1
K e s i n a mb u n g a n T e m a
2014
2013
2
2016
2015
015
an 2
a h u n an d ir i
ra n T ia h M
L a pPToBa n k Sy ar
Tumbuh Berkualitas
Semangat Perubahan Manajemen pada tahun 2016 berkomitmen untuk
menumbuhkan bisnis secara berkualitas dan sustain.
Untuk Menang Tema ini setelah pada tahun 2015, BSM meletakkan
dasar-dasar transformasi Perusahaan berkaitan dengan
Setelah Memperkuat Pondasi untuk
implementasi Corporate Plan 2016-2020.
terus Tumbuh secara
Berkelanjutan menjadi Tema
Tumbuh dan berkualitas dilakukan dengan menjaga
Laporan Tahunan 2014, maka
transparansi proses bisnis dan operasional sesuai
pada Laporan Tahunan 2015 ini,
ketentuan yang berlaku termasuk pengawalan terhadap
Bank menetapkan tema
aspek-aspek corporate governance, prudentialitas,
“Semangat Perubahan untuk
legalitas, dan prinsip syariah.
Menang”.
Dengan tumbuh dan berkualitas, BSM dapat
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
3
Penghargaan
dan Sertifikasi 2016
Penghargaan sebagai The Most Peringkat pertama kategori Bank Kategori Sosial
Trusted Company Based on Syariah untuk title Consumer
Corporate Governance Perception Choice, Best Reputation, Best 13 Desember 2016
Index (CGPI). Digital, Best Service & Most Effiicent.
(ARA) 2015
Center for Entrepreneurship, OJK, Bank Indonesia, BEI, Majalah Swa bekerjasama dengan
Change and Third Sector (CECT) Kementerian BUMN, Komite lembaga survey Mars
Trisakti University Nasional Kebijakan Governance
(KNKG), Ikatan Akuntan Indonesia, Penghargaan untuk Indonesia Best
Kategori Special Achievement – dan Ditjen Pajak Brand Platinum lebih dari 10 kali
Delivering Sustainable Benefit berturut-turut (Platinum)
Juara I ARA 2015 untuk kategori
17 November 2016 Private Keuangan Non Listed 15 September 2016
27 September 2016
4
Penghargaan Dari Lembaga
D a l a m N e g e r i Ta h u n 2 0 1 6
Majalah Warta Ekonomi Majalah Tempo Media Group Majalah Infobank bekerjasama
bekerjasama dengan Frontier dengan Marketing Research
Digital Innovation for Sharia Consulting Group Indonesia (MRI)
Banking: Special Mention for Digital
Service. Penghargaan atas pengukuran: Penghargaan atas:
quality, performance, responsibility Best Overall Performance, Best
23 Juni 2016 dan attractiveness. Teller, Best ATM, Best Phone, Best
Customer Service, Best Satpam.
8 Juni 2016
2 Juni 2016
5
Penghargaan Dari Lembaga
D a l a m N e g e r i Ta h u n 2 0 1 6
5 April 2016
6
Penghargaan Dari Lembaga
L u a r N e g e r i Ta h u n 2 0 1 6
Best Islamic Retail Bank Best Islamic Trade Finance Islamic Bank of The Year
Award Bank Award Award
The Asset Asian Hongkong The Asset Asian Hongkong The Asset Asian Hongkong
Bank Syariah di Indonesia yang Bank Syariah di Indonesia yang Bank Syariah di Indonesia yang
berpredikat Sangat Bagus atas berpredikat Sangat Bagus atas berpredikat Sangat Bagus atas
kinerja keuangan tahun 2015. kinerja keuangan tahun 2015 kinerja keuangan tahun 2015
7
P e r i st i w a
Penting 2016
Januari Ap r i l
Maret
Februari Maret
8
Juni
Juli
Juli
Mei
9
Agustus September
September
10
Desember
Oktober
November
11
D a ft a r I s i
02
104 Pangsa Pasar (Market Share)
106 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
106 Highlight Kinerja Per Segmen Usaha
LA P ORAN MANA J EMEN 106 Fokus Pengembangan Bisnis Perbankan 2016
110 Segmentasi Usaha
26 Laporan Dewan Komisaris
111 Segmen Usaha Retail Banking
31 Profil Dewan Komisaris
114 Segmen Usaha Wholesale Banking
36 Laporan Dewan Pengawas Syariah
118 Kinerja Operasi per Wilayah
41 Profil Dewan Pengawas Syariah
122 Tinjauan Kinerja Keuangan
43 Laporan Direksi
122 Kinerja Laporan Posisi Keuangan
51 Profil Direksi dan SEVP
129 Kinerja Laporan Laba Rugi Komprehensif
58 Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas
Kebenaran Isi Laporan Tahunan PT Bank Syariah 132 Laporan Arus Kas
Mandiri Tahun 2016 133 Laporan Rasio Keuangan Utama
135 Tinjauan Informasi Keuangan Lainnya
03
136 Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat
Kolektibilitas Piutang Perusahaan
136 Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas
P ROFIL P ERUSA H AAN Struktur Modal
138 Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal
62 Identitas Perusahaan 2016
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
65 Makna Logo 139 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah
Tanggal Laporan Akuntan
66 Bidang Usaha
139 Prospek Usaha Perusahaan
68 Produk / Jasa BSM
141 Aspek Pemasaran
76 Struktur Organisasi
142 Pangsa Pasar
78 Profil Pejabat Eksekutif
142 Kebijakan Dividen
81 Visi, Misi, dan Tata Nilai
143 Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan dan/
83 Pernyataan Tentang Budaya Perusahaan atau Manajemen (ESOP/MSOP)
85 Susunan Dewan Komisaris 143 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
85 Susunan Direksi Umum
12
143 Transaksi Material Mengandung Benturan 245 Pernyataan Mengenai Budaya Perusahaan
Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi 247 Whistleblowing System
148 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan 249 Kebijakan Mengenai Keberagaman Komposisi Dewan
148 Perubahan Kebijakan Akuntansi Komisaris Dan Direksi
148 Informasi Kelangsungan Usaha 249 Praktik Bad Corporate Governance
05 06
Ta ta K e l o l a Pengembangan Sumber
Perusahaan D a ya M a n u s i a
154 Pendahuluan 252 Profil Pegawai
154 Prinsip-prinsip GCG 254 Rekrutmen
155 Komitmen Penerapan GCG Secara Berkelanjutan 256 Organisasi dan Jabatan
155 Apresiasi Implementasi GCG 256 Struktur Organisasi BSM
157 Struktur Tata Kelola Perusahaan 258 Kebijakan Reward dan Punishment
158 Mekanisme Tata Kelola Perusahaan 258 Pengelolaan Kinerja Pegawai
158 Self Assessment Pelaksanaan GCG 260 Kebebasan Berserikat
165 Pemegang Saham 260 Talent Management
166 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 260 Program Pengembangan Kepemimpinan
169 Tindak Lanjut Keputusan RUPS Tahun Sebelumnya 261 Program Pembelajaran (Learning Program)
170 Dewan Komisaris 265 Rencana Program Pelatihan dan Pengembangan
179 Komisaris Independen SDM Tahun 2017
179 Direksi
07
182 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
186 Hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi
186 Hubungan Keluarga dan Keuangan Direksi dan
Dewan Komisaris Dengan Anggota Dewan Ta n g g u n g J a w a b S o s i a l
Komisaris, Anggota Direksi Lain dan/atau Pemegang
Saham Pengendali
P e r u s a h a a n ( C SR )
187 Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan 268 Pendahuluan
Pengawas Syariah
268 Dasar Pelaksanaan CSR
189 Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
268 Konsep CSR BSM
197 Dewan Pengawas Syariah
269 Struktur Pengelola CSR
201 Komite Audit
269 CSR Bersama Laznas BSM
204 Komite Pemantau Risiko
270 Dana CSR (Laznas)
209 Komite Remunerasi dan Nominasi
273 CSR Terkait Lingkungan Hidup (Laznas)
211 Penanganan Benturan Kepentingan
274 CSR Terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan
212 Corporate Secretary Keselamatan Kerja
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
216 Akses Informasi dan Data Bsm 276 CSR Terkait Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
216 Sistem Pengendalian Internal 277 CSR Terkait Konsumen
217 Internal Audit 280 BSM CALL 14040
223 Akuntan Publik
224 Manajemen Risiko
284 Laporan Keuangan
232 Kepatuhan
390 Laporan Keuangan Konsolidasian Entitas Induk
238 Corporate Social Responsibility
238 Teknologi Informasi
240 Perkara Penting 412 Rekomendasi Juri Annual Report Award (ARA) 2015
13
16 Ikhtisar Keuangan
19 Ikhtisar Operasional (Non Keuangan)
19 Ikhtisar Saham
20 Ikhtisar Obligasi, Sukuk atau Obligasi Konversi
01
Ik h t i s a r
U t a m a
Ikhtisar Utama Laporan Manajemen Profil Perusahaan
Ik h t i s a r
Keuangan
Pertumbuhan
Uraian 2012 2013 2014* 2015 2016
2016:2015 (%)
Aset Pembiayaan
(dalam Miliar Rupiah) (dalam Miliar Rupiah)
78.832
70.370
66.956 55.580
51.090
63.965 50.460 49.133
54.229 44.755
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
69.950
62.113 6.392
59.821
5.614
56.461 4.862 4.617
47.409 4.181
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
16
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Ikhtisar Utama
6. Laba Sebelum Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan 1.097 884 (26) 374 435 16,19
7. Laba/Rugi Netto 806 651 (45) 290 325 12,38
8 Laba Komprehensif 807 651 (49) 682 279 (59,12)
9 Laba Bersih Per Saham Dasar (Dalam Rp) 3.382 2.232 (150) 946 818 (13,53)
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
17
Ikhtisar Utama Laporan Manajemen Profil Perusahaan
Pertumbuhan
C. Laporan Rasio-Rasio Keuangan Penting 2012 2013 2014* 2015 2016
2016:2015 (%)
1 Pemenuhan Modal Minimum (CAR) 13,82% 14,10% 14,12% 12,85% 14,01% 9,01
2 Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) - Sebelum Pajak 2,25% 1,53% -0,04% 0,56% 0,59% 6,27
3 Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) - Setelah Pajak 25,05% 15,34% -0,94% 5,92% 5,81% (1,86)
4 Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR) 94,40% 89,37% 82,13% 81,99% 79,19% (3,41)
9 Liabilitas terhadap Ekuitas (DER) 219,31% 226,85% 187,64% 176,05% 181,59% 3,14
10 Liabilitas terhadap Aset (DAR) 16,91% 17,24% 12,94% 14,04% 14,72% 4,84
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
18
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Ikhtisar Utama
Ik h t i s a r Op e r a s i o n a l
( No n K e u a n g a n )
Pertumbuhan
C. Laporan Rasio-Rasio Keuangan Penting 2012 2013 2014 2015 2016
2016:2015 (%)
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
144.865 5.569.887
4.835.889
109.686
3.873.043
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Ik h t i s a r S a h a m
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Sampai dengan akhir tahun 2016, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) belum melakukan aktivitas perdagangan
saham di Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat tentang:
(1) Jumlah saham yang beredar;
(2) Kapitalisasi pasar;
(3) Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
(4) Volume perdagangan.
19
Ikhtisar Utama Laporan Manajemen Profil Perusahaan
Ik h t i s a r O bl i g a s i , S u k u k
a t a u Ob l i g a s i K o n v e r s i
undangan yang berlaku. obligasi syariah dan obligasi syariah mudharabah (Fatwa DSN-
MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002 dan No.33/DSN-MUI/IX/2002).
Subnotes ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak Bagi hasil yang diberikan kepada pemegang subordinated notes
dijamin oleh pihak ketiga. Termasuk tidak dijamin oleh Negara diambil dari porsi Bank.
Republik Indonesia dan tidak dimasukkan ke dalam Program
Penjaminan Bank yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin
Simpanan atau penggantinya sesuai dengan peraturan
20
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Ikhtisar Utama
Bertindak sebagai wali amanat Sukuk Mudharabah Subordinasi 2. Pendapatan yang dibagihasilkan diperoleh dari pendapatan
BSM Tahun 2016 adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. portofolio pembiayaan Rupiah (blended) Bank senilai
Rp5.000.000.000.000 yang diperoleh selama 1 (satu)
Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan triwulan sebagaimana dicantumkan dalam setiap laporan
pada bulan Desember 2016, Sukuk Mudharabah Subordinasi keuangan Bank yang belum diaudit.
BSM Tahun 2016 memiliki peringkat idAA- (Double A Minus 3. Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes adalah
Sharia) dari agen pemeringkat efek PT Pefindo. sebesar 16,30% per tahun dari pendapatan bagi hasil yang
dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah
Mandiri 2011 Subnotes ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak
Subordinated notes (subnotes) mudharabah Bank Syariah dijamin oleh pihak ketiga. Termasuk tidak dijamin oleh Negara
Mandiri tahun 2011 sebesar Rp500.000.000.000 merupakan Republik Indonesia dan tidak dimasukkan kedalam Program
surat berharga yang diterbitkan Bank di tahun 2011 dalam Penjaminan Bank yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia
bentuk surat pengakuan liabilitas jangka panjang berjangka atau lembaga penjaminan lainnya sesuai dengan peraturan
waktu 10 tahun dengan hak melunasi (call option) pada tahun perundang-undangan yang berlaku. Subnotes merupakan
ke-5 (lima) sejak tanggal penerbitan. kewajiban Bank yang di subordinasi.
Pada tanggal 19 Desember 2016, Bank melakukan eksekusi Selama berlakunya jangka waktu subnotes dan sebelum
hak call option dan melakukan pelunasan seteleh memperoleh dilunasinya semua pokok dan bagi hasil, Bank berkewajiban
persetujuan OJK berdasarkan suratnya No. S-168/PB.13/2016 untuk: (i) menjaga jumlah aktiva yang tidak diagunkan minimal
tanggal 10 November 2016 atas subordinated notes mudharabah sebesar 150% dari jumlah Liabilitas; (ii) memastikan bahwa
Bank Syariah Mandiri 2011 sebesar Rp500.000.000.000. subnotes ini tidak akan dimiliki oleh lebih dari 49 (empat puluh
sembilan) investor; (iii) menyerahkan kepada agen pemantau
Syarat dan ketentuan: sebagai berikut: laporan keuangan tahunan audit, laporan
1. Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara keuangan triwulan, laporan keuangan yang digunakan untuk
nisbah pemegang subnotes Bank dengan pendapatan yang perhitungan bagi hasil dan laporan tingkat kesehatan Bank
dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
keuangan Bank triwulan terakhir yang belum diaudit yang
tersedia dan disahkan oleh Direksi Bank selambatnya Bank tanpa persetujuan tertulis Agen Pemantau tidak
10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i) mengurangi
pendapatan bagi hasil yang bersangkutan. modal ditempatkan dan disetor; (ii) mengadakan perubahan
bidang usaha; (iii) melakukan penggabungan atau peleburan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
21
Ikhtisar Utama Laporan Manajemen Profil Perusahaan
atau reorganisasi, kecuali karena adanya ketentuan Pemerintah atau Bank Indonesia; (iv)
mengadakan penggabungan, konsolidasi, akuisisi dengan entitas lain yang menyebabkan
bubarnya Bank.
Untuk penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri Tahun 2011, Bank
telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dalam surat No. 13/2069/DPbS tanggal
31 Oktober 2011 perihal izin penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank telah mengeluarkan opini melalui suratnya nomor 13/11/
DPS/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011 menyatakan bahwa subordinated notes syariah
mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai obligasi syariah dan obligasi syariah
mudharabah (Fatwa DSN-MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002 dan No.33/DSN-MUI/IX/2002). Bagi
hasil yang diberikan kepada pemegang subordinated notes diambil dari porsi Bank.
Bertindak sebagai wali amanat subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011
adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2016,
subnotes Bank ini memiliki peringkat idAA dari agen pemeringkat efek PT Pefindo.
22
Profil Perusahaan Laporan Manajemen Ikhtisar Utama
23
26 Laporan Dewan Komisaris
31 Profil Dewan Komisaris
36 Laporan Dewan Pengawas Syariah
41 Profil Dewan Pengawas Syariah
43 Laporan Direksi
51 Profil Direksi dan SEVP
58 Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas
Kebenaran Isi Laporan Tahunan PT Bank Syariah
Mandiri Tahun 2016
02
L a po r a n
M a n a j e m e n
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
L a po r a n
Dewan Komisaris
Assalamu’alaikum
warahmatullahi
wabarakatuh
Para pemangku kepentingan
dan pemegang saham yang
terhormat,
Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
26
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
Selain itu, pada tahun 2016, BSM berhasil membukukan laba masih memiliki kecukupan modal dalam menjalankan bisnis
bersih sebesar Rp325,41 miliar, tumbuh sebesar Rp35,84 perbankan. Kinerja rasio Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) BSM
miliar atau 12,38% dibandingkan laba bersih tahun 2015 yang tahun 2016 sebesar 5,81%, turun terhadap ROE tahun 2015
tercatat sebesar Rp289,58 miliar. sebesar 5,92%. Sedangkan Rasio Imbal Hasil Rata-rata Aset
(ROA) sebesar 0,59%, naik terhadap ROA tahun 2015 sebesar
Pencapaian positif lainnya dapat ditunjukkan melalui berbagai 0,56%.
rasio-rasio. Rasio kecukupan modal (CAR) BSM pada level
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
14,01% pada tahun 2016, naik dibandingkan CAR pada tahun Prospek Usaha
2015 sebesar 12,85%. Hal ini karena Bank telah menerapkan Sampai dengan akhir tahun 2016, perekonomian global
perhitungan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) mengalami perlambatan pertumbuhan. Perekonomian Indonesia
yang memperhitungkan risiko operasional dan risiko perubahan masih mengalami berbagai tantangan terkait dengan belum
kurs. Sedangkan rasio kecukupan modal minimum sesuai standar pulihnya perekonomian negara-negara maju dan perlambatan
dari Regulator adalah sebesar 8%. Hal ini bermakna bahwa BSM pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang. Dampak
27
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
telah
permintaan global yang masih rendah dan harga komoditas
yang semakin rendah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun
2015 ditopang oleh konsumsi pemerintah, investasi bangunan
melaksanakan
untuk konsumsi relatif stabil, namun dari investasi masih lemah.
Secara umum pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir
tahun 2015 belum menunjukkan perbaikan yang signifikan,
independen.
tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah, Dewan Komisaris telah senantiasa melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
28
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang Dewan Komisaris menilai bahwa pelaporan tersebut
bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif telah berjalan dengan baik dan Dewan Komisaris
untuk melakukan pengawasan dan memberikan mendukung penuh pelaksanaan Whistleblowing
nasihat kepada Direksi serta memastikan PT Bank System di BSM. Dewan Komisaris berkomitmen
Syariah Mandiri (Bank) melaksanakan Good untuk turut berpartisipasi melaporkan jika
Corporate Governance (GCG) pada seluruh menemukan adanya pelanggaran.
tingkatan dan jenjang organisasi & comply terhadap
prinsip syariah. Komite Dewan Komisaris
Dalam pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab,
Dewan Komisaris memiliki wewenang dan Dewan Komisaris didukung oleh Komite-Komite
tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya penunjang antara lain Komite Audit, Komite
masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan
Anggaran Dasar dan peraturan perundang- Nominasi. Efektivitas pelaksanaan tugas dan
undangan yang berlaku. Dewan Komisaris juga tanggung jawab Dewan Komisaris dilakukan baik
telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang secara tertulis ataupun lisan dalam forum formal
dievaluasi dan dilakukan pengkinian secara berkala. seperti Rapat ataupun informal. Rapat-rapat yang
diselenggarakan antara lain Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada dengan Direksi (Rakomdir), Rapat Gabungan Dewan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah
Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada (Ragab), dan Rapat Komite-Komite.
RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas
pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam Sepanjang tahun 2016, pelaksanaan rapat-rapat
rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. tersebut dilakukan sebanyak 101 (seratus satu) kali
atau sebesar >100% jika dibandingkan kewajiban
PERAN DEWAN KOMISARIS DALAM penyelenggaraan rapat dan tingkat kehadiran
WHISTLEBLOWING SYSTEM Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud PBI
BSM telah memiliki Sistem Pelaporan Pelanggaran No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good
(Whistleblowing System) melalui berbagai media Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah.
antara lain : Adapun pembahasan rapat antara lain mengenai
1. Telepon Unit Anti-Fraud: 021-3143030 evaluasi berkala terhadap realisasi pencapaian target
2. Surat, yang ditujukan ke: RBB Tahun 2016, pembahasan terkait isu-isu yang
Jalan Surabaya No. 58, Menteng. berkembang, tantangan yang dihadapi, strategi/
Jakarta Pusat – 10310. action plan yang akan dilakukan, dan sebagainya.
3. Surat elektronik (email): pengaduan@bsm.
co.id
4. Website:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
29
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
30
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
P r of i l
Dewan Komisaris
Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
31
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Agus Fuad
Komisaris
Management Certification Refreshment Program, Six Sigma Champion, The Looking Glass Experience,
Indonesia International Conference on Islamic Finance, Managing Customer Relationship for Profit, Leading
dan berbagai training lainnya. Strategic Growth & Change, dsb.
Saat ini beliau berdomisili di Jakarta, Indonesia. Periode Saat ini beliau berdomisili di Jakarta, Indonesia. Periode
Jabatan RUPST 2010-RUPST 2018. jabatan: RUPST 2014-RUPST 2018.
32
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
Bambang Widianto
Komisaris Independen
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Training yang diikuti antara lain Sertifikasi Manajemen
Risiko Level 2, Executive Distance Learning on Islamic
Training yang diikuti antara lain Sertifikasi Manajemen Banking Training, IIA International Conference, serta
Risiko Level 2, Executive Distance Learning on Islamic berbagai training lainnya.
Banking Training, dsb.
Saat ini beliau berdomisili di Jakarta, Indonesia. Periode
Saat ini beliau berdomisili di Jakarta, Indonesia. Periode Jabatan RUPST 2014-RUPST 2017.
Jabatan: RUPST 2013-2018.
33
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
1. Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
2. Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
3. Agus Fuad
Komisaris
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
4. Bambang Widianto
Komisaris Independen
5. Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen
5.
34
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
2. 4. 1. 3.
35
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
L a po r a n
D e w a n P e n g a w a s S ya r i a h
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
DR. H. MUHAMMAD SYAFII DR. KH. MA’RUF AMIN DR. H. MOHAMAD HIDAYAT
ANTONIO, M. Ec Ketua* Anggota
Anggota
*) Disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 3 Maret 2017
36
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mencukupi. Shalawat 4. Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
dan salam semoga senantiasa melimpah atas Rasul-Nya, dan/atau konfirmasi kepada pegawai Bank dan/atau
Muhammad SAW. Mudah-mudahan taufiq dan hidayah Allah nasabah untuk memperkuat hasil pemeriksaan dokumen;
SWT senantiasa tercurah bagi kita semua.
5. Melakukan review terhadap ketentuan internal yang
Pelaksanaan Kegiatan Dewan Pengawas Syariah berlaku terkait aspek syariah apabila terdapat indikasi
Tahun 2016 ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah;
Sesuai dengan PBI No. 11/33/PBI/2009 dan SE BI No. 12/13/
DPbS. Dewan Pengawas Syariah melaksanakan pengawasan 6. Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan
terhadap kegiatan BSM di tahun 2016 dengan melakukan: dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Opini
1. Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/atau yang Syariah DPS khusus untuk hal ini menjadi suatu persyaratan
diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern dan/atau yang harus dipenuhi oleh BSM dalam rangka pemenuhan
fungsi kepatuhan untuk mengetahui kualitas pelaksanaan persyaratan proses audit laporan keuangan tahunan BSM
pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan oleh KAP.
dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Pada
beberapa kali pelaksanaan uji petik, DPS BSM melakukan 7. Melaporkan hasil pengawasan Dewan Pengawas Syariah
koordinasi dengan unit kerja Internal Audit dan Compliance kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Laporan ini memuat
untuk mengumpulkan data dan informasi terhadap cabang dokumentasi kegiatan DPS yang disusun secara semesteran.
tertentu, sebelum uji petik itu sendiri dilaksanakan. Hal Yang memuat, antara lain:
ini dimaksudkan agar DPS sudah memiliki informasi yang a Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan
utuh atas suatu cabang, sehingga lebih fokus pada saat produk baru Bank meliputi tujuan, karakteristik, akad
pelaksanaan uji petik. dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN- MUI,
review system dan prosedur produk baru.
2. Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang akan b Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank meliputi
diperiksa dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan
pemenuhan Prinsip Syariah dari masing-masing kegiatan. jasa Bank. Bentuk pengawasan berupa; analisis Laporan
Pada setiap awal tahun, DPS BSM melakukan rapat internal Hasil Audit Intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah
DPS untuk menentukan beberapa cabang yang akan diuji uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek
petik. Syariah.
c Opini Umum DPS terhadap operasional Bank per
3. Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik untuk periode. Periode I yaitu 1 Januari 2016 s.d. 30 Juni 2016
mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana dan periode II yaitu 1 Juli 2016 s.d. 31 Desember 2016.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
dipersyaratkan dalam ketentuan internal Bank yang berlaku. d Opini DPS terhadap kegiatan penghimpunan dana,
Fokus pemeriksaan DPS BSM adalah terhadap pemenuhan penyaluran dana, serta pelayanan jasa Bank. Dengan
aspek-aspek syariah/sharia compliance. Antara lain; menyajikan data berupa: jumlah SE (Surat Edaran), data
1) kesesuaian akad yang digunakan, pembiayaan serta opini DPS atas produk baru Bank. Pada
2) terpenuhinya unsur-unsur akad dimaksud pada suatu tahun 2016 DPS telah mengeluarkan 12 Opini Syariah,
skim pembiayaan, dengan rincian pada semester I sebanyak 5 opini Syariah
3) pemeriksaan terhadap SP3, Nota Analisa Pembiayaan dan semester II sebanyak 7 opini Syariah.
(NAP), Akad dan Akta Notariel.
37
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
e) Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel Untuk menunjang semua pencapaian di atas, DPS secara
pemeriksaan moral spiritual memiliki kewajiban untuk menyampaikan
Pada tahun 2016 DPS telah melakukan uji petik/ motivasi dan arahan kepada semua pejabat dan pegawai
pengawasan langsung ke 4 Kantor Cabang (Branch) cabang agar senantiasa mengedepankan akhlak/etika islami
dan ke 5 Kantor Area BSM Guna melengkapi proses dalam menjalankan semua tugas dan tanggung jawab yang
pemeriksaan, DPS juga meminta dan mempelajari hasil menjadi amanah Perusahaan. Karena hal inilah yang menjadi
temuan Internal Audit & Anti Fraud Group (IAG) dari nilai tambah sekaligus kekuatan yang sangat fundamental
masing-masing Kantor Cabang yang diuji petik. bagi Bank Syariah Mandiri, terlebih Bank Syariah Mandiri
memiliki Corplan 2016-2020, yang diperkuat dengan
8. Meningkatkan Pemahaman Praktek Perbankan Syariah internalisasi budaya PAS (Percaya Diri, Antusias dan
Hal penting lainnya adalah pada saat melakukan Uji Petik Semangat), insya Allah Bank Syariah Mandiri menjadi bank
DPS BSM melakukan dialog dengan pimpinan dan pegawai “Terdepan, Modern. Menentramkan”.
cabang, untuk menganalisa lebih dalam kendala-kendala
bisnis dan operasional cabang yang berkaitan dengan Perubahan Komposisi Dewan Pengawas Syariah
aspek syariah sehingga dapat dipastikan kesesuaian dengan Selama tahun 2016 terdapat perubahan komposisi Dewan
prinsip syariah. Pengawas Syariah. Prof. Dr. H. Komaruddin Hidayat, MA
digantikan oleh Dr. KH. Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan
Selain itu DPS juga memberikan arahan dan penguatan Pengawas Syariah. Dengan demikian, komposisi Dewan
materi “Akad dan Produk Perbankan Syariah” kepada staf Pengawas Syariah di tahun 2016 sebagai berikut:
cabang, dengan mengadakan Forum Klinik Syariah untuk
menjawab keluhan sekaligus menerima masukan yang No Nama Jabatan
dapat memperbaiki kualitas pemenuhan aspek syariah. 1 Dr. KH. Ma’ruf Amin* Ketua
2 Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec Anggota
Hal ini dimaksudkan agar semua pejabat cabang memahami 3 Dr. H. Mohamad Hidayat Anggota
dan mengenali kembali skema produk dan jasa perbankan *) Disetujui oleh OJK tgl 03 Maret 2017
syariah. Termasuk akad-akad standar yang digunakan
dalam produk pendanaan, pembiayaan dan jasa. Sehingga Demikian Laporan Dewan Pengawas Syariah untuk tahun 2016.
harapannya dari sisi bisnis tetap tumbuh dan dari aspek Dewan Pengawas Syariah senantiasa mengingatkan kepada
syariah terpenuhi. jajaran Manajemen BSM untuk senantiasa menjaga ketaatan
pada prinsip-prinsip syariah serta kepatuhan atas peraturan
perundangundangan yang berlaku, agar BSM dapat mencapai
visi dan misi-nya dengan baik.
38
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
39
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
40
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
P r of i l
D e w a n P e n g a w a s S ya r i a h
Warga Negara Indonesia, lahir di Tangerang pada 11 Asuransi Syariah dan Investasi Syariah) di Indonesia;
Maret 1943 (umur 73 tahun). Beliau merupakan Lulusan Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia dan
S1 Fakultas Ushuluddin Universitas Ibnu Kholdun, Jakarta menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia
tahun 1967. Beliau menerima gelar Doktor Honoris Causa (MUI) Periode 2015-2020; Ketua Dewan Syariah Nasional
pada bidang Hukum Ekonomi Syariah dari Pasca Sarjana Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) sejak Desember 2014
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada sampai sekarang, serta aktif sebagai pembicara pada
tahun 2012. forum Ekonomi Syariah Nasional dan Internasional.
Selain menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah *Disetujui Oleh OJK tanggal 3 Maret 2017
(DPS) BSM, beliau pernah menjabat sebagai Ketua DPS
pada beberapa Lembaga Keuangan Syariah (Bank Syariah,
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
41
41
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
42
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
L a po r a n
Direksi
Agus Sudiarto
Direktur Utama
43
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
memudahkan tercapainya target yang telah ditetapkan. menjadi beberapa unit yakni consumer yang membawahi
Keberhasilan BSM 2016, tidak terlepas dari perencanaan yang pembiayaan griya, pensiun, otomotif, serta haji, pembiayaan
matang dan pengambilan keputusan strategis yang tepat Mikro, business banking, dan pembiayaan Emas. Adapun
sasaran. Upaya-upaya strategis yang telah dilakukan oleh BSM segmen wholesale dibagi menjadi komersial dan korporat.
dalam mendukung pencapaian kinerja tahun 2016 antara lain:
Perbandingan Realisasi Kinerja dan Target 2016
1. Perbaikan kualitas aktiva produktif dan optimalisasi recovery; Ditengah perekonomian nasional 2016 yang dinamis, secara
2. Peningkatan bisnis secara sustain; umum BSM mampu membukukan kinerja keuangan yang sangat
3. Produktivitas dan efisiensi secara operasional. baik. Beberapa indikator keuangan yang dapat dikemukakan
antara lain adalah kinerja laba rugi Bank, kinerja posisi keuangan
Pada tahun 2016, Bank melakukan transformasi melalui dan rasio-rasio keuangan penting.
implementasi corporate plan 2016-2020 dengan focus pada
segmen ritel. Sementara untuk pemasaran Bank akan mengelola Indikator keuangan pada Laba Rugi yang dapat mewakili
ekosistem berbasis Islam seperti lembaga pendidikan, layanan pencapaian kinerja BSM meliputi pendapatan usaha, laba bersih
haji, dan rumah sakit. dan laba bersih per saham dasar. BSM berhasil membukukan
hasil yang positif atas indikator keuangan tersebut. Dari sisi
Selain hal tersebut, sebagai anak usaha dari Bank Mandiri, pendapatan, pada tahun 2016 BSM membukukan pendapatan
Bank juga mengoptimalkan integrasi dengan Bank Mandiri sebagai Mudharib sebesar Rp6,47 triliun, atau mencapai
dan Perusahaan Anak Bank Mandiri baik dari sisi pemasaran 99,89% terhadap target RBB 2016 sebesar Rp6,48 triliun.
maupun operasional. Sedangkan secara operasional, Bank Sedangkan jika dibandingkan pendapatan sebagai Mudharib
mensimplifikasi proses bisnis dan produk untuk meningkatkan tahun 2015 meningkat 8,52% dari Rp5,96 triliun. Dari indikator
pelayanan transaksional Nasabah. Saat ini Bank memperkenalkan laba bersih, BSM mampu meraih laba bersih sebesar Rp325,41
lima produk unggulan yakni Tabungan Mabrur dan Tabungan miliar atau mencapai 103,28% terhadap target RBB 2016
BSM, Gadai dan Cicil Emas, Pembiayaan Griya BSM, Pembiayaan sebesar Rp315,07 miliar. Sedangkan jika dibandingkan laba
MIkro dan Pembiayaan Pensiun. bersih tahun 2015 meningkat 12,21% dari Rp289,58 miliar.
Sementara itu, dari laba bersih per saham dasar BSM tahun
Untuk klasifikasi segmen bisnis, Bank membagi segmen bisnis 2016 sebesar Rp818, atau mencapai 103,28% terhadap target
menjadi ritel dan wholesale di mana segmen ritel dibagi lagi RBB 2016 sebesar Rp792. Sedangkan laba bersih per saham
dasar tahun 2015 mencapai 86,47% dari Rp946.
Tabel Perbandingan Indikator Laba Rugi - Realisasi dan Target RBB 2016 (dalam miliar Rupiah)
Indikator Kinerja Target RBB 2016 Realisasi Kinerja 2016 Pencapaian
Pendapatan sebagai Mudharib 6.475 6.468 99,89%
Laba Bersih 315 325 103,28%
Laba per Saham Dasar (Rupiah penuh) 792 818 103,28%
44
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
Tabel Perbandingan Indikator Posisi Keuangan - Realisasi dan Target RBB 2016 (dalam miliar Rupiah)
Indikator Kinerja Target RBB 2016 Realisasi Kinerja 2016 Pencapaian
Aset 76.113 78.832 103,57%
Dana Pihak Ketiga 67.232 69.950 104.04%
Pembiayaan 54.570 55.580 101,85%
Ekuitas 6.891 6.392 92,77%
tahun 2016 Hingga akhir 2016, bank yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah mencapai 200 bank yang terdiri dari
sebesar
13 bank umum syariah dan 21 unit usaha syariah serta 166 BPR
syariah.
meningkat total aset Rp356 triliun. Hal ini disebabkan oleh bergabungnya
BPD Aceh dengan asetnya sebesar Rp20 triliun menjadi Bank
dari tahun Aceh Syariah. Secara aset, perbankan syariah mengalami growth
sebesar 20,33% (yoy).
lalu sebesar Pada periode yang sama, DPK perbankan syariah sudah mencapai
12,85% Rp279 triliun atau tumbuh 20,83% (yoy). Secara market share,
DPK perbankan syariah menguasai 5,78% terhadap total DPK
perbankan nasional.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
46
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
Dengan berbagai hal tersebut, Direksi menilai bahwa BSM PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
masih memiliki prospek usaha yang sangat baik. Untuk itu, Manajemen BSM sepenuhnya menyadari betapa pentingnya
Direksi terus melakukan pembenahan internal, peningkatan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau GCG bagi
kompetensi SDM, penataan segmentasi dan fokus bisnis pencapaian kinerja Bank. GCG menjadi penting karena pada
yang tepat khususnya dalam bidang industri perbankan serta dasarnya didesain untuk melindungi kepentingan stakeholders
perencanaan strategis lainnya. maupun shareholders.
Perencanaan Strategi 2017 Selain itu, bagi Bank, GCG merupakan pilar penting bagi
Menghadapi tahun 2017, BSM telah merumuskan beberapa keunggulan daya saing berkelanjutan. Penerapan GCG
target pencapaian kinerja dengan semangat optimisme yang secara konsisten akan memperkuat posisi daya saing Bank,
tinggi. Bank meyakini bahwa tahun-tahun ke depan merupakan memaksimalkan nilai Bank, mengelola sumberdaya dan
periode yang akan memberikan banyak peluang bagi BSM risiko secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya
untuk semakin berkembang. Beberapa perencanaan strategi akan memperkokoh kepercayaan pemegang saham
yang telah disiapkan oleh BSM dalam menghadapi tantangan dan stakeholders, sehingga BSM dapat beroperasi dan tumbuh
serta peluang tahun 2017 antara lain: secara berkelanjutan dalam jangka panjang. BSM berkomitmen
1. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen ritel penuh melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang
terutama pembiayaan cicil dan gadai emas, pembiayaan KPR organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan
dan pensiun serta pembiayaan mikro persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG.
2. Melakukan kerjasama penyaluran pembiayaan kendaraan
dengan Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama Optimalisasi penerapan GCG BSM terus dilakukan dengan
Finance (MUF) penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik terbaik,
3. Meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga terutama pengujian keandalan serta penyesuaian sistem dan prosedur
tabungan mabrur junior dan tabungan BSM serta fokus sesuai dengan perkembangan bisnis dan regulasi/ketentuan
pada dana murah untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif.
4. Meningkatkan pertumbuhan fee based income melalui Kelengkapan kebijakan dan SOP untuk mendukung pelasanaan
produk dan layanan berbasis transaksi dan teknologi GCG diantaranya adalah: Pedoman GCG, Code of Conduct,
(ATM, Cash Management, Internet Banking, Remittance, Board Manual, Charter Komite Audit, Road Map GCG dan SOP
Payment Point Online Banking/PPOB, E-Commerce, dll) serta terkait lainnya.
meningkatkan fee gadai dan fee administrasi rekening
5. Mengoptimalkan excess funding melalui private placement Pada tahun 2016, berbagai upaya dilakukan untuk memperkuat
dengan underlying proyek-proyek infrastruktur yang dibiayai pelaksanaan GCG diantaranya melalui sosialisasi Code of
oleh Pemerintah (project based) Conduct, Whistleblowing System dan la risywah yang dilakukan
6. Meningkatkan produktivitas dan profitabilitas cabang kepada seluruh pemangku kepentingan. Selain itu, BSM juga
melalui: melakukan pengukuran implementasi GCG. Pada semester II
a. Revitalisasi bisnis proses untuk segmen ritel dan 2016 hasil penilaian self assessment pelaksanaan GCG adalah 1
penguatan fungsi 3 pilar -Business, Risk & Operation; atau masuk dalam kategori “ sangat baik”. Hal ini membuktikan
b. Branch excellent execution dan optimalisasi penerapan komitmen manajemen untuk menjadikan GCG sebagai sebuah
contribution margin (CM) sistem yang dijalankan dengan penuh komitmen dan konsisten.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
47
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Dalam menjalankan hubungan kerja dengan Dewan Komisaris 2016-2020. Untuk itu, BSM melakukan internalisasi budaya
tersebut, Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan perusahaan dengan penguatan perilaku “PAS” (Percaya Diri,
Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi Antusias dan Semangat), sebagai kredo seluruh insan BSM.
tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Untuk menginternalisasi budaya ini, BSM membentuk Tim
Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, Guiding Budaya yang terdiri dari Change Leaders (jajaran
sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan Direksi) dan Change Champions (jajaran Group Head dan CEO
konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Region) yang menjadi role model bagi jajaran BSM lainnya
Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk dalam membangun budaya BSM.
mencapai Visi dan Misi Bank, sehingga diharapkan akan tercapai
standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG. Selain itu, dibentuk juga Change Agent (CA) dan Tim Internalisasi
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum Budaya (TIB) di masing-masing unit Kerja. Para Change Agents
korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan juga bertindak sebagai Role Model dalam implementasi nilai-
perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham nilai budaya BSM.
serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate
Governance. Hubungan kerja Dewan Komisaris-Direksi PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
dilaksanakan dengan prinsip saling menghormati satu dengan Peran sumber daya manusia yang profesional sangat signifikan
yang lain. dirasakan dalam mencapai keberhasilan organisasi. Hal ini,
menjadi perhatian bagi Direksi terhadap manajemen SDM
Selama tahun 2016 Direksi telah mengadakan rapat internal sehingga mampu menghadirkan karyawan yang inovatif, kreatif
Direksi sebanyak 50 kali. Keputusan yang diambil dalam rapat dan unggul terdepan dalam keahlian di bidangnya.
Direksi BSM telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik
dalam risalah rapat Direksi. Risalah rapat di tandangani oleh Terkait dengan hal tersebut, BSM berkomitmen untuk
ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Direksi mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki sebagai
yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat salah satu modal dasar dalam menghadapi persaingan. Selama
(disenting opinion) yang terjadi dalam rapat telah dicantumkan tahun 2016, terdapat 474 pegawai baru yang direkrut melalui
dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan program rekrutmen reguler. Selain itu, melalui program
pendapat. Di dalam rapat Direksi tersebut, dibahas mengenai rekrutmen khusus, terdapat 4 (empat) angkatan Officer
progress detail dari masing-masing Direktorat, terkait dengan Development Program (ODP) yang diselenggarakan untuk
pencapaian kinerja masing-masing Direktorat. Hal ini untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin BSM di masa mendatang.
memastikan tercapainya target Bank dan sekaligus sebagai
wadah sinergi dan koordinasi antar Direktorat. BSM juga menyiapkan Program Pembelajaran (Learning Program)
yang dipersiapkan secara khusus untuk mendukung program
BUDAYA PERUSAHAAN Talent Management melalui program Talent Development.
BSM memiliki Corporate Culture yang disebut dengan ETHIC Learning program yang diselenggarakan Bank pada tahun 2016
dengan 5 (lima) pilar budaya (Culture of Excellence) yaitu Ihsan, berdasarkan banking academy sebanyak 123 program, 223 kelas
Service & Sales, Risk & Compliance, Learning & Sharing, dan dan 5.372 peserta. BSM juga menyiapkan pembelajaran melalui
Performance. Hal ini menjadi sistem nilai (belief system) dan nilai- melaui e-learning terus dikembangkan untuk meningkatkan
nilai rujukan bagi seluruh pegawai BSM, sekaligus merupakan kompetensi pegawai. Setiap pegawai saat ini dapat mengakses
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
48
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
49
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Adapun alasan perubahan komposisi Direksi berdasarkan Akta Atas semua pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan
RUPS no. 75 tanggal 30 September 2016 dikarenakan adanya penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah
pengunduran diri Saudara Agus Dwi Handaya. ditunjukkan oleh para pegawai. Kami juga berterima kasih
kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, mitra usaha,
APRESIASI dan pelanggan atas kepercayaan yang telah diberikan. Dukungan
Kami menyadari sepenuhnya tahun-tahun ke depan merupakan tersebut memberikan arti yang besar bagi keberhasilan Bank
tahun yang penuh tantangan tetapi juga sekaligus memberikan dalam mengarungi tahun-tahun yang penuh tantangan dimasa
peluang bagi BSM untuk lebih maju, unggul dan terpercaya. mendatang.
Dengan dukungan dan kerjasama dari para pemangku
kepentingan, BSM optimis dapat mencapai kemajuan lebih baik
dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Bank.
Agus Sudiarto
Direktur Utama
50
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
P r of i l
D i r e k s i d a n SEV P
Agus Sudiarto
Pelatihan
Jabatan : Direktur Utama
Training yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri
Periode Jabatan : RUPST 2014-RUPST 2017
antara lain: Risk Management Refreshment Program
Jabatan Perusahaan lain : -
for Executives (2016), Inaugural CIBAFI Global Forum
“Rethinking Values For Sustainable Growth“ (2016),
Umur 52 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta,
Prophetic Leadership and Management Wisdom (2016),
17 September 1964. Domisili di Jakarta Selatan.
Uji Kompetensi Bidang Manajemen Risiko Level 5, Jakarta
(2014), Workshop Marketing Mandiri Group, Jakarta
Pendidikan (2014), Pembekalan Sertifikasi profesi perbankan (LSPP):
Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Hukum dari Fakultas Risk Management Competency Banking Profession - Level
Hukum Universitas Indonesia tahun 1988. Meraih gelar V, Jakarta (2014), Leading Team for Growth and Change
Magister Management (MM) bidang studi Manajemen di Virginia, Amerika Serikat (2013), NSEAD Blue Ocean
Risiko dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun Strategy di Fountainebleau, Perancis 2011), High Impact
2004. Leadership di New York, Amerika Serikat (2008), SME
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
51
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Putu Rahwidhiyasa
Direktur Risk Management and Compliance
52
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
Edwin Dwidjajanto
Direktur Distribution & Services
(BPR), Jakarta (2016), Pelatihan Lean Six Sigma Green Belt Pelatihan
Certification, Jakarta (2016), Workshop Outlook Perbankan Syariah Pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Prophetic Leadership and
2017, Jakarta (2016), Invitation for the international Conference Management Wisdom, Bogor (2016), Training Risk Management
on Islamic Finance “Revitalizing Islamic Finance in the New Normal Competency for Banking Profession level V, Jakarta (2015), dan
Era”, Jakarta (2016), Risk Management Competency for Banking Sertifikasi Manajemen Resiko level V, Jakarta (2015), Executive
Profession Level 5, Jakarta (2015), Executive Distance Learning On Distance Learning on Islamic Banking Training, Jakarta (2014),
Islamic Banking Training, Jakarta (2015), Training Sertifikasi Coach Sertifikasi Coach 60 Hour APPR (2014), Refreshment of Risk
60 Hourse Appr, Jakarta (2014), Workshop Apbn 2014 dan Potensi Management Certification by BARA, Bandung (2014), Asia Banking
Bisnis Ba, Jakarta (2014), Sespinbank angkatan 57 (peringkat 2), Forum by J.P. Morgan (Chiang Mai) Thailand (2013), Great Leader
Jakarta (2012), Sosialisasi bidang accounting , Malang (2013) dan Program Phase III (2011), Environmental Risk Analysis (2011), Forum
sebagainya. Creating Value to Keep Profitable (2009), Workshop Asuransi &
Pembiayaan Kapal (2009) dan sebagainya.
Dasar Pengangkatan
Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS tanggal 1 April 2015 sebagai Direktur.
Keputusan RUPS tanggal 1 April 2015 sebagai Direktur.
53
v
Niken Andonowarih
SEVP Retail Banking
Periode Jabatan :-
Jabatan Perusahaan lain : -
Choirul Anwar
Direktur Financing Risk and Recovery
Umur 48 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Langsa, 26
Periode Jabatan : RUPST 2015-RUPST 2018 Maret 1969. Domisili di Depok (Jawa Barat)
Jabatan Perusahaan lain : -
Pendidikan
Umur 52 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya, Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Agronomi dari Fakultas
21 Oktober 1964. Domisili di Jakarta Selatan. Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1992.
Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS tanggal 1 April 2015 sebagai Direktur.
54
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
55
Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
1. Agus Sudiarto
Direktur Utama
2. Kusman Yandi
Direktur Wholesale Banking
3. Edwin Dwidjajanto
Direktur Distribution & Services
4. Fahmi Ridho
Direktur Technology & Operation
5. Niken Andonowarih
SEVP Retail Banking
6. Choirul Anwar
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
2. 3. 4.
56
Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan Laporan Manajemen
5. 1. 6. 7. 8.
57
Surat Pernyataan Tentang
Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan
PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2016
Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan, Laporan Keuangan dan Informasi
terkait lainnya merupakan tanggung-jawab Manajemen BSM dan telah disetujui oleh seluruh
anggota Dewan Komisaris dan Direksi melalui penandatangan masing-masing di bawah ini:
Jakarta,
3 Maret 2017
Dewan Komisaris
Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
58
Direksi
Agus Sudiarto
Direktur Utama
59
62 Identitas Perusahaan
63 Riwayat Singkat Perusahaan
64 Jejak Langkah
64 Perubahan Nama
65 Makna Logo
66 Bidang Usaha
68 Produk / Jasa BSM
76 Struktur Organisasi
78 Profil Pejabat Eksekutif
81 Visi, Misi, dan Tata Nilai
83 Pernyataan Tentang Budaya Perusahaan
85 Susunan Dewan Komisaris
85 Susunan Direksi
85 Jumlah Pegawai dan Pengembangan
Kompetensi
86 Struktur Grup
86 Sinergi Grup Mandiri
88 Komposisi Pemegang Saham
88 Daftar Entitas Anak/Entitas Asosiasi
88 Kronologis Pencatatan Saham
88 Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
88 Lembaga dan Profesi Penunjang Perusahaan
89 Informasi Pada Website dan Media Sosial BSM
92 Wilayah Operasi dan Alamat Jaringan BSM
03
P r of i l
P e r u s a h a a n
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
Id e n t i t a s
Perusahaan
Tanggal Berdiri
Nama
25 Oktober 1999
PT Bank Syariah Mandiri
Ekuitas
Website
Rp 6.392.436.931.362,-
www.syariahmandiri.co.id
Kantor Layanan
Kode Bank
765 kantor layanan di seluruh Indonesia
451
Jaringan ATM
Kode Swift
BSM Card dapat digunakan di lebih dari 100.000
BSMDIDJA
jaringan ATM meliputi:
• ATM Syariah Mandiri, 996 unit
Email
• ATM Mandiri, 17.461 unit
csg@bsm.co.id
• ATM BERSAMA, 77.081 unit
• ATM Prima, 100.795 unit dan
Media Sosial
• Malaysia Electronic Payment System (MEPS),
Bank Syariah Mandiri
9.722 unit.
@syariahmandiri
Bank Syariah Mandiri
Jumlah Pegawai
Bank Syariah Mandiri
16.170 orang
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Pemeringkatan
AA+ (idn), Pefindo 2016
62
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
R i w a y a t S i n gk a t
Perusahaan
Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997- tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan
1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah Sistem konversi PT Bank Susila Bakti dari Bank Konvensional menjadi
Perbankan Syariah di Indonesia. Di saat bank-bank konvensional Bank Syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan
terkena imbas dari krisis ekonomi, saat itulah berkembang Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya,
pemikiran mengenai suatu konsep yang dapat menyelamatkan sehingga kegiatan usaha BSB bertransformasi dari Bank
perekonomian dari ancaman krisis yang berkepanjangan. Konvensional menjadi Bank yang beroperasi berdasarkan prinsip
syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana
Di sisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8
global, pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan September 1999.
penggabungan (merger) 4 (empat) Bank milik pemerintah, yaitu
Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo, Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
menjadi satu, satu Bank yang kokoh dengan nama PT Bank dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur
Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui
penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.
(Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT
(BSB). PT BSB merupakan salah satu Bank konvensional yang Bank Syariah Mandiri (BSM).
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank
Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi. Untuk keluar dari Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank
krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya merger dengan Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sebagai bank
beberapa Bank lain serta mengundang investor asing. syariah sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1
November 1999.
Sebagai tindak lanjut dari pemikiran Pengembangan Sistem
Ekonomi Syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun PT Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi
1998 yang memberi peluang bagi Bank Umum untuk melayani idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. Bank Syariah Mandiri
transaksi syariah (dual banking system). Sebagai respon, PT Bank tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan keduanya,
Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmonisasi idealisme
Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk usaha dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu
mengembangkan Layanan Perbankan Syariah di kelompok keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan
perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tim Pengembangan Indonesia.
Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
63
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
Jejak Langkah
PT BINA berubah
1967 nama menjadi PT Bank
Maritim Indonesia
Pendirian PT Bank
1955 Industri Nasional
(PT BINA)
Perubahan Nama
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
PT Bank
PT Bank PT Bank
Industri
Maritim Susila
Nasional
Indonesia Bakti
(PT BINA)
64
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
Makna Logo
1. Makna Umum:
a. Bentuk Logo dengan huruf kecil: Melambangkan sikap ramah dan rendah hati
b. Ramah terhadap semua segmen bisnis dari semua kalangan.
c. Kedua tulisan logo (“mandiri” dan “syariah’) sebagai satu kesatuan, namun boleh
berganti warna bilamana diperlukan.
2. Warna Huruf:
a. Warna Huruf Hijau Tua: Hijau melambangkan tumbuh berkembang, kesuburan dan
kesegaran.
b. Warna ini umumnya juga dipakai oleh kalangan umat islam untuk meneguhkan
identitas keislaman mereka.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
65
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
Bidang Usaha
Bidang usaha BSM berdasarkan Akta Perubahan terakhir Nomor • Melakukan penitipan untuk kepentingan pihak lain
9 Tanggal 7 Desember 2016 persetujuan Menteri Hukum dan berdasarkan suatu Akad yang berdasarkan Prinsip Syariah;
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Surat Keputusan No. • Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat
AHU-01.03.0106588 Tanggal 8 Desember 2016, Anggaran berharga berdasarkan Prinsip Syariah;
Dasar BSM adalah : • Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri
• Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa Giro, maupun untuk kepentingan nasabah berdasarkan Prinsip
Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan Syariah;
itu berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak • Melakukan fungsi sebagai Wali Amanat berdasarkan Akad
bertentangan dengan Prinsip Syariah; wakalah;
• Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa Deposito, • Memberikan fasilitas letter of credit atau Bank garansi
Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan berdasarkan Prinsip Syariah;
itu berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang • Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di
tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; bidang perbankan dan di bidang sosial sepanjang tidak
• Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan Akad bertentangan dengan Prinsip Syariah dan sesuai dengan
mudharabah, Akad musyarakah, atau Akad lain yang tidak ketentuan perundang- undangan;
bertentangan dengan Prinsip Syariah; • Melakukan kegiatan valuta asing berdasarkan Prinsip
• Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad murabahah, Syariah;
Akad salam, Akad istishna atau Akad lain yang tidak • Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank Umum
bertentangan dengan Prinsip Syariah; Syariah atau lembaga keuangan yang melakukan kegiatan
• Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad qardh atau usaha berdasarkan Prinsip Syariah;
Akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah; • Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk
• Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau mengatasi akibat kegagalan pembiayaan berdasarkan
tidak bergerak kepada nasabah berdasarkan Akad ijarah Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali
dan/atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiyabitta penyertaannya;
milik atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip • Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana pensiun
Syariah; berdasarkan Prinsip Syariah;
• Melakukan pengambil alihan hutang berdasarkan Akad • Melakukan kegiatan dalam pasar modal sepanjang tidak
hawalah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan bertentangan dengan Prinsip Syariah dan ketentuan
Prinsip Syariah; peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal;
• Melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan • Menyelenggarakan kegiatan atau produk Bank yang
berdasarkan Prinsip Syariah; berdasarkan Prinsip Syariah dengan menggunakan sarana
• Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri surat elektronik;
berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi • Menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan surat
nyata berdasarkan Prinsip Syariah, antara lain, seperti Akad berharga jangka pendek berdasarkan Prinsip Syariah, baik
ijarah, musyarakah, mudharabah, murabahah, kafalah, atau secara langsung maupun tidak langsung melalui pasar uang;
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
66
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
Bidang Usaha
Tujuan
Sasaran
Strategi
67
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
P r od u k / J a s a B SM
Produk/Jasa BSM dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) produk/ BSM Tabungan Kurban
jasa sebagai berikut: Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu nasabah
dalam merencanakan ibadah kurban dan aqiqah.
Produk Pendanaan
Tabungan BSM BSM Tabungan Pensiun
Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah Tabungan dalam mata uang rupiah hasil kerjasama BSM dengan
Mutlaqah yang penarikannya sesuai syarat tertentu yang PT Taspen yang diperuntukkan bagi pensiunan pegawai negeri
disepakati. Indonesia..
putra/putri. dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-
dhamanah.
BSM Tabungan Perusahaan
Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung kelebihan BSM Giro Euro
dana rekening giro yang dimiliki institusi/perusahaan berbadan Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya dapat
hukum dengan menggunakan fasilitas autosave. dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adhdhamanah.
68
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
69
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
rangka pemilikan Rumah Sejahtera Syariah Tapak yang dibeli Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat Syariah
dari orang perseorangan dan/atau badan hukum. Mandiri
Pembiayaan dengan agunan berupa dana investasi (cash
BSM Pembiayaan Griya PUMP-KB collateral) yaitu pemilik dana (investor) memberikan batasan
Pembiayaan Griya BSM Pinjaman Uang Muka Perumahan kepada bank mengenai tempat, cara, dan objek investasinya.
Kerjasama Bank (PUMP-KB) adalah pembiayaan dengan
dukungan pendanaan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan
kepada BSM untuk pemilikan atau pembelian rumah kepada BSM Pembiayaan Warung Mikro
peserta BPJS Ketenagakerjaan. Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi
kebutuhan usaha dan multiguna dengan maksimal pembiayaan
BSM Optima Pembiayaan Pemilikan Rumah sampai dengan Rp100 Juta dengan akad murabahah dan ijarah
Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan pemilikan
rumah dengan tambahan benefit berupa adanya fasilitas BSM Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PKB)
pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada waktu Pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dengan
tertentu sepanjang coverage atas agunannya masih dapat meng- sistem murabahah
cover total pembiayaannya dan dengan memperhitungkukupan
debt to service ratio nasabah. Gadai Emas BSM
Pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu
BSM Pensiun alternatif memperoleh uang tunai dengan cepat
Pembiayaan BSM Pensiun adalah pembiayaan yang diberikan
kepada pensiunan dalam rangka memberikan kesempatan Cicil Emas BSM
dan kemudahan memperoleh fasilitas pembiayaan untuk Pembiayaan kepemilikan emas dengan cara cicilan/angsuran.
menjembatani kebutuhan para pensiunan.
Produk Layanan
BSM Alat Kedokteran BSM Card
Pembiayaan BSM Alat Kedokteran adalah pembiayaan untuk Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan,
pembelian barang modal atau peralatan penunjang kerja di pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM,
bidang kedokteran. ATM Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima maupun ATM MEPS
(Malaysia). BSM Card juga berfungsi sebagai kartu debit yang
BSM Oto dapat digunakan untuk transaksi belanja di merchant-merchant
Pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor berupa yang menggunakan EDC Bank Mandiri atau Prima Debit (BCA).
mobil baru dan bekas.
BSM ATM
BSM Eduka Mesin Anjungan Tunai Mandiri yang dimiliki oleh BSM. BSM
Pembiayaan BSM Eduka adalah pembiayaan untuk memenuhi ATM dapat digunakan oleh nasabah BSM, nasabah bank
kebutuhan biaya pendidikan. anggota Prima, nasabah bank anggota ATM Bersama, dan
nasabah anggota Bancard (Malaysia).
Pembiayaan Dana Berputar
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang BSM CALL 14040
penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan Layanan perbankan melalui telepon dengan nomor akses 14040
kebutuhan riil nasabah. atau 021 2953 4040, yang dapat digunakan oleh nasabah untuk
mendapatkan informasi terkait layanan perbankan.
Pembiayaan Umrah
Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi BSM Mobile Banking
kebutuhan biaya perjalanan umroh, seperti untuk tiket, Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi
akomodasi, dan persiapan biaya umroh lainnya dengan akad SMS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan
ijarah. untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja,
kapan saja.
70
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
71
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
72
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
73
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
Susunan Dewan
Komisaris
Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2016 sebagai berikut:
1. Ventje Raharjo Soedigno: Komisaris Utama
2. Ramzi Ahmad Zuhdi: Komisaris Independen
3. Bambang Widianto Komisaris Independen
4. Zulkifli Djaelani Komisaris Independen
5. Agus Fuad Komisaris
Informasi mengenai riwayat hidup Dewan Komisaris dapat dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris yang memuat
Nama, Jabatan, Umur, Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Riwayat Penunjukan sebagai Anggota Dewan
Komisaris.
Susunan
Direksi
Susunan Direksi per 31 Desember 2016 berdasarkan keputusan RUPS 2016 sebagai berikut:
No Nama Jabatan
1. Agus Sudiarto Direktur Utama
2. Putu Rahdidhiyasa Direktur
3. Fahmi Ridho, Direktur
4. Edwin Dwidjajanto Direktur
5. Kusman Yandi Direktur
6. Choirul Anwar Direktur
Informasi mengenai riwayat hidup Direksi dapat dilihat di Bagian Profil Direksi yang memuat Nama, Jabatan, Umur,
Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Riwayat Penunjukan sebagai Anggota Direksi.
Susunan
SEV P
1. Niken Andonowarih
2. Ade Cahyo Nugroho
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Informasi mengenai riwayat hidup SEVP dapat dilihat di Bagian Profil SEVP yang memuat Nama, Jabatan, Umur,
Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Riwayat Penunjukan sebagai Anggota SEVP
74
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
Susunan Dewan
P e n g a w a s S ya r i a h
Susunan Dewan Pengawas Syariah berdasarkan RUPS tanggal 11 Maret Desember 2016 sebagai berikut:
1. Dr. KH. Ma ruf Amin* :Ketua (Disetujui OJK pada 3 Maret 2017)
2. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec: Anggota
3. Dr. Mohamad Hidayat, MBA., Anggota
75
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
S t r u kt u r O r g a n i s a s i
General Meeting of
Shareholders
Board of Sharia
Supervisory
Agus Sudiarto
President Director
okky Fachrizal
Anton Sukarna Gunawan Arief Hartoyo Asnah Faekhah
Achmad
Corporate Banking 2 Distribution Strategy Retail Risk
Micro Banking
Jeffry Prayana
Siti Nurdiana Zul Ikbal Ramadhona Fitri
Consumer Finance &
Commercial Banking Electronic Banking Retail Financing Recovery
Hajj
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Achmad Fauzi
Taufik Machrus
Product & Transaction
Culture & Customer Care
Banking
Achmad Fauzi
Institution Banking
76
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
Audit Committee
Risk Monitoring
Committee
Putu Rahwidhiyasa
Fahmi Ridho
Risk Management &
Technology & Operation
Compliance Ade Cahyo Nugroho
Finance & Strategy
Mira Rozanna
Ana Nurul Khayati
Corporate & Branch
Policy & Procedure
Transformation
77
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
P r of i l P e j a b a t
Eksekutif
Krisnadwipayana tahun 1989 dan Magister Hukum Bisnis Universitas Dewa Bagus Ivan Baruna:
Padjadjaran, Bandung tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak Head of Retail Deposit Group (RDG). Lahir di Denpasar tanggal 29
15 September 2005. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 September 1965. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan
Januari 2016. Institut Sains dan Teknologi Nasional tahun 1990. Bergabung
dengan BSM sejak 27 Desember 1999. SK terakhir No.18/010-KEP/
Beliau juga menjabat sebagai Pjs. Head of Product & Transaction DIR tanggal 12 Januari 2016.
Banking Group (PTG) (berdasarkan SK No.18/15227-3-HCMS/HCG
tanggal 30 Agustus 2016). Gunawan Arief Hartoyo:
Head of Distribution Strategy Group (DSG). Lahir di Sukohardjo
tanggal 26 Maret 1971. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas
78
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
Airlangga tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak 27 Desember Pertanian Bogor tahun 1984. Bergabung dengan BSM sejak 1 Juni
1999. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016. 2012. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
Zul Ikbal: Technology & Operation Directorate:
Head of Electronic Banking Group (EBG). Lahir di Bukittinggi Syafid Hidayat:
tanggal 9 Desember 1964. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Head of Information Technology Group (IOG). Lahir di Palembang
Padjadjaran tahun 1988. Bergabung dengan BSM sejak 19 Oktober tanggal 1 Desember 1972. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas
2009. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016. Sriwijaya tahun 1996. Bergabung dengan BSM sejak 1 Februari
2012. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
Taufik Machrus:
Head of Culture & Customer Care Group (CCG). Lahir di Pasuruan Eny Maya Gustini:
tanggal 3 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Head of Central Operation Group (COG). Lahir di Muara Enim
Airlangga tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak 1 Juni 2001. tanggal 29 Agustus 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas
SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016. Pancasila tahun 1990. Menyelesaikan Magister Management di
Universitas Trisakti tahun 2006. Bergabung dengan BSM sejak 21
Financing Risk & Recovery Directorate: April 2003. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari
Iyan Mohamad Ilyas: 2016.
