Anda di halaman 1dari 5

Kasus:

PERMOHONAN KREDIT - PT IntiBan

Bapak Martin, Direktur Keuangan PT IntiBan, sedang bersiap untuk mengadakan pertemuan dengan
pejabat Bank XXX minggu depan. Dalam pertemuan itu, Pak Martin ingin mengajukan permohonan
kredit berjangka lima tahun (2014-2018), untuk membiayai pertumbuhan penjualan yang ditargetkan
perusahaan serta memperluas gudang milik perusahaan. Untuk menghadapi pertemuan ini, Pak Martin
telah menyiapkan laporan keuangan PT Intiban seperti tampak pada Ekshibit 1.

Latar belakang perusahaan

PT Intiban adalah sebuah perusahaan distributor pengecer ban-ban kendaraan bermotor di wilayah
Jakarta dan sekitarnya. Ban-ban itu dijual melalui 10 buah toko dengan nama yang sama, tersebar di
Jakarta Selatan, Pusat, Barat, Timur dan Utara, serta beberapa wilayah di seputar Jakarta. Setiap toko
selalu berusaha menyediakan stok ban yang cukup untuk berbagai jenis dan ukuran, agar bisa melayani
dengan cepat setiap kebutuhan konsumen. Meskipun demikian, stok ban terbanyak disimpan di pusat
gudang di Bekasi yang terletak di luar kota Jakarta, yang selalu siap melayani permintaan toko-tokonya.

Untuk tahun 2013, PT Intiban mencapai penjualan sebesar Rp 23.505.000.000. Laba bersih untuk tahun
itu adalah Rp 1.190.000.000,-. Selama tiga tahun terakhir penjualan tumbuh sebesar 20% per tahun.
Pencapaian ini adalah akibat reputasi yang tinggi di bidang pelayanan dan harga yang bersaing, sehingga
memberikan kepuasan yang tinggi bagi pelanggan.

Riwayat Hubungan dengan Bank XXX

Di tahun 2008, PT IntiBan meminjam dana dari Bank XXX untuk membangun gudang. Pinjaman
ini harus diangsur dalam jumlah yang tetap yaitu Rp 125.000.000 per tahun. Pada akhir tahun 2013,
saldo pinjamannya adalah Rp 875.000.000. Selain itu, di tahun 2001 PT IntiBan juga mendapatkan credit
line dari Bank XXX. PT IntiBan belum pernah meminjam dana untuk memanfaatkan fasilitas itu.

Kebutuhan Dana Saat Ini

PT Intiban telah memutuskan untuk memperluas gudangnya untuk mengantisipasi


pertumbuhan usaha yang diperkirakan akan terjadi beberapa tahun ke depan. Memang, gudang yang
ada saat ini tampak kepenuhan. Selama 18 bulan ke depan, PT IntiBan merencanakan akan
menginvestasikan dana sebesar Rp 2.400.000.000 untuk membiayai ekspansi itu, dan Rp 2.000.000.000
diantaranya akan dibelanjakan selama tahun 2014 (tidak ada investasi lain selama tahun 2014 dan
2015). Perluasan gudang ini akan dapat memenuhi kebutuhan pergudangan selama beberapa tahun ke
depan. Proyek konstruksi gudang itu diharapkan akan selesai pada awal 2015. Oleh karena itu, PT
Intiban belum dapat mengakui beban depresiasi dalam tahun 2014. Mulai tahun 2015, PT IntiBan bisa
mengakui beban depresiasi sebesar 5% dari nilai gudang. Untuk aktiva tetap lainnnya, beban depresiasi
untuk tahun 2014 dan 2015 akan sama dengan beban depresiasi tahun 2013.

1
Selama tahun 2014 dan 2015 persediaan akan proporsional terhadap penjualan yang terjadi di
tahun 2013. Di tahun 2014 segala sesuatunya diperkirakan akan berlangsung seperti sebelumnya. Marjin
laba diperkirakan akan tetap seperti sebelumnya. Demikian pula dengan aktiva lancar selain persediaan,
diperkirakan akan tetap proporsinya terhadap penjualan. Saldo kas misalnya, akan dijaga pada level 3%
dari penjualan selama dua tahun ke depan. Tarip pajak diperkirakan juga akan tetap seperti sebelumnya,
demikian juga dengan persentase laba yang akan dibagi sebagai dividen.

PT IntiBan telah melakukan pembicaraan pendahuluan dengan Bank XXX tentang permohonan
kredit untuk membiayai perluasan gudang tersebut. Pencairan kredit itu direncanakan akan dilakukan
dua kali, yaitu sekali di tahun 2014 dan sekali lagi di tahun 2015. Pinjaman itu akan diangsur selama 4
tahun dengan jumlah yang sama setiap tahun. Angsuran pertama akan dilakukan setahun sejak gudang
selesai dibangun, yaitu pada tahun 2015. Tingkat bunga ditetapkan sebesar 10% per tahun.

Persiapan Pak Martin

Untuk mempersiapkan pertemuannya dengan Bank XXX, Pak Martin akan membuat proyeksi laporan
keuangan bagi perusahaannya untuk tahun 2014 dan 2015. Ia dan stafnya memperkirakan penjualan
akan naik 20% per tahun di tahun 2014 dan 2015, dari Rp 23.505.000.000 di tahun 2013 menjadi Rp
28.206.000.000 dan 33.847.000.000 di tahun 2014 dan 2015. Prioritas pertama yang akan dilakukan Pak
Martin adalah membuat proyeksi laporan laba rugi dan neraca perusahaan pada akhir tahun 2014 dan
2015.

2
Ekshibit 1:

3
Pertanyaan:

1. Buat penilaian kinerja keuangan PT Intiban untuk tahun 2011, 2012, dan 2013, dengan mengisi
tabel di bawah ini:
2011 2012 2013
Rasio-rasio Profitabilitas:
a. Profit margin 5% 5% 5%
b. Return on Asset 12% 13% 13%
c. Return on Equity 24% 25% 24%

Rasio-rasio Likuiditas:
a. Current Ratio 2,03 1,92 2,03
b. Quick Ratio 1,32 1,29 1,35

Rasio-rasio “Leverage”:
a. Asset/Modal 2,01 1,92 1,79
b. Hutang/Modal 1,01 0,92 0,79
c. Interest Coverage 11 17 23

Rasio-rasio Aktivitas:
a. Perputaran aktiva 2,47 2,60 2,62
b. Umur piutang 6,38 6,58 6
c. Umur persediaan 6 6 6
d. Umur Hutang Dagang 7,02 …….. ……..

Berdasarkan kinerja tiga tahun terakhir itu berikan pendapat Anda apakah Bank XXX cukup layak
untuk mempertimbangkan pemberian kredit kepada PT Intiban?

4
2. Buat proyeksi laporan laba-rugi dan neraca untuk tahun 2014 dan 2015, dengan tabel berikut
ini:

Berdasarkam proyeksi di atas, berikan kesimpulan Saudara apakah Bank XXX layak memberikan
kredit kepada PT Intiban dan berapa jumlahnya ? Berikan argumen yang meyakinkan atas
kesimpulan Saudara.

Anda mungkin juga menyukai