Anda di halaman 1dari 194

LAPORAN PelaksaNAAN

TATA kELOLA pERUSAHAAN YANG BAIK

bni syariah tahun buku 2018


Daftar Isi

84 Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi

87 Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan


Direksi
89 Hubungan Afiliasi antara Anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham
Utama dan/atau Pengendali
90 Keberagaman Komposisi
Dewan Komisaris dan Direksi
91 Rapat Dewan Komisaris dan Direksi

96 Komite Dibawah Dewan Komisaris

97 Komite Audit

102 Komite Pemantau Risiko


1 Daftar Isi 107 Komite Nominasi dan Remunerasi
2 Komitmen Penerapan Tata Kelola Perusahaan 114 Komite di Bawah Direksi
3 Governance Framework 115 Komite Kebijakan Risiko- Anti Fraud (KKF-AF)
5 Governance Structure 118 Komite Sumber Daya Manusia (Ksdm)
7 Governance Process 121 Komite Modal, Investasi dan Teknologi (Kmit)
11 Governance Outcome 124 Komite Asset, Liabilities, Management (Kalma)
13 Prinsip GCG 127 Sekretaris Perusahaan
15 Nilai-Nilai Perusahaan 134 Internal Audit
17 Roadmap Tata Kelola Perusahaan 142 Akuntan Publik/Audit Eksternal
19 Manfaat Penerapan GCG Bagi BNI Syariah 143 Manajemen Risiko
20 Fokus GCG Tahun 2018 & Rencana 2019 154 Sistem Pengendalian Intern
22 Asesmen Penerapan GCG 158 Fungsi Kepatuhan
28 Laporan Penilaian Sendiri 166 Penerapan Anti Pencucian Uang dan
(Self Assessment) Pelaksanaan Pencegahan Pendanaan Terorisme
Good Corporate Governance (GCG)
169 Akses Informasi dan Data Perusahaan
38 Pemegang Saham Pengendali dan Pemegang
Saham Utama 175 Perkara Hukum
39 Rapat Umum Pemegang Saham
184 Kode Etik
46 Dewan Pengawas Syariah
187 Whistleblowing System
58 Dewan Komisaris
188 Buy Back Shares dan Buy Back Obligation
68 Komisaris Independen

70 Direksi

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 1


KOMITMEN PENERAPAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN

Sebagai lembaga intermediasi yang menghimpun dana masyarakat berupa simpanan kemudian
menyalurkannya kembali dalam bentuk pembiayaan, menjadikan PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah)
sebagai bagian penting dari penggerak ekonomi masyarakat.

BNI Syariah sebagai Bank Umum yang kegiatan usahanya berlandaskan prinsip syariah memiliki
komitmen untuk senantiasa berhasanah dengan berusaha memberikan manfaat bagi banyak pihak
khususnya para stakeholders. Komitmen ini sudah tertanam sejak pertama kali BNI Syariah didirikan.

Penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG)
yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Profesional (Independensi), serta Kewajaran
dan Kesetaraan, merupakan salah satu upaya Perseroan dalam memberikan jaminan dipenuhinya
hak-hak stakeholders secara berkelanjutan.

2 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


GOVERNANCE FRAMEWORK

Komitmen BNI Syariah terhadap implementasi prinsip GCG dapat dilihat dari kesungguhan dalam melakukan penyempurnaan
struktur dan proses implementasi GCG secara berkelanjutan, dengan prinsip selalu ada ruang untuk perbaikan. BNI Syariah
meyakini bisnis yang dijalankan dengan kesempurnaan implementasi GCG (GCG Excellence) akan lebih memungkinkan
untuk tetap kokoh dan sustain dalam jangka panjang.

Tahun 2018, BNI Syariah menjalankan kegiatan perusahaan berlandaskan kepada kerangka implementasi GCG yang terdiri
dari 5 tahapan utama sebagai berikut:

1 2 3 4 5

Foundation: Update & GCG Sounding Process Assessment


Structure & Maintenance
Infrastructure

Kerangka Implementasi GCG

1
Membentuk Struktur Organisasi
dan Kebijakan yang menunjang
implementasi GCG.

2
Memperbaharui Struktur Organisasi
dan Kebijakan berdasarkan Regulasi
dan Benchmark.

3 Mensosialisasikan GCG dan Kebijakan GCG


Internal kepada seluruh insan BNI Syariah
agar tercipta awareness.

4
Melaksanakan setiap kegiatan usaha
mengacu kepada prinsip-prinsip serta
kebijakan internal GCG.

5
Menilai implementasi prinsip-prinsip GCG
di Perusahaan dengan self assessment dan
penilaian lembaga independen.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 3


Landasan Hukum & Kebijakan Penerapan GCG

Penerapan GCG di BNI Syariah memiliki landasan hukum dan kebijakan


yang meliputi undang-undang, peraturan dan pedoman berikut:
1. Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1998 tentang
perubahan atas Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang Perbankan.
3. Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
4. Peraturan Bank Indonesia No.11/33/ PBI/2009 tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah dan Surat Edaran Bank Indonesia No.12/13/ DPbS tanggal 30
April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
5. Penilaian penerapan GCG BNI Syariah sesuai Peraturan Otorisasi Jasa
Keuangan No.8/ POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
6. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 10/
SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah.
7. Pedoman GCG Perbankan Indonesia yang dikembangkan oleh Komite
Nasional Kebijakan Governance.
8. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Berbasis Governance
diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
tahun 2012.

4 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


GOVERNANCE STRUCTURE

Struktur GCG BNI Syariah adalah struktur organisasi BNI Syariah yang terdiri dari organ-organ
perusahaan yang berperan dalam implementasi GCG sebagai berikut:

Struktur GCG BNI Syariah


Komite Direksi
Tata Kelola Direktur
Terintegrasi BNI Kepatuhan &
Induk Resiko

Anggota dari BNI Syariah: Direksi


• Komisaris yang ditunjuk Dewan Pengawas
Dewan Komisaris Direktur Kepatuhan
Induk Syariah
• Ketua/Anggota DPS & Resiko
yang ditunjuk Induk

Komite Audit Sekretaris Perusahaan


Divisi Kesekretariatan & Komite Kebijakan &
Komunikasi Perusahaan Risiko

Divisi Internal Audit


Komite Pemantauan
Resiko Komite Sumber Daya
Manusia
Divisi Hukum

Komite Nominasi & Komite Modal,


Remunerasi Divisi Kepatuhan
Investasi & Teknologi

Divisi Manajemen Risiko &


Kebijakan Perusahaan
Komite Assets, Liability
Sekretaris Dewan
Management
Komisaris
Divisi Keuangan

Komite Produk
Divisi Perencanaan Strategis

Divisi Sumber Daya Insani

Divisi Teknologi Informasi

Policy and Governance Desk

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 5


Organ Utama Komite Tata Kelola Terintegrasi BNI Induk
•• Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) •• Komisaris BNI Syariah yang ditunjuk BNI
•• Dewan Komisaris •• Ketua/Anggota DPS yang ditunjuk BNI
•• Direksi
•• Dewan Pengawas Syariah Organ Pendukung
•• Sekretaris Perusahaan
Komite di Bawah Dewan Komisaris •• Divisi Kesekretariatan dan Komunikasi Perusahaan.
•• Komite Audit •• Divisi Internal Audit
•• Komite Pemantau Risiko •• Divisi Hukum
•• Komite Nominasi dan Remunerasi •• Divisi Kepatuhan
•• Divisi Manajemen Risiko dan Kebijakan Perusahaan
Komite di Bawah Direksi •• Divisi Keuangan
•• Komite Kebijakan dan Risiko •• Divisi Perencanaan Strategis
•• Komite Sumber Daya Manusia •• Divisi Sumber Daya Insani
•• Komite Modal, Investasi, & Teknologi •• Divisi Teknologi Informasi
•• Komite Assets, Liability Management •• Divisi Policy and Governance
•• Komite Produk

6 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


GOVERNANCE PROCESS

Agar penerapan prinsip GCG di lingkungan BNI Syariah Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan dan Direksi sekaligus petunjuk pelaksanaannya juga
perundang-undangan yang berlaku, BNI Syariah telah mengatur tentang hubungan Direksi dan Dewan
menerbitkan sejumlah kebijakan internal yang menjadi Komisaris serta prosedur pelaksanaan tugas komite-
landasan pelaksanaan fungsi dan peran dari masing-masing komite.
organ GCG.
3. Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Pengawas Syariah
Seluruh kebijakan internal BNI Syariah dikelola oleh Policy Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Pengawas Syariah
and Governance Desk (PGD), dan setiap kebijakan internal berdasarkan Surat Keputusan DPS No. BNISy/DPS/SK/
dapat diakses dengan mudah oleh pegawai melalui sistem XII/2014/001, tanggal 11 Desember 2014.
Electronic Corporate Guideline (ECG). Adapun kebijakan-
kebijakan yang dimiliki BNI Syariah antara lain: Dalam menjalankan usahanya, PT Bank BNI Syariah
berpegang teguh kepada prinsip syariah dan wajib
1. Pedoman GCG memiliki Dewan Pengawas Syariah. Dewan Pengawas
Pedoman Good Corporate Governance (GCG) Syariah menjalankan tugas memastikan prinsip prinsip
berdasarkan SKB No. KP/DIR/397 & KP/10/ DK/2010 syariah dijalankan oleh Perusahaan.
tanggal 21 Desember 2010 serta Petunjuk Pelaksanaan
Pedoman GCG No. PP/S02/002-00/2016 tanggal 26 4. Piagam-piagam Komite di Bawah Dewan Komisaris
Juli 2016. Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris telah
memiliki piagam Komite sebagai berikut:
BNI Syariah dalam rangka menjalankan penerapan GCG a. Piagam Komite Audit dilakukan pada tahun 2014
sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang dan telah ditetapkan dengan Keputusan Dewan
berlaku maka membentuk Pedoman GCG ini. Hal ini juga Komisaris nomor KEP/01/DK/2014 tanggal 10
dalam rangka melindungi kepentingan stakeholders dan September 2014.
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang- b. Piagam Pemantau Risiko yang diterbitkan melalui
undangan yang berlaku serta nilai-nilai atau etika yang dokumen KEP/08/ DK/2010 tanggal 5 Oktober 2010.
berlaku umum pada Industri perbankan syariah. c. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai
Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank
Pedoman ini mengatur 11 (sebelas) aspek GCG BNI Syariah tentang Penetapan Piagam Komite
sebagaimana standard peraturan OJK serta mengatur Nominasi dan Remunerasi No.KEP/01/DK/2015.
hal lainnya seperti prosedur pelaksanaan RUPS (Rapat
Umum Pemegang Saham) di BNI Syariah. 5. Kode Etik Perusahaan
Kode Etik Insan BNI Syariah berdasarkan surat
2. Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan keputusan cfm. kebijakan kode etik BNI Syariah No.
Direksi KP/054/Dir/R tanggal 08 Oktober 2018Untuk mendukung
Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi tercapainya visi BNI Syariah dan tata kelola perusahaan
berdasarkan SKB No. KP/ DIR/016 & KP/01/DK/2013 yang baik, manajemen BNI Syariah telah menyusun
serta Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Tata Tertib Kerja kode etik insan BNI Syariah yang merupakan tuntunan
Direksi dan Dewan Komisaris No. PP/ S02/003-00/2016 dan perilaku bagi Insan BNI Syariah yang islami dengan
tanggal 1 September 2016. berpedoman pada akhlakul kharimah (budi pekerti yang
mulia) sebagai tuntunan dalam melaksanakan tugas
Dalam rangka mengatur pedoman tata tertib kerja sehari-hari, bersikap dan berprilaku baik terhadap mitra
Direksi dan Dewan Komisaris serta untuk menegakkan kerja, mitra usaha dan pihak-pihak lainnya.
penerapan GCG maka dibentuk pedoman ini. Buku

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 7


Kode etik ini mengatur beberapa hal seperti:
1. Bertindak Profesional
2. Menjadi panutan dan saling mengingatkan
3. Menjaga hubungan baik (ukhuwah) antar insan BNI Syariah
4. Menjaga Kerahasiaan
5. Menjaga kemananaan dan lingkungan kerja
6. Komitmen terhadap lingkungan dan kepedulian sosial
7. Melakukan pencatatan data dan penyusunan laporan
8. Mencegah benturan kepentingan
9. Larangan memberi, menerima hadiah atau Cindera Mata (risywah)
10. Bertindak sebagai narasumber
11. Larangan menjadi anggota dan donatur Partai Politik (parpol)
12. Larangan penyalahgunaan wewenang jabatan
13. Larangan mengungkapkan informasi yang tidak benar
14. Menggunakan dan menjada set BNI Syariah
15. Penggunaan Corporate Identity
16. Adil
17. Menjalankan kegiatan usaha yang dapat memberikan kemaslahatan (maslahat) dan berlaku universal
18. Menjalankan kegiatan usaha dan aktivitas lainnya berdasarkan prinsip syariah, secara kaffah, dan istiqomah

6. Kebijakan Gratifikasi Internal Audit Charter PT Bank BNI Syariah adalah


Dalam kode etik BNI Syariah cfm. kebijakan kode etik dokumen tertulis yang memuat visi dan misi, tujuan dan
BNI Syariah No. KP/054/Dir/R tanggal 08 Oktober ruang lingkup kegiatan, struktur dan kedudukan, tugas
2018, point 9, sudah diatur terkait larangan melakukan dan tanggungjawab, wewenang, kode etik, pelaporan
penyuapan atau menerima dan/atau memberi imbalan dan dokumentasi, perlindungan hukum, larangan dan
dan cinderamata (Risywah). Insan BNI Syariah dilarang: sanksi kepada pemimpin dan pegawai Internal Audit
a. Menerima imbalan secara langsung maupun tidak Division PT Bank BNI Syariah.
langsung dalam bentuk apapaun dari pihak manapun
yang terkait dengan tugas dan tanggung jawab; 8. Kebijakan Umum Manajemen Risiko
b. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun Kebijakan Umum Manajemen Risiko berdasarkan
dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Surat Keputusan Direksi No.KP/059/DIR/R, tanggal 16
pribadi, golongan atau pihak lain; November 2016.
c. Memberikan, menjanjikan atau menawarkan secara
langsung atau tidak langsung hadiah dalam bentuk Tujuan implementasi Manajemen Risiko adalah untuk
apapun kepada pegawai negeri atau penyelenggara memelihara dan meningkatkan tingkat kesehatan
negara secara pribadi dengan tujuan agar instansi bank, menciptakan keunggulan kompetitif, memelihara
tersebut melakukan transaksi dengan BNI Syariah. pertumbuhan yang berkesinambungan, meningkatkan
Kecuali: kinerja Bank melalui pengelolaan risiko yang handal,
a. Penerimaan atau pemberian barang-barang promosi mengantisipasi dan meminimalkan kerugian finansial
seperti agenda, kalender maupun trofi dengan maupun non finansial yang akan dialami oleh Bank,
mencantumkan logo BNI Syariah; memenuhi persyaratan minimum regulator termasuk
b. Penerimaan jamuan dan/atau entertainment dari persyaratan kebutuhan modal minimum bank, dan
mitra dan nasabah jika acara tersebut terkait dengan meningkatkan kredibilitas dan reputasi Bank.
bisnis BNI Syariah serta dihadiri oleh mitra kerja dan
nasabah dengan biaya yang wajar. Dengan implementasi manajemen risiko, diharapkan
Sepanjang diperbolehkan atau tidak dilarang Bank dapat memberikan pelayanan yang baik, dapat
oleh ketentuan yang mengatur mengenai tindak menutup biaya bagi hasil dan biaya operasional sehingga
pidana korupsi. dapat memberikan hasil. Di samping hal tersebut Bank
harus dapat melakukan fungsi intermediasi keuangan
7. Internal Audit Charter dengan baik dalam kondisi perekonomian yang terjadi.
Internal Audit Charter berdasarkan Surat Keputusan
Direksi No. KP/002/DIR/R tanggal 2 Juni 2014 tentang 9. Kebijakan Program Penerapan APU-PPT
Internal Audit Charter PT Bank BNI Syariah. Kebijakan Program Penerapan Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme.

8 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


BNI Syariah sebagaimana Peraturan Bank Indonesia sebagai bagian dari strategi yang bersifat integral dalam
(PBI) No. 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program mengendalikan fraud.
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme bagi Bank Umum wajib berkontribusi dan 11. Pedoman Benturan Kepentingan
bekerjasama dalam rangka pencegahan pencuian uang Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Benturan Kepentingan
dan pemberantasan terorisme tersebut. Hal ini juga No. PP/S02/004-00/2016 tanggal 27 Desember 2016.
disebabkan oleh adanya dinamika nasional, regional
maupun global serta diikuti dengan perkembangan Kegiatan usaha Perusahaan tidak terlepas dari hubungan
produk aktivitas dan teknologi informasi Bank yang interaksi antar pemangku kepentingan maupun pihak-
semakin kompleks, sehingga berpotensi akan pihak lainnya yang mungkin menimbulkan potensi
meningkatkan peluang bagi para pelaku kejahatan untuk benturan kepentingan. Benturan Kepentingan dapat
menyalahgunakan fasiitas dan produk perbankan sebagai diidentifikasi sebagai situasi dimana terdapat konflik
sarana pencucian uang dan pendanaan terorisme, kepentingan insan BNI Syariah memanfaatkan
dengan modus operandi yang canggih. kedudukan dan wewenang yang dimilikinya (baik dengan
sengaja maupun tidak sengaja) dalam perusahaan untuk
10. Kebijakan Anti Fraud kepentingan pribadi, keluarga dan golongannya sehingga
Strategi Anti Fraud berdasarkan Surat Keputusan tugas yang diamanatkan tidak dapat dilaksanakan
Direksi No. KP/006/DIR/R tanggal 26 Oktober 2015; dengan obyektif dan berpotensi merugikan perusahaan.
dan berbagai kebijakan operasional bank sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Untuk mencegah terjadinya potensi kerugian perusahaan
kebutuhan perusahaan. tersebut, serta mengurangi potensi terjadinya fraud, dan
atau tindakan-tindakan KKN, maka dibentuk kebijakan
Pedoman ini dibentuk untuk mencegah terjadinya pedoman ini. Dalam pedoman ini diatur ruang lingkup
fraud yang menimbulkan kerugian financial maupun benturan kepentingan yang wajib dicegah, mekanisme
non financial bagi Bank, nasabah dan atau pihak lain. penanganan benturan kepentingan, serta kewajiban
Sistem atau strategi pengendalian internal yang baik internal pelaporan transaksi yang mengandung
akan efektif meminimalkan risiko fraud. Pedoman ini benturan kepentingan.
juga bertujuan untuk memberikan arahan bagi segenap
insan BNI Syariah dalam melakukan pengendalian 12. Kebijakan Lain yang dimiliki BNI Syariah
fraud melalui upaya-upaya yang tidak hanya ditujukan BNI Syariah memiliki kebijakan lainnya terkait seluruh
untuk pencegahan namun juga untuk mendeteksi dan aspek kegiatan usaha Bank, beberapa di antaranya:
melakukan investigasi serta memperbaiki system

No Nama Kebijakan Fungsi Kebijakan


1 Kebijakan Umum Pedoman Stategic Kebijakan yang mengatur terkait langkah strategis BNI Syariah tahun 2017-2021,
Vision No.KP/035/DIR/R tanggal 4 strategic positioning, alignment nilai-nilai BNI Syariah, dan sebagainya.
Agustus 2017.
2 Kebijakan Umum Pengelolaan Kebijakan yang ditujukan untuk menjadi pedoman bagi seluruh pihak
Organisasi No. KP/007/DIR/R, tanggal dalam pengembangan serta pengelolaan organisasi BNI Syariah kini dan di
14 Februari 2017 masa mendatang.
3 Petunjuk Pelaksanaan Whistleblowing Kebijakan pelaksanaan mekanisme WBS untuk memperkuat pengendalian/
System (WBS) No. PP/S03/005-00/201 pencegahan fraud dan mendorong pelaporan terhadap hal-hal yang dapat
tanggal 24 November 2017 menimbulkan kerugian finansial termasuk hal-hal yang dapat merusak reputasi
BNI Syariah dan dalam rangka menjaga serta melindungi asset/kepentingan
BNI Syariah.
4 Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Buku Pedoman Pengadaan Barang dan atau Jasa memuat petunjuk dalam
No. 14-00/2012 tanggal 31 Januari pengadaan barang dan atau jasa sesuai dengan kualitas dan spesifikasi teknis
2012 yang diperlukan dengan harga yang wajar.
5 Buku Pedoman Pegawai Operasional Buku Pedoman Pegawai Operasional Kepegawaian adalah Buku Pedoman yang
Kepegawaian No. 031-00/2015 mengatur mengenai hal-hal terkait kebijakan, pengelolaan administrasi dan
operasional kepegawaian PT Bank BNI Syariah.
6 Petunjuk Pelaksanaan Kebijakan Pedoman bagi Divsisi Corporate Secretary dan Komunikasi dalam menjalankan
Corporate Secretary and fungsinya antara lain investor relations, sponsorship, media relation, manajemen
Communication No. PP/S02/001- krisis, periklanan, event, digital media, strategi komunikasi pemasaran terpadu,
00/2015 tanggal 30 Des 2015 marketing collateral dan corporate identity.
7 Petunjuk Pelaksanaan Aktivitas Kerja Kebijakan ini terkait alur review dan rekomendasi risiko pembiayaan yang lebih
Risiko Bisnis No. PP/B01/001-00/2015, informatif sehingga dapat diaplikasikan di unit risiko pembiayaan.
tanggal 29 Desember 2015

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 9


No Nama Kebijakan Fungsi Kebijakan
8 Buku Pedoman Tata Kerja Penyelesaian Pedoman ini mengatur standar minimum mekanisme penyelesaian pengaduan
Pengaduan Nasabah No. 013-00/2011 nasabah yang wajib dilaksanakan.
tanggal 28 Desember 2011
9 Buku Pedoman Perusahaan Pedoman ini mengatur perlindungan konsumen meliputi layanan, informasi
Perlindungan Konsumen No. 029- produk, penanganan complain, perjanjian baku, serta keamanan dan kerahasiaan
00/2015 tanggal 10 Maret 2015 data. Perlindungan konsumen tidak saja ditujukan untuk nasabah individual saja,
melainkan juga untuk nasabah institusi.
10 Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Pedoman ini sebagai acuan standar bagi setiap unit kerja dalam menyusun
Pedoman Perusahaan No. PP/ pedoman perusahaan, pembakuan hirarki pedoman perusahaan beserta
S17/001/2017 tanggal 30 Oktober 2017 pemutunya, dasar pembakuan administrasi semua pedoman perusahaan, agar
pedoman perusahaan dapat menjadi dokumen yang mudah untuk dipahami,
dipedomani, dipelajari dan diimplementasikan.
11 Surat Edaran mengenai kebijakan Kebijakan ini untuk mengatur fasilitas yang diberikan kepada anggota Direksi
fasilitas yang diperoleh pengurus yang sudah diangkat melalui RUPS tetapi belum mendapatkan persetujuan OJK.
yang belum mendapat penegasan
OJK Cfm. SE/PGD/159/2018 tanggal 28
Desember 2018
12 Kebijakan Penugasan Pegawai dari Kebijakan ini untuk mengatur terkait penugasan pegawai dari BNI selaku
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Pemegang Saham Mayoritas dari BNI Syariah.
Tbk selaku Perusahaan Induk ke BNI
Syariah Cfm. PP/S04/011-00/2018
tanggal 20 Desember 2018
13 PP Penyelesaian Pengaduan Nasabah Kebijakan ini untuk meningkatkan kualitas pengaduan nasabah/konsumen.
No. PP/S14/001-01/2018 tanggal 18
September 2018
14 PP Syariah Call Center Layanan Kebijakan ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan Call Center Hasanah Card.
Hasanah Card No. PP/S14/002-00/2018
tanggal 30 November 2018
15 PP Kebijakan Sponsorship yang Kebijakan ini untuk mengatur analisa cost and benefit sponsorship di
memuat ketentuan analisa cost and BNI Syariah.
benefit sponsorship Cfm. PP/S02/006-
00/2018 tanggal 13 Desember 2018
16 PP Proses Kasus dan Perlakuan Kebijakan ini untuk mengatur prosedur proses kasus dan perlakuan atas
atas Karyawan yang terkena sanksi karyawan BNI Syariah yang terkena sanksi.
Cfm. PP/S02/009-00/2018 tanggal 28
Desember 2018
17 SE terkait tindak lanjut surat Dewan Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan tindak lanjut dari manajemen atas
Komisaris, Cfm No. SE/CCD/156/2018 setiap nasihat dan arahan Dewan Komisaris yang disampaikan melalui Surat
tanggal 11 Desember 2018 Dewan Komisaris.

10 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


GOVERNANCE OUTCOME

Efektivitas penerapan GCG tercermin dari governance 3. Total Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar 20,82%
outcome yang telah diperoleh. Perseroan dan para menjadi Rp35,50 triliun.
pemangku kepentingan telah mendapatkan manfaat dari 4. Rasio Dana murah (CASA) yang terdiri dari Giro dan
penerapan GCG dengan dicapainya kinerja keuangan Tabungan meningkat dari 51,59% menjadi 55,82%.
maupun operasional yang baik di tahun 2018 sebagai berikut. 5. Total ekuitas meningkat 11,42% menjadi Rp4,24 triliun.
6. Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio
Tahun 2018 BNI Syariah berhasil membukukan pertumbuhan (CAR) 19,31%. Pencapaian CAR tersebut masih di
laba bersih sebesar 35,67% dari Rp307 miliar di tahun 2017 atas persyaratan minimum yang ditentukan oleh Bank
menjadi Rp416 miliar pada tahun 2018. Indonesia yaitu sebesar 8,00%
7. Rasio NPF gross 2,93%
Adapun pokok-pokok laporan kinerja keuangan BNI Syariah 8. ROE 10,53%
2018 lainnya adalah sebagai berikut: 9. ROA 1,42%
1. Total Aset mengalami pertumbuhan sebesar 17,88% 10. FDR 79,62%
sehingga mencapai Rp41,05 triliun. 11. Nett Imbalan 7,16%
2. Pembiayaan yang diberikan naik sebesar 19,93% atau 12. BOPO 85,37%
mencapai Rp4,24 triliun. 13. Coverage 97,36%

Self Assessment GCG 2018

BNI Syariah melakukan Self Assessment (Penilaian Sendiri) Implementasi GCG di setiap kegiatan usaha sebagai bagian dari
penilaian tingkat kesehatan Bank yang dilaporkan kepada OJK setiap semester sebagaimana POJK Nomor 8/POJK.03/2014
Tanggal 11 Juni 2014 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Tahun 2018 BNI Syariah mendapatkan peringkat:


Periode Peringkat Definisi Peringkat
Semester 1 2 (BAIK) Manajemen BNI Syariah telah melakukan penerapan Good Corporate
Semester 2 2 (BAIK) Governance yang secara umum BAIK. Hal ini tercermin dari penerapan atas
prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang memadai. Apabila terdapat
kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance maka secara
umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan
tindakan normal oleh manajemen BNI Syariah

Penilaian GCG 2018 dengan Lembaga Independen

Guna memperoleh insight terkait dengan implementasi Dari keikutsertaan tersebut, pelaksanaan GCG BNI Syariah
GCG, BNI Syariah secara aktif berpartisipasi dalam acara berdasarkan penilaian tersebut mengalami peningkatan
Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang setiap tahunnya, dengan peroleh score CGPI dengan
diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Predikat Indonesia Trusted Company dengan perolehan
Governace (IICG). score di tahun 2018 sebesar 84,60 mengalami peningkatan
dibanding tahun sebelumnya sebesar 84,50.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 11


Rating Tingkat Kesehatan Bank

Implementasi GCG merupakan salah satu faktor dalam kondisi dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat
penilaian tingkat kesehatan bank secara umum. Hasil self faktor-faktor penilaian, antara lain profil Risiko, penerapan
assessment tahun 2018 terhadap tingkat kesehatan BNI Good Corporate Governance, rentabilitas, dan permodalan
Syariah adalah peringkat PK 2, mencerminkan kondisi yang secara umum baik. Apabila terdapat kelemahan maka
fisik yang secara umum sehat, sehingga dinilai mampu secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan.
menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan

Nilai Rating Sukuk dan Corporate

Keberhasilan penerapan prinsip GCG dalam kegiatan usaha panjang atas kontrak pendanaan syariah relatif dibanding
BNI Syariah tercermin dalam penilaian rating sukuk dan emiten Indonesia lainnya adalah sangat kuat.
rating corporate yang dilakukan oleh Pefindo, yaitu: 2. Rating Corporate BNI Syariah mendapat nilai id AA+
1. Rating Sukuk Mudharabah I Tahun 2015 PT Bank BNI (Double A Plus; Stable Outlook) untuk periode 1 Februari
Syariah senilai Rp500.000.000.000,- (Lima Ratus Miliar 2018 sampai dengan 1 Februari 2019. Nilai rating ini
Rupiah) untuk periode 1 Februari 2018 sampai dengan 1 menandakan BNI Syariah memiliki kemampuan yang
Februari 2019 mendapat nilai idAA+ (sy) (Double A Plus sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka
Syariah). Penilaian ini menunjukkan kemampuan BNI panjang relatif dibandingkan obligor Indonesia lainnya.
Syariah untuk memenuhi komitmen keuangan jangka

Penghargaan-penghargaan

Sejak pendiriannya di tahun 2010, BNI Syariah terus berupaya menyempurnakan dan menerapkan pratik Good Corporate
Governance (GCG) selaras dengan tuntutan regulasi dan best practice yang berlaku di bidang perbankan.

Usaha yang secara konsisten dilakukan BNI Syariah dalam menerapkan prinsip GCG telah mendapatkan pengakuan dari
pihak eksternal. Tahun 2018, BNI Syariah memperoleh sejumlah penghargaan di bidang GCG, antara lain :

The Best Sharia Bank Indonesia Trusted


Anugerah Syariah Republika 2018
Companies Award 2018
Kategori perusahaan terpercaya
Kategori Bank Buku 2
Majalah SWA

The Most Reliable Bank The Best in Financing Growth


Indonesia Banking School Islamic Bank (Asset >20T)

12 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


PRINSIP GCG

Implementasi GCG di BNI Syariah yaitu dengan menerapkan 5 (lima) prinsip GCG yang sudah
dikenal umum yaitu Transparansi, Akuntabilitas,Responsibilitas, Profesional (Independensi) serta
Kewajaran dan Kesetaraan, pada setiap aspek kegiatan usaha Bank. Selain itu BNI Syariah menilai
prinsip GCG sejalan dengan prinsip syariah. Adapun definisi terkait prinsip-prinsip GCG tersebut
adalah sebagai berikut:

Transparansi
Berdasarkan prinsip syariah yang ditegaskan dalam surat Al Baqarah/2:282 yang artinya “….Dan
transparankanlah (persaksikanlah) jika kalian saling bertransaksi…” dan berdasarkan hadits yang
menyatakan “…barang siapa melakukan ghisy (menyembunyikan informasi yang diperlukan dalam
transaksi) bukan termasuk umat kami”, maka semua transaksi harus dilakukan secara transparan.
Transparansi mengandung unsur pengungkapan (disclosure) dan penyediaan informasi yang
memadai dan mudah diakses oleh Pemangku Kepentingan. Transparansi diperlukan agar pelaku
bisnis syariah menjalankan bisnis secara obyektif dan sehat. Pelaku bisnis syariah harus mengambil
inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundangan,
tapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan yang sesuai dengan ketentuan syariah.

Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan asas penting dalam bisnis syariah sebagaimana tercermin dalam surat
Al Isra/17:84 yang artinya “Katakanlah setiap entitas bekerja sesuai dengan posisinya dan Tuhan
kalian yang lebih mengetahui siapa yang paling benar jalannya diantara kalian”. dan dalam Al
Isra ayat 36 yang artinya “…Dan janganlah kamu berbuat sesuatu tanpa pengetahuan atasnya,
sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban”.
Tanggungjawab atas perbuatan manusia dilakukan baik di dunia maupun di akhirat, yang semuanya
direkam dalam catatan yang akan dicermati nanti, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat
Al Isra/17:14 yang artinya “Bacalah kitabmu (laporan pertanggungjawabanmu). Cukuplah kamu
pada waktu itu mengevaluasi dirimusendiri.” Akuntabilitas mengandung unsur kejelasan fungsi
dalam organisasi dan cara mempertanggungjawabkannya. Pelaku bisnis syariah harus dapat
mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu bisnis syariah harus
dikelola secara benar, terukur, dan sesuai dengan kepentingan pelaku bisnis syariah dengan
tetap memperhitungkan Pemangku Kepentingan dan masyarakat pada umumnya. Akuntabilitas
merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

Pertanggungjawaban (Responsibilitas)
Dalam hubungannya dengan prinsip responsibiltas (pertanggungjawaban), pelaku bisnis syariah
harus mematuhi peraturan perundang undangan dan ketentuan bisnis syariah, serta melaksanakan
tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan, sebagaimana firman Nya dalam surat An
Nisa/4:59: yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah, kepada Rasul dan
kepada ulil amri diantara kamu…”. Dengan pertanggungjawaban ini maka entitas bisnis syariah
dapat terpelihara kesinambungannya dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai
pelaku bisnis yang baik (good corporate citizen).

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 13


Independensi / Profesional
Dalam hubungannya dengan prinsip independensi bisnis syariah harus dikelola secara independen
sehingga masing-masing pihak tidak boleh saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi
oleh pihak manapun. Independensi terkait dengan konsistensi atau sikap Istiqomah yaitu tetap
berpegang teguh pada kebenaran meskipun harus menghadapi risiko. Independensi merupakan
karakter manusia yang bijak (uul al bab) yang dalam Al Quran disebutkan sebanyak 16 kali, yang
diantaranya adalah “Mereka yang mampu menyerap informasi (mendengar perkataan) dan
mengambil keputusan (mengikuti) yang terbaik (sesuai dengan nuraninya tanpa tekanan pihak
manapun)” (Az Zumar /39:18).

Kewajaran dan Kesetaraan


Kewajaran dan kesetaraan mengandung unsur kesamaan perlakuan dan kesempatan. Allah
SWT berfirman dalam surat Al Maidah/5:8, yang artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman
hendaklah kamu menjadi orang yang selalu menegakkan kebenaran Allah, menjadi saksi dengan
adil. Janganlan sekali kali kebencianmu terhadap orang (golongan) lain, menyebabkan kamu
tidak berlaku adil. Berlaku adilah kamu karena adil itu lebih dekat kepada takwa dan bertakwalah
kepada Allah karena Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan”. Fairness atau kewajaran
merupakan salah satu manifestasi adil dalam dunia bisnis. Setiap keputusan bisnis, baik dalam
skala individu maupun lembaga, hendaklah dilakukan sesuai kewajaran dan kesetaraan sesuai
dengan apa yang biasa berlaku, dan tidak diputuskan berdasarkan suka atau tidak suka.

14 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


NILAI-NILAI PERUSAHAAN

BNI Syariah memiliki kebijakan internal berupa nilai-nilai 2. Transformasi


syariah yang sejalan dengan prinsip GCG antara lain QS. An-Nahl: 41: “Dan orang-orang yang berhijrah
sebagai berikut: karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan
memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia.
Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar
Nilai Amanah Jamaah kalau mereka mengetahui.”
3. Strategi Komunikasi
1. Amanah: Salah satu sifat wajib Rasulullah SAW yang QS. An-Nahl: 125: “Serulah (manusia) kepada jalan
secara harfiah berarti “dapat dipercaya”. Dalam budaya Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
kerja BNI Syariah, Amanah didefinisikan sebagai bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
“Menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
tanggung jawab untuk memperoleh hasil yang optimal”. yang tersesat di jalan-Nya dan Dialah yang lebih
2. Jamaah: Perilaku kebersamaan umat Islam dalam mengetahui orang-orang yang mendapatkan petunjuk.”
menjalankan sesuatu yang sifatnya ibadah dengan 4. Amnesty
mengutamakan kebersamaan dalam satu naungan QS. Hud: 114: “Dan dirikanlah sembahyang itu pada
kepemimpinan. Dalam budaya kerja BNI Syariah, Jamaah kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian
didefinisikan sebagai “Bersinergi dalam menjalankan permulaan daripada malam. Sesunggunya perbuatan-
tugas dan kewajiban” perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi
orang-orang yang ingat.”
Nilai Hasanah 5. Teladan
QS. Al-Ahzab: 21: “Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
1 6. Pelopor Kebaikan
SAPU JAGAT QS. An-Nisa : 85 “Barangsiapa yang memberikan
Al-Baqoroh: 201
syafa’at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian
(pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafa’at
5 2 yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa)
dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”
TELADAN TRANSFORMASI
Al-Ahzab: 21 An-Nahl: 41

4 3
STRATEGI
AMNESTY
KOMUNIKASI
Hud: 114
An-Nahl: 125

1. Sapu Jagat
QS. Al-Baqoroh: 201: “Dan di antara mereka ada orang
yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari
siksa neraka.”

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 15


Nilai Maqosyid Syariah 3. Hifzd Aql – Menjaga Akal
QS. Al-Maidah : 90

Artinya :
5 1 Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
Hifdz Maal Hifdz Diin (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
Menjaga Harta Menjaga Agama
mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

MAQOSHID 4. Hifzd Nasb – Menjaga Keturunan


SYARIAH QS. Al-Isra : 32
4 2
Hifdz Nasb Hifdz Nafs
Menjaga Keturunan Menjaga Jiwa Artinya :
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya
zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu
jalan yang buruk.
3
Hifdz Aqi 5. Hifdz Maal – Menjaga Harta
Menjaga Akal
QS. Al-Baqarah : 279

1. Hifdz Diin – Menjaga Agama Artinya:


QS. As Syura : 13 Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan
sisa riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-
Artinya : Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari
Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu
yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah
Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan ’Isa yaitu:
Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah
tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama
yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik
kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan
memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang
kembali (kepada-Nya).

2. Hifdz Nafs – Menjaga Jiwa


QS. Al-Maidah : 32

Artinya :
Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan
karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-
akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang
manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya.

16 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


ROADMAP TATA KELOLA
PERUSAHAAN

Demi menjaga kesinambungan penerapan prinsip GCG, manajemen BNI Syariah telah menetapkan
rencana jangka panjang implementasi GCG yaitu Roadmap GCG BNI Syariah.

Roadmap disusun untuk memberikan gambaran secara menyeluruh atas berbagai aspek tata kelola
perusahaan yang perlu ditingkatkan pada setiap tahap. Berikut adalah Roadmap GCG BNI Syariah:

2010 2012 - 2017 2018 - Ke Depan

Pembentukan struktur Perbaikan struktur, Perbaikan


dan infrastruktur BNI process dan outcome berkelanjutan
Syariah pertama kali. secara berkelanjutan. dan persiapan
unorganic strategy
BNI Syariah menjadi guna meningkatkan
Emiten di tahun laba perusahaan.
2015 s.d 2018 karena
penerbitan sukuk.

Implementasi Tata Kelola


Terintegrasi dengan
BNI Induk.

2010

Di awal pendirian BNI Syariah tahun 2010-2011, manajemen membangun Governance Structure
yang terdiri dari struktur organisasi dan kebijakan-kebijakan internal sesuai kebutuhan perusahaan
dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sebagaimana akta Anggaran Dasar BNI Syariah, organ utama BNI Syariah adalah Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Direksi, dan Dewan Komisaris. Untuk selanjutnya dibentuk organ-organ
dalam struktur organisasi berdasarkan kewajiban regulasi serta benchmark, yaitu Komite-komite di
bawah Dewan Komisaris serta Komite-Komite di bawah Direksi. Pembentukan struktur organisasi
juga dilengkapi dengan pembentukan kebijakan internal terkait tata tertib dan pedoman kerja
masing-masing organ dalam struktur organisasi.

Tahun 2011-2017

Dari tahun 2011-2018 manajemen melakukan penyempurnaan secara berkelanjutan terhadap


struktur, infrastruktur serta proses pelaksanaan GCG secara keseluruhan sehingga mewujudkan
hasil yang diharapkan. Contoh perbaikan yang dilakukan dari tahun 2011 – 2018 antara lain:
1. BNI Syariah telah memiliki Satuan Kerja Kepatuhan yang berfungsi sebagai 2nd line of
defence (ex ante) yaitu senantiasa memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan
prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
termasuk Prinsip Syariah serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 17


oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas tinggi untuk menjalankan fungsi APU & PPT pada
pengawas lain yang berwenang. cabang-cabang tersebut.
2. BNI Syariah memiliki Unit Anti Fraud yang senantiasa 10. Tahun 2016, BNI Syariah melaksanakan penilaian GCG
menjalankan strategi anti fraud antara lain dengan: secara eksternal (Corporate Governance Perception
a. Penanganan fraud dan pelaporan kejadian fraud Index/CGPI) melalui lembaga The Indonesian Institute
kepada otoritas yang berwenang secara rutin dan for Corporate Governance (IICG). Berdasarkan penilaian
tepat waktu; tersebut BNI Syariah berhasil mendapatkan CGPI Award
b. Penandatanganan pakta integritas oleh segenap untuk kategori Trusted Company.
Insan BNI Syariah; 11. BNI Syariah melakukan update kebijakan seperti
c. Pelaksanaan strategi pengendalian fraud melalui pedoman tata tertib kerja Direksi dan Dewan Komisaris,
program Monday Reminder (MORE), program serta pedoman Pelaksanaan GCG. Selain itu juga
Anti Fraud Sharing Session (AFSS), program Alert dilakukan penerbitan pedoman benturan kepentingan
System (PAS), program Buku Saku BNI Syariah yang diharapkan dapat menciptakan budaya anti
(BAS) serta Forum Anti Fraud (FAF); benturan kepentingan bagi pengurus dan pegawai BNI
d. Sosialisasi Whistle Blowing System (WBS) sebagai Syariah, serta mengurangi potensi terjadinya fraud.
sarana pelaporan penyimpangan/pelanggan 12. Tahun 2015-2016 BNI Syariah melakukan sinergi tata
yang bersifat rahasia dan memiliki mekanisme kelola terintegrasi dengan BNI Induk selaku Pemegang
perlindungan pelapor. Saham mayoritas melalui Komite Tata Kelola Terintegrasi
3. BNI Syariah memiliki Kode Etik Insan BNI Syariah yang BNI Induk.
merupakan tuntunan dan prilaku bagi segenap Insan BNI 13. Di awal tahun 2017, semua anggota Dewan Komisaris,
Syariah dalam melaksanakan tugas sehari-hari, bersikap dan Direksi serta seluruh pegawai BNI Syariah
dan berprilaku baik terhadap mitra kerja, mitra usaha menandatangani “Komitmen GCG”.
dan pihak-pihak lainnya. 14. Pembaharuan tampilan website dengan benchmark
4. BNI Syariah memiliki pedoman tata tertib kerja Dewan kepada BNI Induk.
Pengawas Syariah yang senantiasa diperbaharui dan 15. Program manajemen menyapa, dimana Direksi
disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan m e n g u n j u n g i s e t i a p c a b a n g - c a b a n g u n tu k
yang ada. menyampaikan visi, misi serta nilai perusahan sekaligus
5. BNI Syariah melakukan penyempurnaan terhadap untuk supervisi.
pedoman pelaksanaan program APU & PPT yang 16. Untuk menjaga kepatuhan perusahaan terhadap regulasi
ditujukan bagi cabang/unit/divisi. dengan lebih efektif, maka satuan kerja kepatuhan
6. BNI Syariah telah memiliki aturan mengenai larangan dinaikkan statusnya menjadi Divisi Kepatuhan.
menerima dan/atau memberi hadiah dalam rangka 17. Untuk lebih meningkatkan kualitas kebijakan internal
pelaksanaan GCG melalui Surat Edaran Direksi dan perusahaan serta kesadaran pegawai akan kebijakan
senantiasa mensosialisasikan larangan memberi dan/ internal, maka dibentuk satuan kerja tersendiri yang
atau menerima hadiah tersebut kepada segenap cabang/ mengelola kebijakan perusahaan yaitu Policy and
unit/divisi setiap tahunnya. Governance Desk (PGD).
7. Fine Tuning organisasi BNI Syariah yaitu dengan: 18. Usaha-usaha manajemen dalam GCG sounding kepada
a. Pembentukan unit/satuan/divisi yang berfungsi setiap pegawai juga terus dilakukan guna meningkatkan
sebagai Sekretaris Perusahaan untuk memastikan GCG awareness. Usaha ini dilakukan melalui berbagai
pemenuhan penerapan ketentuan GCG serta media seperti:
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai a. Surat Direksi kepada segenap pegawai, anggota
Sekretaris Perusahaan. Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas
b. Pemisahan antara Unit dana dengan unit yang Syariah salah satunya mengenai perihal anjuran
melaksanakan pembiayaan konsumtif yang untuk tidak menerima dan memberikan hadiah di
sebelumnya tergabung dalam satu unit guna masa lebaran;
terciptanya pengelolaan bisnis dan pengelolaan b. Sosialisasi ketentuan perundangundangan melalui
risiko yang lebih baik. sistem Compliance Information System (CIS);
8. Memiliki dan mensosialisasikan Compliance Information c. Sosialisasi kebijakan internal melalui sistem
System (CIS) yang berfungsi sebagai pusat data-data/ Electronic Corporate Guidelines (ECG).
dokumen terkait dengan organisasi, regulasi eksternal 19. BNI Syariah mendapatkan penambahan modal
dan internal yang dapat mendukung pemenuhan ditempatkan dan disetor sebesar 1 Triliun dari BNI Induk.
ketentuan internal dan eksternal tepat waktu.
9. Penentuan pejabat-pejabat di kantor cabang
BNI Syariah yang memiliki kompleksitas usaha

18 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


MANFAAT PENERAPAN
GCG BAGI BNI SYARIAH

Prinsip-prinsip umum Good Governance sejalan dengan 3. Membentuk citra yang baik bagi BNI Syariah sebagai
prinsip Syariah. Praktik pelaksanaan bisnis yang dicontohkan salah satu Bank Syariah di Indonesia. Dengan citra yang
oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wasallam, baik tentunya akan meningkatkan kepercayaan bagi
menggambarkan sifat dan perilaku beliau, sebagaimana nasabah, investor, dan mitra bisnis untuk mengikatkan
yang disepakati oleh semua ulama yaitu shidiq (benar), kerjasama dengan BNI Syariah. Selain itu secara tidak
fathonah (cerdas), amanah (dapat dipercaya) dan tabligh langsung BNI Syariah akan berkontribusi terhadap
(menyampaikan) atau disingkat ShiFAT. Dari keempat kemajuan perbankan syariah di Indonesia.
kesatuan ShiFAT nabi dan rasul dapat diturunkan asas Good 4. Melaksanakan bisnis secara islami yang mendorong:
Governance Bisnis Syariah yang sejalan dengan prinsip Good • Kesadaran dan komitmen untuk meningkatkan
Corporate Governance (GCG) yang berlaku umum dalam ket akwaan, manfaat, dan keberkahan
dunia usaha yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dalam berbisnis.
independensi serta kewajaran dan kesetaraan. • Pengambilan keputusan bisnis didasarkan pada
nilai akhlaq Islam dan kepatuhan terhadap
Penerapan GCG (prinsip transparansi, akuntabilitas, peraturan perundangan.
pertanggung jawaban, professional dan kewajaran) • Kesinambungan entitas bisnis syariah melalui
berdasarkan standard yang ditetapkan regulasi atau pengelolaan yang didasarkan pada praktik-
best practice secara konsisten dan dibarengi perbaikan praktik bisnis dengan karakter dan sifat-sifat
berkelanjutan, akan memberikan manfaat yang sangat besar Rasullulah SAW.
bagi BNI Syariah, yaitu: • Pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-
1. Perusahaan akan memiliki pondasi dan mekanisme tata masing organ kelembagaan dari entitas bisnis
kelola perusahaan yang kokoh yaitu dalam hal kecukupan syariah yang bersangkutan.
struktur dan infrastruktur tata kelola perusahaan yang • Ke s a d a r a n d a n t a n g g u n g j awa b s o s i a l
berkualitas sehingga dihasilkan proses tata kelola terhadap kemaslahatan ummat manusia dan
dan outcome yang memuaskan. Hal ini ditunjukkan kelestarian lingkungan.
melalui proses pengambilan keputusan yang lebih baik • O p t i m a l i s a s i n i l a i b i s n i s s ya r i a h b a g i
(transparan, obyektif dan mengikuti prosedur internal pemangku kepentingan.
juga peraturan perundangundangan), berkurangnya • Pengembangan ekonomi Islam secara kuantitas
potensi benturan kepentingan, fraud, dan tindakan KKN maupun kualitas serta kemanfaatan yang universal.
(Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), kegiatan operasional
yang berjalan efektif serta kinerja perusahaan yang
secara umum meningkat. Selain itu, penegakan prinsip-
prinsip GCG juga dalam rangka mewujudkan Bank
yang sustainable.
2. Meningkatnya nilai perusahaan (corporate value) yang
ditunjukkan dengan peningkatan kinerja keuangan
sehingga memberikan kepuasan kepada pemegang
saham. Kepercayaan pemegang saham yang tinggi
akan menghasilkan hubungan yang saling bersinergi dan
harmonis sehingga akan berpengaruh positif terhadap
perkembangan BNI Syariah ke depan.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 19


FOKUS GCG TAHUN 2018 &
RENCANA 2019

Fokus GCG Tahun 2018

Dalam tahap komitmen, BNI Syariah membentuk struktur dan infrastruktur yaitu kebijakan-kebijakan
serta organ-organ dalam struktur organisasi perusahaan yang mendukung implementasi prinsip-
prinsip GCG di perusahaan. Pembentukan struktur dan infrastruktur diikuti dengan pembaharuan
(updating) berdasarkan best practice dan peraturan perundang-undangan terbaru di bidang
perbankan syariah. Selanjutnya dilakukan GCG Sounding atas mekanisme GCG yang sudah
terbentuk kepada segenap pengurus dan pegawai BNI Syariah guna menghasilkan kesadaran
akan GCG (GCG Awareness). Pada akhirnya diharapkan terciptanya proses kegiatan usaha yang
mengacu pada prinsip-prinsip GCG sehingga menghasilkan hasil (outcome) berupa nilai dan kinerja
BNI syariah yang meningkat serta kepercayaan dari para pemangku kepentingan (Stakeholders).

Tahun 2018 BNI Syariah fokus memperbaiki kelemahan-kelemahan implementasi GCG berdasarkan
self assessment GCG, sehingga telah melakukan perbaikan-perbaikan antara lain:
1. Menerbitkan Kebijakan fasilitas yang diperoleh anggota Direksi yang sudah diangkat RUPS
namun belum mendapatkan persetujan OJK Cfm. SE/PGD/159/2018 tanggal 28 Desember 2018.
2. Menerbitkan Kebijakan terkait Pegawai-pegawai yang ditugaskan dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk selaku Perusahaan Induk ke BNI Syariah Cfm. PP/S04/011-00/2018
tanggal 20 Desember 2018.
3. Menerbitkan PP Syariah Call Center Layanan Hasanah Card No. PP/S14/002-00/2018 tanggal
30 November 2018 untuk meningkatkan kualitas pelayanan Call Center Hasanah Card.
4. Menerbitkan PP Kebijakan Sponsorship yang memuat ketentuan analisa cost and benefit
sponsorship Cfm. PP/S02/006-00/2018 tanggal 13 Desember 2018 untuk meningkatkan
kualitas analisa dan transparansi persetujuan sponsorship.
5. Menerbitkan PP Proses Kasus dan Perlakuan atas Karyawan yang terkena sanksi Cfm. PP/
S02/009-00/2018 tanggal 28 Desember 2018.
6. Menerbitkan SE terkait tindak lanjut surat Dewan Komisaris, Cfm No. SE/CCD/156/2018
tanggal 11 Desember 2018 untuk memastikan pendapat dan nasihat Dewan Komisaris yang
disampaikan melalui Surat Dewan Komisaris ditindaklanjuti oleh Manajemen.
7. Untuk memenuhi kebutuhan inovasi produk BNI Syariah yang berbasiskan teknologi digital,
maka dibentuk DGD.

20 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


BNI Syariah menyadari bahwa kesempurnaan implementasi GCG (GCG excellence) dalam kegiatan
usaha BNI Syariah harus didukung oleh GCG Awareness yaitu kesadaran dan pemahaman
manajemen dan seluruh pegawai akan GCG itu sendiri. Tahun 2018, manajemen menjalankan
program sosialisasi yang sudah dilakukan di tahun 2017, antara lain:
1. Penandatanganan komitmen kepatuhan terhadap prinsip-prinsip GCG oleh segenap manajemen
dan pegawai.
2. Agenda “Manajemen Menyapa” yaitu Direksi mengunjungi cabang-cabang di BNI Syariah
yang selain untuk melakukan pengawasan kepada cabang juga untuk menyampaikan visi
misi manajemen kepada pegawai di cabang.
3. Kampanye GCG khususnya terkait benturan kepentingan dan anjuran tidak menerima hadiah
di masa lebaran melalui media internal BNI Syariah secara berkala melalui e-mail blast, stiker,
sheco (email internal) kepada pegawai BNI Syariah di seluruh Indonesia.
4. Penyediaan Electronic Corporate Guidelines (ECG) di portal BNI Syariah sebagai aplikasi
internal bagi setiap pegawai untuk mengakses kebijakan-kebijakan internal perusahaan
termasuk kebijakan terkait GCG.
5. Penyediaan Compliance Information System (CIS) di portal BNI Syariah sebagai aplikasi
internal bagi setiap pegawai untuk mengakses peraturan-peraturan perundang-undangan
yang diterbitkan badan regulator serta untuk membaca compliance opinion yang dibuat
secara berkala oleh satuan kerja kepatuhan BNI Syariah.
6. Untuk menjaga kepatuhan perusahaan terhadap regulasi dengan lebih efektif, maka satuan
kerja kepatuhan dinaikkan statusnya menjadi Divisi Kepatuhan.
7. Untuk lebih meningkatkan kualitas kebijakan internal perusahaan serta kesadaran pegawai
akan kebijakan internal, maka dibentuk satuan kerja tersendiri yang mengelola kebijakan
perusahaan yaitu Policy and Governance Desk (PGD).

Rencana GCG Tahun 2019

Di tahun 2019, BNI Syariah kembali berencana melakukan perbaikan-perbaikan terkait struktur
dan implementasi GCG di BNI Syariah, antara lain:
1. Menyusun kebijakan pengendalian gratifikasi.
2. Memperbaharui Anggaran Dasar Perusahaan menyesuaikan dengan Peraturan Perundang-
undangan yang baru.
3. Memperbaharui Pedoman Tata Tertib Direksi dan Dewan Komisaris.
4. Menyusun petunjuk pelaksanaan pengaduan nasabah BNI Syariah
5. Memperbaharui Pedoman GCG.
6. Menyusun BPP Tata Persuratan Perusahaan.
7. Menyusun sistem reminder pelaporan kepada pihak eksternal dengan tujuan menekan
terjadinya keterlambatan pelaporan dan denda.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 21


ASESMEN PENERAPAN GCG

BNI Syariah secara berkala melakukan pengukuran 1. Semester 2 tahun 2017, periode yang berakhir pada 31
penerapan prinsip-prinsip GCG dalam operasional Desember 2017;
perusahaan sehari-hari. Pengukuran ini adalah untuk 2. Semester 1 tahun 2018, periode yang berakhir pada
memastikan adanya peningkatan kualitas penerapan GCG 30 Juni 2018;
secara berkesinambungan ke dalam proses bisnis. 3. Semester 2 tahun 2018, periode yang berakhir pada
31 Desember 2018.
Pada periode tahun 2018, BNI Syariah telah melaksanakan
self assessment GCG untuk yaitu:

Asesmen GCG Semester 2 tahun 2017

Waktu Pelaksanaan : Januari 2018


Pihak yang Melakukan Assessment : PT Bank BNI Syariah
Kriteria yang Digunakan : SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Ada pun hasil self assessment GCG semester 2 tahun 2017 adalah sebagai berikut :

KESIMPULAN: untuk menunjang pelaksanaan tugas dan


Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator tanggung jawab Dewan Komisaris BNI
penilaian tersebut di atas, disimpulkan bahwa: Syariah. Anggota Dewan Komisaris juga
1. Governance Structure mayoritas independen terhadap pemegang
a. Faktor-faktor positif aspek governance structure saham pengendali.
BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut: ii. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Dewan Komisaris Dari hasil self assessment terhadap kriteria
Dari hasil self assessment terhadap ini dapat disimpulkan anggota Direksi yang
governance structure pada kriteria ini efektif berjumlah tiga orang yaitu Bapak
dapat disimpulkan bahwa BNI Syariah telah Junaidi Hisom sebagai Direktur Operasional
memiliki seorang Komisaris Utama Non sekaligus menjabat sebagai Plt Direktur
Independen yaitu Bapak Fero Poerbonegoro, Utama (Cfm. Surat Penunjukan SP-02/
dan 2 (dua) orang Komisaris Independen KOM/2017 tanggal 23 Maret 2017), Ibu
yaitu Bapak Rizqullah dan Bapak Max R. Tribuana Tunggadewi sebagai Direktur
Niode, sehingga telah memenuhi komposisi Kepatuhan dan Risiko, serta Ibu Dhias
50% Komisaris Non Independen dan Widhiyati sebagai Direktur Bisnis.
50% Komisaris Independen. Anggota
Dewan Komisaris non efektif yaitu Anggota Direksi non efektif yaitu Bapak
Bapak Muhammad Syakir sedang dalam Abdullah Firman Wibowo sebagai Direktur
proses fit and proper test OJK. Anggota Utama sedang menjalani proses fit and
Dewan Komisaris BNI Syariah memiliki proper test di OJK.
latar belakang pengalaman, pendidikan,
pelatihan, serta integritas yang baik

22 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Anggota Direksi BNI Syariah memiliki Komposisi, kompetensi dan kriteria dari
latar belakang pengalaman, pendidikan, satuan kerja kepatuhan BNI Syariah telah
pelatihan, serta integritas yang baik memenuhi ketentuan yang berlaku.
untuk menunjang pelaksanaan tugas viii. Penerapan Fungsi Audit Intern
dan tanggung jawab Direksi BNI Syariah. Struktur organsisasi Audit Internal BNI
Anggota Direksi juga mayoritas independen Syariah telah sesuai dengan ketentuan
terhadap pemegang saham pengendali. yang berlaku. BNI Syariah juga telah
iii. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite memiliki Piagam Internal Audit, panduan
Komposisi, kompetensi dan kriteria dari internal audit, SDM Audit Internal yang
Komite Audit, Komite Remunerasi dan kompeten guna mendukung pelaksanaan
Nominasi dan Komite Pemantau Risiko tugas dan tanggung jawab dari satuan kerja
telah sesuai dengan ketentuan perundang- audit internal.
undangan yang berlaku. Ketua Komite Audit ix. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
serta Komite Nominasi & Remunerasi yaitu Penugasan audit kepada Akuntan Publik
Komisaris Independen Bapak Muhammad dan KAP telah memenuhi ketentuan
Syakir masih belum efektif menjabat yang berlaku.
dikarenakan masih menjalani fit and x. Batas Maksimum Penyaluran Dana
proper test OJK. Selama keadaan jabatan BNI Syariah telah memiliki kebijakan,
beluk efektif tersebut, kewenangan ketua sistem dan prosedur tertulis mengenai
Komite Audit dan Komite Nominasi dan penyediaan dana kepada pihak terkait dan
Remunerasi dimiliki oleh anggota yang penyediaan dana besar, berikut monitoring
berstatus Komisaris Independen lainnya dan penyelesaian masalahnya.
yang telah efektif. xi. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non
iv. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Keuangan
Dewan Pengawas Syariah BNI Syariah telah melaksanakan transparansi
Komposisi, kompetensi reputasi dan kondisi keuangan dan non keuangan sesuai
independensi DPS BNI Syariah telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
dengan ketentuan yang berlaku sehingga
DPS BNI Syariah dapat melaksanakan tugas BNI Syariah telah memiliki kebijakan dan
dan tanggungjawabnya dengan baik. prosedur mengenai tata cara pelaksanaan
v. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan transparansi kondisi keuangan dan non
Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana keuangan, yang dituangkan dalam :
Serta Pelayanan Jasa • Kebijakan Akuntansi dalam Laporan
S e c a r a u m u m B N I Sya r i a h t e l a h Keuangan yang direview oleh Direksi
melaksanakan kegiatan penghimpunan setiap tahun;
dana, penyaluran dana, dan pelayanan • Prosedur yang dituangkan dalam BPP
jasa sesuai dengan prinsip syariah dan : Jurnal Akuntansi Syariah, Stelsel
ketentuan yang berlaku. Hal tersebut Rekening Syariah dan Penjelasannya,
didukung dengan kompetensi DPS BNI Kebijakan Akuntansi Syariah, HB
Syariah yang memadai. Aktiva dan Pasiva Selain Aktiva
vi. Penanganan Benturan Kepentingan Produktif dan Tetap, Rekonsiliasi dan
BNI Syariah telah memiliki kebijakan- Kebijakan Pos Terbuka, Operasional dan
kebijakan yang bertujuan untuk mencegah Sentra Akuntansi.
terjadinya transaksi yang mengandung b. Faktor-faktor negatif aspek governance structure
benturan kepentingan. Di tahun 2016 BNI BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
Syariah menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Pe d o m a n Be n tu r a n Ke p e n t i n g a n Dewan Komisaris
No. PP/S02/004-00/2016 tanggal 27 Bapak Muhammad Syakir sebagai Komisaris
Desember 2016. Independen masih menjalani proses fit
vii. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank and proper test. Diharapkan dalam waktu
dekat seluruh anggota Dewan Komisaris
efektif menjabat.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 23


ii. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Pengangkatan/penggantian Direksi telah
Direksi sesuai dengan ketentuan perundang-
Bapak Abdullah Firman Wibowo sebagai undangan, pelaksanaan terhadap GCG
Direktur Utama yang diangkat pada RUPS telah dioptimalkan, temuan hasil audit telah
tanggal 23 Maret 2017 masih menjalani ditindaklanjuti berdasarkan rekomendasi
proses fit and proper test OJK sehingga pihak terkait, serta hal-hal lain terkait dengan
belum efektif menjabat. Namun hal governance process telah dipenuhi dan
tersebut tidak menganggu pelaksanaan memberikan hasil yang optimal.
tugas dan tanggung jawab Direksi secara iii. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
umum. Dewan Komisaris melalui Surat Komite
Penunjukkan No. SP-02/KOM/2017 tanggal Komite Audit, Komite Remunerasi dan
23 Maret 2017 telah menunjuk Bapak Nominasi dan Komite Pemantau Risiko
Junaidi Hisom sebagai Pejabat Sementara melaksanakan tugas dan fungsinya
posisi Direktur Utama. secara memadai.
iii. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite iv. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Komisaris Independen Bapak Muhammad Dewan Pengawas Syariah
Syakir yang mengetuai Komite Audit serta Pengangkatan/penggantian anggota DPS
Komite Nominasi dan Remunerasi masih BNI Syariah serta pelaksanaan tugas dan
menjalani proses fit and proper test di tanggung jawabnya telah berjalan dengan
OJK (belum efektif menjabat), namun baik, dimana DPS BNI Syariah telah diangkat
anggota komite lainnya yang berstatus dan melaksanakan tugas dan tanggung
Komisaris Independen dan telah efektif jawabnya sesuai dengan ketentuan
dapat menggantikan kewenangan Bapak yang berlaku.
Muhammad Syakir sampai dengan yang v. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan
bersangkutan efektif. Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana
2. Governance Process Serta Pelayanan Jasa
a. Faktor-faktor positif aspek governance process DPS BNI Syariah telah melakukan
BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut: pengawasan pada hal-hal yang terkait dengan
i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab pemenuhan Prinsip Syariah dalam kegiatan
Dewan Komisaris penghimpunan dana, penyaluran dana, serta
Dari hasil self assessment terhadap pelayanan jasa dengan melakukan diskusi
governance process dapat disimpulkan dan review terhadap rencana kebijakan serta
bahwa pengangkat an/penggantian menilai pelaksanannya dengan memberikan
anggota Dewan Komisaris, pelaksanaan opini syariah.
tugas dan tanggung jawab termasuk vi. Penanganan Benturan Kepentingan
tindakan pengawasan, evaluasi serta Selama Semester II tahun 2017, tidak terjadi
independensi dari Dewan Komisaris telah transaksi yang mengandung benturan
memadai. Pengangkatan anggota Dewan kepentingan yang melibatkan Direksi,
Komisaris sudah melalui proses nominasi Dewan Komisaris maupun DPS baik secara
di Komite Remunerasi dan Nominasi BNI langsung maupun tidak langsung.
Syariah. Selain itu, kondisi 1 (satu) anggota vii. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
Dewan Komisaris yang belum efektif, Penerapan fungsi kepatuhan BNI Syariah
tidak mengganggu pelaksanaan tugas telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
pengawasan Dewan Komisaris terhadap perundang-undangan. Tugas dan tanggung
perusahaan sehari-hari. jawab dari Direktur Kepatuhan serta satuan
ii. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab kerja kepatuhan telah dilaksanakan dengan
Direksi baik dan memadai.
Bahwa dengan belum efektifnya Bapak viii. Penerapan Fungsi Audit Intern
Abdullah Firman W ibowo sebagai Dengan terpenuhinya governance
Direktur Utama tidak mengganggu structure pada kriteria ini, BNI Syariah
jalannya proses pelaksanaan tugas dan telah menerapkan fungsi audit internal
tanggung jawab Direksi sehari-hari. secara efektif pada seluruh aspek dan

24 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


unsur kegiatan BNI Syariah. Audit Internal peningkatan kinerja BNI Syariah, baik secara
BNI Syariah telah melaksanakan tugas finansial maupun non finansial.
dan tanggung jawabnya sesuai dengan ii. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
ketentuan yang berlaku. Direksi
ix. Penerapan Fungsi Audit Ekstern Governance outcome pada kriteria ini adalah
Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan dengan telah dilaksanakannya tugas dan
Bank, BNI Syariah telah menunjuk Akuntan tanggung jawab Direksi secara optimal,
Publik dan KAP yang terdaftar di Otoritas maka efektivitas terhadap pelaksanaan tugas
Jasa Keuangan yang mampu bekerja secara dan tanggung jawab Direksi tersebut adalah
independen, memenuhi standar profesional memadai. Hal ini dibuktikan peningkatan
akuntan publik dan perjanjian kerja serta kinerja BNI Syariah, baik secara finansial
ruang lingkup audit yang ditetapkan serta maupun non finansial.
mampu berkomunikasi dengan otoritas
yang berwenang. Secara finansial, hal ini bisa dilihat dengan
x. Batas Maksimum Penyaluran Dana tercapainya kinerja keuangan perusahaan
Dengan terpenuhinya governance structure di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada kriteria ini, maka BNI Syariah telah yang masih mengalami perlambatan.
mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, Pencapaian kinerja keuangan BNI Syariah
sistem dan prosedur yang dimiliki terkait terhadap target RBB sampai dengan bulan
BMPD secara berkala, untuk disesuaikan Desember 2017 dapat dilihat pada tabel
dengan ketentuan dan perundang-undangan (unaudited) berikut:
yang berlaku, serta telah memastikan
penyediaan dana kepada pihak terkait dan Realisasi Des Target RBB
penyediaan dana dalam jumlah besar telah Keterangan
2017 Des 2017
sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Aset 34,83 T 32,61 T
xi. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Pembiayaan 23,57 T 23,78 T
Keuangan DPK 29,38 T 27,95 T
B N I Sya r i a h t e l a h m e l a k s a n a k a n L/R (EAT) 306 M 325 M
transparansi kondisi keuangan dan non Rasio-rasio :
keuangan sesuai dengan ketentuan
ROA 1,31% 1,44%
perundang-undangan yang berlaku melalui
ROE 11,40% 12,41%
penyampaian laporan keuangan dan non
BOPO 88,37% 86,08%
keuangan kepada pihak terkait tepat waktu
FDR 80,13% 82,06%
serta telah mentransparansikan informasi
CAR 19,84% 18,93%
produk sesuai ketentuan yang berlaku
kepada Nasabah dan pihak lainnya.
b. Faktor-faktor negatif aspek governance process Dari sisi non-finansial, BNI Syariah juga
BNI Syariah telah merealisasikan sejumlah aktivitas
Tidak terdapat faktor negatif pada aspek sampai dengan Desember 2017 sebagai
governance process BNI Syariah tindaklanjut atas rencana/target pada RBB
BNI Syariah 2017-2019. Antara lain, terkait
3. Governance Outcome produk/ aktivitas baru, BNI Syariah telah
a. Faktor-faktor positif aspek governance outcome melaunching 7 produk/aktivitas baru yaitu
BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut: Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah
i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab (MMQ) Produktif iB Hasanah, Tabungan BNI
Dewan Komisaris Dollar iB Hasanah (wadiah),Tabungan BNI
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Tunas iB Hasanah (mudharabah), Tabungan
Dewan Komisaris telah dilakukan secara BNI Bisnis iB Hasanah Non-Perorangan
optimal dan memenuhi ketentuan (wadiah), Transaksi Lindung Nilai Syariah,
perundang-undangan, salah satunya adalah Hasanah Virtual Account, dan Bancassurance
pengawasan dan evaluasi yang dilakukan Model Bisnis Referensi. Kemudian terkait
oleh Dewan Komisaris menghasilkan jaringan, BNI Syariah telah membuka 3

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 25


Kantor Wilayah, 1 KCP, 21 Payment Point, telah memenuhi ketentuan independensi
48 SCO, dan merelokasi sejumlah outlet ke dan obyektivitas pelaksanaan audit.
tempat yang lebih strategis. ix. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
Auditor bertindak obyektif dalam melakukan
BNI Syariah juga terus mengoptimalkan audit. Hasil audit dan management letter
berbagai program sinergi dengan BNI Induk. telah menggambarkan permasalahan BNI
Syariah yang signifikan dan disampaikan
iii. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite secara tepat waktu kepada OJK oleh KAP
Pelaksanaan tugas dan t anggung yang ditunjuk.
jawab Komite telah memberikan hasil x. Batas Maksimum Penyaluran Dana
yang memuaskan. BNI Syariah telah menyampaikan secara
iv. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab berkala laporan tentang BMPD kepada
Dewan Pengawas Syariah Otoritas Jasa Keuangan secara tepat
Komposisi, kompetensi, dan kriteria DPS waktu. Penerapan penyediaan dana oleh
BNI Syariah yang memadai, maka tugas BNI Syariah kepada pihak terkait dan/atau
dan tanggung jawab sebagai DPS BNI penyediaan dana besar telah memenuhi
Syariah dapat dilaksankan dengan ketentuan ketentuan yang berlaku tentang BMPD
yang berlaku. dan memperhatikan prinsip kehati-hatian
v. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan maupun perundang-undangan yang
Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana berlaku serta memperhatikan kemampuan
Serta Pelayanan Jasa permodalan dan penyebaran/ diversifikasi
Kegiatan penghimpunan dana, penyaluran portofolio penyediaan dana.
dana, serta pelayanan jasa BNI Syariah xi. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non
telah memiliki SOP yang sesuai dengan Keuangan
prinsip syariah. BNI Syariah telah menyampaikan Laporan
vi. Penanganan Benturan Kepentingan Tahunan, laporan pelaksanaan GCG
Dengan terpenuhinya governance structure kepada pihak terkait secara tepat waktu
dan governance process pada kriteria ini, sebagaimana ditentukan oleh Undang-
maka BNI Syariah tidak mengalami benturan Undang dan telah menerapkan transparansi
kepentingan yang dapat mengurangi aset informasi mengenai produk dan penggunaan
BNI Syariah atau mengurangi keuntungan data pribadi nasabah.
BNI Syariah telah diungkapkan dalam b. Faktor-faktor negatif aspek governance process
setiap keputusan dan telah terdokumentasi BNI Syariah
dengan baik. Operasional BNI Syariah bebas i. Penerapan Fungsi Kepatuhan
dari intervensi Pemegang Saham/ pihak Berdasarkan data yang terdapat pada
terkait/ pihak lainnya. laporan penerapan fungsi kepatuhan pada
vii. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank Semester II tahun 2017 disimpulkan bahwa
Dengan terpenuhinya governance structure terdapat pelanggaran yang menimbulkan
dan governance process pada kriteria denda bagi BNI Syariah yaitu sebesar
ini, maka penerapan terhadap fungsi Rp809.210.000,-. Nilai denda tersebut
kepatuhan BNI Syariah memberikan hasil meningkat jika dibandingkan dengan nilai
yang memadai salah satunya adalah dengan denda pada periode Semester II tahun 2016
adanya penurunan tingkat pelanggaran sebesar Rp555.000,-
terhadap ketentuan yang berlaku.
viii. Penerapan Fungsi Audit Intern Peningkatan nominal denda tersebut terjadi bukan
Dengan terpenuhinya governance structure karena kesengajaan namun karena kelalaian dari petugas
dan governance process pada kriteria yang melakukan pelaporan.
ini, maka telah terpenuhinya tugas dan
tanggung jawab dari Audit Internal BNI
Syariah secara memadai. Audit Internal
BNI Syariah dalam melaksanakan auditnya

26 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Berdasarkan hasil self assessment 2017, terdapat sejumlah rekomendasi untuk peningkatan kualitas penerapan GCG.

