Anda di halaman 1dari 428

Tumbuh Berkualitas Laporan Tahunan 2016

Laporan Tahunan 2016


Tumbuh
Berkualitas
Laporan Tahunan
2016
Disclaimer

Laporan Tahunan ini berisikan pernyataan-pernyataan kondisi


keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan,
serta tujuan Perusahaan, yang digolongkan sebagai pernyataan
ke depan dalam pengertian perundang-undangan yang
berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-
Pernyataan tersebut bersifat prospektif yang memiliki risiko
dan ketidakpastian serta dapat mengakibatkan perkembangan
aktual secara material berbeda dari yang tertulis dalam
pernyataan-pernyataan tersebut. Pernyataan prospektif
dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai
asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang
dari Perusahaan serta lingkungan bisnis di mana Perusahaan
menjalankan kegiatan usaha. Perusahaan tidak menjamin
bahwa segala tindakan yang telah diambil untuk memastikan
keabsahan dokumen ini akan membawa hasil-hasil tertentu
sesuai harapan. Laporan ini juga memuat kata “Bank Syariah
Mandiri”, “BSM”, atau“Perusahaan” yang didefinisikan
sebagai PT Bank Syariah Mandiri yang menjalankan usaha
dalam bidang perbankan dengan prinsip syariah.
T u mb u h
B e r k u a l i ta s
Sejak tahun 1999, Bank Syariah Mandiri (BSM) secara berkesinambungan
mengembangkan bisnisnya dengan mematuhi nilai-nilai syariah. Sebagai pelaku
industri perbankan syariah di Indonesia yang selalu peduli melayani kepentingan
nasabah dan peningkatan ekonomi masyarakat Indonesia melalui sistem layanan
teknologi terkini, BSM berhasil mempertahankan kedudukannya sebagai bank
syariah yang unggul dan modern. Dengan prinsip Islam yang Rahmatan lil
alamin, BSM selalu berkomitmen untuk memenuhi harapan para pemangku
kepentingan, nasabah dan masyarakat. Di tahun 2016, seluruh insan BSM
bersatu dalam ikatan yang kuat untuk terus melayani dan membangun negeri.
Dengan semangat untuk terus melayani, BSM meneruskan jejak keberkahan.

Gambar pohon mengambil inspirasi dari ayat Alquran mengenai perumpamaan


pohon yang baik sebagaimana di dalam surat Ibrahim (14) ayat 24-25 Allah
telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik,
akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan
buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

Demikian sampul laporan Tahunan 2016 ini mengungkapkan kesungguhan


insan BSM untuk bersama-sama meningkatkan perekonomian bangsa seperti
menumbuhkan sebuah pohon yang baik.

Cuplikan berbagai aspek kehidupan insan BSM seperti keluarga, usaha,


dan kecintaan kepada alam sebagai anugerah Yang Maha Kuasa berpadu
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

harmonis dengan teamwork insan BSM yang selalu mengutamakan nasabah


dan bertarget pada hasil sempurna. Secara keseluruhan desain sampul
menggambarkan tema Laporan Tahunan 2016; Meneruskan Jejak Keberkahan.

1
K e s i n a mb u n g a n T e m a

Kesinambungan tema Laporan Tahunan menjadi


penting untuk menunjukkan konsistensi Laporan
Tahunan. Berikut akan disajikan kesinambungan
tema dalam 4 (empat) tahun terakhir (periode
2013-2016).

2014
2013

Perkuat Pondasi Tumbuh


Berkelanjutan
Stronger Fundamentals BSM berkomitmen untuk menjadi
perusahaan yang tumbuh
for Greater Indonesia berkelanjutan. Untuk itu, pondasi
semangat, tujuan, dan cita-cita
BSM memperkuat pondasi perusahaan BSM menjadi akar yang tidak dapat
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

untuk lebih memantapkan langkah diabaikan. Dari elemen yang paling


BSM mencapai tujuan perusahaan. dasar tersebut muncul budaya
BSM bertujuan untuk membangun perusahaan yang menjadi ruh dalam
Indonesia yang lebih baik, agar bekerja, yang membawa BSM untuk
Indonesia siap menjadi pemimpin konsisten berkarya dan memberikan
peradaban spiritual di masa yang akan kontribusi bagi Indonesia.
datang.

2
2016

2015

015
an 2
a h u n an d ir i
ra n T ia h M
L a pPToBa n k Sy ar
Tumbuh Berkualitas
Semangat Perubahan Manajemen pada tahun 2016 berkomitmen untuk
menumbuhkan bisnis secara berkualitas dan sustain.
Untuk Menang Tema ini setelah pada tahun 2015, BSM meletakkan
dasar-dasar transformasi Perusahaan berkaitan dengan
Setelah Memperkuat Pondasi untuk
implementasi Corporate Plan 2016-2020.
terus Tumbuh secara
Berkelanjutan menjadi Tema
Tumbuh dan berkualitas dilakukan dengan menjaga
Laporan Tahunan 2014, maka
transparansi proses bisnis dan operasional sesuai
pada Laporan Tahunan 2015 ini,
ketentuan yang berlaku termasuk pengawalan terhadap
Bank menetapkan tema
aspek-aspek corporate governance, prudentialitas,
“Semangat Perubahan untuk
legalitas, dan prinsip syariah.
Menang”.
Dengan tumbuh dan berkualitas, BSM dapat
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

memantapkan kontribusi di dalam pembangunan


ekonomi negeri terutama peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui bisnis bank dan juga kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR).

3
Penghargaan
dan Sertifikasi 2016

Penghargaan Dari Lembaga


D a l a m N e g e r i Ta h u n 2 0 1 6

The Most Trusted Indonesia Best Banking


Apresiasi CSR 2016
Companies Brand Award 2016

IICG dan Majalah SWA Majalah Warta Ekonomi Sindo Weekly

Penghargaan sebagai The Most Peringkat pertama kategori Bank Kategori Sosial
Trusted Company Based on Syariah untuk title Consumer
Corporate Governance Perception Choice, Best Reputation, Best 13 Desember 2016
Index (CGPI). Digital, Best Service & Most Effiicent.

19 Desember 2016 16 Desember 2016

Annual Report Award


CECT CSR Awards 2016 Indonesia Best Brand 2016
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

(ARA) 2015

Center for Entrepreneurship, OJK, Bank Indonesia, BEI, Majalah Swa bekerjasama dengan
Change and Third Sector (CECT) Kementerian BUMN, Komite lembaga survey Mars
Trisakti University Nasional Kebijakan Governance
(KNKG), Ikatan Akuntan Indonesia, Penghargaan untuk Indonesia Best
Kategori Special Achievement – dan Ditjen Pajak Brand Platinum lebih dari 10 kali
Delivering Sustainable Benefit berturut-turut (Platinum)
Juara I ARA 2015 untuk kategori
17 November 2016 Private Keuangan Non Listed 15 September 2016

27 September 2016

4
Penghargaan Dari Lembaga
D a l a m N e g e r i Ta h u n 2 0 1 6

Warta Ekonomi Indonesia


Service Excellence Award
Digital Innovation Award Corporate Image Award
2016
for Banking 2016

Majalah Warta Ekonomi Majalah Tempo Media Group Majalah Infobank bekerjasama
bekerjasama dengan Frontier dengan Marketing Research
Digital Innovation for Sharia Consulting Group Indonesia (MRI)
Banking: Special Mention for Digital
Service. Penghargaan atas pengukuran: Penghargaan atas:
quality, performance, responsibility Best Overall Performance, Best
23 Juni 2016 dan attractiveness. Teller, Best ATM, Best Phone, Best
Customer Service, Best Satpam.
8 Juni 2016
2 Juni 2016

MarkPlus WOW Service Peringkat I Digital Brand Peringkat I Digital Brand


Excellence Award 2016 Kartu Debet Bank Umum Tabungan Bank Umum
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Jabodetabek Syariah Syariah

MarckPlus Inc Majalah Infobank bekerjasama Majalah Infobank bekerjasama


dengan Isentia Research dengan Isentia Research
The Best Champion of Jabodetabek
WOW Service Excellence Award. BSM Card: untuk kategori kartu Tabungan BSM: untuk kategori
debit bank umum syariah. tabungan bank umum syariah.
13 Mei 2016
5 April 2016 5 April 2016

5
Penghargaan Dari Lembaga
D a l a m N e g e r i Ta h u n 2 0 1 6

The Best Digital Brand The Most Improved Per-


Peringkat I Digital Brand
2011-2015 Tabungan Bank formance in Complaint
Bank Umum Syariah
Umum Syariah Handling

Majalah Infobank bekerjasama Majalah Infobank bekerjasama PT Rintis Sejahtera


dengan Isentia Research dengan Isentia Research
Pencapaian kinerja pada tahun
Bank Syariah Mandiri: untuk Tabungan BSM: Golden Trophy 2015 dalam penanganan masalah
kategori bank umum syariah. 2016 untuk kategori tabungan bank nasabah
umum syariah (tabungan yang
5 April 2016 memenangkan hadiah selama lebih 22 Februari 2016
dari 4 kali berturut-turut).

5 April 2016

Peserta Lelang SBSN


PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Net Promoter Good


Terbaik

Kantor Kementerian Keuangan RI Majalah SWA bekerja sama


dengan lembaga riset Hachiko
Peserta Lelang SBSN Terbaik
Kategori Khusus Tahun 2016 Penghargaan untuk loyalty index

18 Februari 2016 17 Februari 2016

6
Penghargaan Dari Lembaga
L u a r N e g e r i Ta h u n 2 0 1 6

Best Islamic Retail Bank Best Islamic Trade Finance Islamic Bank of The Year
Award Bank Award Award

The Asset Asian Hongkong The Asset Asian Hongkong The Asset Asian Hongkong

Bank Syariah di Indonesia yang Bank Syariah di Indonesia yang Bank Syariah di Indonesia yang
berpredikat Sangat Bagus atas berpredikat Sangat Bagus atas berpredikat Sangat Bagus atas
kinerja keuangan tahun 2015. kinerja keuangan tahun 2015 kinerja keuangan tahun 2015

24 Mei 2016 24 Mei 2016 24 Mei 2016

Islamic Retail Banking


Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Market Leadership Award


Awards 2016

Global Islamic Finance Award, Cambridge Analytica Islamic


Leadership in developing Islamic Finance
Finance
The Strongest Islamic Retail bank in
Pengembangan Bank Syariah di Indonesia 2016.
Indonesia
28 November 2016
7 September 2016

7
P e r i st i w a
Penting 2016

Januari Ap r i l

Maret

Penandatanganan MoU dengan PP Benchmarking Duta Subsidiaries


Muhammadiyah (11 Januari 2016) (6 April 2016)

Paparan Kinerja Tahun 2015


(2 Maret 2016)

Gerai BSM Car Free day (12 April 2016)


Rakernas Awal tahun 2016
(26 Januari 2016)

Pembukaan Perdagangan Bursa


Efek (4 Maret 2016)

Februari Maret

Penandatanganan Kerja Sama Penandatanganan PKS dengan


Sukuk Ritel 008 (8 Februari 2016) Kementerian Agama RI (30 Maret 2016)
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Investor Gathering (23 Februari 2016) Rapat Umum Pemegang Saham


Tahunan (11 Maret 2016)

8
Juni

Juli

Festival Ramadhan (1 Juni 2016)

Pelepasan peserta Mudik Berkah


(2 Juli 2016)

Penghargaan Service Excellence Pemberian Santunan Anak Yatim


(3 Juni 2016) (21 Juni 2016)
Serah Terima Jabatan SEVP BSM
(21 Juli 2016)

Juli

Mei

Penandatanganan Kesediaan BSM


sebagai Bank Penampung Amnesti
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Pajak (07 Juli 2016)


Sponsorship Pertemuan Islamic
Development Bank (17 Mei 2016)

CSR UKM di Yogyakarta


(15 Juli 2016)

Penandatanganan PKS BSM dan


PT FIF (17 Mei 2016)

9
Agustus September

MoU BSM dan PT Krakatau Steel Penyelenggaraan Knowledge


(18 Agustus 2016) Sharing Pasar Modal Syariah
bersama OJK (7 September 2016)

BSM Break Time (19 Agustus 2016) Peringatan Upacara Kemerdekaan RI


Penganugerahan Global Islamic Finance
(17 Agustus 2016)
Award, Leadership in developing Islamic
finance (7 September 2016)

September

Penganugerahan Annual Report


PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Award (27 September 2016)

Penyelenggaraan Sharing Session


BaRa (9 September 2016)

10
Desember

Penganugerahan The Most Trusted Penerbitan Sukuk Mudharabah


Companies (19 Desember 2016) Subordinasi BSM 2016
(21 Desember 2016)
Oktober

Pelaksanaan CSR di Cirebon Penandatanganan Kerjasama Rekanan


(1 Desember 2016) Asuransi BSM (14 Desember 2016)
Penandatanganan Integrasi
Pengelolaan Uang Tunai Mandiri
Group (5 Oktober 2016)

Oktober
November

Penandatanganan MoU dengan


BPD Aceh mengenai kerjasama
bisnis dan transfer knowledge Milad BSM (1 November 2016) Kick Off HRIS (28 November 2016)
(14 Oktober 2016)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Rapat Umum Pemegang RUPS Penambahan Modal


Subordinated Notes (28 November 2016)
(11 November 2016)

11
D a ft a r I s i

85 Jumlah Pegawai dan Pengembangan Kompetensi


1 Makna Tema 86 Struktur Grup
2 Kesinambungan Tema 86 Sinergi Grup Mandiri
4 Penghargaan dan Sertifikasi 2016 88 Komposisi Pemegang Saham
8 Peristiwa Penting 2016 88 Daftar Entitas Anak/Entitas Asosiasi
12 Daftar Isi 88 Kronologis Pencatatan Saham
88 Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
88 Lembaga dan Profesi Penunjang Perusahaan

01 89 Informasi Pada Website dan Media Sosial BSM


92 Wilayah Operasi dan Alamat Jaringan BSM
IK H TISAR
UTAMA
04
16 Ikhtisar Keuangan ANALISIS DAN
19 Ikhtisar Operasional (Non Keuangan) P EM B A H ASAN
19 Ikhtisar Saham MANA J EMEN
20 Ikhtisar Obligasi, Sukuk atau Obligasi Konversi
102 Tinjauan Ekonomi dan Industri Perbankan
102 Perkembangan Ekonomi dan Industri Perbankan

02
104 Pangsa Pasar (Market Share)
106 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
106 Highlight Kinerja Per Segmen Usaha
LA P ORAN MANA J EMEN 106 Fokus Pengembangan Bisnis Perbankan 2016
110 Segmentasi Usaha
26 Laporan Dewan Komisaris
111 Segmen Usaha Retail Banking
31 Profil Dewan Komisaris
114 Segmen Usaha Wholesale Banking
36 Laporan Dewan Pengawas Syariah
118 Kinerja Operasi per Wilayah
41 Profil Dewan Pengawas Syariah
122 Tinjauan Kinerja Keuangan
43 Laporan Direksi
122 Kinerja Laporan Posisi Keuangan
51 Profil Direksi dan SEVP
129 Kinerja Laporan Laba Rugi Komprehensif
58 Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas
Kebenaran Isi Laporan Tahunan PT Bank Syariah 132 Laporan Arus Kas
Mandiri Tahun 2016 133 Laporan Rasio Keuangan Utama
135 Tinjauan Informasi Keuangan Lainnya

03
136 Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat
Kolektibilitas Piutang Perusahaan
136 Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas
P ROFIL P ERUSA H AAN Struktur Modal
138 Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal
62 Identitas Perusahaan 2016
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

63 Riwayat Singkat Perusahaan 138 Investasi Barang Modal 2016


64 Jejak Langkah 138 Perbandingan Target 2016 dengan Realisasi 2016,
64 Perubahan Nama dan Proyeksi 2017

65 Makna Logo 139 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah
Tanggal Laporan Akuntan
66 Bidang Usaha
139 Prospek Usaha Perusahaan
68 Produk / Jasa BSM
141 Aspek Pemasaran
76 Struktur Organisasi
142 Pangsa Pasar
78 Profil Pejabat Eksekutif
142 Kebijakan Dividen
81 Visi, Misi, dan Tata Nilai
143 Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan dan/
83 Pernyataan Tentang Budaya Perusahaan atau Manajemen (ESOP/MSOP)
85 Susunan Dewan Komisaris 143 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
85 Susunan Direksi Umum

12
143 Transaksi Material Mengandung Benturan 245 Pernyataan Mengenai Budaya Perusahaan
Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi 247 Whistleblowing System
148 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan 249 Kebijakan Mengenai Keberagaman Komposisi Dewan
148 Perubahan Kebijakan Akuntansi Komisaris Dan Direksi
148 Informasi Kelangsungan Usaha 249 Praktik Bad Corporate Governance

05 06
Ta ta K e l o l a Pengembangan Sumber
Perusahaan D a ya M a n u s i a
154 Pendahuluan 252 Profil Pegawai
154 Prinsip-prinsip GCG 254 Rekrutmen
155 Komitmen Penerapan GCG Secara Berkelanjutan 256 Organisasi dan Jabatan
155 Apresiasi Implementasi GCG 256 Struktur Organisasi BSM
157 Struktur Tata Kelola Perusahaan 258 Kebijakan Reward dan Punishment
158 Mekanisme Tata Kelola Perusahaan 258 Pengelolaan Kinerja Pegawai
158 Self Assessment Pelaksanaan GCG 260 Kebebasan Berserikat
165 Pemegang Saham 260 Talent Management
166 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 260 Program Pengembangan Kepemimpinan
169 Tindak Lanjut Keputusan RUPS Tahun Sebelumnya 261 Program Pembelajaran (Learning Program)
170 Dewan Komisaris 265 Rencana Program Pelatihan dan Pengembangan
179 Komisaris Independen SDM Tahun 2017
179 Direksi

07
182 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
186 Hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi
186 Hubungan Keluarga dan Keuangan Direksi dan
Dewan Komisaris Dengan Anggota Dewan Ta n g g u n g J a w a b S o s i a l
Komisaris, Anggota Direksi Lain dan/atau Pemegang
Saham Pengendali
P e r u s a h a a n ( C SR )
187 Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan 268 Pendahuluan
Pengawas Syariah
268 Dasar Pelaksanaan CSR
189 Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
268 Konsep CSR BSM
197 Dewan Pengawas Syariah
269 Struktur Pengelola CSR
201 Komite Audit
269 CSR Bersama Laznas BSM
204 Komite Pemantau Risiko
270 Dana CSR (Laznas)
209 Komite Remunerasi dan Nominasi
273 CSR Terkait Lingkungan Hidup (Laznas)
211 Penanganan Benturan Kepentingan
274 CSR Terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan
212 Corporate Secretary Keselamatan Kerja
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

216 Akses Informasi dan Data Bsm 276 CSR Terkait Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
216 Sistem Pengendalian Internal 277 CSR Terkait Konsumen
217 Internal Audit 280 BSM CALL 14040
223 Akuntan Publik
224 Manajemen Risiko
284 Laporan Keuangan
232 Kepatuhan
390 Laporan Keuangan Konsolidasian Entitas Induk
238 Corporate Social Responsibility
238 Teknologi Informasi
240 Perkara Penting 412 Rekomendasi Juri Annual Report Award (ARA) 2015

242 Pendapatan Non Halal dan Penggunaannya


416 Kriteria Annual Report Award 2016
242 Hubungan Dengan Penyedia Barang Dan Jasa
PT Bank Syariah Mandiri
244 Kode Etik (Code Of Conduct)

13
16 Ikhtisar Keuangan
19 Ikhtisar Operasional (Non Keuangan)
19 Ikhtisar Saham
20 Ikhtisar Obligasi, Sukuk atau Obligasi Konversi
01
Ik h t i s a r
U t a m a
Ikhtisar Utama Laporan Manajemen Profil Perusahaan

Ik h t i s a r
Keuangan

Pertumbuhan
Uraian 2012 2013 2014* 2015 2016
2016:2015 (%)

A. Laporan Posisi Keuangan (Dalam Miliar Rupiah)

1. Aset 54.229 63.965 66.956 70.370 78.832 12,02


2. Aset Produktif 50.640 58.947 61.766 65.087 72.968 12,11
3. Penempatan SBIS, FASBIS, Reverse Repo SBSN &
3.125 5.918 10.302 5.408 9.968 84,32
Term Deposito Valas BI
4. Pembiayaan yang Diberikan 44.755 50.460 49.133 51.090 55.580 8,79
5. Liabilitas 9.169 11.030 8.663 9.883 11.233 13,66
6. Dana Syirkah Temporer 40.380 47.574 53.175 54.373 60.831 11,88
7. Surat Berharga yang Diterbitkan 500 500 500 500 375 (25,00)
8. Dana Pihak Ketiga 47.409 56.461 59.821 62.113 69.950 12,62

a. Giro 6.434 7.525 5.200 5.830 6.930 18,86

b. Tabungan 19.148 22.101 22.685 24.995 27.751 11,03

c. Deposito 21.827 26.834 31.936 31.288 35.269 12,72

9. Ekuitas 4.181 4.862 4.617 5.614 6.392 13,87


*) Direklasifikasi dan disajikan kembali

Grafik Posisi Keuangan

Aset Pembiayaan
(dalam Miliar Rupiah) (dalam Miliar Rupiah)
78.832
70.370
66.956 55.580
51.090
63.965 50.460 49.133
54.229 44.755

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Dana Pihak Ketiga Ekuitas


(dalam Miliar Rupiah) (dalam Miliar Rupiah)
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

69.950
62.113 6.392
59.821
5.614
56.461 4.862 4.617
47.409 4.181

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

16
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Ikhtisar Utama

B. Laporan Laba Rugi Komprehensif Pertumbuhan


2012 2013 2014* 2015 2016
(Dalam Miliar Rupiah) 2016:2015 (%)
1. Pendapatan Usaha 5.824 6.631 6.489 6.899 7.328 6,22
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib 4.685 5.438 5.487 5.960 6.468 8,52
Fee Based Income 1.139 1.193 1.002 939 860 (8,39)
2. Biaya Usaha 4.328 4.863 5.522 5.482 5.716 4,25
Biaya Bagi Hasil 2.081 2.249 2.613 2.551 2.444 (4,19)
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer 1.914 2.081 2.451 2.438 2.340 (4,04)
- Beban Bonus Simpanan Wadiah 43 67 64 59 60 3,01
- Beban Bagi Hasil Subordinasi Diterbitkan 54 48 51 53 44 (17,16)
- Beban Bagi Hasil Pembiayaan Diterima 71 53 47 1 - (100,00)
Beban Overhead 2.247 2.615 2.908 2.932 3.272 11,60
3. Laba Usaha (tidak termasuk PPAP/CKPN) 1.495 1.768 968 1.416 1.612 13,84
4. Laba/Rugi Usaha 1.119 898 (36) 370 443 19,75
5. Pendapatan/Biaya Non Usaha 6 9 14 14 3 (79,26)

6. Laba Sebelum Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan 1.097 884 (26) 374 435 16,19
7. Laba/Rugi Netto 806 651 (45) 290 325 12,38
8 Laba Komprehensif 807 651 (49) 682 279 (59,12)
9 Laba Bersih Per Saham Dasar (Dalam Rp) 3.382 2.232 (150) 946 818 (13,53)
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali

Pendapatan Usaha Pendapatan sebagai Mudharib


(dalam Miliar Rupiah) (dalam Miliar Rupiah)
7.328
6.899
6.631 6.489 6.468
5.960
5.824 5.487
5.438
4.685

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Fee Based Income Laba Usaha (Tidak termasuk PPAP/CKPN)


Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

(dalam Miliar Rupiah) (dalam Miliar Rupiah)

1.193 1.764 1.612


1.002 1.416
1.139 939 1.495
860 968

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

17
Ikhtisar Utama Laporan Manajemen Profil Perusahaan

Pertumbuhan
C. Laporan Rasio-Rasio Keuangan Penting 2012 2013 2014* 2015 2016
2016:2015 (%)

1 Pemenuhan Modal Minimum (CAR) 13,82% 14,10% 14,12% 12,85% 14,01% 9,01

2 Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) - Sebelum Pajak 2,25% 1,53% -0,04% 0,56% 0,59% 6,27

3 Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) - Setelah Pajak 25,05% 15,34% -0,94% 5,92% 5,81% (1,86)

4 Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR) 94,40% 89,37% 82,13% 81,99% 79,19% (3,41)

5 Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan


1,14% 2,29% 4,29% 4,05% 3,13% (22,56)
(NPF NETT)
6 Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan
2,82% 4,32% 6,84% 6,06% 4,92% (18,78)
(NPF GROSS)
7 Pendapatan Bagi Hasil Bersih terhadap Aset Produktif
7,25% 7,25% 6,20% 5,75% 6,16% 7,10
(Net Imbalan)
8 Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar 155,26% 178,65% 267,77% 202,69% 188,56% (6,97)

9 Liabilitas terhadap Ekuitas (DER) 219,31% 226,85% 187,64% 176,05% 181,59% 3,14

10 Liabilitas terhadap Aset (DAR) 16,91% 17,24% 12,94% 14,04% 14,72% 4,84
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali

Pemenuhan Modal Minimum Pendapatan Bagi Hasil Bersih


(CAR) terhadap Aset Produktif (NIM)

14,10% 14,12% 14,01% 7,25% 7,25%


13,82% 6,20%
12,85% 6,16%
5,75%

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Liabilitas terhadap Ekuitas Pembiayaan terhadap Dana Pihak


(DER) Ketiga (FDR)
226,85%
219,31% 187,64% 94,40%
181,59%
89,37%
176,05% 82,13% 81,99% 79,19%

2012 2013 2014 2015 2016


2012 2013 2014 2015 2016
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

18
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Ikhtisar Utama

Ik h t i s a r Op e r a s i o n a l
( No n K e u a n g a n )
Pertumbuhan
C. Laporan Rasio-Rasio Keuangan Penting 2012 2013 2014 2015 2016
2016:2015 (%)

1 Jaringan Kantor 764 853 865 865 765 (11,56)

2 Pegawai 15.999 16.945 16.892 16.926 16.170 (4,47)

3 Jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama, ATM


109.686 144.865 164.737 169.399 206.055 21,64
Prima, MEPS)
4 Nasabah Pendanaan dan Pembiayaan 3.873.043 4.835.889 5.569.887 6.675.895 6.830.000 2.40

Jaringan Kantor Pegawai


(Unit) (Orang)

865 865 16.945 16.926


853 16.892
764 765 16.170
15.999

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Jaringan ATM Nasabah


206.055
(Unit) (Rekening)
6.830.000
164.737 169.399 6.675.895

144.865 5.569.887
4.835.889
109.686
3.873.043

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Ik h t i s a r S a h a m
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Sampai dengan akhir tahun 2016, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) belum melakukan aktivitas perdagangan
saham di Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat tentang:
(1) Jumlah saham yang beredar;
(2) Kapitalisasi pasar;
(3) Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
(4) Volume perdagangan.

19
Ikhtisar Utama Laporan Manajemen Profil Perusahaan

Ik h t i s a r O bl i g a s i , S u k u k
a t a u Ob l i g a s i K o n v e r s i

Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah


Mandiri 2016
Subordinated notes (subnotes) mudharabah Bank Syariah perundang-undangan yang berlaku dan mengikuti ketentuan
Mandiri tahun 2016 sebesar Rp375.000.000.000 merupakan Pasal 17 ayat (1) huruf f Peraturan OJK No. 21/POJK.03/2014.
surat berharga yang diterbitkan Bank pada tanggal 22 Subnotes merupakan kewajiban Bank yang di subordinasi.
Desember 2016 dalam bentuk surat pengakuan liabilitas jangka
panjang berjangka waktu 7 tahun. Selama berlakunya jangka waktu Sukuk Mudharabah
Subordinasi BSM Tahun 2016 dan sebelum dilunasinya semua
Penerbitan Subordinated notes (subnotes) mudharabah pokok dan bagi hasil, Bank berkewajiban untuk: (i) menjaga
BSM tersebut telah mendapatkan persetujuan OJK dengan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) tidak kurang dari 12%
Nomor: S-185/PS-13/2016 tentang Persetujuan Penerbitan (dua belas persen); (ii) memastikan bahwa Sukuk Mudharabah
Produk/Pelaksanaan Aktivitas baru berupa sukuk mudharabah Subordinasi Tahun 2016 ini tidak akan dimiliki oleh lebih
Subordinasi PT BSM tahun 2016. dari 50 (lima puluh) investor; (iii) menyerahkan kepada agen
pemantau sebagai berikut: laporan keuangan tahunan (audited)
Syarat dan ketentuan: selambat- lambatnya akhir bulan ke-4 setelah tanggal buku
1. Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara laporan, laporan keuangan (unaudited) triwulan selambat-
nisbah pemegang subnotes Bank dengan pendapatan yang lambatnya akhir bulan ke-1 setelah tanggal buku laporan,
dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar perhitungan
keuangan Bank triwulan terakhir yang belum diaudit yang Pendapatan Bagi Hasil, dan laporan penilaian tingkat kesehatan
tersedia dan disahkan oleh Direksi Bank selambatnya bank dan penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good
10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran Corporate Governance kepada OJK.
pendapatan bagi hasil yang bersangkutan.
2. Pendapatan yang dibagihasilkan diperoleh dari pendapatan Bank tanpa persetujuan tertulis Agen Pemantau tidak akan
portofolio pembiayaan Rupiah (blended) Bank senilai 7 melakukan hal-hal sebagai berikut: (i) mengurangi modal
(tujuh) kali Dana Sukuk Mudharabah Subordinasi dalam ditempatkan dan disetor; (ii) mengadakan perubahan bidang
mata uang Rupiah yang dimiliki Penerbit, yang diperoleh usaha; (iii) melakukan penggabungan atau peleburan atau
selama 1 (satu) triwulan sebagaimana dicantumkan dalam reorganisasi, kecuali karena adanya ketentuan Pemerintah atau
setiap laporan keuangan Bank yang belum diaudit. Bank Indonesia; (iv) mengadakan penggabungan, konsolidasi,
3. Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes adalah akuisisi dengan entitas lain yang menyebabkan bubarnya Bank.
sebesar 27,07% dari pendapatan yang dibagihasilkan yang
dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank telah mengeluarkan
4. Fitur yang telah dipilih oleh Perseroan yaitu Write Down opini melalui suratnya nomor 18/13/DPS/X/2016 tanggal 1
dengan memperhatikan POJK No. 21/POJK.03/2014 jo. November 2016 menyatakan bahwa subordinated notes
SE OJK No: 20/SEOJK.03/2016 dan peraturan perundang- syariah mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

undangan yang berlaku. obligasi syariah dan obligasi syariah mudharabah (Fatwa DSN-
MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002 dan No.33/DSN-MUI/IX/2002).
Subnotes ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak Bagi hasil yang diberikan kepada pemegang subordinated notes
dijamin oleh pihak ketiga. Termasuk tidak dijamin oleh Negara diambil dari porsi Bank.
Republik Indonesia dan tidak dimasukkan ke dalam Program
Penjaminan Bank yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin
Simpanan atau penggantinya sesuai dengan peraturan

20
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Ikhtisar Utama

Bertindak sebagai wali amanat Sukuk Mudharabah Subordinasi 2. Pendapatan yang dibagihasilkan diperoleh dari pendapatan
BSM Tahun 2016 adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. portofolio pembiayaan Rupiah (blended) Bank senilai
Rp5.000.000.000.000 yang diperoleh selama 1 (satu)
Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan triwulan sebagaimana dicantumkan dalam setiap laporan
pada bulan Desember 2016, Sukuk Mudharabah Subordinasi keuangan Bank yang belum diaudit.
BSM Tahun 2016 memiliki peringkat idAA- (Double A Minus 3. Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes adalah
Sharia) dari agen pemeringkat efek PT Pefindo. sebesar 16,30% per tahun dari pendapatan bagi hasil yang
dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah
Mandiri 2011 Subnotes ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak
Subordinated notes (subnotes) mudharabah Bank Syariah dijamin oleh pihak ketiga. Termasuk tidak dijamin oleh Negara
Mandiri tahun 2011 sebesar Rp500.000.000.000 merupakan Republik Indonesia dan tidak dimasukkan kedalam Program
surat berharga yang diterbitkan Bank di tahun 2011 dalam Penjaminan Bank yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia
bentuk surat pengakuan liabilitas jangka panjang berjangka atau lembaga penjaminan lainnya sesuai dengan peraturan
waktu 10 tahun dengan hak melunasi (call option) pada tahun perundang-undangan yang berlaku. Subnotes merupakan
ke-5 (lima) sejak tanggal penerbitan. kewajiban Bank yang di subordinasi.

Pada tanggal 19 Desember 2016, Bank melakukan eksekusi Selama berlakunya jangka waktu subnotes dan sebelum
hak call option dan melakukan pelunasan seteleh memperoleh dilunasinya semua pokok dan bagi hasil, Bank berkewajiban
persetujuan OJK berdasarkan suratnya No. S-168/PB.13/2016 untuk: (i) menjaga jumlah aktiva yang tidak diagunkan minimal
tanggal 10 November 2016 atas subordinated notes mudharabah sebesar 150% dari jumlah Liabilitas; (ii) memastikan bahwa
Bank Syariah Mandiri 2011 sebesar Rp500.000.000.000. subnotes ini tidak akan dimiliki oleh lebih dari 49 (empat puluh
sembilan) investor; (iii) menyerahkan kepada agen pemantau
Syarat dan ketentuan: sebagai berikut: laporan keuangan tahunan audit, laporan
1. Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara keuangan triwulan, laporan keuangan yang digunakan untuk
nisbah pemegang subnotes Bank dengan pendapatan yang perhitungan bagi hasil dan laporan tingkat kesehatan Bank
dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
keuangan Bank triwulan terakhir yang belum diaudit yang
tersedia dan disahkan oleh Direksi Bank selambatnya Bank tanpa persetujuan tertulis Agen Pemantau tidak
10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i) mengurangi
pendapatan bagi hasil yang bersangkutan. modal ditempatkan dan disetor; (ii) mengadakan perubahan
bidang usaha; (iii) melakukan penggabungan atau peleburan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

21
Ikhtisar Utama Laporan Manajemen Profil Perusahaan

atau reorganisasi, kecuali karena adanya ketentuan Pemerintah atau Bank Indonesia; (iv)
mengadakan penggabungan, konsolidasi, akuisisi dengan entitas lain yang menyebabkan
bubarnya Bank.

Penerbitan subnotes Bank dibagi dalam 3 (tiga) tahap yaitu:


- Tahap I tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp75.000.000.000
- Tahap II tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp275.000.000.000
- Tahap III tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp150.000.000.000

Untuk penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri Tahun 2011, Bank
telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dalam surat No. 13/2069/DPbS tanggal
31 Oktober 2011 perihal izin penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri.

Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank telah mengeluarkan opini melalui suratnya nomor 13/11/
DPS/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011 menyatakan bahwa subordinated notes syariah
mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai obligasi syariah dan obligasi syariah
mudharabah (Fatwa DSN-MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002 dan No.33/DSN-MUI/IX/2002). Bagi
hasil yang diberikan kepada pemegang subordinated notes diambil dari porsi Bank.

Bertindak sebagai wali amanat subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011
adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2016,
subnotes Bank ini memiliki peringkat idAA dari agen pemeringkat efek PT Pefindo.

Tabel Ikhtisar (dalam miliar Rupiah) Sukuk Subordinated Notes Mudharabah


Tingkat
Jumlah Obligasi/ Peringkat
Bunga/ Tanggal Jatuh
Uraian Sukuk (dalam miliar Tanggal Efektif Obligasi/
Imbalan Tempo
Rupiah) Sukuk
(Nisbah)
Id AA-(doble
Surat Berharga Subordinasi Yang Diterbitkan
375.000.000.000 27,07% 22 Desember 2016 22 Desember 2023 A minus) dari
Bank Syariah Mandiri Tahun 2016
Pefindo

Surat Berharga Subordinasi Yang Diterbitkan Id AA (doble AA)


500.000.000.000 16,30% 19 Desember 2011 19 Desember 2016
Bank Syariah Mandiri Tahun 2011 dari Pefindo
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

22
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Ikhtisar Utama

Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

23
26 Laporan Dewan Komisaris
31 Profil Dewan Komisaris
36 Laporan Dewan Pengawas Syariah
41 Profil Dewan Pengawas Syariah
43 Laporan Direksi
51 Profil Direksi dan SEVP
58 Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas
Kebenaran Isi Laporan Tahunan PT Bank Syariah
Mandiri Tahun 2016
02
L a po r a n
M a n a j e m e n
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

L a po r a n
Dewan Komisaris

Assalamu’alaikum
warahmatullahi
wabarakatuh
Para pemangku kepentingan
dan pemegang saham yang
terhormat,

Pertama-tama, perkenankan saya memanjatkan puji


syukur kehadirat Allah SWT karena atas tuntunan-
Nya, Bank Syariah Mandiri (BSM) dapat menjaga
keberlangsungan usaha di sepanjang tahun 2016
dengan kinerja yang baik sesuai Rencana Bisnis Bank
Tahun 2016.

Pada 2016, pertumbuhan ekonomi global belum


merata dan pasar keuangan masih diliputi
ketidakpastian. IMF memperkirakan pertumbuhan
ekonomi dunia pada 2016 sebesar 3,1% atau
sedikit melambat dibandingkan 2015 yang sebesar
3,2% yoy. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi negara
berkembang, terutama India dan Tiongkok yang
diprediksi IMF masih mampu tumbuh di atas 6,5%
menjadi sumber pendorong pertumbuhan ekonomi
global, begitu pula perbaikan sejumlah harga
komoditas global.

Kondisi ekonomi global dan regional tersebut


memberikan pengaruh terhadap kondisi ekonomi
Indonesia. Dengan fundamental yang relatif kuat,
ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh baik
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

dibandingkan dengan negara-negara lainnya.


Ekonomi Indonesia 2016 masih mengalami tekanan,
namun semakin optimis karena mengalami trend yang
membaik. Perekonomian Indonesia menunjukkan
kinerja yang membaik ditopang oleh permintaan
domestik. Bank Indonesia memperkirakan

Ventje Rahardjo
Komisaris Utama

26
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 mencapai 5,0%


yoy, meningkat dari 4,8% pada 2015. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia masih cukup baik di angka 5,02% pada 3Q16
didukung oleh konsumsi dan investasi. Sementara itu, laju inflasi
tercatat relatif stabil. Sepanjang tahun 2016 inflasi tercatat
sebesar 3,02%, menurun dibandingkan inflasi tahun 2015 Dewan
yang sebesar 3,45% yoy, dan berada pada batas bawah kisaran
sasaran inflasi Bank Indonesia, yaitu sebesar 4±1%.
Komisaris
Di tengah-tengah hal tersebut, Alhamdulillah, BSM tetap
menilai bahwa
dapat memberikan kontribusi dan kinerja yang baik. Semua ini
tidak terlepas dari kerja keras dan kerjasama seluruh elemen
kinerja Direksi
BSM, mulai dari jajaran top level management sampai ke level di tahun
pelaksana.
2016 telah
Penilaian Kinerja Direksi Tahun 2016
Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi di tahun 2016 berlangsung
telah berlangsung dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari
berbagai pencapaian positif yang terjadi di tahun 2016. dengan baik.
Pertumbuhan aset BSM selama 5 (lima) tahun terakhir
menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 9,80%. Adapun posisi aset BSM per 31
Desember 2016 mencapai Rp78,83 triliun, tumbuh sebesar
Rp8,46 triliun atau 12,02% dibandingkan dengan jumlah aset
pada tahun 2015 sebesar Rp70,37 triliun.

Selain itu, pada tahun 2016, BSM berhasil membukukan laba masih memiliki kecukupan modal dalam menjalankan bisnis
bersih sebesar Rp325,41 miliar, tumbuh sebesar Rp35,84 perbankan. Kinerja rasio Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) BSM
miliar atau 12,38% dibandingkan laba bersih tahun 2015 yang tahun 2016 sebesar 5,81%, turun terhadap ROE tahun 2015
tercatat sebesar Rp289,58 miliar. sebesar 5,92%. Sedangkan Rasio Imbal Hasil Rata-rata Aset
(ROA) sebesar 0,59%, naik terhadap ROA tahun 2015 sebesar
Pencapaian positif lainnya dapat ditunjukkan melalui berbagai 0,56%.
rasio-rasio. Rasio kecukupan modal (CAR) BSM pada level
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

14,01% pada tahun 2016, naik dibandingkan CAR pada tahun Prospek Usaha
2015 sebesar 12,85%. Hal ini karena Bank telah menerapkan Sampai dengan akhir tahun 2016, perekonomian global
perhitungan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) mengalami perlambatan pertumbuhan. Perekonomian Indonesia
yang memperhitungkan risiko operasional dan risiko perubahan masih mengalami berbagai tantangan terkait dengan belum
kurs. Sedangkan rasio kecukupan modal minimum sesuai standar pulihnya perekonomian negara-negara maju dan perlambatan
dari Regulator adalah sebesar 8%. Hal ini bermakna bahwa BSM pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang. Dampak

27
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

dari perkembangan tersebut bagi perekonomian domestik


adalah melambatnya pertumbuhan ekonomi, tekanan inflasi,
dan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika
Serikat, serta rendahnya harga komoditas. Kondisi berbagai
faktor tersebut memberikan pengaruh terhadap kelangsungan

Dewan industri perbankan.

Pada tahun 2016, perekonomian Indonesia tumbuh 5,02%

Komisaris (year on year/yoy), menguat dibandingkan 2015 sebesar


4,88%. Pertumbuhan ekspor Indonesia masih tertahan karena

telah
permintaan global yang masih rendah dan harga komoditas
yang semakin rendah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun
2015 ditopang oleh konsumsi pemerintah, investasi bangunan

senantiasa didorong oleh realisasi belanja pemerintah serta implementasi


proyek infrastruktur pemerintah. Sedangkan sektor swasta

melaksanakan
untuk konsumsi relatif stabil, namun dari investasi masih lemah.
Secara umum pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir
tahun 2015 belum menunjukkan perbaikan yang signifikan,

tugas dan meskipun pemerintah telah memberikan stimulus fiskal dan


relaksasi kebijakan makroprudensial.

tanggung- Dengan kondisi tersebut di atas, Dewan Komisaris yakin bahwa


BSM masih memiliki optimisme yang tinggi memenangkan

jawabnya persaingan bisnis perbankan. Hal ini, karena industri perbankan


syariah diyakini memiliki prospek jangka panjang yang
sangat baik hingga satu dekade ke depan. Saat ini, Indonesia

secara merupakan kiblat baru industri keuangan syariah di dunia. Hal


itu didasari oleh struktur masyarakat Indonesia yang memiliki

profesional penduduk muslim terbesar.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan


dan Sesuai Undang-undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009

independen.
tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah, Dewan Komisaris telah senantiasa melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

independen dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan


yang baik.

28
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang Dewan Komisaris menilai bahwa pelaporan tersebut
bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif telah berjalan dengan baik dan Dewan Komisaris
untuk melakukan pengawasan dan memberikan mendukung penuh pelaksanaan Whistleblowing
nasihat kepada Direksi serta memastikan PT Bank System di BSM. Dewan Komisaris berkomitmen
Syariah Mandiri (Bank) melaksanakan Good untuk turut berpartisipasi melaporkan jika
Corporate Governance (GCG) pada seluruh menemukan adanya pelanggaran.
tingkatan dan jenjang organisasi & comply terhadap
prinsip syariah. Komite Dewan Komisaris
Dalam pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab,
Dewan Komisaris memiliki wewenang dan Dewan Komisaris didukung oleh Komite-Komite
tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya penunjang antara lain Komite Audit, Komite
masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan
Anggaran Dasar dan peraturan perundang- Nominasi. Efektivitas pelaksanaan tugas dan
undangan yang berlaku. Dewan Komisaris juga tanggung jawab Dewan Komisaris dilakukan baik
telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang secara tertulis ataupun lisan dalam forum formal
dievaluasi dan dilakukan pengkinian secara berkala. seperti Rapat ataupun informal. Rapat-rapat yang
diselenggarakan antara lain Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada dengan Direksi (Rakomdir), Rapat Gabungan Dewan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah
Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada (Ragab), dan Rapat Komite-Komite.
RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas
pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam Sepanjang tahun 2016, pelaksanaan rapat-rapat
rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. tersebut dilakukan sebanyak 101 (seratus satu) kali
atau sebesar >100% jika dibandingkan kewajiban
PERAN DEWAN KOMISARIS DALAM penyelenggaraan rapat dan tingkat kehadiran
WHISTLEBLOWING SYSTEM Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud PBI
BSM telah memiliki Sistem Pelaporan Pelanggaran No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good
(Whistleblowing System) melalui berbagai media Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah.
antara lain : Adapun pembahasan rapat antara lain mengenai
1. Telepon Unit Anti-Fraud: 021-3143030 evaluasi berkala terhadap realisasi pencapaian target
2. Surat, yang ditujukan ke: RBB Tahun 2016, pembahasan terkait isu-isu yang
Jalan Surabaya No. 58, Menteng. berkembang, tantangan yang dihadapi, strategi/
Jakarta Pusat – 10310. action plan yang akan dilakukan, dan sebagainya.
3. Surat elektronik (email): pengaduan@bsm.
co.id
4. Website:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

B-Wise merupakan pelaporan berbasis IT


(web base) dengan alamat: http://bwise.
syariahmandiri.co.id

29
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Perubahan Komposisi Dewan Apresiasi Kami


Komisaris Apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kami tujukan
Tidak terdapat perubahan komposisi Dewan Komisaris di kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan atas
tahun 2016, sehingga Komposisi Dewan Komisaris BSM per 31 kepercayaan dan dukungannya selama ini. Selain itu ucapan
Desember 2016 sebagai berikut: terima kasih juga kami sampaikan kepada Dewan Pengawas
Nama Jabatan Periode Jabatan Syariah atas bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan
Ventje Rahardjo Komisaris Utama RUPST 2014-RUPST 2017 sehingga BSM senantiasa berjalan dalam koridor syariah.
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen RUPST 2010-RUPST 2018
Agus Fuad Komisaris RUPST 2013-RUPST 2018 Apresiasi terdalam juga kami berikan kepada seluruh jajaran
Bambang Widianto Komisaris Independen RUPST 2013-RUPST 2018
Direksi, Karyawan, serta Mitra Kerja yang turut berpartisipasi
Zulkifli Djaelani Komisaris Independen RUPST 2014-RUPST 2017
dan mendukung BSM untuk terus tumbuh dan berkembang.
Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keberkahan
Dewan Komisaris memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan
bagi kita semua dalam mewujudkan harapan yang kita cita-
tanggung jawab yang diamanahkan. Dewan Komisaris memiliki
citakan bersama. Aamiin YRA.
pemahaman dan kompetensi yang memadai, sehingga dapat
menghadapi permasalahan yang timbul dalam kegiatan usaha
BSM, membuat keputusan secara independen, mendorong
peningkatan kinerja BSM, serta dapat secara efektif melakukan
penelaahan dan memberikan masukan konstruktif terhadap
kinerja Direksi.

wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum


warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, 3 Maret 2017
PT Bank Syariah Mandiri
Atas nama Dewan Komisaris,

Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

30
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

P r of i l
Dewan Komisaris

Ventje Rahardjo
Komisaris Utama

Beliau aktif mengikuti berbagai pelatihan di dalam dan luar


Warga Negara Indonesia, Lahir tanggal 4 November 1954
negeri, seperti; Sertifikasi Manajemen Risiko di Amsterdam
(umur 62 tahun). Lulusan Universitas Indonesia bidang
(2004), SESPIBANK di Jakarta (1998), Advance Course on
Ekonomi tahun 1980 dan Master Ekonomi dari The
Banking (1983), Advance Management Programme for
University of New England, Australia pada tahun 1986.
Overseas Banker (1993), Top Management Programme
di Manila (1995), 3Rd Annual Senior Management Risk
Pengalaman profesional beliau diawali di Bapindo dengan
Summit (2012) di Singapore, Training Leading Change
jabatan Analis dan General Manager (1981-1999),
and Organizational Renawal (2013) di Boston dan Training
kemudian sebagai Anggota Tim Merger hingga Direktur
Berkeley Executive Leadership Program di Berkeley –
Commercial Banking Bank Mandiri (1999-2005), Direktur
California (2015).
Retail & Micro Banking BRI (2005-2006), Senior Advisor
Batasa Tazkia Consulting (2006-2007), Managing Director
Saat ini beliau berdomisili di Jakarta, Indonesia. Periode
SME Commercial & Syariah Banking Bank International
Jabatan: RUPST 2014-RUPST 2017.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Indonesia (2007-2008), dan CEO BRI Syariah (2008-2011).

31
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Agus Fuad
Komisaris

Warga Negara Indonesia. Lahir di Sragen, 09 Agustus


Ramzi A. Zuhdi 1959 (umur 57 tahun). Alumnus Fakultas Ekonomi
Komisaris Independen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia tahun 1994.
Meraih gelar Magister Management tahun 1999 di
Warga Negara Indonesia, lahir di Jambi, 5 Mei 1952 (umur Universitas Airlangga.
64 tahun). Lulusan Universitas Gadjah Mada tahun 1979
dan Meraih Master Degree di Iowa State University tahun Selain menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris, beliau
1989. juga menjabat sebagai Group Head Distribution Strategy
Group. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen, beliau Group Head Distribution Network I PT Bank Mandiri
berkarir di Bank Indonesia sejak tahun 1980-2010. Beliau (Persero) Tbk (2013-2015), Group Head Distribution
pernah menjabat sebagai Direktur DPbS Bank Indonesia Network II (2011-2013), Group Head Business Banking
(2007-2010), dan Direktur Keuangan PT Mekar Prana II (2010-2011), Regional Manager Wilayah X – Makassar
Indah (2010). Beliau saat ini juga menjadi asessor Risk (2006-2010), Deputy Regional Manager Wilayah I –
Management di Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan Medan, Area Manager Banjarmasin, Branch Manager
(LSPP) Indonesia dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Malang Merdeka.
Indonesia.
Training yang diikuti antara lain Executive Distance Learning
Training yang pernah diikuti antara lain Islamic Banking, on Islamic Banking Training, Sertifikasi Manajemen Risiko
Program Eksekutif, Leadership Program, dan Risk Level 4, Coaching for Excellence Executive, Workshop
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Management Certification Refreshment Program, Six Sigma Champion, The Looking Glass Experience,
Indonesia International Conference on Islamic Finance, Managing Customer Relationship for Profit, Leading
dan berbagai training lainnya. Strategic Growth & Change, dsb.

Saat ini beliau berdomisili di Jakarta, Indonesia. Periode Saat ini beliau berdomisili di Jakarta, Indonesia. Periode
Jabatan RUPST 2010-RUPST 2018. jabatan: RUPST 2014-RUPST 2018.

32
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

Bambang Widianto
Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 27 November


1959 (umur 57 tahun). Alumnus bidang Teknik Industri Zulkifli Djaelani
di Institut Teknologi Bandung tahun 1985, Meraih Gelar Komisaris Independen
Master of Art (MA) bidang Computer Science tahun 1990
di Boston University-Boston USA dan bidang Ilmu Ekonomi Warga Negara Indonesia. Lahir di Tembilahan (Riau),
tahun 1993 di Northeastern University-Boston USA, serta 08 Februari 1948 (umur 68 tahun). Alumnus jurusan
Meraih Gelar Philosophiae Doctor (Ph.D) di bidang Ilmu Akuntansi (s.d. Tingkat V), Fakultas Ekonomi Universitas
Ekonomi tahun 1995 di Northeastern University-Boston Indonesia tahun 1975.
USA.
Sebelum menjabat sebagai Komisaris beliau pernah
Selain menjadi Anggota Dewan Komisaris BSM, saat ini menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Bank Mandiri
beliau menjabat sebagai Deputi Kepala Sekretariat Wakil (Persero) Tbk. (1999-2014), Direktur Operasi & Sumber
Presiden Bidang Pembangunan Manusia dan Pemerataan Daya Manusia (SDM) Bank Niaga (1994-1999), Pemimpin
Pembangunan, Pengajar pada program Magister Ilmu Wilayah Jawa Tengah & DIY dan Wilayah Jakarta Bank
Administrasi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Niaga, Pemimpin Cabang di Solo dan Jakarta Bank Niaga
Administrasi Negara Republik Indonesia, Pengajar pada (1988-1994).
Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik –
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Training yang diikuti antara lain Sertifikasi Manajemen
Risiko Level 2, Executive Distance Learning on Islamic
Training yang diikuti antara lain Sertifikasi Manajemen Banking Training, IIA International Conference, serta
Risiko Level 2, Executive Distance Learning on Islamic berbagai training lainnya.
Banking Training, dsb.
Saat ini beliau berdomisili di Jakarta, Indonesia. Periode
Saat ini beliau berdomisili di Jakarta, Indonesia. Periode Jabatan RUPST 2014-RUPST 2017.
Jabatan: RUPST 2013-2018.

33
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

1. Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
2. Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
3. Agus Fuad
Komisaris
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

4. Bambang Widianto
Komisaris Independen
5. Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen

5.
34
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

2. 4. 1. 3.
35
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

L a po r a n
D e w a n P e n g a w a s S ya r i a h
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

DR. H. MUHAMMAD SYAFII DR. KH. MA’RUF AMIN DR. H. MOHAMAD HIDAYAT
ANTONIO, M. Ec Ketua* Anggota
Anggota
*) Disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 3 Maret 2017

36
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mencukupi. Shalawat 4. Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
dan salam semoga senantiasa melimpah atas Rasul-Nya, dan/atau konfirmasi kepada pegawai Bank dan/atau
Muhammad SAW. Mudah-mudahan taufiq dan hidayah Allah nasabah untuk memperkuat hasil pemeriksaan dokumen;
SWT senantiasa tercurah bagi kita semua.
5. Melakukan review terhadap ketentuan internal yang
Pelaksanaan Kegiatan Dewan Pengawas Syariah berlaku terkait aspek syariah apabila terdapat indikasi
Tahun 2016 ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah;
Sesuai dengan PBI No. 11/33/PBI/2009 dan SE BI No. 12/13/
DPbS. Dewan Pengawas Syariah melaksanakan pengawasan 6. Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan
terhadap kegiatan BSM di tahun 2016 dengan melakukan: dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Opini
1. Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/atau yang Syariah DPS khusus untuk hal ini menjadi suatu persyaratan
diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern dan/atau yang harus dipenuhi oleh BSM dalam rangka pemenuhan
fungsi kepatuhan untuk mengetahui kualitas pelaksanaan persyaratan proses audit laporan keuangan tahunan BSM
pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan oleh KAP.
dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Pada
beberapa kali pelaksanaan uji petik, DPS BSM melakukan 7. Melaporkan hasil pengawasan Dewan Pengawas Syariah
koordinasi dengan unit kerja Internal Audit dan Compliance kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Laporan ini memuat
untuk mengumpulkan data dan informasi terhadap cabang dokumentasi kegiatan DPS yang disusun secara semesteran.
tertentu, sebelum uji petik itu sendiri dilaksanakan. Hal Yang memuat, antara lain:
ini dimaksudkan agar DPS sudah memiliki informasi yang a Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan
utuh atas suatu cabang, sehingga lebih fokus pada saat produk baru Bank meliputi tujuan, karakteristik, akad
pelaksanaan uji petik. dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN- MUI,
review system dan prosedur produk baru.
2. Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang akan b Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank meliputi
diperiksa dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan
pemenuhan Prinsip Syariah dari masing-masing kegiatan. jasa Bank. Bentuk pengawasan berupa; analisis Laporan
Pada setiap awal tahun, DPS BSM melakukan rapat internal Hasil Audit Intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah
DPS untuk menentukan beberapa cabang yang akan diuji uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek
petik. Syariah.
c Opini Umum DPS terhadap operasional Bank per
3. Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik untuk periode. Periode I yaitu 1 Januari 2016 s.d. 30 Juni 2016
mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana dan periode II yaitu 1 Juli 2016 s.d. 31 Desember 2016.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

dipersyaratkan dalam ketentuan internal Bank yang berlaku. d Opini DPS terhadap kegiatan penghimpunan dana,
Fokus pemeriksaan DPS BSM adalah terhadap pemenuhan penyaluran dana, serta pelayanan jasa Bank. Dengan
aspek-aspek syariah/sharia compliance. Antara lain; menyajikan data berupa: jumlah SE (Surat Edaran), data
1) kesesuaian akad yang digunakan, pembiayaan serta opini DPS atas produk baru Bank. Pada
2) terpenuhinya unsur-unsur akad dimaksud pada suatu tahun 2016 DPS telah mengeluarkan 12 Opini Syariah,
skim pembiayaan, dengan rincian pada semester I sebanyak 5 opini Syariah
3) pemeriksaan terhadap SP3, Nota Analisa Pembiayaan dan semester II sebanyak 7 opini Syariah.
(NAP), Akad dan Akta Notariel.

37
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

e) Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel Untuk menunjang semua pencapaian di atas, DPS secara
pemeriksaan moral spiritual memiliki kewajiban untuk menyampaikan
Pada tahun 2016 DPS telah melakukan uji petik/ motivasi dan arahan kepada semua pejabat dan pegawai
pengawasan langsung ke 4 Kantor Cabang (Branch) cabang agar senantiasa mengedepankan akhlak/etika islami
dan ke 5 Kantor Area BSM Guna melengkapi proses dalam menjalankan semua tugas dan tanggung jawab yang
pemeriksaan, DPS juga meminta dan mempelajari hasil menjadi amanah Perusahaan. Karena hal inilah yang menjadi
temuan Internal Audit & Anti Fraud Group (IAG) dari nilai tambah sekaligus kekuatan yang sangat fundamental
masing-masing Kantor Cabang yang diuji petik. bagi Bank Syariah Mandiri, terlebih Bank Syariah Mandiri
memiliki Corplan 2016-2020, yang diperkuat dengan
8. Meningkatkan Pemahaman Praktek Perbankan Syariah internalisasi budaya PAS (Percaya Diri, Antusias dan
Hal penting lainnya adalah pada saat melakukan Uji Petik Semangat), insya Allah Bank Syariah Mandiri menjadi bank
DPS BSM melakukan dialog dengan pimpinan dan pegawai “Terdepan, Modern. Menentramkan”.
cabang, untuk menganalisa lebih dalam kendala-kendala
bisnis dan operasional cabang yang berkaitan dengan Perubahan Komposisi Dewan Pengawas Syariah
aspek syariah sehingga dapat dipastikan kesesuaian dengan Selama tahun 2016 terdapat perubahan komposisi Dewan
prinsip syariah. Pengawas Syariah. Prof. Dr. H. Komaruddin Hidayat, MA
digantikan oleh Dr. KH. Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan
Selain itu DPS juga memberikan arahan dan penguatan Pengawas Syariah. Dengan demikian, komposisi Dewan
materi “Akad dan Produk Perbankan Syariah” kepada staf Pengawas Syariah di tahun 2016 sebagai berikut:
cabang, dengan mengadakan Forum Klinik Syariah untuk
menjawab keluhan sekaligus menerima masukan yang No Nama Jabatan
dapat memperbaiki kualitas pemenuhan aspek syariah. 1 Dr. KH. Ma’ruf Amin* Ketua
2 Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec Anggota
Hal ini dimaksudkan agar semua pejabat cabang memahami 3 Dr. H. Mohamad Hidayat Anggota
dan mengenali kembali skema produk dan jasa perbankan *) Disetujui oleh OJK tgl 03 Maret 2017
syariah. Termasuk akad-akad standar yang digunakan
dalam produk pendanaan, pembiayaan dan jasa. Sehingga Demikian Laporan Dewan Pengawas Syariah untuk tahun 2016.
harapannya dari sisi bisnis tetap tumbuh dan dari aspek Dewan Pengawas Syariah senantiasa mengingatkan kepada
syariah terpenuhi. jajaran Manajemen BSM untuk senantiasa menjaga ketaatan
pada prinsip-prinsip syariah serta kepatuhan atas peraturan
perundangundangan yang berlaku, agar BSM dapat mencapai
visi dan misi-nya dengan baik.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.


PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Jakarta, 3 Maret 2017


PT Bank Syariah Mandiri
Atas nama Dewan Pengawas Syariah,

Dr. KH. Ma’ruf Amin


Ketua Dewan Pengawas Syariah

38
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

39
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

40
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

P r of i l
D e w a n P e n g a w a s S ya r i a h

DR. KH. Ma’ruf Amin*


Ketua

Warga Negara Indonesia, lahir di Tangerang pada 11 Asuransi Syariah dan Investasi Syariah) di Indonesia;
Maret 1943 (umur 73 tahun). Beliau merupakan Lulusan Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia dan
S1 Fakultas Ushuluddin Universitas Ibnu Kholdun, Jakarta menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia
tahun 1967. Beliau menerima gelar Doktor Honoris Causa (MUI) Periode 2015-2020; Ketua Dewan Syariah Nasional
pada bidang Hukum Ekonomi Syariah dari Pasca Sarjana Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) sejak Desember 2014
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada sampai sekarang, serta aktif sebagai pembicara pada
tahun 2012. forum Ekonomi Syariah Nasional dan Internasional.

Selain menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah *Disetujui Oleh OJK tanggal 3 Maret 2017
(DPS) BSM, beliau pernah menjabat sebagai Ketua DPS
pada beberapa Lembaga Keuangan Syariah (Bank Syariah,
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

41
41
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Dr. H. Mohamad Hidayat


Anggota

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 3 Mei 1967


Dr. H. Muhammad Syafii (umur 49 tahun). Beliau merupakan lulusan Fakultas
Antonio, M. Ec Syariah IAIN Jakarta tahun 1991, S-2 MBA dari IPWI
Anggota Jakarta dan S-2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum
Institute at Business Law & Legal Management
Warga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi, 12 Mei
(IBLAM) Jakarta tahun 2003. S-3 di bidang Islamic
1967 (umur 49 Tahun). Meraih gelar PhD di bidang
Economic and Finance di Universitas Trisakti, Jakarta.
Micro Finance, dari University of Melbourne Australia
Tahun 2014.
tahun 2004. Gelar Master di bidang Ekonomi
International Islamic University (IIU) Malaysia tahun
Selain menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas
1992. S1 dalam Bidang Syariah dan Hukum Islam
Syariah BSM, beliau menjabat sebagai Badan
dari University of Jordan. Beliau menulis 35 buku
Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional (BPH
dalam bidang keuangan, perbankan, leadership dan
DSN) MUI, Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi
manajemen.
Syariah (MES), Dosen Pasca Sarjana Program PSTTI
Universitas Indonesia dan Islamic Economic Finance
Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas
(IEF) Universitas Trisakti. Di samping itu aktif menjadi
Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Komite
supervisor dan advisor di beberapa institusi keuangan/
Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank
non keuangan Islam, khotib tetap Istana Presiden
Indonesia, Anggota Badan Pengurus Harian Dewan
dan Wakil Presiden RI, juga sebagai Ketua Umum Al-
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Syariah Nasional MUI dan Rektor Tazkia University


Washiyyah Foundation dan penulis buku.
College of Islamic Economics. Beliau juga pernah
bertugas sebagai Global Shariah Advisor di Dubai,
Komite Ahli Perbankan Syariah Kuala Lumpur dan
Bank Indonesia. Pada tahun 2010 diangkat Presiden RI
sebagai Anggota Komite Ekonomi Nasional dan pada
tahun 2016 diamanahi menjadi Komite Ekonomi dan
Industri Nasional.

42
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

L a po r a n
Direksi

Para Pemegang Saham


dan Pemangku Kepentingan
yang terhormat,

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Kami menyampaikan rasa syukur kepada Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas pencapaian yang
telah Bank Syariah Mandiri (BSM) raih pada tahun
2016. Lebih lanjut prestasi dan pencapaian tersebut
menambah rasa optimisme kami menghadapi tahun-
tahun yang akan datang. Tentunya, capaian kinerja
yang positif tersebut tidak terlepas dari kerja keras dari
seluruh pihak, karyawan, Direksi, Dewan Komisaris,
serta tentunya juga tak lepas dari dukungan yang
kuat dari Pemegang Saham.

Dalam menghadapi dinamika perekonomian global


dan nasional yang begitu dinamis di tahun 2016,
BSM mampu mencapai pertumbuhan keuangan yang
cukup membanggakan. Hal ini menunjukkan bahwa
manajemen dan insan Bank memiliki optimisme untuk
terus berkarya dan tumbuh mencapai keunggulan
daya saing secara berkelanjutan.

Dengan potensi yang ada dan dukungan seluruh


pemangku kepentingan dan Bank Mandiri selaku
Pemegang Saham, kami yakin BSM bukan hanya
sebagai bank syariah terbesar dan terbaik, namun
juga mampu bersaing dengan bank konvensional baik
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

di tingkat nasional maupun regional Asean.

ANALISIS KINERJA BSM 2016


Kebijakan Strategi Bank
Pencapaian kinerja yang handal baik dari aspek
operasional maupun aspek keuangan, memerlukan
perencanaan dan upaya-upaya strategis yang

Agus Sudiarto
Direktur Utama

43
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

memudahkan tercapainya target yang telah ditetapkan. menjadi beberapa unit yakni consumer yang membawahi
Keberhasilan BSM 2016, tidak terlepas dari perencanaan yang pembiayaan griya, pensiun, otomotif, serta haji, pembiayaan
matang dan pengambilan keputusan strategis yang tepat Mikro, business banking, dan pembiayaan Emas. Adapun
sasaran. Upaya-upaya strategis yang telah dilakukan oleh BSM segmen wholesale dibagi menjadi komersial dan korporat.
dalam mendukung pencapaian kinerja tahun 2016 antara lain:
Perbandingan Realisasi Kinerja dan Target 2016
1. Perbaikan kualitas aktiva produktif dan optimalisasi recovery; Ditengah perekonomian nasional 2016 yang dinamis, secara
2. Peningkatan bisnis secara sustain; umum BSM mampu membukukan kinerja keuangan yang sangat
3. Produktivitas dan efisiensi secara operasional. baik. Beberapa indikator keuangan yang dapat dikemukakan
antara lain adalah kinerja laba rugi Bank, kinerja posisi keuangan
Pada tahun 2016, Bank melakukan transformasi melalui dan rasio-rasio keuangan penting.
implementasi corporate plan 2016-2020 dengan focus pada
segmen ritel. Sementara untuk pemasaran Bank akan mengelola Indikator keuangan pada Laba Rugi yang dapat mewakili
ekosistem berbasis Islam seperti lembaga pendidikan, layanan pencapaian kinerja BSM meliputi pendapatan usaha, laba bersih
haji, dan rumah sakit. dan laba bersih per saham dasar. BSM berhasil membukukan
hasil yang positif atas indikator keuangan tersebut. Dari sisi
Selain hal tersebut, sebagai anak usaha dari Bank Mandiri, pendapatan, pada tahun 2016 BSM membukukan pendapatan
Bank juga mengoptimalkan integrasi dengan Bank Mandiri sebagai Mudharib sebesar Rp6,47 triliun, atau mencapai
dan Perusahaan Anak Bank Mandiri baik dari sisi pemasaran 99,89% terhadap target RBB 2016 sebesar Rp6,48 triliun.
maupun operasional. Sedangkan secara operasional, Bank Sedangkan jika dibandingkan pendapatan sebagai Mudharib
mensimplifikasi proses bisnis dan produk untuk meningkatkan tahun 2015 meningkat 8,52% dari Rp5,96 triliun. Dari indikator
pelayanan transaksional Nasabah. Saat ini Bank memperkenalkan laba bersih, BSM mampu meraih laba bersih sebesar Rp325,41
lima produk unggulan yakni Tabungan Mabrur dan Tabungan miliar atau mencapai 103,28% terhadap target RBB 2016
BSM, Gadai dan Cicil Emas, Pembiayaan Griya BSM, Pembiayaan sebesar Rp315,07 miliar. Sedangkan jika dibandingkan laba
MIkro dan Pembiayaan Pensiun. bersih tahun 2015 meningkat 12,21% dari Rp289,58 miliar.
Sementara itu, dari laba bersih per saham dasar BSM tahun
Untuk klasifikasi segmen bisnis, Bank membagi segmen bisnis 2016 sebesar Rp818, atau mencapai 103,28% terhadap target
menjadi ritel dan wholesale di mana segmen ritel dibagi lagi RBB 2016 sebesar Rp792. Sedangkan laba bersih per saham
dasar tahun 2015 mencapai 86,47% dari Rp946.

Tabel Perbandingan Indikator Laba Rugi - Realisasi dan Target RBB 2016 (dalam miliar Rupiah)
Indikator Kinerja Target RBB 2016 Realisasi Kinerja 2016 Pencapaian
Pendapatan sebagai Mudharib 6.475 6.468 99,89%
Laba Bersih 315 325 103,28%
Laba per Saham Dasar (Rupiah penuh) 792 818 103,28%

Indikator keuangan pada posisi keuangan yang dapat


PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

dikemukakan antara lain adalah aset, dana pihak ketiga,


pembiayaan, dan ekuitas. Pada tahun 2016 aset BSM mampu
mencapai Rp78,83 triliun atau atau mencapai 103,57% terhadap
target RBB 2016 sebesar Rp76,11 triliun. Sedangkan jika
dibandingkan Aset tahun 2015 tumbuh 12,02% dari Rp70,37
triliun. Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) mampu mencapai
Rp69,95 triliun atau mencapai 104,04% terhadap target RBB
2016 sebesar Rp67,23 triliun. Sedangkan jika dibandingkan DPK
tahun 2015 tumbuh 12,62% dari Rp62,11 triliun.

44
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

Dari sisi pembiayaan BSM mampu menyalurkan sebesar


Rp55,58 triliun atau mencapai 101,85% terhadap target RBB
2016 sebesar Rp54,57 triliun. Sedangkan jika dibandingkan Pada tahun 2016 aset BSM
pembiayaan tahun 2015 tumbuh 8,79% dari Rp51,09 triliun.
mampu mencapai Rp78,83 triliun
Indikator lain yang juga menunjukkan kinerja positif BSM adalah
dari sisi ekuitas, BSM mampu mencapai Rp6,39 triliun atau atau atau mencapai 103,57%
mencapai 92,77% terhadap target RBB 2016 sebesar Rp6,89 terhadap target RBB 2016.
triliun. Sedangkan jika dibandingkan ekuitas tahun 2015
tumbuh 13,87% dari Rp5,61 triliun.

Tabel Perbandingan Indikator Posisi Keuangan - Realisasi dan Target RBB 2016 (dalam miliar Rupiah)
Indikator Kinerja Target RBB 2016 Realisasi Kinerja 2016 Pencapaian
Aset 76.113 78.832 103,57%
Dana Pihak Ketiga 67.232 69.950 104.04%
Pembiayaan 54.570 55.580 101,85%
Ekuitas 6.891 6.392 92,77%

Bila dilihat dari kinerja rasio keuangan, Kinerja Rasio Pemenuhan


Modal Minimal (CAR) tahun 2016 sebesar 14,01% meningkat
PROSPEK USAHA BSM
Kondisi Ekonomi dan Industri Perbankan Syariah
dari tahun lalu sebesar 12,85%. Kinerja Rasio Lancar pada tahun
Sampai dengan akhir tahun 2016, Perekonomian Indonesia
2016 sebesar 146,39% naik dari tahun lalu sebesar 118,52%.
masih mengalami berbagai tantangan terkait dengan belum
Rasio liabilitas terhadap ekuitas (DER) tahun 2016 sebesar
pulihnya perekonomian negara-negara maju dan perlambatan
181,59%, meningkat dibandingkan DER tahun 2015 sebesar
pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang, khususnya
176,05%. Sedangkan Pembiayaan Bermasalah terhadap Total
Tiongkok.
Pembiayaan (NPF NETT) tahun 2016 sebesar 3,13%, turun
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,05%. Adapun
Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi
Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan (NPF
Indonesia tidak akan mencapai target tahun ini, dari target awal
GROSS) sebesar 4,92%, turun dibandingkan tahun sebelumnya.
APBN 2016 sebesar 5,3%. BI memproyeksikan ekonomi tumbuh
hanya 5,1%. Hal ini karena Indonesia masih menghadapi
Kendala-Kendala Yang dihadapi dan
pemulihan ekonomi global yang masih belum solid atau
Penyelesaiannya
stabil. Banyaknya ketidakpastian kondisi makro global sangat
Sepanjang tahun 2016, kami selaku manajemen dan seluruh
mempengaruhi pertumbuhan perekonomian Indonesia.
insan BSM telah berupaya meningkatkan kinerja dan mencapai
target yang telah dituangkan dalam RBB. Namun demikian,
Mengantisipasi berbagai dampak perkembangan ekonomi
keberhasilan BSM juga tidak terlepas dari kendala dan tantangan
global dan regional yang belum stabil, pada aspek kebijakan
usaha, serta berbagai solusi yang telah diambil. Kendala-kendala
moneter, Bank Indonesia di tahun 2016 ini telah melakukan
yang kami hadapi tersebut antara lain:
reformulasi kebijakan suku bunga acuan, dengan mengubah
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

1. Belum optimalnya Fee Based Income


acuan suku bunga dari BI Rate dengan BI 7-Day Repo Rate.
2. Masih tingginya biaya PPAP
Langkah ini dilakukan bukan untuk mengubah sikap kebijakan,
3. Sustainability kualitas aktiva yang perlu dijaga dan
namun dilakukan untuk menyempurnakan transmisi kebijakan
dipertahankan
moneter. Bank Indonesia juga telah melakukan pelonggaran
4. Financing at Risk yang masih tinggi
5. Capital Management

Atas kendala-kendala tersebut, manajemen dan seluruh insan


BSM terus bekerja lebih keras mengatasi dan memperkecil
dampak yang timbul sehingga seluruh target yang dicanangkan
dapat terealisir secara cepat, tepat dan mendatangkan nilai
tambah bagi BSM.
45
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

kebijakan moneter dan makroprudensial. Ke depan, Bank


Indonesia melihat masih terdapat peluang untuk melakukan
pelonggaran kebijakan, tentunya dengan selalu melihat
dinamika perekonomian yang terjadi. Dari sisi perkembangan
kredit, walaupun saat ini pertumbuhan kredit masih belum
optimal, Bank Indonesia optimis di tahun 2017 masih terdapat
potensi peningkatan, seiring dengan mulai terjadinya pemulihan
harga komoditas.

Sinergi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia telah


mendorong optimisme pada perekonomian Indonesia. Hal
Rasio tersebut terlihat pada inflasi yang diperkirakan terkendali, defisit
neraca transaksi berjalan yang aman pada kisaran 2,0%-2,5% di

Pemenuhan tahun 2016 dan 2,5%-3,0% di tahun 2017, serta keseimbangan


fiskal yang dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah. Bank

Modal Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada dalam


kisaran 4,9%-5,3% di tahun 2016, dan pada kisaran 5,1%-

Minimal 5,5% di tahun 2017.

(CAR) Dalam kondisi perbaikan ekonomi nasional yang sedang berjalan,


industri Perbankan Syariah menunjukkan pertumbuhan.

tahun 2016 Hingga akhir 2016, bank yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah mencapai 200 bank yang terdiri dari

sebesar
13 bank umum syariah dan 21 unit usaha syariah serta 166 BPR
syariah.

14,01% Sampai Desember 2016, market share perbankan syariah


terhadap perbankan nasional mencapai 5,30% atau dengan

meningkat total aset Rp356 triliun. Hal ini disebabkan oleh bergabungnya
BPD Aceh dengan asetnya sebesar Rp20 triliun menjadi Bank

dari tahun Aceh Syariah. Secara aset, perbankan syariah mengalami growth
sebesar 20,33% (yoy).

lalu sebesar Pada periode yang sama, DPK perbankan syariah sudah mencapai

12,85% Rp279 triliun atau tumbuh 20,83% (yoy). Secara market share,
DPK perbankan syariah menguasai 5,78% terhadap total DPK
perbankan nasional.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Dari sisi penyaluran dana, pertumbuhan pembiayaan perbankan


syariah per Desember 2016 sebesar 16,44%. Secara market
share, posisi pembiayaan perbankan syariah mencapai Rp248
triliun atau menguasai 5,67% terhadap total pembiayaan
perbankan nasional.

46
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

Dengan berbagai hal tersebut, Direksi menilai bahwa BSM PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
masih memiliki prospek usaha yang sangat baik. Untuk itu, Manajemen BSM sepenuhnya menyadari betapa pentingnya
Direksi terus melakukan pembenahan internal, peningkatan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau GCG bagi
kompetensi SDM, penataan segmentasi dan fokus bisnis pencapaian kinerja Bank. GCG menjadi penting karena pada
yang tepat khususnya dalam bidang industri perbankan serta dasarnya didesain untuk melindungi kepentingan stakeholders
perencanaan strategis lainnya. maupun shareholders.

Perencanaan Strategi 2017 Selain itu, bagi Bank, GCG merupakan pilar penting bagi
Menghadapi tahun 2017, BSM telah merumuskan beberapa keunggulan daya saing berkelanjutan. Penerapan GCG
target pencapaian kinerja dengan semangat optimisme yang secara konsisten akan memperkuat posisi daya saing Bank,
tinggi. Bank meyakini bahwa tahun-tahun ke depan merupakan memaksimalkan nilai Bank, mengelola sumberdaya dan
periode yang akan memberikan banyak peluang bagi BSM risiko secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya
untuk semakin berkembang. Beberapa perencanaan strategi akan memperkokoh kepercayaan pemegang saham
yang telah disiapkan oleh BSM dalam menghadapi tantangan dan stakeholders, sehingga BSM dapat beroperasi dan tumbuh
serta peluang tahun 2017 antara lain: secara berkelanjutan dalam jangka panjang. BSM berkomitmen
1. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen ritel penuh melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang
terutama pembiayaan cicil dan gadai emas, pembiayaan KPR organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan
dan pensiun serta pembiayaan mikro persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG.
2. Melakukan kerjasama penyaluran pembiayaan kendaraan
dengan Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama Optimalisasi penerapan GCG BSM terus dilakukan dengan
Finance (MUF) penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik terbaik,
3. Meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga terutama pengujian keandalan serta penyesuaian sistem dan prosedur
tabungan mabrur junior dan tabungan BSM serta fokus sesuai dengan perkembangan bisnis dan regulasi/ketentuan
pada dana murah untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif.
4. Meningkatkan pertumbuhan fee based income melalui Kelengkapan kebijakan dan SOP untuk mendukung pelasanaan
produk dan layanan berbasis transaksi dan teknologi GCG diantaranya adalah: Pedoman GCG, Code of Conduct,
(ATM, Cash Management, Internet Banking, Remittance, Board Manual, Charter Komite Audit, Road Map GCG dan SOP
Payment Point Online Banking/PPOB, E-Commerce, dll) serta terkait lainnya.
meningkatkan fee gadai dan fee administrasi rekening
5. Mengoptimalkan excess funding melalui private placement Pada tahun 2016, berbagai upaya dilakukan untuk memperkuat
dengan underlying proyek-proyek infrastruktur yang dibiayai pelaksanaan GCG diantaranya melalui sosialisasi Code of
oleh Pemerintah (project based) Conduct, Whistleblowing System dan la risywah yang dilakukan
6. Meningkatkan produktivitas dan profitabilitas cabang kepada seluruh pemangku kepentingan. Selain itu, BSM juga
melalui: melakukan pengukuran implementasi GCG. Pada semester II
a. Revitalisasi bisnis proses untuk segmen ritel dan 2016 hasil penilaian self assessment pelaksanaan GCG adalah 1
penguatan fungsi 3 pilar -Business, Risk & Operation; atau masuk dalam kategori “ sangat baik”. Hal ini membuktikan
b. Branch excellent execution dan optimalisasi penerapan komitmen manajemen untuk menjadikan GCG sebagai sebuah
contribution margin (CM) sistem yang dijalankan dengan penuh komitmen dan konsisten.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

7. Memperbaiki kualitas aktiva produktif melalui penurunan


NPF, optimalisasi collection nasabah NPF dan recovery Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan
nasabah WO serta memberdayakan cabang untuk collection memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-
kolektibilitas 2 masing sesuai peraturan perundang-undangan dan anggaran
8. Terus mengoptimalkan kekuatan permodalan dengan dasar. Dewan Komisaris dan Direksi harus berkoordinasi dan
melakukan Action Capital Management bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan
9. Mengakselerasi implementasi IT system untuk mendukung usaha Bank dalam jangka panjang dan menjadi role model bagi
pertumbuhan bisnis jajaran di bawahnya.
10. Memperkuat culture di seluruh jajaran organisasi termasuk
budaya anti fraud serta penguatan internal control

47
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Dalam menjalankan hubungan kerja dengan Dewan Komisaris 2016-2020. Untuk itu, BSM melakukan internalisasi budaya
tersebut, Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan perusahaan dengan penguatan perilaku “PAS” (Percaya Diri,
Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi Antusias dan Semangat), sebagai kredo seluruh insan BSM.
tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Untuk menginternalisasi budaya ini, BSM membentuk Tim
Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, Guiding Budaya yang terdiri dari Change Leaders (jajaran
sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan Direksi) dan Change Champions (jajaran Group Head dan CEO
konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Region) yang menjadi role model bagi jajaran BSM lainnya
Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk dalam membangun budaya BSM.
mencapai Visi dan Misi Bank, sehingga diharapkan akan tercapai
standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG. Selain itu, dibentuk juga Change Agent (CA) dan Tim Internalisasi
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum Budaya (TIB) di masing-masing unit Kerja. Para Change Agents
korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan juga bertindak sebagai Role Model dalam implementasi nilai-
perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham nilai budaya BSM.
serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate
Governance. Hubungan kerja Dewan Komisaris-Direksi PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
dilaksanakan dengan prinsip saling menghormati satu dengan Peran sumber daya manusia yang profesional sangat signifikan
yang lain. dirasakan dalam mencapai keberhasilan organisasi. Hal ini,
menjadi perhatian bagi Direksi terhadap manajemen SDM
Selama tahun 2016 Direksi telah mengadakan rapat internal sehingga mampu menghadirkan karyawan yang inovatif, kreatif
Direksi sebanyak 50 kali. Keputusan yang diambil dalam rapat dan unggul terdepan dalam keahlian di bidangnya.
Direksi BSM telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik
dalam risalah rapat Direksi. Risalah rapat di tandangani oleh Terkait dengan hal tersebut, BSM berkomitmen untuk
ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Direksi mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki sebagai
yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat salah satu modal dasar dalam menghadapi persaingan. Selama
(disenting opinion) yang terjadi dalam rapat telah dicantumkan tahun 2016, terdapat 474 pegawai baru yang direkrut melalui
dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan program rekrutmen reguler. Selain itu, melalui program
pendapat. Di dalam rapat Direksi tersebut, dibahas mengenai rekrutmen khusus, terdapat 4 (empat) angkatan Officer
progress detail dari masing-masing Direktorat, terkait dengan Development Program (ODP) yang diselenggarakan untuk
pencapaian kinerja masing-masing Direktorat. Hal ini untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin BSM di masa mendatang.
memastikan tercapainya target Bank dan sekaligus sebagai
wadah sinergi dan koordinasi antar Direktorat. BSM juga menyiapkan Program Pembelajaran (Learning Program)
yang dipersiapkan secara khusus untuk mendukung program
BUDAYA PERUSAHAAN Talent Management melalui program Talent Development.
BSM memiliki Corporate Culture yang disebut dengan ETHIC Learning program yang diselenggarakan Bank pada tahun 2016
dengan 5 (lima) pilar budaya (Culture of Excellence) yaitu Ihsan, berdasarkan banking academy sebanyak 123 program, 223 kelas
Service & Sales, Risk & Compliance, Learning & Sharing, dan dan 5.372 peserta. BSM juga menyiapkan pembelajaran melalui
Performance. Hal ini menjadi sistem nilai (belief system) dan nilai- melaui e-learning terus dikembangkan untuk meningkatkan
nilai rujukan bagi seluruh pegawai BSM, sekaligus merupakan kompetensi pegawai. Setiap pegawai saat ini dapat mengakses
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

pilar penopang budaya BSM. berbagai modul pelatihan melalui e-learning.

BSM meluncurkan revitalisasi budaya perusahaan yang baru,


sejalan dengan perumusan visi dan misi Corporate Plan

48
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

Terkait dengan pengembangan SDM tersebut, BSM telah


mengeluarkan biaya pendidikan dan pelatihan selama tahun
2016 sebesar Rp25,10 miliar.

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL


Bank terus berupaya menunjukkan komitmen dan inisiatif
tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui pelaksanaan
serangkaian program program tanggung jawab sosial
perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR). Dalam
implementasi pelaksanaan CSR, BSM bersinergi dengan Lembaga
Amil Zakat Laznas BSM /lembaga mitra dalam penyaluran dana
zakat perusahaan dan pelaksanaan program-program yang
bersifat kemanusiaan (humanity).

Bank menyakini bahwa perusahaan, masyarakat, dan lingkungan


Pada tahun
dapat bersinergi dan berjalan seiring dalam mencapai tujuan 2016, BSM
yang sama. Oleh karena itu, BSM menempatkan kegiatan CSR
sebagai strategi inti (core strategy) dan menjadikannya sebagai telah berhasil
sumber inovasi dan efisiensi untuk meningkatkan keunggulan
bersaing (competitive advantage) perusahaan. Implementasi menyalurkan
CSR BSM berdasarkan 3 (tiga) pilar sebagai berikut: 1) Spiritualitas
(Character Building) berupa bantuan pembangunan masjid/ dana CSR
mushalla dan fasilitas pendukungnya, bantuan kegiatan dakwah
dan keagamaan, dan lain-lain. 2) Nasionalisme (National
yang bersumber
Contribution) berupa beasiswa kepada siswa kurang mampu,
bantuan pembangunan sekolah/pesantren, sumbangan bencana
dari dana zakat
alam, dan lain-lain. 3) Kesejahteraan (Economic Empowerment)
berupa bantuan modal, peningkatan kompetensi, dan
dan dana
membangkitkan jiwa wirausaha. Contoh: BSM-isasi Kawasan kebajikan.
Kuliner, bantuan pelatihan dan permodalan pengusaha kecil, dan
lain-lain.

Pada tahun 2016, BSM telah berhasil menyalurkan dana CSR


yang bersumber dari dana zakat dan dana kebajikan. Penyaluran
dana zakat BSM melalui Laznas tahun 2016 sebesar Rp22,77
miliar, adapun dana sosial yang disalurkan sebesar Rp36,99 miliar.
Penyaluran dana CSR tersebut dilaksanakan melalui program
Mitra Umat, Simpati Umat dan Didik Umat. Adapun penerima
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

manfaat atas program CSR tersebut sebanyak 9.660 perorangan


dan 43 lembaga.

PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI


Komposisi Direksi pada tahun 2016, mengalami perubahan
berdasarkan Akta RUPS No. 30 tanggal 22 April 2015 dan Akta
RUPS No. 75 tanggal 30 September 2016. Adapun komposisi
Direksi tahun 2016 adalah sebagai berikut:

49
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Susunan Direksi (Periode 1 Januari 2016 s.d. 9 September 2016)


fit and
No Nama Jabatan Dasar Hukum Periode Pengangkatan
proper test
1. Agus Sudiarto Direktur Utama Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
2. Agus Dwi Handaya Direktur Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
3. Fahmi Ridho Direktur Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
4. Putu Rahwidhiyasa Direktur Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
5. Kusman Yandi Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2015-RUPST 2018 lulus
6. Edwin Dwidjajanto Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2015-RUPST 2018 lulus
7. Choirul Anwar Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2015-RUPST 2018 lulus

Susunan Direksi (9 September 2016 – Desember 2016)


fit and
No Nama Jabatan Dasar Hukum Periode Pengangkatan
proper test
1. Agus Sudiarto Direktur Utama Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
2. Fahmi Ridho Direktur Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
3. Putu Rahwidhiyasa Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
4. Kusman Yandi Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2015-RUPST 2018 lulus
5. Edwin Dwidjajanto Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2015-RUPST 2018 lulus
6. Choirul Anwar Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2015-RUPST 2018 lulus

Adapun alasan perubahan komposisi Direksi berdasarkan Akta Atas semua pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan
RUPS no. 75 tanggal 30 September 2016 dikarenakan adanya penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah
pengunduran diri Saudara Agus Dwi Handaya. ditunjukkan oleh para pegawai. Kami juga berterima kasih
kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, mitra usaha,
APRESIASI dan pelanggan atas kepercayaan yang telah diberikan. Dukungan
Kami menyadari sepenuhnya tahun-tahun ke depan merupakan tersebut memberikan arti yang besar bagi keberhasilan Bank
tahun yang penuh tantangan tetapi juga sekaligus memberikan dalam mengarungi tahun-tahun yang penuh tantangan dimasa
peluang bagi BSM untuk lebih maju, unggul dan terpercaya. mendatang.
Dengan dukungan dan kerjasama dari para pemangku
kepentingan, BSM optimis dapat mencapai kemajuan lebih baik
dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Bank.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 3 Maret 2017


PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

PT Bank Syariah Mandiri


Atas Nama Direksi,

Agus Sudiarto
Direktur Utama

50
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

P r of i l
D i r e k s i d a n SEV P

Agus Sudiarto
Pelatihan
Jabatan : Direktur Utama
Training yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri
Periode Jabatan : RUPST 2014-RUPST 2017
antara lain: Risk Management Refreshment Program
Jabatan Perusahaan lain : -
for Executives (2016), Inaugural CIBAFI Global Forum
“Rethinking Values For Sustainable Growth“ (2016),
Umur 52 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta,
Prophetic Leadership and Management Wisdom (2016),
17 September 1964. Domisili di Jakarta Selatan.
Uji Kompetensi Bidang Manajemen Risiko Level 5, Jakarta
(2014), Workshop Marketing Mandiri Group, Jakarta
Pendidikan (2014), Pembekalan Sertifikasi profesi perbankan (LSPP):
Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Hukum dari Fakultas Risk Management Competency Banking Profession - Level
Hukum Universitas Indonesia tahun 1988. Meraih gelar V, Jakarta (2014), Leading Team for Growth and Change
Magister Management (MM) bidang studi Manajemen di Virginia, Amerika Serikat (2013), NSEAD Blue Ocean
Risiko dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun Strategy di Fountainebleau, Perancis 2011), High Impact
2004. Leadership di New York, Amerika Serikat (2008), SME
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

& Comm. Banking Attachment Program di New York,


Pengalaman Kerja Amerika Serikat (2003), Corporate Debt Management di
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama BSM, pernah Singapura (2002 dan sebagainya
menjabat sebagai Senior Vice President Special Asset
Management Bank Mandiri (2010-2014), Senior Vice Dasar Pengangkatan:
President Assets Management Bank Mandiri (2007-2010), Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014 sebagai Direktur
Vice President Regional Credit Recovery I - Medan Bank Utama.
Mandiri (2006-2007), Vice President Recovery Manager –
Medan Bank Mandiri (2005-2006).

51
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Putu Rahwidhiyasa
Direktur Risk Management and Compliance

Periode Jabatan : RUPST 2014-RUPST 2017


Jabatan Perusahaan lain : -
Fahmi Ridho
Direktur Technology & Operation
Umur 52 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 13
September 1964. Domisili di Jakarta Selatan.
Periode Jabatan : RUPST 2014-RUPST 2017
Jabatan Perusahaan lain : - Pendidikan dan Pelatihan
Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Agronomi Fakultas Pertanian
Umur 48 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang, 22 Institut Pertanian Bogor tahun 1986. Meraih gelar Master
September 1968. Domisili di Jakarta of Business Administration bidang studi Finance & Strategy
Management dari University of Illionis USA tahun 1995.
Pendidikan
Lulusan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 1994. Meraih Pengalaman Kerja
gelar Magister Manajemen Akuntansi Universitas Gadjah Mada Sebelum menjabat sebagai Direktur Risk Management and
pada 1996. Compliance, pernah menjabat sebagai Direktur Compliance
& People Management BSM, Division Head Transformation
Pengalaman Kerja Management & Corporate Culture BSM (2010 – 2014), Kepala Divisi
Sebelum menjabat sebagai Direktur Technology & Operation Pegadaian BSM (2008 – 2010), Vice President Risk Management
BSM pernah menjabat sebagai Executive General Manager IT PT Bank Mandiri (2004 – 2008) , Assistant Vice President Human
Capital Bank Mandiri (2001 – 2004), Asisten Komisaris Utama Bank
Pegadaian (Persero) (2012 – 2014), Chief IT & Business Process
Mandiri (1999-2000).
Bank BRI Syariah (2008 – 2012), Vice President Senior Project
Manager PT Bank BNI (Persero) Tbk. (1998 – 2008).
Pelatihan
Pelatihan yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri antara
Pelatihan lain Advanced Leadership Program, Executive Center for Global
Pelatihan yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri antara Leadership & Erasmus University (2006), Macroeconomic Policies
lainTemenos R. 10 di Berlin, Base24 Overview, ACI di Singapura, for Sustainable Growth with Equity in East Asia (2013), Workshop
Base24 for Programmer, ACI di Singapura Base24 Remote
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Certified International Project Manager (CIPM) di Hongkong (2011),


Banking System Interface, ACI di Singapura, Tandem Pathway, Asesor Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (Manajemen Risiko)
HP di Bangkok, Thailand, Tandem Safeguard, HP di Bangkok, (2011), The InterACT Asia Pacific Shanghai Conference:Discover
Thailand, Tandem Problem Management, HP di Bangkok Thailand, the Secret of Successful Retail Banks di Shanghai, China (2007),
Prognosis, Integrated Research, di Sydney, Australia, Visatest Prophetic Leadership and Management Wisdom (2016), Forum
Simulator, Visa international di Singapura, Integrated Product Indonesia Banking Human Capital (2016), Revisit Enterprise And
Management, Mastercard International di Singapura, Invitation Risk Management And Learning Best Practice Of Credit Risk
for the international conference on Islamic Finance “Revitalizing Managemen (2016).
Islamic Finance in the New Normal Era (2016), Prophetic Leadership
and Management Wisdom (2016). Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014 sebagai Direktur.
Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014 sebagai Direktur.

52
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

Edwin Dwidjajanto
Direktur Distribution & Services

Periode Jabatan : RUPST 2015-RUPST 2018


Jabatan Perusahaan lain : -
Kusman Yandi
Umur 54 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung, pada Direktur Wholesale Banking
24 September 1962. Domisili di Bandung (Jawa Barat).
Periode Jabatan : RUPST 2015-RUPST 2018
Pendidikan Jabatan Perusahaan lain : -
Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Peternakan dari Fakultas
Peternakan Institut Pertanian Bogor tahun 1987. Umur 52 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Dumai pada 1
Mei 1965.Domisili di Jakarta Selatan.
Pengalaman Kerja
Sebelum menjabat sebagai Direktur Distribution & Services, Pendidikan
pernah menjabat sebagai SEVP Retail Directorate BSM, Senior Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Akuntansi dari Fakultas
Vice President Regional VIII/Surabaya Bank Mandiri (2013– 2014), Ekonomi Universitas Negeri Riau tahun 1989.
Senior Vice President Regional IX/Banjarmasin Bank Mandiri (2011
Pengalaman Kerja
– 2013), Vice President Regional II/ Palembang Bank Mandiri (2010
Sebelum menjabat sebagai Direktur Wholesale Banking, menjabat
– 2011), Vice President Wilayah VI/ Bandung Bank Mandiri (2007
sebagai SEVP yang memimpin Direktorat Wholesale, Treasury and
–2010), Kepala Cabang Wilayah III/ Jakarta Kota Bank Mandiri
& International Banking BSM, pernah menjabat sebagai Executive
(2006-2007).
Business Officer, Commercial & Business Banking Bank Mandiri
(2013 – 2014), Vice President Commercial Banking Center Manager
Pelatihan Jakarta Plaza Mandiri (2010 –2013), Vice President Commercial
Pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Expand Leadership Banking Center Manager Jakarta Kelapa Gading (2007 – 2010),
Program, Bali (2016), Prophetic Leadership and Management Vice President Commercial Banking Center Manager Bekasi (2007).
Wisdom, Bogor (2016), Workshop business process Re- Engenering
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

(BPR), Jakarta (2016), Pelatihan Lean Six Sigma Green Belt Pelatihan
Certification, Jakarta (2016), Workshop Outlook Perbankan Syariah Pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Prophetic Leadership and
2017, Jakarta (2016), Invitation for the international Conference Management Wisdom, Bogor (2016), Training Risk Management
on Islamic Finance “Revitalizing Islamic Finance in the New Normal Competency for Banking Profession level V, Jakarta (2015), dan
Era”, Jakarta (2016), Risk Management Competency for Banking Sertifikasi Manajemen Resiko level V, Jakarta (2015), Executive
Profession Level 5, Jakarta (2015), Executive Distance Learning On Distance Learning on Islamic Banking Training, Jakarta (2014),
Islamic Banking Training, Jakarta (2015), Training Sertifikasi Coach Sertifikasi Coach 60 Hour APPR (2014), Refreshment of Risk
60 Hourse Appr, Jakarta (2014), Workshop Apbn 2014 dan Potensi Management Certification by BARA, Bandung (2014), Asia Banking
Bisnis Ba, Jakarta (2014), Sespinbank angkatan 57 (peringkat 2), Forum by J.P. Morgan (Chiang Mai) Thailand (2013), Great Leader
Jakarta (2012), Sosialisasi bidang accounting , Malang (2013) dan Program Phase III (2011), Environmental Risk Analysis (2011), Forum
sebagainya. Creating Value to Keep Profitable (2009), Workshop Asuransi &
Pembiayaan Kapal (2009) dan sebagainya.
Dasar Pengangkatan
Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS tanggal 1 April 2015 sebagai Direktur.
Keputusan RUPS tanggal 1 April 2015 sebagai Direktur.

53
v

Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Niken Andonowarih
SEVP Retail Banking

Periode Jabatan :-
Jabatan Perusahaan lain : -
Choirul Anwar
Direktur Financing Risk and Recovery
Umur 48 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Langsa, 26
Periode Jabatan : RUPST 2015-RUPST 2018 Maret 1969. Domisili di Depok (Jawa Barat)
Jabatan Perusahaan lain : -
Pendidikan
Umur 52 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya, Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Agronomi dari Fakultas
21 Oktober 1964. Domisili di Jakarta Selatan. Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1992.

Pendidikan Pengalaman Kerja


Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Mekanisasi Pertanian dari Sebelum menjabat sebagai SEVP Retail Banking - PT Bank Syariah
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1987. Meraih Mandiri antara lain: Department Head Personal Loan Business
gelar Master of Business Administration bidang studi Business Development (KTA) Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2014-
Administration dari University of Arkansas AS pada tahun 1996. 2016), Department Head Loan Business Development (Mortgage
& KTA) Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011- 2014),
Pengalaman Kerja Department Head Automotive*) Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero)
Sebelum menjabat sebagai Direktur Financing and Recovery, Tbk (2011- 2013), Department Head Kredit Bebas Agunan (KTA)
pernah menjabat sebagai Senior Vice President Retail Risk Group Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2006- 2011), Product
Bank Mandiri (2014-2015), Vice President Retail Risk Group Bank Manager KPR Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2004-
Mandiri (2010-2014), Micro Business Supervision Officer Retail and
2006), Product Manager ATM Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero)
Consumer Risk Management Group Bank Mandiri (2009-2010),
Tbk (2002- 2004), e-Channel Manager Jakarta - PT Bank Bali Tbk
anggota Project Management Office Corporate Secretary Group
(2001- 2002), Aqcuring Business Manager (EDC) Jakarta - PT Bank
Bank Mandiri (2006-2009), Senior Vice President Agro Based
Bali Tbk (1999- 2000) dan sebagainya.
Industries Group Bank Mandiri (2005), Vice President Corporate
Banking Bank Mandiri (2003-2005).
Pendidikan
Pelatihan Pelatihan yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri antara
lain: Kompetisi General Banking Level 3, Jakarta (2014), Risk
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Invitation for The


Indonesia International Conference on Islamic Finance 2016, Management Certification Refresment Program, Bandung (2014),
Jakarta (2016), Seminar IDB “ Mitigating Trade and Investment BSMR Level 1-2 (Jakarta), BARA Level 3 (Jakarta), SESPIBANK 59,
Risk in Asia, Jakarta (2016), Inaugural CIBAFI Global Forum Jakarta (2013), Management Development Program (MDP), Jakarta
“Rethinking Values For Sustainable Growth“, Bahrain (2016), (1995), Officer Development Program (ODP), Jakarta (1993) dan
Seminar dalam rangka Roadshow sidang tahunan IDB 2016, sebagainya.
Lombok (2016), Seminar International “Sustainable Finance
to Support Sustainable Development Goals”, Jakarta (2015), Dasar Pengangkatan
Sertifikasi Manajemen Risiko Perbankan Level 5, Jakarta (2015), Keputusan Direksi PT Bank Syariah Mandiri No. 18/859A-KEP/DIR
Training pembekalan Sertifikasi Manajemen Risiko Perbankan Level tanggal 21 Juli 2016.
5, Jakarta (2015), Sertifikasi Perbankan Syariah, Jakarta (2015),
Sertifikasi Kompetensi Manajemen Resiko Perbankan Level 4,
Jakarta (2014) dan sebagianya.

Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS tanggal 1 April 2015 sebagai Direktur.

54
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

Ade Cahyo Nugroho


SEVP Finance and Strategy
Pendidikan
Periode Jabatan :- Pelatihan yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri antara lain:
Jabatan Perusahaan lain : - Pelatihan Sertifikasi Management Risiko, Jakarta (2016), Expand
Leadership Program, Kuta – Denpasar (2016), Pelatihan Sertifikasi
Umur 39 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 19 Perbankan Syariah, Jakarta (2016), Sertifikasi Keahlian Perusahaan
Maret 1978. Domisili di Jakarta Selatan Multi Finance, Jakarta (2015), Card Management Visa San
Francisco, USA (2013), MBA Preparation, Cambridge – UK (2010),
Pendidikan Training for Trainer, Jakarta (2008), Corporate Valuation, Jakarta
Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Akuntansi dari Fakultas (2007), Mutual Fund Selling, Jakarta (2004), Treasury Training,
Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2002. Meraih gelar Master Jakarta (2004), Bank Mandiri – ODP Management Trainee, Jakarta
in Business Administration bidang studi Business Administration (2003) dan sebagainya.
dari Rotterdam School of Management, Erasmus University,
Netherland, tahun 2011. Dasar Pengangkatan
Keputusan Direksi PT Bank Syariah Mandiri No. 18/972-KEP/DIR
Pengalaman Kerja tanggal 30 September 2016.
Sebelum menjabat sebagai SEVP Finance & Strategy - PT Bank
Syariah Mandiri antara lain: Direktur - PT Mandiri Tunas Finance
(2015-2016), Deputy Director - PT Mandiri Tunas Finance
(2014-2015), DH Decision Support Consumer Finance - PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. (2012-2014), Senior Manager Strategic &
Performance Group - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2007-2010),
Manager General Admin &Support – Finance & Strategy Directorate
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2005-2007), Officer Development
Program - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2003).
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

55
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

1. Agus Sudiarto
Direktur Utama
2. Kusman Yandi
Direktur Wholesale Banking
3. Edwin Dwidjajanto
Direktur Distribution & Services
4. Fahmi Ridho
Direktur Technology & Operation
5. Niken Andonowarih
SEVP Retail Banking
6. Choirul Anwar
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Direktur Financing Risk and Recovery


7. Putu Rahwidhiyasa
Direktur Risk Management and
Compliance
8. Ade Cahyo Nugroho
SEVP Finance and Strategy

2. 3. 4.
56
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

5. 1. 6. 7. 8.
57
Surat Pernyataan Tentang
Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan
PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2016

Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan, Laporan Keuangan dan Informasi
terkait lainnya merupakan tanggung-jawab Manajemen BSM dan telah disetujui oleh seluruh
anggota Dewan Komisaris dan Direksi melalui penandatangan masing-masing di bawah ini:

Jakarta,
3 Maret 2017

Dewan Komisaris

Ventje Rahardjo
Komisaris Utama

Ramzi A. Zuhdi Agus Fuad


Komisaris Independen Komisaris
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Bambang Widianto Zulkifli Djaelani


Komisaris Independen Komisaris Independen

58
Direksi

Agus Sudiarto
Direktur Utama

Fahmi Ridho Putu Rahwidhiyasa Edwin Dwidjajanto


Direktur Technology & Operation Direktur Risk Management Direktur Distribution &
and Compliance Services
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Kusman Yandi Choirul Anwar


Direktur Wholesale Banking Direktur Financing Risk
and Recovery

59
62 Identitas Perusahaan
63 Riwayat Singkat Perusahaan
64 Jejak Langkah
64 Perubahan Nama
65 Makna Logo
66 Bidang Usaha
68 Produk / Jasa BSM
76 Struktur Organisasi
78 Profil Pejabat Eksekutif
81 Visi, Misi, dan Tata Nilai
83 Pernyataan Tentang Budaya Perusahaan
85 Susunan Dewan Komisaris
85 Susunan Direksi
85 Jumlah Pegawai dan Pengembangan
Kompetensi
86 Struktur Grup
86 Sinergi Grup Mandiri
88 Komposisi Pemegang Saham
88 Daftar Entitas Anak/Entitas Asosiasi
88 Kronologis Pencatatan Saham
88 Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
88 Lembaga dan Profesi Penunjang Perusahaan
89 Informasi Pada Website dan Media Sosial BSM
92 Wilayah Operasi dan Alamat Jaringan BSM
03
P r of i l
P e r u s a h a a n
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

Id e n t i t a s
Perusahaan

Tanggal Berdiri
Nama
25 Oktober 1999
PT Bank Syariah Mandiri

Tanggal Mulai Beroperasi


Alamat
1 November 1999
Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5
Jakarta 10340 – Indonesia
Modal Dasar
Rp2.500.000.000.000,-
Telepon
(62-21) 2300 509, 3983 9000 (hunting)
Modal Disetor
Rp1.989.021.935.000
Call Center
BSM Call 14040
Jumlah Saham
(021) 2953 4040
397.804.387 lembar
Bank Mandiri: 397.804.386 lembar
Faksimili
Mandiri Sekuritas: 1 lembar
(62-21) 3983 2989

Ekuitas
Website
Rp 6.392.436.931.362,-
www.syariahmandiri.co.id

Kantor Layanan
Kode Bank
765 kantor layanan di seluruh Indonesia
451

Jaringan ATM
Kode Swift
BSM Card dapat digunakan di lebih dari 100.000
BSMDIDJA
jaringan ATM meliputi:
• ATM Syariah Mandiri, 996 unit
Email
• ATM Mandiri, 17.461 unit
csg@bsm.co.id
• ATM BERSAMA, 77.081 unit
• ATM Prima, 100.795 unit dan
Media Sosial
• Malaysia Electronic Payment System (MEPS),
Bank Syariah Mandiri
9.722 unit.
@syariahmandiri
Bank Syariah Mandiri
Jumlah Pegawai
Bank Syariah Mandiri
16.170 orang
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Pemeringkatan
AA+ (idn), Pefindo 2016

62
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

R i w a y a t S i n gk a t
Perusahaan

Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997- tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan
1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah Sistem konversi PT Bank Susila Bakti dari Bank Konvensional menjadi
Perbankan Syariah di Indonesia. Di saat bank-bank konvensional Bank Syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan
terkena imbas dari krisis ekonomi, saat itulah berkembang Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya,
pemikiran mengenai suatu konsep yang dapat menyelamatkan sehingga kegiatan usaha BSB bertransformasi dari Bank
perekonomian dari ancaman krisis yang berkepanjangan. Konvensional menjadi Bank yang beroperasi berdasarkan prinsip
syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana
Di sisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8
global, pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan September 1999.
penggabungan (merger) 4 (empat) Bank milik pemerintah, yaitu
Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo, Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
menjadi satu, satu Bank yang kokoh dengan nama PT Bank dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur
Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui
penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.
(Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT
(BSB). PT BSB merupakan salah satu Bank konvensional yang Bank Syariah Mandiri (BSM).
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank
Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi. Untuk keluar dari Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank
krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya merger dengan Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sebagai bank
beberapa Bank lain serta mengundang investor asing. syariah sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1
November 1999.
Sebagai tindak lanjut dari pemikiran Pengembangan Sistem
Ekonomi Syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun PT Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi
1998 yang memberi peluang bagi Bank Umum untuk melayani idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. Bank Syariah Mandiri
transaksi syariah (dual banking system). Sebagai respon, PT Bank tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan keduanya,
Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmonisasi idealisme
Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk usaha dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu
mengembangkan Layanan Perbankan Syariah di kelompok keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan
perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tim Pengembangan Indonesia.
Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

63
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

Jejak Langkah

PT BINA berubah
1967 nama menjadi PT Bank
Maritim Indonesia

Pendirian PT Bank
1955 Industri Nasional
(PT BINA)

PT Bank Maritim Indonesia


1973 berubah nama menjadi PT
Bank Susila Bakti

PT Bank Susila Bakti berubah nama menjadi PT


Bank Syariah Sakinah Mandiri dengan sistem
1999
berdasarkan prinsip syariah, selanjutnya berubah
nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri

Perubahan Nama
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

PT Bank
PT Bank PT Bank
Industri
Maritim Susila
Nasional
Indonesia Bakti
(PT BINA)

64
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

Makna Logo

1. Makna Umum:
a. Bentuk Logo dengan huruf kecil: Melambangkan sikap ramah dan rendah hati
b. Ramah terhadap semua segmen bisnis dari semua kalangan.
c. Kedua tulisan logo (“mandiri” dan “syariah’) sebagai satu kesatuan, namun boleh
berganti warna bilamana diperlukan.

2. Warna Huruf:
a. Warna Huruf Hijau Tua: Hijau melambangkan tumbuh berkembang, kesuburan dan
kesegaran.
b. Warna ini umumnya juga dipakai oleh kalangan umat islam untuk meneguhkan
identitas keislaman mereka.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

3. Gelombang Emas Cair (liquid gold)


a. Gelombang emas cair sebagai simbol dari kekayaan finansial dan berkelanjutan.
b. Lengkung emas simbol karakter yang gesit, progresif, pandangan ke depan, excellent
menghadapi segala kemungkinan yang akan datang.
c. Warna Kuning Emas (kuning ke arah orange): Warna logam mulia (emas) menunjukkan
keagungan, kemuliaan, kemakmuran, kekayaan

65
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

Bidang Usaha

Bidang usaha BSM berdasarkan Akta Perubahan terakhir Nomor • Melakukan penitipan untuk kepentingan pihak lain
9 Tanggal 7 Desember 2016 persetujuan Menteri Hukum dan berdasarkan suatu Akad yang berdasarkan Prinsip Syariah;
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Surat Keputusan No. • Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat
AHU-01.03.0106588 Tanggal 8 Desember 2016, Anggaran berharga berdasarkan Prinsip Syariah;
Dasar BSM adalah : • Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri
• Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa Giro, maupun untuk kepentingan nasabah berdasarkan Prinsip
Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan Syariah;
itu berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak • Melakukan fungsi sebagai Wali Amanat berdasarkan Akad
bertentangan dengan Prinsip Syariah; wakalah;
• Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa Deposito, • Memberikan fasilitas letter of credit atau Bank garansi
Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan berdasarkan Prinsip Syariah;
itu berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang • Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di
tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; bidang perbankan dan di bidang sosial sepanjang tidak
• Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan Akad bertentangan dengan Prinsip Syariah dan sesuai dengan
mudharabah, Akad musyarakah, atau Akad lain yang tidak ketentuan perundang- undangan;
bertentangan dengan Prinsip Syariah; • Melakukan kegiatan valuta asing berdasarkan Prinsip
• Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad murabahah, Syariah;
Akad salam, Akad istishna atau Akad lain yang tidak • Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank Umum
bertentangan dengan Prinsip Syariah; Syariah atau lembaga keuangan yang melakukan kegiatan
• Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad qardh atau usaha berdasarkan Prinsip Syariah;
Akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah; • Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk
• Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau mengatasi akibat kegagalan pembiayaan berdasarkan
tidak bergerak kepada nasabah berdasarkan Akad ijarah Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali
dan/atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiyabitta penyertaannya;
milik atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip • Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana pensiun
Syariah; berdasarkan Prinsip Syariah;
• Melakukan pengambil alihan hutang berdasarkan Akad • Melakukan kegiatan dalam pasar modal sepanjang tidak
hawalah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan bertentangan dengan Prinsip Syariah dan ketentuan
Prinsip Syariah; peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal;
• Melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan • Menyelenggarakan kegiatan atau produk Bank yang
berdasarkan Prinsip Syariah; berdasarkan Prinsip Syariah dengan menggunakan sarana
• Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri surat elektronik;
berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi • Menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan surat
nyata berdasarkan Prinsip Syariah, antara lain, seperti Akad berharga jangka pendek berdasarkan Prinsip Syariah, baik
ijarah, musyarakah, mudharabah, murabahah, kafalah, atau secara langsung maupun tidak langsung melalui pasar uang;
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

hawalah; • Menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan surat


• Membeli surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah yang berharga jangka panjang berdasarkan Prinsip Syariah, baik
diterbitkan oleh pemerintah dan/atau Bank Indonesia; secara langsung maupun tidak langsung melalui pasar
• Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan modal;
melakukan perhitungan dengan pihak ketiga atau antar • Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank
pihak ketiga berdasarkan Prinsip Syariah; Umum Syariah lainnya yang berdasarkan Prinsip Syariah.

66
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

Bidang Usaha

Perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam

Tujuan

Sebagai unit bisnis, bank melaksanakan kegiatan usaha dengan


tujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan
rakyat melalui layanan produk dan jasa perbankan berdasar prinsip
syariah Islam.

Sasaran

Sebagai lembaga bisnis, Bank menyasar nasabah individu dan


institusional. Untuk lebih fokus menyasar segmen tersebut, bank
membagi direktorat bisnis menjadi wholesale dan retail banking.

Strategi

Sesuai corporate plan 2016-2020, Bank menetapkan fokus pada


segmen ritel. Sementara untuk pemasaran Bank akan mengelola
ekosistem berbasis Islam seperti lembaga pendidikan, layanan haji,
dan rumah sakit.

Sebagai anak usaha dari Bank Mandiri, Bank juga mengoptimalkan


integrasi dengan Bank Mandiri dan Perusahaan Anak Bank Mandiri
baik dari sisi pemasaran maupun operasional. Pemaparan mengenai
integrasi Mandiri Group disajikan pada Laporan Tahunan 2016 ini.

Di dalam prinsip operasional, Bank menyederhanakan proses bisnis


dan produk untuk meningkatkan pengalaman transaksional Nasabah.
Saat ini Bank memprioritaskan lima produk unggulan yakni Tabungan
Mabrur dan Tabungan BSM, Gadai dan Cicil Emas, Pembiayaan Griya
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

BSM, Pembiayaan MIkro dan Pembiayaan Pensiun.

Untuk klasifikasi segmen bisnis, Bank membagi segmen bisnis menjadi


ritel dan wholesale. Segmen ritel dibagi lagi menjadi beberapa unit
yakni konsumer yang membawahi pembiayaan griya, pensiun,
otomotif, umroh, pembiayaan Mikro, UKM, dan pembiayaan Emas.
Segmen wholesale dibagi menjadi komersial dan korporat.

67
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

P r od u k / J a s a B SM

Produk/Jasa BSM dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) produk/ BSM Tabungan Kurban
jasa sebagai berikut: Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu nasabah
dalam merencanakan ibadah kurban dan aqiqah.
Produk Pendanaan
Tabungan BSM BSM Tabungan Pensiun
Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah Tabungan dalam mata uang rupiah hasil kerjasama BSM dengan
Mutlaqah yang penarikannya sesuai syarat tertentu yang PT Taspen yang diperuntukkan bagi pensiunan pegawai negeri
disepakati. Indonesia..

BSM Tabungan Berencana BSM Tabunganku


Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang dan Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah
kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank
dananya sesuai target waktu dan dengan perlindungan asuransi di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung dan
gratis. meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BSM Tabungan Simpatik BSM Deposito


Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah, Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.
syarat-syarat tertentu yang disepakati.
BSM Deposito Valas
BSM Tabungan Mabrur Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat
Tabungan untuk membantu masyarakat untuk merencanakan dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan
ibadah haji & umrah. dalam bentuk valuta asing.

BSM Tabungan Mabrur Junior BSM Giro


Tabungan untuk membantu masyarakat untuk merencanakan Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
ibadah haji & umrah untuk anak. dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar
lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.
BSM Tabungan Dolar
Tabungan dalam mata uang Dolar yang penarikan dan BSM Giro Valas
setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan Simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang penarikannya
dengan menggunakan slip penarikan. dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-
dhamanah.
BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC)
Tabungan berjangka yang diperuntukkan bagi masyarakat dalam BSM Giro Singapore Dollar
melakukan perencanaan keuangan, khususnya pendidikan bagi Simpanan dalam mata uang dollar Singapore yang penarikannya
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

putra/putri. dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-
dhamanah.
BSM Tabungan Perusahaan
Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung kelebihan BSM Giro Euro
dana rekening giro yang dimiliki institusi/perusahaan berbadan Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya dapat
hukum dengan menggunakan fasilitas autosave. dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adhdhamanah.

68
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

Produk Pembiayaan BSM Customer Network Financing


BSM Pembiayaan Mudharabah BSM Customer Network Financing (BSM-CNF) adalah fasilitas
Pembiayaan atas seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah
ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi (agen, dealer, dan sebagainya) untuk pembelian persediaan/
sesuai dengan nisbah yang disepakati. inventory barang dari rekanan (ATPM, produsen/distributor, dan
sebagainya) yang menjalin kerjasama dengan bank.
BSM Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan khusus untuk modal kerja, yaitu dana dari bank BSM Pembiayaan Resi Gudang
merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan BSM Pembiayaan Resi Gudang adalah pembiayaan transaksi
dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. komersial dari suatu komoditas/produk yang diperdagangkan
secara luas dengan jaminan utama berupa komoditas/produk
BSM Pembiayaan Murabahah yang dibiayai dan berada dalam suatu gudang atau tempat yang
Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. terkontrol secara independen.
Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada
nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan margin
keuntungan yang disepakati. Dapat dipergunakan untuk PKPA
keperluan usaha (investasi, modal kerja) dan pembiayaan Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggota
konsumer. (PKPA) adalah penyaluran pembiayaan kepada koperasi
karyawan untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi para
BSM Pembiayaan Talangan Haji anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan kepada
Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah koperasi karyawan.
khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh
kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH. BSM Implan
Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh
BSM Pembiayaan Istishna bank kepada karyawan tetap perusahaan/anggota Kopkar yang
Pembiayaan pengadaan barang dengan skema Istishna adalah pengajuannya dilakukan secara massal (kolektif).
pembiayaan jangka pendek, menengah, dan panjang yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang BSM Pembiayaan Griya BSM
(obyek istishna). Masa angsurannya melebihi periode pengadaan Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek,
barang (goods in process) dan bank mengakui pendapatan menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah
yang menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada saat tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan
pengadaan berdasarkan persentase penyerahan barang, developer dengan sistem murabahah.
maupun setelah barang selesai dikerjakan.
BSM Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi
Pembiayaan dengan Skema IMBT (Ijarah Muntahiyah Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi adalah pembiayaan untuk
Bittamliik) pemilikan atau pembelian rumah sederhana sehat (RS Sehat/
Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamliik adalah fasilitas RSH) yang dibangun oleh pengembang dengan dukungan
pembiayaan dengan skema sewa atas suatu obyek sewa antara fasilitas subsidi uang muka dari pemerintah.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

bank dan nasabah dalam periode yang ditentukan yang diakhiri


dengan kepemilikan barang di tangan nasabah.
BSM Pembiayaan PemiIikan Rumah Sejahtera Syariah
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet Tapak
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet Pembiayaan BSM Pemilikan Rumah Sejahtera Syariah Tapak
adalah penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah. Bank adalah pembiayaan berdasarkan prinsip dengan dukungan
bertindak sebagai agen (channelling agent), sehingga bank Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang
tidak menanggung risiko. pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian Perumahan
Rakyat yang diterbitkan oleh bank pelaksana yang beroperasi
secara syariah kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam

69
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

rangka pemilikan Rumah Sejahtera Syariah Tapak yang dibeli Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat Syariah
dari orang perseorangan dan/atau badan hukum. Mandiri
Pembiayaan dengan agunan berupa dana investasi (cash
BSM Pembiayaan Griya PUMP-KB collateral) yaitu pemilik dana (investor) memberikan batasan
Pembiayaan Griya BSM Pinjaman Uang Muka Perumahan kepada bank mengenai tempat, cara, dan objek investasinya.
Kerjasama Bank (PUMP-KB) adalah pembiayaan dengan
dukungan pendanaan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan
kepada BSM untuk pemilikan atau pembelian rumah kepada BSM Pembiayaan Warung Mikro
peserta BPJS Ketenagakerjaan. Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi
kebutuhan usaha dan multiguna dengan maksimal pembiayaan
BSM Optima Pembiayaan Pemilikan Rumah sampai dengan Rp100 Juta dengan akad murabahah dan ijarah
Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan pemilikan
rumah dengan tambahan benefit berupa adanya fasilitas BSM Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PKB)
pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada waktu Pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dengan
tertentu sepanjang coverage atas agunannya masih dapat meng- sistem murabahah
cover total pembiayaannya dan dengan memperhitungkukupan
debt to service ratio nasabah. Gadai Emas BSM
Pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu
BSM Pensiun alternatif memperoleh uang tunai dengan cepat
Pembiayaan BSM Pensiun adalah pembiayaan yang diberikan
kepada pensiunan dalam rangka memberikan kesempatan Cicil Emas BSM
dan kemudahan memperoleh fasilitas pembiayaan untuk Pembiayaan kepemilikan emas dengan cara cicilan/angsuran.
menjembatani kebutuhan para pensiunan.
Produk Layanan
BSM Alat Kedokteran BSM Card
Pembiayaan BSM Alat Kedokteran adalah pembiayaan untuk Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan,
pembelian barang modal atau peralatan penunjang kerja di pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM,
bidang kedokteran. ATM Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima maupun ATM MEPS
(Malaysia). BSM Card juga berfungsi sebagai kartu debit yang
BSM Oto dapat digunakan untuk transaksi belanja di merchant-merchant
Pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor berupa yang menggunakan EDC Bank Mandiri atau Prima Debit (BCA).
mobil baru dan bekas.
BSM ATM
BSM Eduka Mesin Anjungan Tunai Mandiri yang dimiliki oleh BSM. BSM
Pembiayaan BSM Eduka adalah pembiayaan untuk memenuhi ATM dapat digunakan oleh nasabah BSM, nasabah bank
kebutuhan biaya pendidikan. anggota Prima, nasabah bank anggota ATM Bersama, dan
nasabah anggota Bancard (Malaysia).
Pembiayaan Dana Berputar
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang BSM CALL 14040
penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan Layanan perbankan melalui telepon dengan nomor akses 14040
kebutuhan riil nasabah. atau 021 2953 4040, yang dapat digunakan oleh nasabah untuk
mendapatkan informasi terkait layanan perbankan.
Pembiayaan Umrah
Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi BSM Mobile Banking
kebutuhan biaya perjalanan umroh, seperti untuk tiket, Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi
akomodasi, dan persiapan biaya umroh lainnya dengan akad SMS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan
ijarah. untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja,
kapan saja.

70
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

BSM Mobile Banking Multiplatform PPBA (Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di


Merupakan saluran distribusi yang dimiliki oleh BSM ATM)
untuk mengakses rekening yang dimiliki nasabah dengan Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan,
menggunakan teknologi GPRS/EDGE/3G/BIS dan WIFI melalui asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non-bank)
smartphone. Platform smartphone yang dapat digunakan yaitu melalui menu pemindahbukuan di ATM.
BB, Android, IOS dan Symbian. 
BSM Pooling Fund
BSM Net Banking Merupakan fasilitas yang disediakan oleh Bank yang
Merupakan fasilitas layanan bank yang dapat digunakan memudahkan nasabah untuk mengatur atau mengelola dana
nasabah untuk melakukan transaksi perbankan (ditentukan di setiap rekening yang dimiliki nasabah secara otomatis sesuai
bank) melalui jaringan internet menggunakan komputer/ keinginan nasabah.
smartphone.
BSM Jual Beli Valas
BSM Notifikasi Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing atau
Layanan untuk memberikan informasi segera dari setiap mutasi mata uang asing dengan mata uang asing lainnya yang
transaksi nasabah sesuai dengan jenis transaksi yang didaftarkan dilakukan oleh BSM dengan nasabah.
oleh nasabah yang dikirimkan melalui media SMS atau email.
BSM Bank Garansi
MBP (Multi Bank Payment) Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga, yaitu
Merupakan layanan untuk mempermudah pembayaran kepada bank menyatakan sanggup memenuhi kewajiban-kewajiban
institusi (lembaga pendidikan, asuransi, lembaga khusus, kepada pihak ketiga dimaksud apabila pada suatu waktu
lembaga keuangan non-bank) melalui menu pemindahbukuan tertentu yang telah ditetapkan pihak yang dijamin (nasabah)
di ATM bank manapun. tidak memenuhi kewajibannya.

BPI (BSM Pembayaran Institusi) BSM Electronic Payroll


Merupakan layanan pembayaran yang terhubung ke institusi Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi terkini
secara real time on line. BSM secara mudah, aman, dan fleksibel.

BPR Host to Host BSM SKBDN


Merupakan bentuk kerjasama BSM dengan BPR/BPRS yang Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant)
memungkinkan nasabah BPR/BPRS untuk mempunyai kartu yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar
ATM yang dapat digunakan di ATM BSM, ATM BM, ATM kepada penerima atau menerima dan membayar wesel pada
Bersama dan ATM Prima. saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa
kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada
BSM E-Money penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik
Merupakan kartu prabayar berbasis smart card yang diterbitkan oleh penerima atas penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus
oleh Bank Mandiri bekerjasama dengan BSM BSM dengan BSM).
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

BSM Payment Point BSM Letter of Credit


Merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant)
pelanggan pada pihak ketiga (listrik, telepon) pembelian yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar
voucher listrik prabayar, ponsel prabayar (Simpati, IM3, XL) dan kepada penerima atau ordernya atau menerima dan membayar
pascabayar Indosat IM2, pembayaran premi Asuransi Takaful, wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau
dan pembayaran tiket Garuda Indonesia. Layanan payment memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran
point dapat dilakukan dengan setoran uang kas atau debet kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang
rekening. ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen.

71
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

BSM Transfer Western Union BSM Referensi Bank


Jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara cepat Surat Keterangan yang diterbitkan oleh BSM atas dasar
(real time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu.
negara (domestik).
BSM Standing Order
BSM Kliring Fasilitas kemudahan yang diberikan BSM kepada nasabah yang
Penagihan warkat bank lain yang lokasi bank tertariknya berada dalam transaksi finansialnya harus memindahkan dari suatu
dalam satu wilayah kliring. rekening ke rekening lainnya secara berulang-ulang. Dalam
pelaksanaannya, nasabah memberikan instruksi ke bank hanya
BSM Inkaso satu kali saja.
Penagihan warkat bank lain yang lokasi bank tertariknya berbeda
wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan
akan dikredit ke rekening nasabah. BSM Transfer Valas
Transfer valas terdiri atas:
BSM Intercity Clearing • Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM
Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank di ke nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri.
luar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat • Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah bank
menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada lain baik dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM.
keesokan harinya.
BSM Sistem Pembayaran Off Line
BSM RTGS (Real Time Gross Settlement) Sistem pembayaran BSM secara off line dapat digunakan oleh
Jasa transfer uang valuta rupiah antarbank, baik dalam satu institusi yang memiliki pelanggan banyak untuk melakukan
kota maupun dalam kota yang berbeda secara real time. pembayaran dari pelanggan institusi di seluruh konter BSM.

Transfer Dalam Kota (LLG) Sukuk Negara Ritel


Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah kliring BSM sebagai Agen Penjual di Pasar Perdana, menawarkan
lokal. produk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang bersifat ritel
atau yang dikenal dengan istilah Sukuk Negara Ritel. Sukuk
Transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta) Negara Ritel adalah Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk
Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia. Saat ini, Negara) yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga
BSM bekerjasama dengan mitra BSM di Malaysia, Singapura, Negara Indonesia melalui Agen Penjual di Pasar Perdana dalam
dan Hong Kong negeri. Penunjukan BSM sebagai Agen Penjual Sukuk Negara
Ritel ditetapkan oleh Pemerintah. Produk Sukuk Negara Ritel
BSM Pajak Online yang ditawarkan oleh BSM adalah sebagai berikut:
Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk membayar 1. Sukuk Negara Ritel Seri SR-001
kewajiban pajak (bukan dalam rangka Telah jatuh tempo pada 25 Februari 2012
pembayaran pajak impor) secara otomatis dengan mendebet 2. Sukuk Negara Ritel Seri SR-002
rekening atau secara tunai. Telah jatuh tempo pada 10 Februari 2013
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

3. Sukuk Negara Ritel Seri SR-003


BSM Pajak Impor Telah jatuh tempo pada 23 Februari 2014
Memberikan kemudahan kepada importir untuk membayar 4. Sukuk Negara Ritel Seri SR-004
pajak barang dalam rangka impor secara online sebagai syarat Tanggal Jatuh Tempo 21 September 2015.
untuk mengeluarkan barangnya dari gudang kantor bea dan 5. Sukuk Negara Ritel Seri SR-005
cukai. Tanggal Jatuh Tempo 27 Februari 2016
6. Sukuk Negara Ritel Seri SR-006
Tanggal Jatuh Tempo 5 Maret 2017

72
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

Reksadana B. Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRA


BSM telah terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana Syariah)
(APERD) berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Nomor: 25/BL/STTD/ Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT Mandiri
APERD/2007 dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Manajemen Investasi (MMI), jenis Reksa Dana Saham (equity
Keuangan tanggal 24 April 2007. fund) yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk diinvestasikan oleh Manajer Investasi minimal 80% dalam
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya portofolio Efek Saham Syariah.
diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar C. Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Syariah (BNPP
Modal, Reksa Dana dapat berbentuk Perseroan Tertutup atau PS)
Terbuka dan Kontrak Investasi Kolektif. Bentuk hukum Reksa Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT BNP
Dana yang dipasarkan melalui BSM adalah Kontrak Investasi Paribas Investment Partners, jenis Reksa Dana Saham (equity
Kolektif. Adapun produk Reksa Dana yang ditawarkan melalui fund) yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun
BSM adalah sebagai berikut: dana dari masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya
A. Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB) diinvestasikan oleh Manajer Investasi minimal 80% dalam
Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT portofolio Efek Saham Syariah.
Mandiri Manajemen Investasi (MMI), jenis Reksa Dana
Campuran (balanced fund) yaitu wadah yang digunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
(investor) untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer
Investasi dalam portofolio Efek Saham Syariah, Efek Pasar
Uang Syariah, dan Obligasi Syariah.

Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

73
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

Susunan Dewan
Komisaris
Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2016 sebagai berikut:
1. Ventje Raharjo Soedigno: Komisaris Utama
2. Ramzi Ahmad Zuhdi: Komisaris Independen
3. Bambang Widianto Komisaris Independen
4. Zulkifli Djaelani Komisaris Independen
5. Agus Fuad Komisaris

Informasi mengenai riwayat hidup Dewan Komisaris dapat dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris yang memuat
Nama, Jabatan, Umur, Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Riwayat Penunjukan sebagai Anggota Dewan
Komisaris.

Susunan
Direksi
Susunan Direksi per 31 Desember 2016 berdasarkan keputusan RUPS 2016 sebagai berikut:
No Nama Jabatan
1. Agus Sudiarto Direktur Utama
2. Putu Rahdidhiyasa Direktur
3. Fahmi Ridho, Direktur
4. Edwin Dwidjajanto Direktur
5. Kusman Yandi Direktur
6. Choirul Anwar Direktur

Informasi mengenai riwayat hidup Direksi dapat dilihat di Bagian Profil Direksi yang memuat Nama, Jabatan, Umur,
Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Riwayat Penunjukan sebagai Anggota Direksi.