Head of Wholesale Risk Group (WRG). Lahir di Kuningan tanggal 30
November 1964. Lulus dari Fakultas Ekonomi STIE YAI Jakarta tahun Mahmud Syukri:
1994. Bergabung dengan BSM sejak 1 April 2016 (berdasarkan SK Head of Financing Operation Group (FOG). Lahir di Cirebon tanggal
No.18/600-KEP/DIR tanggal 8 Maret 2016). 24 Agustus 1969. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal
Soedirman tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak 11 Agustus
Asnah Faekhah: 2016 (berdasarkan SK No.18/888-KEP/DIR tanggal 8 Agustus 2016).
Head of Retail Risk Group (RRG). Lahir di Lampung Tengah tanggal
26 Februari 1969. Lulus dari Fakultas Agriculture Universitas Risk Management & Compliance Directorate:
Brawijaya tahun 1991 dan Magister Management dari Universitas M. Fanny Fansyuri:
Gadjah Mada tahun 1993. Bergabung dengan BSM sejak 1 April Head of Enterprise Risk Management Group (ERM). Lahir di Bandung
2016 (berdasarkan SK No.18/597-KEP/DIR tanggal 7 Maret 2016). pada tanggal 14 April 1967. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas
Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak 1 November
Sulistyo Budi: 1999. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
Head of Wholesale Financing Recovery Group (WFR). Lahir di
Jember tanggal 14 Januari 1963.Lulus pendidikan S-1 dan S-2 dari Khoirul Huda S Riyadi:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan Head of Compliance Group (CPG). Lahir di Jakarta tanggal 6 Oktober
2001. Bergabung dengan BSM sejak 1 Agustus 2007. SK terakhir 1975. Lulus dari Fakultas Agronomi Univ. Institut Pertanian Bogor
No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016. tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari Magister Management,
Universitas Budi Luhur tahun 2004. Bergabung dengan BSM sejak
Ramadhona Fitri: 1 September 2003 SK terakhir No.18/396-KEP/DIR tanggal 22
Head of Retail Financing Recovery Group (RFR). Lahir di Deli Serdang Februari 2016.
tanggal 3 Maret 1961. Lulus dari Fakultas Pertanian Institut
79
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
80
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
Visi, Misi,
d a n Ta ta N i l a i
Bank telah menetapkan Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perseoan dalam BSM Shared Values “ETHIC”.
Bank telah menyosialisasikan Visi, Misi dan BSM Shared Values kepada seluruh Jajaran BSM.
Lebih lanjut, diharapkan seluruh jajaran BSM mengetahui, memahami, dan melaksanakan Visi,
Misi, dan BSM Shared Values. (Vide: Surat Edaran No. 10/001/UMM tanggal 30 Januari 2008,
yang diperbarui dengan SE No. 16/005/UMM, tanggal 10 Maret 2015 tentang The 7 (Seven)
Fundamentals of BSM).
Tahapan Penyusunan Visi, Misi, dan BSM Shared Values: 4. Direksi mempertimbangkan Kekuatan Internal dan Peluang
1. BSM melakukan evaluasi terhadap pencapaian kinerja dan Eksternal serta harapan para pemangku kepentingan, dan
kekuatan internal BSM. merumuskan Visi, Misi, dan BSM Shared Values.
2. BSM melakukan evaluasi terhadap perubahan strategis 5. Visi, Misi, dan BSM Shared Values tersebut kemudian
lingkungan eksternal Perusahaan dan mempertimbangkan disampaikan dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris yang
peluang bisnis di masa akan datang. kemudian ditetapkan dan disepakati bersama oleh Dewan
3. BSM melakukan evaluasi dan identifikasi terhadap harapan Komisaris dan Direksi.
dan kebutuhan para pemangku kepentingan. 6. Direksi menetapkan Visi, Misi, dan BSM Shared Values di
dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan.
Visi
Bank Syariah
Terdepan dan Modern
(The Leading & Modern
Sharia Bank) Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Bank Terpercaya
Profesionalisme, Integritas Laba Tumbuh &
Memberikan Produk dan
dan Team Work Berkelanjutan
Layanan yang terbaik
81
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
Misi
Sejalan dengan Visi yang baru, BSM juga menyempurnakan Misi 3. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
sebelumnya. Misi BSM yang baru adalah sebagai berikut: pembiayaan pada segmen ritel.
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata- 4.
Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah
rata industri yang berkesinambungan. universal.
2. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis 5. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja
teknologi yang melampaui harapan nasabah. yang sehat.
6. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan.
Tata Nilai
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi BSM tersebut, insan-insan BSM perlu menyumbangkan (share) untuk BSM dengan nilai-
nilai yang relatif seragam. Insan-insan BSM telah menggali dan menyepakati nilai-nilai dimaksud, yang kemudian disebut BSM
Shared Values. BSM Shared Values tersebut adalah ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, dan Customer Focus)
E
Excellence: Prudence:
Mencapai hasil yang mendekati sempurna Menjaga amanah dan melakukan perbaikan
(perfect result-oriented). proses terus menerus
Competence:
Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang
diberikan dan tuntutan profesi bankir
T
Teamwork: Trusted &Trust:
Mengembangkan lingkungan kerja yang saling Mengembangkan perilaku dapat dipercaya dan
bersinergi. percaya
Contribution:
Memberikan kontribusi positif dan optimal
H
Humanity: Social & Environment care:
Mengembangkan kepedulian terhadap Memiliki kepedulian yang tulus terhadap
kemanusiaan dan lingkungan. lingkungan dan sosial
Inclusivity:
Mengembangkan perilaku mengayomi
I Integrity: Honesty:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
C
Customer Focus: Innovation:
Mengembangkan kesadaran tentang Mengembangkan proses, layanan, dan produk
pentingnya nasabah dan berupaya melampaui untuk melampaui harapan
harapan nasabah (internal dan eksternal). nasabah
Service Excellence:
Memberikan layanan terbaik yang melampaui
harapan nasabah
82
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
Pernyataan Tentang
B u d a ya P e r u s a h a a n
2016
Transformasi Budaya BSM
BSM saat ini telah memiliki platform program budaya BSM Dengan diluncurkannya program spirit PAS (Percaya Diri,
Corporate Culture ETHIC dengan 5 (lima) pilar budaya (Culture Antusias, Semangat) diharapkan dapat memberikan dampak
of Excellence) yaitu IHSAN, Service & Sales, Risk & Compliance, kepada semua pegawai BSM sebagai berikut:
Learning & Sharing, dan Performance yang menjadi referensi a. Menimbulkan rasa percaya diri kepada pegawai dengan
utama dalam membuat program budaya BSM yang telah keyakinan yang kuat dan pemahaman akan bidang
dilaksanakan. tugasnya.
b. Memberikan energi baru untuk selalu antusias dalam
Penguatan Transformasi Budaya Corplan 2016-2020 dilakukan menyelesaikan tugas yang diberikan hingga tuntas.
melalui perubahan perilaku pegawai BSM yang memiliki spirit c. Meningkatkan semangat bekerja dan daya juang para
PAS (Percaya Diri, Antusias dan Semangat), yaitu: pegawai sehingga tercipta suasana yang menyenangkan
a. Percaya Diri: Keyakinan yang kuat pada kemampuan dan dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan sehari-hari.
kompetensi diri dalam menyelesaikan tugas dan tantangan.
b. Antusias: Energi positif dan semangat yang mendorong Sosialisasi Program Spirit PAS dilakukan melalui pembuatan
sikap proaktif dan konsistensi. media komunikasi berupa sticker, poster, banner atau lagu di
c. Semangat: Komitmen dalam bekerja dan berjuang untuk tempat-tempat strategis yang berisi pesan tentang PAS baik di
mencapai suatu kemenangan/ kejayaan. Kantor Pusat dan Cabang. Bentuk sosialisasi dan implementasi
dari spirit PAS antara lain, sebagai berikut:
Spirit PAS ini merupakan • Yel-yel Semangat Baru, Jiwa Baru (The New BSM)
penerapan dari salah - Semangat Pagi: Pagi… Pagi… Pagi…
satu pilar budaya yang - BSM :Terdepan, Modern. Menenteramkan
dimiliki oleh BSM yaitu - The New BSM : Percaya Diri, Antusias, Semangat.
pilar budaya IHSAN. • Sosialisasi & internalisasi spirit PAS di setiap Unit Kerja.
Dimana pengertian dari • Pembekalan (TFT) kepada seluruh Kepala Unit Kerja dan
IHSAN adalah Percaya Cabang.
diri, antusias, semangat • Mengaktifkan Event Budaya (Culture Event) dan Change
dan disiplin pada diri Agent Forum.
dan lingkungan kerja • Mengoptimalkan social media pegawai untuk menjadikan
dalam rangka beribadah gerakan PAS menjadi viral.
kepada Allah, karena • Melaksanakan kompetisi gerakan PAS di masing-masing
merasa dirinya selalu Unit Kerja dalam bentuk Fun Competition.
di lihat oleh Allah.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Menanamkan sikap Salah satu faktor pendukung yang paling penting adalah
IHSAN dalam diri, peran pimpinan sebagai Role Model dan dukungan dari jajaran
sebagai values internal manajemen, sehingga implementasi program tersebut berjalan
setiap individu agar setiap pegawai selalu ingat bahwa perilaku dengan baik. Komisaris dan Direksi ikut terjun langsung untuk
dan perbuatan selalu dilihat oleh Allah SWT atau merasa diri mengawal pelaksanaan implementasi program tersebut dengan
selalu dilihat Allah SWT. melakukan onsite ke outlet BSM di seluruh Indonesia. Hal
tersebut juga merupakan hal yang dinantikan oleh pegawai
di outlet, karena bisa bertemu secara langsung dengan pucuk
pimpinan yang ada di BSM.
83
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
84
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2016 sebagai Komposisi SDM berdasarkan jenjang karir
Jenjang Karier 2014 2015 2016
berikut:
Executive Vice President 4 3 2
No. Nama Jabatan
Senior Vice President 19 24 23
1 Ventje Raharjo Komisaris Utama
Vice President 7 14 18
2 Ramzi Ahmad Zuhdi Komisaris Independen Assistant Vice President 32 26 31
3 Bambang Widianto Komisaris Independen General Manager 77 85 82
Assistant General Manager 111 116 137
4 Zulkifli Djaelani Komisaris Independen
Senior Manager 308 521 532
5 Agus Fuad Komisaris
Manager 402 247 323
Deputy Manager 517 501 786
Informasi mengenai Riwayat Hidup Dewan Komisaris dapat Assistant Manager 976 1.278 990
dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris yang memuat Nama, Associate Manager 787 931 846
Jabatan, Umur, Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Senior Executive 1.493 1.170 1.248
Executive 2.245 2.082 1.973
Riwayat Penunjukan sebagai Anggota Dewan Komisaris.
Junior Executive 1.145 986 1.621
5.226 5.047
J u ml a h P e g a w a i d a n
Pengembangan
Kompetensi 1. 502 1.402
999
261
1 278 265 67 49 207 6
85
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
S t r u kt u r
Grup
Entitas Anak
Sinergi Grup Nasabah BSM yang memiliki BSM Card dapat menggunakan
86
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
e. KCP Sukawati
87
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
K ompos i s i P e m e g a n g K r o n olog i s
Saham P e n c a ta ta n S a h a m
K r o n olog i s P e n c a t a t a n
E f e k L a i n n ya
sekuritas
0,00000025%
BSM merupakan Perusahaan Tertutup (private company) yang
tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak tersedia
informasi tentang Kronologis Pencatatan Efek lainnya dan jenis
tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek
99,99999975% lainnya tersebut.
L e mb a g a d a n
P r of e s i P e n u n j a n g
Dengan demikian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan Perusahaan
pemegang saham yang memiliki saham melebihi 5% dan
menjadi pemegang saham terbesar.
Kantor Akuntan Publik
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan
88
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
• Konsultan Hukum : SSF & Partners. Informasi pada website disajikan di dalam Bahasa Indonesia dan
Alamat : Gedung Arva Lantai 4 Jl. Cikini Raya No.60, Bahasa Inggris. Adapun kontennya dibagi ke dalam beberapa
Jakarta Pusat - 10330 hal yakni:
a. Corporate website memuat tentang
- Profil perusahaan (Sejarah, Profil berupa nama bank,
IN F O R M A S I P A D A W E B S I T E kode swift, alamat, email, kepemilikan saham, dan
DAN MEDIA SOSIAL B SM otoritas pengawasan),
- Visi Misi, Shared Values,
- Organisasi (Nama, Riwayat Hidup termasuk dengan
pengalaman kerja dan riwayat pendidikan dilengkapi
Informasi pada Website
foto Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Senior
Website adalah halaman web yang memuat informasi atau
Executive Vice President, serta Dewan Pengawas Syariah
data yang dapat diakses melalui suatu sistem jaringan internet.
berikut struktur organisasi),
Sebagai sarana komunikasi, promosi, dan pemenuhan terhadap
- Laporan Corporate Social Responsibility,
aspek good corporate governance, Bank Syariah Mandiri telah
- Laporan implementasi GCG pada tahun yang
memiliki website perusahaan sejak tahun 2000. Website Bank
bersangkutan,
Syariah Mandiri adalah www.syariahmandiri.co.id
- Logo BSM,
- Berita dan siaran pers yang diterbitkan BSM
- Jaringan BSM yang mencakup outlet dan atm,
- Laporan Keuangan (Laporan Publikasi Bulanan,
Triwulanan, dan Laporan Tahunan sejak pertama kali
berdiri tahun 1999 atau sudah lebih dari lima tahun
berturut-turut)
- Analisa Keuangan tahun 2016
- Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) yang
mulai disusun tahun 2013,
- dan yang terakhir adalah Whistle Blowing System
b. Informasi mengenai Layanan 24 Jam meliputi layanan
BSMNetbanking, Mobilebanking, dan layanan call center
BSMCall 14140. Website BSM juga menjadi salah satu pintu
masuk transaksi internet banking
c. Consumer Banking
Kanal ini merupakan channel untuk menginformasikan
produk di segmen consumer baik dari sisi pendanaan
maupun pembiayaan. Di antaranya mencakup informasi
mengenai Tabungan, Giro, deposito, produk pembiayaan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
BSM Griya, BSM Emas, BSM Oto, Produk terkait Haji dan
Umrah, Jasa dan layanan BSM (Priority)
89
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
90
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
b. Twitter: @syariahmandiri
Sebagaimana Facebook, BSM mulai berkomunikasi melalui
twitter sejak tahun 2009. Per Desember 2016, followers
Twitter BSM mencapai 210.000. Komunikasi yang
disampaikan melalui Twitter juga bersifat informasi kegiatan
korporat, promosi produk, komunikasi nonformal, kegiatan
sosial dan lainnya. Selain Twitter korporat, BSM melalui unit
kerja bisnis juga memiliki akun terkait produk di antaranya
@BSMMenabung dan @BSMEmas
91
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
Wilayah Operasi
d a n A l a m a t J a r i n g a n B SM
REGION VI/ KALIMANTAN
Jl. Lambung Mangkurat, Kel. Kertak
Baru Ulu, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota
Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 70111
Telp: (0511) 3304684
REGION I/ SUMATERA 1 Fax: -
Gedung BSM Lt. 4, Jl. A.Yani No. 100,
Medan, Sumatera Utara. 20111
Telp: (061) 4534466
REGION II/ SUMATERA 2
Jl. Kapten A. Rivai No. 39,
REGION V/ JAWA 2
Fax: (061) 4534456 Komplek Darmo Galeria Blok C-1,
Kota Palembang, Sumatera
Jl. Mayjend Sungkono No. 75,
Selatan 30100
Surabaya, Jawa Timur. 60189
Telp: (0711) 318902, 318903
Telp: (031) 5610554, 5632255
Fax: -
Fax: (031) 5610556
92
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
Region VI
Mahendra Nusanto
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
93
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
(0765) 33555 (0622) 435858, 435857, 435861 Jl. Kapten A. Rivai No. 39, Kota Palembang,
ALAMAT
Sumatera Selatan. 30100
(0765) 32379 (0622) 435848
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
94
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
Jl. Semangka No. 49, Lingkar Jl. Masjid Jamik No. 123, Pangkal
(0254) 399444, 375648 (021) 43906060, 43906055
Timur, Bengkulu. 38226 Pinang, Kep. Bangka Belitung.
33123 (0254) 375645 (021) 43906058, 43906059
(0736) 342007, 346498 (0717) 432229, 433177
(0736) 346707 (0717) 431445 KC JAKARTA SAHARJO KC JAKARTA RAWAMANGUN
Jl. Minangkabau No. 39, Pasar Jl. Paus Raya No. 86,
Manggis Setiabudi, Jakarta Rawamangun, Jakarta Timur.
Selatan. 12970 13220
(021) 8308768, 8292824, (021) 4711987
8357309
(021) 8308769, 8357310 (021) 4711963
95
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
96
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
KC TASIKMALAYA KC PURWAKARTA
Jl. Otto Iskandardinata No. 5, Jl. Raden Edi Martadinata, RT 25 UNIT KERJA REGION V/ JAWA 2
Tasikmalaya, Jawa Barat. 46113 RW 05, Kel. Nagri Tengah, Kec. Komplek Darmo Galeria Blok C-1, Jl. Mayjend
ALAMAT
Purwakarta, Kab. Purwakarta, Sungkono No. 75, Surabaya, Jawa Timur. 60189
Jawa Barat. 41115 TELP (031) 5610554, 5632255
(0265) 312995, 312999 (0264) 231760 FAX (031) 5610556
(0265) 311199 (0264) 231761
KC SURABAYA KC PAMEKASAN
KC PURWOKERTO KC CILACAP
Jl. Raya Darmo No. 17, Surabaya, Jl. KH. Agus Salim No. 3A,
Jl. Jend. Sudirman No. 433, Jl. A. Yani No. 97, Cilacap, Jawa Jawa Timur. 60265 Pamekasan, Jawa Timur. 69310
Purwokerto, Jawa Tengah. Tengah. 53214
(031) 5674848, 5679842, (0324) 331223, 331224, 331225
53116
5677062
(0281) 641108, 641685 (0282) 531015, 531038
(031) 5679841 (0324) 331218
(0281) 625955 (0282) 535870
KC MALANG KC MATARAM
KC KUDUS KC TEGAL
Jl. Letjen Sutoyo No. 77B, Kel. Jl. Hasanudin No. 40, Mataram,
Ruko Ahmad Yani No. 9, Jl. Jl. Gajahmada No. 90, Tegal, Lowokwaru, Kec. Lowokwaru, Nusa Tenggara Barat. 83121
Ahmad Yani, Kab. Kudus, Jawa Jawa Tengah. 52113 Kota Malang, Jawa Timur, 65141
Tengah. 59318
(0341) 402290 (0370) 644888, 622300, 622700
(0291) 439272 (0283) 325300, 325301
(0341) 495311 (0370) 634999
(0291) 439274 (0283) 351460
KC KEDIRI KC JEMBER
KC SUKABUMI KC CIMAHI
Jl. Hayam Wuruk No. 49, Kediri, Jl. P. B. Sudirman No. 41-43,
Jl. RE. Martadinata No. 38, Jl. Jend. Amir Machmud No. 118, Jawa Timur. 64123 Jember, Jawa Timur. 68118
Gunung Parang, Cikole, Cibabat, Cimahi, Jawa Barat.
(0354) 672000 (0331) 411522
Sukabumi, Jawa Barat. 43112 40513
(0354) 672105 (0331) 411525
(0266) 243888 (022) 6632228
(0266) 243898 (022) 6632212
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
KC DENPASAR KC BANYUWANGI
Jl. Raya Puputan No. 114, Kel. Jl. Basuki Rakhmat No. 30, Kel.
KC PATI KC BANDUNG AHMAD YANI
Sumerta Klod, Kec. Denpasar Singotrunan, Kec. Banyuwangi,
Jl. P. Sudirman No. 207, Plaza Jl. Jendral Ahmad Yani No. Timur, Kota Denpasar, Bali. Kab. Banyuwangi, Jawa Timur.
Pati Blok A1-A2, Kel. Pati Lor, 252, Kel. Kacapiring, Kec. 80239 68413
Kab. Pati, Jawa Tengah. 59111 Batununggal, Bandung, Jawa
(0361) 231999 (0333) 418624, 418625,
Barat. 40271
418626, 418627
(0295) 386699 (022) 7202688, 7231090,
(0361) 237100 (0333) 418628
082819030694
(0295) 387799 (022) 7271334
97
Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan
98
Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Profil Perusahaan
KC MAKASSAR KC PALU
Jl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Jl. Wolter Monginsidi No. 77,
Makassar, Sulawesi Selatan. Palu, Sulawesi Tengah. 94117
90125
(0411) 833070 (0451) 426222
(0411) 833069 (0451) 452108
KC MANADO KC JAYAPURA
Kawasan Mega Mas, Jl. Piere Komplek Perniagaan Kelapa Dua
Tendean Boulevard Blok I D-1 - Entrop Jl. Raya Kelapa Dua No.
No. 28, Manado, Sulawesi Utara, 1-2, Entrop, Jayapura, Papua.
95100 99100
(0431) 879444 (0967) 550965, 550966
(0431) 879492 (0967) 550968
KC GORONTALO KC TERNATE
Jl. Ahmad Yani No. 127, Ruko Jatiland Business Center
Gorontalo. 96111 No. 19-20, Ternate, Maluku
Utara. 97700
(0435) 828666 (0921) 3127220
(0435) 830056 (0921) 3127336
KC MAMUJU KC SORONG
Jl. Urip Sumoharjo No. 44, Jl. Ahmad Yani No. 21, Sorong,
Mamuju, Sulawesi Barat. 91511 Papua Barat. 98400
(0426) 22651, 2703380 (0951) 323366
(0426) 21922 (0951) 323360
KC AMBON KC KENDARI
Jl. Pala No. 2, Kel. Uritetu, Kec. Jl. Abdullah Silondae No. 137,
Sirimau, Kota Ambon, Maluku. Kel. Korumba, Kec. Mandonga,
97127 Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
93111
(0911) 344572, 344337 (0401) 3128822, 3128245,
3128897
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
KC LUWUK KC BONE
Jl. Urip Sumoharjo No. 18C dan Jl. Jend. Ahmad Yani No. 48,
18D, Kel. Simpong, Kec. Luwuk, Watampone, Kel. Macanang,
Kab. Banggai, Sulawesi Tengah. Kec. Tanette Riattang Barat, Kab.
94715 Bone, Sulawesi Selatan. 92733
(0461) 21214, 22779 (0481) 28774
(0461) 325456 (0481) 28775
99
102 Tinjauan Ekonomi dan Industri 136 Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen
Perbankan atas Struktur Modal
102 Perkembangan Ekonomi dan 138 Ikatan yang Material untuk Investasi Barang
Industri Perbankan Modal 2016
104 Pangsa Pasar (Market Share) 138 Investasi Barang Modal 2016
106 Tinjauan Operasi Per Segmen 138 Perbandingan Target 2016 dengan Realisasi
Usaha 2016, dan Proyeksi 2017
106 Highlight Kinerja Per Segmen 139 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi
Usaha Setelah Tanggal Laporan Akuntan
106 Fokus Pengembangan Bisnis 139 Prospek Usaha Perusahaan
Perbankan 2016 141 Aspek Pemasaran
110 Segmentasi Usaha 142 Pangsa Pasar
111 Segmen Usaha Retail Banking 142 Kebijakan Dividen
114 Segmen Usaha Wholesale Banking 143 Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan
118 Kinerja Operasi per Wilayah dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP)
122 Tinjauan Kinerja Keuangan 143 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
122 Kinerja Laporan Posisi Keuangan Umum
129 Kinerja Laporan Laba Rugi 143 Transaksi Material Mengandung Benturan
Komprehensif Kepentingan dan/atau Transaksi dengan
Pihak Afiliasi
132 Laporan Arus Kas
148 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan
133 Laporan Rasio Keuangan Utama
148 Perubahan Kebijakan Akuntansi
135 Tinjauan Informasi Keuangan
Lainnya 148 Informasi Kelangsungan Usaha
136 Kemampuan Membayar Utang
dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
Perusahaan
04
ANA L I S I S D AN
P E M B AHA S AN
MANA J EMEN
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
T IN J UAN E K O N O M I
DAN INDUSTRI P ER B ANKAN
Sampai dengan 2016, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) masih Pertumbuhan PDB
menempatkan dan menunjukkan posisi sebagai bank syariah
5,02%
dengan pangsa pasar dan aset terbesar dalam industri 5,01%
perbankan syariah di Indonesia. Per akhir 2016, aset BSM telah
mencapai sebesar Rp78,83 triliun, pembiayaan yang diberikan
sebesar Rp55,58 triliun, sedangkan dana pihak ketiga (DPK)
4,88%
yang berhasil dihimpun dari masyarakat mencapai sebesar
Rp69,95 triliun.
102
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Sumber: Badan Pusat Statistik: Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi
Secara rata-rata, nilai tukar Rupiah sudah mengalami penguatan 94,33% terhadap total kredit perbankan nasional.
dari Rp13.795 (2015) menjadi Rp13.436 (2016). Penguatan
Rupiah pada akhir 2016 terjadi seiring dengan program Secara umum, rasio kinerja perbankan nasional pada akhir
pemerintah Tax Amnesty. tahun 2016 terhadap 2015 terlihat dari Rasio LDR/FDR menjadi
90,70% dari 89,30%. Sedangkan rasio tingkat suku bunga
Sinergi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia telah terhadap margin pinjaman modal kerja menjadi 11,38% dari
mendorong optimisme pada perekonomian Indonesia. Hal 12,48%, rasio tingkat suku bunga terhadap margin pinjaman
tersebut terlihat pada inflasi yang diperkirakan terkendali, defisit investasi menjadi 11,21% dari 12,12% dan rasio tingkat suku
neraca transaksi berjalan yang aman pada kisaran 2,0%-2,5% di bunga terhadap margin pinjaman konsumtif menjadi 13,59%
tahun 2016 dan 2,5%-3,0% di tahun 2017, serta keseimbangan dari 13,88%. Rasio pertumbuhan kredit mencapai 7,87% dari
fiskal yang dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah. Bank 10,44%, dengan Rasio NPL mencapai 2,93% dari 2,49%.
Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada dalam
kisaran 4,9%-5,3% di tahun 2016, dan pada kisaran 5,1%- Industri Perbankan Syariah
5,5% di tahun 2017. Hingga akhir 2016, bank yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah mencapai 200 bank yang terdiri dari
Industri Perbankan Nasional 13 bank umum syariah dan 21 unit usaha syariah serta 166 BPR
Aset perbankan nasional pada akhir tahun 2016 tercatat syariah.
Rp6.730 triliun atau tumbuh 9,74% (yoy).
Aset perbankan konvensional menguasai 95,17% pada 2015 Sampai Desember 2016, market share perbankan syariah
berkurang menjadi 94,70% pada 2016. Hal ini disebabkan oleh terhadap perbankan nasional mencapai 5,30% atau dengan
berpindahnya aset BPD Aceh dari bank konvensional ke Bank total aset Rp356 triliun. Hal ini disebabkan oleh bergabungnya
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Aceh Syariah di perbankan syariah. BPD Aceh dengan asetnya sebesar Rp20 triliun menjadi Bank
Aceh Syariah. Secara aset, perbankan syariah mengalami
Sampai akhir tahun 2016, perbankan nasional telah menghimpun growth sebesar 20,33% (yoy).
DPK sebesar Rp4.837 triliun yang sebelumnya Rp4.413 triliun
(Des- 2015) atau tumbuh 9,60% (yoy). Secara market share, Pada periode yang sama, DPK perbankan syariah sudah mencapai
DPK perbankan konvensional menguasai 94,22% terhadap DPK Rp279 triliun atau tumbuh 20,83% (yoy). Secara market share,
perbankan nasional. DPK perbankan syariah menguasai 5,78% terhadap total DPK
perbankan nasional.
Sedangkan untuk periode yang sama, total kredit perbankan
nasional tercatat Rp4.377 triliun, atau tumbuh 7,87% (yoy). Dari sisi penyaluran dana, pertumbuhan pembiayaan perbankan
Secara market share, kredit perbankan konvensional menguasai syariah per Desember 2016 sebesar 16,44%. Secara market
103
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
share, posisi pembiayaan perbankan syariah mencapai Rp248 Grafik Pangsa Pasar DPK BSM terhadap DPK Perbankan
triliun atau menguasai 5,67% terhadap total pembiayaan Syariah
perbankan nasional.
Aset 2015 Aset 2016 Tabel Pertumbuhan Pangsa Pasar Tabungan BSM terhadap
Tabungan Perbankan Syariah (dalam miliar Rupiah)
Pertum- Pangsa
DPK 2015 2016
BSM BSM buhan Pasar
23,75% 22,11% BSM 24.995 27.751 11,03% 32,58%
NonBSM 43.658 57.437 31,56% 67,42%
104
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pangsa Pasar Deposito Grafik Market Share Growth Giro BSM terhadap Giro
Pertumbuhan Deposito BSM Desember 2016 sebesar 12,72% Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
lebih rendah dibanding dengan pertumbuhan Deposito
perbankan syariah 17,58% Desember 2015. Namun secara
Giro 2015 Giro 2016
market share mengalami penurunan dibandingkan Desember
2015 sebagai dampak bergabungnya Bank Aceh Syariah ke
perbankan syariah.
BSM BSM
27,51% 24,77%
Tabel Market Share Growth Deposito BSM terhadap
Deposito Perbankan Syariah (dalam miliar Rupiah)
Pertum- Pangsa NON BSM NON BSM
DPK 2015 2016 72,49% 75,23%
buhan Pasar
BSM 31.288 35.269 12,72% 21,22%
NonBSM 110.041 130.905 18,96% 78,78%
PerbankanSyariah 141.329 166.174 17,58% 100,00% Pangsa Pasar Pembiayaan
Pada Desember 2016, pembiayaan BSM mencapai sebesar
Grafik Market Share Growth Deposito BSM terhadap Rp55,58 triliun atau 8,79% (yoy) terhadap pembiayaan BSM
Deposito Perbankan Syariah (dalam Rp miliar) pada 2015 sebesar Rp51,09 triliun. Pada periode yang sama,
pembiayaan perbankan syariah (BUS dan UUS) tumbuh
16,44% dari Rp213,00 triliun pada 2015 menjadi Rp248,01
Deposito 2015 Deposito 2016 triliun. Pangsa pasar pembiayaan BSM terhadap pembiayaan
perbankan syariah turun dari 23,99% pada tahun 2015 menjadi
22,41% per Desember 2015.
BSM BSM
22,14% 21,22%
Tabel Pangsa Pasar Pembiayaan BSM terhadap
Pembiayaan Perbankan Syariah (dalam miliar Rupiah)
NON BSM NON BSM Pertum- Pangsa
77,86% 78,78% DPK 2015 2016
buhan Pasar
BSM 51.090 55.580 8,79% 22,41%
NonBSM 161.907 192.427 18,85% 77,59%
BSM BSM
Tabel Market Share Growth Giro BSM terhadap Giro 23,99% 22,41%
Perbankan Syariah (dalam miliar Rupiah)
Pertum- Pangsa
DPK 2015 2016
buhan Pasar NON BSM NON BSM
76,01% 77,59%
BSM 5.830 6.930 18,86% 24,77%
NonBSM 15.363 21.043 36,97% 75,23%
PerbankanSyariah 21.193 27.972 31,99% 100,00%
105
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
T IN J AUAN O P ERA S I
P ER SEGMEN USA H A
Aset Pembiayaan
(dalam Triliun Rupiah) (dalam Triliun Rupiah)
103,6% 101,8%
78,8
12,0%
8.8% 55,6
76,1
54,6
70,4
51,1
104,0%
103,8%
69,9 325,4
12,6% 12,4%
67,2
315,1
62,1 289,6
34,7 34,3
30,8 (49,6%) (51,0%)
(49,6%)
106
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Inisiatif strategis yang bertujuan untuk meningkatkan d. Meningkatkan dana murah dan pembiayaan sukuk
performance Bank dalam rangka mencapai corporate plan yang pemerintah dengan strategi sebagai berikut:
telah menjadi komitmen bersama dilakukan melalui strategi § Meningkatkan promosi dan marketing untuk meng-grab
utama di tahun 2016 yaitu: dana murah
§ Mengimplementasi strategi cross selling produk dana
a. Meningkatkan produktivitas cabang dengan strategi sebagai murah dengan produk pembiayaan
berikut: § Pembiayaan sukuk based on project (private placement)
§ Implementasi berbagai tools kinerja cabang (4DX, yang lebih besar
pipeline management, contribution margin, sistem
insentif, dll) e. Memperkuat Risk Management dan Business Model dengan
§ Penetapan fokus bisnis dengan implementasi produk strategi sebagai berikut:
unggulan dan strategi bisnis yang disesuaikan dengan § Penetapan fokus produk, target market, quality
potensi outlet masing-masing daerah assurance dan menerapkan tools monitoring (early
§ Penataan Jaringan (penggabungan, relokasi dan lain- warning system)
lain) § Penguatan pemisahan fungsi 3 pilar (bisnis, risk dan
operation) pada proses pembiayaan
b. Meningkatkan produktivitas SDM dengan strategi sebagai f. Implementasi budaya dan memperkuat kompetensi SDM
berikut: dengan strategi sebagai berikut:
§ Penataan pegawai back office (support) di kantor cabang § Roll out implementasi budaya PAS (percaya diri, antusias
dan kantor pusat untuk dialihkan fungsinya dalam dan semangat) secara nasional melalui penetapan
rangka penguatan fungsi bisnis di wilayah dan cabang change agent dan role model.
§ Fokus training untuk sales dan marketing. § Implementasi talent management dan training selling
skill
c. Menata ulang organisasi dengan strategi sebagai berikut: § Pelaksanaan program religi, spiritual dan corporate social
§ Implementasi struktur organisasi kantor pusat yang lebih responsibility (CSR)
efisien dan ramping (fokus untuk menunjang proses
bisnis dicabang Pada tahun 2016 Bank telah menerapkan segmentasi bisnis
§ Implementasi 35 area manager dan 2 kanwil baru secara menyeluruh dan konsisten. Hal ini melanjutkan strategi
§ Integrasi seluruh bisnis retail di cabang dan untuk segmentasi bisnis yang baru diimplementasikan pada triwulan
segmen wholesale dikelola oleh regional IV 2015. Adapun kriteria segmentasi bisnis Bank dijelaskan pada
tabel sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
107
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
A. Segmentasi Dana
Segmentasi Kriteria Kedua
Segmentasi
No Bidang Kriteria Utama Unit Pengelola
Pasar GAS (Gross
Usaha Limit
Annual Sales)
1. Retail Banking Micro Dana Pihak Ketiga dari nasabah: - s.d. Rp200 Mikro Banking
Banking a. Pembiayaan Program juta Unit, dan Cabang
b. Pembiayaan untuk tujuan multiguna
c. Pembiayaan perorangan untuk tujuan
produktif
Business a. Dana Pihak Ketiga dari nasabah pembiayaan s.d Rp25 > Rp200 juta • Business
Banking perorangan atau Badan Usaha swasta miliar s.d Rp5 miliar Banking (non
perorangan)
b. Perorangan atau Badan Usaha Swasta untuk >Rp 25 miliar
• Consumer
tujuan produktif
Deposit
(perorangan)
• Cabang
Consumer c. Dana Pihak Ketiga dari nasabah pembiayaan: Tanpa memerhatikan GAS • Consumer
Banking 1) PKPA dan limit nasabah Deposit
2) Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) • Cabang
3) BPRS
4) Program (non mikro)
2 Wholesale Commercial a. Dana Pihak Ketiga dari nasabah Pembiayaan >Rp25 miliar > Rp5 miliar • Commercial
. Banking Banking Badan Usaha Swasta s.d Rp250 s.d Rp50 Banking
miliar miliar • Institutional
Banking unit
b. Pembiayaan kepada badan usaha komersial >Rp 250 (khusus untuk
swasta untuk tujuan produktif (bukan miliar dana institus/
anggota kelompok peminjam pembiayaan non lendingi)
dan tidak termasuk kriteria khusus nasabah • Cabang
di segmen korporasi)
c. Dana pihak ketiga dari nasabah: Tanpa memerhatikan GAS
1) BUMD dan anak perusahaannya dan limit nasabah
2) Asuransi
3) Pemerintah Daerah
4) Rumah Sakit dan Perguruan Tinggi
5) Dana Pensiun
6) Sekuritas
7) Yayasan skala nasional skala nasional
termasuk ranting-ranting di bawahnya
8) Organisasi kemasyarakatan skala nasional
termasuk ranting-ranting di bawahnya
Corporate Dana nasabah Pembiayaan kepada badan usaha > Rp250 > Rp50 miliar • Corporate
Banking swasta miliar Banking
• Institutional
Dana Pihak Ketiga (DPK) dari: Tanpa memerhatikan GAS
Banking unit
1) BUMN dan anak perusahaannya dan limit nasabah
(khusus untuk
2) Multinational Company
dana institusi/
3) Perusahaan terbuka (go public)
non lending)
4) Kementerian, Lembaga Negara,
Satuan Kerja yang terdapat di bawah
kementerian/lembaga negara, misal:
PGN,Pelindo, dsb
Ket: Gross Annual Sales (GAS)
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
B. Segmentasi Pembiayaan
Kriteria Kedua
Segmentasi
Segmentasi GAS (Gross
No Bidang Kriteria Utama Unit Pengelola
Pasar Annual Limit
Usaha
Sales)
1. Retail Banking Micro a. Pembiayaan kepada perorangan untuk tujuan - s.d. Rp200 Unit Pengelola
Banking produktif juta Segmen Mikro,
Cabang
b. Pembiayaan kepada perorangan untuk tujuan
multiguna
c. Pembiayaan program mikro
108
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Kriteria Kedua
Segmentasi
Segmentasi GAS (Gross
No Bidang Kriteria Utama Unit Pengelola
Pasar Annual Limit
Usaha
Sales)
Business a. Pembiayaan kepada perorangan atau badan s.d Rp25 > Rp200 juta Unit Pengelola
Banking usaha swasta untuk tujuan produktif miliar s.d Rp5 miliar Segmen Kecil,
Cabang
b. Pembiayaan kepada perorangan atau badan > Rp25
usaha swasta untuk tujuan produktif (bukan miliar
anggota kelompok peminjam pembiayaan
dan tidak termasuk kriteria khusus nasabah di
segmen komersial)
1. Pembiayaan Koperasi (termasuk untuk Tanpa memerhatikan GAS
anggotanya dengan tujuan produktif & dan limit nasabah
konsumtif)
2. Pembiayaan kepada Lembaga Keuangan
Mikro Syariah (Linkage)
3. BPRS
4. Pembiayaan program (non mikro)
c. Pembiayaan produktif kepada travel haji &
umrah beserta supply chainnya
Consumer Perorangan untuk tujuan konsumtif/multiguna Unit Pengelola
Banking Segmen Konsumer
(termasuk pengelolaan
gadai dan talangan
haji), CFBC/ CFBO,
Cabang
2. Wholesale Commercial a. Pembiayaan kepada badan usaha swasta > Rp25 > Rp5 miliar Unit Pengelola Segmen
Banking Banking miliar Komersial,
Strategi Bank berfokus pada tiga strategi utama, yaitu simplifikasi produk dan proses untuk meningkatkan
kepuasan nasabah, integrasi dengan Mandiri untuk jaringan distribusi yg lebih efisien serta fokus kepada
pembiayaan retail dan cash management dengan didukung lima pilar strategi bisnis per segmen dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Strategi Bisnis Mikro
1) Memberikan kemudahan akses jaringan BSM kepada nasabah dengan menggunakan jaringan Bank
Mandiri dan Channel alternatif lainnya;
2) Menciptakan produk yang simpel dan mudah dipahami oleh nasabah;
109
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
3. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen corporate potensi pasar yang ada ke dalam kategori-kategori yang
melalui sinergi dengan Bank Mandiri melalui referral nasabah memiliki karakteristik yang sama (keinginan, kekuatan dan daya
corporate Bank Mandiri; beli). Hal tersebut akan mempermudah Bank dalam membuat
4. Meningkatkan promosi dan marketing dana murah yang strategi pemasaran dan promosi serta membuat produk yang
lebih agresif untuk peningkatan core deposit dan antisipasi sesuai, sehingga segmentasi akan memperkuat positioning
penurunan dana akibat pembentukan Badan Pengelola Bank di industry. Pengelompokan pada segmen ini bertujuan
Keuangan Haji (BPKH). untuk meningkatkan kinerja Bank dalam rangka fokus terhadap
5. Meningkatkan produk dan layanan berbasis transaksi dan karakteristik nasabah dan mengeliminasi risiko terhadap
teknologi (ATM, Cash Management, Internet Banking, segmen tersebut.
Remittance, Payment Point Online Banking/PPOB,
E-Commerce, dll) untuk mendorong peningkatan Fee Based
110
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
SEGMEN USAHA Retail Banking posisi Desember 2016 sebesar 3.36%. Angka tersebut jauh
Overview Segmen Usaha Retail Banking melampaui target NPF Desember 2016 sebesar 5%.
Seiring Corporate Plan 2016-2020, Segmen retail Banking
adalah prioritas dan fokus bisnis Bank yang meliputi segmentasi Pembiayaan terhadap sektor usaha mikro memiliki makna
micro, bussiness Banking dan consumer termasuk di dalamnya yang penting bagi BSM dalam kontribusi membangun
pembiayaan griya, otomotif, implan, dan gadai serta cicil negeri melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat.
emas.. Fokus pengelolaan segmen usaha Retail Banking adalah melalui pembiayaan produktif dan multiguna. Adapun
penyaluran pembiayaan yang diberikan kepada individu dengan untuk pendanaan pada segmen ini menyasar pada dana
skala mikro, produk dan jasa lainnya kepada nasabah individu pihak ketiga nasabah pembiayaan.
seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran dan transaksi
lainnya yang dimiliki oleh nasabah ritel. Adapun penjelasan Sampai dengan akhir 2016, outlet Unit Mikro yang telah
segmentasi Retail Banking adalah sebagai berikut: dibuka berjumlah 530 outlet dan 58 Unit Area Micro
CONSUMER
BANGKING
Kinerja Micro Banking Pada 2016, BSM telah berhasil b. Business Banking
menyalurkan pembiayaan usaha pada Micro sebesar Rp4,18 Sejalan dengan PBI tersebut di atas Segmen Usaha Kecil
triliun, tumbuh sebesar Rp654,90 Miliar atau 18,57% dan Menengah (UKM) juga merupakan fokus bisnis Bank
dibandingkan pembiayaan usaha segmen Micro pada tahun dalam rangka menunjang program unggulan pemerintah
2015 sebesar Rp3,53 triliun. dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil. Hal
tersebut sejalan dengan potensi pasar, dimana pelaku bisnis
Pertumbuhan positif pembiayaan mikro juga diikuti dengan di Indonesia adalah mayoritas UKM. Layanan Bank pada
angka non-performing financing (NPF) yang terjaga baik, segmentasi bussiness Banking meliputi pembiayaan dan
dana retail. Jumlah pembiayaan untuk segmen bussiness
Banking diatas Rp200 juta sampai dengan Rp5 miliar.
111
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pembiayaan di segmen Business Banking diberikan antara Grafik Pembiayaan Retail Banking (dalam miliar Rp)
lain dalam bentuk Linkage, PKPA, dan pembiayan kecil
30.899
(Business to Consumer). Mengenai kinerja, pada tahun
2016, business banking tumbuh 18,18% dibanding tahun
2015 yakni dari Rp8,271 triliun menjadi Rp9,775 triliun. 27.277
Dari total pembiayaan di segmen Konsumer Banking sebesar Secara komposisi, pencapaian Retail Banking dikontribusi oleh
Rp16,397 terdapat kinerja pembiayaan cicil dan gadai emas pembiayaan Micro Banking sebesar Rp4,19 triliun atau 13,55%,
yang dikelola unit Pawning Group sebesar Rp2,107 trilun. pembiayaan Business Banking sebesar Rp9,77 triliun atau
Adapun pembiayaan khusus yang dikelola unit Consumer 31,63%, dan pembiayaan Consumer Banking sebesar Rp16,94
and Hajj Group sebesar Rp14,829 triliun. triliun atau 54,81%.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Adapun segmen Consumer Banking termasuk gadai dan Kinerja Pendanaan Retail Banking
cicil emas tumbuh 9,48% semula Rp15,471 triliun pada Kinerja pendanaan 2016 pada segmen Retail Banking mencapai
tahun 2015 menjadi Rp16,397 triliun pada 2016. sebesar Rp45,92 triliun atau secara posisi tumbuh sebesar
11,59% terhadap total pendanaan 2015 sebesar Rp41,15 triliun.
Kinerja Segmen Usaha Retail Banking Pendanaan Bank segmen Retail Banking bersumber dari Dana
Kinerja Pembiayaan Retail Banking Pihak Ketiga (DPK) dengan komposisi sebagai berikut: Deposito
Tahun 2016, kinerja pembiayaan Retail Banking mencapai sebesar Rp15,19 triliun atau dengan porsi 33,08%, Giro sebesar
sebesar Rp30,89 triliun, tumbuh sebesar Rp3,62 triliun atau Rp4,65 triliun atau dengan porsi 10,12% dan Tabungan sebesar
13,28% dibandingkan kinerja pembiayaan Retail Banking pada Rp26,08 triliun atau dengan porsi 56,80% terhadap total DPK
tahun 2015 sebesar Rp27,27 triliun. segmen Retail Banking.
112
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Grafik Pendanaan Retail Banking (dalam miliar Rp) Deposit (RDG) sebesar Rp224,34 miliar (39,00%) dan Electronic
Banking (EBG) sebesar Rp107,60 miliar (18,17%).
45.919
tumbuh 11,59% semula Rp1,08 triliun (27,68%), Micro Banking (MBG) sebesar Rp760
miliar (19,51%), Pawning (PWG) sebesar Rp272 miliar (6,98%),
Rp41,149 triliun menjadi dan Consumer Finance & Hajj (CHG) sebesar Rp1,78 triliun
Rp45,919 triliun. (45,83%). Sedangkan net bagi hasil pada segmen Retail
Banking tahun 2016 mencapai Rp1,97 triliun. Secara posisi, net
bagi hasil berasal dari Business Banking (BBG) sebesar Rp329
miliar (16,66%), MBG sebesar Rp442 miliar (22,38%), Pawning
(PWG) sebesar Rp160 miliar (8,10%), CHG sebesar Rp626
Tabel Pendanaan Retail Banking (dalam miliar Rp) miliar (31,70%), dan Retail Deposit (RDG) sebesar Rp419 miliar
D (21,22%).
No Uraian 2015 2016 D%
Nominal
1 Small Banking 1.760 17 0,97
1.777 Tabel Pendapatan Retail Banking 2016 (dalam miliar Rp)
(BB)
Pendapatan Bagi
Giro 481 558 77 16,01 Unit Net Bagi Hasil
Hasil
Tabungan 819 744 (75) (9,16) Retail 3.895 1.975
Deposito 459 475 16 3,49 BBG 1.078 329
2 Micro Banking 412 (18) (4,37) MBG 760 442
394
(MBG) PWG 272 160
Giro 4 4 - - CHG 1.785 626
Tabungan 366 350 (16) (4,37) RDG - 419
Deposito 42 40 (2) (4,76)
3 Retail Deposite 38.977 43.748 4.771 12,24 Profitabilitas Segmen Usaha Retail Banking
Giro 2.918 4.084 1.166 39,96 Laba operasional segmen usaha Retail Banking tahun 2016
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Tabungan 22.641 24.989 2.348 10,37 mencapai Rp1.525,03 miliar. Secara posisi, Kontribusi laba
Deposito 13.418 14.674 1.256 9,36 operasional dari segmen usaha Retail Banking sebesar 115,55%
terhadap laba operasional Bank tahun 2016.
Jumlah 41.149 45.919 4.770 11,59
113
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
114
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pada tahun 2016, Commercial Banking menentukan Kinerja Segmen Usaha Wholesale Banking
sektor unggulan yaitu jasa pendidikan, jasa kesehatan dan Kinerja Pembiayaan Wholesale Banking
multifinance. Dengan produk yang ditawarkan diantaranya Tahun 2016, kinerja pembiayaan wholesale Banking mencapai
pembiayaan modal kerja, pembiayaan investasi dan cash sebesar Rp24,68 triliun, tumbuh sebesar Rp869 miliar atau
management. 3,65% dibandingkan kinerja pembiayaan wholesale Banking
pada tahun 2015 sebesar 23,813 triliun.
Tabel Sektor Unggulan Commercial Banking (dalam miliar Rp)
Bidang Usaha D Grafik Pembiayaan Wholesale Banking (dalam miliar
No 2015 2016 D%
Umum Nominal
Rupiah)
1 Jasa Kesehatan 527.88 791.80 263.91 49.99%
2 Multifinance 770.00 1,018.90 248.90 32.32% 24.681
3 Jasa Pendidikan 300.59 396.09 95.51 31.77%
23.813
Selama tahun 2016, Commercial Banking mengalami
pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp1.056,42 miliar
(18,72%), dari posisi Rp5.642,07 miliar pada tahun 2015
menjadi Rp6.692,9 miliar pada tahun 2016. Commercial
Banking telah berhasil menyalurkan pembiayaan kepada
nasabah baru sebesar Rp1.423,58 miliar dan nasabah 2015 2016
eksisting sebesar Rp3.972,76 miliar. Di bidang cash
management, Commercial Banking berhasil memasarkan
kepada 22 nasabah dengan jumlah transaksi sebanyak
12.094 dengan nominal Rp75,2 miliar. Pembiayaan wholesale
Sedangkan kinerja pendanaan, dana pihak ketiga
banking tumbuh 3,65%
Commercial Banking meningkat sebesar Rp209,03 miliar, semula Rp23,813 triliun
(tumbuh 28,26% dari tahun 2015) dari Rp739,65 miliar
(2015) menjadi Rp948,68 miliar (2016). Komposisi dana
menjadi Rp24,681 triliun.
pihak ketiga CMG tahun 2016 didominasi oleh dana murah
(tabungan dan giro) sebesar 72,97% atau Rp692,29 miliar,
sedangkan sisanya sebesar 27,03% atau Rp256,39 miliar Tabel Pembiayaan Wholesale Banking (dalam miliar Rp)
adalah deposito. Unit Kerja 2015 2016 D Nominal D%
Commercial 6.964 6.693
Banking (271) (3,89)
Adapun pendapatan fee based Commercial Banking di
Corporate 16.849 17.988
tahun 2016 terealisir sebesar Rp27,15 miliar, meningkat Banking 1.140 6,76
dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp24,19 miliar. Wholesale 23.813 24.681
Banking 869 3,65
b. Corporate Banking
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Selain ditunjang oleh segmentasi commercial, Bank juga Secara komposisi, pencapaian wholesale Banking dikontribusi
memberikan layanan pada segmentasi corporate yang oleh pembiayaan Commercial Banking sebesar Rp6,70 triliun
ditujukan kepada nasabah-nasabah besar atau inti Bank atau 27,02% dan pembiayaan Corporate Banking sebesar
untuk investasi, modal kerja dan penghimpunan dana pihak Rp18,09 triliun atau 71,98%.
ketiga dalam rangka meningkatkan pencapaian target
bisnis. Selain penyaluran pembiayaan dan dana pihak ketiga, Kinerja Pendanaan Wholesale Banking
corporate Banking juga melakukan aktivitas bisnis untuk Kinerja pendanaan 2016 pada segmen Wholesale Banking
meningkatkan fee base melalui transaksi trade finance. mencapai sebesar Rp24,07 triliun atau secara posisi sebesar
34,39% terhadap total pendanaan sebesar Rp69,98 triliun.
115
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Rp24,066 triliun tahun 2016. Tabel Fee Based Wholesale Banking (dalam miliar Rp)
No Unit Kerja 2015 2016 D Nominal D%
Wholesale 101,75 68,48 (33,27) (32,70)
Tabel Kinerja Pendanaan Wholesale Banking (dalam
1 CB2 40,49 10,27 (30,22) (74,64)
miliar Rp)
2 PTG 40,75 37,10 (3,65) (8,96)
D
No Unit Kerja 2015 2016 D% 3 TIG 20,5 21,11 0,61 2,98
Nominal
Wholesale 20.964 24.066 3.102 14,80
Giro 2.427 2.272 (155) (6,39) Kinerja Pendapatan Wholesale Banking
Tabungan 1.169 1.698 529 45,25 Tahun 2016, Pendapatan bagi hasil pada segmen Wholesale
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Deposito 17.368 20.095 2.727 15,70 Banking mencapai sebesar Rp1,95 triliun. Secara posisi,
1 Corporate 1.456 448 30,77 pendapatan bagi hasil tersebut berasal dari Corporate Banking
Banking 1.904
sebesar Rp1,32 triliun (67,56%) dan Commercial Banking
(CB) 1
sebesar Rp632 miliar (32,44%). Sedangkan net bagi hasil pada
Giro 493 473 (20) (4,06)
Tabungan 488 959 471 96,52
segmen Wholesale Banking tahun 2016 mencapai Rp310 miliar.
Deposito 476 471 (5) (1,05) Secara posisi, net bagi hasil berasal dari Corporate Banking
sebesar Rp158 miliar (50,97%) dan Commercial Banking sebesar
Rp152 miliar (49,03%).
116
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
*) Aset, Kewajiban, beban dan pendapatan yang dikelola secara Bank Wide,
termasuk portfolio dan pendapatan Treasury
**) Merupakan cost of fund atau income yang diberikan terhadap penggunaan
dana atau penerimaan dana, dilakukan pooling pada other banking.
117
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
118
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
119
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
berkontribusi sebesar 126,89% terhadap total laba bersih Bank Jawa II tercatat 3,79%, dengan ROA sebesar 1,58%
sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF untuk Region III/
Jakarta tercatat 3,98%, dengan ROA sebesar 1,96%. Kinerja Region VI Kalimantan
Aset pada Region VI Kalimantan di 2016 tercatat sebesar
Rp4.199,47 miliar atau secara posisi sebesar 5,33% terhadap
total aset sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana dari
masyarakat (DPK) tercatat sebesar Rp4.199,47 miliar, sedangkan
penyaluran dana melalui pembiayaan mencapai Rp3.770,21
miliar.
120
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Region VI Kalimantan mencatatkan Pendapatan Margin sebesar Region VII Indonesia Timur mencatatkan Pendapatan Margin
Rp386,12 miliar atau secara posisi sebesar 5,97% terhadap sebesar Rp404,13 miliar atau secara posisi sebesar 6,25%
total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar. Sedangkan terhadap total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar.
Pendapatan Fee Based Region VI Kalimantan mencapai Sedangkan Pendapatan Fee Based Region VII Indonesia Timur
Rp39,86 miliar atau secara posisi sebesar 7,85% terhadap total mencapai Rp22,04 miliar atau secara posisi sebesar 4,34%
Pendapatan Fee Based Bank sebesar Rp507,85 miliar. terhadap total Pendapatan Fee Based Bank sebesar Rp507,85
miliar.
Adapun Laba Bersih, Region VI Kalimantan berhasil membukukan
sebesar Rp28,27 miliar. Secara posisi, Region VI Kalimantan Adapun Laba Bersih, Region VII Indonesia Timur berhasil
berkontribusi sebesar 8,69% terhadap total laba bersih Bank membukukan sebesar Rp77,78 miliar. Secara posisi, Region VII
sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF untuk Region VI Indonesia Timur berkontribusi sebesar 23,90% terhadap total
Kalimantan tercatat 5,42%, dengan ROA sebesar 0,67% laba bersih Bank sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF
untuk Region VII Indonesia Timur tercatat 3,60%, dengan ROA
Kinerja Region VII Indonesia Timur sebesar 2,35%
Aset pada Region VII Indonesia Timur di 2016 tercatat sebesar
Rp3.311,09 miliar atau secara posisi sebesar 4,20% terhadap
total aset sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana dari
masyarakat (DPK) tercatat sebesar Rp2.327,10 miliar, sedangkan
penyaluran dana melalui pembiayaan mencapai Rp3.227,76
miliar.
121
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
T IN J AUAN K INER J A
KEUANGAN
Bahasan mengenai operasional BSM, untuk tahun yang berakhir Bahasan serta analisis tentang kondisi keuangan ini disajikan
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disampaikan dalam empat bagian sebagai berikut:
bersama-sama dengan Laporan Keuangan yang lengkap, ـKinerja Posisi Keuangan
termasuk catatan-catatan di dalamnya yang terdapat pada bab ـKinerja Laba Rugi Komprehensif
berikutnya. ـKinerja Arus Kas
ـKinerja Rasio Penting
Bahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Bank yang
disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi keuangan KINERJA LAPORAN POSISI KEUANGAN
yang berlaku umum di Indonesia (PSAK) untuk tahun yang BSM terus berusaha untuk menjaga keuntungan dan
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Laporan keuangan kesinambungan pertumbuhan bisnis bank yang berkelanjutan.
tersebut telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Dengan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan, tentu menjadi
Wibisana, Rintis & Rekan (Price Waterhouse Coopers/PWC) modal bagi Bank untuk dapat berperan dalam mensejahterakan
dengan opini bahwa laporan keuangan menyajikan secara karyawan dan meningkatkan kontribusi dalam pemberdayaan
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank masyarakat. Untuk itu, BSM berupaya mengelola aktiva dan
Syariah Mandiri tanggal 31 Desember 2016, kinerja keuangan, pasiva dengan cermat, prudent dan optimal. Dengan prinsip
arus kas, rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, sumber dan tersebut, BSM mempunyai kemampuan yang cukup untuk
penyaluran dana zakat, dan sumber dan penggunaan dana memenuhi seluruh liabilitas tepat waktu, menjaga likuiditas dan
kebajikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, memperoleh pendapatan yang memadai pada level resiko yang
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. dapat diterima.
122
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Aset
Aset Bank meliputi antara lain: kas, giro dan penempatan pada Pertumbuhan aset BSM selama 5 (lima) tahun terakhir
Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan rata-rata
lain, investasi pada surat berharga, piutang, pinjaman qardh, pertumbuhan sebesar 9,80%. Adapun posisi aset BSM per 31
pembiayaan, aset yang diperoleh untuk ijarah, penyertaan Desember 2016 mencapai Rp78,83 triliun, tumbuh sebesar
modal sementara, aset tetap, dan aset lain. Rp8,46 triliun atau 12,02% dibandingkan dengan jumlah aset
pada tahun 2015 sebesar Rp70,37 triliun.
Grafik Pertumbuhan Aset (dalam miliar Rupiah)
Aset
(dalam miliar Rupiah)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
78.832
70.370
66.956
63.965
54.229
123
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
124
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel Investasi pada Surat Berharga Berdasarkan Jatuh Tempo Tahun 2016 (dalam miliar
Rupiah)
Diukur pada biaya Tersedia untuk Diukur pada nilai
Keterangan Total
perolehan dijual wajar
Kurang dari 1 tahun 373,11 911,92 1,18 1.286,21
1-5 tahun 5.296,60 - 3,74 5.300,35
Lebih dari 5 tahun - - - -
Total 5.669,71 911,92 4,92 6.586,55
6. Piutang
Posisi piutang per 31 Desember 2016 mencapai sebesar Rp36,21 triliun, naik sebesar Rp1,37
triliun atau 3,95% dibandingkan posisi piutang per 31 Desember 2015 sebesar Rp34,84 triliun.
Sedangkan posisi piutang per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar 45,94%.
Peningkatan tersebut didominasi oleh peningkatan Piutang Murabahah sebesar Rp1,39 triliun.
7. Pinjaman Qardh
Posisi pinjaman qardh per 31 Desember 2016 mencapai sebesar Rp1.971,07 miliar, naik Rp3,94
miliar dibandingkan posisi pinjaman qardh per 31 Desember 2015 sebesar Rp1.967,13 miliar.
Sedangkan posisi pinjaman qardh per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar
2,50%.
8. Pembiayaan
Posisi pembiayaan per 31 Desember 2016 mencapai sebesar Rp16,49 triliun, naik Rp3,01 triliun
atau 22,33% dibandingkan posisi pembiayaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp13,48 triliun.
Sedangkan posisi pembiayaan per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar
20,92%. Pembiayaan meningkat didominasi oleh peningkatan pembiayaan Musyarakah sebesar
Rp2,75 triliun.
BSM secara terus menerus berupaya menjaga kualitas pembiayaan dengan memantau
perkembangan usaha debitur secara berkesinambungan. Selanjutnya BSM terus melakukan
program perbaikan dan penyelesaian atas debitur bermasalah.
125
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
126
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
55.580,21 54.372,86
51.089,71
2015 2016
500,00
9.883,11
375,00
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
2015 2016
2015 2016
127
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
69.949,86
DPK 2015
62.112,88 (dalam miliar Rupiah)
Giro;
6.929,77 ;
Deposito;
9,91%
35.268,86 ;
50,42%
2015 2016 Tabungan;
27.751,23 ;
Tahun 2016, Giro meningkat sebesar Rp1,10 triliun atau 39,67%
tumbuh 18,86%, semula sebesar Rp5,83 triliun di tahun 2015
menjadi Rp6,93 triliun di tahun 2016. Tabungan meningkat
sebesar Rp2,76 triliun atau tumbuh 11,03%, semula sebesar
Rp24,99 triliun di tahun 2015 menjadi Rp27,75 triliun di tahun
2016. Deposito meningkat sebesar Rp3,98 triliun atau tumbuh DPK 2016
12,72%, semula sebesar Rp31,29 triliun di tahun 2015 menjadi (dalam miliar Rupiah)
Rp35,27 triliun di tahun 2016.
EKUITAS
Ekuitas per 31 Desember 2016 mencapai Rp6,39 triliun, tumbuh
sebesar Rp778,70 miliar atau 13,87% terhadap posisi ekuitas
per 31 Desember 2015 sebesar Rp5,61 triliun. Kenaikan tersebut
terutama diperoleh dari laba tahun 2015 dan perolehan laba
tahun berjalan.
Ekuitas
(dalam miliar Rupiah)
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
6.392,44
5.613,74
2015 2016
128
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pembiayaan
Aset 2016 DPK 2016
2016
Pada tahun 2016, BSM berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp325,41 miliar, tumbuh sebesar
Rp35,84 miliar atau 12,38% dibandingkan laba bersih tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp289,58 miliar.
Pertumbuhan laba bersih tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan pengelolaan dana oleh
Bank sebagai Mudharib.
