanaan dan
mempromosikan industrialisasi inklusif dan merevitalisasi kemitraan global untuk
berkelanjutan dan mendorong inovasi pembangunan berkelanjutan

196 PT Bank BNI Syariah


Bagan di atas merupakan dasar acuan pengembangan program sosial berkelanjutan yang dijalankan BNI Syariah
tahun 2019, yaitu:
1. Maqoshid Syariah
Bahwa tujuan utama penerapan maqoshid syariah dalam pengembangan program sosial BNI Syariah adalah
dalam upaya menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang melekat pada individu setiap manusia terpenuhi, yaitu:
a. Penjagaan terhadap kodrat kehambaan setiap individu (muslim) untuk selalu beribadah melalui syariat-
syariat agama yang ditentukan.
b. Penjagaan terhadap kesehatan jiwa yang diimplementasikan dalam rangka memenuhi hak setiap
individu (muslim) mendapatkan hidup yang terhormat dan terjaga dari kondisi yang membahayakan
jiwa.
c. Penjagaan terhadap jaminan keberlangsungan keturunan dan membentuk generasi yang lebih baik.
d. Penjagaan terhadap hak kepemilikan harta setiap individu yang baik dan halal.
e. Penjagaan terhadap hak dasar atas pendidikan dalam arti umum dan khusus sehingga akal dan
kecerdasan sebagai manusia bermanfaat untuk menjauhi hal-hal buruk dan membawa keberkahan
sebagai manusia.
2. Undang-undang Zakat No.23 Tahun 2011 tentang pengelolaan Zakat
Penerapan komitmen sosial perusahaan dan pegawai BNI Syariah yang diimplementasikan dengan alokasi
anggaran ZISWAF perusahaan dan pribadi pegawai menjadi salah satu dasar utama penyaluran anggaran
yang berorientasi pada 8 (delapan) golongan/asnaf. Yaitu fakir miskin, muallaf, amil, gharimin, fii sabilillah,
ibnu sabil dan riqob/budak.
3. CSV (Creating Shared Value)
Perubahan konsep CSR yang seringkali berfungsi hanya sebagai pemoles untuk mempercantik citra
perusahaan kearah pembangunan bisnis dan pembangunan sosial yang selaras sebenarnya telah diterapkan
BNI Syariah. Konsep social finance adalah upaya menyelaraskan bisnis dan pembangunan sosial masyarakat
menjadi satu kesatuan. Memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan ekonomi, sosial, dan lingkungan
bukanlah pekerjaan sampingan, tapi haruslah embedded di dalam jantung strategi perusahaan.
4. Sustainable Livelihood
Ukuran keberhasilan sebuah program sosial yang dibangun BNI Syariah di setiap lokasi binaan adalah
pemenuhan terhadap SDM yang baik, SDA yang terjamin, fasilitas sarana dan prasarana yang memadai,
akses terhadap modal yang baik serta kondisi sosial di masyarakat yang saling melengkapi.
5. SDG’s (Sustainable Development Goal’s)
Empat poin penting utama dari 17 hal yang ingin dicapai dari SDG’s adalah pemenuhan kebutuhan
dasar yang selaras dengan konsep pengelolaan zakat dan konsep maqoshid syariah, yaitu pengakhiran
kemiskinan, kelaparan, pemenuhan pendidikan dan kesehatan yang layak untuk setiap individu.

Program
YHT Tahun 2019

Tahun 2019, BNI Syariah telah melaksanakan program • Pengembangan Peternakan Lebah
pengembangan dengan mengacu pada pilar-pilar • Pemberdayaan ekonomi berbasis Masjid
program YHT, di antaranya adalah: • Kegiatan Ekonomi lainnya
1. Ekonomi: 2. Pendidikan:
• Modal Usaha untuk Dhuafa 13 orang • Bantuan Beasiswa Pegawai Dasar Internal 899
• Pelatihan UMKM, Literasi Keuangan Syariah, orang
Seminar Halal Ekosistem 1 Lembaga 131 • Bantuan Beasiswa Mahasiswa 25 Universitas 1
orang lembaga
• Bantuan pelunasan hutang 264 orang • Bantuan biaya dan sarana prasarana sekolah

