Anda di halaman 1dari 271

Disclaimer

Laporan tahunan ini berisikan pernyataanpernyataan kondisi keuangan, hasil operasi,


proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan
Perusahaan, yang digolongkan sebagai pernyataan
ke depan dalam pengertian perundang-undangan
yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis.
Pernyataan-pernyataan tersebut bersifat prospektif
yang memiliki risiko dan ketidakpastian serta
dapat mengakibatkan perkembangan aktual
secara material berbeda dari yang tertulis dalam
pernyataan-pernyataan tersebut. Pernyataan
prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat
berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi
terkini dan kondisi mendatang dari Perusahaan serta
lingkungan bisnis di mana Perusahaan menjalankan
kegiatan usaha. Perusahaan tidak menjamin
bahwa segala tindakan yang telah diambil untuk
memastikan keabsahan dokumen ini akan membawa
hasil-hasil tertentu sesuai harapan. Laporan ini juga
memuat kata Bank Syariah Mandiri, BSM, atau
Perusahaan yang didefinisikan sebagai PT Bank
Syariah Mandiri yang menjalankan usaha dalam
bidang perbankan.

Semangat Perubahan
Untuk Menang
Setelah Memperkuat Pondasi untuk
terus Tumbuh secara Berkelanjutan
menjadi Tema Laporan Tahunan
2014, maka pada Laporan Tahunan
2015 ini, Bank menetapkan tema
Semangat Perubahan untuk
Menang.
Tema ini merupakan akumulasi
spirit seluruh insan BSM dari segala
lini untuk terus memberikan yang
terbaik dalam mengawal perusahaan
melewati setiap tantangan iklim
bisnis yang bagaimanapun.
Semangat untuk terus memberikan
yang terbaik dari seluruh potensi
dan kemampuan para insan BSM ini
memiliki akar yang kuat pada prinsip
Islam yang Rahmatan lil alamiin
(Kasih sayang pada seluruh alam).
Prinsip ini telah memperkokoh
kedudukan BSM pada titik
keseimbangannya sebagai
intermediary institution di antara
para pemangku kepentingan; baik
para nasabah deposan, mitra usaha,
masyarakat maupun regulator.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Semangat Perubahan untuk


Menang adalah sumber inspirasi
bagi BSM untuk terus berbenah
yakni: ke dalam berupa perubahan
struktur organisasi dan proses
bisnis, sedangkan keluar berupa
perubahan fokus bisnis kepada
segmen ritel dan penguatan sinergi
dengan perusahaan induk, PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk.
Pada akhirnya, penetapan tema
Semangat Perubahan untuk
Menang adalah merupakan simpul
tekad seluruh insan BSM untuk terus
berkhidmat kepada peningkatan
kesejahteraan seluruh kalangan
masyarakat sebagai implementasi
cinta BSM kepada tanah air dan
bangsa Indonesia.

Kesinambungan
Tema
Kesinambungan tema Laporan
Tahunan menjadi penting untuk
menunjukkan konsistensi Laporan
Tahunan. Berikut akan disajikan
kesinambungan tema dalam 4
(empat) tahun terakhir (periode
2012-2015).

2012

Greater Ways for Greater Indonesia


Better Legacy sebagai bentuk komitmen BSM untuk
memberikan warisan yang lebih baik kepada generasi
penerus di BSM. Komitmen ini kami implementasikan
dalam prinsip-prinsip bekerja dengan kemampuan
terbaik, prudent, dan taat azas di manapun insan BSM
bertugas.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

2015

Semangat Perubahan Untuk Menang

Setelah Memperkuat Pondasi untuk terus Tumbuh secara


Berkelanjutan menjadi Tema Laporan Tahunan 2014, maka
pada Laporan Tahunan 2015 ini, Bank menetapkan tema
Semangat Perubahan untuk Menang.
Semangat untuk terus memberikan yang terbaik dari seluruh
potensi dan kemampuan para insan BSM ini memiliki akar
yang kuat pada prinsip Islam yang Rahmatan lil alamiin (Kasih
sayang pada seluruh alam).
Semangat Perubahan untuk Menang adalah sumber inspirasi
bagi BSM untuk terus berbenah yakni: ke dalam berupa
perubahan struktur organisasi dan proses bisnis, sedangkan
keluar berupa perubahan fokus bisnis kepada segmen ritel dan
penguatan sinergi dengan perusahaan induk, PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.
Pada akhirnya, penetapan tema Semangat Perubahan untuk
Menang adalah merupakan simpul tekad seluruh insan BSM
untuk terus berkhidmat kepada peningkatan kesejahteraan
seluruh kalangan masyarakat sebagai implementasi cinta BSM
kepada tanah air dan bangsa Indonesia.

2013

Stronger Fundamentals for Greater Indonesia


BSM memperkuat pondasi perusahaan untuk lebih
memantapkan langkah BSM mencapai tujuan
perusahaan. BSM bertujuan untuk membangun
Indonesia yang lebih baik, agar Indonesia siap menjadi
pemimpin peradaban spiritual di masa yang akan
datang.

2014

Perkuat Pondasi Tumbuh Berkelanjutan


BSM berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang tumbuh
berkelanjutan. Untuk itu, pondasi semangat, tujuan, dan
cita-cita BSM menjadi akar yang tidak dapat diabaikan. Dari
elemen yang paling dasar tersebut muncul budaya perusahaan
yang menjadi ruh dalam bekerja, yang membawa BSM untuk
konsisten berkarya dan memberikan kontribusi bagi Indonesia.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Kilas Kinerja
2015

23,81
Triliun
9,61%

Kinerja pembiayaan Wholesale Banking


pada 2015 mencapai sebesar Rp23,81
triliun, tumbuh sebesar Rp2,09 triliun
atau 9,61% dibandingkan kinerja
pembiayaan Wholesale Banking pada
2014 sebesar Rp21,73 triliun.

Pembiayaan 2015
Wholesale Banking

27,28
Triliun
0,57%

Kinerja pembiayaan Retail Banking pada


2015 mencapai sebesar Rp27,28 triliun,
tumbuh sebesar Rp153,70 miliar atau 0,57%
dibandingkan kinerja pembiayaan Retail
Banking pada 2014 sebesar Rp27,12 triliun

Pembiayaan 2015
Retail Banking

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

5,61

70,37

62,11

51,09

Triliun

Triliun

Triliun

Triliun

5,10%

3,83%

3,98%

21,59%

Aset 2015

DPK 2015

Pembiayaan 2015

Ekuitas 2015

Pembiayaan pada 2015


mencapai Rp51,09 triliun
atau tumbuh Rp1,96
triliun atau 3,98% dari
posisi pada 2014 sebesar
Rp49,13 triliun.

Ekuitas pada 2015


mencapai Rp5,61
triliun, tumbuh
Rp996,73 miliar
atau 21,59%
terhadap posisi
ekuitas pada 2014
sebesar Rp4,62
triliun.

Aset BSM pada


2015 mencapai
Rp70,37 triliun,
tumbuh Rp3,41
triliun atau 5,10%
dibandingkan
dengan jumlah aset
pada 2014 sebesar
Rp66,96 triliun.

Dana Pihak Ketiga


(DPK) pada 2015
mencapai Rp62,11
triliun, tumbuh
Rp2,29 triliun atau
3,83% dari semula
Rp59,82 triliun
pada 2014.

5,96

Rp289,58

Rp681,77

Triliun

miliar

miliar

Pendapatan 2015

Laba Bersih 2015

Laba Komprehensif 2015

Rp

Tahun 2015, BSM membukukan


pendapatan sebesar Rp5,96
triliun, meningkat Rp472,82
miliar atau 8,62% dibandingkan
dengan perolehan pendapatan
pada 2014 sebesar Rp5,49
triliun.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015

Realisasi laba bersih tahun


2015 mencapai Rp289,58
miliar, meningkat Rp334,39
miliar terhadap realisasi laba
bersih tahun 2014 sebesar
Rp44,81 miliar.

Pada tahun 2015, realisasi


laba komprehensif
mencapai Rp681,77 miliar,
meningkat Rp730,55 miliar
terhadap realisasi laba
komprehensif tahun 2014
sebesar Rp48,78 miliar
(disajikan kembali).
5

Penghargaan dan
Sertifikasi 2015
No.

Gambar

Nama Penghargaan

Pemberi
Penghargaan

Jenis Prestasi

Tanggal Anugrah

1.

Good Corporate
Governance Award
2015

Indonesia Institute for


Corporate Governance
bekerja sama dengan
Majalah SWA

Penghargaan untuk The


Most Trusted Company
Based on Corporate
Governance Perception
Index (CGPI)

17 Desember 2015

2.

Anugerah Perbankan
Indonesia 2015

Majalah Economic
Review bekerjasama
dengan Perbanas
Institute

Peringkat I Kategori
Information Technology
Bank Syariah BUKU II

5 November 2015

3.

Best Islamic Bank of


Indonesia

Asiamoney

Bank Syariah terbaik di


Indonesia berdasarkan
penilaian survey di Asia

16 September 2015

4.

Best Brand Platinum


Awards

Majalah SWA
bekerjasama dengan
lembaga survey Mars

Penghargaan untuk
Indonesia Best Brand
Award lebih dari 5
kali berturut-turut
(Platinum)

30 September 2015

5.

Indonesia Banking
Award 2015

Tempo Media Group


bekerja sama dengan
Indonesia Banking
School (IBS)

The Most Efficient Bank

17 September 2015

6.

Indonesia Best eMark


Award 2015

Telkom University
bekerjasama dengan
Majalah SWA

Kategori: Bank Syariah


Aset di atas 10 Triliun

Recognition for Best ICT


Implementation in Sales
& Marketing
Kategori: Financial
Institution Bank

10 September 2015

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

No.

Gambar

Nama Penghargaan

Pemberi
Penghargaan

Jenis Prestasi

Tanggal Anugrah

7.

Word of Mouth
Marketing Award

Majalah SWA
bekerjasama dengan
lembaga riset Onbee
Marketing

Penghargaan untuk
Marketing dari nasabah
ke nasabah

13 Agustus 2015

8.

Indonesia Middle-Class
Brand Champion 2015
Product Category Hajj
Savings

Majalah SWA bekerja


sama dengan
Inventure

Penghargaan atas The


Indonesia Middle-Class
Brand Champion 2015
Based on The MiddleClass Consumer Survey
in 6 Cities in Indonesia

11 Juni 2015

9.

Corporate Image
Award

Majalah Tempo Media


Group bekerjasama
dengan Frontier
Consulting Group

Penghargaan atas
image perusahaan
yang didasarkan pada
aspek kualitas produk,
performa perusahaan,
tanggungjawab sosial
dan perusahaan yang
merupakan tempat
kerja idaman

10 Juni 2015

10.

Islamic Bank of The


Year Award

The Asset Asian


Hongkong

Bank Syariah di
Indonesia yang
berpredikat Sangat
Bagus atas kinerja
keuangan tahun 2014

8 Juni 2015

11.

Best Islamic Trade


Finance Bank Award

The Asset Asian


Hongkong

Bank Syariah di
Indonesia yang
berpredikat Sangat
Bagus atas kinerja
keuangan tahun 2014

8 Juni 2015

12.

Best Islamic Retail Bank


Award

The Asset Asian


Hongkong

Bank Syariah di
Indonesia yang
berpredikat Sangat
Bagus atas kinerja
keuangan tahun 2014

8 Juni 2015

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

No.

Gambar

Nama Penghargaan

Pemberi
Penghargaan

Jenis Prestasi

Tanggal Anugrah

13.

Service Excellence
Award 2015

Majalah Infobank
bekerjasama dengan
Marketing Research
Indonesia (MRI)

Penghargaan atas:
1. Best Customer
Service
2. Best Teller
3. Best ATM
4. Best Phone
5. Best Satpam

4 Juni 2015

14.

MarkPlus WOW Service


Excellence Award 2015
Jabodetabek

MarkPlus Inc

The Best Champion


of Jabodetabek WOW
Service Excellence Award

8 Mei 2015

15.

Infobank Digital Brand


of The Year 2015

Majalah Infobank

Peringkat I Kategori
Tabungan Bank Umum
Syariah

26 Maret 2015

16.

Infobank Digital Brand


of The Year 2015

Majalah Infobank

Peringkat II Kategori
Bank Umum Syariah

26 Maret 2015

17.

Net Promoter Leader

Majalah SWA bekerja


sama dengan
lembaga riset Hachiko

Penghargaan untuk
loyalty index

25 Februari 2015

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Peristiwa
Penting 2015

IB Vaganza Solo
Januari
RUPS pernyataan kembali keputusan penambahan modal
melalui inbreng

Februari

BSM Raih Penghargaan Net Promoter Leader

BSM dan Kementerian Agama kerjasama Optimalisasi Dana


Haji (6 Maret 2015)

Maret

BSM Bentuk Reksadana Pasar Uang Syariah (media


gathering)

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

RUPS Tahunan

April

BSM Ditunjuk Jadi Bank Penyalur Gaji Kementerian Negara/


Satker dan Lembaga Negara (13 April 2015)

BSM Raih Bank of The Year (8 Juni 2015)


BSM Tandatangani PKS dengan Kemenag untuk jadi Bank
Pembayar Gaji

PKS BSM dan Garuda, Fasilitas Deposit Booking Seat

Mei

BSM Resmikan UKM Center Tumang Boyolali (29 Mei 2015)

10

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

BSM dan AXA Mandiri Jalin kerjasama serahkan Mobil Klinik


Gigi ke Laznas

Juni

BSM Layani Penukaran Uang Tunai di Monas (20 Juni 2015)

BSM Raih Service Excellence Award 2015

Mudik Gratis BSM

Juli

Launching Kerjasama Asuransi Mandiri Sejahtera Cerdas


Syariah dan Proteksi Kesehatan Syariah di Jakarta, Rabu
(7/10).

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

11

Bank Syariah Mandiri (BSM) menyerahkan bantuan ke


Universitas KH. A. Wahab Abdullah

Agustus

BSM Serahkan Beasiswa di Muktamar Muhammadiyah


(3 Agustus 2015)

Kickoff Corporate Plan 2016-2020

BSM meraih Best Brand Platinum Awards

September

BSM meraih Annual Report Award

Oktober

12

Sosialisasi Pilot Project Corplan 2016-2015

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Paparan media mengenai Project Based Sukuk BSM bersama


kementrian Keuangan RI

Milad BSM ke-16

November

Kerjasama BSM dan Avrist Assurance untuk fitur badal haji


untuk nasabah Tabungan Mabrur dan Tabungan Mabrur
Junior

BSM Berbagi

Penambahan modal Rp500 milyar

Penghargaan The Most Trusted Companies di Jakarta,


Kamis, 17 Desember 2015

Desember

BSM gelar BSM Santripreneur Award


(Desember 2015)

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

13

Daftar Isi
Profil Perusahaan

54

Identitas Perusahaan

56

Riwayat Singkat Perusahaan

57

Bidang Usaha

60

Struktur Organisasi

66

Profil Pejabat Eksekutif

68

Visi, Misi, dan Tata Nilai

71

Makna Tema

Kesinambungan Tema

Kilas Kinerja 2015

Pernyataan Tentang Budaya


Perusahaan

74

Penghargaan dan Sertifikasi 2015

Susunan Dewan Komisaris

76

Peristiwa Penting 2015

Susunan Direksi

76

Daftar Isi

14

Jumlah Pegawai dan


Pengembangan Kompetensi

76

Struktur Grup

78

Ikhtisar Utama

18

Sinergi Grup Mandiri

78

Ikhtisar Keuangan

20

Komposisi Pemegang Saham

80

Ikhtisar Operasional (Non


Keuangan)

24

Daftar Entitas Anak/Entitas


Asosiasi

80

Ikhtisar Saham

25

Kronologis Pencatatan Saham

80

Ikhtisar Obligasi, Sukuk atau


Obligasi Konversi

25

Kronologis Pencatatan Efek


Lainnya

81

Lembaga dan Profesi Penunjang


Perusahaan

83

Wilayah Operasi dan Alamat


Jaringan BSM

84

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

86

A. Tinjauan Ekonomi dan Industri


Perbankan

88

Perkembangan Ekonomi dan


Industri Perbankan

88

Pangsa Pasar (Market Share)

90

Laporan Manajemen

26

Laporan Dewan Komisaris

28

Profil Dewan Komisaris

31

Laporan Dewan Pengawas Syariah

36

Profil Dewan Pengawas Syariah

38

Laporan Direksi

40

Profil Direksi dan SEVP

45

Surat Pernyataan Tentang


Tanggung Jawab Atas Kebenaran
Isi Laporan Tahunan PT Bank
Syariah Mandiri Tahun 2015

14

52

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

B. Tinjauan Operasi Per Segmen


Usaha

94

Aspek Pemasaran

123

Highlight Kinerja Bisnis

94

Kebijakan Dividen

125

Wholesale Banking

94

Program Kepemilikan Saham oleh


Karyawan dan/ atau Manajemen
(ESOP/MSOP)

126

Retail Banking

94

Fokus Pengembangan Bisnis


Perbankan 2015

95

Realisasi Penggunaan Dana Hasil


Penawaran Umum

126

Segmen Usaha Wholesale


Banking

96

Informasi Investasi, Ekspansi,


Divestasi, Penggabungan/
Peleburan Usaha, Akuisisi atau
Restrukturisasi Utang/Modal

126

Segmen Usaha Retail Banking

99

Kinerja Operasi per Wilayah

102

Transaksi Material Mengandung


Benturan Kepentingan dan/atau
Transaksi dengan Pihak Afiliasi

127

C. Tinjauan Kinerja Keuangan

104

Kinerja Laporan Posisi Keuangan

104

Perubahan Peraturan PerundangUndangan

131

Kinerja Laporan Laba Rugi


Komprehensif

113

Perubahan Kebijakan Akuntansi

131

Informasi Kelangsungan Usaha

133

Laporan Arus Kas

114

Laporan Rasio Keuangan Utama

117

E. Tinjauan Fungsi Pendukung


Bisnis

134

D. Tinjauan Informasi Keuangan


Lainnya

118

Internal Audit

134

Kepatuhan

137

Kemampuan Membayar Utang


dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
Perusahaan

118

Manajemen Risiko

141

Teknologi Informasi

148

Struktur Modal dan Kebijakan


Manajemen atas Struktur Modal

118

Pengadaan Barang dan Jasa

148

Ikatan yang Material untuk


Investasi Barang Modal 2015

120

Investasi Barang Modal 2015

120

Perbandingan Target RBB 2015


dengan Realisasi 2015 dan
Proyeksi 2016

120

Informasi dan Fakta Material yang


Terjadi setelah Tanggal Laporan
Akuntan

121

Prospek Usaha Perusahaan

121

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

15

Komite Audit

195

Komite Pemantau Risiko

202

Komite Remunerasi dan Nominasi

207

Corporate Secretary

209

Akses Data dan Informasi

212

Sistem Pengendalian Intern

213

Akuntan Publik

214

Daftar Konsultan yang Digunakan

216

156

Manajemen Risiko

224

Self Assessment GCG

156

Internal Audit

224

Rating GCG CGPI Award

160

Kepatuhan

224

Struktur GCG

162

Corporate Social Responsibility

224

Pemegang Saham

163

Perkara Penting

224

Rapat Umum Pemegang Saham


(RUPS)

163

Pendapatan Non Halal dan


Penggunaannya

225

Dewan Komisaris

169

Code of Conduct

226

Komisaris Independen

173

228

Direksi

174

Penanganan Benturan
Kepentingan

Hubungan Dewan Komisaris


dengan Direksi

Whistleblowing System

230

181

Praktik Bad Corporate Governance

232

Keberagaman Komposisi Dewan


Komisaris dan Direksi

182

Rencana Pengembangan GCG


Tahun 2016

233

Assessment Dewan Komisaris

182

Remunerasi Dewan Komisaris,


Direksi dan Dewan Pengawas
Syariah

183

Rapat Dewan Komisaris dan


Direksi

185

Pengungkapan Hubungan Afiliasi


Anggota Dewan Komisaris, Direksi
dan/atau Pemegang Saham
Pengendali

192

Dewan Pengawas Syariah

193

Tata Kelola Perusahaan

150

Pendahuluan

152

Motivasi Penerapan GCG

152

Prinsip-prinsip GCG

153

Dasar dan Penerapan GCG

154

Konsep Implementasi GCG BSM

154

Komitmen Penerapan GCG Secara


Berkelanjutan

155

Apresiasi Implementasi GCG

16

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber Daya


Manusia

234

Pendahuluan

236

Struktur Organisasi BSM

236

Profil Pegawai

238

Rekrutmen

239

Talent Management

241

Pengembangan Kompetensi BSM

241

Program Pembelajaran (Learning


Program)

242

Rencana Program Pelatihan &


Pengembangan SDM Tahun 2016

246

Sistem Remunerasi

247

Penilaian Pegawai

248

Kegiatan Ekstra Pegawai

249

Corporate Social Responsibility

250

Pendahuluan

252

Dasar Pelaksanaan CSR

252

Konsep CSR BSM

253

Struktur Pengelola CSR

253

CSR Bersama Laznas BSM

253

Dana CSR

254

CSR Terkait Lingkungan Hidup

258

CSR Terkait Ketenagakerjaan,


Kesehatan dan Keselamatan Kerja

260

CSR Terkait Pengembangan Sosial


Kemasyarakatan

262

CSR Terkait Tanggung jawab Terhadap


Konsumen

265

Laporan Keuangan Konsolidasi

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

270

17

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Ikhtisar
Utama

18

Ikhtisar Utama

18

Ikhtisar Keuangan

20

Ikhtisar Operasional (Non Keuangan)

24

Ikhtisar Saham

25

Ikhtisar Obligasi, Sukuk atau Obligasi Konversi

25

19

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Ikhtisar Keuangan
Uraian

2011

2012

2013

2014*

2015

A. Laporan Posisi Keuangan (Dalam Miliar Rupiah)


1

Aset

48.672

54.229

63.965

66.956

70.370

Aset Produktif

44.918

50.640

58.947

61.900

64.975

Penempatan SBIS, FASBIS, Reverse Repo SBSN &


Term Deposito Valas BI

4.850

3.125

5.918

10.302

5.408

Pembiayaan yang Diberikan

36.727

44.755

50.460

49.133

51.090

Liabilitas

7.041

9.169

11.030

8.663

9.883

Dana Syirkah Temporer

37.858

40.380

47.574

53.175

54.373

Surat Berharga yang Diterbitkan

700

500

500

500

500

Dana Pihak Ketiga

42.618

47.409

56.461

59.821

62.113

4.669

6.434

7.525

5.200

5.830

a.

Giro

b.

Tabungan

14.424

19.148

22.101

22.685

24.995

c.

Deposito

23.525

21.827

26.834

31.936

31.288

3.073

4.181

4.862

4.617

5.614

Ekuitas

*) Direklasifikasi dan disajikan kembali

20

51.090

2013

2014

2015

2013

2014

3.073

2013

5.614

62.113

59.821
2014

4.617

2012

2012

Ekuitas
(dalam Rp Miliar)

56.461

47.409

42.618
2011

2011

49.133

2015

50.460

2014

44.755

36.727

70.370

66.956

63.965
2013

Dana Pihak Ketiga


(dalam Rp Miliar)

4.862

2012

Pembiayaan
(dalam Rp Miliar)

4.181

2011

54.229

48.672

Aset
(dalam Rp Miliar)

2015

2011

2012

2015

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Uraian

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

2011

2012

2013

2014*

2015

Pendapatan Usaha

4.853

5.824

6.631

6.489

6.899

Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai


Mudharib

3.771

4.685

5.438

5.487

5.960

Fee Based Income

1.082

1.139

1.193

1.002

939

Biaya Usaha

3.747

4.328

4.863

5.522

5.482

Biaya Bagi Hasil

1.855

2.081

2.249

2.613

2.551

Beban Overhead

1.892

2.247

2.615

2.908

2.932

Laba Usaha (tidak termasuk PPAP/CKPN)

1.107

1.495

1.768

968

1.416

Laba Usaha

761

1.119

898

(36)

370

Pendapatan/Biaya Non Usaha

14

14

Laba Sebelum Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan

748

1.097

884

(26)

374

Laba Netto

551

806

651

(45)

290

Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk

Diatribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali

553

807

651

(49)

682

Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk

Diatribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali

3.376

3.382

2.232

(150)

946

B. Laporan Laba Rugi Komprehensif (Dalam Miliar


Rupiah)
1

Laba Komprehensif

Laba Bersih Per Saham Dasar (Dalam Rp)

*) Direklasifikasi dan disajikan kembali

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

21

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

5.960

5.487

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

370
2015

(36)

2014

898

939

1.193
2013

1.002

1.139
2012

1.119

Laba Usaha
(dalam Rp Miliar)

Fee Based Income


(dalam Rp Miliar)

1.082

2011

5.438

2015

4.685

2014

3.771
2013

6.899

6.489

2012

Tata Kelola
Perusahaan

Pendapatan sebagai Mudharib


(dalam Rp Miliar)

6.631

2011

5.824

4.853

Pendapatan Usaha
(dalam Rp Miliar)

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

761

Ikhtisar
Utama

2011

22

2011

2015

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Uraian

Data
Perusahaan

2011

2012

Laporan Keuangan
Konsolidasi

2013

2014*

2015

Pemenuhan Modal Minimum (CAR)

14,57%

13,82%

14,10%

14,12%

12,85%

Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) - Sebelum Pajak

1,95%

2,25%

1,53%

-0,04%

0,56%

Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) - Setelah Pajak

24,24%

25,05%

15,34%

-0,94%

5,92%

Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR)

86,03%

94,40%

89,37%

81,92%

81,99%

Pembiayaan Bermasalah terhadap Total


Pembiayaan (NPF NETT)

0,95%

1,14%

2,29%

4,29%

4,05%

Pembiayaan Bermasalah terhadap Total


Pembiayaan (NPF GROSS)

2,42%

2,82%

4,32%

6,84%

6,06%

Pendapatan Bagi Hasil Bersih terhadap Aset


Produktif (NIM)

7,48%

7,25%

7,25%

6,20%

6,53%

Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar

262,62%

155,26%

178,65%

267,77%

202,69%

Liabilitas terhadap Ekuitas (DER)

229,11%

219,31%

226,85%

187,64%

176,05%

10

Liabilitas terhadap Aset (DAR)

14,47%

16,91%

17,24%

12,94%

14,04%

semangat perubahan untuk menang

C. Laporan Rasio-Rasio Keuangan Penting

*) Direklasifikasi dan disajikan kembali

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

2014

2015

81,92%

81,99%

94,40%

89,37%
2013

2014

2015

Liabilitas terhadap Ekuitas (DER)

2011

2012

2013

176,05%

2013

202,69%

178,65%

267,77%
2012

2012

187,64%

2011

155,26%

262,62%

Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar

2011

226,85%

2015

219,31%

2014

86,03%

2013

229,11%

14,12%

2012

Pembiayaan Terhadap Dana Pihak Ketiga


(FDR)

12,85%

14,10%

2011

13,82%

14,57%

Pemenuhan Modal Minimum


(CAR)

2014

2015

23

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Ikhtisar Operasional
(Non Keuangan)
Uraian

2011

2012

2013

2014

2015

669

764

853

865

865

Jaringan Kantor

Pegawai

11.788

15.999

16.945

16.892

16.926

Jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri,


ATM Bersama, ATM Prima, MEPS)

65.118

109.686

144.865

164.737

169.399

Nasabah Pendanaan dan


Pembiayaan

2.864.087

3.873.043

4.835.889

5.569.887

9.633.273

2014

2015

2011

24

11.788
2012

2012

2013

2014

2015

2013

2014

2015

2011

2012

2013

2014

9.633.273

5.569.887

4.835.889

3.873.043

2.864.087

169.399

164.737

Nasabah
(Rekening)

144.865

109.686

65.118

Jaringan ATM
(Unit)

2011

16.926

2013

16.892

865

2012

16.945

865

2011

15.999

853

Pegawai
(Orang)

669

764

Jaringan Kantor
(Unit)

2015

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Ikhtisar Saham
Sampai dengan akhir tahun 2015, PT Bank Syariah
Mandiri (BSM) belum melakukan aktivitas perdagangan
saham di Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak terdapat
informasi yang memuat tentang: (1) Jumlah saham yang
beredar; (2) Kapitalisasi pasar; (3) Harga saham tertinggi,
terendah, dan penutupan; dan (4) Volume perdagangan.

Ikhtisar Obligasi,
Sukuk atau Obligasi
Konversi
Jumlah
Obligasi/
Sukuk
(dalam
miliar
Rupiah)

Tingkat Bunga/
Imbalan
(Nisbah)

Surat Berharga Subordinasi yang


Diterbitkan Bank Syariah Mandiri
Tahap 1 Tahun 2011

75

16,30%

Surat Berharga Subordinasi yang


Diterbitkan Bank Syariah Mandiri
Tahap 2 Tahun 2011

275

Surat Berharga Subordinasi yang


Diterbitkan Bank Syariah Mandiri
Tahap 3 Tahun 2011

150

Uraian

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Tanggal Jatuh
Tempo

Peringkat
Obligasi/
Sukuk

19 Desember
2011

19 Desember 2021

idAA

16,30%

19 Desember
2011

19 Desember 2021

idAA

16,30%

19 Desember
2011

19 Desember 2021

idAA

Tanggal Efektif

25

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Laporan
Manajemen

26

Laporan Manajemen

26

Laporan Dewan Komisaris

28

Profil Dewan Komisaris

31

Laporan Dewan Pengawas Syariah

36

Profil Dewan Pengawas Syariah

38

40

Laporan Direksi

Profil Direksi dan SEVP

45

Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi


Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2015

52

27

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Laporan
Dewan Komisaris

Ventje Rahardjo
Komisaris Utama

28

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Para pemangku kepentingan dan pemegang saham
yang terhormat,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala nikmat, rahmat dan karunia yang telah
dilimpahkan-Nya kepada kita semua, perkenankanlah
saya mewakili Dewan Komisaris menyampaikan laporan
Pengawasan terhadap operasional BSM tahun 2015.
Ekonomi dunia di tahun 2015 ditandai dengan
perlambatan pertumbuhan dan disertai dengan periode
pemulihan di berbagai belahan ekonomi dunia. Sebagai
bagian tidak terpisahkan dari dinamika ekonomi dunia,
perekonomian Indonesia juga ditandai dengan berbagai
indikator ekonomi yang kurang menggembirakan
jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Beberapa indikator yang menggambarkan kondisi
ekonomi Indonesia antara lain: pertumbuhan ekonomi
4,79%, laju inflasi 3,5%, nilai tukar rupiah terhadap
US$ Rp 14.123, suku bunga acuan 7,5%. Dari indikatorindikator tersebut, pemerintah harus terus bekerja ekstra
untuk menciptakan iklim ekonomi dan bisnis yang
mampu meningkatkan kinerja sektor riil dan konsumsi
kelas menengah khususnya agar mampu mendorong
peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang
selanjutnya berdampak pada membaiknya berbagai
indikator ekonomi. Perbaikan berbagai indikator
ekonomi pada akhirnya akan berdampak positif bagi
industri jasa keuangan khususnya perbankan.
Tentu kita semua berharap, berbagai upaya yang
dilakukan pemerintah khususnya melalui berbagai
kebijakan dan terobosan akan mampu mendorong
percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi
sektor andalan pemerintah. Percepatan berbagai
proyek infrastruktur diharapkan mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi sektor riil dan menjadi
penunjang bagi tumbuhnya berbagai sektor ekonomi
lainnya yang pada akhirnya secara agregat mampu
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kami dan manajemen BSM meyakini berbagai
upaya pemerintah termasuk berbagai insentif yang
diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mampu
meningkatkan keyakinan pelaku pasar dan pengguna
jasa keuangan sehingga pada akhirnya akan berdampak
positif bagi pertumbuhan industri jasa keuangan
khususnya perbankan.

Penilaian Kinerja 2015

Tahun 2015 merupakan tahun penuh tantangan


bagi kinerja BSM. Seperti yang diungkapkan diatas,
tahun 2015 perekonomian nasional masih berada

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

dalam periode perlambatan sehingga secara sistemik


berdampak pada kinerja bisnis secara keseluruhan
termasuk bisnis perbankan.
semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Namun demikian kondisi tersebut tidak menyurutkan


semangat dan kerja keras manajemen dan seluruh
karyawan BSM untuk meraih kinerja yang optimal.
Berbagai strategi dan terobosan telah dilakukan agar
bisnis BSM bergulir sesuai dengan target-target yang
telah ditetapkan.
Kami selaku Dewan Komisaris yang mempunyai
fungsi pengawasan dan pemberian saran/nasihat
menilai bahwa kinerja Direksi pada tahun buku 2015
cukup menggembirakan. Beberapa indikator yang
menunjukkan keberhasilan pencapaian Direksi antara
lain pertumbuhan aset sebesar 5,10% menjadi Rp70,37
triliun, Dana Pihak Ketiga tumbuh 3,83% menjadi
Rp62,11 triliun, pembiayaan tumbuh 3,98% menjadi
Rp51,09 triliun, dan ekuitas meningkat 21,59% menjadi
Rp5,61 triliun.
Terkait dengan aspek permodalan, penambahan
modal dari induk perusahaan sebesar Rp500 miliar dan
Revaluasi aset BSM sebesar Rp344 miliar, maka CAR
BSM sebesar 12,85%. Jumlah modal disetor BSM per 25
November 2015 menjadi Rp1,99 triliun. Modal inti BSM
menjadi Rp4,8 triliun dan total ekuitas Rp5,61 triliun.
Penambahan modal merupakan wujud komitmen
dari Bank Mandiri untuk mendukung implementasi
Corporate Plan (Corplan) BSM 2016-2020 sekaligus
sejalan dengan visi Bank Mandiri untuk Menjadi
Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi
dan selalu progresif.
Kinerja BSM juga memperoleh pengakuan dari lembaga
lain yang ditunjukkan lewat berbagai penghargaan.
Sepanjang 2015, BSM memperoleh 16 penghargaan
di antaranya penghargaan The Best Service Exellent dari
MRI, Indonesia Best Brand Platinum Award dari SWA, dan
Islamic Bank of The Year dari The Asset. Rating BSM per
2015 berada pada level AA+ (idn) Pefindo.
Ke depan, BSM terus berusaha untuk menjaga
keuntungan dan kesinambungan pertumbuhan bisnis
bank yang berkelanjutan. Dengan pertumbuhan kinerja
yang berkelanjutan, tentu menjadi modal bagi Bank
untuk dapat berperan dalam mensejahterakan karyawan
dan meningkatkan kontribusi dalam pemberdayaan
masyarakat. Untuk itu, BSM berupaya mengelola
aktiva dan pasiva dengan cermat, prudent dan optimal.
Dengan prinsip tersebut, BSM mempunyai kemampuan
yang cukup untuk memenuhi seluruh liabilities tepat
waktu, menjaga likuiditas dan memperoleh pendapatan
yang memadai pada level risiko yang dapat diterima.

29

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Pandangan atas Prospek Usaha

Dalam rangka meningkatkan keunggulan daya saing


dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan
bisnis ke depan, telah disusun Corporate Plan (Corplan)
2016-2020. Corporate Plan lima tahunan ini merupakan
bentuk inisiatif BSM untuk menapaki tantangan
bisnis perbankan 5 tahun ke depan dalam perspektif
masyarakat ekonomi ASEAN yang menjanjikan prospek
sekaligus tantangan pasar tunggal ASEAN.
Tahun 2016 merupakan tahun pertama BSM melakukan
transformasi melalui implementasi Corplan 2016-2020
di mana BSM menargetkan untuk dapat mencapai aset
Rp200 triliun pada tahun 2020. Corplan 2016-2020
tersebut juga disusun dalam rangka menyongsong
implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Sejalan
implementasi Corplan 2016-2020, BSM pun
menyesuaikan visi perusahaan menjadi Bank Syariah
Terdepan dan Modern dan menggunakan tagline baru,
Terdepan, Modern, Menenteramkan.
BSM akan fokus menggarap bisnis ritel, mengintensifkan
cash management, serta memperkuat sinergi dengan
Mandiri Grup. Di samping implementasi Corplan 20162020, untuk memperkuat pondasi dalam mendukung
pencapaian target bisnis jangka panjang dilakukan juga
penguatan budaya perusahaan (corporate culture).
Melalui transformasi tersebut, kami Dewan Komisaris
meyakini bahwa ke depan performa BSM akan semakin
meningkat baik dari sisi operasional dan keuangan.
Lebih dari itu, kami berharap BSM akan tumbuh menjadi
Bank Syariah terpercaya di Indonesia yang memberikan
nilai positif secara berkelanjutan bagi pengguna jasa
dan seluruh pemangku kepentingan.
Dengan transformasi tersebut, performa perusahaan
diharap meningkat karena BSM lebih fokus pada
segmen tertentu dan dapat memberikan layanan yang
lebih baik kepada nasabah.

Penilaian atas Kinerja Komite

Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, fungsi


Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan atas
pengurusan perseroan serta memberikan nasihat
kepada Direksi. Sesuai pula dengan ketentuan otoritas
perbankan, dalam menjalankan tugas kami dibantu 3
komite yaitu: Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite Audit
melakukan evaluasi atas pelaksanaan internal control,
evaluasi dan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik
serta tindak lanjut hasil temuan audit. Komite Pemantau
Risiko bertugas melakukan evaluasi atas kebijakan dan
pelaksanaan manajemen risiko. Komite Remunerasi dan
Nominasi melaksanakan tugas terkait dengan evaluasi
terhadap kebijakan dan pelaksanaan remunerasi dan
nominasi serta memberikan rekomendasi kepada
30

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Dewan Komisaris terkait dengan aspek remunerasi dan


nominasi.
Sepanjang tahun 2015, ketiga komite telah
menunjukkan kinerja yang baik dan telah memberikan
kontribusi besar terhadap pertumbuhan BSM. Selain
melalui implementasi program kerja yang tepat, fungsi
masing-masing komite juga senantiasa ditingkatkan
untuk lebih mendukung tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris. Dengan bantuan ketiga komite
tersebut, Dewan Komisaris senantiasa mendorong
penerapan standar tata kelola yang baik secara
menyeluruh di BSM.

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

Pada tahun buku 2015 tidak terdapat perubahan


susunan anggota Dewan Komisaris PT Bank Syariah
Mandiri. Adapun komposisi Dewan Komisaris per akhir
Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Ventje Rahardjo
: Komisaris Utama
Ramzi A. Zuhdi
: Komisaris Independen
Agus Fuad
: Komisaris
Bambang Widianto
: Komisaris Independen
Zulkifli Djaelani
: Komisaris Independen

Apresiasi Kami

Apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kami


tujukan kepada pemegang saham dan pemangku
kepentingan atas kepercayaan dan dukungannya
selama ini. Selain itu ucapan terima kasih juga kami
sampaikan kepada Dewan Pengawas Syariah atas
bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan
sehingga BSM senantiasa berjalan dalam koridor syariah.
Apresiasi terdalam juga kami berikan kepada seluruh
jajaran Direksi, karyawan, serta mitra kerja yang turut
berpartisipasi dan mendukung BSM untuk terus tumbuh
dan berkembang secara sustainable. Semoga Allah SWT
memberikan kemudahan dan keberkahan bagi kita
semua dalam mewujudkan harapan yang kita citacitakan bersama. Aamiiwn.
wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Atas nama Dewan Komisaris,

Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Ventje Rahardjo

Pendidikan dan Pelatihan

Komisaris Utama

Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas


Indonesia tahun 1980. Meraih gelar Master
of Economics di The University of New
England pada tahun 1986.

61 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di


Yogyakarta, pada 04 November 1954

Pengalaman Pekerjaan
Selain menjabat sebagai Komisaris Utama
BSM, saat ini juga menjabat sebagai Senior
Executive Vice President (SEVP) PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. Pernah menjabat
sebagai Komisaris Utama PT Mandiri
AXA General Insurance, Chief Executive
Officer BRI Syariah, Managing Director
SME Commercial and Syariah Banking
Bank International Indonesia (BII), Senior
Advisor Batasa Tazkia Consulting, Managing
Director Retail and Micro Banking PT BRI
(Persero) Tbk., Managing Director EVP

Commercial Banking PT Bank Mandiri


(Persero) Tbk. dan Asisstant to The
President Director PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

semangat perubahan untuk menang

Profil Dewan
Komisaris

Pelatihan yang pernah diikuti antara


lain Training Leading Change and
Organizational Renewal di Boston (2013),
3rd Annual Senior Management Risk Summit
di Singapura (2012), Sertifikasi Manajemen
Risiko di Amsterdam (2004), Sespibank di
Jakarta (1998), Advance Course on Banking
(1983), Advance Management Programme
for Overseas Banker (1993), dan Top
Management Programme di Manila (1995)
dan sebagainya.

Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS tanggal 7 Mei 2014

31

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Bambang Widianto

Zulkifli Djaelani

Komisaris Independen

Komisaris Independen

56 tahun, Warga Negara Indonesia, Lahir di Jakarta,


pada 27 November 1959.

67 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di


Tembilahan (Riau) pada 8 Februari 1948.

Pengalaman Pekerjaan

Pengalaman Pekerjaan

Selain menjabat sebagai Komisaris Independen


BSM, saat ini menjabat sebagai Deputi Kepala
Sekretariat Wakil Presiden Bidang Pembangunan
Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Pengajar
pada program Magister Ilmu Administrasi Sekolah
Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia, serta Pengajar pada
Program Magister Perencanaan dan Kebijakan
Publik Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sebelum menjabat sebagai Komisaris


Independen BSM, pernah menjabat
sebagai Anggota Komite Audit PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk., Direktur Operasi &
Sumber Daya Manusia (SDM) Bank Niaga,
Pemimpin Wilayah Jawa Tengah & DIY dan
Wilayah Jakarta Bank Niaga, Pemimpin
Cabang di Solo dan Jakarta Bank Niaga.

Pendidikan dan Pelatihan


Lulusan Fakultas Teknik Industri di Institut
Teknologi Bandung tahun 1985. Meraih Gelar
Master of Art (MA) bidang Computer Science
tahun 1990 di Boston University-Boston USA
dan bidang Ilmu Ekonomi tahun 1993 di
Northeastern University-Boston USA, serta Meraih
Gelar Philosophiae Doctor (Ph.D) di bidang Ilmu
Ekonomi tahun 1995 di Northeastern UniversityBoston USA.
Pelatihan yang pernah diikuti antara lain
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2, Executive
Distance Learning on Islamic Banking Training, dan
sebagainya.

Dasar Pengangkatan

Tata Kelola
Perusahaan

Pendidikan dan Pelatihan


Sempat menempuh pendidikan di Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
sampai dengan tahun 1975 .
Pelatihan yang pernah diikuti antara lain
Advanced Bank Management Program dan
Top Management Program - Asian Institute
di Manila, Filipina, International Banking
& Finance State University of Hawaii,
Honolulu, Amerika Serikat, Advanced
Commercial Lending State University
of New York di Buffalo, Amerika Serikat,
Computerization for Banking Services The
Osaka Bankers Association, Osaka, Jepang,
dan sebagainya.

Dasar Pengangkatan:
Keputusan RUPS tanggal 7 Mei 2014

Keputusan RUPS tanggal 29 Mei 2013

32

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ramzi A. Zuhdi

Agus Fuad

Komisaris Independen

Komisaris

64 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di


Jambi, 5 Mei 1952.

56 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di


Sragen, pada 09 Agustus 1959.

Pengalaman Pekerjaan

Pengalaman Pekerjaan

Sebelum menjabat sebagai Komisaris


Independen BSM, pernah menjabat
sebagai Direktur DPbS Bank Indonesia dan
Direktur Keuangan PT Mekar Prana Indah.
Saat ini juga menjabat sebagai assessor
Risk Management di Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan (LSPP) Indonesia dan
Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Sebelumnya pernah menjabat sebagai


Group Head Distribution Network I PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk, Group Head
Distribution Network II, Group Head
Business Banking II, Regional Manager
Wilayah X Makassar, Deputy Regional
Manager Wilayah I Medan, Area Manager
Banjarmasin, Branch Manager Malang
Merdeka.

Pendidikan dan Pelatihan


Lulusan Universitas Gadjah Mada tahun
1979. Meraih Master Degree di Iowa State
University tahun 1989.
Pelatihan yang pernah diikuti antara lain
Coaching & Counselling Skill di Jakarta
(2003), Credits for Reporting Purposes
di Washington DC, Amerika Serikat (
2004), Total Image di Bandung (2008),
Advanced Leadership on Central Bank &
MGT di London (2008), Strategi Penataan
SDM di Jakarta (2008), Certificate of
Competence di Jakarta (2011), Workshop
Asesor Kompetensi di Jakarta (2011), Risk
Management Certification Refreshment
Program di Frankfurt, Jerman (2012), dan
sebagainya.

Dasar Pengangkatan

Pendidikan dan Pelatihan


Lulusan Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia tahun 1994.
Meraih gelar Magister Management tahun
1999 di Universitas Airlangga.
Pelatihan yang diikuti antara lain
Executive Distance Learning on Islamic
Banking Training,Sertifikasi Manajemen
Risiko Level 4, Coaching for Excellence
Executive, Workshop Six Sigma Champion,
The Looking Glass Experience, Managing
Customer Relationship for Profit, serta
Leading Strategic Growth & Change, dan
sebagainya.

Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS tanggal 29 Mei 2013

Keputusan RUPS tanggal 29 Juni 2010

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

33

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Dewan
Komisaris

1. Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
2. Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
3. Bambang Widianto
Komisaris Independen
4. Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen
5. Agus Fuad
Komisaris

34

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

35

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Laporan Dewan
Pengawas Syariah

36

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mencukupi.


Shalawat dan salam semoga senantiasa melimpah atas
Rasul-Nya, Muhammad SAW. Mudah-mudahan taufiq
dan hidayah Allah SWT senantiasa tercurah bagi kita
semua.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) melaksanakan
pengawasan terhadap kegiatan BSM selama tahun 2015
dengan melakukan:
1. Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/
atau yang diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit
intern dan/atau fungsi kepatuhan untuk mengetahui
kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah
atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran
dana serta pelayanan jasa Bank. Pada beberapa kali
pelaksanaan uji petik, DPS BSM melakukan koordinasi
dengan unit kerja Internal Audit dan Compliance
untuk mengumpulkan data dan informasi terhadap
cabang tertentu, sebelum uji petik itu sendiri
dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar DPS sudah
memiliki informasi yang utuh atas suatu cabang,
sehingga lebih fokus pada saat pelaksanaan uji petik.
2. Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang
akan diperiksa dengan memperhatikan kualitas
pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah dari masingmasing kegiatan. Pada setiap awal tahun, DPS BSM
melakukan rapat internal DPS untuk menentukan
beberapa cabang yang akan diuji petik.
3. Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik
(sampel) untuk mengetahui pemenuhan Prinsip
Syariah sebagaimana dipersyaratkan dalam
ketentuan internal Bank yang berlaku. Fokus
pemeriksaan DPS BSM adalah terhadap pemenuhan
aspek-aspek syariah/sharia compliance. Antara lain
meliputi:
kesesuaian akad yang digunakan,
terpenuhinya unsur-unsur akad dimaksud pada
suatu skim pembiayaan,
pemeriksaan terhadap SP3, akad dan akta
notariel.
4. Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan
keterangan dan/atau konfirmasi kepada pegawai
Bank dan/atau nasabah untuk memperkuat hasil
pemeriksaan dokumen;
5. Melakukan review terhadap ketentuan internal yang
berlaku terkait aspek syariah apabila terdapat indikasi
ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip
Syariah;
6. Memberikan pendapat syariah atas kegiatan
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa Bank. Opini Syariah DPS khusus
untuk hal ini menjadi suatu persyaratan yang
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015

harus dipenuhi oleh BSM dalam rangka pemenuhan


persyaratan proses audit laporan keuangan tahunan
BSM oleh KAP.
7. Melaporkan hasil pengawasan Dewan Pengawas
Syariah kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Laporan
ini memuat dokumentasi kegiatan DPS yang disusun
secara semesteran
8. Meningkatkan Pemahaman Praktek Perbankan Syariah.
Hal penting lainnya adalah pada saat melakukan Uji
Petik DPS BSM melakukan dialog dengan pimpinan
dan pegawai cabang, untuk menganalisa lebih dalam
kendala-kendala bisnis dan operasional cabang
yang berkaitan dengan aspek syariah sehingga dapat
dipastikan kesesuaian dengan prinsip syariah.
Selain itu DPS juga memberikan arahan dan penguatan
materi Akad dan Produk Perbankan Syariah kepada staf
cabang, dengan mengadakan Forum Klinik Syariah untuk
menjawab keluhan sekaligus menerima masukan yang
dapat memperbaiki kualitas pemenuhan aspek syariah.
Hal ini dimaksudkan agar semua pejabat cabang
memahami dan mengenali kembali skema produk dan
jasa perbankan syariah. Termasuk akad-akad standar yang
digunakan dalam produk pendanaan, pembiayaan dan
jasa. Sehingga harapannya dari sisi bisnis tetap tumbuh
dan dari aspek syariah terpenuhi.
Untuk menunjang semua pencapaian di atas, DPS secara
moral spiritual memiliki kewajiban untuk menyampaikan
motivasi dan arahan kepada semua pejabat dan pegawai
cabang agar senantiasa mengedepankan akhlak/etika
islami dalam menjalankan semua tugas dan tanggung
jawab yang menjadi amanah Perusahaan. Karena hal
inilah yang menjadi nilai tambah sekaligus kekuatan yang
sangat fundamental bagi Bank Syariah Mandiri, terlebih
Bank Syariah Mandiri memiliki Corplan 2016-2020, yang
diperkuat dengan internalisasi budaya PAS (Percaya Diri,
Antusias dan Semangat), insya Allah Bank Syariah Mandiri
menjadi yang Terdepan, Modern. Menentramkan.
Demikian Laporan Dewan Pengawas Syariah untuk tahun
2015. Dewan Pengawas Syariah senantiasa mengingatkan
kepada jajaran Manajemen BSM untuk senantiasa
menjaga ketaatan pada prinsip-prinsip syariah serta
kepatuhan atas peraturan perundang-undangan yang
berlaku, agar BSM dapat mencapai visi dan misi-nya
dengan baik.
Wassalaamualaikum Wr. Wb.

Prof. Dr. H. Komaruddin Hidayat, MA


Ketua Dewan Pengawas Syariah

37

semangat perubahan untuk menang

Assalaamualaikum Wr. Wb.


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Profil Dewan
Pengawas Syariah

Prof. Dr. H. Komaruddin Hidayat,


MA
Ketua
62 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di
Magelang pada 18 Oktober 1953

Pengalaman Pekerjaan
Selain menjabat sebagai Ketua Dewan
Pengawas Syariah BSM, beliau pernah
menjabat sebagai Rektor Universitas
Islam Negeri (UIN) Jakarta, periode 20062010 dan periode 2010-2014, Pendiri
Sekolah Madania, Kahuripan Bogor, Ketua
Panwaslu (2003-2004); Direktur SPS UIN
Jakarta (2005); Anggota Staff Ahli BNPT
(2010-sekarang); serta aktif sebagai
pengurus di beberapa LSM terutama
bidang pendidikan dan dialog antar umat
beragama, dll.

Pendidikan
Lulusan S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 1981.
Gelar Magister dan PhD di bidang
Philosophy diperolehnya dari Middle East
Technical University (METU) Ankara, Turkey
tahun 1995. Post-Doctorate Research
Program di McGill University, Canada
(satu semester, 1995) dan Post-Doctorate
Research Program di Hartfort Seminary
Connecticut, USA (satu semester, 1997)

Dasar Pengangkatan :
Keputusan RUPS tanggal 28 Juni 2011

38

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Dr. H. M. Syafii Antonio, M.Ec.

Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH.

Anggota

Anggota

48 tahun , Warga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi, 12 Mei 1967

48 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 3 Mei 1967

Pengalaman Pekerjaan

Pengalaman Pekerjaan

Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas


Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Komite Ahli
Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia,
Anggota Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI
dan Dosen Tazkia. Beliau juga pernah bertugas sebagai Global
Shariah Advisor di Dubai, Komite Ahli Perbankan Syariah Kuala
Lumpur dan Bank Indonesia. Sejak 2010 diangkat Presiden RI
sebagai Anggota Komite Ekonomi Nasional.

Selain menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah


BSM, beliau menjabat sebagai Badan Pengurus Harian Dewan
Syariah Nasional (BPH DSN) MUI, Dewan Pakar Masyarakat
Ekonomi Syariah (MES), Dosen Pasca Sarjana Program PSTTI
Universitas Indonesia dan Islamic Economic Finance (IEF)
Universitas Trisakti. Di samping itu aktif menjadi supervisor dan
advisor di beberapa institusi keuangan/non keuangan Islam,
khotib tetap Istana Presiden dan Wakil Presiden RI, juga sebagai
Ketua Umum
Al-Washiyyah Foundation.

Pendidikan

Pendidikan

Meraih gelar PhD di bidang Micro Finance, dari University


of Melbourne Australia tahun 2004. Gelar Master di bidang
Ekonomi International Islamic University (IIU), Malaysia
tahun 1992.

Lulusan Fakultas Syariah IAIN Jakarta tahun 1991, S-2 MBA dari
IPWI Jakarta dan S-2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Institute
at Business Law & Legal Management (IBLAM) Jakarta tahun
2003. S-3 di bidang Islamic Economic and Finance di Universitas
Trisakti, Jakarta. Tahun 2014.

Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS tanggal 28 Juni 2011

Dasar Pengangkatan :
Keputusan RUPS tanggal 28 Juni 2011

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

39

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Laporan Direksi

Agus Sudiarto
Direktur Utama

40

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Para Pemegang Saham dan Pemangku


Kepentingan yang terhormat,
AssalaamualaikumWr.Wb.
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Mengawali sambutan ini perkenankan kami
menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT. atas
pencapaian yang kami telah peroleh pada tahun
2015 dan rasa optimisme kami menghadapi tahuntahun dalam periode masyarakat ekonomi ASEAN
(MEA). Untuk itu, tema Laporan Tahunan 2015 adalah
Semangat Perubahan Untuk Menang. Tema tersebut
memiliki makna yang mendalam mengenai perjalanan
BSM. Tema tersebut menggambarkan spirit yang
terkandung dalam Corporate Plan 2016 2020 dan visi
baru BSM menjadi Bank Syariah Terdepan dan Modern.
Dengan potensi yang ada, dan dukungan seluruh
pemangku kepentingan dan khususnya Bank Mandiri
selaku perusahaan induk, kami yakin Bank Syariah
Mandiri (BSM) bukan hanya bisa menjadi bank
syariah terbesar dan terbaik di Indonesia, tetapi juga
berpeluang besar untuk bertransformasi menjadi bank
syariah yang disegani di kawasan Asia Tenggara.

Analisis Kinerja Tahun 2015


Alhamdulillah, walaupun kondisi tahun 2015 secara
umum merupakan tahun yang penuh tekanan,
namun BSM mampu menorehkan kinerja yang cukup
membanggakan. Beberapa indikator keuangan yang
dapat dikemukakan antara lain adalah aset, dana
pihak ketiga, pembiayaan, dan ekuitas. Pada tahun
2015 aset BSM mampu mencapai Rp70,37 triliun atau
tumbuh 5,10% dari Rp66,96 triliun pada tahun 2014.
Dari sisi dana pihak ketiga BSM mampu mencapai nilai
Rp62,11 triliun atau tumbuh sebesar 3,83% dari tahun
2014 sebesar Rp59,82 triliun. Dari sisi pembiayaan
BSM mampu menyalurkan sebesar Rp51,09 triliun atau
tumbuh 3,98% jika dibandingkan tahun 2014 sebesar
Rp49,13 triliun. Indikator lain yang juga menunjukkan
kinerja positif BSM adalah dari sisi ekuitas di mana BSM
mampu mencapai nilai Rp5,61 triliun atau tumbuh
21,59% dari tahun 2014 sebesar Rp4,62 triliun.

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

meningkat 8,62% dari Rp5,49 triliun jika dibandingkan


tahun 2014. Dari indikator laba bersih, BSM mampu
meraih laba bersih sebesar Rp289,58 miliar dari
pencapaian tahun 2014 sebesar -Rp44,81 miliar (angka
direklasifikasi dan disajikan kembali). Sementara itu, dari
ukuran profitabilitas lainnya yaitu laba komprehensif
dimana BSM pada tahun 2015 mampu memperoleh
pencapaian sebesar Rp681,77 miliar dibanding tahun
sebelumnya dengan perolehan -Rp 48,78 miliar.
Dari sisi permodalan, BSM mendapat suntikan modal
dari perusahaan induk sebesar Rp500 miliar. Tambahan
modal ini akan menopang ekspansi bisnis BSM pada
semua lini bisnis pada tahun 2016 dan tahun-tahun
berikutnya. Dengan penambahan modal tersebut,
CAR BSM menjadi 12,85%. Jumlah modal disetor BSM
meningkat menjadi Rp1,99 triliun. Modal inti BSM
menjadi Rp4,86 triliun dan total ekuitas Rp5,61 triliun.
Penambahan modal tersebut merupakan wujud
komitmen dari PT Bank Mandiri, selaku perusahaan
induk, untuk mendukung implementasi Corporate Plan
(Corplan) BSM 2016-2020 sekaligus sejalan dengan
visi Bank Mandiri untuk Menjadi Lembaga Keuangan
Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif.
Tahun 2016 merupakan tahun pertama BSM melakukan
transformasi melalui implementasi Corplan 2016-2020,
di mana BSM menargetkan untuk dapat mencapai aset
Rp200 triliun pada tahun 2020. Corplan 2016-2020
tersebut juga disusun dalam rangka menyongsong
implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Sejalan
implementasi Corplan 2016-2020, BSM pun
menyesuaikan visi perusahaan menjadi Bank Syariah
Terdepan dan Modern dan menggunakan tagline baru:
Terdepan, Modern. Menenteramkan.
BSM akan fokus menggarap bisnis ritel, mengintensifkan
cash management, serta memperkuat sinergi dengan
Mandiri Group. Di samping implementasi Corplan 20162020, untuk memperkuat pondasi dalam mendukung
pencapaian target bisnis jangka panjang dilakukan juga
penguatan budaya perusahaan (corporate culture).
Dengan transformasi tersebut, performa perusahaan
diharap meningkat karena BSM lebih fokus pada
segmen tertentu dan dapat memberikan layanan yang
lebih baik kepada nasabah.

Dari sisi bottom line, BSM mampu meraih kinerja


yang cukup membanggakan karena dari 3 indikator
utama yaitu pendapatan usaha, laba bersih dan laba
komprehensif seluruhnya mampu membukukan hasil
yang positif. Dari sisi pendapatan, pada tahun 2015 BSM
membukukan pendapatan usaha sebesar Rp5,96 triliun,

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

41

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Prospek Usaha BSM


Secara umum, ekonomi nasional tahun 2016
diproyeksikan akan mengalami perbaikan dan
peningkatan. Hal tersebut merupakan akumulasi
dari berbagai upaya dan inisiatif pemerintah dalam
mendorong belanja pemerintah khususnya bidang
infrastruktur yang diharapkan dapat mendorong
pergerakan dan pertumbuhan sektor riil. Kondisi
demikian diharapkan berimbas pada perbaikan
berbagai indikator ekonomi baik makro maupun mikro,
yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi bisnis
perbankan.
Pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III 2015 yang
mengalami peningkatan didukung oleh akselerasi
belanja pemerintah seiring dengan realisasi proyekproyek infrastruktur dan paket kebijakan ekonomi yang
dikeluarkan pemerintah. Bank Indonesia memperkirakan
pertumbuhan ekonomi tahun 2016 berada pada
kisaran 5,2 5,6%. Proyeksi tersebut didasarkan pada
peningkatan realisasi berbaga proyek infrastruktur
pemerintah yang akan meningkatkan aktivitas dunia
kerja dan dunia usaha. Pertumbuhan ekonomi pada
level tersebut diharapkan akan berdampak positif bagi
peningkatan daya beli domestik dan akan mendorong
perbaikan pada berbagai indikator ekonomi nasional.
Berdasarkan data pada penghujung tahun 2015, laju
inflasi terkendali sesuai dengan harapan yaitu berada
level 4%. Level inflasi yang relatif terkendali diharapkan
akan berdampak pada perbaikan nilai tukar Rupiah
terhadap USD. Jika pada tahun 2015 nilai tukar pada
level Rp14.000, diharapkan pada tahun 2016 akan
membalik di level Rp12.750 hingga Rp13.000 yang
menimbulkan dampak positif bagi peningkatan
kinerja berbagai indikator ekonomi nasional, termasuk
penurunan suku bunga.

Target dan Strategi Bisnis


Menghadapi tahun 2016, BSM telah merumuskan
beberapa target pencapaian kinerja dengan rasa
optimisme yang tinggi sebagai bagian dari Mandiri
Group yang meyakini bahwa tahun-tahun ke depan
merupakan periode yang akan berdampak positif dan
pertumbuhan dan saya saing Group di kawasan ASEAN.
Beberapa indikator yang menggambarkan optimisme
pada tahun 2016 antara lain:
1. Pertumbuhan aset sebesar 11,71% yaitu mencapai Rp
75,86 triliun.
2. Pertumbuhan pembiayaan diproyeksikan sebesar
7,00% menjadi Rp 54,57 triliun.
3. Dana pihak ketiga diharapkan tumbuh sebesar
12,00% mencapai angka Rp 67,23 triliun.

42

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

4. Laba bersih diproyeksikan menjadi Rp 315 miliar atau


tumbuh sebesar 188,20%.
5. Rasio keuangan yaitu Return on Equity (ROE)
meningkat sebesar 4,85% dan Return on Aset (ROA)
tumbuh sebesar 0,61%.
6. Rasio NPF gross diperkirakan akan berada pada level
5,45% dan NPF netto sebesar 4,00%.
7. Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 13,79%.
Sesuai dengan Corporate Plan 2016 2020, BSM akan
menerapkan beberapa strategi dalam menghadapi
dinamika tahun 2016. Terdapat 4 besaran utama atas
strategi pada tahun 2016 yaitu:
1. Simplifikasi produk dan proses bisnis untuk
meningkatkan kepuasan nasabah.
2. Integrasi dengan perusahaan induk untuk jaringan
distribusi yang lebih efisien.
3. Fokus ke pembiayaan segmen ritel dan cash
management.
4. Program Human Capital dan budaya berbasis kinerja
Upaya BSM untuk meningkatkan kinerja pada tahun
2016 didukung oleh perusahaan induk berupa kucuran
modal sebesar Rp500 miliar pada tahun 2015 dan
diproyeksikan akan kembali mendapatkan dukungan
modal dari Bank Mandiri sehingga dengan adanya
penambahan modal tersebut akan meningkatkan
kapasitas dan kapabilitas BSM dalam beroperasi dan
menjalankan berbagai strategi.

Penerapan Tata Kelola


Manajemen BSM sepenuhnya menyadari betapa
pentingnya implementasi Tata Kelola Perusahaan
yang baik atau GCG bagi sebuah bank termasuk Bank
Syariah. Industri perbankan adalah sebuah industri
kepercayaan sehingga manajemen bank harus amanah
untuk menjaga kepercayaan yang diberikan masyarakat.
GCG menjadi penting karena pada dasarnya didesain
untuk melindungi kepentingan stakeholders maupun
shareholders.
Selain itu, bagi perbankan GCG merupakan pilar
penting bagi keunggulan daya saing berkelanjutan.
Bank berhadapan dengan lingkungan persaingan yang
semakin ketat serta meningkatnya berbagai risiko yang
dapat berdampak bagi daya saing dan reputasi bank.
Penerapan GCG secara konsisten akan memperkuat
posisi daya saing perusahaan, memaksimalkan nilai

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

perusahaan, mengelola sumberdaya dan risiko


secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya
akan memperkokoh kepercayaan pemegang saham
danstakeholders, sehingga BSM dapat beroperasi dan
tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang.
BSM berkomitmen penuh melaksanakan GCG di seluruh
tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman
pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait
dengan pelaksanaan GCG.
Optimalisasi penerapan GCG BSM terus dilakukan
dengan penguatan infrastruktur untuk mencapai
praktik terbaik, pengujian keandalan serta penyesuaian
sistem dan prosedur sesuai dengan perkembangan
bisnis dan regulasi/ketentuan perbankan syariah
untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin
efektif. Kelengkapan kebijakan dan prosedur untuk
mendukung pelasanaan GCG diantaranya adalah:
Pedoman Etika Perusahaan, Charter GCG, Charter Dewan
Komisaris, Charter Direksi, Charter Komite Nominasi
dan Remunerasi, Charter Komite Audit, Charter Komite
Pemantau Risiko, Piagam Koordinasi Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan dan satuan kerja
kepatuhan dengan Dewan Pengawas Syariah, serta
kebijakan dan prosedur terkait lainnya.
Sesuai dengan ketentuan dari otoritas, BSM secara
periodik yaitu setiap semester melakukan Self
Assessment atas implementasi GCG. Melalui asesmen
ini dilakukan penilaian penerapan GCG pada beberapa
aspek yaitu:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris dan Direksi
2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komitekomite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi
pengendalian internal bank
3. Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan
auditor eksternal
4. Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem
pengendalian internal
5. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan
penyediaan dana berskala besar
6. Rencana strategis bank
7. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
bank

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

The Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG)


pada tahun 2015. Predikat ini memberikan gambaran
bagaimana GCG telah diterapkan secara konsisten dan
berkelanjutan di BSM.

Pengembangan Sumber Daya Manusia


Manusia merupakan salah satu sumber daya yang
terdapat dalam organisasi. Timbulnya kebutuhan akan
profesionalisme untuk membantu organisasi dalam
melaksanakan tujuannya menunjukkan semakin
berperannya sumber daya manusia dalam mencapai
keberhasilan organisasi dan semakin meningkatnya
perhatian terhadap manajemen SDM. Terkait dengan
hal tersebut, BSM berkomitmen untuk mengembangkan
sumber daya manusia yang dimiliki sebagai salah
satu modal dasar dalam menghadapi persaingan.
Selama tahun 2015, terdapat 738 pegawai baru yang
direkrut melalui program rekrutmen reguler. Selain itu,
melalui program rekrutmen khusus, terdapat 4 (empat)
angkatan Officer Development Program (ODP) yang
diselenggarakan untuk mempersiapkan calon-calon
pemimpin BSM di masa mendatang.
BSM juga menyiapkan Program Pembelajaran (Learning
Program) yang dipersiapkan secara khusus untuk
mendukung program Talent Management melalui
program Talent Development. Learning program yang
diselenggarakan Bank pada tahun 2015 berdasarkan
banking academy sebanyak 202 program, 354 kelas
dan 6.747peserta. BSM juga menyiapkan pembelajaran
melalui melaui e-learning terus dikembangkan untuk
meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap pegawai
saat ini dapat mengakses berbagai modul pelatihan
melalui e-learning.

Budaya Perusahaan
BSM memiliki Corporate Culture yang disebut dengan
ETHIC dengan 5 (lima) pilar budaya (Culture of Excellence)
yaitu Ihsan, Service & Sales, Risk & Compliance, Learning

Segala upaya BSM untuk meningkatkan implementasi


GCG berbuah hasil dimana BSM mendapat pengakuan
atau penghargaan dari pihak luar. Salah satu pengakuan
dari pihak eksternal atas pelaksanaan GCG di BSM
adalah predikat sebagai The Most Trusted Company dari

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

43

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

& Sharing, dan Performance. Hal ini menjadi sistem


nilai (belief system) dan nilai-nilai rujukan bagi seluruh
pegawai BSM, sekaligus merupakan pilar penopang
budaya BSM.
BSM meluncurkan revitalisasi budaya perusahaan yang
baru, sejalan dengan perumusan visi dan misi Corporate
Plan 2016-2020. Untuk itu, BSM melakukan internalisasi
budaya perusahaan dengan penguatan perilaku PAS
(Percaya Diri, Antusias dan Semangat), sebagai kredo
seluruh insan BSM.
Untuk menginternalisasi budaya ini, BSM membentuk
Tim Guiding Budaya yang terdiri dari Change Leaders
(jajaran Direksi) dan Change Champions (jajaran Group
Head dan CEO Region) yang menjadi role model bagi
jajaran BSM lainnya dalam membangun budaya BSM.
Selain itu, dibentuk juga Change Agent (CA) dan Tim
Internalisasi Budaya (TIB) di masing-masing unit Kerja.
Para Change Agents juga bertindak sebagai Role Model
dalam implementasi nilai-nilai budaya BSM.

Perubahan Komposisi Direksi

Komposisi Direksi dan SEVP BSM yang ada saat ini


bersumber dari keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 7
Mei 2014, RUPS tanggal 1 April 2015 dan SK No. 16/334KEP/DIR tanggal 12 Juni 2014.
Berdasarkan tiga keputusan tersebut, komposisi Direksi
dan SEVP BSM adalah sebagai berikut:
Agus Sudiarto
Agus Dwi Handaya
Putu Rahwidhiyasa
Fahmi Ridho
Edwin Dwidjajanto
Kusman Yandi
Choirul Anwar
Muhammad Busthami

:
:
:
:
:
:
:
:

Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
SEVP Micro & Business
Banking.

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

perbankan di era ASEAN Economic Community yang


menghadirkan peluang dan kesempatan yang lebih luas
dan menantang.

Penutup

Seluruh stakeholder yang kami hormati,


Kami menyadari sepenuhnya tahun-tahun ke depan
merupakan tahun yang penuh tantangan tetapi juga
sekaligus memberikan peluang bagi BSM untuk lebih
eksis, unggul dan terpercaya.
Visi BSM sebagai Bank Syariah Terdepan dan Modern
memberikan keyakinan kuat kepada seluruh insan BSM
dan dengan dukungan dari seluruh stakeholder, Mandiri
Group, dan para nasabah; Insya Allah, BSM akan mampu
melenggang menuju bank syariah terkemuka, unggul
dan dipercaya seluruh pemangku kepentingan.
Keyakinan kami tersebut juga didasari oleh berbagai
terobosan, dan pembenahan yang telah kami lakukan
secara terbuka dan konsisten sepanjang tahun 2015.
Akhirnya, semoga Allah SWT senantiasa membantu
kita untuk menegakkan keberhasilan dan nama baik
perbankan syariah umumnya dan BSM agar dapat
memberikan sumbangsih sebesar-besarnya kepada
ummat, kepada Indonesia tercinta. Amin.

Waalaikum Salam Wr.Wb.

Agus Sudiarto
Direktur Utama

Komposisi Direksi dan SEVP ini diharapkan mampu


menjalankan amanat yang tertuang dalam Corporate
Plan 2016 2020, dimana BSM bertarung dalam bisnis

44

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Profil Direksi dan


SEVP
Agus Sudiarto
Direktur Utama
51 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di
Jakarta, 17 September 1964.
Pengalaman Pekerjaan
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama
BSM, pernah menjabat sebagai Senior Vice
President Special Asset Management Bank
Mandiri (2010-2014), Senior Vice President
Assets Management Bank Mandiri (2007-2010),
Vice President Regional Credit Recovery I Medan Bank Mandiri (2006-2007), Vice President
Recovery Manager Medan Bank Mandiri
(2005-2006).
Pendidikan dan Pelatihan
Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia
tahun 1988. Meraih gelar Magister Management
dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
tahun 2004. Training yang pernah diikuti di
dalam dan luar negeri antara lain Corporate
Debt Management di Singapura (2002), SME
& Comm. Banking Attachment Program di
New York, Amerika Serikat (2003), High Impact
Leadership di New York, Amerika Serikat (2008),
INSEAD Blue Ocean Strategy di Fountainebleau,
Perancis (2011), Leading Team for Growth and
Change di Virginia, Amerika Serikat (2013),
Pembekalan Sertifikasi profesi perbankan
(LSPP), Risk Management Competency Banking
Profession - Level V, dan sebagainya.
Dasar Pengangkatan:
Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

45

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Agus Dwi Handaya

Putu Rahwidhiyasa

Direktur Finance & Strategy

Direktur Risk Management and


Compliance

45 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di


Medan, 17 Agustus 1970.
Pengalaman Pekerjaan
Sebelum menjabat sebagai Direktur
Finance & Strategy BSM, pernah menjabat
sebagai Direktur Finance and Distribution
Network BSM (2013-2014), Senior Vice
President Strategy & Performance Bank
Mandiri (2009-2012, 2013 2014), Vice
President Strategy & Financial Analysis
Bank Mandiri (2007-2009).
Pendidikan dan Pelatihan
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara tahun 1995. Meraih
gelar Master Of Business Administration
dari National Technologycal University,
Singapura tahun 2013. Pelatihan yang
pernah diikuti di dalam dan luar negeri
antara lain Corporate Financial Modelling
di Singapura (2002), Strategic Management
as a Process of Creating di Jakarta (2004),
Advance Leadership di Jakarta (2007), ReInventing Strategic Planning di Singapura
(2008), Corporate Strategy di Amerika
Serikat (2011), Financial Crime Asia di
Jakarta (2011), Executive Education;
Sustainability di Amerika Serikat (2012),
Executive Education, Finance & Strategy di
Amerika Serikat (2012), Banking Forum
Sharing Session: Banking Productivity Survey
(2015), dan sebagainya
Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014

46

Tata Kelola
Perusahaan

51 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di


Jakarta, 13 September 1964.
Pengalaman Pekerjaan
Sebelum menjabat sebagai Direktur Risk
Management and Compliance, pernah
menjabat sebagai Direktur Compliance &
People Management BSM, Division Head
Transformation Management & Corporate
Culture BSM (2010 2014), Kepala Divisi
Pegadaian BSM (2008 2010), Vice
President Risk Management Bank Mandiri
(2004 2008) , Assistant Vice President
Human Capital Bank Mandiri (2001 2004).
Pendidikan dan Pelatihan
Lulusan Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor tahun 1986. Meraih
gelar Master of Business Administration
dari University of Illionis USA tahun 1995.
Pelatihan yang pernah diikuti di dalam
dan luar negeri antara lain Advanced
Leadership Program, Executive Center for
Global Leadership & Erasmus University
(2006), Macroeconomic Policies for
Sustainable Growth with Equity in East Asia
(2013), Workshop Certified International
Project Manager (CIPM) di Hongkong
(2011), Asesor Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan (Manajemen Risiko)
(2011), The InterACT Asia Pacific Shanghai
Conference:Discover the Secret of Successful
Retail Banks di Shanghai, China (2007) dan
sebagainya.
Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014
PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Fahmi Ridho

Edwin Dwidjajanto

Direktur Technology & Operation

Direktur Consumer Banking and


Distribution

47 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di


Palembang, 22 September 1968.
Pengalaman Pekerjaan
Sebelum menjabat sebagai Direktur
Technology & Operation BSM pernah
menjabat sebagai Executive General
Manager IT PT Pegadaian (Persero) (2012
2014), Chief IT & Business Process Bank
BRI Syariah (2008 2012), Vice President
Senior Project Manager PT Bank BNI
(Persero) Tbk. (1998 2008).
Pendidikan dan Pelatihan
Lulusan Fakultas Teknik Universitas
Gadjah Mada 1994. Meraih gelar Magister
Management Universitas Gadjah Mada
pada 1996. Pelatihan yang pernah diikuti
di dalam dan luar negeri antara lain
Temenos R. 10 di Berlin, Base24 Overview,
ACI di Singapura, Base24 for Programmer,
ACI di Singapura Base24 Remote Banking
System Interface, ACI di Singapura,
Tandem Pathway, HP di Bangkok, Thailand,
Tandem Safeguard, HP di Bangkok,
Thailand, Tandem Problem Management,
HP di Bangkok Thailand, Prognosis,
Integrated Research, di Sydney, Australia,
Visatest Simulator, Visa International
di Singapura, Integrated Product
Management, Mastercard International di
Singapura, dan sebagainya.

54 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di


Bandung, pada 24 September 1962.
Pengalaman Pekerjaan
Sebelum menjabat sebagai Direktur
Consumer Banking and Distribution,
pernah menjabat sebagai SEVP Retail
Directorate BSM, Senior Vice President
Regional VIII/Surabaya Bank Mandiri (2013
2014), Senior Vice President Regional IX/
Banjarmasin Bank Mandiri (2011 2013),
Vice President Regional II/ Palembang
Bank Mandiri (2010 2011), Vice President
Wilayah VI/ Bandung Bank Mandiri (2007
2010), Kepala Cabang Wilayah III/ Jakarta
Kota Bank Mandiri (2006-2007).
Pendidikan dan Pelatihan
Lulusan Fakultas Peternakan Institut
Pertanian Bogor tahun 1987. Pelatihan
yang pernah diikuti antara lain Sertifikasi
Coach 60 Hours APPR, Workshop APBN
2014 dan Potensi Bisnis Bank (2014)
Sosialisasi Bidang Accounting (2013),
Training Internalisasi Mandiri Employee
(2013), Sespi bank angkatan 57 (peringkat
2) (2012), dan sebagainya
Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS Tanggal 1 April 2015

Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

47

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Kusman Yandi

Choirul Anwar

Direktur Wholesale Banking

Direktur Financing Risk and Recovery

51 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di


Dumai pada 1 Mei 1965.
Pengalaman Pekerjaan
Sebelum menjabat sebagai Direktur
Wholesale Banking, menjabat sebagai SEVP
yang mempimpin Direktorat Wholesale,
Treasury and & International Banking
BSM, pernah menjabat sebagai Executive
Business Officer, Commercial & Business
Banking Bank Mandiri (2013 2014), Vice
President Commercial Banking Center
Manager Jakarta Plaza Mandiri (2010
2013), Vice President Commercial Banking
Center Manager Jakarta Kelapa Gading
(2007 2010), Vice President Commercial
Banking Center Manager Bekasi (2007).
Pendidikan dan Pelatihan
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Riau tahun 1989. Pelatihan yang
pernah diikuti antara lain Sertifikasi
Coach 60 Hour APPR (2014), Great Leader
Program Phase III (2011), Environmental Risk
Analysis (2011), Forum Creating Value to
Keep Profitable (2009), Workshop Asuransi
& Pembiayaan Kapal (2009), Training Risk
Management Competency for Banking
Profession level V, dan sebagainya.
Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS Tanggal 1 April 2015

51 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di


Surabaya, 21 Oktober 1964
Pengalaman Pekerjaan
Sebelum menjabat sebagai Direktur
Financing and Recovery, pernah menjabat
sebagai Senior Vice President Retail
Risk Group Bank Mandiri (2014-2015),
Vice President Retail Risk Group Bank
Mandiri (2010-2014), Micro Business
Supervision Officer Retail and Consumer
Risk Management Group Bank Mandiri
(2009-2010), anggota Project Management
Office Corporate Secretary Group Bank
Mandiri (2006-2009), Senior Vice President
Agro Based Industries Group Bank Mandiri
(2005), Vice President Corporate Banking
Bank Mandiri (2003-2005).
Pendidikan dan Pelatihan
Lulusan Institut Pertanian Bogor tahun
1987 dan meraih gelar Magister of
Business Administration dari University of
Arkansas AS pada tahun 1996. Pelatihan
yang pernah diikuti antara lain Selling
Commercial and Corporate Bank Services;
Citibank (2000), Marketing Analysis, Strategy
and Product Development; Citibank (2000),
Leadership Training for Senior Management;
INSEAD (2003), Project Finance Risk &
Recovery; Euromoney (2003), Retail &
Risk Management (2010), Certified Fraud
Examiner; ACFE (2012), Pembekalan
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4; BARA
(2014)
Dasar Pengangkatan
Keputusan RUPS Tanggal 1 April 2015

48

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Muhammad Busthami
SEVP Micro and Business Banking
50 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di
Jambi, 9 September 1966.
Pengalaman Pekerjaan
Sebelum menjabat sebagai SEVP Micro and
Business Banking Directorate, menjabat
sebagai SEVP Special Asset Management
Directorate BSM, menjabat sebagai Vice
President of Asset Equity Management
& Disposal, Special Asset Management
Group (2014), Executive Director Bank
Mandiri (Europe) Ltd, di London, UK (2010
- 2013), Vice President Overseas Offices
Development & Supervision (2008-2010),
Vice President Bank Mandiri, Dili Timor
Leste Branch (2007 2008), Assistant Vice
President Bank Mandiri, Dili Timor Leste
Branch (2006 2007).

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Pendidikan dan Pelatihan


Lulusan Fakultas Hukum Universitas
Indonesia tahun 1989. Meraih gelar
Magister of Arts dari The International
University of Japan, tahun 1997. Pelatihan
yang pernah diikuti di dalam dan luar
negeri antara lain Roadmap to Committed
Vision and Strategic (2007), The Global
Financial Institution Symposium, series: The
Eurozone Paradox di London, Inggris (2011),
Enterprise Risk Management in the Digital
Era di London, Inggris (2011), Coaching
for Leadership di Jakarta (2009), Adversity
Quotient di Jakarta (2009), Mandiri Coaching
Culture (2014) dan sebagainya.
Dasar Pengangkatan
SK No.16/334-KEP/DIR tanggal 12 Juni 2014

49

Ikhtisar
Utama

Direksi

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

1. Agus Sudiarto
Direktur Utama
2. Agus Dwi Handaya
Direktur Finance & Strategy

3. Putu Rahwidhiyasa

Direktur Risk Management &


Compliance

4. Fahmi Ridho
Direktur Technology &
Operation

50

Tata Kelola
Perusahaan

1
PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

5. Edwin Dwidjajanto
Direktur Consumer Banking &
Distribution
6. Kusman Yandi
Direktur Wholesale Banking

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

7. Choirul Anwar

Direktur Financing Risk &


Recovery

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

8. Muhammad Busthami
SEVP Micro and Business
Banking

4
3
2

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

51

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Surat Pernyataan Tentang


Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan
PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2015
Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan, Laporan Keuangan dan Informasi terkait lainnya merupakan
tanggung-jawab Manajemen BSM dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi melalui penandatangan
masing-masing di bawah ini:
Jakarta,
28 Februari 2016

Dewan Komisaris

Ventje Rahardjo
Komisaris Utama

Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen

52

Agus Fuad
Komisaris

Bambang Widianto
Komisaris Independen

Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Direksi

Agus Sudiarto
Direktur Utama

Agus Dwi Handaya

Putu Rahwidhiyasa

Fahmi Ridho

Direktur Finance &


Strategy

Direktur Risk Management


and Compliance

Direktur Technology &


Operation

Edwin Dwidjajanto

Kusman Yandi

Choirul Anwar

Direktur Consumer Banking and


Distribution

Direktur Wholesale
Banking

Direktur Financing Risk and


Recovery

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

53

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Profil
Perusahaan

54

Profil Perusahaan

54

Identitas Perusahaan

56

Riwayat Singkat Perusahaan

57

Bidang Usaha

60

Struktur Organisasi

66

Profil Pejabat Eksekutif

68

Visi, Misi, dan Tata Nilai

71

Pernyataan Tentang Budaya Perusahaan

74

Susunan Dewan Komisaris

76

Susunan Direksi

76

Jumlah Pegawai dan Pengembangan


Kompetensi

76

Struktur Grup

78

Sinergi Grup Mandiri

78

Komposisi Pemegang Saham

80

Daftar Entitas Anak/Entitas Asosiasi

80

Kronologis Pencatatan Saham

80

Kronologis Pencatatan Efek Lainnya

81

Lembaga dan Profesi Penunjang Perusahaan

83

Wilayah Operasi dan Alamat Jaringan BSM

84

55

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Identitas
Perusahaan

Nama

Kode Bank

Alamat

Kode Swift

PT Bank Syariah Mandiri

Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5


Jakarta 10340 Indonesia

Telepon

(62-21) 2300 509, 3983 9000 (hunting)

Call Center

BSM Call 14040


(021) 2953 4040

Faksimili

(62-21) 3983 2989

Tanggal Berdiri

45100

BSMDIDJA

Website

www.syariahmandiri.co.id

Email

dkh@syariahmandiri.co.id

Media Sosial
Bank Syariah Mandiri
@syariahmandiri
Bank Syariah Mandiri

Jaringan ATM

Modal Disetor

Total ATM sebanyak 169.399 jaringan


meliputi:
ATM BSM: 1.014 unit
ATM Mandiri : 17.324 unit
ATM BERSAMA : 68.476 unit
ATM Prima: 88.913 unit
ATM Malaysia Electronic Payment
System (MEPS): 12.010 unit

Ekuitas

Jumlah Pegawai
16.926 orang

25 Oktober 1999

Tanggal Mulai Beroperasi


1 November 1999

Modal Dasar

Rp2.500.000.000.000,-

Rp1.989.021.935.000,-

Rp5.613.738.764.183,-

Kantor Layanan

Pemeringkatan

AA+ (idn), Pefindo 2015

865 kantor layanan di seluruh Indonesia

56

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Riwayat Singkat
Perusahaan
Krisis multi-dimensi yang melanda
Indonesia pada tahun 1997-1998
membawa hikmah tersendiri
bagi tonggak sejarah Sistem
Perbankan Syariah di Indonesia.
Di saat bank-bank konvensional
terkena imbas dari krisis ekonomi,
saat itulah berkembang pemikiran
mengenai suatu konsep yang dapat
menyelamatkan perekonomian dari
ancaman krisis yang berkepanjangan.