129
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
1. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank 3. Hak Bagi Hasil Milik Bank
sebagai Mudharib Tahun 2016, BSM membukukan Hak Bagi Hasil Milik Bank
Tahun 2016, BSM membukukan pendapatan Pengelolaan sebesar Rp4,12 triliun, meningkat Rp606,39 miliar atau
Dana oleh Bank sebagai Mudharib sebesar Rp6,47 triliun, 17,22% dibandingkan dengan perolehan Hak Bagi Hasil
meningkat Rp507,88 miliar atau 8,52% dibandingkan Milik Bank di tahun 2015 sebesar Rp3,52 triliun. Kenaikan
dengan perolehan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank Hak Bagi Hasil Milik Bank tersebut disebabkan peningkatan
sebagai Mudharib di tahun 2015 sebesar Rp5,96 triliun. pendapatan keuntungan murabahah, pendapatan bagi hasil
Kenaikan pendapatan pengelolaan Dana oleh bank sebagai musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya.
Mudharib tersebut disebabkan peningkatan pendapatan
Hak Bagi Hasil Milik Bank
keuntungan murabahah, pendapatan bagi hasil musyarakah
(dalam miliar Rupiah)
dan pendapatan usaha utama lainnya.
4.128,18
Pendapatan sebagai Mudharib
(dalam miliar Rupiah)
3.521,79
6.467,90
5.960,02
2015 2016
2.438,22 860,07
2.339,72
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
2015 2016
2015 2016
130
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
4.545,26
4.090,74
2015 2016
8. Laba Komprehensif
Pada tahun 2016, realisasi laba komprehensif mencapai
Rp278,70 miliar, atau 40,88% terhadap realisasi laba
2015 2016 komprehensif tahun 2015 sebesar Rp681,77 miliar.
Laba Usaha
(dalam miliar Rupiah)
442,99
369,92
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
2015 2016
131
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
132
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
signifikan dan peningkatan penerimaan dari surat berharga tersedia untuk dijual dan diukur pada
harga perolehan.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Periode 2015-2016 (Dalam miliar Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2015 2016
Nominal %
Penerimaan dari surat berharga tersedia untuk dijual
1.282,65 1.759,28 476,63 37,16%
dan diukur pada harga perolehan
Pembelian surat berharga tersedia untuk dijual dan
(7.146,74) (729,63) 6.417,12 89,79%
dimiliki hingga jatuh tempo
Pembelian aset tetap (262,35) (80,59) 181,77 69,28%
Hasil penjualan aset tetap 2,17 1,88 (0,29) 13,21%
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (6.124,28) 950,95 7.075,23 115,53%
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Periode 2015-2016 (Dalam miliar Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2015 2016
Nominal %
Penambahan setoran modal 500,00 - (500,00) (100,00%)
Penerimaan dana setoran modal - 500,00 500,00 100,00%
(Pembayaran) penerimaan dari pembiayaan diterima (150,00) - 150,00 (100,00%)
Pelunasan subordinated notes mudharabah tahun 2011 - (500,00) (500,00) 100,00%
Penerbitan subordinated notes mudharabah tahun
- 375,00 375,00 100,00%
2016
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari
350,00 375,00 25,00 7,14%
aktivitas pendanaan
kurs. Sedangkan rasio kecukupan modal minimum sesuai standar dari pemerintah adalah sebesar 8%.
Hal ini bermakna bahwa BSM masih memiliki kecukupan modal dalam menjalankan bisnis perbankan.
Net Imbalan
Tahun 2016, rasio net income margin mencapai 6,16%, naik terhadap rasio NIM tahun 2015 sebesar
5,75%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan Bank dan membaiknya cost of fund.
133
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Rasio Kinerja
1 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 12,85% 14,01%
Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset
2 5,28% 4,00%
produktif dan aset non produktif
134
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
T IN J AUAN IN F O R M A S I
KEUANGAN LAINNYA
Tahun 2016, BSM melakukan pembentukan CKPN dan penyisihan kerugian sebesar
Rp1,17 triliun, naik dibandingkan pembentukan CKPN dan penyisihan kerugia tahun
2015 sebesar Rp1,05 triliun. Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah pembiayaan
yang diberikan oleh BSM kepada masyarakat/nasabah.
Rasio pembiayaan bermasalah Bank secara gross (sebelum dikurangi Cadangan Kerugian
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Penurunan Nilai) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
4,92% dan 6,06%, sedangkan rasio pembiayaan bermasalah secara neto pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 3,13% dan 4,05%.
135
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pada tanggal 1 Januari 2015 Bank melakukan perhitungan Pengakuan dan Pengukuran dan sesuai dengan ketentuan
kembali CKPN kolektif sesuai dengan metode yang diatur dalam transisi PSAK 102 “Akuntansi Murabahah”, perbedaan antara
PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran saldo cadangan per 1 Januari 2015 dengan saldo CKPN kolektif
dan sesuai dengan ketentuan transisi PSAK 102 “Akuntansi yang dihitung berdasarkan PSAK 55 “Instrumen Keuangan:
Murabahah”, perbedaan antara saldo cadangan per 1 Januari Pengakuan dan Pengukuran” sebesar Rp246.726.758.565,
2015 dengan saldo CKPN kolektif yang dihitung berdasarkan dibebankan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2016 sebesar
PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” Rp185.045.068.924 dan menambah aset pajak tangguhan
sebesar Rp246.726.758.565, dibebankan ke saldo laba pada sebesar Rp61.681.689.641.
tanggal 1 Januari 2015 sebesar Rp185.045.068.924 dan
menambah aset pajak tangguhan sebesar Rp61.681.689.641 Pada tahun 2016, tingkat kolektibilitas piutang Bank untuk
piutang kategori lancar terhadap total piutang Bank sebesar
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN 89,21%, sedangkan kolektibilitas piutang lancar terhadap total
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG piutang tahun 2015 sebesar 87,03%.
PERUSAHAAN
Kemampuan Membayar Utang Sedangkan jumlah piutang yang direstrukturisasi sampai
Kemampuan membayar utang dalam bisnis Perbankan baik dengan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebagian atau seluruh utang-utangnya dapat dijelaskan dengan sebesar Rp3.819.685.236.443 dan Rp2.758.256.245.980.
Debt to Equity Ratio (DER) yaitu tingkat kemampuan Bank Restrukturisasi piutang dilakukan dengan cara perpanjangan
dalam menutup sebagian atau seluruh hutang dengan modal waktu, penjadwalan kembali dan penambahan plafon piutang
sendiri tahun 2016 sebesar 181,59%. Sedangkan DER pada bagi debitur.
tahun 2015 sebesar 176,05%.
Rasio piutang non-performing - gross dan net pada tanggal
Pada saat yang sama, Bank telah melakukan antisipasi terhadap 31 Desember 2016 adalah sebesar 5,59% dan 3,51% (2015:
piutang dari pembiayaan yang digolongkan kurang lancar, 5,77% dan 3,56%). Secara umum, Manajemen berpendapat
diragukan dan macet dengan Penyisihan Penghapusan Aktiva bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan
Produktif (PPAP). Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
(PPAP) dan pembiayaan terhadap NPF dapat menunjukkan kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang.
kemampuan Bank dalam memenuhi kewajiban/hutang. Bank
terus melakukan peningkatan terhadap rasio PPAP (cash
provision) dalam rangka mengantisipasi nasabah pembiayaan STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN
bermasalah dan penurunan kolektibilitas. MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL
Struktur Modal
Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan Tujuan bank dalam mengelola permodalan adalah untuk
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, melindungi kemampuannya dalam mempertahankan
kolektibilitas seluruh giro pada bank lain dan penyertaan kelangsungan usaha sehingga bank dapat tetap memberikan
modal sementara pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku
digolongkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah kepentingan lainnya dan mempertahankan struktur permodalan
penyisihan kerugian giro pada bank lain dan investasi pada surat yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Struktur modal
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
berharga adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian merupakan perimbangan antara penggunaan modal sendiri
akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain dan investasi pada dengan pinjaman/liabilitas yang terdiri dari liabilitas jangka
surat berharga. pendek dan liabilitas jangka panjang.
Pada tahun 2016, struktur modal Bank secara komposisi
Sejak pemberlakuan tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan dipenuhi melalui liabilitas sebesar Rp11,23 triliun (14,25%),
PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” Surat berharga subordinasi sebesar Rp375 miliar (0,48%), dana
untuk menghitung CKPN kolektif sesuai dengan PSAK 102 syirkah temporer sebesar Rp60,83 triliun (77,17%) dan ekuitas
“Akuntansi Murabahah”. Pada tanggal 1 Januari 2015 Bank sebesar Rp6,39 triliun (8,11%). Secara kuantitas, struktur modal
melakukan perhitungan kembali CKPN kolektif sesuai dengan bank menunjukkan pertambahan pada liabilitas, dana syirkah
metode yang diatur dalam PSAK 55 “Instrumen Keuangan: temporer dan ekuitas.
136
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dalam Rencana Bisnis Bank dan
disetujui oleh Dewan Komisaris. Rencana permodalan Bank disusun berdasarkan penilaian atas
kecukupan kebutuhan permodalan yang dipersyaratkan, rencana pengembangan usaha, dan
kebutuhan likuiditas Bank.
Berdasarkan struktur modal yang dimiliki pada tahun 2016, Bank telah mengambil kebijakan
dengan menambah jumlah liabilitas sebesar 13,66% dan menambah jumlah dana syirkah
temporer sebesar 11,88% serta menambah ekuitas sebesar 13,87%. Sedangkan secara rasio,
tingkat kecukupan modal Minimum Bank per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebesar 9,99%.
137
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
*) Bank melakukan revaluasi terhadap nilai aset tetap dalam kelompok “tanah”. Bank telah
menerima persetujuan dari kantor pajak atas revaluasi tersebut di tanggal 8 Januari 2016.
**) Sesuai dengan ketentuan dari peraturan No.21/POJK.03/2014 dimana Rasio Kecukupan
Modal Minimum dikaitkan dengan profil risiko Bank.
138
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel Target RBB 2016, Realisasi 2016 dan Proyeksi Target RBB 2017
Target
Pencapaian
Realisasi Capaian Target
No Uraian Target 2016 Target 2017 Target: Realisasi
2016 2017:Realisasi
2016 (%)
2016 (%)
1 Laba Rugi Komprehensif
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank
sebagai Mudharib (triliun Rupiah) 6,48 6,47 7,04 99,80 8,76
Laba Bersih (miliar Rupiah) 315,07 325,41 345,80 103,31 6,27
2 Posisi Keuangan (triliun Rupiah) -
Aset 76,11 78,83 83,89 103,92 6,41
Pembiayaan yang Diberikan 54,57 55,58 60,58 101,85 9,00
Dana Pihak Ketiga 67,23 69,95 74,06 104,05 5,88
3 Rasio Keuangan (dalam %) -
Pemenuhan Modal Minimum (CAR) 14,28% 14,01 14,88% 98,11 6,21%
Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) - Sebelum
Pajak 0,61 0,59 0,61% 96,81 3,3
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) - Setelah
Pajak 5,23 5,81 5,44% 111,23 -6,37%
Pembiayaan Bermasalah terhadap Total
Pembiayaan (NPF NETT) 4,00 3,13 3,27% 127,46 4,47%
Pembiayaan Bermasalah terhadap Total
Pembiayaan (NPF GROSS) 5,45 4,92 4,92% 110,65 0%
Mengantisipasi berbagai dampak perkembangan ekonomi global dan regional yang belum
stabil, pada aspek kebijakan moneter, Bank Indonesia di tahun 2016 ini telah melakukan
reformulasi kebijakan suku bunga acuan, dengan mengubah acuan suku bunga dari BI Rate
dengan BI 7-Day Repo Rate. Langkah ini dilakukan bukan untuk mengubah sikap kebijakan,
namun dilakukan untuk menyempurnakan transmisi kebijakan moneter. Bank Indonesia
139
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
juga telah melakukan pelonggaran kebijakan moneter dan Dengan kondisi tersebut di atas, Bank masih memiliki optimisme
makroprudensial. Ke depan, Bank Indonesia melihat masih yang tinggi memenangkan persaingan bisnis perbankan. Hal ini,
terdapat peluang untuk melakukan pelonggaran kebijakan, karena industri perbankan syariah diyakini memiliki prospek
tentunya dengan selalu melihat dinamika perekonomian jangka panjang yang sangat baik hingga satu dekade ke depan.
yang terjadi. Dari sisi perkembangan kredit, walaupun saat Saat ini, Indonesia merupakan kiblat baru industri keuangan
ini pertumbuhan kredit masih belum optimal, Bank Indonesia syariah di dunia. Hal itu didasari oleh struktur masyarakat
optimis di tahun 2017 masih terdapat potensi peningkatan, Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar.
seiring dengan mulai terjadinya pemulihan harga komoditas.
Strategi Bank 2016
Pada tahun 2016, perekonomian Indonesia tumbuh 5,02% Strategi-strategi yang akan dijalankan untuk mencapai Corplan
(year on year/yoy), melambat dibandingkan 2015 sebesar 2016-2020 Bank terdiri dari 3 strategi utama, yaitu:
4,79%. Pertumbuhan ekspor Indonesia masih tertahan karena a. Simplifikasi produk dan proses untuk meningkatkan
permintaan global yang masih rendah dan harga komoditas kepuasan nasabah.
yang semakin rendah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun Strategi ini sebagai tindak lanjut evaluasi atas respon dan
2015 ditopang oleh konsumsi pemerintah, investasi bangunan preferensi nasabah yang menginginkan experience lebih
didorong oleh realisasi belanja pemerintah serta implementasi (dalam hal produk, jasa, dan kehadiran) dari Bank Syariah.
proyek infrastruktur pemerintah. Sedangkan sektor swasta
untuk konsumsi relatif stabil, namun dari investasi masih lemah. Strategi ini bertujuan untuk:
Secara umum pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 1. Fokus kepada beberapa produk (5 produk, 30 detik
tahun 2015 belum menunjukkan perbaikan yang signifikan, untuk menjelaskan, 10 menit untuk menjual).
meskipun pemerintah telah memberikan stimulus fiskal dan 2. SLA akan lebih cepat
relaksasi kebijakan makroprudensial. 3. Kepuasan nasabah
Inflasi sampai dengan akhir 2016 tetap terkendali dan sesuai b. Integrasi dengan Bank Mandiri untuk jaringan distribusi
dengan kisaran sasaran inflasi Pemerintah sebesar 4±1%. Inflasi yang lebih efisien.
tahun 2016 tercatat 3,02% yoy, lebih rendah dari tahun 2015 Untuk mengokohkan eksistensi BSM dalam kancah
3,35% yoy. Hal ini seiring dengan semakin kuatnya koordinasi perbankan nasional diperlukan sinergi dan integrasi bisnis
Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendorong peningkatan dengan Bank Mandiri. Dimana Bank Mandiri sebagai
produksi dan memperbaiki distribusi serta meminimalkan induk perusahaan induk telah memiliki jaringan luas dan
berbagai distorsi harga bahan pangan. penguasaan pangsa pasar yang lebih luas.
Secara rata-rata, nilai tukar Rupiah sudah mengalami penguatan Strategi ini bertujuan untuk:
dari Rp13.795 (2015) menjadi Rp13.436 (2016). Penguatan 1. Memanfaatkan Bank Mandiri untuk masuk ke sektor
Rupiah pada akhir 2016 terjadi seiring dengan program spesifik dan menjual produk-produk spesialis Bank
pemerintah Tax Amnesty. Syariah.
2. Memanfaatkan jaringan Bank Mandiri untuk cross selling
Sinergi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia telah produk BSM.
mendorong optimisme pada perekonomian Indonesia. Hal 3. Memanfaatkan infrastruktur Bank Mandiri untuk
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
tersebut terlihat pada inflasi yang diperkirakan terkendali, defisit efisiensi resource BSM.
neraca transaksi berjalan yang aman pada kisaran 2,0%-2,5% di
tahun 2016 dan 2,5%-3,0% di tahun 2017, serta keseimbangan c. Fokus kepada pembiayaan ritel dan cash management.
fiskal yang dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah. Bank Strategi ini menekankan adanya perubahan pool revenue
Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada dalam bank yang sebagian besar berasal dari segmen ritel. Hal
kisaran 4,9%-5,3% di tahun 2016, dan pada kisaran 5,1%- ini mengingat potensi bisnis retail di Indonesia yang cukup
5,5% di tahun 2017. besar. Sasaran yang lain strategi ini adalah fokus pada
pembiayaan institusi pemerintah (PNS), karena lebih aman
dibanding yang lain.
140
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
141
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tabel Jaringan Kantor Operasional BSM • Bank memperluas fungsi mobile banking agar
No. Kantor 2015 2016 dapat digunakan via SMS Banking & Unstructure
1 Kantor Cabang 136 129 Supplementary Service Data (USSD) Banking.
2 Kantor Cabang Pembantu 469 389 • Revitalisasi Kerjasama Penggunaan Layanan E-channel
3 Kantor Kas 65 52 Bank Nasabah BPR/S, Produk Pembiayaan Kepada
4 Kantor Payment Point 145 145 Koperasi Untuk Para Anggotanya (PKPA), Produk
5 Kantor Layanan Gadai 50 50 Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), Produk
Ventura, Produk Properti Produktif, Produk Modal Kerja
Jaringan ATM Developer, Produk Pembiayaan Mikro, Produk Jasa/Alat
BSM Card dapat digunakan di lebih dari 206.055 jaringan Kesehatan
ATM meliputi ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri, ATM • Pengembangan Capacity Building dengan Lembaga
BERSAMA, ATM Prima dan Malaysia Electronic Payment Linkage/Mitra Kerja Bank.
System (MEPS).
Pangsa Pasar
Grafik Jaringan ATM BSM BSM akan fokus pada segmen retail dan akan menerapkan
customer centric dalam memasarkan produk-produk BSM.
Jaringan ATM
(Unit) 206.055 Produk-produk BSM akan dipasarkan sesuai dengan segmen
169.399 nasabah sehingga akan lebih sesuai dengan kebutuhan dari
164.737
144.865
masing-masing nasabah tersebut. Sehingga BSM akan menyasar
109.686 selective target market yang sesuai dengan kebutuhan nasabah
disetiap segmen.
142
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
143
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank memiliki transaksi usaha dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
No. Pihak-pihak berelasi Sifat hubungan
1 Pemerintah Negara Republik Indonesia Pemegang saham utama
2 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pemegang saham
3 PT Mandiri Sekuritas Pemegang saham
4 PT Bank Sinar Harapan Bali Mempunyai induk yang sama
5 PT AXA Mandiri Financial Services Mempunyai induk yang sama
6 PT Mandiri Axa General Insurance Mempunyai induk yang sama
7 PT Mandiri Manajemen Investasi Mempunyai induk yang sama
8 PT Mandiri Taspen Pos Mempunyai induk yang sama
9 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. - Unit Usaha Syariah Perusahaan BUMN
10 Perum BULOG Perusahaan BUMN
11 Perum Jaminan Kredit Indonesia Perusahaan BUMN
12 Perum Perumnas Perusahaan BUMN
13 PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
14 PT Amarta Karya (Persero) Perusahaan BUMN
15 PT Aneka Tambang Perusahaan BUMN
16 PT Angkasa Pura I (Persero) Perusahaan BUMN
17 PT Asuransi Kredit Indonesia Perusahaan BUMN
18 PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
19 PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
20 PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Perusahaan BUMN
21 PT Balai Pustaka (Persero) Perusahaan BUMN
22 PT Bank BNI Perusahaan BUMN
23 PT Bank BRI Perusahaan BUMN
24 PT Barata Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
25 PT Brantas Abipraya (Persero) Perusahaan BUMN
26 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
27 PT Hutama Karya (Persero Perusahaan BUMN
28 PT Indah Karya (Persero Perusahaan BUMN
29 PT Indofarma (Persero) Perusahaan BUMN
30 PT Indosat Tbk. Perusahaan BUMN
31 PT Indra Karya (Persero) Perusahaan BUMN
32 PT Industri Kapal Indonesia Perusahaan BUMN
33 PT Istaka Karya (Persero) Perusahaan BUMN
34 PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Persero) Perusahaan BUMN
35 PT Jamsostek (Persero) Perusahaan BUMN
36 PT Jasa Marga (Persero) Perusahaan BUMN
37 PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) SBU Non- Industri Perusahaan BUMN
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
144
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
145
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi entitas pemerintah antara lain adalah giro
pada bank lain, liabilitas segera, simpanan dari bank lain, investasi pada surat berharga, surat
berharga subordinasi yang diterbitkan, penempatan pada bank lain, simpanan nasabah, surat
berharga, piutang dan pembiayaan.
Saldo aset, liabilitas, investasi tidak terikat, pendapatan usaha lainnya, beban administrasi,
beban usaha lain, dan beban kepegawaian dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
Liabilitas
Liabilitas segera 63.154.337.125 119.806.413.838
Simpanan wadiah 216.768.956.398 355.089.983.365
Simpanan dari bank lain 38.062.237.765 16.990.983.028
Liabilitas akseptasi 824.407.915 -
146
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
Beban Usaha
Beban bagi hasil pinjaman diterima 1.058.467.742 -
Beban bagi hasil pinjaman subnotes 10.085.255.121 8.355.066.512
Jumlah 11.143.722.863 8.355.066.512
Persentase terhadap jumlah beban usaha 0,27% 0,18%
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Beban kepegawaian
Gaji, bonus, tantiem, dan tunjangan lainnya Tansiem
tantiem 13.000.000.000 18.721.500.000
Gaji 31.951.864.470 33.817.145.639
Bonus 2.284.110.428 5.321.287.702
Tunjangan lainnya 13.148.488.897 12.101.080.458
Jumlah 60.384.463.795 69.961.013.799
Persentase terhadap jumlah beban kepegawaian 4,41% 4,71%
147
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Namun demikian, terdapat informasi terkait dengan perubahan Amandemen PSAK 101 “Penyajian Laporan Akuntansi Syariah”,
perundang-undangan yang terjadi pada tahun-tahun PSAK 102 “Akuntansi Murabahah”, PSAK 103 “Akuntansi
sebelumnya. Pada tanggal 22 September 2004, Presiden Salam”, PSAK 104 “Akuntansi Istishna”, PSAK 107 “Akuntansi
Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang RI No. Ijarah”, PSAK 108 “Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah”
24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berdasarkan berlaku efektif pada 1 Januari 2017. Penerapan dini atas
Undang-Undang RI tersebut, LPS berfungsi menjamin simpanan standar-standar tersebut tidak diperkenankan.
nasabah sampai dengan Rp100.000.000 dan turut aktif
dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan Amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan” dan ISAK 31
kewenangannya. Undang-Undang RI tersebut berlaku efektif Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13: Properti Investasi
sejak tanggal 22 September 2005 dan sejak tanggal tersebut berlaku pada 1 Januari 2017 sedangkan standar lain efektif pada
LPS resmi beroperasi. 1 Januari 2018. Penerapan dini atas standar-standar tersebut
diperkenankan.
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia
menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang Dampak Penerapan Standar Akuntansi Baru
besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari
tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru
pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-Undang dan Amendemen tersebut serta pengaruhnya pada laporan
RI No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100.000.000 keuangan Bank.
diubah menjadi maksimum Rp2.000.000.000.
INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA
Berdasarkan Peraturan LPS No.2/PLPS/200 tanggal 25 November Hal-Hal yang Berpotensi Berpengaruh Signifikan
2010 , simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, terhadap Kelangsungan Usaha
sertifikat deposito, tabungan, dan simpanan dari bank lain Sampai dengan tahun 2016, BSM tidak memiliki hal-hal yang
dengan jumlah simpanan yang dijamin adalah simpanan sampai berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha. Informasi
Rp2.000.000.000 untuk per nasabah dan per bank. penting untuk mendukung kondisi tersebut sebagai berikut:
• Berdasarkan perhitungan manajemen pada tanggal 31
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Desember 2016 dan 2015, Bank memiliki rasio kecukupan
Perubahan Penerapan Standar Akuntansi Baru penyediaan modal minimum (KPMM) masing-masing
Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah sebesar 14,01% dan 12,85%.
diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku • Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Bank memiliki
yang dimulai pada 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut: rasio Aset Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) terhadap
- PSAK 69 “Agrikultur” jumlah asset produktif masing-masing sebesar 0,95 dan
- ISAK 31 “Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13: Properti 0,94.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
148
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
• Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BPMK) 3. Dipercaya oleh masyarakat yang ditandai dengan
yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia pada tanggal penghargaan lembaga eksternal berupa The Most Trusted
31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat piutang dan Companies dan Service Excellence dan penghargaan lain
pembiayaan yang melampaui atau melanggar ketentuan 4. Merupakan bank syariah dengan pangsa pasar tertinggi
BMPK. untuk aset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan
149
Analisis dan Pembahasan Manajemen Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
d. Beban/Biaya - -
e. Fee/Penerimaan Bank (4) -
3. Informasi Akhir Periode
Saldo Akhir 63.770 63.943
150
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen
151
154 Pendahuluan 189 Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
154 Prinsip-prinsip GCG 197 Dewan Pengawas Syariah
155 Komitmen Penerapan GCG Secara 201 Komite Audit
Berkelanjutan 204 Komite Pemantau Risiko
155 Apresiasi Implementasi GCG 211 Penanganan Benturan Kepentingan
157 Struktur Tata Kelola Perusahaan 212 Corporate Secretary
158 Mekanisme Tata Kelola Perusahaan 216 Akses Informasi dan Data Bsm
158 Self Assessment Pelaksanaan GCG 216 Sistem Pengendalian Internal
165 Pemegang Saham 217 Internal Audit
166 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 223 Akuntan Publik
169 Tindak Lanjut Keputusan RUPS Tahun 224 Manajemen Risiko
Sebelumnya
232 Kepatuhan
170 Dewan Komisaris
238 Corporate Social Responsibility
179 Komisaris Independen
238 Teknologi Informasi
179 Direksi
240 Perkara Penting
182 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
242 Pendapatan Non Halal dan Penggunaannya
186 Hubungan Dewan Komisaris dengan
Direksi 242 Hubungan Dengan Penyedia Barang Dan Jasa
186 Hubungan Keluarga dan Keuangan 244 Kode Etik (Code Of Conduct)
Direksi dan Dewan Komisaris Dengan 245 Pernyataan Mengenai Budaya Perusahaan
Anggota Dewan Komisaris, Anggota 247 Whistleblowing System
Direksi Lain dan/atau Pemegang Saham 249 Kebijakan Mengenai Keberagaman Komposisi
Pengendali Dewan Komisaris Dan Direksi
187 Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi 249 Praktik Bad Corporate Governance
dan Dewan Pengawas Syariah
05
T A T A K E L O L A
P ERUSA H AAN
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
PENDAHULUAN
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) tidak
lepas dari implementasi prinsip-prinsip GCG. Prinsip-
prinsip GCG menjadi mutlak diperlukan dalam mendukung
kelangsungan usaha perusahaan. Banyak perusahaan
kelas dunia yang sudah puluhan tahun bertahan namun
runtuh akibat praktek bad corporate governance yang
Pelaksanaan tata kelola
dilakukan oleh orang dalam perusahaan. Berkaca dari
perusahaan yang baik pelajaran yang ada, BSM menyadari perlunya untuk terus
secara berkesinambungan mempraktekkan dan mengikuti perkembangan praktik
merupakan salah satu kunci GCG sesuai dengan kebutuhan. Pentingnya implementasi
dapat bertahannya perusahaan prinsip-prinsip GCG menjadikan BSM terus berupaya
Transparency
keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
Kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga
Accountability
pengelolaannya berjalan secara efektif.
Kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
Responsibility
prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat.
Manajemen dan seluruh individu dalam Bank memiliki kompetensi, mampu bertindak
Professional obyektif, dan bebas dari pengaruh/tekanan dari pihak manapun serta memiliki komitmen
yang tinggi untuk mengembangkan Bank Syariah.
Fairness Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan perjanjian
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
154
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
155
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Penganugrahan Annual Report Award 2015 dimana BSM meraih juara 1 di kategori Private
Keuangan Non Listed
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
156
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Struktur/Organ
RUPS
Komite
Struktur/Organ Pendukung
Compliance
Communication
Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar perusahaan
jawabnya telah membentuk komite-komite untuk membantu dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam
dan meningkatkan fungsi pengawasan yang dijalankan Dewan menjalankan GCG, Direksi wajib memiliki fungsi paling kurang:
Komisaris. Komite yang dibentuk terdiri atas: a. Internal Audit
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
157
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
5. Keberlanjutan
Keberhasilan implementasi GCG tidak didapatkan secara
instan, konsistensi dan keberlanjutan implementasi prinsip-
keberlanjutan struktur gCg
prinsip GCG menjadi kunci penting dalam implementasi
GCG. Evaluasi yang dilaksanakan merupakan salah satu cara
untuk memperbaiki implementasi GCG yang telah berjalan.
Selain evaluasi, inovasi dalam implementasi GCG juga
sosialisasi dan menjadi kunci dalam keberhasilan implementasi GCG.
mekanisme gCg
evaluasi
158
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
159
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
160
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
161
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
b) Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang b) Dalam pelaksanaan rapat komite, telaah dan/atau kajian yang dilakukan
dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan adalah terkait kondisi Bank terkini dan inisiatif strategis Bank sehingga
Komisaris. hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan
secara optimal oleh Dewan Komisaris.
162
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
b) Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, b) Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau
Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi Risiko, dan Komite Remunerasi & Nominasi. Pengangkatan anggota
dan Nominasi. Komite telah dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat
Dewan Komisaris. Seluruh Anggota Komite Audit, Komite Pemantau
Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi yang diangkat bukan
merupakan anggota Direksi Bank yang sama maupun Bank lain.
163
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
164
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
3. Faktor: a) Rapat Komite selama semester II tahun 2016, telah diadakan sebanyak 43
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite. (empat puluh tiga) kali yaitu, sebagai berikut:
1) Komite Audit, sebanyak 11 (sebelas) kali.
Indikator: 2) Komite Pemantau Risiko, sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali.
c) Rapat Komite diselenggarakan sesuai kebutuhan 3) Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 4 (empat) kali.
Bank. b) Dalam pelaksanaan rapat komite, telaah dan/atau kajian yang dilakukan
adalah terkait kondisi Bank terkini dan inisiatif strategis Bank sehingga
d) Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan
dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
Komisaris.
PEMEGANG SAHAM
Pemegang saham adalah individu atau badan hukum yang PT Mandiri Sekuritas
secara sah memiliki saham perusahaan. Pemegang saham tidak 0,00000025%
melakukan intervensi terhadap fungsi, tugas, dan wewenang
Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS merupakan wadah bagi
pemegang saham untuk mengambil keputusan secara wajar,
transparan, dan untuk kepentingan perusahaan jangka
panjang. Pemegang saham melalui RUPS memiliki kewenangan
untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar dan PT Mandiri (Persero) Tbk.
99,99999975%
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemegang Saham BSM terdiri atas 2 (dua) pihak, yakni PT Bank Dalam melindungi kepentingan para pemegang saham,
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Mandiri (Persero) Tbk dan PT Mandiri Sekuritas. PT Bank Mandiri BSM selalu mengacu pada Anggaran Dasar, beserta seluruh
(Persero) Tbk memiliki 99,99999975% saham dan PT Mandiri ketentuan internal yang termasuk ke dalam hierarki kebijakan
Sekuritas memiliki 0,00000025% saham. sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
165
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pelaksanaan RUPS
BSM menyelenggarakan RUPS Tahunan yang dilaksanakan pada
tanggal 11 Maret 2016 sebagai berikut :
Agenda Keputusan RUPS Tahunan Pelaksanaan
1. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan “Rapat dengan suara bulat atas dasar musyawarah untuk mufakat Telah dilaksanakan
Laporan Keuangan Perseroan dan Persetujuan memutuskan: oleh BSM
Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan
yang berakhir pada tanggal 31-12-2015 (tiga Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir
puluh satu Desember dua ribu lima belas); pada tanggal 31-12-2015 (tiga puluh satu Desember dua ribu lima
belas) serta pengesahan atas Laporan Keuangan untuk Tahun Buku
2015 (dua ribu lima belas) yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
TANUDIREDJA, WIBISANA, RINTIS & REKAN (a member firm of Price
water house Cooper) dengan opini “audit tanpa modifikasian (dahulu
wajar tanpa pengecualian)” dan laporan keuangan (restatement) Tahun
Buku 2014 (dua ribu empat belas); selanjutnya memberikan pelunasan
dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de
charge) kepada para anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
yang menjabat pada tahun 2015 (dua ribu lima belas) atas tindakan
pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku
2015 (dua ribu lima belas). Persetujuan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) diberikan juga bagi
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris atas laporan keuangan
(restatement) Tahun Buku 2014 (dua ribu empat belas) sepanjang
tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan untuk tahun buku yang bersangkutan.”
2. Penetapan Penggunaan Laba Bersih BSM “Rapat dengan suara bulat atas dasar musyawarah untuk mufakat
memutuskan:
“Menyetujui menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun
Buku 2015 sebesar Rp289.575.719.782,- (dua ratus delapan puluh
sembilan miliar lima ratus tujuh puluh lima juta tujuh ratus sembilan
belas ribu tujuh ratus delapan puluh dua Rupiah) sebagai berikut:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
166
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
167
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pernyataan Keputusan di Luar RUPS Peningkatan modal ditempatkan atau modal disetor secara
Perubahan Susunan Anggota Direksi tunai sebesar Rp500 miliar atau dengan pengeluaran saham
BSM menyelenggarakan RUPS Di Luar RUPST dengan agenda secara portepel sebanyak 100 juta saham.
sebagai berikut:
I. Menyetujui Pengunduran diri anggota Direksi Perseroan, Mengubah anggaran dasar perseroan Pasal 4 ayat 2 dan
yaitu Tn. Agus Dwi Handaya tersebut sebagai Direktur mengubah komposisi kepemilikan saham perseroan.
Perseroan terhitung sejak tanggal 9-9-2016 (sembilan
September dua ribu enam belas); Semula:
II. Pemberian pembebasan tanggung jawab tanggungjawab 1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., berkedudukan di Jakarta
dan pelunasan (acquit et de charge) kepada Tn. Agus Dwi Selatan dan berkantor pusat di Jl. Jenderal Gatot Subroto
Handaya tersebut selama menjabat di Perseroan periode Kav. 36-38 Jakarta Selatan, selaku pemilik 397.804.386
tahun 2016 (dua ribu enam belas) sampai dengan efektifnya (tiga ratus sembilan puluh tujuh juta delapan ratus empat
pengunduran diri Tn. Agus Dwi Handaya tersebut akan ribu tiga ratus delapan puluh enam) saham dalam Perseroan
diberikan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“Bank Mandiri”). PT Mandiri Sekuritas, berkedudukan di
Perseroan Tahun Buku 2016 (dua ribu enam belas) yang Jakarta Selatan dan berkantor pusat di Plaza Mandiri Lt. 28
akan dilaksanakan pada tahun 2017 (dua ribu tujuh belas) Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan, selaku
sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan pemilik atas 1 (satu) saham dalam Perseroan. (Mandiri
Tahun Buku 2016 (dua ribu enam belas); Sekuritas”)
Setelah pengunduran diri Tn. Agus Dwi Handaya tersebut, Para Pemegang Saham tersebut mewakili seluruh saham
maka susunan selengkapnya anggota Direksi Perseroan menjadi yang telah ditempatkan dan disetor dalam Perseroan hingga
sebagai berikut: saat ini, yaitu sebanyak 397.804.387 (tiga ratus sembilan
puluh tujuh juta delapan ratus empat ribu tiga ratus delapan
Direksi: puluh tujuh) saham, masing-masing dengan nilai nominal
• Direktur Utama : Tn. Agus Sudiarto, sebesar Rp5.000 (lima ribu rupiah) atau dengan nlai nominal
• Direktur : Tn. Insinyur Putu Rahwidhiyasa, seluruhnya sebesar Rp1.989.021.935.000,- (satu triliun
• Direktur : Tn. Fahmi Ridho, sembilan ratus delapan puluh milyar dua puluh satu juta
• Direktur : Tn. Edwin Dwidjajanto, sembilan ratus tiga puluh lima ribu rupiah).
• Direktur : Tn. Kusman Yandi,
• Direktur : Tn. Insinyur Choirul Anwar, Menjadi:
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sebanyak 497.804.386
Dengan ketentuan masa jabatan: (empat ratus sembilan puluh tujuh juta delapan ratus empat
- Tn. Agus Sudiarto,Sarjana Hukum dan Tn. Insinyur Putu ribu tiga ratus delapan puluh enam) saham atau dengan
Rahwidhiyasa dan Tn. Fahmi Ridho sampai dengan nilai nominal sebesar Rp2.489.021.930.000,- (dua triliun
penutupan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan yang empat ratus delapan puluh sembilan milyar dua puluh satu
akan diadakan pada tahun 2017 (dua ribu tujuh belas); juta sembilan ratus tiga puluh ribu rupiah).
- Tn. Edwin Dwidjajanto, Tn. Kusman Yandi dan Tn. Insinyur 2. PT Mandiri Sekuritas sebanyak 1 (satu) saham atau dengan
Choirul Anwar, Master of Business Administration tersebut nilai nominal sebesar Rp5.000,- (lima ribu rupiah).
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham 3. Sehingga seluruhnya berjumlah 497.804.387 (empat ratus
Tahunan yang akan diadakan pada tahun 2018 (dua ribu sembilan puluh tujuh juta delapan ratus empat ribu tiga
delapan belas). ratus delapan puluh tujuh) saham atau dengan nilai nominal
sebesar Rp2.489.021.935.000,- (dua triliun empat ratus
Peningkatan Modal BSM delapan puluh sembilan milyar dua puluh satu juta sembilan
Pada tanggal 7 Desember 2016 Pemegang saham menggelar ratus tiga puluh lima ribu rupiah).
RUPS di luar Tahunan dengan agenda
168
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
2. Persetujuan Penggunaan Menyetujui menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2014 Keputusan ini telah
Laba Bersih Perseroan untuk sebesar Rp71.778.420.782,- (tujuhpuluh satu miliar tujuh ratus tujuhpuluh dilaksanakan oleh BSM
Tahun Buku yang berakhir delapan juta empatratus duapuluh ribu tujuhratus delapanpuluh dua Rupiah)
31-12-2014 (tigapuluh sebagai Laba Ditahan Perseroan sebesar 100% (seratus persen) dari Laba Bersih
satu Desember duaribu Perseroan Tahun Buku 2014.
empatbelas).
3. Persetujuan Penetapan - Pemegang Saham memberi wewenang kepada Pemegang Saham Mayoritas Keputusan ini telah
Kantor Akuntan Publik untuk menentukan Kantor Akuntan Publik yang mengaudit Laporan dilaksanakan oleh BSM
untuk melakukan Audit Keuangan PT Bank Syariah Mandiri yang berakhir pada tanggal 31-12-2015
Laporan Keuangan (tigapuluh satu Desember duaribu limabelas), setelah mendapatkan usulan
Perseroan untuk Tahun dari Dewan Komisaris.
Buku yang berakhir
31-12-2015 (tigapuluh - Pemegang Saham memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk
satu Desember duaribu menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan
limabelas). Publik (KAP), serta menetapkan KAP pengganti dalam hal KAP terpilih
tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada 31-12-2015 (tigapuluh satu Desember duaribu
limabelas).
4. Persetujuan Penetapan - Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan Keputusan ini telah
Gaji Anggota Direksi, terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas dilaksanakan oleh BSM
Honorarium Anggota untuk menetapkan besarnya gaji dan honorarium bagi Anggota Direksi dan
Dewan Komisaris, Tantiem Dewan Komisaris untuk tahun 2015.
serta Penetapan Benefit
Lainnya bagi Segenap - Tidak ada pembagian tantiem bagi Anggota Direksi dan Komisaris untuk
Anggota Direksi dan tahun 2014.
Anggota Dewan Komisaris
Perseroan. - Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
5. Persetujuan Penetapan Menyetujui untuk memberikan wewenang penentuan remunerasi Dewan Keputusan ini telah
Honorarium dan Fasilitas/ Pengawas Syariah kepada Dewan Komisaris Perseroan dengan terlebih dahulu dilaksanakan oleh BSM
Tunjangan bagi Dewan mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas.
Pengawas Syariah
169
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
DEWAN KOMISARIS
Sesuai Undang-undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Kriteria Komisaris
Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 Berdasarkan anggaran dasar yang dapat diangkat menjadi
tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit anggota Dewan Komisaris adalah WNI, orang perseorangan
Usaha Syariah, Dewan Komisaris telah senantiasa melaksanakan yang cakap melakukan perbuatan hukum dan sebelum
tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan pengangkatannya tidak pernah:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
170
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan
fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris juga telah memiliki
pedoman dan tata tertib kerja yang dievaluasi dan dilakukan pengkinian secara berkala.
Dewan Komisaris memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang
diamanahkan. Dewan Komisaris memiliki pemahaman dan kompetensi yang memadai,
sehingga dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam kegiatan usaha Bank,
membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja Bank, serta
dapat secara efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan konstruktif
terhadap kinerja Direksi.
Zulkifli Djaelani Komisaris Independen 07 Mei 2014 – pelaksanaan RUPS Tahunan 2017
171
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Jumlah anggota Dewan Komisaris BSM saat ini adalah 5 (lima) orang dengan 3 (tiga) orang
diantaranya atau 60% anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan sampai dengan
derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.
172
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris 10. 12th World Islamic Economic Forum, Jakarta 2 Agustus
Setiap anggota Dewan Komisaris tidak ada yang melakukan 2016, WIEF Foundation
pelanggaran terhadap ketentuan rangkap jabatan. Rangkap 11. Seminar Economic Outlook 2017, Jakarta 9 Desember 2016
Jabatan oleh anggota Dewan Komisaris saat ini masih
diperbolehkan oleh ketentuan Rangkap Jabatan, yaitu sebagai Laporan Pengawasan Dewan Komisaris
berikut: 1. Laporan Kinerja Bank.
1. Bp. Ventje Rahardjo, merangkap sebagai SEVP Bank Mandiri; Selama tahun 2016, Bank masih fokus melakukan
2. Bp. Bambang Widianto, merangkap sebagai Deputi Kepala konsolidasi dan penguatan berbagai aspek fundamental,
Sekretariat Wakil Presiden Bidang Pembangunan Manusia sebagaimana telah dilakukan sejak tahun 2014. Bank
dan Pemerataan Pembangunan. menghadapi tantangan yang cukup challenging baik dari
internal maupun eksternal. Tantangan dari sisi internal
Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris yaitu antara lain perbaikan kualitas portofolio pembiayaan;
(Board Charter) pertumbuhan pembiayaan harus dilakukan secara
Dewan Komisaris telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib konservatif dan selektif, memperhatikan infrastruktur
kerja sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Bank, seperti kematangan struktur organisasi yang baru
Keuangan dan telah dilakukan pengkinian secara berkala, (yang telah selesai diimplementasikan pada Maret 2016);
di mana penyempurnaan yang terakhir yaitu sebagaimana pemenuhan kuantitas dan kapabilitas sumber daya
dimaksud dalam Keputusan Dewan Komisaris BSM No.KEP. manusia; penyempurnaan proses bisnis; penyelesaian
KOM/001/2014 tgl. 24 Desember 2014 mengenai Tata Tertib proyek Teknologi Informasi; penguatan internal control
Dewan Komisaris BSM. Tata Terbit Kerja Dewan Komisaris (1st, 2nd, and 3rd lines of defense) untuk menciptakan zero
tersebut mengatur antara lain pengaturan etika kerja, waktu fraud, dsb. Sementara dari sisi eksternal yaitu kondisi makro
kerja, dan rapat. ekonomi yang cenderung belum membaik, ditandai dengan
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 sebesar 5,02%,
Pelatihan Dewan Komisaris inflasi sebesar 3,31%, dan nilai tukar rupiah terhadap mata
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi uang US Dollar yang berada di kisaran Rp13.000,-.
untuk menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab,
Dewan Komisaris telah mengikuti berbagai kegiatan antara lain: Memperhatikan tantangan sebagaimana di maksud di atas
1. Training Berkeley Executive Leadership Program di Berkeley dan memastikan pertumbuhan dapat terealisasi sesuai
– California (2015); target RBB Tahun 2016 serta dilakukan secara prudent
2. Executive Distance Learning on Islamic Banking Training, dan sustainable, Dewan Komisaris secara aktif memberikan
Jakarta 15 Mei 2014, KARIM Business Consulting; saran kepada Direksi agar, antara lain:
3. Annual Risk Consolidation Conference 2014, Belitung 12 -
13 Juni 2014, Bank Mandiri; a. memastikan strategi pertumbuhan bisnis dilakukan,
4. Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1, Jakarta 24 Juni 2014, antara lain:
LSPP; 1) fokus terhadap pertumbuhan produk-produk
5. Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2, Jakarta 10 Juli 2014, prioritas (Tabungan, Pembiayaan Gadai Emas,
LSPP; Pembiayaan Mikro, Pembiayaan BSM Griya, dan
6. Indonesia International Conference on Islamic Finance, Pembiayaan Pensiunan);
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Surabaya 3 - 4 November 2014, Otoritas Jasa Keuangan; 2) penyaluran pembiayaan segmen wholesale banking
7. Risk Management Certification Refreshment Program, Bali melalui kerja sama dengan Perusahaan Induk,
27 - 28 November 2014, BARa Risk Forum. kepada project-project BUMN dan Pemerintah
8. Seminar High level policy dialogue for advancing islamic (seperti infrastruktur dan pengadaan alutsista), serta
finance and impact investment, Jakarta 16 Mei 2016, IDB Islamic Sector Solution (seperti Universitas Islam,
Group Rumah Sakit Islam, dsb.);
9. Sosialisasi UU no.9 Tahun 2016- pencegahan dan 3) pertumbuhan fee based income, melalui peningkatan
penanganan krisis sistem keunagan, Jakarta 16 Juni 2016, bisnis gadai emas, pengembangan bisnis Islamic
Kementrian Keuangan Sector Solution (dhi. Umroh), peningkatan transaksi
pada electronic banking, cash management, dsb.
173
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
4) peningkatan recovery atas nasabah-nasabah write mampu menurunkan rasio NPF Gross sebesar 1,14%, dari
off. per Desember 2015 sebesar 6,06% menjadi sebesar 4,92%
per 31 Desember 2016. Bank juga mampu meningkatkan
b. memastikan kematangan dan kesiapan infrastruktur cash CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai), di mana
Bank, antara lain: per 31 Desember 2015 sebesar 59,11% menjadi sebesar
1) menciptakan keseimbangan organisasi dan people 67,25%, yang dikontribusi antara lain dari perolehan
management pada 3 (tiga) unit pilar proses recovery nasabah write off sebesar Rp537 miliar. Likuiditas
pembiayaan yaitu unit bisnis, unit financing risk, dan Bank berada pada posisi yang sangat baik, dengan rasio
unit financing operation; Financing to Debt Ratio (FDR) sebesar 81,00% dan secondary
2) melakukan penyempurnaan arsitektur kebijakan reserve sebesar Rp16,23 triliun. Terkait permodalan, Bank
dan prosedur Perseroan, yang selanjutnya wajib melakukan pelunasan (call option) Sukuk Subnotes tahun
disosialisasikan dan dipahami oleh seluruh pegawai 2011 sebesar Rp500 Miliar, di sisi lain terdapat tambahan
Bank; setoran Modal dari Bank Mandiri sebesar Rp500 Miliar dan
3) memenuhi seluruh kebutuhan sumber daya manusia penerbitan Sukuk Subnotes tahun 2016 sebesar Rp375
(kuantitas dan kapabilitas) dan memberikan miliar, sehingga CAR meningkat menjadi sebesar 14,01%.
pelatihan dan pendidikan secara merata kepada
seluruh pegawai BSM sesuai dengan kebutuhan Bank juga aktif dalam mendukung program-program
pekerjaannya; Pemerintah. Bank merupakan satu-satunya Bank Syariah
4) melakukan penyempurnaan proses bisnis dengan yang menjadi tax amnesty gateway, sebagai agen penjual
memperhatikan prinsip customer centricity, efisien, Sukuk Tabungan seri ST-001 terbaik ketiga tahun 2016,
dan internal control; dan melakukan penempatan dana pada private placement
5) meningkatkan penguatan monitoring dan project based Sukuk sebesar Rp4,43 triliun.
pengendalian terhadap kualitas pembiayaan,
antara lain dengan menghitung batas maksimum Sampai dengan Oktober 2016, market share Bank terhadap
pengelolaan portofolio pembiayaan per Relationship Perbankan Syariah berdasarkan aset, pembiayaan, dan dana
Manager; pihak ketiga tetap menjadi yang terbesar yaitu berkisar
6) meningkatkan sinergi antara head office dengan antara 22,73% - 25,43%. Selain itu, Bank berada pada
distribution channel. Head office harus menjadi peringkat ke-18 dalam Perbankan Nasional berdasarkan
pendukung yang sangat kuat terhadap seluruh total aset.
kebutuhan distribution channel dalam merealisasikan
pertumbuhan bisnis. 2. Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank.
7) memastikan proyek-proyek Teknologi Informasi Berdasarkan POJK No.8/POJK.03/2014 tanggal 11 Juni
diselesaikan sesuai timeline yang telah ditetapkan, 2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
antara lain dengan membentuk project charter, Syariah dan Unit Usaha Syariah, Bank telah melakukan
project committee sampai dengan level Direksi, penilaian Tingkat Kesehatan secara self assessment dengan
dan melaksanakan governance yang baik dalam kesimpulan bahwa tingkat kesehatan Bank per 31 Desember
pengelolaan dan pengembangan Teknologi 2016 secara umum baik, sehingga mampu menghadapi
Informasi. pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
174
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
1. Hal ini tercermin dari penerapan prinsip-prinsip GCG yang sangat memadai.
Dewan Komisaris senantiasa memberikan saran kepada Direksi untuk terus melakukan
evaluasi dan penguatan terhadap praktek-praktek GCG dalam menjalankan kegiatan
usaha Bank, sehingga diharapkan Bank dapat tumbuh secara cepat, sehat, dan sustainable.
b. Profil Risiko.
Pada 31 Desember 2016, predikat inherent risk bank adalah Low to Moderate dengan
kualitas penerapan manajemen risiko bank adalah Satisfactory sehingga predikat risiko
komposit bank secara keseluruhan adalah 2.
1) Risiko Kredit.
Predikat risiko kredit adalah moderate, antara lain disebabkan oleh adanya perbaikan
terhadap rasio pembiayaan berkualitas rendah dan rasio pembiayaan bermasalah,
di mana masing-masing rasio tersebut pada posisi 31 Desember 2016 yaitu sebesar
15,91% dan 4,92%.
2) Risiko Pasar.
Predikat risiko pasar yaitu low, hal tersebut dikarenakan antara lain yaitu rendahnya
rasio Posisi Devisa Neto (PDN) terhadap total Modal per 31 Desember 2016 sebesar
Rp8,65%.
3) Risiko Likuiditas.
Predikat risiko likuiditas yaitu low, hal tersebut dikarenakan antara lain secondary
reserve Bank (dhi. penempatan pada Bank Indonesia dan Surat Berharga) posisi per 31
Desember 2016 sebesar Rp16,24 triliun.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
4) Risiko Operasional.
Predikat risiko operasional yaitu moderate, hal tersebut disebabkan antara lain
penyelesaian proyek pengembangan teknologi informasi yang belum sesuai dengan
target yang ditetapkan, pengenaan denda dari Regulator, dan adanya eksposur
tindakan fraud.
5) Risiko Hukum.
Pada 31 Desember 2016, Risiko Hukum memiliki predikat Low to Moderate dengan
peringkat kualitas penerapan manajemen risiko satisfactory. Hal ini disebabkan oleh
masih terdapatnya permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi BSM selama
periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum.
175
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
176
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
dengan Direksi guna memonitor progres penyelesaian manusia, pendidikan/pelatihan, penyesuaian remunerasi
proyek-proyek pengembangan TI dan meminta kepada dan fasilitas/tunjangan pegawai, job grade, dsb., termasuk
Direksi, antara lain untuk segera menyelesaikan proyek core melakukan revisi terhadap Kebijakan Human Capital Bank.
banking system iBSM dan proyek-proyek support system Di sisi lain, Direksi juga telah menerapkan punishment
(misalnya WISE dan SAFE), menetapkan project charter untuk yang tegas terhadap pelaku fraud. Pegawai yang terbukti
setiap proyek, menetapkan project committee s.d. level melakukan tindakan fraud dilaporkan kepada pihak
Direksi, memastikan agar pengembangan TI sesuai dengan berwajib.
proses bisnis yang disepakati bersama oleh unit TI, unit
bisnis, unit risk, unit financing operation, dan unit lainnya Dewan Komisaris concern terhadap pengelolaan Human
dengan memperhatikan IT Strategic Plan dan Corporate Plan Capital sebagai faktor yang sangat penting dalam
Bank, mengoptimalkan pengembangan teknologi informasi mengembangkan perusahaan sesuai corporate plan BSM
melalui sinergi dengan Perusahaan Induk, meningkatkan tahun 2016-2020 dengan didukung oleh landasan kebijakan
independensi dengan mengurangi ketergantungan terhadap yang kuat, sehingga diharapkan BSM mampu menjadi
vendor dengan berlandaskan good corporate governance employer of choice. Oleh karena itu, secara continue
yang sangat kuat dan baik, meningkatkan dual control Dewan Komisaris mengingatkan dan meminta Direksi untuk
dalam pengelolaan TI BSM, memastikan SDLC (system melakukan pemenuhan terhadap kebutuhan SDM baik dari
development life cycle) TI BSM sangat kuat. sisi kuantitas maupun kapabilitas, melakukan keseimbangan
organisasi dalam penempatan SDM khususnya pada 3
4. Sinergi Mandiri Group. (tiga) pilar proses pembiayaan, meningkatkan efisiensi
Dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis Bank, Dewan dan produktivitas pegawai, menempatkan pegawai
Komisaris telah meminta Direksi untuk mengoptimalkan dalam lingkungan kerja yang baik, memastikan
kekuatan dan keunggulan yang dimiliki Bank Mandiri dilaksanakannya coaching dan supervisi oleh atasan,
dan anak perusahaannya (Mandiri Group), yaitu dengan memperkuat basic perbankan dan syariah bagi seluruh
melaksanakan sinergi dan aliansi. Dewan Komisaris juga pegawai, mengembangkan program talent management,
meminta Direksi agar sinergi dengan Mandiri Group mengembangkan career path pegawai, melakukan rotasi
dilakukan dalam aspek yang lebih luas antara lain dan mutasi, memberikan reward dan punishment yang
pertumbuhan bisnis, pengembangan SDM, pengembangan cepat dan tepat, dsb.
teknologi informasi, dsb. Dewan Komisaris secara intensif
melakukan pengawasan dan pemberian nasihat agar 6. Kepatuhan terhadap Prinsip Syariah.
pelaksanaan inisiatif strategis sinergi dengan Mandiri Group Dewan Komisaris concern terhadap kepatuhan Bank
dapat terealisasi sesuai target yang telah ditetapkan. terhadap implementasi prinsip-prinsip syariah. Salah
satu cerminan concern Dewan Komisaris yaitu dengan
Menindaklanjuti arahan Dewan Komisaris, Direksi telah menginisiasi pelaksanaan rapat gabungan (ragab) antara
melakukan berbagai inisiatif strategis terkait sinergi dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah.
Mandiri Group (Bank Mandiri dan Anak Perusahaannya) Pada tahun 2016 dilakukan sebanyak 2 (dua) kali ragab
antara lain layanan syariah Bank, pembiayaan wholesale dengan tujuan mengoptimalisasi sinergi ketiga fungsi
and retail banking, akuisisi EDC Bank Mandiri di merchant tersebut di atas guna menyatukan pandangan dalam rangka
Bank, penjualan E-Money Bank, host to host E-Channel meningkatkan pertumbuhan bisnis bank yang sesuai dengan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Bank Mandiri, kerja sama call center, kerja sama pencetakan prinsip syariah.
kartu ATM Bank, dan kerjasama penjualan berbagai macam
produk-produk Bank. Dewan Komisaris mendorong Dewan Pengawas Syariah
untuk membuat terobosan pemikiran dan/atau mengusulkan
5. Pengelolaan Sumber Daya Manusia. fatwa baru mengenai produk yang dapat mendukung
Menindaklanjuti implementasi transformasi organisasi yang percepatan pertumbuhan bisnis perbankan syariah dan
telah selesai pada Maret 2016, Direksi melakukan beberapa memastikan setiap kegiatan usaha yang dilaksanakan Direksi
inisiatif strategis diantaranya yaitu pemenuhan sumber daya telah comply terhadap prinsip-prinsip syariah.
177
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Bank. Dewan Komisaris juga memberikan saran kepada melaksanakan wewenang dan tanggung jawab sesuai
Direksi untuk menganalisa rootcause kelemahan-kelemahan batasan-batasan yang ditentukan dalam Anggaran Dasar
yang terjadi dan melakukan perbaikan secara cepat dan dan ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang
sistematis. berlaku. Bank telah memberikan penghargaan (reward)
untuk setiap prestasi dan menjatuhkan hukuman
(punishment) yang obyektif dan bersifat mendidik bagi
setiap pelanggaran.
178
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
diketahui sebagai berikut: tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota
Direksi sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebut
Tanggal alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan
Nama Jabatan
Penandatanganan
RUPS tersebut kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen 15 September 2010
Bambang Widianto Komisaris Independen 25 September 2014
Zulkifli Djaelani Komisaris Independen 10 Oktober 2014
179
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Setelah masa jabatannya berakhir anggota Direksi dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali
masa jabatan berikutnya, namun RUPS dapat menetap.
Komposisi Direksi
Direksi secara kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang
diamanahkan, dan terdiri dari anggota yang memiliki pemahaman yang memadai, memiliki
kompetensi untuk dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha, membuat
keputusan secara independen dan mendorong peningkatan kinerja Perusahaan.
Komposisi anggota Direksi BSM pada periode 1 Januari 2016 s.d. 9 September 2016 terdiri atas 7
(tujuh) orang yaitu seorang sebagai Direktur Utama dan 6 (enam) orang Direktur, yang diangkat
berdasarkan RUPS. Penunjukan Direksi telah melalui mekanisme fit and proper test oleh Pemegang
Saham Pengendali.
Susunan Direksi BSM tersebut berdasarkan Akta RUPS No. 30 tanggal 22 April 2015. Adapun
susunan Direksi sebagai berikut:
Komposisi anggota Direksi BSM per posisi 31 Desember 2016 terdiri dari 6 (enam) orang yaitu
seorang sebagai Direktur Utama dan 5 (lima) orang Direktur, yang diangkat berdasarkan RUPS.
Penunjukan Direksi telah melalui mekanisme fit and proper test oleh Pemegang Saham Pengendali.
Susunan Direksi BSM tersebut berdasarkan Akta RUPS No. 75 tanggal 30 September 2016.
sebagai berikut:
2. Fahmi Ridho Direktur Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
3. Putu Rahwidhiyasa Direktur Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014 RUPST 2014-RUPST 2017 lulus
4. Kusman Yandi Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2015-RUPST 2018 lulus
5. Edwin Dwidjajanto Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2015-RUPST 2018 lulus
6. Choirul Anwar Direktur Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015 RUPST 2015-RUPST 2018 lulus
180
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Kepemilikan Saham
Selama 2016, Direksi tidak memiliki saham di BSM, di bank lain dan di perusahaan lain. Hal ini
dibuktikan dalam bentuk laporan Batas Maksimum Penyediaan Dana (BMPD) yang disampaikan ke
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setiap 6 bulan sekali.
181
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Direksi BSM tidak ada yang memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi
atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan keuangan lain, atau anggota Dewan
Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu)
perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank.
Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan BSM sesuai dengan prinsip-
prinsip kehati-hatian dan syariah. Kewenangan dan tanggung jawab Direksi telah diatur dan
sesuai dengan Anggaran Dasar BSM. Seluruh pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah
dipertanggungjawabkan kepada Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS.
surat kuasa.
7. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan dalam hal
RUPS tidak menetapkan, maka pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan
berdasarkan keputusan Direksi.
8. Direksi mempunyai wewenang untuk menghapusbukukan piutang pokok macet, tidak menagih
lagi piutang berupa margin, denda dan atau ongkos ongkos dalam rangka restrukturisasi dan
atau penyelesaian pembiayaan yang selanjutnya dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
182
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
9. Direksi mempunyai wewenang untuk mengatur ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk
penetapan gaji, pensiun, atau jaminan hari tua dan penghasilan bagi pegawai perseroan
Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan BSM, Direksi telah menjalankan fungsi audit
internal yang efektif sesuai standar sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK; fungsi Manajemen Risiko dan
Komite Manajemen Risiko; dan fungsi kepatuhan secara independen.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tidak ada satu pun anggota Direksi yang memberikan
kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
Dalam hal kebijakan BSM yang bersifat strategis, Direksi telah mengungkapkan kepada pegawai melalui
berbagai media sosialisasi, baik dilakukan secara langsung oleh Direksi sendiri maupun melalui surat edaran
internal, folder publik internal, majalah internal, dan media komunikasi lainnya yang ada di BSM.
183
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Niken Andonowarih SEVP Retail Banking Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan
kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialisasi kebijakan
dalam bidang Retail Banking yang sejalan dengan ketentuan
perbankan dan kebijakan perusahaan.
Membawahi unit kerja:
- Consumer Finance and Hajj (CHG)
- Pawning (PWG)
- Micro Banking (MBG)
- Business Banking (BB)
mengenai tugas pokok, struktur organisasi, etika kerja, waktu B. Maksud dan Tujuan
kerja, dan penyelenggaraan rapat Direksi. C. Dasar Hukum
II. KETENTUAN UMUM
Isi Pedoman dan Tata Tertib Direksi A. Pengertian
Pedoman tersebut mengatur Etika Kerja Direksi, Pengaturan III. ETIKA KERJA DIREKSI
Rapat, Penggantian Direksi dan Ketentuan lain yang telah A. Kode Etik Bankir
memenuhi prinsip-prinsip GCG. Hal-hal yang diatur dalam B. Pelaksanaan Etika Kerja Direksi
Pedoman dan Tata Tertib Direksi tersebut antara lain: IV. WAKTU KERJA
184
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
V. PENGATURAN RAPAT
A. Jenis Rapat
B. Tata Tertib Rapat
VI. KETENTUAN PENGGANTIAN DIREKSI
A. Direktur Pengganti
B. Masa Tugas
C. Ketentuan Lain
VII. PENUTUP
Pada 2016, terdapat perubahan komposisi Direksi yakni Bapak Agus Dwi Handaya tidak menjabat
lagi sebagai Direksi. Tidak terdapat pengangkatan Anggota Direksi baru.
Tempat
Nama Direksi Judul Pelatihan Penyelenggara Tanggal Pelaksanaan
Pelaksanaan
Risk Management Refreshment Program for Zurich, Basel dan
IBI & LSPP 15-22 Oktober 2016
Executives Milan
Prophetic Leadership and Management
Agus Sudiarto PROLM 2016 Bogor
Wisdom
Inaugural CIBAFI Global Forum “ Rethinking
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
185
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tempat
Nama Direksi Judul Pelatihan Penyelenggara Tanggal Pelaksanaan
Pelaksanaan
Invitation for The Indonesia International
OJK 29 September 2016 Jakarta
Conference on Islamic Finance 2016
Seminar IDB “ Mitigating Trade and Kementerian Keuangan
17 Mei 2016 Jakarta
Investment Risk in Asia RI
Inaugural CIBAFI Global Forum “ Rethinking
Choirul Anwar CIBAFI 3-4 Mei 2016 Bahrain
Values For Sustainable Growth “
Seminar dalam rangka Roadshow sidang Kementerian Keuangan
26 April 2016 Lombok
tahunan IDB 2016 RI
Prophetic Leadership and Management
PROLM 2016 Bogor
Wisdom
Revisit Enterprise And Risk Management
And Learning Best Practice Of Credit Risk BARA 2016 Bandung
Managemen (2016)
Putu Rahwidhiyasa
Forum Indonesia Banking Human Capital Perbanas 2016 Jakarta
Prophetic Leadership and Management
PROLM 2016 Jakarta
Wisdom
Prophetic Leadership and Management
PROLM 2016 Jakarta
Wisdom
Kusman Yandi
Invitation for the Indonesia Intrnational
Conference on Islammic Finance 2016
Prophetic Leadership and Management
Fahmi Ridho PROLM 2016 Jakarta
Wisdom
Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances untuk
kemajuan dan kesehatan Bank. Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masing-
masing bertanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang. Hal ini
tercermin pada:
1. Terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kriteria yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
2. Terlaksananya dengan baik manajemen risiko maupun sistem pengendalian internal.
3. Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang saham.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
186
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Dalam penetapan remuneration package tersebut Komite Remunerasi dan Nominasi telah memperhatikan:
1. kinerja keuangan;
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
187
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
1. Catatan:
*) dinilai dalam ekuivalen Rupiah.