Rekomendasi Tindak Lanjut di Tahun 2018


Memenuhi syarat persetujuan OJK bagi Komisaris Pengangkatan Bapak Muhammad Syakir sebagai Komisaris Independen
Independen yang belum disetujui yaitu Bapak dibatalkan pada pelaksanaan RUPS Tahunan tanggal 27 April 2018.
Muhammad Syakir.
Memenuhi syarat persetujuan OJK bagi Direktur Pengangkatan Abdullah Firman Wibowo sebagai Direktur Utama telah
Utama yang belum disetujui yaitu Bapak Abdullah disetujui oleh OJK Cfm. Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK No.
Firman Wibowo. KEP-41/D.03/2018 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr.
Abdullah Firman Wibowo selaku Calon Direktur Utama.
Membentuk kebijakan terkait pemberian fasilitas Menerbitkan kebijakan dimaksud Cfm. SE/PGD/159/2018 tanggal 28
bagi anggota Direksi yang belum mendapatkan Desember 2018
persetujuan OJK.
Membentuk Kebijakan terkait pegawai-pegawai yang Menerbitkan kebijakan dimaksud Cfm. PP/S04/011-00/2018 tanggal 20
ditugaskan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Desember 2018.
Tbk selaku Perusahaan Induk ke BNI Syariah.
Membentuk kebijakan untuk meningkatkan proses Menerbitkan PP Penyelesaian Pengaduan Nasabah No. PP/S14/001-01/2018
pengaduan nasabah atau konsumen agar lebih baik tanggal 18 September 2018. Selain itu Manajemen melalui Divisi Jaringan
dan terdokumentasi. melakukan sosialisasi kepada segenap Divisi dan Cabang terkait kewajiban
penginputan complain ke Handling Complain System (HCS).
Membentuk kebijakan terkait analisa cost and Menerbitkan PP analisa cost and benefit perijinan jaringan, Cfm. NI No.
benefit sponsorship. NSD/NI/1/007/2018 tanggal 27 November 2018.
Membentuk kebijakan untuk memastikan pendapat Menerbitkan SE terkait tindak lanjut surat Dewan Komisaris, Cfm No. SE/
dan nasihat Dewan Komisaris yang disampaikan CCD/156/2018 tanggal 11 Desember 2018
melalui Surat Dewan Komisaris ditindaklanjuti
oleh Manajemen.

Asesmen GCG Semester 2 Tahun 2018

BNI Syariah setiap semester melakukan penilaian sendiri Governance maka secara umum kelemahan tersebut kurang
pelaksanaan GCG di perusahaan sebagai salah satu faktor signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal
laporan penilaian tingkat kesehatan Bank yang wajib oleh manajemen BNI Syariah.”
disampaikan kepada OJK.
Secara rinci pemenuhan 11 Aspek Pelaksanaan GCG di BNI
Pada semester 2 tahun 2018 berdasarkan penilaian sendiri Syariah berdasarkan Penilaian Sendiri (Self Assessment)
tersebut, BNI Syariah mendapatkan peringkat 2, yaitu semester 2 tahun 2018 adalah sebagai berikut:
“Manajemen BNI Syariah telah melakukan penerapan
Good Corporate Governance yang secara umum BAIK.
Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good
Corporate Governance yang memadai. Apabila terdapat
kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 27


LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF
ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD
CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

Tahun 2018, BNI Syariah telah melaksanakan Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance sesuai yang
ditetapkan dalam SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah. Penilaian dilakukan setiap akhir semester tahun berjalan.

Adapun hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance di BNI Syariah tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Semester I
Nama Bank : PT Bank BNI Syariah
Posisi : Semester I Tahun 2018

Peringkat Definisi Peringkat


Individual 2 “Manajemen BNI Syariah telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara
umum BAIK. Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance
yang memadai. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate
Governance maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan
dengan tindakan normal oleh manajemen BNI Syariah”.

Semester II
Nama Bank : PT Bank BNI Syariah
Posisi : Semester II Tahun 2018
Peringkat Definisi Peringkat
Individual 2 “Manajemen BNI Syariah telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara
umum BAIK. Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance
yang memadai. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate
Governance maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan
dengan tindakan normal oleh manajemen BNI Syariah”.

Berdasarkan hasil Self Assesment terhadap 11 (sebelas) Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan ketentuan
Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG untuk periode perundang-undangan lainnya).
tanggal 31 Desember 2018, berikut kami sampaikan c. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang
kesimpulan sbb: memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan dan hubungan keluarga dengan
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/
Komisaris atau Pemegang Saham Pengendali.
a. Struktur Dewan Komisaris telah sesuai dengan d. Dewan Komisaris telah memiliki Buku Pedoman
peraturan yang berlaku dimana paling kurang Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris sesuai dengan
50% (lima puluh persen) Dewan Komisaris ketentuan perundang - undangan yang berlaku
merupakan Komisaris Independen. serta best practice pelaksanaan GCG.
b. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada e. Dewan Komisaris telah dan terus berupaya
yang melanggar ketentuan rangkap jabatan memastikan terselenggaranya pelaksanaan
sebagaimana ditentukan dalam Peraturan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan
yang dikeluarkan oleh Regulator, (dhi. Otoritas usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi antara lain melalui forum rapat Dewan

28 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Komisaris atau rapat Dewan komisaris bersama pengurus yang belum mendapat penegasan
Direksi atau Direktur Sektor secara rutin rata- OJK Cfm. SE/PGD/159/2018 tanggal 28
rata setiap minggu untuk memastikan kegiatan Desember 2018.
operasional telah berjalan dengan baik dan h. BNI Syariah telah menerbitkan Kebijakan
sesuai prinsip-prinsip GCG. Seluruh hasil rapat Penugasan Pegawai dari PT Bank Negara
tersebut dituangkan dalam notulen rapat dan Indonesia (Persero) Tbk selaku Perusahaan Induk
terdokumentasi dengan baik. ke BNI Syariah Cfm. PP/S04/011-00/2018 tanggal
f. D e w a n Komisaris telah 20 Desember 2018.
mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada pemegang saham dan telah 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
diterima oleh pemegang saham dalam RUPS a. Bank telah memiliki Komite Audit, Komite
Tahunan Tahun Buku 2017. Pemantau Risiko dan Komite Nominasi &
g. BNI Syariah telah menerbitkan SE terkait tindak Remunerasi dengan struktur dan independensi
lanjut surat Dewan Komisaris, Cfm No. SE/ keanggotaan sesuai dengan ketentuan yang
CCD/156/2018 tanggal 11 Desember 2018. berlaku. Komite telah memiliki Piagam/Charter
sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan tanggung jawabnya.
a. Struktur Direksi sudah sesuai dengan ukuran b. Seluruh Komite menjalankan tugasnya secara
dan kompleksitas usaha Bank serta telah independen dan efektif melalui pertemuan yang
memenuhi ketentuan yang berlaku dimana dilakukan secara rutin melibatkan / mengundang
jumlah Direksi sebanyak 4 (empat) Direktur yang divisi-divisi atau unit-unit terkait agar mendapat
telah efektif dan 1 (satu) Direktur yang belum masukan secara komprehensif dan terperinci
efektif (masih menjalani proses fit and proper mengenai permasalahan dan kondisi dalam
test OJK) serta dalam melaksanakan tugas kegiatan operasional.
dan tanggungjawabnya. Direksi mempunyai c. Komite telah melaksanakan fungsinya sesuai
integritas, kompetensi dan pengetahuan yang ketentuan yang berlaku dengan menyampaikan
sangat memadai. laporan secara rutin atau rekomendasi sesuai
b. Seluruh anggota Direksi tidak ada yang tugasnya kepada Dewan Komisaris.
melanggar ketentuan rangkap jabatan
sebagaimana ditentukan dalam Peraturan 4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
yang dikeluarkan oleh Regulator, (dhi. Otoritas Pengawas Syariah
Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan ketentuan a. Komposisi, kompetensi reput asi dan
perundang-undangan lainnya). independensi DPS BNI Syariah telah sesuai
c. Seluruh anggota Direksi tidak ada yang memiliki dengan ketentuan yang berlaku sehingga DPS
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan BNI Syariah dapat melaksanakan tugas dan
dan hubungan keluarga dengan sesama anggota tanggungjawabnya dengan baik.
Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Pemegang b. Pengangkatan/penggantian anggota DPS BNI
Saham Pengendali. Syariah serta pelaksanaan tugas dan tanggung
d. Direksi telah memiliki Buku Pedoman Tata jawabnya telah berjalan dengan baik sesuai
Tertib Kerja Direksi sesuai dengan ketentuan dengan prinsip GCG dan ketentuan yang berlaku.
perundang - undangan yang berlaku serta best c. Anggota DPS BNI Syariah telah menyediakan
practice pelaksanaan GCG. waktu yang cukup serta dapat hadir sewaktu-
e. Direksi telah menetapkan kebijakan dan waktu apabila diperlukan untuk melaksanakan
keputusan strategis melalui Rapat Direksi secara tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.
efektif dan efisien dan setiap keputusan Rapat Keikutsertaan Ketua DPS Bapak Ma’ruf Amin
Direksi dituangkan dalam Notulen Rapat Direksi. pada Pemilihan Umum 2019 sebagai Calon
f. Direksi telah mempertanggungjawabkan Wakil Presiden tidak mengganggu pelaksanaan
pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham tugas sebagai Ketua DPS dengan berkomitmen
dan telah diterima oleh pemegang saham dalam akan melaksanakan tugasnya dengan baik dan
RUPS Tahunan Tahun Buku 2017. melakukan komunikasi secara tatap muka
g. BNI Syariah telah menerbitkan Surat Edaran maupun sarana elektronik. Selama tahun 2018,
mengenai kebijakan fasilitas yang diperoleh

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 29


penerbitan opini DPS sesuai dengan jadwal c. Guna memastikan setiap Pedoman Perusahaan
batas waktu yang diharapkan. dan produk yang diluncurkan oleh bank telah
sesuai dengan ketentuan perundangan yang
5. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan berlaku maka setiap Peraturan Perusahaan
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta yang diterbitkan terlebih dahulu dilakukan
pelayanan jasa Uji Kepatuhan.
a. Secara umum BNI Syariah telah melaksanakan d. Bank telah menyampaikan laporan pokok
kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan
dan pelayanan jasa sesuai dengan prinsip syariah Fungsi Kepatuhan dan laporan khusus kepada
dan ketentuan yang berlaku. Hal tersebut Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan/
didukung dengan kompetensi DPS BNI Syariah atau pihak terkait secara tepat waktu. Cakupan
yang memadai. laporan pelaksanaan tugas Direktur yang
b. Proses pengembangan produk dan pelaksanaan membawahkan Fungsi Kepatuhan telah sesuai
kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana dengan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas
dan layanan Bank telah sesuai dengan fatwa Jasa Keuangan.
DSN-MUI dan opini DPS.
c. Kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, 8. Penerapan fungsi audit intern
serta pelayanan jasa BNI Syariah telah memiliki a. Kecukupan aspek Governance Struktur terkait
SOP yang sesuai dengan prinsip syariah. penerapan fungsi audit intern telah memadai,
6. Penanganan benturan kepentingan tercermin:
a. BNI Syariah telah memiliki kebijakan-kebijakan i. BNI Syariah telah memiliki Satuan Kerja
yang bertujuan untuk mencegah terjadinya Audit Intern (dhi. Internal Audit Division
transaksi yang mengandung benturan atau IAD) yang bertanggung jawab
kepentingan, antara lain Petunjuk Pelaksanaan secara langsung kepada Direktur Utama
Pedoman Benturan Kepentingan, Kode Etik, dan dan dapat melakukan komunikasi secara
Whistle Blowing System. langsung dengan Dewan Komisaris dan atau
b. Selama tahun 2018, tidak terjadi transaksi Komite Audit.
yang mengandung benturan kepentingan ii. BNI Syariah juga telah menyusun Piagam
yang melibatkan Direksi, Dewan Komisaris Audit Intern, Pedoman Perusahaan terkait
maupun DPS baik secara langsung maupun dengan Audit Intern, Struktur Organisasi
tidak langsung. SKAI beserta tugas pokok dan fungsinya.
c. Kebijakan intern mengenai benturan kepentingan iii. Pemenuhan dan peningkatan kualitas
yang diterapkan Bank dapat menghindarkan sumber daya manusia SKAI terus dilakukan
terjadinya benturan kepentingan sehingga tidak dengan berkoordinasi dengan Divisi Sumber
merugikan atau mengurangi keuntungan Bank. Daya Insani (HCD).
b. Efektivitas proses pelaksanaan GCG terkait
7. Penerapan fungsi kepatuhan penerapan fungsi audit intern telah memadai,
a. Direktur Kepatuhan telah memenuhi tercermin:
persyaratan independensi dan tidak merangkap i. Direksi bersama IAD berupaya menjamin
jabatan sebagai Direktur Utama serta tidak terselenggaranya pengendalian intern
membawahi fungsi bisnis dan operasional, dalam setiap tingkatan manajemen melalui
treasury, keuangan dan akuntansi, logistik dan pelaksanaan pemeriksaan dan secara aktif
pengadaan barang/jasa, maupun audit intern. mendorong penyelesaian tindak lanjut hasil
Satuan kerja kepatuhan dalam hal ini Divisi pemeriksaan SKAI.
Kepatuhan independen terhadap satuan kerja Temuan Audit 2018 Jumlah
operasional dan bertanggung jawab langsung Temuan Awal 3240
kepada Direktur Kepatuhan.
Selesai 2829
b. Direktur Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan
Dalam Proses 411
telah melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sesuai ketentuan yang berlaku serta
melaksanakan tugas-tugas lainnya terkait ii. Temuan IAD dalam Laporan Hasil Audit
fungsi kepatuhan. telah mendapat disposisi dan arahan Direksi

30 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


serta tindak lanjutnya dimonitor oleh IAD 11. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non
dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Keuangan BUS, Laporan Pelaksanaan GCG serta
iii. S K A I t e l a h m e l a k s a n a k a n f u n g s i Pelaporan Internal
pengawasan secara independen, dengan a. Sistem Pelaporan Internal Bank mampu
cakupan tugas yang memadai dan sesuai menyediakan data dan informasi dengan tepat
dengan rencana pelaksanaan maupun waktu, akurat, lengkap dan handal serta efektif
pemantauan hasil audit. untuk pengambilan keputusan manajemen,
c. Kualitas outcome atas penerapan fungsi audit didukung oleh Sistem Teknologi Informasi
intern telah memadai dan memenuhi harapan Bank terkait pemeliharaan asset dan informasi
stakeholders (dhi. Komisaris), tercermin yang memadai.
dalam laporan yang disampaikan oleh IAD b. Bank secara transparan menyampaikan
kepada Dewan Komisaris melalui Komite informasi keuangan dan non-keuangan kepada
Audit secara berkala, yaitu realisasi rencana publik melalui website www.bnisyariah.co.id dan
audit; rekomendasi dan temuan signifikan; media yang memadai sehingga dapat dengan
serta penyelesaian tindak lanjut hasil audit dan mudah diakses oleh segenap stakeholders.
disposisi Direksi. Informasi berupa laporan keuangan dan non
keuangan juga telah dilaporkan kepada regulator
9. Penerapan fungsi audit ekstern dan stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku.
a. Pelaksanaan audit oleh KAP berjalan efektif dan c. Untuk meningkatkan penanganan pengaduan
telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Nasabah, Divisi Jaringan melakukan sosialisasi
b. Penunjukan Akuntan Publik/KAP telah sesuai kepada segenap Divisi dan Cabang terkait
dengan persyaratan minimum yang ditetapkan penginputan complain ke Handling Complain
dalam ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan System (HCS), selain itu juga diterbitkan PP
audit oleh Akuntan Publik/KAP independen. Penyelesaian Pengaduan Nasabah No. PP/
c. Kualitas dan cakupan hasil audit Akuntan S14/001-01/2018 tanggal 18 September 2018.
Publik/KAP sudah sesuai dengan ketentuan d. BNI Syariah telah menerbitkan PP Syariah Call
yang berlaku. Center Layanan Hasanah Card No. PP/S14/002-
00/2018 tanggal 30 November 2018.
10. Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD) e. BNI Syariah telah menerbitkan PP Proses Kasus
a. BNI Syariah telah memiliki kebijakan, sistem dan dan Perlakuan atas Karyawan yang terkena
prosedur tertulis mengenai penyediaan dana sanksi Cfm. PP/S02/009-00/2018 tanggal 28
kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, Desember 2018, sebagai bentuk transparansi
berikut monitoring dan penyelesaian masalahnya. reward and punishment pegawai.
b. BNI Syariah telah mengevaluasi dan f. BNI Syariah telah menerbitkan PP Kebijakan
mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur Sponsorship yang memuat ketentuan analisa
yang dimiliki terkait BMPD secara berkala, untuk cost and benefit sponsorship Cfm. PP/S02/006-
disesuaikan dengan ketentuan dan perundang- 00/2018 tanggal 13 Desember 2018 sebagai
undangan yang berlaku, serta telah memastikan bentuk transparansi proses sponsorship.
penyediaan dana kepada pihak terkait dan g. Cakupan informasi keuangan dan non keuangan
penyediaan dana dalam jumlah besar telah tersedia secara tepat waktu dan lengkap sesuai
sesuai dengan prinsip kehati-hatian. ketentuan yang berlaku.
c. BNI Syariah telah menyampaikan secara berkala h. Laporan pelaksanaan GCG telah mencerminkan
laporan tentang BMPD kepada Otoritas Jasa kondisi Bank yang sebenarnya dan telah
Keuangan secara tepat waktu. Penerapan disampaikan secara lengkap dan tepat waktu
penyediaan dana oleh BNI Syariah kepada pihak kepada stakeholders sesuai ketentuan
terkait dan/atau penyediaan dana besar telah yang berlaku.
memenuhi ketentuan yang berlaku tentang i. Guna memperoleh insight terkait dengan
BMPD dan memperhatikan prinsip kehati- implementasi GCG, BNI Syariah secara aktif
hatian maupun perundang-undangan yang berpartisipasi dalam acara Corporate Governance
berlaku serta memperhatikan kemampuan Perception Index (CGPI) yang diselenggarakan
permodalan dan penyebaran/ diversifikasi oleh The Indonesian Institute for Corporate
portofolio penyediaan dana. Governace (IICG). Dari keikutsertaan tersebut,

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 31


pelaksanaan GCG BNI Syariah berdasarkan setiap lini kerja dan operasional dan bertujuan
penilaian tersebut mengalami peningkatan untuk menghasilkan outcome yang sesuai
setiap tahunnya, dengan peroleh score CGPI dengan harapan stakeholders BNI Syariah.
dengan Predikat Indonesia Trusted Company b. Governance Process
dengan perolehan score di tahun 2018 sebesar Secara umum pelaksanaan implementasi GCG
84,60 mengalami peningkatan dibanding tahun telah sesuai dengan ketentuan yang tercermin
sebelumnya sebesar 84,50. dari pemenuhan serta pelaksanaan kewajiban
BNI Syariah kepada pihak regulator serta
Memperhatikan kesimpulan tersebut di atas, maka pemenuhan pelaksanaan kewajiban kepada
kelemahan dan kekuatan pelaksanaan implementasi segenap stakeholders.
GCG di BNI Syariah adalah sebagai berikut: c. Governance Outcome
1. Kekuatan Pelaksanaan GCG Lembaga independen Indonesia Institute for
a. Governance Structure Corporate Governance (IICG) telah melakukan
BNI Syariah telah memiliki struktur dan penilaian terhadap implementasi GCG di BNI
infrastruktur Tata Kelola yang lengkap dan telah Syariah selama 2 tahun berturut-turut yaitu tahun
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, guna 2017 (tahun buku 2016) dan tahun 2018 (tahun
mendukung proses pelaksanaan prinsip GCG di buku 2017) Hasil dari penilaian implementasi

GCG tersebut adalah dalam bentuk score Corporate 2. Kelemahan Pelaksanaan GCG
Governance Perception Index (CGPI) sebesar 84,60. Berdasarkan data yang terdapat pada laporan
Score tersebut mengalami peningkatan dari tahun penerapan fungsi kepatuhan pada Semester II tahun
sebelumnya sebesar 84,50 Terhadap perolehan 2018 disimpulkan bahwa terdapat pelanggaran yang
score CGPI tersebut BNI Syariah memperoleh menimbulkan denda bagi BNI Syariah yaitu sebesar
predikat Indonesia Trusted Company. Rp335.450.000,-. Nilai denda tersebut menurun jika
dibandingkan dengan nilai denda pada periode Semester
Outcome penerapan GCG di BNI Syariah dapat II tahun 2017 yaitu sebesar Rp811.310.000,-
dilihat dari tercapainya sebagian besar kinerja
keuangan terhadap target RBB sampai dengan Direksi akan meningkatkan awareness dari setiap Divisi-
bulan Desember 2018 (unaudited) dilihat pada Divisi terkait kewajiban pelaporan kepada OJK dan Badan
tabel berikut: Regulator Lainnya melalui sosialisasi baik secara langsung
maupun elektronik dan dibantu oleh Divisi terkait, sehingga
Realisasi Target RBB
dapat menekan kelalaian pelaporan yang menimbulkan
Keterangan
Des 2018 Des 2018
Aset 41,05 T 38,65 T Lebih detail, analisa self assessment GCG Semester 2
Pembiayaan 28,30 T 27,08 T tahun 2018 dapat dilihat dari kesimpulan sebagai berikut:
DPK 35,50 T 33,15 T 1. Governance Structure
L/R (EAT) 416 M 406 M
a. Faktor-faktor positif aspek governance structure
Rasio-rasio :
BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
ROA 1,42% 1,51%
Komisaris
ROE 10,53% 10,16%
Dari hasil self assessment terhadap
BOPO 85,37% 85,36%
governance structure pada kriteria ini dapat
FDR 79,61% 81,69%
disimpulkan bahwa BNI Syariah telah memiliki
NPF 2,93 3
3 (tiga) Komisaris yang efektif yaitu seorang
CAR 19,15 19,18
Komisaris Utama (Non Independen) Bapak Fero
NI 7,16% 7,11%
Poerbonegoro, dan 2 (dua) orang Komisaris
Independen yaitu Bapak Rizqullah dan Bapak
Max R. Niode, sehingga telah memenuhi
paling kurang 50% Komisaris Independen
dari komposisi Dewan Komisaris. Anggota

32 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Dewan Komisaris BNI Syariah memiliki latar misalnya terkait Komite Kebijakan Risiko
belakang pengalaman, pendidikan, pelatihan, (KKR) No. 51/KKR/2018 tanggal 23 Mei 2018
serta integritas yang baik untuk menunjang perihal kewenangan memutus pembiayaan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan produktif baru/tambahan untuk pembiayaan
Komisaris BNI Syariah. komersial limit 2.
iii. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
1 (satu) Komisaris masih menunggu hasil fit Komposisi, kompetensi dan kriteria dari Komite
and proper test atau persetujuan OJK yaitu Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi dan
Bapak Imam Budi Sarjito. Sementara yang Komite Pemantau Risiko telah sesuai dengan
bersangkutan belum efektif, maka yang ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
bersangkutan diangkat sebagai Staff Ahli iv. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
agar dapat memberikan kontribusi kepada Pengawas Syariah
Dewan Komisaris. Komposisi, kompetensi reput asi dan
ii. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi independensi DPS BNI Syariah telah sesuai
Dari hasil self assessment terhadap kriteria dengan ketentuan yang berlaku sehingga DPS
ini dapat disimpulkan anggota Direksi yang BNI Syariah dapat melaksanakan tugas dan
efektif berjumlah 4 (empat) orang yaitu Bapak tanggungjawabnya dengan baik.
Abdullah Firman Wibowo sebagai Direktur v. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan
Utama, Ibu Tribuana Tunggadewi sebagai Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana
Direktur Kepatuhan dan Risiko, Ibu Dhias Serta Pelayanan Jasa
Widhiyati sebagai Direktur Bisnis SME dan Secara umum BNI Syariah telah melaksanakan
Komersial serta Bapak Wahyu Avianto sebagai kegiatan penghimpunan dana, penyaluran
Direktur Keuangan dan Operasional. Komposisi dana, dan pelayanan jasa sesuai dengan
ini telah memenuhi syarat minimal tiga orang prinsip syariah dan ketentuan yang berlaku.
Direksi yang diwajibkan ketentuan perundang- Hal tersebut didukung dengan kompetensi DPS
undangan, serta memiliki Direktur Utama dan BNI Syariah yang memadai.
Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan. vi. Penanganan Benturan Kepentingan
Anggota Direksi BNI Syariah memiliki latar BNI Syariah telah memiliki kebijakan-
belakang pengalaman, pendidikan, pelatihan, kebijakan yang bertujuan untuk mencegah
serta integritas yang baik untuk menunjang terjadinya transaksi yang mengandung
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi benturan kepentingan, salah satunya
BNI Syariah. Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Benturan
Kepentingan No. PP/S02/004-00/2016 tanggal
1 (satu) Direktur masih menunggu hasil fit and 27 Desember 2016.
proper test atau persetujuan OJK yaitu Bapak vii. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
Iwan Abdi. Sementara yang bersangkutan Komposisi, kompetensi dan kriteria dari satuan
belum efektif maka diangkat sebagai Senior kerja kepatuhan BNI Syariah telah memenuhi
Executive Vice President (SEVP). ketentuan yang berlaku.
viii. Penerapan Fungsi Audit Intern
Terkait kebijakan pengangkatan Direksi, BNI Struktur organsisasi Audit Internal BNI Syariah
Syariah juga telah memiliki kebijakan baru telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
antara lain: BNI Syariah juga telah memiliki Piagam Internal
• Surat Edaran mengenai kebijakan fasilitas Audit, panduan internal audit, SDM Audit
yang diperoleh pengurus yang belum Internal yang kompeten guna mendukung
mendapat penegasan OJK Cfm. SE/ pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari
PGD/159/2018 tanggal 28 Desember 2018. satuan kerja audit internal.
• Kebijakan Penugasan Pegawai dari PT ix. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan
selaku Perusahaan Induk ke BNI Syariah KAP telah memenuhi ketentuan yang berlaku.
Cfm. PP/S04/011-00/2018 tanggal 20 x. Batas Maksimum Penyaluran Dana
Desember 2018. BNI Syariah telah memiliki kebijakan, sistem
• Selain itu BNI Syariah telah memperbaiki dan prosedur tertulis mengenai penyediaan
kebijakan-kebijakan terkait kewenangan dana kepada pihak terkait dan penyediaan
SEVP agar tidak mengurangi akuntabilitas dana besar, berikut monitoring dan
dalam proses pengambilan keputusan, penyelesaian masalahnya.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 33


xi. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non lain memberikan rekomendasi kepada
Keuangan Dewan Komisaris.
BNI Syariah telah melaksanakan transparansi iv. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
kondisi keuangan dan non keuangan sesuai Pengawas Syariah
dengan ketentuan yang berlaku antara lain Pengangkatan/penggantian anggota DPS
laporan keuangan triwulanan dan tahunan, BNI Syariah serta pelaksanaan tugas dan
laporan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good tanggung jawabnya telah berjalan dengan
Corporate Governance), laporan tahunan (annual baik sesuai dengan prinsip GCG dan ketentuan
report), Informasi Produk Bank dan Penggunaan yang berlaku.
Data Pribadi Nasabah, dsb. v. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan
Untuk lebih meningkatkan penerapan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta
monitoring penanganan pengaduan nasabah Pelayanan Jasa
secara komprehensif berdasarkan POJK Proses pengembangan produk dan pelaksanaan
Perlindungan Konsumen, maka Divisi Jaringan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana
telah mensosialisasikan kembali kepada dan layanan Bank telah sesuai dengan fatwa
segenap divisi dan cabang untuk menginput DSN-MUI dan opini DPS.
setiap complain pada Handling Complain vi. Penanganan Benturan Kepentingan
System (HCS), selain itu telah dibuat kebijakan Selama tahun 2018, tidak terjadi transaksi
PP Penyelesaian Pengaduan Nasabah No. PP/ yang mengandung benturan kepentingan
S14/001-01/2018 tanggal 18 September 2018 dan yang melibatkan Direksi, Dewan Komisaris
PP Syariah Call Center Layanan Hasah Card No. maupun DPS baik secara langsung maupun
PP/S14/002/2018 tanggal 30 November 2018. tidak langsung.
b. Faktor-faktor negatif aspek governance structure vii. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut: Penerapan fungsi kepatuhan BNI Syariah
Tidak terdapat faktor negatif pada aspek governance telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
structure BNI Syariah perundang-undangan. Tugas dan tanggung
jawab dari Direktur Kepatuhan serta satuan kerja
2. Governance Process kepatuhan telah dilaksanakan dengan baik dan
a. Faktor-faktor positif aspek governance process BNI memadai dalam rangka mendorong terciptanya
Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut: budaya kepatuhan Bank. Pengangkatan Direktur
i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan
Komisaris yang berlaku.
Dari hasil self assessment terhadap viii. Penerapan Fungsi Audit Intern
governance process dapat disimpulkan bahwa SKAI telah melaksanakan fungsi pengawasan
pengangkatan/penggantian anggota Dewan secara independen, dengan cakupan tugas
Komisaris, pelaksanaan tugas dan tanggung yang memadai dan sesuai dengan rencana
jawab yaitu tindakan pengawasan, evaluasi pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit.
serta independensi dari Dewan Komisaris telah ix. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
memadai, termasuk memastikan pelaksanaan Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan
prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan Bank, BNI Syariah telah menunjuk Akuntan
usaha Bank. Publik dan KAP yang terdaftar di Otoritas
ii. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Jasa Keuangan yang mampu bekerja secara
Pengangkatan/penggantian Direksi telah sesuai independen, memenuhi standar profesional
dengan ketentuan perundang-undangan. akuntan publik dan perjanjian kerja serta
Direksi telah melaksanakan pengurusan Bank ruang lingkup audit yang ditetapkan dan
berdasarkan prinsip kehati-hatian, prinsip mampu berkomunikasi dengan otoritas
syariah, dan prinsip GCG. Temuan hasil audit yang berwenang.
telah ditindaklanjuti, serta hal-hal lain terkait x. Batas Maksimum Penyaluran Dana
dengan governance process telah dipenuhi dan Dengan terpenuhinya governance structure
memberikan hasil yang optimal. pada kriteria ini, maka BNI Syariah telah
iii. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan,
Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi sistem dan prosedur yang dimiliki terkait BMPD
serta Komite Pemantau Risiko melaksanakan secara berkala, untuk disesuaikan dengan
tugas dan fungsinya secara memadai, antara ketentuan dan perundang-undangan yang
berlaku, serta telah memastikan penyediaan

34 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana Secara finansial, hal ini bisa dilihat dari
dalam jumlah besar telah sesuai dengan prinsip pencapaian sebagian besar kinerja keuangan
kehati-hatian. BNI Syariah terhadap target RBB sampai
xi. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non dengan 31 Desember 2018 dapat dilihat pada
Keuangan tabel berikut:
BNI Syariah telah melaksanakan transparansi
kondisi keuangan dan non keuangan sesuai Realisasi Target RBB
dengan ketentuan perundang-undangan yang Keterangan
Des 2018 Des 2018
berlaku melalui penyampaian laporan keuangan Aset 41,05 T 38,65 T
dan non keuangan kepada pihak terkait tepat Pembiayaan 28,30 T 27,08 T
waktu serta telah mentransparansikan informasi DPK 35,50 T 33,15 T
produk sesuai ketentuan yang berlaku kepada L/R (EAT) 416 M 406 M
Nasabah dan pihak lainnya. Rasio-rasio :
b. Faktor-faktor negatif aspek governance process
ROA 1,42% 1,51%
BNI Syariah
ROE 10,53% 10,16%
Tidak terdapat faktor negatif pada aspek governance
BOPO 85,37% 85,36%
process BNI Syariah
FDR 79,61% 81,69%
3. Governance Outcome
NPF 2,93 3
a. Faktor-faktor positif aspek governance outcome
CAR 19,15 19,18
BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
NI 7,16% 7,11%
i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan iii. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
Komisaris telah dilakukan secara optimal dan Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite
memenuhi ketentuan perundang-undangan, telah memberikan hasil yang memuaskan.
salah satunya adalah pengawasan dan iv. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
evaluasi yang dilakukan oleh Dewan Komisaris Pengawas Syariah
menghasilkan peningkatan kinerja BNI Syariah, Komposisi, kompetensi, dan kriteria DPS
baik secara finansial maupun non finansial. BNI Syariah yang memadai, maka tugas dan
ii. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi tanggung jawab sebagai DPS BNI Syariah dapat
Governance outcome pada kriteria ini adalah dilaksankan dengan ketentuan yang berlaku.
dengan telah dilaksanakannya tugas dan v. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan
tanggung jawab Direksi secara optimal, maka Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta
efektivitas terhadap pelaksanaan tugas dan Pelayanan Jasa
tanggung jawab Direksi tersebut adalah Kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana,
memadai. Hal ini dibuktikan peningkatan kinerja serta pelayanan jasa BNI Syariah telah memiliki
BNI Syariah, baik secara finansial maupun SOP yang sesuai dengan prinsip syariah.
non finansial. vi. Penanganan Benturan Kepentingan
Dengan terpenuhinya governance structure dan
governance process pada kriteria ini, maka BNI
Syariah tidak mengalami benturan kepentingan
yang dapat mengurangi aset BNI Syariah atau
mengurangi keuntungan BNI Syariah telah
diungkapkan dalam setiap keputusan dan telah
terdokumentasi dengan baik. Operasional BNI
Syariah bebas dari intervensi Pemegang Saham
/pihak terkai/pihak lainnya.
vii. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
Dengan terpenuhinya governance structure
dan governance process pada kriteria ini,
maka penerapan terhadap fungsi kepatuhan
BNI Syariah memberikan hasil yang memadai
salah satunya adalah dengan adanya penurunan

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 35


tingkat pelanggaran terhadap ketentuan hatian maupun perundang-undangan yang
yang berlaku. berlaku serta memperhatikan kemampuan
viii. Penerapan Fungsi Audit Intern permodalan dan penyebaran/ diversifikasi
Dengan terpenuhinya governance structure portofolio penyediaan dana.
dan governance process pada kriteria ini, xi. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non
maka telah terpenuhinya tugas dan tanggung Keuangan
jawab dari Audit Internal BNI Syariah secara BNI Syariah telah menyampaikan Laporan
memadai. Audit Internal BNI Syariah dalam Tahunan, laporan pelaksanaan GCG kepada
melaksanakan auditnya telah memenuhi pihak terkait secara tepat waktu sebagaimana
ketentuan independensi dan obyektivitas ditentukan oleh Undang-Undang dan telah
pelaksanaan audit. menerapkan transparansi informasi mengenai
ix. Penerapan Fungsi Audit Ekstern produk dan penggunaan data pribadi nasabah.
Auditor bertindak obyektif dalam melakukan b. Faktor-faktor negatif aspek governance outcome
audit. Hasil audit dan management letter telah BNI Syariah
menggambarkan permasalahan BNI Syariah Penerapan Fungsi Kepatuhan
yang signifikan dan disampaikan secara tepat Berdasarkan data yang terdapat pada laporan
waktu kepada OJK oleh KAP yang ditunjuk. penerapan fungsi kepatuhan pada Semester II tahun
x. Batas Maksimum Penyaluran Dana 2018 disimpulkan bahwa terdapat pelanggaran
BNI Syariah telah menyampaikan secara berkala yang menimbulkan denda bagi BNI Syariah yaitu
laporan tentang BMPD kepada Otoritas Jasa sebesar Rp335.450.000,-. Nilai denda tersebut
Keuangan secara tepat waktu. Penerapan menurun jika dibandingkan dengan nilai denda
penyediaan dana oleh BNI Syariah kepada pihak pada periode Semester II tahun 2017 yaitu sebesar
terkait dan/atau penyediaan dana besar telah Rp811.310.000,-
memenuhi ketentuan yang berlaku tentang
BMPD dan memperhatikan prinsip kehati-

Skor hasil penilaian GCG 5 tahun terakhir,


termasuk skor penilaian GCG tahun 2017

Hasil penilaian Self Assessment Tata Kelola Semester II sesuai ketentuan BI/OJK dalam 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tahun 2018 2017 2016 2015 2014
Peringkat 2 2 2 2 2

Asesmen Lembaga Independen

Tahun 2018, selain melaksanakan self assessment sesuai Kerangka GCG” sebagai tema, dilaksanakan pada bulan
dengan ketentuan BI/OJK yang mengharuskan bahwa Juli s/d November 2018, dengan tahapan sebagai berikut:
Bank melakukan penilaian sendiri secara internal (internal a. Self assessment (SA) yaitu mengetahui persepsi
self assessment) terhadap pelaksanaan GCG, BNI Syariah stakeholders perusahaan baik internal dan eksternal
juga melaksanakan pengukuran kualitas penerapan GCG tentang implementasi GCG dalam bentuk kuisioner
oleh pihak eksternal yang independen yaitu Corporate yang menyajikan pertanyaan-pertanyaan seputar
Governance Perception Index (CGPI) dengan melalui GCG yang perlu dijawab oleh responden. Responden
lembaga The Indonesian Institute for Corporate Governance meliputi seluruh pihak yang berkepentingan
(IICG). Dalam event CGPI Award dalam rangka penilaian (stakeholders) perusahaan. Pertanyaan kuisioner
dimaksud, BNI Syariah mampu meraih award kategori SA mencakup beberapa aspek penilaian mulai dari
Trusted Company. komitmen, prinsip TARIF (transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi, dan kewajaran), dll.
Corporate Governance Perception Index (CGPI) b. Sistem dokumentasi, merupakan penilaian terhadap
1. Mekanisme Penilaian Program Riset dan pemeringkatan sistem dokumentasi perusahaan diantaranya terkait
Corporate Governance Perception Index 2017 (disingkat dengan dokumentasi kebijakan, mekanisme, dan
dengan CGPI 2017) telah diselenggarakan pada tahun hasil dari implementasi sistem, konsep CG, dan
2018 dengan tema “Transformasi Model Bisnis dalam hal-hal lain yang terkait dengan pencapaian kinerja,

36 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


akuntabilitas, responsibilitas, serta penegakan masalah-masalah strategis yang terjadi di
prinsip-prinsip GCG. perusahaan khususnya penerapan GCG.
c. Observasi, merupakan konfirmasi informasi b. Mendorong kapabilitas organisasi anggota
dengan tinjauan tim penilai ke perusahaan dalam perusahaan dalam menerapkan GCG.
sebuah forum diskusi bersama Direksi, Dewan c. Meningkatkan kesadaran bersama di kalangan
Komisaris, dan manajemen terkait dengan aspek internal perusahaan dan stakeholders terhadap
penilaian. Observasi berupaya meyakinkan tim pentingnya GCG agar terwujud pertumbuhan
penilai atas informasi yang didapat pada 3 tahapan yang berkelanjutan.
penilaian selanjutnya sebelum memberikan skor d. Meningkatkan kualitas penerapan untuk membangun
akhir penilaian. daya saing mewujudkan keberlanjutan perusahaan.
d. Aspek Penilaian GCG adalah :
i. Governance Structure; 3. Hasil Penilaian Berdasarkan Hasil Penilaian CGPI, BNI
ii. Governance Process; Syariah mendapatkan Skor sebesar 84,60 dengan
iii. Governance Outcome. predikat “Terpercaya” dan Pencapaian Peringkat “The
2. Manfaat CGPI adalah sebagai berikut: Trusted Company”. Rincian sebagai berikut:
a. Memperbaiki kelengkapan implementasi GCG di
perusahaan yang belum memadai dan memertakan

PT Bank BNI Syariah


84,60

Governance
Governance Process Governance Outcome
Structure
36,48 26,24
21,88

Peningkatan Kualitas GCG Secara Berkelanjutan

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang berkelanjutan Peningkatan kualitas Tata Kelola di Tahun 2018 dilakukan
memiliki peran penting dalam meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengkaji dan menyempurnakan peraturan dan
pengelolaan terhadap risiko, kinerja perusahaan, memperkuat kebijakan Tata Kelola dengan mengikuti perubahan peraturan
kondisi internal perusahaan, dan meningkatkan reputasi atau dari Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga lainnya.
citra positif sebagai Bank yang memegang kepercayaan
publik serta berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Usaha yang secara konsisten dilakukan BNI Syariah dalam
menerapkan prinsip GCG telah mendapatkan pengakuan
Dalam rangka mempertahankan kondisi kesehatan dari pihak eksternal, dimana penghargaan-penghargaan
Bank yang berada dalam penilaian SEHAT, BNI Syariah yang diterima tahun 2018 tersebut menunjukkan efektifitas
terus memperkuat implementasi Governance, Risk dan penerapan prinsip-prinsip GCG di BNI Syariah, termasuk
Compliance yang akan meningkatkan integrasi Tata Kelola, usaha-usaha perbaikan keberlanjutan yang dilakukan oleh
Manajemen Risiko, dan Fungsi Kepatuhan. manajemen. Pencapaian ini diikuti dengan peningkatan
kinerja BNI Syariah secara keseluruhan.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 37


PEMEGANG SAHAM PENGENDALI
DAN PEMEGANG SAHAM UTAMA

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.: 99,94%


PT BNI Life Insurance: 0,06%

Pemerintah Masyarakat
60% 40%

PT. Bank Negara Indonesia Tbk PT BNI Life Insurance

99,94% 0,06%

Pihak Yang
Mempunyai Hak Jumlah Nomor
Jumlah Yang Disetor
Pemegang Saham Alamat Gadai Atas Saham/ Lembar Surat %
(Rp)*)
Penerima Jaminan Saham Saham
Fidusia Saham
PT Bank Gedung BNI - 2.500.000 00001 Rp2.500.000.000.000,- 99.94%
NegaraIndonesia Jl. Jenderal
(Persero) Tbk Sudirman Kav. 1
Jakarta
PT BNI Life Centennial Tower, - 1.500 00002 Rp1.500.000.000,- 0.06%
Insurance Lantai 9
Jl Gatot Subroto Kav
24-25, Jakarta
TOTAL 2.501.500 Rp2.501.500.000.000,-  100%

*) Nilai nominal per saham adalah Rp1.000.000,- (satu juta rupiah)

38 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ 1. Persetujuan atas Laporan Tahunan dan Laporan
perusahaan tertinggi dan mempunyai wewenang yang Keuangan Tahunan.
tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam 2. Menentukan penggunaan keuntungan Perusahaan.
batas yang ditentukan dalam Undang-Undang dan/atau 3. Penunjukan Akuntan Publik.
Anggaran Dasar. RUPS merupakan forum dimana Direksi 4. Pengangkatan dan persetujuan atas pengunduran/
dan Dewan Komisaris melaporkan dan bertanggung jawab pemberhentian anggota Direksi, Dewan Komisaris dan
atas kinerja mereka terhadap Pemegang Saham. Dalam Dewan Pengawas Syariah.
RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan 5. Penetapan gaji/honorarium dan tunjangan lain bagi
yang berkaitan dengan Perusahaan dari Direksi dan/atau Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah.
Dewan Komisaris sesuai dengan mata acara rapat dan tidak 6. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan.
bertentangan dengan kepentingan Perusahaan. 7. Peningkatan Modal Dasar dan Modal Disetor Perusahaan.
8. Penggabungan, peleburan, atau memisahkan Perusahaan.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 40 tahun 9. Keputusan atas dilakukannya transaksi yang melebihi
2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar nilai tertentu, atau kriteria tertentu.
Perseroan, RUPS dibagi menjadi 2 (dua), yaitu RUPS Tahunan 10. Dan lain-lain yang wajib memerlukan persetujuan
dan RUPS Luar Biasa. pemegang saham melalui RUPS sesuai ketentuan
perundangan yang berlaku.
BNI Syariah mempunyai beberapa keputusan penting yang
hanya dapat diambil melalui RUPS diantaranya:

Hak Pemegang Saham Dalam RUPS

Berdasarkan Buku Pedoman Perusahaan terkait Tata 4. BNI Syariah menyelenggarakan RUPS atas permintaan
Kelola Perusahaan menyatakan bahwa BNI Syariah wajib Pemegang Saham dengan persentase 1/10 atau lebih
menyelenggarakan Daftar Pemegang Saham secara tertib dari jumlah keseluruhan saham.
dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan 5. BNI Syariah wajib menyediakan informasi mengenai
Anggaran Dasar Bank. perusahaan secara tepat waktu, benar dan teratur bagi
Ada pun hak Pemegang Saham adalah sebagai berikut : pemegang saham, kecuali hal-hal yang bersifat rahasia.
1. BNI Syariah memberikan bukti kepemilikan saham 6. BNI Syariah tidak memihak kepada pemegang saham
kepada Pemegang Saham. tertentu dengan memberikan informasi yang tidak
2. BNI Syariah memastikan hak Pemegang Saham untuk diungkapkan kepada pemegang saham lainnya,
hadir dan memberikan suara dalam RUPS. informasi harus diberikan kepada semua pemegang
3. BNI Syariah memastikan pembayaran dividen kepada saham tanpa menghiraukan jenis dan klarifikasi saham
Pemegang Saham sesuai keputusan RUPS. yang dimilikinya.

Tata Cara Penyelenggaraan RUPS

1. RUPS diadakan di tempat kedudukan Perusahaan atau dapat menyampaikan usulan mata acara RUPS Tahunan
di tempat Perusahaan melakukan kegiatan usaha. paling lambat 7 hari sebelum tanggal pemanggilan.
2. Pemberitahuan rencana RUPS Tahunan disertai usulan 4. RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa diselenggarakan
mata acara RUPS kepada Para Pemegang Saham dan dengan didahului pemanggilan RUPS melalui surat
Dewan Komisaris. tercatat atau dengan surat kabar dalam jangka waktu
3. Dewan Komisaris dan Pemegang Saham mewakili paling paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal
sedikit 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham dikeluarkan RUPS diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal
pemanggilan dan tanggal RUPS diadakan.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 39


5. Pemanggilan RUPS wajib mencantumkan hari, tanggal, 8. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan
waktu, tempat dan mata acara rapat, dengan disertai dalam RUPS dibuat berita acara RUPS sebagai bukti sah
pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan untuk semua pemegang saham dan pihak ketiga tentang
dalam rapat serta laporan tahunan tersedia di kantor keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat.
Perusahaan mulai dari hari dilakukan pemanggilan 9. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah
sampai dengan tanggal rapat diadakan. untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan
6. RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka
½ (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham keputusan diambil berdasarkan suara setuju
dengan hak suara hadir atau diwakili. Dalam hal kuorum sebagaimana diatur di anggaran dasar.
tidak tercapai maka RUPS kedua dan ketiga dapat 10. Pemegang saham juga dapat mengambil keputusan
diselenggarakan sesuai mekanisme yang diatur dalam yang sah tanpa mengadakan RUPS, dengan ketentuan
anggaran dasar. semua pemegang saham telah diberitahu secara tertulis
7. RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama. Dalam hal dan semua pemegang saham memberikan persetujuan
Komisaris Utama berhalangan maka dapat digantikan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta
oleh anggota Dewan Komisaris lain, atau salah satu menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang
anggota Direksi, atau pemegang saham sesuai diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan
ketentuan anggaran dasar. yang sama dengan keputusan yang diambil dengan
sah dalam RUPS.

Kuorum dan Keputusan RUPS

Tata cara pengambilan keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Keputusan RUPS dibuat berita
acara RUPS sebagai bukti sah tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat.
RUPS RUPS Pertama RUPS Kedua RUPS Kedua
Kuorum Keputusan Kuorum Keputusan Kuorum Keputusan
Dihadiri Disetujui lebih Dihadiri paling Disetujui lebih Ditetapkan Ditetapkan
lebih dari ½ dari ½ jumlah sedikit 1/3 dari ½ jumlah ketua ketua
dari jumlah seluruh saham dari jumlah seluruh saham pengadilan pengadilan
seluruh saham yang hadir seluruh saham yang hadir negeri negeri
RUPS Mengalihkan Kekayaan Dihadiri paling Disetujui lebih Dihadiri paling Disetujui lebih Ditetapkan Ditetapkan
atau Menjadikan Jaminan sedikit 3/4 dari 3/4 jumlah sedikit 2/3 dari 3/4 jumlah ketua ketua
Hutang Kekayaan Perseroan dari jumlah seluruh saham dari jumlah seluruh saham pengadilan pengadilan
Lebih dari 50% dari Seluruh seluruh saham yang hadir seluruh saham yang hadir negeri negeri
Kekayaan Bersih Perseroan baik
dalam satu transaksi atau lebih
RUPS Perubahan Direksi, Dihadiri Disetujui lebih Dihadiri paling Disetujui lebih Ditetapkan Ditetapkan
Dewan Komisaris, DPS dan lebih dari ½ dari ½ jumlah sedikit 1/3 dari ½ jumlah ketua ketua
Pengeluaran/ Peningkatan dari jumlah seluruh saham dari jumlah seluruh saham pengadilan pengadilan
Modal Ditempatkan dan Disetor seluruh saham yang hadir seluruh saham yang hadir negeri negeri
RUPS Perubahan Anggaran Dihadiri paling Disetujui lebih Dihadiri paling Disetujui lebih Ditetapkan Ditetapkan
Dasar Perseroan sedikit 2/3 dari 2/3 jumlah sedikit 3/5 dari 1/2 jumlah ketua ketua
dari jumlah seluruh saham dari jumlah seluruh saham pengadilan pengadilan
seluruh saham yang hadir seluruh saham yang hadir negeri negeri
RUPS Dihadiri paling Disetujui Dihadiri paling Disetujui Ditetapkan Ditetapkan
Penggabungan, sedikit 3/4 paling sedikit sedikit 2/3 lebih dari ¾ ketua ketua
Peleburan, dari jumlah ¾ dari jumlah dari jumlah dari jumlah pengadilan pengadilan
Pengambil alihan, seluruh saham seluruh saham seluruh saham seluruh saham negeri negeri
Pemisahan, yang hadir yang hadir
Pengajuan Pailit,
Pembubaran

40 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Pelaksanaan RUPS Tahunan 2018

Pada tahun 2018, BNI Syariah menyelenggarakan RUPS Tahunan pada:


Hari/Tanggal : Kamis, 27 April 2018
Waktu : 15.59 WIB s.d selesai
Tempat : Ruang Rapat Dar Ar Rahman
Kantor Pusat BNI Syariah Lt. 7,
Gedung Tempo Paviliun 1, Jakarta

RUPS Tahunan 2018 dihadiri oleh Anggota Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Corporate Secretary,
Notaris dan juga dihadiri oleh perwakilan pemegang saham dan/atau kuasanya yang diwakili sejumlah 2.501.500 (satu juta
lima ratus satu ribu lima ratus) lembar saham atau merupakan 100% dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan
perusahaan, dengan rincian sebagai berikut:
No Nama Keterangan
1 Aryanto Purwadi Perwakilan/Kuasa dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Pemegang Saham Mayoritas)
2 Geger Nuryaman M Perwakilan/Kuasa dari PT BNI Life Insurance (Pemegang Saham)
3 Abdullah Firman Wibowo Anggota Direksi
4 Junaidi Hisom Anggota Direksi
5 Dhias Widhiyati Anggota Direksi
6 Tribuana Tunggadewi Anggota Direksi
7 Fero Poerbonegoro Anggota Dewan Komisaris
8 Rizqullah Anggota Dewan Komisaris
9 Max R. Niode Anggota Dewan Komisaris
10 Fathiah Helmi Notaris

Adapun keputusan RUPS Tahunan 2018 adalah sebagai berikut :


No Mata Acara Keputusan
1 Persetujuan Laporan Tahunan 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan Laporan Tugas Pengawasan
Pertanggungjawaban Direksi Dewan Komisaris serta Laporan Keuangan Perseroan (termasuk Laporan Zakat
dan Laporan Tugas Pengawasan Perseroan), untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 beserta
Dewan Komisaris Perseroan penjelasannya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro
serta Pengesahan Laporan & Surja, firma anggota jaringan global Ernst & Young, sebagaimana laporannya
Keuangan Perseroan (termasuk Nomor: RPC -5718/PSS/2018 tanggal 21 Februari 2018, dengan pendapat wajar
Laporan Zakat Perseroan) untuk tanpa pengecualian.
tahun buku yang berakhir pada 2. Menyetujui memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
tanggal 31-12-2017 (tiga puluh (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan
satu Desember dua ribu tujuh kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah mereka
belas). lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, sepanjang:
a. Tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana; dan
b. Tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
2 Penetapan Penggunaan Laba Menyetujui Penggunaan Laba Bersih Tahun 2017 (dua ribu tujuh belas) sebesar
pada tahun buku yang berakhir Rp306.685.517.042 (Tiga ratus enam milyar enam ratus delapan puluh lima juta lima ratus
pada -tanggal 31-12-2017 (tiga tujuh belas ribu empat puluh dua rupiah) sebagai berikut:
puluh satu Desember dua ribu 1. Untuk cadangan wajib sebesar Rp100.000.000.000 (Seratus Milyar Rupiah) atau
tujuh belas) setara 32,61% (Tiga Puluh Dua koma enam puluh satu persen) dari laba bersih tahun
buku 2017 (dua ribu tujuh belas). Dengan demikian total cadangan wajib menjadi
Rp250.150.000.000 (Dua ratus lima puluh milyar seratus lima puluh juta rupiah) atau
setara dengan 10% (sepuluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
Perseroan untuk memenuhi ketentuan Pasal 70 UUPT.
2. Menyetujui Perseroan tidak membagikan dividen tahun buku 2017 (dua ribu tujuh belas).
3. Laba bersih Perseroan setelah dikurangi butir 1 di atas, digunakan sebagai laba ditahan
untuk memperkuat permodalan dalam rangka pengembangan bisnis.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 41


No Mata Acara Keputusan
3 Penunjukan Kantor Akuntan Menyetujui dan menunjuk Kantor Akuntan Publik yang sama dengan yang digunakan oleh
Publik untuk melakukan Audit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., selaku perusahaan induk yaitu Kantor Akuntan
tahun buku 2018 (dua ribu Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Surja anggota jaringan global dari Ernst & Young
delapan belas) untuk melakukan audit laporan keuangan Perseroan tahun buku 2018 (dua ribu delapan
belas) berikut biaya jasanya, dengan pertimbangan bahwa laporan keuangan Perseroan
akan dikonsolidasikan ke PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
4 Penetapan Tugas Manajemen Menetapkan/menyetujui Tugas Manajemen Perseroan untuk tahun buku 2018 (dua ribu
untuk Tahun Buku 2018 (dua delapan belas), sebagai berikut:
ribu delapan belas). 1. Menjaga dan meningkatkan kepatuhan termasuk nilai-nilai syariah.
2. Mencapai target-target bisnis Perseroan sesuai dengan Rencana Bisnis Bank 2018 (dua
ribu delapan belas), antara lain laba bersih setelah pajak minimal Rp406 Milyar (empat
ratus enam miliar rupiah).
3. Meningkatkan Kualitas Aktiva Produktif dengan menjaga Non Performing Financing
(NPF) di bawah rata-rata industri tidak lebih dari 3% (tiga persen) dengan Coverage Ratio
minimal 86,35% (delapan puluh enam koma tiga lima persen), serta melakukan ekspansi
pembiayaan secara sehat.
4. Melakukan efisiensi beban operasional dengan menjaga rasio CIR maksimal tidak lebih
60% (enam puluh persen). Ketentuan 3 dan 4 tersebut akan dilakukan melalui revisi
Rencana Bisnis Bank (RBB) di bulan Juni 2018 (dua ribu delapan balas).
5. Melakukan optimalisasi sinergi dengan BNI Grup. Dalam hal pengembangan SCO
di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, target akan diputus oleh Pemegang
Saham Mayoritas.
6. Meningkatkan kualitas manajemen dan kepemimpinan dalam Perseroan sehingga
partisipasi pegawai menjadi optimal, sesuai tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance).
7. Melakukan persiapan aksi korporasi BNI Syariah ke depan.
5 Penetapan Tantiem Direksi dan Menyetujui memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris dengan terlebih
Dewan Komisaris Perseroan dahulu mendapat persetujuan pemegang saham mayoritas untuk menetapkan:
Tahun Buku 2017 (dua ribu 1. tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2017 (dua ribu tujuh belas);
tujuh belas) serta penetapan 2. remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2018 (dua ribu
remunerasi Direksi dan delapan belas).
Dewan Komisaris Perseroan
tahun buku 2018 (dua ribu
delapan belas)

42 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


No Mata Acara Keputusan
6 Penetapan Susunan Anggota Susunan Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah, 1. Menyetujui untuk mengangkat kembali nama-nama berikut:
Dewan Komisaris dan a. Tuan KH Maruf Amin : sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah
Direksi Perseroan. b. Tuan Hasanudin : sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah
Masa jabatan Ketua Dewan Pengawas Syariah dan Anggota Dewan Pengawas Syariah
yang diangkat kembali tersebut masing-masing untuk jangka waktu terhitung sejak
ditutupnya Rapat dan berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-3
(ketiga) sejak pengangkatannya atau RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tahun
2021 (dua ribu dua puluh satu), tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya
sewaktu-waktu.
2. Dengan adanya pengangkatan tersebut, maka susunan Dewan Pengawas Syariah
Perseroan adalah sebagai berikut:
Anggota Dewan Pengawas Svariah
Ketua : Tuan Kyai Haji Ma’ruf Amin
Anggota : Tuan Hasanudin

Susunan Anqqota Dewan Komisaris


1. Memberhentikan dengan hormat Tuan Muhammad Syakir Sula selaku Anggota Dewan
Komisaris Perseroan dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran
yang diberikan selama menjabat.
2. Dengan adanya pemberhentian tersebut maka susunan Anggota Dewan Komisaris
Perseroan adalah sebagai berikut:
Anggota Dewan Komisaris:
Komisaris Utama : Tuan Fero Poerbonegoro
Komisaris Independen : Tuan Rizqullah
Komisaris Independen : Tuan Max R. Niode

Susunan Anqqota Direksi :


1. Memberhentikan dengan hormat Tuan Junaidi Hisom selaku Direktur Perseroan yang
telah habis masa jabatannya dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan
pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai anggota Direksi Perseroan.
2. Mengangkat nama-nama berikut:
a. Tuan Wahyu Avianto sebagai Direktur
b. Tuan Iwan Abdi sebagai Direktur
Pengangkatan tersebut berlaku efektif sejak diperolehnya persetujuan dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dengan
memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Jabatan Direktur yang diangkat sejak disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dan berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke 3 (ketiga) sejak
pengangkatannya, atau RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2021 (dua ribu
dua puluh satu), tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
Selama masa jabatan Direktur yang diangkat belum efektif, maka tugas dan tanggung
jawab yang bersangkutan ditetapkan oleh Direksi Perseroan dengan memperhatikan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3. Dengan demikian setelah diperolehnya persetujuan Otoritas Jasa Keuangan atas
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, susunan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
Anggota Direksi
Direktur Utama : Tuan Abdullah Firman Wibowo
Direktur : Nyonya Dhias Widhiyati
Direktur Kepatuhan dan Risiko : Nyonya Tribuana Tunggadewi
Direktur : Tuan Wahyu Avianto
Direktur : Tuan Iwan Abdi
4. Sebelum diperolehnya persetujuan Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Kemampuan
dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi ketentuan perundang-undangan
yang berlaku dan terhitung sejak ditutupnya Rapat, susunan Direksi Perseroan menjadi
sebagai berikut:
Anggota Direksi
Direktur Utama : Tuan Abdullah Firman Wibowo
Direktur : Nyonya Dhias Widhiyati
Direktur Kepatuhan dan Risiko : Nyonya Tribuana Tunggadewi
Memberikan kuasa dengan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi
untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan agenda ini
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk untuk menyatakan
dalam Akta Notaris tersendiri dan memberitahukan susunan Dewan Pengawas Syariah,
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan kepada Kementerian Hukum dan HAM, serta
meminta Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
(Fit & Proper Test) terhadap calon-calon Direksi tersebut sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 43


Seluruh keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta dan telah dilaporkan kepada Pemegang Saham,
tersebut dituangkan dalam Akta No. 104 tanggal 27 April Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Otoritas
2018 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris Jasa Keuangan pada 27 April 2018.