Susunan
SEV P
1. Niken Andonowarih
2. Ade Cahyo Nugroho
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Informasi mengenai riwayat hidup SEVP dapat dilihat di Bagian Profil SEVP yang memuat Nama, Jabatan, Umur,
Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Riwayat Penunjukan sebagai Anggota SEVP

74
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

Susunan Dewan
P e n g a w a s S ya r i a h
Susunan Dewan Pengawas Syariah berdasarkan RUPS tanggal 11 Maret Desember 2016 sebagai berikut:
1. Dr. KH. Ma ruf Amin* :Ketua (Disetujui OJK pada 3 Maret 2017)
2. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec: Anggota
3. Dr. Mohamad Hidayat, MBA., Anggota

Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

75
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

S t r u kt u r O r g a n i s a s i

General Meeting of
Shareholders

Board of Sharia
Supervisory

Agus Sudiarto
President Director

Kusman Yandi Edwin Dwidjajanto Choirul Anwar


Wholesale Banking Distribution & Services Financing Risk & Recovery
Niken Andonowarih
Retail Banking

Zainal Alam Dewa bagus Ivan


Sigit Suryawan Iyan Mohamad Ilyas
Dalimunthe Baruna
Business Banking Wholesale Risk
Corporate Banking 1 Retail Deposit

okky Fachrizal
Anton Sukarna Gunawan Arief Hartoyo Asnah Faekhah
Achmad
Corporate Banking 2 Distribution Strategy Retail Risk
Micro Banking

Rahmad Syukri Dian Faqihdien Sulistyo Budi


Treasury & Suzabar Region I - VII* Wholesale Financing
International Banking Pawning Management Recovery

Jeffry Prayana
Siti Nurdiana Zul Ikbal Ramadhona Fitri
Consumer Finance &
Commercial Banking Electronic Banking Retail Financing Recovery
Hajj
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Achmad Fauzi
Taufik Machrus
Product & Transaction
Culture & Customer Care
Banking

Achmad Fauzi
Institution Banking

76
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

Audit Committee

Board of Nomination &


Commissioners Remuneration Committee

Risk Monitoring
Committee

Putu Rahwidhiyasa
Fahmi Ridho
Risk Management &
Technology & Operation
Compliance Ade Cahyo Nugroho
Finance & Strategy

M. Fanny Fansyuri Noor Anis


Syafid Hidayat Mardiana
Enterprise Risk Strategy & Performance
Information Technology Internal Audit
Management Management

Eny Maya Gustini Khoirul Huda S Riyadi Dharmawan P. Hadad


Central Operation Compliance Corporate Secretary

Mahmud Syukri Andang Lukitomo Suhendar


Financing Operation Human Capital Accounting

Firman Jatnika Musdar Ayub


Learning Center Strategic Procurement
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Mira Rozanna
Ana Nurul Khayati
Corporate & Branch
Policy & Procedure
Transformation

Irfan Lesmana Unit Bisnis


Legal Unit Support
Unit Risk

77
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

P r of i l P e j a b a t
Eksekutif

Profil Pejabat Eksekutif Jaringan Kantor Pusat


Per Desember 2016

Wholesale Banking Directorate: Retail Banking Directorate:


Zainal Alam Dalimunthe: Sigit Suryawan:
Head of Corporate Banking 1 Group (CB1). Lahir di Jambi tanggal Head of Business Banking Group (BBG). Lahir di Jakarta tanggal
12 Agustus 1964. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Universitas Islam 28 Mei 1979. Lulus dari Fakultas Manajemen Pariwisata Universitas
Nusantara Bandung tahun 1987. Bergabung dengan BSM sejak 30 Sahid Jakarta. Bergabung dengan BSM sejak 6 Januari 2016
Januari 2015. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari (berdasarkan SK No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016).
2016.
Okky Fachrizal Achmad:
Anton Sukarna: Head of Micro Banking Group (MBG). Lahir di Surabaya tanggal
Head of Corporate Banking 2 Group (CB2). Lahir di Bandung 24 Oktober 1968. Lulus dari Universitas Surabaya disiplin ilmu
tanggal 24 November 1970 Lulus dari Fakultas Produksi Ternak, Ekonomi dan Studi Pembangunan tahun 1995. Bergabung dengan
Institut Pertanian Bogor tahun 1994. Bergabung dengan BSM BSM sejak 1 Juni 2015. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12
sejak 1 November 1999. SK terakhir No.18/1015-KEP/DIR tanggal Januari 2016.
3 November 2016.
Dian Faqihdien Suzabar:
Rahmad Syukri: Head of Pawning Management Group (PWG). Lahir di Bandung
Head of Treasury & International Banking Group (TIG). Lahir di tanggal 18 November 1975. Lulus dari Fakultas Teknik Arsitektur
Bukittinggi tanggal 3 Maret 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari
Akutansi Universitas Andalas tahun 1990 dan Pasca Sarjana (S2) Fakultas Information Technology, Royal Melbourne Institute tahun
dari Fakultas Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak 15 September 2011 SK terakhir
2003. Bergabung dengan BSM sejak 15 Agustus 2014. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
Jeffry Prayana:
Siti Nurdiana: Head of Consumer Finance & Hajj Management Group (CHG). Lahir
Head of Commercial Banking Group (CMG). Lahir di Jakarta di Medan tanggal 20 Januari 1972. Lulus dari Fakultas Teknik Mesin
tanggal 16 Desember 1966. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Institute Teknologi Bandung (ITB) tahun 1999 dan Pasca Sarjana
Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak 1 November (S2) dari Fakultas Ekonomi, Jurusan kajian Timur Tengah Islam,
1999. SK terakhir No.18/1023-KEP/DIR tanggal 9 November 2016. Universitas Indonesia tahun 2007. Bergabung dengan BSM sejak
13 Maret 2000. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari
Achmad Fauzi: 2016.
Head of Institutional Banking Group (IBG). Lahir di Kuningan
tanggal 4 November 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Distribution & Service Directorate:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Krisnadwipayana tahun 1989 dan Magister Hukum Bisnis Universitas Dewa Bagus Ivan Baruna:
Padjadjaran, Bandung tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak Head of Retail Deposit Group (RDG). Lahir di Denpasar tanggal 29
15 September 2005. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 September 1965. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan
Januari 2016. Institut Sains dan Teknologi Nasional tahun 1990. Bergabung
dengan BSM sejak 27 Desember 1999. SK terakhir No.18/010-KEP/
Beliau juga menjabat sebagai Pjs. Head of Product & Transaction DIR tanggal 12 Januari 2016.
Banking Group (PTG) (berdasarkan SK No.18/15227-3-HCMS/HCG
tanggal 30 Agustus 2016). Gunawan Arief Hartoyo:
Head of Distribution Strategy Group (DSG). Lahir di Sukohardjo
tanggal 26 Maret 1971. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas

78
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

Airlangga tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak 27 Desember Pertanian Bogor tahun 1984. Bergabung dengan BSM sejak 1 Juni
1999. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016. 2012. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.

Zul Ikbal: Technology & Operation Directorate:
Head of Electronic Banking Group (EBG). Lahir di Bukittinggi Syafid Hidayat:
tanggal 9 Desember 1964. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Head of Information Technology Group (IOG). Lahir di Palembang
Padjadjaran tahun 1988. Bergabung dengan BSM sejak 19 Oktober tanggal 1 Desember 1972. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas
2009. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016. Sriwijaya tahun 1996. Bergabung dengan BSM sejak 1 Februari
2012. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
Taufik Machrus:
Head of Culture & Customer Care Group (CCG). Lahir di Pasuruan Eny Maya Gustini:
tanggal 3 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Head of Central Operation Group (COG). Lahir di Muara Enim
Airlangga tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak 1 Juni 2001. tanggal 29 Agustus 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas
SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016. Pancasila tahun 1990. Menyelesaikan Magister Management di
Universitas Trisakti tahun 2006. Bergabung dengan BSM sejak 21
Financing Risk & Recovery Directorate: April 2003. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari
Iyan Mohamad Ilyas: 2016.
Head of Wholesale Risk Group (WRG). Lahir di Kuningan tanggal 30
November 1964. Lulus dari Fakultas Ekonomi STIE YAI Jakarta tahun Mahmud Syukri:
1994. Bergabung dengan BSM sejak 1 April 2016 (berdasarkan SK Head of Financing Operation Group (FOG). Lahir di Cirebon tanggal
No.18/600-KEP/DIR tanggal 8 Maret 2016). 24 Agustus 1969. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal
Soedirman tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak 11 Agustus
Asnah Faekhah: 2016 (berdasarkan SK No.18/888-KEP/DIR tanggal 8 Agustus 2016).
Head of Retail Risk Group (RRG). Lahir di Lampung Tengah tanggal
26 Februari 1969. Lulus dari Fakultas Agriculture Universitas Risk Management & Compliance Directorate:
Brawijaya tahun 1991 dan Magister Management dari Universitas M. Fanny Fansyuri:
Gadjah Mada tahun 1993. Bergabung dengan BSM sejak 1 April Head of Enterprise Risk Management Group (ERM). Lahir di Bandung
2016 (berdasarkan SK No.18/597-KEP/DIR tanggal 7 Maret 2016). pada tanggal 14 April 1967. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas
Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak 1 November
Sulistyo Budi: 1999. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
Head of Wholesale Financing Recovery Group (WFR). Lahir di
Jember tanggal 14 Januari 1963.Lulus pendidikan S-1 dan S-2 dari Khoirul Huda S Riyadi:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan Head of Compliance Group (CPG). Lahir di Jakarta tanggal 6 Oktober
2001. Bergabung dengan BSM sejak 1 Agustus 2007. SK terakhir 1975. Lulus dari Fakultas Agronomi Univ. Institut Pertanian Bogor
No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016. tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari Magister Management,
Universitas Budi Luhur tahun 2004. Bergabung dengan BSM sejak
Ramadhona Fitri: 1 September 2003 SK terakhir No.18/396-KEP/DIR tanggal 22
Head of Retail Financing Recovery Group (RFR). Lahir di Deli Serdang Februari 2016.
tanggal 3 Maret 1961. Lulus dari Fakultas Pertanian Institut

79
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

Andang Lukitomo: Dharmawan P. Hadad:


Head of Human Capital Group (HCG). Lahir di Pekalongan pada Head of Corporate Secretary Group (CSG). Lahir di Bekasi pada
tanggal 25 Maret 1965. Lulus dari Universitas Gadjah Mada disiplin tanggal 17 Maret 1966. Lulus dari Fakultas Kurikulum & Teknologi
ilmu Industrial Psychology tahun 1992. Bergabung dengan BSM IKIP Jakarta tahun 1991 dan Magister Manajemen di STIE IPWI tahun
sejak 15 April 2015. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 2000. Bergabung dengan BSM sejak 1 Maret 2015. SK terakhir
Januari 2016. No.18/730-KEP/DIR tanggal 06 April 2016.

Firman Jatnika: Suhendar:


Head of Learning Center Group (LCG). Lahir di Jakarta tanggal Head of Accounting Group (ACG). Lahir di Jakarta pada tanggal 11
26 Februari 1970. Lulus Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Mei 1976. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun
tahun 1995 dan Magister Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak 26 Agustus 2004. SK terakhir
2005. Bergabung dengan BSM sejak 1 November 1999. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
No.18/15182-3-HCMS/HCG tanggal 11 Agustus 2016.
Musdar Ayub:
Ana Nurul Khayati: Head of Strategic Procurement Group (SCG). Lahir di Jakarta,
Head of Policy & procedure Group (PPG). Lahir di Madiun tanggal 23 Oktober 1962. Lulus dari UPN Veteran, Jakarta tahun 1985.
26 Maret 1972. Lulus dari Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada Bergabung dengan BSM sejak 1 November 1999. SK terakhir
tahun 1997 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Hukum, Universitas No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
Indonesia tahun 2006. Bergabung dengan BSM sejak 13 Januari
2000. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016. Mira Rozanna:
Head of Corporate & Branch Transformation Group (CBT). Lahir
Irfan Lesmana: di Palembang, 25 Oktober 1966. Lulus dari Universitas Negeri
Head of Legal Group (LGG). Lahir di Jakarta tanggal 24 Februari Lampung disiplin ilmu Ekonomi Umum tahun 1989. Bergabung
1971. Lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1995. dengan BSM sejak 26 Januari 2015. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR
Bergabung dengan BSM sejak 15 Juli 2016 (berdasarkan SK tanggal 12 Januari 2016.
No.18/868-KEP/DIR tanggal 26 Juli 2016).
President Directorate
Finance & Strategy Directorate: Mardiana:
Noor Anis: Head of Internal Audit Group (IAG) Lahir di Yogyakarta, 31 Mei
Head of Strategy & Performance Management Group (SPM). Lahir 1971 Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, STIE YKPN
di Kudus tanggal 11 Agustus 1964. Lulus dari Institut Teknologi Yogyakarta pada tahun 1994. Bergabung dengan BSM terhitung
Bandung disiplin ilmu Statistika tahun 1989. Bergabung dengan sejak tanggal 1 April 2013. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal
BSM sejak 26 Januari 2015. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
12 Januari 2016.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

80
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

Visi, Misi,
d a n Ta ta N i l a i

Bank telah menetapkan Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perseoan dalam BSM Shared Values “ETHIC”.
Bank telah menyosialisasikan Visi, Misi dan BSM Shared Values kepada seluruh Jajaran BSM.
Lebih lanjut, diharapkan seluruh jajaran BSM mengetahui, memahami, dan melaksanakan Visi,
Misi, dan BSM Shared Values. (Vide: Surat Edaran No. 10/001/UMM tanggal 30 Januari 2008,
yang diperbarui dengan SE No. 16/005/UMM, tanggal 10 Maret 2015 tentang The 7 (Seven)
Fundamentals of BSM).

Tahapan Penyusunan Visi, Misi, dan BSM Shared Values: 4. Direksi mempertimbangkan Kekuatan Internal dan Peluang
1. BSM melakukan evaluasi terhadap pencapaian kinerja dan Eksternal serta harapan para pemangku kepentingan, dan
kekuatan internal BSM. merumuskan Visi, Misi, dan BSM Shared Values.
2. BSM melakukan evaluasi terhadap perubahan strategis 5. Visi, Misi, dan BSM Shared Values tersebut kemudian
lingkungan eksternal Perusahaan dan mempertimbangkan disampaikan dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris yang
peluang bisnis di masa akan datang. kemudian ditetapkan dan disepakati bersama oleh Dewan
3. BSM melakukan evaluasi dan identifikasi terhadap harapan Komisaris dan Direksi.
dan kebutuhan para pemangku kepentingan. 6. Direksi menetapkan Visi, Misi, dan BSM Shared Values di
dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan.

Visi

Untuk mencapai rencana jangka panjang, BSM telah


menetapkan Visi yang baru, yaitu:

Bank Syariah
Terdepan dan Modern
(The Leading & Modern
Sharia Bank) Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Untuk Nasabah Untuk Pegawai Untuk Investor


BSM merupakan bank pilihan BSM merupakan bank yang Institusi keuangan syariah
yang memberikan manfaat, menyediakan kesempatan Indonesia yang terpercaya
menenteramkan dan untuk beramanah sekaligus yang terus memberikan value
memakmurkan. berkarir profesional. berkesinambungan.

Bank Terpercaya
Profesionalisme, Integritas Laba Tumbuh &
Memberikan Produk dan
dan Team Work Berkelanjutan
Layanan yang terbaik

81
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

Misi

Sejalan dengan Visi yang baru, BSM juga menyempurnakan Misi 3. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
sebelumnya. Misi BSM yang baru adalah sebagai berikut: pembiayaan pada segmen ritel.
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata- 4.
Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah
rata industri yang berkesinambungan. universal.
2. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis 5. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja
teknologi yang melampaui harapan nasabah. yang sehat.
6. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan.

Tata Nilai

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi BSM tersebut, insan-insan BSM perlu menyumbangkan (share) untuk BSM dengan nilai-
nilai yang relatif seragam. Insan-insan BSM telah menggali dan menyepakati nilai-nilai dimaksud, yang kemudian disebut BSM
Shared Values. BSM Shared Values tersebut adalah ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, dan Customer Focus)

Shared Values Perilaku Utama

E
Excellence: Prudence:
Mencapai hasil yang mendekati sempurna Menjaga amanah dan melakukan perbaikan
(perfect result-oriented). proses terus menerus
Competence:
Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang
diberikan dan tuntutan profesi bankir

T
Teamwork: Trusted &Trust:
Mengembangkan lingkungan kerja yang saling Mengembangkan perilaku dapat dipercaya dan
bersinergi. percaya
Contribution:
Memberikan kontribusi positif dan optimal

H
Humanity: Social & Environment care:
Mengembangkan kepedulian terhadap Memiliki kepedulian yang tulus terhadap
kemanusiaan dan lingkungan. lingkungan dan sosial
Inclusivity:
Mengembangkan perilaku mengayomi

I Integrity: Honesty:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Berperilaku terpuji, bermartabat, dan menjaga Jujur


etika profesi. Good Governance:
Melaksanakan tata kelola yang baik

C
Customer Focus: Innovation:
Mengembangkan kesadaran tentang Mengembangkan proses, layanan, dan produk
pentingnya nasabah dan berupaya melampaui untuk melampaui harapan
harapan nasabah (internal dan eksternal). nasabah
Service Excellence:
Memberikan layanan terbaik yang melampaui
harapan nasabah

82
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

Pernyataan Tentang
B u d a ya P e r u s a h a a n

2016
Transformasi Budaya BSM
BSM saat ini telah memiliki platform program budaya BSM Dengan diluncurkannya program spirit PAS (Percaya Diri,
Corporate Culture ETHIC dengan 5 (lima) pilar budaya (Culture Antusias, Semangat) diharapkan dapat memberikan dampak
of Excellence) yaitu IHSAN, Service & Sales, Risk & Compliance, kepada semua pegawai BSM sebagai berikut:
Learning & Sharing, dan Performance yang menjadi referensi a. Menimbulkan rasa percaya diri kepada pegawai dengan
utama dalam membuat program budaya BSM yang telah keyakinan yang kuat dan pemahaman akan bidang
dilaksanakan. tugasnya.
b. Memberikan energi baru untuk selalu antusias dalam
Penguatan Transformasi Budaya Corplan 2016-2020 dilakukan menyelesaikan tugas yang diberikan hingga tuntas.
melalui perubahan perilaku pegawai BSM yang memiliki spirit c. Meningkatkan semangat bekerja dan daya juang para
PAS (Percaya Diri, Antusias dan Semangat), yaitu: pegawai sehingga tercipta suasana yang menyenangkan
a. Percaya Diri: Keyakinan yang kuat pada kemampuan dan dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan sehari-hari.
kompetensi diri dalam menyelesaikan tugas dan tantangan.
b. Antusias: Energi positif dan semangat yang mendorong Sosialisasi Program Spirit PAS dilakukan melalui pembuatan
sikap proaktif dan konsistensi. media komunikasi berupa sticker, poster, banner atau lagu di
c. Semangat: Komitmen dalam bekerja dan berjuang untuk tempat-tempat strategis yang berisi pesan tentang PAS baik di
mencapai suatu kemenangan/ kejayaan. Kantor Pusat dan Cabang. Bentuk sosialisasi dan implementasi
dari spirit PAS antara lain, sebagai berikut:
Spirit PAS ini merupakan • Yel-yel Semangat Baru, Jiwa Baru (The New BSM)
penerapan dari salah - Semangat Pagi: Pagi… Pagi… Pagi…
satu pilar budaya yang - BSM :Terdepan, Modern. Menenteramkan
dimiliki oleh BSM yaitu - The New BSM : Percaya Diri, Antusias, Semangat.
pilar budaya IHSAN. • Sosialisasi & internalisasi spirit PAS di setiap Unit Kerja.
Dimana pengertian dari • Pembekalan (TFT) kepada seluruh Kepala Unit Kerja dan
IHSAN adalah Percaya Cabang.
diri, antusias, semangat • Mengaktifkan Event Budaya (Culture Event) dan Change
dan disiplin pada diri Agent Forum.
dan lingkungan kerja • Mengoptimalkan social media pegawai untuk menjadikan
dalam rangka beribadah gerakan PAS menjadi viral.
kepada Allah, karena • Melaksanakan kompetisi gerakan PAS di masing-masing
merasa dirinya selalu Unit Kerja dalam bentuk Fun Competition.
di lihat oleh Allah.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Menanamkan sikap Salah satu faktor pendukung yang paling penting adalah
IHSAN dalam diri, peran pimpinan sebagai Role Model dan dukungan dari jajaran
sebagai values internal manajemen, sehingga implementasi program tersebut berjalan
setiap individu agar setiap pegawai selalu ingat bahwa perilaku dengan baik. Komisaris dan Direksi ikut terjun langsung untuk
dan perbuatan selalu dilihat oleh Allah SWT atau merasa diri mengawal pelaksanaan implementasi program tersebut dengan
selalu dilihat Allah SWT. melakukan onsite ke outlet BSM di seluruh Indonesia. Hal
tersebut juga merupakan hal yang dinantikan oleh pegawai
di outlet, karena bisa bertemu secara langsung dengan pucuk
pimpinan yang ada di BSM.

83
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

Organizational Culture Health Index (OCHI) d. BSM Break Time.


OCHI (Organizational Culture Health Index) merupakan Program untuk meningkatkan engagement pegawai
metode survei yang dilakukan untuk mengukur tingkat/indeks yang dilaksanakan dengan mengambil momentum hari
kesehatan Budaya Organisasi sebagai tolak ukur keberhasilan kemerdekaan Indonesia (17 Agustus) yang melibatkan
pembangunan budaya organisasi. pegawai dan jajaran manajemen.
e. Knowledge Sharing for Change Agent “Culture in You”.
Hasil survei ini akan ditindaklanjuti dengan program budaya kerja Program peningkatan pengetahuan untuk para Change
yang diharapkan sesuai dengan kondisi di lapangan. Dengan Agent dan sinergi dengan budaya Bank Mandiri “One
program budaya kerja yang tepat maka akan menghasilkan Mandiri Culture” dengan narasumber dari Bank Mandiri.
performance kerja yang baik dan kenyamanan kerja bagi f. Workshop One Mandiri “One Heart One Mandiri”.
seluruh pegawai. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Mandiri dengan
tujuan untuk melihat implementasi program budaya di
Survei OCHI dilakukan pada bulan Juni s.d Juli 2016 yang masing-masing Unit Kerja Bank Mandiri maupun antar
diikuti oleh 7542 Responden dari 8961 total Populasi (Level Perusahaan Anak. Kegiatan ini ini dihadiri oleh Direksi Bank
of Confidence 95%). Validasi hasil survei dilakukan pada Mandiri dan seluruh Direksi dari Perusahaan Anak.
bulan Agustus s.d September 2016 melalui Focused Group
Discussion (FGD) baik level pimpinan & level staff dengan Implementasi & Monitoring Corporate Culture
pengambilan data menggunakan Stratified Random Dalam implementasinya shared values ETHIC menjadi landasan
Sampling, pengambilan sampel dengan memperhatikan strata program budaya dalam melakukan transformasi perusahaan,
(tingkatan) di dalam populasi. dibagi 2 (dua), yaitu:
a. Implementasi corporate culture di Cabang
Hasil/output dari survei OCHI yang telah dilakukan antara lain Program culture di Cabang dilaksanakan melalui
adalah nilai entropi, faktor penghambat dan harapan pegawai. program”excellent execution” (exction) yaitu menerapkan
Entropi adalah banyaknya energi yang terbuang akibat pekerjaan prinsip disiplin eksekusi untuk kinerja maksimal dimulai dari
yang tidak produktif yang disebabkan oleh konflik, friksi atau disiplin melakukan calling, visiting, closing dan ritme selling/
stress yang terjadi dalam organisasi. Hasil survei menunjukkan marketing yang membentuk budaya sales culture. Termasuk
Entropi BSM secara nasional ada di level 14% yaitu: Cukup disiplin kerja mengutamakan kualitas pembiayaan yang
Sehat, dengan adjustment kultural dan struktural. diberikan (risk & compliance culture).
Monitoring dilakukan dengan mengukur skor excellent
Selain program yang telah disebutkan di atas ada beberapa execution unit kerja dan melaksanakan kompetisi excellent
program yang juga telah dilaksanakan di tahun 2016, yaitu: execution. Skor kedisplinan eksekusi atau excellent
a. Launching Program Budaya Direktorat. execution telah masuk dalam KPI Cabang dengan bobot
Setiap Direktorat melakukan launching atas program skor 5%.
budaya Direktorat yang telah dibuat dan disosialisasikan b. Implementasi corporate culture di Kantor Pusat
pada Rapat Kerja Direktorat yang dihaidiri oleh Direktur Program culture di Kantor Pusat dilaksanakan melalui
Bidang masing-masing. implementasi budaya Direktorat yang mencerminkan share
b. Culture Scoring Index (CSI). values ETHIC dan Culture of Excellence (Ihsan, Service &
Penilaian skor budaya yang memiliki 3 (tiga) parameter yaitu Sales, Risk & Compliance, Learning & Sharing & Perfomance
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

nilai kehadiran kerja, nilai layanan bertelepon, dan nilai values).


ceklist budaya Direktorat. Skor budaya tersebut menjadi Penerapan culture dimonitor melalui pencapaian Culture
salah satu KPI di Balance Scorecard (BSC) masing-masing Scoring Index (CSI) yang memiliki parameter kedisiplinan
Unit Kerja Kantor Pusat dengan bobot sebesar 5%. kerja, standar layanan dan program kerja budaya Direktorat
c. Change Agent Forum. Rata-rata nilai CSI unit kerja Kantor Pusat sebesar 94,25
Forum yang diselenggarakan sebagai tempat menyampaikan dengan predikat implementasi budaya baik. CSI telah
update informasi kepada para Change Agent tentang masuk menjadi KPI Unit Kerja dalam BSC KP dengan bobot
program budaya BSM Corporate Culture. skor 5%.

84
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

Susunan Dewan outsourcing dibandingkan tahun 2015. Tercatat jumlah pegawai

Komisaris organik berkurang 390 pegawai, sementara untuk pegawai


outsourcing berkurang sebanyak 366 pegawai.

Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2016 sebagai Komposisi SDM berdasarkan jenjang karir
Jenjang Karier 2014 2015 2016
berikut:
Executive Vice President 4 3 2
No. Nama Jabatan
Senior Vice President 19 24 23
1 Ventje Raharjo Komisaris Utama
Vice President 7 14 18
2 Ramzi Ahmad Zuhdi Komisaris Independen Assistant Vice President 32 26 31
3 Bambang Widianto Komisaris Independen General Manager 77 85 82
Assistant General Manager 111 116 137
4 Zulkifli Djaelani Komisaris Independen
Senior Manager 308 521 532
5 Agus Fuad Komisaris
Manager 402 247 323
Deputy Manager 517 501 786
Informasi mengenai Riwayat Hidup Dewan Komisaris dapat Assistant Manager 976 1.278 990
dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris yang memuat Nama, Associate Manager 787 931 846

Jabatan, Umur, Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Senior Executive 1.493 1.170 1.248
Executive 2.245 2.082 1.973
Riwayat Penunjukan sebagai Anggota Dewan Komisaris.
Junior Executive 1.145 986 1.621

Susunan Assosiate Executive


Non Clerk
1.349
55
1.525
55
517
45
Direksi Outsource 7.365 7.362 6.996
Total Pegawai 16.892 16.926 16.170

Susunan Direksi per 31 Desember 2016 sebagai berikut


Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan dan
No. Nama Jabatan status kepegawaian
1 Agus Sudiarto Direktur Utama Tingkat 2014 2015 2016
Pendidikan BSM Outsource BSM Outsource BSM Outsource
2 Fahmi Ridho Direktur
S3 - - 1
3 Putu Rahwidhiyasa Direktur
S2 260 1 276 2 265 2
4 Edwin Dwidjajanto Direktur S1 8.068 1.786 8.136 1.855 7.837 1.774
D3 1.108 394 1.059 343 999 418
5 Kusman Yandi Direktur
SMA 84 5.142 85 4.962 67 4.652
6 Choirul Anwar Direktur SMP (lain- 7 42 7 200 6 150
lain)
Jumlah 9.527 7.365 9.564 7.362 9.174 6.996
Informasi mengenai Riwayat Hidup Direksi dan SEVP dapat
9.991
dilihat di Bagian Profil Direksi dan SEVP yang memuat Nama, 9.854

Jabatan, Umur, Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan 7837

Riwayat Penunjukan sebagai Anggota Direksi dan SEVP.


Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

5.226 5.047
J u ml a h P e g a w a i d a n
Pengembangan
Kompetensi 1. 502 1.402
999
261
1 278 265 67 49 207 6

S3 S2 S1 D3 SMA SMP (lain-lain)

Sampai akhir tahun 2016, jumlah pegawai Bank sebanyak


2014 2015 2016
16.170 orang, berkurang 4.68% dari 16.926 orang pada
akhir tahun 2015. Penurunan jumlah pegawai BSM pada tahun
2016 dikarenakan berkurangnya jumlah pegawai organik dan

85
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

S t r u kt u r
Grup

Entitas Anak

Sinergi Grup Nasabah BSM yang memiliki BSM Card dapat menggunakan

Mandiri fitur-fitur electronic banking Bank Mandiri. BSM juga


bekerjasama dengan Bank Mandiri dengan meluncurkan
produk BSM e-money untuk meningkatkan layanan dan
kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.
Sebagai bagian dari Mandiri Group, BSM telah melaksanakan
2. BSM ikut serta dalam kegiatan Corporate Culture sebagai
sinergi/aliansi baik dengan Bank Mandiri sebagai holding
bagian dari program Culture One Mandiri di Bank Mandiri
company maupun sister company lainnya. Sinergi/aliansi
dan mendapatkan sharing tentang penguatan budaya
tersebut diwujudkan dengan:
perusahaan.
3. BSM mendapatkan sharing pengembangan dan
Sinergi/aliansi dengan Bank Mandiri:
pemanfaatan infrastruktur Sumber Daya Manusua (SDM) di
BSM memanfaatkan Customer Base Bank Mandiri melalui
Bank Mandiri serta melaksanakan joint recruitment untuk
kerjasama sbb.:
Officer Development Program bersama Mandiri Group.
1. BSM memperoleh referal nasabah Bank Mandiri yang
4. BSM mendapatkan sharing dan pemanfaatan infrastuktur IT
membutuhkan pembiayaan syariah wholesale dan retail.
Bank Mandiri.
2. BSM ikut serta dalam pembiayaan sindikasi/clubdeal bersama
5. BSM dapat memanfaatkan infrastruktur Call Center Bank
Bank Mandiri.
Mandiri untuk peningkatan operational excellence dan
penerapan layanan best practice dalam hal standar layanan
Selain itu, Bank Mandiri memberi dukungan sehingga BSM
nasabah, Cross Selling dan Banking Contact Center.
dapat memanfaatkan jaringan layanan dan infrastruktur Bank
Mandiri antara lain BSM dapat memanfaatkan outlet Bank
Sinergi/aliansi dengan Mandiri Group:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Mandiri untuk menjual produk-produk retail BSM seperti Cicil


BSM juga melakuan sinergi/aliansi dengan Perusahaan Anak
Emas, Gadai Emas dan Tabungan BSM.
Bank Mandiri diantaranya:
1. BSM sebagai agen penjual (sales point) untuk produk-
Dukungan Bank Mandiri lainnya berupa pemanfaatan
produk bancassurance syariah dari AXA Mandiri Financial
infrastruktur support yang meliputi kerjasama sbb.:
Services (AMFS)
1. BSM dapat memanfaatkan infrastruktur Bank Mandiri di
bidang electronic banking seperti ATM dan EDC, sehingga

86
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

BSM merupakan salah satu Entitas Anak dari PT Bank Mandiri


(Persero) Tbk. PT Bank Mandiri memiliki 12 Entitas Anak, 3 (tiga)
Entitas Asosiasi, dan 1 (satu) entitas Pengendalian Bersama.

Per 31 Desember 2016, BSM tidak memiliki Entitas Anak, Entitas


Asosiasi, Joint Venture, dan Special Purpose Vehicle (SPV)

Entitas Asosiasi Entitas Pengendali


Bersama

PT Kustodian Sentral PT Bapindo Bumi Westech Electronics PT Sarana Bersama


Efek Indonesia Sekuritas Singapore Pengembangan
Indonesia

Pihak Terkait (Bank Mandiri Nama Produk


& Perusahaan Anak) 4. BSM melakukan kerjasama penjualan produk pembiayaan
1. Mandiri Rencana Sejahtera
Syariah (Maintenance) kendaraan bermotor dengan Mandiri Tunas Finance (MTF)
2. Mandiri Jaminan Kesehatan dan Mandiri Utama Finance (MUF).
Syariah (Maintenance)
5. BSM melakukan kerjasama perasuransian pembiayaan pada
3. Mandiri Rencana Sejahtera
Syariah Plus kendaraan bermotor, property, emas dan fixed asset dengan
PT AXA Mandiri Financial 4. Mandiri Investa Sejahtera Mandiri AXA General Insurance (MAGI).
Services Syariah
6. Karyawan BSM telah menjadi peserta dari Dana Pensiun
5. Mandiri Sejahtera Cerdas
Syariah Lembaga Keuangan (DPLK) Bank Mandiri.
6. Mandiri Proteksi Kesehatan 7. BSM melakukan kerjasama dengan Mandiri Inhealth untuk
Syariah
7. Mandiri Proteksi Kesehatan mengcover kebutuhan asuransi kesehatan karyawan BSM.
Syariah (Telemarketing) 8. BSM melakukan kerjasama Layanan Agent Western Union
(WU) di Kantor Cabang Bank Mantap.
BSM memanfaatkan outlet Bank Mantap (Mandiri Taspen
Pos) untuk melakukan penjualan produk Gadai Emas berupa
Konter Layanan Gadai (KLG). Kantor Cabang Pembantu
(KCP) Bank Mantap yang menjadi KLG adalah:
a. KCP Waturenggong
b. KCP Gunung Agung
c. KCP KPO Melati
d. KCP Tabanan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

e. KCP Sukawati

3. BSM menjadi agen penjual produk-produk investasi syariah


Mandiri Sekuritas dan Mandiri Manajemen Investasi.
Pihak Terkait (Bank Mandiri & Perusahaan
Nama Produk
Anak)
PT Mandiri Sekuritas 1. Tabungan Saham Syariah
1. Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB)
PT Mandiri Manajemen Investasi
2. Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRAS)

87
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

K ompos i s i P e m e g a n g K r o n olog i s
Saham P e n c a ta ta n S a h a m

BSM merupakan Perusahaan Tertutup (private company)


Struktur kepemilikan saham BSM per 31 Desember 2016 adalah: yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki 99,99999975% tersedia informasi tentang Kronologis Pencatatan Saham dan
saham Bank, atau sebanyak 397.804.386 lembar saham. jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah
• PT Mandiri Sekuritas memiliki 0,00000025% saham Bank, saham tersebut.
atau sebanyak 1 lembar saham.

K r o n olog i s P e n c a t a t a n
E f e k L a i n n ya
sekuritas
0,00000025%
BSM merupakan Perusahaan Tertutup (private company) yang
tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak tersedia
informasi tentang Kronologis Pencatatan Efek lainnya dan jenis
tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek
99,99999975% lainnya tersebut.

L e mb a g a d a n
P r of e s i P e n u n j a n g
Dengan demikian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan Perusahaan
pemegang saham yang memiliki saham melebihi 5% dan
menjadi pemegang saham terbesar.
Kantor Akuntan Publik
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan

dan Direksi Plaza 89, Jl. HR Rasuna Said Kav.X-7 no. 6

Per 31 Desember 2016 tidak terdapat kepemilikan saham Jakarta 12940

Dewan Komisaris dan Direksi.


Notaris
D a ft a r E n t i t a s A n a k / Notaris : Ashoya Ratam, SH, MKn.

E n t i ta s A s o s i a s i Alamat : Jl. Suryo No. 54 Keboyaron Baru


Jakarta Selatan Tlp.( 021) 29236070

Per 31 Desember 2016, BSM tidak memiliki Entitas Anak/Entitas


Konsultan Hukum
Asosiasi sehingga tidak tersedia informasi mengenai: Nama
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

• Konsultan Hukum : Pradjoto & Associates.


entitas anak dan/atau asosiasi; Persentase kepemilikan saham ;
Alamat : The Bellezza Office Tower, 9th Floor, Jl. Arteri
Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas
Permata Hijau No. 34, Jakarta 12210 – Indonesia
asosiasi; dan Keterangan status operasi entitas anak dan/atau
• Konsultan Hukum : Marsinih Martoatmodjo Iskandar
entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).
Kusdihardjo Law Office Office 8, 15th Floor Suite H SCBD
Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

88
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

• Konsultan Hukum : SSF & Partners. Informasi pada website disajikan di dalam Bahasa Indonesia dan
Alamat : Gedung Arva Lantai 4 Jl. Cikini Raya No.60, Bahasa Inggris. Adapun kontennya dibagi ke dalam beberapa
Jakarta Pusat - 10330 hal yakni:
a. Corporate website memuat tentang
- Profil perusahaan (Sejarah, Profil berupa nama bank,
IN F O R M A S I P A D A W E B S I T E kode swift, alamat, email, kepemilikan saham, dan
DAN MEDIA SOSIAL B SM otoritas pengawasan),
- Visi Misi, Shared Values,
- Organisasi (Nama, Riwayat Hidup termasuk dengan
pengalaman kerja dan riwayat pendidikan dilengkapi
Informasi pada Website
foto Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Senior
Website adalah halaman web yang memuat informasi atau
Executive Vice President, serta Dewan Pengawas Syariah
data yang dapat diakses melalui suatu sistem jaringan internet.
berikut struktur organisasi),
Sebagai sarana komunikasi, promosi, dan pemenuhan terhadap
- Laporan Corporate Social Responsibility,
aspek good corporate governance, Bank Syariah Mandiri telah
- Laporan implementasi GCG pada tahun yang
memiliki website perusahaan sejak tahun 2000. Website Bank
bersangkutan,
Syariah Mandiri adalah www.syariahmandiri.co.id
- Logo BSM,
- Berita dan siaran pers yang diterbitkan BSM
- Jaringan BSM yang mencakup outlet dan atm,
- Laporan Keuangan (Laporan Publikasi Bulanan,
Triwulanan, dan Laporan Tahunan sejak pertama kali
berdiri tahun 1999 atau sudah lebih dari lima tahun
berturut-turut)
- Analisa Keuangan tahun 2016
- Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) yang
mulai disusun tahun 2013,
- dan yang terakhir adalah Whistle Blowing System
b. Informasi mengenai Layanan 24 Jam meliputi layanan
BSMNetbanking, Mobilebanking, dan layanan call center
BSMCall 14140. Website BSM juga menjadi salah satu pintu
masuk transaksi internet banking
c. Consumer Banking
Kanal ini merupakan channel untuk menginformasikan
produk di segmen consumer baik dari sisi pendanaan
maupun pembiayaan. Di antaranya mencakup informasi
mengenai Tabungan, Giro, deposito, produk pembiayaan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

BSM Griya, BSM Emas, BSM Oto, Produk terkait Haji dan
Umrah, Jasa dan layanan BSM (Priority)

89
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

d. Business Banking Tabel Kesesuaian Contect Website BSM dengan


Kanal ini merupakan channel untuk menginformasikan Kriteria ARA
produk dan layanan di segmen corporate dan komersial Ada /
No. Informasi yang Diminta Keterangan
serta ada juga informasi mengenai produk dan layanan di Tidak
segmen small dan Mikro. 1 Informasi pemegang Tidak Pemegang saham
saham sampai dengan BSM adalah perseroan
e. Edukasi Syariah pemilik akhir individu; yakni PT Bank Mandiri
Berisi informasi seputar Frequently Asked and Question (Persero) Tbk dan PT
Mandiri Sekuritas
(FAQ) seputar bank syariah dan istilah serta akad-akad
2 Isi Kode Etik; Ya Profil Perusahaan/
syariah.
GCG/Kode Etik
3 Informasi Rapat Umum Ya Profi Perusahaan/
Isi dan konten pada website sejalan dengan ketentuan Pemegang Saham (RUPS) Laporan Keuangan/
Peraturan OJK Nomor 8/POJK.04/2015 mengenai situs web paling kurang meliputi Laporan Tahunan/
bahan mata acara yang Laporan Manajemen
emiten atau perusahaan public. Di dalam ketentuan tersebut, dibahas dalam RUPS,
OJK mewajibkan perusahaan memberikan informasi dalam dua ringkasan risalah RUPS,
dan informasi tanggal
bahasa. penting yaitu tanggal
pengumuman RUPS,
Perusahaan juga membuka email korporat yakni corsec@bsm. tanggal pemanggilan
RUPS, tanggal RUPS,
co.id untuk masukan atau untuk jalur komunikasi nasabah baik tanggal ringkasan risalah
itu mengajukan pertanyaan, opini, atau mengadukan layanan RUPS diumumkan;
Bank. 4 Laporan keuangan Ya Profil Perusahaan/
tahunan terpisah (5 tahun Laporan Tahunan/
terakhir); Laporan Manajemen
Hingga Desember 2016, rata-rata kunjungan per bulan mencapai 5 Profil Dewan Komisaris Ya Profil Perusahaan/
lebih dari 100.000. Akses ke website dilakukan mayoritas dan Direksi; dan Tentang Kami/Direksi/
Komisaris/Dewan
(60%) melalui mobile. Adapun informasi yang banyak diakses
Pengawas SYariah
adalah produk investasi syariah dan informasi mengenai karir. 6 Piagam/Charter Dewan Ya Profil Perusahaan/
Berdasarkan hal tersebut maka pada tahun 2017, BSM akan Komisaris, Direksi, GCG/Implenentasi
menyesuaikan tampilan website menjadi bersifat responsive Komite-komite, dan Unit GCG
Audit Internal.
(adaptif terhadap media yang digunakan untuk mengakses) dan
akan menyederhanakan infomasi mengenai produk menjadi
Informasi pada Media Sosial
lebih simple, dengan desain yang clean.
Seiring tingginya penggunaan internet terutama untuk media
sosial, maka Bank Syariah Mandiri juga memiliki beberapa akun
resmi di media sosial. Akun resmi tersebut adalah
a. Facebook: Bank Syariah Mandiri
Per Desember 2016 akun fanspage resmi Bank Syariah
Mandiri memiliki 65.000 followers. Akun yang dibentuk
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

pertama kali pada 2009 ini merupakan sarana komunikasi


BSM dengan masyarakat. Informasi yang disajikan antara
lain kegiatan korporat, informasi program marketing,
berita tentang BSM, dan berkomunikasi langsung dengan
followers.

90
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

Mayoritas followers berusia 65 % berusia 25-34 tahun,


berjenis kelamin lelaki dan 75% mengakses Facebook
melalui mobile.

b. Twitter: @syariahmandiri
Sebagaimana Facebook, BSM mulai berkomunikasi melalui
twitter sejak tahun 2009. Per Desember 2016, followers
Twitter BSM mencapai 210.000. Komunikasi yang
disampaikan melalui Twitter juga bersifat informasi kegiatan
korporat, promosi produk, komunikasi nonformal, kegiatan
sosial dan lainnya. Selain Twitter korporat, BSM melalui unit
kerja bisnis juga memiliki akun terkait produk di antaranya
@BSMMenabung dan @BSMEmas

c. Instagram:@ Bank Syariah Mandiri


Dengan 4.665 followers, akun Instagram digunakan untuk
memposting gambar-gambar kegiatan korporat kepada
followers.

Sebagaimana melalui email resmi perusahaan corsec@bsm.co.id,


akun media sosial BSM juga dapat menjadi salah satu gerbang
untuk layanan pengaduan nasabah. Untuk penyelesaian
pengaduan nasabah akan dikoordinasikan kepada unit kerja
terkait melalui complaint management system yang dikelola
oleh Customer Care .

Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

91
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

Wilayah Operasi
d a n A l a m a t J a r i n g a n B SM
REGION VI/ KALIMANTAN
Jl. Lambung Mangkurat, Kel. Kertak
Baru Ulu, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota
Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 70111
Telp: (0511) 3304684
REGION I/ SUMATERA 1 Fax: -
Gedung BSM Lt. 4, Jl. A.Yani No. 100,
Medan, Sumatera Utara. 20111
Telp: (061) 4534466
REGION II/ SUMATERA 2
Jl. Kapten A. Rivai No. 39,
REGION V/ JAWA 2
Fax: (061) 4534456 Komplek Darmo Galeria Blok C-1,
Kota Palembang, Sumatera
Jl. Mayjend Sungkono No. 75,
Selatan 30100
Surabaya, Jawa Timur. 60189
Telp: (0711) 318902, 318903
Telp: (031) 5610554, 5632255
Fax: -
Fax: (031) 5610556

REGION III/ JAKARTA


Gedung Graha Mandiri
Lantai 22, Jl. Imam Bonjol
No. 61, Jakarta Pusat. 10310
Telp: (021) 3156369,
2301477, 2302308
Fax: (021) 3904395
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

REGION IV/ JAWA 1


Jl. Sukajadi No. 215, Kel.
Gegerkalong, Kec. Sukasari, Kota
Bandung, Jawa Barat. 40153
Telp: (022) 2038754
Fax: (022) 2041439 REGION VII/ INDONESIA TIMUR
Jl. Haji Bau No. 7 E-G, Kel. Losari, Kec.
Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi
Selatan. 90112
Telp: (0411) 835065
Fax: (0411) 835068

92
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

Profil Region Head


Region I: Region III:
Ahmad Zailani Edhie Rosman
Lahir di Medan 28 April 1964, lulus dari D3 Fakultas Ekonomi Lahir di Jakarta 13 Desember 1966. Lulus dari Fakultas Pertanian
Universitas Sumatra Utara tahun 1987, S1 di STIE tahun 1992 Institut Pertanian Bogor 1989, menempuh S2 Magister
bergabung di BSM sejak 1 November 1999. Management tahun 2003 dan bergabung di BSM sejak 6 Maret
2000.
Region II:
Marlan Marthias Achmad Region IV:
Lahir di Sukabumi 6 Maret 1967; Lulus dari Fakultas Ekonomi Sugeng Hariadi
STIE YAI tahun 1994, menempus Magister Managemetn Lahir di Surabaya 28 Maret 1960. Lulus dari Fakultas Ekonomi
dari Universitas Indonesia Esa Unggul pada tahun 2005 dan Universitas Brawijaya tahun 1987 dan menempuh S2 dari
bergabung di BSM sejak 26 Januari 2015. Magister Ilmu Administrasi UI tahun 2002, bergabung di BSM
sejak 15 Januari 2016.

Region VI
Mahendra Nusanto
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Lahir di Serang 7 Juli 1971, lulus dari Fakultas Komputer


Universitas Gunadarma tahun 1996 dan bergabung di BSM
sejak 15 Juli 1972.

Region V Region VII


Agus Sumirat Anton Sukarna
Lahir di Ciamis 18 Mei 1963. Lulus dari STIE YPKP tahun 1990 Lahir Bandung 24 November 1970. Lulus dari Fakultas
dan bergabung di BSM sejak 13 Januari 2016. Peternakan Institut Pertanian Bogor tahun 1994 dan bergabung
di BSM sejak 1 November 1999.

93
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

UNIT KERJA REGION I/ SUMATERA 1 KC DURI KC MEDAN GAJAH MADA


Gedung BSM Lt. 4, Jl. A.Yani No. 100, Medan, Jl. Hangtuah, Kel. Balai Makam, Jl. Gajah Mada No. 7, Kel.
ALAMAT
Sumatera Utara. 20111 Kec. Mandau, Kab. Bengkalis, Petisah Hulu, Kec. Medan Baru,
TELP (061) 4534466 Riau. 28784 Kota Medan. Sumatera Utara.
20153
FAX (061) 4534456
(0765) 598990 (061) 4550755
(0765) 598993 (061) 4550766, 4537627
KC MEDAN KC ACEH
Jl. Jenderal Achmad Yani No. Jl. Diponegoro No. 6, Banda
KC MEDAN KAMPUNG BARU KC SIBOLGA
100, Medan, Sumatera Utara. Aceh, Aceh. 23242
20111 Jl. Brigjen Katamso No. 717 B, Jl. Sutoyo Siswomiharjo No. 22,
Medan, Sumatera Utara. 20100 Sibolga Utara, Sibolga, Sumatera
(061) 4153866, 4151466 (0651) 22010
Utara. 22500
(061) 4511867 (0651) 33945
(061) 7878383 (0631) 24555
(061) 7872323 (0631) 26722
KC PEKANBARU KC SIMEULUE
Jl. Jend. Sudirman No. 450, Pertokoan Suak Tungkul Kavling
KC LUBUK PAKAM KC LHOKSEUMAWE
Pekanbaru, Riau. 1 No. 5/6, Jl. Tgk. Diujung
Sinabang, Simeuleu, Aceh. Jl. Diponegoro No. 45-46 Pasar Jl. Merdeka No. 24-25, Desa
23800 I, Kel. Lubuk Pakam, Kec. Lubuk Simpang Empat, Kec. Banda
Pakam, Kab. Deli Serdang, Sakti, Kotif Lhokseumawe, Aceh.
(0761) 849191, 849192 (0650) 21547
Sumatera Utara. 20511 24314
(0761) 849190, 31668 (0650) 21556
(061) 7950417 (0645) 631146, 631147, 631148
(061) 7950419 (0645) 41555
KC BINJAI KC RANTAU PRAPAT
Jl. Sukarno Hatta No. 22-23, Kel. Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 4,
KC PEKANBARU HARAPAN KC KABANJAHE
Tanah Tinggi, Kec. Binjai Timur, Kel. Bakaran Batu, Kec. Rantau
RAYA
Kota Binjai, Sumatera Utara. Selatan, Kab. Labuhanbatu,
20731 Sumatera Utara. 21421 Jl. Haji Imam Munandar No. 8, Komplek Raja Lahir Munte Blok E
Kel. Tangkerang Utara, Kec. No. 1-2, Jl. Selamat Ketaren, Kel.
(061) 8826396 (0624) 24880, 24205, 25186
Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Gung Leto, Kec. Kabanjahe, Kab.
(061) 8826138 (0624) 24653 Riau. 28289 Karo, Sumatera Utara. 22172
(0761) 862222 (0628) 21999
KC BATAM KC PADANGSIDEMPUAN (0761) 849799 (0628) 21859
Komplek Graha Sulaeman Blok B Jl. Sudirman No. 130 A, Kel.
No. 2, Jl. Sultan Abdul Rahman, Wek I, Kec. Padangsidempuan
KC MEDAN AKSARA KC MEULABOH
Lubuk Baja, Batam, Kep. Riau. Utara, Kota Padangsidempuan,
29440 Sumatera Utara. 22718 Jl. Letda Sujono No. 110, Kel. Jl. Nasional No. 107, Gampong
Medan Estate, Kec. Percut Ujong Baroh, Kec. Johan
(0778) 431331 (0634) 28200
Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Pahlawan, Kabupaten Aceh
(0778) 432727 (0634) 28103 Sumatera Utara. 20371 Barat, Aceh. 23611
(061) 7325939, 7325957 (0655) 7551109, 7551558
KC DUMAI KC PEMATANGSIANTAR (061) 7332936 (0655) 7551184
Jl. Jenderal Sudirman No. 162, Jl. Perintis Kemerdekaan No.
Dumai, Riau. 28800 1, Pematangsiantar, Sumatera
Utara. 21113 UNIT KERJA REGION II/ SUMATERA 2

(0765) 33555 (0622) 435858, 435857, 435861 Jl. Kapten A. Rivai No. 39, Kota Palembang,
ALAMAT
Sumatera Selatan. 30100
(0765) 32379 (0622) 435848
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

TELP (0711) 318902, 318903


FAX -
KC LANGSA KC TANJUNG PINANG
Jl. Ahmad Yani No. 20-22, Kel. Jl. Basuki Rahmat No. 1-3, Kel.
Gampong Jawa, Kec. Langsa Tanjungpinang Timur, Kec. Bukit KC PALEMBANG KC PADANG
Kota Langsa, Aceh. 24400 Bestari, Kota Tanjungpinang, Jl. Demang Lebar Daun No. 8, Jl. Belakang Olo No. 47, Kel.
Kep. Riau. 29122 Kel. Lorok Pakjo, Kec. Ilir Barat Kampung Jawa, Kec. Padang
(0641) 426135, 21357, 426451 (0771) 313788 I, Kota Palembang, Sumatera Barat, Kota Padang, Sumatera
Selatan. 30137 Barat. 25171
(0641) 426051 (0771) 313995
(0711) 421919, 415986 (0751) 21113, 20765
(0711) 419952 (0751) 24768

94
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

KC PALEMBANG PASAR 16 ILIR KC JAMBI UNIT KERJA REGION III/ JAKARTA


Pasar 16 Ilir, Jl. Masjid Lama No. Jl. Jend. Gatot Subroto No. 127 Gedung Graha Mandiri Lantai 22, Jl. Imam
ALAMAT
30-31, Palembang, Sumatera A-B, Kel. Sungai Asam, Kec. Bonjol No. 61, Jakarta Pusat. 10310
Selatan. Pasar Jambi, Kota Jambi, Jambi. TELP (021) 3156369, 2301477, 2302308
36134
FAX (021) 3904395
(0711) 377244, 377322 (0741) 27730, 27788
(0711) 353594 (0741) 27733
KC JAKARTA HASANUDIN KC JAKARTA MAYESTIK
Jl. S. Hasanudin No. 57, Jakarta Jl. Kyai Maja Blok D/1 Persil No.
KC BANDAR LAMPUNG KC PALEMBANG SIMPANG
Selatan. 12160 6-6A, Kramat Pela, Kebayoran
PATAL
Baru, Jakarta Selatan. 12130
Jl. Diponegoro No. 189, Kel. Jl. R. Soekamto No. 6A, Kel.
(021) 2701515, 2701505 (021) 7202451, 7202728,
Gotong Royong, Kec. Gotong 8 Ilir, Kec. Ilir Timur II, Kota
7202509, 7394952
Royong, Kota Bandarlampung, Palembang, Sumatera Selatan.
Lampung. 35119 30114 (021) 7220362 (021) 7220822
(0721) 258960, 258952 (0711) 819062, 814341
(0721) 263588 (0711) 811078 KC JAKARTA WARUNG KC JAKARTA PONDOK INDAH
BUNCIT
Gedung Fortune Lt. Dasar Jl. Komp. Ruko Pondok Indah Kav.
KC BUKITTINGGI KC PAYAKUMBUH
Mampang Prapatan No. 96 II No.11 Blok UA, Jl.Taman Duta I
Jl. Jenderal Sudirman No. 73, Jl. Ade Irma Suryani No. 3 D-E, Jakarta Selatan. Sektor II, Jakarta Selatan. 12310
Bukittinggi, Sumatera Barat. Payakumbuh, Sumatera Barat.
(021) 7662029, 7662030
26100 26213
(021) 7662028, 7665391
(0752) 627633, 627635 (0752) 796640, 796641
(0752) 627637 (0752) 93167
KC BEKASI KC JAKARTA THAMRIN
Komplek Pertokoan Kalimalang Jl. M. H. Thamrin No. 5, Jakarta
KC BANDAR JAYA KC PRABUMULIH
Comm Center, Jl. A Yani A5 No. Pusat. 10340
Komp. Pertokoan Central JL. Jend. Sudirman No. 7-8 6-7, Bekasi, Jawa Barat. 17144
Niaga Bandar Jaya No. 1-3, Jl. Rt 01/10, Kel. Muara dua,
(021) 8853990, 8856368, (021) 2300509, 39839000
Proklamator Raya, Yukum Jaya, Kec. Prabumulih Timur, Kota
8840355, 8853991, 88855418
Lampung Tengah, Lampung. Prabumulih, Sumatera Selatan.
34163 31114 (021) 8856406 (021) 39832939
(0725) 529825, 529826 (0713) 322888
(0725) 529831 (0713) 322565 KC BOGOR KC TANGERANG
Jl. Pajajaran No. 8, Kel. Ruko Business Park Tangerang
Baranangsiang, Kec. Bogor City Blok A No. 12, Jl. Jend.
KC BATURAJA KC METRO
Timur, Kota Bogor, Jawa Barat. Sudirman, Tangerang, Banten
Jl. Slamet Riadi No. 231, RT. Jl. Jend. Sudirman No. 43 E-F, 16143 15117
02/02, Kel. Kemalaraja, Kec. Kel. Imopura, Kec. Metro Pusat,
(0251) 8350562, 8350563, (021) 55781230, 55781231,
Baturaja Timur, Kab. Ogan Kota Metro, Lampung. 34111
8350564 55781232
Komering Ulu, Sumatera Selatan.
32116 (0251) 8350565 (021) 55781233
(0735) 325111 (0725) 7851606
(0735) 322552 (0725) 7851605 KC CILEGON KC JAKARTA TANJUNG PRIOK
Jl. Sultan Ageng Tirtayasa No. Jl. Enggano No. 42B - 42,
115 A, Cilegon, Banten. 42400 Tanjung Priok, Jakarta Utara.
KC BENGKULU KC PANGKAL PINANG
14310
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Jl. Semangka No. 49, Lingkar Jl. Masjid Jamik No. 123, Pangkal
(0254) 399444, 375648 (021) 43906060, 43906055
Timur, Bengkulu. 38226 Pinang, Kep. Bangka Belitung.
33123 (0254) 375645 (021) 43906058, 43906059
(0736) 342007, 346498 (0717) 432229, 433177
(0736) 346707 (0717) 431445 KC JAKARTA SAHARJO KC JAKARTA RAWAMANGUN
Jl. Minangkabau No. 39, Pasar Jl. Paus Raya No. 86,
Manggis Setiabudi, Jakarta Rawamangun, Jakarta Timur.
Selatan. 12970 13220
(021) 8308768, 8292824, (021) 4711987
8357309
(021) 8308769, 8357310 (021) 4711963

95
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

KC JAKARTA KEBON JERUK KC DEPOK KC JAKARTA KALIBATA KC JAKARTA HAYAM WURUK


Jl. Raya Kebon Jeruk, RT Ruko Depok Mas Blok A1-2, Jl. Jl. Raya Pasar Minggu No. 75, Jl. Hayam Wuruk No. 101, Kec.
0010/01, Kel. Kebon Jeruk, Margonda Raya No. 42, Depok, Kel. Kalibata, Kec. Pancoran, Tamansari, Jakarta Barat. 11110
Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Jawa Barat. 16431 Jakarta Selatan. 12740
11530 (021) 7940323, 7940341, (021) 6259000
(021) 53662464, 53662465, (021) 7765231, 7765251, 7940353
53662467 7765289, 77213804 (021) 7940420 (021) 6297427
(021) 53662471, 53662472 (021) 77202905, 77203598
KC JAKARTA SUDIRMAN KC TANGERANG CILEDUG
KC JAKARTA KELAPA GADING KC JAKARTA PONDOK KELAPA Mayapada Tower II Lantai GF, Jl. Jl. HOS Cokroaminoto No. 69,
Komplek Graha Bulevar Blok Ruko Komplek Billy & Moon Blok Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta Ciledug, Tangerang, Banten.
KGC No. A-02 dan A-03, Jl. E No. 5A-5B, Jl. Raya Kalimalang, Selatan. 12920 15151
Boulevard Kelapa Gading, Kel. Pondok Kelapa, Jakarta Timur. (021)-2500511, 2500533 (021) 73458147, 73458148,
Kelapa Gading Timur, Kec. 13450 73458149
Kelapa Gading, Jakarta Utara.
(021)-2500422 (021) 73458150
14240
(021) 29375262, 29375261 (021) 86903501
KC JAKARTA JATINEGARA KC TANGERANG CIPUTAT
(021) 29375197, 29375198 (021) 86903502
Perkantoran Mitra Matraman Jl. Ir. H. Juanda No. 111, RT
Blok A1 No. 8-9, Jl. Matraman 006/001, Kel. Cempaka Putih,
KC JAKARTA CIPULIR KC JAKARTA CIBUBUR Raya No. 148, Jakarta Timur. Kec. Ciputat Timur, Kota
Jl. Ciledug Raya Cipulir No. 123E, Ruko Citra Gran Blok R-2 No. 13150 Tangerang Selatan, Banten.
Jakarta Selatan. 12230 8-9, Jl. Raya Alternatif, Cibubur, 15412
Jakarta Timur. 13700 (021) 85904866 (021) 7425267
(021) 7244664, 72786414, (021) 84300107, 84300108, (021) 85905634 (021) 7423018
72786361 8449778
(021) 72786360 (021) 84590918
KC JAKARTA PLUIT KC BEKASI CIKARANG
Kawasan Emporium Mall Pluit, Ruko Sentra Cikarang, Jl.
KC TANGERANG BINTARO KC BEKASI PONDOK GEDE Komplek CBD Pluit Blok S-17, Cikarang Cibarusan BI. B No.
Bintaro Trade Center, Jl. Jend. Jl. Jatiwaringin Raya No. 110 D-E, Jl. Raya Pluit Selatan No. 1, Kel. 2, Cikarang, Kab. Bekasi, Jawa
Sudirman Blok A1 No. 7 - 8, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Penjaringan, Kec. Penjaringan, Barat. 17530
Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Barat. 17411 Jakarta Utara. 14430
Tangerang, Banten. 15224 (021 ) 29388018, 29388019, (021) 89902076, 89902077
(021) 7450120, 7453301, (021) 84970255, 84900806, 29388020, 29388021
7450296, 7450297 84900810 (021) 29388021, 66673079 (021) 89906765
(021) 7450116 (021) 84970265
UNIT KERJA REGION IV/ JAWA 1
KC CIBINONG KC SERANG Jl. Sukajadi No. 215, Kel. Gegerkalong, Kec.
ALAMAT
Ruko Graha Cibinong Blok D Jl. Ahmad Yani No. 175 C-D, Kel. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat. 40153
No. 2, Jl. Raya Bogor KM 43, Sumur Pecung, Kec. Serang, Kab. TELP (022) 2038754
Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Serang, Banten. 42100
FAX (022) 2041439
16911
(021) 87915703, 87915704 (0254) 222984, 210191
(021) 87919008 (0254) 222985 KC BANDUNG KC PEKALONGAN
Jl. Ir. H. Juanda No. 24, Kel. Jl. KH. Wahid Hasyim No.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Citarum, Kec. Cibeunying, 11A, Kel. Kauman, Kec. Kota


KC JAKARTA MANGGA DUA KC JAKARTA CENGKARENG Bandung, Jawa Barat. 40132 Pekalongan Timur, Kota
Jl. Mangga Dua Raya Blok E 4 Ruko Mutiara Taman Palem Pekalongan, Jawa Tengah.
Kav No. 3, Jakarta Utara. 14000 Blok A2 No. 9-10, Jl. Kamal 51127
Raya Outering Ring Road, (022) 84469443 (0285) 434911, 434912
Cengkareng, Jakarta Barat.
11730 (022) 4200011 (0285) 434894

(021) 6128715, 6128716 (021) 54353515, 54353540


(021) 6128615 (021) 54353155

96
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

KC SOLO KC CIREBON KC KENDAL KC SALATIGA


Jl. Slamet Riyadi No. 388, Solo, Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. Jl. Raya Soekarno Hatta No. 325, Jl. Diponegoro Ruko Salatiga
Jawa Tengah. 57142 89, Cirebon, Jawa Barat. 45124 Kel. Pegulon, Kec. Kendal, Kab. Square No. 77-A6 dan 77-A7,
Kendal, Jawa Tengah. 51372 Kel. Sidorejo Lor, Kec. Sidorejo,
(0271) 710820 (0231) 202760, 202092,
Kota Salatiga, Jawa Tengah.
202093, 200423
50714
(0271) 742085, 742086 (0231) 202067
(0294) 388173, 388175 (0298) 328558, 328885
(0294) 388172 (0298) 314407
KC YOGYAKARTA KC SEMARANG
Jl. C. Simanjuntak No. 24, Kel. Jl. Pandanaran No. 90, Kel.
KC CIANJUR KC GARUT
Terban, Kec. Gondokusuman, Pekunden, Kec. Semarang
Yogyakarta 55223 Tengah, Kota Semarang, Jawa Jl. Siliwangi No. 6, Kel. Jl. Ciledug No. 148-149, Kel.
Tengah. 50132 Pamoyanan, Kec. Cianjur, Kab. Kota Kulon, Kec. Garut Kota,
Cianjur, Jawa Barat. 43211 Kab. Garut, Jawa Barat. 44112
(0274) 555022, 555024 (024) 3568891, 3568894
(0263) 284648 (0262) 243689, 243692
(0274) 555021 (024) 3568890
(0263) 284677 (0262) 233137

KC TASIKMALAYA KC PURWAKARTA
Jl. Otto Iskandardinata No. 5, Jl. Raden Edi Martadinata, RT 25 UNIT KERJA REGION V/ JAWA 2
Tasikmalaya, Jawa Barat. 46113 RW 05, Kel. Nagri Tengah, Kec. Komplek Darmo Galeria Blok C-1, Jl. Mayjend
ALAMAT
Purwakarta, Kab. Purwakarta, Sungkono No. 75, Surabaya, Jawa Timur. 60189
Jawa Barat. 41115 TELP (031) 5610554, 5632255
(0265) 312995, 312999 (0264) 231760 FAX (031) 5610556
(0265) 311199 (0264) 231761

KC SURABAYA KC PAMEKASAN
KC PURWOKERTO KC CILACAP
Jl. Raya Darmo No. 17, Surabaya, Jl. KH. Agus Salim No. 3A,
Jl. Jend. Sudirman No. 433, Jl. A. Yani No. 97, Cilacap, Jawa Jawa Timur. 60265 Pamekasan, Jawa Timur. 69310
Purwokerto, Jawa Tengah. Tengah. 53214
(031) 5674848, 5679842, (0324) 331223, 331224, 331225
53116
5677062
(0281) 641108, 641685 (0282) 531015, 531038
(031) 5679841 (0324) 331218
(0281) 625955 (0282) 535870

KC MALANG KC MATARAM
KC KUDUS KC TEGAL
Jl. Letjen Sutoyo No. 77B, Kel. Jl. Hasanudin No. 40, Mataram,
Ruko Ahmad Yani No. 9, Jl. Jl. Gajahmada No. 90, Tegal, Lowokwaru, Kec. Lowokwaru, Nusa Tenggara Barat. 83121
Ahmad Yani, Kab. Kudus, Jawa Jawa Tengah. 52113 Kota Malang, Jawa Timur, 65141
Tengah. 59318
(0341) 402290 (0370) 644888, 622300, 622700
(0291) 439272 (0283) 325300, 325301
(0341) 495311 (0370) 634999
(0291) 439274 (0283) 351460

KC KEDIRI KC JEMBER
KC SUKABUMI KC CIMAHI
Jl. Hayam Wuruk No. 49, Kediri, Jl. P. B. Sudirman No. 41-43,
Jl. RE. Martadinata No. 38, Jl. Jend. Amir Machmud No. 118, Jawa Timur. 64123 Jember, Jawa Timur. 68118
Gunung Parang, Cikole, Cibabat, Cimahi, Jawa Barat.
(0354) 672000 (0331) 411522
Sukabumi, Jawa Barat. 43112 40513
(0354) 672105 (0331) 411525
(0266) 243888 (022) 6632228
(0266) 243898 (022) 6632212
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

KC DENPASAR KC BANYUWANGI
Jl. Raya Puputan No. 114, Kel. Jl. Basuki Rakhmat No. 30, Kel.
KC PATI KC BANDUNG AHMAD YANI
Sumerta Klod, Kec. Denpasar Singotrunan, Kec. Banyuwangi,
Jl. P. Sudirman No. 207, Plaza Jl. Jendral Ahmad Yani No. Timur, Kota Denpasar, Bali. Kab. Banyuwangi, Jawa Timur.
Pati Blok A1-A2, Kel. Pati Lor, 252, Kel. Kacapiring, Kec. 80239 68413
Kab. Pati, Jawa Tengah. 59111 Batununggal, Bandung, Jawa
(0361) 231999 (0333) 418624, 418625,
Barat. 40271
418626, 418627
(0295) 386699 (022) 7202688, 7231090,
(0361) 237100 (0333) 418628
082819030694
(0295) 387799 (022) 7271334

97
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan

KC GRESIK KC KUPANG KC SAMARINDA KC KUTAI KARTANEGARA


JL. RA. Kartini No. 180, Gresik, JL. Sudirman No. 33, Kupang, Jl. Antasari No. 33 RT 02, Kel. Air Jl. KH. Akhmad Muksin RT. 01,
Jawa Timur. 61122 Nusa Tenggara Timur. 85300 Putih, Kec. Samarinda Ulu, Kota Kel. Timbau, Kec. Tenggarong,
(031) 3972053 (0380) 834100, 823466, 828617 Samarinda, Kalimantan Timur. Kab. Kutai Kartanegara,
75124 Kalimantan Timur. 75511
(031) 3972065, 3979791 (0380) 826150
(0541) 7271271, 7271272, (0541) 665362, 665365
7271273, 7271274
KC BOJONEGORO KC MADIUN
(0541) 7271276, 7271277, (0541) 665017
Jl. Panglima Sudirman No. 99A, Jl. Cokroaminoto No. 41, 7271278
Kab. Bojonegoro, Jawa Timur. Madiun, Jawa Timur. 63130
62111
(0353) 892124, 892125 (0351) 454000 KC KETAPANG KC BONTANG
(0353) 892123 (0351) 458300 Jl. R. Soeprapto No. 88, Kel. Jl. MT. Haryono No. 53, Kel.
Sampit, Kec. Delta Pawan, Gunung Elai (d/h Desa Bontang
Ketapang, Kalimantan Barat. Baru), Kec. Bontang Utara, Kota
KC SIDOARJO KC BLITAR 78813 Bontang, Kalimantan Timur.
Komplek Ruko Sentral Jenggolo Jl. Tanjung No. A4-A5, Kel. 75300
A3, Jl. Jenggolo No. 9, Pucang, Sukorejo, Kec. Sukorejo, Kota
(0534) 34600 (0548) 20007
Sidoarjo, Jawa Timur. 61219 Blitar, Jawa Timur. 66121
(031) 8946449, 8947231, (0342) 816999 (0534) 34395 (0548) 25005
8921033, 8922129
(031) 8957429 (0342) 816777 KC PALANGKARAYA KC PANGKALAN BUN
Jl. Ahmad Yani No. 75, Jl. Sukma Arianingrat No. 14,
KC SURABAYA JEMUR Palangkaraya, Kalimantan Kel. Baru, Kec. Arut Selatan,
HANDAYANI Tengah. 73111 Kab. Kota Waringin Barat,
Jl. Jemur Handayani No. 3, Kel. Kalimantan Tengah. 74100
Jemur Wonosari, Kec. Wonocolo, (0536) 3222223 (0532) 25624, 25625
Surabaya, Jawa Timur. 60237
(0536) 3227000 (0532) 25636
(031) 8411230, 8411250
(031) 8411260
KC SAMBAS KC TANJUNG
Jl. Gusti Hamzah No. 41, Jl. Ir. Pangeran Haji Muhammad
UNIT KERJA REGION VI/ KALIMANTAN Dusun Kubu, Desa Durian, Noor No. 12, Desa Pembataan,
ALAMAT Jl. Lambung Mangkurat, Kel. Kertak Baru Ulu, Kec. Sambas, Kab. Sambas, Kec. Murung Pudak, Kab.
Kec. Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Barat. 79400 Tabalong, Kalimantan Selatan.
Kalimantan Selatan, 70111 71571
TELP (0511) 3304684 (0562) 391900 (0526) 2024484
FAX - (0562) 392200 (0526) 2024494

KC BANJARMASIN KC BALIKPAPAN KC SAMPIT KC SINGKAWANG


Jl. Lambung Mangkurat No. Jl. Jend. Sudirman No. 330, Jl. M. T. Haryono No. 6, Kel. Jl. Alianyang No. 16 C-D, Kel.
16, Banjarmasin, Kalimantan Balikpapan, Kalimantan Timur. Mentawa Baru Hulu, Kec. Melayu, Kec. Singkawang Barat,
Selatan. 70111 76100 Mentawa Baru Ketapang, Kab. Kota Singkawang, Kalimantan
Kotawaringin Timur, Kalimantan Barat. 79122
(0511) 3366408, 3366409 (0542) 413382, 414630
Tengah. 74322
(0511) 3366426 (0542) 412109
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

(0531) 24222 (0562) 639866


(0531) 24400 (0562) 639865
KC PONTIANAK KC MARTAPURA
Jl. Sultan Abdurrachman No. Jl. A. Yani KM 40 No. 5,
23, Kel. Sungai Bangkong, Kec. Martapura, Kalimantan Selatan.
Pontianak Barat, Kota Pontianak, 70600
Kalimantan Barat, 78117
(0561) 745004 (0511) 4722713, 4722755
(0561) 744774 (0511) 4722714

98
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan

UNIT KERJA REGION VII/ INDONESIA TIMUR


Jl. Haji Bau No. 7 E-G, Kel. Losari, Kec. Ujung
ALAMAT Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
90112
TELP (0411) 835065
FAX (0411) 835068

KC MAKASSAR KC PALU
Jl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Jl. Wolter Monginsidi No. 77,
Makassar, Sulawesi Selatan. Palu, Sulawesi Tengah. 94117
90125
(0411) 833070 (0451) 426222
(0411) 833069 (0451) 452108

KC MANADO KC JAYAPURA
Kawasan Mega Mas, Jl. Piere Komplek Perniagaan Kelapa Dua
Tendean Boulevard Blok I D-1 - Entrop Jl. Raya Kelapa Dua No.
No. 28, Manado, Sulawesi Utara, 1-2, Entrop, Jayapura, Papua.
95100 99100
(0431) 879444 (0967) 550965, 550966
(0431) 879492 (0967) 550968

KC GORONTALO KC TERNATE
Jl. Ahmad Yani No. 127, Ruko Jatiland Business Center
Gorontalo. 96111 No. 19-20, Ternate, Maluku
Utara. 97700
(0435) 828666 (0921) 3127220
(0435) 830056 (0921) 3127336

KC MAMUJU KC SORONG
Jl. Urip Sumoharjo No. 44, Jl. Ahmad Yani No. 21, Sorong,
Mamuju, Sulawesi Barat. 91511 Papua Barat. 98400
(0426) 22651, 2703380 (0951) 323366
(0426) 21922 (0951) 323360

KC AMBON KC KENDARI
Jl. Pala No. 2, Kel. Uritetu, Kec. Jl. Abdullah Silondae No. 137,
Sirimau, Kota Ambon, Maluku. Kel. Korumba, Kec. Mandonga,
97127 Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
93111
(0911) 344572, 344337 (0401) 3128822, 3128245,
3128897
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

(0911) 344582 (0401) 3127478

KC LUWUK KC BONE
Jl. Urip Sumoharjo No. 18C dan Jl. Jend. Ahmad Yani No. 48,
18D, Kel. Simpong, Kec. Luwuk, Watampone, Kel. Macanang,
Kab. Banggai, Sulawesi Tengah. Kec. Tanette Riattang Barat, Kab.
94715 Bone, Sulawesi Selatan. 92733
(0461) 21214, 22779 (0481) 28774
(0461) 325456 (0481) 28775

99
102 Tinjauan Ekonomi dan Industri 136 Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen
Perbankan atas Struktur Modal
102 Perkembangan Ekonomi dan 138 Ikatan yang Material untuk Investasi Barang
Industri Perbankan Modal 2016
104 Pangsa Pasar (Market Share) 138 Investasi Barang Modal 2016
106 Tinjauan Operasi Per Segmen 138 Perbandingan Target 2016 dengan Realisasi
Usaha 2016, dan Proyeksi 2017
106 Highlight Kinerja Per Segmen 139 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi
Usaha Setelah Tanggal Laporan Akuntan
106 Fokus Pengembangan Bisnis 139 Prospek Usaha Perusahaan
Perbankan 2016 141 Aspek Pemasaran
110 Segmentasi Usaha 142 Pangsa Pasar
111 Segmen Usaha Retail Banking 142 Kebijakan Dividen
114 Segmen Usaha Wholesale Banking 143 Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan
118 Kinerja Operasi per Wilayah dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP)
122 Tinjauan Kinerja Keuangan 143 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
122 Kinerja Laporan Posisi Keuangan Umum
129 Kinerja Laporan Laba Rugi 143 Transaksi Material Mengandung Benturan
Komprehensif Kepentingan dan/atau Transaksi dengan
Pihak Afiliasi
132 Laporan Arus Kas
148 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan
133 Laporan Rasio Keuangan Utama
148 Perubahan Kebijakan Akuntansi
135 Tinjauan Informasi Keuangan
Lainnya 148 Informasi Kelangsungan Usaha
136 Kemampuan Membayar Utang
dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
Perusahaan
04
ANA L I S I S D AN
P E M B AHA S AN
MANA J EMEN
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

T IN J UAN E K O N O M I
DAN INDUSTRI P ER B ANKAN

Sampai dengan 2016, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) masih Pertumbuhan PDB
menempatkan dan menunjukkan posisi sebagai bank syariah
5,02%
dengan pangsa pasar dan aset terbesar dalam industri 5,01%
perbankan syariah di Indonesia. Per akhir 2016, aset BSM telah
mencapai sebesar Rp78,83 triliun, pembiayaan yang diberikan
sebesar Rp55,58 triliun, sedangkan dana pihak ketiga (DPK)
4,88%
yang berhasil dihimpun dari masyarakat mencapai sebesar
Rp69,95 triliun.

PERKEMBANGAN EKONOMI DAN INDUSTRI 2014 2015 2016


PERBANKAN Sumber: Badan Pusat Statistik: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2016

Sampai dengan akhir tahun 2016, Perekonomian Indonesia


menunjukkan perbaikan dengan peningkatan pertumbuhan Sedangkan Ekonomi Indonesia triwulan IV-2016 bila
ekonomi nasional. Namun demikian, kondisi tersebut masih dibandingkan triwulan IV-2015 (y-on-y) tumbuh 4,94 persen.
terdapat berbagai tantangan di tengah pemulihan perekonomian Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan
global baik pada negara-negara maju maupun negara-negara Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,57 persen. Dari sisi
berkembang. pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani
Mengantisipasi berbagai dampak perkembangan ekonomi Rumahtangga sebesar 6,72 persen.
global dan regional yang belum stabil, pada aspek kebijakan
moneter, Bank Indonesia di tahun 2016 ini telah melakukan Inflasi sampai dengan akhir 2016 tetap terkendali dan sesuai
reformulasi kebijakan suku bunga acuan, dengan mengubah dengan kisaran sasaran inflasi Pemerintah sebesar 4±1%. Inflasi
acuan suku bunga dari BI Rate dengan BI 7-Day Repo Rate. tahun 2016 tercatat 3,02% yoy, lebih rendah dari tahun 2015
Langkah ini dilakukan bukan untuk mengubah sikap kebijakan, 3,35% yoy. Hal ini seiring dengan semakin kuatnya koordinasi
namun dilakukan untuk menyempurnakan transmisi kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendorong peningkatan
moneter. Bank Indonesia juga telah melakukan pelonggaran produksi dan memperbaiki distribusi serta meminimalkan
kebijakan moneter dan makroprudensial. Ke depan, Bank berbagai distorsi harga bahan pangan. Perkembangan harga
Indonesia melihat masih terdapat peluang untuk melakukan berbagai komoditas pada Desember 2016 secara umum
pelonggaran kebijakan, tentunya dengan selalu melihat menunjukkan adanya kenaikan dengan kenaikan Indeksa Harga
dinamika perekonomian yang terjadi. Dari sisi perkembangan Konsumen dari 126,18 pada November 2016 menjadi 126,71
kredit, walaupun saat ini pertumbuhan kredit masih belum pada Desember 2016.
optimal, Bank Indonesia optimis di tahun 2017 masih terdapat
potensi peningkatan, seiring dengan mulai terjadinya pemulihan
harga komoditas.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Pada tahun 2016, perekonomian Indonesia tumbuh 5,02%


(year on year/yoy), menguat dibandingkan 2015 sebesar 4,88%.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan
Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,90 persen. Dari
sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani
Rumah tangga sebesar 6,62 persen.

102
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

 
Sumber: Badan Pusat Statistik: Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi

Secara rata-rata, nilai tukar Rupiah sudah mengalami penguatan 94,33% terhadap total kredit perbankan nasional.
dari Rp13.795 (2015) menjadi Rp13.436 (2016). Penguatan
Rupiah pada akhir 2016 terjadi seiring dengan program Secara umum, rasio kinerja perbankan nasional pada akhir
pemerintah Tax Amnesty. tahun 2016 terhadap 2015 terlihat dari Rasio LDR/FDR menjadi
90,70% dari 89,30%. Sedangkan rasio tingkat suku bunga
Sinergi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia telah terhadap margin pinjaman modal kerja menjadi 11,38% dari
mendorong optimisme pada perekonomian Indonesia. Hal 12,48%, rasio tingkat suku bunga terhadap margin pinjaman
tersebut terlihat pada inflasi yang diperkirakan terkendali, defisit investasi menjadi 11,21% dari 12,12% dan rasio tingkat suku
neraca transaksi berjalan yang aman pada kisaran 2,0%-2,5% di bunga terhadap margin pinjaman konsumtif menjadi 13,59%
tahun 2016 dan 2,5%-3,0% di tahun 2017, serta keseimbangan dari 13,88%. Rasio pertumbuhan kredit mencapai 7,87% dari
fiskal yang dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah. Bank 10,44%, dengan Rasio NPL mencapai 2,93% dari 2,49%.
Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada dalam
kisaran 4,9%-5,3% di tahun 2016, dan pada kisaran 5,1%- Industri Perbankan Syariah
5,5% di tahun 2017. Hingga akhir 2016, bank yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah mencapai 200 bank yang terdiri dari
Industri Perbankan Nasional 13 bank umum syariah dan 21 unit usaha syariah serta 166 BPR
Aset perbankan nasional pada akhir tahun 2016 tercatat syariah.
Rp6.730 triliun atau tumbuh 9,74% (yoy).
Aset perbankan konvensional menguasai 95,17% pada 2015 Sampai Desember 2016, market share perbankan syariah
berkurang menjadi 94,70% pada 2016. Hal ini disebabkan oleh terhadap perbankan nasional mencapai 5,30% atau dengan
berpindahnya aset BPD Aceh dari bank konvensional ke Bank total aset Rp356 triliun. Hal ini disebabkan oleh bergabungnya
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Aceh Syariah di perbankan syariah. BPD Aceh dengan asetnya sebesar Rp20 triliun menjadi Bank
Aceh Syariah. Secara aset, perbankan syariah mengalami
Sampai akhir tahun 2016, perbankan nasional telah menghimpun growth sebesar 20,33% (yoy).
DPK sebesar Rp4.837 triliun yang sebelumnya Rp4.413 triliun
(Des- 2015) atau tumbuh 9,60% (yoy). Secara market share, Pada periode yang sama, DPK perbankan syariah sudah mencapai
DPK perbankan konvensional menguasai 94,22% terhadap DPK Rp279 triliun atau tumbuh 20,83% (yoy). Secara market share,
perbankan nasional. DPK perbankan syariah menguasai 5,78% terhadap total DPK
perbankan nasional.
Sedangkan untuk periode yang sama, total kredit perbankan
nasional tercatat Rp4.377 triliun, atau tumbuh 7,87% (yoy). Dari sisi penyaluran dana, pertumbuhan pembiayaan perbankan
Secara market share, kredit perbankan konvensional menguasai syariah per Desember 2016 sebesar 16,44%. Secara market

103
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

share, posisi pembiayaan perbankan syariah mencapai Rp248 Grafik Pangsa Pasar DPK BSM terhadap DPK Perbankan
triliun atau menguasai 5,67% terhadap total pembiayaan Syariah
perbankan nasional.

PANGSA PASAR (MARKET SHARE) DPK 2015 DPK 2016


Pangsa Pasar dari Segi Aset
Di tengah ketatnya persaingan industri perbankan syariah sampai
BSM BSM
dengan akhir tahun 2016, Bank Syariah Mandiri (BSM) masih 26,87% 25,04%
memegang pangsa pasar terbesar. Dari sisi total aset, market
share BSM mengalami penurunan, semula 23,75% menjadi
22,11%. Hal ini terjadi sebagai dampak dari bergabungnya NON BSM NON BSM
73,13% 74,96%
Bank Aceh Syariah di perbankan syariah.

Grafik Pangsa Pasar Aset BSM terhadap Aset Perbankan


Syariah (dalam miliar Rupiah) Pangsa Pasar Tabungan
Pertum- Pangsa Hingga Desember 2016, BSM berhasil menghimpun dana
Aset 2015 2016
buhan Pasar
masyarakat melalui produk tabungan sebesar Rp27,75 triliun,
BSM 70.370 78.832 12,03% 22,11%
tumbuh 11,03% dari posisi akhir 2015 sebesar Rp25,00 triliun.
Non BSM 225.892 277.672 22,92% 77,89%
Per Desember 2016, perbankan syariah Indonesia (BUS dan UUS)
Perbankan Syariah 296.262 356.504 20,33% 100,00% menghimpun dana melalui tabungan sebesar Rp85,19 triliun,
naik dibandingkan posisi 2015 sebesar Rp68,65 triliun. Pada
Grafik Pangsa Pasar Aset BSM terhadap Aset Perbankan Desember 2016, BSM masih menguasai pangsa pasar tabungan
Syariah sebesar 32,58% dari total dana tabungan di perbankan syariah.

Aset 2015 Aset 2016 Tabel Pertumbuhan Pangsa Pasar Tabungan BSM terhadap
Tabungan Perbankan Syariah (dalam miliar Rupiah)
Pertum- Pangsa
DPK 2015 2016
BSM BSM buhan Pasar
23,75% 22,11% BSM 24.995 27.751 11,03% 32,58%
NonBSM 43.658 57.437 31,56% 67,42%

NON BSM NON BSM PerbankanSyariah 68.653 85.188 24,08% 100,00%


76,25% 77,89%
Grafik Market Share Growth Tabungan BSM terhadap
Tabungan Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)

Pangsa Pasar Dana Pihak Ketiga (DPK)


Pada segmen DPK, market share BSM juga mengalami penurunan Tabungan 2015 Tabungan 2016
pada Desember 2016 sebagai dampak dari bergabungnya BPD
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Aceh ke perbankan syariah dengan aset sebesar Rp20 triliun.


Secara posisi, total DPK BSM per Desember 2016 telah mencapai BSM BSM
36,41% 32,58%
Rp69,9 triliun.
Tabel Pangsa Pasar DPK BSM terhadap DPK Perbankan
Syariah (dalam miliar Rupiah)
NON BSM NON BSM
Pertum- Pangsa 63,59% 67,42%
DPK 2015 2016
buhan Pasar
BSM 62.113 69.950 12,62% 25,04%
NonBSM 169.063 209.385 23,85% 74,96%
PerbankanSyariah 231.175 279.335 20,83% 100,00%

104
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Pangsa Pasar Deposito Grafik Market Share Growth Giro BSM terhadap Giro
Pertumbuhan Deposito BSM Desember 2016 sebesar 12,72% Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
lebih rendah dibanding dengan pertumbuhan Deposito
perbankan syariah 17,58% Desember 2015. Namun secara
Giro 2015 Giro 2016
market share mengalami penurunan dibandingkan Desember
2015 sebagai dampak bergabungnya Bank Aceh Syariah ke
perbankan syariah.
BSM BSM
27,51% 24,77%
Tabel Market Share Growth Deposito BSM terhadap
Deposito Perbankan Syariah (dalam miliar Rupiah)
Pertum- Pangsa NON BSM NON BSM
DPK 2015 2016 72,49% 75,23%
buhan Pasar
BSM 31.288 35.269 12,72% 21,22%
NonBSM 110.041 130.905 18,96% 78,78%
PerbankanSyariah 141.329 166.174 17,58% 100,00% Pangsa Pasar Pembiayaan
Pada Desember 2016, pembiayaan BSM mencapai sebesar
Grafik Market Share Growth Deposito BSM terhadap Rp55,58 triliun atau 8,79% (yoy) terhadap pembiayaan BSM
Deposito Perbankan Syariah (dalam Rp miliar) pada 2015 sebesar Rp51,09 triliun. Pada periode yang sama,
pembiayaan perbankan syariah (BUS dan UUS) tumbuh
16,44% dari Rp213,00 triliun pada 2015 menjadi Rp248,01
Deposito 2015 Deposito 2016 triliun. Pangsa pasar pembiayaan BSM terhadap pembiayaan
perbankan syariah turun dari 23,99% pada tahun 2015 menjadi
22,41% per Desember 2015.
BSM BSM
22,14% 21,22%
Tabel Pangsa Pasar Pembiayaan BSM terhadap
Pembiayaan Perbankan Syariah (dalam miliar Rupiah)
NON BSM NON BSM Pertum- Pangsa
77,86% 78,78% DPK 2015 2016
buhan Pasar
BSM 51.090 55.580 8,79% 22,41%
NonBSM 161.907 192.427 18,85% 77,59%

Pangsa Pasar Giro PerbankanSyariah 212.996 248.007 16,44% 100,00%

Giro BSM pada Desember 2016 tumbuh 18,86% (yoy) dari


Rp5,80 triliun pada 2015 menjadi Rp6,93 triliun. Pada periode Grafik Pangsa Pasar Pembiayaan BSM terhadap
yang sama, giro perbankan syariah (BUS dan UUS) meningkat Pembiayaan Perbankan Syariah
dari Rp21,19 triliun menjadi Rp27,97 triliun. Per Desember
Pembiayaan 2015 Pembiayaan 2016
2016, pangsa pasar giro BSM sebesar 24,77% terhadap total
giro perbankan syariah.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

BSM BSM
Tabel Market Share Growth Giro BSM terhadap Giro 23,99% 22,41%
Perbankan Syariah (dalam miliar Rupiah)
Pertum- Pangsa
DPK 2015 2016
buhan Pasar NON BSM NON BSM
76,01% 77,59%
BSM 5.830 6.930 18,86% 24,77%
NonBSM 15.363 21.043 36,97% 75,23%
PerbankanSyariah 21.193 27.972 31,99% 100,00%

105
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

T IN J AUAN O P ERA S I
P ER SEGMEN USA H A

HIGHLIGHT KINERJA PER SEGMEN USAHA

Aset Pembiayaan
(dalam Triliun Rupiah) (dalam Triliun Rupiah)

103,6% 101,8%
78,8
12,0%
8.8% 55,6
76,1
54,6
70,4
51,1

Realisasi Realisasi Target Realisasi Realisasi Target


Des 2015 Des 2016 Des 2016 Des 2015 Des 2016 Des 2016

Dana Pihak KEtiga Laba rugi setelah pajak


(dalam Triliun Rupiah) (dalam Triliun Rupiah)

104,0%
103,8%
69,9 325,4
12,6% 12,4%
67,2
315,1
62,1 289,6

34,7 34,3
30,8 (49,6%) (51,0%)
(49,6%)

Realisasi Realisasi Target Realisasi Realisasi Target


Des 2015 Des 2016 Des 2016 Des 2015 Des 2016 Des 2016
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

FOKUS PENGEMBANGAN BISNIS PERBANKAN


2016
BSM sebagai bank syariah dengan aset terbesar di Indonesia Bank menyadari bahwa tahun 2016 merupakan masa
memiliki optimisme untuk berperan dalam mensejahterakan konsolidasi bagi BSM untuk memperbaiki pondasi BSM
masyarakat dengan menghadirkan produk-produk perbankan mencapai Visi Bank Syariah Terdepan dan Modern. Dalam masa
syariah yang mampu memenuhi kebutuhan nasabah. Dalam konsolidasi tersebut BSM melakukan perbaikan-perbaikan
mewujudkan optimisme tersebut, bank mempertajam fokus fundamental untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang
bisnis dengan pertumbuhan yang lebih berkualitas dan agresif, yang menguntungkan. Pengembangan bisnis Bank untuk tahun
disamping memperkuat distribusi jaringan dengan meningkatkan 2016 fokus pada segmen ritel.
produktivitas dan memperluas lingkup pemasaran.

106
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Inisiatif strategis yang bertujuan untuk meningkatkan d. Meningkatkan dana murah dan pembiayaan sukuk
performance Bank dalam rangka mencapai corporate plan yang pemerintah dengan strategi sebagai berikut:
telah menjadi komitmen bersama dilakukan melalui strategi § Meningkatkan promosi dan marketing untuk meng-grab
utama di tahun 2016 yaitu: dana murah
§ Mengimplementasi strategi cross selling produk dana
a. Meningkatkan produktivitas cabang dengan strategi sebagai murah dengan produk pembiayaan
berikut: § Pembiayaan sukuk based on project (private placement)
§ Implementasi berbagai tools kinerja cabang (4DX, yang lebih besar
pipeline management, contribution margin, sistem
insentif, dll) e. Memperkuat Risk Management dan Business Model dengan
§ Penetapan fokus bisnis dengan implementasi produk strategi sebagai berikut:
unggulan dan strategi bisnis yang disesuaikan dengan § Penetapan fokus produk, target market, quality
potensi outlet masing-masing daerah assurance dan menerapkan tools monitoring (early
§ Penataan Jaringan (penggabungan, relokasi dan lain- warning system)
lain) § Penguatan pemisahan fungsi 3 pilar (bisnis, risk dan
operation) pada proses pembiayaan
b. Meningkatkan produktivitas SDM dengan strategi sebagai f. Implementasi budaya dan memperkuat kompetensi SDM
berikut: dengan strategi sebagai berikut:
§ Penataan pegawai back office (support) di kantor cabang § Roll out implementasi budaya PAS (percaya diri, antusias
dan kantor pusat untuk dialihkan fungsinya dalam dan semangat) secara nasional melalui penetapan
rangka penguatan fungsi bisnis di wilayah dan cabang change agent dan role model.
§ Fokus training untuk sales dan marketing. § Implementasi talent management dan training selling
skill
c. Menata ulang organisasi dengan strategi sebagai berikut: § Pelaksanaan program religi, spiritual dan corporate social
§ Implementasi struktur organisasi kantor pusat yang lebih responsibility (CSR)
efisien dan ramping (fokus untuk menunjang proses
bisnis dicabang Pada tahun 2016 Bank telah menerapkan segmentasi bisnis
§ Implementasi 35 area manager dan 2 kanwil baru secara menyeluruh dan konsisten. Hal ini melanjutkan strategi
§ Integrasi seluruh bisnis retail di cabang dan untuk segmentasi bisnis yang baru diimplementasikan pada triwulan
segmen wholesale dikelola oleh regional IV 2015. Adapun kriteria segmentasi bisnis Bank dijelaskan pada
tabel sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

107
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

A. Segmentasi Dana
Segmentasi Kriteria Kedua
Segmentasi
No Bidang Kriteria Utama Unit Pengelola
Pasar GAS (Gross
Usaha Limit
Annual Sales)
1. Retail Banking Micro Dana Pihak Ketiga dari nasabah: - s.d. Rp200 Mikro Banking
Banking a. Pembiayaan Program juta Unit, dan Cabang
b. Pembiayaan untuk tujuan multiguna
c. Pembiayaan perorangan untuk tujuan
produktif
Business a. Dana Pihak Ketiga dari nasabah pembiayaan s.d Rp25 > Rp200 juta • Business
Banking perorangan atau Badan Usaha swasta miliar s.d Rp5 miliar Banking (non
perorangan)
b. Perorangan atau Badan Usaha Swasta untuk >Rp 25 miliar
• Consumer
tujuan produktif
Deposit
(perorangan)
• Cabang
Consumer c. Dana Pihak Ketiga dari nasabah pembiayaan: Tanpa memerhatikan GAS • Consumer
Banking 1) PKPA dan limit nasabah Deposit
2) Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) • Cabang
3) BPRS
4) Program (non mikro)
2 Wholesale Commercial a. Dana Pihak Ketiga dari nasabah Pembiayaan >Rp25 miliar > Rp5 miliar • Commercial
. Banking Banking Badan Usaha Swasta s.d Rp250 s.d Rp50 Banking
miliar miliar • Institutional
Banking unit
b. Pembiayaan kepada badan usaha komersial >Rp 250 (khusus untuk
swasta untuk tujuan produktif (bukan miliar dana institus/
anggota kelompok peminjam pembiayaan non lendingi)
dan tidak termasuk kriteria khusus nasabah • Cabang
di segmen korporasi)
c. Dana pihak ketiga dari nasabah: Tanpa memerhatikan GAS
1) BUMD dan anak perusahaannya dan limit nasabah
2) Asuransi
3) Pemerintah Daerah
4) Rumah Sakit dan Perguruan Tinggi
5) Dana Pensiun
6) Sekuritas
7) Yayasan skala nasional skala nasional
termasuk ranting-ranting di bawahnya
8) Organisasi kemasyarakatan skala nasional
termasuk ranting-ranting di bawahnya
Corporate Dana nasabah Pembiayaan kepada badan usaha > Rp250 > Rp50 miliar • Corporate
Banking swasta miliar Banking
• Institutional
Dana Pihak Ketiga (DPK) dari: Tanpa memerhatikan GAS
Banking unit
1) BUMN dan anak perusahaannya dan limit nasabah
(khusus untuk
2) Multinational Company
dana institusi/
3) Perusahaan terbuka (go public)
non lending)
4) Kementerian, Lembaga Negara,
Satuan Kerja yang terdapat di bawah
kementerian/lembaga negara, misal:
PGN,Pelindo, dsb
Ket: Gross Annual Sales (GAS)
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

B. Segmentasi Pembiayaan
Kriteria Kedua
Segmentasi
Segmentasi GAS (Gross
No Bidang Kriteria Utama Unit Pengelola
Pasar Annual Limit
Usaha
Sales)
1. Retail Banking Micro a. Pembiayaan kepada perorangan untuk tujuan - s.d. Rp200 Unit Pengelola
Banking produktif juta Segmen Mikro,
Cabang
b. Pembiayaan kepada perorangan untuk tujuan
multiguna
c. Pembiayaan program mikro

108
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Kriteria Kedua
Segmentasi
Segmentasi GAS (Gross
No Bidang Kriteria Utama Unit Pengelola
Pasar Annual Limit
Usaha
Sales)
Business a. Pembiayaan kepada perorangan atau badan s.d Rp25 > Rp200 juta Unit Pengelola
Banking usaha swasta untuk tujuan produktif miliar s.d Rp5 miliar Segmen Kecil,
Cabang
b. Pembiayaan kepada perorangan atau badan > Rp25
usaha swasta untuk tujuan produktif (bukan miliar
anggota kelompok peminjam pembiayaan
dan tidak termasuk kriteria khusus nasabah di
segmen komersial)
1. Pembiayaan Koperasi (termasuk untuk Tanpa memerhatikan GAS
anggotanya dengan tujuan produktif & dan limit nasabah
konsumtif)
2. Pembiayaan kepada Lembaga Keuangan
Mikro Syariah (Linkage)
3. BPRS
4. Pembiayaan program (non mikro)
c. Pembiayaan produktif kepada travel haji &
umrah beserta supply chainnya
Consumer Perorangan untuk tujuan konsumtif/multiguna Unit Pengelola
Banking Segmen Konsumer
(termasuk pengelolaan
gadai dan talangan
haji), CFBC/ CFBO,
Cabang
2. Wholesale Commercial a. Pembiayaan kepada badan usaha swasta > Rp25 > Rp5 miliar Unit Pengelola Segmen
Banking Banking miliar Komersial,

s.d Rp250 s.d Rp50


miliar miliar
b. Pembiayaan kepada badan usaha swasta untuk > Rp250
tujuan produktif (bukan anggota kelompok miliar
peminjam pembiayaan dan tidak termasuk
kriteria khusus nasabah di segmen korporasi)
1) BUMD dan anak perusahaannya Tanpa memerhatikan GAS Cabang
2) Pemerintah Daerah dan limit nasabah
3) Multifinance
4) Pembiayaan kepada subkontraktor melalui
pola supply chain financing
Corporate a. Pembiayaan kepada badan usaha swasta > Rp250 > Rp50 miliar Unit Pengelola Segmen
Banking miliar Korporasi
1) BUMN dan anak perusahaannya Tanpa memerhatikan GAS
2) Lembaga Negara dan limit nasabah
3) Multinational Company
4) Bank dan lembaga keuangan bukan bank di
luar perusahaan multifinance
5) Pembiayaan sindikasi
6) Perusahaan Terbuka
7) Surat Berharga
b. Institusi untuk pembiayaan konsumtif
anggotanya (pembiayaan BSM Implan)
c. Produk gadai/cicil emas
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

d. Talangan haji dan talangan umrah

Strategi Bank berfokus pada tiga strategi utama, yaitu simplifikasi produk dan proses untuk meningkatkan
kepuasan nasabah, integrasi dengan Mandiri untuk jaringan distribusi yg lebih efisien serta fokus kepada
pembiayaan retail dan cash management dengan didukung lima pilar strategi bisnis per segmen dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Strategi Bisnis Mikro
1) Memberikan kemudahan akses jaringan BSM kepada nasabah dengan menggunakan jaringan Bank
Mandiri dan Channel alternatif lainnya;
2) Menciptakan produk yang simpel dan mudah dipahami oleh nasabah;

109
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

3) Mengimplementasikan proses bisnis yang simpel dan Income (FBI);


cepat dengan tetap berazaskan prudensialitas banking. 6. Mengoptimalkan excess funding melalui private placement
b. Strategi Bisnis Segmen Business Banking dengan underlying proyek-proyek infrastruktur yang dibiayai
1) Melakukan revitalisasi bisnis proses dan produk eksisting oleh Pemerintah (project based);
dalam rangka meningkatkan Service Level Agreement 7. Mengembangkan produk-produk spesifik syariah, seperti
(SLA); gadai, cicil emas, ijarah dan Musyarakah Mutanaqisah
2) Fokus kepada nasabah-nasabah UKM yang memiliki (MMQ) atau investasi terikat serta tabungan dengan
usaha dan bisnis berbasis Islami; pemotongan zakat;
3) Mengembangkan sektor-sektor strategis, seperti 8. Meningkatkan produktivitas melalui perubahan bisnis proses
memberdayakan layanan kepada nasabah pembiayaan untuk segmen ritel (integrasi ke cabang dan penguatan
BSM dengan memberikan fasilitas cash flow fungsi 3 pilar-Bisnis, Risk, Operation);
c. Strategi Bisnis Segmen Komersial 9. Mengimplementasikan penetapan target market segmen
1) Fokus mengembangkan bisnis pada sektor Islamic dan produk pembiayaan ritel yang lebih detil untuk setiap
Sector Solution seperti pariwisata, rumah sakit Islam, wilayah (target profil nasabah, risk acceptance criteria dan
perguruan tinggi Islam, dll. threshold stopper);
2) Memperkuat pelayanan sebagai Bank Syariah kepada 10. Memperbaiki kualitas aktiva produktif melalui penurunan
jamaah haji dan umroh. NPF dan peningkatan recovery ex-write off dengan
d. Strategi Bisnis Segmen Corporate menerapkan watch list, mengoptimalkan proses collection,
1) Fokus sebagai penyedia produk spesialis khususnya meningkatkan produktivitas collector, penguatan jaringan
pembiayaan jangka panjang pada sektor infrastruktur dan infrastruktur pendukung collection serta integrasi
pemerintah; dengan Mandiri Group;
2) Mengembangkan produk-produk yang sejalan dengan 11. Mengimplementasikan berbagai program kerja pendukung
sektor unggulan pemerintah seperti kemaritiman dan untuk pengembangan bisnis diantaranya:
ketahanan pangan a. Memperkuat IT System untuk pengembangan bisnis:
e. Strategi Bisnis Segmen Konsumer Scoring, Loan Processing, Collection, Collateral
1) Meningkatkan kecepatan proses layanan kepada Management, MIS cabang, Cash
nasabah. b. Memperkuat good corporate governance yang meliputi
2) Melakukan perbaikan bisnis proses. penerapan code of conduct bagi seluruh pegawai dan
3) Menerapkan positioning produk agar dapat bersaing. manajemen risiko di seluruh lini dalam melaksanakan
kegiatan usaha Bank;
Adapun program kerja dari strategi bisnis tersebut adalah: c. Menerapkan sanksi bagi pegawai yang melanggar
1. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen ritel disiplin berupa pembinaan, Surat Peringatan (SP1, SP2,
khususnya untuk pembiayaan konsumer (Kredit Pemilikan SP3) dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta proses
Rumah/KPR dan pembiayaan berbasis payroll), pembiayaan hukum bagi karyawan bermasalah (fraud).
mikro, pembiayaan gadai dan cicil emas;
2. Melakukan kerjasama penyaluran pembiayaan konsumer SEGMENTASI USAHA
dengan Mandiri Group seperti Mandiri Tunas Finance (MTF) Bank telah melakukan proses segmentasi yang bertujuan untuk
dan Mandiri Utama Finance (MUF); meningkatkan volume bisnis Bank dengan mengklasifikasikan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

3. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen corporate potensi pasar yang ada ke dalam kategori-kategori yang
melalui sinergi dengan Bank Mandiri melalui referral nasabah memiliki karakteristik yang sama (keinginan, kekuatan dan daya
corporate Bank Mandiri; beli). Hal tersebut akan mempermudah Bank dalam membuat
4. Meningkatkan promosi dan marketing dana murah yang strategi pemasaran dan promosi serta membuat produk yang
lebih agresif untuk peningkatan core deposit dan antisipasi sesuai, sehingga segmentasi akan memperkuat positioning
penurunan dana akibat pembentukan Badan Pengelola Bank di industry. Pengelompokan pada segmen ini bertujuan
Keuangan Haji (BPKH). untuk meningkatkan kinerja Bank dalam rangka fokus terhadap
5. Meningkatkan produk dan layanan berbasis transaksi dan karakteristik nasabah dan mengeliminasi risiko terhadap
teknologi (ATM, Cash Management, Internet Banking, segmen tersebut.
Remittance, Payment Point Online Banking/PPOB,
E-Commerce, dll) untuk mendorong peningkatan Fee Based
110
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

SEGMEN USAHA Retail Banking posisi Desember 2016 sebesar 3.36%. Angka tersebut jauh
Overview Segmen Usaha Retail Banking melampaui target NPF Desember 2016 sebesar 5%.
Seiring Corporate Plan 2016-2020, Segmen retail Banking
adalah prioritas dan fokus bisnis Bank yang meliputi segmentasi Pembiayaan terhadap sektor usaha mikro memiliki makna
micro, bussiness Banking dan consumer termasuk di dalamnya yang penting bagi BSM dalam kontribusi membangun
pembiayaan griya, otomotif, implan, dan gadai serta cicil negeri melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat.
emas.. Fokus pengelolaan segmen usaha Retail Banking adalah melalui pembiayaan produktif dan multiguna. Adapun
penyaluran pembiayaan yang diberikan kepada individu dengan untuk pendanaan pada segmen ini menyasar pada dana
skala mikro, produk dan jasa lainnya kepada nasabah individu pihak ketiga nasabah pembiayaan.
seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran dan transaksi
lainnya yang dimiliki oleh nasabah ritel. Adapun penjelasan Sampai dengan akhir 2016, outlet Unit Mikro yang telah
segmentasi Retail Banking adalah sebagai berikut: dibuka berjumlah 530 outlet dan 58 Unit Area Micro

Grafik Pertumbuhan Portofolio Mikro Banking


MICRO (dalam miliar Rupiah)
BANGKING BUSINESS
BANGKING 4.187
RETAIL
BANGKING
3.535

CONSUMER
BANGKING

a. Micro Banking (UMKM)


Penyaluran pembiayaan pada segmen mikro dan kecil atau
2015 2016
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga sejalan
dengan ketentuan PBI No.17/12/PBI/2015 Mengenai
Pemberian Kredit atau Pembiayaan Oleh Bank Umum dan
Bantuan Teknis Dalam Rangka Pengembangan Usaha
Pembiayaan mikro naik dari
Mikro, Kecil, dan Menengah di mana portofolio pembiayaan Rp3,535 triliun menjadi
ke segmen UMKM setiap Bank minimal 20%. Dalam
rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil
Rp4,187 triliun atau tumbuh
dan membantu program pemerintah dalam penyerapan 18,44%
tenaga kerja, BSM memiliki komitmen untuk menyalurkan
pembiayaan bagi usaha mikro. Layanan Bank pada
segmentasi micro Banking meliputi pembiayaan dan dana
retail. Jumlah pembiayaan untuk segmen micro Banking
sampai dengan Rp200 juta.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Kinerja Micro Banking Pada 2016, BSM telah berhasil b. Business Banking
menyalurkan pembiayaan usaha pada Micro sebesar Rp4,18 Sejalan dengan PBI tersebut di atas Segmen Usaha Kecil
triliun, tumbuh sebesar Rp654,90 Miliar atau 18,57% dan Menengah (UKM) juga merupakan fokus bisnis Bank
dibandingkan pembiayaan usaha segmen Micro pada tahun dalam rangka menunjang program unggulan pemerintah
2015 sebesar Rp3,53 triliun. dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil. Hal
tersebut sejalan dengan potensi pasar, dimana pelaku bisnis
Pertumbuhan positif pembiayaan mikro juga diikuti dengan di Indonesia adalah mayoritas UKM. Layanan Bank pada
angka non-performing financing (NPF) yang terjaga baik, segmentasi bussiness Banking meliputi pembiayaan dan
dana retail. Jumlah pembiayaan untuk segmen bussiness
Banking diatas Rp200 juta sampai dengan Rp5 miliar.

111
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pembiayaan di segmen Business Banking diberikan antara Grafik Pembiayaan Retail Banking (dalam miliar Rp)
lain dalam bentuk Linkage, PKPA, dan pembiayan kecil
30.899
(Business to Consumer). Mengenai kinerja, pada tahun
2016, business banking tumbuh 18,18% dibanding tahun
2015 yakni dari Rp8,271 triliun menjadi Rp9,775 triliun. 27.277

Dengan pertumbuhan di segmen Mikro Banking dan


Business Banking, maka pembiayaan UMKM BSM telah
mencapai 25,11% atau melebihi ketentuan OJK yang
sebesar 20%.
2015 2016
c. Consumer Banking
Segmen consumer ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
non produktif nasabah atau masyarakat. Segmen ini juga Pembiayaan segmen retail
merupakan andalan dan karena itu beberapa produknya
masuk di dalam produk unggulan yakni BSM Griya, BSM
banking tumbuh 13,28%
Gadai dan Cicil Emas, serta BSM Pensiun. Selain itu, potensi semula Rp27,277 triliun
pasar di segmen ini cukup besar.k Produk di segmen
menjadi Rp30,899 triliun.
Konsumer Banking antara lain pembiayaan Griya (rumah),
Oto (kendaraan), Implan (koperasi) yang bisa digunakan
untuk produktif dan konsumtif, dan Pembiayaan Pensiun.

Selain itu Konsumer Banking juga melayani pembiayaan


gadai/cicil emas, layanan umrah dan haji. Tabel Pembiayaan Retail Banking (dalam miliar Rp)
Dengan banyaknya produk di segmen ini, maka segmen D
No Unit Kerja 2015 2016 D%
konsumer banking merupakan salah satu mesin penggerak Nominal

pembiayaan terbesar di segmen retail BSM. Business


1 Banking 8.271 9.775 1.504 18,18
Micro
Dari total pembiayaan di segmen ritel sebesar Rp30,899 2 Banking 3.535 4.187 652 18,44
triliun, portofolio pembiayaan Konsumer Banking mencapai Consumer
Rp16,397 triliun atau sekitar 53,1 persen yang berarti lebih 3 Banking 15.471 16.397 1466 9,48%

dari separoh. Jumlah 27.277 30.899 3.622 13,28

Dari total pembiayaan di segmen Konsumer Banking sebesar Secara komposisi, pencapaian Retail Banking dikontribusi oleh
Rp16,397 terdapat kinerja pembiayaan cicil dan gadai emas pembiayaan Micro Banking sebesar Rp4,19 triliun atau 13,55%,
yang dikelola unit Pawning Group sebesar Rp2,107 trilun. pembiayaan Business Banking sebesar Rp9,77 triliun atau
Adapun pembiayaan khusus yang dikelola unit Consumer 31,63%, dan pembiayaan Consumer Banking sebesar Rp16,94
and Hajj Group sebesar Rp14,829 triliun. triliun atau 54,81%.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Adapun segmen Consumer Banking termasuk gadai dan Kinerja Pendanaan Retail Banking
cicil emas tumbuh 9,48% semula Rp15,471 triliun pada Kinerja pendanaan 2016 pada segmen Retail Banking mencapai
tahun 2015 menjadi Rp16,397 triliun pada 2016. sebesar Rp45,92 triliun atau secara posisi tumbuh sebesar
11,59% terhadap total pendanaan 2015 sebesar Rp41,15 triliun.
Kinerja Segmen Usaha Retail Banking Pendanaan Bank segmen Retail Banking bersumber dari Dana
Kinerja Pembiayaan Retail Banking Pihak Ketiga (DPK) dengan komposisi sebagai berikut: Deposito
Tahun 2016, kinerja pembiayaan Retail Banking mencapai sebesar Rp15,19 triliun atau dengan porsi 33,08%, Giro sebesar
sebesar Rp30,89 triliun, tumbuh sebesar Rp3,62 triliun atau Rp4,65 triliun atau dengan porsi 10,12% dan Tabungan sebesar
13,28% dibandingkan kinerja pembiayaan Retail Banking pada Rp26,08 triliun atau dengan porsi 56,80% terhadap total DPK
tahun 2015 sebesar Rp27,27 triliun. segmen Retail Banking.

112
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Grafik Pendanaan Retail Banking (dalam miliar Rp) Deposit (RDG) sebesar Rp224,34 miliar (39,00%) dan Electronic
Banking (EBG) sebesar Rp107,60 miliar (18,17%).
45.919

41.149 Tabel Fee Based Retail Banking (dalam miliar Rp)


Unit Kerja 2015 2016 D Nominal D%
Retail 602,00 575,19 (26,81) (4,45)
CHG 63,60 16,53 (47,07) (74,01)
PWG 195,75 226,72 30,97 15,82
RDG 227,12 224,34 (2,78) (1,22)

2015 2016 EBG 115,54 107,60 (7,94) (6,87)

Pendapatan Segmen Usaha Retail Banking


Tahun 2016, Pendapatan bagi hasil pada segmen Retail
mencapai sebesar Rp3,89 triliun. Secara posisi, pendapatan
Penanaan retail banking bagi hasil tersebut berasal dari Business Banking (BBG) sebesar

tumbuh 11,59% semula Rp1,08 triliun (27,68%), Micro Banking (MBG) sebesar Rp760
miliar (19,51%), Pawning (PWG) sebesar Rp272 miliar (6,98%),
Rp41,149 triliun menjadi dan Consumer Finance & Hajj (CHG) sebesar Rp1,78 triliun
Rp45,919 triliun. (45,83%). Sedangkan net bagi hasil pada segmen Retail
Banking tahun 2016 mencapai Rp1,97 triliun. Secara posisi, net
bagi hasil berasal dari Business Banking (BBG) sebesar Rp329
miliar (16,66%), MBG sebesar Rp442 miliar (22,38%), Pawning
(PWG) sebesar Rp160 miliar (8,10%), CHG sebesar Rp626
Tabel Pendanaan Retail Banking (dalam miliar Rp) miliar (31,70%), dan Retail Deposit (RDG) sebesar Rp419 miliar
D (21,22%).
No Uraian 2015 2016 D%
Nominal
1 Small Banking 1.760 17 0,97
1.777 Tabel Pendapatan Retail Banking 2016 (dalam miliar Rp)
(BB)
Pendapatan Bagi
Giro 481 558 77 16,01 Unit Net Bagi Hasil
Hasil
Tabungan 819 744 (75) (9,16) Retail 3.895 1.975
Deposito 459 475 16 3,49 BBG 1.078 329
2 Micro Banking 412 (18) (4,37) MBG 760 442
394
(MBG) PWG 272 160
Giro 4 4 - - CHG 1.785 626
Tabungan 366 350 (16) (4,37) RDG - 419
Deposito 42 40 (2) (4,76)
3 Retail Deposite 38.977 43.748 4.771 12,24 Profitabilitas Segmen Usaha Retail Banking
Giro 2.918 4.084 1.166 39,96 Laba operasional segmen usaha Retail Banking tahun 2016
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Tabungan 22.641 24.989 2.348 10,37 mencapai Rp1.525,03 miliar. Secara posisi, Kontribusi laba
Deposito 13.418 14.674 1.256 9,36 operasional dari segmen usaha Retail Banking sebesar 115,55%
terhadap laba operasional Bank tahun 2016.
Jumlah 41.149 45.919 4.770 11,59

Fee Based Income Retail Banking


Pendapatan fee based untuk segmen Retail Banking pada tahun
2016 mencapai Rp575,19 miliar atau sebesar 95,55% terhadap
pendapatan fee based segmen Retail Banking tahun 2015
sebesar Rp602,00 miliar. Secara posisi, fee based Retail Banking
berasal dari Consumer Finance & Hajj (CHG) sebesar Rp16,53
miliar (2,67%), PWG sebesar Rp226,72 miliar (39,42%), Retail

113
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Tabel Profitabilitas Retail Banking


Retail Banking
No. Uraian
Business Micro Consumer Jumlah
A. Spread Pembiayaan 299.970 429.784 725.256 1.758.242
  - Pendapatan Bagi Hasil 1.077.669 759.562 2.057.566 5.843.068
  - Beban FTP (777.699) (329.779) (1.332.310) (4.084.826)
B. Pendapatan Surat Berhaga - - - -
  - Pendapatan Bagi Hasil - - - -
  - Beban FTP - - - -
C. Pendapatan Penempatan Bank Lain - - - -
  - Pendapatan Bagi Hasil - - - -
  - Beban FTP - - - -
D. Spread Pendanaan 32.210 12.861 586.805 788.027
  - Pendapatan FTP 70.011 20.640 1.877.976 3.290.385
  - Biaya Bagi Hasil (37.801) (7.778) (1.291.171) (2.502.358)
E. Beban Subdebt - - - -
F. Pendapatan Margin Bersih 332.180 442.645 1.312.061 2.546.269
G. Pendapatan Fee Based 27.721 120 371.421 480.205
H. Pendapatan Operasional Sblm Overhead 359.901 442.765 1.683.482 3.026.474
I. Biaya Overhead (38.495) (181.001) (1.083.029) (1.501.444)
J. Laba/Rugi Operasional Sebelum PPAP/CKPN 321.406 261.764 600.454 1.525.030
Keterangan:
*) Aset, Kewajiban, beban dan pendapatan yang dikelola secara Bank Wide,
termasuk portfolio dan pendapatan Treasury
**) Merupakan cost of fund atau income yang diberikan terhadap penggunaan
dana atau penerimaan dana, dilakukan pooling pada other banking.
***) Menggunakan konsep alokasi manajemen accounting.

SEGMEN USAHA WHOLESALE Banking


Overview Segmen Usaha Wholesale Banking COMMERCIAL
BANGKING
Segmentasi wholesale Banking ditujukan kepada nasabah yang
memiliki kebutuhan transaksi keuangan yang cukup besar dan
rata-rata nasabah tersebut adalah dalam bentuk badan usaha
atau perusahaan. Pengelompokan pada segmen ini ditujukan
untuk memperjelas dan mengukur pencapaian nasabah-
nasabah dengan nilai/jumlah nominal transaksi yang besar. CORPORATE
BANGKING
Wholesale Banking merupakan produk dan jasa yang terdapat
pada Unit Commercial Banking dan Corporate Banking. Fokus
a. Commercial Banking
pengelolaan segmen usaha (CMG) Wholesale Banking adalah
Bank dalam rangka meningkatkan pencapaian target
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

penyaluran pembiayaan dan dana pihak ketiga kepada badan


bisnis juga ditunjang oleh nasabah commercial, yaitu
usaha, serta transaksi pembayaran dan transaksi lainnya yang
melalui penyaluran pembiayaan modal kerja dan investasi.
dimiliki oleh nasabah wholesale (Letter of Credit, Bank Garansi
Pembiayaan ini dapat digunakan untuk pembelian barang-
dan Cash Management). Adapun penjelasan segmentasi
barang modal, proyek infrastruktur dan pendirian usaha
wholesale Banking adalah sebagai berikut:
baru. Selain penyaluran pembiayaan, commercial Banking
juga melakukan aktifitas penghimpunan dana pihak ketiga
serta meningkatkan fee base melalui transaksi trade finance.
Jumlah pembiayaan untuk sub segmen commercial Banking
dengan limit di atas Rp5 miliar sampai dengan Rp50 miliar.

114
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Pada tahun 2016, Commercial Banking menentukan Kinerja Segmen Usaha Wholesale Banking
sektor unggulan yaitu jasa pendidikan, jasa kesehatan dan Kinerja Pembiayaan Wholesale Banking
multifinance. Dengan produk yang ditawarkan diantaranya Tahun 2016, kinerja pembiayaan wholesale Banking mencapai
pembiayaan modal kerja, pembiayaan investasi dan cash sebesar Rp24,68 triliun, tumbuh sebesar Rp869 miliar atau
management. 3,65% dibandingkan kinerja pembiayaan wholesale Banking
pada tahun 2015 sebesar 23,813 triliun.
Tabel Sektor Unggulan Commercial Banking (dalam miliar Rp)
Bidang Usaha D Grafik Pembiayaan Wholesale Banking (dalam miliar
No 2015 2016 D%
Umum Nominal
Rupiah)
1 Jasa Kesehatan 527.88 791.80 263.91 49.99%
2 Multifinance 770.00 1,018.90 248.90 32.32% 24.681
3 Jasa Pendidikan 300.59 396.09 95.51 31.77%
23.813
Selama tahun 2016, Commercial Banking mengalami
pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp1.056,42 miliar
(18,72%), dari posisi Rp5.642,07 miliar pada tahun 2015
menjadi Rp6.692,9 miliar pada tahun 2016. Commercial
Banking telah berhasil menyalurkan pembiayaan kepada
nasabah baru sebesar Rp1.423,58 miliar dan nasabah 2015 2016
eksisting sebesar Rp3.972,76 miliar. Di bidang cash
management, Commercial Banking berhasil memasarkan
kepada 22 nasabah dengan jumlah transaksi sebanyak
12.094 dengan nominal Rp75,2 miliar. Pembiayaan wholesale
Sedangkan kinerja pendanaan, dana pihak ketiga
banking tumbuh 3,65%
Commercial Banking meningkat sebesar Rp209,03 miliar, semula Rp23,813 triliun
(tumbuh 28,26% dari tahun 2015) dari Rp739,65 miliar
(2015) menjadi Rp948,68 miliar (2016). Komposisi dana
menjadi Rp24,681 triliun.
pihak ketiga CMG tahun 2016 didominasi oleh dana murah
(tabungan dan giro) sebesar 72,97% atau Rp692,29 miliar,
sedangkan sisanya sebesar 27,03% atau Rp256,39 miliar Tabel Pembiayaan Wholesale Banking (dalam miliar Rp)
adalah deposito. Unit Kerja 2015 2016 D Nominal D%
Commercial 6.964 6.693
Banking (271) (3,89)
Adapun pendapatan fee based Commercial Banking di
Corporate 16.849 17.988
tahun 2016 terealisir sebesar Rp27,15 miliar, meningkat Banking 1.140 6,76
dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp24,19 miliar. Wholesale 23.813 24.681
Banking 869 3,65

b. Corporate Banking
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Selain ditunjang oleh segmentasi commercial, Bank juga Secara komposisi, pencapaian wholesale Banking dikontribusi
memberikan layanan pada segmentasi corporate yang oleh pembiayaan Commercial Banking sebesar Rp6,70 triliun
ditujukan kepada nasabah-nasabah besar atau inti Bank atau 27,02% dan pembiayaan Corporate Banking sebesar
untuk investasi, modal kerja dan penghimpunan dana pihak Rp18,09 triliun atau 71,98%.
ketiga dalam rangka meningkatkan pencapaian target
bisnis. Selain penyaluran pembiayaan dan dana pihak ketiga, Kinerja Pendanaan Wholesale Banking
corporate Banking juga melakukan aktivitas bisnis untuk Kinerja pendanaan 2016 pada segmen Wholesale Banking
meningkatkan fee base melalui transaksi trade finance. mencapai sebesar Rp24,07 triliun atau secara posisi sebesar
34,39% terhadap total pendanaan sebesar Rp69,98 triliun.

115
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pendanaan Bank segmen Wholesale Banking bersumber dari D


No Unit Kerja 2015 2016 D%
Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan komposisi sebagai berikut: Nominal
Deposito sebesar Rp20,09 triliun atau dengan porsi 83,50%, 2 Corporate 405 (99) (24,44)
Banking 306
Giro sebesar Rp2,27 triliun atau dengan porsi 9,44% dan (CB) 2
Tabungan sebesar Rp1,70 triliun atau dengan porsi 7,06% Giro 253 204 (49) (19,37)
terhadap total DPK segmen Wholesale Banking. Tabungan 0 0 -
Deposito 152 101 (51) (33,55)
Grafik Pendanaan Wholesale Banking (dalam miliar 3 Commercial 740 53 7,16
Rupiah) Banking 793
(CMG)
Giro 423 359 (64) (15,13)
24.065
Tabungan 175 183 8 4,57
Deposito 142 252 110 77,46
20.964 4 Institutional 18.363 2.700 14,70
Banking 21.063
(IBG)
Giro 1.258 1.236 (22) (1,75)
Tabungan 506 556 50 9,88
Deposito 16.599 19.271 2.672 16,10
2015 2016
Fee Based wholesale Banking
Pendapatan fee based untuk segmen Wholesale Banking pada
tahun 2016 mencapai Rp68,48 miliar atau sebesar 67,30%
terhadap pendapatan fee based segmen Wholesale Banking
Pendaaan di segmen tahun 2015 sebesar Rp101,75 miliar. Secara posisi, fee based
wholesale tumbuh 14,80% Wholesale Banking berasal dari Commercial Banking (CB) 2
sebesar Rp10,27 miliar (15,00%), Product & transactional
semula Rp20,964 triliun Banking (PTG) sebesar Rp37,10 miliar (54,18%) dan Treasury
pada tahun 2015 menjadi & International Banking (TIG) sebesar Rp21,11 miliar (30,83%).

Rp24,066 triliun tahun 2016. Tabel Fee Based Wholesale Banking (dalam miliar Rp)
No Unit Kerja 2015 2016 D Nominal D%
Wholesale 101,75 68,48 (33,27) (32,70)
Tabel Kinerja Pendanaan Wholesale Banking (dalam
1 CB2 40,49 10,27 (30,22) (74,64)
miliar Rp)
2 PTG 40,75 37,10 (3,65) (8,96)
D
No Unit Kerja 2015 2016 D% 3 TIG 20,5 21,11 0,61 2,98
Nominal
Wholesale 20.964 24.066 3.102 14,80
Giro 2.427 2.272 (155) (6,39) Kinerja Pendapatan Wholesale Banking
Tabungan 1.169 1.698 529 45,25 Tahun 2016, Pendapatan bagi hasil pada segmen Wholesale
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Deposito 17.368 20.095 2.727 15,70 Banking mencapai sebesar Rp1,95 triliun. Secara posisi,
1 Corporate 1.456 448 30,77 pendapatan bagi hasil tersebut berasal dari Corporate Banking
Banking 1.904
sebesar Rp1,32 triliun (67,56%) dan Commercial Banking
(CB) 1
sebesar Rp632 miliar (32,44%). Sedangkan net bagi hasil pada
Giro 493 473 (20) (4,06)
Tabungan 488 959 471 96,52
segmen Wholesale Banking tahun 2016 mencapai Rp310 miliar.
Deposito 476 471 (5) (1,05) Secara posisi, net bagi hasil berasal dari Corporate Banking
sebesar Rp158 miliar (50,97%) dan Commercial Banking sebesar
Rp152 miliar (49,03%).

116
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Tabel Kinerja Pendapatan Wholesale Banking (dalam


miliar Rp)
Pendapatan
No Unit Kerja Net Bagi Hasil
Bagi Hasil
Wholesale 1.948 310
1 CB1 883 93
2 CB2 433 65
3 CMG 632 152

Profitabilitas Segmen Usaha Wholesale Banking


Laba operasional segmen usaha Wholesale Banking tahun
2016 mencapai Rp341,41 miliar. Secara posisi, Kontribusi laba
operasional dari segmen usaha Wholesale Banking sebesar
21,14% terhadap laba operasional Bank tahun 2016.

Tabel Profitabilitas Wholesale Banking


Wholesale Banking
No. Uraian
Corporate Institutional Commercial Jumlah
A. Spread Pembiayaan 157.745 - 145.487 303.232
  - Pendapatan Bagi Hasil 1.315.909 - 632.362 1.948.270
  - Beban FTP (1.158.163) - (486.875) (1.645.038)
B. Pendapatan Surat Berhaga - - - -
  - Pendapatan Bagi Hasil - - - -
  - Beban FTP - - - -
C. Pendapatan Penempatan Bank Lain - - - -
  - Pendapatan Bagi Hasil - - - -
  - Beban FTP - - - -
D. Spread Pendanaan 1.443 146.875 7.833 156.151
  - Pendapatan FTP 35.051 1.269.985 16.723 1.321.759
  - Biaya Bagi Hasil (33.607) (1.123.110) (8.890) (1.165.608)
E. Beban Subdebt - - - -
F. Pendapatan Margin Bersih 159.189 146.875 153.320 459.383
G. Pendapatan Fee Based 31.297 - 49.645 80.943
Pendapatan Operasional Sblm
H. Overhead 190.486 146.875 202.965 540.326
I. Biaya Overhead (38.335) (17.929) (142.655) (198.919)
Laba/Rugi Operasional Sebelum
J. PPAP/CKPN 152.151 128.946 60.310 341.407
Keterangan:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

*) Aset, Kewajiban, beban dan pendapatan yang dikelola secara Bank Wide,
termasuk portfolio dan pendapatan Treasury
**) Merupakan cost of fund atau income yang diberikan terhadap penggunaan
dana atau penerimaan dana, dilakukan pooling pada other banking.

***) Menggunakan konsep alokasi manajemen accounting.

117
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

KINERJA OPERASI PER WILAYAH


Dalam rangka penetrasi pasar, BSM telah membagi wilayah
kerja Bank seluruh Indonesia ke dalam 5 (lima) wilayah. Wilayah
1 meliputi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Kep. Riau.
Wilayah 2 meliputi Jabodetabek dan Banten. Wilayah 3 meliputi
Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepulauan
BangkaBelitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta
dan Kalimantan Barat. Wilayah 4 meliputi Jawa Timur, Bali dan
Nusa Tenggara Timur. Wilayah 5 meliputi Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.