Di sisi lain, untuk menyelamatkan


perekonomian secara global, pemerintah
mengambil inisiatif untuk melakukan
penggabungan (merger) 4 (empat) Bank
milik pemerintah, yaitu Bank Dagang
Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan
Bapindo, menjadi satu, satu Bank yang
kokoh dengan nama PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999.
Kebijakan penggabungan tersebut juga
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank
Susila Bakti (BSB). PT BSB merupakan
salah satu Bank konvensional yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan
Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara
dan PT Mahkota Prestasi.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya merger
dengan beberapa Bank lain serta mengundang investor asing.
Sebagai tindak lanjut dari pemikiran Pengembangan Sistem Ekonomi
Syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang
memberi peluang bagi Bank Umum untuk melayani transaksi syariah
(dual banking system). Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan
Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk mengembangkan Layanan
Perbankan Syariah di kelompok perusahaan PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk.
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari Bank Konvensional
menjadi Bank Syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan
Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastruktur, sehingga
kegiatan usaha BSB berhasil bertransformasi dari Bank Konvensional
57

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

menjadi Bank yang beroperasi berdasarkan prinsip


syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri
sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto,
SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.

Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut,


PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi
sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1
November 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum


syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia
melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25
Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.
DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT
Bank Syariah Mandiri (BSM).

PT Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan


harmonisasi idealisme usaha dengan nilai-nilai
spiritual. Bank Syariah Mandiri tumbuh sebagai bank
yang mampu memadukan keduanya, yang melandasi
kegiatan operasionalnya. Harmonisasi idealisme usaha
dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu
keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di
perbankan Indonesia.

Jejak Langkah
Pendirian PT
Bank Industri
Nasional (PT
BINA)

PT Bank Maritim
Indonesia berubah nama
menjadi PT Bank Susila
Bakti

1955

1973

1967

PT BINA berubah
nama menjadi
PT Bank Maritim
Indonesia

1999

PT Bank Susila Bakti berubah nama


menjadi PT Bank Syariah Sakinah
Mandiri dengan sistem berdasarkan
prinsip syariah, selanjutnya berubah
nama menjadi PT Bank Syariah
Mandiri

Perubahan Nama
PT Bank Industri
Nasional
(PT BINA)

58

PT Bank
Maritim
Indonesia

PT Bank
Susila Bakti

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Makna Logo

1. Makna Umum:
a. Bentuk Logo dengan huruf kecil : Melambangkan sikap ramah dan rendah hati
b. Ramah terhadap semua segmen bisnis dari semua kalangan.
c. Kedua tulisan logo (mandiri dan syariah) sebagai satu kesatuan, namun boleh berganti warna
bilamana diperlukan.
2. Warna Huruf:
a. Warna Huruf Hijau Tua : Hijau melambangkan tumbuh berkembang, kesuburan dan kesegaran.
b. Warna ini umumnya juga dipakai oleh kalangan umat Islam untuk meneguhkan identitas
keislaman mereka.
3. Gelombang Emas Cair (liquid gold)
a. Gelombang emas cair sebagai simbol dari kekayaan finansial dan berkelanjutan.
b. Lengkung emas simbol karakter yang gesit, progresif, pandangan ke depan, excellent
menghadapi segala kemungkinan yang akan datang.
c. Warna Kuning Emas (kuning ke arah orange) : Warna logam mulia (emas) menunjukkan
keagungan, kemuliaan, kemakmuran, kekayaan

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

59

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Bidang
Usaha
Kegiatan Usaha Menurut Anggaran
Dasar Terakhir dan Kegiatan Usaha yang
Dijalankan
Bidang usaha BSM berdasarkan Akta Perubahan terakhir
Nomor 2 Tanggal 2 Juni 2014 persetujuan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Surat
Keputusan No. AHU-12852.40.22.2014 Tanggal 10 Juni
2014, Anggaran Dasar BSM adalah :
1. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan
berupa Giro, Tabungan, atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad wadiah
atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan
Prinsip Syariah;
2. Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa
Deposito, Tabungan, atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad
mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan
dengan Prinsip Syariah;
3. Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan
Akad mudharabah, Akad musyarakah, atau Akad lain
yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;
4. Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad
murabahah, Akad salam, Akad istishna atau Akad lain
yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;
5. Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad qardh
atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan
prinsip Syariah;
6. Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang
bergerak atau tidak bergerak kepada nasabah
berdasarkan Akad ijarah dan/atau sewa beli dalam
bentuk ijarah muntahiyabitta mlik atau Akad lain yang
tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;
7. Melakukan pengambil alihan hutang berdasarkan
Akad hawalah atau Akad lain yang tidak
bertentangan dengan Prinsip Syariah;
8. Melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu
pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah;
9. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri
surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas
dasar transaksi nyata berdasarkan Prinsip Syariah,
antara lain, seperti Akad ijarah, musyarakah,
mudharabah, murabahah, kafalah, atau hawalah;
10. Membeli surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah
yang diterbitkan oleh pemerintah dan/atau Bank
Indonesia;

60

11. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat


berharga dan melakukan perhitungan dengan pihak
ketiga atau antar pihak ketiga berdasarkan Prinsip
Syariah;
12. Melakukan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu Akad yang berdasarkan Prinsip
Syariah;
13. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan
surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah;
14. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri
maupun untuk kepentingan nasabah berdasarkan
Prinsip Syariah;
15. Melakukan fungsi sebagai Wali Amanat berdasarkan
Akad wakalah;
16. Memberikan fasilitas letter of credit atau Bank garansi
berdasarkan Prinsip Syariah;
17. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di
bidang perbankan dan di bidang sosial sepanjang
tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dan sesuai
dengan ketentuan perundang- undangan;
18. Melakukan kegiatan valuta asing berdasarkan Prinsip
Syariah;
19. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank
Umum Syariah atau lembaga keuangan yang
melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip
Syariah;
20. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara
untuk mengatasi akibat kegagalan pembiayaan
berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus
menarik kembali penyertaannya;
21. Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana
pensiun berdasarkan Prinsip Syariah;
22. Melakukan kegiatan dalam pasar modal sepanjang
tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pasar modal;
23. Menyelenggarakan kegiatan atau produk Bank yang
berdasarkan Prinsip Syariah dengan menggunakan
sarana elektronik;
24. Menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan
surat berharga jangka pendek berdasarkan Prinsip
Syariah, baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui pasar uang;

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

25. Menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan


surat berharga jangka panjang berdasarkan Prinsip
Syariah, baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui pasar modal;

Laporan Keuangan
Konsolidasi

26. Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha


Bank Umum Syariah lainnya yang berdasarkan Prinsip
Syariah.

Total terdapat 26 Kegiatan Usaha yang


dijalankan BSM. Per 31 Desember 2015, ke-26
Kegiatan Usaha tersebut dijalankan oleh BSM.

Produk/Jasa BSM
Produk/Jasa BSM dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) produk/jasa sebagai berikut:

Produk
Pendanaan

Produk
Pembiayaan

Produk
Layanan

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

61

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Produk Pendanaan
Tabungan BSM

Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad


Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya sesuai syarat
tertentu yang disepakati.

BSM Tabungan Berencana

Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang


serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk
memperoleh dananya sesuai target waktu dan dengan
perlindungan asuransi gratis.

BSM Tabungan Simpatik

Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip


wadiah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.

BSM Tabungan Mabrur

Tabungan perorangan untuk merencanakan ibadah haji &


umrah.

BSM Tabungan Mabrur Junior

Tabungan anak untuk merencanakan ibadah haji & umrah.

BSM Tabungan Dollar

Tabungan dalam mata uang Dollar yang penarikan dan


setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai
ketentuan dengan menggunakan slip penarikan.

BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC)

Tabungan berjangka yang diperuntukkan bagi masyarakat


dalam melakukan perencanaan keuangan, khususnya
pendidikan bagi putra/putri.

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

BSM Simpanan Pelajar iB

Tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional


oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah
dan sederhana serta fitur yang menarik dalam rangka
edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya
menabung sejak dini.

BSM Deposito

Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya


dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai
kesepakatan.

BSM Deposito Valas

Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya


dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai
kesepakatan dalam bentuk valuta asing.

BSM Giro

Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat


dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah
bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad dhamanah.

BSM Giro Valas

Simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang


penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip
wadiah yad dhamanah.

BSM Giro Singapore Dollar

Simpanan dalam mata uang dollar Singapura yang


penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip
wadiah yad dhamanah.

BSM Giro Euro

Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya


dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad
dhamanah.

BSM Tabungan Perusahaan

Tabungan yang digunakan untuk menampung kelebihan


dana rekening giro yang dimiliki Institusi/Perusahaan
berbadan hukum dengan menggunakan fasilitas autosave.

BSM Tabungan Pensiun

Tabungan dalam mata uang rupiah hasil kerjasama BSM


dengan PT Taspen yang diperuntukkan bagi pensiunan
pegawai negeri Indonesia.

BSM Tabunganku

Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan


mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh
bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya
menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

62

Sukuk Negara Ritel


Bank Syariah Mandiri sebagai Agen Penjual di Pasar
Perdana, menawarkan produk Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) yang bersifat ritel atau yang dikenal
dengan istilah Sukuk Negara Ritel. Sukuk Negara Ritel
adalah Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)
yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga
Negara Indonesia melalui Agen Penjual di Pasar Perdana
dalam negeri. Penunjukan Bank Syariah Mandiri sebagai
Agen Penjual Sukuk Negara Ritel ditetapkan oleh
Pemerintah. Produk Sukuk Negara Ritel yang ditawarkan
oleh Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut:
1. Sukuk Negara Ritel Seri SR-001: Telah jatuh
tempo pada tanggal 25 Februari 2012.
2. Sukuk Negara Ritel Seri SR-002: Telah jatuh
tempo pada tanggal 10 Februari 2013.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

3. Sukuk Negara Ritel Seri SR-003: Telah jatuh


tempo pada tanggal 23 Februari 2014.
4. Sukuk Negara Ritel Seri SR-004: Telah jatuh
tempo pada tanggal 21 September 2015.
5. Sukuk Negara Ritel Seri SR-005: Tanggal Jatuh
Tempo 27 Februari 2016.
6. Sukuk Negara Ritel Seri SR-006: Tanggal Jatuh
Tempo 5 Maret 2017.
7. Sukuk Negara Ritel Seri SR-007: Tanggal Jatuh
Tempo 11 Maret 2018.

Reksa Dana
Bank Syariah Mandiri telah terdaftar sebagai Agen
Penjual Efek Reksa Dana (APERD) berdasarkan Surat
Tanda Terdaftar Nomor: 25/BL/STTD/APERD/2007
dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan tanggal 24 April 2007.
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh
Manajer Investasi. Berdasarkan Undang-Undang
No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Reksa Dana
dapat berbentuk Perseroan Tertutup atau Terbuka
dan Kontrak Investasi Kolektif. Bentuk hukum Reksa
Dana yang dipasarkan melalui Bank Syariah Mandiri
adalah Kontrak Investasi Kolektif. Adapun produk
Reksa Dana yang ditawarkan melalui Bank Syariah
Mandiri adalah sebagai berikut:
a. Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang
(MISB)
Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan
oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI), jenis
Reksa Dana Campuran (balanced fund) yaitu
wadah yang digunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal (investor) untuk
selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi
dalam portofolio Efek Saham Syariah, Efek Pasar
Uang Syariah dan Obligasi Syariah.
b. Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif Syariah
(MITRA Syariah)
Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan
oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI), jenis
Reksa Dana Saham (equity fund) yaitu wadah
yang digunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya
diinvestasikan oleh Manajer Investasi minimal
80% dalam portofolio Efek Saham Syariah.
c. Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona
Syariah (BNPP PS)

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT


BNP Paribas Investment Partners, jenis Reksa Dana
Saham (equity fund) yaitu wadah yang digunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
(investor) untuk selanjutnya diinvestasikan oleh
Manajer Investasi minimal 80% dalam portofolio Efek
Saham Syariah.

Tabungan Saham Syariah


Tabungan Saham Syariah adalah Rekening Dana
Nasabah berupa produk tabungan yang khusus
digunakan untuk keperluan penyelesaian transaksi Efek
(baik berupa kewajiban maupun hak Nasabah), serta
untuk menerima hak Nasabah yang terkait dengan Efek
yang dimilikinya melalui Pemegang Rekening KSEI.

Produk dan Skema Pembiayaan


BSM Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang


dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank.
Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan
nisbah yang disepakati.

BSM Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana


dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah
dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang
disepakati.

BSM Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank


dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan
dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok
ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati.
Dapat dipergunakan untuk keperluan usaha (investasi,
modal kerja) dan pembiayaan konsumer.

BSM Pembiayaan Istishna

Pembiayaan pengadaan barang dengan skema Istishna


adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, dan
panjang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pengadaan barang (obyek istishna), di mana masa
angsuran melebihi periode pengadaan barang (goods
in process) dan bank mengakui pendapatan yang
menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada saat
pengadaan berdasarkan persentase penyerahan barang,
maupun setelah barang selesai dikerjakan.

Pembiayaan dengan Skema IMBT (Ijarah


Muntahiyah Bittamliik)

Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamliik adalah fasilitas


pembiayaan dengan skema sewa atas suatu obyek
sewa antara Bank dan Nasabah dalam periode yang
ditentukan yang diakhiri dengan kepemilikan barang di
tangan nasabah.
63

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Pembiayaan PKPA

Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para


Anggota (PKPA) adalah penyaluran pembiayaan kepada
koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan
consumer para anggotanya (kolektif) yang mengajukan
pembiayaan kepada koperasi karyawan.

BSM Pembiayaan Implan

Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang


diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan
yang pengajuannya dilakukan secara massal (kolektif)
melalui rekomendasi perusahaan.

BSM Pembiayaan Griya BSM

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

BSM Pembiayaan Alat Kedokteran

Pembiayaan BSM Alat Kedokteran adalah Pembiayaan


untuk pembelian barang modal atau peralatan
penunjang kerja di bidang kedokteran.

BSM Pembiayaan Oto

Pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor


berupa mobil baru atau bekas berdasarkan prinsip
syariah.

BSM Pembiayaan Eduka

Pembiayaan BSM Eduka adalah Pembiayaan untuk


memenuhi kebutuhan biaya pendidikan.

Pembiayaan konsumtif dalam valuta rupiah yang


diberikan oleh Bank kepada perseorangan/individual
untuk membiayai pembelian rumah baru, rumah second,
renovasi maupun take over berupa rumah tinggal.

Pembiayaan Dana Berputar

BSM Pembiayaan PemiIikan Rumah Sejahtera


Syariah Tapak

Pembiayaan Umrah

Pembiayaan BSM Pemilikan Rumah Sejahtera Syariah


Tapak adalah Pembiayaan berdasarkan prinsip dengan
dukungan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan yang pengelolaannya dilaksanakan oleh
Kementerian Perumahan Rakyat) yang diterbitkan oleh
Bank pelaksana yang beroperasi secara syariah kepada
masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka
pemilikan Rumah Sejahtera Syariah Tapak yang dibeli
dari orang perseorangan dan/atau badan hukum.

BSM Pembiayaan Griya PUMP-KB

Pembiayaan Griya BSM Pinjaman Uang Muka


Perumahan Kerjasama Bank (PUMP-KB) adalah
Pembiayaan dengan dukungan pendanaan yang
diberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada BSM untuk
pemilikan atau pembelian rumah kepada peserta BPJS
Ketenagakerjaan.

BSM Optima Pembiayaan Pemilikan Rumah

Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan


pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa
adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat
diambil nasabah pada waktu tertentu sepanjang
coverage atas agunannya masih dapat meng-cover
total pembiayaannya dan dengan memperhitungkan
kecukupan debt to service ratio nasabah.

BSM Pembiayaan Pensiun

Pembiayaan BSM Pensiun adalah pembiayaan yang


diberikan kepada para pensiunan atau pegawai yang
6 bulan lagi akan pensiun (pra pensiun) atau janda
pensiun dan telah menerima SK pensiun.

64

Tata Kelola
Perusahaan

Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip


musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan
sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.

Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk


memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umroh, seperti
untuk tiket, akomodasi, dan persiapan biaya umroh
lainnya dengan akad ijarah.

Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat


Syariah Mandiri

Pembiayaan dengan agunan berupa dana investasi (cash


collateral) dimana pemilik dana (investor) memberikan
batasan kepada Bank mengenai tempat, cara dan objek
investasinya.

BSM Pembiayaan Warung Mikro

Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk


memfasilitasi kebutuhan usaha dan multiguna dengan
maksimal pembiayaan sampai dengan Rp100 juta
dengan akad Murabahah dan Ijarah.

Pembiayaan Gadai Emas BSM

Pembiayaanyang menggunakan akadqardhdengan


jaminan berupa emas yang diikatdengan akadrahn,
dimana emas yang diagunkan disimpan dan
dipeliharaoleh Bankselama jangka waktu tertentu
dengan membayar biaya pemeliharaan atas emas
sebagai objekrahnyang diikat dengan akadijarah.

Pembiayaan Cicil Emas BSM

pembiayaan kepemilikan emas dengan menggunakan


akad Murabahah.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Produk Layanan
BSM Card

Merupakan kartu yang diterbitkan oleh Bank Syariah


Mandiri dan memiliki fungsi utama yaitu sebagai
kartu ATM dan kartu Debit. Disamping itu dengan
menggunakan BSM Card, nasabah bisa mendapatkan
discount diratusan merchant yang telah bekerja sama
dengan BSM.

BSM ATM

Mesin Anjungan Tunai Mandiri yang dimiliki oleh BSM.


BSM ATM dapat digunakan oleh nasabah BSM, nasabah
bank anggota Prima, nasabah bank anggota ATM
Bersama dan nasabah anggota Bankcard (Malaysia).

BSM CALL 14040

Layanan perbankan melalui telepon dengan nomor


akses 14040 atau 021 2953 4040, yang dapat digunakan
oleh nasabah untuk mendapatkan informasi terkait
layanan perbankan.

BSM SMS Banking

Merupakan produk layanan perbankan yang


berbasis teknologi SMS telepon selular (ponsel) yang
memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai
transaksi perbankan di mana saja, kapan saja.

BSM Mobile Banking

Merupakan saluran distribusi yang dimiliki oleh BSM


untuk mengakses rekening yang dimiliki nasabah
melalui smatphone dengan teknologi GPRS/EDGE/3G/
BIS dan WIFI. Platform smartphone yang dapat
digunakan yaitu BB, Android, iOS dan Symbian.

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

BPI (BSM Pembayaran Institusi)

Merupakan layanan pembayaran yang terhubung ke


institusi secara real time on line.

BPR Host to Host

Merupakan bentuk kerjasama BSM dengan BPR/


BPRS yang memungkinkan nasabah BPR/BPRS untuk
mempunyai kartu ATM yang dapat digunakan di ATM
BSM, ATM BM, ATM Bersama dan ATM Prima.

BSM E-Money

Merupakan kartu prabayar berbasissmart cardyang


diterbitkan oleh Bank Mandiri bekerjasama dengan BSM.

Transfer D.U.I.T.

Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke semua bank


dan kantor Pos di Indonesia secara cepat dan mudah.

Transfer Valas

Layanan transfer valuta asing (valas) antar rekening


bank di Indonesia atau luar negeri dalam 130 mata
uang.

Western Union

Jasa pengiriman uang domestik atau antar-negara


dengan jaringan outlet yang luas dan tersebar di seluruh
dunia.

Transfer Nusantara

Jasa pengiriman uang antar-daerah di dalam negeri


(domestik) ke Seluruh Pelosok Nusantara secara cepat
dan mudah.

BSM Net Banking

Merupakan fasilitas layanan bank yang dapat


digunakan nasabah untuk melakukan transaksi
perbankan (ditentukan bank) melalui jaringan internet
menggunakan komputer/smart phone.

BSM Notifikasi

Layanan untuk memberikan informasi segera dari setiap


mutasi transaksi nasabah sesuai dengan jenis transaksi
yang didaftarkan oleh nasabah yang dikirimkan melalui
media SMS atau email.

MBP (Multi Bank Payment)

Merupakan layanan untuk mempermudah pembayaran


kepada institusi (lembaga pendidikan, asuransi, lembaga
khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu
pemindahbukuan di ATM bank manapun.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

65

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Struktur
Organisasi
Struktur Organisasi BSM
ditetapkan sebagai berikut:

Wholesale Banking:
Kusman Yandi

General Meeting of
Shareholders

Board of Sharia
Supervisory

Micro & Business


Banking:
Muhammad
Busthami

President Director:
Agus Sudiarto

Consumer Banking
& Distribution:
Edwin Dwidjajanto

Financing Risk &


Recovery:
Choirul Anwar

Corporate Banking 1
(CB1):
Zainal Alam
Dalimunthe

Business Banking 1
(BB1):
Teguh Budi Santoso

Corporate Banking 2
(CB2):
Indra Falatehan

Bussiness Banking 2
(BB2):
Subki Matsyah

Treasury &
International Banking
(TIG):
Rahmat Syukri

Micro Banking
(MBG):
Okky Fachrizal
Achmad

Consumer Finance
(CFG):
Jeffry Prayana

Wholesale Financing
Recovery
(WFR):
Sulistyo Budi

Commercial Banking
(CMG):
Anton Sukarna

Pawning
(PWG):
Habiburrahman

Consumer Deposits
(CDG):
D. B. Ivan Baruna

Micro & Bussiness


Finance Recovery
(MBR):
Firman Jatnika

Institution Banking
(IBG):
Achmad Fauzi

Hajj & Umra


(HUG):
Yuniarto Joko
Purwanto

Culture & Customer


Care (CCG):
Taufik Machrus

Consumer Collection
(CLG):
Suryo Kuncoro

Unit Bisnis
Unit Support
Unit Risk

66

Tata Kelola
Perusahaan

Legal
(LGG):
Tri Widiyono

Network
(NWG):
Gunawan Arief Hartoyo

Wholesale Risk
(WRG):
Eko Virgianto

Retail Risk
(RRG):
Ramadhona Fitri

Region I VII*

Regional Office
(*):
1. Ahmad Zailani
2. Eny Maya G.
3. Oemar Topo
4. Edhie Rosman
5. Mahendra N.

PWMP
1.
2.
3.
4.

Siti Nurdiana
Eric Lasac Pardede
Rustanti Rachmi
Bagus Hudiono
Boesono

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Audit Committee

Board of
Commissioners

Nomination & Remuneration


Committee
Risk Oversight Committee

Technology &
Operation:
Fahmi Ridho

Risk Management &


Compliance:
Putu Rahwidhiyasa

Finance & Strategy:


Agus Dwi Handaya

IT Strategy &
Assurance
(ISG):
Agus Tri Widodo

Enterprise Risk
Management (ERM):
M. Fanny Fansyuri

Strategy &
Performance
Management (SPM):
Noor Anis

Internal Audit &


Anti Fraud
(IAG):
Mardiana

IT Operation
(IOG):
Syafid Hidayat

Compliance
(CPG):
Eka B. Danuwirana

Corporate
Secretary (CSG):
Dian Faqihdien
Suzabar

Tim FIRE

Central Operation
(COG):
Roosita Abdullah

Human Capital
(HCG):
Andang Lukitomo

Accounting
(ACG):
Suhendar

FIRE:
Proyek Financing
process Reengineering

Financing
Operation
(FOG):
Aji Erlangga M.

Learning Center
(LCG):
Dharmawan P.
Hadad

Strategic
Procurement
(SCG):
Musdar Ayub

Transaction,
Remittance &
Electronic Banking
(TRE):
Zul Ikbal

RAD:
Proyek Reporting
& Accounting
Improvement and
Data Cleansing

Policy & Procedure


(PPG):
Ana Nurul Khayati

Corporate & Branch


Transformation
(CBT):
Mira Rozanna

Tim FAI

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

FAI:
Proyek Financing
Admin Improvement

Tim RAD

67

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Profil Pejabat
Eksekutif
Profil Pejabat Eksekutif Jaringan Kantor Pusat Per
31 Desember 2015

Wholesale Banking Directorate


Zainal Alam Dalimunthe:

Head of Corporate Banking 1 Group (CB1)


Lahir di Jambi tanggal 12 Agustus 1964. Lulus dari
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Nusantara Bandung
tahun 1987. Bergabung dengan BSM sejak 30 Januari
2015 (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21
Januari 2015).

Indra Falatehan

Head of Corporate Banking 2 Group (CB2)


Lahir di Jakarta tanggal 3 Maret 1978. Lulus dari Fakultas
Tehnik Gas & Petrokimia, Universitas Indonesia tahun
2002. Bergabung dengan BSM sejak 3 September 2002
(berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari
2015).

Rahmat Syukri

Head of Treasury & International Banking Group (TIG)


Lahir di Bukittinggi tanggal 3 Maret 1965, Lulus dari
Fakultas Ekonomi Akutansi Universitas Andalas tahun
1990 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Manajemen
Agribisnis, Institut Pertanian Bogor tahun 2003.
Bergabung dengan BSM sejak 15 Agustus 2014.
(berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari
2015).

Anton Sukarna

Head of Commercial Banking Group (CMG)


Lahir di Bandung tanggal 24 November 1970 Lulus dari
Fakultas Produksi Ternak, Institut Pertanian Bogor tahun
1994. Bergabung dengan BSM sejak 1 November 1999
(berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari
2015).

Achmad Fauzi

Head of Institution Banking Group (IBG)


Lahir di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November 1965.
Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana
tahun 1989 dan Magister Hukum Bisnis Universitas
Padjadjaran, Bandung tahun 2002. Bergabung dengan
BSM sejak 15 September 2005 (berdasarkan SK
No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).
68

Micro & Business Banking Directorate


Teguh Budi Santoso

Head of Business Banking 1 Group (BB1)


Lahir di Nganjuk tanggal 1 Mei 1964. Lulus S1 dari
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
1987. Bergabung dengan BSM sejak 10 Maret 2003.
(berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari
2015).

Subki Matsyah

Head of Business Banking 2 Group (BB2)


Lahir di Aceh tanggal 1 September 1964. Lulus dari
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986.
Bergabung dengan BSM sejak 15 Oktober tahun 2003
(berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari
2015).

Okky Fachrizal Achmad

Head of Micro Banking Group (MBG)


Lahir di Surabaya tanggal 24 Oktober 1968. Lulus dari
Universitas Surabaya disiplin Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan tahun 1995. Bergabung dengan BSM
sejak 1 Juni tahun 2015. (berdasarkan SK No.17/358-KEP/
DIR tanggal 20 Mei 2015).

Habiburrahman

Head of Pawning Group (PWG)


Lahir di Tuban tanggal 9 April 1977. Lulus dari Fakultas
Perikanan Universitas Brawijaya tahun 2001. Bergabung
dengan BSM sejak 5 Januari tahun 2004. (berdasarkan SK
No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).

Yuniarto Joko Purwanto

Head of Hajj & Umra Group (HUG)


Lahir di Jakarta tanggal 6 Juni 1966. Lulus dari
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun
1989. Bergabung dengan BSM sejak 18 Juni 2001.
(berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari
2015).

Tri Widiyono

Head of Legal Group (LGG)


Lahir di Ponorogo tanggal 22 Juli 1959. Lulus dari
Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta (S1) dan Pasca
Sarjana (S2) Universitas Indonesia bidang Kenotariatan,
Pasca Sarjana (S2) Universitas Krisnadwipayana bidang
Hukum Bisnis, S3 / Program Doktor Universitas Brawijaya
bidang Hukum Corporation dengan predikat Cum Laude
PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

(IPK3,97 dari skala 4). Bergabung dengan BSM terhitung


sejak tanggal 1 Maret 2013 (berdasarkan SK No.15/285KEP/DIR tanggal 26 Februari 2013).

Consumer Banking & Distribution


Directorate
Gunawan Arief Hartoyo

Head of Network Group (NWG)


Lahir di Sukohardjo tanggal 26 Maret 1971. Lulus dari
Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1995.
Bergabung dengan BSM sejak 27 Desember 1999.
(berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari
2015).

Jeffry Prayana

Head of Consumer Finance Group (CFG)


Lahir di Medan tanggal 20 Januari 1972. Lulus dari
Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB)
tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Ekonomi,
Jurusan kajian Timur Tengah Islam, Universitas Indonesia
tahun 2007. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2000.
(berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari
2015).

Dewa Bagus Ivan Baruna

Head of Consumer Deposits Group (CDG)


Lahir di Denpasar tanggal 29 September 1965. Lulus
dari Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Institut Sains dan
Teknologi Nasional tahun 1990. Bergabung dengan BSM
sejak tahun 1999. (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR
tanggal 05 Februari 2015).

Taufik Machrus

Head of Culture & Customer Care Group (CCG)


Lahir di Pasuruan tanggal 3 April 1968. Lulus dari Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1994. Bergabung
dengan BSM sejak tahun 1 Juni 2001. (berdasarkan SK
No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).

Financing Risk & Recovery Directorate


Eko Virgianto

Head of Wholesale Risk Group (WRG)


Lahir di Jakarta tanggal 5 September 1965. Lulus dari
Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Brawijaya tahun
1991 dan Pasca Sarjana (S2) Manajemen International,
Universitas Indonesia tahun 1993. Bergabung dengan BSM
sejak 26 Januari tahun 2015. (berdasarkan SK No.17/044KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).

Ramadhona Fitri

Head of Retail Risk (RRG)


Lahir di Deli Serdang tanggal 3 Maret 1961. Lulus dari
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun


1984. Bergabung dengan BSM sejak 1 Juni tahun 2012.
(berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari
2015).

Sulistyo Budi

Head of Wholesale Financing Recovery (WFR)


Lahir di Jember tanggal 14 Januari 1963. Lulus
pendidikan S-1 dan S-2 dari Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan 2001. Bergabung
dengan BSM sejak 1 Agustus tahun 2007. (berdasarkan
SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).

Firman Jatnika

Head of Micro & Business Finance Recovery Group


(MBR)
Lahir di Jakarta tanggal 26 Februari 1970. Lulus Fakultas
Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1995 dan
Magister Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 2005.
Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. (berdasarkan
SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).

Suryo Kuncoro

Head of Consumer Collection Group (CLG)


Lahir di Gombong tanggal 07 September 1973. Lulus
Fakultas Teknik Mesin Universitas Krisnadwipayana
tahun 2001 dan Magister Administrasi Bisnis dari Institut
Teknologi Bandung tahun 2015. Bergabung dengan BSM
sejak 1 Oktober tahun 2010. (berdasarkan SK No.17/044KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).

Technology & Operation Directorate


Syafid Hidayat

Head of IT Operation Group (IOG)


Lahir di Palembang tanggal 1 Desember 1972. Lulus
dari Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya tahun
1996. Bergabung dengan BSM sejak 1 Februari 2012
(berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari
2015). Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Pjs. Head
of IT Strategy & Assurance Group (ISG) (berdasarkan SK
No.17/847-KEP/DIR tanggal 3 Nopember 2015).

Roosita Abdullah

Head of Central Operation Group (COG)


Lahir di Jakarta tanggal 7 April 1961 .Lulus dari Fakultas
MIPA Universitas Indonesia tahun 1987 dan pendidikan
profesi dari Institut Bankir Indonesia tahun 2000.
Bergabung dengan BSM sejak tahun 2002 (berdasarkan
SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).

Aji Erlangga Martawireja

Head of Financing Operation Group (FOG)


Lahir di Bandung tanggal 2 Juli 1973. Lulus dari
Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada tahun 2000.
69

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Menyelesaikan Magister di Universitas Indonesia,


tahun 2007. Bergabung dengan BSM sejak 12 Juli 2004
(berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari
2015).

Zul Ikbal

Head of Transaction Remittance & Electronic Banking


Group (TRE)
Lahir di Bukittinggi tanggal 9 Desember 1964. Lulus
dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun
1988. Bergabung dengan BSM sejak 19 Oktober 2009.
(berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari
2015).

Risk Management & Compliance


Directorate
M. Fanny Fansyuri

Head of Enterprise Risk Management (ERM)


Lahir di Bandung pada tanggal 14 April 1967. Lulus dari
Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991.
Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. (berdasarkan
SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).

Eka Bramantya Danuwirana

Head of Compliance Group (CPG)


Lahir di Tegal tanggal 11 April 1969 Lulus dari Fakultas
Teknik, University of Missouri USA tahun 1993, meraih
Master dari Fakultas Teknik Purdue University USA
tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007.
(berdasarkan SK No.17/436-KEP/DIR tanggal 1 Juli 2015).

Andang Lukitomo

Head of Human Capital Group (HCG)


Lahir di Pekalongan pada tanggal 23 Maret 1965. Lulus
dari Universitas Gadjah Mada disiplin ilmu Industrial
Psikologi tahun 1992. Bergabung dengan BSM sejak 15
April tahun 2015. (berdasarkan SK No.17/273-KEP/DIR
tanggal 22 April 2015).

Dharmawan P. Hadad

Head of Learning Center Group (LCG).


Lahir di Bekasi pada tanggal 17 Maret 1966. Lulus dari
Fakultas Kurikulum & Teknologi IKIP Jakarta tahun 1991
dan Magister Manajemen di STIE IPWI tahun 2000.
Bergabung dengan BSM sejak 1 Maret tahun 2015
(berdasarkan SK No.17/273-KEP/DIR tanggal 22 April
2015).

Ana Nurul Khayati

Head of Policy & Procedure Group (PPG)


Lahir di Madiun tanggal 26 Maret 1972. Lulus dari
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada tahun 1997
dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Hukum, Universitas
Indonesia tahun 2006. Bergabung dengan BSM sejak
tahun 2000 (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal
21 Januari 2015).
70

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Finance & Strategy Directorate


Noor Anis

Head of Strategy & Performance Management Group


(SPM).
Lahir di Kudus tanggal 11 Agustus 1964. Lulus dari
Institut Teknologi Bandung disiplin ilmu Statistika tahun
1989. Bergabung dengan BSM sejak 26 Januari 2015
(berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari
2015).

Dian Faqihdien Suzabar

Head of Corporate Secretary Group (CSG)


Lahir di Bandung tanggal 18 November 1975. Lulus dari
Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Indonesia tahun
1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Information
Technology, Royal Melbourne Institute tahun 2002.
Bergabung dengan BSM sejak 15 September 2011
(berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari
2015).

Suhendar

Head of Accounting Group (ACG)


Lahir di Jakarta pada tanggal 11 Mei 1976. Lulus dari
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2002,
Meraih Master di bidang Ekonomi & Keuangan Syariah
dari program studi Timur Tengah & Islam Universitas
Indonesia tahun 2011. Bergabung dengan BSM sejak
26 Agustus 2004. (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR
tanggal 05 Februari 2015).

Musdar Ayub

Head of Strategic Procurement Group (SCG)


Lahir di Jakarta, 23 Oktober 1962. Lulus dari UPN Veteran,
Jakarta tahun 1985. Bergabung dengan BSM sejak tahun
1999 (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05
Februari 2015).

Mira Rozanna

Head of Corporate & Branch Transformation Group


(CBT)
Lahir di Palembang, 25 Oktober 1966. Lulus dari
Universitas Negeri Lampung disiplin ilmu Ekonomi
Umum tahun 1989. Bergabung dengan BSM sejak
26 Januari 2015 (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR
tanggal 21 Januari 2015).

President Directorate
Mardiana

Head of Internal Audit Group (IAG)


Lahir di Yogyakarta, 31 Mei 1971. Lulus dari Fakultas
Ekonomi, Jurusan Akuntansi, STIE YKPN Yogyakarta pada
tahun 1994. Bergabung dengan BSM terhitung sejak
tanggal 1 April 2013 (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR
tanggal 05 Februari 2015).

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Visi, Misi, dan Tata


Nilai
Tahapan Penyusunan Visi, Misi, dan BSM Shared
Values

1. BSM melakukan evaluasi terhadap pencapaian kinerja


dan kekuatan internal BSM
2. BSM melakukan evaluasi terhadap perubahan
strategis lingkungan eksternal Perusahaan dan
mempertimbangkan peluang bisnis di masa akan
datang
3. BSM melakukan evaluasi dan identifikasi terhadap
harapan dan kebutuhan para pemangku kepentingan

4. Dengan mempertimbangkan Kekuatan Internal dan


Peluang Eksternal serta harapan para pemangku
kepentingan, Direksi merumuskan Visi, Misi, dan BSM
Shared Values
5. Visi, Misi, dan BSM Shared Values tersebut kemudian
disampaikan dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris
yang kemudian ditetapkan dan disepakati bersama
oleh Dewan Komisaris dan Direksi
6. Direksi menetapkan Visi, Misi, dan BSM Shared Values
di dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan.

Visi
Untuk mencapai rencana jangka panjang BSM, maka BSM telah menetapkan Visi dan Misi yang baru, yaitu:

Bank Syariah Terdepan dan Modern

( The Leading & Modern Sharia Bank )


Adapun makna dari Visi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk Nasabah
BSM merupakan bank pilihan yang
memberikan manfaat, menenteramkan
dan memakmurkan. Sehingga BSM akan
berupaya menjadi bank terpercaya serta
memberikan produk dan layanan terbaik
berbasis teknologi yang melampaui
harapan nasabah.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

2. Untuk Pegawai
BSM merupakan bank yang menyediakan
kesempatan untuk beramanah sekaligus
berkarir profesional.
3. Untuk Investor
BSM merupakan institusi keuangan
syariah Indonesia terpercaya yang terus
memberikan value berkesinambungan.

71

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Bank Syariah Terdepan dan Modern


( The Leading & Modern Sharia Bank )

Untuk Nasabah

Untuk Pegawai

Untuk Investor

Bank Terpercaya
Memberikan Produk
dan Layanan terbaik
berbasis teknologi
yang melampaui
harapan nasabah.

Profesionalisme
Integritas
Team Work

Laba
Tumbuh &
Berkelanjutan

BSM merupakan bank


pilihan yang memberikan
manfaat, menenteramkan
dan memakmurkan.

72

BSM merupakan bank


yang menyediakan
kesempatan untuk
beramanah sekaligus
berkarir profesional.

Institusi keuangan syariah


Indonesia terpercaya yang
terus memberikan value
berkesinambungan.

Misi

Tata Nilai

Sejalan dengan Visi BSM yang baru, maka BSM


juga menyempurnakan misi BSM sebelumnya.
Misi BSM yang baru adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pertumbuhan dan
keuntungan di atas rata-rata industri yang
berkesinambungan.
2. Meningkatkan kualitas produk dan layanan
berbasis teknologi, yang melampaui
harapan nasabah.
3. Mengutamakan penghimpunan dana
murah dan penyaluran pembiayaan pada
segmen ritel.
4. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai
syariah universal.
5. Mengembangkan manajemen talenta dan
lingkungan kerja yang sehat.
6. Meningkatkan kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan.

Dalam rangka mewujudkan


Visi dan Misi BSM tersebut,
insan-insan BSM perlu
menyumbangkan (share)
untuk BSM dengan nilai-nilai
yang relatif seragam. Insaninsan BSM telah menggali
dan menyepakati nilai-nilai
dimaksud, yang kemudian
disebut BSM Shared Values.
BSM Shared Values tersebut
adalah ETHIC (Excellence,
Teamwork, Humanity, Integrity,
dan Customer Focus)

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Shared Values

Perilaku Utama

Excellence:

Prudence:

Mencapai hasil yang mendekati


sempurna(perfect result-oriented).

Competence:

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Menjaga amanah dan melakukan perbaikan proses secara terus menerus


Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi
bankir

Teamwork:
Mengembangkan lingkungan kerja yang saling
bersinergi.

Trusted &Trust:
Mengembangkan perilaku dapat dipercaya dan percaya

Contribution:
Memberikan kontribusi positif dan optimal

Humanity:

Social & Environment care:

Mengembangkan kepedulian terhadap


kemanusiaan dan lingkungan.

Inclusivity:

Memiliki kepedulian yang tulus terhadap lingkungan dan sosial


Mengembangkan perilaku mengayomi

Integrity:
Berperilaku terpuji, bermartabat, dan menjaga
etika profesi.

Honesty:
Jujur

Good Governance:
Melaksanakan tata kelola yang baik

Customer Focus:

Innovation:

Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya


nasabah dan berupaya melampaui harapan
nasabah (internal dan eksternal).

Service Excellence:

Mengembangkan proses, layanan, dan produk untuk melampaui harapan


nasabah
Memberikan layanan terbaik yang melampaui harapan nasabah

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

73

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Pernyataan Tentang Budaya Perusahaan


BSM menyadari bahwa implementasi GCG berhubungan erat dengan pengembangan budaya perusahaan.
Pengembangan budaya yang telah berjalan dalam rangka GCG, yaitu:
Pembuatan platform program budaya BSM Corporate Culture ETHIC dengan 5 (lima) pilar budaya (Culture of Excellence)
yaitu Ihsan, Service & Sales, Risk & Compliance, Learning & Sharing, dan Performance

The Leading and Modern Sharia Bank

Target 2020: Asset 200T - Fundling 156T - Lending 142T - Profit 3,1T - NPF 3,0%
Keteladanan

Simplifikasi Produk & Proses

Integrasi Mandiri Grup

Fokus pada Segmen Retail

Semangat Perubahan untuk Menang

Performance

Change
Agents

Learning & Share

Change
Champions

Service & Sales

Ihsan

Change
Leaders

Risk & Compliance

Culture of Excellence

Enabler

ETHIC & 10 Perilaku Utama

Spiritual Foundation:

Bismillah, Kami Bertranformasi Menuju BSM Terdepan dan Modern

1. Ihsan

4. Learning & Sharing

2. Service & Sales

5. Performance

Percaya diri, antusias, semangat dan disiplin


pada diri dan lingkungan kerja dalam rangka
beribadah kepada Allah, karena merasa
dirinya selalu dilihat oleh Allah.
Semangat melayani dalam segala bentuk
sesuai dengan ruang lingkup tugas serta
menjadikan segala bentuk layanan dan
komunikasi bermuara pada penjualan produk
dan layanan BSM.

Mengembangkan pengetahuan, kompetensi


dan inovasi serta berbagi kepada yang lain
menuju BSM yang sustainable competitive
advantage.
Berorientasi pada hasil yang akan dicapai
pada setiap proses kerja yang dilakukan
sesuai dengan hasil yang ditetapkan dalam
performance contract.

3. Risk & Compliance

Taat ketentuan dan sadar potensi risiko setiap


tindakan dan keputusan yang sesuai dengan
tingkat risiko yang dapat diterima perusahaan.

74

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Pembentukan Tim Internalisasi Budaya terdiri dari Change Leaders (jajaran Direksi) dan Change Champions (jajaran
Group Head dan CEO wilayah), yaitu sebagai role model bagi jajaran Bank lainnya dalam membangun budaya BSM.
Change Leaders
Jajaran Direksi berperan
sebagai Change Leaders

Tim Kerja BSM Corporate Culture

Change Champions

Tim lintas Group (CCG, HCG, LCG,


CSG) yang menyusun berbagai
inisiatif dan aktivitas internalisasi
dan implementasi budaya BSM
secara nasional.

Group Head, CEO Wilayah

Change Agents
Department Head, Branch
Manager, Sub-branch
Manager, Section Head

Target Perubahan

Seluruh Pegawai Bank Syariah Mandiri

Pembentukan Change Agent (CA) dan Tim Internalisasi Budaya (TIB) di masing-masing Unit Kerja. Para Change Agents
juga bertindak sebagai Role Model dalam implementasi nilai-nilai budaya BSM. Internalisasi budaya melalui kelompok
1:4 di setiap unit kerja.

Tim Internalisasi Budaya

Change Agent

Kandidat Change Agent

Change Champion
Kepala Unit

Kelompok 1:4

Kelompok 1:4

Kelompok 1:4

Kelompok 1:4

Kelompok 1:4

Perkasa

Senyum

Semangat

Pasti

Menang

Sosialisasi program BSM Corporate Culture dan customized program di masing-masing Unit Kerja Kantor Pusat dan
Regional Office melalui media Change Agent Forum termasuk materi terkait Doktrin Anti Fraud, Gerakan Budaya
Disiplin termasuk Disiplin Kepatuhan (taat prosedur dan zero defect index).
Pembuatan checklist perilaku pegawai cabang dengan spirit PAS (Percaya Diri, Antusias, Semangat) untuk mendukung
kegiatan Excellent Execution.
Survey Budaya Kepatuhan telah dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2015 dengan responden sebesar 7.061(74%) dari
populasi pegawai organik. Sesuai hasil survey, 84,4% memahami budaya kepatuhan.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

75

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Susunan Dewan
Komisaris
Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2015
sebagai berikut:
No

Nama

Jabatan

Ventje Raharjo

Komisaris Utama

Ramzi Ahmad Zuhdi

Komisaris Independen

Bambang Widianto

Komisaris Independen

Zulkifli Djaelani

Komisaris Independen

Agus Fuad

Komisaris

Informasi mengenai Riwayat Hidup Dewan Komisaris


dapat dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris yang
memuat Nama, Jabatan, Umur, Domisili, Pendidikan,
Pengalaman Kerja, dan Riwayat Penunjukan sebagai
Anggota Dewan Komisaris.

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Informasi mengenai Riwayat Hidup Direksi dan SEVP


dapat dilihat di Bagian Profil Direksi dan SEVP yang
memuat Nama, Jabatan, Umur, Domisili, Pendidikan,
Pengalaman Kerja, dan Riwayat Penunjukan sebagai
Anggota Direksi dan SEVP.

Jumlah Pegawai
dan Pengembangan
Kompetensi
Jumlah Total Pegawai BSM
Sampai akhir tahun 2015, jumlah pegawai BSM
mencapai 16.926 orang, meningkat 0.20% dari 16.892
orang pada akhir tahun 2014. Peningkatan jumlah
pegawai BSM dikarenakan bertambahnya jumlah
pegawai organik (bisnis) pada tahun 2015 dibandingkan
tahun 2014, tercatat jumlah pegawai organik mengalami
penambahan 37 pegawai. Sementara untuk pegawai
outsourcing berkurang sebanyak 3 pegawai.

Susunan
Direksi
Susunan Direksi per 31 Desember 2015 sebagai berikut:
No

76

Nama

Jabatan

Agus Sudiarto

Direktur Utama

Agus Dwi Handaya

Direktur

Fahmi Ridho

Direktur

Putu Rahwidhiyasa

Direktur

Edwin Dwidjajanto

Direktur

Kusman Yandi

Direktur

Choirul Anwar

Direktur

Muhammad Busthami

Senior Executive Vice


President

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Jumlah Pegawai Menurut Jenjang


Jabatan
Jenjang Karier

2014

2015

22

19

24

14

Assistant Vice President

30

32

26

General Manager

58

77

85

Assistant General
Manager

114

111

116

Senior Manager

285

308

521

Manager

393

402

247

Deputy Manager

408

517

501

Assistant Manager

882

976

1.278

Associate Manager

774

787

931

Senior Executive

1.469

1.493

1.170

Executive

2.595

2.245

2.082

Junior Executive

1.601

1.145

986

813

1.349

1.525

Non Clerk

58

55

55

Outsource

7.432

7..365

7.362

16.945

16.892

16.926

Senior Vice President


Vice President

Tingkat
Pendidikan

2013
BSM

Total Pegawai

2014
BSM

Outsource

2015

Outsource

BSM

Outsource

S3

S2

260

260

276

S1

8.022

1.585

8.068

1.786

8.136

1.855

D3

1.134

594

1.108

394

1.059

343

89

5.184

84

5.142

85

4.962

68

42

200

9.513

7.432

9.527

7.365

9.564

7.362

SMA

Assosiate Executive

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Jumlah Pegawai Menurut Tingkat


Pendidikan

2013

Executive Vice President

Data
Perusahaan

SMP (lainlain)

Jumlah

Jumlah Pegawai Menurut Status


Kepegawaian
Status
Kepegawaian

2013

2014

2015

BSM

9.513

9.527

9.564

Outsource

7.432

7.365

7.362

Pengembangan Kompetensi Karyawan


Pengembangan kompetensi pegawai dilakukan
menggunakan pendekatan manajemen bakat (talent
management). Informasi mengenai jumlah pegawai
dapat dilihat secara lengkap di Bagian Human Capital.

5,047

207

49

75

1,402

1,502

1,728
278

261

262

5,226

9,991

5,273

9,607

2013
2014
2015

9,854

Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

S3

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

S2

S1

D3

SMA

SMP (lain- lain)

77

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Struktur Grup

entitas anak

europe

taspen pos utama finance tunas finance remittance

Sinergi Grup
Mandiri
Sebagai bagian dari Mandiri Group, BSM telah
melaksanakan sinergi/aliansi baik dengan Bank Mandiri
sebagai holding company maupun sister company
lainnya.

Sinergi/aliansi dengan Mandiri Group


BSM memanfaatkan Customer Base group Mandiri
group melalui:

1. BSM memperoleh referal nasabah Bank Mandiri yang


membutuhkan pembiayaan syariah wholesale dan
retail.
2. BSM ikut serta dalam pembiayaan sindikasi/clubdeal
bersama Bank Mandiri.
3. BSM melakukan sinergi dengan Sister Company
Mandiri Group antara lain:
AXA Mandiri Financial Services
Mandiri Manajemen Investasi
Mandiri Tunas Finance
Mandiri Utama Finance
Mandiri Sekuritas
Mandiri AXA General Insurance
Bank Mandiri Taspen-Pos
Mandiri Inhealth

78

General Insurance

Selain itu Bank Mandiri memberi dukungan, diantaranya


adalah BSM dapat memanfaatkan jaringan Pelayanan
Bank Mandiri untuk menjual produk-produk retail BSM
seperti Gadai Emas, pembiayaan Umroh dan Tabungan.
Dukungan Bank Mandiri lainnya berupa pemanfaatan
infrastruktur support yang meliputi:
1. BSM memanfaatkan infrastruktur Bank Mandiri di
bidang electronic banking seperti ATM dan EDC,
sehingga Nasabah BSM dapat menggunakan
fitur-fitur electronic banking Bank Mandiri. BSM
juga bekerjasama dengan Bank Mandiri dengan
meluncurkan produk BSM e-money untuk
meningkatkan layanan dan kenyamanan nasabah
dalam bertransaksi.
2. BSM ikut serta dalam kegiatan Corporate Culture
sebagai bagian dari program Culture One Mandiri
di Bank Mandiri dan mendapatkan sharing tentang
penguatan budaya perusahaan.
3. BSM mendapatkan sharing pengembangan dan
pemanfaatan infrastruktur Sumber Daya Manusua
(SDM) di Bank Mandiri serta melaksanakan joint
recruitment untuk Officer Development Program
bersama Mandiri Group.
4. BSM mendapatkan sharing dan pemanfaatan
infrastuktur IT Bank Mandiri.
5. BSM memperoleh asistensi pemutakhiran arsitektur
kebijakan & prosedur Bank dan sinkronisasi kebijakan
& prosedur antara Bank Mandiri dengan BSM.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

BSM merupakan salah satu Entitas Anak dari


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri
memiliki 12 (duabelas) Entitas Anak, 3 (tiga) Entitas
Asosiasi dan 1(satu) Entitas Pengendalian Bersama.

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Per 31 Desember 2015, BSM tidak memiliki Entitas


Anak, Entitas Asosiasi, Joint Venture dan Special
Purpose Vehicle (SPV).

entitas pengendalian
bersama

entitas asosiasi

PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia

PT Bapindo Bumi
Sekuritas

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Westech Electronics,
PT Sarana Bersama
Singapore
Pengembangan Indonesia

Sinergi/aliansi dengan Mandiri Group


BSM juga melakukan sinergi/aliansi dengan Perusahaan Anak Bank Mandiri diantaranya:
1. BSM sebagai agen penjual (sales point) untuk produk-produk bancassurance syariah dari AXA Mandiri Financial
Services (AMFS)
Pihak Terkait (Bank Mandiri &
Perusahaan Anak)

Nama Produk

PT AXA Mandiri Financial Services

1. Mandiri Rencana Sejahtera Syariah (Maintenance)


2. Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Plus
3. Mandiri Investasi Sejahtera Syariah
4. Mandiri Jaminan Kesehatan Syariah (Maintenance)
5. Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah (Telemarketing)

2. BSM memanfaatkan outlet Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap) untuk melakukan penjualan produk Gadai Emas
berupa Konter Layanan Gadai (KLG). Kantor Cabang Pembantu (KCP) Mantap yang menjadi KLG adalah:
a. KCP Waturenggong
b. KCP Gunung Agung
c. KCP KPO Melati
d. KCP Tabanan
e. KCP Sukawati
3. BSM menjadi agen penjual produk-produk investasi syariah Mandiri Sekuritas dan Mandiri Manajemen Investasi.
Pihak Terkait (Bank Mandiri & Perusahaan Anak)

Nama Produk

PT Mandiri Sekuritas

Tabungan Saham Syariah

PT Mandiri Manajemen Investasi

1. Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB)


2. Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRAS)

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

79

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

4. BSM melakukan kerjasama penjualan produk


pembiayaan kendaraan bermotor dengan Mandiri
Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama Finance
(MUF).
5. BSM melakukan kerjasama perasuransian
pembiayaan pada kendaraan bermotor, property,
emas dan fixed asset dengan Mandiri AXA General
Insurance(MAGI).
6. Karyawan BSM telah menjadi peserta dari Dana
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank Mandiri.
7. BSM melakukan kerjasama dengan Mandiri Inhealth
untuk mengcover kebutuhan asuransi kesehatan
karyawan BSM.

Komposisi Pemegang
Saham
Komposisi Pemegang Saham
Struktur kepemilikan saham BSM per 31 Desember 2015
adalah :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki
99,99999975% saham Bank, atau sebanyak
397.804.386 lembar saham.
PT Mandiri Sekuritas memiliki 0,00000025% saham
Bank, atau sebanyak 1 lembar saham.

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan


Direksi
Per 31 Desember 2015 tidak terdapat kepemilikan
saham Dewan Komisaris dan Direksi.

Daftar Entitas Anak/


Entitas Asosiasi
Per 31 Desember 2015, BSM tidak memiliki Entitas
Anak/Entitas Asosiasi sehingga tidak tersedia informasi
mengenai: Nama entitas anak dan/atau asosiasi;
Persentase kepemilikan saham; Keterangan tentang
bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan
Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas
asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).

Kronologis Pencatatan
Saham
BSM merupakan Perusahaan Tertutup (private company)
yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga
tidak tersedia informasi tentang Kronologis Pencatatan
Saham dan jenis tindakan korporasi yang menyebabkan
perubahan jumlah saham tersebut.

99,99999975%

0,00000025%
Dengan demikian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
merupakan pemegang saham yang memiliki saham
melebihi 2,5% dan menjadi pemegang saham terbesar.

80

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Subordinated notes (subnotes) mudharabah Bank


Syariah Mandiri tahun 2011 merupakan surat berharga
yang diterbitkan Bank dalam bentuk surat pengakuan
liabilitas jangka panjang berjangka waktu 10 tahun
dengan hak melunasi (call option) pada tahun ke-5 (lima)
sejak tanggal penerbitan. Pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014, total subordinated notes mudharabah
yang telah diterbitkan oleh Bank adalah yang
diterbitkan pada tahun 2011 sebesar Rp500.000.000.000.
Tabel Surat Berharga Subordinasi yang Diterbitkan
(dalam Miliar Rupiah)
Uraian

2014

2015

Pihak Ketiga

405

405

Pihak Berelasi

95

95

500

500

Jumlah

Syarat dan ketentuan:


Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian
antara nisbah pemegang subnotes Bank dengan
pendapatan yang dibagihasilkan yang jumlahnya
tercantum dalam laporan keuangan Bank triwulan
terakhir yang belum diaudit yang tersedia dan disahkan
oleh Direksi Bank selambatnya 10 (sepuluh) hari kerja
sebelum tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil
yang bersangkutan.

semangat perubahan untuk menang

Kronologis Pencatatan
Efek Lainnya

Subnotes ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan


tidak dijamin oleh pihak ketiga. Termasuk tidak dijamin
oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan
kedalam Program Penjaminan Bank yang dilaksanakan
oleh Bank Indonesia atau lembaga penjaminan lainnya
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang
berlaku.
Subnotes merupakan kewajiban Bank yang di
subordinasi. Selama berlakunya jangka waktu Subnotes
dan sebelum dilunasinya semua pokok dan bagi hasil,
Bank berkewajiban untuk: (i) menjaga jumlah aktiva
yang tidak diagunkan minimal sebesar 150% dari jumlah
Liabilitas; (ii) memastikan bahwa subnotes ini tidak
akan dimiliki oleh lebih dari 49 (empat puluh sembilan)
investor; (iii) menyerahkan kepada agen pemantau
sebagai berikut: laporan keuangan tahunan audit,
laporan keuangan triwulan, laporan keuangan yang
digunakan untuk perhitungan bagi hasil dan laporan
tingkat kesehatan Bank yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia.

Pendapatan yang dibagihasilkan diperoleh dari


pendapatan portofolio pembiayaan Rupiah (blended)
Bank senilai Rp5.000.000.000.000 yang diperoleh selama
1 (satu) triwulan sebagaimana dicantumkan dalam
setiap laporan keuangan Bank yang belum diaudit.
Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes
adalah sebesar 16,30% per tahun dari pendapatan bagi
hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

81

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Untuk penerbitan subordinated notes mudharabah Bank


Syariah Mandiri Tahun 2011, Bank telah memperoleh
persetujuan dari Bank Indonesia dalam surat No.
13/2069/DPbS tanggal 31 Oktober 2011 perihal izin
penerbitan subordinated notes mudharabah Bank
Syariah Mandiri. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Bank telah mengeluarkan opini melalui suratnya
nomor 13/11/DPS/XII/2011 tanggal 14 Desember
2011 menyatakan bahwa subordinated notes syariah
mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai
obligasi syariah dan obligasi syariah mudharabah (Fatwa
DSN-MUI No.32/DSNMUI/IX/2002 dan No.33/DSN-MUI/
IX/2002).
Bagi hasil yang diberikan kepada pemegang
subordinated notes diambil dari porsi Bank. Bertindak
sebagai wali amanat subordinated notes mudharabah
Bank Syariah Mandiri 2011 adalah PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Berdasarkan
laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan
pada bulan Desember 2015 dan 2014, subnotes Bank ini
memiliki peringkat idAA dari agen pemeringkat efek PT
Pefindo.

Penerbitan subnotes Bank dibagi dalam 3 (tiga) tahap yaitu:


Tabel Ikhtisar Informasi Obligasi (dalam miliar Rupiah)
Uraian

Jumlah
Obligasi/
Sukuk

Tingkat Bunga/
Imbalan (Nisbah)

Tanggal Efektif

Tanggal
Jatuh
Tempo

Peringkat
Obligasi/
Sukuk

Surat Berharga Subordinasi Yang


Diterbitkan Bank Syariah Mandiri
Tahap 1 Tahun 2011

75

16,30%

19 Desember
2011

19
Desember
2021

idAA

Surat Berharga Subordinasi Yang


Diterbitkan Bank Syariah Mandiri
Tahap 2 Tahun 2011

275

16,30%

19 Desember
2011

19
Desember
2021

idAA

Surat Berharga Subordinasi Yang


Diterbitkan Bank Syariah Mandiri
Tahap 3 Tahun 2011

150

16,30%

19 Desember
2011

19
Desember
2021

idAA

82

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Lembaga dan
Profesi Penunjang
Perusahaan
Kantor Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis &
Rekan
Plaza 89, Jl. HR Rasuna Said Kav.X-7 no. 6
Jakarta 12940
Notaris
Notaris : Ashoya Ratam, SH, MKn.
Alamat : Jl. Suryo No. 54 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan Tlp.( 021) 29236070
Konsultan Hukum
Konsultan Hukum : Pradjoto & Associates.
Alamat : The Bellezza Office Tower, 9th Floor, Jl. Arteri
Permata Hijau No. 34, Jakarta 12210 Indonesia
Konsultan Hukum : Widiani-Sulistiono & Partners.
Alamat : Jl. Gandaria 2 No. 12 B, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan. Telp : (021) 7393795, 94877795,
71017795

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Konsultan Hukum : SSF & Partners.


Alamat : Gedung Arva Lantai 4 Jl. Cikini Raya No.60,
Jakarta Pusat - 10330
Konsultan Hukum : Karimsyah Law Firm.
Alamat : Gd. Alamanda Tower Lt.27, Jl. TB Simatupang
Kav.23-24, Jakarta-12430. Telp: (021) 29660001
Konsultan Hukum : Law Office Matt, Evert & Partners.
Alamat : City Lofts Sudirman, 17th Floor, Suite 1711
Jl. KH. Mas Mansyur No. 121 Jakarta 10220.

83

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Wilayah Operasi dan


Alamat Jaringan BSM
Wilayah 3
Wilayah 3 membawahi
36 Kantor Cabang, 120
Kantor Cabang Pembantu,
10 Kantor Layanan Gadai,
17 Kantor Kas, 3 Konter
Layanan Syariah, 45
Payment Point.

Graha Mandiri Lantai 3,


Jl. Imam Bonjol No.61,
Jakarta Pusat.
Telp. (021) 2301755
Fax. (021) 3904492

Sumatra Selatan
Jambi
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka
Belitung
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
Kalimantan Barat

Informasi lebih detail


mengenai alamat Kantor
Cabang/Kantor Cabang
Pembantu/Kantor Kas
Wilayah 3 dapat dilihat di
website BSM:
www.syariahmandiri.co.id

Wilayah 1
Gedung BSM Lt. 4
Jl. A.Yani No. 100, Medan,
Sumatera Utara
Telp. (061) 4534466
Fax. (061) 4534456

Aceh
Sumatra Utara
Sumatra Barat
Kep. Riau

Wilayah 1 membawahi
24 Kantor Cabang,
103 Kantor Cabang
Pembantu, 5 Kantor
Layanan Gadai, 16 Kantor
Kas, 31 Payment Point.
Informasi lebih detail
mengenai alamat Kantor
Cabang/Kantor Cabang
Pembantu/Kantor Kas
Wilayah 1 dapat dilihat di
website BSM:
www.syariahmandiri.
co.id

Wilayah 2
Graha Mandiri Lantai 22,
Jl. Imam Bonjol No.61,
Jakarta Pusat.
Telp. (021) 3156369
Fax. (021) 3904395

Jabodetabek
Banten

Wilayah 2 membawahi
38 Kantor Cabang, 118
Kantor Cabang Pembantu,
14 Kantor Layanan Gadai,
14 Kantor Kas, 2 Konter
Layanan Syariah, 21
Payment Point.
Informasi lebih detail
mengenai alamat Kantor
Cabang/Kantor Cabang
Pembantu/Kantor Kas
Wilayah 2 dapat dilihat di
website BSM:
www.syariahmandiri.co.id

84

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Wilayah 5
Jl. Haji Bau No. 7 E-G,
Losari, Ujung Pandang,
Makassar, Sulawesi
Selatan
Telp. (0411) 835065
Fax. (0411) 835068

Nusa Tenggara Barat


Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku
Papua

Wilayah 5 membawahi
22 Kantor Cabang, 58
Kantor Cabang Pembantu,
8 Kantor Layanan Gadai,
6 Kantor Kas, 11 Payment
Point.
Informasi lebih detail
mengenai alamat Kantor
Cabang/Kantor Cabang
Pembantu/Kantor Kas
Wilayah 5 dapat dilihat di
website BSM:
www.syariahmandiri.co.id

Wilayah 4
Komplek Darmo Galeria
Blok C-1, Jl. Mayjend
Sungkono No.75,
Surabaya, Jawa Timur.
Telp. (031) 5610554
Fax. (031) 5610556

Jawa Timur
Bali

Nusa Tenggara
Timur

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Wilayah 4 membawahi 16
Kantor Cabang, 70 Kantor
Cabang Pembantu, 13
Kantor Layanan Gadai, 7
Kantor Kas, 37 Payment
Point.
Informasi lebih detail
mengenai alamat Kantor
Cabang/Kantor Cabang
Pembantu/Kantor Kas
Wilayah 4 dapat dilihat di
website BSM:
www.syariahmandiri.co.id

85

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Analisis dan
Pembahasan Manajemen

86

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

86

A. Tinjauan Ekonomi dan Industri


Perbankan

88

Perkembangan Ekonomi dan


Industri Perbankan

88

Pangsa Pasar (Market Share)

90

B. Tinjauan Operasi Per Segmen


Usaha

94

Highlight Kinerja Bisnis

94

Wholesale Banking

94

Retail Banking

94

Fokus Pengembangan Bisnis


Perbankan 2015

95

Segmen Usaha Wholesale


Banking

96

Segmen Usaha Retail Banking

99

Kinerja Operasi per Wilayah

102

C. Tinjauan Kinerja Keuangan

104

Kinerja Laporan Posisi Keuangan

104

Kinerja Laporan Laba Rugi


Komprehensif

113

Laporan Arus Kas

114

Laporan Rasio Keuangan Utama

117

D. Tinjauan Informasi Keuangan


Lainnya

118

Kemampuan Membayar Utang


dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
Perusahaan

118

Struktur Modal dan Kebijakan


Manajemen atas Struktur Modal

118

Ikatan yang Material untuk


Investasi Barang Modal 2015

120

Investasi Barang Modal 2015

120

Perbandingan Target RBB 2015


dengan Realisasi 2015 dan
Proyeksi 2016

120

Informasi dan Fakta Material yang


Terjadi setelah Tanggal Laporan
Akuntan

121

Prospek Usaha Perusahaan

121

Aspek Pemasaran

123

Kebijakan Dividen

125

Program Kepemilikan Saham oleh


Karyawan dan/ atau Manajemen
(ESOP/MSOP)

126

Realisasi Penggunaan Dana Hasil


Penawaran Umum

126

Informasi Investasi, Ekspansi,


Divestasi, Penggabungan/
Peleburan Usaha, Akuisisi atau
Restrukturisasi Utang/Modal

126

Transaksi Material Mengandung


Benturan Kepentingan dan/atau
Transaksi dengan Pihak Afiliasi

127

Perubahan Peraturan PerundangUndangan

131

Perubahan Kebijakan Akuntansi

131

Informasi Kelangsungan Usaha

133

E. Tinjauan Fungsi Pendukung


Bisnis

134

Internal Audit

134

Kepatuhan

137

Manajemen Risiko

141

Teknologi Informasi

148

Pengadaan Barang dan Jasa

148

87

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

A. Tinjauan Ekonomi dan


Industri Perbankan
Sampai dengan 2015, PT Bank Syariah Mandiri
(BSM) masih menempati posisi sebagai bank
syariah dengan pangsa pasar dan aset terbesar
dalam industri perbankan syariah di Indonesia.
Per akhir 2015, aset BSM telah mencapai
sebesar Rp70,37 triliun, pembiayaan yang
disalurkan sebesar Rp51,09 triliun, sedangkan
dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil
dihimpun dari masyarakat mencapai sebesar
Rp62,11 triliun.

Perkembangan
Ekonomi dan
Industri Perbankan

melemahnya konsumsi.
Sementara itu, harga komoditas global masih terus
mengalami penurunan, termasuk harga minyak dunia.
Bahkan harga minyak dunia menyentuh level dibawah
US$ 40 pada tahun 2015.
Seiring perlambatan ekonomi global, perekonomian
Indonesia juga mengalami hal yang sama. Pada tahun
2015, perekonomian Indonesia tumbuh 4,79% (year
on year/yoy), melambat dibandingkan 2014 sebesar
5,02%. Pertumbuhan ekspor Indonesia masih tertahan
karena permintaan global yang masih rendah dan
harga komoditas yang semakin rendah. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia tahun 2015 ditopang oleh konsumsi
pemerintah, investasi bangunan didorong oleh
realisasi belanja pemerintah serta implementasi proyek
infrastruktur pemerintah. Sedangkan sektor swasta
untuk konsumsi relatif stabil, namun dari investasi
masih lemah. Secara umum pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada akhir tahun 2015 belum menunjukkan
perbaikan yang signifikan, meskipun pemerintah telah
memberikan stimulus fiskal dan relaksasi kebijakan
makroprudensial.
Indikator

Selama tahun 2015, perekonomian global


mengalami perlambatan. Perekonomian
negara negara besar yang melambat turut
mempengaruhi perlambatan ekonomi secara
global, seperti Tiongkok, AS, dan negara-negara
Eropa.
Perekonomian Tiongkok diperkirakan masih
melambat meskipun upaya stimulus, baik
melalui kebijakan moneter dan fiskal maupun
reformasi di sisi penawaran. Reaksi pasar
terhadap perlambatan ekonomi dan konsistensi
dalam upaya liberalisasi pasar keuangan di
Tiongkok menimbulkan tekanan di pasar saham.
Perbaikan ekonomi AS pun masih tertahan,
sejalan dengan masih lemahnya indikator
penjualan eceran dan personal expenditure, serta
masih terkontraksinya sektor manufaktur.
Di Eropa, pemulihan ekonomi terus berlanjut
didorong oleh perbaikan permintaan domestik,
meskipun belum mampu meningkatkan inflasi
yang masih rendah. Ekonomi Jepang juga
diperkirakan masih lemah, seiring dengan

88

2014

2015

Pertumbuhan Ekonomi
(y-o-y)

5,02%

4,79%

Nilai Tukar IDR/USD

12.440

13.795

Inflasi

8,36%

3,35%

BI Rate

7,75%

7,50%

Inflasi sampai dengan akhir 2015 tetap terkendali


dan sesuai dengan kisaran sasaran inflasi Pemerintah
sebesar 41%. Inflasi tahun 2015 tercatat 3,35% yoy,
lebih rendah dari tahun 2014 8,36% yoy. Inflasi inti
tercatat sebesar 3,95 % (yoy), yang juga tergolong
rendah. Inflasi volatile food juga tercatat cukup rendah
di tengah terjadinya gejala El Nino, yaitu sebesar 4,84 %
(yoy). Hal ini seiring dengan semakin kuatnya koordinasi
Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendorong
peningkatan produksi dan memperbaiki distribusi serta
meminimalkan berbagai distorsi harga bahan pangan.
Selain itu, kelompok administered prices juga
mencatatkan inflasi yang rendah, yakni 0,39 %
(yoy), yang didukung oleh reformasi subsidi berupa
penyesuaian harga bahan bakar minyak dan LPG

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

12 kilogram serta penyesuaian tarif listrik, di tengah


menurunnya harga minyak dan gas global.
Secara rata-rata nilai tukar rupiah pada tahun 2015
mengalami pelemahan yang cukup signifikan. Namun
pada akhir tahun 2015, rupiah mengalami penguatan
secara point-to-point sebesar 0,36% (mtm) ke posisi
Rp13.795 per dolar AS. Penguatan rupiah pada akhir
2015 terjadi seiring berkurangnya ketidakpastian The
Fed meningkatkan FFR (Fed Fund Rate). Keputusan The
Fed menaikkan FFR pada tanggal 17 Desember 2015,
mendorong kembalinya aliran modal asing ke pasar
surat berharga .
Pada akhir 2015, suku bunga acuan (BI Rate) berada
pada level 7,50%, turun sebesar 25 basis poin (bps) dari
7,75% pada 2014. Bank Indonesia menilai bahwa ruang
bagi pelonggaran kebijakan moneter semakin terbuka
dengan terjaganya stabilitas makro ekonomi.

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Secara umum kinerja perbankan nasional di tahun


2015 yang didominasi oleh bank konvensional (96,52%)
memiliki kinerja relatif cukup baik. Rasio kecukupuan
modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) bank konvensional
meningkat dari 19,57% menjadi 21,39% di tahun 2015.
Demikian juga dengan rasio margin bunga bersih (net
interest margin/NIM) naik dari 4,23% menjadi 5,39%.
Namun rasio laba bersih terhadap aset (return on assets/
ROA) bank konvensional turun dari 2,85% menjadi 2,32%
dan rasio beban operasional terhadap pendapatan
operasional (BOPO) meningkat dari 76,29% menjadi
81,49%.
Sementara itu NPF bank umum nasional meningkat
dari 2,16% di tahun 2014 menjadi 2,49% di tahun 2015
demikian pula dengan LDR yang meningkat dari 89,30%
menjadi 91,95%.

Industri Perbankan Nasional

Industri Perbankan Syariah

Aset perbankan nasional pada Desember 2015 tercatat


Rp6.132,58 triliun, tumbuh sebesar Rp517,43 triliun
atau 9,21% (yoy) terhadap posisi aset 2014 sebesar
Rp5.615,15 triliun. Pertumbuhan aset perbankan tahun
2015 lebih rendah dari pertumbuhan aset sepanjang
2014 yang mencapai 11,24% (yoy). Pada periode yang
sama, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh
Rp298,64 triliun atau 7,26% (yoy) dari Rp4.114,42 triliun
di tahun 2014 menjadi Rp4.413,06 triliun pada akhir
Desember 2015. Pertumbuhan DPK tersebut lebih
rendah dibandingkan pertumbuhan 2014 sebesar
10,66% (yoy).

Hingga Desember 2015, bank yang melaksanakan


kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mencapai
197 bank, terdiri atas 12 bank umum syariah (BUS), 22
unit usaha syariah (UUS), dan 163 Bank Perkreditan
Rakyat Syariah (BPRS). Sejalan dengan hal tersebut,
jaringan kantor bank syariah termasuk BPRS telah
mencapai 2.747 kantor dan 2.009 office channeling (OC).

Per Desember 2015, total kredit perbankan nasional


tercatat Rp4.057,90 triliun, tumbuh sebesar Rp383,60
triliun atau 10.44% (yoy) dari posisi kredit akhir
2014 sebesar Rp3.674,31 triliun. Berdasarkan jenis
penggunaannya, kredit modal kerja memberikan
kontribusi terbesar pada pertumbuhan kredit per
Desember 2015 sebesar 41,40%. Berdasarkan growth,
kredit investasi menjadi kredit dengan pertumbuhan
tertinggi yaitu sebesar 14,69%, sedangkan kredit modal
kerja dan konsumsi sedikit melambat yaitu tumbuh
sebesar 9,04% dan 9,09%.
Secara tahunan, pertumbuhan kredit sektor listrik gas
dan air mengalami pertumbuhan tertinggi. Sektor
ini pada tahun 2015 tumbuh sebesar 22,58%, naik
dibandingkan 2014 yang sebesar 2,06%. Berdasarkan
kontribusi pertumbuhan kredit, sektor industri
memberikan kontribusi pertumbuhan terbesar yaitu
25,94% dari total pertumbuhan kredit 2015 sebesar
Rp383,59 triliun.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Aset perbankan syariah (BUS dan UUS) meningkat


Rp23,92 triliun atau tumbuh 8,78% (yoy) dari Rp272,34
triliun pada 2014 menjadi Rp296,26 triliun per Desember
2015. Meskipun aset mengalami pertumbuhan, pangsa
pasar aset perbankan syariah terhadap aset perbankan
nasional menurun tipis dari 4,85% pada 2014 menjadi
4,83% pada 2015.
Pada periode yang sama, DPK perbankan syariah
tumbuh sebesar Rp13,32 triliun atau 6,11% dari
Rp217,86 triliun menjadi Rp231,18 triliun. Pertumbuhan
DPK Desember 2015 lebih rendah dibandingkan
pertumbuhan 2014 sebesar 14,23% (yoy). Pangsa pasar
DPK perbankan syariah terhadap total DPK perbankan
nasional turun dari 5,29% menjadi 5,24%.
Dari sisi penyaluran dana, pertumbuhan pembiayaan
perbankan syariah per Desember2015 sebesar 6,86%,
lebih rendah dari 2014 yang sebesar 7,74%. Pada
Desember 2015, total pembiayaan perbankan syariah
mencapai Rp213 triliun, meningkat Rp13,67 triliun dari
posisi 2014 yang sebesar Rp199,33 triliun. Pangsa pasar
pembiayaan perbankan syariah terhadap perbankan
nasional menurun dari 5,42% menjadi 5,25% di
Desember 2015.

89

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Pangsa Pasar (Market


Share)
Grafik Pangsa Pasar Aset BSM
terhadap Aset Perbankan Syariah

Pangsa Pasar dari Segi Aset


BSM
24,59%

Di tengah ketatnya persaingan industri perbankan


syariah sampai dengan Desember 2015, Bank Syariah
Mandiri (BSM) masih memegang pangsa pasar terbesar.
Dari sisi total aset meskipun market share turun 0,84%
dari posisi 2014 sebesar 24,59%, BSM masih menguasai
23,75% pangsa pasar aset perbankan syariah. Pada
Desember 2015, total aset BSM meningkat 5,10% (yoy)
atau Rp3,41 triliun dari Rp66,96 triliun menjadi Rp70,37
triliun.

Non BSM
75,41%
Aset 2014

Tabel Pangsa Pasar Aset BSM terhadap Perbankan Syariah


Indonesia (dalam Rp miliar)

Aset

BSM
23,75%

2014

2015

Pertumbuhan

Pangsa Pasar

BSM

66,956

70,370

5.10%

23.75%

Non BSM

205,388

225,892

9.98%

76.25%

Perbankan Syariah

272,343

296,262

8.78%

100.00%

Non BSM
76,25%
Aset 2015

sumber : OJK, diolah

Pangsa Pasar Dana Pihak Ketiga (DPK)

Grafik Pangsa Pasar DPK BSM


terhadap DPK Perbankan Syariah

Dana pihak ketiga BSM tumbuh Rp2,29 triliun atau


3,83% (yoy) dari Rp59,82 triliun pada 2014 menjadi
Rp62,11 triliun pada Desember 2015. Pada periode
yang sama, DPK perbankan syariah tumbuh 6,11% dari
Rp217,86 triliun menjadi Rp231,18 triliun.

BSM
27,46%

Pangsa pasar dana pihak ketiga BSM terhadap


perbankan syariah turun dari 27,46% pada tahun 2014
menjadi 26,87% per Desember 2015. Penurunan pangsa
pasar dana pihak ketiga BSM itu. Pada Desember 2015,
deposito BSM turun sebesar Rp0,65 triliun atau negatif
2,03% (yoy).

Non BSM
72,54%
DPK 2014

Tabel Pangsa Pasar DPK BSM terhadap Perbankan Syariah


(dalam Rp miliar)

DPK

2014

2015

Pertumbuhan

Pangsa Pasar

BSM

59,821

62,113

3.83%

26.87%

Non BSM

158,038

169,063

6.98%

73.13%

Perbankan Syariah

217,858

231,175

6.11%

100.00%

BSM
26,87%
Non BSM
73,13%
DPK 2015

sumber : OJK, diolah

90

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Pangsa Pasar Tabungan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Grafik Pertumbuhan dan Pangsa Pasar


Tabungan BSM terhadap Tabungan
Perbankan Syariah

Hingga Desember 2015, BSM berhasil menghimpun


dana masyarakat melalui produk tabungan sebesar
Rp25,00 triliun, tumbuh 10,19% dari posisi akhir 2014
sebesar Rp22,69 triliun. Pertumbuhan tabungan BSM
lebih tinggi dari pertumbuhan perbankan Syariah.
Secara persentase pertumbuhan tabungan perbankan
syariah Indonesia (BUS dan UUS) sebesar 7,98% (yoy),
naik Rp5,07 triliun dibandingkan posisi Desember 2014
sebesar Rp63,58 triliun. Pada Desember 2015, BSM
menguasai pangsa pasar tabungan sebesar 36,41%
dari total dana tabungan di perbankan syariah, naik
dibandingkan Desember 2014 yang sebesar 35,68%.

BSM
35,68%
Non BSM
64,32%
Tabungan 2014

Tabel Pertumbuhan dan Pangsa Pasar Tabungan BSM


terhadap Tabungan Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)

Tabungan

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

2014

2015

Pertumbuhan

Pangsa Pasar

BSM

22,685

24,995

10.19%

36.41%

Non BSM

40,896

43,658

6.75%

63.59%

Perbankan Syariah

63,581

68,653

7.98%

100.00%

BSM
36,41%
Non BSM
63,59%
Tabungan 2015

sumber : OJK, diolah

Grafik Pertumbuhan dan Pangsa Pasar


Deposito BSM terhadap Deposito
Perbankan Syariah

Pangsa Pasar Deposito


Hingga akhir Desember 2015, BSM menghimpun dana
masyarakat melalui deposito sebesar Rp31,29 triliun,
turun Rp0,65 triliun atau negatif 2,30% dari posisi akhir
2014 (yoy) sebesar Rp31,94 triliun. Dalam periode yang
sama, penghimpunan dana perbankan syariah (BUS dan
UUS) melalui deposito naik dari Rp135,63 triliun menjadi
Rp141,33 triliun, tumbuh Rp5,70 triliun atau 4,20%. Per
Desember 2015 BSM menguasai 22,14% pangsa pasar
deposito perbankan syariah di Indonesia.