Pelaksanaan RUPS Luar Biasa Tahun 2018

Tahun 2018, Perseroan menyelenggarakan 2 (dua) kali 4. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS
RUPS Luar Biasa yang dilaksanakan secara sirkuler. Ada tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.
pun keputusan dari RUPS Luar Biasa tahun 2018 adalah 5. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota DPS
sebagai berikut : dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk satu kali masa
jabatan kecuali apabila RUPS menentukan lain.
RUPS LUAR BIASA TANGGAL 19 Maret 2018
RUPS Luar Biasa Tanggal 20 September 2018
Keputusan
Menyetujui perubahan Pasal 16 ayat 7 butir e Anggaran Keputusan
Dasar Perseroan sehingga Pasal 16 ayat 7 Anggaran Dasar Menyetujui dan mengangkat Tuan Imam Budi Sarjito
Perseroan secara keseluruhan menjadi sebagai berikut: sebagai Komisaris Perseroan. Pengangkatan tersebut
1. Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat setelah berlaku efektif sejak diperolehnya persetujuan OJK atas
mendapatkan rekomendasi Majelis Ulama Indonesia. Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dan memenuhi
2. Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat oleh RUPS ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Jabatan
untuk jangka waktu terhitung sejak ditutupnya RUPS Komisaris yang diangkat sejak disetujui OJK dan
yang mengangkatnya atau yang ditetapkan lain oleh memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku
RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan dan berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan
yang ke 3 (tiga) setelah pengangkatannya, dengan tidak yang ke 3 sejak pengangkatannya atau RUPS Tahunan yang
mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota diselenggarakan tahun 2021, tanpa mengurangi hak RUPS
DPS sebelum masa jabatannya berakhir. untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
3. Pengangkatan anggota DPS oleh RUPS berlaku efektf
setelah lulus fit and proper test dari OJK.

Keputusan RUPS Tahun Sebelumnya


Pada tahun 2017, BNI Syariah menyelenggarakan RUPS sebanyak 4 (empat) kali, yaitu 1 (satu) RUPS Tahunan dan 3 (tiga)
kali RUPS Luar Biasa. Ada pun keputusan dan realisasi RUPS tersebut adalah sebagai berikut :

RUPS Tahunan diselenggarakan pada :


Hari/Tanggal : Kamis, 2 Maret 2017
Waktu : 10.03 - selesai
Tempat : Ruang Rapat Dar Ar Rahman
Kantor Pusat BNI Syariah Lt. 3
Gedung Tempo Paviliun 1, Jakarta

dengan keputusan sebagai berikut :


Agenda Keputusan Realisasi Keputusan
Mata Acara 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan Laporan Tugas Pengawasan Sudah Direalisasikan
Pertama Dewan Komisaris serta Laporan Keuangan Perseroan (termasuk Laporan Zakat
Perseroan), untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 beserta
penjelasannya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro dan
Surja, firma anggota (Ernst & Young Global Limited) sebagaimana laporannya Nomor
RPC-2917/PSS/2017 tanggal 30 Januari 2017, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
2. Menyetujui memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
(acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan
kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah mereka
lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sepanjang:
a. Tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana; dan
b. Tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan
Perseroan serta Laporan Zakat Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016.

44 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Agenda Keputusan Realisasi Keputusan
Mata Acara Menyetujui penggunaan “Laba Bersih Tahun Buku 2016” sebesar Rp277.374.749.324 (dua Sudah Direalisasikan
Kedua ratus tujuh puluh tujuh miliar tiga ratus tujuh puluh empat juta tujuh ratus empat puluh
sembilan ribu tiga ratus dua puluh empat rupiah) sebagai berikut:
1. Cadangan wajib sebesar Rp57.297.395.738 (lima puluh tujuh milyar dua ratus sembilan
puluh juta tiga ratus sembilan puluh lima ribu tujuh ratus tiga puluh delapan rupiah)
atau setara 20,66% (dua puluh koma enam puluh enam persen) atau setara dengan 10%
(sepuluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Hal ini dilakukan
sesuai Pasal 70 Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
2. Menyetujui Perseroan tidak membagikan dividen tahun buku 2016.
3. Laba bersih Perseroan setelah dikurangi butir 1 di atas, digunakan sebagai laba ditahan
untuk memperkuat permodalan dalam rangka pengembangan bisnis.
Mata Acara Menyetujui menunjuk Kantor Akuntan Publik dan Konsultan Aktuaria Independen yang Sudah Direalisasikan
Ketiga sama dengan yang digunakan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., selaku
perusahaan induk untuk tahun buku 2017 berikut biaya jasanya, dengan pertimbangan
laporan keuangan Perusahaan akan dikonsolidasikan ke PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.
Mata Acara Menyetujui tugas manajemen perseroan untuk tahun buku 2016 sebagai berikut: Menjaga Sudah Direalisasikan
Keempat dan meningkatkan kepatuhan termasuk nilai-nilai syariah;
1. Menjaga dan meningkatkan kepatuhan termasuk nilai-nilai syariah;
2. Mencapai target-target bisnis Perseroan sesuai dengan Rencana Bisnis Bank 2017, antara
lain laba bersih setelah pajak minimal Rp325 Miliar dan CASA minimal 49,62%;
3. Meningkatkan Kualitas Aktiva Produktif dengan menjaga NPF di bawah rata-rata industri
dan maksimal 3% dengan Coverage Ratio minimal 84,64%, serta melakukan ekspansi
pembiayaan secara sehat.
4. Melakukan optimalisasi sinergi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk;
5. Permodalan yang kuat dengan menjaga rasio CAR di atas minimum
requirement regulator.
Mata Acara Menyetujui tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2016, Sudah Direalisasikan
Kelima akan ditentukan oleh Pemegang Saham Mayoritas (PT BNI (Persero) Tbk) dalam waktu
selambat-lambatnya 3 bulan setelah penyampaian usulan tantiem dari Dewan Komisaris
ke PT BNI (Persero) Tbk dengan mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/
MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan
Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN beserta perubahannya.
Mata Acara Menyetujui remunerasi (gaji, tunjangan dan fasilitas) bagi Direksi dan Dewan Komisaris Sudah Direalisasikan
keenam Perseroan untuk Tahun Buku 2017, akan ditentukan oleh Pemegang Saham Mayoritas (PT
BNI (Persero) Tbk) dalam waktu selambat-lambatnya 3 bulan setelah penyampaian usulan
remunerasi (gaji, tunjangan dan fasilitas) dari Dewan Komisaris ke PT BNI (Persero) Tbk
dengan mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 tanggal 10 Maret
2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan
Pengawas BUMN beserta perubahannya.

RUPS Luar Biasa dilakukan secara sirkuler dengan keputusan sebagai berikut :
No Tanggal Ringkasan Keputusan
1 23 Maret 2017 •• Menyetujui memberhentikan dengan hormat Tuan Imam Teguh Saptono dari Sudah Direalisasikan
(Agenda Perubahan jabatannya sebagai Direktur Utama dan Tuan Kukuh Rahardjo dari jabatannya
Susunan Pengurus) sebagai Direktur Bisnis Konsumer.
•• Menyetujui mengangkat Tuan Abdullah Firman Wibowo sebagai Direktur
Utama dan Nyonya Dhias Widhiyati sebagai Direktur Perseroan, dengan masa
jabatan masing-masing sejak disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan
berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan 2020.
2 29 Desember 2017 •• Menyetujui pengambilan saham dalam simpanan oleh PT BNI Sudah Direalisasikan
(Agenda (Persero) Tbk yang disetor secara Tunai melalui Kas Perseroan sebesar
penambahan Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah) atau 1.000.000 (satu juta) saham.
modal ditempatkan Sedangkan PT BNI Life Insurance tidak turut serta dalam pengambilan saham
dan disetor) dalam simpanan.
•• Dengan efektifnya pengambilan saham dalam simpanan tersebut maka dari
Modal Dasar yang telah ditempatkan dan disetor menjadi sejumlah 2.501.500
(dua juta lima ratus satu ribu lima ratus) saham atau seluruhnya dengan nilai
nominal Rp2.501.500.000.000 (dua trilliun lima ratus satu miliar lima ratus juta
rupiah).
•• Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (2) dan (3) Anggaran Dasar Perseroan.
3 29 Desember 2017 •• Menyetujui dan mengangkat Tuan Max R. Niode dengan perubahan status Sudah Direalisasikan
(Agenda Perubahan dari Komisaris menjadi Komisaris Independen, sampai dengan ditutupnya
Susunan Pengurus) RUPS Tahunan 2019.
•• Menyetujui dan mengangkat Nyonya Tribuana Tunggadewi sebagai
Direktur Kepatuhan dan Risiko Perseroan sampa dengan ditutupnya RUPS
Tahunan 2020.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 45


DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Dewan Pengawas Syariah (DPS) melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta memberikan nasihat dan saran kepada Direksi
terkait dengan pelaksanaan kegiatan Bank agar sesuai dengan prinsip syariah. Dewan Pengawas
Syariah diangkat dan disahkan melalui RUPS sesuai dengan rekomendasi dari Dewan Syariah
Nasional (DSN).

Komitmen DPS dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap operasional BNI Syariah adalah
melakukan review terhadap kegiatan BNI Syariah selama tahun 2018 dalam upaya meningkatkan
pengawasan praktik syariah. Keseluruhan temuan hasil uji petik langsung pada kantor cabang
telah disampaikan kepada Direksi atau unit kerja terkait untuk ditindaklanjuti dan diperbaiki guna
memenuhi kesesuaian dengan prinsip syariah yang telah ditetapkan.

Pedoman dan Tata Tertib Kerja DPS

DPS BNI Syariah mempunyai Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Pengawas Syariah berdasarkan
Surat Keputusan DPS No. BNISy/ DPS/SK/XII/2014/001, tanggal 11 Desember 2014. Pedoman
telah diunggah pada situs web Perusahaan dan media sosialisasi internal yaitu Electronic Corporate
Guidelines (ECG).

Secara garis besar pedoman ini mengatur Tata Tertib Kerja DPS terkait:
1. Persyaratan;
2. Prosedur Pengangkatan dan/atau Penggantian;
3. Komposisi;
4. Etika Jabatan;
5. Honorarium dan Fasilitas/Tunjangan;
6. Program Orientasi dan Peningkatan Kapabilitas;
7. Staf dan Unit Asistensi Dewan Pengawas Syariah;
8. Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab, Hak dan Kewajiban;
9. Waktu Kerja, Rapat, dan Pendapat Syariah;
10. Hubungan Kerja.

46 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Kriteria dan Persyaratan Anggota DPS

Terdapat 2 (dua) macam persyaratan yang harus dipenuhi kepada RUPS untuk disahkan termasuk namun tidak
oleh calon anggota DPS yaitu persyaratan umum yang terbatas pada:
merupakan persyaratan dasar yang ditetapkan oleh peraturan a. Mampu melaksanakan perbuatan hukum.
perundang-undangan yang berlaku, dan persyaratan khusus b. Warga Negara Indonesia dan berdomisili
yang merupakan persyaratan yang menyesuaikan dengan di Indonesia.
kebutuhan dan sifat bisnis Perusahaan sebagai badan usaha c. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau
yang bergerak di sektor perbankan. anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota DPS
1. Persyaratan Umum yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan
Anggota DPS adalah orang perseorangan yang: suatu Perseroan dinyatakan pailit.
a. Memiliki Integritas yang paling kurang mencakup: d. Tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai
i. Memiliki akhlak dan moral yang baik; dengan derajat kedua dengan Pemegang Saham
ii. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan Pengendali dan/ atau dengan anggota Direksi dan/
perbankan syariah dan peraturan perundang- atau dengan anggota Dewan Komisaris dan/ atau
undangan lain yang berlaku; dengan anggota DPS lainnya.
iii. Memiliki komitmen terhadap pengembangan e. Mampu bekerjasama dengan anggota DPS lainnya.
Perusahaan yang sehat dan tangguh; f. Memiliki integritas mencakup:
iv. Tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus i. Komitmen untuk menyediakan waktu
sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai yang memadai.
uji kemampuan dan kepatuhan yang ditetapkan ii. Tidak pernah secara langsung maupun tidak
oleh OJK. langsung terlibat dalam perbuatan rekayasa dan
b. Memiliki kompetensi yang paling kurang memiliki praktik-praktik menyimpang, cidera janji serta
pengetahuan dan pengalaman di bidang syariah perbuatan lain yang merugikan perusahaan
mu’amalah dan pengetahuan di bidang perbankan dimana yang bersangkutan bekerja atau
dan/atau keuangan secara umum; dan pernah bekerja.
c. Memenuhi reputasi keuangan, yang paling iii. Tidak pernah dihukum karena melakukan
kurang mencakup: perbuatan pidana yang merugikan keuangan
i. Tidak termasuk dalam daftar kredit macet; dan negara dalam waktu 5 (lima) t ahun
ii. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi sebelum pengangkatannya.
Pemegang Saham, anggota Dewan Komisaris g. Memiliki kompetensi mencakup:
atau anggota Direksi yang dinyatakan bersalah i. Kemampuan dan pengalaman dalam bidang-
menyebabkan suatu perseroan dinyatakan bidang yang relevan dengan tugas dan
pailit dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir kewajiban DPS.
sebelum dicalonkan. ii. Kemampuan untuk mempertimbangkan suatu
2. Persyaratan Khusus masalah secara memadai.
Persyaratan khusus merupakan rincian dari kompetensi iii. Kemampuan untuk membahas permasalahan
dan hal-hal lain yang disyaratkan bagi DPS sesuai tanpa campur tangan menajemen.
kebutuhan Perusahaan. Persyaratan khusus merupakan
salah satu substansi dari sistem dan prosedur nominasi
serta seleksi yang dikembangkan oleh Komite
Remunerasi dan Nominasi untuk selanjutnya diajukan

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 47


Komposisi DPS

Sesuai dengan ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 12/13/DPbS dan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 11/33/ PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah,
maka Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk BNI Syariah terdiri atas 2 (dua) orang termasuk 1 (satu) orang ketua dan
1 (satu) orang anggota. Berdasarkan peraturan tersebut, susunan DPS BNI Syariah hingga 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut:

Masa Jabatan
No. Nama & Jabatan Rekomendasi DSN- Pengangkatan
Pengangkatan Persetujuan OJK/BI Masa Berlaku
MUI Kembali
1 KH Ma’ruf Amin Pendirian BNI Surat No. U-260/ Persetujuan Izin RUPS Luar Sampai
(Ketua) Syariah DSN-MUI/VII/2009 Prinsip Pendirian Biasa tanggal RUPS Tahunan
tanggal 30 Juli No.12/2/DpG/ 12 Agustus 2019
2009 DPbS tanggal 8 2015
Februari 2010
2 Hasanudin Pendirian BNI Surat No. U-260/ Persetujuan Izin RUPS Luar Sampai
(Anggota) Syariah DSN-MUI/VII/2009 Prinsip Pendirian Biasa tanggal RUPS Tahunan
tanggal 30 Juli No.12/2/DpG/ 12 Agustus 2019
2009 DPbS tanggal 8 2015
Februari 2010

PROFIL DPS

KH. Ma’ruf Amin


Ketua

Lahir tahun 1943. Memperoleh gelar Sarjana Ushuluddin dari Universitas Ibnu Chaldun (1967) dan gelar Dokter Honoris
Causa (2012).

Saat ini beliau menjabat sebagai Ra’is ‘Aam PBNU, Ketua Umum MUI sekaligus Ketua Dewan Syariah Nasional MUI dan
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Ia juga pernah terpilih sebagai Anggota DPR/MPR-RI (1999), Anggota MPR-RI
(1997), Pimpinan Komisi A DPRD DKI Jakarta (1977), Direktur Lembaga Pendidikan dan Ketua Yayasan Al-jihad (1976),
anggota Baziz DKI Jakarta pada tahun (1971).

48 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Hasanudin
Anggota

Lahir tahun 1961. Memperoleh gelar Sarjana Muda Fakultas Syariah dari Universitas Islam Tribhakti, Kediri (1985), Sarjana
Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN, sekarang UIN) Syarif Hidayatullah (1989) dan memperoleh gelar
Magister Agama (1997) serta Doktor dalam studi Pengkajian Syariah dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Menjabat sebagai anggota DPS BNI Syariah sejak 2010. Saat ini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Badan Pelaksana
Harian Dewan Syariah Nasional (BPH – DSN), menjabat sebagai anggota Komite Akuntansi Syariah (KAS) – IAI (2006) dan
sebagai anggota Tim Ahli LPPOM – MUI (2006).

Tugas dan Tanggung Jawab


Tugas dan tanggung jawab DPS adalah memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Perseroan
agar sesuai dengan Prinsip Syariah yang tercermin pada 3 (tiga) fungsi, yaitu:

Fungsi Tugas dan Tanggung Jawab Mekanisme


Koordinasi 1. Melakukan rapat dan diskusi dengan pihak internal 1. Melakukan rapat dan diskusi internal DPS atau
terkait pemenuhan Prinsip Syariah. bersama Direksi atau jajaran di bawah Direksi
2. Mewakili dan mendampingi Bank untu rapat, atau bersama Dewan Komisaris dalam rangka
diskusi, dan konsultasi kepada pihak eksternal membangun dan mengembangkan sistem
terkait pemenuhan Prinsip Syariah. kepatuhan pada Prinsip Syariah.
2. Memberikan pendapat syariah atau rekomendasi
kepada Direksi terkait implementasi Prinsip Syariah
pada produk dan kegiatan Perseroan;
3. Mewakili Perseroan untuk rapat, diskusi, dan
konsultasi kepada pihak eksternal terbatas
pada regulator, auditor, organisasi profesi,
untuk kepentingan pemenuhan Prinsip Syariah
pada Perseroan.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 49


Fungsi Tugas dan Tanggung Jawab Mekanisme
Pengawasan 1. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip 1. Melakukan pengawasan terhadap proses
Syariah atas pedoman operasional dan produk yang pengembangan produk baru Perseroan dengan
dikeluarkan Bank; melakukan hal-hal sebagai berikut:
2. Mengawasi proses pembangunan produk baru a. Meminta penjelasan dari pejabat Perseroan yang
dan pengembangan fitur produk Bank agar sesuai berwenang mengenai tujuan, karakteristik, dan
dengan fatwa DSN MUI; akad yang digunakan dalam produk baru yang
3. Meminta fatwa kepada DSN-MUI untuk produk baru akan dikeluarkan;
Bank yang belum ada fatwanya; b. Memeriksa akad yang digunakan dalam produk
4. Melakukan review secara berkala atas baru berdasarkan Fatwa DSN-MUI.
pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme c. Melakukan review terhadap sistem dan prosedur
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta produk baru yang akan dikeluarkan terkait
pelayanan jasa Bank; dengan pemenuhan Prinsip Syariah; dan
5. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek d. Memberikan pendapat syariah atas produk baru
syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka yang akan dikeluarkan.
pelaksanaan tugasnya. 2. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan
6. Mengevaluasi Kebijakan Manajemen Risiko yang Perseroan dengan melakukan hal-hal
terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah. sebagai berikut:
7. Mengevaluasi pertanggung-jawaban Direksi a. Menganalisis laporan yang disampaikan oleh
atas pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko yang dan/ atau yang diminta dari Direksi, pelaksana
terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah. fungsi audit intern dan/atau fungsi kepatuhan
untuk mengetahui kualitas pelaksanaan
pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa Perseroan;
b. Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi
yang akan diperiksa dengan memperhatikan
kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah
dari masing-masing kegiatan;
c. Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik
(sampel) untuk mengetahui pemenuhan Prinsip
Syariah sebagaimana diper-syaratkan dalam SOP,
antara lain, seperti:
d. Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan
keterangan dan/atau konfirmasi kepada pegawai
Perseroan dan/atau nasabah untuk memperkuat
hasil pemeriksaan dokumen apabila diperlukan;
e. Melakukan review terhadap SOP terkait aspek
syariah apabila terdapat indikasi ketidaksesuaian
pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas
kegiatan dimaksud;
f. Memberikan pendapat syariah atas kegiatan
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa;
Laporan 1. Melaporkan hasil pengawasan Dewan Pengawas 1. Melaporkan hasil pengawasan DPS kepada Direksi
Syariah kepada Direksi dan Dewan Komisaris. dan Dewan Komisaris secara semesteran.
2. Menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan DPS 2. Membuat dan menyampaikan Laporan Hasil
kepada OJK dan DSN MUI. Pengawasan DPS secara semesteran kepada
3. Menyampaikan Hasil Evaluasi Kebijakan Otoritas Jasa Keuangan. Laporan Hasil Pengawasan
Manajemen Risiko yang terkait dengan DPS memuat hasil pelaksanaan tugas dan tanggung
pemenuhan Prinsip Syariah kepada Direksi dan jawab DPS selama 1 (satu) semester, yang meliputi
Dewan Komisaris. antara lain:
4. Menyampaikan Hasil Evaluasi Pertanggungjawaban a. Kertas kerja pengawasan terhadap proses
Direksi atas Pelaksanaan Manajemen Risiko yang pengembangan produk baru Perseroan; dan
terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah kepada b. Kertas kerja pengawasan terhadap
Direksi dan Dewan Komisaris. kegiatan Perseroan.

50 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Pengungkapan Rangkap Jabatan

Dengan tetap memperhatikan fungsi pengawasannya, berikut adalah rangkap jabatan Dewan Pengawas Syariah selama 2018:
No DPS Posisi di Perusahaan Lain Perusahaan Lain
1 KH Ma’ruf Amin Ketua PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
(Ketua) Ketua PT. Bank Mega Syariah
Ketua PT. Asuransi Jiwa Bringin Life
(Unit Usaha Syariah)
Ketua PT. BNI Life Insurance
(Unit Usaha Syariah)
Ketua PT. Bank Syariah Mandiri
2 Hasanudin Ketua PT. Trimegah Asset Management
(Anggota) (Reksa Dana Syariah)
Ketua PT. Toyota Astra Finance Services
(Unit Usaha Syariah)
Ketua PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) (Unit Usaha Syariah)
Anggota PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk.
(Unit Usaha Syariah)

Rapat Dewan Pengawas Syariah

Tingkat kehadiran
Selama tahun 2018, DPS BNI Syariah mengadakan 25 kali rapat DPS dan 1 kali rapat gabungan (bersama Dewan Komisaris
dan atau Direksi), sehingga total DPS mengadakan rapat sebanyak 26 kali. Kehadiran dalam rapat selama tahun 2018
diuraikan sebagai berikut:

Rapat DPS
Nama Jabatan Presentasi Tingkat
Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran Rapat
Kehadiran (%)
KH. Ma’ruf Amin Ketua 26 26 100%
Hasanudin Anggota 26 26 100%

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 51


Agenda Utama Rapat
DPS BNI Syariah telah membahas berbagai agenda dalam rapat selama tahun 2018, yang diuraikan sebagai berikut:
No Tanggal Agenda Utama Rapat
1 02/01/2018 Produk Money Market Account
2 22/01/2018 Perlakuan PSJT dalam pada produk Money Market Account
3 21/02/2018 1. Program Bantuan Untuk Nasabah Gharimin;
2. Pembiayaan Ulang Pada Produk BNI Griya IB Hasanah;
3. Pembahasan Qardh Pada Produk anjak Piutang Syariah;
4. Pembahasan pembiayaan ulang (refinancing) pada produk BNI Griya iB Hasanah.
4 13/03/2018 1. Istishna’
2. Subrogasi
3. Increase Limit dan Administrasi
5 04/04/2018 Review Program Pilih Hasanahmu
6 10/04/2018 Hasanah Debit Combo
7 19/04/2018 1. Wakaf Hasanah
2. Pembukaan Rekening Online
8 27/04/2018 Griya iB Hasanah dengan Akad Istishna untuk Pembiayaan Rumah Indent
9 31/05/2018 1. Pembukaan Rekening melalui Internet Banking;
2. Diaspora Wakaf Hasanah;
3. Evaluasi penerapan prinsip syariah.
10 04/06/2018 1. BNI Fleksi iB Hasanah dengan akad Hawalah bil Ujrah (Format OJK);
2. BNI Multiguna iB Hasanah dengan akad Hawalah bil Ujrah (Format OJK)
11 05/06/2018 Money Market Account (Format OJK)
12 29/06/2018 Hawalah bil Ujrah untuk Pembiayaan Produktif
13 31/07/2018 1. Aplikasi YAP;
2. Penyaluran Pembiayaan KUR iB Hasanah
14 14/08/2018 Hasanah Debit Combo
15 20/08/2018 Produk Griya Swakarya
16 25/09/2018 1. Bancassurance melalui Telemarketing dengan Model Bisnis Distribusi;
2. Kesesuaian Syariah pada Aktivitas Bancassurance Model Bisnis Referensi untuk Produk
Asuransi Kumpulan (Employee Benefit);
3. Pembahasan MMQ Multi Nisbah & Realisasi MMQ secara Bertahap
17 02/10/2018 1. Jasa Penagihan Transaksi Trade Finance Antar Bank (Format OJK);
2. Pembahasan Usulan Kerjasama Pemasaran dan Layanan Produk BNI Simponi Syariah
18 16/10/2018 1. Kesesuaian Syariah Penerapan Biaya Ta'widh pada Fasilitas Hasanah Card;
2. Pembahasan Usulan Kerjasama Penyaluran Pembiayaan dengan KOPOJEKA
19 24/10/2018 Kesesuaian Syariah pada Template Akad Pembiayaan al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik
(Untuk Skema Refinancing)
20 13/11/2018 Kesesuaian Syariah pada Template Akad Wakalah bil Ujrah untuk Produk Jasa Penagihan
Transaksi Trade Finance Antar Bank
21 19/11/2018 Kesesuaian Syariah pada Produk Virtual Account Debit
22 23/11/2018 Pelatihan Aspek Syariah dalam Pembiayaan
23 27/11/2018 Pembahasan Mengenai Konversi Akad Murabahah menjadi Akad Musyarakah a.n. PT. Graha
Tanjung Perkasa (PT. GTP)
24 04/12/2018 1. Penjaminan iB Hasanah
2. Aplikasi YAP
25 11/12/2018 1. Pilih Hasanahmu
2. Pembiayaan PT. Vitka
3. Akad Musyarakah untuk Pembiayaan Mikro

52 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Realisasi Kegiatan DPS

Kegiatan Pada Fungsi Koordinasi


No Tugas dan Tanggung jawab Realisasi Kegiatan
1 Melakukan rapat 1. Pada Tahun 2018, Rapat DPS dilaksanakan sebanyak 25 (dua puluh lima) kali. Rapat dilakukan
dan diskusi dengan bersama Divisi, Dewan Komisaris dan Direksi. Hasil Rapat DPS tertuang dalam Risalah Rapat
pihak internal DPS, yaitu:
terkait pemenuhan a. Risalah Rapat DPS Nomor: BNISy/ DPS/RR/I/2018/001 tanggal 22 Januari 2018 tentang
Prinsip Syariah. pembahasan produk money market account.
b. Risalah Rapat DPS Nomor: BNISy/ DPS/RR/II/2018/002 tanggal 21 Februari 2018 tentang
pembahasan pembiayaan ulang (refinancing) pada produk BNI Griya iB Hasanah.
c. Risalah Rapat DPS Nomor: BNISy/ DPS/RR/II/2018/003 tanggal 21 Februari 2018 tentang
pembahasan draft akad realisasi qardh pada produk anjak piutang syariah.
d. Risalah Rapat DPS Nomor: BNISy/ DPS/RR/III/2018/004 tanggal 15 Maret 2018 tentang
pembahasan penerapan biaya administrasi untuk increase limit & rescheduling pada fasilitas
Hasanah Card.
e. Risalah Rapat DPS Nomor: BNISy/ DPS/RR/III/2018/005 tanggal 28 Maret 2018 tentang
pembahasan draft akad pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah.
f. Risalah Rapat DPS Nomor: BNISy/ DPS/RR/IV/2018/006 tanggal 4 April 2018 tentang
pembahasan Review Program pilih Hasanahmu.
g. Risalah Rapat DPS Nomor: BNISy/ DPS/RR/IV/2018/007 tanggal 25 April 2018 tentang
pembahasan Pembukaan Rekening Dana Collateral Pada LKK Atas Kerjasama Pendaftaran
Keanggotaan Pada ATM Bersama Dan ATM Link.
h. Risalah Rapat DPS Nomor: BNISy/ DPS/RR/IV/2087/008 tanggal 3 Mei 2018 tentang
pembahasan usulan pembiayaan PT Jasamarga Manado Bitung.
i. Risalah Rapat DPS Nomor: BNISy/ DPS/ RR/IX/2018/009 tanggal 25 September 2018 tentang
Pembahasan MMQ Multi Nisbah & Realisasi MMQ secara Bertahap
j. Risalah Rapat DPS Nomor: BNISy/ DPS/ RR/X/2018/010 tanggal 02 Oktober 2018 tentang
Pembahasan Usulan Kerjasama Pemasaran dan Layanan Produk BNI Simponi Syariah
k. Risalah Rapat DPS Nomor: BNISy/ DPS/ RR/X/2018/011 tanggal 16 Oktober 2018 tentang
Pembahasan Usulan Kerjasama Penyaluran Pembiayaan dengan KOPOJEKA
l. Risalah Rapat DPS Nomor: BNISy/ DPS/ RR/XII/2018/012 tanggal 09 November 2018 tentang
Pembahasan Usulan Restrukturisasi Pembiayaan a.n Abdul Rahman Saleh (ARS) dan PT.
Bumi Panaloka Nusantara (PT BPN)
m. Risalah Rapat DPS Nomor: BNISy/ DPS/ RR/X/2018/013 tanggal 30 November 2018 tentang
Konversi Akad Murabahah menjadi Akad Musyarakah a.n. PT. Graha Tanjung Perkasa (PT.
GTP)
n. Risalah Rapat DPS Nomor: BNISy/ DPS/ RR/XII/2018/014 tanggal 04 Desember 2018 tentang
Pembiayaan Refinancing atas nama PT Vitka Inti Internasional (Holding) menggunakan Aset
Milik PT Batamindo Pertiwi sebagai anak perusahaan
2. Pada Tahun 2018, pelayanan Konsultasi Syariah diberikan pada setiap hari kerja untuk
memenuhi kebutuhan BNI Syariah dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya agar tetap
konsisten dan sesuai dengan Prinsip Syariah.
3. Pada Tahun 2018, DPS atau Staff DPS terlibat dalam kegiatan pelatihan sebagai instruktur
pelatihan Prinsip Dasar Perbankan Syariah (PDPS) untuk pegawai BNI Syariah dalam berbagai
kelas, baik oleh DPS atau Staff.
a. Pelatihan kepada Officer Development Program (ODP).
b. Pelatihan kepada SME Account Officer (SME AO).
c. Pelatihan kepada SME Financing Head (SFH).
d. Sharing session di Kantor Cabang Bandung.
e. Sharing session di Kantor Cabang Tanjung Karang.
f. Sharing session di Kantor Cabang Jakarta Timur.
g. PDPS KC. Surabaya.
h. PDPS KC. Surabaya Dharmawangsa.
i. PDPS KC. Bengkulu.
4. Pada Tahun 2018, DPS melakukan kunjungan ke kantor cabang sekaligus sharing session
Pengetahuan Syariah untuk pegawai cabang.
a. Kunjungan dan Refreshment Sharia Knowledge Pegawai Cabang Bandung.
b. Kunjungan dan Refreshment Sharia Knowledge Pegawai Cabang Tanjung Karang.
c. Kunjungan dan Refreshment Sharia Knowledge Pegawai Cabang Semarang.
d. Sharing Session di Kantor Cabang Jakarta Timur.
e. PDPS KC. Surabaya.
f. PDPS KC. Surabaya Dharmawangsa.
g. PDPS KC. Bengkulu.
2 Melaksanakan rapat, Pada Tahun 2018, DPS turut serta dalam kegiatan:
diskusi, dan konsultasi 1. Diskusi Hasil Audit di Kantor Pusat BNI Syariah.
dengan pihak eksternal 2. Pra Ijtima’ Sanawi Dewan Pengawas Syariah yang diselenggarakan oleh DSN-MUI
terkait pemenuhan Prinsip 3. Ijtima’ Sanawi yang diselenggarakan oleh DSN-MUI
Syariah di Bank.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 53


Kegiatan Pada Fungsi Pengawasan
No Tugas dan Tanggung jawab Realisasi Kegiatan
1. Menilai dan memastikan 1. DPS mereview rencana ketentuan internal produk baru, yaitu:
pemenuhan Prinsip a. Produk Jasa Penagihan Transaksi Trade Finance Antar Bank.
Syariah atas pedoman b. Produk Virtual Account Debit.
operasional dan produk c. Aplikasi YAP
yang dikeluarkan Bank; d. Penyaluran Pembiayaan KUR iB Hasanah.
e. Hasanah Debit Combo
f. Bancassurance melalui Telemarketing dengan Model Bisnis Distribusi.
g. Jasa Penjaminan Transaksi Trade Finance antar Bank
h. Musyarakah untuk Pembiayaan Mikro.
2. DPS mereview rencana perubahan / pengembangan fitur produk/rencana usulan
pengembangan produk/fitur, yaitu:
a. Penerapan biaya Ta'widh pada Fasilitas Hasanah Card.
2. Mengawasi proses 1. DPS meminta data melalui diskusi dan dokumen-dokumen terkait dari pejabat yang
pengembangan produk berwenang mengenai tujuan, konsep, akad, dan ketentuan internal atas rencana
baru dan fitur produk pengembangan produk baru. Data diperoleh dari:
Bank agar sesuai dengan a. CFD terkait Pembiayaan Gria iB Hasanah dengan Akad Istishna’ untuk Pembiayaan
fatwa DSN-MUI; Rumah Indent.
b. FTD terkait Hasanah Debit Combo
c. DGD terkait Aplikasi YAP.
d. MBD terkait Penyaluran Pembiayaan KUR iB Hasanah
e. TBD terkait Kesesuaian Syariah pada Produk Virtual Account Debit.
f. SPD terkait Program Pilih Hasanahmu
2. DPS meminta data melalui diskusi dan dokumen-dokumen terkait dengan/dari unit yang
berwenang mengenai fitur yang berlaku beserta usulan perubahan/ pengembangannya,
model bisnis dan karakteristik yang berlaku beserta usulan perubahan/ pengembangannya.
Diskusi dilakukan secara internal bersadarkan surat atau dokumen yang disampaikan
kepada DPS, atau bersama dengan CMD (Compliance Division) atau Divisi/Unit kerja lainnya,
diantaranya adalah:
a. FTD terkait Diaspora Wakaf Hasanah.
b. CBD terkait Penerapan Biaya Administrasi untuk Increase Limit & Rescheduling pada Fasilitas
Hasanah Card, Penerapan biaya Ta'widh pada Fasilitas Hasanah Card
c. CRD terkait Konversi Akad Murabahah menjadi Akad Musyarakah, Usulan Pembiayaan
PT Jasamarga Manado Bitung, dan Pembiayaan refinancing a.n. PT. Vitka Inti International
menggunakan Aset milik PT. Batamindo Pertiwi sebagai Anak Perusahaan
d. RRD terkait Restrukturisasi Pembiayaan Akad Murabahah dan Musyarakah menjadi akad
MMQ
e. RFD terkait Usulan Kerjasama Pemasaran dan Layanan Produk BNI Simponi Syariah
f. SMD 2 terkait MMQ Multi Nisbah & Realisasi MMQ secara Bertahap
3. Meminta fatwa kepada Produk baru Bank telah sesuai dengan fatwa DSN-MUI yang ada, sehingga belum diperlukan
DSN-MUI untuk produk untuk meminta fatwa DSN-MUI terhadap produk baru Bank.
baru Bank yang belum
ada fatwanya;
4. Meminta data dan DPS terlibat aktif dalam proses pengawasan aspek syariah pada setiap lini kegiatan. Semua
informasi terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh DPS tentu memerlukan data dan informasi yang akurat dari
aspek syariah dari satuan satuan kerja atau unit kerja terkait. Alhamdulillah, support dan kesadaran akan pentingnya
kerja Bank dalam rangka pemenuhan aspek syariah dapat dipahami dan disadari oleh semua satuan kerja atau unit kerja
pelaksanaan tugasnya. sehingga dalam menjalankan tugas pengawasannya DPS dapat bersinergi dengan satuan kerja
atau unit kerja BNI Syariah dan seluruh kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan dapat
terpenuhi dengan baik.

Data dan informasi yang dibutuhkan DPS dalam rangka melaksanakan tugas pengawasannya
dapat diperoleh melalui kegiatan diskusi, dokumen kerja, data transaksi, dll.

54 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


No Tugas dan Tanggung jawab Realisasi Kegiatan
6. Mengevaluasi DPS melakukan pemantauan terhadap Kebijakan Manajemen Risiko dengan melaksanakan fungsi
Kebijakan Manajemen kontrol pada pra pengambilan keputusan (ex-ante) dan setelah pelaksanaan (ex-post). Pendapat
Risiko yang terkait syariah yang disampaikan oleh DPS dalam melaksanakan fungsi kontrol dapat berbentuk
dengan pemenuhan Opini atau Rekomendasi. Berikut Opini dan Rekomendasi yang dapat menjadi pedoman dalam
Prinsip Syariah. mengambil kebijakan baik terkait dengan produk, transaksi, maupun operasional:
1. Opini DPS nomor: BNISy/DPS/OPINI/I/2018/001 tentang Produk Money Market Account.
2. Opini DPS nomor:BNISy/DPS/OPINI/II/2018/002 tentang Program Bantuan untuk
Nasabah Ghorimin.
3. Opini DPS nomor:BNISy/DPS/OPINI/II/2018/003 tentang Pembiayaan Ulang (Refinancing) pada
produk BNI Griya iB Hasanah.
4. Opini DPS nomor:BNISy/DPS/OPINI/II/2018/004 tentang akad Realisasi Qardh pada Produk
Anjak Piutang Syariah.
5. Opini DPS nomor: BNISy/DPS/OPINI/III/2018/005 tentang Penerapan biaya Administrasi untuk
Increase limit & rescheduling pada fasilitas Hasanah Card.
6. Opini DPS nomor: BNISy/DPS/OPINI/III/2018/006 tentang akad Pembiayaan
Musyarakah Mutanaqishah.
7. Opini DPS nomor: BNISy/DPS/OPINI/IV/2018/007 tentang Pembukaan rekening dana collateral
pada LKK atas kerjasama pendaftaran keanggotaan BNI Syariah pada ATM Bersama dan/atau
ATM Link.
8. Opini DPS nomor: BNISy/DPS/OPINI/IV/2018/008 tentang Pembiayaan Griya iB Hasanah
dengan akad Istishna’ untuk pembiayaan rumah indent.
9. Opini DPS nomor: BNISy/DPS/OPINI/V/2018/009 tentang Pembukaan rekening melalui
internet Banking.
10. Opini DPS nomor: BNISy/DPS/OPINI/V/2018/010 tentang Diaspora Wakaf Hasanah.
11. Opini DPS nomor: BNISy/DPS/OPINI/VI/2018/011 tentang BNI Fleksi iB Hasanah dengan akad
Hawalah bil Ujrah (Format OJK).
12. Opini DPS nomor: BNISy/DPS/OPINI/VI/2018/012 tentang BNI Multiguna iB Hasanah dengan
akad Hawalah bil Ujrah (Format OJK)
13. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/VI/2018/013 tentang Money Market Account (Format
OJK).
14. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS /OPINI/VII/2018/014 tentang Aplikasi YAP.
15. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/VII/2018/015 tentang Penyaluran Pembiayaan KUR
iB Hasanah.
16. Opini DPS Nomor: BNISy/ DPS/OPINI/VIII/2018/016 tentang Hasanah Debit Combo.
17. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/IX/2018/017 tentang Bancassurance melalui Telemarketing
dengan Model Bisnis Distribusi.
18. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/IX/2018/018 tentang Kesesuaian Syariah pada Aktivitas
Bancassurance Model Bisnis Referensi untuk Produk Asuransi Kumpulan (Employee Benefit).
19. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/X/2018/019 tentang Jasa Penagihan Transaksi Trade
Finance Antar Bank (Format OJK).
20. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/X/2018/020 tentang Kesesuaian Syariah Penerapan Biaya
Ta'widh pada Fasilitas Hasanah Card.
21. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/IX/2018/021 tentang Kesesuaian Syariah pada Template
Akad Pembiayaan al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik (Untuk Skema Refinancing).
22. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/IX/2018/022 tentang Kesesuaian Syariah pada Template
Akad Wakalah bil Ujrah untuk Produk Jasa Penagihan Transaksi Trade Finance Antar Bank.
23. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/XI/2018/023 tentang Kesesuaian Syariah pada Produk
Virtual Account Debit.
24. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/XII/2018/024 tentang Akad Musyarakah untuk
Pembiayaan Mikro.
25. Opini DPS Nomor: BNISy/DPS/OPINI/XII/2018/025 tentang Jasa Penjaminan Transaksi Trade
Finance antar Bank.
7. Mengevaluasi DPS juga terlibat dalam Rapat Kinerja. DPS dapat mengetahui gambaran/potret capaian kinerja
pertanggungjawaban termasuk di dalamnya memuat pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait dengan
Direksi atas pelaksanaan Prinsip Syariah. Risalah Rapat disusun dan didokumentasi oleh Dewan Komisaris.
Kebijakan Manajemen
Risiko yang terkait
dengan pemenuhan
Prinsip Syariah.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 55


Kegiatan Pada Fungsi Pelaporan
No Tugas dan Tanggung jawab Realisasi Kegiatan
1 Melaporkan hasil 1. Pada semester II tahun 2018, DPS melaporkan Hasil Pengawasan DPS kepada Direksi dan
pengawasan Dewan Dewan Komisaris. Laporan tersebut berisi tentang hasil pelaksanaan tugas dan tanggung
Pengawas Syariah jawab DPS selama semester II tahun 2018, yang meliputi antara lain:
kepada Direksi dan 2. Kertas kerja pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru BNI Syariah;
Dewan Komisaris. 3. Kertas kerja pengawasan terhadap proses perubahan/pengembangan fitur produk BNI
Syariah; dan
4. Kertas kerja pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan operasional BNI Syariah.
2 Menyampaikan Laporan Pada semester II tahun 2018, DPS menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan DPS kepada OJK
Hasil Pengawasan DPS dan DSN-MUI paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode semester dimaksud berakhir yaitu
kepada OJK dan DSN- terakhir pada tanggal 28 Februari 2019.
MUI.
3 Menyampaikan Hasil Pada semester II tahun 2018, DPS melaksanakan pemantauan terhadap Kebijakan Manajemen
Evaluasi Kebijakan Risiko dengan melaksanakan fungsi kontrol. Hasil Evaluasi Kebijakan Manajemen Risiko yang
Manajemen Risiko terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah pada fungsi ex-ante disampaikan kepada Direksi
yang terkait dengan ketika dianggap cukup sebagai bahan kajian dan perbaikan, sementara Hasil Evaluasi Kebijakan
pemenuhan Prinsip Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah pada fungsi ex-post
Syariah kepada Direksi disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris secara semesteran sebagai bahan perhatian.
dan Dewan Komisaris.
4 Menyampaikan Pada semester II tahun 2018, DPS juga terlibat dalam Rapat Kinerja Perseroan. Sehingga
Hasil Evaluasi DPS juga mengetahui gambaran/potret kinerja termasuk di dalamnya memuat pelaksanaan
Pertanggungjawaban Kebijakan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah. Hasil Evaluasi
Direksi atas Pelaksanaan Pertanggungjawaban Direksi atas Pelaksanaan Manajemen Risiko yang terkait dengan
Manajemen Risiko pemenuhan Prinsip Syariah disampaikan se cara triwulanan yang memuat hasil kajian DPS
yang terkait dengan terhadap kinerja Direksi atas Pelaksanaan Manajemen Risiko yang terkait dengan pemenuhan
pemenuhan Prinsip Prinsip Syariah dan dapat disampaikan dalam bentuk Opini atau Rekomendasi mengenai Kinerja
Syariah kepada Direksi Direksi yang dapat diterbitkan sesuai dengan permintaan/kebutuhan unit kerja yang berada di
dan Dewan Komisaris. bawah Direksi pada setiap periode (setelah Laporan Kinerja disampaikan, atau setelah Rapat
Kinerja).

Opini/ Saran Dewan Pengawas Syariah

Berdasarkan hasil pengawasan selama tahun 2018, DPS menyampaikan bahwa secara umum kegiatan operasional BNI
Syariah telah sesuai dengan Prinsip Syariah, Fatwa DSN-MUI dan Opini DPS. Kesalahan/kekurangan yang terjadi pada
kegiatan operasional tidak mengarah pada kesalahan dalam membuat kebijakan, melainkan lebih kepada pemahaman
individu atas suatu Produk dan Pedoman Operasional Bank. Atas kesalahan/kekurangan tersebut DPS merekomendasikan
agar setelah kesalahan/kekurangan diketahui, maka harus segera dilakukan perbaikan-perbaikan. Apabila terdapat unsur
kesengajaan sehingga terdapat Prinsip Syariah yang tidak terpenuhi, maka terhadap kesalahan/kekurangan yang disengaja
tersebut harus ada punishment.

No Nomor Surat Tanggal Perihal


1 BNISy/DPS/OPINI/I/2018/001 15/01/2018 Perlakuan PSJT dalam pada produk Money Market Account
2 BNISy/DPS/OPINI/II/2018/002 21/02/2018 Program Bantuan Untuk Nasabah Gharimin
3 BNISy/DPS/OPINI/II/2018/003 21/02/2018 Pembiayaan Ulang Pada Produk BNI Griya IB Hasanah
4 BNISy/DPS/OPINI/II/2018/004 21/02/2018 Skema akad Qardh dalam Anjak Piutang syariah
5 BNISy/DPS/OPINI/III/2018/005 15/03/2018 Penerapan Biaya Administrasi untuk Increase Limit &
Rescheduling pada Fasilitas Hasanah Card
6 BNISy/DPS/OPINI/III/2018/006 28/03/2018 Pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah
7 BNISy/DPS/OPINI/IV/2018/007 25/04/2018 Pembukaan rekening dana collateral pada LKK atas kerjasama
pendaftaran keanggotaan BNI Syariah pada ATM Bersama dan/
atau ATM Link.
8 BNISy/DPS/OPINI/IV/2018/008 27/04/2018 Pembiayaan Griya iB Hasanah dengan akad Istishna’ untuk
pembiayaan rumah indent.
9 BNISy/DPS/OPINI/V/2018/009 31/05/2018 Pembukaan rekening melalui secara online
10 BNISy/DPS/OPINI/V/2018/010 31/05/2018 Diaspora Wakaf Hasanah
11 BNISy/DPS/OPINI/VI/2018/011 04/06/2018 BNI Fleksi iB Hasanah dengan akad Hawalah bil Ujrah
(Format OJK)

56 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


No Nomor Surat Tanggal Perihal
12 BNISy/DPS/OPINI/VI/2018/012 04/06/2018 BNI Multiguna iB Hasanah dengan akad Hawalah bil Ujrah
(Format OJK)
13 BNISy/DPS/OPINI/VI/2018/013 05/06/2018 Money Market Account (Format OJK)
14 BNISy/DPS/OPINI/VII/2018/014 31/07/2018 Ketentuan aplikasi YAP
15 BNISy/DPS/OPINI/VII/2018/015 31/07/2018 Penyaluran Pembiayaan KUR iB Hasanah
16 BNISy/DPS/OPINI/VIII/2018/016 14/08/2018 Kartu co-branding tapcash iB Hasanah dalam produk Hasanah
Debit Combo
17 BNISy/DPS/OPINI/IX/2018/017 25/09/2018 Akad Pembiayaan Kafalah bil Ujrah produk penjaminan syariah
iB Hasanah
18 BNISy/DPS/OPINI/IX/2018/018 25/09/2018 Kesesuaian Syariah pada Aktivitas Bancassurance Model Bisnis
Referensi untuk Produk Asuransi Kumpulan (Employee Benefit)
19 BNISy/DPS/OPINI/X/2018/019 02/10/2018 Jasa Penagihan Transaksi Trade Finance Antar Bank
(Format OJK)
20 BNISy/DPS/OPINI/X/2018/020 16/10/2018 Kesesuaian Syariah Penerapan Biaya Ta'widh pada Fasilitas
Hasanah Card
21 BNISy/DPS/OPINI/IX/2018/021 24/10/2018 Kesesuaian Syariah pada Template Akad Pembiayaan al-Ijarah
al-Muntahiyah bi al-Tamlik (Untuk Skema Refinancing)
22 BNISy/DPS/OPINI/IX/2018/022 01/11/2018 Opini DPS tentang Kesesuaian Syariah pada Template Akad
Wakalah bil Ujrah untuk Produk Jasa Penagihan Transaksi Trade
Finance Antar Bank
23 BNISy/DPS/OPINI/XI/2018/023 13/11/2018 Kesesuaian Syariah pada Produk Virtual Account Debit
24 BNISy/DPS/OPINI/XII/2018/024 04/12/2018 Akad Musyarakah untuk Pembiayaan Mikro
25 BNISy/DPS/OPINI/XII/2018/025 18/12/2018 Jasa Penjaminan Transaksi Trade Finance antar Bank

Laporan DPS Terkait Pemenuhan Prinsip Syariah di Pasar Modal

Tahun 2018, DPS BNI Syariah kembali melakukan review pemenuhan prinsip syariah terhadap Sukuk Mudharabah Bank
BNI Syariah I Tahun 2015 yang listing tanggal 15 Mei 2015 dengan dana sukuk yang berhasil dihimpun sebesar Rp500
miliar dan hasil realisasi bersih senilai Rp497,22 miliar setelah dikurangi biaya penawaran umum senilai Rp2,78 miliar.

DPS berpendapat bahwa dana hasil Penawaran Umum yang digunakan untuk pembiayaan syariah mata uang rupiah,
meliputi pembiayaan produktif (39,11%), pembiayaan konsumtif (52,83%), pembiayaan mikro (5,86%) dan pembiayaan
kartu (2,2%) telah memenuhi prinsip syariah di pasar modal.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 57


DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara
umum dan atau khusus serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan dan
mengelola perusahaan. Dewan Komisaris bertugas memastikan bahwa perusahaan melaksanakan
Good Corporate Governance, mengawasi dan memberi arahan atas kinerja Direksi, memberi
nasihat dan memastikan bahwa Direksi melaksanakan tugasnya sesuai dengan kepentingan para
pihak yang berkepentingan (stakeholder).

Dasar Hukum

Pembentukan Dewan Komisaris BNI Syariah didasarkan pada beberapa ketentuan, antara lain:
1. Undang-undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
2. Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/ POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik, Dewan Komisaris adalah Organ Emiten atau Perusahaan Publik.
4. Peraturan Bank Indonesia No.11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah, Pasal 23.
5. POJK No.27/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama
Lembaga Jasa Keuangan.
6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/6/ PBI/2012 tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit
and Proper Test) Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.
7. Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.4
tanggal 7 Januari 2016.
8. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank BNI Syariah tentang Penetapan Piagam Komite
Nominasi dan Remunerasi No.KEP/01/DK/2015

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

Dewan Komisaris BNI Syariah mempunyai Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi
berdasarkan SKB No.KP/DIR/016 & KP/01/DK/2013 serta Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Tata
Tertib Kerja Direksi dan Dewan Komisaris No.PP/S02/003-00/2016 tanggal 1 September 2016.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris telah diunggah pada situs web Perusahaan dan
media sosialisasi internal yaitu Electronic Corporate Guidelines (ECG).

Adapun isi pengaturan terkait tata tertib kerja Dewan Komisaris menurut pedoman ini antara lain:
1. Persyaratan Anggota Dewan Komisaris;
2. Komisaris Independen;
3. Komposisi Anggota;
4. Masa Jabatan;
5. Pengangkatan dan Pemberhentian;
6. Etika Jabatan;
7. Hak dan Wewenang;
8. Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab;
9. Honorarium dan Fasilitas/Tunjangan;

58 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


10. Tantiem; 13. Sekretaris Dewan Komisaris;
11. Program Orientasi; 14. Komite di Bawah Dewan Komisaris.
12. Program Peningkatan Kapabilitas;

Kriteria dan Persyaratan anggota Dewan Komisaris

Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan 5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang
Komisaris BNI Syariah, kriteria dan persyaratan anggota dibutuhkan Perusahaan.
Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : 6. Memiliki komitmen terhadap pengembangan
1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik. operasional Bank Syariah yang sehat.
2. Cakap melakukan perbuatan hukum. 7. 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama
3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan menjabat tidak pernah diberhentikan dengan tidak
selama menjabat: hormat dari suatu pekerjaan.
a. Tidak pernah dinyatakan pailit. 8. Memiliki kompetensi dan pengalaman dalam bidang-
b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau bidang yang menunjang pelaksanaan tugas dan
anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah kewajiban Dewan Komisaris dan memiliki integritas
menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit. dan reputasi yang tinggi, serta memiliki komitmen
c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak penyediaan waktu yang memadai.
pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau 9. Tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak
berkaitan dengan sektor keuangan. pidana tertentu yang telah diputus oleh pengadilan yang
d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam waktu
angota Dewan Komisaris yang selama menjabat: 20 (dua puluh) tahun terakhir.
e. pernah tidak menyelengarakan RUPS tahunan; 10. Tidak pernah melakukan tindakan fraud (penipuan,
i. pertanggungjawabannya sebagai anggota penggelapan, dan kecurangan) di bidang perbankan,
Direksi dan/atau aggota Dewan Komisaris keuangan dan usaha lainnya.
pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah 11. Tidak termasuk daftar orang tercela di bidang perbankan
tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai dan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit &
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan proper test) yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa
Komisaris kepada RUPS; dan Keuangan berdasarkan peraturan perundangan
ii. pernah menyebabkan perusahaan yang yang berlaku.
memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran 12. Tidak terdaftar dalam Daftar Tidak Lulus (DTL).
dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi
kewajiban menyampaikan laporan tahunan Selain itu, calon Dewan Komisaris juga harus membuat Surat
dan/ atau laporan keuangan kepada Otoritas Pernyataan bahwa telah memenuhi seluruh persyaratan
Jasa Keuangan. di atas yang ditandatangani di atas materia sebagai salah
4. Memiliki komitmen untuk mematuhi Peraturan satu dokumen persyaratan uji kemampuan dan kepatutan
Perundang-undangan. di OJK, serta telah didokumentasikan oleh Perusahaan.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 59


Komposisi Dewan Komisaris

Berdasarkan Pasal 25 PBI No. 11/3/PBI 2009 tentang Bank RUPS. Pengangkatan melalui RUPS efektif setelah yang
Umum Syariah dan Anggaran Dasar Perusahaan, bahwa bersangkutan lulus uji kemampuan dan kepatutan dan/atau
jumlah angota Dewan Komisaris paling kurang 3 (tiga) orang mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia,
Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah anggota Dewan seorang di antaranya diangkat sebagai Komisaris Utama,
Komisaris BNI Syariah adalah sebanyak 4 (empat) orang. dan 50% (lima puluh persen) di antaranya adalah Komisaris
Seluruh anggota Dewan Komisaris tersebut telah melalui Independen. Susunan anggota Dewan Komisaris yang efektif
proses nominasi oleh Komite Remunerasi dan Nominasi telah diaktanotariskan dan dilaporkan pemberitahuannya ke
BNI Syariah dan diangkat berdasarkan persetujuan Kementerian Hukum dan HAM.

Komposisi Dewan Komisaris BNI Syariah per tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut :
Rekomendasi
Pengangkatan oleh
Nama Jabatan Komite Nominasi Persetujuan OJK Periode Jabatan
RUPS
dan Remunerasi
Fero Poerbonegoro Komisaris Utama Nota Intern No. RUPS Tahunan 25 Keputusan Anggota Sampai RUPS
KRN/3/2016 tanggal Februari 2016 Dewan Komisioner Tahunan 2019
25 Februari 2016 OJK No. KEP-
dan Persetujuan 46/D.03/2016
RUPS Tahunan 25 tanggal 8
Februari 2016 Septermber 2016
Rizqullah Komisaris Nota Intern No. RUPS Tahunan 25 Keputusan Anggota Sampai RUPS
Independen KRN/4/2016 tanggal Februari 2016 Dewan Komisioner Tahunan 2019
25 Februari 2016 OJK No. KEP-
45/D.03/2016
tanggal 6
September 2016
Max R. Niode Komisaris Risalah Rapat RUPS-LB 29 Keputusan Anggota Sampai RUPS
Independen Komite Nominasi Desember 2017 Dewan Komisioner Tahunan 2019
dan Remunerasi OJK No. KEP-
KNR-01/2017 226/D.03/2017
tanggal 31 Januari tanggal 19
2017 Desember 2017
Imam Budi Sarjito* Komisaris Risalah Rapat KNR RUPS-LB 20 Masih menjalani fit
No. 04/2018 tanggal September 2018 and proper test OJK
4 Mei 2018.

* Belum efektif/masih menjalani proses fit and proper test OJK

60 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Profil dewan komisaris

Fero Purbonegoro
Komisaris Utama

Lahir tahun 1955. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari


Universitas Brawijaya (1981) dan Gelar Magister Management
dari Universitas Gajah Mada (1995).

Diangkat dalam RUPS tahunan tanggal 25 Februari 2016 sebagai


Komisaris Utama BNI Syariah.

Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen BNI (2008


– 2015), Direktur Tresuri & Internasional BNI (2003 – 2008), dan
Project Manager New Core Banking System BNI (2002 – 2003).

Rizqullah Thohuri
Komisaris Independen

Lahir tahun 1957. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi diperoleh


dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (1982), gelar MBA di
bidang Bisnis Internasional dari Baldwin Wallace College, Ohio,
USA (1986) dan gelar Doktor di bidang Ekonomi & Keuangan
Islam dari Universitas Trisakti, Jakarta (2013).

Diangkat dalam RUPS Tahunan tahun buku 2015 tanggal 25


Februari 2016 sebagai Komisaris Independen.

Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Program Ekonomi


dan Keuangan Islam Universitas Trisakti (2013 - 2015), Direktur
Utama BNI Syariah (2010 – 2012) dan Pemimpin Proyek pendirian
Bank BNI Syariah (2008 – 2010).

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 61


Max R. Niode
Komisaris Independen

Lahir tahun 1957. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari


Universitas Hasanuddin Makassar (1983) dan gelar Magister
Hukum dari Universitas Indonesia, Jakarta (1999).

Diangkat dalam RUPSLB tanggal 29 Desember 2017 sebagai


Komisaris Independen.

Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT Asuransi Tri Pakarta


(2014–2015), Pemimpin Satuan Pengawasan Internal (Internal
Audit) BNI (2011–2014), dan Pemimpin Divisi Hukum Bank
BNI (2004–2011).