Kinerja Per Wilayah


Tabel Kinerja Berdasarkan Wilayah Tahun 2016 (dalam
Miliar Rupiah)
Pos-Pos Region I Region II Region III Region IV Region V
Surat Berharga - - - - -
Pembiayaan 4.745,19 4.186,64 9.636,08 7.104,24 4.749,13
DPK 7.033,35 4.215,14 21.091,87 8.365,08 5.339,28
Assets 7.033,35 4.347,64 21.091,87 8.365,08 5.339,28
Pendapatan Margin 587,73 567,81 1.133,77 896,12 546,16
Beban FTP (373,12) (343,47) (757,01) (568,84) (365,06)
Pendapatan Margin pembiayaan Bersih 214,60 224,34 376,76 327,28 181,10
Pendapatan FTP 331,81 207,91 1.048,63 411,35 270,18
Beban Bagi Hasil (201,21) (119,93) (687,20) (247,13) (165,51)
Pendapatan Margin DPK Bersih 130,60 87,98 361,43 164,21 104,67
Pendapatan Fee Based 61,50 33,85 173,60 77,31 54,32
Beban Overhead (246,82) (159,84) (408,32) (260,41) (189,24)
Beban PPAP/CKPN (91,82) (92,01) (86,53) (157,01) (64,17)
Zakat dan Pajak - - - - -
Laba Bersih 66,05 93,48 412,91 145,43 84,55
NPF 4,99% 5,53% 3,98% 3,68% 3,79%
LCF 69,77% 74,40% 59,43% 69,15% 69,77%
ROA 0,94% 2,15% 1,96% 1,74% 1,58%

Kinerja Region I/Sumatera I


PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Aset pada Region I/Sumatera I di 2016 tercatat sebesar


Rp7,033,35 miliar atau secara posisi sebesar 8,92% terhadap
total aset sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana dari
masyarakat (DPK) tercatat sebesar Rp7,033,35 miliar, sedangkan
penyaluran dana melalui pembiayaan mencapai Rp4.745,19
miliar.

118
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Region I/Sumatera I mencatatkan Pendapatan Margin sebesar


Rp587,73 miliar atau secara posisi sebesar 9,09% terhadap
total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar. Sedangkan
Pendapatan Fee Based Region I/Sumatera I mencapai Rp61,50
miliar atau secara posisi sebesar 12,11% terhadap total
Pendapatan Fee Based Bank sebesar Rp507,85 miliar.

Adapun Laba Bersih, Region I/Sumatera I berhasil membukukan


sebesar Rp66,05 miliar. Secara posisi, Region I/Sumatera I
berkontribusi sebesar 20,30% terhadap total laba bersih Bank
sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF untuk Region I/
Sumatera I tercatat 4,99%, dengan ROA sebesar 0,94%.

Region VI Region VII


- -
3.770,21 3.227,76
4.199,47 2.327,10
4.199,47 3.311,09
386,12 404,13
(279,63) (239,52)
106,50 164,61
225,88 118,15
(143,98) (64,35)
81,90 53,80
39,86 22,04
(118,02) (109,33)
(81,64) (52,05)
- -
28,27 77,78
5,42% 3,60%
69,49% 77,63%
0,67% 2,35%
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

119
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kinerja Region II/Sumatera II Kinerja Region IV/Jawa I


Aset pada Region II/Sumatera II di 2016 tercatat sebesar Aset pada Region IV/Jawa I di 2016 tercatat sebesar Rp8.365,08
Rp4.347,64 miliar atau secara posisi sebesar 5,52% terhadap miliar atau secara posisi sebesar 10,61% terhadap total aset
total aset sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana dari sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana dari masyarakat
masyarakat (DPK) tercatat sebesar Rp4.347,64 miliar, sedangkan (DPK) tercatat sebesar Rp8.365,08 miliar, sedangkan penyaluran
penyaluran dana melalui pembiayaan mencapai Rp4.186,64 dana melalui pembiayaan mencapai Rp7.104,24 miliar.
miliar.
Region IV/Jawa I mencatatkan Pendapatan Margin sebesar
Region II/Sumatera II mencatatkan Pendapatan Margin sebesar Rp896,12 miliar atau secara posisi sebesar 13,85% terhadap
Rp567,81 miliar atau secara posisi sebesar 8,78% terhadap total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar. Sedangkan
total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar. Sedangkan Pendapatan Fee Based Region IV/Jawa I mencapai Rp77,31 miliar
Pendapatan Fee Based Region II/Sumatera II mencapai atau secara posisi sebesar 15,22% terhadap total Pendapatan
Rp33,85 miliar atau secara posisi sebesar 6,67% terhadap total Fee Based Bank sebesar Rp507,85 miliar.
Pendapatan Fee Based Bank sebesar Rp507,85 miliar.
Adapun Laba Bersih, Region IV/Jawa I berhasil membukukan
Adapun Laba Bersih, Region II/Sumatera II berhasil membukukan sebesar Rp145,43 miliar. Secara posisi, Region IV/Jawa I
sebesar Rp93,48 miliar. Secara posisi, Region II/Sumatera II berkontribusi sebesar 44,69% terhadap total laba bersih Bank
berkontribusi sebesar 28,73% terhadap total laba bersih Bank sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF untuk Region IV/
sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF untuk Region II/ Jawa I tercatat 3,68%, dengan ROA sebesar 1,74%.
Sumatera II tercatat 5,53%, dengan ROA sebesar 2,15%.
Kinerja Region V/Jawa II
Kinerja Region III Jakarta Aset pada Region V/Jawa II di 2016 tercatat sebesar Rp5.339,28
Aset pada Region III/Jakarta di 2016 tercatat sebesar miliar atau secara posisi sebesar 6,77% terhadap total aset
Rp21.091,87 miliar atau secara posisi sebesar 26,76% terhadap sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana dari masyarakat
total aset sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana (DPK) tercatat sebesar Rp5.339,28 miliar, sedangkan penyaluran
dari masyarakat (DPK) tercatat sebesar Rp21.091,87 miliar, dana melalui pembiayaan mencapai Rp4.749,13 miliar.
sedangkan penyaluran dana melalui pembiayaan mencapai
Rp9.636,08 miliar. Region V/Jawa II mencatatkan Pendapatan Margin sebesar
Rp546,16 miliar atau secara posisi sebesar 8,44% terhadap
Region III/Jakarta mencatatkan Pendapatan Margin sebesar total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar. Sedangkan
Rp1.133,77 miliar atau secara posisi sebesar 17,53% terhadap Pendapatan Fee Based Region V/Jawa II mencapai Rp54,32 miliar
total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar. Sedangkan atau secara posisi sebesar 10,70% terhadap total Pendapatan
Pendapatan Fee Based Region III Jakarta mencapai Rp173,60 Fee Based Bank sebesar Rp507,85 miliar.
miliar atau secara posisi sebesar 34,18% terhadap total
Pendapatan Fee Based Bank sebesar Rp507,85 miliar. Adapun Laba Bersih, Region V/Jawa II berhasil membukukan
sebesar Rp84,55 miliar. Secara posisi, Region V/Jawa II
Adapun Laba Bersih, Region III/Jakarta berhasil membukukan berkontribusi sebesar 25,98% terhadap total laba bersih Bank
sebesar Rp412,91 miliar. Secara posisi, Region III Jakarta sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF untuk Region V/
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

berkontribusi sebesar 126,89% terhadap total laba bersih Bank Jawa II tercatat 3,79%, dengan ROA sebesar 1,58%
sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF untuk Region III/
Jakarta tercatat 3,98%, dengan ROA sebesar 1,96%. Kinerja Region VI Kalimantan
Aset pada Region VI Kalimantan di 2016 tercatat sebesar
Rp4.199,47 miliar atau secara posisi sebesar 5,33% terhadap
total aset sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana dari
masyarakat (DPK) tercatat sebesar Rp4.199,47 miliar, sedangkan
penyaluran dana melalui pembiayaan mencapai Rp3.770,21
miliar.

120
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Region VI Kalimantan mencatatkan Pendapatan Margin sebesar Region VII Indonesia Timur mencatatkan Pendapatan Margin
Rp386,12 miliar atau secara posisi sebesar 5,97% terhadap sebesar Rp404,13 miliar atau secara posisi sebesar 6,25%
total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar. Sedangkan terhadap total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar.
Pendapatan Fee Based Region VI Kalimantan mencapai Sedangkan Pendapatan Fee Based Region VII Indonesia Timur
Rp39,86 miliar atau secara posisi sebesar 7,85% terhadap total mencapai Rp22,04 miliar atau secara posisi sebesar 4,34%
Pendapatan Fee Based Bank sebesar Rp507,85 miliar. terhadap total Pendapatan Fee Based Bank sebesar Rp507,85
miliar.
Adapun Laba Bersih, Region VI Kalimantan berhasil membukukan
sebesar Rp28,27 miliar. Secara posisi, Region VI Kalimantan Adapun Laba Bersih, Region VII Indonesia Timur berhasil
berkontribusi sebesar 8,69% terhadap total laba bersih Bank membukukan sebesar Rp77,78 miliar. Secara posisi, Region VII
sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF untuk Region VI Indonesia Timur berkontribusi sebesar 23,90% terhadap total
Kalimantan tercatat 5,42%, dengan ROA sebesar 0,67% laba bersih Bank sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF
untuk Region VII Indonesia Timur tercatat 3,60%, dengan ROA
Kinerja Region VII Indonesia Timur sebesar 2,35%
Aset pada Region VII Indonesia Timur di 2016 tercatat sebesar
Rp3.311,09 miliar atau secara posisi sebesar 4,20% terhadap
total aset sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana dari
masyarakat (DPK) tercatat sebesar Rp2.327,10 miliar, sedangkan
penyaluran dana melalui pembiayaan mencapai Rp3.227,76
miliar.

Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

121
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

T IN J AUAN K INER J A
KEUANGAN

Bahasan mengenai operasional BSM, untuk tahun yang berakhir Bahasan serta analisis tentang kondisi keuangan ini disajikan
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disampaikan dalam empat bagian sebagai berikut:
bersama-sama dengan Laporan Keuangan yang lengkap, ‫ ـ‬Kinerja Posisi Keuangan
termasuk catatan-catatan di dalamnya yang terdapat pada bab ‫ ـ‬Kinerja Laba Rugi Komprehensif
berikutnya. ‫ ـ‬Kinerja Arus Kas
‫ ـ‬Kinerja Rasio Penting
Bahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Bank yang
disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi keuangan KINERJA LAPORAN POSISI KEUANGAN
yang berlaku umum di Indonesia (PSAK) untuk tahun yang BSM terus berusaha untuk menjaga keuntungan dan
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Laporan keuangan kesinambungan pertumbuhan bisnis bank yang berkelanjutan.
tersebut telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Dengan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan, tentu menjadi
Wibisana, Rintis & Rekan (Price Waterhouse Coopers/PWC) modal bagi Bank untuk dapat berperan dalam mensejahterakan
dengan opini bahwa laporan keuangan menyajikan secara karyawan dan meningkatkan kontribusi dalam pemberdayaan
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank masyarakat. Untuk itu, BSM berupaya mengelola aktiva dan
Syariah Mandiri tanggal 31 Desember 2016, kinerja keuangan, pasiva dengan cermat, prudent dan optimal. Dengan prinsip
arus kas, rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, sumber dan tersebut, BSM mempunyai kemampuan yang cukup untuk
penyaluran dana zakat, dan sumber dan penggunaan dana memenuhi seluruh liabilitas tepat waktu, menjaga likuiditas dan
kebajikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, memperoleh pendapatan yang memadai pada level resiko yang
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. dapat diterima.

12,02% 12,62% 8,79% 13,87%


PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Menjadi Menjadi Menjadi Menjadi


78,83 Triliun 69,95 Triliun 55,58 Triliun 6,39 Triliun

Aset 2016 DPK 2016 Pembiayaan Ekuitas


2016 2016

122
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Tahun 2016, BSM berhasil membukukan aset sebesar Rp 78,83


triliun. Pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 55,58 triliun.
Penghimpunan dana masyarakat melalui kinerja Dana Pihak
Ketiga tercatat sebesar Rp 69,95 triliun. Sedangkan ekuitas di
tahun 2016 mencapai sebesar Rp6,39 triliun.

Tabel Laporan Posisi Keuangan (dalam miliar Rupiah)


Pertumbuhan
Uraian 2015 2016
Nominal %
Aset 70.369,71 78.831,72 8.462,01 12,02
Aset Produktif 65.087,39 72.968,00 7.880,61 12,11
Penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN 5.407,67 9.968,20 4.560,53 84,33
Pembiayaan yang diberikan 51.089,71 55.580,21 4.490,50 8,79
Liabilitas 9.883,11 11.232,80 1.349,69 13,66
Dana Syirkah Temporer 54.372,86 60.831,49 6.458,63 11,88
Surat Berharga yang Diterbitkan 500,00 375,00 (125,00) (25,00)
Dana Pihak Ketiga 62.112,88 69.949,86 7.836,98 12,62
Giro 5.830,21 6.929,78 1.099,56 18,86
Tabungan 24.995,13 27.751,23 2.756,10 11,03
Deposito 31.287,54 35.268,86 3.981,32 12,72
Ekuitas 5.613,74 6.392,44 778,70 13,87

Aset
Aset Bank meliputi antara lain: kas, giro dan penempatan pada Pertumbuhan aset BSM selama 5 (lima) tahun terakhir
Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan rata-rata
lain, investasi pada surat berharga, piutang, pinjaman qardh, pertumbuhan sebesar 9,80%. Adapun posisi aset BSM per 31
pembiayaan, aset yang diperoleh untuk ijarah, penyertaan Desember 2016 mencapai Rp78,83 triliun, tumbuh sebesar
modal sementara, aset tetap, dan aset lain. Rp8,46 triliun atau 12,02% dibandingkan dengan jumlah aset
pada tahun 2015 sebesar Rp70,37 triliun.
Grafik Pertumbuhan Aset (dalam miliar Rupiah)

Aset
(dalam miliar Rupiah)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

78.832
70.370
66.956
63.965
54.229

2012 2013 2014 2015 2016

123
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Tabel Aset (dalam miliar Rupiah)


Pertumbuhan
No Uraian 2015 2016
Nominal %
1 Kas 1.611,12 1.086,57 (524,56) (32,56)
2 Giro dan Penempatan Pada Bank Indonesia 8.312,71 13.004,70 4.691,99 56,44
3 Giro pada Bank Lain 530,99 1.551,02 1.020,03 192,10
4 Penempatan pada Bank Lain - 320,00 320,00 100,00
5 Investasi pada Surat Berharga 7.726,93 6.586,55 (1.140,37) (14,76)
6 Piutang 34.836,88 36.212,09 1.375,20 3,95
7 Pinjaman Qardh 1.967,13 1.971,07 3,94 0,20
8 Pembiayaan 13.479,64 16.489,86 3.010,22 22,33
9 Tagihan Akseptasi 260,32 114,03 (146,29) (56,20)
10 Aset yang Diperoleh untuk Ijarah 1.045,34 1.330,26 284,92 27,26
11 Penyertaan Modal Sementara 50,33 50,33 - -
12 Aset Tetap 2.178,24 2.252,68 74,43 3,42
13 Aset Lain 1.622,72 1.563,71 (59,01) (3,64)
14 Penyisihan Kerugian (3.252,65) (3.701,15) (448,50) 13,79
Jumlah Aset 70.369,71 78.831,72 8.462,01 12,03

1. Kas 4. Penempatan pada Bank Lain


Posisi kas Bank per 31 Desember 2016 mencapai sebesar Per 31 Desember 2016, Bank melakukan penempatan
Rp1,08 triliun, atau mencapai 67,44% terhadap posisi dana pada bank lain sebesar Rp320,00 miliar. Sedangkan
kas Bank per 31 Desember 2015 sebesar Rp1,61 triliun. posisi penempatan pada bank lain per 31 Desember 2016
Sedangkan posisi kas terhadap jumlah aset Bank pada terhadap jumlah aset Bank sebesar 0,41%.
tahun 2016 sebesar 1,38%. Hal ini dikarenakan pada Tahun
2016 Bank menerapkan manajemen pengelolaan cash yang 5. Investasi pada Surat Berharga
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dari pengelolaan Posisi investasi pada surat berharga per 31 Desember
kas. 2016 mencapai sebesar Rp6,59 triliun, atau mencapai
85,24% terhadap posisi investasi pada surat berharga
2. Giro dan Penempatan pada Bank Indonesia per 31 Desember 2015 sebesar Rp7,73 triliun. Sedangkan
Posisi Giro dan penempatan pada Bank Indonesia, per 31 posisi investasi pada surat berharga per 31 Desember 2016
Desember 2016 mencapai sebesar Rp13,00 triliun, atau terhadap jumlah aset sebesar 8,36%. Penurunan tersebut
naik 56,44% dibandingkan posisi Giro dan penempatan didominasi oleh penurunan SBSN milik BI sebesar Rp1,14
pada Bank Indonesia per 31 Desember 2015 sebesar Rp8,31 triliun yang disebabkan oleh adanya surat berharga SBSN
triliun. Sedangkan posisi giro dan penempatan pada Bank milik BI yang telah jatuh tempo dan dialihkan ke SBIS.
Indonesia terhadap jumlat aset Bank pada tahun 2016
sebesar 16,50%. Peningkatan signifikan terdapat pada SBIS
sebesar Rp3,15 triliun. Hal ini bertujuan agar Bank tetap
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

terjaga tingkat likuiditasnya.

3. Giro pada Bank Lain


Posisi Giro pada Bank lain per 31 Desember 2016 mencapai
sebesar Rp1,55 triliun, naik sebesar 192,10% dibandingkan
posisi Giro pada Bank lain per 31 Desember 2015 sebesar
Rp530,99 miliar. Sedangkan posisi Giro pada Bank lain
per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar
1,97%.

124
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Tabel Investasi pada Surat Berharga Berdasarkan Jatuh Tempo Tahun 2016 (dalam miliar
Rupiah)
Diukur pada biaya Tersedia untuk Diukur pada nilai
Keterangan Total
perolehan dijual wajar
Kurang dari 1 tahun 373,11 911,92 1,18 1.286,21
1-5 tahun 5.296,60 - 3,74 5.300,35
Lebih dari 5 tahun - - - -
Total 5.669,71 911,92 4,92 6.586,55

6. Piutang
Posisi piutang per 31 Desember 2016 mencapai sebesar Rp36,21 triliun, naik sebesar Rp1,37
triliun atau 3,95% dibandingkan posisi piutang per 31 Desember 2015 sebesar Rp34,84 triliun.
Sedangkan posisi piutang per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar 45,94%.
Peningkatan tersebut didominasi oleh peningkatan Piutang Murabahah sebesar Rp1,39 triliun.

7. Pinjaman Qardh
Posisi pinjaman qardh per 31 Desember 2016 mencapai sebesar Rp1.971,07 miliar, naik Rp3,94
miliar dibandingkan posisi pinjaman qardh per 31 Desember 2015 sebesar Rp1.967,13 miliar.
Sedangkan posisi pinjaman qardh per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar
2,50%.

8. Pembiayaan
Posisi pembiayaan per 31 Desember 2016 mencapai sebesar Rp16,49 triliun, naik Rp3,01 triliun
atau 22,33% dibandingkan posisi pembiayaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp13,48 triliun.
Sedangkan posisi pembiayaan per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar
20,92%. Pembiayaan meningkat didominasi oleh peningkatan pembiayaan Musyarakah sebesar
Rp2,75 triliun.

BSM secara terus menerus berupaya menjaga kualitas pembiayaan dengan memantau
perkembangan usaha debitur secara berkesinambungan. Selanjutnya BSM terus melakukan
program perbaikan dan penyelesaian atas debitur bermasalah.

Pembiayaan yang Dihapusbukukan


Selama tahun 2016, BSM melakukan penghapusbukuan pembiayaan sebesar Rp1.585 miliar.
Jumlah tersebut lebih besar dari tahun 2015 sebesar Rp1.502 miliar. Pembiayaan yang telah
dihapusbukukan sebelum tahun 2016 dan telah diterima kembali selama tahun 2016 adalah
Rp509,04 miliar.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Pembiayaan yang Dihapusbukukan (Dalam miliar Rupiah)


Pertumbuhan
Uraian 2015 2016
Nominal %
Saldo Awal 2.316,60 3.429,69 1.926,69 128,19%
Penghapusbukuan 1.502,31 1.585,48 600,12 60,90%
Penerimaan Kembali 389,22 509,04 337,27 196,36%
Saldo Akhir Tahun 3.429,69 4.506,13 2.189,54 94,52%

125
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

9. Tagihan Akseptasi Aset Produktif


Posisi tagihan akseptasi per 31 Desember 2016 mencapai Peningkatan total aset BSM mayoritas disumbang oleh aset
sebesar Rp114,03 miliar, atau mencapai 43,80% terhadap produktif. Hal ini terlihat dari komposisi aset produktif terhadap
posisi tagihan akseptasi per 31 Desember 2015 sebesar total aset 92,56%. Nilai aset produktif meningkat sebesar
Rp260,32 miliar. Sedangkan posisi tagihan akseptasi per Rp7,88 triliun atau 12,11%, semula Rp65,09 triliun di tahun
31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar 2015 menjadi Rp72,97 triliun di tahun 2016.
0,14%.
Aset Produktif
(dalam miliar Rupiah)
10. Aset yang Diperoleh untuk Ijarah
Posisi aset yang diperoleh untuk ijarah per 31 Desember
2016 mencapai sebesar Rp1,33 triliun, naik sebesar 27,26% 72.968,00
dibandingkan posisi aset yang diperoleh untuk ijarah per 31
65.087,39
Desember 2015 sebesar Rp1,04 triliun. Sedangkan posisi
aset yang diperoleh untuk ijarah per 31 Desember 2016
terhadap jumlah aset Bank sebesar 1,69%.

11. Penyertaan Modal Sementara


Posisi penyertaan modal sementara per 31 Desember 2016
2015 2016
mencapai sebesar Rp50,33 miliar, sama dengan posisi
penyertaan modal sementara per 31 Desember 2015
Penempatan Sbis, Fasbis dan Reverse Repo Sbsn
sebesar Rp50,33 miliar. Sedangkan posisi penyertaan modal
Bank menempatkan dana pada Bank Indonesia berupa Fasilitas
sementara per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset
Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Sertifikat Bank
Bank sebesar 0,06%.
Indonesia Syariah (SBIS), Reverse Repo dan Term Deposit Valas
Syariah Bank Indonesia. Per 31 Desember 2016, penempatan
12. Aset Tetap
SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN sebesar Rp9,97 triliun,
Posisi aset tetap per 31 Desember 2016 mencapai sebesar
meningkat 84,33% terhadap penempatan SBIS, FASBIS dan
Rp2,25 triliun, naik sebesar Rp74,43 miliar atau 3,42%
Reverse Repo SBSN pada tahun sebelumnya sebesar Rp5,41
dibandingkan posisi aset tetap per 31 Desember 2015
triliun.
sebesar Rp2,18 triliun. Sedangkan posisi aset tetap per 31
Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar 2,86%. Penempatan SBIS, FASBIS dan
Reverse Repo SBSN
13. Aset Lain (dalam miliar Rupiah)
Posisi aset lain per 31 Desember 2016 mencapai sebesar
Rp1,56 triliun, atau mencapai 96,36% terhadap posisi 9.968,20
aset lain per 31 Desember 2015 sebesar Rp1,62 triliun. 5.407,67
Sedangkan posisi aset lain per 31 Desember 2016 terhadap
jumlah aset Bank sebesar 1,98%.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

14. Penyisihan Kerugian


Posisi Penyisihan Kerugian per 31 Desember 2016 mencapai
sebesar Rp3,70 triliun, naik sebesar 13,79,% terhadap posisi 2015 2016
Penyisihan Kerugian per 31 Desember 2015 sebesar Rp3,25
triliun. Peningkatan Penyisihan Kerugian tersebut sejalan
dengan strategi Bank untuk meningkatkan Cash Coverage
PPAP tahun 2016 lebih dari 60%. Posisi cash coverage ppap
pembiayaan tahun 2016 67,25%

126
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Pembiayaan yang Diberikan Dana Syirkah Temporer


Pembiayaan per 31 Desember 2016 mencapai Rp55,59 Posisi dana syirkah temporer per 31 Desember 2016 mencapai
triliun atau tumbuh Rp4,49 triliun atau 8,79% dari posisi per Rp60,83 triliun, tumbuh sebesar Rp6,46 triliun atau 11,88%
31 Desember 2015 sebesar Rp51,09 triliun. Pertumbuhan terhadap posisi dana syirkah temporer per 31 Desember 2015
pembiayaan tersebut diikuti peningkatan porsi portofolio sebesar Rp54,37 triliun. Kenaikan tersebut terutama diperoleh
pembiayaan UMKM. Pencapaian ini merupakan komitmen BSM dari peningkatan tabungan mudharabah, deposito mudharabah,
untuk mengembangkan sektor industri kecil dan menengah dan dana syirkah temporer bank.
dengan terus meningkatkan porsi pembiayaan pada segmen
Dana Syirkah Temporer
UMKM.
(dalam miliar Rupiah)
Pembiayaan yang Diberikan
(dalam miliar Rupiah)
60.831,49

55.580,21 54.372,86

51.089,71

2015 2016

2015 2016 Surat Berharga yang Diterbitkan


Posisi surat berharga subordinasi yang diterbitkan per 22
Liabilitas Desember 2016 sebesar Rp375 miliar atau lebih rendah
Jumlah liabilitas per 31 Desember 2016 sebesar Rp11,23 triliun, terhadap posisi surat berharga subordinasi yang diterbitkan
naik Rp1,35 triliun atau 13,66% terhadap jumlah liabilitas per tahun sebelumnya Rp500 miliar. Bank menerbitkan Surat
31 Desember 2015 sebesar Rp9,88 triliun triliun. Peningkatan berharga subordinasi dalam rangka memperkuat permodalan.
tersebut disebabkan oleh adanya kenaikan simpanan wadiah
dan liabilitas segera. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan
pada bulan Desember 2016 dan 2015, subnotes Bank ini
Liabilitas
memiliki peringkat idAA dari agen pemeringkat efek PT Pefindo.
(dalam miliar Rupiah)
Surat Berharga yang Diterbitkan
11.232,80 (dalam miliar Rupiah)

500,00
9.883,11
375,00
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

2015 2016

2015 2016

127
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Dana Pihak Ketiga Giro;


5.830,21 ;
BSM berhasil menghimpun dana masyarakat selama tahun
Deposito;
9,39%
2016 sebesar Rp69,95 triliun, tumbuh sebesar Rp7,83 triliun
31.287,54 ;
atau 12,62% dari semula Rp62,11 triliun pada tahun 2015. 50,37%
Dana Pihak Ketiga (DPK) dihimpun dari masyarakat dalam Tabungan;
bentuk giro, tabungan dan deposito dengan menggunakan 24.995,13 ;
akad wadiah dan mudharabah. 40,24%

Dana Pihak Ketiga


(dalam miliar Rupiah)

69.949,86
DPK 2015
62.112,88 (dalam miliar Rupiah)

Giro;
6.929,77 ;

Deposito;
9,91%
35.268,86 ;
50,42%
2015 2016 Tabungan;
27.751,23 ;
Tahun 2016, Giro meningkat sebesar Rp1,10 triliun atau 39,67%
tumbuh 18,86%, semula sebesar Rp5,83 triliun di tahun 2015
menjadi Rp6,93 triliun di tahun 2016. Tabungan meningkat
sebesar Rp2,76 triliun atau tumbuh 11,03%, semula sebesar
Rp24,99 triliun di tahun 2015 menjadi Rp27,75 triliun di tahun
2016. Deposito meningkat sebesar Rp3,98 triliun atau tumbuh DPK 2016
12,72%, semula sebesar Rp31,29 triliun di tahun 2015 menjadi (dalam miliar Rupiah)
Rp35,27 triliun di tahun 2016.

EKUITAS
Ekuitas per 31 Desember 2016 mencapai Rp6,39 triliun, tumbuh
sebesar Rp778,70 miliar atau 13,87% terhadap posisi ekuitas
per 31 Desember 2015 sebesar Rp5,61 triliun. Kenaikan tersebut
terutama diperoleh dari laba tahun 2015 dan perolehan laba
tahun berjalan.

Ekuitas
(dalam miliar Rupiah)
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

6.392,44

5.613,74

2015 2016

128
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

KINERJA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF


Kilas Kinerja Laba Rugi Komprehensif

12,02% 12,62% 8,79%

Menjadi Menjadi Menjadi


78,83 Triliun 69,95 Triliun 55,58 Triliun

Pembiayaan
Aset 2016 DPK 2016
2016

Pada tahun 2016, BSM berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp325,41 miliar, tumbuh sebesar
Rp35,84 miliar atau 12,38% dibandingkan laba bersih tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp289,58 miliar.
Pertumbuhan laba bersih tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan pengelolaan dana oleh
Bank sebagai Mudharib.

Tabel Laporan Laba Rugi Komprehensif (dalam miliar Rupiah)


Pertumbuhan
Uraian 2015 2016
Nominal %
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai
1. 5.960,02 6.467,90 507,88 8,52
Mudharib
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah
2. 2.438,22 2.339,72 (98,50) (4,04)
Temporer
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

3. Hak Bagi Hasil Milik Bank 3.521,79 4.128,18 606,39 17,22


4. Pendapatan Usaha Lainnya 938,86 860,07 (78,79) (8,39)
5. Beban Usaha 4.090,74 4.545,26 (454,53) 11,11
6. Laba Usaha 369,92 442,99 73,07 19,75
7. Laba bersih 289,58 325,41 35,84 12,38
8. Laba komprehensif 681,77 278,70 (403,08) (59,12)
9. Laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah penuh) 946,00 818,00 (128,00) (8,52)

129
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

1. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank 3. Hak Bagi Hasil Milik Bank
sebagai Mudharib Tahun 2016, BSM membukukan Hak Bagi Hasil Milik Bank
Tahun 2016, BSM membukukan pendapatan Pengelolaan sebesar Rp4,12 triliun, meningkat Rp606,39 miliar atau
Dana oleh Bank sebagai Mudharib sebesar Rp6,47 triliun, 17,22% dibandingkan dengan perolehan Hak Bagi Hasil
meningkat Rp507,88 miliar atau 8,52% dibandingkan Milik Bank di tahun 2015 sebesar Rp3,52 triliun. Kenaikan
dengan perolehan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank Hak Bagi Hasil Milik Bank tersebut disebabkan peningkatan
sebagai Mudharib di tahun 2015 sebesar Rp5,96 triliun. pendapatan keuntungan murabahah, pendapatan bagi hasil
Kenaikan pendapatan pengelolaan Dana oleh bank sebagai musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya.
Mudharib tersebut disebabkan peningkatan pendapatan
Hak Bagi Hasil Milik Bank
keuntungan murabahah, pendapatan bagi hasil musyarakah
(dalam miliar Rupiah)
dan pendapatan usaha utama lainnya.
4.128,18
Pendapatan sebagai Mudharib
(dalam miliar Rupiah)
3.521,79

6.467,90
5.960,02

2015 2016

4. Pendapatan Usaha Lainnya


Realisasi Pendapatan Usaha Lainnya berasal dari pendapatan
2015 2016
imbalan jasa perbankan atau fee based income dan
pendapatan imbalan investasi terikat (mudharabah
2. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah
muqayyadah). Pada tahun 2016, pendapatan usaha
Temporer
lainnya mencapai Rp860,07 miliar, atau 91,61% terhadap
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
pendapatan usaha lainnya tahun 2015 sebesar Rp938,86
merupakan liabilitas bank untuk memenuhi hak pihak ketiga
triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan
atas bagi hasil dana syrkah temporer. Hak Pihak Ketiga
pendapatan imbalan jasa perbankan sebesar 8,39%.
atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer pada 2016 sebesar
Rp2,34 triliun, semula dari Rp2,44 triliun 2015. Pendapatan Usaha Lainnya
(dalam miliar Rupiah)
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
Dana Syirkah Temporer
(dalam miliar Rupiah) 938,86

2.438,22 860,07

2.339,72
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

2015 2016

2015 2016

130
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

5. Beban Usaha 7. Laba Bersih


Realisasi beban usaha pada tahun 2016 sebesar Rp4,54 Realisasi laba bersih tahun 2016 mencapai Rp325,41
triliun, meningkat Rp454,53 miliar atau 11,11% miliar, meningkat sebesar Rp35,84 miliar atau 12,38%
dibandingkan beban usaha pada tahun 2016 sebesar Rp4,09 dibandingkan realisasi laba bersih tahun 2015 sebesar
triliun. Kenaikan beban usaha karena adanya peningkatan Rp289,58 miliar.
beban administrasi dan peningkatan pembentukan
Laba Bersih
cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif. Kenaikan
(dalam miliar Rupiah)
pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset
produktif sejalan dengan target Bank untuk membentuk
Cash Coverage PPAP lebih dari 60%. 325,41

Pendapatan Usaha Lainnya 289,58


(dalam miliar Rupiah)

4.545,26
4.090,74

2015 2016

8. Laba Komprehensif
Pada tahun 2016, realisasi laba komprehensif mencapai
Rp278,70 miliar, atau 40,88% terhadap realisasi laba
2015 2016 komprehensif tahun 2015 sebesar Rp681,77 miliar.

6. Laba Usaha 9. Laba per Saham


Realisasi laba usaha tahun 2016 mencapai Rp442,99 Pada tahun 2016, realisasi laba per saham mencapai
miliar, meningkat sebesar Rp73,07 miliar atau 19,75% Rp818,00 atau sebesar 86,47% terhadap realisasi laba per
dibandingkan realisasi laba usaha tahun 2015 sebesar saham tahun 2015 sebesar Rp946,00.
Rp369,92 miliar.

Laba Usaha
(dalam miliar Rupiah)

442,99
369,92
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

2015 2016

131
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

LAPORAN ARUS KAS


Kas dan setara kas akhir tahun 2016 sebesar Rp8,55 triliun, meningkat sebesar Rp2,36 triliun atau
27,56% terhadap Kas dan setara kas akhir tahun 2015 sebesar Rp8,55 triliun. Hal ini terutama
dipengaruhi oleh kenaikan arus kas dari aktivitas investasi berupa penerimaan dari surat berharga
tersedia untuk dijual dan diukur pada harga perolehan.

Laporan Arus Kas (Dalam miliar Rupiah)


Pertumbuhan
Uraian 2015 2016
Nominal %
Arus Kas Aktivitas Operasi 1.819,35 1.031,51 (787,84) (43,30%)
Arus Kas Aktivitas Investasi (6.124,28) 950,95 7.075,23 115,53%
Arus Kas Aktivitas Pendanaan 350,00 375,00 25,00 7,14%
Kenaikan Kas & Setara Kas (3.954,92) 2.357,47 6.312,39 159,61%
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 12.509,75 8.554,82 (3.954,92) (31,61%)
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 8.554,82 10.912,29 2.357,47 27,56%

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2016 sebesar Rp1,03 triliun,
atau mencapai sebesar 56,70% terhadap arus kas dari aktivitas operasi tahun 2015 sebesar
Rp1,82 triliun. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan aset usaha.

Arus Kas dari Aktivitas Operasi (Dalam Rp Juta)


Pertumbuhan
Uraian 2015 2016
Nominal %
Penerimaan pendapatan bagi hasil, jual beli dan sewa 5.915,54 6.366,15 450,61 7,62%
Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer (2.444,86) (2.322,81) 122,05 4,99%
Penerimaan pendapatan usaha lainnya 938,10 854,25 (83,84) (8,94%)
Penerimaan dari pembiayaan dan piutang yang
389,22 509,04 119,82 30,78%
dihapusbukukan
Pembayaran beban karyawan (1.323,26) (1.433,75) (110,49) (8,35%)
Pembayaran tansiem - (10,48) (10,48)
Pembayaran beban usaha selain beban karyawan (1.479,39) (1.609,42) (130,03) (8,79%)
Pembayaran tagihan pajak - 71,94 71,94
Pembayaran pajak (88,49) (126,95) (38,46) (43,46%)
Pembayaran zakat (31,28) (22,77) 8,52 27,23%
Penyaluran dana kebajikan (5,54) (36,99) (31,45) (567,67%)
Penerimaan pendapatan non usaha 6,25 (0,50) (6,75) (108,01%)
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Penurunan/(kenaikan) aset usaha (2.495,90) (8.936,42) (6.440,53) (258,04%)


Kenaikan/(penurunan) Liabilitas Usaha 1.241,59 1.271,60 30,01 2,42%
Kenaikan dana syirkah temporer 1.197,38 6.458,63 5.261,25 439,40%
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari
1.819,35 1.031,51 (787,84) (43,30%)
aktivitas operasi

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi yang masuk pada tahun 2016 sebesar
Rp950,95 miliar, naik sebesar Rp7,07 triliun dibandingkan arus kas dari aktivitas investasi yang
keluar tahun 2015 sebesar Rp6,12 triliun. Hal ini terutama disebabkan adanya penurunan
pembelian surat berharga tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo secara

132
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

signifikan dan peningkatan penerimaan dari surat berharga tersedia untuk dijual dan diukur pada
harga perolehan.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Periode 2015-2016 (Dalam miliar Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2015 2016
Nominal %
Penerimaan dari surat berharga tersedia untuk dijual
1.282,65 1.759,28 476,63 37,16%
dan diukur pada harga perolehan
Pembelian surat berharga tersedia untuk dijual dan
(7.146,74) (729,63) 6.417,12 89,79%
dimiliki hingga jatuh tempo
Pembelian aset tetap (262,35) (80,59) 181,77 69,28%
Hasil penjualan aset tetap 2,17 1,88 (0,29) 13,21%
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (6.124,28) 950,95 7.075,23 115,53%

3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan pada tahun 2016 sebesar Rp375,00 miliar, naik sebesar
Rp25,00 miliar dibandingkan arus kas dari aktivitas pendanaan tahun 2015 sebesar Rp350,00 miliar.
Aktifitas pendanaan tahun 2016 berupa penerimaan dana setoran modal sebesar Rp500 miliar dan
penerbitan subordinated notes mudharabah tahun 2016 sebesar Rp375 miliar. Selain itu, terdapat
pelunasan Bank atas subordinated notes mudharabah tahun 2011 sebesar Rp500 miliar.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Periode 2015-2016 (Dalam miliar Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2015 2016
Nominal %
Penambahan setoran modal 500,00 - (500,00) (100,00%)
Penerimaan dana setoran modal - 500,00 500,00 100,00%
(Pembayaran) penerimaan dari pembiayaan diterima (150,00) - 150,00 (100,00%)
Pelunasan subordinated notes mudharabah tahun 2011 - (500,00) (500,00) 100,00%
Penerbitan subordinated notes mudharabah tahun
- 375,00 375,00 100,00%
2016
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari
350,00 375,00 25,00 7,14%
aktivitas pendanaan

LAPORAN RASIO KEUANGAN UTAMA


Capital Adequacy Ratio (CAR)
Rasio kecukupan modal (CAR) BSM pada level 14,01% pada tahun 2016, naik dibandingkan CAR
pada tahun 2015 sebesar 12,85%. Hal ini karena Bank telah menerapkan perhitungan Kewajiban
Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) yang memperhitungkan risiko operasional dan risiko perubahan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

kurs. Sedangkan rasio kecukupan modal minimum sesuai standar dari pemerintah adalah sebesar 8%.
Hal ini bermakna bahwa BSM masih memiliki kecukupan modal dalam menjalankan bisnis perbankan.

ROE dan ROA


Kinerja rasio Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) BSM tahun 2016 sebesar 5,81%, turun terhadap ROE
tahun 2015 sebesar 5,92%. Sedangkan Rasio Imbal Hasil Rata-rata Aset (ROA) sebesar 0,59%, naik
terhadap ROA tahun 2015 sebesar 0,56%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya
peningkatan laba tahun 2016.

Net Imbalan
Tahun 2016, rasio net income margin mencapai 6,16%, naik terhadap rasio NIM tahun 2015 sebesar
5,75%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan Bank dan membaiknya cost of fund.
133
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Financing Deposit Ratio (FDR)


Rasio Pembiayaan terhadap Pendanaan (FDR) merupakan rasio pembiayaan yang diberikan kepada
pihak ketiga terhadap pendanaan dalam Rupiah dan mata uang asing. FDR Bank per 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing sebesar 79,19% dan 81,99 %. Berdasarkan Rasio FDR tersebut, masih
dalam batasan yang direkomendasikan oleh Bank Indonesia, sesuai dengan peraturan GWM LDR.

Non Performing Financing (NPF)


Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) - Gross tahun 2016 mencapai 4,92%, turun dibandingkan NPF –
Gross pada tahun 2015 sebesar 6,06%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan Bank sedikit
mengalami pembaikan. Namun demikian, BSM telah melakukan pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai aset produktif dan aset non produktif.

Laporan Rasio Keuangan


PT Bank Syariah Mandiri
Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015

RASIO 31 Desember 2015 31 Desember 2016

Rasio Kinerja  
1 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 12,85% 14,01%

Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset
2 5,28% 4,00%
produktif dan aset non produktif

3 Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 5,08% 4,03%


4 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif 3,12% 2,76%
5 NPF gross 6,06% 4,92%
6 NPF net 4,05% 3,13%
7 Return On Assets (ROA) 0,56% 0,59%
8 Return On Equity (ROE) 5,92% 5,81%
9 Net Imbalan (NI) 5,75% 6,16%
10 Net Operating Margin (NOM) 0,58% 0,64%
11 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 94,78% 94,12%
12 Pembiayaan bagi hasil terhadap total pembiayaan 26,47% 29,43%
13 Financing to Deposit Ratio (FDR) 81,99% 79,19%
     
Kepatuhan (Compliance)  
1 a. Persentase Pelanggaran BMPD    
a.1. Pihak Terkait 0,00% 0,00%
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

a.2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00%


2 b. Persentase Pelampauan BMPD    
b.1. Pihak Terkait 0,00% 0,00%
b.2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00%
3 GWM Rupiah    
a. GWM rupiah 5,09% 5,14%
b. GWM valuta asing 1,38% 1,23%
4 Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 2,12% 8,65%

134
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

T IN J AUAN IN F O R M A S I
KEUANGAN LAINNYA

CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (CKPN) DAN


PENYISIHAN KERUGIAN
Untuk memberikan jaminan keamanan kepada nasabah atas adanya risiko kredit akibat
kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai
dengan perjanjian yang disepakati, BSM melakukan pembentukan Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (CKPN) dan penyisihan kerugian sebagaimana yang diatur dalam
peraturan penundang-undangan.

Tahun 2016, BSM melakukan pembentukan CKPN dan penyisihan kerugian sebesar
Rp1,17 triliun, naik dibandingkan pembentukan CKPN dan penyisihan kerugia tahun
2015 sebesar Rp1,05 triliun. Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah pembiayaan
yang diberikan oleh BSM kepada masyarakat/nasabah.

Tabel Pembentukan CKPN dan Penyisihan Kerugian (dalam miliar Rupiah)


No. Uraian 2015 2016
Pembentukan (pembalikan) cadangan kerugian penurunan nilai aset
keuangan dan penyisihan kerugian aset produktif:
- Piutang 325,81 530,51
- Pembiayaan musyarakah 434,32 470,31
- Pembiayaan mudharabah 52,32 93,23
- Investasi pada surat berharga 6,86 (0,75)
- Pinjaman qardh 108,31 22,98
a.
- Giro pada bank lain 0,05 (0,18)
- Penempatan pada bank lain (1,95) 3,20
- Penyertaan modal sementara 7,05 -
- Tagihan akseptasi 2,60 (1,46)
- Aset lain-lainnya 55,65 (10,82)
  991,02 1.107,03
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian
b. 33,12 72,49
non-produktif
c. Pemulihan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 22,36 (10,09)
  Jumlah 1.046,51 1.169,43

Rasio pembiayaan bermasalah Bank secara gross (sebelum dikurangi Cadangan Kerugian
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Penurunan Nilai) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
4,92% dan 6,06%, sedangkan rasio pembiayaan bermasalah secara neto pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 3,13% dan 4,05%.

Dampak Penerapan Awal Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


(CKPN) Kolektif
Sejak 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSA Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran untuk menghitung CKP Kolektif sesuai dengan PSAK 102 “Akuntansi
Murabahah”.

135
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pada tanggal 1 Januari 2015 Bank melakukan perhitungan Pengakuan dan Pengukuran dan sesuai dengan ketentuan
kembali CKPN kolektif sesuai dengan metode yang diatur dalam transisi PSAK 102 “Akuntansi Murabahah”, perbedaan antara
PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran saldo cadangan per 1 Januari 2015 dengan saldo CKPN kolektif
dan sesuai dengan ketentuan transisi PSAK 102 “Akuntansi yang dihitung berdasarkan PSAK 55 “Instrumen Keuangan:
Murabahah”, perbedaan antara saldo cadangan per 1 Januari Pengakuan dan Pengukuran” sebesar Rp246.726.758.565,
2015 dengan saldo CKPN kolektif yang dihitung berdasarkan dibebankan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2016 sebesar
PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” Rp185.045.068.924 dan menambah aset pajak tangguhan
sebesar Rp246.726.758.565, dibebankan ke saldo laba pada sebesar Rp61.681.689.641.
tanggal 1 Januari 2015 sebesar Rp185.045.068.924 dan
menambah aset pajak tangguhan sebesar Rp61.681.689.641 Pada tahun 2016, tingkat kolektibilitas piutang Bank untuk
piutang kategori lancar terhadap total piutang Bank sebesar
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN 89,21%, sedangkan kolektibilitas piutang lancar terhadap total
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG piutang tahun 2015 sebesar 87,03%.
PERUSAHAAN
Kemampuan Membayar Utang Sedangkan jumlah piutang yang direstrukturisasi sampai
Kemampuan membayar utang dalam bisnis Perbankan baik dengan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebagian atau seluruh utang-utangnya dapat dijelaskan dengan sebesar Rp3.819.685.236.443 dan Rp2.758.256.245.980.
Debt to Equity Ratio (DER) yaitu tingkat kemampuan Bank Restrukturisasi piutang dilakukan dengan cara perpanjangan
dalam menutup sebagian atau seluruh hutang dengan modal waktu, penjadwalan kembali dan penambahan plafon piutang
sendiri tahun 2016 sebesar 181,59%. Sedangkan DER pada bagi debitur.
tahun 2015 sebesar 176,05%.
Rasio piutang non-performing - gross dan net pada tanggal
Pada saat yang sama, Bank telah melakukan antisipasi terhadap 31 Desember 2016 adalah sebesar 5,59% dan 3,51% (2015:
piutang dari pembiayaan yang digolongkan kurang lancar, 5,77% dan 3,56%). Secara umum, Manajemen berpendapat
diragukan dan macet dengan Penyisihan Penghapusan Aktiva bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan
Produktif (PPAP). Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
(PPAP) dan pembiayaan terhadap NPF dapat menunjukkan kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang.
kemampuan Bank dalam memenuhi kewajiban/hutang. Bank
terus melakukan peningkatan terhadap rasio PPAP (cash
provision) dalam rangka mengantisipasi nasabah pembiayaan STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN
bermasalah dan penurunan kolektibilitas. MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL
Struktur Modal
Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan Tujuan bank dalam mengelola permodalan adalah untuk
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, melindungi kemampuannya dalam mempertahankan
kolektibilitas seluruh giro pada bank lain dan penyertaan kelangsungan usaha sehingga bank dapat tetap memberikan
modal sementara pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku
digolongkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah kepentingan lainnya dan mempertahankan struktur permodalan
penyisihan kerugian giro pada bank lain dan investasi pada surat yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Struktur modal
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

berharga adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian merupakan perimbangan antara penggunaan modal sendiri
akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain dan investasi pada dengan pinjaman/liabilitas yang terdiri dari liabilitas jangka
surat berharga. pendek dan liabilitas jangka panjang.
Pada tahun 2016, struktur modal Bank secara komposisi
Sejak pemberlakuan tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan dipenuhi melalui liabilitas sebesar Rp11,23 triliun (14,25%),
PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” Surat berharga subordinasi sebesar Rp375 miliar (0,48%), dana
untuk menghitung CKPN kolektif sesuai dengan PSAK 102 syirkah temporer sebesar Rp60,83 triliun (77,17%) dan ekuitas
“Akuntansi Murabahah”. Pada tanggal 1 Januari 2015 Bank sebesar Rp6,39 triliun (8,11%). Secara kuantitas, struktur modal
melakukan perhitungan kembali CKPN kolektif sesuai dengan bank menunjukkan pertambahan pada liabilitas, dana syirkah
metode yang diatur dalam PSAK 55 “Instrumen Keuangan: temporer dan ekuitas.

136
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Tabel Struktur Modal Bank (dalam Rp juta)


2015 2016
Uraian
Nominal Prosentase Nominal Prosentase
Liabilitas 9.883.107 14,04% 11.232.796 14,25%
Surat Berharga yang Diterbitkan 500.000 0,71% 375.000 0,48%
Dana Syirkah Temporer 54.372.863 77,27% 60.831.488 77,17%
Ekuitas 5.613.739 7,98% 6.392.437 8,11%
Total 70.369.709 100,00% 78.831.722 100,00%

Kebijakan Manajemen Struktur Modal


Kebijakan pengelolaan modal Bank bertujuan untuk memastikan bahwa Bank memiliki struktur
permodalan yang efisien, memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan
usaha Bank saat ini dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Bank di masa yang akan
datang serta untuk memenuhi kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator.

Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dalam Rencana Bisnis Bank dan
disetujui oleh Dewan Komisaris. Rencana permodalan Bank disusun berdasarkan penilaian atas
kecukupan kebutuhan permodalan yang dipersyaratkan, rencana pengembangan usaha, dan
kebutuhan likuiditas Bank.

Berdasarkan struktur modal yang dimiliki pada tahun 2016, Bank telah mengambil kebijakan
dengan menambah jumlah liabilitas sebesar 13,66% dan menambah jumlah dana syirkah
temporer sebesar 11,88% serta menambah ekuitas sebesar 13,87%. Sedangkan secara rasio,
tingkat kecukupan modal Minimum Bank per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebesar 9,99%.

Tabel Rasio Kecukupan modal Bank (dalam Juta Rupiah)


Uraian 2015 2016
I. Komponen Modal
A. Modal Inti 4.856.611 6.109.151
Modal disetor 1.989.022 1.989.022
Cadangan umum 297.804 397.804
Laba ditahan awal tahun sebelum pajak 2.424.997 2.618.663
Laba tahun berjalan setelah pajak (50%) 144.788 -
Laba tahun berjalan setelah pajak (100%) - 325.414
Dana setoran modal - 500.000
Pendapatan komprehensif lainnya: potensi keuntungan - 6.440
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Hak milik intelektual lainnya (termasuk aplikasi piranti lunak -


(software)) (72.230)
Selisih penilaian kembali aktiva tetap*) - 344.038
B. Modal Pelengkap 1.330.779 832.851
Selisih penilaian kembali aktiva tetap*) 344.038 -
Cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva produktif
(maksimum 1,25% dari ATMR) 486.741 457.851
Investasi Subordinasi (maksimum 50% dari jumlah modal inti) 500.000 375.000
C. Modal Pelengkap tambahan - -
D. Penyertaan Modal Sementara - -

137
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Uraian 2015 2016


II. Jumlah Modal Inti, Pelengkap dan Modal Pelengkap Tambahan 6.187.390 6.942.002
III. Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit 40.923.163 42.213.944
IV. Aset Tertimbang Menurut Risiko Operasional 7.084.024 6.740.505
V. Aset Tertimbang Menurut Risiko Pasar 139.366 601.469
VI. Jumlah Risiko - Aset Tertimbang 48.146.553 49.555.918
VII. Rasio Kecukupan Modal - Risiko Kredit 15,12% 16,44%
VIII. Rasio Kecukupan Modal - Risiko Kredit dan pasar 12,85% 14,01%
IX. Rasio Kecukupan Modal Minimum 9,99%**) 9,99%**)

*) Bank melakukan revaluasi terhadap nilai aset tetap dalam kelompok “tanah”. Bank telah
menerima persetujuan dari kantor pajak atas revaluasi tersebut di tanggal 8 Januari 2016.
**) Sesuai dengan ketentuan dari peraturan No.21/POJK.03/2014 dimana Rasio Kecukupan
Modal Minimum dikaitkan dengan profil risiko Bank.

Realisasi Pencapaian Laba Neto, Pendanaan


IKATAN YANG MATERIAL UNTUK INVESTASI
(DPK) dan Pembiayaan
BARANG MODAL 2016
Realisasi pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai
Tahun 2016, tidak terdapat aktivitas investasi barang modal,
Mudharib tahun 2016 mencapai Rp6,47 triliun, atau 99,89%
sehingga tidak terdapat informasi mengenai:
terhadap target Rencana Bisnis Bank (RBB) 2016 untuk
1. Tujuan dari ikatan tersebut;
pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai Mudharib
2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-
sebesar Rp6,48triliun.
ikatan tersebut;
3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan
Bank berhasil membukukan laba bersih tahun 2016 sebesar
4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan
Rp325 miliar, atau 103,31% terhadap target Rencana Bisnis
untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing
Bank (RBB) 2016 untuk laba bersih sebesar Rp315 miliar.
yang terkait.

Sedangkan realisasi jumlah aset tahun 2016 mencapai Rp78,83


Investasi Barang Modal 2016
triliun, atau 103,92% terhadap target RBB aset 2016 sebesar
Tahun 2016, BSM tidak melakukan aktivitas investasi barang
Rp75,86 triliun. Bank berhasil menghimpun dana pihak ketiga
modal. Sehingga tidak terdapat informasi mengenai investasi
(DPK) sebesar Rp69,95 triliun atau sebesar 104,05% terhadap
barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir,
target RBB DPK 2016 sebesar Rp67,23 triliun.
meliputi:
1) Jenis investasi barang modal;
Pada sisi pembiayaan, Pencapaian pembiayaan BSM tahun 2016
2) Tujuan investasi barang modal; dan
tercatat sebesar Rp55,58 triliun atau sebesar 101,85% terhadap
3) Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun
target RBB untuk pembiayaan 2016 sebesar Rp54,57 triliun.
buku terakhir.

Proyeksi Tahun 2017


PERBANDINGAN TARGET 2016 DENGAN
BSM telah merumuskan target pencapaian kinerja Bank dalam
REALISASI 2016, DAN PROYEKSI 2017
RBB tahun 2017 terkait dengan perencanaan pencapaian
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Secara umum, kinerja BSM di tahun 2016 menunjukan


volume bisnis dan rasio-rasio keuangan. Proyeksi pencapaian
peningkatan untuk beberapa indikator keuangan terhadap
kinerja tahun sebagai berikut:
kinerja tahun 2015 terutama dalam pencapaian aset Bank, dana
1. Pertumbuhan Aset sebesar 6,41%, mencapai Rp83,89 triliun
pihak ketiga, pembiayaan, fee based income, dan laba bersih.
2. Pertumbuhan pembiayaan sebesar 9,00%, mencapai
Rp60,58 triliun.

138
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

3. Pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 5,88% mencapai Rp74,06 triliun


4. Pertumbuhan Laba bersih sebesar 6,27%, mencapai Rp345,80 miliar
5. Rasio Return on Equity (ROE) mencapai 5,44%, dan Rasio Return On Assets (ROA)
sebesar 0,61%.
6. Rasio NPF gross sebesar 4,92% dan NPF netto sebesar 3,27%
7. Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 14,88%.

Tabel Target RBB 2016, Realisasi 2016 dan Proyeksi Target RBB 2017
Target
Pencapaian
Realisasi Capaian Target
No Uraian Target 2016 Target 2017 Target: Realisasi
2016 2017:Realisasi
2016 (%)
2016 (%)
1 Laba Rugi Komprehensif
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank
sebagai Mudharib (triliun Rupiah) 6,48 6,47 7,04 99,80 8,76
Laba Bersih (miliar Rupiah) 315,07 325,41 345,80 103,31 6,27
2 Posisi Keuangan (triliun Rupiah) -
Aset 76,11 78,83 83,89 103,92 6,41
Pembiayaan yang Diberikan 54,57 55,58 60,58 101,85 9,00
Dana Pihak Ketiga 67,23 69,95 74,06 104,05 5,88
3 Rasio Keuangan (dalam %) -
Pemenuhan Modal Minimum (CAR) 14,28% 14,01 14,88% 98,11 6,21%
Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) - Sebelum
Pajak 0,61 0,59 0,61% 96,81 3,3
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) - Setelah
Pajak 5,23 5,81 5,44% 111,23 -6,37%
Pembiayaan Bermasalah terhadap Total
Pembiayaan (NPF NETT) 4,00 3,13 3,27% 127,46 4,47%
Pembiayaan Bermasalah terhadap Total
Pembiayaan (NPF GROSS) 5,45 4,92 4,92% 110,65 0%

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH


TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
Tidak ada informasi dan fakta yang material yang terjadi setelah tanggal Akuntan yang
mempengaruhi BSM, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan Kantor Akuntan
Publik (KAP) sebagaimana terlampir.

PROSPEK USAHA PERUSAHAAN


Sampai dengan akhir tahun 2016, perekonomian global mengalami perlambatan
pertumbuhan. Perekonomian Indonesia masih mengalami berbagai tantangan terkait dengan
belum pulihnya perekonomian negara-negara maju dan perlambatan pertumbuhan ekonomi
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

negara-negara berkembang. Dampak dari perkembangan tersebut bagi perekonomian


domestik adalah melambatnya pertumbuhan ekonomi, tekanan inflasi, dan depresiasi nilai
tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, serta rendahnya harga komoditas. Kondisi
berbagai faktor tersebut memberikan pengaruh terhadap kelangsungan industri perbankan.

Mengantisipasi berbagai dampak perkembangan ekonomi global dan regional yang belum
stabil, pada aspek kebijakan moneter, Bank Indonesia di tahun 2016 ini telah melakukan
reformulasi kebijakan suku bunga acuan, dengan mengubah acuan suku bunga dari BI Rate
dengan BI 7-Day Repo Rate. Langkah ini dilakukan bukan untuk mengubah sikap kebijakan,
namun dilakukan untuk menyempurnakan transmisi kebijakan moneter. Bank Indonesia

139
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

juga telah melakukan pelonggaran kebijakan moneter dan Dengan kondisi tersebut di atas, Bank masih memiliki optimisme
makroprudensial. Ke depan, Bank Indonesia melihat masih yang tinggi memenangkan persaingan bisnis perbankan. Hal ini,
terdapat peluang untuk melakukan pelonggaran kebijakan, karena industri perbankan syariah diyakini memiliki prospek
tentunya dengan selalu melihat dinamika perekonomian jangka panjang yang sangat baik hingga satu dekade ke depan.
yang terjadi. Dari sisi perkembangan kredit, walaupun saat Saat ini, Indonesia merupakan kiblat baru industri keuangan
ini pertumbuhan kredit masih belum optimal, Bank Indonesia syariah di dunia. Hal itu didasari oleh struktur masyarakat
optimis di tahun 2017 masih terdapat potensi peningkatan, Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar.
seiring dengan mulai terjadinya pemulihan harga komoditas.
Strategi Bank 2016
Pada tahun 2016, perekonomian Indonesia tumbuh 5,02% Strategi-strategi yang akan dijalankan untuk mencapai Corplan
(year on year/yoy), melambat dibandingkan 2015 sebesar 2016-2020 Bank terdiri dari 3 strategi utama, yaitu:
4,79%. Pertumbuhan ekspor Indonesia masih tertahan karena a. Simplifikasi produk dan proses untuk meningkatkan
permintaan global yang masih rendah dan harga komoditas kepuasan nasabah.
yang semakin rendah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun Strategi ini sebagai tindak lanjut evaluasi atas respon dan
2015 ditopang oleh konsumsi pemerintah, investasi bangunan preferensi nasabah yang menginginkan experience lebih
didorong oleh realisasi belanja pemerintah serta implementasi (dalam hal produk, jasa, dan kehadiran) dari Bank Syariah.
proyek infrastruktur pemerintah. Sedangkan sektor swasta
untuk konsumsi relatif stabil, namun dari investasi masih lemah. Strategi ini bertujuan untuk:
Secara umum pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 1. Fokus kepada beberapa produk (5 produk, 30 detik
tahun 2015 belum menunjukkan perbaikan yang signifikan, untuk menjelaskan, 10 menit untuk menjual).
meskipun pemerintah telah memberikan stimulus fiskal dan 2. SLA akan lebih cepat
relaksasi kebijakan makroprudensial. 3. Kepuasan nasabah

Inflasi sampai dengan akhir 2016 tetap terkendali dan sesuai b. Integrasi dengan Bank Mandiri untuk jaringan distribusi
dengan kisaran sasaran inflasi Pemerintah sebesar 4±1%. Inflasi yang lebih efisien.
tahun 2016 tercatat 3,02% yoy, lebih rendah dari tahun 2015 Untuk mengokohkan eksistensi BSM dalam kancah
3,35% yoy. Hal ini seiring dengan semakin kuatnya koordinasi perbankan nasional diperlukan sinergi dan integrasi bisnis
Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendorong peningkatan dengan Bank Mandiri. Dimana Bank Mandiri sebagai
produksi dan memperbaiki distribusi serta meminimalkan induk perusahaan induk telah memiliki jaringan luas dan
berbagai distorsi harga bahan pangan. penguasaan pangsa pasar yang lebih luas.

Secara rata-rata, nilai tukar Rupiah sudah mengalami penguatan Strategi ini bertujuan untuk:
dari Rp13.795 (2015) menjadi Rp13.436 (2016). Penguatan 1. Memanfaatkan Bank Mandiri untuk masuk ke sektor
Rupiah pada akhir 2016 terjadi seiring dengan program spesifik dan menjual produk-produk spesialis Bank
pemerintah Tax Amnesty. Syariah.
2. Memanfaatkan jaringan Bank Mandiri untuk cross selling
Sinergi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia telah produk BSM.
mendorong optimisme pada perekonomian Indonesia. Hal 3. Memanfaatkan infrastruktur Bank Mandiri untuk
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

tersebut terlihat pada inflasi yang diperkirakan terkendali, defisit efisiensi resource BSM.
neraca transaksi berjalan yang aman pada kisaran 2,0%-2,5% di
tahun 2016 dan 2,5%-3,0% di tahun 2017, serta keseimbangan c. Fokus kepada pembiayaan ritel dan cash management.
fiskal yang dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah. Bank Strategi ini menekankan adanya perubahan pool revenue
Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada dalam bank yang sebagian besar berasal dari segmen ritel. Hal
kisaran 4,9%-5,3% di tahun 2016, dan pada kisaran 5,1%- ini mengingat potensi bisnis retail di Indonesia yang cukup
5,5% di tahun 2017. besar. Sasaran yang lain strategi ini adalah fokus pada
pembiayaan institusi pemerintah (PNS), karena lebih aman
dibanding yang lain.

140
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Strategi ini bertujuan untuk: ASPEK PEMASARAN


1. Positioning BSM sebagai Bank Syariah yang spesalis di Dalam rangka mengokohkan eksistensi Bank dalam dunia
retail dengan dukungan teknologi yang modern perbankan di Indonesia, BSM menerapkan strategi perluasan
2. Melayani institusi Islam dan bisnis ekosistem dengan jaringan dan strategi pemasaran produk dan korporasi untuk
baik melalui kemampuan cash management yang kuat. mengenalkan berbagai produk perbankan kepada masyarakat
secara lebih luas. Pelaksanaan strategi tersebut diharapkan
Strategi bisnis tersebut kemudian dijabarkan dalam program mampu menambah perluasan pasar BSM dengan adanya
kerja utama di tahun 2016 sebagai berikut: penambahan jumlah nasabah. Pada aspek pelayanan, BSM terus
a. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen ritel meningkatkan kualitas layanan terbaik bagi nasabah, didukung
khususnya untuk pembiayaan konsumer (Kredit Pemilikan dengan peningkatan kapabilitas teknologi dan pengembangan
Rumah/KPR dan pembiayaan berbasis payroll), pembiayaan inovasi produk perbankan syariah.
mikro, pembiayaan gadai dan cicil emas serta pembiayaan
pensiun. Strategi Pemasaran
b. Melakukan kerjasama penyaluran pembiayaan konsumer 1. Strategi Perluasan Jaringan
dengan Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama Dalam menunjang keberhasilan pemasaran produk
Finance (MUF). BSM untuk mengoptimalkan pelayanan nasabah, BSM
c. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen wholesale memperhatikan pentingnya aspek pertumbuhan jaringan
melalui sinergi dengan Bank Mandiri. kantor dan jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama,
d. Meningkatkan promosi dan marketing dana murah yang ATM Prima, MEPS) dalam rangka melayani nasabah.
lebih agresif untuk peningkatan core deposit dan antisipasi
penurunan dana akibat pembentukan Badan Pengelola Jaringan kantor BSM hingga akhir tahun 2016 mencapai
Keuangan Haji (BPKH). 765 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.
e. Meningkatkan produk dan layanan berbasis transaksi dan
teknologi (ATM, Cash Management, Internet Banking, Grafik Jaringan Kantor Operasional BSM
Remittance, Payment Point Online Banking/PPOB,
E-Commerce, dll) untuk mendorong peningkatan Fee Based Jaringan Kantor
Income (FBI); (Unit)
f. Mengoptimalkan excess funding melalui private placement 865 865
853
dengan underlying proyek-proyek infrastruktur yang dibiayai
764 765
oleh Pemerintah (project based);
g. Mengembangkan produk-produk spesifik syariah, seperti
gadai, cicil emas, ijarah dan Musyarakah Mutanaqisah
(MMQ) atau investasi terikat serta tabungan dengan
pemotongan zakat; 2012 2013 2014 2015 2016
h. Meningkatkan produktivitas melalui: penataan cabang,
reorganisasi Kantor Pusat (KP) agar sejalan dengan Secara rinci jaringan kantor operasional yang dimiliki oleh
fokus di segmen ritel dan postur organisasi yang lebih BSM meliputi kantor cabang, kantor cabang pembantu,
efisien, perubahan bisnis proses untuk segmen ritel, dan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

kantor kas, kantor layanan syariah, payment point dan


Implementasi standar kerja cabang. kantor layanan gadai. Penurunan jumlah kantor operasional
i. Mengimplementasikan penetapan target market segmen BSM tahun 2016 dibandingkan sebelumnya, karena adanya
dan produk pembiayaan ritel yang lebih detil untuk setiap penataan jaringan melalui penggabungan dan relokasi
wilayah (target profil nasabah, risk acceptance criteria dan kantor cabang/cabang pembantu.
threshold stopper);
j. Mengimplementasikan berbagai program kerja pendukung
untuk pengembangan bisnis salah satunya dengan
memperkuat IT System untuk pengembangan bisnis.

141
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Tabel Jaringan Kantor Operasional BSM • Bank memperluas fungsi mobile banking agar
No. Kantor 2015 2016 dapat digunakan via SMS Banking & Unstructure
1 Kantor Cabang 136 129 Supplementary Service Data (USSD) Banking.
2 Kantor Cabang Pembantu 469 389 • Revitalisasi Kerjasama Penggunaan Layanan E-channel
3 Kantor Kas 65 52 Bank Nasabah BPR/S, Produk Pembiayaan Kepada
4 Kantor Payment Point 145 145 Koperasi Untuk Para Anggotanya (PKPA), Produk
5 Kantor Layanan Gadai 50 50 Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), Produk
Ventura, Produk Properti Produktif, Produk Modal Kerja
Jaringan ATM Developer, Produk Pembiayaan Mikro, Produk Jasa/Alat
BSM Card dapat digunakan di lebih dari 206.055 jaringan Kesehatan
ATM meliputi ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri, ATM • Pengembangan Capacity Building dengan Lembaga
BERSAMA, ATM Prima dan Malaysia Electronic Payment Linkage/Mitra Kerja Bank.
System (MEPS).
Pangsa Pasar
Grafik Jaringan ATM BSM BSM akan fokus pada segmen retail dan akan menerapkan
customer centric dalam memasarkan produk-produk BSM.
Jaringan ATM
(Unit) 206.055 Produk-produk BSM akan dipasarkan sesuai dengan segmen
169.399 nasabah sehingga akan lebih sesuai dengan kebutuhan dari
164.737
144.865
masing-masing nasabah tersebut. Sehingga BSM akan menyasar
109.686 selective target market yang sesuai dengan kebutuhan nasabah
disetiap segmen.

Uraian mengenai pangsa pasar BSM terkait dengan aset,


2012 2013 2014 2015 2016 penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan, telah
dijelaskan dalam pembahasan mengenai Tinjauan Ekonomi dan
2. Strategi Komunikasi Produk Industri Perbankan halaman 81 s.d. 83
BSM melakukan pola komunikasi untuk memasarkan dan
mendekatkan produk kepada nasabah sebagai berikut: KEBIJAKAN DIVIDEN
• Pendekatan aktifitas promosi yang masih diselaraskan Kebijakan Dividen
dengan target market yang dituju melalui pendekatan Dalam pembayaran dividen, BSM menerapkan kebijakan dividen
Customer Centric. sebagai berikut:
• Penempatan lokasi jaringan beberapa cabang yang 1. Membayarkan dividen tunai dari laba bersih setiap tahunnya,
mendukung penetrasi pasar lebih optimal. yang besarnya diputuskan melalui RUPS berdasarkan
• Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap rekomendasi Direksi.
produk/jasa perbankan syariah. 2. Keputusan untuk membayar dividen tergantung pada
• Bank bekerja sama dengan mitra untuk memasarkan laba, kondisi keuangan dan likuiditas, kepatuhan terhadap
produk nasabah secara online sebagai saluran distribusi/ peraturan perundang-undangan dan faktor-faktor lain yang
layanan Bank dan layanan kemudahan bagi nasabah dianggap relevan oleh Direksi BSM setelah memperoleh
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

untuk melakukan transaksi Business-to-Business persetujuan RUPS.


(supplier-to-supplier).
• Meningkatkan efektifitas pemasaran kepada TKI di Pembagian Dividen
negara penempatan melalui rekanan mitra remittance Penggunaan Laba Bersih BSM Tahun Buku 2013, 2015, dan
company. 2016, sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang
• Kerjasama dengan Visa International/Master Card untuk Saham bahwa BSM tidak mendistribusikan dividen kepada para
memberikan layanan yang lebih luas melalui jaringan pemegang saham. Hal tersebut dalam rangka meningkatkan
Visa. struktur permodalan bank. Sedangkan penggunaan Laba Bersih
BSM Tahun Buku 2016 akan diputuskan dalam RUPS pada
tahun 2017.

142
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Tabel Pembagian Dividen per Tahun Buku


Tahun Buku
Kebijakan Dividen
2014 2015 2016
Laba/Rugi Bersih (Rp44,81 miliar)* Rp289,58 miliar Rp325 miliar
Dividen kas yang dibagikan - - -
Jumlah saham
Dividen per lembar saham - - -
Rasio Pembagian Dividen - - -
Tanggal RUPS 7 Mei 2015 11 Maret 2016
Tanggal Pengumuman 7 Mei 2015 11 Maret 2016 -
Tanggal Pembayaran - - -
*)Disajikan kembali

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN


DAN/ATAU MANAJEMEN (ESOP/MSOP)
Tahun 2016, BSM tidak melakukan initial public offering (IPO) atau penerbitan
saham, sehingga tidak terdapat informasi mengenai program kepemilikan
saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan
(ESOP/MSOP).

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN


UMUM
Tahun 2016, BSM tidak melakukan penerbitan saham, hutang atau obligasi,
sehingga tidak terdapat informasi mengenai perolehan dana hasil penawaran
umum melalui penerbitan saham, surat hutang atau obligasi.

TRANSAKSI MATERIAL MENGANDUNG BENTURAN


KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK
AFILIASI
Bank menerapkan PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak
Berelasi” yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo
pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.

Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika:


a. perusahaan di bawah pengendalian Bank;
b. perusahaan asosiasi;
c. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut
suatu pengaruh yang signifikan;
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

d. perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam butir


c di atas;
e. karyawan kunci dan anggota keluarganya; dan;
f. entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara
signifikan oleh Pemerintah.

143
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank memiliki transaksi usaha dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
No. Pihak-pihak berelasi Sifat hubungan
1 Pemerintah Negara Republik Indonesia Pemegang saham utama
2 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pemegang saham
3 PT Mandiri Sekuritas Pemegang saham
4 PT Bank Sinar Harapan Bali Mempunyai induk yang sama
5 PT AXA Mandiri Financial Services Mempunyai induk yang sama
6 PT Mandiri Axa General Insurance Mempunyai induk yang sama
7 PT Mandiri Manajemen Investasi Mempunyai induk yang sama
8 PT Mandiri Taspen Pos Mempunyai induk yang sama
9 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. - Unit Usaha Syariah Perusahaan BUMN
10 Perum BULOG Perusahaan BUMN
11 Perum Jaminan Kredit Indonesia Perusahaan BUMN
12 Perum Perumnas Perusahaan BUMN
13 PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
14 PT Amarta Karya (Persero) Perusahaan BUMN
15 PT Aneka Tambang Perusahaan BUMN
16 PT Angkasa Pura I (Persero) Perusahaan BUMN
17 PT Asuransi Kredit Indonesia Perusahaan BUMN
18 PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
19 PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
20 PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Perusahaan BUMN
21 PT Balai Pustaka (Persero) Perusahaan BUMN
22 PT Bank BNI Perusahaan BUMN
23 PT Bank BRI Perusahaan BUMN
24 PT Barata Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
25 PT Brantas Abipraya (Persero) Perusahaan BUMN
26 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
27 PT Hutama Karya (Persero Perusahaan BUMN
28 PT Indah Karya (Persero Perusahaan BUMN
29 PT Indofarma (Persero) Perusahaan BUMN
30 PT Indosat Tbk. Perusahaan BUMN
31 PT Indra Karya (Persero) Perusahaan BUMN
32 PT Industri Kapal Indonesia Perusahaan BUMN
33 PT Istaka Karya (Persero) Perusahaan BUMN
34 PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Persero) Perusahaan BUMN
35 PT Jamsostek (Persero) Perusahaan BUMN
36 PT Jasa Marga (Persero) Perusahaan BUMN
37 PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) SBU Non- Industri Perusahaan BUMN
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

38 PT Kimia Farma (Persero) Tbk Perusahaan BUMN


39 PT Kliring Berjangka (Persero Perusahaan BUMN
40 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Perusahaan BUMN
41 PT PAL Indonesia Perusahaan BUMN
42 PT Pegadaian Persero Perusahaan BUMN
43 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Perusahaan BUMN
44 PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero Perusahaan BUMN
45 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
46 PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) Indonesia Perusahaan BUMN
47 PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Perusahaan BUMN
48 PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) Perusahaan BUMN

144
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

No. Pihak-pihak berelasi Sifat hubungan


49 PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Perusahaan BUMN
50 PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Perusahaan BUMN
51 PT Pertamina (Persero) Perusahaan BUMN
52 PT Pertani (Persero) Perusahaan BUMN
53 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Perusahaan BUMN
54 PT Pos Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
55 PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) Perusahaan BUMN
56 PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Perusahaan BUMN
57 PT Semen Baturaja (Persero) Perusahaan BUMN
58 PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
59 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
60 PT Surveyor Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
61 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
62 PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Perusahaan BUMN
63 PT Waskita Karya Perusahaan BUMN
64 PT Balebat Dedikasi Prima Anak Perusahaan BUMN
65 PT Bank BNI Syariah Anak Perusahaan BUMN
66 PT Reasuransi Nasional Indonesia Anak Perusahaan BUMN
67 PT Asuransi Jasindo Syariah Anak Perusahaan BUMN
68 PT Jamkrindo Syariah Anak Perusahaan BUMN
69 PT Angkasa Pura Solusi Anak Perusahaan BUMN
70 PT Angkasa Pura Support Anak Perusahaan BUMN
71 PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur Anak Perusahaan BUMN
72 PT Bahana Artha Ventura Anak Perusahaan BUMN
73 PT BNI Asset Management Anak Perusahaan BUMN
74 PT Garuda Maintenance Facility Aero Anak Perusahaan BUMN
75 PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Anak Perusahaan BUMN
76 PT Krakatau Bandar Samudera Anak Perusahaan BUMN
77 PT Mandiri Capital Syariah Anak Perusahaan BUMN
78 PT PNM Investment Management Anak Perusahaan BUMN
79 PT PP Alat Anak Perusahaan BUMN
80 PT PP Pracetak Anak Perusahaan BUMN
81 PT Pupuk Kalimantan Timur Anak Perusahaan BUMN
82 PT Pupuk Kujang Anak Perusahaan BUMN
83 PT Rumah Sakit Pelni Anak Perusahaan BUMN
84 PT Semen Padang Anak Perusahaan BUMN
85 PT Tugu Pratama Indonesia Anak Perusahaan BUMN
86 PT Yasa Industri Nusantara Anak Perusahaan BUMN
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

87 PT. Pegadaian Syariah Anak Perusahaan BUMN


88 PT BPD Aceh Perusahaan BUMD
89 PT BPD Aceh Syariah Perusahaan BUMD
90 PT BPD Jambi Perusahaan BUMD
91 PT BPD Jambi Syariah Perusahaan BUMD
92 PT BPD Kalimantan Barat Perusahaan BUMD
93 PT BPD Kalimantan Barat UUS Perusahaan BUMD
94 PT BPD Kalimantan Timur Perusahaan BUMD
95 PT BPD Riau Perusahaan BUMD
96 PT BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) Perusahaan BUMD

145
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

No. Pihak-pihak berelasi Sifat hubungan


97 PT BPD Sumatera Utara Perusahaan BUMD
98 PT BPD Yogyakarta Perusahaan BUMD
99 Perusahaan Daerah Air Minum Perusahaan BUMD
100 Perusda Ketenagalistrikan Kalimantan Timur Perusahaan BUMD
101 PT Bank Aceh Perusahaan BUMD
102 PT BPD Jawa Tengah Perusahaan BUMD
103 PT BPD Kalimantan Selatan Perusahaan BUMD
104 PT BPD Kalimantan Tengah Perusahaan BUMD
105 PT BPD Kalimantan Timur UUS Perusahaan BUMD
106 PT BPD Maluku Perusahaan BUMD
107 PT BPD Nusa Tenggara Barat Perusahaan BUMD
108 PT BPD Nusa Tenggara Timur Perusahaan BUMD
109 PT BPD Sulawesi Selatan Perusahaan BUMD
110 PT BPD Sulawesi Tengah Perusahaan BUMD
111 PT BPD Sumatera Barat Perusahaan BUMD
112 PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Perusahaan BUMD
113 Karyawan Kunci Karyawan Kunci

Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi entitas pemerintah antara lain adalah giro
pada bank lain, liabilitas segera, simpanan dari bank lain, investasi pada surat berharga, surat
berharga subordinasi yang diterbitkan, penempatan pada bank lain, simpanan nasabah, surat
berharga, piutang dan pembiayaan.

Saldo aset, liabilitas, investasi tidak terikat, pendapatan usaha lainnya, beban administrasi,
beban usaha lain, dan beban kepegawaian dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:

Transaksi Pihak Berelasi 2015 2016


Aset
Giro pada bank lain 101.616.445.423 108.224.489.866
Penempatan pada bank lain - 320.000.000.000
Investasi pada surat berharga 7.131.468.801.157 6.082.218.623.594
Piutang murabahah 614.220.094.245 1.249.255.041.790
Pembiayaan mudharabah 153.800.000.000 67.421.364.133
Pembiayaan musyarakah 785.188.290.833 874.508.090.207
Penyertaan Modal Sementara 50.331.426.038 50.331.426.038
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Tagihan akseptasi 64.453.072.302 34.728.359.720


Jumlah 8.901.078.129.998 8.786.687.395.348
Persentase terhadap jumlah aset 12,65% 11,15%

Liabilitas
Liabilitas segera 63.154.337.125 119.806.413.838
Simpanan wadiah 216.768.956.398 355.089.983.365
Simpanan dari bank lain 38.062.237.765 16.990.983.028
Liabilitas akseptasi 824.407.915 -

146
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

Transaksi Pihak Berelasi 2015 2016


Jumlah 319.809.939.203 491.887.380.231
Persentase terhadap jumlah liabilitas 3,24% 4,38%

Surat berharga subordinasi yang diterbitkan 95.000.000.000 263.000.000.000


Jumlah 95.000.000.000 263.000.000.000
Persentase terhadap jumlah liabilitas 19,00% 70,13%

Investasi Tidak Terikat


Tabungan mudharabah 228.058.809.746 28.046.757.272
Deposito mudharabah 438.296.567.142 941.444.627.340
Jumlah 666.355.376.888 969.491.384.612
Persentase terhadap jumlah dana syirkah temporer 1,23% 1,59%

Pendapatan Usaha Lainnya


Pendapatan sukuk retail 16.421.034.199 25.193.615.975
Pendapatan SBSN 213.857.625.361 463.116.303.255
Pendapatan FASBIS 199.464.472.222 137.224.491.410
Pendapatan SBIS 236.619.343.254 188.542.930.944
Pendapatan obligasi syariah 35.855.012.041 24.058.332.234
Keuntungan pelepasan SB - Tersedia untuk dijual 31.938.984.153 56.982.322.215
Pendapatan term deposit valas syariah BI 1.336.794.828 7.090.981.642
Jumlah 735.493.266.058 902.208.977.675
Pendapatan Usaha Lainnya
Pendapatan jasa transaksi ATM Mandiri 10.192.493.000 11.070.319.500
Pendapatan komisi bancassurance 8.643.292.092 12.741.908.987
18.835.785.092 23.812.228.487
Jumlah 754.329.051.150 926.021.206.162
Persentase terhadap jumlah pendapatan usaha lainnya 44,49% 52,51%

Beban Usaha
Beban bagi hasil pinjaman diterima 1.058.467.742 -
Beban bagi hasil pinjaman subnotes 10.085.255.121 8.355.066.512
Jumlah 11.143.722.863 8.355.066.512
Persentase terhadap jumlah beban usaha 0,27% 0,18%
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Beban kepegawaian
Gaji, bonus, tantiem, dan tunjangan lainnya Tansiem
tantiem 13.000.000.000 18.721.500.000
Gaji 31.951.864.470 33.817.145.639
Bonus 2.284.110.428 5.321.287.702
Tunjangan lainnya 13.148.488.897 12.101.080.458
Jumlah 60.384.463.795 69.961.013.799
Persentase terhadap jumlah beban kepegawaian 4,41% 4,71%

147
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG- - Amandemen PSAK 104 “Akuntansi Istishna”


UNDANGAN - Amandemen PSAK 107 “Akuntansi Ijarah”
Tahun 2016, tidak terdapat perubahan peraturan perundang- - Amandemen PSAK 108 “Akuntansi Transaksi Asuransi
undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Bank. Syariah”

Namun demikian, terdapat informasi terkait dengan perubahan Amandemen PSAK 101 “Penyajian Laporan Akuntansi Syariah”,
perundang-undangan yang terjadi pada tahun-tahun PSAK 102 “Akuntansi Murabahah”, PSAK 103 “Akuntansi
sebelumnya. Pada tanggal 22 September 2004, Presiden Salam”, PSAK 104 “Akuntansi Istishna”, PSAK 107 “Akuntansi
Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang RI No. Ijarah”, PSAK 108 “Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah”
24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berdasarkan berlaku efektif pada 1 Januari 2017. Penerapan dini atas
Undang-Undang RI tersebut, LPS berfungsi menjamin simpanan standar-standar tersebut tidak diperkenankan.
nasabah sampai dengan Rp100.000.000 dan turut aktif
dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan Amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan” dan ISAK 31
kewenangannya. Undang-Undang RI tersebut berlaku efektif Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13: Properti Investasi
sejak tanggal 22 September 2005 dan sejak tanggal tersebut berlaku pada 1 Januari 2017 sedangkan standar lain efektif pada
LPS resmi beroperasi. 1 Januari 2018. Penerapan dini atas standar-standar tersebut
diperkenankan.
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia
menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang Dampak Penerapan Standar Akuntansi Baru
besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari
tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru
pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-Undang dan Amendemen tersebut serta pengaruhnya pada laporan
RI No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100.000.000 keuangan Bank.
diubah menjadi maksimum Rp2.000.000.000.
INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA
Berdasarkan Peraturan LPS No.2/PLPS/200 tanggal 25 November Hal-Hal yang Berpotensi Berpengaruh Signifikan
2010 , simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, terhadap Kelangsungan Usaha
sertifikat deposito, tabungan, dan simpanan dari bank lain Sampai dengan tahun 2016, BSM tidak memiliki hal-hal yang
dengan jumlah simpanan yang dijamin adalah simpanan sampai berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha. Informasi
Rp2.000.000.000 untuk per nasabah dan per bank. penting untuk mendukung kondisi tersebut sebagai berikut:
• Berdasarkan perhitungan manajemen pada tanggal 31
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Desember 2016 dan 2015, Bank memiliki rasio kecukupan
Perubahan Penerapan Standar Akuntansi Baru penyediaan modal minimum (KPMM) masing-masing
Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah sebesar 14,01% dan 12,85%.
diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku • Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Bank memiliki
yang dimulai pada 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut: rasio Aset Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) terhadap
- PSAK 69 “Agrikultur” jumlah asset produktif masing-masing sebesar 0,95 dan
- ISAK 31 “Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13: Properti 0,94.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Investasi” • Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio piutang,


- Amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan Keuangan” pinjaman Qard dan pembiayaan yang non performing
- Amandemen PSAK 16 “ Aset Tetap” (gross) terhadap jumlah piutang, pinjaman qardh, dan
- Amandemen PSAK 101 “Penyajian Laporan Keuangan pembiayaan adalah masing-masing sebesar 4,92% dan
Syariah” 6,06%,, sedangkan rasio piutang, pinjaman qardh, dan
- Amandemen PSAK 102 “ Akuntansi Murabahah” pembiayaan yang non-performing (net) terhadap jumlah
- Amandemen PSAK 103 “Akuntansi Salam” piutang, pinjaman qardh dan pembiayaan adalah masing-
masing sebesar 3,13% dan 4,05%.

148
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

• Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BPMK) 3. Dipercaya oleh masyarakat yang ditandai dengan
yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia pada tanggal penghargaan lembaga eksternal berupa The Most Trusted
31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat piutang dan Companies dan Service Excellence dan penghargaan lain
pembiayaan yang melampaui atau melanggar ketentuan 4. Merupakan bank syariah dengan pangsa pasar tertinggi
BMPK. untuk aset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan

Asumsi Dasar Kelangsungan Usaha Peluang BSM


Asumsi tersebut berlandaskan pada posisi BSM, jika dilihat dari 1. Tingginya populasi Muslim di Indonesia
analisis kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses), 2. Tingginya potensi pasar perbankan syariah yang ditandai
peluang (opportunities) dan hambatan (threatment), serta dengan masih kecilnya pangsa pasar bank syariah
identifikasi. dibandingkan bank konvensional yang di bawah 5%
3. Mengembangkan bisnis Bank berdasar akad yang spesifik di
Kekuatan BSM bank syariah seperti gadai, Ijarah Muntahiyya bit Tamlik, dan
1. Dukungan induk perusahaan yang kuat dan sinergi dengan Musyarakah Mutanaqisah
Mandiri Group 4. Sinergi lebih luas dengan Mandiri Group
2. Sumber Daya Manusia yang lebih dari 50% berusia berusia
di bawah 40 tahun.

LAPORAN TRANSAKSI SPOT DAN FORWARD


(dalam Juta Rupiah)
BANK
Tujuan Tagihan dan Liabilitas
NO. TRANSAKSI
Nilai Notional Bukan
Hedging Tagihan Liabilitas
Hedging
 
A. Terkait Dengan Nilai Tukar
1. Spot - - - - -
2. Forward - - - - -
3. Lainnya - - - - -
             
B. Lainnya
    - - - - -
  JUMLAH - - - - -

LAPORAN DISTRIBUSI BAGI HASIL


(dalam Juta Rupiah)
Porsi Pemilik Dana
Pendapatan
Saldo Rata- Jumlah
yang akan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

rata Indikasi Rate of


dibagihasilkan Nisbah (%) Bonus dan
INDIKATOR Return (%)
Bagi Hasil
E=(D / A x 100%)
A B C D
x 12
A. PEMBIAYAAN          
1. Bank 176.954 1.895      
2. Non Bank 49.911.811 490.681      
           
B. PENGHIMPUNAN DANA          
1. Giro Wadiah          
a. Bank 49.741 423   34 0,82%
b. Non Bank 3.044.938 25.869   1.582 0,62%

149
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Porsi Pemilik Dana


Pendapatan
Saldo Rata- Jumlah
yang akan Indikasi Rate of
rata Nisbah (%) Bonus dan
INDIKATOR dibagihasilkan Return (%)
Bagi Hasil
E=(D / A x 100%)
A B C D
x 12
2. Giro Mudharabah          
a. Bank - - 0% - -
b. Non Bank 2.559.760 21.747 7% 1.585 0,74%
3. Tabungan Wadiah          
a. Bank - -   - -
b. Non Bank 3.092.251 26.271   2.062 0,80%
4. Tabungan Mudharabah          
a. Bank 238.525 2.026 34% 689 3,47%
b. Non Bank 22.787.083 193.594 19% 36.885 1,94%
5. Deposito Mudharabah          
a. Bank          
- 1 bulan 38.706 329 45% 148 4,59%
- 3 bulan 4.181 35 46% 16 4,59%
- 6 bulan - - 0% - -
- 12 bulan 5.240 45 47% 21 4,81%
b. Non Bank          
- 1 bulan 26.834.611 227.981 45% 102.285 4,57%
- 3 bulan 2.456.960 20.874 49% 10.329 5,04%
- 6 bulan 1.327.238 11.276 51% 5.736 5,19%
- 12 bulan 2.612.461 22.195 49% 10.962 5,04%
TOTAL 65.051.695 552.665   172.334  

LAPORAN PERUBAHAN DANA INVESTASI TERIKAT


(dalam Juta Rupiah)
TOTAL
Uraian
31 Desember 2016 31 Desember 2015

1. Informasi Awal Periode    


Saldo Awal 63.943 69.238
2. Informasi Periode Berjalan    
a. Penerimaan Dana - -
b. Penarikan Dana (176) (5.368)
c. Keuntungan (Rugi) Investasi 7 73
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

d. Beban/Biaya - -
e. Fee/Penerimaan Bank (4) -
3. Informasi Akhir Periode    
Saldo Akhir 63.770 63.943

150
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen

LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI


(dalam Juta Rupiah)
BANK
NO. POS - POS
31 Desember 2016 31 Desember 2015
I TAGIHAN KOMITMEN
  1. Fasilitas Pembiayaan Yang Belum Ditarik    
   a. Rupiah - -
   b. Valuta Asing - -
  2. Posisi Pembelian Spot dan Forward Yang Masih Berjalan - -
  3. Lainnya - -
        
II KEWAJIBAN KOMITMEN
  1. Fasilitas Pembiayaan Kepada Nasabah Yang Belum Ditarik    
   a. Commited  
  i. Rupiah - -
  ii. Valuta Asing - -
   b. Uncommitted  
   i. Rupiah 869.182 493.751
   ii. Valuta Asing - -
  2. Fasilitas Pembiayaan Kepada Bank Lain Yang Belum Ditarik  
   a. Commited  
   i. Rupiah - -
   ii. Valuta Asing - -
   b. Uncommitted  
   i. Rupiah - -
   ii. Valuta Asing - -
  3. Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan  
   a. L/C Luar Negeri 8.065 33.258
   b. L/C Dalam Negeri 799 -
  4. Posisi Penjualan Spot dan Forward Yang Masih Berjalan - -
  5. Lainnya - -
        
III TAGIHAN KONTINJENSI
  1. Garansi Yang Diterima    
   a. Rupiah - 2.343
   b. Valuta Asing 195.136 213.529
  2. Pendapatan Dalam Penyelesaian  
   a. Murabahah 199.329 231.056
   b. Istishna’ 51 80
   c. Sewa 3.014 2.963
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

   d. Bagi Hasil - -


   e. Lainnya 126.828 110.552
  3. Lainnya - -
     
IV KEWAJIBAN KONTINJENSI
  1. Garansi Yang Diberikan    
   a. Rupiah 45.507 151.632
   b. Valuta Asing 608.895 232.577
  2. Lainnya - -

151
154 Pendahuluan 189 Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
154 Prinsip-prinsip GCG 197 Dewan Pengawas Syariah
155 Komitmen Penerapan GCG Secara 201 Komite Audit
Berkelanjutan 204 Komite Pemantau Risiko
155 Apresiasi Implementasi GCG 211 Penanganan Benturan Kepentingan
157 Struktur Tata Kelola Perusahaan 212 Corporate Secretary
158 Mekanisme Tata Kelola Perusahaan 216 Akses Informasi dan Data Bsm
158 Self Assessment Pelaksanaan GCG 216 Sistem Pengendalian Internal
165 Pemegang Saham 217 Internal Audit
166 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 223 Akuntan Publik
169 Tindak Lanjut Keputusan RUPS Tahun 224 Manajemen Risiko
Sebelumnya
232 Kepatuhan
170 Dewan Komisaris
238 Corporate Social Responsibility
179 Komisaris Independen
238 Teknologi Informasi
179 Direksi
240 Perkara Penting
182 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
242 Pendapatan Non Halal dan Penggunaannya
186 Hubungan Dewan Komisaris dengan
Direksi 242 Hubungan Dengan Penyedia Barang Dan Jasa
186 Hubungan Keluarga dan Keuangan 244 Kode Etik (Code Of Conduct)
Direksi dan Dewan Komisaris Dengan 245 Pernyataan Mengenai Budaya Perusahaan
Anggota Dewan Komisaris, Anggota 247 Whistleblowing System
Direksi Lain dan/atau Pemegang Saham 249 Kebijakan Mengenai Keberagaman Komposisi
Pengendali Dewan Komisaris Dan Direksi
187 Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi 249 Praktik Bad Corporate Governance
dan Dewan Pengawas Syariah
05
T A T A K E L O L A
P ERUSA H AAN
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

PENDAHULUAN
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) tidak
lepas dari implementasi prinsip-prinsip GCG. Prinsip-
prinsip GCG menjadi mutlak diperlukan dalam mendukung
kelangsungan usaha perusahaan. Banyak perusahaan
kelas dunia yang sudah puluhan tahun bertahan namun
runtuh akibat praktek bad corporate governance yang
Pelaksanaan tata kelola
dilakukan oleh orang dalam perusahaan. Berkaca dari
perusahaan yang baik pelajaran yang ada, BSM menyadari perlunya untuk terus
secara berkesinambungan mempraktekkan dan mengikuti perkembangan praktik
merupakan salah satu kunci GCG sesuai dengan kebutuhan. Pentingnya implementasi
dapat bertahannya perusahaan prinsip-prinsip GCG menjadikan BSM terus berupaya

dalam menghadapi persaingan. menjalankan sistem perbankan yang sehat dengan


berlandaskan prinsip-prinsip GCG.
Tata kelola perusahaan yang
baik merupakan tools untuk
Implementasi GCG di BSM mengacu pada Peraturan
menumbuhkan integritas Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember
perusahaan dan menjaga 2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.12/13/
kepercayaan dari stakeholders. DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan
Bank Syariah Mandiri (BSM) Good Corporate Governance Bagi BUS dan UUS, yaitu

berkomitmen untuk terus penerapan 5 prinsip dasar Keterbukaan (Transparency),


Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban
mempraktekkan pelaksanaan
(Responsibility), Profesional (Professional) dan Kewajaran
tata kelola perusahaan yang
(Fairness). Namun demikian, dalam prakteknya BSM juga
baik untuk menjadikan BSM berpedoman pada aturan lain selama tidak bertentangan
sebagai perusahaan yang sehat dengan aturan regulator dan sesuai dengan kebutuhan
dan turut menjadi bagian dalam BSM.
membangun industri perbankan
syariah di Indonesia. PRINSIP-PRINSIP GCG
Implementasi GCG di BSM berdasarkan prinsip-prinsip
GCG yang meliputi: Transparency, Accountability,
Responsibility, Professional, dan Fairness (TARProF).

Penerapan prinsip-prinsip GCG BSM dapat diuraikan


sebagai berikut:

Prinsip-prinsip GCG Uraian


Keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Transparency
keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
Kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga
Accountability
pengelolaannya berjalan secara efektif.
Kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
Responsibility
prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat.
Manajemen dan seluruh individu dalam Bank memiliki kompetensi, mampu bertindak
Professional obyektif, dan bebas dari pengaruh/tekanan dari pihak manapun serta memiliki komitmen
yang tinggi untuk mengembangkan Bank Syariah.
Fairness Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan perjanjian
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

154
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

KOMITMEN PENERAPAN TATA KELOLA mendorong perusahaan meningkatkan kualitas governance


SECARA BERKELANJUTAN melalui perbaikan yang berkelanjutan.
BSM menyadari bahwa untuk mendapatkan hasil positif
dari implementasi GCG merupakan proses panjang yang Keikutsertaan BSM dalam program CGPI bertujuan untuk:
berkesinambungan. Oleh karena itu, BSM menginternalisasi a. melakukan evaluasi pelaksanaan GCG secara independen
pelaksanaan prinsip prinsip GCG kedalam sistem dan prosedur dalam rangka mencapai pelaksanaan GCG yang optimal.
kerja serta perilaku jajaran BSM sehingga prinsip prinsip GCG b. Bentuk tanggung jawab, transparansi dan komitmen BSM
benar benar menjadi sebuah budaya di BSM. Implementasi kepada stakeholders atas pelaksanaan GCG.
prinsip-prinsip GCG diharapkan mampu menjadi pendukung
dalam menghadapi persaingan usaha, meningkatkan efektifitas Manfaat yang ingin dicapai dari pelaksanaan CGPI adalah:
dan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk a. Memperbaiki faktor internal perusahaan yang belum
meningkatkan nilai perusahan. memadai guna meningkatkan kualitas penerapan GCG.
b. Memetakan masalah strategis perusahaan guna
1. Kebijakan Dasar GCG meningkatkan kualitas penerapan GCG.
BSM telah melakukan internalisasi prinsip-prinsip GCG c. Meningkatkan kesadaran dan komitmen bersama jajaran
kedalam kebijakan kebijakan operasional yang berlaku. internal perusahaan dalam mengimplementasikan GCG
BSM menyadari internalisasi prinsip-prinsip GCG yang d. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap perusahaan.
lebih luas secara berkelanjutan perlu dilakukan untuk
meningkatkan kualitas dan cakupan implementasi GCG BSM telah mengikuti program CGPI sejak tahun 2011 sampai
di setiap aspek kegiatan BSM. Sebagai dasar pedoman, tahun 2015. Program CGPI menilai pelaksanaan GCG periode
BSM telah memiliki aturan internal terkait GCG yang di tahun setelah berjalan. Selama lima periode (periode penilaian
tuangkan dalam Kebijakan Tata Kelola Perusahaan PT Bank tahun 2011-2015) keikutsertaan BSM dalam program CGPI,
Syariah Mandiri dengan No. registrasi KBP/01-2016 yang BSM mendapatkan predikat perusahaan “The Most Trusted
sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/ Companies”. Pencapaian peringkat “The Most Trusted
POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Companies” BSM dapat secara berturut-turut menunjukkan
Bagi Konglomerasi Keuangan. komitmen BSM dalam mengimplementasikan GCG secara
berkelanjutan.
2. Sinergi Dengan Perusahaan Induk
86,33
Merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/
85,63
POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
Bagi Konglomerasi Keuangan, BSM selaku perusahaan
anak dari Bank Mandiri turut menjadi bagian dalam sinergi
pelaksanaan tata kelola yang baik. Sebagai wujud komitmen
pelaksanaan tata kelola terintegrasi dengan perusahaan
induk, satu anggota Dewan Komisaris dan satu anggota
Dewan Pengawas Syariah menjadi anggota dalam Komite
Tata Kelola Terintegrasi. CGPI 2014 CGPI 2015
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Annual Report Award 2015


APRESIASI IMPLEMENTASI GCG
BSM memperoleh peringkat pertama dalam Annual Report
Pemeringkatan GCG – Corporate Governance
Award 2015 untuk Kategori Private Keuangan Non Listed. BSM
Perception Index (CGPI)
memperoleh skor sebesar 82,04.
BSM mengikuti program Corporate Governance Perception
Index (CGPI) yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute
Apresiasi tersebut membuktikan bahwa stakeholders mengakui
for Corporate Governance (IICG). CGPI adalah program riset dan
keberhasilan implementasi GCG yang dijalankan oleh BSM.
pemeringkatan pelaksanaan GCG di Indonesia yang bertujuan

155
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Penganugrahan Annual Report Award 2015 dimana BSM meraih juara 1 di kategori Private
Keuangan Non Listed
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

156
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN


Struktur tata kelola perusahaan BSM telah merujuk pada Undang-undang Perseroan Terbatas No.40
Tahun 2007 dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Struktur Governance BSM

Transparency Accountability Responsibility Professional Fairness

Struktur/Organ

RUPS

Dewan Pengawas Direksi Dewan Komisaris


Syariah

Komite

Struktur/Organ Pendukung

Corporate Secretary Komite Audit


Hubungan Investor

SKAI Komite Pemantau Risiko


CSR
Komite Remunerasi &
Manajemen Risiko
Nominasi
Corporate Values

Compliance
Communication

Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar perusahaan
jawabnya telah membentuk komite-komite untuk membantu dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam
dan meningkatkan fungsi pengawasan yang dijalankan Dewan menjalankan GCG, Direksi wajib memiliki fungsi paling kurang:
Komisaris. Komite yang dibentuk terdiri atas: a. Internal Audit
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

a. Komite Audit b. Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko; dan


b. Komite Pemantau Risiko c. Kepatuhan
c. Komite Remunerasi & Nominasi
Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang bertugas
Komite komite yang dibentuk beranggotakan Dewan Komisaris, memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi
pihak pihak independen dan professional dibidangnya. kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah. Hasil
pengawasan DPS disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan setiap semester.
bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya

157
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

MEKANISME TATA KELOLA PERUSAHAAN


Untuk mendapatkan manfaat dari implementasi GCG yang 4. Sosialisasi dan evaluasi
optimal, maka implementasi GCG harus dilakukan secara Untuk memastikan jajaran perusahaan dapat
terarah, terencana, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG yang telah
berkesinambungan dan melibatkan seluruh elemen perusahaan. diinternalisasi dalam sistem perusahaan maka tahapan
BSM berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/ berikutnya adalah mensosialisasikannya, kepada
PBI/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance jajaran perusahaan. Dengan dilaksanakannya sosialisasi
Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah serta ketentuan diharapkan jajaran perusahaan memahami dan dapat
internal BSM dengan No. registrasi KBP/01-2016 perihal mengimplementasikan GCG dengan baik dalam
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan PT Bank Syariah Mandiri. melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Evaluasi
dilaksanakan untuk memantau sampai sejauh mana
Tahapan Implementasi GCG implementasi GCG telah dilaksanakan untuk memperbaiki
kekurangan guna meningkatkan implementasi GCG
kedepan secara berkelanjutan.
komitmen gCg

5. Keberlanjutan
Keberhasilan implementasi GCG tidak didapatkan secara
instan, konsistensi dan keberlanjutan implementasi prinsip-
keberlanjutan struktur gCg
prinsip GCG menjadi kunci penting dalam implementasi
GCG. Evaluasi yang dilaksanakan merupakan salah satu cara
untuk memperbaiki implementasi GCG yang telah berjalan.
Selain evaluasi, inovasi dalam implementasi GCG juga
sosialisasi dan menjadi kunci dalam keberhasilan implementasi GCG.
mekanisme gCg
evaluasi

SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GCG


BSM mengimplementasikan GCG melalui beberapa tahapan: Sebagai wujud komitmen BSM terhadap Surat Edaran OJK
1. Komitmen GCG No.10/SEOJK.03/2014 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
Tahapan awal dalam implementasi GCG adalah membangun Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, untuk memastikan
komitmen jajaran perusahaan untuk menjadi bagian dalam penerapan prinsip-prinsip GCG BSM dan secara rutin telah
implementasi GCG. Bentuk implementasi komitmen GCG melaksanakan self assessment Pelaksanaan GCG.
bersama dimulai membangun landasan yang menjadi dasar
pelaksanaan dengan komitmen implementasi GCG seperti; Self assessment Pelaksanaan GCG telah sesuai dengan SE OJK
anggaran dasar perusahaan, visi misi perusahaan, Code of yang meliputi tiga aspek governance, yaitu governance structure,
Conduct, dan GCG charter. governance process dan governance outcome. Penilaian ketiga
aspek governance tersebut dilakukan terhadap:
2. Struktur GCG 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

BSM melengkapi dan menempatkan sumber daya yang tepat


pada struktur perusahaan dan menyempurnakan berbagai 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite;
infrastruktur pendukung untuk memastikan governance 4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas
process dapat berjalan sebagaimana mestinya. Syariah;
5. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan
3. Mekanisme GCG dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa;
Prinsip-prinsip GCG dibuat melekat dalam kebijakan, 6. Penanganan benturan kepentingan;
pedoman dan prosedur kerja, dan aturan internal lainnya 7. Penerapan fungsi kepatuhan;
guna memastikan prinsip-prinsip GCG benar benar 8. Penerapan fungsi audit intern;
terlaksana dalam governance process. 9. Penerapan fungsi audit ekstern;

158
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

10. Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD); dan


11. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BUS,
laporan pelaksanaan Good Corporate Governance serta
pelaporan internal.

Self Assesment 2015


BSM telah menyampaikan hasil self assessment pelaksanaan
GCG kepada OJK setiap semester. Pada semester I tahun 2015
dengan hasil penilaian 1 atau kategori predikat “Sangat Baik”.
Kesimpulan umum hasil self assessment semester I 2015 adalah
sebagai berikut:
Peringkat Definisi Peringkat
Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum sangat baik.
Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila
Individual 1
terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan
tersebut tidak signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
Analisis
A. Identifikasi Permasalahan
No. Faktor & Indikator Kelemahan Penyebab (Root Cause)

1. Faktor: Fungsi pengembangan Belum ada Unit terpisah yang secara


Pelaksanaan prinsip syariah dalam Kegiatan Penghimpunan produk saat ini belum khusus mengelola pengembangan
Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa sepenuhnya independen produk secara corporate BSM,
karena masih ada di dalam sehingga memungkinkan terjadinya
Indikator: Unit Bisnis, meskipun telah tumpang tindih ketentuan untuk
Bank memiliki fungsi pengembangan produk yang berada pada department produk yang beririsan antara segmen
independen terhadap unit bisnis (fungsi penghimpunan tersendiri yang terpisah dari yang satu dengan lainnya.
dana, penyaluran dana dan pelayanan jasa). department bisnis.
BSM memiliki strategi untuk
menggabungkan fungsi pengembang-
an produk dengan fungsi bisnis
dengan tujuan untuk:
1. Pengembangan produk dilakukan
secara tailor made sesuai
kebutuhan bisnis (nasabah).
2. Percepatan pemenuhan
kebutuhan pasar terhadap produk
perbankan syariah (time to
market).

BSM menjaga independensi fungsi


pengembangan produk melalui rapat
working group yang melibatkan
compliance, risk, dan policy.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

159
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

B. Kekuatan Pelaksanaan GCG


No. Faktor & Indikator Faktor Penguat
1. Faktor: a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Dewan
Komisaris Komisaris selama semester I tahun 2015, secara rutin telah melakukan
rapat (Rapat Komisaris/Rakom dan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi/
Indikator: Rakomdir) sebanyak 6 (enam) kali rapat dan 23 kali rapat Komite yaitu,
a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang sbb:
cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung i. Komite Audit, sebanyak 5 (lima) kali.
jawabnya secara optimal. ii. Komite Pemantau Risiko, sebanyak 12 (dua belas) kali.
iii. Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 6 (enam) kali.
b) Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Komite
yang dibentuk telah menjalankan tugasnya secara b) Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk
efektif. menjalankan tugasnya dengan efektif dan secara berkala me-review
dan me-monitor pelaksanaan tugas Komite melalui laporan-laporan
kajian/telaah yang dibuat oleh Komite, serta meminta Komite untuk
melakukan kajian/telaah terhadap suatu kegiatan usaha Bank.
i. realisasi pencapaian RBB per bulan,
ii. tindak lanjut saran Dewan Komisaris pada Rakomdir bulan
sebelumnya dan
iii. action plan pencapaian RBB bulan berikutnya.

No. Faktor & Indikator Faktor Penguat


2. Faktor: a) Direksi telah membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan untuk
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi. meningkatkan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan
terkini terkait bidang keuangan/lainnya. Kegiatan tersebut diantaranya
Indikator: dalam bentuk project Knowledge Management, Corporate Culture,
a) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran Sharing pada Forum Doa Pagi, Rapat Kerja Nasional, dan memberikan
secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan beasiswa kepada pegawainya.
pengetahuan tentang perbankan dan
perkembangan terkini terkait bidang keuangan/ Direksi juga telah mencanangkan program Displin Budaya yang salah
lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan satunya adalah budaya belajar (learning culture). Hal ini ditunjang
tanggung jawabnya pada seluruh tingkatan atau dengan komitmen Direksi dengan mendorong proses belajar di luar
jenjang organisasi. kelas melalui media online seperti E-Learning dan BSM Known Portal
(knowledge Management portal).
b) Direksi telah mengembangkan Budaya Manajemen
Risiko pada seluruh jenjang organisasi. Dalam berbagai kesempatan, Direksi memberikan knowledge &
experience sharing kepada para pegawai melalui program pendidikan
yang diselenggarakan oleh BSM seperti SDP (staff Development
Program), ODP (Officer Development Program).

Hal tersebut menunjukkan bahwa Direksi memiliki komitmen terhadap


budaya pembelajaran dan menjadi role model bagi seluruh manajemen
untuk membudayakan proses belajar.

b) Direksi telah mengembangkan budaya manajemen risiko ke seluruh


jenjang organisasi melalui program Pembuatan Profil Risiko Operasional
Cabang. Program training terkait manajemen risiko telah dilakukan dan
terus berlanjut. Program untuk meningkatkan risk culture/awareness
terus berlanjut dengan sebutan ALERT (Awareness Leveling of risk,
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Effective mitigation, Risk forum, Training and refreshment)

No. Faktor & Indikator Faktor Penguat


3 Faktor: a) Rapat Komite dilakukan baik secara berkala maupun sesuai dengan
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite. kebutuhan Bank. Rapat yang telah dilakukan s.d. semester 1 tahun
2015, sbb:
Indikator: i. Komite Audit, sebanyak 5 (lima) kali.
a) Rapat Komite diselenggarakan sesuai kebutuhan ii. Komite Pemantau Risiko, sebanyak 12 (dua belas) kali.
Bank. iii. Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 6 (enam) kali.
b) Dalam pelaksanaan rapat komite, telaah dan/atau kajian yang dilakukan
b) Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang adalah terkait kondisi Bank terkini dan inisiatif strategis Bank sehingga
dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan
Komisaris. secara optimal oleh Dewan Komisaris.

160
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Pada semester II 2015 hasil penilaian self assessment


pelaksanaan GCG adalah 2 atau masuk dalam kategori “Baik”.
Secara umum kesimpulan hasil self assessment semester II 2015
adalah sebagai berikut:

Peringkat Definisi Peringkat


Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini
tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang memadai. Apabila terdapat
Individual 2
kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance maka secara umum kelemahan tersebut
kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
Analisis
A. Identifikasi Permasalahan
No. Faktor & Indikator Kelemahan Penyebab (Root Cause)

1. Faktor: Masih terdapat 1. Internal control (maker, checker,


Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank pelanggaran terhadap approval) dalam pembuatan
ketentuan yang berlaku laporan perlu lebih diperkuat
Indikator: a.l. keterlambatan laporan, kepada BI/OJK/ Regulator lain.
Bank berhasil menurunkan tingkat pelanggaran terhadap yang mengakibatkan sanksi
ketentuan yang berlaku. kewajiban membayar bagi 2. Awareness dalam pembuatan
BSM. laporan perlu ditingkatkan agar
sesuai dengan ketentuan BI/OJK/
Regulator lain.

B. Kekuatan Pelaksanaan GCG


No. Faktor & Indikator Faktor Penguat
1. Faktor: a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Dewan
Komisaris Komisaris selama semester II tahun 2015, secara rutin telah melakukan
rapat, antara lain:
Indikator: i. Rapat Dewan Komisaris (Rakom), sebanyak 3 (tiga) kali;
a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang ii. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (Rakomdir), sebanyak 7
cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung (tujuh) kali;
jawabnya secara optimal. iii. Rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan DPS (Rapat Gabungan/Ragab),
sebanyak 1 (satu) kali;
b) Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, iv. Rapat Komite-Komite, sebanyak 26 (dua puluh enam) kali.
Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi
dan Nominasi. b) Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau
Risiko, dan Komite Remunerasi & Nominasi. Pengangkatan anggota
Komite telah dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat
Dewan Komisaris. Seluruh Anggota Komite Audit, Komite Pemantau
Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi yang diangkat bukan
merupakan anggota Direksi Bank yang sama maupun Bank lain.

No. Faktor & Indikator Faktor Penguat


2. Faktor: a) Direksi memiliki kemauan dan kemampuan pembelajaran berkelanjutan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi. dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Antara lain
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Indikator: dengan mengikuti training-training baik di dalam maupun luar negeri,


a) Anggota Direksi memiliki kemauan dan kemampuan kegiatan-kegiatan asosiasi atau profesi seperti Asosiasi Bank Syariah
untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan Indonesia (ASBISINDO), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan Forum
dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP).
perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang
keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan b) Direksi menyampaikan kebijakan-kebijakan Bank kepada pegawai
tugas dan tanggung jawabnya. melalui SE Bank yang mudah diakses oleh setiap pegawai bank. Juga
disampaikan dalam kegiatan Forum Doa Pagi, Raker, RakerWil, Family
b) Direksi telah mengungkapkan kebijakan kebijakan Gathering, e-Learning atau BSMKnown, dll.
Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian
kepada pegawai dengan media yang mudah diakses
pegawai.

161
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

No. Faktor & Indikator Faktor Penguat


3 Faktor: a) Rapat Komite dilakukan baik secara berkala maupun sesuai dengan
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite. kebutuhan Bank. Rapat yang telah dilakukan s.d. semester II tahun
2015, sbb:
Indikator: i. Komite Audit, sebanyak 8 (delapan) kali.
a) Rapat Komite diselenggarakan sesuai kebutuhan ii. Komite Pemantau Risiko, sebanyak 16 (enam belas) kali.
Bank. iii. Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 2 (dua) kali.

b) Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang b) Dalam pelaksanaan rapat komite, telaah dan/atau kajian yang dilakukan
dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan adalah terkait kondisi Bank terkini dan inisiatif strategis Bank sehingga
Komisaris. hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan
secara optimal oleh Dewan Komisaris.

Self Assesment 2016


BSM telah menyampaikan hasil self assessment pelaksanaan
GCG kepada OJK setiap semester. Pada semester I tahun 2016
dengan hasil penilaian 1 atau kategori predikat “Sangat Baik”.
Kesimpulan umum hasil self assessment semester I 2016 adalah
sebagai berikut:

Peringkat Definisi Peringkat


Manajemen BSM telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum sangat baik.
Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang sangat memadai.
Individual 1
Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance maka secara umum
kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen BSM.
Analisis
A. Identifikasi Permasalahan
No. Faktor & Indikator Kelemahan Penyebab (Root Cause)

1. Faktor: Penyediaan waktu DPS 1. Banyaknya kegiatan anggota DPS


Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas dirasakan masih belum sebagai tokoh masyarakat di luar
Syariah optimal dengan tingkat kegiatan rutin BSM, dan
kehadiran fisik salah satu 2. Rangkap jabatan sebagai anggota
Indikator: anggota DPS dalam rapat DPS sebanyak 4 kali di luar jabatan
Anggota Dewan Pengawas Syariah telah menyediakan DPS yang mencapai 47% BSM
waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung pada tahun 2015. (vide
jawabnya secara optimal tanggapan OJK pada Turut mempengaruhi pada penyediaan
bulan Mei 2016 terhadap waktu di BSM. Kehadiran kehadiran
pelaksanaan GCG BSM fisik pada rapat DPS minimal 1 bulan
tahun 2015) 1 kali.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

162
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

B. Kekuatan Pelaksanaan GCG


No. Faktor & Indikator Faktor Penguat
1. Faktor: a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Dewan
Komisaris Komisaris selama semester I tahun 2016, secara rutin telah melakukan
rapat, antara lain:
Indikator: i. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (Rakomdir) dan Rapat
a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang Dewan Komisaris, Direksi, dan DPS (Rapat Gabungan/Ragab),
cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung sebanyak 6 (enam) kali;
jawabnya secara optimal. ii. Rapat Komite-Komite, sebanyak 46 (empat puluh enam) kali.

b) Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, b) Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau
Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi Risiko, dan Komite Remunerasi & Nominasi. Pengangkatan anggota
dan Nominasi. Komite telah dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat
Dewan Komisaris. Seluruh Anggota Komite Audit, Komite Pemantau
Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi yang diangkat bukan
merupakan anggota Direksi Bank yang sama maupun Bank lain.

Rapat Komite selama semester I tahun 2016, telah diadakan sebanyak


46 (empat puluh enam) kali yaitu
i) Komite Audit, sebanyak 10 (sepuluh) kali.
ii) Komite Pemantau Risiko, sebanyak 31 (tiga puluh satu) kali.
iii) Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 5 (lima) kali.

No. Faktor & Indikator Faktor Penguat


2. Faktor: a) Direksi memiliki kemauan dan kemampuan pembelajaran berkelanjutan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi. dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Antara lain
Indikator: dengan mengikuti training-training baik di dalam maupun luar negeri,
a) Anggota Direksi memiliki kemauan dan kemampuan kegiatan-kegiatan asosiasi atau profesi seperti Asosiasi Bank Syariah
untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan Indonesia (ASBISINDO), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan Forum
dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP).
perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang
keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan b) Direksi menyampaikan kebijakan-kebijakan Bank kepada pegawai
tugas dan tanggung jawabnya. melalui SE Bank yang mudah diakses oleh setiap pegawai bank. Juga
disampaikan dalam kegiatan Forum Doa Pagi, Raker, RakerWil, Family
b) Direksi telah mengungkapkan kebijakan kebijakan Gathering, e-Learning atau BSMKnown, dll.
Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian
kepada pegawai dengan media yang mudah diakses
pegawai.

No. Faktor & Indikator Faktor Penguat


3 Faktor: a) Rapat Komite selama semester I tahun 2016, sebanyak 46 (empat
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite. puluh enam) kali yaitu:
i) Komite Audit, sebanyak 10 (sepuluh) kali.
Indikator: ii) Komite Pemantau Risiko, sebanyak 31 (tiga puluh satu) kali.
a) Rapat Komite diselenggarakan sesuai kebutuhan iii) Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 5 (lima) kali.
Bank. b) Dalam pelaksanaan rapat komite, telaah dan/atau kajian yang
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

dilakukan adalah terkait kondisi Bank terkini dan inisiatif strategis


b) Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang Bank sehingga hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat
dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
Komisaris.

163
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Pada semester II 2016 hasil penilaian self assessment pelaksanaan


GCG adalah 1 atau masuk dalam kategori “Sangat Baik”.
Secara umum kesimpulan hasil self assessment semester II 2016
adalah sebagai berikut:

Peringkat Definisi Peringkat


Manajemen BSM telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum sangat baik.
Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang sangat memadai.
Individual 1
Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance maka secara umum
kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen BSM.
Analisis
A. Identifikasi Permasalahan
No. Faktor & Indikator Kelemahan Penyebab (Root Cause)

1. Faktor: Penyediaan waktu DPS 1. Banyaknya kegiatan anggota DPS


Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas dirasakan masih belum sebagai tokoh masyarakat di luar
Syariah optimal dengan tingkat kegiatan rutin BSM, dan
kehadiran fisik dalam 2. Rangkap jabatan sebagai anggota
Indikator: rapat belum sesuai dengan DPS sebanyak 4 kali di luar jabatan
Anggota Dewan Pengawas Syariah telah menyediakan ketentuan yang mewajibkan BSM
waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung rapat 1 kali tiap bulan.
jawabnya secara optimal Turut mempengaruhi pada penyediaan
waktu di BSM utamanya kehadiran
fisik pada rapat DPS minimal 1 bulan
1 kali.

No. Faktor & Indikator Faktor Penguat


1. Faktor: a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Dewan
Komisaris Komisaris selama semester II tahun 2016, secara rutin telah melakukan
rapat, antara lain:
Indikator: 1) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (Rakomdir) sebanyak 6 (enam)
a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang kali;
cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung 2) Rapat Komite-Komite, sebanyak 43 (empat puluh tiga) kali.
jawabnya secara optimal.
b) Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau
b) Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Risiko, dan Komite Remunerasi & Nominasi. Pengangkatan anggota
Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi Komite telah dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan
dan Nominasi. Komisaris. Seluruh Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
dan Komite Remunerasi dan Nominasi yang diangkat bukan merupakan
anggota Direksi Bank yang sama maupun Bank lain.

Rapat Komite selama semester II tahun 2016, telah diadakan sebanyak 43


(empat puluh tiga) kali yaitu, sebagai berikut:
1) Komite Audit, sebanyak 11 (sebelas) kali.
2) Komite Pemantau Risiko, sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali.
3) Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 4 (empat) kali.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

164
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

No. Faktor & Indikator Faktor Penguat


2. Faktor: a) Direksi memiliki kemauan dan kemampuan pembelajaran berkelanjutan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi. dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Antara lain
Indikator: dengan mengikuti training-training baik di dalam maupun luar negeri,
a) Anggota Direksi memiliki kemauan dan kemampuan kegiatan-kegiatan asosiasi atau profesi seperti Asosiasi Bank Syariah
untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan Indonesia (ASBISINDO), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan Forum
dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP).
perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang
keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan b) Direksi menyampaikan kebijakan-kebijakan Bank kepada pegawai melalui
tugas dan tanggung jawabnya. SE Bank yang mudah diakses oleh setiap pegawai bank. Juga disampaikan
dalam kegiatan Forum Doa Pagi, Raker, RakerWil, Family Gathering,
b) Direksi telah mengungkapkan kebijakan kebijakan e-Learning atau BSMKnown, dll.
Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian
kepada pegawai dengan media yang mudah diakses
pegawai.

B. Kekuatan Pelaksanaan GCG


No. Faktor & Indikator Faktor Penguat

3. Faktor: a) Rapat Komite selama semester II tahun 2016, telah diadakan sebanyak 43
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite. (empat puluh tiga) kali yaitu, sebagai berikut:
1) Komite Audit, sebanyak 11 (sebelas) kali.
Indikator: 2) Komite Pemantau Risiko, sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali.
c) Rapat Komite diselenggarakan sesuai kebutuhan 3) Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 4 (empat) kali.
Bank. b) Dalam pelaksanaan rapat komite, telaah dan/atau kajian yang dilakukan
adalah terkait kondisi Bank terkini dan inisiatif strategis Bank sehingga
d) Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan
dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
Komisaris.

PEMEGANG SAHAM
Pemegang saham adalah individu atau badan hukum yang PT Mandiri Sekuritas
secara sah memiliki saham perusahaan. Pemegang saham tidak 0,00000025%
melakukan intervensi terhadap fungsi, tugas, dan wewenang
Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS merupakan wadah bagi
pemegang saham untuk mengambil keputusan secara wajar,
transparan, dan untuk kepentingan perusahaan jangka
panjang. Pemegang saham melalui RUPS memiliki kewenangan
untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar dan PT Mandiri (Persero) Tbk.
99,99999975%
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pemegang Saham BSM terdiri atas 2 (dua) pihak, yakni PT Bank Dalam melindungi kepentingan para pemegang saham,
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Mandiri (Persero) Tbk dan PT Mandiri Sekuritas. PT Bank Mandiri BSM selalu mengacu pada Anggaran Dasar, beserta seluruh

(Persero) Tbk memiliki 99,99999975% saham dan PT Mandiri ketentuan internal yang termasuk ke dalam hierarki kebijakan

Sekuritas memiliki 0,00000025% saham. sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

165
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


Kedudukan RUPS Dalam Perusahaan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan Organ
Perusahaan yang memiliki semua kewenangan yang tidak
didelegasikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Melalui
RUPS, para pemegang saham dapat mempergunakan haknya,
mengemukakan pendapat dan memberikan suaranya dalam
proses pengambilan keputusan penting yang menyangkut
pengembangan dan masa depan BSM secara fair dan transparan.

Dalam Anggaran Dasar BSM, RUPS terdiri atas RUPS Tahunan


dan RUPS Luar Biasa.

Pelaksanaan RUPS
BSM menyelenggarakan RUPS Tahunan yang dilaksanakan pada
tanggal 11 Maret 2016 sebagai berikut :
Agenda Keputusan RUPS Tahunan Pelaksanaan
1. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan “Rapat dengan suara bulat atas dasar musyawarah untuk mufakat Telah dilaksanakan
Laporan Keuangan Perseroan dan Persetujuan memutuskan: oleh BSM
Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan
yang berakhir pada tanggal 31-12-2015 (tiga Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir
puluh satu Desember dua ribu lima belas); pada tanggal 31-12-2015 (tiga puluh satu Desember dua ribu lima
belas) serta pengesahan atas Laporan Keuangan untuk Tahun Buku
2015 (dua ribu lima belas) yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
TANUDIREDJA, WIBISANA, RINTIS & REKAN (a member firm of Price
water house Cooper) dengan opini “audit tanpa modifikasian (dahulu
wajar tanpa pengecualian)” dan laporan keuangan (restatement) Tahun
Buku 2014 (dua ribu empat belas); selanjutnya memberikan pelunasan
dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de
charge) kepada para anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
yang menjabat pada tahun 2015 (dua ribu lima belas) atas tindakan
pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku
2015 (dua ribu lima belas). Persetujuan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) diberikan juga bagi
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris atas laporan keuangan
(restatement) Tahun Buku 2014 (dua ribu empat belas) sepanjang
tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan untuk tahun buku yang bersangkutan.”
2. Penetapan Penggunaan Laba Bersih BSM “Rapat dengan suara bulat atas dasar musyawarah untuk mufakat
memutuskan:
“Menyetujui menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun
Buku 2015 sebesar Rp289.575.719.782,- (dua ratus delapan puluh
sembilan miliar lima ratus tujuh puluh lima juta tujuh ratus sembilan
belas ribu tujuh ratus delapan puluh dua Rupiah) sebagai berikut:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

1. Dividen tunai kepada Pemegang Saham sebesar NIHIL;


2. Untuk cadangan wajib sebesar Rp100.000.000.000,- (seratus miliar
Rupiah) atau 34,53% (tiga puluh empat koma lima tiga persen) dari
Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2015;
3. Sebagai Laba Ditahan Perseroan sebesar 65,47% (enam puluh lima
koma empat tujuh persen) dari Laba bersih Perseroan Tahun Buku
2015, atau sebesar Rp189.575.719.782,- (seratus delapan puluh
sembilan miliar lima ratus tujuh puluh lima juta tujuh ratus sembilan
belas ribu tujuh ratus delapan puluh dua Rupiah).”

166
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Agenda Keputusan RUPS Tahunan Pelaksanaan


3. Persetujuan Penetapan Kantor Akuntan Publik “Rapat dengan suara bulat atas dasar musyawarah untuk mufakat
untuk Melakukan Audit Laporan Keuangan memutuskan:
Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 1. Menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) TANUDIREDJA,
tanggal 31-12-2016 (tiga puluh satu Desember WIBISANA, RINTIS & REKAN (a member firm of Price Waterhouse
dua ribu enam belas); Coopers) sebagai Auditor Independen yang akan mengaudit
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir
pada tanggal 31-12-2016 (tiga puluh satu Desember dua ribu enam
belas).
2. Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk
menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor
Akuntan Publik tersebut, serta menetapkan Kantor Akuntan Publik
pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik (KAP) TANUDIREDJA,
WIBISANA, RINTIS & REKAN (a member firm of Price Waterhouse
Coopers), karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 (tiga puluh satu
Desember dua ribu enam belas).”
4. Persetujuan Penetapan Gaji Anggota Direksi, “Rapat dengan suara bulat atas dasar musyawarah untuk mufakat
Honorarium Anggota Dewan Komisaris, Tantiem memutuskan:
serta Penetapan Benefit Lainnya bagi Segenap 1. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris
Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang
Perseroan; Saham Mayoritas Perseroan untuk menetapkan besarnya gaji dan
honorarium bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
untuk tahun 2016) dengan memperhatikan peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-04/MBU/2014
2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris
dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang
Saham Mayoritas Perseroan untuk menetapkan besarnya tantiem
bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris untuk tahun
2015 (dua ribu lima belas).”
5. Persetujuan penetapan honorarium dan fasilitas/ “Rapat dengan suara bulat atas dasar musyawarah untuk mufakat
Tunjangan bagi Dewan Pengawas Syariah; memutuskan:
Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas
Perseroan untuk menetapkan besarnya gaji, honorarium, dan fasilitas/
tunjangan bagi Dewan Pengawas Syariah
6. Perubahan Dewan Pengawas syariah. “Rapat dengan suara atas dasar musyawarah untuk mufakat
memutuskan:
1. Mengangkat kembali Bapak MOHAMAD HIDAYAT DAN BAPAK M.
SYAFII ANTONIO (yang masing-masing identitasnya akan diuraikan
dibawah ini), masing-masing sebagai Anggota DPS Perseroan.
2. Mengangkat Bapak Doktorandus. Kyai Haji MA’RUF AMIN sebagai
Ketua Dewan Pengawas Syariah Perseroan sehingga susunan DPS
Perseroan menjadi:
Ketua: Tuan Doktorandus. Kyai Haji MA’RUF AMIN;
Anggota : - Tuan MOHAMAD HIDAYAT;
- Tuan MUHAMMAD SYAFII ANTONIO.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

3. Pengangkatan tuan Doktorandus. Kyai Haji MA’RUF AMIN sebagai


ketua DPS berlaku efektif sejak diperolehnya persetujuan regulator
atas uji kelayakan dan kepatutan serta memenuhi ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Masa jabatan tuan Doktorandus. Kyai Haji MA’RUF AMIN sebagai
Ketua DPS, tuan MOHAMAD HIDAYAT dan tuan M. SYAFII
ANTONIO (yang masing-masing identitasnya akan diuraikan
dibawah ini) masing-masing sebagai Anggota Dewan Pengawas
Syariah berakhir sampai dengan penutupan RUPS tahunan
perseroan yang akan diadakan pada tahun 2019 (dua ribu sembilan
belas) tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
sewaktu-waktu.”