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 197


& Pesantren 150 orang 15 4. Dakwah
sekolah/pesantren • Bantuan Umroh 16 orang
• Bantuan Insentif & Paket Guru 11.386 guru • Bantuan infrastruktur dakwah 70 Masjid/
• Bantuan Infrastruktur Pendidikan 24 Lembaga Majlis
• Upgarading Guru 120 guru • Sarana dan Prasarana Dakwah 5.000
• BOD Theacing 5 Sekolah kenclengan, 9 Masjid/Rumah Tahfidz
3. Sosial Kemanusiaan • Pengadaan Quran 1 Lembaga
• Santunan Yatim & Dhuafa 118 Lembaga • Pengadaan Mobil Bersih-Bersih Masjid 1 unit
10.841 anak • Literasi Keuangan Syariah 1.250 buku
• Santunan Pegawai Dasar Internal 43 orang • Manajemen Masjid 20 Kota 3.343 Masjid
• Kegiatan Ramadhan 24 Lembaga 2.434 orang 3.878 Takmir
• Bantuan disabilitas 1.216 orang dan 3 5. Kesehatan
Lembaga • Layanan Kesehatan 1.282 orang13 lembaga
• Bantuan Qurban 71 kantor BNI Syariah dan 15 • Pelatihan Kesehatan 2 Lembaga
Mitra 104 ekor sapi • Bantuan Operasional & Infrastruktur
• Layanan Mobil Jenazah gratis 16 pelayanan Kesehatan 2 Lembaga
• Bantuan Bencana Gempa, Tsunami, Banjir, • Pembelian kaki palsu dan alat bantu dengar 3
Kebakaran, Kabut Asap, Kekeringan dan orang
Angin Topan • Pengadaan Ambulan 1 unit

Anggaran
dan Pengelolaan Anggaran

Untuk menjalankan program kerjanya, YHT memiliki anggaran yang diperoleh dari zakat, infaq dan shodaqoh
di lingkungan BNI Syariah, baik yang berasal dari perusahaan maupun dari pegawai.

Pengelolaan zakat Perusahaan yang digunakan sebagai dana CSR diputus dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan (RUPST), dan selanjutnya melalui Surat BNI Syariah No. SFD/6/015 tanggal 31 Mei 2016,
BNI Syariah melimpahkan Dana Zakat Perusahaan tahun 2015 kepada Dompet Dhuafa melalui Yayasan
Hasanah Titik untuk mengelola Dana Zakat Perseroan ke dalam program-program pemberdayaan yang bersifat
langsung maupun jangka panjang, dan bersinergi dengan Divisi Kesekretariatan & Komunikasi Perusahaan
yang membawahi unit CSR.

Untuk memenuhi kaidah hukum pengelolaan zakat sesuai dengan undang-undang, Yayasan Hasanah Titik
(YHT) menggandeng Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet Dhuafa (DD) sebagai Mitra Pengelola Zakat (MPZ).
Kerja sama Yayasan Insan Hasanah Mulia Titik dengan Dompet Dhuafa telah dilakukan sejak tahun 2015. Hal
ini yang menegaskan bahwa secara hukum pengelolaan zakat keluarga besar BNI Syariah oleh Yayasan Insan
Hasanah Mulia Titik sah secara hukum.

198 PT Bank BNI Syariah


Berikut gambaran pola kerja sama pengelolaan zakat Perusahaan dan zakat pegawai oleh Yayasan
Insan Hasanah Mulia Titik:

Tahun 2019, YHT mengelola dana sejumlah Rp65.431.506.843 dengan rincian sebagai berikut:

REKAPITULASI PENERIMAAN DAN PENYALURAN DANA KELOLAAN YAYASAN HASANAH TITIK TAHUN
2019

PENERIMAAN

ZAKAT PEGAWAI

Penerimaan Zakat Pegawai BNI Syariah 25.058.039.527


Penerimaan Pihak Eksternal 267.909.172
Penerimaan Infaq 1.302.995.522
Penerimaan Donasi 315.950.716
Penerimaan Bagi Hasil 63.669.856
Penerimaan Zakat Lainnya 239.563.858
JUMLAH PENERIMAAN 27.248.128.651
PENYALURAN
PENYALURAN BIDANG
Pendidikan 6.469.095.625
Kesehatan 1.990.793.474
Kemanusiaan 13.142.252.307
Ekonomi 348.400.000
Dakwah 4.359.667.658
Total 26.310.209.064
PENYALURAN NON BIDANG
Kerjasama Dompet Dhuafa 9.074.704.273
Hak Amil 2.785.044.856
Biaya Admin Bank 13.149.999
Total 11.873.169.128
JUMLAH PENYALURAN 38.183.378.192