Imam Budi Sarjito


Komisaris*

Lahir tahun 1959. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari


Universitas Diponegoro (1982), gelar Master Ekonomi dari
University of Illinois (1991), dan Gelar Doktor Ekonomi dari
Graduate School of Claremont (1995).

Diangkat dalam RUPS tanggal 20 September 2018 sebagai


Komisaris BNI Syariah

Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Risiko


Perusahaan BNI (2015-2018), Komisaris PT Bank BNI Syariah
(2012-2015), dan Pemimpin Divisi Enterprise Risk Management
BNI (2011-2015).
*) belum efektif, dalam proses fit and proper test.

62 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Tugas, Wewenang dan Kewajiban
Tugas utama Dewan Komisaris adalah melakukan 11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-
pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;
pengurusan Perusahaan oleh Direksi termasuk pengawasan 12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya
terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan serta Perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau
ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta keputusan RUPS.
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, untuk
kepentingan Perusahan dan sesuai maksud dan tujuan
Perusahaan, serta melakukan tugas yang secara khusus
diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, perundang- Kewajiban:
undangan dan/atau keputusan RUPS. 1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan
pengurusan Perseroan;
Wewenang: 2. Memberikan pendapat dan persetujuan Rencana Jangka
1. Memeriksa buku-buku, surat-surat bukti, persediaan Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan Anggaran
barang-barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan Tahunan Perseroan, serta rencana lainnya yang disiapkan
uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;
berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah 3. Mengikuti, mengawasi perkembangan kegiatan
dijalankan oleh Direksi; Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada
2. Memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting
atau tempat-tempat lain yang dipergunakan atau bagi kepengurusan Perseroan;
dikuasai oleh Perseroan; 4. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi
3. Meminta keterangan/penjelasan dari Direksi dan/ gejala menurunnya kinerja perseroan disertai saran
atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh;
menyangkut pengelolaan Perseroan dan Direksi harus 5. Mengusulkan kepada RUPS penunjukan Akuntan
memberikan semua keterangan/penjelasan yang Publik yang akan melakukan pemeriksanaan atas
berkenaan dengan Perseroan sebagaimana diperlukan buku-buku Perseroan;
oleh Dewan Komisaris; 6. Meneliti dan menelaah serta memberikan tanggapan
4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah atas laporan berkala dan Laporan Tahunan yang disiapkan
dan akan dijalankan oleh Direksi; Direksi serta menandatangani Laporan Tahunan;
5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah 7. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada
Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri RUPS mengenai Laporan Tahunan;
Rapat Dewan Komisaris; 8. Membuat risalah Rapat Dewan Komisaris dan
6. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris menyimpan salinannya;
Dewan Komisaris; 9. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan
7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan
ketentuan Anggaran Dasar; tersebut dan Perseroan lain;
8. Membentuk Komite Audit, Komite Remunerasi dan 10. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang
Nominasi, Komite Pemantau Risiko, dan Komite lainnya. telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau
9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam kepada RUPS;
jangka waktu tertentu atas beban perseroan, jika 11. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas
dianggap perlu dan dengan memperhatikan ketentuan pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak
yang berlaku; bertentangan dengan ketentuan, Peraturan Perundang-
10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam undangan, Anggaran Dasar, dan keputusan RUPS;
keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai 12. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar; dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan BNI

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 63


Pembagian Tugas Dewan Komisaris

Dewan Komisaris telah melaksanakan pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam
Anggaran Dasar Perusahaan dan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris. Adapun pembagian tugas tersebut yaitu:
Nama Jabatan Bidang Tugas
Fero Poerbonegoro Komisaris Utama Membawahi Komite Pemantau Risiko serta
Komite Nominasi dan Remunerasi
Rizqullah Komisaris Independen Membawahi Komite Pemantau Risiko serta
Komite Nominasi dan Remunerasi
Max R. Niode Komisaris Independen Membawahi Komite Audit serta Komite
Nominasi dan Remunerasi
Imam Budi Sarjito* Komisaris Membawahi Komite Audit serta Komite
Nominasi dan Remunerasi

* Belum efektif/masih menjalani proses fit and proper test OJK

Independensi Dewan Komisaris

Setiap anggota Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya wajib bebas dari pengaruh manajemen Perusahaan,
Pemegang Saham, maupun pihak-pihak lainnya. Anggota Dewan Komisaris dipilih berdasarkan proses nominasi selayaknya
melakukan tugas mereka dengan tidak mengutamakan kepentingan dari pihak-pihak yang menominasikannya.

Setiap anggota Dewan Komisaris telah menandatangani surat pernyataan independensi sebagai persyaratan pengajuan
persetujuan OJK dan didokumentasikan perusahaan, antara lain menyatakan:
1. Tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua termasuk besan dengan sesama anggota Dewan
Komisaris atau anggota Direksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Merupakan pihak yang independen terhadap pemilik atau pemegang saham pengendali Bank.
3. Tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Pemegang
Saham Pengendali, anggota Dewan Komisaris lainnya, dan/atau Direksi atau hubungan keuangan dan/atau kepemilikan
saham dengan Bank, sehingga dapat mendukung kemampuan untuk bertindak independen sebagaimana diatur
dalam ketentuan Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (khusus
Komisaris Independen).

Pengungkapan Rangkap Jabatan

Daftar rangkap jabatan Dewan Komisaris sebagai berikut:


Nama Jabatan Jabatan di Grup BNI Jabatan di Perusahaan/Institusi Lain
Fero Poerbonegoro Komisaris Utama Tidak ada Tidak Ada
Rizqullah Komisaris Independen Tidak ada Tidak Ada
Max R. Niode Komisaris Independen Tidak ada Tidak Ada
Imam Budi Sarjito* Komisaris Tidak Ada Tidak Ada

*Belum efektif/Masih menjalani proses fit and proper test OJK

64 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Kepemilikan Saham Dewan Komisaris

Berdasarkan Daftar Khusus Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi beserta keluarganya baik dalam Perusahaan
maupun perusahan lain, yang dimutakhirkan setiap 6 (enam) bulan atau setiap ada perubahan. Pada posisi per tanggal 31
Desember 2018 informasi kepemilikan saham dimaksud adalah sebagai berikut:
No Nama Status Saham di BNI Syariah Saham di Perusahaan lain Tahun Perolehan
1 Fero Poerbonegoro Komisaris Utama Tidak Ada Tidak Ada -
Nurani Sulastri Istri Tidak Ada Tidak Ada -
Rakhmat Mogar Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Poerbonegoro
2 Rizqullah Komisaris Independen Tidak Ada Tidak Ada -
Yusroh Muhammad istri Tidak Ada Rp100 juta di Graha 165 2014
Hanna Azkiya Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Muhammad Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Muftah
Ahmad Haris Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Aulia Rahmah Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Syifa Ramadhani Anak Tidak Ada Tidak Ada -
3 Max R. Niode Komisaris Independen Tidak Ada Tidak Ada -
Dian Mardianawati Istri Tidak Ada PT Persona Prima Utama 2005
(75 lembar/1,50%)
Zahra Aldila Niode Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Alvin Akbar Niode Anak Tidak Ada Tidak Ada -
4 Imam Budi Sarjito* Komisaris Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Isty Haryani Istri Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Bayu Adi Satriyo Anak Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Larasati Allegra Anak Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Farnisari
Sekarini Andika Anak Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Permatasari

*Belum efektif/Masih menjalani proses fit and proper test OJK

Program Kerja dan Realisasi Program Kerja Dewan Komisaris

Pada setiap awal tahun buku Dewan Komisaris menyusun program kerja yang akan dijalankan pada tahun buku tersebut.
Adapun program kerja Dewan Komisaris dan realisasinya adalah sebagai berikut :

No. Program Kerja Realisasi


1 Persetujuan Rencana Kerja Komite Dewan Komisaris V
2 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Divisi Audit Internal dan Pokok- V
pokok Hasil Audit
3 Evaluasi Tindak Lanjut Manajemen atas Laporan Divisi Audit Internal, V
OJK, Management Letter KAP, dan Dewan Pengawas Syariah
4 Pembagasan mengenai Penunjukan AP dan KAP V
5 Menelaah Laporan Tahunan 2016 V
6 Melakukan monitoring Pelaksanan Kinerja Bulanan dan Tingkat V
Kesehatan Bank
7 Melakukan Pengawasan terhadap kebijakan V
8 Implementasi limit konsentrasi portfolio pembiayaan ban per sektor V
usaha (Financing Exposure Limit) maupun geografid
9 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Restrukturisasi V
Pembiayaan
10 Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Risiko V

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 65


No. Program Kerja Realisasi
11 Evaluasi dan Monitoring Pengelolaan Risiko Unit dan Divisi Perseroan V
berdasar Laporan Profil Risiko Unit dan Divisi Perseroan berdasar
Laporan Profil Risiko
12 Review Remunerasi & Nominasi V
13 Melakukan Review Sistem dan Parameter Kinerja Manajemen sesuai V
dengan Rencana Bisnis Bank 2017
14 Memberikan Arahan terhadap Pembiayaan yang Dikonsultasikan kepada V
Dewan Komisaris
15 Memberikan Persetujuan Pembiayaan kepada Pihak Terkait Bank V
16 Mengevaluasi & Menyetujui Rencana Bisnis Bank V
17 Memberikan Persetujuan Pelepasan Aktiva Tetap V
18 Memberikan Persetujuan terjadap kerjasama bisnis dengan Pihak Ketiga V
sesuai dengan Anggaran Dasar
19 Kunjungan ke Unit Perseroan dan Cabang V
20 Memberikan rekomendasi kandidat Direksi V
21 Memberikan Persetujuan Kandidat Pemimpin DAI V
22 Mengikuti Pelatihan ( V

Persetujuan dan Keputusan Dewan Komisaris

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, terdapat sejumlah keputusan Direksi yang terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Dewan Komisaris. Selain itu, Dewan Komisaris juga dapat membuat keputusan baik yang ditujukan untuk
organ Dewan Komisaris maupun perusahaan secara umum. Pada tahun 2018, persetujuan dan keputusan Dewan Komisaris
adalah terkait hal-hal berikut :
No Tanggal Nomor Surat Perihal
1 16/01/2018 KEP/01/DK/2018 Susunan Keanggotaan Komite Audit
2 13/03/2018 KEP/02/DK/2018 Pembaharuan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi
3 13/03/2018 KEP/03/DK/2018 Susunan Keanggotaan Komite Nominasi Dan Remunerasi
4 13/03/2018 KOM/18 Review Dan Persetujuan Kebijakan Kode Etik BNISyariah
5 26/06/2018 KOM/31 Persetujuan revisi rencana bisnis bank PT Bank BNI Syariah 2018-2020
6 02/11/2018 KOM/57 Persetujuan Rencana Bisnis
7 13/11/2018 KOM/62 Persetujuan Corporate Plan

Orientasi Bagi Dewan Komisaris Baru

Terhadap Dewan Komisaris yang baru diangkat, BNI Syariah memberikan program orientasi. Program tersebut meliputi
perkenalan anggota Dewan Komisaris baru kepada anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi, Pejabat Eksekutif,
General Manager, Corporate Secretary, anggota Komite di bawah Dewan Komisaris, sekretaris Dewan Komisaris, serta
pejabat lainnya. Materi pembekalan anggota Dewan Komisaris yaitu terkait:
1. Struktur organisasi Perusahaan serta fungsinya masing-masing;
2. Hak (termasuk remunerasi dan fasilitas yang didapat), tugas utama, kewajiban, dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
3. Kinerja keuangan;
4. Kondisi Perusahaan terkini, Rencana Bisnis Bank, serta prospek Perusahaan ke depan;
5. Perangkat kebijakan internal yang dimiliki Perusahaan;
6. Praktik manajemen risiko Perusahaan.
7. Hal lainnya yang sekiranya diperlukan untuk membekali anggota Dewan Komisaris baru.

66 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Sertifikasi Manajemen Risiko Dewan Komisaris

Di samping program pengembangan kompetensi, Dewan Komisaris BNI Syariah juga mengikuti program Sertifikasi
Manajemen Risiko. Pada periode 2017, Dewan Komisaris Bank telah mengikuti program Sertifikasi Manajemen Rrisiko
dengan rincian sebagai berikut:
Waktu dan Tempat
Nama Jabatan Periode Level Expired Penyelenggara
Pelaksanaan
Fero Poerbonegoro Komisaris Utama 2016 – 2019 5 Jakarta, 27 Mei 2016 2018 Badan Sertifikasi
Manajemen Risiko
(BSMR)
Rizqullah Komisaris 2016 – 2019 5 Jakarta, 11 April 2016 2018 Badan Sertifikasi
Independen Manajemen Risiko
(BSMR)
Max R. Niode Komisaris 2016 – 2019 4 Jakarta, 13 Februari 2017 2018 Lembaga Sertifikasi
Independen Profesi Perbankan
(LSPP)
Imam Budi Sarjito* Komisaris 2016 – 2019 5 Jakarta, 2 Maret 2017 2019 Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan
(LSPP)

*Belum efektif/Masih menjalani proses fit and proper test OJK

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 67


KOMISARIS INDEPENDEN

Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris Sesuai dengan POJK No.55/POJK.03/2016 tentang
yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum, jumlah Komisaris
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Independen bank ditetapkan minimal 50% dari total anggota
pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris Dewan Komisaris.
dan/atau anggota Direksi serta hubungan kepemilikan saham
dengan Bank sehingga dapat mendukung kemampuannya
untuk bertindak independen.

Kriteria Penentuan Komisaris Independen

Anggota Komisaris Independen BNI Syariah harus memenuhi 4. Tidak mempunyai hubungan atau ikatan langsung
syarat utama yang mencakup: maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan
1. Tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan Publik tersebut
dengan anggota Direksi dengan anggota Direksi dan 5. Telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatuhan (Fit and
Pemegang Saham BNI Syariah ataupun hubungan Proper Test) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya 6. Diusulkan oleh Pemegang Saham, melalui proses
untuk bertindak independen nominasi di Komite Remunerasi dan Nominasi BNI
2. Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai Syariah, dan dipilih dalam RUPS
anggota Dewan Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada 7. Dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya:
lebih dari 1 (satu) lembaga/ Perusahaan bukan keuangan, tidak pernah dinyatakan pailit
Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, 8. Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau anggota
Badan Usaha Milik Swasta dan jabatan lain sesuai Dewan Komisaris atau anggota Dewan Pengawas yang
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan
perundang-undangan yang berlaku dinyatakan pailit.
3. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai 9. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, yang merugikan keuangan Negara dan/atau yang
memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan berkaitan dengan sektor keuangan.
Emiten atau Perusahaan Publik dalam waktu 6 (enam) 10. Kriteria lainnya yang ditentukan oleh Ketentuan Internal
bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali BNI Syariah dan Peraturan Perundang-undangan
sebagai Komisaris Independen Emiten atau Perusahaan yang berlaku.
Publik pada periode berikutnya.

Komisaris Independen BNI Syariah

Pada tahun 2018, jumlah Komisaris Independen BNI Syariah Syariah telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-
adalah sebanyak 2 (dua) orang, yaitu Sdr. Rizqullah dan undangan yang berlaku.
Sdr. Max R. Niode, dari Dewan Komisaris yang efektif
sebanyak 3 orang atau lebih dari 50% dari total anggota Komisaris Independen BNI Syariah juga telah memenuhi
Dewan Komisaris yang telah efektif. Dengan demikian, BNI seluruh persyaratan yang ditetapkan dalam kriteria anggota
Komisaris Independen.

68 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Pernyataan Independensi Komisaris Independen

Komisaris Independen BNI Syariah telah menandatangani surat pernyataan independen yang kontennya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan sebagai salah satu
dokumen persyaratan pengajuan persetujuan OJK menjadi anggota Dewan Komisaris BNI Syariah. Adapun konten surat
pernyataan dimaksud sebagai berikut:
No Pernyataan Checklist
1 Menyatakan bahwa saya merupakan pihak yang independen terhadap pemilik Bank V
2 Menyatakan bahwa saya bersedia bertindak independen terhadap pemilik Bank V
3 Menyatakan bahwa saya tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham V
dan/atau hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengendali, anggota Dewan Komisaris
lainnya, dan/atau Direksi atau hubungan keuangan dan/atau kepemilikan saham dengan Bank
sehingga dapat mendukung kemampuan saya untuk bertindak independen.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 69


DIREKSI

Direksi merupakan salah satu organ utama GCG. Direksi tanggung renteng atas segala tindakan pengurusan yang
bertanggung jawab atas pengurusan Perusahaan, serta dilakukan. Direksi BNI Syariah dalam menjalankan tugasnya
bertindak untuk dan atas nama mewakili kepentingan senantiasa mengedepankan transparansi, sikap profesional,
Bank dalam perkara di dalam maupun di luar pengadilan. kesungguhan dalam mengedepankan kepentingan Bank
Direksi BNI Syariah terdiri dari Direktur Utama, dan dan stakeholders, berpikir strategis serta memastikan
Direktur lainnya yang bertugas sesuai masing-masing pencapaian target dan keberlanjutan usaha.
bidang kerja. Anggota Direksi bertanggung jawab secara

Dasar Hukum

Pembentukan Direksi BNI Syariah didasarkan pada beberapa 5. POJK No.27/POJK.03/2016 tentang Penilaian
ketentuan, antara lain: Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama Lembaga
1. Undang-Undang No.21 t ahun 20 08 tent ang Jasa Keuangan.
Perbankan Syariah. 6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/6/ PBI/2012 tentang
2. Undang-Undang No.40 t ahun 20 07 tent ang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test)
Perseroan Terbatas. Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/ POJK.04/2014 7. Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana Akta
tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.4 tanggal 7
Perusahaan Publik, Dewan Komisaris adalah Organ Januari 2016.
Emiten atau Perusahaan Publik. 8. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank BNI Syariah
4. Peraturan Bank Indonesia No.11/3/ PBI/2009 tentang tentang Penetapan Piagam Komite Nominasi dan
Bank Umum Syariah, Pasal 23. Remunerasi No.KEP/01/DK/2015

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

Direksi BNI Syariah mempunyai Pedoman Tata Tertib Kerja 4. Masa Jabatan;
Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan SKB No.KP/ 5. Pengangkatan dan Pemberhentian;
DIR/016 & KP/01/ DK/2013 serta Petunjuk Pelaksanaan 6. Etika Jabatan;
Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi dan Dewan Komisaris 7. Hak dan Wewenang;
No.PP/S02/003-00/2016 tanggal 1 September 2016. 8. Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab;
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi telah diunggah pada 9. Honorarium dan Fasilitas/Tunjangan;
situs web Perusahaan dan media sosialisasi internal yaitu 10. Tantiem;
Electronic Corporate Guidelines (ECG). 11. Program Orientasi;
12. Program Peningkatan Kapabilitas;
Adapun isi pengaturan terkait tata tertib kerja Dewan
Komisaris menurut pedoman ini antara lain:
1. Persyaratan Anggota Direksi;
2. Komisaris Independen;
3. Komposisi Anggota;

70 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Kriteria dan Persyaratan Anggota Direksi

Anggota Direksi BNI Syariah telah melalui mekanisme 4. Memiliki komitmen untuk mematuhi Peraturan
nominasi dan rekomendasi Komite Remunerasi dan Perundang-undangan.
Nominasi BNI Syariah dan diangkat melalui Rapat Umum 5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang
Pemegang Saham (RUPS). Pengangkatan RUPS tersebut dibutuhkan Perusahaan.
efektif setelah yang bersangkutan lulus uji kemampuan 6. Memiliki komitmen terhadap pengembangan
dan kepatutan dan/atau mendapatkan persetujuan Otoritas operasional Bank Syariah yang sehat.
Jasa Keuangan (OJK). Adapun persyaratan seorang anggota 7. 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama
Direksi BNI Syariah adalah: menjabat tidak pernah diberhentikan dengan tidak
1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik. hormat dari suatu pekerjaan.
2. Cakap melakukan perbuatan hukum. 8. Memiliki kompetensi dan pengalaman dalam bidang-
3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan bidang yang menunjang pelaksanaan tugas dan
selama menjabat: kewajiban Dewan Komisaris dan memiliki integritas
a. Tidak pernah dinyatakan pailit. dan reputasi yang tinggi, serta memiliki komitmen
b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau penyediaan waktu yang memadai.
anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah 9. Tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak
menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit. pidana tertentu yang telah diputus oleh pengadilan yang
c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam waktu
pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau 20 (dua puluh) tahun terakhir.
berkaitan dengan sektor keuangan. 10. Tidak pernah melakukan tindakan fraud (penipuan,
d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau penggelapan, dan kecurangan) di bidang perbankan,
angota Dewan Komisaris yang selama menjabat: keuangan dan usaha lainnya.
i. pernah tidak menyelengarakan RUPS tahunan; 11. Tidak termasuk daftar orang tercela di bidang perbankan
ii. pertanggungjawabannya sebagai anggota dan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit &
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris proper test) yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa
pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah Keuangan berdasarkan peraturan perundangan
tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai yang berlaku.
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan 12. Tidak terdaftar dalam Daftar Tidak Lulus (DTL).
Komisaris kepada RUPS; dan
iii. pernah menyebabkan Perusahaan yang Surat pernyataan demikian telah dibuat oleh setiap
memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris BNI Syariah
dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi sebagai salah satu dokumen persyaratan uji kemampuan
kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan kepatutan di OJK, serta telah didokumentasikan
dan/ atau laporan keuangan kepada Otoritas oleh Perusahaan.
Jasa Keuangan.

Komposisi Direksi

Berdasarkan Pasal 28 PBI No. 11/3/PBI 2009 tentang Bank Umum Syariah dan Anggaran Dasar Perusahaan, bahwa jumlah
angota Direksi paling kurang 3 (tiga) orang dan dipimpin oleh Direktur Utama.

Per tanggal 31 Desember 2018, BNI Syariah memiliki 5 (lima) orang anggota Direksi yang telah melalui proses nominasi
oleh Komite Remunerasi dan Nominasi BNI Syariah dan diangkat berdasarkan persetujuan RUPS. Seluruh anggota Direksi
berdomisili di Indonesia, dengan rincian komposisi anggota Direksi adalah sebagai berikut:
Nama Jabatan Pengangkatan oleh RUPS Persetujuan OJK Periode Jabatan
Abdullah Firman Direktur Utama RUPS-LB 23 Maret 2017 Keputusan anggota Sampai RUPS Tahunan
Wibowo Dewan Komisioner 2020
Otoritas Jasa Keuangan
No KEP-41/ D1.03/2018
12 Maret 2018
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & RUPS-LB 23 Maret 2017 Keputusan Anggota Sampai RUPS Tahunan
Komersial Dewan Komisioner OJK 2020
No. KEP228/D.03/2017
tanggal 19 Desember
201

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 71


Nama Jabatan Pengangkatan oleh RUPS Persetujuan OJK Periode Jabatan
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan & RUPS-LB 29 Desember Keputusan Anggota Sampai RUPS Tahunan
Risiko 2017 Dewan Komisioner OJK 2020
No. KEP227/D.03/2017
tanggal 19 Desember
2017
Wahyu Avianto Direktur Keuangan & RUPS Tahunan 27 April Keputusan Anggota Sampai RUPS Tahunan
Operasional 2018 Dewan Komisioner 2021
OJK nomor : KEP-
159/D.03/2018 tanggal 25
September 2018
Iwan Abdi* SEVP Bisnis Retail dan RUPS Tahunan 27 April - -
Jaringan 2018

* Belum efektif/masih menjalani proses fit and proper test OJK

PROFIL DEWAN DIREKSI

Abdullah Firman Wibowo


Direktur Utama

Lahir tahun 1964. Memperoleh gelar Sarjana Pertanian


(1989) dan Magister Manajemen Ilmu-ilmu Sosial (Banking
Management) Universitas Gajah Mada (1993).

Diangkat dalam RUPS tanggal 23 Maret 2017 sebagai Direktur


Utama BNI Syariah.

Sebelumnya menjabat sebagai Pemimpin Divisi Pengembangan


Perusahaan Anak BNI (2016 - 2017), SEVP Risiko Bisnis BNI
(2015 - 2016), Pemimpin Divisi Internasional BNI (2011 - 2015),
dan Pemimpin Divisi Tresuri BNI (2010 - 2011).

Dhias Widhiyati
Direktur Bisnis SME dan Komersial

Lahir tahun 1970. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Studi


Pembangunan dari Universitas Satyawacana Salatiga (1992)
dan Magister Manajemen Jurusan Finance Universitas Gajah
Mada (2005).

Diangkat dalam RUPS tanggal 23 Maret 2017 sebagai Direktur


Bisnis SME dan Komersial BNI Syariah.

Sebelumnya menjabat sebagai SEVP Bisnis Komersial dan


Menengah BNI Syariah (Februari 2016 s/d 23 Maret 2017),
Pemimpin Divisi Tata Kelola Kebijakan BNI (2015 - 2016), dan
DGM Commercial Remedial & Recovery BNI (2014 - 2015).

72 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Tribuana Tunggadewi
Direktur Kepatuhan dan Risiko

Lahir tahun 1967. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari


Universitas Indonesia (1990), menyelesaikan pendidikan profesi
Notaris dan PPAT dari Universitas Airlangga, Surabaya (1992)
dan Magister Hukum dari Universitas Indonesia, Jakarta (2002).

Diangkat dalam RUPS tanggal 29 Desember 2017 sebagai


Direktur Kepatuhan dan Risiko.

Sebelumnya menjabat sebagai SEVP Risk & Compliance BNI


Syariah (2015 - 2016), SVP Corporate Secretary dan Pemimpin
Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan BNI (2011 -
2015), dan VP Wakil Pemimpin Divisi Bidang Good Corporate
Governance dan Biro Direksi BNI (2009 - 2011).

Wahyu Avianto
Direktur Keuangan dan Operasional

Lahir tahun 1972. Memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Institut


Teknologi Bandung (1995) dan Magister Manajemen Keuangan
Universitas Indonesia (2004).

Diangkat dalam RUPS Tahunan tanggal 27 April 2018 sebagai


Direktur BNI Syariah.

Sebelumnya menjabat sebagai Pemimpin Divisi Keuangan BNI


Syariah (2017 - 2018), Koordinator Divisi Keuangan dan Jaringan
BNI Syariah (2016 - 2017), dan Pemimpin Divisi Strategi dan
Keuangan BNI Syariah (2013 -2016).

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 73


Iwan Abdi
SEVP Bisnis Ritel & Jaringan

Lahir tahun 1965. Memperoleh gelar Sarjana Teknik dari


Universitas Andalas (1992).

Diangkat dalam RUPS Tahunan tanggal 27 April 2018 sebagai


Direktur BNI Syariah.

Sebelumnya menjabat sebagai Pemimpin Divisi Pengelolaan


Jaringan BNI (2015 - 2018), CEO Region Semarang - BNI (2012
- 2014), dan Head of Consumer and Retail Region Jakarta
Kemayoran BNI (2011 - 2012).

*) belum efektif, dalam proses fit n proper test.

Tugas, Wewenang dan Kewajiban


Tugas utama Direksi adalah menjalankan segala tindakan 5. Membentuk fungsi Sekretaris Perseroan (Corporate
yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk Secretary);
kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan 6. Menghapus bukukan piutang macet yang selanjutnya
tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam dilaporkan dan dipertanggungjawabkan dalam
maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala Laporan Tahunan;
kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana 7. Tidak menagih lagi sebagian atau seluruh piutang
diatur dalam Peraturan Perundang-undangan, Anggaran di luar pokok dalam rangka restrukturisasi dan/atau
Dasar dan/atau Keputusan RUPS. penyelesaian pembiayaan namun dengan kewajiban
melaporkan kepada Dewan Komisaris yang ketentuan
Wewenang: tata cara pelaporannya ditetapkan oleh Dewan Komisaris;
1. Menetapkan kebijakan kepengurusan perseroan; 8. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya
2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan
mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/
kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi atau pihak lain dengan Perseroan, dengan pembatasan-
yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang pembatasan sebagaimana diatur dalam Peraturan
atau beberapa orang pegawai Perseroan baik sendiri- Perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau
sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang atau Keutusan RUPS.
badan lain;
3. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian
Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau
jaminan hari tua, jasa produksi dan penghasilan lain bagi
pegawai Perseroan berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku;
4. Mengangkat, memberi penghargaan atau sanksi dan
memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan
peraturan kepegawaian Perseroan dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku;

74 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Kewajiban: Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen
1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan keuangan Perseroan dan dokumen Perusahaan lainnya;
kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan 10. Menyimpan di tempat kedudukan Perseroan: Daftar
serta kegiatan usahanya; Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS,
2. Menyiapkan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan dan Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan
rencana kerja lainnya, berikut perubahannya serta Perseroan serta dokumen perseroan lainnya;
menyampaikannya paling lambat 60 (enam puluh) 11. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar
hari sebelum tahun buku baru dimulai kepada Dewan Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-
Komisaris untuk mendapatkan persetujuan; prinsip pengendalian intern terutama pemisahan
3. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan,
Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi; dan pengawasan;
4. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud 12. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu
pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan
dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud lainnya seyiap kali diminta oleh Dewan Komisaris,
dalam Undang-Undang terntang Dokumen Perusahaan; dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan
5. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar yang berlaku;
Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan 13. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap
Publik untuk diaudit; dengan perincian dan tugasnya;
6. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya 14. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang
sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang- ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan
undangan dan anggaran dasar; Komisaris dengan memperhatikan perundang-undangan
7. Menyampaikan Laporan Tahunan setelah ditelaah oleh yang berlaku;
Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 15. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan
5 (|lima) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan
kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan; yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan Peraturan
8. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Perundang-undangan yang berlaku;
Laporan Tahunan; 16. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai
9. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi
Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Keuangan BNI.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 75


Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tanggung Jawab Masing-Masing Sektor Direksi
Nama Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Rencana Bisnis Bank
1. Merencanakan bisnis bank semua segmen secara menyeluruh dari
akuisisi hingga penyaluran Dana Pihak Ketiga dalam rangka mencapai
target profit yang telah ditetapkan pemegang saham.
2. Merumuskan dan memutuskan strategi bisnis bank atas semua segmen
secara menyeluruh mulai akuisisi hingga penyaluran Dana Pihak
Ketiga dalam rangka mencapai target profit yang telah ditetapkan
pemegang saham.
3. Merumuskan visi, misi, dan values perusahaan yang akan mendukung
tercapainya target BNI Syariah jangka pendek, menengah, dan panjang
sesuai yang telah direncanakan.

Profitabilitas Bank
4. Membuat keputusan pembiayaan maupun restrukturisasi Pembiayaan
sesuai ketentuan dan kewenangan yang berlaku dalam rangka
pencapaian profitabilitas BNI Syariah yang progressif dan berkualitas .
5. Membuat keputusan Diskon Margin/ Bagi Hasil/ Ujroh Pembiayaan
NPF & Hapus Buku sesuai ketentuan dan kewenangan yang berlaku
dalam rangka pencapaian profitabilitas BNI Syariah yang progresif dan
berkualitas .
6. Membuat keputusan atas draft kebijakan mitigasi risiko bisnis semua
segmen dalam rangka menjaga prinsip kehati-hatian bisnis BNI Syariah.

Tata Kelola dan Kepatuhan Bank


7. Menetapkan Pedoman Tata Tertib Good Corporate Governance
BNI Syariah dalam rangka menjaga reputasi kepatuhan bank atas
peraturan regulator.
8. Menjaga implementasi GCG di seluruh BNI Syariah dalam rangka
melindungi reputasi kepatuhan bank atas peraturan regulator.
9. Melaporkan pelaksanaan GCG ke regulator dalam rangka menjaga
reputasi kepatuhan bank atas peraturan regulator .

Value Creation
10. Memutuskan strategi pengembangan organisasi, sistem dan
mekanisme pengelolaan dan pengembangan SDM dalam rangka
mendukung tercapainya visi misi dan target perusahaan dari sisi sumber
daya manusia.
11. Memutuskan arah pengembangan layanan perbankan dalam rangka
peningkatan kualitas layanan perbankan menuju service excellence dan
pencapaian target bisnis BNI Syariah yang telah direncanakan .
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & 1. Merencanakan strategi pengembangan dan pengelolaan bisnis
Komersial pembiayaan segmen Commercial dan SME sesuai kebutuhan pasar
dalam rangka menciptakan profitabilitas BNI Syariah yang berkelanjutan.
2. Merencanakan strategi pemngembangan dan pengelolaan bisnis tresuri
dan strategi pemasaran trade finance dalam rangka menciptakan
profitabilitas BNISyariah yang berkelanjutan.
3. Merencanakan strategi pengembangan dan pengelolaan bisnis
haji & umroh dalam rangka menciptakan profitabilitas BNI Syariah
yang berkelanjutan.
4. Merencanakan strategi pengembangan dan pengelolaan bisnis
transaksional & dana institusi dalam rangka menciptakan profitabilitas
BNI Syariah yang berkelanjutan

76 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Nama Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan & Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 tentang
Risiko Pelaksaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum pasal 10 ayat 1 (satu), tugas
dan tanggung jawab Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan, paling
kurang mencakup:
1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya
Kepatuhan Bank;
2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang
akan ditetapkan oleh Direksi.
3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk
menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank;
4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,
serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia dan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah;
5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan
yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang dari ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan dan Peraturan Perundangundangan yang berlaku;
7. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan;
8. Mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi fungsi dan
bidang Manajemen Risiko Bank dan Tata Kelola Kebijakan;
9. Mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi fungsi dan
bidang Kepatuhan, Hukum dan Kesekretariatan;
10. Mengkoordinasikan Komunikasi Perusahaan dan program pemasaran;
11. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi Pengembangan Produk
Manajemen agar sesuai dengan ketentuan

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 77


Nama Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
Wahyu Avianto Direktur Keuangan & Pengendalian Keuangan Perusahaan
Operasional 1. Merencanakan strategi penyusunan sistem, kebijakan, serta seluruh
pedoman yang menjadi acuan dalam pengendalian keuangan dan
perpajakan BNI Syariah.
2. Merencanakan strategi pelaporan keuangan perusahaan dalam rangka
memastikan kewajaran laporan keuangan dan kesiapan objek evaluasi
audit keuangan perusahaan.
3. Merencanakan skenario proyeksi kinerja keuangan perusahaan dalam
rangka pengendalian keuangan perusahaan.

Operasional Perbankan
4. Merencanakan penyempurnaan dan pengelolaan sistem operasional
perbankan dalam rangka memastikan kegiatan operasional pembiayaan
dan transaksi nasabah BNI Syariah berjalan sesuai prosedur yang ada.
5. Menjaga operasional perbankan sejalan dengan ketentuan dan kebijakan
yang berlaku dalam rangka mitigasi risiko operasional dan mendukung
kelancaran bisnis BNI Syariah.

Akselerasi Pengadaan dan Optimalisasi Aset dan Logistik


6. Merencanakan strategi penyempurnaan proses pengadaan , dan
pembelian serta pemeliharaan aset dan logistik perusahaan dalam
rangka mendukung kelancaran bisnis BNI Syariah.

Sistem & Teknologi Informasi


7. Merencanakan arsitektur teknologi informasi BNI Syariah untuk diputus
dalam KMIT dalam rangka mendukung pengembangan teknologi
informasi di BNI Syariah.
8. Merencanakan pengembangan dan pemeliharaan Core Banking System
(CBS) dan aplikasi non core dalam rangka mencapai tujuan service
excellent BNI Syariah.
9. Merencanakan strategi prioritisasi penyelesaian proyek TI sesuai
kebutuhan BNI Syariah dalam rangka mendukung bisnis dan operasional
BNI Syariah.

Strategi Digitalisasi Produk & Bisnis


10. Merencanakan strategi digitalisasi bisnis, produk bisnis, sistem
monitoring kinerja bisnis/produk dalam rangka mendukung kebutuhan
pengembangan bisnis BNI Syariah.
11. Merencanakan strategi pengembangan kerjasama bisnis electronic
channel dalam rangka akselerasi bisnis digital BNI Syariah.
12. Merencanakan strategi prioritisasi penyelesaian program/project/inovasi
berbasis web internet dan aplikasi digital yang dilakukan dalam rangka
mendukung kebutuhan bisnis BNI Syariah.

Strategi Penyelamatan & Penyelesaian Pembiayaan


13. Merencanakan konsep pengembangan kebijakan terkait penyelesaian
pembiayaan bermasalah untuk mendukung eksekusi penyelamatan
dan penyelesaian pembiayaan yang dapat menghasilkan pendapatan
operasional yang optimal bagi BNI Syariah.
14. Merencanakan strategi penyelamatan dan pengembalian aset
(pembiayaan) bermasalah dan hapus buku BNI Syariah dalam rangka
memastikan pencapaian target kualitas aset dan target pendapatan
operasional yang telah ditetapkan manajemen.

78 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Nama Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab
Iwan Abdi* SEVP Bisnis Retail dan Strategi Bisnis Dana dan Pembiayaan Ritel (Mikro, Konsumtif dan Kartu)
Jaringan 1. Mengarahkan strategi pengembangan dan pengelolaan bisnis dana ritel
sesuai rencana bisnis yang telah ditetapkan manajemen dalam rangka
menjaga profitabilitas BNI Syariah yang berkesinambungan.
2. Mengarahkan strategi pengembangan dan pengelolaan bisnis
pembiayaan konsumtif, kartu dan mikro sesuai rencana bisnis yang telah
ditetapkan manajemen dalam rangka menjaga profitabilitas BNI Syariah
yang berkualitas dan berkesinambungan.

Strategi Bisnis Jaringan dan Pengembangan Layanan


3. Mengarahkan strategi pengembangan jaringan dan manajemen kinerja
seluruh jaringan BNI Syariah melalui akselerasi kerjasama dan sinergi
dengan berbagai pihak termasuk dengan PT. Bank BNI.
4. Mengarahkan pengembangan standar layanan dan manajemen
pengaduan nasabah dalam rangka meningkatkan loyalitas nasabah dan
memastikan penyelesaian pengaduan nasabah akurat, efektif dan efisien.

Keputusan Bisnis
5. Memutus pengajuan special nisbah nasabah dana (sesuai kewenangan
dan ketentuan yang berlaku) dalam rangka pencapaian target bisnis yang
telah ditetapkan manajemen.
6. Memutus pengajuan pembiayaan (untuk konsumtif dan bisnis kartu
sesuai kewenangan dan ketentuan yang berlaku) dalam rangka
pencapaian target bisnis yang telah ditetapkan manajemen.

Kualitas Aset
7. Mengarahkan strategi ekspansi pembiayaan yang progresif, sehat, dan
selektif untik menjaga kualitas aset BNI Syariah.
8. Mengarahkan metode analisa nasabah pembiayaan ritel (konsumtif
dan kartu) yang prudent dan action plan mitigasi risiko dalam rangka
menjaga kualitas aset BNI Syariah.

* Belum efektif/masih menjalani proses fit and proper test OJK

Mekanisme Direktur Pengganti

Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk atas atau beberapa anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan
nama Direksi serta mewakili Perusahaan. Setiap Direktur maka kewenangannya bertindak dapat dialihkan kepada
Perusahaan berhak mengambil keputusan berdasarkan anggota Direksi lain melalui mekanisme yang diatur dalam
sektor/ bidang masing-masing menurut ketentuan dan Keputusan Direksi.
peraturan perusahaan yang berlaku. Dalam hal salah satu

Berdasarkan SK Direksi No. KP/013/Dir/R tanggal 22 Februari 2018 tentang Susunan Direktur Pengganti, maka mekanisme
Direktur Pengganti adalah sebagai berikut:

No Direktur Sektor Direktur Pengganti 1 Direktur Pengganti 2


1 Direktur Utama Direktur Bisnis SME & Komersil Direktur Bisnis Ritel & Jaringan
2 Direktur Bisnis SME & Komersil Direktur Utama Ritel & Jaringan Direktur Utama
3 Direktur Bisnis Ritel & Jaringan Direktur Bisnis SME & Komersil Direktur Utama
4 Direktur Keuangan & Operasional Direktur Bisnis Ritel & Jaringan Direktur Utama
5 Direktur Kepatuhan dan Risiko Keuangan & Operasional Direktur Bisnis SME & Komersil

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 79


Independensi Direksi

Independensi anggota Direksi Perseroan telah sesuai dengan Setiap anggota Direksi BNI Syariah telah menandatangani
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, dimana Direksi surat pernyataan independensi sebagai salah satu
Perseroan haruslah: dokumen persyaratan fit and proper test OJK dan telah
1. Bertindak independen, tidak mempunyai benturan didokumentasikan, yang konten surat pernyataan tersebut
kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya antara lain menyatakan:
untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, 1. Tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan
baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/
terhadap Dewan Komisaris. atau dengan anggota Dewan Komisaris sesuai dengan
2. Tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan ketentuan OJK.
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan 2. Tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, pada suatu perusahaan lain baik secara sendiri-sendiri
Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali sampai atau bersama-sama.
dengan derajat kedua atau hubungan dengan Perseroan, 3. Tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan
sehingga, dapat melaksanakan tugas dan tanggung kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau Pemegang
jawabnya secara independen. Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang
3. Tidak memiliki saham 5% (lima perseratus) atau lebih dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak
dari modal disetor pada Perseroan, Bank lain, Lembaga independen sebagaimana diatur dalam ketentuan
Keuangan Bukan Bank dan atau Perusahaan lainnya baik pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit
secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, baik yang Usaha Syariah.
berkedudukan di dalam negeri maupun di luar negeri. 4. Merupakan pihak yang independen dan bersedia
bertindak independen terhadap pemilik bank atau
pemegang saham pengendali bank.

Kepemilikan Saham

Berdasarkan catatan Daftar Khusus Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi beserta keluarganya baik dalam
Perusahaan maupun perusahaan lain, yang dimutakhirkan setiap 6 (enam) bulan atau setiap ada perubahan. Pada posisi
per tanggal 31 Desember 2018 informasi kepemilikan saham dimaksud adalah sebagai berikut:
No. Nama Status Saham di BNI Syariah Saham di Perusahaan lain
1 Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Tidak ada Tidak ada
Novia Permatasari Istri Tidak ada Tidak ada
2 Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Tidak Ada PT BNI (Persero), Tbk
Komersial Saham sebanyak 14.941
lembar
PT BKSL Saham sebanyak
70.000 lembar
Dedy Ariswadi, ST Suami Tidak Ada Tidak Ada
Himawan Nur Ardhito Anak Tidak Ada Tidak Ada
Emilia Kirana Ardisa Anak Tidak Ada Tidak Ada
Risha Ardelia Nurul Nisa Anak Tidak Ada Tidak Ada
3 Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Tidak ada PT BNI (Persero), Tbk
Risiko Saham sebanyak 13.650
lembar

Ir. Prayudi Widyanto Suami Tidak ada Tidak ada


Rr. Luthfia Gita Wardani Anak Tidak ada Tidak ada
R. Maheswara Rikza Anak Tidak ada Tidak ada
Adityawarman
R. Maheswira Anak Tidak ada Tidak ada
Adityawardhana

80 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


No. Nama Status Saham di BNI Syariah Saham di Perusahaan lain
4 Wahyu Avianto Direktur Keuangan & Tidak ada Tidak ada
Operasional
Rachmania Diandini Istri Tidak ada Tidak ada
Hilman Arif Naufal Anak Tidak ada Tidak ada
Faiz Ammar Rasyid Anak Tidak ada Tidak ada
Silma Afiati Rahmah Anak Tidak ada Tidak ada
5 Iwan Abdi SEVP Bisnis Retail dan Tidak ada PT BNI (Persero), Tbk
Jaringan Saham sebanyak 22.000
lembar
Nunik Aryawati Istri Tidak ada Tidak ada
Nurridho Aryawan Anak Tidak ada Tidak ada
Aulia Rahmat Aryawan Anak Tidak ada Tidak ada
Aufa Azzahra Aryawan Anak Tidak ada Tidak ada

* Belum efektif/masih menjalani proses fit and proper test OJK

Rangkap Jabatan Direksi


Daftar rangkap Jabatan Direksi adalah sebagai berikut :
Nama Jabatan Jabatan di Grup BNI Jabatan di Perusahaan/Institusi Lain
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Tidak Ada Tidak Ada
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Komersial Tidak Ada Tidak Ada
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan & Risiko Tidak Ada Tidak Ada
Wahtu Avianto Direktur Keuangan & Operasional Tidak Ada Tidak Ada
Iwan Abdi* SEVP Bisnis Retail dan Jaringan Tidak Ada Tidak Ada

Direktur Risiko dan Kepatuhan

1. Bank memiliki 1 (satu) orang Direktur Kepatuhan yang dipilih dari salah seorang anggota Direksi yang diangkat oleh
RUPS. Pengangkatan demikian berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari OJK. Direktur
kepatuhan BNI Syariah tidak membawahi fungsi-fungsi bisnis dan operasional, manajemen risiko yang melakukan
pengambilan keputusan pada kegiatan usaha Bank, treasury, keuangan dan akuntansi, logistik dan pengadaan barang/
jasa, teknologi informasi, dan audit internal.
2. Tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan BNI Syariah adalah memastikan kepatuhan perusahaan terhadap
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan cara:
a. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.
b. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Perusahaan tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
c. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian komitmen yang dibuat oleh Bank kepada
OJK dan lembaga otoritas yang berwenang.
d. Mencegah Direksi Perusahaan agar tidak menempuh kebijakan dan/atau menetapkan keputusan yang menyimpang
dari peraturan Bank Indonesia, peraturan OJK, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank;
f. Mema stikan cakupan pengawasan aktif Direksi telah terpenuhi secara memadai;
g. Memberikan persetujuan terhadap Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM);
h. Mengusulkan Laporan Action Plan dan Laporan Rencana Pengkinian Data sebelum disampaikan kepada Bank
Indonesia/OJK;
i. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank termasuk dalam pengambilan
keputusan dan dalam kegiatan operasional bank, serta menurunkan tingkat pelanggaran;
j. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi;
k. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman
internal Bank;

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 81


l. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank
telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
m. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
n. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang
dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
o. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
3. Selain itu tugas Direktur Kepatuhan adalah menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Perusahaan
telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia/ OJK tentang APU dan PPT dan Peraturan Perundang-undangan lainnya.
4. Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan wajib menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia dan/atau Otoritas
Jasa Keuangan tentang pelaksanaan tugasnya.

Keputusan Direksi Tahun 2018

Sepanjang tahun 2018, Direksi telah mengeluarkan berbagai keputusan strategis antara lain terkait aspek sebagai berikut:
No Tanggal No surat Perihal
1 10/01/2018 BNISy/DIR/002 Laporan Implementasi Proyek Transformasi Bisnis Mikro BNI Syariah
2 17/01/2018 BNISy/DIR/003 Laporan Tindak Lanjut Arahan Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI perihal
Pengembangan Sinergi Jaringan SCO
3 18/01/2018 BNISy/DIR/004 Usulan Penilaian Kinerja BNI Syariah 2017
4 21/02/2018 BNISy/DIR/009 Pernyataan Manajemen atas Laporan Keuangan PT Bank BNI Syariah Tanggal 31
Desember 2017 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
5 21/02/2018 BNISy/DIR/010 Pemberitahuan Publikasi Laporan Keuangan PT. Bank Negara Indonesia Syariah
per 31 Des 2017
6 27/02/2018 BNISy/DIR/011 Komitmen Kontribusi Sinergi BNI Syariah dalam BNI Group tahun 2018
7 13/04/2018 BNISy/DIR/023 Penilaian Kinerja 2017 dan Usulan Tantiem 2017
8 13/04/2018 BNISy/DIR/024 Usulan Remunerisasi Direksi Tahun 2018
9 30/04/2018 BNISy/DIR/030 Perubahan Organisasi Kantor Pusat PT. Bank BNI Syariah April 2018
10 08/05/2018 BNISy/DIR/031 laporan penunjukan akuntan publik dan atau kantor akuntan publik dalam rangka
audit atas informasi keuangan historis pada tahun buku 2018
11 16/07/2018 BNISy/DIR/055 Permohonan Persetujuan Rencana IPO BNI Syariah
12 16/07/2018 BNISy/DIR/060 Pemberitahuan Publikasi Laporan Keuangan PT. Bank Negara Indonesia Syariah
per 30 Juni 2018
13 26/07/2018 BNISy/DIR/065 Perubahan Organisasi Kantor Pusat PT Bank BNI Syariah Januari 2018
14 14/09/2018 BNISy/DIR/092 Penyampaian Modal Kerja Minimum PT Bank BNI Syariah 31 Agustus 2018
15 17/09/2018 BNISy/DIR/096 Perubahan Organisasi Kantor Pusat PT. Bank BNI Syariah September 2018
16 28/09/2018 BNISy/DIR/099 Penyampaian dokumen Corporate Plan PT Bank BNI Syariah 2019-2023
17 15/10/2018 BNISy/DIR/113 Laporan Realisasi Pelaksanaan Aktivitas Baru PT Bank BNI Syariah-Tabungan
BNIO Tapenas Kolektif IB Hasanah
18 15/10/2018 BNISy/DIR/114 Surat Pernyataan Kesesuaian Aktivitas Baru PT Bank BNI Syariah - Tabungan BNI
Tapenas Kolektif iB Hasanah dengan POJK No. 24/POJK.03/2015 dqan SEOOJK
No 36/SEOJK.03/2018
19 17/10/2018 BNISy/DIR/115 Komitmen BNI Syariah Peduli Bencana Gempa dan Tsunami, Sulawesi Tengah
20 31/10/2018 BNISy/DIR/120 RBB BNI syariah 2019-2021
21 08/11/2018 BNISy/DIR/124 Surat Pernyataan Kesesuaian Produk Baru Pt Bank BNI Syariah-Hasanah Debit
Combo dengan POJK No 24/POJK.03/2015 dan SEOJK No 36/SEOJK.03/2015
22 12/11/2018 BNISy/DIR/127 Surat Pernyataan Kesesuaian Produk Baru PT Bank BNI Syariah- BNI Deposito
investasi Terikat iB Hasanah dan BNI Giro Investasi Terikat iB Hasanah akad
Mudharabah Muqayyadah dengan POJK No.24/POJK.03/2015 dan SEOJK No.36/
SEOJK.03/2015
23 27/11/2018 BNISy/DIR/148 Business Plan BNI Syariah tahun 2019
24 04/12/2018 BNISy/DIR/165 Komitmen Kontribusi Sinergi BNI Syariah dalam BNI Group tahun 2019
25 26/12/2018 BNISy/DIR/179 Realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) BNI Syariah 2018-2020 Bulan November
2018

82 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Program Orientasi bagi Anggota Direksi

Setiap anggota Direksi yang baru diangkat senantiasa diberikan program orientasi meliputi perkenalan dengan anggota
Direksi lain, anggota Dewan Komisaris, Pejabat Eksekutif, General Manager, Corporate Secretary, anggota Komite di bawah
Dewan Komisaris, sekretaris Dewan Komisaris, serta pejabat lainnya. Materi pembekalan anggota Direksi yaitu terkait:
1. Struktur organisasi Perusahaan serta fungsinya masing-masing;
2. Hak (termasuk remunerasi dan fasilitas yang didapat), tugas utama, kewajiban, dan tanggung jawab Direksi;
3. Kinerja keuangan;
4. Kondisi Perusahaan terkini, Rencana Bisnis Bank, serta prospek Perusahaan ke depan;
5. Perangkat kebijakan internal yang dimiliki Perusahaan;
6. Praktik manajemen risiko Perusahaan.
7. Praktik kepatuhan
8. Hal lainnya yang sekiranya diperlukan untuk membekali anggota Direksi baru.

Program orientasi Direksi terhadap Wahyu Avianto dilaksanakan pada tanggal 28 November 2018 oleh Sekretaris Perusahaan.

Sertifikasi Manajemen Risiko Direksi

Di samping program pengembangan kompetensi, Direksi BNI Syariah juga mengikuti program Sertifikasi Manajemen Risiko.
Pada periode 2018, Direksi Bank telah mengikuti program Sertifikasi Manajemen Rrisiko dengan rincian sebagai berikut:
Waktu dan Tempat
Nama Jabatan Periode Level Expired Penyelenggara
Pelaksanaan
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama 2017-2019 5 Jakarta, 9 Agustus 2017 2019 BSMR
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & 2016-2018 5 Jakarta, 9 Agustus 2017 2018 BSMR
Komersial
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan & 2016-2018 5 Jakarta, 9 Agustus 2017 2018 BSMR
Risiko
Wahyu Avianto Direktur Keuangan & 2016-2018 5 Jakarta, 22 Oktober 2016 2018 LSPP
Operasional
Iwan Abdi* SEVP Bisnis Retail dan 2017-2019 5 Jakarta, 17 Mei 2017 2019 BSMR
Jaringan

*belum efektif / masih dalam proses fit & proper test

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 83


PENILAIAN KINERJA DEWAN
KOMISARIS DAN DIREKSI

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui prosedur atau mekanisme antara lain sebagai berikut:
1. Penilaian oleh RUPS Tahunan
RUPS merupakan mekanisme pengambilan keputusan tertinggi dalam perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi
menyampaikan laporan pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya pada tahun buku
kepada Pemegang Saham pada RUPS Tahunan.

Pada RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada hari Kamis, 27 April 2018, Pemegang Saham memutuskan :
a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta
Laporan Keuangan Perseroan (termasuk Laporan Zakat Perseroan), untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017 beserta penjelasannya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro
& Surja, firma anggota jaringan global Ernst & Young, sebagaimana laporannya Nomor: RPC -5718/PSS/2018
tanggal 21 Februari 2018, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
b. Menyetujui memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada
seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas tindakan
pengawasan yang telah mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, sepanjang:
i. Tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana; dan
ii. Tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
2. Penilaian Berdasarkan Self Assessment GCG
Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator penilaian yang ditetapkan dalam Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan (SEOJK) Nomor 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah, dapat disimpulkan bahwa :
a. Governance Structure
i. Faktor-faktor positif aspek governance structure BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
• Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dari hasil self assessment terhadap governance structure pada kriteria ini dapat disimpulkan bahwa BNI
Syariah telah memiliki 3 (tiga) Komisaris yang efektif yaitu seorang Komisaris Utama (Non Independen)
Bapak Fero Poerbonegoro, dan 2 (dua) orang Komisaris Independen yaitu Bapak Rizqullah dan Bapak Max
R. Niode, sehingga telah memenuhi paling kurang 50% Komisaris Independen dari komposisi Dewan
Komisaris. Anggota Dewan Komisaris BNI Syariah memiliki latar belakang pengalaman, pendidikan,
pelatihan, serta integritas yang baik untuk menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris BNI Syariah.

1 (satu) Komisaris masih menunggu hasil fit and proper test atau persetujuan OJK yaitu Bapak Imam Budi
Sarjito. Sementara yang bersangkutan belum efektif, maka yang bersangkutan diangkat sebagai Staff
Ahli agar dapat memberikan kontribusi kepada Dewan Komisaris.

84 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


• Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab ii. Faktor-faktor negatif aspek governance structure
Direksi BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
Dari hasil self assessment terhadap kriteria Tidak terdapat faktor negatif pada aspek
ini dapat disimpulkan anggota Direksi yang governance structure BNI Syariah
efektif berjumlah 4 (empat) orang yaitu b. Governance Process
Bapak Abdullah Firman Wibowo sebagai i. Faktor-faktor positif aspek governance process
Direktur Utama, Ibu Tribuana Tunggadewi BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
sebagai Direktur Kepatuhan dan Risiko, Ibu • Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Dhias Widhiyati sebagai Direktur Bisnis Dewan Komisaris
SME dan Komersial serta Bapak Wahyu Dari hasil self assessment terhadap
Avianto sebagai Direktur Keuangan dan governance process dapat disimpulkan
Operasional. Komposisi ini telah memenuhi bahwa pengangkatan/penggantian anggota
syarat minimal tiga orang Direksi yang Dewan Komisaris, pelaksanaan tugas dan
diwajibkan ketentuan perundang-undangan, tanggung jawab yaitu tindakan pengawasan,
serta memiliki Direktur Utama dan Direktur evaluasi serta independensi dari Dewan
yang membawahkan fungsi kepatuhan. Komisaris telah memadai, termasuk
Anggota Direksi BNI Syariah memiliki memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip
latar belakang pengalaman, pendidikan, GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank.
pelatihan, serta integritas yang baik • Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
untuk menunjang pelaksanaan tugas dan Direksi
tanggung jawab Direksi BNI Syariah. Pengangkatan/penggantian Direksi telah
sesuai dengan ketentuan perundang-
1 (satu) Direktur masih menunggu hasil undangan. Direksi telah melaksanakan
fit and proper test atau persetujuan OJK pengurusan Bank berdasarkan prinsip
yaitu Bapak Iwan Abdi. Sementara yang kehati-hatian, prinsip syariah, dan
bersangkutan belum efektif maka diangkat prinsip GCG. Temuan hasil audit telah
sebagai Senior Executive Vice President ditindaklanjuti, serta hal-hal lain terkait
(SEVP). dengan governance process telah dipenuhi
dan memberikan hasil yang optimal.
Terkait kebijakan pengangkatan Direksi, ii. Faktor-faktor negatif aspek governance process
BNI Syariah juga telah memiliki kebijakan BNI Syariah
baru antara lain: Tidak terdapat faktor negatif pada aspek
-- Surat Edaran mengenai kebijakan governance process BNI Syariah
fasilitas yang diperoleh pengurus c. Governance Outcome
yang belum mendapat penegasan i. Faktor-faktor positif aspek governance outcome
OJK Cfm. SE/PGD/159/2018 tanggal BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
28 Desember 2018. • Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
-- Kebijakan Penugasan Pegawai dari Dewan Komisaris
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Tbk selaku Perusahaan Induk ke BNI Dewan Komisaris telah dilakukan secara
Syariah Cfm. PP/S04/011-00/2018 optimal dan memenuhi ketentuan
tanggal 20 Desember 2018. perundang-undangan, salah satunya adalah
-- S e l a i n i tu B N I Sya r i a h t e l a h pengawasan dan evaluasi yang dilakukan
memperbaiki kebijakan-kebijakan oleh Dewan Komisaris menghasilkan
terkait kewenangan SEVP agar tidak peningkatan kinerja BNI Syariah, baik
mengurangi akuntabilitas dalam proses secara finansial maupun non finansial.
pengambilan keputusan, misalnya • Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
terkait Komite Kebijakan Risiko (KKR) Direksi
No. 51/KKR/2018 tanggal 23 Mei Governance outcome pada kriteria ini
2018 perihal kewenangan memutus adalah dengan telah dilaksanakannya
pembiayaan produktif baru/tambahan tugas dan tanggung jawab Direksi secara
untuk pembiayaan komersial limit 2. optimal, maka efektivitas terhadap
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi tersebut adalah memadai. Hal ini

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 85


dibuktikan peningkatan kinerja BNI Syariah, ii. Faktor-faktor negatif aspek outcome process
baik secara finansial maupun non finansial. BNI Syariah
Tidak terdapat faktor negatif pada aspek
Secara finansial, hal ini bisa dilihat dari governance outcome untuk penilaian Dewan
pencapaian sebagian besar kinerja Komisaris dan Direksi BNI Syariah
keuangan BNI Syariah terhadap target RBB
sampai dengan 31 Desember 2018 dapat Hasil Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi
dilihat pada tabel berikut: Kriteria-kriteria yang menjadi dasar penilaian KPI adalah
sebagai berikut:
Realisasi Target RBB
Keterangan 1. Perspektif keuangan dan pasar, dengan rincian key
Des 2018 Des 2018
Aset 41,05 T 38,65 T performance index (KPI) sebagai berikut:
Pembiayaan 28,30 T 27,08 T a. Operating Profit
b. NPF (Before HB)
DPK 35,50 T 33,15 T
c. CIR
L/R (EAT) 416 M 406 M
d. Ekspansi Pembiayaan dan DPK
Rasio-rasio : 2. Perspektif Fokus Pelanggan dengan KPI Market Share
ROA 1,42% 1,51% Pembiayaan dan DPK
ROE 10,53% 10,16% 3. Perspektif Efektivitas Produk dan Proses dengan KPI
BOPO 85,37% 85,36% Sinergi BNI dengan BNI Syariah
4. Perspektif Fokus Tenaga Kerja dengan KPI Earning Per
FDR 79,61% 81,69%
Employee (EPE)
NPF 2,93 3
CAR 19,15 19,18
NI 7,16% 7,11%

Pada tahun 2018, Direksi BNI Syariah mendapatkan skor penilaian KPI secara kolegial yang sesuai dengan kinerja BNI
Syariah. Penilaian KPI ini juga mencerminkan keberhasilan tugas pengawasan Dewan Komisaris. Hal tersebut terlihat dari
tabel skor KPI terkait kinerja Direksi berikut ini:

Perspektif KPI Target Realisasi Pencapaian Skor Terbobot


Keuangan Operating Profit 406.288 416.058 102,40% 86,38
dan Pasar NPF 3,00% 2,93% 97,67% 33,68
CIR 60,00% 60,14% 100,23% 29,88
Ekspansi Pembiayaan Pembiayaan 3.484.247 4.702.169 134,96% 50,00
dan DPK DPK: 3.772.046 6.117.228 162,17% 50,00
Fokus Market share Pembiayaan: 8,36% 8,69% 103,92% 25,00
Pelanggan *) Pembiayaan dan DPK DPK: 9,25% 9,61% 103,96% 25,00
Efektivitas Sinergi BNI dengan BNI Fee: 102.916 104.407 101,45% 22,94
Produk & Syariah** Volume: 4.570.339 7.523.943 164,63% 37,50
Proses
Fokus Tenaga Earning Per Employee 81,7 84,2 103,05% 32,33
Kerja (EPE)
Total MEMUASKAN 392,70

*) Data Oktober 2018

86 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN
KOMISARIS DAN DIREKSI

Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya (remuneration kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk
package) bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan remunerasi lainnya; dan
Pengawas Syariah ditetapkan Rapat Umum Pemegang 2. fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam
Saham Tahunan (RUPST). Kebijakan remunerasi dan fasilitas bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas
lainnya yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi: perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi
1. remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya,
(non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit), yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.

Mekanisme Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Penetapan besaran remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris di tahun
di BNI Syariah mengacu pada POJK No 45/POJK.03/2015 2018 adalah berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris
tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi PT Bank BNI Syariah tentang Penetapan Gaji Direksi &
Bagi Bank Umum Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Honorarium Dewan Komisaris dengan sebelumnya melalui
No.40/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam mekanisme berikut:
Pemberian Remunerasi Bank Umum.

Komite Nominasi dan Remunarasi


melakukan kajian remunerasi bagi Komite Nominasi dan Remunarasi
Dewan Komisaris membahas usulan
Direksi dan Dewan komisaris, menyampaikan usulan Remunerasi
Komite Remunerasi dan Nominasi
berkoordinasi dengan Divisi Sumber kepada Dewan Komisaris
Daya Insani dan unit kerja Terkait

Pemegang Saham Mayoritas (BNI) RUPS menetapkan Remunerasi


Dewan Komisaris menyampaikan
menyampaian Surat keputusan ditentukan Pemegang Saham
usulan remunerasi Direksi dan
Terkait Remunerasi dan Tantiem Mayoritas selambatlambatnya 1
Dewan komisaris kepada RUPS
Dewan Komisaris dan Direksi bulan sejak ditutupnya rapat.

Dewan Komisaris BNI Syariah


menetapkan keputusan tentang
penetapan Remunerasi Direksi
dan Dewan Komisaris berdasarkan
keputusan BNI

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 87


Berdasarkan POJK No.45/POJK.03/2015, kebijakan Remunerasi yang bersifat tetap selain memperhatikan aspek penilaian
kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris juga wajib paling sedikit memperhatikan aspek:
1. Skala usaha;
2. Kompleksitas usaha;
3. Peer Group;
4. Tingkat inflasi;
5. Kondisi dan kemampuan keuangan;
6. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

Khusus Remunerasi bersifat variabel juga wajib memperhatikan prudent risk taking.

Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Paket Kebijakan & Jenis Fasilitas Lain bagi Dewan Komisaris, Direksi dan DPS
Dewan Komisaris Direksi DPS
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain (tahun
2018) Jutaan Jutaan Jutaan
Orang Orang Orang
Rupiah Rupiah Rupiah
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, 4 5.328 5 12.755 2 732
tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk
non-natura)
Fasilitas lain dalam bentuk natura 4 344 5 2.089 2 257
(perumahan, asuransi kesehatan
dan sebagainya)

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi


2018 2017

Jenis Remunerasi per Orang dalam 1 tahun Jumlah Jumlah


Jumlah Jumlah
Dewan Jumlah DPS Dewan Jumlah DPS
Direksi Direksi
Komisaris Komisaris
Di atas Rp2 miliar 0 4 0 0 4 0
Di atas Rp1 miliar – Rp2 miliar 3 1 0 3 1 0
Di atas Rp500 juta – Rp1 miliar 1 0 0 1 0 0
Di bawah Rp500 juta 0 0 2 0 0 2

Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah


Keterangan Rasio 2018 Rasio 2017
Rasio gaji Tertinggi/Terendah Pegawai 26,41 : 1 24,30 : 1
Rasio gaji Tertinggi/Terendah BOD 1,44 : 1 1,11 : 1
Rasio gaji Tertinggi/Terendah Komisaris 1,11 : 1 1,11 : 1
Rasio gaji Tertinggi BOD/Tertinggi Pegawai 3,01 : 1 2,62 : 1

Pesangon yang Dibayarkan


Jumlah Nominal Pesangon yang Dibayarkan per Orang dalam 1 (Satu) Tahun Jumlah Pegawai
Diatas Rp1 miliar 1
Di atas Rp500 juta – Rp1 miliar 2
Di bawah Rp500 juta 343

88 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


HUBUNGAN AFILIASI ANTARA ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN
PEMEGANG SAHAM UTAMA
DAN/ATAU PENGENDALI

Dewan Komisaris dan Direksi BNI Syariah tidak memiliki hubungan afiliasi baik secara keuangan maupun kekeluargaan
antar satu sama lain, serta antara Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Utama maupun Pemegang Saham
Pengendali. Dewan Komisaris dan Direksi BNI Syariah senantiasa menjaga independensi dan tidak mempunyai benturan
kepentingan yang dapat menganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara profesional dan obyektif.

Hubungan Keuangan, Keluarga dan Kepengurusan Direksi

Hubungan Keuangan Dengan Hubungan Keluarga Dengan Hubungan


Kepengurusan
Nama Jabatan Pemegang Pemegang Dengan
Dewan Dewan
Direksi Saham Direksi Saham Perusahaan
Komisaris Komisaris
Pengendali Pengendali Lain

Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk


Fero Poerbonegoro Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Utama
Rizqullah Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Independen
Max Niode Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Independen
Imam Budi Sarjito* Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Abdullah Firman Direktur √ √ √ √ √ √ √
Wibowo Utama
Dhias Widhiyati Direktur √ √ √ √ √ √ √
Bisnis SME
& Komersial
Tribuana Direktur √ √ √ √ √ √ √
Tunggadewi Kepatuhan
& Risiko
Wahyu Avianto Direktur √ √ √ √ √ √ √
Keuangan &
Operasional
Iwan Abdi* SEVP Bisnis √ √ √ √ √ √ √
Retail dan
Jaringan

*belum efektif / masih dalam proses fit & proper test

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 89


KEBERAGAMAN KOMPOSISI
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Dalam rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan yang dituangkan dalam Lampiran Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan
Terbuka dinyatakan komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi harus memperhatikan
keberagaman komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Keberagaman komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi merupakan kombinasi karakteristik
yang diinginkan baik dari segi organ Dewan Komisaris dan Direksi maupun anggota Dewan
Komisaris dan Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Kombinasi
tersebut ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang
sesuai pada pembagian tugas dan fungsi jabatan dalam mencapai tujuan Perusahaan. Dengan
demikian, pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan berdampak dalam ketepatan
proses pencalonan dan penunjukan individual anggota Dewan Komisaris dan Direksi ataupun
secara kolegial.

BNI Syariah belum secara spesifik mengakomodir ketentuan tersebut, baik pada Anggaran
Dasar Perusahaan maupun pada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi.
Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan dengan mempertimbangkan integritas,
dedikasi, pemahaman mengenai masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah
satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan
Perseroan dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya serta
persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan.

90 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


RAPAT DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI

Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan kepentingan Perseroan. Ada pun kegiatan rapat Dewan
Komisaris dan Direksi menyelenggarakan rapat untuk Komisaris dan Direksi tahun 2018 adalah sebagai berikut :
membahas berbagai agenda yang berkaiatan dengan

Rapat Dewan Komisaris

Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat Internal Dewan serta Rapat Dewan Komisaris bersama Komite di bawah
Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi, Dewan Komisaris.

Ketentuan Rapat Dewan Komisaris

Sesuai ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar maka keputusan rapat diambil dengan suara terbanyak.
Perseroan, Rapat diadakan paling sedikit setiap 2 (dua) bulan Segala keputusan Rapat bersifat mengikat bagi seluruh
sekali, dalam rapat tersebut dapat mengundang Direksi. anggota Dewan Komisaris.
Dalam praktiknya, rapat Dewan Komisaris dilakukan minimal
sekali seminggu dan diantaranya sekali dalam sebulan Sesuai ketentuan dalam Panduan Kerja Dewan Komisaris,
melakukan rapat gabungan dengan seluruh anggota Direksi. diatur bahwa materi rapat harus disampaikan kepada
Rapat adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang Dewan Komisaris paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum
mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari ½ rapat berlangsung sehingga Dewan Komisaris memiliki
(satu per dua) jumlah anggota Dewan Komisaris. Semua kesempatan untuk menelaah informasi dan/ atau untuk
keputusan dalam rapat diambil dengan musyawarah untuk meminta informasi tambahan sebelum rapat.
mufakat. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai mufakat,

Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris Tahun 2018

Selama tahun 2018, Dewan Komisaris BNI Syariah mengadakan 26 kali rapat, yang terdiri dari 7 kali rapat Dewan Komisaris
dan Komite, 18 kali rapat bersama Direksi, dan 1 kali rapat gabungan dengan Direksi dan DPS. Kehadiran dalam rapat
selama tahun 2017 diuraikan sebagai berikut:

Max R. Imam Budi


No. Tanggal Agenda Utama Rapat Fero P Rizqullah M. Syakir**
Niode S.*
1 16 Januari 2018 Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi V V V V X
dan DPS dan Rapat Komite Nominasi dan
Remunerasi membahas:
1. Presentasi Direksi tentang Kinerja
Perseroan Bulan Desember 2017
2. Presentasi Dir KR tentang
Implementasi APUPPT (Periode Tw.
IV 2017)
3. Presentasi Direksi ttg Review Sistem
Parameter Kinerja Manajemen, Review
Variabel Pay Manajemen dan Review
Fix Pay Manajemen

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 91


Max R. Imam Budi
No. Tanggal Agenda Utama Rapat Fero P Rizqullah M. Syakir**
Niode S.*
2 23 Januari 2018 Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi V V X X X
dan Rapat Komite Audit membahas:
1. Presentasi Direksi Penilaian Kinerja
Manajemen 2017
2. Menelaah Laporan Tahunan 2017,
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja IAD
dan Evaluasi Rencana Kerja IAD
3 13 Februari 2018 Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi V V V V X
dan Rapat Komite Audit membahas:
1. Presentasi Direksi ttg Kinerja Perseroan
Bulan Januari 2018
2. Menelaah Laporan Tahunan 2017,
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja IAD
dan Evaluasi Rencana Kerja IAD
4 20 Februari 2018 Rapat Dewan Komisaris bersama V X V V X
Direksi dan Rapat Komite Pemantau
Risiko membahas:
1. Presentasi Direksi/Divisi terkait Laporan
Implementasi Proyek Bisnis Mikro
Syariah
2. Rapat Komite Pemantau Risiko terkait
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Satuan Kerja
Manajemen Risiko
5 13 Maret 2018 Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi V V V X X
dan DPS membahas:
1. Presentasi Direksi terkait Kinerja
Perseroan Bulan Februari 2018
2. Entry Meeting Pemeriksaan Umum
OJK Tahun 2018
6 27 Maret 2018 Rapat Dewan Komisaris bersama V V V V X
Direksi dan Rapat Komite Pemantau
Risiko membahas:
1. Rapat Komisaris mengenai Laporan
Profil Perseroan Posisi Desember 2017
2. Rapat KPR mengenai Hasil Review
Kebijakan Umum Manajemen Risiko
7 17 April 2018 Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi V V V V X
membahas: Presentasi Direksi/Divisi
terkait Kinerja Perseroan Bulan Maret
2018
8 15 Mei 2018 Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi V V V X X
membahas: Kinerja Perseroan Bulan April
2018
9 22 Mei 2018 Rapat Dewan Komisaris (Komite V V V X X
Pemantau Risiko) membahas: Profil
Risiko Perseroan Posisi Maret 2018
10 15 Mei 2018 Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi V V V X X
dan Rapat Komite Audit membahas:
1. Kinerja Perseroan Bulan April 2018
2. Sanksi Administratif X X V X X
11 3 Juli 2018 Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi V V V X X
membahas: Presentasi IPO BNI Syariah
12 31 Juli 2018 Rapat Dewan Komisaris (Komite V V V X X
Nominasi dan Remunerasi) bersama
Direksi membahas: Pembahasan
Implementasi POJK 59 tentang
Remunerasi BUS
13 14 Agustus 2018 Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi V V V X X
membahas: Kinerja Perseroan Bulan Juli
2018

92 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Max R. Imam Budi
No. Tanggal Agenda Utama Rapat Fero P Rizqullah M. Syakir**
Niode S.*
14 21 Agustus 2018 Rapat Dewan Komisaris membahas: V V V X X
Presentasi Pelaporan Pembiayaan oleh
Direksi
15 4 September 2018 Rapat Dewan Komisaris (Komite X V V X X
Audit) bersama Direksi membahas:
Pembahasan Tindak Lanjut Temuan Audit
16 16 September Rapat Dewan Komisaris bersama V V V X V
2018 Direksi dan DPS membahas: Presentasi
Direksi terkait Kinerja Perseroan Bulan
September 2018
17 18 September Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi V V V X X
2018 membahas: Presentasi Kinerja Perseroan
Bulan Agustus 2018
18 25 September Rapat Dewan Komisaris (Komite V V V X X
2018 Pemantau Risiko) membahas:
1. Presentasi Pembiayaan PT PLN
2. Presentasi Kinerja dan Tantangan RRD
19 1 Oktober 2018 Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi V V V X X
membahas: Rapat Persiapan Prudential
Meeting OJK
20 22 Oktober 2018 Rapat Dewan Komisaris (Komite V V V X V
Pemantau Risiko) membahas: Evaluasi
Penilaian Risiko Self Assessment Periskop
21 30 Oktober 2018 Rapat Dewan Komisaris (Komite Audit) V V V X V
membahas: Laporan Hasil Audit Internal
Triwulan
22 13 November Rapat Dewan Komisaris bersama V V V X V
2018 Direksi membahas:
1. Presentasi Kinerja Bulan Oktober 2018
2. Presentasi Optimalisasi Kantor Wilayah
3. Presentasi APU-PPT
23 30 November Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi V V V X V
2018 membahas: Presentasi Business Plan
2019
24 11 Desember 2018 Rapat Dewan Komisaris membahas: V V V X V
Presentasi Nasabah CRD (Batam Trasindo,
Jasamarga Balikpapan, Cibitung
Cimanggis Tolways)
25 18 Desember Rapat Dewan Komisaris bersama V V V X V
2018 Direksi membahas:
1. Presentasi Kinerja Bulan November
Perseroan
2. Presentasi Hasanah Card
26 27 Desember Rapat Dewan Komisaris (Komite V V X X V
2018 Pemantau Risiko) membahas: Presentasi
Evaluasi Profil Risiko
Jumlah 25 25 24 5 8
% Kehadiran 96% 96% 92% 19% 31%

*Imam Budi Sarjito : belum efektif, diangkat melalui RUPS LB tanggal 20 September 2018, menunggu proses fit and proper test

**Syakir Sula: belum efektif, diberhentikan pada RUPS T 27 April 2018

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 93


Rapat Direksi

Rapat Direksi adalah rapat yang diselenggarakan oleh Direksi merencanakan dan memantau penerapan strategi dan
baik yang telah diagendakan secara rutin maupun tidak kebijakan Perusahaan
rutin. Rapat diselenggarakan sebagai mekanisme untuk

Ketentuan Rapat Direksi

Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Direksi, ketentuan 4. Pemanggilan untuk Rapat Direksi wajib disampaikan
rapat Direksi adalah sebagai berikut : kepada para anggota Direksi dengan sarana apapun
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender sebelum rapat
1. Rapat Direksi dapat diadakan pada setiap waktu apabila tersebut atau dalam waktu yang lebih singkat dalam
dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi keadaan yang mendesak.
atau atas permintaan tertulis/tidak tertulis dari seorang 5. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili,
atau lebih dari anggota Komisaris atau atas permintaan pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan.
tertulis/tidak tertulis oleh Divisi/Unit terkait pengusul 6. Pemanggilan tersebut harus mencantumkan acara rapat,
Rapat Direksi. Seluruh permintaan terhadap Rapat tanggal, waktu dan tempat rapat.
Direksi, baik oleh Direksi, Komisaris atau Divisi/Unit 7. Sebelum disampaikan ke Divisi/Unit yang memiliki
harus melalui pemberitahuan sebelumnya kepada Divisi/ fungsi mengelola pelaksanaan Rapat Direksi, agenda
Unit yang memiliki fungsi mengelola pelaksanaan Rapat Rapat Direksi yang akan dimintakan keputusan dalam
Direksi selaku fasilitator Rapat Direksi. Rapat Direksi harus mendapat persetujuan terlebih
2. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan dahulu dari Direktur Sektor atau Direktur Penggantinya
atau di tempat lain dalam wilayah Republik Indonesia. apabila Direktur Sektor berhalangan hadir.
3. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota
Direksi yang berhak mewakili Direksi.

Penyelenggaraan Rapat Direksi Tahun 2018

Pada tahun 2018, Direksi menyelenggarakan rapat sebanyak 17 (tujuh belas) kali dengan rincian sebagai berikut :
Abdullah
Junaidi Tribuana Wahyu Iwan
No. Tanggal Agenda Utama Rapat Firman Dhias W.
H* T. A** Abdi**
W.
1 15 Januari 2018 Rapat Direksi membahas: Kinerja BNI V X V V
Syariah bulan Desember 2017
2 16 Januari 2018 Rapat Direksi membahas: Profil Risiko V V V V
Individu dan Terintegrasi BNI Syariah
3 12 Februari Rapat Direksi membahas: Kinerja BNI V V V V
2018 Syariah bulan Januari 2018
4 12 Maret 2018 Rapat Direksi membahas: Kinerja V V V V
Perseroan Bulan Februari 2018
5 13 April 2018 Rapat Direksi membahas: Kinerja BNI V X V V
Syariah bulan Maret 2018
6 19 April 2018 Rapat Direksi membahas: Review V V x V
Prifil Risiko Tahun 2018 dan Hasil Self
Assessment Profil Risiko Triwulan
II/2018
7 14 Mei 2018 Rapat Direksi membahas: Kinerja BNI V X V V X
Syariah bulan April 2018
8 17 Mei 2018 Rapat Direksi membahas: Presentasi V V V V X
Draft Corporate Plan 2019-2023
9 30 Mei 2018 Rapat Direksi membahas: Action Plan V V V V V
Pencapaian Target 2018
10 7 Juni 2018 Rapat Direksi membahas: Reklas KCP V V V V V
dan Struktur Organisasi KC dan KCP

94 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Abdullah
Junaidi Tribuana Wahyu Iwan
No. Tanggal Agenda Utama Rapat Firman Dhias W.
H* T. A** Abdi**
W.
11 7 September Rapat Direksi membahas: POJK No.12/ V V V X V
2018 POJK.03/2018 tentang Penyelenggaraan
Layanan Perbankan Digital oleh
Bank Umum dan Tindak Lanjut
Implementasinya
12 17 September Rapat Direksi membahas: Kinerja V V V V V
2018 Perseroan Bulan Agustus 2018
13 4 Oktober 2018 Rapat Direksi membahas: Pembidangan V V V V X
Direktur
14 8 Oktober 2018 Rapat Direksi membahas: Pembahasan V V X V V
Pra Business Meeting BNI Syariah
15 15 Oktober Rapat Direksi membahas: Kinerja V V V V V
2018 Perseroan Bulan September 2018
Rapat Direksi membahas: Pemaparan X V V V V
Hasil Prudential Meeting OJK &
Persetujuan Profil Risiko Periode
September 2018
16 12 November Rapat Direksi membahas: Kinerja V V V V V
2018 Perseroan Bulan Oktober 2018
17 17 Desember Rapat Direksi membahas: Kinerja V V X V X
2018 Perseroan Bulan November 2018
Jumlah 16/17 14/17 5/6 15/17 10/11 7/11
% Kehadiran 94% 82% 83% 88% 91% 64%

*menjabat hingga 27 April 2018

**diangkat melalui RUPS Tahunan 27 April 2018. Selama masa jabatan direktur yang diangkat belum efektif, beliau menjabat sebagai SEVP Keuangan dan
Operasional. Beliau efektif sebagai Direktur pada 5 Oktober 2018

***diangkat Direktur melalui RUPS Tahunan 27 April 2018. Selama masa jabatan Direktur yang diangkat belum efektif, beliau menjabat sebagai SEVP Bisnis
Ritel dan Jaringan

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 95


KOMITE DIBAWAH
DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris BNI Syariah membentuk Komite Dewan Komisaris yang fungsinya untuk
membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas-tugas pokoknya, serta merumuskan
kebijakan Dewan Komisaris dalam bidang-bidang tertentu, adapun keputusan akhir tetap di tangan
Dewan Komisaris atau dapat diwakilkan ke komite-komite tersebut melalui Surat Keputusan
Dewan Komisaris.

Komite-Komite Dewan Komisaris di BNI Syariah terdiri dari:


1. Komite Audit;
2. Komite Pemantau Risiko,
3. Komite Remunerasi dan Nominasi.

96 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


KOMITE AUDIT

Dasar Pembentukan

Komite Audit dibentuk dengan berpedoman antara lain April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 11/33/PBI/2009 bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
tanggal 7 Desember 2009 dan SE 15/15/DPNP tanggal 29

Piagam Komite Audit

Dewan Komisaris BNI Syariah telah menyusun Piagam Keputusan Dewan Komisaris nomor KEP/01/DK/2014 tanggal
Komite Audit yang mengatur fungsi, tugas dan tanggung 10 September 2014.
jawab Komite Audit sesuai kebutuhan BNI Syariah dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta sebagai Ada pun isi Piagam Komite Audit antara lain :
panduan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab 1. Dasar Pembentukan
secara transparan, kompeten, objektif dan independen 2. Struktur Komite Audit
sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh 3. Persyaratan Keanggotaan Komite Audit
semua pihak yang berkepentingan. 4. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
5. Kewajiban Komite Audit
Piagam Komite Audit dievaluasi secara berkala dan apabila 6. Wewenang Komite Audit
diperlukan dilakukan amandemen untuk memastikan 7. Rapat Komite Audit
kepatuhan BNI Syariah terhadap ketentuan OJK dan 8. Pelaporan
peraturan terkait lainnya. Revisi terakhir Piagam Komite 9. Masa Tugas
Audit dilakukan pada tahun 2014 dan telah ditetapkan dengan 10. Penutup

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Sesuai dengan Piagam Komite Audit, tugas dan tanggung 4. Melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik
jawab Komite Audit adalah sebagai berikut : dalam rangka efektivitas pelaksanaan audit ekstern
1. Komite Audit memantau dan mengevaluasi perencanaan 5. Meminta Direksi untuk menindaklanjuti hasil temuan
dan pelaksanaan audit serta memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan Unit kerja pengelola audit internal.
audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian 6. Menyetujui Internal Audit Charter, menanggapi rencana
intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Audit Internal dan masalah-masalah yang ditemukan
2. Komite Audit melakukan review terhadap pelaksanaan oleh Auditor Internal serta menentukan pemeriksaan
tugas Unit kerja pengelola audit internal (Satuan khusus oleh Unit kerja pengelola audit internal, apabila
Pengawas Internal), kesesuaian pelaksanaan audit oleh terdapat dugaan terjadinya kecurangan, penyimpangan
Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan standar audit yang terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
berlaku, kesesuaian laporan keuangan dengan standar 7. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam
akuntansi yang berlaku, dan pelaksanaan tindak lanjut hal auditee tidak menindaklanjuti laporan Unit kerja
oleh Direksi atas hasil temuan Unit kerja pengelola pengelola audit internal.
audit internal, Akuntan Publik, auditor eksternal, hasil 8. Memastikan bahwa laporan-laporan yang disampaikan
pengawasan OJK dan/atau hasil pengawasan Dewan kepada OJK serta instansi lain yang berkepentingan
Pengawas Syariah. telah dilakukan dengan benar dan tepat waktu dan
3. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan memastikan bahwa Bank mematuhi semua ketentuan
Akuntan Publik dan KAP sebagai usulan Dewan perundang-undangan yang berlaku.
Komisaris di RUPS Tahunan.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 97


9. Memastikan bahwa manajemen menjamin baik Auditor 13. Menilai efektifitas pelaksanaan fungsi Unit kerja
Ekstern maupun Intern dapat bekerja sesuai dengan pengelola audit internal.
Standar Auditing yang berlaku. 14. Menaati peraturan-peraturan yang tercantum dalam
10. Memastikan independensi dan obyektifit as Standars Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)
akuntan publik. ataupun perundang-undangan terkait lainnya.
11. Memastikan kecukupan pemeriksaan yang dilakukan 15. Mengevaluasi masalah-masalah pajak dan hukum yang
oleh akuntan publik untuk memastikan semua risiko membutuhkan penanganan khusus.
yang penting telah dipertimbangkan. 16. Menelaah laporan pelaksanaan Good Corporate
12. Memastikan bahwa manajemen telah menjalankan Governance Bank.
usahanya sesuai dengan prinsip pengelolaan Bank
secara sehat.

Struktur Keanggotaan Komite Audit

Komite audit sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota, seorang diantaranya merupakan Komite Independen yang
sekaligus merangkap sebagai ketua Komite Audit, dan lainnya adalah seorang yang ahli dalam akuntansi keuangan dan
seorang lainnya ahli dalam perbankan syariah.
Nama Jabatan Dasar Penetapan Masa Jabatan Keahlian
Max Niode Ketua Risalah Rapat Dewan 2016-2019 Hukum
Komisaris No. 8/
KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Alexander Zulkarnain Anggota – Pihak Risalah Rapat Dewan 2016-2019 Akuntansi Keuangan dan
Independen Komisaris No. 8/ perbankan syariah
KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Vivin Haryadi Anggota – Pihak Risalah Rapat Dewan 2016-2019 Akuntansi Keuangan dan
Independen Komisaris No. 8/ perbankan syariah
KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016

Anggota Komite Audit dapat diberhentikan apabila yang karena tidak memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/
bersangkutan berakhir masa jabatan keanggotaannya dan atau tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya.
berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, serta diberhentikan

98 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id


Profil Anggota Komite Audit

Max Niode
Ketua
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris

Alexander Zulkarnain
Anggota Komite Audit
Usia 54 tahun
Tempat & Tanggal Lahir 1965
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat Dewan Komisaris No. 8/ KOM/2016 tanggal 16 Maret 2016
Riwayat Pendidikan •• Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
•• Magister Manajemen (S2) jurusan Manajemen Keuangan STIEIPWI Jakarta
•• Doktoral (S3) di Universitas Negeri Jakarta
Riwayat Pekerjaan Anggota Komite Audit di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2001-2010)
Rangkap Jabatan Inspektur III di Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali.

Vivin Haryadi
Anggota Komite Audit
Usia 64 tahun
Tempat & Tanggal Lahir 1955
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat Dewan Komisaris No. 8/ KOM/2016 tanggal 16 Maret 2016
Riwayat Pendidikan •• Sarjana jurusan Administrasi Niaga, Spesialisasi Financial Management dari
Universitas Brawijaya (1976-1981).
•• Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor jurusan Finansial Agri bisnis (2001-2002)
Riwayat Pekerjaan Wakil Pemimpin Divisi Umum PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2006-2011)
Rangkap Jabatan Komisaris PT Swadarma Sarana Informatika
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 99


Independensi Komite Audit

Seluruh anggota komite audit telah memenuhi semua kriteria independensi dan mampu menjalankan tugasnya secara
independen, menjunjung tinggi kepentingan Perusahaan dan tidak dapat dipengaruhi oleh pihak manapun.

Alexander
Aspek Independensi Max Niode Vivin Haryadi
Zulkarnain
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Tidak Tidak Tidak
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, Tidak Tidak Tidak
maupun perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan Tidak Tidak Tidak
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/ Tidak Tidak Tidak
atau sesama anggota Komite Audit
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah Tidak Tidak Tidak

Rapat Komite Audit

Selama tahun 2018, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 15 (lima belas) kali dengan rekap absensi rapat
sebagai berikut:
Kehadiran
No Tanggal Rapat Agenda
Max Vivin Alex
1 16 Januari 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah s.d Desember 2017 V V V
2 23 Januari 2018 Usulan Penilaian Direksi th 2017 & Draft KPI 2018 V V V
3 13 Februari 2018 Pembahasan Kinerja Januari 2018, Realisasi – Rencana Kerja V V V
IAD, Laporan Hasil Audit
4 13 Februari 2018 Pembahasan Audit Report 2017 dengan KAP PSS/EY V V V
5 20 Februari 2018 Presentasi Laporan Implementasi Proyek Transformasi Mikro V V V
6 10 April 2018 Pembahasan Laporan Pelaksanaan dan Pokok – Pokok Hasil V V V
Audit Triwulan I/2018
7 17 April 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah s.d Bulan Maret 2018 V V V
8 15 Mei 2018 Membahas Tindak Lanjut LHA 2017/18 terkait SDM V V V
9 15 Mei 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah s.d April 2018 V V V
10 03 Juli 2018 Presentasi Direksi Rencana Corporate Action IPO V V V
11 17 Juli 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah s.d Juni 2018 V V V
12 14 Agustus 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah s.d Juli 2018 V V V
13 4 September 2018 Laporan Pokok Hasil Audit IAD Smt 1 2018 V V V
14 18 September 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah s.d Agustus 2018 V V V
15 18 September 2018 Kick Off Meeting Audit Laporan Keuangan 2018 dengan KAP V V V
PSS/EY
Total 14 13 15
% Kehadiran 93% 86% 100%

100 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Rekomendasi Komite Audit Kepada Dewan Komisaris

Salah satu tugas Komite Audit adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris terkait dengan kontrol terhadap
organisasi internal Bank. Sepanjang tahun 2018, rekomendasi yang diberikan Komite Audit adalah sebagai berikut :
No Nomor Surat Tanggal Perihal
1 KA-01/01/2018 23 Januari 2018 Self Asessment pelaksanaan GCG
2 KA-06/02/2018 6 Februari 2018 Evaluasi pelaksanaan audit oleh KAP atas Laporan Keuangan
BNI Syariah Tahun Buku 2017
3 KA-07/02/2018 20 Februari 2018 Pendapat Komite Audit Terhadap draft Laporan Pelaksanaan
pokok-pokok Hasil Audit Semester II 2017
4 KA-08/02/2018 27 Februari 2018 Pendapat Komite Audit Terhadap draft Laporan Keuangan yang
dipublikasikan
5 KA-10/03/2018 13 Maret 2018 Rekemendasi terhadap KAP yang akan melakukan
pemeriksaan laporan keuangan BNI Syariah Tahun Buku 2018

Pengembangan Kompetensi Komite Audit

Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Audit mengikuti Program Pelatihan dalam rangka meningkatkan
kompetensi anggota Komite Audit yang dilaksanakan baik secara formal maupun secara informal. Pada tahun 2018,
anggota Komite Audit telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan, workshop, konferensi, dan seminar,
sebagai berikut:
No Nama Judul Pelatihan Penyelenggara Waktu & Tempat
Max Niode •• Pelatihan Risk •• Public •• The Financial Club, Graha
Management and CIMB Niaga Lt. 27, 4 Juli
Compliance Refreshment 2018
Program
•• Pelatihan APU PPT untuk •• In house •• Kantor Pusat, 30
Direksi AGUSTUS 2018

•• Pelatihan Risk •• Public •• The Financial Club, Graha


Management and CIMB Niaga Lt. 27, 4 Juli
Compliance Refreshment 2018
Program
2 Alexander Zulkarnain •• Seminar Internasional IIA •• Dubai, 6-9 Mei 2018

•• Seminar Menegakkan •• Jakarta, 9 Agustus 2018


Ketentuan yang ada di
Perbankan Syariah dan
Etika Bisnis Syariah

Penilaian Dewan Komisaris Terhadap Kinerja Komite Audit

Dewan Komisaris menilai Komite Audit telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun 2018 dengan baik.
Kriteria yang menjadi penilaian Dewan Komisaris :
1. Tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat cukup baik.
2. Komite Audit telah menyampaikan laporan kerja secara tepat waktu.
3. Komite Audit telah menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait hasil pemantauan dan review terkait
beberapa aspek operasional Perseroan.
4. Komite Audit telah menyusun dan menyampaikan Program Kerja Komite Audit 2018.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 101
KOMITE PEMANTAU RISIKO

Dasar Pembentukan

Dalam rangka pelaksanaan Good Corporate Governance, membentuk Komite Pemantau Risiko untuk mendukung
sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
tanggal 9 Desember 2009, Dewan Komisaris BNI Syariah Dewan Komisaris.

Piagam Komite Pemantau Risiko

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Komite Ada pun isi Piagam Komite Pemantau Risiko adalah sebagai
Pemantau Risiko didasarkan kepada Piagam Pemantau berikut :
Risiko yang diterbitkan melalui dokumen KEP/08/ DK/2010 1. Dasar Pembentukan
tanggal 5 Oktober 2010. Piagam Komite Pemantau Risiko 2. Struktur Organisasi dan Keanggotaan Komite Pemantau
ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai panduan Risiko
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara 3. Persyaratan Keanggotaan
transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga 4. Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua 5. Tugas Komite Pemantau Risiko
pihak yang berkepentingan. 6. Wewenang, Hak dan Kewajiban Komite Pemantau Risiko
7. Rapat Komite Pemantau Risiko
8. Masa Tugas Komite Pemantau Risiko
9. Penutup

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko memberikan rekomendasi kepada 6. Mengevaluasi hasil pemantauan Direksi terhadap
Dewan Komisaris terkait tugas-tugasnya yaitu: kegiatan usaha Perusahaan, agar tidak menyimpang
1. Melakukan evaluasi tentang kebijakan manajemen risiko. dari ketentuan yang berlaku.
2. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara 7. Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan
kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan Perusahaan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen
kebijakan tersebut. yang dibuat oleh Direksi kepada Otoritas Jasa Keuangan.
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Komite 8. Melakukan evaluasi terhadap permohonan atas usulan
Manajemen Risiko dan Unit kerja pengelola Direksi yang berkaitan dengan transaksi atau kegiatan
Manajemen Risiko. usaha yang melampaui kewenangan Direksi untuk dapat
4. M e l a k u k a n e v a l u a s i t e r h a d a p l a p o r a n digunakan oleh Dewan Komisaris sebagai dasar untuk
pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan pengambilan keputusan.
manajemen risiko dan kepatuhan. 9. Mengevaluasi kepatuhan terhadap ketentuan internal
5. Mengevaluasi langkah-langkah yang diambil oleh Direksi Perusahaan berdasarkan namun tidak terbatas pada
dalam rangka memenuhi peraturan Bank Indonesia dan laporan pemeriksaan Unit kerja pengelola Audit Internal
Peraturan Perundang-undangan lain yang berlaku dalam dan Direktur Kepatuhan.
rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian, khususnya
yang berkaitan dengan manajemen risiko dan kepatuhan.

102 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Struktur dan Keanggotaan

Komite Pemantau Risiko paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak independen yang memiliki
keahlian di bidang perbankan syariah, dan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko.
Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen. Mayoritas anggota Komisaris yang menjadi anggota Komite
Pemantau Risiko merupakan Komisaris Independen.

Nama Jabatan Dasar Penetapan Masa Jabatan Keahlian


Rizqullah Ketua – Komisaris Risalah Rapat Dewan 2016 - 2019 Ekonomi Bisnis
Independen Komisaris No. 8/
KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Fero Poerbonegoro Anggota – Komisaris Risalah Rapat Dewan 2016 - 2019 Ekonomi Manajemen
Utama Komisaris No. 8/
KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Delyuzar Syamsi Anggota – Pihak Risalah Rapat KNR 18 2017-2019 Manajemen Risiko
Independen April 2017
Subardiah Anggota – Pihak Risalah Rapat KNR 18 2017-2019 Manajemen Risiko
Independen April 2017

Profil Anggota Komite Pemantau Risiko

Rizqullah
Ketua
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris

Fero Poerbonegoro
Anggota
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris

Delyuzar Syamsi
Anggota
Usia 55 tahun
Tempat & Tanggal Lahir Medan, 3 Juni 1964
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Tangerang
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat KNR 18 April 2017
Riwayat Pendidikan Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang
Master of Business Administration Universitas Gajah Mada Yogyakarta
Riwayat Pekerjaan Head of Network and General Service Division (2012-2014)
Head of Enterprise Asset Management Divison (Januari-Agustus 2015)
Executive Director of Muamalat Institute (September 2015-Maret 2015)
Rangkap Jabatan -
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 103
Subardiah
Anggota
Usia 65 tahun
Tempat & Tanggal Lahir Pekanbaru, 14 September 1953
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta Timur
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat KNR 18 April 2017
Riwayat Pendidikan S1 Ekonomi Manajemen, Universitas Riau Pekanbaru 1978
Master of Management, Universitas Gajah Mada tahun 1996
Riwayat Pekerjaan Komite Manajemen Risiko BNI (2009-2014)
Rangkap Jabatan Kepala Divisi Pusat Pengembangan dan Penelitian Manajemen Risiko di LPPI Jakarta
sejak 2011
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali

Independensi Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko senantiasa mengedepankan independensi baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam
melaporkan hasil kerja kepada Dewan Komisaris. Semua anggota ini adalah independen terhadap Direksi, dan secara
kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman di bidangnya.

Anggota Komite Pemantau Risiko adalah para profesional yang memiliki kompetensi cukup di bidangnya masing-masing
dengan sudah berpengalaman. Para profesional ini tidak memiliki hubungan dengan perseroan ataupun hubungan
kekeluargaan dengan anggota Komisaris dan Direksi lainnya.

Latar belakang para anggota Komite Pemantau Risiko beragam, yakni manajemen strategis, manajemen risiko, perbankan/
keuangan dan akuntansi dan dimaksud untuk menjamin kualitas rekomendasi serta menjadi narasumber perbaikan
pelaksanaan manajemen risiko BNI Syariah.

Fero Delyuzar
Aspek Independensi Rizqullah Subardiah
Poerbonegoro Syamsi
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris Tidak Tidak Tidak Tidak
dan Direksi
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak Tidak Tidak Tidak Tidak
perusahaan, maupun perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan Tidak Tidak Tidak Tidak
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Tidak Tidak Tidak Tidak
Direksi, dan/atau sesama anggota Komite Pemantau Risiko
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan Tidak Tidak Tidak Tidak
pemerintah

104 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Rapat Komite Pemantau Risiko
Selama tahun 2018, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan rapat sebanyak 2 (dua) kali dengan rekap absensi rapat
sebagai berikut
Kehadiran
No Tanggal Rapat Agenda Fero Delyuzar
Rizqullah Subardiah
Poerbonegoro Syamsi
1 16 Januari 2018 Presentasi Kinerja BNI Syariah V V V V
2 13 Februari 2018 Presentasi Kinerja BNI Syariah V V V V
3 20 Februari 2018 Transformasi Bisnis Mikro & Laporan Risk X V V V
Management 2017 dan Rencana 2018
4 27 Februari 2018 Laporan Profil Risiko Triwulan IV/2017 & V V V V
Review Kebijakan Umum Manajemen Risiko
5 13 Maret 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah Februari V V V V
2018
6 22 Mei 2018 Pembahasan POJK 65/POJK 03/2016 tgl V V V V
23 Desember 2016 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah
dan UUS
7 1 Agustus 2018 Diskusi Materi Presentasi Business Risk X X V V
dengan ERD
8 14 Agustus 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah Juli 2018 V V V V
Total 7 8 9 9
% Kehadiran 77% 88% 100% 100%

Rekomendasi Komite Pemantau Risiko Kepada Dewan Komisaris

Salah satu tugas Komite Pemantau Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris terkait dengan
kontrol terhadap organisasi internal Bank. Sepanjang tahun 2018, rekomendasi yang diberikan Komite Pemantau Risiko
adalah sebagai berikut :
No Nomor Surat Tanggal Perihal
1 02/KPR/I/2018 30 Januari 2018 Permohonan persetujuan update
kebijakan umum manajemen risiko
2 03/KPR/II/2018 13 Februari 2018 Evaluasi profil risiko 2017
3 04/KPR/III/2018 13 Maret 2018 Review konsep kebijakan kode etik BNI
Syariah
4 08/KPR/V/2018 15 Mei 2018 Kajian risiko tranformasi bisnis mikro
5 11/KPR/V/2018 22 Mei 2018 Peningkatan Risk Awareness dan
prudential banking
6 12/KPR/VII/2018 17 Juli 2018 Evaliasi profil risiko per Maret 2018
7 14/KPR/VIII/2018 14 Agustus 2018 Evaluasi laporan profil risiko
semester I/2018
8 15/KPR/VIII/2018 21 Agustus 2018 Evaluasi pembiayaan
9 17/KPR/IX/2018 25 September 2018 Evaluasi pembiayaan bermasalah
semester I/2018
10 24/KPR/XI/2018 22 November 2018 Evaluasi efektivitas self assesment
periskop
11 22/KPR/XI/2018 6 November 2018 Evaluasi laporan profil risiko individu
BNI Syariah per September 2018

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 105
Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Risiko

Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Komite informal. Pada tahun 2018, anggota Komite Pemantau Risiko
Pemantau Risiko mengikuti Program Pelatihan dalam rangka telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan,
meningkatkan kompetensi anggota Komite Pemantau workshop, konferensi, dan seminar, sebagai berikut:
Risiko yang dilaksanakan baik secara formal maupun secara

No. Nama Judul Pelatihan Penyelenggara Waktu dan Tempat


1 Rizqullah •• Pelatihan Risk •• Public •• The Financial Club, Graha
Management and CIMB Niaga Lt. 27, 4 Juli
Compliance Refreshment 2018

•• Program Pelatihan APU •• In house •• Kantor Pusat, 30 Agustus


PPT untuk Direksi 2018

•• Pelatihan Risk •• Public •• The Financial Club, Graha


Management and CIMB Niaga Lt. 27, 4 Juli
Compliance Refreshment 2018
Program
2 Fero Poerbonegoro Pelatihan Anti Pencucian In House Kantor Pusat, 30 Agustus
Uang & Pencegahan 2018
Pendanaan Terorisme
3 Delyuzar Syamsi Recognition of Current 1-2 Desember 2018
Competency Training
4 Subardiah Executive Overview Of Lembaga Pengembangan Jakarta, 19-20 Desember 2018
Islamic Bank Perbankan Indonesia

Penilaian Dewan Komisaris Terhadap Kinerja Komite Pemantau Risiko

Dewan Komisaris menilai Komite Pemantau Risiko telah 4. Komite Pemantau Risiko telah menyusun dan
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun menyampaikan Program Kerja Komite Pemantau
2018 dengan baik. Risiko 2018.
Kriteria yang menjadi penilaian Dewan Komisaris :
1. Tingkat kehadiran anggota Komite Pemantau Risiko
dalam rapat cukup baik.
2. Komite Pemantau Risiko telah menyampaikan laporan
kerja secara tepat waktu.
3. Komite Pemantau Risiko telah menyampaikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait profil
risiko dan upaya mitigasi risiko yang dilakukan Perseroan.

106 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
KOMITE NOMINASI
DAN REMUNERASI

Dasar Pembentukan

Dewan Komisaris BNI Syariah telah membentuk Komite Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Nominasi dan Remunerasi sesuai cengan peraturan Usaha Syariah.
perundang-undangan berikut : 3. Peraturan Otorisasi Jasa Keuangan No. 8/ POJK.03/2014
1. Peraturan Bank Indonesia No.11/33/ PBI/2009 tentang tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. 4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor
2. Surat Edaran Bank Indonesia No.12/13/ DPbS tanggal 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Piagam Komite Remunerasi & Nominasi

Agar pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab Ada pun isi dari Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi dapat berjalan dengan antara lain :
baik dan dapat mendukung kinerja Dewan Komisaris telah 1. Visi dan Misi Komite Nominasi dan Remunerasi
ditetapkan Piagam Komite Remunerasi & Nominasi yang 2. Struktur Organisasi dan Keanggotaan Komite Nominasi
diterbitkan melalui dokumen KEP/01/DK/2015 tanggal 22 dan Remunerasi
September 2015. Piagam Komite Remunerasi & Nominasi 3. Persyaratan Keanggotaan Komite Nominasi dan
ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai panduan Remunerasi
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara 4. Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi
transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga 5. Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi
dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua 6. Wewenang, Hak dan Kewajiban Komite Nominasi dan
pihak yang berkepentingan. Remunerasi
7. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
8. Masa Tugas Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
9. Penutup

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi


Fungsi Remunerasi Fungsi Nominasi
1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan 1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:
Komisaris mengenai: a. komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
a. Struktur remunerasi. b. kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; dan
b. Kebijakan atas Remunerasi. c. kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota DIreksi dan/atau anggota
c. Besaran atas Remunerasi. Dewan Komisaris.
2. Membantu Dewan Komisaris melakukan 2. Membantu Dewan komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/
penilaian kinerja dengan kesesuaian atau anggota Dewan Komisaris berdasarkantolak ukur yang telah disusun sebagai
Remunerasi yang diterima masing bahan evaluasi.
- masing anggota Direksi dan/atau 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program
anggota Dewan Komisaris. pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Komisaris; dan
4. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/
atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan
kepada RUPS.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 107
Wewenang Komite Nominasi dan Remunerasi

1. Berdasarkan surat penugasan tertulis dari Dewan a. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan
Komisaris, Komite Nominasi dan Remunerasi dapat sebagaimana diatur dalam perundang-undangan
mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, yang berlaku;
dana, aset, serta sumber daya lainnya milik perusahaan b. Tugas, tanggung Jawab, dan wewenang anggota
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Komite Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris dikaitkan
wajib melaporkan secara tertulis hasil penugasan dengan pencapaian tujuan dan kinerja perusahaan;
tersebut kepada Dewan Komisaris. c. Prestasi keija Individual;
2. Untuk melaksanakan tugasnya Komite Nominasi dan d. Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap
Remunerasi dapat bekerja sama dengan Divisi Sumber dan bersifat variable;
Daya Manusia dan Divisi lainnya yang terkait. e. Kewajaran dengan peer group;
3. Komite Nominasi dan Remunerasi atas persetujuan f. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka
Dewan Komisaris berhak menunjuk pihak ketiga panjang Bank.
(orang at au badan usaha) untuk membantu 6. Sebelum tahun buku berjalan, Komite Nominasi dan
pelaksanaan tugasnya. Remunerasi wajib menyusun dan menyampaikan
4. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi wajib rencana keija dan anggaran tahunan kepada Dewan
menjalankan tugas dengan baik dan menjaga kerahasiaan Komisaris untuk ditetapkan, yang salinannya
seluruh dokumen, data dan informasi Perusahaan, baik disampaikan Dewan Komisaris kepada Direksi untuk
dari pihak internal maupun pihak eksternal dan hanya diketahui. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran
digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugas Komite. tahunan Komite Nominasi dan Remunerasi tersebut
5. Komite Nominasi dan Remunerasi dalam menjalankan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
tugas dan tanggung jawab terkait dengan kebijakan 7. Komite Nominasi dan Remunerasi wajib membuat dan
remunerasi wajib memperhatikan sekurang-kurangnya: menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab kepada Dewan Komisaris.

Struktur dan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi

Struktur dan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi BNI Syariah terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang
Komisaris Independen dan seorang Pejabat eksekutif yang membawahi sumber daya manusia. Diketuai oleh Komisaris
Independen. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi berasal dari anggota Dewan Komisaris, pihak yang berasal dari
luar Perusahaan, atau pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi Sumber Daya Manusia.
Adapun keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi BNI Syariah sebagai berikut:

Nama Jabatan Dasar Penetapan Masa Jabatan


Muhammad Syakir Sula* Ketua – Komisaris Independen Risalah Rapat Dewan Komisaris 2016 - 2019
No. 8/KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Fero Poerbonegoro Anggota – Komisaris Utama Risalah Rapat Dewan Komisaris 2016 - 2019
No. 8/KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Rizqullah Anggota – Komisaris Risalah Rapat Dewan Komisaris 2016 - 2019
Independen No. 8/KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Max Niode Anggota – Komisaris Risalah Rapat Dewan Komisaris 2016 - 2019
Independen No. 8/KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Idayu Nilawati Anggota Risalah Rapat Dewan Komisaris 2016 - 2019
No. 8/KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Munifah Syanwani Anggota
Arief Adhi Sanjaya Anggota Risalah Rapat Dewan Komisaris 2016 - 2019
No. 8/KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Adrianto Daru Anggota Selama menjabat sebagai
Kepala Divisi Sumber Daya
Insani (HCD)

*Belum efektif, diberhentikan dengan hormat pada RUPS Tahunan 2018 tanggal 27 April 2018

108 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Profil Anggota Komite Nominasi Dan Remunerasi

Fero Poerbonegoro
Ketua
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris

Rizqullah
Anggota
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris

Max Niode
Anggota
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris

Idayu Nilawati
Anggota
Usia 69 tahun
Tahun Lahir 1950
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat Dewan Komisaris No. 8/KOM/2016 tanggal 16 Maret 2016
Riwayat Pendidikan S2 MMBAT dari Insitut Teknologi Bandung
Riwayat Pekerjaan Anggota Independen Komite Remunerasi dan Nominasi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rangkap Jabatan Sekretaris Komite Remunerasi dan Nominasi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali

Munifah Syanwani
Anggota
Usia 45 tahun
Tahun Lahir 1974
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan
Riwayat Pendidikan Lulusan S2 PHI-KTTI dari Universitas Indonesia
Riwayat Pekerjaan Tenaga Ahli di DPR Ri tahun 2008-2014
Rangkap Jabatan
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 109
Arief Adhi Sanjaya
Anggota
Usia 41 tahun
Tahun Lahir 1978
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat Dewan Komisaris No. 8/KOM/2016 tanggal 16 Maret 2016
Riwayat Pendidikan Magister Adminitrasi Umum dan National University of Singapore (2007)
Magister Hukum Universitas Indonesia (2005)
Riwayat Pekerjaan Anggota Independen Komite Remunerasi dan Nominasi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rangkap Jabatan Anggota Komiter Audit PT Bank Maybank Syariah Indonesia
Direktur Keuangan dan Adminitrasi PT Jiep
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali

Adrianto Daru
Anggota
Usia 48 tahun
Pendidikan •• Universitas Gadjah Mada jurusan Matematika (1993)
•• Pasca Sarjana Universitas Indonesia bidang Aktuaria (2000)
Riwayat Jabatan •• Treasury & International Division Head (Januari – November 2017)
•• Operation Division Head (Oktober 2012 – Januari 2017)
•• Enterprise Risk & Policy Management Division Head (Februari 2011 – Oktober 2012)
Menjabat Sejak November 2017
Bergabung dengan BNI Syariah Maret 2009 (Unit Usaha Syariah)
Juni 2010 (Bank Umum Syariah)
Bergabung dengan Grup BNI Januari 1996

Independensi Komite Nominasi dan Remunerasi

Untuk menjamin kualitas pelaksanaan tugas, beberapa anggota Komite memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan
keuangan sementara lainnya memiliki latar belakang pendidikan bidang Sumber Daya Manusia. Sedangkan untuk menjamin
independensi pelaksanaan tugas dan pemberian pandangan maupun saran dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris,
seluruh anggota KRN tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dengan Pemegang Saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.

Aspek Independensi Nama Nama Nama Nama Nama Nama Nama Nama
Tidak memiliki hubungan keuangan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
dengan Dewan Komisaris dan Direksi
Tidak memiliki hubungan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
kepengurusan di perusahaan, anak
perusahaan, maupun perusahaan
afiliasi
Tidak memiliki hubungan kepemilikan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
saham di perusahaan
Tidak memiliki hubungan keluarga Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/
atau sesama anggota Komite Nominasi
dan Remunerasi
Tidak menjabat sebagai pengurus Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
partai politik, pejabat dan pemerintah

110 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi

Selama tahun 2018, Komite Nominasi dan Remunerasi telah mengadakan rapat sebanyak 6 (enam) kali dengan rekap
absensi rapat sebagai berikut:
Kehadiran
No Tanggal Rapat Agenda
Andrianto Idayu Arief Andhi Munifah
1 16 Januari 2018 Perpanjangan Masa Jabatan Anggota V V V V
Dewan Pengawas Syariah
2 13 Maret 2018 Perubahan Susunan Anggota & Review V V V V
Piagam KNR serta Penambahan
Anggota DPS
3 17 April 2018 Pelaporan perubahan Pengurus V V V V
BNI Syariah & Remunerasi Direksi
Komisaris Tantiem 2017 dan
Remunerasi 2018
4 04 Mei 2018 Perubahan Struktur Organisasi dan V V V
Nominasi Calon Anggota Komisaris
5 31 Juli 2018 Presentasi HCD terkait Implementasi V V
POJK 59 perihal Material Risk Taker
6 09 Oktober 2018 Penunjukan Sdr Imam Budi Sarjito V V
(Komisaris dalam proses fit and proper
test OJK) sebagai staff Ahli Dewan
Komisaris
Total 6 6 4 3
Persentase Kehadiran 100% 100% 66% 50%

Rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi Kepada Dewan Komisaris

Salah satu tugas Komite Nominasi dan Remunerasi adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris terkait
dengan kontrol terhadap organisasi internal Bank. Sepanjang tahun 2018, rekomendasi yang diberikan Komite Nominasi
dan Remunerasi adalah sebagai berikut :

No Nomor Tanggal Perihal


1 KNR-01/2018 16 Januari 2018 Perpanjangan masa jabatan anggota Dewan Pengawas Syariah
16 Januari 2018

2 KNR-02/2018 13 Maret 2018 1. Perubahan susunan keanggotaan KNR


2. Review Piagam KNR
3. Pembahasan mengenai tambahan anggota DPS
4. Lain-lain
3 KNR-03/2018 17 dan 24 April 2018 1. Pelaporan pengurus BNI Syariah
2. Remunisi anggota Direksi dan anggota Dekom
4 KNR-04/2018 4 Mei 2018 1. Perubahan struktur organisasi PT Bank BNI Syariah
2. Nominasi Calon anggota Dewan Komisaris
5 KNR-05/2018 31 Juli 2018 Presentasi anggota KNR Eksekutif HCD mengenai POJK 59
(pengusulan Material Risk Toker)
6 KNR-06/2018 09 Oktober 2018 Penunjukan Sdr Imam Budi Sarjito (Komisaris dalam proses Fit &
Proper OJK) sebagai Staff Ahli Dewan Komisaris

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 111
Pengembangan Kompetensi Komite Nominasi dan Remunerasi

Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi mengikuti Program Pelatihan dalam
rangka meningkatkan kompetensi anggota Komite Nominasi dan Remunerasiyang dilaksanakan baik secara formal maupun
secara informal. Pada tahun 2018, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi telah menghadiri dan berpartisipasi dalam
berbagai pelatihan, workshop, konferensi, dan seminar, sebagai berikut:
No Nama Judul Pelatihan Penyelenggara Waktu & Tempat
1 Muhammad Syakir Sula* Tidak Ada - -
2 Fero Poerbonegoro Pelatihan Anti Pencucian Uang & In house Kantor Pusat, 30
Pencegahan Pendanaan Terorisme Agustus 2018
3 Rizqullah •• Pelatihan Risk Management and •• Public •• The Financial Club,
Compliance Refreshment Graha CIMB Niaga
Lt. 27, 4 Juli 2018
•• Program Pelatihan APU PPT untuk •• In house •• Kantor Pusat, 30
Direksi AGUSTUS 2018

•• Pelatihan Risk Management and •• Public •• The Financial Club,


Compliance Refreshment Program Graha CIMB Niaga
Lt. 27, 4 Juli 2018
4 Max Niode •• Pelatihan Risk Management and •• Public •• The Financial Club,
Compliance Refreshment Program Graha CIMB Niaga
Lt. 27, 4 Juli 2018
•• Pelatihan APU PPT untuk Direksi •• In house •• Kantor Pusat, 30
AGUSTUS 2018
•• Pelatihan Risk Management and •• Public •• The Financial Club,
Compliance Refreshment Program Graha CIMB Niaga
Lt. 27, 4 Juli 2018
5 Adrianto Daru Kurniawan •• Workshop HCD “HR Challenge to •• In House •• Jakarta, 10 Februari
Digitalization & Millenial Era” 2018
•• Pelatihan APU PPT Divisi Sumber •• In House •• Jakarta, 15 Agustus
Daya Insani 2018
•• Pelatihan APU PPT untuk Direksi •• In House •• Jakarta, 30 Agustus
2018
•• Pelatihan Mahir Interview •• PT Daya Potensi •• Jakarta, 24 Agustus
Performa 2018

112 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Penilaian Dewan Komisaris Terhadap Kinerja Komite Nominasi dan Remunerasi

Dewan Komisaris menilai Komite Nominasi dan Remunerasi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun
2018 dengan baik.
Kriteria yang menjadi penilaian Dewan Komisaris :
1. Tingkat kehadiran anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dalam rapat sangat baik.
2. Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyampaikan laporan kerja secara tepat waktu.
3. Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait hasil pemantauan
dan review terkait nominasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan besaran remunerasi bagi anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan.
4. Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyusun dan menyampaikan Program Kerja Komite Nominasi dan
Remunerasi 2018.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 113
KOMITE
DI BAWAH DIREKSI

Dalam menjalankan tugas pengelolaan Perusahaan Direksi dibantu oleh Komite-komite di bawah
Direksi, yaitu: Komite Kebijakan dan Risiko (KKR); Komite Sumber Daya Manusia (KSDM); Komite
Modal, Investasi dan Teknologi (KMIT); serta Komite Asset Liabilities, Management (KALMA).
Keberadaan komite-komite di bawah Direksi tersebut telah sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku terkait GCG serta bertujuan untuk menyempurnakan implementasi prinsip
Tata Kelola Perusahaan dalam kegiatan operasional BNI Syariah.

114 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
KOMITE KEBIJAKAN
RISIKO- Anti Fraud (KKR-AF)

Piagam Komite

Komite Kebijakan Risiko BNI Syariah memiliki Piagam KKR yang disahkan berdasarkan Keputusan
Direksi No.KP/07/DIR/R1/R tanggal 21 Juni 2010. Piagam KKR berfungsi sebagai panduan dalam
melaksanakan fungsi KKR sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh
semua pihak yang berkepentingan.

Tugas dan Tanggung Jawab

Rincian tugas dan tanggung jawab KKR diatur dalam Keputusan Direksi No.KP/07/DIR/R/1/R
tanggal 21 Juni 2010 selaku Piagam KKR dan mencakup:
1. Mengidentifikasi seluruh jenis risiko yang berasal dari segenap kegiatan usaha unit – unit
Bank BNI Syariah.
2. Menetapkan kebijakan dan strategi risk metrics dan indikator – indikator manajemen risiko
yang digunakan
3. Membangun mekanisme manajemen risiko di setiap jenis risiko, termasuk akuntabilitas
(accountability) dan pertanggungjawaban (responsibility) setiap unit.
4. Menetapkan kebijakan dan strategi sebagai langkah antisipasi apabila ditemukan pelampauan,
pelanggaran maupun deviasi dari limit yang sudah ditetapkan.
5. Menetapkan Overall Exposure Limit di tingkat Perusahaan (bank wide).
6. Menetapkan sistem alokasi aktiva berisiko (risk asset) dan modal ke setiap unit bisnis.
7. Menetapkan dan menyetujui usulan kebijakan, sistem manajemen dan prosedur pembiayaan
yang telah ada maupun yang baru.
8. Menetapkan dan menyetujui persetujuan khusus (exception) terhadap kebijakan dan prosedur
yang dapat diberikan kepada debitur/nasabah dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan.
9. Memperbaiki kebijakan dan prosedur pembiayaan atas dasar laporan dari Divisi Risiko dan
memberikan arahan khususnya yang berkenaan dangan ketaatan terhadap kebijakan dan
prosedur pembiayaan yang berlaku.
10. Menetapkan portfolio/exposure/sectoral limit untuk masing-masing industri.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 115
Susunan Anggota

Susunan anggota Komite Kebijakan dan Risiko – Anti Fraud (KKR-AF) berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KP/036/
DIR/R tanggal 04 Mei 2018 adalah sebagai berikut:
Nama Status Jabatan
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Ketua
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Risiko Ketua Pengganti
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Komersil Anggota
Wahyu Avianto* Direktur Keuangan & Operasional Anggota
Iwan Abdi** SEVP Bisnis Ritel & Jaringan Anggota
Dade Darmawan Pemimpin Divisi Audit Internal Anggota
Bayi Rohayati Pemimpin Divisi Hukum Anggota
Ajat Djatnika*** Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan Anggota
Bayi Rohayati Pemimpin Divisi Kepatuhan Anggota
Fransiska Siswantari*** Pemimpin Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan Anggota
Wahsi Prasodjo Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Sekretaris

* baru bergabung KKR-AF pada bulan Mei 2018 sebagai SEVP Keuangan dan Operasional per oktober 2018, sebagai Direktur Keuangan dan Operasional

** baru bergabung KKR-AF pada bulan Mei 2018 sebagai SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan

*** baru bergabung KKR-AF pada bulan Mei 2018

Independensi Komite KEBIJAKAN RISIKO - Anti Fraud

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota KKR menjaga independensinya dengan tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali,
anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.

Rapat Komite Kebijakan RISIKO-Anti Fraud

Selama tahun 2018, Komite Kebijakan dan Risiko – Anti Fraud (KKR-AF) telah mengadakan rapat sebanyak 6 (enam) kali
dengan rekap absensi rapat sebagai berikut:
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Direktur Utama 6 4 67%
Direktur Kepatuhan & Risiko 6 5 83%
Direktur Bisnis SME & Komersil 6 4 67%
Direktur Keuangan & Operasional 6 4 67%
SEVP Bisnis Ritel & Jaringan 6 3 50%
Pimpinan Divisi Audit Internal 6 6 100%
Pemimpin Divisi Hukum 6 6 100%
Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan 6 4 67%
Pemimpin Divisi Kepatuhan 6 6 100%
Pemimpin Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan 6 4 67%
Pemimpin Divisi Manajemen Risiko 6 6 100%

116 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Hasil Keputusan KKR-AF Periode 2018

Selama tahun 2018, KKR-AF menghasilan beberapa keputusan sebagai berikut:


No No. KKR Tanggal Keputusan Agenda
1 KKR-AF 018 17 Januari 2018 Inventarisasi Kejadian Fraud Semester 2 tahun 2017
2 KKR-AF 019 05 April 2018 Kasus Penyalahgunaan Kartu Hasanah Pre-embossed
3 KKR-AF 020 18 Mei 2018 Kasus Penyalahgunaan Pengadaan Barang/Jasa, Penyalahgunaan
(Rekening Persekot, Setoran Penebusan Sertifikat Nasabah,
Pengajuan Biaya Appraisal Fiktif), dan Penyalahgunaan User Admin
HRIS
4 KKR-AF 021 25 Juli 2018 Inventarisasi Kejadian Fraud Semester 1 tahun 2018
5 KKR-AF 022 24 Oktober 2018 Kasus Penyalahgunaan Penggunaan Persekot Keperluan Kantor
6 KKR-AF 023 04 Januari 2019 Kategori Fraud dan Nominal Fraud Signifikan

Laporan Kerja Komite

Berikut adalah Laporan Kerja KKR selama tahun 2018:


Work Plan
No. Program Keterangan
TW 1 TW 2 TW 3 TV 4
1 KKR-AF 018 √ Telah dilaporkan ke OJK
2 KKR-AF 019 √ √ Telah dilaporkan ke OJK & Kerugian telah recovery
3 KKR-AF 020 √ √ Telah dilaporkan ke OJK & Kerugian telah recovery
4 KKR-AF 021 √ Telah dilaporkan ke OJK
5 KKR-AF 022 √ Telah dilaporkan ke OJK & Kerugian telah recovery
6 KKR-AF 023 √ Send ke IAD terkait temuan OJK

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 117
KOMITE
SUMBER DAYA MANUSIA (KSDM)

Piagam Komite

KSDM BNI Syariah memiliki Piagam KSDM yang disahkan berdasarkan Keputusan Direksi
No.KP/05/DIR/R1/R tanggal 21 Juni 2010. Piagam KSDM berfungsi sebagai panduan dalam
melaksanakan fungsi KSDM sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh
semua pihak yang berkepentingan.

Tugas dan Tanggung Jawab

Rincian tugas dan tanggung jawab KSDM diatur dalam Keputusan Direksi Nomor KP/05/ DIR/R/1/R
tanggal 21 Juni 2010 selaku Piagam KSDM dan mencakup:
1. Memutuskan penyempurnaan kebijakan dan system manajemen SDM yang meliputi 6 (enam)
elemen kunci pengelolaan SDM, sebagai berikut:
a. Perencanaan SDM
b. Rekrutmen dan Seleksi
c. Pelatihan dan Pengembangan Pegawai
d. Penilaian Prestasi dan Potensi Pegawai
e. Manajemen Jalur Karir, dan
f. Pengelolaan Sistem Penggajian dan Imbalan.
2. Memutuskan persetujuan atas usulan perencanaan SDM, baik usulan program rekrutmen
dan seleksi,maupun program pelatihan dan pengembangan pegawai.
3. Mengevaluasi dan memutuskan persetujuan pelaksanaan program mutasi/rotasi/ promosi
untuk posisi-posisi jabatan strategis dan/atau tenaga pimpinan BNI Syariah.
4. Memutuskan kebijakan dan rumusan mengenai budaya kerja BNI Syariah yang bersifat strategis.
5. Memutuskan hukuman dalam rangka penegakan disiplin.
6. Memutuskan kebijakan, standar dan pengelolaan kualitas layanan.

Secara garis besar, tugas dan tanggung jawab KSDM meliputi 4 (empat) bidang sebagai berikut:
1. Melakukan pengelolaan staf kunci
2. Formulasi kebijakan dan pengelolaan disiplin
3. Formulasi kebijakan dan pengelolaan sumber daya manusia
4. Formulasi kebijakan dan pengelolaan layanan. Sedangkan pembagian tugas dan tanggung
jawab KSDM secara rinci adalah sebagai berikut:
a. Memastikan dilakukannya evaluasi kinerja terhadap staf-staf inti.
b. Memastikan reward dan punishment dibuat dan dilaksanakan dengan baik dalam me-
review dan menyetujui sistem komunikasi internal pegawai.
c. Menyetujui dilakukannya survei kepuasan pegawai secara rutin, melakukan dan
memberikan arahan atas tindakan perbaikan yang diperlukan.
d. Memastikan implementasi budaya kerja sesuai dengan corporate culture yang Islami.
e. Memastikan tidak adanya berbagai bentuk praktik diskriminasi dalam lingkungan kerja
di BNI Syariah.
f. Me-review Manpower Plan jangka pendek maupun jangka panjang, serta memutuskan
kebijakan terbaik dalam menyelesaikan kekurangan maupun kelebihan pegawai.
g. Me-review training master plan dan memprioritaskan implementasinya.
h. Me-review pelaksanaan Succession Plan dan memilih kandidat yang akan dipromosikan,
dimutasi, dirotasi atau diusulkan mengikuti pelatihan dan pengembangan.