**) Terjadi perubahan Ketua DPS pada bulan April 2016, sesuai RUPS tahun buku 2016.
2. Keterangan:
a) Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit),
kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk remunerasi lainnya;
b) Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas perumahan,
fasilitas transportasi, fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki
maupun tidak dapat dimiliki.
a. Jumlah anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah yang menerima
remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan, sebagaimana
tabel di bawah ini:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
188
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Jumlah Dewan
Jumlah Remunerasi*) per orang dalam 1 tahun Jumlah Direksi Jumlah DPS
Komisaris
Diatas Rp2 miliar - 7 -
Diatas Rp1 miliar s.d Rp2 miliar 5 - -
Diatas Rp500 juta s.d Rp1 miliar - - -
Rp500 juta kebawah - - 4
*) yang diterima dalam bentuk keuangan (non natura)
Pengungkapan rasio gaji tertinggi dan gaji terendah dalam jawab Dewan Komisaris dilakukan baik secara tertulis ataupun
sekala perbandingan yang diterima oleh anggota Dewan lisan dalam forum formal seperti Rapat ataupun informal. Rapat-
Komisaris, Direksi dan pegawai per bulan rapat yang diselenggarakan antara lain Rapat Dewan Komisaris
dengan Direksi (Rakomdir), Rapat Gabungan Dewan Komisaris,
Keterangan Rasio Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (Ragab), dan Rapat
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 24,2 ; 1 Komite-Komite. Sepanjang tahun 2016, pelaksanaan rapat-
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1,1 : 1 rapat tersebut dilakukan sebanyak 101 (seratus satu) kali atau
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1,1 : 1 sebesar >100% jika dibandingkan kewajiban penyelenggaraan
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan pegawai tertinggi 2:1 rapat dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris sebagaimana
dimaksud PBI No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good
Gaji yang dibandingkan dalam rasio gaji tersebut di atas, adalah Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah. Pembahasan
gaji yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan rapat antara lain mengenai evaluasi berkala terhadap realisasi
pegawai per bulan. pencapaian target RBB Tahun 2016, pembahasan terkait isu-
Keterangan: isu yang berkembang, tantangan yang dihadapi, strategi/action
a) Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan plan yang akan dilakukan, dan sebagainya.
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaaan
atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan 1. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir).
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau Direktur
atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan Bidang, dengan agenda realisasi pencapaian rencana bisnis
bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/ bank bulanan, issue-issue terkini Bank, inisiatif strategis Bank
atau jasa yang telah dilakukannya. seperti corporate plan, core banking system, dan lainnya.
b) Pegawai adalah pegawai tetap BUS sampai batas 2. Rapat Gabungan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan
pelaksana. Pengawas Syariah (Ragab).
Rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas
RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Syariah dengan agenda kinerja Bank, issue-issue terkini
Rapat Dewan Komisaris Bank, inisiatif strategis Bank, kepatuhan pelaksanaan prinsip
Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas dan syariah pada kegiatan usaha Bank, dsb.
tanggung jawabnya secara profesional dan independen dengan 3. Rapat Komite-Komite
berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Rapat yang dilaksanakan Komite-Komite (Komite Audit,
Komisaris berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
fungsi pengawasan bank, baik pada proses perumusan Nominasi) sesuai tugas dan tanggung jawabnya masing-
rencana strategis, penyusunan dan implementasi rencana masing guna mendukung Dewan Komisaris untuk
bisnis, pemantauan kinerja, penerapan manajemen risiko, good melaksanakan pengawasan dan pemberian nasihat kepada
corporate governance, dan kepatuhan terhadap prinsip syariah. Direksi.
Dalam pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab, Dewan Berikut rincian pelaksanaan rapat yang dilakukan oleh anggota
Komisaris didukung oleh Komite-Komite penunjang antara lain Dewan Komisaris:
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi
dan Nominasi. Efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung
189
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
190
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Waktu
No Keterangan Kehadiran Agenda
Pelaksanaan
9 Rakomdir Senin, 19 Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang
September 2016 Widianto, Zulkifli Djaelani
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman
Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar, Niken Andonowarih
10 Rakomdir Rabu, 12 Oktober Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Agud Fuad, Bambang Widianto, Zulkifli
2016 Djaelani
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Kusman Yandi, Choirul
Anwar, Niken Andonowarih, Ade Cahyo Nugroho
11 Rakomdir Kamis, 17 Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang
November 2016 Widianto, Zulkifli Djaelani
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman
Yandi, Choirul Anwar, Niken Andonowarih, Ade Cahyo Nugroho
12 Rakomdir Kamis, 15 Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang
Desember 2016 Widianto, Zulkifli Djaelani
Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman
Yandi, Choirul Anwar, Niken Andonowarih, Ade Cahyo Nugroho
Rapat Direksi
Rapat Direksi diselenggarakan minimal sebulan sekali. Rapat internal Direksi merupakan forum dan
sekaligus mekanisme bagi pengambilan keputusan secara kolektif. Selain itu, Direksi mengadakan rapat
gabungan dengan Dewan Komisaris untuk membahas kinerja Bank.
Selama 2016, tingkat kehadiran Direksi dalam Rapat Internal Direksi sebagai berikut:
Rapat Direksi
No. Direksi Jabatan
(50 kali)
1. Agus Sudiarto Direktur Utama 49
2. Putu Rahwidhiyasa Direktur 48
3. Fahmi Ridho Direktur 44
4. Edwin Dwidjajanto Direktur 44
5. Kusman Yandi Direktur 48
6. Choirul Anwar Direktur 45
7. Agus Dwi Handaya Direktur 30
Selama 2016, agenda Rapat Internal besera Daftar Kehadiran Direksi sebagai berikut:
No No. Radir Tanggal Radir Agenda Radir Direksi yang hadir
1. 18/001/RADIR 5 Januari 2016 • Sharing Direksi/SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Distribution Transformation & Penataan Jaringan Putu Rahwidhiyasa,
Kantor Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
2. 18/002/RADIR 11 Januari 2016 • Alokasi Target Bisnis dan Biaya RBB 2016, serta Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
191
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
192
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Dwidjajanto.
23. 18/023/RADIR 14 Juni 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Laporan Hasil Pemeriksaan Pajak Tahun Buku 2014 Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
• Update Project IT Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
• Progress Kerjasama BSM & MTF Dwidjajanto.
• Usulan Permohonan Penambahan Bagi Hasil Kupon
Sukuk Subordinasi Mudharabah BSM Tahun 2011
24. 18/024/RADIR 21 Juni 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya,
• Update Project IT BSM 2016 Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar,
• Usulan Infrastruktur Regional Wholesale Banking Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin
• Usulan Lembaga Jasa Agen Penunjang Dan Dwidjajanto.
Mekanisme Penerbitan Sukuk Subordinasi BSM Tahun
2016
• Progress Inisiatif Corplan
193
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
34. 18/034/RADIR 7 September 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Kinerja BSM Agustus 2016 Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
• Update Tax Amnesty Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
35. 18/035/RADIR 20 September 2016 • Kick Off Penerbitan Sukuk Subordinasi BSM Tahun Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
2016 Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
• Sharing Direksi & SEVP Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
• Learning Center Program Mid Term 2016 “Fuel The
Engine”
36. 18/036/RADIR 27September 2016 • Sharing Direksi & SEVP Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa,
• Update Bahan Kepada Dekom Choirul Anwar, Fahmi Ridho,
• Udate Tax Amnesty Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
• Limit Kewenangan Procurement
• Lain-lain (TVC, Kalender BSM 2017)
194
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
195
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Adapun metodologi penilaian kinerja Direksi dan Dewan Komisaris BSM oleh Bank
Mandiri adalah sebagai berikut:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
196
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Mekanisme penilaian yang dilakukan Bank mandiri kepada BSM adalah sebagai berikut:
1. Penilaian dilakukan dalam tiga aspek yaitu struktur, proses dan hasil tata kelola
terintegrasi.
2. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan sanksi, fraud, tindak lanjut temuan
audit dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR).
3. Penilaian (scoring) dilakukan dalam lima peringkat yaitu 1 (sangat baik), 2 (baik), 3 (cukup
baik), 4 (kurang baik), 5 (tidak baik). Urutan peringkat yang lebih kecil mencerminkan
penerapan tata kelola yang lebih baik.
Pada tahun 2016 Bank Mandiri melakukan penilaian tata kelola BSM termasuk kinerja Direksi
dan Dewan Komisaris setiap semesternya dengan hasil sebagai berikut:
Kinerja Direksi dan Dewan Komisaris pada Tahun 2016 (semester I dan semester II)
dinilai sangat baik (nilai dilakukan pembulatan keatas) oleh Bank Mandiri (Entitas Utama
konglomerasi Keuangan).
Nama Jabatan
1. Ketua Dewan Pengawas Syariah BSM (perbankan)
Dr. KH Ma’ruf Ami
2. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)
1. Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM (perbankan)
Dr M Syafii Antonio, MEc 2. Pimpinan STEI Tazkia (pendidikan)
3. Anggota Dewan Pengawas Syariah Schroders Investment Management
1. Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM (perbankan)
2. Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Asuransi Manulife (asuransi)
Drs H Mohamad Hidayat, MBA, MH
3. Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Asuransi Allianz Syariah (asuransi)
4. Anggota Dewan Pengawas Syariah UUS BTN Syariah (perbankan)
197
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab DPS BSM tahun 2016 penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Hal ini secara
mengacu pada PBI No. 11/33/PBI/2009 dan SE BI No. 12/13/ rutin dilakukan DPS BSM pada saat melakukan uji petik ke
DPbS, dengan rincian sebagai berikut: cabang. Dengan cara memeriksa dokumen funding dan
1. DPS BSM melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai landing secara , kemudian melakukan konfirmasi kepada
dengan prinsip-prinsip GCG. pejabat cabang.
2. DPS BSM memberikan nasihat dan saran kepada Direksi 7. Bila mana diperlukan DPS BSM dapat meminta data dan
serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja
Syariah. Nasihat dan saran secara langsung diberikan DPS Bank.
pada forum rapat dan diformalisasi dalam bentuk Risalah
Rapat maupun Opini DPS yang didokumentasikan dengan Realisasi Pengawasan Dewan Pengawas Syariah
baik. Sehingga hal-hal tersebut dapat menjadi rujukan Sesuai dengan PBI No. 11/33/PBI/2009 dan SE BI No. 12/13/
bagi Direksi dalam menjalankan operasional maupun DPbS. Dewan Pengawas Syariah melaksanakan pengawasan
mengeluarkan kebijakan. terhadap kegiatan Bank dengan melakukan:
3. Setelah melakukan serangkaian proses pemeriksaan, baik 1. Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/atau yang
berupa pemaparan materi/presentasi dan diskusi, DPS BSM diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern dan/atau
menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas fungsi kepatuhan untuk mengetahui kualitas pelaksanaan
pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan
dengan cara menerbitkan opini DPS. dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank.
4. DPS BSM mengawasi proses pengembangan produk baru
Bank agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional – Pada beberapa kali pelaksanaan uji petik, DPS BSM
Majelis Ulama Indonesia dengan melakukan hal-hal sebagai melakukan koordinasi dengan unit kerja Internal Audit
berikut: dan Compliance untuk mengumpulkan data dan informasi
a. Meminta penjelasan dari pejabat Bank yang berwenang terhadap cabang tertentu, sebelum uji petik itu sendiri
mengenai tujuan, karakteristik, dan akad yang digunakan dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar DPS sudah memiliki
dalam produk baru yang akan dikeluarkan; informasi yang utuh atas suatu cabang, sehingga lebih fokus
b. Memeriksa apakah terhadap akad yang digunakan pada saat pelaksanaan uji petik.
dalam produk baru telah terdapat Fatwa Dewan Syariah
Nasional-Majelis Ulama Indonesia. 2. Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang akan
1) Dalam hal telah terdapat fatwa, maka Dewan diperiksa dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan
Pengawas Syariah melakukan analisa atas pemenuhan Prinsip Syariah dari masing-masing kegiatan.
kesesuaian akad produk baru dengan fatwa Dewan Pada setiap awal tahun, DPS BSM melakukan rapat internal
Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia. DPS untuk menentukan beberapa cabang yang akan diuji
2) Dalam hal belum terdapat fatwa, maka Dewan petik.
Pengawas Syariah mengusulkan kepada Direksi
Bank untuk melengkapi akad produk baru dengan 3. Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik untuk
fatwa dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana
Indonesia. dipersyaratkan dalam ketentuan internal Bank yang berlaku.
c. Mereview sistem dan prosedur produk baru yang akan Fokus pemeriksaan DPS BSM adalah terhadap pemenuhan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
dikeluarkan terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah; aspek-aspek syariah/sharia compliance. Antara lain:
dan - kesesuaian akad yang digunakan,
d. Memberikan pendapat syariah atas produk baru yang - terpenuhinya unsur-unsur akad dimaksud pada suatu
akan dikeluarkan. skim pembiayaan,
5. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional – Majelis - pemeriksaan terhadap SP3, Nota Analisa Pembiayaan
Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang belum ada (NAP), Akad dan Akta Notariel.
fatwanya.
6. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip 4. Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan dan/atau konfirmasi kepada pegawai Bank dan/atau
nasabah untuk memperkuat hasil pemeriksaan dokumen;
198
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
5. Melakukan review terhadap ketentuan internal yang 7. Refinancing Syariah untuk Keperluan Take Over.
berlaku terkait aspek syariah apabila terdapat indikasi 8. Pelaksanaan Asset Sales atau Sell Down dari
ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah; Mandiri Goup.
9. Talangan Umrah Dengan Menggunakan Akad Al
6. Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan Qardh dan Al Ijarah.
dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Opini 10. Penggunaan Jasa Asuransi Konvensional Untuk PT
Syariah DPS khusus menjadi suatu persyaratan yang harus Persada Lines.
dipenuhi oleh BSM dalam rangka pemenuhan persyaratan 11. Produk Supply Chain Financing.
proses audit laporan keuangan tahunan BSM oleh KAP. 12. Penerbitan Sukuk Subordinasi Mudharabah BSM
Tahun 2016
7. Melaporkan hasil pengawasan Dewan Pengawas Syariah e. Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel
kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Laporan ini memuat pemeriksaan
dokumentasi kegiatan DPS yang disusun secara semesteran, Pada tahun 2016 DPS telah melakukan uji petik/
yang memuat antara lain: pengawasan langsung ke 4 Kantor Cabang (Branch)
a. Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan dan ke 5 Kantor Area BSM yaitu:
produk baru Bank meliputi tujuan, karakteristik, akad - Area Denpasar,
dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN- MUI, - Area Banda Aceh,
review system dan prosedur produk baru. - Area Malang,
b. Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank meliputi - Area Balikpapan,
penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan - Area Cirebon,
jasa Bank. Bentuk pengawasan berupa; analisis Laporan - KC Tasik,
Hasil Audit Intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah - KC Garut (2x) dan
uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek - KC Subang.
Syariah. Dengan konsentrasi uji petik yaitu dokumen transaksi
c. Opini Umum DPS terhadap operasional Bank per pendanaan, pembiayaan dengan basis akad:
periode. Periode I yaitu 1 Januari 2016 s.d. 30 Juni 2016 1. Wadiah
dan periode II yaitu 1 Juli 2016 s.d. 31 Desember 2016. 2. Murabahah.
d. Opini DPS terhadap kegiatan penghimpunan dana, 3. Mudharabah.
penyaluran dana, serta pelayanan jasa Bank. Dengan 4. Musyarakah, termasuk Musyarakah Mutanaqisah.
menyajikan data berupa: jumlah SE (Surat Edaran), data 5. Ijarah.
pembiayaan serta opini DPS atas produk baru Bank. Pada 6. Kasus Take Over
tahun 2016 DPS telah mengeluarkan 12 Opini Syariah, 7. Kasus Refinancing
dengan rincian pada semester I sebanyak 5 opini Syariah 8. Pembiayaan kepada koperasi
dan semester II sebanyak 7 opini Syariah. Adapun Opini Guna melengkapi proses pemeriksaan, DPS juga
yang dikeluarkan DPS adalah sebagai berikut: meminta dan mempelajari hasil temuan Internal Audit
1. Produk dan Operasional BSM Tahun 2015. & Anti Fraud Group (IAG) dari masing-masing Kantor
2. Fasilitas Perpanjangan Otomatis Bagi Nasabah Cabang yang diuji petik.
Gadai BSM.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
3. Pengenaan Marjin N+2 Untuk Pelunasan Dipercepat 8. Meningkatkan Pemahaman Praktek Perbankan Syariah
Pembiayaan Murabahah. Hal penting lainnya adalah pada saat melakukan Uji Petik
4. Talangan Umrah Berbasis Fee Based Income. DPS BSM melakukan dialog dengan pimpinan dan pegawai
5. Laporan Keuangan Audit Per 1 Jan sd 31 Maret cabang, untuk menganalisa lebih dalam kendala-kendala bisnis
2016. dan operasional cabang yang berkaitan dengan aspek syariah
6. Pengelolaan Dana Investasi BSM Bersumber Dari sehingga dapat dipastikan kesesuaian dengan prinsip syariah.
Tax Amnesty.
Selain itu DPS juga memberikan arahan dan penguatan materi
“Akad dan Produk Perbankan Syariah” kepada staf cabang,
199
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
dengan mengadakan Forum Klinik Syariah untuk menjawab keluhan sekaligus menerima
masukan yang dapat memperbaiki kualitas pemenuhan aspek syariah.
Hal ini dimaksudkan agar semua pejabat cabang memahami dan mengenali kembali
skema produk dan jasa perbankan syariah, termasuk akad-akad standar yang digunakan
dalam produk pendanaan, pembiayaan dan jasa. Sehingga harapannya dari sisi bisnis tetap
tumbuh dan dari aspek syariah terpenuhi.
Dalam rangka menunjang semua pencapaian di atas, DPS secara moral spiritual memiliki
kewajiban untuk menyampaikan motivasi dan arahan kepada semua pejabat dan pegawai
cabang agar senantiasa mengedepankan akhlak/etika Islami dalam menjalankan semua
tugas dan tanggung jawab yang menjadi amanah Perusahaan. Hal inilah yang menjadi nilai
tambah sekaligus kekuatan yang sangat fundamental bagi Bank Syariah Mandiri, terlebih
Bank Syariah Mandiri memiliki Corplan 2016-2020, yang diperkuat dengan internalisasi
budaya PAS (Percaya Diri, Antusias dan Semangat), insya Allah Bank Syariah Mandiri menjadi
bank “Terdepan, Modern. Menentramkan”.
Adapun agenda yang dibahas pada beberapa kali penyelenggaraan rapat selama tahun
2016 adalah sebagai berikut:
1) Lanjutan Pembahasan Pengenaan Marjin Sebesar Dua Bulan Marjin Berjalan (N+2)
Dalam Pembiayaan Murabahah Yang Dilunasi Sebelum Jatuh Tempo (Pelunasan
Dipercepat).
2) Talangan Umrah Berbasis Fee Based Income.
3) Penuangan Alternate Currency Clause Dalam Akad Pembiayaan Murabahah Yang
Menggunakan Mata Uang Asing (USD).
4) Tinjauan pengenaan biaya ijarah proporsional setelah tanggal jual jaminan.
5) Pembiayaan linkage program kepada koperasi konvensional.
6) Pembiayaan kemitraan inti plasma.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
7) Penjualan BSM Oto melalui pola kerja sama servicing bersama PT Mandiri Tunas
Finance.
8) Pengelolaan Dana Investasi BSM Bersumber Dari Tax Amnesty.
9) Produk Supply Chain Financing.
10) Pembahasan Hasil Exit Meeting OJK mengenai Selldown.
11) Klausul Bagi Hasil Sukuk.
Untuk meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi DPS, mulai pada tahun 2017 DPS akan
memanfaatkan teknologi telekonferensi/video conference sebagai proses pengumpulan data
maupun percepatan transformasi informasi dengan cabang-cabang di seluruh Indonesia.
200
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
201
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
202
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Laporan Kegiatan Tahun 2016 1. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi dan DPS (Rakomdir/
1. Menyusun Telaah Rencana Bisnis Bank PT Bank Syariah Ragab).
Mandiri Tahun 2016-2018. Sejak bulan Januari s/d Desember 2016, Komite Audit ikut
2. Melakukan Review atas Laporan Realisasi Audit dan Top serta dalam pelaksanaan Rakomdir/ragab sebanyak 12 (dua
Letters dari Internal Audit Group (IAG). belas) kali Rakomdir/Ragab bersama dengan KPR, dengan
Sejak bulan Januari s/d Desember 2016 telah dibuat 10 agenda pembahasan Evaluasi kinerja PT Bank Syariah
Laporan Hasil Review Realisasi Audit dan Top Letters dari Mandiri per bulan, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya.
IAG.
3. Melakukan Review atas Laporan Perkembangan Transformasi 2. Rapat Komite Audit.
CBS dari IT Group secara bulanan. Sejak bulan Januari s/d Desember 2016 telah dilakukan
Sejak bulan Januari s/d Desember 2016 telah dibuat 11 20 (dua puluh) kali Rapat Komite Audit dengan dibuatkan
Laporan Hasil Review Progress Report Project Transformasi risalah pada setiap rapat dilakukan dengan agenda sebagai
CBS dari IT Group. berikut :
4. Melakukan Review atas Laporan Keuangan Publikasi PT 1) Progres Hasil Audit Laporan Keuangan PT Bank Syariah
Bank Syariah Mandiri. Madiri Tahun Buku 2015.
Telah dilakukan review atas Laporan Keuangan Publikasi 2) Progres Penyelesaian Suspense Account.
BSM periode: Desember/Triwulan IV 2015, Maret/Triwulan 3) Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK pada Bank Syariah
I 2016, Juni/Triwulan II 2016 dan September/Triwulan III Mandiri.
2016. 4) Annual Audit Plan IAG Tahun 2016.
5. Menyusun Telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank Syariah 5) Progres Pengembangan Teknologi Informasi.
Mandiri. 6) Realisasi Audit Intern Tahun 2015 – 2016.
Sejak bulan Januari s/d Desember 2016 telah dibuat 6 7) Management Letter Hasil Audit BSM Tahun 2015 oleh
(enam) Laporan Pos-Pos Tertentu. KAP PwC.
6. Kajian On Site / Observasi ke Cabang-Cabang. 8) Pembahasan Hasil Audit Laporan Keuangan BSM per
Pada bulan Oktober dan November 2016 telah dilakukan 31 Maret 2016.
Kajian On Site/Observasi ke 2 (dua) Area BSM, yaitu Area 9) Progres Pengembangan Teknologi Informasi BSM.
Padang dan Area Semarang. Pada setiap kunjungan/ 10) Laporan Pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi.
observasi dilakukan oleh masing-masing 1 (satu) orang 11) Pembahasan Aset BSM di Jl. Saharjo No. 205 A Jakarta.
Anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. Dari 12) Laporan Hasil Audit Intern Periode Juni dan Juli 2016.
hasil observasi tersebut dibuatkan Laporan Hasil Observasi 13) Progres Pengembangan Teknologi Informasi BSM.
yang disampaikan kepada Ketua Komite Audit dan Ketua 14) Pembahasan Revisi Charter KPR dan Charter KA
Komite Pemantau Risiko serta Dewan Komisaris. (bersama dengan KPR).
7. Melakukan rapat Komite Audit serta mengikuti berbagai 15) Laporan Hasil Audit Intern Periode Agustus 2016.
rapat 16) Pembahasan Revisi Kebijakan Sistem pengendalian
8. Mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensi Intern PT BSM.
Komite Audit 17) Progres Penyelesaian Open Item pada Beberapa
Rekening GL Posisi per 30 September 2016.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran 18) End to End Pelaporan Sistem Informasi Debitur.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Komite Audit 19) Financing Review dan Audit Plan Tahun 2016 oleh KAP.
Komite Audit mengadakan rapat serta mengikuti rapat secara 20) Laporan Hasil Audit Intern Periode Oktober 2016.
berkala sebagai berikut:
203
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
3. Rapat Komite Pemantau Risiko. secara proaktif menyelenggarakan rapat-rapat KPR dengan
Sejak bulan Januari s/d Desember 2016, Komite Audit ikut berbagai tema pembahasan terkait kegiatan bisnis dan/atau
serta dalam pelaksanaan Rapat Komite Pemantau Risiko operasional Bank maupun melakukan kajian–kajian (review)
sebanyak 59 (lima puluh Sembilan) kali Rapat. secara on desk atau secara on site (observasi) ke lapangan
untuk melihat langsung kegiatan bisnis dan/atau operasional
4. Rapat Komite Remunerasi. di Cabang-Cabang, serta menghadiri Rapat Dewan Komisaris &
Dari total 10 agenda rapat Komite Remunerasi dan Direksi & DPS (Rakomdir/Ragab), Rapat Komite Audit dan Rapat
Nominasi yang diselenggarakan pada tahun 2016, terdapat Komite Remunerasi dan Nominasi, dengan laporan kegiatan
keikutsertaan anggota Komite Audit pada 3 (tiga) kali Rapat KPR sebagaimana disampaikan berikut ini.
Komite Remunerasi dan Nominasi dengan agenda, sbb.:
a. Kebijakan Human Capital (16.11.2016) Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko
b. Progres Pemenuhan dan Pengembangan SDM Tahun Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko BSM berjumlah
2016 dan Strategi Pemenuhan dan Pengembangan SDM 5 (lima) orang, terdiri dari 1 orang Ketua yang dijabat oleh
Tahun 2017 (24.11.2016). Komisaris Independen, 1 orang anggota Komisaris Utama, 1
c. Progres Penyusunan Job Desc, Job Grade, Fasilitas, orang anggota Komisaris Independen dan 2 orang anggota
dsb. Sebagai Tindak Lanjut Pelaksanaan Transformasi yang berasal dari pihak independen di luar pengurus bank,
Organisasi (15.12.2016). sebagai berikut:
Dewan Komisaris dan Komite Audit Dalam Mensukseskan Anggota, pihak independen di luar pengurus
Hari Dewanto*)
Bank
Program Tax Amnesty”, penyelenggara Ikatan Komite Audit
Anggota, pihak independen di luar pengurus
Indonesia, tanggal 31 Agustus 2016 di Jakarta Kayim Hanuri *)
Bank
*) Ditetapkan sebagai anggota KPR sejak tanggal 1 Juli 2016, menggantikan Sdr. Edyanto
KOMITE PEMANTAU RISIKO Rachman dan Sdr Ateng Suhaeni sebagaimana ditetapkan dengan SK Direksi No.18/896-
KEP/DIR tgl. 18 Agustus 2016 perihal Penetapan Susunan Keanggotaan Komite-Komite PT
Dalam rangka pelaksanaan Good Corporate Governance di Bank Syariah Mandiri.
Bank Umum Syariah sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.
11/33/PBI/2009 tanggal 9 Desember 2009, Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite Pemantau Risiko
PT Bank Syariah Mandiri telah membentuk Komite Pemantau bertangggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Risiko (KPR) untuk mendukung efektifitas pelaksanaan tugas
Profil Komite Pemantau Risiko
dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
Ramzi A Zuhdi
Ketua
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Bersama Direksi dan
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Dewan Komisaris PT. Bank Syariah Mandiri No. 18/002-SKB/
KOM.DIR tanggal 1 November 2016 telah ditetapkan Revisi
Ventje Rahardjo
Pedoman dan Tata Tertib (Charter) KPR, sebagai acuan KPR
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Anggota
dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
melakukan pengawasan secara aktif atas penerapan Manajemen
Risiko di Bank Syariah Mandiri.
Zulkifli Djaelani
Anggota
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab KPR
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
sebagaimana diatur dalam Charter KPR dimaksud, selama
periode 1 Januari 2016 sampai 31 Desember 2016, KPR telah
204
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Lahir di Jakarta tanggal 10 Oktober 1958. Lulus sebagai Lahir di Cirebon pada tanggal 7 Desember 1958. Menyelesaikan
Sarjana Peternakan dari Institut Pertanian Bogor tahun 1981, pendidikan Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor
melanjutkan pendidikan di Australia dan memperoleh Post (IPB) pada tahun 1982 dan Master of Science in Agricultural
Graduate Diploma dibidang Ekonomi Pertanian tahun 1987 Economics dari Texas A&M University, USA pada tahun 1992.
dan memperoleh Master of Economics pada tahun 1988 dari Bergabung dengan Bank Bumi Daya (BBD) sejak tahun 1983
University of New England Australia. Mulai bekerja di PT. dan ditempatkan di BBD Cabang Bandarlampung dengan
Mercubuana sebagai tenaga marketing pada tahun 1981, dan berbagai posisi s/d tahun 1989, selanjutnya pada tahun 1990
mulai berkarir di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada s/d 1992 memperoleh beasiswa dari BBD untuk meneruskan
tahun 1989 sebagai anggota Tim Pembiayaan Proyek II, Divisi pendidikan S2 tersebut di atas dan setelah menyelesaikan
Korporasi. Telah menempati berbagai jabatan di Bank Mandiri S2 ditugaskan on the job training di BBD New York Agency.
dengan posisi terakhir sebagai Vice President, Department Jabatan terakhir sebagai Department Head of Business Process
Head, Corporate Risk Group. Kursus dan pelatihan yang pernah & System Reengineering Bank Mandiri pada 2013-2014. Kursus
diikuti antara lain Sertifikasi Manajemen Risiko, Portfolio & dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain Branch Manager
Operational Risk Management, Expertise dibidang Fertilizer, Course-LPPI (1998), Bank Mandiri Advanced Leadership Course
Coal, Palm Oil &Down Stream Industries. Leadership Senior (2001), Transformation Leadership from Within, Bank Mandiri
Management Training, INSEAD, Singapore. Project Finance for (2004), Syndicated Loans, International Faculty of Finance
Developing Countries, The Development Bank of Japan, Tokyo. (London, 2004), INSEAD Leadership Senior Training, INSEAD
Corporate Credit Risk Analysis, Standards & Poor’s Singapore. France (Jakarta, 2004), SESPIBANK-LPPI (2005), Political Risk and
Sejak 1 Juli 2016 menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Insurance (Shanghai, 2007), Early Warning Signals: Liquidity and
Risiko Bank Syariah Mandiri. Refinancing Challenges, Fitch Training (Hongkong, 2008), Credit
Risk Masterclass (Singapore, 2009), Enterprise Risk Management
Masterclass (Kuala Lumpur, 2011), Sertifikasi Manajemen Risiko
Level III-LSPP (2010). Sejak 1 Juli 2016 menjabat sebagai anggota
Komite Pemantau Risiko Bank Syariah Mandiri.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
205
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
terkait pengendalian risiko. PT BSM per 31 Maret 2016 dan 2015 (12.05.2016).
6. Melakukan evaluasi terhadap perubahan struktur organisasi Kajian diteruskan kepada Dewan Komisaris melalui Surat
Bank sampai dengan satu tingkat di bawah Direksi. No. 18/012-03/KPR/2016 tanggal 12 Mei 2016
h. Antisipasi dan Mitigasi Risiko Pasar Akibat Kewajiban
Penggunaan Rupiah dan Penyediaan Dana Valas
untuk Memenuhi Permintaan Depag dalam rangka
penyelenggaraan Ibadah Haji. (21.06.2016). Kajian
diteruskan kepada Dewan Komisaris melalui Surat No.
18/013-03/KPR/2016 tanggal 24 Juni 2016
206
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
i. Kajian (Review) Atas Charter Komite Pemantau Risiko Pemantau Risiko telah menyelenggarakan rapat Komite
PT. Bank Syariah Mandiri 2016 sejalan dengan Peraturan Pemantau Risiko sebanyak 59 (lima puluh sembilan) kali. Di
Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 tanggal 7 samping itu, Komite Pemantau Risiko juga mengikuti berbagai
Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate macam rapat yaitu Rakomdir/Ragab sebanyak 12 (dua belas)
Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Syariah, kali, Rapat Komite Audit sebanyak 20 (dua puluh) kali, dan
dan PBI No. 13/23/PBI/2011 tanggal 2 November 2011 Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak 3 (tiga)
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum kali. Dengan demikian jumlah rapat keseluruhan yang dihadiri
Syariah dan Unit Syariah. Hasil Kajian (Review) telah Komite Pemantau Risiko sebanyak 94 (Sembilan puluh empat)
dibahas dalam rapat gabungan Komite Pemantau Risiko kali, dan berikut ini tingkat kehadiran masing-masing anggota
dan Komite Audit tanggal 29 Agustus 2016, dengan Komite Pemantau Risiko pada rapat-rapat tersebut di atas.
Risalah Rapat No. 13/016/KA tanggal 29 Agustus 2016.
Berdasarkan hasil rapat dimaksud selanjutnya disusun Nama Jabatan Rapat Hadir % Hadir
Revisi Pedoman dan Tata Tertib Kerja (Charter) Komite Bp. Ramzi A Zuhdi Ketua/Komisaris
94 92 100%
Independen
Pemantau Risiko Bank Syariah Mandiri, dan Charter
Bp. Ventje Rahardjo Anggota/Komisaris
tersebut telah diberlakukan sejak tanggal 1 November 94 94 100%
Utama
2016 sesuai Surat Keputusan Bersama Direksi & Dewan Bp. Zulkifli Djaelani Anggota/Komisaris
94 94 100%
Komisaris Bank Syariah Mandiri No. 18/002-SKB/KOM. Independen
DIR tanggal 1 November 2016. Bp. Hari Dewanto Anggota 94 *) 93 99%
j. Kajian (Review) Atas Pelaksanaan Risiko Kepatuhan PT. Bp. Kayim Hanuri Anggota 94 94 100%
Bank Syariah Mandiri Periode Semester I 2016. Kajian Keterangan: *) I (satu) kali tidak hadir karena dinas luar (DL) ke Padang.
berikut rekomendasinya disampaikan kepada Dewan
Komisaris tanggal 7 September 2016. Rincian rapat Komite Pemantau Risiko tersebut adalah sebagai
k. Kajian (Review) Atas Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan berikut:
BSM Periode Semester I 2016 (Risk Based Bank Rating). 1. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi dan DPS (Rakomdir/
Kajian berikut rekomendasinya disampaikan kepada Ragab)
Dewan Komisaris tanggal 7 September 2016. Agenda Rakomdir/ Ragab sejak Januari 2016 sampai dengan
Desember 2016 yaitu sebagai berikut:
2. Kajian (Review) on site (Observasi ke Cabang-Cabang) 1) Evaluasi kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
a. Kajian (Review) Atas Hasil Observasi ke Area Semarang Desember 2015, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis
yang dilakukan bersama antara Anggota Komite Lainnya (21.01.2016).
Pemantau Risiko dan Anggota Komite Audit pada tanggal 2) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
31 Oktober 2016 sampai tanggal 4 November 2016. Januari 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya
Hasil Kajian (Review) tersebut berikut rekomendasinya (17.02.2016).
telah disampaikan kepada Dewan Komisaris vide Surat 3) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
No. 18/020-3/KPR tanggal 5 Desember 2016. Februari 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis
b. Kajian (Review) Atas Hasil Observasi ke Area Padang yang Lainnya (23.03.2016).
dilakukan bersama antara Anggota Komite Pemantau 4) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
Risiko dan Anggota Komite Audit pada tanggal 24 Maret 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
207
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
8) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode 20) Laporan Pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi Q1 2016
Juli 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya (11.05.2016)
(19.08.2016) 21) Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (25.05.2016)
9) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode 22) Pengelolaan Likuiditas (25.05.2016)
Agustus 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis 23) Evaluasi Transformasi Organisasi HO & Distribution
Lainnya (19.09.2016) Channel (01.06.2016)
10) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode 24) Kebijakan SDM (01.06.2016)
September 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis 25) Electronic Banking (01.06.2016)
Lainnya (12.10.2016) 26) Distribution Strategy (01.06.2016)
11) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode 27) Rencana & Strategi Pertumbuhan dan Financing at Risk
Oktober 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis – Retail Banking (09.06.2016)
Lainnya (17.11.2016) 28) Rencana & Strategi Pertumbuhan dan Financing at Risk
12) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode – Wholesale Banking (09.06.2016)
November 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis 29) Pengembangan Mobile Banking (15.06.2016)
Lainnya (15.12.2016) 30) Pengelolaan Risiko Hukum Bank (23.06.2016)
31) Banking Operation (29.06.2016)
2. Rapat Komite Pemantau Risiko 32) Laporan Kepatuhan Terintegrasi - Semester I 2016
Agenda Rapat Komite Pemantau Risiko sejak Januari 2016 dan Laporan Tata Kelola Terintegrasi-Semester I 2016
sampai dengan Desember 2016 yaitu sebagai berikut: (20.07.2016)
1) Strategi Penanganan Kasus Kutilang Paksi Mas (KPM) 33) Pemenuhan Sumber Daya Manusia (28.07.2016)
(06.01.2016) 34) Tingkat Kesehatan Bank Semester I 2016 (28.07.2016)
2) Proses Transformasi Organisasi (07.01.2016) 35) Proses Implementasi Sinergi dengan MTF/MUF (28
3) Financing Operation Center dan Progress .07.2016)
Pengembangan Teknologi Informasi (07.01.2016) 36) Progress Islamic Sector Solution-Ekosistem Umroh
4) Progress Penataan Jaringan Kantor dan Roll Out BSM (01.08. 2016)
(21.01.2016) 37) Program GEGER 125 (18.08.2016)
5) Kebijakan Operasional, Kebijakan Tata Perusahaan dan 38) Program Command Center (18.08.2016)
Kebijakan Treasury PT BSM (21.01.2016) 39) Pelunasan (Call Option) Subordianted Notes 2011 &
6) Progress Report Penataan Head Office dan Distribution Penerbitan Subordinated Notes 2016 (29.08.2016)
Channel (17.02.2016) 40) Pembahasan Revisi Charter KPR dan Charter KA
7) Gerakan Genggam Recovery Rp.1,25Triliun (GEGER (bersama dengan KA) (29.08.2016)
125) (24.02.2016) 41) Career Management Framework & Kriya BSM
8) Mikro, Konsumer dan Pawning (03.03.2016) (31.08.2016)
9) Wholesale Banking (10.03.2016) 42) Implementasi Anti Pencucian Uang (APU) & Pencegahan
10) Implementasi APU dan PPT (23.03.2016) Pendanaan Terorisme (PPT) (30.08.2016)
11) Progres Penataan Kantor Pusat dan Jaringan 43) Progres, Strategi Pertumbuhan dan Financing At Risk
(23.03.2016) segmen Wholesale Banking (22.09.2016)
12) Laporan BSM kepada OJK mengenai Bottom-Up Stress 44) Progres, Strategi Pertumbuhan dan Financing At Risk
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
208
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
49) Redesign 5 Proses Operasional di Cabang (27.10.2016) 14) Pembahasan Revisi Charter KPR dan Charter KA
50) Progres Pencapaian 5 Produk Unggulan BSM (bersama dengan KPR) (29.08.20160
(07.11.2016) 15) Laporan Hasil Audit Intern Periode Agustus 2016
51) Progres Inisiatif Corporate Plan BSM 2016-2020 (12.10.2016)
(07.11.2016) 16) Pembahasan Revisi Kebijakan Sistem Pengedalian
52) Progres & Rencana Pengembangan Corporate Culture Intern BSM (12.10.2016)
(16.11.2016) 17) Progress Penyelesaian Open Item pada Beberapa
53) Proyeksi Pertumbuhan dan NPF s/d Desember 2016, Rekening GL Posisi per 30 September 2016 (19.10.2016)
Progess Implementasi dan Efektifitas Command 18) End to End Pelaporan Sistem Informasi Debitur
Center dan Proyeksi NPF 2017 segmen Retail Banking (19.10.2016)
(23.11.2016) 19) Financing Review dan Audit Plan Tahun 2016 oleh KAP
54) Proyeksi Pertumbuhan dan NPF Desember 2016 (28.11.2016)
dan Desember 2017 segmen Wholesale Banking 20) Laporan Hasil Audit Intern Periode Oktober 2016
(23.11.2016) (30.11.2016)
55) Progres Implementasi Sinergi dengan MTF (24.11.2016)
56) Progres Islamic Sector Solution Ekosistem Umroh 4. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
(24.11.2016) Dari total 10 agenda rapat Komite Remunerasi dan
57) Document Management System (30.11.2016) Nominasi yang diselenggarakan pada tahun 2016, terdapat
58) Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan OJK 2016 (07.12.2016) keikutsertaan anggota Komite Pemantau Risiko pada 3
59) Progres Simplifikasi Produk dan Layanan BSM (tiga) kali Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dengan
(22.12.2016) agenda, sbb.:
1) Kebijakan Human Capital (16.11.2016)
3. Rapat Komite Audit 2) Progres Pemenuhan dan Pengembangan SDM Tahun
Agenda Rapat Komite Audit sejak Januari 2016 sampai 2016 dan Strategi Pemenuhan dan Pengembangan SDM
dengan Desember 2016 yaitu sebagai berikut: Tahun 2017 (24.11.2016).
1) Progres Hasil Audit Laporan Keuangan PT Bank Syariah 3) Progres Penyusunan Job Desc, Job Grade, Fasilitas,
Madiri Tahun Buku 2015. dsb. Sebagai Tindak Lanjut Pelaksanaan Transformasi
2) Progres Penyelesaian Suspense Account. Organisasi (15.12.2016).
3) Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK pada Bank Syariah
Mandiri. Komite Remunerasi dan Nominasi
4) Annual Audit Plan IAG Tahun 2016. Dewan Komisaris telah membentuk Komite Remunerasi dan
5) Progres Pengembangan Teknologi Informasi. Nominasi untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas
6) Realisasi Audit Intern Tahun 2015 – 2016. dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Hal ini sejalan dengan
7) Management Letter Hasil Audit BSM Tahun 2015 implementasi good corporate governance (vide PBI No.11/33/
olehKAP PwC. PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good
8) Pembahasan Hasil Audit Laporan Keuangan BSM per31 Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Maret 2016. Syariah).
9) Progres Pengembangan Teknologi Informasi BSM
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
209
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi
Nominasi dan Nominasi
Komite Renumerasi dan Nominasi PT Bank Syariah Mandiri Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung
telah memenuhi susunan keanggotaan Komite Remunerasi jawab, antara lain sebagai berikut:
dan Nominasi yang diwajibkan oleh Peraturan Bank Indonesia 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi;
No.11/33/PBI/2009 yaitu paling kurang terdiri dari 2 (dua) orang 2. Melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara kebijakan
Komisaris Independen dan 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif Bank remunerasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut;
yang membawahi sumber daya manusia. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris,
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi sejak tanggal 22 Mei Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat Eksekutif dan
2014 sebagai berikut: pegawai secara keseluruhan;
4. Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan
Nama Jabatan Komisaris mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/
Bambang Widianto Ketua (Komisaris Independen) atau penggantian anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Ventje Rahardjo Anggota (Komisaris Utama) Dewan Pengawas Syariah;
Ramzi A. Zuhdi Anggota (Komisaris Independen) 5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
Agus Fuad Anggota (Komisaris) mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan/
Zulkfili Djaelani Anggota (Komisaris Independen) atau Dewan Pengawas Syariah;
Head of Human Capital Group (Ex-
6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
Officio);
mengenai calon pihak independen yang akan menjadi
Perwakilan Human Capital PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk anggota Komite Audit dan Anggota Komite Pemantau
Risiko.
Profil Komite Remunerasi dan Nominasi
Bambang Widianto Laporan Kegiatan Tahun 2016 dan Rapat Komite
Ketua Selama tahun 2016, Komite Remunerasi dan Nominasi telah
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris melakukan 10 (sepuluh) kali Rapat dengan agenda pembahasan
dan kehadiran masing-masing anggota Komite Remunerasi dan
Ventje Rahardjo Nominasi, sebagai berikut:
Anggota 1. Agenda Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi, sebagai
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris berikut:
a. Tantiem Tahun 2015, Kenaikan Gaji/Honorarium
Ramzi A. Zuhdi Tahun 2016, dan Pergantian DPS dan Honorarium DPS
Anggota (28.01.2016).
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris b. Pergantian Dewan Pengawas Syariah (07.03.2016).
c. Tantiem bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan
Agus Fuad Komisaris (31.03.2016).
Anggota d. Bonus Tahun 2015 bagi Dewan Pengawas Syariah
(15.04.2016).
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
210
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
j. Progres Penyusunan Job Desc, Job Grade, Fasilitas, dsb. Sebagai Tindak Lanjut Pelaksanaan Transformasi
Organisasi (15.12.2016).
Kebijakan Suksesi Direksi telah diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi.
Sebagai gambaran upaya mencegah munculnya benturan kepentingan dilakukan beberapa upaya secara
berkesinambungan, diantaranya melalui :
a. Poster La risywah, No Kick Back dan No Special Payment
Merupakan bentuk komitmen pimpinan yang wajib diikuti jajaran Bank untuk bekerja dengan lurus.
2. tidak dibolehkan melayani pengajuan pembiayaan melalui perantara, broker atau pihak ketiga lainnya
yang mengenakan fee atau komisi atas beban siapa pun.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
3. tidak dibolehkan menerima titipan dari nasabah seperti buku tabungan, bilyet deposito, warkat cek/BG,
formulir transaksi kosong yang telah ditandatangani dan bukti kepemilikan rekening nasabah lainnya.
Terima kasih atas dukungan Anda kepada kami dalam mewujudkan sistem tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance).
Agus Sudiarto
President Director Branch Manager
211
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
b. Email blast
Bentuk sosialisasi dan reminder kepada jajaran Bank untuk
menghindari berbagai kemungkinan munculnya benturan
kepentingan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.
c. Annual Disclosure Benturan Kepentingan
Jajaran BSM diharuskan untuk mengisi pernyataan tahunan
(annual disclosure) setiap tahunnya terkait bentuan
kepentingan yang muncul dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab.
CORPORATE SECRETARY
Corporate Secretary berperan penting dalam memfasilitasi melakukan publikasi laporan keuangan bank dalam rangka
komunikasi antara perusahaan dengan stakeholder (pemegang transparansi, menyiapkan Rapat Direksi dan Rapat Komisaris
saham, regulator, pemangku kepentingan lainnya) serta serta mendokumentasikannya.
memastikan kepatuhan korporasi terhadap ketentuan
perundangan perbankan. Dalam hal tata kelola komunikasi korporasi, Corporate
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
212
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Dalam hal tata kelola kesekretariatan, Corporate Secretary mengelola dan memproses pengelolaan
Dokumen Bank dan Pengurus Bank mulai dari penciptaan, pencatatan, penyimpanan, pemusnahan
dan pelaporan. Selain itu tata kelola kesekretariatan juga mencakup fungsi kerumahtanggaan dan
protokoler.
Corporate Secretary mendukung tercapainya Visi dan Misi Bank dengan tetap memperhatikan
prinsip Standar Etika Perusahaan, Good Corporate Governance, dan nilai-nilai Perusahaan.
Corporate Secretary Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direksi serta diangkat dan
diberhentikan berdasarkan Keputusan Direksi dengan mekanisme internal Perusahaan dengan
persetujuan Dewan Komisaris.
Corporate Secretary berada di bawah Direktorat Finance and Strategy. Sesuai fungsi tiga pilar tata
kelola, dalam menjalankan fungsi dan perannya, Corporate Secretary dibantu oleh unit pendukung
yakni Corporate Communication, Corporate Branding, Corporate Internal Affairs, Marketing
Communications. Sementara itu untuk mendukung komunikasi dewan direksi dan komisaris
terdapat fungsi executive assistant Direksi, Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah.
Corporate Secretary juga menjalankan fungsi edukasi dan sosialiasi bank syariah kepada public
bekerjasama dengan unit bisnis.
Struktur Organisasi
Corporate Secretary
Corporate
Secretary
Secretary
Media Relation
Brand Development
& Stakeholder Board & Support Brand Marketing
& Implementation & Analytics
Management
Responsibility Communication
Management Event
Staff
Staff Internal Staff
Communication
Corporate
Management
Creative &
Development,
Document &
Publishing
Staff
213
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Profil Corporate Secretary PT Bank Syariah Mandiri. Tugas dan tanggung jawab pokok
sebagai berikut:
Penyelenggaraan
Tupoksi Teknis Fungsi 15-16 Desember Majalah Infobank b. Menjadi penghubung antara Bank dan pihak eksternal
Corporate Secretary 2016. yang mewakili masyarakat.
From A-Z yang
c. Mengikuti perkembangan pasar dan kondisi eksternal
Bank, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di
Tugas dan Tanggung Jawab Corporate Secretary bidang perbankan syariah.
Tugas dan tanggung jawab peran Corporate Secretary di BSM d. Mengarahkan aktivitasi korporasi above the line dan
serta segenap unit pendukung telah diatur dalam Standar below the line untuk mendukung bisnis perusahaan.
Prosedur Operasional Corporate Secretary Tahun 2016 efektif e. Mengarahkan penyusunan alat dan komunikasi media
berlaku sejak Juli 2016 serta SK No.14/747-KEP/DIR tanggal 13 marketing yang efektif dan tepat sasaran.
Desember 2012, perihal Penempatan dan Penetapan Pegawai
214
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
C. Terkait Fungsi Corporate Branding & Corporate Social - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat
Responsibility (CSR): Umum Pemegang Saham Luar Biasa
1. Menjaga dan meningkatkan citra melalui konsistensi - Rapat Umum Pemegang Sukuk Subordinasi
dan standardisasi dalam implementasi brand Bank. - Islamis Economic Forum di Surabaya
2. Mengatur dan menerjemahkan brand value dan - Sosialisasi Gateaway Tax Amnesty
mengelola program CSR agar in line dengan program - World Islamic Economic Forum
corporate plan Bank. - Islamic Development Bank Annual Meeting
- iB Vaganza
Implementasi hubungan dengan pemangku kepentingan - Event gerai Car Free Day di beberapa kota
dilakukan antara lain melalui kegiatan temu analis, paparan - BSM Spekta, pembukaan gerai di Mall-mall di beberapa
publik, penerbitan brosur kinerja keuangan bulanan, penerbitan kota
laporan keuangan triwulanan, dan tahunan, pertemuan - Mandiri Karnaval Nusantara
rutin dengan pemangku kepentingan. Pemegang saham b. Menyelenggarakan traning, briefing dan pertemuan
dan pemangku kepentingan lainnya juga dapat mengakses dengan media serta penerbitan press release dalam rangka
informasi mengenai Bank dan kegiatannya di situs web: www. membentuk citra positif melalui media :
syariahmandiri. co.id. - Media Training Perbankan Syariah (Nasional), 20
Desember 2016
Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen - Media Training Perbankan Syariah RO IV Banjarmasin,
penting dalam penciptaan citra perusahaan, Corporate Secretary 10 November 2016)
Bank juga memiliki tugas menyebarluaskan informasi mengenai - Silaturahim buka puasa BSM KP dan Region di Jakarta
BSM kepada segenap pegawai, termasuk menyampaikan dan 7 region
program dan kebijakan manajemen. Informasi tersebut - Pertandingan olahraga persahabatan antara
disampaikan melalui media internal antara lain milis, media manajemen BSM dengan media nasional (Detik.com,
BSM (majalah ETHIC), BOD Messages, Forum Doa Pagi Senin, Bisnis Indonesia, Republika)
Pengajian Rabu Sore, Dzikir Jumat pagi, newsletter, intranet, - Pertemuan bulanan dengan media
temu pegawai, serta sosialisasi ke Kantor Wilayah dan Cabang. - Penerbitan rilis dengan jumlah mencapai 46 yang
mencakup konten kinerja Bank, operasional, layanan
Program Pengembangan Karir baru, penghargaan, kerja sama dengan pihak ketiga,
Untuk peningkatan kompetensi terutama soft-skills jajaran dan penyelenggaraan corporate social responsibility
corporate secretary, Corporate Secretary telah mengikutsertakan (CSR)
SDM pada beberapa training di antaranya: c. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)
Peserta Corsec dengan mitra Bank.
No Nama Training
BSM
d. Mengadakan berbagai acara terkait dengan program
1 Workshop Kearsipan 2 orang
Corporate Social Responibility (CSR) antara lain:
2. Sharing Session Internal Communications 2 orang
- Bantuan sanitasi di pondok pesantren di Cirebon
3 Sharing Session Sosial Media 3 orang
- Santunan anak yatim di Kantor Pusat
4 Workshop penyusunan Annual Report 1 orang
- Buka puasa bersama anak yatim
Worskhop Branding dan Marketing
5 5 orang - Penyerahan bantuan kepada korban bencana di Garut,
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Communications
6 Workshop PR and Media Relations 2 orang Aceh, dan lainnya
- Pembangunan sarana ibadah
Realisasi Kinerja Corporate Secretary - Bantuan bencana
Selama 2016 kegiatan yang dilakukan Corporate Secretary e. Menyiapkan infrastruktur untuk pengelolaan arsip
selama 2014, dalam kaitan dengan hubungan dengan Perseroan.
pemangku kepentingan (stakeholders) antara lain: f. Menyelesaikan pengaduan nasabah lewat media massa dan
a. Menyelenggarakan event korporat dan atau berpartisipasi media sosial
dalam event yang dilaksanakan pihak ketiga dalam bentuk g. Mengupdate konten website dan mengelola dan
sponsorship dalam rangka membangun citra Bank yang mengawal percakapan di media sosial
kokoh antara lain:
215
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
216
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
217
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
218
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
No Nama Jabatan Unit Kerja efektivitas pelaksanaan program Anti Pencucian Uang (APU)
1 Group Head Internal Audit BSM dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT).
Audit Development & Advisory – PT Bank 5. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif
2 Manager
Mandiri (Persero) Tbk tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan
Department Quality Assurance & Mgt. Representative manajemen.
3
Head PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
6. Merencanakan dan melaksanakan Aktivitas Internal Audit
Quality Assurance & Mgt. Representative
4 Head dengan penekanan pada bidang/aktivitas yang mempunyai
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Quality Assurance & Mgt. Representative risiko tinggi serta mengevaluasi prosedur/control system yang
5 Team Leader
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ada untuk memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan sasaran
Bank dapat dicapai secara optimal dan berkesinambungan.
Visi dan Misi Unit Kerja Audit Internal 7. Melaksanakan langkah-langkah dalam rangka menggali
1. Visi: informasi (investigasi), melaporkan, dan mengusulkan sanksi
Menjadi Strategic Partner yang berstandar internasional, atas fraud kepada Manajemen.
berlandaskan prinsip syariah. 8. Melaporkan pelaksanaan pemenuhan prinsip syariah kepada
2. Misi: Dewan Pengawas Syariah.
1. Membantu organisasi mencapai tujuan dengan 9. Melakukan monitoring tindak lanjut hasil audit, baik internal
memberikan reasonable assurance dan consulting yang dan eksternal.
independent dan objective. 10. Memberikan tanggapan/opini atas usulan kebijakan atau
2. Mengevaluasi efektifitas internal control, risk sistem dan prosedur agar dapat dipastikan bahwa dalam
management dan governance process melalui penerapan kebijakan atau sistem dan prosedur yang baru tersebut telah
Risk Based Audit. tercakup aspek-aspek pengendalian intern. keterlibatan IA
3. Meningkatkan sinergi fungsi Internal Audit dengan dalam memberikan tanggapan/opini atas usulan kebijakan
stakeholder. atau sistem dan prosedur, tidak berarti bahwa hal-hal
4. Memastikan penerapan aspek syariah melalui aktivitas tersebut akan dikecualikan sebagai obyek audit.
audit yang berkesinambungan. 11. Meningkatkan sistem pengembangan audit (audit
5. Mengelola aktivas Internal Audit secara efektif dan development) sesuai arah kebijakan Bank.
efisien. 12. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman
6. Mengembangkan kompetensi Auditor mengacu kepada bagi Internal Auditor dalam melaksanakan tugasnya.
best practice profesi audit. 13. Memberikan konsultasi kepada pihak intern Bank untuk
memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Kerja Audit kualitas pengendalian, pengelolaan risiko, dan tata kelola
Internal perusahaan.
1. Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris 14. Melaksanakan pendidikan secara berkelanjutan dalam
dalam melakukan pengawasan dengan cara: rangka meningkatkan kompetensi auditor.
a. Menjabarkan secara operasional baik perencanaan, 15. Melakukan evaluasi berkelanjutan untuk meningkatkan
pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit. kualitas IA.
b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, 16. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan
Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit. eksternal audit dan unit/fungsi penyedia assurance lainnya.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
c. Menyampaikan laporan audit kepada Direktur Utama Koordinasi dapat dilakukan antara lain melalui pertemuan
dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur secara periodik untuk membicarakan hal-hal yang dianggap
Kepatuhan. penting bagi kedua belah pihak.
2. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki
dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan Organisasi Satuan Pengawasan Intern
dana. Internal Audit dipimpin oleh seorang Group Head, yang
3. Memberikan analisis dan penilaian di bidang keuangan, diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan
akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya. persetujuan Dewan Komisaris. Sesuai PBI No.1/6/PBI/1999
4. Melakukan pemeriksaan dan evaluasi atas kecukupan dan tanggal 20 September 1999, Internal Audit secara organisasi
keefektifan sistem pengendalian intern termasuk terhadap berada langsung di bawah koordinasi Direktur Utama.
219
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Dalam melaksanakan tugasnya, Group Head dibantu oleh tujuh orang Department Head sebagaimana digambarkan
pada struktur organisasi berikut:
President
Director
Quality
Internal Audit
Assurance
Audit Development
Retail & Consumer & Information
& Counterpart Special Audit Head Office Audit Wholesale Audit
Distribution Audit Distribution Audit Technology Audit
Relation
Clerk
Secretariat
Internal Audit Group dalam menjalankan tugas dan fungsinya dipimpin oleh Group Head yang membawahi 7 (tujuh)
Department dengan spesialisasi tugas pada Bidang Retail & Distribution Audit, Consumer & Distribution Audit, Wholesale
Audit, Head Office Audit, Information Technology Audit, Special Audit dan Development & Counterpart Relation Audit.
Jabatan Jumlah
Group Head 1
Department Head 7
Team Leader 21
Auditor 34
Sekretaris 1
Total 63
Adapun pengembangan sumber daya manusia Internal Audit yang dilakukan tahun 2016, antara lain:
Jumlah
No. Nama Pelatihan/Training Tempat & Waktu Pelaksanaan
Peserta
1. Workshop Klarifikasi Business Requirement (BR) dan Gap Analysis antara Hotel Santika Teras Kota BSD, 2-4 Februari
1 orang
User dengan Vendor WISE (Workflow Integrated System Enhanced) 2016
2. Workshop Management Information System Wisma Mandiri I Lt.11, 10-11 Februari 2016 2 orang
3. Pelatihan Transaksi Keuangan Mencurigakan Perbanas, 17-18 Februari 2016 1 orang
4. Workshop Audit Kredit: Critical Point Dalam Perkreditan, oleh Ikatan Hotel Ambhara Blok M, 25-26 Februari 2016
1 orang
Auditor Intern Bank (IAIB)
220
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Jumlah
No. Nama Pelatihan/Training Tempat & Waktu Pelaksanaan
Peserta
5. Workshop “Fraud Prevention in Banking Industry” Hotel Ibis Semarang, 23-24 Maret 2016 1 orang
6. Pelatihan Risk Management in Credit Cycle Graha Mandiri Lt.3, 4-5 Maret 2016 1 orang
AE Forum Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) “Peningkatan Kualitas Audit KP BNI Lt.28, 19 Mei 2016
Internal dalam Menghadapi Tantangan Industri Jasa Keuangan melalui 1 orang
Penguatan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank”
7. Pembekalan Sertifikasi Level Auditor Graha Mandiri di Lt.14, 22-23 Juli 2016 25 orang
8. Sosialisasi Root Cause Analysis (RCA) Mandiri University, Tanah Abang, 16 Agustus
4 orang
2016
9. Interpersonal Communication Skill Graha Mandiri, Lt.14, 2 September 2016 1 orang
10. Pelatihan bagi analis TKM dan auditor internal audit batch 6 Perbanas 21-22 September 1 orang
11. Workshop One Mandirian Culture Wisma Mandiri Lt 11, 7 September 2016 2 orang
12. Trade Service Training for Audit Purpose Grand Mercure Jakarta, 10-12 dan 17-19
41 orang
Oktober 2016
13. COBIT 5, Brainmatics Menara Bidakara, 21-23 November 2016 2 orang
14. Diklat BSM Basic Wholesale Risk Financing Graha Mandiri, Lt.14, 23-25 November 2016 1 orang
15. Fraud Conference Asia Pacific Singapura, 20-22 November 2016 1 orang
16. Konferensi Nasional IAIB VIII Bali, 10-11 November 2016 1 orang
17. Workshop Tracing and Recovering Fraud Losses Batam, 29-30 November 2016 1 orang
18. IT Project Management Jakarta, 28 November - 1 Desember 2016 1 orang
19. Intermediate Wholesale Risk Financing Jakarta, 5-8 Desember 2016 2 orang
20. Penilaian Agunan Jakarta, 7-10 Desember 2016 2 orang
21. Mastering Android App Development Bootcamp Intiland Tower, 13-16 Desember
2 orang
Rincian jumlah pegawai yang telah memperoleh sertifikasi Nasional dan Internasional sampai tahun 2016 adalah
sbb.
No. Sertifikasi Jumlah
1. Sertifikasi Risk Management (BSMR) 56
2. Certified Fraud Examiner (CFE) 3
3. Certified Bank Internal Auditor (LSPP) 44
Fungsi Internal Audit melalui pelaksanaan audit rutin, tematik, dan investigatif selama tahun 2016 sebanyak 130
penugasan atau 112,07% dari target, menindaklanjuti temuan audit eskternal mencapai 115,24% dari target
penyelesaian 85% atas DMTL yang jatuh tempo, pemenuhan service level agreement atas executive summary
hasil audit yang telah mencapai 108%, dan pengembangan inisiatif strategis meliputi RBC & DCOR Empowering,
Pengembangan Metode Fraud Risk Assessment (FRA), serta Enhancement RBA - Tahap II.