167
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Pernyataan Keputusan di Luar RUPS Peningkatan modal ditempatkan atau modal disetor secara
Perubahan Susunan Anggota Direksi tunai sebesar Rp500 miliar atau dengan pengeluaran saham
BSM menyelenggarakan RUPS Di Luar RUPST dengan agenda secara portepel sebanyak 100 juta saham.
sebagai berikut:
I. Menyetujui Pengunduran diri anggota Direksi Perseroan, Mengubah anggaran dasar perseroan Pasal 4 ayat 2 dan
yaitu Tn. Agus Dwi Handaya tersebut sebagai Direktur mengubah komposisi kepemilikan saham perseroan.
Perseroan terhitung sejak tanggal 9-9-2016 (sembilan
September dua ribu enam belas); Semula:
II. Pemberian pembebasan tanggung jawab tanggungjawab 1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., berkedudukan di Jakarta
dan pelunasan (acquit et de charge) kepada Tn. Agus Dwi Selatan dan berkantor pusat di Jl. Jenderal Gatot Subroto
Handaya tersebut selama menjabat di Perseroan periode Kav. 36-38 Jakarta Selatan, selaku pemilik 397.804.386
tahun 2016 (dua ribu enam belas) sampai dengan efektifnya (tiga ratus sembilan puluh tujuh juta delapan ratus empat
pengunduran diri Tn. Agus Dwi Handaya tersebut akan ribu tiga ratus delapan puluh enam) saham dalam Perseroan
diberikan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“Bank Mandiri”). PT Mandiri Sekuritas, berkedudukan di
Perseroan Tahun Buku 2016 (dua ribu enam belas) yang Jakarta Selatan dan berkantor pusat di Plaza Mandiri Lt. 28
akan dilaksanakan pada tahun 2017 (dua ribu tujuh belas) Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan, selaku
sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan pemilik atas 1 (satu) saham dalam Perseroan. (Mandiri
Tahun Buku 2016 (dua ribu enam belas); Sekuritas”)

Setelah pengunduran diri Tn. Agus Dwi Handaya tersebut, Para Pemegang Saham tersebut mewakili seluruh saham
maka susunan selengkapnya anggota Direksi Perseroan menjadi yang telah ditempatkan dan disetor dalam Perseroan hingga
sebagai berikut: saat ini, yaitu sebanyak 397.804.387 (tiga ratus sembilan
puluh tujuh juta delapan ratus empat ribu tiga ratus delapan
Direksi: puluh tujuh) saham, masing-masing dengan nilai nominal
• Direktur Utama : Tn. Agus Sudiarto, sebesar Rp5.000 (lima ribu rupiah) atau dengan nlai nominal
• Direktur : Tn. Insinyur Putu Rahwidhiyasa, seluruhnya sebesar Rp1.989.021.935.000,- (satu triliun
• Direktur : Tn. Fahmi Ridho, sembilan ratus delapan puluh milyar dua puluh satu juta
• Direktur : Tn. Edwin Dwidjajanto, sembilan ratus tiga puluh lima ribu rupiah).
• Direktur : Tn. Kusman Yandi,
• Direktur : Tn. Insinyur Choirul Anwar, Menjadi:
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sebanyak 497.804.386
Dengan ketentuan masa jabatan: (empat ratus sembilan puluh tujuh juta delapan ratus empat
- Tn. Agus Sudiarto,Sarjana Hukum dan Tn. Insinyur Putu ribu tiga ratus delapan puluh enam) saham atau dengan
Rahwidhiyasa dan Tn. Fahmi Ridho sampai dengan nilai nominal sebesar Rp2.489.021.930.000,- (dua triliun
penutupan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan yang empat ratus delapan puluh sembilan milyar dua puluh satu
akan diadakan pada tahun 2017 (dua ribu tujuh belas); juta sembilan ratus tiga puluh ribu rupiah).
- Tn. Edwin Dwidjajanto, Tn. Kusman Yandi dan Tn. Insinyur 2. PT Mandiri Sekuritas sebanyak 1 (satu) saham atau dengan
Choirul Anwar, Master of Business Administration tersebut nilai nominal sebesar Rp5.000,- (lima ribu rupiah).
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham 3. Sehingga seluruhnya berjumlah 497.804.387 (empat ratus
Tahunan yang akan diadakan pada tahun 2018 (dua ribu sembilan puluh tujuh juta delapan ratus empat ribu tiga
delapan belas). ratus delapan puluh tujuh) saham atau dengan nilai nominal
sebesar Rp2.489.021.935.000,- (dua triliun empat ratus
Peningkatan Modal BSM delapan puluh sembilan milyar dua puluh satu juta sembilan
Pada tanggal 7 Desember 2016 Pemegang saham menggelar ratus tiga puluh lima ribu rupiah).
RUPS di luar Tahunan dengan agenda

168
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Tindak Lanjut Keputusan RUPS Tahun


Sebelumnya
Pada laporan tahunan 2016 ini, BSM telah merealisasikan hasil
keputusan RUPS yang diselenggarakan untuk tahun buku 2015
dengan realisasi sebagai berikut:

Agenda Keputusan RUPS Tahunan Pelaksanaan


1. Persetujuan Laporan Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan Tugas Keputusan ini telah
Tahunan dan Pengesahan Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan untuk dilaksanakan oleh BSM
Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Perseroan dan Persetujuan Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) dengan
Laporan Tugas Pengawasan opini “Wajar Tanpa Pengecualian” dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan
Dewan Komisaris yang Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31-12-2014 (tigapuluh satu
berakhir pada tanggal Desember duaribu empatbelas) serta sekaligus memberikan pelunasan dan
31-12-2014 (tigapuluh pembebasan tanggung jawab kepada seluruh Anggota Direksi dan Anggota
satu Desember duaribu Dewan Komisaris yang menjabat pada tahun 2014, atas pengurusan dan
empatbelas). pengawasan Perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku 2014 sesuai
periode jabatan masing-masing, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam
Laporan Tahunan.

2. Persetujuan Penggunaan Menyetujui menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2014 Keputusan ini telah
Laba Bersih Perseroan untuk sebesar Rp71.778.420.782,- (tujuhpuluh satu miliar tujuh ratus tujuhpuluh dilaksanakan oleh BSM
Tahun Buku yang berakhir delapan juta empatratus duapuluh ribu tujuhratus delapanpuluh dua Rupiah)
31-12-2014 (tigapuluh sebagai Laba Ditahan Perseroan sebesar 100% (seratus persen) dari Laba Bersih
satu Desember duaribu Perseroan Tahun Buku 2014.
empatbelas).

3. Persetujuan Penetapan - Pemegang Saham memberi wewenang kepada Pemegang Saham Mayoritas Keputusan ini telah
Kantor Akuntan Publik untuk menentukan Kantor Akuntan Publik yang mengaudit Laporan dilaksanakan oleh BSM
untuk melakukan Audit Keuangan PT Bank Syariah Mandiri yang berakhir pada tanggal 31-12-2015
Laporan Keuangan (tigapuluh satu Desember duaribu limabelas), setelah mendapatkan usulan
Perseroan untuk Tahun dari Dewan Komisaris.
Buku yang berakhir
31-12-2015 (tigapuluh - Pemegang Saham memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk
satu Desember duaribu menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan
limabelas). Publik (KAP), serta menetapkan KAP pengganti dalam hal KAP terpilih
tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada 31-12-2015 (tigapuluh satu Desember duaribu
limabelas).

4. Persetujuan Penetapan - Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan Keputusan ini telah
Gaji Anggota Direksi, terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas dilaksanakan oleh BSM
Honorarium Anggota untuk menetapkan besarnya gaji dan honorarium bagi Anggota Direksi dan
Dewan Komisaris, Tantiem Dewan Komisaris untuk tahun 2015.
serta Penetapan Benefit
Lainnya bagi Segenap - Tidak ada pembagian tantiem bagi Anggota Direksi dan Komisaris untuk
Anggota Direksi dan tahun 2014.
Anggota Dewan Komisaris
Perseroan. - Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas


untuk menetapkan besarnya tunjangan dan fasilitas bagi Anggota Direksi
dan Dewan Komisaris sesuai dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor PER-04/MBU/2014.

5. Persetujuan Penetapan Menyetujui untuk memberikan wewenang penentuan remunerasi Dewan Keputusan ini telah
Honorarium dan Fasilitas/ Pengawas Syariah kepada Dewan Komisaris Perseroan dengan terlebih dahulu dilaksanakan oleh BSM
Tunjangan bagi Dewan mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas.
Pengawas Syariah

169
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Agenda Keputusan RUPS Tahunan Pelaksanaan


6. Perubahan Pengurus - Mengangkat kembali Anggota Dewan Komisaris, Tuan Ramzi Ahmad Zuhdi Keputusan ini telah
Perseroan. sebagai Komisaris Independen. dilaksanakan oleh BSM
- Mengangkat Anggota Direksi:
o Tuan Edwin Dwidjajanto sebagai Direktur
o Tuan Kusman Yandi sebagai Direktur
o Tuan Choirul Anwar sebagai Direktur

- Menyetujui susunan Dewan Komisaris sebagai berikut:


o Tuan Ventje Rahardjo Soedigno sebagai Komisaris Utama
o Tuan Zulkifli Djaelani sebagai Komisaris Independen
o Tuan Ramzi Ahmad Zuhdi sebagai Komisaris Independen
o Tuan Bambang Widianto sebagai Komisaris Independen
o Tuan Agus Fuad sebagai Komisaris

Direksi sebagai berikut:


o Tuan Agus Sudiarto sebagai Direktur Utama
o Tuan Agus Dwi Handaya sebagai Direktur
o Tuan Putu Rahwidhiyasa sebagai Direktur
o Tuan Fahmi Ridho sebagai Direktur
o Tuan Edwin Dwidjajanto sebagai Direktur
o Tuan Kusman Yandi sebagai Direktur
o Tuan Choirul Anwar sebagai Direktur

- Pengangkatan Tuan Edwin Dwidjajanto sebagai Direktur, Tuan Kusman


Yandi sebagai Direktur dan Tuan Choirul Anwar sebagai Direktur akan
berlaku efektif sejak diperolehnya persetujuan regulator atas uji kelayakan
dan kepatutan serta memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dengan masa jabatan sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan.

- Mengenai pembagian tugas dan wewenang setiap Anggota Direksi serta


struktur organisasi Perseroan akan ditetapkan berdasarkan Keputusan Rapat
Direksi Perseroan dan selanjutnya diajukan kepada Dewan Komisaris untuk
mendapatkan persetujuan.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa


Selama 2016, BSM tidak menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa.

DEWAN KOMISARIS
Sesuai Undang-undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Kriteria Komisaris
Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 Berdasarkan anggaran dasar yang dapat diangkat menjadi
tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit anggota Dewan Komisaris adalah WNI, orang perseorangan
Usaha Syariah, Dewan Komisaris telah senantiasa melaksanakan yang cakap melakukan perbuatan hukum dan sebelum
tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan pengangkatannya tidak pernah:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

independen dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan a. dinyatakan pailit;


yang baik. b. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris
yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dinyatakan pailit; atau
dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan c. dihukum karena melakukan tindak pidana yang diancam
pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta hukuman penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
memastikan PT Bank Syariah Mandiri (Bank) melaksanakan d. dihukum karena melakukan tindak pindana yang merugikan
Good Corporate Governance (GCG) pada seluruh tingkatan dan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor
jenjang organisasi. keuangan.

170
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Dewan Komisaris memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan
fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris juga telah memiliki
pedoman dan tata tertib kerja yang dievaluasi dan dilakukan pengkinian secara berkala.

Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham


(RUPS). Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan
akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan
prinsip-prinsip GCG.

Masa jabatan Dewan Komisaris.


Para anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung
sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya atau yang ditetapkan lain oleh RUPS dan
berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-3 (tiga) setelah pengangkatannya,
dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris
sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebut alasannya. Pemberhentian
demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut kecuali apabila ditentukan lain oleh
RUPS.

Komposisi Dewan Komisaris


Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dengan terlebih dahulu mengikuti tahap fit and
proper test (uji kepatutan dan kelayakan) sesuai perundang-undangan dan peraturan
Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku.

Dewan Komisaris memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang
diamanahkan. Dewan Komisaris memiliki pemahaman dan kompetensi yang memadai,
sehingga dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam kegiatan usaha Bank,
membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja Bank, serta
dapat secara efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan konstruktif
terhadap kinerja Direksi.

Susunan anggota Dewan Komisaris tahun 2016, sebagai berikut:

Nama Jabatan Periode Jabatan


Ventje Rahardjo Komisaris Utama 07 Mei 2014 – pelaksanaan RUPS Tahunan 2017
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen 29 Juni 2010 – pelaksanaan RUPS Tahunan 2018
Agus Fuad Komisaris 29 Mei 2013 – pelaksanaan RUPS Tahunan 2018
Bambang Widianto Komisaris Independen 29 Mei 2013 – pelaksanaan RUPS Tahunan 2018
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Zulkifli Djaelani Komisaris Independen 07 Mei 2014 – pelaksanaan RUPS Tahunan 2017

171
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris


Dewan Komisaris bertugas, antara lain:
1. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Bank yang dilakukan Direksi serta
memberi nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana kerja, pengembangan
Bank, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dan atau RUPS
Luar Biasa dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2. Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dalam
Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS dan RUPS Luar Biasa secara efektif dan efisien
serta terpeliharanya efektivitas komunikasi antara Dewan Komisaris dengan Direksi,
Auditor Eksternal dan Otoritas Pengawas Bank atau Pasar Modal.
3. Menjaga kepentingan Bank dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang
Saham dan bertanggung jawab kepada RUPS;
4. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani
laporan tahunan tersebut;
5. Memberikan pendapat dan saran atas Rencana Bisnis Bank tahunan yang diusulkan
Direksi dan mengesahkan sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar;
6. Memonitor perkembangan kegiatan Bank;
7. Memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham mengenai masalah yang
dianggap penting bagi kepengurusan Bank;
8. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja
Bank dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.
9. Memberitahukan kepada Bank Indonesia dan/ atau Otoritas Jasa Keuangan selaku
regulator paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya (a) pelanggaran
peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan; dan (b) suatu
kondisi yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.
10. Mengusulkan kepada RUPS penunjukkan Akuntan Publik yang akan melakukan
pemeriksaan atas pembukuan Bank

Kepemilikan Saham dan Independensi Dewan Komisaris


Sampai dengan 31 Desember 2016, Dewan Komisaris tidak memiliki saham baik di BSM,
Bank maupun Perusahaan lainnya.

Jumlah anggota Dewan Komisaris BSM saat ini adalah 5 (lima) orang dengan 3 (tiga) orang
diantaranya atau 60% anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan sampai dengan
derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.

Kepemilikan Saham dan Independensi Dewan Komisaris


PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Saham Saham Pada Perusahaan


Nama Jabatan
Pada BSM Lain
Ventje Rahardjo Komisaris Utama Nihil Nihil
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen Nihil Nihil
Agus Fuad Komisaris Nihil Nihil
Bambang Widianto Komisaris Independen Nihil Nihil
Zulkifli Djaelani Komisaris Independen Nihil Nihil

172
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Rangkap Jabatan Dewan Komisaris 10. 12th World Islamic Economic Forum, Jakarta 2 Agustus
Setiap anggota Dewan Komisaris tidak ada yang melakukan 2016, WIEF Foundation
pelanggaran terhadap ketentuan rangkap jabatan. Rangkap 11. Seminar Economic Outlook 2017, Jakarta 9 Desember 2016
Jabatan oleh anggota Dewan Komisaris saat ini masih
diperbolehkan oleh ketentuan Rangkap Jabatan, yaitu sebagai Laporan Pengawasan Dewan Komisaris
berikut: 1. Laporan Kinerja Bank.
1. Bp. Ventje Rahardjo, merangkap sebagai SEVP Bank Mandiri; Selama tahun 2016, Bank masih fokus melakukan
2. Bp. Bambang Widianto, merangkap sebagai Deputi Kepala konsolidasi dan penguatan berbagai aspek fundamental,
Sekretariat Wakil Presiden Bidang Pembangunan Manusia sebagaimana telah dilakukan sejak tahun 2014. Bank
dan Pemerataan Pembangunan. menghadapi tantangan yang cukup challenging baik dari
internal maupun eksternal. Tantangan dari sisi internal
Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris yaitu antara lain perbaikan kualitas portofolio pembiayaan;
(Board Charter) pertumbuhan pembiayaan harus dilakukan secara
Dewan Komisaris telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib konservatif dan selektif, memperhatikan infrastruktur
kerja sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Bank, seperti kematangan struktur organisasi yang baru
Keuangan dan telah dilakukan pengkinian secara berkala, (yang telah selesai diimplementasikan pada Maret 2016);
di mana penyempurnaan yang terakhir yaitu sebagaimana pemenuhan kuantitas dan kapabilitas sumber daya
dimaksud dalam Keputusan Dewan Komisaris BSM No.KEP. manusia; penyempurnaan proses bisnis; penyelesaian
KOM/001/2014 tgl. 24 Desember 2014 mengenai Tata Tertib proyek Teknologi Informasi; penguatan internal control
Dewan Komisaris BSM. Tata Terbit Kerja Dewan Komisaris (1st, 2nd, and 3rd lines of defense) untuk menciptakan zero
tersebut mengatur antara lain pengaturan etika kerja, waktu fraud, dsb. Sementara dari sisi eksternal yaitu kondisi makro
kerja, dan rapat. ekonomi yang cenderung belum membaik, ditandai dengan
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 sebesar 5,02%,
Pelatihan Dewan Komisaris inflasi sebesar 3,31%, dan nilai tukar rupiah terhadap mata
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi uang US Dollar yang berada di kisaran Rp13.000,-.
untuk menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab,
Dewan Komisaris telah mengikuti berbagai kegiatan antara lain: Memperhatikan tantangan sebagaimana di maksud di atas
1. Training Berkeley Executive Leadership Program di Berkeley dan memastikan pertumbuhan dapat terealisasi sesuai
– California (2015); target RBB Tahun 2016 serta dilakukan secara prudent
2. Executive Distance Learning on Islamic Banking Training, dan sustainable, Dewan Komisaris secara aktif memberikan
Jakarta 15 Mei 2014, KARIM Business Consulting; saran kepada Direksi agar, antara lain:
3. Annual Risk Consolidation Conference 2014, Belitung 12 -
13 Juni 2014, Bank Mandiri; a. memastikan strategi pertumbuhan bisnis dilakukan,
4. Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1, Jakarta 24 Juni 2014, antara lain:
LSPP; 1) fokus terhadap pertumbuhan produk-produk
5. Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2, Jakarta 10 Juli 2014, prioritas (Tabungan, Pembiayaan Gadai Emas,
LSPP; Pembiayaan Mikro, Pembiayaan BSM Griya, dan
6. Indonesia International Conference on Islamic Finance, Pembiayaan Pensiunan);
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Surabaya 3 - 4 November 2014, Otoritas Jasa Keuangan; 2) penyaluran pembiayaan segmen wholesale banking
7. Risk Management Certification Refreshment Program, Bali melalui kerja sama dengan Perusahaan Induk,
27 - 28 November 2014, BARa Risk Forum. kepada project-project BUMN dan Pemerintah
8. Seminar High level policy dialogue for advancing islamic (seperti infrastruktur dan pengadaan alutsista), serta
finance and impact investment, Jakarta 16 Mei 2016, IDB Islamic Sector Solution (seperti Universitas Islam,
Group Rumah Sakit Islam, dsb.);
9. Sosialisasi UU no.9 Tahun 2016- pencegahan dan 3) pertumbuhan fee based income, melalui peningkatan
penanganan krisis sistem keunagan, Jakarta 16 Juni 2016, bisnis gadai emas, pengembangan bisnis Islamic
Kementrian Keuangan Sector Solution (dhi. Umroh), peningkatan transaksi
pada electronic banking, cash management, dsb.

173
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

4) peningkatan recovery atas nasabah-nasabah write mampu menurunkan rasio NPF Gross sebesar 1,14%, dari
off. per Desember 2015 sebesar 6,06% menjadi sebesar 4,92%
per 31 Desember 2016. Bank juga mampu meningkatkan
b. memastikan kematangan dan kesiapan infrastruktur cash CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai), di mana
Bank, antara lain: per 31 Desember 2015 sebesar 59,11% menjadi sebesar
1) menciptakan keseimbangan organisasi dan people 67,25%, yang dikontribusi antara lain dari perolehan
management pada 3 (tiga) unit pilar proses recovery nasabah write off sebesar Rp537 miliar. Likuiditas
pembiayaan yaitu unit bisnis, unit financing risk, dan Bank berada pada posisi yang sangat baik, dengan rasio
unit financing operation; Financing to Debt Ratio (FDR) sebesar 81,00% dan secondary
2) melakukan penyempurnaan arsitektur kebijakan reserve sebesar Rp16,23 triliun. Terkait permodalan, Bank
dan prosedur Perseroan, yang selanjutnya wajib melakukan pelunasan (call option) Sukuk Subnotes tahun
disosialisasikan dan dipahami oleh seluruh pegawai 2011 sebesar Rp500 Miliar, di sisi lain terdapat tambahan
Bank; setoran Modal dari Bank Mandiri sebesar Rp500 Miliar dan
3) memenuhi seluruh kebutuhan sumber daya manusia penerbitan Sukuk Subnotes tahun 2016 sebesar Rp375
(kuantitas dan kapabilitas) dan memberikan miliar, sehingga CAR meningkat menjadi sebesar 14,01%.
pelatihan dan pendidikan secara merata kepada
seluruh pegawai BSM sesuai dengan kebutuhan Bank juga aktif dalam mendukung program-program
pekerjaannya; Pemerintah. Bank merupakan satu-satunya Bank Syariah
4) melakukan penyempurnaan proses bisnis dengan yang menjadi tax amnesty gateway, sebagai agen penjual
memperhatikan prinsip customer centricity, efisien, Sukuk Tabungan seri ST-001 terbaik ketiga tahun 2016,
dan internal control; dan melakukan penempatan dana pada private placement
5) meningkatkan penguatan monitoring dan project based Sukuk sebesar Rp4,43 triliun.
pengendalian terhadap kualitas pembiayaan,
antara lain dengan menghitung batas maksimum Sampai dengan Oktober 2016, market share Bank terhadap
pengelolaan portofolio pembiayaan per Relationship Perbankan Syariah berdasarkan aset, pembiayaan, dan dana
Manager; pihak ketiga tetap menjadi yang terbesar yaitu berkisar
6) meningkatkan sinergi antara head office dengan antara 22,73% - 25,43%. Selain itu, Bank berada pada
distribution channel. Head office harus menjadi peringkat ke-18 dalam Perbankan Nasional berdasarkan
pendukung yang sangat kuat terhadap seluruh total aset.
kebutuhan distribution channel dalam merealisasikan
pertumbuhan bisnis. 2. Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank.
7) memastikan proyek-proyek Teknologi Informasi Berdasarkan POJK No.8/POJK.03/2014 tanggal 11 Juni
diselesaikan sesuai timeline yang telah ditetapkan, 2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
antara lain dengan membentuk project charter, Syariah dan Unit Usaha Syariah, Bank telah melakukan
project committee sampai dengan level Direksi, penilaian Tingkat Kesehatan secara self assessment dengan
dan melaksanakan governance yang baik dalam kesimpulan bahwa tingkat kesehatan Bank per 31 Desember
pengelolaan dan pengembangan Teknologi 2016 secara umum baik, sehingga mampu menghadapi
Informasi. pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

bisnis dan faktor eksternal lainnya. Hal ini tercermin dari


Memperhatikan saran Dewan Komisaris di atas dan upaya peringkat faktor-faktor penilaian yang terdiri dari profil
sungguh-sungguh yang dijalankan oleh Direksi, realisasi risiko, penerapan good corporate governance, rentabilitas,
kinerja Bank per 31 Desember 2016 mampu menunjukkan dan permodalan yang secara umum baik. Adapun penilaian
hasil yang baik atau sesuai target RBB tahun 2016 yang self assessment Tingkat Kesehatan Bank pada tahun 2016,
telah ditetapkan. Hal ini tercermin dari tercapainya realisasi sebagai berikut:
indikator-indikator keuangan utama Bank antara lain a. Good Corporate Governance (GCG).
pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga, perolehan Berdasarkan self assessment terhadap implementasi
laba, return on equity (ROE), dsb. Selain itu, Bank juga GCG Bank per 31 Desember 2016 berada pada peringkat

174
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

1. Hal ini tercermin dari penerapan prinsip-prinsip GCG yang sangat memadai.

Dewan Komisaris senantiasa memberikan saran kepada Direksi untuk terus melakukan
evaluasi dan penguatan terhadap praktek-praktek GCG dalam menjalankan kegiatan
usaha Bank, sehingga diharapkan Bank dapat tumbuh secara cepat, sehat, dan sustainable.

b. Profil Risiko.
Pada 31 Desember 2016, predikat inherent risk bank adalah Low to Moderate dengan
kualitas penerapan manajemen risiko bank adalah Satisfactory sehingga predikat risiko
komposit bank secara keseluruhan adalah 2.

Peringkat Kualitas Penerapan


No Jenis Risiko Peringkat Risiko Inheren Peringkat Risiko
Manajemen Risiko
1 Risiko Kredit Moderate Satisfactory 2
2 Risiko Pasar Low Satisfactory 1
3 Risiko Likuiditas Low Satisfactory 1
4 Risiko Operasional Moderate Fair 3
5 Risiko Hukum Low to Moderate Satisfactory 2
6 Risiko Reputasi Low Satisfactory 1
7 Risiko Stratejik Moderate Satisfactory 2
8 Risiko Kepatuhan Moderate Satisfactory 2
9 Risiko Investasi Moderate Satisfactory 2
10 Risiko Imbal Hasil Low to Moderate Satisfactory 2
Peringkat Komposit Low to Moderate Satisfactory 2

1) Risiko Kredit.
Predikat risiko kredit adalah moderate, antara lain disebabkan oleh adanya perbaikan
terhadap rasio pembiayaan berkualitas rendah dan rasio pembiayaan bermasalah,
di mana masing-masing rasio tersebut pada posisi 31 Desember 2016 yaitu sebesar
15,91% dan 4,92%.
2) Risiko Pasar.
Predikat risiko pasar yaitu low, hal tersebut dikarenakan antara lain yaitu rendahnya
rasio Posisi Devisa Neto (PDN) terhadap total Modal per 31 Desember 2016 sebesar
Rp8,65%.
3) Risiko Likuiditas.
Predikat risiko likuiditas yaitu low, hal tersebut dikarenakan antara lain secondary
reserve Bank (dhi. penempatan pada Bank Indonesia dan Surat Berharga) posisi per 31
Desember 2016 sebesar Rp16,24 triliun.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

4) Risiko Operasional.
Predikat risiko operasional yaitu moderate, hal tersebut disebabkan antara lain
penyelesaian proyek pengembangan teknologi informasi yang belum sesuai dengan
target yang ditetapkan, pengenaan denda dari Regulator, dan adanya eksposur
tindakan fraud.
5) Risiko Hukum.
Pada 31 Desember 2016, Risiko Hukum memiliki predikat Low to Moderate dengan
peringkat kualitas penerapan manajemen risiko satisfactory. Hal ini disebabkan oleh
masih terdapatnya permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi BSM selama
periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum.

175
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

6) Risiko Reputasi. 3) Return on Equity (ROE)


Pada 31 Desember 2016, Risiko Reputasi memiliki ROE per Desember 2016 sebesar 5,81% atau
predikat Low dengan peringkat kualitas penerapan sebesar 111,22% dibandingkan target Desember
manajemen risiko satisfactory. 2016 sebesar 5,23%.
7) Risiko Stratejik.
Pada 31 Desember 2016, Risiko Stratejik memiliki d. Permodalan.
predikat Moderate dengan peringkat kualitas Peringkat permodalan Bank berdasarkan self assessment
penerapan manajemen risiko satisfactory. Hal ini tingkat kesehatan Bank yaitu 2 (memadai), hal tersebut
disebabkan beberapa target RBB tidak tercapai menunjukkan bahwa Bank memiliki permodalan yang
antara lain fee based income. memadai terhadap profil risiko Bank.
8) Risiko Kepatuhan.
Pada 31 Desember 2016, Risiko Kepatuhan memiliki Pada tahun 2016, Bank melakukan pelunasan (call
predikat Moderate dengan peringkat kualitas option) Sukuk Subnotes tahun 2011 sebesar Rp500
penerapan manajemen risiko satisfactory. Hal ini Miliar. Di sisi lain terdapat tambahan setoran Modal
disebabkan antara lain sanksi berupa denda oleh dari Bank Mandiri sebesar Rp500 Miliar dan penerbitan
Regulator, khususnya terkait kesalahan dalam Sukuk Subnotes tahun 2016 sebesar Rp375 miliar,
penyampaian laporan Sistem Informasi Debitur dan sehingga CAR meningkat menjadi sebesar 14,01% atau
LSMK, serta keterlambatan penyampaian pelaporan 99,11% dibandingkan target sebesar 14,28%.
Pajak.
9) Risiko Investasi. Dalam rangka meningkatkan kinerja bank dan memitigasi
Pada 31 Desember 2016, Risiko Investasi memiliki risiko, Dewan Komisaris telah meminta Direksi untuk
predikat Moderate dengan peringkat kualitas meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia BSM,
penerapan manajemen risiko satisfactory. Hal ini melakukan evaluasi atas transformasi organisasi baik
disebabkan Rasio pembiayaan bagi hasil berkualitas kantor pusat maupun jaringan, penguatan 3 (tiga) pilar
rendah terhadap total pembiayaan yaitu 3,14%. proses penyaluran pembiayaan (unit bisnis, unit risk, dan
10) Risiko Imbal Hasil. unit financing operation), penyempurnaan proses bisnis
Pada 31 Desember 2016, Risiko Imbal Hasil memiliki pembiayaan, penguatan terhadap 1st, 2nd, dan 3rd lines
predikat Low to Moderate dengan peringkat kualitas of defense, meningkatkan penyaluran pembiayaan pada
penerapan manajemen risiko satisfactory. Hal ini segmen retail, penyaluran pembiayaan segmen wholesale
disebabkan sebagian besar portofolio penyediaan melalui kerja sama dengan Perusahaan Induk, melakukan
dana merupakan eksposur yang berimbal hasil tetap. pengendalian terhadap kualitas portofolio pembiayaan
dan meningkatkan recovery atas pembiayaan yang telah
c. Rentabilitas. dihapusbukukan.
Peringkat Rentabilitas Bank berdasarkan self assessment
tingkat kesehatan Bank yaitu 3 (cukup memadai) yang 3. Teknologi Informasi
menunjukkan bahwa pendapatan Bank tergolong baik, Sampai dengan Desember 2016, selain fokus penyelesaian
meskipun terdapat tekanan terhadap kinerja laba namun core banking system (CBS), Direksi juga melakukan
masih dapat mendukung pertumbuhan permodalan pengembangan teknologi informasi (TI) antara lain proyek
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Bank. WISE (workflow integrated system engine) guna mendukung


1) Laba Perusahaan penyaluran pembiayaan, proyek SAFE (smart automated
Pencapaian Laba per 31 Desember 2016 sebesar funding engine) khususnya terkait pengembangan produk
Rp325 miliar atau 103,28% dibandingkan target cash management, dan penguatan terhadap management
sebesar Rp315 miliar. information system (MIS) Bank.
2) Return On Asset (ROA)
ROA per 31 Desember 2016 sebesar 0,59% atau Dewan Komisaris menyadari bahwa teknologi informasi
sebesar 96,81% dibandingkan target Desember merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung
2016 sebesar 0,61%. terselenggaranya seluruh kegiatan usaha Bank. Oleh karena
itu, Dewan Komisaris secara berkala melakukan rapat

176
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

dengan Direksi guna memonitor progres penyelesaian manusia, pendidikan/pelatihan, penyesuaian remunerasi
proyek-proyek pengembangan TI dan meminta kepada dan fasilitas/tunjangan pegawai, job grade, dsb., termasuk
Direksi, antara lain untuk segera menyelesaikan proyek core melakukan revisi terhadap Kebijakan Human Capital Bank.
banking system iBSM dan proyek-proyek support system Di sisi lain, Direksi juga telah menerapkan punishment
(misalnya WISE dan SAFE), menetapkan project charter untuk yang tegas terhadap pelaku fraud. Pegawai yang terbukti
setiap proyek, menetapkan project committee s.d. level melakukan tindakan fraud dilaporkan kepada pihak
Direksi, memastikan agar pengembangan TI sesuai dengan berwajib.
proses bisnis yang disepakati bersama oleh unit TI, unit
bisnis, unit risk, unit financing operation, dan unit lainnya Dewan Komisaris concern terhadap pengelolaan Human
dengan memperhatikan IT Strategic Plan dan Corporate Plan Capital sebagai faktor yang sangat penting dalam
Bank, mengoptimalkan pengembangan teknologi informasi mengembangkan perusahaan sesuai corporate plan BSM
melalui sinergi dengan Perusahaan Induk, meningkatkan tahun 2016-2020 dengan didukung oleh landasan kebijakan
independensi dengan mengurangi ketergantungan terhadap yang kuat, sehingga diharapkan BSM mampu menjadi
vendor dengan berlandaskan good corporate governance employer of choice. Oleh karena itu, secara continue
yang sangat kuat dan baik, meningkatkan dual control Dewan Komisaris mengingatkan dan meminta Direksi untuk
dalam pengelolaan TI BSM, memastikan SDLC (system melakukan pemenuhan terhadap kebutuhan SDM baik dari
development life cycle) TI BSM sangat kuat. sisi kuantitas maupun kapabilitas, melakukan keseimbangan
organisasi dalam penempatan SDM khususnya pada 3
4. Sinergi Mandiri Group. (tiga) pilar proses pembiayaan, meningkatkan efisiensi
Dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis Bank, Dewan dan produktivitas pegawai, menempatkan pegawai
Komisaris telah meminta Direksi untuk mengoptimalkan dalam lingkungan kerja yang baik, memastikan
kekuatan dan keunggulan yang dimiliki Bank Mandiri dilaksanakannya coaching dan supervisi oleh atasan,
dan anak perusahaannya (Mandiri Group), yaitu dengan memperkuat basic perbankan dan syariah bagi seluruh
melaksanakan sinergi dan aliansi. Dewan Komisaris juga pegawai, mengembangkan program talent management,
meminta Direksi agar sinergi dengan Mandiri Group mengembangkan career path pegawai, melakukan rotasi
dilakukan dalam aspek yang lebih luas antara lain dan mutasi, memberikan reward dan punishment yang
pertumbuhan bisnis, pengembangan SDM, pengembangan cepat dan tepat, dsb.
teknologi informasi, dsb. Dewan Komisaris secara intensif
melakukan pengawasan dan pemberian nasihat agar 6. Kepatuhan terhadap Prinsip Syariah.
pelaksanaan inisiatif strategis sinergi dengan Mandiri Group Dewan Komisaris concern terhadap kepatuhan Bank
dapat terealisasi sesuai target yang telah ditetapkan. terhadap implementasi prinsip-prinsip syariah. Salah
satu cerminan concern Dewan Komisaris yaitu dengan
Menindaklanjuti arahan Dewan Komisaris, Direksi telah menginisiasi pelaksanaan rapat gabungan (ragab) antara
melakukan berbagai inisiatif strategis terkait sinergi dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah.
Mandiri Group (Bank Mandiri dan Anak Perusahaannya) Pada tahun 2016 dilakukan sebanyak 2 (dua) kali ragab
antara lain layanan syariah Bank, pembiayaan wholesale dengan tujuan mengoptimalisasi sinergi ketiga fungsi
and retail banking, akuisisi EDC Bank Mandiri di merchant tersebut di atas guna menyatukan pandangan dalam rangka
Bank, penjualan E-Money Bank, host to host E-Channel meningkatkan pertumbuhan bisnis bank yang sesuai dengan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Bank Mandiri, kerja sama call center, kerja sama pencetakan prinsip syariah.
kartu ATM Bank, dan kerjasama penjualan berbagai macam
produk-produk Bank. Dewan Komisaris mendorong Dewan Pengawas Syariah
untuk membuat terobosan pemikiran dan/atau mengusulkan
5. Pengelolaan Sumber Daya Manusia. fatwa baru mengenai produk yang dapat mendukung
Menindaklanjuti implementasi transformasi organisasi yang percepatan pertumbuhan bisnis perbankan syariah dan
telah selesai pada Maret 2016, Direksi melakukan beberapa memastikan setiap kegiatan usaha yang dilaksanakan Direksi
inisiatif strategis diantaranya yaitu pemenuhan sumber daya telah comply terhadap prinsip-prinsip syariah.

177
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

7. Laporan Kinerja Kepatuhan. 9. Implementasi Tata Kelola Perusahaan.


Berbagai upaya terus dilakukan Direksi untuk memastikan Penerapan tata kelola perusahaan telah dilaksanakan oleh
terciptanya budaya kepatuhan Bank, antara lain Bank berlandaskan pada lima prinsip dasar (transparansi,
mensosialisasikan ketentuan-ketentuan baru yang akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan
diterbitkan oleh Regulator, terlibat aktif dalam pelaksanaan kewajaran). Pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan
revisi terhadap ketentuan intern Bank, memastikan antara lain:
kepatuhan terhadap penyaluran pembiayaan, dsb. Namun a. Transparansi: Bank telah mengembangkan sistem
di sisi lain, Bank masih terkena sanksi berupa denda oleh akuntansi berdasarkan standar akuntansi syariah
Regulator khususnya terkait kesalahan dalam penyampaian yang berlaku untuk menghasilkan laporan keuangan
laporan Sistem Informasi Debitur dan LSMK, serta yang berkualitas dan telah melakukan sosialisasi
keterlambatan penyampaian pelaporan Pajak. laporan keuangan Bank, menginformasikan produk-
produk Bank kepada nasabah, menerapkan prosedur
Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan monitoring pengadaan barang dan jasa pihak ketiga untuk
secara berkala terhadap fungsi kepatuhan Bank antara lain kebutuhan operasional Bank melalui suatu proses dan
melalui penyelenggaraan rapat dan laporan kepatuhan mekanisme yang dilakukan secara adil dan transparan,
yang disampaikan unit kerja kepatuhan. Dewan Komisaris Bank juga telah menggunakan jasa auditor eksternal
memberikan saran kepada Direksi agar meningkatkan yang independen dan profesional.
kapabilitas jajaran pegawai BSM serta meningkatkan fungsi b. Akuntabilitas: Bank telah menetapkan tanggung jawab
kontrol yang kuat sehingga tidak terjadi pelanggaran yang jelas dari masing-masing organ organisasi dan
terhadap ketentuan Regulator, memastikan dilakukan penyusunan struktur organisasi yang mengakomodasi
pengkinian terhadap ketentuan-ketentuan internal Bank kebutuhan organisasi. Bank telah mempunyai sistem
sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh baik rekrutmen pegawai yang fair, obyektif, dan kompetitif.
Regulator dan/atau Pemerintah, menetapkan workflow Bank telah mempunyai sistem remunerasi manajemen
disertai pengendalian intern yang kuat terkait kewajiban dan pegawai yang berbasis kinerja kompetitif dan
penyampaian laporan Bank khususnya kepada Regulator transparan.
guna memastikan laporan yang disampaikan benar, valid, c. Pertanggungjawaban: Bank telah melaksanakan
dan tepat waktu. pelaporan kepada pihak ketiga (Otoritas Jasa Keuangan
Bank Indonesia, Bank Mandiri, PPATK) dan memenuhi
8. Pemenuhan Komitmen Hasil Pemeriksaan OJK dan Auditor ketentuan dari regulator, Bank telah melaksanakan
Ekstern Lainnya. corporate social responsibility dan mengelola zakat serta
Sampai dengan posisi 31 Desember 2016, masih terdapat qardhul hasan.
27 temuan atau 1,99% dari total 1.355 temuan hasil d. Profesional: Bank telah mempunyai aturan yang
pemeriksaan auditor eksternal yang telah jatuh tempo memisahkan antara kepentingan kedinasan dan pribadi
namun belum dapat diselesaikan Bank. serta mampu mengambil keputusan secara obyektif dan
bebas dari tekanan pihak manapun, Bank akan selalu
Dewan Komisaris secara berkala dan intensif melakukan meningkatkan integritas, kompetensi, dan capability
rapat dengan Direksi guna membahas mengenai progres pegawai melalui pelatihan (internal dan eksternal).
penyelesaian temuan hasil pemeriksaan auditor ekstern e. Kewajaran: Dewan Komisaris dan Direksi telah
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Bank. Dewan Komisaris juga memberikan saran kepada melaksanakan wewenang dan tanggung jawab sesuai
Direksi untuk menganalisa rootcause kelemahan-kelemahan batasan-batasan yang ditentukan dalam Anggaran Dasar
yang terjadi dan melakukan perbaikan secara cepat dan dan ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang
sistematis. berlaku. Bank telah memberikan penghargaan (reward)
untuk setiap prestasi dan menjatuhkan hukuman
(punishment) yang obyektif dan bersifat mendidik bagi
setiap pelanggaran.

178
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

KOMISARIS INDEPENDEN DIREKSI


Kriteria Penentuan Komisaris Independen Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan
Komisaris Independen adalah anggota dewan komisaris yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk
tidak terafiliasi dengan Direksi, anggota dewan komisaris lainnya kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan
dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan perusahaan serta mewakili perusahaan sesuai anggaran dasar.
bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak Direksi bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan
semata-mata demi kepentingan perusahaan. BSM sesuai dengan prinsip-prinsip kehati-hatian dan syariah.
Kewenangan dan tanggung jawab Direksi telah diatur dan
Disadari bahwa menurut UUPT semua komisaris pada sesuai dengan Anggaran Dasar BSM. Seluruh pelaksanaan tugas
hakekatnya harus bersikap independen dan diharapkan mampu dan tanggung jawab Direksi telah dipertanggung jawabkan
melaksanakan tugasnya secara independen, semata-mata untuk kepada Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS.
kepentingan perusahaan, terlepas dari pengaruh berbagai
pihak yang memiliki kepentingan yang dapat berbenturan Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan
dengan kepentingan pihak lain. Dengan demikian tanpa harus BSM, Direksi telah menjalankan fungsi audit intern yang efektif
mempertentangkan, pengertian Komisaris Independen di dalam sesuai standar sebagaimana diatur dalam ketentuan BI, fungsi
UUPT sama dengan anggota Dewan Komisaris. Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko dan fungsi
kepatuhan secara independen.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Bank harus memiliki
memiliki Komisaris Independen dengan komposisi paling kurang Kriteria Direksi
50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Sehubungan Berdasar anggaran dasar yang dapat diangkat menjadi anggota
dengan hal tersebut dan dalam rangka mendukung pelaksanaan Direksi adalah orang WNI perseorangan yang cakap melakukan
GCG, maka pemegang saham melalui RUPS telah menetapkan perbuatan hukum dan sebelum pengangkatannya tidak pernah:
Komisaris Independen untuk menjalankan tugas pengawasan a. dinyatakan pailit;
terhadap BSM. b. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris
yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan
Jumlah anggota Dewan Komisaris BSM saat ini adalah 5 dinyatakan pailit; atau
(lima) orang dengan 3 (tiga) orang diantaranya atau 60% c. dihukum karena melakukan tindak pidana yang diancam
anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen. hukuman penjara 5 (lima) tahun atau lebih, dan/atau
Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan d. dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan
kekeluargaan sampai dengan derajat kedua dengan anggota keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor
Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi. keuangan.

Pernyataan Independensi Komisaris Independen Masa Jabatan Direksi


Komisaris Independen menandatangani pernyataan Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu
independensi yang dibuat dan diperbaharui secara berkala. terhitung sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya atau
ditetapkan lain oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS
Pernyataan Independensi Komisaris Independen BSM dapat Tahunan yang ke-3 (tiga) setelah pengangkatannya, dengan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

diketahui sebagai berikut: tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota
Direksi sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebut
Tanggal alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan
Nama Jabatan
Penandatanganan
RUPS tersebut kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen 15 September 2010
Bambang Widianto Komisaris Independen 25 September 2014
Zulkifli Djaelani Komisaris Independen 10 Oktober 2014

179
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Setelah masa jabatannya berakhir anggota Direksi dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali
masa jabatan berikutnya, namun RUPS dapat menetap.

Komposisi Direksi
Direksi secara kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang
diamanahkan, dan terdiri dari anggota yang memiliki pemahaman yang memadai, memiliki
kompetensi untuk dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha, membuat
keputusan secara independen dan mendorong peningkatan kinerja Perusahaan.

Komposisi anggota Direksi BSM pada periode 1 Januari 2016 s.d. 9 September 2016 terdiri atas 7
(tujuh) orang yaitu seorang sebagai Direktur Utama dan 6 (enam) orang Direktur, yang diangkat
berdasarkan RUPS. Penunjukan Direksi telah melalui mekanisme fit and proper test oleh Pemegang
Saham Pengendali.

Susunan Direksi BSM tersebut berdasarkan Akta RUPS No. 30 tanggal 22 April 2015. Adapun
susunan Direksi sebagai berikut:

Susunan Direksi (periode 1 Januari 2016 s.d. 9 September 2016)


Fit and
No Nama Jabatan Dasar Hukum Periode Pengangkatan
Proper Test
1. Agus Sudiarto Direktur Utama Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
2. Agus Dwi Handaya Direktur Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
3. Fahmi Ridho Direktur Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
4. Putu Rahwidhiyasa Direktur Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
5. Kusman Yandi Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2015-RUPST 2018 lulus
6. Edwin Dwidjajanto Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2015-RUPST 2018 lulus
7. Choirul Anwar Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2015-RUPST 2018 lulus

Komposisi anggota Direksi BSM per posisi 31 Desember 2016 terdiri dari 6 (enam) orang yaitu
seorang sebagai Direktur Utama dan 5 (lima) orang Direktur, yang diangkat berdasarkan RUPS.
Penunjukan Direksi telah melalui mekanisme fit and proper test oleh Pemegang Saham Pengendali.

Susunan Direksi BSM tersebut berdasarkan Akta RUPS No. 75 tanggal 30 September 2016.
sebagai berikut:

Susunan Direksi (9 September 2016 – Desember 2016)


Fit and
No Nama Jabatan Dasar Hukum Periode Pengangkatan
Proper Test
1. Agus Sudiarto Direktur Utama Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

2. Fahmi Ridho Direktur Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
3. Putu Rahwidhiyasa Direktur Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
4. Kusman Yandi Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2015-RUPST 2018 lulus
5. Edwin Dwidjajanto Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2015-RUPST 2018 lulus
6. Choirul Anwar Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2015-RUPST 2018 lulus

180
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Penilaian Kemampuan dan Kepatutan


Seluruh Anggota Direksi BSM telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test)
dan telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan, yang mengindikasikan bahwa setiap
Anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.

Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan


Nama Pelaksana Hasil
Agus Sudiarto Otoritas Jasa Keuangan Lulus
Putu Rahwidhiyasa Otoritas Jasa Keuangan Lulus
Fahmi Ridho Otoritas Jasa Keuangan Lulus
Edwin Dwidjajanto Otoritas Jasa Keuangan Lulus
Kusman Yandi Otoritas Jasa Keuangan Lulus
Choirul Anwar Otoritas Jasa Keuangan Lulus

Kepemilikan Saham
Selama 2016, Direksi tidak memiliki saham di BSM, di bank lain dan di perusahaan lain. Hal ini
dibuktikan dalam bentuk laporan Batas Maksimum Penyediaan Dana (BMPD) yang disampaikan ke
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setiap 6 bulan sekali.

Saham di Bank Saham di


Nama Jabatan Saham di BSM
lain Perusahaan Lain
Agus Sudiarto Direktur Utama Nihil Nihil Nihil
Putu Rahwidhiyasa Direktur Risk Management & Compliance Nihil Nihil Nihil
Fahmi Ridho Direktur Technology & Operation Nihil Nihil Nihil
Edwin Dwidjajanto Direktur Distribution & Services Nihil Nihil Nihil
Kusman Yandi Direktur Wholesale Banking Nihil Nihil Nihil
Choirul Anwar Direktur Financing Risk & Recovery Nihil Nihil Nihil

Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

181
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Rangkap Jabatan Anggota Direksi pada Perusahaan atau Lembaga lain


Ketentuan rangkap jabatan bagi Direksi diatur dalam Kebijakan GCG. Anggota Direksi dilarang
merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank,
Perusahaan dan/atau lembaga lain. Rangkap jabatan dalam hal ini tidak termasuk sepanjang
perangkapan jabatan tersebut tidak mengakibatkan yang bersangkutan mengabaikan pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi Bank.

Direksi BSM tidak ada yang memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi
atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan keuangan lain, atau anggota Dewan
Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu)
perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi


Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan
perusahaan untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta
mewakili perusahaan sesuai anggaran dasar.

Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan BSM sesuai dengan prinsip-
prinsip kehati-hatian dan syariah. Kewenangan dan tanggung jawab Direksi telah diatur dan
sesuai dengan Anggaran Dasar BSM. Seluruh pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah
dipertanggungjawabkan kepada Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS.

Berdasarkan Anggaran Dasar, tugas dan wewenang Direksi antara lain:


1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan
dalam mencapai maksud dan tujuannya.
2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
3. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan
dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan.
4. Direktur Utama berhak dan berwenang untuk dan atas nama Direksi mewakili Perseroan
5. Jika Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga, Wakil Direktur Utama berhak dan berwenang untuk dan atas
nama Direksi mewakili Perseroan. Dalam hal Wakil Direktur Utama tidak ada atau tidak hadir
atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak
ketiga, maka 2 (dua) orang anggota Direksi berhak dan berwenang untuk dan atas nama
Direksi mewakili Perseroan.
6. Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau seorang atau lebih
sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kekuasaan yang diatur dalam
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

surat kuasa.
7. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan dalam hal
RUPS tidak menetapkan, maka pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan
berdasarkan keputusan Direksi.
8. Direksi mempunyai wewenang untuk menghapusbukukan piutang pokok macet, tidak menagih
lagi piutang berupa margin, denda dan atau ongkos ongkos dalam rangka restrukturisasi dan
atau penyelesaian pembiayaan yang selanjutnya dilaporkan kepada Dewan Komisaris.

182
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

9. Direksi mempunyai wewenang untuk mengatur ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk
penetapan gaji, pensiun, atau jaminan hari tua dan penghasilan bagi pegawai perseroan

Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan BSM, Direksi telah menjalankan fungsi audit
internal yang efektif sesuai standar sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK; fungsi Manajemen Risiko dan
Komite Manajemen Risiko; dan fungsi kepatuhan secara independen.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tidak ada satu pun anggota Direksi yang memberikan
kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.

Dalam hal kebijakan BSM yang bersifat strategis, Direksi telah mengungkapkan kepada pegawai melalui
berbagai media sosialisasi, baik dilakukan secara langsung oleh Direksi sendiri maupun melalui surat edaran
internal, folder publik internal, majalah internal, dan media komunikasi lainnya yang ada di BSM.

Secara umum pembagian tugas Direksi dibagi sebagai berikut:

No Nama Jabatan Bidang Tugas


1. Agus Sudiarto Direktur Utama Kordinasi Pengelolaan BSM

Membawahi Unit Kerja:


Internal Audit & Anti Fraud (IAG)
2. Putu Rahwidhiyasa Direktur Risk Management & Memimpin, merumuskan dan mengarahkan kebijakan dan strategi
Compliance dalam Direktorat Risk Management & Compliance sesuai regulasi
perbankan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
termasuk prinsip Syariah.
Membawahi Unit Kerja:
1. Enterprise Risk Management (ERM)
2. Compliance (CPG)
3. Human Capital (HCG)
4. Learning Center (LCG)
5. Policy & Procedure (PPG)
6. Legal (LGG)
3. Fahmi Ridho Direktur Technology & Operation Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan
dan strategi, pemutakhiran dan sosialiasi dalam bidang Technology &
Operation.
Membawahi Unit Kerja:
1. Information Technology (ITG)
2. Central Operations (COG)
3. Financing Operation (FOG)
4. Edwin Dwidjajanto Direktur Distribution & Service Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan
dan strategi, pemutakhiran dan sosialiasi dalam bidang Distribution &
Service.
Membawahi Unit Kerja:
1. Retail Deposit (RDG)
2. Distribution Strategy (DSG)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

3. Electronic Banking (EBG)


4. Culture & Customer Care (CCG)
5. Kusman Yandi Direktur Wholesale Banking Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan
dan strategi, pemutakhiran dan sosialisasi kebijakan dalam bidang
Wholesale Banking.
Membawahi Unit Kerja:
1. Corporate Banking 1 (CB1)
2. Corporate Banking 2 (CB2)
3. Treasury & Int’l Banking (TIG)
4. Commercial Banking (CMG)
5. Institution Banking (IBG)
6. Product & Transaction Banking (PTG)

183
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

No Nama Jabatan Bidang Tugas


6. Choirul Anwar Direktur Financing Risk & Recovery Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan
dan strategi, pemutakhiran dan sosialisasi kebijakan di Direktorat
Financing Risk & Recovery.
Membawahi Unit Kerja:
1. Wholesale Risk (WRG)
2. Retail Risk (RRG)
3. Wholesale Financing Recovery (WFR)
4. Retail Financing Recovery (RFR)

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Senior


Executive Vice President (SEVP)
Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dibantu oleh Senior Executive Vice President (SEVP) yang
bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama.
Pada tahun 2016, terdapat 2 (dua) orang SEVP yakni Ade Cahyo
Nugroho yang menjabat sebagai SEVP Finance & Strategy dan
Niken Andonowarih sebagai SEVP Retail Banking.

Pembagian Tugas SEVP sebagai berikut


Nama Jabatan Bidang Tugas
Ade Cahyo Nugroho SEVP Finance and Strategy Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan
kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialisasi dalam bidang
Finance & Strategy, sejalan dengan UU dan kebijakan perseroan.
Membawahi unit kerja:
• Corporate and Branch Transformation (CBT)
• Strategy and Performance Management (SPM)
• Accounting (ACG)
• Corporate Secretary (CSG)
• Strategic Procurement (SCG)

Niken Andonowarih SEVP Retail Banking Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan
kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialisasi kebijakan
dalam bidang Retail Banking yang sejalan dengan ketentuan
perbankan dan kebijakan perusahaan.
Membawahi unit kerja:
- Consumer Finance and Hajj (CHG)
- Pawning (PWG)
- Micro Banking (MBG)
- Business Banking (BB)

Pedoman dan Tata Tertib Direksi (Board Charter)


Direksi telah memiliki dan menyempurnakan Pedoman dan Tata LEMBAR PENGESAHAN
Tertib Kerja Direksi yang telah disahkan pada 24 Desember I. PENDAHULUAN
2014. Pedoman dan Tata Tertib Kerja tersebut mengatur A. Latar Belakang
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

mengenai tugas pokok, struktur organisasi, etika kerja, waktu B. Maksud dan Tujuan
kerja, dan penyelenggaraan rapat Direksi. C. Dasar Hukum
II. KETENTUAN UMUM
Isi Pedoman dan Tata Tertib Direksi A. Pengertian
Pedoman tersebut mengatur Etika Kerja Direksi, Pengaturan III. ETIKA KERJA DIREKSI
Rapat, Penggantian Direksi dan Ketentuan lain yang telah A. Kode Etik Bankir
memenuhi prinsip-prinsip GCG. Hal-hal yang diatur dalam B. Pelaksanaan Etika Kerja Direksi
Pedoman dan Tata Tertib Direksi tersebut antara lain: IV. WAKTU KERJA

184
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

V. PENGATURAN RAPAT
A. Jenis Rapat
B. Tata Tertib Rapat
VI. KETENTUAN PENGGANTIAN DIREKSI
A. Direktur Pengganti
B. Masa Tugas
C. Ketentuan Lain
VII. PENUTUP

Program Pengenalan dan Program Pelatihan Direksi


Program Pengenalan Direksi
Bagi Anggota Direksi yang baru diangkat diberikan Program Pengenalan untuk memperkenalkan
Anggota Direksi baru terhadap pelaksanaan fungsi dan tugas Direksi. Pelaksanaan Program
Pengenalan dilakukan menyesuaikan dengan adanya perubahan komposisi Direksi.

Materi Program Pengenalan meliputi antara lain:


1. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di BSM;
2. Gambaran mengenai BSM yang berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja
keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi
kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis lainnya;
3. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal,
sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit dan komite-komite lain
dibawah Dewan Komisaris
4. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi serta hal-hal yang tidak diperbolehkan.

Pada 2016, terdapat perubahan komposisi Direksi yakni Bapak Agus Dwi Handaya tidak menjabat
lagi sebagai Direksi. Tidak terdapat pengangkatan Anggota Direksi baru.

Program Pelatihan Direksi


Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi untuk menunjang pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab, selama 2016, Direksi telah mengikuti berbagai kegiatan antara lain:

Tempat
Nama Direksi Judul Pelatihan Penyelenggara Tanggal Pelaksanaan
Pelaksanaan
Risk Management Refreshment Program for Zurich, Basel dan
IBI & LSPP 15-22 Oktober 2016
Executives Milan
Prophetic Leadership and Management
Agus Sudiarto PROLM 2016 Bogor
Wisdom
Inaugural CIBAFI Global Forum “ Rethinking
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

CIBAFI 3-4 Mei 2016 Bahrain


Values For Sustainable Growth “
Expand Leadership Program YPK BUMN & CLDI 2016 Bali
Prophetic Leadership and Management
PROLM 2016 Bogor
Edwin Dwidjajanto Wisdom
KARIM Consulting
Workshop Outlook Perbankan Syariah 2017 2016 Jakarta
Indonesia

185
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Tempat
Nama Direksi Judul Pelatihan Penyelenggara Tanggal Pelaksanaan
Pelaksanaan
Invitation for The Indonesia International
OJK 29 September 2016 Jakarta
Conference on Islamic Finance 2016
Seminar IDB “ Mitigating Trade and Kementerian Keuangan
17 Mei 2016 Jakarta
Investment Risk in Asia RI
Inaugural CIBAFI Global Forum “ Rethinking
Choirul Anwar CIBAFI 3-4 Mei 2016 Bahrain
Values For Sustainable Growth “
Seminar dalam rangka Roadshow sidang Kementerian Keuangan
26 April 2016 Lombok
tahunan IDB 2016 RI
Prophetic Leadership and Management
PROLM 2016 Bogor
Wisdom
Revisit Enterprise And Risk Management
And Learning Best Practice Of Credit Risk BARA 2016 Bandung
Managemen (2016)
Putu Rahwidhiyasa
Forum Indonesia Banking Human Capital Perbanas 2016 Jakarta
Prophetic Leadership and Management
PROLM 2016 Jakarta
Wisdom
Prophetic Leadership and Management
PROLM 2016 Jakarta
Wisdom
Kusman Yandi
Invitation for the Indonesia Intrnational
Conference on Islammic Finance 2016
Prophetic Leadership and Management
Fahmi Ridho PROLM 2016 Jakarta
Wisdom

HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS DENGAN DIREKSI


Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi sebagai dua organ perusahaan
yang menjalankan aktivitas operasional secara harian adalah berbeda. Tugas utama Dewan
Komisaris pada intinya adalah sebagai pengawas dan pemberi saran, sementara itu tugas utama
Direksi adalah melaksanakan keputusan RUPS, arahan dari Dewan Komisaris serta mengelola
operasional perusahan. Namun demikian, keduanya harus senantiasa berkoordinasi dan bekerja
sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang.

Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances untuk
kemajuan dan kesehatan Bank. Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masing-
masing bertanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang. Hal ini
tercermin pada:
1. Terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kriteria yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
2. Terlaksananya dengan baik manajemen risiko maupun sistem pengendalian internal.
3. Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang saham.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

4. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar.


5. Terpenuhinya implementasi GCG.
6. Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen di semua lini organisasi.

HUBUNGAN KELUARGA DAN KEUANGAN DIREKSI DAN DEWAN


KOMISARIS DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS, ANGGOTA
DIREKSI LAIN DAN/ATAU PEMEGANG SAHAM PENGENDALI
Selama tahun 2016, Direksi dan Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga
maupun keuangan baik dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lain dan/atau
Pemegang Saham Pengendali.

186
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Hubungan Keluarga dengan Hubungan Keuangan dengan


Pemegang Pemegang
Dewan Dewan
Nama Direksi Saham Direksi Saham
Komisaris Komisaris
Pengendali Pengendali
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Agus Sudiarto - √ - √ - √ - √ - √ - √
Agus Dwi Handaya - √ - √ - √ - √ - √ - √
Fahmi Ridho - √ - √ - √ - √ - √ - √
Putu Rahwidhiyasa - √ - √ - √ - √ - √ - √
Choirul Anwar - √ - √ - √ - √ - √ - √
Edwin Dwidjajanto - √ - √ - √ - √ - √ - √
Kusman Yandi - √ - √ - √ - √ - √ - √

Hubungan Keluarga dengan Hubungan Keuangan dengan


Pemegang Pemegang
Dewan Dewan
Nama Direksi Saham Direksi Saham
Komisaris Komisaris
Pengendali Pengendali
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Ventje Rahardjo - √ - √ - √ - √ - √ - √
Ramzi A. Zuhdi - √ - √ - √ - √ - √ - √
Agus Fuad - √ - √ - √ - √ - √ - √
Bambang Widianto - √ - √ - √ - √ - √ - √
Zulkifli Djaelani - √ - √ - √ - √ - √ - √

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI


DAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Prosedur Pengusulan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Prosedur penetapan remunerasi dan fasilitas lain (remuneration package) untuk Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan
Pengawas Syariah merujuk pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Berdasarkan peraturan tersebut, Komite Remunerasi
dan Nominasi dalam menetapkan remuneration package melaksanakan hal berikut:
1. melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi;
2. melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara kebijakan remunerasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut;
dan
3. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris,
Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan.

Dalam penetapan remuneration package tersebut Komite Remunerasi dan Nominasi telah memperhatikan:
1. kinerja keuangan;
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

2. pemenuhan pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva;


3. kewajaran dengan peer group; dan
4. pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang BUS.

Komite Remunerasi Rapat Umum


Dewan Komisaris
dan Nominasi Pemegang Saham

• Membuat Kajian • Pembahasan • Menetapkan


Penyusunan Remunerasi Remunerasi
Remunerasi

187
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Struktur Remunerasi dan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas


Syariah
Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya (remuneration package) yang ditetapkan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah
(DPS). Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi:
1. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan
(benefit), kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk remunerasi lainnya; dan
2. Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain
fasilitas perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi,
dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.

Rincian Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah


Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) sebagai berikut:
Jumlah yang diterima dalam 1 (satu) tahun
Dewan Komisaris Direksi Dewan Pengawas Syariah
Jenis Remunerasi dan Fasilitas lainnya
jutaan jutaan jutaan
Orang Orang Orang
Rupiah Rupiah Rupiah
Remunerasi 5 5.555 7 18.998 4 1.120
Fasilitas lainnya*):
1. yang dapat dimiliki 5 778 7 1.551
2. yang tidak dapat dimiliki
Total 5 6.333 7 20.549 4**) 1.120

1. Catatan:
*) dinilai dalam ekuivalen Rupiah.
**) Terjadi perubahan Ketua DPS pada bulan April 2016, sesuai RUPS tahun buku 2016.
2. Keterangan:
a) Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit),
kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk remunerasi lainnya;
b) Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas perumahan,
fasilitas transportasi, fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki
maupun tidak dapat dimiliki.

a. Jumlah anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah yang menerima
remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan, sebagaimana
tabel di bawah ini:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

188
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Jumlah Dewan
Jumlah Remunerasi*) per orang dalam 1 tahun Jumlah Direksi Jumlah DPS
Komisaris
Diatas Rp2 miliar - 7 -
Diatas Rp1 miliar s.d Rp2 miliar 5 - -
Diatas Rp500 juta s.d Rp1 miliar - - -
Rp500 juta kebawah - - 4
*) yang diterima dalam bentuk keuangan (non natura)

Pengungkapan rasio gaji tertinggi dan gaji terendah dalam jawab Dewan Komisaris dilakukan baik secara tertulis ataupun
sekala perbandingan yang diterima oleh anggota Dewan lisan dalam forum formal seperti Rapat ataupun informal. Rapat-
Komisaris, Direksi dan pegawai per bulan rapat yang diselenggarakan antara lain Rapat Dewan Komisaris
dengan Direksi (Rakomdir), Rapat Gabungan Dewan Komisaris,
Keterangan Rasio Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (Ragab), dan Rapat
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 24,2 ; 1 Komite-Komite. Sepanjang tahun 2016, pelaksanaan rapat-
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1,1 : 1 rapat tersebut dilakukan sebanyak 101 (seratus satu) kali atau
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1,1 : 1 sebesar >100% jika dibandingkan kewajiban penyelenggaraan
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan pegawai tertinggi 2:1 rapat dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris sebagaimana
dimaksud PBI No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good
Gaji yang dibandingkan dalam rasio gaji tersebut di atas, adalah Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah. Pembahasan
gaji yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan rapat antara lain mengenai evaluasi berkala terhadap realisasi
pegawai per bulan. pencapaian target RBB Tahun 2016, pembahasan terkait isu-
Keterangan: isu yang berkembang, tantangan yang dihadapi, strategi/action
a) Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan plan yang akan dilakukan, dan sebagainya.
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaaan
atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan 1. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir).
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau Direktur
atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan Bidang, dengan agenda realisasi pencapaian rencana bisnis
bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/ bank bulanan, issue-issue terkini Bank, inisiatif strategis Bank
atau jasa yang telah dilakukannya. seperti corporate plan, core banking system, dan lainnya.
b) Pegawai adalah pegawai tetap BUS sampai batas 2. Rapat Gabungan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan
pelaksana. Pengawas Syariah (Ragab).
Rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas
RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Syariah dengan agenda kinerja Bank, issue-issue terkini
Rapat Dewan Komisaris Bank, inisiatif strategis Bank, kepatuhan pelaksanaan prinsip
Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas dan syariah pada kegiatan usaha Bank, dsb.
tanggung jawabnya secara profesional dan independen dengan 3. Rapat Komite-Komite
berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Rapat yang dilaksanakan Komite-Komite (Komite Audit,
Komisaris berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

fungsi pengawasan bank, baik pada proses perumusan Nominasi) sesuai tugas dan tanggung jawabnya masing-
rencana strategis, penyusunan dan implementasi rencana masing guna mendukung Dewan Komisaris untuk
bisnis, pemantauan kinerja, penerapan manajemen risiko, good melaksanakan pengawasan dan pemberian nasihat kepada
corporate governance, dan kepatuhan terhadap prinsip syariah. Direksi.

Dalam pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab, Dewan Berikut rincian pelaksanaan rapat yang dilakukan oleh anggota
Komisaris didukung oleh Komite-Komite penunjang antara lain Dewan Komisaris:
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi
dan Nominasi. Efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung

189
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Rekapitulasi Rapat dan Jumlah Kehadiran Dewan


Komisaris
Dewan Komisaris
Total
No. Nama Rapat Ventje Ramzi A. Bambang Zulkifli
Rapat Agus Fuad
Rahardjo Zuhdi Widianto *) Djaelani
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi
1. dan/atau Dewan Pengawas Syariah 12 12 11 12 9 12
(Rekomdir/Ragab)
2. Rapat Komite Audit 20 20 20 19 12 20
3. Rapat Komite Pemantau Risiko 59 59 58 58 37 59
4. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi 10 10 10 10 9 10
Total 101 101 99 99 67 101
Catatan:
*) Tidak merangkap sebagai Anggota Komite Pemanta u Risiko

Selama 2016, agenda Rapat Internal Dewan Komisaris sebagai berikut:


Waktu
No Keterangan Kehadiran Agenda
Pelaksanaan
1 Ragab Kamis, 21 Januari Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang
2016 Widianto, Zulkifli Djaelani
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa,
Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar,
Muhammad Busthami
Dewan Pengawas Syariah: Komaruddin Hidayat dan M. Syafii Antonio
2 Rakomdir Rabu, 17 Februari Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Zulkifli
2016 Djaelani
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa,
Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar,
Muhammad Busthami
3 Rakomdir Rabu, 23 Maret Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang
2016 Widianto, Zulkifli Djaelani
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman
Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar, Muhammad Busthami Evaluasi terhadap
4 Rakomdir Kamis, 14 April Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang realisasi pencapaian
2016 Widianto, Zulkifli Djaelani target RBB Tahun
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman 2016, isu-isu yang
Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar, Muhammad Busthami berkembang,
tantangan yang
5 Rakomdir Rabu, 18 Mei Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang dihadapi, strategi/
2016 Widianto, Zulkifli Djaelani action plan yang
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, akan dilakukan, dan
Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar, Muhammad Busthami sebagainya.
6 Ragab Rabu, 15 Juni Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang
2016 Widianto, Zulkifli Djaelani
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa,
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar,


Muhammad Busthami
Dewan Pengawas Syariah: M. Syafii Antonio dan Mohamad Hidayat
7 Rakomdir Rabu, 20 Juli 2016 Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Zulkifli
Djaelani
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Kusman Yandi, Edwin
Dwidjajanto, Choirul Anwar, Muhammad Busthami
8 Rakomdir Jum’at, 19 Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Zulkifli
Agustus 2016 Djaelani
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman
Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar, Niken Andonowarih

190
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Waktu
No Keterangan Kehadiran Agenda
Pelaksanaan
9 Rakomdir Senin, 19 Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang
September 2016 Widianto, Zulkifli Djaelani
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman
Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar, Niken Andonowarih
10 Rakomdir Rabu, 12 Oktober Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Agud Fuad, Bambang Widianto, Zulkifli
2016 Djaelani
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Kusman Yandi, Choirul
Anwar, Niken Andonowarih, Ade Cahyo Nugroho
11 Rakomdir Kamis, 17 Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang
November 2016 Widianto, Zulkifli Djaelani
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman
Yandi, Choirul Anwar, Niken Andonowarih, Ade Cahyo Nugroho
12 Rakomdir Kamis, 15 Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang
Desember 2016 Widianto, Zulkifli Djaelani
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman
Yandi, Choirul Anwar, Niken Andonowarih, Ade Cahyo Nugroho

Rapat Direksi
Rapat Direksi diselenggarakan minimal sebulan sekali. Rapat internal Direksi merupakan forum dan
sekaligus mekanisme bagi pengambilan keputusan secara kolektif. Selain itu, Direksi mengadakan rapat
gabungan dengan Dewan Komisaris untuk membahas kinerja Bank.

Selama 2016, tingkat kehadiran Direksi dalam Rapat Internal Direksi sebagai berikut:
Rapat Direksi
No. Direksi Jabatan
(50 kali)
1. Agus Sudiarto Direktur Utama 49
2. Putu Rahwidhiyasa Direktur 48
3. Fahmi Ridho Direktur 44
4. Edwin Dwidjajanto Direktur 44
5. Kusman Yandi Direktur 48
6. Choirul Anwar Direktur 45
7. Agus Dwi Handaya Direktur 30

Selama 2016, agenda Rapat Internal besera Daftar Kehadiran Direksi sebagai berikut:
No No. Radir Tanggal Radir Agenda Radir Direksi yang hadir
1. 18/001/RADIR 5 Januari 2016 • Sharing Direksi/SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Distribution Transformation & Penataan Jaringan Putu Rahwidhiyasa,
Kantor Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
2. 18/002/RADIR 11 Januari 2016 • Alokasi Target Bisnis dan Biaya RBB 2016, serta Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Guidelines Penyusunan KPI 2016 Putu Rahwidhiyasa,


3. 18/003/RADIR 12 Januari 2016 • Sharing Direksi/SEVP Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
• Penetapan Pejabat di Kanwil Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
• Update Hasil Audit KAP PWC
4. 18/004/RADIR 19 Januari 2016 • Sharing Direksi/SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Agenda Strategis Bank-wide Untuk Pembahasan Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
Direksi Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
• Usulan agenda RUPS
• Usulan Jadwal Penggunaan Pakaian Kerja Pegawai
BSM
• Surat Ketetapan Penempatan dan Penugasan (SKPP)
melalui e-HRIS
• BSM Kriya
• Laporan Persiapan Roll Out Distribution
Transformation di RO I Sumatera 1 dan RO V Jawa 2

191
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

No No. Radir Tanggal Radir Agenda Radir Direksi yang hadir


5. 18/005/RADIR 26 Januari 2016 • Sharing Direksi/SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Pelaksanaan Call Option Subordinated Notes BSM Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
Tahun 2011 dan Penerbitan Surat Berharga Syariah Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
BSM tahun 2016 Dwidjajanto.
• Progres Project Cash Management & WISE
• Bahan Board Forum Posisi Desember 2015
• Pengelolaan Dana Haji dan Peningkatan Pelayanan
BPS BPIH Terhadap Calon Jemaah Haji Tahun 1437
H/2016M
• Update PT Kutilang Paksi Mas
6. 18/006/RADIR 09 Februari 2016 • Sharing Direksi/SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Strategic Grab CASA & Fee based Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
• Insentif Collection NPF dan Recovery WO, Gerakan Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
Genggam Recovery Rp1,25 Triliun (GEGER 125)
• Performance Review
• Update Culture Program: Culture Excellence
Implementation
7. 18/007/RADIR 16 Februari 2016 • Sharing Direksi/SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Bahan RUPS Tahun Buku 2015 Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
• Perubahan Format Acara Sukses Syariah Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
• Strategic Grab CASA & Feebased (penjelasan Dwidjajanto.
mengenai program event RDG)
• Kinerja BSM Januari 2016
• Penyelarasan Struktur Organisasi Kantor Pusat BSM
Detailing L3 – L5
8. 18/008/RADIR 23 Februari 2016 • Sharing Direksi/SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Penetapan Masa Kerja Pegawai Eks Legacy Bank Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
Susila Bakti (BSB) Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
• Usulan Premi Asuransi Kesehatan Inhealth 2016 Dwidjajanto.
• Rencana Transformasi Strategic Procurement Group
2016
9. 18/009/RADIR 1 Maret 2016 • Sharing Direksi/SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Usulan Penempatan Dana Excess Fund Bank Pada Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
Instrumen Surat Berharga Syariah Negara Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
• Update Materi RUPS Dwidjajanto.
• Inisiatif Corporate Plan BSM 2016-2020
• Progress Pelaksanaan Roll Out Distribution
Transformation
• Progress DMTL
• Tingkat Kesehatan BSM Per 31 Desember 2015
• Program Kerja dan Breakthrough Perumbuhan Bisnis
PWG tahun 2016
10. 18/010/RADIR 8 Maret 2016 • Sharing Direksi/SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Performance Review Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
Dwidjajanto.
11. 18/011/RADIR 15 Maret 2016 • Sharing Direksi/SEVP Agus Dwi Handaya, Putu
• Laporan Progres Penataan Jaringan Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
• Laporan Progres Kepegawaian Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

• Dampak Kebijakan Moneter dan Peraturan Pemerintah Dwidjajanto.


Terhadap Likuiditas BSM
12. 18/012/RADIR 22 Maret 2016 • Sharing Direksi/SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Pengalihan pengelolaan Call Center & Sinergy BSM Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
Call Center dengan Bank Mandiri Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
• Perkiraan Kinerja Maret 2016 Regional Office & Dwidjajanto.
Update hasil Performance Review dengan Kepala
Regional
13. 18/013/RADIR 29 Maret 2016 • Sharing Direksi/SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Usulan Penetapan Struktur Surat Berharga BSM Tahun Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
2016 Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
• Penilaian BSC/KPI Tahun 2015
• Product Prioritas BSM
• Redesign Arsitektur Kebijakan dan Prosedur

192
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

No No. Radir Tanggal Radir Agenda Radir Direksi yang hadir


14. 18/014/RADIR 5 April 2016 • Risalah Radir sdh di ttd Dir. Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Sharing Direksi/SEVP Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
• Exit Meeting PWC-Management Letter BSM tahun Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
2015
• Usulan Bonus Pegawai Tahun 2015
• Update SO Kantor Pusat dan Wilayah
15. 18/015/RADIR 12 April 2016 • Update Sukses Syariah Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Culture Assesment Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
• Kinerja BSM bulan Maret 2016 Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
• Penilaian Branch Manager (BM) & Pejabat Non BM Dwidjajanto.
Yang Menjabat Sebagai Area Manager.
16. 18/016/RADIR 19 April 2016 • Sharing Direksi/SEVP Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Entrance Meeting Audit KAP PWC Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
• Hasil Performance Review 15 April 2016 Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
• Update Profil Risiko BSM Q1 2016
• Update WG ALMA
• Usulan Event BSM Ramadhan Festival
• Marketing Communications (Markom) 2016
17. 18/017/RADIR 28 April 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Materi Pertemuan dengan Direktur Utama Bank Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
Mandiri Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
• Progres Update Audit Laporan Keuangan Maret 2016 Dwidjajanto.
& Limited Review Maret 2015
• Permasalahan Revenue Sharing Distribution (RSD)
18. 18/018/RADIR 12 Mei 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Kinerja BSM 30 April 2016 & Pembahasan Materi Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho,
Board Forum Kusman Yandi.
• Program Ramadhan 2016
19. 18/019/RADIR 19 Mei 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Update Status Project IT BSM 2016 Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
• Usulan Pembentukan Fraud Recovery Team (FRT) Kusman Yandi.
• Evaluasi Transformasi Organisasi Head Office &
Distribution Channel
• Upadate Program Metro TV
• Presentasi TVC BSM
• Paket Remunerasi TAD
20. 18/020/RADIR 26 Mei 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Update Status Project IT BSM 2016 Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
• New Culture FOG & Program Kerja FOG 2016 Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
Dwidjajanto.
21. 18/021/RADIR 31 Mei 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Menuju Operasional Excellence Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
• Update Status Project IT BSM 2016 Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
• Penetapan Masa Dinas/Kerja Pegawai Eks Legacy Bank Dwidjajanto.
Susila Bakti (BSB)
22. 18/022/RADIR 7 Juni 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• RBB & Kinerja BSM bulan Mei 2016 Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Dwidjajanto.
23. 18/023/RADIR 14 Juni 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Laporan Hasil Pemeriksaan Pajak Tahun Buku 2014 Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
• Update Project IT Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
• Progress Kerjasama BSM & MTF Dwidjajanto.
• Usulan Permohonan Penambahan Bagi Hasil Kupon
Sukuk Subordinasi Mudharabah BSM Tahun 2011
24. 18/024/RADIR 21 Juni 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Update Project IT BSM 2016 Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
• Usulan Infrastruktur Regional Wholesale Banking Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
• Usulan Lembaga Jasa Agen Penunjang Dan Dwidjajanto.
Mekanisme Penerbitan Sukuk Subordinasi BSM Tahun
2016
• Progress Inisiatif Corplan

193
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

No No. Radir Tanggal Radir Agenda Radir Direksi yang hadir


25. 18/025/RADIR 28Juni 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Update Project IT BSM 2016 Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
• Usulan Penyesuaian Gaji Pokok Pegawai tahun 2016 Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
• Sales Activity & Performance Monitoring Tool Dwidjajanto.
26. 18/026/RADIR 12 Juli 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Kinerja BSM Bulan Juni 2016 Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
• Lain-lain (Tax Amnesty) Kusman Yandi.
27. 18/027/RADIR 19 Juli 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Tax Amnesty dan Persiapan BSM Sebagai Bank Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
Persepsi Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
• Permohonan Pembiayaan Implan Pegawai OJK
• Pembahasan Draft Materi Presentasi Kepada Dekom
BM & Pembahasan Kinerja BSM 30 Juni 2016 Untuk
Rakomdir
28. 18/028/RADIR 26 Juli 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Usulan Penyesuaian Gaji Pokok Pegawai Tahun 2016 Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
• Laporan Implementasi Kolektibilitas Corebanking Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
Sesuai Ketentuan SE OJK Dwidjajanto.
• Tingkat Kesehatan BSM per 30 Juni 2016
• Jadwal Sosialisasi Amnesti Paja
29. 18/029/RADIR 9 Agustus 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Kinerja Juli 2016 Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho,
• Evaluasi Down-Grade Pembiayaan Retail Juli 2016 Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
• Kick Off PWC
• Report On Site Review Distribution Transformation
• Rencana Implementasi Talent Management 2016
30. 18/030/RADIR 15 Agustus 2016 • Update Proyeksi Perhitungan Kenaikan Gaji Pokok Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
Pegawai Tahun 2016 Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
• Persiapan Press Conference Fahmi Ridho, Edwin Dwidjajanto.
31. 18/031/RADIR 23 Agustus 2016 • Pembidangan Direksi & SEVP, dan Supervisi Kantor Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
Wilayah PT Bank Syariah Mandiri. Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
Dwidjajanto.
32. 18/032/RADIR 24 Agustus 2016 • Entrance Audit Bank Mandiri Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Update Tax Amnesty Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
• Alternatif Pengelolaan ATM BSM oleh Pihak ke-3 Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
• Pengembangan BSM Card pada Jaringan Visa Dwidjajanto.
International
• Strategy & Perencanaan Implementasi Aplikasi Laku
Pandai BSM
33. 18/033/RADIR 30 Agustus 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Management Meeting BSM - PEFINDO Tahun 2016 Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
• Penyelarasan Struktur Organisasi dan Rencana Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
Pelaksanaan Area Percontohan Dwidjajanto.
• Remapping Programs Initiative Corporate Plan BSM
2016- 2020
• Rencana Pembelian Asset di Pekanbaru
• Job Grading
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

34. 18/034/RADIR 7 September 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Kinerja BSM Agustus 2016 Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
• Update Tax Amnesty Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
35. 18/035/RADIR 20 September 2016 • Kick Off Penerbitan Sukuk Subordinasi BSM Tahun Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
2016 Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
• Sharing Direksi & SEVP Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
• Learning Center Program Mid Term 2016 “Fuel The
Engine”
36. 18/036/RADIR 27September 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Update Bahan Kepada Dekom Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
• Udate Tax Amnesty Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
• Limit Kewenangan Procurement
• Lain-lain (TVC, Kalender BSM 2017)

194
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

No No. Radir Tanggal Radir Agenda Radir Direksi yang hadir


37. 18/037/RADIR 7 Oktober 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Update Kinerja BSM September 2016 Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
Dwidjajanto.
38. 18/038/RADIR 11 Oktober 2016 • Kinerja BSM 30 September 2016 Untuk Rakomdir Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Asumsi Skenario Proyeksi 31 Desember 2016 Choirul Anwar, Kusman Yandi,
• Update Kasus Fraud Brebes Edwin Dwidjajanto.
• Pembidangan Tugas Dan Wewenang Anggota Direksi
& SEVP
39. 18/039/RADIR 25 Oktober 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Update Informasi Terkait Dengan Proses Penerbitan Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
Sukuk Mudharabah Subordinasi BSM Tahun 2016. Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto..
• Update Kegiatan Milad BSM
• Persipan Observasi CGPI
• RBB 2017
40. 18/040/ 27 Oktober 2016 • Rencana Pelaksanaan Call Option Subordinated Notes Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
RADIR(Via WA) BSM tanggal 19 Desember 2016 Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
41. 18/041/RADIR 2 November 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Exit meeting audit BM untuk nasabah pembiayaan Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
BSM Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
• Hasil Loan Review nasabah Wholesale dan Kick Off Dwidjajanto.
Audit Laporan Keuangan Tahun 2016 oleh PWC
• Persiapan Board Forum
• Hasil Survei Organizational Culture Health Index
(OCHI) PT Bank Syariah Mandiri
• Strategi Optimalisasi ATM BSM
• Lain-lain (Alokasi Anggaran Milad BSM ke 17)
42. 18/042/RADIR 8 November 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Update Call Option Sukuk dan Progres Penerbitan Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
Yang Baru Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
• Kinerja BSM Oktober 2016 & RBB 2017
43. 18/043/RADIR 16 November 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Update Rakomdir, RBB Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
• Update Milad BSM ke 17 Dwidjajanto.
• Izin Prinsip Penyediaan Infrastruktur untuk
Meningkatkan SLA Performance EOD/EOM CBS-iBSM
44. 18/044/RADIR 22 November 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Revitalisasi Pembiayaan Pegawai (KMR) Choirul Anwar, Kusman Yandi,
45. 18/045/RADIR 29 November 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Progress Report Penutupan Jaringan Kantor Posisi Per Choirul Anwar, Fahmi Ridho.
25 November 2016
• Laporan Hasil Audit Intern Realisasi Oktober 2016
• Permohonan Persetujuan Ijin Prinsip Pengembangan
Kantor Fungsional Operasional (KFO) Mikro
• Perkembangan ATMR Pembiayaan
46. 18/046/RADIR 7 Desember 2016 • Final ke Direksi – 30Januari 2017 Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Sharing Direksi & SEVP Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
• Kinerja November 2016 & Performance Review Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

• Tindak Lanjut Management Muhasabah


47. 18/047/RADIR 13 Desember 2016 • Final ke Direksi – 30Januari 2017 Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Sharing Direksi & SEVP Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
• Business Goverment Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
• Persiapan Rakernas BSM
48. 18/048/RADIR 19Desember 2016 • Penerbitan Sukuk Mudharabah BSM Tahun 2016 Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.

195
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

No No. Radir Tanggal Radir Agenda Radir Direksi yang hadir


49. 18/049/RADIR 20 Desember 2016 • Final ke P’Dharmawan – 13 Februari 2017 Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Sharing Direksi & SEVP Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
• Laporan Pertanggungjawaban Milad 17 Tahun BSM Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
• Update Progress Human Capital
• Update Informasi Terkait Realisasi Penerbitan Sukuk
Mudharabah Subordinasi BSM Tahun 2016
• Spesial Nisbah Deposito Valas BSM
• Contribution Margin #BSMengalirkan Berkah
50. 18/050/RADIR 27 Desember 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Kusman Yandi,
• Standarisasi Tampilan Dan Peremajaan Area Office Edwin Dwidjajanto..
• Update Mobile Banking
• Pengembangan BSM Card Pada Jaringan Visa
International
• Update Panitia Rakernas
• Lain-lain (Update Implementasi PSAK 71: Instrument
Keuangan (IFRS 9)

Penilaian Kinerja Direksi dan Dewan Komisaris oleh Entitas


Utama
Dalam rangka pelaporan tata kelola terintegrasi kepada OJK, Bank Mandiri
melakukan penilaian tata kelola masing-masing perusahaan anak dimana salah satu
kinerja yang dilakukan penilaian adalah Direksi dan Dewan Komisaris.

Adapun metodologi penilaian kinerja Direksi dan Dewan Komisaris BSM oleh Bank
Mandiri adalah sebagai berikut:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

196
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Mekanisme penilaian yang dilakukan Bank mandiri kepada BSM adalah sebagai berikut:
1. Penilaian dilakukan dalam tiga aspek yaitu struktur, proses dan hasil tata kelola
terintegrasi.
2. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan sanksi, fraud, tindak lanjut temuan
audit dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR).
3. Penilaian (scoring) dilakukan dalam lima peringkat yaitu 1 (sangat baik), 2 (baik), 3 (cukup
baik), 4 (kurang baik), 5 (tidak baik). Urutan peringkat yang lebih kecil mencerminkan
penerapan tata kelola yang lebih baik.

Pada tahun 2016 Bank Mandiri melakukan penilaian tata kelola BSM termasuk kinerja Direksi
dan Dewan Komisaris setiap semesternya dengan hasil sebagai berikut:

Penilaian Kinerja oleh Bank


Semester I Semester II
Mandiri
Dewan komisaris 1.20 1.10
Direksi 1.33 1.22

Kinerja Direksi dan Dewan Komisaris pada Tahun 2016 (semester I dan semester II)
dinilai sangat baik (nilai dilakukan pembulatan keatas) oleh Bank Mandiri (Entitas Utama
konglomerasi Keuangan).

DEWAN PENGAWAS SYARIAH


Dewan Pengawas Syariah (DPS) sebagai badan independen yang direkomendasikan DSN-
MUI yang berada di Lembaga Keuangan Syariah (LKS), bertugas mengawasi pelaksanaan
Fatwa Dewan Syariah Nasional di Lembaga Keuangan Syariah.

Komposisi Dewan Pengawas Syariah


Komposisi Dewan Pengawas Syariah tahun 2016 terdiri atas:
No Nama Jabatan
1 Dr. KH. Ma’ruf Amin* Ketua
2 Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec Anggota
3 Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH Anggota
*) disetujui OJK tanggal 3 Maret 2017

Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah


Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM juga menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas
Syariah di berbagai lembaga keuangan syariah sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Nama Jabatan
1. Ketua Dewan Pengawas Syariah BSM (perbankan)
Dr. KH Ma’ruf Ami
2. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)
1. Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM (perbankan)
Dr M Syafii Antonio, MEc 2. Pimpinan STEI Tazkia (pendidikan)
3. Anggota Dewan Pengawas Syariah Schroders Investment Management
1. Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM (perbankan)
2. Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Asuransi Manulife (asuransi)
Drs H Mohamad Hidayat, MBA, MH
3. Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Asuransi Allianz Syariah (asuransi)
4. Anggota Dewan Pengawas Syariah UUS BTN Syariah (perbankan)

197
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab DPS BSM tahun 2016 penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Hal ini secara
mengacu pada PBI No. 11/33/PBI/2009 dan SE BI No. 12/13/ rutin dilakukan DPS BSM pada saat melakukan uji petik ke
DPbS, dengan rincian sebagai berikut: cabang. Dengan cara memeriksa dokumen funding dan
1. DPS BSM melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai landing secara , kemudian melakukan konfirmasi kepada
dengan prinsip-prinsip GCG. pejabat cabang.
2. DPS BSM memberikan nasihat dan saran kepada Direksi 7. Bila mana diperlukan DPS BSM dapat meminta data dan
serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja
Syariah. Nasihat dan saran secara langsung diberikan DPS Bank.
pada forum rapat dan diformalisasi dalam bentuk Risalah
Rapat maupun Opini DPS yang didokumentasikan dengan Realisasi Pengawasan Dewan Pengawas Syariah
baik. Sehingga hal-hal tersebut dapat menjadi rujukan Sesuai dengan PBI No. 11/33/PBI/2009 dan SE BI No. 12/13/
bagi Direksi dalam menjalankan operasional maupun DPbS. Dewan Pengawas Syariah melaksanakan pengawasan
mengeluarkan kebijakan. terhadap kegiatan Bank dengan melakukan:
3. Setelah melakukan serangkaian proses pemeriksaan, baik 1. Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/atau yang
berupa pemaparan materi/presentasi dan diskusi, DPS BSM diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern dan/atau
menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas fungsi kepatuhan untuk mengetahui kualitas pelaksanaan
pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan
dengan cara menerbitkan opini DPS. dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank.
4. DPS BSM mengawasi proses pengembangan produk baru
Bank agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional – Pada beberapa kali pelaksanaan uji petik, DPS BSM
Majelis Ulama Indonesia dengan melakukan hal-hal sebagai melakukan koordinasi dengan unit kerja Internal Audit
berikut: dan Compliance untuk mengumpulkan data dan informasi
a. Meminta penjelasan dari pejabat Bank yang berwenang terhadap cabang tertentu, sebelum uji petik itu sendiri
mengenai tujuan, karakteristik, dan akad yang digunakan dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar DPS sudah memiliki
dalam produk baru yang akan dikeluarkan; informasi yang utuh atas suatu cabang, sehingga lebih fokus
b. Memeriksa apakah terhadap akad yang digunakan pada saat pelaksanaan uji petik.
dalam produk baru telah terdapat Fatwa Dewan Syariah
Nasional-Majelis Ulama Indonesia. 2. Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang akan
1) Dalam hal telah terdapat fatwa, maka Dewan diperiksa dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan
Pengawas Syariah melakukan analisa atas pemenuhan Prinsip Syariah dari masing-masing kegiatan.
kesesuaian akad produk baru dengan fatwa Dewan Pada setiap awal tahun, DPS BSM melakukan rapat internal
Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia. DPS untuk menentukan beberapa cabang yang akan diuji
2) Dalam hal belum terdapat fatwa, maka Dewan petik.
Pengawas Syariah mengusulkan kepada Direksi
Bank untuk melengkapi akad produk baru dengan 3. Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik untuk
fatwa dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana
Indonesia. dipersyaratkan dalam ketentuan internal Bank yang berlaku.
c. Mereview sistem dan prosedur produk baru yang akan Fokus pemeriksaan DPS BSM adalah terhadap pemenuhan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

dikeluarkan terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah; aspek-aspek syariah/sharia compliance. Antara lain:
dan - kesesuaian akad yang digunakan,
d. Memberikan pendapat syariah atas produk baru yang - terpenuhinya unsur-unsur akad dimaksud pada suatu
akan dikeluarkan. skim pembiayaan,
5. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional – Majelis - pemeriksaan terhadap SP3, Nota Analisa Pembiayaan
Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang belum ada (NAP), Akad dan Akta Notariel.
fatwanya.
6. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip 4. Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan dan/atau konfirmasi kepada pegawai Bank dan/atau
nasabah untuk memperkuat hasil pemeriksaan dokumen;

198
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

5. Melakukan review terhadap ketentuan internal yang 7. Refinancing Syariah untuk Keperluan Take Over.
berlaku terkait aspek syariah apabila terdapat indikasi 8. Pelaksanaan Asset Sales atau Sell Down dari
ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah; Mandiri Goup.
9. Talangan Umrah Dengan Menggunakan Akad Al
6. Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan Qardh dan Al Ijarah.
dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Opini 10. Penggunaan Jasa Asuransi Konvensional Untuk PT
Syariah DPS khusus menjadi suatu persyaratan yang harus Persada Lines.
dipenuhi oleh BSM dalam rangka pemenuhan persyaratan 11. Produk Supply Chain Financing.
proses audit laporan keuangan tahunan BSM oleh KAP. 12. Penerbitan Sukuk Subordinasi Mudharabah BSM
Tahun 2016
7. Melaporkan hasil pengawasan Dewan Pengawas Syariah e. Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel
kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Laporan ini memuat pemeriksaan
dokumentasi kegiatan DPS yang disusun secara semesteran, Pada tahun 2016 DPS telah melakukan uji petik/
yang memuat antara lain: pengawasan langsung ke 4 Kantor Cabang (Branch)
a. Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan dan ke 5 Kantor Area BSM yaitu:
produk baru Bank meliputi tujuan, karakteristik, akad - Area Denpasar,
dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN- MUI, - Area Banda Aceh,
review system dan prosedur produk baru. - Area Malang,
b. Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank meliputi - Area Balikpapan,
penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan - Area Cirebon,
jasa Bank. Bentuk pengawasan berupa; analisis Laporan - KC Tasik,
Hasil Audit Intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah - KC Garut (2x) dan
uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek - KC Subang.
Syariah. Dengan konsentrasi uji petik yaitu dokumen transaksi
c. Opini Umum DPS terhadap operasional Bank per pendanaan, pembiayaan dengan basis akad:
periode. Periode I yaitu 1 Januari 2016 s.d. 30 Juni 2016 1. Wadiah
dan periode II yaitu 1 Juli 2016 s.d. 31 Desember 2016. 2. Murabahah.
d. Opini DPS terhadap kegiatan penghimpunan dana, 3. Mudharabah.
penyaluran dana, serta pelayanan jasa Bank. Dengan 4. Musyarakah, termasuk Musyarakah Mutanaqisah.
menyajikan data berupa: jumlah SE (Surat Edaran), data 5. Ijarah.
pembiayaan serta opini DPS atas produk baru Bank. Pada 6. Kasus Take Over
tahun 2016 DPS telah mengeluarkan 12 Opini Syariah, 7. Kasus Refinancing
dengan rincian pada semester I sebanyak 5 opini Syariah 8. Pembiayaan kepada koperasi
dan semester II sebanyak 7 opini Syariah. Adapun Opini Guna melengkapi proses pemeriksaan, DPS juga
yang dikeluarkan DPS adalah sebagai berikut: meminta dan mempelajari hasil temuan Internal Audit
1. Produk dan Operasional BSM Tahun 2015. & Anti Fraud Group (IAG) dari masing-masing Kantor
2. Fasilitas Perpanjangan Otomatis Bagi Nasabah Cabang yang diuji petik.
Gadai BSM.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

3. Pengenaan Marjin N+2 Untuk Pelunasan Dipercepat 8. Meningkatkan Pemahaman Praktek Perbankan Syariah
Pembiayaan Murabahah. Hal penting lainnya adalah pada saat melakukan Uji Petik
4. Talangan Umrah Berbasis Fee Based Income. DPS BSM melakukan dialog dengan pimpinan dan pegawai
5. Laporan Keuangan Audit Per 1 Jan sd 31 Maret cabang, untuk menganalisa lebih dalam kendala-kendala bisnis
2016. dan operasional cabang yang berkaitan dengan aspek syariah
6. Pengelolaan Dana Investasi BSM Bersumber Dari sehingga dapat dipastikan kesesuaian dengan prinsip syariah.
Tax Amnesty.
Selain itu DPS juga memberikan arahan dan penguatan materi
“Akad dan Produk Perbankan Syariah” kepada staf cabang,

199
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

dengan mengadakan Forum Klinik Syariah untuk menjawab keluhan sekaligus menerima
masukan yang dapat memperbaiki kualitas pemenuhan aspek syariah.

Hal ini dimaksudkan agar semua pejabat cabang memahami dan mengenali kembali
skema produk dan jasa perbankan syariah, termasuk akad-akad standar yang digunakan
dalam produk pendanaan, pembiayaan dan jasa. Sehingga harapannya dari sisi bisnis tetap
tumbuh dan dari aspek syariah terpenuhi.

Dalam rangka menunjang semua pencapaian di atas, DPS secara moral spiritual memiliki
kewajiban untuk menyampaikan motivasi dan arahan kepada semua pejabat dan pegawai
cabang agar senantiasa mengedepankan akhlak/etika Islami dalam menjalankan semua
tugas dan tanggung jawab yang menjadi amanah Perusahaan. Hal inilah yang menjadi nilai
tambah sekaligus kekuatan yang sangat fundamental bagi Bank Syariah Mandiri, terlebih
Bank Syariah Mandiri memiliki Corplan 2016-2020, yang diperkuat dengan internalisasi
budaya PAS (Percaya Diri, Antusias dan Semangat), insya Allah Bank Syariah Mandiri menjadi
bank “Terdepan, Modern. Menentramkan”.

Rapat Dewan Pengawas Syariah


Pada tahun 2016 DPS melaksanakan 17 kali rapat dan yang dihadiri secara fisik oleh DPS,
seperti tersaji pada table di bawah ini:

Anggota Dewan Pengawas Syariah


Jumlah Rapat Dr. H. Muhammad Dr. H. Mohamad
Dr. KH. Ma’ruf Amin
Syafii Antonio, M.Ec Hidayat, MBA, MH
Jumlah Kehadiran
12 0 9 12
Dalam Rapat

Adapun agenda yang dibahas pada beberapa kali penyelenggaraan rapat selama tahun
2016 adalah sebagai berikut:
1) Lanjutan Pembahasan Pengenaan Marjin Sebesar Dua Bulan Marjin Berjalan (N+2)
Dalam Pembiayaan Murabahah Yang Dilunasi Sebelum Jatuh Tempo (Pelunasan
Dipercepat).
2) Talangan Umrah Berbasis Fee Based Income.
3) Penuangan Alternate Currency Clause Dalam Akad Pembiayaan Murabahah Yang
Menggunakan Mata Uang Asing (USD).
4) Tinjauan pengenaan biaya ijarah proporsional setelah tanggal jual jaminan.
5) Pembiayaan linkage program kepada koperasi konvensional.
6) Pembiayaan kemitraan inti plasma.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

7) Penjualan BSM Oto melalui pola kerja sama servicing bersama PT Mandiri Tunas
Finance.
8) Pengelolaan Dana Investasi BSM Bersumber Dari Tax Amnesty.
9) Produk Supply Chain Financing.
10) Pembahasan Hasil Exit Meeting OJK mengenai Selldown.
11) Klausul Bagi Hasil Sukuk.

Untuk meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi DPS, mulai pada tahun 2017 DPS akan
memanfaatkan teknologi telekonferensi/video conference sebagai proses pengumpulan data
maupun percepatan transformasi informasi dengan cabang-cabang di seluruh Indonesia.

200
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

KOMITE AUDIT Ramzi A. Zuhdi


Dalam rangka pelaksanaan Good Corporate Governance di Bank Anggota
Umum Syariah sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/ Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
PBI/2009 tanggal 9 Desember 2009, Dewan Komisaris PT Bank
Syariah Mandiri (selanjutnya disebut Bank Syariah Mandiri) telah Bambang Widianto
membentuk Komite Audit (KA) untuk mendukung efektivitas Anggota
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris

Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Bersama Direksi dan Ichwan Rochmanu


Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No. 18/002-SKB/ Anggota
KOM.DIR tanggal 1 November 2016 telah ditetapkan Revisi
Pedoman dan Tata Tertib (Charter) KA, sebagai acuan KA
dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris
melakukan pengawasan Bank, terutama dalam menjalankan
tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan
informasi keuangan, sistem pengendalian intern (Internal
Control System), efektivitas pemeriksaan oleh intern dan ekstern
auditor, efektifitas pelaksanaan manajemen risiko (bersama-
sama dengan Komite Pemantau Risiko), kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta tugas-tugas
lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Lahir di Trenggalek, Jawa Timur tanggal 25 April 1959.


Susunan Keanggotaan Komite Audit
Pendidikan: Fakultas Hukum (S-1, Jurusan Hukum Perdata),
Struktur dan komposisi keanggotaan Komite telah sesuai
Universitas Jayabaya Jakarta (Tahun 1980 s/d 1985), Magister
dengan yang diatur dalam PBI tersebut di atas, sebagai berikut:
Manajemen (S-2, Jurusan Manajemen Keuangan) STIE IPWI
Jakarta (Tahun 1997 s/d 1998). Sertifikasi yang dimiliki:
No. Nama Jabatan
Qualified Internal Auditor (QIA), Certified Fraud Examiner
1. Zulkifli Djaelani Ketua/Komisaris Independen
(CFE), Manajemen Risiko (BSMR Level 3), Sertifikasi Kompetensi
2. Ventje Rahardjo Anggota/Komisaris Utama
Auditor (Level Audit Manager) dan Sertifikasi sebagai Assessor
3. Ramzi A. Zuhdi Anggota/Komisaris Independen
Profesi Auditor Perbankan. Pengalaman kerja: Bergabung
4. Bambang Widianto Anggota/Komisaris Independen
dengan Bank Dagang Negara sejak tahun 1980 dan menduduki
5. Ichwan Rochmanu*) Anggota
6. Djoko Seno Adji*) Anggota
berbagai jabatan. Jabatan terakhir adalah sebagai Department
Head Special Audit/Investigation Departement. Training dan
*) Ditetapkan sebagai anggota Komite Audit sejak tanggal 1 Juli 2016, menggantikan Sdr.
Tjeppy Kustiwa, Sdr. Ferry Firmansyah, dan Sdr. Irsyaf Firdaus sebagaimana ditetapkan
workshop yang pernah diikuti, antara lain: Risk Based Auditing,
dengan SK Direksi No.18/896-KEP/DIR tgl. 18 Agustus 2016 perihal Penetapan Susunan Investigative & Forensic Audit, Problem Solving & Decision
Keanggotaan Komite-Komite PT Bank Syariah Mandiri.
Making, Fraud Prevension& Investigation, Risk Assessment
in Credit Transation, Creative Problem Solving, Effective
Profil Komite Audit
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Communication With NLP, Internal Auditor Role for Basel II


Zulkifli Djaelani
Compliance.
Ketua
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Sejak tanggal 1 Juli 2016 sebagai Anggota Komite Audit Bank
Syariah Mandiri.
Ventje Rahardjo
Anggota
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris

201
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Djoko Seno Adji Rangkap Jabatan Anggota Komite


Anggota 1. Tidak terdapat Direksi BSM maupun Direksi bank lain yang
menjadi anggota Komite Audit.
2. Ketua Komite Audit merangkap sebagai Anggota pada
Komite Pemantau Risiko dan Anggota Komite Remunerasi
dan Nominasi.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit


Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Komite Audit
(KA) sebagaimana diatur dalam Charter KA dimaksud, selama
Tahun 2016 KA telah secara proaktif menyelenggarakan
rapat-rapat KA dengan berbagai tema pembahasan terkait
kegiatan bisnis dan/atau operasional Bank maupun melakukan
kajian on site/observasi ke lapangan untuk melihat langsung
Lahir di Bogor, Jawa Barat, 27 Mei 1959. Pendidikan: Akademi
kegiatan bisnis dan/atau operasional di Cabang-Cabang, serta
Akuntansi Indonesia Jakarta (D3), Fakultas Ekonomi Manajemen
menghadiri Rapat Dewan Komisaris & Direksi & DPS (Rakomdir/
Universitas Muhammadiyah Jakarta (S1), Fakultas Hukum
Ragab), Rapat Komite Pemantau Risiko dan Rapat Komite
Universitas Indonesia Jakarta (S1 - Extention). Sertifikasi yang
Remunerasi & Nominasi.
dimiliki: Qualified Internal Auditor (QIA), Sertifikasi Kompetensi
Level I pada Bidang Manajemen Risiko Perbankan, Sertifikasi
Sesuai Charter (KA) yang disusun dengan mengacu pada PBI
Kompetensi Auditor (Level Senior Auditor). Pengalaman kerja:
No. 11/33/PBI/2009 tanggal 9 Desember 2009, KA mempunyai
Pegawai Bank Exim Cabang Jakarta Gambir (1981-1988),
tugas dan tanggung jawab, sebagai berikut:
Internal Auditor Bank Exim (1989-1999), Internal Auditor Bank
1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan
Mandiri (2000-2015). Training/ workshop yang pernah diikuti,
audit intern dan ekstern dalam rangka menilai kecukupan
antara lain: Technical Skill Computer Audit, Managing Credit
pengendalian intern (internal control system) termasuk
Administration, Training KYC – AML & Auditing, Corporate
kecukupan dalam proses pembuatan laporan keuangan.
Banking for Internal Audit, Pendidikan dan Pelatihan Komunikasi
Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Komite
dan Psikologi Audit, Simposium Nasional Akuntansi Tahun 2014,
melakukan evaluasi terhadap:
Fraud Investigation, dll.
a. Pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh fungsi/unit
audit intern.
Sejak tanggal 1 Juli 2016 sebagai Anggota Komite Audit Bank
b. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan
Syariah Mandiri.
audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank
Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan, Dewan Pengawas
Independensi Anggota Komite Audit
Syariah, Auditor intern dan/atau Auditor ekstern.
Seluruh anggota Komite Audit yang berasal dari pihak
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas efektivitas
independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
pelaksanaan audit oleh fungsi/unit audit intern terhadap
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan
penerapan sistem pengendalian intern pada setiap jenjang,
Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali
unit kerja, produk, aktivitas dan/atau transaksi sesuai best
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi


practices dan/atau ketentuan yang berlaku.
kemampuan bertindak independen.
3. Mempelajari dan memastikan bahwa proses pemilihan
Kantor Akuntan Publik telah dilaksanakan sesuai prosedur
dan/atau ketentuan yang berlaku.
4. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan
Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.
5. Melakukan koordinasi dengan pihak intern Bank dan
ekstern, termasuk Kantor Akuntan Publik dalam rangka
mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit ekstern.

202
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Laporan Kegiatan Tahun 2016 1. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi dan DPS (Rakomdir/
1. Menyusun Telaah Rencana Bisnis Bank PT Bank Syariah Ragab).
Mandiri Tahun 2016-2018. Sejak bulan Januari s/d Desember 2016, Komite Audit ikut
2. Melakukan Review atas Laporan Realisasi Audit dan Top serta dalam pelaksanaan Rakomdir/ragab sebanyak 12 (dua
Letters dari Internal Audit Group (IAG). belas) kali Rakomdir/Ragab bersama dengan KPR, dengan
Sejak bulan Januari s/d Desember 2016 telah dibuat 10 agenda pembahasan Evaluasi kinerja PT Bank Syariah
Laporan Hasil Review Realisasi Audit dan Top Letters dari Mandiri per bulan, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya.
IAG.
3. Melakukan Review atas Laporan Perkembangan Transformasi 2. Rapat Komite Audit.
CBS dari IT Group secara bulanan. Sejak bulan Januari s/d Desember 2016 telah dilakukan
Sejak bulan Januari s/d Desember 2016 telah dibuat 11 20 (dua puluh) kali Rapat Komite Audit dengan dibuatkan
Laporan Hasil Review Progress Report Project Transformasi risalah pada setiap rapat dilakukan dengan agenda sebagai
CBS dari IT Group. berikut :
4. Melakukan Review atas Laporan Keuangan Publikasi PT 1) Progres Hasil Audit Laporan Keuangan PT Bank Syariah
Bank Syariah Mandiri. Madiri Tahun Buku 2015.
Telah dilakukan review atas Laporan Keuangan Publikasi 2) Progres Penyelesaian Suspense Account.
BSM periode: Desember/Triwulan IV 2015, Maret/Triwulan 3) Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK pada Bank Syariah
I 2016, Juni/Triwulan II 2016 dan September/Triwulan III Mandiri.
2016. 4) Annual Audit Plan IAG Tahun 2016.
5. Menyusun Telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank Syariah 5) Progres Pengembangan Teknologi Informasi.
Mandiri. 6) Realisasi Audit Intern Tahun 2015 – 2016.
Sejak bulan Januari s/d Desember 2016 telah dibuat 6 7) Management Letter Hasil Audit BSM Tahun 2015 oleh
(enam) Laporan Pos-Pos Tertentu. KAP PwC.
6. Kajian On Site / Observasi ke Cabang-Cabang. 8) Pembahasan Hasil Audit Laporan Keuangan BSM per
Pada bulan Oktober dan November 2016 telah dilakukan 31 Maret 2016.
Kajian On Site/Observasi ke 2 (dua) Area BSM, yaitu Area 9) Progres Pengembangan Teknologi Informasi BSM.
Padang dan Area Semarang. Pada setiap kunjungan/ 10) Laporan Pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi.
observasi dilakukan oleh masing-masing 1 (satu) orang 11) Pembahasan Aset BSM di Jl. Saharjo No. 205 A Jakarta.
Anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. Dari 12) Laporan Hasil Audit Intern Periode Juni dan Juli 2016.
hasil observasi tersebut dibuatkan Laporan Hasil Observasi 13) Progres Pengembangan Teknologi Informasi BSM.
yang disampaikan kepada Ketua Komite Audit dan Ketua 14) Pembahasan Revisi Charter KPR dan Charter KA
Komite Pemantau Risiko serta Dewan Komisaris. (bersama dengan KPR).
7. Melakukan rapat Komite Audit serta mengikuti berbagai 15) Laporan Hasil Audit Intern Periode Agustus 2016.
rapat 16) Pembahasan Revisi Kebijakan Sistem pengendalian
8. Mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensi Intern PT BSM.
Komite Audit 17) Progres Penyelesaian Open Item pada Beberapa
Rekening GL Posisi per 30 September 2016.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran 18) End to End Pelaporan Sistem Informasi Debitur.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Komite Audit 19) Financing Review dan Audit Plan Tahun 2016 oleh KAP.
Komite Audit mengadakan rapat serta mengikuti rapat secara 20) Laporan Hasil Audit Intern Periode Oktober 2016.
berkala sebagai berikut:

203
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

3. Rapat Komite Pemantau Risiko. secara proaktif menyelenggarakan rapat-rapat KPR dengan
Sejak bulan Januari s/d Desember 2016, Komite Audit ikut berbagai tema pembahasan terkait kegiatan bisnis dan/atau
serta dalam pelaksanaan Rapat Komite Pemantau Risiko operasional Bank maupun melakukan kajian–kajian (review)
sebanyak 59 (lima puluh Sembilan) kali Rapat. secara on desk atau secara on site (observasi) ke lapangan
untuk melihat langsung kegiatan bisnis dan/atau operasional
4. Rapat Komite Remunerasi. di Cabang-Cabang, serta menghadiri Rapat Dewan Komisaris &
Dari total 10 agenda rapat Komite Remunerasi dan Direksi & DPS (Rakomdir/Ragab), Rapat Komite Audit dan Rapat
Nominasi yang diselenggarakan pada tahun 2016, terdapat Komite Remunerasi dan Nominasi, dengan laporan kegiatan
keikutsertaan anggota Komite Audit pada 3 (tiga) kali Rapat KPR sebagaimana disampaikan berikut ini.
Komite Remunerasi dan Nominasi dengan agenda, sbb.:
a. Kebijakan Human Capital (16.11.2016) Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko
b. Progres Pemenuhan dan Pengembangan SDM Tahun Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko BSM berjumlah
2016 dan Strategi Pemenuhan dan Pengembangan SDM 5 (lima) orang, terdiri dari 1 orang Ketua yang dijabat oleh
Tahun 2017 (24.11.2016). Komisaris Independen, 1 orang anggota Komisaris Utama, 1
c. Progres Penyusunan Job Desc, Job Grade, Fasilitas, orang anggota Komisaris Independen dan 2 orang anggota
dsb. Sebagai Tindak Lanjut Pelaksanaan Transformasi yang berasal dari pihak independen di luar pengurus bank,
Organisasi (15.12.2016). sebagai berikut:

Pelatihan Komite Audit Nama Jabatan


Anggota Komite Audit telah mengikuti pelatihan dan seminar Ramzi A Zuhdi Ketua, Komisaris Independen
dalam rangka pengembangan kompetensi anggota Komite Ventje Rahardjo Anggota, Komisaris Utama
Audit sebagai berikut: Mengikuti Diskusi Panel “Kontribusi Zulkifli Djaelani Anggota, Komisaris Independen

Dewan Komisaris dan Komite Audit Dalam Mensukseskan Anggota, pihak independen di luar pengurus
Hari Dewanto*)
Bank
Program Tax Amnesty”, penyelenggara Ikatan Komite Audit
Anggota, pihak independen di luar pengurus
Indonesia, tanggal 31 Agustus 2016 di Jakarta Kayim Hanuri *)
Bank
*) Ditetapkan sebagai anggota KPR sejak tanggal 1 Juli 2016, menggantikan Sdr. Edyanto
KOMITE PEMANTAU RISIKO Rachman dan Sdr Ateng Suhaeni sebagaimana ditetapkan dengan SK Direksi No.18/896-
KEP/DIR tgl. 18 Agustus 2016 perihal Penetapan Susunan Keanggotaan Komite-Komite PT
Dalam rangka pelaksanaan Good Corporate Governance di Bank Syariah Mandiri.
Bank Umum Syariah sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.
11/33/PBI/2009 tanggal 9 Desember 2009, Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite Pemantau Risiko
PT Bank Syariah Mandiri telah membentuk Komite Pemantau bertangggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Risiko (KPR) untuk mendukung efektifitas pelaksanaan tugas
Profil Komite Pemantau Risiko
dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
Ramzi A Zuhdi
Ketua
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Bersama Direksi dan
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Dewan Komisaris PT. Bank Syariah Mandiri No. 18/002-SKB/
KOM.DIR tanggal 1 November 2016 telah ditetapkan Revisi
Ventje Rahardjo
Pedoman dan Tata Tertib (Charter) KPR, sebagai acuan KPR
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Anggota
dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
melakukan pengawasan secara aktif atas penerapan Manajemen
Risiko di Bank Syariah Mandiri.
Zulkifli Djaelani
Anggota
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab KPR
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
sebagaimana diatur dalam Charter KPR dimaksud, selama
periode 1 Januari 2016 sampai 31 Desember 2016, KPR telah

204
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Hari Dewanto Kayim Hanuri


Anggota Anggota

Lahir di Jakarta tanggal 10 Oktober 1958. Lulus sebagai Lahir di Cirebon pada tanggal 7 Desember 1958. Menyelesaikan
Sarjana Peternakan dari Institut Pertanian Bogor tahun 1981, pendidikan Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor
melanjutkan pendidikan di Australia dan memperoleh Post (IPB) pada tahun 1982 dan Master of Science in Agricultural
Graduate Diploma dibidang Ekonomi Pertanian tahun 1987 Economics dari Texas A&M University, USA pada tahun 1992.
dan memperoleh Master of Economics pada tahun 1988 dari Bergabung dengan Bank Bumi Daya (BBD) sejak tahun 1983
University of New England Australia. Mulai bekerja di PT. dan ditempatkan di BBD Cabang Bandarlampung dengan
Mercubuana sebagai tenaga marketing pada tahun 1981, dan berbagai posisi s/d tahun 1989, selanjutnya pada tahun 1990
mulai berkarir di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada s/d 1992 memperoleh beasiswa dari BBD untuk meneruskan
tahun 1989 sebagai anggota Tim Pembiayaan Proyek II, Divisi pendidikan S2 tersebut di atas dan setelah menyelesaikan
Korporasi. Telah menempati berbagai jabatan di Bank Mandiri S2 ditugaskan on the job training di BBD New York Agency.
dengan posisi terakhir sebagai Vice President, Department Jabatan terakhir sebagai Department Head of Business Process
Head, Corporate Risk Group. Kursus dan pelatihan yang pernah & System Reengineering Bank Mandiri pada 2013-2014. Kursus
diikuti antara lain Sertifikasi Manajemen Risiko, Portfolio & dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain Branch Manager
Operational Risk Management, Expertise dibidang Fertilizer, Course-LPPI (1998), Bank Mandiri Advanced Leadership Course
Coal, Palm Oil &Down Stream Industries. Leadership Senior (2001), Transformation Leadership from Within, Bank Mandiri
Management Training, INSEAD, Singapore. Project Finance for (2004), Syndicated Loans, International Faculty of Finance
Developing Countries, The Development Bank of Japan, Tokyo. (London, 2004), INSEAD Leadership Senior Training, INSEAD
Corporate Credit Risk Analysis, Standards & Poor’s Singapore. France (Jakarta, 2004), SESPIBANK-LPPI (2005), Political Risk and
Sejak 1 Juli 2016 menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Insurance (Shanghai, 2007), Early Warning Signals: Liquidity and
Risiko Bank Syariah Mandiri. Refinancing Challenges, Fitch Training (Hongkong, 2008), Credit
Risk Masterclass (Singapore, 2009), Enterprise Risk Management
Masterclass (Kuala Lumpur, 2011), Sertifikasi Manajemen Risiko
Level III-LSPP (2010). Sejak 1 Juli 2016 menjabat sebagai anggota
Komite Pemantau Risiko Bank Syariah Mandiri.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

205
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko Laporan Kegiatan Tahun 2016


Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari Selama Tahun 2016, Komite Pemantau Risiko telah melakukan
pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, tugas sesuai ketentuan yang berlaku, mencakup kegiatan-
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan kegiatan sebagai berikut:
keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang
Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat Pelaksanaan Kajian (Review)
mempengaruhi kemampuan bertindak independen. 1. Kajian (Review) on desk
a. Kajian atas Risiko Kepatuhan terkait terjadinya
Rangkap Jabatan Anggota Komite Perubahan BUKU 2 menjadi BUKU 3 BSM berdasarkan
1. Tidak ada Direksi PT Bank Syariah Mandiri maupun Direksi Modal Inti (25.01.2016). Kajian diteruskan kepada
bank lain yang menjadi anggota Komite Audit. Dewan Komisaris melalui Surat No. 18/002-03/KPR/2016
2. Ketua Komite Pemantau Risiko merangkap sebagai Anggota tanggal 2 Februari 2016.
pada Komite Audit dan Anggota Komite Remunerasi dan b. Kajian atas Laporan Kewajiban Pemenuhan Modal
Nominasi. Minimum (KPMM) sesuai Profil Risiko BSM Semester
II Tahun 2015 (16.02.2016). Kajian diteruskan kepada
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Dewan Komisaris melalui Surat No. 18/003-03/KPR/2016
Risiko tanggal 24 Februari 2016.
Sesuai Charter KPR yang disusun dengan mengacu pada PBI c. Kajian atas PBI No.18/02/PBI/2016 tanggal 24 Februari
No. 11/33/PBI/2009 tanggal 9 Desember 2009 tersebut di 2016 tentang Transaksi lindung Nilai berdasarkan Prinsip
atas, dalam rangka melaksanakan tugasnya membantu Dewan Syariah terkait Risiko Pasar dan Risiko Kepatuhan.
Komisaris melakukan pengawasan secara aktif atas penerapan (10.03.2016)
Manajemen Risiko di Bank Syariah Mandiri, KPR mempunyai d. Kajian atas Revisi Kebijakan Manajemen Risiko PT BSM.
tugas dan tanggung jawab, sebagai berikut: (17.03.2016). Kajian diteruskan kepada Dewan Komisaris
1. Secara proaktif melakukan diskusi/menyelenggarakan rapat melalui Surat No. 18/004-03/KPR/2016 tanggal 2 Maret
dengan Direksi atau unit kerja terkait, untuk mengantisipasi 2016.
adanya risiko atas sesuatu hal terkait kegiatan bisnis dan/ e.
Kajian atas Surat Edaran OJK No.6/SEOJK.03/2015
atau operasional Bank yang menurut pertimbangan Dewan tanggal 6 Februari 2015 tentang Layanan Keuangan
Komisaris perlu didiskusikan/dirapatkan dalam Rapat Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif oleh
Komite, terutama apabila ada peristiwa penting/urgent atau Bank (24.03.2016). Kajian diteruskan kepada Dewan
peraturan eksternal yang dapat mempengaruhi kegiatan Komisaris melalui Surat No. 18/008-03/KPR/2016
bisnis dan/atau operasional Bank. tanggal 30 Maret 2016
2. Mengevaluasi Kebijakan Manajemen Risiko Bank. f. Menyusun telaah Penyampaian Realisasi Audit dan Top
3. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara Kebijakan Letter Audit Periode Januari 2016 dan Realisasi Audit
Manajemen Risiko Bank dengan pelaksanaan kebijakan Internal 2015-2016 terkait Fraud dan Mitigasi Risiko
tersebut . Operasional (28.04.2016). Kajian diteruskan kepada
4. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Dewan Komisaris melalui Surat No. 18/011-03/KPR/2016
Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. tanggal 28 April 2016
5. Melakukan evaluasi atas laporan-laporan internal Bank g. Menyusun telaah Adjustment dan Audit Review Balance
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

terkait pengendalian risiko. PT BSM per 31 Maret 2016 dan 2015 (12.05.2016).
6. Melakukan evaluasi terhadap perubahan struktur organisasi Kajian diteruskan kepada Dewan Komisaris melalui Surat
Bank sampai dengan satu tingkat di bawah Direksi. No. 18/012-03/KPR/2016 tanggal 12 Mei 2016
h. Antisipasi dan Mitigasi Risiko Pasar Akibat Kewajiban
Penggunaan Rupiah dan Penyediaan Dana Valas
untuk Memenuhi Permintaan Depag dalam rangka
penyelenggaraan Ibadah Haji. (21.06.2016). Kajian
diteruskan kepada Dewan Komisaris melalui Surat No.
18/013-03/KPR/2016 tanggal 24 Juni 2016

206
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

i. Kajian (Review) Atas Charter Komite Pemantau Risiko Pemantau Risiko telah menyelenggarakan rapat Komite
PT. Bank Syariah Mandiri 2016 sejalan dengan Peraturan Pemantau Risiko sebanyak 59 (lima puluh sembilan) kali. Di
Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 tanggal 7 samping itu, Komite Pemantau Risiko juga mengikuti berbagai
Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate macam rapat yaitu Rakomdir/Ragab sebanyak 12 (dua belas)
Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Syariah, kali, Rapat Komite Audit sebanyak 20 (dua puluh) kali, dan
dan PBI No. 13/23/PBI/2011 tanggal 2 November 2011 Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak 3 (tiga)
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum kali. Dengan demikian jumlah rapat keseluruhan yang dihadiri
Syariah dan Unit Syariah. Hasil Kajian (Review) telah Komite Pemantau Risiko sebanyak 94 (Sembilan puluh empat)
dibahas dalam rapat gabungan Komite Pemantau Risiko kali, dan berikut ini tingkat kehadiran masing-masing anggota
dan Komite Audit tanggal 29 Agustus 2016, dengan Komite Pemantau Risiko pada rapat-rapat tersebut di atas.
Risalah Rapat No. 13/016/KA tanggal 29 Agustus 2016.
Berdasarkan hasil rapat dimaksud selanjutnya disusun Nama Jabatan Rapat Hadir % Hadir
Revisi Pedoman dan Tata Tertib Kerja (Charter) Komite Bp. Ramzi A Zuhdi Ketua/Komisaris
94 92 100%
Independen
Pemantau Risiko Bank Syariah Mandiri, dan Charter
Bp. Ventje Rahardjo Anggota/Komisaris
tersebut telah diberlakukan sejak tanggal 1 November 94 94 100%
Utama
2016 sesuai Surat Keputusan Bersama Direksi & Dewan Bp. Zulkifli Djaelani Anggota/Komisaris
94 94 100%
Komisaris Bank Syariah Mandiri No. 18/002-SKB/KOM. Independen
DIR tanggal 1 November 2016. Bp. Hari Dewanto Anggota 94 *) 93 99%
j. Kajian (Review) Atas Pelaksanaan Risiko Kepatuhan PT. Bp. Kayim Hanuri Anggota 94 94 100%
Bank Syariah Mandiri Periode Semester I 2016. Kajian Keterangan: *) I (satu) kali tidak hadir karena dinas luar (DL) ke Padang.
berikut rekomendasinya disampaikan kepada Dewan
Komisaris tanggal 7 September 2016. Rincian rapat Komite Pemantau Risiko tersebut adalah sebagai
k. Kajian (Review) Atas Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan berikut:
BSM Periode Semester I 2016 (Risk Based Bank Rating). 1. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi dan DPS (Rakomdir/
Kajian berikut rekomendasinya disampaikan kepada Ragab)
Dewan Komisaris tanggal 7 September 2016. Agenda Rakomdir/ Ragab sejak Januari 2016 sampai dengan
Desember 2016 yaitu sebagai berikut:
2. Kajian (Review) on site (Observasi ke Cabang-Cabang) 1) Evaluasi kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
a. Kajian (Review) Atas Hasil Observasi ke Area Semarang Desember 2015, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis
yang dilakukan bersama antara Anggota Komite Lainnya (21.01.2016).
Pemantau Risiko dan Anggota Komite Audit pada tanggal 2) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
31 Oktober 2016 sampai tanggal 4 November 2016. Januari 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya
Hasil Kajian (Review) tersebut berikut rekomendasinya (17.02.2016).
telah disampaikan kepada Dewan Komisaris vide Surat 3) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
No. 18/020-3/KPR tanggal 5 Desember 2016. Februari 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis
b. Kajian (Review) Atas Hasil Observasi ke Area Padang yang Lainnya (23.03.2016).
dilakukan bersama antara Anggota Komite Pemantau 4) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
Risiko dan Anggota Komite Audit pada tanggal 24 Maret 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

sampai dengan 28 Oktober 2016. Hasil Kajian (Review) (14.04.2016).


tersebut berikut rekomendasinya telah disampaikan 5) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
kepada Dewan Komisaris vide Surat No. 18/041-3/KA April 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya
tanggal 7 Desember 2016. (18.05.2016).
6) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Mei 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya
Komite Pemantau Risiko (15.06.2016).
Sebagaimana diatur dalam Charter Komite Pemantau Risiko, 7) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
Rapat Komite Pemantau Risiko sekurang-kurangnya 12 Juni 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya
(dua belas) kali dalam setahun. Selama tahun 2016, Komite (20.07.2016)

207
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

8) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode 20) Laporan Pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi Q1 2016
Juli 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya (11.05.2016)
(19.08.2016) 21) Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (25.05.2016)
9) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode 22) Pengelolaan Likuiditas (25.05.2016)
Agustus 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis 23) Evaluasi Transformasi Organisasi HO & Distribution
Lainnya (19.09.2016) Channel (01.06.2016)
10) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode 24) Kebijakan SDM (01.06.2016)
September 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis 25) Electronic Banking (01.06.2016)
Lainnya (12.10.2016) 26) Distribution Strategy (01.06.2016)
11) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode 27) Rencana & Strategi Pertumbuhan dan Financing at Risk
Oktober 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis – Retail Banking (09.06.2016)
Lainnya (17.11.2016) 28) Rencana & Strategi Pertumbuhan dan Financing at Risk
12) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode – Wholesale Banking (09.06.2016)
November 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis 29) Pengembangan Mobile Banking (15.06.2016)
Lainnya (15.12.2016) 30) Pengelolaan Risiko Hukum Bank (23.06.2016)
31) Banking Operation (29.06.2016)
2. Rapat Komite Pemantau Risiko 32) Laporan Kepatuhan Terintegrasi - Semester I 2016
Agenda Rapat Komite Pemantau Risiko sejak Januari 2016 dan Laporan Tata Kelola Terintegrasi-Semester I 2016
sampai dengan Desember 2016 yaitu sebagai berikut: (20.07.2016)
1) Strategi Penanganan Kasus Kutilang Paksi Mas (KPM) 33) Pemenuhan Sumber Daya Manusia (28.07.2016)
(06.01.2016) 34) Tingkat Kesehatan Bank Semester I 2016 (28.07.2016)
2) Proses Transformasi Organisasi (07.01.2016) 35) Proses Implementasi Sinergi dengan MTF/MUF (28
3) Financing Operation Center dan Progress .07.2016)
Pengembangan Teknologi Informasi (07.01.2016) 36) Progress Islamic Sector Solution-Ekosistem Umroh
4) Progress Penataan Jaringan Kantor dan Roll Out BSM (01.08. 2016)
(21.01.2016) 37) Program GEGER 125 (18.08.2016)
5) Kebijakan Operasional, Kebijakan Tata Perusahaan dan 38) Program Command Center (18.08.2016)
Kebijakan Treasury PT BSM (21.01.2016) 39) Pelunasan (Call Option) Subordianted Notes 2011 &
6) Progress Report Penataan Head Office dan Distribution Penerbitan Subordinated Notes 2016 (29.08.2016)
Channel (17.02.2016) 40) Pembahasan Revisi Charter KPR dan Charter KA
7) Gerakan Genggam Recovery Rp.1,25Triliun (GEGER (bersama dengan KA) (29.08.2016)
125) (24.02.2016) 41) Career Management Framework & Kriya BSM
8) Mikro, Konsumer dan Pawning (03.03.2016) (31.08.2016)
9) Wholesale Banking (10.03.2016) 42) Implementasi Anti Pencucian Uang (APU) & Pencegahan
10) Implementasi APU dan PPT (23.03.2016) Pendanaan Terorisme (PPT) (30.08.2016)
11) Progres Penataan Kantor Pusat dan Jaringan 43) Progres, Strategi Pertumbuhan dan Financing At Risk
(23.03.2016) segmen Wholesale Banking (22.09.2016)
12) Laporan BSM kepada OJK mengenai Bottom-Up Stress 44) Progres, Strategi Pertumbuhan dan Financing At Risk
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Testing (28.03.2016) segmen Retail Banking (22.09.2016)


13) Arsitektur Kebijakan PT Bank Syariah Mandiri 45) End to End Pengadaan dan Evaluasi Rekanan BSM
(31.03.2016) (KAP, KJPP dan Notaris) (28.09.2016)
14) Kebijakan-Kebijakan PT BSM (31.03.2016) 46) Presentasi Bisnis Area Pekanbaru (17.10.2016)
15) Procurement Management (07.04.2016) 47) Laporan Pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi Mandiri
16) Banking Operation (14.04.2016) Group Triwulan III 2016 (17.10.2016)
17) Produk Prioritas PT. BSM (14.04.2016) 48) Roadmap Pengembangan Distribution Channel &
18) Progres Implementasi Corporate Culture (20.04.2016) Rencana Pembelian Aset untuk Kantor/Outlet BSM
19) Kebijakan Manajemen Risiko (11.05.2016) (19.10.2016)

208
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

49) Redesign 5 Proses Operasional di Cabang (27.10.2016) 14) Pembahasan Revisi Charter KPR dan Charter KA
50) Progres Pencapaian 5 Produk Unggulan BSM (bersama dengan KPR) (29.08.20160
(07.11.2016) 15) Laporan Hasil Audit Intern Periode Agustus 2016
51) Progres Inisiatif Corporate Plan BSM 2016-2020 (12.10.2016)
(07.11.2016) 16) Pembahasan Revisi Kebijakan Sistem Pengedalian
52) Progres & Rencana Pengembangan Corporate Culture Intern BSM (12.10.2016)
(16.11.2016) 17) Progress Penyelesaian Open Item pada Beberapa
53) Proyeksi Pertumbuhan dan NPF s/d Desember 2016, Rekening GL Posisi per 30 September 2016 (19.10.2016)
Progess Implementasi dan Efektifitas Command 18) End to End Pelaporan Sistem Informasi Debitur
Center dan Proyeksi NPF 2017 segmen Retail Banking (19.10.2016)
(23.11.2016) 19) Financing Review dan Audit Plan Tahun 2016 oleh KAP
54) Proyeksi Pertumbuhan dan NPF Desember 2016 (28.11.2016)
dan Desember 2017 segmen Wholesale Banking 20) Laporan Hasil Audit Intern Periode Oktober 2016
(23.11.2016) (30.11.2016)
55) Progres Implementasi Sinergi dengan MTF (24.11.2016)
56) Progres Islamic Sector Solution Ekosistem Umroh 4. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
(24.11.2016) Dari total 10 agenda rapat Komite Remunerasi dan
57) Document Management System (30.11.2016) Nominasi yang diselenggarakan pada tahun 2016, terdapat
58) Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan OJK 2016 (07.12.2016) keikutsertaan anggota Komite Pemantau Risiko pada 3
59) Progres Simplifikasi Produk dan Layanan BSM (tiga) kali Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dengan
(22.12.2016) agenda, sbb.:
1) Kebijakan Human Capital (16.11.2016)
3. Rapat Komite Audit 2) Progres Pemenuhan dan Pengembangan SDM Tahun
Agenda Rapat Komite Audit sejak Januari 2016 sampai 2016 dan Strategi Pemenuhan dan Pengembangan SDM
dengan Desember 2016 yaitu sebagai berikut: Tahun 2017 (24.11.2016).
1) Progres Hasil Audit Laporan Keuangan PT Bank Syariah 3) Progres Penyusunan Job Desc, Job Grade, Fasilitas,
Madiri Tahun Buku 2015. dsb. Sebagai Tindak Lanjut Pelaksanaan Transformasi
2) Progres Penyelesaian Suspense Account. Organisasi (15.12.2016).
3) Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK pada Bank Syariah
Mandiri. Komite Remunerasi dan Nominasi
4) Annual Audit Plan IAG Tahun 2016. Dewan Komisaris telah membentuk Komite Remunerasi dan
5) Progres Pengembangan Teknologi Informasi. Nominasi untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas
6) Realisasi Audit Intern Tahun 2015 – 2016. dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Hal ini sejalan dengan
7) Management Letter Hasil Audit BSM Tahun 2015 implementasi good corporate governance (vide PBI No.11/33/
olehKAP PwC. PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good
8) Pembahasan Hasil Audit Laporan Keuangan BSM per31 Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Maret 2016. Syariah).
9) Progres Pengembangan Teknologi Informasi BSM
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

(29.06.2016) Komite Remunerasi dan Nominasi BSM telah memiliki pedoman


10) Laporan Pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi dan tata tertib kerja dan telah dilakukan pengkinian sebagaimana
(20.07.2016) dimaksud SKB Dewan Komisaris dan Direksi No.16/002-SKB/
11) Pembahasan Aset BSM di Jl. Saharjo No. 205 A Jakarta KOM-DIR tanggal 08 Desember 2014 tentang Penetapan
(01.08.2016) Revisi Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan
12) Laporan Hasil Audit Intern Periode Juni dan Juli 2016 Nominasi PT Bank Syariah Mandiri.
(29.08.2016)
13) Progres Pengembangan Teknologi Informasi BSM
(28.08.2016)

209
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi
Nominasi dan Nominasi
Komite Renumerasi dan Nominasi PT Bank Syariah Mandiri Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung
telah memenuhi susunan keanggotaan Komite Remunerasi jawab, antara lain sebagai berikut:
dan Nominasi yang diwajibkan oleh Peraturan Bank Indonesia 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi;
No.11/33/PBI/2009 yaitu paling kurang terdiri dari 2 (dua) orang 2. Melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara kebijakan
Komisaris Independen dan 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif Bank remunerasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut;
yang membawahi sumber daya manusia. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris,
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi sejak tanggal 22 Mei Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat Eksekutif dan
2014 sebagai berikut: pegawai secara keseluruhan;
4. Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan
Nama Jabatan Komisaris mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/
Bambang Widianto Ketua (Komisaris Independen) atau penggantian anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Ventje Rahardjo Anggota (Komisaris Utama) Dewan Pengawas Syariah;
Ramzi A. Zuhdi Anggota (Komisaris Independen) 5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
Agus Fuad Anggota (Komisaris) mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan/
Zulkfili Djaelani Anggota (Komisaris Independen) atau Dewan Pengawas Syariah;
Head of Human Capital Group (Ex-
6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
Officio);
mengenai calon pihak independen yang akan menjadi
Perwakilan Human Capital PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk anggota Komite Audit dan Anggota Komite Pemantau
Risiko.
Profil Komite Remunerasi dan Nominasi
Bambang Widianto Laporan Kegiatan Tahun 2016 dan Rapat Komite
Ketua Selama tahun 2016, Komite Remunerasi dan Nominasi telah
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris melakukan 10 (sepuluh) kali Rapat dengan agenda pembahasan
dan kehadiran masing-masing anggota Komite Remunerasi dan
Ventje Rahardjo Nominasi, sebagai berikut:
Anggota 1. Agenda Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi, sebagai
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris berikut:
a. Tantiem Tahun 2015, Kenaikan Gaji/Honorarium
Ramzi A. Zuhdi Tahun 2016, dan Pergantian DPS dan Honorarium DPS
Anggota (28.01.2016).
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris b. Pergantian Dewan Pengawas Syariah (07.03.2016).
c. Tantiem bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan
Agus Fuad Komisaris (31.03.2016).
Anggota d. Bonus Tahun 2015 bagi Dewan Pengawas Syariah
(15.04.2016).
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris


e.
Komite-Komite Penunjang Dewan Komisaris
Zulkfili Djaelani (23.06.2016).
Anggota f. Penunjukkan Sdri. Niken Andonowarih sebagai SEVP
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris (30.06.2016).
g. Penunjukkan Sdr. Ade Cahyo Nugroho sebagai SEVP
Andang Lukitomo (22.09.2016).
Anggota h. Kebijakan Human Capital (16.11.2016).
Profil dapat dilihat di Bagian Profil Pejabat Satu Level di bawah i. Progres Pemenuhan dan Pengembangan SDM Tahun
Direksi 2016 dan Strategi Pemenuhan dan Pengembangan SDM
Tahun 2017 (24.11.2016).