118 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
i. Me-review dan menyetujui Individual Development l. Menyetujui pendelegasian kewenangan di bidang
Plan yang akan digunakan dalam penentuan kandidat pengelolaan sumber daya manusia kepada tingkatan
promosi/mutasi/ rotasi/T&D. yang sesuai.
j. Me-review dan menyetujui mutasi, rotasi, promosi, m. Me-review dan menetapkan standar layanan.
demosi, dan lain-lain. n. Memantau dan menetapkan keputusan strategis
k. Me-review dan menyetujui Career Path Management terkait dengan peningkatan standar layanan.
tahunan dan me-review kemajuan yang dicapai.

Susunan Anggota

Susunan anggota KSDM berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KP/047/ DIR/R tanggal 28 September 2016 adalah
sebagai berikut:
Nama Status Jabatan
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Ketua
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Risiko Ketua Pengganti
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis Anggota
Junaidi Hisom Direktur Operasional & Jaringan Anggota
Dade Darmawan Pemimpin Divisi Audit Internal Anggota
Zefri Ananta Pemimpin Divisi Operasional Anggota
Endang Rosawati Pemimpin Divisi Konsumer Anggota
Endang Rosawati (PGS) Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan Anggota
Rima Dwipermatasari Pemimpin Dana & Transaksi Anggota
Budi Aristianto Pemimpin Divisi Bisnis Mikro Anggota
Sri Wahyuningsih Pemimpin Divisi Komersial Anggota
Bimo Hascahyoadi Pemimpin Diviai Usaha Kecil & Menengah 1 Anggota
Bimo Hascahyoadi Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 2 Anggota
Adjat Djatnika Pemimpin Divisi Jaringan & Layanan Anggota
Adrianto Daru Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani Sekretaris

Independensi Komite Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang
anggota KSDM menjaga indepedensinya dengan tidak saham pengendali, anggota Dewan Komisais dan/atau
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan anggota Direksi.

Rapat Komite Sumber Daya Manusia

Selama tahun 2018, Komite Sumber Daya Manusia telah mengadakan rapat sebanyak 13 (tiga belas) kali dengan tingkat
kehadiran sebagai berikut:
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Abdullah Firman Wibowo 13 12 92,3%
Tribuana Tunggadewi 13 12 92,3%
Dhias Widhiyati 13 13 100%
Junaidi Hisom 13 5 38,4%
Dade Darmawan 13 9 69,2%
Zefri Ananta 13 1 7,7%
Endang Rosawati 13 2 15,4%
Endang Rosawati (PGS) 13 2 15,4%
Rima Dwipermatasari 13 2 15,4%

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 119
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Budi Aristianto 13 2 15,4%
Sri Wahyuningsih 13 2 15,4%
Bimo Hascahyoadi 13 2 15,4%
Bimo Hascahyoadi 13 2 15,4%
Adjat Djatnika 13 2 15,4%
Adrianto Daru 13 13 100%

Hasil Keputusan KSDM Periode 2018

Selama tahun 2018, KKR menghasilan beberapa keputusan sebagai berikut:

No. No Keputusan Tanggal Agenda


1 004/2018 06 Februari 2018 Keputusan Sanksi Administratif
2 KP/017/DIR/R 6 Maret 2018 Penetepan Status Pimpinan
3 003/KSDM-TPMTPD/2018 28 Maret 2018 Keputusan Sanksi Administratif
4 KP/024/DIR/R 2 April 2018 Penunjukan/penugasan Pimpinan Divisi dan Kantor Cabang
5 KP/025/DIR/R 2 April 2018 Penetepan Status Pimpinan
6 023/2018 02 Juli 2018 Keputusan Sanksi Administratif
7 027/2018 04 September 2018 Keputusan Sanksi Administratif
8 036/2018 29 Oktober 2018 Keputusan Sanksi Administratif
9 043/2018 19 November 2018 Keputusan Sanksi Administratif
10 KP/065/DIR/R 28 November 2018 Penunjukan/penugasan pengurus koperasi dan SBS
11 KP/067/DIR/R 4 Desember 2018 Pendefinitifan, penunjukan atau penugasan tenaga pimpinan
12 041/2018 18 Desember 2018 Keputusan Sanksi Administratif
13 042/2018 19 Desember 2018 Keputusan Sanksi Administratif

Laporan Kerja Komite

KSDM melalui Tim Pertimbangan Mutasi Tenaga Pimpinan & Disiplin (TPMTPD) KSDM di tahun 2018 telah memutuskan
sanksi, mutasi, rotasi, serta pendefinitifan pejabat sementara para pegawai di kantor pusat, wilayah, dan cabang.

120 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
KOMITE MODAL,
INVESTASI DAN TEKNOLOGI (KMIT)

Piagam Komite

KMIT BNI Syariah memiliki Piagam KMIT yang disahkan berdasarkan Keputusan Direksi No.KP/067/
DIR/R1/R tanggal 3 Desember 2018. Piagam KMIT berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan
fungsi KMIT sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak
yang berkepentingan.

Tugas dan Tanggung Jawab

Rincian tugas dan tanggung jawab KMIT diatur dalam Keputusan Direksi Nomor No.KP/067/DIR/
R1/R tanggal 3 Desember 2018 selaku Piagam KMIT dan mencakup:
1. Melakukan review pencapaian target pendapatan dan biaya (OPEX dan CAPEX), penyempurnaan
dan pengembangan kualitas kebijakan dan system manajemen penganggaran BNI Syariah
yang efisien, efektif dan adaptif terhadap perkembangan lingkungan usaha.
2. Merekomendasikan keputusan strategis terutama dalam hal perubahan target maupun OPEX/
CAPEX yang tidak/belum diakomodasi dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).
3. Mengevaluasi pencapaian eksekusi rencana kerja unit, termasuk realisasi anggaran.
4. Merekomendasikan proses perubahan anggaran baik dalam bentuk redistribusi maupun
realokasi terutama terhadap hal-hal yang menyangkut perubahan target dan strategi dalam
rangka pencapaian kinerja.
5. Memastikan pengembangan sistem, pemeliharaan, prosedur standar operasional teknologi
searah/ konsisten dengan strategi bisnis (pengembangan master plan IT, updated master
plan IT, penentuan standard service level).
6. Melakukan review dan diskusi atas permasalahan dukungan IT di segenap unit bisnis dengan
bertindak sebagai penengah atas permasalahan yang terjadi antar unit dan Service Level
Agreement (SLA) yang belum terselesaikan.
7. Memastikan proses pengembangan/ perubahan IT telah terkoordinasi dengan baik dan sesuai
dengan user requirement (memonitor jadwal implementasi proyek dan pengembangan MIS).
8. Memastikan review dan persetujuan proyek IT yang berdampak besar terhadap alokasi
keuangan BNI Syariah.
9. Mengantisipasi pelampauan/pelanggaran risiko teknologi dan penyimpangan pencapaian
sasaran dengan menetapkan, menyesuaikan kebijakan dan strategi pengembangan teknologi.
10. Melakukan review atas rencana pengembangan jaringan cabang yang berdampak pada
kebutuhan biaya investasi.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 121
Susunan Anggota

Susunan anggota KMIT berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KP/047/ DIR/R tanggal 28 September 2016 adalah
sebagai berikut:
Nama Status Jabatan
Wahyu Avianto Direktur Keuangan dan Operasional Ketua
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Ketua PenggantI
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis Anggota
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Risiko Anggota
Iwan Abdi SEVP* Retail dan jaringan Anggota
Azizah Saleh Pemimpin Divisi Pengadadaan & Anggota
Pengelolaan Aset Tetap
Friyandana Wijaya Pemimpin Divisi Keuangan Anggota
Mirza Mantovani Pemimpin Divisi Teknologi Informasi Sekretaris
Endang Rosawati (PGS) Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan Anggota
Rima Dwi Permatasari Pemimpin Divisi Kesekretariatan & Anggota
Komunikasi Perusahaan
Zefri Ananta Pemimpin Divisi Operasional Anggota
Adjat Djatnika Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan  Anggota
Misbahul Munir Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Anggota
Amirul Wicaksono Divisi Bisnis Digital Anggota
Agusta Rinaldi Divisi Bisnis Transaksional Anggota

*baru bergabung tanggal 27 April 2018

Independensi KMIT

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota KMIT menjaga indepedensinya dengan tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali,
anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.

Rapat Komite Modal, Investasi dan Teknologi

Selama tahun 2018, Komite Modal, Investasi dan Teknologi telah mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali dengan
agenda rapat sebagai berikut:
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Direktur Utama 4 3 75 %
Direktur Bisnis SME & Komersial 4 1 25 %
SEVP Bisnis Retail & Jaringan 4 3 75 %
Direktur Risiko & Kepatuhan 4 3 75 %
Direktur Keuangan & Operasional 4 4 100 %
Pemimpin Divisi Jaringan & Umum 4 2 50 %
Pemimpin Satuan Kerja Keuangan 4 1 25 %
Pimpinan Divisi Tekonologi & Informasi 4 2 50 %
Pemimpin Divisi Konsumer & Kartu Pembiayaan 4 1 25 %
Pemimpin Divisi Kesekretariatan & Komunikasi Perusahaan 4 2 50 %
Pemimpin Divisi Haji & Umrah 4 1 25 %
Pemimpin Divisi Operasional 4 1 25 %
Pemimpin Satuan Kerja Layanan 4 1 25 %
Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 4 2 50 %
Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani 4 1 25 %

122 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Pemimpin Digital Banking 4 2 50 %
Pemimpin Divisi Bisnis Transaksional 4 4 100%

Hasil Keputusan KMIT Periode 2018

Selama tahun 2018, KMIT menghasilan beberapa keputusan sebagai berikut:


No No KKR Tanggal Keputusan Agenda
1 01/KMIT/2018 30 Mei 2018 Perubahan RBB 2018-2020
Kebijakan Pembelian Aset
Bisnis Digital BNI Syariah
2 02/KMIT/2018 31 Agustus 2018 Prognosis Desember tahun 2018
Proyeksi Keuangan tahun 2019
Corporate Strategy tahun 2019
3 03/KMIT/2018 06 September 2018 Pelaksanaan Qanun di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Penyampaian Hasil Workshop Sinergi TI BNI Syariah dan Bank BNI
Proyek Aku Hasanah
4 04/KMIT/2018 20 Desember 2018 Penyampaian Rencana Implementasi Core Banking System Model KCLN
Penyampaian Rencana BNI Syariah sebagai Acquirer ATM
Penyampaian Hasil Focus Group Discussion dan Rencana Pengembangan
Hasanah Lifestyle 4.0

Laporan Kerja Komite

KMIT melalui SSG / Pra KMIT yang melibatkan Pemimpin Divisi untuk efektivitas proses pengambilan keputusan. Keputusan
yang telah diambil dalam Tim KMIT di tahun 2018untuk memutuskan, penentuan anggaran proyek, langkah-langkah
kebijakan TI serta membangun kapabilitas TI pada pegawai di lingkungan kantor pusat.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 123
KOMITE ASSET, LIABILITIES,
MANAGEMENT (KALMA)

Piagam Komite

KALMA BNI Syariah memiliki Piagam KALMA yang disahkan berdasarkan Keputusan Direksi
No.KP/08/DIR/R1/R tanggal 21 Juni 2010. Piagam KALMA berfungsi sebagai panduan dalam
melaksanakan fungsi KALMA sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh
semua pihak yang berkepentingan.

Tugas dan Tanggung Jawab

Rincian tugas dan tanggung jawab KALMA diatur dalam Keputusan Direksi Nomor KP/08/ DIR/R/1/R
tanggal 21 Juni 2010 selaku Piagam KALMA dan mencakup:
1. Menetapkan tujuan dan sasaran Komite Asset, Liabilities, Management (KALMA) BNI Syariah
serta merumuskan kebijakan dan strategi yang diperlukan.
2. Memberikan petunjuk pengelolaan aset dan kewajiban BNI Syariah.
3. Menetapkan dan menjaga jumlah alat likuid sesuai kebutuhan likuiditas dan ketentuan
Bank Indonesia.
4. Menjaga keseimbangan penggunaan dana dengan sumber dana.
5. Menetapkan kebijakan penempatan dana baik melalui money market maupun capital market.
6. Menganalisis struktur neraca dan mengkaji semua risiko yang muncul dari exposure yang
dimiliki oleh BNI Syariah berupa risiko pembiayaan, risiko pasar dan risiko likuiditas.
7. Mengevaluasi perkembangan dan prospek indikator-indikator ekonomi dan menganalisis
dampaknya terhadap: posisi simpanan dan pinjaman, posisi valuta asing, profit sharing, nilai
tukar valuta asing dan profitabilitas BNI Syariah.
8. Menghitung cost of fund dan menetapkan profit sharing, giro, tabungan dan deposito.
9. Menetapkan internal Funds Transfer Price (FTP).

Susunan Anggota

Susunan anggota KALMA berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KP/052/DIR/R tanggal 2


Oktober 2018 adalah sebagai berikut:
Nama Status Jabatan
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Komersial Ketua
Iwan Abdi SEVP Bisnis Ritel & Jaringan* Ketua Pengganti
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Anggota
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Risiko Anggota
Wahyu Avianto Direktur Keuangan & Operasional Anggota
Budi Aristianto Pemimpin Divisi Konsumer Anggota
Endang Rosawati Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan Anggota
Bambang Sutrisno Pemimpin Divisi Dana Ritel Anggota
Ida Triana Widowati Pemimpin Divisi Haji & Umrah Anggota
Misbahul Munir Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Anggota
Friyandana Wijaya Pemimpin Divisi Keuangan Anggota
IR Supriono Pemimpin Divisi Komersial Anggota
IR Supriono Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 1 Anggota
Bimo Hascahyoadi Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 2 Anggota

124 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Nama Status Jabatan
Wahsi Prasodjo Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Anggota
Budi Aristianto Pemimpin Divisi Bisnis Mikro Anggota
Adjat Djatnika Pemimpin Divisi Jaringan & Layanan Anggota
Agusta Rinaldi Pemimpin Divisi Bisnis Transaksional Anggota
Moh. Toyib Pemimpin Divisi Tresuri & Internasional Sekretaris

Independensi KALMA

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota KALMA menjaga indepedensinya dengan tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham
pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi

Rapat Komite Aset Liabilities, Manajemen

Selama tahun 2018, Komite Aset Liabilities Manajemen telah mengadakan rapat sebanyak 6 (enam) kali dengan absensi
rapat sebagai berikut:
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Direktur Bisnis SME & Komersial 6 6 100%
SEVP Bisnis Ritel & Jaringan* 6 4 66.67%
Direktur Utama 6 2 33.33%
Direktur Kepatuhan dan Risiko 6 1 16.67%
Direktur Keuangan & Operasional 6 5 83.33%
Pemimpin Divisi Konsumer 6 4 66.67%
Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan 6 2 33.33%
Pemimpin Divisi Dana Ritel 6 4 66.67%
Pemimpin Divisi Haji & Umrah 6 2 33.33%
Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 6 4 66.67%
Pemimpin Divisi Keuangan 6 2 33.33%
Pemimpin Divisi Komersial 6 2 33.33%
Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 1 6 2 33.33%
Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 2 6 4 66.67%
Pemimpin Divisi Manajemen Risiko 6 3 50.00%
Pemimpin Divisi Bisnis Mikro 6 2 33.33%
Pemimpin Divisi Jaringan & Layanan 6 3 50.00%
Pemimpin Divisi Bisnis Transaksional 6 1 16.67%
Pemimpin Divisi Tresuri & Internasional 6 5 83.33%

*baru bergabung tanggal 27 April 2018

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 125
Hasil Keputusan KALMA Periode 2018

Selama tahun 2018, KALMA menghasilan beberapa


keputusan sebagai berikut:

KALMA Keputusan
No. 01/KALMA/2018 A. Penetapan Tarif Pembiayaan Konsumtif dan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Konsumtif
B. Penetapan Tarif dan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Produktif Small & Medium
C. Penetapan Tarif dan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Produktif Commercial
D. Penetapan Tarif dan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Mikro
E. Kewenangan Pemberian Nisbah Spesial Deposito Institusi di Luar Dana BPKH
F. Penetapan FTP IDR dan USD
No. 02/KALMA/2018 A. Penetapan Nisbah dan Kewenangan Nisbah Spesial Bagi Hasil Money Market Account
B. Penetapan Nisbah Bagi Hasil Giro Valuta SAR
C. Penetapan Biaya Administrasi Increase Limit dan Rescheduling Hasanah Card
D. Penetapan Tarif dan Kewenangan Diskon Tarif Anjak Utang dan Anjak Piutang SKBDN & L/C
E. Penetapan Tarif Transaksi Jasa Luar Negeri
F. Penetapan Fee Investasi Terikat iB Hasanah dengan pola Channelling
No. 03/KALMA/2018 A. Penetapan FTP IDR dan USD
B. Penetapan Nisbah Tapenas Kolektif
No. 04/KALMA/2018 A. Pemutus Pemberian Kewenangan Keringanan Tarif
No. 05/KALMA/2018 A. Kewenangan Pemberian Keringanan Tarif Konsumtif
No. 06/KALMA/2018 A. Kewenangan Pemberian Keringanan Tarif Produktif Commercial
B. Tarif Pembiayaan Produktif dengan Angsuran All fix price
C. Tarif Pembiayaan Griya dengan Angsuran All Fix Price
No. 07/KALMA/2018 A. Kewenangan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Konsumtif
B. Kewenangan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Produktif Kecil dan Menengah
No. 08/KALMA/2018 C. Penetapan Nisbah Tabungan Mudharabah

126 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) merupakan organ Direksi yang berperan dalam
menjaga hubungan antara BNI Syariah dengan pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan
juga harus menjaga kewajaran, konsisten, dan transparansi mengenai hal-hal terkait tata kelola
perusahaan dan tindakan korporasi. Selain itu, Corporate Secretary berperan dalam memonitor
kepatuhan Bank terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku bagi Bank, khususnya peraturan
di bidang pasar modal.

Profil Sekretaris Perusahaan

Pada tahun 2018, Sekretaris Perusahaan BNI Syariah dijabat oleh Rima Dwi Permatasari yang
diangkat berdasarkan SK Direksi No. KP/024/DIR/R tanggal 2 April 2018. Pengangkatan Rima Dwi
Permatasari telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada 6 April 2018

Nama Rima Dwi Permatasari


Kewarganegaraan Indonesia
Tempat Tanggal Lahir Bandung, 10 April 1973
Domisili Jakarta
Pendidikan Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta
Riwayat Pekerjaan Pemimpin Divisi Dana & Transaksi PT Bank BNI Syariah (1 Maret 2016 s/d 4
April 2018)
Senior Vice President – Head of Global Markets Sales PT Bank Permata Tbk
(2009 s/d 29 Februari 2016)
Vice President – Team Leader Global Markets Sales PT Bank Permata Tbk
(2007 s/d 2009)
Rangkap Jabatan Tidak Ada
Pengangkatan SK Direksi No. KP/024/DIR/R tanggal 2 April 2018
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi
dan Pemegang Saham Pengendali

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 127
Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary &


Communication Division

Pemimpin Divisi

Manager Coordinator
Corporate
Communication

Internal Corporate External Corporate Corporate Brand Marketing GCG & Investor
Communication Communication Communication Communication Relation Manager

External Board of
Internal Corporate Corporate Brand Financing
Corporate Commisioner &
Communication Communication Marketing GCG officer
Communication Management
officer Designer Communication
officer Support officer

Corporate Brand Funding BOM Secretary


Investor Relation
Communication Marketing & Personal
Officer
officer Communication Assistant

Digital
Communication
officer

External Corporate
Internal Corporate Marketing
Corporate Corporate Brand Secretary &
Communication Communication BOM Protocoller
Communication Communication Investor Relation
Assistant Assistant
Assistant Assistant

Pedoman Kerja

Dalam melaksanakan tugasnya, fungsi Sekretaris Perusahaan dijalankan oleh unit kerja Investor Relation & Secretary yang
menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Peraturan Otorisasi Jasa Keuangan Nomor 35/
POJK/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

Selain mengacu pada ketentuan regulator fungsi Sekretaris Perusahaan di BNI Syariah dituangkandalam Petunjuk
Pelaksanaan Kebijakan Corporate Secretary and Communication No. PP/S02/001-00/2015 tanggal 30 Desember 2015
yang mencakup (1) Fungsi Pelaksanaan RUPS; (2) Fungsi Investor Relation; (3) Fungsi Pengelolaan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (Good Corporate Governance); dan (4) Fungsi Kesekretariatan serta Fungsi Komunikasi dan pelaksanaan CSR.

128 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan, 6. Materi Publikasi:


diantaranya adalah sebagai berikut: a. Menetapkan strategi implementasi atas publikasi
1. Kepatuhan BNI Syariah terkait dengan Pasar Modal: non-media BNI Syariah untuk publik non-finansial,
a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya investor dan masyarakat keuangan agar reputasi
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di BNI Syariah dan ekspektasi pasar dapat terjaga
bidang Pasar Modal; dengan baik. B
b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan b. Menetapkan strategi implementasi iklan media
Komisaris untuk mematuhi ketentuan perundang- massa BNI Syariah terkait aspek finansial dan non-
undangan termasuk di bidang Pasar Modal. finansial agar reputasi BNI Syariah dan ekspektasi
c. Mengarahkan koordinasi internal terkait aspek pasar dapat terjaga dengan baik.
kepatuhan pasar modal serta kajian peraturan pasar c. Mengarahkan pengelolaan konten situs BNI Syariah
modal dan dampaknya terhadap BNI Syariah untuk untuk memastikan ketersediaan data secara lengkap
memberikan awareness atas kepatuhan terhadap serta kemudahan akses informasi bagi masyarakat
peraturan pasar modal yang berlaku. dan Stakeholder.
2. Pelaksanaan RUPS: 7. Komunikasi Internal
a. Mengarahkan seluruh aspek penyelenggaraan acara a. Menetapkan dan mengevaluasi proses pelaksanaan
RUPS agar dapat berjalan dengan baik; media komunikasi internal untuk berkontribusi
b. Menyiapkan materi atau mata acara RUPS dan dalam penciptaan iklim kerja yang baik.
memastikan kesesuaian materi dan prosedur b. Mengarahkan dan mengevaluasi pembuatan materi
pelaksanaan RUPS dengan peraturan yang berlaku. presentasi BNI Syariah terkait aspek keuangan dan
3. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, yaitu membantu non-keuangan untuk memastikan keterbukaan
Direksi dan Dewan Komisaris meliputi: informasi yang sesuai dengan ketentuan regulator
a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, c. Mengarahkan event internal BNI Syariah agar event
termasuk ketersediaan informasi pada situs Perusahaan berjalan baik dan mendapatkan tingkat
web Perusahaan; keterlibatan yang tinggi dari segenap karyawan BNI
b. Penyampaian laporan kepada OJK secara Syariah serta masyarakat pada umumnya
tepat waktu; d. Melakukan tata laksana dokumentasi Perusahaan
c. Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS; termasuk arsip dokumen legal Perusahaan serta
d. Pelaksanaan program orientasi terhadap Perusahaan menyusun dan menyimpan Risalah Rapat Direksi
bagi Direksi dan Dewan Komisaris. dan Dewan Komisaris
4. Reputasi BNI Syariah di mata publik dan media: 8. Penyediaan fasilitas penunjang operasional Direksi dan
a. Menetapkan strategi implementasi program Dewan Komisaris.
corporate communication untuk publik, media, 9. Pelaksanaan fungsi protokoler Direksi pada setiap
dan internal agar reputasi BNI Syariah dapat terjaga kegiatan eksternal yang dihadiri oleh Direksi.
dengan baik di mata Pemangku Kepentingan. 10. GCG Manual Building
b. Melaksanakan aktivitas komunikasi pemasaran a. Melakukan pengkinian GCG manual untuk menjadi
untuk produk dan jasa Bank BNI Syariah, agar terjadi pedoman pelaksanaan GCG di tingkat Direksi dan
awareness/ keterkenalan produk dan jasa sehingga Komisaris
akan memudahkan proses penjualan. b. Melaksanakan proses penyelarasan dokumen
c. Menjalin hubungan baik dengan media. charter Dewan Komisaris dengan charter Direksi
5. Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan dan kebijakan manajemen, buku pedoman
Pe m e g a n g S a h a m Pe ru s a h a a n , O J K , d a n
Stakeholder lainnya.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 129
Fungsi Sekretaris Perusahaan

Fungsi Sekretaris Perusahaan BNI Syariah dituangkan 2. Fungsi Investor Relations;


dalam Petunjuk Pelaksanaan Kebijakan Corporate Secretary 3. Fungsi Pengelolaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
and Communication No.PP/S02/001-00/2015 tanggal 30 (Good Corporate Governance); dan
Desember 2015 yang mencakup: 4. Fungsi Kesekretariatan serta Fungsi Komunikasi dan
1. Fungsi Pelaksanaan RUPS; pelaksanaan CSR.

Laporan Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan

Berikut kegiatan terkait dengan pemangku kepentingan yang material perubahan pengurus ke OJK, Bursa Efek
telah dilakukan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2018: Indonesia, dan LPS.
1. Penyelenggaraan press conference triwulanan untuk f. Penyampaian surat pernyataan pribadi anggota
mempublikasikan laporan kinerja perusahaan triwulanan Dewan Komisaris dan Direksi yang baru efektif
kepada publik khususnya stakeholders. kepada LPS.
2. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk g. Laporan bagi hasil sukuk ke KSEI dan Wali Amanat.
ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atau h. Laporan hutang valuta asing setiap bulan ke OJK.
Perusahaan Publik. Bentuk keterbukaan informasi i. Laporan rating sukuk tahunan ke OJK.
dimaksud adalah: j. Laporan status Direktur Kepatuhan Perusahaan
a. Laporan publikasi keuangan bulanan, triwulanan ke OJK.
dan tahunan dalam website perusahaan. 4. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum
b. Laporan publikasi keuangan triwulanan dan tahunan Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 April 2018
di surat kabar harian nasional. berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
c. Laporan perubahan susunan pengurus serta Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT BNI Syariah No.
laporan efektif pengangkatan pengurus di situs 104 tanggal 27 April 2018.
web perusahaan termasuk penambahan profile 5. Penyelenggaraan RUPS-LB secara sirkuler yaitu:
pengurus baru di situs web perusahaan. a. RUPS-LB tanggal 19 Maret 2018 terkait perubahan
d. Pembuatan Annual Report dan Sustainable Report anggaran dasar, yang memutuskan sebagai berikut:
yang didistribusikan kepada Stakeholders khususnya Menyetujui perubahan Pasal 16 ayat 7 butir e
pemegang saham, serta ditampilkan dalam Situs Anggaran Dasar Perseroan sehingga Pasal 16 ayat
Web perusahaan. 7 Anggaran Dasar Perseroan secara keseluruhan
e. Senantiasa mengupdate konten material lainnya di menjadi sebagai berikut:
dalam website seperti penambahan profile pengurus i. Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat
baru, akta anggaran dasar terbaru, kebijakan internal setelah mendapatkan rekomendasi Majelis
terkait penerapan GCG, dan informasi lainnya. Ulama Indonesia.
3. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan ii. Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat
dan Instansi Lainnya; Bentuk Pelaporan tersebut adalah: oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung
a. Laporan Keuangan keuangan triwulanan atau tengah sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya
tahunan, dan Laporan keuangan tahunan ke OJK, atau yang ditetapkan lain oleh RUPS dan
Bursa Efek Indonesia, Wali Amanat. berakhir pada penutupan RUPS Tahunan
b. Annual Report dan Sustainable Report ke pemegang yang ke 3 (tiga) setelah pengangkatannya,
saham, OJK, Bursa Efek Indonesia, Pefindo, LPS, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk
dan instansi lainnya yang diwajibkan peraturan memberhentikan anggota DPS sebelum masa
perundang-undangan. jabatannya berakhir.
c. Laporan GCG ke OJK, Bursa Efek Indonesia, iii. Pengangkatan anggota DPS oleh RUPS berlaku
Pefindo, LPS, dan instansi lainnya yang diwajibkan efektf setelah lulus fit and proper test dari OJK.
peraturan perundang-undangan. iv. Pemberhentian demikian berlaku sejak
d. Laporan self assessment GCG kepada OJK penutupan RUPS tersebut, kecuali apabila
semester 2 tahun 2017 dan semester 1 tahun 2018 ditentukan lain oleh RUPS.
sebagai bagian dari penilaian tingkat kesehatan Bank, v. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota
berkoordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko. DPS dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk
e. L a p o r a n p e ru b a h a n s u s u n a n p e n g u ru s , satu kali msa jabatan kecuali aabila RUPS
pengangkatan efektif pengurus, dan laporan fakta menentukan lain.

130 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
b. RUPS-LB tanggal 20 September 2018 terkait tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi
pengangkatan Komisaris, yang memutuskan dengan sebaik-baiknya.
sebagai berikut: 9. Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan
Menyetujui dan mengangkat Tuan Imam Budi Publik dengan pemegang saham Emiten atau
Sarjito sebagai Komisaris Perseroan. Pengangkatan Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan, dan
tersebut berlaku efektif sejak diperolehnya pemangku kepentingan lainnya.
persetujuan OJK atas Penilaian Kemampuan dan a. Pembuatan Annual Report dan Sustainable Report
Kepatutan dan memenuhi ketentuan perundang- sebagai informasi kepada publik khususnya
undangan yang berlaku. Jabatan Komisaris yang stakeholder terkait kondisi dan prospek Bank serta
diangkat sejak disetujui OJK dan memenuhi untuk memenuhi kewajiban perundang-undangan.
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan b. Counterpart dengan Pefindo dalam kegiatan
berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan pemantauan tahunan untuk penerbitan rating sukuk
yang ke 3 sejak pengangkatannya atau RUPS dan rating perusahaan tahunan (Rating perusahaan
Tahunan yang diselenggarakan tahun 2021, tanpa tahun 2018 adalah idAA+ (DoublePlus; Stavle
mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan Outlook) rating sukuk Mudharabah 1 tahun 2015
sewaktu-waktu. adalah idAA+(sy) (Double A Plus Syariah).
10. Fungsi Pengawasan Implementasi GCG Perusahaan
6. Pengurusan Fit & Proper Test Direksi dan Dewan a. Pembuatan Laporan GCG Tahunan untuk
Komisaris disampaikan kepada OJK dan instansi lainnya sesuai
Berkoordinasi dengan OJK untuk pelaksanaan fit and peraturan perundangundangan, serta sebagai bagian
proper test terhadap Abdullah Firman Wibowo selaku dari Annual Report.
Direktur Utama yang diangkat oleh RUPS 23 Maret b. Pembuatan laporan self assessment GCG sebagai
2017, Bapak Wahyu Avianto dan Bapak Iwan Abdi selaku bagian dari penilaian tingkat kesehatan bank
Direktur yang diangkat oleh RUPS Tahunan 27 April 201 setiap semester.
dan Bapak Imam Budi Sarjito selaku Komisaris yang c. Penilaian penerapan GCG perusahaan melalui
diangkat RUPS 20 September 2018 . Dari pengurusan lembaga ekternal/independen, keikutsertaan
fit and proper test dimaksud, beberapa anggota Direksi dalam CGPI Award yang diselenggarakan oleh IICG.
telah lulus yaitu: BNI Syariah mendapatkan award CGPI kategori
Nama Jabatan Keputusan OJK
Trusted Company.
Abdullah Direktur Utama Keputusan Anggota
d. Penyampaian himbauan tidak menerima dan
Firman Dewan Komisioner OJK memberikan hadiah kepada seluruh pegawai dan
Wibowo No. Kep-41/D.03/2018 mitra kerja di masa lebaran.
tanggal 12 Maret
2018 tentang Hasil
11. Fungsi Kesekretariatan
Penilaian Kemampuan a. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum
dan Kepatutan Sdr. Pemegang Saham, termasuk pengurusan akta
Abdullah Firman
Wibowo selaku calon
notaris berita acara rapat, akta Pernyataan
anggota Direksi. Keputusan Rapat terkait pengangkatan pengurus-
Wahyu Avianto Direktur Keputusan Anggota pengurus baru, akta susunan pengurus baru efektif,
Dewan Komisioner OJK serta suratsurat pengesahan akta notaris dimaksud
No. Kep-159/D.03/2018
dari kemenkumham.
tanggal 25 September
2018 tentang Hasil b. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi
Penilaian Kemampuan dan/ atau Dewan Komisaris.
dan Kepatutan Sdr.
c. Menat alaksanakan keanggot aan Direksi
Wahyu Avianto selaku
calon anggota Direksi. pada lembaga profesional at au lembaga
pendukung industri.
d. Dokumentasi dokumen legalitas perusahaan serta
7. Penyelenggaraan dan Dokumentasi Rapat Direksi dan/ updating dan perpanjangan izin yang telah habis
atau Dewan Komisaris; Notulen Radisi dan Radikom masa berlakunya atau wajib dilakukan perubahan
telah didokumentasikan dengan sistem filing yang seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat
tertib dan sesuai urutan tanggal untuk mempermudah Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP).
administrasi. Selain itu peminjam notulen menggunakan e. Melayani permintaan asli dan copy dokumen
tanda terima untuk menghindari kehilangan dokumen. legalitas bagi divisi-divisi lain atau cabang
8. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan yang membutuhkan.
bagi Direksi. Program orientasi diadakan bagi anggota
Direksi baru, agar yang bersangkutan dapat menjalankan

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 131
Tugas-tugas lain Sekretaris Perusahaan

Selain tugas-tugas sebagaimana ditetapkan dalam POJK No. Korporat dan Komunikasi pemasaran produk dan jasa
35/POJK/2014 Sekretaris Perusahaan menjalankan tugas- perusahaan serta pelaksanaan CSR.
tugas Komunikasi Perusahaan yang meliputi Komunikasi

Komunikasi Pemasaran

Sepanjang tahun 2018 telah dilaksanakan komunikasi 8. Umrah Hijrah Hasanah


pemasaran terkait keterlibatan BNI Syariah pada event- 9. Umrah Parenting Hasanah
event : Event expo iB Vaganza sukses diadakan di 5 kota 10. Umrah Cerdas Hasanah
diantaranya Mataram, Depok, Pekanbaru, Malang, dan 11. Umrah Rindu Hasanah
Jakarta 12. Umrah Prima Hasanah
1. Festival Syariah (FESyar) dengan puncak kegiatan 13. Umrah Pasti Hasanah
diselenggarakan di Surabaya bertajuk Indonesia Shariah 14. Umrah Mawaddah Hasanah
Economic Festival (ISEF) 15. Umrah Samara Hasanah
2. Hasanah Halal Travel Fair 16. International Islamic Expo 2018
3. Indonesia International Halal Expo (INDHEX) 17. Derap Ekrapreneur Hasanah Mulia (Deureuham)
4. International Halal Lifestyle Conference and Expo 18. Inacraft
(INHALEC) di Jakarta 19. Pekan Promosi Perusahaan Anak 2018
5. International Islamic Expo (IIE) 20. REI Expo
6. Umrah Berkah Hasanah 21. Java Jazz Festival
7. Umrah Insan Hasanah

Kegiatan Edukasi dan Literasi

1. Menyelenggarakan Board of Director (BOD) Teaching telah menggelar BODTeaching di lima kota yaitu Kendari,
yang merupakan program mandatori dari OJK untuk Samarinda, Pekanbaru, Denpasar, dan Jakarta.
mencerdaskan Anak Bangsa setingkat SMA, dimana 2. Pembentukan Jurnalis Ekonomi Syariah, wadah
di program tersebut BNI Syariah hadir memberikan komunitas peminat berita-berita ekonomi syariah
edukasi ilmu perbankan syariah kepada siswa–siswi di empat kota yaitu Balikpapan, Medan, Bandung,
Sekolah Menengah Atas. Pada tahun 2018. BNI Syariah dan Kendari.

Kegiatan CSR

Menyelenggarakan berbagai acara terkait dengan program dan penghimpunan dana wakaf melalui fundraising
Corporate Social Responibility (CSR) antara lain: Wakaf Hasanah BNI Syariah. Selain itu, BNI Syariah
1. Hasanah Earth Day : Pemberian bibit tanaman diberikan juga memberikan apresiasi berupa paket umroh kepada
untuk nasabah yang membuka rekening tabungan BNI ustaz - ustaz di masing - masing daerah tsb karena telah
Syariah pada periode 22-27 April 2018. Dalam hal ini, berkontribusi kebaikan.
BNI Syariah menyediakan 6800 bibit tanaman di seluruh 3. Santri Hasanah : Program pemberdayaan ekonomi
cabang BNI Syariah. pesantren agar pesantren mandiri secara ekonomi,
2. Benteng Hasanah di Batas Negeri : Membangunan salah satunya pemanfaatan rawa yang dimiliki Pesantren
fasilitas diantaranya masjid, sekolah, pesantren, rumah Raudatul Jannah di Lampung untuk beternak ikan patin.
tahfiz dan boat ambulance. Aktivitas dilakukan di 8 titik Program ini merupakan hasil kerjasama antara BNI
perbatasan Indonesia bekerjasama dengan Nadzhir Syariah dan Yayasan Hasanah Titik.
(Lembaga pengelola wakaf) yang telah bekerjasama 4. Wakaf Linked Sukuk : BNI Syariah sebagai salah satu
dengan BNI Syariah diantaranya : Al - Azhar Peduli lembaga keuangan syariah penerima wakaf uang dan
Ummat, Dompet Dhuafa, Baitul Maal Hidayatullah, bank operasional yang ditunjuk oleh BWI yang menerima
Dewan Dakwah Indonesia, I - Wakaf. Dimana masing- dana wakaf uang dari masyarakat
masing fasilitas dibangun menggunakan dana zakat

132 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
5. Retas Kertas : Aktivitas yang dilakukan yakni setiap dari BNI Syariah. Selain itu, pemenang juga memperoleh
bulannya, BNI Syariah bekerjasama dengan Yayasan pendampingan dan pelatihan untuk pengembangan
Hasanah Titik dan Yayasan Nara Kreatif mengumpulkan usaha yang lebih baik.
kertas bekas di BNI Syariah Kantor Pusat, untuk 7. Pelatihan Manajemen Masjid : Bentuk pelatihan
selanjutnya kertas bekas tersebut diolah menjadi dilakukan di masjid di 10 kota diantaranya Jakarta,
barang jadi berupa produk souvenir korporat BNI Bandung, Medan, Surabaya, Makassar, Yogyakarta,
Syariah. Yayasan Nara Kreatif merupakan yayasan yang Semarang, Solo, Banda Aceh dan Padang. Aktivitasnya
memberdayakan anak - anak jalanan dalam pengolahan : Manajemen keuangan masjid, manajemen organisasi
produk daur ulang agar memiliki kegiatan yang positif masjid, manajemen penyusunan program masjid,
6. Deureuham : Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia. Yakni manajemen pengembangan usaha mandiri masjid.
ajang mencari start up muda kreatif kerjasama antara 8. Qurban Party Hasanah (Kegiatan menyambut Hari
BNI Syariah dan BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif). Raya Idul Adha yang diselenggarakan BNI Syariah di
Kategori yang dikompetisikan yakni kategori umum seluruh Kantor Cabang baik reguler maupun mikro,
(kuliner, fashion, food dll) dan kategori teknologi. kegiatan pengumpulan hewan kurban yang diberikan
Dari 50 peserta yang lolos, terpilih 6 pemenang yang oleh nasabah,masyarakat, maupun pegawai melalui
berkesempatan mendapat fasilitas pembiayaan UMKM Kantor Cabang BNI Syariah).

Pengembangan Kompetensi Sekretaris Perusahaan

Pada tahun 2018, Sekretaris Perusahaan BNI Syariah mengikuti serangkaian program pengembangan kompetensi yang
bermanfaat dalam meningkatkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Program pengembangan kompetensi yang
diikuti Corporate Secretary diuraikan sebagai berikut.
No Pelatihan Penyelenggara Waktu dan Tempat
1. Workshop The Power Of Silaturahim In House Jakarta, 7 Februari 2018

2. Pelatihan APU PPT untuk Direksi In House Jakarta, 30 Agustus 2018


3. Indonesia International Halal Lifestyle Conference and Indonesia Halal Lifestyle Center Jakarta, 3-4 Oktober 2018
Business Forum 2018
4. Workshop Strategic Public Relations: "The Future of PR PT Media Piar Indonesia Jakarta, 07 Nopember 2018
in Industry 4.0"

Penilaian Kinerja Sekretaris Perusahaan

Penilaian kerja Sekretaris Perusahaan dilakukan oleh Direksi Hubungan dengan pemangku kepentingan dilakukan antara
melalui Direktur Sektor yaitu Direktur Kepatuhan dan lain melalui press conference kinerja, paparan publik,
Risiko dengan berdasarkan pelaksanaan tugas Sekretaris penerbitan brosur kinerja keuangan bulanan, penerbitan
Perusahaan berdasarkan ketercapaian program kerja laporan keuangan triwulanan, tengah tahunan dan tahunan.
pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan. Berikut penilaian Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya juga
kinerja Sekretaris Perusahaan mencakup sebagai berikut: dapat mengakses informasi mengenai Bank dan kegiatannya
1. Mengendalikan cost effectiveness di situs web: www.bnisyariah.co.id.
2. Meningkatkan Reputasi dan Awareness terhadap BNI
Syariah sebagai Bank yang bercitra positif Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen
3. Memastikan terselenggaranya Corporate action penting dalam penciptaan citra perusahaan, Corporate
Perseroan dan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Secretary Bank juga memiliki tugas menyebarluaskan
Publik informasi mengenai BNI Syariah kepada segenap
4. Meningkatkan kepuasan internal customer pegawai, termasuk menyampaikan program dan kebijakan
5. Mengelola program komunikasi internal secara terpadu manajemen. Informasi tersebut disampaikan melalui media
6. Memastikan Pelaksanaan Implementasi Brand sesuai internal antara lain Forum Hasanah, Hasanah Lifestyle (news
Brand Guidelines Letter BNI Syariah), BOD Messages, Morning Briefing setiap
7. Meningkatkan skill pegawai Corporate Secretary & Divisi/Desk/ Kantor Cabang, Pengajian Rabu Siang, Kajian
Communication. Jumat pagi, serta sosialisasi ke Kantor Wilayah dan Cabang.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 133
INTERNAL AUDIT

Internal Audit adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif untuk
memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap kegiatan organisasi/perusahaan dengan
pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk melakukan evaluasi dan memperbaiki efektivitas
risk management, control, governance processes dan ketaatan terhadap ketentuan Syariah.

Internal Audit berperan dalam mengevaluasi kecukupan dan efektivitas pengendalian intern yang
dilakukan oleh manajemen. Konsep dasar pengendalian intern adalah:
1. Merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari tanggung jawab manajemen secara
keseluruhan, sehingga manajemen memikul tanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan
pengendalian intern.
2. Merupakan bagian yang terintegrasi dalam sistem dan prosedur setiap kegiatan di unit
kerja,sehingga setiap terjadi penyimpangan dapat diketahui secara dini dan dapat dilakukan
langkah perbaikan oleh unit kerja ybs.
3. Merupakan suatu proses yang berjalan terus menerus.
4. Pengendalian intern hanya dapat diharapkan memberikan reasonable assurance bukan
absolute assurance, sehingga apabila pengendalian intern telah berjalan baik bukan berarti
kemungkinan terjadi penyimpangan menjadi nihil.
5. Efektivitas pengendalian intern sangat tergantung pada orang yang melaksanakan.

Internal Audit Division (IAD) berupaya untuk dapat lebih banyak memberikan rekomendasi pada
issue-issue yang lebih spesifik dan strategis, dengan cara mengalokasikan sumber daya untuk
pelaksanaan audit sbb :
1. Audit Tematik, yang mengakomodasi masukan dan kebutuhan manajemen.
2. Audit Pendalaman Laporan Wistleblowing System (WBS)
3. Audit Pendalaman

Selain melaksanakan pendekatan audit tersebut, Internal Audit Division juga melaksanakan audit
yang bersifat rutin, yaitu audit umum kantor Cabang, Kantor Pusat, audit IT, serta audit SKNBI
RTGS dan APU PPT yang bersifat mandatory dalam rangka memenuhi ketentuan regulator.

Struktur Organisasi dan Kedudukan Internal Audit

Fungsi Audit Internal dijalankan oleh Internal Audit Division (IAD), sebuah unit setingkat divisi yang
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan
Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Untuk mendukung peran IAD agar dapat memberikan
data/informasi yang independen untuk menilai dan mengevaluasi berbagai kegiatan bisnis dan
operasional serta mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan secara cepat, IAD juga
membawahi Internal Controller yang ditugaskan di Divisi dan kantor Cabang.

Berdasarkan Ketetapan Organisasi No.ORG/09/VII/2018 tanggal 09 Juli 2018, struktur dan


kedudukan Internal Audit Division PT Bank BNI Syariah sbb :

134 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
STRUKTUR ORGANISASI INTERNAL AUDIT DIVISION

Internal Audit Division Head

Pemimpin Divisi

Manager Coordinator Monitoring Manager Coordinator


& Development Audit Internal Audit

Author External Senior Senior Senior


Monitoring & Relation & Senior IT
Offsite Audit Development Head Office Branch Investigation
Auditor
Manager Manager Auditor Auditor Auditor

External Head Office Quality


Head Office Branch Investigation
Monitoring Relation IT Auditor Internal Assurance
Auditor Auditor Auditor
Audit Officer Officer Controller Auditor

Audit
Offsite Audit
Development
Auditor
Officer

Monitoring &
Development
Assistant

Internal Control
Manager

Internal Control
Officer

Branch Internal
Controller

Total Pegawai: 119 pegawai

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 135
Pengangkatan dan Pemberhentian Internal Audit Division Head

IAD dipimpin oleh seorang Division Head, yang diangkat garis komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris melalui
dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Komite Audit sehingga dapat berkomunikasi langsung
Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa dengan Komite Audit untuk melakukan konsultasi yang
Keuangan. Pegawai IAD bertanggung jawab kepada IAD berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan audit.
Head sesuai dengan struktur organisasi IAD. IAD memiliki

Profil Internal Audit Division Head

Nama Dade Dermawan


Kewarganegaraan Indonesia
Tempat Tanggal Lahir Cilegon, 25 Januari 1969
Domisili Jakarta
Pendidikan Fakultas Manajemen Universitas Lampung (1994)
Magister Profesional Program Manajemen di Program Pasca Sarjana STIE IGI (2002)
Riwayat Pekerjaan Pemimpin Cabang
Pemimpin Divisi Product Management
Pemimpin Divisi Network & General Affair
Pemimpin Divisi Enterprise & Risk
Rangkap Jabatan Tidak Ada
Pengangkatan SK Direksi No. KP/005/DIR/R tanggal 20 Januari 2017
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali

Internal Audit Charter

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, IAD wewenang, tanggung jawab dan ruang lingkup pekerjaan
berpedoman pada Internal Audit Charter yang disetujui IAD. Internal Audit Charter terdiri dari Visi dan Misi IAD,
oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris No. KP/207/ Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan IAD, Struktur dan
DIR tanggal 10 Agustus 2010 dan diperbaharui dalam Surat Kedudukan IAD, Tugas dan Tanggung Jawab IAD, Wewenang
Keputusan Direksi No. KP/002/DIR/R Tanggal 2 Juni 2014 IAD, Kode Etik Internal Audit, Pelaporan dan Dokumentasi,
dan No. KP/021/DIR/R tanggal 23 Maret 2018. Internal Perlindungan Hukum, Larangan, dan Sanksi.
Audit Charter dibuat sebagai pedoman mengenai tujuan,

Komposisi Personil IAD dan Kualifikasi Internal Auditor di Tahun 2018

Internal Audit Division didukung oleh 119 pegawai yang tersebar di Kantor Pusat dan di 68 Cabang. Hingga akhir tahun
2018, IAD dipimpin oleh Sdr. Dade Dermawan sebagai Pemimpin Divisi. Pada tahun 2018 IAD memiliki komposisi pegawai
dengan rincian dan kualifikasi sebagai berikut:

Jabatan Jumlah Posisi 31 Des 2018


Internal Audit Division Head 1
Manager Koordinator 2
Branch Senior Auditor 5
External Relation & Development Manager 1
Auditor Monitoring & Offsite Audit Manager 1
Head Office Senior Auditor 3
Internal Control Manager 3
Head Office Auditor 3

136 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Jabatan Jumlah Posisi 31 Des 2018
Fraud Investigator Manager 2
Branch Auditor 5
Internal Control Officer 3
Quality Assurance Officer 3
Fraud Investigator Officer 2
Head Office Internal Controller 9
Internal Audit Development Officer 1
Reporting & Liason Officer 2
Internal Control Assistant 2
Monitoring Officer 2
Offsite Auditor 2
Branch Internal Controller 67

Kualifikasi pendidikan formal berdasarkan level jabatan adalah sebagai berikut:


Jabatan S2 S1
Internal Audit Division Head 1
Manager Koordinator 2
Branch Senior Auditor 2 3
External Relation & Development Manager 1
Auditor Monitoring & Offsite Audit Manager 1
Head Office Senior Auditor 3
Internal Control Manager 3
Head Office Auditor 1 2
Fraud Investigator Manager 2
Branch Auditor 1 4
Internal Control Officer 3
Quality Assurance Officer 3
Fraud Investigator Officer 2
Head Office Internal Controller 9
Internal Audit Development Auditor 1
Reporting & Liason Officer 2
Internal Control Assistant 2
Monitoring Officer 1 1
Offsite Auditor 2
Branch Internal Controller 1 66
Total 8 111

IAD senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan melalui pendidikan dan pelatihan antara lain
mengikuti sertifikasi nasional di bidang internal audit, keikutsertaan dalam seminar nasional maupun pelatihan rutin internal.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 137
Adapun Sertifikasi yang telah diperoleh oleh pegawai IAD sampai tahun 2018, sebagai berikut:
Sertifikasi Nasional & Internal Jumlah pegawai yang mengikuti
Chartered Accountant IAI 2 orang
Manajemen Risiko level 1 60 orang
Manajemen Risiko level 2 18 orang
Manajemen Risiko level 3 7 orang
Manajemen Risiko level 5 1 orang
Sertifikasi Auditor LSPP 27 orang
Sertifikasi Pembiayaan Produktif 77 orang

Pengembangan Kompetensi IAD

Materi Jumlah pegawai yang mengikuti


Pelatihan APU PPT 71 orang
Konfrensi Nasional X IAIB 4 orang
Pelatihan Internal untuk BIC 144 orang
Pelatihan Internal auditor Kantor Pusat 50 orang
Teknik Wawancara NLP 113 orang
Pelatihan Dasar Perbankan Syariah 83 orang

Partisipasi dalam Perhimpunan Profesi Audit Intern

Dalam rangka memperluas wawasan dan kompetensi Salah satu bentuk keaktifan IAD dalam perhimpunan profesi
profesional auditor intern, IAD telah berpartisipasi Audit Intern adalah ditunjuknya satu pegawai IAD sebagai
mengikutsertakan auditor dalam perhimpunan profesi Audit Dewan Pengurus IAIB Periode 2017 – 2020 sebagai anggota
Intern yaitu Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB). Bidang Pengembangan Syariah.

Branch Internal Controller dan Head Office Internal Controller

Branch Internal Controller dan Head Office Internal Controller salah satu acuan bagi pelaksanaan audit dan perbaikan
memiliki fungsi untuk melakukan pemeriksaan harian sesuai oleh unit terkait baik bisnis maupun operasional. Selain itu
prosedur yang berlaku atas kesesuaian pelaksanaan proses Internal Controller juga dilibatkan dalam proses investigasi
bisnis dan operasional di kantor cabang dan kantor pusat. kejadian fraud dan tindak lanjut penyelesaian temuan audit.
Hasil pemeriksaan Internal Controller selanjutnya menjadi

Independensi dan Objektivitas

IAD dan masing-masing anggotanya memiliki independensi


dan objektivitas dalam melakukan audit dan konsultasi
dengan mengungkapkan pandangan atau pemikirannya
sesuai profesi dan standar audit yang berlaku. Independensi
dan objektivitas IAD dan masing-masing anggotanya telah
diatur dalam Piagam Internal Audit yang ditandatangani oleh
Dewan Komisaris dan Direktur Utama serta disosialisasikan
ke segenap unit di BNI Syariah.

138 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Ruang Lingkup, Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit

Kegiatan yang dilakukan Internal Audit Division bertujuan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur
untuk memberikan rekomendasi perbaikan terhadap yang membawahi Kepatuhan.
kecukupan dan efektivitas internal control dan governance 4. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan
process serta kualitas dan efektivitas risk management laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan
Bank BNI Syariah. Komisaris dengan tembusan kepada Direktur yang
membawahi Kepatuhan.
Ruang lingkup kegiatan Internal Audit Division mencakup 5. Menyampaikan laporan hasil audit yang terkait
pelaksanaan assurance dan konsultasi terhadap seluruh dengan pemenuhan Prinsip Syariah kepada Dewan
aktivitas perbankan dan semua tingkatan manajemen dan Pengawas Syariah.
operasional BNI Syariah. 6. Memberikan jasa konsultasi kepada pihak intern BNI
Syariah untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan
Tugas Pokok IAD : terhadap internal kontrol, governance process dan
1. Melakukan audit sesuai dengan Rencana Audit Tahunan risk management.
yang telah direview oleh Dewan Komisaris dan disetujui 7. Melakukan audit investigasi dan/atau audit forensic
oleh Direktur Utama atas aktivitas/unit/sumber daya apabila diperlukan atau jika terjadi dugaan kecurangan
BNI Syariah, termasuk perusahaan/organisasi lain yang dan penyalahgunaan wewenang.
terafiliasi secara langsung/tidak langsung dengan BNI 8. Melaksanakan pemantauan tindak lanjut audit dan
Syariah berdasarkan persetujuan/permintaan pihak melaporkan kepada Direktur Utama dan Dewan
perusahaan/organisasi yang memiliki kewenangan Komisaris setiap triwulan.
sesuai dengan undang-undang atau aturan yang berlaku 9. Melaporkan segera setiap temuan audit yang
dan disetujui oleh Direktur Utama. diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha
2. Melaksanakan audit sesuai permintaan Direksi, bank kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
Komisaris atau sebagai tindak lanjut hasil audit umum 10. Menyiapkan Laporan Pelaksanaan dan pokok-pokok
terhadap suatu obyek atau peristiwa yang diduga hasil audit dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa
mengandung indikasi terjadinya fraud. Keuangan melalui Direksi.
11. Mengajukan Anggaran Tahunan untuk tahun yang
Memberikan jasa konsultasi kepada pihak intern BNI Syariah berikutnya dan melaporkan realisasinya kepada Direktur
untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap Utama dan Dewan Komisaris setiap semester dengan
kualitas pengendalian, pengelolaan, risiko dan tata kelola tembusan kepada Direktur yang membawahi Kepatuhan.
perusahaan sepanjang tidak mempengaruhi indepedensi dan 12. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis
objektivitas IAD serta tersedia sumber daya yang memadai. sebagai pedoman bagi pegawai IAD dalam
melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan Piagam Audit IAD, tugas dan tanggung jawab 13. Menyusun program untuk mengevaluasi dan menjamin
IAD antara lain mencakup: mutu kegiatan audit yang dilakukan.
1. Menyusun Rencana Audit dan Konsultasi periodik. 14. Melaksanakan pendidikan secara berkelanjutan bagi
2. Melaksanakan kegiatan audit dan konsultasi sesuai segenap pegawai IAD sesuai dengan kompetensi yang
dengan Rencana Audit dan Konsultasi. dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pegawai IAD.
3. Melaporkan realisasi Rencana Audit dan Konsultasi 15. Bekerja sama dengan Komite Audit dalam melaksanakan
Tahunan setiap semester kepada Direktur Utama dan fungsi audit internal dan pelaksanaan audit eksternal.

Rencana Kerja dan Realisasi Audit Internal

IAD melaksanakan audit terhadap ruang lingkup yang


tercantum dalam Rencana Audit Tahunan yang telah disetujui
oleh Direktur Utama dan Dewan komisaris, yang meliputi :
1. Audit Umum Kantor Cabang
2. Audit Umum Kantor Pusat
3. Audit Pendalaman
4. Audit Pendalaman Whistleblowing System
5. Audit Tematik
6. Audit IT

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 139
Penetapan rencana audit berdasarkan pada :

1. Ketersediaan hari audit (mandays) berdasarkan formasi c. Asset dan kualitas pembiayaan.
auditor IAD. d. Periode masa pemeriksaan.
2. Faktor-faktor lain : 3. Rencana pelaksanaan Audit Pendalaman, Audit
a. Masukan dari Dewan Komisaris, Direksi, Divisi yang Pendalaman WBS, Audit Tematik, dan Audit IT ditetapkan
membawahi Kantor Cabang atau pihak lain. berdasarkan pelaksanaan audit tahun-tahun sebelumnya.
b. Cabang atau Divisi yang memiliki risiko tinggi.

Hasil Audit Tahun 2018

Selama 2018, Internal Audit BNI Syariah mempunyai rencana kerja dan realisasi hasil audit sebagai berikut:
No. Jenis Audit Rencana Audit Realisasi Desember Persentase
1 Audit Umum Kantor Cabang Reguler 32 28 87,5%
2 Audit Umum Kantor Cabang Mikro 10 7 70%
3 Audit Umum Kantor Pusat 15 15 100%
4 Audit Tematik 2 2 100%
5 Audit Umum IT 7 7 100%
6 Audit Pendalaman/investigasi 17 39 229%
Total 83 98 118%

* data posisi 31 Desember 2018

IAD BNI Syariah telah menindaklanjuti hasil pemeriksaan baik audit internal maupun audit eksternal.
Berikut tabel pemantauan tindak lanjut audit internal :
Jumlah Pending % Penyelesaian
Keterangan Jumlah Temuan (a) Jumlah Selesai (b)
Sudah JT (c) Belum JT (d) e= b/(a-d)
LHA & RHA 2017 5313 5036 274 3 94,83%
LHA & RHA 2018 4399 4398 1 0 99,98%
Rata-rata penyelesaian 97.40%

*data posisi 31 Desember 2018

Berikut tabel pemantauan tindak lanjut audit eksternal :


Keterangan Jumlah Temuan Jumlah Selesai Jumlah Pending % Penyelesaian
(a) (b) Sudah JT (c) Belum JT (d) e= b/(a-d)
Pemeriksaan OJK GCG 2018 20 20 0 0 100,00%
OJK Market Conduct 2018 11 11 0 0 100,00%
Pemeriksaan BPK 2018 41 7 27 7 20,59%
Pemeriksaan OJK KC Bandung 2018 12 12 0 0 100,00%
KAP EY 2017 21 21 0 0 100,00%
Pemeriksaan OJK Umum 2018 235 231 4 0 98,30%
Pemeriksaan OJK Palu 2018 22 22 0 0 100,00%
Rata-rata penyelesaian

140 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Transformasi Pendekatan Audit di Tahun 2018

1. Implementasi Offsite Audit memudahkan manajemen untuk mengukur tingkat


Internal Audit Division menerapkan dua jenis metode risiko terhadap hasil audit di semua kantor cabang.
pemeriksaan terhadap kantor cabang, yaitu dengan
metode offsite audit (pemeriksaan di kantor pusat) Rating audit dihasilkan melalui pengukuran terhadap
dan onsite audit (pemeriksaan di lokasi kantor cabang). signifikansi dan jumlah kelemahan yang terjadi
selama pemeriksaan.
Melalui modifikasi Exception Report dan kemampuan
akses langsung terhadap core banking serta aplikasi 3. Risk Assesment yang Berbasis Risiko
proses pembiayaan, memungkinkan tim audit Internal Audit Division menerapkan rating terhadap
untuk melakukan pemeriksaan Kantor Cabang risk assessment yang dibedakan antara Cabang
dengan mengakses data dari Kantor Pusat. Hal ini Reguler dan Cabang Mikro. Semakin besar nilai akan
akan berdampak terhadap efisiensi dan efektifitas menunjukan semakin besar risiko masing-masing
pelaksanaan audit pada saat on site audit dan mampu cabang, dan mempengaruhi rencana pelaksanaan audit
mengurangi biaya pelaksaan audit. Saat onsite audit, di tahun berjalan.
Tim audit lebih fokus pada pelaksanaan verifikasi
dan identifikasi permasalahan yang ditemukan saat Rating risk assesment selain mempertimbangkan
pelaksanaan offsite audit. tingkat risiko dari masing-masing cabang juga
mempertimbangkan masukan dari manajemen dan
2. Impementasi Rating Audit Kantor Cabang ketersediaan sumber daya Internal Audit Division.
Internal Audit Division menerapkan metode rating
terhadap hasil audit Kantor cabang, sehingga

Konsistensi Menjaga Kualitas

Untuk senantiasa menjaga kualitas pemeriksaan auditor itu, setiap ketua tim juga bertugas untuk mengisi lembar
dan internal controller, IAD secara berkala melakukan review atas anggotanya setelah penugasan selesai.
review atas metodologi dan prosedur kerja, serta hasil
kerja auditor dan internal controller. Review senantiasa Untuk memastikan bahwa hasil audit IAD telah ditindaklanjuti
dilakukan untuk mengimbangi perkembangan kebutuhan sesuai dengan rekomendasi auditor, IAD melakukan
teknis pemeriksaan dengan menerapkan konsep best pemantauan melalui aplikasi Enterprise Audit Syariah (EASY)
practice dalam pemeriksaan. agar hasil audit tidak terabaikan dan menjadi issue sesaat,
melainkan menjadi salah satu konsentrasi auditee dalam
Sementara control atas pemantauan hasil kerja auditor dan mempertahankan performance tanpa mengabaikan kualitas,
internal controller dilakukan melalui lembar evaluasi kinerja sekaligus sarana bagi auditor untuk memantau tindak lanjut
auditor dan internal controller yang diisi oleh auditee. Selain hasil temuan Divisi/Cabang.

Rencana Kerja IAD 2019

Untuk tahun 2019, IAD telah membuat rencana kerja dengan 5. Membuat IAD Awareness Letter untuk mendorong
memberikan prioritas kepada: terciptanya budaya pengendalian.
1. Melaksanakan Thematic Audit untuk beberapa 6. Untuk merealisasikan rencana kerjanya, IAD akan
aktifitas audit. terus melakukan peningkatan kompetensi auditor,
2. Melanjutkan peran IAD sebagai mitra kerja. pengembangan metodologi, serta optimalisasi audit
3. Terus meningkatkan kerja sama dengan setiap lini unit tool dan penggunaannya.
bisnis dan pendukung bisnis dalam meningkatkan 7. Memberlakukan pola pemeriksaan Internal controller
kinerja Bank melalui tata kelola yang baik, manajemenen sejak 2018 dengan Kertas Kerja dengan pendekatan
risiko dan pengendalian intern melalui peran IAD sebagai pola audit.
Mitra Kerja.
4. Terus melakukan kajian terhadap kebijakan dan prosedur
yang berlaku di IAD agar senantiasa terkini dan sesuai
dengan standar profesi yang berlaku.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 141
AKUNTAN PUBLIK/AUDIT EKSTERNAL

Fungsi Audit Eksternal

External Auditor memiliki fungsi untuk melakukan audit termasuk pengujian kembali item yang telah diuji oleh
Laporan Keuangan Bank, membentuk dan menyatakan Internal Audit dan observasi dari prosedur yang dilakukan
pendapat atas kewajaran Laporan Keuangan Bank serta oleh Internal Audit.
menguji pengendalian internal (internal control review),

Penunjukan Akuntan Publik

Sesuai keputusan RUPS Tahunan tertanggal 27 April 2018, 4. Memahami produk perbankan.
BNI Syariah berdasarkan surat keputusan PT. Bank Negara 5. Berpengalaman dan paham mengenai manajemen risiko.
Indonesia (Persero) Tbk kepada Dewan Komisaris telah
menunjuk KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, Sesuai Ketentuan internal lain yang dijadikan acuan adalah tidak
dengan Keputusan RUPS yang memberikan wewenang melakukan penunjukan KAP yang sama untuk periode audit
kepada Pemegang Saham mayoritas untuk menetapkan 5 (lima) tahun berturut-turut dan dengan sama selama 3
Kantor Akuntan Publik yang mengaudit Laporan (tiga) tahun buku berturut-turut.
Keuangan Perseroan yang berakhir pada 31 Desember
2018. Penunjukan ini dilakukan setelah memperhatikan BNI Syariah menerapkan prinsip-prinsip profesi
hasil evaluasi KAP yang dilakukan oleh manajemen dan dalam melakukan penetapan Auditor Eksternal yang
rekomendasi oleh Komite Audit. independen yaitu:
1. Tanggung jawab profesi;
Penunjukan KAP tersebut telah berpedoman pada 2. Kepentingan umum (publik);
regulasi yang berlaku dan dipilih melalui tahapan proses 3. Integritas;
seleksi dengan pelelangan terbatas/tender berdasarkan 4. Obyektifitas;
pemenuhannya terhadap kriteria: 5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional;
1. Berpengalaman sebagai auditor perbankan 6. Kerahasiaan;
2. Memahami regulasi perbankan di Indonesia, Perusahaan 7. Perilaku professional;
masuk bursa serta peraturan lainnya yang relevan. 8. Standar teknis.
3. Berpengalaman dan memahami sistem aplikasi dan
teknologi perbankan.