BSM
23,55%
Non BSM
76,45%
Deposito 2014

Tabel Pertumbuhan dan Pangsa Pasar Deposito BSM


terhadap Deposito Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)

Deposito

2014

2015

Pertumbuhan

Pangsa Pasar

BSM

31,936

31,288

-2.03%

22.14%

Non BSM

103,693

110,041

6.12%

77.86%

Perbankan Syariah

135,629

141,329

4.20%

100.00%

sumber : OJK, diolah

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

BSM
22,14%
Non BSM
77,86%
Deposito 2015

91

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Pangsa Pasar Giro

Grafik Pertumbuhan dan Pangsa Pasar


Deposito BSM terhadap Deposito
Perbankan Syariah

Giro BSM pada Desember 2015 tumbuh Rp0,63 triliun


atau 12,12% (yoy) dari Rp5,20 triliun pada 2014 menjadi
Rp5,83 triliun pada 2015. Pada periode yang sama,
giro perbankan syariah (BUS dan UUS) meningkat dari
Rp18,65 triliun menjadi Rp21,19 triliun atau 13,64%. Per
Desember 2015, pangsa pasar giro BSM sebesar 27,51%
terhadap total giro perbankan syariah.

BSM
27,88%
Non BSM
72,12%

Tabel Pertumbuhan dan Pangsa Pasar Giro BSM terhadap


Giro Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)

Giro

Tata Kelola
Perusahaan

Giro 2014

2014

2015

Pertumbuhan

Pangsa Pasar

BSM

5,200

5,830

12.12%

27.51%

Non BSM

13,449

15,363

14.23%

72.49%

Perbankan Syariah

18,649

21,193

13.64%

100.00%

sumber : OJK, diolah

BSM
27,51%
Non BSM
72,49%
Giro 2015

Pangsa Pasar Pembiayaan

Grafik Pangsa Pasar Pembiayaan BSM


terhadap Pembiayaan Perbankan
Syariah

Pada Desember 2015, pembiayaan BSM mencapai


sebesar Rp51,09 triliun atau tumbuh 3,98% (yoy)
terhadap pembiayaan BSM pada 2014 sebesar Rp49,13
triliun. Pada periode yang sama, pembiayaan perbankan
syariah (BUS dan UUS) tumbuh 6,86% dari Rp199,33
triliun pada 2014 menjadi Rp213 triliun. Pangsa pasar
pembiayaan BSM terhadap pembiayaan perbankan
syariah turun dari 24,65% pada tahun 2014 menjadi
23,99% per Desember 2015.

BSM
24,65%
Non BSM
75,35%

Tabel Pertumbuhan dan Pangsa Pasar Pembiayaan BSM


terhadap Pembiayaan Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)

Pembiayaan

Pembiayaan 2014

2014

2015

Pertumbuhan

Pangsa Pasar

BSM

49,133

51,090

3.98%

23.99%

Non BSM

150,197

161,907

7.80%

76.01%

Perbankan Syariah

199,330

212,996

6.86%

100.00%

sumber : OJK, diolah

BSM
23,99%
Non BSM
76,01%
Pembiayaan 2015

92

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

93

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

B. Tinjauan Operasi Per


Segmen Usaha
Highlight Kinerja
Bisnis

0,57%

9,61%
23,81 Triliun

Pembiayaan 2015
Wholesale Banking

27,28 Triliun
DPK 2015
(dalam Rupiah Triliun)

Wholesale
Banking;
20,96 T;

Pembiayaan 2015
Retail Banking

33,75%

Retail
Banking;
41,15 T;
66,25%

Giro; 2,43 T;
11,59%

Tabungan;
1,17 T; 5,58%

Tabungan;
23,83 T;
57,90%
Deposito;
13,92 T;
33,83%

Deposito;
17,37T;
82,83%

DPK Wholesale Banking 2015


(dalam Rupiah Triliun)

94

Giro; 3,4 T;
8,27%

DPK Retail Banking 2015


(dalam Rupiah Triliun)

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Fokus Pengembangan
Bisnis Perbankan 2015
BSM sebagai bank syariah dengan aset terbesar di
Indonesia memiliki optimisme untuk berperan dalam
mensejahterakan masyarakat dengan menghadirkan
produk-produk perbankan syariah yang mampu
memenuhi kebutuhan nasabah. Dalam mewujudkan
optimisme tersebut, bank mempertajam fokus bisnis
dengan pertumbuhan yang lebih berkualitas dan
agresif, disamping memperkuat distribusi jaringan
dengan meningkatkan produktivitas dan memperluas
lingkup pemasaran.
Bank menyadari bahwa tahun 2015 merupakan masa
konsolidasi bagi BSM untuk memperbaiki pondasi
BSM mencapai Visi Bank Syariah Terdepan dan Modern.
Dalam masa konsolidasi tersebut BSM melakukan
perbaikan-perbaikan fundamental untuk mendukung
pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan.
Pengembangan bisnis Bank untuk tahun 2015 hingga
2020 disesuaikan dengan Corporate Plan yaitu fokus
pada segmen ritel.

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Inisiatif strategis berupa peningkatan produktivitas


cabang merupakan quick win untuk membiayai proses
transformasi BSM ke depan. Program ini akan memakan
waktu sekitar 4-6 bulan dari desain hingga roll out skala
besar. Strategi-strategi yang akan dijalankan untuk
mencapai Corporate Plan Bank terdiri dari 3 strategi
utama, yaitu:
a. Simplifikasi produk dan proses untuk meningkatkan
kepuasan nasabah;
b. Integrasi dengan Bank Mandiri untuk jaringan
distribusi yang lebih efisien;
c. Fokus kepada pembiayaan ritel dan cash
management.
Strategi utama akan diimplementasikan melalui 50
inisiatif strategis. Inisiatif strategi tersebut selanjutnya
diimplementasikan dalam pemetaan dan pembagian
bisnis Bank. Secara umum, pembagian Bisnis BSM
diklasifikasikan dalam segmentasi bidang usaha dan
segmentasi nasabah sebagaimana digambarkan dalam
tabel berikut:

Tabel Segmentasi Usaha


No
1

Segmentasi
Bidang Usaha
Wholesale
Banking

Segmentasi
Nasabah
Commercial
Banking

Corporate Banking

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Kriteria Utama

Kriteria Kedua
GAS

Limit

Pembiayaan kepada badan usaha


swasta

>Rp25 miliar s.d.


Rp250 miliar

>Rp5 miliar s.d.


Rp50 miliar

1) BUMD dan anak


perusahaannya
2) Pemerintah daerah
3) Multifinance
4) Pembiayaan kepada
subkontraktor melalui pola
supply chain financing.

Tanpa memerhatikan GAS dan limit nasabah

Pembiayaan kepada badan usaha


swasta

>Rp250 miliar

1) BUMN dan anak


perusahaannya
2) Lembaga Negara
3) Multinational Company
4) Bank dan lembaga keuangan
bukan bank di luar perusahaan
multifinance
5) Pembiayaan sindikasi
6) Perusahaan Terbuka
7) Surat Berharga

Tanpa memerhatikan GAS dan limit nasabah

>Rp50 miliar

95

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

No

Segmentasi
Bidang Usaha

Retail Banking

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Segmentasi
Nasabah

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Kriteria Kedua

Kriteria Utama

GAS

Limit

Micro Banking

Perorangan dengan tujuan


produktif
Perorangan multiguna
Pembiayaan program mikro

s.d. Rp200 juta

Small Banking

Pembiayaan kepada perorangan


untuk tujuan produktif atau badan
usaha swasta

s.d. Rp25 miliar

> Rp200 juta s.d.


Rp5 miliar

1) Pembiayaan Koperasi (termasuk


untuk anggotanya dengan tujuan
produktif & konsumtif)
2) Pembiayaan kepada Lembaga
Keuangan mikro Syariah (Lingkage)
3) BPRS
4) Pembiayaan program (non
mikro)

Tanpa memerhatikan GAS dan limit nasabah

Perorangan untuk tujuan


konsumtif/multiguna
Institusi untuk pembiayaan
konsumtif anggotanya
(pembiayaan BSM Implan)
Produk gadai/cicil emas
Talangan haji dan talangan umrah

Consumer Banking

Segmen Usaha
Wholesale Banking

Wholesale Banking merupakan produk dan jasa


yang terdapat pada Unit Commercial Banking dan
Corporate Banking. Adapun penyaluran pembiayaan ke
segmen wholesale bersifat tailor made menggunakan
akad Ijarah, Ijarah muntahiya bittamlik, musyarakah,
musyarakah mutanaqisah, mudharabah dan murabahah.
Selain pembiayaan yang bersifat cash (tunai), BSM
juga memberikan jasa berupa Letter of Credit dan Bank
Garansi.

Overview Wholesale Banking


BSM melakukan reklasifikasi karakter usaha/bisnis
perbankan dengan melakukan pengelompokan segmen
usaha dalam rangka mempertajam fokus pengelolaan
nasabah. Pengelompokan fokus usaha tersebut sejalan
dengan perubahan struktur organisasi di tingkat
pusat untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang lebih
berkualitas dan agresif. Segmentasi usaha yang pertama
dikelompokkan sebagai segmen usaha Wholesale
Banking. Pengelompokan pada segmen ini ditujukan
untuk memperjelas dan mengukur pencapaian nasabahnasabah dengan nilai/jumlah nominal transaksi yang
besar.

96

Tata Kelola
Perusahaan

M
CO

MER

C I AL BAN
K

IN

WHOLESALE
CO

RPO

R AT E B A N K

ING

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Kinerja Pembiayaan Wholesale Banking

Kinerja Pendapatan Wholesale Banking

Tahun 2015, kinerja pembiayaan Wholesale Banking


mencapai sebesar Rp23,81 triliun, tumbuh sebesar
Rp2,09 triliun atau 9,61% dibandingkan kinerja
pembiayaan Wholesale Banking pada tahun 2014
sebesar Rp21,73 triliun.

Adapun pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank


Sebagai Mudharib pada segmen Wholesale Banking
mencapai sebesar Rp4,91 triliun atau secara posisi
sebesar 82,45% terhadap total pendapatan Pengelolaan
Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib sebesar Rp5,92
triliun. Sedangkan pendapatan bersih pada segmen
Wholesale Banking mencapai Rp2,07 triliun atau secara
posisi sebesar 46,43% terhadap total pendapatan bersih
Bank sebesar Rp4,46 triliun

Secara komposisi, pencapaian Wholesale Banking


dikontribusi oleh pembiayaan Commercial Banking
sebesar Rp6,96 triliun atau 29,25% dan pembiayaan
Corporate Banking sebesar Rp16,85 triliun atau 70,75%.

Komposisi Pendapatan Bersih Segmen


Wholesale Banking (dalam Miliar Rupiah

23.81

21.73

Treasury;
945,75 M;
46%

2014

2015

Grafik Pertumbuhan Pembiayaan


Wholesale Banking (dalam Rp triliun)

Kinerja Pendanaan Wholesale Banking


Sedangkan kinerja pendanaan 2015 pada segmen
Wholesale Banking mencapai sebesar Rp20,96 triliun
atau secara posisi sebesar 33,75% terhadap total
pendanaan sebesar Rp62,11 triliun. Pendanaan Bank
segmen Wholesale Banking bersumber dari Dana
Pihak Ketiga (DPK) dengan komposisi sebagai berikut:
Deposito sebesar Rp17,37 triliun atau dengan porsi
82,85%, Giro sebesar Rp2,43 triliun atau dengan
porsi 11,58% dan Tabungan sebesar Rp1,17 triliun
atau dengan porsi 5,58% terhadap total DPK segmen
Wholesale Banking.
Grafik Kinerja DPK Segmen Wholesale Banking
2015 (dalam Rp triliun)

Giro; 2,43 T;
11,59%

Deposito;
17,37 T;
82,83%

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Tabungan;
1,17 T; 5,58%

Corporate;
667, 73 M;
32%

Commercial;
457, 63M;
22%

Commercial Banking
Untuk mendukung pertumbuhan wholesale Banking,
Bank meningkatkan pencapaian target bisnis nasabah
komersial melalui penyaluran pembiayaan modal kerja
dan investasi. Pembiayaan modal kerja dan investasi
ini dapat digunakan untuk pembelian barang-barang
modal dan jasa yang diperlukan guna rehabilitasi,
modernisasi, ekspansi dan relokasi proyek dan atau
pendirian usaha baru. Selain penyaluran pembiayaan,
commercial banking juga melakukan aktivitas
penghimpunan dana pihak ketiga serta meningkatkan
fee based melalui transaksi trade finance.
Pada awal tahun 2015 BSM melakukan perubahan
segmentasi pembiayaan, antara lain untuk pembiayaan
kepada sub kontraktor melalui pola supply chain
financing, dan pembiayaan kepada perusahaan
multifinance. Sehingga posisi pembiayaan commercial
per Desember 2015 menjadi sebesar Rp6,96 triliun.
Tahun 2015 BSM menetapkan pembiayaan segmen
komersial pada 19 cabang di wilayah Medan, Pekanbaru,
Batam, Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Palembang,
Bandarlampung, Surabaya, Makassar, Banjarmasin dan
Balikpapan.

97

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Profil
Perusahaan

Tujuan penyaluran pembiayaan


Commercial Banking
Pembiayaan yang disalurkan oleh BSM berdasarkan
tujuan penggunaannya terbagi menjadi untuk tujuan
modal kerja dan investasi. Pada tahun 2015, pembiayaan
komersial mayoritas disalurkan untuk tujuan investasi
sebesar 53,2%, sedangkan sisanya sebesar 46,8%
digunakan untuk modal kerja. Komposisi ini tidak
berbeda dari tahun 2014, dimana pembiayaan komersial
BSM mayoritas digunakan untuk tujuan investasi
sebesar 62,30% dan sisanya sebesar 37,7% digunakan
untuk modal kerja.

Skim Pembiayaan Commercial Banking


Pembiayaan commercial BSM berdasarkan skim
pembiayaannya dibagi menjadi 5 skim yaitu murabahah,
musyarakah termasuk Pembiayaan Dana Berputar (PDB),
mudharabah, ijarah dan istishna. Di tahun 2015 realisasi
pembiayaan dengan skim murabahah sebesar 48,2%
dari total pembiayaan commercial, turun dibandingkan
tahun 2014 sebesar 59%. Pembiayaan dengan skim
musyarakah sebesar 29,6%, musyarakah PDB sebesar
12,9%, mudharabah sebesar 4,3%, ijarah sebesar 5% dan
istishna sebesar 0%.

Pembiayaan Commercial Banking pada


sektor ekonomi
BSM menyalurkan pembiayaan komersial ke beberapa
sektor ekonomi, yang didominasi oleh sektor
perdagangan sebesar 18%, sektor angkutan laut sebesar
11,9% dan multifinance sebesar 11%. Dominasi sektor
perdagangan ini turun dibandingkan penyaluran
pembiayaan tahun 2014 yang sebesar 25%.

Dana Pihak Ketiga Commercial Banking


Penghimpunan dana pihak ketiga commercial banking
terdiri dari giro, tabungan dan deposito. Dana tersebut
dihimpun dari nasabah pembiayaan commercial dengan
meningkatkan aktivitas keuangan nasabah pada BSM,
salah satu strateginya adalah dengan memberikan jasa
layanan cash management.

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Fee Based Income


Fee trade finance diperoleh dari transaksi LC (termasuk
SBLC), SKBDN, BG dan PIB dengan komposisi LC sebesar
37,28% atau sebesar Rp14,88 miliar, SKBDN sebesar
42,15% atau sebesar Rp16,83 miliar, BG sebesar 13,45%
atau sebesar Rp5,37 miliar dan PIB sebesar 7,12% atau
sebesar Rp2,84 miliar.
Realisasi pendapatan fee based commercial melalui
transaksi trade finance di tahun 2015 sebesar Rp39,9
miliar, menurun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar
Rp42 miliar.

Peningkatan/penurunan Kinerja
Commercial Banking
Selama tahun 2015 BSM mengalami kenaikan
pertumbuhan pembiayaan commercial sebesar Rp871,71
miliar dari posisi Rp6,09 triliun pada tahun 2014 menjadi
Rp6,96 pada tahun 2015.

6.96

Laporan
Manajemen

6.09

Ikhtisar
Utama

2014

2015

Grafik Pertumbuhan Pembiayaan


Commercial Banking (dalam Rp triliun)

Di bidang cash management, commercial banking


berhasil memasarkan kepada 30 nasabah sektor
pendidikan dengan jumlah transaksi sebanyak 114.631
dengan nominal Rp140 miliar.

Selama tahun 2015 dana pihak ketiga commercial


banking meningkat sebesar Rp181 miliar atau tumbuh
19,7% dari tahun 2014 dari Rp916 miliar menjadi
Rp1.097 miliar pada tahun 2015.

98

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Corporate Banking
Target pertumbuhan pembiayaan Wholesale Banking
juga dilakukan dengan ekspansi bisnis nasabah
korporasi melalui penyaluran pembiayaan baik untuk
investasi maupun modal kerja pada sektor-sektor
industri penting dengan pertumbuhan positif dan sesuai
dengan risk appetite bank.
BSM secara proaktif melakukan komunikasi yang
berkesinambungan dan kunjungan yang lebih intensif
kepada nasabah korporasi sebagai salah satu upaya
BSM menjaga keberlangsungan pembiayaan korporasi,
sehingga potensi permasalahan dapat terdeteksi lebih
awal dan mampu diselesaikan dengan baik.
Selain hal tersebut untuk mendukung pencapaian target
kinerja Corporate Banking, BSM menerapkan strategi
kerjasama/sinergi dengan Bank Mandiri. Strategi ini,
memudahkan Bank mendapatkan nasabah korporasi
melalui pendekatan nasabah eksisting korporasi BMRI
dan masuk ke sektor usaha-usaha yg menjadi unggulan
pada saat ini.

Kinerja Pembiayaan Korporasi


Selama 2015, BSM telah menyalurkan pembiayaan
Corporate Banking sebesar Rp16,85 triliun, tumbuh Rp1,26
triliun atau 8,07%, dibandingkan dengan pembiayaan
korporasi tahun 2014 sebesar Rp15,63 triliun.

Data
Perusahaan

Segmen Usaha Retail


Banking
Overview Retail Banking
Segmentasi usaha kedua yang menjadi fokus Bank
sebagai penggerak ekonomi masyarakat dikelompokkan
dalam segmen usaha Retail Banking. Pengelompokan
pada segmen ini ditujukan untuk memperjelas dan
mengukur pencapaian nasabah-nasabah dengan nilai
transaksi pada skala kecil.
Fokus pengelolaan segmen usaha Retail Banking adalah
penyaluran pembiayaan yang diberikan kepada individu
dengan skala mikro, produk dan jasa lainnya kepada
nasabah individu seperti dana pihak ketiga, transaksi
pembayaran dan transaksi lainnya yang dimiliki oleh
nasabah ritel.
Retail Banking merupakan produk dan jasa yang
terdapat pada Unit Bisnis Micro Banking, Small Banking
dan Consumer Banking.

Laporan Tahunan 2015

SMALL BA

16.85
15.63

Pembiayaan korporasi diarahkan untuk pengembangan


dan integrasi bisnis maupun modal kerja. Komposisi
pembiayaan korporasi pada tahun 2015 dalam
kategori 3 (tiga) sektor terbesar antara lain: sektor jasa
dunia usaha sebesar Rp4,90 triliun atau 9,60%, sektor
perdagangan sebesar Rp6,21 triliun atau 12,15% dan
sektor industri sebesar Rp4,48 triliun atau 8,76%.

RETAIL
BANKING
IC R

NKING

2015

CON
S

BA
ER

Grafik Pertumbuhan Pembiayaan


Corporate Banking (dalam Rp triliun)

PT Bank Syariah Mandiri

G
KIN

2014

Laporan Keuangan
Konsolidasi

O BANK

IN

Kinerja Retail Banking


Kinerja Pembiayaan Retail Banking
Tahun 2015, kinerja pembiayaan Retail Banking
mencapai sebesar Rp27,28 triliun, tumbuh sebesar
Rp153,70 miliar atau 0,57% dibandingkan kinerja
pembiayaan Retail Banking pada tahun 2014 sebesar
Rp27,12 triliun.
Secara komposisi, pencapaian Retail Banking
dikontribusi oleh pembiayaan Micro Banking sebesar
Rp3,53 triliun atau 12,96%, pembiayaan Small Banking
sebesar Rp8,27 triliun atau 30,27% dan pembiayaan
Consumer Banking sebesar Rp15,47 triliun atau 56,72%

99

semangat perubahan untuk menang

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di


sektor riil dan membantu program pemerintah dalam
penyerapan tenaga kerja, BSM memiliki komitmen untuk
menyalurkan pembiayaan bagi usaha kecil dan mikro.
Pentingnya memberdayakan usaha kecil merupakan
tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan
portofolio pembiayaan di segmen tersebut.

27.28

27.12

Micro & Small Banking

Kinerja Micro & Small Banking

Kinerja Pendanaan Retail Banking

2.31

Sedangkan kinerja pendanaan 2015 pada segmen Retail


Banking mencapai sebesar Rp41,15 triliun atau secara
posisi sebesar 66,25% terhadap total pendanaan sebesar
Rp62,11 triliun. Pendanaan Bank segmen Retail Banking
bersumber dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan
komposisi sebagai berikut: Deposito sebesar Rp13,92
triliun atau dengan porsi 33,83%, Giro sebesar Rp3,40
triliun atau dengan porsi 8,27% dan Tabungan sebesar
Rp23,83triliun atau dengan porsi 57,90% terhadap total
DPK segmen Retail Banking.
Grafik Kinerja DPK Segmen Wholesale Banking
2015 (dalam Rp triliun)

2014

2015

Grafik Pertumbuhan
Pembiayaan Micro
Deposito;
13,92 T;
33,83%
Tabungan;
23,83 T;
57,90%

Giro; 3,4 T;
8,27%

Kinerja Pendapatan Retail Banking


Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai
Mudharib pada segmen Retail Retail mencapai sebesar
Rp1,05 triliun atau secara posisi sebesar 17,55%
terhadap total pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank
Sebagai Mudharib sebesar Rp5,92 triliun. Sedangkan
pendapatan bersih pada segmen Retail Banking
mencapai Rp2,39 triliun atau secara posisi sebesar
53,57% terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar
Rp4,46 triliun.

100

8.27

Grafik Pertumbuhan Pembiayaan Retail


Banking (dalam Rp triliun)

Pada 2015, BSM telah berhasil menyalurkan


pembiayaan usaha pada Micro Banking sebesar Rp3,53
triliun, tumbuh sebesar Rp1,22 triliun atau 52,94%
dibandingkan pembiayaan usaha segmen Micro Banking
pada 2014 sebesar Rp2,31 triliun. Sedangkan penyaluran
pembiayaan usaha pada Small Banking sebesar Rp8,27
triliun, tumbuh Rp2,07 triliun atau 33,45% dibandingkan
dengan penyaluran pembiayaan usaha segmen Small
Banking pada 2014 sebesar Rp6,20 triliun.

6.20

2015

3.53

2014

2014

2015

Small Banking
(dalam Rp triliun)

Pembiayaan terhadap sektor usaha mikro dan kecil


memiliki makna yang penting bagi BSM dalam
kontribusi membangun negeri melalui peningkatan
pemberdayaan masyarakat. Salah satu bentuk
pembiayaan pada sektor usaha mikro dan kecil yang
telah dilakukan Bank adalah pembiayaan Usaha Mikro &
Pembiayaan Serbaguna Mikro serta program-program
khusus non reguler untuk golongan berpenghasilan
tetap maupun pengusaha mikro.

Unit Mikro
Penyaluran pembiayaan unit mikro difokuskan pada
kantor cabang dan cabang pembantu untuk nasabah
kategori mikro. Plafon maksimum yang diberikan
kepada nasabah melalui unit mikro BSM adalah Rp200
juta sesuai dengan rata-rata maksimum kebutuhan
usaha mikro saat ini. Sampai dengan akhir 2015, outlet
Unit Mikro yang telah dibuka berjumlah 456 outlet dan
46 Unit Kantor Area Mikro tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Melalui pelayanan Unit Mikro, diharapkan

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

akses usaha pengusaha mikro terhadap pembiayaan


BSM akan semakin terbuka.
Target utama pasar Unit Mikro adalah nasabah
perorangan, baik secara individual maupun aliansi
yang membutuhkan pembiayaan investasi/modal
kerja untuk kegiatan produktif maupun multiguna
sampai dengan Rp200 juta. Contoh nasabah kategori ini
adalah pedagang warung kelontong, warung makan,
pedagang di pasar tradisional, usaha bengkel sepeda
motor, industri rumah tangga, karyawan tetap, pegawai
BUMN/D, bidan, dan sebagainya.
Sesuai Pedoman Pembiayaan, Unit Mikro dapat
membiayai pembiayaan produktif maupun multiguna
sampai dengan Rp200 juta. Produk dan persyaratan
pembiayaan mikro disesuaikan dengan karakteristik
usaha mikro tersebut.
Ditinjau dari limit pembiayaan yang diberikan,
pembiayaan usaha mikro mempunyai kategori produk
yaitu:
a. Pembiayaan Utama terdiri dari :
1. Pembiayaan Usaha Mikro plafon 10 jt s.d 200 jt
2. Pembiayaan Serbaguna Mikro plafon 1 jt s.d 200 jt
b. Pembiayaan khusus terdiri dari:
1. Supply Chain atau Value Chain
2. Kelompok khusus misalnya kelompok wanita
tanggung renteng, kelompok pedagang khusus
pasar, kelompok petani sawit dll.

Bisnis Gadai Emas BSM


Untuk memperkuat struktur portofolio pembiayaan
Gadai Emas BSM, strategi yang masih dilaksanakan
pada 2015 adalah memperbanyak porsi pembiayaan
dengan nominal ritel atau di bawah Rp20 Juta. Hal ini
dilakukan untuk menghindari nasabah yang melakukan
transaksi Gadai Emas dengan motif spekulasi yang
biasanya bermain pada kisaran pembiayaan besar atau
di atas Rp100 juta. Dengan strategi tersebut, Gadai
Emas BSM berhasil meningkatkan porsi pembiayaan
gadai ritel mencapai Rp418 miliar sedangkan portofolio
pembiayaan gadai retail pada 2014 sebesar Rp390 miliar.

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

mitra gadai emas BSM yang telah beroperasi sebanyak


50 outlet, terdiri atas 37 outlet di PT Pos Indonesia, 8
outlet di Bank Mandiri, dan 5 outlet di Bank BSHB.

Consumer Banking
Pembiayaan segmen Consumer Banking memberikan
kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan
pembiayaan bisnis BSM secara keseluruhan. Pembiayaan
segmen ini menjadi salah satu bidang bisnis BSM
yang dikembangkan dan dipasarkan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Adapun jenis pembiayaan segmen Consumer Banking
antara lain: pembiayaan perumahan/griya, pembiayaan
pensiunan, pembiayaan kendaraan/oto, pembiayaan
alat kedokteran, pembiayaan implan.
Sedangkan pola penyaluran pembiayaan yang
dipergunakan pada segmen Consumer Banking adalah
pola Consumer Financing Bussines Centre (CFBC) sebagai
jalur distribusi (channel distribution) kepada end user.

Kinerja Consumer Banking


Pada 2015, BSM telah menyalurkan pembiayaan segmen
Consumer Banking sebesar Rp15,47 triliun atau 83,11%
terhadap penyaluran pembiayaan segmen Consumer
Banking pada 2014 sebesar Rp18,61 triliun. Pencapaian
tersebut disebabkan oleh kebijakan selected company
dalam memilih nasabah konsumer. Hal ini untuk
mengantisipasi dan memperkecil nasabh dengan status
NPF. Namun demikian, secara posisi pada 2015 porsi
pembiayaan konsumer terhadap total pembiayaan
dalam kategori Retail Banking masih dominan sebesar
56,72%.

Dari sisi jumlah rekening, porsi rekening pembiayaan


gadai ritel pada 2015 mencapai sebanyak 64.511
rekening, sedangkan porsi rekening pembiayaan gadai
ritel pada 2014 sebanyak 58.629 rekening.
Untuk meningkatkan jangkauan layanan gadai, BSM
membuka jaringan distribusi dengan pihak ketiga. Pada
2015, BSM masih terus menambah jaringannya di outlet
mitra (PT Pos Indonesia, Bank Mandiri, Bank Mandiri
Taspen Pos). Sampai dengan akhir 2015, jumlah outlet

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

101

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Kinerja Operasi
per Wilayah
Dalam rangka penetrasi pasar, BSM telah membagi wilayah kerja Bank seluruh Indonesia ke dalam 5 (lima) wilayah. Wilayah
1 meliputi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Kep. Riau. Wilayah 2 meliputi Jabodetabek dan Banten. Wilayah 3
meliputi Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepulauan BangkaBelitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta
dan Kalimantan Barat. Wilayah 4 meliputi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur. Wilayah 5 meliputi Nusa Tenggara
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.

Pendapatan Per Wilayah


Tabel Kinerja Laba/Rugi Berdasarkan Wilayah (dalam Miliar Rupiah)
Uraian
Pendapatan Pengelolaan Dana
Oleh Bank Sebagai Mudharib

Wilayah 1
(Medan)

Wilayah 2
(Jakarta I)

Wilayah 3
(Jakarta II)

Wilayah 4
(Surabaya)

Wilayah 5
(Makasar)

KPNO*

Jumlah

712,44

1.890,56

1.408,17

483,47

584,10

881,28

5.960,02

Hak Pihak Ketiga Atas Bagi


Hasil Dana Syirkah Temporer

(200,74)

(1.652,73)

(308,81)

(136,15)

(139,69)

(0,11)

(2.438,22)

Pendapatan Usaha Lainnya

114,62

372,30

182,52

115,86

90,76

62,79

938,86

Pendapatan Usaha Bersih

626,32

610,13

1.281,88

463,18

535,17

943,96

4.460,65

(382,16)

(712,70)

(584,53)

(226,58)

(261,50)

(1.923,26)

(4.090,74)

Laba/(Rugi) Usaha

244,17

(102,57)

697,36

236,60

273,67

(979,30)

369,92

Pendapatan Dan Beban


Nonusaha

338,61

1.773,93

489,44

210,45

227,70

(3.026,32)

13,80

Laba/(Rugi) Bersih

582,77

1.671,35

1.186,80

447,05

501,36

(4.099,77)

289,58

Beban Usaha

* Kantor Pusat Non Operasional


Pendapatan Wilayah 1 (Medan)
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai
Mudharib Wilayah 1 (Medan) mencapai sebesar
Rp712,44 miliar atau secara posisi sebesar 11,95%
terhadap total pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank
Sebagai Mudharib sebesar Rp5,92 triliun. Sedangkan
pendapatan usaha bersih Wilayah 1 (Medan) mencapai
Rp626,32 miliar atau secara posisi sebesar 14,04%
terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar Rp4,46
triliun.

Pendapatan Wilayah 3 (Jakarta II)


Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai
Mudharib Wilayah 3 (Jakarta II) mencapai sebesar
Rp1.408,17 miliar atau secara posisi sebesar 23,63%
terhadap total pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank
Sebagai Mudharib sebesar Rp5,92 triliun. Sedangkan
pendapatan usaha bersih Wilayah 3 (Jakarta II)
mencapai Rp1.281,88 miliar atau secara posisi sebesar
28,74% terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar
Rp4,46 triliun.

Pendapatan Wilayah 2 (Jakarta I)


Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai
Mudharib Wilayah 2 (Jakarta I) mencapai sebesar
Rp1.890,55 miliar atau secara posisi sebesar 31,72%
terhadap total pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank
Sebagai Mudharib sebesar Rp5,92 triliun. Sedangkan
pendapatan usaha bersih Wilayah 2 (Jakarta I) mencapai
Rp610,13 miliar atau secara posisi sebesar 13,68%
terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar Rp4,46
triliun.
102

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Pendapatan Wilayah 4 (Surabaya)


Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai
Mudharib Wilayah 4 (Surabaya) mencapai sebesar
Rp483,47 miliar atau secara posisi sebesar 8,11%
terhadap total pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank
Sebagai Mudharib sebesar Rp5,92 triliun. Sedangkan
pendapatan usaha bersih Wilayah 4 (Surabaya)
mencapai Rp463,18 miliar atau secara posisi sebesar
10,38% terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar
Rp4,46 triliun.
Pendapatan Wilayah 5 (Makasar)
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai
Mudharib Wilayah 5 (Makasar) mencapai sebesar
Rp584,10 miliar atau secara posisi sebesar 9,80%
terhadap total pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank
Sebagai Mudharib sebesar Rp5,92 triliun. Sedangkan
pendapatan usaha bersih Wilayah 5 (Makasar) mencapai
Rp535,17 miliar atau secara posisi sebesar 12,00%
terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar Rp4,46
triliun.

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Profitabilitas Wilayah 3 (Jakarta II)


Wilayah 3 (Jakarta II) membukukan Laba Bersih sebesar
Rp1.186,80 miliar. Secara posisi, Wilayah 3 (Jakarta
II) berkontribusi sebesar 409,84% terhadap total
pendapatan bersih Bank sebesar Rp289,58 miliar.
Profitabilitas Wilayah 4 (Surabaya)
Wilayah 4 (Surabaya) membukukan Laba Bersih sebesar
Rp447,05 miliar. Secara posisi, Wilayah 4 (Surabaya)
berkontribusi sebesar 154,38% terhadap total
pendapatan bersih Bank sebesar Rp289,58 miliar.
Profitabilitas Wilayah 5 (Makasar)
Wilayah 5 (Makasar) membukukan Laba Bersih sebesar
Rp501,36 miliar. Secara posisi, Wilayah 5 (Makasar)
berkontribusi sebesar 173,14% terhadap total
pendapatan bersih Bank sebesar Rp289,58 miliar.

Profitabilitas per Wilayah

Wilayah 1

Wilayah 2

Wilayah 3

Wilayah 4

501.36

447.05

582.77

1,186.80

1,671.35

Tabel Laba Bersih Berdasarkan Wilayah (dalam Miliar


Rupiah)

Wilayah 5

Profitabilitas Wilayah 1 (Medan)


Wilayah 1 (Medan) membukukan Laba Bersih sebesar
Rp581,77 miliar. Secara posisi, Wilayah 1 (Medan)
berkontribusi sebesar 201,25% terhadap total
pendapatan bersih Bank sebesar Rp289,58 miliar.
Profitabilitas Wilayah 2 (Jakarta I)
Wilayah 2 (Jakarta I) membukukan Laba Bersih sebesar
Rp1.671,35 miliar. Secara posisi, Wilayah 2 (Jakarta
I) berkontribusi sebesar 577,17% terhadap total
pendapatan bersih Bank sebesar Rp289,58 miliar.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

103

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

C. Tinjauan Kinerja
Keuangan
Bahasan mengenai operasional BSM, untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
disampaikan bersama-sama dengan Laporan Keuangan
yang lengkap, termasuk catatan-catatan di dalamnya
yang terdapat pada bab berikutnya.
Bahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan
Bank yang disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia
(PSAK) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015. Laporan keuangan tersebut telah di
audit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana,
Rintis & Rekan (Price Waterhouse Coopers/PWC) dengan
opini bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar
dalam semua hal yang material pada posisi keuangan PT
Bank Syariah Mandiri tanggal 31 Desember 2015. Posisi

keuangan tersebut tercermin pada kinerja keuangan


arus kas, rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil,
sumber dan penyaluran dana zakat, dan sumber dan
penggunaan dana kebajikan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar akuntansi
Keuangan di Indonesia.
Bahasan serta analisis tentang kondisi keuangan ini
disajikan dalam empat bagian sebagai berikut:
Kinerja Posisi Keuangan
Kinerja Laba Rugi Komprehensif
Kinerja Arus Kas
Kinerja Rasio Penting

Kinerja Laporan Posisi


Keuangan
BSM terus berusaha untuk menjaga keuntungan
dan kesinambungan pertumbuhan bisnis bank yang
berkelanjutan. Dengan pertumbuhan kinerja yang
berkelanjutan, tentu menjadi modal bagi Bank untuk
dapat berperan dalam mensejahterakan karyawan
dan meningkatkan kontribusi dalam pemberdayaan
masyarakat. Untuk itu, BSM berupaya mengelola aktiva
dan pasiva dengan cermat, prudent dan optimal.

Naik

Naik

Dengan prinsip tersebut, BSM mempunyai kemampuan


yang cukup untuk memenuhi seluruh liabilitas tepat
waktu, menjaga likuiditas dan memperoleh pendapatan
yang memadai pada level resiko yang dapat diterima.

Naik

Naik

5,10%

3,98%

3,83%

21,59%

Aset 2015

Pembiayaan 2015

DPK 2015

Ekuitas 2015

Menjadi
70,37 Triliun

104

Menjadi
51,09 Triliun

Menjadi
62,11 Triliun

Menjadi
5,61 Triliun

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Tahun 2015, BSM berhasil membukukan aset sebesar


Rp70,37 triliun. Pembiayaan yang disalurkan mencapai
Rp51,09 triliun. Penghimpunan dana masyarakat melalui
kinerja Dana Pihak Ketiga tercatat sebesar Rp62,11
triliun. Sedangkan ekuitas di tahun 2015 mencapai
sebesar Rp5,61 triliun.
Tabel Laporan Posisi Keuangan (dalam Rp miliar)
Uraian

2014*

2015

Aset

66.955,67

Aset Produktif

Pertumbuhan
Nominal

70.369,71

3.414,04

5,10%

61.900,05

64.975,45

3.075,4

4,97%

Penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo


SBSN

10.302,32

5.407,67

(4.894,65)

-47,51%

Pembiayaan yang diberikan

49.133,14

51.089,71

1.956,56

3,98%

Liabilitas

8.663,17

9.883,11

1.219,93

14,08%

Dana Syirkah Temporer

53.175,49

54.372,86

1.197,38

2,25%

500,00

500,00

0,00%

Dana Pihak Ketiga

59.820,57

62.112,88

2.292,31

3,83%

Giro

5.200,10

5.830,21

630,11

12,12%

Tabungan

22.684,56

24.995,13

2.310,57

10,19%

Deposito

31.935,91

31.287,54

(648,37)

-2,03%

Ekuitas

4.617,01

5.613,74

996,73

21,59%

Surat Berharga yang Diterbitkan

*) Direklasifikasi dan disajikan kembali

Aset
Aset Bank meliputi antara lain: kas, giro dan penempatan
pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan
pada bank lain, investasi pada surat berharga, piutang,
pinjaman qardh, pembiayaan, aset yang diperoleh untuk
ijarah, penyertaan modal sementara, aset tetap, dan aset
lain.

Pertumbuhan aset BSM selama 5 (lima) tahun terakhir


menunjukkan peningkatan yang signifikan, yaitu
sebesar Rp21,70 triliun atau meningkat 44,48%. Adapun
posisi aset BSM per 31 Desember 2015 mencapai
Rp70,37 triliun, tumbuh sebesar Rp3,41 triliun atau
5,10% dibandingkan dengan jumlah aset pada tahun
2014 sebesar Rp66,96 triliun.

2013

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

2014

70.37

2012

66.96

63.96

2011

54.23

48.67

Grafik Pertumbuhan Aset (dalam Rp triliun)

2015

105

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Tabel Aset (dalam Rp miliar)


No

Uraian

Kas

Giro dan Penempatan pada Bank Indonesia

2014*

Pertumbuhan
Nominal
%

2015

1.513,58

1.611,12

97,54

6,44%

13.026,07

8.312,71

(4.713,36)

-36,18%

Giro pada Bank Lain

533,40

530,99

(2,41)

-0,45%

Penempatan pada Bank Lain

195,00

(195,00)

-100,00%

Investasi Pada Surat Berharga

1.867,50

7.726,93

5.859,43

313,76%

Piutang

33.838,38

34.836,88

998,50

2,95%

Pinjaman Qardh

3.667,28

1.967,13

(1.700,15)

-46,36%

Pembiayaan

10.809,67

13.479,64

2.669,98

24,70%

Tagihan Akseptasi

133,91

260,32

126,41

94,40%

10

Aset Yang Diperoleh Untuk Ijarah

817,81

806,05

(11,76)

-1,44%

11

Penyertaan Modal Sementara

50,33

50,33

0,00%

12

Aset Tetap

725,40

1.124,14

398,73

54,97%

13

Aset Lain

1.663,48

1.622,72

(40,76)

-2,45%

14

Penyisihan Kerugian

(1.886,15)

(1.959,26)

(73,11)

3,88%

66.955,66

70.369,70

3.414,04

105,10%

Jumlah Aset
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali

1. Kas
Posisi kas Bank per 31 Desember 2015 mencapai
sebesar Rp1,61 triliun, naik sebesar Rp97,54 miliar
atau 6,44% dibanding posisi kas Bank per 31
Desember 2014 sebesar Rp1,51 triliun. Sedangkan
posisi kas terhadap jumlah aset Bank pada tahun
2015 sebesar 2,24%.
2. Giro dan Penempatan pada Bank Indonesia
Posisi Giro dan penempatan pada Bank Indonesia,
per 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp8,31
triliun, atau mencapai 63,82% terhadap posisi
Giro dan penempatan pada Bank Indonesia per 31
Desember 2014 sebesar Rp13,03 triliun. Sedangkan
posisi giro dan penempatan pada Bank Indonesia
terhadap jumlat aset Bank pada tahun 2015 sebesar
11,53%

4. Penempatan pada Bank Lain


Per 31 Desember 2015, Bank tidak terdapat
penempatan dana pada bank lain. Sedangkan posisi
penempatan pada bank lain per 31 Desember 2014
sebesar Rp195,00 miliar.
5. Investasi pada Surat Berharga
Posisi investasi pada surat berharga per 31 Desember
2015 mencapai sebesar Rp7,73 triliun, naik sebesar
Rp5,86 miliar atau 313,76% dibandingkan posisi
investasi pada surat berharga per 31 Desember 2014
sebesar Rp1,87 triliun. Sedangkan posisi investasi
pada surat berharga per 31 Desember 2015 terhadap
jumlah aset sebesar 10,72%.

3. Giro pada Bank Lain


Posisi Giro pada Bank lain per 31 Desember 2015
mencapai sebesar Rp530,99 miliar, atau sebesar
99,55% terhadap posisi Giro pada Bank lain per 31
Desember 2014 sebesar Rp533,40 miliar. Sedangkan
posisi Giro pada Bank lain per 31 Desember 2015
terhadap jumlah aset Bank sebesar 0,74%.

106

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Tabel Investasi pada Surat Berharga Berdasarkan Jatuh Tempo Tahun 2015 (dalam Rp miliar)
Diukur pada biaya
perolehan

Tersedia untuk
dijual

Diukur pada nilai


wajar

Total

Kurang dari 1 tahun

3.203,53

901,43

2,27

4.107,23

1-5 tahun

3.529,23

40,47

3.569,70

50,00

50,00

6.782,75

901,43

42,74

7.726,93

Lebih dari 5 tahun


Total

semangat perubahan untuk menang

Keterangan

6. Piutang
Posisi piutang per 31 Desember 2015 mencapai
sebesar Rp34,84 triliun, naik sebesar Rp998,50 miliar
atau 2,95% dibandingkan posisi piutang per 31
Desember 2014 sebesar Rp33,84 triliun. Sedangkan
posisi piutang per 31 Desember 2015 terhadap
jumlah aset Bank sebesar 48,34%.
7. Pinjaman Qardh
Posisi pinjaman qardh per 31 Desember 2015
mencapai sebesar Rp1,97 triliun, atau 53,64%
terhadap posisi pinjaman qardh per 31 Desember
2014 sebesar Rp3,67 triliun. Sedangkan posisi
pinjaman qardh per 31 Desember 2015 terhadap
jumlah aset Bank sebesar 2,75%.
8. Pembiayaan
Posisi pembiayaan per 31 Desember 2015 mencapai
sebesar Rp13,48 triliun, naik Rp2,67 triliun atau
24,70% dibandingkan posisi pembiayaan per 31
Desember 2014 sebesar Rp10,81 triliun. Sedangkan
posisi pembiayaan per 31 Desember 2015 terhadap
jumlah aset Bank sebesar 18,70%.
BSM secara terus menerus berupaya menjaga
kualitas pembiayaan dengan memantau
perkembangan usaha debitur secara
berkesinambungan. Selanjutnya BSM terus
melakukan program perbaikan dan penyelesaian
atas debitur bermasalah.
9. Pembiayaan yang Dihapusbukukan
Selama tahun 2015, BSM melakukan
penghapusbukuan pembiayaan sebesar Rp1.502
miliar. Jumlah tersebut lebih besar dari tahun
2014 sebesar Rp985 miliar. Pembiayaan yang telah
dihapusbukukan sebelum tahun 2015 dan telah
diterima kembali selama tahun 2015 adalah Rp389
miliar.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

107

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Pembiayaan yang Dihapusbukukan (dalam Rp miliar)


Uraian
Saldo Awal

2014

2015

Pertumbuhan
Nominal
%

1.503,00

2.316,60

813,60

54,13%

Penghapusbukuan

985,36

1.502,31

516,95

52,46%

Penerimaan Kembali

171,76

389,22

217,46

126,60%

2.316,60

3.429,69

1.113,09

48,0 5%

Saldo Akhir Tahun

10. Tagihan Akseptasi


Posisi tagihan akseptasi per 31 Desember 2015
mencapai sebesar Rp260,32 miliar, naik Rp126,41
miliar atau 94,40% terhadap posisi tagihan akseptasi
per 31 Desember 2014 sebesar Rp133,91 miliar.
Sedangkan posisi tagihan akseptasi per 31 Desember
2015 terhadap jumlah aset Bank sebesar 0,36%.
11. Aset yang Diperoleh untuk Ijarah
Posisi aset yang diperoleh untuk ijarah per 31
Desember 2015 mencapai sebesar Rp806,05 miliar,
atau 98,56% terhadap posisi aset yang diperoleh
untuk ijarah per 31 Desember 2014 sebesar Rp817,81
miliar. Sedangkan posisi aset yang diperoleh untuk
ijarah per 31 Desember 2015 terhadap jumlah aset
Bank sebesar 1,15%.

13. Aset Tetap


Posisi aset tetap per 31 Desember 2015 mencapai
sebesar Rp1.124,14 miliar, naik sebesar Rp398,73
miliar atau 54,97% terhadap posisi aset tetap per 31
Desember 2014 sebesar Rp725,40 miliar. Sedangkan
posisi aset tetap per 31 Desember 2015 terhadap
jumlah aset Bank sebesar 1,60%.
14. Aset Lain
Posisi aset lain per 31 Desember 2015 mencapai
sebesar Rp1,62 triliun, atau 97,55% terhadap posisi
aset lain per 31 Desember 2014 sebesar Rp1,66
triliun. Sedangkan posisi aset lain per 31 Desember
2015 terhadap jumlah aset Bank sebesar 2,31%.

12. Penyertaan Modal Sementara


Posisi penyertaan modal sementara per 31
Desember 2015 mencapai sebesar Rp50,33 miliar,
sama dengan posisi penyertaan modal sementara
per 31 Desember 2014 sebesar Rp50,33 miliar.
Sedangkan posisi penyertaan modal sementara
per 31 Desember 2015 terhadap jumlah aset Bank
sebesar 0,07%.

108

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Aset Produktif
semangat perubahan untuk menang

Peningkatan total aset BSM mayoritas disumbang


oleh aset produktif. Hal ini terlihat dari komposisi
aset produktif terhadap total aset 92,49%. Nilai aset
produktif meningkat sebesar Rp3,07 triliun atau
4,97%, semula Rp61,90 triliun di tahun 2014 menjadi
Rp64,97 triliun di tahun 2015.

Tabel Aset Produktif (dalam Rp miliar)


Uraian

Pertumbuhan
Nominal
%

2015

49.133,14

51.089,71

1.956,56

3,98%

1.867,50

7.726,93

5.859,43

313,76%

10.302,32

5.407,67

(4.894,65)

-47,51%

213,38

23,02

(190,36)

-89,21%

50,33

50,33

0,00%

Tagihan Akseptasi

133,91

260,32

126,41

94,40%

Rekening Administratif

199,46

417,47

218,01

109,30%

61.900,05

64.975,45

3.075,40

4,97%

SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN


Penempatan Pada Bank Lain
Penyertaan

Total Aset Produktif

Penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse


Repo SBSN
Bank menempatkan dana pada Bank Indonesia berupa
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS),
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Reverse Repo dan
Term Deposit Valas Syariah Bank Indonesia. Per 31 Desember
2015, penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN
sebesar Rp5,41 triliun, sedangkan penempatan SBIS, FASBIS
dan Reverse Repo SBSN pada tahun sebelumnya sebesar
Rp10,30 triliun.

Pembiayaan Yang Diberikan


Pembiayaan per 31 Desember 2015 mencapai Rp51,09
triliun atau tumbuh Rp1,96 triliun atau 3,98% dari posisi per
31 Desember 2014 sebesar Rp49,13 triliun. Pertumbuhan
pembiayaan tersebut diikuti peningkatan porsi portofolio
pembiayaan UMKM. Pencapaian ini merupakan komitmen
BSM untuk mengembangkan sektor industri kecil dan
menengah dengan terus meningkatkan porsi pembiayaan
pada segmen UMKM.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Grafik Pertumbuhan Pembiayaan yang


Diberikan (dalam Rp triliun)

51.09

Surat Berharga

49.13

Pembiayaan

2014

2014

2015

109

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Liabilitas
Jumlah liabilitas per 31 Desember 2015 sebesar Rp9,88
triliun, naik Rp1,22 triliun atau 14,08% terhadap
jumlah liabilitas per 31 Desember 2014 sebesar Rp8,66
triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya
peningkatan simpanan wadiah dan liabilitas segera.
Simpanan wadiah mengalami peningkatan seiring
dengan berkurangnya deposan.
Tabel Liabilitas (dalam Rp miliar)
Uraian
Liabilitas Segera
Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer dan Bonus Wadiah
Pihak Ketiga yang Belum Dibagikan
Simpanan Wadiah
Simpanan dari Bank Lain
liabilitas akseptasi
Utang Pajak
Pembiayaan Diterima
Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
Liabilitas Lain-Lain
Jumlah

2014

Pertumbuhan

2015

Nominal

933,84

912,49

(21,35)

-2,29%

61,22

54,58

(6,63)

-10,84%

6.887,39

8.057,95

1.170,56

17,00%

41,84

44,42

2,59

6,18%

133,91

260,32

126,41

94,40%

51,73

105,70

53,97

104,31%

150,00

(150,00)

-100,00%

1,65

24,88

23,23

1407,88%

401,59

422,75

21,16

5,27%

8.663,17

9.883,11

1.219,93

14,08%

*) Direklasifikasi dan disajikan kembali

Dana Syirkah Temporer


Posisi dana syirkah temporer per 31 Desember 2015
mencapai Rp54,37 triliun, tumbuh sebesar Rp1,20 triliun
atau 2,25% terhadap posisi dana syirkah temporer per
31 Desember 2014 sebesar Rp53,17 triliun. Kenaikan
tersebut terutama diperoleh dari peningkatan tabungan
mudharabah, deposito mudharabah, dan dana syirkah
temporer bank.

Surat Berharga Subordinasi Yang


Diterbitkan
Posisi surat berharga subordinasi yang diterbitkan
per 31 Desember 2015 sebesar Rp500 miliar atau
sama dengan posisi surat berharga subordinasi yang
diterbitkan tahun sebelumnya. Bank menerbitkan
Surat berharga subordinasi dalam rangka memperkuat
permodalan.

110

Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang


dipublikasikan pada bulan Desember 2015 dan 2014,
subnotes Bank ini memiliki peringkat idAA dari agen
pemeringkat efek PT Pefindo.

Dana Pihak Ketiga


BSM berhasil menghimpun dana masyarakat selama
tahun 2015 sebesar Rp62,11 triliun, tumbuh sebesar
Rp2,29 triliun atau 3,83% dari semula Rp59,82 triliun
pada tahun 2014. Dana Pihak Ketiga (DPK) dihimpun
dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan dan
deposito dengan menggunakan akad wadiah dan
mudharabah.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

59.82

62.11

semangat perubahan untuk menang

Grafik Pertumbuhan DPK (dalam Rp triliun) pecah jadi


tiga

2014

2015

Tahun 2015, Giro meningkat sebesar Rp630,11 miliar


atau tumbuh 12,12%, semula sebesar Rp5,20 triliun
di tahun 2014 menjadi Rp5,83 triliun di tahun 2015.
Tabungan meningkat sebesar Rp2,31 triliun atau
tumbuh 10,19%, semula sebesar Rp22,68 triliun di tahun
2014 menjadi Rp24,99 triliun di tahun 2015. Deposito
turun sebesar Rp648,37 miliar atau negatif 2,03%,
semula sebesar Rp31,94 triliun di tahun 2014 menjadi
Rp31,29 triliun di tahun 2015.

DPK 2014
(dalam Rupiah Triliun)

DPK 2015
(dalam Rupiah Triliun)

Tabungan;
24,99 T;
40,24%

Deposito;
31,94T;
53,39%

Giro;
5,20T;
8,69%

Tabungan;
22,68T;
37,92%

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Giro;
5,83T;
9,39%
Deposito;
31,29 T;
50,37%

111

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2015 mencapai Rp5,61 triliun,
tumbuh sebesar Rp996,73 miliar atau 21,59% terhadap
posisi ekuitas per 31 Desember 2014 sebesar Rp4,62
triliun. Kenaikan tersebut terutama diperoleh dari laba
tahun 2014 dan perolehan laba tahun berjalan.
Tabel Ekuitas (dalam Rp miliar)
Uraian

2014

Pertumbuhan
Nominal
%

2015

Modal saham - nilai nominal Rp5.000 per saham

Modal dasar - 500.000.000 saham pada tanggal 31


Desember 2015 dan 2014

1.489,02

1.989,02

500,00

33,58%

344,04

344,04

100,00%

(12,74)

32,22

44,96

-352,95%

2,76

5,95

3,20

116,01%

297,80

297,80

0,00%

2.840,17

2.944,70

104,53

3,68%

4.617,01

5.613,74

996,73

21,59%

Modal ditempatkan dan disetor penuh 397.804.387


saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan
297.804.387 saham pada tanggal 31 Desember 2014
Selisih revaluasi aset tetap
Keuntungan/(kerugian) aktuarial
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas
surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Jumlah Ekuitas
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali

112

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Kinerja Laporan Laba


Rugi Komprehensif

Kilas Kinerja Laba Rugi Komprehensif

Rp369,92

Rp289,58

Rp681,77

Miliar

Miliar

Miliar

Laba Usaha 2015

Laba Bersih 2015

Laba Komprehensif 2015

Rp946

Laba Per Saham 2015

Pada tahun 2015, BSM berhasil membukukan laba bersih


sebesar Rp289,58 miliar, tumbuh sebesar Rp334,39
miliar atau 746,22% dibandingkan laba bersih tahun
2014 yang tercatat sebesar negatif Rp44,81 miliar.
Pertumbuhan laba bersih tersebut disebabkan oleh
peningkatan pendapatan pengelolaan dana oleh Bank
sebagai Mudharib.
Laporan Laba Rugi Komprehensif (dalam Rp juta)
Uraian
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank
Sebagai Mudharib

2014*

2015

Pertumbuhan
Nominal
%

5.487,19

5.960,02

472,82

8,62%

(2.451,30)

(2.438,22)

(13,08)

-0,53%

Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank


Sebagai Mudharib-Bersih

3.095,26

3.521,79

426,53

13,78%

Pendapatan Usaha Lainnya

1.002,09

938,86

(63,23)

-6,31%

(4.074,41)

(4.090,74)

(16,33)

0,40%

Laba Usaha

(36,43)

369,92

406,34

1.115,50%

Laba bersih

(44,81)

289,58

334,39

746,22%

Laba komprehensif

(48,78)

681,77

730,55

1.497,70%

(150,00)

946,00

1.096,00

730,67%

Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah


Temporer

Beban Usaha

Laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah


penuh)
*) Disajikan kembali

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

113

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

1. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai


Mudharib
Tahun 2015, BSM membukukan pendapatan
Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib
sebesar Rp5,96 triliun, meningkat Rp472,82 miliar
atau 8,62% dibandingkan dengan perolehan
pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai
Mudharib di tahun 2014 sebesar Rp5,49 triliun.
Kenaikan pendapatan pengelolaan Dana oleh bank
sebagai Mudharib tersebut disebabkan peningkatan
pendapatan keuntungan murabahah, pendapatan
bagi hasil musyarakah dan pendapatan usaha utama
lainnya.
2. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah
Temporer
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah
Temporer merupakan liabilitas bank untuk
memenuhi hak pihak ketiga atas bagi hasil dana
syirkah temporer. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
Dana Syirkah Temporer sebesar Rp2,44 triliun pada
2015, semula Rp2,45 triliun pada 2014.
3. Pendapatan Usaha Lainnya
Realisasi Pendapatan Usaha Lainnya berasal dari
pendapatan imbalan jasa perbankan atau fee based
income dan pendapatan imbalan investasi terikat
(mudharabah muqayyadah). Pada tahun 2015,
pendapatan usaha lainnya mencapai Rp938,86
miliar, atau 93,69% terhadap pendapatan usaha
lainnya tahun 2014 sebesar Rp1,00 triliun. Penurunan
tersebut disebabkan oleh penurunan pendapatan
imbalan jasa perbankan sebesar negatif 6,31% dan
pendapatan imbalan investasi terikat sebesar negatif
42,46%.

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

4. Beban Usaha
Realisasi beban usaha meningkat semula dari Rp4,07
triliun pada tahun 2014, meningkat Rp16,33 miliar
atau 0,40% menjadi sebesar Rp4,09 triliun pada
tahun 2015. Kenaikan beban usaha karena adanya
peningkatan beban administrasi dan peningkatan
pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai
aset produktif.
5. Laba Usaha
Realisasi laba usaha tahun 2015 mencapai Rp369,92
miliar, meningkat sebesar Rp406,34 miliar terhadap
realisasi laba usaha tahun 2014 sebesar negatif
Rp36,43 miliar.
6. Laba Bersih
Realisasi laba bersih tahun 2015 mencapai Rp289,58
miliar, meningkat sebesar Rp334,39 miliar terhadap
realisasi laba bersih tahun 2014 sebesar negatif
Rp44,81 miliar.
7. Laba Komprehensif
Pada tahun 2015, realisasi laba komprehensif
mencapai Rp681,77 miliar, meningkat Rp730,55
miliar terhadap realisasi laba komprehensif tahun
2014 sebesar negatif Rp48,78 miliar.
8. Laba per Saham
Pada tahun 2015, realisasi laba per saham mencapai
Rp946 miliar, meningkat sebesar Rp1.096 terhadap
realisasi laba per saham tahun 2014 sebesar negatif
Rp150.

Laporan Arus Kas


Kas dan setara kas akhir tahun 2015 sebesar Rp8,55 triliun, menurun sebesar Rp3,95 triliun atau 31,61% terhadap
kas dan setara kas akhir tahun 2014 sebesar Rp12,51 triliun. Hal ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan arus kas dari
aktivitas investasi yang signifikan.
Laporan Arus Kas (dalam Rp Miliar)
Uraian

2014*

2015

Pertumbuhan
Nominal

Arus Kas Aktivitas Operasi

2.194,01

1.819,35

(374,65)

-17,08%

Arus Kas Aktivitas Investasi

(473,63)

(6.124,28)

(5.650,65)

-1.193,04%

Arus Kas Aktivitas Pendanaan

(450,00)

350,00

800,00

177,78%

114

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Uraian

2014*

Kenaikan Kas & Setara Kas

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Pertumbuhan

2015

Nominal

1.270,37

(3.954,92)

(5.225,30)

-411,32%

Kas dan Setara Kas Awal Tahun

11.239,37

12.509,75

1.270,37

11,30%

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun

12.509,75

8.554,82

(3.954,92)

-31,61%

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2015 sebesar Rp1,82 triliun, atau mencapai
sebesar 82,92% terhadap arus kas dari aktivitas operasi tahun 2014 sebesar Rp2,19 triliun. Hal ini dipengaruhi oleh
peningkatan pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer dan penurunan dana syirkah temporer.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi (dalam Rp Juta)
Uraian
Penerimaan pendapatan bagi hasil, jual
beli dan sewa

2014

Pertumbuhan

2015

Nominal

5.556,29

5.915,54

359,25

6,47%

(2.390,09)

(2.444,86)

(54,77)

-2,29%

Penerimaan pendapatan usaha lainnya

996,73

938,10

(58,63)

-5,88%

Penerimaan dari pembiayaan dan piutang


yang dihapusbukukan

171,76

389,22

217,46

126,60%

(1.188,81)

(1.323,26)

(134,45)

-11,31%

(16,25)

(16,25)

-100,00%

(1.432,38)

(1.479,39)

(47,01)

-3,28%

Pembayaran pajak

(207,45)

(88,49)

118,96

57,35%

Pembayaran zakat

(50,79)

(31,28)

19,51

38,41%

Penyaluran dana kebajikan

(3,20)

(5,54)

(2,34)

-73,28%

Penerimaan pendapatan non usaha

12,26

6,25

(6,01)

-49,04%

Penurunan/(kenaikan) aset usaha

(2.441,86)

(2.495,90)

(54,04)

-2,21%

Kenaikan/(penurunan) Liabilitas Usaha

(2.414,02)

1.241,59

3.655,62

151,43%

Kenaikan dana syirkah temporer

5.601,81

1.197,38

(4.404,43)

-78,63%

Arus kas bersih (digunakan untuk)


diperoleh dari aktivitas operasi

2.194,01

1.819,35

(374,65)

-17,08%

Pembayaran bagi hasil dana syirkah


temporer

Pembayaran beban karyawan


Pembayaran tansiem
Pembayaran beban usaha selain beban
karyawan

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

115

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
investasi pada tahun 2015 sebesar Rp6,12 triliun,
naik sebesar Rp5,65 triliun dibandingkan arus
kas dari aktivitas investasi tahun 2014 sebesar
Rp473,63 miliar. Hal ini terutama disebabkan adanya
peningkatan pembelian surat berharga tersedia
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo secara
signifikan dan peningkatan pembelian aset tetap.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Periode 2014-2015
(dalam Rp miliar)
Uraian

2014*

Pertumbuhan

2015

Nominal

Penerimaan dari surat berharga tersedia untuk


dijual dan diukur pada harga perolehan

211,65

1.282,65

1.071,00

506,02%

Pembelian surat berharga tersedia untuk dijual


dan dimiliki hingga jatuh tempo

(547,16)

(7.146,74)

(6.599,59)

-1.206,16%

Pembelian aset tetap

(139,62)

(262,35)

(122,73)

-87,90%

1,50

2,17

0,67

44,99%

(473,63)

(6.124,28)

(5.650,65)

-1.193,04%

2014

2015

Hasil penjualan aset tetap


Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas
investasi

3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan pada tahun
2015 sebesar Rp350,00 miliar, sedangkan tahun
sebelumnya tidak terdapat arus kas dari aktivitas
pendanaan, bahkan negatif pendanaan karena
adanya pembayaran dari pembiayaan yang diterima.
Aktifitas pendanaan tahun 2015 berupa pembayaran
dari pembiayaan diterima sebesar Rp500 miliar.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Periode 2014-2015
(dalam Rp Miliar)
Uraian
Setoran modal
(Pembayaran) penerimaan dari pembiayaan diterima
(Pembayaran) penerimaan dari surat berharga
subordinasi
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari
aktivitas pendanaan

116

Pertumbuhan
Nominal

500,00

500,00

100,00%

(450,00)

(150,00)

300,00

66,67%

(450,00)

350,00

800,00

177,78%

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Laporan Rasio
Keuangan Utama
1. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Rasio kecukupan modal (CAR) BSM pada level
12,85% pada tahun 2015, turun dibandingkan CAR
pada tahun 2014 sebesar 14,12%. Penurunan ini
disebabkan Bank telah menerapkan perhitungan
Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)
yang memperhitungkan risiko operasional dan risiko
perubahan kurs. Sedangkan rasio kecukupan modal
minimum sesuai regulator adalah sebesar 8%. Hal ini
bermakna bahwa BSM masih memiliki kecukupan
modal dalam menjalankan bisnis perbankan.
2. ROE dan ROA
Kinerja rasio Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) BSM
tahun 2015 sebesar 5,92%, naik 5,86 terhadap ROE
tahun 2014 sebesar negatif 0,94%. Sedangkan Rasio
Imbal Hasil Rata-rata Aset (ROA) sebesar 0,56%, naik
0,59% terhadap ROA tahun 2014 sebesar negatif
0,04%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan
oleh adanya peningkatan laba tahun 2015 sebesar
746,22%.
3. Net Revenue Margin (NRM)
Tahun 2015, rasio net revenue margin mencapai
6,53%, naik 0,33% dibandingkan rasio NRM tahun
2014 sebesar 6,20%. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan pendapatan Bank dan membaiknya
cost of fund.

4. Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi(BO/PO)
Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) tahun 2015 mencapai 94,78%,
turun dibandingkan rasio BO/PO tahun 2014 sebesar
100,60%. Kenaikan tersebut disebabkan oleh
efisiensi dan membaiknya kualitas pembiayaan.

6. Non Performing Financing (NPF)


Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) - Gross tahun
2015 mencapai 6,06%, turun dibandingkan NPF
Gross pada tahun 2014 sebesar 6,84%. Hal ini
menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan Bank
mengalami pembaikan. Namun demikian, BSM
telah melakukan pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai aset produktif dan aset non
produktif.
Tabel Ringkasan Data Rasio Keuangan Utama
Keterangan

2014

2015

CAR

14,12%

12,85%

ROA

-0,04%

0,56%

ROE

-0,94%

5,92%

100,60%

94,78%

81,92%

81,99%

NPF-NET

4,29%

4,05%

NPF-GROSS

6,84%

6,06%

NRM

6,20%

6,53%

Current Ratio

267,77%

202,69%

DER

187,64%

176,05%

DAR

12,94%

14,04%

BO/PO
FDR

5. Financing Deposit Ratio (FDR)


Rasio Pembiayaan terhadap Pendanaan (FDR)
merupakan rasio pembiayaan yang diberikan kepada
pihak ketiga terhadap pendanaan dalam Rupiah dan
mata uang asing. FDR Bank per 31 Desember 2015
dan 2014 masing-masing sebesar 81,99 dan 81,92%.
Berdasarkan Rasio FDR tersebut, masih dalam
batasan yang direkomendasikan oleh regulator,
sesuai dengan peraturan GWM FDR.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

117

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

D. Tinjauan Informasi
Keuangan Lainnya
Kemampuan
Membayar Utang dan
Tingkat Kolektibilitas
Piutang Perusahaan
Kemampuan Membayar Utang
Kemampuan membayar utang dalam bisnis perbankkan
baik sebagian atau seluruh utang-utangnya dapat
dijelaskan dengan Debt to Equity Ratio (DER) yaitu
tingkat kemampuan Bank dalam menutup sebagian
atau seluruh hutang dengan modal sendiri sebesar
176,05%. Sedangkan DER pada tahun 2014 sebesar
187,64%.
Pada saat yang sama, Bank telah melakukan antisipasi
terhadap piutang dari pembiayaan yang digolongkan
kurang lancar, diragukan dan macet dengan Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP). Rasio Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan pembiayaan
terhadap NPF dapat menunjukkan kemampuan Bank
dalam memenuhi kewajiban/hutang. Bank terus
melakukan peningkatan terhadap cash coverage PPAP
(cash provision) dalam rangka mengantisipasi nasabah
pembiayaan bermasalah dan penurunan kolektibilitas.

Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan


Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen,
kolektibilitas seluruh giro pada bank lain dan penyertaan
modal sementara pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 digolongkan lancar. Manajemen berpendapat
bahwa jumlah penyisihan kerugian giro pada bank
lain dan investasi pada surat berharga adalah cukup
untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak
tertagihnya giro pada bank lain dan investasi pada surat
berharga.
Pada tahun 2015, BSM telah melakukan pembentukan/
(pembalikan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(CKPN) Kolektif baik aset produktif maupun aset
non produktif. Pada tanggal 1 Januari 2015 Bank
melakukan perhitungan kembali CKPN kolektif sesuai
dengan metode yang diatur dalam PSAK 55 Instrumen

118

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan sesuai


dengan ketentuan transisi PSAK 102 Akuntansi
Murabahah, perbedaan antara saldo cadangan per 1
Januari 2015 dengan saldo CKPN kolektif yang dihitung
berdasarkan PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran sebesar Rp246.726.758.565,
dibebankan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2015
sebesar Rp185.045.068.924 dan menambah aset pajak
tangguhan sebesar Rp61.681.689.641.
Pada tahun 2015, tingkat kolektibilitas piutang Bank
untuk piutang kategori lancar terhadap total piutang
Bank sebesar 87,03%, sedangkan kolektibilitas piutang
lancar terhadap total piutang tahun 2014 sebesar
87,60%.
Sedangkan jumlah piutang yang direstrukturisasi
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing sebesar Rp2.758.256.245.980 dan
Rp1.761.660.942.330. Restrukturisasi piutang dilakukan
dengan cara perpanjangan waktu, penjadwalan kembali
dan penambahan plafon piutang bagi debitur.
Rasio piutang non-performing - gross dan net pada
tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar 5,77%
dan 3,56% (2014: 6,57% dan 4,17%). Secara umum,
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian
penurunan nilai dan penyisihan kerugian yang
dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian akibat tidak tertagihnya piutang.

Struktur Modal dan


Kebijakan Manajemen
Atas Struktur Modal
Struktur Modal
Tujuan Bank dalam mengelola permodalan adalah untuk
melindungi kemampuannya dalam mempertahankan
kelangsungan usaha sehingga Bank dapat tetap
memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan
manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan
mempertahankan struktur permodalan yang optimal

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

untuk mengurangi biaya modal. Struktur modal


merupakan perimbangan antara penggunaan modal
sendiri dengan pinjaman/liabilitas yang terdiri dari
liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang.
Pada tahun 2015, struktur modal Bank secara
komposisi dipenuhi melalui liabilitas sebesar Rp9,88
Uraian

Nominal

Liabilitas

triliun (14,04%), Surat berharga subordinasi sebesar


Rp500 miliar (0,71%), dana syirkah temporer sebesar
Rp54,18 triliun (77,27%) dan ekuitas sebesar Rp5,61
triliun (7,98%). Secara kuantitas, struktur modal bank
menunjukkan pertambahan.
Tabel Struktur Modal Bank (dalam Rp juta)
2014
2015
Prosentase
Nominal
Prosentase
12,94%

9.883.107

14,04%

500.000

0,75%

500.000

0,71%

53.175.487

79,42%

54.372.863

77,27%

4.617.009

6,90%

5.613.739

7,98%

66.955.671

100,00%

70.369.709

100,00%

Ekuitas
Total

Laporan Keuangan
Konsolidasi

8.663.174

Surat berharga subordinasi


Dana Syirkah Temporer

Data
Perusahaan

Kebijakan Manajemen Struktur Modal


Kebijakan pengelolaan modal Bank bertujuan untuk
memastikan bahwa Bank memiliki struktur permodalan
yang efisien, memiliki modal yang kuat untuk
mendukung strategi pengembangan usaha Bank saat
ini dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha
Bank di masa yang akan datang serta untuk memenuhi
kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator.
Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai
bagian dalam Rencana Bisnis Bank dan disetujui
oleh Dewan Komisaris. Rencana permodalan Bank
disusun berdasarkan penilaian atas kecukupan

kebutuhan permodalan yang dipersyaratkan, rencana


pengembangan usaha, dan kebutuhan likuiditas Bank.
Struktur modal Bank pada tahun 2015 mengalami
pertumbuhan dibanding tahun 2014 yang terdiri dari:
jumlah ekuitas tumbuh sebesar 21,59%. Sedangkan
secara rasio, tingkat kecukupan modal Minimum Bank
per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar
8% dan 9,99%.
Tabel Rasio Kecukupan modal Bank (dalam Rp Juta)

Uraian
I.

2014

2015

Komponen Modal
A.

Modal Inti

4.428.068

4.856.611

Modal disetor

1.489.022

1.989.022

297.804

297.804

Laba ditahan awal tahun sebelum pajak

2.686.052

2.424.997

Laba tahun berjalan setelah pajak (50%)

144.788

Rugi tahun berjalan

(44.811)

Modal Pelengkap

900.261

1.330.779

344.038

Cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva produktif


(maksimum 1,25% dari ATMR)

400.261

486.741

Investasi Subordinasi (maksimum 50% dari jumlah modal inti)

500.000

500.000

Cadangan umum

B.

Selisih penilaian kembali aktiva tetap*)

C.

Modal Pelengkap tambahan

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

119

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Uraian
D.

Tata Kelola
Perusahaan

2014

Penyertaan Modal Sementara

2015
-

5.328.329

6.187.390

37.614.065

40.923.163

7.084.024

131.959

139.366

37.746.024

48.146.553

II.

Jumlah Modal Inti, Pelengkap dan Modal Pelengkap Tambahan

III.

Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit

IV.

Aset Tertimbang Menurut Risiko Operasional

V.

Aset Tertimbang Menurut Risiko Pasar

VI.

Jumlah Risiko - Aset Tertimbang

VII.

Rasio Kecukupan Modal - Risiko Kredit

14,17%

15,12%

VIII.

Rasio Kecukupan Modal - Risiko Kredit dan pasar

14,12%

12,85%

IX.

Rasio Kecukupan Modal Minimum

8%

9,99%**)

*) Bank melakukan revaluasi terhadap nilai aset tetap dalam kelompok tanah. Bank telah menerima persetujuan dari kantor pajak atas revaluasi
tersebut di tanggal 8 Januari 2016.
**) Sesuai dengan ketentuan dari peraturan No.21/POJK.03/2014 dimana Rasio Kecukupan Modal Minimum dikaitkan dengan profil risiko Bank.

Ikatan Yang Material


Untuk Investasi
Barang Modal 2015
Tahun 2015, tidak terdapat aktivitas investasi barang
modal, sehingga tidak terdapat informasi mengenai
ikatan yang material untuk investasi barang modal.

Investasi Barang
Modal 2015
Tahun 2015, BSM tidak melakukan aktivitas investasi
barang modal. Sehingga tidak terdapat informasi
mengenai investasi barang modal yang direalisasikan
pada tahun buku terakhir, meliputi: 1) Jenis investasi
barang modal; 2) Tujuan investasi barang modal; dan
3) Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada
tahun buku terakhir.

Perbandingan Target
RBB 2015 Dengan
Realisasi 2015, dan
Proyeksi 2016
Secara umum, kinerja BSM di tahun 2015 menunjukan
peningkatan untuk beberapa indikator keuangan
terhadap kinerja tahun 2014 terutama dalam
pencapaian aset Bank, dana pihak ketiga, pembiayaan,
fee based income, dan laba bersih.

Realisasi Pencapaian Laba Neto,


Pendanaan (DPK) dan Pembiayaan
Realisasi pendapatan pengelolaan dana oleh Bank
sebagai Mudharib tahun 2015 mencapai Rp5,96 triliun,
atau 99,17% terhadap target Rencana Bisnis Bank (RBB)
2015 untuk pendapatan pengelolaan dana oleh Bank
sebagai Mudharib sebesar Rp6,01 triliun.
Bank berhasil membukukan laba bersih tahun 2015
sebesar Rp289,58 miliar, atau 264,89% terhadap target
Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015 untuk laba bersih
sebesar Rp109,32 miliar.
Sedangkan realisasi jumlah aset tahun 2015 mencapai
Rp70,37 triliun, atau 97,42% terhadap target RBB aset

120

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

2015 sebesar Rp72,23 triliun. Ekuitas mencapai Rp5,61


triliun atau 100,17%terhadap target RBB ekuitas 2015
sebesar Rp5,66 triliun. Bank berhasil menghimpun dana
pihak ketiga (DPK) sebesar Rp62,11 triliun atau sebesar
97,12% terhadap target RBB DPK 2015 sebesar Rp63,95
triliun.
Pada sisi pembiayaan, Pencapaian pembiayaan BSM
tahun 2015 tercatat sebesar Rp51,09 triliun atau sebesar
96,26% terhadap target RBB untuk pembiayaan 2015
sebesar Rp53,08 triliun.

Proyeksi Tahun 2016


BSM telah merumuskan target pencapaian kinerja
Bank pada tahun 2016 terkait dengan perencanaan
pencapaian volume bisnis dan rasio-rasio keuangan.
Proyeksi pencapaian kinerja tahun
2016 sebagai berikut:
1. Pertumbuhan Aset sebesar 11,71%, mencapai
Rp75,86 triliun
2. Pertumbuhan pembiayaan sebesar 7,00%, mencapai
Rp54,57 triliun.
3. Pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 12,00%
mencapai Rp67,23 triliun
4. Pertumbuhan Laba bersih sebesar 188,20%,
mencapai Rp315 miliar
5. Rasio Return on Equity (ROE) mencapai 4,85%, dan
Rasio Return On Assets (ROA) sebesar 0,61%.
6. Rasio NPF gross sebesar 5,45% dan NPF netto sebesar
4,00%
7. Capital Adequancy Ratio (CAR) sebesar 13,79%.

Informasi dan Fakta


Material Yang Terjadi
Setelah Tanggal
Laporan Akuntan
Tidak ada informasi dan fakta yang material yang terjadi
setelah tanggal Akuntan yang mempengaruhi BSM,
selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan
Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagaimana terlampir.

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Prospek Usaha
Perusahaan
Situasi dan kondisi sosial politik pada tahun 2016
diperkirakan akan tetap stabil dan terkendali, kondisi
ini didukung dengan prediksi BI bahwa pertumbuhan
ekonomi tahun 2016 akan lebih baik dari perekonomian
saat ini yang mengalami perlambatan. Penetapan Paket
Kebijakan pemerintah yang baru dibidang ekonomi
diharapkan dapat meningkatkan kondisi perekonomian
yang saat ini masih belum cukup menggembirakan.
Belum terealisasinya beberapa program pemerintah
sampai dengan kuartal III 2015, memunculkan
isu reshuffle kabinet yang akan dilakukan oleh
pemerintah. Namun demikian, isu tersebut tidak
mengganggu jalannya kinerja pemerintah. Sementara
itu gelombang pertama pelaksanaan Pilkada serentak
akan dilaksanakan pada Desember 2015. Pilkada akan
berlangsung di 269 daerah terdiri atas 9 provinsi, 36
kota, dan 224 kabupaten atau sekitar 53% dari total
537 jumlah propinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.
Pelaksanaan Pilkada tersebut diperkirakan akan
terlaksana sesuai rencana dan tetap terkendali.
Musim kemarau yang panjang sebagai dampak El Nino
telah menimbulkan kekeringan di berbagai wilayah
Indonesia dan menyebabkan lahan sawah mengalami
puso sehingga gagal panen tidak bisa terhindarkan. Hal
ini menyebabkan pemerintah melakukan impor beras
untuk cadangan pasokan. Faktor musibah bencana asap
kebakaran hutan pada semester II 2015 yang sempat
mengganggu jalannya akivitas ekonomi dan sosial
masyarakat di beberapa wilayah Indonesia berangsur
membaik dan diharapkan dapat segera normal seperti
sedia kala.

Kondisi Makro Ekonomi.


Sampai dengan kuartal akhir tahun 2015, kondisi
ekonomi global masih belum menunjukkan situasi
yang melegakan. Bahkan, nilai tukar rupiah yang
telah ditetapkan dalam nota keuangan RAPBN tahun
2016 sebesar Rp13.400-Rp14.400 direvisi BI menjadi
Rp13.400-Rp13.900 per USD. Kondisi ekonomi global
dan harga komoditas primer diperkirakan mencapai titik
terendah pada tahun ini.
Pasar keuangan menghadapi beberapa risiko
perekonomian yang berasal dari eksternal maupun
domestik. Dari sisi global, membaiknya ekonomi AS di

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

121

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

tengah lemahnya ekonomi global terutama Tiongkok


menciptakan kondisi yang meragukan, seiring dengan
ketidakpastian The Fed yang membatalkan kenaikan
suku bunga dari posisi 0,25% melalui Federal Open
Market Committee (FOMC). Asumsinya apabila The Fed
menaikkan suku bunga acuan, modal yang keluar dari
AS selama kebijakan pelonggaran likuiditas ke banyak
negara akan kembali ke AS. Dampaknya, pasar modal
dan pasar valuta asing berbagai negara akan terkoreksi.

pendek pada langkah-langkah mejaga stabilitas


nilai tukar dengan operasi moneter, memperkuat
pengelolaan permintaan dan penawaran valas, serta
melanjutkan langkah pendalaman pasar uang. BI juga
terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan
makro prudensial untuk memastikan tetap terjaganya
stabilitas makro ekonomi, khususnya stabilitas nilai
tukar, dan stabilitas sistem keuangan dalam mendukung
kesinambungan perekonomian.

Kondisi Mikro Ekonomi.

Dengan kondisi tersebut di atas, Bank masih memiliki


optimisme yang tinggi memenangkan persaingan bisnis
perbankan. Hal ini, karena industri perbankan syariah
diyakini memiliki prospek jangka panjang yang sangat
baik hingga satu dekade ke depan. Saat ini, Indonesia
merupakan kiblat baru industri keuangan syariah
di dunia. Hal itu didasari oleh struktur masyarakat
Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar.