221
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
a. Memastikan fungsi pemantauan telah ditetapkan secara pegawai BSM serta internalisasi program culture kepada
jelas dan terstruktur dengan baik. seluruh pegawai.
b. Menetapkan pejabat yang ditugaskan memantau 2. Know Your Employee
efektifitas pengendalian intern. BSM juga menggalakkan program “know your
c. Menetapkan frekuensi yang tepat untuk kegiatan employee” kepada setiap pimpinan Unit Kerja dan/
pemantauan. atau supervisor untuk mengenal pegawai di bawahnya
d. Mengintegrasikan sistem pengendalian ke dalam dengan baik dengan cara menyelenggarakan event-
kegiatan operasional dan menyediakan laporan-laporan event yang melibatkan keluarga sehingga dapat
rutin yang diperlukan. mendorong budaya saling mengingatkan antar pegawai
e. Melakukan kaji ulang terhadap hasil evaluasi dari unit dan keluarga pegawai.
kerja/pegawai yang ditugaskan untuk melakukan 3. Pengurang Nilai KPI Unit Kerja
pemantauan. BSM memasukkan kejadian fraud sebagai pengurang
f. Memberikan informasi/feed back yang tepat kepada nilai KPI terhadap Unit Kerja terjadinya fraud guna
pihak yang berkepentingan. mendorong kesadaran selalu bersama-sama mencegah
2. Tindakan koreksi penyimpangan adalah pemulihan atas fraud.
penyimpangan/ketidaksesuaian antara proses dengan
ketentuan serta penentuan upaya pemulihannya. Bank B. Pilar Deteksi
melakukan tindakan koreksi penyimpangan dengan cara: 1. Sarana Pengaduan
a) Setiap laporan mengenai kelemahan dalam pengendalian BSM membuka saluran pengaduan bagi pegawai dan
intern atau tidak efektifnya pengendalian risiko Bank pihak lain yang mengetahui adanya dugaan fraud di
harus segera ditindaklanjuti oleh Dewan Komisaris, lingkungan BSM, baik melalui sarana telpon, surat, dan
Direksi, dan pejabat eksekutif terkait. email.
b) Unit Kerja Internal Audit harus melakukan kaji ulang 2. Pemberdayaan Region Business Control (RBC)
atau langkah pemantauan lainnya yang memadai BSM telah membentuk RBC di seluruh region sehingga
terhadap kelemahan yang terjadi dan segera melaporkan diharapkan dapat mendeteksi setiap penyimpangan
kepada Dewan Komisaris, dan Direktur Utama dalam hal secara dini, ditindaklanjuti secara cepat dan dilakukan
masih terdapat kelemahan yang belum diperbaiki atau upaya recovery untuk meminimalisir jumlah kerugian.
tindakan korektif belum ditindaklanjuti.
c) Untuk memastikan bahwa seluruh kelemahan segera C. Pilar Investigasi, Pelaporan dan Sanksi
ditindaklanjuti maka Direksi harus menciptakan Selama tahun 2016 telah dilakukan audit investigasi
suatu sistem yang dapat menelusuri kelemahan pada terhadap 28 kasus fraud, yang terbagi 14 kasus di bidang
pengendalian intern dan mengambil langkah perbaikan. operasional dan 14 kasus di bidang pembiayaan. BSM
d) Dewan Komisaris dan Direksi harus menerima laporan berkomitmen menangani kejadian fraud secara tegas dan
secara berkala berupa ikhtisar mengenai hasil identifikasi adil untuk memberikan efek jera kepada pelaku fraud
seluruh permasalahan dalam pengendalian intern. dengan memberikan sanksi dan pelaporan kepada pihak
berwajib. Selama tahun 2016 BSM telah melaporkan 10
Perkembangan Pelaksanaan Penerapan Strategi kasus fraud kepada pihak berwajib untuk diproses secara
Anti Fraud hukum.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
222
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
AKUNTAN PUBLIK
Pengawasan terhadap BSM, selain dilakukan oleh auditor internal juga dilakukan oleh
Auditor Eksternal (Kantor Akuntan Publik).
Penunjukan ini dilakukan setelah memperhatikan hasil evaluasi KAP yang dilakukan oleh
manajemen dan Dewan Komisaris.
Penunjukan KAP tersebut telah berpedoman pada regulasi yang berlaku dan dipilih
melalui tahapan proses seleksi dengan memenuhi kriteria:
1. Berpengalaman sebagai auditor perbankan
2. Memahami regulasi perbankan di Indonesia, perusahaan masuk bursa serta
peraturan lainnya yang relevan.
3. Berpengalaman dan memahami sistem aplikasi dan teknologi perbankan.
4. Memahami produk perbankan.
5. Berpengalaman dan paham mengenai manajemen risiko.
223
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Besaran Fee
Tahun Nama KAP Lingkup Pekerjaan
(dalam Rp)
1. Audit Laporan Keuangan
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP 2. Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan
2013 840.000.000,-
Nomor 381/KM.1/2010 Undang-undang
3. Audit Kinerja
1. Audit Laporan Keuangan
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP 2. Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan
2012 1.895.000.000,-
Nomor 381/KM.1/2010 Undang-undang
3. Audit Kinerja
1. Audit Laporan Keuangan
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP 2. Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan
2011 2.100.000.000,-
Nomor 381/KM.1/2010 Undang-undang
3. Audit Kinerja
M ANA J E M EN RISIKO
Serikat, pertumbuhan PDB Tiongkok yang masih melambat,
penurunan harga minyak dunia, dan volatilitas nilai tukar
rupiah terhadap USD. Di samping itu, pertumbuhan industri
Penerapan Manajemen Risiko dilakukan perbankan yang pesat, kegiatan usaha yang semakin kompleks,
secara menyeluruh dan terintegrasi untuk dan perkembangan layanan pinjam meminjam uang berbasis
menjaga risiko sesuai risk appetite dan teknologi informasi atau fintech, peningkatan aktivitas digital
risk tolerance, menjaga ketersediaan banking, semakin meningkatkan tantangan bagi bank. Dalam
modal, mendukung strategi bisnis serta menghadapi tantangan tersebut, Bank senantiasa memperkuat
menjaga reputasi bank. dan mengembangkan manajemen risiko yang terintegrasi
secara berkesinambungan sehingga tetap tumbuh sehat dan
Profil Head of Enterprise Risk Management Group berkelanjutan.
(ERM)
Penerapan manajemen risiko mengacu pada POJK No 65/
POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, ketentuan
terkait penerapan manajemen risiko lainnya serta best practice
penerapan manajemen risiko di perbankan.
Pendahuluan
Kondisi ketidakpastian pada tahun 2016 masih tinggi, sejalan
dengan rencana kenaikan tingkat suku bunga The Fed,
perubahan kebijakan perdagangan oleh presiden baru Amerika
224
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Strategic
& Business
Planning
Review
Pengambilan Risk Culture
• Portofolio
Managing Risiko Managing • Regulatory Capital
Management
Risk Throught Risk Through - Profil Risiko
(Portofolio Guideline)
Capital Capital - Conversation buffer
• Underwriting Process
Pengendalian - Countercyclical buffer
(4 eye, scrolling Risiko
Risk Tolerance
• Economic Capital
system, RAC)
• Stress Testing
• Monitoring/Alert
Managing • Risk Weightd Asset
System Managing Risk
Risk Throught Optimization
• BMC Pemantauan Identifikasi Through Capital
Capital Risiko Risiko
Pengukuran
Risiko
Pengelolaan Risiko Melalui Permodalan Dalam pengelolaan risiko bank fokus pada pengelolaan risiko-
Pengelolaan risiko melalui permodalan bertujuan untuk risiko utama:
memastikan kecukupan modal bank untuk mengcover berbagai 1. Pengelolaan Risiko Kredit dan Risiko Investasi
risiko, khususnya risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Risiko kredit dan risiko investasi yang timbul dari kegiatan
Bank melakukan perhitungan kecukupan modal untuk risiko pembiayaan dikelola baik pada tingkat transaksi maupun
kredit, pasar, dan operasional dengan pendekatan: portofolio. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk
1. Risiko kredit menggunakan standardized approach. menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko,
2. Risiko pasar menggunakan model standar. Bank menghitung serta diversifikasi risiko kredit.
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko untuk risiko nilai tukar a. Organisasi
dan risiko benchmark tingkat imbal hasil. Dalam menilai Bank menerapkan four eyes principle dalam persetujuan
kecukupan modal secara internal, bank menggunakan Value kredit/pembiayaan dan prinsip pemisahan fungsi pada
at Risk (VaR). administrasi kredit yaitu dilakukan oleh unit credit
3. Risiko operasional menggunakan pendekatan indikator operation yang independen terhadap unit bisnis dan unit
dasar (Basic Indicator Approach). risiko kredit. Di samping itu penanganan pembiayaan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
225
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
grade, Industry Limit untuk menjaga konsentrasi 5) Stress test portofolio pembiayaan secara berkala
portofolio pembiayaan sektor industri, dan Industry untuk mengetahui perubahan kualitas portofolio
Acceptance Criteria untuk melakukan pemilihan Bank per segmen, akibat perubahan beberapa
targeted customer. Bank menetapkan sektor usaha parameter kondisi ekonomi secara ekstrim yang
yang layak dibiayai berdasarkan sub sektor ekonomi/ mungkin terjadi sebagai langkah antisipatif (early
bidang usaha ke dalam 3 (tiga) klasifikasi (industry warning signal).
classification) yaitu menarik, netral, dan selektif. 6) Penetapan limit portofolio pembiayaan pada tiap
Penyaluran pembiayaan diutamakan untuk sektor sektor industri yang dapat berbeda-beda sebagai
bidang usaha dengan rating menarik dan netral. langkah diversifikasi sesuai dengan tingkat risk and
Industry Classification memperhitungkan faktor- return yang diharapkan. Sedangkan pengelolaan
faktor antara lain prospek industri, bank expertise risiko konsentrasi pada level debitur dibatasi melalui
dan kinerja portofolio (yield dan kualitas). in-house limit, yang lebih konservatif dibandingkan
2) Implementasi scoring system pembiayaan mikro, Batas Maksimum Penyediaan Dana (BMPD) yang
small, dan konsumer. ditetapkan Bank Indonesia. Di samping itu bank
Implementasi watch list tools untuk memonitor menetapkan limit pemutusan pembiayaan bagi
kinerja debitur, sehingga dapat segera dilakukan pejabat bank, credit line, limit produk pembiayaan,
tindak lanjut untuk mencegah penurunan kualitas limit investasi surat berharga dan limit pembiayaan
debitur, dan melakukan analisa watchlist untuk per valuta
menetapkan account srategy dan tindakan secara
dini untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas Eksposur Risiko Kredit
kredit. Berdasarkan Pendekatan Standar, Bank memiliki ATMR risiko
3) Standarisasi Nota Analisa Pembiayaan kredit sebagai berikut:
4) Penetapan metode evaluasi penurunan nilai pada
perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(CKPN).
Tabel 1. Eksposur Aset di Neraca per 31 Desember 2016
Rp Miliar
ATMR Sebelum ATMR Setelah
No. Kategori Portfolio Tagihan Bersih
MRK MRK
Eksposur Aset di Neraca yang dibiayai dengan sumber dana non profit
A. 533 780 775
sharing, kecuali Pembiayaan Bagi Untung (Profit Sharing)
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - -
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
2 - - -
Internasional
Tagihan Kepada Bank - - -
4 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 331 394 394
5 Tagihan Kepada Korporasi 164 324 322
6 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 38 62 59
Pembiayaan Beragun Rumah Tinggal - - -
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
226
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Tabel 3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Rp Miliar
ATMR Sebelum ATMR Setelah
No. Kategori Portfolio Tagihan Bersih
MRK MRK
1 Tagihan Kepada Pemerintah 1.009 - -
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
2 - - -
Internasional
3 Tagihan Kepada Bank - - -
4 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik - - -
5 Tagihan Kepada Korporasi - - -
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
6 - - -
Ritel
Total 1.009 - -
Tabel 4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk)
Rp Miliar
ATMR Sebelum ATMR Setelah
No. Kategori Portfolio Tagihan Bersih
MRK MRK
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
227
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Bank belum dapat membandingkan ATMR Risiko Kredit per 31 Tabel 5. Eksposur Risiko Pasar per 31 Desember 2016
Desember 2016 di atas, dengan posisi per 31 Desember 2015
Rp Miliar
karena terdapat perubahan regulasi perhitungan ATMR Risiko
Beban
Kredit. No. Risiko Pasar ATMR
Modal
1. Risiko Benchmark Suku - -
2. Pengelolaan Risiko Pasar Bunga
Bank memantau pergerakan nilai tukar dan surat berharga a. Risiko Spesifik
b. Risiko Spesifik
secara intens sehingga pengelolaan portofolio sejalan
2. Risiko Nilai Tukar 0,06 0,74
dengan pergerakan faktor risiko.
3. Risiko Ekuitas 48,06 600,73
a. Organisasi
4. Risiko Komoditas - -
Bank menerapkan pemisahan fungsi yang jelas antara
Total 48,12 601,47
front office, middle office, dan back office pada transaksi
treasury dan investasi. Unit bisnis sebagai front office
Tabel 6. Eksposur Risiko Pasar per 31 Desember 2015
berfungsi untuk melaksanakan transaksi treasury dan
investasi. Unit manajemen risiko sebagai middle office Rp Miliar
berfungsi untuk me-review dan merekomendasikan Beban
No. Risiko Pasar ATMR
limit dan memantau risiko pasar. Unit kerja operasional Modal
1. Risiko Benchmark Suku - -
berfungsi untuk melakukan settlement transaksi.
Bunga
b. Kebijakan dan Prosedur a. Risiko Spesifik
Bank menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko Pasar b. Risiko Spesifik
dan Standar Prosedur Bisnis Treasury dan International 2. Risiko Nilai Tukar 0,67 8,37
Banking serta ketentuan pengelolaan risiko pasar 3. Risiko Ekuitas 10,48 131,00
4. Risiko Komoditas - -
lainnya.
Total 11,51 139,37
c. Proses,Tools dan Kecukupan Limit
Bank mengelola risiko pasar melalui:
1) Pengukuran kecukupan modal untuk mengcover 3. Pengelolaan Risiko Likuiditas
risiko pasar menggunakan standardized model dan Bank mengelola risiko likuiditas untuk menjaga kemampuan
internal model (VaR). bank dalam memenuhi seluruh kewajiban. Pada tahun 2016
2) Pemantauan realisasi limit risiko pasar. likuiditas bank menunjukkan kondisi baik yang tercermin
3) Analisa risiko pasar yang melekat pada produk dan dari FDR per 31 Desember 2016 sebesar 79,19%, dengan
aktivitas baru. cadangan likuiditas Rupiah sebesar Rp6,69 triliun dan Valas
4) Stress testing risiko pasar secara berkala. USD39,70 juta atau di atas safety level Rupiah minimal Rp1,3
5) Kaji ulang limit dan back testing tools risiko pasar triliun dan Valas minimal USD10,6 juta.
secara berkala. a. Organisasi
6) Pembuatan laporan hasil monitoring risiko pasar. Pengelolaan likuiditas dilakukan oleh unit treasury,
7) Pelaksanaan squaring transaksi valas sehingga PDN sedangkan unit manajemen risiko berfungsi sebagai
tetap rendah middle office dan unit operation sebagai back office.
8) Penjualan sukuk ritel sehingga posisi surat berharga b. Kebijakan dan Prosedur
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
228
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
control di unit kerja kantor pusat. segi keamanan aksesibilitas dan Disaster Recovery
b. Kebijakan dan Prosedur Plan;
Bank menetapkan: b) pelaksanaan User Acceptance Test (UAT) atas setiap
1) Standar Kebijakan Manajemen Risiko Operasional pembuatan dan pengembangan sistem aplikasi baru
2) Kebijakan Sistem Pengendalian Intern untuk meminimalisasi potensi kegagalan sistem
3) Standar Prosedur Pengendalian: aplikasi.
a. Kepatuhan 6) Penetapan limit transaksi operasional dan Transaksi net
banking/ATM.
229
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tabel 8. Eksposur Risiko Operasional per 31 Desember 2015
Rp Miliar
Pendapatan Bruto
Beban
Pendekatan Yang Digunakan (Rata-rata 3 tahun ATMR
Modal
terakhir)
Pendekatan Indikator Dasar 3.778 567 7.084
untuk meningkatkan basis nasabah dan jaringan Konsolidasi dan Integrasi Manajemen Risiko
Mandiri Group. dengan Perusahaan Induk
2) Peningkatan program efisiensi antara lain dengan Dalam rangka mensinergikan dan mengintegrasikan penerapan
melakukan kontrol atas pengeluaran biaya. manajemen risiko antara perusahaan anak dan perusahaan
3) Pelaksanaan performance review secara berkala induk (Bank Mandiri), bank melakukan konsolidasi penerapan
untuk mengevaluasi kinerja dan efektiviitas strategi manajemen risiko dengan perusahaan induk. Tujuan konsolidasi
yang telah dilakukan. selain untuk memenuhi ketentuan regulator juga untuk
d. Risiko Kepatuhan memenuhi kebutuhan internal. Hal ini mengingat kelangsungan
1) Enhancement sistem (TI) reminder kewajiban usaha bank dan perusahaan induk tidak terlepas dari pengaruh
pelaporan kepada pihak ketiga melalui Sistem eksposur risiko baik secara langsung maupun secara tidak
Informasi Kepatuhan (SIK). langsung dari kegiatan usaha masing-masing.
230
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Stress Testing
Bank melakukan stress test untuk menilai kemampuan bank dalam menghadapi kondisi krisis.
Dalam melakukan stress test, bank menggunakan skenario perubahan indikator pasar yang
signifikan namun mungkin terjadi (plausible). Stress test dilakukan minimal setiap triwulan.
Pada tahun 2016, terdapat kondisi global dan regional yang berpengaruh terhadap indikator
pasar seperti kenaikan suku bunga The Fed, pemilu Amerika Serikat, volatilitas pasar
keuangan yang tinggi serta isu-isu dalam negeri seperti inflasi, dan kenaikan harga BBM.
Berdasarkan hasil stress test risiko kredit, terdapat potensi penurunan kualitas pembiayaan.
Sedangkan hasil stress test risiko pasar dan risiko likuiditas, menunjukkan tidak terdapat
potensi kerugian yang signifikan. Atas hasil stress test tersebut, bank telah menetapkan
contingency plan sebagai antisipasi kondisi krisis.
Peringkat komposit profil risiko bank adalah 2 atau low to moderate dengan predikat risiko
inheren bank secara keseluruhan adalah Moderate. Predikat risiko inheren adalah Low to
Moderate. Predikat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory.
Hasil penilaian masing-masing jenis risiko pada bulan Desember 2016 yang dilakukan secara
self assessment adalah:
Peringkat Kualitas Penerapan
No Jenis Risiko Peringkat Risiko Inheren Peringkat Risiko
Manajemen Risiko
1 Risiko Kredit Moderate Satisfactory 2
2 Risiko Pasar Low Satisfactory 1
3 Risiko Likuiditas Low Satisfactory 1
4 Risiko Operasional Moderate Fair 3
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Berdasarkan evaluasi terhadap profil risiko selama tahun 2016, bank melakukan upaya
penguatan:
231
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Rencana Pengembangan Manajemen Risiko dari ketentuan regulator dan peraturan perundang-
Bank menyelaraskan pengembangan manajemen risiko dengan undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah Bagi
perkembangan bisnis dan kondisi eksternal termasuk regulasi Bank Umum Syariah;
baru. Aktivitas pengembangan manajemen risiko yang akan g. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
dilakukan pada tahun 2017 antara lain: Fungsi Kepatuhan a.l.:
1. Perluasan implementasi Risk and Control Self Assessment 1) memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen
(RCSA) di seluruh unit kerja. yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/
2. Penerapan metodologi pengukuran risiko berupa rating atau otoritas pengawas lain yang berwenang;
system untuk pembiayaan komersial.
3. Pengembangan dashboard sistem informasi manajemen
risiko melalui.
232
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
2) melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai Bank mengenai hal-hal yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan
terutama mengenai ketentuan yang berlaku;
3) bertindak sebagai contact person untuk permasalahan kepatuhan Bank bagi pihak internal maupun eksternal.
Pengelolaan Risiko Kepatuhan terkait erat dengan profil Risiko Kepatuhan dimana BSM memiliki risiko inheren
untuk Risiko Kepatuhan BSM selama tahun 2016 adalah Low to Moderat (peringkat 2) dengan Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko (KPMR) Satisfactory (memadai).
Compliance
Secretary
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Corporate
Satuan kerja Governance Compliance Business Syariah
APUPPT (SKAP) & Compliance Management Compliance Compliance
Support
Good Corporate
Financial Crime Regulatory Operational Syariah Compliance
Governance (GCG)
Analysis Management Compliance Officer
Compliance
Compliance Strategic
Costumer Profile Policy & System
Reporting & Compliance Online Advice
Monitoring Management
Monitoring
Staff Staff
233
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
a. Satuan Kerja Anti Pencucian Uang dan Pencegahan b) Pelaksanaan screening terhadap pegawai eksisting
Pendanaan Terorisme pada proses promosi jabatan, yang mencakup
1) Efektifitas Penerapan Customer Due Diligence (CDD) dan beberapa hal, diantaranya:
Enchance Due Diligence (EDD) • Tidak pernah terkait masalah hukum.
Efektifitas penerapan CDD terhadap nasabah berupa: • Tidak pernah menjadi tersangka/terdakwa.
a) Pemantauan profil nasabah melalui kelengkapan • Tidak memiliki hubungan/keterkaitan dengan
data CIF. tersangka/terdakwa.
b) Pemantauan profil nasabah pembiayaan melalui • Tidak pernah menerima surat pembinaan dari BSM.
pemenuhan Checklist APU dan PPT Bidang • kategori berat/ tertentu
Pembiayaan.
c) Pengkinian data nasabah pendanaan. 4) Sosialisasi penerapan APU PPT
Efektifitas penerapan EDD berupa pemantauan dan Pelaksanaan sosialisasi APU dan PPT yang dilakukan oleh
pemeriksaan terhadap nasabah berisiko tinggi Bank secara kontinyu berjalan dalam berbagai bentuk
untuk kriteria: kegiatan sebagai berikut:
a) Pekerjaan berisiko tinggi (high risk job) a) Sosialisasi APU dan PPT melalui program 4DX dan
b) Bidang Usaha berisiko tinggi (high risk business) milis kepada PIC SKAP
c) Negara berisiko tinggi (high risk country) b) Pelatihan kepada PIC SKAP yaitu Area Operatioan
d) Produk berisiko tinggi (high risk product) Service Manager (AOSM), Branch Operation Service
Manager (BOSM), Cash Outlet Manager (COM).
2) Efektifitas penerapan APU PPT dan profil risiko c) Pelatihan APU dan PPT kepada Banking Staff,
a) Efektifitas penerapan APU PPT BSM didukung oleh Priority Banking Officer, Staff Development
peran pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Program, Officer Development Program..
Direksi yang secara berkala melakukan pemantauan d) Refreshment test APU dan PPT untuk PIC SKAP dan
melalui Rapat Komite Pemantau Risiko yang khusus Frontliner.
membahas implementasi APU PPT dan progress
program APU & PPT yang berjalan di BSM. Peran yang 5) Program kerja APU & PPT
dijalankan oleh Dewan Komisaris dan Direksi yang Beberapa program kerja APU & PPT yang dicanangkan
sangat intens memberikan motivasi dan semangat pada tahun 2016 dapat terlaksana dengan baik dalam
untuk mewujudkan budaya kepatuhan dalam bentuk aktivitas:
penerapan APU PPT diseluruh jajaran organisasi. a) Penguatan skill analisis petugas SKAP Kantor Pusat
b) Profil risiko implementasi program APU dan PPT dengan mengikuti pelatihan Analisis Transaksi
secara periodik bulanan dilaporkan oleh SKAP Keungan Mencurigakan yang diselenggakan oleh
kepada Direktur yang membawahkan Fungsi pihak eksternal.
Kepatuhan. Profil risiko penerapan APU & PPT b) Peningkatkan dan penguatan peran, fungsi dan
periode Desember 2016 yaitu “sangat rendah” pengetahuan PIC SKAP melalui pelatihan di
dengan total nilai sebesar 99.36. Secara keseluruhan Regional II dan Regional IV pada bulan Juni 2016
predikat implementasi program APU dan PPT Bank dan implementasi program 4DX.
“sangat baik” dengan indeks pencapaian “satu” c) Peningkatan sistem pendukung pelaporan APU dan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
234
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
a) Pelaksanaan koordinasi dan pemantauan Memastikan optimalisasi implementasi GCG yang dilakukan
implementasi unit kerja APU & PPT di Kantor Pusat melalui:
melalui Decentrailize Compliance and Operation 1) Sosialisasi penerapan GCG secara continue kepada
Risk (DCOR) dan di seluruh Regional Office melalui jajaran Bank melalui
Regional Business Control (RBC). (a) Email blast kepada jajaran Bank terkait implementasi
b) Penetapan PIC SKAP di Kantor Pusat, Regional Office, GCG.
Area, Branch dan Cash Outlet. (b) Pemberian materi dasar implementasi GCG dalam
c) Penerapan sosialisasi, pelatihan dan training kelas kelas training.
eksternal bagi petugas SKAP dan PIC SKAP yang ada 2) Pengkinian ketentuan internal terkait penerapan GCG
di Regional Office. dan CoC
3) Konsolidasi dengan perusahaan induk dalam
7) Hal-hal informatif lain terkait penguatan fungsi implementasi GCG
kepatuhan 4) Keikutsertaan dalam program Corporate Governance
Penguatan fungsi kepatuhan dalam kaitannya dengan Perception Index sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan
pelaksanaan APU & PPT dilakukan melalui jalur GCG yang dilaksanakan oleh pihak independen guna
komunikasi SKAP Kantor Pusat dengan seluruh outlet memberikan masukan positif untuk peningkatan
melalui media yang dimiliki bank berupa email, lync, pelaksanaan GCG.
telepon. Komunikasi tersebut merupakan bagian dari 5) Pengukuran Budaya Kepatuhan melalui metodologi
pemantauan dan pemberian arahan/petunjuk kepada survey kepada seluruh jajaran pegawai.
jajaran pegawai yang terkait dengan penerapan APU 6) Kunjungan klinik GCG ke cabang – cabang berisiko
& PPT agar menjalankan tugas sesuai pedoman dan tinggi.
ketentuan yang berlaku. 7) Pengawalan pelaksanaan Rencana Bisnis Kepatuhan
Bank tahun 2016 dan pemenuhan Daftar Monitoring
b. Corporate Governance and Compliance Support Tindak lanjut Kepatuhan.
Memastikan pelaporan kepada pihak terkait dipenuhi secara 8) Pengawalan terhadap proses fit and proper test Direksi,
tepat waktu, diantaranya: Dewan Komisaris & Dewan Pengawas Syariah; RUPS dan
1) Laporan Fungsi Kepatuhan Bulanan kepada Direktur penyusunan Annual Report.
yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. 9) Monitoring dan mitigasi terhadap denda BSM agar
2) Laporan Fungsi Kepatuhan Triwulanan kepada Direktur jumlah denda dapat diminimalisir tiap tahunnya.
Utama.
3) Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Direktur yang c. Compliance Risk Management
membawahkan Fungsi Kepatuhan kepada OJK. Memastikan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur,
4) Laporan Pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi kepada serta kegiatan usaha telah sesuai dengan aturan regulator
Bank Mandiri. dan prinsip-prinsip syariah yang berlaku. Upaya yang
5) Laporan self assessment pelaksanaan GCG setiap dilakukan diantaranya:
semester sebagai bentuk evaluasi yang dilaporkan 1) Menganalisis dan menyusun exsum atas regulasi baru
kepada Otoritas Jasa keuangan (OJK). yang diterbitkan oleh Regulator ( BI, OJK, Peraturan
6) Laporan self assessment pelaksanaan Tata Kelola ekstenal lainnya yang terkait dengan Perbankan) yang
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Terintegrasi setiap semester sebagai bentuk evaluasi disampaikan kepada Komisaris, Direksi, SEVP serta
yang dilaporkan kepada Entitas Utama (Bank Mandiri). Group Head;
7) Laporan Pelaksanaan GCG Tahunan kepada stakeholders. 2) Menganalisis dan membuat Nota Kajian atas regulasi
8) Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahunan baru yang berdampak langsung kepada BSM,
kepada Entitas Utama. yang disampaikan kepada Direksi dan SEVP yang
selanjutnya disampaikan kepada Group terkait/yang
berkepentingan;
235
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
3) Menyampaikan opini/note kepatuhan pada setiap 15) Memastikan berjalan sosialisasi kebijakan, pedoman dan
permintaan advis/opini kepatuhan terkait Working ketentuan yang diterbitkan kepada unit kerja terkait dan
Group Policy & Procedure (WPP); mewakili bank atas kegiatan sosialisasi Bank Indonesia,
4) Menganalisa dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, Otoritas Jasa Keuangan serta liaison officer ke Bank
dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun Indonesia berikut Otoritas Jasa Keuangan.
prosedur internal Bank telah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan memberi d. Syariah Compliance
masukan, tanggapan atas ketentuan internal dalam Memastikan dan melakukan pengawalan berjalannya
Working Group Policy & Procedure (WPP). prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan operasional Bank,
5) Melaksanakan pengkinian sistem reminder kewajiban melalui:
laporan kepada pihak ketiga dan PIC laporan kepada 1) Memastikan tersedianya kajian syariah atas permintaan
pihak ke Tiga pada Sistem Informasi Kepatuhan (SIK); unit kerja.
6) Melaksanakan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) 2) Memastikan tersedianya opini DPS atas permintaan unit
Terintegrasi dengan Bank Mandiri terkait regulasi yang kerja.
berdampak kepada bank; 3) Memastikan tindak lanjut hasil audit syariah, baik internal
7) Memberikan masukan atas pengembangan Sistem maupun eksternal.
Informasi Kepatuhan (SIK). 4) Memastikan tersusunnya laporan hasil pengawasan
8) Menyusun laporan Profil Risiko Kepatuhan secara DPS dan penyampaiannya kepada OJK secara periodik
bulanan, triwulanan, semesteran kepada regulator, (semester).
integrasi dengan induk perusahaan (Bank Mandiri), dan 5) Memastikan terlaksananya pengawalan aspek syariah
kepada manajemen Bank dan laporan support lainnya pada forum komite pembiayaan level Direksi.
ke Unit Kerja terkait. 6) Memastikan pembuatan link layanan one stop financial
9) Memastikan terlaksana proses pengelolaan (identifikasi, services terlaksana sesuai timeline.
pengukuran, monitoring, dan pengendalian) Risiko 7) Memastikan terlaksananya People Development
Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank khususnya aspek syariah.
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan mengenai a) Memastikan pelaksanaan Uji Petik DPS berjalan
Penerapan Manajemen Risiko. dengan baik.
10) Melaksanakan rapat koordinasi dengan unit kerja yang b) Memastikan terlaksananya sharia clinic bagi unit
mendapatkan denda dari regulator untuk mencari solusi bisnis KP.
dan monitoringnya; c) Memastikan tersusunnya Buku Saku Pendanaan
11) Menyampaikan dan memonitoring action plan atas (E-Book).
sanksi dari regulator yang terkena denda untuk d) Memastikan terlaksananya Pelatihan improvement
melakukan identifikasi dan mitigasi agar tidak terulang skill bagi para kepala KCP.
kembali. 8) Pelaksanaan koordinasi dengan Dewan Pengawas
12) Menyusun dan memantau action plan atas ketentuan Syariah.
ekternal untuk disampaikan kepada unit kerja terkait a) Koordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah selama
serta melaksanakan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) Tahun 2016 antara CPG dengan Dewan Pengawas
Terintegrasi dengan Bank Mandiri terkait regulasi yang Syariah terlaksana melalui kegiatan uji petik yang
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
14) Melakukan sosialisasi atas ketentuan eksternal kepada 4 22-23 Agustus 2016 Cabang Garut
unit kerja terkait serta koordinasi (dotted line) atas 5 26-27 September 2016 Cabang Subang
6 16-18 November 2016 Area Malang
Regional Business Control (RBC) dan Decentralize
7 21-23 November 2016 Area Balikpapan
Compliance & Operation Risk (DCOR).
8 5-6 Desember 2016 Area Cirebon
236
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
compliance atas permintaan unit kerja terkait Pembiayaan yang melibatkan business unit, risk
b) Memastikan tersedianya Opini Dewan assessment unit dan support unit dalam melakukan
Pengawas Syariah atas permintaan unit kerja koordinasi antar unit kerja untuk meminimalisir/
terkait mencegah non compliance procedure dalam proses
c) Memastikan tindak lanjut hasil audit syariah, pembiayaan. Forum evaluasi dilaksanakan secara
baik internal maupun eksternal rutin setiap triwulanan.
d) Memastikan terpenuhinya aspek Syariah baik b) Menyusun Standar Prosedur Pengendalian Kepatuhan
dalam usulan manual produk baru maupun Bank yang digunakan sebagai pedoman oleh jajaran
perubahannya Bank dalam melaksanakan Fungsi Kepatuhan Bank.
237
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
c) Melakukan koordinasi dengan DCOR dalam 5. Melaksanakan sistem pengendalian intern atas
melaksanakan efektifitas pengawalan kepatuhan penggunaan TI.
sesuai peran dan tugas masing-masing. 6. Membangun dan mengembangkan aplikasi pendukung
manajemen risiko.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 7. Melakukan evaluasi profil risiko teknologi informasi
Uraian lengkap mengenai Corporate Social Responsibility dapat secara berkala paling kurang sekali dalam satu tahun
dilihat pada Bagian Corporate Social Responsibility. yang kemudian dilaporkan kepada Direktur Bidang.
8. Penerapan program IT Risk & Security Awareness, yaitu
Teknologi Informasi suatu program peningkatan kesadaran stakeholder akan
Sebagai Bank Umum Syariah terbesar di Indonesia berdasarkan keamanan informasi. Metode yang digunakan yaitu
asset dan penyaluran kredit, Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan cara sosialisasi melalui media desktop wallpaper,
menyadari meningkatnya jumlah nasabah juga harus diikuti intranet wallpaper dan upload materi pembelajaran
dengan meningkatnya pelayanan. Salah satu cara meningkatkan e-learning mengenai Information Security.
pelayanan adalah dengan terus meningkatkan kehandalan
teknologi informasi dalam setiap layanan dan produk-produk II. Struktur Organisasi Teknologi Informasi BSM
perbankan. Organisasi disusun mengikuti alur proses ‘System
Development Life Cycle’ (SDLC) sehingga proses dan target
Penerapan Teknologi Informasi (TI) terkini serta melakukan dari setiap kegiatan TI lebih jelas pertanggung jawabannya.
inovasi-inovasi secara berkesinambungan dilakukan untuk
meningkatkan daya saing BSM dalam industri perbankan. Seluruh pembangunan dan pengembangan system dan
aplikasi berbasis TI di BSM menjadi tanggung jawab TI
I. Penerapan Ketentuan Bank Indonesia untuk menjamin agar integrasi dan konsistensi system tetap
Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dapat meningkatkan terjaga.
risiko yang dihadapi perbankan termasuk BSM. Dalam
rangka untuk dapat meminimalisir risiko tersebut, BSM Penerapan teknologi informasi dalam perbankan juga
meresponnya dengan menerapkan manajemen risiko secara menuntut adanya sumber daya manusia yang memadai.
efektif dan bertahap sesuai ketentuan: Tenaga TI akan dipenuhi dari internal BSM kecuali dalam
1. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/15/PBI/2007 tentang rangka percepatan proses dapat dilakukan secara kontrak
Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan tenaga ahli atau ‘outsource’ pekerjaan.
Teknologi Informasi Oleh Bank Umum; dan
2. Surat Edaran BI (SE BI) No.9/30/DPNP tertanggal 12 Adapun program yang terimplementasi di tahun 2016
Desember 2007 perihal Penerapan Manajemen Risiko antara lain:
dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank 1. Melakukan sharing knowledge antar karyawan baik
Umum. secara forum group discussion maupun melalui penulisan
artikel TI.
Dalam penerapan manajemen risiko tersebut, BSM telah 2. Mengikuti seminar, kursus, pelatihan seputar teknologi
melakukan langkah-langkah sebagai berikut: informasi
1. Pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi atas
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
238
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
3. Mengembangkan Aplikasi NICE, untuk mendukung 2. Mengimplementasikan project SAFE (Smart Automated
pertumbuhan transaksi e-channel, serta menunjang Funding System) untuk mendukung penghimpunan
kemudahan dan kenyamanan nasabah dalam dana pihak ketiga.
bertransaksi. 3. Mengimplementasikan project IDPS (Integrated Data
4. Mengembangkan Aplikasi WISE, untuk mendukung Processing System) untuk menyediakan informasi
cabang dalam proses kelancaran pembiayaan. strategis yang dibutuhkan oleh manajemen.
5. Mengembangkan aplikasi MIS, untuk menyediakan 4. Mengimplementasikan project NICE (New Intelligent
informasi strategis yang mendukung kelancaran bisnis Card Engine), dalam rangka mendukung perkembangan
bank dan keputusan manajemen meliputi informasi transaksi e-channel serta menunjang kemudahan dan
strategis kinerja keuangan dan kesehatan Bank. kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.
5. Membentuk EBOS (Excellent Banking Operation
Re-engineering IT environment secara bertahap Support), yang bertujuan untuk menangani beberapa
Selain mengembangkan aplikasi, BSM juga melaksanakan transaksi operasional cabang yang ditarik ke pusat.
re-engineering perangkat IT, antara lain : 6. Mengembangkan HCMS (Human Capital Management
1. Melakukan Collocation Data Center dan System).
mengintegrasikan dengan Data Center eksisting yang 7. Mengembangkan ISSE ( Islamic Sector Solution Engine)
ada di BSM. 8. Mengembangkan aplikasi Trade Finance (TRAFFIN)
2. Meningkatkan fungsi jaringan komunikasi data 9. Melakukan pengembangan dan perbaikan pada Core
(transformasi infrastruktur) melalui availabililty jaringan Banking (iBSM)
internet, availability bandwith manager, upgrade dan 10. Melanjutkan penguatan IT Security dengan penerapan
standarisasi bandwith. Hal tersebut dilakukan untuk: Vulnerability Scanner, Priviledge Management, Threat
a. Memberikan dukungan optimal pada sistem CBS Management System.
yang baru. 11. Konsolidasi Server dan Storage infrastruktur BSM
b. Memastikan tersedianya jaringan data 24x7 12. Melanjutkan implementasi penataan jaringan di Outlet
sehingga dapat memberikan layanan operasional BSM secara bertahap.
yang memadai. 13. Melanjutkan pengembangan infrastruktur Data Center
3. Meningkatkan keamanan perangkat IT untuk Production dan Backup DRC
mendukung operasional seperti penerapan Firewall 14. Melakukan Sinergi pengembangan TI BSM dengan Bank
dan IPS server Farm data center, proxy gateway dan Mandiri.
SIEM. Ketiga hal tersebut diterapkan secara menyeluruh
sebagai daya dukung terhadap penerapan IT Security.
4. Melanjutkan transformasi pelayanan IT-Helpdesk dan
command center dengan melakukan penambahan IP
PBX untuk incoming dan outgoing call.
5. Meningkatkan performance outlet BSM dengan
melakukan penataan jaringan komunikasi untuk semua
KC (Kantor Cabang) BSM sehingga dapat memberikan
pelayanan dan service yang maksimal kepada nasabah.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
239
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
PERKARA PENTING
Perkara hukum adalah permasalahan hukum perdata dan
pidana yang dihadapi BSM selama periode tahun laporan dan
telah diajukan melalui proses hukum.
240
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Mengadili Sendiri
Dalam Eksepsi:
- Menerima dan mengabulkan Eksepsi dari
Para Pembanding semula Tergugat I dan II;
- Menyatakan Pengadilan Negeri tidak
berwenang mengadili perkara tersebut;
- Menghukum kepada Terbanding semula
Penggugat membayar biaya perkara dalam
kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat
Banding sebesar Rp150.000,-.
3. Perkara Perdata di Wanprestasi terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat: Dalam proses BSM telah
Pengadilan Negeri Perjanjian tertanggal Gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya. banding yang menyatakan
Jakarta Pusat No. 539/ 11 Desember 2013 diajukan oleh permohonan
Pdt.G/2015/PN.Jkt.Pst perihal Our Sales/ Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Penggugat kasasi terhadap
antara PT Solaris Prima Your purchase of pada tanggal 12 April 2017, BSM menerima putusan
Energy (Penggugat) High Speed Diesel Des surat pemberitahuan putusan Pengadilan Tinggi Pengadilan Tinggi
melawan: Samarinda, Indonesia DKI Jakarta terkait dengan upaya Banding
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
241
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Perkara yang Dihadapi Entitas Anak b. Perorangan atau lembaga yang pengurusnya memiliki
Hingga 31 Desember 2016 BSM tidak memiliki Entitas Anak hubungan keluarga dengan Pengurus Bank, Dewan
sehingga tidak mengungkapkan perkara yang dihadapi Entitas pengawas Syariah maupun Pejabat Eksekutif Bank.
Anak.
2. Pendapatan non-halal, Pendapatan non-halal menjadi
Perkara yang Dihadapi Dewan Komisaris dan sumber dana sosial Bank yang terdiri atas:
Direksi yang Sedang Menjabat a Dana Sosial Ex Penalty, yakni dana yang berasal dari
Hingga 31 Desember 2016 tidak terdapat perkara yang denda keterlambatan (penalty) pembayaran angsuran
dihadapi oleh Dewan Komisaris dan Direksi BSM yang sedang atau denda lain yang berhubungan dengan transaksi
menjabat. antarpihak Bank dengan pihak ketiga.
b Dana Sosial Ex Jasa Giro, yakni dana sosial yang berasal
Sanksi Administrasi dari giro yang diterima oleh Bank dari penempatan
Selama tahun 2016 terdapat sanksi administrasi yang diberikan pada bank konvensional.
oleh Bank Indonesia dan Direktorat Jendral Pajak. Namun c Dana Sosial Lainnya, yakni dana sosial yang berasal
demikian, tidak terdapat sanksi administrasi yang bersifat dari komisi, fee, atau dalam pendapatan dalam bentuk
signifikan. lainnya dari rekanan Bank selain pendapatan yang
berhak diterima sebagai ketentuan manajemen.
PENDAPATAN NON HALAL DAN Informasi mengenai penggunaan dana non-halal dapat
PENGGUNAANNYA dilihat pada Bagian Laporan Tanggung jawab Sosial
Pendapatan non-halal dan penggunaannya dalam bank syariah Perusahaan.
harus diungkapkan dalam laporan tahunan pelaksanaan Good
Corporate Governance. Hal ini diatur dalam SEBI No.12/13/DPbS, HUBUNGAN DENGAN PENYEDIA BARANG
tanggal 30 April 2010, perihal Pelaksanaan Good Corporate DAN JASA
Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha syariah. Good Corporate Governance (GCG) merupakan landasan utama
Sebagai bentuk pelaksanaan GCG terkait dengan pendapatan untuk membangun BSM 2016-2020 yang bersih dan kuat dalam
non-halal dan penggunaanya, BSM telah menginternalisasi rangka mencapai visi BSM sebagai The Leading & Modern Sharia
aturan tersebut dalam Surat Edaran (SE) Internal Bank Bank. Salah satu penerapannya adalah membangun nilai-nilai
No.13/009/UMM, tanggal 27 Juni 2011, perihal Penggunaan integritas yang baik di BSM dan stakeholders BSM. Pembangunan
Dana Sosial Bank. Dalam SE internal BSM mengatur ketentuan nilai-nilai tersebut, memerlukan pondasi kesepahaman antara
sebagai berikut : BSM dan Rekanan dalam aliansi bisnis sesuai dengan prinsip
1. Lembaga Mitra, adalah lembaga sosial yang memiliki track GCG yang salah satunya dirumuskan dalam bentuk Pakta
record baik dalam penyaluran dana sosial, berbadan hukum Integritas.
sah, dan dijadikan sebagai mitra bank dalam menyalurkan
dana sosial. Bank saat ini mengelola rekanan sebagai berikut:
No. Rekanan Jumlah
BSM menyalurkan dana sosial melalui lembaga mitra yang 1 Asuransi 23
memiliki track record baik. Pada 2014, BSM menyalurkan 2 Perusahaan Penjaminan 3
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
dana sosialnya melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun 3 Pialang Asuransi 5
Sejahtera Mitra Umat (Laznas BSM) yang berada di bawah 4 KJPP 23
Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat. 5 Balai Lelang 8
6 KAP 13
Sebagai bentuk pelaksanaan GCG dan untuk menghindari
7 Notaris/PPAT 1015
benturan kepentingan (conflict of interest), maka pemberian
8 Procurement 70
atau penyaluran Dana Sosial tidak diperkenankan kepada:
9 Lawyers 82
a. Lembaga tempat Pengurus Bank (Dekom, Direksi),
Total 292
Dewan Pengawas Syariah, maupun Pejabat Eksekutif
Bank menjadi pengurus lembaga tersebut.
242
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
243
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Isi dari CoC BSM terdiri dari: sama harus berupaya untuk tidak terlibat dalam hal-hal
1. Benturan Kepentingan yang dapat melemahkan atau menurunkan integritas
Benturan kepentingan merupakan suatu kondisi dimana sistem perbankan di Indonesia.
anggota Jajaran Bank dalam menjalankan tugas dan b. Jajaran Bank harus mengambil langkah-langkah tegas
kewajibannya mempunyai kepentingan di luar kepentingan untuk memastikan bahwa dirinya tidak diperalat untuk
dinas, baik menyangkut kepentingan pribadi, keluarga, kegiatan kriminal dan/atau kegiatan tidak legal lainnya.
maupun kepentingan pihak-pihak lain yang memungkinkan c. Jajaran Bank harus mawas diri dan menghindarkan
anggota Jajaran Bank tersebut kehilangan obyektivitasnya keterlibatan Bank dalam kegiatan pencucian uang,
dalam mengambil keputusan sesuai kewenangan yang telah termasuk secara individu tidak terlibat dalam
diberikan Bank kepadanya. Ruang lingkup terdiri dari: penggunaan dan/atau perdagangan narkoba, atau
kegiatan terorisme.
244
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
7. Pengelolaan Rekening Pegawai BSM mewajibkan organ Perseroan, pegawai serta pemangku
Jajaran Bank harus mengelola rekening kepegawaian yang kepentingan lainnya untuk memahami dan mematuhi code
dimilikinya secara bijak dan tidak memanfaatkan rekening of conduct, pedoman GCG, anggaran dasar perusahaan dan
tersebut untuk kegiatan terlarang. peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya yang
8. Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure) mengatur mengenai tugas dan kewajiban masing-masing
Jajaran Bank wajib melakukan pengisian pernyataan tahunan pihak.
dengan jujur dan dapat dipertanggung jawabkan.
9. Sanksi Pelanggaran/Ketidakpatuhan Penyebarluasan Kode Etik
Jajaran Bank wajib mematuhi pedoman Code of Conduct BSM memiliki Program Pengenalan CoC yaitu dengan
sebagai pedoman berperilaku, baik di dalam maupun di luar menginternalisasi CoC kepada pegawai baru melalui pelatihan
lingkungan Bank yang membawa citra Bank dengan penuh guna memberikan pemahaman pengertian dari benturan
tanggung jawab. Pengenaan sanksi atas pelanggaran/ kepentingan dan kewajiban untuk menghindari kondisi
ketidakpatuhan terhadap Code of Conduct mengacu pada benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung
peraturan kepegawaian yang berlaku. jawab.
Manajemen BSM secara konsisten mendorong jajaran Bank Jenis Sanksi Untuk Setiap Pelanggaran Kode Etik
untuk menghindari benturan kepentingan. Setiap benturan Jenis sanksi untuk setiap penggaran Kode Etik diatur dalam
kepentingan yang dapat menimbulkan kerugian bagi Bank Peraturan Perusahaan.
sudah ditindaklanjuti sebagai bentuk pertanggung jawaban
kepada stakeholders. Sebagai salah satu contoh gerakan untuk Jumlah Pelanggaran Kode Etik
meminimalisir kondisi benturan kepentingan yang didorong oleh Selama tahun buku 2016 tidak terdapat pelanggaran Kode Etik.
manajemen adalah gerakan La Risywah, No Kick Back dan No
Special Payment yang merupakan langkah untuk meningkatkan PERNYATAAN MENGENAI BUDAYA
kesadaran (awareness) seluruh jajaran BSM agar senantiasa PERUSAHAAN
bekerja dengan lurus dan bertanggung jawab serta obyektif BSM saat ini telah memiliki platform program budaya BSM
secara profesional. Corporate Culture ETHIC dengan 5 (lima) pilar budaya (Culture
of Excellence) yaitu IHSAN, Service & Sales, Risk & Compliance,
Selain aturan terkait CoC, BSM juga memiliki aturan terkait Learning & Sharing, dan Performance yang menjadi referensi
larangan pemberian hadiah, sovenir atau cinderamata kepada utama dalam membuat program budaya BSM yang telah
Direksi, Dewan Komisaris maupun jajaran Bank lainnya yang dilaksanakan.
sedang melakukan perjalanan dinas atau kunjungan ke unit kerja
yang di atur dalam surat Edaran NO.11/033/UMM tanggal 15 Penguatan Transformasi Budaya Corplan 2016-2020 dilakukan
Januari 2009 perihal larangan Kepada Unit Kerja Cabang Untuk melalui perubahan perilaku pegawai BSM yang memiliki spirit
Memberikan Souvenir/Cinderamata/Oleh-oleh/Hadiah Kepada PAS (Percaya Diri, Antusias dan Semangat), yaitu:
Anggota Direksi dan/atau Komisaris Bank yang Melaksanakan a. Percaya Diri: Keyakinan yang kuat pada kemampuan dan
Perjalanan Dinas dan/atau Kunjungan. kompetensi diri dalam menyelesaikan tugas dan tantangan.
b. Antusias: Energi positif dan semangat yang mendorong
Keberlakuan Kode Etik bagi Seluruh Level sikap proaktif dan konsistensi.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
245
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
246
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Hasil/output dari survei OCHI yang telah dilakukan antara lain prinsip displin eksekusi untuk kinerja maksimal dimulai dari
adalah nilai entropi, faktor penghambat dan harapan pegawai. disiplin melakukan calling, visiting, closing dan ritme selling/
Entropi adalah banyaknya energi yang terbuang akibat pekerjaan marketing yang membentuk budaya sales culture. Termasuk
yang tidak produktif yang disebabkan oleh konflik, friksi atau disiplin kerja mengutamakan kualitas pembiayaan yang
stress yang terjadi dalam organisasi. Hasil survei menunjukkan diberikan (risk & compliance culture).
Entropi BSM secara nasional ada di level 14% yaitu: Cukup Monitoring dilakukan dengan mengukur skor excellent
Sehat, dengan adjustment kultural dan struktural. execution unit kerja dan melaksanakan kompetisi excellent
execution. Skor kedisplinan eksekusi atau excellent
Selain program yang telah disebutkan di atas ada beberapa execution telah masuk dalam KPI Cabang dengan bobot
program yang juga telah dilaksanakan di tahun 2016, yaitu: skor 5%.
a. Launching Program Budaya Direktorat. b. Implementasi corporate culture di Kantor Pusat
Setiap Direktorat melakukan launching atas program budaya Program culture di Kantor Pusat dilaksanakan melalui
Direktorat yang telah dibuat dan disosialisasikan pada Rapat implementasi budaya Direktorat yang mencerminkan share
Kerja Direktorat yang dihaidiri oleh Direktur Bidang masing- values ETHIC dan Culture of Excellence (Ihsan, Service &
masing. Sales, Risk & Compliance, Learning & Sharing & Perfomance
b. Culture Scoring Index (CSI). values).
Penilaian skor budaya yang memiliki 3 (tiga) parameter yaitu Penerapan culture dimonitor melalui pencapaian Culture
nilai kehadiran kerja, nilai layanan bertelepon, dan nilai Scoring Index (CSI) yang memiliki parameter kedisplinan
ceklist budaya Direktorat. Skor budaya tersebut menjadi kerja, standar layanan dan program kerja budaya Direktorat
salah satu KPI di Balance Scorecard (BSC) masing-masing Rata-rata nilai CSI unit kerja Kantor Pusat sebesar 94,25
Unit Kerja Kantor Pusat dengan bobot sebesar 5%. dengan predikat implementasi budaya baik. CSI telah
c. Change Agent Forum. masuk menjadi KPI Unit Kerja dalam BSC KP dengan bobot
Forum yang diselenggarakan sebagai tempat menyampaikan skor 5%.
update informasi kepada para Change Agent tentang
program budaya BSM Corporate Culture. WHISTLEBLOWING SYSTEM
d. BSM Break Time. Kebijakan Whistleblowing System
Program untuk meningkatkan engagement pegawai Bank sudah memiliki kebijakan yang mengatur tentang
yang dilaksanakan dengan mengambil momentum hari whistleblowing system sebagai upaya untuk mendorong
kemerdekaan Indonesia (17 Agustus) yang melibatkan pendeteksian secara dini atas setiap tindakan penyimpangan.
pegawai dan jajaran manajemen. Beberapa ketentuan yang menjadi landasan penerapan whistle
e. Knowledge Sharing for Change Agent “Culture in You”. blowing di BSM adalah sebagai berikut:
Program peningkatan pengetahuan untuk para Change a. Undang – Undang RI No. 21 Tahun 2008 Tanggal 16 Juli
Agent dan sinergi dengan budaya Bank Mandiri “One 2008 tentang Perbankan Syariah;
Mandiri Culture” dengan narasumber dari Bank Mandiri. b. Peraturan Bank Indonesia No. 1/61PBI /1999 tanggal 20
f. Workshop One Mandiri “One Heart One Mandiri”. September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Mandiri dengan dan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB);
tujuan untuk melihat implementasi program budaya di c. Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tanggal 7
masing-masing Unit Kerja Bank Mandiri maupun antar Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Perusahaan Anak. Kegiatan ini ini dihadiri oleh Direksi Bank Governance Bagi Bank Umum Syariah;
Mandiri dan seluruh Direksi dari Perusahaan Anak. d. Peraturan Bank Indonesia No. 13/2/PBI/2011 tanggal 12
Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank
Implementasi & Monitoring Corporate Culture Umum;
Dalam implementasinya shared values ETHIC menjadi landasan e. Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/22/DPNP tanggal
program budaya dalam melakukan transformasi perusahaan, 29 September 2003 perihal Pedoman Standar Sistem
dibagi 2 (dua), yaitu: Pengendalian Intern bagi Bank Umum;
a. Implementasi corporate culture di Cabang f. Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP tanggal 9
Program culture di Cabang dilaksanakan melalui Desember 2011 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud bagi
program”excellent execution” (exction) yaitu menerapkan Bank Umum;
247
Tata Kelola Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
g. Surat Edaran Umum No. 14/002/UMM, tanggal 22 Mei h. Tim Audit memulai investigasi dan menyusun hipotesis.
2012 perihal Kebijakan Anti Fraud Bank Syariah Mandiri; i. Tim Audit mengumpulkan informasi dan bukti-bukti untuk
h. Standar Prosedur Pengendalian No. SPP/07-2016, tanggal membuktikan hipotesis.
30 Desember 2016 perihal Standar Prosedur Pengendalian j. Tim Audit menguji kebenaran hipotesis dengan mengevaluasi
Internal Audit. bukti-bukti yang sudah terkumpul.
k. Apabila hipotesis terbukti, Tim Audit Investigasi membuat
Mekanisme Pelaksanaan Laporan Hasil Audit Investigasi dan Executive Summary
Bank melalui Unit Internal Audit wajib menerima dan
menindaklanjuti seluruh laporan dugaan pelanggaran/ Penyampaian Laporan Pelanggaran
penyimpangan dengan mekanisme sebagai berikut: Dalam rangka penyelenggaraan operasional bank yang
a. Penyampaian laporan dugaan tindakan penyimpangan sehat dan penerapan Good Corporate Governance, seluruh
dilakukan oleh Pelapor yang berisi informasi awal atas pegawai/pejabat di BSM wajib melaporkan setiap dugaan
bentuk penyimpangan, pihak yang terlibat, lokasi/unit kerja tindakan penyimpangan yang terjadi di lingkungan Bank
terjadinya penyimpangan, perkiraan nilai kerugian (jika ada), atau menggunakan sarana Bank. Pelaporan tersebut dapat
serta kronologis penyimpangan. disampaikan melalui berbagai sarana whistleblowing system
b. IAG membuka saluran pengaduan dari beberapa sumber berupa email pengaduan, website, SMS, sarana chatting, surat,
(SMS, Whatsapp, BBM, Surat, telepon, Email pengaduan@ telepon dan sebagainya.
bsm.co.id) atau datang langsung ke IAG untuk melaporkan
adanya indikasi penyimpangan atau fraud. Sarana/media pelaporan tersebut sebagai berikut:
c. Unit Kerja Internal Audit menerima informasi dan melakukan 1. Telepon Unit Anti-Fraud: 021-3143030
analisis awal atas informasi adanya dugaan fraud serta 2. Surat, yang ditujukan ke:
mengumpulkan informasi tambahan berupa bukti tertulis, Jalan Surabaya No. 58, Menteng.
keterangan tertulis saksi dan pelaku, serta bukti petunjuk Jakarta Pusat – 10310.
lainnya. 3. Surat elektronik (email): pengaduan@bsm.co.id
d. Khusus untuk informasi awal yang bersumber dari pihak selain 4. Website:
DCOR/RBC maka Unit Kerja Internal Audit menginformasikan B-Wise merupakan pelaporan berbasis IT (web base) dengan
kepada DCOR/RBC sesuai lokasi dugaan kasus. Tujuannya alamat: http://bwise.syariahmandiri.co.id
agar DCOR/RBC ter-update atas permasalahan yang ada di
wilayah kerjanya dan menentukan penanganan kasus secara Perlindungan bagi Whistleblower
langsung oleh DCOR/RBC atau kolaborasi dengan Unit Kerja Sesuai ketentuan Whistleblowing BSM, bahwa Bank memberikan
Internal Audit. jaminan terhadap kerahasiaan identitas pelapor dan materi
e. Unit Kerja Internal Audit menyimpulkan hasil analisis atas pengaduan. Selain itu, whistleblower juga mendapatkan
informasi awal adanya dugaan fraud. Kesimpulan dapat perlindungan Bank dari perlakuan yang merugikan, yaitu:
berupa: 1. Pemecatan yang tidak adil;
- Layak untuk pelaksanaan investigasi oleh Department 2. Penurunan jabatan/pangkat;
Special Audit; dan 3. Diskriminasi dalam segala bentuk;
- Belum layak investigasi. 4. Catatan yang merugikan dalam file data pribadi.
f. Apabila belum layak investigasi, Unit Kerja Internal Audit
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
menginformasikan kepada pemberi informasi atau Perlindungan di atas tidak berlaku dalam hal laporan pelapor
Bagian Non Audit Khusus Unit Kerja Internal Audit untuk terbukti fitnah atau pelapor merupakan pihak yang terlibat dalam
ditindaklanjuti melalui mekanisme non-investigasi. Pemberi tindakan penyimpangan dan/atau fraud untuk permasalahan
informasi dapat menyampaikan kembali ke Unit Kerja yang sama atau berbeda.
Internal Audit apabila suatu ketika ada bukti permulaan
tambahan. Pihak Pengelola Pengaduan
g. Apabila sudah layak investigasi, Department Head Special BSM menetapkan fungsi Deteksi dan Evaluasi pada Departemen
Audit menunjuk Tim Audit untuk menyiapkan preaudit Special Audit IAG sebagai pihak pengelola pengaduan dari
dan surat tugas yang kemudian disetujui Kepala Unit Kerja semua pihak, baik intern maupun ekstern.
Internal Audit atau 2 (dua) Pejabat Alternate Unit Kerja
Internal Audit.
248
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia Tata Kelola Perusahaan
Status
Jumlah Tindak Lanjut On
Pengaduan Perkiraan Belum Layak Belum Tindak
Done Progress
Ditindaklanjuti Lanjut
(On Desk/On Site)
146 85 25 22 14
249
252 Profil Pegawai
254 Rekrutmen
256 Organisasi dan Jabatan
256 Struktur Organisasi BSM
258 Kebijakan Reward dan Punishment
258 Pengelolaan Kinerja Pegawai
260 Kebebasan Berserikat
260 Talent Management
260 Program Pengembangan Kepemimpinan
261 Program Pembelajaran (Learning Program)
265 Rencana Program Pelatihan dan Pengembangan SDM
Tahun 2017
06
P e n g e mb a n g a n
S u m b e r D a y a
M a n u s i a
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan
P e n g e mb a n g a n
S u m b e r D a ya M a n u s i a
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya perusahaan. Hal ini terjadi karena sumberdaya manusia yang
ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan berkembang secara kompeten merupakan suatu kondisi dimana
prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi seluruh elemen internal perusahaan siap untuk bekerja dengan
kepuasannya. Sumber daya manusia merupakan aset dalam mengandalkan kualitas diri dan kemampuan yang baik.
segala aspek pengelolaan terutama yang menyangkut
eksistensi perusahaan atau oranisasi tersebut. Keberhasilan Program pengembangan SDM yang berbasis kompetensi di
suatu organisasi ditentukan oleh kualitas dari orang-orang di PT Bank Syariah Mandiri dapat membantu perusahaan untuk
dalamnya. Pengembangan SDM berbasis kompetensi akan memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan handal
mempertinggi produktivitas karyawan sehingga kualitas dalam bekerja. Melalui berbagai kegiatan pengembangan dan
kerja pun lebih tinggi dan akan berujung terhadap kepuasan pelatihan, kompetensi SDM akan lebih optimal dan berujung
pelanggan dan menghasilkan profit atau keuntungan bagi pada meningkatnya kinerja Perusahaan.
perusahaan.
Profil Pegawai
Kompetensi yang dimiliki seorang karyawan secara individual Sampai akhir tahun 2016, jumlah pegawai Bank sebanyak
harus dapat mendukung pelaksanaan visi dan misi perusahaan 16.170 orang, berkurang 4.68% dari 16.926 orang pada
melalui kinerja strategis dari perusahaan tersebut. Oleh akhir tahun 2015. Penurunan jumlah pegawai BSM pada tahun
karenanya kinerja dari tiap individu perusahaan merupakan jalan 2016 dikarenakan berkurangnya jumlah pegawai organik dan
peningkatan produktivitas perusahaan itu sendiri. Apabila daya outsourcing dibandingkan tahun 2015. Tercatat jumlah pegawai
dukung organisasi sudah dapat berjalan secara simultan maka organik berkurang 390 pegawai, sementara untuk pegawai
pengembangan sumberdaya manusia berbasis kompetensi akan outsourcing berkurang sebanyak 366 pegawai.
5.580 5.722
3.109
2 .228 2.547
1 .913 2 .127 2.032 2.322
1. 435
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
959 1.377
594 775 946
549 722 379
264
98 119
41
6 11 11
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Des -16
252
Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia
9.991
9.854
7837
5.226 5.047
2014
2015
2016
1. 502 1.402
999
261
1 278 265 67 49 207 6
253
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan
Pencarian
Kandidat
Capacity
Fulfillment
Tes
Interview
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Kesehetan
254
Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia
Program ini memiliki 2 tingkatan yaitu Kriya BSM tingkat Basic (Teller
Junior) dan Kriya BSM tingkat Advance (Teller). Tahun 2016 ini, terhitung
195 orang telah mengikuti Program Kriya BSM yang tersebar di Branch
Office seluruh Indonesia.