Tahun Kantor Akuntan Publik Nama Akuntan Biaya Lingkup Pekerjaan


2018 EY Yasir Rp409.000.000 Audit RK + Renew dan Validatif
2017 EY Yasir Rp349.450.105 Audit RK + Renew dan Validatif
2016 EY Yasir Rp349.450.105 Audit RK + Renew dan Validatif
2015 PWC Drs. M. Jusuf Wibisana, M.Ec., CPA Rp373.943.398 Audit RK + Renew dan Validatif
2014 PWC Albidin, S.E., Ak., CPA Rp610.087.500 Audit RK + Renew dan Validatif

Jasa Lain yang Diberikan Akuntan

Pada tahun 2018, Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja hanya memberikan jasa audit laporan keuangan
untuk tahun buku 2018.

142 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
MANAJEMEN RISIKO

Maqashid (Landasan) Syariah Manajemen Risiko

Cara pengelolaan risiko sudah diterapkan sejak zaman nabi Yusuf AS yang dicerminkan dalam
surat Yusuf ayat 67 yang berbunyi:

Artinya: “Dan Ya’qub berkata: “Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu
pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku
tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan
(sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja
orang-orang yang bertawakkal berserah diri.”

Ayat tersebut menunjukkan bagaimana cara mengelola risiko. Berdasarkan ayat tersebut dalam
sudut pandang manajemen risiko, Islam mendukung semua upaya mengeliminasi atau memperkecil
risiko, sekaligus menunjukan bahwa hanya keputusan Allah yang akan menentukan hasilnya.
Uraian tersebut menunjukan bahwa risiko tidak dapat dihindarkan, namun diminimalisir agar tidak
terjadi risiko-risiko yang signifikan, serta setiap aktivitas kehidupan manusia harus menggunakan
manajemen. Proses Manajemen akan memperkecil potensi terjadinya risiko. .

Selain ayat diatas, QS. Yusuf ayat 46 – 49 juga menjelaskan pentingnya mempersiapkan proses
manajemen risiko.

Artinya :
(46). (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): “Yusuf, hai orang yang amat
dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang
dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan
(tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya.”

(47). Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka
apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.

(48). Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpan.

(49). Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup)
dan dimasa itu mereka memeras anggur.”

Ayat tersebut menunjukkan bahwa harus mempersiapkan masa sulit atau masa paceklik. Dalam
ayat tersebut disebutkan bahwa ada 7 tahun masa panen diikuti 7 tahun masa paceklik, hendaknya
menyimpan hasil panen tetap dalam bulirnya sebagai cadangan saat paceklik tiba. Hal tersebut
membuktikan bahwa harus mempersiapkan yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Dasar Penerapan Manajemen Risiko

Penerapan Manajemen Risiko BNI Syariah berlandaskan pada regulasi nasional maupun
internasional, meliputi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), Surat Edaran Otoritas Jasa

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 143
Keuangan (SEOJK), Peraturan Bank Indonesia (PBI), 2. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi
Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI), dan dokumen Basel Konglomerasi Keuangan
Committee on Banking Supervision (BCBS). a. Peraturan OJK No. 17/POJK.03/2014 tanggal 19
November 2014 tentang Penerapan Manajemen
Beberapa regulasi yang terkait dengan Manajemen Risiko Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
Bank adalah sebagai berikut: 3. Sistem Pengendalian Intern
1. Penerapan Manajemen Risiko a. Surat Edaran OJK No. 35/SEOJK.03/2017 tgl. 07 Juli
a. Peraturan OJK No. 65/POJK.03/2016 tanggal 28 2017 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian
Desember 2018. Tentang Penerapan Manajemen Intern bagi Bank Umum beserta perubahannya.
Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah

Fokus Manajemen Risiko Tahun 2018

Selama tahun 2018, fokus pengembangan manajemen c. Melakukan stress test likuiditas setiap bulan.
risiko BNI Syariah antara lain: d. Melakukan stress test risiko pasar
1. Penyusunan Risk Appetite dan Risk Tolerance e. Melakukan pengkinian terhadap risk issue dan call
sesuai dengan kompleksitas usaha dan bisnis BNI tree pada Perangkat Risiko Operasional (PERISKOP)
Syariah. Penyusunan tersebut disetujui oleh Board of 4. Melakukan perhitungan NSFR (Net Stable Funding
Management dan segenap unit yang berkaitan. Fokus Ratio).
penyusunan risk appetite ini salah satunya sebagai 5. Memperkuat budaya risiko, melalui:
bentuk pengendalian risiko melalui penyusunan limit- a. Pelatihan Manajemen Risiko kepada pegawai baru
limit risiko khususnya untuk 4 risiko utama (Risiko maupun pegawai eksisting bekerja sama dengan
Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Divisi Sumber Daya Insani
Operasional) serta permodalan dan rentabilitas. Selain b. Menyelenggarakan Sertifikasi Manajemen
itu, dlilakukan pemantauan setiap bulan mengenai Risiko yang bekerja sama dengan Divisi Sumber
realisasi risk appetite. Daya Insani.
2. Melakukan kaji ulang/review terhadap kebijakan- 6. Dalam rangka pengendalian fraud, beberapa hal yang
kebijakan manajemen risiko yaitu Kebijakan Umum dilakukan antara lain :
Manajemen Risiko (KUMR). a. Sosialisasi Budaya Anti Fraud ke segenap kantor
3. Meningkatkan proses manajemen risiko, diantaranya cabang melalui pembuatan sticker tolak gratifikasi.
melalui : b. Sharing Session terkait dengan kasus-kasus fraud
a. Melakukan kaji ulang terhadap range, parameter di kantor cabang yang bekerja sama dengan Satuan
dan bobot untuk 10 risiko pada profil risiko yang Kerja Tata Kelola Kebijakan.
dilakukan bersamaan dengan unit in charge (dhi. c. Melakukan kuisioner terkait efektivitas program
Unit Bisnis dan Operasional) anti fraud.
b. Melakukan stress test risiko kredit serta d. Menyusun Alert System dan Monday Reminder
pengembangan FRP (Financing Risk Premium).

Gambaran Umum Sistem Manajemen Risiko BNI Syariah

Seiring dengan perkembangan di Indonesia yang semakin secara terpadu yaitu dengan mengidentifikasi, mengukur,
pesat dan diiringi oleh peningkatan eksposure risiko, memantau dan mengendalikan eksposur risiko di seluruh
penerapan fungsi manajemen risiko yang efektif bertujuan lini organisasi.
untuk memaksimalkan nilai tambah bagi pemegang saham,
pengelola modal secara komprehensif, memastikan Penerapan Manajemen Risiko BNI Syariah mengacu pada
profitabiliitas dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 65/POJK.03/2016
serta mengantisipasi kerugian yang ditimbulkan dari aktivitas tanggal 23 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen
operasional perbankan. Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
serta peraturan pelaksanaan lainnya yang terkait dengan
Dalam memaksimalkan fungsi manajemen risiko yang Peraturan Bank Indonesia tersebut atau Otoritas Jasa
dimaksud, BNI Syariah menerapkan pola pengelolaan risiko Keuangan (OJK). BNI Syariah telah menerapkan prinsip

144 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
4 pilar Manajemen Risiko sesuai yang diamanatkan oleh Manajemen Risiko BNI Syariah dikelola oleh unit yang
POJK tersebut. independen yaitu Divisi Manajemen Risiko. Pengelolaan
tersebut bersifat independen dari unit bisnis dan unit
BNI Syariah membentuk kerangka manajemen risiko yang operasional maupun satuan kerja audit internal. Namun
dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi dalam pelaksanaannya, unit-unit tersebut saling berkaitan
dan kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai dan berperan aktif dalam menerapkan manajemen risiko
perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup dengan kewenangan yang berbeda sebagai first line,
aktivitas usaha BNI Syariah. Di tahun 2018, BNI Syariah second line, dan third line of defense. Penerapan konsep
fokus dalam pengembangan limit risiko secara bank wide tersebut dilaksanakan secara konsisten sehingga menjaga
yang dituangkan dalam dokumen Risk Appetite Statement independensi dalam proses pengambilan keputusan, agar
dalam rangka melakukan pengendalian risiko. tidak memihak, menguntungkan unit kerja operasional
tertentu atau mengabaikan unit operasional kerja lainnya.

Struktur Organisasi Manajemen Risiko

Kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko BNI fungsi kebijakan risiko (risk policy), Direksi dibantu oleh
Syariah terdiri dari Dewan komisaris yang menjalankan komite-komite dibawah direksi, antara lain Komite Kebijakan
fungsi pengawasan risiko (risk oversight) melalui Komite dan Risiko serta Komite Asset dan Liabilitas. Di tingkat
Pemantau Risiko dan Komite Audit. operasional, Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama unit
bisnis, internal audit dan unit kerja kepatuhan melakukan
Direksi bertanggungjawab terhadap aktivitas manajemen fungsi identifikasi, pengukuran, pemantauan risiko serta
risiko BNI Syariah, menentukan arah strategi, risk appetite pengendalian risiko.
dan kerangka kerja yang relevan. Dalam menjalankan

Komite Pemantau Risiko

Komite pemantau risiko bertugas dan bertanggung jawab Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
dalam memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris komite pemantau risiko mengadakan rapat secara berkala
dengan melakukan evaluasi atas kebijakan umum manajemen dengan divisi manajemen risiko (ERD), Membahas isu-isu
risiko, melakukan evaluasi kesesuaian antara pedoman terkini, profil risiko, Tingkat Kesehatan Bank, penerapan
kebijakan manajemen risiko Bank dengan pelaksanaanya manajemen risiko di BNI Syariah serta hal-hal yang terkait
dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi penerapan dengan manajemen risiko.
Manajemen Risiko oleh Divisi Manajemen Risiko (ERD).

Komite Kebijakan dan Risiko

BNI Syariah telah memiliki Komite Manajemen Risiko yang memberikan rekomendasi kepada Board of Management
disebut Komite Kebijakan dan Risiko (KKR), dimana komite yang berkaitan dengan hal-hal antara lain sebagai berikut:
ini diketuai oleh Direktur Utama beranggotakan anggota 1. Penyusunan kebijakan, strategi, pengelolaan dan
direksi dan pejabat eksekutif unit-unit terkait. pedoman manajemen risiko
Board of Management dibantu oleh Komite Kebijakan 2. Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan manajemen
dan Risiko (KKR) sebagai komite tertinggi dalam sistem risiko
Manajemen Risiko BNI Syariah. KKR bersifat non struktural 3. Penetapan (justification) hal-hal yang terkait dengan
dan independen terhadap unit kerja operasional. KKR keputusan bisnis yang tidak sesuai dengan prosedur
bertanggungjawab langsung terhadap Direktur Utama dalam normal (irregularities).
merumuskan kebijakan, menyempurnakan pelaksanaan 4. Penetapan kebijakan dan pengelolaan risiko pembiayaan
kebijakan, menetapkan limit dan kewenangan. Rapat KKR untuk menciptakan kualitas portofolio Pembiayaan yang
dilaksanakan secara insidentil namun sekurang-kurangnya sehat dan profitable.
satu kali dalam waktu tiga bulan. Salah satu wewenang
dan tanggung jawab Komite Kebijakan dan Risiko adalah

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 145
Satuan Kerja Manajemen Risiko

BNI Syariah telah memiliki satuan kerja manajemen risiko yang biasa disebut dengan divisi Manajemen Risiko (ERD). Struktur
organisasi divisi manajemen risiko (ERD) sesuai dengan ketetapan direksi No.ORG/20/VII/2017 tanggal 29 Agustsu 2017.

Divisi Manajemen Risiko (ERD) dipimpin oleh seorang kepala divisi yang bertanggung jawab langsung kepada direktur
kepatuhan dan risiko. Struktur organisasi Divisi Manajemen Risiko (ERD) dibawah pemimpin divisi terdiri atas pengelolaan
risiko pembiayaan, pengelolaan risiko pasar, operasional & lainnya, serta pengelolaan integrasi risiko & anti fraud.

Divisi Manajemen Risiko bersifat independen dari satuan kerja operasional (risk-taking unit) dan terhadap satuan kerja yang
melaksanakan fungsi pengendalian internal. Hal tersebut salah satunya dibuktikan dengan struktur organisasi manajemen
risiko yang dibawahi oleh direktur kepatuhan dan risiko. Divisi Manajemen Risiko bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Risiko dan Kepatuhan.

Struktur Organisasi Manajemen Risiko

Direktur Kepatuhan & Risiko

Pemimpin Divisi Manajemen


Risiko

Pengelolaan Risiko Pasar, Pengelolaan Integrasi Risiko


Pengelolaan Risiko Kredit
Operasional dan lainnya & Anti Fraud

Divisi Manajemen Risiko bersifat independen dari satuan 7. Fungsi oversight bertujuan untuk memastikan bahwa
kerja operasional (risk-taking unit) dan terhadap satuan risiko dan portofolio bank telah dikelola dengan baik
kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian internal. Hal antara lain melalui penetapan parameter risiko dan limit.
tersebut salah satunya dibuktikan dengan struktur organisasi 8. Mendukung Komite Kebijakan & Risiko untuk
manajemen risiko yang dibawahi langsung oleh Direktur menyiapkan usul-usul strategi dan kebijakan manajemen
Kepatuhan dan Risiko. Berikut adalah wewenang dan risiko Bank dan bersifat independen serta bebas dari
tanggung jawab Satuan Kerja Manajemen Risiko, antara lain : unsur kegiatan bisnis secara langsung.
1. Pemantauan pelaksanaan strategi manajemen risiko 9. Mendukung Komite Kebijakan & Risiko terhadap
yang telah disetujui Direksi. pelaksanaan manajemen risiko antara lain melalui
2. Pemantauan posisi risiko secara keseluruhan penerapan sistem pengendalian risiko yang terintegrasi
(composite), per risiko dan/atau per jenis aktivitas serta penetapan limit eksposur dan risiko.
fungsional serta melakukan stress testing. 10. Menyusun dan menyampaikan laporan profil/komposisi
3. Kaji ulang secara berkala terhadap proses risiko secara individu, laporan profil risiko terintegrasi,
manajemen risiko. Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko (TKB-RBBR)
4. Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru. dan Laporan Penyediaan Modal Minimum sesuai Profil
5. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja Risiko secara berkala kepada Direktur Utama atau
operasional (risk-taking unit) dan/atau kepada Komite Direktur Kepatuhan dan Risiko dan Komite Kebijakan
Kebijakan & Risiko sesuai dengan kewenangan & Risiko yang selanjutnya akan disampaikan ke regulator,
yang dimiliki. BNI dan Dewan Komisaris.
6. Mengevaluasi independensi dan efektifitas infrastruktur 11. Membuat dan melakukan pemantauan limit risiko untuk
pengelolaan risiko bank secara rutin. masing-masing unit bisnis.
12. M e l a k u k a n v a l i d a s i t e r h a d a p S t a n d a r d
Operating Procedure.

146 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Risk Appetite Statement

Pada tahun 2018, BNI Syariah menyusun Risk Appetite Risk Appetite dituangkan dalam sebuah dokumen Risk
Statement (RAS) sebagai salah satu bentuk pengendalian Appetite Statement yang ditandatangani oleh Board of
risiko terhadap risiko-risiko utama yang dihadapi oleh Management. Dokumen tersebut menjadi pedoman limit-
BNI Syariah, Risk Appetite adalah tingkat dan jenis risiko limit yang ada di BNI Syariah. Khusus untuk pemantauan
yang bersedia diambil oleh Bank dalam rangka mencapai Risk Appetite Statement, Satuan Kerja Manajemen Risiko,
sasaran bank. menyusun laporan bulanan yang berisi realisasi Risk Appetite
Statement pada bulan tersebut.
Risk Appetite ditentukan sejalan dengan proses perencanaan
bisnis dan strategi tahunan, untuk memastikan kesesuaian BNI Syariah memiliki 38 matriks RAS yang mencakup
antara strategi, pertumbuhan, rencana operasional, permodalan, rentabilitas, Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko
permodalan dan risiko. Penyusunan risk appetite melalui Likuiditas dan Risiko Operasional. Dimana range atas risk
proses yang panjang antara lain dengan inisiasi dari Satuan appetite tersebut di review satu tahun sekali atau terdapat
Kerja Manajemen Risiko dan dilakukan diskusi secara intensif perubahan bisnis, hal tersebut sejalan dengan POJK No.
dengan unit-unit yang berkaitan hingga disetujui oleh Board 65/POJK.03/2016 tanggal 23 Desember 2016 tentang
of Management. Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah khususnya penerapan manajemen
risiko pada pilar 2.

Proses Manajemen Risiko

Tujuan dari proses manajemen risiko yang baik adalah untuk mengelola risiko yang melekat pada aktivitas perusahaan
dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah yang berkelanjutan secara maksimal terhadap keseluruhan aktivitas. Proses
manajemen risiko digambarkan sebagai berikut:

Identifikasi

Sistem Pengukuran
Informasi MR

Pengendalian Pemantauan

1. Identifikasi Risiko Identifikasi risiko pun dapat dilakukan melalui penilaian


BNI Syariah melakukan identifikasi untuk menentukan profil risiko dengan mengacu kepada standar metodologi
jenis risiko material pada setiap aktivitas fungsional dan yang dipersyaratkan oleh regulator.
operasional yang memiliki eksposur risiko. Salah satu
aktivitas yang dilakukan bank dalam rangka melakukan Saat ini, risiko utama yang dikelola oleh BNI Syariah
identifikasi risiko adalah melalui menganalisa risiko pada sebanyak 10 (sepuluh) risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko
setiap produk dan aktivitas baru yang akan diterbitkan. Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 147
Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, Risiko 4. Pengendalian Risiko
Reputasi, Risiko Imbal Hasil dan Risiko Investasi. Pengendalian risiko bertujuan untuk mengurangi tingkat
2. Pengukuran Risiko risiko ke tingkat yang masih dapat dikelola. Selain itu,
BNI Syariah mengukur risiko secara berkala sehingga pengendalian risiko harus dilakukan secara preventif dan
dapat menilai kecukupan dan efektivitas penerapan mampu mendeteksi kelemahan maupun penyimpangan
manajemen risiko. Pengukuran risiko antara lain dapat serta menunjukan langkah-langkah koreksi yang
dilakukan melalui penentuan risk rating, risk scoring, diperlukan. Pengendalian risiko dilakukan secara berkala
stress testing dan penilaian profil risiko dengan untuk setiap jenis risiko yang dihadapi oleh BNI Syariah.
metodologi mengacu pada peraturan regulator,
peraturan internal dan praktik yang ada. Secara berkala, Salah satu strategi pengendalian risiko atau mitigasi
BNI Syariah melakukan kaji ulang atas metodologi yang yang dilakukan adalah dengan menentukan batasan/
digunakan dalam pengukuran risiko, serta kesesuaian limit risiko, yang merupakan mekanisme utama bagi
limit yang ditetapkan dengan risk appetite yang telah BNI Syariah dalam melakukan pengendalian atas setiap
ditentukan oleh BNI Syariah, perubahan lingkungan aktivitas pengambilan risiko.
bisnis dan kondisi pasar serta ketentuan regulator.
3. Pemantauan Risiko Limit ini akan dipantau secara berkala dan disesuaikan
Pemantauan risiko bertujuan untuk mengevaluasi dengan perubahan bisnis, kondisi perekonomian
eksposur risiko secara berkesinambungan dan maupun ketentuan regulator.
melakukan penyempuraan proses pelaporan apabila
terdapat perubahan. Disamping upaya antisipasi, BNI Syariah juga memiliki
rencana darurat (contingency plan) untuk memastikan
Hasil pemantauan risiko dapat digunakan sebagai kegiatan operasional tetap dapat berjalan dalam
salah satu bahan dalam pengambilan keputusan bisnis, kondisi terburuk.
menganalisa strategi pengelolaan risiko selanjutnya 5. Sistem Informasi Manajemen Risiko
serta tindakan pemulihan yang diperlukan. Proses Sistem Informasi Manajemen Risiko yang dimiliki oleh
pemantauan risiko di BNI Syariah didukung oleh BNI Syariah salah satunya melalui laporan-laporan
sistem pelaporam yang memadai. Sistem informasi terkait eksposur risiko hasil dari pemantauan risiko/
yang tersedia minimal mencakup laporan atau informasi BNI Syariah telah memiliki sistem informasi manajemen
hal-hal sebagai berikut : risiko antara lain dituangkan dalam laporan profil risiko,
a. Eksposure risiko secara menyeluruh yang mencakup laporan tingkat kesehatan bank berbasis risiko, laporan
per jenis risiko dan per jenis kegiatan penyediaan modal minimum sesuai profil risiko, laporan
b. Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur serta pemantauan Risk Appetite Statement, laporan beban
penetapan limit yang telah disetujui Risiko Operasional, laporan traffic light pembiayaan dan
c. Realisasi pelaksanaan manajemen risiko laporan-laporan lainnya. Dimana laporan-laporan tersebut
dibandingkan dengan tujuan dan t arget dapat dijadikan salah satu sumber untuk pengambilan
yang ditetapkan. keputusan bisnis.

Budaya Risiko

Untuk penerapan manajemen risiko yang efektif dan 4. Memegang teguh prinsip rahasia perusahaan dan
efisien diperlukan budaya risiko agar nilai-nilai dan persepsi rahasia jabatan
manajemen dan pegawai terhadap risiko sama dan sekaligus 5. Mengembangkan budaya kepatuhan dan budaya anti
menjadi perekat yang dapat mempersatukan seluruh sumber fraud
daya manusia untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan. 6. Menjalankan aktivitas dan kegiatan usaha berlandaskan
Dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan budaya risiko pada visi dan misi BNI Syariah serta mengacu pada
manajemen dan pegawai BNI Syariah wajib: rencana usaha (business plan) yang telah ditetapkan.
1. Memelihara kredibilitas perusahaan melalui praktik 7. Mengacu pada risiko BNI Syariah sesuai ketentuan
bisnis yang sehat, menjunjung tinggi kepercayaan yang yang berlaku, guna mendukung terciptanya kinerja
diberikan nasabah, pemegang saham serta masyarakat. perusahaan yang optimal sehingga terbentuknya
2. Bekerja berdasarkan prinsip syariah dan prinsip kehati- reputasi perusahaan yang baik.
hatian (prudent) dan 8. Menjunjung tinggi keterbukaan yang bertanggung jawab
3. Berperilaku sesuai dengan budaya perusahaan dan sesuai dengan praktek GCG
sesuai dengan Kode Etik Insan BNI Syariah. 9. Peka terhadap lingkungan dan tanggap terhadap
kebutuhan seluruh stakeholder.

148 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Budaya sadar risiko juga didasari atas filosofi tiga adanya pengawasan yang tepat dari Manajemen atas risiko
garis pertahanan (three lines of defense) yang yang perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi menetapkan
menghubungkan seluruh aktivitas pengelolaan risiko yang risk appetite dan tingkat toleransi risiko agar konsisten dan
mulai dibentuk sejak dari proses identifikasi, penilaian, sejalan dengan seluruh tujuan bisnis Bank dan profil risiko
pengendalian dan pelaporan kepada Direksi dan Dewan yang diharapkan.
Komisaris. Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab
mengembangkan budaya organisasi yang sadar terhadap Penerapan budaya risiko ini telah dilaksanakan dan
risiko dan menumbuhkan komitmen dalam mengelola risiko diimplementasikan oleh pihak manajemen dan seluruh
operasional sesuai dengan strategi bisnis Bank. Secara pegawai BNI Syariah agar terciptanya penerapan manajemen
keseluruhan Direksi bertanggung jawab untuk memastikan risiko yang efektif dan efisien.

Three Lines of Defense

BNI Syariah menerapkan proses manajemen risiko yang dan Direksi bertanggung jawab mengembangkan budaya
melibatkan seluruh jajaran dalam organisasi mulai dari organisasi yang sadar risiko dan menumbuhkan komitmen
Direksi hingga seluruh karyawan di Bank. Dewan Komisaris dalam mengelola risiko sesuai dengan strategi bisnis Bank.

Melalui filosofi Three Lines of Defense risiko dikelola mulai dari titik aktivitas pengambilan risiko. Hal ini untuk memastikan
tanggung jawab atas risiko yang jelas di seluruh unit organisasi dan manajemen risiko sebagai enabler unit bisnis. Dalam
pelaksanaannya, BNI Syariah memiliki Tiga Lini Pertahanan (Three Lines of Defense), yaitu:

Line Management:
1 Risk Taking Unit
(Unit Bisnis & Operasional)

2 Satuan Kerja Manajemen Risiko,


Satuan Kerja Kepatuhan

3 Satuan Kerja Audit Internal

First Line Defense menghadapi risiko dalam aktivitas harian, Third Line Defense bersifat independen dalam
maka unit-unit tersebut di haruskan untuk mengelola risiko memastikan Kerangka Kerja Manajemen Risiko dijalankan
serta memastikan pemenuhan regulasi, standar, kebijakan serta pengelolaan risiko dilakukan secara efektif dengan
dan prosedur. Fungsi mereka akan mencakup identifikasi, melaporkan secara berkala kepada Direksi.
mengukur, memonitor, mengendalikan dan melaporkan
risiko serta mengambil langkah yang dibutuhkan untuk
memitigasi risiko.

Second Line Difense menetapkan standar dan kebijakan


untuk mengelola risiko.w Risk Management bertanggung
jawab untuk mengembangkan dan memelihara kebijakan
dan penerapannya kepada Manajemen.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 149
Pengembangan Sumber Daya Insani di Bidang Manajemen Risiko

Peranan penting dalam mengelola risiko adalah Beberapa metode yang telah ditempuh BNI Syariah untuk
meningkatkan kompetensi pegawainya. Salah satu kunci meningkatkan risk awareness adalah dengan melakukan
sukses pelaksanaan fungsi manajemen risiko adalah risk workshop dan pelatihan-pelatihan manajemen risiko dari
awareness. BNI Syariah senantiasa melakukan sosialisasi level analis hingga top manajemen, secara in house maupun
manajemen risiko untuk menciptakan kesadaran (risk bekerjasama dengan penyedia jasa lain.
awareness) kepada seluruh unit kerja dan karyawan.

Demi terciptanya sumber daya manusia yang memadai dan untuk memenuhi ketentuan regulator, BNI Syariah
mengikutsertakan pegawai untuk mengikuti ujian sertifikasi manajemen risiko. Sertifikasi manajemen risiko adalah proses
pengujian kompetensi di bidang manajemen risiko. Kewajiban sertifikasi manajemen risiko bagi pegawai BNI Syariah
masih mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia untuk aset di atas Rp10 triliun.

LEVEL Jumlah Pegawai yang Wajib Memiliki SMR Jumlah Pegawai yang Telah Memiliki SMR %

Level 1 924 729 79%

Level 2 360 386 107%

Level 3 139 164 118%

Level 4 25 20 80%

Level 5 6 15 250%

TOTAL 1454 1314 90,37%

Jumlah pegawai yang wajib mengikuti Sertifikasi Manajemen pencapaian Sertifikasi Manajemen Risiko sebagai salah
Risiko (SMR) sampai dengan 31 Desember 2017 sebanyak satu bentuk Budaya Risiko di BNI Syariah.
1454 pegawai. BNI Syariah terus mengembangkan

Program Pengembangan Kompetensi SKMR

Selain itu, untuk meningkatkan awareness pegawai dengan cara memberikan pemahaman melalui pelatihan-
khususnya pegawai baru di lingkungan Satuan Kerja pelatihan yang diadakan dan bekerjasama dengan Divisi
Manajemen Riisko, BNI Syariah menumbuhkan budaya risiko Sumber Daya Manusia.

Pelaksanaan Implementasi Bassel II dan Bassel III

Dalam rangka memperkuat fungsi manajemen risiko, BNI Sedangkan untuk metode pengukuran ATMR melalui
Syariah telah mengimplementasikan Bassel II melalui 3 pendekatan Foundation IRB dan Advanced IRB Foundation
pilar. Dalam mengimplementasikan Bassel II, BNI Syariah untuk risiko kredit, masih dalam tahap persiapan untuk
telah menggunakan metode Standarized approach untuk mendukung penerapan metode ini dalam jangka panjang
menghitung nilai aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) melalui pengumpulan data. Untuk risiko pasar, BNI Syariah
Kredit, metode Standarized approach untuk menghitung nilai telah menerapkan metode Internal Value at Risk dalam
aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) Pasar dan metode laporan internal BNI Syariah kepada manajemen untuk
Basic Indicator Approach (BIA) untuk risiko operasional. Hal kepentingan monitoring risiko pasar secara harian dan
ini sejalan dengan ketentuan yang disusun oleh Otoritas Jasa bulanan. Sedangkan untuk risiko operasional, Standarized
Keuangan melalui SE OJK No. 34/SEOJK.03/2015 tanggal Approach dan Advanced Measurement Approach masih
28 September 2016, SEOJK No. 35/SEOJK.03/2015 tanggal dalam tahap pengembangan dan pengumpulan database.
21 Desember 2015 dan SEOJK No. 13/SEOJK.03/2015
tanggal 27 April 2015.

150 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
BNI Syariah telah mengimplementasikan Pillar 2 Bassel II, Sejalan dengan inisiatif Basel III oleh OJK (Otoritas Jasa
salah satunya melalui Implementasi Penilaian Profil Risiko Keuangan) atas persyaratan permodalan dan pengelolaan
Bank, Implementasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank likuiditas, saat ini BNI Syariah telah menyusun pelaporan
Berbasis Risiko (TKB-RBBR) dan Implementasi Penilaian LCR (Liquidity Coverage Ratio) sebagai salah satu laporan
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Sesuai Profil Risiko. konsolidasi dengan BNI dalam rangka pemenuhan
Sedangkan pillar 3 Bassel II diimplementasikan salah satunya persyaratan regulator dan digunakan sebagai indikator risiko
melalui implementasi pengungkapan manajemen risiko likuiditas Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
melalui Annual Report.

Rencana Pengembangan Manajemen Risiko

Dalam rangka meningkatkan kualitas implementasi kualitas penerapan manajemen risiko. Pada tahun 2018,
manajemen risiko, BNI Syariah berupaya antara lain untuk pengembangan budaya risiko dan budaya anti fraud untuk
memperkuat Sistem Informasi Manajemen Risiko meliputi seluruh level organisasi di BNI Syariah melalui program-
pengembangan-pengembangan pada sistem informasi yang program tertentu yang dapat mengembangkan budaya
telah dimiliki BNI Syariah khususnya pengembangan pada risiko oleh pegawai.
aplikasi penyusunan profil risiko untuk risiko inheren dan

Profil Risiko

Penilaian profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko risiko komposit per risiko. Selanjutnya risiko komposit per
inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam risiko diberikan pembobotan kembali untuk selanjutnya
aktivitas operasional Bank. Dimana risiko inheren merupakan menghasilkan risiko komposit BNI Syariah.
penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis
Bank baik yang dapat dikuantifikasikan maupun tidak, Penilaian profil risiko menjadi sesuatu hal yang penting,
yang berpotensi mempengaruhi posisi keuangan Bank, mengingat penilaian profil risiko berpengaruh terhadap
sedangkan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko peringkat tingkat kesehatan bank berbasis risiko (TKB RBBR)
mencerminkan penilaian terhadap kecukupan sistem dan penyediaan modal minimum sesuai profil risiko.
pengendalian risiko yang mencakup seluruh pilar penerapan Semakin tinggi penilaian profil risiko, maka semakin tinggi
manajemen risiko bank sesuai prinsip-prinsip. pula peringkat tingkat kesehatan Bank berbasis risiko dan
Gabungan antara penilaian risiko inheren dan kualitas semakin tinggi pula modal minimum yang harus disediakan
penerapan manajemen risiko tersebut menghasilkan oleh BNI Syariah.

BNI Syariah telah melakukan penilaian profil risiko secara triwulanan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan
(OJK), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk secara konsolidasi dan Dewan Komisaris. Berdasarkan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No.8/POJK.03/2014 tanggal 11 Juni 2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah, BNI Syariah menghitung dan melaporkan 10 jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko reputasi, risiko kepatuhan, risiko imbal hasil dan risiko investasi.

Hasil penilaian Profil Risiko BNI Syariah per Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Peringkat Kualitas Penerapan
Profil Risiko Peringkat Risiko Inheren Peringkat Risiko Komposit
Manajemen Risiko
Risiko Kredit Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Pasar Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Likuiditas Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Operasional Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Hukum Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Stratejik Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Kepatuhan Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Reputasi Low Satisfactory 1 (Low)

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 151
Peringkat Kualitas Penerapan
Profil Risiko Peringkat Risiko Inheren Peringkat Risiko Komposit
Manajemen Risiko
Risiko Imbal Hasil Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Investasi Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Peringkat Komposit Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate

Jenis Risiko terintegrasi yang dikelola oleh BNI Syariah

BNI Syariah mengelola 9 dari 10 risiko yang wajib dikelola 6. Risiko Reputasi
oleh Konglomerasi Keuangan yaitu sebagai berikut: Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat
1. Risiko Kredit kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder)
Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan nasabah yang bersumber dari persepsi negatif baik terhadap
dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban LJK dalam Konglomerasi Keuangan maupun terhadap
kepada Konglomerasi Keuangan. Dalam hal ini, Risiko Konglomerasi Keuangan maupun terhadap Konglomerasi
Kredit yang dikelola oleh BNI Syariah mencakup pula Keuangan secara keseluruhan.
Risiko Investasi. 7. Risiko Stratejik
2. Risiko Pasar Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam
Risiko Pasar adalah risiko akibat adanya pergerakan pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan
variable pasar (adverse movement) dari portofolio yang stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi
dimiliki konglomerasi keuangan. Dalam hal ini, Risiko perubahan lingkungan bisnis.
Pasar yang dikelola oleh BNI Syariah mencakup pula 8. Risiko Kepatuhan
Risiko Imbal Hasil. Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak
3. Risiko Likuiditas mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, serta
Konglomerasi Keuangan untuk memenuhi kewajiban prinsip syariah.
yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ 9. Risiko Transaksi Intra-Grup
atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, Risiko Transaksi Intra-Grup adalah risiko akibat
tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan ketergantungan suatu entitas baik secara langsung
konglomerasi keuangan tersebut. maupun tidak langsung terhadap entitas lainnya dalam
4. Risiko Operasional satu Konglomerasi Keuangan dalam rangka pemenuhan
Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan kewajiban tertulis maupun perjanjian tidak tertulis
dan/atau tidak berfungsinya proses interal, kesalahan yang diikuti perpindahan dana dan/atau tidak diikuti
manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadian- perpindahan dana.
kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional
Konglomerasi Keuangan. BNI Syariah tidak memiliki lini bisnis asuransi, sehingga BNI
5. Risiko Hukum Syariah tidak mengelola Risiko Asuransi.
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/
atau kelemahan aspek yuridis.

152 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Laporan Profil Risiko Terintegrasi

Laporan Profil Risiko Terintegrasi BNI Syariah terdiri dari 9 risiko yang disampaikan setiap semester kepada BNI Sebagai
entitas utama. Selama tahun 2018, BNI Syariah telah 2 kali menyampaikan laporan profil risiko terintegrasi yaitu periode
Juni 2018 dan periode Desember 2018, dengan predikat sebagai berikut:

31 Desember 2018
Profil Risiko Peringkat Kualitas Penerapan
Peringkat Risiko Inheren Peringkat Risiko
Manajemen Risiko
Risiko Kredit Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Pasar Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Likuiditas Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Operasional Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Hukum Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Stratejik Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Kepatuhan Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Reputasi Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Transaksi Intragrup Low Strong 1 (Low)
Peringkat Komposit Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 153
SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Mengacu pada SE OJK No.35/SEOJK.03/2017 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian


Intern Bagi Bank Umum, Sistem Pengendalian Intern merupakan suatu mekanisme pengawasan
yang ditetapkan oleh manajemen Bank dengan persetujuan komisaris secara berkesinambungan
(on going basis) dengan tujuan untuk menjaga dan mengamankan harta kekayaan Bank, menjamin
tersedianya laporan yang lebih akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku,
mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud, dan
pelanggaran aspek kehatihatian, serta meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan
efisiensi biaya.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan PBI No. 11/25/ PBI/2009 tanggal
1 Juli 2009 (Perubahan atas PBI No.5/8/ PBI/2003) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi
Bank Umum, Bank Indonesia juga menerbitkan ketentuan dalam SE No.5/22/DPNP tanggal 29
Desember 2003 perihal Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum yang
mewajibkan setiap Bank umum menyusun Pedoman Sistem Pengendalian Intern yang sekurang-
kurangnya mencakup 5 (lima) elemen pokok, yaitu:
1. Pengawasan oleh Manajemen dan kultur pengendalian
2. Indentifikasi dan penilaian risiko
3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi
4. Sistem Akuntansi, informasi, dan komunikasi
5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan/kelemahan.

154 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Penerapan Sistem Pengendalian Intern BNI Syariah

Secara umum, sistem pengendalian internal di BNI Syariah, digambarkan sebagai berikut:

WBS

DPS

Komite Audit

Unit Anti
Traffic Light SKK
Fraud

SKAI
Line Petugas
Management Kontrol

Weekly Monthly Quarterly Yearly Surprise


Daily Control
Control Control Control Control Control

SOP

Mengacu pada kerangka tersebut, implementasi dari sistem pengendalian internal BNI Syariah adalah:
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Pelaksanaan pengawasan yang melekat dan berjenjang di setiap proses bisnis.
3. Penerapan four eyes principle atau komite dalam proses keputusan pembiayaan.
4. Implementasi Whistleblowing System (WBS) dan komunikasi aktif di setiap level manajemen.
5. Pemantauan terhadap tindak lanjut hasil audit internal dan eksternal yang dilaporkan secara periodik.

Sistem pengendalian internal BNI Syariah menjalankan upaya-upaya mitigasi risiko kegiatan usaha bank dalam rangka
menghadapi kompleksitas kegiatan usaha bank yang semakin meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi informasi,
globalisasi, dan integrasi pasar keuangan yang memberikan dampak yang sangat besar terhadap eksposur risiko yang
dihadapi oleh bank. Upaya pengendalian internal yang dilakukan bersifat preventif (ex-ante) maupun kuratif (ex-post) agar
mampu mendeteksi kelemahan dan penyimpangan yang terjadi secara tepat waktu. Pengendalian internal yang bersifat
preventif dilakukan dengan mematuhi berbagai kaidah perbankan yang berlaku untuk mengurangi atau memperkecil risiko
kegiatan usaha bank. Lembaga yang terkait serta dengan pengendalian yang bersifat preventif adalah Unit Bisnis sebagai
risk owner dan Lini Manajemen, Satuan Kerja Kepatuhan (CD), serta Divisi Audit Internal dan unit pendukung lainnya.
Pengendalian internal yang bersifat kuratif menjadi tanggung jawab Divisi Audit Internal yang membawahi Auditor Internal
dan Internal Controller di Kantor Cabang, bersama unit bisnis dan operasional.

Dalam menetapkan kedudukan, wewenang, tanggung jawab, profesionalisme, organisasi dan ruang lingkup tugas Divisi
Audit Internal, Bank berpedoman kepada ketentuan Bank Indonesia tentang Direktur Kepatuhan dan Standar Pelaksanaan
Fungsi Audit Intern (SPFAIB) serta ketentuan terkait lainnya. Sistem pengendalian intern dimaksud wajib memastikan:
1. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan atau ketentuan intern Bank;

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 155
2. Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang yang menyeluruh secara efektif, BNI Syariah mengacu
lengkap, akurat, tepat guna, dan tepat waktu; pada ketentuan Bank Indonesia dan praktik terbaik di
3. Efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional; dan industri perbankan khususnya perbankan syariah. Secara
4. Efektivitas budaya risiko (risk culture) pada organisasi garis besar, sistem ini juga mengacu pada kerangka
Bank secara menyeluruh, dasar acuan References internasional yang diterbitkan Committee of Sponsoring
Dalam rangka menerapkan sistem pengendalian internal Organizations (COSO) of the Treadway Commission.

kesesuaian Dengan Kerangka COSO

Dalam rangka menerapkan sistem pengendalian internal yang menyeluruh secara efektif, BNI Syariah mengacu pada
ketentuan Bank Indonesia dan praktik terbaik di industri perbankan khususnya perbankan syariah. Secara garis besar,
sistem ini juga mengacu pada kerangka internasional yang diterbitkan Committee of Sponsoring Organizations (COSO)
of the Treadway Commission. Mengacu pada kerangka tersebut, implementasi dari sistem pengendalian internal BNI
Syariah adalah:
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Pelaksanaan pengawasan yang melekat dan berjenjang di setiap proses bisnis.
3. Penerapan four eyes principle atau komite dalam proses keputusan pembiayaan.
4. Implementasi Whistleblowing System (WBS) dan komunikasi aktif di setiap level manajemen.
5. Pemantauan terhadap tindak lanjut hasil audit internal dan eksternal yang dilaporkan secara periodik.

Evaluasi Terhadap Efektivitas Pengendalian internal

Berdasarkan hasil audit/review terhadap kegiatan operasional BNI Syariah dan audit lainnya, disimpulkan bahwa pengendalian
internal BNI Syariah secara umum sudah memadai, efektif dan efisien. Beberapa perbaikan telah dilakukan untuk mengatasi
kelemahan seperti yang telah dijabarkan dalam laporan hasil audit yang dilaksanakan oleh Divisi Audit Internal selama
tahun 2017.

Evaluasi terhadap efektivitas Pengendalian internal Manajemen bertanggung jawab atas terselenggaranya Sistem
Pengendalian Intern yang handal dan efektif dan berkewajiban untuk meningkatkan budaya risiko (risk culture) yang efektif
serta wajib memastikan bahwa hal tersebut telah melekat di setiap jenjang organisasi. Internal Audit bertanggung jawab
mengevaluasi dan berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas Sistem Pengendalian Intern secara berkesinambungan
berkaitan dengan pelaksanaan operasional Bank dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan Bank.

Internal Audit melakukan review dan pemeriksaan secara periodik terhadap seluruh aktivitas di Unit Kerja. Hasil evaluasi
disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti dan dimonitor pelaksanaannya untuk memastikan Sistem Pengendalian
Intern berjalan secara efektif. Dalam rangka memperkuat Sistem Pengendalian Intern, khususnya untuk mengendalikan
fraud, BNI Syariah menerapkan strategi anti fraud yang komprehensif dan integralistik sebagai bagian dari kebijakan strategis.

156 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 157
FUNGSI KEPATUHAN

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat pencegahan
(preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang
dilakukan BNI Syariah telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia
dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, termasuk prinsip syariah, serta memastikan
kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh BNI Syariah kepada Bank Indonesia dan/
atau Otoritas Pengawas lain yang berwenang. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 46/POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, telah dibentuk
Divisi Kepatuhan PT Bank BNI Syariah yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang
membawahi fungsi kepatuhan dalam hal ini Direktur Kepatuhan dan Risiko. Direktur Kepatuhan
dan Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank;
2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan
oleh Direksi;
3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan
dan pedoman internal Bank;
4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha
yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah;
5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi
Bank tidak menyimpang dari ketentuan regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku;
7. Melakukan pelaporan kepada regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan setiap semester
dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama;
8. Melakukan pelaporan kepatuhan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan
Komisaris minimal setiap triwulan; serta
9. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.

Divisi Kepatuhan

Divisi Kepatuhan merupakan unit kerja independen yang bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Kepatuhan dan Risiko serta membantu pelaksanaan tugas dari Direktur Kepatuhan dan
Risiko dalam menjalankan fungsi kepatuhan di BNI Syariah.

Independensi Jajaran Kepatuhan

Penerapan Fungsi Kepatuhan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 46/
POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Fungsi Kepatuhan di BNI
Syariah dilakukan oleh Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan dan Divisi Kepatuhan.
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan maupun Pemimpin Divisi Kepatuhan telah
memenuhi persyaratan independensi serta kriteria sebagaimana ditetapkan oleh Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.

158 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Pedoman Kerja Kepatuhan

Dalam melaksanakan tugasnya, Divisi Kepatuhan telah serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, termasuk
dilengkapi dengan pedoman kerja yang disebut dengan Prinsip Syariah, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap
Compliance Charter yang berlaku dan disahkan sejak tanggal komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa
16 September 2015. Compliance Charter adalah dokumen Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
tertulis yang memuat pedoman prinsip dalam mekanisme Kebijakan dasar Compliance Charter meliputi :
dan pengelolaan risiko dan fungsi kepatuhan di BNI Syariah 1. Fungsi Kepatuhan.
yang berlaku untuk Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen 2. Pembentukan Divisi Kepatuhan.
dan staf BNI Syariah pada segenap divisi/satuan/unit dan 3. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi,
seluruh kantor cabang BNI Syariah. Compliance Charter Direktur Risiko & Kepatuhan, Divisi Kepatuhan serta
merupakan dasar dari Divisi Kepatuhan dalam menjalankan Manajemen dan Pegawai BNI Syariah.
fungsi kepatuhan di BNI Syariah. Tujuan dari dibuatnya 4. Independensi dan Pelaksanaan Tugas Divisi Kepatuhan .
Compliance Charter adalah untuk mematuhi kode etik dan 5. Hubungan Divisi Kepatuhan dengan unit dan
profesionalisme dalam menjalankan kegiatan usaha serta instansi terkait.
mematuhi sepenuhnya peraturan Otoritas Jasa Keuangan

Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Kepatuhan

Fungsi Kepatuhan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa sesuai dengan ketentuan regulator (Otoritas Jasa
Keuangan No. 46/POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Keuangan) dan Peraturan Perundang-undangan yang
Kepatuhan Bank Umum, memiliki tugas dan tanggung jawab berlaku, termasuk Prinsip Syariah;
sebagai berikut: 5. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa
1. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta
terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan
usaha Bank pada setiap jenjang organisasi; regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan Peraturan
2. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan Perundang-undangan yang berlaku;
pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan 6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau
mengacu pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan keputusan yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang
mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank dari ketentuan regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan
Umum Syariah; Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
3. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, 7. Melakukan tugas pelaporan kepatuhan kepada Direktur
dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun Utama melalui Direktur yang membawahkan fungsi
prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan Peraturan kepatuhan dengan tembusan kepada Dewan Komisaris;
Perundang-undangan yang berlaku; dan
4. Melakukan review dan/atau merekomendasikan 8. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, Fungsi Kepatuhan.
sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar

Penerapan Fungsi Kepatuhan

Berdasarkan POJK POJK No. 46/POJK.03/2017 Tentang Prinsip Syariah bagi bank umum syariah dan unit usaha
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Fungsi syariah; dan
Kepatuhan Bank meliputi: 4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang
1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/
semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank; atau otoritas pengawas lain yang berwenang
2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank;
3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan Dalam menerapkan Fungsi Kepatuhan Divisi Kepatuhan
prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank melakukan serangkaian tindakan atau langkah-langkah
telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang bersifat preventif (ex-ante) untuk memastikan bahwa
dan ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan
usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 159
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan ketentuan peraturan dana yang diputus kewenangannya oleh Direksi,
perundang-undangan, termasuk Prinsip Syariah bagi bank pembukaan jaringan kantor dan perijinan produk.
umum syariah dan unit usaha syariah, serta memastikan d. Melakukan sosialisasi ketentuan baru kepada
kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank segenap divisi/unit/satuan/cabang BNI Syariah, baik
kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan maupun
lain yang berwenang. Peraturan Perundang-undangan dari otoritas
pengawas lain yang berwenang dengan tindak
Aktivitas yang dilakukan Divisi Kepatuhan dalam rangka lanjut berupa pengkinian kebijakan dan prosedur
menerapkan Fungsi Kepatuhan Bank antara lain: yang terkait.
1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada e. Bekerja sama dengan Satuan Kerja Tata Kelola
semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank. Kebijakan BNI Syariah untuk memonitor dan
Seluruh pegawai BNI Syariah bertanggung jawab memastikan ketersediaan, kecukupan dan
mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan. Dalam pengkinian ketentuan internal yang menjadi acuan
rangka meningkatkan Budaya Kepatuhan, pada tahun pada masing-masing unit Organisasi.
2018 Divisi Kepatuhan BNI Syariah telah menjalankan f. Pemantauan Risiko Kepatuhan melalui Laporan
beberapa aktivitas, antara lain: Profil Risiko yang disampaikan secara triwulanan
a. Menyelenggarakan pelatihan pelaksanaan Fungsi melalui Divisi Manajemen Risiko untuk kemudian
Kepatuhan dan Program Penguatan Budaya dilaporkan kepada otoritas pengawas yang terkait.
Kepatuhan melalui pelaksanaan Compliance
Awareness, Site Visit ke Kantor Cabang, 3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan
Conference Call dan Compliance Index (CIX) yang prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank
bertujuan untuk memperkuat Budaya Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
di BNI Syariah. dan ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk
b. Melakukan sosialisasi ketentuan Peraturan Prinsip Syariah.
Perundang-undangan dan fatwa Dewan Syariah
Nasional yang terkait dengan aktivitas operasional Selama Tahun 2018, Divisi Kepatuhan BNI Syariah
Bank BNI Syariah secara langsung maupun tidak melakukan langkah-langkah preventif dalam rangka
langsung kepada segenap divisi/satuan/unit yang memastikan kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur
terkait maupun kepada seluruh kantor cabang serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh BNI Syariah
BNI Syariah. telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
dan Ketentuan peraturan perundang-undangan,
2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi termasuk Prinsip Syariah.
Risiko kepatuhan muncul ketika bank tidak mematuhi Lagkah preventif yang dilakuan Divisi Kepatuhan dalam
atau tidak melaksanakan peraturan Otoritas Jasa rangkapenerapan Fungsi Kepatuhan antara lain:
Keuangan, maupun Peraturan Perundang-undangan a. Melakukan Compliance Review terhadap
lainnya yang berlaku serta prinsip syariah. Untuk rencana Pembiayaan, Pengadaan Barang dan
mencegah timbulnya ketidakpatuhan tersebut. Pada Jasa, Pembukaan/Pemindahan Jaringan Kantor,
tahun 2018, Divisi Kepatuhan BNI Syariah telah Penempatan Dana (Financing Line), dan Perizinan
melakukan serangkaian program/kegiatan mitigasi Produk dan/atau Aktivitas Baru;
dalam bentuk kegiatan antara lain mencakup: b. Memberikan opini serta melakukan validasi terhadap
a. Melakukan pemantauan secara bulanan terhadap rancangan Ketentuan Internal BNI Syariah;
risiko kepatuhan yang melekat pada bank terkait c. Melakukan Kajian Kepatuhan;
aspek pembiayaan, aspek likuiditas, dan aspek d. Memberikan Opini Kepatuhan Syariah.
operasional lainnya dengan memperhatikan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan 4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang
yang berlaku. dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/
b. Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
dengan menjaga akurasi dan ketepatan waktu Divisi Kepatuhan melakukan pemantauan guna
pelaporan yang terkait kepada pihak otoritas memastikan kepatuhan BNI Syariah terhadap
pengawas maupun pihak lain yang berkepentingan pemenuhan komitmen kepada pihak otoritas pengawas
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. yang berwenang.
c. Mengkaji dan menganalisa proses pemberian
pembiayaan yang diputus melalui komite Direksi,
pengadaan barang dan jasa dan penempatan

160 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Berikut adalah tabel informasi realisasi penerapan Fungsi Kepatuhan yang telah dilakukan oleh Divisi Kepatuhan selama
tahun 2018.

TabeL 1
Aktivitas / Program Kepatuhan
No Aktivitas/Program Kepatuhan Tahun 2018
1 Pelatihan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan 45 Pelatihan
2 Validasi Ketentuan Internal 207 SOP
3 Opini Kepatuhan 33 Opini
4 Pesan Kepatuhan/Compliance Awareness 12 pesan
5 Sosialisasi Peraturan Eksternal 46 peraturan
6 Program Penguatan Budaya Kepatuhan : 11 kali
Compliance Awareness 21 kali
Site Visit 12 kali
Conference Call 2 kali
Compliance Index (CIX)
7 Compliance Review terhadap Pemberian Pembiayaan yang diputus oleh Komite 71 CUK
Direksi
8 Compliance Review terhadap penempatan dana (Financing Line) 27 CUK
9 Compliance Review terhadap pengadaan barang & jasa yang diputus 37 CUK
kewenangannya melalui Komite Direksi
10 Compliance Review terhadap pembukaan/pemindahan jaringan kantor 49 CUK
11 Compliance Review terhadap Produk dan Aktivitas Bank 9 CUK
12 Opini Kepatuhan Syariah 56 Opini

Tabel 2
Profil Risiko Kepatuhan
Periode Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Nilai Risiko 1,18 1,18 1,08 1,28
Keterangan Low Low Low Low

Tabel 3
Pemenuhan Komitmen BNI Syariah Kepada Otoritas Jasa Keuangan Untuk Posisi Bulan Desember 2018
Jumlah Pending % Penyelesaian
Jumlah Komitmen Yang
Keterangan Jumlah Temuan
Penyelesaian Sudah JT Belum JT Telah Jatuh
Tempo

a b c d e=b/(a-d)
a OJK 2018 (sampling Bandung) 12 12 0 0 100,00%
b OJK 2018 (sampling Palu) 22 22 0 0 100,00%
d. OJK 2018 (GCG) 20 20 0 0 100,00%
e OJK 2018 (Market Conduct) 11 11 0 0 100,00%
f OJK Umum 2018 235 231 4 0 98,30%
Rata-rata (%) penyelesaian 300 296 4 0 98,67%

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 161
Mitigasi Risiko kepatuhan

Risiko kepatuhan muncul ketika bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan oleh
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencegah timbulnya potensi risiko kepatuhan, Divisi Kepatuhan BNI
Syariah telah melakukan serangkaian program/kegiatan yang ditujukan untuk memitigasi timbulnya ketidakpatuhan dalam
bentuk kegiatan antara lain melakukan pemantauan secara bulanan terhadap risiko kepatuhan yang melekat (inherent
risk) pada bank yaitu terkait :

Aspek Pembiayaan

1. Kualitas Aktiva Produktif yang terdapat pada kategori Non Performing Financing (NPF) berdasarkan ketentuan yang
berlaku diharuskan di bawah 5% (lima persen) agar tidak termasuk dalam kategori Bank dalam pengawasan intensif
(Berdasarkan Peraturan OJK No. 15/POJK.03/2017 tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank
Umum).

NPF BNIS
Nilai SPF

6.00%

5.00%

4.00%

3.00%

2.00%

1.00%

0.00%
Dec-17 Des-16 Des-17 Nov-18 Apri-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
NPF BNIS 1.50% 1.62% 1.73% 1.67% 1.72% 1.72% 1.76% 1.79% 1.84% 1.86% 1.95% 1.75% 1.55%

Berdasarkan data NPF di atas, selama tahun 2018 BNI Syariah selalu menjaga kualitas pembiayaan yang bermasalah di
bawah 5% (lima persen).
1. Penyisihan Pembentukan Kualitas Aktiva Produktif (PPAP) memenuhi ketentuan minimum 100% (seratus persen)
(Berdasarkan Peraturan OJK No.16/POJK.03/2014 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah).
2. Batas Maksimum Pemberian Kredit kepada pihak terkait di bawah 10% (sepuluh persen) dan kepada pihak tidak
terkait (individu) di bawah 20% (dua puluh persen) serta pihak tidak terkait (Group) 25% (Berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No.8/13/PBI/2006 tentang Perubahan Peraturan Bank Indonesia No.7/3/PBI/2005 tentang BMPK untuk Bank
Umum). Selama periode tahun 2018 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan BMPK.

162 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Aspek Likuiditas

1. Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) BNI Syariah telah memenuhi ketentuan minimum 9% (sembilan
persen) sampai dengan kurang dari 10% di mana bank memiliki profil risiko pada peringkat 2 (Berdasarkan POJK
No.21/POJK.03/2014 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah).

KPMM BNIS

21.00%
20.00%
19.00%
18.00%
17.00%
16.00%
15.00%
14.00%
13.00%
12.00%
11.00%
10.00%
9.00%
8.00%
Dec-17 Des-16 Des-17 Nov-18 Apri-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
CAR BNIS 19.84% 20.33% 19.61% 19.42% 19.58% 18.88% 19.24% 18.71% 18.62% 19.22% 18.86% 18.73% 19.15%

2. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah minimum 5% (lima persen) dan Valas minimum 1% (satu persen)
(Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.15/16/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta
Asing bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah). Sedangkan ketentuan minimum untuk FDR adalah 80%
(delapan puluh persen).

GWM RUPIAH BNIS

7.50%

7.00%

6.50%

6.00%
GWM
5.50%

5.00%

4.50%

4.00%
Nov-17 Des-17 Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18
GWM BNIS 5.10% 7.21% 7.05% 7.05% 7.08% 7.12% 7.19% 7.11% 7.05% 5.06% 5.05% 5.05% 5.08%

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 163
GWM VALAS BNIS

2.50%

2.00%

1.50%

GWM

1.00%

0.50%

0.00%
GWM Dec-17 Des-16 Des-17 Nov-18 Apri-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
VALAS BNIS 1.45% 1.42% 1.36% 1.25% 1.37% 1.38% 1.93% 1.47% 1.49% 1.45% 1.45% 1.44% 1.64%

FDR BNIS
82.00%

80.00%

78.00%

76.00%

74.00%

72.00%

70.00%
Dec-17 Des-16 Des-17 Nov-18 Apri-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
FDR BNIS 80.13% 76.62% 74.08% 71.98% 71.39% 74.26% 77.42% 79.34% 80.14% 80.03% 79.62% 79.71% 79.61%

164 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Aspek Pasar

Posisi Devisa Netto (PDN) sesuai ketentuan yang berlaku maksimum tertinggi net open position 20% (dua puluh persen).
(Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/10/PBI/2010 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia
Nomor 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Netto Bank Umum).