Di sisi domestik, belanja pemerintah perlu dicermati


karena menentukan implementasi proyek-proyek
infrastruktur yang berperan penting dalam menjaga
optimisme terhadap prospek perekonomian. Faktorfaktor yang mempengaruhi proyeksi keuangan Bank
adalah: pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar
Rupiah, dan BI rate.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2015 yang
meningkat didukung oleh akselerasi belanja pemerintah
seiring dengan realisasi proyek-proyek infrastruktur
dan Paket Kebijakan Ekonomi yang dikeluarkan
oleh pemerintah. BI memperkirakan pertumbuhan
ekonomi 2015 mencapai 4,7%-5,1% (yoy). Sedangkan
untuk tahun 2016 BI memprediksikan pertumbuhan
ekonomi berada pada kisaran 5,2%-5,6%. Hal ini terkait
dengan semakin meningkatnya realisasi proyek-proyek
infrastruktur pemerintah yang akan meningkatkan
aktivitas dunia usaha sehingga dapat menambah
serapan tenaga kerja dan meningkatkan konsumsi
rumah tangga.
Sedangkan Inflasi pada akhir tahun 2015 telah
terkendali, secara keseluruhan berada di titik tengah
sasaran inflasi 2015 yaitu 4%. Di sisi domestik, tekanan
inflasi dari sisi permintaan diprakirakan relatif moderat
sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang di bawah
tingkat potensialnya dan masih rendahnya utilisasi
kapasitas produksi.
Nilai tukar rupiah mengalami tekanan seiring penguatan
Dollar AS terhadap hampir semua mata uang.
Namun demikian, Pemerintah optimistis untuk dapat
menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan
fundamentalnya, sehingga dapat mendukung stabilitas
makro ekonomi dan penyesuaian ekonomi ke arah yang
lebih sehat dan berkesinambungan.
BI tetap mempertahankan BI Rate sebesar 7,50%.
Langkah tersebut untuk menjaga agar inflasi berada
dalam titik tengah sasaran inflasi 41% pada 2015
dan 2016. BI mengambil keputusan tersebut sebagai
langkah antisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga
Bank Sentral AS. BI mengarahkan kebijakan jangka

122

Strategi Bank 2016


Strategi-strategi yang akan dijalankan untuk mencapai
Corplan 2016-2020 Bank terdiri dari 3 strategi utama,
yaitu:
1. Simplifikasi produk dan proses untuk meningkatkan
kepuasan nasabah.
Strategi ini sebagai tindak lanjut evaluasi atas
respon dan preferensi nasabah yang menginginkan
experience lebih (dalam hal produk, jasa, dan
kehadiran) dari Bank Syariah.
Strategi ini bertujuan untuk:
1) Fokus pada produk-produk unggulan (5 produk,
30 detik untuk menjelaskan, 10 menit untuk
menjual).
2) SLA akan lebih cepat memperbaiki proses
pelayanan nasabah
3) Kepuasan nasabah
2. Integrasi dengan Bank Mandiri untuk jaringan
distribusi yang lebih efisien.
Untuk mengokohkan eksistensi BSM dalam kancah
perbankan nasional diperlukan sinergi dan integrasi
bisnis dengan Bank Mandiri. Dimana Bank Mandiri
sebagai perusahaan induk telah memiliki jaringan
luas dan penguasaan pangsa pasar yang lebih luas.
Strategi ini bertujuan untuk:
1) Memanfaatkan bank mandiri untuk masuk ke
sektor spesifik dan menjual produk-produk
spesialis Bank Syariah.
2) Memanfaatkan jaringan BM untuk cross selling
produk BSM.
3) Memanfaatkan infrastruktur BM untuk efisiensi
resource BSM.
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015


Laporan Tahunan 2015

PT Bank Syariah Mandiri


PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Laporan Tahunan 2015

Aspek Pemasaran
Dalam rangka mengokohkan eksistensi Bank dalam
dunia perbankan di Indonesia, BSM menerapkan
strategi perluasan jaringan dan strategi pemasaran
produk dan korporasi untuk mengenalkan berbagai
produk perbankan kepada masyarakat secara lebih
luas. Pelaksanaan strategi tersebut diharapkan mampu
menambah perluasan pasar BSM dengan adanya
penambahan jumlah nasabah. Pada aspek pelayanan,
BSM terus meningkatkan kualitas layanan terbaik bagi
nasabah, didukung dengan peningkatan kapabilitas
teknologi dan pengembangan inovasi produk
perbankan syariah.

Strategi Pemasaran
1. Strategi Perluasan Jaringan
Dalam menunjang keberhasilan pemasaran produk
BSM untuk mengoptimalkan pelayanan nasabah, BSM
memperhatikan pentingnya aspek pertumbuhan
jaringan kantor dan jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri,
ATM Bersama, ATM Prima, MEPS) dalam rangka
melayani nasabah.
Jaringan kantor BSM hingga akhir tahun 2015
mencapai 865 outlet yang tersebar di seluruh
Indonesia.

865

Grafik Jaringan Kantor Operasional BSM

865

Strategi bisnis tersebut kemudian dijabarkan dalam


program kerja utama di tahun 2016 sebagai berikut:
a. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen
ritel khususnya untuk pembiayaan konsumer (Kredit
Pemilikan Rumah/KPR dan pembiayaan berbasis
payroll), pembiayaan mikro, pembiayaan gadai dan
cicil emas;
b. Melakukan kerjasama penyaluran pembiayaan
konsumer dengan Mandiri Tunas Finance (MTF) dan
Mandiri Utama Finance (MUF);
c. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen
wholesale melalui sinergi dengan Bank Mandiri;
d. Meningkatkan promosi dan marketing dana murah
yang lebih agresif untuk peningkatan core deposit
dan antisipasi penurunan dana akibat pembentukan
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH);
e. Meningkatkan produk dan layanan berbasis
transaksi dan teknologi (ATM, Cash Management,
Internet Banking, Remittance, Payment Point Online
Banking/PPOB, E-Commerce, dll) untuk mendorong
peningkatan Fee Based Income (FBI);
f. Mengoptimalkan excess funding melalui private
placement dengan underlying proyek-proyek
infrastruktur yang dibiayai oleh Pemerintah (project
based);
g. Mengembangkan produk-produk spesifik syariah,
seperti gadai, cicil emas, ijarah dan Musyarakah
Mutanaqisah (MMQ) atau investasi terikat serta
tabungan dengan pemotongan zakat;
h. Meningkatkan produktivitas melalui: penataan
cabang, reorganisasi Kantor Pusat (KP) agar sejalan
dengan fokus di segmen ritel dan postur organisasi
yang lebih efisien, perubahan bisnis proses untuk
segmen ritel, dan Implementasi standar kerja cabang;
i. Mengimplementasikan penetapan target market
segmen dan produk pembiayaan ritel yang lebih

detil untuk setiap wilayah (target profil nasabah, risk


acceptance criteria dan threshold stopper);
j. Mengimplementasikan berbagai program kerja
pendukung untuk pengembangan bisnis salah
satunya dengan memperkuat IT System untuk
pengembangan bisnis, melakukan penataan SDI,
memperkuat GCG, meningkatkan efisiensi Bank dan
membentuk forum komunikasi (Forkom) antar unit
kerja.

853

Strategi ini bertujuan untuk:


1) Positioning BSM sebagai Bank Syariah yang
spesalis di retail dengan dukungan teknologi yang
modern;
2) Melayani institusi Islam dan bisnis ekosistem
dengan baik melalui kemampuan cash
management yang kuat.

Laporan Keuangan
Konsolidasi

2014

2015

764

3. Fokus kepada pembiayaan ritel dan cash


management.
Strategi ini menekankan adanya perubahan pool
revenue Bank yang sebagian besar berasal dari
segmen ritel. Hal ini mengingat potensi bisnis ritel
di Indonesia yang cukup besar. Sasaran yang lain
strategi ini adalah fokus pada pembiayaan institusi
pemerintah (PNS), karena lebih aman dibanding
yang lain.

Data
Perusahaan

2011

2012

2013

123

semangat perubahan untuk menang

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

669

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Secara rinci jaringan kantor operasional yang dimiliki oleh BSM


meliputi kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas,
kantor layanan syariah, payment point dan kantor layanan gadai.
Tabel Jaringan Kantor Operasional BSM
Kantor

2011

2012

2013

2014

2015

Kantor Cabang

125

132

136

136

136

Kantor Cabang Pembantu

406

454

469

469

469

Kantor Kas

Kantor Kas

38

56

58

60

60

Kantor Layanan Masyarakt

15

85

111

144

145

145

40

50

50

669

764

853

865

865

Kegiatan Pelayanan Kas


Payment Point

Kantor Fungsional Operasional


Kantor Layanan Gadai

Total Jaringan Kantor

Jaringan ATM

BSM Card dapat digunakan di lebih dari 169.399 jaringan ATM


meliputi ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri, ATM BERSAMA, ATM
Prima dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS).

2014

1.014

926

2013

627

808

909

Grafik Jaringan ATM BSM

2011

2012

2015

Tabel Jaringan ATM BSM


ATM

2011

2012

2013

2014

2015

627

808

909

926

1,014

ATM Mandiri

8,993

10,361

11,454

13,429

17,324

ATM Bersama

33,910

43,168

53,722

61,507

68,476

ATM Prima

23,773

45,902

66,770

76,867

88,913

7,435

7,435

12,010

12,010

12,010

65,118

96,505

132,502

150,384

169,399

ATM BSM

MEPS
Total Jaringan ATM)

124

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

2. Strategi Komunikasi Produk


BSM melakukan pola komunikasi untuk memasarkan
dan mendekatkan produk kepada nasabah sebagai
berikut:
Pendekatan aktivitas promosi yang masih
diselaraskan dengan target market yang dituju
melalui pendekatan Customer Centric.
Penempatan lokasi jaringan beberapa cabang
yang mendukung penetrasi pasar lebih optimal.
Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap
produk/jasa perbankan syariah.
Bank bekerja sama dengan mitra untuk
memasarkan produk nasabah secara online
sebagai saluran distribusi/layanan Bank dan
layanan kemudahan bagi nasabah untuk
melakukan transaksi Business-to-Business (supplierto-supplier).
Meningkatkan efektivitas pemasaran kepada TKI
di negara penempatan melalui rekanan mitra
remittance company.
Kerjasama dengan Visa International/Master
Card untuk memberikan layanan yang lebih luas
melalui jaringan Visa.
Bank memperluas fungsi mobile banking agar
dapat digunakan via SMS Banking & Unstructure
Supplementary Service Data (USSD) Banking.
Revitalisasi Kerjasama Penggunaan Layanan
E-channel Bank Nasabah BPR/S, Produk
Pembiayaan Kepada Koperasi Untuk Para
Anggotanya (PKPA), Produk Lembaga Keuangan
Mikro Syariah (LKMS), Produk Ventura, Produk
Properti Produktif, Produk Modal Kerja Developer,
Produk Pembiayaan Mikro, Produk Jasa/Alat
Kesehatan
Pengembangan Capacity Building dengan
Lembaga Linkage/Mitra Kerja Bank.

Pangsa Pasar

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Kebijakan Dividen
Kebijakan Dividen
Dalam pembayaran dividen, BSM menerapkan kebijakan
dividen sebagai berikut:
1. Membayarkan dividen tunai dari laba bersih setiap
tahunnya, yang besarnya diputuskan melalui RUPS
berdasarkan rekomendasi Direksi.
2. Keputusan untuk membayar dividen tergantung
pada laba, kondisi keuangan dan likuiditas,
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh
Direksi BSM setelah memperoleh persetujuan RUPS.
Penggunaan Laba Bersih BSM Tahun Buku 2013, 2014,
dan 2015, sesuai dengan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham bahwa BSM tidak mendistribusikan
dividen kepada para pemegang saham. Hal tersebut
dalam rangka meningkatkan struktur permodalan Bank.
Sedangkan penggunaan Laba Bersih BSM Tahun Buku
2015 akan diputuskan dalam RUPS pada tahun 2016.

Pembagian Dividen
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
yang diselenggarakan pada tanggal 1 April2015, RUPS
menyetujui menetapkan penggunaan Laba Bersih
Perseroan Tahun Buku 2014 sebesar Rp71.778.420.782,(tujuhpuluh satu miliar tujuh ratus tujuhpuluh delapan
juta empatratus duapuluh ribu tujuh ratus delapan
puluh dua Rupiah) sebagai Laba Ditahan Perseroan
sebesar 100% (seratus persen) dari Laba Bersih
Perseroan Tahun Buku 2014. Dengan demikian kebijakan
Bank atas pembagian deviden untuk tahun buku 2013
dan 2014 sebesar 0 (nol) atau tidak ada karena semua
Laba Bersih menjadi Laba Ditahan Perseroan.

BSM akan fokus pada segmen retail dan akan


menerapkan customer centric dalam memasarkan
produk-produk BSM. Produk-produk BSM akan
dipasarkan sesuai dengan segmen nasabah sehingga
akan lebih sesuai dengan kebutuhan dari masingmasing nasabah tersebut. Sehingga BSM akan menyasar
selektif target market yang sesuai dengan kebutuhan
nasabah disetiap segmen.
Uraian mengenai pangsa pasar BSM terkait dengan
aset, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan
Pembiayaan, telah dijelaskan dalam pembahasan
mengenai Tinjauan Ekonomi dan Industri Perbankan
halaman 82 s.d 96.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

125

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Tabel Pembagian Dividen per Tahun Buku


2013

Tahun Buku
2014

2015

Rp651 miliar

(Rp44,81 miliar)*

Rp289,58 miliar

Dividen per lembar saham

Rasio Pembagian Dividen

Tanggal RUPS

7 Mei 2014

1 April 2015

Tanggal Pengumuman

7 Mei 2014

1 April 2015

Kebijakan Dividen
Laba Bersih
Dividen kas yang dibagikan
Jumlah saham

Tanggal Pembayaran
*) Disajikan kembali

Program Kepemilikan
Saham Oleh Karyawan
dan/atau Manajemen
(ESOP/MSOP)
Tahun 2015, BSM tidak melakukan initial public offering
(IPO) atau penerbitan saham, sehingga tidak terdapat
informasi mengenai program kepemilikan saham oleh
karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan
perusahaan (ESOP/MSOP).

Realisasi Penggunaan
Dana Hasil Penawaran
Umum
Tahun 2015, BSM tidak melakukan penerbitan saham,
hutang atau obligasi, sehingga tidak terdapat informasi
mengenai perolehan dana hasil penawaran umum
melalui penerbitan saham, surat hutang atau obligasi.

126

Informasi Investasi,
Ekspansi, Divestasi,
Penggabungan/
Peleburan Usaha,
Akuisisi atau
Restrukturisasi Utang/
Modal
Investasi
Tahun 2015 BSM telah melakukan investasi
berupa pembelian surat berharga tersedia untuk
dijual dan diukur pada harga perolehan sebesar
Rp7.146.743.731.924 dan pembelian aset tetap sebesar
Rp262.353.790.111.
Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha,
Akuisisi Atau Restrukturisasi Utang/Modal
Sedangkan pada tahun yang sama, BSM tidak
melakukan kegiatan ekspansi, divestasi, akuisisi, dan
restrukturisasi yang berdampak terhadap struktur BSM,
Sehingga tidak terdapat informasi terkait dengan hal
tersebut.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Transaksi Material
Mengandung
Benturan Kepentingan
Dan/Atau Transaksi
Dengan Pihak Afiliasi
Bank menerapkan PSAK No.7 (Revisi 2010),
Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi yang
mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan
saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam
laporan keuangan.
Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika:
a. perusahaan di bawah pengendalian Bank;
b. perusahaan asosiasi;
c. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan
investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan;
d. perusahaan di bawah pengendalian investor yang
dijelaskan dalam butir c di atas;
e. karyawan kunci dan anggota keluarganya; dan
f. entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama
atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah.
No.

Pihak-pihak berelasi

Sifat hubungan

Pemerintah Negara Republik Indonesia

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pemegang saham

PT Mandiri Sekuritas

Pemegang saham

PT Bank Sinar Harapan Bali

Mempunyai induk yang sama

PT AXA Mandiri Financial Services

Mempunyai induk yang sama

PT Mandiri Manajemen Investasi

Mempunyai induk yang sama

PT Bank BNI Syariah

PT Bank BNI

Perusahaan BUMN

PT Bank BRI

Perusahaan BUMN

10

Perum Perumnas

Perusahaan BUMN

11

PT Indosat Tbk.

Perusahaan BUMN

12

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Perusahaan BUMN

13

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

Perusahaan BUMN

14

PT Brantas Abipraya (Persero)

Perusahaan BUMN

15

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Perusahaan BUMN

16

PT Pos Indonesia (Persero)

Perusahaan BUMN

17

PT Permodalan Nasional Madani (Persero)

Perusahaan BUMN

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Pemegang saham utama

Anak perusahaan BUMN

127

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

No.

Profil
Perusahaan

Pihak-pihak berelasi

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Sifat hubungan

18

PT Hutama Karya (Persero)

Perusahaan BUMN

19

PT Istaka Karya (Persero)

Perusahaan BUMN

20

PT Balebat Dedikasi Prima

Anak perusahaan BUMN

21

PT Bahana Artha Ventura

Anak perusahaan BUMN

22

PT Waskita Karya

Perusahaan BUMN

23

PT BPJS Ketenagakerjaan (Persero)

Perusahaan BUMN

24

Perum Jaminan Kredit Indonesia

Perusahaan BUMN

25

PT Pupuk Sriwidjaja (Persero)

Perusahaan BUMN

26

PT Semen Baturaja (Persero)

Perusahaan BUMN

27

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Perusahaan BUMN

28

PT Semen Gresik (Persero) Tbk.

Perusahaan BUMN

29

Perum Bulog

Perusahaan BUMN

30

PT Bank Aceh

Perusahaan BUMD

31

PT BPD Jawa Tengah

Perusahaan BUMD

32

PT BPD Kalimantan Selatan

Perusahaan BUMD

33

PT BPD Kalimantan Timur UUS

Perusahaan BUMD

34

PT BPD Kalimantan Tengah

Perusahaan BUMD

35

PT BPD Nusa Tenggara Timur

Perusahaan BUMD

36

PT BPD Nusa Tenggara Barat

Perusahaan BUMD

37

PT BPD Maluku

Perusahaan BUMD

38

PT BPD Sumatera Barat

Perusahaan BUMD

39

PT BPD Sulawesi Tengah

Perusahaan BUMD

40

PT BPD Sulawesi Selatan

Perusahaan BUMD

41

PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung

Perusahaan BUMD

42

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. - Unit Usaha Syariah

Perusahaan BUMN

43

PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

Perusahaan BUMN

44

PT Kimia Farma (Persero) Tbk.

Perusahaan BUMN

45

PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Perusahaan BUMN

46

PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero)

Perusahaan BUMN

47

PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)

Perusahaan BUMN

48

PT Istaka Karya Perusahaan BUMN

Perusahaan BUMN

49

PT Amarta Karya (Persero)

Perusahaan BUMN

50

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Perusahaan BUMN

51

PT Balai Pustaka (Persero)

Perusahaan BUMN

52

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Perusahaan BUMN

53

PT Indah Karya (Persero)

Perusahaan BUMN

128

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

No.

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Pihak-pihak berelasi

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Sifat hubungan

54

PT Indofarma (Persero)

Perusahaan BUMN

55

PT Indra Karya (Persero)

Perusahaan BUMN

56

PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) SBU Non-Industri

Perusahaan BUMN

57

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Perusahaan BUMN

58

PT Perkebunan Nusantara VI (Persero)

Perusahaan BUMN

59

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

Perusahaan BUMN

60

PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)

Perusahaan BUMN

61

PT Angkasa Pura I (Persero)

Perusahaan BUMN

62

PT Barata Indonesia (Persero)

Perusahaan BUMN

63

PT Surveyor Indonesia (Persero)

Perusahaan BUMN

64

PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)

Perusahaan BUMN

65

PT Pertani (Persero)

Perusahaan BUMN

66

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)

Perusahaan BUMN

67

PT Kliring Berjangka (Persero)

Perusahaan BUMN

68

Karyawan Kunci

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Karyawan Kunci

Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi entitas


pemerintah antara lain adalah giro pada bank lain,
liabilitas segera, simpanan dari bank lain, investasi
pada surat berharga, surat berharga subordinasi yang
diterbitkan, penempatan pada bank lain, simpanan
nasabah, surat berharga, piutang dan pembiayaan.
Saldo aset, liabilitas, investasi tidak terikat,
pendapatan usaha lainnya, beban administrasi, beban
usaha lain, dan beban kepegawaian dengan pihak-pihak
berelasi adalah sebagai berikut:
Transaksi Pihak Berelasi

2014

2015

Aset
Giro pada bank lain

158.204.616.191

101.616.445.423

Penempatan pada bank lain

125.000.000.000

1.232.422.946.238

7.131.468.801.157

50.343.501.874

614.220.094.245

Pembiayaan mudharabah

182.580.000.000

153.800.000.000

Pembiayaan musyarakah

399.222.075.861

785.188.290.833

50.331.426.038

50.331.426.038

4.112.386.457

64.453.072.302

2.202.216.952.659

8.901.078.129.998

3,29%

12,65%

Investasi pada surat berharga


Piutang murabahah

Penyertaan Modal Sementara


Tagihan akseptasi
Jumlah
Persentase terhadap jumlah aset

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

129

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Transaksi Pihak Berelasi

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

2014

Tata Kelola
Perusahaan

2015

Liabilitas
Liabilitas segera

108.387.969.717

50.154.337.125

Simpanan wadiah

206.702.051.958

216.768.956.398

430.961.983

38.062.237.765

150.000.000.000

7.621.028.177

824.407.915

473.142.011.835

305.809.939.203

5,46%

3,09%

Surat berharga subordinasi yang diterbitkan

95.000.000.000

95.000.000.000

Jumlah

95.000.000.000

95.000.000.000

19,00%

19,00%

Tabungan mudharabah

37.195.441.041

228.058.809.746

Deposito mudharabah

455.230.039.620

438.296.567.142

Jumlah

492.425.480.661

666.355.376.888

0,93%

1,23%

Pendapatan imbalan jasa perbankan

9.543.311.500

10.192.493.000

Pendapatan komisi bancassurance

7.445.804.552

8.643.292.092

Pendapatan sukuk retail

4.578.909.127

16.421.034.199

Pendapatan SBSN

116.257.838.464

213.857.625.361

Pendapatan FASBIS

269.553.770.833

199.464.472.222

Pendapatan SBIS

21.821.960.278

236.619.343.254

Pendapatan obligasi syariah

50.683.040.507

35.855.012.041

631.504.495

31.938.984.153

480.516.139.756

752.992.256.322

47,95%

80,20%

Beban bagi hasil pinjaman diterima

47.172.379.440

1.058.467.742

Beban bagi hasil pinjaman subnotes

51.170.527.434

10.085.255.121

Jumlah

98.342.906.874

11.143.722.863

Simpanan dari bank lain


Pembiayaan diterima
Liabilitas akseptasi
Jumlah
Persentase terhadap jumlah liabilitas

Persentase terhadap jumlah liabilitas

Investasi Tidak Terikat

Persentase terhadap jumlah dana syirkah temporer

Pendapatan Usaha Lainnya

Keuntungan pelepasan SB - Tersedia untuk dijual


Jumlah
Persentase terhadap jumlah pendapatan usaha lainnya

Beban Usaha

130

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Transaksi Pihak Berelasi


Persentase terhadap jumlah beban usaha

Data
Perusahaan

2014

Laporan Keuangan
Konsolidasi

2015
2,46%

0,27%

Tansiem

16.250.000.000

Gaji

25.944.204.667

31.951.864.470

3.147.340.237

2.284.110.428

Tunjangan lainnya

12.223.497.879

13.148.488.897

Jumlah

57.565.042.783

47.384.463.795

4,23%

3,46%

Beban kepegawaian
Gaji, bonus, tansiem, dan tunjangan lainnya Tansiem

Bonus

Persentase terhadap jumlah beban kepegawaian

Perubahan Peraturan
Perundang-Undangan

Berdasarkan Peraturan LPS No.2/PLPS/200 tanggal 25


November 2010 , simpanan yang dijamin meliputi giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan
simpanan dari bank lain dengan jumlah simpanan yang
dijamin adalah simpanan sampai Rp2.000.000.000 untuk
per nasabah dan per bank.

Tahun 2015, tidak terdapat perubahan peraturan


perundang-undangan yang berpengaruh signifikan
terhadap Bank.

Perubahan Kebijakan
Akuntansi

Namun demikian, terdapat informasi terkait dengan


perubahan perundang-undangan yang terjadi pada
tahun-tahun sebelumnya. Pada tanggal 22 September
2004, Presiden Republik Indonesia mengesahkan
Undang-Undang RI No. 24 tentang Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS). Berdasarkan Undang-Undang RI
tersebut, LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah
sampai dengan Rp100.000.000 dan turut aktif dalam
memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan
kewenangannya. Undang-Undang RI tersebut berlaku
efektif sejak tanggal 22 September 2005 dan sejak
tanggal tersebut LPS resmi beroperasi.
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik
Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No.
66 Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang
dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai
simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu
bank yang semula berdasarkan Undang-Undang RI No.
24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100.000.000
diubah menjadi maksimum Rp2.000.000.000.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Perubahan Penerapan Standar Akuntansi


Sejak tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan
pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK)
baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut.
Perubahan kebijakan akuntansi Bank telah diterapkan
sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing
standar tersebut.Penerapan standar akuntansi baru
atau revisi, yang relevan dengan operasi Bank dan
memberikan dampak pada laporan keuangan, adalah
sebagai berikut:
1. PSAK 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja
Penerapan PSAK 24 Imbalan kerja (Revisi 2013)
mengakibatkan perubahan kebijakan Akuntansi
Bank sebagai berikut:
1. Perubahan metode pengakuan keuntungan/
kerugian aktuarial akibat penilaian kembali
kewajiban imbalan pasti dari sebelumnya
menggunakan metode koridor menjadi diakui
seluruhnya sebagai penghasilan komprehensif
lainnya.

131

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

2. Perhitungan biaya bunga dan imbalan hasil yang


diharapkan dari aset program dirubah menjadi
nilai bunga bersih yang dihitung berdasarkan
tingkat diskonto terhadap kewajiban (aset)
imbalan pasti bersih.
3. Seluruh biaya jasa lalu diakui langsung di laporan
laba rugi. Sebelumnya biaya jasa lalu diakui
didistribusikan berdasarkan metode garis lurus
sepanjang periode vesting jika perubahan bersifat
kondisional terhadap sisa jasa pekerja untuk
periode waktu tertentu (periode vesting).
Dampak penerapan PSAK 24 Imbalan kerja
terhadap laporan keuangan.
Sejak , tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan
PSAK 24 (revisi 2013) Imbalan Kerja (PSAK 24). PSAK
24 ini menyebabkan Bank mengubah kebijakan
akuntansi terkait pengakuan imbalan kerja.
PSAK 24 mengharuskan biaya jasa lalu dibebankan
ke laporan laba rugi di tahun dimana terjadi
perubahan skema imbalan. Selain itu keuntungan/
kerugian aktuaris juga dibebankan/dikreditkan
langsung ke pendapatan komprehensif lainnya di
ekuitas pada saat terjadinya.
Penerapan PSAK 24 menyebabkan biaya jasa
lalu sebesar Rp56.647.757.771 (setelah pajak)
dibebankan sebagai biaya di tahun 2014 dan sebesar
Rp2.122.459.141 (setelah pajak) dibebankan ke saldo
laba pada tanggal 1 Januari 2014.
Kerugian aktuaris sebesar Rp7.168.939.970 (setelah
pajak) dibebankan ke pendapatan komprehensif
lainnya di tahun 2014 dan sebesar Rp5.570.669.235
(setelah pajak) dibebankan ke pendapatan
komprehensif lainnya pada tanggal 1 Januari 2014.
2. PSAK 16 Aset Tetap
Bank merubah metode pengukuran aset tetap
untuk kelompok tanah dari metode biaya ke metode
revaluasi.
Dampak penerapan terhadap PSAK 16 Aset Tetap
laporan keuangan.
Pada bulan Desember 2015, Bank merubah
kebijakan akuntansi terkait pengukuran aset tetap
dalam kelompok hak atas cost model menjadi
metode revaluasi.

132

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Bank telah menunjuk kantor jasa penilai publik


(KJPP) Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun
& Rekan untuk melakukan penilaian terhadap nilai
wajar/pasar dari aset tetap dalam kelompok hak
atas tanah. Selisih antara nilai pasar dengan nilai
perolehan dari aset tetap tanah adalah sebesar
Rp353.046.554.978 (sebelum pajak) yang terdiri
dari surplus revaluasi sebesar Rp354.678.377.363
(sebelum pajak) atau Rp344.037.987.242 (setelah
pajak final) yang dicatat di akun selisih penilaian
kembali aset tetap di ekuitas dan penurunan
nilai akibat revaluasi sebesar Rp1.631.782.385
dibebankan di laporan laba rugi tahun berjalan.
Bank telah mengajukan permohonan persetujuan
revaluasi aset tetap hak atas tanah ke kantor
pajak di bulan Desember 2015 dan telah
melakukan pembayaran atas pajak final sebesar
Rp10.640.350.121 di bulan Desember 2015. Bank
telah menerima persetujuan atas revaluasi aset tetap
hak atas tanah dari kantor pajak pada tanggal 8
Januari 2016.
3. PSAK 102 Akuntansi Murabahah
Sejak 1 Januari 2015, Perusahaan mengubah
kebijakan perhitungan Cadangan Kerugian
Piutang Murabahah untuk portofolio kolektif sesuai
dengan PSAK 55 Instrumen keuangan: pengakuan
dan pengukuran. Sesuai dengan aturan transisi,
pembentukan/(pembalikan) Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (CKPN) Kolektif pada saat penerapan
awal 1 Januari 2015 dibebankan/(dikreditkan) ke
saldo laba pada tanggal 1 Januari 2015.
Dampak penerapan PSAK 102 Akuntansi
Murabahah terhadap laporan keuangan.
Sejak tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan
PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran untuk menghitung CKPN kolektif
sesuai dengan PSAK 102 Akuntansi Murabahah.
Pada tanggal 1 Januari 2015 Bank melakukan
perhitungan kembali CKPN kolektif sesuai dengan
metode yang diatur dalam PSAK 55 Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan sesuai
dengan ketentuan transisi PSAK 102 Akuntansi
Murabahah, perbedaan antara saldo cadangan
per 1 Januari 2015 dengan saldo CKPN kolektif
yang dihitung berdasarkan PSAK 55 Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran sebesar
Rp246.726.758.565, dibebankan ke saldo laba pada
tanggal 1 Januari 2015 sebesar Rp185.045.068.924
dan menambah aset pajak tangguhan sebesar
Rp61.681.689.641.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi standar


berikut, tidak menimbulkan perubahan substansial
terhadap kebijakan akuntansi Bank dan efek atas jumlah
yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode
sebelumnya:
PSAK No. 101 (Revisi 2014), Penyajian Laporan
Keuangan Syariah
PSAK No. 4 (Revisi 2013), Laporan Keuangan
Tersendiri
PSAK No. 15 (Revisi 2014), Investasi Pada Entitas
Asosiasi Dan Ventura Bersama
PSAK No. 46 (Revisi 2014), Pajak Penghasilan,
PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penurunan Nilai Aset,
PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan:
Penyajian,
PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran,
PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan:
Pengungkapan
PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan Dalam
Entitas Lain
PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar
ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
ISAK No. 15 (Revisi 2015), Batas Aset Imbalan Pasti.

Standar Akuntansi Baru


Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan beberapa
standar baru, revisi dan intepretasi, namun belum
berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai
berikut:










PSAK 1 (revisi 2015) Penyajian Laporan Keuangan


PSAK 4 (revisi 2015) Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 5 (revisi 2015) Segmen Operasi
PSAK 7 (revisi 2015) Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi
PSAK 13 (revisi 2015) Properti Investasi
PSAK 15 (revisi 2015) Investasi Pada Entitas Asosiasi
dan Ventura Bersama
PSAK 16 (revisi 2015) Aset Tetap
PSAK 19 (revisi 2015) Aset Tak berwujud
PSAK 22 (revisi 2015) Kombinasi Bisnis
PSAK 24 (revisi 2015)
PSAK 25 (revisi 2015) Kebijakan Akuntansi, Perubahan

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Estimasi Akuntansi dan Kesalahan


PSAK 53 (revisi 2015) Pembayaran Berbasis Saham
PSAK 65 (revisi 2015)
PSAK 66 (revisi 2015) Pengaturan Bersama
PSAK 67 (revisi 2015) Pengungkapan Kepentingan
Dalam Entitas Lain
PSAK 68 (revisi 2015) Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 110 (revisi 2015) Akuntansi Sukuk
ISAK 30 (revisi 2015) Pungutan
ISAK 31 (revisi 2015) Interpretasi atas Ruang Lingkup
PSAK 13: Properti Investasi

PSAK 1 and ISAK 31 berlaku untuk tahun buku yang


dimulai sejak 1 Januari 2017 dan penerapan dini
diperkenankan, sedangkan revisi dan standar baru
lainnya akan berlaku efektif pada tahun buku yang
dimulai 1 Januari 2016.
Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih
mempelajari dampak yang mungkin timbul dari
penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi
tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan
Bank.

Informasi
Kelangsungan Usaha
Tahun 2015, tidak terdapat informasi mengenai halhal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap
kelangsungan usaha perusahaan, sehingga tidak ada
informasi juga mengenai assessment manajemen
atas hal-hal tersebut, termasuk asumsi-asumsi yang
digunakan manajemen dalam melakukan assessment.

133

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

E. Tinjauan Fungsi Pendukung


Bisnis

Internal Audit
Internal Audit memiliki peran dan fungsi untuk
mengawal jalannya bisnis agar tetap dalam koridor
pengendalian internal yang efektif dan efisien,
pengelolaan risiko yang kuat dan tata kelola perusahaan
yang baik. Dalam melaksanakan hal ini Internal Audit
membuat analisa dan memberikan rekomendasi melalui
pemberian jasa assurance dan consulting. Sebagai
strategic partner, Internal Audit Group (IAG) berupaya
untuk dapat memberikan adding value and improving
organizations operations, yang tidak hanya membantu
management untuk menilai efisiensi dan keefektifan
pelaksanaan pengendalian internal perusahaan, namun

juga ikut berperan mengawal pencapaian target-target


Bank yang sudah dituangkan dalam inisiatif strategis
lima tahun ke depan.

Kedudukan dan Organisasi Internal Audit


Internal Audit dipimpin oleh seorang Group Head,
yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama
dengan persetujuan Dewan Komisaris. Sesuai PBI
No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999, Unit Kerja
Audit Intern secara organisasi berada langsung di bawah
koordinasi Direktur Utama sebagaimana digambarkan
pada struktur organisasi berikut:

President Director

Internal Audit

Quality

Deputy

Assurance

Special Audit

Head Office
Audit

Wholesale Audit

Retail &
Distribution
Audit

Information
Technology
Audit

Auditor

Auditor

Auditor

Auditor

Development

Detection
Analyst

External
Audit Liaison

Investigation
Auditor

General Affair

Evaluation
Analyst

Audit Development
& Counterpart
Relation

Audit

Clerk
Secretariat

134

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Profil Kepala Unit Internal Audit /


Chief Audit Executive (CAE)
semangat perubahan untuk menang

Mardiana, SE, QIA, CFE


Warga Negara Indonesia. Lahir di Yogyakarta, 31 Mei 1971 (umur 44 tahun). Lulus
Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, STIE YKPN Yogyakarta pada tahun 1994.

Perjalanan Karir
Group Head Internal Audit BSM
Audit Manager Audit Development
& Advisory PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. (BM)
Dept. Head Quality Assurance &
Mgt. Representative PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. (BM)
Head of Quality Assurance - PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BM)
Team Leader Quality Assurance
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(BM)

Training & Seminar yang Diikuti













Operation Risk Management, 2008


Workshop Teknik Pengungkapan &
Pelacakan, 2007
Risk Based Audit, 2005
Fraud Prevention & Investigation, 2004
National Anti Fraud Conference, 2015
Seminar Audit strategy, 2015
Sertifikasi Management Risiko I sd IV,
2014
Certified Fraud Examiner (CFE)
Qualified Internal Auditor
Manager as a Coach, 2014
Program Total Image, 2014
Forum Chief Audit Executive IAIB, 2014

Pihak yang Mengangkat dan


Memberhentikan Kepala Unit Internal
Audit
Pihak yang mengangkat dan memberhentikan Kepala
Unit Internal Audit adalah Direktur Utama dengan
persetujuan Dewan Komisaris.

Jumlah Pegawai Unit Internal Audit


Dalam menjalankan fungsinya, Unit Internal Audit
didukung oleh 69 personil yang terdiri dari 1 orang
Group Head, 1 orang Deputy Group Head, 6 Orang
Department Head, 23 Team Leader, 37 Auditor, dan 1
orang Kesekretariatan.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Seminar Combined Assurance:


Implementasi GRC di Era Industri
Keuangan yang Terintegrasi, 2014
Risk and Goverment Summit, 2014
Audit Investigasi, 2012
International Banking Convention,
2012
International Internal Control
Conference, 2012
Assessor For Auditor, 2012
Great Leader Program Phase III, 2011
Workshop 4DX Direktorat Internal
Audit, 2011
Training PSAK 50 & 55, 2010
ISO 9001:2008, tahun 2009

Bank Mandiri, joint audit dengan Tim Bank Mandiri, dan


program sertifikasi audit.
Berikut adalah program training dan workshop yang
diikuti oleh Internal Auditor BSM selama tahun 2015:
No.

Jenis Training/
Workshop

Tanggal

Jumlah
Peserta

1.

Continuous Audit
Workshop

9 - 12 Feb 2015

20

2.

BSM Basic
Commercial Banking

11 - 14 Mar 2015

3.

Governance, Risk
& Compliance
Workshop

26 Mar 2015

70

4.

BSM Fiqih Muamalah


Training

21 - 23 Mei 2015

5.

BSM Multifinance
Industry Workshop

18 Mei 2015

Kegiatan Pengembangan
Untuk memastikan kesinambungan pengembangan
SDM, baik sisi kompetensi maupun soft-skill, Unit
Internal Audit menjalankan serangkaian program
pengembangan sumber daya manusia antara lain
melalui kegiatan training baik internal maupun
eksternal, program magang/attachment di unit bisnis
dan unit support BSM serta Direktorat Internal Audit

135

Ikhtisar
Utama

No.

Laporan
Manajemen

Jenis Training/
Workshop

Profil
Perusahaan

Jumlah
Peserta

Tanggal

6.

BSM Audit
Certification
Preparation

28 - 29 Agt 2015

23

7.

Intermediate Micro
Banking

7 - 11 Sept 2015 /
14 - 18 Sept 2015

8.

BSM Pawning
Module Development
Workshop and
Training For Trainer

17 - 18 Sept 2015

9.

Self Enhancement for


ORCC

3 - 5 Des 2015

10.

Training Problem
Solving and Decision
Making

22 Des 2015

Salah satu fokus kegiatan pengembangan SDM pada


tahun 2015 adalah pelaksanaan program sertifikasi
audit. Sertifikasi audit merupakan representasi
pengakuan atas integritas, profesionalisme dan
kompetensi pemegangnya di bidang audit intern.
Auditor yang bersertifikat nasional maupun
internasional diharapkan mampu menjalankan
aktivitas auditnya sesuai dengan standar best practices.
Di tahun 2015, 24 orang auditor IAG telah berhasil
mendapatkan Sertifikat Kompetensi Audit Intern Bank
yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
Perbankan (LSPP). Sampai tahun 2015 sertifikat nasional
& international yang telah diperoleh Auditor BSM adalah
sebagai berikut:
No.

Sertifikasi

Jumlah

1.

Risk Management Certification


(Penyelenggara BSMR/BARA)

56

2.

Certified Fraud Examiner (CFE)

3.

Qualified Internal Auditor (QIA)

4.

Certified Bank Internal Auditor


(Penyelenggara LSPP)

26

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Unit


Internal Audit
Pada tahun 2015, Internal Audit BSM mengangkat tema
Leveraging Business Partner to Improve Internal Control,
Governance and Risk Maturity sebagai spirit dalam
memperkuat fungsi pengendalian internal di setiap lini
bisnis.

136

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Pelaksanaan audit menggunakan pendekatan Risk Based


Audit (RBA), didasari dengan pemilihan top risk untuk
audit rutin maupun audit tematik. Seluruh perencanaan
audit diarahkan untuk dapat mengawal tercapainya
Program Kerja dan Prioritas Utama Bank tahun 2015.
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, audit
terhadap unit kerja tahun 2015 difokuskan pada 4
(empat) area utama yang sejalan dengan strategi bisnis
bank, yaitu: Evaluasi Produk, Review Fungsi Pendukung
Bisnis, Evaluasi Branching Strategy dan Audit Operasional
atas Business Unit. Pelaksanaan audit dilakukan dengan
pendekatan sebagai berikut:
Audit Rutin
Dilaksanakan dalam rangka memenuhi ketentuan
regulator (mandatory audit), direncanakan secara
sistematis di awal tahun berjalan dan penetapan
prioritasnya dilakukan melalui proses risk assessment
yang ditentukan melalui metodologi Risk Based Audit
(RBA).
Audit Tematik
Merupakan pendekatan audit yang lebih berfokus
pada isu-isu yang bersifat strategis dan berdampak
secara bankwide. Audit tematik dilakukan secara
menyeluruh (end to end), yang pelaksanaannya
dapat melibatkan beberapa unit kerja, baik Kantor
Pusat maupun Cabang. Realisasi audit tematik
yang dilakukan pada tahun 2015 terdiri dari: Audit
Pembiayaan Multifinance, Audit Layanan Priority,
Audit Outlet Kategori Khusus dan Audit Monitoring
Pengelolaan Tekhnologi Informasi.
Audit Khusus
Dilakukan terhadap isu-isu tertentu yang
signifikan maupun tindakan penyelewengan
atau penyimpangan yang menimbulkan kerugian
terealisasi dengan indikasi kecurangan (fraudulence)
dan atau hal-hal yang terkait dengan pelanggaran
terhadap Code of Conduct, Peraturan Perusahaan,
atau Prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Realisasi audit selama tahun 2015, meliputi audit rutin,
audit tematik dan audit khusus sebanyak 107 penugasan
dari 103 target audit yang ditetapkan (103,88%).
Hasil Audit atas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern
telah dipergunakan sebagai salah satu bahan evaluasi
perbaikan dari sisi kebijakan, infrastruktur, maupun
pengelolaan SDM. Pemantauan terhadap tindak lanjut
perbaikan atas hasil audit dimonitor secara ketat,
untuk meyakini bahwa seluruh permasalahan telah
diselesaikan dan risiko telah dikendalikan. Pada tahun
2015 seluruh temuan hasil audit yang jatuh tempo s.d.
Desember 2015, telah ditindaklanjuti 100%.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Kepatuhan
BSM dalam menerapkan Fungsi Kepatuhan, menjaga
Risiko Kepatuhan dan Budaya Kepatuhan berpedoman
kepada PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011
perihal Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.

Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan


Secara umum, pelaksanaan fungsi kepatuhan tahun
2015 terimplementasi dalam setiap kegiatan usaha BSM,
sebagai berikut:

Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan

Sesuai dengan peraturan yang berlaku maka


pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur Yang
Membawahkan Fungsi Kepatuhan bank meliputi:
1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya
Budaya Kepatuhan;
2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsipprinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi;
3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang
akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan
pedoman internal;
4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan,
sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang
dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan
regulator dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan;
6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan
dan/atau keputusan yang diambil Direksi tidak
menyimpang dari ketentuan regulator dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip
Syariah Bagi Bank Umum Syariah;
7. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
Fungsi Kepatuhan a.l.:
a. memastikan kepatuhan Bank terhadap
komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank
Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang
berwenang;
b. melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai
Bank mengenai hal-hal yang terkait dengan
Fungsi Kepatuhan terutama mengenai ketentuan
yang berlaku;
c. bertindak sebagai contact person untuk
permasalahan kepatuhan Bank bagi pihak
internal maupun eksternal.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Budaya Kepatuhan

Seluruh manajemen dan pegawai BSM bertanggung


jawab mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan.
Sepanjang tahun 2015 senantiasa telah dilakukan
sosialisasi Budaya Kepatuhan secara berkelanjutan
kepada pegawai Perseroan yang bertujuan untuk
meningkatkan awareness tentang Kepatuhan dalam
menjalankan tugas dan aktifitasnya pada masingmasing unit kerja diantaranya melalui pembekalan dan
internalisasi kepatuhan dalam pembekalan pegawai
baru maupun dalam training refreshment bagi pegawai
existing yang dilakukan melalui metode in class training .

Pengelolaan Risiko Kepatuhan

Satuan Kerja Kepatuhan bertugas mengelola Risiko


Kepatuhan untuk mencegah risiko yang diakibatkan
Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang
berlaku, termasuk Prinsip Syariah. BSM menjalankan
kegiatan usaha diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap
peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh
Pemerintah, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan Dewan Syariah Nasional-MUI (DSN-MUI).
Pengelolaan Risiko Kepatuhan terkait erat dengan profil
Risiko Kepatuhan dimana BSM memiliki risiko inheren
untuk Risiko Kepatuhan BSM selama tahun 2015 adalah
Moderat (peringkat 2) dengan Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko (KPMR) Fair (memadai).

137

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Satuan Kerja Kepatuhan (Compliance Group)


Struktur Organisasi Satuan Kerja Kepatuhan

Risk Management & Compliance


Directorate

Compliance

Executive

Internal

Compliance
Management

Corporate
Governance

Compliance & Risk


Assurance

Regulatory

Compliance Risk
Management

Policy &
System

Compliance System
& Reporting

Good
Corporate
Governance
(GCG)

Compliance
Reporting
& Monitoring

Code Of
Conduct (CoC)
Compliance

Compliance
System
Information &
Support

Compliance
Assurance

Satuan kerja Anti


Pencucian Uang &
Pencegahan Pendanaan
Terorisme

Financial Crime
Analysis
Anti Money
Laundring (AML)
Advisory
Customer Profile
Monitoring

AML System
& Support

Profil Head of Compliance Group


Lahir di Tegal tanggal 11 April
1969. Lulus dari Fakultas Teknik,
University of Missouri USA
tahun 1993, meraih Master
dari Fakultas Teknik Purdue
University USA tahun 1995.
Bergabung dengan BSM sejak
tahun 2007. (berdasarkan SK
No.17/436-KEP/DIR tanggal 1
Juli 2015).

Eka Bramantya Danuwirana

Head of Compliance Group (CPG)

Pelaksanaan Kegiatan Kepatuhan


Pelaksanaan kegiatan kepatuhan yang dijalankan di BSM
diantaranya:

Satuan Kerja Anti Pencucian Uang dan


Pencegahan Pendanaan Terorisme

Penerapan program Anti Pencucian Uang dan


Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT)
selama tahun 2015 mengalami peningkatan, dari posisi
per akhir Januari 2015 dengan skor 92,31 indeks 2,
predikat Lebih Baik dengan profil risiko Rendah, menjadi
skor 93,21 indeks 2, predikat Lebih Baik dengan profil
risiko rendah pada posisi akhir Desember 2015. Hal
tersebut dikarenakan telah terlaksananya penerapan
program APU dan PPT pada KC, KCP dan KK serta region
office dan grup kantor pusat.
Dengan meningkatnya indeks kepatuhan APU dan PPT
BSM maka tingkat profil risiko APU dan PPT BSM rendah.
Grafik Indeks Penerapan Program APU dan PPT BSM Periode 2015.
94

93,67
93,86

92,31

93,07

93,20

92,63
92,35

92
91,5

93,68
93,23

93,29

93
92,5

138

93,80

93,72

93,5

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agt

Sep

Okt

Nov

Des

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Keterangan:
Skor

Indeks

Predikat

Profil Risiko

> 95-100

Sangat Baik

Sangat Rendah

>85-95

Lebih Baik

Rendah

>75-85

Baik

Moderat

>65-75

Kurang Baik

Tinggi

0-65

Tidak Baik

Sangat Tinggi

Pelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan


Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) Bank dilakukan
melalui:
a. Sosialisasi Program APU dan PPT
CPG-SKAP melaksanakan beberapa program
sosialisasi penerapan APU dan PPT, yaitu:
1. Pelatihan APU dan PPT untuk Petugas SKAP dan
ORCC wilayah I dan II;
2. Sosialisasi untuk Petugas SKAP dan ORCC wilayah
I dan II dengan Pendekatan risk based approach
(RBA);
3. Informasi mengenai APU dan PPT melalui milis
Petugas SKAP;
4. Pemberian materi pada pelatihan APU dan PPT
untuk Frontliners, Retail Banking dan Operation
Banking Staff
b. Penerapan Customer Due Dilligence (CDD), melalui:
1. Pemantauan Profil Nasabah melalui Kelengkapan
Data CIF;
2. Pemantauan Profil Nasabah Pembiayaan melalui
Pemenuhan Checklist APU dan PPT Bidang
Pembiayaan;
3. Pengkinian Data
c. Penerapan Enhanced Due Dilligence (EDD)
Pemantauan dan pemeriksaan terhadap nasabah
berisiko tinggi, yaitu dengan kriteria:
1. Pekerjaan Berisiko Tinggi (High Risk Job);
2. Bidang Usaha Berisiko Tinggi (High Risk Business);
3. Negara Berisiko Tinggi (High Risk Country);
4. Produk Berisiko Tinggi (High Risk Product).
d. Peningkatkan dan Penguatan peran, fungsi, skill dan
wawasan petugas SKAP Regional Office dan Cabang
melalui:
1. Pelatihan Program APU & PPT di wilayah III dan IV
bagi petugas SKAP dan ORCC;
2. Pelaksanaan onsite visit ke Cabang wilayah III dan
IV;
3. Menyiapkan Paket program pembekalan Petugas
SKAP Cabang Baru.
e. Rekomendasi program pendukung sistem IT
terhadap penerapan program APU dan PPT, seperti:
1. Pembentukan e-filling program APU dan PPT;

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

2. Implementasi push email data LTKT pada aplikasi


SIAP bagi Petugas SKAP Cabang, Capem dan KK;
3. Pembuatan alert system screening terhadap profil
dan transaksi berisiko tinggi.

Compliance System and Monitoring

Pelaksanaan Compliance System and Monitoring


bertujuan untuk memastikan pelaporan kepada pihak
terkait dipenuhi secara tepat waktu. Pelaporan yang
disampaikan sebagai berikut:
a. Laporan Fungsi Kepatuhan Bulanan kepada Direktur
yang membawahkan Fungsi Kepatuhan;
b. Laporan Fungsi Kepatuhan Triwulanan kepada
Direktur Utama;
c. Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Direktur
yang membawahkan Fungsi Kepatuhan kepada OJK;
d. Laporan Pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi kepada
Bank Mandiri.

Implementasi Corporate Governance

Pelaksanaan implementasi GCG d dilakukan melalui:


a. Melakukan sosialisasi penerapan GCG secara
continue kepada jajaran Bank melalui
1. Email blast kepada jajaran Bank terkait
implementasi GCG;
2. Pemberian materi dasar implementasi GCG dalam
kelas kelas training.
b. pengkinian ketentuan internal terkait penerapan
GCG dan CoC
c. Konsolidasi dengan perusahaan induk dalam
implementasi GCG
d. Melaksanakan self assessment pelaksanaan GCG
setiap semester sebagai bentuk evaluasi yang
dilaporkan kepada Otoritas Jasa keuangan (OJK) dan
konsolidasi dengan perusahaan induk.
e. Mengikuti program Corporate Governance Perception
Index sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan GCG
yang dilaksanakan oleh pihak independen guna
memberikan masukan positif untuk peningkatan
pelaksanaan GCG.

Compliance and Risk Assurance

Pola pengawasan yang dilakukan oleh Compliance


Group meliputi aktivitas sebagai berikut:
a. Melakukan Compliance on Visit dalam rangka
memastikan kegiatan usaha yang dilakukan oleh
unit kerja telah sesuai dengan ketentuan eksternal
yang berlaku;
b. Memastikan penerapan Fungsi Kepatuhan
melekat, mitigasi terhadap Risiko Kepatuhan dan
mewujudkan Budaya Kepatuhan oleh jajaran BSM;
c. Memantau profil Risiko Kepatuhan BSM yang
terkait dengan pelanggaran ketentuan eksternal
dan prinsip syariah yang berdampak sanksi dan
penurunan peringkat profil Risiko Kepatuhan;

139

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

d. Membentuk organ Risk Bussines Control (RBC) di


seluruh Region dan Decentralized Compliance and
Operational Risk (DCOR) di Kantor Pusat untuk
melakukan pengawalan risiko, baik risiko operasional
maupun risiko kepatuhan;
e. Melakukan pengawalan pelaksanaan Rencana Bisnis
Bank tahun 2015 dan implementasi Corporate Plan
2016-2020.

Compliance Management

Pelaksanaan Compliance Management dilakukan guna


memastikan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur,
serta kegiatan usaha telah sesuai dengan aturan regulator
dan prinsip-prinsip syariah yang berlaku. Upaya yang
dilakukan diantaranya:
a. Memastikan pengkinian dan penyempurnaan
ketentuan internal Bank sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
termasuk Prinsip Syariah;
b. Memastikan tindak lanjut Bank atas pemenuhan
ketentuan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia,
Otoritas Jasa Keuangan dan DSN;
c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan,
dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem
maupun prosedur internal Bank telah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. Memastikan berjalannya sosialisasi kebijakan,
pedoman dan ketentuan yang diterbitkan melalui
berbagai media seperti email blast maupun media
informasi internal lainya.

b.

c.

d.

Internal Sharia Advisory

Pelaksanaan Internal Sharia Advisory dilakukan untuk


memastikan dan melakukan pengawalan berjalannya
prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan operasional Bank,
melalui:
a. Sosialisasi prinsip-prisnip syariah dalam kelas training
dan penyusunan modul-modul pelatihan;
b. Penyampaian opini-opini syariah;
c. Pengawalan prinsip syariah dalam rapat komite
pembiayaan;
d. Pendampingan Dewan Pengawas Syariah dalam
pelaksanaan uji petik ke unit kerja cabang;
e. Penyajian prinsip-prinsip penyusunan produk
aktivitas baru.

e.

f.

Tata Kelola
Perusahaan

1. Catatan Kepatuhan Independen (Compliance Note


Independent/CNI) yang dilakukan oleh Satuan
Kerja Kepatuhan (SKK) atas pembiayaan yang
akan diputus oleh Komite Pembiayaan level
Direksi;
2. Pengujian Kepatuhan Mandiri (Compliance Self
Assessment Khusus Kepala Cabang/CSAKC) yang
dilaksanakan/diproses oleh Kepala KC/KCP (unit
bisnis);
3. Compliance Self Assesment yang Melekat
(CSAM) dilaksanakan oleh pejabat financing risk
assessment unit sebagai implementasi four eye
principle.
Hasil CSAKC dan CSAM secara berkala direview kembali oleh SKK secara sampling untuk
memastikan kesesuaian dan optimalisasi pengujian
yang dilakukan unit bisnis maupun financing risk
assessment unit.
Melakukan revisi atas Standar Prosedur Operasional
(SPO) Pengujian Kepatuhan (Compliance Assessment/
Review) Pembiayaan guna memperkuat pengawalan
proses pembiayaan dengan tetap menjaga prinsip
independensi sehingga sinkron dengan bisnis proses
dan struktur organisasi baru di BSM.
Melakukan review proses pembiayaan keputusan
komite level direksi guna memastikan tindaklanjut
keputusan pembiayaan komite level Direksi telah
dilaksanakan oleh business unit, risk assessment unit,
dan financing operation unit sesuai dengan hasil
keputusan komite.
Memastikan kesiapan operasional atas rencana
pembukaan/pemindahan alamat/perubahan status
jaringan kantor bank melalui pemenuhan daftar
persyaratan yang tertuang dalam compliance check
list yang ditetapkan oleh regulator.
Melakukan review proses pengadaan barang dan
jasa komite level direksi guna memastikan proses
pengadaan barang dan jasa yang akan diputus oleh
komite level direksi telah dilakukan secara tertib,
efisien, transparan dan sesuai dengan prinsip Good
Corporate Governance yang berlaku.
Memberikan masukan terhadap materi rencana
penerbitan ketentuan internal BSM berupa draft
Kebijakan, SE, SOP telah sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan dan ketentuan Bank
Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku.

Executive Compliance Officer

BSM memiliki Executive Compliance Officer yang


bertugas untuk:
a. Melakukan pengujian kepatuhan (compliance review)
terhadap usulan rencana pemberian pembiayaan
yang akan diputus oleh Komite Pembiayaan untuk
memastikan proses pembiayaan telah sesuai
terhadap ketentuan eksternal dan internal. Cakupan
pengujian bidang pembiayaan termasuk untuk
pembiayaan baru dan penambahan. Pengujian
dilaksanakan dengan beberapa mekanisme sebagai
berikut:
140

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Manajemen Risiko
Manajemen Risiko di BSM dilakukan
untuk menjaga risiko sesuai risk appetite
dan risk tolerance, menjaga ketersediaan
modal, mendukung strategi bisnis serta
menjaga reputasi bank.

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

sosialisasi internalisasi, forum diskusi, magang, atau


program lain terkait manajemen risiko.
Satuan Kerja Manajemen Risiko merupakan unit yang
independen terhadap unit bisnis dan unit audit internal.
Namun demikian ketiga unit tersebut saling bersinergi
dalam penerapan manajemen risiko sebagai first line,
second line dan third line of defense.

Profil Head of Enterprise Risk


Management (ERM)

Pertumbuhan industri perbankan yang pesat serta


kegiatan usaha bank yang semakin kompleks,
mengakibatkan eksposur risiko bank semakin besar.
Penguatan dan pengembangan manajemen risiko
yang berkesinambungan dan terintegrasi pada seluruh
lini bisnis, menjadi salah satu upaya/tindakan untuk
menyikapi kondisi tersebut, agar bank tetap tumbuh
sehat dan berkelanjutan.

Lahir di Bandung pada tanggal


14 April 1967. Lulus dari
Fakultas Ekonomi Universitas
Padjadjaran tahun 1991.
Bergabung dengan BSM sejak
tahun 1999. (berdasarkan SK
No.17/044-KEP/DIR tanggal 21
Januari 2015).

Penerapan manajemen risiko bank mengacu pada PBI


No 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen
Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
dan ketentuan terkait risiko lainnya serta best practice
penerapan manajemen risiko di perbankan. Bank
mengelola 10 risiko, yaitu risiko kredit, risiko likuiditas,
risiko pasar, risiko operasional, risiko hukum, risiko
reputasi, risiko strategis, dan risiko kepatuhan, risiko
investasi, dan risiko imbal hasil.

Setiap jajaran BSM harus mampu memahami dan


mengelola risiko yang melekat pada kegiatan atau
aktivitas yang dilakukannya dengan baik. Dalam rangka
meningkatkan risk awareness pegawai, Bank telah
melakukan:

Penerapan manajemen risiko diharapkan dapat


mendukung pertumbuhan bisnis Bank secara optimal
dengan tetap mengedepankan prinsip prudensialitas.
Implementasi manajemen risiko dilaksanakan melalui
pengelolaan risiko aktivitas operasional dan permodalan,
dengan komponen pendukung adalah Organisasi &
Sumber Daya Manusia, Kebijakan & Prosedur, Sistem &
Data, serta Metodologi.

1. Sertifikasi Manajemen Risiko


Dalam rangka peningkatan dan standarisasi
kompetensi pegawai di bidang manajemen
risiko, bank mengikutsertakan pegawai dalam uji
kompetensi manajemen risiko. Total pegawai yang
telah memperoleh sertifikasi manajemen risiko
sesuai level yang diwajibkan adalah 927 pegawai,
dengan rincian:

Organisasi dan Sumber Daya Manusia


BSM memiliki organisasi manajemen risiko meliputi:
1. Komite Pemantau Risiko;
2. Komite Manajemen Risiko;
3. Direktur Manajemen Risiko;
4. Satuan Kerja Manajemen Risiko
Untuk mendukung proses manajemen risiko yang
memadai, bank menetapkan kualifikasi SDM yang
jelas untuk setiap jenjang jabatan yang terkait dengan
penerapan manajemen risiko. Disamping itu secara
konsisten bank melakukan upaya peningkatan
kompetensi pegawai melalui pelatihan, sertifikasi,

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

M. Fanny Fansyuri

Head of Enterprise Risk Management (ERM)

Level Sertifikasi

Jumlah Pegawai

Level 1

531

Level 2

340

Level 3

38

Level 4

18

Total

927

2. Internalisasi manajemen risiko pada program


training/pelatihan pegawai.
Setiap pegawai wajib mengikuti program training/
pelatihan yang sesuai dengan bidang tugas masingmasing. Disamping itu, untuk meningkatkan risk

141

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

awareness, Bank menetapkan modul manajemen


risiko (risk culture) menjadi kurikulum wajib pada
program training/pelatihan wajib pegawai.
3. Risk Awareness Survey (RAWS)
Bank melaksanakan RAWS bersama Bank
Mandiri sebagai perusahaan induk dalam rangka
penerapan manajemen risiko secara konsolidasi.
Pelaksanaan RAWS bertujuan:
a. Mengidentifikasi tingkat kesadaran
manajemen risiko pegawai di berbagai tingkat
unit kerja;
b. Menggambarkan seberapa jauh pemahaman
pegawai terhadap penerapan manajemen
risiko;
c. Memberikan arahan dalam meningkatkan
kesadaran risiko pada periode selanjutnya.
Berdasarkan hasil RAWS tahun 2015, tingkat
kesadaran risiko pegawai adalah Sangat Baik.
Namun demikian, masih terdapat beberapa
area/aspek yang masih memiliki ruang untuk
ditingkatkan.

Kebijakan, Prosedur dan Kecukupan


Limit
Kebijakan dan prosedur yang dimiliki BSM merupakan
bentuk panduan pengelolaan risiko yang melekat
pada aktivitas operasional bank. Bank memiliki
arsitektur kebijakan dan prosedur, dimana Kebijakan
Manajemen Risiko menjadi salah satu kebijakan
utama yang menjadi dasar penetapan kebijakan
bisnis dan operasional serta standar prosedur
operasional lainnya.
Pada tahun 2015, BSM membuat dan melakukan
pengkinian prosedur serta tools terkait penerapan
manajemen risiko antara lain:
1. Perubahan ketentuan pembiayaan;
2. Perubahan ketentuan komite pembiayaan/
penanganan pembiayaan bermasalah;
3. Perubahan ketentuan Anti Pencucian Uang &
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT);
4. Perubahan ketentuan electronic banking;
5. Portfolio guideline meliputi Industry Classification,
Industry Limit, dan Industry Acceptance Criteria (IAC);
6. Outlook industri per wilayah;
7. Risk Appetite Statement.
8. Scoring pembiayaan kecil

142

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

BSM telah menetapkan limit risiko utama:


Risiko Kredit :





BMPD
Pemutusan Pembiayaan
Credit Line
Sektoral Produk
Transaksi Tresuri
Valuta Pembiayaan

Risiko Likuiditas :



GWM
Safety Level
Deposan
Saldo Kas

Risiko Pasar :




Posisi Devisa Neto


Bank Notes
Dealer
Counter Party
Simpanan NIsbah Spesial

Risiko Operasional :

Transaksi Cabang
Transaksi Kantor Pusat
Transaksi Net Banking
/ ATM

Sistem dan Data Manajemen Risiko


BSM memiliki Sistem Informasi Manajemen Risiko
(SIMRIS) yang merupakan aplikasi berbasisweb sebagai
data centre manajemen risiko bank. Salah satu bagian
SIMRIS adalah Operational Risk Management Information
System (ORMIS) yang berfungsi sebagai:
1. Alat identifikasi dan monitoring kejadian risiko
operasional;
2. Early Warning System potensi risiko operasional;
3. Database kerugian risiko operasional.
BSM telah memiliki dashboard manajemen risiko
(ERM dashboard) sebagai tools penyedia informasi
mengenai risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
risiko operasional dan profil risiko. Bank melakukan
pengembangan terhadap aplikasi tersebut secara
berkala.
BSM juga telah mengembangkan Business Intelligence
System (BI dashboard) sebagai tools penyedia
informasi untuk mendukung pengambilan keputusan
strategis. Guna menjaga kehandalan sistem informasi
manajemen, Bank melakukan data cleansing secara
berkesinambungan.

Metodologi/Model Analisis Pengukuran


Risiko
BSM telah mengembangkan model pengukuran risiko
yang mengacu pada best practice melalui pendekatan
kualitatif dan kuantitatif antara lain:
1. scoring/rating pembiayaan;
2. model Value at Risk (VaR);
3. portofolio management;
4. stress testing;
5. liquidity gap;
6. repricing gap;
7. metode perhitungan probability of default.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Selain pengembangan model dan analisis manajemen


risiko di atas, pengembangan risk management ke depan
akan difokuskan kepada pengembangan metodologi
value based management dan pengembangan analisis
pengelolaan modal dan likuiditas sebagai antisipasi
penerapan Basel III.

Konsolidasi dan Integrasi Manajemen


Risiko dengan Perusahaan Induk
Dalam rangka mensinergikan dan mengintegrasikan
penerapan manajemen risiko antara perusahaan anak
dan perusahaan induk (Bank Mandiri), bank melakukan
konsolidasi penerapan manajemen risiko dengan
perusahaan induk. Tujuan konsolidasi selain untuk
memenuhi ketentuan regulator juga untuk memenuhi
kebutuhan internal karena kelangsungan usaha bank
dan perusahaan induk tidak terlepas dari pengaruh
eksposur risiko baik secara langsung maupun secara
tidak langsung dari kegiatan usaha masing-masing.
Konsolidasi penerapan manajemen risiko tersebut
mencakup konsolidasi sistem akuntansi dan sistem
informasi manajemen risiko, penyelarasan arsitektur
kebijakan & prosedur operasional Bank, tools
manajemen risiko, penilaian profil risiko bank, Risk
Based Audit (RBA), Risk Awareness Survey (RAWS), Forum
Integrated Risk Committee (FIRC), Forum Komunikasi dan
Outlook Profil Risiko, Forum Enterprise Risk Management
(FERMA), Annual Risk Consolidation Forum (ARCC), serta
konsultasi/magang penerapan pengelolaan risiko sesuai
dengan kebutuhan Bank.

Pengelolaan Risiko Melalui Permodalan


Pengelolaan risiko melalui permodalan bertujuan untuk
memastikan kecukupan modal bank untuk meng-cover
berbagai risiko, khususnya risiko kredit, risiko pasar
dan risiko operasional. Bank melakukan perhitungan
kecukupan modal untuk risiko kredit, pasar, dan
operasional sebagai berikut:
1. Risiko kredit menggunakan standardized approach;
2. Risiko pasar menggunakan model standar. Bank
menghitung Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) risiko nilai tukar dan risiko benchmark suku
bunga. Dalam menilai kecukupan modal secara
internal, bank menggunakan Value at Risk (VaR);
3. Risiko operasional menggunakan pendekatan
indikator dasar (Basic Indicator Approach).

Pengelolaan Risiko Melalui Aktivitas


Operasional

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

1. Pengelolaan Risiko Kredit dan Risiko Investasi


Risiko kredit yang timbul dari kegiatan pembiayaan
dikelola baik pada tingkat transaksi maupun
portofolio. Pengelolaan risiko kredit dirancang
untuk menjaga independensi dan integritas proses
penilaian risiko, serta diversifikasi risiko kredit.
Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk
meminimalkan risiko kredit adalah:
a. Menetapkan Kebijakan dan standar prosedur
operasional pembiayaan untuk masingmasing segmen pembiayaan sesuai dengan
karakteristiknya;
b. Mengimplementasikan scoring sistem
pembiayaan pada segmen mikro, small, dan
konsumer;
c. Menetapkan Portfolio Guideline yang terdiri dari
Industry Class untuk menghindari penyaluran
pembiayaan pada sektor industri non investment
grade, Industry Limit untuk menjaga konsentrasi
portofolio pembiayaan sektor industri, dan
Industry Acceptance Criteria untuk melakukan
pemilihan targeted customer;
d. Mengimplementasikan watch list tools untuk
memonitor kinerja debitur, sehingga dapat
segera dilakukan tindak lanjut untuk mencegah
penurunan kualitas debitur, dan melakukan
analisa watchlist untuk menetapkan account
srategy dan tindakan secara dini untuk mencegah
terjadinya penurunan kualitas kredit;
e. Menerapkan four eyes principle dalam
persetujuan kredit/pembiayaan;
f. Menerapkan pemisahan fungsi administrasi
kredit yaitu dilakukan oleh unit credit operation
yang independen terhadap unit bisnis dan unit
risiko kredit;
g. Menerapkan standardisasi Nota Analisa
Pembiayaan;
h. Mengimplementasikan struktur organisasi unit
kerja penanganan pembiayaan bermasalah
untuk masing-masing segmen;
i. Melaksanakan stress test portofolio pembiayaan
secara berkala untuk mengetahui perubahan
kualitas portofolio Bank per segmen, akibat
perubahan beberapa parameter kondisi ekonomi
secara ekstrim yang mungkin terjadi sebagai
langkah antisipatif (early warning signal);
j. Menerapkan perhitungan Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (CKPN).

Pengelolaan risiko pada aktivitas operasional bertujuan


untuk mengelola risiko dalam aktivitas bisnis seharihari agar berjalan baik dan sesuai risk appetite dan risk
tolerance yang ditetapkan.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015

143

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Portfolio Management
BSM memiliki Portfolio Guideline sebagai salah
satu metode pengelolaan risiko kredit, yang terdiri
atas Industry Classification, Industry Limit & Industry
Acceptance Criteria (IAC).
Industry Classification dan Industry Acceptance Criteria
bertujuan untuk membidik perusahaan terbaik
(winner players) pada industri prioritas yang dapat
memberikan nilai tambah secara ekonomis sebagai
targeted customer. Bank menetapkan sektor usaha
yang layak dibiayai berdasarkan sub sektor ekonomi/
bidang usaha ke dalam 3 (tiga) klasifikasi (industry
classification) yaitu menarik, netral, dan selektif.
Penyaluran pembiayaan diutamakan untuk sektor
bidang usaha dengan rating menarik dan netral.
Industry Classification memperhitungkan faktorfaktor antara lain prospek industri, bank expertise
dan kinerja portofolio (yield dan kualitas).
Bank menetapkan limit portofolio pembiayaan
pada tiap sektor industri yang dapat berbedabeda sebagai langkah diversifikasi sesuai dengan
tingkat risk and return yang diharapkan. Sedangkan
pengelolaan risiko konsentrasi pada level debitur
ditetapkan melalui in-house limit, dilakukan secara
lebih konservatif dibandingkan Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan Bank
Indonesia.
2. Pengelolaan Risiko Pasar
BSM menerapkan pemisahan fungsi yang jelas
antara front office, middle office, dan back office pada
transaksi treasury dan investasi. Unit bisnis sebagai
front office berfungsi untuk melaksanakan transaksi
treasury dan investasi. Unit manajemen risiko
sebagai middle office berfungsi untuk me-review dan
merekomendasikan limit dan memantau risiko pasar.
Unit kerja operasional berfungsi untuk melakukan
settlement transaksi.
BSM memantau pergerakan nilai tukar dan surat
berharga secara ketat sehingga pengelolaan
portofolio sejalan dengan pergerakan faktor risiko.
Langkah-langkah yang dilakukan BSM untuk
meminimalkan risiko pasar adalah:
a. Menyusun dan me-review kebijakan manajemen
risiko pasar;
b. Mengkaji limit risiko pasar antara lain Posisi
Devisa Neto (PDN) dan bank notes;
c. Mengukur kecukupan modal untuk meng-cover
risiko pasar menggunakan standardized model
dan internal model (VaR). Perhitungan VaR harian
telah dilakukan secara otomasi;

144

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

d. Memantau pergerakan eksposur risiko pasar


secara rutin, a.l. PDN Neraca per 31 Desember
2015 sebesar 1,28% dan PDN Keseluruhan 2,12%
atau tidak melampaui limit yang ditetapkan
regulator sebesar 20%;
e. Menganalisa risiko pasar yang melekat pada
produk dan aktivitas baru;
f. Melaksanakan stress testing risiko pasar secara
berkala;
g. Melakukan kaji ulang limit dan back testing tools
risiko pasar secara berkala;
h. Menyusun laporan hasil monitoring risiko pasar
mingguan.
3. Pengelolaan Risiko Likuiditas
BSM mengelola risiko likuiditas untuk menjaga
kondisi likuditas bank yang baik. Pada tahun 2015
likuiditas bank menunjukkan kondisi baik yang
tercermin dari FDR per Desember 2015 sebesar
81,99%, dengan cadangan likuiditas berupa
penempatan pada Bank Indonesia IDR: Rp 5,13 triliun
dan Valas: USD20 juta atau di atas safety level IDR
minimal Rp1,3 triliun dan Valas minimal USD10,6
juta.
Langkah-langkah yang dilakukan BSM untuk
meminimalkan risiko likuiditas adalah:
a. Menyusun dan me-review kebijakan manajemen
terkait risiko likuiditas;
b. Mengkaji limit risiko likuiditas antara lain: Giro
Wajib Minimum (GWM), saldo kas maksimal
cabang, safety level cadangan likuiditas dan
deposan;
c. Mengukur core balance dana pihak ketiga bank
dan ketersediaan likuiditas melalui cashflow,
liquidity coverage ratio, liquidity gap secara
otomasi;
d. Menjaga akses ke pasar uang antar bank syariah
melalui perolehan dan pemberian credit line dari
dan untuk bank lain;
e. Memantau rasio likuiditas antara lain melalui
monitoring FDR, secondary reserve, dan protokol
likuiditas;
f. Melaksanakan stress testing risiko likuiditas secara
berkala;
g. Melakukan kaji ulang limit risiko likuiditas secara
berkala;
h. Menyusun laporan risiko likuiditas mingguan.
4. Pengelolaan Risiko Operasional
Pengelolaan risiko operasional dilakukan untuk
meminimalisir potensi dampak kerugian yang
mungkin timbul dari kejadian risiko operasional.
Pengelolaan risiko dilakukan antara lain melalui
PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

pemisahan tugas dan tanggung jawab (seggregation


of duties), mekanisme dual control/dual custody dalam
pelaksanaan transaksi, fungsi override/otorisasi,
pembatasan wewenang akses sistem, pendidikan
karyawan secara berkelanjutan, dan proses penilaian
dan pelaksanaan fungsi internal audit.
Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk
meminimalkan risiko operasional adalah:
a. Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen
risiko operasional;
b. Menetapkan dan me-review kecukupan limit
transaksi operasional baik cabang maupun unit
kerja operasional di kantor pusat;
c. Menggunakan aplikasi Operational Risk
Management Information System (ORMIS) untuk
mengidentifikasi, memantau, dan memitigasi
kejadian risiko/kerugian operasional yang dialami
oleh Bank. ORMIS berfungsi sebagai early warning
signal potensi kejadian risiko dan sebagai Loss
Event Database (LED) Bank;
d. Menerapkan risk tools/model Risk & Control Self
Assessment (RCSA) untuk mengidentifikasi, menilai,
dan memitigasi risiko operasional yang dilakukan
secara mandiri oleh unit kerja baik di cabang
maupun di kantor pusat. RCSA bersifat prediktif
sehingga dapat digunakan untuk mengantisipasi
atau meminimalisir potensi kerugian yang
disebabkan kejadian risiko operasional.;
e. Mengembangkan risk tools/model Key Indicators (KI)
untuk mengetahui secara dini indikator-indikator
potensi kejadian risiko sehingga dapat dilakukan
langkah mitigasi yang cepat dan tepat waktu
sehingga potensi kerugian dapat diminimalisir;
f. Memberikan kajian/opini risiko atas setiap
usulan produk dan atau aktivitas baru yang akan
diluncurkan oleh Bank;
g. Mengembangkan kebijakan business continuity
management (BCM) untuk menjamin kegiatan
operasional Bank tetap dapat berfungsi walaupun
terdapat gangguan (disaster) guna melindungi
kepentingan stakeholders;
h. Menerapkan manajemen risiko teknologi informasi
melalui:
1. Pembuatan standardisasi perangkat jaringan
komunikasi data dan software, pengelolaan
kewenangan akses sistem, pengembangan
layanan perbankan elektronik dari segi
keamanan aksesibilitas dan Disaster Recovery
Plan;
2. Pelaksanaan User Acceptance Test (UAT) atas
setiap pembuatan dan pengembangan sistem
aplikasi baru untuk meminimalisasi potensi
kegagalan sistem aplikasi.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

i. Membentuk organisasi internal control antara


lain:
1. Operational Risk, Internal Control & Compliance
(ORCC) di region office untuk memantau
dan memastikan penerapan kepatuhan,
operational risk dan control di cabang-cabang.
2. Desentralized Complaince & Operational
Risk (DCOR) di Direktorat untuk memantau
dan memastikan penerapan kepatuhan,
operational risk dan control di unit kerja
kantor pusat.
j. Membentuk organisasi verifikator dibawah
supervisi unit kerja Risk Assessment untuk
menginvestigasi profil dan kelayakan nasabah.
5. Pengelolaan Risiko Lainnya
Disamping risiko-risiko utama, Bank juga mengelola
risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik, risiko
kepatuhan, dan risiko imbal hasil. Pengukuran
risiko risiko tersebut dilakukan melalui Profil
Risiko. Pengelolaan risiko terutama dilakukan unit
kerja legal, unit kerja corporate secretary, unit kerja
kepatuhan, unit pembiayaan dan unit treasury.
a. risiko hukum; bank memiliki Legal Officer di
Kantor Wilayah dan unit tertentu.
b. risiko reputasi; bank membentuk corporate
communication untuk pengelolaan publikasi
BSM.
c. risiko stratejik; bank melakukan performance
review secara berkala (2 mingguan) untuk
mengevaluasi kinerja dan efektifitas strategi
bisnis.
d. risiko kepatuhan; bank mengembangkan Sistem
Informasi Kepatuhan (SIK).
e. risiko imbal hasil; bank menetapkan protokol
imbal hasil pembiayaan dan pemantauan gross
revenue.

Stress Testing

BSM melakukan stress test untuk menilai kemampuan


bank dalam menghadapi kondisi krisis. Dalam
melakukan stress test, Bank menggunakan skenario
perubahan indikator pasar yang signifikan namun
mungkin terjadi (plausible). Stress testing dilakukan
minimal setiap triwulan.
Pada tahun 2015, terdapat kondisi global maupun
regional yang berpengaruh terhadap indikator pasar
seperti perlambatan ekonomi Tiongkok, kenaikan Fed
Fund Rate, volatilitas pasar keuangan yang tinggi serta
isu-isu dalam negeri seperti inflasi.

145

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Berdasarkan stress testing risiko pasar dan risiko


likuiditas, tidak terdapat potensi kerugian yang
signifikan. Sedangkan hasil stress testing terhadap
portofolio pembiayaan menunjukkan terdapat
potensi penurunan kualitas pembiayaan. Bank telah
menetapkan contingency plan sebagai antisipasi kondisi
krisis.

Penilaian Profil Risiko

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Peringkat komposit profil risiko BSM adalah 2 atau


low to moderate dengan predikat risiko inheren bank
secara keseluruhan adalah Moderate. Sejak awal tahun
2015 predikat risiko inheren relatif tidak berubah, yaitu
moderate. Predikat kualitas penerapan manajemen risiko
adalah satisfactory.
Hasil penilaian masing-masing jenis risiko pada bulan
Desember 2015 yang dilakukan secara self assessment

Penilaian profil risiko bertujuan untuk memberikan


informasi kepada seluruh stakeholder mengenai kondisi
risiko usaha yang dihadapi bank. Profil risiko meliputi
penilaian terhadap risiko inheren dan efektifitas kualitas
penerapan manajemen risiko.
adalah:
No

Jenis Risiko

Peringkat Risiko Inheren

Peringkat Kualitas
Penerapan Manajemen
Risiko

Peringkat Risiko

Risiko Kredit

Moderate to High

Satisfactory

Risiko Pasar

Low to Moderate

Satisfactory

Risiko Likuiditas

Low to Moderate

Satisfactory

Risiko Operasional

Moderate

Fair

Risiko Hukum

Moderate

Satisfactory

Risiko Reputasi

Low to Moderate

Satisfactory

Risiko Strategis

Moderate

Satisfactory

Risiko Kepatuhan

Moderate

Fair

Risiko Investasi

Moderate

Satisfactory

10

Risiko Imbal Hasil

Low to Moderate

Satisfactory

Moderate

Satisfactory

Peringkat Komposit

Berdasarkan evaluasi terhadap profil risiko, bank


melakukan upaya penguatan:
1. Risiko Kredit dan risiko investasi
a. Penguatan implementasi four eyes melalui fungsi
verifikator di segmen ritel (small, micro, dan
consumer);
b. Perbaikan kualitas pembiayaan yang masih
mampu membayar dan prospektif melalui:
1) Early restructuring untuk nasabah yang berpotensi
downgrade.
2) Monitoring yang ketat atas nasabah yang masuk
watchlist.
c. Peluncuran program insentif internal untuk
meningkatkan produktivitas collector;
d. Perbaikan collection model dan tools untuk
nasabah retail dan konsumer

146

2. Risiko Pasar
Pelaksanaan squaring transaksi valas sehingga PDN
tetap rendah
3. Risiko Likuiditas
a. Pemantauan risiko likuiditas antara lain
monitoring rasio pembiayaan terhadap dana
serta pemenuhan safety level;
b. Penetapan protokol likuiditas rencana
pendanaan darurat;
c. Pengembangan pipe line management.
4. Risiko Operasional
a. Pengembangan career path dan talent
management;
b. Pelatihan masif dan berkesinambungan untuk
front end, middle end, dan back end;

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

5.

6.

7.

8.

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

c. Pembentukan RBC di wilayah/cabang dan


pembentukan DCOR (Desentralized Compliance &
Operational Risk) di unit kerja Kantor Pusat untuk
memperkuat pengendalian internal;
d. Penguatan infrastruktur IT (pengembangan
aplikasi, IT security, DRC).
e. Pengembangan Business Continuity Management
(BCM) untuk menjamin kegiatan operasional
bank tetap dapat berfungsi walaupun terdapat
gangguan (disaster).
Risiko Hukum
a. Penggunaan jasa external lawyer dalam
membantu penanganan kasus-kasus hukum
yang mengandung tuntutan ganti rugi;
b. Sosialisasi legal awareness bidang pembiayaan
dan pendanaan melalui training di kanwi/cabang;
c. Pencadangan potensi kerugian bank akibat
tuntutan hukum.
Risiko Reputasi
a. Peningkatan pelayanan penyelesaian nasabah
sesuai service level agreement (SLA) yang berlaku;
b. Implementasi command center untuk
pengelolaan masalah yang berpotensi
berdampak pada risiko reputasi di BSM;
c. Pelaksanaan media visit dan media feeding.
Risiko Stratejik
a. Percepatan pertumbuhan bisnis bank antara lain
melalui sinergi dengan Grup Bank Mandiri.
b. Peningkatan program efisiensi biaya.
c. Pelaksanaan performance review secara berkala
atas kinerja bisnis.
Risiko Kepatuhan
a. Enhancement sistem (TI) reminder kewajiban
pelaporan kepada pihak ketiga melalui Sistem
Informasi Kepatuhan (SIK);
b. Pemberdayaan fungsi internal sharia advisory
untuk mengkaji dan menganalisas kesesuaian
dari suatu produk/aktivitas bank dengan prinsip
syariah;
c. Pemberian independent compliance note untuk
bidang pembiayaan serta compliance checklist
untuk pembukaan dan relokasi outlet.
d. Sosialisasi kewajiban pelaporan Bank kepada
pihak ketiga (regulator/otoritas) melalui forum
(tatap muka) dan email blast kepada seluruh unit
kerja yang memiliki kewajiban pelaporan kepada
pihak ketiga;

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

9. Risiko Imbal Hasil


Pengembangan produk dengan fitur reviewable price
dan penerapan protokol imbal hasil.
Satuan Kerja Audit Intern memberikan pendapat atau
evaluasi atas risiko inheren dan kualitas penerapan
manajemen risiko pada Laporan Profil Risiko.