210
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

j. Progres Penyusunan Job Desc, Job Grade, Fasilitas, dsb. Sebagai Tindak Lanjut Pelaksanaan Transformasi
Organisasi (15.12.2016).

2. Tingkat Kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi, sebagai berikut:

Total Ventje Ramzi A. Bambang Zulkifli Andang


No. Keterangan Agus Fuad
Rapat Rahardjo Zuhdi Widianto Djaelani Lukitomo
1 Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi 10 10 10 10 9 10 10

Kebijakan Suksesi Direksi


Salah satu tugas dari Komite Remunerasi dan Nominasi adalah menyusun suatu sistem nominasi bagi anggota Komisaris
dan Direksi Bank yang akan menjadi bagian dari Kebijakan Good Corporate Governance dari Bank, serta akan menjadi
pedoman bagi Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam menetapkan nominasi dan remunerasi
anggota dan/atau calon anggota Direksi dan Komisaris.

Kebijakan Suksesi Direksi telah diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi.

Penanganan Benturan Kepentingan


Manajemen BSM sangat concern terhadap masalah benturan kepentingan. Pada tahun 2016 BSM telah melakukan
pengkinian terhadap Code of conduct (CoC) yang termaktub dalam Kebijakan Tata Kelola Perusahaan PT Bank Syariah
Mandiri dengan No. registrasi KBP/01-2016. Code of Conduct adalah pedoman internal perusahaan yang berisikan
sistem, nilai, etika bisnis, komitmen, serta penegakan terhadap peraturan-peraturan perusahaan bagi individu dalam
menjalankan bisnis dan aktivitas lainnya serta berinteraksi dengan stakeholders. Sepanjang tahun 2016 tidak terdapat
bentuan kepentingan yang melibatkan manajemen perusahaan yang menimbulkan kerugian pada perusahaan.

Sebagai gambaran upaya mencegah munculnya benturan kepentingan dilakukan beberapa upaya secara
berkesinambungan, diantaranya melalui :
a. Poster La risywah, No Kick Back dan No Special Payment
Merupakan bentuk komitmen pimpinan yang wajib diikuti jajaran Bank untuk bekerja dengan lurus.

Nasabah kami Yth.


Kami, Direksi dan Pegawai PT Bank Syariah Mandiri:
1. tidak dibolehkan menerima pemberian atau hadiah, langsung atau tidak langsung, dari nasabah/
rekanan atau calon nasabah/rekanan berkenaan dengan tugas kami;

2. tidak dibolehkan melayani pengajuan pembiayaan melalui perantara, broker atau pihak ketiga lainnya
yang mengenakan fee atau komisi atas beban siapa pun.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

3. tidak dibolehkan menerima titipan dari nasabah seperti buku tabungan, bilyet deposito, warkat cek/BG,
formulir transaksi kosong yang telah ditandatangani dan bukti kepemilikan rekening nasabah lainnya.

Terima kasih atas dukungan Anda kepada kami dalam mewujudkan sistem tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance).

Atas nama Direksi dan Pegawai


PT Bank Syariah Mandiri

Agus Sudiarto
President Director Branch Manager

211
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

b. Email blast
Bentuk sosialisasi dan reminder kepada jajaran Bank untuk
menghindari berbagai kemungkinan munculnya benturan
kepentingan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.
c. Annual Disclosure Benturan Kepentingan
Jajaran BSM diharuskan untuk mengisi pernyataan tahunan
(annual disclosure) setiap tahunnya terkait bentuan
kepentingan yang muncul dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab.

CORPORATE SECRETARY
Corporate Secretary berperan penting dalam memfasilitasi melakukan publikasi laporan keuangan bank dalam rangka
komunikasi antara perusahaan dengan stakeholder (pemegang transparansi, menyiapkan Rapat Direksi dan Rapat Komisaris
saham, regulator, pemangku kepentingan lainnya) serta serta mendokumentasikannya.
memastikan kepatuhan korporasi terhadap ketentuan
perundangan perbankan. Dalam hal tata kelola komunikasi korporasi, Corporate
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Secretary berperan sebagai pintu gerbang informasi bagi


Corporate Secretary BSM menjalankan aktivitas komunikasi korporasi baik internal, eksternal, dan Stakeholders dengan
berdasarkan tiga pilar tata kelola yakni tata kelola kepatuhan tujuan mengembangkan citra dan reputasi positif korporasi.
korporasi, tata kelola komunikasi korporasi dan tata kelola Kegiatan di bidang ini seperti menjalin hubungan dengan
kesekretariatan korporasi. media, penyelenggaraan media briefing, press conference
dan penyelenggaraan sponsorship. Sementara itu dalam
Dalam hal tata kelola kepatuhan korporasi, Corporate Secretary mendukung tercapainya Visi dan Misi Bank dan penyampaian
menjalankan fungsi kepatuhan terhadap regulasi perbankan dan dan penyebarluasan informasi kepada Internal Stakeholders
regulasi lainnya yang secara teknis dilaksanakan berkoordinasi agar mendapatkan pemahaman dan persepsi yang sama untuk
dengan unit kerja kepatuhan. Dalam hal ini Corporate Secretary meningkatkan produktivitas, efektivitas dan efisiensi dalam
menyiapkan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham, mendukung aktivitas Bank.

212
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Dalam hal tata kelola kesekretariatan, Corporate Secretary mengelola dan memproses pengelolaan
Dokumen Bank dan Pengurus Bank mulai dari penciptaan, pencatatan, penyimpanan, pemusnahan
dan pelaporan. Selain itu tata kelola kesekretariatan juga mencakup fungsi kerumahtanggaan dan
protokoler.

Corporate Secretary mendukung tercapainya Visi dan Misi Bank dengan tetap memperhatikan
prinsip Standar Etika Perusahaan, Good Corporate Governance, dan nilai-nilai Perusahaan.
Corporate Secretary Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direksi serta diangkat dan
diberhentikan berdasarkan Keputusan Direksi dengan mekanisme internal Perusahaan dengan
persetujuan Dewan Komisaris.

Corporate Secretary berada di bawah Direktorat Finance and Strategy. Sesuai fungsi tiga pilar tata
kelola, dalam menjalankan fungsi dan perannya, Corporate Secretary dibantu oleh unit pendukung
yakni Corporate Communication, Corporate Branding, Corporate Internal Affairs, Marketing
Communications. Sementara itu untuk mendukung komunikasi dewan direksi dan komisaris
terdapat fungsi executive assistant Direksi, Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah.

Corporate Secretary juga menjalankan fungsi edukasi dan sosialiasi bank syariah kepada public
bekerjasama dengan unit bisnis.

Struktur Organisasi
Corporate Secretary

Corporate
Secretary

Secretary

Corporate Corporate Internal Marketing


Corporate Branding
Communication Affairs Communication

Media Relation
Brand Development
& Stakeholder Board & Support Brand Marketing
& Implementation & Analytics
Management

External Document Digital


Corporate Social Secretariat & Marketing &
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Responsibility Communication
Management Event

Staff
Staff Internal Staff
Communication
Corporate
Management
Creative &
Development,
Document &
Publishing

Staff

213
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Profil Corporate Secretary PT Bank Syariah Mandiri. Tugas dan tanggung jawab pokok
sebagai berikut:

A. Terkait fungsi tata kelola kepatuhan korporasi:


1. Mengarahkan dan menyiapkan penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham
2. Memastikan berjalannya fungsi Dewan Komisaris,
Direksi, Komite-Komite, dan DPS.
3. Mengkoordinasikan Self Assessment dan Pelaporan
Pelaksanaan GCG Bank sesuai PBI, Ketentuan GCG, dan
peraturan OJK.
4. Mengingatkan Direksi Bank tentang tanggung
Dharmawan P. Hadad
jawabnya untuk melaksanakan GCG yang optimal
Corporate Secretary
sesuai tujuan perusahaan agar tercipta citra perusahaan
yang lebih baik dan meningkatkan laba perusahaan
Warga Negara Indonesia, lahir di Bekasi pada tanggal 17
secara berkesinambungan.
Maret 1966. Berdomisili di Kota Bekasi. Lulus dari Fakultas
5. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham, Daftar
Kurikulum dan Teknologi IKIP Jakarta tahun 1991 dan Magister
Khusus dari anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan
Management STIE IPWI tahun 2000. Bergabung di BSM sejak 1
keluarganya dalam kepemilikan saham, hubungan
Maret 2015 sebagai Group Head Learning Center. Pada tanggal
bisnis, dan peran lain yang dapat menimbulkan
7 April 2016 diangkat sebagai Group Head Corporate Secretary
benturan kepentingan.
berdasarkan SK: No.18/730-KEP/DIR tanggal 6 April 2016,
6. Menghadiri dan membuat risalah rapat Direksi dan
perihal Penempatan dan Penetapan Pegawai PT Bank Syariah
Dewan Komisaris.
Mandiri.
7. Memberikan masukan kepada Direksi Bank untuk
menjalankan ketentuan/undang-undang yang berlaku
Adapun Riwayat Jabatan singkat Dharmawan P Hadad dapat
antara lain tentang Perseroan, Obligasi, Saham
disampaikan sebagai berikut:
Perbankan Syariah, Pasar Modal beserta peraturan
pelaksanaannya.
Tanggal/Bulan/
No Nama Jabatan Unit Kerja 8. Mengarahkan pemuatan publikasi transparansi sesuai
Tahun
Corporate Secretary ketentuan regulasi perbankan.
1 Group Head 7 April 2016
Group 9. Mengawal korespondensi Bank.
1 Maret 2015 – 6
2 Group Head Learning Center
April 2016
B. Terkait fungsi tata kelola komunikasi dan Marketing
Communications
Adapun Riwayat Pelatihan yang diikuti Corporate Secretary
a. Menetapkan strategi komunikasi dalam rangka
dapat disampaikan sebagai berikut:
menjaga reputasi positif perusahaan.
a. Mengarahkan penyebaran informasi kepada
Waktu
Nama Pelatihan Penyelenggara stakeholders internal dan eksternal.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Penyelenggaraan
Tupoksi Teknis Fungsi 15-16 Desember Majalah Infobank b. Menjadi penghubung antara Bank dan pihak eksternal
Corporate Secretary 2016. yang mewakili masyarakat.
From A-Z yang
c. Mengikuti perkembangan pasar dan kondisi eksternal
Bank, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di
Tugas dan Tanggung Jawab Corporate Secretary bidang perbankan syariah.
Tugas dan tanggung jawab peran Corporate Secretary di BSM d. Mengarahkan aktivitasi korporasi above the line dan
serta segenap unit pendukung telah diatur dalam Standar below the line untuk mendukung bisnis perusahaan.
Prosedur Operasional Corporate Secretary Tahun 2016 efektif e. Mengarahkan penyusunan alat dan komunikasi media
berlaku sejak Juli 2016 serta SK No.14/747-KEP/DIR tanggal 13 marketing yang efektif dan tepat sasaran.
Desember 2012, perihal Penempatan dan Penetapan Pegawai

214
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

C. Terkait Fungsi Corporate Branding & Corporate Social - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat
Responsibility (CSR): Umum Pemegang Saham Luar Biasa
1. Menjaga dan meningkatkan citra melalui konsistensi - Rapat Umum Pemegang Sukuk Subordinasi
dan standardisasi dalam implementasi brand Bank. - Islamis Economic Forum di Surabaya
2. Mengatur dan menerjemahkan brand value dan - Sosialisasi Gateaway Tax Amnesty
mengelola program CSR agar in line dengan program - World Islamic Economic Forum
corporate plan Bank. - Islamic Development Bank Annual Meeting
- iB Vaganza
Implementasi hubungan dengan pemangku kepentingan - Event gerai Car Free Day di beberapa kota
dilakukan antara lain melalui kegiatan temu analis, paparan - BSM Spekta, pembukaan gerai di Mall-mall di beberapa
publik, penerbitan brosur kinerja keuangan bulanan, penerbitan kota
laporan keuangan triwulanan, dan tahunan, pertemuan - Mandiri Karnaval Nusantara
rutin dengan pemangku kepentingan. Pemegang saham b. Menyelenggarakan traning, briefing dan pertemuan
dan pemangku kepentingan lainnya juga dapat mengakses dengan media serta penerbitan press release dalam rangka
informasi mengenai Bank dan kegiatannya di situs web: www. membentuk citra positif melalui media :
syariahmandiri. co.id. - Media Training Perbankan Syariah (Nasional), 20
Desember 2016
Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen - Media Training Perbankan Syariah RO IV Banjarmasin,
penting dalam penciptaan citra perusahaan, Corporate Secretary 10 November 2016)
Bank juga memiliki tugas menyebarluaskan informasi mengenai - Silaturahim buka puasa BSM KP dan Region di Jakarta
BSM kepada segenap pegawai, termasuk menyampaikan dan 7 region
program dan kebijakan manajemen. Informasi tersebut - Pertandingan olahraga persahabatan antara
disampaikan melalui media internal antara lain milis, media manajemen BSM dengan media nasional (Detik.com,
BSM (majalah ETHIC), BOD Messages, Forum Doa Pagi Senin, Bisnis Indonesia, Republika)
Pengajian Rabu Sore, Dzikir Jumat pagi, newsletter, intranet, - Pertemuan bulanan dengan media
temu pegawai, serta sosialisasi ke Kantor Wilayah dan Cabang. - Penerbitan rilis dengan jumlah mencapai 46 yang
mencakup konten kinerja Bank, operasional, layanan
Program Pengembangan Karir baru, penghargaan, kerja sama dengan pihak ketiga,
Untuk peningkatan kompetensi terutama soft-skills jajaran dan penyelenggaraan corporate social responsibility
corporate secretary, Corporate Secretary telah mengikutsertakan (CSR)
SDM pada beberapa training di antaranya: c. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)
Peserta Corsec dengan mitra Bank.
No Nama Training
BSM
d. Mengadakan berbagai acara terkait dengan program
1 Workshop Kearsipan 2 orang
Corporate Social Responibility (CSR) antara lain:
2. Sharing Session Internal Communications 2 orang
- Bantuan sanitasi di pondok pesantren di Cirebon
3 Sharing Session Sosial Media 3 orang
- Santunan anak yatim di Kantor Pusat
4 Workshop penyusunan Annual Report 1 orang
- Buka puasa bersama anak yatim
Worskhop Branding dan Marketing
5 5 orang - Penyerahan bantuan kepada korban bencana di Garut,
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Communications
6 Workshop PR and Media Relations 2 orang Aceh, dan lainnya
- Pembangunan sarana ibadah
Realisasi Kinerja Corporate Secretary - Bantuan bencana
Selama 2016 kegiatan yang dilakukan Corporate Secretary e. Menyiapkan infrastruktur untuk pengelolaan arsip
selama 2014, dalam kaitan dengan hubungan dengan Perseroan.
pemangku kepentingan (stakeholders) antara lain: f. Menyelesaikan pengaduan nasabah lewat media massa dan
a. Menyelenggarakan event korporat dan atau berpartisipasi media sosial
dalam event yang dilaksanakan pihak ketiga dalam bentuk g. Mengupdate konten website dan mengelola dan
sponsorship dalam rangka membangun citra Bank yang mengawal percakapan di media sosial
kokoh antara lain:

215
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Data Surat Menyurat 2016 penyimpangan termasuk kecurangan/fraud, dan pelanggaran


Pada 2016, BSM telah mengeluarkan surat sebanyak aspek kehati-hatian, dan meningkatkan efektivitas organisasi
31,508 surat keluar dan mengadministrasikan surat masuk dan meningkatkan efisiensi biaya.
sebanyak 28,813 surat. Biaya yang telah dikeluarkan dalam
mengadministrasikan surat keluar selama 2016 sebesar Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Bank yang handal
Rp410.081.229,-. dan Efektif menjadi tanggung jawab semua pihak dalam
organisasi Bank, melalui:
AKSES INFORMASI DAN DATA BSM 1. Akuntabilitas Pejabat/pengurus Bank dan pengembangan
Akses informasi kepada seluruh pemangku kepentingan budaya pengendalian intern pada seluruh jenjang organisasi.
merupakan bagian penting dari peningkatan prinsip transparansi 2. Pelaksanaan identifikasi dan penilaian risiko kegiatan
informasi secara internal dan eksternal, yang diharapkan operasional Bank.
membantu, menjaga, dan meningkatkan pengetahuan, 3. Pemisahan fungsi antara operasi, penyimpanan, dan
pemahaman dan persepsi positif dari para Stakeholders terhadap akutansi.
kebijakan dan kegiatan Bank. 4. Pelaksanaan evaluasi berkala terhadap kinerja Bank.
5. Pelaksanaan komunikasi dan pemenuhan informasi dalam
Selain melalui media cetak nasional, penyebaran informasi juga organisasi Bank khususnya tingkat pengambilan keputusan
dilakukan dengan: risk exposure.
1. Situs Internet: www.syariahmandiri.co.id. 6. Pengawasan dan kegiatan audit intern yang efektif.
2. Jejaring sosial: facebook, twitter, dan Instagram. 7. Pemenuhan komitmen Manajemen Bank menerapkan sanksi
3. Media internal Bank. yang tegas terhadap pelanggaran ketentuan yang berlaku.
4. Televisi/Radio.
5. Forum-forum pengajian. Sebagai bagian dari pelaksanaan prinsip Good Corporate
6. Media komunikasi antara Bank dan pegawai melalui Governance (GCG), BSM secara terpadu dan berkelanjutan
berbagai fasilitas yang disediakan seperti intranet, portal mengembangkan dan menerapkan Sistem Pengendalian Intern
Bank SE, BSM KNOWN, forum doa pagi, dan sebagainya. yang efektif dalam mengelola risiko perusahaan.

Command Center Sistem Pengendalian Internal BSM telah mengacu kepada


Sebagai bentuk antisipasi terhadap publikasi negative, konsep internal kontrol yang berlaku umum berdasarkan COSO
Perusahaan membentuk Command Center yang berfungsi (The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
sebagai wadah koordinasi antar unit kerja dengan tujuan Commission), yaitu:
mengantisipasi peristiwa-peristiwa penting yang berdampak • Lingkungan pengendalian/Internal Environment.
pada risiko reputasi. Command Center memiliki sekretariat di • Penetapan tujuan/Objective Setting.
kantor pusat dengan anggota Kepala Unit kerja Audit, Human • Identifikasi kejadian/peristiwa/Event Identification.
Capital, Networks, Legal, serta Corporate Secretary. • Penilaian risiko/Risk Assessment.
• Respon atas risiko/Risk Response.
Sistem Pengendalian Internal • Aktivitas pengendalian/Control Activites.
Sistem Pengendalian Intern merupakan komponen penting • Informasi dan komunikasi/Information & Communication.
dalam tata kelola perusahaan dan menjadi dasar kegiatan • Pemantauan/Monitoring.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

operasional Bank yang sehat, hati-hati (prudent) dan aman.


Pendekatan analisis dan evaluasi yang digunakan pada masing-
Sistem Pengendalian Intern adalah suatu mekanisme masing komponen internal kontrol COSO, yaitu:
pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Bank dengan 1. Process Based
persetujuan komisaris secara berkesinambungan (on going Digunakan untuk menguji kontrol pada komponen Control
basis) dengan tujuan untuk menjaga dan mengamankan Activities, Information & Communication, dan Monitoring.
harta kekayaan Bank, menjamin tersedianya laporan yang Internal Auditor menguji kecukupan kontrol desain (design
lebih akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan control) dan implementasinya sesuai dengan program audit
yang berlaku, mengurangi dampak keuangan/kerugian, yang telah ditetapkan.

216
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

2. Characteristic Based 2. Direksi


Digunakan untuk menguji kontrol pada komponen Internal Direksi Bank mempunyai tanggung jawab menciptakan dan
Environment, Objective Setting, Event Identification, Risk memelihara Sistem Pengendalian Intern yang efektif serta
Assessment, Risk Response, Information & Communication, memastikan bahwa sistem tersebut berjalan secara aman
dan Monitoring. Efektivitas kontrol dalam characteristic dan sehat sesuai tujuan pengendalian intern yang ditetapkan
based dinilai berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Bank dan sesuai prinsip syariah.
untuk setiap kontrol. Pengujian atas control characteristic 3. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
based dilaksanakan dengan menggunakan Control DPS mempunyai tanggung jawab memberikan nasihat dan
Diagnostic Tools/CDT. saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar
sesuai dengan Prinsip Syariah dan memastikan pemenuhan
Bank telah memiliki ketentuan pengendalian intern yang diatur Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang
dalam bentuk: dikeluarkan Bank.
1. Kebijakan Sistem Pengendalian Internal BSM, 4. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
No.KBP/04-2016, tanggal 6 Oktober 2016. SKAI (Internal Audit Group) harus mampu mengevaluasi
2. Kebijakan Anti Fraud Bank Syariah Mandiri BSM, No.14/002/ dan berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas Sistem
UMM, tgl 22 Mei 2012. Pengendalian Intern secara berkesinambungan berkaitan
dengan pelaksanaan operasional Bank yang berpotensi
Kebijakan tersebut bertujuan untuk: menimbulkan kerugian dalam pencapaian sasaran yang
1. Pedoman dalam penerapan Sistem Pengendalian Intern telah ditetapkan oleh manajemen Bank.
secara efektif terhadap pelaksanaan kegiatan usaha dan 5. Pejabat dan pegawai Bank
operasional Bank, oleh seluruh jajaran Bank. Setiap pejabat dan pegawai Bank wajib memahami dan
2. Memberikan pemahaman mengenai Sistem Pengendalian melaksanakan Sistem Pengendalian Intern yang telah
Intern (SPI) pada lingkungan Bank. ditetapkan oleh manajemen Bank. Pengendalian intern yang
3. Membangun persepsi yang sama dalam menerapkan SPI. efektif akan meningkatkan tanggung jawab pejabat dan
4. Memberikan acuan bagi unit kerja yang melaksanakan fungsi pegawai Bank, mendorong budaya risiko (risk culture) yang
pengawasan serta pihak-pihak lain yang berkepentingan memadai, dan mempercepat proses identifikasi terhadap
mengenai Sistem Pengendalian Intern. praktek perbankan yang tidak sehat dan terhadap organisasi
melalui sistem deteksi dini yang efisien.
Sesuai Kebijakan Sistem Pengendalian Intern (KSPI) BSM, 6. Pihak-pihak ekstern
terselenggaranya Sistem Pengendalian Intern yang handal dan Pihak-pihak ekstern Bank antara lain otoritas pengawasan
efektif menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat Bank, auditor ekstern, dan nasabah Bank yang
dalam organisasi Bank, yaitu: berkepentingan terhadap terlaksananya Sistem Pengendalian
1. Dewan Komisaris. Intern Bank yang handal dan efektif.
2. Direksi.
3. Dewan Pengawas Syariah. INTERNAL AUDIT
4. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Internal Audit sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab
5. Pejabat dan Pegawai Bank. terhadap fungsi pengawasan intern kedudukannya berada
6. Pihak-pihak Ekstern. dibawah Direktur Utama dan dapat berkomunikasi secara
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

langsung dengan Dewan Komisaris/Komite Audit, dan berperan:


Penjabaran tanggung jawab para pihak tersebut di atas, sebagai 1. Mengevaluasi efektifitas SPI secara berkesinambungan
berikut: berkaitan dengan pelaksanaan operasional Bank;
1. Dewan Komisaris 2. Berperan aktif dalam meningkatkan efektifitas penerapan
Dewan Komisaris Bank mempunyai tanggung jawab SPI sesuai sasaran yang telah ditetapkan Bank dengan
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian melaksanakan audit berbasis risiko (risk based audit)
intern secara umum, termasuk kebijakan Direksi yang secara independen dan obyektif dengan ruang lingkup
menetapkan pengendalian intern tersebut. pelaksanaan audit mencakup semua area operasi Bank

217
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

untuk menentukan kecukupan kualitas internal control, b) Consulting


penerapan risk management, dan governance process. Consulting merupakan jasa yang diberikan Internal
Auditor yang dilakukan berdasarkan kebutuhan dan
Untuk mendukung pelaksanaan peran tersebut di atas, Internal persetujuan klien/auditee dalam rangka memberikan
Audit Group telah didukung dengan hal-hal sebagai berikut: nilai tambah yang bersifat konstruktif dan aplikatif atas
semua aspek yang mempengaruhi kinerja dan sistem
A. Piagam Audit Internal pengendalian intern untuk meningkatkan internal
BSM memiliki Kebijakan Internal Audit PT Bank Syariah control, risk management, serta governance process.
Mandiri yang didalamnya tercakup Piagam Audit Intern
(Internal Audit Charter) sebagai landasan dan pedoman Sesuai Peraturan Bank Indonesia mengenai SPFAIB, setiap 3
kerja Audit Intern dalam melaksanakan fungsi Audit Intern tahun sekali Internal Audit harus di-review oleh pihak eskternal
yang memuat visi & misi, kedudukan, kewenangan, dan yang independen. Review tersebut bertujuan untuk menilai
ruang lingkup aktivitas audit intern untuk mewujudkan mutu operasi dan kesesuaian proses internal audit terhadap
sistem pengendalian intern yang efektif di BSM. Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB)
dan standar The Institute of Internal Auditors (IIA).
Pada tahun 2016, BSM memberlakukan Kebijakan Internal
Audit PT Bank Syariah Mandiri dan Standar Prosedur Pada tahun 2014, Internal Audit telah di-review oleh KAP PwC
Pengendalian yang mengacu pada standar profesi dan best Indonesia dengan periode pemeriksaan dari tahun 2011 s.d.
practice standar audit nasional maupun internasional. 2014. Berdasarkan hasil telaah KAP PwC tersebut, pelaksanaan
fungsi Internal Audit dinyatakan secara umum patuh dengan
B. Tujuan dan Fungsi Internal Audit SPFAIB dan berada di level adequate performer terhadap
1. Internal Audit memiliki tujuan untuk: standar IIA.
a) Membantu semua tingkatan manajemen dalam
mengamankan kegiatan operasional bank, khususnya Pelaksanaan review selanjutnya akan dilakukan pada tahun
yang melibatkan dana dari masyarakat (intermediary); 2017.
b) Menjaga dan memastikan perkembangan bank ke arah
perkembangan yang wajar dan sehat. Internal Audit Riwayat Singkat Kepala Satuan Kerja Audit
berfungsi independen dan obyektif terhadap satuan Internal
kerja operasional sehingga mampu mengungkapkan
pandangan dan pemikirannya tanpa pengaruh maupun
tekanan dari manajemen atau pihak lain.

2. Internal Audit bertanggung jawab langsung kepada Direktur


Utama, memiliki hubungan fungsional dengan Dewan
Komisaris melalui Komite Audit, dan memiliki hubungan
koordinasi dengan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi
(SKAIT) Bank Mandiri.

PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Dalam menjalankan fungsi pengendalian, di dalamnya


meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan Mardiana
pemantauan operasional bank melalui pemberian jasa Kepala Satuan Kerja Audit Internal
assurance dan consulting.
a) Assurance Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada 31 Mei 1971.
Melakukan pengujian yang obyektif terhadap bukti-bukti Merupakan lulusan S1 Akuntansi, STIE YKPN Yogyakarta pada
dalam rangka menyediakan penilaian yang independent tahun 1991.
atas governance, risk management, dan control process
dalam organisasi. Adapun Riwayat Jabatan singkat Mardiana dapat disampaikan
sebagai berikut:

218
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

No Nama Jabatan Unit Kerja efektivitas pelaksanaan program Anti Pencucian Uang (APU)
1 Group Head Internal Audit BSM dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT).
Audit Development & Advisory – PT Bank 5. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif
2 Manager
Mandiri (Persero) Tbk tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan
Department Quality Assurance & Mgt. Representative manajemen.
3
Head PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
6. Merencanakan dan melaksanakan Aktivitas Internal Audit
Quality Assurance & Mgt. Representative
4 Head dengan penekanan pada bidang/aktivitas yang mempunyai
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Quality Assurance & Mgt. Representative risiko tinggi serta mengevaluasi prosedur/control system yang
5 Team Leader
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ada untuk memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan sasaran
Bank dapat dicapai secara optimal dan berkesinambungan.
Visi dan Misi Unit Kerja Audit Internal 7. Melaksanakan langkah-langkah dalam rangka menggali
1. Visi: informasi (investigasi), melaporkan, dan mengusulkan sanksi
Menjadi Strategic Partner yang berstandar internasional, atas fraud kepada Manajemen.
berlandaskan prinsip syariah. 8. Melaporkan pelaksanaan pemenuhan prinsip syariah kepada
2. Misi: Dewan Pengawas Syariah.
1. Membantu organisasi mencapai tujuan dengan 9. Melakukan monitoring tindak lanjut hasil audit, baik internal
memberikan reasonable assurance dan consulting yang dan eksternal.
independent dan objective. 10. Memberikan tanggapan/opini atas usulan kebijakan atau
2. Mengevaluasi efektifitas internal control, risk sistem dan prosedur agar dapat dipastikan bahwa dalam
management dan governance process melalui penerapan kebijakan atau sistem dan prosedur yang baru tersebut telah
Risk Based Audit. tercakup aspek-aspek pengendalian intern. keterlibatan IA
3. Meningkatkan sinergi fungsi Internal Audit dengan dalam memberikan tanggapan/opini atas usulan kebijakan
stakeholder. atau sistem dan prosedur, tidak berarti bahwa hal-hal
4. Memastikan penerapan aspek syariah melalui aktivitas tersebut akan dikecualikan sebagai obyek audit.
audit yang berkesinambungan. 11. Meningkatkan sistem pengembangan audit (audit
5. Mengelola aktivas Internal Audit secara efektif dan development) sesuai arah kebijakan Bank.
efisien. 12. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman
6. Mengembangkan kompetensi Auditor mengacu kepada bagi Internal Auditor dalam melaksanakan tugasnya.
best practice profesi audit. 13. Memberikan konsultasi kepada pihak intern Bank untuk
memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Kerja Audit kualitas pengendalian, pengelolaan risiko, dan tata kelola
Internal perusahaan.
1. Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris 14. Melaksanakan pendidikan secara berkelanjutan dalam
dalam melakukan pengawasan dengan cara: rangka meningkatkan kompetensi auditor.
a. Menjabarkan secara operasional baik perencanaan, 15. Melakukan evaluasi berkelanjutan untuk meningkatkan
pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit. kualitas IA.
b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, 16. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan
Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit. eksternal audit dan unit/fungsi penyedia assurance lainnya.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

c. Menyampaikan laporan audit kepada Direktur Utama Koordinasi dapat dilakukan antara lain melalui pertemuan
dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur secara periodik untuk membicarakan hal-hal yang dianggap
Kepatuhan. penting bagi kedua belah pihak.
2. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki
dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan Organisasi Satuan Pengawasan Intern
dana. Internal Audit dipimpin oleh seorang Group Head, yang
3. Memberikan analisis dan penilaian di bidang keuangan, diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan
akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya. persetujuan Dewan Komisaris. Sesuai PBI No.1/6/PBI/1999
4. Melakukan pemeriksaan dan evaluasi atas kecukupan dan tanggal 20 September 1999, Internal Audit secara organisasi
keefektifan sistem pengendalian intern termasuk terhadap berada langsung di bawah koordinasi Direktur Utama.

219
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Dalam melaksanakan tugasnya, Group Head dibantu oleh tujuh orang Department Head sebagaimana digambarkan
pada struktur organisasi berikut:

President
Director

Quality
Internal Audit
Assurance

Audit Development
Retail & Consumer & Information
& Counterpart Special Audit Head Office Audit Wholesale Audit
Distribution Audit Distribution Audit Technology Audit
Relation

Audit Detection Auditor Auditor Auditor Auditor Auditor


Development Analyst

External Audit Investigator


Liaison

General Affair Evaluation


Analyst

Clerk
Secretariat

Internal Audit Group dalam menjalankan tugas dan fungsinya dipimpin oleh Group Head yang membawahi 7 (tujuh)
Department dengan spesialisasi tugas pada Bidang Retail & Distribution Audit, Consumer & Distribution Audit, Wholesale
Audit, Head Office Audit, Information Technology Audit, Special Audit dan Development & Counterpart Relation Audit.

Jabatan Jumlah
Group Head 1
Department Head 7
Team Leader 21
Auditor 34
Sekretaris 1
Total 63

Pengembangan Sumberdaya Auditor


Bank telah berupaya sungguh-sungguh menyelenggarakan pengelolaan sumber daya secara professional sehingga
mendapatkan sumber daya yang berkualitas untuk menyelesaikan tugas secara efektif. Internal Audit secara rutin telah
mengikutsertakan pegawai dalam pelatihan (training)/workshop untuk peningkatan kompetensi baik yang diadakan
pihak internal maupun eksternal.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Adapun pengembangan sumber daya manusia Internal Audit yang dilakukan tahun 2016, antara lain:
Jumlah
No. Nama Pelatihan/Training Tempat & Waktu Pelaksanaan
Peserta
1. Workshop Klarifikasi Business Requirement (BR) dan Gap Analysis antara Hotel Santika Teras Kota BSD, 2-4 Februari
1 orang
User dengan Vendor WISE (Workflow Integrated System Enhanced) 2016
2. Workshop Management Information System Wisma Mandiri I Lt.11, 10-11 Februari 2016 2 orang
3. Pelatihan Transaksi Keuangan Mencurigakan Perbanas, 17-18 Februari 2016 1 orang
4. Workshop Audit Kredit: Critical Point Dalam Perkreditan, oleh Ikatan Hotel Ambhara Blok M, 25-26 Februari 2016
1 orang
Auditor Intern Bank (IAIB)

220
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Jumlah
No. Nama Pelatihan/Training Tempat & Waktu Pelaksanaan
Peserta
5. Workshop “Fraud Prevention in Banking Industry” Hotel Ibis Semarang, 23-24 Maret 2016 1 orang
6. Pelatihan Risk Management in Credit Cycle Graha Mandiri Lt.3, 4-5 Maret 2016 1 orang
AE Forum Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) “Peningkatan Kualitas Audit KP BNI Lt.28, 19 Mei 2016
Internal dalam Menghadapi Tantangan Industri Jasa Keuangan melalui 1 orang
Penguatan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank”
7. Pembekalan Sertifikasi Level Auditor Graha Mandiri di Lt.14, 22-23 Juli 2016 25 orang
8. Sosialisasi Root Cause Analysis (RCA) Mandiri University, Tanah Abang, 16 Agustus
4 orang
2016
9. Interpersonal Communication Skill Graha Mandiri, Lt.14, 2 September 2016 1 orang
10. Pelatihan bagi analis TKM dan auditor internal audit batch 6 Perbanas 21-22 September 1 orang
11. Workshop One Mandirian Culture Wisma Mandiri Lt 11, 7 September 2016 2 orang
12. Trade Service Training for Audit Purpose Grand Mercure Jakarta, 10-12 dan 17-19
41 orang
Oktober 2016
13. COBIT 5, Brainmatics Menara Bidakara, 21-23 November 2016 2 orang
14. Diklat BSM Basic Wholesale Risk Financing Graha Mandiri, Lt.14, 23-25 November 2016 1 orang
15. Fraud Conference Asia Pacific Singapura, 20-22 November 2016 1 orang
16. Konferensi Nasional IAIB VIII Bali, 10-11 November 2016 1 orang
17. Workshop Tracing and Recovering Fraud Losses Batam, 29-30 November 2016 1 orang
18. IT Project Management Jakarta, 28 November - 1 Desember 2016 1 orang
19. Intermediate Wholesale Risk Financing Jakarta, 5-8 Desember 2016 2 orang
20. Penilaian Agunan Jakarta, 7-10 Desember 2016 2 orang
21. Mastering Android App Development Bootcamp Intiland Tower, 13-16 Desember
2 orang

22. Training Perpajakan Jakarta, 17 dan 24 Desember 2016 2 orang

Sertifikasi Profesi dan Pengembangan SDM Auditor


Pengembangan kompetensi auditor dilaksanakan antara lain melalui program sertifikasi baik level Nasional maupun
Internasional, pelatihan/ training baik internal maupun eksternal, diikuti dari tingkat Group Head sampai dengan
Auditor untuk meningkatkan kompetensi, efisiensi, efektivitas dan kualitas audit.

Rincian jumlah pegawai yang telah memperoleh sertifikasi Nasional dan Internasional sampai tahun 2016 adalah
sbb.
No. Sertifikasi Jumlah
1. Sertifikasi Risk Management (BSMR) 56
2. Certified Fraud Examiner (CFE) 3
3. Certified Bank Internal Auditor (LSPP) 44

Pelaksanaan Fungsi Audit Intern di Tahun 2016


Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Fungsi Internal Audit melalui pelaksanaan audit rutin, tematik, dan investigatif selama tahun 2016 sebanyak 130
penugasan atau 112,07% dari target, menindaklanjuti temuan audit eskternal mencapai 115,24% dari target
penyelesaian 85% atas DMTL yang jatuh tempo, pemenuhan service level agreement atas executive summary
hasil audit yang telah mencapai 108%, dan pengembangan inisiatif strategis meliputi RBC & DCOR Empowering,
Pengembangan Metode Fraud Risk Assessment (FRA), serta Enhancement RBA - Tahap II.

Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan


1. Kegiatan pemantauan adalah monitoring atas penyimpangan/ketidaksesuaian antara proses dan ketentuan.
Bank telah melakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap kecukupan dan efektifitas pelaksanaan
pengendalian intern, dengan cara:

221
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

a. Memastikan fungsi pemantauan telah ditetapkan secara pegawai BSM serta internalisasi program culture kepada
jelas dan terstruktur dengan baik. seluruh pegawai.
b. Menetapkan pejabat yang ditugaskan memantau 2. Know Your Employee
efektifitas pengendalian intern. BSM juga menggalakkan program “know your
c. Menetapkan frekuensi yang tepat untuk kegiatan employee” kepada setiap pimpinan Unit Kerja dan/
pemantauan. atau supervisor untuk mengenal pegawai di bawahnya
d. Mengintegrasikan sistem pengendalian ke dalam dengan baik dengan cara menyelenggarakan event-
kegiatan operasional dan menyediakan laporan-laporan event yang melibatkan keluarga sehingga dapat
rutin yang diperlukan. mendorong budaya saling mengingatkan antar pegawai
e. Melakukan kaji ulang terhadap hasil evaluasi dari unit dan keluarga pegawai.
kerja/pegawai yang ditugaskan untuk melakukan 3. Pengurang Nilai KPI Unit Kerja
pemantauan. BSM memasukkan kejadian fraud sebagai pengurang
f. Memberikan informasi/feed back yang tepat kepada nilai KPI terhadap Unit Kerja terjadinya fraud guna
pihak yang berkepentingan. mendorong kesadaran selalu bersama-sama mencegah
2. Tindakan koreksi penyimpangan adalah pemulihan atas fraud.
penyimpangan/ketidaksesuaian antara proses dengan
ketentuan serta penentuan upaya pemulihannya. Bank B. Pilar Deteksi
melakukan tindakan koreksi penyimpangan dengan cara: 1. Sarana Pengaduan
a) Setiap laporan mengenai kelemahan dalam pengendalian BSM membuka saluran pengaduan bagi pegawai dan
intern atau tidak efektifnya pengendalian risiko Bank pihak lain yang mengetahui adanya dugaan fraud di
harus segera ditindaklanjuti oleh Dewan Komisaris, lingkungan BSM, baik melalui sarana telpon, surat, dan
Direksi, dan pejabat eksekutif terkait. email.
b) Unit Kerja Internal Audit harus melakukan kaji ulang 2. Pemberdayaan Region Business Control (RBC)
atau langkah pemantauan lainnya yang memadai BSM telah membentuk RBC di seluruh region sehingga
terhadap kelemahan yang terjadi dan segera melaporkan diharapkan dapat mendeteksi setiap penyimpangan
kepada Dewan Komisaris, dan Direktur Utama dalam hal secara dini, ditindaklanjuti secara cepat dan dilakukan
masih terdapat kelemahan yang belum diperbaiki atau upaya recovery untuk meminimalisir jumlah kerugian.
tindakan korektif belum ditindaklanjuti.
c) Untuk memastikan bahwa seluruh kelemahan segera C. Pilar Investigasi, Pelaporan dan Sanksi
ditindaklanjuti maka Direksi harus menciptakan Selama tahun 2016 telah dilakukan audit investigasi
suatu sistem yang dapat menelusuri kelemahan pada terhadap 28 kasus fraud, yang terbagi 14 kasus di bidang
pengendalian intern dan mengambil langkah perbaikan. operasional dan 14 kasus di bidang pembiayaan. BSM
d) Dewan Komisaris dan Direksi harus menerima laporan berkomitmen menangani kejadian fraud secara tegas dan
secara berkala berupa ikhtisar mengenai hasil identifikasi adil untuk memberikan efek jera kepada pelaku fraud
seluruh permasalahan dalam pengendalian intern. dengan memberikan sanksi dan pelaporan kepada pihak
berwajib. Selama tahun 2016 BSM telah melaporkan 10
Perkembangan Pelaksanaan Penerapan Strategi kasus fraud kepada pihak berwajib untuk diproses secara
Anti Fraud hukum.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

BSM secara berkesinambungan terus berupaya memperkuat


implementasi strategi anti fraud dengan melakukan hal-hal D. Pilar Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut
sebagai berikut: Berdasarkan hasil evaluasi mengenai fraud periode tahun
A. Pilar Pencegahan 2016, terdapat kecenderungan pergeseran kejadian fraud
Selama tahun 2016, BSM sudah merealisasikan program dari bidang pembiayaan mengarah pada bidang operasional.
pencegahan fraud sebagai penguatan anti fraud awareness Penyebab kejadian fraud operasional tersebut didominasi
antara lain: oleh faktor ketidakdisiplinan pegawai dalam menjalankan
1. Sosialisasi penyampaian materi pencegahan fraud prosedur dan terlalu percaya kepada rekan kerja.
dan gerakan anti fraud pada forum diklat dan training

222
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

AKUNTAN PUBLIK
Pengawasan terhadap BSM, selain dilakukan oleh auditor internal juga dilakukan oleh
Auditor Eksternal (Kantor Akuntan Publik).

Penunjukan Akuntan Publik BSM


Sesuai dengan Keputusan RUPS yang memberikan wewenang kepada Pemegang
Saham mayoritas untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik yang mengaudit Laporan
Keuangan Perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2016, maka BSM menetapkan
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan untuk melakukan audit
Laporan Keuangan Tahun Buku 2016.

Penunjukan ini dilakukan setelah memperhatikan hasil evaluasi KAP yang dilakukan oleh
manajemen dan Dewan Komisaris.

Penunjukan KAP tersebut telah berpedoman pada regulasi yang berlaku dan dipilih
melalui tahapan proses seleksi dengan memenuhi kriteria:
1. Berpengalaman sebagai auditor perbankan
2. Memahami regulasi perbankan di Indonesia, perusahaan masuk bursa serta
peraturan lainnya yang relevan.
3. Berpengalaman dan memahami sistem aplikasi dan teknologi perbankan.
4. Memahami produk perbankan.
5. Berpengalaman dan paham mengenai manajemen risiko.

Daftar Nama KAP yang Melakukan Audit Laporan Keuangan BSM


Selama 6 (lenam) tahun terakhir, nama KAP yang mengaudit Laporan Keuangan BSM
sebagai berikut:
Tahun Nama KAP Opini
2016 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, Izin KAP Nomor KEP-241/KM.1/2015 Wajar dalam semua hal yang material
2015 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, Izin KAP Nomor KEP-241/KM.1/2015 Wajar dalam semua hal yang material
2014 Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010 Wajar dalam semua hal yang material
2013 Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010 Wajar dalam semua hal yang material
2012 Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010 Wajar dalam semua hal yang material
2011 Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010 Wajar dalam semua hal yang material

Imbalan Jasa dan Lingkup Pekerjaan


Imbalan Jasa dan Lingkup Pekerjaan KAP sebagai berikut:
Besaran Fee
Tahun Nama KAP Lingkup Pekerjaan
(dalam Rp)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

1. Audit Laporan Keuangan


Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, 2. Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan
2016 2.100.000.000
Izin KAP Nomor KEP-241/KM.1/2015 Undang undang
3. Audit Kinerja
1. Audit Laporan Keuangan
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, 2. Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan
2015 2.100.000.000
Izin KAP Nomor KEP-241/KM.1/2015 Undang-undang
3. Audit Kinerja
1. Audit Laporan Keuangan
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP 2. Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan
2014 745.000.000,-
Nomor 381/KM.1/2010 Undang-undang
3. Audit Kinerja

223
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Besaran Fee
Tahun Nama KAP Lingkup Pekerjaan
(dalam Rp)
1. Audit Laporan Keuangan
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP 2. Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan
2013 840.000.000,-
Nomor 381/KM.1/2010 Undang-undang
3. Audit Kinerja
1. Audit Laporan Keuangan
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP 2. Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan
2012 1.895.000.000,-
Nomor 381/KM.1/2010 Undang-undang
3. Audit Kinerja
1. Audit Laporan Keuangan
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP 2. Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan
2011 2.100.000.000,-
Nomor 381/KM.1/2010 Undang-undang
3. Audit Kinerja

M ANA J E M EN RISIKO
Serikat, pertumbuhan PDB Tiongkok yang masih melambat,
penurunan harga minyak dunia, dan volatilitas nilai tukar
rupiah terhadap USD. Di samping itu, pertumbuhan industri
Penerapan Manajemen Risiko dilakukan perbankan yang pesat, kegiatan usaha yang semakin kompleks,
secara menyeluruh dan terintegrasi untuk dan perkembangan layanan pinjam meminjam uang berbasis
menjaga risiko sesuai risk appetite dan teknologi informasi atau fintech, peningkatan aktivitas digital
risk tolerance, menjaga ketersediaan banking, semakin meningkatkan tantangan bagi bank. Dalam
modal, mendukung strategi bisnis serta menghadapi tantangan tersebut, Bank senantiasa memperkuat
menjaga reputasi bank. dan mengembangkan manajemen risiko yang terintegrasi
secara berkesinambungan sehingga tetap tumbuh sehat dan
Profil Head of Enterprise Risk Management Group berkelanjutan.
(ERM)
Penerapan manajemen risiko mengacu pada POJK No 65/
POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, ketentuan
terkait penerapan manajemen risiko lainnya serta best practice
penerapan manajemen risiko di perbankan.

Framework Pengelolaan Risiko


Dalam rangka pengelolaan risiko, Bank memiliki organisasi
manajemen risiko meliputi Komite Pemantau Risiko, Komite
Manajemen Risiko, Direktur Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
Manajemen Risiko.
M. Fanny Fansyuri:
Head of Enterprise Risk Management Group (ERM).
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Bank memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko yang merupakan


unit kerja yang independen terhadap unit bisnis dan unit audit
Lahir di Bandung pada tanggal 14 April 1967. Lulus dari Fakultas
internal. Namun demikian ketiga unit tersebut saling bersinergi
Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan
dalam penerapan manajemen risiko sebagai first line, second
BSM sejak 1 November 1999. (berdasarkan SK No.18/010-KEP/
line dan third line of defense. Bank mengelola risiko melalui
DIR tanggal 12 Januari 2016).
permodalan maupun aktivitas operasional.

Pendahuluan
Kondisi ketidakpastian pada tahun 2016 masih tinggi, sejalan
dengan rencana kenaikan tingkat suku bunga The Fed,
perubahan kebijakan perdagangan oleh presiden baru Amerika

224
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Visi & Misi

Integrated Enterprise Risk Management

Strategic
& Business
Planning
Review
Pengambilan Risk Culture
• Portofolio
Managing Risiko Managing • Regulatory Capital
Management
Risk Throught Risk Through - Profil Risiko
(Portofolio Guideline)
Capital Capital - Conversation buffer
• Underwriting Process
Pengendalian - Countercyclical buffer
(4 eye, scrolling Risiko
Risk Tolerance
• Economic Capital
system, RAC)
• Stress Testing
• Monitoring/Alert
Managing • Risk Weightd Asset
System Managing Risk
Risk Throught Optimization
• BMC Pemantauan Identifikasi Through Capital
Capital Risiko Risiko

Pengukuran
Risiko

Tingkat Kesehatan Bank

Balancing Risk & Return for Sustainable Growth

Enterprise Risk Management Infrastructure:


1. Organisasi & SDM 2. Kebijakan & Prosedur 3. Sistem & Data 4. Metodologi/Sistem

Pengelolaan Risiko Melalui Permodalan Dalam pengelolaan risiko bank fokus pada pengelolaan risiko-
Pengelolaan risiko melalui permodalan bertujuan untuk risiko utama:
memastikan kecukupan modal bank untuk mengcover berbagai 1. Pengelolaan Risiko Kredit dan Risiko Investasi
risiko, khususnya risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Risiko kredit dan risiko investasi yang timbul dari kegiatan
Bank melakukan perhitungan kecukupan modal untuk risiko pembiayaan dikelola baik pada tingkat transaksi maupun
kredit, pasar, dan operasional dengan pendekatan: portofolio. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk
1. Risiko kredit menggunakan standardized approach. menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko,
2. Risiko pasar menggunakan model standar. Bank menghitung serta diversifikasi risiko kredit.
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko untuk risiko nilai tukar a. Organisasi
dan risiko benchmark tingkat imbal hasil. Dalam menilai Bank menerapkan four eyes principle dalam persetujuan
kecukupan modal secara internal, bank menggunakan Value kredit/pembiayaan dan prinsip pemisahan fungsi pada
at Risk (VaR). administrasi kredit yaitu dilakukan oleh unit credit
3. Risiko operasional menggunakan pendekatan indikator operation yang independen terhadap unit bisnis dan unit
dasar (Basic Indicator Approach). risiko kredit. Di samping itu penanganan pembiayaan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

bermasalah dilakukan oleh unit kerja khusus untuk


Pengelolaan Risiko Melalui Aktivitas Operasional masing-masing segmen.
Pengelolaan risiko pada aktivitas operasional bertujuan untuk b. Kebijakan dan Prosedur
mengelola risiko dalam aktivitas bisnis sehari-hari agar berjalan Bank menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko Kredit
baik dan sesuai risk appetite dan risk tolerance yang ditetapkan. dan Standar Prosedur Bisnis Pembiayaan untuk masing-
Sesuai regulasi, bank mengelola 10 risiko, meliputi risiko kredit, masing segmen pembiayaan.
risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, c. Proses, Tools dan Kecukupan Limit
risiko reputasi, risiko strategis, risiko kepatuhan, risiko investasi, Bank mengelola risiko kredit melalui:
dan risiko imbal hasil. 1) Penetapan Portfolio Guideline yang terdiri atas
Industry Class untuk menghindari penyaluran
pembiayaan pada sektor industri non investment

225
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

grade, Industry Limit untuk menjaga konsentrasi 5) Stress test portofolio pembiayaan secara berkala
portofolio pembiayaan sektor industri, dan Industry untuk mengetahui perubahan kualitas portofolio
Acceptance Criteria untuk melakukan pemilihan Bank per segmen, akibat perubahan beberapa
targeted customer. Bank menetapkan sektor usaha parameter kondisi ekonomi secara ekstrim yang
yang layak dibiayai berdasarkan sub sektor ekonomi/ mungkin terjadi sebagai langkah antisipatif (early
bidang usaha ke dalam 3 (tiga) klasifikasi (industry warning signal).
classification) yaitu menarik, netral, dan selektif. 6) Penetapan limit portofolio pembiayaan pada tiap
Penyaluran pembiayaan diutamakan untuk sektor sektor industri yang dapat berbeda-beda sebagai
bidang usaha dengan rating menarik dan netral. langkah diversifikasi sesuai dengan tingkat risk and
Industry Classification memperhitungkan faktor- return yang diharapkan. Sedangkan pengelolaan
faktor antara lain prospek industri, bank expertise risiko konsentrasi pada level debitur dibatasi melalui
dan kinerja portofolio (yield dan kualitas). in-house limit, yang lebih konservatif dibandingkan
2) Implementasi scoring system pembiayaan mikro, Batas Maksimum Penyediaan Dana (BMPD) yang
small, dan konsumer. ditetapkan Bank Indonesia. Di samping itu bank
Implementasi watch list tools untuk memonitor menetapkan limit pemutusan pembiayaan bagi
kinerja debitur, sehingga dapat segera dilakukan pejabat bank, credit line, limit produk pembiayaan,
tindak lanjut untuk mencegah penurunan kualitas limit investasi surat berharga dan limit pembiayaan
debitur, dan melakukan analisa watchlist untuk per valuta
menetapkan account srategy dan tindakan secara
dini untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas Eksposur Risiko Kredit
kredit. Berdasarkan Pendekatan Standar, Bank memiliki ATMR risiko
3) Standarisasi Nota Analisa Pembiayaan kredit sebagai berikut:
4) Penetapan metode evaluasi penurunan nilai pada
perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(CKPN).
Tabel 1. Eksposur Aset di Neraca per 31 Desember 2016
Rp Miliar
ATMR Sebelum ATMR Setelah
No. Kategori Portfolio Tagihan Bersih
MRK MRK
Eksposur Aset di Neraca yang dibiayai dengan sumber dana non profit
A. 533 780 775
sharing, kecuali Pembiayaan Bagi Untung (Profit Sharing)
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - -
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
2 - - -
Internasional
Tagihan Kepada Bank - - -
4 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 331 394 394
5 Tagihan Kepada Korporasi 164 324 322
6 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 38 62 59
Pembiayaan Beragun Rumah Tinggal - - -
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

8 Pembiayaan Beragun Properti Komersial - - -


9 Pembiayaan Pegawai/Pensiunan - - -
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 0,30 0,30 0,30
Pembiayaan Bagi Untung (Profit Sharing) yang dibiayai dengan sumber
B. - - -
dana non profit sharing
C. Eksposur Aset di Neraca yang dibiayai dengan sumber dana profit sharing - - -
Total 533 780 775
Keterangan: MRK (Mitigasi Risiko Kredit) merupakan teknik mitigasi risiko yang dapat digunakan sebagai pengurang ATMR yaitu agunan, garansi, dan/
atau penjaminan atau asuransi pembiayaan UMKM sesuai regulasi mengenai perhitungan ATMR Risiko Kredit untuk bank syariah.

226
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Tabel 2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif


Rp Miliar
ATMR Sebelum ATMR Setelah
No. Kategori Portfolio Tagihan Bersih
MRK MRK
Eksposur Aset di Neraca yang dibiayai dengan sumber dana non profit
A. 533 780 775
sharing, kecuali Pembiayaan Bagi Untung (Profit Sharing)
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - -
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
2 - - -
Internasional
Tagihan Kepada Bank - - -
4 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 331 394 394
5 Tagihan Kepada Korporasi 164 324 322
6 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 38 62 59
Pembiayaan Beragun Rumah Tinggal - - -
8 Pembiayaan Beragun Properti Komersial - - -
9 Pembiayaan Pegawai/Pensiunan - - -
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 0,30 0,30 0,30
Pembiayaan Bagi Untung (Profit Sharing) yang dibiayai dengan sumber
B. - - -
dana non profit sharing
C. Eksposur Aset di Neraca yang dibiayai dengan sumber dana profit sharing - - -
Total 533 780 775

Tabel 3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

Rp Miliar
ATMR Sebelum ATMR Setelah
No. Kategori Portfolio Tagihan Bersih
MRK MRK
1 Tagihan Kepada Pemerintah 1.009 - -
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
2 - - -
Internasional
3 Tagihan Kepada Bank - - -
4 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - -
5 Tagihan Kepada Korporasi - - -
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
6 - - -
Ritel
Total 1.009 - -

Tabel 4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk)
Rp Miliar
ATMR Sebelum ATMR Setelah
No. Kategori Portfolio Tagihan Bersih
MRK MRK
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

1 Delivery versus payment 0 - -


2 Non-delivery versus payment 0 - -
Total 0 - -

227
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Bank belum dapat membandingkan ATMR Risiko Kredit per 31 Tabel 5. Eksposur Risiko Pasar per 31 Desember 2016
Desember 2016 di atas, dengan posisi per 31 Desember 2015
Rp Miliar
karena terdapat perubahan regulasi perhitungan ATMR Risiko
Beban
Kredit. No. Risiko Pasar ATMR
Modal
1. Risiko Benchmark Suku - -
2. Pengelolaan Risiko Pasar Bunga
Bank memantau pergerakan nilai tukar dan surat berharga a. Risiko Spesifik
b. Risiko Spesifik
secara intens sehingga pengelolaan portofolio sejalan
2. Risiko Nilai Tukar 0,06 0,74
dengan pergerakan faktor risiko.
3. Risiko Ekuitas 48,06 600,73
a. Organisasi
4. Risiko Komoditas - -
Bank menerapkan pemisahan fungsi yang jelas antara
Total 48,12 601,47
front office, middle office, dan back office pada transaksi
treasury dan investasi. Unit bisnis sebagai front office
Tabel 6. Eksposur Risiko Pasar per 31 Desember 2015
berfungsi untuk melaksanakan transaksi treasury dan
investasi. Unit manajemen risiko sebagai middle office Rp Miliar
berfungsi untuk me-review dan merekomendasikan Beban
No. Risiko Pasar ATMR
limit dan memantau risiko pasar. Unit kerja operasional Modal
1. Risiko Benchmark Suku - -
berfungsi untuk melakukan settlement transaksi.
Bunga
b. Kebijakan dan Prosedur a. Risiko Spesifik
Bank menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko Pasar b. Risiko Spesifik

dan Standar Prosedur Bisnis Treasury dan International 2. Risiko Nilai Tukar 0,67 8,37

Banking serta ketentuan pengelolaan risiko pasar 3. Risiko Ekuitas 10,48 131,00
4. Risiko Komoditas - -
lainnya.
Total 11,51 139,37
c. Proses,Tools dan Kecukupan Limit
Bank mengelola risiko pasar melalui:
1) Pengukuran kecukupan modal untuk mengcover 3. Pengelolaan Risiko Likuiditas
risiko pasar menggunakan standardized model dan Bank mengelola risiko likuiditas untuk menjaga kemampuan
internal model (VaR). bank dalam memenuhi seluruh kewajiban. Pada tahun 2016
2) Pemantauan realisasi limit risiko pasar. likuiditas bank menunjukkan kondisi baik yang tercermin
3) Analisa risiko pasar yang melekat pada produk dan dari FDR per 31 Desember 2016 sebesar 79,19%, dengan
aktivitas baru. cadangan likuiditas Rupiah sebesar Rp6,69 triliun dan Valas
4) Stress testing risiko pasar secara berkala. USD39,70 juta atau di atas safety level Rupiah minimal Rp1,3
5) Kaji ulang limit dan back testing tools risiko pasar triliun dan Valas minimal USD10,6 juta.
secara berkala. a. Organisasi
6) Pembuatan laporan hasil monitoring risiko pasar. Pengelolaan likuiditas dilakukan oleh unit treasury,
7) Pelaksanaan squaring transaksi valas sehingga PDN sedangkan unit manajemen risiko berfungsi sebagai
tetap rendah middle office dan unit operation sebagai back office.
8) Penjualan sukuk ritel sehingga posisi surat berharga b. Kebijakan dan Prosedur
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

square. Bank menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko


9) Penetapan limit risiko pasar antara lain Posisi Devisa Likuiditas dan ketentuan pengelolaan risiko likuiditas
Neto (PDN), Value at Risk (VaR), posisi terbuka, stop lainnya. termasuk Standar Prosedur Bisnis Treasury dan
loss, transaksi treasury, cut loss dan bank notes. International Banking.
c. Proses, Tools dan Kecukupan Limit
Eksposur Risiko Pasar Bank mengelola risiko likuiditas melalui:
Berdasarkan Pendekatan Standar, Bank memiliki ATMR 1) Pengukuran core balance dana pihak ketiga bank
risiko pasar sebagai berikut: dan ketersediaan likuiditas melalui cashflow, liquidity
coverage ratio, liquidity gap.

228
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

2) Pemeliharaan akses ke pasar uang antar bank syariah b. Hukum


melalui perolehan dan pemberian credit line dari dan c. Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan
untuk bank lain. Terorisme
3) Pemantauan eksposur risiko likuiditas dan protokol 4) Standar Prosedur Bisnis Electronic Banking
likuiditas secara rutin. 5) Standar Prosedur Operasional:
4) Stress testing risiko likuiditas secara berkala. a. Teknologi Informasi
5) Penetapan Liquidity Contingency Plan atau strategi b. Business Continuity Plan
pendanaan pada kondisi krisis. c. Proses,Tools dan Kecukupan Limit
6) Kaji ulang limit risiko likuiditas secara berkala.
7) Pembuatan laporan risiko likuiditas secara rutin. Bank mengelola risiko operasional melalui:
8) Penetapan limit risiko likuiditas antara lain: Giro Wajib 1) Penggunaan aplikasi Operational Risk Management
Minimum (GWM), saldo kas maksimal cabang, safety Information System (ORMIS) untuk mengidentifikasi,
level cadangan likuiditas dan deposan terbesar. memantau, dan memitigasi kejadian kerugian
operasional yang dialami oleh Bank. ORMIS berfungsi
4. Pengelolaan Risiko Operasional sebagai early warning signal potensi kejadian risiko dan
Pengendalian risiko operasional dilakukan untuk memitigasi sekaligus sebagai Loss Event Database (LED.
eksposur risiko sehingga dapat minimalisir potensi kerugian, 2) Penerapan Operational risk tool/model Risk & Control Self
baik karena faktor internal maupun eksternal. Assessment (RCSA) untuk mengidentifikasi, mengukur,
a. Organisasi memantau dan memitigasi eksposur risiko operasional
1) Bank menerapkan pemisahan tugas/tanggung jawab yang dilakukan secara mandiri oleh seluruh unit kerja
(segregation of duties) yang jelas melalui pemisahan fungsi (cabang dan kantor pusat). RCSA bersifat prediktif
maker, checker, approver/otorisator dan mekanisme dual (forward looking) sehingga dapat digunakan untuk
custody dalam setiap transaksi. Di samping secara rutin mengantisipasi atau meminimalisir potensi kerugian yang
dilakukan audit terhadap operasional Bank oleh internal disebabkan kejadian risiko operasional. Pemutakhiran
audit atau external audit. RCSA dilakukan secara berkala (triwulanan)
2) Bank melakukan rekrutmen karyawan secara selektif 3) Pengembangan Key Indicators (KI) untuk mengetahui
(screening historical, induction program), menerapkan secara dini indikator-indikator potensi kejadian risiko
Employee Due Diligent (EDD), dan melakukan pendidikan baik berupa key risk indicator (KRI) maupun key control
karyawan secara berkelanjutan. indicator (KCI). KI dapat digunakan oleh unit kerja untuk
3) Bank membentuk unit kerja yang berfungsi untuk memantau pergerakan eksposur risiko operasional agar
memastikan berjalannya kontrol yaitu: dapat dilakukan langkah mitigasi yang cepat dan tepat
a) Regional Business Control (RBC) di region office waktu sehingga potensi kerugian dapat diminimalisir.
untuk memantau dan memastikan penerapan 4) Kajian risiko atas setiap produk dan atau aktivitas baru
kepatuhan, operational risk dan internal control di yang akan diluncurkan oleh Bank.
cabang-cabang. 5) Penerapan manajemen risiko teknologi informasi melalui:
b) Desentralized Compliance & Operational Risk (DCOR) a) standardisasi perangkat jaringan komunikasi data dan
di Direktorat untuk memantau dan memastikan software, pengelolaan kewenangan akses sistem,
penerapan kepatuhan, operational risk dan internal pengembangan layanan perbankan elektronik dari
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

control di unit kerja kantor pusat. segi keamanan aksesibilitas dan Disaster Recovery
b. Kebijakan dan Prosedur Plan;
Bank menetapkan: b) pelaksanaan User Acceptance Test (UAT) atas setiap
1) Standar Kebijakan Manajemen Risiko Operasional pembuatan dan pengembangan sistem aplikasi baru
2) Kebijakan Sistem Pengendalian Intern untuk meminimalisasi potensi kegagalan sistem
3) Standar Prosedur Pengendalian: aplikasi.
a. Kepatuhan 6) Penetapan limit transaksi operasional dan Transaksi net
banking/ATM.

229
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Eksposur Risiko Operasional


Berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar, Bank memiliki
ATMR risiko:
Tabel 7. Eksposur Risiko Operasional per 31 Desember 2016
Rp Miliar
Pendapatan Bruto
Beban
Pendekatan Yang Digunakan (Rata-rata 3 tahun ATMR
Modal
terakhir)
Pendekatan Indikator Dasar 3.595 539 6..741


Tabel 8. Eksposur Risiko Operasional per 31 Desember 2015
Rp Miliar
Pendapatan Bruto
Beban
Pendekatan Yang Digunakan (Rata-rata 3 tahun ATMR
Modal
terakhir)
Pendekatan Indikator Dasar 3.778 567 7.084

5. Pengelolaan Risiko Lainnya 2) Pemberdayaan fungsi internal sharia advisory untuk


Di samping risiko-risiko utama, Bank mengelola risiko lainnya mengkaji dan menganalisas kesesuaian dari suatu
yang meliputi risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik, produk/aktivitas bank dengan prinsip syariah serta
risiko kepatuhan, dan risiko imbal hasil. Pengelolaan risiko- pengawalan aktifitas uji petik oleh Dewan Pengawas
risiko tersebut dilakukan oleh unit-unit terkait yaitu unit Syariah. 
legal, unit corporate secretary, unit customer care, unit e. Risiko Imbal Hasil
kepatuhan, unit pembiayaan dan unit treasury. Pengembangan produk dengan fitur reviewable price
a. Risiko Hukum dan penerapan protokol imbal hasil.
1) Penggunaan jasa external lawyer dalam membantu
penanganan kasus-kasus hukum yang mengandung Sistem dan data
tuntutan ganti rugi. Bank memiliki Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMRIS) yang
2) Pencadangan terkait dengan potensi kerugian bank merupakan aplikasi yang berbasis web sebagai data centre
akibat tuntutan hukum. manajemen risiko bank. Bank mengembangkan Enterprise
b. Risiko Reputasi Risk Management Dashboard sebagai tools penyedia informasi
1) Peningkatan pelayanan penyelesaian nasabah sesuai mengenai eksposur risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
service level agreement (SLA) yang berlaku. risiko operasional dan profil risiko. Di samping itu bank senantiasa
2) Implementasi command center untuk pengelolaan mengembangkan Management Information System sebagai
publikasi yang terkait dengan pelaporan kasus yang tools penyedia informasi untuk mendukung pengambilan
terjadi BSM. keputusan strategis. Guna menjaga kehandalan sistem informasi
3) Pelaksanaan media visit dan media briefing. manajemen, Bank senantiasa menjaga integritas data dengan
c. Risiko Stratejik melakukan data cleansing secara berkesinambungan.
1) Implementasi cross selling dengan Mandiri Group
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

untuk meningkatkan basis nasabah dan jaringan Konsolidasi dan Integrasi Manajemen Risiko
Mandiri Group. dengan Perusahaan Induk
2) Peningkatan program efisiensi antara lain dengan Dalam rangka mensinergikan dan mengintegrasikan penerapan
melakukan kontrol atas pengeluaran biaya. manajemen risiko antara perusahaan anak dan perusahaan
3) Pelaksanaan performance review secara berkala induk (Bank Mandiri), bank melakukan konsolidasi penerapan
untuk mengevaluasi kinerja dan efektiviitas strategi manajemen risiko dengan perusahaan induk. Tujuan konsolidasi
yang telah dilakukan. selain untuk memenuhi ketentuan regulator juga untuk
d. Risiko Kepatuhan memenuhi kebutuhan internal. Hal ini mengingat kelangsungan
1) Enhancement sistem (TI) reminder kewajiban usaha bank dan perusahaan induk tidak terlepas dari pengaruh
pelaporan kepada pihak ketiga melalui Sistem eksposur risiko baik secara langsung maupun secara tidak
Informasi Kepatuhan (SIK). langsung dari kegiatan usaha masing-masing.

230
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Konsolidasi penerapan manajemen risiko tersebut mencakup konsolidasi sistem akuntansi


dan sistem informasi manajemen risiko, penyelarasan arsitektur kebijakan dan prosedur
operasional bank serta tools manajemen risiko, penilaian profil risiko bank, Risk Based Audit.
Secara berkala bank bersama perusahaan induk menyelenggarakan Risk Awareness Survey,
Integrated Risk Management Forum dan Annual Risk Consolidation Forum, serta forum
konsultasi/sharing lainnya sesuai kebutuhan.

Stress Testing
Bank melakukan stress test untuk menilai kemampuan bank dalam menghadapi kondisi krisis.
Dalam melakukan stress test, bank menggunakan skenario perubahan indikator pasar yang
signifikan namun mungkin terjadi (plausible). Stress test dilakukan minimal setiap triwulan.

Pada tahun 2016, terdapat kondisi global dan regional yang berpengaruh terhadap indikator
pasar seperti kenaikan suku bunga The Fed, pemilu Amerika Serikat, volatilitas pasar
keuangan yang tinggi serta isu-isu dalam negeri seperti inflasi, dan kenaikan harga BBM.

Berdasarkan hasil stress test risiko kredit, terdapat potensi penurunan kualitas pembiayaan.
Sedangkan hasil stress test risiko pasar dan risiko likuiditas, menunjukkan tidak terdapat
potensi kerugian yang signifikan. Atas hasil stress test tersebut, bank telah menetapkan
contingency plan sebagai antisipasi kondisi krisis.

Penilaian Profil Risiko


Penilaian profil risiko bertujuan untuk memberikan informasi kepada seluruh stakeholder
mengenai kondisi risiko usaha yang dihadapi bank. Profil risiko meliputi penilaian terhadap
risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko.

Peringkat komposit profil risiko bank adalah 2 atau low to moderate dengan predikat risiko
inheren bank secara keseluruhan adalah Moderate. Predikat risiko inheren adalah Low to
Moderate. Predikat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory.

Hasil penilaian masing-masing jenis risiko pada bulan Desember 2016 yang dilakukan secara
self assessment adalah:
Peringkat Kualitas Penerapan
No Jenis Risiko Peringkat Risiko Inheren Peringkat Risiko
Manajemen Risiko
1 Risiko Kredit Moderate Satisfactory 2
2 Risiko Pasar Low Satisfactory 1
3 Risiko Likuiditas Low Satisfactory 1
4 Risiko Operasional Moderate Fair 3
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

5 Risiko Hukum Low to Moderate Satisfactory 2


6 Risiko Reputasi Low Satisfactory 1
7 Risiko Stratejik Moderate Satisfactory 2
8 Risiko Kepatuhan Moderate Satisfactory 2
9 Risiko Investasi Moderate Satisfactory 2
10 Risiko Imbal Hasil Low to Moderate Satisfactory 2
Peringkat Komposit Low to Moderate Satisfactory 2

Berdasarkan evaluasi terhadap profil risiko selama tahun 2016, bank melakukan upaya
penguatan:

231
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

1. Risiko Kredit dan Risiko Investasi 4. Pengembangan Capital Management.


a. Penguatan proses bisnis 5. Pengembangan metodologi industry classification dan stress
1) Penguatan implementasi four eye melalui penerapan fungsi test risiko kredit
verifikator di segmen ritel (small, micro, dan consumer) 6. Pengembangan scoring system untuk pembiayaan ritel.
2) Sentralisasi proses pembiayaan segmen komersial di wilayah
dan di area tertentu. Pemutusan pembiayaan minimal di KEPATUHAN
level Regional. BSM dalam menerapkan Fungsi Kepatuhan, menjaga Risiko
3) Penerapan fungsi kontrol untuk memverifikasi kesesuaian Kepatuhan dan Budaya Kepatuhan berlandaskan pada:
antara keputusan komite dan dokumen legal. 1. PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 perihal
4) Pembentukan unit pengelola NPF di setiap kantor area yaitu Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
Area Collection and Recovery untuk peningkatan efektivitas 2. Kebijakan Kepatuhan KBP/01-2015 tanggal 10 September
penagihan, restrukturisasi, dan penyelesaian pembiayaan 2015 perihal Kebijakan Pengendalian (KBP) Hukum,
bermasalah. Kepatuhan dan Anti Pencucian Uang & Pencegahan
a. Pelaksanaan penagihan akhir minggu (weekend Pendanaan Terorisme (APU & PPT) Bank Syariah Mandiri.
collection) dan sms blast kepada nasabah sejak jatuh ke 3. SPP Kepatuhan No. 05-2016 tanggal 13 Desember 2016
kol 2 secara harian. perihal Standar Prosedur Kepatuhan Bank Syariah Mandiri.
b. Sinergi dengan Bank Mandiri dalam kegiatan lelang
bersama dan pemanfaatan web lelang Bank Mandiri. Secara umum, penerapan kepatuhan tahun 2016
c. Kerjasama dengan pihak ketiga antara lain: penggunaan terimplementasi dalam setiap kegiatan usaha BSM, sebagai
external lawyer untuk efektivitas penagihan, agen berikut:
properti untuk pemasaran jaminan, balai lelang swasta 1. Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan
untuk pemasaran aset lelang Sesuai dengan peraturan yang berlaku maka pelaksanaan
d. Pemutakhiran Standar Prosedur Pembiayaan tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan
2. Risiko Likuiditas Fungsi Kepatuhan Bank meliputi:
Penetapan protokol likuiditas rencana pendanaan darurat. a. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya
3. Risiko Operasional Budaya Kepatuhan;
Implementasi risk and control self assessment di 170 kantor b. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip
cabang dan 29 unit kerja kantor pusat. kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi;
4. Risiko Stratejik c. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan
Penataan jaringan yang overlap/underperform. digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman
internal;
Regulasi Baru dan Antisipasi Bank d. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem,
Bank senantiasa melakukan kajian atas setiap regulasi baru. dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank
Dalam rangka konsolidasi manajemen risiko, bank mengkaji telah sesuai dengan ketentuan regulator dan peraturan
pemenuhan rasio kecukupan likuiditas jangka panjang atau Net perundang-undangan yang berlaku;
Stable Funding Ratio (NSFR) yang ditetapkan minimal 100%. e. Meminimalkan Risiko Kepatuhan;
Realisasi per 31 Desember 2016, NSFR bank di atas 100%. f. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/
atau keputusan yang diambil Direksi tidak menyimpang
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Rencana Pengembangan Manajemen Risiko dari ketentuan regulator dan peraturan perundang-
Bank menyelaraskan pengembangan manajemen risiko dengan undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah Bagi
perkembangan bisnis dan kondisi eksternal termasuk regulasi Bank Umum Syariah;
baru. Aktivitas pengembangan manajemen risiko yang akan g. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
dilakukan pada tahun 2017 antara lain: Fungsi Kepatuhan a.l.:
1. Perluasan implementasi Risk and Control Self Assessment 1) memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen
(RCSA) di seluruh unit kerja. yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/
2. Penerapan metodologi pengukuran risiko berupa rating atau otoritas pengawas lain yang berwenang;
system untuk pembiayaan komersial.
3. Pengembangan dashboard sistem informasi manajemen
risiko melalui.
232
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

2) melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai Bank mengenai hal-hal yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan
terutama mengenai ketentuan yang berlaku;
3) bertindak sebagai contact person untuk permasalahan kepatuhan Bank bagi pihak internal maupun eksternal.

2. Profil Risiko Kepatuhan


Satuan Kerja Kepatuhan bertugas mengelola Risiko Kepatuhan untuk mencegah risiko yang diakibatkan Bank tidak
mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, termasuk
Prinsip Syariah. BSM menjalankan kegiatan usaha diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang
diterbitkan baik oleh Pemerintah, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Syariah Nasional-MUI
(DSN-MUI).

Pengelolaan Risiko Kepatuhan terkait erat dengan profil Risiko Kepatuhan dimana BSM memiliki risiko inheren
untuk Risiko Kepatuhan BSM selama tahun 2016 adalah Low to Moderat (peringkat 2) dengan Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko (KPMR) Satisfactory (memadai).

Profil Head of Compliance Group (CPG)

Khoirul Huda S Riyadi


Head of Compliance Group (CPG).
Lahir di Jakarta tanggal 6 Oktober 1975. Lulus dari Fakultas Agronomi Univ. Institut Pertanian Bogor tahun 1999 dan
Pasca Sarjana (S2) dari Magister Management, Universitas Budi Luhur tahun 2004. Bergabung dengan BSM sejak 1
September 2003. (berdasarkan SK No.18/396-KEP/DIR tanggal 22 Februari 2016).

Satuan Kerja Kepatuhan (Compliance Group)


Struktur Organisasi Satuan Kerja Kepatuhan

Compliance

Secretary
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Corporate
Satuan kerja Governance Compliance Business Syariah
APUPPT (SKAP) & Compliance Management Compliance Compliance
Support

Good Corporate
Financial Crime Regulatory Operational Syariah Compliance
Governance (GCG)
Analysis Management Compliance Officer
Compliance

Compliance Strategic
Costumer Profile Policy & System
Reporting & Compliance Online Advice
Monitoring Management
Monitoring

Staff Staff

Anti Money Compliance


Laundering (AML)
System Information
Compliance Risk
Advisory & Support Management
&Support

233
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

a. Satuan Kerja Anti Pencucian Uang dan Pencegahan b) Pelaksanaan screening terhadap pegawai eksisting
Pendanaan Terorisme pada proses promosi jabatan, yang mencakup
1) Efektifitas Penerapan Customer Due Diligence (CDD) dan beberapa hal, diantaranya:
Enchance Due Diligence (EDD) • Tidak pernah terkait masalah hukum.
Efektifitas penerapan CDD terhadap nasabah berupa: • Tidak pernah menjadi tersangka/terdakwa.
a) Pemantauan profil nasabah melalui kelengkapan • Tidak memiliki hubungan/keterkaitan dengan
data CIF. tersangka/terdakwa.
b) Pemantauan profil nasabah pembiayaan melalui • Tidak pernah menerima surat pembinaan dari BSM.
pemenuhan Checklist APU dan PPT Bidang • kategori berat/ tertentu
Pembiayaan.
c) Pengkinian data nasabah pendanaan. 4) Sosialisasi penerapan APU PPT
Efektifitas penerapan EDD berupa pemantauan dan Pelaksanaan sosialisasi APU dan PPT yang dilakukan oleh
pemeriksaan terhadap nasabah berisiko tinggi Bank secara kontinyu berjalan dalam berbagai bentuk
untuk kriteria: kegiatan sebagai berikut:
a) Pekerjaan berisiko tinggi (high risk job) a) Sosialisasi APU dan PPT melalui program 4DX dan
b) Bidang Usaha berisiko tinggi (high risk business) milis kepada PIC SKAP
c) Negara berisiko tinggi (high risk country) b) Pelatihan kepada PIC SKAP yaitu Area Operatioan
d) Produk berisiko tinggi (high risk product) Service Manager (AOSM), Branch Operation Service
Manager (BOSM), Cash Outlet Manager (COM).
2) Efektifitas penerapan APU PPT dan profil risiko c) Pelatihan APU dan PPT kepada Banking Staff,
a) Efektifitas penerapan APU PPT BSM didukung oleh Priority Banking Officer, Staff Development
peran pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Program, Officer Development Program..
Direksi yang secara berkala melakukan pemantauan d) Refreshment test APU dan PPT untuk PIC SKAP dan
melalui Rapat Komite Pemantau Risiko yang khusus Frontliner.
membahas implementasi APU PPT dan progress
program APU & PPT yang berjalan di BSM. Peran yang 5) Program kerja APU & PPT
dijalankan oleh Dewan Komisaris dan Direksi yang Beberapa program kerja APU & PPT yang dicanangkan
sangat intens memberikan motivasi dan semangat pada tahun 2016 dapat terlaksana dengan baik dalam
untuk mewujudkan budaya kepatuhan dalam bentuk aktivitas:
penerapan APU PPT diseluruh jajaran organisasi. a) Penguatan skill analisis petugas SKAP Kantor Pusat
b) Profil risiko implementasi program APU dan PPT dengan mengikuti pelatihan Analisis Transaksi
secara periodik bulanan dilaporkan oleh SKAP Keungan Mencurigakan yang diselenggakan oleh
kepada Direktur yang membawahkan Fungsi pihak eksternal.
Kepatuhan. Profil risiko penerapan APU & PPT b) Peningkatkan dan penguatan peran, fungsi dan
periode Desember 2016 yaitu “sangat rendah” pengetahuan PIC SKAP melalui pelatihan di
dengan total nilai sebesar 99.36. Secara keseluruhan Regional II dan Regional IV pada bulan Juni 2016
predikat implementasi program APU dan PPT Bank dan implementasi program 4DX.
“sangat baik” dengan indeks pencapaian “satu” c) Peningkatan sistem pendukung pelaporan APU dan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

PPT yang terkait dengan pembentukan e-filling,


3) Efektifitas penerapan KYE push email data LTKT dan alert sistem screening
Penerapan KYE dilakukan Bank dalam berbagai bentuk terhadap profil dan transaksi berisiko tinggi.
kegiatan:
a) Pelaksanaan screening penerimaan calon pegawai 6) Langkah-langkah penguatan penerapan APU & PPT
terhadap profil dan track record kemungkinan SKAP Kantor Pusat dalam menjalankan tugas telah
terlibat tindak pidana pencucian uang dan melakukan sinergi dalam bentuk:
pendanaan terorisme.

234
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

a) Pelaksanaan koordinasi dan pemantauan Memastikan optimalisasi implementasi GCG yang dilakukan
implementasi unit kerja APU & PPT di Kantor Pusat melalui:
melalui Decentrailize Compliance and Operation 1) Sosialisasi penerapan GCG secara continue kepada
Risk (DCOR) dan di seluruh Regional Office melalui jajaran Bank melalui
Regional Business Control (RBC). (a) Email blast kepada jajaran Bank terkait implementasi
b) Penetapan PIC SKAP di Kantor Pusat, Regional Office, GCG.
Area, Branch dan Cash Outlet. (b) Pemberian materi dasar implementasi GCG dalam
c) Penerapan sosialisasi, pelatihan dan training kelas kelas training.
eksternal bagi petugas SKAP dan PIC SKAP yang ada 2) Pengkinian ketentuan internal terkait penerapan GCG
di Regional Office. dan CoC
3) Konsolidasi dengan perusahaan induk dalam
7) Hal-hal informatif lain terkait penguatan fungsi implementasi GCG
kepatuhan 4) Keikutsertaan dalam program Corporate Governance
Penguatan fungsi kepatuhan dalam kaitannya dengan Perception Index sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan
pelaksanaan APU & PPT dilakukan melalui jalur GCG yang dilaksanakan oleh pihak independen guna
komunikasi SKAP Kantor Pusat dengan seluruh outlet memberikan masukan positif untuk peningkatan
melalui media yang dimiliki bank berupa email, lync, pelaksanaan GCG.
telepon. Komunikasi tersebut merupakan bagian dari 5) Pengukuran Budaya Kepatuhan melalui metodologi
pemantauan dan pemberian arahan/petunjuk kepada survey kepada seluruh jajaran pegawai.
jajaran pegawai yang terkait dengan penerapan APU 6) Kunjungan klinik GCG ke cabang – cabang berisiko
& PPT agar menjalankan tugas sesuai pedoman dan tinggi.
ketentuan yang berlaku. 7) Pengawalan pelaksanaan Rencana Bisnis Kepatuhan
Bank tahun 2016 dan pemenuhan Daftar Monitoring
b. Corporate Governance and Compliance Support Tindak lanjut Kepatuhan.
Memastikan pelaporan kepada pihak terkait dipenuhi secara 8) Pengawalan terhadap proses fit and proper test Direksi,
tepat waktu, diantaranya: Dewan Komisaris & Dewan Pengawas Syariah; RUPS dan
1) Laporan Fungsi Kepatuhan Bulanan kepada Direktur penyusunan Annual Report.
yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. 9) Monitoring dan mitigasi terhadap denda BSM agar
2) Laporan Fungsi Kepatuhan Triwulanan kepada Direktur jumlah denda dapat diminimalisir tiap tahunnya.
Utama.
3) Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Direktur yang c. Compliance Risk Management
membawahkan Fungsi Kepatuhan kepada OJK. Memastikan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur,
4) Laporan Pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi kepada serta kegiatan usaha telah sesuai dengan aturan regulator
Bank Mandiri. dan prinsip-prinsip syariah yang berlaku. Upaya yang
5) Laporan self assessment pelaksanaan GCG setiap dilakukan diantaranya:
semester sebagai bentuk evaluasi yang dilaporkan 1) Menganalisis dan menyusun exsum atas regulasi baru
kepada Otoritas Jasa keuangan (OJK). yang diterbitkan oleh Regulator ( BI, OJK, Peraturan
6) Laporan self assessment pelaksanaan Tata Kelola ekstenal lainnya yang terkait dengan Perbankan) yang
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Terintegrasi setiap semester sebagai bentuk evaluasi disampaikan kepada Komisaris, Direksi, SEVP serta
yang dilaporkan kepada Entitas Utama (Bank Mandiri). Group Head;
7) Laporan Pelaksanaan GCG Tahunan kepada stakeholders. 2) Menganalisis dan membuat Nota Kajian atas regulasi
8) Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahunan baru yang berdampak langsung kepada BSM,
kepada Entitas Utama. yang disampaikan kepada Direksi dan SEVP yang
selanjutnya disampaikan kepada Group terkait/yang
berkepentingan;

235
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

3) Menyampaikan opini/note kepatuhan pada setiap 15) Memastikan berjalan sosialisasi kebijakan, pedoman dan
permintaan advis/opini kepatuhan terkait Working ketentuan yang diterbitkan kepada unit kerja terkait dan
Group Policy & Procedure (WPP); mewakili bank atas kegiatan sosialisasi Bank Indonesia,
4) Menganalisa dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, Otoritas Jasa Keuangan serta liaison officer ke Bank
dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun Indonesia berikut Otoritas Jasa Keuangan.
prosedur internal Bank telah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan memberi d. Syariah Compliance
masukan, tanggapan atas ketentuan internal dalam Memastikan dan melakukan pengawalan berjalannya
Working Group Policy & Procedure (WPP). prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan operasional Bank,
5) Melaksanakan pengkinian sistem reminder kewajiban melalui:
laporan kepada pihak ketiga dan PIC laporan kepada 1) Memastikan tersedianya kajian syariah atas permintaan
pihak ke Tiga pada Sistem Informasi Kepatuhan (SIK); unit kerja.
6) Melaksanakan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) 2) Memastikan tersedianya opini DPS atas permintaan unit
Terintegrasi dengan Bank Mandiri terkait regulasi yang kerja.
berdampak kepada bank; 3) Memastikan tindak lanjut hasil audit syariah, baik internal
7) Memberikan masukan atas pengembangan Sistem maupun eksternal.
Informasi Kepatuhan (SIK). 4) Memastikan tersusunnya laporan hasil pengawasan
8) Menyusun laporan Profil Risiko Kepatuhan secara DPS dan penyampaiannya kepada OJK secara periodik
bulanan, triwulanan, semesteran kepada regulator, (semester).
integrasi dengan induk perusahaan (Bank Mandiri), dan 5) Memastikan terlaksananya pengawalan aspek syariah
kepada manajemen Bank dan laporan support lainnya pada forum komite pembiayaan level Direksi.
ke Unit Kerja terkait. 6) Memastikan pembuatan link layanan one stop financial
9) Memastikan terlaksana proses pengelolaan (identifikasi, services terlaksana sesuai timeline.
pengukuran, monitoring, dan pengendalian) Risiko 7) Memastikan terlaksananya People Development
Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank khususnya aspek syariah.
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan mengenai a) Memastikan pelaksanaan Uji Petik DPS berjalan
Penerapan Manajemen Risiko. dengan baik.
10) Melaksanakan rapat koordinasi dengan unit kerja yang b) Memastikan terlaksananya sharia clinic bagi unit
mendapatkan denda dari regulator untuk mencari solusi bisnis KP.
dan monitoringnya; c) Memastikan tersusunnya Buku Saku Pendanaan
11) Menyampaikan dan memonitoring action plan atas (E-Book).
sanksi dari regulator yang terkena denda untuk d) Memastikan terlaksananya Pelatihan improvement
melakukan identifikasi dan mitigasi agar tidak terulang skill bagi para kepala KCP.
kembali. 8) Pelaksanaan koordinasi dengan Dewan Pengawas
12) Menyusun dan memantau action plan atas ketentuan Syariah.
ekternal untuk disampaikan kepada unit kerja terkait a) Koordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah selama
serta melaksanakan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) Tahun 2016 antara CPG dengan Dewan Pengawas
Terintegrasi dengan Bank Mandiri terkait regulasi yang Syariah terlaksana melalui kegiatan uji petik yang
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

berdampak kepada bank. telah dilaksanakan diantaranya:


13) Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, No Tanggal Unit Kerja
dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun 1 18-19 April 2016 Area Denpasar
prosedur internal Bank telah sesuai dengan peraturan 2 25-26 Juli 2016 Cabang Tasikmalaya

perundang-undangan yang berlaku; 3 7-9 Agustus 2016 Area Banda Aceh

14) Melakukan sosialisasi atas ketentuan eksternal kepada 4 22-23 Agustus 2016 Cabang Garut

unit kerja terkait serta koordinasi (dotted line) atas 5 26-27 September 2016 Cabang Subang
6 16-18 November 2016 Area Malang
Regional Business Control (RBC) dan Decentralize
7 21-23 November 2016 Area Balikpapan
Compliance & Operation Risk (DCOR).
8 5-6 Desember 2016 Area Cirebon

236
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

b) Cakupan pengawasan aspek syariah: e. Business Compliance


Cakupan pengawasan aspek syariah yang 1) Pelaksanaan Compliance Review atas aktivitas strategis
dilaksanakan antara lain: Bank diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pendampingan DPS pada Uji Petik, yaitu dengan a) Melakukan pengujian kepatuhan (compliance review)
melakukan pemeriksaan dokumen pembiayaan terhadap usulan rencana penyaluran pembiayaan
kepada unit kerja yang menjadi obyek Uji Petik yang akan diputus oleh Komite Pembiayaan level
DPS diantaranya pembiayaan dengan basis akad: Direksi. Pengujian melalui keikutsertaan Unit Kerja
a) Murabahah Kepatuhan dalam proses Rapat Teknis (Ratek)
b) Mudharabah dan Rapat Komite Pembiayaan (RKP) dengan tools
c) Musyarakah, termasuk Musyarakah Compliance note Independent (CNI) yang dilakukan
Mutanaqisah oleh Unit Kerja Compliance untuk memastikan
d) Ijarah, termasuk Ijarah Muntahiya Bit Tamlik proses pembiayaan telah sesuai terhadap ketentuan
e) Pembiayaan Take Over, baik dari Lembaga eksternal dan internal.
Keuangan Konvensional maupun Lembaga b) Memastikan kesiapan operasional atas rencana
Keuangan Syariah pembukaan/pemindahan alamat/perubahan status
f) Pembiayaan dengan tujuan Refinancing jaringan kantor bank melalui pemenuhan daftar
g) Pembiayaan kepada Koperasi persyaratan yang tertuang dalam compliance check
2. Memastikan terpenuhinya aspek Syariah dalam list yang ditetapkan oleh regulator.
forum komite pembiayaan level Direksi dengan c) Melaksanakan Compliance on Visit (CoV) di Unit
menghadiri Rapat Teknis dan Rapat Komite Kerja yang mensupervisi proses penataan jaringan
Pembiayaan Level Direksi. kantor Bank pada tahun 2016, untuk memastikan
proses penataan terlaksana sesuai dengan ketentuan
c) Upaya penguatan pemenuhan aspek Syariah eksternal dan internal Bank.
Dalam mengupayakan penguatan pemenuhan d) Melakukan review proses pengadaan barang dan
aspek Syariah, CPG telah melakukan hal-hal sebagai jasa komite level direksi guna memastikan proses
berikut: pengadaan barang dan jasa yang akan diputus oleh
1. Sebagai tenaga fasilitator pengajar pada komite level direksi telah dilakukan secara tertib,
beberapa program academy yang dilaksanakan efisien, transparan dan sesuai dengan prinsip GCG
oleh LCG, diantaranya: yang berlaku.
a) Financing Retail Risk Academy e) Memberikan masukan/opini terhadap materi
b) Business Banking Academy rencana penerbitan ketentuan internal Bank berupa
c) Pawning Academy draft Kebijakan, SE, SOP telah sesuai dengan
d) Retail Collection & Recovery Academy Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan Bank
2. Memastikan terpenuhinya aspek Syariah dalam Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku.
forum komite pembiayaan level Direksi dengan 2) Langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk
menghadiri Rapat Teknis dan Rapat Komite peningkatan/pengawalan kepatuhan unit kerja/
Pembiayaan Level Direksi. pengembangan manajemen:
a) Memastikan tersedianya kajian Syariah a) Menyelenggarakan Forum Evaluasi Review
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

compliance atas permintaan unit kerja terkait Pembiayaan yang melibatkan business unit, risk
b) Memastikan tersedianya Opini Dewan assessment unit dan support unit dalam melakukan
Pengawas Syariah atas permintaan unit kerja koordinasi antar unit kerja untuk meminimalisir/
terkait mencegah non compliance procedure dalam proses
c) Memastikan tindak lanjut hasil audit syariah, pembiayaan. Forum evaluasi dilaksanakan secara
baik internal maupun eksternal rutin setiap triwulanan.
d) Memastikan terpenuhinya aspek Syariah baik b) Menyusun Standar Prosedur Pengendalian Kepatuhan
dalam usulan manual produk baru maupun Bank yang digunakan sebagai pedoman oleh jajaran
perubahannya Bank dalam melaksanakan Fungsi Kepatuhan Bank.

237
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

c) Melakukan koordinasi dengan DCOR dalam 5. Melaksanakan sistem pengendalian intern atas
melaksanakan efektifitas pengawalan kepatuhan penggunaan TI.
sesuai peran dan tugas masing-masing. 6. Membangun dan mengembangkan aplikasi pendukung
manajemen risiko.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 7. Melakukan evaluasi profil risiko teknologi informasi
Uraian lengkap mengenai Corporate Social Responsibility dapat secara berkala paling kurang sekali dalam satu tahun
dilihat pada Bagian Corporate Social Responsibility. yang kemudian dilaporkan kepada Direktur Bidang.
8. Penerapan program IT Risk & Security Awareness, yaitu
Teknologi Informasi suatu program peningkatan kesadaran stakeholder akan
Sebagai Bank Umum Syariah terbesar di Indonesia berdasarkan keamanan informasi. Metode yang digunakan yaitu
asset dan penyaluran kredit, Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan cara sosialisasi melalui media desktop wallpaper,
menyadari meningkatnya jumlah nasabah juga harus diikuti intranet wallpaper dan upload materi pembelajaran
dengan meningkatnya pelayanan. Salah satu cara meningkatkan e-learning mengenai Information Security.
pelayanan adalah dengan terus meningkatkan kehandalan
teknologi informasi dalam setiap layanan dan produk-produk II. Struktur Organisasi Teknologi Informasi BSM
perbankan. Organisasi disusun mengikuti alur proses ‘System
Development Life Cycle’ (SDLC) sehingga proses dan target
Penerapan Teknologi Informasi (TI) terkini serta melakukan dari setiap kegiatan TI lebih jelas pertanggung jawabannya.
inovasi-inovasi secara berkesinambungan dilakukan untuk
meningkatkan daya saing BSM dalam industri perbankan. Seluruh pembangunan dan pengembangan system dan
aplikasi berbasis TI di BSM menjadi tanggung jawab TI
I. Penerapan Ketentuan Bank Indonesia untuk menjamin agar integrasi dan konsistensi system tetap
Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dapat meningkatkan terjaga.
risiko yang dihadapi perbankan termasuk BSM. Dalam
rangka untuk dapat meminimalisir risiko tersebut, BSM Penerapan teknologi informasi dalam perbankan juga
meresponnya dengan menerapkan manajemen risiko secara menuntut adanya sumber daya manusia yang memadai.
efektif dan bertahap sesuai ketentuan: Tenaga TI akan dipenuhi dari internal BSM kecuali dalam
1. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/15/PBI/2007 tentang rangka percepatan proses dapat dilakukan secara kontrak
Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan tenaga ahli atau ‘outsource’ pekerjaan.
Teknologi Informasi Oleh Bank Umum; dan
2. Surat Edaran BI (SE BI) No.9/30/DPNP tertanggal 12 Adapun program yang terimplementasi di tahun 2016
Desember 2007 perihal Penerapan Manajemen Risiko antara lain:
dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank 1. Melakukan sharing knowledge antar karyawan baik
Umum. secara forum group discussion maupun melalui penulisan
artikel TI.
Dalam penerapan manajemen risiko tersebut, BSM telah 2. Mengikuti seminar, kursus, pelatihan seputar teknologi
melakukan langkah-langkah sebagai berikut: informasi
1. Pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi atas
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

pelaksanaan project TI. III. Pengembangan Aplikasi Pendukung Operational


2. Melengkapi, mengembangkan dan menyempurnakan Dalam upaya mewujudkan visi BSM yaitu menjadi “Bank
kebijakan dan prosedur penggunaan TI. Syariah Terdepan dan Modern”, BSM berusaha untuk
3. Menyempurnakan proses identifikasi, pengukuran, meningkatkan service excellent kepada nasabah dengan
pemantauan dan pengendalian risiko penggunaan TI. dukungan Teknologi antara lain :
4. Melakukan uji coba atas Disaster Recovery Plan 1. Implementasi aplikasi sesuai dengan aturan Bank
(DRP) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang Indonesia dan Regulator.
mengharuskan Bank untuk melakukan uji coba 2. Implementasi Cash Management System untuk
DRP paling kurang sekali dalam satu tahun dengan memudahkan transaksi nasabah khususnya nasabah
melibatkan end user. korporasi.

238
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

3. Mengembangkan Aplikasi NICE, untuk mendukung 2. Mengimplementasikan project SAFE (Smart Automated
pertumbuhan transaksi e-channel, serta menunjang Funding System) untuk mendukung penghimpunan
kemudahan dan kenyamanan nasabah dalam dana pihak ketiga.
bertransaksi. 3. Mengimplementasikan project IDPS (Integrated Data
4. Mengembangkan Aplikasi WISE, untuk mendukung Processing System) untuk menyediakan informasi
cabang dalam proses kelancaran pembiayaan. strategis yang dibutuhkan oleh manajemen.
5. Mengembangkan aplikasi MIS, untuk menyediakan 4. Mengimplementasikan project NICE (New Intelligent
informasi strategis yang mendukung  kelancaran bisnis Card Engine), dalam rangka mendukung perkembangan
bank dan keputusan manajemen meliputi  informasi transaksi e-channel serta menunjang kemudahan dan
strategis kinerja keuangan dan kesehatan Bank. kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.
5. Membentuk EBOS (Excellent Banking Operation
Re-engineering IT environment secara bertahap Support), yang bertujuan untuk menangani beberapa
Selain mengembangkan aplikasi, BSM juga melaksanakan transaksi operasional cabang yang ditarik ke pusat.
re-engineering perangkat IT, antara lain : 6. Mengembangkan HCMS (Human Capital Management
1. Melakukan Collocation Data Center dan System).
mengintegrasikan dengan Data Center eksisting yang 7. Mengembangkan ISSE ( Islamic Sector Solution Engine)
ada di BSM. 8. Mengembangkan aplikasi Trade Finance (TRAFFIN)
2. Meningkatkan fungsi jaringan komunikasi data 9. Melakukan pengembangan dan perbaikan pada Core
(transformasi infrastruktur) melalui availabililty jaringan Banking (iBSM)
internet, availability bandwith manager, upgrade dan 10. Melanjutkan penguatan IT Security dengan penerapan
standarisasi bandwith. Hal tersebut dilakukan untuk: Vulnerability Scanner, Priviledge Management, Threat
a. Memberikan dukungan optimal pada sistem CBS Management System.
yang baru. 11. Konsolidasi Server dan Storage infrastruktur BSM
b. Memastikan tersedianya jaringan data 24x7 12. Melanjutkan implementasi penataan jaringan di Outlet
sehingga dapat memberikan layanan operasional BSM secara bertahap.
yang memadai. 13. Melanjutkan pengembangan infrastruktur Data Center
3. Meningkatkan keamanan perangkat IT untuk Production dan Backup DRC
mendukung operasional seperti penerapan Firewall 14. Melakukan Sinergi pengembangan TI BSM dengan Bank
dan IPS server Farm data center, proxy gateway dan Mandiri.
SIEM. Ketiga hal tersebut diterapkan secara menyeluruh
sebagai daya dukung terhadap penerapan IT Security.
4. Melanjutkan transformasi pelayanan IT-Helpdesk dan
command center dengan melakukan penambahan IP
PBX untuk incoming dan outgoing call.
5. Meningkatkan performance outlet BSM dengan
melakukan penataan jaringan komunikasi untuk semua
KC (Kantor Cabang) BSM sehingga dapat memberikan
pelayanan dan service yang maksimal kepada nasabah.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

IV. Strategi Tahun 2017


Untuk meningkatkan service quality dan mendukung strategi
perusahaan melalui program Initiative Corplan BSM 2016 -
2020, maka pada tahun 2017 BSM akan melakukan :
1. Melakukan pengembangan terhadap aplikasi WISE
(Workflow Integrated System Engine) dalam rangka
mendukung kelancaran pembiayaan yang dilakukan
BSM.

239
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

PERKARA PENTING
Perkara hukum adalah permasalahan hukum perdata dan
pidana yang dihadapi BSM selama periode tahun laporan dan
telah diajukan melalui proses hukum.

Perkara Hukum yang Dihadapi BSM Tahun 2016


Jumlah
Permasalahan Hukum Pengaruh Terhadap Perusahaan
Perdata Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) 18 7 Tidak berpengaruh Terhadap BSM
Dalam proses penyelesaian 156 27 Tidak berpengaruh Terhadap BSM
TOTAL 174 34

DAFTAR PERKARA LITIGASI YANG MEMILIKI NILAI


GUGATAN DI ATAS RP 20 MILYAR
Status Perkara Status Perkara
Nomor Perkara
No. Pokok Perkara Putusan (per Desember (Per 13 April
Nama Pihak
2016) 2017
1 Perkara Perdata di Wanprestasi Gugatan Penggugat dikabulkan untuk sebagian. dalam proses Masih dalam
Pengadilan Negeri terhadap Penggugat banding di proses banding di
Jakarta Pusat No.357/ berdasarkan Jaminan Tergugat I untuk membayar kewajibannya Pengadilan Tinggi Pengadilan Tinggi
Pdt.G/2015/PN.JKT.PST Pembayaran (Bank kepada Penggugat berupa tagihan jatuh tempo DKI Jakarta. DKI Jakarta.
antara PT Petro Energy Garansi dibawah sebesar USD9,207,790.45 (sembilan juta dua
melawan: nomor 17/003/ ratus tujuh ribu tujuh ratus sembilan puluh
1. Perseroan IV/PaymentBond/ Dollar Amerika Serikat empat puluh lima sen)
(Tergugat I) CB2/2015 tertanggal ditambah denda keterlambatan pembayaran
2. PT Kutilang Paksi 10 April 2015 guna tagihan jatuh tempo USD2,815,273.16 ( dua
Mas (Tergugat II) memenuhi kontrak juta delapan ratus lima belas ribu dua ratus
jual beli Sales Contract tujuh puluh tiga Dollar Amerika Serikat enam
Keterangan: for Product Sales & belas sen), biaya yang dikeluarkan Penggugat
Fasilitas pembiayaan Purchase, nomor sebesar USD1,542,615.43 (satu juta lima
yang diberikan kepada 002/PE-KPM/SLS- ratus empat puluh dua ribu enam ratus lima
Tergugat II adalah BELAWAN/FEB2015, belas Dollar Amerika Serikat empat puluh tiga
sindikasi non cash loan tanggal 3 Februari sen) dan bunga atas kehilangan keuntungan
oleh Sindikasi Bank 2015, dan addendum yang diharapkan sebesar USD6,568,970.71
(Perseroan, Indonesia tanggal 9 Februari (enam juta lima ratus enam puluh delapan
EximBank/Lembaga 2015 ribu sembilan ratus tujuh puluh Dollar Amerika
Pembiayaan Ekspor Serikat tujuh puluh satu sen) sehingga jumlah
Indonesia, BNI Syariah, total USD20,134,649.75 (dua puluh juta seratus
dan Maybank Syariah tiga puluh empat ribu enam ratus empat puluh
Indonesia). Perseroan sembilan Dollar Amerika Serikat tujuh puluh
bertindak sebagai lima sen)
Agen Fasilitas dengan
persentase porsi
sebesar 57,69%.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

240
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Status Perkara Status Perkara


Nomor Perkara
No. Pokok Perkara Putusan (per Desember (Per 13 April
Nama Pihak
2016) 2017
2. Perkara Perdata di Penolakan pencairan Putusan Pengadilan Negeri Bandung: Dalam proses Dalam proses
Pengadilan Negeri deposito milik kasasi yang kasasi yang
Bandung No. 267/ Penggugat oleh Gugatan Penggugat dikabulkan untuk sebagian. diajukan oleh diajukan oleh
PDT.G/2015/PN.Bdg Tergugat III. Penggugat Penggugat
antara PT Pos Properti Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III secara
Indonesia (Penggugat) tanggung renteng untuk bertanggung jawab
melawan: mengembalikan uang milik Penggugat sebesar
1. Ir. Sri Wikani Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
(Tergugat I) Rupiah) ditambah bunga sebesar 5 % setiap
2. Akhmad Rizani bulan terhitung gugatan didaftarkan ke
(Tergugat II) Kepaniteraan Pengadilan negeri Bandung
3. Perseroan sampai tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III
(Tergugat III) mengembalikan lunas uang Penggugat sebesar
Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
Rupiah)

Putusan Pengadilan Tinggi Bandung

Pada tanggal 13 Desember 2016, Pengadilan


Tinggi Bandung telah memutus perkara No.417/
Pdt/2016/ PT.Bdg yang amar putusannya
sebagai berikut:
Mengadili
- Menerima permohonan Banding dari Para
Pembanding semula Tergugat I, II dan
Tergugat III;
- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri
Bandung tanggal 18 Februari 2016 Nomor
267/Pdt.G/2015/PN.Bdg yang dimohonkan
Banding tersebut.

Mengadili Sendiri
Dalam Eksepsi:
- Menerima dan mengabulkan Eksepsi dari
Para Pembanding semula Tergugat I dan II;
- Menyatakan Pengadilan Negeri tidak
berwenang mengadili perkara tersebut;
- Menghukum kepada Terbanding semula
Penggugat membayar biaya perkara dalam
kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat
Banding sebesar Rp150.000,-.

3. Perkara Perdata di Wanprestasi terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat: Dalam proses BSM telah
Pengadilan Negeri Perjanjian tertanggal Gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya. banding yang menyatakan
Jakarta Pusat No. 539/ 11 Desember 2013 diajukan oleh permohonan
Pdt.G/2015/PN.Jkt.Pst perihal Our Sales/ Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Penggugat kasasi terhadap
antara PT Solaris Prima Your purchase of pada tanggal 12 April 2017, BSM menerima putusan
Energy (Penggugat) High Speed Diesel Des surat pemberitahuan putusan Pengadilan Tinggi Pengadilan Tinggi
melawan: Samarinda, Indonesia DKI Jakarta terkait dengan upaya Banding
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

1. Perseroan (“Kontrak”), dimana PT Solaris Prima Energy, yang pada intinya


(Tergugat) Penggugat sebagai menyatakan:
2. PT Kutilang penjual dan Turut - Membatalkan putusan pengadilan negeri
Paksi Mas (Turut Tergugat sebagai Jakarta Pusat
Tergugat) pembeli - Menyatakan bahwa gugata penggugat
tidak dapat diterima.

241
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Perkara yang Dihadapi Entitas Anak b. Perorangan atau lembaga yang pengurusnya memiliki
Hingga 31 Desember 2016 BSM tidak memiliki Entitas Anak hubungan keluarga dengan Pengurus Bank, Dewan
sehingga tidak mengungkapkan perkara yang dihadapi Entitas pengawas Syariah maupun Pejabat Eksekutif Bank.
Anak.
2. Pendapatan non-halal, Pendapatan non-halal menjadi
Perkara yang Dihadapi Dewan Komisaris dan sumber dana sosial Bank yang terdiri atas:
Direksi yang Sedang Menjabat a Dana Sosial Ex Penalty, yakni dana yang berasal dari
Hingga 31 Desember 2016 tidak terdapat perkara yang denda keterlambatan (penalty) pembayaran angsuran
dihadapi oleh Dewan Komisaris dan Direksi BSM yang sedang atau denda lain yang berhubungan dengan transaksi
menjabat. antarpihak Bank dengan pihak ketiga.
b Dana Sosial Ex Jasa Giro, yakni dana sosial yang berasal
Sanksi Administrasi dari giro yang diterima oleh Bank dari penempatan
Selama tahun 2016 terdapat sanksi administrasi yang diberikan pada bank konvensional.
oleh Bank Indonesia dan Direktorat Jendral Pajak. Namun c Dana Sosial Lainnya, yakni dana sosial yang berasal
demikian, tidak terdapat sanksi administrasi yang bersifat dari komisi, fee, atau dalam pendapatan dalam bentuk
signifikan. lainnya dari rekanan Bank selain pendapatan yang
berhak diterima sebagai ketentuan manajemen.

PENDAPATAN NON HALAL DAN Informasi mengenai penggunaan dana non-halal dapat
PENGGUNAANNYA dilihat pada Bagian Laporan Tanggung jawab Sosial
Pendapatan non-halal dan penggunaannya dalam bank syariah Perusahaan.
harus diungkapkan dalam laporan tahunan pelaksanaan Good
Corporate Governance. Hal ini diatur dalam SEBI No.12/13/DPbS, HUBUNGAN DENGAN PENYEDIA BARANG
tanggal 30 April 2010, perihal Pelaksanaan Good Corporate DAN JASA
Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha syariah. Good Corporate Governance (GCG) merupakan landasan utama
Sebagai bentuk pelaksanaan GCG terkait dengan pendapatan untuk membangun BSM 2016-2020 yang bersih dan kuat dalam
non-halal dan penggunaanya, BSM telah menginternalisasi rangka mencapai visi BSM sebagai The Leading & Modern Sharia
aturan tersebut dalam Surat Edaran (SE) Internal Bank Bank. Salah satu penerapannya adalah membangun nilai-nilai
No.13/009/UMM, tanggal 27 Juni 2011, perihal Penggunaan integritas yang baik di BSM dan stakeholders BSM. Pembangunan
Dana Sosial Bank. Dalam SE internal BSM mengatur ketentuan nilai-nilai tersebut, memerlukan pondasi kesepahaman antara
sebagai berikut : BSM dan Rekanan dalam aliansi bisnis sesuai dengan prinsip
1. Lembaga Mitra, adalah lembaga sosial yang memiliki track GCG yang salah satunya dirumuskan dalam bentuk Pakta
record baik dalam penyaluran dana sosial, berbadan hukum Integritas.
sah, dan dijadikan sebagai mitra bank dalam menyalurkan
dana sosial. Bank saat ini mengelola rekanan sebagai berikut:
No. Rekanan Jumlah
BSM menyalurkan dana sosial melalui lembaga mitra yang 1 Asuransi 23
memiliki track record baik. Pada 2014, BSM menyalurkan 2 Perusahaan Penjaminan 3
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

dana sosialnya melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun 3 Pialang Asuransi 5
Sejahtera Mitra Umat (Laznas BSM) yang berada di bawah 4 KJPP 23
Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat. 5 Balai Lelang 8
6 KAP 13
Sebagai bentuk pelaksanaan GCG dan untuk menghindari
7 Notaris/PPAT 1015
benturan kepentingan (conflict of interest), maka pemberian
8 Procurement 70
atau penyaluran Dana Sosial tidak diperkenankan kepada:
9 Lawyers 82
a. Lembaga tempat Pengurus Bank (Dekom, Direksi),
Total 292
Dewan Pengawas Syariah, maupun Pejabat Eksekutif
Bank menjadi pengurus lembaga tersebut.

242
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

BSM telah melakukan penandatanganan Pakta Integritas


dengan seluruh rekanan Bank baik di Regional Office maupun
Head Office pada bulan Maret s.d. April 2016. Khusus wilayah
Jabodetabek, pelaksanaan penandatanganan dilakukan dalam
acara partner gathering BSM dengan seluruh rekanan pada
tanggal 7 Maret 2016.

Tujuan pelaksanaan partner gathering tersebut adalah:


a. Penyamaan persepsi antara BSM dan seluruh rekanan bank
terhadap peningkatan kualitas tata kelola dan sinergi bisnis
yang sejalan dengan prinsip-prinsip GCG.
b. Peningkatan silaturahim dengan rekanan Bank.
c. Penandatanganan Pakta Integritas yang merupakan
kesepahaman dan janji kerjasama untuk mentaati nilai-nilai
prinsip GCG.

Contoh Pakta Integritas

Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

243
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

a. Jajaran Bank wajib menghindarkan diri dari kegiatan


yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
b. Jajaran Bank harus bertindak terhormat dan
bertanggung jawab serta bebas dari pengaruh
yang memungkinkan hilangnya obyektivitas dalam
pelaksanaan tugas atau mengakibatkan Bank
kehilangan bisnis dan/atau reputasi.
c. Jajaran Bank dilarang menyalahgunakan corporate
identity Bank. Corporate identity hanya dapat digunakan
untuk kepentingan Bank dan dengan seizin Bank.
2. Larangan Risywah
Jajaran Bank harus dapat mengambil langkah tegas untuk
tidak memberikan/menerima risywah kepada/dari nasabah/
calon nasabah, rekanan/calon rekanan dan pegawai negeri
sipil atau penyelenggara negara terkait jabatannya sebagai
jajaran Bank.
3. Kerahasiaan
a. Jajaran Bank wajib menjaga kerahasiaan setiap data atau
informasi terkait Bank atau nasabah yang berhubungan
dengan Bank dan hanya menggunakannya untuk
kepentingan Bank.
b. Penyebaran data atau informasi terkait Bank dan
nasabah yang berhubungan dengan Bank hanya dapat
KODE ETIK (CODE OF CONDUCT) dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Tujuan Code of Conduct 4. Penyalahgunaan Jabatan
Tujuan dari penyusunan CoC adalah untuk memberikan Jajaran Bank dilarang menyalahgunakan wewenang yang
pedoman perilaku secara syariah, profesional, bertanggung dimilikinya untuk kepentingan pribadi atau pihak lain, baik
jawab, wajar, patut, dan dapat dipercaya bagi Jajaran Bank, dilakukan sendiri maupun mempengaruhi/memaksa jajaran
dalam melakukan hubungan bisnis baik dengan nasabah/ Bank lain untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan
calon nasabah, rekanan/calon rekanan, rekan sekerja maupun aturan yang berlaku yang dapat menimbulkan kerugian
stakeholders lainnya. pada Bank.
5. Perilaku Insiders
Jajaran BSM memiliki tanggung jawab dalam mewujudkan CoC Jajaran Bank yang memiliki informasi tentang Bank dilarang
ke dalam setiap perilaku, sehingga tidak akan merugikan masing- memanfaatkan informasi dimaksud untuk kepentingan
masing insan yang bersangkutan ataupun Perusahaan karena pribadi atau pihak lain yang dapat menimbulkan kerugian
tingkah laku insan mencerminkan etika bisnis Perusahaan. bagi Bank.
6. Integritas dan Akurasi Data Bank
Isi Code of Conduct a. Jajaran Bank, baik secara individu maupun bersama-
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Isi dari CoC BSM terdiri dari: sama harus berupaya untuk tidak terlibat dalam hal-hal
1. Benturan Kepentingan yang dapat melemahkan atau menurunkan integritas
Benturan kepentingan merupakan suatu kondisi dimana sistem perbankan di Indonesia.
anggota Jajaran Bank dalam menjalankan tugas dan b. Jajaran Bank harus mengambil langkah-langkah tegas
kewajibannya mempunyai kepentingan di luar kepentingan untuk memastikan bahwa dirinya tidak diperalat untuk
dinas, baik menyangkut kepentingan pribadi, keluarga, kegiatan kriminal dan/atau kegiatan tidak legal lainnya.
maupun kepentingan pihak-pihak lain yang memungkinkan c. Jajaran Bank harus mawas diri dan menghindarkan
anggota Jajaran Bank tersebut kehilangan obyektivitasnya keterlibatan Bank dalam kegiatan pencucian uang,
dalam mengambil keputusan sesuai kewenangan yang telah termasuk secara individu tidak terlibat dalam
diberikan Bank kepadanya. Ruang lingkup terdiri dari: penggunaan dan/atau perdagangan narkoba, atau
kegiatan terorisme.
244
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

7. Pengelolaan Rekening Pegawai BSM mewajibkan organ Perseroan, pegawai serta pemangku
Jajaran Bank harus mengelola rekening kepegawaian yang kepentingan lainnya untuk memahami dan mematuhi code
dimilikinya secara bijak dan tidak memanfaatkan rekening of conduct, pedoman GCG, anggaran dasar perusahaan dan
tersebut untuk kegiatan terlarang. peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya yang
8. Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure) mengatur mengenai tugas dan kewajiban masing-masing
Jajaran Bank wajib melakukan pengisian pernyataan tahunan pihak.
dengan jujur dan dapat dipertanggung jawabkan.
9. Sanksi Pelanggaran/Ketidakpatuhan Penyebarluasan Kode Etik
Jajaran Bank wajib mematuhi pedoman Code of Conduct BSM memiliki Program Pengenalan CoC yaitu dengan
sebagai pedoman berperilaku, baik di dalam maupun di luar menginternalisasi CoC kepada pegawai baru melalui pelatihan
lingkungan Bank yang membawa citra Bank dengan penuh guna memberikan pemahaman pengertian dari benturan
tanggung jawab. Pengenaan sanksi atas pelanggaran/ kepentingan dan kewajiban untuk menghindari kondisi
ketidakpatuhan terhadap Code of Conduct mengacu pada benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung
peraturan kepegawaian yang berlaku. jawab.

Manajemen BSM secara konsisten mendorong jajaran Bank Jenis Sanksi Untuk Setiap Pelanggaran Kode Etik
untuk menghindari benturan kepentingan. Setiap benturan Jenis sanksi untuk setiap penggaran Kode Etik diatur dalam
kepentingan yang dapat menimbulkan kerugian bagi Bank Peraturan Perusahaan.
sudah ditindaklanjuti sebagai bentuk pertanggung jawaban
kepada stakeholders. Sebagai salah satu contoh gerakan untuk Jumlah Pelanggaran Kode Etik
meminimalisir kondisi benturan kepentingan yang didorong oleh Selama tahun buku 2016 tidak terdapat pelanggaran Kode Etik.
manajemen adalah gerakan La Risywah, No Kick Back dan No
Special Payment yang merupakan langkah untuk meningkatkan PERNYATAAN MENGENAI BUDAYA
kesadaran (awareness) seluruh jajaran BSM agar senantiasa PERUSAHAAN
bekerja dengan lurus dan bertanggung jawab serta obyektif BSM saat ini telah memiliki platform program budaya BSM
secara profesional. Corporate Culture ETHIC dengan 5 (lima) pilar budaya (Culture
of Excellence) yaitu IHSAN, Service & Sales, Risk & Compliance,
Selain aturan terkait CoC, BSM juga memiliki aturan terkait Learning & Sharing, dan Performance yang menjadi referensi
larangan pemberian hadiah, sovenir atau cinderamata kepada utama dalam membuat program budaya BSM yang telah
Direksi, Dewan Komisaris maupun jajaran Bank lainnya yang dilaksanakan.
sedang melakukan perjalanan dinas atau kunjungan ke unit kerja
yang di atur dalam surat Edaran NO.11/033/UMM tanggal 15 Penguatan Transformasi Budaya Corplan 2016-2020 dilakukan
Januari 2009 perihal larangan Kepada Unit Kerja Cabang Untuk melalui perubahan perilaku pegawai BSM yang memiliki spirit
Memberikan Souvenir/Cinderamata/Oleh-oleh/Hadiah Kepada PAS (Percaya Diri, Antusias dan Semangat), yaitu:
Anggota Direksi dan/atau Komisaris Bank yang Melaksanakan a. Percaya Diri: Keyakinan yang kuat pada kemampuan dan
Perjalanan Dinas dan/atau Kunjungan. kompetensi diri dalam menyelesaikan tugas dan tantangan.
b. Antusias: Energi positif dan semangat yang mendorong
Keberlakuan Kode Etik bagi Seluruh Level sikap proaktif dan konsistensi.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Organisasi c. Semangat: Komitmen dalam bekerja dan berjuang untuk


Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level mencapai suatu kemenangan/ kejayaan.
organisasi tertuang dalam bentuk tanda tangan setiap pegawai
BSM pada Lembar Pernyataan Kepatuhan Code of Conduct.
Penerapan nilai etika ini menjadi bagian dari kepatuhan atas
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

245
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Sosialisasi program spirit PAS dilakukan melalui pembuatan


media komunikasi berupa sticker, poster, banner atau lagu di
tempat-tempat strategis yang berisi pesan tentang PAS baik di
Kantor Pusat dan Cabang. Bentuk sosialisasi dan implementasi
dari spirit PAS antara lain, sebagai berikut:
• Yel-yel Semangat Baru, Jiwa Baru (The New BSM)
- Semangat Pagi : Pagi… Pagi… Pagi…
- BSM : Terdepan, Modern. Menenteramkan
- The New BSM : Percaya Diri, Antusias, Semangat.
• Sosialisasi & internalisasi spirit PAS di setiap Unit Kerja.
• Pembekalan (TFT) kepada seluruh Kepala Unit Kerja dan
Cabang.
• Mengaktifkan Event Budaya (Culture Event) dan Change
Agent Forum.
• Mengoptimalkan social media pegawai untuk menjadikan
gerakan PAS menjadi viral.
• Melaksanakan kompetisi gerakan PAS di masing-masing
Unit Kerja dalam bentuk Fun Competition.

Salah satu faktor pendukung yang paling penting adalah


peran pimpinan sebagai Role Model dan dukungan dari jajaran
manajemen, sehingga implementasi program tersebut berjalan
dengan baik. Komisaris dan Direksi ikut terjun langsung untuk
mengawal pelaksanaan implementasi program tersebut dengan
melakukan onsite ke outlet BSM di seluruh Indonesia. Hal
tersebut juga merupakan hal yang dinantikan oleh pegawai
di outlet, karena bisa bertemu secara langsung dengan pucuk
pimpinan yang ada di BSM.
Spirit PAS ini merupakan penerapan dari salah satu pilar budaya
yang dimiliki oleh BSM yaitu pilar budaya IHSAN. Dimana
Organizational Culture Health Index (OCHI)
pengertian dari IHSAN adalah Percaya diri, antusias, semangat
OCHI (Organizational Culture Health Index) merupakan
dan disiplin pada diri dan lingkungan kerja dalam rangka
metode survei yang dilakukan untuk mengukur tingkat/indeks
beribadah kepada Allah, karena merasa dirinya selalu di lihat
kesehatan Budaya Organisasi sebagai tolak ukur keberhasilan
oleh Allah. Menanamkan sikap IHSAN dalam diri, sebagai values
pembangunan budaya organisasi.
internal setiap individu agar setiap pegawai selalu ingat bahwa
perilaku dan perbuatan selalu dilihat oleh Allah SWT atau
Hasil survei ini akan ditindaklanjuti dengan program budaya kerja
merasa diri selalu dilihat Allah SWT.
yang diharapkan sesuai dengan kondisi di lapangan. Dengan
program budaya kerja yang tepat maka akan menghasilkan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Dengan diluncurkannya program spirit PAS (Percaya Diri,


performance kerja yang baik dan kenyamanan kerja bagi
Antusias, Semangat) diharapkan dapat memberikan dampak
seluruh pegawai.
kepada semua pegawai BSM sebagai berikut:
a. Menimbulkan rasa percaya diri kepada pegawai dengan
Survei OCHI dilakukan pada bulan Juni s.d Juli 2016 yang
keyakinan yang kuat dan pemahaman akan bidang tugasnya.
diikuti oleh 7542 Responden dari 8961 total Populasi (Level
b. Memberikan energi baru untuk selalu antusias dalam
of Confidence 95%). Validasi hasil survei dilakukan pada
menyelesaikan tugas yang diberikan hingga tuntas.
bulan Agustus s.d September 2016 melalui Focused Group
c. Meningkatkan semangat bekerja dan daya juang para
Discussion (FGD) baik level pimpinan & level staff dengan
pegawai sehingga tercipta suasana yang menyenangkan
pengambilan data menggunakan Stratified Random
dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan sehari-hari.
Sampling, pengambilan sampel dengan memperhatikan strata
(tingkatan) di dalam populasi.