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 199


Pendapatan Dana Non Halal
dan Penggunaannya

Sesuai dengan Surat Edaran BI No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, maka BNI Syariah wajib mengungkapkan
pendapatan dana non-halal dan penggunaannya dalam bank syariah melalui laporan tahunan pelaksanaan
GCG.

Pendapatan dana non-halal yang menjadi sumber dana sosial BNI Syariah pada tahun 2019 berasal dari
pembiayaan refinancing yang tidak sesuai dengan prinsip syariah.

Pendapatan dana non-halal adalah sebagai berikut:

PENDAPATAN NON-HALAL
PROGRAM NOMINAL

PENDAPATAN NON HALAL Rp 892.720.695,-

Penggunaan Dana Non Halal selama tahun 2019 diserahkan sepenuhnya terkait penggunanannya kepada
Yayasan Hasanah Titik (YHT). Program CSR BNI Syariah dijalankan oleh Yayasan Hasanah Titik (YHT).

Yayasan Hasanah Titik (YHT), yaitu sebuah lembaga sosial, kemanusiaan dan keagamaan. YHT sebelumnya
merupakan Unit Pengelola Zakat (UPZ) BAZNAS yang berdiri sejak tahun 2010 dan bertugas untuk mengelola
infaq dan shodaqoh PT Bank BNI Syariah.

Pada Mei 2014, UPZ BAZNAZ berubah badan hukum menjadi Yayasan Hasanah Titik yang juga bertangggung
jawab terhadap pengelolaan program CSR BNI Syariah. YHT dikelola oleh SDM yang mempunyai kapabilitas
dan serta kapasitas di bidangnya.

Untuk menjaga transparansi dan kredibilitasnya, sejak tahun 2015 YHT menggunakan jasa auditor independen
untuk menilai kinerja keuangan dan kinerja ketepatan penyaluran program sosial yang menggunakan dana
zakat. Hingga tahun 2018, YHT selalu memperoleh opini wajar dalam semua hal material.

200 PT Bank BNI Syariah


Kejadian
Material 2020

Sesuai keputusan Anggotoa Dewan Komisioner OJK No KEP-10/D.03/2020 tanggal 10 Januari 2020 dan telah
diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Maret 2020, Bapak Iwan Abdi disetujui OJK
dan diangkat efektif menjadi Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan PT Bank BNI Syariah.
Adapun susunan anggota Direksi per 24 Maret 2020 adalah sebagai berikut :

• Direktur Utama : Abdullah Firman Wibowo


• Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan : Iwan Abdi
• Direktur Keuangan dan Operasional : Wahyu Avianto
• Direktur Kepatuhan dan Risiko : Tribuana Tunggadewi

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 201


Lembar Pengesahan
Laporan Pelaksanaan GCG BNI Syariah Tahun 2019

Sesuai Pasal 63 Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
(GCG) bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, diatur bahwa Bank Umum Syariah wajib menyampaikan
Laporan Pelaksanaan GCG kepada OJK paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun buku berakhir.

Sehubungan dengan hal tersebut berikut kami sampaikan Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah
Tahun Buku 2019.

Hormat kami,
Direksi,

ABDULLAH FIRMAN WIBOWO


Direktur Utama

202 PT Bank BNI Syariah


(halaman ini sengaja dikosongkan)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 203


Kantor Pusat BNI Syariah
Gedung Tempo Pavilion 1
Jl. HR Rasuna Said Kav. 10-11, Lt. 3-8
Jakarta 12950, Indonesia
T. : +62-21 2970 1946
F. : +62-21 2966 7947

w w w. b n i syaria h .co .id

2 PT Bank BNI Syariah

Anda mungkin juga menyukai