Regulasi Baru dan Antisipasi Bank


Bank senantiasa melakukan kajian atas setiap regulasi
baru. Banktelahmelakukan kajian atas ketentuan
permodalan sesuai POJK No. 21/POJK.03/2014,yang
mensyaratkanbank untuk membentukCapital
Conservation Buffer,Countercyclical BufferdanCapital
Surchargebagi bank sistemik.Di samping itu,bank
telah membuat simulasi atas implementasi ketentuan
baru mengenaipenurunan Aktiva Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR) pembiayaan beragun rumah tinggal dan
pembiayaan kepada UMKM yang dijamin oleh lembaga
pembiayaan atau asuransi pembiayaan. Berdasarkan
kajiantersebut, ATMR akan menurun sehingga rasio
kecukupan modalyang harus dipenuhi Bankmeningkat.
Dari sisi likuiditas, bankmengkaji dampak peralihan
pengelolaan dana haji dari Kementerian Agama kepada
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sesuai UU No.34
tahun 2014. Bank memiliki cadangan likuiditas di atas
safety level untuk mengantisipasi kondisi tersebut. Di
samping itu secara konsolidasi, Bank diwajibkan untuk
memenuhi rasio kecukupan likuiditas atau Liquidity
Coverage Ratio (LCR) minimal 100%, dengan realisasi
tahun 2015 di atas 100%.

Rencana Pengembangan Manajemen


Risiko
Bank menyelaraskan pengembangan manajemen risiko
dengan perkembangan bisnis dan kondisi eksternal
termasuk regulasi baru. Aktivitas pengembangan
manajemen risiko yang akan dilakukan pada tahun 2016
antara lain:
1. Implementasi Risk and Control Self Assessment (RCSA)
di seluruh unit kerja kantor cabang pembantu dan
kantor pusat.
2. Penerapan metodologi pengukuran risiko berupa
rating komersial.
3. Pengembangan sistem informasi manajemen risiko
melalui dashboard.
4. Penetapan Risk Appetite Statement.
5. Pengembangan Capital Management.
6. Pengembangan metodologi industry classification
dan stress test risiko kredit

147

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Teknologi Informasi

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

d.
e.

Dukungan kemampuan informasi dan teknologi


yang memadai sangat diperlukan untuk mendukung
kegiatan operasional Bank. Program kerja yang
diimplementasikan pada tahun 2015 diarahkan
guna mendukung rencana kerja perusahaan dalam
menyukseskanCorplan serta menyempurnakan
penggunaan Teknologi Informasi (TI) yang meliputi
program kerja rutinitas dan strategi.

Profil Head of IT Operation Group (IOG)


Lahir di Palembang tanggal
1 Desember 1972. Lulus dari
Fakultas Ekonomi Universitas
Sriwijaya tahun 1996.
Bergabung dengan BSM sejak
1 Februari 2012 (berdasarkan
SK No.17/044-KEP/DIR tanggal
21 Januari 2015). Saat ini Beliau
menjabat sebagai Pjs. Head
of IT Strategy & Assurance
Group (ISG) (berdasarkan SK
No.17/847-KEP/DIR tanggal 3
Nopember 2015).

Syafid Hidayat

Head of IT Operation Group (IOG)


Pelaksanaan kegiatan Teknologi Informasi yang bersifat
rutinitas meliputi :
a. Melaksanakan support kepada cabang;
b. Menjaga kapasitas data dengan archiving, backup
dan cutting database secara berkala;
c. Menjaga performance hardware untuk mendukung
operational cabang;
d. Melakukan tertib administrasi dalam penyelesaian
permasalahan;
e. Menjaga SLA operational Helpdesk dengan focus
kepada penanganan operational berdasarkan
Aplikasi Core dan non Core;
f. Melakukan Supervisi dan control pelaksanaan
perkerjaan pemeliharaan perangkat oleh pihak
ketiga
Untuk kegiatan yang bersifat strategis meliputi:
a. Mengimplementasikan New Data Center untuk
mendukung Data center BSM yang eksisting;
b. Penyedia Mesin Server IBM Power 8 untuk
mendukung aplikasi (WISE, SAVE, IDPS, Switching,
dsb);
c. Penyediaan insfrastruktur Jaringan dan Security

148

f.
g.
h.
i.
j.

Tata Kelola
Perusahaan

untuk mendukung aplikasi (WISE, SAVE, IDPS,


Switching, dsb);
Fokus tahun 2015 adalah pengembangan aplikasi
WISE, SAFE, IDEA dan NICE;
Mengembangkan Business Intelegent system, untuk
menyediakan informasi strategis yang mendukung
kelancaran bisnis Bank dan keputusan manajemen
meliputi informasi strategis kinerja keuangan dan
kesehatan bank dalam laporan internal Bank;
Mengembangkan aplikasi sesuai dengan yang
sitetapkan oleh Regulator;
Menyediakan dan mengimplementasikan Cash
Management System untuk mendukung nasabah
Commercial;
Pengembangan Aplikasi SKN Gen 2;
Pengembangan Aplikasi tabungan Simpanan
Pelajar/ Tabungan Siswa Syariah;
Pengembangan aplikasi E-Dapem.

Diperlukan strategi khusus dalam menghadapi


tantangan risiko teknologi informasi. IT Group senantiasa
menerapkan strategi untuk menghadapi risiko-risiko
Teknologi Informasi, antara lain:
a. Pelaporan secara berkala kepada Direktur Bidang
atas pelaksanaan proyek Teknologi Informasi (TI);
b. Untuk Pelaksanaan uji coba Disaster Recovery
Plan (DRP) berdasarkan ketentuan regulator yang
mengharuskan bank melakukan uji coba DRP
paling kurang sekali dalam satu tahun saat ini
belum dilakukan karena Bank sedang melakukan
proses switch over dan penataan Disaster Recovery
Center (DRC) dari Surabaya ke Rempoa. Untuk itu
manajemen telah melakukan negosiasi ke pihak
regulator terkait belum adanya pelaksanaan DRP di
tahun 2015;
c. Evaluasi profil risiko (Risk Register) berbasis aset
teknologi informasi secara berkala paling kurang
satu kali dalam satu tahun yang kemudian
dilaporkan kepada Direktur Bidang;
d. Pembuatan dan pembaharuan ketentuan-ketentuan
internal sebagai bagian penanganan manajemen
risiko.

Pengadaan Barang
dan Jasa
BSM berupaya untuk mengimplementasikan GCG dalam
setiap aktivitasnya, termasuk dalam proses pengadaan
barang dan jasa. Implementasi GCG dalam proses
pengadaan barang dan jasa dilakukan untuk menjamin

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

proses pengadaan barang dan jasa yang sehat, efektif


dan efisien.
Sebagai landasan dalam proses pengadaan barang
dan jasa maka proses pengadaan barang dan jasa
di lingkungan BSM diatur dalam ketentuan Standar
Prosedur Operasional (SPO) Operasi Pengadaan barang
dan Jasa No.15/063A/OPS, tanggal 30 September
2013. Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa di BSM
dilakukan oleh Strategic Procurement Group.

Profil Head of Strategic Procurement


Group (SCG)

Lahir di Jakarta, 23 Oktober


1962. Lulus dari UPN Veteran,
Jakarta tahun 1985. Bergabung
dengan BSM sejak tahun 1999
(berdasarkan SK No.17/085KEP/DIR tanggal 05 Februari
2015).

Musdar Ayub

Head of Strategic Procurement Group (SCG)


Prinsip umum pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
harus menerapkan prinsip efisien, efektif, kompetitif,
transparan, adil dan wajar, dan akuntabel.
Efisien: Pengadaan barang dan jasa harus diusahakan

TAHAP
1

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

mendapatkan hasil yang optimal dan terbaik dalam


waktu yang cepat dan menggunakan dana dan
kemampuan seminimal mungkin secara wajar dan
bukan hanya didasarkan pada harga terendah.
Efektif: Pengadaan barang dan jasa harus sesuai
dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan
memberikan manfaat yang sebesar besarnya sesuai
dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Kompetitif: Pengadaan barang dan jasa harus terbuka
bagi penyedian barang dan jasa yang memenuhi
persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang
sehat diantara penyedian barang dan jasa yang setara
dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan
ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan.
Transparan: Seluruh ketentuan dan informasi
mengenai pengadaan barang dan jasa sifatnya terbuka
bagi penyedia brang dan jasa yang berminat.
Adil dan Wajar: Memberikan perlakuan yang sama
(equal treatment) bagi semua penyedia barang dan jasa
yang memenuhi syarat.
Akuntabel: Pengadaan barang dan jasa harus mencapai
sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga
menjauhkan potensi penyalahgunaan wewenang dan
penyimpangan proses pengadilan.
Alur proses pengadaan barang dan jasa di BSM dapat
dijelaskan sbb:

Penerimaan surat / memo permohonan pengadaan dari unit kerja Cabang dan kantor pusat.
Seluruh permintaan atas barang dan jasa terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan
prinsip dari Direktur Bidang dan memastikan ketersediaan anggaran dalam RBB tahun
berjalan.

Penerbitan Daftar Rekanan Terseleksi yang diundang (DRTU) untuk pengadaan barang dan jasa
dengan limit tertentu. Vendor yang diundang terbatas dalam database rekanan BSM yang telah
terakreditasi oleh Vendor Management BSM.

TAHAP
2
Rapat penjelasan proyek (aanwijzing)

TAHAP
3

TAHAP
4

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Pelaksanaan Tender
a. Menentukan pemenang tender
b. Laporan hasil tender kepada
manajemen BSM
c. Membuat perjanjian kerjasama (SPK/
PKS atau PO)

Setiap pengadaan barang dan jasa


dengan anggaran biaya lebih dari
Rp100 Juta wajib dilengkapi dengan
Harga Perkiraan Sendiri (HPS). HPS
digunakan sebagai pembanding/ alat
negosiasi terhadap penawaran yang
diberikan oleh vendor.

149

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Tata Kelola
Perusahaan

Struktur GCG

162

Pemegang Saham

163

Rapat Umum Pemegang Saham


(RUPS)

163

153

Dewan Komisaris

169

Dasar dan Penerapan GCG

154

Komisaris Independen

173

Konsep Implementasi GCG BSM

154

Direksi

174

Komitmen Penerapan GCG Secara


Berkelanjutan

155

Apresiasi Implementasi GCG

156

Hubungan Dewan Komisaris dengan


Direksi
Keberagaman Komposisi Dewan
Komisaris dan Direksi

Self Assessment GCG

156

Rating GCG CGPI Award

160

Tata Kelola Perusahaan

150

Pendahuluan

152

Motivasi Penerapan GCG

152

Prinsip-prinsip GCG

150

Assessment Dewan Komisaris

181
182
182

Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi


dan Dewan Pengawas Syariah

183

Daftar Konsultan yang Digunakan

216

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi

185

Manajemen Risiko

224

Pengungkapan Hubungan Afiliasi


Anggota Dewan Komisaris, Direksi
dan/atau Pemegang Saham
Pengendali

Internal Audit

224

192

Kepatuhan

224

Dewan Pengawas Syariah

193

Corporate Social Responsibility

224

Komite Audit

195

Perkara Penting

224

Komite Pemantau Risiko

202

Pendapatan Non Halal dan


Penggunaannya

225

Komite Remunerasi dan Nominasi

207

Code of Conduct

226

Corporate Secretary

209

Penanganan Benturan Kepentingan

228

Akses Data dan Informasi

212

Whistleblowing System

230

Sistem Pengendalian Intern

213

Praktik Bad Corporate Governance

232

Akuntan Publik

214

Rencana Pengembangan GCG Tahun


2016

233

151

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Pendahuluan
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) maka
tidak lepas dari implementasi prinsip-prinsip GCG.
Prinsip-prinsip GCG menjadi mutlak diperlukan dalam
mendukung kelangsungan usaha perusahaan. Banyak
perusahaan-perusahaan kelas dunia yang sudah
puluhan tahun, namun runtuh akibat praktik bad
corporate governance yang dilakukan oleh orang dalam
perusahaan sendiri. Berkaca dari pelajaran yang ada,
BSM menyadari perlunya untuk terus mempraktekkan
dan mengikuti perkembangan praktik GCG sesuai
dengan kebutuhan. Pentingnya implementasi prinsipprinsip GCG menjadikan BSM untuk terus berupaya
menjalankan sistem perbankan yang sehat dengan
berlandaskan prinsip-prinsip GCG.
Implementasi pelaksanaan GCG di BSM mengacu
pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009
tanggal 7 Desember 2009 dan Surat Edaran Bank
Indonesia No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi BUS dan
UUS, yaitu: penerapan 5 prinsip dasar Keterbukaan
(Transparency), Akuntabilitas (Accountability),
Pertanggungjawaban (Responsibility), Profesional
(Professional) dan Kewajaran (Fairness). Dalam
prakteknya, BSM juga berpedoman pada aturan lain
selama tidak bertentangan dengan aturan regulator dan
sesuai dengan kebutuhan BSM.

Motivasi Penerapan
GCG
Implementasi GCG bagi BSM merupakan sebuah
kebutuhan dalam menghadapi era kompetisi global saat
ini. BSM sangat merasakan manfaat dari implementasi
GCG, karena dengan menerapkan GCG maka keselarasan
tujuan Bank dengan tujuan para stakeholders-nya akan
terjalin dengan baik. Dengan adanya keselarasan tujuan
maka akan tercipta iklim bisnis yang kondusif dan
selanjutnya akan mendorong peningkatan kinerja.

152

Beberapa pertimbangan strategis dalam menerapkan


GCG, yaitu:
1. Bank sebagai lembaga kepercayaan
Untuk mendapatkan kepercayaan dari para
Stakeholders, Bank harus:
Memiliki Kinerja Keuangan (Financial Performance)
yang baik;
Memiliki Tingkat Kesehatan Bank yang baik;
Memiliki kecukupan modal diatas ketentuan
minimum dan Profil Risiko secara komposit
rendah;
Menjaga kerahasiaan Nasabah penyimpan dan
simpanannya serta rahasia Perusahaan;
Menjamin keterbukaan dalam penyampaian
informasi kepada Publik berkaitan dengan produk
dan aktivitas baru Bank;
Menjaga kepentingan shareholders dan
stakeholders;
Mengendalikan risiko reputasi agar dapat
mencegah persepsi negatif kepada Bank sekaligus
menjaga pencitraan bagi Bank;
Memiliki Sumber Daya Manusia yang handal,
profesional, integritas yang tinggi, serta akhlak
dan moral yang baik;
Menerapkan Tata Kelola Perusahaan secara
konsisten dan berkelanjutan;
Meningkatkan dan atau mempertahankan
kualitas mutu pelayanan secara konsisten dan
berkelanjutan.
2. Bank sebagai lembaga pelayanan publik
Sebagai lembaga pelayanan publik, Bank harus
dapat memberikan Pelayanan Terbaik kepada
nasabah. Kepuasan nasabah (customer satisfaction)
harus dapat terjaga dan bank harus mampu
memberikan pelayanan melebihi harapan
pelanggan. Bank juga harus dapat memberikan
fasilitas kenyamanan bagi nasabah berupa sarana
dan prasarana, ketepatan waktu transaksi, on-line
system, non stop service transaksi penarikan tunai
dan transfer serta fasilitas lainnya. Sesuai fungsinya
Bank dalam melaksanakan intermediasi yakni
menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya
kembali kepada masyarakat dalam bentuk
pembiayaan, Bank dapat membantu dan mendorong
pertumbuhan perekonomian dan pembangunan
daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat. Bank dapat sebagai agent of development
dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian
(prudential banking).
PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Prinsip-Prinsip GCG

Implementasi GCG di BSM berdasarkan prinsip-prinsip GCG yang meliputi: Transparency, Accountability,
Responsibility, Professional, dan Fairness (TARProF).
Penerapan prinsip-prinsip GCG BSM dapat diuraikan sebagai berikut:

Prinsip-Prinsip GCG

Uraian

Transparency

Keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta


keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.

Accountability

Kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga


pengelolaannya berjalan secara efektif.

Responsibility

Kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku


dan prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat.

Professional

Manajemen dan seluruh individu dalam Bank memiliki kompetensi, mampu bertindak
obyektif, dan bebas dari pengaruh/tekanan dari pihak manapun serta memiliki
komitmen yang tinggi untuk mengembangkan Bank Syariah.

Fairness

Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan perjanjian


dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

153

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Dasar dan Penerapan


GCG

Selain ketentuan yang diharuskan dari berbagai aturan


perundang-undangan di atas, BSM juga mendasarkan
pada pedoman-pedoman implementasi GCG sebagai
berikut:

BSM senantiasa merujuk pada berbagai perundangundangan, peraturan, dan ketentuan yang berlaku
antara lain sebagai berikut:

1. Pedoman GCG Indonesia yang dikembangkan oleh


Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG);
2. Pedoman GCG Perbankan Indonesia yang
dikembangkan oleh Komite Nasional Kebijakan
Governance (KNKG);
3. Principles for Enhancing Corporate Governance
yang diterbitkan oleh Basel Committee on Banking
Supervision.

1. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia


tahun 1945
2. Undang-undang Republik Indonesia No.40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas;
3. Undang-undang Republik Indonesia No.21 Tahun
2008 tentang Perbankan Syariah;
4. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/13/PBI/2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia
Nomor 11/3/PBI/2009 Tentang Bank Umum Syariah;
5. PBI No.13/23/PBI/2011 tentang Penerapan
Manajemen Risiko bagi BUS dan UUS;
6. Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tentang
Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) &
Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) bagi Bank
Umum;
7. PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan
SEBI No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi BUS
dan UUS;
8. PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011
tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum;
9. Peraturan OJK (POJK) No.8/POJK.03/2014 tentang
Penilaian Tingkat Kesehatan BUS dan UUS;
10. Surat Edaran OJK (SEOJK) No.10/SEOJK.03/2014
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUS dan UUS;
11. POJK No.18/POJK.03/2014 tanggal 18 November
2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi
Konglomerasi Keuangan;
12. Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri;
13. Board Manual PT Bank Syariah Mandiri;
14. Pedoman Pelaksanaan Penerapan APU & PPT Bank
Syariah Mandiri;
15. SE No.15/004/UMM tanggal 3 April 2013 tentang
Good Corporate Governance;
16. Kebijakan Pengendalian (KBP) Hukum, Kepatuhan
Dan Anti Pencucian Uang & Pencegaham Pendanaan
Terorisme (APU & PPT) Bank Syariah Mandiri.

154

Konsep Implementasi
GCG BSM
Untuk mendapatkan manfaat dari implementasi GCG
yang optimal, maka implementasi GCG harus dilakukan
secara terarah, terencana, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, berkesinambungan dan melibatkan seluruh
elemen perusahaan. BSM berpedoman pada Peraturan
Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 Tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah.
Tahapan Implementasi GCG di BSM menggunakan
pendekatan sebagai berikut:

Komitmen GCG

Keberlanjutan

Sosialisasi dan
Evaluasi

Struktur GCG

Mekanisme GCG

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Penjelasan dari Konsep Implementasi GCG tersebut


sebagai berikut:

1. Komitmen GCG

Tahapan awal dalam implementasi GCG adalah


membangun komitmen jajaran perusahaan untuk
menjadi bagian dalam implementasi GCG. Bentuk
implementasi komitmen GCG bersama dimulai
dengan membangun landasan yang menjadi dasar
pelaksanaan komitmen implementasi GCG seperti:
anggaran dasar perusahaan, visi misi perusahaan,
Code of Conduct, dan GCG charter.

2. Struktur GCG
BSM melengkapi dan menempatkan sumber
daya yang tepat pada struktur perusahaan dan
menyempurnakan berbagai infrastruktur pendukung
untuk memastikan governance process dapat
berjalan sebagaimana mestinya.

3. Mekanisme GCG
Prinsip-prinsip GCG dibuat melekat dalam kebijakan,
pedoman dan prosedur kerja, dan aturan internal
lainnya guna memastikan prinsip-prinsip GCG benar
benar terlaksana dalam governance process.

4. Sosialisasi dan evaluasi


Untuk memastikan jajaran perusahaan dapat
mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG yang
telah diinternalisasi dalam sistem perusahaan maka
dilakukan sosialisasi kepada jajaran perusahan.
Melalui sosialisasi diharapkan jajaran perusahaan
memahami dan dapat mengimplementasikan
GCG dengan baik dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya. Evaluasi dilaksanakan untuk
memantau sampai sejauh mana implementasi GCG
telah dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan
guna meningkatkan implementasi GCG kedepan
secara berkelanjutan.

5. Keberlanjutan
Keberhasilan implementasi GCG tidak didapatkan
secara instan. Konsistensi dan keberlanjutan
implementasi prinsip-prinsip GCG menjadi kunci
penting dalam implementasi GCG. Evaluasi yang
dilaksanakan merupakan salah satu cara untuk
memperbaiki implementasi GCG yang telah berjalan.
Selain evaluasi, inovasi dalam implementasi
GCG juga menjadi kunci dalam keberhasilan
implementasi GCG.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Komitmen Penerapan
GCG Secara
Berkelanjutan
BSM menyadari bahwa penerapan GCG merupakan
proses jangka panjang yang akan menghasilkan
sustainable value, sehingga Bank mutlak memerlukannya
untuk menghadapi persaingan usaha, meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dalam mengelola sumber
daya, memaksimalkan nilai perusahaan, sehingga BSM
mampu beroperasi dan tumbuh secara berkelanjutan.
Oleh karenanya, BSM terus berupaya optimal untuk
melakukan internalisasi prinsip-prinsip GCG ke dalam
sistem dan prosedur serta pembentukan perilaku yang
sesuai guna mendorong terciptanya budaya yang
menjunjung tinggi profesionalisme, integritas, kualitas
layanan dan prudential banking.
Selama tahun 2015, berbagai program terkait GCG yang
telah dilakukan adalah:

1. Kebijakan Dasar GCG


BSM telah melakukan internalisasi prinsip-prinsip
GCG ke dalam kebijakan operasional yang berlaku.
BSM menyadari internalisasi prinsip-prinsip
GCG yang lebih luas secara berkelanjutan perlu
dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan cakupan
implementasi GCG di setiap aspek kegiatan BSM.
Sebagai dasar pedoman, BSM telah memiliki aturan
internal terkait GCG yang di tuangkan dalam Surat
Edaran No.15/004/UMM, tanggal 3 April 2013 perihal
Good Corporate Governance yang saat ini sedang
dilakukan pengkinian sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7
Desember 2009, Surat Edaran Bank Indonesia
No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi BUS
dan UUS dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No.18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola
Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

2. Sinergi Dengan Perusahaan Induk


Merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No.18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola
Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, maka
BSM selaku perusahaan anak dari Bank Mandiri
turut menjadi bagian dalam sinergi pelaksanaan
tata kelola yang baik. Sebagai wujud komitmen
pelaksanaan tata kelola terintegrasi dengan

155

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

perusahaan induk, salah satu anggota Dewan Komisaris Independen dan anggota Dewan Pengawas Syariah telah
ditunjuk menjadi anggota dalam Komite Tata Kelola Terintegrasi.

Apresiasi Implementasi GCG


Berbagai apresiasi yang diperoleh selama 2015 sebagai bentuk pengakuan dari pihak eksternal, baik dari lokal
maupun internasional atas konsistensi BSM dalam menerapkan prinsip GCG. Selama 2015, BSM telah berhasil meraih
penghargaan yang khusus terkait GCG:

Penghargaan

Instansi Penyelenggara
Penghargaan

Peringkat 2 Kategori Swasta Keuangan


Non Listed dalam Annual Report Award
2014

Otoritas Jasa Keuangan dengan


Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian
BUMN, Bank Indonesia, Bursa Efek
Indonesia, Komite Nasional Kebijakan
Governance, dan Ikatan Akuntan
Indonesia

Perusahaan Sangat Terpercaya


berdasarkan Corporate Governance
Perception Index

Indonesian Institute for Corporate


Governance dan Majalah SWA

Aspek yang Diniliai

Keterbukaan informasi yang


disampaikan dalam Laporan Tahunan
BSM 2014

Penerapan GCG di BSM

Apresiasi tersebut membuktikan bahwa stakeholders mengakui keberhasilan implementasi GCG yang dijalankan oleh
BSM.

Self Assessment
GCG
Sebagai wujud komitmen BSM terhadap Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan (SE OJK) No.10/SEOJK.03/2014
Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah. Untuk memastikan
penerapan prinsip prinsip GCG maka BSM secara rutin
telah melaksanakan self assessment GCG.
Pelaksanaan self assessment GCG telah sesuai dengan
SE OJK yang meliputi tiga aspek governance, yaitu
governance structure, governance process dan governance
outcome. Penilaian ketiga aspek governance tersebut
dilakukan terhadap:
a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris;
b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite;

156

d. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan


Pengawas Syariah;
e. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa;
f. Penanganan benturan kepentingan;
g. Penerapan fungsi kepatuhan;
h. Penerapan fungsi audit intern;
i. Penerapan fungsi audit ekstern;
j. Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD); dan
k. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
BUS, laporan pelaksanaan Good Corporate
Governance serta pelaporan internal.
BSM telah menyampaikan hasil self assessment
pelaksanaan GCG kepada OJK setiap semester. Pada
semester I tahun 2015 dengan hasil penilaian 1 atau
kategori predikat sangat baik. Kesimpulan umum hasil
self assessment semester I 2015 ada sebagai berikut:

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Peringkat
Individual

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Definisi Peringkat
Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum
sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good
Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate
Governance, maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat diselesaikan
dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.

Analisis
a.

Identifikasi Permasalahan
No.
1

Faktor & Indikator

Kelemahan

Penyebab (Root Cause)

Faktor:
Pelaksanaan prinsip syariah dalam Kegiatan
Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta
Pelayanan Jasa

Fungsi pengembangan
produk saat ini
belum sepenuhnya
independen karena
masih ada di dalam
Unit Bisnis, meskipun
telah berada pada
departmen tersendiri
yang terpisah dari
departmen bisnis.

Belum ada Unit terpisah yang secara


khusus mengelola pengembangan
produk secara corporate BSM, sehingga
memungkinkan terjadinya tumpang tindih
ketentuan untuk produk yang beririsan
antara segmen yang satu dengan lainnya.
BSM memiliki strategi untuk
menggabungkan fungsi pengembangan
produk dengan fungsi bisnis dengan
tujuan untuk:
a. Pengembangan produk dilakukan
secara tailor made sesuai kebutuhan
bisnis (nasabah).
b. Percepatan pemenuhan kebutuhan
pasar terhadap produk perbankan
syariah (time to market).

Indikator:
Bank memiliki fungsi pengembangan produk
yang independen terhadap unit bisnis (fungsi
penghimpunan dana, penyaluran dana dan
pelayanan jasa).

BSM menjaga independensi fungsi


pengembangan produk melalui
rapat working group yang melibatkan
compliance, risk, dan policy.
b.

Kekuatan Pelaksanaan GCG


No.
1

Faktor & Indikator

Faktor Penguat

Faktor:
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris

a.

Indikator:
a. Dewan Komisaris telah menyediakan waktu
yang cukup untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara optimal.
b. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa
Komite yang dibentuk telah menjalankan
tugasnya secara efektif.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

b.

Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk


melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.
Dewan Komisaris selama semester I tahun 2015, secara rutin
telah melakukan rapat (Rapat Komisaris/Rakom dan Rapat Dewan
Komisaris dan Direksi/Rakomdir) sebanyak 6 (enam) kali rapat
dan 23 kali rapat Komite yaitu, sbb:
Komite Audit, sebanyak 5 (lima) kali.
Komite Pemantau Risiko, sebanyak 12 (dua belas) kali.
Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 6 (enam) kali.
Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk
menjalankan tugasnya dengan efektif dan secara berkala
me-review dan memonitor pelaksanaan tugas Komite melalui
laporan-laporan kajian/telaah yang dibuat oleh Komite, serta
meminta Komite untuk melakukan kajian/telaah terhadap suatu
kegiatan usaha Bank.
realisasi pencapaian RBB per bulan,
tindak lanjut saran Dewan Komisaris pada Rakomdir bulan
sebelumnya dan
action plan pencapaian RBB bulan berikutnya.

157

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Faktor:
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

a.

Indikator:
a. Anggota Direksi membudayakan
pembelajaran secara berkelanjutan dalam
rangka peningkatan pengetahuan tentang
perbankan dan perkembangan terkini terkait
bidang keuangan/lainnya yang mendukung
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya
pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi.
b. Direksi telah mengembangkan Budaya
Manajemen Risiko pada seluruh jenjang
organisasi.

Faktor:
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite.
Indikator:
a. Rapat Komite diselenggarakan sesuai
kebutuhan Bank.
b. Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi
yang dapat dimanfaatkan secara optimal
oleh Dewan Komisaris.

158

Tata Kelola
Perusahaan

Direksi telah membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan


untuk meningkatkan pengetahuan tentang perbankan dan
perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya.
Kegiatan tersebut diantaranya dalam bentuk project Knowledge
Management, Corporate Culture, Sharing pada Forum Doa
Pagi, Rapat Kerja Nasional, dan memberikan beasiswa kepada
pegawainya.
Direksi juga telah mencanangkan program Displin Budaya yang
salah satunya adalah budaya belajar (learning culture). Hal ini
ditunjang dengan komitmen Direksi dengan mendorong proses
belajar di luar kelas melalui media online seperti E-Learning dan
BSM Known Portal (knowledge Management portal).
Dalam berbagai kesempatan, Direksi memberikan knowledge
& experience sharing kepada para pegawai melalui program
pendidikan yang diselenggarakan oleh BSM seperti SDP (staff
Development Program), ODP (Officer Development Program).
Hal tersebut menunjukkan bahwa Direksi memiliki komitmen
terhadap budaya pembelajaran dan menjadi role model bagi
seluruh manajemen untuk membudayakan proses belajar.

b.

Direksi telah mengembangkan budaya manajemen risiko ke


seluruh jenjang organisasi melalui program Pembuatan Profil
Risiko Operasional Cabang. Program training terkait manajemen
risiko telah dilakukan dan terus berlanjut. Program untuk
meningkatkan risk culture/awareness terus berlanjut dengan
sebutan ALERT (Awareness Leveling of risk, Effective mitigation, Risk
forum, Training and refreshment)

a.

Rapat Komite dilakukan baik secara berkala maupun sesuai


dengan kebutuhan Bank. Rapat yang telah dilakukan sampai
dengan semester 1 tahun 2015, sebagai berikut:
Komite Audit, sebanyak 5 (lima) kali.
Komite Pemantau Risiko, sebanyak 12 (dua belas) kali.
Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 6 (enam) kali.

b.

Dalam pelaksanaan rapat komite, telaah dan/atau kajian yang


dilakukan adalah terkait kondisi Bank terkini dan inisiatif strategis
Bank sehingga hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang
dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Peringkat
Individual

Definisi Peringkat
Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum
baik. Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang
memadai. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance
maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan
tindakan normal oleh manajemen Bank.

Analisis
c.

Identifikasi Permasalahan
No.
1

Faktor & Indikator

Kelemahan

Penyebab (Root Cause)

Faktor:
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank

Masih terdapat
pelanggaran terhadap
ketentuan yang
berlaku antara lain
keterlambatan laporan,
yang mengakibatkan
sanksi kewajiban
membayar bagi BSM.

Kurangnya awareness dalam pembuatan


laporan agar sesuai dengan ketentuan
BI/OJK/ Regulator lain dan dampaknya
terhadap Bank.

Indikator:
Bank berhasil menurunkan tingkat pelanggaran
terhadap ketentuan yang berlaku.

d.

Kekuatan Pelaksanaan GCG


No.
1

Faktor & Indikator

Faktor Penguat

Faktor:
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris

a.

Indikator:
a. Dewan Komisaris telah menyediakan waktu
yang cukup untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara optimal.
b. Dewan Komisaris telah membentuk Komite
Audit, Komite Pemantau Risiko, serta
Komite Remunerasi dan Nominasi.

b.

Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk


melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.
Dewan Komisaris selama semester II tahun 2015, secara rutin
telah melakukan rapat, antara lain:
Rapat Dewan Komisaris (Rakom), sebanyak 3 (tiga) kali;
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (Rakomdir), sebanyak
7 (tujuh) kali;
Rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan DPS (Rapat Gabungan/
Ragab), sebanyak 1 (satu) kali;
Rapat Komite-Komite, sebanyak 26 (dua puluh enam) kali.
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi & Nominasi.
Pengangkatan anggota Komite telah dilakukan oleh Direksi
berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. Seluruh Anggota
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi
dan Nominasi yang diangkat bukan merupakan anggota Direksi
Bank maupun Bank lain.

Rapat Komite selama semester II tahun 2015, telah diadakan sebanyak


26 (dua puluh enam) kali yaitu, sebagai berikut:
a. Komite Audit, sebanyak 8 (delapan) kali.
b. Komite Pemantau Risiko, sebanyak 16 (enam belas) kali.
c. Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 2 (dua) kali.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

159

semangat perubahan untuk menang

Pada semester II 2015 hasil penilaian self assessment pelaksanaan GCG adalah 2 atau masuk dalam kategori baik.
Secara umum kesimpulan hasil self assessment semester II 2015 adalah sebagai berikut:

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Faktor:
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.
Indikator:
a. Anggota Direksi memiliki kemauan
dan kemampuan untuk melakukan
pembelajaran secara berkelanjutan
dalam rangka peningkatan pengetahuan
tentang perbankan dan perkembangan
terkini terkait bidang keuangan/lainnya
yang mendukung pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya.
b. Direksi telah mengungkapkan kebijakan
kebijakan Bank yang bersifat strategis di
bidang kepegawaian kepada pegawai
dengan media yang mudah diakses
pegawai.

Faktor:
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite.
Indikator:
a. Rapat Komite diselenggarakan sesuai
kebutuhan Bank.
b. Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi
yang dapat dimanfaatkan secara optimal
oleh Dewan Komisaris.

Rating GCG CGPI


Award
BSM secara rutin mengikuti rating dan survei
Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang
diselenggarakan oleh The Indonesian Institute Corporate
Governance (IICG). CGPI adalah program riset dan
pemeringkatan pelaksanaan GCG di Indonesia yang
bertujuan mendorong perusahaan meningkatkan
kualitas governance melalui perbaikan yang
berkelanjutan.
Keikutsertaan BSM dalam program CGPI bertujuan
untuk:
1. Melakukan evaluasi pelaksanaan GCG secara
independen dalam rangka mencapai pelaksanaan
GCG yang optimal.
2. Bentuk tanggung jawab, transparansi dan komitmen
BSM kepada stakeholders atas pelasanaan GCG.

160

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

a.

b.

Tata Kelola
Perusahaan

Direksi memiliki kemauan dan kemampuan pembelajaran


berkelanjutan dalam rangka meningkatkan dan
mengembangkan pengetahuan untuk mendukung pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya. Antara lain dengan mengikuti
training-training baik di dalam maupun luar negeri, kegiatankegiatan asosiasi atau profesi seperti Asosiasi Bank Syariah
Indonesia (ASBISINDO), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan
Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP).
Direksi menyampaikan kebijakan-kebijakan Bank kepada
pegawai melalui SE Bank yang mudah diakses oleh setiap
pegawai bank. Juga disampaikan dalam kegiatan Forum
Doa Pagi, Raker, RakerWil, Family Gathering, e-Learning atau
BSMKnown, dll.

a.

Rapat Komite dilakukan baik secara berkala maupun sesuai


dengan kebutuhan Bank. Rapat yang telah dilakukan sampai
dengan semester II tahun 2015, sebagai berikut:
Komite Audit, sebanyak 8 (delapan) kali.
Komite Pemantau Risiko, sebanyak 16 (enam belas) kali.
Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 2 (dua) kali.

b.

Dalam pelaksanaan rapat komite, telaah dan/atau kajian yang


dilakukan adalah terkait kondisi Bank terkini dan inisiatif strategis
Bank sehingga hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang
dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.

Manfaat yang ingin dicapai dari pelaksanaan CGPI


adalah:
1. Memperbaiki faktor internal perusahaan yang belum
memadai guna meningkatkan kualitas penerapan
GCG.
2. Memetakan masalah strategis perusahaan guna
meningkatkan kualitas penerapan GCG.
3. Meningkatkan kesadaran dan komitmen
bersama jajaran internal perusahaan dalam
mengimplementasikan GCG
4. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap
perusahaan.
Aspek Penilaian dalam CGPI terdiri dari 4 (empat) aspek
sebagai berikut:

Self Assessment

Dokumen

Makalah

Observasi

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Penjelasan

Self Assessment

Penilaian Dokumen

Penilaian Makalah

Merupakan kegiatan pengisian kuesioner terkait dengan implementasi GCG di Perusahaan yang
dihubungkan dengan upaya manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi dalam rangka
mencapai tujuan Perusahaan dan menyelenggarakan bisnis yang beretika dan berkelanjutan

semangat perubahan untuk menang

Tahapan

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Merupakan pemenuhan persyaratan penilaian berupa penyerahan berbagai dokumen yang


telah dimiliki Perusahaan terkait dengan implementasi GCG di Perusahaan yang dihubungkan
dengan upaya manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi dalam rangka mencapai
tujuan Perusahaan dan menyelenggarakan bisnis yang beretika dan berkelanjutan
Merupakan pemenuhan persyaratan penilaian yang menjelaskan serangkaian proses dan
program implementasi GCG di Perusahaan yang dihubungkan dengan upaya manajemen
dalam mengelola risiko yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan dan
menyelenggarakan bisnis yang beretika dan berkelanjutan
Merupakan tahap akhir penilaian sebagai salah satu bagian penting dari proses riset dan
pemeringkatan CGPI berupa peninjauan langsung ke Perusahaan oleh tim penilai CGPI untuk
memastikan proses pelaksanaan serangkaian program implementasi GCG di Perusahaan yang
dihubungkan dengan upaya manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi dalam rangka
mencapai tujuan Perusahaan dan menyelenggarakan bisnis yang beretika dan berkelanjutan

Observasi

BSM telah mengikuti program CGPI sejak tahun 2012 sampai tahun 2015. Program CGPI
menilai pelaksanaan GCG periode tahun setelah berjalan. Selama empat periode (periode
penilaian tahun 2011-2014) keikutsertaan BSM dalam program CGPI, BSM mendapatkan
predikat perusahaan The Most Trusted Company. Pencapaian peringkat The Most Trusted
Company yang di dapat oleh BSM secara berturut turut menunjukkan komitmen BSM untuk
mengimplementasikan GCG secara berkelanjutan.

85,45

86,51

86,55

85,45

score
2011

2012

2013

2014

periode

Hasil penilaian CGPI BSM tahun 2014 mendapatkan skor sebesar 85,6.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

161

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Struktur GCG
Struktur GCG BSM telah merujuk pada Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan
Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah. Struktur GCG BSM terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi.
Struktur GCG BSM dapat dijelaskan sebagai berikut:

Good Corporate Governance Structure


Transparency

Accountability

Responsibility

Professional

Fairness

Struktur/Organ
RUPS

Dewan Komisaris

Direksi

Dewan Pengawas Syariah


Komite

Struktur/Organ Pendukung

162

Hubungan Investor

Corporate Secretary

Komite Audit

CSR

SKAI

Komite Pemantau Risiko

Corporate Values

Manajemen Risiko

Komite Remunerasi &


Dominasi

Communication

Compliance

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan


tanggung jawabnya telah membentuk komitekomite untuk membantu dan meningkatkan fungsi
pengawasan yang dijalankan Dewan Komisaris. Komite
yang dibentuk terdiri dari:
1. Komite Audit
2. Komite Pemantau Risiko
3. Komite Remunerasi & Nominasi
Komite komite yang dibentuk beranggotakan Dewan
Komisaris sendiri dan pihak pihak independen dan
profesional dibidangnya.
Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
pengelolaan bank sesuai dengan kewenangan dan
tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar perusahaan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Dalam menjalankan GCG
Direksi wajib memiliki fungsi paling kurang:
1. Audit intern:
2. Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko;
dan
3. Kepatuhan.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang
bertugas memberikan nasihat dan saran kepada Direksi
serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan
Prinsip Syariah. DPS bertugas memberikan nasihat dan
saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank
agar sesuai dengan Prinsip Syariah. Hasil pengawasan
DPS disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan setiap
semester.

Pemegang Saham

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Pemegang Saham BSM terdiri dari 2 (dua) pihak, yakni


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Mandiri Sekuritas.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki 99,99999966%
saham dan PT Mandiri Sekuritas memiliki 0,00000034%
saham.
Dalam melindungi kepentingan para pemegang saham,
BSM selalu mengacu pada Anggaran Dasar, beserta
seluruh ketentuan internal yang termasuk ke dalam
hierarki kebijakan sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku.

Rapat Umum
Pemegang Saham
(RUPS)
Kedudukan RUPS Dalam Perusahaan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan
Organ Perusahaan yang memiliki semua kewenangan
yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris dan
Direksi. Melalui RUPS, para pemegang saham dapat
mempergunakan haknya, mengemukakan pendapat
dan memberikan suaranya dalam proses pengambilan
keputusan penting yang menyangkut pengembangan
dan masa depan BSM secara fair dan transparan.
Dalam Anggaran Dasar BSM, RUPS terdiri dari RUPS
Tahunan dan RUPS Luar Biasa.

Pelaksanaan RUPS
Pemegang saham adalah individu atau badan hukum
yang secara sah memiliki saham perusahaan. Pemegang
saham tidak melakukan intervensi terhadap fungsi,
tugas, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi.
RUPS merupakan wadah bagi pemegang saham
untuk mengambil keputusan secara wajar, transparan,
dan untuk kepentingan perusahaan jangka panjang.
Pemegang saham melalui RUPS memiliki kewenangan
untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Sepanjang tahun 2015, BSM telah melaksanakan RUPS


sebanyak 1 (satu) kali yang terdiri dari 1 (satu) kali RUPS
Tahunan dan tidak mengadakan RUPS Luar Biasa.
RUPS Tahunan
Pada tanggal 1 April 2015, BSM menyelenggarakan RUPS
Tahunan dengan agenda sebagai berikut:
1. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan
Laporan Keuangan Perseroan dan Persetujuan
Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris yang
berakhir pada tanggal 31-12-2014 (tigapuluh satu
Desember duaribu empatbelas).
2. Persetujuan Penggunaan Laba Bersih Perseroan
untuk Tahun Buku yang berakhir 31-12-2014
(tigapuluh satu Desember duaribu empatbelas).

163

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

3. Persetujuan Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk


melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan untuk
Tahun Buku yang berakhir 31-12-2015 (tigapuluh satu
Desember duaribu limabelas).
4. Persetujuan Penetapan Gaji Anggota Direksi,
Honorarium Anggota Dewan Komisaris, Tantiem serta
Penetapan Benefit Lainnya bagi Segenap Anggota
Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Perseroan.
5. Persetujuan Penetapan Honorarium dan Fasilitas/
Tunjangan bagi Dewan Pengawas Syariah
6. Perubahan Pengurus Perseroan.

Keputusan RUPS 2015


Agenda
1.

2.

3.

164

Keputusan RUPS Tahunan

Persetujuan Laporan
Tahunan dan Pengesahan
Laporan Keuangan
Perseroan dan
Persetujuan Laporan
Tugas Pengawasan
Dewan Komisaris yang
berakhir pada tanggal
31-12-2014 (tiga puluh
satu Desember dua ribu
empat belas)

Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk


Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan
Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2014 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja
(a member firm of Ernst & Young Global Limited) dengan opini
Wajar Tanpa Pengecualian dan Laporan Tugas Pengawasan
Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada 3112-2014 (tigapuluh satu Desember duaribu empatbelas) serta
sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab kepada seluruh Anggota Direksi dan Anggota Dewan
Komisaris yang menjabat pada tahun 2014, atas pengurusan dan
pengawasan Perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku
2014 sesuai periode jabatan masing-masing, sejauh tindakan
tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan.

Persetujuan Penggunaan
Laba Bersih Perseroan
untuk Tahun Buku yang
berakhir 31-12-2014 (tiga
puluh satu Desember dua
ribu empat belas)

Menyetujui menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan


Tahun Buku 2014 sebesar Rp71.778.420.782,- (tujuhpuluh satu
miliar tujuh ratus tujuhpuluh delapan juta empatratus duapuluh
ribu tujuhratus delapanpuluh dua Rupiah) sebagai Laba Ditahan
Perseroan sebesar 100% (seratus persen) dari Laba Bersih
Perseroan Tahun Buku 2014.

Persetujuan Penetapan
Kantor Akuntan Publik
untuk melakukan Audit
Laporan Keuangan
Perseroan untuk Tahun
Buku yang berakhir 3112-2015 (tiga puluh satu
Desember dua ribu lima
belas)

Pemegang Saham memberi wewenang kepada Kuasa


Pemegang Saham Mayoritas untuk menentukan Kantor
Akuntan Publik yang mengaudit Laporan Keuangan PT
Bank Syariah Mandiri yang berakhir pada tanggal 31-122015 (tigapuluh satu Desember duaribu limabelas), setelah
mendapatkan usulan dari Dewan Komisaris.
Pemegang Saham memberi wewenang kepada Dewan
Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan
lainnya bagi Kantor Akuntan Publik (KAP), serta menetapkan
KAP pengganti dalam hal KAP terpilih tidak dapat
menyelesaikan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk
tahun buku yang berakhir pada 31-12-2015 (tigapuluh satu
Desember duaribu limabelas).

Setuju
(dalam %)

Tidak
Setuju
(dalam %)

100%

100%

100%

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Agenda
4.

5.

6.

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Keputusan RUPS Tahunan

Persetujuan Penetapan
Gaji Anggota Direksi,
Honorarium Anggota
Dewan Komisaris,
Tantiem serta Penetapan
Benefit Lainnya bagi
Segenap Anggota Direksi
dan Anggota Dewan
Komisaris Perseroan

Persetujuan Penetapan
Honorarium dan Fasilitas/
Tunjangan bagi Dewan
Pengawas Syariah

Menyetujui untuk memberikan wewenang penentuan


remunerasi Dewan Pengawas Syariah kepada Dewan
Komisaris Perseroan dengan terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan Pemegang Saham Mayoritas.

Perubahan Susunan
Pengurus Perseroan

Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris


dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya
gaji dan honrarium bagi Anggota Direksi dan Dewan
Komisaris untuk tahun 2015.
Tidak ada pembagian tantiem bagi Anggota Direksi dan
Komisaris untuk tahun 2014.
Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris
dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya
tunjangan dan fasilitas bagi Anggota Direksi dan Dewan
Komisaris sesuai dengan Peraturan Menteri Badan Usaha
Milik Negara Nomor PER-04/MBU/2014.

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Setuju
(dalam %)

Tidak
Setuju
(dalam %)

100%

100%

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Mengangkat kembali Anggota Dewan Komisaris, Tuan Ramzi


Ahmad Zuhdi sebagai Komisaris Independen.
Mengangkat Anggota Direksi:
Tuan Edwin Dwidjajanto sebagai Direktur
Tuan Kusman Yandi sebagai Direktur
Tuan Choirul Anwar sebagai Direktur
Menyetujui susunan Dewan Komisaris sebagai berikut:
Tuan Ventje Rahardjo Soedigno sebagai Komisaris Utama
Tuan Zulkifli Djaelani sebagai Komisaris Independen
Tuan Ramzi Ahmad Zuhdi sebagai Komisaris Independen
Tuan Bambang Widianto sebagai Komisaris Independen
Tuan Agus Fuad sebagai Komisaris

Menyetujui susunan sebagai berikut:
Tuan Agus Sudiarto sebagai Direktur Utama
Tuan Agus Dwi Handaya sebagai Direktur
Tuan Putu Rahwidhiyasa sebagai Direktur
Tuan Fahmi Ridho sebagai Direktur
Tuan Edwin Dwidjajanto sebagai Direktur
Tuan Kusman Yandi sebagai Direktur
Tuan Choirul Anwar sebagai Direktur

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

100%

165

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Agenda

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Setuju
(dalam %)

Keputusan RUPS Tahunan


Tata Kelola
Perusahaan

Pengangkatan Tuan Edwin Dwidjajanto sebagai Direktur,


Tuan Kusman Yandi sebagai Direktur dan Tuan Choirul
Anwar sebagai Direktur akan berlaku efektif sejak
diperolehnya persetujuan regulator atas uji kelayakan
dan kepatutan serta memenuhi ketentuan perundangundangan yang berlaku dengan masa jabatan sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Mengenai pembagian tugas dan wewenang setiap
Anggota Direksi serta struktur organisasi Perseroan
akan ditetapkan berdasarkan Keputusan Rapat Direksi
Perseroan dan selanjutnya diajukan kepada Dewan
Komisaris untuk mendapatkan persetujuan.

Tidak
Setuju
(dalam %)

Tindak Lanjut Keputusan RUPS Tahun Sebelumnya


Pada laporan tahunan 2015 ini, BSM telah merealisasikan hasil keputusan RUPS yang diselenggarakan untuk tahun
buku 2014 dengan realisasi sebagai berikut:
No

Keputusan RUPS

Laporan Direksi tentang Laporan Tahunan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan
Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2013

Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan termasuk Pengesahan Laporan Keuangan


dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2013 serta pemberian acquit et de charge kepada segenap Anggota Direksi
dan segenap Anggota Dewan Komisaris yang menjabat selama tahun buku 2013,
atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku
2013.
Persetujuan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2013.

3
4

Persetujuan penetapan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan Audit Laporan


Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, dengan
persetujuan:
a.

166

Telah dilaksanakan oleh BSM

Telah dilaksanakan oleh BSM

Telah dilaksanakan oleh BSM

Telah dilaksanakan oleh BSM

Memberi wewenang kuasa kepada Pemegang Saham mayoritas untuk


menetapkan Kantor Akuntan Publik yang mengaudit Laporan Keuangan
Perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2014.
Memberikan wewenang kepada Dewan komisaris Perseroan untuk menetapkan
honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut, serta
menetapkan Kantor Akuntan Publik dalam hal Kantor Akuntan Publik terpilih
tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan
untuk tahun buku uang berakhir pada 31 Desember 2014.

Telah dilaksanakan oleh BSM

Persetujuan penetapan Gaji Anggota Direksi, Honorarium Anggota Dewan Komisaris,


Tantiem serta penetapan Benefit lainnya bagi segenap Anggota Direksi dan Dewan
komisaris Perseroan.

Telah dilaksanakan oleh BSM

b.

Pelaksanaan Keputusan RUPS

Persetujuan pembayaran Zakat Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31
Desember 2013 sebesar Rp. 22.662.472.354,- (dua puluh dua miliar enam ratus enam
puluh dua juta empat ratus tujuh puluh dua ribu tiga ratus lima puluh empat rupiah).
Persetujuan penetapan wewenang kepada pemegang saham mayoritas untuk
memperoleh akses data dan atau informasi dalam rangka optimalisasi monitoring
manajemen risiko dan pengendalian kesehatan perseroan.

Telah dilaksanakan oleh BSM

Telah dilaksanakan oleh BSM

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Data
Perusahaan

Keputusan RUPS

Pelaksanaan Keputusan RUPS

Perubahan Susunan Pengurus Perseroan


a.

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Telah dilaksanakan oleh BSM

Menerima penguduran diri Anggota Dewan Komisaris Achmad Marzuki


(Komisaris Utama) dan Sulaeman (Anggota Dewan Komisaris) serta pengunduran
diri Anggota Direksi yakni Zainal Fanani (Direktur), Hanawijaya (Direktur),
Sugiharto (Direktur), dan Amran Permata Nasution (Direktur).
Pemberhentian dengan hormat, Tuan Yuslam Fauzi, Sarjana Ekonomi, Master of
Business Administration sebagai Direktur Utama dan kepada yang bersangkutan
telah disampaikan dasar pertimbangan pemberhentiannya. Yang bersangkutan
menerima dengan baik pemberhentian tersebut sebagaimana dinyatakan
dalam Berita Acara Pemberitahuan Rencana Pemberhentian dan Pembelaan Diri
Direktur Utama Perseroan tertanggal 7 Mei 2014.
Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris yakni Ventje Raharjo Soedigno
(Komisaris Utama) dan Zulkifli Djaelani (Anggota Dewan Komisaris). Serta
pengangkatan Direksi yakni: Agus Sudiarto (Direktur Utama), Agus Dwi
Handaya (Direktur), Putu Rahwidhiyasa (Direktur), dan Fahmi Ridho (Direktur).
Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi berlaku efektif sejak diperolehnya
persetujuan regulator atas uji kelayakan dan kepatutan serta memenuhi
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan masa jabatan sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

b.

c.

semangat perubahan untuk menang

No

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Dengan demikian susunan anggota anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
No

Nama

Jabatan

Ventje Rahardjo Soedigno

Komisaris Utama

Ramzi A. Zuhdi

Komisaris Independen

Bambang Widianto

Komisaris Independen

Zulkifli Djaelani

Komisaris Independen

Agus Fuad

Komisaris

Direksi
No

10

Nama

Jabatan

Agus Sudiarto

Direktur Utama

Achmad Syamsudin

Direktur

Agus Dwi Handaya

Direktur

Fahmi Ridho

Direktur

Putu Rahwidhiyasa

Direktur

Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi serta struktur organisasi
Perseroan akan ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi Perseroan dan
selanjutnya diajukan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Telah dilaksanakan oleh BSM

167

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

No

Keputusan RUPS

11

Perubahan Anggaran Dasar


Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah
Mandiri dalam Akta No. 2 tanggal 2 Juni 2014, memutuskan:
a. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 15 ayat (3) butir (a),
menjadi sebagai berikut:
Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung
sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya atau ditetapkan lain oleh
RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-3 (tiga) setelah
pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
anggota Direksi sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebut
alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut
kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS
b.

c.

Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 18 ayat (3) butir (a) ,
menjadi sebagai berikut:
Para anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu
terhitung sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya atau ditetapkan lain
oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-3 (tiga) setelah
pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
anggota Dewan Komisaris sebelum masa jabatannya berakhir dengan
menyebut alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS
tersebut kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.

Tata Kelola
Perusahaan

Pelaksanaan Keputusan RUPS

Telah dilaksanakan oleh BSM

Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 21 ayat (7) butir (a),
menjadi sebagai berikut:
Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu
terhitung sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya atau ditetapkan lain
oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-3 (tiga) setelah
pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
anggota Dewan Pengawas Syariah sebelum masa jabatannya berakhir dengan
menyebut alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS
tersebut kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa


Sepanjang tahun 2015, BSM telah melaksanakan 2 (dua) kali RUPS Luar Biasa yang terdiri dari:
1. RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan pada 23 Januari 2015 dengan agenda pernyataan
kembali keputusan penambahan modal ditempatkan dan modal disetor perseroan dari semula
Rp1.458.243.565.000 menjadi Rp1.489.021.935.000,- dengan memasukkan 3 (tiga) bidang tanah secara
inbreng dengan nilai sebesar Rp30.778.366.000.
2. RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan pada 25 November 2015 dengan agenda sbb:
a. Menyetujui penambahan modal ditempatkan dan modal disetor secara tunai sebesar
Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar rupiah)
b. Terkait hal tersebut di atas menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 4 ayat 2 dan
mengubah komposisi jumlah kepemilikan saham sehingga komposisi susunan kepemilikan
saham dalam Perseroan menjadi sebagai berikut:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sebanyak 397.804.386 saham atau dengan nilai nominal sebesar
Rp1.989.021.930.000
PT Mandiri Sekuritas sebanyak 1 (satu) saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp5.000,- (lima
ribu rupiah);

168

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang
bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasihat
kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan
melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik pada
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris
didukung oleh Komite Audit, Komite Remunerasi dan
Nominasi serta Komite Pemantau Risiko.

Komposisi Dewan Komisaris


Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dengan terlebih
dahulu mengikuti tahap fit and proper test (uji kepatutan
dan kelayakan) sesuai perundang-undangan dan
peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
Dewan Komisaris memiliki keahlian untuk dapat

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan.


Dewan Komisaris memiliki pemahaman dan
kompetensi yang memadai, sehingga dapat
menghadapi permasalahan yang timbul dalam
kegiatan usaha Bank, membuat keputusan secara
independen, mendorong peningkatan kinerja Bank,
serta dapat secara efektif melakukan penelaahan
dan memberikan masukan konstruktif terhadap
kinerja Direksi.

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Berdasarkan hasil RUPS Tahunan PT Bank Syariah


Mandiri Tahun Buku 2014 yang diselenggarakan
pada tanggal 01 April 2015, memutuskan untuk
mengangkat kembali Ramzi A. Zuhdi sebagai
Komisaris Independen untuk jangka waktu 3 (tiga)
tahun ke depan sesuai dengan Anggaran Dasar
Perusahaan.

Susunan anggota Dewan Komisaris tahun 2015, sebagai berikut:


Nama

Jabatan

Periode Jabatan

Ventje Rahardjo

Komisaris Utama

07 Mei 2014 sekarang

Ramzi A. Zuhdi

Komisaris Independen

29 Juni 2010 sekarang

Agus Fuad

Komisaris

29 Mei 2013 sekarang

Bambang Widianto

Komisaris Independen

29 Mei 2013 sekarang

Zulkifli Djaelani

Komisaris Independen

07 Mei 2014 sekarang

Penilaian Kemampuan dan Kepatutan


Seluruh Anggota Dewan Komisaris BSM telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) tanpa
catatan dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan, yang mengindikasikan bahwa
setiap Anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.
Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
Nama

Pelaksanaan

Hasil

Ventje Rahardjo

Otoritas Jasa Keuangan

Lulus

Ramzi A. Zuhdi

Bank Indonesia

Lulus

Agus Fuad

Bank Indonesia

Lulus

Bambang Widianto

Otoritas Jasa Keuangan

Lulus

Zulkifli Djaelani

Otoritas Jasa Keuangan

Lulus

Kepemilikan Saham dan Independensi Dewan Komisaris


Sampai dengan 31 Desember 2015, Dewan Komisaris tidak memiliki saham baik di BSM, Bank maupun Perusahaan
lainnya.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

169

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris pada BSM dan Perusahaan Lain dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini:
Nama

Jabatan

Saham Pada BSM

Saham Pada
Perusahaan Lain

Ventje Rahardjo

Komisaris Utama

Nihil

Nihil

Ramzi A. Zuhdi

Komisaris Independen

Nihil

Nihil

Agus Fuad

Komisaris

Nihil

Nihil

Bambang Widianto

Komisaris Independen

Nihil

Nihil

Zulkifli Djaelani

Komisaris Independen

Nihil

Nihil

Rangkap Jabatan Dewan Komisaris


Setiap anggota Dewan Komisaris tidak ada yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan rangkap jabatan.
Rangkap Jabatan oleh anggota Dewan Komisaris saat ini masih diperbolehkan oleh ketentuan Rangkap Jabatan,
yaitu sebagai berikut:
Nama

Jabatan

Jabatan Lain

Ventje Rahardjo

Komisaris Utama

Senior Executive Vice President di Bank Mandiri

Ramzi A. Zuhdi

Komisaris Independen

Agus Fuad

Komisaris

Bambang Widianto

Komisaris Independen

Deputi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Bidang


Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan

Zulkifli Djaelani

Komisaris Independen

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board Charter)


Dewan Komisaris telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib kerja sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas
Jasa Keuangan dan telah dilakukan pengkinian secara berkala, di mana penyempurnaan yang terakhir yaitu
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Dewan Komisaris BSM No.KEP.KOM/001/2014 tanggal 24 Desember
2014 mengenai Tata Tertib Dewan Komisaris BSM.

Isi Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris


Pedoman tersebut mengatur tugas pokok, struktur organisasi, etika kerja, waktu kerja, penyelenggaraan rapat
Dewan Komisaris dan ketentuan lain dalam rangka memenuhi prinsip-prinsip GCG.
Hal-hal yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris tersebut antara lain:
KATA PENGANTAR
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
C. Cakupan
D. Pemutakhiran
II. TUGAS POKOK DEWAN KOMISARIS
III. STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KOMISARIS
IV. ETIKA KERJA
A. Kode Etik Bankir Indonesia
B. Etika Lainnya
V. WAKTU KERJA
VI. PENYELENGGARAAN RAPAT
A. Rapat Dewan Komisaris (RAKOM)
B. Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris (RADIRKOM)
C. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
D. Rapat Lainnya
170

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Tugas dan Tanggung jawab Dewan


Komisaris

Realisasi Pelaksanaan Tugas Dewan


Komisaris Tahun 2015

Dewan Komisaris bertugas, antara lain:

Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas dan


tanggung jawabnya secara profesional dan independen
dengan berlandaskan pada tata kelola perusahaan
yang baik. Dewan Komisaris berkomitmen untuk
proaktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan
dan pemberian nasehat, baik pada proses perumusan
rencana strategis perusahaan, penyusunan dan
implementasi rencana bisnis Bank, pemantauan kinerja,
serta penerapan manajemen risiko dan penerapan Good
Corporate Governance, termasuk penerapan prinsip
syariah. Selama tahun 2015, realisasi pelaksanaan tugas
Dewan Komisaris sebagai berikut:

1. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan


Bank yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat
kepada Direksi termasuk mengenai rencana kerja,
pengembangan Bank, pelaksanaan ketentuan
Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dan atau RPUS
Luar Biasa dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
2. Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab
sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar
dan Keputusan RUPS dan RUPS Luar Biasa secara
efektif dan efisien serta terpeliharanya efektivitas
komunikasi antara Dewan Komisaris dengan Direksi,
Auditor Eksternal dan Otoritas Pengawas Bank atau
Pasar Modal;
3. Menjaga kepentingan Bank dengan memperhatikan
kepentingan para Pemegang Saham dan
bertanggung jawab kepada RUPS;
4. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang
disiapkan Direksi serta menandatangani laporan
tahunan tersebut;
5. Memberikan pendapat dan saran atas Rencana
Bisnis Bank tahunan yang diusulkan Direksi dan
mengesahkan sesuai ketentuan pada Anggaran
Dasar;
6. Memonitor perkembangan kegiatan Bank;
7. Memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang
Saham mengenai masalah yang dianggap penting
bagi kepengurusan Bank;
8. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila
terjadi gejala menurunnya kinerja Bank dengan
disertai saran mengenai langkah perbaikan yang
harus ditempuh;
9. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya (a)
pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang keuangan dan perbankan; dan (b) suatu
kondisi yang dapat membahayakan kelangsungan
usaha Bank;
10. Mengusulkan kepada RUPS penunjukan Akuntan
Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas
pembukuan Bank.

Laporan Kinerja Bank

Pada tahun 2015, BSM menghadapi tantangan yang


cukup berat baik dari internal maupun eksternal.
Tantangan dari sisi internal yang harus dihadapi BSM
antara lain rasio non performing financing yang besar,
downgrade pembiayaan, pertumbuhan pembiayaan
yang kurang agresif, infrastruktur yang belum terpenuhi
secara baik, kapabilitas dan produktivitas sumber daya
manusia, produktivitas jaringan kantor, dan sebagainya.
Sedangkan dari sisi eksternal antara lain kondisi
makro ekonomi yang cenderung kurang baik, di mana
pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 4,79%, inflasi
sebesar 3,5%, BI rate sebesar 7,5% dan melemahnya kurs
Rupiah terhadap mata uang US Dollar.
Dalam rangka menyelesaikan tantangan sebagaimana
dimaksud di atas dan meningkatkan kinerja BSM
menjadi lebih baik, Dewan Komisaris memberikan saran
kepada Direksi, antara lain terkait dengan :
1. Fokus Bisnis Bank
2. Transformasi Organisasi dan Peningkatan
Produktivitas SDM
3. Penguatan Bisnis Proses Pembiayaan
4. Internalisasi Corporate Culture
Memperhatikan saran Dewan Komisaris di atas
dan strategi yang dijalankan Direksi, BSM mampu
merealisasikan kinerja per 31 Desember 2015 dengan
baik. Hal ini tercermin antara lain beberapa indikator
keuangan mencapai target RBB tahun 2015 yang telah
ditetapkan antara lain Laba, Tabungan, Dana Murah,
Biaya Bagi Hasil, Biaya Overhead, Return on Asset, Return
on Equity, Net Interest Margin, rasio BOPO, CER, Cost of
Fund, dan membaiknya Rasio Non Performing Financing.
BSM juga berhasil merealisasikan recovery terhadap
nasabah yang telah dihapusbukukan sebesar Rp423
miliar, hal ini akan memperkuat pembentukan cadangan
kerugian BSM. Selain itu, BSM merupakan satu-satunya

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

171

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Bank Syariah yang melakukan penempatan dana pada


private placement project based SUKUK sebesar Rp2
triliun. Likuiditas Bank berada pada posisi yang sangat
baik, di mana rasio Financing to Debt Ratio (FDR) sebesar
82,00% dengan secondary reserve sebesar Rp13 triliun,
sedangkan CAR masih cukup yaitu sebesar 12,85%.

Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank

Berdasarkan POJK No.8/POJK.03/2014 tanggal 11 Juni


2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah, Bank telah melakukan
penilaian Tingkat Kesehatan secara self assessment
dengan kesimpulan bahwa tingkat kesehatan Bank per
31 Desember 2015 secara umum baik, sehingga mampu
menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari
perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya.
Hal ini tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian
yang terdiri dari profil risiko, penerapan good corporate
governance, rentabilitas, dan permodalan yang secara
umum baik.
Dalam rangka meningkatkan tingkat kesehatan
Bank, Dewan Komisaris telah meminta Direksi untuk
meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia BSM,
melakukan penguatan organisasi baik kantor pusat
maupun jaringan, penguatan 3 (tiga) pilar (unit bisnis,
unit risk, dan unit financing operation) dalam proses
penyaluran pembiayaan, penyempurnaan proses bisnis
pembiayaan, penguatan terhadap 1st, 2nd, dan 3rd lines
of defense, meningkatkan penyaluran pembiayaan
pada segmen retail sedangkan penyaluran pembiayaan
segmen wholesale melalui kerja sama dengan
Perusahaan Induk, fokus pada project pemerintah dan
BUMN, melakukan pengendalian terhadap kualitas
portofolio pembiayaan dan meningkatkan recovery atas
pembiayaan yang telah dihapusbukukan.

Teknologi Informasi

Terkait dengan Teknologi Informasi, Dewan Komisaris


telah meminta kepada Direksi, antara lain untuk segera
menyelesaikan project core banking system iBSM,
memastikan agar pengembangan TI sesuai dengan
proses bisnis yang disepakati bersama oleh unit TI, unit
bisnis, unit risk, unit financing operation, dan unit lainnya
dengan memperhatikan IT Strategic Plan dan Corporate
Plan BSM, mengoptimalkan pengembangan teknologi
informasi melalui sinergi dengan Perusahaan Induk,
meningkatkan independensi dengan mengurangi
ketergantungan terhadap vendor dengan berlandaskan
good corporate governance yang sangat kuat dan baik,
meningkatkan dual control dalam pengelolaan TI BSM,
memastikan SDLC (system development life cycle) TI BSM
sangat kuat.

172

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Sinergi Mandiri Group.

Dewan Komisaris telah meminta Direksi untuk


mempercepat pertumbuhan BSM serta memperhatikan
efektivitas dan efisiensi dalam memenangkan pasar
yang terbaik, BSM harus mengoptimalkan kekuatan dan
keunggulan Perusahaan Induk dan anak perusahaannya
dengan melaksanakan sinergi dan aliansi dengan
Mandiri Group. Dewan Komisaris juga meminta Direksi,
agar sinergi juga dilakukan dalam aspek yang lebih luas
tidak hanya pada sisi bisnis, misalnya terkait rekrutmen
dan pengembangan sumber daya manusia BSM dan
Pengembangan Teknologi Informasi. Dewan Komisaris
secara intensif melakukan pengawasan dan pemberian
nasihat agar pelaksanaan program-program sinergi dan
aliansi dengan Mandiri Group dapat terealisasi sesuai
target yang telah ditetapkan.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Dewan Komisaris memiliki perhatian terhadap


pengelolaan Human Capital sebagai faktor yang sangat
penting dalam mengembangkan perusahaan. Dewan
Komisaris secara continue mengingatkan dan meminta
Direksi untuk terus melakukan peningkatan terhadap
integritas dan kompetensi pegawai, meningkatkan
efisiensi dan produktivitas pegawai, menempatkan
SDM dalam lingkungan kerja yang baik, memastikan
dilaksanakannya coaching dan supervisi oleh atasan,
memperkuat basic knowledge perbankan dan syariah
bagi seluruh pegawai, melakukan mapping terhadap
pegawai dan pemenuhan pegawai pada struktur
organisasi yang masih memerlukan, mengembangkan
program talent management, mengembangkan
career path pegawai, melakukan rotasi dan mutasi,
memberikan reward dan punishment yang cepat dan
tepat, dan sebagainya.

Kepatuhan terhadap Prinsip Syariah

Dewan Komisaris memiliki perhatian terhadap


kepatuhan prinsip syariah. Salah satu cerminan concern
Dewan Komisaris yaitu menginisiasi pelaksanaan rapat
gabungan antara Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan
Pengawas Syariah dengan tujuan mengoptimalisasi
sinergi ketiga fungsi tersebut di atas guna menyatukan
pandangan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan
bisnis bank yang sesuai dengan prinsip syariah.
Dewan Komisaris mendorong Dewan Pengawas
Syariah untuk membuat terobosan pemikiran dan/atau
fatwa baru mengenai produk yang dapat mendukung
percepatan pertumbuhan bisnis perbankan syariah dan
memastikan setiap kegiatan usaha yang dilaksanakan
Direksi telah comply terhadap prinsip-prinsip syariah.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Laporan Kinerja Kepatuhan

Dewan Komisaris melakukan monitoring terhadap fungsi


kepatuhan Bank antara lain melalui laporan kinerja
dan hasil pengawasan kepatuhan yang dilakukan unit
kerja kepatuhan. Dewan Komisaris memberikan saran
kepada Direksi agar meningkatkan kapabilitas jajaran
pegawai BSM serta fungsi kontrol yang kuat sehingga
tidak terjadi pelanggaran terhadap ketentuan regulator
sehingga BSM terhindar dari pengenaan sanksi dari
regulator, memastikan dilakukan pengkinian terhadap
ketentuan-ketentuan internal Bank sesuai dengan
peraturan yang dikeluarkan oleh baik Regulator dan/
atau Pemerintah.

Program Pengenalan dan Pelatihan


Dewan Komisaris
Program Pengenalan

Bagi Anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat


diberikan Program Pengenalan untuk memperkenalkan
Anggota Dewan Komisaris baru terhadap pelaksanaan
fungsi dan tugas Dewan Komisaris. Pelaksanaan
Program Pengenalan dilakukan menyesuaikan dengan
adanya perubahan komposisi Dewan Komisaris.
Materi Program Pengenalan meliputi antara lain:
1. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di BSM;
2. Gambaran mengenai BSM yang berkaitan dengan
tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan
dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek
dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan
masalah-masalah strategis lainnya;
3. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang
didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem
dan kebijakan pengendalian internal, termasuk
Komite Audit dan komite-komite lain di bawah
Dewan Komisaris;
4. Keterangan mengenai tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris serta hal-hal yang tidak
diperbolehkan.
Pada 2015, tidak terdapat perubahan komposisi Dewan
Komisaris BSM.

Program Pelatihan

Dalam rangka peningkatan dan pengembangan


kompetensi untuk menunjang pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab, Dewan Komisaris telah mengikuti
berbagai kegiatan antara lain: Training Berkeley Executive
Leadership Program di Berkeley California (2015).
Training ini diikuti oleh Komisaris Utama.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Komisaris Independen
Kriteria Penentuan Komisaris Independen
Komisaris Independen adalah anggota Dewan
Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau keluarga
dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/
atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan
yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen dan telah memenuhi persyaratan
sebagai Komisaris Independen sebagaimana peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Bank harus
memiliki Komisaris Independen dengan komposisi
paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan
Komisaris. Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam
rangka mendukung pelaksanaan GCG, maka pemegang
saham melalui RUPS telah menetapkan Komisaris
Independen untuk menjalankan tugas pengawasan
terhadap BSM.
Jumlah anggota Dewan Komisaris BSM saat ini adalah
5 (lima) orang dengan 3 (tiga) orang diantaranya atau
60% anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris
Independen. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak
memiliki hubungan kekeluargaan sampai dengan
derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya
dan/atau anggota Direksi.

Pernyataan Independensi Komisaris


Independen
Komisaris Independen menandatangani pernyataan
independensi yang dibuat dan diperbaharui secara
berkala.
Pernyataan Independensi Komisaris Independen BSM
dapat diketahui sebagai berikut
Nama
Ramzi A. Zuhdi
Bambang
Widianto
Zulkifli Djaelani

Jabatan
Komisaris
Independen
Komisaris
Independen
Komisaris
Independen

Tanggal
Penanggalan
15 September 2010
25 September 2014
10 Oktober 2014

173

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Direksi
Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan
untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud
dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan
sesuai anggaran dasar.

dalam ketentuan BI, fungsi Manajemen Risiko dan


Komite Manajemen Risiko dan fungsi kepatuhan secara
independen.

Komposisi Direksi

Direksi bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan


pengelolaan BSM sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
dan kehati-hatian. Kewenangan dan tanggung jawab
Direksi telah diatur dan sesuai dengan Anggaran
Dasar BSM. Seluruh pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Direksi telah dipertanggung jawabkan kepada
Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS.

Di tahun 2015 terdapat perubahan susunan komposisi


Direksi BSM. Pengukuhan pemberhentian dan
pengangkatan Direksi dilakukan berdasarkan RUPS.
Komposisi dan jumlah anggota Direksi ditetapkan oleh
RUPS dengan memperhatikan visi, misi, dan rencana
strategis BSM untuk memungkinkan pengambilan
keputusan yang efektif, tepat dan cepat, serta dapat
bertindak secara independen.

Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap


kegiatan BSM, Direksi telah menjalankan fungsi audit
intern yang efektif sesuai standar sebagaimana diatur

Adapun susunan anggota Direksi tahun 2015 adalah


sebagai berikut:

No

Nama

Jabatan

Pengangkatan

Periode Jabatan

Agus Sudiarto

Direktur Utama

Keputusan RUPS 7 Mei 2014

7 Mei 2014 sekarang

Agus Dwi Handaya

Direktur Finance & Strategy

Keputusan RUPS 7 Mei 2014

7 Mei 2014 sekarang

Putu Rahwidhiyasa

Direktur Risk Management &


Compliance

Keputusan RUPS 7 Mei 2014

7 Mei 2014 sekarang

Fahmi Ridho

Direktur Technology & Operation

Keputusan RUPS 7 Mei 2014

7 Mei 2014 sekarang

Edwin Dwidjajanto

Direktur Consumer Banking &


Distribution

Keputusan RUPS 1 April 2015

1 April 2015 - sekarang

Kusman Yandi

Direktur Wholesale Banking

Keputusan RUPS 1 April 2015

1 April 2015 - sekarang

Choirul Anwar

Direktur Financing Risk & Recovery

Keputusan RUPS 1 April 2015

1 April 2015 - sekarang

Penilaian Kemampuan dan Kepatutan


Seluruh Anggota Direksi BSM telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) tanpa catatan
dan telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan, yang mengindikasikan bahwa setiap Anggota Dewan
Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.
Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
Nama

Pelaksana

Hasil

Agus Sudiarto

Otoritas Jasa Keuangan

Lulus

Agus Dwi Handaya

Otoritas Jasa Keuangan

Lulus

Putu Rahwidhiyasa

Otoritas Jasa Keuangan

Lulus

Fahmi Ridho

Otoritas Jasa Keuangan

Lulus

Edwin Dwidjajanto

Otoritas Jasa Keuangan

Lulus

Kusman Yandi

Otoritas Jasa Keuangan

Lulus

Choirul Anwar

Otoritas Jasa Keuangan

Lulus

174

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Kepemilikan Saham

No

Nama

Jabatan

Saham di
BSM

Saham di Bank
lain

Saham di
Perusahaan Lain

Agus Sudiarto

Direktur Utama

Nihil

Nihil

Nihil

Agus Dwi Handaya

Direktur Finance & Strategy

Nihil

Nihil

Nihil

Putu Rahwidhiyasa

Direktur Risk Management &


Compliance

Nihil

Nihil

Nihil

Fahmi Ridho

Direktur Technology & Operation

Nihil

Nihil

Nihil

Edwin Dwidjajanto

Direktur Consumer Banking &


Distribution

Nihil

Nihil

Nihil

Kusman Yandi

Direktur Wholesale Banking

Nihil

Nihil

Nihil

Choirul Anwar

Direktur Financing Risk &


Recovery

Nihil

Nihil

Nihil

semangat perubahan untuk menang

Selama 2015, Direksi tidak memiliki saham di BSM, di bank lain dan di perusahaan lain. Anggota berasal dari Direksi
pihak yang tidak memiliki hubungan dengan perusahaan afiliasi BSM dan atau Pemegang Saham Pengendali. Hal
ini dibuktikan dalam bentuk laporan Batas Maksimum Penyediaan Dana (BMPD) yang disampaikan ke Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) setiap 6 bulan sekali.

Rangkap Jabatan Anggota Direksi pada Perusahaan atau Lembaga lain


Ketentuan rangkap jabatan bagi Direksi diatur dalam Kebijakan GCG. Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan
sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, Perusahaan dan/atau lembaga lain.
Rangkap jabatan dalam hal ini tidak termasuk sepanjang perangkapan jabatan tersebut tidak mengakibatkan yang
bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi Bank.
Direksi BSM tidak ada yang memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat
Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan keuangan lain, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat
Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh
Bank.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

175

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi


Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan
untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud
dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan
sesuai anggaran dasar.
Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
pengololaan BSM sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
dan kehati-hatian. Kewenangan dan tanggung jawab
Direksi telah diatur dan sesuai dengan Anggaran
Dasar BSM. Seluruh pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Direksi telah dipertanggungjawabkan kepada
Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS.
Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap
kegiatan BSM, Direksi telah menjalankan fungsi audit
internal yang efektif sesuai standar sebagaimana diatur
No

Nama

Jabatan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

dalam ketentuan BI; fungsi Manajemen Risiko dan


Komite Manajemen Risiko; dan fungsi kepatuhan secara
independen.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
tidak ada satu pun anggota Direksi yang memberikan
kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan
pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
Dalam hal kebijakan BSM yang bersifat strategis,
Direksi telah mengungkapkan kepada pegawai melalui
berbagai media sosialisasi, baik dilakukan secara
langsung oleh Direksi sendiri maupun melalui surat
edaran internal, folder publik internal, majalah internal,
dan media komunikasi lainnya yang ada di BSM.
Secara umum pembagian tugas Direksi dibagi sebagai
berikut:
Bidang Tugas
Koordinasi Pengelolaan BSM

176

Agus Sudiarto

Agus Dwi Handaya

Putu Rahwidhiyasa

Fahmi Ridho

Direktur Utama

Membawahi Unit Kerja:


Internal Audit & Anti Fraud (IAG)

Direktur Finance & Strategy

Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan


kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialiasi dalam
bidang Finance & Strategy.
Membawahi Unit Kerja:
1. Strategy & Performance Management (SPM)
2. Corporate Secretary (CSG)
3. Accounting (ACG)
4. Strategic Procurement (SCG)
5. Corporate & Branch Transformation (CBT)

Direktur Risk Management &


Compliance

Memimpin, merumuskan dan mengarahkan kebijakan dan


strategi dalam Direktorat Risk Management & Compliance
sesuai regulasi perbankan dan peraturan perundangundangan yang berlaku, termasuk prinsip Syariah.
Membawahi Unit Kerja:
1. Enterprise Risk Management (ERM)
2. Compliance (CPG)
3. Human Capital (HCG)
4. Learning Center (LCG)
5. Policy & Procedure (PPG)

Direktur Technology &


Operation

Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan


kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialiasi dalam
bidang Technology & Operation.
Membawahi Unit Kerja:
1. IT Strategy & Assurance (ISG)
2. IT Operation (IOG)
3. Central Operation (COG)
4. Financing Operation (FOG)
5. Transaction, Remittance & Electronic Banking (TRE)

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

No

Nama

Edwin Dwidjajanto

Kusman Yandi

Choirul Anwar

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Bidang Tugas

Direktur Consumer Banking &


Distribution

Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan


kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialiasi dalam
bidang Commercial Banking & Distribution.
Membawahi Unit Kerja:
1. Network (NWG)
2. Consumer Finance (CFG)
3. Consumer Deposits (CDG)
4. Culture & Customer Care (CCG)

Direktur Wholesale Banking

Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan


kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialisasi kebijakan
dalam bidang Wholesale Banking.
Membawahi Unit Kerja:
1. Corporate Banking 1 (CB1)
2. Corporate Banking 2 (CB2)
3. Treasury & International Banking (TIG)
4. Commercial Banking (CMG)
5. Institutional Banking (IBG)

Direktur Financing Risk &


Recovery

Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan


kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialisasi kebijakan
di Direktorat Financing Risk & Recovery.
Membawahi Unit Kerja:
1. Wholesale Risk (WRG)
2. Retail Risk (RRG)
3. Wholesale Financing Recovery (WFR)
4. Micro & Bussiness Finance Recovery (MBR)
5. Consumer Collection (CLG)

Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung


jawabnya dibantu oleh Senior Executive Vice President
(SEVP) yang bertanggung jawab secara langsung
kepada Direktur Utama. Pada tahun 2015, terdapat 1
(satu) orang SEVP yakni Muhammad Busthami yang
menjabat sebagai SEVP Micro and Business Banking.

Pedoman dan Tata Tertib Direksi (Board


Charter)
Direksi telah memiliki dan menyempurnakan Pedoman
dan Tata Tertib Kerja Direksi yang telah disahkan pada 24
Desember 2014. Pedoman dan Tata Terbit Kerja tersebut
mengatur mengenai tugas pokok, struktur organisasi,
etika kerja, waktu kerja, dan penyelenggaraan rapat
Direksi.

Isi Pedoman dan Tata Tertib Direksi

Pedoman tersebut mengatur Etika Kerja Direksi,


Pengaturan Rapat, Penggantian Direksi dan Ketentuan

Laporan Tahunan 2015

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Jabatan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab


Senior Executive Vice President (SEVP)

PT Bank Syariah Mandiri

Data
Perusahaan

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

lain yang telah memenuhi prinsip-prinsip GCG. Hal yang


diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Direksi tersebut
antara lain:
LEMBAR PENGESAHAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Dasar Hukum
II. KETENTUAN UMUM
A. Pengertian
III. ETIKA KERJA DIREKSI
A. Kode Etik Bankir
B. Pelaksanaan Etika Kerja Direksi
IV. WAKTU KERJA
V. PENGATURAN RAPAT
A. Jenis Rapat
B. Tata Tertib Rapat
VI. KETENTUAN PENGGANTIAN DIREKSI
A. Direktur Pengganti
B. Masa Tugas
C. Ketentuan Lain
VII. PENUTUP

177

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Program Pengenalan dan Program


Pelatihan Direksi
Program Pengenalan

Bagi Anggota Direksi yang baru diangkat diberikan


Program Pengenalan untuk memperkenalkan Anggota
Direksi baru terhadap pelaksanaan fungsi dan tugas
Dewan Komisaris. Pelaksanaan Program Pengenalan
dilakukan menyesuaikan dengan adanya perubahan
komposisi Direksi.
Materi Program Pengenalan meliputi antara lain:
1. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di BSM;
2. Gambaran mengenai BSM yang berkaitan dengan
tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan
dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek
dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan
masalah-masalah strategis lainnya;
Nama Direksi

Tata Kelola
Perusahaan

3. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang


didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem
dan kebijakan pengendalian internal, termasuk
Komite Audit dan komite-komite lain di bawah
Dewan Komisaris;
4. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab
Direksi serta hal-hal yang tidak diperbolehkan.
Pada 2015, terdapat perubahan komposisi Direksi
dengan pengangkatan Edwin Dwidjajanto, Kusman
Yandi, dan Choirul Anwar sebagai Anggota Direksi baru
BSM.