246
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Hasil/output dari survei OCHI yang telah dilakukan antara lain prinsip displin eksekusi untuk kinerja maksimal dimulai dari
adalah nilai entropi, faktor penghambat dan harapan pegawai. disiplin melakukan calling, visiting, closing dan ritme selling/
Entropi adalah banyaknya energi yang terbuang akibat pekerjaan marketing yang membentuk budaya sales culture. Termasuk
yang tidak produktif yang disebabkan oleh konflik, friksi atau disiplin kerja mengutamakan kualitas pembiayaan yang
stress yang terjadi dalam organisasi. Hasil survei menunjukkan diberikan (risk & compliance culture).
Entropi BSM secara nasional ada di level 14% yaitu: Cukup Monitoring dilakukan dengan mengukur skor excellent
Sehat, dengan adjustment kultural dan struktural. execution unit kerja dan melaksanakan kompetisi excellent
execution. Skor kedisplinan eksekusi atau excellent
Selain program yang telah disebutkan di atas ada beberapa execution telah masuk dalam KPI Cabang dengan bobot
program yang juga telah dilaksanakan di tahun 2016, yaitu: skor 5%.
a. Launching Program Budaya Direktorat. b. Implementasi corporate culture di Kantor Pusat
Setiap Direktorat melakukan launching atas program budaya Program culture di Kantor Pusat dilaksanakan melalui
Direktorat yang telah dibuat dan disosialisasikan pada Rapat implementasi budaya Direktorat yang mencerminkan share
Kerja Direktorat yang dihaidiri oleh Direktur Bidang masing- values ETHIC dan Culture of Excellence (Ihsan, Service &
masing. Sales, Risk & Compliance, Learning & Sharing & Perfomance
b. Culture Scoring Index (CSI). values).
Penilaian skor budaya yang memiliki 3 (tiga) parameter yaitu Penerapan culture dimonitor melalui pencapaian Culture
nilai kehadiran kerja, nilai layanan bertelepon, dan nilai Scoring Index (CSI) yang memiliki parameter kedisplinan
ceklist budaya Direktorat. Skor budaya tersebut menjadi kerja, standar layanan dan program kerja budaya Direktorat
salah satu KPI di Balance Scorecard (BSC) masing-masing Rata-rata nilai CSI unit kerja Kantor Pusat sebesar 94,25
Unit Kerja Kantor Pusat dengan bobot sebesar 5%. dengan predikat implementasi budaya baik. CSI telah
c. Change Agent Forum. masuk menjadi KPI Unit Kerja dalam BSC KP dengan bobot
Forum yang diselenggarakan sebagai tempat menyampaikan skor 5%.
update informasi kepada para Change Agent tentang
program budaya BSM Corporate Culture. WHISTLEBLOWING SYSTEM
d. BSM Break Time. Kebijakan Whistleblowing System
Program untuk meningkatkan engagement pegawai Bank sudah memiliki kebijakan yang mengatur tentang
yang dilaksanakan dengan mengambil momentum hari whistleblowing system sebagai upaya untuk mendorong
kemerdekaan Indonesia (17 Agustus) yang melibatkan pendeteksian secara dini atas setiap tindakan penyimpangan.
pegawai dan jajaran manajemen. Beberapa ketentuan yang menjadi landasan penerapan whistle
e. Knowledge Sharing for Change Agent “Culture in You”. blowing di BSM adalah sebagai berikut:
Program peningkatan pengetahuan untuk para Change a. Undang – Undang RI No. 21 Tahun 2008 Tanggal 16 Juli
Agent dan sinergi dengan budaya Bank Mandiri “One 2008 tentang Perbankan Syariah;
Mandiri Culture” dengan narasumber dari Bank Mandiri. b. Peraturan Bank Indonesia No. 1/61PBI /1999 tanggal 20
f. Workshop One Mandiri “One Heart One Mandiri”. September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Mandiri dengan dan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB);
tujuan untuk melihat implementasi program budaya di c. Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tanggal 7
masing-masing Unit Kerja Bank Mandiri maupun antar Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Perusahaan Anak. Kegiatan ini ini dihadiri oleh Direksi Bank Governance Bagi Bank Umum Syariah;
Mandiri dan seluruh Direksi dari Perusahaan Anak. d. Peraturan Bank Indonesia No. 13/2/PBI/2011 tanggal 12
Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank
Implementasi & Monitoring Corporate Culture Umum;
Dalam implementasinya shared values ETHIC menjadi landasan e. Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/22/DPNP tanggal
program budaya dalam melakukan transformasi perusahaan, 29 September 2003 perihal Pedoman Standar Sistem
dibagi 2 (dua), yaitu: Pengendalian Intern bagi Bank Umum;
a. Implementasi corporate culture di Cabang f. Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP tanggal 9
Program culture di Cabang dilaksanakan melalui Desember 2011 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud bagi
program”excellent execution” (exction) yaitu menerapkan Bank Umum;

247
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

g. Surat Edaran Umum No. 14/002/UMM, tanggal 22 Mei h. Tim Audit memulai investigasi dan menyusun hipotesis.
2012 perihal Kebijakan Anti Fraud Bank Syariah Mandiri; i. Tim Audit mengumpulkan informasi dan bukti-bukti untuk
h. Standar Prosedur Pengendalian No. SPP/07-2016, tanggal membuktikan hipotesis.
30 Desember 2016 perihal Standar Prosedur Pengendalian j. Tim Audit menguji kebenaran hipotesis dengan mengevaluasi
Internal Audit. bukti-bukti yang sudah terkumpul.
k. Apabila hipotesis terbukti, Tim Audit Investigasi membuat
Mekanisme Pelaksanaan Laporan Hasil Audit Investigasi dan Executive Summary
Bank melalui Unit Internal Audit wajib menerima dan
menindaklanjuti seluruh laporan dugaan pelanggaran/ Penyampaian Laporan Pelanggaran
penyimpangan dengan mekanisme sebagai berikut: Dalam rangka penyelenggaraan operasional bank yang
a. Penyampaian laporan dugaan tindakan penyimpangan sehat dan penerapan Good Corporate Governance, seluruh
dilakukan oleh Pelapor yang berisi informasi awal atas pegawai/pejabat di BSM wajib melaporkan setiap dugaan
bentuk penyimpangan, pihak yang terlibat, lokasi/unit kerja tindakan penyimpangan yang terjadi di lingkungan Bank
terjadinya penyimpangan, perkiraan nilai kerugian (jika ada), atau menggunakan sarana Bank. Pelaporan tersebut dapat
serta kronologis penyimpangan. disampaikan melalui berbagai sarana whistleblowing system
b. IAG membuka saluran pengaduan dari beberapa sumber berupa email pengaduan, website, SMS, sarana chatting, surat,
(SMS, Whatsapp, BBM, Surat, telepon, Email pengaduan@ telepon dan sebagainya.
bsm.co.id) atau datang langsung ke IAG untuk melaporkan
adanya indikasi penyimpangan atau fraud. Sarana/media pelaporan tersebut sebagai berikut:
c. Unit Kerja Internal Audit menerima informasi dan melakukan 1. Telepon Unit Anti-Fraud: 021-3143030
analisis awal atas informasi adanya dugaan fraud serta 2. Surat, yang ditujukan ke:
mengumpulkan informasi tambahan berupa bukti tertulis, Jalan Surabaya No. 58, Menteng.
keterangan tertulis saksi dan pelaku, serta bukti petunjuk Jakarta Pusat – 10310.
lainnya. 3. Surat elektronik (email): pengaduan@bsm.co.id
d. Khusus untuk informasi awal yang bersumber dari pihak selain 4. Website:
DCOR/RBC maka Unit Kerja Internal Audit menginformasikan B-Wise merupakan pelaporan berbasis IT (web base) dengan
kepada DCOR/RBC sesuai lokasi dugaan kasus. Tujuannya alamat: http://bwise.syariahmandiri.co.id
agar DCOR/RBC ter-update atas permasalahan yang ada di
wilayah kerjanya dan menentukan penanganan kasus secara Perlindungan bagi Whistleblower
langsung oleh DCOR/RBC atau kolaborasi dengan Unit Kerja Sesuai ketentuan Whistleblowing BSM, bahwa Bank memberikan
Internal Audit. jaminan terhadap kerahasiaan identitas pelapor dan materi
e. Unit Kerja Internal Audit menyimpulkan hasil analisis atas pengaduan. Selain itu, whistleblower juga mendapatkan
informasi awal adanya dugaan fraud. Kesimpulan dapat perlindungan Bank dari perlakuan yang merugikan, yaitu:
berupa: 1. Pemecatan yang tidak adil;
- Layak untuk pelaksanaan investigasi oleh Department 2. Penurunan jabatan/pangkat;
Special Audit; dan 3. Diskriminasi dalam segala bentuk;
- Belum layak investigasi. 4. Catatan yang merugikan dalam file data pribadi.
f. Apabila belum layak investigasi, Unit Kerja Internal Audit
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

menginformasikan kepada pemberi informasi atau Perlindungan di atas tidak berlaku dalam hal laporan pelapor
Bagian Non Audit Khusus Unit Kerja Internal Audit untuk terbukti fitnah atau pelapor merupakan pihak yang terlibat dalam
ditindaklanjuti melalui mekanisme non-investigasi. Pemberi tindakan penyimpangan dan/atau fraud untuk permasalahan
informasi dapat menyampaikan kembali ke Unit Kerja yang sama atau berbeda.
Internal Audit apabila suatu ketika ada bukti permulaan
tambahan. Pihak Pengelola Pengaduan
g. Apabila sudah layak investigasi, Department Head Special BSM menetapkan fungsi Deteksi dan Evaluasi pada Departemen
Audit menunjuk Tim Audit untuk menyiapkan preaudit Special Audit IAG sebagai pihak pengelola pengaduan dari
dan surat tugas yang kemudian disetujui Kepala Unit Kerja semua pihak, baik intern maupun ekstern.
Internal Audit atau 2 (dua) Pejabat Alternate Unit Kerja
Internal Audit.

248
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan

Jumlah Pengaduan dan Tindak Lanjutnya


Selama tahun 2016, BSM menerima 146 pengaduan, dengan progress tindak lanjut penanganan
sebagai berikut:

Status
Jumlah Tindak Lanjut On
Pengaduan Perkiraan Belum Layak Belum Tindak
Done Progress
Ditindaklanjuti Lanjut
(On Desk/On Site)

146 85 25 22 14

KEBIJAKAN MENGENAI KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN


KOMISARIS DAN DIREKSI
Kebijakan Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris
Persyaratan Direksi dijelaskan dalam Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris. Pemegang
Saham melalui RUPS memiliki kewenangan penuh untuk mengangkat Dewan Komisaris. Namun
demikian, untuk menjamin Dewan maupun anggota Dewan Komisaris yang memiliki kinerja
sesuai harapan Pemegang Saham dan kebutuhan Perseroan maka Perseroan perlu menetapkan
kebijakan tentang kriteria anggota Dewan Komisaris yang sesuai kebutuhan.

Kebijakan Keberagaman Komposisi Direksi


Persyaratan Dewan Komisaris dijelaskan dalam Pedoman dan Tata Tertib Direksi, Pemegang
Saham melalui RUPS memiliki kewenangan penuh untuk mengangkat Direksi. Namun demikian,
untuk menjamin Dewan maupun anggota Direksi yang memiliki kinerja sesuai harapan
pemegang saham dan kebutuhan Perusahaan, maka Perusahaan perlu menetapkan kebijakan
tentang kriteria anggota Direksi yang sesuai kebutuhan.

PRAKTIK BAD CORPORATE GOVERNANCE


BSM memiliki komitmen kuat dalam penerapan GCG dan sedapat mungkin menghindari praktik-
praktik bad corporate governance. Terkait dengan praktik-praktik bad corporate governance,
dapat dilihat dari tabel berikut ini:

No Praktik Bad Corporate Governance Praktik di BSM


1. Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari lingkungan BSM tidak pernah mendapatkan cap/predikat sebagai
perusahaan pencemar lingkungan dari instansi manapun.
2. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, Seluruh perkara penting telah diungkapkan dalam Laporan
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat Tahunan ini
yang tidak diungkapkan dalam Laporan Tahunan
3. Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan BSM telah memenuhi semua ketentuan terkait perpajakan
4. Ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan SAK BSM telah menyajikan laporan keuangan sesuai dengan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

ketentuan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku.

249
252 Profil Pegawai
254 Rekrutmen
256 Organisasi dan Jabatan
256 Struktur Organisasi BSM
258 Kebijakan Reward dan Punishment
258 Pengelolaan Kinerja Pegawai
260 Kebebasan Berserikat
260 Talent Management
260 Program Pengembangan Kepemimpinan
261 Program Pembelajaran (Learning Program)
265 Rencana Program Pelatihan dan Pengembangan SDM
Tahun 2017
06
P e n g e mb a n g a n
S u m b e r D a y a
M a n u s i a
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan

P e n g e mb a n g a n
S u m b e r D a ya M a n u s i a

Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya perusahaan. Hal ini terjadi karena sumberdaya manusia yang
ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan berkembang secara kompeten merupakan suatu kondisi dimana
prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi seluruh elemen internal perusahaan siap untuk bekerja dengan
kepuasannya. Sumber daya manusia merupakan aset dalam mengandalkan kualitas diri dan kemampuan yang baik. 
segala aspek pengelolaan terutama yang menyangkut
eksistensi perusahaan atau oranisasi tersebut. Keberhasilan Program pengembangan SDM yang berbasis kompetensi di
suatu organisasi ditentukan oleh kualitas dari orang-orang di PT Bank Syariah Mandiri dapat membantu perusahaan untuk 
dalamnya. Pengembangan SDM berbasis kompetensi akan memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan handal
mempertinggi produktivitas karyawan sehingga kualitas dalam bekerja. Melalui berbagai kegiatan pengembangan dan
kerja pun lebih tinggi dan akan berujung terhadap kepuasan pelatihan, kompetensi SDM akan lebih optimal dan berujung
pelanggan dan menghasilkan profit atau keuntungan bagi pada meningkatnya kinerja Perusahaan.
perusahaan.
Profil Pegawai
Kompetensi yang dimiliki seorang karyawan secara individual Sampai akhir tahun 2016, jumlah pegawai Bank sebanyak
harus dapat mendukung pelaksanaan visi dan misi perusahaan 16.170 orang, berkurang 4.68% dari 16.926 orang pada
melalui kinerja strategis dari perusahaan tersebut. Oleh akhir tahun 2015. Penurunan jumlah pegawai BSM pada tahun
karenanya kinerja dari tiap individu perusahaan merupakan jalan 2016 dikarenakan berkurangnya jumlah pegawai organik dan
peningkatan produktivitas perusahaan itu sendiri. Apabila daya outsourcing dibandingkan tahun 2015. Tercatat jumlah pegawai
dukung organisasi sudah dapat berjalan secara simultan maka organik berkurang 390 pegawai, sementara untuk pegawai
pengembangan sumberdaya manusia berbasis kompetensi akan outsourcing berkurang sebanyak 366 pegawai.

1) Jumlah pegawai dan pertumbuhan


9.527 9.564 9.174
9.331 9.513

7. 802 7.432 7.365 7.362


6.996
6.668

5.580 5.722

3.109
2 .228 2.547
1 .913 2 .127 2.032 2.322
1. 435
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

959 1.377
594 775 946
549 722 379
264
98 119
41
6 11 11

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Des -16

Pegawai BSM Outsource

252
Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia

2) Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan dan status kepegawaian

2014 2015 2016


Tingkat Pendidikan
BSM Outsource BSM Outsource BSM Outsource
S3 - - 1
S2 260 1 276 2 265 2
S1 8.068 1.786 8.136 1.855 7.837 1.774
D3 1.108 394 1.059 343 999 418
SMA 84 5.142 85 4.962 67 4.652
SMP (lain-lain) 7 42 7 200 6 150
Jumlah 9.527 7.365 9.564 7.362 9.174 6.996

Grafik Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan

9.991
9.854

7837

5.226 5.047
2014
2015
2016

1. 502 1.402
999
261
1 278 265 67 49 207 6

S3 S2 S1 D3 SMA SMP (lain-lain)

2014 2015 2016


3) Komposisi SDM berdasarkan jenjang karir

Jenjang Karier 2014 2015 2016


Executive Vice President 4 3 2
Senior Vice President 19 24 23
Vice President 7 14 18
Assistant Vice President 32 26 31
General Manager 77 85 82
Assistant General Manager 111 116 137
Senior Manager 308 521 532
Manager 402 247 323
Deputy Manager 517 501 786
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Assistant Manager 976 1.278 990


Associate Manager 787 931 846
Senior Executive 1.493 1.170 1.248
Executive 2.245 2.082 1.973
Junior Executive 1.145 986 1.621
Assosiate Executive 1.349 1.525 517
Non Clerk 55 55 45
Outsource 7.365 7.362 6.996
Total Pegawai 16.892 16.926 16.170

253
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan

4) Komposisi SDM berdasarkan Gender


Jenis Kelamin 2015 2016
Female 4.045 3.702
Male 5.519 5.472
Jumlah 9.564 9.174

Rekrutmen Program Rekrutmen Reguler


Rekrutmen adalah salah satu proses penting dalam Merupakan program rekrutmen untuk mencari calon pegawai
mengidentifikasi, mencari dan memikat calon pekerja untuk sesuai kebutuhan peerusahaan. Penyaringan dan pemilihan
memenuhi kebutuhan organisasi yang telah ditetapkan melalui calon pegawai sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dalam
proses perencanaan kepegawaian. pemenuhan pegawai untuk unit kerja Kantor Pusat, Regional
Office, dan Branch Office BSM di seluruh Indonesia. Pada tahun
Dalam rangka mendukung pengembangan bisnis dan 2016 terhitung sekitar 474 pegawai baru yang sudah direkrut
peningkatan kualitas layanan, BSM membutuhkan Pegawai- untuk seluruh posisi yang dibutuhkan oleh BSM.
pegawai berkualitas dan memiliki kompetensi yang baik. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut BSM telah melakukan proses Program rekrutmen reguler ini dimulai dengan tahapan
rekrutmen secara regular untuk pemenuhan pegawai level Staff pencarian kandidat, seleksi administrasi, tes interview, tes
maupun program rekrutmen khusus untuk pemenuhan pegawai psikologi, proses cross reference (melakukan klarifikasi data ke
level officer, baik dengan cara recruitment langsung ataupun perusahaan sebelumnya), tes kesehatan dan sampai dengan
ikut serta dalam kegiatan joint recruitment dengan Perusahaan penandatanganan perjanjian kerja.
Induk dan Mandiri Group untuk level fresh graduate.

Pencarian
Kandidat

Tanda Tangan Seleksi


Perjanjian Administrasi

Capacity
Fulfillment
Tes
Interview
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Kesehetan

Cek Referensi Tes Psikologi

254
Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia

Program Rekrutmen Khusus


Program rekrutmen khusus BSM pada tahun 2016 adalah dengan
Officer Development Program (ODP). Tahun ini pelaksanaan Officer
Development Program dilakukan sebanyak 3 angkatan (86 Orang),
program ini merupakan program pendidikan selama 9 bulan untuk
mengembangkan potensi serta talenta calon-calon pegawai BSM. Untuk
mengikuti program ini calon pegawai BSM tidak hanya harus memiliki
nilai akademis yang baik tetapi juga diutamakan aktif dalam organisasi
mahasiswa maupun sosial. ODP merupakan salah satu sarana untuk
mempersiapkan calon-calon pemimpin Bank Syariah Mandiri di masa
mendatang (Future Leader).

Dalam hal pemenuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi,


BSM juga melakukan Strategi Akusisi Talent (Telent Acquisition Strategy)
jangka panjang, diuraikan sebagai berikut:

No Program Jenis Kegiatan Deskripsi


1. ODP Regional National / Regional ODP Proses rekrutmen dan seleksi kandidat ODP dikelompokan
berdasarkan kebutuhan di Regional
2. E-Rekrut E–Recruitment& Selection Proses rekrutmen dan seleksi melalui sistem online yang
terintegrasi dengan website BSM
3. TOP (Talent Outreach Program) a. Dedicate Graduate Campus Akuisisi talent melalui kerjasama dengan pihak Universitas terbaik
(secara nasional maupun regional)
b. University Business Alignment Akuisisi talent dengan
melakukan pendekatan
bisnis antara BSM dan
kampus.
c. Corporate PR Program Akusisi talent melalui
aktifitas Corporate PR
melalui jejaring sosial ()

Program Rekrutmen Kriya


Program belajar bekerja terpadu (pemagangan) yang diatur secara
komprehensif adalah wujud implementasi Program Corporate Social
Responsilibity (CSR) dalam bidang pendidikan dan mempersiapkan
tenaga kerja yang siap pakai. Memberi kesempatan kepada lulusan
SLTA atau Diploma untuk mengenal dunia kerja sehingga memperoleh
keterampilan untuk siap bekerja di industri perbankan. Program Kriya BSM
ini telah mendapatkan persetujuan dan finalisasi laporan pelaksanaan ke
Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Dinas Bina Pemagangan.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Program ini memiliki 2 tingkatan yaitu Kriya BSM tingkat Basic (Teller
Junior) dan Kriya BSM tingkat Advance (Teller). Tahun 2016 ini, terhitung
195 orang telah mengikuti Program Kriya BSM yang tersebar di Branch
Office seluruh Indonesia.

Tahapan seleksi untuk Program Kriya dimulai dengan pencarian kandidat


dan kualifikasi, penandatanganan perjanjian pemagangan, inclass & job
training, praktek kerja di Branch Office, monitoring dan evaluasi.

255
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan

Organisasi dan Jabatan


Organisasi efektif mendukung peningkatan produktifitas,
memperkuat fungsi channel management, risk management
dan internal control serta sinergisitas dengan Bank Mandiri.
Penyusunan organisasi dibuat berdassarkan pengelompokan
aktivitas kerja yang berada dalam alur proses bisnis yang sama
sehingga tercipta efisiensi

Struktur Organisasi BSM

General Meeting of
Shareholders

Board of Sharia Board of


Supervisory Commissioners

Agus Sudiarto
President Director

Kusman Yandi Edwin Dwidjajanto Choirul Anwar Fahmi Ridho


Wholesale Banking Niken Andonowarih Distribution & Service Financing Risk & Recovery Technology & Operation
Retail Banking

Zainal Alam Dewa bagus Ivan


Sigit Suryawan Iyan Mohamad Ilyas Syafid Hidayat
Dalimunthe Baruna
Business Banking Wholesale Risk Information Technology
Corporate Banking 1 Retail Deposit

okky Fachrizal
Anton Sukarna Gunawan Arief Hartoyo Asnah Faekhah Eny Maya Gustini
Achmad
Corporate Banking 2 Distribution Strategy Retail Risk Central Operation
Micro Banking

Rahmad Syukri Dian Faqihdien Sulistyo Budi


Region I - VII* Mahmud Syukri
Treasury & Suzabar Wholesale Financing
Financing Operation
International Banking Pawning Management Recovery
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Jeffry Prayana
Siti Nurdiana Zul Ikbal Ramadhona Fitri
Consumer Finance &
Commercial Banking Electronic Banking Retail Financing Recovery
Hajj

Achmad Fauzi
Taufik Machrus
Product & Transaction
Culture & Customer Care
Banking

Achmad Fauzi
Institution Banking

256
Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia

Audit Committee

Nomination &
Remuneration Committee

Risk Monitoring
Committee

Putu Rahwidhiyasa
Risk Management & Ade Cahyo Nugroho
Compliance Finance & Strategy

M. Fanny Fansyuri Noor Anis


Mardiana
Enterprise Risk Strategy & Performance
Internal Audit
Management Management

Khoirul Huda S Riyadi Dharmawan P. Hadad


Compliance Corporate Secretary

Andang Lukitomo Suhendar


Human Capital Accounting
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Firman Jatnika Musdar Ayub


Learning Center Strategic Procurement

Mira Rozanna
Ana Nurul Khayati
Corporate & Branch
Policy & Procedure Unit Bisnis
Transformation
Unit Support
Unit Risk
Irfan Lesmana
Legal

257
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan

Kebijakan Reward dan Punishment pengembangan karir pegawai. Kualitas interaksi kerja serta
Pengelolaan reward pegawai adalah segala jenis reward Bank teladan dari kepemimpinan turut membentuk iklim lingkungan
kepada pegawai baik langsung maupun tidak langsung; intrinsik kerja yang kondusif.
maupun ekstrinsik. Pendekatan ini merupakan upaya Bank
menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan, menantang, Transaksional
dan memberdayakan pegawai melalui penggunaan kemampuan 1. Penghasilan: 2. Fasilitas:
a. Penghasilan a. Berlaku untuk seluruh
mereka untuk melakukan pekerjaan yang bermakna. Dengan
Tetap pegawai
demikian, pegawai merasa dihargai serta mampu meningkatkan b. Penghasilan b. Berdasarkan kriteria
motivasi dan kinerjanya. Tujuan pengelolaan reward pegawai Tidak Tetap

lebih dari sekedar menaikan nominal reward. 3. Pembelajaran dan 4. Iklim Lingkungan Kerja:
Pengembangan: a. Implementasi share
a. Pendidikan dan value ETHIC

Individual

Komunal
Program pengembangan yang dilaksanakan secara regular pengembangan b. Program coaching
di tempat kerja c. Kepemimpinan
serta program job enrichment & job enlargement dalam bentuk
b. Pelatihan d. Aspirasi Pegawai
penugasan pegawai pada berbagai project bertujuan untuk c. Manajemen e. Manajemen Talenta
meningkatkan kompetensi pegawai. Kinerja f. Disain pekerjaan dan
d. Pengembangan pengembangan peran
Karir g. Kualitas interaksi
Selain apresiasi berupa rewards, penerapan sistem punishment kerja
h. Keseimbangan
yang adil bagi pegawai yang melakukan penyimpangan atau
kehidupan pribadi
pelanggaran terhadap ketentuan berupa teguran, peringatan dan karir
dan sanksi yang disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang Non-Transaksional
dilakukan.
Pengelolaan Kinerja Pegawai
Pengelolaan reward pegawai terdiri dari komponen reward Pengelolaan kinerja pegawai dilakukan melalui proses
transaksional dan reward non-transaksional. Reward komunikasi antara pegawai dengan atasan agar dicapai
transaksional merupakan reward tampak yang muncul kesamaan pemahaman tentang tujuan, cara dan metode
dari transaksi antara Bank dan pegawai berkenaan dengan pengukuran pencapaian target. Proses komunikasi tersebut
penghasilan, baik tetap maupun tidak tetap, dan fasilitas. dilaksanakan secara periodik dan terstruktur selama siklus satu
Sementara reward non-transaksional adalah reward tidak tampak tahun. Adapun siklus pengelolaan kinerja pegawai terjadi dalam
yang berkenaan dengan pembelajaran dan pengembangan 3 tahapan sebagai berikut:
serta pembangunan iklim lingkungan kerja.
Perencanaan
BSM senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai Sistem Perencanaan Kinerja bersifat integratif antara Korporat,
dengan pola guaranted cash yang terus kompetitif di industri Direktorat, Unit Kerja dan individu dengan tahap-tahap sebagai
maupun variable income yang didasari kinerja individu, unit kerja berikut:
dan Perseroan, serta berbagai fasilitas kepegawaian lainnya.
Tahap pertama:
Program reward yang bersifat transaksional dikembangkan Bank menyusun sasaran kerja secara keseluruhan yang tertuang
untuk membuat posisi Total Guaranteed Cash tetap kompetitif
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

di dalam RBB (Rencana Bisnis Bank) yang telah disetujui oleh


di industri yang sejenis. Pemberian variable income berupa Direksi/pemegang saham.
contest tidak hanya bertujuan meningkatkan kinerja, namun
dapat membentuk perilaku pegawai dalam menjalankan Tahap kedua:
tugasnya. Unit Kerja menetapkan sasaran Unit Kerja berdasarkan RBB
tersebut dalam bentuk BSC (Balance Scorecard). Sasaran Unit
Program reward yang bersifat non-transaksional memiliki Kerja tersebut secara langsung menjadi sasaran Kepala Unit
peran yang besar untuk meningkatkan engagement pegawai. Kerja dalam bentuk BSC Group/Region/Area/Cabang.
Sistem manajemen kinerja yang terukur baik maupun berbagai
kegiatan pendidikan dan pelatihan yang sejalan dengan

258
Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia

Tahap ketiga: Penilaian Kinerja Akhir Tahun


Unit Kerja menyusun sasaran kerja untuk masing-masing Penilaian kinerja merupakan proses penilaian pencapaian hasil
pegawai berdasarkan sasaran Unit Kerja masing-masing. kerja dengan cara membandingkan antara target dengan
Sasaran tersebut diturunkan (cascade) oleh Kepala Unit Kerja realisasi pencapaian sasaran strategis BSC dan sasaran rutinitas
kepada masing-masing pegawai yang mengacu kepada sasaran berdasarkan uraian jabatan.
strategis berdasarkan BSC dan sasaran rutinitas berdasarkan
uraian jabatan. Penilaian kinerja berpegang pada prinsip utama yaitu berorientasi
pada pencapaian sasaran serta mendorong pegawai untuk
Review Kinerja lebih mengembangkan kemampuannya dalam bekerja. Kepala
Review kinerja merupakan proses komunikasi kinerja yang Unit Kerja dan atasan bertanggung jawab untuk memberikan
berkesinambungan antara pegawai dan atasan untuk saling bimbingan langsung dan motivasi berupa coaching, counseling
berbagi informasi mengenai: maupun feed back kepada bawahan agar dapat bekerja optimal
a. Progress terhadap pemenuhan target yang disepakati untuk memastikan pencapaian sasaran di akhir tahun.
b. Hambatan/tantangan yang terjadi.
c. Berbagai alternatif solusi untuk mengatasi hambatan/
tantangan.
d. Tindak lanjut pengembangan individu yang telah
direncanakan

Review kinerja berlangsung minimal setiap semester dalam satu


tahun periode berjalan.

Com pa n y V i s i o n , M i s i o n a n d Va lu es

BOD
Target /
Strategy Group
Budget
E va l uat i n g
planning

Region / Branch

Individual Performance Pl an
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Goal Seting Mid Review Evaluating

C o a ch i n g & C o u n s e l i n g

259
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan

Kebebasan Berserikat 2) Memastikan Bank memiliki calon pemimpin di masa depan


Landasan kebebasan berserikat mengacu kepada Konvensi yang siap mengisi leadership pipeline sehingga mampu
ILO No. 87 Tahun 1948 dan disahkannya UU No. 21 Tahun mengelola perencanaan suksesi secara efektif untuk
2000 tentang Serikat Pekerja/Buruh. Di BSM saat ini terdapat meminimalkan risiko operasional.
organisasi serikat pekerja BSM (SP BSM) yang disahkan oleh
Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Pemerintah Kota Jakarta Proses talent management BSM diawali dengan mengidentifikasi
Pusat dan tercatat dengan Nomor Bukti Pencatatan 630/SP/ pegawai yang masuk dalam kategori High Potential (HiPo).
JP/V/3014 Tanggal 21 Mei 2014. Pegawai HiPo adalah pegawai yang berkinerja baik dan memiliki
potensi untuk dikembangkan ke level yang lebih tinggi.
Di samping memberikan kebebasan bagi pegawai untuk
gabung dalam serikat kerja, Bank juga mendorong tumbuhnya Tahap selanjutnya dari proses talent management adalah
kegiatan/komunitas kepegawaian di bawah naungan BSM Club. penyelarasan dengan perencanaan suksesi (succession planning)
Beberapa sekali kegiatan kepegawaian yang didukung penuh untuk mengoptimalkan pemanfaat talent pool sebagai sumber
oleh perusahaan yang meliputi kegiatan olahraga, kesenian, internal kandidat suksesor. Integrasi antara talent management
dan hobby, seperti: dan succession planning dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Talent management berperan dalam pemetaan klasifikasi
1. BSM Adventure (penggiat kegiatan alam bebas) talent seluruh pegawai BSM ke dalam talent pool berdasarkan
2. BSM Fotografi (penggiat kegiatan fotografi) Talent Classification.
3. SMARTComm (penggiat kegiatan touring motor) 2) Succession planning berperan dalam sesi identifikasi dan
4. BSM Readers Club (penggiat kegiatan hobi baca) perencanaan persiapan pegawai untuk menjadi kandidat
5. BSM Smiling (penggiat kegiatan sepeda) suksesor yang bersumber dari pegawai talent pool HIPO
6. Dll BSM.

Pada prinsipnya, manajemen tidak hanya mengedepankan BSM telah mempersiapkan program pengembagan HiPo secara
etos kerja dalam mencari laba, namun juga sangat mendukung individual yang disebut Individual Development Plan (IDP). IDP
kegiatan yang sifatnya kegemaran atau hobi.  Ada 2 keuntungan ini disusun berdasarkan rencana pengembangan kompetensi
bila perusahaan memfasilitasi komunitas pegawai: pegawai pada jabatan saat ini maupun pada jabatan yang
1. Pegawai merasa nyaman dengan lingkungan kerja yang diproyeksikan sesuai strategi perusahaan. Contoh program
memberikan kesempatan dalam mengaktualisasikan aspek pengembangan untuk HiPo adalah:
kemanusiaannya. 1) Job Assignment
2. Perusahaan diuntungkan jika komunitas pegawai dapat 2) Strategic Project Assignment
membantu fungsi manajemen. 3) Leadership Development Program
4) Professional Capabilities Acceleration
Komunitas-komunitas pegawai tersebut muncul karena inisiatif 5) Coaching
pegawai . Oleh karena itu, komunitas pegawai akan lebih berarti 6) Mentoring
dan bermanfaat jika membawa brand perusahaan. Untuk itu
perlu ditanamkan corporate brand value di benak individu- Program Pengembangan
individu dalam komunitas agar tidak sekedar ajang penyaluran Kepemimpinan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

hobi saja. BSM berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi


pegawai yang dapat mendukung strategi perusahaan. Salah
Talent Management satu program pengembangan kompetensi tersebut adalah
BSM menerapkan program Talent Management sebagai salah Leadership Development Program (LDP). LDP bertujuan untuk
satu implementasi misi perusahaan, yaitu Mengembangkan mempersiapkan calon-calon pemimpin perusahaan pada
Manajemen Talent dan Lingkungan Kerja yang Sehat. seluruh level organisasi.

Tujuan Talent Management adalah:


1) Memastikan Bank mampu menarik, mengembangkan dan
mempertahankan talent untuk mendukung pencapaian
strategi bisnis Bank.
260
Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia

Leadership Development Program yang berjalan pada tahun e. Sertifikasi adalah segala bentuk kegiatan yang
2016 adalah: difasilitasi oleh Bank dengan tujuan memastikan
1. Staff Development Program (SDP) yaitu program untuk perilaku, pengetahuan dan keterampilan peserta sesuai
mempersiapkan calon pemimpin di level supervisor. Jumlah dengan standar kamus kompetensi yang ditetapak oleh
pegawai yang telah lulus SDP pada tahun 2016 sebanyak pihak Bank.
194 pegawai.
2. Manager Development Program (MDP) yaitu program untuk 2. Learning Service
mempersiapkan calon pemimpin di level manager. Jumlah Learning service merupakan fasilitas yang disediakan oleh
pegawai yang telah lulus MDP pada tahun 2016 sebanyak pihak Bank untuk mendukung proses pembelajaran secara
114 pegawai. tatap muka maupun dapat belajar secara mandiri oleh
pegawai. Metode yang dapat digunakan oleh pegawai
Program Pembelajaran (Learning untuk belajar secara mandiri antara lain:
Program) a. E-learning adalah fasilitas yang mendukung dan
BSM menyediakan program peningkatan kompetensi yang memperkaya proses belajar mengajar di kelas dengan
sesuai dengan tuntutan bisnis. Program peningkatan kompetensi sarana elektronik yang memungkinkan setiap pegawai
dilakukan secara terpadu untuk mendorong budaya belajar untuk melakukan pendaftaran program Diklat,
secara berkesinambungan. Learning Center Group membagi mempelajari materi Diklat dan mengikuti pre dan post
menjadi 2 program besar sebagai berikut: test secara online dari komputer masing-masing pegawai.

1. Learning Program b. Knowledge Management adalah program yang


Learning program merupakan program peningkatan berupaya untuk mengidentifikasi, mendapatkan,
kompetensi secara tatap muka dengan kurikulum terpadu. menyebarluaskan dan memanfaatkan pengetahuan-
Learning program dibagi menjadi 5 jenis dengan rincian pengetahuan penting yang menunjang pencapaian
sebagai berikut: target Bank oleh seluruh pegawai.
a. Pendidikan adalah segala bentuk kegiatan yang
difasilitasi oleh Bank dengan tujuan peserta potensi Program tersebut diatas tercermin pada program pelatihan
dirinya untuk memiliki perilaku, pengetahuan, dan sesuai profil kompetisi dan bidang bisnis meliputi:
keterampilan yang diperlukan melalui suasana belajar 1. Technical Banking Academy
dan proses pembelajaran secara aktif. Learning program yang disusun berdasarkan karakteristik
bisnis dan dikelompokkan menjadi Technical Banking
b. Pelatihan adalah segala bentuk kegiatan yang difasilitasi Academy berdasarkan kesamaan segment. Pegawai dari
oleh Bank dengan tujuan meningkatkan pengetahuan level staf sampai level Group Head mendapatkan kesempatan
dan keterampilan pegawai yang dilaksanakan secara yang sama mendapatkan pelatihan sesuai dengan jenjang
terstruktur dan bersifat modular melalui rangkaian kompetensi yang dibutuhkan pegawai.
aktivitas yang terprogram. Pelatihan terdiri dari 2 macam,
yaitu: pelatihan bersifat in-house atau public training. Technical Banking Academy, dikembangkan melalui:
a. Pendidikan terstruktur
c. Workshop adalah kegiatan yang difasilitasi oleh Bank Bentuk pembelajaran yang wajib diberikan kepada
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

dengan tujuan menghasilkan rekomendasi dalam pegawai guna memenuhi kompetensinya sesuai dengan
rangka meningkatkan pengetahuan dan ketentuan tugas, tanggung jawab dan fungsi jabatannya.
lainnya untuk kemajuan Bank yang dilaksanakan secara b. Pendidikan Modular
terstruktur melalui rangkai kegiatan yang ditentukan. Bentuk pembelajaran yang diberikan sebagai pengayaan
bagi pegawai untuk kompetensi tertentu melengkapi
d. Sosialisasi adalah segala bentuk kegiatan yang difasilitasi pembelajaran yang telah diberikan dalam pendidikan
oleh Bank dengan tujuan memberikan informasi berupa terstruktur
pengetahuan terkait dengan regulasi, prosedur atau
produk baru yang wajib diketahui oleh pegawai sesuai
bidangnya masing- masing.

261
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan

2. Orientation and development Program


Orientation dan Development Program sebagai jenjang pendidikan untuk mendukung jenjang karir
pegawai yang terdiri dari Banking Staff Program (BSP), Officer Development Program (ODP), Staff
Development Program (SDP), Management Development Program (MDP).

3. Enhancement Program
Enhancement Program bertujuan memelihara pengetahuan, ketrampilan dan perilaku pegawai
selalu terkini sesuai dengan tuntutan bisnis bank, dinamika industri dan global best practice berupa
workshop, public training, program sertifikasi, dan program beasiswa S2.

Skema Learning Program


Pendidikan Terstruktur dan Pendidikan
Modular Academy: Retail banking,
wholesale banking, operation and
support serta sales and service

Technical Banking

Learning Orientation and Staff Development Program


Leadership development program
Program Development Academy: Leadership and general

Enhancement

Sosialisasi, Workshop
Public training, beasiswa & sertifikasi

Learning Program
BSM telah menyusun learning program secara terstruktur untuk mendukung program Talent Management
melalui rangkaian program Talent Development. Pemetaan learning program sesuai dengan academy sebagai
berikut:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

262
Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia

Road Map Learning Program (Academy)


Learning Based Competency

F
GDP

Adv. Certification for Specialist Adv. Certification for Specialist BSM Branch Manager Training Adv. Certification for Specialist

E Advance Fin. Risk Assessment and Recovery For retail and Wholesale BSM Sales Management Training

Adv. Comm. Banking Program BSM Service Leadership Training

MDP
Priority Banking Cert.

Adv. Micro Banking Program


Wholesale Banking Program Advance Selling Skill Training Interm . Certification for Specialist
Interm . Micro Banking Program
Adv. Pawning Banking Program
Interm . Pawning Banking Program System and Operation Program

Interm . Retail Banking Program


D Basic Retail Banking Program
Financing Recovery Program
for Wholesale Service & Network Workshop Interm . Risk Business Control Program
Interm . Business Banking Program Interm . Comm. Banking Program Intermediate Selling Skill Training Interm . Financing Operation Program
Basic Business Banking Program
Basic Comm. Banking Program Intermediate Frontliners Program Interm . Banking Operation Program
Interm . Priority Banking Program
Interm. Fin. Risk Assessm . For retail
Interm . Financing Recovery for retail
SDP
Basic Priority Banking Program
Basic Selling Skill Training Basic Risk Business Control Program
C Basic Fin. Risk Assessm . For retail
Basic Financing Recovery for retail Basic Financing Operation Program

Basic Pawning Banking Program Basic Frontliners Program

Basic Micro Banking Program


BSP
Operation
Retail Wholesale Service & Network & Support

Learning program yang diselenggarakan Bank pada tahun 2016


berdasarkan banking academy sebanyak 123 program, 223 kelas
dan 5.372 peserta dengan data sebagai berikut:

Academy Jumlah Program Jumlah Kelas Jumlah Peserta


Retail Banking 41 89 2108
Operation & Support 29 44 1421
General & Leadership 18 41 1134
Sales & Service 8 12 310
Wholesale Banking 6 12 287
Sertifikasi 4 8 87
Public Training 17 17 25
Grand Total 123 223 5.372
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

e-Learning
Pembelajaran melaui e-learning terus dikembangkan untuk
meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap pegawai saat ini
dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui e-learning.
BSM mendukung proses pembelajaran melalui e-learning dengan
menambah modul berbasis multimedia sebanyak 16 modul pada
tahun 2016. Pegawai BSM bisa mengakses e-module baru sebanyak
44 modul pembelajaran melalui media e-learning.

263
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan

Data Pelaksanaan Pembelajaran e-learning 2. Knowledge Harvesting


Keterangan Dec-16 Knowledge Harvesting merupakan kegiatan menggali
# pelaksanaan test 74 pengetahuan dari suatu keberhasilan ataupun kasus yang
# program pelatihan blended 25 pernah terjadi. dari para SME (Subject Matter Expert).
# kunjungan (hits) 56.079 Pengetahuan yang didapatkan dimuat pada aplikasi KM Portal
# Jam kunjungan 42.127 agar dapat diketahui oleh seluruh pegawai BSM se-Indonesia.
# peserta test 22.043
3. Knowledge Alliances
Knowledge Management Knowledge Alliances merupakan kerja sama pengelolaan menu-
Untuk mendukung proses penyebaran pengetahuan secara menu yang terdapat di KM Portal antara unit kerja Learning
menyeluruh, Bank mengimplementasikan Knowledge Management dengan unit kerja lainnya, diantaranya; Menu Corporate
(KM) sejak tahun 2012. Tujuan implementasi KM di Bank adalah Info, BSM Highlight, Project Collaboration, BSM Regulation,
menjadikan BSM sebagai Bank Syariah berbasis pengetahuan yang Government Regulation, Subject Matter Expert dan Study &
inovatif dan berbasis pengetahuan. Research.

Inisiatif yang telah dijalankan dalam implementasi Knowledge 4. Knowledge Sharing Forum
Management pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: Knowledge Sharing Forum merupakan Forum pembahasan
1. Pengembangan Fitur dan Menu Knowledge Management Portal pengetahuan penting yang disampaikan oleh para ahli
(KM Portal). dengan tujuan memberikan wawasan baru kepada pegawai
KM Portal merupakan aplikasi berbasis web yang berfungsi BSM sehingga dapat mendorong pengembangan bisnis
untuk memfasilitasi seluruh pegawai dalam melakukan BSM di masa mendatang.
knowledge sharing, berkolaborasi, berdiskusi, bertanya kepada
expert dan mencari pengetahuan yang dibutuhkan dalam 5. Pembentukan komunitas praktisi (Community of Practice)
mendukung penyelesaian pekerjaan para pegawai. Community of Practice seluruh Kantor Area se-Indonesia.
Community of Practice merupakan sekelompok pegawai yang
berbagi kepedulian, masalah dan hasrat yang menyangkut
suatu topik dan ingin memperdalam pengetahuan keahlian
mereka dengan cara berinteraksi secara rutin.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

264
Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sampai dengan tahun 2016 BSM telah memiliki sejumlah 18


kelompok CoP, dimana 10 kelompok CoP yang teraktif antara lain
sebagai berikut:

No Identitas CoP Keterangan


1 Microgenic Keahlian dalam pemasaran segmen mikro
2 Mikro Cimone Keahlian dalam pemasaran segmen mikro
3 Gold lover Keahlian dalam bidang gadai emas
4 Komunitas HR Keahlian dalam bidang pengelolaan dan pengembangan SDM
5 Simple.comm Keahlian dalam bidang service
6 Forum CV Keahlian dalam bidang penilaian agunan
7 Forum CLD Keahlian dalam bidang financing operation
8 Forum FCLA Keahlian dalam bidang financing compliance dan legal admin
9 Forum LMA Keahlian dalam bidang loan maintenance admin

Rencana Program Pelatihan dan


Pengembangan SDM Tahun 2017
BSM menyediakan program peningkatan kompetensi dengan
dukungan anggaran sebesar Rp64,727 miliar dengan kelompok
program sebagai berikut:

No Program Jumlah Satuan


Learning Program
1 Wholesale Banking Academy 32 Kelas
2 Leadership & General Banking Academy 58 Kelas
3 Retail Banking Academy 89 Kelas
4 Operation & Support Academy 107 Kelas
5 Sales & ServiceAcademy 35 Kelas
6 Learning Center Improvement 5 Kelas
7 Certification 130 Pegawai
8 Public Training 189 Pegawai
Learning Service
1 e-Learning 35 Modul multimedia
2 Knowledge Sharing 4.091 Pelaksanaan
3 Learning Club
4 Perpustakaan dan Referensi 220 Buku/Jurnal baru
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

265
268 Pendahuluan
268 Dasar Pelaksanaan CSR
268 Konsep CSR BSM
269 Struktur Pengelola CSR
269 CSR Bersama Laznas BSM
270 Dana CSR (Laznas)
273 CSR Terkait Lingkungan Hidup
(Laznas)
274 CSR Terkait Ketenagakerjaan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
276 CSR Terkait Pengembangan Sosial
Kemasyarakatan
277 CSR Terkait Konsumen
280 BSM CALL 14040
07
T AN G G UN G J AWA B
SOSIAL
P ERUSA H AAN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi

T AN G G UN G J AWA B
SOSIAL P ERUSA H AAN

PENDAHULUAN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social BSM meyakini bahwa dengan pendekatan yang menyeluruh
Responsibility/CSR) merupakan komitmen BSM kepada ini akan mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang
lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah kepada berkelanjutan (sustainable development), yaitu kegiatan
semua pemangku kepentingan guna mendukung pertumbuhan pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan. generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi
mendatang.
Untuk mencapai tujuan tersebut sekaligus memastikan
pertumbuhan perusahaan yang berkualitas, BSM merancang DASAR PELAKSANAAN CSR
dan menerapkan berbagai program inisiatif yang meliputi Dasar Pelaksanaan CSR BSM mengacu pada :
seluruh aspek operasional dan ditujukan bagi terpenuhinya 1. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
harapan seluruh pemangku kepentingan. Terbatas. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan
adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam
Sejalan dengan misi perusahaan yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan
tanggung jawab sosial, dengan tujuan: kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik
1. Mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahaan bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun pada
dan masyarakat. masyarakat pada umumnya.
2. Membantu tumbuh dan berkembangnya usaha kecil dan 2. Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman
koperasi yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing, serta Modal. Setiap penanam modal berkewajiban:
mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja melalui - Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan;
pengelolaan yang profesional. - Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi
3. Mengembangkan pola pembinaan usaha kecil dan koperasi, kegiatan usaha penanaman modal;
yang berpotensi memberi hubungan timbal balik jangka - Penjelasan pasal 15 Huruf b. Yang dimaksud dengan
panjang dengan bisnis Perseroan melalui penyaluran “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung
dana kemitraan dan pembinaan berkesinambungan, jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman
dengan mengedepankan aspek pemerataan, kemandirian, modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi,
profesional, dan etika. seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma,
4. Partisipasi pada program pelestarian lingkungan hidup dan dan budaya masyarakat setempat.
membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang
meliputi bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. KONSEP CSR BSM
5. Turut mendukung peningkatan kualitas pendidikan, CSR BSM berdasarkan 3 (tiga) pilar sebagai berikut:
kesehatan, kehidupan beragama, dan sarana umum lainnya. 1. Spiritualitas (Character Building) adalah Fondasi yang
menjiwai BSM dalam beraktivitas, yakni atas nama dan untuk
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan tripple Allah (secara vertikal) dan bersama-sama umat manusia
membangun peradaban yang mulia (secara horizontal).
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

bottom lines yang meliputi kinerja ekonomi (economic


indicators), kinerja lingkungan (environmental indicators), dan 2. Nasionalisme (National Contribution) adalah Berkarya untuk
kinerja sosial (social indicators). Melalui kebijakan tersebut BSM negeri menjadi komitmen BSM dalam mengisi kemerdekaan
berharap tidak hanya bermanfaat bagi para pemegang saham serta partisipasi dalam pembangunan. Semangat ini menjadi
(shareholders), tetapi juga kepada pemangku kepentingan dasar bagi BSM sebagai satu entitas bersama dengan
(stakeholders) yang lebih luas yaitu masyarakat dan lingkungan. masyarakat.
Dengan kata lain, BSM berusaha untuk memaksimalkan laba
perusahaan (profit) selaras dengan tujuan untuk memberikan
kemanfaatan bagi masyarakat (people), dan lingkungan (planet).

268
Laporan Keuangan Konsolidasi Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

3. Kesejahteraan (Economic Empowerment) adalah Pembinaan CSR BERSAMA LAZNAS BSM


dan pengembangan ekonomi masyarakat melalui bantuan Dalam implementasi pelaksanaan CSR, BSM menjalin kerjasama
modal, peningkatan kompetensi, dan membangkitkan jiwa dengan Laznas BSM /lembaga mitra dalam penyaluran dana
wirausaha. zakat perusahaan dan pelaksanaan program-program yang
bersifat kemanusiaan (humanity).
BSM meyakini bahwa perusahaan, masyarakat, dan lingkungan
dapat bersinergi dan berjalan seiring dalam mencapai tujuan Acuan kerja pelaksanaan program CSR melalui Perjanjian Kerja
yang sama. Oleh karena itu, BSM menempatkan kegiatan CSR Sama (PKS) BSM dan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS)
sebagai strategi inti (core strategy) dan menjadikannya sebagai BSM: No. 18/586-PKS/DIR dan No. 15/007-PKS/LAZNAS tanggal
sumber inovasi dan efisiensi untuk meningkatkan keunggulan 30 Agustus 2016 tentang Penyaluran Dana Zakat, Dana Infaq,
bersaing (competitive advantage) perusahaan. Dan Dana Sosial. LAZNAS BSM adalah mitra utama PT Bank
Syariah Mandiri dalam kegiatan CSR. Pendirian LAZNAS BSM
Grafik Skema Konsep CSR – BSM dikukuhkan melalui Keputusan Menteri Agama RI No: 406
tahun 2002 tentang Pengukuhan Yayasan Bangun Sejahtera
Mitra Umat sebagai Lembaga Amil Zakat.

Kerjasama tersebut merupakan upaya memenuhi amanah


perundangan, yakni UU No. 21 tahun 2008 Pasal 4 ayat (2) yang
mengharuskan penyaluran Dansos melalui organisasi pengelola
zakat, maka BSM menjalin kerjasama penyaluran dana zakat
perusahaan dan dana sosial dengan Lembaga Amil Zakat
Nasional Bangun Sejahtera Mitra (Laznas BSM).

Sebagai strategi agar dalam menyusun rencana program CSR


tepat sasaran dan tepat guna, pelaksanaan program CSR
berdasarkan hasil survei serta pemetaan kondisi lingkungan
dan masyarakat sekitar. Selanjutnya, program yang telah
disusun, dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat secara
aktif dengan mekanisme buttom up dan melakukan kemitraan
dengan pemangku kepentingan (stakeholders) lain. Agar
program dapat terealisasi dengan baik dan memberikan manfaat
STRUKTUR PENGELOLA CSR yang maksimal, maka metoda pelaksanaan program disesuaikan
Agar kegiatan CSR dapat dikelola dengan baik dan memberikan dengan kondisi masing-masing wilayah, dan dikoordinasikan
hasil yang maksimal, BSM membentuk organisasi yang dalam dengan pihak-pihak terkait, terutama pemerintah setempat,
menangani kegiatan CSR yaitu melekat pada Corporate
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

serta para pihak yang terlibat langsung.


Secretary.

269
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi

Dana Csr (Laznas)


Pelaksanaan program CSR di BSM memiliki 2 (dua) sumber dana,
2. Konsep Pengelolaan Dana Zakat
yakni Dana Zakat Infak Shadaqah (ZIS) dan Dana Kebajikan,
Penghimpunan dan penyaluran zakat oleh LAZNAS BSM
dengan uraian sebagai berikut:
dalam kaitannya dengan BSM didasarkan atas Perjanjian
Kerjasama (PKS) tanggal 30 Agustus 2016: No BSM: 18/586-
1. Dana Zakat Infak dan Shadaqah (ZIS)
PKS/DIR dan No.LAZNAS BSM: 15/007-PKS/LAZNAS. Lebih
Dasar Hukum Pengelolaan Dana Zakat
lanjut, konsep penyaluran zakat merujuk pada Fatwa MUI
LAZNAS BSM sebagai lembaga amil zakat yang ditunjuk dan
No. 15/2011 tanggal 17 Maret 2011 tentang Penarikan,
diamanahi untuk mengelola dana zakat dari BSM mematuhi
Pemeliharaan dan Penyaluran Dana Zakat) yang dinyatakan
ketentuan dan peraturan yang berlaku. Dasar hukum
sebagai Zakat Muqayyadah (peruntukannya telah ditentukan
pengelolaan dana zakat sebagai berikut:
oleh Muzakki) dengan tetap mengacu pada ashnaf zakat.
a. Undang-undang Nomor 38 tahun 1999 yang telah
diubah menjadi Undang-undang Nomor 23 tahun 2011
Dalam hal penghimpunan dana, secara periodik BSM
tentang Pengelolaan Zakat.
menyalurkan dana Zakat (dari keuntungan perusahaan,
b. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003
nasabah, pegawai), dana Infaq (sumbangan sukarela dari
Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun
nasabah, pegawai dan masyarakat) dan dana Program (dari
1999 tentang Pengelolaan Zakat.
pendapatan Non Halal BSM) melalui LAZNAS BSM. Ruang
c. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat
lingkup penyaluran zakat dilaksanakan melalui program:
Islam dan Urusan Haji Nomor D/291 Tahun 2000 Tentang
a. Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat dengan tetap
Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.
mengacu pada 8 ashnaf zakat (mustahik) yaitu : Fakir,
d. Surat Keputusan Dewan Pembina Yayasan Bangun
Miskin, Amil, Muallaf, Riqob, Gharimin, Fisabilillah, Ibnu
Sejahtera Mitra Umat No. 001/DP/YBSMU/VI/2009
Sabil.
tanggal 8 Juni 2009 tentang Garis Besar Kebijakan
b. BSM Fellowship Program bagi anak-anak yatim/piatu
Manajemen Lembaga Amil Zakat Nasional Yayasan
dari pegawai atau pensiunan pegawai yang meninggal
Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZNAS BSM).
dunia.
e. Standar Operation Procedure (SOP) sesuai dengan SK
Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat No. 09/001/
LAZNAS BSM.

Tabel Konsep Pendistribusian Zakat

No. Ashnaf Metode Penilaian / Kriteria Penerima Manfaat


1. Fakir Perorangan, Panti Asuhan, Pesantren
Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kelurahan,
(yang menampung fakir), Yayasan yang
2. Miskin Peninjauan ke lokasi, Penghasilan dibawah UMR.
membina fakir dan miskin
3. Amil SK Pengangkatan Pegawai, Surat Kontrak Kerja. Pegawai LAZNAS BSM.
4. Mualaf Surat Keterangan masuk Islam dari masjid. Orang yang baru masuk islam.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

5. Riqob -
Orang yang terlibat hutang untuk
6. Gharimin Surat Keterangan Hutang.
kebutuhan pokok.

Surat keterangan aktif dalam kegiatan keislaman. Perorangan (Da’i, Guru Agama), Masjid/
7. Fisabilillah Susunan kepengurusan DKM/Takmir Masjid (untuk Musholla yang berada di lingkungan
pembangunan masjid/ musholla). menengah kebawah.

Surat keterangan kehilangan dari kepolisian, Surat Orang yang dalam perjalanan yang
8. Ibnu Sabil
keterangan domisili. kehabisan bekal dan atau kena musibah

270
Laporan Keuangan Konsolidasi Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Penyaluran Dana Zakat Tabel Penyaluran Dana Zakat 2016 Berdasarkan Asnaf
Dana Zakat bersumber dari zakat perusahaan (BSM), zakat dari (dalam Juta Rupiah)
nasabah dan umum, serta zakat pegawai Bank. Pada tahun Jumlah (Rp)
No Asnaf
2016 BSM menyalurkan dana zakat sebesar Rp22,77 miliar 2015 2016
sementara pada tahun 2015, BSM menyalurkan dana zakat 1 Fakir 418,69 74.27

sebesar Rp31,28 miliar. 2 Miskin 13.426,58 5.280,48


3 Gharimin 81,70 6,50
4 Muallaf 0,00 0,00
Tabel Sumber Dana Zakat (dalam Juta Rupiah)
5 Ibnu sabil 0,00 0,00
Sumber Dana Zakat 2015 2016
6 Riqob 0,00 0,00
Zakat dari Bank 9.592,98 11.146,26
7 Fii sabilillah 2.824,63 196,60
Zakat dari nasabah dan umum 2.814,95 2.696,76
8 Amil 351,90 403,45
Zakat dari pegawai Bank 10.443,02 10.478,11
Beli aset kelolaan (tanah) 2.100,00 0,00
Jumlah sumber dana zakat 22.850,96 24.321,14
Total 19.203,50 5.961,30

Tabel Penyaluran dana zakat (dalam Juta Rupiah)


Berdasarkan penerima zakat, melalui program Mitra Umat,
Penyaluran dana zakat 2015 2016
Didik Umat dan Simpati Umat, BSM dan LAZNAS BSM telah
Saldo awal dana zakat 20.172,59 11.740,18
Dana zakat dari BSM 22.850,96 24.321,14
menyalurkan dana zakat sesuai dengan 8 (delapan) golongan
Keuntungan selisih kurs - bersih 1,39 (0,02) aznaf penerima zakat. Pada tahun 2016, jumlah penerima
Jumlah dana zakat tersedia 43.024,94 36.061,30 zakat secara perorangan mencapai 9.660 orang dan secara
Penyaluran dana zakat 31.284,75 22.766,32 kelembagaan mencapai 43 lembaga.
Saldo akhir dana zakat 11.740,18 13.294,98
Tabel Penerima Manfaat Dana Zakat 2016
Penggunaan dana zakat dari BSM melalui LAZNAS BSM Zakat
Program
disalurkan dalam bentuk 3 (tiga) program utama yaitu: Perorangan Lembaga

1. Program Mitra Umat Mitra Umat - -

2. Program Didik Umat Didik Umat 313 13


Simpati Umat 9.347 30
3. Program Simpati Umat
Total 9.660 43

Pada tahun 2016, dana zakat BSM yang telah disalurkan melalui
3. Dana Kebajikan
Laznas BSM sebesar Rp5,96 miliar, sementara pada tahun 2015,
Dana Kebajikan bersumber dari Denda, Pendapatan Non
dana zakat BSM yang telah disalurkan melalui LAZNAS BSM
Halal dan Dana Sosial lainnya. Penerimaan Dana Kebajikan
mencapai Rp19,20 miliar. Perinciannya sebagai berikut:
per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp40,68 miliar, lebih
kecil dibanding periode sebelumnya yang sebesar Rp73,74
Tabel Penyaluran Dana Zakat Korporat Bersama LAZNAS
miliar. Dana kebajikan tersebut telah disalurkan melalui
BSM 2016 (dalam Rp Juta)
LAZNAS BSM pada tahun 2016 sebesar Rp36,99 miliar.
Zakat
Program Menurunnya dana kebajikan menunjukkan nasabah makin
2015 2016
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Mitra Umat 4.068,03 - disiplin atau makin sedikit sumber pendapatan nonhalal
Didik Umat 7.578,93 2.359,84 perusahaan.
Simpati Umat 5.104,63 3.198,00
Beli Aset Kelolaan (tanah) 2.100,00 - Jenis kegiatan yang telah mendapat penyaluran Dana
Porsi Amil 351,90 403,45 Kebajikan meliputi: pembangunan/ renovasi sarana dan
Total 19.203,50 5.961,29 prasarana umum meliputi sekolah-sekolah, bantuan korban
bencana alam, bantuan kesehatan, pembagian buku-buku
dan komputer untuk sekolah-sekolah dan lain-lain.

271
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi

Tabel Sumber Dana Kebajikan (dalam Juta Rupiah) Realisasi Penggunaan Dana Kebajikan tahun 2016
Sumber Dana 2015 2016 (dalam Rupiah)
Denda 73.106,99 40.167.58 Uraian Nominal
Penerimaan non-halal 427,35 428.23 1. Spiritualis 3.589.012.250
Dana sosial lainnya 203,81 80.76 • Dakwah 2.186.762.250
Jumlah sumber dana kebajikan 73.738,14 40.676,57 • Sarana Ibadah 1.402.250.000
2. Nasionalisme 3.548.444.076
Tabel Penggunaan dana kebajikan (dalam Juta Rupiah) • Pendidikan 671.000.000
Penggunaan dana kebajikan 2015 2016 • Ambulan 586.462.500
Saldo awal dana kebajikan 64.112,88 132.485,91 • Kendaraan Ops 953.446.500
Dana kebajikan dari BSM 73.738,14 40.676,57 • Sosial 1.307.535.076
Keuntungan selisih kurs 175,05 (121,10) • Fasum 30.000.000
Jumlah dana kebajikan tersedia 138.026,07 173.041,38 3. Kesejahteraan 1.422.576.443
Penggunaan dana kebajikan 5.540,16 36.990,03 • Pemberdayaan Masyarakat 1.422.576.443
Saldo akhir dana kebajikan 132.485,91 136.051,35 4. Laznas BSM 28.430.000.000
Grand Total 36.990.032.769
Program Penyaluran dana kebajikan berdasarkan pada 3 pilar
antara lain: 6% Dakwah

1. Spiritualitas (Character Building): 4% Sarana Ibadah


a. Bantuan mushalla/masjid dan fasilitas pendukung.
2% Pendidikan
b. Bantuan kegiatan dakwah dan keagamaan.
2. Nasionalisme (National Contribution): 2% Ambulan

a. Beasiswa untuk anak kurang mampu. 2% Kendaraan Ops


b. Bantuan untuk sekolah/pesantren. 3% Sosial
77%
c. Bantuan kebencanaan. Laznas BSM
0% Fasum
3. Kesejahteraan (Economic Empowerment):
4% Pemberdayaan
a. Bantuan pelatihan dan modal kerja. Masyarakat

b. Bantuan pemberdayaan ekonomi.

Realisasi Penggunaan Dana Kebajikan per Pilar Penyaluran tahun


2016 (dalam Juta Rupiah)
PILAR CSR Total
Kesejahteraan 1.422.576.443
Nasionalisme 3.548.444.076
Spiritualis 3.589.012.250
Laznas BSM 28.430.000.000
Grand Total 36.990.032.769
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

272
Laporan Keuangan Konsolidasi Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

CSR TERKAIT LINGKUNGAN HIDUP


Kebijakan CSR Lingkungan Hidup
BSM memiliki komitmen tinggi terhadap pelaksanaan CSR terkait lingkungan hidup, meskipun
bisnis inti bergerak dalam bidang perbankan yang tidak memiliki dampak secara langsung
kepada kelestarian lingkungan. Komitmen tersebut dituangkan dalam Kebijakan sbb.:
1. Kebijakan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri 2015 Artikel A butir 17 mengenai Pembiayaan
yang Perlu dihindari antara lain Pembiayaan untuk bidang usaha yang tidak/belum
memenuhi ketentuan tentang pengendalian lingkungan/AMDAL (Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan) atau membahayakan lingkungan.
2. SPO Pembiayaan Segmen Korporasi Tahun 2016 BAB IV artikel C butir b mengenai Proses
pemberian Pembiayaan di mana salah satu komponen dalam faktor penilaian prospek
usaha sebagaimana dimaksud dalam butir b. 1) a) adalah upaya yang dilakukan nasabah
berskala besar dan/atau beresiko tinggi dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan
hidup, yang dibuktikan dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan. Hasil AMDAL diperlukan oleh Bank untuk memastikan bahwa proyek yang
dibiayai telah menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam rangka penyaluran dana, Bank
harus memperhatikan jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan
AMDAL sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki
AMDAL. Sementara dalam melakukan penilaian kualitas Pembiayaan, khususnya prospek
usaha nasabah, Bank harus tetap memperhatikan hasil penilaian atas pelaksanaan Program
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER)
yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup.
3. SPO Pembiayaan Segmen Komersial Tahun 2016. BAB IV Artikel C butir b Komponen
penilaian di dalam proses pembiayaan antara lain termasuk upaya yang dilakukan nasabah
dalam rangka memelihara lingkungan hidup. Yang dimaksud dengan “nasabah” adalah
nasabah yang wajib melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana
dimaksud dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Program CSR Lingkungan Hidup


BSM menyadari bahwa kelangsungan entitas bisnis juga dipengaruhi oleh keseimbangan
ekosistem lingkungan hidup. Upaya untuk memberikan kontribusi terhadap kelangsungan
keseimbangan ekosisitem dan kelestarian lingkungan hidup terus dilakukan. Hal ini sebagai
bentuk komitmen BSM dalam ikut serta menjaga keharmonisan alam semesta.

Program CSR Lingkungan yang telah dilakukan pada tahun 2016 berupa program sosial
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

sebagai berikut:
1. Pemerintah Kabupaten Situbondo, Bantuan dana pemberian bibit ikan dan bibit tanaman
di Wilayah Waduk Bajulmati Situbondo
2. Bantuan Dana untuk kegiatan pemulihan pasca bencana banjir longsor di Desa Cikeudung
Kecamatan Mancak Serang Banten
3. Program penanaman 1000 pohon di Surabaya dan sekitarnya
4. Bedah rumah untuk masyarakat Desa Handiwung Kabupaten Katingan, Palembang

273
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi

Penggunaan Material dan Energi Yang Ramah Sertifikat di Bidang Lingkungan Hidup
Lingkungan dan Dapat Didaur Ulang BSM menjalankan bisnis/usaha perbankan yang tidak berkaitan
BSM mempunyai kebijakan berdasarkan pada prinsip efektivitas langsung dalam memanfaatkan/ menggunakan sumber daya
dan efisiensi dalam penggunaan material dan energi. alam dan sumber energi. Oleh karena itu, BSM tidak memiliki
sertifikasi dalam bidang lingkungan hidup.
Dalam menunjang operasional bank, BSM menggunakan
material ramah lingkungan seperti kertas, tinta dan lain-lain. CSR TERKAIT KETENAGAKERJAAN,
Terkait dengan energi, BSM menggunakan kendaraan LCGC KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
(low cost green car) dengan bahan bakar yang disediakan oleh Kebijakan Kesehatan Pegawai
pemerintah. Kepedulian Bank terhadap layanan kesehatan pegawai dapat
dilihat dari piilihan paket kesehatan yang disediakan. Fasilitas
BSM memandang daur ulang material adalah salah satu strategi kesehatan tersebut antara lain:
pengelolaan sampah padat sesuai prinsip 3R (Reuse, Reduce, a. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth), sejak
and Recycle). Prinsip ini memastikan bahwa terjadi pemanfaatan April 2015 Bank melakukan kerjasama dengan Mandiri
sisa material dalam bentuk barang baru yang memiliki manfaat. Inhealth untuk memfasilitasi layanan kesehatan pegawai.
Sebagai contoh BSM memanfaatkan kembali kertas bekas yang b. BPJS Kesehatan, BSM turut serta dalam mendaftarkan
tidak terpakai untuk mencetak dokumen-dokumen internal seluruh pegawainya ke dalam BPJS Kesehatan yang
BSM. Disamping hal tersebut, manajemen telah menerapkan merupakan program dari pemerintah TMT Januari 2015
penggunaan kertas daur ulang atau kertas ramah lingkungan
dalam pembuatan Laporan Tahunan. Dengan adanya program COB (Coordination of Benefits) yang di
fasilitasi oleh Mandiri Inhealth & BPJS Kesehatan maka seluruh
keluarga pegawai BSM dapat di cover kebutuhan akan layanan
Sistem Pengolahan Limbah Perusahaan kesehatannya (pegawai wanita dapat menanggung kesehatan
BSM secara khusus tidak memiliki sistem pengelolaan limbah anak & suaminya)
perusahaan. hal ini terkait dengan bisnis utama perusahaan Pokok-pokok ketentuan layanan kesehatan Bank seperti:
yang bergerak dalam bidang perbankan. Namun demikian, a. Ketentuan fasilitas kesehatan bagi pegawai kontrak,
upaya untuk berkontribusi dalam menerapkan prinsip 3R (Reuse, pegawai tetap, dan anak pegawai.
Reduce, and Recycle) terus dilakukan oleh Bank. b. Fasilitas kesehatan meliputi rawat inap, persalinan, rawat
jalan, general check up (GCU),dan pengobatan ke luar
Pertimbangan Aspek Lingkungan Dalam negeri.
Pemberian Kredit/Pembiayaan Kepada Nasabah
Sebagaimana tertuang dalam kebijakan CSR, bahwa BSM Bentuk komitmen BSM terkait ketenagakerjaan dibuktikan
telah menerapkan pemberian pembiayaan/kredit kepada dengan pemenuhan kewajiban perusahaan dalam bentuk
nasabah dengan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup. manfaat bagi pegawai yang diakui sebagai beban operasional
Dalam kebijakan tersebut pada Bab XI butir D tentang Proses perusahaan sebagaimana dalam laporan keuangan Bank.
Pemberian Pembiayaan terkait Analisa Pembiayaan Produktif,
dalam penilaian aspek teknis/produksi BSM melakukan analisa
mengenai dampak lingkungan, meliputi:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

1. Tingkat pencemaran dalam proses produksi


2. Sarana untuk menghindari polusi/pengolahan limbah telah
sesuai dengan ketentuan atau belum.
3. Komplain dari penghuni di lingkungan tempat usaha/ pabrik.
4. Harus memperhatikan peraturan/ketentuan pemerintah
yang berlaku yaitu apakah pemohon/ nasabah telah memiliki
izin AMDAL dari instansi yang berwenang.

274
Laporan Keuangan Konsolidasi Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Tabel Manfaat Bagi Pegawai (dalam Rp miliar) 1. Pay for Position, Pegawai diberikan kompensasi sesuai
Uraian 2015 2016 dengan posisi/jabatannya
Beban gaji, upah, tunjangan, dan
1.169,74 1.324
2. Pay for Performance, Pegawai diberikan kompensasi sesuai
kesejahteraan karyawan
dengan kinerjanya
Beban biaya manfaat karyawan 78,01 59,41
3. Pay for Person, Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan
Beban pengobatan 52,35 59,03
keahlian individunya.
Beban pendidikan dan pelatihan 49,19 25,10
Beban biaya kegiatan sosial
4,43 7,15 Kebijakan BSM yang mendukung terhadap adanya perlakuan
pegawai
Beban biaya rekrutmen 1,38 5,28 adil dan kesetaraan gender terhadap pegawai, antara lain: 1)
Beban lainnya 15,11 5,81 Implementasi Human Capital Strategy; 2) Pemberian reward
Jumlah 1.370,21 1.485,78 pegawai antara lain: bonus dan insentif; 3) Penerapan sanksi
bagi pegawai yang melanggar disiplin berupa pembinaan,
Kebijakan Sarana dan Keselamatan Kerja peringatan (SP1, SP2, SP3) dan PHK bagi pegawai bermasalah
Bank mengutamakan keselamatan kerja sesuai dengan (fraud); 4) Mutasi, promosi/rotasi/demosi pegawai dan pejabat
perundang-undangan yang berlaku (Peraturan Perusahaan/PP unit kerja; 5) Pemberian apresiasi berupa penghargaan hadiah/
BSM Periode 2015 s.d 2017 BAB VIII Fasilitas Pegawai, Pasal bagi pegawai/Cabang yang berprestasi; 6) Pelaksanaan program
22 mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Bank juga screening pegawai baru, terutama terkait hubungan keluarga;
memiliki kebijakan tentang Contingency Plan tertuang dalam SE 7) Program Assessment Center Pegawai.
No. 13/009/OPS, tanggal 28 April 2011, tentang Contingency
Plan Core Banking System, dengan pokok pikiran antara lain: Turn Over Pegawai
a. Organisasi crisis management pusat dan cabang Jumlah pegwai pada tahun 2016 sebanyak 16.170 orang.
b. Pelaksanaan operasional pada saat disaster Jika dibandingkan dengan total pegawai BSM pada tahun
2015 sebanyak 16.926 orang maka tingkat turn over pegawai
Kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa pada tahun 2016 sebanyak 390 orang untuk pegawai organic
operasional bank tetap berjalan pada saat disaster. dan 366 untuk pegawai nonorganic atau 4,68%. Turn over
tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja
Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa operasional keuangan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan karena
BSM tetap berjalan pada saat disaster. program tersebut sejalan dengan restrukturisasi organisasi dan
penataan ulang jaringan.
Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja
BSM memiliki motto “Terdepan, Modern. Menenteramkan”. Tingkat Kecelakaan Kerja
Motto bermakna bahwa BSM menghadirkan pengelolaan BSM terus berupaya menciptakan suasana kerja yang nyaman
perusahaan yang modern dengan memberikan rasa aman dan bagi setiap pegawai BSM, dengan melengkapi sarana dan
menentramkan bagi pihak internal (pegawai) dan eksternal prasarana penunjang pekerjaan. Kelengkapan sarana dan
(nasabah/ stakeholders). Komitmen tersebut tercermin dengan prasarana tersebut untuk memastikan terjaminnya kebutuhan
adanya jaminan perlakuan yang adil terhadap kesetaraan operasional perusahaan dan terjaminnya keselamatan kerja bagi
gender dalam kesempatan kerja bagi setiap pegawai BSM. pegawai. Disamping hal tersebut, Bank menerapkan praktik
Dalam pengelolaan pegawai, BSM menerapkan prinsip 3P yaitu: kerja dengan prinsip kehati-hatian dan patuh terhadap peraturan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

yang berlaku sehingga dapat mencapai “Zero Accident”.

275
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi

CSR TERKAIT PENGEMBANGAN SOSIAL bantuan bibit tanaman, kandang, hewan ternak.
KEMASYARAKATAN 2. Didik Umat
Kebijakan CSR Pengembangan Sosial Memberikan bantuan pendidikan (beasiswa) kepada
Kemasyarakatan mereka yang membutuhkan dan mengupayakan tetap
Pelaksanaan program CSR pengembangan sosial kemasyarakan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Bantuan Juga
mengacu pada Perjanjian Kerja Sama (PKS) BSM dan Lembaga termasuk sarana dan prasarana belajar.
Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BSM No. 30 Agustus 2016: No. 3. Simpati Umat
18/586-PKS/DIR; 15/007-PKS/LAZNAS tentang Penyaluran Dana a. Kesehatan
Zakat, Dana Infaq dan Dana Sosial. Berupa bantuan kepada pihak yg membutuhkan
dibidang kesehatan termasuk sarana & prasarananya.
Target/Rencana Kegiatan 2016 BSM telah memiliki target/ b. Kebencanaan dan lingkungan hidup
rencana kegiatan 2016 terkait dengan CSR Pengembangan Bantuan untuk mengantisipasi kondisi darurat serta aktif
Sosial Kemasyarakatan. mengurangi dampak akibat terjadinya bencana sosial.
Aktif ikut memperbaiki atau meningkatkan kualitas
Target tersebut dituangkan dalam bentuk rencana kerja lingkungan hidup secara luas.
yang disepakati bersama antara BSM dan Laznas BSM, yang
selanjutnya dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan. Pengembangan Ekonomi Umat
Pelaksanaan CSR bidang pengembangan ekonomi umat
Kegiatan CSR bersama Laznas BSM bertujuan untuk menciptakan kemandirian masyarakat dalam
Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan bidang mencapai peningkatan kesejahteraan dalam jangka panjang.
pengembangan sosial dan kemitraan bersinergi dengan LAZNAS Program CSR bidang ini diwujudkan dalam pemberian bantuan
BSM dilaksanakan dalam program Mitra Umat, Didik Umat dan permodalan, sarana kerja dan sebagainya.
Simpati Umat. Selama tahun 2016, BSM bekerjasama dengan
LAZNAS BSM menyelenggarakan berbagai kegiatan CSR dalam Program Pendidikan dan Pelatihan
berbagai bentuk kegiatan dengan jumlah penyaluran dana 2016 Program CSR BSM di bidang pengembangan pendidikan selama
sebanyak Rp4.014 juta. tahun 2016 telah disalurkan kepada 9.975 orang, meningkat
dibanding realisasi tahun 2015 sebanyak 6.932 orang. Program
BSM beserta LAZNAS BSM telah melakukan penyaluran melalui difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan, yang
program yang berdaya guna dan bermanfaat yakni Mitra diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa kepada siswa
Umat, Didik Umat dan Simpati Umat kepada 21.524 orang dari keluarga kurang mampu mulai pelajar Sekolah Dasar (SD)
(mustahikin), meningkat dari periode sebelumnya, tahun 2015 sampai dengan Perguruan Tinggi (PT). Kegiatan dilaksanakan
sejumlah 14.582 orang (mustahikin). secara menyeluruh baik di lingkungan Kantor Pusat BSM di
Jakarta maupun kantor cabang di seluruh pelosok negeri.
Adapun kegiatan CSR melalui kerjasama dengan LAZNAS BSM
yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 antara lain: Sedangkan program CSR BSM dalam bidang perbaikan sarana
1. Mitra Umat dan prasarana pendidikan selama tahun 2015 mencapai
a. Micro Entrepreneurship sebesar Rp766,85 juta, dibanding realisasi tahun 2014 sebesar
Merupakan program bantuan dana modal usaha bergulir Rp1,24 miliar. Jumlah total penerima bantuan perbaikan sarana
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

untuk memulai dan mengembangkan kewirausahaan pendidikan tahun 2016 mencapai 16 penerima.
mustahik.
b. The Young Muzakki Program Sosial Kemasyarakatan
Merupakan program pelatihan dan pembekalan Program CSR BSM di bidang sosial/budaya selama tahun 2016
keterampilan hidup dan modal usaha kecil dalam bentuk menggunakan dana sebesar Rp1,99 miliar meningkat dibanding
kelompok. realisasi tahun 2015 sebesar Rp436,42 juta. Program CSR untuk
c. Kampung Berdaya bidang social/budaya diwujudkan dalam bentuk santunan
Merupakan sarana pemberdayaan potensi masyarakat dhuafa, santunan Ramadhan, bantuan korban bencana alam,
berbasis kampung tempat tinggal dan komunitas bantuan pembangunan dan renovasi masjid dan madrasah, dan
(pesantren dan majelis taklim) dengan memberikan program-program lainnya.

276
Laporan Keuangan Konsolidasi Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

DATA PENYALURAN DANA ZIS LAZNAS BSMU bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
(BSM) TAHUN 2016 g. Peraturan Bank Indonesia No. 11/3/PBI/2009 perihal
No. Jenis Lembaga Nominal (dalam Rp) Bank Umum Syariah.
1. Kebencanaan 23 237,178,080 h. SE Bank Indonesia No. 15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013
2. Kesehatan 217 1,815,257,543 perihal Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
3. Pendidikan 199 2,823,374 Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum.
4. Sosial 405 4,753,806,563 i. Peraturan OJK No, 1/POJK.07/2013 perihal Konsumen
Sektor Jasa Keuangan.
CSR TERKAIT KONSUMEN j. Peraturan OJK No, 1/POJK.07/2014 perihal Lembaga
Target/Rencana Kegiatan 2016 Alternatif Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa
Terkait dengan CSR Konsumen, BSM memiliki target untuk Keuangan.
menyelesaikan berbagai pengaduan nasabah yang masuk ke k. Peraturan Bank Indonesia No. 16/1/PBI/2014 perihal
BSM. Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran.
l. SE OJK No. 2/SEOJK.07/2014 perihal Pelayanan dan
Hal ini dimaksudkan agar nasabah memiliki tingkat kepuasan Penyelesaian Pengaduan Konsumen Pada Pelaku Jasa
dan kepercayaan yang tinggi terhadap BSM. Keuangan.
m. Peraturan Bank Indonesia No. 15/13/PBI/2013 tanggal
I. SE Pendukung dan Ketentuan Terkait 24 Desember 2013 perihal Perubahan Atas Peraturan
a. Undang-undang No. 21 tahun 2008 perihal Perbankan Bank Indonesia No. 11/3/PBI/2009 perihal Bank Umum
Syariah. Syariah.
b. Undang-undang No. 8 tahun 2010 perihal Pencegahan n. SE Operasi No. 12/026/OPS tanggal 31 Mei 2010 perihal
dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Penetapan Penanggung Jawab Beban Kerugian Akibat
c. Undang-undang No. 8 tahun 1999 perihal Perlindungan Terjadi Risiko Operasional.
Konsumen o. SE Operasi No. 16/124/OPS tanggal 27 Juni 2014
d. Peraturan Bank Indonesia No. 7/7/PBI/2005 tanggal 20 perihal Standar Prosedur Operasional (SPO) Penanganan
Januari 2005 perihal Penyelesian Pengaduan Nasabah Pengaduan Nasabah Terkait Indikasi Penipuan.
e. Peraturan Bank Indonesia No. 10/10/PBI/2008 tanggal p. SE Operasi No. 16/039/OPS tanggal 22 September 2014
28 Februari perihal Perubahan atas Peraturan Bank perihal Standar Prosedur Operasional (SPO) Penanganan
Indonesia No. 7/7/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan Tindak Lanjut Pengaduan Nasabah Bank Syariah
perihal Penyelesian Pengaduan Nasabah Mandiri
f. Peraturan Bank Indonesia No. 13/23/PBI/2011 tanggal
2 November 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko Tim Pengelola
Saat ini pengaduan nasabah yang diterima oleh BSM dikelola
oleh Unit Kerja Customer Care Management yang berada di
Culture & Customer Care Group.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

277
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi

Alur Penanganan Pengaduan Nasabah


Pencatatan pengaduan nasabah sudah menggunakan aplikasi yang bernama Complaint
Handling Management System (CHMS)

Complaint Handling
Nasabah Bank CCG - CCM Unit Kerja Terkait
Menagement System

Customer Care Unit kerja terkait


Pengaduan Pengaduan yang
melakukan proses dengan pengaduan
dapat diterima dicatat
monitoring dan eskalasi melakukan
disampaikan kedalam satu
melalui: terhadap pengaduan tindak lanjut dan
Complaint Handling
• Branch yang memerlukan memberikan solusi
Menagement
• BSM Call penanganan unit kerja
• Media System Ver. 3
lain

Jenis dan SLA Pengaduan Nasabah


Pengaduan yang disampaikan oleh nasabah dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Pengaduan secara lisan
- Pengaduan wajib ditanggapi dan/atau diselesaikan oleh Unit Kerja Penerima
Pengaduan/Unit Kerja Customer Care dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak pengaduan
diterima;
- Apabila pengaduan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja,
maka Unit Kerja Penerima Pengaduan wajib meminta nasabah untuk menyampaikan
pengaduannya secara tertulis.
b. Pengaduan secara tertulis
- Pengaduan wajib diselesaikan oleh Unit kerja Penerima Pengaduan/Unit Kerja Customer
Care dalam waktu maksimal 14 (empat belas) hari kerja sejak pengaduan diterima;
- Apabila pengaduan belum dapat diselesaikan dalam jangka waktu 14 (empat belas)
hari kerja, maka penerima pengaduan wajib menyampaikan informasi perpanjangan
waktu kepada nasabah secara tertulis;
- Bank dapat memperpanjang jangka waktu penyelesaian pengaduan sampai dengan
20 (dua puluh) hari kerja berikutnya (jika perlu).
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

278
Laporan Keuangan Konsolidasi Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Tabel Pengaduan Nasabah Tahun 2016 Berdasarkan SLA

Pengaduan Nasabah Waktu Penyelesaian

103 126 232

22.852 22.494

Selesai Dalam Proses Max 20HK Max 40HK > 40HK

Pengaduan: Waktu Penyelesaian:


Total 22.955 Pengaduan Max 20HK 98,43%
Selesai 22.852 Pengaduan (99,55%) Max 40HK 0,54%
Proses 103 Pengaduan (0,45%) > 40HK 1,26%

Pengaduan Nasabah Tahun 2016 Berdasarkan Pengaduan Nasabah Berdasarkan CHMS


Kategori Tahun 2016 Kategori Proses/Transaksi & Fasilitas
a. Pengaduan nasabah memiliki 4 jenis kategori sebagai
berikut: 5.169
- Produk 4.424
- Proses Transaksi dan Fasilitas
3.079
- Layanan
2.415
- Kejahatan Perbankan 1.777

b. Berikut 5 pengaduan nasabah tertinggi tahun 2016


ATM Mandiri ATM ATM BSM MBG ATM Prima
berdasarkan kategori:
Bersama

Pengaduan Nasabah Berdasarkan CHMS


Tahun 2016 Kategori Produk Pengaduan Nasabah Berdasarkan CHMS
437 Tahun 2016 Kategori Kejahatan Perbankan

347
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

148 139 192

54
30

Tabungan Bancassurance Pembiayaan TIC Tabungan 3 1


BSM Mabrur
Penipuan Oleh Penipuan Oleh Suspect Skimming Suspect Skimming
Nasabah BSM Non Nasabah BSM ATM Mandiri ATM Bersama

279
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi

Pengaduan Nasabah Berdasarkan CHMS


Tahun 2016 Kategori Layanan
30
24
25

20

15 12
10 7 6 6
5

0
Kerja CS lamban Kecewa dengan Kantor Cabang Teller lamban Kinerja FL tidak
marketing Sulit Dihubungi memuaskan

Pengembangan Penanganan Pengaduan Nasabah


Sistem pencatatan pengaduan nasabah melalui Complaint Handling Management System (CHMS) terus
dikembangkan menjadi user friendly dan data yang dihasilkan lebih akurat.

BSM CALL 14040


Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah, Bank Syariah Mandiri membentuk unit layanan
yaitu BSM Call 14040 yang dapat diakses selama 24 jam dalam 7 hari.

Fungsi Unit layanan tersebut adalah untuk melayani kebutuhan nasabah akan informasi terkait produk, fasilitas
dan layanan BSM serta pengaduan nasabah yang dapat disampaikan melalui media komunikasi antara lain:
telepon, handphone, fax dan email.

Tugas dan tanggung jawab BSM Call 14040


Kategori layanan BSM Call meliputi:
1. Informasi, terdiri dari:
a. Informasi Saldo
b. Informasi Mutasi
c. Informasi Produk BSM
2. Pemblokiran
a. Blokir kartu BSM
b. Blokir/penutupan MBG
3. Penerimaan pengaduan nasabah
4. Transaksi
a. Cek saldo melalui mesin IVR
b. Informasi mutasi 7 transaksi terakhir
c. Permintaan rekening koran melalui fax dan email
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Pencapaian Layanan BSM Call 14040


Target performance (Succsess Call Ratio) layanan BSM Call 14040 adalah sebesar 95%. Berikut pencapaian
layanan BSM Call 14040 selama tahun 2016:

280
12.453 23.117
12.293 22.689

Januari
Januari
148 428

2. Agent
11.521 19.755
11.331 19.402

Februari
Februari
180 353

13.260 21.486
1. IVR Phone Banking

13.054 21.138

Maret
Maret
190 348

12.802 23.669
Laporan Keuangan Konsolidasi

12.463 23.278

April
April
315 392

14.661 24.957

Mei
Mei
14.223 24.529
419 428

Incoming Call
Incoming Call
17.647 31.200
Data Perusahaan

16.821 30.698

Juni
Juni
785 502

18.696 34.119
15.955 33.596

Juli
Juli

Answered Call
Answered Call
2.741 520

13.627 24.105
13.316 23.712

Agustus
Agustus
291 393

13.100 23.193

Abandon Call
Abandon Call
12.864 22.722
221 420

September
September

13.068 23.164
12.865 22.722

Oktober
Oktober

188 442
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

15.872 26.531
15.227 26.004

November
November

614 487

17.442 29.768
16.458 29.211

Desember
Desember

933 557

Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

281
284 Laporan Keuangan
390 Laporan Keuangan Konsolidasian Entitas Induk
08
l a po r a n
k e u a n g a n
PT BANK SYARIAH MANDIRI

LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR


31 DESEMBER 2016
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

284
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

285
286
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 1

LAPORAN POSISI KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

ASET

KAS 1.086.568.761.849 1.611.124.530.574

GIRO DAN PENEMPATAN PADA


BANK INDONESIA 3 13.004.699.868.197 8.312.710.997.930

GIRO PADA BANK LAIN 4,39


Pihak ketiga 1.442.795.281.194 429.369.612.410
Pihak berelasi 108.224.489.866 101.616.445.423

Jumlah giro pada bank lain 1.551.019.771.060 530.986.057.833


Penyisihan kerugian (54.103.576) (230.214.636)

Bersih 1.550.965.667.484 530.755.843.197

PENEMPATAN PADA BANK LAIN 5,39


Pihak berelasi 320.000.000.000 -

Jumlah penempatan pada bank lain 320.000.000.000 -


Penyisihan kerugian (3.200.000.000) -

Bersih 316.800.000.000 -

INVESTASI PADA
SURAT BERHARGA 6,39
Termasuk nilai bersih dari premium
yang belum diamortisasi sebesar
masing-masing Rp20.186.932.441 dan
Rp97.694.649.485 pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015
Pihak ketiga
Diukur pada biaya perolehan 204.146.267.976 295.201.130.074
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain 300.188.934.840 300.255.580.412
Pihak berelasi
Diukur pada biaya perolehan 5.465.567.190.655 6.487.553.251.335
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain 611.729.340.439 601.174.450.064
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 4.922.092.500 42.741.099.758

Jumlah investasi pada surat berharga 6.586.553.826.410 7.726.925.511.643


Penyisihan kerugian (151.173.908.354) (151.924.777.034)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Bersih 6.435.379.918.056 7.575.000.734.609

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

287
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 2

LAPORAN POSISI KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

PIUTANG 7,39
Murabahah
setelah dikurangi pendapatan
yang ditangguhkan masing-masing
sebesar Rp17.194.802.904.182 dan
Rp15.303.224.631.757 pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015
Pihak ketiga 34.949.086.891.241 34.192.785.110.699
Pihak berelasi 1.249.255.041.790 614.220.094.245
Jumlah piutang murabahah 36.198.341.933.031 34.807.005.204.944
Istishna
setelah dikurangi pendapatan
yang ditangguhkan masing-masing
sebesar Rp419.226.808 dan
Rp628.065.301 pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015
Pihak ketiga 6.041.970.162 11.593.251.123

Piutang Ijarah
Pihak ketiga 7.701.698.870 18.286.157.286
Jumlah piutang 36.212.085.602.063 34.836.884.613.353
Cadangan kerugian penurunan nilai dan
penyisihan kerugian (1.424.619.716.183) (1.393.313.879.602)
Bersih 34.787.465.885.880 33.443.570.733.751
PINJAMAN QARDH 8
Pihak ketiga 1.971.070.612.725 1.967.130.035.791
Penyisihan kerugian (7.749.200.885) (35.446.225.597)
Bersih 1.963.321.411.840 1.931.683.810.194
PEMBIAYAAN 9,10,39
Mudharabah
Pihak ketiga 3.083.779.918.837 2.734.766.081.599
Pihak berelasi 67.421.364.133 153.800.000.000
Jumlah mudharabah 3.151.201.282.970 2.888.566.081.599
Penyisihan kerugian (65.586.182.046) (54.383.189.445)
Bersih 3.085.615.100.924 2.834.182.892.154
Musyarakah
Pihak ketiga 12.464.154.042.073 9.805.888.577.926
Pihak berelasi 874.508.090.207 785.188.290.833
Jumlah musyarakah 13.338.662.132.280 10.591.076.868.759
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Penyisihan kerugian (337.604.472.636) (313.808.678.399)


Bersih 13.001.057.659.644 10.277.268.190.360
Jumlah pembiayaan 16.489.863.415.250 13.479.642.950.358
Penyisihan kerugian (403.190.654.682) (368.191.867.844)

Bersih 16.086.672.760.568 13.111.451.082.514

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

288
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 3

LAPORAN POSISI KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

TAGIHAN AKSEPTASI 11,39


Pihak ketiga 79.301.480.749 195.871.609.624
Pihak berelasi 34.728.359.720 64.453.072.302
Jumlah tagihan akseptasi 114.029.840.469 260.324.681.926
Penyisihan kerugian (1.140.298.407) (2.603.246.819)
Bersih 112.889.542.062 257.721.435.107
ASET YANG DIPEROLEH
UNTUK IJARAH 12
Nilai perolehan 1.330.260.445.854 1.045.335.902.400
Akumulasi penyusutan (423.070.185.362) (239.287.481.360)
Bersih 907.190.260.492 806.048.421.040
PENYERTAAN MODAL
SEMENTARA 13,39
Pihak berelasi 50.331.426.038 50.331.426.038
Penyisihan kerugian (7.549.713.906) (7.549.713.906)
Bersih 42.781.712.132 42.781.712.132
ASET TETAP 14
Nilai perolehan 2.252.675.681.513 2.178.243.810.596
Akumulasi penyusutan (1.279.402.395.550) (1.054.107.454.707)
Nilai buku 973.273.285.963 1.124.136.355.889
ASET LAIN

Aset pajak tangguhan - bersih 21 226.034.980.900 230.124.698.415


Agunan yang diambil alih 939.469.787 939.469.787
Penyisihan kerugian (939.469.787) (939.469.787)
Bersih - -
Lainnya - bersih 15 1.337.677.534.848 1.392.598.588.739
Jumlah 1.563.712.515.748 1.622.723.287.154
JUMLAH ASET 78.831.721.590.271 70.369.708.944.091
LIABILITAS, DANA SYIRKAH
TEMPORER, SURAT BERHARGA
SUBORDINASI YANG DITERBITKAN
DAN EKUITAS
LIABILITAS
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

LIABILITAS SEGERA 16,39


Pihak ketiga 891.152.578.851 849.335.421.220
Pihak berelasi 119.806.413.838 63.154.337.125
Jumlah 1.010.958.992.689 912.489.758.345
BAGI HASIL DANA SYIRKAH
TEMPORER DAN BONUS WADIAH
PIHAK KETIGA YANG
BELUM DIBAGIKAN 17 71.489.321.657 54.582.427.193

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

289
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 4

LAPORAN POSISI KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

SIMPANAN WADIAH 18,39


Giro wadiah
Pihak ketiga 6.505.792.577.273 5.601.978.405.434
Pihak berelasi 355.057.827.444 216.729.939.843
Tabungan wadiah
Pihak ketiga 2.593.404.868.519 2.239.201.724.709
Pihak berelasi 32.155.921 39.016.555
Jumlah simpanan wadiah 9.454.287.429.157 8.057.949.086.541
SIMPANAN DARI BANK LAIN 19,39
Giro wadiah
Pihak ketiga 39.572.055.963 6.361.636.707
Pihak berelasi 16.990.983.028 38.062.237.765
Jumlah simpanan dari bank lain 56.563.038.991 44.423.874.472
LIABILITAS AKSEPTASI 20,39
Pihak ketiga 114.029.840.469 259.500.274.011
Pihak berelasi - 824.407.915
Jumlah liabilitas akseptasi 114.029.840.469 260.324.681.926
UTANG PAJAK 21 79.863.606.994 105.699.388.646
ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN
DAN KONTINJENSI 22 14.256.954.058 24.883.250.178
LIABILITAS LAIN-LAIN 23 431.347.300.531 422.754.579.533
JUMLAH LIABILITAS 11.232.796.484.546 9.883.107.046.834
DANA SYIRKAH TEMPORER 24,39
Bukan bank
Investasi terikat
Pihak ketiga
Giro 62.342.711.683 1.001.076.915
Tabungan 1.497.199.165.882 1.057.745.803.647
Jumlah investasi terikat 1.559.541.877.565 1.058.746.880.562
Investasi tidak terikat tabungan
mudharabah
Pihak ketiga 23.632.544.280.548 21.470.086.533.585
Pihak berelasi 28.046.757.272 228.058.809.746
Jumlah investasi tidak
terikat tabungan mudharabah 23.660.591.037.820 21.698.145.343.331
Investasi tidak terikat deposito
mudharabah
Pihak ketiga 34.327.414.830.396 30.849.240.407.196
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Pihak berelasi 941.444.627.340 438.296.567.142


Jumlah investasi tidak
terikat deposito mudharabah 35.268.859.457.736 31.287.536.974.338
Jumlah dana syirkah temporer
bukan bank 60.488.992.373.121 54.044.429.198.231

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

290
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 5

LAPORAN POSISI KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

DANA SYIRKAH TEMPORER 24,39


(lanjutan)
Bank
Investasi tidak terikat tabungan
mudharabah
Pihak ketiga 258.324.801.453 244.384.621.261
Investasi tidak terikat deposito
mudharabah
Pihak ketiga 77.588.976.546 73.548.098.422
Jumlah dana syirkah
temporer bank 335.913.777.999 317.932.719.683
Musyarakah - giro mudharabah
musytarakah
Pihak ketiga 6.582.023.243 10.501.215.161
JUMLAH DANA SYIRKAH
TEMPORER 60.831.488.174.363 54.372.863.133.075
SURAT BERHARGA
SUBORDINASI YANG
DITERBITKAN 25,39
Pihak ketiga 112.000.000.000 405.000.000.000
Pihak berelasi 263.000.000.000 95.000.000.000
JUMLAH SURAT BERHARGA
SUBORDINASI YANG
DITERBITKAN 375.000.000.000 500.000.000.000
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp5.000 per saham
Modal dasar - 500.000.000 saham
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
Modal ditempatkan dan disetor penuh
397.804.387 saham pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 26 1.989.021.935.000 1.989.021.935.000
Dana setoran modal 27 500.000.000.000 -
Selisih revaluasi aset tetap, setelah pajak 14 344.037.987.242 344.037.987.242
(Kerugian)/keuntungan aktuarial, setelah pajak (14.979.122.117) 32.224.731.338
Keuntungan/(kerugian) yang
belum direalisasi atas surat
berharga dalam kelompok
tersedia untuk dijual, setelah pajak 6.440.179.484 5.951.934.681
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 28 397.804.387.000 297.804.387.000
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Belum ditentukan penggunaannya 3.170.111.564.753 2.944.697.788.921

JUMLAH EKUITAS 6.392.436.931.362 5.613.738.764.182

JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH


TEMPORER, SURAT BERHARGA
SUBORDINASI YANG
DITERBITKAN DAN EKUITAS 78.831.721.590.271 70.369.708.944.091

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

291
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 6

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA


OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB
Pendapatan dari jual beli
Pendapatan keuntungan murabahah 30 4.048.482.276.254 3.831.542.063.553
Pendapatan bersih istishna 82.811.267 1.148.114.167
Jumlah pendapatan dari jual beli 30 4.048.565.087.521 3.832.690.177.720
Pendapatan dari sewa
Pendapatan ijarah -bersih 30 49.153.723.051 118.568.245.400

Pendapatan dari bagi hasil 30


Pendapatan bagi hasil mudharabah 362.082.780.353 364.449.540.683
Pendapatan bagi hasil musyarakah 1.104.685.495.043 887.759.782.682
Jumlah pendapatan bagi hasil 30 1.466.768.275.396 1.252.209.323.365

Pendapatan usaha utama lainnya 30,39 903.410.162.970 756.548.156.607


Jumlah pendapatan pengelolaan
dana oleh Bank sebagai Mudharib 6.467.897.248.938 5.960.015.903.092

HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL


DANA SYIRKAH TEMPORER 31 (2.339.719.726.387) (2.438.224.170.055)
HAK BAGI HASIL MILIK BANK 4.128.177.522.551 3.521.791.733.037
PENDAPATAN USAHA LAINNYA 32,39
Pendapatan imbalan jasa perbankan 860.037.966.451 938.785.565.880
Pendapatan imbalan investasi terikat 32.783.538 73.677.840
Jumlah pendapatan usaha lainnya 860.070.749.989 938.859.243.720
BEBAN USAHA
Beban kepegawaian 33,39 (1.485.174.807.624) (1.370.214.646.997)
Beban administrasi 34 (1.327.904.125.999) (1.210.020.856.869)
Pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai aset keuangan dan
penyisihan kerugian aset produktif 35 (1.107.030.619.915) (991.024.877.662)
Beban penyusutan aset tetap (230.409.441.143) (216.391.385.906)
Beban bagi hasil pembiayaan diterima - (1.058.467.742)
Beban bagi hasil surat berharga
subordinasi yang diterbitkan (43.974.034.275) (53.080.290.112)
Pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai aset non-produktif 35 (72.487.612.542) (33.123.890.635)
Pembentukan/(pembalikan) estimasi
kerugian komitmen dan kontinjensi 35 10.089.621.949 (22.357.509.274)
Beban usaha lain: 36
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Beban bonus simpanan wadiah (60.338.941.784) (58.577.086.939)


Beban lainnya (228.030.970.719) (134.886.735.715)
Jumlah beban usaha (4.545.260.932.052) (4.090.735.747.851)
LABA USAHA 442.987.340.488 369.915.228.906

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

292
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 7

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

PENDAPATAN DAN BEBAN


NON-USAHA 37
Pendapatan non-usaha 6.991.286.020 16.795.574.959
Beban non-usaha (4.128.080.955) (2.991.519.916)
Jumlah pendapatan dan beban
non-usaha 2.863.205.065 13.804.055.043

LABA/(RUGI) SEBELUM ZAKAT DAN


PAJAK PENGHASILAN 445.850.545.553 383.719.283.949
ZAKAT 42 (11.146.263.639) (9.592.982.099)

LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK


PENGHASILAN 21 434.704.281.914 374.126.301.850

(BEBAN)/MANFAAT PAJAK
PENGHASILAN 21
Kini (89.466.170.750) (69.763.427.750)
Tangguhan (19.824.335.333) (14.787.154.318)
Beban pajak
penghasilan - bersih (109.290.506.083) (84.550.582.068)
LABA/(RUGI) BERSIH 325.413.775.831 289.575.719.782
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA:
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi
Keuntungan revaluasi aset tetap - 344.037.987.242
(Kerugian)/keuntungan aktuarial (47.203.853.455) 44.964.340.543

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke


laba rugi
Keuntungan/(kerugian) yang belum
direalisasi atas surat berharga dalam
kelompok tersedia untuk dijual 650.993.071 4.261.972.150
Pajak penghasilan terkait dengan komponen
pendapatan komprehensif lainnya (162.748.268) (1.065.493.037)

Jumlah penghasilan komprehensif lain (46.715.608.652) 392.198.806.898

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 278.698.167.179 681.774.526.680

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2af 818 946


Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

293
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 8

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Pendapatan komprehensif
Keuntungan/
(kerugian)
yang belum
direalisasi atas
surat berharga Saldo laba
dalam
kelompok Keuntungan/
Modal saham tersedia untuk Selisih revaluasi (kerugian) Telah Belum ditentukan
ditempatkan dan Dana setoran dijual, setelah aset tetap, aktuarial, ditentukan penggunaannya
Catatan disetor penuh modal pajak setelah pajak setelah pajak penggunaannya ekuitas Jumlah

Saldo per 1 Januari 2015 1.489.021.935.000 - 2.755.455.568 - (12.739.609.205) 297.804.387.000 2.840.167.138.064 4.617.009.306.427

Penerapan awal cadangan


kerugian penurunan nilai
1 Januari 2015, setelah pajak - - - - - - (185.045.068.924) (185.045.068.924)

Keuntungan yang belum direalisasi


atas surat-surat berharga
yang tersedia untuk
dijual, setelah pajak - - 3.196.479.113 - - - - 3.196.479.113

Selisih revaluasi aset tetap, setelah pajak - - - 344.037.987.242 - - - 344.037.987.242

Penambahan modal saham 27 500.000.000.000 - - - - - - 500.000.000.000

Imbalan kerja - keuntungan/


(kerugian) aktuarial, setelah pajak - - - - 44.964.340.543 - - 44.964.340.543

Laba bersih tahun 2015 - - - - - - 289.575.719.782 289.575.719.782

Saldo per 31 Desember 2015 1.989.021.935.000 - 5.951.934.681 344.037.987.242 32.224.731.338 297.804.387.000 2.944.697.788.922 5.613.738.764.183

Keuntungan yang belum direalisasi


atas surat-surat berharga
yang tersedia untuk
dijual, setelah pajak - - 488.244.803 - - - - 488.244.803

Pembentukan cadangan umum 28 - - - - - 100.000.000.000 (100.000.000.000) -

Dana setoran modal 27 - 500.000.000.000 - - - - - 500.000.000.000

Imbalan kerja - keuntungan/


(kerugian) aktuarial, setelah pajak - - - - (47.203.853.455) - - (47.203.853.455)

Laba bersih tahun 2016 - - - - - - 325.413.775.831 325.413.775.831

Saldo per 31 Desember 2016 1.989.021.935.000 500.000.000.000 6.440.179.484 344.037.987.242 (14.979.122.117) 397.804.387.000 3.170.111.564.753 6.392.436.931.362
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

294
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 9

LAPORAN ARUS KAS


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan pendapatan bagi hasil, jual beli,
sewa dan usaha utama lainnya 6.366.149.284.543 5.915.544.049.553
Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer (2.322.812.831.923) (2.444.857.884.698)
Penerimaan pendapatan usaha lainnya
dan non-usaha 854.254.632.789 938.095.097.668
Penerimaan dari pembiayaan
dan piutang yang dihapusbukukan 509.037.540.598 389.220.538.716
Pembayaran beban karyawan (1.433.749.104.898) (1.323.258.170.996)
Pembayaran tansiem 29 (10.478.500.000) -
Pembayaran beban usaha selain
beban karyawan (1.609.419.029.849) (1.479.392.105.594)
Penerimaan tagihan pajak 21 71.936.014.094 -
Pembayaran pajak (126.946.309.958) (88.486.455.811)
Pembayaran zakat (22.766.320.977) (31.284.753.079)
Penyaluran dana kebajikan (36.990.032.769) (5.540.160.201)
Penerimaan pendapatan non-usaha (500.539.538) 6.246.093.526
Penurunan/(kenaikan) aset usaha:
Penempatan pada Bank Indonesia (3.150.000.000.000) 858.305.000.000
Surat berharga - diukur pada nilai wajar 39.732.512.258 5.116.127.742
Piutang (2.381.914.646.581) (2.500.815.930.973)
Pinjaman qardh (54.621.492.090) 1.700.151.337.134
Pembiayaan mudharabah (180.606.205.371) 275.564.179.341
Pembiayaan musyarakah (3.357.702.091.844) (2.945.539.733.123)
Tagihan akseptasi 146.294.841.457 (123.807.398.931)
Aset yang diperoleh untuk ijarah (101.141.839.452) (3.759.517.977)
Aset lain 103.535.099.667 238.887.401.865
Kenaikan/(penurunan) liabilitas usaha:
Liabilitas segera 46.675.635.593 21.374.367.654
Simpanan wadiah 1.396.338.342.616 1.170.558.422.491
Simpanan dari bank lain 12.139.164.519 2.585.502.748
Liabilitas akseptasi (146.294.841.457) 123.807.398.931
Utang pajak 11.644.357.556 4.799.962.086
Liabilitas lain-lain (48.905.511.124) (81.534.757.968)
Kenaikan/(penurunan) dana syirkah temporer:
Investasi tidak terikat 5.961.749.236.204 675.770.457.411
Investasi terikat 500.794.997.003 521.667.170.584
Investasi musyarakah (3.919.191.919) (61.621.117)
Arus kas bersih diperoleh dari
aktivitas operasi 1.031.513.169.147 1.819.354.616.982
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

295
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 10

LAPORAN ARUS KAS


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penerimaan dari surat berharga
tersedia untuk dijual dan diukur
pada harga perolehan 1.759.283.043.551 1.282.649.528.348
Pembelian surat berharga tersedia untuk
dijual dan diukur pada harga perolehan (729.626.031.190) (7.146.743.731.924)
Pembelian aset tetap 14 (80.588.743.885) (262.353.790.111)
Hasil penjualan aset tetap 14 1.885.377.146 2.169.001.931
Arus kas bersih diperoleh dari/
(digunakan untuk) aktivitas investasi 950.953.645.622 (6.124.278.991.756)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran dari pembiayaan diterima - (150.000.000.000)
Penambahan setoran modal 27 - 500.000.000.000
Penerimaan dana setoran modal 27 500.000.000.000 -
Pelunasan subordinated notes mudharabah
tahun 2011 25 (500.000.000.000) -
Penerbitan subordinated notes mudharabah
tahun 2016 25 375.000.000.000 -
Arus kas bersih diperoleh dari
aktivitas pendanaan 375.000.000.000 350.000.000.000

KENAIKAN/(PENURUNAN)
BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2.357.466.814.769 (3.954.924.374.774)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 8.554.821.586.337 12.509.745.961.111


KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 10.912.288.401.106 8.554.821.586.337

Kas dan setara kas akhir tahun terdiri dari:


Kas 1.086.568.761.849 1.611.124.530.574
Giro pada Bank Indonesia 3 3.356.501.953.422 2.905.040.852.179
Giro pada bank lain 4 1.551.019.771.060 530.986.057.833
Penempatan pada Bank Indonesia
yang jatuh tempo dalam periode
3 bulan dari tanggal penempatan 3 4.598.197.914.775 3.507.670.145.751
Penempatan pada bank lain yang
jatuh tempo dalam periode 3 bulan
dari tanggal penempatan 5 320.000.000.000 -
Jumlah 10.912.288.401.106 8.554.821.586.337
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

296
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 11

LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN DAN BAGI HASIL


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

Pendapatan usaha utama (akrual) 30 6.467.897.248.938 5.960.015.903.092


Pengurang:
Pendapatan tahun berjalan yang
kas atau setara kasnya belum diterima:
Pendapatan keuntungan murabahah (191.963.352.539) (196.194.542.643)
Pendapatan surat berharga (157.855.693.771) (106.846.583.822)
Pendapatan bagi hasil mudharabah (7.156.170.168) (10.860.832.313)
Pendapatan bagi hasil musyarakah (11.628.855.678) (8.393.176.663)
Pendapatan amortisasi selisih
nilai perolehan surat berharga
dibanding nilai nominal (46.409.590.154) (34.353.214.303)
Pendapatan sewa ijarah (11.462.172.943) (18.286.157.286)
Pendapatan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (110.555.277.778) -
Jumlah pengurang (537.031.113.031) (374.934.507.030)

Penambah:
Pendapatan tahun sebelumnya
yang kasnya diterima pada
tahun berjalan:
Penerimaan pelunasan piutang:
Keuntungan murabahah 196.194.542.643 195.715.161.782
Pendapatan sewa ijarah 18.286.157.286 84.751.716.146
Pendapatan surat berharga 106.846.583.822 29.346.168.943
Pendapatan bagi hasil mudharabah 10.860.832.313 13.231.589.394
Pendapatan bagi hasil musyarakah 8.393.176.663 12.408.756.399
Pendapatan amortisasi selisih
nilai perolehan surat berharga
dibanding nilai nominal 34.353.214.303 1.409.113.869
Jumlah penambah 374.934.507.030 336.862.506.533

Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil 6.305.800.642.937 5.921.943.902.595

Bagi hasil yang menjadi hak Bank 3.966.080.916.550 3.483.719.732.540


Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana 2.339.719.726.387 2.438.224.170.055
Bagi hasil yang menjadi hak
pemilik dana dirinci atas:
Hak pemilik dana atas bagi hasil
yang sudah didistribusikan 2.268.230.404.730 2.383.646.697.550
Hak pemilik dana atas bagi hasil
yang belum didistribusikan 71.489.321.657 54.577.472.505
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

297
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 12

LAPORAN SUMBER DAN PENYALURAN DANA ZAKAT


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

Sumber dana zakat 42


Zakat dari Bank 11.146.263.639 9.592.982.099
Zakat dari nasabah dan umum 2.696.764.719 2.814.952.163
Zakat dari pegawai Bank 10.478.119.013 10.443.023.936
Jumlah sumber dana zakat 24.321.147.371 22.850.958.198
Penyaluran dana zakat
Disalurkan melalui LAZNAS BSM 22.766.320.977 31.284.753.079
Jumlah penyaluran dana zakat 22.766.320.977 31.284.753.079

(Kerugian)/keuntungan selisih kurs - bersih (22.487) 1.385.481


Kenaikan/(penurunan) dana zakat 1.554.803.907 (8.432.409.400)

Saldo awal dana zakat 11.740.182.937 20.172.592.337


Saldo akhir dana zakat 16 13.294.986.844 11.740.182.937
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

298
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 13

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2016 2015

Sumber dana kebajikan


Denda 43 40.167.582.154 73.106.988.371
Penerimaan non-halal 428.227.952 427.346.466
Dana sosial lainnya 80.763.148 203.806.257
Jumlah sumber dana kebajikan 40.676.573.254 73.738.141.094
Penggunaan dana kebajikan

Disalurkan melalui LAZNAS BSM 36.990.032.769 5.540.160.201


Jumlah penggunaan dana kebajikan 36.990.032.769 5.540.160.201

(Kerugian)/keuntungan selisih kurs (121.101.197) 175.049.850


Kenaikan dana kebajikan 3.565.439.288 68.373.030.743

Saldo awal dana kebajikan 132.485.913.632 64.112.882.889


Saldo akhir dana kebajikan 16 136.051.352.920 132.485.913.632

Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.

299
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 14

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Latar Belakang

PT Bank Syariah Mandiri (Bank) didirikan pertama kali dengan nama PT Bank Industri Nasional
disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking Corporation Ltd., berkantor
pusat di Jakarta, berdasarkan Akta No. 115 tanggal 15 Juni 1955 dibuat dihadapan Meester
Raden Soedja, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman Republik
Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/69/23 tanggal 16 Juli 1955, dan telah
didaftarkan pada buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1810 tanggal
6 Oktober 1955 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal 8
Mei 1956, Tambahan No. 390.

Sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 12 tanggal 6 April 1967 yang diubah dengan
Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 37 tanggal 4 Oktober 1967, keduanya dibuat dihadapan
Adlan Yulizar, S.H., Notaris di Jakarta, yang mana telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 34 tanggal 29 April 1969, Tambahan No. 55, nama Bank diubah dari
PT Bank Industri Nasional disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking
Corporation Ltd. menjadi PT Bank Maritim Indonesia.

Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 146 tanggal 10 Agustus 1973 dibuat dihadapan
Raden Soeratman, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1974, Tambahan No. 554, nama Bank diubah dari PT Bank
Maritim Indonesia menjadi PT Bank Susila Bakti.

Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 29 tanggal 19 Mei 1999 dibuat dihadapan
Machrani Moertolo Soenarto, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1210.HT.01.04.TH 99
tanggal 1 Juli 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal
31 Oktober 2000, Tambahan No. 6587, nama Bank diubah dari PT Bank Susila Bakti menjadi
PT Bank Syariah Sakinah Mandiri.

Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 7 Juli 1999 dibuat dihadapan
Machrani Moertolo Soenarto, S.H., Notaris di Jakarta, yang diubah berturut-turut dengan Akta
Berita Acara Rapat No. 6 tanggal 22 Juli 1999 dan Akta Berita Acara No. 9 tanggal 23 Juli 1999,
keduanya dibuat dihadapan Hasanal Yani Ali Amin, S.H., Notaris di Jakarta, serta Akta
Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 23 tanggal 8 September 1999
dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 16495.HT.01.04.TH.99 tanggal
16 September 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal
31 Oktober 2000, Tambahan No. 6588, nama Bank diubah dari PT Bank Syariah Sakinah Mandiri
menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Selanjutnya Bank mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999 sebagai bank umum
berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 November 1999. Sesuai dengan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 38 tanggal 10 Maret 2000
dibuat dihadapan Lia Muliani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, Bank
melakukan perubahan jumlah modal saham yang telah mendapat persetujuan dari
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No.C-11545.HT.01.04.TH.2000 tanggal 6 Juni 2000, serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6589.

Pada tahun 2006 terdapat perubahan terhadap anggaran dasar sebagaimana dimuat dalam Akta
Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Syariah Mandiri No. 59 tanggal 17 Mei 2006, dibuat
dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 74 tanggal 15 September 2006, Tambahan No. 960.

300
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 15

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

a. Latar Belakang (lanjutan)

Bank telah mengubah dan menyesuaikan anggaran dasarnya dengan Undang-Undang RI No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana dimuat dalam Akta No. 10 tertanggal
19 Juni tahun 2008, yang dibuat dihadapan Badarusyamsi, S.H., Notaris di Jakarta. Anggaran
dasar ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-729922.01.02 tahun 2008 tertanggal 13 Oktober
2008.

Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal
31 Desember 2008, pemegang saham memutuskan menyetujui penambahan modal disetor
sebesar Rp199.871.000.000 atau sebanyak 39.974.200 lembar saham yang akan dikeluarkan dari
saham portepel. Keseluruhan saham-saham tersebut diambil bagian seluruhnya oleh PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk.

Penyetoran saham-saham tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Sebesar Rp100.000.000.000 disetor penuh secara tunai ke dalam kas Bank.

b. Sebesar Rp99.871.000.000 disetor dengan cara non-tunai (inbreng) berupa tanah dan
bangunan milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Setoran modal secara non-tunai (inbreng) sebesar Rp99.871.000.000 telah dilaksanakan pada
tanggal 31 Desember 2008 dan setoran modal tunai sebesar Rp100.000.000.000 telah
dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2009. Setoran modal tersebut dituangkan dalam Akta
No. 211 tanggal 31 Desember 2008 yang dibuat oleh Aulia Taufani, S.H. sebagai Notaris
Pengganti dari Sutjipto, S.H. Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat
dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 23 Februari 2009 No. AHU-AH.01.01-00922 tentang
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri.

Anggaran dasar dilakukan perubahan kembali dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 28 tanggal 25 Juni 2009,
dibuat dihadapan Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta, atas akta tersebut telah diumumkan
dalam Berita Negara No. 85, tanggal 25 Oktober 2011, Tambahan No. 131/L; Anggaran dasar
dilakukan perubahan kembali berturut-turut dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 16 tanggal 29 Juni 2010,
dibuat dihadapan Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta, Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham Diambil Diluar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 19 tanggal
21 Maret 2011, dibuat dihadapan Badarusyamsi, SH, MKn, notaris di Jakarta dan telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-22426.AH.01.02.TH 2011 tanggal 4 Mei 2011 dan terakhir diubah dengan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 38 tanggal
28 Desember 2012, dibuat dihadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta dan telah
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.10-
00527 tanggal 3 Januari 2013.

Sesuai dengan Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Sirkuler
yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2013 dan dituangkan dalam Akta No. 20 tanggal
22 Januari 2014, dibuat oleh Chairul Bachtiar, S.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham
memutuskan menyetujui penambahan modal disetor sebesar Rp30.778.370.000 atau sebanyak
6.155.674 saham yang akan dikeluarkan dari saham dalam portepel. Keseluruhan saham-saham
tersebut diambil bagian seluruhnya oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

301
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 16

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

a. Latar Belakang (lanjutan)

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank
Syariah Mandiri No. 33 tanggal 25 November 2015, dibuat dihadapan Ashoya Ratam, S.H., MKn,
notaris di Jakarta Selatan, pemegang saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) menyetujui untuk
melakukan penambahan modal saham disetor sebesar 100.000.000 lembar saham atau setara
Rp500.000.000.000. Akta tersebut telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri
Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0983082 tanggal 26 November 2015. Bank telah menerima
tambahan modal disetor tersebut pada tanggal 24 November 2015.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank
Syariah Mandiri No. 09 tanggal 7 Desember 2016, dibuat dihadapan Ashoya Ratam, S.H., MKn,
notaris di Jakarta Selatan, pemegang saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) menyetujui untuk
melakukan penambahan modal saham disetor sebesar 100.000.000 lembar saham atau setara
Rp500.000.000.000. Akta tersebut telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri
Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0106588 tanggal 8 Desember 2016. Bank telah menerima
tambahan modal disetor tersebut pada tanggal 14 November 2016. Sampai dengan tanggal
laporan keuangan ini, Bank masih menunggu persetujuan OJK terkait tambahan setoran modal ini,
oleh karena itu tambahan modal disetor ini dicatat sebagai dana setoran modal pada tanggal 31
Desember 2016.

Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No. 5 Jakarta 10340. Pada tanggal
31 Desember 2016, Bank memiliki 129 kantor cabang, 389 kantor cabang pembantu, 52 kantor
kas, 145 payment point dan 50 outlet kantor layanan gadai (tidak diaudit).

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Syariah Mandiri
No. 19 tanggal 28 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Badarusyamsi, S.H., M.Kn. Notaris di
Jakarta, susunan Dewan Pengurus Syariah pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
2016 2015
Dewan Pengawas Syariah
Ketua: Dr. KH. Ma ruf Amin *) Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA.
Anggota: Dr. Mohamad Hidayat, MBA., MH. Dr. Mohamad Hidayat, MBA., MH.
Anggota: Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec.
*) Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatuhan
(fit and proper test).

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009
tentang Bank Umum Syariah, Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas dan bertanggung jawab
memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai
dengan prinsip syariah.

Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

2016 2015
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Ventje Rahardjo Ventje Rahardjo
Komisaris Independen: Ramzi A. Zuhdi Ramzi A. Zuhdi
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Komisaris Independen: Bambang Widianto Bambang Widianto


Komisaris Independen: Zulkifli Djaelani Zulkifli Djaelani
Komisaris: Agus Fuad Agus Fuad

Direksi
Direktur Utama: Agus Sudiarto Agus Sudiarto
Direktur: - Agus Dwi Handaya *)
Direktur: Fahmi Ridho Fahmi Ridho
Direktur: Putu Rahwidhiyasa Putu Rahwidhiyasa
Direktur: Edwin Dwidjajanto Edwin Dwidjajanto
Direktur: Kusman Yandi Kusman Yandi
Direktur: Choirul Anwar Choirul Anwar
*) Efektif mengundurkan diri sejak tanggal 9 September 2016.

302
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 17

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

a. Latar Belakang (lanjutan)

Susunan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

2016 2015
Komite Audit
Ketua: Zulkifli Djaelani Zulkifli Djaelani
Anggota: Ventje Rahardjo Ventje Rahardjo
Anggota: Ramzi A. Zuhdi Ramzi A. Zuhdi
Anggota: Bambang Widianto Bambang Widianto
Anggota: Ichwan Rochmanu Tjeppy Kustiwa
Anggota: Djoko Seno Adji Ferry Firmansyah
Anggota: - Irsyaf Firdaus

Komite Pemantau
Risiko
Ketua: Ramzi A. Zuhdi Ramzi A. Zuhdi
Anggota: Ventje Rahardjo Ventje Rahardjo
Anggota: Zulkifli Djaelani Zulkifli Djaelani
Anggota: Hari Dewanto Edyanto Rachman
Anggota: Kayim Hanuri Ateng Suhaeni

Komite Remunerasi
dan Nominasi
Ketua: Bambang Widianto Bambang Widianto
Anggota: Ventje Rahardjo Ventje Rahardjo
Anggota: Ramzi A. Zuhdi Ramzi A. Zuhdi
Anggota: Agus Fuad Agus Fuad
Anggota: Zulkifli Djaelani Zulkifli Djaelani
Anggota: Aridibyo S. Karnadi Mustaslimah
Sekretaris: Head of Human Capital Group (Ex Officio) Head of Human Capital Group (Ex Officio)

Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan
Pengawas Syariah per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

2016 2015
Direksi 22.659.455.001 15.512.045.520
Dewan Komisaris 6.861.564.361 3.806.231.252
Dewan Pengawas Syariah 953.647.000 1.007.170.226
30.474.666.362 20.325.446.998

Jumlah karyawan (tidak diaudit) Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
adalah 9.174 orang dan 9.564 orang.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

Laporan keuangan Bank diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 23 Januari
2017.

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank adalah seperti
yang dijabarkan di bawah ini:

303
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 18

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan


Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia termasuk
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.
Murabahah 104,
Istishna Mudharabah
Musyarakah Ijarah
dan PSAK lain selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan Pedoman Akuntansi
Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) (Revisi 2013).
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk beberapa akun
yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan
akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan
arus kas dan laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil.

Berdasarkan PSAK No. 101 (Revisi 2014), laporan keuangan bank syariah terdiri dari komponen-
komponen sebagai berikut:

(i) Laporan posisi keuangan;


(ii) Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;
(iii) Laporan perubahan ekuitas;
(iv) Laporan arus kas;
(v) Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil;
(vi) Laporan sumber dan penyaluran dana zakat;
(vii) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan
(viii) Catatan atas laporan keuangan.

Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan arus kas,
dan laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan
komersial Bank sesuai prinsip syariah.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang menyajikan penerimaan
dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada
Bank Indonesia, dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang
jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan dari tanggal penempatan.
Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil merupakan rekonsiliasi antara pendapatan Bank
yang menggunakan dasar akrual (accrual basis) dengan pendapatan yang dibagihasilkan kepada
pemilik dana yang menggunakan dasar kas (cash basis).
Laporan sumber dan penyaluran dana zakat dan laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
merupakan laporan yang mencerminkan peran Bank sebagai pemegang amanah dana kegiatan
sosial yang dikelola secara terpisah.
Laporan sumber dan penyaluran dana zakat merupakan laporan yang menunjukkan sumber dana,
penyaluran dalam jangka waktu tertentu serta dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

tertentu.

Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan merupakan laporan yang menunjukkan sumber
dan penggunaan dana kebajikan selama jangka waktu tertentu serta saldo dana kebajikan pada
tanggal tertentu.

Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan
sejenisnya yang dikelola oleh Bank berdasarkan akad mudharabah muqayyadah (on balance
sheet). Bank tidak mempunyai hak untuk menggunakan atau mengeluarkan investasi tersebut
serta Bank tidak memiliki kewajiban mengembalikan atau menanggung risiko investasi. Bank
mendapatkan porsi bagi hasil atas penyaluran dana tersebut.

304
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 19

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)

Akad mudharabah muqayyadah adalah suatu kegiatan penyediaan dana oleh shahibul maal untuk
modal investasi atau kerja kepada mudharib untuk melakukan kegiatan usaha sesuai akad
dengan pembagian keuntungan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan.

Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki (pembayar zakat) untuk
diserahkan kepada mustahiq (penerima zakat). Sumber dana zakat, infak dan shadaqah berasal
dari Bank dan pihak lain yang diterima Bank untuk disalurkan kepada pihak yang berhak sesuai
dengan prinsip syariah.

Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi pengelolaan dana zakat, infak dan shadaqah dan
dana kebajikan.

Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan
laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 yang telah sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia


mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen
untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank. Area yang
kompleks akan memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan
estimasi dapat berdampak signifikan pada laporan keuangan diungkapkan di Catatan 2ag.

b. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Pernyataan


Standar Akuntansi Keuangan
Pada tanggal 1 Januari 2016, Bank menerapkan penyesuaian terhadap Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan
berikut, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Bank dan efek
atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
- ISAK 30
- Amandemen PSAK 4
- Amandemen PSAK 15
- Amandemen PSAK 16 Ase
- Amandemen PSAK 19 Aset tak
- Amandemen PSAK 24
- Amandemen PSAK 65
- Amandemen PSAK 66
- Amandemen PSAK 67

Implementasi dari standar-standar tersebut tidak menyebabkan perubahan kebijakan akuntansi


Bank dan tidak memiliki dampak material terhadap jumlah yang dilaporkan di tahun berjalan atau
tahun sebelumnya.

c. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Bank men -
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk


komitmen, dalam laporan keuangan.

Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika:


a. Perusahaan di bawah pengendalian Bank;
b. Perusahaan asosiasi;
c. Investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang
signifikan;
d. Perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam butir c di atas;
e. Karyawan kunci dan anggota keluarganya; dan;
f. Entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh
Pemerintah.

305
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 20

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

c. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 39 atas
laporan keuangan.

d. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non-produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen
dan Kontinjensi
1) Aset produktif terdiri dari giro dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Sertifikat
Bank Indonesia Syariah (SBIS), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS),
Tagihan Reverse Repo SBSN BI, Term Deposit Valas Syariah BI, giro pada bank syariah lain,
penempatan pada bank syariah lain, investasi pada surat berharga, piutang istishna, piutang
ijarah, pinjaman qardh, pembiayaan musyarakah, pembiayaan mudharabah, aset yang
diperoleh untuk ijarah, dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit seperti bank
garansi dan letter of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan dan standby letter of credit.

Penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif bank umum yang melaksanakan
kegiatan berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
No.16/POJK.03/2014 tertanggal 18 November 2014 serta POJK No.12/POJK.03/2015
tertanggal 21 Agustus 2015.

Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aset produktif berdasarkan POJK tersebut


adalah sebagai berikut:

a) Cadangan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aset produktif yang digolongkan


lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan surat berharga yang
diterbitkan pemerintah berdasarkan prinsip syariah, serta bagian aset produktif yang
dijamin dengan jaminan pemerintah dan agunan tunai berupa giro, tabungan, deposito,
setoran jaminan, dan/atau emas yang diblokir dan disertai dengan surat kuasa pencairan.

b) Cadangan khusus, sekurang-kurangnya sebesar:

(1) 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi
agunan;

(2) 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi agunan;

(3) 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan;

(4) 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi nilai agunan.

c) Kewajiban untuk membentuk penyisihan kerugian aset produktif tidak berlaku bagi aset
produktif untuk transaksi sewa dengan perpindahan hak milik berupa akad ijarah atau
ijarah muntahiyah bittamlik. Bank wajib membentuk penyusutan/amortisasi terhadap aset
ijarah muntahiyah bittamlik (Catatan 2n).
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Khusus untuk kualitas surat berharga dan penempatan pada bank ditetapkan menjadi 3 (tiga)
golongan yaitu lancar, kurang lancar, dan macet. Sedangkan untuk kualitas penyertaan modal
kualitasnya ditetapkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu lancar, kurang lancar, diragukan, dan
macet.

Cadangan kerugian penurunan nilai liabilitas komitmen dan kontinjensi dicatat pada akun

Apabila manajemen berpendapat bahwa suatu aset produktif sudah tidak dapat ditagih
kembali, maka aset tersebut harus dihapusbukukan dengan cara saldo aset produktif
dikurangkan dari penyisihan kerugian. Penerimaan kembali aset produktif yang telah
dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian tahun berjalan.

306
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 21

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)


d. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non-produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen
dan Kontinjensi (lanjutan)
2) Aset non-produktif adalah aset Bank selain aset produktif yang memiliki potensi kerugian,
antara lain dalam bentuk Agunan Yang Diambil Alih (AYDA), Properti Terbengkalai, Rekening
Antar Kantor, dan Suspense Account.
AYDA adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan atau di luar pelelangan
berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk
menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal nasabah tidak memenuhi kewajibannya
kepada Bank.
Bank wajib melakukan upaya penyelesaian terhadap AYDA yang dimiliki dan
mendokumentasikan upaya penyelesaian AYDA. Bank wajib melakukan penilaian kembali
terhadap AYDA atas dasar nilai realisasi bersih:
a) pada saat pengambilalihan agunan, dan

b) pada masa-masa berikutnya setelah dilakukan pengambilalihan agunan.


Penetapan nilai realisasi bersih wajib dilakukan oleh penilai independen, untuk AYDA dengan
nilai Rp5.000.000.000 (lima milyar Rupiah) atau lebih. Sementara untuk AYDA dengan nilai di
bawah Rp5.000.000.000 (lima milyar Rupiah) dapat menggunakan penilai internal Bank.
Bank wajib menggunakan nilai yang terendah apabila terdapat beberapa nilai dari penilai
independen atau penilai internal Bank.

AYDA yang telah dilakukan upaya penyelesaian, ditetapkan memiliki kualitas:

a) Lancar, apabila dimiliki sampai dengan 1 (satu) tahun;

b) Macet, apabila dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun.


Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian pembiayaan (disajikan dalam
akun aset lain) diakui sebesar nilai realisasi bersih maksimum sebesar kewajiban nasabah.
Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar aset setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan.
Setelah pengakuan awal, AYDA dicatat sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat
dengan nilai wajarnya setelah dikurangi biaya untuk menjualnya.

Rekening Antar Kantor adalah akun tagihan yang timbul dari transaksi antar kantor yang
belum diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Suspense account adalah akun yang digunakan untuk menampung transaksi yang tidak
teridentifikasi atau tidak didukung dengan dokumen pencatatan yang memadai sehingga tidak
dapat diklasifikasikan dalam akun yang seharusnya.
Bank wajib melakukan upaya penyelesaian rekening antar kantor dan suspense account.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Kualitas rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut:

1) Lancar, apabila tercatat dalam pembukuan Bank sampai dengan 180 (seratus delapan
puluh) hari.
2) Macet, apabila tercatat dalam pembukuan Bank lebih dari 180 (seratus delapan puluh)
hari.

307
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 22

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

e. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan

Aset keuangan Bank terdiri dari piutang murabahah. Sesuai dengan PSAK 102 "Akuntansi
Murabahah" dan PAPSI 2013, Bank menghitung CKPN individual untuk piutang murabahah
sesuai dengan ketentuan di PSAK 55 "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran". Pada
tanggal laporan keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau
kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan
hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan),
yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Bukti objektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit
atau debitur, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau marjin pembiayaan,
restrukturisasi dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami
kesulitan keuangan, kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan lainnya, dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya
penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, terkait dengan kelompok aset
keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok
tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok
tersebut.