255
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan
General Meeting of
Shareholders
Agus Sudiarto
President Director
okky Fachrizal
Anton Sukarna Gunawan Arief Hartoyo Asnah Faekhah Eny Maya Gustini
Achmad
Corporate Banking 2 Distribution Strategy Retail Risk Central Operation
Micro Banking
Jeffry Prayana
Siti Nurdiana Zul Ikbal Ramadhona Fitri
Consumer Finance &
Commercial Banking Electronic Banking Retail Financing Recovery
Hajj
Achmad Fauzi
Taufik Machrus
Product & Transaction
Culture & Customer Care
Banking
Achmad Fauzi
Institution Banking
256
Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia
Audit Committee
Nomination &
Remuneration Committee
Risk Monitoring
Committee
Putu Rahwidhiyasa
Risk Management & Ade Cahyo Nugroho
Compliance Finance & Strategy
Mira Rozanna
Ana Nurul Khayati
Corporate & Branch
Policy & Procedure Unit Bisnis
Transformation
Unit Support
Unit Risk
Irfan Lesmana
Legal
257
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan
Kebijakan Reward dan Punishment pengembangan karir pegawai. Kualitas interaksi kerja serta
Pengelolaan reward pegawai adalah segala jenis reward Bank teladan dari kepemimpinan turut membentuk iklim lingkungan
kepada pegawai baik langsung maupun tidak langsung; intrinsik kerja yang kondusif.
maupun ekstrinsik. Pendekatan ini merupakan upaya Bank
menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan, menantang, Transaksional
dan memberdayakan pegawai melalui penggunaan kemampuan 1. Penghasilan: 2. Fasilitas:
a. Penghasilan a. Berlaku untuk seluruh
mereka untuk melakukan pekerjaan yang bermakna. Dengan
Tetap pegawai
demikian, pegawai merasa dihargai serta mampu meningkatkan b. Penghasilan b. Berdasarkan kriteria
motivasi dan kinerjanya. Tujuan pengelolaan reward pegawai Tidak Tetap
lebih dari sekedar menaikan nominal reward. 3. Pembelajaran dan 4. Iklim Lingkungan Kerja:
Pengembangan: a. Implementasi share
a. Pendidikan dan value ETHIC
Individual
Komunal
Program pengembangan yang dilaksanakan secara regular pengembangan b. Program coaching
di tempat kerja c. Kepemimpinan
serta program job enrichment & job enlargement dalam bentuk
b. Pelatihan d. Aspirasi Pegawai
penugasan pegawai pada berbagai project bertujuan untuk c. Manajemen e. Manajemen Talenta
meningkatkan kompetensi pegawai. Kinerja f. Disain pekerjaan dan
d. Pengembangan pengembangan peran
Karir g. Kualitas interaksi
Selain apresiasi berupa rewards, penerapan sistem punishment kerja
h. Keseimbangan
yang adil bagi pegawai yang melakukan penyimpangan atau
kehidupan pribadi
pelanggaran terhadap ketentuan berupa teguran, peringatan dan karir
dan sanksi yang disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang Non-Transaksional
dilakukan.
Pengelolaan Kinerja Pegawai
Pengelolaan reward pegawai terdiri dari komponen reward Pengelolaan kinerja pegawai dilakukan melalui proses
transaksional dan reward non-transaksional. Reward komunikasi antara pegawai dengan atasan agar dicapai
transaksional merupakan reward tampak yang muncul kesamaan pemahaman tentang tujuan, cara dan metode
dari transaksi antara Bank dan pegawai berkenaan dengan pengukuran pencapaian target. Proses komunikasi tersebut
penghasilan, baik tetap maupun tidak tetap, dan fasilitas. dilaksanakan secara periodik dan terstruktur selama siklus satu
Sementara reward non-transaksional adalah reward tidak tampak tahun. Adapun siklus pengelolaan kinerja pegawai terjadi dalam
yang berkenaan dengan pembelajaran dan pengembangan 3 tahapan sebagai berikut:
serta pembangunan iklim lingkungan kerja.
Perencanaan
BSM senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai Sistem Perencanaan Kinerja bersifat integratif antara Korporat,
dengan pola guaranted cash yang terus kompetitif di industri Direktorat, Unit Kerja dan individu dengan tahap-tahap sebagai
maupun variable income yang didasari kinerja individu, unit kerja berikut:
dan Perseroan, serta berbagai fasilitas kepegawaian lainnya.
Tahap pertama:
Program reward yang bersifat transaksional dikembangkan Bank menyusun sasaran kerja secara keseluruhan yang tertuang
untuk membuat posisi Total Guaranteed Cash tetap kompetitif
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
258
Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia
Com pa n y V i s i o n , M i s i o n a n d Va lu es
BOD
Target /
Strategy Group
Budget
E va l uat i n g
planning
Region / Branch
Individual Performance Pl an
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
C o a ch i n g & C o u n s e l i n g
259
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan
Pada prinsipnya, manajemen tidak hanya mengedepankan BSM telah mempersiapkan program pengembagan HiPo secara
etos kerja dalam mencari laba, namun juga sangat mendukung individual yang disebut Individual Development Plan (IDP). IDP
kegiatan yang sifatnya kegemaran atau hobi. Ada 2 keuntungan ini disusun berdasarkan rencana pengembangan kompetensi
bila perusahaan memfasilitasi komunitas pegawai: pegawai pada jabatan saat ini maupun pada jabatan yang
1. Pegawai merasa nyaman dengan lingkungan kerja yang diproyeksikan sesuai strategi perusahaan. Contoh program
memberikan kesempatan dalam mengaktualisasikan aspek pengembangan untuk HiPo adalah:
kemanusiaannya. 1) Job Assignment
2. Perusahaan diuntungkan jika komunitas pegawai dapat 2) Strategic Project Assignment
membantu fungsi manajemen. 3) Leadership Development Program
4) Professional Capabilities Acceleration
Komunitas-komunitas pegawai tersebut muncul karena inisiatif 5) Coaching
pegawai . Oleh karena itu, komunitas pegawai akan lebih berarti 6) Mentoring
dan bermanfaat jika membawa brand perusahaan. Untuk itu
perlu ditanamkan corporate brand value di benak individu- Program Pengembangan
individu dalam komunitas agar tidak sekedar ajang penyaluran Kepemimpinan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Leadership Development Program yang berjalan pada tahun e. Sertifikasi adalah segala bentuk kegiatan yang
2016 adalah: difasilitasi oleh Bank dengan tujuan memastikan
1. Staff Development Program (SDP) yaitu program untuk perilaku, pengetahuan dan keterampilan peserta sesuai
mempersiapkan calon pemimpin di level supervisor. Jumlah dengan standar kamus kompetensi yang ditetapak oleh
pegawai yang telah lulus SDP pada tahun 2016 sebanyak pihak Bank.
194 pegawai.
2. Manager Development Program (MDP) yaitu program untuk 2. Learning Service
mempersiapkan calon pemimpin di level manager. Jumlah Learning service merupakan fasilitas yang disediakan oleh
pegawai yang telah lulus MDP pada tahun 2016 sebanyak pihak Bank untuk mendukung proses pembelajaran secara
114 pegawai. tatap muka maupun dapat belajar secara mandiri oleh
pegawai. Metode yang dapat digunakan oleh pegawai
Program Pembelajaran (Learning untuk belajar secara mandiri antara lain:
Program) a. E-learning adalah fasilitas yang mendukung dan
BSM menyediakan program peningkatan kompetensi yang memperkaya proses belajar mengajar di kelas dengan
sesuai dengan tuntutan bisnis. Program peningkatan kompetensi sarana elektronik yang memungkinkan setiap pegawai
dilakukan secara terpadu untuk mendorong budaya belajar untuk melakukan pendaftaran program Diklat,
secara berkesinambungan. Learning Center Group membagi mempelajari materi Diklat dan mengikuti pre dan post
menjadi 2 program besar sebagai berikut: test secara online dari komputer masing-masing pegawai.
dengan tujuan menghasilkan rekomendasi dalam pegawai guna memenuhi kompetensinya sesuai dengan
rangka meningkatkan pengetahuan dan ketentuan tugas, tanggung jawab dan fungsi jabatannya.
lainnya untuk kemajuan Bank yang dilaksanakan secara b. Pendidikan Modular
terstruktur melalui rangkai kegiatan yang ditentukan. Bentuk pembelajaran yang diberikan sebagai pengayaan
bagi pegawai untuk kompetensi tertentu melengkapi
d. Sosialisasi adalah segala bentuk kegiatan yang difasilitasi pembelajaran yang telah diberikan dalam pendidikan
oleh Bank dengan tujuan memberikan informasi berupa terstruktur
pengetahuan terkait dengan regulasi, prosedur atau
produk baru yang wajib diketahui oleh pegawai sesuai
bidangnya masing- masing.
261
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan
3. Enhancement Program
Enhancement Program bertujuan memelihara pengetahuan, ketrampilan dan perilaku pegawai
selalu terkini sesuai dengan tuntutan bisnis bank, dinamika industri dan global best practice berupa
workshop, public training, program sertifikasi, dan program beasiswa S2.
Technical Banking
Enhancement
Sosialisasi, Workshop
Public training, beasiswa & sertifikasi
Learning Program
BSM telah menyusun learning program secara terstruktur untuk mendukung program Talent Management
melalui rangkaian program Talent Development. Pemetaan learning program sesuai dengan academy sebagai
berikut:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
262
Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia
F
GDP
Adv. Certification for Specialist Adv. Certification for Specialist BSM Branch Manager Training Adv. Certification for Specialist
E Advance Fin. Risk Assessment and Recovery For retail and Wholesale BSM Sales Management Training
MDP
Priority Banking Cert.
e-Learning
Pembelajaran melaui e-learning terus dikembangkan untuk
meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap pegawai saat ini
dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui e-learning.
BSM mendukung proses pembelajaran melalui e-learning dengan
menambah modul berbasis multimedia sebanyak 16 modul pada
tahun 2016. Pegawai BSM bisa mengakses e-module baru sebanyak
44 modul pembelajaran melalui media e-learning.
263
Pengembangan Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan
Inisiatif yang telah dijalankan dalam implementasi Knowledge 4. Knowledge Sharing Forum
Management pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: Knowledge Sharing Forum merupakan Forum pembahasan
1. Pengembangan Fitur dan Menu Knowledge Management Portal pengetahuan penting yang disampaikan oleh para ahli
(KM Portal). dengan tujuan memberikan wawasan baru kepada pegawai
KM Portal merupakan aplikasi berbasis web yang berfungsi BSM sehingga dapat mendorong pengembangan bisnis
untuk memfasilitasi seluruh pegawai dalam melakukan BSM di masa mendatang.
knowledge sharing, berkolaborasi, berdiskusi, bertanya kepada
expert dan mencari pengetahuan yang dibutuhkan dalam 5. Pembentukan komunitas praktisi (Community of Practice)
mendukung penyelesaian pekerjaan para pegawai. Community of Practice seluruh Kantor Area se-Indonesia.
Community of Practice merupakan sekelompok pegawai yang
berbagi kepedulian, masalah dan hasrat yang menyangkut
suatu topik dan ingin memperdalam pengetahuan keahlian
mereka dengan cara berinteraksi secara rutin.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
264
Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Pengembangan Sumber Daya Manusia
265
268 Pendahuluan
268 Dasar Pelaksanaan CSR
268 Konsep CSR BSM
269 Struktur Pengelola CSR
269 CSR Bersama Laznas BSM
270 Dana CSR (Laznas)
273 CSR Terkait Lingkungan Hidup
(Laznas)
274 CSR Terkait Ketenagakerjaan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
276 CSR Terkait Pengembangan Sosial
Kemasyarakatan
277 CSR Terkait Konsumen
280 BSM CALL 14040
07
T AN G G UN G J AWA B
SOSIAL
P ERUSA H AAN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi
T AN G G UN G J AWA B
SOSIAL P ERUSA H AAN
PENDAHULUAN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social BSM meyakini bahwa dengan pendekatan yang menyeluruh
Responsibility/CSR) merupakan komitmen BSM kepada ini akan mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang
lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah kepada berkelanjutan (sustainable development), yaitu kegiatan
semua pemangku kepentingan guna mendukung pertumbuhan pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan. generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi
mendatang.
Untuk mencapai tujuan tersebut sekaligus memastikan
pertumbuhan perusahaan yang berkualitas, BSM merancang DASAR PELAKSANAAN CSR
dan menerapkan berbagai program inisiatif yang meliputi Dasar Pelaksanaan CSR BSM mengacu pada :
seluruh aspek operasional dan ditujukan bagi terpenuhinya 1. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
harapan seluruh pemangku kepentingan. Terbatas. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan
adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam
Sejalan dengan misi perusahaan yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan
tanggung jawab sosial, dengan tujuan: kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik
1. Mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahaan bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun pada
dan masyarakat. masyarakat pada umumnya.
2. Membantu tumbuh dan berkembangnya usaha kecil dan 2. Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman
koperasi yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing, serta Modal. Setiap penanam modal berkewajiban:
mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja melalui - Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan;
pengelolaan yang profesional. - Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi
3. Mengembangkan pola pembinaan usaha kecil dan koperasi, kegiatan usaha penanaman modal;
yang berpotensi memberi hubungan timbal balik jangka - Penjelasan pasal 15 Huruf b. Yang dimaksud dengan
panjang dengan bisnis Perseroan melalui penyaluran “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung
dana kemitraan dan pembinaan berkesinambungan, jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman
dengan mengedepankan aspek pemerataan, kemandirian, modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi,
profesional, dan etika. seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma,
4. Partisipasi pada program pelestarian lingkungan hidup dan dan budaya masyarakat setempat.
membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang
meliputi bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. KONSEP CSR BSM
5. Turut mendukung peningkatan kualitas pendidikan, CSR BSM berdasarkan 3 (tiga) pilar sebagai berikut:
kesehatan, kehidupan beragama, dan sarana umum lainnya. 1. Spiritualitas (Character Building) adalah Fondasi yang
menjiwai BSM dalam beraktivitas, yakni atas nama dan untuk
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan tripple Allah (secara vertikal) dan bersama-sama umat manusia
membangun peradaban yang mulia (secara horizontal).
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
268
Laporan Keuangan Konsolidasi Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
269
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi
5. Riqob -
Orang yang terlibat hutang untuk
6. Gharimin Surat Keterangan Hutang.
kebutuhan pokok.
Surat keterangan aktif dalam kegiatan keislaman. Perorangan (Da’i, Guru Agama), Masjid/
7. Fisabilillah Susunan kepengurusan DKM/Takmir Masjid (untuk Musholla yang berada di lingkungan
pembangunan masjid/ musholla). menengah kebawah.
Surat keterangan kehilangan dari kepolisian, Surat Orang yang dalam perjalanan yang
8. Ibnu Sabil
keterangan domisili. kehabisan bekal dan atau kena musibah
270
Laporan Keuangan Konsolidasi Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Penyaluran Dana Zakat Tabel Penyaluran Dana Zakat 2016 Berdasarkan Asnaf
Dana Zakat bersumber dari zakat perusahaan (BSM), zakat dari (dalam Juta Rupiah)
nasabah dan umum, serta zakat pegawai Bank. Pada tahun Jumlah (Rp)
No Asnaf
2016 BSM menyalurkan dana zakat sebesar Rp22,77 miliar 2015 2016
sementara pada tahun 2015, BSM menyalurkan dana zakat 1 Fakir 418,69 74.27
Pada tahun 2016, dana zakat BSM yang telah disalurkan melalui
3. Dana Kebajikan
Laznas BSM sebesar Rp5,96 miliar, sementara pada tahun 2015,
Dana Kebajikan bersumber dari Denda, Pendapatan Non
dana zakat BSM yang telah disalurkan melalui LAZNAS BSM
Halal dan Dana Sosial lainnya. Penerimaan Dana Kebajikan
mencapai Rp19,20 miliar. Perinciannya sebagai berikut:
per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp40,68 miliar, lebih
kecil dibanding periode sebelumnya yang sebesar Rp73,74
Tabel Penyaluran Dana Zakat Korporat Bersama LAZNAS
miliar. Dana kebajikan tersebut telah disalurkan melalui
BSM 2016 (dalam Rp Juta)
LAZNAS BSM pada tahun 2016 sebesar Rp36,99 miliar.
Zakat
Program Menurunnya dana kebajikan menunjukkan nasabah makin
2015 2016
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Mitra Umat 4.068,03 - disiplin atau makin sedikit sumber pendapatan nonhalal
Didik Umat 7.578,93 2.359,84 perusahaan.
Simpati Umat 5.104,63 3.198,00
Beli Aset Kelolaan (tanah) 2.100,00 - Jenis kegiatan yang telah mendapat penyaluran Dana
Porsi Amil 351,90 403,45 Kebajikan meliputi: pembangunan/ renovasi sarana dan
Total 19.203,50 5.961,29 prasarana umum meliputi sekolah-sekolah, bantuan korban
bencana alam, bantuan kesehatan, pembagian buku-buku
dan komputer untuk sekolah-sekolah dan lain-lain.
271
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi
Tabel Sumber Dana Kebajikan (dalam Juta Rupiah) Realisasi Penggunaan Dana Kebajikan tahun 2016
Sumber Dana 2015 2016 (dalam Rupiah)
Denda 73.106,99 40.167.58 Uraian Nominal
Penerimaan non-halal 427,35 428.23 1. Spiritualis 3.589.012.250
Dana sosial lainnya 203,81 80.76 • Dakwah 2.186.762.250
Jumlah sumber dana kebajikan 73.738,14 40.676,57 • Sarana Ibadah 1.402.250.000
2. Nasionalisme 3.548.444.076
Tabel Penggunaan dana kebajikan (dalam Juta Rupiah) • Pendidikan 671.000.000
Penggunaan dana kebajikan 2015 2016 • Ambulan 586.462.500
Saldo awal dana kebajikan 64.112,88 132.485,91 • Kendaraan Ops 953.446.500
Dana kebajikan dari BSM 73.738,14 40.676,57 • Sosial 1.307.535.076
Keuntungan selisih kurs 175,05 (121,10) • Fasum 30.000.000
Jumlah dana kebajikan tersedia 138.026,07 173.041,38 3. Kesejahteraan 1.422.576.443
Penggunaan dana kebajikan 5.540,16 36.990,03 • Pemberdayaan Masyarakat 1.422.576.443
Saldo akhir dana kebajikan 132.485,91 136.051,35 4. Laznas BSM 28.430.000.000
Grand Total 36.990.032.769
Program Penyaluran dana kebajikan berdasarkan pada 3 pilar
antara lain: 6% Dakwah
272
Laporan Keuangan Konsolidasi Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Program CSR Lingkungan yang telah dilakukan pada tahun 2016 berupa program sosial
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
sebagai berikut:
1. Pemerintah Kabupaten Situbondo, Bantuan dana pemberian bibit ikan dan bibit tanaman
di Wilayah Waduk Bajulmati Situbondo
2. Bantuan Dana untuk kegiatan pemulihan pasca bencana banjir longsor di Desa Cikeudung
Kecamatan Mancak Serang Banten
3. Program penanaman 1000 pohon di Surabaya dan sekitarnya
4. Bedah rumah untuk masyarakat Desa Handiwung Kabupaten Katingan, Palembang
273
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi
Penggunaan Material dan Energi Yang Ramah Sertifikat di Bidang Lingkungan Hidup
Lingkungan dan Dapat Didaur Ulang BSM menjalankan bisnis/usaha perbankan yang tidak berkaitan
BSM mempunyai kebijakan berdasarkan pada prinsip efektivitas langsung dalam memanfaatkan/ menggunakan sumber daya
dan efisiensi dalam penggunaan material dan energi. alam dan sumber energi. Oleh karena itu, BSM tidak memiliki
sertifikasi dalam bidang lingkungan hidup.
Dalam menunjang operasional bank, BSM menggunakan
material ramah lingkungan seperti kertas, tinta dan lain-lain. CSR TERKAIT KETENAGAKERJAAN,
Terkait dengan energi, BSM menggunakan kendaraan LCGC KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
(low cost green car) dengan bahan bakar yang disediakan oleh Kebijakan Kesehatan Pegawai
pemerintah. Kepedulian Bank terhadap layanan kesehatan pegawai dapat
dilihat dari piilihan paket kesehatan yang disediakan. Fasilitas
BSM memandang daur ulang material adalah salah satu strategi kesehatan tersebut antara lain:
pengelolaan sampah padat sesuai prinsip 3R (Reuse, Reduce, a. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth), sejak
and Recycle). Prinsip ini memastikan bahwa terjadi pemanfaatan April 2015 Bank melakukan kerjasama dengan Mandiri
sisa material dalam bentuk barang baru yang memiliki manfaat. Inhealth untuk memfasilitasi layanan kesehatan pegawai.
Sebagai contoh BSM memanfaatkan kembali kertas bekas yang b. BPJS Kesehatan, BSM turut serta dalam mendaftarkan
tidak terpakai untuk mencetak dokumen-dokumen internal seluruh pegawainya ke dalam BPJS Kesehatan yang
BSM. Disamping hal tersebut, manajemen telah menerapkan merupakan program dari pemerintah TMT Januari 2015
penggunaan kertas daur ulang atau kertas ramah lingkungan
dalam pembuatan Laporan Tahunan. Dengan adanya program COB (Coordination of Benefits) yang di
fasilitasi oleh Mandiri Inhealth & BPJS Kesehatan maka seluruh
keluarga pegawai BSM dapat di cover kebutuhan akan layanan
Sistem Pengolahan Limbah Perusahaan kesehatannya (pegawai wanita dapat menanggung kesehatan
BSM secara khusus tidak memiliki sistem pengelolaan limbah anak & suaminya)
perusahaan. hal ini terkait dengan bisnis utama perusahaan Pokok-pokok ketentuan layanan kesehatan Bank seperti:
yang bergerak dalam bidang perbankan. Namun demikian, a. Ketentuan fasilitas kesehatan bagi pegawai kontrak,
upaya untuk berkontribusi dalam menerapkan prinsip 3R (Reuse, pegawai tetap, dan anak pegawai.
Reduce, and Recycle) terus dilakukan oleh Bank. b. Fasilitas kesehatan meliputi rawat inap, persalinan, rawat
jalan, general check up (GCU),dan pengobatan ke luar
Pertimbangan Aspek Lingkungan Dalam negeri.
Pemberian Kredit/Pembiayaan Kepada Nasabah
Sebagaimana tertuang dalam kebijakan CSR, bahwa BSM Bentuk komitmen BSM terkait ketenagakerjaan dibuktikan
telah menerapkan pemberian pembiayaan/kredit kepada dengan pemenuhan kewajiban perusahaan dalam bentuk
nasabah dengan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup. manfaat bagi pegawai yang diakui sebagai beban operasional
Dalam kebijakan tersebut pada Bab XI butir D tentang Proses perusahaan sebagaimana dalam laporan keuangan Bank.
Pemberian Pembiayaan terkait Analisa Pembiayaan Produktif,
dalam penilaian aspek teknis/produksi BSM melakukan analisa
mengenai dampak lingkungan, meliputi:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
274
Laporan Keuangan Konsolidasi Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tabel Manfaat Bagi Pegawai (dalam Rp miliar) 1. Pay for Position, Pegawai diberikan kompensasi sesuai
Uraian 2015 2016 dengan posisi/jabatannya
Beban gaji, upah, tunjangan, dan
1.169,74 1.324
2. Pay for Performance, Pegawai diberikan kompensasi sesuai
kesejahteraan karyawan
dengan kinerjanya
Beban biaya manfaat karyawan 78,01 59,41
3. Pay for Person, Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan
Beban pengobatan 52,35 59,03
keahlian individunya.
Beban pendidikan dan pelatihan 49,19 25,10
Beban biaya kegiatan sosial
4,43 7,15 Kebijakan BSM yang mendukung terhadap adanya perlakuan
pegawai
Beban biaya rekrutmen 1,38 5,28 adil dan kesetaraan gender terhadap pegawai, antara lain: 1)
Beban lainnya 15,11 5,81 Implementasi Human Capital Strategy; 2) Pemberian reward
Jumlah 1.370,21 1.485,78 pegawai antara lain: bonus dan insentif; 3) Penerapan sanksi
bagi pegawai yang melanggar disiplin berupa pembinaan,
Kebijakan Sarana dan Keselamatan Kerja peringatan (SP1, SP2, SP3) dan PHK bagi pegawai bermasalah
Bank mengutamakan keselamatan kerja sesuai dengan (fraud); 4) Mutasi, promosi/rotasi/demosi pegawai dan pejabat
perundang-undangan yang berlaku (Peraturan Perusahaan/PP unit kerja; 5) Pemberian apresiasi berupa penghargaan hadiah/
BSM Periode 2015 s.d 2017 BAB VIII Fasilitas Pegawai, Pasal bagi pegawai/Cabang yang berprestasi; 6) Pelaksanaan program
22 mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Bank juga screening pegawai baru, terutama terkait hubungan keluarga;
memiliki kebijakan tentang Contingency Plan tertuang dalam SE 7) Program Assessment Center Pegawai.
No. 13/009/OPS, tanggal 28 April 2011, tentang Contingency
Plan Core Banking System, dengan pokok pikiran antara lain: Turn Over Pegawai
a. Organisasi crisis management pusat dan cabang Jumlah pegwai pada tahun 2016 sebanyak 16.170 orang.
b. Pelaksanaan operasional pada saat disaster Jika dibandingkan dengan total pegawai BSM pada tahun
2015 sebanyak 16.926 orang maka tingkat turn over pegawai
Kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa pada tahun 2016 sebanyak 390 orang untuk pegawai organic
operasional bank tetap berjalan pada saat disaster. dan 366 untuk pegawai nonorganic atau 4,68%. Turn over
tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja
Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa operasional keuangan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan karena
BSM tetap berjalan pada saat disaster. program tersebut sejalan dengan restrukturisasi organisasi dan
penataan ulang jaringan.
Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja
BSM memiliki motto “Terdepan, Modern. Menenteramkan”. Tingkat Kecelakaan Kerja
Motto bermakna bahwa BSM menghadirkan pengelolaan BSM terus berupaya menciptakan suasana kerja yang nyaman
perusahaan yang modern dengan memberikan rasa aman dan bagi setiap pegawai BSM, dengan melengkapi sarana dan
menentramkan bagi pihak internal (pegawai) dan eksternal prasarana penunjang pekerjaan. Kelengkapan sarana dan
(nasabah/ stakeholders). Komitmen tersebut tercermin dengan prasarana tersebut untuk memastikan terjaminnya kebutuhan
adanya jaminan perlakuan yang adil terhadap kesetaraan operasional perusahaan dan terjaminnya keselamatan kerja bagi
gender dalam kesempatan kerja bagi setiap pegawai BSM. pegawai. Disamping hal tersebut, Bank menerapkan praktik
Dalam pengelolaan pegawai, BSM menerapkan prinsip 3P yaitu: kerja dengan prinsip kehati-hatian dan patuh terhadap peraturan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
275
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi
CSR TERKAIT PENGEMBANGAN SOSIAL bantuan bibit tanaman, kandang, hewan ternak.
KEMASYARAKATAN 2. Didik Umat
Kebijakan CSR Pengembangan Sosial Memberikan bantuan pendidikan (beasiswa) kepada
Kemasyarakatan mereka yang membutuhkan dan mengupayakan tetap
Pelaksanaan program CSR pengembangan sosial kemasyarakan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Bantuan Juga
mengacu pada Perjanjian Kerja Sama (PKS) BSM dan Lembaga termasuk sarana dan prasarana belajar.
Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BSM No. 30 Agustus 2016: No. 3. Simpati Umat
18/586-PKS/DIR; 15/007-PKS/LAZNAS tentang Penyaluran Dana a. Kesehatan
Zakat, Dana Infaq dan Dana Sosial. Berupa bantuan kepada pihak yg membutuhkan
dibidang kesehatan termasuk sarana & prasarananya.
Target/Rencana Kegiatan 2016 BSM telah memiliki target/ b. Kebencanaan dan lingkungan hidup
rencana kegiatan 2016 terkait dengan CSR Pengembangan Bantuan untuk mengantisipasi kondisi darurat serta aktif
Sosial Kemasyarakatan. mengurangi dampak akibat terjadinya bencana sosial.
Aktif ikut memperbaiki atau meningkatkan kualitas
Target tersebut dituangkan dalam bentuk rencana kerja lingkungan hidup secara luas.
yang disepakati bersama antara BSM dan Laznas BSM, yang
selanjutnya dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan. Pengembangan Ekonomi Umat
Pelaksanaan CSR bidang pengembangan ekonomi umat
Kegiatan CSR bersama Laznas BSM bertujuan untuk menciptakan kemandirian masyarakat dalam
Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan bidang mencapai peningkatan kesejahteraan dalam jangka panjang.
pengembangan sosial dan kemitraan bersinergi dengan LAZNAS Program CSR bidang ini diwujudkan dalam pemberian bantuan
BSM dilaksanakan dalam program Mitra Umat, Didik Umat dan permodalan, sarana kerja dan sebagainya.
Simpati Umat. Selama tahun 2016, BSM bekerjasama dengan
LAZNAS BSM menyelenggarakan berbagai kegiatan CSR dalam Program Pendidikan dan Pelatihan
berbagai bentuk kegiatan dengan jumlah penyaluran dana 2016 Program CSR BSM di bidang pengembangan pendidikan selama
sebanyak Rp4.014 juta. tahun 2016 telah disalurkan kepada 9.975 orang, meningkat
dibanding realisasi tahun 2015 sebanyak 6.932 orang. Program
BSM beserta LAZNAS BSM telah melakukan penyaluran melalui difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan, yang
program yang berdaya guna dan bermanfaat yakni Mitra diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa kepada siswa
Umat, Didik Umat dan Simpati Umat kepada 21.524 orang dari keluarga kurang mampu mulai pelajar Sekolah Dasar (SD)
(mustahikin), meningkat dari periode sebelumnya, tahun 2015 sampai dengan Perguruan Tinggi (PT). Kegiatan dilaksanakan
sejumlah 14.582 orang (mustahikin). secara menyeluruh baik di lingkungan Kantor Pusat BSM di
Jakarta maupun kantor cabang di seluruh pelosok negeri.
Adapun kegiatan CSR melalui kerjasama dengan LAZNAS BSM
yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 antara lain: Sedangkan program CSR BSM dalam bidang perbaikan sarana
1. Mitra Umat dan prasarana pendidikan selama tahun 2015 mencapai
a. Micro Entrepreneurship sebesar Rp766,85 juta, dibanding realisasi tahun 2014 sebesar
Merupakan program bantuan dana modal usaha bergulir Rp1,24 miliar. Jumlah total penerima bantuan perbaikan sarana
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
untuk memulai dan mengembangkan kewirausahaan pendidikan tahun 2016 mencapai 16 penerima.
mustahik.
b. The Young Muzakki Program Sosial Kemasyarakatan
Merupakan program pelatihan dan pembekalan Program CSR BSM di bidang sosial/budaya selama tahun 2016
keterampilan hidup dan modal usaha kecil dalam bentuk menggunakan dana sebesar Rp1,99 miliar meningkat dibanding
kelompok. realisasi tahun 2015 sebesar Rp436,42 juta. Program CSR untuk
c. Kampung Berdaya bidang social/budaya diwujudkan dalam bentuk santunan
Merupakan sarana pemberdayaan potensi masyarakat dhuafa, santunan Ramadhan, bantuan korban bencana alam,
berbasis kampung tempat tinggal dan komunitas bantuan pembangunan dan renovasi masjid dan madrasah, dan
(pesantren dan majelis taklim) dengan memberikan program-program lainnya.
276
Laporan Keuangan Konsolidasi Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
DATA PENYALURAN DANA ZIS LAZNAS BSMU bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
(BSM) TAHUN 2016 g. Peraturan Bank Indonesia No. 11/3/PBI/2009 perihal
No. Jenis Lembaga Nominal (dalam Rp) Bank Umum Syariah.
1. Kebencanaan 23 237,178,080 h. SE Bank Indonesia No. 15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013
2. Kesehatan 217 1,815,257,543 perihal Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
3. Pendidikan 199 2,823,374 Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum.
4. Sosial 405 4,753,806,563 i. Peraturan OJK No, 1/POJK.07/2013 perihal Konsumen
Sektor Jasa Keuangan.
CSR TERKAIT KONSUMEN j. Peraturan OJK No, 1/POJK.07/2014 perihal Lembaga
Target/Rencana Kegiatan 2016 Alternatif Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa
Terkait dengan CSR Konsumen, BSM memiliki target untuk Keuangan.
menyelesaikan berbagai pengaduan nasabah yang masuk ke k. Peraturan Bank Indonesia No. 16/1/PBI/2014 perihal
BSM. Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran.
l. SE OJK No. 2/SEOJK.07/2014 perihal Pelayanan dan
Hal ini dimaksudkan agar nasabah memiliki tingkat kepuasan Penyelesaian Pengaduan Konsumen Pada Pelaku Jasa
dan kepercayaan yang tinggi terhadap BSM. Keuangan.
m. Peraturan Bank Indonesia No. 15/13/PBI/2013 tanggal
I. SE Pendukung dan Ketentuan Terkait 24 Desember 2013 perihal Perubahan Atas Peraturan
a. Undang-undang No. 21 tahun 2008 perihal Perbankan Bank Indonesia No. 11/3/PBI/2009 perihal Bank Umum
Syariah. Syariah.
b. Undang-undang No. 8 tahun 2010 perihal Pencegahan n. SE Operasi No. 12/026/OPS tanggal 31 Mei 2010 perihal
dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Penetapan Penanggung Jawab Beban Kerugian Akibat
c. Undang-undang No. 8 tahun 1999 perihal Perlindungan Terjadi Risiko Operasional.
Konsumen o. SE Operasi No. 16/124/OPS tanggal 27 Juni 2014
d. Peraturan Bank Indonesia No. 7/7/PBI/2005 tanggal 20 perihal Standar Prosedur Operasional (SPO) Penanganan
Januari 2005 perihal Penyelesian Pengaduan Nasabah Pengaduan Nasabah Terkait Indikasi Penipuan.
e. Peraturan Bank Indonesia No. 10/10/PBI/2008 tanggal p. SE Operasi No. 16/039/OPS tanggal 22 September 2014
28 Februari perihal Perubahan atas Peraturan Bank perihal Standar Prosedur Operasional (SPO) Penanganan
Indonesia No. 7/7/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan Tindak Lanjut Pengaduan Nasabah Bank Syariah
perihal Penyelesian Pengaduan Nasabah Mandiri
f. Peraturan Bank Indonesia No. 13/23/PBI/2011 tanggal
2 November 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko Tim Pengelola
Saat ini pengaduan nasabah yang diterima oleh BSM dikelola
oleh Unit Kerja Customer Care Management yang berada di
Culture & Customer Care Group.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
277
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi
Complaint Handling
Nasabah Bank CCG - CCM Unit Kerja Terkait
Menagement System
278
Laporan Keuangan Konsolidasi Data Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
22.852 22.494
347
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
54
30
279
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi
20
15 12
10 7 6 6
5
0
Kerja CS lamban Kecewa dengan Kantor Cabang Teller lamban Kinerja FL tidak
marketing Sulit Dihubungi memuaskan
Fungsi Unit layanan tersebut adalah untuk melayani kebutuhan nasabah akan informasi terkait produk, fasilitas
dan layanan BSM serta pengaduan nasabah yang dapat disampaikan melalui media komunikasi antara lain:
telepon, handphone, fax dan email.
280
12.453 23.117
12.293 22.689
Januari
Januari
148 428
2. Agent
11.521 19.755
11.331 19.402
Februari
Februari
180 353
13.260 21.486
1. IVR Phone Banking
13.054 21.138
Maret
Maret
190 348
12.802 23.669
Laporan Keuangan Konsolidasi
12.463 23.278
April
April
315 392
14.661 24.957
Mei
Mei
14.223 24.529
419 428
Incoming Call
Incoming Call
17.647 31.200
Data Perusahaan
16.821 30.698
Juni
Juni
785 502
18.696 34.119
15.955 33.596
Juli
Juli
Answered Call
Answered Call
2.741 520
13.627 24.105
13.316 23.712
Agustus
Agustus
291 393
13.100 23.193
Abandon Call
Abandon Call
12.864 22.722
221 420
September
September
13.068 23.164
12.865 22.722
Oktober
Oktober
188 442
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
15.872 26.531
15.227 26.004
November
November
614 487
17.442 29.768
16.458 29.211
Desember
Desember
933 557
281
284 Laporan Keuangan
390 Laporan Keuangan Konsolidasian Entitas Induk
08
l a po r a n
k e u a n g a n
PT BANK SYARIAH MANDIRI
LAPORAN KEUANGAN
284
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
285
286
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 1
ASET
Bersih 316.800.000.000 -
INVESTASI PADA
SURAT BERHARGA 6,39
Termasuk nilai bersih dari premium
yang belum diamortisasi sebesar
masing-masing Rp20.186.932.441 dan
Rp97.694.649.485 pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015
Pihak ketiga
Diukur pada biaya perolehan 204.146.267.976 295.201.130.074
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain 300.188.934.840 300.255.580.412
Pihak berelasi
Diukur pada biaya perolehan 5.465.567.190.655 6.487.553.251.335
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain 611.729.340.439 601.174.450.064
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 4.922.092.500 42.741.099.758
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
287
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 2
PIUTANG 7,39
Murabahah
setelah dikurangi pendapatan
yang ditangguhkan masing-masing
sebesar Rp17.194.802.904.182 dan
Rp15.303.224.631.757 pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015
Pihak ketiga 34.949.086.891.241 34.192.785.110.699
Pihak berelasi 1.249.255.041.790 614.220.094.245
Jumlah piutang murabahah 36.198.341.933.031 34.807.005.204.944
Istishna
setelah dikurangi pendapatan
yang ditangguhkan masing-masing
sebesar Rp419.226.808 dan
Rp628.065.301 pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015
Pihak ketiga 6.041.970.162 11.593.251.123
Piutang Ijarah
Pihak ketiga 7.701.698.870 18.286.157.286
Jumlah piutang 36.212.085.602.063 34.836.884.613.353
Cadangan kerugian penurunan nilai dan
penyisihan kerugian (1.424.619.716.183) (1.393.313.879.602)
Bersih 34.787.465.885.880 33.443.570.733.751
PINJAMAN QARDH 8
Pihak ketiga 1.971.070.612.725 1.967.130.035.791
Penyisihan kerugian (7.749.200.885) (35.446.225.597)
Bersih 1.963.321.411.840 1.931.683.810.194
PEMBIAYAAN 9,10,39
Mudharabah
Pihak ketiga 3.083.779.918.837 2.734.766.081.599
Pihak berelasi 67.421.364.133 153.800.000.000
Jumlah mudharabah 3.151.201.282.970 2.888.566.081.599
Penyisihan kerugian (65.586.182.046) (54.383.189.445)
Bersih 3.085.615.100.924 2.834.182.892.154
Musyarakah
Pihak ketiga 12.464.154.042.073 9.805.888.577.926
Pihak berelasi 874.508.090.207 785.188.290.833
Jumlah musyarakah 13.338.662.132.280 10.591.076.868.759
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
288
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 3
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
289
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 4
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
290
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 5
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
291
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 6
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
292
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 7
(BEBAN)/MANFAAT PAJAK
PENGHASILAN 21
Kini (89.466.170.750) (69.763.427.750)
Tangguhan (19.824.335.333) (14.787.154.318)
Beban pajak
penghasilan - bersih (109.290.506.083) (84.550.582.068)
LABA/(RUGI) BERSIH 325.413.775.831 289.575.719.782
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA:
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi
Keuntungan revaluasi aset tetap - 344.037.987.242
(Kerugian)/keuntungan aktuarial (47.203.853.455) 44.964.340.543
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
293
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 8
Pendapatan komprehensif
Keuntungan/
(kerugian)
yang belum
direalisasi atas
surat berharga Saldo laba
dalam
kelompok Keuntungan/
Modal saham tersedia untuk Selisih revaluasi (kerugian) Telah Belum ditentukan
ditempatkan dan Dana setoran dijual, setelah aset tetap, aktuarial, ditentukan penggunaannya
Catatan disetor penuh modal pajak setelah pajak setelah pajak penggunaannya ekuitas Jumlah
Saldo per 1 Januari 2015 1.489.021.935.000 - 2.755.455.568 - (12.739.609.205) 297.804.387.000 2.840.167.138.064 4.617.009.306.427
Saldo per 31 Desember 2015 1.989.021.935.000 - 5.951.934.681 344.037.987.242 32.224.731.338 297.804.387.000 2.944.697.788.922 5.613.738.764.183
Saldo per 31 Desember 2016 1.989.021.935.000 500.000.000.000 6.440.179.484 344.037.987.242 (14.979.122.117) 397.804.387.000 3.170.111.564.753 6.392.436.931.362
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
294
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 9
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
295
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 10
KENAIKAN/(PENURUNAN)
BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2.357.466.814.769 (3.954.924.374.774)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
296
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 11
Penambah:
Pendapatan tahun sebelumnya
yang kasnya diterima pada
tahun berjalan:
Penerimaan pelunasan piutang:
Keuntungan murabahah 196.194.542.643 195.715.161.782
Pendapatan sewa ijarah 18.286.157.286 84.751.716.146
Pendapatan surat berharga 106.846.583.822 29.346.168.943
Pendapatan bagi hasil mudharabah 10.860.832.313 13.231.589.394
Pendapatan bagi hasil musyarakah 8.393.176.663 12.408.756.399
Pendapatan amortisasi selisih
nilai perolehan surat berharga
dibanding nilai nominal 34.353.214.303 1.409.113.869
Jumlah penambah 374.934.507.030 336.862.506.533
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
297
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 12
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
298
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 13
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
299
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 14
1. UMUM
a. Latar Belakang
PT Bank Syariah Mandiri (Bank) didirikan pertama kali dengan nama PT Bank Industri Nasional
disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking Corporation Ltd., berkantor
pusat di Jakarta, berdasarkan Akta No. 115 tanggal 15 Juni 1955 dibuat dihadapan Meester
Raden Soedja, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman Republik
Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/69/23 tanggal 16 Juli 1955, dan telah
didaftarkan pada buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1810 tanggal
6 Oktober 1955 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal 8
Mei 1956, Tambahan No. 390.
Sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 12 tanggal 6 April 1967 yang diubah dengan
Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 37 tanggal 4 Oktober 1967, keduanya dibuat dihadapan
Adlan Yulizar, S.H., Notaris di Jakarta, yang mana telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 34 tanggal 29 April 1969, Tambahan No. 55, nama Bank diubah dari
PT Bank Industri Nasional disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking
Corporation Ltd. menjadi PT Bank Maritim Indonesia.
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 146 tanggal 10 Agustus 1973 dibuat dihadapan
Raden Soeratman, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1974, Tambahan No. 554, nama Bank diubah dari PT Bank
Maritim Indonesia menjadi PT Bank Susila Bakti.
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 29 tanggal 19 Mei 1999 dibuat dihadapan
Machrani Moertolo Soenarto, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1210.HT.01.04.TH 99
tanggal 1 Juli 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal
31 Oktober 2000, Tambahan No. 6587, nama Bank diubah dari PT Bank Susila Bakti menjadi
PT Bank Syariah Sakinah Mandiri.
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 7 Juli 1999 dibuat dihadapan
Machrani Moertolo Soenarto, S.H., Notaris di Jakarta, yang diubah berturut-turut dengan Akta
Berita Acara Rapat No. 6 tanggal 22 Juli 1999 dan Akta Berita Acara No. 9 tanggal 23 Juli 1999,
keduanya dibuat dihadapan Hasanal Yani Ali Amin, S.H., Notaris di Jakarta, serta Akta
Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 23 tanggal 8 September 1999
dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 16495.HT.01.04.TH.99 tanggal
16 September 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal
31 Oktober 2000, Tambahan No. 6588, nama Bank diubah dari PT Bank Syariah Sakinah Mandiri
menjadi PT Bank Syariah Mandiri.
Selanjutnya Bank mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999 sebagai bank umum
berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 November 1999. Sesuai dengan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 38 tanggal 10 Maret 2000
dibuat dihadapan Lia Muliani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, Bank
melakukan perubahan jumlah modal saham yang telah mendapat persetujuan dari
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No.C-11545.HT.01.04.TH.2000 tanggal 6 Juni 2000, serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6589.
Pada tahun 2006 terdapat perubahan terhadap anggaran dasar sebagaimana dimuat dalam Akta
Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Syariah Mandiri No. 59 tanggal 17 Mei 2006, dibuat
dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 74 tanggal 15 September 2006, Tambahan No. 960.
300
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 15
1. UMUM (lanjutan)
Bank telah mengubah dan menyesuaikan anggaran dasarnya dengan Undang-Undang RI No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana dimuat dalam Akta No. 10 tertanggal
19 Juni tahun 2008, yang dibuat dihadapan Badarusyamsi, S.H., Notaris di Jakarta. Anggaran
dasar ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-729922.01.02 tahun 2008 tertanggal 13 Oktober
2008.
Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal
31 Desember 2008, pemegang saham memutuskan menyetujui penambahan modal disetor
sebesar Rp199.871.000.000 atau sebanyak 39.974.200 lembar saham yang akan dikeluarkan dari
saham portepel. Keseluruhan saham-saham tersebut diambil bagian seluruhnya oleh PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk.
b. Sebesar Rp99.871.000.000 disetor dengan cara non-tunai (inbreng) berupa tanah dan
bangunan milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Setoran modal secara non-tunai (inbreng) sebesar Rp99.871.000.000 telah dilaksanakan pada
tanggal 31 Desember 2008 dan setoran modal tunai sebesar Rp100.000.000.000 telah
dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2009. Setoran modal tersebut dituangkan dalam Akta
No. 211 tanggal 31 Desember 2008 yang dibuat oleh Aulia Taufani, S.H. sebagai Notaris
Pengganti dari Sutjipto, S.H. Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat
dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 23 Februari 2009 No. AHU-AH.01.01-00922 tentang
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri.
Anggaran dasar dilakukan perubahan kembali dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 28 tanggal 25 Juni 2009,
dibuat dihadapan Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta, atas akta tersebut telah diumumkan
dalam Berita Negara No. 85, tanggal 25 Oktober 2011, Tambahan No. 131/L; Anggaran dasar
dilakukan perubahan kembali berturut-turut dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 16 tanggal 29 Juni 2010,
dibuat dihadapan Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta, Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham Diambil Diluar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 19 tanggal
21 Maret 2011, dibuat dihadapan Badarusyamsi, SH, MKn, notaris di Jakarta dan telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-22426.AH.01.02.TH 2011 tanggal 4 Mei 2011 dan terakhir diubah dengan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 38 tanggal
28 Desember 2012, dibuat dihadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta dan telah
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.10-
00527 tanggal 3 Januari 2013.
Sesuai dengan Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Sirkuler
yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2013 dan dituangkan dalam Akta No. 20 tanggal
22 Januari 2014, dibuat oleh Chairul Bachtiar, S.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham
memutuskan menyetujui penambahan modal disetor sebesar Rp30.778.370.000 atau sebanyak
6.155.674 saham yang akan dikeluarkan dari saham dalam portepel. Keseluruhan saham-saham
tersebut diambil bagian seluruhnya oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
301
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 16
1. UMUM (lanjutan)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank
Syariah Mandiri No. 33 tanggal 25 November 2015, dibuat dihadapan Ashoya Ratam, S.H., MKn,
notaris di Jakarta Selatan, pemegang saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) menyetujui untuk
melakukan penambahan modal saham disetor sebesar 100.000.000 lembar saham atau setara
Rp500.000.000.000. Akta tersebut telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri
Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0983082 tanggal 26 November 2015. Bank telah menerima
tambahan modal disetor tersebut pada tanggal 24 November 2015.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank
Syariah Mandiri No. 09 tanggal 7 Desember 2016, dibuat dihadapan Ashoya Ratam, S.H., MKn,
notaris di Jakarta Selatan, pemegang saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) menyetujui untuk
melakukan penambahan modal saham disetor sebesar 100.000.000 lembar saham atau setara
Rp500.000.000.000. Akta tersebut telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri
Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0106588 tanggal 8 Desember 2016. Bank telah menerima
tambahan modal disetor tersebut pada tanggal 14 November 2016. Sampai dengan tanggal
laporan keuangan ini, Bank masih menunggu persetujuan OJK terkait tambahan setoran modal ini,
oleh karena itu tambahan modal disetor ini dicatat sebagai dana setoran modal pada tanggal 31
Desember 2016.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No. 5 Jakarta 10340. Pada tanggal
31 Desember 2016, Bank memiliki 129 kantor cabang, 389 kantor cabang pembantu, 52 kantor
kas, 145 payment point dan 50 outlet kantor layanan gadai (tidak diaudit).
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Syariah Mandiri
No. 19 tanggal 28 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Badarusyamsi, S.H., M.Kn. Notaris di
Jakarta, susunan Dewan Pengurus Syariah pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
2016 2015
Dewan Pengawas Syariah
Ketua: Dr. KH. Ma ruf Amin *) Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA.
Anggota: Dr. Mohamad Hidayat, MBA., MH. Dr. Mohamad Hidayat, MBA., MH.
Anggota: Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec.
*) Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatuhan
(fit and proper test).
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009
tentang Bank Umum Syariah, Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas dan bertanggung jawab
memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai
dengan prinsip syariah.
Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Ventje Rahardjo Ventje Rahardjo
Komisaris Independen: Ramzi A. Zuhdi Ramzi A. Zuhdi
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Direksi
Direktur Utama: Agus Sudiarto Agus Sudiarto
Direktur: - Agus Dwi Handaya *)
Direktur: Fahmi Ridho Fahmi Ridho
Direktur: Putu Rahwidhiyasa Putu Rahwidhiyasa
Direktur: Edwin Dwidjajanto Edwin Dwidjajanto
Direktur: Kusman Yandi Kusman Yandi
Direktur: Choirul Anwar Choirul Anwar
*) Efektif mengundurkan diri sejak tanggal 9 September 2016.
302
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 17
1. UMUM (lanjutan)
Susunan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
Komite Audit
Ketua: Zulkifli Djaelani Zulkifli Djaelani
Anggota: Ventje Rahardjo Ventje Rahardjo
Anggota: Ramzi A. Zuhdi Ramzi A. Zuhdi
Anggota: Bambang Widianto Bambang Widianto
Anggota: Ichwan Rochmanu Tjeppy Kustiwa
Anggota: Djoko Seno Adji Ferry Firmansyah
Anggota: - Irsyaf Firdaus
Komite Pemantau
Risiko
Ketua: Ramzi A. Zuhdi Ramzi A. Zuhdi
Anggota: Ventje Rahardjo Ventje Rahardjo
Anggota: Zulkifli Djaelani Zulkifli Djaelani
Anggota: Hari Dewanto Edyanto Rachman
Anggota: Kayim Hanuri Ateng Suhaeni
Komite Remunerasi
dan Nominasi
Ketua: Bambang Widianto Bambang Widianto
Anggota: Ventje Rahardjo Ventje Rahardjo
Anggota: Ramzi A. Zuhdi Ramzi A. Zuhdi
Anggota: Agus Fuad Agus Fuad
Anggota: Zulkifli Djaelani Zulkifli Djaelani
Anggota: Aridibyo S. Karnadi Mustaslimah
Sekretaris: Head of Human Capital Group (Ex Officio) Head of Human Capital Group (Ex Officio)
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan
Pengawas Syariah per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
Direksi 22.659.455.001 15.512.045.520
Dewan Komisaris 6.861.564.361 3.806.231.252
Dewan Pengawas Syariah 953.647.000 1.007.170.226
30.474.666.362 20.325.446.998
Jumlah karyawan (tidak diaudit) Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
adalah 9.174 orang dan 9.564 orang.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Laporan keuangan Bank diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 23 Januari
2017.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank adalah seperti
yang dijabarkan di bawah ini:
303
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 18
Berdasarkan PSAK No. 101 (Revisi 2014), laporan keuangan bank syariah terdiri dari komponen-
komponen sebagai berikut:
Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan arus kas,
dan laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan
komersial Bank sesuai prinsip syariah.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang menyajikan penerimaan
dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada
Bank Indonesia, dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang
jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan dari tanggal penempatan.
Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil merupakan rekonsiliasi antara pendapatan Bank
yang menggunakan dasar akrual (accrual basis) dengan pendapatan yang dibagihasilkan kepada
pemilik dana yang menggunakan dasar kas (cash basis).
Laporan sumber dan penyaluran dana zakat dan laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
merupakan laporan yang mencerminkan peran Bank sebagai pemegang amanah dana kegiatan
sosial yang dikelola secara terpisah.
Laporan sumber dan penyaluran dana zakat merupakan laporan yang menunjukkan sumber dana,
penyaluran dalam jangka waktu tertentu serta dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
tertentu.
Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan merupakan laporan yang menunjukkan sumber
dan penggunaan dana kebajikan selama jangka waktu tertentu serta saldo dana kebajikan pada
tanggal tertentu.
Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan
sejenisnya yang dikelola oleh Bank berdasarkan akad mudharabah muqayyadah (on balance
sheet). Bank tidak mempunyai hak untuk menggunakan atau mengeluarkan investasi tersebut
serta Bank tidak memiliki kewajiban mengembalikan atau menanggung risiko investasi. Bank
mendapatkan porsi bagi hasil atas penyaluran dana tersebut.
304
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 19
Akad mudharabah muqayyadah adalah suatu kegiatan penyediaan dana oleh shahibul maal untuk
modal investasi atau kerja kepada mudharib untuk melakukan kegiatan usaha sesuai akad
dengan pembagian keuntungan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan.
Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki (pembayar zakat) untuk
diserahkan kepada mustahiq (penerima zakat). Sumber dana zakat, infak dan shadaqah berasal
dari Bank dan pihak lain yang diterima Bank untuk disalurkan kepada pihak yang berhak sesuai
dengan prinsip syariah.
Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi pengelolaan dana zakat, infak dan shadaqah dan
dana kebajikan.
Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan
laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 yang telah sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Bank men -
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
305
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 20
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 39 atas
laporan keuangan.
d. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non-produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen
dan Kontinjensi
1) Aset produktif terdiri dari giro dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Sertifikat
Bank Indonesia Syariah (SBIS), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS),
Tagihan Reverse Repo SBSN BI, Term Deposit Valas Syariah BI, giro pada bank syariah lain,
penempatan pada bank syariah lain, investasi pada surat berharga, piutang istishna, piutang
ijarah, pinjaman qardh, pembiayaan musyarakah, pembiayaan mudharabah, aset yang
diperoleh untuk ijarah, dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit seperti bank
garansi dan letter of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan dan standby letter of credit.
Penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif bank umum yang melaksanakan
kegiatan berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
No.16/POJK.03/2014 tertanggal 18 November 2014 serta POJK No.12/POJK.03/2015
tertanggal 21 Agustus 2015.
(1) 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi
agunan;
(2) 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi agunan;
(3) 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan;
(4) 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi nilai agunan.
c) Kewajiban untuk membentuk penyisihan kerugian aset produktif tidak berlaku bagi aset
produktif untuk transaksi sewa dengan perpindahan hak milik berupa akad ijarah atau
ijarah muntahiyah bittamlik. Bank wajib membentuk penyusutan/amortisasi terhadap aset
ijarah muntahiyah bittamlik (Catatan 2n).
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Khusus untuk kualitas surat berharga dan penempatan pada bank ditetapkan menjadi 3 (tiga)
golongan yaitu lancar, kurang lancar, dan macet. Sedangkan untuk kualitas penyertaan modal
kualitasnya ditetapkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu lancar, kurang lancar, diragukan, dan
macet.
Cadangan kerugian penurunan nilai liabilitas komitmen dan kontinjensi dicatat pada akun
Apabila manajemen berpendapat bahwa suatu aset produktif sudah tidak dapat ditagih
kembali, maka aset tersebut harus dihapusbukukan dengan cara saldo aset produktif
dikurangkan dari penyisihan kerugian. Penerimaan kembali aset produktif yang telah
dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian tahun berjalan.
306
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 21
Rekening Antar Kantor adalah akun tagihan yang timbul dari transaksi antar kantor yang
belum diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Suspense account adalah akun yang digunakan untuk menampung transaksi yang tidak
teridentifikasi atau tidak didukung dengan dokumen pencatatan yang memadai sehingga tidak
dapat diklasifikasikan dalam akun yang seharusnya.
Bank wajib melakukan upaya penyelesaian rekening antar kantor dan suspense account.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Kualitas rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut:
1) Lancar, apabila tercatat dalam pembukuan Bank sampai dengan 180 (seratus delapan
puluh) hari.
2) Macet, apabila tercatat dalam pembukuan Bank lebih dari 180 (seratus delapan puluh)
hari.
307
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 22
Aset keuangan Bank terdiri dari piutang murabahah. Sesuai dengan PSAK 102 "Akuntansi
Murabahah" dan PAPSI 2013, Bank menghitung CKPN individual untuk piutang murabahah
sesuai dengan ketentuan di PSAK 55 "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran". Pada
tanggal laporan keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau
kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan
hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan),
yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Bukti objektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit
atau debitur, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau marjin pembiayaan,
restrukturisasi dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami
kesulitan keuangan, kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan lainnya, dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya
penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, terkait dengan kelompok aset
keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok
tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok
tersebut.
Bank menetapkan piutang murabahah yang CKPN dihitung secara individual, jika memenuhi salah
satu kriteria di bawah ini :
1. Piutang murabahah yang memiliki kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet, yang
memiliki nilai piutang secara individual diatas Rp10 milyar.
2. Piutang murabahah yang direstrukturisasi dan yang secara individual memiliki nilai piutang
diatas Rp10 milyar.
Bank menerapkan konsep one obligor untuk perhitungan CKPN individual. Apabila nasabah
memiliki pembiayaan selain akad murabahah maka penurunan nilai untuk pembiayaan terkait
dihitung dengan perhitungan CKPN individual.
Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai secara individual, baik yang jumlahnya signifikan maupun tidak signifikan, maka aset
keuangan tersebut akan dimasukan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang serupa dan penurunan nilai kelompok aset keuangan tersebut dilakukan secara
kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu
kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan
nilai secara kolektif.
Nilai tercatat aset keuangan diturunkan nilainya melalui pembentukan akun CKPN dan jumlah
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan marjin tetap diakui atas nilai
tercatat yang telah diturunkan tersebut berdasarkan tingkat imbal hasil efektif awal yang
digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dari aset tersebut. Jika pada periode
berikutnya, jumlah estimasi penyisihan kerugian meningkat atau menurun karena peristiwa yang
terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah
diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun CKPN. Aset keuangan
dan penyisihan yang terkait dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian
masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Penerimaan
kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai pengurang penyisihan
kerugian penurunan nilai di laporan laba rugi.
308
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 23
Untuk piutang murabahah yang secara individual tidak signifikan (di bawah Rp10 milyar) dan di
atas Rp10 milyar dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus (tidak direstrukturisasi),
pembentukan CKPN dihitung secara kolektif.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang murabahah yang dinilai secara kolektif dihitung
berdasarkan 7).
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan
kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status
tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari
kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar
seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara
kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam
Bank. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang
dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode
terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada
periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Bank menggunakan statistical model analysis method, yaitu migration analysis method untuk
penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif dengan menggunakan data historis tiga
tahun.
Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari Giro wadiah pada Bank Indonesia, Fasilitas
Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Reverse Repo SBSN Bank Indonesia, Sertifikat
Bank Indonesia Syariah dan Term Deposit Valas Syariah BI yang merupakan sertifikat yang
diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip jualah.
Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan.
Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bonus
yang diterima Bank dari bank umum syariah diakui sebagai pendapatan usaha lainnya.
Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tidak diakui sebagai pendapatan Bank akan tetapi
digunakan untuk dana kebajikan (qardhul hasan). Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah
tersebut sebelum disalurkan dicatat sebagai liabilitas Bank.
h. Penempatan pada Bank Lain
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana Bank pada bank syariah lainnya dan/atau
bank pembiayaan rakyat syariah antara lain dalam bentuk wadiah, deposito berjangka dan/atau
tabungan mudharabah, Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank, pembiayaan yang diberikan,
dan bentuk-bentuk penempatan lainnya berdasarkan akad murabahah, akad mudharabah, akad
musyarakah, akad qardh dan prinsip akad syariah lainnya. Penempatan pada bank lain disajikan
sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian.
309
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 24
1) Diukur pada biaya perolehan. Investasi diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan
jika: (a) investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk
memperoleh arus kas kontraktual; dan (b) persyaratan kontraktual menentukan tanggal
tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya.
2) Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Investasi diklasifikasikan
sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain jika: (a) investasi
tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas
kontraktual dan melakukan penjualan sukuk; dan (b) persyaratan kontraktual menentukan
tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya.
3) Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dimana sukuk dinilai sebesar nilai wajar. Sukuk
dimiliki untuk tujuan memperoleh keuntungan dari transaksi jual beli.
Bank mengakui investasi pada sukuk sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan sukuk yang
diukur pada biaya perolehan dan pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain termasuk
biaya transaksi. Sedangkan biaya perolehan sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
tidak termasuk biaya transaksi.
Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan dan pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain, selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi
secara garis lurus selama jangka waktu sukuk.
Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain,
perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Pada saat terjadi penghentian
pengakuan saldo perubahan nilai wajar dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke
laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, selisih antara nilai wajar
dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.
Investasi dalam unit penyertaan reksadana syariah dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai
aset bersih dari reksadana pada tanggal laporan posisi keuangan.
Wesel ekspor merupakan transaksi yang timbul karena adanya pembayaran dimuka kepada pihak
lain sehubungan dengan transaksi ekspor impor nasabah. Wesel ekspor dinyatakan sebesar
saldonya.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Akad murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga beli kepada
pembeli dan dibayar dengan harga yang lebih tinggi sebagai marjin yang disepakati.
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan
keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
310
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 25
j. Piutang (lanjutan)
Piutang murabahah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang
Piutang murabahah pada awalnya diukur pada nilai bersih yang dapat direalisasi ditambah
dengan biaya transaksi/pendapatan administrasi yang dapat diatribusikan secara langsung dan
biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur
pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat imbal hasil efektif dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai.
Piutang murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan marjin yang
ditangguhkan yang dapat direalisasikan dan cadangan kerugian penurunan nilai. Bank
menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan kualitas piutang murabahah
berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang.
Akad istishna adalah akad pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli
( ) dan penjual atau pembuat ( ).
Piutang istishna disajikan sebesar tagihan kepada pembeli dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas piutang istishna berdasarkan
penelaahan atas masing-masing saldo piutang.
Akad ijarah adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat
dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan barang tersebut kepada penyewa.
Akad ijarah muntahiyah bittamlik adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak
guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi
pemindahan kepemilikan barang kepada penyewa.
Perpindahan hak milik obyek sewa kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik dapat
dilakukan dengan hibah.
Piutang pendapatan ijarah diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa yang belum diterima dan
disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu sebesar saldo piutang.
k. Pembiayaan
Pembiayaan bagi hasil dapat dilakukan dengan akad mudharabah dan akad musyarakah.
Akad mudharabah dalam pembiayaan adalah akad kerja sama suatu usaha antara pihak pertama
(malik, shahibul maal, atau bank syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
(amil, mudharib, atau nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi
keuntungan usaha sesuai dengan persentase tertentu yang disepakati dalam akad, sedangkan
kerugian ditanggung sepenuhnya oleh bank syariah kecuali jika pihak kedua melakukan
kesalahan yang disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian.