Program Pelatihan

Dalam rangka peningkatan dan pengembangan


kompetensi untuk menunjang pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab, selama 2015, Direksi telah
mengikuti berbagai kegiatan antara lain:

No.

Training/Workshop/Seminar

Hari,
Tanggal

Tempat

Penyelenggara

ASEAN Financials 1x1 Forum

Selasa-Rabu,
6-7 Januari
2015

J.P Morgan Office,


Capital Tower,
Singapore

J.P Morgan

Forum Komunikasi Perbankan


Syariah Pembahasan
Perkembangan Industri Perbankan
Syariah

Selasa, 13
Januari 2015

Menara Radius
Prawiro Lt. 25, Jakarta

OJK

Mandiri Investment Forum 2015

Selasa, 27
Januari 2015

Grand Ballroom The


Ritz Carlton, Mega
Kuningan, Jakarta

Bank Mandiri

Institute of International Finance (IIF)


Asia Summit 2015

Kamis, 7 Mei
2015

Ballroom Ritz Carlton,


Pacific Place, SCBD,
Jakarta

Bank Mandiri & IIF

Financial Deepening Seminar

Senin, 7
September
2015

Ballroom Ritz Carlton,


Pacific Place, SCBD,
Jakarta

Bank Mandiri & Oliver


Wyman

Seminar IBEX (Indonesia Banking


Expo)

Jumat, 11
September
2015

Cendrawasih Room,
Jakarta Convention
Centre

Perbanas

High Panel Discussion Seminar

Rabu, 28
Oktober 2015

Ballroom A & B Hotel


JW Marriott, Surabaya

Bank Indonesia

Indonesia International Conference


on Islamic Finance 2015

Kamis, 12
November
2015

Hotel Indonesia
Kempinski, Jakarta

OJK

Seminar Kajian Stabilitas Keuangan

Kamis, 10
Desember
2015

Function Room, Gd
Thamrin Lt. 4

Bank Indonesia

Agus Sudiarto

178

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Laporan Keuangan
Konsolidasi

No.

Training/Workshop/Seminar

Hari,
Tanggal

Tempat

Penyelenggara

Workshop Pelaksanaan Finalisasi


Perencanaan dan Implementasi
Hardware FOS, CMS serta MIS BSM

Kamis, 1308-15

Hotel Aston Bogor

Multipolar

Narasumber di IBEX 2015


Digitalisasi dan Kesetaraan
Perbankan Syariah

Jumat, 1109-15

Jakarta Convention
Center

PERBANAS &
ASBISINDO

Seminar BI Layanan Non Tunai


Untuk Pembayaran Wakaf, Infak dan
Sadaqah

Jumat, 30
Oktober 2015

Hotel JW Marriot
surabaya

BI

Workshop Joint Planning Session


Penyelarasan Inisiatif IT dan Corplan
BSM 2016-2020

SeninSelasa, 21-22
Desember
2015

Mandiri University, Jl.


Tanah Abang Timur
Dalam No.1-2 Gambir,
DKI Jakarta

CBT dan IOG

Certificate of Competence Bank Risk


Management - Level 5

Sabtu, 2504-15

Jakarta

LSPP

Risk Management Competency for


Banking Profession - Level 5

Kamis, 2304-15

Jakarta

BARA

Executive Distance Learning on


Islamic Banking Training

Rabu, 15-04-15

Jakarta

Karim Konsulting
Indonesia

Banking Forum Sharing Session:


Banking Productivity Survey 2015

Kamis, 1501-15

The Ritz Carlton,


Level 8

HayGroup

Seminar Integrated Governance


and Risk Management: Strategies
for Managing Bank as Holding
Company

Rabu, 21-01-15

Assembly Hall, Plaza


Bapindo Lantai 9

Ikatan Bankir
Indonesia (IBI) dan
Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan
(LSPP)

Governance, Risk and Compliance


(GRC) Forum 2015

Selasa, 3103-15

OJK Institute, Gd.


Menara Merdeka,
Lantai 7

Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)

Muktamar IAEI dan Seminar


Ekonomi Islam

Kamis, 3004-15

Gd. Dhanapala,
Kementerian
Keuangan

The Indonesian
Association of Islamic
Economist (IAEI)

Workshop Global Executive


Mindset

Kamis, 2008-15

Hotel Grand
Mahakam, Jakarta.
Ruang Magnolia
Lantai 2

PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.

Seminar Managing Financial


Turbulence

Selasa, 2209-15

Ballroom 3, The Ritz


Carlton Pasific Place

Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS)

Fahmi Ridho

Choirul Anwar

Data
Perusahaan

semangat perubahan untuk menang

Nama Direksi

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Putu Rahwidhiyasa

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

179

Ikhtisar
Utama

Nama Direksi

Edwin Dwidjajanto

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

No.

Training/Workshop/Seminar

Hari,
Tanggal

Tempat

Penyelenggara

Certificate of Competence Bank Risk


Management - Level 5

Sabtu, 2504-15

Jakarta

LSPP

Risk Management Competency for


Banking Profession - Level 5

Kamis, 2304-15

Jakarta

BARA

Executive Distance Learning on


Islamic Banking Training

Selasa, 2402-15

Jakarta

Karim Konsulting
Indonesia

Rhythm Of Empowerment

Sabtu, 0905-15

Malang

Rhythm Of
Empowement dan
Bank Syariah Mandiri

Seminar International Best Practices


In Microfinance and SME Banking

Rabu, 20-05-15

Grand Kemang Hotel

PT Mitra Bhadra
Consulting

Workshop Global Executive


Mindset

Kamis, 2008-15

Hotel Grand
Mahakam, Jakarta.
Ruang Magnolia
Lantai 2

PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.

Sertifikasi Manajemen Risiko level V

Sabtu, 2504-15

Jakarta

Badan Nasional
Sertifikasi Profesi

Training Risk Management


Competency for Banking Profession
level V

Kamis, 2304-15

Jakarta

Banker Association
for Risk Management
Program

Banking Forum Sharing Session:


Banking Productivity Survey 2015

Kamis, 15-012015

The Ritz Carlton,


Level 8

HayGroup

Islamic Financial Services Board


(IFSB) Annual Meeting 2015, IFSB
International Seminar on Enhancing
Financial Inclusion Through Islamic
Finance

Selasa, 31-032015

Bali Room Hotel


Kempinski Jakarta

Bank Indonesia

2015 Institute of International


Finance (IIF) Asia Summit

Kamis, 07-052015

Ballroom Ritz Carlton

Bank Mandiri & IIF

Seminar Transforming Finance;


Fuelling Business Innovation with
Effective Business Strategies

Rabu & Kamis,


20-21 Mei
2015

Intercontinental
Jakarta Mid Plaza

Trueventus, Malaysia

Muhammad
Busthami

Kusman Yandi

Agus Dwi Handaya

180

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Nama Direksi

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

No.

Training/Workshop/Seminar

Hari,
Tanggal

Tempat

Penyelenggara

Seminar Optimalisasi Potensi


Penawaran Umum bagi BUMN dan
Entitas anak di Pasar Modal

Selasa, 18-082015

Flores Room Hotel


Borobudur

Otoritas Jasa
Keuangan

Seminar Syariah Asbisindo - IBEX


2015 Sharia Stream, Digitalisasi
dan Kesetaraan Perbankan Syariah

Jumat, 11-092015

Cendrawasih Room,
JCC

PERBANAS

High Level Panel Discussion Seminar

Kamis, 29-102015

Ballroom A & B JW
Marriot Surabaya

Bank Indonesia

The Indonesian International


Conference on Islamic Finance 2015

Kamis, Jumat
12&13-11-2015

Ballroom Kempinski
Hotel Jakarta

OJK

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Hubungan Dewan
Komisaris dengan
Direksi
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi
sebagai dua organ perusahaan yang menjalankan
aktivitas operasional secara harian adalah berbeda.
Tugas utama Dewan Komisaris pada intinya adalah
sebagai pengawas dan pemberi saran, sementara itu
tugas utama Direksi adalah melaksanakan keputusan
RUPS, arahan dari Dewan Komisaris serta mengelola
operasional perusahan. Namun demikian, keduanya
harus senantiasa berkoordinasi dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan
dalam jangka panjang.
Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah
hubungan check and balances untuk kemajuan dan
kesehatan Bank. Dewan Komisaris dan Direksi sesuai
dengan fungsinya masing-masing bertanggung jawab
atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang.
Hal ini tercermin pada:

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

1. Terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan prinsip


kehati-hatian dan kriteria yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia / Otoritas Jasa Keuangan.
2. Terlaksananya dengan baik manajemen risiko
maupun sistem pengendalian internal.
3. Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang
saham.
4. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara
wajar.
5. Terpenuhinya implementasi GCG.
6. Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas
manajemen di semua lini organisasi.

181

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Keberagaman
Komposisi Dewan
Komisaris dan Direksi
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi telah
memenuhi unsur keberagaman yaitu perpaduan dari
sisi independensi dan keahlian. Terkait keahlian Dewan
Komisaris dan Direksi BSM telah dijelaskan pada bagian
Profil Dewan Komisaris dan Profil Direksi dalam Laporan
Tahunan ini.
Seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi BSM
memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan
yang baik. Hal tersebut telah dibuktikan bahwa seluruh
anggota Dewan Komisaris dan Direksi BSM telah
memperoleh persetujuan Bank Indonesia / Otoritas Jasa
Keuangan dan telah lulus fit and proper test.

Assessment Dewan
Komisaris
Prosedur Assesment Kinerja Dewan
Komisaris
Dewan Komisaris wajib menyampaikan laporan
kinerja Dewan Komisaris dan Anggota Dewan
Komisaris untuk dievaluasi oleh Pemegang Saham
dalam RUPS.
Kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan
tugas kewajiban yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran
Dasar maupun amanat Pemegang Saham. Kriteria
evaluasi formal disampaikan secara terbuka
kepada Anggota Dewan Komisaris sejak tanggal
pengangkatannya.
Hasil evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris
secara keseluruhan dan kinerja masing-masing
Anggota Dewan Komisaris secara individual akan
merupakan bagian tak terpisahkan dalam skema
kompensasi dan pemberian insentif bagi Anggota
Dewan Komisaris.
Hasil evaluasi kinerja masing-masing Anggota Dewan
Komisaris secara individual merupakan salah satu
dasar pertimbangan bagi Pemegang Saham untuk
memberhentikan dan/atau menunjuk kembali
Anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan. Hasil
evaluasi kinerja tersebut merupakan sarana penilaian
serta peningkatan efektivitas Dewan Komisaris.
182

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Proses Pelaksanaan Evaluasi Kinerja


Dewan Komisaris
Proses pelaksanaan evaluasi atas kinerja Dewan
Komisaris dilaksanakan dalam forum RUPS. RUPS
adalah rapat yang dihadiri oleh Pemegang Saham
yang memenuhi syarat kuorum dan diselenggarakan
oleh Direksi atas permintaan Komisaris, Direksi atau
pemegang saham yang mewakili 1/10 bagian dari
jumlah seluruh saham dalam rangka mengambil
keputusan penting yang berkaitan dengan
modal yang ditanam dalam perusahaan dan/atau
untuk pengambilan keputusan atas hal-hal yang
kewenangannya tidak diserahkan kepada Direksi atau
Dewan Komisaris.

Kriteria Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris


Kriteria evaluasi yang digunakan untuk menilai kinerja
Dewan Komisaris dan individu Anggota Dewan
Komisaris adalah pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris
dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada Direksi demi kepentingan Bank dan Pemegang
Saham khususnya serta pihak yang berkepentingan
pada umumnya.

Prosedur Assessment Kinerja Direksi


Kinerja Direksi dan masing-masing Anggota
Direksi akan dievaluasi oleh Dewan Komisaris dan
disampaikan kepada Pemegang Saham dalam RUPS.
Secara umum, kinerja Direksi ditentukan berdasarkan
tugas kewajiban yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran
Dasar Perseroan maupun amanat Pemegang Saham.
Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka
kepada Anggota Direksi yang bersangkutan sejak
tanggal pengangkatannya.
Hasil evaluasi terhadap kinerja Direksi secara
keseluruhan dan kinerja masing-masing Anggota
Direksi secara individual akan merupakan bagian
tak terpisahkan dalam skema kompensasi dan
pemberian insentif bagi Anggota Direksi.

Pihak Pelaksana Assessment


Pihak yang melakukan assessment terhadap kinerja
Dewan Komisaris adalah RUPS. Sedangkan, penilaian
terhadap kinerja Direksi adalah Dewan Komisaris dan
RUPS. Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja
Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada indikator KPI
Direksi. Kemudian, Dewan Komisaris dan Direksi akan
mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja mereka
pada periode 2015, termasuk di dalamnya pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi
dalam RUPS yang akan diselenggarakan pada tahun
2016.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Remunerasi Dewan
Komisaris, Direksi,
dan Dewan Pengawas
Syariah
Mekanisme Penetapan Remunerasi
Prosedur penetapan remunerasi dan fasilitas lain
(remuneration package) untuk Dewan Komisaris, Direksi
dan Dewan Pengawas Syariah merujuk pada Peraturan
Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah. Berdasarkan peraturan tersebut,
Komite Remunerasi dan Nominasi dalam menetapkan
remuneration package melaksanakan hal berikut:

Dalam penetapan remuneration package tersebut


Komite Remunerasi dan Nominasi telah memperhatikan:
1. Kinerja keuangan;
2. Pemenuhan pembentukan penyisihan penghapusan
aktiva;
3. Kewajaran dengan peer group; dan
4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang
BUS.

1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi;


2. Melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara
kebijakan remunerasi dengan pelaksanaan kebijakan
tersebut; dan
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan
Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, pejabat
eksekutif dan pegawai secara keseluruhan.

Komite Remunerasi
dan Nominasi

Dewan
Komisaris

Rapat Umum
Pemegang Saham

Membuat kajian
penyusunan
remunerasi

Pembahasan
remunerasi

Menetapkan
remunerasi

Struktur Remunerasi dan Dewan


Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas
Syariah
Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya (remuneration
package) yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan (RUPST) bagi Dewan Komisaris,
Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Kebijakan
remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS
antara lain meliputi:

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

1. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk


keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan
(benefit), kompensasi dalam bentuk saham, bonus
dan bentuk remunerasi lainnya; dan
2. Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam
bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas
perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi
kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas
lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat
dimiliki.

183

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Rincian Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan


Pengawas Syariah
Jumlah yang diterima dalam 1 (satu) tahun
Dewan
Komisaris

Jenis Remunerasi dan


Fasilitas lainnya

Remunerasi

Direksi

Orang

jutaan
Rupiah

Orang

jutaan
Rupiah

Orang

jutaan
Rupiah

3.872

13.282

954

1.457

14.739

954

Fasilitas
lainnya*):
1. yang dapat dimiliki
2. yang tidak dapat dimiliki

Total

Dewan Pengawas Syariah

3.872

*) dinilai dalam ekuivalen Rupiah.

Keterangan:

1. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan (non natura) antara


lain gaji, tunjangan (benefit), kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan
bentuk remunerasi lainnya;
2. Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan
(natura), antara lain fasilitas perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas
asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, yang dapat
dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.

Remunerasi Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah dalam 1
(satu) Tahun
Jumlah Remunerasi*) per orang dalam 1 tahun

Jumlah Dewan
Komisaris

Jumlah Direksi

Jumlah DPS

Diatas Rp2 miliar


Diatas Rp1 miliar s.d Rp2 miliar
Diatas Rp500 juta s.d Rp1 miliar
Rp500 juta kebawah

8
5
3

*) yang diterima dalam bentuk keuangan (non natura)

Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah


Pengungkapan rasio gaji tertinggi dan gaji terendah dalam sekala perbandingan yang diterima oleh anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan pegawai per bulan
Keterangan

Rasio

Rasio gaji pegawai yang tertinggi & terendah

25,3 : 1

Rasio gaji Direksi yang tertinggi & terendah

1,1 : 1

Rasio gaji komisaris yang tertinggi & terendah

1,1 : 1

Rasio gaji Direksi tertinggi & pegawai tertinggi

1,9 : 1

184

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Rapat Dewan
Komisaris dan Direksi
Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris secara rutin telah melakukan rapat
sebagai salah satu sarana dalam melakukan pengawasan
dan pemberian saran terhadap pelaksanaan kegiatan
usaha yang dilakukan Direksi. Jenis rapat yang dilakukan
Dewan Komisaris terdiri dari Rapat Dewan Komisaris
(Rakom) dan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
(Rakomdir) dan Rapat Gabungan (Ragab) antara Dewan
Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Selama tahun 2015, jumlah rapat yang telah dilakukan
Dewan Komisaris sebanyak 19 (sembilan belas) kali
rapat. Pelaksanaan rapat dan tingkat kehadiran masingmasing anggota Dewan Komisaris selama tahun 2015
yaitu sebesar >100% jika dibandingkan kewajiban
penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris sebagaimana
dimaksud PBI No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah,
Pasal 14, di mana Dewan Komisaris diwajibkan
menyelenggarakan rapat paling kurang 1 (satu) kali
dalam 2 (dua) bulan.
Pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris tidak
hanya melalui rapat-rapat yang dilakukan oleh Dewan
Komisaris sendiri, tetapi juga melalui efektifitas
pelaksanaan tugas Komite-Komite. Anggota Dewan
Komisaris sangat aktif dan intensif melaksanakan rapat
Komite-Komite. Pelaksanaan Rapat Komite-Komite
pada tahun 2015 dilakukan sebanyak 50 (lima puluh)
kali Rapat dengan rincian sebagai berikut: rapat Komite
Audit sebanyak 14 (empat belas) kali, Komite Pemantau
Risiko sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali dan Komite
Remunerasi dan Nominasi sebanyak 8 (delapan) kali
Rapat.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

1. Rapat Dewan Komisaris (Rakom).


Rapat yang dilakukan Dewan Komisaris untuk
membahas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris dalam rangka pengawasan dan
pemberian nasihat kepada Direksi.
2. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir).
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau Direktur
Bidang, dengan agenda realisasi pencapaian rencana
bisnis bank bulanan, issue-issue terkini Bank, inisiatif
strategis Bank seperti corporate plan, core banking
system, dan lainnya.
3. Rapat Gabungan Dewan Komisaris, Direksi dan
Dewan Pengawas Syariah (Ragab).
Rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan
Pengawas Syariah dengan agenda kinerja Bank,
issue-issue terkini Bank, inisiatif strategis Bank,
kepatuhan pelaksanaan prinsip syariah pada
kegiatan usaha Bank.
4. Rapat Komite-Komite
Rapat yang dilaksanakan Komite-Komite
(Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan
Komite Remunerasi dan Nominasi) sesuai tugas
dan tanggung jawabnya masing-masing guna
mendukung Dewan Komisaris untuk melaksanakan
pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi.
Selama tahun 2015, jumlah Rapat yang telah dilakukan
Dewan Komisaris sebanyak 19 (sembilan belas) kali
rapat. Berikut rincian pelaksanaan rapat yang dilakukan
oleh anggota Dewan Komisaris:

185

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Rekapitulasi Rapat dan Jumlah Kehadiran Dewan Komisaris


Dewan Komisaris
No.

Total
Rapat

Nama Rapat
Rapat Dewan Komisaris (Rakom)

Ventje
Rahardjo

Ramzi A.
Zuhdi

Agus
Fuad
**)

Bambang
Widianto
*)

Zulkifli
Djaelani

13

13

13

11

13

14

14

14

14

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi


(Rakomdir)
Rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan
Pengawas Syariah (Rakomdir-DPS)
Rapat Komite Audit

Rapat Komite Pemantau Risiko

28

27

28

18

11

28

Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi


Total

8
69

6
66

8
69

7
50

7
40

8
69

2
3

Catatan :
*) Peserta Tamu dan Bukan Anggota Komite Pemantau Risiko
**) Peserta Tamu dan Bukan Anggota Komite Audit maupun Anggota Komite Pemantau Risiko
Selama 2015, agenda Rapat Internal Dewan Komisaris sebagai berikut:
Tanggal Rapat

Agenda Rapat

25 Mei 2015

Evaluasi Kinerja Anggota Komite-komite Penunjang Dewan Komisaris

13 Agustus 2015

Progress Kinerja Bank Syariah Mandiri

05 Oktober 2015

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI Tahun 2015.

05 Oktober 2015

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI Tahun 2015 (mengundang Direksi Periode
sebelumnya).

25 November 2015

Draft Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2016 2018 PT. Bank Syariah Mandiri.

Rapat Direksi
Rapat Direksi diselenggarakan minimal sebulan sekali. Rapat internal Direksi merupakan forum dan sekaligus
mekanisme bagi pengambilan keputusan secara kolektif. Selain itu, Direksi mengadakan rapat gabungan dengan
Dewan Komisaris untuk membahas kinerja Bank.
Selama 2015, tingkat kehadiran Direksi dalam Rapat Internal Direksi sebagai berikut:
No

Nama

Jabatan

Jumlah Rapat

Tingkat Kehadiran

1.

Agus Sudiarto

Direktur Utama

50

50

2.

Agus Dwi Handaya

Direktur Finance & Strategy

50

48

3.

Putu Rahwidhiyasa

Direktur Risk Management & Compliance

50

48

4.

Fahmi Ridho

Direktur Technology & Operation

50

46

5.

Edwin Dwidjajanto

Direktur Consumer Banking & Distribution

50

47

6.

Kusman Yandi

Direktur Wholesale Banking

50

47

7.

Choirul Anwar

Direktur Financing Risk & Recovery

50

38

Selama 2015, agenda Rapat Internal Direksi sebagai berikut:


Tanggal Rapat

Agenda Rapat
Januari 2015

Senin, 5 Januari 2015

186

Perubahan Struktur Organisasi (SO) PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggal Rapat

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Agenda Rapat

Senin, 12 Januari 2015

Perubahan Struktur Organisasi (SO) PT Bank Syariah Mandiri

Selasa, 13 Januari 2015

1.
2.

Selasa, 20 Januari 2015

Laporan Keuangan
Konsolidasi

3.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Hasil Review Watchlist segmen Korporasi, Sindikasi & Komersial (Nasabah Lancar & DPK
Posisi Oktober 2014) BSM
Program Event Retail BSM Tahun 2015

1.
2.
3.
4.
5.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Simulasi Tingkat Kesehatan BSM Per Desember 2014
Rakernas Tahun 2015 BSM
Usulan Penambahan Plafon Pembelian Reksadana Pasar Uang Syariah (RDPS)
Usulan Pembelian Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Februari 2015
Selasa, 3 Februari 2015

1.
2.
3.
4.
5.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Direktur dan SEVP Supervisi Kantor Wilayah
Progres Tindak Lanjut Radir Bulan Januari 2015
Program Marketing Gadai & Cicil Emas 2015
Gold Ownership Program untuk Executive

Selasa, 10 Februari 2015

1.
2.
3.
4.
5.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Progres Tindak Lanjut Radir Bulan Januari 2015
Board Forum Q4 2014 PT BSM
Public Expose Kinerja BSM
Lain-lain

Selasa, 17 Februari 2015

1.
2.
3.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Persiapan Rakomdir
Lain-lain

Selasa, 24 Februari 2015

1.
2.
3.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Materi RUPS Tahun Buku 2014
Compensation
Maret 2015

2.

Presentasi Pemilihan Calon Konsultan Corporate Plan BSM tahun 2015 - 2020
a. Oliver Wyman
b. McKinsey
c. BCG
Usulan Program Take Over Pembiayaan

Selasa, 10 Maret 2015

1.
2.
3.
4.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Action Plan Bisnis Unit untuk mencapai Target Maret 2015
Overview Pembiayaan Haji & Umrah
Update Kinerja Per Februari 2015

Selasa, 17 Maret 2015

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Laporan Hasil Sementara Pemeriksaan Pajak Tahun 2013
Performance Review BSM
Culture Development Strategy 2015-2020
Update Hasil Akhir Penilaian Calon Konsultan Corporate Plan BSM 2010-2020
RUPS Tahunan Tahun Buku 2014 PT BSM
Tingkat Kesehatan Bank PT BSM per 31 Desember 2015
Persiapan Rakomdir tanggal 19 Maret 2015
Penyesuaian Upah Pegawai Tahun 2015
Lain-lain

Selasa, 3 Maret 2015

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

1.

187

Ikhtisar
Utama

Tanggal Rapat
Selasa, 24 Maret 2015

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Agenda Rapat
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Sinergi BSM dengan Mandiri Group
Kinerja BSM Februari 2015
Pembentukan Business & Organization Alignment Committee
Kick Off Corplan BSM 2016-2020
Lain-lain:
April 2015

3.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Rencana Pemanfaatan Aset Inbreng & Terbengkalai, serta Laporan Progres Renovasi/
Pembangunan Gedung, Perpanjangan Sewa Kantor Cabang Tahun 2015
Lain-lain

Rabu, 8 April 2015

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Update Kinerja BSM Per 31 Maret 2015
Knowledge Management (KM) 2015 Corporate Roll - Out
Learning Program & Services
Pembelian Sukuk Ritel SR-007 di Pasar Sekunder
Revisi Komite Pembiayaan
Revisi Arsitektur Kebijakan & Prosedur BSM
Reposisi Fungsi dan Struktur Sharia Compliance

Selasa, 14 April 2015

Perubahan Struktur Organisasi (SO) PT Bank Syariah Mandiri dan Direktur & SEVP Supervisi
Kantor Wilayah

Selasa, 14 April 2015

1.
2.
3.
4.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Update Strategic Meeting Bank Syariah Mandiri 2016 - 2020
Management Letter E&Y
Usulan Paket Retensi Untuk Pegawai Top HiPo dan HiPo

Selasa, 21 April 2015

1.
2.
3.
4.
5.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Rencana Perbaikan Pengelolaan Kol.2
Update Progress Peraturan Perusahaan PT Bank Syariah Mandiri.
Rancangan Skema Pemberian Bonus 2014
Lain-lain

Selasa, 28 April 2015

1.
2.
3.
4.

Agenda Kegiatan Direksi


Steering Committee I Penyusunan Corplan BSM 2016 - 2020
Presentasi Sukses Syariah
Lain-lain

Rabu, 1 April 2015

1.
2.

Mei 2015
Selasa, 5 Mei 2015

1.
2.
3.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Penilaian Kinerja Pegawai (level DH ke atas)
Lain-lain

Selasa/12 Mei 2015

1.
2.
3.
4.
5.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Persiapan Board Forum
Alternate Direktur dan SEVP
Presentasi nasabah a.n. PT Arena Maju Bersama
Lain-lain

Selasa/19 Mei 2015

1.
2.
3.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Presentasi Rencana Kerja CCG
Lain-lain

188

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggal Rapat
Selasa/26 Mei 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Agenda Rapat
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Transaksi Lindung Nilai Syariah Atas Nilai Tukar
Pemanfaatan SPN-S Sebagai Salah Satu Alternatif Instrumen Pengatur Likuiditas Bank
Crash Program Penyelesaian Masalah NPF dan WO
Program Enrichment bagi Kepala Cabang BSM
Lain-lain

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Juni 2015

8.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Crash Program Penyelesaian Masalah NPF dan WO
Arsitektur Teknologi Informasi Blue Print Pengembangan TI BSM
Update Infrastruktur IT BSM
Kinerja BSM per 31 Mei 2015
Usulan Revisi RKAP 2015 & RBB 2015 - 2017
Update Corplan:
a. BSM 2020 Corporate Vision & Business Strategy
b. Monitoring Inisiatif Corplan 2016- 2020
c. Kompetisi Pembuatan Tagline
Penanganan Perbaikan Kualitas Pembiayaan HUG dan Pengembangan bisnis HUG.

Selasa/16 Juni 2015

1.
2.
3.

Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP


Revisi RBB
Lain-lain

Selasa/23 Juni 2015

1.
2.
3.
4.
5.

Usulan Revisi RBB


Usulan Program Corrective Action Branch Manager
Progres Tindak Lanjut Pegawai Hipo
Update Audit BPK
Institutional Banking Group

Selasa/30 Juni 2015

1.
2.
3.
4.

Sharing Direksi/SEVP
BSM Corporate Culture
Update Hasil Survei Service Value BSM
Persiapan Menghadapi Libur Lebaran 1436 H

Selasa/9 Juni 2015

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Juli 2015
Selasa/7 Juli 2015

1.
2.
3.
4.
5.

Sharing Direksi/SEVP
Evaluasi Kinerja TRE
Laku Pandai
Progress Report Redesign Arsitektur Kebijakan dan Prosedur BSM
Revisi Ketentuan Pembiayaan Bank
Agustus 2015

Rabu/5 Agustus 2015

1.
2.
3.
4.

Sharing Direksi/SEVP
Sharing session oleh Bapak Ogi Prastomiyono, Dir. BM
Persiapan Board Forum
Avenger Project 2015 -2016

Selasa/11 Agustus 2015

1.
2.
3.
4.

Sharing Direksi/SEVP
Review Pencapaian Kinerja Juli 2015
Tugas & Tanggung Jawab Tim Roll Out (TRO) Branch & People Productivity Enhancement
Program Bench Strength (BM Ready, GDP)

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

189

Ikhtisar
Utama

Tanggal Rapat

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Agenda Rapat

Rabu/19 Agustus 2015

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sharing Direksi/SEVP
Program Sufee dan Penurunan Nisbah Tabungan
Update Materi Komite Pemantau Risiko
Update Kasus Hukum
PMS BSM Master Concept
Update Progress Corplan BSM 2016-2020

Selasa/25 Agustus 2015

1.
2.
3.
4.

Sharing Direksi/SEVP
Persiapan Interview ARA 2014
Performance Review
Presentasi KMR
September 2015

Selasa/1 September 2015

1.
2.

Sharing Direksi/SEVP
Grand Strategy Productivity Enhancement & Distribution Transformation

Rabu/2 September 2015

Distribution Network Transformation

Selasa/10 September 2015

1.
2.
3.
4.

Sharing Direksi/SEVP
Update Distribution Transformation
Implementasi Perhitungan CKPN & Amortisasi Pendapatan/ Beban Teratribusi BSM
Performance Review

Selasa/15 September 2015

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sharing Direksi/SEVP
Rekomendasi Perbaikan Proses Transaksi Cabang oleh MRI
Pengembangan Bisnis Trade Finance
Persiapan meeting dengan Komite Audit
Kinerja Agustus 2015
Update Rencana Penataan SDM & Cabang (Eksekusi SDM & Standarisasi SDM)
Update Pasar dan Ekonomi Makro
Rekomendasi Prioritas Pembiayaan BSM

Rabu/23 September 2015

1.
2.
3.

Sharing Direksi/SEVP
Penyelesaian Ayda Rahn Berlian dan Agunan Tambahan a.n. Irma Pitrawati & Group
Performance Review

Selasa/29 September 2015

1.
2.
3.

Sharing Direksi/SEVP
Kewenangan Pemutus Spesial Nisbah Deposito Valas
Usulan Penataan SDM Terkait Penataan Organisasi & Cabang
Oktober 2015

Rabu/7 Oktober 2015

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kick off RKAP


Sharing Direksi/SEVP
Kinerja BSM per 30 September 2015
Kebijakan Stimulus Perekonomian Bagi BUS & UUS
Update Penggantian Switching System BSM
Milad BSM
Rencana alokasi penempatan dana PT Bank Mandiri Persero Tbk sebesar Rp 500 miliar

Selasa/13 Oktober 2015

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sharing Direksi/SEVP
RKAP BSM 2016
Persetujuan Kerja Sama BSM dengan PT MUF
Persetujuan Service Value
Update Pengembangan Bisnis Trade Finance
Materi & Update Kepegawaian
Progres Persiapan Pilot dan Penataan Jaringan
Perubahan Bisnis Proses dan Kewenangan

190

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggal Rapat

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Agenda Rapat

Selasa/20 Oktober 2015

1.
2.
3.
4.

Sharing Direksi/SEVP
Presentasi Materi RKAP BSM Ke BM
Performance Review
Presentasi Observasi CGPI

Senin/26 Oktober 2015

Distribution Network Transformation

Selasa/27 Oktober 2015

1.
2.
3.

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Sharing Direksi/SEVP
Highlight Hasil Pemeriksaan OJK Tahun 2015
Update Milad BSM Ke 16
November 2015

Selasa/3 November 2015

1.
2.
3.
4.
5.

Sharing Direksi/SEVP
Materi 1 on 1 RKAP 2016 dengan CFO Bank Mandiri
Entrance Audit KAP/PWC
Tools Simplifikasi Document Checklist and Document Validity Guideline
Materi Board Forum Q3 2015

Selasa/10 November 2015

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sharing Direksi/SEVP
Performance Review
Platform & Behavior Indicator BSM Corporate Culture
Proses Bisnis FOG
Highlight Hasil Pemeriksaan OJK Th 2015
Update TRO

Selasa/17 November 2015

1.
2.
3.
4.

Sharing Direksi/SEVP
Pembahasan & Challenge Session RKAP 2016
Progres Update Aktivitas Penyelesaian Selisih Pembiayaan dan Suspend Account
Revaluasi Aset

Selasa/24 November 2015

1.
2.

Performance Review
Rencana alokasi penempatan dana PT Bank Syariah Mandiri pada Project Base Sukuk (PBS)
sebesar Rp1Triliun
Pembiayaan KUR BSM Per Oktober 2015
Usulan Agenda IT Steering Committee

3.
4.

Desember 2015
Selasa/8 Desember 2015

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sharing Direksi/SEVP
Pembahasan Kinerja November 2015 & Performance Review
Hasil Review Pembiayaan Komite Level Direksi
Peningkatan Kompetensi Pegawai BSM Melalui Learning Program
Highlight Hasil Audit Bank Mandiri Tahun 2015
Pemenuhan Organisasi BSM

Selasa/22 Desember 2015

1.
2.
3.
4.

Sharing Direksi/SEVP
Laporan Penataan Cabang
Hasil Review Pilot Project Distribution Transformation Area Medan & Surabaya
Finalisasi Struktur SO

Rabu/23 Desember 2015

Persiapan Rakernas Tahun 2016 PT Bank Syariah Mandiri

Selasa/ 29 Desember 2015

Sharing Session Direksi/SEVP

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

191

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Pengungkapan Hubungan Afiliasi Anggota


Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang
Saham Pengendali
Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris
Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan dan kepengurusan sampai dengan derajat
kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi ditunjukkan dalam tabel berikut:
Hubungan Keluarga dengan
Organ Perseroan
Nama

Dewan
Komisaris

Direksi

Hubungan Kepengurusan
di Perusahaan Lain

Pemegang
Saham

Sebagai
Dewan
Komisaris

Sebagai
Pemegang
Saham

Sebagai
Direksi

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ventje Rahardjo

Ramzi A. Zuhdi

Agus Fuad

Bambang Widianto

Zulkifli Djaelani

Hubungan Afiliasi Direksi


Setiap anggota Direksi tidak memiliki hubungan hubungan kekeluargaan dan kepengurusan sampai dengan derajat
kedua dengan anggota Dewan Direksi lainnya dan/atau anggota Dewan Komisaris sebagaimana ditunjukkan dalam
tabel berikut:
Hubungan Keluarga dengan
Organ Perseroan
Nama

Dewan
Komisaris

Direksi

Hubungan Kepengurusan
di Perusahaan Lain

Pemegang
Saham

Sebagai
Dewan
Komisaris

Sebagai
Pemegang
Saham

Sebagai
Direksi

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Agus Sudiarto

Agus Dwi Handaya

Putu Rahwidhiyasa

Fahmi Ridho

Edwin Dwidjajanto

Kusman Yandi

Choirul Anwar

192

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Dewan Pengawas
Syariah
Dewan Pengawas Syariah (DPS) sebagai badan
independen yang direkomendasikan DSN-MUI yang
berada di Lembaga Keuangan Syariah (LKS), bertugas
mengawasi pelaksanaan Fatwa Dewan Syariah Nasional
di Lembaga Keuangan Syariah.

Komposisi Dewan Pengawas Syariah


Komposisi Dewan Pengawas Syariah tahun 2015 terdiri
dari:
No

Nama

Jabatan

Prof Dr Komaruddin Hidayat, MA

Ketua

Dr. H. Muhammad Syafii Antonio,


M.Ec

Anggota

Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH

Anggota

Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah


Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM juga menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah di berbagai
lembaga keuangan syariah sebagai berikut:
Nama

Jabatan

Prof Dr Komaruddin Hidayat, MA

Ketua Dewan Pengawas Syariah BSM (perbankan)


Anggota Dewan Komisaris PT BRI Syariah (perbankan)

Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec

Pimpinan STEI Tazkia (konsultan & pendidikan)


Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM (perbankan)
Anggota Dewan Pengawas Syariah Schroders Investment Management

Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH

Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM (perbankan)


Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Asuransi Manulife (asuransi)
Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Asuransi Allianz Syariah (asuransi)
Anggota Dewan Pengawas Syariah UUS BTN Syariah (perbankan)

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan


Pengawas Syariah
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab DPS BSM tahun
2015 mengacu pada PBI No. 11/33/PBI/2009 dan SE BI
No. 12/13/DPbS, dengan rincian sebagai berikut:
1. DPS BSM melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
2. DPS BSM memberikan nasihat dan saran kepada
Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai
dengan Prinsip Syariah. Nasihat dan saran secara
langsung diberikan DPS pada forum rapat dan
diformalisasi dalam bentuk Risalah Rapat maupun
Opini DPS yang didokumentasikan dengan baik.
Sehingga hal-hal tersebut dapat menjadi rujukan
bagi Direksi dalam menjalankan operasional maupun
mengeluarkan kebijakan.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

3. Setelah melakukan serangkaian proses pemeriksaan,


baik berupa pemaparan materi/presentasi
dan diskusi, DPS BSM menilai dan memastikan
pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman
operasional dan produk yang dikeluarkan Bank
dengan cara menerbitkan opini DPS.
4. DPS BSM mengawasi proses pengembangan
produk baru Bank agar sesuai dengan fatwa Dewan
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dengan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
Meminta penjelasan dari pejabat Bank yang
berwenang mengenai tujuan, karakteristik, dan
akad yang digunakan dalam produk baru yang
akan dikeluarkan;
Memeriksa apakah terhadap akad yang
digunakan dalam produk baru telah terdapat
Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama
Indonesia.

193

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Dalam hal telah terdapat fatwa, maka Dewan


Pengawas Syariah melakukan analisa atas
kesesuaian akad produk baru dengan fatwa
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia.
Dalam hal belum terdapat fatwa, maka Dewan
Pengawas Syariah mengusulkan kepada
Direksi Bank untuk melengkapi akad produk
baru dengan fatwa dari Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia.
Me-review sistem dan prosedur produk baru yang
akan dikeluarkan terkait dengan pemenuhan
Prinsip Syariah; dan
Memberikan pendapat syariah atas produk baru
yang akan dikeluarkan.
5. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank
yang belum ada fatwanya.
6. Melakukan review secara berkala atas
pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa Bank. Hal ini secara rutin dilakukan
DPS BSM pada saat melakukan uji petik ke cabang.
Dengan cara memeriksa dokumen funding dan
landing secara random, kemudian melakukan
konfirmasi kepada pejabat cabang.
7. Bila mana diperlukan DPS BSM dapat meminta data
dan informasi terkait dengan aspek syariah dari
satuan kerja Bank.

Realisasi Pengawasan Dewan Pengawas


Syariah
Dewan Pengawas Syariah melaksanakan pengawasan
terhadap kegiatan BSM selama tahun 2015 dengan
melakukan:
1. Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/
atau yang diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit
intern dan/atau fungsi kepatuhan untuk mengetahui
kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah
atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran
dana serta pelayanan jasa Bank. Pada beberapa kali
pelaksanaan uji petik, DPS BSM melakukan koordinasi
dengan unit kerja Internal Audit dan Compliance
untuk mengumpulkan data dan informasi terhadap
cabang tertentu, sebelum uji petik itu sendiri
dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar DPS sudah
memiliki informasi yang utuh atas suatu cabang,
sehingga lebih focus pada saat pelaksanaan uji petik.
2. Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang
akan diperiksa dengan memperhatikan kualitas
pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah dari masingmasing kegiatan. Pada setiap awal tahun, DPS BSM
melakukan rapat internal DPS untuk menentukan

194

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

beberapa cabang yang akan diuji petik.


3. Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik
(sampel) untuk mengetahui pemenuhan Prinsip
Syariah sebagaimana dipersyaratkan dalam
ketentuan internal Bank yang berlaku.
Fokus pemeriksaan DPS BSM adalah terhadap
pemenuhan aspek-aspek syariah/sharia
compliance. Antara lain meliputi:
kesesuaian akad yang digunakan,
terpenuhinya unsur-unsur akad dimaksud pada
suatu skim pembiayaan,
pemeriksaan terhadap SP3, akad dan akta
notariel.
4. Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan
keterangan dan/atau konfirmasi kepada pegawai
Bank dan/atau nasabah untuk memperkuat hasil
pemeriksaan dokumen;
5. Melakukan review terhadap ketentuan internal yang
berlaku terkait aspek syariah apabila terdapat indikasi
ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip
Syariah;
6. Memberikan pendapat syariah atas kegiatan
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa Bank. Opini Syariah DPS khusus
untuk hal ini menjadi suatu persyaratan yang harus
dipenuhi oleh BSM dalam rangka pemenuhan
persyaratan proses audit laporan keuangan tahunan
BSM oleh KAP.
7. Melaporkan hasil pengawasan Dewan Pengawas
Syariah kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
Laporan ini memuat dokumentasi kegiatan DPS yang
disusun secara semesteran
8. Meningkatkan Pemahaman Praktek Perbankan
Syariah.
Hal penting lainnya adalah pada saat melakukan Uji
Petik DPS BSM melakukan dialog dengan pimpinan
dan pegawai cabang, untuk menganilsa lebih dalam
kendala-kendala bisnis dan operasional cabang
yang berkaitan dengan aspek syariah sehinggan
dapat dipastikan kesesuain dengan prinsip syariah.
Selain itu DPS juga memberikan arahan dan
penguatan materi Akad dan Produk Perbankan
Syariah kepada staf cabang, dengan mengadakan
Forum Klinik Syariah untuk menjawab keluhan
sekaligus menerima masukan yang dapat
memperbaiki kualitas pemenuhan aspek syariah.
Hal ini dimaksudkan agar semua pejabat cabang
memahami dan mengenali kembali skema produk
dan jasa perbankan syariah. Termasuk akad-akad
standar yang digunakan dalam produk pendanaan,

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

pembiayaan dan jasa. Sehingga harapannya dari


sisi bisnis tetap tumbuh dan dari aspek syariah
terpenuhi.
Untuk menunjang semua pencapaian di atas, DPS
secara moral spiritual memiliki kewajiban untuk
menyampaikan motivasi dan arahan kepada semua
pejabat dan pegawai cabang agar senantiasa
mengedepankan akhlak/etika islami dalam
menjalankan semua tugas dan tanggung jawab
yang menjadi amanah Perusahaan. Karena hal inilah
yang menjadi nilai tambah sekaligus kekuatan yang
sangat fundamental bagi Bank Syariah Mandiri,
terlebih Bank Syariah Mandiri memiliki Corplan 20162020, yang diperkuat dengan internalisasi budaya
PAS (Percaya Diri, Antusias dan Semangat), insya
Allah Bank Syariah Mandiri menjadi yang Terdepan,
modern. Menentramkan.

Rapat Dewan Pengawas Syariah


Pada tahun 2015 DPS melaksanakan 15 kali rapat yang
dihadiri secara fisik oleh DPS. Adapun agenda yang
dibahas pada beberapa kali penyelenggaraan rapat
selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

1.
2.
3.
4.

Asset Purchase dan Zakat Perusahaan.


Pembahasan Aspek Syariah Temuan OJK thn 2014.
Dana Sosial BSM.
Konversi Hutang Pembiayaan Nasabah Menjadi
Saham Tanpa Hak Suara.
5. Kinerja/Pencapaian Bisnis BSM
6. Kinerja/Pencapaian KC yang diuji petik.
Tingkat kehadiran Dewan Pengawas Syariah dalam rapat
sebagai berikut:
No

Nama

Rapat (15 kali)

Prof Dr Komaruddin Hidayat, MA

Dr. H. Muhammad Syafii Antonio,


M.Ec

Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH

13

Untuk meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi


DPS, mulai pada tahun 2016 DPS akan memanfaatkan
teknologi telekonferensi/video conference sebagai proses
pengumpulan data maupun percepatan transformasi
informasi dengan cabang-cabang di seluruh Indonesia.

Komite Audit
Dalam rangka mewujudkan tata kelola perusahaan yang
baik (good corporate governance), dengan mengacu
kepada Keputusan Ketua BAPEPAM No.Kep-29/PM/2004
tanggal 24 September 2004, Direksi dan Dewan
Komisaris BSM telah membentuk Komite Audit pada
tanggal 1 April 2005.
Dalam perkembangan selanjutnya, Bank Indonesia
melalui Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006
tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana
telah diubah berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan diubah
terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, antara lain telah
pula mengatur kegiatan Komite Audit. Ketentuanketentuan tersebut telah dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan Komite Audit di BSM.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Pembentukan Komite Audit di BSM dilengkapi dengan


pengesahan Piagam Komite Audit (Audit Committee
Charter) PT Bank Syariah Mandiri pada tanggal 20
Mei 2005 yang menjadi pedoman utama dan acuan
pelaksanaan kerja bagi para anggota Komite Audit,
yang mana telah diperbaharui pada tanggal 08 Februari
2011, dan terakhir diperbaharui tanggal 4 Desember
2014 dan ditetapkan dalam SKB Dewan Komisaris dan
Direksi No.17/001-SKB/KOM.DIR tanggal 09 Maret 2015
mengenai Penetapan Revisi Pedoman dan Tata Tertib
Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko PT Bank
Syariah Mandiri.

Susunan Keanggotaan Komite Audit


Susunan keanggotaan Komite Audit BSM berjumlah 7
(tujuh) orang, terdiri dari 3 (tiga) orang oleh Komisaris
Independen (salah satunya menjabat sebagai Ketua), 1
orang anggota dijabat oleh Komisaris, dan 3 (tiga) orang
anggota berasal dari pihak independen di luar BSM,
dengan susunan seperti tercantum pada tabel di bawah
ini:

195

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Nama

Jabatan

Zulkifli Djaelani

Ketua, Komisaris Independen

Ventje Rahardjo

Anggota, Komisaris Utama

Ramzi A. Zuhdi

Anggota, Komisaris Independen

Bambang Widianto

Anggota, Komisaris Independen

Tjeppy Kustiwa

Anggota, Pihak Independen yang ahli dibidang perbankan syariah

Ferry Firmansyah

Anggota, Pihak Independen yang ahli dibidang akuntansi keuangan

Irsyaf Firdaus*)

Anggota, Pihak Independen yang ahli dibidang akuntansi keuangan

Catatan: *) .bergabung dengan BSM per 2 Februari 2016.

Profil Komite Audit


Zulkifli Djaelani
Ketua
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
Ventje Rahardjo
Anggota
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
Ramzi A. Zuhdi
Anggota
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.

audit, teknologi informasi dan yang berkaitan dengan


tugas komite audit serta studi banding dalam pemilihan
core banking system bersama Konsultan Booz, Allen &
Hamilton pada beberapa bank di Singapura. Memulai
karir di Bank Bumi Daya 1986 hingga 2000, kemudian
di Prasetio Strategic Consulting Arthur Andersen, Ernst
& Young Advisory Services, Center for Investment and
Business Advisory, anggota Komite Audit PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) dan saat ini sebagai anggota Komite
Audit PT Bank Syariah Mandiri.
Ferry Firmansyah
Anggota

Bambang Widianto
Anggota
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
Tjeppy Kustiwa
Anggota

Lahir di Bandung, Jawa Barat, 17 Desember 1957


(umur 58 tahun). Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung tahun 1985
dan S2 Magister Manajemen Universitas Gadjahmada
Yogyakarta tahun 1994. Berpengalaman dalam bidang
Akuntansi Perbankan (Konvensional dan Syariah),
Teknologi Informasi, Pendokumentasian Internal Control
over Financial Reporting (ICoFR) sesuai ketentuan
Sarbanes Oxley Act 404, Jasa Konsultasi bidang
Akuntansi, Jasa Konsultasi bidang Internal Audit. Telah
mengikuti berbagai training / seminar / studi banding
di dalam negeri dan luar negeri antara lain training /
seminar dalam bidang perbankan, akuntansi, internal

196

Lahir di Jakarta 29 April 1955 (umur 60 tahun). Lulusan


Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan
Akuntansi Jakarta tahun 1983. Berpengalaman
mengikuti pelatihan di luar negeri antara lain di
National Institute of Bank Management, Pune India,
Merrill Lynch New Jersey Amerika dan berbagai training
/ seminar didalam negeri antara lain dibidang yang
berkaitan dengan tugas Komite Audit seperti Prime
Bank Instrument Frauds, Workshop Treasury, Strategy
for Excellent Customer Service, Market Analysis /Strategy
Marketing and Product Development. Memulai karier
di PT 3M Indonesia sebagai Senior Cost Accountant,
Anggota Tim Debitur Khusus Bapindo Pusat Jakarta,
Kepala Tim Kredit Bapindo Samarinda, Kabag Keuangan
Bapindo Surabaya dan Bapindo S Parman Jakarta Pusat,
Kepala Cabang Bapindo Tarakan Kalimantan Timur,
Senior Manager Marketing & Regional Internal Control
Bank Mandiri (Persero) Tbk Kanwil IV Jakarta Pusat dan
saat ini sebagai anggota Komite Audit PT Bank Syariah
Mandiri.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Irsyaf Firdaus
Anggota

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Rangkap Jabatan Anggota Komite


Tidak terdapat anggota Komite Audit yang
merangkap jabatan sebagai Direksi BSM.
Ketua Komite Audit merangkap sebagai Anggota
pada Komite Pemantau Risiko dan Anggota Komite
Remunerasi dan Nominasi.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Warga Negara Indonesia, lahir di Bukittinggi, 16 Agustus


1953 (umur 62 tahun). Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan
Manajemen Universitas Trisakti, Jakarta pada 1980 dan
Magister Manajemen STIE-IPWI Jakarta pada 2000.
Memulai karir di Bank Pembangunan Indonesia
(Bapindo) pada 1982 sebagai staff Urusan Riset Kantor
Besar, selanjutnya 1985-1989 sebagai anggota Tim
Urusan Pembiayaan Proyek II Kantor Besar, 19891991 Kepala Tim Supervisi Kredit Cabang Samarinda,
1991-1992 Kepala Tim Pembiayaan Proyek Cabang
Balikpapan, 1992-1996 Kepala Tim Pembiayaan
Proyek Jakarta S. Parman, 1996-1997 Kepala Tim
Urusan Kredit Besar di Kantor Besar, 1997-1999 Kepala
Cabang Makassar, 1999-2000 Kepala Cabang Bandung
Soekarno Hatta. Dalam perjalanan karir di PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk, pernah menjabat sebagai Kepala
Cabang Bandung Soekarno Hatta, Kepala Cabang
Jakarta Tanjung Duren, Kepala Cabang Jakarta Cibubur.
Training yang pernah diikuti selama berkarir di Bapindo,
antara lain : Project Financing, Akuntansi,Pemeriksaan
dan Analisa Laporan Keuangan, Supervisi Proyek Masa
Implementasi, Management Development Program-ABC
Manila, Financial Rehabilitation of Non PerformingExport Oriented Enterprises, Corporate Finance & Loan
Syndication, Pimpinan Cabang Angkatan XVI-1997.
Training yang pernah diikuti selama berkarir di PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk, antara lain : Selling Commercial
& Corporate Bank Services, The Importance of Customer
Retention, Marketing Analysis, Strategic Marketing
and Product Development, Train the Trainers Branch
Operation, Negotiation Skill In Business. Menjabat sebagai
anggota Komite Audit PT. Bank Syariah Mandiri sejak 2
Februari 2015.

Independensi Anggota Komite Audit


Seluruh anggota Komite Audit yang berasal dari pihak
independen tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan
keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/
atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan
dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan
bertindak independen.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Tugas pokok Komite Audit BSM, sebagaimana tercantum


dalam Piagam Komite Audit, adalah membantu Dewan
Komisaris melalui pemberian pendapat atas laporan
atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada
Dewan Komisaris, mengidentifikasikan hal-hal yang
memerlukan perhatian Komisaris dan melaksanakan
tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan
Komisaris.
Berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM No.Kep-29/
PM/2004 tanggal 24 September 2004, Komite Audit
bertugas:
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang
akan dikeluarkan Bank seperti laporan keuangan,
proyeksi dan informasi keuangan lainnya, antara lain
mengenai kepatuhan terhadap standar akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia dan pemenuhan
pengungkapan sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku,
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Bank terhadap
peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan kegiatan usaha,
3. Melakukan penelaahan atas penerapan tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance),
4. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan
pemeriksaan oleh auditor ekstern (akuntan publik)
meliputi rekomendasi penunjukan dan atau
pemberhentian, review kontrak kerja, review cakupan,
perencanaan audit dan fee, review laporan audit
ekstern dan surat kepada manajemen (management
letter), memonitor kinerja auditor ekstern dan
memastikan kepatuhan terhadap standar profesional,
terutama independensi, serta memonitor tindak
lanjut atas hasil audit,
5. Melakukan penelaahan atas tindak lanjut laporan
hasil audit yang dilakukan oleh otoritas pengawas
bank, pasar modal dan instansi lainnya,
6. Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang
dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen
risiko oleh Direksi,
7. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang
berkaitan dengan Bank,

197

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

8. Melakukan penelaahan efektivitas sistem


pengendalian intern Bank,
9. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan
pemeriksaan oleh auditor intern, meliputi review
piagam audit intern (internal audit charter), review
rencana kerja audit tahunan, review efektivitas
pelaksanaan audit intern, review laporan audit dan
tindak lanjut hasil audit serta review atas struktur
fungsi audit intern,
10. Membuat Piagam, Pedoman Kerja dan Rencana Kerja
Komite Audit,
11. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
Bank.
12. Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan
Komisaris.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/
PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah, Komite Audit bertugas:
1. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit intern
dalam rangka menilai kecukupan pengendalian
intern termasuk kecukupan proses pelaporan
keuangan, yaitu:
a. Pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh fungsi
Audit Intern,
b. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil
temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil
pengawasan Bank Indonesia, auditor intern,
Dewan Pengawas Syariah, dan/atau auditor
ekstern, guna memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris.
2. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada
Dewan Komisaris.

Laporan Kegiatan Tahun 2015


Selama Tahun 2015, Komite Audit telah melakukan tugas
sesuai ketentuan yang berlaku, mencakup kegiatankegiatan sebagai berikut:
1. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core
Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 31
Desember 2014. (27.01.2015).
2. Menyusun telaah Rencana Bisnis Bank Publikasi PT
Bank Syariah Mandiri Tahun 2015-2017. (23.02.2015).
3. Menyusun telaah Laporan Keuangan Publikasi PT
Bank Syariah Mandiri Posisi 31 Desember 2014.
(03.03.2015).
4. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank
Syariah Mandiri Per 31 Januari 2015. (17.03.2015).

198

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

5. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank


Syariah Mandiri Per 28 Februari 2015. (18.03.2015).
6. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core
Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 31
Januari 2015. (24.03.2015).
7. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core
Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 28
Februari 2015. (24.03.2015).
8. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank
Syariah Mandiri Per 31 Maret 2015. (22.04.2015).
9. Menyusun telaah Laporan Keuangan Publikasi
PT Bank Syariah Mandiri Posisi 31 Maret 2015.
(11.05.2015).
10. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank
Syariah Mandiri Per 30 April 2015. (19.05.2015).
11. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core
Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 30
April 2015. (21.05.2015).
12. Menyusun telaah Realisasi Rencana Bisnis PT
Bank Syariah Mandiri Periode Triwulan I / 2015.
(01.06.2015).
13. Menyusun kajian End to End Process Pembukaan
Rekening Nasabah. (01.06.2015).
14. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank
Syariah Mandiri Per 31 Mei 2015. (15.06.2015).
15. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core
Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 31
Mei 2015. (24.06.2015).
16. Menyusun telaah Realisasi Audit dan Top Letters
Audit Internal Audit Group (IAG) Periode Mei 2015
(16.07.2015).
17. Menyusun telaah Realisasi Audit dan Top Letters
Audit Internal Audit Group (IAG) Periode Juni 2015
(11.08.2015).
18. Menyusun telaah Laporan Keuangan Publikasi PT
Bank Syariah Mandiri Posisi 30 Juni 2015. (13.08.2015).
19. Menyusun telaah Realisasi Rencana Bisnis Bank PT
Bank Syariah Mandiri Periode Triwulan II / 2015.
(18.08.2015).
20. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core
Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 30
Juni 2015. (19.08.2015).
21. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core
Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 31
Juli 2015. (19.08.2015).
22. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank
Syariah Mandiri Per 31 Juli 2015. (25.08.2015).
23. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank
Syariah Mandiri Per 31 Agustus 2015. (14.09.2015).
24. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank
Syariah Mandiri Per 30 September 2015. (21.10.2015).

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

25. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core


Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 31
Agustus 2015. (26.10.2015).
26. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core
Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 30
September 2015. (26.10.2015).
27. Menyusun telaah Realisasi Audit dan Top Letters Audit
Internal Audit Group (IAG) Periode Agustus 2015
(29.10.2015).
28. Menyusun telaah Realisasi Audit dan Top Letters Audit
Internal Audit Group (IAG) Periode September 2015
(05.11.2015).
29. Menyusun telaah Realisasi Audit dan Top Letters Audit
Internal Audit Group (IAG) Periode Oktober 2015
(08.11.2015).
30. Menyusun telaah Realisasi Rencana Bisnis Bank PT
Bank Syariah Mandiri Periode Triwulan III / 2015.
(10.11.2015).
31. Menyusun telaah Laporan Keuangan Publikasi PT
Bank Syariah Mandiri Posisi 30 September 2015.
(11.11.2015).
32. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank
Syariah Mandiri Per 31 Oktober 2015. (18.11.2015).
33. Menyusun telaah Hasil Seleksi Kantor Akuntan Publik
Untuk Audit Laporan Keuangan PT Bank Syariah

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Mandiri Tahun Buku 2015. (19.11.2015).


34. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core
Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 31
Oktober 2015. (02.12.2015).
35. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT
Bank Syariah Mandiri Per 30 November 2015.
(29.12.2015).
36. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi
Core Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri
Per 30 November 2015. (29.12.2015).
37. Menyusun telaah Realisasi Audit dan Top Letters
Audit Internal Audit Group (IAG) Periode November
2015 (30.12.2015).

Rapat Komite Audit


Komite Audit mengadakan rapat secara berkala,
sebagaimana ditetapkan dalam Piagam Komite Audit
rapat dilakukan sedikitnya 1 (satu) bulan sekali. Selama
tahun 2015, Komite Audit menyelenggarakan rapat
Komite Audit sebanyak 14 (empat belas) kali, selain
itu, Komite Audit juga mengikuti berbagai macam
rapat yaitu RAKOMDIR yang dilaksanakan oleh Dewan
Komisaris dengan Direksi dan Rapat Komite Pemantau
Risiko.
Di bawah ini, tingkat kehadiran masing-masing anggota
Komite Audit sebagaimana tercantum pada tabel di
bawah ini:

Jumlah Rapat Komite Audit


Nama

Jumlah Rapat

Tingkat Kehadiran

Zulkifli Djaelani

55

55

Ventje Rahardjo

55

54

Ramzi A. Zuhdi

55

55

Bambang Widianto

55

29

Tjeppy Kustiwa

55

55

Ferry Firmansyah

55

55

Irsyaf Firdaus

55

49

Rincian rapat Komite Audit tersebut adalah sebagai


berikut:
a. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (RAKOMDIR).
1. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31
Desember 2014, Action Plan Pencapaian Target
RKAP Tahun 2015 (22.01.2015).
2. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31
Januari 2015, Action Plan Pencapaian Target RKAP
Bulan Februari - Maret 2015 (18.02.2015).

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Keterangan

Bergabung per 1 Februari 2015

3. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 28


Februari 2015, Action Plan Pencapaian Target
RKAP Bulan Maret & April 2015 (19.03.2015).
4. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31
Maret 2015 dan Action Plan Pencapaian Target
Bulan April dan Mei 2015 (16.04.2015).
5. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30
April 2015, dan Action Plan Pencapaian Target
RKAP Bulan Mei dan Juni 2015 (25.05.2015).

199

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

6. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31


Mei 2015, dan Usulan Revisi Rencana Bisnis Bank
(RBB) Tahun 2015 (17.06.2015).
7. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30
Juni 2015 dan Action Plan Pencapaian Target
Bulan Juli dan Agustus 2015 (30.07.2015).
8. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31
Juli 2015 dan Action Plan sampai dengan Akhir
Tahun 2015 (13.08.2015).
9. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31
Agustus 2015 dan Action Plan Pencapaian Target
Bulan September dan Oktober 2015 (16.09.2015).
10. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30
September 2015 dan Action Plan Pencapaian
Target Bulan Oktober dan November 2015
(19.10.2015).
11. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per
31 Oktober 2015 dan Action Plan Pencapaian
Target Bulan November dan Desember 2015
(12.11.2015).
12. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
Tahun 2016 (18.11.2015).
13. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30
November 2015 dan Action Plan Pencapaian
Target Bulan Desember 2015 (16.12.2015).
b. Rapat Komite Audit
Rapat Komite Audit dilaksanakan melalui pertemuan
dalam rangka mengikuti RAKOMDIR serta pada
saat membahas hasil telaah Komite Audit dan hasil
pertemuan Komite Audit dengan satuan-satuan kerja
serta pembahasan hasil kegiatan lainnya. Rapat-rapat
Komite Audit yang diadakan secara khusus adalah
sebagai berikut:
1. Rapat Komite Audit dengan KAP PSS-EY tentang
Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri per 31
Desember 2014 (Audited). (22.01.2015).
2. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit
& Anti Fraud Division (IAD) tentang Rencana
Audit Tahunan (Annual Audit Plan) Tahun 2015.
(02.02.2015).
3. Rapat Komite Audit dengan KAP PSS-EY tentang
Management Letter Hasil Audit PT Bank Syariah
Mandiri Tahun Buku 2014 oleh KAP PSS-EY.
(13.04.2015).
4. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group
(IAG) tentang Hasil Pemeriksaan Internal Audit
Periode Triwulan I / 2015. (13.04.2015).
5. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit
Group (IAG) tentang Penanganan Fraud & DMTL
sampai dengan Maret 2015, dan Laporan Hasil

200

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Pemeriksaan Internal Audit Group Periode April


2015. (11.06.2015).
6. Rapat Komite Audit tentang Perhitungan dan
Pengakuan Bagi Hasil. dan Optimalisasi Excess
Fund (30.07.2015).
7. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group
(IAG) tentang Pembahasan Realisasi Audit dan Top
Letters Audit Periode Juli 2015 (19.08.2015).
8. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit
Group (IAG) tentang Mekanisme dan Progress
Penyelesaian Penanganan Fraud (19.08.2015).
9. Rapat Komite Audit tentang Update Progress
Pengembangan Teknologi Informasi PT Bank
Syariah Mandiri sampai dengan Agustus 2015
(10.09.2015).
10. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group
(IAG) tentang Progress Recovery dan Pencadangan
Fraud sampai dengan 31 Agustus 2015
(16.09.2015).
11. Rapat Komite Audit tentang Pembahasan Hasil
Seleksi Kantor Akuntan Publik Untuk Audit
Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Tahun
Buku 2015 (5.10.2015).
12. Rapat Komite Audit tentang Recana dan Ruang
Lingkup Pemeriksaan Laporan Keuangan PT
Bank Syariah Mandiri Tahun Buku 2015 oleh
KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan
PriceWaterhouse Coopers (PWC) (25.11.2015).
13. Rapat Komite Audit tentang Hasil Pemeriksaan
Internal Audit sampai dengan Oktober 2015 dan
Progres Penyelesaian DMTL (10.12.2015).
14. Rapat Komite Audit tentang Audit Progress PT
Bank Syariah Mandiri 31 Desember 2015 oleh
KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan
PriceWaterhouse Coopers (PwC) (16.12.2015).
c. Rapat Komite Pemantau Risiko.
1. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Inisiatif Strategis Mencapai Target Collection Tahun
2015 sebesar Rp 1 Triliun. (15.01.2015).
2. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Proses Penyelesaian PT Arena Maju Bersama
(15.01.2015).
3. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Proses Bisnis Pembiayaan Konsumer (15.01.2015).
4. Mengikuti Rapat Kerja Nasional 2015 (23.01.2015).
5. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Pembahasan Portofolio Surat Berharga
(02.02.2015).
6. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Fair Value Saham PT Istaka Karya (02.02.2015).


7. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Collateral Management (11.02.2015).
8. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Tingkat Kesehatan Bank per Desember 2014
(11.02.2015).
9. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Account Strategy Nasabah Watch List Segmen
Pembiayaan dan Wholesale, dan Evaluasi Sistem
dan Prosedur Pembiayaan MMOB. (16.04.2015).
10. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Analityc Portofolio Pembiayaan Segmen
Konsumer, dan Action Plan Pengendalian
Downgrade Kualitas Pembiayaan Segmen
Konsumer. (16.04.2015).
11. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Tingkat Kesehatan Bank Periode Bulan Maret
2015, dan Arsitektur & Organisasi Teknologi
Informasi PT Bank Syariah Mandiri. (06.05.2015).
12. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Proses Bisnis Pembiayaan Mikro. (25.05.2015).
13. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Review Watch List Nasabah Pembiayaan Segmen
Korporasi dan Komersial. (28.05.2015).
14. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
New Design Proses Bisnis Pembiayaan Segmen
Mikro. (11.06.2015).
15. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Progress Perolehan Collection NPF dan Write Off
per Juni 2015 dan Strategi Pengendalian NPF.
(08.07.2015).
16. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Watch List Nasabah Pembiayaan Segmen
Wholesale dan Stress Test BSM sampai dengan
Desember 2015. (13.08.2015).
17. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Program Konsolidasi: Managing The Productivity
Improvement. (19.08.2015).
18. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Program Konsolidasi: Managing The Productivity
Improvement dan Distribution Channel BSM.
(03.09.2015).
19. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri.
(01.10.2015).
20. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Penyaluran Zakat Tahun 2014-2015, Penerimaan
Zakat Tahun 2014-2015 (Lengkap), Kriteria
Pemberian/Penyaluran. (01.10.2015).

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

21. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang


Progres Implementasi Reorganisasi PT Bank
Syariah Mandiri. (29.10.2015).
22. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Penataan Jaringan Kantor dan Penataan
Organisasi Head Office. (25.11.2015).
23. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Transformasi Organisasi Head Office dan
Distribution Network BSM. (25.11.2015).
24. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Rencana Implementasi Corporate Culture.
(26.11.2015).
25. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Transformasi Financing Risk Management.
(26.11.2015).
26. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Progres Pelaksanaan Training Pegawai.
(26.11.2015).
27. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Micro Banking, Hajj & Umra dan Pawning.
(30.11.2015).
28. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Consumer Banking. (30.11.2015).

Pelatihan Komite Audit


Anggota Komite Audit telah mengikuti berbagai
pelatihan dan seminar dalam rangka pengembangan
kompetensi anggota Komite Audit sebagai berikut:
a. Mengikuti Two Days Interactive Workshop mengenai
Fundamental Competencies of Audit Committee
Professional, Ikatan Komite Audit Indonesia, Jakarta,
21-22 Agustus 2014.
b. Mengikuti Diskusi Panel Efektifitas Mekanisme
Oversight Dewan Komisaris dan Peran Komite Audit
Dalam Mendeteksi Fraud Pada Laporan Keuangan,
Ikatan Komite Audit Indonesia, Jakarta, 4 November
2014.

201

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Komite Pemantau
Risiko
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab Dewan Komisaris serta tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia
No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Komisaris
telah membentuk Komite Pemantau Risiko.
Pembentukan Komite Pemantau Risiko BSM telah
dilengkapi dengan pedoman dan tata tertib kerja
sebagaimana tercantum dalam Keputusan Bersama
Direksi dan Komisaris No.13/002-SKB/KOM.DIR perihal
Piagam Komite Pemantau Risiko yang ditetapkan pada

tanggal 9 Februari 2011 dan telah dilakukan pengkinian


dengan Charter Komite Pemantau Risiko (Revisi tgl.
4 Desember 2015) dan ditetapkan dalam SKB Dewan
Komisaris dan Direksi No.17/001-SKB/KOM.DIR tanggal
09 Maret 2015 mengenai Penetapan Revisi Pedoman
dan Tata Tertib Komite Audit dan Komite Pemantau
Risiko PT Bank Syariah Mandiri.
Sebagai salah satu pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas Komite Pemantau Risiko selama
periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember
2015, dengan ini disampaikan Laporan Kegiatan Komite
Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2015.

Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko


Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko BSM berjumlah 5 (lima) orang, terdiri dari 1 orang Ketua yang dijabat
oleh Komisaris Independen, 1 orang anggota Komisaris Utama, 1 orang anggota Komisaris Independen dan 2 orang
anggota yang berasal dari pihak independen di luar pengurus bank, sebagai berikut:
Nama

Jabatan

Ramzi A Zuhdi

Ketua, Komisaris Independen

Ventje Rahardjo

Anggota, Komisaris Utama

Zulkifli Djaelani

Anggota, Komisaris Independen

Edyanto Rachman

Anggota, pihak independen yang ahli di bidang manajemen risiko

Ateng Suhaeni

Anggota, pihak independen yang ahli di bidang perbankan syariah

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite Pemantau Risiko bertangggung jawab kepada Dewan Komisaris.

202

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Profil Komite Pemantau Risiko


Ramzi A. Zuhdi
Ketua
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Ateng Suhaeni
Anggota
semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Zulkifli Djaelani
Anggota
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
Ventje Rahardjo
Anggota
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
Edyanto Rachman
Anggota

Lahir di Cirebon tanggal 27 Maret 1954. Menyelesaikan


pendidikan S1 Fisika dari Institut Teknologi Bandung
(ITB) pada tahun 1978 dan Magister Manajemen
Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1991. Memulai
karir sebagai Supervisor pada Parts Department PT
Astra Motor Sales tahun 1978. Bergabung dengan Bank
Pembangunan Indonesia (BAPINDO) pada tahun 1984
sebagai staff Urusan Sistem Informasi, selanjutnya
sebagai Kepala Tim ALCO Support tahun 1993, Anggota
Tim Counterpart Bapindo Standard Chartered Bank
tahun 1994 , Wakil Kepala Cabang Bapindo Pontianak
tahun 1995 dan terakhir sebagai Kepala Cabang Bapindo
Tasikmalaya pada tahun 1997. Dalam perjalanan karirnya
di PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. pernah menjabat
sebagai Team Leader Branch Roll-Out tahun 1999-2000,
Group Head MIS - Strategy & Performance Group tahun
2001-2003, Regional Risk Manager Bandung tahun 20042006 dan Regional Risk Manager Jakarta Sudirman tahun
2007-2009. Selain itu, juga pernah menjabat sebagai
Komisaris PT Wahana Optima Permai (Perusahaan Anak
Dana Pensiun Bank Mandiri Empat) pada tahun 20092013. Kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara
lain Bank Management Course di Stockholm, Boulder
Colorado, Cayman Islands,INSEAD Singapore, SESPIBANK
Angkatan ke-34, Sertifikasi Manajemen Risiko dan
Assesor Kompetensi Manajemen Risiko LSPP/BNSP.
Sejak 1 Oktober 2010 menjabat sebagai anggota Komite
Pemantau Risiko BSM.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Lahir di Cirebon 14 Juni 1954 (umur 62 tahun). Lulusan


Sarjana Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung
1983 dan Tahun 1998 lulus Magister Manajemen
Keuangan STIE IPWI Jakarta. Memulai karir di Bank
Dagang Negara (BDN) tahun 1983 di Cabang Jakarta
Kota. Selanjutnya, tahun 1985 - 1989 di Kantor Pusat
Urusan Logistik, tahun 1989-1993 di Cabang Denpasar,
tahun 1993-1995 di Cabang Bontang dan tahun 1995
- 1998 di Kantor Pusat Urusan Administrasi Keuangan.
Tahun 1998 -1999 bergabung dengan Tim Merger Bank
Mandiri sebagai Ketua Tim- Koordinator Akuntansi Eks
Bank Dagang Negara. Tahun 1999, sebagai Anggota
Working Committee Konversi Bank Susila Bakti menjadi
Bank Syariah Mandiri. Tahun 2000 - 2001 bergabung
dengan Divisi Accounting PT Bank Mandiri (Persero)
sebagai Group Head Accounting and Operation Control.
Tahun 2001 2003 bergabung dengan Divisi Financial
Control Project PT Bank Mandiri (Persero) sebagai
Department Head Legacy System & Accounting Support.
Tahun 2003 - 2008 bergabung dengan PT Bank Syariah
Mandiri , sebagai Kepala Divisi Operasi dan Akuntansi.
Tahun 2010 2011 sebagai Kepala Divisi Operasi PT
Bank Syariah Mandiri. Kursus dan pelatihan yang pernah
diikuti antara lain: Branch Management Course, Akuntansi
Perbankan, Perpajakan, Trade Finance, Overview
Implementasi Perbankan Syariah, Manajamen Risiko
dan Sertifikasi Manajemen Risiko sampai dengan level
4. Tahun 2012 sampai dengan sekarang, Dosen Analisis
Laporan Keuangan Syariah dan Corporate Finance di
Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta. Sejak April
2012 sampai dengan sekarang, sebagai Anggota Komite
Pemantau Risiko BSM.

Independensi Anggota Komite Pemantau


Risiko
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal
dari pihak independen tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau
hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi
dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan
dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan
bertindak independen.

203

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Rangkap Jabatan Anggota Komite


Tidak terdapat anggota Komite Pemantau Risiko yang
merangkap jabatan sebagai Direksi BSM
Ketua Komite Pemantau Risiko merangkap sebagai
Anggota pada Komite Audit dan Anggota Komite
Remunerasi dan Nominasi.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite


Pemantau Risiko
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009
tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah dan sebagaimana tercantum Charter
Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri tanggal
31 Desember 2014, Tugas Komite Pemantau Risiko
dalam rangka membantu Dewan Komisaris melakukan
pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi
sebagai berikut:
1. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris
dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan
manajemen risiko yang berkaitan dengan
pengendalian risiko dibidang pengelolaan asset
& liability, likuiditas, perkreditan dan operasional
sebelum kebijakan tersebut mendapat persetujuan
Dewan Komisaris
2. Melakukan diskusi dengan Direksi atau unit kerja
yang terkait dengan masalah manajemen risiko yang
perlu atau sedang dibahas.
3. Memastikan pelaksanaan kebijakan manajemen
risiko dalam kegiatan Bank Syariah Mandiri.
4. Mempelajari kebijakan dan peraturan-peraturan
internal yang terkait manajemen risiko yang dibuat
Direksi.
5. Memastikan telah dipertimbangkannya segala risiko
yang penting dalam produk-produk Bank Syariah
Mandiri yang baru dan segala dampak karena adanya
perubahan atau kejadian yang signifikan baik yang
berasal dari internal maupun eksternal Bank Syariah
Mandiri.
6. Melakukan pembahasan laporan triwulanan profil
risiko Bank Syariah Mandiri.
7. Menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris
atas hal-hal yang perlu mendapat perhatian dan
yang perlu dibicarakan dengan Direksi, agar
Direksi melakukan tindak lanjut dari hasil evaluasi
manajemen risiko oleh Komite.
8. Secara proaktifmenyelenggarakan rapat dengan
Direksi dalam rangka mengantisipasi akan adanya
risiko, khususnya apabila ada peristiwa penting,
peraturan eksternal yang mempengaruhi bidang
usaha Bank Syariah Mandiri.

204

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

9. Melakukan evaluasi terhadap perkembangan atas


perubahan struktur organisasi sampai dengan satu
tingkat di bawah Direksi yang sedang dijalankan oleh
Bank Syariah Mandiri.
10. Monitoring adanya informasi negatif terhadap
nasabah-nasabah Bank Syariah Mandiri yang dapat
menyebabkan meningkatnya risiko kredit.

Laporan Kegiatan Tahun 2015 dan Rapat


Komite
Selama Tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah
melakukan tugas sesuai ketentuan yang berlaku,
mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
k. Penyusunan Telaah
1. Menyusun telaah Tanggapan atas draft
Laporan Keuangan BSM per 31 Desember 2014
(20.01.2015)
2. Menyusun telaah review atas Rencana Kerjasama
BSM dengan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG
berupa Model Bisnis Referensi Asuransi Mikrolife
(20.01.2015)
3. Menyusun telaah Kajian Risiko Operasional
Terkait Efektivitas Implementasi Pengelolaan Bad
Bank PT Bank Syariah Mandiri. (23.02.2015)
4. Menyusun telaah Early Warning Risiko
Pembiayaan dan Risiko Strategis Terkait Kinerja PT
BSM per 28 Februari 2015. (24.03.2015)
5. Menyusun telaah Kajian atas Risiko Kepatuhan
terkait Perhitungan KPMM berdasarkan Profil
Risiko pada Penilaian Tingkat Kesehatan Bank per
31 Desember 2014 (20.04.2015)
6. Menyusun telaah Review atas Rekening Tagihan
SKBDN (Surat Berdokumen Dalam Negeri) terkait
Risiko Operasional (21.04.2015)
7. Menyusun telaah Review atas Rekening Biaya
Dibayar Dimuka (BDD) sewa Gedung Kantor BSM
terkait Risiko Strategis (19.05.2015)
8. Menyusun telaah Review Kinerja BSM per 31 Mei
2015 terkait Risiko Strategis dan Risiko Kepatuhan
(25.06.2015)
9. Menyusun telaah Kajian Risiko Strategis terkait
Perkembangan Hasil Collection Write-Off dan NPF
per 31 Mei 2015 (25.06.2015)
10. Menyusun telaah Review atas PBI tentang
Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah di
Wilayah NKRI terkait Risiko Kepatuhan
(14.07.2015)
11. Menyusun telaah Kajian atas SEOJK No.08/
SEOJK.03/2015 Tentang penilaian Kualitas Aset
Bank Umum Syariah terkait Risiko Kepatuhan dan
Risiko Strategis (27.08.2015)

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

12. Menyusun telaah Kajian atas Penanganan Pos-Pos


terbuka Debet Pada Rekening Pembiayaan dan
Suspense Terkait Risiko Operasional dan Risiko
Strategis (22.09.2015)
13. Menyusun telaah Kajian atas Permohonan
Penandatanganan Konversi Kebijakan
Pembiayaan PT Bank Syariah Mandiri
(19.10.2015)
14. Menyusun telaah Kajian (Review) atas Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional
BSM per 31 Oktober 2015 terkait Risiko Strategis
(18.11.2015)
15. Menyusun telaah Kajian (Review) atas Rencana
Bisnis Bank (RBB) Tahun 2016-2018 PT Bank
Syariah Mandiri (24.11.2015)
16. Menyusun telaah Kajian (Review) atas Penilaian
Profil Risiko BSM per September 2015 terkait
Risiko Kredit dan Risiko Operasional (17.12.2015)
l. Rapat Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat secara
berkala, sebagaimana ditetapkan dalam Charter
Komite Pemantau Risiko rapat dilakukan sedikitnya
1 (satu) bulan sekali. Selama tahun 2015, Komite
Pemantau Risiko menyelenggarakan rapat Komite
Pemantau Risiko sebanyak 28 (dua puluh delapan)
kali, selain itu, Komite Pemantau Risiko juga
mengikuti berbagai macam rapat yaitu RAKOMDIR
yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan
Direksi dan Rapat Komite Audit.
Di bawah ini, tingkat kehadiran masing-masing anggota
Komite Pemantau Risiko sebagaimana tercantum pada
tabel di bawah ini:
No

Nama

Jumlah Rapat

Kehadiran

Ventje Rahardjo

55

54

Ramzi A.Zuhdi

55

55

Zulkifli Djaelani

55

55

Edyanto Rachman

55

55

Ateng Suhaeni

55

55

Rincian rapat Komite Pemantau Risiko tersebut adalah


sebagai berikut:
a. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (RAKOMDIR).
1. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31
Desember 2014, Action Plan Pencapaian Target
RKAP Tahun 2015 (22.01.2015).
2. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31
Januari 2015, Action Plan Pencapaian Target RKAP
Bulan Februari - Maret 2015 (18.02.2015).
3. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 28
Februari 2015, Action Plan Pencapaian Target
RKAP Bulan Maret & April 2015 (19.03.2015).
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

4. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31


Maret 2015 dan Action Plan Pencapaian Target
Bulan April dan Mei 2015 (16.04.2015).
5. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30
April 2015, dan Action Plan Pencapaian Target
RKAP Bulan Mei dan Juni 2015 (25.05.2015).
6. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31
Mei 2015, dan Usulan Revisi Rencana Bisnis Bank
(RBB) Tahun 2015 (17.06.2015).
7. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30
Juni 2015 dan Action Plan Pencapaian Target
Bulan Juli dan Agustus 2015 (30.07.2015).
8. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31
Juli 2015 dan Action Plan sampai dengan Akhir
Tahun 2015 (13.08.2015).
9. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31
Agustus 2015 dan Action Plan Pencapaian Target
Bulan September dan Oktober 2015 (16.09.2015).
10. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30
September 2015 dan Action Plan Pencapaian
Target Bulan Oktober dan November 2015
(19.10.2015).
11. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per
31 Oktober 2015 dan Action Plan Pencapaian
Target Bulan November dan Desember 2015
(12.11.2015).
12. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
Tahun 2016 (18.11.2015).
13. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30
November 2015 dan Action Plan Pencapaian
Target Bulan Desember 2015 (16.12.2015).
b. Rapat Komite Pemantau Risiko.
1. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Inisiatif Strategis Mencapai Target Collection Tahun
2015 sebesar Rp 1 Triliun. (15.01.2015).
2. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Proses Penyelesaian PT Arena Maju Bersama
(15.01.2015).
3. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Proses Bisnis Pembiayaan Konsumer (15.01.2015).
4. Mengikuti Rapat Kerja Nasional 2015 (23.01.2015).
5. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Pembahasan Portofolio Surat Berharga
(02.02.2015).
6. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Fair Value Saham PT Istaka Karya (02.02.2015).
7. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Collateral Management (11.02.2015).
8. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Tingkat Kesehatan Bank per Desember 2014
(11.02.2015).