Bank menetapkan piutang murabahah yang CKPN dihitung secara individual, jika memenuhi salah
satu kriteria di bawah ini :

1. Piutang murabahah yang memiliki kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet, yang
memiliki nilai piutang secara individual diatas Rp10 milyar.
2. Piutang murabahah yang direstrukturisasi dan yang secara individual memiliki nilai piutang
diatas Rp10 milyar.

Bank menerapkan konsep one obligor untuk perhitungan CKPN individual. Apabila nasabah
memiliki pembiayaan selain akad murabahah maka penurunan nilai untuk pembiayaan terkait
dihitung dengan perhitungan CKPN individual.

Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai secara individual, baik yang jumlahnya signifikan maupun tidak signifikan, maka aset
keuangan tersebut akan dimasukan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang serupa dan penurunan nilai kelompok aset keuangan tersebut dilakukan secara
kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu
kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan
nilai secara kolektif.

Nilai tercatat aset keuangan diturunkan nilainya melalui pembentukan akun CKPN dan jumlah
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan marjin tetap diakui atas nilai
tercatat yang telah diturunkan tersebut berdasarkan tingkat imbal hasil efektif awal yang
digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dari aset tersebut. Jika pada periode
berikutnya, jumlah estimasi penyisihan kerugian meningkat atau menurun karena peristiwa yang
terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah
diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun CKPN. Aset keuangan
dan penyisihan yang terkait dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian
masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Penerimaan
kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai pengurang penyisihan
kerugian penurunan nilai di laporan laba rugi.

308
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 23

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

e. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan (lanjutan)

Untuk piutang murabahah yang secara individual tidak signifikan (di bawah Rp10 milyar) dan di
atas Rp10 milyar dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus (tidak direstrukturisasi),
pembentukan CKPN dihitung secara kolektif.

Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang murabahah yang dinilai secara kolektif dihitung
berdasarkan 7).

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan
kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status
tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari
kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar
seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara
kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam
Bank. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang
dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode
terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada
periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Bank menggunakan statistical model analysis method, yaitu migration analysis method untuk
penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif dengan menggunakan data historis tiga
tahun.

f. Penempatan pada Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari Giro wadiah pada Bank Indonesia, Fasilitas
Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Reverse Repo SBSN Bank Indonesia, Sertifikat
Bank Indonesia Syariah dan Term Deposit Valas Syariah BI yang merupakan sertifikat yang
diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip jualah.
Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan.

g. Giro pada Bank Lain

Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bonus
yang diterima Bank dari bank umum syariah diakui sebagai pendapatan usaha lainnya.
Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tidak diakui sebagai pendapatan Bank akan tetapi
digunakan untuk dana kebajikan (qardhul hasan). Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah
tersebut sebelum disalurkan dicatat sebagai liabilitas Bank.
h. Penempatan pada Bank Lain
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana Bank pada bank syariah lainnya dan/atau
bank pembiayaan rakyat syariah antara lain dalam bentuk wadiah, deposito berjangka dan/atau
tabungan mudharabah, Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank, pembiayaan yang diberikan,
dan bentuk-bentuk penempatan lainnya berdasarkan akad murabahah, akad mudharabah, akad
musyarakah, akad qardh dan prinsip akad syariah lainnya. Penempatan pada bank lain disajikan
sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian.

309
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 24

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)


i. Investasi pada Surat Berharga
Surat berharga syariah adalah surat bukti penanaman dalam surat berharga berdasarkan prinsip
syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang syariah dan/atau pasar modal syariah antara
lain obligasi syariah, sertifikat reksadana syariah dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip
syariah.
Investasi pada surat berharga, kecuali Reksadana, diklasifikasikan berdasarkan model usaha
yang ditentukan oleh Bank berdasarkan klasifikasi sesuai PSAK No. 110 (Revisi 2015) tentang

1) Diukur pada biaya perolehan. Investasi diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan
jika: (a) investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk
memperoleh arus kas kontraktual; dan (b) persyaratan kontraktual menentukan tanggal
tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya.
2) Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Investasi diklasifikasikan
sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain jika: (a) investasi
tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas
kontraktual dan melakukan penjualan sukuk; dan (b) persyaratan kontraktual menentukan
tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya.
3) Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dimana sukuk dinilai sebesar nilai wajar. Sukuk
dimiliki untuk tujuan memperoleh keuntungan dari transaksi jual beli.
Bank mengakui investasi pada sukuk sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan sukuk yang
diukur pada biaya perolehan dan pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain termasuk
biaya transaksi. Sedangkan biaya perolehan sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
tidak termasuk biaya transaksi.

Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan dan pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain, selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi
secara garis lurus selama jangka waktu sukuk.

Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain,
perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Pada saat terjadi penghentian
pengakuan saldo perubahan nilai wajar dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke
laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, selisih antara nilai wajar
dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.

Investasi dalam unit penyertaan reksadana syariah dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai
aset bersih dari reksadana pada tanggal laporan posisi keuangan.
Wesel ekspor merupakan transaksi yang timbul karena adanya pembayaran dimuka kepada pihak
lain sehubungan dengan transaksi ekspor impor nasabah. Wesel ekspor dinyatakan sebesar
saldonya.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang dari akun surat berharga.


j. Piutang
Piutang adalah tagihan yang timbul dari pembiayaan berdasarkan akad murabahah, akad istishna
dan/atau akad ijarah.

Akad murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga beli kepada
pembeli dan dibayar dengan harga yang lebih tinggi sebagai marjin yang disepakati.

Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan
keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

310
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 25

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

j. Piutang (lanjutan)

Piutang murabahah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang

Piutang murabahah pada awalnya diukur pada nilai bersih yang dapat direalisasi ditambah
dengan biaya transaksi/pendapatan administrasi yang dapat diatribusikan secara langsung dan
biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur
pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat imbal hasil efektif dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai.

Piutang murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan marjin yang
ditangguhkan yang dapat direalisasikan dan cadangan kerugian penurunan nilai. Bank
menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan kualitas piutang murabahah
berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang.

Akad istishna adalah akad pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli
( ) dan penjual atau pembuat ( ).

Piutang istishna disajikan sebesar tagihan kepada pembeli dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas piutang istishna berdasarkan
penelaahan atas masing-masing saldo piutang.

Akad ijarah adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat
dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan barang tersebut kepada penyewa.

Akad ijarah muntahiyah bittamlik adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak
guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi
pemindahan kepemilikan barang kepada penyewa.

Perpindahan hak milik obyek sewa kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik dapat
dilakukan dengan hibah.

Piutang pendapatan ijarah diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa yang belum diterima dan
disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu sebesar saldo piutang.

k. Pembiayaan

Pembiayaan bagi hasil dapat dilakukan dengan akad mudharabah dan akad musyarakah.

Akad mudharabah dalam pembiayaan adalah akad kerja sama suatu usaha antara pihak pertama
(malik, shahibul maal, atau bank syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

(amil, mudharib, atau nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi
keuntungan usaha sesuai dengan persentase tertentu yang disepakati dalam akad, sedangkan
kerugian ditanggung sepenuhnya oleh bank syariah kecuali jika pihak kedua melakukan
kesalahan yang disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian.

Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan


kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan
penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan.

311
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 26

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

k. Pembiayaan (lanjutan)

Apabila pembiayaan mudharabah mengalami penurunan nilai akibat hilang, rusak atau faktor lain
sebelum dimulainya usaha karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanpa adanya kelalaian
atau kesalahan pihak pengelola dana, maka rugi tersebut mengurangi saldo pembiayaan
mudharabah dan diakui sebagai kerugian Bank. Apabila pembiayaan mudharabah mengalami
penurunan nilai akibat hilang, rusak, atau faktor lain setelah dimulainya usaha tanpa adanya
kelalaian atau kesalahan pengelola dana maka kerugian penurunan nilai tersebut diperhitungkan
pada saat bagi hasil. Kerugian pembiayaan mudharabah akibat kelalaian atau kesalahan
pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi pembiayaan
mudharabah.

Akad musyarakah adalah akad kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu dimana masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa
keuntungan akan dibagi sesuai dengan persentase yang disepakati, sedangkan kerugian
ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.

Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan
sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.

Musyarakah menurun (musyarakah mutanaqisha) adalah musyarakah dengan ketentuan bagian


dana Bank akan dialihkan secara bertahap kepada nasabah, sehingga bagian dana Bank akan
menurun dan pada akhir masa akad, nasabah akan menjadi pemilik penuh usaha tersebut.

Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan


kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan
penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan musyarakah.

l. Pinjaman Qardh

Pinjaman qardh adalah penyaluran dana dengan akad qardh.

Akad qardh adalah akad pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib
mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati.

Pinjaman qardh meliputi pembiayaan dengan akad hawalah dan rahn. Akad hawalah adalah akad
pengalihan utang dari pihak yang berutang (nasabah) kepada pihak lain (Bank) yang wajib
menanggung atau membayar. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujrah) dan diakui
pada saat diterima.

Rahn merupakan transaksi gadai barang atau harta dari nasabah kepada Bank dengan uang
sebagai gantinya. Barang atau harta yang digadaikan tersebut dinilai sesuai harga pasar dikurangi
persentase tertentu. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujrah) dan diakui selama
periode akad.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya. Kelebihan
penerimaan dari pinjaman atas qardh yang dilunasi diakui sebagai pendapatan pada saat
terjadinya. Pinjaman qardh disajikan sebesar saldo dikurangi penyisihan kerugian. Bank
menetapkan penyisihan kerugian qardh berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo.

m. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi

Tagihan dan liabilitas akseptasi adalah tagihan atau liabilitas kepada bank dan pihak ketiga bukan
bank yang timbul karena akseptasi wesel sehubungan dengan transaksi ekspor dan impor.

312
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 27

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

n. Aset yang Diperoleh untuk Ijarah


Aset yang diperoleh untuk ijarah adalah aset yang dijadikan objek sewa (ijarah) dan diakui
sebesar harga perolehan. Objek sewa dalam transaksi ijarah disusutkan sesuai kebijakan
penyusutan aset sejenis, sedangkan objek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik disusutkan
sesuai masa sewa.
Aset yang diperoleh untuk ijarah disajikan sebesar nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan dan amortisasi.
o. Aset Istishna dalam Penyelesaian
Aset istishna dalam penyelesaian adalah aset istishna yang masih dalam proses pembuatan.
Jika penyelesaian pembayaran dilakukan bersamaan dengan proses pembuatan aset istishna,
maka:
1) Biaya ditangguhkan yang berasal dari biaya pra-akad diakui sebagai aset istishna dalam
penyelesaian pada saat akad ditandatangani.
2) Biaya istishna diakui sebagai aset istishna dalam penyelesaian pada saat terjadinya.
3) Biaya istishna paralel diakui sebagai aset istishna dalam penyelesaian pada saat diterimanya
tagihan dari sub kontraktor sebesar jumlah tagihan.
p. Penyertaan Modal Sementara

Penyertaan modal sementara merupakan penyertaan modal sementara yang timbul akibat
konversi pembiayaan menjadi saham.

Penyertaan sementara dihapus buku dari laporan posisi keuangan apabila telah melampaui
jangka waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan POJK No.16/POJK.03/2014 tanggal 18 November
2014 (sebelumnya Peraturan Bank Indonesia No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011 tentang
).

Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan di bawah 20,00% dicatat dengan metode
biaya, dikurangi penyisihan kerugian.

q. Aset Tetap

Aset tetap dinilai sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanah yang
sejak Desember 2015, dinilai dengan metode revaluasi. Harga perolehan termasuk pengeluaran
yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset tersebut. Tanah disajikan sebesar
nilai wajar, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen eksternal yang telah
terdaftar di OJK. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa
nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan jumlah tercatatnya. Aset
tetap disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis
lurus selama taksiran masa manfaat aset sebagai berikut:
Tahun
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Bangunan 20
Instalasi, inventaris kantor, dan kendaraan bermotor 5

Tanah tidak disusutkan.

Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset
yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Bank mendapat manfaat
ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur
dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan
pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi dalam periode keuangan ketika biaya-biaya
tersebut terjadi.

313
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 28

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

q. Aset Tetap (lanjutan)

Penurunan yang menghapus nilai kenaikan yang sebelumnya atas aset yang sama dibebankan

penurunan lainnya dibebankan pada laporan laba rugi.

Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset
lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan.

Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan
hasil yang diterima dengan nilai tercatat dan -
dalam laporan laba rugi.

Jika aset yang direvaluasi dijual, jumlah yang dicatat di dalam ekuitas dipindahkan ke saldo laba.

r. Biaya Dibayar Dimuka

-
manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

s. Liabilitas Segera

Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera
dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Liabilitas segera dinyatakan sebesar liabilitas Bank.

t. Simpanan Wadiah

Simpanan wadiah merupakan simpanan pihak lain dalam bentuk giro wadiah dan tabungan
wadiah. Giro wadiah dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap
saat melalui cek dan bilyet giro. Giro wadiah serta tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai
kebijaksanaan Bank. Simpanan dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah dinyatakan
sebesar liabilitas Bank.

u. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain adalah liabilitas Bank kepada bank lain dalam bentuk giro wadiah,
tabungan wadiah, dan Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA). Simpanan dari bank lain
dinyatakan sebesar liabilitas Bank kepada bank lain.

v. Pembiayaan Diterima
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Pembiayaan diterima merupakan dana yang diperoleh dari entitas lain dengan kewajiban
pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan dalam akad. Pembiayaan diterima diakui
sebesar nilai nominalnya pada saat perjanjian ditandatangani.

w. Dana Syirkah Temporer


Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima oleh Bank. Bank mempunyai hak untuk
mengelola dan menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan Bank atau kebijakan
pembatasan dari pemilik dana, dengan keuntungan dibagikan sesuai dengan kesepakatan.

314
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 29

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

w. Dana Syirkah Temporer (lanjutan)

Hubungan antara Bank dan pemilik dana syirkah temporer merupakan hubungan kemitraan
berdasarkan akad mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah atau musyarakah. Contoh
dari dana syirkah temporer adalah penerimaan dana dari investasi mudharabah muthlaqah,
mudharabah muqayyadah, mudharabah musytarakah, dan akun lain yang sejenis.

1) Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana (shahibul maal)


memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Bank) dalam pengelolaan
investasinya.

2) Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan


kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan/atau obyek investasi.

Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas. Hal ini karena Bank tidak
mempunyai liabilitas, ketika mengalami kerugian, untuk mengembalikan jumlah dana awal dari
pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi Bank. Dana syirkah temporer tidak dapat
digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan tidak mempunyai hak
kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas realisasi
keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non investasi.

Dana syirkah temporer merupakan salah satu unsur laporan posisi keuangan, hal tersebut sesuai
dengan prinsip syariah yang memberikan hak kepada Bank untuk mengelola dana, termasuk
untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya.

Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan
menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana
syirkah temporer dapat dilakukan dengan konsep bagi hasil atau bagi untung.

x. Surat Berharga Subordinasi yang Diterbitkan

Surat berharga subordinasi yang diterbitkan disajikan sebesar nilai nominal. Biaya-biaya yang
timbul dari penerbitan surat berharga dicatat sebagai beban yang ditangguhkan yang disajikan
diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu surat berharga.

y. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib

Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri atas pendapatan pembiayaan
dengan akad murabahah, istishna, ijarah (sewa), dan pendapatan dari bagi hasil yaitu
mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya.

Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan pembayaran tangguh atau secara angsuran
dilakukan selama periode akad sesuai dengan metode tingkat imbal hasil efektif.

Berdasarkan PSAK 102 (revisi 2013), yang diterapkan secara prospektif, pendapatan murabahah
yang termasuk margin ditangguhkan dan pendapatan administrasi, diakui dengan menggunakan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

metode setara tingkat imbal hasil efektif, yaitu tingkat imbal hasil setara yang akan mendiskonto
secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan
umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilai
tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Perhitungan dilakukan dengan
memperhitungkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual dari instrumen keuangan dan biaya
tambahan yang timbul secara langsung untuk instrumen tersebut dan merupakan bagian tidak
terpisahkan dari tingkat imbal hasil.

Pendapatan istishna diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian atau metode
akad selesai.

315
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 30

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

y. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib (lanjutan)

Pendapatan ijarah diakui selama masa akad secara proporsional.

Pendapatan bagi hasil musyarakah yang menjadi hak mitra pasif diakui dalam periode terjadinya
hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.

Pendapatan bagi hasil mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah
yang disepakati, dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha.

Setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan sebagai pengembalian harga
perolehan atau pokok piutang/pembiayaan. Kelebihan pembayaran di atas harga perolehan atau
pokok piutang/pembiayaan diakui sebagai pendapatan pada saat diterimanya. Khusus untuk
transaksi ijarah, setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan sebagai
pelunasan piutang sewa.

z. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer

Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi laba milik nasabah
yang didasarkan pada prinsip mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah dan
mudharabah musytarakah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Bank. Pendapatan yang
dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima.

Pembagian laba dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil yaitu dihitung dari pendapatan Bank
yang diterima berupa laba bruto (gross profit margin).

Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan atas aset produktif
lainnya akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank, dihitung secara proporsional
sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan
dan aset produktif lainnya yang disalurkan. Selanjutnya, jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil
yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan
deposan sebagai shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi
hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari
pembiayaan dan aset produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya menjadi milik Bank,
termasuk pendapatan dari transaksi Bank berbasis imbalan.

aa. Sumber dan Penyaluran Dana Zakat dan Kebajikan

Sumber dan penyaluran dana zakat dan kebajikan, pengelolaannya diserahkan kepada LAZNAS
BSM.

Denda/sanksi dikenakan kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda pembayaran
dengan sengaja berupa sejumlah uang yang besarnya tidak ditentukan atas dasar kesepakatan
dan tidak dibuat saat akad ditandatangani. Dana yang berasal dari denda/sanksi diperuntukkan
untuk dana sosial/kebajikan.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

ab. Pendapatan Imbalan Jasa Perbankan

Pendapatan imbalan jasa perbankan pada umumnya diakui pada saat kas diterima kecuali
premium/diskonto yang belum diamortisasi diakui secara selama periode hingga jatuh tempo
dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line).

316
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 31

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ac. Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan

1) Imbalan pensiun

Bank mengoperasikan berbagai skema pensiun. Bank memiliki program iuran pasti. Program
iuran pasti merupakan program pensiun dimana Bank membayar sejumlah iuran tertentu
kepada entitas (dana) yang terpisah. Bank tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif
untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk
membayar seluruh imbalan atas jasa yang diberikan pekerja pada periode berjalan maupun
periode lalu.

Bank diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No.13/2003,
yang merupakan liabilitas imbalan pasti, jika manfaat program iuran pasti lebih kecil dari
manfaat yang akan diterima karyawan sesuai dengan UU No. 13/2003, maka Bank akan
membayar kekurangan tersebut sehingga Bank membentuk cadangan imbalan pensiun.

Liabilitas imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal
laporan posisi keuangan dikurangi dengan nilai wajar aset program yang berasal dari program
pensiun yang ada. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen
dengan menggunakan metode projected unit credit.

Liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan
dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah sesuai
dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu
yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam
asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya
pada saat terjadinya.

Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi.

2) Imbalan pascakerja lainnya

Bank memberikan imbalan kerja jangka panjang dalam bentuk cuti besar dan penghargaan
masa kerja. Biaya yang diharapkan timbul atas imbalan ini diakru selama masa kerja dengan
menggunakan metode projected unit credit. Liabilitas ini dihitung setiap tahun oleh aktuaris
independen yang memenuhi syarat.

3) Pesangon pemutusan kontrak kerja

Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Bank memberhentikan hubungan kerja
sebelum usia pensiun normal, atau ketika seorang pekerja menerima penawaran
mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Bank mengakui
pesangon pemutusan kontrak kerja pada tanggal yang lebih awal antara (i) ketika Bank tidak
dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut dan (ii) ketika Bank mengakui biaya untuk
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

restrukturisasi yang berasal dalam ruang lingkup PSAK 57 dan melibatkan pembayaran
pesangon. Dalam hal menyediakan pesangon sebagai penawaran untuk mengundurkan diri
secara sukarela, pesangon pemutusan kontrak kerja diukur berdasarkan jumlah karyawan
yang diharapkan menerima penawaran tersebut. Imbalan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan
setelah periode pelaporan didiskontokan menjadi nilai kininya.

4) Program bagi laba dan bonus

Bank mengakui liabilitas dan beban untuk bonus dan bagi laba berdasarkan rumusan yang
mempertimbangkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham setelah
penyesuaian tertentu. Bank mengakui beban bonus dan bagi laba pada saat terutang kepada
karyawan secara kontrak atau terdapat kewajiban konstruktif.

317
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 32

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ad. Penjabaran mata uang asing

1. Mata uang fungsional dan penyajian

Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan
penyajian Bank.

2. Transaksi dan saldo

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah
menggunakan kurs penutup (Kurs Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat).
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata
uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di
dalam laporan laba rugi.

Perubahan nilai wajar efek moneter yang didenominasikan dalam mata uang asing yang
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dianalisa antara selisih pejabaran yang timbul
dari perubahan biaya perolehan diamortisasi efek dan perubahan nilai tercatat efek lainnya.
Selisih penjabaran terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam
laporan laba rugi, dan perubahan nilai tercatat lainnya diakui pada pendapatan komprehensif
lain.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Kurs mata uang asing yang digunakan untuk
penjabaran mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (Reuters pukul 16:00
Waktu Indonesia Barat) (dalam Rupiah penuh):
2016 2015

1 Dolar Amerika Serikat 13.472,50 13.785,00


1 Dolar Australia 9.723,11 10.083,73
1 Euro 14.175,77 15.056,67
1 Dolar Singapura 9.311,93 9.758,95
1 Riyal Arab Saudi 3.592,43 3.675,75
1 Dolar Hong Kong 1.737,34 1.778,70
1 Yen Jepang 115,07 114,52

ae. Pajak penghasilan kini dan tangguhan

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi,
kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui di
pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut
masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.

Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan
keuangan. Manajemen mengevaluasi secara periodik implementasi terhadap peraturan
perpajakan yang berlaku terutama yang memerlukan interpretasi lebih lanjut mengenai
pelaksanaannya termasuk juga evaluasi terhadap surat ketetapan pajak yang diterima dari kantor
pajak. Lebih lanjut, manajemen membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

yang diestimasikan akan dibayarkan ke otoritas pajak.

Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk
semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai
tercatatnya pada laporan keuangan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan
menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir
periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi
atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.

Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena
pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih
dapat dimanfaatkan.

318
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 33

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)


ae. Pajak penghasilan kini dan tangguhan (lanjutan)
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak
kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas
perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya
intensi untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.

Koreksi terhadap liabilitas pajak diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila diajukan
keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau
banding tersebut diterima. Manajemen juga dapat membentuk pencadangan terhadap liabilitas
pajak di masa depan sebesar jumlah yang akan diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak di
masa yang akan datang yang didiskontokan ke nilai kini jika berdasarkan evaluasi pada tanggal
laporan posisi keuangan terdapat risiko pajak yang probable. Asumsi dan estimasi yang digunakan
dalam perhitungan cadangan tersebut memiliki unsur ketidakpastian.

af. Laba Bersih per Saham Dasar


Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang
dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan.
Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sejumlah Rp325.413.775.831 dan
Rp289.575.719.782. Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan sebagai
pembagi dalam menghitung laba per saham dasar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah masing-masing 397.804.387 lembar saham dan 306.137.720 lembar saham.

ag. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting


Beberapa estimasi dan pertimbangan dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana
dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian
aset dan liabilitas. Estimasi dan pertimbangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis
dan faktor-faktor lain, termasuk ekpektasi peristiwa masa depan yang diyakini wajar berdasarkan
kondisi yang ada.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
1. Cadangan kerugian penurunan nilai piutang murabahah dan penyisihan kerugian aset
produktif
Bank menelaah kualitas aset pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai
apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi. Dalam menentukan apakah
penurunan nilai harus dibentuk dalam laporan laba rugi, Bank membuat estimasi penilaian
apakah terdapat indikasi penurunan kualitas aset. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi
dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang mengakibatkan perubahan di
masa mendatang atas cadangan penurunan nilai.

Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan
kerugian atas piutang murabahah dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik
manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus
kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty
dan/atau nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus
kas yang diperkirakan dapat diterima.

Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam
portofolio piutang murabahah dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti
objektif penurunan nilai, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi.
Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-
faktor seperti kualitas piutang dan segmentasi. Guna membuat estimasi cadangan yang
diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan
untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan
kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi
arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan
parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.

319
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 34

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ag. Estimasi dan pertimbangan akuntansi yang penting (lanjutan)

2. Imbalan pensiun

Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar
aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya
pensiun neto mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya
perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat kewajiban pensiun.

Bank menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa datang yang sesuai pada akhir
periode pelaporan. Asumsi kunci kewajiban pensiun lainnya sebagian ditentukan berdasarkan
kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 38.

3. Penyisihan kerugian aset non-produktif

Bank menelaah potensi kerugian aset non-produktif pada setiap tanggal pelaporan untuk
menilai apakah terdapat penyisihan penurunan nilai yang harus dibentuk dalam laporan laba
rugi. Dalam menentukan apakah penyisihan penurunan nilai harus dibentuk, Bank membuat
estimasi penilaian apakah terdapat indikasi penurunan nilai dari aset non-produktif. Estimasi
tersebut didasarkan pada pertimbangan dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin
berbeda.

3. GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA

2016 2015
Giro wadiah
Rupiah 3.286.444.953.422 2.831.980.352.179
Mata Uang Asing 70.057.000.000 73.060.500.000
Jumlah giro wadiah 3.356.501.953.422 2.905.040.852.179
Penempatan pada Bank Indonesia
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah 3.589.000.000.000 2.863.000.000.000
Reverse Repo SBSN Bank Indonesia 1.009.197.914.775 368.970.145.751
Sertifikat Bank Indonesia Syariah 5.050.000.000.000 1.900.000.000.000
Term Deposit Valas Syariah BI - 275.700.000.000
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia 9.648.197.914.775 5.407.670.145.751
Jumlah giro dan penempatan pada Bank Indonesia 13.004.699.868.197 8.312.710.997.930

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/16/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013,
setiap bank diwajibkan memelihara Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah dan mata uang asing
yang besarnya ditetapkan sebesar 5% dan 1% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing.

Bank yang memiliki rasio pembiayaan dalam Rupiah terhadap DPK dalam Rupiah kurang dari 80%
dan:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

a. Memiliki DPK Rp1 Triliun sampai dengan Rp10 Triliun, wajib memelihara tambahan GWM dalam
Rupiah 1% dari DPK Rupiah,
b. Memiliki DPK Rp10 Triliun sampai dengan Rp50 Triliun, wajib memelihara tambahan GWM dalam
Rupiah 2% dari DPK Rupiah,
c. Memiliki DPK lebih dari Rp50 Triliun, wajib memelihara tambahan GWM dalam Rupiah 3% dari
DPK Rupiah.

Persentase GWM (tidak diaudit) dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
5,14% (2015: 5,09%). Sedangkan persentase GWM (tidak diaudit) dalam valuta asing pada tanggal
31 Desember 2016 sebesar 1,23% (2015: 1,38%).

320
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 35

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

3. GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA (lanjutan)

Bank menempatkan dana pada Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Sertifikat Bank
Indonesia Syariah (SBIS), Reverse Repo dan Term Deposit Valas Syariah Bank Indonesia .

2016 2015
Imbal hasil Jangka waktu Imbal hasil Jangka waktu

FASBIS 4,00% 3 hari 5,50% 4 hari


SBIS 5,90% - 6,75% 270 364 hari 6,66% - 7,10% 273 hari
Reverse Repo 5,20% 28 hari 6,40% 28 - 31 hari
Term Deposit Valas Syariah
Bank Indonesia - - 0,41% 7 - 14 hari

4. GIRO PADA BANK LAIN


2016 2015
Pihak ketiga
Bank Umum Syariah
Riyal Arab Saudi
Al Rajhi Bank 1.121.888.642 654.699.199
Dolar Amerika Serikat
Al Rajhi Bank - 58.899.032
1.121.888.642 713.598.231
Bank Non-Syariah
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk. 89.805.991.008 40.198.413.237
Standard Chartered Bank 23.250.000 26.270.000
Dolar Amerika Serikat
Citibank N.A New York 1.014.317.880.034 211.433.746.343
PT Bank Central Asia Tbk. 91.184.966.819 50.443.125.725
Deutsche Bank AG 594.049.948 15.224.870.544
Wells Fargo Bank N.A
(dahulu Wachovia Bank N.A) 222.494.594.435 82.666.828.688
Commerzbank AG 3.595.543.899 8.911.660.770
HSBC Bank - 2.521.278
Dolar Singapura
United Overseas Bank Ltd 5.394.828.839 5.819.861.030
DBS Bank Singapore Ltd 8.725.930.431 7.756.029.961
Euro
Commerzbank AG 1.025.363.135 4.528.473.580
Deutsche Bank AG 4.157.941.546 207.338.928
Dolar Australia
Australia and New Zealand Bank 126.859.684 1.234.894.314
Yen Jepang
Sumitomo Mitsui Bank 64.620.619 33.359.021
Dolar Hongkong
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

HSBC Bank 161.572.155 168.620.760

1.441.673.392.552 428.656.014.179

Jumlah pihak ketiga 1.442.795.281.194 429.369.612.410

321
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 36

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

4. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)


2016 2015
Pihak berelasi (Catatan 39)
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Rupiah
PT Bank BNI Syariah - 19.285.782.215
PT BPD Kalimantan Timur UUS 4.287.969.029 3.021.583.159
PT BPD Nusa Tenggara Barat UUS 500.000 500.000
Bank Non-Syariah
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 69.282.415.725 55.869.269.247
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 20.275.694.938 214.286.723
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 100.800.537 100.167.346
PT BPD Sulawesi Tengah 7.057.635 2.539.547
PT Bank Aceh - 1.551.219
PT BPD Jawa Tengah 990.000 1.000.000
PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung 1.550.761 1.550.761
PT BPD Maluku 1.240.863 1.240.863
PT BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) 1.000.000 1.000.000
PT BPD Kalimantan Tengah 3.959.583 3.983.513
PT BPD Sulawesi Selatan 2.893.583 -
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 12.891.041.585 22.179.854.366
Dolar Singapura
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1.367.375.627 932.136.464
Jumlah pihak berelasi 108.224.489.866 101.616.445.423
Jumlah giro pada bank lain 1.551.019.771.060 530.986.057.833
Penyisihan kerugian (54.103.576) (230.214.636)
Bersih 1.550.965.667.484 530.755.843.197

Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 223.078.653 7.135.983 230.214.636
Pembentukan/(pemulihan)
selama tahun berjalan (180.193.964) 4.244.674 (175.949.290)
Selisih kurs - (161.770) (161.770)
Saldo akhir tahun 42.884.689 11.218.887 54.103.576

2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 177.364.738 6.411.341 183.776.079
Pembentukan/(pemulihan)
selama tahun berjalan 45.713.915 (96) 45.713.819
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Selisih kurs - 724.738 724.738


Saldo akhir tahun 223.078.653 7.135.983 230.214.636

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh giro pada bank lain
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa
jumlah penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian
akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.

Seluruh jasa giro yang diterima dari giro pada bank non-syariah dicatat sebagai dana kebajikan
(Catatan 16).

322
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 37

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

5. PENEMPATAN PADA BANK LAIN


2016 2015
Pihak berelasi (Catatan 39)
Rupiah
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA)
BPD Kaltim Syariah 90.000.000.000 -
BPD Jambi Syariah 150.000.000.000 -
BPD Aceh Syariah 80.000.000.000 -
Jumlah pihak berelasi 320.000.000.000 -
Jumlah penempatan pada bank lain 320.000.000.000 -
Penyisihan kerugian (3.200.000.000) -
Bersih 316.800.000.000 -

Bagi hasil SIMA dalam Rupiah berkisar antara 4,15% sampai dengan 8,00% per tahun untuk tahun
2016 dan 5,68% sampai dengan 8,50% per tahun untuk tahun 2015.

Penempatan pada bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo sebelum dikurangi penyisihan
kerugian adalah sebagai berikut:

2016 2015

Kurang dari 1 bulan 320.000.000.000 -


Jumlah 320.000.000.000 -

Penempatan pada bank lain berdasarkan jangka waktu sebelum dikurangi penyisihan kerugian adalah
sebagai berikut:

2016 2015

Kurang dari 1 bulan 320.000.000.000 -


Jumlah 320.000.000.000 -

Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:

2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun - - -
Pembentukan selama
tahun berjalan 3.200.000.000 - 3.200.000.000

Saldo akhir tahun 3.200.000.000 - 3.200.000.000


Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

323
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 38

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

5. PENEMPATAN PADA BANK LAIN (lanjutan)

Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: (lanjutan)
2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 1.950.000.000 - 1.950.000.000
Pemulihan selama
tahun berjalan (1.950.000.000) - (1.950.000.000)

Saldo akhir tahun - - -

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh penempatan pada bank
lain pada tanggal 31 Desember 2016 digolongkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah
penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian
akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.

6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas


2016
Keuntungan
bersih yang
belum direalisasi
atas surat
berharga diukur
pada nilai wajar
Premium yang melalui Nilai tercatat/Nilai wajar
Nilai belum penghasilan
Nominal diamortisasi komprehensif lain Lancar Macet Jumlah

Diukur pada biaya


perolehan

Sukuk korporasi 544.000.000.000 210.337 - 407.000.000.000 137.000.210.337 544.000.210.337


Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) 5.007.075.000.000 20.186.722.104 - 5.027.261.722.104 - 5.027.261.722.104
Wesel ekspor 98.451.526.190 - - 98.451.526.190 - 98.451.526.190

Jumlah diukur pada


biaya perolehan 5.649.526.526.190 20.186.932.441 - 5.532.713.248.294 137.000.210.337 5.669.713.458.631

Diukur pada nilai wajar


melalui penghasilan
komprehensif lain

Reksadana syariah 910.000.000.000 - 1.918.275.279 911.918.275.279 - 911.918.275.279

Jumlah diukur pada nilai


wajar melalui
penghasilan
komprehensif lain 910.000.000.000 - 1.918.275.279 911.918.275.279 - 911.918.275.279

Diukur pada nilai wajar


melalui laba rugi

Sukuk Negara Ritel 4.905.000.000 - 17.092.500 4.922.092.500 - 4.922.092.500

Jumlah diukur pada nilai


wajar melalui laba rugi 4.905.000.000 - 17.092.500 4.922.092.500 - 4.922.092.500

Jumlah investasi pada


surat berharga 6.564.431.526.190 20.186.932.441 1.935.367.779 6.449.553.616.073 137.000.210.337 6.586.553.826.410

Penyisihan kerugian (151.173.908.354)


PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Bersih 6.435.379.918.056

324
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 39

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan)

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan)

2015
Keuntungan
bersih yang
belum direalisasi
atas surat
berharga diukur
pada nilai wajar
Premium yang melalui Nilai tercatat/Nilai wajar
Nilai belum penghasilan
Nominal diamortisasi komprehensif lain Lancar Macet Jumlah

Diukur pada biaya


perolehan

Sukuk korporasi 515.000.000.000 5.869.744 - 378.005.717.514 137.000.152.230 515.005.869.744


Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) 5.957.033.000.000 97.688.779.741 - 6.054.721.779.741 - 6.054.721.779.741
Wesel ekspor 213.026.731.924 - - 213.026.731.924 - 213.026.731.924

Jumlah diukur pada


biaya perolehan 6.685.059.731.924 97.694.649.485 - 6.645.754.229.179 137.000.152.230 6.782.754.381.409

Diukur pada nilai wajar


melalui penghasilan
komprehensif lain

Reksadana syariah 900.000.000.000 - 1.430.030.476 901.430.030.476 - 901.430.030.476

Jumlah diukur pada nilai


wajar melalui
penghasilan
komprehensif lain 900.000.000.000 - 1.430.030.476 901.430.030.476 - 901.430.030.476

Diukur pada nilai wajar


melalui laba rugi

Sukuk Negara Ritel 42.505.000.000 - 236.099.758 42.741.099.758 - 42.741.099.758

Jumlah diukur pada nilai


wajar melalui laba rugi 42.505.000.000 - 236.099.758 42.741.099.758 - 42.741.099.758

Jumlah investasi pada


surat berharga 7.627.564.731.924 97.694.649.485 1.666.130.234 7.589.925.359.413 137.000.152.230 7.726.925.511.643

Penyisihan kerugian (151.924.777.034)

Bersih 7.575.000.734.609

Termasuk di dalam saldo surat berharga adalah surat berharga dalam mata uang asing sebesar
Rp143.115.661.414 dan Rp150.348.380.471 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015.

b. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo

Berikut ini adalah pengelompokan berdasarkan sisa umur jatuh tempo :


2016
Kurang dari Lebih dari
1 tahun 1 5 tahun 5 tahun Jumlah
Diukur pada biaya perolehan 373.110.976.987 5.296.602.481.644 - 5.669.713.458.631
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain 911.918.275.279 - - 911.918.275.279
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 1.177.252.500 3.744.840.000 - 4.922.092.500
Jumlah investasi pada surat berharga 1.286.206.504.766 5.300.347.321.644 - 6.586.553.826.410
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Penyisihan kerugian (151.173.908.354)

Bersih 6.435.379.918.056

2015
Kurang dari Lebih dari
1 tahun 1 5 tahun 5 tahun Jumlah

Diukur pada biaya perolehan 3.203.527.216.326 3.529.227.165.083 50.000.000.000 6.782.754.381.409


Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain 901.430.030.476 - - 901.430.030.476
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 2.271.624.500 40.469.475.258 - 42.741.099.758
Jumlah investasi pada surat berharga 4.107.228.871.302 3.569.696.640.341 50.000.000.000 7.726.925.511.643

Penyisihan kerugian (151.924.777.034)


Bersih 7.575.000.734.609

325
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 40

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan)

c. Berdasarkan Penerbit
2016
Lembaga
Pemeringkat Peringkat Jumlah (Rp)
Diukur pada biaya perolehan
Sukuk korporasi
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) PT Pefindo idAAA 265.000.000.000
PT Berlian Laju Tanker Tbk. **) PT Pefindo idD 87.000.210.337
PT Bank BNI Syariah PT Pefindo idAA+ 100.000.000.000
PT Arpeni Pratama Line Ocean **) PT Pefindo idD 50.000.000.000
PT Bank Nagari PT Pefindo idA 42.000.000.000
544.000.210.337
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) *)
SBSN ijarah RI 2015 seri PBS006 - - 217.817.495.786
SBSN ijarah RI 2015 seri PBS009 - - 2.062.245.224.573
SBSN ijarah RI 2015 seri PBS010 - - 2.011.939.657.605
SBSN ijarah RI 2015 seri PBS013 - - 143.508.858.882
SBSN ijarah RI 2015 seri SPN-S - - 99.346.652.133
Sukuk Global seri INDOIS19 - - 143.115.661.414
Sukuk negara ritel Seri 006 - - 23.312.588.327
Sukuk negara ritel Seri 007 - - 201.702.306.080
Sukuk negara ritel Seri 008 - - 124.273.277.304
5.027.261.722.104
Wesel ekspor *)
Bank Danamon - - 1.642.075.324
Bank Mandiri - - 4.261.050.816
Bank Negara Indonesia - - 27.044.417.735
Bank DBS Indonesia - - 157.673.875
Bank UOB Indonesia - - 1.201.567.244
Bank Bangkok - - 24.460.990.250
Bank CIMB NIAGA - - 597.851.021
Bank HSBC Indonesia - - 39.085.899.925
98.451.526.190
Jumlah surat berharga - diukur
pada biaya perolehan 5.669.713.458.631

Diukur pada nilai wajar melalui


penghasilan komprehensif lain
Reksadana *)
Reksadana BNI-AM Dana Pasar uang
Syariah Amerta dikelola oleh
PT BNI Asset Management - - 200.943.812.322
Mandiri Kapital Syariah dikelola oleh
PT Mandiri Manajemen Investasi - - 200.784.074.237
PNM Pasar Uang Syariah dikelola oleh
PT Permodalan Nasional Madani - - 200.075.253.880
Trimegah Pundi Kas Syariah dikelola oleh
PT Trimegah Asset Management - - 200.131.946.117
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Emco Barokah Syariah dikelola oleh


PT Emco Asset Management - - 100.056.988.723
Bahana MES Syariah dikelola oleh
PT Bahana TCW Investment Management - - 9.926.200.000

Jumlah diukur pada nilai wajar melalui


penghasilan komprehensif lain 911.918.275.279

*) Tanpa peringkat
**) Klasifikasi macet dan tidak memiliki rating terkini

326
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 41

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan)

c. Berdasarkan Penerbit (lanjutan)


2016
Lembaga
Pemeringkat Peringkat Jumlah (Rp)

Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi


Sukuk Negara Ritel *)
SR-006 - - 1.177.252.500
SR-007 - - 1.831.335.000
SR-008 - - 1.913.505.000
Jumlah surat berharga - diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi 4.922.092.500

Jumlah investasi pada surat berharga 6.586.553.826.410


Penyisihan kerugian (151.173.908.354)

Bersih 6.435.379.918.056
*) Tanpa peringkat

2015
Lembaga
Pemeringkat Peringkat Jumlah (Rp)
Diukur pada biaya perolehan
Sukuk korporasi
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) PT Pefindo idAA+ 265.000.000.000
PT Berlian Laju Tanker Tbk. **) PT Pefindo idD 87.000.152.230
PT Bank BNI Syariah PT Pefindo idAA+ 100.000.000.000
PT Arpeni Pratama Line Ocean **) PT Pefindo idD 50.000.000.000
PT Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Selatan - 2011 PT Pefindo idA 13.005.717.514
515.005.869.744
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) *)
SBSN ijarah RI 2015 seri PBS008 - - 949.421.437.750
SBSN ijarah RI 2015 seri PBS009 - - 1.789.728.288.744
SBSN ijarah RI 2015 seri PBS010 - - 997.818.500.421
SBSN ijarah RI 2015 seri SPN-S - - 1.941.073.176.909
Sukuk Global seri INDOIS19 - - 150.348.380.471
Sukuk negara ritel Seri 006 - - 23.350.863.371
Sukuk negara ritel Seri 007 - - 202.981.132.075
6.054.721.779.741
Wesel ekspor *)
Bangkok Bank - - 54.661.849.000
Bank CIMB Niaga - - 928.472.260
Bank Danamon - - 3.714.028.430
Bank Mandiri - - 8.319.110.830
Bank Negara Indonesia - - 45.952.938.250
Bank OCBC NISP - - 858.387.000
Bank Permata - - 1.196.806.025
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Bank Rabobank - - 59.153.725.250


Bank Rakyat Indonesia - - 553.705.000
Bank UOB Indonesia - - 1.538.120.135
Bank DBS Indonesia - - 2.374.212.497
Barclays Bank PLC - - 206.713.657
Bank HSBC Indonesia - - 33.568.663.590
213.026.731.924
Jumlah surat berharga - diukur
pada biaya perolehan 6.782.754.381.409

*) Tanpa peringkat
**) Klasifikasi macet dan tidak memiliki rating terkini

327
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 42

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan)


c. Berdasarkan Penerbit (lanjutan)
2015
Lembaga
Pemeringkat Peringkat Jumlah (Rp)

Diukur pada nilai wajar melalui


penghasilan komprehensif lain
Reksadana *)
Reksadana BNI-AM Dana Pasar uang - - 200.161.977.465
Syariah Amerta dikelola oleh
PT BNI Asset Management
Mandiri Kapital Syariah dikelola oleh - - 200.969.841.028
PT Mandiri Manajemen Investasi
PNM Pasar Uang Syariah dikelola oleh
PT Permodalan Nasional Madani - - 200.042.631.571
Trimegah Pundi Kas Syariah dikelola oleh
PT Trimegah Asset Management - - 200.061.285.962
Emco Barokah Syariah dikelola oleh
PT Emco Asset Management - - 100.194.294.450

Jumlah diukur pada nilai wajar melalui


penghasilan komprehensif lain 901.430.030.476

Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi


Sukuk Negara Ritel *)
SR-005 - - 2.271.624.500
SR-006 - - 8.836.058.258
SR-007 - - 31.633.417.000
Jumlah surat berharga - diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi 42.741.099.758

Jumlah investasi pada surat berharga 7.726.925.511.643


Penyisihan kerugian (151.924.777.034)

Bersih 7.575.000.734.609
*) Tanpa peringkat

d. Berdasarkan Pihak Berelasi

2016 2015
Pihak ketiga
Diukur pada biaya perolehan 204.146.267.976 295.201.130.074
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain 300.188.934.840 300.255.580.412
Jumlah pihak ketiga 504.335.202.816 595.456.710.486
Pihak berelasi (Catatan 39)
Diukur pada biaya perolehan 5.465.567.190.655 6.487.553.251.335
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain 611.729.340.439 601.174.450.064
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 4.922.092.500 42.741.099.758


Jumlah pihak berelasi 6.082.218.623.594 7.131.468.801.157
Jumlah investasi pada surat berharga 6.586.553.826.410 7.726.925.511.643

Wesel ekspor mempunyai sisa umur sampai dengan saat jatuh temponya kurang dari 4 (empat)
bulan.

328
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 43

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan)

e. Informasi Penting Lainnya

Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian investasi pada surat berharga adalah sebagai berikut:

2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 151.922.709.897 2.067.137 151.924.777.034
Pembalikan selama tahun berjalan (748.801.543) (2.020.276) (750.821.819)
Selisih kurs - (46.861) (46.861)
Saldo akhir tahun 151.173.908.354 - 151.173.908.354

2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 145.051.811.190 8.885.278 145.060.696.468
Pembentukan/(pembalikan) selama
tahun berjalan 6.870.898.707 (7.822.533) 6.863.076.174
Selisih kurs - 1.004.392 1.004.392
Saldo akhir tahun 151.922.709.897 2.067.137 151.924.777.034

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian investasi pada surat berharga adalah
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya investasi pada surat berharga.

7. PIUTANG

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kolektibilitas


2016
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rupiah
Murabahah 29.247.669.463.031 2.505.576.989.028 332.837.095.728 311.009.069.887 907.172.885.916 33.304.265.503.590
Istishna 1.076.506.297 66.555.866 - - 4.898.907.999 6.041.970.162
Ijarah - 385.764.507 52.500.171 9.867.509 1.861.904.113 2.310.036.300

29.248.745.969.328 2.506.029.309.401 332.889.595.899 311.018.937.396 913.933.698.028 33.312.617.510.052


Mata Uang Asing
Murabahah 2.140.342.789.577 287.165.753.468 147.320.958.133 - 319.246.928.263 2.894.076.429.441
Ijarah - 5.391.662.570 - - - 5.391.662.570

2.140.342.789.577 292.557.416.038 147.320.958.133 - 319.246.928.263 2.899.468.092.011

Jumlah piutang 31.389.088.758.905 2.798.586.725.439 480.210.554.032 311.018.937.396 1.233.180.626.291 36.212.085.602.063

Cadangan kerugian
penurunan nilai
dan penyisihan
kerugian (353.723.827.973) (319.285.488.533) (124.275.996.267) (95.617.073.027) (531.717.330.383) (1.424.619.716.183)

Bersih 31.035.364.930.932 2.479.301.236.906 355.934.557.765 215.401.864.369 701.463.295.908 34.787.465.885.880

2015
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rupiah
Murabahah 27.022.721.928.814 2.704.665.497.519 513.452.931.944 272.684.347.142 1.063.562.350.396 31.577.087.055.815
Istishna 2.942.131.858 75.363.765 - - 8.575.755.500 11.593.251.123
Ijarah 12.122.648.560 834.853.379 39.269.425 80.411.542 1.091.718.965 14.168.901.871

27.037.786.709.232 2.705.575.714.663 513.492.201.369 272.764.758.684 1.073.229.824.861 31.602.849.208.809


Mata Uang Asing
Murabahah 2.418.455.717.483 661.069.735.846 138.091.015.975 - 12.301.679.825 3.229.918.149.129
Ijarah 3.337.112.639 780.142.776 - - - 4.117.255.415

2.421.792.830.122 661.849.878.622 138.091.015.975 - 12.301.679.825 3.234.035.404.544

Jumlah piutang 29.459.579.539.354 3.367.425.593.285 651.583.217.344 272.764.758.684 1.085.531.504.686 34.836.884.613.353

Cadangan kerugian
penurunan nilai
dan penyisihan
kerugian (353.214.984.631) (271.918.403.899) (121.039.244.586) (71.537.751.408) (575.603.495.078) (1.393.313.879.602)

Bersih 29.106.364.554.723 3.095.507.189.386 530.543.972.758 201.227.007.276 509.928.009.608 33.443.570.733.751

329
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 44

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

7. PIUTANG (lanjutan)

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas

2016
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Perdagangan 2.446.149.601.310 276.635.386.683 51.044.578.300 67.016.220.886 229.840.855.065 3.070.686.642.244
Jasa dunia usaha 3.132.763.298.916 229.143.874.046 17.880.563.033 17.665.385.992 67.318.559.466 3.464.771.681.453
Industri 2.277.040.149.841 104.553.990.994 5.547.717.535 1.944.100.245 75.064.488.060 2.464.150.446.675
Konstruksi 450.416.339.090 429.651.474.893 2.430.791.709 10.286.405.767 13.948.244.707 906.733.256.166
Pertanian 2.035.327.833.099 64.985.131.747 18.153.742.302 10.630.574.023 96.554.639.202 2.225.651.920.373
Transportasi dan
komunikasi 1.241.522.405.195 508.261.223.666 22.027.693.755 11.075.114.983 174.792.127.723 1.957.678.565.322
Jasa sosial 19.950.492.769 1.419.897.397 266.430.473 192.651.723 576.951.263 22.406.423.625
Listrik, gas, dan air 1.426.755.933.526 1.592.217.264 271.385.294 71.622.010.084 89.656.300 1.500.331.202.468
Pertambangan 147.255.680.602 65.274.821.353 49.613.526.016 2.708.151.293 92.905.940.399 357.758.119.663
Lain-lain 16.071.564.234.980 824.511.291.358 165.653.167.482 117.878.322.400 162.842.235.843 17.342.449.252.063

29.248.745.969.328 2.506.029.309.401 332.889.595.899 311.018.937.396 913.933.698.028 33.312.617.510.052

Mata Uang Asing


Perdagangan 9.258.270.609 15.179.700.845 - - - 24.437.971.454
Jasa dunia usaha - 11.876.909.791 - - - 11.876.909.791
Industri 1.242.061.975 26.636.514.779 136.106.057.487 - - 163.984.634.241
Konstruksi 1.719.421.076 11.373.431.149 - - - 13.092.852.225
Pertanian - - - - - -
Transportasi dan
komunikasi 1.026.570.591.604 35.146.776.559 11.214.900.646 - - 1.072.932.268.809
Jasa sosial - - - - - -
Listrik, gas, dan air 421.912.793.943 165.462.747.079 - - 319.246.928.263 906.622.469.285
Pertambangan 679.639.650.370 26.881.335.836 - - - 706.520.986.206
Lain-lain - - - - - -

2.140.342.789.577 292.557.416.038 147.320.958.133 - 319.246.928.263 2.899.468.092.011

Jumlah piutang 31.389.088.758.905 2.798.586.725.439 480.210.554.032 311.018.937.396 1.233.180.626.291 36.212.085.602.063

Cadangan kerugian
penurunan nilai
dan penyisihan
kerugian (353.723.827.973 ) (319.285.488.533 ) (124.275.996.267 ) (95.617.073.027 ) (531.717.330.383) (1.424.619.716.183 )

Bersih 31.035.364.930.932 2.479.301.236.906 355.934.557.765 215.401.864.369 701.463.295.908 34.787.465.885.880

2015
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Perdagangan 2.532.512.675.184 292.979.362.714 99.843.978.952 38.723.177.260 188.714.560.985 3.152.773.755.095
Jasa dunia usaha 3.087.771.752.844 321.204.267.287 67.436.981.397 21.831.492.859 74.438.973.804 3.572.683.468.191
Industri 2.521.845.095.465 26.282.934.029 2.614.585.159 49.821.183.108 147.917.130.353 2.748.480.928.114
Konstruksi 463.544.898.408 245.772.291.898 4.461.526.680 5.881.556.996 24.933.117.455 744.593.391.437
Pertanian 2.026.408.477.168 81.250.190.998 26.386.684.970 37.381.417.305 126.489.131.354 2.297.915.901.795
Transportasi dan
komunikasi 1.247.490.855.312 771.221.349.351 79.605.896.263 26.361.385.012 4.780.553.017 2.129.460.038.955
Jasa sosial 23.196.084.890 3.023.026.224 275.338.139 487.162.405 1.001.742.054 27.983.353.712
Listrik, gas, dan air 1.031.014.820.985 155.607.804.434 - 11.932.266 243.340.085.470 1.429.974.643.155
Pertambangan 104.999.858.098 19.955.150.705 69.111.921.609 502.119.173 39.781.038.566 234.350.088.151
Lain-lain 13.999.002.190.878 788.279.337.023 163.755.288.200 91.763.332.300 221.833.491.803 15.264.633.640.204

27.037.786.709.232 2.705.575.714.663 513.492.201.369 272.764.758.684 1.073.229.824.861 31.602.849.208.809

Mata Uang Asing


Perdagangan 2.678.008.504 19.531.497.672 - - - 22.209.506.176
Jasa dunia usaha 72.100.788 - - - - 72.100.788
Industri 47.734.006.820 365.375.139.920 - - - 413.109.146.740
Konstruksi 77.398.916 11.976.711.407 - - - 12.054.110.323
Pertanian - - - - - -
Transportasi dan
komunikasi 987.687.681.484 48.369.699.338 - - 12.301.679.825 1.048.359.060.647
Jasa sosial - - - - - -
Listrik, gas, dan air 466.908.770.537 191.007.722.239 138.091.015.975 - - 796.007.508.751
Pertambangan 916.634.863.073 780.142.776 - - - 917.415.005.849
Lain-lain - 24.808.965.270 - - - 24.808.965.270
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

2.421.792.830.122 661.849.878.622 138.091.015.975 - 12.301.679.825 3.234.035.404.544

Jumlah piutang 29.459.579.539.354 3.367.425.593.285 651.583.217.344 272.764.758.684 1.085.531.504.686 34.836.884.613.353

Cadangan kerugian
penurunan nilai
dan penyisihan
kerugian (353.214.984.631 ) (271.918.403.899 ) (121.039.244.586 ) (71.537.751.408 ) (575.603.495.078) (1.393.313.879.602 )

Bersih 29.106.364.554.723 3.095.507.189.386 530.543.972.758 201.227.007.276 509.928.009.608 33.443.570.733.751

330
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 45

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

7. PIUTANG (lanjutan)
c. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian)
2016 2015
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 1.368.059.060.396 2.412.776.977.139
1 - 2 tahun 627.032.383.313 1.037.585.163.928
Lebih dari 2 - 5 tahun 6.220.448.744.805 11.063.972.866.149
Lebih dari 5 tahun 25.097.077.321.538 17.088.514.201.593

33.312.617.510.052 31.602.849.208.809
Mata Uang Asing
Kurang dari 1 tahun 12.219.753.660 70.228.394.495
1 - 2 tahun 170.642.524.408 172.765.774.098
Lebih dari 2 - 5 tahun 1.679.667.037.736 2.110.947.935.402
Lebih dari 5 tahun 1.036.938.776.207 880.093.300.549
2.899.468.092.011 3.234.035.404.544

Jumlah piutang 36.212.085.602.063 34.836.884.613.353


Cadangan kerugian penurunan nilai
dan penyisihan kerugian (1.424.619.716.183) (1.393.313.879.602)
Bersih 34.787.465.885.880 33.443.570.733.751

d. Sisa Umur Jatuh Tempo


2016 2015
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 2.846.324.034.236 3.662.056.772.270
1 - 2 tahun 2.506.162.246.217 2.708.099.927.516
Lebih dari 2 - 5 tahun 10.831.474.437.754 10.803.763.575.057
Lebih dari 5 tahun 17.128.656.791.845 14.428.928.933.966
33.312.617.510.052 31.602.849.208.809

Mata Uang Asing


Kurang dari 1 tahun 571.887.522.413 116.615.913.122
1 - 2 tahun 288.030.897.061 873.977.685.652
Lebih dari 2 - 5 tahun 1.814.995.270.540 2.144.739.519.588
Lebih dari 5 tahun 224.554.401.997 98.702.286.182
2.899.468.092.011 3.234.035.404.544

Jumlah piutang 36.212.085.602.063 34.836.884.613.353


Cadangan kerugian penurunan nilai
dan penyisihan kerugian (1.424.619.716.183) (1.393.313.879.602)
Bersih 34.787.465.885.880 33.443.570.733.751

e. Berdasarkan Pihak Berelasi


2016 2015
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Pihak ketiga
Murabahah 34.949.086.891.241 34.192.785.110.699
Istishna 6.041.970.162 11.593.251.123
Ijarah 7.701.698.870 18.286.157.286
Jumlah pihak ketiga 34.962.830.560.273 34.222.664.519.108
Pihak berelasi (Catatan 39)
Murabahah 1.249.255.041.790 614.220.094.245
Jumlah piutang 36.212.085.602.063 34.836.884.613.353

331
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 46

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

7. PIUTANG (lanjutan)

f. Informasi Penting Lainnya

(i) Piutang dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa
memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau
jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi
jaminan disajikan pada Catatan 24.

(ii) Efektif yield marjin piutang murabahah untuk Rupiah berkisar antara 11,10% per tahun sampai
dengan 12,45% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara 11,75% per tahun sampai
dengan 12,09% per tahun untuk tahun 2015 dan untuk mata uang asing berkisar antara
3,09% per tahun sampai dengan 7,11% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara
5,78% per tahun sampai dengan 6,63% per tahun untuk tahun 2015.

(iii) Jumlah piutang dalam bentuk sindikasi adalah sebesar Rp1.727.385.819.806 dan
Rp1.322.226.553.583 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

(iv) Jumlah piutang yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp3.819.685.236.443 dan Rp2.758.256.245.980. Restrukturisasi
piutang dilakukan dengan cara perpanjangan waktu, penjadwalan kembali dan penambahan
plafon piutang bagi debitur.

(v) Rasio piutang non-performing - gross dan net pada tanggal 31 Desember 2016 adalah
sebesar 5,59% dan 3,51% (2015: 5,77% dan 3,56%).

(vi) Ikhtisar perubahan cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian piutang
adalah sebagai berikut:
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 1.325.842.605.177 67.471.274.425 1.393.313.879.602
Penyisihan selama tahun berjalan 420.482.752.508 130.488.891.788 550.971.644.296
Pendapatan unwinding murabahah (23.660.962.971) 3.200.817.197 (20.460.145.774)
Penerimaan kembali piutang
yang telah dihapusbukukan 509.037.540.598 - 509.037.540.598
Penghapusan selama
tahun berjalan (1.006.713.657.870) - (1.006.713.657.870)
Selisih kurs - (1.529.544.669) (1.529.544.669)
Saldo akhir tahun 1.224.988.277.442 199.631.438.741 1.424.619.716.183

2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 1.150.022.704.172 33.966.985.506 1.183.989.689.678
Penyesuaian 1 Januari 2015 246.726.758.565 - 246.726.758.565
Penyisihan selama tahun berjalan 311.077.525.672 34.011.649.261 345.089.174.933
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Pendapatan unwinding murabahah (14.927.708.081) (4.346.987.286) (19.274.695.367)


Penerimaan kembali piutang
yang telah dihapusbukukan 389.220.538.716 - 389.220.538.716
Penghapusan selama
tahun berjalan (756.277.213.867) - (756.277.213.867)
Selisih kurs - 3.839.626.944 3.839.626.944
Saldo akhir tahun 1.325.842.605.177 67.471.274.425 1.393.313.879.602

332
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 47

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

7. PIUTANG (lanjutan)

f. Informasi Penting Lainnya (lanjutan)


(vi) Ikhtisar perubahan cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian piutang
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian
yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya
piutang.

(vii) Pendapatan keuntungan murabahah yang masih harus diterima oleh Bank masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp191.963.352.539 dan sebesar
Rp196.194.542.643.

8. PINJAMAN QARDH

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kolektibilitas


2016
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Qardh 190.895.403.990 10.686.807.698 8.354.782.036 1.219.272.020 3.443.053.091 214.599.318.835
Rahn 1.741.217.187.709 14.845.485.044 345.521.137 63.100.000 - 1.756.471.293.890

1.932.112.591.699 25.532.292.742 8.700.303.173 1.282.372.020 3.443.053.091 1.971.070.612.725

Mata Uang Asing


Qardh - - - - - -

- - - - - -

Jumlah piutang qardh 1.932.112.591.699 25.532.292.742 8.700.303.173 1.282.372.020 3.443.053.091 1.971.070.612.725


Penyisihan kerugian (1.908.954.093 ) (534.340.387 ) (1.253.217.308 ) (609.636.006 ) (3.443.053.091) (7.749.200.885 )

Bersih 1.930.203.637.606 24.997.952.355 7.447.085.865 672.736.014 - 1.963.321.411.840

2015
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Qardh 424.585.365.626 92.235.062.014 15.764.179.483 19.395.794.151 14.504.843.134 566.485.244.408
Rahn 1.384.578.990.921 12.234.552.290 1.331.952.172 15.719.000 167.697.000 1.398.328.911.383

1.809.164.356.547 104.469.614.304 17.096.131.655 19.411.513.151 14.672.540.134 1.964.814.155.791

Mata Uang Asing


Qardh 2.315.880.000 - - - - 2.315.880.000

2.315.880.000 - - - - 2.315.880.000

Jumlah piutang qardh 1.811.480.236.547 104.469.614.304 17.096.131.655 19.411.513.151 14.672.540.134 1.967.130.035.791


Penyisihan kerugian (4.268.196.762 ) (4.610.661.701 ) (2.364.626.928 ) (9.697.897.072 ) (14.504.843.134) (35.446.225.597 )

Bersih 1.807.212.039.785 99.858.952.603 14.731.504.727 9.713.616.079 167.697.000 1.931.683.810.194

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas


2016
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Perdagangan - - - - - -
Jasa dunia usaha - - - - - -
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Jasa sosial - - - - - -
Industri - - - - - -
Pertambangan - - - - - -
Pertanian 45.512.130.011 - - - - 45.512.130.011
Lain-lain (termasuk dana
talangan haji dan rahn) 1.886.600.461.688 25.532.292.742 8.700.303.173 1.282.372.020 3.443.053.091 1.925.558.482.714

1.932.112.591.699 25.532.292.742 8.700.303.173 1.282.372.020 3.443.053.091 1.971.070.612.725

Mata uang asing


Lain-lain - - - - - -

- - - - - -

Jumlah pinjaman qardh 1.932.112.591.699 25.532.292.742 8.700.303.173 1.282.372.020 3.443.053.091 1.971.070.612.725


Penyisihan kerugian (1.908.954.093 ) (534.340.387 ) (1.253.217.308 ) (609.636.006 ) (3.443.053.091) (7.749.200.885 )

Bersih 1.930.203.637.606 24.997.952.355 7.447.085.865 672.736.014 - 1.963.321.411.840

333
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 48

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

8. PINJAMAN QARDH (lanjutan)

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas (lanjutan)


2015
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Perdagangan - - - - - -
Jasa dunia usaha - - - - - -
Jasa sosial - - - - - -
Industri - - - - - -
Pertambangan - - - - - -
Pertanian 3.119.083.249 - - - - 3.119.083.249
Lain-lain (termasuk dana
talangan haji dan rahn) 1.806.045.273.298 104.469.614.304 17.096.131.655 19.411.513.151 14.672.540.134 1.961.695.072.542

1.809.164.356.547 104.469.614.304 17.096.131.655 19.411.513.151 14.672.540.134 1.964.814.155.791

Mata uang asing


Lain-lain 2.315.880.000 - - - - 2.315.880.000

2.315.880.000 - - - - 2.315.880.000

Jumlah pinjaman qardh 1.811.480.236.547 104.469.614.304 17.096.131.655 19.411.513.151 14.672.540.134 1.967.130.035.791


Penyisihan kerugian (4.268.196.762 ) (4.610.661.701 ) (2.364.626.928 ) (9.697.897.072 ) (14.504.843.134) (35.446.225.597 )

Bersih 1.807.212.039.785 99.858.952.603 14.731.504.727 9.713.616.079 167.697.000 1.931.683.810.194

c. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian)

2016 2015
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 1.780.006.022.648 1.657.298.846.197
1 - 2 tahun 43.652.944.595 9.608.877.384
Lebih dari 2 - 5 tahun 39.684.045.421 257.039.669.380
Lebih dari 5 tahun 107.727.600.061 40.866.762.830

1.971.070.612.725 1.964.814.155.791
Mata Uang Asing
Lebih dari 2 - 5 tahun - 2.315.880.000

- 2.315.880.000

Jumlah pinjaman qardh 1.971.070.612.725 1.967.130.035.791


Penyisihan kerugian (7.749.200.885) (35.446.225.597)

Bersih 1.963.321.411.840 1.931.683.810.194

d. Sisa Umur Jatuh Tempo


2016 2015
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 1.827.815.940.154 1.913.899.864.957
1 - 2 tahun 13.074.305.666 5.065.180.021
Lebih dari 2 - 5 tahun 29.059.476.122 5.701.243.825
Lebih dari 5 tahun 101.120.890.783 40.147.866.988
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

1.971.070.612.725 1.964.814.155.791
Mata Uang Asing
Lebih dari 2 - 5 tahun - 2.315.880.000

- 2.315.880.000

Jumlah pinjaman qardh 1.971.070.612.725 1.967.130.035.791


Penyisihan kerugian (7.749.200.885) (35.446.225.597)

Bersih 1.963.321.411.840 1.931.683.810.194

334
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 49

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

8. PINJAMAN QARDH (lanjutan)

e. Informasi Penting Lainnya

(i) Jumlah pinjaman qardh yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp627.719.124 dan Rp1.472.880.483. Restrukturisasi pinjaman
qardh dilakukan dengan cara perpanjangan waktu, penjadwalan kembali dan penambahan
plafon pinjaman bagi debitur.

(ii) Rasio pinjaman non-performing - gross dan net pinjaman qardh pada tanggal 31 Desember
2016 adalah sebesar 0,68% dan 0,41% (2015: 2,60% dan 1,25%).

(iii) Pinjaman qardh dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa
memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau
jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi
jaminan disajikan pada Catatan 24.

(iv) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pinjaman qardh adalah sebagai berikut:
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 35.423.066.797 23.158.800 35.446.225.597
Penyisihan/(pembalikan) selama
tahun berjalan 23.007.049.244 (22.633.800) 22.984.415.444
Penghapusan selama
tahun berjalan (50.680.915.156) - (50.680.915.156)
Selisih kurs - (525.000) (525.000)
Saldo akhir tahun 7.749.200.885 - 7.749.200.885

2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 81.860.760.830 20.806.800 81.881.567.630
Penyisihan selama
tahun berjalan 108.311.149.040 - 108.311.149.040
Penghapusan selama
tahun berjalan (154.748.843.073) - (154.748.843.073)
Selisih kurs - 2.352.000 2.352.000
Saldo akhir tahun 35.423.066.797 23.158.800 35.446.225.597

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pinjaman qardh.

(v) Penyaluran dana pinjaman qardh pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp1.971.070.612.725 berasal dari ekuitas Bank dikurangi belanja modal untuk pembelian aset
tetap sebesar Rp4.583.664.600.790. Penyaluran dana pinjaman qardh pada tanggal 31
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Desember 2015 sebesar Rp1.967.130.035.792 berasal dari ekuitas Bank dikurangi belanja
modal untuk pembelian aset tetap sebesar Rp4.107.387.755.033.

335
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 50

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

9. PEMBIAYAAN MUDHARABAH

a. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas


2016
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Perdagangan 79.820.047.114 - - - - 79.820.047.114
Jasa dunia usaha 24.335.056.729 23.206.491 - - 130.030.149 24.488.293.369
Konstruksi 26.157.622.520 - - - - 26.157.622.520
Pertanian 16.436.484.598 33.239.299 - - - 16.469.723.897
Industri 87.912.250 - - - - 87.912.250
Transportasi dan
komunikasi - - - - - -
Listrik, gas, dan air 5.363.636.364 - - - - 5.363.636.364
Lain-lain 2.869.857.310.105 38.477.889.157 70.021.798.224 2.638.157.058 17.818.892.912 2.998.814.047.456

Jumlah pembiayaan
mudharabah 3.022.058.069.680 38.534.334.947 70.021.798.224 2.638.157.058 17.948.923.061 3.151.201.282.970
Penyisihan kerugian (28.343.248.804 ) (1.511.293.302 ) (32.776.541.750 ) (664.494.353 ) (2.290.603.837) (65.586.182.046 )

Bersih 2.993.714.820.876 37.023.041.645 37.245.256.474 1.973.662.705 15.658.319.224 3.085.615.100.924

2015
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Perdagangan 124.737.348.899 1.775.082.108 - - 48.243.505 126.560.674.512
Jasa dunia usaha 5.564.660.406 - 41.131.649 66.666.667 75.871.693 5.748.330.415
Konstruksi 28.364.262.913 - - - - 28.364.262.913
Pertanian 26.485.113.586 - 40.306.351 - - 26.525.419.937
Transportasi dan
komunikasi 50.499.152 - - - - 50.499.152
Listrik, gas, dan air 1.363.636.364 - - - - 1.363.636.364
Lain-lain 2.582.336.480.245 52.294.010.446 15.880.841.576 18.041.181.108 31.400.744.931 2.699.953.258.306

Jumlah pembiayaan
mudharabah 2.768.902.001.565 54.069.092.554 15.962.279.576 18.107.847.775 31.524.860.129 2.888.566.081.599
Penyisihan kerugian (26.036.029.465 ) (1.639.903.331 ) (1.799.741.887 ) (8.433.378.327 ) (16.474.136.435) (54.383.189.445 )

Bersih 2.742.865.972.100 52.429.189.223 14.162.537.689 9.674.469.448 15.050.723.694 2.834.182.892.154

b. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian)

2016 2015
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 106.500.076.294 254.143.636.163
Lebih dari 1 - 2 tahun 81.039.926.949 140.095.816.892
Lebih dari 2 - 5 tahun 2.020.176.345.222 2.292.977.038.698
Lebih dari 5 tahun 943.484.934.505 201.349.589.846

Jumlah pembiayaan mudharabah 3.151.201.282.970 2.888.566.081.599


Penyisihan kerugian (65.586.182.046) (54.383.189.445)

Bersih 3.085.615.100.924 2.834.182.892.154

c. Sisa Umur Jatuh Tempo

2016 2015
Rupiah
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Kurang dari 1 tahun 352.881.323.191 507.408.785.292


1 - 2 tahun 1.040.379.441.511 605.477.470.777
Lebih dari 2 - 5 tahun 1.563.699.584.422 1.669.008.999.101
Lebih dari 5 tahun 194.240.933.846 106.670.826.429

Jumlah pembiayaan mudharabah 3.151.201.282.970 2.888.566.081.599


Penyisihan kerugian (65.586.182.046) (54.383.189.445)

Bersih 3.085.615.100.924 2.834.182.892.154

336
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 51

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

9. PEMBIAYAAN MUDHARABAH (lanjutan)

d. Berdasarkan Pihak Berelasi


2016 2015

Pihak ketiga 3.083.779.918.837 2.734.766.081.599


Pihak berelasi (Catatan 39) 67.421.364.133 153.800.000.000

Jumlah pembiayaan mudharabah 3.151.201.282.970 2.888.566.081.599

e. Informasi Penting Lainnya

(i) Persentase bagi hasil pembiayaan mudharabah berkisar antara 9,11% per tahun sampai
dengan 14,10% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara 11,80% per tahun sampai
dengan 12,24% per tahun untuk tahun 2015.

(ii) Jumlah pembiayaan mudharabah yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal


31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp163.192.976.430 dan
Rp145.535.566.943. Restrukturisasi pembiayaan mudharabah dilakukan dengan cara
perpanjangan waktu, penjadwalan kembali dan penambahan plafon piutang bagi debitur.

(iii) Rasio non-performing - gross dan net pembiayaan mudharabah pada tanggal 31 Desember
2016 adalah sebesar 2,88% dan 1,74% (2015: 2,27% dan 1,35%).

(iv) Pembiayaan mudharabah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau
surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito
mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah
yang menjadi jaminan disajikan pada Catatan 24.

(v) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut:

2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 54.383.189.445 - 54.383.189.445
Penyisihan selama tahun
berjalan 93.231.988.601 - 93.231.988.601
Penghapusan selama
tahun berjalan (82.028.996.000) - (82.028.996.000)

Saldo akhir tahun 65.586.182.046 - 65.586.182.046

2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 157.876.937.140 - 157.876.937.140
Penyisihan selama tahun
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

berjalan 52.323.143.107 - 52.323.143.107


Penghapusan selama
tahun berjalan (155.816.890.802) - (155.816.890.802)

Saldo akhir tahun 54.383.189.445 - 54.383.189.445

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pembiayaan mudharabah.

337
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 52

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH


a. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas
2016
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Perdagangan 2.402.024.836.327 282.285.004.320 31.897.175.533 61.308.694.471 218.070.796.357 2.995.586.507.008
Jasa dunia usaha 1.594.560.135.391 30.641.187.571 6.606.579.211 3.495.219.516 18.987.102.376 1.654.290.224.065
Industri 1.162.874.735.202 363.710.476.419 293.439.443 533.070.258 19.417.539.442 1.546.829.260.764
Konstruksi 1.002.354.389.469 85.611.440.635 6.865.035.068 3.901.421.984 69.226.780.600 1.167.959.067.756
Pertanian 1.806.812.278.304 7.082.730.009 8.960.693.707 907.434.469 6.493.602.212 1.830.256.738.701
Transportasi dan
komunikasi 785.916.068.888 71.683.194.862 896.869.458 9.399.110.480 5.562.717.091 873.457.960.779
Jasa sosial 70.142.654.899 740.477.769 123.659.385 - - 71.006.792.053
Listrik, gas, dan air 274.506.296.583 224.914.153 197.901.669 75.539.705.525 - 350.468.817.930
Pertambangan 73.238.655.347 14.265.197.041 395.959.631 - 14.440.881.703 102.340.693.722
Lain-lain 1.066.060.481.011 1.062.921.254 - 1.197.860.369 1.340.087.716 1.069.661.350.350

10.238.490.531.421 857.307.544.033 56.237.313.105 156.282.517.072 353.539.507.497 11.661.857.413.128


Mata Uang Asing
Perdagangan 4.898.365.770 15.442.732.007 - - - 20.341.097.777
Jasa dunia usaha
Industri - - 22.819.367.386 - - 22.819.367.386
Konstruksi - - - - - -
Pertanian - - - - - -
Transportasi dan
komunikasi 3.233.400.000 12.788.527.042 - - - 16.021.927.042
Jasa sosial
Listrik, gas, dan air 1.055.816.539.806 127.096.779.426 - - 6.698.616.053 1.189.611.935.285
Pertambangan 420.320.901.796 - - - - 420.320.901.796
Lain-lain 7.689.489.866 - - - - 7.689.489.866

1.491.958.697.238 155.328.038.475 22.819.367.386 - 6.698.616.053 1.676.804.719.152


Jumlah pembiayaan
musyarakah 11.730.449.228.659 1.012.635.582.508 79.056.680.491 156.282.517.072 360.238.123.550 13.338.662.132.280
Penyisihan kerugian (106.840.043.626 ) (32.829.353.535 ) (4.847.324.392) (18.850.706.995 ) (174.237.044.088) (337.604.472.636 )

Bersih 11.623.609.185.033 979.806.228.973 74.209.356.099 137.431.810.077 186.001.079.462 13.001.057.659.644

2015
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Perdagangan 2.087.132.047.588 176.266.314.392 297.542.235.860 25.040.594.239 239.872.210.948 2.825.853.403.027
Jasa dunia usaha 1.034.851.305.501 49.804.595.596 7.151.262.943 6.542.528.837 55.767.877.794 1.154.117.570.671
Industri 985.068.236.350 5.267.648.554 51.410.268.352 1.793.684.079 41.960.113.651 1.085.499.950.986
Konstruksi 1.018.333.773.104 72.804.117.563 11.484.926.554 3.964.542.031 76.834.139.421 1.183.421.498.673
Pertanian 1.225.019.066.225 4.621.994.415 2.448.541.707 2.665.351.831 16.054.762.727 1.250.809.716.905
Transportasi dan
komunikasi 606.397.700.754 69.691.392.622 38.889.407.814 4.423.337.230 9.162.158.014 728.563.996.434
Jasa sosial 5.186.747.290 - - - 14.611.683.341 19.798.430.631
Listrik, gas, dan air 80.048.782.847 81.099.732.985 - 4.089.000.000 2.032.850.399 167.270.366.231
Pertambangan 81.052.072.681 - 27.302.193.913 - 11.372.061.030 119.726.327.624
Lain-lain 976.898.506.043 1.548.575.240 458.808.666 525.391.914 5.758.698.968 985.189.980.831

8.099.988.238.383 461.104.371.367 436.687.645.809 49.044.430.161 473.426.556.293 9.520.251.242.013

Mata Uang Asing


Perdagangan 2.757.000.000 20.369.351.764 - - - 23.126.351.764
Jasa dunia usaha - - - - - -
Industri - 202.773.082.578 - - - 202.773.082.578
Konstruksi - - - - - -
Pertanian 569.044.800.000 - - - - 569.044.800.000
Transportasi dan
komunikasi 29.091.864.000 15.111.746.561 - - - 44.203.610.561
Jasa sosial - - - - - -
Listrik, gas, dan air 60.046.941.960 6.853.993.119 - - - 66.900.935.079
Pertambangan 164.776.846.764 - - - - 164.776.846.764
Lain-lain - - - - - -

825.717.452.724 245.108.174.022 - - - 1.070.825.626.746

Jumlah pembiayaan
musyarakah 8.925.705.691.107 706.212.545.389 436.687.645.809 49.044.430.161 473.426.556.293 10.591.076.868.759
Penyisihan kerugian (85.347.128.253 ) (22.716.689.306 ) (50.363.778.501) (12.984.672.121 ) (142.396.410.218) (313.808.678.399 )
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Bersih 8.840.358.562.854 683.495.856.083 386.323.867.308 36.059.758.040 331.030.146.075 10.277.268.190.360

338
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 53

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan)

b. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian)

2016 2015
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 2.104.872.153.760 4.255.689.243.952
1 - 2 tahun 2.088.075.605.847 1.093.942.804.512
Lebih dari 2 - 5 tahun 3.116.809.472.958 2.833.669.907.468
Lebih dari 5 tahun 4.352.100.180.563 1.336.949.286.081

11.661.857.413.128 9.520.251.242.013

Mata Uang Asing


Kurang dari 1 tahun 186.181.513.656 141.509.074.823
1 - 2 tahun 302.610.810.424 171.629.418.512
Lebih dari 2 - 5 tahun 174.527.179.129 757.687.133.411
Lebih dari 5 tahun 1.013.485.215.943 -

1.676.804.719.152 1.070.825.626.746

Jumlah pembiayaan musyarakah 13.338.662.132.280 10.591.076.868.759


Penyisihan kerugian (337.604.472.636) (313.808.678.399)

Bersih 13.001.057.659.644 10.277.268.190.360

c. Sisa Umur Jatuh Tempo

2016 2015
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 5.715.810.679.094 6.146.313.376.614
1 - 2 tahun 691.481.781.269 518.646.640.770
Lebih dari 2 - 5 tahun 2.444.463.335.341 1.603.275.341.881
Lebih dari 5 tahun 2.810.101.617.424 1.252.015.882.748

11.661.857.413.128 9.520.251.242.013
Mata Uang Asing
Kurang dari 1 tahun 502.249.987.893 284.507.000.087
Lebih dari 1 - 2 tahun 12.788.527.042 43.743.239.809
Lebih dari 2 - 5 tahun 148.280.988.274 742.575.386.850
Lebih dari 5 tahun 1.013.485.215.943 -

1.676.804.719.152 1.070.825.626.746

Jumlah pembiayaan musyarakah 13.338.662.132.280 10.591.076.868.759


Penyisihan kerugian (337.604.472.636) (313.808.678.399)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Bersih 13.001.057.659.644 10.277.268.190.360

d. Berdasarkan Pihak Berelasi

2016 2015

Pihak ketiga 12.464.154.042.073 9.805.888.577.926


Pihak berelasi (Catatan 39) 874.508.090.207 785.188.290.833

Jumlah pembiayaan musyarakah 13.338.662.132.280 10.591.076.868.759

339
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 54

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan)

e. Informasi Penting Lainnya

(i) Persentase bagi hasil pembiayaan musyarakah Rupiah berkisar antara 9,38% per tahun
sampai dengan 12,50% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara 10,07% per tahun
sampai dengan 10,73% per tahun untuk tahun 2015, sedangkan untuk mata uang asing
berkisar antara 2,95% per tahun sampai dengan 8,66% per tahun untuk tahun 2016 dan
berkisar antara 4,27% per tahun sampai dengan 6,08% per tahun untuk tahun 2015.

(ii) Jumlah pembiayaan musyarakah dalam bentuk sindikasi adalah sebesar Rp217.991.310.553
dan Rp787.107.022.891 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

(iii) Jumlah pembiayaan musyarakah yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp1.558.465.689.393 dan Rp869.647.617.155.
Restrukturisasi pembiayaan musyarakah dilakukan dengan cara perpanjangan waktu,
penjadwalan kembali dan penambahan plafon pembiayaan bagi debitur.

(iv) Rasio non-performing - gross dan net pembiayaan musyarakah pada tanggal
31 Desember 2016 adalah sebesar 4,47% dan 2,98% (2015: 9,06% dan 7,11%).

(v) Pembiayaan musyarakah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau
surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito
mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah
yang menjadi jaminan disajikan pada Catatan 24.

(vi) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pembiayaan musyarakah adalah sebagai berikut:
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 293.870.061.137 19.938.617.262 313.808.678.399
Penyisihan selama
tahun berjalan 470.038.982.356 2.739.879.256 472.778.861.612
Pendapatan unwinding musyarakah (2.423.882.623) (48.348.581) (2.472.231.204)
Penghapusan selama
tahun berjalan (446.058.836.324) - (446.058.836.324)
Selisih kurs - (451.999.847) (451.999.847)
Saldo akhir tahun 315.426.324.546 22.178.148.090 337.604.472.636

2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 312.483.187.751 2.222.366.050 314.705.553.801
Penyisihan selama
tahun berjalan 419.966.662.782 17.493.311.423 437.459.974.205
Pendapatan unwinding musyarakah (3.111.387.682) (28.276.397) (3.139.664.079)
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Penghapusan selama
tahun berjalan (435.468.401.714) - (435.468.401.714)
Selisih kurs - 251.216.186 251.216.186
Saldo akhir tahun 293.870.061.137 19.938.617.262 313.808.678.399

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pembiayaan musyarakah.

340
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 55

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

11. TAGIHAN AKSEPTASI

a. Berdasarkan Jenis Mata Uang, Pihak Berelasi dan Pihak Ketiga

2016 2015

Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 39) 31.316.730.401 56.773.391.456
Pihak ketiga 67.418.615.768 195.664.895.967

Jumlah Rupiah 98.735.346.169 252.438.287.423

Mata Uang Asing


Pihak berelasi (Catatan 39) 3.411.629.319 7.679.680.846
Pihak ketiga 11.882.864.981 206.713.657

Jumlah Mata Uang Asing 15.294.494.300 7.886.394.503

Jumlah 114.029.840.469 260.324.681.926


Penyisihan kerugian (1.140.298.407) (2.603.246.819)

Bersih 112.889.542.062 257.721.435.107

b. Berdasarkan Jatuh Tempo

2016 2015

Rupiah
Kurang dari 1 bulan 29.474.960.169 66.262.745.510
1 - 3 Bulan 61.170.664.750 117.569.222.913
3 - 6 Bulan 8.089.721.250 68.606.319.000

Jumlah Rupiah 98.735.346.169 252.438.287.423

Mata Uang Asing


Kurang dari 1 bulan 4.728.675.848 206.713.657
1 - 3 Bulan 3.879.831.465 -
3 - 6 Bulan 3.274.357.668 -
6 - 12 Bulan 3.411.629.319 -
1 - 5 Tahun - 7.679.680.846

Jumlah Mata Uang Asing 15.294.494.300 7.886.394.503

Jumlah 114.029.840.469 260.324.681.926


Penyisihan kerugian (1.140.298.407) (2.603.246.819)

Bersih 112.889.542.062 257.721.435.107


Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

c. Berdasarkan Kolektibilitas Bank Indonesia

2016 2015

Lancar 114.029.840.469 260.324.681.926

Penyisihan kerugian (1.140.298.407) (2.603.246.819)

Bersih 112.889.542.062 257.721.435.107

341
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 56

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

11. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan)

d. Informasi Penting Lainnya

Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian tagihan akseptasi adalah sebagai berikut :

2016 2015

Saldo awal tahun 2.603.246.819 -


(Pemulihan)/pembentukan selama tahun berjalan (1.461.160.600) 2.603.246.819
Lain-lain (1.787.812) -

Saldo akhir tahun 1.140.298.407 2.603.246.819

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.

12. ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH

Akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi ijarah muntahiyah bittamlik dengan opsi perpindahan
hak milik obyek sewa dan ijarah multijasa dengan perincian sebagai berikut:

2016 2015

Kendaraan 80.839.840.000 17.146.029.143


Multijasa 35.947.649.802 29.893.223.737
Mesin dan instalasi 547.132.655.151 469.653.178.944
Lainnya 666.340.300.901 528.643.470.576

Jumlah 1.330.260.445.854 1.045.335.902.400


Akumulasi penyusutan, amortisasi dan pemeliharaan (423.070.185.362) (239.287.481.360)

Nilai bersih 907.190.260.492 806.048.421.040

Ijarah multijasa sebagian besar terdiri dari pembiayaan ijarah untuk tujuan pendidikan.

Penyusutan, amortisasi dan pemeliharaan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
masing-masing sebesar Rp329.833.049.891 dan Rp370.550.440.593 untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 30).

13. PENYERTAAN MODAL SEMENTARA

2016 dan 2015


Persentase
Nama Perusahaan Jenis Usaha Kepemilikan Nilai Tercatat
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Metode Biaya:
PT. Istaka Karya (Persero) Konstruksi < 20% 50.331.426.038

Penyisihan kerugian (7.549.713.906)

42.781.712.132

342
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 57

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

13. PENYERTAAN MODAL SEMENTARA (lanjutan)

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas penyertaan modal sementara
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan kurang lancar.

Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian penyertaan modal sementara adalah sebagai berikut:

2016 2015

Saldo awal tahun 7.549.713.906 503.314.260


Pembentukan selama tahun berjalan - 7.046.399.646

Saldo akhir tahun 7.549.713.906 7.549.713.906

14. ASET TETAP


2016
1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember

Nilai Perolehan
Hak atas tanah 487.564.000.000 - - - 487.564.000.000
Bangunan 61.470.629.785 2.413.706.909 - (5.370.713.889) 58.513.622.805
Instalasi 180.343.257.163 769.222.680 (650.653.058) - 180.461.826.785
Kendaraan bermotor 189.334.033.874 399.624.235 (4.174.585.996) - 185.559.072.113
Inventaris kantor 1.259.531.889.774 67.802.597.561 (1.331.633.914) - 1.326.002.853.421
Aset dalam penyelesaian - 9.203.592.500 - 5.370.713.889 14.574.306.389

2.178.243.810.596 80.588.743.885 (6.156.872.968) - 2.252.675.681.513

Akumulasi Penyusutan
Hak atas tanah - - - - -
Bangunan 20.390.620.229 2.545.022.141 - - 22.935.642.370
Instalasi 154.073.176.323 14.964.892.674 (650.653.058) - 168.387.415.939
Kendaraan bermotor 143.429.445.521 21.180.914.394 (3.263.670.341) - 161.346.689.574
Inventaris kantor 736.214.212.634 191.718.611.934 (1.200.176.901) - 926.732.647.667

1.054.107.454.707 230.409.441.143 (5.114.500.300) - 1.279.402.395.550

Nilai buku 1.124.136.355.889 973.273.285.963

2015
1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember

Nilai Perolehan
Hak atas tanah 134.517.445.022 353.046.554.978 - - 487.564.000.000
Bangunan 57.953.117.672 3.517.512.113 - - 61.470.629.785
Instalasi 181.528.628.793 2.056.180 (1.187.427.810) - 180.343.257.163
Kendaraan bermotor 188.596.059.874 4.512.296.000 (3.774.322.000) - 189.334.033.874
Inventaris kantor 1.007.255.587.251 254.321.925.818 (2.045.623.295) - 1.259.531.889.774
Aset dalam penyelesaian - - - - -

1.569.850.838.612 615.400.345.089 (7.007.373.105) - 2.178.243.810.596

Akumulasi Penyusutan
Bangunan 17.574.179.262 2.816.440.967 - - 20.390.620.229
Instalasi 134.289.417.420 20.971.186.713 (1.187.427.810) - 154.073.176.323
Kendaraan bermotor 119.410.040.410 27.533.881.643 (3.514.476.532) - 143.429.445.521
Inventaris kantor 573.172.681.645 165.069.876.583 (2.028.345.594) - 736.214.212.634
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

844.446.318.737 216.391.385.906 (6.730.249.936) - 1.054.107.454.707

Nilai Buku 725.404.519.875 1.124.136.355.889

343
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 58

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

14. ASET TETAP (lanjutan)

Seluruh hak atas tanah yang dimiliki oleh Bank merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) dengan sisa
umur berkisar antara 4 tahun sampai 28 tahun dan dapat diperpanjang. Mengacu pada praktek di
masa lampau, Bank memiliki keyakinan dapat memperpanjang HGB tersebut.

Rincian atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

2016 2015

Harga jual 1.885.377.146 2.169.001.931


Nilai buku (1.042.372.668) (277.123.169)

Laba penjualan aset tetap 843.004.478 1.891.878.762

Aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu
paket asuransi tertentu pada PT Tugu Pratama Indonesia, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi
Asei Indonesia, PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967, PT Mandiri Axa General Insurance,
PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG, PT Asuransi Staco Mandiri, PT Asuransi Tri Pakarta dan
PT Asuransi Takaful Umum dengan nilai pertanggungan seluruhnya masing-masing sebesar
Rp1.506.815.816.353 dan Rp1.728.638.300.344 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan
2015. Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas aset tetap yang diasuransikan.

Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang
dimiliki oleh Bank.

Pada bulan Desember 2015, Bank merubah kebijakan akuntansi terkait pengukuran aset tetap dalam
hak atas cost model) menjadi metode
revaluasi (Catatan 2q).

Pada tahun 2015, Bank telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Muttaqin Bambang
Purwanto Rozak Uswatun & Rekan, penilai eksternal independen untuk melakukan penilaian terhadap

dihitung dengan menggunakan pendekatan biaya. Selisih antara nilai pasar dengan nilai perolehan

atas tanah) yang terdiri dari surplus revaluasi sebesar Rp354.678.377.363 (sebelum pajak) atau
Rp344.037.987.242 (setelah pajak final) yang dicatat di akun selisih penilaian kembali aset tetap di
ekuitas dan penurunan nilai akibat revaluasi sebesar Rp1.631.782.385 dibebankan di laporan laba rugi
tahun 2015.

di bulan Desember 2015 dan telah melakukan pembayaran atas pajak final sebesar
Rp10.640.350.121 di bulan Desember 2015. Bank telah menerima persetujuan atas revaluasi aset
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

dan 2015 adalah Rp134.517.445.022.

344
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 59

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

15. ASET LAIN-LAINNYA

2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah

Biaya dibayar dimuka:


Sewa gedung 345.992.589.290 - 345.992.589.290
Renovasi gedung 117.936.845.133 - 117.936.845.133
Pemeliharaan piranti lunak 442.504.731 - 442.504.731
Pembukaan cabang baru 2.455.702.242 - 2.455.702.242
Lainnya 55.859.446.051 - 55.859.446.051
Rekening perantara 177.136.928.833 1.261.786.672 178.398.715.505
Tagihan surat kredit berdokumen
dalam negeri (SKBDN) kepada nasabah 44.938.610.181 - 44.938.610.181
Pendapatan akan diterima pembiayaan 57.780.851.752 5.925.196.870 63.706.048.622
Persediaan alat tulis kantor 40.826.348.982 - 40.826.348.982
Pendapatan akan diterima rahn 37.304.274.583 - 37.304.274.583
Piutang pendapatan surat berharga 265.949.141.624 2.461.829.925 268.410.971.549
Tagihan pajak penghasilan/pajak
penghasilan dibayar di muka
Pasal 29 (Catatan 21b dan 21f)
- Tahun fiskal 2014 63.669.564.031 - 63.669.564.031
- Tahun fiskal 2013 83.614.952.434 - 83.614.952.434
Setoran jaminan 8.854.301.274 1.347.250.000 10.201.551.274
Tagihan ATM Prima 23.634.453.119 - 23.634.453.119
Lainnya 145.383.610.355 2.047.050.287 147.430.660.642

Jumlah 1.471.780.124.615 13.043.113.754 1.484.823.238.369

Penyisihan kerugian (147.145.703.521) - (147.145.703.521)

Bersih 1.324.634.421.094 13.043.113.754 1.337.677.534.848

2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah

Biaya dibayar dimuka:


Sewa gedung 293.884.041.955 - 293.884.041.955
Renovasi gedung 148.197.927.191 - 148.197.927.191
Pemeliharaan piranti lunak 2.721.672.548 - 2.721.672.548
Pembukaan cabang baru 4.337.393.574 - 4.337.393.574
Lainnya 54.908.678.186 - 54.908.678.186
Rekening perantara 238.785.427.425 1.306.148.631 240.091.576.056
Tagihan surat kredit berdokumen
dalam negeri (SKBDN) kepada nasabah 101.924.248.181 - 101.924.248.181
Tagihan letter of credit import usance - 10.016.706.484 10.016.706.484
Pendapatan akan diterima pembiayaan 30.222.668.426 4.343.460.435 34.566.128.861
Persediaan alat tulis kantor 43.408.135.165 - 43.408.135.165
Pendapatan akan diterima rahn 31.488.157.382 - 31.488.157.382
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Piutang pendapatan surat berharga 104.364.621.082 2.481.962.740 106.846.583.822

345
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 60

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

15. ASET LAIN-LAINNYA (lanjutan)

2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah

Tagihan pajak penghasilan-


Pasal 29 (Catatan 21b dan 21f)
- Tahun fiskal 2014 135.605.578.125 - 135.605.578.125
- Tahun fiskal 2013 83.614.952.434 - 83.614.952.434
Setoran jaminan 8.907.894.879 1.603.429.845 10.511.324.724
Lainnya 175.072.755.431 811.307.945 175.884.063.376

Jumlah 1.457.444.151.984 20.563.016.080 1.478.007.168.064

Penyisihan kerugian (85.408.579.325) - (85.408.579.325)

Bersih 1.372.035.572.659 20.563.016.080 1.392.598.588.739

Tagihan ATM Prima merupakan tagihan yang timbul karena penggunaan jaringan Automated Teller
Machine (ATM) Bank oleh nasabah bank lain yang menjadi anggota dari jaringan ATM Prima.

Rekening perantara merupakan pos yang digunakan untuk transaksi kliring, RTGS dan transaksional
lainnya yang masih dalam proses penyelesaian hingga tanggal laporan posisi keuangan.

Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian atas aset lain adalah cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian akibat tidak dapat dipulihkannya aset lain.

16. LIABILITAS SEGERA

2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah

Pihak ketiga
Cadangan bonus dan THR 181.278.500.000 - 181.278.500.000
Titipan dana nasabah 44.848.818.301 2.591.699.110 47.440.517.411
Biaya yang masih harus dibayar 111.251.258.628 - 111.251.258.628
Dana kebajikan 132.282.241.188 3.769.111.732 136.051.352.920
Liabilitas pada notaris 75.466.697.126 - 75.466.697.126
Rekening perantara
pembayaran kepada pemasok 11.820.686.765 - 11.820.686.765
Zakat pegawai, nasabah dan umum 2.143.318.938 5.404.267 2.148.723.205
Liabilitas pada perusahaan asuransi 7.047.435.265 - 7.047.435.265
Liabilitas ATM Prima 10.160.504.721 - 10.160.504.721
Zakat Bank 11.146.263.639 - 11.146.263.639
Liabilitas ATM Bersama 14.370.088.350 - 14.370.088.350
Liabilitas terkait pembiayaan 80.455.277.717 1.161.733.271 81.617.010.988
Lainnya 200.982.710.591 370.829.242 201.353.539.833
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

883.253.801.229 7.898.777.622 891.152.578.851

Pihak berelasi (Catatan 39)


Liabilitas atas penggunaan
ATM Bank Mandiri 101.084.913.838 - 101.084.913.838
Cadangan tansiem 18.721.500.000 - 18.721.500.000

119.806.413.838 - 119.806.413.838

Jumlah 1.003.060.215.067 7.898.777.622 1.010.958.992.689

346
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 61

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. LIABILITAS SEGERA (lanjutan)


2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Pihak ketiga
Cadangan bonus dan THR 127.000.000.000 - 127.000.000.000
Titipan dana nasabah 98.741.850.245 2.749.726.314 101.491.576.559
Biaya yang masih harus dibayar 70.847.569.770 - 70.847.569.770
Dana kebajikan 129.446.966.485 3.038.947.147 132.485.913.632
Liabilitas pada notaris 63.948.409.599 - 63.948.409.599
Rekening perantara
pembayaran kepada pemasok 155.140.527.585 - 155.140.527.585
Zakat pegawai, nasabah dan umum 2.146.209.743 991.095 2.147.200.838
Liabilitas pada perusahaan
asuransi 11.260.668.018 181.068 11.260.849.086
Liabilitas ATM Prima 5.478.522.165 - 5.478.522.165
Zakat Bank 9.592.982.099 - 9.592.982.099
Liabilitas ATM Bersama 8.775.751.347 - 8.775.751.347
Lainnya 92.540.609.105 68.625.509.435 161.166.118.540

774.920.066.161 74.415.355.059 849.335.421.220

Pihak berelasi (Catatan 39)


Liabilitas atas penggunaan ATM
Bank Mandiri 50.154.337.125 - 50.154.337.125
Cadangan tansiem 13.000.000.000 - 13.000.000.000

63.154.337.125 - 63.154.337.125

Jumlah 838.074.403.286 74.415.355.059 912.489.758.345

Cadangan untuk karyawan, direksi, dan dewan komisaris merupakan cadangan tunjangan prestasi
unit kerja atas penilaian kinerja triwulanan, cadangan bonus akhir tahun, dan cadangan tansiem untuk
direksi dan dewan komisaris.

Titipan dana nasabah merupakan setoran nasabah yang belum disalurkan oleh Bank. Di dalam akun
ini terdapat titipan dana mudharabah muqayyadah channelling sebesar Rp7.781.062.407 dan
Rp7.688.788.703 masing-masing untuk tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

Biaya yang masih harus dibayar merupakan liabilitas kepada pihak ketiga atas biaya utilitas seperti
listrik, air, dan telepon.

Dana kebajikan merupakan penerimaan pendapatan denda nasabah pembiayaan dan jasa giro dari
bank non-syariah. Pendapatan non-halal yang berasal dari pendapatan jasa giro dari bank non-syariah
masing-masing sebesar Rp428.227.952 dan Rp427.346.466 pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015.

Liabilitas pada notaris merupakan setoran nasabah untuk pembayaran notaris dalam rangka
pembiayaan yang belum dibayarkan oleh Bank kepada notaris.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Rekening perantara pembayaran kepada pemasok merupakan setoran dan/atau liabilitas Bank atas
pengadaan barang atau jasa.

347
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 62

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

16. LIABILITAS SEGERA (lanjutan)

Zakat pegawai, nasabah, dan umum merupakan titipan dana zakat, infak, dan shadaqah dari pihak-
pihak tersebut.

Liabilitas pada perusahaan asuransi merupakan setoran nasabah untuk pembayaran asuransi dalam
rangka pembiayaan yang belum dibayarkan oleh Bank kepada perusahaan asuransi.

Liabilitas ATM Prima dan ATM Bersama merupakan liabilitas yang timbul karena nasabah Bank
melakukan transaksi ATM dengan menggunakan jaringan ATM Prima dan jaringan ATM Bersama.

Zakat Bank merupakan liabilitas zakat Bank yang dihitung dari laba sebelum pajak (Catatan 42).

Liabilitas atas penggunaan ATM Bank Mandiri merupakan liabilitas yang timbul karena nasabah Bank
melakukan transaksi Automated Teller Machine (ATM) dengan menggunakan jaringan ATM
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Liabilitas terkait pembiayaan merupakan liabilitas yang timbul karena fasilitas pembiayaan yang
diberikan merupakan setoran nasabah untuk pembayaran biaya-biaya terkait proses pembiayaan
seperti biaya appraisal, materai, audit, dan lain-lain.

Termasuk dalam liabilitas lainnya adalah pencadangan biaya dan utang kepada pihak ketiga terkait
dengan kegiatan operasional.

17. BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER DAN BONUS WADIAH PIHAK KETIGA YANG BELUM
DIBAGIKAN

2016 2015
Bukan Bank
Rupiah
Giro 554.133 83.957
Deposito 69.282.915.797 51.566.137.967
Tabungan 606.155 569.269

69.284.076.085 51.566.791.193
Mata Uang Asing
Deposito 2.015.266.129 2.843.736.461

2.015.266.129 2.843.736.461

71.299.342.214 54.410.527.654
Bank
Rupiah
Giro 4.870.732 4.870.732
Deposito 185.108.711 167.028.807
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

189.979.443 171.899.539

Jumlah 71.489.321.657 54.582.427.193

348
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 63

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

18. SIMPANAN WADIAH

2016 2015

a. Giro Wadiah
Pihak ketiga
Rupiah 4.697.980.052.707 4.153.155.763.169
Mata Uang Asing 1.807.812.524.566 1.448.822.642.265

6.505.792.577.273 5.601.978.405.434

Pihak berelasi (Catatan 39)


Rupiah 330.210.046.253 175.504.738.439
Mata Uang Asing 24.847.781.191 41.225.201.404

355.057.827.444 216.729.939.843

b. Tabungan Wadiah
Pihak ketiga
Rupiah 2.593.404.868.519 2.239.201.724.709

2.593.404.868.519 2.239.201.724.709

Pihak berelasi (Catatan 39)


Rupiah 32.155.921 39.016.555

32.155.921 39.016.555

Jumlah 9.454.287.429.157 8.057.949.086.541

Simpanan wadiah merupakan simpanan wadiah yad-dhamanah dari pihak lain yang berdasarkan
kebijaksanaan Bank akan mendapatkan bonus.

Bonus untuk simpanan wadiah Rupiah per tahun adalah berkisar antara 0,63% sampai dengan 0,82%
untuk tahun 2016 dan berkisar antara 0,62% sampai dengan 1,79% untuk tahun 2015. Bonus per
tahun untuk simpanan wadiah dalam mata uang asing berkisar antara 0,18% sampai dengan 0,82%
untuk tahun 2016 dan berkisar antara 0,18% sampai dengan 0,84% untuk tahun 2015.

19. SIMPANAN DARI BANK LAIN

2016 2015
Pihak ketiga
Rupiah
Giro wadiah 39.572.055.963 6.361.636.707

Pihak berelasi (Catatan 39)


Rupiah
Giro wadiah 16.990.983.028 38.062.237.765
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Jumlah 56.563.038.991 44.423.874.472


Giro wadiah merupakan simpanan giro dari bank lain dengan akad wadiah yad-dhamanah yang
berdasarkan kebijakan Bank akan mendapatkan bonus.

Bonus untuk giro wadiah Rupiah per tahun berkisar antara 0,72% sampai dengan 0,82% untuk tahun
2016 dan berkisar antara 0,71% sampai dengan 0,84% untuk tahun 2015.

349
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 64

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

20. LIABILITAS AKSEPTASI

a. Berdasarkan Jenis Mata Uang, Pihak Berelasi Dan Pihak Ketiga

2016 2015

Rupiah
Pihak berelasi - 824.407.915
Pihak ketiga 98.735.346.169 251.613.879.508

Jumlah Rupiah 98.735.346.169 252.438.287.423

Mata uang asing


Pihak ketiga 15.294.494.300 7.886.394.503

Jumlah Mata Uang Asing 15.294.494.300 7.886.394.503

Jumlah 114.029.840.469 260.324.681.926

b. Berdasarkan Jatuh Tempo


2016 2015
Rupiah
Kurang dari 1 bulan 29.474.960.169 66.262.745.510
1 - 3 Bulan 61.170.664.750 117.569.222.913
3 - 6 Bulan 8.089.721.250 68.606.319.000

Jumlah Rupiah 98.735.346.169 252.438.287.423

Mata Uang Asing


Kurang dari 1 bulan 4.728.675.848 206.713.657
1 - 3 Bulan 3.879.831.465 -
3 - 6 Bulan 3.274.357.668 -
6 - 12 Bulan 3.411.629.319 -
1 - 5 Tahun - 7.679.680.846

Jumlah Mata Uang Asing 15.294.494.300 7.886.394.503

Jumlah 114.029.840.469 260.324.681.926

21. PERPAJAKAN

a. Utang pajak terdiri dari:


2016 2015

Pajak penghasilan pasal 25/29 11.685.472.869 49.165.612.077


PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Pajak penghasilan pasal 4 (2) 42.365.126.518 40.370.266.482


Pajak penghasilan pasal 21 22.873.835.448 12.729.657.722
Pajak penghasilan pasal 22 18.117.299 951.694.899
Pajak penghasilan pasal 23 1.215.091.009 926.471.225
Pajak penghasilan pasal 26 21.768.243 9.465.195
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 1.684.195.608 1.546.221.046

Jumlah 79.863.606.994 105.699.388.646

350
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 65

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

21. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan dengan laba fiskal dan taksiran beban
pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
2016 2015

Laba sebelum pajak penghasilan 434.704.281.914 374.126.301.850

Beda temporer:
Penyisihan/(pemulihan) kerugian
atas:
Giro pada bank lain (176.111.060) 46.438.557
Penempatan pada bank lain 3.200.000.000 (1.950.000.000)
Investasi pada surat berharga (750.868.680) 6.864.080.566
Kekurangan penyisihan
kerugian atas pembiayaan (126.743.619.546) (213.167.630.314)
Penyertaan modal sementara - 7.046.399.645
Estimasi kerugian komitmen dan
kontinjensi (10.626.296.125) 23.236.852.379
Beban/(pemulihan) penyisihan
kerugian risiko operasional 5.204.703.989 (2.706.788.597)
Beban atas imbalan pasca-kerja karyawan
dan imbalan jangka panjang karyawan (19.052.797.272) 56.818.883.159
Depresiasi aset tetap (6.929.970.328) (2.624.293.278)
Cadangan bonus 54.278.500.000 (30.862.407.159)
Beban cadangan kerugian
penurunan nilai aset
non-produktif 26.541.245.302 (224.649.052)
Cadangan tansiem 5.721.500.000 7.000.000.000
Lainnya (9.963.627.615) 91.374.496.819
Jumlah beda temporer (79.297.341.335) (59.148.617.275)
Beda tetap:
Hadiah karyawan 3.120.439.998 79.300.000
Depresiasi aset tetap 9.651.842.821 12.399.681.874
Representasi 5.023.101.864 4.496.112.097
Sewa kendaraan dinas 1.892.280.000 2.031.607.500
Sewa rumah dinas 16.326.977.849 12.139.908.828
Membership 3.770.460.896 3.718.762.402
Beban non-operasional 107.519.153 251.663.858
Lain-lain (37.434.879.833) (71.041.009.607)
Jumlah beda tetap 2.457.742.748 (35.923.973.048)
Jumlah koreksi fiskal (76.839.598.587) (95.072.590.323)
Penghasilan kena pajak (dibulatkan) 357.864.683.000 279.053.711.000
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Beban pajak penghasilan 89.466.170.750 69.763.427.750


Pajak dibayar dimuka - pasal 25 (77.763.251.436) (20.584.716.375)
Pajak yang dipotong pihak lain - pasal 23 (17.446.445) (13.099.298)
Utang pajak penghasilan
- pasal 29 11.685.472.869 49.165.612.077

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 di atas
adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada
waktu Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.

351
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 66

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

21. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Rekonsiliasi atas beban pajak penghasilan Bank dengan perkalian laba akuntansi Bank sebelum
pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2016 2015
Laba sebelum pajak penghasilan 434.704.281.914 374.126.301.850
Beban pajak penghasilan yang dihitung dari
laba sebelum pajak penghasilan (108.676.070.479) (93.531.575.463)
Pengaruh pajak atas beda tetap (614.435.604) 8.980.993.395
Beban pajak - bersih (109.290.506.083) (84.550.582.068)

d. Komponen dari beban pajak penghasilan:


2016 2015
Beban pajak penghasilan:
Beban pajak kini (89.466.170.750) (69.763.427.750)
Beban pajak tangguhan (19.824.335.333) (14.787.154.318)
Beban pajak - bersih (109.290.506.083) (84.550.582.068)

e. Aset pajak tangguhan terdiri dari:


2016 2015
Aset pajak tangguhan:
Cadangan kerugian penurunan nilai atas
aset keuangan dan penyisihan kerugian
atas aset produktif 73.458.493.261 107.646.443.209
Penyisihan imbalan pasca-kerja
karyawan dan imbalan jangka
panjang karyawan 86.230.384.999 75.258.966.499
Cadangan kerugian risiko operasional 6.015.295.663 4.714.119.666
Estimasi kerugian atas komitmen
dan kontinjensi 3.180.132.687 5.836.706.719
Penyisihan kerugian atas aset non-produktif 23.079.149.063 15.864.444.513
Cadangan bonus 45.319.625.000 31.750.000.000
Cadangan tansiem 4.680.375.000 3.250.000.000
241.963.455.673 244.320.680.606
Liabilitas pajak tangguhan:
Aset tetap (15.928.474.773) (14.195.982.191)
Aset pajak tangguhan - bersih 226.034.980.900 230.124.698.415

Manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar jumlah laba fiskal pada masa mendatang
memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan
tersebut.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

f. Surat ketetapan pajak

Tahun fiskal 2013

Di bulan April 2015, Bank menerima surat ketetapan pajak (SKP) yang menyatakan kekurangan
bayar pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2013 sebesar Rp58.236.986.879. Bank tidak
menyetujui hasil SKP tersebut dan mengajukan keberatan ke kantor pelayanan pajak pada
tanggal 14 Juli 2015. Pada tanggal 24 Juni 2016, Bank menerima hasil keputusan keberatan
dimana kantor pajak menolak sebagian besar keberatan Bank yaitu sebesar Rp58.232.939.485.
Lebih lanjut Bank mengajukan surat banding ke pengadilan pajak pada tanggal 20 September
2016. Sampai tanggal laporan keuangan ini, belum terdapat hasil putusan banding dari pengadilan
pajak.

352
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 67

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

21. PERPAJAKAN (lanjutan)


f. Surat ketetapan pajak (lanjutan)
Tahun fiskal 2013 (lanjutan)
Bank telah melakukan pembayaran terlebih dahulu atas nilai kurang bayar sebesar
Rp58.236.986.879 sebagai salah satu persyaratan untuk melakukan keberatan dan dicatat
sebagai tagihan pajak penghasilan di akun aset lain-lain (lihat Catatan 15).

Tahun fiskal 2014


Di bulan Juni 2016, Bank menerima SKP yang menyatakan kelebihan bayar pajak penghasilan
badan untuk tahun pajak 2014 sebesar Rp84.172.385.625 dari nilai kelebihan bayar pajak sebesar
Rp135.605.578.125 yang diklaim di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak tahun 2014.
Selain itu, Kantor Pajak menilai bahwa Bank masih memiliki hutang PPN terkait transaksi
Murabahah tahun pajak 2003 sebesar Rp12.236.371.531. Nilai restitusi kelebihan bayar pajak
tahun 2014 sebesar Rp71.936.014.094 yang diterima oleh Bank pada tanggal 29 Agustus 2016
telah dikurangkan dengan hutang PPN Murabahah sebesar Rp12.236.371.531. Bank tidak
menyetujui hasil SKP tersebut dan telah mengajukan keberatan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
pada tanggal 26 September 2016. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, belum terdapat
hasil dari pengajuan keberatan tersebut, dan terkait dengan hutang PPN sebesar
Rp12.236.371.531 yang telah dikurangkan oleh Kantor Pajak pada saat restitusi kelebihan bayar
pajak tahun 2014, Manajemen Bank masih mempertimbangkan langkah selanjutnya yang akan
dilakukan.

Oleh karena itu, pada tanggal 31 Desember 2016, Bank mencatat tagihan pajak untuk tahun fiskal
2014 sebesar Rp63.669.564.031.

22. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI


Akun ini merupakan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:

2016 2015

Bank garansi yang diterbitkan dan SBLC 14.168.316.096 24.550.673.268


Letter of credit (L/C) yang tidak
dapat dibatalkan 88.637.962 332.576.910
Jumlah 14.256.954.058 24.883.250.178

Ikhtisar perubahan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 1.209.479.159 23.673.771.019 24.883.250.178


Pembentukan/(pemulihan) selama
tahun berjalan 649.279.652 (10.738.901.601) (10.089.621.949)
Selisih kurs - (536.674.171) (536.674.171)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Saldo akhir tahun 1.858.758.811 12.398.195.247 14.256.954.058

2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 720.817.452 925.580.347 1.646.397.799


Pembentukan selama tahun berjalan 488.661.707 21.868.847.567 22.357.509.274
Selisih kurs - 879.343.105 879.343.105
Saldo akhir tahun 1.209.479.159 23.673.771.019 24.883.250.178

Manajemen berpendapat bahwa estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang dibentuk adalah
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian liabilitas komitmen dan kontinjensi.

353
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 68

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

22. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)


Transaksi komitmen dan kontinjensi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dalam kegiatan usaha
Bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut:

2016 2015

Bank garansi yang diterbitkan dan SBLC 654.402.676.045 384.209.272.803


L/C yang tidak dapat dibatalkan yang
masih berjalan 8.863.796.108 33.257.691.000

Jumlah 663.266.472.153 417.466.963.803

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua bank garansi yang diterbitkan, SBLC dan L/C yang
tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan diklasifikasikan sebagai lancar, kecuali bank garansi
sejumlah Rp155.714.863.350 yang diklasifikasikan sebagai dalam perhatian khusus pada tanggal
31 Desember 2016 dan Rp153.808.788.493 yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar pada tanggal
31 Desember 2015, dan SBLC sejumlah Rp1.471.378.806 yang diklasifikasikan sebagai macet pada
tanggal 31 Desember 2016.

23. LIABILITAS LAIN-LAIN


2016 2015
Rupiah
Cadangan imbalan pasca-kerja
karyawan dan imbalan jangka
panjang karyawan (Catatan 38) 344.921.540.000 301.035.866.000
Penyisihan atas estimasi
kerugian yang timbul
dari kasus hukum 24.061.183.123 18.856.479.134
Setoran jaminan 13.745.589.896 49.457.823.354
Pendapatan administrasi pembiayaan
yang ditangguhkan 18.408.540.425 10.000.686.294
Lainnya 12.623.927.091 23.057.425.642

413.760.780.535 402.408.280.424
Mata Uang Asing
Liabilitas impor berjangka nasabah - 3.291.404.749
Setoran jaminan 10.027.735.070 9.320.780.409
Lainnya 7.558.784.926 7.734.113.951

17.586.519.996 20.346.299.109

Jumlah 431.347.300.531 422.754.579.533

24. DANA SYIRKAH TEMPORER

Dana syirkah temporer terdiri dari:

a. Bukan Bank
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

1) Investasi terikat
2016 2015
Pihak ketiga
Giro 62.342.711.683 1.001.076.915
Tabungan 1.497.199.165.882 1.057.745.803.647

Jumlah investasi terikat 1.559.541.877.565 1.058.746.880.562

Giro dan tabungan investasi terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan
imbal bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana pada penyaluran dana yang
kriterianya telah ditentukan oleh pemilik dana berdasarkan nisbah yang ditetapkan dan
disetujui sebelumnya.

354
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 69

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

24. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan)

a. Bukan Bank (lanjutan)

2) Investasi tidak terikat - tabungan mudharabah

2016 2015
Pihak ketiga
Tabungan BSM 19.216.285.246.470 17.541.959.581.299
Tabungan Mabrur 3.696.282.272.416 3.318.724.043.484
Tabungan Investa Cendekia 362.312.838.815 361.059.414.246
Tabungan Berencana BSM 151.206.814.863 158.013.725.873
Tabungan Pensiun 206.047.134.858 89.899.879.188
Tabungan Qurban 409.973.126 429.291.170
Tabungan Al Washilyah Mandiri - 598.325

23.632.544.280.548 21.470.086.533.585

Pihak berelasi (Catatan 39)


Tabungan BSM 20.331.308.411 217.264.091.673
Tabungan Berencana BSM 380.252.082 310.266.778
Tabungan Investa Cendekia 35.399.501 288.180.925
Tabungan Mabrur 78.318.239 111.509.892
Tabungan Mudharabah Institusi 7.221.479.039 10.084.760.478

28.046.757.272 228.058.809.746

Jumlah investasi tidak


terikat - tabungan mudharabah 23.660.591.037.820 21.698.145.343.331

Tabungan investasi tidak terikat tabungan mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain
yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut
dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.

Nisbah bagi hasil untuk investasi tidak terikat tabungan mudharabah setara dengan 0,23%
sampai dengan 5,10% per tahun untuk tahun 2016 dan 0,22% sampai dengan 5,46% per
tahun untuk tahun 2015.

3) Investasi tidak terikat - deposito mudharabah

2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah

Pihak ketiga 29.849.504.806.242 4.477.910.024.154 34.327.414.830.396


Pihak berelasi 935.301.169.631 6.143.457.709 941.444.627.340

Jumlah 30.784.805.975.873 4.484.053.481.863 35.268.859.457.736


Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah

Pihak ketiga 27.228.698.855.631 3.620.541.551.565 30.849.240.407.196


Pihak berelasi 195.995.997.855 242.300.569.287 438.296.567.142

Jumlah 27.424.694.853.486 3.862.842.120.852 31.287.536.974.338

355
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 70

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

24. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan)

b. Bank

2016 2015
Pihak ketiga
Investasi tidak terikat:
Tabungan mudharabah 258.324.801.453 244.384.621.261
Deposito mudharabah 77.588.976.546 73.548.098.422

Jumlah dana syirkah


temporer bank 335.913.777.999 317.932.719.683

c. Musyarakah - Giro Mudharabah Musytarakah

2016 2015

Pihak ketiga 6.582.023.243 10.501.215.161

d. Investasi Tidak Terikat - Deposito Mudharabah (bank dan bukan bank)

1) Berdasarkan jangka waktu (sesuai perjanjian)

2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah

1 bulan 24.613.921.770.703 4.155.803.371.577 28.769.725.142.280


3 bulan 2.453.494.090.009 80.483.112.579 2.533.977.202.588
6 bulan 1.326.191.139.676 32.297.545.030 1.358.488.684.706
12 bulan 2.468.787.952.031 215.469.452.677 2.684.257.404.708
Jumlah 30.862.394.952.419 4.484.053.481.863 35.346.448.434.282

2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah

1 bulan 20.814.127.204.337 3.072.454.530.794 23.886.581.735.131


3 bulan 3.204.666.575.116 282.517.541.865 3.487.184.116.981
6 bulan 1.124.114.710.106 315.341.199.315 1.439.455.909.421
12 bulan 2.355.334.462.349 192.528.848.878 2.547.863.311.227

Jumlah 27.498.242.951.908 3.862.842.120.852 31.361.085.072.760

2) Berdasarkan sisa umur jatuh tempo


2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Sampai dengan 1 bulan 25.286.401.623.795 4.059.908.541.626 29.346.310.165.421


Lebih dari 1 - 3 bulan 2.795.228.017.055 229.806.463.190 3.025.034.480.245
Lebih dari 3 - 6 bulan 1.361.301.916.853 35.515.295.919 1.396.817.212.772
Lebih dari 6 - 12 bulan 1.419.463.394.716 158.823.181.128 1.578.286.575.844

Jumlah 30.862.394.952.419 4.484.053.481.863 35.346.448.434.282

356
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 71

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

24. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan)

d. Investasi Tidak Terikat - Deposito Mudharabah (bank dan bukan bank) (lanjutan)

2) Berdasarkan sisa umur jatuh tempo (lanjutan)

2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah

Sampai dengan 1 bulan 21.654.676.276.922 3.318.077.353.597 24.972.753.630.519


Lebih dari 1 - 3 bulan 3.314.399.575.420 71.628.148.763 3.386.027.724.183
Lebih dari 3 - 6 bulan 1.152.496.465.245 316.409.743.452 1.468.906.208.697
Lebih dari 6 - 12 bulan 1.376.670.634.321 156.726.875.040 1.533.397.509.361

Jumlah 27.498.242.951.908 3.862.842.120.852 31.361.085.072.760

Deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan
imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang
ditetapkan dan disetujui sebelumnya dengan akad mudharabah muthlaqah.

Nisbah bagi hasil untuk deposito berjangka mudharabah dalam Rupiah berkisar antara 4,06%
sampai dengan 6,15% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara 3,97% sampai dengan
6,30% per tahun untuk tahun 2015. Bagi hasil per tahun untuk deposito berjangka mudharabah
dalam mata uang asing berkisar antara 0,66% sampai dengan 1,64% untuk tahun 2016 dan
berkisar antara 1,15% sampai dengan 1,59% untuk tahun 2015.

Deposito berjangka mudharabah dengan akad mudharabah muthlaqah yang dijadikan sebagai
jaminan atas piutang dan pembiayaan adalah masing-masing berjumlah Rp8.217.018.849.588
dan Rp7.777.091.485.103 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

25. SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN

2016 2015

Pihak ketiga 112.000.000.000 405.000.000.000


Pihak berelasi (Catatan 39) 263.000.000.000 95.000.000.000

Jumlah surat berharga subordinasi


yang diterbitkan 375.000.000.000 500.000.000.000

Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2016

Subordinated notes (subnotes) mudharabah Bank Syariah Mandiri tahun 2016 sebesar
Rp375.000.000.000 merupakan surat berharga yang diterbitkan Bank pada tanggal 22 Desember
2016 dalam bentuk surat pengakuan liabilitas jangka panjang berjangka waktu 7 tahun.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Syarat dan ketentuan:


- Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang subnotes Bank
dengan pendapatan yang dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan keuangan
Bank triwulan terakhir yang belum diaudit yang tersedia dan disahkan oleh Direksi Bank
selambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil yang
bersangkutan.

357
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 72

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

25. SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN (lanjutan)

Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2016 (lanjutan)

- Pendapatan yang dibagihasilkan diperoleh dari pendapatan portofolio pembiayaan Rupiah


(blended) Bank senilai 7 (tujuh) kali Dana Sukuk Mudharabah Subordinasi dalam mata uang
Rupiah yang dimiliki Penerbit, yang diperoleh selama 1 (satu) triwulan sebagaimana dicantumkan
dalam setiap laporan keuangan Bank yang belum diaudit.

- Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes adalah sebesar 27,07% dari pendapatan yang
dibagihasilkan yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.

Subnotes ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak dijamin oleh pihak ketiga. Termasuk tidak
dijamin oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan ke dalam Program Penjaminan Bank
yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau penggantinya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan mengikuti ketentuan Pasal 17 ayat (1) huruf f Peraturan OJK
No. 21/POJK.03/2014. Subnotes merupakan kewajiban Bank yang di subordinasi.

Selama berlakunya jangka waktu Sukuk Mudharabah Subordinasi BSM Tahun 2016 dan sebelum
dilunasinya semua pokok dan bagi hasil, Bank berkewajiban untuk: (i) menjaga rasio CAR (Capital
Adequacy Ratio) tidak kurang dari 12% (dua belas persen); (ii) memastikan bahwa Sukuk Mudharabah
Subordinasi Tahun 2016 ini tidak akan dimiliki oleh lebih dari 50 (lima puluh) investor; (iii)
menyerahkan kepada agen pemantau sebagai berikut: laporan keuangan tahunan (audited) selambat-
lambatnya akhir bulan ke-4 setelah tanggal buku laporan, laporan keuangan (unaudited) triwulan
selambat-lambatnya akhir bulan ke-1 setelah tanggal buku laporan, laporan keuangan yang digunakan
sebagai dasar perhitungan Pendapatan Bagi Hasil, dan laporan penilaian tingkat kesehatan bank dan
penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance kepada OJK.

Bank tanpa persetujuan tertulis Agen Pemantau tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i)
mengurangi modal ditempatkan dan disetor; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha; (iii) melakukan
penggabungan atau peleburan atau reorganisasi, kecuali karena adanya ketentuan Pemerintah atau
Bank Indonesia; (iv) mengadakan penggabungan, konsolidasi, akuisisi dengan entitas lain yang
menyebabkan bubarnya Bank.

Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank telah mengeluarkan opini melalui suratnya nomor
18/13/DPS/X/2016 tanggal 1 November 2016 menyatakan bahwa subordinated notes syariah
mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai obligasi syariah dan obligasi syariah
mudharabah (Fatwa DSN-MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002 dan No.33/DSN-MUI/IX/2002). Bagi hasil
yang diberikan kepada pemegang subordinated notes diambil dari porsi Bank.

Bertindak sebagai wali amanat Sukuk Mudharabah Subordinasi BSM Tahun 2016 adalah PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk.

Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2016, Sukuk
Mudharabah Subordinasi BSM Tahun 2016 memiliki peringkat idAA- (Double A Minus Sharia) dari
agen pemeringkat efek PT Pefindo.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011

Subordinated notes (subnotes) mudharabah Bank Syariah Mandiri tahun 2011 sebesar
Rp500.000.000.000 merupakan surat berharga yang diterbitkan Bank di tahun 2011 dalam bentuk
surat pengakuan liabilitas jangka panjang berjangka waktu 10 tahun dengan hak melunasi (call option)
pada tahun ke-5 (lima) sejak tanggal penerbitan.

358
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 73

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

25. SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN (lanjutan)

Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 (lanjutan)

Pada tanggal 19 Desember 2016, Bank melakukan eksekusi hak call option dan melakukan pelunasan
atas subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 sebesar Rp500.000.000.000.

Syarat dan ketentuan:


- Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang subnotes Bank
dengan pendapatan yang dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan keuangan
Bank triwulan terakhir yang belum diaudit yang tersedia dan disahkan oleh Direksi Bank
selambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil yang
bersangkutan.

- Pendapatan yang dibagihasilkan diperoleh dari pendapatan portofolio pembiayaan Rupiah


(blended) Bank senilai Rp5.000.000.000.000 yang diperoleh selama 1 (satu) triwulan
sebagaimana dicantumkan dalam setiap laporan keuangan Bank yang belum diaudit.

- Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes adalah sebesar 16,30% per tahun dari
pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.

Subnotes ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak dijamin oleh pihak ketiga. Termasuk tidak
dijamin oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan kedalam Program Penjaminan Bank
yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia atau lembaga penjaminan lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Subnotes merupakan kewajiban Bank yang di subordinasi.

Selama berlakunya jangka waktu subnotes dan sebelum dilunasinya semua pokok dan bagi hasil,
Bank berkewajiban untuk: (i) menjaga jumlah aktiva yang tidak diagunkan minimal sebesar 150% dari
jumlah Liabilitas; (ii) memastikan bahwa subnotes ini tidak akan dimiliki oleh lebih dari 49 (empat puluh
sembilan) investor; (iii) menyerahkan kepada agen pemantau sebagai berikut: laporan keuangan
tahunan audit, laporan keuangan triwulan, laporan keuangan yang digunakan untuk perhitungan bagi
hasil dan laporan tingkat kesehatan Bank yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Bank tanpa persetujuan tertulis Agen Pemantau tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i)
mengurangi modal ditempatkan dan disetor; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha; (iii) melakukan
penggabungan atau peleburan atau reorganisasi, kecuali karena adanya ketentuan Pemerintah atau
Bank Indonesia; (iv) mengadakan penggabungan, konsolidasi, akuisisi dengan entitas lain yang
menyebabkan bubarnya Bank.

Penerbitan subnotes Bank dibagi dalam 3 (tiga) tahap yaitu:


- Tahap I tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp75.000.000.000
- Tahap II tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp275.000.000.000
- Tahap III tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp150.000.000.000
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Untuk penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri Tahun 2011, Bank telah
memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dalam surat No. 13/2069/DPbS tanggal 31 Oktober
2011 perihal izin penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri.

359
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 74

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

25. SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN (lanjutan)

Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 (lanjutan)

Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank telah mengeluarkan opini melalui suratnya nomor
13/11/DPS/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011 menyatakan bahwa subordinated notes syariah
mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai obligasi syariah dan obligasi syariah
mudharabah (Fatwa DSN-MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002 dan No.33/DSN-MUI/IX/2002). Bagi hasil
yang diberikan kepada pemegang subordinated notes diambil dari porsi Bank.

Bertindak sebagai wali amanat subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 adalah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2016, subnotes
Bank ini memiliki peringkat idAA dari agen pemeringkat efek PT Pefindo.

26. MODAL SAHAM

Pemegang saham Bank beserta modal ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

2016 dan 2015


Pemegang Saham Lembar Saham % Kepemilikan Jumlah (Rp)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 397.804.386 99,99999975 1.989.021.930.000


PT Mandiri Sekuritas 1 0,00000025 5.000

Jumlah 397.804.387 100,00000000 1.989.021.935.000

27. PENAMBAHAN MODAL SAHAM

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah
Mandiri No. 09 tanggal 7 Desember 2016, dibuat dihadapan Ashoya Ratam, S.H. MKn, notaris di
Jakarta Selatan, pemegang saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) menyetujui untuk melakukan
penambahan modal saham disetor sebesar 100.000.000 lembar saham atau setara
Rp500.000.000.000. Akta tersebut telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri
Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0106588 tanggal 8 Desember 2016. Bank telah menerima
tambahan modal disetor tersebut pada tanggal 14 November 2016. Sampai dengan tanggal laporan
keuangan ini, Bank masih menunggu persetujuan OJK terkait tambahan setoran modal ini, oleh
karena itu tambahan modal disetor ini dicatat sebagai dana setoran modal pada tanggal 31 Desember
2016.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah
Mandiri No. 33 tanggal 25 November 2015, dibuat dihadapan Ashoya Ratam, S.H. MKn, notaris di
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Jakarta Selatan, pemegang saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) menyetujui untuk melakukan
penambahan modal saham disetor sebesar 100.000.000 lembar saham atau setara
Rp500.000.000.000. Akta tersebut telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri
Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0983082 tanggal 26 November 2015. Bank telah menerima
tambahan modal disetor tersebut pada tanggal 24 November 2015.

360
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 75

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

28. CADANGAN UMUM

Sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 11 Maret 2016, para pemegang saham
telah memutuskan untuk melakukan penyisihan cadangan umum atas laba tahun sebelumnya sebesar
Rp100.000.000.000 sehingga total cadangan umum menjadi sebesar Rp397.804.387.000 atau
sebesar 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh tahun 2015. Hal ini dilakukan guna
memenuhi ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas tentang cadangan umum yang harus
dibentuk paling sedikit sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.

Sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 1 April 2015, para pemegang saham telah
memutuskan untuk tidak melakukan penyisihan cadangan umum atas laba tahun sebelumnya
sehingga total cadangan umum tetap sebesar Rp297.804.387.000 atau sebesar 20% dari modal yang
ditempatkan dan disetor penuh tahun 2014. Hal ini dilakukan guna memenuhi ketentuan Undang-
Undang Perseroan Terbatas tentang cadangan umum yang harus dibentuk paling sedikit sebesar 20%
dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.

29. TANSIEM

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan pada tanggal
11 Maret 2016, para pemegang saham menyetujui untuk membagikan tansiem kepada Direksi dan
Dewan Komisaris sebesar Rp10.478.500.000 untuk kinerja tahun 2015. Tansiem tersebut telah
dibayarkan di tahun 2016. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang
dilaksanakan pada tanggal 1 April 2015, para pemegang saham menyetujui untuk tidak ada
pembagian tansiem bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk kinerja tahun 2014.

30. PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB

Akun ini merupakan pendapatan yang diperoleh dari:

2016 2015
Pendapatan dari jual beli:
Pendapatan marjin murabahah 4.048.482.276.254 3.831.542.063.553
Pendapatan istishna - bersih 82.811.267 1.148.114.167
Jumlah pendapatan dari jual beli 4.048.565.087.521 3.832.690.177.720
Pendapatan dari sewa:
Pendapatan ijarah 378.986.772.942 489.118.685.993
Beban penyusutan, amortisasi dan
pemeliharaan ijarah (Catatan 12) (329.833.049.891) (370.550.440.593)
Jumlah pendapatan ijarah - bersih 49.153.723.051 118.568.245.400
Pendapatan dari bagi hasil:
Pendapatan bagi hasil mudharabah 362.082.780.353 364.449.540.683
Pendapatan bagi hasil musyarakah 1.104.685.495.043 887.759.782.682
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Jumlah pendapatan bagi hasil 1.466.768.275.396 1.252.209.323.365


Pendapatan usaha utama lainnya:
Pendapatan bagi hasil surat berharga 522.859.258.506 276.853.101.349
Pendapatan imbalan Sertifikat Bank
Indonesia Syariah 379.344.031.654 476.066.201.249
Pendapatan bagi hasil
penempatan pada bank lain 1.206.872.810 3.628.854.009
Jumlah pendapatan usaha
utama lainnya 903.410.162.970 756.548.156.607
Jumlah 6.467.897.248.938 5.960.015.903.092

361
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 76

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

31. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER

Akun ini merupakan distribusi bagi hasil untuk para nasabah:

2016 2015

Deposito mudharabah 1.869.985.928.243 1.900.011.290.312


Tabungan mudharabah 411.376.384.908 504.403.708.981
Investasi terikat 57.393.487.194 33.606.864.937
Sertifikat investasi mudharabah
antarbank 865.262.766 111.939.746
Musyarakah - giro mudharabah
musytarakah 98.663.276 90.366.079
Jumlah 2.339.719.726.387 2.438.224.170.055

32. PENDAPATAN USAHA LAINNYA

2016 2015

a. Pendapatan imbalan jasa perbankan


Pendapatan rahn 216.594.978.333 188.584.360.086
Pendapatan administrasi tabungan 133.982.740.346 140.291.279.721
Pendapatan ganti rugi restrukturisasi (ta'widh) 109.176.142.441 143.362.880.794
Pendapatan administrasi pembiayaan 91.111.273.744 68.684.576.996
Pendapatan jasa transaksi ATM lain 51.795.360.026 53.060.220.179
Pendapatan transaksi mata uang asing - bersih 22.024.323.024 22.174.866.255
Pendapatan administrasi dan komisi
selain pembiayaan 18.014.968.348 25.813.728.202
Pendapatan ujrah dana talangan haji 16.320.536.243 62.639.394.092
Pendapatan jasa dokumen dalam negeri 17.594.000.039 19.664.583.253
Pendapatan komisi bancassurance 12.741.908.987 8.643.292.092
Pendapatan jasa transaksi ATM Mandiri 11.070.319.500 10.192.493.000
Pendapatan administrasi giro 9.797.991.965 7.449.608.314
Pendapatan jasa ekspor impor 9.047.909.129 3.517.356.513
Pendapatan pembiayaan sindikasi 5.297.931.088 34.198.626.566
Pendapatan jasa payroll 3.662.282.023 3.727.733.937
Pendapatan jasa transfer RTGS 993.783.925 1.560.106.920
Pendapatan komisi asuransi 45.924.563 152.103.740
Pendapatan fee merchant trade 155.500 1.061.121.133
Pendapatan haji 120.000 47.889.992
Lainnya 130.765.317.227 143.959.344.095
860.037.966.451 938.785.565.880
b. Pendapatan imbalan investasi terikat
Imbalan mudharabah muqayyadah 32.783.538 73.677.840
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Jumlah 860.070.749.989 938.859.243.720

362
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 77

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

33. BEBAN KEPEGAWAIAN

2016 2015
Beban gaji, upah, tunjangan dan
kesejahteraan karyawan 1.323.398.879.633 1.169.742.224.407
Beban biaya manfaat karyawan 59.409.296.632 78.014.159.422
Beban pengobatan 59.027.173.180 52.345.970.558
Beban pendidikan dan pelatihan 25.099.974.716 49.187.727.452
Beban biaya kegiatan sosial pegawai 7.146.309.618 4.427.821.902
Beban biaya rekrutmen 5.280.814.402 1.384.325.075
Beban lainnya 5.812.359.443 15.112.418.181
Jumlah 1.485.174.807.624 1.370.214.646.997

34. BEBAN ADMINISTRASI


2016 2015

Beban outsourcing 383.953.985.901 358.028.107.531


Beban sewa 229.308.014.692 198.359.049.179
Beban pemeliharaan dan perbaikan 140.198.074.684 143.018.531.129
Beban komunikasi data 93.194.221.316 90.054.580.282
Beban listrik, telepon, air dan gas 77.885.474.496 76.414.997.601
Beban transportasi 63.456.126.151 65.298.411.170
Beban promosi 53.708.966.499 56.187.179.229
Beban non-inventaris 39.496.701.389 20.880.028.658
Beban jasa tenaga ahli 33.331.731.345 18.338.149.839
Beban pungutan OJK 32.807.289.216 28.195.711.477
Beban cetakan dan alat tulis 27.613.447.505 28.707.203.743
Beban kantor 20.950.969.078 9.183.163.321
Beban premi asuransi 18.173.418.733 17.010.130.185
Beban lisensi software 14.452.104.067 967.530.865
Beban inventaris kantor 14.347.316.293 15.074.532.465
Beban ujrah administrasi 9.601.782.177 6.980.640.820
Beban pajak lain 9.002.682.850 8.216.342.017
Beban administrasi Bank 7.802.473.307 8.205.475.711
Beban pos dan prangko 6.768.666.387 9.307.583.180
Beban perjalanan dinas 6.759.760.369 5.920.309.764
Beban keamanan 5.803.396.567 7.264.849.154
Beban kemitraan 4.373.528.538 4.225.859.066
Beban barang dan jasa lain 1.461.476.902 1.374.894.541
Beban penelitian dan pengembangan 649.446.730 1.860.228.863
Beban pembukaan cabang 606.306.887 807.648.230
Beban jamuan 597.415.877 591.327.598
Lainnya 31.599.348.043 29.548.391.251
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Jumlah 1.327.904.125.999 1.210.020.856.869

363
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 78

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

35. PEMBENTUKAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI DAN PENYISIHAN KERUGIAN


2016 2015
a. Pembentukan (pembalikan) cadangan kerugian
penurunan nilai aset keuangan dan penyisihan
kerugian aset produktif:
Piutang (Catatan 7) 530.511.498.522 325.814.479.566
Pembiayaan musyarakah (Catatan 10) 470.306.630.408 434.320.310.126
Pembiayaan mudharabah (Catatan 9) 93.231.988.601 52.323.143.107
Investasi pada surat berharga (Catatan 6) (750.821.819) 6.863.076.174
Pinjaman qardh (Catatan 8) 22.984.415.444 108.311.149.040
Giro pada bank lain (Catatan 4) (175.949.290) 45.713.819
Penempatan pada bank lain (Catatan 5) 3.200.000.000 (1.950.000.000)
Penyertaan modal sementara (Catatan 13) - 7.046.399.646
Tagihan akseptasi (Catatan 11) (1.461.160.600) 2.603.246.819
Aset lain-lainnya (Catatan 15) (10.815.981.351) 55.647.359.365
1.107.030.619.915 991.024.877.662
b. Pembentukan cadangan
kerugian penurunan nilai dan
penyisihan kerugian non-produktif 72.487.612.542 33.123.890.635
c. Pemulihan estimasi kerugian komitmen
dan kontinjensi (Catatan 22) (10.089.621.949) 22.357.509.274
Jumlah 1.169.428.610.508 1.046.506.277.571

36. BEBAN USAHA LAIN

2016 2015
a. Beban bonus:
Giro wadiah 41.773.769.348 35.273.994.348
Tabungan wadiah simpatik 18.565.172.436 23.303.092.591
Jumlah beban bonus 60.338.941.784 58.577.086.939
b. Beban lainnya:
Premi asuransi penjaminan dana pihak ketiga 126.982.298.452 122.308.750.285
Penyisihan risiko operasional 8.826.269.764 7.491.881.027
Lain-lain 92.222.402.503 5.086.104.403
Jumlah beban lainnya 228.030.970.719 134.886.735.715
Jumlah 288.369.912.503 193.463.822.654

37. PENDAPATAN DAN BEBAN NON-USAHA


2016 2015
a. Pendapatan non-usaha:
Laba penjualan aset tetap 843.004.478 1.891.878.762
Sewa gedung - 37.500.000
Keuntungan selisih kurs - -
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Lainnya 6.148.281.542 14.866.196.197


Jumlah pendapatan non-usaha 6.991.286.020 16.795.574.959
b. Beban non-usaha:
Denda dan sanksi (121.047.170) (1.070.171.569)
Kerugian selisih kurs (3.943.521.352) (1.710.572.338)
Lainnya (63.512.433) (210.776.009)
Jumlah beban non-usaha (4.128.080.955) (2.991.519.916)
Jumlah pendapatan dan beban
non-usaha - bersih 2.863.205.065 13.804.055.043

364
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 79

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

38. IMBALAN KERJA KARYAWAN

Bank mempunyai program pensiun iuran pasti yang meliputi seluruh karyawan tetap yang didanai
melalui iuran tetap bulanan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Mandiri. DPLK ini
memperoleh pengesahan terakhir kali dari Menteri Keuangan yang tertuang dalam Surat Keputusan
No.KEP-455/KM.10/2011 tanggal 17 Juni 2011. Iuran program pensiun ini didanai oleh Bank sebesar
10% dari gaji kotor karyawan.

Iuran yang dibayarkan kepada dana pensiun selama tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah Rp85.506.139.830 dan Rp76.839.084.586.

Asumsi-asumsi dasar yang digunakan untuk menghitung liabilitas imbalan kerja karyawan dan
penghargaan masa kerja, sesuai Undang-Undang No.13/2003 dan Peraturan Perusahaan Bank pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

2016 2015

Tingkat suku bunga diskonto 8,25% per tahun 9,25% per tahun
Kenaikan gaji 10% per tahun 10% per tahun
Usia pensiun 56 tahun 56 tahun
Tingkat kematian TMI 3 - 2011 TMI 3 - 2011
Tingkat pengunduran diri 10% per tahun sebelum usia 25 tahun dan
berkurang sampai dengan 1% hingga
usia 45 tahun
Metode penilaian Projected Unit Credit

Tabel di bawah ini merupakan komponen dari liabilitas bersih yang diestimasi atas imbalan kerja
karyawan yang diakui dalam laporan laba dan rugi dan jumlah yang diakui dalam laporan posisi
keuangan dalam hubungannya dengan perhitungan liabilitas yang diestimasi atas imbalan kerja
karyawan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 oleh aktuaris independen (PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo) dalam laporannya tertanggal 15 Desember 2016 (2015: PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo tertanggal 23 Desember 2015).

Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan pada laporan laba rugi:

2016
Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah

Biaya jasa kini 23.360.167.000 31.953.977.000 55.314.144.000


Biaya bunga 18.611.711.788 4.226.109.060 22.837.820.848
Keuntungan aktuarial yang diakui - (17.455.931.619) (17.455.931.619)
Biaya jasa lalu amandemen program (28.084.555.000) - (28.084.555.000)
Biaya jasa lalu kurtailmen (24.238.633.000) - (24.238.633.000)

(10.351.309.212) 18.724.154.441 8.372.845.229

2015
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah

Biaya jasa kini 32.325.738.000 31.318.045.000 63.643.783.000


Biaya bunga 20.580.448.626 4.088.553.253 24.669.001.879
Keuntungan aktuarial yang diakui - (11.460.427.993) (11.460.427.993)

52.906.186.626 23.946.170.260 76.852.356.886

365
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 80

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

38. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)


Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

2016
Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah

Nilai kini liabilitas 279.959.242.000 64.962.298.000 344.921.540.000


Nilai wajar aset program - - -

279.959.242.000 64.962.298.000 344.921.540.000

2015
Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah

Nilai kini liabilitas 235.877.201.000 65.158.665.000 301.035.866.000


Nilai wajar aset program - - -

235.877.201.000 65.158.665.000 301.035.866.000

Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016
Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah

Saldo awal tahun 235.877.201.000 65.158.665.000 301.035.866.000


Beban imbalan pada Laba Rugi (10.351.309.212) 18.724.154.441 8.372.845.229
Beban imbalan pada pendapatan
komprehensif lainnya 62.938.471.272 - 62.938.471.272
Manfaat yang dibayarkan (8.505.121.060) (18.920.521.441) (27.425.642.501)

Saldo akhir tahun 279.959.242.000 64.962.298.000 344.921.540.000

2015
Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah

Saldo awal tahun 249.151.208.000 55.725.908.000 304.877.116.000


Beban imbalan pada Laba Rugi 52.906.186.626 23.946.170.260 76.852.356.886
Beban imbalan pada pendapatan
komprehensif lainnya (60.660.133.159) - (60.660.133.159)
Manfaat yang dibayarkan (5.520.060.467) (14.513.413.260) (20.033.473.727)

Saldo akhir tahun 235.877.201.000 65.158.665.000 301.035.866.000

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja


2016 2015

Saldo awal 301.035.866.000 304.877.116.000


Biaya jasa kini 55.314.144.000 63.643.783.000
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Biaya bunga 22.837.820.848 24.669.001.879


Biaya jasa lalu amandemen program (28.084.555.000) -
Imbalan yang dibayar (27.425.642.501) (20.033.473.727)
Biaya jasa lalu kurtailmen (24.238.633.000) -
Rugi (laba) neto aktuaria 45.482.539.653 (72.120.561.152)

Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja 344.921.540.000 301.035.866.000

366
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 81

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

38. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat diskonto sebesar 1%,
dengan variabel lain dianggap tetap terhadap nilai kini liabilitas dan agregat biaya jasa kini dan biaya
bunga pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (tidak diaudit):

2016 2015
Kenaikan Penurunan Kenaikan Penurunan
(Jutaan Rp) (Jutaan Rp) (Jutaan Rp) (Jutaan Rp)
Dampak terhadap nilai kini liabilitas 55.281 (66.618) 52.468 (43.761)

Berdasarkan perhitungan aktuaris independen (PT Dayamandiri Dharmakonsolindo), rata-rata durasi


kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah 15,48
tahun dan 15,75 tahun.

Berdasarkan perhitungan aktuaris independen (PT Dayamandiri Dharmakonsolindo) pada tanggal


31 Desember 2016 dan 2015, analisa jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat pensiun yang tidak
terdiskonto adalah sebagai berikut:
2016
Kurang dari 1 sampai Lebih dari
1 tahun 5 tahun 5 tahun Total

Jumlah imbalan pensiun 48.459.281.000 180.826.674.000 952.546.672.000 1.181.832.627.000

2015
Kurang dari 1 sampai Lebih dari
1 tahun 5 tahun 5 tahun Total

Jumlah imbalan pensiun 47.073.271.000 169.049.511.000 828.570.699.000 1.044.693.481.000

39. TRANSAKSI PIHAK BERELASI

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank memiliki transaksi usaha dengan pihak-pihak
berelasi sebagai berikut:

Pihak berelasi Sifat dari hubungan

Pemerintah Negara Republik Indonesia Pemegang saham utama


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pemegang saham
PT Mandiri Sekuritas Pemegang saham
PT Bank Sinar Harapan Bali Mempunyai induk yang sama
PT AXA Mandiri Financial Services Mempunyai induk yang sama
PT Mandiri Axa General Insurance Mempunyai induk yang sama
PT Mandiri Manajemen Investasi Mempunyai induk yang sama
PT Mandiri Taspen Pos Mempunyai induk yang sama
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. - Unit Usaha Perusahaan BUMN


Syariah
Perum BULOG Perusahaan BUMN
Perum Jaminan Kredit Indonesia Perusahaan BUMN
Perum Perumnas Perusahaan BUMN
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
PT Amarta Karya (Persero) Perusahaan BUMN
PT Aneka Tambang Perusahaan BUMN
PT Angkasa Pura I (Persero) Perusahaan BUMN
PT Asuransi Kredit Indonesia Perusahaan BUMN

367
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 82

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

39. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

Pihak berelasi Sifat dari hubungan

PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN


PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Perusahaan BUMN
PT Balai Pustaka (Persero) Perusahaan BUMN
PT Bank BNI Perusahaan BUMN
PT Bank BRI Perusahaan BUMN
PT Barata Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
PT Brantas Abipraya (Persero) Perusahaan BUMN
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
PT Hutama Karya (Persero) Perusahaan BUMN
PT Indah Karya (Persero) Perusahaan BUMN
PT Indofarma (Persero) Perusahaan BUMN
PT Indosat Tbk. Perusahaan BUMN
PT Indra Karya (Persero) Perusahaan BUMN
PT Industri Kapal Indonesia Perusahaan BUMN
PT Istaka Karya (Persero) Perusahaan BUMN
PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Persero) Perusahaan BUMN
PT Jamsostek (Persero) Perusahaan BUMN
PT Jasa Marga (Persero) Perusahaan BUMN
PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) SBU Non- Perusahaan BUMN
Industri
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
PT Kliring Berjangka (Persero) Perusahaan BUMN
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
PT PAL Indonesia Persero Perusahaan BUMN
PT Pegadaian Persero Perusahaan BUMN
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Perusahaan BUMN
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Perusahaan BUMN
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
PT Penjamin Infrastruktur Indonesia Perusahaan BUMN
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Perusahaan BUMN


PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) Perusahaan BUMN
PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Perusahaan BUMN
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Perusahaan BUMN
PT Pertamina (Persero) Perusahaan BUMN
PT Pertani (Persero) Perusahaan BUMN
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Perusahaan BUMN
PT Pos Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) Perusahaan BUMN

368
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 83

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

39. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

Pihak berelasi Sifat dari hubungan

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Perusahaan BUMN


PT Semen Baturaja (Persero) Perusahaan BUMN
PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
PT Surveyor Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Perusahaan BUMN
PT Waskita Karya Perusahaan BUMN
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
PT Balebat Dedikasi Prima Anak perusahaan BUMN
PT Bank BNI Syariah Anak perusahaan BUMN
PT Reasuransi Nasional Indonesia Anak Perusahaan BUMN
PT Asuransi Jasindo Syariah Anak perusahaan BUMN
PT Jamkrindo Syariah Anak perusahaan BUMN
PT Angkasa Pura Solusi Anak Perusahaan BUMN
PT Angkasa Pura Support Anak perusahaan BUMN
PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur Anak perusahaan BUMN
PT Bahana Artha Ventura Anak perusahaan BUMN
PT BNI Asset Management Anak Perusahaan BUMN
PT Garuda Maintenance Facility Aero Anak perusahaan BUMN
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah Anak perusahaan BUMN
PT Krakatau Bandar Samudera Anak perusahaan BUMN
PT Mandiri Capital Syariah Anak Perusahaan BUMN
PT PNM Investment Management Anak Perusahaan BUMN
PT PP Alat Anak perusahaan BUMN
PT PP Pracetak Anak perusahaan BUMN
PT Pupuk Kalimantan Timur Anak perusahaan BUMN
PT Pupuk Kujang Anak perusahaan BUMN
PT Rumah Sakit Pelni Anak perusahaan BUMN
PT Semen Padang Anak perusahaan BUMN
PT Tugu Pratama Indonesia Anak perusahaan BUMN
PT Yasa Industri Nusantara Anak perusahaan BUMN
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

PT. Pegadaian Syariah Anak Perusahaan BUMN


PT BPD Aceh Perusahaan BUMD
PT BPD Aceh Syariah Perusahaan BUMD
PT BPD Jambi Perusahaan BUMD
PT BPD Jambi Syariah Perusahaan BUMD
PT BPD Kalimantan Barat Perusahaan BUMD
PT BPD Kalimantan Barat UUS Perusahaan BUMD
PT BPD Kalimantan Timur Perusahaan BUMD

369
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 84

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

39. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

Pihak berelasi Sifat dari hubungan

PT BPD Riau Perusahaan BUMD


PT BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) Perusahaan BUMD
PT BPD Sumatera Utara Perusahaan BUMD
PT BPD Yogyakarta Perusahaan BUMD
Perusahaan Daerah Air Minum Perusahaan BUMD
Perusda Ketenagalistrikan Kalimantan Timur Perusahaan BUMD
PT Bank Aceh Perusahaan BUMD
PT BPD Jawa Tengah Perusahaan BUMD
PT BPD Kalimantan Selatan Perusahaan BUMD
PT BPD Kalimantan Tengah Perusahaan BUMD
PT BPD Kalimantan Timur UUS Perusahaan BUMD
PT BPD Maluku Perusahaan BUMD
PT BPD Nusa Tenggara Barat Perusahaan BUMD
PT BPD Nusa Tenggara Timur Perusahaan BUMD
PT BPD Sulawesi Selatan Perusahaan BUMD
PT BPD Sulawesi Tengah Perusahaan BUMD
PT BPD Sumatera Barat Perusahaan BUMD
PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Perusahaan BUMD
Karyawan Kunci Karyawan Kunci

Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi entitas pemerintah antara lain adalah giro pada bank
lain, liabilitas segera, simpanan dari bank lain, investasi pada surat berharga, surat berharga
subordinasi yang diterbitkan, penempatan pada bank lain, simpanan nasabah, surat berharga, piutang
dan pembiayaan.

Saldo aset, liabilitas, investasi tidak terikat, pendapatan usaha lainnya, beban administrasi, beban
usaha lain, dan beban kepegawaian dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2016 2015
Aset
Giro pada bank lain (Catatan 4) 108.224.489.866 101.616.445.423
Penempatan pada bank lain (Catatan 5) 320.000.000.000 -
Investasi pada surat berharga (Catatan 6) 6.082.218.623.594 7.131.468.801.157
Piutang murabahah (Catatan 7) 1.249.255.041.790 614.220.094.245
Pembiayaan mudharabah (Catatan 9) 67.421.364.133 153.800.000.000
Pembiayaan musyarakah (Catatan 10) 874.508.090.207 785.188.290.833
Penyertaan modal sementara (Catatan 13) 50.331.426.038 50.331.426.038
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Tagihan akseptasi (Catatan 11) 34.728.359.720 64.453.072.302


Jumlah 8.786.687.395.348 8.901.078.129.998
Persentase terhadap jumlah aset 11,15% 12,65%
Liabilitas
Liabilitas segera (Catatan 16) 119.806.413.838 63.154.337.125
Simpanan wadiah (Catatan 18) 355.089.983.365 216.768.956.398
Simpanan dari bank lain (Catatan 19) 16.990.983.028 38.062.237.765
Liabilitas akseptasi (Catatan 20) - 824.407.915
Jumlah 491.887.380.231 319.809.939.203

Persentase terhadap jumlah liabilitas 4,38% 3,24%

370
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 85

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

39. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)


2016 2015

Surat berharga subordinasi


yang diterbitkan (Catatan 25) 263.000.000.000 95.000.000.000

Jumlah 263.000.000.000 95.000.000.000

Persentase terhadap jumlah subnotes 70,13% 19,00%

Investasi Tidak Terikat (Catatan 24)


Tabungan mudharabah 28.046.757.272 228.058.809.746
Deposito mudharabah 941.444.627.340 438.296.567.142

Jumlah 969.491.384.612 666.355.376.888

Persentase terhadap jumlah dana syirkah temporer 1,59% 1,23%

Pendapatan Usaha Utama Lainnya dan Usaha Lainnya:


Pendapatan Usaha Utama Lainnya (Catatan 30)
Pendapatan sukuk retail 25.193.615.975 16.421.034.199
Pendapatan SBSN 463.116.303.255 213.857.625.361
Pendapatan FASBIS 137.224.491.410 199.464.472.222
Pendapatan SBIS 188.542.930.944 236.619.343.254
Pendapatan obligasi syariah 24.058.332.234 35.855.012.041
Keuntungan pelepasan SB - Tersedia untuk dijual 56.982.322.215 31.938.984.153
Pendapatan term deposit valas syariah BI 7.090.981.642 1.336.794.828
902.208.977.675 735.493.266.058
Pendapatan Usaha Lainnya (Catatan 32)
Pendapatan jasa transaksi ATM Mandiri 11.070.319.500 10.192.493.000
Pendapatan komisi bancassurance 12.741.908.987 8.643.292.092
23.812.228.487 18.835.785.092
Jumlah 926.021.206.162 754.329.051.150
Persentase terhadap jumlah pendapatan usaha
utama lainnya dan usaha lainnya 52,51% 44,49%
Beban Usaha
Beban bagi hasil pinjaman diterima - 1.058.467.742
Beban bagi hasil pinjaman subnotes 8.355.066.512 10.085.255.121
Jumlah 8.355.066.512 11.143.722.863
Persentase terhadap jumlah beban usaha 0,18% 0,27%
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Beban kepegawaian (Catatan 33)


Gaji, bonus, tansiem, dan tunjangan lainnya
Tansiem 18.721.500.000 13.000.000.000
Gaji 33.817.145.639 31.951.864.470
Bonus 5.321.287.702 2.284.110.428
Tunjangan lainnya 12.101.080.458 13.148.488.897
Jumlah 69.961.013.799 60.384.463.795
Persentase terhadap jumlah beban kepegawaian 4,71% 4,41%

371
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 86

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

40. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

2016 2015

Liabilitas Komitmen
Fasilitas pembiayaan kepada
nasabah yang belum digunakan 869.182.170.915 493.750.739.591
L/C yang tidak dapat dibatalkan
yang masih berjalan 8.863.796.108 33.257.691.000

878.045.967.023 527.008.430.591
Liabilitas Kontinjensi
Bank garansi yang diterbitkan 239.743.712.620 382.764.882.803
Lainnya 414.658.963.425 1.444.390.000

654.402.676.045 384.209.272.803

Jumlah 1.532.448.643.068 911.217.703.394

41. POSISI DEVISA NETO


Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015 tentang Perubahan
Keempat atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Neto Bank Umum,
Posisi Devisa Neto (PDN) merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan
liabilitas dari masing-masing mata uang asing, baik dalam laporan posisi keuangan maupun rekening
administratif.

Sesuai ketentuan tersebut, bank umum wajib mengelola dan memelihara PDN secara keseluruhan
paling tinggi 20% dari modal.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang
Posisi Devisa Neto.

PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016
Liabilitas dan
Aset dan Aset Liabilitas pada
pada Rekening Rekening Posisi Devisa
Administratif Administratif Neto (Absolut)
(Jutaan Rp) (Jutaan Rp) (Jutaan Rp)
Dolar Amerika Serikat 6.392.190 6.953.705 561.515
Riyal Arab Saudi 29.630 - 29.630
Dolar Singapura 16.893 11.669 5.224
Euro 20.758 24.753 3.995
Dolar Australia 133 - 133
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Dolar Hongkong 162 - 162


Yen Jepang 67 1 66
Jumlah 6.459.833 6.990.128 600.725

Modal 6.942.002
Persentase PDN terhadap Modal 8,65%

372
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 87

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

41. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)


PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
2015
Liabilitas dan
Aset dan Aset Liabilitas pada
pada Rekening Rekening Posisi Devisa
Administratif Administratif Neto (Absolut)
(Jutaan Rp) (Jutaan Rp) (Jutaan Rp)
Dolar Amerika Serikat 5.628.496 5.743.037 114.541
Riyal Arab Saudi 1.949 - 1.949
Dolar Singapura 15.029 5.123 9.906
Euro 7.170 4.456 2.714
Dolar Australia 1.687 - 1.687
Dolar Hongkong 169 - 169
Yen Jepang 33 - 33
Jumlah 5.654.533 5.752.616 130.999

Modal 6.187.390
Persentase PDN terhadap Modal 2,12%

42. ZAKAT

Bank telah menghitung besarnya biaya zakat sebesar 2,5% dari laba sebelum zakat dan pajak
penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp11.146.263.639 dan Rp9.592.982.099 yang telah dibukukan sebagai biaya zakat pada
tahun 2016 dan 2015.

Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2016 yang diselenggarakan pada tanggal
11 Maret 2016, RUPS menyetujui pembayaran zakat Bank sebesar 2,5% dari laba sebelum pajak dan
zakat untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp9.592.982.099 yang
dibukukan sebagai biaya tahun 2015. Bank telah menyalurkan dana zakat sebesar Rp22.766.320.977
selama tahun 2016 melalui LAZNAS BSM.

43. DENDA

Denda dibebankan kepada debitur sebagai biaya tunggakan. Biaya tunggakan adalah biaya yang
dikenakan kepada debitur karena kelalaian debitur dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank.
Besarnya denda ditetapkan berdasarkan ketentuan internal. Bank tidak mengakui pendapatan atas
biaya tunggakan tersebut, namun dialokasikan sebagai dana kebajikan (qardhul hasan). Bank
menerima biaya tunggakan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp40.167.582.154 dan sebesar Rp73.106.988.371. Penggunaan dana sosial
disalurkan melalui LAZNAS BSM.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

44. DANA INVESTASI TERIKAT

2016 2015
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah
Dana Bergulir Syariah (DBS) 58.332.899.254 58.332.899.254
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah
Debt for Nature Swap (DNS) 5.436.983.047 5.610.460.028

Jumlah 63.769.882.301 63.943.359.282

373
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 88

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

44. DANA INVESTASI TERIKAT (lanjutan)

2016 2015

Saldo awal tahun dana investasi terikat 63.943.359.282 69.238.425.547


Penerimaan dana investasi terikat - -
Keuntungan dana investasi terikat 7.075.553 73.251.316
Imbalan Bank sebagai agen investasi (4.245.332) (156.000)
Penarikan dana investasi terikat (176.307.202) (5.368.161.581)

Jumlah 63.769.882.301 63.943.359.282

Program DNS (Debt for Nature Swap) adalah suatu program yang memberikan keringanan utang dari
suatu negara kreditur dalam hal ini pemerintah Jerman kepada pemerintah Indonesia dengan
menyisihkan dana untuk kegiatan pelestarian lingkungan.

Berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-32/SES/LH/09/2006
Bank telah ditunjuk menjadi Bank Pelaksana untuk menyalurkan program pembiayaan DNS sektor
lingkungan kepada Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Besarnya pembiayaan untuk UMK maksimum
sebesar Rp500.000.000. Penunjukan ini diikat dalam perjanjian kerjasama yang telah diperbaharui
dengan perjanjian No. 11/41-PKS/DIR tanggal 13 April 2009 antara Bank dengan Kementerian
Lingkungan Hidup. Perhitungan bagi hasil untuk Bank berkisar antara 33% hingga 50% dari marjin
yang diterima dari debitur.

Dana Bergulir Syariah yang selanjutnya disebut DBS adalah dana pemerintah yang berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan kepada
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) dalam jangka
waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan permodalan anggotanya yang bergerak di berbagai usaha
produktif. Kementerian Negara Koperasi Menengah Bidang Pembiayaan bekerja sama dengan Bank
untuk menyalurkan pembiayaan DBS kepada KJKS/UJKS.

Perhitungan bagi hasil antara Bank dan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah adalah sebesar 40% dan 60%. Keuntungan yang didistribusikan kepada Bank dialokasikan
10% untuk keperluan cadangan penghapusan piutang dan 30% untuk administrasi, pengawasan, dan
pembinaan KJKS/UJKS.

DNS dan DBS adalah merupakan program channeling loan, dimana sebagai Bank Pelaksana, Bank
tidak memiliki risiko terhadap pengembalian dari dana investasi terikat tersebut, oleh karena itu tidak
dicatat dalam laporan keuangan Bank.

45. ANALISA JATUH TEMPO ASET/MASA MANFAAT, LIABILITAS DAN DANA SYIRKAH
TEMPORER BERDASARKAN PERIODE WAKTU YANG TERSISA
Tabel dibawah menyajikan aset (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan
kerugian) dan liabilitas Bank yang dikelompokkan berdasarkan periode waktu yang tersisa sejak
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sampai jatuh temponya atau sisa masa manfaat aset tersebut.
2016
Jumlah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun

ASET
Kas 1.086.568.761.849 1.086.568.761.849 - - - -
Giro dan penempatan pada
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Bank Indonesia 13.004.699.868.197 8.454.699.868.197 500.000.000.000 4.050.000.000.000 - -


Giro pada bank lain 1.551.019.771.060 1.551.019.771.060 - - - -
Penempatan pada bank lain 320.000.000.000 320.000.000.000 - - - -
Investasi pada surat berharga 6.586.553.826.410 1.110.727.128.267 102.390.355.249 73.089.021.250 5.300.347.321.644 -
Piutang 36.212.085.602.063 412.296.437.526 1.067.024.383.918 1.938.890.735.205 15.440.662.851.572 17.353.211.193.842
Pinjaman qardh 1.971.070.612.725 405.862.514.058 840.952.903.717 581.000.522.379 42.133.781.788 101.120.890.783
Pembiayaan mudharabah 3.151.201.282.970 12.989.788.930 104.038.757.156 235.852.777.105 2.604.079.025.933 194.240.933.846
Pembiayaan musyarakah 13.338.662.132.280 924.552.998.679 1.581.648.909.899 3.711.858.758.409 3.297.014.631.926 3.823.586.833.367
Tagihan akseptasi 114.029.840.469 34.203.636.017 65.050.496.215 14.775.708.237 - -
Penyertaan modal sementara 50.331.426.038 - - - - 50.331.426.038
Aset tetap bersih 973.273.285.963 487.720.425.191 650.841.740 40.462.803.362 410.445.947.540 33.993.268.130
Aset ijarah bersih, aset pajak
tangguhan dan aset lain 2.618.048.479.761 1.091.162.601.482 17.918.901.512 85.970.568.744 1.211.366.818.694 211.629.589.329
Jumlah aset 80.977.544.889.785 15.891.803.931.256 4.279.675.549.406 10.731.900.894.691 28.306.050.379.097 21.768.114.135.335
LIABILITAS
Liabilitas segera 1.010.958.992.689 1.010.958.992.689 - - - -
Bagi hasil dana syirkah temporer
dan bonus wadiah pihak ketiga
yang belum dibagikan 71.489.321.657 71.489.321.657 - - - -
Simpanan wadiah 9.454.287.429.157 9.454.287.429.157 - - - -
Simpanan dari bank lain 56.563.038.991 56.563.038.991 - - - -
Utang pajak 79.863.606.994 - 79.863.606.994 - - -
Liabilitas akseptasi 114.029.840.469 34.203.636.017 65.050.496.215 14.775.708.237 - -
Estimasi kerugian komitmen
dan kontinjensi 14.256.954.058 7.560.152.248 512.076.502 3.800.408.822 2.384.316.486 -
Liabilitas lain 431.347.300.531 62.364.577.406 - 24.061.183.125 - 344.921.540.000
Jumlah liabilitas 11.232.796.484.546 10.697.427.148.165 145.426.179.711 42.637.300.184 2.384.316.486 344.921.540.000

374
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 89

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

45. ANALISA JATUH TEMPO ASET/MASA MANFAAT, LIABILITAS DAN DANA SYIRKAH
TEMPORER BERDASARKAN PERIODE WAKTU YANG TERSISA (lanjutan)
2016

Jumlah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun

DANA SYIRKAH TEMPORER


Investasi terikat 1.559.541.877.565 1.559.541.877.565 - - - -
Investasi tidak terikat tabungan
mudharabah 23.660.591.037.820 23.660.591.037.820 - - - -
Investasi tidak terikat deposito
mudharabah 35.268.859.457.736 29.280.376.476.762 3.021.407.546.294 2.967.075.434.680 - -
Investasi tidak terikat tabungan
mudharabah - bank 258.324.801.453 258.324.801.453 - - - -
Investasi tidak terikat deposito
mudharabah- bank 77.588.976.546 65.933.688.659 3.626.933.951 8.028.353.936 - -
Musyarakah - Giro mudharabah
musytarakah 6.582.023.243 6.582.023.243 - - - -
SURAT BERHARGA SUBORDINASI
YANG DITERBITKAN 375.000.000.000 - - - - 375.000.000.000

Jumlah dana syirkah temporer dan


surat berharga subordinasi
yang diterbitkan 61.206.488.174.363 54.831.349.905.502 3.025.034.480.245 2.975.103.788.616 - 375.000.000.000
Selisih aset dengan liabilitas surat
berharga subordinasi yang
diterbitkan dan dana syirkah
temporer 8.538.260.230.876 (49.636.973.122.411 ) 1.109.214.889.450 7.714.159.805.891 28.303.666.062.611 21.048.192.595.335

2015
Jumlah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun

ASET
Kas 1.611.124.530.574 1.611.124.530.574 - - - -
Giro dan penempatan pada
Bank Indonesia 8.312.710.997.930 6.512.710.997.930 200.000.000.000 1.600.000.000.000 - -
Giro pada bank lain 530.986.057.833 530.986.057.833 - - - -
Penempatan pada bank lain - - - - - -
Investasi pada surat berharga 7.726.925.511.643 1.277.433.060.853 668.559.022.205 2.161.236.788.244 3.569.696.640.341 50.000.000.000
Piutang 34.836.884.613.353 662.769.065.103 924.767.600.873 2.191.136.019.417 16.530.580.707.813 14.527.631.220.147
Pinjaman qardh 1.967.130.035.791 552.244.744.312 830.142.850.054 533.828.150.591 10.766.423.846 40.147.866.988
Pembiayaan mudharabah 2.888.566.081.599 19.761.110.886 68.711.160.366 418.936.514.040 2.274.486.469.878 106.670.826.429
Pembiayaan musyarakah 10.591.076.868.759 1.146.069.141.447 1.690.442.249.863 3.594.308.985.391 2.908.240.609.310 1.252.015.882.748
Tagihan akseptasi 260.324.681.926 66.469.459.167 117.569.222.913 68.606.319.000 7.679.680.846 -
Penyertaan modal sementara 50.331.426.038 - - - - 50.331.426.038
Aset tetap bersih 1.124.136.355.889 500.090.126.396 139.338.006.890 658.746.847 - 484.049.475.756
Aset ijarah bersih dan aset lain 2.514.180.287.520 1.249.145.319.979 4.738.389.636 12.650.639.086 964.085.581.705 283.560.357.114
Jumlah aset 72.414.377.448.855 14.128.803.614.480 4.644.268.502.800 10.581.362.162.616 26.265.536.113.739 16.794.407.055.220

LIABILITAS
Liabilitas segera 912.489.758.345 912.489.758.345 - - - -
Bagi hasil dana syirkah temporer
dan bonus wadiah pihak ketiga
yang belum dibagikan 54.582.427.193 54.582.427.193 - - - -
Simpanan wadiah 8.057.949.086.541 8.057.949.086.541 - - - -
Simpanan dari bank lain 44.423.874.472 44.423.874.472 - - - -
Utang pajak 105.699.388.646 - 105.699.388.646 - - -
Liabilitas akseptasi 260.324.681.926 66.469.459.167 117.569.222.913 68.606.319.000 7.679.680.846 -
Estimasi kerugian komitmen
dan kontinjensi 24.883.250.178 23.108.621.781 388.094.014 1.065.082.541 321.451.842 -
Liabilitas lain 422.754.579.533 102.862.234.398 - 319.892.345.135 - -
Jumlah liabilitas 9.883.107.046.834 9.261.885.461.897 223.656.705.573 389.563.746.676 8.001.132.688 -

DANA SYIRKAH TEMPORER


Investasi terikat 1.058.746.880.562 1.058.746.880.562 - - - -
Investasi tidak terikat tabungan
mudharabah 21.698.145.343.331 21.698.145.343.331 - - - -
Investasi tidak terikat deposito
mudharabah 31.287.536.974.338 24.910.025.852.085 3.383.990.238.969 1.464.448.623.923 1.529.072.259.361 -
Investasi tidak terikat tabungan
mudharabah - bank 244.384.621.261 244.384.621.261 - - - -
Investasi tidak terikat deposito
mudharabah- bank 73.548.098.422 62.727.778.434 2.037.485.214 4.457.584.774 4.325.250.000 -
Musyarakah - Giro mudharabah
musytarakah 10.501.215.161 10.501.215.161 - - - -
SURAT BERHARGA SUBORDINASI
YANG DITERBITKAN 500.000.000.000 - - - - 500.000.000.000

Jumlah dana syirkah temporer dan


surat berharga subordinasi
yang diterbitkan 54.872.863.133.075 47.984.531.690.834 3.386.027.724.183 1.468.906.208.697 1.533.397.509.361 500.000.000.000
Selisih aset dengan liabilitas surat
berharga subordinasi yang
diterbitkan dan dana syirkah
temporer 7.658.407.268.946 (43.117.613.538.251 ) 1.034.584.073.044 8.722.892.207.243 24.724.137.471.690 16.294.407.055.220

Usaha-usaha yang dilakukan Bank untuk mengatasi maturity gap yang ada adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

1) Mengupayakan agar dana pihak ketiga disalurkan dalam bentuk piutang dan pembiayaan dengan
jangka waktu yang tidak melebihi jangka waktu penghimpunan dana. Dengan demikian dana
jangka pendek diupayakan disalurkan ke dalam pembiayaan jangka pendek. Demikian juga
sebaliknya untuk pendanaan jangka panjang diupayakan disalurkan ke dalam pembiayaan jangka
panjang.

2) Mengupayakan agar dana pihak ketiga dihimpun dalam periode jangka panjang dengan
memberikan imbal hasil yang lebih kompetitif.

375
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 90

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

46. JAMINAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN


BANK UMUM

Berdasarkan Peraturan LPS No.2/PLPS/200 tanggal 25 November 2010 m


, simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,
tabungan, dan simpanan dari bank lain dengan jumlah simpanan yang dijamin adalah simpanan
sampai Rp2.000.000.000 untuk per nasabah dan per bank.

Pada tanggal 22 September 2004, Presiden Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang RI


No. 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berdasarkan Undang-Undang RI tersebut, LPS
berfungsi menjamin simpanan nasabah sampai dengan Rp100.000.000 dan turut aktif dalam
memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. Undang-Undang RI tersebut
berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005 dan sejak tanggal tersebut LPS resmi beroperasi.

Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah
No. 66 Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan
tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan
Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100.000.000 diubah menjadi
maksimum Rp2.000.000.000.

47. PENGELOLAAN RISIKO

Bank menerapkan manajemen risiko secara terintegrasi dengan mengedepankan prinsip kehati-
hatian. Hal tersebut bertujuan untuk mencapai pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, serta
mengoptimalkan tingkat risk-adjusted return.

Dalam melakukan kegiatan usaha, Bank menghadapi berbagai risiko yaitu risiko kredit, risiko likuiditas,
risiko pasar, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, risiko kepatuhan, risiko
investasi, dan risiko imbal hasil.

Bank mengelola risiko-risiko melalui proses mengidentifikasi, mengukur, memitigasi, dan memantau
risiko yang berdampak terhadap bisnis, operasional, dan organisasi. Untuk mendukung implementasi
manajemen risiko, Bank telah menyusun kebijakan, proses, kompetensi, akuntabilitas, pelaporan dan
teknologi pendukung.

Dalam mengimplementasikan tata kelola risiko, Bank menerapkan pendekatan Enterprise Risk
Management (ERM). Penerapan ERM akan memberikan nilai tambah (value added) bagi Bank dan
stakeholders terutama dikaitkan dengan pelaksanaan penilaian kinerja berbasis risiko (Risk Based
Performance).

a. Pengelolaan Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban
kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Risiko kredit pada umumnya melekat
pada seluruh aktivitas penanaman dana yang dilakukan oleh Bank yang kinerjanya bergantung
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

pada kinerja pihak lawan, penerbit atau kinerja peminjam dana. Risiko kredit juga dapat
diakibatkan oleh terkonsentrasinya penyediaan dana pada debitur, wilayah geografis, produk,
jenis pembiayaan, atau lapangan usaha tertentu. Risiko kredit yang timbul dari kegiatan
pembiayaan dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio. Pengelolaan risiko kredit
dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko, serta diversifikasi
risiko kredit.

Kualitas aset Bank yang memiliki risiko kredit sesuai peraturan regulator dan analisa atas
konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor industri telah dilakukan pada bagian lain dari catatan
atas laporan keuangan.

376
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 91

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

a. Pengelolaan Risiko Kredit (lanjutan)

Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko kredit antara lain adalah:

1) Memutakhirkan kebijakan pembiayaan.

2) Memperbaiki standar akad pembiayaan.

3) Memutakhirkan standar prosedur operasional pembiayaan untuk masing-masing segmen


pembiayaan.

4) Memutakhirkan rating sektor ekonomi untuk pembiayaan.

5) Memantau dan menjaga konsentrasi portofolio pembiayaan sektor industri melalui penetapan
Industry Limit.

6) Membuat Industry Acceptance Criteria (IAC) beberapa sektor industri.

7) Menetapkan inhouse limit Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD).

8) Menetapkan limit pembiayaan mata uang asing.

9) Menerapkan prinsip four eyes dalam pemrosesan pembiayaan.

10) Memperbaiki kualitas pembiayaan yang masih mampu membayar dan prospektif melalui:
a) early restructuring untuk nasabah yang berpotensi downgrade.
b) monitoring yang ketat atas nasabah yang masuk watchlist.

11) Sentralisasi proses pembiayaan segmen komersial di Regional dan di Area tertentu.
Pemutusan pembiayaan minimal di level Regional.

12) Membentuk unit pengelola NPF di setiap kantor area yaitu Area Collection and Recovery
untuk peningkatan efektivitas penagihan, restrukturisasi, dan penyelesaian pembiayaan
bermasalah.

13) Melaksanakan stress test portfolio.

Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko
kredit sama dengan nilai tercatat. Untuk bank garansi, SBLC dan irrevocable L/C, eksposur
maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank jika
liabilitas atas bank garansi, SBLC dan irrevocable L/C tersebut terjadi.

Murabahah
piutang murabahah. Akan tetapi untuk pengungkapan yang disajikan dalam pengelolaan risiko
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

kredit, Bank turut menyajikan aset-aset yang bukan diklasifikasikan sebagai aset keuangan,
namun memiliki risiko kredit agar memberikan gambaran eksposur kredit yang lebih menyeluruh,
seperti piutang istishna, piutang ijarah, pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah dan
pembiayaan musyarakah.

377
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 92

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)


a. Pengelolaan Risiko Kredit (lanjutan)

Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit untuk aset-aset pada posisi
laporan keuangan (on-statement of financial position) dan rekening administratif (off-balance
sheet) yang disajikan setelah memperhitungkan cadangan kerugian penurunan nilai dan
penyisihan kerugian.

2016 2015
Laporan posisi keuangan
Giro dan penempatan pada Bank Indonesia 13.004.699.868.197 8.312.710.997.930
Giro dan penempatan pada bank lain 1.867.765.667.484 530.755.843.197
Investasi pada surat berharga 6.435.379.918.056 7.575.000.734.609
Piutang 34.787.465.885.880 33.443.570.733.751
Pinjaman qardh 1.963.321.411.840 1.931.683.810.194
Pembiayaan mudharabah 3.085.615.100.924 2.834.182.892.154
Pembiayaan musyarakah 13.001.057.659.644 10.277.268.190.360
Penyertaan modal sementara 42.781.712.132 42.781.712.132
Tagihan akseptasi 112.889.542.062 257.721.435.107
Aset lain-lainnya 369.530.797.664 229.194.465.365

74.670.507.563.883 65.434.870.814.799

Rekening administratif
Bank garansi yang diterbitkan dan SBLC 640.234.359.949 359.658.599.535
L/C irrevocable yang masih berjalan 8.775.158.146 32.925.114.090

649.009.518.095 392.583.713.625

Analisa eksposur maksimum terhadap risiko kredit setelah memperhitungkan dampak agunan dan
mitigasi risiko kredit lainnya adalah sebagai berikut:

a) Nilai tercatat dari aset keuangan Bank selain piutang dan pembiayaan menggambarkan
eksposur maksimum atas risiko kredit.

b) Untuk piutang dan pembiayaan, Bank menggunakan agunan untuk meminimalkan risiko
kredit.

Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan kategori sektor industri adalah
sebagai berikut:
2016
Lembaga
Pemerintah Keuangan Manufaktur Jasa Usaha Lainnya Jumlah

Laporan posisi
keuangan
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia - 13.004.699.868.197 - - - 13.004.699.868.197
Giro dan penempatan
pada bank lain - 1.871.019.771.060 - - - 1.871.019.771.060
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Investasi pada surat


berharga 5.032.183.814.604 1.152.369.801.469 - 402.000.210.337 - 6.586.553.826.410
Piutang 159.389.644.532 923.753.236.425 2.628.135.080.916 3.476.648.591.244 29.024.159.048.946 36.212.085.602.063
Pinjaman qardh - 34.984.572.671 - - 1.936.086.040.054 1.971.070.612.725
Pembiayaan mudharabah 9.408.546.384 2.989.146.098.269 87.912.250 24.488.293.369 128.070.432.698 3.151.201.282.970
Pembiayaan musyarakah 65.143.672.552 925.137.454.210 1.569.648.628.150 1.654.290.224.065 9.124.442.153.303 13.338.662.132.280
Penyertaan modal
sementara - - - - 50.331.426.038 50.331.426.038
Tagihan akseptasi - 98.735.346.169 - - 15.294.494.300 114.029.840.469
Aset lain-lainnya 155.284.693.771 110.555.277.778 - - 148.519.933.386 414.359.904.935
5.421.410.371.843 21.110.401.426.248 4.197.871.621.316 5.557.427.319.015 40.426.903.528.725 76.714.014.267.147

Penyisihan kerugian (2.043.506.703.264 )

74.670.507.563.883

378
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 93

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

a. Pengelolaan Risiko Kredit (lanjutan)

Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan kategori sektor industri adalah
sebagai berikut: (lanjutan)
2015
Lembaga
Pemerintah Keuangan Manufaktur Jasa Usaha Lainnya Jumlah

Laporan posisi
keuangan
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia - 8.312.710.997.930 - - - 8.312.710.997.930
Giro dan penempatan
pada bank lain - 530.986.057.833 - - - 530.986.057.833
Investasi pada surat
berharga 6.097.462.879.499 1.227.462.479.914 - 402.000.152.230 - 7.726.925.511.643
Piutang 348.034.862.248 418.783.989.690 3.161.590.074.854 3.572.755.568.979 27.335.720.117.582 34.836.884.613.353
Pinjaman qardh - 30.964.595.000 - - 1.936.165.440.791 1.967.130.035.791
Pembiayaan mudharabah 29.797.073.292 2.683.665.125.982 - 5.748.330.415 169.355.551.910 2.888.566.081.599
Pembiayaan musyarakah 106.070.721.942 984.012.624.155 1.288.273.033.564 1.154.117.570.671 7.058.602.918.427 10.591.076.868.759
Penyertaan modal
sementara - - - - 50.331.426.038 50.331.426.038
Tagihan akseptasi - 252.438.287.423 - - 7.886.394.503 260.324.681.926
Aset lain-lainnya 106.846.583.822 - - - 177.995.240.908 284.841.824.730

6.688.212.120.803 14.441.024.157.927 4.449.863.108.418 5.134.621.622.295 36.736.057.090.159 67.449.778.099.602

Penyisihan kerugian (2.014.907.284.803 )

65.434.870.814.799

Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:


2016
Lembaga
Pemerintah Keuangan Manufaktur Jasa Usaha Lainnya Jumlah

Rekening Administrasi
Bank Garansi yang
diterbitkan dan SBLC - - - - 654.402.676.045 654.402.676.045
L/C irrecovable yang
masih berjalan - - - - 8.863.796.108 8.863.796.108
- - - - 663.266.472.153 663.266.472.153

Penyisihan kerugian (14.256.954.058)

649.009.518.095

2015
Lembaga
Pemerintah Keuangan Manufaktur Jasa Usaha Lainnya Jumlah

Rekening Administrasi
Bank Garansi yang
diterbitkan dan SBLC - - - - 384.209.272.803 384.209.272.803
L/C irrecovable yang
masih berjalan - - - - 33.257.691.000 33.257.691.000
- - - - 417.466.963.803 417.466.963.803

Penyisihan kerugian (24.883.250.178)

392.583.713.625

Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan letak geografis adalah sebagai
berikut:
2016
Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lainnya Jumlah

Laporan posisi
keuangan
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia 13.004.699.868.197 - - - - 13.004.699.868.197
Giro dan penempatan
pada bank lain 1.863.693.871.702 2.711.475.899 4.392.729.149 203.575.218 18.119.092 1.871.019.771.060
Investasi pada surat
berharga 6.586.553.826.410 - - - - 6.586.553.826.410
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Piutang 22.756.819.270.631 7.173.063.488.733 3.531.083.064.842 1.811.181.923.309 939.937.854.548 36.212.085.602.063


Pinjaman qardh 1.017.217.726.003 368.721.967.811 216.657.609.162 239.787.881.431 128.685.428.318 1.971.070.612.725
Pembiayaan mudharabah 2.645.169.932.663 449.694.459.684 42.785.710.091 8.533.558.051 5.017.622.481 3.151.201.282.970
Pembiayaan musyarakah 9.385.121.674.640 2.073.178.452.663 1.286.674.808.332 379.046.860.204 214.640.336.441 13.338.662.132.280
Penyertaan modal
sementara 50.331.426.038 - - - - 50.331.426.038
Tagihan akseptasi 114.029.840.469 - - - - 114.029.840.469
Aset lain-lainnya 372.843.464.506 19.024.942.367 7.562.580,196 6.959.365.912 7.969.551.954 414.359.904.935

57.796.480.901.259 10.086.394.787.157 5.089.156.501.772 2.445.713.164.125 1.296.268.912.834 76.714.014.267.147

Penyisihan kerugian (2.043.506.703.264 )

74.670.507.563.883

379
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 94

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

a. Pengelolaan Risiko Kredit (lanjutan)

Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan letak geografis adalah sebagai
berikut: (lanjutan)
2015
Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lainnya Jumlah

Laporan posisi
keuangan
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia 8.312.710.997.930 - - - - 8.312.710.997.930
Giro dan penempatan
pada bank lain 502.074.922.220 13.090.823.055 5.251.740.856 - 10.568.571.702 530.986.057.833
Investasi pada surat
berharga 7.725.627.185.618 1.298.326.025 - - - 7.726.925.511.643
Piutang 22.806.666.907.057 6.697.225.492.899 2.816.908.991.918 1.722.357.005.205 793.726.216.274 34.836.884.613.353
Pinjaman qardh 1.122.787.364.098 406.774.263.612 152.305.152.217 178.802.425.518 106.460.830.346 1.967.130.035.791
Pembiayaan mudharabah 2.322.505.915.106 480.195.288.797 64.350.906.962 11.331.820.984 10.182.149.750 2.888.566.081.599
Pembiayaan musyarakah 8.199.996.976.665 1.172.509.322.879 827.747.879.878 224.601.022.505 166.221.666.832 10.591.076.868.759
Penyertaan modal
sementara 50.331.426.038 - - - - 50.331.426.038
Tagihan akseptasi 260.324.681.926 - - - - 260.324.681.926
Aset lain-lainnya 284.841.824.730 - - - - 284.841.824.730

51.587.868.201.388 8.771.093.517.267 3.866.564.671.831 2.137.092.274.212 1.087.159.434.904 67.449.778.099.602

Penyisihan kerugian (2.014.907.284.803 )

65.434.870.814.799

Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:


2016
Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lainnya Jumlah

Rekening Administratif
Bank Garansi yang
diterbitkan dan SBLC 650.797.954.045 1.069.587.000 - - 2.535.135.000 654.402.676.045
L/C irrecovable yang
masih berjalan 8.863.796.108 - - - - 8.863.796.108
659.661.750.153 1.069.587.000 - - 2.535.135.000 663.266.472.153

Penyisihan kerugian (14.256.954.058)

649.009.518.095

2015
Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lainnya Jumlah

Rekening Administratif
Bank Garansi yang
diterbitkan dan SBLC 357.672.133.330 12.642.385.834 7.932.710.339 2.027.418.300 3.934.625.000 384.209.272.803
L/C irrecovable yang
masih berjalan 33.257.691.000 - - - - 33.257.691.000
390.929.824.330 12.642.385.834 7.932.710.339 2.027.418.300 3.934.625.000 417.466.963.803

Penyisihan kerugian (24.883.250.178)

392.583.713.625

Informasi kualitas kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai per
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

2016
Belum jatuh Jatuh tempo
tempo dan namun tidak
tidak mengalami mengalami Mengalami
penurunan nilai penurunan nilai penurunan nilai Total

Aset
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia 13.004.699.868.197 - - 13.004.699.868.197
Giro dan penempatan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

pada bank lain 1.871.019.771.060 - - 1.871.019.771.060


Investasi pada surat berharga 6.449.553.616.073 - 137.000.210.337 6.586.553.826.410
Piutang 29.866.236.010.183 1.271.793.821.883 5.074.055.769.997 36.212.085.602.063
Pinjaman qardh 1.931.484.872.575 25.532.292.742 14.053.447.408 1.971.070.612.725
Pembiayaan mudharabah 2.937.980.810.709 27.741.235.709 185.479.236.552 3.151.201.282.970
Pembiayaan musyarakah 11.151.987.491.518 217.209.104.298 1.969.465.536.464 13.338.662.132.280
Penyertaan modal sementara - - 50.331.426.038 50.331.426.038
Tagihan akseptasi 114.029.840.469 - - 114.029.840.469
Aset lain-lainnya 369.531.903.754 - 44.828.001.181 414.359.904.935

Total 67.696.524.184.538 1.542.276.454.632 7.475.213.627.977 76.714.014.267.147

380
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 95

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

a. Pengelolaan Risiko Kredit (lanjutan)

Informasi kualitas kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai per
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
2015
Belum jatuh Jatuh tempo
tempo dan namun tidak
tidak mengalami mengalami Mengalami
penurunan nilai penurunan nilai penurunan nilai Total

Aset
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia 8.312.710.997.930 - - 8.312.710.997.930
Giro dan penempatan
pada bank lain 530.986.057.833 - - 530.986.057.833
Investasi pada surat berharga 7.589.925.359.413 - 137.000.152.230 7.726.925.511.643
Piutang 27.396.898.017.775 1.713.970.674.285 5.726.015.921.293 34.836.884.613.353
Pinjaman qardh 1.811.199.763.085 104.452.121.275 51.478.151.431 1.967.130.035.791
Pembiayaan mudharabah 2.627.712.205.348 53.949.083.109 206.904.793.142 2.888.566.081.599
Pembiayaan musyarakah 8.595.726.328.084 332.242.660.383 1.663.107.880.292 10.591.076.868.759
Penyertaan modal sementara - - 50.331.426.038 50.331.426.038
Tagihan akseptasi 260.324.681.926 - - 260.324.681.926
Aset lain-lainnya 184.512.663.549 47.155.705.000 53.173.456.180 284.841.824.729

Total 57.309.996.074.943 2.251.770.244.052 7.888.011.780.606 67.449.778.099.601

Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:


2016
Belum jatuh Jatuh tempo
tempo dan namun tidak
tidak mengalami mengalami Mengalami
penurunan nilai penurunan nilai penurunan nilai Total

Rekening Administratif
Bank Garansi yang diterbitkan dan SBLC 497.216.433.889 155.714.863.350 1.471.378.806 654.402.676.045
L/C irrecovable yang masih berjalan 8.863.796.108 - - 8.863.796.108

Total 506.080.229.997 155.714.863.350 1.471.378.806 663.266.472.153

2015
Belum jatuh Jatuh tempo
tempo dan namun tidak
tidak mengalami mengalami Mengalami
penurunan nilai penurunan nilai penurunan nilai Total

Rekening Administratif
Bank Garansi yang diterbitkan dan SBLC 230.400.484.310 - 153.808.788.493 384.209.272.803
L/C irrecovable yang masih berjalan 33.257.691.000 - - 33.257.691.000

Total 263.658.175.310 - 153.808.788.493 417.466.963.803

Tabel berikut menunjukkan aging analysis aset yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami
penurunan nilai.

2016
1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Total
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Aset
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia - - - -
Giro dan penempatan
pada bank lain - - - -
Investasi pada surat berharga - - - -
Piutang 555.152.418.696 376.108.977.894 340.532.425.293 1.271.793.821.883
Pinjaman qardh 24.334.471.742 235.180.000 962.641.000 25.532.292.742
Pembiayaan mudharabah 10.599.039.319 8.744.295.192 8.397.901.198 27.741.235.709
Pembiayaan musyarakah 180.727.675.722 11.361.840.654 25.119.587.922 217.209.104.298
Penyertaan modal sementara - - - -
Tagihan akseptasi - - - -
Aset lain-lainnya - - - -

Total 770.813.605.479 396.450.293.740 375.012.555.413 1.542.276.454.632

381
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 96

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

a. Pengelolaan Risiko Kredit (lanjutan)

Tabel berikut menunjukkan aging analysis aset yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami
penurunan nilai. (lanjutan)
2015
1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Total
Aset
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia - - - -
Giro dan penempatan
pada bank lain - - - -
Investasi pada surat berharga - - - -
Piutang 766.175.750.160 450.527.096.505 497.267.827.620 1.713.970.674.285
Pinjaman qardh 53.346.012.783 30.336.283.484 20.769.825.008 104.452.121.275
Pembiayaan mudharabah 20.689.318.252 24.338.507.472 8.921.257.385 53.949.083.109
Pembiayaan musyarakah 296.325.679.395 12.354.135.960 23.562.845.028 332.242.660.383
Penyertaan modal sementara - - - -
Tagihan akseptasi - - - -
Aset lain-lainnya 47.155.705.000 - - 47.155.705.000
Total 1.183.692.465.590 517.556.023.421 550.521.755.041 2.251.770.244.052

Aging analysis atas rekening administratif yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami
penurunan nilai:
2016
1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Total
Rekening Administratif
Bank Garansi yang diterbitkan dan SBLC 155.714.863.350 - - 155.714.863.350
L/C irrecovable yang masih berjalan - - - -
Total 155.714.863.350 - - 155.714.863.350

Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat rekening administratif yang diklasifikasikan
sebagai jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai.

b. Pengelolaan Risiko Pasar


Risiko pasar adalah risiko pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif akibat
perubahan harga pasar antara lain risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapat
diperdagangkan atau disewakan.

Bank menerapkan pemisahan fungsi antara front office, middle office, dan back office pada
transaksi valas dan surat berharga. Unit bisnis sebagai front office berfungsi untuk melaksanakan
transaksi treasury dan investasi. Unit manajemen risiko sebagai middle office berfungsi untuk
me-review dan merekomendasikan limit sesuai usulan unit bisnis dan memantau risiko pasar. Unit
kerja operasional berfungsi untuk melakukan settlement transaksi.

Bank memantau pergerakan nilai tukar dan yield surat berharga secara ketat sehingga
pengelolaan portofolio bank sejalan dengan pergerakan indikator pasar. Bank mengembangkan
aplikasi dashboard manajemen risiko pasar untuk mengukur dan memantau eksposur risiko terkini
secara akurat.

Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko pasar adalah:


PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

1) Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen risiko pasar.


2) Menetapkan limit risiko pasar antara lain limit Posisi Devisa Neto (PDN) dan limit bank notes.
3) Mengukur kecukupan modal untuk mengcover risiko pasar menggunakan standardise model
dan internal model (VaR).
4) Memantau pergerakan eksposur risiko pasar secara rutin.
5) Menganalisa risiko pasar yang melekat pada produk dan aktivitas baru.
6) Melaksanakan stress test risiko pasar secara berkala atau setiap saat apabila terjadi
perubahan indikator pasar secara signifikan.
7) Melaporkan eksposur risiko pasar secara rutin kepada Direksi.

382
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 97

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

c. Pengelolaan Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh
tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat
diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.

Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko likuiditas adalah:

1) Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen risiko likuiditas.

2) Menetapkan limit risiko likuiditas antara lain: Giro Wajib Minimum (GWM), saldo kas maksimal
cabang, safety level (secondary reserve) dan deposan terbesar.

3) Mengukur core balance dana pihak ketiga bank.

4) Mengukur ketersediaan likuiditas melalui proyeksi cash flow dan liquidity gap.

5) Menjaga akses Bank ke pasar uang antar bank syariah melalui perolehan dan pemberian
credit line dari dan untuk bank lain, pelaksanaan transaksi repo surat berharga syariah.

6) Memantau rasio likuiditas antara lain monitoring rasio pembiayaan terhadap dana serta
pemenuhan safety level.

7) Melaksanakan stress test risiko likuiditas secara berkala atau setiap saat apabila terjadi
perubahan indikator pasar atau kondisi Bank secara signifikan.

8) Melaporkan eksposur risiko likuiditas secara rutin kepada Direksi.

Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pembiayaan, likuiditas aset, kewajiban dengan pihak
ketiga dan komitmen pembiayaan kepada debitur. Rasio Pembiayaan terhadap Pendanaan (FDR)
merupakan rasio pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga terhadap pendanaan dalam
Rupiah dan mata uang asing. FDR Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar 79,19% dan 81,99%.

d. Pengelolaan Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang
memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya
kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

Pengendalian risiko operasional dilakukan untuk memitigasi eksposur risiko sehingga dapat
minimalisir potensi kerugian. Bentuk-bentuk aktivitas pengendalian risiko operasional yang
diterapkan Bank antara lain: pemisahan tugas/tanggung jawab (segregation of duties) yang jelas
melalui pemisahan fungsi maker, checker, approver/otorisator dan mekanisme dual custody dalam
transaksi, pembatasan wewenang akses sistem, pelaksanaan proses rekrutmen karyawan yang
selektif (screening historical, induction program), penerapan Employee Due Diligent (EDD),
pendidikan karyawan secara berkelanjutan, sosialisasi risk culture/risk awareness, pelaksanaan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

audit secara rutin yang dilakukan oleh internal audit atau external audit terhadap operasional
Bank.
Langkah-langkah pengelolaan risiko operasional yang dilakukan di Bank antara lain:

1) Menetapkan dan me-review kebijakan dan prosedur manajemen risiko operasional sesuai
dengan kondisi terkini (up to date).
2) Menetapkan dan me-review kecukupan limit transaksi operasional baik cabang maupun unit
kerja operasional di kantor pusat.

383
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 98

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

d. Pengelolaan Risiko Operasional (lanjutan)

Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko operasional adalah: (lanjutan)

3) Menggunakan aplikasi Operational Risk Management Information System (ORMIS) untuk


mengidentifikasi, memantau, dan memitigasi kejadian kerugian operasional yang dialami oleh
Bank. ORMIS berfungsi sebagai early warning signal potensi kejadian risiko dan sebagai Loss
Event Database (LED).
4) Menerapkan operational risk tool/model Risk & Control Self Assessment (RCSA) untuk
mengidentifikasi, mengukur, memantau dan memitigasi eksposur risiko operasional yang
dilakukan secara mandiri oleh seluruh unit kerja (cabang dan kantor pusat). Pemutakhiran
RCSA dilakukan secara berkala untuk memastikan profil risiko operasional unit kerja selalu
update dengan kondisi terkini. RCSA bersifat prediktif (forward looking) sehingga dapat
digunakan untuk mengantisipasi atau meminimalisir potensi kerugian yang disebabkan
kejadian risiko operasional.
5) Mengembangkan risk tool/model Key Indicators (KI) untuk mengetahui secara dini indikator-
indikator potensi kejadian risiko baik berupa key risk indicator (KRI) maupun key control
indicator (KCI). KI digunakan oleh unit kerja untuk memantau pergerakan eksposur risiko
operasional agar dapat dilakukan langkah preventif/mitigasi yang cepat dan tepat waktu
sehingga potensi kerugian dapat diminimalisir.
6) Memberikan kajian/opini risiko atas setiap usulan produk dan atau aktivitas baru yang akan
diluncurkan oleh Bank termasuk perubahannya.
7) Mengembangkan/memutakhirkan kebijakan dan prosedur Business Continuity Management
(BCM) untuk menjamin kegiatan operasional Bank tetap dapat berfungsi walaupun terdapat
gangguan (disaster) guna melindungi kepentingan stakeholders.
8) Menerapkan manajemen risiko teknologi informasi melalui:
a. Pengembangan kebijakan dan prosedur manajemen risiko teknologi informasi terkait
dengan standardisasi perangkat jaringan komunikasi data dan software, pengelolaan
kewenangan akses sistem, pengembangan layanan perbankan elektronik dari segi
keamanan aksesibilitas dan Disaster Recovery Plan;
b. Pelaksanaan User Acceptance Test (UAT) atas setiap pembuatan dan pengembangan
sistem aplikasi baru untuk meminimalisasi potensi kegagalan sistem aplikasi.
9) Membentuk organisasi pengawasan di Region Office dan Unit Kerja Kantor Pusat yaitu:
a. Regional Business Control (RBC) di Region Office untuk memantau dan memastikan
penerapan kepatuhan, operational risk dan internal control di cabang-cabang. RBC
menjadi partner/mitra bagi Branch Office dalam mengelola (memitigasi) eksposur risiko
operasional.
b. Desentralised Complaince & Operational Risk (DCOR) di Direktorat untuk memantau dan
memastikan penerapan kepatuhan, operational risk dan internal control di unit kerja kantor
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

pusat. DCOR menjadi partner/mitra bagi Unit Kerja Kantor Pusat dalam mengelola
(memitigasi) eksposur risiko operasional.
10) Membentuk organisasi verifikator dibawah supervisi unit kerja Risk Assessment untuk
menginvestigasi profil dan kelayakan nasabah.

e. Pengelolaan Risiko Kepatuhan

Risiko Kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah. Dalam
menjalankan kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk
terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah, Bank Indonesia (BI),
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Syariah Nasional-MUI (DSN-MUI).

384
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 99

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)


e. Pengelolaan Risiko Kepatuhan (lanjutan)

Pada umumnya, risiko kepatuhan melekat pada peraturan perundang-undangan RI dan ketentuan
lain yang berlaku, terkait dengan ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian bank seperti: risiko
pembiayaan terkait dengan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM); Kualitas
Aktiva Produktif (KAP); Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP); Batas
Maksimum Penyaluran Dana (BMPD); risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto
(PDN); penerapan Tata Kelola yang Baik (GCG); risiko strategis terkait dengan ketentuan
Rencana Bisnis Bank (RBB); Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) dan risiko lain yang
terkait dengan ketentuan tertentu. Ketidakmampuan Bank Umum Syariah untuk mengikuti dan
mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha perbankan dapat
berdampak terhadap kelangsungan usahanya.

Dalam mengelola risiko kepatuhan, Bank melakukan langkah-langkah sebagai berikut:


1) Melakukan langkah-langkah preventif (ex-ante) terhadap kegiatan usaha Bank untuk
memitigasi timbulnya Risiko Kepatuhan.
2) Melakukan koordinasi dengan Enterprise Risk Management dalam mengelola profil Risiko
Kepatuhan.
3) Memberdayakan fungsi Internal Sharia Advisory untuk mengkaji dan menganalisa kesesuaian
dari suatu produk/aktivitas Bank dengan Prinsip Syariah.
4) Melakukan koordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam mengawal kepatuhan
operasional Bank sesuai Prinsip Syariah, rapat pembahasan hasil uji petik DPS dengan unit
kerja terkait mengenai hasil temuan pelanggaran syariah dan tindak lanjut perbaikan serta
opini DPS untuk setiap penerbitan produk/aktivitas Bank.
5) Meningkatkan pemahaman tentang ketentuan Good Corporate Governance (GCG) dan Code
of Conduct (CoC) jajaran Bank.
6) Menguatkan penerapan GCG dan CoC melalui persetujuan Dewan Komisaris atas
permohonan pembiayaan dari Pihak Terkait.
7) Menyampaikan laporan pelaksanaan GCG dan Self Assessment GCG kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan Self Assessment Tata Kelola Terintegrasi (TKT) pada laporan Tingkat
Kesehatan Bank ke perusahaan induk serta laporan publikasi pelaksanaan GCG pada
homepage.
8) Mengawal pembiayaan melalui pemberian Independent Compliance Note dan kehadiran pada
pelaksanaan Rapat Teknis (Ratek) dan Rapat Komite Pembiayaan (RKP), serta memenuhi
Compliance Checklist untuk pembukaan dan relokasi outlet.
9) Menguatkan Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (PPT) melalui pengkinian pedoman, penguatan kualitas petugas Satuan Kerja APU
dan PPT (SKAP) pada unit kerja Head Office, Regional Office dan Branch, pemantauan dan
pelaporan terhadap kelengkapan dan validitas data nasabah, kewaspadaan terhadap tindak
pidana pencucian uang melalui tertib pelaporan Suspicious Transaction Report, Cash
Transaction Reports, International Funds Transfer Instruction Report dan Sistem Informasi
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Pengguna Jasa Terpadu kepada PPATK.


10) Melakukan review ketentuan eksternal (regulasi) untuk diratifikasi dalam ketentuan internal
Bank.
11) Melakukan review kesesuaian rencana produk, kebijakan, sistem dan prosedur Bank terhadap
perundang-undangan dan ketentuan BI/OJK yang berlaku.
12) Menguatkan Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (PPT) melalui pengkinian pedoman, penguatan kualitas petugas Satuan Kerja APU
dan PPT (SKAP) pada unit kerja Head Office, Regional Office dan Branch, pemantauan dan
pelaporan terhadap kelengkapan dan validitas data nasabah, kewaspadaan terhadap tindak
pidana pencucian uang melalui tertib pelaporan Suspicious Transaction Report, Cash
Transaction Reports, International Funds Transfer Instruction Report dan Sistem Informasi
Pengguna Jasa Terpadu kepada PPATK.

385
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 100

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

e. Pengelolaan Risiko Kepatuhan (lanjutan)

13) Melalukan review ketentuan eksternal (regulasi) untuk diratifikasi dalam ketentuan internal
Bank.

14) Melakukan review kesesuaian rencana produk, kebijakan, sistem dan prosedur Bank terhadap
perundang-undangan dan ketentuan BI/OJK yang berlaku.

15) Melakukan prudential meeting atas ketentuan dari regulasi baru yang berdampak kepada
Bank dalam menentukan PIC/penanggungjawab Group/Unit Kerja terkait kewajiban pelaporan
atas regulasi baru tersebut.

48. INFORMASI PENTING LAINNYA

a. Berdasarkan perhitungan manajemen pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Bank memiliki
rasio kecukupan penyediaan modal minimum (KPMM) masing-masing sebesar 14,01% dan
12,85%.

b. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Bank memiliki rasio Aset Produktif yang
Diklasifikasikan (APYD) terhadap jumlah aset produktif masing-masing sebesar 0,95 dan 0,94.

c. Rasio pembiayaan bermasalah Bank secara gross (sebelum dikurangi Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 4,92% dan
6,06%, sedangkan rasio pembiayaan bermasalah secara neto pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 masing-masing sebesar 3,13% dan 4,05%.

Perhitungan rasio pembiayaan bermasalah Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 18/SEOJK.03/2015 tanggal 8 Juni 2015
tentang transparansi dan publikasi laporan bank umum syariah dan unit usaha syariah.

d. Dalam laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD) yang disampaikan Bank kepada Bank
Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat piutang dan pembiayaan yang
melampaui atau melanggar ketentuan BMPD.

49. MANAJEMEN MODAL

Kebijakan pengelolaan modal Bank bertujuan untuk memastikan bahwa Bank memiliki struktur
permodalan yang efisien, memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan usaha
Bank saat ini dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Bank di masa yang akan datang serta
untuk memenuhi kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator.

Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dalam Rencana Bisnis Bank dan disetujui
oleh Dewan Komisaris.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Rencana permodalan Bank disusun berdasarkan penilaian atas kecukupan kebutuhan permodalan
yang dipersyaratkan, rencana pengembangan usaha, dan kebutuhan likuiditas Bank.

386
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 101

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

49. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)

Rasio kecukupan modal Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut
(dalam jutaan Rupiah):

2016 2015

I. Komponen Modal
A. Modal inti 6.109.151 4.856.611
Modal disetor 1.989.022 1.989.022
Cadangan umum 397.804 297.804
Laba ditahan awal tahun setelah pajak 2.618.663 2.424.997
Laba tahun berjalan setelah pajak (50%) - 144.788
Laba tahun berjalan setelah pajak (100%) 325.414 -
Dana setoran modal 500.000 -
Pendapatan komprehensif lainnya:
potensi keuntungan 6.440 -
Hak milik intelektual lainnya (termasuk aplikasi
piranti lunak (software)) (72.230) -
Selisih penilaian kembali aktiva tetap*) 344.038 -

B. Modal Pelengkap 832.851 1.330.779


Selisih penilaian kembali aktiva tetap*) - 344.038
Cadangan umum dari penyisihan
penghapusan aktiva produktif
(maksimum 1.25% dari ATMR) 457.851 486.741
Investasi subordinasi
(maksimum 50% dari jumlah modal inti) 375.000 500.000

C. Modal Pelengkap Tambahan - -

D. Penyertaan Modal Sementara - -


II. Jumlah Modal Inti, Pelengkap dan Modal
Pelengkap Tambahan 6.942.002 6.187.390

III. Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit 42.213.944 40.923.163


IV. Aset Tertimbang Menurut Risiko Operasional 6.740.505 7.084.024
V. Aset Tertimbang Menurut Risiko Pasar 601.469 139.366

VI. Jumlah Risiko - Aset Tertimbang 49.555.918 48.146.553

VII. Rasio Kecukupan Modal - Risiko Kredit 16,44% 15,12%


VIII.Rasio Kecukupan Modal - Risiko Kredit,
operasional dan pasar 14,01% 12,85%
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

IX. Rasio Kecukupan Modal Minimum 9,99%**) 9,99%**)

*) Bank telah menerima persetujuan dari kantor pajak atas


revaluasi tersebut di tanggal 8 Januari 2016 (lihat Catatan 14).
**) Sesuai dengan ketentuan dari peraturan No.21/POJK.03/2014 dimana Rasio Kecukupan Modal Minimum dikaitkan dengan profil risiko Bank.

387
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 102

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)

50. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH


Berdasarkan surat No. 19/01/DPS/I/2017 tanggal 5 Januari 2017 dan surat No. 18/01/DPS/I/2016
tanggal 4 Januari 2016 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015, Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Syariah Mandiri menyatakan bahwa secara umum
aspek syariah dalam operasional dan produk Bank telah mengikuti fatwa dan ketentuan syariah yang
dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) serta opini syariah dari
DPS.

51. PERJANJIAN DAN KERJASAMA


Pada tanggal 9 September 2009, Bank mengadakan perjanjian Penyediaan Jasa IT Core Banking
System dengan PT Anabatic Technologies untuk jangka waktu 12 (dua belas) tahun dengan nilai
kontrak AS$4.488.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, Bank telah melakukan
pembayaran senilai AS$3.457.014 (2015: AS$2.863.080) sesuai dengan perjanjian tersebut.

52. DAMPAK PENERAPAN AWAL CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (CKPN) KOLEKTIF

Sejak 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSA Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran Murabahah
Pada tanggal 1 Januari 2015 Bank melakukan perhitungan kembali CKPN kolektif sesuai dengan
metode yang diatur Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan sesuai
Murabahah erbedaan antara saldo cadangan per
1 Januari 2015 dengan saldo CKPN kolektif yang dihitung berda Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran 246.726.758.565, dibebankan ke saldo laba pada
tanggal 1 Januari 2015 sebesar Rp185.045.068.924 dan menambah aset pajak tangguhan sebesar
Rp61.681.689.641.

53. STANDAR AKUNTANSI BARU

Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk
tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut:

-
-
-
-
-
- Murabahah
- Salam
- Istishna
- Ijarah
-
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Murabahah
Salam Istishna Ijarah

dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan.

ng lingkup
PSAK 13: Properti Investasi berlaku efektif pada 1 Januari 2017 sedangkan standar lain berlaku efektif
pada 1 Januari 2018. Penerapan dini atas standar-standar tersebut diperkenankan.

Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari
penerapan standar baru dan amendemen tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.

388
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page intentionally left blank

Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

389
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
dan entitas anak

Laporan keuangan konsolidasian


tanggal 31 Desember 2016 dan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
beserta laporan auditor independen
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

390
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

391
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Daftar Isi

Halaman

Surat Pernyataan
Laporan Direksi
Auditor Independen

Laporan Posisi
Auditor Independen
Keuangan ...............................................................................................
Konsolidasian 393
........................................................................................... 1-8

Laporan Laba
PosisiRugi
Keuangan Konsolidasian
dan Penghasilan ...............................................................................
Komprehensif Lain Konsolidasian ........................................395 9 - 11

Laporan Perubahan
Laba Rugi dan Penghasilan
Ekuitas Komprehensif
Konsolidasian Lain Konsolidasian ................................. 12
................................................................................... 403- 13

Laporan Arus
Perubahan Ekuitas Konsolidasian
Kas Konsolidasian ........................................................................... 406
................................................................................................... 14 - 16

Laporan ArusLaporan
Catatan Atas Kas Konsolidasian ..........................................................................................
Keuangan Konsolidasian 408
.......................................................................... 17 - 287

Laporan
InformasiKomitmen
Keuangan dan Kontinjensi
Entitas Induk ..................................................................................... 411

Laporan Posisi Keuangan Entitas Induk ........................................................................... Lampiran 1

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Entitas Induk ........................... Lampiran 2

Laporan Perubahan Ekuitas Entitas Induk ........................................................................ Lampiran 3

Laporan Arus Kas Entitas Induk ........................................................................................ Lampiran 4

************************
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

392
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

393
394
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 2016 31 Desember 2015

ASET

Kas 22.906.775 25.109.124

Giro pada Bank Indonesia 52.484.974 56.314.316

Giro pada bank lain


Pihak berelasi 25.861 24.515
Pihak ketiga 10.337.353 10.131.111

10.363.214 10.155.626
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (3.049) (3.412)

Jumlah - bersih 10.360.165 10.152.214

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain


Pihak berelasi 1.725.571 1.991.278
Pihak ketiga 71.974.664 35.396.345

73.700.235 37.387.623
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (83.308) (66.760)

Jumlah - bersih 73.616.927 37.320.863

Efek-efek
Pihak berelasi 18.571.548 16.516.404
Pihak ketiga 38.250.931 27.787.131

56.822.479 44.303.535
Dikurangi: Diskonto/premium yang belum
diamortisasi, kerugian/keuntungan
- bersih yang belum direalisasi
dari penurunan nilai wajar dan
cadangan kerugian penurunan nilai (270.836) (661.971)

Jumlah - bersih 56.551.643 43.641.564

Obligasi pemerintah - bersih


- pihak berelasi 98.933.278 103.869.361

Tagihan lainnya - transaksi perdagangan


Pihak berelasi 5.934.300 7.051.775
Pihak ketiga 9.989.818 7.860.738
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

15.924.118 14.912.513
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.756.847) (1.727.747)

Jumlah - bersih 14.167.271 13.184.766

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

1
395
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 2016 31 Desember 2015

ASET (lanjutan)

Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan


janji dijual kembali
Pihak ketiga 5.054.488 676.900

Tagihan derivatif
Pihak berelasi 3.660 32.152
Pihak ketiga 235.600 668.732

Jumlah 239.260 700.884

Kredit yang diberikan dan


piutang/pembiayaan syariah
Pihak berelasi 100.201.483 75.405.807
Pihak ketiga 549.121.470 511.269.630

649.322.953 586.675.437
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (32.616.760) (22.281.842)

Jumlah - bersih 616.706.193 564.393.595

Piutang pembiayaan konsumen


Pihak berelasi 10.532 5.886
Pihak ketiga 11.844.684 8.172.177

11.855.216 8.178.063
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (323.378) (270.614)

Jumlah - bersih 11.531.838 7.907.449

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan


Pihak ketiga 834.483 604.150
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (4.538) (5.791)

Jumlah - bersih 829.945 598.359


PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

396 2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 2016 31 Desember 2015

ASET (lanjutan)

Tagihan akseptasi
Pihak berelasi 415.848 409.880
Pihak ketiga 14.373.396 10.921.393

14.789.244 11.331.273
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (241.041) (107.030)

Jumlah - bersih 14.548.203 11.224.243

Penyertaan saham
Pihak berelasi 50.331 50.331
Pihak ketiga 205.078 8.313

255.409 58.644
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (10.273) (10.250)

Jumlah - bersih 245.136 48.394

Biaya dibayar dimuka 2.751.081 2.299.852

Pajak dibayar dimuka 2.612.707 4.817.396

Aset tetap 44.736.920 17.470.126


Dikurangi: akumulasi penyusutan (9.073.630) (7.708.438)

Jumlah - bersih 35.663.290 9.761.688

Aset tidak berwujud 4.213.322 3.793.181


Dikurangi: akumulasi amortisasi (2.257.826) (1.877.989)

Jumlah - bersih 1.955.496 1.915.192

Aset lain-lain 12.071.684 11.724.756


Dikurangi: penyisihan lainnya (514.446) (432.029)

Jumlah - bersih 11.557.238 11.292.727

Aset pajak tangguhan - bersih 5.990.101 4.834.522

JUMLAH ASET 1.038.706.009 910.063.409


Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

3 397
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 2016 31 Desember 2015

LIABILITAS, DANA SYIRKAH


TEMPORER DAN EKUITAS

LIABILITAS

Liabilitas segera 1.569.911 1.156.327

Simpanan nasabah
Giro/giro wadiah
Pihak berelasi 48.729.926 38.252.185
Pihak ketiga 138.253.402 133.902.303

Jumlah 186.983.328 172.154.488

Tabungan/tabungan wadiah
Pihak berelasi 1.973.087 1.342.075
Pihak ketiga 275.196.737 247.609.564

Jumlah 277.169.824 248.951.639

Deposito berjangka
Pihak berelasi 46.271.999 37.257.210
Pihak ketiga 191.635.079 163.968.994

Jumlah 237.907.078 201.226.204

Jumlah simpanan nasabah 702.060.230 622.332.331

Simpanan dari bank lain


Giro/giro wadiah dan tabungan
Pihak berelasi 45.912 70.176
Pihak ketiga 4.254.853 3.674.113

Jumlah 4.300.765 3.744.289

Inter-bank call money


Pihak berelasi 40.000 600.000
Pihak ketiga 1.240.952 3.164.363

Jumlah 1.280.952 3.764.363

Deposito berjangka
Pihak berelasi 286.210 -
Pihak ketiga 3.471.269 5.127.585
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Jumlah 3.757.479 5.127.585

Jumlah simpanan dari bank lain 9.339.196 12.636.237

Liabilitas kepada pemegang polis


pada kontrak unit-link 19.602.950 17.019.049

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

398 4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 2016 31 Desember 2015

LIABILITAS, DANA SYIRKAH


TEMPORER DAN EKUITAS (lanjutan)

LIABILITAS (lanjutan)

Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan


janji dibeli kembali
Pihak berelasi 230.024 467.123
Pihak ketiga 3.123.018 4.396.048

Jumlah 3.353.042 4.863.171

Liabilitas derivatif
Pihak berelasi 10.058 3.095
Pihak ketiga 492.411 295.984

Jumlah 502.469 299.079

Liabilitas akseptasi
Pihak berelasi 2.481.708 606.737
Pihak ketiga 12.307.536 10.724.536

Jumlah 14.789.244 11.331.273

Efek-efek yang diterbitkan


Pihak berelasi 3.662.000 587.750
Pihak ketiga 5.398.035 1.815.018

9.060.035 2.402.768
Dikurangi: biaya penerbitan yang
belum diamortisasi (34.041) (4.590)

Jumlah - bersih 9.025.994 2.398.178

Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 207.401 395.610

Beban yang masih harus dibayar 3.743.496 3.490.801

Utang pajak 1.258.792 2.131.616


Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

5 399
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 2016 31 Desember 2015

LIABILITAS, DANA SYIRKAH


TEMPORER DAN EKUITAS (lanjutan)

LIABILITAS (lanjutan)

Liabilitas imbalan kerja 6.763.068 5.777.077

Provisi 435.880 676.170

Liabilitas lain-lain 15.810.036 14.189.412

Pinjaman yang diterima


Pihak berelasi - 25.178
Pihak ketiga 35.882.757 33.739.493

Jumlah 35.882.757 33.764.671

Pinjaman subordinasi
Pihak berelasi - 1.687.800
Pihak ketiga 215.432 2.053.867

215.432 3.741.667
Dikurangi: biaya penerbitan yang
belum diamortisasi - (3.964)

Jumlah 215.432 3.737.703

JUMLAH LIABILITAS 824.559.898 736.198.705

DANA SYIRKAH TEMPORER

Simpanan nasabah
Pihak berelasi
Tabungan - investasi terikat dan tabungan
mudharabah - investasi tidak terikat 28.047 228.059
Deposito mudharabah - investasi tidak terikat 886.344 438.297

Jumlah pihak berelasi 914.391 666.356

Pihak ketiga
Giro - investasi terikat dan giro mudharabah
- musyarakah 68.925 11.502
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Tabungan - investasi terikat dan investasi tidak


terikat - mudharabah 25.129.743 22.527.832
Deposito mudharabah - investasi tidak terikat 34.327.415 30.849.240

Jumlah pihak ketiga 59.526.083 53.388.574

Jumlah simpanan nasabah 60.440.474 54.054.930

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

400 6
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 2016 31 Desember 2015

LIABILITAS, DANA SYIRKAH


TEMPORER DAN EKUITAS (lanjutan)

DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan)

Simpanan dari bank lain


Pihak ketiga
Tabungan mudharabah - investasi
tidak terikat 258.325 244.385
Deposito mudharabah - investasi
tidak terikat 77.589 73.548

Jumlah simpanan dari bank lain 335.914 317.933


JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER 60.776.388 54.372.863

EKUITAS

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada


pemilik entitas induk

Modal saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh)


per lembar
Modal dasar - 1 lembar Saham
Seri A Dwiwarna dan 31.999.999.999 lembar
Saham Biasa Seri B
Modal ditempatkan dan disetor - 1 lembar
Saham Seri A Dwiwarna dan 23.333.333.332
lembar Saham Biasa Seri B 11.666.667 11.666.667

Tambahan modal disetor/agio saham 17.316.192 17.316.192

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan


dalam mata uang asing 202.363 242.807

Selisih transaksi dengan pihak


nonpengendali (92.751) (92.751)

Kerugian bersih yang belum direalisasi


dari penurunan nilai wajar efek-efek
dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk
dijual setelah dikurangi pajak tangguhan (759.364) (1.565.019)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

7 401
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 2016 31 Desember 2015

LIABILITAS, DANA SYIRKAH


TEMPORER DAN EKUITAS (lanjutan)

EKUITAS

Selisih bersih revaluasi aset tetap 25.140.523 -

Keuntungan bersih aktuarial program


imbalan pasti - bersih setelah dikurangi
pajak tangguhan 49.515 277.676

Saldo laba (saldo rugi sebesar Rp162.874.901


telah dieliminasi dengan tambahan modal
disetor/agio saham pada saat kuasi -
reorganisasi pada tanggal 30 April 2003)
Sudah ditentukan penggunaannya 5.380.268 12.402.382
Belum ditentukan penggunaannya 91.550.525 76.822.336
Jumlah saldo laba 96.930.793 89.224.718
150.453.938 117.070.290
Kepentingan nonpengendali atas aset bersih
Entitas Anak yang dikonsolidasi 2.915.785 2.421.551
JUMLAH EKUITAS 153.369.723 119.491.841

JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH


TEMPORER DAN EKUITAS 1.038.706.009 910.063.409
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

402 8
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember

2016 2015

PENDAPATAN DAN BEBAN


OPERASIONAL

Pendapatan bunga dan pendapatan syariah


Pendapatan bunga 71.145.401 66.366.659
Pendapatan syariah 5.564.487 5.203.468

Jumlah pendapatan bunga dan


pendapatan syariah 76.709.888 71.570.127

Beban bunga dan beban syariah


Beban bunga (22.484.799) (23.768.912)
Beban syariah (2.399.720) (2.438.112)

Jumlah beban bunga dan


beban syariah (24.884.519) (26.207.024)

PENDAPATAN BUNGA DAN SYARIAH - BERSIH 51.825.369 45.363.103

Pendapatan premi 9.377.741 9.546.893


Beban klaim (6.725.310) (6.409.823)

PENDAPATAN PREMI - BERSIH 2.652.431 3.137.070

PENDAPATAN BUNGA, SYARIAH DAN


PREMI - BERSIH 54.477.800 48.500.173

Pendapatan operasional lainnya


Provisi dan komisi lainnya 11.440.002 10.014.810
Laba dari selisih kurs dan transaksi
derivatif - bersih 2.265.234 2.238.098
Lain-lain 5.581.189 6.125.770
Jumlah pendapatan operasional lainnya 19.286.425 18.378.678

Pembentukan cadangan kerugian


penurunan nilai (24.943.938) (11.664.837)

Pembalikan/(pembentukan) penyisihan
estimasi kerugian atas komitmen
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

dan kontinjensi 181.459 (198.450)

Pembalikan/(pembentukan) penyisihan
lainnya 117.637 (179.242)

Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi


dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar
efek-efek, obligasi pemerintah dan investasi
pemegang polis pada kontrak unit-link 15.638 (18.306)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

9 403
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember

2016 2015

Keuntungan dari penjualan efek-efek


dan obligasi pemerintah 745.904 275.499

Beban operasional lainnya

Beban gaji dan tunjangan (13.618.745) (12.376.655)


Beban umum dan administrasi (13.958.211) (12.799.851)
Lain-lain - bersih (3.691.242) (3.578.037)
Jumlah beban operasional lainnya (31.268.198) (28.754.543)

LABA OPERASIONAL 18.612.727 26.338.972

(Beban)/pendapatan bukan operasional - bersih (39.762) 30.458

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK


DAN KEPENTINGAN NONPENGENDALI 18.572.965 26.369.430

Beban pajak
Kini (5.088.924) (5.548.058)
Tangguhan 1.166.122 331.026

Jumlah beban pajak - bersih (3.922.802) (5.217.032)

LABA TAHUN BERJALAN 14.650.163 21.152.398

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi


Keuntungan revaluasi aset tetap 25.140.558 -
(Kerugian)/keuntungan aktuarial program
imbalan pasti (288.896) 339.697
Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak
akan direklasifikasi ke laba rugi 57.776 (65.960)

24.909.438 273.737
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Penyesuaian akibat penjabaran
laporan keuangan dalam mata uang asing (40.722) 39.182
Perubahan nilai wajar aset keuangan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

dalam kelompok tersedia untuk dijual 945.231 (1.268.960)


Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi (119.062) 250.472

785.447 (979.306)

Penghasilan/(beban) komprehensif lain tahun


berjalan - setelah pajak penghasilan 25.694.885 (705.569)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

404 10
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember

2016 2015

TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN


BERJALAN 40.345.048 20.446.829

Laba tahun berjalan yang diatribusikan


kepada:

Pemilik Entitas Induk 13.806.565 20.334.968


Kepentingan nonpengendali 843.598 817.430

14.650.163 21.152.398

Total penghasilan komprehensif tahun


berjalan yang diatribusikan kepada:

Pemilik Entitas Induk 39.484.138 19.658.155


Kepentingan nonpengendali 860.910 788.674

40.345.048 20.446.829

LABA PER SAHAM


Dasar (dalam Rupiah penuh) 591,71 871,50
Dilusian (dalam Rupiah penuh) 591,71 871,50

Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

405
11
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

406
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Kerugian bersih
yang belum
direalisasi
dari penurunan
nilai wajar Keuntungan
efek-efek bersih
dan obligasi aktuarial
Selisih kurs pemerintah program
karena yang tersedia imbalan Kepentingan
penjabaran untuk dijual pasti Saldo laba nonpengendali
laporan setelah setelah atas aset
Modal Tambahan keuangan dikurangi Selisih transaksi dikurangi Sudah Belum bersih Entitas
ditempatkan modal disetor/ dalam mata pajak dengan pihak pajak ditentukan ditentukan Anak yang Jumlah
dan disetor Agio saham uang asing tangguhan nonpengendali tangguhan penggunaannya penggunaannya Jumlah dikonsolidasi ekuitas

Saldo pada tanggal 1 Januari 2015 11.666.667 17.316.192 203.625 (571.348) - - 9.779.446 64.263.299 74.042.745 2.186.681 104.844.562

Penerapan awal cadangan kerugian


penurunan nilai (setelah pajak)
pada Entitas Anak - - - - - - - (185.027) (185.027) - (185.027)

Pembayaran dividen
dari laba bersih tahun 2014 - - - - - - - (4.967.968) (4.967.968) - (4.967.968)

Pembentukan cadangan khusus


dari laba bersih tahun 2014 - - - - - - 2.622.936 (2.622.936) - - -

Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali - - - - (92.751) - - - - - (92.751)

Kepentingan nonpengendali atas pembayaran


dividen dan perubahan ekuitas Entitas Anak - - - - - - - - - (553.804) (553.804)

Laba tahun berjalan - - - - - - - 20.334.968 20.334.968 817.430 21.152.398

Penghasilan komprehensif lain untuk tahun


berjalan - - 39.182 (993.671) - 277.676 - - - (28.756) (705.569)

Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 11.666.667 17.316.192 242.807 (1.565.019) (92.751) 277.676 12.402.382 76.822.336 89.224.718 2.421.551 119.491.841

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

12
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Kerugian
bersih yang belum
direalisasi
dari penurunan
nilai wajar Keuntungan
efek-efek bersih
dan obligasi aktuarial
Selisih kurs pemerintah program
karena yang tersedia imbalan Kepentingan
penjabaran untuk dijual pasti Saldo laba nonpengendali
laporan setelah setelah atas aset
Modal Tambahan keuangan dikurangi Selisih transaksi Selisih bersih dikurangi Sudah Belum bersih Entitas
ditempatkan modal disetor/ dalam mata pajak dengan pihak revaluasi pajak ditentukan ditentukan Anak yang Jumlah
dan disetor Agio saham uang asing tangguhan nonpengendali aset tetap tangguhan penggunaannya penggunaannya Jumlah dikonsolidasi ekuitas

Saldo pada tanggal 1 Januari 2016 11.666.667 17.316.192 242.807 (1.565.019) (92.751 ) - 277.676 12.402.382 76.822.336 89.224.718 2.421.551 119.491.841

Pembayaran dividen
dari laba bersih tahun 2015 - - - - - - - - (6.100.490) (6.100.490) - (6.100.490)

Pembentukan cadangan khusus


dari laba bersih tahun 2015 - - - - - - - 2.277.517 (2.277.517 ) - - -

Reklasifikasi cadangan khusus menjadi laba


ditahan - - - - - - - (9.299.631) 9.299.631 - - -

Kepentingan nonpengendali atas pembayaran


dividen dan perubahan ekuitas Entitas Anak - - - - - - - - - - (366.676) (366.676 )

Laba tahun berjalan - - - - - - - - 13.806.565 13.806.565 843.598 14.650.163

Penghasilan komprehensif lain untuk tahun


berjalan - - (40.444) 805.655 - 25.140.523 (228.161) - - - 17.312 25.694.885

Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 11.666.667 17.316.192 202.363 (759.364 ) (92.751 ) 25.140.523 49.515 5.380.268 91.550.525 96.930.793 2.915.785 153.369.723

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

13
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

407
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember
2016 2015

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL

Penerimaan pendapatan bunga 68.369.500 63.435.118


Penerimaan pendapatan syariah 5.402.923 5.125.967
Penerimaan pendapatan provisi,
komisi dan premi - bersih 14.092.433 13.151.880
Pembayaran beban bunga (22.253.266) (23.857.228)
Pembayaran beban syariah (2.382.950) (2.446.213)
Penerimaan dari penjualan obligasi pemerintah -
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 47.558.159 31.695.656
Pembelian obligasi pemerintah -
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (46.378.950) (32.543.993)
Laba selisih kurs - bersih 3.151.361 568.115
Pendapatan operasional lainnya - lain-lain 1.879.255 2.695.638
Beban operasional lainnya - lain-lain (3.707.546) (3.884.426)
Beban gaji dan tunjangan (12.860.915) (11.503.062)
Beban umum dan administrasi (12.200.718) (11.309.466)
(Beban)/pendapatan bukan operasional - bersih (39.882) 30.458
Pembayaran pajak penghasilan badan (5.943.662) (5.299.131)

Arus kas dari aktivitas operasional sebelum


perubahan aset dan liabilitas operasional 34.685.742 25.859.313

Penurunan/(kenaikan) atas aset operasional:


Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.105.862 (74.344)
Efek-efek - diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi (3.700.426) 5.930.922
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (1.011.605) (1.674.546)
Kredit yang diberikan (69.655.474) (67.712.998)
Piutang/pembiayaan syariah (5.983.097) (3.541.099)
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali (4.377.588) 19.109.845
Piutang pembiayaan konsumen (4.079.414) (2.305.938)
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan (231.782) 170.521
Pajak dibayar dimuka 2.204.689 (2.225.414)
Biaya dibayar dimuka (451.229) (462.352)
Aset lain-lain (42.059) 627.894

Penerimaan atas aset keuangan yang


telah dihapusbukukan 3.701.934 3.430.132
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Kenaikan/(penurunan) atas liabilitas operasional


dan dana syirkah temporer:
Bank konvensional
Giro 15.377.874 44.702.559
Tabungan 28.225.627 17.133.981
Deposito berjangka 35.310.768 (28.721.091)
Interbank call money (2.483.411) 872.363
Liabilitas segera 413.584 (39)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

408 14
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember
2016 2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
(lanjutan)
Kenaikan/(penurunan) atas liabilitas operasional
dan dana syirkah temporer (lanjutan):
Liabilitas kepada pemegang polis unit-link 2.583.901 (324.750)
Utang pajak lainnya (7.543) (306.828)
Liabilitas lain-lain 3.531.241 (1.484.053)
Bank syariah - dana syirkah temporer
- Investasi terikat giro dan giro
mudharabah musytarakah 57.423 (2.031)
- Investasi terikat tabungan dan investasi
tidak terikat tabungan mudharabah 2.415.839 1.852.989
- Investasi tidak terikat
deposito mudharabah 3.930.263 (653.582)
Kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasional 41.521.119 10.201.454

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Kenaikan efek-efek - selain diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi (8.924.594) (9.640.061)
Penurunan/(kenaikan) obligasi pemerintah - selain
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 5.320.566 (17.604.588)
Penerimaan dari penjualan aset tetap 10.935 4.202
Pembelian aset tetap (2.149.547) (1.135.677)
Pembelian aset tidak berwujud (420.141) (573.199)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (6.162.781) (28.949.323)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan investasi di Entitas Anak (546.129) (675.283)
Kenaikan atas efek-efek yang diterbitkan 6.627.816 388.553
Kenaikan atas pinjaman yang diterima 3.076.681 7.291.307
Penurunan atas pinjaman subordinasi (3.522.271) (8.871)
Penurunan efek-efek yang dijual dengan
janji dibeli kembali (1.510.129) (1.249.418)
Pembayaran dividen (6.100.490) (4.967.968)
Kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari
aktivitas pendanaan (1.974.522) 778.320
KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

SETARA KAS 33.383.816 (17.969.549)

DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS


TERHADAP KAS DAN SETARA KAS (1.491.116) 4.832.573

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 125.667.407 138.804.383

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 157.560.107 125.667.407

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

15 409
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember
2016 2015

Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari:


Kas 22.906.775 25.109.124
Giro pada Bank Indonesia 52.484.974 56.314.316
Giro pada bank lain 10.363.214 10.155.626
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 71.209.865 33.791.391
Sertifikat Bank Indonesia 595.279 296.950

Jumlah kas dan setara kas 157.560.107 125.667.407


PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
410
16
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

411
R e kom e n d a s i J u r i
Annual Report
A w a r d ( ARA ) 2 0 1 5
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

412
No. Uraian Halaman

Laporan Direksi agar memuat analisis atas kinerja perusahaan (mencakup antara lain kebijakan
strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala
1 yang dihadapi perusahaan), analisis tentang prospek usaha, penerapan tata kelola perusahaan, 43-50
penilaian atas kinerja komite-komite yang berada dibawah Direksi (jika ada), dan perubahan komposisi
anggota Direksi berikut alasan perubahannya jika ada).

Agar diungkapkan secara lengkap mengenai jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) untuk masing-
masing level organisasi, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian, serta deskripsi pengembangan
85
2 kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan) termasuk adanya persamaan
252-265
kesempatan pelatihan bagi seluruh karyawan dan biaya pengembangan serta kompetensi
karyawan.

Agar ditampilkan informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu, struktur grup
3 perusahaan (jika ada), analisis kinerja keuangan, laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir), website
profit Dewan Komisaris dan Direksi pada website perusahaan.

Agar diungkapkan dalam bentuk narasi dan tabel mengenai analisis kinerja keuangan dibandingkan
4 122-134
dengan tahun sebelumnya secara lengkap.

Agar diungkapkan bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat
5 kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri 136
perusahaan.

Agar diungkapkan prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, kriteria
6 158-165
yang digunakan, dan pihak yang melakukan assessment.

Agar diungkapkan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, struktur
remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja dan/atau jangka
7 187-189
panjang lainnya untuk setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengungkapan indikator
untuk penetapan remunerasi Direksi.

Agar diungkapkan informasi mengenai tanggal rapat, peserta rapat, dan agenda rapat untuk setiap
8 189-196
rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.

Agar diungkapkan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan pemegang saham
9 186-187
pengendali dan/atau pemegang saham utama.

Agar diungkapkan penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup
pengendalian keuangan dan operasional, kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka
10 216-217
yang diakui secara internasional (COSO — internal control framework) dan evaluasi atas efektivitas
sistem pengendalian intern tersebut.

Agar diungkapkan kebijakan dan kegiatan yang dilakukan, berkaitan dengan corporate social
11 277-281
responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen.

Agar diungkapkan kebijakan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi atau
12 249
pengungkapan alasan dan pertimbangan perusahaan tidak memiliki kebijakan dimaksud.

Agar diungkapkan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan pihak yang
13 303
bertanggungjawab mengotorisasi laporan keuangan.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

413
414
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
09
K RI T ERIA ANNUA L
RE P O R T AWAR D 2 0 1 6
P T B ANK SYARIA H
MANDIRI
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

415
Kriteria Penjelasan Halaman
I. Umum
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa
Indonesia yang baik dan benar dan
1. V
dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa
Inggris
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas
2. yang baik dan menggunakan jenis dan V
ukuran huruf yang mudah dibaca
Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:
1. Sampul muka;
Laporan tahunan mencantumkan identitas
3. 2. Samping; V
perusahaan dengan jelas
3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman.
Laporan tahunan ditampilkan di website
4. Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun terakhir. V
perusahaan
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting
Informasi memuat antara lain:
1. Penjualan/pendapatan usaha;
2. Laba (rugi):
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
Informasi hasil usaha perusahaan dalam b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali;
bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun 3. Penghasilan komprehensif periode berjalan :
1. buku atau sejak memulai usahanya jika a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan 17
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan
usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun 4. Laba (rugi) per saham.

Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan


menyajikan laba (rugi) dan penghasilan komprehensif periode berjalan
secara total.
Informasi posisi keuangan perusahaan
Informasi memuat antara lain:
dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga)
1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi;
tahun buku atau sejak memulai usahanya
2. 2. Jumlah aset; 16
jika perusahaan tersebut menjalankan
3. Jumlah liabilitas; dan
kegiatan usahanya selama kurang dari 3
4. Jumlah ekuitas.
(tiga) tahun
Rasio keuangan dalam bentuk
perbandingan selama 3 (tiga) tahun
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan
3. buku atau sejak memulai usahanya jika 18
relevan dengan industri perusahaan.
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan
usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
1. Jumlah saham yang beredar;
2. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
a. Kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat
saham dicatatkan;
b. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan berdasarkan
harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; dan
c. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham
dicatatkan.
Informasi harga saham dalam bentuk tabel 3. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang:
4. 19
dan grafik a. Harga penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat
saham dicatatkan; dan
b. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham
dicatatkan. untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku
terakhir.

Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kapitalisasi pasar,


informasi harga saham, dan volume perdagangan saham, agar
diungkapkan.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Informasi memuat:
1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding);
2. Tingkat bunga/imbalan;
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau
3. Tanggal jatuh tempo; dan
5. obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 20-22
4. Peringkat obligasi/sukuk tahun 2015 dan 2016.
(dua) tahun buku terakhir
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki obligasi/sukuk/obligasi
konversi, agar diungkapkan.

416
Kriteria Penjelasan Halaman
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan
dasar penilaiannya;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh
Direksi dan dasar pertimbangannya;
1. Laporan Dewan Komisaris 26-30
3. Pandangan atas penerapan/pengelolaan whistleblowing system
(WBS) di perusahaan dan peran Dewan Komisaris dalam WBS
tersebut; dan
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan
perubahannya.

Memuat hal-hal sebagai berikut:


1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain:
a. kebijakan strategis;
b. perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan;
dan
c. kendala-kendala yang dihadapi perusahaan dan
2. Laporan Direksi 43-50
langkah-langkah penyelesaiannya;
2. Analisis tentang prospek usaha;
3. Perkembangan penerapan tata kelola perusahaan pada tahun buku;
dan
4. Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan alasan
perubahannya.

Memuat hal-hal sebagai berikut:


1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri;
2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung
jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan;
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota
Tanda tangan anggota Dewan Komisaris dan
3. Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan 58-59
anggota Direksi
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan
dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota
Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau
penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain
dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.
IV. Profil Perusahaan
Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no.
1. Nama dan alamat lengkap perusahaan 62
Telp, no. Fax, email, dan website.
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, perubahan
nama perusahaan (jika ada), dan tanggal efektif perubahan nama
perusahaan.
2. Riwayat singkat perusahaan 63-65
Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan
nama, agar diungkapkan
Uraian mengenai antara lain:
1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir;
3. Bidang usaha 66-73
2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan
3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan.
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang
4. Struktur Organisasi sampai dengan 76-77
struktur satu tingkat di bawah direksi.
Mencakup:
1. Visi perusahaan;
2. Misi perusahaan;
5. Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah direviu dan 81-84
disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris pada tahun buku; dan
4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang
dimiliki perusahaan.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Informasi memuat antara lain:


1. Nama;
2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan
atau lembaga lain);
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota 3. Umur; 31-33
6.
Dewan Komisaris 4. Domisili; 85
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan
7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Dewan
Komisaris di Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk.

417
Kriteria Penjelasan Halaman
Informasi memuat antara lain:
1. Nama;
2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan
atau lembaga lain);
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota 3. Umur; 51-55
7.
Direksi 4. Domisili; 85
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan
7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Direksi
di Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk.
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi;
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan;
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan
3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian;
data pengembangan kompetensi karyawan 85
8. 4. Data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan
yang mencerminkan adanya kesempatan 252-265
pada tahun buku yang terdiri dari pihak (level jabatan) yang
untuk masing-masing level organisasi
mengikuti pelatihan, jenis pelatihan, dan tujuan pelatihan; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah
dikeluarkan pada tahun buku.
Mencakup antara lain:
1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham
terbesar dan persentase kepemilikannya;
2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi:
a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham; dan
88
b. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham
9. Komposisi Pemegang saham 172
masing-masing kurang dari 5%.
181
3. Nama Direktur dan Komisaris serta persentase kepemilikan
sahamnya secara langsung dan tidak langsung.

Catatan: apabila Direktur dan Komisaris tidak memiliki saham langsung


dan tidak langsung, agar diungkapkan.
Dalam bentuk tabel memuat informasi antara lain:
1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi;
2. Persentase kepemilikan saham;
10. Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas 88
asosiasi; dan
4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi
(telah beroperasi atau belum beroperasi).
Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang
menggambarkan entitas
11. Struktur grup perusahaan induk, entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special 86-87
purpose vehicle
(SPV).
Mencakup antara lain:
1. Tahun penerbitan saham, jumlah saham, nilai nominal saham,
dan harga penawaran saham untuk masing-masing tindakan
Kronologi penerbitan saham (termasuk korporasi (corporate action);
private placement) dan/atau pencatatan 2. Jumlah saham tercatat setelah masing-masing tindakan korporasi
12. 88
saham dari awal penerbitan sampai dengan (corporate action); dan
akhir tahun buku 3. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.

Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi pencatatan


saham, agar diungkapkan.
Mencakup antara lain:
1. Nama efek lainnya, tahun penerbitan efek lainnya, tingkat bunga/
imbalan efek lainnya, dan tanggal jatuh tempo efek lainnya;
Kronologi penerbitan dan/atau pencatatan 2. Nilai penawaran efek lainnya;
13. efek lainnya dari awal penerbitan sampai 3. Nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan 88
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

dengan akhir tahun buku 4. Peringkat efek.

Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi penerbitan dan


pencatatan efek lainnya, agar diungkapkan.
Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi
14. perusahaan; 88-89
penunjang
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
Informasi memuat antara lain:
Penghargaan yang diterima dalam tahun
1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi;
buku terakhir dan/atau sertifikasi yang masih
15. 2. Tahun perolehan penghargaan dan/atau sertifikasi; 4-7
berlaku dalam tahun buku terakhir baik
3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi; dan
yang berskala nasional maupun internasional
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).

418
Kriteria Penjelasan Halaman
Memuat informasi antara lain:
1. Nama dan alamat entitas anak; dan
Nama dan alamat entitas anak dan/atau
2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan.
16. kantor cabang atau kantor perwakilan (jika 92-99
ada)
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, kantor
cabang, dan kantor perwakilan, agar diungkapkan.
Meliputi paling kurang:
1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu;
2. Isi Kode Etik;
3. Informasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) paling kurang
meliputi bahan mata acara yang dibahas dalam RUPS, ringkasan
risalah RUPS, dan informasi tanggal penting yaitu tanggal
17. Informasi pada Website Perusahaan 89-91
pengumuman RUPS, tanggal pemanggilan RUPS, tanggal RUPS,
tanggal ringkasan risalah RUPS diumumkan;
4. Laporan keuangan tahunan terpisah (5 tahun terakhir);
5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi; dan
6. Piagam/Charter Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, dan
Unit Audit Internal.
Meliputi paling kurang informasi (jenis dan pihak yang relevan dalam
mengikuti):
1. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Dewan Komisaris;
2. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Direksi;
3. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Audit;
173
4. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Nominasi dan
Pendidikan dan/atau pelatihan Dewan 185-186
Remunerasi;
18. Komisaris, Direksi, Komite-komite, Sekretaris 204
5. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Lainnya;
Perusahaan, dan Unit Audit Internal 215
6. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Sekretaris Perusahaan; dan
220-221
7. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Unit Audit Internal. yang
diikuti pada tahun buku.

Catatan: apabila tidak terdapat pendidikan dan/atau pelatihan pada


tahun buku, agar diungkapkan
V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
Memuat uraian mengenai:
1. Penjelasan masing-masing segmen usaha.
2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:
1. Tinjauan operasi per segmen usaha a. Produksi; 106-121
b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;
c. Penjualan/pendapatan usaha; dan
d. Profitabilitas.
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja
keuangan
tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan
penyebab kenaikan/penurunan suatu akun (dalam bentuk narasi
dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan 122-134
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas;
3. Ekuitas;
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban, laba (rugi), penghasilan
komprehensif lain, dan penghasilan komprehensif periode berjalan;
dan
5. Arus kas.
Bahasan dan analisis tentang kemampuan
Penjelasan tentang :
membayar utang dan tingkat kolektibilitas
1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka
3. piutang perusahaan, dengan menyajikan 136
panjang; dan
perhitungan rasio yang relevan sesuai
2. Tingkat kolektibilitas piutang.
dengan jenis industri perusahaan
Penjelasan atas:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

1. Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri dari utang


Bahasan tentang struktur modal (capital
berbasis bunga/sukuk dan ekuitas; dan
4. structure) dan kebijakan manajemen atas 136-138
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies);
struktur modal (capital structure policy)
dan
3. Dasar pemilihan kebijakan manajemen atas struktur modal.
Penjelasan tentang:
1. Nama pihak yang melakukan ikatan;
2. Tujuan dari ikatan tersebut;
3. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan
Bahasan mengenai ikatan yang material tersebut;
5. untuk investasi barang modal (bukan ikatan 4. Mata uang yang menjadi denominasi; dan 138
pendanaan) pada tahun buku terakhir 5. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk
melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.

Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait


investasi barang modal pada tahun buku terakhir agar diungkapkan.

419
Kriteria Penjelasan Halaman
Penjelasan tentang:
1. Jenis investasi barang modal;
2. Tujuan investasi barang modal; dan
Bahasan mengenai investasi barang modal 3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku
6. 138
yang direalisasikan pada tahun buku terakhir terakhir.

Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal,


agar diungkapkan.
Informasi perbandingan antara target pada
Informasi memuat antara lain:
awal tahun buku dengan hasil yang dicapai
1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil
(realisasi), dan target atau proyeksi yang
7. yang dicapai (realisasi); dan 138-139
ingin dicapai untuk satu tahun mendatang
2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun
mengenai pendapatan, laba, dan lainnya
mendatang.
yang dianggap penting bagi perusahaan
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk
Informasi dan fakta material yang terjadi
dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
8. setelah tanggal laporan 139
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan
akuntan
akuntan, agar diungkapkan.
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri
9. Uraian tentang prospek usaha perusahaan dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari 139-141
sumber data yang layak dipercaya.
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa
10. Uraian tentang aspek pemasaran 141-142
perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar.
Memuat uraian mengenai:
1. Kebijakan pembagian dividen;
2. Total dividen yang dibagikan;
Uraian mengenai kebijakan dividen dan 3. Jumlah dividen kas per saham;
jumlah dividen kas per saham dan jumlah 4. Payout ratio; dan
11. 142-143
dividen per tahun yang diumumkan atau 5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas. untuk masing-
dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir masing tahun.

Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan


alasannya.
Memuat uraian mengenai:
1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya;
Program kepemilikan saham oleh karyawan
2. Jangka waktu;
dan/atau manajemen yang dilaksanakan
12. 3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan 143
perusahaan (ESOP/MSOP) yang masih ada
4. Harga exercise.
sampai tahun buku
Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan.
Memuat uraian mengenai:
1. Total perolehan dana;
2. Rencana penggunaan dana;
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran
3. Rincian penggunaan dana;
umum (dalam hal perusahaan masih
4. Saldo dana; dan
13. diwajibkan menyampaikan laporan 142
5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan
realisasi penggunaan dana)
dana (jika ada).

Catatan: apabila tidak memiliki informasi realisasi penggunaan dana


hasil penawaran umum, agar diungkapkan.
Memuat uraian mengenai:
1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;
2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
3. Alasan dilakukannya transaksi;
Informasi transaksi material yang 4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir;
14. mengandung benturan kepentingan dan/ 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas 143-147
atau transaksi dengan pihak afiliasi transaksi; dan
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar


diungkapkan.
Uraian memuat antara lain:
1. Nama peraturan perundang-undangan yang mengalami perubahan;
dan
Uraian mengenai perubahan peraturan
2. Dampaknya (kuantitatif dan/atau kualitatif) terhadap perusahaan
15. perundang-undangan terhadap perusahaan 148
(jika signifikan) atau pernyataan bahwa dampaknya tidak signifikan.
pada tahun buku terakhir
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-
undangan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.

420
Kriteria Penjelasan Halaman
Uraian memuat antara lain:
1. Perubahan kebijakan akuntansi;
Uraian mengenai perubahan kebijakan 2. Alasan perubahan kebijakan akuntansi; dan
16. akuntansi yang diterapkan perusahaan pada 3. Dampaknya secara kuantitatif terhadap laporan keuangan. 148
tahun buku terakhir
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi pada
tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
Pengungkapan informasi mengenai:
1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap
kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir;
2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan
3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment.
17. Informasi kelangsungan usaha 148-149
Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh
signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun
buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen
dalam meyakini bahwa tidak terdapat hal-hal yang berpotensi
berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan
pada tahun buku terakhir.
VI. Good Corporate Governance
Uraian memuat antara lain:
1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris;
2. Penilaian atas kinerja masing-masing komite yang berada di bawah
1. Uraian Dewan Komisaris 170-178
Dewan Komisaris dan dasar penilaiannya; dan
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib
kerja Dewan Komisaris).
Meliputi antara lain:
Komisaris Independen (jumlahnya minimal 1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan
2. 179
30% dari total Dewan Komisaris) 2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris
Independen.
Uraian memuat antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing
anggota Direksi;
3. Uraian Direksi 2. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi 179-186
(jika ada); dan
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib
kerja Direksi).
Memuat uraian mengenai:
1. Kriteria yang digunakan dalam penilaian;
2. Pihak yang melakukan penilaian;
Penilaian Penerapan GCG untuk tahun buku 3. Skor penilaian masing-masing kriteria;
4. 2015 yang meliputi paling kurang aspek 4. Rekomendasi hasil penilaian; dan 158-165
Dewan Komisaris dan Direksi 5. Alasan belum/tidak diterapkannya rekomendasi.

Catatan: apabila tidak ada penilaian penerapan GCG untuk tahun


buku 2015, agar diungkapkan.
Mencakup antara lain:
1. Pengungkapan prosedur pengusulan sampai dengan penetapan
remunerasi Dewan Komisaris;
2. Pengungkapan prosedur pengusulan sampai dengan penetapan
remunerasi Direksi;
3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi
dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan
Komisaris;
Uraian mengenai kebijakan remunerasi 4. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan
5. 187-189
bagi Dewan Komisaris dan Direksi jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Direksi;
5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi; dan
6. Pengungkapan bonus kinerja, bonus non kinerja, dan/atau opsi
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

saham yang diterima setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi


(jika ada).

Catatan: apabila tidak terdapat bonus kinerja, bonus non kinerja,


dan opsi saham yang diterima setiap anggota Dewan Komisaris dan
Direksi, agar diungkapkan.
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Informasi memuat antara lain:
yang dihadiri mayoritas anggota pada rapat 1. Tanggal Rapat;
Dewan Komisaris (minimal 1 kali dalam 2 2. Peserta Rapat; dan
6. bulan), Rapat Direksi (minimal 1 kali dalam 3. Agenda Rapat. 189-196
1 bulan), dan Rapat Gabungan Dewan
Komisaris dengan Direksi (minimal 1 kali untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat
dalam 4 bulan) gabungan.

421
Kriteria Penjelasan Halaman
Dalam bentuk skema atau diagram yang memisahkan pemegang
saham utama dengan pemegang saham pengendali.
Informasi mengenai pemegang saham
utama dan pengendali, baik langsung Catatan: yang dimaksud pemegang saham utama adalah pihak yang,
7. 165
maupun tidak langsung, sampai kepada baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-
pemilik individu kurangnya 20% (dua puluh perseratus) hak suara dari seluruh
saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh suatu
Perseroan, tetapi bukan pemegang saham pengendali.
Mencakup antara lain:
1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi
lainnya;
2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris;
Pengungkapan hubungan afiliasi antara 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham
anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Utama dan/atau Pengendali;
8. 186-187
Pemegang Saham Utama dan/atau 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota
pengendali Komisaris lainnya; dan
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan
Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali.

Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar


diungkapkan.
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan periode jabatan anggota komite audit;
2. Riwayat pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan) dan
pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat) anggota
9. Komite Audit komite audit; 201-204
3. Independensi anggota komite audit;
4. Uraian tugas dan tanggung jawab;
5. Uraian pelaksanaan kegiatan komite audit pada tahun buku; dan
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit.
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi
dan/atau remunerasi;
2. Independensi komite nominasi dan/atau remunerasi;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau
10. Komite Nominasi dan/atau Remunerasi 209-211
remunerasi pada tahun buku;
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/
atau remunerasi;
6. Pernyataan adanya pedoman komite nominasi dan/atau remunerasi;
dan
7. Kebijakan mengenai suksesi direksi.
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain;
Komite-komite lain di bawah Dewan 2. Independensi komite lain;
11. 204-209
Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan 3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain pada tahun buku; dan
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.
Mencakup antara lain:
1. Nama, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan;
Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris
12. 2. Domisili; 212-215
Perusahaan
3. Uraian tugas dan tanggung jawab; dan
4. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku.
Mencakup antara lain:
1. Nama ketua unit audit internal;
2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal;
3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal;
13. Uraian mengenai unit audit internal 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; 217-222
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

5. Uraian pelaksanaan kegiatan unit audit internal pada tahun buku;


dan
6. Pihak yang mengangkat dan memberhentikan ketua unit audit
internal.

422
Kriteria Penjelasan Halaman
Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan
keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;
2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit
laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;
3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh
14. Akuntan Publik 223-224
Kantor Akuntan Publik pada tahun buku terakhir; dan
4. Jasa lain yang diberikan Kantor Akuntan Publik dan akuntan publik
selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun buku
terakhir.

Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan.


Mencakup antara lain:
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan
perusahaan;
Uraian mengenai manajemen risiko
15. 2. Penjelasan mengenai hasil reviu yang dilakukan atas sistem 224-232
perusahaan
manajemen risiko pada tahun buku;
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.
Mencakup antara lain:
1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain
mencakup pengendalian keuangan dan operasional;
2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan
16. Uraian mengenai sistem pengendalian intern 216-217
kerangka yang diakui secara internasional (COSO – internal control
framework); dan
3. Penjelasan mengenai hasil reviu yang dilakukan atas pelaksanaan
sistem pengendalian intern pada tahun buku.

Mencakup antara lain informasi tentang:


1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan
manajemen;
2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak kuantitatif atas kegiatan
Uraian mengenai corporate social tersebut; dan terkait program lingkungan hidup yang
17. responsibility yang terkait dengan berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti 273-274
lingkungan hidup penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan
dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan,
mekanisme pengaduan masalah lingkungan, pertimbangan aspek
lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain.
3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.

Mencakup antara lain informasi tentang:


1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan
manajemen; dan
Uraian mengenai corporate social
2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak kuantitatif atas kegiatan
responsibility yang terkait dengan
18. tersebut terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan 274-275
ketenagakerjaan, kesehatan, dan
keselamatan kerja, seperti kesetaraan gendera dan kesempatan
keselamatan kerja
kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan,
tingkat kecelakaan kerja, remunerasi, mekanisme pengaduan
masalah ketenagakerjaan, dan lain-lain.
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan
manajemen;
2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut; dan
Uraian mengenai corporate social
3. Biaya yang dikeluarkan terkait pengembangan sosial dan
19. responsibility yang terkait dengan 276-277
kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal,
pengembangan sosial dan kemasyarakatan
pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan
prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, komunikasi mengenai
kebijakan dan prosedur anti korupsi, pelatihan mengenai anti
korupsi, dan lain-lain.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

Mencakup antara lain:


1. Target/rencana kegiatan yang pada tahun 2016 ditetapkan
Uraian mengenai corporate social manajemen; dan
20. responsibility yang terkait dengan tanggung 2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut 277-281
jawab kepada konsumen terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan
konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan
atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.

423
Kriteria Penjelasan Halaman
Mencakup antara lain:
1. Pokok perkara/gugatan;
2. Status penyelesaian perkara/gugatan;
3. Risiko yang dihadapi perusahaan dan nilai nominal tuntutan/
gugatan; dan
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh
4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota
perusahaan, entitas anak, serta anggota
21. Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, 240-242
Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang
perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat
menjabat pada periode laporan tahunan
pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi).

Catatan: dalam hal perusahaan, entitas anak, anggota Dewan


Komisaris, dan anggota Direksi tidak memiliki perkara penting, agar
diungkapkan.
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan
kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia
22. Akses informasi dan data perusahaan 216
dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan
dengan analis, dan sebagainya.
Memuat uraian antara lain:
1. Pokok-pokok kode etik;
2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level
organisasi;
3. Penyebarluasan kode etik;
4. Sanksi untuk masing-masing jenis pelanggaran yang diatur dalam
23. Bahasan mengenai kode etik 244-247
kode etik (normatif); dan
5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada
tahun buku terakhir.

Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun


buku terakhir, agar diungkapkan.
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:
1. Penyampaian laporan pelanggaran;
2. Perlindungan bagi whistleblower;
3. Penanganan pengaduan;
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
Pengungkapan mengenai whistleblowing 5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku
24. 247-249
system terakhir; dan
6. Sanksi/tindak lanjut atas pengaduan yang telah selesai diproses
pada tahun buku.

Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk dan telah


selesai diproses pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
Uraian kebijakan tertulis Perusahaan mengenai keberagaman
komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang
Kebijakan mengenai keberagaman studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin.
25. 249
komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan
alasan dan pertimbangannya.
VII. Informasi Keuangan
Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas
1. Komisaris tentang Tanggung Jawab atas 285
Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan
Opini auditor independen atas laporan
2. 286
keuangan
Deskripsi memuat tentang:
1. Nama dan tanda tangan;
3. Deskripsi Auditor Independen di Opini 286
2. Tanggal Laporan Audit; dan
3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016

1. Laporan posisi keuangan;


2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;
3. Laporan perubahan ekuitas;
4. Laporan arus kas;
5. Catatan atas laporan keuangan;
4. Laporan keuangan yang lengkap 287-410
6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan
7. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika
entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif
atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan,
atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan
keuangannya (jika relevan).
Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun
5. Perbandingan tingkat profitabilitas 292-293
sebelumnya.

424
Kriteria Penjelasan Halaman
Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan
pendanaan;
2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan
arus kas dari aktivitas operasi;
6. Laporan Arus Kas 295-296
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran
kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan; dan
4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam
catatan atas laporan keuangan.
Meliputi sekurang-kurangnya:
1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK;
2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan;
7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi 303-320
3. Pajak penghasilan;
4. Imbalan kerja; dan
5. Instrumen Keuangan.
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak
berelasi;
8. Pengungkapan transaksi pihak berelasi 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan 367-371
dan beban terkait; dan
3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas
terkait.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini;
2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba
akuntansi;
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi
dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan tahun
Pengungkapan yang berhubungan dengan 2016;
9. 350-353
perpajakan 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada
laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan
jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada
laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah
aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi
keuangan; dan
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Metode penyusutan yang digunakan;
2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model
revaluasi dan model biaya;
Pengungkapan yang berhubungan dengan 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam
10. 343-344
aset tetap mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau
pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan
aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan:
penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk
mengidentifikasi segmen yang dilaporkan;
2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang
Pengungkapan yang berhubungan dengan dilaporkan;
11. 361
segmen operasi 3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang
dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material
segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan
4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang
produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya;
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri

2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen


keuangan;
Pengungkapan yang berhubungan dengan 306-320
12. 3. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko
Instrumen Keuangan 376-386
pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas;
4. Kebijakan manajemen risiko; dan
5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara
kuantitatif.

Hal-hal yang diungkapkan antara lain:


13. Penerbitan laporan keuangan 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan ¬303
2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.

425

Anda mungkin juga menyukai