311
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 26
k. Pembiayaan (lanjutan)
Apabila pembiayaan mudharabah mengalami penurunan nilai akibat hilang, rusak atau faktor lain
sebelum dimulainya usaha karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanpa adanya kelalaian
atau kesalahan pihak pengelola dana, maka rugi tersebut mengurangi saldo pembiayaan
mudharabah dan diakui sebagai kerugian Bank. Apabila pembiayaan mudharabah mengalami
penurunan nilai akibat hilang, rusak, atau faktor lain setelah dimulainya usaha tanpa adanya
kelalaian atau kesalahan pengelola dana maka kerugian penurunan nilai tersebut diperhitungkan
pada saat bagi hasil. Kerugian pembiayaan mudharabah akibat kelalaian atau kesalahan
pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi pembiayaan
mudharabah.
Akad musyarakah adalah akad kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu dimana masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa
keuntungan akan dibagi sesuai dengan persentase yang disepakati, sedangkan kerugian
ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.
Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan
sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.
l. Pinjaman Qardh
Akad qardh adalah akad pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib
mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati.
Pinjaman qardh meliputi pembiayaan dengan akad hawalah dan rahn. Akad hawalah adalah akad
pengalihan utang dari pihak yang berutang (nasabah) kepada pihak lain (Bank) yang wajib
menanggung atau membayar. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujrah) dan diakui
pada saat diterima.
Rahn merupakan transaksi gadai barang atau harta dari nasabah kepada Bank dengan uang
sebagai gantinya. Barang atau harta yang digadaikan tersebut dinilai sesuai harga pasar dikurangi
persentase tertentu. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujrah) dan diakui selama
periode akad.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya. Kelebihan
penerimaan dari pinjaman atas qardh yang dilunasi diakui sebagai pendapatan pada saat
terjadinya. Pinjaman qardh disajikan sebesar saldo dikurangi penyisihan kerugian. Bank
menetapkan penyisihan kerugian qardh berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo.
Tagihan dan liabilitas akseptasi adalah tagihan atau liabilitas kepada bank dan pihak ketiga bukan
bank yang timbul karena akseptasi wesel sehubungan dengan transaksi ekspor dan impor.
312
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 27
Penyertaan modal sementara merupakan penyertaan modal sementara yang timbul akibat
konversi pembiayaan menjadi saham.
Penyertaan sementara dihapus buku dari laporan posisi keuangan apabila telah melampaui
jangka waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan POJK No.16/POJK.03/2014 tanggal 18 November
2014 (sebelumnya Peraturan Bank Indonesia No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011 tentang
).
Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan di bawah 20,00% dicatat dengan metode
biaya, dikurangi penyisihan kerugian.
q. Aset Tetap
Aset tetap dinilai sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanah yang
sejak Desember 2015, dinilai dengan metode revaluasi. Harga perolehan termasuk pengeluaran
yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset tersebut. Tanah disajikan sebesar
nilai wajar, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen eksternal yang telah
terdaftar di OJK. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa
nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan jumlah tercatatnya. Aset
tetap disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis
lurus selama taksiran masa manfaat aset sebagai berikut:
Tahun
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Bangunan 20
Instalasi, inventaris kantor, dan kendaraan bermotor 5
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset
yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Bank mendapat manfaat
ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur
dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan
pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi dalam periode keuangan ketika biaya-biaya
tersebut terjadi.
313
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 28
Penurunan yang menghapus nilai kenaikan yang sebelumnya atas aset yang sama dibebankan
Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset
lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan.
Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan
hasil yang diterima dengan nilai tercatat dan -
dalam laporan laba rugi.
Jika aset yang direvaluasi dijual, jumlah yang dicatat di dalam ekuitas dipindahkan ke saldo laba.
-
manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
s. Liabilitas Segera
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera
dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Liabilitas segera dinyatakan sebesar liabilitas Bank.
t. Simpanan Wadiah
Simpanan wadiah merupakan simpanan pihak lain dalam bentuk giro wadiah dan tabungan
wadiah. Giro wadiah dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap
saat melalui cek dan bilyet giro. Giro wadiah serta tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai
kebijaksanaan Bank. Simpanan dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah dinyatakan
sebesar liabilitas Bank.
Simpanan dari bank lain adalah liabilitas Bank kepada bank lain dalam bentuk giro wadiah,
tabungan wadiah, dan Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA). Simpanan dari bank lain
dinyatakan sebesar liabilitas Bank kepada bank lain.
v. Pembiayaan Diterima
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Pembiayaan diterima merupakan dana yang diperoleh dari entitas lain dengan kewajiban
pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan dalam akad. Pembiayaan diterima diakui
sebesar nilai nominalnya pada saat perjanjian ditandatangani.
314
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 29
Hubungan antara Bank dan pemilik dana syirkah temporer merupakan hubungan kemitraan
berdasarkan akad mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah atau musyarakah. Contoh
dari dana syirkah temporer adalah penerimaan dana dari investasi mudharabah muthlaqah,
mudharabah muqayyadah, mudharabah musytarakah, dan akun lain yang sejenis.
Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas. Hal ini karena Bank tidak
mempunyai liabilitas, ketika mengalami kerugian, untuk mengembalikan jumlah dana awal dari
pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi Bank. Dana syirkah temporer tidak dapat
digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan tidak mempunyai hak
kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas realisasi
keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non investasi.
Dana syirkah temporer merupakan salah satu unsur laporan posisi keuangan, hal tersebut sesuai
dengan prinsip syariah yang memberikan hak kepada Bank untuk mengelola dana, termasuk
untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya.
Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan
menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana
syirkah temporer dapat dilakukan dengan konsep bagi hasil atau bagi untung.
Surat berharga subordinasi yang diterbitkan disajikan sebesar nilai nominal. Biaya-biaya yang
timbul dari penerbitan surat berharga dicatat sebagai beban yang ditangguhkan yang disajikan
diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu surat berharga.
Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri atas pendapatan pembiayaan
dengan akad murabahah, istishna, ijarah (sewa), dan pendapatan dari bagi hasil yaitu
mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya.
Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan pembayaran tangguh atau secara angsuran
dilakukan selama periode akad sesuai dengan metode tingkat imbal hasil efektif.
Berdasarkan PSAK 102 (revisi 2013), yang diterapkan secara prospektif, pendapatan murabahah
yang termasuk margin ditangguhkan dan pendapatan administrasi, diakui dengan menggunakan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
metode setara tingkat imbal hasil efektif, yaitu tingkat imbal hasil setara yang akan mendiskonto
secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan
umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilai
tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Perhitungan dilakukan dengan
memperhitungkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual dari instrumen keuangan dan biaya
tambahan yang timbul secara langsung untuk instrumen tersebut dan merupakan bagian tidak
terpisahkan dari tingkat imbal hasil.
Pendapatan istishna diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian atau metode
akad selesai.
315
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 30
Pendapatan bagi hasil musyarakah yang menjadi hak mitra pasif diakui dalam periode terjadinya
hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.
Pendapatan bagi hasil mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah
yang disepakati, dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha.
Setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan sebagai pengembalian harga
perolehan atau pokok piutang/pembiayaan. Kelebihan pembayaran di atas harga perolehan atau
pokok piutang/pembiayaan diakui sebagai pendapatan pada saat diterimanya. Khusus untuk
transaksi ijarah, setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan sebagai
pelunasan piutang sewa.
Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi laba milik nasabah
yang didasarkan pada prinsip mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah dan
mudharabah musytarakah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Bank. Pendapatan yang
dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima.
Pembagian laba dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil yaitu dihitung dari pendapatan Bank
yang diterima berupa laba bruto (gross profit margin).
Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan atas aset produktif
lainnya akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank, dihitung secara proporsional
sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan
dan aset produktif lainnya yang disalurkan. Selanjutnya, jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil
yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan
deposan sebagai shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi
hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari
pembiayaan dan aset produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya menjadi milik Bank,
termasuk pendapatan dari transaksi Bank berbasis imbalan.
Sumber dan penyaluran dana zakat dan kebajikan, pengelolaannya diserahkan kepada LAZNAS
BSM.
Denda/sanksi dikenakan kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda pembayaran
dengan sengaja berupa sejumlah uang yang besarnya tidak ditentukan atas dasar kesepakatan
dan tidak dibuat saat akad ditandatangani. Dana yang berasal dari denda/sanksi diperuntukkan
untuk dana sosial/kebajikan.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Pendapatan imbalan jasa perbankan pada umumnya diakui pada saat kas diterima kecuali
premium/diskonto yang belum diamortisasi diakui secara selama periode hingga jatuh tempo
dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line).
316
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 31
1) Imbalan pensiun
Bank mengoperasikan berbagai skema pensiun. Bank memiliki program iuran pasti. Program
iuran pasti merupakan program pensiun dimana Bank membayar sejumlah iuran tertentu
kepada entitas (dana) yang terpisah. Bank tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif
untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk
membayar seluruh imbalan atas jasa yang diberikan pekerja pada periode berjalan maupun
periode lalu.
Bank diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No.13/2003,
yang merupakan liabilitas imbalan pasti, jika manfaat program iuran pasti lebih kecil dari
manfaat yang akan diterima karyawan sesuai dengan UU No. 13/2003, maka Bank akan
membayar kekurangan tersebut sehingga Bank membentuk cadangan imbalan pensiun.
Liabilitas imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal
laporan posisi keuangan dikurangi dengan nilai wajar aset program yang berasal dari program
pensiun yang ada. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen
dengan menggunakan metode projected unit credit.
Liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan
dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah sesuai
dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu
yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam
asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya
pada saat terjadinya.
Bank memberikan imbalan kerja jangka panjang dalam bentuk cuti besar dan penghargaan
masa kerja. Biaya yang diharapkan timbul atas imbalan ini diakru selama masa kerja dengan
menggunakan metode projected unit credit. Liabilitas ini dihitung setiap tahun oleh aktuaris
independen yang memenuhi syarat.
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Bank memberhentikan hubungan kerja
sebelum usia pensiun normal, atau ketika seorang pekerja menerima penawaran
mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Bank mengakui
pesangon pemutusan kontrak kerja pada tanggal yang lebih awal antara (i) ketika Bank tidak
dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut dan (ii) ketika Bank mengakui biaya untuk
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
restrukturisasi yang berasal dalam ruang lingkup PSAK 57 dan melibatkan pembayaran
pesangon. Dalam hal menyediakan pesangon sebagai penawaran untuk mengundurkan diri
secara sukarela, pesangon pemutusan kontrak kerja diukur berdasarkan jumlah karyawan
yang diharapkan menerima penawaran tersebut. Imbalan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan
setelah periode pelaporan didiskontokan menjadi nilai kininya.
Bank mengakui liabilitas dan beban untuk bonus dan bagi laba berdasarkan rumusan yang
mempertimbangkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham setelah
penyesuaian tertentu. Bank mengakui beban bonus dan bagi laba pada saat terutang kepada
karyawan secara kontrak atau terdapat kewajiban konstruktif.
317
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 32
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan
penyajian Bank.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah
menggunakan kurs penutup (Kurs Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat).
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata
uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di
dalam laporan laba rugi.
Perubahan nilai wajar efek moneter yang didenominasikan dalam mata uang asing yang
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dianalisa antara selisih pejabaran yang timbul
dari perubahan biaya perolehan diamortisasi efek dan perubahan nilai tercatat efek lainnya.
Selisih penjabaran terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam
laporan laba rugi, dan perubahan nilai tercatat lainnya diakui pada pendapatan komprehensif
lain.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Kurs mata uang asing yang digunakan untuk
penjabaran mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (Reuters pukul 16:00
Waktu Indonesia Barat) (dalam Rupiah penuh):
2016 2015
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi,
kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui di
pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut
masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan
keuangan. Manajemen mengevaluasi secara periodik implementasi terhadap peraturan
perpajakan yang berlaku terutama yang memerlukan interpretasi lebih lanjut mengenai
pelaksanaannya termasuk juga evaluasi terhadap surat ketetapan pajak yang diterima dari kantor
pajak. Lebih lanjut, manajemen membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk
semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai
tercatatnya pada laporan keuangan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan
menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir
periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi
atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena
pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih
dapat dimanfaatkan.
318
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 33
Koreksi terhadap liabilitas pajak diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila diajukan
keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau
banding tersebut diterima. Manajemen juga dapat membentuk pencadangan terhadap liabilitas
pajak di masa depan sebesar jumlah yang akan diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak di
masa yang akan datang yang didiskontokan ke nilai kini jika berdasarkan evaluasi pada tanggal
laporan posisi keuangan terdapat risiko pajak yang probable. Asumsi dan estimasi yang digunakan
dalam perhitungan cadangan tersebut memiliki unsur ketidakpastian.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
1. Cadangan kerugian penurunan nilai piutang murabahah dan penyisihan kerugian aset
produktif
Bank menelaah kualitas aset pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai
apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi. Dalam menentukan apakah
penurunan nilai harus dibentuk dalam laporan laba rugi, Bank membuat estimasi penilaian
apakah terdapat indikasi penurunan kualitas aset. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi
dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang mengakibatkan perubahan di
masa mendatang atas cadangan penurunan nilai.
Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan
kerugian atas piutang murabahah dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik
manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus
kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty
dan/atau nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus
kas yang diperkirakan dapat diterima.
Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam
portofolio piutang murabahah dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti
objektif penurunan nilai, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi.
Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-
faktor seperti kualitas piutang dan segmentasi. Guna membuat estimasi cadangan yang
diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan
untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan
kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi
arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan
parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
319
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 34
2. Imbalan pensiun
Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar
aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya
pensiun neto mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya
perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat kewajiban pensiun.
Bank menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa datang yang sesuai pada akhir
periode pelaporan. Asumsi kunci kewajiban pensiun lainnya sebagian ditentukan berdasarkan
kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 38.
Bank menelaah potensi kerugian aset non-produktif pada setiap tanggal pelaporan untuk
menilai apakah terdapat penyisihan penurunan nilai yang harus dibentuk dalam laporan laba
rugi. Dalam menentukan apakah penyisihan penurunan nilai harus dibentuk, Bank membuat
estimasi penilaian apakah terdapat indikasi penurunan nilai dari aset non-produktif. Estimasi
tersebut didasarkan pada pertimbangan dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin
berbeda.
2016 2015
Giro wadiah
Rupiah 3.286.444.953.422 2.831.980.352.179
Mata Uang Asing 70.057.000.000 73.060.500.000
Jumlah giro wadiah 3.356.501.953.422 2.905.040.852.179
Penempatan pada Bank Indonesia
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah 3.589.000.000.000 2.863.000.000.000
Reverse Repo SBSN Bank Indonesia 1.009.197.914.775 368.970.145.751
Sertifikat Bank Indonesia Syariah 5.050.000.000.000 1.900.000.000.000
Term Deposit Valas Syariah BI - 275.700.000.000
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia 9.648.197.914.775 5.407.670.145.751
Jumlah giro dan penempatan pada Bank Indonesia 13.004.699.868.197 8.312.710.997.930
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/16/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013,
setiap bank diwajibkan memelihara Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah dan mata uang asing
yang besarnya ditetapkan sebesar 5% dan 1% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing.
Bank yang memiliki rasio pembiayaan dalam Rupiah terhadap DPK dalam Rupiah kurang dari 80%
dan:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
a. Memiliki DPK Rp1 Triliun sampai dengan Rp10 Triliun, wajib memelihara tambahan GWM dalam
Rupiah 1% dari DPK Rupiah,
b. Memiliki DPK Rp10 Triliun sampai dengan Rp50 Triliun, wajib memelihara tambahan GWM dalam
Rupiah 2% dari DPK Rupiah,
c. Memiliki DPK lebih dari Rp50 Triliun, wajib memelihara tambahan GWM dalam Rupiah 3% dari
DPK Rupiah.
Persentase GWM (tidak diaudit) dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
5,14% (2015: 5,09%). Sedangkan persentase GWM (tidak diaudit) dalam valuta asing pada tanggal
31 Desember 2016 sebesar 1,23% (2015: 1,38%).
320
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 35
Bank menempatkan dana pada Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Sertifikat Bank
Indonesia Syariah (SBIS), Reverse Repo dan Term Deposit Valas Syariah Bank Indonesia .
2016 2015
Imbal hasil Jangka waktu Imbal hasil Jangka waktu
1.441.673.392.552 428.656.014.179
321
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 36
Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 223.078.653 7.135.983 230.214.636
Pembentukan/(pemulihan)
selama tahun berjalan (180.193.964) 4.244.674 (175.949.290)
Selisih kurs - (161.770) (161.770)
Saldo akhir tahun 42.884.689 11.218.887 54.103.576
2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 177.364.738 6.411.341 183.776.079
Pembentukan/(pemulihan)
selama tahun berjalan 45.713.915 (96) 45.713.819
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh giro pada bank lain
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa
jumlah penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian
akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
Seluruh jasa giro yang diterima dari giro pada bank non-syariah dicatat sebagai dana kebajikan
(Catatan 16).
322
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 37
Bagi hasil SIMA dalam Rupiah berkisar antara 4,15% sampai dengan 8,00% per tahun untuk tahun
2016 dan 5,68% sampai dengan 8,50% per tahun untuk tahun 2015.
Penempatan pada bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo sebelum dikurangi penyisihan
kerugian adalah sebagai berikut:
2016 2015
Penempatan pada bank lain berdasarkan jangka waktu sebelum dikurangi penyisihan kerugian adalah
sebagai berikut:
2016 2015
Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun - - -
Pembentukan selama
tahun berjalan 3.200.000.000 - 3.200.000.000
323
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 38
Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: (lanjutan)
2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 1.950.000.000 - 1.950.000.000
Pemulihan selama
tahun berjalan (1.950.000.000) - (1.950.000.000)
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh penempatan pada bank
lain pada tanggal 31 Desember 2016 digolongkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah
penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian
akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.
Bersih 6.435.379.918.056
324
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 39
2015
Keuntungan
bersih yang
belum direalisasi
atas surat
berharga diukur
pada nilai wajar
Premium yang melalui Nilai tercatat/Nilai wajar
Nilai belum penghasilan
Nominal diamortisasi komprehensif lain Lancar Macet Jumlah
Bersih 7.575.000.734.609
Termasuk di dalam saldo surat berharga adalah surat berharga dalam mata uang asing sebesar
Rp143.115.661.414 dan Rp150.348.380.471 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015.
Bersih 6.435.379.918.056
2015
Kurang dari Lebih dari
1 tahun 1 5 tahun 5 tahun Jumlah
325
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 40
c. Berdasarkan Penerbit
2016
Lembaga
Pemeringkat Peringkat Jumlah (Rp)
Diukur pada biaya perolehan
Sukuk korporasi
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) PT Pefindo idAAA 265.000.000.000
PT Berlian Laju Tanker Tbk. **) PT Pefindo idD 87.000.210.337
PT Bank BNI Syariah PT Pefindo idAA+ 100.000.000.000
PT Arpeni Pratama Line Ocean **) PT Pefindo idD 50.000.000.000
PT Bank Nagari PT Pefindo idA 42.000.000.000
544.000.210.337
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) *)
SBSN ijarah RI 2015 seri PBS006 - - 217.817.495.786
SBSN ijarah RI 2015 seri PBS009 - - 2.062.245.224.573
SBSN ijarah RI 2015 seri PBS010 - - 2.011.939.657.605
SBSN ijarah RI 2015 seri PBS013 - - 143.508.858.882
SBSN ijarah RI 2015 seri SPN-S - - 99.346.652.133
Sukuk Global seri INDOIS19 - - 143.115.661.414
Sukuk negara ritel Seri 006 - - 23.312.588.327
Sukuk negara ritel Seri 007 - - 201.702.306.080
Sukuk negara ritel Seri 008 - - 124.273.277.304
5.027.261.722.104
Wesel ekspor *)
Bank Danamon - - 1.642.075.324
Bank Mandiri - - 4.261.050.816
Bank Negara Indonesia - - 27.044.417.735
Bank DBS Indonesia - - 157.673.875
Bank UOB Indonesia - - 1.201.567.244
Bank Bangkok - - 24.460.990.250
Bank CIMB NIAGA - - 597.851.021
Bank HSBC Indonesia - - 39.085.899.925
98.451.526.190
Jumlah surat berharga - diukur
pada biaya perolehan 5.669.713.458.631
*) Tanpa peringkat
**) Klasifikasi macet dan tidak memiliki rating terkini
326
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 41
Bersih 6.435.379.918.056
*) Tanpa peringkat
2015
Lembaga
Pemeringkat Peringkat Jumlah (Rp)
Diukur pada biaya perolehan
Sukuk korporasi
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) PT Pefindo idAA+ 265.000.000.000
PT Berlian Laju Tanker Tbk. **) PT Pefindo idD 87.000.152.230
PT Bank BNI Syariah PT Pefindo idAA+ 100.000.000.000
PT Arpeni Pratama Line Ocean **) PT Pefindo idD 50.000.000.000
PT Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Selatan - 2011 PT Pefindo idA 13.005.717.514
515.005.869.744
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) *)
SBSN ijarah RI 2015 seri PBS008 - - 949.421.437.750
SBSN ijarah RI 2015 seri PBS009 - - 1.789.728.288.744
SBSN ijarah RI 2015 seri PBS010 - - 997.818.500.421
SBSN ijarah RI 2015 seri SPN-S - - 1.941.073.176.909
Sukuk Global seri INDOIS19 - - 150.348.380.471
Sukuk negara ritel Seri 006 - - 23.350.863.371
Sukuk negara ritel Seri 007 - - 202.981.132.075
6.054.721.779.741
Wesel ekspor *)
Bangkok Bank - - 54.661.849.000
Bank CIMB Niaga - - 928.472.260
Bank Danamon - - 3.714.028.430
Bank Mandiri - - 8.319.110.830
Bank Negara Indonesia - - 45.952.938.250
Bank OCBC NISP - - 858.387.000
Bank Permata - - 1.196.806.025
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
*) Tanpa peringkat
**) Klasifikasi macet dan tidak memiliki rating terkini
327
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 42
Bersih 7.575.000.734.609
*) Tanpa peringkat
2016 2015
Pihak ketiga
Diukur pada biaya perolehan 204.146.267.976 295.201.130.074
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain 300.188.934.840 300.255.580.412
Jumlah pihak ketiga 504.335.202.816 595.456.710.486
Pihak berelasi (Catatan 39)
Diukur pada biaya perolehan 5.465.567.190.655 6.487.553.251.335
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain 611.729.340.439 601.174.450.064
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Wesel ekspor mempunyai sisa umur sampai dengan saat jatuh temponya kurang dari 4 (empat)
bulan.
328
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 43
Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian investasi pada surat berharga adalah sebagai berikut:
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 151.922.709.897 2.067.137 151.924.777.034
Pembalikan selama tahun berjalan (748.801.543) (2.020.276) (750.821.819)
Selisih kurs - (46.861) (46.861)
Saldo akhir tahun 151.173.908.354 - 151.173.908.354
2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 145.051.811.190 8.885.278 145.060.696.468
Pembentukan/(pembalikan) selama
tahun berjalan 6.870.898.707 (7.822.533) 6.863.076.174
Selisih kurs - 1.004.392 1.004.392
Saldo akhir tahun 151.922.709.897 2.067.137 151.924.777.034
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian investasi pada surat berharga adalah
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya investasi pada surat berharga.
7. PIUTANG
Cadangan kerugian
penurunan nilai
dan penyisihan
kerugian (353.723.827.973) (319.285.488.533) (124.275.996.267) (95.617.073.027) (531.717.330.383) (1.424.619.716.183)
2015
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rupiah
Murabahah 27.022.721.928.814 2.704.665.497.519 513.452.931.944 272.684.347.142 1.063.562.350.396 31.577.087.055.815
Istishna 2.942.131.858 75.363.765 - - 8.575.755.500 11.593.251.123
Ijarah 12.122.648.560 834.853.379 39.269.425 80.411.542 1.091.718.965 14.168.901.871
Cadangan kerugian
penurunan nilai
dan penyisihan
kerugian (353.214.984.631) (271.918.403.899) (121.039.244.586) (71.537.751.408) (575.603.495.078) (1.393.313.879.602)
329
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 44
7. PIUTANG (lanjutan)
2016
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rupiah
Perdagangan 2.446.149.601.310 276.635.386.683 51.044.578.300 67.016.220.886 229.840.855.065 3.070.686.642.244
Jasa dunia usaha 3.132.763.298.916 229.143.874.046 17.880.563.033 17.665.385.992 67.318.559.466 3.464.771.681.453
Industri 2.277.040.149.841 104.553.990.994 5.547.717.535 1.944.100.245 75.064.488.060 2.464.150.446.675
Konstruksi 450.416.339.090 429.651.474.893 2.430.791.709 10.286.405.767 13.948.244.707 906.733.256.166
Pertanian 2.035.327.833.099 64.985.131.747 18.153.742.302 10.630.574.023 96.554.639.202 2.225.651.920.373
Transportasi dan
komunikasi 1.241.522.405.195 508.261.223.666 22.027.693.755 11.075.114.983 174.792.127.723 1.957.678.565.322
Jasa sosial 19.950.492.769 1.419.897.397 266.430.473 192.651.723 576.951.263 22.406.423.625
Listrik, gas, dan air 1.426.755.933.526 1.592.217.264 271.385.294 71.622.010.084 89.656.300 1.500.331.202.468
Pertambangan 147.255.680.602 65.274.821.353 49.613.526.016 2.708.151.293 92.905.940.399 357.758.119.663
Lain-lain 16.071.564.234.980 824.511.291.358 165.653.167.482 117.878.322.400 162.842.235.843 17.342.449.252.063
Cadangan kerugian
penurunan nilai
dan penyisihan
kerugian (353.723.827.973 ) (319.285.488.533 ) (124.275.996.267 ) (95.617.073.027 ) (531.717.330.383) (1.424.619.716.183 )
2015
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rupiah
Perdagangan 2.532.512.675.184 292.979.362.714 99.843.978.952 38.723.177.260 188.714.560.985 3.152.773.755.095
Jasa dunia usaha 3.087.771.752.844 321.204.267.287 67.436.981.397 21.831.492.859 74.438.973.804 3.572.683.468.191
Industri 2.521.845.095.465 26.282.934.029 2.614.585.159 49.821.183.108 147.917.130.353 2.748.480.928.114
Konstruksi 463.544.898.408 245.772.291.898 4.461.526.680 5.881.556.996 24.933.117.455 744.593.391.437
Pertanian 2.026.408.477.168 81.250.190.998 26.386.684.970 37.381.417.305 126.489.131.354 2.297.915.901.795
Transportasi dan
komunikasi 1.247.490.855.312 771.221.349.351 79.605.896.263 26.361.385.012 4.780.553.017 2.129.460.038.955
Jasa sosial 23.196.084.890 3.023.026.224 275.338.139 487.162.405 1.001.742.054 27.983.353.712
Listrik, gas, dan air 1.031.014.820.985 155.607.804.434 - 11.932.266 243.340.085.470 1.429.974.643.155
Pertambangan 104.999.858.098 19.955.150.705 69.111.921.609 502.119.173 39.781.038.566 234.350.088.151
Lain-lain 13.999.002.190.878 788.279.337.023 163.755.288.200 91.763.332.300 221.833.491.803 15.264.633.640.204
Cadangan kerugian
penurunan nilai
dan penyisihan
kerugian (353.214.984.631 ) (271.918.403.899 ) (121.039.244.586 ) (71.537.751.408 ) (575.603.495.078) (1.393.313.879.602 )
330
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 45
7. PIUTANG (lanjutan)
c. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian)
2016 2015
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 1.368.059.060.396 2.412.776.977.139
1 - 2 tahun 627.032.383.313 1.037.585.163.928
Lebih dari 2 - 5 tahun 6.220.448.744.805 11.063.972.866.149
Lebih dari 5 tahun 25.097.077.321.538 17.088.514.201.593
33.312.617.510.052 31.602.849.208.809
Mata Uang Asing
Kurang dari 1 tahun 12.219.753.660 70.228.394.495
1 - 2 tahun 170.642.524.408 172.765.774.098
Lebih dari 2 - 5 tahun 1.679.667.037.736 2.110.947.935.402
Lebih dari 5 tahun 1.036.938.776.207 880.093.300.549
2.899.468.092.011 3.234.035.404.544
Pihak ketiga
Murabahah 34.949.086.891.241 34.192.785.110.699
Istishna 6.041.970.162 11.593.251.123
Ijarah 7.701.698.870 18.286.157.286
Jumlah pihak ketiga 34.962.830.560.273 34.222.664.519.108
Pihak berelasi (Catatan 39)
Murabahah 1.249.255.041.790 614.220.094.245
Jumlah piutang 36.212.085.602.063 34.836.884.613.353
331
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 46
7. PIUTANG (lanjutan)
(i) Piutang dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa
memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau
jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi
jaminan disajikan pada Catatan 24.
(ii) Efektif yield marjin piutang murabahah untuk Rupiah berkisar antara 11,10% per tahun sampai
dengan 12,45% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara 11,75% per tahun sampai
dengan 12,09% per tahun untuk tahun 2015 dan untuk mata uang asing berkisar antara
3,09% per tahun sampai dengan 7,11% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara
5,78% per tahun sampai dengan 6,63% per tahun untuk tahun 2015.
(iii) Jumlah piutang dalam bentuk sindikasi adalah sebesar Rp1.727.385.819.806 dan
Rp1.322.226.553.583 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
(iv) Jumlah piutang yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp3.819.685.236.443 dan Rp2.758.256.245.980. Restrukturisasi
piutang dilakukan dengan cara perpanjangan waktu, penjadwalan kembali dan penambahan
plafon piutang bagi debitur.
(v) Rasio piutang non-performing - gross dan net pada tanggal 31 Desember 2016 adalah
sebesar 5,59% dan 3,51% (2015: 5,77% dan 3,56%).
(vi) Ikhtisar perubahan cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian piutang
adalah sebagai berikut:
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 1.325.842.605.177 67.471.274.425 1.393.313.879.602
Penyisihan selama tahun berjalan 420.482.752.508 130.488.891.788 550.971.644.296
Pendapatan unwinding murabahah (23.660.962.971) 3.200.817.197 (20.460.145.774)
Penerimaan kembali piutang
yang telah dihapusbukukan 509.037.540.598 - 509.037.540.598
Penghapusan selama
tahun berjalan (1.006.713.657.870) - (1.006.713.657.870)
Selisih kurs - (1.529.544.669) (1.529.544.669)
Saldo akhir tahun 1.224.988.277.442 199.631.438.741 1.424.619.716.183
2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 1.150.022.704.172 33.966.985.506 1.183.989.689.678
Penyesuaian 1 Januari 2015 246.726.758.565 - 246.726.758.565
Penyisihan selama tahun berjalan 311.077.525.672 34.011.649.261 345.089.174.933
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
332
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 47
7. PIUTANG (lanjutan)
(vii) Pendapatan keuntungan murabahah yang masih harus diterima oleh Bank masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp191.963.352.539 dan sebesar
Rp196.194.542.643.
8. PINJAMAN QARDH
Rupiah
Qardh 190.895.403.990 10.686.807.698 8.354.782.036 1.219.272.020 3.443.053.091 214.599.318.835
Rahn 1.741.217.187.709 14.845.485.044 345.521.137 63.100.000 - 1.756.471.293.890
- - - - - -
2015
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rupiah
Qardh 424.585.365.626 92.235.062.014 15.764.179.483 19.395.794.151 14.504.843.134 566.485.244.408
Rahn 1.384.578.990.921 12.234.552.290 1.331.952.172 15.719.000 167.697.000 1.398.328.911.383
2.315.880.000 - - - - 2.315.880.000
Rupiah
Perdagangan - - - - - -
Jasa dunia usaha - - - - - -
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Jasa sosial - - - - - -
Industri - - - - - -
Pertambangan - - - - - -
Pertanian 45.512.130.011 - - - - 45.512.130.011
Lain-lain (termasuk dana
talangan haji dan rahn) 1.886.600.461.688 25.532.292.742 8.700.303.173 1.282.372.020 3.443.053.091 1.925.558.482.714
- - - - - -
333
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 48
Rupiah
Perdagangan - - - - - -
Jasa dunia usaha - - - - - -
Jasa sosial - - - - - -
Industri - - - - - -
Pertambangan - - - - - -
Pertanian 3.119.083.249 - - - - 3.119.083.249
Lain-lain (termasuk dana
talangan haji dan rahn) 1.806.045.273.298 104.469.614.304 17.096.131.655 19.411.513.151 14.672.540.134 1.961.695.072.542
2.315.880.000 - - - - 2.315.880.000
2016 2015
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 1.780.006.022.648 1.657.298.846.197
1 - 2 tahun 43.652.944.595 9.608.877.384
Lebih dari 2 - 5 tahun 39.684.045.421 257.039.669.380
Lebih dari 5 tahun 107.727.600.061 40.866.762.830
1.971.070.612.725 1.964.814.155.791
Mata Uang Asing
Lebih dari 2 - 5 tahun - 2.315.880.000
- 2.315.880.000
1.971.070.612.725 1.964.814.155.791
Mata Uang Asing
Lebih dari 2 - 5 tahun - 2.315.880.000
- 2.315.880.000
334
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 49
(i) Jumlah pinjaman qardh yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp627.719.124 dan Rp1.472.880.483. Restrukturisasi pinjaman
qardh dilakukan dengan cara perpanjangan waktu, penjadwalan kembali dan penambahan
plafon pinjaman bagi debitur.
(ii) Rasio pinjaman non-performing - gross dan net pinjaman qardh pada tanggal 31 Desember
2016 adalah sebesar 0,68% dan 0,41% (2015: 2,60% dan 1,25%).
(iii) Pinjaman qardh dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa
memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau
jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi
jaminan disajikan pada Catatan 24.
(iv) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pinjaman qardh adalah sebagai berikut:
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 35.423.066.797 23.158.800 35.446.225.597
Penyisihan/(pembalikan) selama
tahun berjalan 23.007.049.244 (22.633.800) 22.984.415.444
Penghapusan selama
tahun berjalan (50.680.915.156) - (50.680.915.156)
Selisih kurs - (525.000) (525.000)
Saldo akhir tahun 7.749.200.885 - 7.749.200.885
2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 81.860.760.830 20.806.800 81.881.567.630
Penyisihan selama
tahun berjalan 108.311.149.040 - 108.311.149.040
Penghapusan selama
tahun berjalan (154.748.843.073) - (154.748.843.073)
Selisih kurs - 2.352.000 2.352.000
Saldo akhir tahun 35.423.066.797 23.158.800 35.446.225.597
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pinjaman qardh.
(v) Penyaluran dana pinjaman qardh pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp1.971.070.612.725 berasal dari ekuitas Bank dikurangi belanja modal untuk pembelian aset
tetap sebesar Rp4.583.664.600.790. Penyaluran dana pinjaman qardh pada tanggal 31
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Desember 2015 sebesar Rp1.967.130.035.792 berasal dari ekuitas Bank dikurangi belanja
modal untuk pembelian aset tetap sebesar Rp4.107.387.755.033.
335
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 50
9. PEMBIAYAAN MUDHARABAH
Rupiah
Perdagangan 79.820.047.114 - - - - 79.820.047.114
Jasa dunia usaha 24.335.056.729 23.206.491 - - 130.030.149 24.488.293.369
Konstruksi 26.157.622.520 - - - - 26.157.622.520
Pertanian 16.436.484.598 33.239.299 - - - 16.469.723.897
Industri 87.912.250 - - - - 87.912.250
Transportasi dan
komunikasi - - - - - -
Listrik, gas, dan air 5.363.636.364 - - - - 5.363.636.364
Lain-lain 2.869.857.310.105 38.477.889.157 70.021.798.224 2.638.157.058 17.818.892.912 2.998.814.047.456
Jumlah pembiayaan
mudharabah 3.022.058.069.680 38.534.334.947 70.021.798.224 2.638.157.058 17.948.923.061 3.151.201.282.970
Penyisihan kerugian (28.343.248.804 ) (1.511.293.302 ) (32.776.541.750 ) (664.494.353 ) (2.290.603.837) (65.586.182.046 )
2015
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rupiah
Perdagangan 124.737.348.899 1.775.082.108 - - 48.243.505 126.560.674.512
Jasa dunia usaha 5.564.660.406 - 41.131.649 66.666.667 75.871.693 5.748.330.415
Konstruksi 28.364.262.913 - - - - 28.364.262.913
Pertanian 26.485.113.586 - 40.306.351 - - 26.525.419.937
Transportasi dan
komunikasi 50.499.152 - - - - 50.499.152
Listrik, gas, dan air 1.363.636.364 - - - - 1.363.636.364
Lain-lain 2.582.336.480.245 52.294.010.446 15.880.841.576 18.041.181.108 31.400.744.931 2.699.953.258.306
Jumlah pembiayaan
mudharabah 2.768.902.001.565 54.069.092.554 15.962.279.576 18.107.847.775 31.524.860.129 2.888.566.081.599
Penyisihan kerugian (26.036.029.465 ) (1.639.903.331 ) (1.799.741.887 ) (8.433.378.327 ) (16.474.136.435) (54.383.189.445 )
2016 2015
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 106.500.076.294 254.143.636.163
Lebih dari 1 - 2 tahun 81.039.926.949 140.095.816.892
Lebih dari 2 - 5 tahun 2.020.176.345.222 2.292.977.038.698
Lebih dari 5 tahun 943.484.934.505 201.349.589.846
2016 2015
Rupiah
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
336
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 51
(i) Persentase bagi hasil pembiayaan mudharabah berkisar antara 9,11% per tahun sampai
dengan 14,10% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara 11,80% per tahun sampai
dengan 12,24% per tahun untuk tahun 2015.
(iii) Rasio non-performing - gross dan net pembiayaan mudharabah pada tanggal 31 Desember
2016 adalah sebesar 2,88% dan 1,74% (2015: 2,27% dan 1,35%).
(iv) Pembiayaan mudharabah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau
surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito
mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah
yang menjadi jaminan disajikan pada Catatan 24.
(v) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut:
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 54.383.189.445 - 54.383.189.445
Penyisihan selama tahun
berjalan 93.231.988.601 - 93.231.988.601
Penghapusan selama
tahun berjalan (82.028.996.000) - (82.028.996.000)
2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 157.876.937.140 - 157.876.937.140
Penyisihan selama tahun
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pembiayaan mudharabah.
337
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 52
Rupiah
Perdagangan 2.402.024.836.327 282.285.004.320 31.897.175.533 61.308.694.471 218.070.796.357 2.995.586.507.008
Jasa dunia usaha 1.594.560.135.391 30.641.187.571 6.606.579.211 3.495.219.516 18.987.102.376 1.654.290.224.065
Industri 1.162.874.735.202 363.710.476.419 293.439.443 533.070.258 19.417.539.442 1.546.829.260.764
Konstruksi 1.002.354.389.469 85.611.440.635 6.865.035.068 3.901.421.984 69.226.780.600 1.167.959.067.756
Pertanian 1.806.812.278.304 7.082.730.009 8.960.693.707 907.434.469 6.493.602.212 1.830.256.738.701
Transportasi dan
komunikasi 785.916.068.888 71.683.194.862 896.869.458 9.399.110.480 5.562.717.091 873.457.960.779
Jasa sosial 70.142.654.899 740.477.769 123.659.385 - - 71.006.792.053
Listrik, gas, dan air 274.506.296.583 224.914.153 197.901.669 75.539.705.525 - 350.468.817.930
Pertambangan 73.238.655.347 14.265.197.041 395.959.631 - 14.440.881.703 102.340.693.722
Lain-lain 1.066.060.481.011 1.062.921.254 - 1.197.860.369 1.340.087.716 1.069.661.350.350
2015
Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rupiah
Perdagangan 2.087.132.047.588 176.266.314.392 297.542.235.860 25.040.594.239 239.872.210.948 2.825.853.403.027
Jasa dunia usaha 1.034.851.305.501 49.804.595.596 7.151.262.943 6.542.528.837 55.767.877.794 1.154.117.570.671
Industri 985.068.236.350 5.267.648.554 51.410.268.352 1.793.684.079 41.960.113.651 1.085.499.950.986
Konstruksi 1.018.333.773.104 72.804.117.563 11.484.926.554 3.964.542.031 76.834.139.421 1.183.421.498.673
Pertanian 1.225.019.066.225 4.621.994.415 2.448.541.707 2.665.351.831 16.054.762.727 1.250.809.716.905
Transportasi dan
komunikasi 606.397.700.754 69.691.392.622 38.889.407.814 4.423.337.230 9.162.158.014 728.563.996.434
Jasa sosial 5.186.747.290 - - - 14.611.683.341 19.798.430.631
Listrik, gas, dan air 80.048.782.847 81.099.732.985 - 4.089.000.000 2.032.850.399 167.270.366.231
Pertambangan 81.052.072.681 - 27.302.193.913 - 11.372.061.030 119.726.327.624
Lain-lain 976.898.506.043 1.548.575.240 458.808.666 525.391.914 5.758.698.968 985.189.980.831
Jumlah pembiayaan
musyarakah 8.925.705.691.107 706.212.545.389 436.687.645.809 49.044.430.161 473.426.556.293 10.591.076.868.759
Penyisihan kerugian (85.347.128.253 ) (22.716.689.306 ) (50.363.778.501) (12.984.672.121 ) (142.396.410.218) (313.808.678.399 )
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
338
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 53
2016 2015
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 2.104.872.153.760 4.255.689.243.952
1 - 2 tahun 2.088.075.605.847 1.093.942.804.512
Lebih dari 2 - 5 tahun 3.116.809.472.958 2.833.669.907.468
Lebih dari 5 tahun 4.352.100.180.563 1.336.949.286.081
11.661.857.413.128 9.520.251.242.013
1.676.804.719.152 1.070.825.626.746
2016 2015
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 5.715.810.679.094 6.146.313.376.614
1 - 2 tahun 691.481.781.269 518.646.640.770
Lebih dari 2 - 5 tahun 2.444.463.335.341 1.603.275.341.881
Lebih dari 5 tahun 2.810.101.617.424 1.252.015.882.748
11.661.857.413.128 9.520.251.242.013
Mata Uang Asing
Kurang dari 1 tahun 502.249.987.893 284.507.000.087
Lebih dari 1 - 2 tahun 12.788.527.042 43.743.239.809
Lebih dari 2 - 5 tahun 148.280.988.274 742.575.386.850
Lebih dari 5 tahun 1.013.485.215.943 -
1.676.804.719.152 1.070.825.626.746
2016 2015
339
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 54
(i) Persentase bagi hasil pembiayaan musyarakah Rupiah berkisar antara 9,38% per tahun
sampai dengan 12,50% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara 10,07% per tahun
sampai dengan 10,73% per tahun untuk tahun 2015, sedangkan untuk mata uang asing
berkisar antara 2,95% per tahun sampai dengan 8,66% per tahun untuk tahun 2016 dan
berkisar antara 4,27% per tahun sampai dengan 6,08% per tahun untuk tahun 2015.
(ii) Jumlah pembiayaan musyarakah dalam bentuk sindikasi adalah sebesar Rp217.991.310.553
dan Rp787.107.022.891 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
(iii) Jumlah pembiayaan musyarakah yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp1.558.465.689.393 dan Rp869.647.617.155.
Restrukturisasi pembiayaan musyarakah dilakukan dengan cara perpanjangan waktu,
penjadwalan kembali dan penambahan plafon pembiayaan bagi debitur.
(iv) Rasio non-performing - gross dan net pembiayaan musyarakah pada tanggal
31 Desember 2016 adalah sebesar 4,47% dan 2,98% (2015: 9,06% dan 7,11%).
(v) Pembiayaan musyarakah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau
surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito
mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah
yang menjadi jaminan disajikan pada Catatan 24.
(vi) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pembiayaan musyarakah adalah sebagai berikut:
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 293.870.061.137 19.938.617.262 313.808.678.399
Penyisihan selama
tahun berjalan 470.038.982.356 2.739.879.256 472.778.861.612
Pendapatan unwinding musyarakah (2.423.882.623) (48.348.581) (2.472.231.204)
Penghapusan selama
tahun berjalan (446.058.836.324) - (446.058.836.324)
Selisih kurs - (451.999.847) (451.999.847)
Saldo akhir tahun 315.426.324.546 22.178.148.090 337.604.472.636
2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Saldo awal tahun 312.483.187.751 2.222.366.050 314.705.553.801
Penyisihan selama
tahun berjalan 419.966.662.782 17.493.311.423 437.459.974.205
Pendapatan unwinding musyarakah (3.111.387.682) (28.276.397) (3.139.664.079)
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Penghapusan selama
tahun berjalan (435.468.401.714) - (435.468.401.714)
Selisih kurs - 251.216.186 251.216.186
Saldo akhir tahun 293.870.061.137 19.938.617.262 313.808.678.399
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pembiayaan musyarakah.
340
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 55
2016 2015
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 39) 31.316.730.401 56.773.391.456
Pihak ketiga 67.418.615.768 195.664.895.967
2016 2015
Rupiah
Kurang dari 1 bulan 29.474.960.169 66.262.745.510
1 - 3 Bulan 61.170.664.750 117.569.222.913
3 - 6 Bulan 8.089.721.250 68.606.319.000
2016 2015
341
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 56
2016 2015
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
Akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi ijarah muntahiyah bittamlik dengan opsi perpindahan
hak milik obyek sewa dan ijarah multijasa dengan perincian sebagai berikut:
2016 2015
Ijarah multijasa sebagian besar terdiri dari pembiayaan ijarah untuk tujuan pendidikan.
Penyusutan, amortisasi dan pemeliharaan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
masing-masing sebesar Rp329.833.049.891 dan Rp370.550.440.593 untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 30).
Metode Biaya:
PT. Istaka Karya (Persero) Konstruksi < 20% 50.331.426.038
42.781.712.132
342
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 57
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas penyertaan modal sementara
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan kurang lancar.
Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian penyertaan modal sementara adalah sebagai berikut:
2016 2015
Nilai Perolehan
Hak atas tanah 487.564.000.000 - - - 487.564.000.000
Bangunan 61.470.629.785 2.413.706.909 - (5.370.713.889) 58.513.622.805
Instalasi 180.343.257.163 769.222.680 (650.653.058) - 180.461.826.785
Kendaraan bermotor 189.334.033.874 399.624.235 (4.174.585.996) - 185.559.072.113
Inventaris kantor 1.259.531.889.774 67.802.597.561 (1.331.633.914) - 1.326.002.853.421
Aset dalam penyelesaian - 9.203.592.500 - 5.370.713.889 14.574.306.389
Akumulasi Penyusutan
Hak atas tanah - - - - -
Bangunan 20.390.620.229 2.545.022.141 - - 22.935.642.370
Instalasi 154.073.176.323 14.964.892.674 (650.653.058) - 168.387.415.939
Kendaraan bermotor 143.429.445.521 21.180.914.394 (3.263.670.341) - 161.346.689.574
Inventaris kantor 736.214.212.634 191.718.611.934 (1.200.176.901) - 926.732.647.667
2015
1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember
Nilai Perolehan
Hak atas tanah 134.517.445.022 353.046.554.978 - - 487.564.000.000
Bangunan 57.953.117.672 3.517.512.113 - - 61.470.629.785
Instalasi 181.528.628.793 2.056.180 (1.187.427.810) - 180.343.257.163
Kendaraan bermotor 188.596.059.874 4.512.296.000 (3.774.322.000) - 189.334.033.874
Inventaris kantor 1.007.255.587.251 254.321.925.818 (2.045.623.295) - 1.259.531.889.774
Aset dalam penyelesaian - - - - -
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 17.574.179.262 2.816.440.967 - - 20.390.620.229
Instalasi 134.289.417.420 20.971.186.713 (1.187.427.810) - 154.073.176.323
Kendaraan bermotor 119.410.040.410 27.533.881.643 (3.514.476.532) - 143.429.445.521
Inventaris kantor 573.172.681.645 165.069.876.583 (2.028.345.594) - 736.214.212.634
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
343
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 58
Seluruh hak atas tanah yang dimiliki oleh Bank merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) dengan sisa
umur berkisar antara 4 tahun sampai 28 tahun dan dapat diperpanjang. Mengacu pada praktek di
masa lampau, Bank memiliki keyakinan dapat memperpanjang HGB tersebut.
2016 2015
Aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu
paket asuransi tertentu pada PT Tugu Pratama Indonesia, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi
Asei Indonesia, PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967, PT Mandiri Axa General Insurance,
PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG, PT Asuransi Staco Mandiri, PT Asuransi Tri Pakarta dan
PT Asuransi Takaful Umum dengan nilai pertanggungan seluruhnya masing-masing sebesar
Rp1.506.815.816.353 dan Rp1.728.638.300.344 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan
2015. Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas aset tetap yang diasuransikan.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang
dimiliki oleh Bank.
Pada bulan Desember 2015, Bank merubah kebijakan akuntansi terkait pengukuran aset tetap dalam
hak atas cost model) menjadi metode
revaluasi (Catatan 2q).
Pada tahun 2015, Bank telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Muttaqin Bambang
Purwanto Rozak Uswatun & Rekan, penilai eksternal independen untuk melakukan penilaian terhadap
dihitung dengan menggunakan pendekatan biaya. Selisih antara nilai pasar dengan nilai perolehan
atas tanah) yang terdiri dari surplus revaluasi sebesar Rp354.678.377.363 (sebelum pajak) atau
Rp344.037.987.242 (setelah pajak final) yang dicatat di akun selisih penilaian kembali aset tetap di
ekuitas dan penurunan nilai akibat revaluasi sebesar Rp1.631.782.385 dibebankan di laporan laba rugi
tahun 2015.
di bulan Desember 2015 dan telah melakukan pembayaran atas pajak final sebesar
Rp10.640.350.121 di bulan Desember 2015. Bank telah menerima persetujuan atas revaluasi aset
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
344
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 59
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
345
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 60
2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Tagihan ATM Prima merupakan tagihan yang timbul karena penggunaan jaringan Automated Teller
Machine (ATM) Bank oleh nasabah bank lain yang menjadi anggota dari jaringan ATM Prima.
Rekening perantara merupakan pos yang digunakan untuk transaksi kliring, RTGS dan transaksional
lainnya yang masih dalam proses penyelesaian hingga tanggal laporan posisi keuangan.
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian atas aset lain adalah cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian akibat tidak dapat dipulihkannya aset lain.
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Pihak ketiga
Cadangan bonus dan THR 181.278.500.000 - 181.278.500.000
Titipan dana nasabah 44.848.818.301 2.591.699.110 47.440.517.411
Biaya yang masih harus dibayar 111.251.258.628 - 111.251.258.628
Dana kebajikan 132.282.241.188 3.769.111.732 136.051.352.920
Liabilitas pada notaris 75.466.697.126 - 75.466.697.126
Rekening perantara
pembayaran kepada pemasok 11.820.686.765 - 11.820.686.765
Zakat pegawai, nasabah dan umum 2.143.318.938 5.404.267 2.148.723.205
Liabilitas pada perusahaan asuransi 7.047.435.265 - 7.047.435.265
Liabilitas ATM Prima 10.160.504.721 - 10.160.504.721
Zakat Bank 11.146.263.639 - 11.146.263.639
Liabilitas ATM Bersama 14.370.088.350 - 14.370.088.350
Liabilitas terkait pembiayaan 80.455.277.717 1.161.733.271 81.617.010.988
Lainnya 200.982.710.591 370.829.242 201.353.539.833
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
119.806.413.838 - 119.806.413.838
346
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 61
63.154.337.125 - 63.154.337.125
Cadangan untuk karyawan, direksi, dan dewan komisaris merupakan cadangan tunjangan prestasi
unit kerja atas penilaian kinerja triwulanan, cadangan bonus akhir tahun, dan cadangan tansiem untuk
direksi dan dewan komisaris.
Titipan dana nasabah merupakan setoran nasabah yang belum disalurkan oleh Bank. Di dalam akun
ini terdapat titipan dana mudharabah muqayyadah channelling sebesar Rp7.781.062.407 dan
Rp7.688.788.703 masing-masing untuk tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Biaya yang masih harus dibayar merupakan liabilitas kepada pihak ketiga atas biaya utilitas seperti
listrik, air, dan telepon.
Dana kebajikan merupakan penerimaan pendapatan denda nasabah pembiayaan dan jasa giro dari
bank non-syariah. Pendapatan non-halal yang berasal dari pendapatan jasa giro dari bank non-syariah
masing-masing sebesar Rp428.227.952 dan Rp427.346.466 pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015.
Liabilitas pada notaris merupakan setoran nasabah untuk pembayaran notaris dalam rangka
pembiayaan yang belum dibayarkan oleh Bank kepada notaris.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Rekening perantara pembayaran kepada pemasok merupakan setoran dan/atau liabilitas Bank atas
pengadaan barang atau jasa.
347
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 62
Zakat pegawai, nasabah, dan umum merupakan titipan dana zakat, infak, dan shadaqah dari pihak-
pihak tersebut.
Liabilitas pada perusahaan asuransi merupakan setoran nasabah untuk pembayaran asuransi dalam
rangka pembiayaan yang belum dibayarkan oleh Bank kepada perusahaan asuransi.
Liabilitas ATM Prima dan ATM Bersama merupakan liabilitas yang timbul karena nasabah Bank
melakukan transaksi ATM dengan menggunakan jaringan ATM Prima dan jaringan ATM Bersama.
Zakat Bank merupakan liabilitas zakat Bank yang dihitung dari laba sebelum pajak (Catatan 42).
Liabilitas atas penggunaan ATM Bank Mandiri merupakan liabilitas yang timbul karena nasabah Bank
melakukan transaksi Automated Teller Machine (ATM) dengan menggunakan jaringan ATM
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Liabilitas terkait pembiayaan merupakan liabilitas yang timbul karena fasilitas pembiayaan yang
diberikan merupakan setoran nasabah untuk pembayaran biaya-biaya terkait proses pembiayaan
seperti biaya appraisal, materai, audit, dan lain-lain.
Termasuk dalam liabilitas lainnya adalah pencadangan biaya dan utang kepada pihak ketiga terkait
dengan kegiatan operasional.
17. BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER DAN BONUS WADIAH PIHAK KETIGA YANG BELUM
DIBAGIKAN
2016 2015
Bukan Bank
Rupiah
Giro 554.133 83.957
Deposito 69.282.915.797 51.566.137.967
Tabungan 606.155 569.269
69.284.076.085 51.566.791.193
Mata Uang Asing
Deposito 2.015.266.129 2.843.736.461
2.015.266.129 2.843.736.461
71.299.342.214 54.410.527.654
Bank
Rupiah
Giro 4.870.732 4.870.732
Deposito 185.108.711 167.028.807
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
189.979.443 171.899.539
348
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 63
2016 2015
a. Giro Wadiah
Pihak ketiga
Rupiah 4.697.980.052.707 4.153.155.763.169
Mata Uang Asing 1.807.812.524.566 1.448.822.642.265
6.505.792.577.273 5.601.978.405.434
355.057.827.444 216.729.939.843
b. Tabungan Wadiah
Pihak ketiga
Rupiah 2.593.404.868.519 2.239.201.724.709
2.593.404.868.519 2.239.201.724.709
32.155.921 39.016.555
Simpanan wadiah merupakan simpanan wadiah yad-dhamanah dari pihak lain yang berdasarkan
kebijaksanaan Bank akan mendapatkan bonus.
Bonus untuk simpanan wadiah Rupiah per tahun adalah berkisar antara 0,63% sampai dengan 0,82%
untuk tahun 2016 dan berkisar antara 0,62% sampai dengan 1,79% untuk tahun 2015. Bonus per
tahun untuk simpanan wadiah dalam mata uang asing berkisar antara 0,18% sampai dengan 0,82%
untuk tahun 2016 dan berkisar antara 0,18% sampai dengan 0,84% untuk tahun 2015.
2016 2015
Pihak ketiga
Rupiah
Giro wadiah 39.572.055.963 6.361.636.707
Bonus untuk giro wadiah Rupiah per tahun berkisar antara 0,72% sampai dengan 0,82% untuk tahun
2016 dan berkisar antara 0,71% sampai dengan 0,84% untuk tahun 2015.
349
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 64
2016 2015
Rupiah
Pihak berelasi - 824.407.915
Pihak ketiga 98.735.346.169 251.613.879.508
21. PERPAJAKAN
350
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 65
b. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan dengan laba fiskal dan taksiran beban
pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
2016 2015
Beda temporer:
Penyisihan/(pemulihan) kerugian
atas:
Giro pada bank lain (176.111.060) 46.438.557
Penempatan pada bank lain 3.200.000.000 (1.950.000.000)
Investasi pada surat berharga (750.868.680) 6.864.080.566
Kekurangan penyisihan
kerugian atas pembiayaan (126.743.619.546) (213.167.630.314)
Penyertaan modal sementara - 7.046.399.645
Estimasi kerugian komitmen dan
kontinjensi (10.626.296.125) 23.236.852.379
Beban/(pemulihan) penyisihan
kerugian risiko operasional 5.204.703.989 (2.706.788.597)
Beban atas imbalan pasca-kerja karyawan
dan imbalan jangka panjang karyawan (19.052.797.272) 56.818.883.159
Depresiasi aset tetap (6.929.970.328) (2.624.293.278)
Cadangan bonus 54.278.500.000 (30.862.407.159)
Beban cadangan kerugian
penurunan nilai aset
non-produktif 26.541.245.302 (224.649.052)
Cadangan tansiem 5.721.500.000 7.000.000.000
Lainnya (9.963.627.615) 91.374.496.819
Jumlah beda temporer (79.297.341.335) (59.148.617.275)
Beda tetap:
Hadiah karyawan 3.120.439.998 79.300.000
Depresiasi aset tetap 9.651.842.821 12.399.681.874
Representasi 5.023.101.864 4.496.112.097
Sewa kendaraan dinas 1.892.280.000 2.031.607.500
Sewa rumah dinas 16.326.977.849 12.139.908.828
Membership 3.770.460.896 3.718.762.402
Beban non-operasional 107.519.153 251.663.858
Lain-lain (37.434.879.833) (71.041.009.607)
Jumlah beda tetap 2.457.742.748 (35.923.973.048)
Jumlah koreksi fiskal (76.839.598.587) (95.072.590.323)
Penghasilan kena pajak (dibulatkan) 357.864.683.000 279.053.711.000
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 di atas
adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada
waktu Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
351
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 66
c. Rekonsiliasi atas beban pajak penghasilan Bank dengan perkalian laba akuntansi Bank sebelum
pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2016 2015
Laba sebelum pajak penghasilan 434.704.281.914 374.126.301.850
Beban pajak penghasilan yang dihitung dari
laba sebelum pajak penghasilan (108.676.070.479) (93.531.575.463)
Pengaruh pajak atas beda tetap (614.435.604) 8.980.993.395
Beban pajak - bersih (109.290.506.083) (84.550.582.068)
Manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar jumlah laba fiskal pada masa mendatang
memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan
tersebut.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Di bulan April 2015, Bank menerima surat ketetapan pajak (SKP) yang menyatakan kekurangan
bayar pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2013 sebesar Rp58.236.986.879. Bank tidak
menyetujui hasil SKP tersebut dan mengajukan keberatan ke kantor pelayanan pajak pada
tanggal 14 Juli 2015. Pada tanggal 24 Juni 2016, Bank menerima hasil keputusan keberatan
dimana kantor pajak menolak sebagian besar keberatan Bank yaitu sebesar Rp58.232.939.485.
Lebih lanjut Bank mengajukan surat banding ke pengadilan pajak pada tanggal 20 September
2016. Sampai tanggal laporan keuangan ini, belum terdapat hasil putusan banding dari pengadilan
pajak.
352
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 67
Oleh karena itu, pada tanggal 31 Desember 2016, Bank mencatat tagihan pajak untuk tahun fiskal
2014 sebesar Rp63.669.564.031.
2016 2015
Ikhtisar perubahan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Manajemen berpendapat bahwa estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang dibentuk adalah
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian liabilitas komitmen dan kontinjensi.
353
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 68
2016 2015
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua bank garansi yang diterbitkan, SBLC dan L/C yang
tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan diklasifikasikan sebagai lancar, kecuali bank garansi
sejumlah Rp155.714.863.350 yang diklasifikasikan sebagai dalam perhatian khusus pada tanggal
31 Desember 2016 dan Rp153.808.788.493 yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar pada tanggal
31 Desember 2015, dan SBLC sejumlah Rp1.471.378.806 yang diklasifikasikan sebagai macet pada
tanggal 31 Desember 2016.
413.760.780.535 402.408.280.424
Mata Uang Asing
Liabilitas impor berjangka nasabah - 3.291.404.749
Setoran jaminan 10.027.735.070 9.320.780.409
Lainnya 7.558.784.926 7.734.113.951
17.586.519.996 20.346.299.109
a. Bukan Bank
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
1) Investasi terikat
2016 2015
Pihak ketiga
Giro 62.342.711.683 1.001.076.915
Tabungan 1.497.199.165.882 1.057.745.803.647
Giro dan tabungan investasi terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan
imbal bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana pada penyaluran dana yang
kriterianya telah ditentukan oleh pemilik dana berdasarkan nisbah yang ditetapkan dan
disetujui sebelumnya.
354
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 69
2016 2015
Pihak ketiga
Tabungan BSM 19.216.285.246.470 17.541.959.581.299
Tabungan Mabrur 3.696.282.272.416 3.318.724.043.484
Tabungan Investa Cendekia 362.312.838.815 361.059.414.246
Tabungan Berencana BSM 151.206.814.863 158.013.725.873
Tabungan Pensiun 206.047.134.858 89.899.879.188
Tabungan Qurban 409.973.126 429.291.170
Tabungan Al Washilyah Mandiri - 598.325
23.632.544.280.548 21.470.086.533.585
28.046.757.272 228.058.809.746
Tabungan investasi tidak terikat tabungan mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain
yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut
dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
Nisbah bagi hasil untuk investasi tidak terikat tabungan mudharabah setara dengan 0,23%
sampai dengan 5,10% per tahun untuk tahun 2016 dan 0,22% sampai dengan 5,46% per
tahun untuk tahun 2015.
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
355
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 70
b. Bank
2016 2015
Pihak ketiga
Investasi tidak terikat:
Tabungan mudharabah 258.324.801.453 244.384.621.261
Deposito mudharabah 77.588.976.546 73.548.098.422
2016 2015
2016
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
356
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 71
d. Investasi Tidak Terikat - Deposito Mudharabah (bank dan bukan bank) (lanjutan)
2015
Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan
imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang
ditetapkan dan disetujui sebelumnya dengan akad mudharabah muthlaqah.
Nisbah bagi hasil untuk deposito berjangka mudharabah dalam Rupiah berkisar antara 4,06%
sampai dengan 6,15% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara 3,97% sampai dengan
6,30% per tahun untuk tahun 2015. Bagi hasil per tahun untuk deposito berjangka mudharabah
dalam mata uang asing berkisar antara 0,66% sampai dengan 1,64% untuk tahun 2016 dan
berkisar antara 1,15% sampai dengan 1,59% untuk tahun 2015.