205

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

9. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang


Account Strategy Nasabah Watch List Segmen
Pembiayaan dan Wholesale, dan Evaluasi Sistem
dan Prosedur Pembiayaan MMOB. (16.04.2015).
10. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Analityc Portofolio Pembiayaan Segmen
Konsumer, dan Action Plan Pengendalian
Downgrade Kualitas Pembiayaan Segmen
Konsumer. (16.04.2015).
11. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Tingkat Kesehatan Bank Periode Bulan Maret
2015, dan Arsitektur & Organisasi Teknologi
Informasi PT Bank Syariah Mandiri. (06.05.2015).
12. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Proses Bisnis Pembiayaan Mikro. (25.05.2015).
13. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Review Watch List Nasabah Pembiayaan Segmen
Korporasi dan Komersial. (28.05.2015).
14. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
New Design Proses Bisnis Pembiayaan Segmen
Mikro. (11.06.2015).
15. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Progress Perolehan Collection NPF dan Write Off
per Juni 2015 dan Strategi Pengendalian NPF.
(08.07.2015).
16. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Watch List Nasabah Pembiayaan Segmen
Wholesale dan Stress Test BSM sampai dengan
Desember 2015. (13.08.2015).
17. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Program Konsolidasi: Managing The Productivity
Improvement. (19.08.2015).
18. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Program Konsolidasi: Managing The Productivity
Improvement dan Distribution Channel BSM.
(03.09.2015).
19. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri.
(01.10.2015).
20. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Penyaluran Zakat Tahun 2014-2015, Penerimaan
Zakat Tahun 2014-2015 (Lengkap), Kriteria
Pemberian/Penyaluran. (01.10.2015).
21. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Progres Implementasi Reorganisasi PT Bank
Syariah Mandiri. (29.10.2015).
22. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Penataan Jaringan Kantor dan Penataan
Organisasi Head Office. (25.11.2015).
23. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Transformasi Organisasi Head Office dan
Distribution Network BSM. (25.11.2015).

206

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

24. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko


tentang Rencana Implementasi Corporate Culture.
(26.11.2015).
25. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Transformasi Financing Risk Management.
(26.11.2015).
26. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Progres Pelaksanaan Training Pegawai.
(26.11.2015).
27. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko
tentang Micro Banking, Hajj & Umra dan Pawning.
(30.11.2015).
28. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
Consumer Banking. (30.11.2015).
c. Rapat Komite Audit
1. Rapat Komite Audit dengan KAP PSS-EY tentang
Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri per 31
Desember 2014 (Audited). (22.01.2015).
2. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit
& Anti Fraud Division (IAD) tentang Rencana
Audit Tahunan (Annual Audit Plan) Tahun 2015.
(02.02.2015).
3. Rapat Komite Audit dengan KAP PSS-EY tentang
Management Letter Hasil Audit PT Bank Syariah
Mandiri Tahun Buku 2014 oleh KAP PSS-EY.
(13.04.2015).
4. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group
(IAG) tentang Hasil Pemeriksaan Internal Audit
Periode Triwulan I / 2015. (13.04.2015).
5. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit
Group (IAG) tentang Penanganan Fraud & DMTL
sampai dengan Maret 2015, dan Laporan Hasil
Pemeriksaan Internal Audit Group Periode April
2015. (11.06.2015).
6. Rapat Komite Audit tentang Perhitungan dan
Pengakuan Bagi Hasil. dan Optimalisasi Excess
Fund (30.07.2015).
7. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group
(IAG) tentang Pembahasan Realisasi Audit dan Top
Letters Audit Periode Juli 2015 (19.08.2015).
8. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit
Group (IAG) tentang Mekanisme dan Progress
Penyelesaian Penanganan Fraud (19.08.2015).
9. Rapat Komite Audit tentang Update Progress
Pengembangan Teknologi Informasi PT Bank
Syariah Mandiri sampai dengan Agustus 2015
(10.09.2015).
10. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group
(IAG) tentang Progress Recovery dan Pencadangan
Fraud sampai dengan 31 Agustus 2015
(16.09.2015).

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

11. Rapat Komite Audit tentang Pembahasan Hasil


Seleksi Kantor Akuntan Publik Untuk Audit
Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Tahun
Buku 2015 (5.10.2015).
12. Rapat Komite Audit tentang Recana dan Ruang
Lingkup Pemeriksaan Laporan Keuangan PT
Bank Syariah Mandiri Tahun Buku 2015 oleh
KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan
PriceWaterhouse Coopers (PWC) (25.11.2015).

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

13. Rapat Komite Audit tentang Hasil Pemeriksaan


Internal Audit sampai dengan Oktober 2015 dan
Progres Penyelesaian DMTL (10.12.2015).
14. Rapat Komite Audit tentang Audit Progress PT
Bank Syariah Mandiri 31 Desember 2015 oleh
KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan
PriceWaterhouse Coopers (PwC) (16.12.2015).

Komite Remunerasi
dan Nominasi
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Remunerasi
dan Nominasi untuk mendukung efektivitas
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris. Hal ini sejalan dengan implementasi good
corporate governance (vide PBI No.11/33/PBI/2009
tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah).

Susunan Keanggotaan Komite


Remunerasi dan Nominasi
Komite Renumerasi dan Nominasi PT Bank Syariah
Mandiri telah memenuhi susunan keanggotaan
Komite Remunerasi dan Nominasi yang diwajibkan
oleh Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009
yaitu paling kurang terdiri dari 2 (dua) orang Komisaris
Independen dan 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif Bank
yang membawahi sumber daya manusia.

Komite Remunerasi dan Nominasi BSM telah memiliki


pedoman dan tata tertib kerja dan telah dilakukan
pengkinian sebagaimana dimaksud SKB Dewan
Komisaris dan Direksi No.16/002-SKB/KOM-DIR tanggal
08 Desember 2014 tentang Penetapan Revisi Pedoman
dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
PT Bank Syariah Mandiri.

Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai berikut:


Nama
Bambang Widianto

Jabatan
Ketua, Komisaris Independen

Ventje Rahardjo

Anggota, Komisaris Utama

Ramzi A. Zuhdi

Anggota, Komisaris Independen

Agus Fuad
Zulkfili Djaelani

Anggota, Komisaris
Anggota, Komisaris Independen

Ex officio Pejabat yang menjabat sebagai Head of Human Capital Group/Anggota

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

207

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Profil Komite Remunerasi dan Nominasi


Bambang Widianto
Ketua
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
Ventje Rahardjo
Anggota
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
Ramzi A. Zuhdi
Anggota
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
Agus Fuad
Anggota
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
Zulkifli Djaelani
Anggota
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
Head of Human Capital Group (ex officio)
Anggota
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Pejabat Eksekutif
BSM.

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Tugas dan Tanggung Jawab


KomiteRemunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan
tanggung jawab, antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi;
2. Melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara
kebijakan remunerasi dengan pelaksanaan kebijakan
tersebut;
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan
Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat
Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan;
4. Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris mengenai sistem serta prosedur
pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah;
5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi,
dan/atau Dewan Pengawas Syariah;
6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai calon pihak independen yang akan
menjadi anggota Komite Audit dan Anggota Komite
Pemantau Risiko.

Laporan Kegiatan Tahun 2015 dan Rapat


Komite
Selama tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi
telah melakukan 8 (delapan) kali Rapat dengan agenda
pembahasan dan kehadiran masing-masing anggota
Komite Remunerasi dan Nominasi, sebagai berikut:

c. Fasilitas dan Tunjangan Pengurus Perseroan;


d. Evaluasi Kinerja Anggota Komite-Komite
Penunjang Dewan Komisaris;
e. Tindak Lanjut Hasil RUPS Tahunan BSM Tahun
Buku 2014;
f. Rencana Perubahan Susunan Pengurus BSM;
g. Prosedur Penetapan Calon Anggota Dewan
Komisaris, Direksi, dan DPS;
h. Hasil Assessment Pimpinan Unit Kerja BSM.

1. Agenda Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi,


sebagai berikut:
a. Benefit Bagi Dewan Komisaris dan Direksi BSM;
b. Penyelesaian Car Ownership Program (COP)
Mantan Direksi BSM;

2. Tingkat Kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi, sebagai berikut:


No.

Keterangan

Total
Rapat

Ventje
Rahardjo

Ramzi
A. Zuhdi

Agus
Fuad

Bambang
Widianto

Zulkifli
Djaelani

Andang
Lukitomo*)

Rapat Komite Remunerasi


dan Nominasi

Catatan: *) Baru bergabung dengan BSM per April 2015

Kebijakan Suksesi Direksi


Salah satu tugas dari Komite Remunerasi dan Nominasi adalah menyusun suatu sistem nominasi bagi anggota
Komisaris dan Direksi Bank yang akan menjadi bagian dari Kebijakan Good Corporate Governance dari Bank, serta
akan menjadi pedoman bagi Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam menetapkan nominasi dan
remunerasi anggota dan/atau calon anggota Direksi dan Komisaris.
Kebijakan Suksesi Direksi telah diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi.

208

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Untuk meningkatkan pelayanan kepada stakeholders,


BSM memiliki Corporate Secretary yang berperan sebagai
penghubung BSM. Corporate Secretary memfasilitasi
komunikasi yang efektif dan memastikan tersedianya
informasi untuk berbagai pihak serta berperan
sebagai penghubung utama antara BSM, Otoritas Jasa
Keuangan, Bank Indonesia dan publik.

Dalam hal tata kelola kesekretariatan, Corporate


Secretary mengelola dan memproses pengelolaan
dokumen Bank dan Pengurus Bank mulai dari
penciptaan, pencatatan, penyimpanan, pemusnahan
dan pelaporan. Selain itu tata kelola kesekretariatan
juga mencakup fungsi kerumahtanggaan dan
protokoler.

Corporate Secretary dan Tata Kelola

Sesuai fungsi tiga pilar tata kelola, dalam menjalankan


fungsi dan perannya, Corporate Secretary dibantu
oleh unit pendukung Executive Assistant, Corporate
Communication, Corporate Branding, Secretarial &
Document Management, Office of the Board, Corporate
Event & CSR.

Corporate Secretary adalah unit kerja yang menjalankan


aktivitas berdasarkan tiga pilar tata kelola yakni: tata
kelola kepatuhan korporasi, tata kelola komunikasi
korporasi dan tata kelola kesekretariatan korporasi.

semangat perubahan untuk menang

Corporate Secretary

Dalam hal fungsi menjaga tata kelola kepatuhan


korporasi, Corporate Secretary menjalankan fungsi
kepatuhan terhadap regulasi perbankan dan regulasi
lainnya yang secara teknis dilaksanakan berkoordinasi
dengan unit kerja kepatuhan.
Dalam hal tata kelola komunikasi korporasi, Corporate
Secretary berperan untuk mengharmonisasikan semua
bentuk komunikasi internal dan eksternal secara
efektif dan efisien dalam fungsi sebagai pintu gerbang
informasi bagi korporasi dan Stakeholders sehingga
secara konsisten dapat mengembangkan citra dan
reputasi positif korporasi.

Struktur Organisasi Corporate Secretary sebagai berikut:

Corporate
Secretary

Executive
Assistant

Corporate
Commucation

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Corporate
Branding

Secretarial
& Document
Management

Office of The
Board

Corporate
Event & CSR

209

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Nama dan Riwayat Jabatan Singkat Corporate Secretary


Berdasarkan Surat Keputusan No.17/044-KEP/Dir, perihal Penempatan dan Penetapan Pegawai PT Bank Syariah
Mandiri, Direksi menetapkan Dian Faqihdien Suzabar sebagai Corporate Secretary BSM sejak Januari 2015.
Dian Faqihdien Suzabar
Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung tanggal 18 November 1975 (umur 40 tahun).
Lulus dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari
Faculty of Business Information Technology, RMIT University Melbourne Australia tahun
2002. Bergabung dengan BSM sejak 5 September 2011. Menjabat sebagai Group Head
Corporate Secretary setelah sebelumnya bertugas di Transformation Management &
Corporate Culture Division.
Adapun Riwayat Pelatihan yang diikuti Dian Faqihdien Suzabar dapat disampaikan sebagai berikut:
No

Nama Jabatan

Unit Kerja

Tanggal/Bulan/Tahun

Group Head

Corporate Secretary Group

1 Maret 2015 sekarang

Division Head (Pj)

Transformation Management & Corporate


Culture Division

1 Juli 2014 1 Maret 2015

Strategic Alliance & Project Officer

Transformation Management & Corporate


Culture Division

1 Februari 2014 1 Juli 2014

Kepala Bagian Strategic Alliance

Transformation Program & Management


Office

15 September 2011 1 Februari 2014

Adapun Riwayat Pelatihan yang diikuti Dian Faqihdien Suzabar dapat disampaikan sebagai berikut:
No

Nama Pelatihan

Tanggal/Bulan/Tahun Penyelenggaraan

Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Haji

31 Agustus 2015

BSM Leadership Forum

15-16 Mei 2015

Social Media and PR Trends 2015

13 Mei 2015

Sertifikasi Manajemen Risiko

15 November 2014

Bloomberg Training on Equity

7 April 2014

Certified Project Management Professional

25 November 2013

Tugas dan Tanggung Jawab Corporate


Secretary
Fungsi dan peran Corporate Secretary di BSM serta
segenap unit pendukung telah diatur dalam Surat
Keputusan No.14/747-KEP/DIR tanggal 13 Desember
2012, perihal Penempatan dan Penetapan Pegawai PT
Bank Syariah Mandiri dengan tugas dan tanggung jawab
pokok sebagai berikut:
a. Mengikuti perkembangan pasar dan kondisi
eksternal Bank, khususnya peraturan-peraturan
yang berlaku di bidang perbankan syariah.
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas
pemahaman Bank dan setiap informasi yang
dibutuhkan pihak eksternal Bank yang berkaitan
dengan kondisi internal dan/atau hal-hal khusus
yang ingin diketahui publik.
210

c. Memberikan masukan kepada Direksi Bank untuk


menjalankan ketentuan/undang-undang yang
berlaku antara lain tentang Perseroan, Obligasi,
Saham Perbankan Syariah, Pasar Modal beserta
peraturan pelaksanaannya.
d. Memastikan sebagai penghubung antara Bank
dan institusi eksternal yang mewakili masyarakat
e. Mengingatkan Direksi Bank tentang tanggung
jawabnya untuk melaksanakan GCG yang optimal
sesuai tujuan perusahaan agar tercipta citra
perusahaan yang lebih baik dan meningkatkan
laba perusahaan secara berkesinambungan.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

f. Memastikan berjalannya fungsi Dewan Komisaris,


Direksi, Komite-Komite, dan DPS.
g. Mengkoordinasikan Self Assessment dan
Pelaporan Pelaksanaan GCG Bank sesuai PBI,
Ketentuan GCG, dan peraturan OJK.
h. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham, Daftar
Khusus dari anggota Direksi, Dewan Komisaris,
dan keluarganya dalam kepemilikan saham,
hubungan bisnis, dan peran lain yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan.
i. Menghadiri dan membuat risalah rapat Direksi
dan Dewan Komisaris.
j. Melaksanakan penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham.
Hubungan dengan pemangku kepentingan dilakukan
antara lain melalui kegiatan temu analis, paparan
publik, penerbitan brosur kinerja keuangan bulanan,
penerbitan laporan keuangan triwulanan, tengah
tahunan dan tahunan. Pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya juga dapat mengakses informasi
mengenai Bank dan kegiatannya di situs web: www.
syariahmandiri.co.id.
Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah
satu elemen penting dalam penciptaan citra
perusahaan, Corporate Secretary Bank juga memiliki
tugas menyebarluaskan informasi mengenai BSM
kepada segenap pegawai, termasuk menyampaikan
program dan kebijakan manajemen. Informasi tersebut
disampaikan melalui media internal antara lain situs web
internal (BSM Known), media BSM (majalah ETHIC), BOD
Messages, Forum Doa Pagi Senin, Pengajian Rabu Sore,
Dzikir Jumat pagi, newsletter, intranet, forum pegawai,
serta sosialisasi ke Kantor Wilayah dan Cabang.

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

3.
4.
5.
6.

Pasar Rakyat Syariah


Islamic Sharia Economic Forum di Surabaya
Event gerai Car Free Day di beberapa kota
BSM Spekta, pembukaan gerai di mall beberapa
kota
7. Mandiri Karnaval Nusantara
8. Mandiri Pusaka Kuliner
d. Mengadakan berbagai acara terkait dengan program
Corporate Social Responibility (CSR) antara lain:
1. Acara BSM Berbagi yang digelar secara serentak di
Bekasi, Tangerang dan Jakarta
2. Santunan anak yatim
3. Buka puasa bersama anak yatim
4. Pembiayaan Qordhul Hasan
5. Pemberdayaan masyarakat di daerah Boyolali
6. Pembangunan sarana ibadah
7. Bantuan bencana

Data Surat Menyurat 2015


Pada 2015, BSM telah mengeluarkan surat sebanyak
48.958 surat keluar dan mengadministrasikan surat
masuk sebanyak 37.499 surat. Biaya yang telah
dikeluarkan dalam mengadministrasikan surat keluar
selama 2015 sebesar Rp550.982.980,-.

Pelaksanaan Tugas Corporate Secretary


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Corporate
Secretary selama 2015, dalam kaitan dengan hubungan
dengan pemangku kepentingan (stakeholders) antara
lain:
a. Menyelenggarakan media Gathering dan media
feeding yang melibatkan pers dan insan Bank.
b. Melakukan penandatanganan Memorandum of
Understanding (MoU) dengan mitra Bank.
c. Mengadakan event atau berpartisipasi dalam event
yang dilaksanakan pihak ketiga dalam bentuk
sponsorship dalam rangka membangun citra Bank
yang kokoh antara lain:
1. International Islamic Expo
2. iB Vaganza

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

211

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Akses Data dan


Informasi
Akses informasi kepada seluruh pemangku kepentingan
merupakan bagian penting dari peningkatan
prinsip transparansi informasi secara internal dan
eksternal, yang diharapkan membantu, menjaga,
dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan
persepsi positif dari para Stakeholders terhadap
kebijakan dan kegiatan Bank.
Selain melalui media cetak, elektronik dan online,
penyebaran informasi juga dilakukan dengan:
1. Situs Internet: www.syariahmandiri.co.id.
2. Jejaring sosial: facebook, twitter, dan Instagram
3. Majalah internal Bank.
4. Televisi/Radio.
5. Forum-forum pengajian
6. Media komunikasi antara Bank dan pegawai
melalui berbagai fasilitas yang disediakan seperti
majalah internal (ETHIC), web internal (BSM
Konown), intranet, portal Bank SE, forum doa pagi,
dan sebagainya.
Dalam rangka membentuk citra positif melalui
media, BSM pada tahun 2015 juga intensif melakukan
pendekatan kepada media dengan melakukan
kunjungan ke kantor media, menggelar media gathering
dan mengirimkan siaran pers baik di kantor pusat
maupun di wilayah kota besar di Indonesia. Kunjungan
ke media dilakukan kepada Republika, Bisnis Indonesia,
Investor Daily, Infobank, Gatra, Media Indonesia, Kontan,
Tempo, Rakyat Merdeka, Jawa Pos.
Adapun gathering di wilayah diselenggarakan di Medan,
Palembang, Lampung, Semarang, Malang, dan Makassar.

Daftar Siaran Pers


Selama tahun 2015, BSM mengeluarkan 40 kali Siaran
Pers sebagai berikut:
1. BSM Gelar Santripreneur Award (31 Desember
2015)
2. Antisipasi Libur BSM Sediakan Dana Rp500 M (23
Desember 2015)
3. BSM Bantu Fasilitas Ibadah di UGM (25 Desember
2015)
4. Disuntik Rp500 M, BSM Masuk Buku III (25
November 2015)

212

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

5. Loyalty Programme for Sharia Micro Finance, BSM


Apresiasi BMT UGT Sidogiri (17 November 2015)
6. BSM Catat Dana Murah Tumbuh 8,19% (12
November 2015)
7. Tingkatkan Layanan, BSM dan Avrist
Persembahkan Fitur Badal Haji untuk Nasabah
Tabungan Mabrur dan Mabrur Junior BSM (13
November 2015)
8. Dukung Pasar Modal Syariah Kemenkeu dan BSM
Inisiasi PBS 010 (9 November 2015)
9. Perkuat Segmen Syariah, AXA Mandiri Gandeng
BSM Luncurkan Asuransi Pendidikan & Kesehatan
Syariah (6 Oktober 2015)
10. BSM Raih Best Brand Award (1 Oktober 2015)
11. Pembiayaan Mikro BSM Tetap Tumbuh di Tengah
Ekonomi yang Belum Kondusif (4 September
2015)
12. Intensifkan Penagihan, BSM Bukukan Laba H1
Rp132,35 Miliar (14 agustus 2015)
13. Dukung Bisnis Kuliner Halal, BSM Gandeng JIEP
Bangun Modern Halal Food (17 Agustus 2015)
14. BSM dan NU Jalin Kerjaasama Pengelolaan
Keuangan Perguruan Tinggi (2 Agustus 2015)
15. BSM Serahkan Beasiswa di Muktamar
Muhammadiyah (3 Agustus 2015)
16. Garuda Indonesia dan Bank Syariah Mandiri
Tandatangani Kerjasama Pembiayaan Deposit
Booking Seat dan Ticketing Ibadah Umrah & Haji
Khusus (6 Mei 2015)
17. Intensifkan Penagihan, BSM Meraih Laba Q1
Rp95,34 Miliar (12 Mei 2015)
18. Jadi Bank Pembayar Gaji Pegawai Kemenag, BSM
Bidik Dana Murah dan Pembiayaan Konsumer (21
April 2015)
19. BSM Palembang Pasarkan Pembiayaan Umrah (2
Juli 205)
20. BSM Gelar Mudik 2015 (12 Juli 2015)
21. BSM Ditunjuk Jadi Bank Penyalur Gaji Bulanan
Kementerian Negara/Lembaga/Satker (13 April
2015)
22. BSM Tandatangani Kerjasama dengan
Kemendagri Mengenai Pemanfaatkan NIK
23. BSM Kembangkan Bisnis PPOB dan Remittansi (7
Juli 2015)
24. BSM Gandeng ITB Untuk Layanan Perbankan dan
Cash Management (8 Juli 2015)
25. BSM Layani Penukaran Uang Tunai di Monas (20
Juni 2015)
26. BSM Perkuat Segmen Ritel (1 Juni 2015)

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

27. BSM Raih Bank of The Year (8 Juni 2015)


28. Perkuat SInergi Mandiri Grup, BSM dan AXA
Luncurkan Mobil Klinik Gigi (13 Jui 2015)
29. BSM Incar Volume Transaksi Trade Finance
Tumbuh 50% (8 Juni 2015)
30. Bantu Pedagang Pasar Johar, BSM Kejar
Pembiayaan Mikro (1 Juni 2015)
31. BSM Kalimantan Kejar Tabungan Haji dan Umrah
(10 Juni 2015)
32. BSM Brebes Serahkan Bantuan Rumah dan Gelar
Pengobatan Gratis (12 Mei 2015)
33. BSM Resmikan UKM Center Tumang Boyolali (29
Mei 2015)
34. Dirut BSM Jadi Ketua Asbisindo (16 April 2015)
35. BSM Palembang Bidik Pembiayaan Naik 17% (17
April 2015)
36. BSM Semarang Genjot DPK tumbuh 20% (8 April
2015)
37. BSM dan Kemenag kerjasama Optimalisasi Dana
Haji (6 Maret 2015)
38. BSM Resmikan Musola Bintaro (15 Maret 2015)
39. BSM Siapkan Portofolio Investasi di Pasar Modal (7
Februari 2015)
40. BSM Perkenalkan Produk Perbankan kepada
Anak2 (23 Januari 2015)
Sebagai bentuk antisipasi terhadap publikasi negatif,
BSM membentuk Command Center yang berfungsi
sebagai wadah koordinasi antar unit kerja dengan
tujuan mengantisipasi peristiwa-peristiwa penting
yang berdampak pada risiko reputasi. Command Center
memiliki sekretariat di kantor pusat BSM.

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Sistem Pengendalian
Intern
Sebagai salah satu komponen penting dalam Tata
Kelola Perusahaan yang baik dan menjadi dasar dalam
kegiatan operasional, maka Bank melalui Internal Audit
Group (IAG) secara berkelanjutan menerapkan Sistem
Pengendalian Intern yang efektif dan terpadu untuk
mengelola risiko perusahaan.
Ruang lingkup Sistem Pengendalian Intern yaitu
sebagai pedoman untuk mekanisme pengawasan
yang ditetapkan oleh manajemen Bank secara
berkesinambungan (on going basis) untuk menjaga
dan mengamankan harta kekayaan Bank, menjamin
tersedianya laporan yang lebih akurat, meningkatkan
kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku,
mengurangi dampak kerugian termasuk kecurangan
(fraud) dan meningkatkan efektivitas organisasi serta
meningkatkan efisiensi biaya.
Saat ini Bank telah memiliki ketentuan yang menjadi
pondasi pelaksanaan sistem pengendalian intern
dalam bentuk Kebijakan Sistem Pengendalian Intern
Bank Syariah Mandiri dan Kebijakan Internal Audit
Bank Syariah Mandiri. Kedua ketentuan tersebut
diharapkan dapat meningkatkan ketelitian/keakuratan
dan tanggung jawab seluruh jajaran Bank, mendorong
budaya risiko (risk culture), serta mempercepat proses
identifikasi praktek perbankan yang tidak sehat melalui
sistem deteksi dini (early warning system) yang memadai.

Tujuan Penerapan Sistem Pengendalian


Intern
1. Kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku
Tujuan kepatuhan adalah menjamin bahwa
semua kegiatan usaha Bank telah dilaksanakan
sesuai ketentuan yang berlaku baik ketentuan
yang dikeluarkan oleh pemerintah, regulator,
maupun ketentuan internal Bank.
2. Tersedianya informasi keuangan dan manajemen
yang benar, lengkap, dan tepat waktu
Tujuan ketersediaan informasi dimaksud adalah
untuk menyediakan laporan yang benar, lengkap,
tepat waktu, relevan yang diperlukan dalam
rangka pengambilan keputusan yang tepat dan
dapat dipertanggungjawabkan.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

213

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

3. Efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha Bank


Tujuan operasional dimaksud adalah
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
menggunakan aset dan sumber daya lainnya
dalam rangka melindungi Bank dari risiko
kerugian.

Sistem Pengendalian Intern Selaras


dengan COSO-ERM Integrated
Framework
BSM melakukan evaluasi atas kecukupan efektivitas
Sistem Pengendalian Intern berdasarkan Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission
(COSO) melalui pendekatan 8 komponen Enterprise
Risk Management (ERM) Integrated Framework, yang
meliputi: Internal Environment, Objective Setting, Event
Identification, Risk Assessment, Risk Response, Control
Activities, Information & Communication, dan Monitoring
Activities.
BSM menggunakan parameter evaluasi 8 komponen
COSO-ERM Integrated Framework dengan tujuan
untuk meningkatkan kepatuhan Bank pada regulasi,
membentuk sistem pelaporan yang andal dan
terpercaya, membangun sistem operasional Bank yang
efektif dan efisien, serta menentukan strategi yang
selaras dengan visi dan misi Bank.

Evaluasi Atas Efektivitas Sistem


Pengendalian Intern
Unit Internal Audit bertanggung jawab atas
terselenggaranya sistem pengendalian intern, meliputi:
1. Evaluasi efektivitas Sistem Pengendalian Intern secara
berkesinambungan berkaitan dengan pelaksanaan
pengendalian keuangan dan operasional Bank;
2. Berperan aktif dalam meningkatkan efektifitas
penerapan Sistem Pengendalian Intern sesuai sasaran
yang telah ditetapkan di Bank;
3. Pelaksanaan audit berbasis risiko (risk based audit)
secara independen dan obyektif.

214

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Akuntan Publik
Pengawasan terhadap BSM, selain dilakukan oleh
auditor internal juga dilakukan oleh Auditor Eksternal
(Kantor Akuntan Publik).

Penunjukan Akuntan Publik BSM


Sesuai dengan Keputusan RUPS yang memberikan
wewenang kepada Pemegang Saham mayoritas untuk
menetapkan Kantor Akuntan Publik yang mengaudit
Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada 31
Desember 2015, maka BSM menetapkan Kantor Akuntan
Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan untuk
melakukan audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2015.
Penunjukan ini dilakukan setelah memperhatikan hasil
evaluasi KAP yang dilakukan oleh manajemen dan
Dewan Komisaris.
Penunjukan KAP tersebut telah berpedoman pada
regulasi yang berlaku dan dipilih melalui tahapan proses
seleksi dengan memenuhi kriteria:
1. Berpengalaman sebagai auditor perbankan
2. Memahami regulasi perbankan di Indonesia,
perusahaan masuk bursa serta peraturan lainnya
yang relevan.
3. Berpengalaman dan memahami sistem aplikasi dan
teknologi perbankan.
4. Memahami produk perbankan.
5. Berpengalaman dan paham mengenai manajemen
risiko.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Daftar Nama KAP yang Melakukan Audit Laporan Keuangan BSM


Selama 5 (lima) tahun terakhir, nama KAP yang mengaudit Laporan Keuangan BSM sebagai berikut:
Nama KAP

Opini

2015

Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, Izin KAP Nomor KEP-241/


KM.1/2015

Wajar dalam semua hal yang material

2014

Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010

Wajar dalam semua hal yang material

2013

Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010

Wajar dalam semua hal yang material

2012

Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010

Wajar dalam semua hal yang material

2011

Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010

Wajar dalam semua hal yang material

semangat perubahan untuk menang

Tahun

Imbalan Jasa dan Lingkup Pekerjaan


Imbalan Jasa dan Lingkup Pekerjaan KAP sebagai berikut:
Tahun

2015

Nama KAP
Tanudiredja, Wibisana, Rintis &
Rekan, Izin KAP Nomor KEP-241/
KM.1/2015

Besaran Fee (dalam Rp)

Lingkup Pekerjaan

2.100.000.000,

2014

Purwantono, Suherman & Surja,


Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010

1.895.000.000,

2013

Purwantono, Suherman & Surja,


Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010

840.000.000,

2012

Purwantono, Suherman & Surja,


Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010

745.000.000,

2011

Purwantono, Suherman & Surja,


Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010

750.000.000,

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Audit Kepatuhan Terhadap


Pengendalian Internal dan Undangundang
Audit Kinerja
Audit Kepatuhan Terhadap
Pengendalian Internal dan Undangundang
Audit Kinerja
Audit Kepatuhan Terhadap
Pengendalian Internal dan Undangundang
Audit Kinerja
Audit Kepatuhan Terhadap
Pengendalian Internal dan Undangundang
Audit Kinerja
Audit Kepatuhan Terhadap
Pengendalian Internal dan Undangundang
Audit Kinerja

215

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Daftar Konsultan yang


Digunakan
Selama tahun 2015, Konsultan yang digunakan oleh BSM meliputi:
1. Informasi Teknologi
Konsultan, Penasihat Atau
yang Dipersamakan Dengan Itu

Tujuan

Ruang Lingkup Kerja

PT Aplikanusa Lintasarta

Provider Jaringan komunikasi

Solusi jaringan komunikasi data

PT Anabatic Technologies

Penyedia System Implementasi Core


Banking System

Solusi implementasi Software (CBS)

PT Artacomindotama

Provider Jaringan komunikasi

Solusi jaringan komunikasi data

PT Artajasa

Provider Jaringan ATM

Solusi jasa jaringan echannel

PT Dymar Jaya Indonesia

Pemeliharaan Host Security Module


(HSM)

Solusi maintenance HSM

PT Digital Mind System

Penyedia Layanan transaksi dan data


Consumer loan

Solusi software LOS

PT Indonesia Sattelitte (Indosat)


Tbk

Provider Jaringan komunikasi

Solusi jaringan komunikasi data

PT Indonesia Comnets Plus

Provider Jaringan komunikasi

Solusi jaringan komunikasi data

PT Ingenico International Indonesia

Sistem layanan transaksi elektronis

Solusi sistem EDC

10

PT Indonesia Market Quote (IMQ)


- ELO

Layanan sistem manajemen dokumen

Solusi software Document


Management System ELO

11

PT Mitra Integrasi Informatika

Manajemen layanan aplikasi Symatec


Backup Exec dan maintenance
infrastruktur Microsoft

Solusi hardware Server dan platform


Microsoft

12

PT Metalogix Infolink Persada (X/


Link)

Layanan transaksi echannel

Solusi echannel

13

PT Multipolar Technology, Tbk

Jasa service dan maintenance


Perangkat Dekstop

Solusi penyediaan perangkat


komputer

14

PT Netwave Multimedia

Sistem layanan transaksi micro finance

Solusi software LKMS

15

PT Packet System Indonesia

Manajemen keamanan internet


(security)

Solusi hardware security

16

PT Prodata Sistem Teknologi

Manajemen layanan anti virus

Solusi Anti Virus

17

PT Simian Solutions
(dahulu PT iForte Mitra Infotek)

Layanan transaksi reksadana

Solusi software reksadana

18

PT Sigma Cipta Caraka


(Telkomsigma)

Penyedia layanan data center dan


legacy core banking system

Solusi penyediaan Data Center dan


Alphabit Sharia

19

PT Small Data Global

Manajeman layanan helpdesk internal


BSM

Solusi manajemen Helpdesk

20

PT Telekomunikasi Indonesia
(Telkom)

Provider layanan komunikasi

Solusi jaringan komunikasi data


dan voice

No

216

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

No

Konsultan, Penasihat Atau


yang Dipersamakan Dengan Itu

Tujuan

Ruang Lingkup Kerja

21

PT Trengginas Daya Insani

Maintenance AS/400 dan hardware


RTGS

Solusi perawatan server AS/400

22

PT Firstwap

Layanan SMS broadcast untuk


smsbanking

Solusi layanan SMS

23

Temenos Singapore PTE LTD

Penyedia sistem Core Banking

Solusi penyediaan software Core


Banking System

24

PT Visionet Internasional

Maintenance server

Solusi perawatan server

25

PT Finnet Indonesia

Penyedia layanan pembayaran

Solusi echannel Telkom payment

26

PT Mitracomm Ekasarana

Penyedia layanan pembayaran

Solusi echannel SMS banking

27

PT Starlink Solusi

Penyedia layanan pembayaran

Solusi echannel PLN payment

28

PT Jatelindo Perkasa Abadi

Penyedia layanan pembayaran

Solusi echannel Netbanking dan


MBG

29

PT XL Axiata

Penyedia layanan pembayaran

Solusi echannel XL payment

30

PT Rintis Sejahtera

Penyedia layanan pembayaran

Solusi echannel ATM Prima

31

PT Microsoft Indonesia

Penyedia plaftform CBS dan PC

Solusi software/ platform Microsoft

32

PT Eka Bakti Amerta Yoga Sejatera

Penyedia layanan pembayaran

Solusi echannel Tranfer Tunai PT


POS

33

Western Union FSI

Penyedia layanan pembayaran

Solusi echannel Western Union

34

PT Cipta Teknologi Indonesia

Penyedian layanan harddisk/ storage

Solusi layanan maintenance


perangkat SAN Storage

35

PT Hewlet Packard Indonesia

Penyedian hardware CBS

Solusi penyediaan perangkat


Server

36

PT Murni Solusindo Nusantara

System data capture kliring

Solusi software SKN

37

PT Anugrah Damai Pratama Solusi

Pengadaan Verisign Secure Site Pro


128 bit

Solusi layanan keamanan website

38

PT Emerio Indonesia

Penyedia layanan software CKPN

Solusi programming

39

PT Master Web Network

Pengadaan Paket SSL A + Wildcard

Solusi layanan keamanan website

40

PT Qwards Company International

Pengadaan Globalsign Organization


Validated SSL KM Portal

Solusi layanan keamanan website

41

Rumahweb

Penyedia layanan Hosting Web


Domain

Solusi penyedia layanan


webhosting dan domain

42

PT Systech Global Informasi

Jasa vulnerability assesment dan


penetration testing e-channel dan CBS

Solusi penyedia Jasa vulnerability


assesment dan penetration testing
e-channel dan CBS

43

PT Venturium System Indonesia

Penyedia jasa aplikasi RTGS Gen 2


dan IFTI

Solusi programming

44

PT Telkomunikasi Selular
(Telkomsel)

Penyedia layanan voice/ data

Solusi layanan komunikasi data


dan voice

45

PT Artatel Indokarya

Penyedia layanan komunikasi voice

Solusi layanan komunikasi voice

46

PT Jakarta Teknologi Solusindo

Penyedia layanan aplikasi Cash


Management System (CMS)

Solusi programming

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

217

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

2. Sumber Daya Manusia


Konsultan, Penasihat Atau
yang Dipersamakan Dengan
Itu

Tujuan

Ruang Lingkup Kerja

PT BSDM

Pegawai Outsource

Recruitment

Parahita

Laboratorium Test Kesehatan Calon


Pegawai

Recruitment

Klinik Kimia Farma

Laboratorium Test Kesehatan Calon


Pegawai

Recruitment

Jobs Street Indonesia

Sourcing Kandidat

Recruitment

PT Daya Dimensi Indonesia

Assessment center Senior Manager

Talent Management

PT Sarana Exhirindo (EXPERD)

Assessment Center SDP

Talent Management

PT Eshael Indonesia (SHL)

Assessment center MDP

Talent Management

Towers Wattson

Saville Online Assessment

Talent Management

Tower Watson

Survei Gaji

Compensation

10

Dayamandiri
Dharmakonsolindo

Aktuaria

Compensation

11

PT Cipta Busana Jaya

Pembuatan Seragam Wanita

Benefit

12

PT Citra Polasindo

Pembuatan Seragam Dasar

Benefit

13

PT Piranti

Pengelolaan Mesin Absensi

Operation

14

Tower Watson

Konsultan pendamping project HRMS

HCD

15

Mandiri DPLK

Lembaga pengelola Iuran Pensiun Pegawai


BSM

HCD

16

Mandiri Inhealth

Asuransi Kesehatan Pegawai BSM

Benefit

No

3. Konsultan/Vendor Layanan Nasabah


Konsultan, Penasihat Atau yang
Dipersamakan Dengan Itu

Tujuan

Ruang Lingkup Kerja

Marketing Research Indonesia

Mengukur Kualitas Layanan


Cabang

Frontliner dan tangible kantor


cabang

Learning Resources

Konsultan Service Value


Development

Seluruh pegawai BSM

No

4. Konsultan/Vendor Training
Konsultan, Penasihat Atau yang
Dipersamakan Dengan Itu

Tujuan

KALIA CATERING

Penyediaan Makanan dalam Proses Training

Catering

MORA SARI

Penyediaan Makanan dalam Proses Training

Catering

PARSLEY

Penyediaan Makanan dalam Proses Training

Catering

PONDOK GEMES

Penyediaan Makanan dalam Proses Training

Catering

No

218

Ruang Lingkup

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Konsultan, Penasihat Atau yang


Dipersamakan Dengan Itu

Tujuan

PT ALFABET CAHAYA DUNIA

Penyediaan Makanan dalam Proses Training

Catering

AM PHOTOGRAPHY

Penyediaan Jasa Foto

Fotografi

VAP PHOTOGRAPHY

Penyediaan Jasa Foto

Fotografi

BBD

Penyewaan Gedung untuk kegiatan training

Gedung

LPPI

Penyewaan Gedung untuk kegiatan training

Gedung

10

MUSEUM LISTRIK DAN ENERGI BARU

Penyewaan Gedung untuk kegiatan training

Gedung

11

PT UG MANDIRI

Penyewaan Gedung untuk kegiatan training

Gedung

12

TANMIYAH AL AZHAR

Penyewaan Gedung untuk kegiatan training

Gedung

13

ASTON BOGOR HOTEL & RESORT

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

14

CITRA CIKOPO

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

15

FAVE HOTEL

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

16

HARRIS HOTEL & CONVENTION

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

17

HERMES PALACE HOTEL MEDAN

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

18

HOTEL ALL SEASONS GAJAH MADA

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

19

HOTEL GRAND CEMARA

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

20

HOTEL IBIS JAKARTA ARCADIA

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

21

HOTEL IBIS JAKARTA SENEN

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

22

HOTEL IBIS JAKARTA SLIPI

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

23

HOTEL IBIS JAKARTA TAMARIN

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

24

HOTEL IBIS JKT KEMAYORAN

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

25

HOTEL MERCURE MAHA CIPTA


JAKARTA

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

26

IBIS BANDUNG TRANS STUDIO

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

27

IBIS JAKARTA HARMONI

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

No

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Ruang Lingkup
semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

219

Ikhtisar
Utama

220

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

No

Konsultan, Penasihat Atau yang


Dipersamakan Dengan Itu

Tujuan

28

MERCURE GRAND MIRAMA SBY

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

29

MERCURE JKT SABANG

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

30

MERCURE JKT SIMATUPANG

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

31

NOVOTEL BOGOR

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

32

PEACE N GOOD INDONESIA

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

33

SOFYAN HOTEL

Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau


penginapan peserta Training

Hotel

34

CV FAJAR TIMUR

Penyediaan perlengkapan penunjang training

Prasarana
Training

35

KOPKAR BSM

Penyediaan perlengkapan penunjang training

Prasarana
Training

36

RH PRORENT

Penyediaan perlengkapan penunjang training

Prasarana
Training

37

RINI JASA

Penyediaan perlengkapan penunjang training

Prasarana
Training

38

SOLUTION PRINT

Penyediaan perlengkapan penunjang training

Prasarana
Training

39

SUMMIT TOUR&TRAVEL

Penyediaan perlengkapan penunjang training

Prasarana
Training

40

APRDI

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

41

BANKER ASSOCIATION FOR RISK


MANAGEMENT

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

42

BIRMINGHAM ENGLISH

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

43

DESA WISATA

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

44

DUTA BANGSA

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

45

IKATAN AUDITOR INTERN BANK

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

46

INTERDAYA UTAMA

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

47

INVENT.URE

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

48

IQTISHAD CONSULTING

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

Ruang Lingkup

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

No

Konsultan, Penasihat Atau yang


Dipersamakan Dengan Itu

Tujuan

49

JOHN ROBERT POWERS

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

50

KOMUNITAS JELAJAH BUDAYA

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

51

LEARNING RESOURCES

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

52

LPPI

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

53

LSPP

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

54

MAPPI

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

55

MARS

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

56

PEAK PRATAMA INDONESIA

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

57

PMA

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

58

PT INTERDAYA UTAMA

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

59

PT MARKPLUS INDONESIA

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

60

PT DUNAMIS INTERMASTER

Penggunaan Jasa Pelatihan

Vendor
Pelatihan

Ruang Lingkup

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

5. Konsultan/Vendor lainnya
Konsultan, Penasihat Atau yang
Dipersamakan Dengan Itu

Tujuan

Multipolar Technology, PT

Pengadaan mesin IBM power 8

Barang IT

Packet Systems Indonesia, PT

Pengadaan infrastruktur jaringan data


center

Barang IT

Cipta Teknologi Indonesia, PT

Maintenance perangkat Storage Area


Network (SAN)

Barang IT

Sigma Cipta Caraka, PT

Jasa IT operation

Jasa IT

Metalogix Infolink Persada, PT

Delivery channel ATM Switching Xlink

Jasa IT

Emerio Indonesia, PT

Aplikasi perhitungan CKPN & Amortisasi


pendapatan

Jasa IT

Finnet Indonesia, PT

Aplikasi pengembangan sistem mpn g-2

Jasa IT

Visionet Internasional, PT

Maintenance server farm

Jasa IT

Systech Global Informasi

Jasa vulnerability & penetration

Jasa IT

No

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Ruang Lingkup

221

Ikhtisar
Utama

222

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

No

Konsultan, Penasihat Atau yang


Dipersamakan Dengan Itu

Tujuan

10

Jakarta Teknologi Solusindo, PT

Pengadaan Cash Management System

11

Boston Consulting Indonesia, PT

Bisnis Plan BSM

12

Media Televisi Indonesia, PT

Event sukses syariah 2015

13

Sinar Pangan Abadi Jaya, PT

Perpanjangan Pajak reklame di kawasan


wisata kuliner

Jasa lainnya

14

Honda Mugen, Mitrausaha Gentaniaga

Pengadaan mobil Honda Accord

Kendaraan

15

Aneka Putra Santosa, PT

Pengadaan mobil Toyota

Kendaraan

16

Mobilindo Sumber Karya, PT

Pengadaan mobil Altis

Kendaraan

17

Usaha Gedung Mandiri, PT

Menyewakan ruang kerja

Pengelola Gedung

18

Bumi Daya Plaza, PT

Menyewakan ruang kerja

Pengelola Gedung

19

Anpa International, PT

Menyewakan ruang kerja di Wisma Antara

Pengelola Gedung

20

Cipta Griya Indah, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

21

Rickindo, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

22

Inti Cipta Perkasa, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

23

Prastiwahyu Mitra Sejahtera, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

24

Selaras Sejahtera, CV

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

25

Estika Yasakelola, PT

Pembangunan outlet BSM,


Sewa kendaraan

Kontraktor,
Sewa Kendaraan

26

Karmindo Putra Mandiri, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

27

Anjungan Karya Pratama, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

28

Payon Trimitra Esthunugraha, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

29

Samadefa Architekton, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

30

Lentera Mandiri Perkasa, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

31

Karya Dua Sekawan, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

32

Tiga Pilar Sejahtera, CV

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

33

Nuansa Cipta Sejati, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

34

Makmur Jaya Abadi, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

35

In Griya Cita Anugrah, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

36

Lemtek Konsultan Indonesia, PT

Jasa audit struktur gedung

Konsultan

37

Prima Adiyasa, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

38

Metta Sumber Abadi, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

39

Indonesia Makmur Konstruksi, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

40

Nawa Panca Mandiri, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

41

Tri Asri Desindotama, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

42

Amarta Vindexa Utama, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

43

Lentera Fajar Ceria, CV

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

44

Wahana Optima Permai, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

45

Laras Gatra, PT

Pembangunan outlet BSM

Kontraktor

Ruang Lingkup
Jasa IT
Konsultan Jasa
Media

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

No

Konsultan, Penasihat Atau yang


Dipersamakan Dengan Itu

Tujuan

Ruang Lingkup

46

Mitra Gema Mandiri, PT

Pembangunan outlet BSM,


pengadaan genset

Kontraktor,
Peralatan lainnya

47

Syukestex, PD

Pengadaan batik haji

Garmen

48

Unimax Cipta Busana, PT

Pengadaan seragam pegawai

Garmen

49

Arrnic Setiajaya, PT

Pengadaan kain ihram

Garmen

50

Asri Batik

Pengadaan bahan batik souvenir haji

Garmen

51

Gemilang Etnik Nusantara, CV

Pengadaan kain batik wanita

Garmen

52

Citra Polasindo, PT

Pengadaan seragam pegawai dasar

Garmen

53

Asep Hendro Racing Sports, PT

Pengadaan mukena haji

Garmen

54

Denetwork Indonesia, PT

Pengadaan seragam warung mikro

Garmen

55

Bhakti Tunas Perkasa

Pengadaan bahan batik souvenir haji

Garmen

56

Sarana Exhirindo, PT

Assesment SDP

Konsultan training

57

Learning Resources, PT

Pelatihan SVDP

Konsultan training

58

Eshael Indonesia, PT

Assesment MDP

Konsultan training

59

Dunamis Organization Services,PT

training

Konsultan training

60

Interdaya Utama, PT

Pelatihan untuk SDP

Konsultan training

61

Tower Watson Indonesia, PT

Pengembangan HRMS

62

Kharisma Integrasi Manajemen, PT

Jasa annual report tahun buku

Konsultan jasa

63

Marsindo Konsult Prima, PT

Penilaian kualitas layanan bsm tahun 2015

Konsultan Jasa

64

Pemeringkat Efek Indonesia, PT

Pemantauan pemeringkatan atas subnotes


tahap i, ii, iii bsm

Konsultan jasa

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Konsultan Manajemen

223

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Manajemen
Risiko
Uraian lengkap mengenai Manajemen Risiko dapat dilihat
pada Bagian Tinjauan Pendukung Bisnis.

Internal Audit
Uraian lengkap mengenai Internal Audit dapat dilihat
pada Bagian Tinjauan Pendukung Bisnis.

Kepatuhan
Uraian lengkap mengenai Kepatuhan dapat dilihat pada
Bagian Tinjauan Pendukung Bisnis.

Corporate Social
Responsibility
Uraian lengkap mengenai Kepatuhan dapat dilihat pada
Bagian Corporate Social Responsibility.

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Perkara Penting
Perkara hukum adalah permasalahan hukum perdata
dan pidana yang dihadapi BSM selama periode tahun
laporan dan telah diajukan melalui proses hukum.
Dari jumlah nasabah sebanyak 9.633.273 terdapat
perkara hukum yang dihadapi Bank sampai tahun 2015
seluruhnya sebagai berikut;

Perkara Hukum yang Dihadapi BSM


Tahun 2015
Permasalahan Hukum

Jumlah
Perdata

Pidana

Telah selesai (telah mempunyai


kekuatan hukum yang tetap)

26

Dalam proses penyelesaian

85

24

111

29

Total

Perkara yang Dihadapi Entitas Anak


Hingga 31 Desember 2015 BSM tidak memiliki Entitas
Anak sehingga tidak mengungkapkan perkara yang
dihadapi Entitas Anak.

Perkara yang Dihadapi Dewan Komisaris


dan Direksi yang Sedang Menjabat
Hingga 31 Desember 2015 tidak terdapat perkara yang
dihadapi oleh Dewan Komisaris dan Direksi BSM yang
sedang menjabat.

Sanksi Administrasi
Selama tahun 2015 terdapat sanksi administrasi
yang diberikan oleh Bank Indonesia dan Direktorat
Jendral Pajak. Namun demikian, tidak terdapat sanksi
administrasi yang bersifat signifikan.

224

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Pendapatan Non Halal


dan Penggunaannya
Pendapatan non-halal dan penggunaannya dalam
bank syariah harus diungkapkan dalam laporan
tahunan pelaksanaan Good Corporate Governance. Hal
ini diatur dalam SEBI No.12/13/DPbS, tanggal 30 April
2010, perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Sebagai bentuk pelaksanaan GCG terkait dengan
pendapatan non-halal dan penggunaanya, BSM telah
menginternalisasi aturan tersebut dalam Surat Edaran
(SE) Internal Bank No.13/009/UMM, tanggal 27 Juni
2011, perihal Penggunaan Dana Sosial Bank. Dalam SE
internal BSM mengatur ketentuan sebagai berikut :

1. Lembaga Mitra, adalah lembaga sosial yang

memiliki track record baik dalam penyaluran dana


sosial, berbadan hukum sah, dan dijadikan sebagai
mitra bank dalam menyalurkan dana sosial.
BSM menyalurkan dana sosial melalui lembaga
mitra yang memiliki track record baik. Pada 2014,
BSM menyalurkan dana sosialnya melalui Lembaga
Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat
(Laznas BSM) yang berada di bawah Yayasan Bangun
Sejahtera Mitra Umat.

2. Pendapatan Non-Halal,
Pendapatan non-halal menjadi sumber dana sosial
Bank yang terdiri atas:
a. Dana Sosial Ex Penalty, yakni dana yang berasal
dari denda keterlambatan (penalty) pembayaran
angsuran atau denda lain yang berhubungan
dengan transaksi antarpihak Bank dengan pihak
ketiga.
b. Dana Sosial Ex Jasa Giro, yakni dana sosial yang
berasal dari giro yang diterima oleh Bank dari
penempatan pada bank konvensional.
c. Dana Sosial Lainnya, yakni dana sosial yang
berasal dari komisi, fee, atau dalam pendapatan
dalam bentuk lainnya dari rekanan Bank selain
pendapatan yang berhak diterima sebagai
ketentuan manajemen.
Informasi mengenai penggunaan dana non-halal dapat
dilihat pada Bagian Laporan Tanggung jawab Sosial
Perusahaan.

Sebagai bentuk pelaksanaan GCG dan untuk


menghindari benturan kepentingan (conflict of
interest), maka pemberian atau penyaluran Dana
Sosial tidak diperkenankan kepada:
a. Lembaga tempat Pengurus Bank (Dekom,
Direksi), Dewan Pengawas Syariah, maupun
Pejabat Eksekutif Bank menjadi pengurus
lembaga tersebut.
b. Perorangan atau lembaga yang pengurusnya
memiliki hubungan keluarga dengan Pengurus
Bank, Dewan pengurus Syariah maupun Pejabat
Eksekutif Bank.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

225

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Code of Conduct
Manajemen BSM sangat concern terhadap masalah
benturan kepentingan. Pada tahun 2015 BSM telah
melakukan pengkinian terhadap Code of conduct
(CoC) yang dimilikinya sesuai dengan Surat Keputusan
Bersama Direksi dan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri
No.17/002-SKB/DIR.KOM Tentang Code Of Conduct PT
Bank Syariah Mandiri. Code of Conduct adalah pedoman
internal perusahaan yang berisikan sistem, nilai, etika
bisnis, komitmen, serta penegakan terhadap peraturanperaturan perusahaan bagi individu dalam menjalankan
bisnis dan aktivitas lainnya serta berinteraksi dengan
stakeholders.
Tujuan dari penyusunan CoC adalah untuk memberikan
pedoman perilaku secara syariah, profesional,
bertanggung jawab, wajar, patut, dan dapat dipercaya
bagi Jajaran Bank, dalam melakukan hubungan bisnis
baik dengan nasabah/calon nasabah, rekanan/calon
rekanan, rekan sekerja maupun stakeholders lainnya.
Jajaran BSM memiliki tanggung jawab dalam
mewujudkan aspek CoC ke dalam setiap perilaku,
sehingga tidak akan merugikan masing-masing insan
yang bersangkutan ataupun Perusahaan karena tingkah
laku insan mencerminkan etika bisnis Perusahaan.
Konten CoC BSM terdiri dari:
1. Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan merupakan suatu kondisi
dimana anggota Jajaran Bank dalam menjalankan
tugas dan kewajibannya mempunyai kepentingan
di luar kepentingan dinas, baik menyangkut
kepentingan pribadi, keluarga, maupun kepentingan
pihak-pihak lain yang memungkinkan anggota
Jajaran Bank tersebut kehilangan obyektivitasnya
dalam mengambil keputusan sesuai kewenangan
yang telah diberikan Bank kepadanya. Ruang lingkup
terdiri dari:
a. Jajaran Bank wajib menghindarkan diri dari
kegiatan yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
b. Jajaran Bank harus bertindak terhormat dan
bertanggung jawab serta bebas dari pengaruh
yang memungkinkan hilangnya obyektivitas
dalam pelaksanaan tugas atau mengakibatkan
Bank kehilangan bisnis dan/atau reputasi.
c. Jajaran Bank dilarang menyalahgunakan
corporate identity Bank. Corporate identity hanya
dapat digunakan untuk kepentingan Bank dan
dengan seizin Bank.

226

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

2. Larangan Risywah
Jajaran Bank harus dapat mengambil langkah tegas
untuk tidak memberikan/menerima risywah kepada/
dari nasabah/calon nasabah, rekanan/calon rekanan
dan pegawai negeri sipil atau penyelenggara negara
terkait jabatannya sebagai jajaran Bank.
3. Kerahasiaan
a. Jajaran Bank wajib menjaga kerahasiaan setiap
data atau informasi terkait Bank atau nasabah
yang berhubungan dengan Bank dan hanya
menggunakannya untuk kepentingan Bank.
b. Penyebaran data atau informasi terkait Bank dan
nasabah yang berhubungan dengan Bank hanya
dapat dilakukan berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
4. Penyalahgunaan Jabatan
Jajaran Bank dilarang menyalahgunakan wewenang
yang dimilikinya untuk kepentingan pribadi
atau pihak lain, baik dilakukan sendiri maupun
mempengaruhi/memaksa jajaran Bank lain untuk
melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan
yang berlaku yang dapat menimbulkan kerugian
pada Bank
5. Perilaku Insiders
Jajaran Bank yang memiliki informasi tentang Bank
dilarang memanfaatkan informasi dimaksud untuk
kepentingan pribadi atau pihak lain yang dapat
menimbulkan kerugian bagi Bank.
6. Integritas dan akurasi data bank
a. jajaran bank wajib menjaga integritas dan
mempertanggungjawabkan akurasi setiap
data bank yang disampaikan kepada pihak
internal/eksternal tanpa dipengaruhi pihak
manapun.
b. Jajaran bank menyampaikan data Bank dengan
berpedoman pada aturan yang berlaku
7. Integritas Sistem Perbankan
a. Jajaran Bank, baik secara individu maupun
bersama-sama harus berupaya untuk tidak
terlibat dalam hal-hal yang dapat melemahkan
atau menurunkan integritas sistem perbankan di
Indonesia.
b. Jajaran Bank harus mengambil langkah-langkah
tegas untuk memastikan bahwa dirinya tidak
diperalat untuk kegiatan kriminal dan/atau
kegiatan tidak legal lainnya.
c. Jajaran Bank harus mawas diri dan
menghindarkan keterlibatan Bank dalam
kegiatan pencucian uang, termasuk secara
individu tidak terlibat dalam penggunaan dan/
atau perdagangan narkoba, atau kegiatan
terorisme.
PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

8. Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure)


Jajaran Bank wajib melakukan pengisian pernyataan
tahunan dengan jujur dan dapat dipertanggung
jawabkan.
9. Sanksi Pelanggaran/Ketidakpatuhan
Jajaran Bank wajib mematuhi pedoman Code of
Conduct sebagai pedoman berperilaku, baik di dalam
maupun di luar lingkungan Bank yang membawa
citra Bank dengan penuh tanggung jawab.
Pengenaan sanksi atas pelanggaran/ketidakpatuhan
terhadap Code of Conduct mengacu pada peraturan
kepegawaian yang berlaku.

Keberadaan Code of Conduct


Code of Conduct (CoC) adalah bagian dari Good Corporate
Governance (GCG) atau merupakan penjabaran GCG
dalam praktik berupa etika perilaku seluruh jajaran
BSM kepada Stakeholders. CoC bertujuan sebagai
pedoman berperilaku secara islami/syariah, profesional,
bertanggung jawab, wajar, patut, dan dapat dipercaya
bagi jajaran Bank baik dalam melakukan hubungan
bisnis dengan nasabah, rekanan maupun hubungan
dengan rekan sekerja.

Penyebaran Code of Conduct


Penerapan Code of Conduct harus dilaksanakan secara
konsisten dengan melibatkan partisipasi aktif seluruh
jajaran BSM sehingga pelaksanaannya berjalan secara
optimal.
Pengenalan CoC dimulai dari pegawai baru saat
penandatanganan kontrak kerja bahwa jajaran pegawai
Bank dilarang menerima imbalan/hadiah dalam bentuk
apapun dari nasabah atau rekanan dari kegiatan Bank.
Selain itu, pegawai baru mendapatkan pemahaman
lebih mengenai CoC pada saat in class perbankan
syariah.
Proses pembiayaan nasabah harus melampirkan surat
pernyataan yang ditandatangani nasabah pada saat
akad pembiayaan untuk tidak memberikan imbalan/
hadiah dalam bentuk apapun kepada jajaran Bank.
Proses pembiayaan dilengkapi pula dengan pemenuhan
persyaratan lembar persetujuan Dewan Komisaris bagi
penyaluran dana kepada Pihak Terkait.

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

meningkatkan kesadaran (awareness) jajaran Bank agar


senantiasa bekerja dengan lurus dan penuh tanggung
jawab serta bekerja secara profesional

Upaya Penegakan Code of Conduct


BSM melakukan penegakan terhadap Code of Conduct
yang dilakukan dengan melakukan pemantauan secara
berkala terhadap penegakan dan menyediakan fasilitas
bagi pengaduan terhadap pelanggaran Code of Conduct
tersebut.
Pegawai dapat melaporkan dugaan pelanggaran
atas Code of Conduct tersebut melalui mekanisme
Whistleblowing System. Uraian lengkap mengenai
Whistleblowing System dapat dilihat dalam Uraian
mengenai Whistleblowing System.

Jenis Sanksi Pelanggaran Code of


Conduct
Pelanggaran dan Jenis Pembinaan atas pelanggaran
CoC sesuai dengan surat edaran internal No.15/006/SDI,
tanggal 3 Oktober 2013 perihal Pembinaan Kedisiplinan
Pegawai adalah sebagai berikut:
Kategori
Pelanggaran
ringan

a.
b.

Surat Teguran Satu (ST1)


Surat Teguran Dua (ST2)

Sedang

a.
b.
c.

Surat peringatan satu (SP1)


Surat peringatan dua (SP2)
Surat peringatan tiga (SP3)

Berat

Pemutusan Hubungan Kerja

Jumlah Pelanggaran Code of Conduct


Jenis Pelanggaran

2014

2015

Praktek Risywah

Penyalahgunaan jabatan

Risywah
Penyalahgunaan jabatan

Membudayakan perilaku utama (core behaviour) shared


values BSM ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity,
Integrity, Customer Focus) pada setiap pelaksanaan
doa pagi oleh jajaran Bank. Hal ini, diperlukan untuk

Memberikan opini-opini terkait kegiatan/tindakan


dari unit kerja yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan (Conflict of Interest).

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

2014

2015

227

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Jumlah Penyimpangan dan Upaya Penyelesaian oleh BSM


Internal fraud adalah tindakan fraud yang dilakukan oleh pengurus maupun pegawai BSM untuk kepentingan
pribadi yang mempengaruhi kondisi keuangan BSM secara signifikan. Selama tahun 2015, jumlah internal fraud
yang terjadi adalah sebanyak 8 kasus, dengan progress penyelesaian sebagai berikut:
Jumlah Kasus
Internal Fraud

Dewan Komisaris dan


Direksi

Pegawai Tetap

Pegawai Tidak
Tetap

2014

2015

2014

2015

2014

2015

Total fraud

12

Telah diselesaikan di internal BSM

10

Dalam proses penyelesaian di internal BSM

Belum diupayakan penyelesaiannya

Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum*

* Kasus yang telah ditindaklanjuti melalui proses hukum adalah bagian dari kasus yang telah diselesaikan atau
sedang dalam proses penyelesaian di internal BSM.
Upaya penyelesaian kejadian fraud dilakukan dengan segera memberikan sanksi kepada para pelaku, pegawai
terlibat dan terkait. Para pelaku juga diminta untuk mengembalikan kerugian Bank sebagai bentuk recovery.
Untuk menimbulkan efek jera, BSM juga mempertimbangkan untuk memproses para pelaku ke jalur hukum.
Perbaikan design control dan penguatan internal control di unit kerja tempat kejadian juga segera dilakukan
agar kasus serupa tidak terulang dimasa mendatang.

Penanganan Benturan
Kepentingan
Manajemen BSM secara konsisten mendorong jajaran
Bank untuk menghindari benturan kepentingan. Setiap
benturan kepentingan yang dapat menimbulkan
kerugian bagi Bank sudah ditindaklanjuti sebagai
bentuk pertanggung jawaban kepada stakeholders.
Sebagai salah satu contoh gerakan untuk meminimalisir
kondisi benturan kepentingan yang didorong oleh
manajemen adalah gerakan La Risywah, No Kick Back
dan No Special Payment yang merupakan langkah
untuk meningkatkan kesadaran (awareness) seluruh
jajaran BSM agar senantiasa bekerja dengan lurus dan
bertanggung jawab serta obyektif secara profesional.
Selain aturan terkait CoC, BSM juga memiliki aturan
terkait larangan pemberian hadiah, souvenir atau
cinderamata kepada Direksi, Dewan Komisaris maupun

228

jajaran Bank lainnya yang sedang melakukan perjalanan


dinas atau kunjungan ke unit kerja yang di atur dalam
surat Edaran NO.11/033/UMM tanggal 15 Januari 2009
perihal larangan Kepada Unit Kerja Cabang Untuk
Membeikan Souvenir/Cinderamata/Oleh-oleh/Hadiah
Kepada Anggota Direksi dan/atau Komisaris Bank yang
Melaksanakan Perjalanan Dinas dan/atau Kunjungan.
Sebagai gambaran upaya mencegah munculnya
benturan kepentingan dilakukan beberapa upaya secara
berkesinambungan, diantaranya melalui :
a. Poster La risywah, No Kick Back dan No Special
Payment
Merupakan bentuk komitmen pimpinan yang
wajib diikuti jajaran Bank untuk bekerja dengan
lurus.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Nasabah kami Yth.


Kami, Direksi dan Pegawai Bank Syariah Mandiri:
1. tidak dibolehkan menerima pemberian atau hadiah, langsung atau tidak langsung,
dari nasabah/rekanan atau calon nasabah/rekanan berkenaan dengan tugas kami;
2. tidak dibolehkan melayani pengajuan pembiayaan melalui perantara, broker atau
pihak ketiga lainnya yang mengenakan fee atau komisi atas beban siapa pun.
Terima kasih atas dukungan Anda kepada kami di dalam mewujudkan sistem
pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Atas nama Direksi dan Pegawai
PT Bank Syariah Mandiri

Agus Sudiarto
President Director

Region Head

b. Email blast
Bentuk sosialisasi dan reminder kepada jajaran Bank untuk menghindari berbagai kemungkinan
munculnya benturan kepentingan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

c. Annual Disclosure Benturan Kepentingan


Jajaran BSM diharuskan untuk mengisi pernyataan tahunan (annual disclosure) setiap tahunnya terkait
bentuan kepentingan yang muncul dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
d. Program Pengenalan
Menginternalisasi CoC kepada pegawai baru melalui pelatihan guna memberikan pemahaman
pengertian dari benturan kepentingan dan kewajiban untuk menghindari kondisi benturan
kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

229

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Whistleblowing System
Kebijakan Whistleblowing System
BSM telah memiliki kebijakan yang mengatur
tentang whistleblowing system sebagai upaya untuk
mendorong pendeteksian secara dini atas setiap
tindakan penyimpangan, sebagaimana diatur dalam SE
No.15/045/OPS, tanggal 18 Juni 2013, perihal Standar
Prosedur Operasional Pengendalian Whistleblowing
System Bank Syariah Mandiri.

Mekanisme Pelaksanaan
BSM melalui Unit Internal Audit wajib menerima dan
menindaklanjuti seluruh laporan dugaan pelanggaran/
penyimpangan dengan mekanisme sebagai berikut:

Flow Chart
Pengendali Internal
Whistleblowing System Bank Syariah Mandiri
Internal Audit & Anti Fraud Division
Pelapor

Mulai

Compliance
Division

Direktur
Utama

PIC
Whistleblowing

Meneruskan
Laporan ke IAD

Meneruskan
Laporan ke
IAD

B-WISE

Auditor
Analisis

Investigator

Keterangan

Membuat
Laporan
1
1. Laporan
Langsung
2. Telepon
3. E-mail
4. Surat
5. B-Wise
6. iBlow
7. Falks

i-Blow

Penelahaan
Informasi
Awal

5
Dokumen
Laporan
Fraud

Ceo Line

Analisis
Bukti

Bukti
Cukup

13
Menerima
Exsum
Audit

Audit
Investigation

12
Laporan
Hasil Audit

B Yes

Clerk

11

Layak
Audit

Penyusunan
Executive
Summary

Dokumentasi
atau Teruskan

Exsum ke
Direksi

14

10

A.
No

14
Disposisi
Direksi

B No

Memberikan
Disposisi

12

9
15
Selesai

230

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Penyampaian Laporan Pelanggaran


Dalam rangka penyelenggaraan operasional bank
yang sehat dan penerapan Good Corporate Governance,
seluruh pegawai/pejabat di BSM wajib melaporkan
setiap dugaan tindakan penyimpangan yang terjadi
di lingkungan Bank atau menggunakan sarana Bank.
Pelaporan tersebut dapat disampaikan melalui berbagai
sarana whistleblowing system berupa email pengaduan,
website, SMS, sarana chatting, surat, telepon dan
sebagainya.
Sarana/media pelaporan tersebut sebagai berikut:
1. Telepon Unit Anti-Fraud: 021-3143030
2. Surat, yang ditujukan ke:
Jalan Surabaya No. 58, Menteng.
Jakarta Pusat 10310.
3. Surat elektronik (email): pengaduan@bsm.co.id
4. Website:
B-Wise merupakan pelaporan berbasis IT (web base)
dengan alamat: http://bwise.syariahmandiri.co.id

Perlindungan bagi Whistleblower


Sesuai ketentuan Whistleblowing BSM, bahwa Bank
memberikan jaminan terhadap kerahasiaan identitas
pelapor dan materi pengaduan. Selain itu, whistleblower
juga mendapatkan perlindungan Bank dari perlakuan
yang merugikan, yaitu:
1.
2.
3.
4.

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Perlindungan di atas tidak berlaku dalam hal laporan


pelapor terbukti fitnah atau pelapor merupakan pihak
yang terlibat dalam tindakan penyimpangan dan/atau
fraud untuk permasalahan yang sama atau berbeda.

Penanganan Pengaduan
1. Setiap pengaduan yang masuk ke IAG ditangani
oleh PIC di Special Audit Department pada fungsi
Deteksi dan Evaluasi. Semua informasi pengaduan di
administrasikan secara rahasia.
2. PIC fungsi Deteksi dan Evaluasi melakukan analisa
terhadap pengaduan yang diterima melalui verifikasi
dan konfirmasi kepada pihak pelapor (jika tercantum
identitas pelapor), pihak lain yang dianggap memiliki
informasi terkait dan/atau verifikasi melalui data dan
dokumen atau petunjuk lain yang disertakan oleh
pelapor dan/atau dari sumber lain.
3. Analisa tersebut untuk menilai kelayakan dan
mempersiapkan tindaklanjut atas pengaduan
tersebut.
4. Tindak lanjut hasil analisa pengaduan dapat berupa
onsite audit, proses usulan sanksi, proses recovery
kerugian dan perbaikan/penguatan internal control
unit terkait kejadian.

Pemecatan yang tidak adil;


Penurunan jabatan/pangkat;
Diskriminasi dalam segala bentuk;
Catatan yang merugikan dalam file data pribadi.

Pihak Pengelola Pengaduan


BSM menetapkan fungsi Deteksi dan Evaluasi pada Departemen Spesial Audit IAG sebagai pihak pengelola pengaduan
dari semua pihak, baik intern maupun ekstern.

Jumlah Pengaduan dan Tindak Lanjutnya


Selama tahun 2015, IAG menerima 84 pengaduan, dengan progress tindak lanjut penanganan sebagai berikut:
Keterangan

Jumlah Pengaduan

Jumlah Unit Kerja

Pengaduan selesai ditindaklanjuti

28

28

Pengaduan dalam proses tindak lanjut

15

14

Pengaduan dalam proses analisa

26

25

Pengaduan belum layak ditindaklanjuti

15

13

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

231

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Praktik Bad Corporate


Governance
BSM memiliki komitmen kuat dalam penerapan GCG
dan sedapat mungkin menghindari praktik-praktik bad
corporate governance. Terkait dengan praktik-praktik bad
corporate governance, dapat dilihat dari tabel berikut ini:
No

232

Praktik Bad Corporate Governance

Praktik di BSM

Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari


lingkungan

BSM tidak pernah mendapatkan cap/predikat sebagai


perusahaan pencemar lingkungan dari instansi manapun.

Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan,


entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkapkan
dalam Laporan Tahunan

Seluruh perkara penting telah diungkapkan dalam Laporan


Tahunan ini

Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan

BSM telah memenuhi semua ketentuan terkait perpajakan

Ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan SAK

BSM telah menyajikan laporan keuangan sesuai dengan


ketentuan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
berlaku.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Rencana
Pengembangan GCG
Tahun 2016
BSM menyadari bahwa penerapan GCG haruslah
dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan.
Untuk itu BSM berusaha mengimplementasikan GCG
melalui beberapa tahap yang diantaranya: melalui
komitmen GCG, membangun struktur GCG, mekanisme
GCG, pelaksanaan sosialisasi dan evaluasi dan
keberlanjutan untuk terus meningkatkan implementasi
GCG disetiap aspek.
Rencana peningkatan implementasi GCG di tahun 2016
diantaranya:
1. Pengkinian Kebijakan Tata Kelola Perusahaan BSM
dan aturan internal lainnya untuk mendukung
proses bisnis yang sesuai dengan perkembangan
perusahaan dan peraturan yang berlaku.
2. Setelah pengkinian aturan internal sebagai bagian
penguatan struktur GCG bank, maka tahapan
berikutnya adalah sosialisasi yang dilakukan dapat
melalui email blast , reading and discussion dan
program refreshment test atas ketentuan yang
berlaku untuk mengetahui pemahaman jajaran
bank atas aturan internal tersebut.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

3. Evaluasi atas implementasi GCG akan dilakukan


melalui program Klinik GCG yang diselenggarakan
di unit kerja yang perlu mendapatkan perhatian
khusus dalam implementasi GCG. Selain itu, BSM
juga melakukan evaluasi pelaksanaan GCG yang
dilakukan oleh pihak independen melalui program
Corporate Governance Perception Index 2016.
4. Pelaksanaan survey budaya kepatuhan, survey yang
dimaksud untuk mengetahui pemahaman jajaran
bank dalam mengimplementasikan kepatuhan di
unit kerja masing-masing yang kemudian hasilnya
untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam
membangun budaya kepatuhan di BSM.

233

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Pengembangan Sumber Daya
Manusia

234

Pendahuluan

236

Struktur Organisasi BSM

236

Profil Pegawai

238

Rekrutmen

239

Talent Management

241

Pengembangan Kompetensi BSM

241

234

Program Pembelajaran (Learning


Program)

242

Rencana Program Pelatihan &


Pengembangan SDM Tahun 2016

246

Sistem Remunerasi

247

Penilaian Pegawai

248

Kegiatan Ekstra Pegawai

249

235

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Pendahuluan

berhubungan dengan
pengelolaan sebagian besar
karyawan yang memiliki
kemampuan tinggi (Hipo).

236

Tata Kelola
Perusahaan

Struktur Organisasi
BSM

Manusia merupakan salah satu sumber daya yang


terdapat dalam organisasi. Timbulnya kebutuhan
akan profesionalisme untuk membantu organisasi
dalam melaksanakan tujuannya menunjukkan
semakin berperannya sumber daya manusia dalam
mencapai keberhasilan organisasi dan semakin
meningkatnya perhatian terhadap manajemen
SDM. Para manajer diharuskan untuk memberikan
perhatian penting kepada ketersediaan kemampuan
dan keahlian yang dibutuhkan dalam rangka
pertumbuhan bisnis, kualitas kemampuan manajerial
dan pengendalian terhadap biaya-biaya yang

Agar tujuan organisasi


dapat tercapai dengan
baik, dibutuhkan sumber
daya manusia yang
memenuhi syarat-syarat
dan kriteria organisasi. Dari
semua kriteria tersebut
diharapkan akan terbentuk
sumber daya manusia yang
produktif yang berguna
terhadap pencapaian tujuan
organisasi. Manajemen harus
tanggap dalam memenuhi
kebutuhan pegawai yang
memiliki kemampuan
dari keinginan untuk
melaksanakan programprogram organisasi. Untuk
mengatasi kebutuhankebutuhan tersebut, maka
diperlukan perencanaan
sumber daya manusia.
Hal ini diperlukan untuk
memastikan bahwa mereka
mempunyai karyawan yang
benar pada saat yang tepat
untuk melaksanakan rencana
organisasi.

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Wholesale Banking:
Kusman Yandi

Informasi lebih lengkap mengenai Struktur Organisasi


BSM serta Profil Pejabat Eksekutif BSM, dapat dilihat di
Bagian Profil Perusahaan.

General Meeting of
Shareholders

Board of Sharia
Supervisory

Micro & Business


Banking:
Muhammad
Busthami

President Director:
Agus Sudiarto

Financing Risk &


Recovery:
Choirul Anwar

Consumer Banking
& Distribution:
Edwin Dwidjajanto

Corporate Banking 1
(CB1):
Zainal Alam
Dalimunthe

Business Banking 1
(BB1):
Teguh Budi Santoso

Corporate Banking 2
(CB2):
Indra Falatehan

Bussiness Banking 2
(BB2):
Subki Matsyah

Treasury &
International Banking
(TIG):
Rahmat Syukri

Micro Banking
(MBG):
Okky Fachrizal
Achmad

Consumer Finance
(CFG):
Jeffry Prayana

Wholesale Financing
Recovery
(WFR):
Sulistyo Budi

Commercial Banking
(CMG):
Anton Sukarna

Panwing
(PWG):
Habiburrahman

Consumer Deposits
(CDG):
D. B. Ivan Baruna

Micro & Bussiness


Finance Recovery
(MBR):
Firman Jatnika

Institution Banking
(IBG):
Achmad Fauzi

Hajj & Umra


(HUG):
Yuniarto Joko
Purwanto

Culture & Customer


Care (CCG):
Taufik Machrus

Consumer Collection
(CLG):
Suryo Kuncoro

Unit Bisnis
Unit Support
Unit Risk

Legal
(LGG):
Tri Widiyono

Network
(NWG):
Gunawan Arief Hartoyo

Wholesale Risk
( WRG):
Eko Virgianto

Retail Risk
(RRG):
Ramadhona Fitri

Region I VII*

Regional Office
(*):
1. Ahmad Zailani
2. Eny Maya G.
3. Oemar Topo
4. Edhie Rosman
5. Mahendra N.

PWMP
1.
2.
3.
4.

Siti Nurdiana
Eric Lasac Pardede
Rustanti Rachmi
Bagus Hudiono
Boesono

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Audit Committee

Board of
Commissioners

Nomination & Remuneration


Committee
Risk Oversight Committee

Technology &
Operation:
Fahmi Ridho

Risk Management &


Compliance:
Putu Rahwidhiyasa

Finance & Strategy:


Agus Dwi Handaya

IT Strategy &
Assurance
(ISG):
Agus Tri Widodo

Enterprise Risk
Management (ERM):
M. Fanny Fansyuri

Strategy &
Performance
Management (SPM):
Noor Anis

Internal Audit &


Anti Fraud
(IAG):
Mardiana

IT Operation
(IOG):
Syafid Hidayat

Compliance
(CPG):
Eka B. Danuwirana

Corporate
Secretary (CSG):
Dian Faqihdien
Suzabar

Tim FIRE

Central Operation
(COG):
Roosita Abdullah

Human Capital
(HCG):
Andang Lukitomo

Accounting
(ACG):
Suhendar

FIRE:
Proyek Financing
process Reengineering

Financing
Operation
(FOG):
Aji Erlangga M.

Learning Center
(LCG):
Dharmawan P.
Hadad

Strategic
Procurement
(SCG):
Musdar Ayub

Transaction,
Remittance &
Electronic Banking
(TRE):
Zul Ikbal

RAD:
Proyek Reporting
& Accounting
Improvement and
Data Cleansing

Policy & Procedure


(PPG):
Ana Nurul Khayati

Corporate & Branch


Transformation
(CBT):
Mira Rozanna

Tim FAI

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

FAI:
Proyek Financing
Admin Improvement

Tim RAD

237

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Profil Pegawai
Sampai akhir tahun 2015, jumlah pegawai BSM mencapai 16.926
orang, meningkat 0.20% dari 16.892 orang pada akhir tahun 2014.
Peningkatan jumlah pegawai BSM dikarenakan bertambahnya
jumlah pegawai organik (bisnis) pada tahun 2015 dibandingkan
tahun 2014, tercatat jumlah pegawai organik (bisnis) mengalami
penambahan pegawai 37 pegawai. Sementara untuk pegawai
outsourcing berkurang sebanyak 3 pegawai.

379

594

775

946

1,435

9,513

9,527

9,564

6,668

3,109

2,127

1,913
119

98

2,547

41

1,377

959

11

2,228

11

2,032

722

549

264

5,580

7,802

Outsource

Pegawai BSM

9,331

Jumlah Pegawai dan Pertumbuhan

7,432

7,365

7,362

5,722

2,322

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Komposisi SDM berdasarkan Status


Kepegawaian
Status Kepegawaian

2013

2014

2015

BSM

9.513

9.527

9.564

Outsource

7.432

7.365

7.362

Komposisi Sdm Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tingkat Pendidikan

2013
BSM

2014

Outsource

S3

2015

BSM

Outsource

BSM

Outsource

S2

260

260

276

S1

8.022

1.585

8.068

1.786

8.136

1.855

D3

1.134

594

1.108

394

1.059

343

SMA

89

5.184

84

5.142

85

4.962

SMP (lain-lain)

68

42

200

9.513

7.432

9.527

7.365

9.564

7.362

Jumlah

238

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

S3

S2

S1

D3

Komposisi SDM berdasarkan jenjang karir


Jenjang Karier

2013

2014

2015

Executive Vice President

Senior Vice President

22

19

24

Vice President

14

Assistant Vice President

30

32

26

General Manager

58

77

85

Assistant General Manager

114

111

116

Senior Manager

285

308

521

Manager

393

402

247

Deputy Manager

408

517

501

Assistant Manager

882

976

1.278

Associate Manager

774

787

931

Senior Executive

1.469

1.493

1.170

Executive

2.595

2.245

2.082

Junior Executive

1.601

1.145

986

Assosiate Executive

813

1.349

1.525

Non Clerk

58

55

55

Outsource

7.432

7.365

7.362

Total Pegawai

16.945

16.892

16.926

SMA

SMP (lain- lain)

Rekrutmen
Rekrutmen adalah salah satu proses penting dalam
mengidentifikasi, mencari dan memikat calon pekerja
untuk memenuhi kebutuhan organisasi yang telah
ditetapkan melalui proses perencanaan kepegawaian.
Dalam rangka mendukung pengembangan bisnis dan
peningkatan kualitas layanan, BSM membutuhkan
pegawai-pegawai berkualitas dan memiliki kompetensi
yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut BSM
telah melakukan proses rekrutmen secara regular
maupun program rekrutmen khusus serta kegiatan joint
recruitment dengan Mandiri Group.