PDN BNIS

25.00%

20.00%

15.00%

10.00%

05.00%

00.00%
Dec-17 Des-16 Des-17 Nov-18 Apri-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
PDN BNIS 2.28% 1.02% 2.17% 1.80% 1.38% 0.95% 1.11% 1.20% 0.64% 0.80% 1.10% 0.95% 0.78%

Aspek Lainnya

1. Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan dengan menjaga kualitas pelaporan serta memenuhi kelengkapan materi,
akurasi dan tepat waktu antara lain terkait pelaporan ke Regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan Pusat Pelaporan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta laporan yang bersifat publikasi.
2. Melakukan Compliance Review dalam proses pemberian pembiayaan dan pengadaan barang dan jasa maupun proses
penempatan dana (financing line) yang diputus kewenangannya di tingkat Direksi serta Compliance Review terhadap
pembukaan jaringan kantor dan perizinan produk.
3. Melakukan sosialisasi ketentuan baru kepada segenap Divisi/Unit/Satuan Kerja/Cabang BNI Syariah, baik ketentuan dari
Otoritas Jasa Keuangan serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dengan tindak lanjut pengkinian Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang terkait dengan ketentuan baru tersebut.
4. Bekerja sama dengan Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan BNI Syariah untuk memonitor dan memastikan ketersediaan
dan pengkinian SOP yang menjadi acuan di masing-masing unit organisasi.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 165
PENERAPAN ANTI PENCUCIAN UANG
DAN PENCEGAHAN PENDANAAN
TERORISME
Sebagai upaya untuk mencegah dan meminimalisasi penyalahgunaan Bank sebagai sarana untuk
melakukan pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme, maka BNI Syariah sebagai Bank Umum
Syariah memiliki kewajiban untuk menerapkan program APU & PPT diantaranya:
1. Menyusun dan me-review kebijakan Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme.
2. Melakukan identifikasi, verifikasi, analisa dan mitigasi terkait transaksi keuangan mencurigakan
(LTKM) dan transaksi keuangan tunai (LTKT) serta mengkoordinasikan penanganannya dengan
divisi/unit terkait dan/atau melaporkannya kepada regulator/pihak berwenang (PPATK).
3. Melakukan penyempurnaan aplikasi APU & PPT dengan menggunakan pendekatan berbasis
risiko (RBA).
4. Melakukan pengkinian profil nasabah.
5. Memantau, menganalisa dan merekomendasikan kebutuhan pelatihan program APU-PPT
bagi segenap pegawai BNI Syariah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Struktur Organisasi

Sebagai bentuk implementasi terhadap ketentuan POJK APU & PPT, BNI Syariah telah membentuk
Unit Kerja Khusus (UKK) yang melaksanakan program APU & PPT dan menunjuk Pejabat yang
bertanggungjawab terhadap Program APU & PPT di Kantor Pusat, dalam hal ini UKK BNI Syariah
yang menangani Penerapan Program APU & PPT adalah Unit APU & PPT, sebagaimana struktur
organisasi berikut :

Compliance & Risk Director

Compliance Division Head

APU & PPT


UKK Kantor Cabang
APU & PPT Manager

APU & PPT


Officer

APU & PPT


Assistant

166 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Realisasi Program APU & PPT Periode Tahun 2018

BNI Syariah berkomitmen untuk sepenuhnya melaksanakan di cabang maupu di kantor pusat termasuk kepada
Undang-Undang dan Peraturan tentang Penerapan Program seluruh Pemimpin Divisi dan Board of Management
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme serta menyelenggarakan refreshment pelatihan/
(APU & PPT) yang berlaku, dan berupaya untuk turut sosialisasi bagi petugas yang berhubungan langsung
mencegah, mendeteksi serta melaporkan kepada pihak dengan nasabah termasuk.
berwenang terkait dengan penerapan program APU & PPT. 6. Melaksanakan supervisi penerapan program APU &
Kegiatan terkait pelaksanaan program APU &PPT yang telah PPT di 12 (dua belas) Kantor Cabang beserta Kantor
dilaksanakan selama tahun 2018 yakni sebagai berikut: Cabang Pembantu dan Kantor Kas;
1. Melakukan pengembangan aplikasi APU & PPT dengan 7. Melakukan sosialisasi Branch Sharing Session ke
menggunakan pendekatan berbasis risiko (RBA); seluruh cabang;
2. Revisi prosedur pelaksanaan APU & PPT sesuai dengan 8. Melaksanaan kewajiban pelaporan kepada PPATK berupa
ketentuan regulator guna memberikan panduan bagi Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM),
unit kerja terkait; Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT), Laporan
3. Menindaklanjuti permintaan dari pihak eksternal antara Transaksi Keuangan Transfer Dana Dari dan Ke Luar
lain PPATK, KPK, BNN, Kepolisian, OJK, serta pihak Negeri (LTKL) dan Laporan Sistem Informasi Pengguna
eksternal lainnya diantaranya berupa informasi/ data, Jasa Terpadu (SIPESAT);
pemblokiran, pembukaan blokir, penundaan transaksi 9. Menyediakan data nasabah kepada regulator dan aparat
dan penghentian sementara transaksi; penegak hukum sesuai dengan peraturan perundang-
4. Memonitoring kegiatan pengkinian data dan proses undangan yang berlaku.
splitting CIF nasabah;
5. Menyelenggarakan pelatihan/sosialisasi penerapan
Program APU & PPT kepada segenap pegawai baik

Implementasi Penerapan Program APU & PPT Berdasarkan RBA

Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) merupakan ancaman dan PPT yang efektif. Bentuk pengawasan aktif Direksi
serius terhadap suatu bangsa (extraordinary crime) dan Dewan Komisaris diantaranya:
dimana perkembangan TPPU semakin kompleks seperti a. Persetujuan Direksi mengenai penetapan Divisi
menggunakan modus yang semakin variatif, melintasi Kepatuhan sebagai unit kerja yang bertanggung
batas –batas yurisdiksi bahkan juga telah merambah ke jawab terhadap penerapan Program APU dan PPT;
berbagai sektor ekonomi. Lembaga Keuangan Perbankan b. Memberikan persetujuan terhadap Kebijakan APU
juga sangat rentan akan kemungkinan digunakannya sebagai dan PPT;
media pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme c. Laporan berkala baik bulanan, triwulan dan semester
dikarenakan perbankan memberikan keragaman produk terhadap kewajiban pelaporan dan implementasi
dan layanan yang ditawarkan untuk mempermudah program APU dan PPT;
transaksi keuangan Nasabah, sehingga bank memiliki d. Persetujuan atas Laporan rencana dan realiasasi
kewajiban untuk menerapkan prinsip kehati-hatian yang pengkinian data;
salah satu upaya melaksanakan prinsip tersebut bank wajib 2. Kebijakan dan Prosedur.
menerapkan program anti pencucian uang dan pencegahan Kebijakan serta Prosedur Penerapan Program APU
pendanaan terorisme. dan PPT yang telah disusun oleh Divisi Kepatuhan
dilakukan review/ updating secara berkala sesuai dengan
Sesuai dengan ketentuan UU Pencegahan dan ketentuan yang berlaku. Adapun pola prosedur tersebut
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang No.8 tahun mengatur diantaranya:
2010, UU Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana a. Prosedur Customer Due Diligence;
Pendanaan Terorisme No.9 tahun 2013, POJK No.12/ b. Prosedur Enhanced Due Diligence;
POJK.01/2017 dan SEOJK No.38/SEOJK.01/2017 serta c. Prosedur Penutupan Hubungan Usaha;
beberapa peraturan PPATK maka BNI Syariah menerapkan d. Pengkinian data Politically Exposed Person (PEP)
program APU dan PPT melalui : yang terdapat pada aplikasi Risk Based Approach
1. Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris. (RBA);
Peran aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris sangat e. Identifikasi,prosedur, dan pelaporan Transaksi
diperlukan untuk menciptakan penerapan Program APU Keuangan Mencurigakan (TKM);

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 167
f. Prosedur, kriteria, dan pelaporan Transaksi Keuangan pendekatan berbasis risiko (RBA). Hal tersebut juga
Tunai (TKT). sejalan dengan semakin berkembangnya kompleksitas
produk, dan jasa serta semakin meningkatnya
Selain hal tersebut diatas juga dilakukan Penyusunan penggunaan Teknologi Informasi sehingga bank wajib
Self Assesment dalam rangka menghadapi MER (Mutual memiliki sistem informasi untuk dapat mengidentifikasi,
Evaluation Review) dan pelaksanaan pembangunan menganalisa, memantau, dan menyediakan laporan
single cif Nasabah dan Pelaksanaan Screening database mengenai karakteristik transaksi yang dilakukan
nasabah terhadap Sanction List dan Terrorist List; Nasabah. Oleh karena itu, dalam rangka mengoptimalkan
3. Pengendalian Intern. pemantauan transaksi, saat ini BNI Syariah sedang
Dalam rangka memastikan implementasi Program APU mengembangkan sistem Aplikasi APU dan PPT.
dan PPT telah berjalan sebagaimana mestinya dilakukan 5. SDM dan Pelatihan.
supervisi terhadap 12 (dua belas) kantor cabang dengan BNI Syariah menyelenggarakan pelatihan terkait dengan
bersinergi bersama Branch Internal Control (BIC). Selain Penerapan Program APU dan PPT kepada pegawai
itu juga dilakukan pemerikasan untuk memastikan secara berkala melalui beberapa metode seperti,
efektivitas pelaksanaan program APU dan PPT oleh pelatihan/sosialisasi penerapan Program APU & PPT
Divisi Audit Internal. kepada pegawai baru dan/atau refreshment frontliners,
4. Sistem Informasi Manajemen. Program Branch Sharing Session (BSS) kepada segenap
Sehubungan dengan peningkatan risiko yang dihadapi cabang secara berkala serta pelaksanaan supervisi.
oleh Bank perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas
penerapan program APU & PPT yang didasarkan pada

Rencana Kerja Kepatuhan di Tahun 2019

Untuk meningkatkan penerapan Fungsi Kepatuhan pada 6. Sebagai bagian dari pemenuhan SEOJK No. 10/
tahun 2019, strategi Fungsi Kepatuhan untuk mendorong SEOJK.03/2014 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
terciptanya budaya kepatuhan adalah sebagai berikut: Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah bahwa Bank
1. Membangun budaya kepatuhan terhadap ketentuan memiliki fungsi pengembangan produk yang independen
eksternal dan prinsip-prinsip syariah melalui : terhadap unit bisnis (fungsi penghimpunan dana,
a. Program pelatihan dan sosialisasi ”Compliance penyaluran dana, dan pelayanan jasa), Divisi Kepatuhan
Awareness”. sebagai anggota Komite Produk;
b. Sosialisasi ketentuan / peraturan terbaru. 7. Pengembangan sistem APU & PPT;
c. Pelaksanaan Compliance Index (CIX). 8. Supervisi Kantor Cabang terkait APU & PPT;
d. Memperkuat engagement dengan seluruh Divisi 9. Sosialisasi dan Pelatihan APU & PPT;
dan Cabang dalam rangka pemenuhan upaya yang 10. Pengkinian Kebijakan dan Prosedur APU PPT.
bersifat preventif (ex-ante) melalui Focus Group
Discussion, conference call dan site visit.
2. Melakukan pengkinian terhadap format Compliance
Review Pemberian Pembiayaan dan pengadaan barang
dan jasa;
3. Melakukan evaluasi aktif terhadap peraturan internal
tentang Pedoman Kepatuhan Perusahaan.
4. Mapping/inventarisir perizinan produk dan/atau
aktivitas baru;
5. Compliance Review atas perizinan Produk dan/atau
aktivitas baru;

168 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
AKSES INFORMASI DAN
DATA PERUSAHAAN

Untuk memudahkan stakeholders dalam mengakses informasi dan data terkait BNI Syariah,
maka Bank telah menyediakan media penyebaran informasi yang memungkinkan stakeholders
dapat menggunakan haknya secara penuh.

Penyebaran informasi tersebut antara lain dilakukan melalui media berikut.


1. Website
BNI Syariah menyediakan website yang beralamat di http://www.bnisyariah.co.id/. Website
ini menyajikan berbagai informasi terkait BNI Syariah, mulai dari informasi mengenai profil
perusahaan, manajemen, produk hingga jaringan kantor. Pada website tersebut juga terdapat
informasi mengenai kinerja perusahaan. BNI Syariah senantiasa memutakhirkan konten
secara berkala dan berkelanjutan.
2. Newsletter
BNI Syariah memberikan informasi kepada manajemen dan seluruh karyawan mengenai
kegiatan internal Perusahaan melalui newsletter yang bernama ”Hasanah Lifestyle” konten
newsletter merupakan kontribusi dari para insan Hasanah BNI Syariah sehingga menjadikan
newsletter ini media dari dan untuk insan Hasanah.
3. Media Elektronik
BNI Syariah menggunakan media elektronik seperti email yang digunakan untuk menyebarkan
informasi atau berkomunikasi seperti mengirimkan/menerima surat dan data yang disampaikan
oleh segenap Insan Hasanah. Selain itu BNI Syariah selalu menayangkan iklan Perusahaan
yang dimilikinya melalui televisi.
4. Sharia Email Corespondence (SHECO)
BNI Syariah menggunakan SHECO untuk berkomunikasi antar internal BNI Syariah baik kantor
cabang maupun kantor pusat. Email ini lebih bersifat formal dan dengan sistem disposisi
dari pimpinan ke staf.
5. Forum komunikasi Internal
BNI Syariah menyediakan sarana komunikasi forum komunikasi internal dengan nama Hasanah
Forum menjadi sarana berbagi informasi bagi sesama Insan Hasanah. Hasanah Forum dirancang
untuk komunikasi 2 arah sehingga antara satu dan yang lain dapat saling berinteraksi.
6. Annual Report
BNI Syariah menyediakan sarana informasi yang transparan dan akuntable melalui Annual
Report yang disusun setiap tahunnya. Annual Report ini akan disampaikan kepada Pemegang
Saham, regulator, lembaga pendidikan, lembaga penelitian, organisasi/ forum perbankan,
asosiasi perbankan, media massa, dan masyarakat.
7. Sustainability Report
BNI Syariah juga menyediakan sarana informasi mengenai kegiatan Perusahaan secara
menyeluruh melalui sustainability report yang diterbitkan bersamaan dengan Annual Report.
Sustainability Report akan disampaikan kepada Pemegang Saham, regulator, organisasi
massa, dan masyarakat.
8. Company Profile
BNI Syariah menyediakan profil Perusahaan singkat sebagai media untuk memperkenalkan
BNI Syariah kepada stakeholder maupun masyarakat. Company profile ini berisi tentang
struktur manajemen, SDM, kinerja, produk, layanan, dan jaringan BNI Syariah.
9. Media Engagement Program
Dalam rangka meningkatkan komunikasi dan relasi dengan stakeholders, selama tahun
2018 BNI Syariah melakukan kegiatan Media Engagement Program dengan berbagai pihak
dengan uraian sebagai berikut :

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 169
No Bulan Kegiatan Target Media Informasi yang disampaikan
1 Februari Press Conference Rekan – rekan jurnalis ekonomi Kinerja BNI Syariah triwulan 4 tahun
syariah yang terdiri dari wartawan 2017
dan fotografer media cetak dan online
nasional serta lokal.
2 April Press Conference Rekan – rekan jurnalis ekonomi Hasanah Halal Travel Fair 2018
syariah yang terdiri dari wartawan
dan fotografer media cetak dan online
nasional serta lokal.
3 Mei Press Conference Rekan – rekan jurnalis ekonomi Hasanah Griya Expo 2018
syariah yang terdiri dari wartawan
dan fotografer media cetak dan online
nasional serta lokal.
8 Juni Mudik Bersama Rekan – rekan jurnalis ekonomi Mudik Bersama BNI Dan BNI syariah
(digimudik) syariah yang terdiri dari wartawan
dan fotografer media cetak dan online
nasional serta lokal.
10 Juli Press Conference Rekan – rekan jurnalis ekonomi Kinerja Triwulan II tahun 2018
syariah yang terdiri dari wartawan
dan fotografer media cetak dan online
nasional serta lokal.
13 September Press Conference Rekan – rekan jurnalis ekonomi International Islamic Expo 2018
syariah yang terdiri dari wartawan
dan fotografer media cetak dan online
nasional serta lokal.

Liputan Media

No Tanggal Media Judul Berita


1 6 Januari 2018 Swa.co.id BNI Syariah Melapas Jamaah Umroh Berkah Hasanah
2 22 Januari 2018 Kontan.co.id BNI Syariah yakin laba di tahun 2018 tembus Rp400 miliar
3 12 Januari 2018 Idntimes.com Sudah Tahu Kalau Kode BNI Syariah Berubah? Begini Infonya!
4 24 Februari 2018 Sindonews.com BNI Syariah Sosialisasikan YAP! untuk Transaksi Pembayaran dan Infak
5 27 Februari 2018 Industry.co.id Konsumer Dominasi Pembiayaan BNI Syariah
6 26 februari 2018 Republika.co.id DT Peduli dan BNI Syariah Gelar Pelatihan Manajemen Masjid
7 27 Februari 2018 www.bisnis.com Peminat Membludak, BNI Syariah Naikkan Target Penjualan Sukuk Empat
Kali Lipat
8 3 Maret 2018 Republika Online BNI Syariah Raih Dua Penghargaan di ICCA Award 2018
9 4 Maret 2018 Sindonews.com BNI Syariah Ikut Ramaikan Java Jazz Festival 2018
10 3 Maret 2018 Tempo.co Pembiayaan Berbasis Akad Syariah, BNI Syariah Gandeng Kampus
11 13 Maret 2018 Republika Online BNI Syariah Jalin Sinergi Bentuk Jurnalis Ekonomi Syariah
12 19 April 2018 Industry.co.id Hari bumi 2018 bni syariah bagikan 6800 bibit
13 24 April 2018 Kumparan BNI Syariah Raup Laba Rp94,48 M di Kuartal I 2018, Naik 21,69%
14 27 April 2018 Kontan.co.id BNI Syariah terus tambah kantor cabang saat bank syariah lain pangkas
jumlah kantor
15 2 Mei 2018 Harian Ekonomi Neraca BNI Syariah Bangun Kekuatan 2000 Untuk Sedekah - Bantu Pesantren
Tahfidz Daarul Quran
16 15 Mei 2018 Suaramerdeka.com Pasarkan Produk Wakaf, BNI Syariah Gandeng Fintech Syariah
17 29 Mei 2018 Swa.co.id BNI Syariah Kembali Raih Penghargaan The Best Islamic Bank
18 3 Juni 2018 Republika Online BNI Syariah IPO Tahun Depan
19 6 Juni 2018 Dream.co.id BNI Syariah Perluas Layanan Perbankan di Hong Kong
20 8 Juni 2018 Republika Online BNI Syariah Targetkan Masuk BUKU III pada 2019
21 11 Juni 2018 Tempo.co.id BNI Operasikan 205 Outlet Selama Libur Lebaran 2018
22 3 Juni 2018 Kontan.co.id BNI Syariah baru merilis 85.000 kartu debit berchip
23 17 Juli 2018 Republika Online Milad 8, BNI Syariah Luncurkan Hasanah Digiverse
24 11 Juli 2018 Kontan.co.id BNI syariah sebut kinerja paruh pertama membaik
25 31 Juli 2018 Wartakota.tribunnews. Tol Syariah Pertama di Indonesia, Jalan Layang Jakarta Cikampek
com

170 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
No Tanggal Media Judul Berita
26 31 Juli 2018 Kompas .com Tol Layang Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Syariah Pertama di Indonesia
27 22 Juli 2018 Dream.co.id Transformasi Outlet Mikro, BNI Syariah Perluas Pangsa Pasar
28 12 Juli 2018 Kontan.co.id Segmen griya mendominasi pembiayaan konsumer BNI Syariah di semester
I-2018
29 8 Agustus 2018 Kompas.com Mitra Grab Dapat Fasilitas Rumah dari Intiland dan BNI Syariah

30 16 Agustus 2018 Indopos.co.id Asian Games 2018, Bank BNI Syariah Dukung Lewat Semangat Sinergi
Hasanah Way
31 19 Agustus 2019 Industry.co.id BNI Syariah Ajak Yatim Duafa Nonton Asian Games
32 3 Agustus 2019 Republika Online BNI Syariah dan Daarut Tauhiid Kembangkan Ekosistem Halal
33 29 Agustus 2019 Bisnis.com BNI Syariah Fasilitasi Layanan E-Court untuk Perkara di Pengadilan
34 15 Agustus 2018 Republika Online BNI Syariah Raih Bank Syariah Terbaik dari Infobank
35 8 Agustus 2018 Kumparan Peduli Gempa Lombok, BNI Syariah Gelar Trauma Healing
36 12 September 2018 Jawapos.com BNI Syariah Siap Kucurkan Pembiayaan Rp40 M Di Pameran Haji Dan
Umroh
37 5 September 2018 Industry.co.id Hari Pelanggan Nasional, BNI Syariah Apresiasi Atlet Berprestasi Asian
Games
38 26 September 2018 Republika Online BNI Syariah Gencarkan Program Wakaf Hasanah
39 18 Oktober 2017 CNBC Indonesia BNI Masih Kaji Rencana IPO BNI Syariah Tahun Depan
40 25 Oktober 2018 Indopos.co.id BNI Syariah Wujudkan Umroh Wirausaha Start Up dan Dai Pedalaman
41 13 November 2018 Kompas.com Gulirkan Kredit Mesra, Ridwan Kamil Gandeng BNI Syariah
42 12 November 2018 CNBC Indonesia BNI Syariah Pertahankan The Best Sharia Bank di ASR 2018
43 26 November 2018 Republika Online BNI Syariah Raih Global Leaders Award 2018 di Turki
44 14 Desember 2018 Beritasatu.com BNI Syariah Sapa Millenial Serambi Mekah
45 17 Desember 2018 Tempo.co BNI Syariah Relokasi Kantor Cabang Banda Aceh
46 17 Desember 2018 Republika.co.id Transformasi Digital Ala BNI Syariah
47 24 Desember 2017 Republika Bank Syariah Terus Biayai Sektor Halal
48 27 Desember 2018 Bisnis.com BNI Syariah Genjot Pembiayaan Rumah di Bawah Rp500 Juta

Siaran Pers

No Tanggal Judul Siaran Pers


1 05 Januari 2018 BNI Syariah Gelar Pelepasan Jamaah Umrah Berkah Hasanah
2 25 Januari 2018 Awali Tahun, BNI Syariah Raih Top Digital Public Relation 2018
3 17 Januari 2018 Percepat Ekspansi, BNI Syariah Bumi Serpong Damai Relokasi
4 8 Februari 2018 BNI Syariah Bahagiakan Anak - Anak Korban Banjir
5 8 Februari 2018 Majalah Hasanah Lifestyle BNI Syariah Raih Penghargaan InMa 2018
6 15 Februari 2018 BNI Syariah Jalin Sinergi Membentuk Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) di Bandung
7 17 februari 2018 BNI Syariah Mengapresasi Calon Jamaah yang Berhijrah
8 20 Februari 2018 BNI Syariah Raih Empat Tahun Berturut-Turut Top Brand Award 2018
9 23 Februari 2018 BNI Syariah Sosialisasikan YAP! untuk Transaksi Pembayaran dan Infak
10 27 Februari 2018 Kinerja BNI Syariah Tumbuh Positif di Tahun 2017
11 01 Maret 2018 BNI Syariah Perluas Kerjasama dengan Universitas Esa Unggul (UEU)
12 02 Maret 2018 BNI Syariah Raih Dua Penghargaan di ICCA Award 2018
13 2-4 Maret 2018 Partisipasi BNI Syariah di Java Jazz Festival 2018
14 09 Maret 2018 BNI Syariah Jalin Sinergi Membentuk Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) di Balikpapan
15 16 Maret 2018 Jaring Entrepreneur Ekraf Berbasis Syariah, Bekraf dan BNI Syariah Gelar Deureuham
16 19 Maret 2018 Wujud Syukur, BNI Syariah Berbagi Kebahagiaan Dengan Anak Yatim Piatu
17 21 Maret 2018 Dukung Penguatan Zakat, BNI Syariah Sosialisasikan YAP! untuk Transaksi Pembayaran Zakat
18 22-25 Maret 2018 BNI Syariah Luncurkan Yap-in Masjidmu di IB Vaganza Malang
19 23 Maret 2018 BNI Syariah Gandeng Dukcapil Kembangkan Layanan Digital
20 29 Maret 2018 BNI Syariah Raih Predikat Bank Syariah Terpopuler di Media : PR Indonesia Award 2018

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 171
No Tanggal Judul Siaran Pers
21 3 April 2018 Untuk Meningkatkan Layanan Nasabah di Jakarta Barat, BNI Syariah Hadir di Tanjung Duren
22 18 April 2018 Bangkitkan Pemberdayaan Nelayan Kerang Hijau
23 19 April 2018 BNI Syariah Bagikan 6800 Bibit di Hasanah Earth Day 2018
24 27-29 April 2018 BNI Syariah Berikan Kemudahan Travelling di Hasanah Halal Travel Fair 2018
25 20 April 2018 BNI Syariah Luncurkan Hasanah Debit Khusus Member Zoya dan Shafira
26 25 April 2018 BNI Syariah Raih Lima Penghargaan di Digital Brand Awards 2018
27 24 April 2018 Kinerja BNI Syariah Tumbuh Positif di Awal Tahun 2018
28 29 April 2018 Membangun Kekuatan 2.000 Untuk Sedekah, BNI Syariah Jalin Kerjasama dengan PPPA Daarul
Quran
29 14 Mei 2018 Gandeng Fintech Syariah, BNI Syariah dorong Wakaf Produktif melalui Aplikasi di Era Digital
30 9-13 Mei 2018 Gandeng Lebih Dari 40 Pengembang, BNI Syariah Gelar Pameran Properti Berbasis Syariah di
Surabaya
31 25 Mei 2018 BNI Syariah Kembali Raih Penghargaan The Best Islamic Bank dalam Indonesia Digital Innovation
Award 2018
32 23 Mei 2018 BNI Syariah Layani Penukaran Uang untuk Persiapan Idul Fitri 1439 H
33 16 Mei 2018 Peduli Perbatasan Indonesia, BNI Syariah Laksanakan Program Benteng Hasanah di Batas Negeri
34 3 Juni 2018 BNI Syariah Perluas Layanan Untuk Migran Di Hongkong
35 5 Juni 2018 BNI Syariah Raih Penghargaan di Banking Service Excellence Award 2018
36 1 Juni 2018 Milad 8 BNI Syariah Berbagi Kisah Cinta Hasanah
37 8 Juni 2018 Pegawai BNI Syariah di Seluruh Indonesia Laksanakan Itikaf Hasanah
38 30 Juli 2018 BNI Syariah Bahagiakan Korban Gempa Lombok
39 30 Juli 2018 BNI Syariah Raih Penghargaan di Apresiasi Inovasi Koran Sindo 2018
40 6 Juli 2018 Implementasi Inklusi dengan Kampus, BNI Syariah Dukung Layanan Syariah di Universitas
Indonesia
41 26 Juli 2018 Kinerja BNI Syariah Tumbuh Positif di Triwulan 2 Tahun 2018
42 13 Juli 2018 Milad 8 BNI Syariah Luncurkan Hasanah Digiverse
43 19 Juli 2018 Optimalisasi Layanan Outlet, BNI Syariah Transformasi Outlet Mikro
44 18 Juli 2018 Perluas Inklusi, BNI Syariah Jalin Kerjasama Dengan UIN Raden Fatah
45 31 Juli 2018 Proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) Peroleh Kredit Sindikasi Rp11,36 Triliun
46 7 Agustus 2018 BNI Syariah Lakukan Recovery Healing Untuk Anak - Anak Korban Gempa Lombok
47 2 Agustus 2018 BNI Syariah Gandeng Daarut Tauhiid Kembangkan Halal Ekosistem
48 7 Agustus 2018 BNI Syariah Lakukan Recovery Healing Untuk Anak - Anak Korban Gempa Lombok
49 8 Agustus 2018 Intiland, Grab Indonesia, dan BNI Syariah Jalin Sinergi Penyediaan Fasilitas Perumahan
50 22-24 Agustus 2018 BNI Syariah Berikan 229 Ekor Sapi dan 483 Ekor Kambing di Qurban Party Hasanah Seluruh
Indonesia
51 28 Agustus 2018 BNI Syariah Fasilitasi Layanan E-Court
52 23 Agustus 2018 BNI Syariah Pertahankan Gelar The Best Sharia Bank Selama Lima Tahun Berturut-Turut
53 14 Agustus 2018 BNI Syariah Raih The Best Sharia Bank Lima Tahun Berturut-Turut di Infobank Award 2018
54 27 Agustus 2018 BNI Syariah Raih The Most Innovative Sharia Product pada Bisnis Indonesia Financial Award
(BIFA) 2018
55 18 Agustus 2018 Perhelatan Pembukaan Asian Games 2018 BNI Syariah Bahagiakan Anak – Anak Istimewa
56 25 September 2018 BNI Syariah Pertahankan Keunggulan The Best Website Bank Syariah
57 21-23 September 2018 BNI Syariah Gelar International Islamic Expo, Siapkan Grandprize Tiga Paket Umroh
58 30 September 2018 BNI Syariah Ikut Serta dalam Membangun Pendidikan Indonesia dengan eduMU
59 1 September 2018 BNI Syariah Perluas Layanan Hasanah Card Untuk Himpunan Alumni IPB
60 18 September 2018 BNI Syariah Raih Penghargaan di Alpha Southeast Asia Award 2018
61 4 September 2018 Hari Pelanggan Nasional, BNI Syariah Apresiasi Atlet Berprestasi Asian Games
62 26 September 2018 Kinerja Gemilang, BNI Syariah Raih The Best Sharia Bank
63 10 Oktober 2018 Bekerjasama dengan TNI AD, BNI Syariah Menyerahkan Bantuan Logistik
Untuk Gempa Palu dan Donggala
64 2 Oktober 2018 BNI Syariah Bersama TNI AD Kirim Bantuan Logistik Untuk Gempa Palu dan Donggala
65 2 Oktober 2018 BNI Syariah Peringati Hari Batik Nasional dengan Mengadakan Lomba Foto
66 10 Oktober 2018 BNI Syariah Raih Digital Popular Brand 2018
67 24 Oktober 2018 BNI Syariah Wujudkan Umroh Wirausaha Start Up dan Dai Pedalaman

172 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
No Tanggal Judul Siaran Pers
68 17 Oktober 2018 Dukung Digitalisasi Layanan Kampus UNISSULA, BNI Syariah Hadirkan Layanan e - collection
69 5 Oktober 2018 Gencarkan Inklusi Ekonomi Syariah Untuk Millennial, BNI Syariah Ikut di IB Vaganza Jakarta
70 26 Oktober 2018 Laba BNI Syariah Tumbuh 24,3% Jadi Rp306,6 Miliar di Kuartal III
71 8 November 2018 BNI Syariah Pertahankan The Best Sharia Bank di Anugerah Syariah Republika 2018
72 1 November 2018 BNI Syariah Raih Penghargaan Program PR Terbaik 2018
73 2 November 2018 BNI Syariah Raih Tiga Penghargaan GCG dan Operational Excellence Award 2018
74 13 November 2018 Dukung Pengembangan Ekonomi Umat di Jawa Barat, Pemprov Jabar dan BNI Syariah Bersinergi

Laporan Lainnya

Prinsip GCG dalam hal ini Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas salah satu bentuk implementasinya adalah Keterbukaan
Informasi dalam bentuk transparansi penyampaian laporan yang dilakukan oleh BNI Syariah kepada segenap stakeholder.
Berikut beberapa laporan kepada instansi yang berkepentingan seperti OJK, Bursa Efek Indonesia, Wali Amanat, LPS dan
KSEI, selama tahun 2018:

Laporan Rutin
No Kewajiban Pelaporan Jatuh Tempo Pelaporan Realisasi
1 Laporan Self Assessment GCG Semester Sebelum tanggal 31 Januari melalui Diserahkan kepada ERD tanggal 25
2 tahun 2017 ke OJK Departemen divisi ERD sebagai bagian dari Januari 2018
Perbankan Syariah (DPBS) pelaporan tingkat kesehatan bank
2 Pelaporan Hutang Valas Bulanan Januari Surat BNISy/CCD/1/16 tanggal 10 Januari
s.d Mei 2018 2018

Surat BNISy/CCD/1/33 tanggal 9 Februari


2018

Surat BNISy/CCD/1/79 tanggal 10 April


2018

Surat BNISy/CCD/1/107 tanggal 9 Mei


2018
3 Laporan Rating Sukuk 2018 kpd OJK Deadline 10 hari kerja setelah Surat BNISy/CCD/1/29 tanggal 9 Februari
Pasar Modal berakhirnya masa berlaku di 1 Februari 2018, diterima OJK tanggal 9 Februari
2018 2018
4 Laporan Rating Sukuk 2018 kpd OJK Deadline 10 hari kerja setelah Surat BNISy/CCD/1/29 tanggal 9 Februari
DPBS berakhirnya masa berlaku di 1 Februari 2018, diterima OJK tanggal 9 Februari
2018 2018
5 Laporan Rating Sukuk 2018 kpd Wali Deadline 10 hari kerja setelah Surat BNISy/CCD/1/31 tanggal 9 Februari
Amanat berakhirnya masa berlaku di 1 Februari 2018, diterima OJK tanggal 9 Februari
2018 2018
6 Laporan Rating Sukuk 2018 kpd KSEI Deadline 10 hari kerja setelah Surat BNISy/CCD/1/32 tanggal 9 Februari
berakhirnya masa berlaku di 1 Februari 2018, diterima OJK tanggal 9 Februari
2018 2018
7 Laporan Rencana Bagi Hasil Sukuk ke Tanggal 16 Februari 2018 Surat BNISy/CCD/1/34 tanggal 9 Februari
KSEI periode 26 Februari 2018 2018, diterima tanggal 9 Februari 2018
8 Laporan Rencana Bagi Hasil Sukuk ke Tanggal 16 Februari 2018 Surat BNISy/CCD/1/35 tanggal 9 Februari
Wali Amanat periode 26 Februari 2018 2018, diterima tanggal 9 Februari 2018
9 Laporan Publikasi Laporan Keuangan 2 hari kerja sejak tanggal publikasi Surat BNISy/CCD/1/143 tanggal 1 Maret
Tahunan ke OJK Pasar Modal Koran laporan keuangan tahunan 2018, diterima 1 Maret 2018
10 Laporan Publikasi Laporan Keuangan 2 hari kerja sejak tanggal publikasi Dilaporkan melalui sistem idx online
Tahunan ke Bursa Efek Indonesia Koran laporan keuangan tahunan
11 Laporan Keuangan Tahunan Long Form Akhir Maret 2018 Surat BNISy/CCD/1/138 tanggal 1 Maret
ke OJK Pasar Modal 2018, diterima 1 Maret 2018
12 Laporan Keuangan Tahunan Long Form Akhir Maret 2018 Surat BNISy/CCD/1/40 tangal 1Maret
ke Bursa Efek 2018, diterima tanggal 18 Maret 2018
13 Laporan Keuangan Tahunan Long Form Akhir Maret 2018 Surat BNISy/CCD/1/41 tangal 1Maret
ke Wali Amanat 2018, diterima tanggal 29 Maret 2018
14 Laporan Keuangan Tahunan Long Form Akhir Maret 2018 Surat BNISy/CCD/1/42 tangal 1Maret
ke KSEI 2018, diterima tanggal 22 Maret 2018

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 173
Laporan Insidentil
No Kewajiban Pelaporan Jatuh Tempo Pelaporan Realisasi
1 Laporan Pengangkatan Efektif Dirut ke 10 hari sejak tanggal penerimaan surat Surat BNISy/CCD/1/060 tanggal 20 Maret
OJK tanggal 13 Maret 2018 2018, diterima 20 Maret 2018
2 Laporan Pengangkatan Efektif Dirut ke 10 hari sejak tanggal penerimaan surat Surat BNISy/CCD/1/059 tanggal 20 Maret
KSEI tanggal 13 Maret 2018 2018, diterima 21 Maret 2018
3 Laporan Pengangkatan Efektif Dirut ke 10 hari sejak tanggal penerimaan surat Surat BNISy/CCD/1/058 tanggal 20 Maret
Wali Amanat tanggal 13 Maret 2018 2018, diterima 21 Maret 2018
4 Laporan Fakta Material Direktur Utama 2 hari kerja sejak tanggal penerimaan Surat BNISy/CCD/1/055 diterima 15
Efektif ke OJK Pasar Modal surat tanggal 13 Maret 2018 Maret 2018
5 Laporan Fakta Material Direktur Utama 2 hari kerja sejak tanggal penerimaan Surat BNISy/CCD/1/056 tgl 15 Maret
Efektif ke OJK Pasar Modal surattanggal 13 Maret 2018 2018, dilaporkan secara online lewat
IDX net
6 Laporan Tata Kelola Perusahaan Akhir Maret 2018 Surat BNISy/CCD/1/68 tanggal 29 Maret
(GCG) yang Baik kepada OJK DPBS 2018
dan institusi lainnya (Warta Ekonomi,
Perbanas, Asbisindo, Pefindo, YLKI,
7 Laporan Pergantian Corporate Secretary Surat BNISy/DIR/KR/049 tanggal 6 April
ke OJK Pasar Modal 2018
8 Laporan Perubahan Anggaran Dasar ke Surat BNISy/CCD/1/83 tanggal 16 April
OJK (periode DPS) 2018, diterima 19 April 2018
9 Laporan Perubahan Anggaran Dasar ke Surat BNISy/CCD/1/82 tanggal 16 April
OJK Pasar Modal (periode DPS) 2018, diterima 19 April 2018
10 Laporan Pernyataan Direktur Utama ke Surat BNISy/CCD/1/90 tanggal 23 April
LPS 2018, diterima tanggal 24 April 2018
11 Laporan Tahunan kepada OJK DPBS Akhir April 2018 Surat BNISy/CCD/1/96 tanggal 30 April
2018, diterima di tanggal yang sama
12 Laporan Tahunan kepada OJK Pasar Akhir April 2018 Surat BNISy/CCD/1/97 tanggal 30 April
Modal 2018, diterima di tanggal yang sama
13 Laporan Pelaksanaan RUPS Tahunan, Surat BNISy/CCD/1/98 tanggal 2 Mei
pengangkatan anggota DPS,dan Direksi 2018, diterima 2 Mei 2018
ke OJK
14 Laporan Pelaksanaan RUPS Tahunan, Surat BNISy/CCD/1/99 tanggal 2 Mei
pengangkatan anggota DPS,dan Direksi 2018, diterima 2 Mei 2018
ke OJK Pasar Modal
15 Laporan Rencana Bagi Hasil Sukuk ke Tanggal 16 Mei 2018 Surat BNISy/CCD/1/112 tanggal 9 Mei
KSEI periode 26 Mei 2018 2018, diterima tanggal 11 Mei 2018
16 Laporan Rencana Bagi Hasil Sukuk ke Tanggal 16 Mei 2018 Surat BNISy/CCD/1/113 tanggal 9 mei
Wali Amanat periode 26 Mei 2018 2018, diterima tanggal 11 Mei 2018
17 Laporan Pelunasan Sukuk ke OJK Pasar Tidak ada deadline Surat BNISy/CCD/1/121 tanggal 5 Juni
Modal 2018

174 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
PERKARA HUKUM

Tahun 2018, BNI Syariah menghadapi sejumlah perkara hukum yang dijabarkan sebagai berikut :
Jumlah
Perkara Hukum
Perdata Pidana Klaim
Perkara Carry Over Tahun Sebelumnya 9 0 -
Perkara Inkracht di Tahun 2017 12 0 -
Dalam Proses Persidangan 14 3 -

PERKARA PERDATAREGISTER PERKARA NO. 5/Pdt.G/2018/PN.Pal

1. PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA


Penggugat : Asgar Basir, dkk
Tergugat : 1. Hj. Rosnia Basir (Tergugat I)
2. Ikbal Basir (Tergugat II)
3. Ishak Basir (Tergugat III)
4. PT Bank BNI Syariah (Tergugat IV)
5. I Putu Musrawan (Tergugat V)

2. NILAI NOMINAL
Rp3.305.200.000 (Tiga Miliar Tiga Ratus Lima Juta Dua Ratus Rupiah)

3. KASUS POSISI / LATAR BELAKANG PERKARA


Penggugat merupakan Pihak Ketiga yang merupakan keluarga dari Nasabah (Tergugat III). Penggugat tidak
terima agunan milik nasabah dilelang oleh PT Bank BNI Syariah

4. ANALISA SINGKAT / POTENSI RISIKO YANG DIHADAPI BNI SYARIAH


Potensi Risiko yang dihadapi yaitu pembayaran ganti rugi sebesar nilai gugatan

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses persidangan di Pengadilan Negeri Palu

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 175
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 1017/Pdt.G/2018/PA.Mlg

1. PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA


Penggugat : Eko Ribudianto
Tergugat : PT Bank BNI Syariah

2. NILAI NOMINAL
Rp2.200.000.000 (Dua Milyar Dua Ratus Juta Rupiah)

3. KASUS POSISI / LATAR BELAKANG PERKARA


PT Bank BNI Syariah menyalurkan pembiayaan kepada Penggugat/Nasabah. Saat ini Nasabah/Penggugat
menggugat guna menunda lelang jaminan

4. ANALISA SINGKAT / POTENSI RISIKO YANG DIHADAPI BNI Syariah


Risiko yang dihadapi yaitu lelang terhadap jaminan berpotensi tertunda sehingga menghambat proses Recovery

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses persidangan di Pengadilan Agama Malang

PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 104/Pdt.G/2018/PN.Yyk

1. PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA


Penggugat : Anissa Reza Dhiyatulhaaq
Tergugat : PT Bank BNI Syariah

2. NILAI NOMINAL
Rp350.000.000 (Tiga ratus lima puluh juta Rupiah)

3. KASUS POSISI / LATAR BELAKANG PERKARA


PT Bank BNI Syariah menyalurkan pembiayaan kepada Nasabah an. Ir. Mabrur Zam-Zam dengan jaminan
berupa SHM an. Ir. Mabrur Zam-Zam dan akan dilelang oleh PT Bank BNI Syariah. Penggugat (anak nasabah)
mengajukan gugatan untuk menunda lelang

4. ANALISA SINGKAT / POTENSI RISIKO YANG DIHADAPI BNI Syariah


Risiko yang dihadapi yaitu jaminan nasabah berpotensi tertunda untuk dilaksanakan lelang sehingga menghambat
proses Recovery

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses persidangan di PN Yogyakarta

176 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
REGISTER PERKARA NO. 9/Pdt.G/2018/PN-Lsm

1. PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA


Penggugat : Nuriman, Akmar, dkk
Tergugat : 1. PT Bank BNI Syariah (Tergugat)
2. Bupati Aceh (Turut Tergugat)

2. NILAI NOMINAL
-

3. KASUS POSISI / LATAR BELAKANG PERKARA


Penggugat merupakan petani penggarap yang menerima ganti rugi untuk pembangunan waduk Krueng Krueto
namun buku tabungan dan atm belum diserahkan oleh BNI Syariah karena belum ada kesepakatan dengan
pihak terkait.

4. ANALISA SINGKAT / POTENSI RISIKO YANG DIHADAPI BNI Syariah


Risiko yang dihadapi yaitu adanya tuntutan ganti rugi dari pemilik buku tabungan

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR**
Proses persidangan di PN Lhokseumawe

PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 49/Pdt.G/2018/PN Sumber

1. PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA


Penggugat : Ny. Aenatun
Tergugat: : Bowo Budi Santoso (Tergugat I)
Ny. Dwi Mularsih (Tergugat II)
PT Bank BNI Syariah (Turut Tergugat)

2. NILAI NOMINAL
-

3. KASUS POSISI / LATAR BELAKANG PERKARA


Tergugat I dan Tergugat II merupakan nasabah BNI Syariah. Kemudian T.1 dan T.2 take over pembiayaan kepada
Penggugat. Penggugat telah melunasi sisa kewajiban namun sertifikat tidak dapat diberikan dikarenakan T.1
dan T.2 tidak diketahui keberadaannya.

4. ANALISA SINGKAT / POTENSI RISIKO YANG DIHADAPI BNI Syariah


Potensi Risiko yang dihadapi yaitu adanya tuntutan dari pihak terkait

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Sumber

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 177
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 491/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Pst

1. PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA


Penggugat : PT Armada Arung S
Tergugat: : PT Capitalink Finance (Tergugat I)
PT Bank BNI Syariah (Tergugat II)

2. NILAI NOMINAL
-

3. KASUS POSISI / LATAR BELAKANG PERKARA


PT Bank BNI Syariah menyalurkan pembiayaan kepada Nasabah PT Capitalink Finance (Tergugat I) dengan
jaminan 2 (dua) buah Kapal Tugboat Widmarine 1 eks Perkasa 10 eks Dillah Samudra IX sesuai Grosse Akta
No. 4202 tanggal 02-11-2007 dan Tongkang Widmarine 2 eks PSPM 10 eks Dillah Samudra XI sesuai Grosse
Akta No. 3497 tanggal 02-10-2007. Jaminan tersebut telah dialihkan/dijual kepada Penggugat, namun dokumen
jaminan tersebut tidak dapat diberikan langsung kepada Penggugat.

4. ANALISA SINGKAT / POTENSI RISIKO YANG DIHADAPI BNI Syariah


Risiko yang dihadapi yaitu penyerahan dokumen jaminan kepada penggugat

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Klaten

PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 14/Pdt.Bth/2018/PN Snt

1. PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA


Penggugat : PT Bank BNI Syariah
Tergugat: : M. SItanggang (Tergugat 1)
PT Shakiranu Sephikayo (Tergugat II)

2. NILAI NOMINAL
-

3. KASUS POSISI / LATAR BELAKANG PERKARA


BNI Syariah mengajukan perlawanan terhadap putusan gugatan antara M. Sitanggang dengan Nasabah
dikarenakan obyek gugatan merupakan jaminan di BNI Syariah

4. ANALISA SINGKAT / POTENSI RISIKO YANG DIHADAPI BNI Syariah


Risiko yang dihadapi yaitu menghambat proses Recovery

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Sengeti

178 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 148/Pdt.G/2018/Pn. Kln

1. PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA


Penggugat : Menik Widyastuti
Tergugat: : Sumaeri (Tergugat I)
Dr. Isroful (Tergugat II)
Camat Klaten (Tergugat III)
Khoirul Anwar (Tergugat IV)
PT Bank BNI Syariah (Tergugat V)

2. NILAI NOMINAL
-

3. KASUS POSISI / LATAR BELAKANG PERKARA


Penggugat merupakan pemilik awal tanah dan bangunan yang diagunkan oleh Tergugat I di BNI Syariah.
Penggugat mengajukan gugatan pembatalan AJB antara Tergugat I dan Tergugat II

4. ANALISA SINGKAT / POTENSI RISIKO YANG DIHADAPI BNI Syariah


Risiko yang dihadapi yaitu jaminan nasabah berpotensi tertunda untuk dilaksanakan lelang sehingga menghambat
proses Recovery

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Klaten

PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 278/Pdt.G/2018/Pn. Skt

1. PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA


Penggugat : Mukhamad Tri Ade Putra
Tergugat : 1. PT Bank BNI Syariah (Tergugat I)
2. KPKNL Surakarta (Tergugat II)
3. Kepala Kantor BPN Surakarta (Tergugat III)

2. NILAI NOMINAL
-

3. KASUS POSISI / LATAR BELAKANG PERKARA


PT Bank BNI Syariah menyalurkan pembiayaan kepada Nasabah/Penggugat, Pembiayaan Nasabah/Penggugat
macet dan Bank sudah melelang. Atas hal tersebut Nasabah/Penggugat mengajukan gugatan untuk membatalkan
lelang jaminan

4. ANALISA SINGKAT / POTENSI RISIKO YANG DIHADAPI BNI Syariah


Potensi Risiko yang dihadapi yaitu jaminan nasabah berpotensi tertunda untuk dilaksanakan lelang sehingga
menghambat proses Recovery

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Surakarta

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 179
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 501/Pdt.G/2018/PA.Mks

1. PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA


Penggugat : M. Yahya Kulasse dkk
Tergugat : 1. PT Bank BNI Syariah (Tergugat I)
2. KPKNL Makassar (Tergugat II)
3. BPN Makassar (Tergugat III)

2. NILAI NOMINAL
Rp1.070.000.000 (Satu milyar tujuh puluh juta rupiah)

3. KASUS POSISI / LATAR BELAKANG PERKARA


PT Bank BNI Syariah menyalurkan pembiayaan kepada Nasabah. Pembiayaan Nasabah macet dan BNI Syariah
akan melaksanakan lelang agunan. Atas hal tersebut Pengugat yang merupakan pemilik jaminan mengajukan
gugatan untuk menunda lelang.

4. ANALISA SINGKAT / POTENSI RISIKO YANG DIHADAPI BNI Syariah


Potensi Risiko yang dihadapi yaitu jaminan nasabah berpotensi tertunda untuk dilaksanakan lelang sehingga
menghambat proses Recovery

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Agama Makassar

PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 303/Pdt.G/2018/PA.Lbh

1. PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA


Penggugat : Haryati
Tergugat : 1. PT Bank BNI Syariah (Tergugat I)
2. KPKNL Ternate (Tergugat II)
3. Bpk. Aridin Hi Nur (Tergugat III)

2. NILAI NOMINAL
Rp25.000.000.000 (dua puluh lima milyar rupiah)

3. KASUS POSISI / LATAR BELAKANG PERKARA


PT Bank BNI Syariah menyalurkan pembiayaan kepada Nasabah/Penggugat, Pembiayaan Nasabah/Penggugat
macet dan Bank telah melelang agunannya. Nasabah/Penggugat mengajukan gugatan untuk membatalkan lelang

4. ANALISA SINGKAT / POTENSI RISIKO YANG DIHADAPI BNI Syariah


Potensi Risiko yang dihadapi yaitu pembayaran ganti rugi sebesar nilai gugatan

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Agama Labuha

180 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 1525/Pdt.G/2018/PA.Kla

1. PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA


Penggugat : Syaipul Hanan
Tergugat : 1. PT Bank BNI Syariah (Tergugat I)
2. KPKNL Lampung (Tergugat II)
3. Rudi Hartono (Tergugat III)
4. BPN Lampung Selatan (Tergugat IV)

2. NILAI NOMINAL
-

3. KASUS POSISI / LATAR BELAKANG PERKARA


PT Bank BNI Syariah menyalurkan pembiayaan kepada Nasabah/Penggugat, Pembiayaan tersebut macet dan
BNi Syariah akan melakukan lelang jaminan. Nasabah/Penggugat mengajukan gugatan untuk menunda lelang
jaminan

4. ANALISA SINGKAT / POTENSI RISIKO YANG DIHADAPI BNI Syariah


Risiko yang dihadapi yaitu jaminan nasabah berpotensi tertunda untuk dilaksanakan lelang sehingga menghambat
proses Recovery

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR**
Proses Persidangan di Pengadilan Agama Kalianda

PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 674/Pdt.G/2018/PA.Pwl

1. PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA


Penggugat : H. Ardhi bin Latahang dkk
Tergugat: : PT Bank BNI Syariah

2. NILAI NOMINAL
-

3. KASUS POSISI / LATAR BELAKANG PERKARA


PT Bank BNI Syariah menyalurkan pembiayaan kepada Nasabah/Penggugat, Pembiayaan tersebut macet dan
BNi Syariah akan melakukan lelang jaminan. Nasabah/Penggugat mengajukan gugatan untuk membatalkan
lelang jaminan

4. ANALISA SINGKAT / POTENSI RISIKO YANG DIHADAPI BNI Syariah


Risiko yang dihadapi yaitu menghambat proses Recovery

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses persidangan di Pengadilan Agama Polewali Mandar

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 181
PERKARA PIDANA
Surat Panggilan Polisi NomorLP: LP/194/II/2018/Bareskrim tanggal 07 Februari 2018

1. PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA


Pelapor: ----
Terlapor:Pegawai

2. NILAI NOMINAL
-

3. KASUS POSISI / LATAR BELAKANG PERKARA


Pegawai BNI Sy dilaporkan oleh Nasabah dalam dugaan tindak pidana penggelapan dan atau menjadikan
sebagai mata pencarian dan atau penyalahgunaan wewenang dan atau menjual aset pailit dan atau melanggar
perintah Pengadilan sebagaimana dimaksud dlm Pasal 372 dan atau 379a KUHP dan atau Pasal 421 KUHP,
dan atau pasal 400 KUHP dan atau Pasal 216 KUHP

4. ANALISA SINGKAT / POTENSI RISIKO YANG DIHADAPI BNI Syariah


Potensi risiko terhambatnya proses penyelesaian perkara

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses pihak berwajib

PERKARA PIDANA
Surat Panggilan Polisi Nomor: LP/B/516/XII/2018/Jateng/Restabes Smg tertanggal 11 Desember 2018

1. PIHAK-PIHAK DALAM PERKARA


Pelapor: PT. Bank BNI Syariah
Terlapor: Notaris M.H

2. NILAI NOMINAL
Rp1.285.348.500,- (satu milyar dua ratus delapan puluh lima juta tiga ratus empat puluh delapan ribu lima
ratus Rupiah)

3. KASUS POSISI / LATAR BELAKANG PERKARA


BNI Syariah melaporkan notaris M.H ke pihak yang berwajib melakukan dugaan tindak pidana penggelapan
atas biaya penyelesaian balik nama aset

4. ANALISA SINGKAT / POTENSI RISIKO YANG DIHADAPI BNI Syariah


Potensi risiko yaitu proses peralihan aset menjadi tertunda

5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses pihak berwajib

182 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Permasalahan Hukum yang Sedang Dihadapi Dewan Komisaris Dan Direksi Yang Sedang Menjabat
Jumlah
Permasalahan Hukum
Dewan Komisaris Direksi
Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) - -
Dalam proses penyelesaian - -
Total - -

Dampak Permasalahan Hukum Bagi BNI Syariah


Sepanjang 2018, tidak terdapat kasus hukum yang melibatkan PT Bank BNI Syariah, anggota Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan.

Sanksi Administratif Dari Otoritas Terkait


Berdasarkan data yang terdapat pada laporan penerapan fungsi kepatuhan pada Semester II tahun 2018 disimpulkan bahwa
terdapat pelanggaran yang menimbulkan denda bagi BNI Syariah yaitu sebesar Rp335.450.000,-. Nilai denda tersebut
menurun jika dibandingkan dengan nilai denda pada periode Semester II tahun 2017 yaitu sebesar Rp811.310.000,-

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 183
KODE ETIK

Sebagai lembaga keuangan yang berkomitmen penuh dalam menjalankan prinsip-prinsip GCG
dalam setiap lini bisnisnya, BNI Syariah telah menetapkan aturan dasar yang dimuat dalam Kode
Etik (Code of Conduct) yang ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi No.BNISy/ DIR/403,
Tanggal 23 Desember 2010.

Code of Conduct disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh
karyawan Bank dalam menerapkan nilai-nilai dan etika bisnis agar menjadi bagian dari budaya
Bank guna mencapai Visi dan Misi Bank. Pelaksanaan Kode Etik sebagai pedoman berperilaku
secara profesional, bertanggung jawab, wajar, patut dan dipercaya dalam melakukan hubungan
bisnis dengan para pelanggan, rekanan, maupun dengan rekan sekerja menjadi tanggung jawab
seluruh Sumber Daya Insani BNI Syariah.

Pokok Isi Kode Etik

Kode Etik berisi komitmen Bank kepada berbagai pihak yang berkepentingan dan merupakan perwujudan dari etika bisnis
serta etika kerja bagi segenap SDI BNI Syariah. Pokok isi dari Kode Etik BNI Syariah diuraikan sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan 2.2.11 Larangan Menjadi Anggota clan


1.1 Latar Belakang Donatur Parpol.
1.2 Tujuan 2.2.12 Larangan Penyalahgunaan
1.3 Landasan Hukum Wewenang Jabatan
1.4 Definisi 2.2.13 Larangan Mengungkapkan Informasi
Yang Tidak Benar
Bab II Ketentuan Umum 2.2.14 Menggunakan dan Menjaga
2.1 Ruang Lingkup Aset BNI Syariah
2.2 Kode Etik Insan BNI Syariah 2.2.15 Penggunaan Corporate Identity
2.2.1 Bertindak Profesional 2.2.16 Adil
2.2.2 Menjadi Panutan dan Saling Mengingatkan 2.2.17 Menjalankan kegiatan usaha
2.2.3 Menjaga Hubungan Baik (ukhuwah) yang dapat memberikan
antar Insan BNI Syariah. kemaslahatan (maslahat) dan
2.2.4 Menjaga Kerahasiaan berlaku universal
2.2.5 Menjaga Keamanan dan Lingkungan Kerja 2.2.18 Menjalankan kegiatan usaha dan|
2.2.6 Komitmen terhadap Iingkungan aktivitas lainnya berdasarkan
clan kepedulian sosial prinsip syariah, secara kaffah
2.2.7 Melakukan Pencatatan Data clan dan istiqomah
Penyusunan Laporan.
2.2.8 Mencegah Benturan Kepentingan . Bab III Sanksi Administratif
2.2.9 Larangan Memberi, Menerima Hadiah
atau Cenderamata (Risywah) Bab IV Penutup
2.2.10 Bertindak Sebagai Narasumber.

184 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Sosialisasi Kode Etik

Kode etik telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada 3. Pada saat penandatanganan perjanjian kerja bersama
Dewan Komisaris dan organ pendukungnya, Direksi dan yang dilakukan antara serikat pekerja Perusahaan dan
pejabat satu tingkat di bawah Direksi serta seluruh pegawai, manajemen Perusahaan.
antara lain melalui: 4. Standing banner, Buku Saku, Poster, flyer dan media-
1. Website Perusahaan. media advertising lainnya pada area kantor Perusahaan.
2. Email administrator yang disampaikan kepada seluruh
pegawai Perusahaan.

Implementasi Dan Penegakan Kode Etik

Pegawai dapat melaporkan dugaan pelanggaran atas (annual disclosure) terkait benturan kepentingan setiap
implementasi kode etik kepada atasan, melalui mekanisme tahun, dan setiap unit kerja diwajibkan menyampaikan
Whistleblowing System (WBS). laporan transaksi/putusan yang mengandung benturan
kepentingan setiap triwulan, hal ini sejalan dengan
Seluruh laporan tersebut harus disertai data dan/atau bukti- disusunnya kebijakan turunan Kode Etik BNI Syariah
bukti akurat sehingga pelanggaran dapat diproses lebih berupa Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
lanjut. Setiap pelanggaran atas kode etik akan dikenakan BNI Syariah
sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sepanjang 4. Pakta Integritas Pakta integritas ditandatangani oleh
tahun 2017 pengaduan atas pelanggaran kode etik pejabat pemegang kewenangan dan seluruh rekanan/
terdokumentasi secara terintegrasi pada mekanisme WBS. mitra BNI Syariah yang yang terlibat dalam proses
1. Upaya implementasi dan penegakkan kode etik BNI pemberian kredit, pengadaan barang dan jasa, serta
Syariah dilakukan dengan penuh kesadaran secara terus- akreditasi rekanan. Selain itu terdapat penandatanganan
menerus dalam bentuk sikap, perbuatan, komitmen serta Pakta Integritas Tahunan juga dilakukan oleh Dewan
ketentuan, dilakukan antara lain dengan: Pernyataan Komisaris, Jajaran Direksi, Pejabat Eksekutif BNI
Kepatuhan Kode Etik. BNI Syariah untuk menerapkan Syariah serta seluruh pegawai BNI Syariah dalam rangka
Kode Etik yang efektif, jajaran Bank diharuskan implementasi pengendalian Gratifikasi.
membaca, dan memahami dengan baik serta diwajibkan 5. Program Awareness Untuk pegawai baru BNI Syariah
menandatangani “Surat Tuntunan dan Perilaku Insan BNI akan diadakan program induksi Kode Etik BNI Syariah
Syariah”, kode etik dan budaya Perusahaan. melalui program jump start pendidikan BNI Syariah serta
2. Komitmen Manajemen dan Seluruh Pegawai BNI sosialisasi kebijakan secara berkesinambungan dan
Syariah. Komitmen manajemen serta seluruh pegawai konsisten. Selain itu, juga dilakukan sosialisasi kepada
BNI Syariah untuk tidak menerima uang dan/atau barang seluruh unit kerja BNI Syariah terkait kode etik antara
Gratifikasi dan/atau bingkisan yang berhubungan dengan lain strategi anti fraud BNI Syariah, budaya Kepatuhan,
kewajiban atau tugasnya. Komitmen dipublikasikan serta budaya layanan.
melalui website Perusahaan.
3. Annual Disclosure Benturan Kepentingan. Setiap
Jajaran Bank diharuskan membuat pernyataan tahunan

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 185
Sanksi Pelanggaran Kode Etik

BNI Syariah mengatur tentang tingkatan sanksi yang Jenis Sanksi


diterima oleh pegawai apabila terdapat pegawai yang Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran kode etik adalah
melakukan kecurangan dan/atau pelanggaran dalam sebagai berikut.
menjalankan kegiatan usahannya, sesuai dengan tugas 1. Pengenaan sanksi administratif atas perbuatan
dan tanggung jawab pekerjaannya masing-masing. pelanggaran Kategori Ringan:
Pengenaan sanksi administratif pada dasarnya merupakan • Teguran Lisan
sarana perusahaan dalam menegakkan tata tertib, menjaga • Teguran Tertulis
integritas dan senantiasa menjalankan kegiatan usahanya • Pernyataan Tidak Puas
dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip Good Corporate 2. Sanksi Kategori Berat
Governance (GCG). Selain itu, sanksi administratif • Surat Peringatan Pembinaan (SPP)/ SP1
merupakan salah satu sarana yang digunakan perusahaan • Surat Peringatan Teguran keras (SPTK)/SP2
dalam memberikan punishment dan pembinaan terhadap • Surat Peringatan Terakhir (SPT)/SP3
pegawai yang melanggar segala peraturan yang diterapkan • Pemutusan Hubungan Kerja/PHK
oleh perusahaan. 3. Sanksi Finansial
Sanksi finansial yaitu mengganti kerugian finansial
yang timbul sebagai akibat dari pelanggaran disiplin
yang dilakukannya.

Jumlah Pelanggaran dan Tindak Lanjut

Sepanjang tahun 2018, terdapat sejumlah pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh pegawai BNI Syariah. Jumlah
pelanggaran tahun 2018 tercatat sebanyak 22 kasus. Terhadap seluruh pelanggaran tersebut telah dilakukan tindak lanjut
dan pemberian sanksi.

186 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
WHISTLEBLOWING SYSTEM

Kebijakan Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)

Merupakan pelaksanaan tata nilai dan budaya kerja BNI Syariah serta penerapan strategi anti
fraud dalam bentuk partisipasi aktif Insan BNI Syariah dan seluruh stakeholder untuk melaporkan
pelanggaran yang terjadi di lingkungan BNI Syariah dalam rangka pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang baik (GCG) yang dilaksanakan secara sukarela melalui mekanisme pelaporan khusus dan
bersifat rahasia.

Dalam mengelola WBS, Manajemen menerapkan 3 (tiga) azas yaitu azas kerahasiaan, azas tidak
diskriminatif, dan azas perlindungan. Dengan 3 (tiga) azas tersebut, Manajemen berkomitmen untuk
menjaga kerahasiaan pelapor, tidak membeda-bedakan pelapor dan memberikan perlindungan
kepada pelapor, seperti pekerjaan, fisik, remunerasi dan fasilitas pekerjaan.
1. Penyampaian laporan pelanggaran
Sarana yang disediakan untuk menyampaikan laporan melalui WBS BNI Syariah meliputi:
a. Website : https://clean.bnisyariah.co.id atau www.bnisyariah.co.id
b. E-mail : clean@bnisyariah.co.id
c. Telepon/SMS : 085-10044-4600
d. Surat : Box BSC PT Bank BNI Syariah Gedung Tempo Pavilion I Lt.4
Jl. HR. Rasuna Said Kav 10-11 Jakarta Selatan 12950
2. Perlindungan Pelapor
Pada prinsipnya merupakan hak bagi pelapor guna memberikan rasa aman kepada pelapor
terkait dengan ancaman/tindakan yang didapat akibat laporan pelanggaran yang disampaikan.
Bentuk perlindungan kepada pelapor sebagai berikut :
a. Perlindungan hanya dapat diberikan kepada pelapor dengan kategori Partial anonymity
dan Full disclosure.
b. Pelapor dapat meminta perlindungan dengan menyampaikan melalui surat/e-mail.
c. Bentuk perlindungan terhadap Pelapor disesuaikan dengan bentuk ancaman/tindakan
balasan yang diterima. Pemberian perlindungan dilakukan dengan tetap memperhatikan
azas kerahasiaan dan ketentuan terkait yang berlaku di BNI Syariah
d. Dengan pertimbangan tertentu, BNI Syariah juga dapat memberikan perlindungan kepada
keluarga Pelapor.
e. Pemberian perlindungan kepada Pelapor dapat ditolak atau dihentikan apabila terdapat
bukti bahwa Pelapor tidak melakukan kewajibannya dalam menjaga kerahasiaan identitas
diri dan laporannya
f. Perlindungan tidak akan diberikan atau dihentikan pemberiannya apabila dikemudian hari
terbukti bahwa laporan pelanggaran yang disampaikan oleh pelapor kepada BNI Syariah
ternyata palsu/fitnah atau mempunyai tujuan yang menyimpang dari tujuan WBS.
3. Penanganan pengaduan
Seluruh laporan yang masuk akan dianalisa oleh pengelola WBS. Untuk laporan yang disertai
dengan identitas pelapor secara full disclosure dan partial anonymity, pengelola WBS akan
menghubungi pelapor secara rahasia untuk meminta informasi tambahan yang diperlukan.
Apabila informasi awal dianggap sudah cukup, pengelola WBS selanjutnya menyampaikan
kepada unit kerja yang akan melakukan investigasi dalam rangka untuk memvalidasi kebenaran
dari laporan tersebut.

www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 187
Selanjutnya pelapor yang menyampaikan identitasnya Integrasi Risiko & Anti Fraud, Divisi Manajemen
akan mendapat informasi lebih lanjut mengenai Risiko). Dalam melaksanakan fungsinya, pengelola WBS
perkembangan laporannya yang dimilikinya sampai mempunyai kompetensi dan integritas yang memadai
dengan laporan selesai ditindaklanjuti dengan cara login untuk menjalankan aktivitas harian WBS.
melalui website https://clean.bnisyariah.co.id dengan 5. Laporan WBS
menggunakan tiket (PIN) yang telah diberikan. Sejak Januari 2018 sampai dengan Desember 2018 telah
diterima 11 laporan melalui WBS BNI Syariah dengan
Apabila laporan yang diberikan tidak relevan dengan rincian sebagai berikut :
ruang lingkup dari program WBS, pengelola WBS akan • Melalui website : 5 laporan
memberikan tanggapan atau pemberitahuan bahwa • Melalui e-mail : 6 laporan
laporan yang masuk tidak akan ditindaklanjuti, yang akan • Melalui Telp./SMS : -
disertai dengan penyampaian informasi kepada pelapor • Melalui surat : -
mengenai unit yang terkait dengan laporan tersebut.
4. Pihak yang mengelola pengaduan
Setiap laporan yang masuk melalui sarana-sarana
pelaporan dikelola oleh pengelola WBS (dhi. Unit

Berdasarkan jenis laporannya, ada 3 (tiga) kategori laporan yang mencakup :


Jumlah
No Jenis Laporan
Laporan Sudah Ditindaklanjuti
1. Kecurangan 2 2
2. Kelakuan tidak etis 3 3
3. Lainnya* 6 6
Total 11 11

*) Keluhan nasabah, komplain pegawai, dan lain-lain.

BUY BACK SHARES DAN


BUY BACK OBLIGATION

Buy back shares atau buy back obligation adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi
yang telah diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut dengan
tata cara pembayaran yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selama tahun
2018 BNI Syariah tidak melakukan transaksi buy back shares atau buy back obligation.

188 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PELAKSANAAN GCG BNI SYARIAH
TAHUN BUKU 2018
Sesuai Pasal 63 Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, diatur bahwa Bank Umum Syariah wajib menyampaikan Laporan
Pelaksanaan GCG kepada OJK paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun buku berakhir.

Sehubungan dengan hal tersebut berikut kami sampaikan Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah Tahun
Buku 2018.

Hormat kami,
Direksi,

aBDULLAH FIRMAN WIBOWO


Direktur Utama
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PELAKSANAAN GCG BNI SYARIAH
TAHUN BUKU 2018
Sesuai Pasal 63 Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, diatur bahwa Bank Umum Syariah wajib menyampaikan Laporan
Pelaksanaan GCG kepada OJK paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun buku berakhir.

Sehubungan dengan hal tersebut berikut kami sampaikan Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah Tahun
Buku 2018.

Hormat kami,
Direksi,

aBDULLAH FIRMAN WIBOWO


Direktur Utama

190 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 191
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018

Kantor Pusat BNI Syariah


Gedung Tempo Pavilion 1
Jl. HR Rasuna Said Kav. 10-11, Lt. 3-8
Jakarta 12950, Indonesia
T. : +62-21 2970 1946
F. : +62-21 2966 7947 www.bnisyariah.co.id

Anda mungkin juga menyukai