Deposito berjangka mudharabah dengan akad mudharabah muthlaqah yang dijadikan sebagai
jaminan atas piutang dan pembiayaan adalah masing-masing berjumlah Rp8.217.018.849.588
dan Rp7.777.091.485.103 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
2016 2015
Subordinated notes (subnotes) mudharabah Bank Syariah Mandiri tahun 2016 sebesar
Rp375.000.000.000 merupakan surat berharga yang diterbitkan Bank pada tanggal 22 Desember
2016 dalam bentuk surat pengakuan liabilitas jangka panjang berjangka waktu 7 tahun.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
357
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 72
- Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes adalah sebesar 27,07% dari pendapatan yang
dibagihasilkan yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
Subnotes ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak dijamin oleh pihak ketiga. Termasuk tidak
dijamin oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan ke dalam Program Penjaminan Bank
yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau penggantinya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan mengikuti ketentuan Pasal 17 ayat (1) huruf f Peraturan OJK
No. 21/POJK.03/2014. Subnotes merupakan kewajiban Bank yang di subordinasi.
Selama berlakunya jangka waktu Sukuk Mudharabah Subordinasi BSM Tahun 2016 dan sebelum
dilunasinya semua pokok dan bagi hasil, Bank berkewajiban untuk: (i) menjaga rasio CAR (Capital
Adequacy Ratio) tidak kurang dari 12% (dua belas persen); (ii) memastikan bahwa Sukuk Mudharabah
Subordinasi Tahun 2016 ini tidak akan dimiliki oleh lebih dari 50 (lima puluh) investor; (iii)
menyerahkan kepada agen pemantau sebagai berikut: laporan keuangan tahunan (audited) selambat-
lambatnya akhir bulan ke-4 setelah tanggal buku laporan, laporan keuangan (unaudited) triwulan
selambat-lambatnya akhir bulan ke-1 setelah tanggal buku laporan, laporan keuangan yang digunakan
sebagai dasar perhitungan Pendapatan Bagi Hasil, dan laporan penilaian tingkat kesehatan bank dan
penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance kepada OJK.
Bank tanpa persetujuan tertulis Agen Pemantau tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i)
mengurangi modal ditempatkan dan disetor; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha; (iii) melakukan
penggabungan atau peleburan atau reorganisasi, kecuali karena adanya ketentuan Pemerintah atau
Bank Indonesia; (iv) mengadakan penggabungan, konsolidasi, akuisisi dengan entitas lain yang
menyebabkan bubarnya Bank.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank telah mengeluarkan opini melalui suratnya nomor
18/13/DPS/X/2016 tanggal 1 November 2016 menyatakan bahwa subordinated notes syariah
mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai obligasi syariah dan obligasi syariah
mudharabah (Fatwa DSN-MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002 dan No.33/DSN-MUI/IX/2002). Bagi hasil
yang diberikan kepada pemegang subordinated notes diambil dari porsi Bank.
Bertindak sebagai wali amanat Sukuk Mudharabah Subordinasi BSM Tahun 2016 adalah PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk.
Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2016, Sukuk
Mudharabah Subordinasi BSM Tahun 2016 memiliki peringkat idAA- (Double A Minus Sharia) dari
agen pemeringkat efek PT Pefindo.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Subordinated notes (subnotes) mudharabah Bank Syariah Mandiri tahun 2011 sebesar
Rp500.000.000.000 merupakan surat berharga yang diterbitkan Bank di tahun 2011 dalam bentuk
surat pengakuan liabilitas jangka panjang berjangka waktu 10 tahun dengan hak melunasi (call option)
pada tahun ke-5 (lima) sejak tanggal penerbitan.
358
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 73
Pada tanggal 19 Desember 2016, Bank melakukan eksekusi hak call option dan melakukan pelunasan
atas subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 sebesar Rp500.000.000.000.
- Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes adalah sebesar 16,30% per tahun dari
pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
Subnotes ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak dijamin oleh pihak ketiga. Termasuk tidak
dijamin oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan kedalam Program Penjaminan Bank
yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia atau lembaga penjaminan lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Subnotes merupakan kewajiban Bank yang di subordinasi.
Selama berlakunya jangka waktu subnotes dan sebelum dilunasinya semua pokok dan bagi hasil,
Bank berkewajiban untuk: (i) menjaga jumlah aktiva yang tidak diagunkan minimal sebesar 150% dari
jumlah Liabilitas; (ii) memastikan bahwa subnotes ini tidak akan dimiliki oleh lebih dari 49 (empat puluh
sembilan) investor; (iii) menyerahkan kepada agen pemantau sebagai berikut: laporan keuangan
tahunan audit, laporan keuangan triwulan, laporan keuangan yang digunakan untuk perhitungan bagi
hasil dan laporan tingkat kesehatan Bank yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Bank tanpa persetujuan tertulis Agen Pemantau tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i)
mengurangi modal ditempatkan dan disetor; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha; (iii) melakukan
penggabungan atau peleburan atau reorganisasi, kecuali karena adanya ketentuan Pemerintah atau
Bank Indonesia; (iv) mengadakan penggabungan, konsolidasi, akuisisi dengan entitas lain yang
menyebabkan bubarnya Bank.
Untuk penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri Tahun 2011, Bank telah
memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dalam surat No. 13/2069/DPbS tanggal 31 Oktober
2011 perihal izin penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri.
359
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 74
Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank telah mengeluarkan opini melalui suratnya nomor
13/11/DPS/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011 menyatakan bahwa subordinated notes syariah
mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai obligasi syariah dan obligasi syariah
mudharabah (Fatwa DSN-MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002 dan No.33/DSN-MUI/IX/2002). Bagi hasil
yang diberikan kepada pemegang subordinated notes diambil dari porsi Bank.
Bertindak sebagai wali amanat subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 adalah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2016, subnotes
Bank ini memiliki peringkat idAA dari agen pemeringkat efek PT Pefindo.
Pemegang saham Bank beserta modal ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah
Mandiri No. 09 tanggal 7 Desember 2016, dibuat dihadapan Ashoya Ratam, S.H. MKn, notaris di
Jakarta Selatan, pemegang saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) menyetujui untuk melakukan
penambahan modal saham disetor sebesar 100.000.000 lembar saham atau setara
Rp500.000.000.000. Akta tersebut telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri
Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0106588 tanggal 8 Desember 2016. Bank telah menerima
tambahan modal disetor tersebut pada tanggal 14 November 2016. Sampai dengan tanggal laporan
keuangan ini, Bank masih menunggu persetujuan OJK terkait tambahan setoran modal ini, oleh
karena itu tambahan modal disetor ini dicatat sebagai dana setoran modal pada tanggal 31 Desember
2016.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah
Mandiri No. 33 tanggal 25 November 2015, dibuat dihadapan Ashoya Ratam, S.H. MKn, notaris di
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Jakarta Selatan, pemegang saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) menyetujui untuk melakukan
penambahan modal saham disetor sebesar 100.000.000 lembar saham atau setara
Rp500.000.000.000. Akta tersebut telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri
Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0983082 tanggal 26 November 2015. Bank telah menerima
tambahan modal disetor tersebut pada tanggal 24 November 2015.
360
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 75
Sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 11 Maret 2016, para pemegang saham
telah memutuskan untuk melakukan penyisihan cadangan umum atas laba tahun sebelumnya sebesar
Rp100.000.000.000 sehingga total cadangan umum menjadi sebesar Rp397.804.387.000 atau
sebesar 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh tahun 2015. Hal ini dilakukan guna
memenuhi ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas tentang cadangan umum yang harus
dibentuk paling sedikit sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.
Sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 1 April 2015, para pemegang saham telah
memutuskan untuk tidak melakukan penyisihan cadangan umum atas laba tahun sebelumnya
sehingga total cadangan umum tetap sebesar Rp297.804.387.000 atau sebesar 20% dari modal yang
ditempatkan dan disetor penuh tahun 2014. Hal ini dilakukan guna memenuhi ketentuan Undang-
Undang Perseroan Terbatas tentang cadangan umum yang harus dibentuk paling sedikit sebesar 20%
dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.
29. TANSIEM
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan pada tanggal
11 Maret 2016, para pemegang saham menyetujui untuk membagikan tansiem kepada Direksi dan
Dewan Komisaris sebesar Rp10.478.500.000 untuk kinerja tahun 2015. Tansiem tersebut telah
dibayarkan di tahun 2016. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang
dilaksanakan pada tanggal 1 April 2015, para pemegang saham menyetujui untuk tidak ada
pembagian tansiem bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk kinerja tahun 2014.
2016 2015
Pendapatan dari jual beli:
Pendapatan marjin murabahah 4.048.482.276.254 3.831.542.063.553
Pendapatan istishna - bersih 82.811.267 1.148.114.167
Jumlah pendapatan dari jual beli 4.048.565.087.521 3.832.690.177.720
Pendapatan dari sewa:
Pendapatan ijarah 378.986.772.942 489.118.685.993
Beban penyusutan, amortisasi dan
pemeliharaan ijarah (Catatan 12) (329.833.049.891) (370.550.440.593)
Jumlah pendapatan ijarah - bersih 49.153.723.051 118.568.245.400
Pendapatan dari bagi hasil:
Pendapatan bagi hasil mudharabah 362.082.780.353 364.449.540.683
Pendapatan bagi hasil musyarakah 1.104.685.495.043 887.759.782.682
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
361
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 76
31. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER
2016 2015
2016 2015
362
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 77
2016 2015
Beban gaji, upah, tunjangan dan
kesejahteraan karyawan 1.323.398.879.633 1.169.742.224.407
Beban biaya manfaat karyawan 59.409.296.632 78.014.159.422
Beban pengobatan 59.027.173.180 52.345.970.558
Beban pendidikan dan pelatihan 25.099.974.716 49.187.727.452
Beban biaya kegiatan sosial pegawai 7.146.309.618 4.427.821.902
Beban biaya rekrutmen 5.280.814.402 1.384.325.075
Beban lainnya 5.812.359.443 15.112.418.181
Jumlah 1.485.174.807.624 1.370.214.646.997
363
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 78
2016 2015
a. Beban bonus:
Giro wadiah 41.773.769.348 35.273.994.348
Tabungan wadiah simpatik 18.565.172.436 23.303.092.591
Jumlah beban bonus 60.338.941.784 58.577.086.939
b. Beban lainnya:
Premi asuransi penjaminan dana pihak ketiga 126.982.298.452 122.308.750.285
Penyisihan risiko operasional 8.826.269.764 7.491.881.027
Lain-lain 92.222.402.503 5.086.104.403
Jumlah beban lainnya 228.030.970.719 134.886.735.715
Jumlah 288.369.912.503 193.463.822.654
364
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 79
Bank mempunyai program pensiun iuran pasti yang meliputi seluruh karyawan tetap yang didanai
melalui iuran tetap bulanan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Mandiri. DPLK ini
memperoleh pengesahan terakhir kali dari Menteri Keuangan yang tertuang dalam Surat Keputusan
No.KEP-455/KM.10/2011 tanggal 17 Juni 2011. Iuran program pensiun ini didanai oleh Bank sebesar
10% dari gaji kotor karyawan.
Iuran yang dibayarkan kepada dana pensiun selama tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah Rp85.506.139.830 dan Rp76.839.084.586.
Asumsi-asumsi dasar yang digunakan untuk menghitung liabilitas imbalan kerja karyawan dan
penghargaan masa kerja, sesuai Undang-Undang No.13/2003 dan Peraturan Perusahaan Bank pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016 2015
Tingkat suku bunga diskonto 8,25% per tahun 9,25% per tahun
Kenaikan gaji 10% per tahun 10% per tahun
Usia pensiun 56 tahun 56 tahun
Tingkat kematian TMI 3 - 2011 TMI 3 - 2011
Tingkat pengunduran diri 10% per tahun sebelum usia 25 tahun dan
berkurang sampai dengan 1% hingga
usia 45 tahun
Metode penilaian Projected Unit Credit
Tabel di bawah ini merupakan komponen dari liabilitas bersih yang diestimasi atas imbalan kerja
karyawan yang diakui dalam laporan laba dan rugi dan jumlah yang diakui dalam laporan posisi
keuangan dalam hubungannya dengan perhitungan liabilitas yang diestimasi atas imbalan kerja
karyawan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 oleh aktuaris independen (PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo) dalam laporannya tertanggal 15 Desember 2016 (2015: PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo tertanggal 23 Desember 2015).
Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan pada laporan laba rugi:
2016
Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah
2015
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah
365
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 80
2016
Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah
2015
Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016
Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah
2015
Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah
366
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 81
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat diskonto sebesar 1%,
dengan variabel lain dianggap tetap terhadap nilai kini liabilitas dan agregat biaya jasa kini dan biaya
bunga pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (tidak diaudit):
2016 2015
Kenaikan Penurunan Kenaikan Penurunan
(Jutaan Rp) (Jutaan Rp) (Jutaan Rp) (Jutaan Rp)
Dampak terhadap nilai kini liabilitas 55.281 (66.618) 52.468 (43.761)
2015
Kurang dari 1 sampai Lebih dari
1 tahun 5 tahun 5 tahun Total
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank memiliki transaksi usaha dengan pihak-pihak
berelasi sebagai berikut:
367
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 82
368
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 83
369
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 84
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi entitas pemerintah antara lain adalah giro pada bank
lain, liabilitas segera, simpanan dari bank lain, investasi pada surat berharga, surat berharga
subordinasi yang diterbitkan, penempatan pada bank lain, simpanan nasabah, surat berharga, piutang
dan pembiayaan.
Saldo aset, liabilitas, investasi tidak terikat, pendapatan usaha lainnya, beban administrasi, beban
usaha lain, dan beban kepegawaian dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2016 2015
Aset
Giro pada bank lain (Catatan 4) 108.224.489.866 101.616.445.423
Penempatan pada bank lain (Catatan 5) 320.000.000.000 -
Investasi pada surat berharga (Catatan 6) 6.082.218.623.594 7.131.468.801.157
Piutang murabahah (Catatan 7) 1.249.255.041.790 614.220.094.245
Pembiayaan mudharabah (Catatan 9) 67.421.364.133 153.800.000.000
Pembiayaan musyarakah (Catatan 10) 874.508.090.207 785.188.290.833
Penyertaan modal sementara (Catatan 13) 50.331.426.038 50.331.426.038
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
370
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 85
371
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 86
2016 2015
Liabilitas Komitmen
Fasilitas pembiayaan kepada
nasabah yang belum digunakan 869.182.170.915 493.750.739.591
L/C yang tidak dapat dibatalkan
yang masih berjalan 8.863.796.108 33.257.691.000
878.045.967.023 527.008.430.591
Liabilitas Kontinjensi
Bank garansi yang diterbitkan 239.743.712.620 382.764.882.803
Lainnya 414.658.963.425 1.444.390.000
654.402.676.045 384.209.272.803
Sesuai ketentuan tersebut, bank umum wajib mengelola dan memelihara PDN secara keseluruhan
paling tinggi 20% dari modal.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang
Posisi Devisa Neto.
PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016
Liabilitas dan
Aset dan Aset Liabilitas pada
pada Rekening Rekening Posisi Devisa
Administratif Administratif Neto (Absolut)
(Jutaan Rp) (Jutaan Rp) (Jutaan Rp)
Dolar Amerika Serikat 6.392.190 6.953.705 561.515
Riyal Arab Saudi 29.630 - 29.630
Dolar Singapura 16.893 11.669 5.224
Euro 20.758 24.753 3.995
Dolar Australia 133 - 133
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Modal 6.942.002
Persentase PDN terhadap Modal 8,65%
372
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 87
Modal 6.187.390
Persentase PDN terhadap Modal 2,12%
42. ZAKAT
Bank telah menghitung besarnya biaya zakat sebesar 2,5% dari laba sebelum zakat dan pajak
penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp11.146.263.639 dan Rp9.592.982.099 yang telah dibukukan sebagai biaya zakat pada
tahun 2016 dan 2015.
Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2016 yang diselenggarakan pada tanggal
11 Maret 2016, RUPS menyetujui pembayaran zakat Bank sebesar 2,5% dari laba sebelum pajak dan
zakat untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp9.592.982.099 yang
dibukukan sebagai biaya tahun 2015. Bank telah menyalurkan dana zakat sebesar Rp22.766.320.977
selama tahun 2016 melalui LAZNAS BSM.
43. DENDA
Denda dibebankan kepada debitur sebagai biaya tunggakan. Biaya tunggakan adalah biaya yang
dikenakan kepada debitur karena kelalaian debitur dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank.
Besarnya denda ditetapkan berdasarkan ketentuan internal. Bank tidak mengakui pendapatan atas
biaya tunggakan tersebut, namun dialokasikan sebagai dana kebajikan (qardhul hasan). Bank
menerima biaya tunggakan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp40.167.582.154 dan sebesar Rp73.106.988.371. Penggunaan dana sosial
disalurkan melalui LAZNAS BSM.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
2016 2015
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah
Dana Bergulir Syariah (DBS) 58.332.899.254 58.332.899.254
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah
Debt for Nature Swap (DNS) 5.436.983.047 5.610.460.028
373
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 88
2016 2015
Program DNS (Debt for Nature Swap) adalah suatu program yang memberikan keringanan utang dari
suatu negara kreditur dalam hal ini pemerintah Jerman kepada pemerintah Indonesia dengan
menyisihkan dana untuk kegiatan pelestarian lingkungan.
Berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-32/SES/LH/09/2006
Bank telah ditunjuk menjadi Bank Pelaksana untuk menyalurkan program pembiayaan DNS sektor
lingkungan kepada Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Besarnya pembiayaan untuk UMK maksimum
sebesar Rp500.000.000. Penunjukan ini diikat dalam perjanjian kerjasama yang telah diperbaharui
dengan perjanjian No. 11/41-PKS/DIR tanggal 13 April 2009 antara Bank dengan Kementerian
Lingkungan Hidup. Perhitungan bagi hasil untuk Bank berkisar antara 33% hingga 50% dari marjin
yang diterima dari debitur.
Dana Bergulir Syariah yang selanjutnya disebut DBS adalah dana pemerintah yang berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan kepada
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) dalam jangka
waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan permodalan anggotanya yang bergerak di berbagai usaha
produktif. Kementerian Negara Koperasi Menengah Bidang Pembiayaan bekerja sama dengan Bank
untuk menyalurkan pembiayaan DBS kepada KJKS/UJKS.
Perhitungan bagi hasil antara Bank dan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah adalah sebesar 40% dan 60%. Keuntungan yang didistribusikan kepada Bank dialokasikan
10% untuk keperluan cadangan penghapusan piutang dan 30% untuk administrasi, pengawasan, dan
pembinaan KJKS/UJKS.
DNS dan DBS adalah merupakan program channeling loan, dimana sebagai Bank Pelaksana, Bank
tidak memiliki risiko terhadap pengembalian dari dana investasi terikat tersebut, oleh karena itu tidak
dicatat dalam laporan keuangan Bank.
45. ANALISA JATUH TEMPO ASET/MASA MANFAAT, LIABILITAS DAN DANA SYIRKAH
TEMPORER BERDASARKAN PERIODE WAKTU YANG TERSISA
Tabel dibawah menyajikan aset (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan
kerugian) dan liabilitas Bank yang dikelompokkan berdasarkan periode waktu yang tersisa sejak
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sampai jatuh temponya atau sisa masa manfaat aset tersebut.
2016
Jumlah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
ASET
Kas 1.086.568.761.849 1.086.568.761.849 - - - -
Giro dan penempatan pada
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
374
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 89
45. ANALISA JATUH TEMPO ASET/MASA MANFAAT, LIABILITAS DAN DANA SYIRKAH
TEMPORER BERDASARKAN PERIODE WAKTU YANG TERSISA (lanjutan)
2016
Jumlah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
2015
Jumlah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
ASET
Kas 1.611.124.530.574 1.611.124.530.574 - - - -
Giro dan penempatan pada
Bank Indonesia 8.312.710.997.930 6.512.710.997.930 200.000.000.000 1.600.000.000.000 - -
Giro pada bank lain 530.986.057.833 530.986.057.833 - - - -
Penempatan pada bank lain - - - - - -
Investasi pada surat berharga 7.726.925.511.643 1.277.433.060.853 668.559.022.205 2.161.236.788.244 3.569.696.640.341 50.000.000.000
Piutang 34.836.884.613.353 662.769.065.103 924.767.600.873 2.191.136.019.417 16.530.580.707.813 14.527.631.220.147
Pinjaman qardh 1.967.130.035.791 552.244.744.312 830.142.850.054 533.828.150.591 10.766.423.846 40.147.866.988
Pembiayaan mudharabah 2.888.566.081.599 19.761.110.886 68.711.160.366 418.936.514.040 2.274.486.469.878 106.670.826.429
Pembiayaan musyarakah 10.591.076.868.759 1.146.069.141.447 1.690.442.249.863 3.594.308.985.391 2.908.240.609.310 1.252.015.882.748
Tagihan akseptasi 260.324.681.926 66.469.459.167 117.569.222.913 68.606.319.000 7.679.680.846 -
Penyertaan modal sementara 50.331.426.038 - - - - 50.331.426.038
Aset tetap bersih 1.124.136.355.889 500.090.126.396 139.338.006.890 658.746.847 - 484.049.475.756
Aset ijarah bersih dan aset lain 2.514.180.287.520 1.249.145.319.979 4.738.389.636 12.650.639.086 964.085.581.705 283.560.357.114
Jumlah aset 72.414.377.448.855 14.128.803.614.480 4.644.268.502.800 10.581.362.162.616 26.265.536.113.739 16.794.407.055.220
LIABILITAS
Liabilitas segera 912.489.758.345 912.489.758.345 - - - -
Bagi hasil dana syirkah temporer
dan bonus wadiah pihak ketiga
yang belum dibagikan 54.582.427.193 54.582.427.193 - - - -
Simpanan wadiah 8.057.949.086.541 8.057.949.086.541 - - - -
Simpanan dari bank lain 44.423.874.472 44.423.874.472 - - - -
Utang pajak 105.699.388.646 - 105.699.388.646 - - -
Liabilitas akseptasi 260.324.681.926 66.469.459.167 117.569.222.913 68.606.319.000 7.679.680.846 -
Estimasi kerugian komitmen
dan kontinjensi 24.883.250.178 23.108.621.781 388.094.014 1.065.082.541 321.451.842 -
Liabilitas lain 422.754.579.533 102.862.234.398 - 319.892.345.135 - -
Jumlah liabilitas 9.883.107.046.834 9.261.885.461.897 223.656.705.573 389.563.746.676 8.001.132.688 -
Usaha-usaha yang dilakukan Bank untuk mengatasi maturity gap yang ada adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
1) Mengupayakan agar dana pihak ketiga disalurkan dalam bentuk piutang dan pembiayaan dengan
jangka waktu yang tidak melebihi jangka waktu penghimpunan dana. Dengan demikian dana
jangka pendek diupayakan disalurkan ke dalam pembiayaan jangka pendek. Demikian juga
sebaliknya untuk pendanaan jangka panjang diupayakan disalurkan ke dalam pembiayaan jangka
panjang.
2) Mengupayakan agar dana pihak ketiga dihimpun dalam periode jangka panjang dengan
memberikan imbal hasil yang lebih kompetitif.
375
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 90
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah
No. 66 Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan
tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan
Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100.000.000 diubah menjadi
maksimum Rp2.000.000.000.
Bank menerapkan manajemen risiko secara terintegrasi dengan mengedepankan prinsip kehati-
hatian. Hal tersebut bertujuan untuk mencapai pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, serta
mengoptimalkan tingkat risk-adjusted return.
Dalam melakukan kegiatan usaha, Bank menghadapi berbagai risiko yaitu risiko kredit, risiko likuiditas,
risiko pasar, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, risiko kepatuhan, risiko
investasi, dan risiko imbal hasil.
Bank mengelola risiko-risiko melalui proses mengidentifikasi, mengukur, memitigasi, dan memantau
risiko yang berdampak terhadap bisnis, operasional, dan organisasi. Untuk mendukung implementasi
manajemen risiko, Bank telah menyusun kebijakan, proses, kompetensi, akuntabilitas, pelaporan dan
teknologi pendukung.
Dalam mengimplementasikan tata kelola risiko, Bank menerapkan pendekatan Enterprise Risk
Management (ERM). Penerapan ERM akan memberikan nilai tambah (value added) bagi Bank dan
stakeholders terutama dikaitkan dengan pelaksanaan penilaian kinerja berbasis risiko (Risk Based
Performance).
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban
kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Risiko kredit pada umumnya melekat
pada seluruh aktivitas penanaman dana yang dilakukan oleh Bank yang kinerjanya bergantung
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
pada kinerja pihak lawan, penerbit atau kinerja peminjam dana. Risiko kredit juga dapat
diakibatkan oleh terkonsentrasinya penyediaan dana pada debitur, wilayah geografis, produk,
jenis pembiayaan, atau lapangan usaha tertentu. Risiko kredit yang timbul dari kegiatan
pembiayaan dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio. Pengelolaan risiko kredit
dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko, serta diversifikasi
risiko kredit.
Kualitas aset Bank yang memiliki risiko kredit sesuai peraturan regulator dan analisa atas
konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor industri telah dilakukan pada bagian lain dari catatan
atas laporan keuangan.
376
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 91
Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko kredit antara lain adalah:
5) Memantau dan menjaga konsentrasi portofolio pembiayaan sektor industri melalui penetapan
Industry Limit.
10) Memperbaiki kualitas pembiayaan yang masih mampu membayar dan prospektif melalui:
a) early restructuring untuk nasabah yang berpotensi downgrade.
b) monitoring yang ketat atas nasabah yang masuk watchlist.
11) Sentralisasi proses pembiayaan segmen komersial di Regional dan di Area tertentu.
Pemutusan pembiayaan minimal di level Regional.
12) Membentuk unit pengelola NPF di setiap kantor area yaitu Area Collection and Recovery
untuk peningkatan efektivitas penagihan, restrukturisasi, dan penyelesaian pembiayaan
bermasalah.
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko
kredit sama dengan nilai tercatat. Untuk bank garansi, SBLC dan irrevocable L/C, eksposur
maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank jika
liabilitas atas bank garansi, SBLC dan irrevocable L/C tersebut terjadi.
Murabahah
piutang murabahah. Akan tetapi untuk pengungkapan yang disajikan dalam pengelolaan risiko
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
kredit, Bank turut menyajikan aset-aset yang bukan diklasifikasikan sebagai aset keuangan,
namun memiliki risiko kredit agar memberikan gambaran eksposur kredit yang lebih menyeluruh,
seperti piutang istishna, piutang ijarah, pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah dan
pembiayaan musyarakah.
377
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 92
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit untuk aset-aset pada posisi
laporan keuangan (on-statement of financial position) dan rekening administratif (off-balance
sheet) yang disajikan setelah memperhitungkan cadangan kerugian penurunan nilai dan
penyisihan kerugian.
2016 2015
Laporan posisi keuangan
Giro dan penempatan pada Bank Indonesia 13.004.699.868.197 8.312.710.997.930
Giro dan penempatan pada bank lain 1.867.765.667.484 530.755.843.197
Investasi pada surat berharga 6.435.379.918.056 7.575.000.734.609
Piutang 34.787.465.885.880 33.443.570.733.751
Pinjaman qardh 1.963.321.411.840 1.931.683.810.194
Pembiayaan mudharabah 3.085.615.100.924 2.834.182.892.154
Pembiayaan musyarakah 13.001.057.659.644 10.277.268.190.360
Penyertaan modal sementara 42.781.712.132 42.781.712.132
Tagihan akseptasi 112.889.542.062 257.721.435.107
Aset lain-lainnya 369.530.797.664 229.194.465.365
74.670.507.563.883 65.434.870.814.799
Rekening administratif
Bank garansi yang diterbitkan dan SBLC 640.234.359.949 359.658.599.535
L/C irrevocable yang masih berjalan 8.775.158.146 32.925.114.090
649.009.518.095 392.583.713.625
Analisa eksposur maksimum terhadap risiko kredit setelah memperhitungkan dampak agunan dan
mitigasi risiko kredit lainnya adalah sebagai berikut:
a) Nilai tercatat dari aset keuangan Bank selain piutang dan pembiayaan menggambarkan
eksposur maksimum atas risiko kredit.
b) Untuk piutang dan pembiayaan, Bank menggunakan agunan untuk meminimalkan risiko
kredit.
Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan kategori sektor industri adalah
sebagai berikut:
2016
Lembaga
Pemerintah Keuangan Manufaktur Jasa Usaha Lainnya Jumlah
Laporan posisi
keuangan
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia - 13.004.699.868.197 - - - 13.004.699.868.197
Giro dan penempatan
pada bank lain - 1.871.019.771.060 - - - 1.871.019.771.060
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
74.670.507.563.883
378
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 93
Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan kategori sektor industri adalah
sebagai berikut: (lanjutan)
2015
Lembaga
Pemerintah Keuangan Manufaktur Jasa Usaha Lainnya Jumlah
Laporan posisi
keuangan
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia - 8.312.710.997.930 - - - 8.312.710.997.930
Giro dan penempatan
pada bank lain - 530.986.057.833 - - - 530.986.057.833
Investasi pada surat
berharga 6.097.462.879.499 1.227.462.479.914 - 402.000.152.230 - 7.726.925.511.643
Piutang 348.034.862.248 418.783.989.690 3.161.590.074.854 3.572.755.568.979 27.335.720.117.582 34.836.884.613.353
Pinjaman qardh - 30.964.595.000 - - 1.936.165.440.791 1.967.130.035.791
Pembiayaan mudharabah 29.797.073.292 2.683.665.125.982 - 5.748.330.415 169.355.551.910 2.888.566.081.599
Pembiayaan musyarakah 106.070.721.942 984.012.624.155 1.288.273.033.564 1.154.117.570.671 7.058.602.918.427 10.591.076.868.759
Penyertaan modal
sementara - - - - 50.331.426.038 50.331.426.038
Tagihan akseptasi - 252.438.287.423 - - 7.886.394.503 260.324.681.926
Aset lain-lainnya 106.846.583.822 - - - 177.995.240.908 284.841.824.730
65.434.870.814.799
Rekening Administrasi
Bank Garansi yang
diterbitkan dan SBLC - - - - 654.402.676.045 654.402.676.045
L/C irrecovable yang
masih berjalan - - - - 8.863.796.108 8.863.796.108
- - - - 663.266.472.153 663.266.472.153
649.009.518.095
2015
Lembaga
Pemerintah Keuangan Manufaktur Jasa Usaha Lainnya Jumlah
Rekening Administrasi
Bank Garansi yang
diterbitkan dan SBLC - - - - 384.209.272.803 384.209.272.803
L/C irrecovable yang
masih berjalan - - - - 33.257.691.000 33.257.691.000
- - - - 417.466.963.803 417.466.963.803
392.583.713.625
Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan letak geografis adalah sebagai
berikut:
2016
Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lainnya Jumlah
Laporan posisi
keuangan
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia 13.004.699.868.197 - - - - 13.004.699.868.197
Giro dan penempatan
pada bank lain 1.863.693.871.702 2.711.475.899 4.392.729.149 203.575.218 18.119.092 1.871.019.771.060
Investasi pada surat
berharga 6.586.553.826.410 - - - - 6.586.553.826.410
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
74.670.507.563.883
379
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 94
Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan letak geografis adalah sebagai
berikut: (lanjutan)
2015
Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lainnya Jumlah
Laporan posisi
keuangan
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia 8.312.710.997.930 - - - - 8.312.710.997.930
Giro dan penempatan
pada bank lain 502.074.922.220 13.090.823.055 5.251.740.856 - 10.568.571.702 530.986.057.833
Investasi pada surat
berharga 7.725.627.185.618 1.298.326.025 - - - 7.726.925.511.643
Piutang 22.806.666.907.057 6.697.225.492.899 2.816.908.991.918 1.722.357.005.205 793.726.216.274 34.836.884.613.353
Pinjaman qardh 1.122.787.364.098 406.774.263.612 152.305.152.217 178.802.425.518 106.460.830.346 1.967.130.035.791
Pembiayaan mudharabah 2.322.505.915.106 480.195.288.797 64.350.906.962 11.331.820.984 10.182.149.750 2.888.566.081.599
Pembiayaan musyarakah 8.199.996.976.665 1.172.509.322.879 827.747.879.878 224.601.022.505 166.221.666.832 10.591.076.868.759
Penyertaan modal
sementara 50.331.426.038 - - - - 50.331.426.038
Tagihan akseptasi 260.324.681.926 - - - - 260.324.681.926
Aset lain-lainnya 284.841.824.730 - - - - 284.841.824.730
65.434.870.814.799
Rekening Administratif
Bank Garansi yang
diterbitkan dan SBLC 650.797.954.045 1.069.587.000 - - 2.535.135.000 654.402.676.045
L/C irrecovable yang
masih berjalan 8.863.796.108 - - - - 8.863.796.108
659.661.750.153 1.069.587.000 - - 2.535.135.000 663.266.472.153
649.009.518.095
2015
Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lainnya Jumlah
Rekening Administratif
Bank Garansi yang
diterbitkan dan SBLC 357.672.133.330 12.642.385.834 7.932.710.339 2.027.418.300 3.934.625.000 384.209.272.803
L/C irrecovable yang
masih berjalan 33.257.691.000 - - - - 33.257.691.000
390.929.824.330 12.642.385.834 7.932.710.339 2.027.418.300 3.934.625.000 417.466.963.803
392.583.713.625
Informasi kualitas kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai per
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016
Belum jatuh Jatuh tempo
tempo dan namun tidak
tidak mengalami mengalami Mengalami
penurunan nilai penurunan nilai penurunan nilai Total
Aset
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia 13.004.699.868.197 - - 13.004.699.868.197
Giro dan penempatan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
380
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 95
Informasi kualitas kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai per
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
2015
Belum jatuh Jatuh tempo
tempo dan namun tidak
tidak mengalami mengalami Mengalami
penurunan nilai penurunan nilai penurunan nilai Total
Aset
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia 8.312.710.997.930 - - 8.312.710.997.930
Giro dan penempatan
pada bank lain 530.986.057.833 - - 530.986.057.833
Investasi pada surat berharga 7.589.925.359.413 - 137.000.152.230 7.726.925.511.643
Piutang 27.396.898.017.775 1.713.970.674.285 5.726.015.921.293 34.836.884.613.353
Pinjaman qardh 1.811.199.763.085 104.452.121.275 51.478.151.431 1.967.130.035.791
Pembiayaan mudharabah 2.627.712.205.348 53.949.083.109 206.904.793.142 2.888.566.081.599
Pembiayaan musyarakah 8.595.726.328.084 332.242.660.383 1.663.107.880.292 10.591.076.868.759
Penyertaan modal sementara - - 50.331.426.038 50.331.426.038
Tagihan akseptasi 260.324.681.926 - - 260.324.681.926
Aset lain-lainnya 184.512.663.549 47.155.705.000 53.173.456.180 284.841.824.729
Rekening Administratif
Bank Garansi yang diterbitkan dan SBLC 497.216.433.889 155.714.863.350 1.471.378.806 654.402.676.045
L/C irrecovable yang masih berjalan 8.863.796.108 - - 8.863.796.108
2015
Belum jatuh Jatuh tempo
tempo dan namun tidak
tidak mengalami mengalami Mengalami
penurunan nilai penurunan nilai penurunan nilai Total
Rekening Administratif
Bank Garansi yang diterbitkan dan SBLC 230.400.484.310 - 153.808.788.493 384.209.272.803
L/C irrecovable yang masih berjalan 33.257.691.000 - - 33.257.691.000
Tabel berikut menunjukkan aging analysis aset yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami
penurunan nilai.
2016
1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Total
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Aset
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia - - - -
Giro dan penempatan
pada bank lain - - - -
Investasi pada surat berharga - - - -
Piutang 555.152.418.696 376.108.977.894 340.532.425.293 1.271.793.821.883
Pinjaman qardh 24.334.471.742 235.180.000 962.641.000 25.532.292.742
Pembiayaan mudharabah 10.599.039.319 8.744.295.192 8.397.901.198 27.741.235.709
Pembiayaan musyarakah 180.727.675.722 11.361.840.654 25.119.587.922 217.209.104.298
Penyertaan modal sementara - - - -
Tagihan akseptasi - - - -
Aset lain-lainnya - - - -
381
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 96
Tabel berikut menunjukkan aging analysis aset yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami
penurunan nilai. (lanjutan)
2015
1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Total
Aset
Giro dan penempatan
pada Bank Indonesia - - - -
Giro dan penempatan
pada bank lain - - - -
Investasi pada surat berharga - - - -
Piutang 766.175.750.160 450.527.096.505 497.267.827.620 1.713.970.674.285
Pinjaman qardh 53.346.012.783 30.336.283.484 20.769.825.008 104.452.121.275
Pembiayaan mudharabah 20.689.318.252 24.338.507.472 8.921.257.385 53.949.083.109
Pembiayaan musyarakah 296.325.679.395 12.354.135.960 23.562.845.028 332.242.660.383
Penyertaan modal sementara - - - -
Tagihan akseptasi - - - -
Aset lain-lainnya 47.155.705.000 - - 47.155.705.000
Total 1.183.692.465.590 517.556.023.421 550.521.755.041 2.251.770.244.052
Aging analysis atas rekening administratif yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami
penurunan nilai:
2016
1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Total
Rekening Administratif
Bank Garansi yang diterbitkan dan SBLC 155.714.863.350 - - 155.714.863.350
L/C irrecovable yang masih berjalan - - - -
Total 155.714.863.350 - - 155.714.863.350
Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat rekening administratif yang diklasifikasikan
sebagai jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai.
Bank menerapkan pemisahan fungsi antara front office, middle office, dan back office pada
transaksi valas dan surat berharga. Unit bisnis sebagai front office berfungsi untuk melaksanakan
transaksi treasury dan investasi. Unit manajemen risiko sebagai middle office berfungsi untuk
me-review dan merekomendasikan limit sesuai usulan unit bisnis dan memantau risiko pasar. Unit
kerja operasional berfungsi untuk melakukan settlement transaksi.
Bank memantau pergerakan nilai tukar dan yield surat berharga secara ketat sehingga
pengelolaan portofolio bank sejalan dengan pergerakan indikator pasar. Bank mengembangkan
aplikasi dashboard manajemen risiko pasar untuk mengukur dan memantau eksposur risiko terkini
secara akurat.
382
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 97
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh
tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat
diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
2) Menetapkan limit risiko likuiditas antara lain: Giro Wajib Minimum (GWM), saldo kas maksimal
cabang, safety level (secondary reserve) dan deposan terbesar.
4) Mengukur ketersediaan likuiditas melalui proyeksi cash flow dan liquidity gap.
5) Menjaga akses Bank ke pasar uang antar bank syariah melalui perolehan dan pemberian
credit line dari dan untuk bank lain, pelaksanaan transaksi repo surat berharga syariah.
6) Memantau rasio likuiditas antara lain monitoring rasio pembiayaan terhadap dana serta
pemenuhan safety level.
7) Melaksanakan stress test risiko likuiditas secara berkala atau setiap saat apabila terjadi
perubahan indikator pasar atau kondisi Bank secara signifikan.
Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pembiayaan, likuiditas aset, kewajiban dengan pihak
ketiga dan komitmen pembiayaan kepada debitur. Rasio Pembiayaan terhadap Pendanaan (FDR)
merupakan rasio pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga terhadap pendanaan dalam
Rupiah dan mata uang asing. FDR Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar 79,19% dan 81,99%.
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang
memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya
kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Pengendalian risiko operasional dilakukan untuk memitigasi eksposur risiko sehingga dapat
minimalisir potensi kerugian. Bentuk-bentuk aktivitas pengendalian risiko operasional yang
diterapkan Bank antara lain: pemisahan tugas/tanggung jawab (segregation of duties) yang jelas
melalui pemisahan fungsi maker, checker, approver/otorisator dan mekanisme dual custody dalam
transaksi, pembatasan wewenang akses sistem, pelaksanaan proses rekrutmen karyawan yang
selektif (screening historical, induction program), penerapan Employee Due Diligent (EDD),
pendidikan karyawan secara berkelanjutan, sosialisasi risk culture/risk awareness, pelaksanaan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
audit secara rutin yang dilakukan oleh internal audit atau external audit terhadap operasional
Bank.
Langkah-langkah pengelolaan risiko operasional yang dilakukan di Bank antara lain:
1) Menetapkan dan me-review kebijakan dan prosedur manajemen risiko operasional sesuai
dengan kondisi terkini (up to date).
2) Menetapkan dan me-review kecukupan limit transaksi operasional baik cabang maupun unit
kerja operasional di kantor pusat.
383
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 98
Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko operasional adalah: (lanjutan)
pusat. DCOR menjadi partner/mitra bagi Unit Kerja Kantor Pusat dalam mengelola
(memitigasi) eksposur risiko operasional.
10) Membentuk organisasi verifikator dibawah supervisi unit kerja Risk Assessment untuk
menginvestigasi profil dan kelayakan nasabah.
Risiko Kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah. Dalam
menjalankan kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk
terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah, Bank Indonesia (BI),
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Syariah Nasional-MUI (DSN-MUI).
384
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 99
Pada umumnya, risiko kepatuhan melekat pada peraturan perundang-undangan RI dan ketentuan
lain yang berlaku, terkait dengan ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian bank seperti: risiko
pembiayaan terkait dengan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM); Kualitas
Aktiva Produktif (KAP); Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP); Batas
Maksimum Penyaluran Dana (BMPD); risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto
(PDN); penerapan Tata Kelola yang Baik (GCG); risiko strategis terkait dengan ketentuan
Rencana Bisnis Bank (RBB); Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) dan risiko lain yang
terkait dengan ketentuan tertentu. Ketidakmampuan Bank Umum Syariah untuk mengikuti dan
mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha perbankan dapat
berdampak terhadap kelangsungan usahanya.
385
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 100
13) Melalukan review ketentuan eksternal (regulasi) untuk diratifikasi dalam ketentuan internal
Bank.
14) Melakukan review kesesuaian rencana produk, kebijakan, sistem dan prosedur Bank terhadap
perundang-undangan dan ketentuan BI/OJK yang berlaku.
15) Melakukan prudential meeting atas ketentuan dari regulasi baru yang berdampak kepada
Bank dalam menentukan PIC/penanggungjawab Group/Unit Kerja terkait kewajiban pelaporan
atas regulasi baru tersebut.
a. Berdasarkan perhitungan manajemen pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Bank memiliki
rasio kecukupan penyediaan modal minimum (KPMM) masing-masing sebesar 14,01% dan
12,85%.
b. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Bank memiliki rasio Aset Produktif yang
Diklasifikasikan (APYD) terhadap jumlah aset produktif masing-masing sebesar 0,95 dan 0,94.
c. Rasio pembiayaan bermasalah Bank secara gross (sebelum dikurangi Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 4,92% dan
6,06%, sedangkan rasio pembiayaan bermasalah secara neto pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 masing-masing sebesar 3,13% dan 4,05%.
Perhitungan rasio pembiayaan bermasalah Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 18/SEOJK.03/2015 tanggal 8 Juni 2015
tentang transparansi dan publikasi laporan bank umum syariah dan unit usaha syariah.
d. Dalam laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD) yang disampaikan Bank kepada Bank
Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat piutang dan pembiayaan yang
melampaui atau melanggar ketentuan BMPD.
Kebijakan pengelolaan modal Bank bertujuan untuk memastikan bahwa Bank memiliki struktur
permodalan yang efisien, memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan usaha
Bank saat ini dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Bank di masa yang akan datang serta
untuk memenuhi kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator.
Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dalam Rencana Bisnis Bank dan disetujui
oleh Dewan Komisaris.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Rencana permodalan Bank disusun berdasarkan penilaian atas kecukupan kebutuhan permodalan
yang dipersyaratkan, rencana pengembangan usaha, dan kebutuhan likuiditas Bank.
386
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 101
Rasio kecukupan modal Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut
(dalam jutaan Rupiah):
2016 2015
I. Komponen Modal
A. Modal inti 6.109.151 4.856.611
Modal disetor 1.989.022 1.989.022
Cadangan umum 397.804 297.804
Laba ditahan awal tahun setelah pajak 2.618.663 2.424.997
Laba tahun berjalan setelah pajak (50%) - 144.788
Laba tahun berjalan setelah pajak (100%) 325.414 -
Dana setoran modal 500.000 -
Pendapatan komprehensif lainnya:
potensi keuntungan 6.440 -
Hak milik intelektual lainnya (termasuk aplikasi
piranti lunak (software)) (72.230) -
Selisih penilaian kembali aktiva tetap*) 344.038 -
387
PT BANK SYARIAH MANDIRI Halaman 102
52. DAMPAK PENERAPAN AWAL CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (CKPN) KOLEKTIF
Sejak 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSA Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran Murabahah
Pada tanggal 1 Januari 2015 Bank melakukan perhitungan kembali CKPN kolektif sesuai dengan
metode yang diatur Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan sesuai
Murabahah erbedaan antara saldo cadangan per
1 Januari 2015 dengan saldo CKPN kolektif yang dihitung berda Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran 246.726.758.565, dibebankan ke saldo laba pada
tanggal 1 Januari 2015 sebesar Rp185.045.068.924 dan menambah aset pajak tangguhan sebesar
Rp61.681.689.641.
Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk
tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut:
-
-
-
-
-
- Murabahah
- Salam
- Istishna
- Ijarah
-
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Murabahah
Salam Istishna Ijarah
ng lingkup
PSAK 13: Properti Investasi berlaku efektif pada 1 Januari 2017 sedangkan standar lain berlaku efektif
pada 1 Januari 2018. Penerapan dini atas standar-standar tersebut diperkenankan.
Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari
penerapan standar baru dan amendemen tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.
388
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page intentionally left blank
389
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
dan entitas anak
390
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
391
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan
Laporan Direksi
Auditor Independen
Laporan Posisi
Auditor Independen
Keuangan ...............................................................................................
Konsolidasian 393
........................................................................................... 1-8
Laporan Laba
PosisiRugi
Keuangan Konsolidasian
dan Penghasilan ...............................................................................
Komprehensif Lain Konsolidasian ........................................395 9 - 11
Laporan Perubahan
Laba Rugi dan Penghasilan
Ekuitas Komprehensif
Konsolidasian Lain Konsolidasian ................................. 12
................................................................................... 403- 13
Laporan Arus
Perubahan Ekuitas Konsolidasian
Kas Konsolidasian ........................................................................... 406
................................................................................................... 14 - 16
Laporan ArusLaporan
Catatan Atas Kas Konsolidasian ..........................................................................................
Keuangan Konsolidasian 408
.......................................................................... 17 - 287
Laporan
InformasiKomitmen
Keuangan dan Kontinjensi
Entitas Induk ..................................................................................... 411
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Entitas Induk ........................... Lampiran 2
************************
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
392
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
393
394
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET
10.363.214 10.155.626
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (3.049) (3.412)
73.700.235 37.387.623
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (83.308) (66.760)
Efek-efek
Pihak berelasi 18.571.548 16.516.404
Pihak ketiga 38.250.931 27.787.131
56.822.479 44.303.535
Dikurangi: Diskonto/premium yang belum
diamortisasi, kerugian/keuntungan
- bersih yang belum direalisasi
dari penurunan nilai wajar dan
cadangan kerugian penurunan nilai (270.836) (661.971)
15.924.118 14.912.513
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.756.847) (1.727.747)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
1
395
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET (lanjutan)
Tagihan derivatif
Pihak berelasi 3.660 32.152
Pihak ketiga 235.600 668.732
649.322.953 586.675.437
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (32.616.760) (22.281.842)
11.855.216 8.178.063
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (323.378) (270.614)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
396 2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET (lanjutan)
Tagihan akseptasi
Pihak berelasi 415.848 409.880
Pihak ketiga 14.373.396 10.921.393
14.789.244 11.331.273
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (241.041) (107.030)
Penyertaan saham
Pihak berelasi 50.331 50.331
Pihak ketiga 205.078 8.313
255.409 58.644
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (10.273) (10.250)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
3 397
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS
Simpanan nasabah
Giro/giro wadiah
Pihak berelasi 48.729.926 38.252.185
Pihak ketiga 138.253.402 133.902.303
Tabungan/tabungan wadiah
Pihak berelasi 1.973.087 1.342.075
Pihak ketiga 275.196.737 247.609.564
Deposito berjangka
Pihak berelasi 46.271.999 37.257.210
Pihak ketiga 191.635.079 163.968.994
Deposito berjangka
Pihak berelasi 286.210 -
Pihak ketiga 3.471.269 5.127.585
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
398 4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS (lanjutan)
Liabilitas derivatif
Pihak berelasi 10.058 3.095
Pihak ketiga 492.411 295.984
Liabilitas akseptasi
Pihak berelasi 2.481.708 606.737
Pihak ketiga 12.307.536 10.724.536
9.060.035 2.402.768
Dikurangi: biaya penerbitan yang
belum diamortisasi (34.041) (4.590)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
5 399
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS (lanjutan)
Pinjaman subordinasi
Pihak berelasi - 1.687.800
Pihak ketiga 215.432 2.053.867
215.432 3.741.667
Dikurangi: biaya penerbitan yang
belum diamortisasi - (3.964)
Simpanan nasabah
Pihak berelasi
Tabungan - investasi terikat dan tabungan
mudharabah - investasi tidak terikat 28.047 228.059
Deposito mudharabah - investasi tidak terikat 886.344 438.297
Pihak ketiga
Giro - investasi terikat dan giro mudharabah
- musyarakah 68.925 11.502
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
400 6
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
7 401
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
402 8
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016 2015
Pembalikan/(pembentukan) penyisihan
estimasi kerugian atas komitmen
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Pembalikan/(pembentukan) penyisihan
lainnya 117.637 (179.242)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
9 403
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016 2015
Beban pajak
Kini (5.088.924) (5.548.058)
Tangguhan 1.166.122 331.026
24.909.438 273.737
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Penyesuaian akibat penjabaran
laporan keuangan dalam mata uang asing (40.722) 39.182
Perubahan nilai wajar aset keuangan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
785.447 (979.306)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
404 10
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2016 2015
14.650.163 21.152.398
40.345.048 20.446.829
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
405
11
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
406
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kerugian bersih
yang belum
direalisasi
dari penurunan
nilai wajar Keuntungan
efek-efek bersih
dan obligasi aktuarial
Selisih kurs pemerintah program
karena yang tersedia imbalan Kepentingan
penjabaran untuk dijual pasti Saldo laba nonpengendali
laporan setelah setelah atas aset
Modal Tambahan keuangan dikurangi Selisih transaksi dikurangi Sudah Belum bersih Entitas
ditempatkan modal disetor/ dalam mata pajak dengan pihak pajak ditentukan ditentukan Anak yang Jumlah
dan disetor Agio saham uang asing tangguhan nonpengendali tangguhan penggunaannya penggunaannya Jumlah dikonsolidasi ekuitas
Saldo pada tanggal 1 Januari 2015 11.666.667 17.316.192 203.625 (571.348) - - 9.779.446 64.263.299 74.042.745 2.186.681 104.844.562
Pembayaran dividen
dari laba bersih tahun 2014 - - - - - - - (4.967.968) (4.967.968) - (4.967.968)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 11.666.667 17.316.192 242.807 (1.565.019) (92.751) 277.676 12.402.382 76.822.336 89.224.718 2.421.551 119.491.841
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
12
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kerugian
bersih yang belum
direalisasi
dari penurunan
nilai wajar Keuntungan
efek-efek bersih
dan obligasi aktuarial
Selisih kurs pemerintah program
karena yang tersedia imbalan Kepentingan
penjabaran untuk dijual pasti Saldo laba nonpengendali
laporan setelah setelah atas aset
Modal Tambahan keuangan dikurangi Selisih transaksi Selisih bersih dikurangi Sudah Belum bersih Entitas
ditempatkan modal disetor/ dalam mata pajak dengan pihak revaluasi pajak ditentukan ditentukan Anak yang Jumlah
dan disetor Agio saham uang asing tangguhan nonpengendali aset tetap tangguhan penggunaannya penggunaannya Jumlah dikonsolidasi ekuitas
Saldo pada tanggal 1 Januari 2016 11.666.667 17.316.192 242.807 (1.565.019) (92.751 ) - 277.676 12.402.382 76.822.336 89.224.718 2.421.551 119.491.841
Pembayaran dividen
dari laba bersih tahun 2015 - - - - - - - - (6.100.490) (6.100.490) - (6.100.490)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 11.666.667 17.316.192 202.363 (759.364 ) (92.751 ) 25.140.523 49.515 5.380.268 91.550.525 96.930.793 2.915.785 153.369.723
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
13
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
407
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
408 14
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
15 409
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
410
16
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
411
R e kom e n d a s i J u r i
Annual Report
A w a r d ( ARA ) 2 0 1 5
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
412
No. Uraian Halaman
Laporan Direksi agar memuat analisis atas kinerja perusahaan (mencakup antara lain kebijakan
strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala
1 yang dihadapi perusahaan), analisis tentang prospek usaha, penerapan tata kelola perusahaan, 43-50
penilaian atas kinerja komite-komite yang berada dibawah Direksi (jika ada), dan perubahan komposisi
anggota Direksi berikut alasan perubahannya jika ada).
Agar diungkapkan secara lengkap mengenai jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) untuk masing-
masing level organisasi, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian, serta deskripsi pengembangan
85
2 kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan) termasuk adanya persamaan
252-265
kesempatan pelatihan bagi seluruh karyawan dan biaya pengembangan serta kompetensi
karyawan.
Agar ditampilkan informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu, struktur grup
3 perusahaan (jika ada), analisis kinerja keuangan, laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir), website
profit Dewan Komisaris dan Direksi pada website perusahaan.
Agar diungkapkan dalam bentuk narasi dan tabel mengenai analisis kinerja keuangan dibandingkan
4 122-134
dengan tahun sebelumnya secara lengkap.
Agar diungkapkan bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat
5 kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri 136
perusahaan.
Agar diungkapkan prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, kriteria
6 158-165
yang digunakan, dan pihak yang melakukan assessment.
Agar diungkapkan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, struktur
remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja dan/atau jangka
7 187-189
panjang lainnya untuk setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengungkapan indikator
untuk penetapan remunerasi Direksi.
Agar diungkapkan informasi mengenai tanggal rapat, peserta rapat, dan agenda rapat untuk setiap
8 189-196
rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
Agar diungkapkan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan pemegang saham
9 186-187
pengendali dan/atau pemegang saham utama.
Agar diungkapkan penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup
pengendalian keuangan dan operasional, kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka
10 216-217
yang diakui secara internasional (COSO — internal control framework) dan evaluasi atas efektivitas
sistem pengendalian intern tersebut.
Agar diungkapkan kebijakan dan kegiatan yang dilakukan, berkaitan dengan corporate social
11 277-281
responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen.
Agar diungkapkan kebijakan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi atau
12 249
pengungkapan alasan dan pertimbangan perusahaan tidak memiliki kebijakan dimaksud.
Agar diungkapkan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan pihak yang
13 303
bertanggungjawab mengotorisasi laporan keuangan.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
413
414
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
09
K RI T ERIA ANNUA L
RE P O R T AWAR D 2 0 1 6
P T B ANK SYARIA H
MANDIRI
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
415
Kriteria Penjelasan Halaman
I. Umum
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa
Indonesia yang baik dan benar dan
1. V
dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa
Inggris
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas
2. yang baik dan menggunakan jenis dan V
ukuran huruf yang mudah dibaca
Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:
1. Sampul muka;
Laporan tahunan mencantumkan identitas
3. 2. Samping; V
perusahaan dengan jelas
3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman.
Laporan tahunan ditampilkan di website
4. Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun terakhir. V
perusahaan
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting
Informasi memuat antara lain:
1. Penjualan/pendapatan usaha;
2. Laba (rugi):
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
Informasi hasil usaha perusahaan dalam b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali;
bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun 3. Penghasilan komprehensif periode berjalan :
1. buku atau sejak memulai usahanya jika a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan 17
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan
usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun 4. Laba (rugi) per saham.
Informasi memuat:
1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding);
2. Tingkat bunga/imbalan;
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau
3. Tanggal jatuh tempo; dan
5. obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 20-22
4. Peringkat obligasi/sukuk tahun 2015 dan 2016.
(dua) tahun buku terakhir
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki obligasi/sukuk/obligasi
konversi, agar diungkapkan.
416
Kriteria Penjelasan Halaman
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan
dasar penilaiannya;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh
Direksi dan dasar pertimbangannya;
1. Laporan Dewan Komisaris 26-30
3. Pandangan atas penerapan/pengelolaan whistleblowing system
(WBS) di perusahaan dan peran Dewan Komisaris dalam WBS
tersebut; dan
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan
perubahannya.
417
Kriteria Penjelasan Halaman
Informasi memuat antara lain:
1. Nama;
2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan
atau lembaga lain);
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota 3. Umur; 51-55
7.
Direksi 4. Domisili; 85
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan
7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Direksi
di Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk.
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi;
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan;
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan
3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian;
data pengembangan kompetensi karyawan 85
8. 4. Data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan
yang mencerminkan adanya kesempatan 252-265
pada tahun buku yang terdiri dari pihak (level jabatan) yang
untuk masing-masing level organisasi
mengikuti pelatihan, jenis pelatihan, dan tujuan pelatihan; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah
dikeluarkan pada tahun buku.
Mencakup antara lain:
1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham
terbesar dan persentase kepemilikannya;
2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi:
a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham; dan
88
b. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham
9. Komposisi Pemegang saham 172
masing-masing kurang dari 5%.
181
3. Nama Direktur dan Komisaris serta persentase kepemilikan
sahamnya secara langsung dan tidak langsung.
418
Kriteria Penjelasan Halaman
Memuat informasi antara lain:
1. Nama dan alamat entitas anak; dan
Nama dan alamat entitas anak dan/atau
2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan.
16. kantor cabang atau kantor perwakilan (jika 92-99
ada)
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, kantor
cabang, dan kantor perwakilan, agar diungkapkan.
Meliputi paling kurang:
1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu;
2. Isi Kode Etik;
3. Informasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) paling kurang
meliputi bahan mata acara yang dibahas dalam RUPS, ringkasan
risalah RUPS, dan informasi tanggal penting yaitu tanggal
17. Informasi pada Website Perusahaan 89-91
pengumuman RUPS, tanggal pemanggilan RUPS, tanggal RUPS,
tanggal ringkasan risalah RUPS diumumkan;
4. Laporan keuangan tahunan terpisah (5 tahun terakhir);
5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi; dan
6. Piagam/Charter Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, dan
Unit Audit Internal.
Meliputi paling kurang informasi (jenis dan pihak yang relevan dalam
mengikuti):
1. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Dewan Komisaris;
2. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Direksi;
3. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Audit;
173
4. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Nominasi dan
Pendidikan dan/atau pelatihan Dewan 185-186
Remunerasi;
18. Komisaris, Direksi, Komite-komite, Sekretaris 204
5. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Lainnya;
Perusahaan, dan Unit Audit Internal 215
6. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Sekretaris Perusahaan; dan
220-221
7. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Unit Audit Internal. yang
diikuti pada tahun buku.
419
Kriteria Penjelasan Halaman
Penjelasan tentang:
1. Jenis investasi barang modal;
2. Tujuan investasi barang modal; dan
Bahasan mengenai investasi barang modal 3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku
6. 138
yang direalisasikan pada tahun buku terakhir terakhir.
420
Kriteria Penjelasan Halaman
Uraian memuat antara lain:
1. Perubahan kebijakan akuntansi;
Uraian mengenai perubahan kebijakan 2. Alasan perubahan kebijakan akuntansi; dan
16. akuntansi yang diterapkan perusahaan pada 3. Dampaknya secara kuantitatif terhadap laporan keuangan. 148
tahun buku terakhir
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi pada
tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
Pengungkapan informasi mengenai:
1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap
kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir;
2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan
3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment.
17. Informasi kelangsungan usaha 148-149
Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh
signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun
buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen
dalam meyakini bahwa tidak terdapat hal-hal yang berpotensi
berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan
pada tahun buku terakhir.
VI. Good Corporate Governance
Uraian memuat antara lain:
1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris;
2. Penilaian atas kinerja masing-masing komite yang berada di bawah
1. Uraian Dewan Komisaris 170-178
Dewan Komisaris dan dasar penilaiannya; dan
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib
kerja Dewan Komisaris).
Meliputi antara lain:
Komisaris Independen (jumlahnya minimal 1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan
2. 179
30% dari total Dewan Komisaris) 2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris
Independen.
Uraian memuat antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing
anggota Direksi;
3. Uraian Direksi 2. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi 179-186
(jika ada); dan
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib
kerja Direksi).
Memuat uraian mengenai:
1. Kriteria yang digunakan dalam penilaian;
2. Pihak yang melakukan penilaian;
Penilaian Penerapan GCG untuk tahun buku 3. Skor penilaian masing-masing kriteria;
4. 2015 yang meliputi paling kurang aspek 4. Rekomendasi hasil penilaian; dan 158-165
Dewan Komisaris dan Direksi 5. Alasan belum/tidak diterapkannya rekomendasi.
421
Kriteria Penjelasan Halaman
Dalam bentuk skema atau diagram yang memisahkan pemegang
saham utama dengan pemegang saham pengendali.
Informasi mengenai pemegang saham
utama dan pengendali, baik langsung Catatan: yang dimaksud pemegang saham utama adalah pihak yang,
7. 165
maupun tidak langsung, sampai kepada baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-
pemilik individu kurangnya 20% (dua puluh perseratus) hak suara dari seluruh
saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh suatu
Perseroan, tetapi bukan pemegang saham pengendali.
Mencakup antara lain:
1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi
lainnya;
2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris;
Pengungkapan hubungan afiliasi antara 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham
anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Utama dan/atau Pengendali;
8. 186-187
Pemegang Saham Utama dan/atau 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota
pengendali Komisaris lainnya; dan
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan
Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali.
422
Kriteria Penjelasan Halaman
Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan
keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;
2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit
laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;
3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh
14. Akuntan Publik 223-224
Kantor Akuntan Publik pada tahun buku terakhir; dan
4. Jasa lain yang diberikan Kantor Akuntan Publik dan akuntan publik
selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun buku
terakhir.
423
Kriteria Penjelasan Halaman
Mencakup antara lain:
1. Pokok perkara/gugatan;
2. Status penyelesaian perkara/gugatan;
3. Risiko yang dihadapi perusahaan dan nilai nominal tuntutan/
gugatan; dan
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh
4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota
perusahaan, entitas anak, serta anggota
21. Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, 240-242
Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang
perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat
menjabat pada periode laporan tahunan
pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi).
424
Kriteria Penjelasan Halaman
Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan
pendanaan;
2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan
arus kas dari aktivitas operasi;
6. Laporan Arus Kas 295-296
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran
kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan; dan
4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam
catatan atas laporan keuangan.
Meliputi sekurang-kurangnya:
1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK;
2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan;
7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi 303-320
3. Pajak penghasilan;
4. Imbalan kerja; dan
5. Instrumen Keuangan.
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak
berelasi;
8. Pengungkapan transaksi pihak berelasi 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan 367-371
dan beban terkait; dan
3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas
terkait.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini;
2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba
akuntansi;
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi
dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan tahun
Pengungkapan yang berhubungan dengan 2016;
9. 350-353
perpajakan 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada
laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan
jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada
laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah
aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi
keuangan; dan
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Metode penyusutan yang digunakan;
2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model
revaluasi dan model biaya;
Pengungkapan yang berhubungan dengan 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam
10. 343-344
aset tetap mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau
pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan
aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan:
penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk
mengidentifikasi segmen yang dilaporkan;
2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang
Pengungkapan yang berhubungan dengan dilaporkan;
11. 361
segmen operasi 3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang
dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material
segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan
4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang
produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya;
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
425