Program Rekrutmen Reguler


Merupakan program rekrutmen untuk mencari calon
pegawai sesuai jadual kebutuhan. Penyaringan dan
pemilihan calon pegawai sesuai dengan kualifikasi yang
dibutuhkan dalam pemenuhan pegawai untuk unit
kerja Kantor Pusat, Kanwil, dan Cabangcabang BSM di
seluruh Indonesia. Pada tahun 2015 terhitung sekitar
738 pegawai yang sudah direkrut untuk seluruh posisi
yang dibutuhkan oleh BSM, khususnya untuk unit bisnis
dan mengganti turn over pegawai.
Program rekrutmen reguler ini dimulai dengan
tahapan pencariaan kandidat, seleksi administrasi,
tes interview, tes psikologi, proses cross reference
(melakukan klarifikasi data ke perusahaan sebelumnya),
tes kesehatan dan sampai dengan penandatanganan
perjanjian kerja.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

239

semangat perubahan untuk menang

207

75

49

5,047

5,226

5,273
1,402

1,502

1,728

9,854

278

261

262

9,607

2013
2014
2015

9,991

Grafik Komposisi Pegawai Berdasarkan


Tingkat Pendidikan

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Alur Rekrutmen di BSM


1

Pencarian
Kandidat

Seleksi
Administrasi

Tanda Tangan
Perjanjian

Capacity
Fulfillment

Interview

Tes Kesehetan

Cek Referensi

Tes Psikologi

Program Rekrutmen Khusus


Program rekrutmen khusus BSM pada tahun 2015
adalah dengan Officer Development Program (ODP).
Untuk tahun 2015, pelaksanaan Officer Development
Program dilakukan sebanyak 4 angkatan (105 Orang),
program ini merupakan program pendidikan selama
9 bulan untuk mengembangkan potensi serta talenta
calon-calon pegawai BSM. Untuk mengikuti program
ini calon pegawai BSM tidak hanya harus memiliki nilai

No

akademis yang baik tetapi juga harus aktif dalam


organisasi mahasiswa maupun sosial. ODP merupakan
salah satu sarana untuk mempersiapkan calon-calon
pemimpin BSM di masa mendatang (Future Leader).
Dalam hal pemenuhan pegawai sesuai dengan
kebutuhan organisasi, BSM juga melakukan Strategi
Akusisi Talent (Talent Acquisition Strategy) jangka
panjang, diuraikan sebagai berikut:

Program

Jenis Kegiatan

Deskripsi

1.

ODP Regional

National / Regional ODP

Proses rekrutmen & seleksi kandidat ODP dikelompokan


berdasarkan kebutuhan di Regional

2.

E-Rekrut

ERecruitment & Selection

Proses rekrutmen & seleksi melalui sistem online yang


terintegrasi dengan website BSM

TOP (Talent Outreach


Program)

a.Dedicate Graduate Campus

Akuisisi talent melalui kerjasama dengan pihak Universitas


terbaik (secara nasional maupun regional)

b. University Business Alignment

Akuisisi talent dengan melakukan pendekatan bisnis


antara BSM dan kampus.

c.Corporate PR Program

Akusisi talent melalui aktifitas corporate PR melalui jejaring


sosial

240

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Talent Management
Program Talent Management yang diterapkan BSM
merupakan program pengelolaan pegawai yang
dijalankan secara formal dan berkesinambungan dalam
rangka memfasilitasi pengembangan dan kemajuan
karir pegawai yang memiliki kinerja dan potensi yang
tinggi untuk mempersiapkan mereka menjadi pemimpin
organisasi di masa yang akan datang.
Tujuan Talent Management adalah:
a. Memastikan Bank mampu menarik, mengembangkan
dan mempertahankan talent untuk mendukung
pencapaian strategi bisnis Bank.
b. Memastikan Bank memiliki calon pemimpin di masa
depan yang siap mengisi leadership pipeline sehingga
mampu mengelola perencanaan suksesi secara efektif
untuk meminimalkan risiko operasional.
Program Talent Management BSM yang telah dilaksanakan
untuk mendukung tujuan tersebut adalah:
a. Talent Identification
BSM telah melakukan identifikasi talent dengan
menggunakan 2 kriteria yaitu, kinerja dan potensi.
Hasil proses identifikasi talent tersebut adalah
mapping pegawai berdasarkan 9 box talent grid.
b. Talent Acquisition
BSM telah menerapkan program ODP (Officer
Development Program), yaitu program pengembangan
kepemimpinan melalui jalur rekrutment eksternal
dengan menjaring alumni-alumni terbaik fresh
graduate dari universitas-universitas targeted di
Indonesia. Tahun 2015 Bank telah melaksanakan
program tersebut dalam 4 angkatan dan
menghasilkan 105 pegawai calon pemimpin BSM di
masa yang akan datang (Future Leader).
c. Talent Development
Program pengembangan talent BSM dilakukan melalui
2 aktivitas utama:
1. Pengembangan kepemimpinan (Leadership
Development Program) untuk mendapatkan caloncalon terbaik untuk menjadi pemimpin BSM yang
terdiri dari:
a. SDP (Staff Development Program), yaitu program
pengembangan kepemimpinan dari level staff
menjadi level officer/supervisor.
b. MDP (Management Development Program), yaitu
program pengembangan kepemimpinan dari
level officer/supervisor menjadi level manager.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

c. GDP (General Management Development


Program), yaitu program pengembangan
kepemimpinan dari level manager menjadi
level senior manager.
2. Pengembagan kompetensi melalui berbagai
akademi sesuai kebutuhan Bank, yaitu:
a. Commercial & corporate banking academy.
b. Micro, small & retail banking academy.
c. Operation & support academy.
d. Service & network academy.

Pengembangan
Kompetensi BSM
Kompetensi adalah merupakan pengetahuan,
kemampuan, dan karakter yang dibutuhkan seorang
pegawai untuk dapat menjalankan pekerjaannya secara
optimal. Kompetensi diturunkan dari business strategy,
core value serta visi misi perusahaan. Karakteristik
kompetensi antara lain:
1. Berkontribusi terhadap kesukesan organisasi.
2. Dapat diobservasi dan diukur.
3. Dapat membedakan perilaku menonjol yang
ditunjukkan pegawai.
4. Dapat dikembangkan dengan berbagai metode.
Dalam rangka menyelaraskan kompetensi dengan
tujuan dan strategi Bank Syariah Mandiri, maka
perusahaan menentukan kompetensi yang dibutuhkan
oleh pegawai Bank Syariah Mandiri untuk dapat bekerja
secara optimal. Deskripsi tertulis tentang kompetensikompetensi yang dibutuhkan tersebut tertuang dalam
deskripsi tertulis yang dinamakan model kompetensi.
Model kompetensi Bank Syariah Mandiri terdiri dari
jenis dan definisi kompetensi, level kompetensi,
serta indikator perilaku (key behaviour) yang dapat
diobservasi dan diukur. Bank Syariah Mandiri membuat
rumpun jabatan untuk memudahkan manajemen dalam
melakukan rotasi/mutasi dan pengembangan pegawai
sesuai dengan career path masing-masing jabatan.
Model kompetensi yang sudah diselaraskan dengan
rumpun jabatan, selanjutnya digunakan untuk membuat
profil kompetensi, yaitu daftar serangkaian kompetensi
yang harus dimiliki oleh setiap pegawai/jabatan agar
dapat maksimal menjalankan pekerjaannya yang sudah
dilengkapi dengan level kecakapan (proficiency level)
yang harus ditunjukkan pegawai tersebut.
241

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Pegawai yang dipromosikan, baik grade maupun jabatan, terlebih dahulu harus mengikuti rangkaian seleksi
administratif dan uji kompetensi. Kompetensi teknis (hard) diuji melalui media e-learning sedangkan kompetensi
perilaku (soft) diuji melalui competency assesment.

Staff Development Program (SDP)


SDP adalah program yang dikhususkan bagi pegawai yang dipromosikan dengan perubahan level jabatan, yaitu
pegawai dari level jabatan Staff (clerk) yang dipromosikan ke level jabatan Officer. Adapun Jumlah pegawai level Staff
(clerk) yang lulus program SDP ini pada tahun 2015 adalah sebanyak 475 pegawai.

Sosialisasi

Seleksi
Administrasi

Verifikasi
Kedisiplinan

Pree
Screening

Assesment
Center

Diklat

Penetepan
Grade &
Jabatan

Sistem Eliminasi
Management Development Program
(MDP)

General Management Development


Program (GDP)

MDP adalah program pengembangan kepemimpinan


dari level officer/supervisor menjadi level manager. Di
program ini pegawai dibekali soft skill maupun hard skill
serta materi pengembangan diri seperti manajemen
waktu, kepemimpinan dan kemampuan presentasi
secara efektif. Adapun jumlah pegawai yang lulus
program MDP pada tahun 2015 adalah sebanyak 50
pegawai.

GDP adalah program pengembangan kepemimpinan


dari level manager menjadi level senior manager.
Program pengembangan ini merupakan rangkaian
aktivitas evaluasi dan pengembangan kompetensi
pegawai yang terencana dan sistematis serta disusun
berdasarkan karakteristik Level yang dituju.

Program Pembelajaran (Learning Program)


BSM menyediakan program peningkatan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan bisnis. Program peningkatan
kompetensi dilakukan secara terpadu untuk mendorong budaya belajar secara berkesinambungan. Learning Center
Group membagi menjadi 2 program besar sebagai berikut:
1. Learning Program
Learning program merupakan program peningkatan kompetensi secara tatap muka dengan kurikulum terpadu.
Learning program dibagi menjadi 5 jenis dengan rincian sebagai berikut:
a. Pendidikan adalah segala bentuk kegiatan yang difasilitasi oleh Bank dengan tujuan peserta potensi dirinya
untuk memiliki perilaku, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan melalui suasana belajar dan proses
pembelajaran secara aktif.
b. Pelatihan adalah segala bentuk kegiatan yang difasilitasi oleh Bank dengan tujuan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan pegawai yang dilaksanakan secara terstruktur dan bersifat modular melalui
rangkaian aktivitas yang terprogram. Pelatihan terdiri dari 2 macam, yaitu: pelatihan bersifat in-house atau
public training.

242

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

c. Workshop adalah kegiatan yang difasilatasi oleh


Bank dengan tujuan menghasilkan rekomendasi
dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan
ketentuan lainnya untuk kemajuan Bank yang
dilaksanakan secara terstruktur melalui rangkai
kegiatan yang ditentukan.
d. Sosialisasi adalah segala bentuk kegiatan yang
difasilitasi oleh Bank dengan tujuan memberikan
informasi berupa pengetahuan terkait dengan
regulasi, prosedur atau produk baru yang
wajib diketahui oleh pegawai sesuai bidangnya
masing-masing.
e. Sertifikasi adalah segala bentuk kegiatan yang
difasilitasi oleh Bank dengan tujuan memastikan
perilaku, pengetahuan dan keterampilan peserta
sesuai dengan standar kamus kompetensi yang
ditetapkan oleh pihak Bank.
2. Learning Service
Learning service merupakan fasilitas yang disediakan
oleh pihak Bank untuk mendukung proses
pembelajaran secara tatap muka maupun dapat
belajar secara mandiri oleh pegawai. Metode yang
dapat digunakan oleh pegawai untuk belajar secara
mandiri antara lain:
a. E-learning adalah fasilitas yang mendukung dan
memperkaya proses belajar mengajar di kelas
dengan sarana elektronik yang memungkinkan
setiap pegawai untuk melakukan pendaftaran
program Diklat, mempelajari materi Diklat dan
mengikuti pre dan post test secara online dari
komputer masing-masing pegawai.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

b. Knowledge Management adalah program yang


berupaya untuk mengidentifikasi, mendapatkan,
menyebarluaskan dan memanfaatkan
pengetahuan-pengetahuan penting yang
menunjang pencapaian target Bank oleh seluruh
pegawai.
Program tersebut diatas tercermin pada program
pelatihan terstruktur sesuai profil kompetisi dan bidang
bisnis meliputi:
1. Orientation dan Development Program
Orientation dan Development Program sebagai
jenjang pendidikan untuk mendukung jenjang
karir pegawai yang terdiri dari Banking Staff
Program (BSP), Officer Development Program (ODP),
Staff Development Program (SDP), Management
Development Program (MDP).
2. Banking Academy
Learning program yang disusun berdasarkan
karakteristik bisnis dan dikelompokkan menjadi
Banking Academy berdasarkan kesamaan segmen.
Pegawai dari level staf sampai level Group Head
mendapatkan kesempatan yang sama mendapatkan
pelatihan sesuai dengan jenjang kompetensi yang
dibutuhkan pegawai.
3. Enhancement Program
Enhancement Program bertujuan memelihara
pengetahuan, ketrampilan dan perilaku pegawai
selalu terkini sesuai dengan tuntutan bisnis bank,
dinamika industri dan global best practice berupa
workshop, public training, program sertifikasi, dan
program beasiswa S2.

243

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Skema Learning Program


Banking Staff Program

Orientation &
Development Program

Leadership Development Program


Micro. Retail & Consumer Banking Academy

Learning
Program

Commercial & Corporate Banking Academy

Banking Academy

Operation & Services Academy


Service & Network Academy

Leadership & Strategic Skills Enhancement


Business & Operation Banking Competencies
Improvement

Enhancement Program

Public Training, Scholarshio & Certification

Learning Program
BSM telah menyusun learning program secara terstruktur
untuk mendukung program Talent Management melalui
rangkaian program Talent Development. Pemetaan learning
program sesuai dengan academy sebagai berikut:

GDP
BSM Branch Manager Training
BSM Sales Management Training
BSM Service Leadership Training
MDP - Middle Line

BSM Industry Focus Mastery


for Retail

Industry Focus Mastery for Business


Adv. Financing Assesment &
Financing Recovery
Adv. Comm. Banking Program

Advance Selling Skill Training


Sub Branch Manager Training
Service Manager Training

BSM Channel Management


Training
BSM Risk Based Audit

MDP - First Line

Micro, Small, & Retail


Improvement Training
Micro, Small, & Retail Workshop
Adv. Micro Banking Program
Adv. Pawning Banking Program
Interm. Retail Banking Program
Interm. Small Banking Program

Interm. Micro Banking Program


Interm. Pawning Banking Program
Basic Retail Banking Program
Basic Small Banking Program

Basic Financing Recovery


Basic Pawning Banking
Program
Basic Micro Banking Program

Service & Network


Improvement Training
Service & Network
Workshop
Priority Banking Cert.
Intermediate Selling Skill
Training

Commercial & Corporate


Improvement Training
Commercial & Corporate Workshop
Interm. Financing Assesment
Interm. Financing Recovery
Interm. Comm. Banking Program

Basic Comm. Banking Program


Basic Small Banking Program
Commercial & Corporate
Improvement Training
Product & Regulation
Socialization for Business

SDP

Priority Banking Program


Interm. Frontlines Program
Service & Network
Improvement Training
Service Excellence Training
Basic Selling Skill Training
Basic Frontliners Program

Interm. Certification for


Specialist
BSM Operation & Support
Improvement Training
Product & Segment
Development Training
BSM Operation & Support
Workshop
BSM Banking Legal Training
Interm. Banking Operation

Basic Certification for


Specialist
Syariah Banking Compliance
Syariah Banking Audit
Product & Development
Training
Basic Banking Operation

BSP (7 Cluster Program)


Micro & Retail

244

Commercial & Corporate

Service & Network

Operation & Support

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Academy

Jumlah Program

Jumlah Kelas

Jumlah Peserta

Orientation Program

32

704

Commercial & Corporate Banking

23

39

1185

Micro, Small & Retail Banking

20

56

1677

Operation & Support

19

29

901

Service & Network

11

25

610

Leadership Development Program

36

868

Leadership & Strategic Skills Enhancement

185

Talent Development Program

Certification Regulation

14

267

Public Training

97

112

304

Learning Center Improvement

40

202

354

6.747

Grand Total

e-Learning
Pembelajaran melaui e-learning terus dikembangkan
untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap
pegawai saat ini dapat mengakses berbagai modul
pelatihan melalui e-learning. BSM mendukung proses
pembelajaran melalui e-learning dengan menambah
modul berbasis macromedia sebanyak 24 modul pada
tahun 2015. Pegawai BSM bisa mengakses e-module
baru sebanyak 62 modul dalam bentuk powerpoint
melalui e-learning.
Data Pelaksanaan Pembelajaran e-learning
Keterangan
Dec-15
pelaksanaan test

108

program pelatihan blended

72

kunjungan (hits)

131.443

Jam kunjungan

104.010

peserta test

25.198

Knowledge Management
Untuk mendukung proses penyebaran pengetahuan
secara menyeluruh, Bank mengimplementasikan
Knowledge Management (KM) sejak tahun 2012. Tujuan
implementasi KM di Bank adalah menjadikan BSM
sebagai Bank Syariah berbasis pengetahuan yang

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

semangat perubahan untuk menang

Learning program yang diselenggarakan Bank pada


tahun 2015 berdasarkan banking academy sebanyak
202 program, 354 kelas dan 6.747 peserta dengan data
sebagai berikut:

inovatif dan berbasis pengetahuan.


Inisiatif yang telah dijalankan dalam implementasi
Knowledge Management pada tahun 2015 adalah
sebagai berikut:
1. Pengembangan Knowledge Management Portal (KM
Portal) versi mobile.
KM Portal merupakan aplikasi berbasis web yang
berfungsi untuk memfasilitasi seluruh pegawai
dalam melakukan knowledge sharing, berkolaborasi,
berdiskusi, bertanya kepada expert dan mencari
pengetahuan yang dibutuhkan dalam mendukung
penyelesaian pekerjaan para pegawai.
2. Knowledge Harvesting
Knowledge Harvesting merupakan kegiatan menggali
pengetahuan dari suatu keberhasilan ataupun kasus
yang pernah terjadi dari para SME (Subject Matter
Expert). Pengetahuan yang didapatkan dimuat pada
aplikasi KM Portal agar dapat diketahui oleh seluruh
pegawai BSM se-Indonesia.
3. Knowledge Alliances
Knowledge Alliances merupakan kerja sama
pengelolaan menu-menu yang terdapat di KM Portal
antara unit kerja Learning dengan unit kerja lainnya,
diantaranya; Menu Corporate Info, BSM Highlight,
Project Collaboration, BSM Regulation, Government
Regulation, Subject Matter Expert dan Study &
Research.

245

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

4. Pembentukan komunitas praktisi (Community of Practice)


Community of Practice merupakan sekelompok pegawai
yang berbagi kepedulian, masalah dan hasrat yang
menyangkut suatu topik dan ingin memperdalam
pengetahuan keahlian mereka dengan cara berinteraksi
secara rutin.
Sampai dengan tahun 2015 BSM telah memiliki sejumlah
18 kelompok CoP, dimana 10 kelompok CoP yang teraktif
antara lain sebagai berikut:
No

Identitas CoP

Keterangan

Komunitas HR

Keahlian dalam bidang pengelolaan dan pengembangan SDM

Simple.comm

Keahlian dalam bidangservice

Forum CV

Keahlian dalam bidang penilaian agunan

Forum CLD

Keahlian dalam bidangfinancing operation

Forum FCLA

Keahlian dalam bidangfinancing compliance dan legal admin

Forum LMA

Keahlian dalam bidangloan maintenance admin

Gold lover

Keahlian dalam bidang gadai emas

CMG Nation

Keahlian dalam bidang bisnis komersial

Forum CDG

Keahlian dalam bidang funding

10

Komunitas Legal FOD

Keahlian dalam bidanglegal document

Rencana Program
Pelatihan &
Pengembangan SDM
Selama Tahun 2016
BSM menyediakan program peningkatan kompetensi
dengan dukungan anggaran sebesar Rp74,157 miliar
dengan kelompok program sebagai berikut:
No

Program

Learning Program

Jumlah

Satuan

Commercial & Wholesale Banking Academy

49

Kelas

Leadership & General Banking Academy

54

Kelas

Micro & Retail Banking Academy

116

Kelas

Operation & Support Academy

54

Kelas

Service & Network Academy

54

Kelas

Learning Center Improvement

Kelas

246

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

No

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Program

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Jumlah

Satuan

Certification

130

Pegawai

Public Training

189

Pegawai

35

Modul multimedia

4.091

Pelaksanaan

220

Buku/Jurnal baru

Learning Service
1

e-Learning

Knowledge Sharing

Perpustakaan dan Referensi

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Sistem Remunerasi
BSM telah memiliki sistem remunerasi yang dilaksanakan
kepada seluruh Pegawai BSM. Remunerasi BSM terdiri dari
Compensation dan Benefit sebagaimana diuraikan dari
gambar berikut ini.

Compensation

Remunerasi

Base Salary

Gaji Pokok
THR

Allowance

Variable

Benefit

Bonus

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

T. Grade
T. Jabatan
T. Keahlian
T. BBM & HP
T. Kemahalan

Cuti & Uang Cuti


Jamsostek
DPLK
Mobil Dinas
Perumahan Dinas
Pakaian Seragam
Kegiatan Olah Raga &
Rohani
Karir
Kesehatan Pegawai
Pinjaman Pegawai
Perjalanan Dinas
Perjalanan Pindah
Beasiswa S2
Biaya Transportasi
Kembali Home Base

247

Profil
Perusahaan

Program reward dikembangkan untuk senantiasa


membuat posisi Total Guaranteed Cash lebih
kompetitif. Program reward berbasis kinerja lebih
dikedepankan dengan bentuk variable income. Tahun
2015 penyesuaian gaji pokok sebesar rata-rata 6% dan
pemberian bonus sebesar 1,9 x gaji pokok.
Untuk mendukung Corporate Plan BSM, saat ini
sedang dikembangkan Regular incentive program.
Implementasi awal dari incentive program berupa
Contest & Recognition untuk mengapresiasi pegawai
Sales dan Collection terbaik. Program ini tidak hanya
bertujuan meningkatkan kinerja, namun diharapkan
dapat membentuk perilaku pegawai dalam menjalankan
tugasnya.
Apresiasi lain dengan memberangkatkan ibadah umroh
untuk Branch Manager terbaik disetiap Wilayah beserta
pasangannya. Program ini diharapkan dapat memacu
kinerja pegawai lain agar berkontribusi lebih baik.

Penilaian Pegawai
Penilaian kinerja adalah proses di dalam organisasi
untuk menilai kinerja pegawai melalui satu ukuran
standar yang sebelumnya telah disepakati dengan
pegawai. Salah satu cara untuk melihat kinerja
perusahaan adalah dengan melihat kinerja pegawainya.
Periode penilaian berlangsung terhitung 1 Januari-31
Desember tahun berjalan. Masa review penilaian
berlangsung minimal setiap semester atau maksimal
setiap triwulan dalam satu tahun periode berjalan.
Sistem Perencanaan Kinerja bersifat integratif antara
Korporat, Direktorat, Unit Kerja dan individu dengan
tahap-tahap sebagai berikut:
Tahap pertama
BSM menyusun sasaran kerja secara keseluruhan yang
tertuang di dalam RBB (Rencana Bisnis Bank) yang telah
disetujui oleh Direksi/pemegang saham.
Tahap kedua
Unit Kerja menetapkan sasaran Unit Kerja berdasarkan
RBB tersebut dalam bentuk Balanced Score Card (BSC).
Sasaran Unit Kerja tersebut secara langsung menjadi
sasaran Kepala Unit Kerja dalam bentuk BSC Group,
Kantor Wilayah dan BSC/KPI Kantor Cabang.
Tahap ketiga
Unit Kerja menyusun sasaran kerja untuk masing-masing
pegawai berdasarkan sasaran Unit Kerja masing-masing.
Sasaran tersebut dikalibrasi oleh Kepala Unit Kerja
248

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

kepada masing-masing pegawai yang mengacu kepada


sasaran strategis berdasarkan BSC (KPI) dan sasaran
rutinitas berdasarkan uraian jabatan (job description).
Evaluasi kinerja merupakan proses penilaian pencapaian
hasil kerja dengan cara membandingkan antara target
dengan realisasi pencapaian sasaran strategis BSC (KPI)
dan sasaran rutinitas berdasarkan uraian jabatan (job
description).
Evaluasi kinerja berpegang pada prinsip utama yaitu
berorientasi pada pencapaian sasaran serta mendorong
pegawai untuk lebih mengembangkan kemampuannya
dalam bekerja. Kepala Unit Kerja dan atasan
bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan
langsung dan motivasi berupa coaching, counseling
maupun feed back kepada bawahan agar dapat bekerja
lebih baik serta menghindari kegagalan pencapaian
sasaran di akhir tahun.
Evaluasi kinerja terdiri dari 2 (dua) komponen utama
yaitu:
Target: Menunjukkan aspek kuantitatif dari sasaran
kerja (berorientasi pada hasil)
Proses: Merepresentasikan aspek kualitatif dari
kinerja (berorientasi pada cara mencapai hasil).
Company Vision, Mision adn Values
BOD

Strategy

Target /
Budgets

Division
Region / Branch

Evaluating

Laporan
Manajemen

Planning

Ikhtisar
Utama

Individual Performance Plan

Goal Setting

Mid Review

Evaluating

Coaching & Counseling

Kebijakan Reward &


Punishment
BSM senantiasa berupaya meningkatkan
kesejahteraan pegawai berdasarkan pencapaian
kinerja melalui penerapan pola guaranted cash dan
fasilitas kepegawaian lainnya. Sistem rewards di BSM
menggunakan dasar penilaian kinerja yang dilakukan
PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

setiap triwulan. Berbagai program reward telah


dilaksanakan BSM kepada pegawai antara lain dengan
program bonus tahunan, insentif terkait prestasi, dan
pemberian beasiswa S2.
Disamping pelaksanaan program pengembangan
pegawai secara reguler, BSM melaksanakan
peningkatan kompetensi pegawai melalui job
enrichment & job enlargement dalam bentuk
penugasan pegawai pada berbagai project, antara lain
project Corplan, CBS, Saturn serta project dan jabatan
strategis lainnya.
BSM juga tetap mengembangkan pegawai secara
rutin melalui promosi dengan kenaikan grade maupun
kenaikan jabatan. Pada tahun 2015, pegawai yang
mengalami kenaikan grade dan/atau jabatan berjumlah
sebanyak 879 pegawai. Pegawai yang dipromosikan,
baik grade maupun jabatan, terlebih dahulu mengikuti
rangkaian seleksi administratif dan uji kompetensi.
Pada tahun 2015, BSM memberikan insentif kepada
pegawai mengacu pada evaluasi kinerja tahun 2014.
Jumlah insentif yang diberikan ke pegawai sebesar
rata-rata 1.9 kali upah. Selain apresiasi berupa rewards
terhadap kinerja pegawai, BSM juga menerapkan
sistem punishment yang adil bagi pegawai yang
melakukan penyimpangan atau pelanggaran terhadap
ketentuan BSM. Pembinaan yang diberikan berupa
teguran, peringatan dan sanksi yang disesuaikan
dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.

Kegiatan Ekstra
Pegawai
Bank juga memperkenankan tumbuhnya kegiatan/
komunitas kepegawaian di bawah naungan BSM Club.
Banyak sekali kegiatan kepegawaian yang didukung
penuh oleh perusahaan, seperti:
1. BSM Adventure (penggiat kegiatan alam bebas)
2. BSM Fotografi (penggiat kegiatan fotografi)
3. SMARTComm (penggiat kegiatan touring motor)
4. BSM Readers Club (penggiat kegiatan hobi baca)
5. BSM Smiling (penggiat kegiatan sepeda)
6. Dll
Dalam prinsipnya, manajemen tidak hanya
mengedepankan etos kerja dalam mencari laba,
namun juga sangat mendukung kegiatan yang
sifatnya kegemaran atau hobi. Ada 2 keuntungan bila
perusahaanmemfasilitasi komunitas pegawai:
1. Pegawai merasa nyaman dengan lingkungan
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

kerja yang memberikan kesempatan dalam


mengaktualisasikan aspek kemanusiaannya.
2. Perusahaan diuntungkan jika komunitas pegawai
dapat membantu fungsi manajemen.
Komunitas-komunitas pegawai tersebut muncul karena
inisiatif pegawai; karena itu, komunitas pegawai akan
lebih berarti dan bermanfaat jika membawa brand
perusahaan. Untuk itu perlu ditanamkan corporate
brand value di benak individu-individu dalam
komunitas agar tidak sekedar ajang penyaluran hobi
saja.
Berawal di tahun 2013 BSM yang mendapatkan
pengharagaan dari AIMI (Asosiasi Ibu Menyesui
Indonesia) sebagai juara 2 kelompok pendukung ibu
menyusui di tempat kerja, BSM terus memberikan
dukungan kepada pegawai dalam menciptakan
Work-Life Balance terutama bagi keluarga pegawai.
Salah satunya adalah BSM dalam 2 (dua) tahun ini
telah membuat program daycare bagi anak pegawai.
Pelaksanaan daycare diselenggarakan di 2 (dua) tempat
yaitu di Kantor Pusat dan Kantor Wilayah Jakarta pada
saat 1 minggu sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri,
dimana asinten rumah tangga/babysitter sudah pulang
kampung/mudik.
BSM bekerjasama dengan perusahaan jasa daycare
yang sudah berpengalaman dan profesional dalam
mengasuh anak, berusaha membuat pegawai dapat
merasakan aman dan nyaman menitipkan anak
mereka. Selain itu anak pegawai merasakan senang
dan gembira dengan adanya beberapa fasilitas yang
diberikan seperti:
1. Dua (dua) ruangan daycare dibedakan antara anak
bayi umur 6 bulan s.d. 1,5 tahun dan anak umur 1,6
tahun s.d. 7 tahun.
2. Tempat bermain dan istirahat anak pegawai sesuai
umur anak.
3. Kepala Pengasuh dan didampingi oleh para baby
sitter serta pengasuh lainnya.
4. Dokter jaga, untuk dilakukan pre screening dan post
screening, serta jika ada anak yang mendadak sakit.
5. Menu makanan yang disediakan sehat, higienis dan
menarik bagi anak pegawai.
6. Kegiatan anak dengan materi yang disajikan
menarik, interaktif dan bernuansa keislaman.
Selama penyelenggaraan daycare di 2015 terdapat
82 anak pegawai yang mengikutiu daycare tersebut.
Dengan adanya program daycare dari perusahaan,
pegawai yang memiliki anak merasa lebih tenang dan
fokus dalam bekerja.:

249

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Corporate Social
Responsibility
Corporate Social Responsibility

250

CSR Terkait Ketenagakerjaan,


Kesehatan dan Keselamatan Kerja

260

Pendahuluan

252

Dasar Pelaksanaan CSR

252

CSR Terkait Pengembangan Sosial


Kemasyarakatan

262

Konsep CSR BSM

253

265

Struktur Pengelola CSR

253

CSR Terkait Tanggung jawab Terhadap


Konsumen

CSR Bersama Laznas BSM

253

Dana CSR

254

CSR Terkait Lingkungan Hidup

258

250

251

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Pendahuluan

BSM meyakini bahwa perusahaan bisa tumbuh dan


berkembang dengan menjalankan praktek bisnis
yang etis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu,
BSM menempatkan kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR)
dalam kerangka upaya perusahaan untuk mencapai
keberlanjutan (sustainability) dalam jangka panjang.
Arti dari bisnis yang berkelanjutan (sustainable business)
adalah bahwa perusahaan tidak hanya berupaya untuk
memaksimalkan kinerja ekonomi untuk para pemegang
saham, tetapi juga secara menyeluruh berusaha untuk
memberikan kontribusi yang maksimal dalam aspek
sosial dan lingkungan.
BSM memandang bahwa distribusi manfaat ekonomi
(economic performance) yang diperoleh perusahaan
tidak hanya sebatas pada kontribusi perusahaan atas
laba, yang selanjutnya dibagikan kepada pemegang
saham dalam bentuk dividen. Akan tetapi, BSM juga
memandang pentingnya distribusi ekonomi dalam
bentuk manfaat kepada para pegawai perusahaan
dan stakeholders yang lain. Selain itu, kontribusi
ekonomi perusahaan juga terlihat nyata dari berbagai
pembayaran kepada para pemasok barang/jasa,
sumbangan-sumbangan serta bantuan kemasyarakatan
lainnya.
Dalam bidang sosial (social performance), BSM menaruh
perhatian besar pada aspek tenaga kerja (labour)
termasuk di dalamnya aspek hak-hak berserikat,
kesehatan dan keselamatan kerja (K3), pendidikan dan
latihan, serta pengembangan jenjang karir mereka.
Dalam bidang ini, perusahaan selalu beroperasi dalam
koridor penghormatan pada hak asasi manusia (human
rights) dengan selalu memberikan perlakuan setara
kepada semua suku, agama, ras yang berbeda (non
discrimination), tidak mempekerjakan tenaga kerja
anak (child labour) dan tenaga kerja paksa (forced
and compulsory labour), serta selalu memadukan
keharmonisan dengan masyarakat sekitar dan
mematuhi peraturan yang berlaku (society).
Dalam bidang lingkungan (environmental performance),
BSM sepenuhnya peduli pada penggunaan material,
energi langsung dan tidak langsung, air, serta kadar
emisi dan limbah. Perusahaan semaksimal mungkin
menghindari operasi yang memberikan dampak negatif
terhadap lingkungan.
Mengingat pentingnya investasi sosial ini, BSM
menunjukkan komitmen bagi tercapaianya misi
perusahaan yang berkaitan dengan tanggung jawab
sosial melalui pelaksanaan berbagai program strategis
terkait, dengan tujuan:

252

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Mewujudkan hubungan yang harmonis antara


perusahaan dan masyarakat.
Membantu tumbuh dan berkembangnya usaha kecil
dan koperasi yang mandiri, tangguh, dan berdaya
saing, serta mampu meningkatkan penyerapan
tenaga kerja melalui pengelolaan yang profesional.
Mengembangkan pola pembinaan usaha kecil dan
koperasi, yang berpotensi memberi hubungan
timbal balik jangka panjang dengan bisnis Perseroan
melalui penyaluran dana kemitraan dan pembinaan
berkesinambungan, dengan mengedepankan aspek
pemerataan, kemandirian, profesional, dan etika.
Partisipasi pada program pelestarian lingkungan
hidup dan membantu meningkatkan kualitas hidup
masyarakatyang meliputi bidang pendidikan,
kesehatan, dan kesejahteraan.
Untuk memastikan pencapaian tujuan strategis
pelaksanaan program tanggung jawab sosial
perusahaan tersebut, BSM senantiasa mengembangkan
program dengan mempertimbangkan dampak positif
bagi seluruh pemangku kepentingan dan berlanjutnya
manfaat pelaksanaan program bagi tumbuh dan
berkembangnya kemandirian komunitas sekitar.

Dasar Pelaksanaan CSR


Dasar Pelaksanaan CSR BSM mengacu pada :
Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Perusahaan adalah komitmen Perseroan
untuk berperan serta dalam pembangunan
ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik
bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun
pada masyarakat pada umumnya.
Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang
Penanaman Modal Setiap penanam modal
berkewajiban:
Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan;
Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar
lokasi kegiatan usaha penanaman modal;
Penjelasan pasal 15 Huruf b Yang dimaksud
dengan tanggung jawab sosial perusahaan
adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanaman modal untuk tetap
menciptakan hubungan yang serasi, seimbang,
dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan
budaya masyarakat setempat.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Konsep CSR BSM


Bank menyakini bahwa perusahaan, masyarakat, dan
lingkungan dapat bersinergi dan berjalan seiring dalam
mencapai tujuan yang sama. Oleh karena itu, BSM
menempatkan kegiatan CSR sebagai strategi inti (core
strategy) dan menjadikannya sebagai sumber inovasi
dan efisiensi untuk meningkatkan keunggulan bersaing
(competitive advantage) perusahaan.

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

2. Nasionalisme (National Contribution) adalah Berkarya


untuk negeri menjadi komitmen BSM dalam mengisi
kemerdekaan serta partisipasi dalam pembangunan.
Semangat ini menjadi dasar bagi BSM sebagai satu
entitas bersama dengan masyarakat.
3. Kesejahteraan (Economic Empowerment) adalah
Pembinaan dan pengembangan ekonomi masyarakat
melalui bantuan modal, peningkatan kompetensi, dan
membangkitkan jiwa wirausaha.

Grafik Skema Konsep CSR - BSM

Struktur Pengelola CSR

Society

Shareholders

Agar kegiatan CSR dapat dikelola dengan baik dan


memberikan hasil yang maksimal, BSM membentuk
organisasi yang dalam menangani kegiatan CSR yaitu
melekat pada Corporate Secretary.

CSR Bersama LAZNAS BSM


Customers

Employees

Government

Environment
Suppliers

Melalui pendekatan tripple bottom lines yang meliputi


kinerja ekonomi (economic indicators), kinerja lingkungan
(environmental indicators), dan kinerja sosial (social
indicators), diharapkan keberadaan BSM tidak hanya
bermanfaat bagi para pemegang saham (shareholders),
tetapi juga kepada pemangku kepentingan (stakeholders)
yang lebih luas yaitu masyarakat dan lingkungan.
Dengan kata lain, BSM berusaha untuk memaksimalkan
laba perusahaan (profit) selaras dengan tujuan untuk
memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi
masyarakat (people), dan lingkungan (planet). BSM
meyakini bahwa dengan pendekatan yang menyeluruh
ini akan mendukung tercapainya tujuan pembangunan
yang berkelanjutan (sustaibable development), yaitu
kegiatan pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan
kepentingan generasi mendatang.
CSR BSM berdasarkan 3 (tiga) pilar sebagai berikut:
1. Spiritualitas (Character Building) adalah Fondasi yang
menjiwai BSM dalam beraktivitas, yakni atas nama dan
untuk Allah (secara vertikal) dan bersama-sama umat
manusia membangun peradaban yang mulia (secara
horizontal).

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Sebagai bagian upaya memenuhi amanah


perundangan, yakni UU No. 21 tahun 2008 Pasal 4 ayat
(2) mengharuskan penyaluran dana sosial (dansos)
melalui organisasi pengelola zakat., maka Bank menjalin
kerjasama penyaluran dana zakat perusahaan dan dana
sosial dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun
Sejahtera Mitra (Laznas BSM).
Dalam implementasi pelaksanaan CSR, BSM menjalin
kerjasama dengan Laznas BSM /lembaga mitra dalam
penyaluran dana zakat perusahaan dan pelaksanaan
program-program yang bersifat kemanusiaan (humanity).
Acuan kerja pelaksanaan program CSR melalui Perjanjian
Kerja Sama (PKS) BSM dan Lembaga Amil Zakat Nasional
(LAZNAS) BSM: No. 16/401A-PKS/DIR dan No. 13/029PKS/LAZNAS tanggal 8 Oktober 2014 tentang Penyaluran
Dana Zakat dan Dana Program/Kebajikan. LAZNAS BSM
adalah mitra utama PT Bank Syariah Mandiri dalam
kegiatan CSR. Pendirian LAZNAS BSM dikukuhkan melalui
Keputusan Menteri Agama RI No: 406 tahun 2002 tentang
Pengukuhan Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat
sebagai Lembaga Amil Zakat.
Program CSR, baik di kantor pusat maupun kantor cabang
BSM, disusun berdasarkan perencanaan yang matang,
yang bertanggung jawab serta terkonsep dengan
mengacu pada kebijakan BSM. Berbagai program yang
dimiliki BSM dilakukan secara sinergi dengan LAZNAS
BSM. Sebagai strategi agar dalam menyusun rencana
program CSR tepat sasaran dan tepat guna, pelaksanaan
program CSR didasarkan dari hasil survei serta pemetaan
kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar. Selanjutnya,
program yang telah disusun itu dilaksanakan dengan
melibatkan masyarakat secara aktif dengan mekanisme
bottom up dan melakukan kemitraan dengan pemangku
kepentingan (stakeholders) lain. Agar program dapat
terealisasi dengan baik dan memberikan manfaat

253

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

yang maksimal, maka metode pelaksanaan program


disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah, dan
dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait, utamanya
pemerintah setempat, serta para pihak yang terlibat
langsung.

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Dana CSR
Sebagai wujud komitmen BSM dalam menjadikan
kegiatan CSR sebagai bagian strategi inti, perusahaan
secara konsisten menyediakan anggaran yang wajar
dan memadai untuk mendukung program-program CSR
yang secara konsisten terus meningkat. Pelaksanaan
program CSR di BSM memiliki 2 (dua) sumber dana,
yakni Dana Zakat Infak Shadaqah (ZIS) dan Dana
Kebajikan, dengan uraian sebagai berikut:

1. Dana Zakat Infak dan Shadaqah (ZIS)


Dasar Hukum Pengelolaan Dana Zakat
LAZNAS BSM sebagai lembaga amil zakat yang ditunjuk dan diamanahi untuk mengelola dana zakat dari BSM
mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku. Adapun dasar hukum pengelolaan dana zakat sebagai berikut:
a. Undang-undang Nomor 38 tahun 1999 yang telah diubah menjadi Undang-undang Nomor 23 tahun 2011
tentang Pengelolaan Zakat.
b. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun
1999 tentang Pengelolaan Zakat.
c. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan HajiNomor D/291 Tahun 2000 Tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.
d. Surat Keputusan Dewan Pembina Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat No. 001/DP/YBSMU/VI/2009 tanggal 8
Juni 2009 tentang Garis Besar Kebijakan Manajemen Lembaga Amil Zakat Nasional Yayasan Bangun Sejahtera
Mitra Umat (LAZNAS BSM).
e. Standar Operation Procedure (SOP) sesuai dengan SK Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat No. 09/001/
LAZNAS BSM.
Konsep Pengelolaan Dana Zakat
Penghimpunan dan penyaluran zakat oleh LAZNAS BSM dalam kaitannya dengan BSM didasarkan atas Perjanjian
Kerjasama (PKS) tanggal 08 Oktober 2014: No BSM: 16/401A-PKS/DIR dan No.LAZNAS BSM: 13/029-PKS/
LAZNAS. Lebih lanjut, konsep penyaluran zakat merujuk pada Fatwa MUI No. 15/2011 tanggal 17 Maret 2011
tentang Penarikan, Pemeliharaan dan Penyaluran Dana Zakat) yang dinyatakan sebagai Zakat Muqayyadah
(peruntukannya telah ditentukan oleh Muzakki) dengan tetap mengacu pada ashnaf zakat.
Dalam hal penghimpunan dana, secara periodik BSM menyalurkan dana Zakat (dari keuntungan perusahaan,
nasabah, pegawai), dana Infaq (sumbangan sukarela dari nasabah, pegawai dan masyarakat) dan dana Program
(dari pendapatan Non Halal BSM) melalui LAZNAS BSM. Adapun ruang lingkup penyaluran zakat dilaksanakan
melalui program:
a. Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat dengan tetap mengacu pada 8 ashnaf zakat (mustahik) yaitu : Fakir,
Miskin, Amil, Muallaf, Riqob, Gharimin, Fisabilillah, Ibnu Sabil.
b. BSM Fellowship Program bagi anak-anak yatim/piatu dari pegawai atau pensiunan pegawai yang meninggal
dunia.

254

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Tabel Konsep Pendistribusian Zakat


Ashnaf
Fakir

02

Miskin

03

Metode Penilaian / Kriteria

Penerima Manfaat

Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari


Kelurahan, Peninjauan ke lokasi, Penghasilan
dibawah UMR.

Perorangan, Panti Asuhan, Pesantren (yang


menampung fakir), Yayasan yang membina
fakir dan miskin

Amil

SK Pengangkatan Pegawai, Surat Kontrak


Kerja.

Pegawai LAZNAS BSM.

04
05

Mualaf

Surat Keterangan masuk Islam dari masjid.

Orang yang baru masuk islam.

Riqob

06

Gharimin

Surat Keterangan Hutang.


07

Fisabilillah

08

Ibnu Sabil

Surat keterangan aktif dalam kegiatan


keislaman.
Susunan kepengurusan DKM/Takmir
Masjid (untuk pembangunan masjid/
musholla).

Surat keterangan kehilangan dari kepolisian,


Surat keterangan domisili.

semangat perubahan untuk menang

No
01

Orang yang terlibat hutang untuk kebutuhan


pokok.
Perorangan (Dai, Guru Agama), Masjid/
Musholla yang berada di lingkungan menengah
kebawah.
Orang yang dalam perjalanan yang kehabisan
bekal dan atau kena musibah

Penyaluran Dana Zakat


Dana Zakat bersumber dari zakat perusahaan (BSM), zakar dari nasabah dan umum, serta zakat pegawai Bank.
Pada tahun 2015, BSM telah menyalurkan dana zakat sebesar Rp31,28 miliar, sedangkan penyaluran zakat pada
tahun 2014 sebesar Rp50,79 miliar melalui LAZNAS BSM.
Tabel Sumber Dana Zakat (dalam Juta Rupiah)

Sumber Dana Zakat

2014

2015

Zakat dari Bank

2,815.22

9,592.98

Zakat dari nasabah dan umum

3,202.59

2,814.95

Zakat dari pegawai Bank

9,542.41

10,443.02

15,560.23

22,850.96

Jumlah sumber dana zakat


Tabel Penyaluran dana zakat (dalam Juta Rupiah)

Penyaluran dana zakat

2014

2015

Disalurkan melalui LAZNAS BSM

50,794.08

31,284.75

Jumlah penyaluran dana zakat

50,794.08

31,284.75

0.07

1.39

(Penurunan)/kenaikan dana zakat

(35,233.79)

(8,432.41)

Saldo awal dana zakat

55,406.38

20,172.59

15,560.23

22,850.96

0.07

1.39

Jumlah dana zakat

70,966.68

43,024.94

Penyaluran dana zakat

50,794.08

31,284.75

20,172.59

11,740.18

Keuntungan selisih kurs - bersih

Dana zakat dari Bank


Keuntungan selisih kurs - bersih

Saldo akhir dana zakat

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

255

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Adapun Penggunaan dana zakat dari BSM melalui LAZNAS BSM disalurkan dalam bentuk 3 (tiga) program utama
yaitu: program Mitra Umat, program Didik Umat dan program Simpati Umat. Pada tahun 2015, dana zakat yang
telah disalurkan melalui LAZNAS BSM mencapai Rp19,20 miliar sebagai berikut:
Tabel Penyaluran Dana Zakat Korporat Bersama LAZNAS BSM 2015 (dalam Rp Juta)
Program

Zakat

Mitra Umat

4.068,03

Didik Umat

7.578,93

Simpati Umat

5.104,63

Beli Aset Kelolaan (tanah)

2.100,00

Porsi Amil

351,90

Total

19.203,50

Tabel Penyaluran Dana Zakat 2015 Berdasarkan Asnaf (dalam Rp Juta)


Asnaf

No

Jumlah (Rp)

Fakir

418,69

Miskin

Gharimin

Muallaf

0,00

Ibnu sabil

0,00

Riqob

0,00

Fii sabilillah

Amil

Beli aset kelolaan (tanah)

Total

13.426,58
81,70

2.824,63
351,90
2.100,00
19.203,50

Sedangkan berdasarkan penerima zakat, melalui program Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat, BSM dan
LAZNAS BSM telah menyalurkan dana zakat sesuai dengan 8 (delapan) golongan aznaf penerima zakat. Pada
tahun 2015, jumlah penerima zakat secara perorangan mencapai 14.319 orang dan secara kelembagaan mencapai
403 lembaga.
Tabel Penerima Manfaat Dana Zakat 2015
Penerima Manfaat
Program

Lembaga

Mitra Umat

2.844

152

Didik Umat

5.763

104

Simpati Umat

5.711

147

14.319

403

Total

256

Perorangan

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

2. Dana Kebajikan
Dana Kebajikan bersumber dari Denda, Pendapatan
Non Halal dan Dana Sosial lainnya. Penerimaan Dana
Kebajikan per 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp73,74 miliar, meningkat dari periode sebelumnya
sebesar Rp35,35 miliar. Dana kebajikan tersebut
telah disalurkan melalui LAZNAS BSM pada tahun
2015 sebesar Rp5,54 miliar.
Jenis kegiatan yang telah mendapat penyaluran
Dana Kebajikan meliputi: pembangunan/
renovasi sarana dan prasarana umum meliputi
sekolah-sekolah, bantuan korban bencana alam di
Yogjakarta, bantuan kesehatan, pembagian bukubuku dan komputer untuk sekolah-sekolah dan
lain-lain.

Tabel Sumber Dana Kebajikan (dalam Juta Rupiah)


Sumber Dana

2014

Denda
Penerimaan non-halal
Dana sosial lainnya
Jumlah sumber dana kebajikan

2015
30,289.56

73,106.99

441.57

427.35

4,624.15

203.81

35,355.27

73,738.14

Tabel Penggunaan dana kebajikan (dalam Juta Rupiah)


Penggunaan dana kebajikan

2014

2015

Saldo awal dana kebajikan

31,009.35

64,112.88

Dana kebajikan dari BSM

35,355.27

73,738.14

8.42

175.05

66,373.04

138,026.07

2,260.16

5,540.16

64,112.88

132,485.91

Keuntungan selisih kurs


Jumlah dana kebajikan
Penggunaan dana kebajikan
Saldo akhir dana kebajikan

Program Penyaluran dana kebajikan berdasarkan


pada 3 pilar antara lain:
3. Spiritualitas (Character Building):
a. Bantuan mushalla/masjid dan fasilitas
pendukung
b. Bantuan kegiatan dakwah dan keagamaan
4. Nasionalisme (National Contribution):
a. Beasiswa untuk anak kurang mampu
b. Bantuan pembangunan sekolah/pesantren
c. Bantuan kebencanaan
5. Kesejahteraan (Economic Empowerment):
a. BSM-isasi kawasan kuliner
b. Bantuan pelatihan dan modal kerja
c. Bantuan pemberdayaan ekonomi

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

257

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

CSR Terkait
Lingkungan Hidup
Kebijakan CSR Lingkungan Hidup
BSM memiliki komitmen tinggi terhadap pelaksanaan
CSR terkait lingkungan hidup, meskipun bisnis inti
bergerak dalam bidang perbankan yang tidak memiliki
dampak secara langsung kepada kelestarian lingkungan.
Komitmen tersebut dituangkan dalam:
1. SE No. 8/001/PEM tanggal 2 Januari 2006 perihal
Revisi Pedoman Pembiayaan
2. Buku Kebijakan Pembiayaan tanggal 2 April 2007,
berisi antara lain: Ketentuan tentang kewajiban
pengelolaan lingkungan untuk nasabah pembiayaan
diatur dalam:
a. Bab II artikel 210 butir E Kebijakan Pembiayaan,
Bank harus menghindari pembiayaan untuk
bidang usaha yang tidak/belum memenuhi
ketentuan environment/AMDAL sehingga
membahayakan lingkungan
b. Bab VI butir A tentang Kualitas Aktiva Produktif.
Penilaian kualitas aktiva pembiayaan untuk pilar
prospek usaha nasabah pembiayaan dikaitkan
dengan upaya nasabah dalam pemeliharaan
lingkungan hidup.
c. Bab XI butir D Proses Pemberian Pembiayaan
sub bab Analisa Pembiayaan Produktif.
Dalam penilaian aspek teknis/produksi Bank
dipersyaratkan untuk melakukan analisa
mengenai dampak lingkungan, meliputi:

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

1. Tingkat pencemaran dalam proses produksi


2. Sarana untuk menghindari polusi/
pengolahan limbah telah sesuai dengan
ketentuan atau belum.
3. Komplain dari penghuni di lingkungan
tempat usaha/pabrik.
4. Harus memperhatikan peraturan/ketentuan
pemerintah yang berlaku yaitu apakah
pemohon/ nasabah telah memiliki izin
AMDAL dari instansi yang berwenang.
3. Surat Edaran (SE) No. 9/029-PEM tanggal 26 juli 2007
berjudul Revisi Pedomaan Kebijakan Bab VI. Tentang
Kualitas Aktiva Produktif. Sub Bab A.3.b.3). Penilaian
prospek usaha nasabah pembiayaan khususnya
untuk komponen yang terkait dengan upaya nasabah
dalam pemeliharaan lingkungan hidup.

Program CSR Lingkungan Hidup


Bank menyadari bahwa kelangsungan entitas bisnis juga
dipengaruhi oleh keseimbangan ekosistem lingkungan
hidup. Upaya untuk memberikan kontribusi terhadap
kelangsungan keseimbangan ekosisitem dan kelestarian
lingkungan hidup terus dilakukan. Hal ini sebagai
bentuk komitmen BSM dalam ikut serta menjaga
keharmonisan alam semesta.
Program CSR Lingkungan yang telah dilakukan pada
tahun 2015 berupa program Perbaikan Saluran Air
Bersih dan Sanitasi yang tersebar di seluruh indonesia
seperti sanitasi tempat ibadah, kantor pemerintah
daerah, dan lainnya dengan biaya yang telah
dikeluarkan sebesar Rp2,62 miliar. Disamping itu, BSM
juga memberikan bantuan armada motor sampah dan
bak sampah mencapai Rp77,30 juta.

Tabel Bantuan Perbaikan Saluran Air Bersih dan Sanitasi 2015 (dalam Rupiah)
No

KC/KCP

Lokasi

Nilai Bantuan

KC Kupang

PONPES Hidayatulloh

KCP Bitung

KEMENAG Bitung

KCP Ponorogo

Masjid Qurrota Ayun Ponorogo

10.000.000

KCP Jatibening

Pesantren Al Hasan (KCP Jatibening)

30.000.000

KCP Abepura

Masjid Al Aqso (KCP Abepura)

50.000.000

KC Yogyakarta

FK UII (KC Yogyakarta)

50.000.000

KCP Pasar Klewer

Masjid Syuhada Gajahan KCP Pasar Klewer

KC Kutai Kartanegara

SDIT Nurul Ilmi Tenggarong

20.000.000

KCP Gubug

Yayasan Cahaya Hati Insani (KCP Gubug)

23.000.000

25.000.000
309.500.000

6.000.000

10

KCP Gubug

Musholla Al Islah Gubug

25.000.000

11

KCP Metro Margahayu

PONPES Manarul Huda (Metro Margahayu)

75.000.000

258

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

No

KC/KCP

Lokasi

12

KCP Kuala Simpang

Majelis TaLim Darul MutaAlimin

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Nilai Bantuan
14.500.000

13

KCP Klaten

Kabupaten Klaten

50.000.000

14

KC Bandung

Majelis TaLim KhoirunniMah Bandung

50.000.000

15

KC Bekasi

Masjid Darussalam Bekasi

30.000.000

16

KCP Simpang Limun

Masjid YPI Nurul Hadina (Simpang Limun)

50.000.000

17

KC Wisma Mandiri

Musholla Nurul Imam Tanggerang

18

KC Tangerang Ciledug

Masjid Al IKHLAS (KC Tanggerang Ciledug)

50.000.000

19

KC Bogor

PONPES Daarul Uluum (KC Bogor)

10.000.000

20

KC Duri

Masjid Nurul Huda

50.000.000

50.000,00

21

KC Wisma Mandiri

Musholla A-Falah Bekasi

25.000.000

22

KCP Jatibening

PONPES Al Hassan Jatibening

20.000.000

23

KC Sorong

Masjid Jabal Nur dan Masjid Nurul Huda

24

KC Jember

Yayasan AlMunawwiry Jember

50.000.000
30.000.000

25

KC Garut

Desa Lebak Agung Karangpawitan

26

KCP Cempaka Putih

Musholla Al Barokah Matraman

27

KCP Bula

Masjid Nurul Insan & Masjid Al-Mujahidin

28

KCP Pasar Klewer

Yayasan Al Islam Surakarta

100.000.000

5.000.000
100.000.000
30.000.000

29

KC Bandung

Yayasan HDCI Rabbani Bandung

50.000.000

30

KC Padang Sidimpuan

Mesjid Darul Hikmah

50.000.000

31

KCP Polewali

3 Masjid didaerah Kabupaten Polewali

50.000.000

32

KCP Pasar Cempaka

Masjid Noor Banjarmasin KCP PasarCempaka

46.000.000

33

KC Bandung

Yayasan HDCI KC Bandung

50.000.000

34

KC Pekanbaru

Masjid Muslimin KC Pekanbaru

10.000.000

35

KC Tanjung Enim

Mushola Al Ikhlas

30.000.000

36

KCP Pasar Klewer

Masjid Yayasan Islam Surakarta

1.864.800
30.000.000

37

KCP Liwa

Masjid Ayatullah & As Syifa Liwa

38

KC Sorong

Mushola Sirojul Mukhlisin KC Sorong

39

KC Garut

Desa Lebak Agung KC Garut

30.000.000

40

KC Garut

Desa Lebak Agung KC Garut

30.000.000

41

KC Cirebon

Musholla Al Barokah Cirebon

42

KC Cirebon

Masjid An Nur Cirebon

20.000.000

43

KCP Kampung Pajak

Masjid Nurul hikmah

30.000.000

44

KC Jember

Pondok Pesantren Sunan Ampel Jember

50.000.000

1.500.000

5.000.000

45

KCP Situbondo

Pondok Pesantren Walisongo Situbondo

50.000.000

46

KCP Situbondo

YPP Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo

50.000.000

47

KCP Situbondo

PP Walisongo & Syafiiyah Situbondo

48

KC Ambon

Masjid Tua Wapauwe


Total

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

8.200.000
30.000.000
1.960.564.800

259

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Penggunaan Material dan Energi Yang


Ramah Lingkungan dan Dapat Didaur
Ulang
Material utama dalam kegiatan/aktivitas bisnis BSM
di sektor perbankan adalah penggunaan kertas,
tinta dan lain-lain. Sedangkan terkait dengan energi,
BSM menggunakan bahan bakar untuk kepentingan
transportasi yang disediakan oleh pemerintah dalam
menunjang operasional Bank. Namun demikian,
peran yang dilakukan oleh Bank dalam efisiensi
dalam mengkonsumsi energi bahan bakar, Bank telah
menganbil kebijakan dengan penggunaan kendaraan
operasional dengan kekuatan mesin yang rendah yaitu
AVANZA, XENIA atau sejenisnya.
BSM memandang bahwa daur ulang material adalah
salah satu strategi pengelolaansampahpadat sesuai
prinsip 3R(Reuse,Reduce, andRecycle). Prinsip ini
memastikan bahwa terjadi pemanfaatan sisa material
dalam bentuk barang baru yang memiliki manfaat.
Sejalan dengan hal tersebut, dalam penggunaan kertas
BSM tetap berupaya menerapkan prinsip hemat dan
efisiensi. BSM memanfaatkan kembali kertas bekas
yang tidak terpakai melalui penggunaan kertas bekas
untuk mencetak dokumen-dokumen internal BSM.
Disamping hal tersebut, manajemen telah menerapkan
penggunaan kertas daur ulang atau kertas ramah
lingkungan dalam pembuatan Laporan Tahunan.

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

1. Tingkat pencemaran dalam proses produksi


2. Sarana untuk menghindari polusi/pengolahan limbah
telah sesuai dengan ketentuan atau belum.
3. Komplain dari penghuni di lingkungan tempat usaha/
pabrik.
4. Harus memperhatikan peraturan/ketentuan
pemerintah yang berlaku yaitu apakah pemohon/
nasabah telah memiliki izin AMDAL dari instansi yang
berwenang.

Sertifikat di Bidang Lingkungan Hidup


Bank menjalankan bisnis/usaha perbankan yang
tidak berkaitan langsung dalam memanfaatkan/
menggunakan sumber daya alam dan sumber energi.
Oleh karena itu, BSM tidak memiliki sertifikasi dalam
bidang lingkungan hidup.

CSR Terkait
Ketenagakerjaan,
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja

Sistem Pengolahan Limbah Perusahaan


Bank secara khusus tidak memiliki sistem pengelolaan
limbah perusahaan. hal ini terkait dengan bisnis utama
perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan.
Namun demikian, upaya untuk berkontribusi dalam
menerapkan prinsip 3R(Reuse,Reduce, andRecycle) terus
dilakukan oleh Bank.

Pertimbangan Aspek Lingkungan Dalam


Pemberian Kredit/Pembiayaan Kepada
Nasabah
Sebagaimana tertuang dalam kebijakan CSR, bahwa
BSM telah menerapkan pemberian pembiayaan/kredit
kepada nasabah dengan mempertimbangkan aspek
lingkungan hidup. Dalam kebijakan tersebut pada Bab
XI butir D tentang Proses Pemberian Pembiayaan terkait
Analisa Pembiayaan Produktif, dalam penilaian aspek
teknis/produksi Bank melakukan analisa mengenai
dampak lingkungan, meliputi:

260

Kebijakan Kesehatan Pegawai


Kebijakan kesehatan pegawai tertuang dalam Surat
Edaran (SE) No. 12/007/SDI, tanggal 8 April 2010, perihal
Fasilitas Kesehatan PT Bank Syariah Mandiri, dengan
pokok-pokok ketentuan:
a. Ketentuan fasilitas kesehatan bagi pegawai kontrak,
pegawai tetap, dan anak pegawai.
b. Fasilitas kesehatan meliputi rawat inap, persalinan,
rawat jalan, general check up (GCU),dan pengobatan
ke luar negeri.
Bentuk komitmen Bank terkait ketenagakerjaan
dibuktikan dengan pemenuhan kewajiban perusahaan
dalam bentuk manfaat bagi pegawai yang diakui
sebagai beban operasional perusahaan sebagaimana
dalam laporan keuangan Bank.

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Tabel Manfaat Bagi Pegawai (dalam Rp miliar)


Beban gaji, upah, tunjangan, dan kesejahteraan karyawan

2014

2015

1.280,92

1.169,74

Beban biaya manfaat karyawan

69,53

78,01

Beban pengobatan

38,84

52,35

Beban pendidikan dan pelatihan

27,76

49,19

Beban biaya kegiatan sosial pegawai

8,48

4,43

Beban biaya rekrutmen

1,60

1,38

Beban lainnya

8,17

15,11

1.435,31

1.370,21

Jumlah

Kebijakan Sarana dan Keselamatan


Kerja
Pedoman tentang keselamatan kerja, tertuang dalam
Pedoman Pengelolaan Kepegawaian (Prosedur
Manual) Bab II, Sub Bab B. Pemeliharaan lingkungan
kerja No. MP/SI/PK/2/02, dengan pokok-pokok
ketentuan antara lain:
1. Melakukan evaluasi terhadap lingkungan kerja
secara berkala, khususnya mengenai:
a. Kelengkapan dan kelayakan sarana dan
lingkungan kerja.
b. Kebersihan lingkungan kerja.
c. Keserasian lay out ruangan kerja.
d. Ketepatan peletakan sarana kerja.
e. Kelengkapan dan kelayakan sarana
pengamanan
2. Manajer membuat memo/mengisi formulir
menggunakan check list (Form: MP.DHC.II.2.1),
mencatat sarana lingkungan kerja/kantor yang
sudah tidak layak/perlu dilengkapi. Apabila ada
ketidaklayakan/kekuranglengkapan sarana, maka
dilakukan evaluasi dan untuk diusulkan kepada
Grup Head.
Disamping hal tersebut, Bank juga telah memiliki
kebijakan tentang Contingency Plan yang tertuang
dalam SE No. 13/009/OPS, tanggal 28 April 2011,
tentang Contingency Plan Core Banking System,
dengan pokok pikiran antara lain:
a. Organisasi crisis management pusat dan cabang
b. Pelaksanaan operasional pada saat disaster

semangat perubahan untuk menang

Uraian

Kesetaraan Gender dan Kesempatan


Kerja
BSM memiliki motto Terdepan, Modern.
Menenteramkan. Motto bermakna bahwa BSM
menghadirkan pengelolaan perusahaan yang modern
dengan memberikan rasa aman dan menentramkan
bagi pihak internal (pegawai) dan eksternal (nasabah/
stakeholders). Komitmen tersebut tercermin dengan
adanya jaminan perlakuan yang adil terhadap
kesetaraan gender dalam kesempatan kerja bagi setiap
pegawai BSM. Dalam pengelolaan pegawai, Bank
menerapkan prinsip 3P yaitu:
1. Pay for Performance, Pegawai diberikan kompensasi
sesuai dengan kinerjanya
2. Pay for Position, Pegawai diberikan kompensasi sesuai
dengan posisi/jabatannya
3. Pay for Person, Pegawai diberikan kompensasi sesuai
dengan keahlian individunya.
Kebijakan Bank yang mendukung terhadap adanya
perlakuan adil dan kesetaraan gender terhadap
pegawai, antara lain: 1) Implementasi Human Capital
Strategy; 2) Pemberian reward pegawai antara lain:
Tunjangan Prestasi Unit Kerja (TPUK) triwulanan, insentif
dan bonus; 3) Penerapan sanksi bagi pegawai yang
melanggar disiplin berupa pembinaan, peringatan (SP1,
SP2, SP3) dan PHK bagi pegawai bermasalah (fraud); 4)
Mutasi, promosi/rotasi/demosi pegawai dan pejabat
unit kerja; 5) Pemberian apresiasi berupa penghargaan
hadiah/bagi pegawai/Cabang yang berprestasi; 6)
Pelaksanaan program screening pegawai baru, terutama
terkait hubungan keluarga; 7) Program Assessment
Center Pegawai.

Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa


operasional bank tetap berjalan pada saat disaster.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

261

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Turn Over Pegawai


Jumlah pegawai pada tahun 2015 sebanyak 16.926
orang. Jika dibandingkan dengan total pegawai BSM
pada tahun 2014 sebanyak 16.892 orang, maka tingkat
turn over pegawai pada tahun 2015 sebanyak 682 orang
atau 7,13% Namun demikian, turn over tersebut tidak
memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja
keuangan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Tingkat Kecelakaan Kerja


Bank terus berupaya menciptakan suasana kerja
yang nyaman bagi setiap pegawai BSM, dengan
melengkapi sarana dan prasarana penunjang pekerjaan.
Kelengkapan sarana dan prasarana tersebut untuk
memastikan terjaminnya kebutuhan operasional
perusahaan dan terjaminnya keselamatan kerja bagi
pegawai. Disamping hal tersebut, Bank menerapkan
praktik kerja dengan prinsip kehati-hatian dan patuh
terhadap peraturan yang berlaku sehingga dapat
mencapai Zero Accident.

CSR Terkait
Pengembangan Sosial
Kemasyarakatan
Kebijakan CSR Pengembangan Sosial
Kemasyarakatan
Pelaksanaan program CSR pengembangan sosial
kemasyarakan mengacu pada Perjanjian Kerja Sama (PKS)
BSM dan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BSM
No. 12/410-PKS/DIR; No. 09/001/LAZBSM/DIR tanggal
12 November 2010 tentang Penyaluran Zakat dan Dana
Program.

Kegiatan CSR bersama Laznas BSM

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

BSM beserta LAZNAS BSM telah melakukan penyaluran


melalui program yang berdaya guna dan bermanfaat
yakni Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat kepada
21.524 orang (mustahikin), meningkat dari periode
sebelumnya, tahun 2014 sejumlah 14.582 orang
(mustahikin).
Adapun kegiatan CSR melalui kerjasama dengan
LAZNAS BSM yang telah dilaksanakan pada tahun 2015
antara lain:
1. Mitra Umat
a. Micro Entrepreneurship
Merupakan program bantuan dana modal usaha
bergulir untuk memulai dan mengembangkan
kewirausahaan mustahik.
b. The Young Muzakki
Merupakan program pelatihan dan pembekalan
keterampilan hidup dan modal usaha kecil
dalam bentuk kelompok.
c. Kampung Berdaya
Merupakan sarana pemberdayaan potensi
masyarakat berbasis kampung tempat tinggal
dan komunitas (pesantren dan majelis taklim)
dengan memberikan bantuan bibit tanaman,
kandang, hewan ternak.
2. Didik Umat
Memberikan bantuan pendidikan (beasiswa)
kepada mereka yang membutuhkan dan
mengupayakan tetap berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar. Bantuan Juga termasuk sarana
dan prasarana belajar.
3. Simpati Umat
a. Kesehatan
Berupa bantuan kepada pihak yg membutuhkan
dibidang kesehatan termasuk sarana &
prasarananya.
b. Kebencanaan dan lingkungan hidup
Bantuan untuk mengantisipasi kondisi darurat
serta aktif mengurangi dampak akibat terjadinya
bencana sosial. Aktif ikut memperbaiki atau
meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara
luas.

Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan bidang


pengembangan sosial dan kemitraan bersinergi dengan
LAZNAS BSM dilaksanakan dalam program Mitra Umat,
Didik Umat dan Simpati Umat. Selama tahun 2015, BSM
bekerjasama dengan LAZNAS BSM menyelenggarakan
berbagai kegiatan CSR dalam berbagai bentuk kegiatan
dengan jumlah penyaluran dana 2015 sebanyak
Rp19.204 juta.

262

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Pelaksanaan CSR bidang pengembangan ekonomi umat bertujuan untuk menciptakan kemandirian masyarakat
dalam mencapai peningkatan kesejahteraan dalam jangka panjang. Program CSR bidang ini diwujudkan dalam
pemberian bantuan permodalan, sarana kerja dan sebagainya.
Tabel Program Pemberdayaan Ekonomi 2015 (dalam Rupiah)
No

Kegiatan

Kemitraan Usaha Binaan (Bergulir)

Jumlah Penerima

Wilayah

Nominal

Orang

Lembaga

Jabodetabek

129

912.000.000

Bantuan modal kelompok usaha

Seluruh Indonesia

10

150.000.000

Bantuan modal perorangan

Seluruh Indonesia

856

1.918.449.547

Bantuan kegiatan pendampingan dan


pelatihan nasabah warung mikro

Seluruh Indonesia

155

54.484.060

Bantuan pelatihan kewirausahaan

Seluruh Indonesia

50

14.033.400

Bantuan dana peternakan

Seluruh Indonesia

128

19

527.322.711

Bantuan dana tanaman produktif

Seluruh Indonesia

13

167.563.625

Pelatihan Keterampilan Usia Produktif

Seluruh Indonesia

245

148.444.442

Produk Kerajinan

Boyolali

122.121.000

1573

42

4.014.418.785

Jumlah

Program Pendidikan dan Pelatihan


Program CSR BSM di bidang pengembangan pendidikan selama tahun 2015 telah disalurkan kepada 9.975 orang,
meningkat dibanding realisasi tahun 2014 sebanyak 6.932 orang. Program difokuskan pada peningkatan kualitas
pendidikan, yang diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu mulai
pelajar Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Perguruan Tinggi (PT). Kegiatan dilaksanakan secara menyeluruh baik di
lingkungan Kantor Pusat BSM di Jakarta maupun kantor cabang di seluruh pelosok negeri.
Tabel Program Pendidikan dan Pelatihan 2015
Jumlah Penerima
No

Kegiatan

Wilayah

Lembaga
Individu

Sekolah /
Universitas

Yayasan

Bantuan Beasiswa Mahasiswa

Indonesia

467

20

Bantuan beasiswa SD, SMP dan SMU

Indonesia

8.898

60

Bantuan santunan pendidikan

Indonesia

360

26

Pelatihan

Indonesia

250

9.975

106

TOTAL

Sedangkan program CSR BSM dalam bidang perbaikan sarana dan prasarana pendidikan selama tahun 2015 mencapai
sebesar Rp766,85 juta, dibanding realisasi tahun 2014 sebesar Rp1,24 miliar. Jumlah total penerima bantuan perbaikan
sarana pendidikan tahun 2015 mencapai 16 penerima.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

263

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Ekonomi Umat

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Program Sosial Kemasyarakatan


Program CSR BSM di bidang sosial/budaya selama tahun 2015 menggunakan dana sebesar Rp1,99 miliar meningkat
dibanding realisasi tahun 2014 sebesar Rp436,42 juta. Program CSR untuk bidang social/budaya diwujudkan dalam
bentuk santunan dhuafa, santunan Ramadhan, bantuan korban bencana alam, bantuan pembangunan dan renovasi
masjid dan madrasah, dan program-program lainnya.
Tabel Bantuan Program Sosial Kemasyarakatan melalui Lembaga 2015 (dalam Rupiah)
No

KC/KCP

Lokasi

Nilai Bantuan

PWF

Bantuan pangan untuk muslim Palestina

50.000.000,00

PWF

Bantuan pangan untuk muslim Palestina PWF

50.000.000,00

KC Aceh

Bantuan nelayan musilim Rohingya Aneuk Nanggroe Chari

10.000.000,00

KC Bandung

Ranjang pasien kelas 3 RSI KSWI Jabar

50.000.000,00

KCP Bima

Pengecatan mobil ambulance

20.000.000,00

KCP Rengat

Pendukung alat medis RSUD Indrasari Rengat

26.031.000,00

PWF

Bantuan untuk rakyat Palestina

24.999.894,50

KCP Kotamobagu

Bantuan kendaraan roda 2 tuk dokter RSUD Puri Husada

14.122.000,00

KC Luwuk

Bantuan ambulance Pemda Banggai

294.600.000,00

Total

539.752.894,50

Tabel Bantuan Program Sosial Kemasyarakatan Kepada Peroragan 2015 (dalam Rupiah)
No

KC/KCP

Lokasi

Nilai Bantuan

KCP Polewali

Bantuan Bedah rumah a.n Ali

10.000.000

KC Aceh

Bantuan Bedah rumah a.n Irwan & Mariyani

30.000.000

KC Pandeglang

Bantuan Bedah rumah a.n ref

15.000.000

KC Pandeglang

Bantuan bedah rumah an Rokoyah

15.000.000

KC Pandeglang

Bantuan Bedah rumah a.n M. Alif Bunyani

15.000.000

KCP Ponorogo

Bantuan Bedah rumah Tahap. 3

50.000.000

KCP Kadungora

Bantuan Bedah rumah a.n Enggen

15.000.000

KC Bukittinggi

Bantuan Bedah rumah a.n Zulhelmi

10.000.000

KCP Cikini

Bantuan Bedah rumah a.n Simah

15.000.000

10

KCP Cikini

Bantuan Bedah rumah a.n Eman Sulaiman

15.000.000

11

KCP Citereup

Bantuan Bedah rumah

50.000.000

12

KCP Citereup tahap I

Bantuan bedah rumah tahap I

50.000.000

13

KCP Citereup tahap II

Bantuan bedah rumah tahap II

50.000.000

14

KC Bekasi

Bantuan Bedah rumah a.n Sungkono, Bekasi

15.000.000

15

KC Bekasi

Bantuan Bedah rumah a.n Ood subandi

45.000.000

16

KC Bekasi

Bantuan Bedah rumah a.n Sanim ref KC Bekasi

45.000.000

17

KC Bukit Tinggi

Bantuan Bedah rumah korban a.n Nasir

18

KC P Indah

Bantuan Bedah rumah a.n kristian

15.000.000

19

KC Pandeglang

Bantuan Bedah rumah a.n Tajudin

15.000.000

20

KCP Lubuk Sikaping

Bantuan Bedah rumah a.n Hendra

20.000.000

Total

264

5.000.000

500.000.000

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

CSR Terkait Tanggung


Jawab Terhadap
Konsumen
Kebijakan CSR terhadap Konsumen
Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, BSM senantiasa
mengutamakan kepuasan konsumen dengan
memberikan layanan terbaik. BSM tidak hanya menjual
produk perbankan yang aman dan bermanfaat bagi
masyarakat namun juga memberikan perlindungan
maksimal kepada konsumen (product responsibility).
Merespon hal tersebut, Kebijakan yang diambil oleh
BSM berupa Kebijakan Jaminan Perlindungan Simpanan
Nasabah. Bentuk jaminan perlindungan simpanan
nasabah yang telah dilakukan oleh Bank adalah dengan
mendaftarkan sebagai peserta Lembaga Penjaminan
Simpanan (LPS) dan pembentukan cadangan kerugian
pembiayaan aktiva produktif.

Program CSR terkait Keselamatan


Konsumen/Simpanan Nasabah
Kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan
merupakan salah satu kunci untuk memelihara stabilitas
pada sistem perbankan. Kepercayaan tersebut lahir
apabila ada kepastian hukum dalam pengaturan,
pengawasan bank, dan penjaminan simpanan nasabah
Bank.
Sebagaimana ketentuan dalam Undang-undang No. 24
tahun 2004 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan
(LPS), BSM memberikan jaminan perlindungan atas
uang yang disimpan oleh nasabah melalui Lembaga
Penjamin Simpanan. Sebagai bentuk kepatuhan atas
diterbitkannya Undang-Undang tersebut, pada tahun
yang sama BSM telah mendaftarkan diri sebagai
bank peserta LPS. Selanjutnya untuk mendukung
jaminan keselamatan simpanan nasabah (keselamatan
konsumen Bank), BSM telah membentuk cadangan
kerugian atas pembiayaan yang telah disalurkan.

Pusat Informasi Produk dan Sarana


Pengaduan Konsumen (Customer Care)
BSM telah membentuk pusat informasi produk dan
layanan serta sekaligus sebagai sarana pengaduan
bagi konsumen atas layanan perbankan. Kemudahan
akses informasi dan jaringan layanan perbankan telah
disediakan oleh Bank antara lain: melalui Situs Internet

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

dengan alamat laman web: www.syariahmandiri.co.id.,


Jejaring sosial: facebook, twitter, kemudahaan fasilitas
mobile banking dan internet banking serta keberadaan
kantor cabang dan ATM Bank.
Sedangkan Pusat pengaduan konsumen ini dapat
diakses oleh konsumen melalui beberapa saluran antara
lain:
1. Syariah Mandiri Call Center yang beroperasi 24 jam
melalui panggilan 14040 atau (021) 29534040.
2. Email: bsmcall@bsm.co.id.
3. Customer service yang berada di cabang-cabang BSM
terdekat.
Melalui pusat layanan informasi produk dan pengaduan
ini, BSM memberikan respon yang cepat atas
permintaan informasi produk dan layanan perbankan
serta pengaduan yang masuk. Lebih lanjut, Bank dapat
memberikan penyelesaian atas aduan secara lebih cepat
dan bijak.

Penanggulangan Pengaduan Konsumen/


Nasabah
Melalui pusat pengaduan, Bank memberikan
respon yang cepat atas pengaduan yang masuk dan
penyelesaian secara bijak. BSM telah membentuk
bagian Service Quality Management & Customer Care
(SQM & CC) yang berada di bawah Culture & Customer
Care Group yang fokus untuk monitoring pengaduan
nasabah.
Pengaduan nasabah dapat disampaikan melalui
seluruh cabang dengan melakukan pengisian formulir
permintaan/pengaduan nasabah yang diatur tersendiri
dalam peraturan internal Bank atau nasabah dapat
juga menyampaikan pengaduannya melalui BSM
Call. Selanjutnya Bank akan melakukan tindak lanjut
terhadap pengaduan keluhan dari nasabah. Secara
singkat, mekanisme tindak lanjut pengaduan nasabah
sebagai berikut:
Nasabah dapat menyampaikan pengaduan melalui
cabang atau BSM Call;
Cabang atau BSM Call meng-input pengaduan
yang disampaikan nasabah ke dalam Complaint
Management System (CMS);
Data yang tercatat di CMS akan dimonitor dan
ditindaklanjuti oleh unit Customer Care yang ada di
bagian SQM & CC;
Informasi/jawaban yang diterima dari unit kerja
terkait akan diteruskan kepada penerima pengaduan
(Cabang atau BSM Call);
Penerima pengaduan akan meneruskan informasi/
jawaban atas pengaduan yang diterima kepada
nasabah;
Penerima pengaduan akan merubah status
pengaduan di CMS menjadi Selesai.
265

semangat perubahan untuk menang

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

Tim Pengelola
Saat ini pengaduan nasabah yang diterima oleh BSM dikelola oleh Unit Kerja Customer Handling Management
yang berada di Culture & Customer Care Group

Alur Penanganan Pengaduan Nasabah


Pencatatan pengaduan nasabah sudah menggunakan aplikasi yang bernama Complaint Handling Management
System (CHMS)

Jenis dan SLA Pengaduan Nasabah


Pengaduan yang disampaikan oleh nasabah dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Pengaduan secara lisan
a. Pengaduan wajib ditanggapi dan/atau diselesaikan oleh Unit Kerja Penerima Pengaduan/Unit Kerja
Customer Care dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak pengaduan diterima;
b. Apabila pengaduan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja, maka Unit Kerja
Penerima Pengaduan wajib meminta nasabah untuk menyampaikan pengaduannya secara tertulis.
2. Pengaduan secara tertulis
a. Pengaduan wajib diselesaikan oleh Unit kerja Penerima Pengaduan/Unit Kerja Customer Care dalam
waktu maksimal 14 (empat belas) hari kerja sejak pengaduan diterima;
b. Apabila pengaduan belum dapat diselesaikan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja, maka
penerima pengaduan wajib menyampaikan informasi perpanjangan waktu kepada nasabah secara
tertulis;
c. Bank dapat memperpanjang jangka waktu penyelesaian pengaduan sampai dengan 20 (dua puluh) hari
kerja berikutnya (jika perlu).

266

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

Tabel Pengaduan Nasabah Tahun 2015 Berdasarkan SLA

Pengaduan Nasabah

semangat perubahan untuk menang

Mayoritas penyelesaian pengaduan nasabah dapat diselesaikan kurang dari 20 hari kerja.
Waktu Penyelesaian
930
4.026
22.783

450

17.827

selesai

proses

SLA Max 20 HK

SLA Max 40 HK

SLA > 20 HK

Waktu Penyelesaian :
Dibawah 20 HK 78,25%
20 HK - 40 HK 17,67%
Diatas 40 HK 4,08%

Pengaduan :
Total 23.233 pengaduan
Selesai 22.783 pengaduan (98,06%)
Proses 450 pengaduan (1,94%)

Pengaduan Nasabah Tahun 2015 Berdasarkan Kategori


a. Pengaduan nasabah memiliki 4 jenis kategori sebagai berikut:
Produk
Proses Transaksi dan Fasilitas
Layanan
Kejahatan Perbankan
b. Berikut 5 pengaduan nasabah tertinggi tahun 2015 berdasarkan kategori:
5 Pengaduan Terbanyak Kategori Produk
140
120
100
80

40

117

60

Tabungan-Saldo

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

Deposito Bagi Hasil

Tabungan Status Rekening

13

Tabungan - Biaya
administrasi tidak
sesuai

15

15

17

20
Tabungan - Rekening
terdebet tanpa
sepengetahuan
nasabah

267

Ikhtisar
Utama

Laporan
Manajemen

Profil
Perusahaan

Analisis dan Pembahasan


Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan

5 Pengaduan Terbanyak Kategori Proses Transaksi & Fasilitas


8000
7000
6000
5000
4000
3000

ATM Mandiri Tarik Tunai

ATM BSM - Tarik


Tunai

ATM BersamaTransfer

ATM BersamaTarik Tunai

1858

1922

2054

3135

1000

7269

2000

Debit MandiriPembayaran

5 Pengaduan Terbanyak Kategori Layanan

35
30
25
20
15

268

10

17

21

31

10

Kinerja FL Tidak
Memuaskan

Nasabah Kecewa
dengan Marketing

Kerja CS
Lamban

Sistem Lambat/
sering offline

Kantor Cabang sulit di


hubungi

PT Bank Syariah Mandiri

Laporan Tahunan 2015

Pengembangan Sumber
Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR)

Data
Perusahaan

Laporan Keuangan
Konsolidasi

semangat perubahan untuk menang

5 Pengaduan Terbanyak Kategori Kejahatan Perbankan

350
300
250
200
150

Kejahatan Oleh
Nasabah BSM

Kejahatan Oleh Non


Nasabah BSM

Suspect
Kejahatan
Phising

Suspect
Skimming ATM
BSM

22

50

138

327

100

Suspect
Skimming ATM
Mandiri

Pengembangan Penanganan Pengaduan Nasabah


Sistem pencatatan pengaduan nasabah melalui Complaint Handling Management System (CHMS)
terus dikembangkan menjadi user friendly dan data yang dihasilkan lebih akurat.

PT Bank Syariah Mandiri


Laporan Tahunan 2015

269

Anda mungkin juga menyukai