97 Komite Audit
70 Direksi
Sebagai lembaga intermediasi yang menghimpun dana masyarakat berupa simpanan kemudian
menyalurkannya kembali dalam bentuk pembiayaan, menjadikan PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah)
sebagai bagian penting dari penggerak ekonomi masyarakat.
BNI Syariah sebagai Bank Umum yang kegiatan usahanya berlandaskan prinsip syariah memiliki
komitmen untuk senantiasa berhasanah dengan berusaha memberikan manfaat bagi banyak pihak
khususnya para stakeholders. Komitmen ini sudah tertanam sejak pertama kali BNI Syariah didirikan.
Penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG)
yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Profesional (Independensi), serta Kewajaran
dan Kesetaraan, merupakan salah satu upaya Perseroan dalam memberikan jaminan dipenuhinya
hak-hak stakeholders secara berkelanjutan.
Komitmen BNI Syariah terhadap implementasi prinsip GCG dapat dilihat dari kesungguhan dalam melakukan penyempurnaan
struktur dan proses implementasi GCG secara berkelanjutan, dengan prinsip selalu ada ruang untuk perbaikan. BNI Syariah
meyakini bisnis yang dijalankan dengan kesempurnaan implementasi GCG (GCG Excellence) akan lebih memungkinkan
untuk tetap kokoh dan sustain dalam jangka panjang.
Tahun 2018, BNI Syariah menjalankan kegiatan perusahaan berlandaskan kepada kerangka implementasi GCG yang terdiri
dari 5 tahapan utama sebagai berikut:
1 2 3 4 5
1
Membentuk Struktur Organisasi
dan Kebijakan yang menunjang
implementasi GCG.
2
Memperbaharui Struktur Organisasi
dan Kebijakan berdasarkan Regulasi
dan Benchmark.
4
Melaksanakan setiap kegiatan usaha
mengacu kepada prinsip-prinsip serta
kebijakan internal GCG.
5
Menilai implementasi prinsip-prinsip GCG
di Perusahaan dengan self assessment dan
penilaian lembaga independen.
Struktur GCG BNI Syariah adalah struktur organisasi BNI Syariah yang terdiri dari organ-organ
perusahaan yang berperan dalam implementasi GCG sebagai berikut:
Komite Produk
Divisi Perencanaan Strategis
Agar penerapan prinsip GCG di lingkungan BNI Syariah Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan dan Direksi sekaligus petunjuk pelaksanaannya juga
perundang-undangan yang berlaku, BNI Syariah telah mengatur tentang hubungan Direksi dan Dewan
menerbitkan sejumlah kebijakan internal yang menjadi Komisaris serta prosedur pelaksanaan tugas komite-
landasan pelaksanaan fungsi dan peran dari masing-masing komite.
organ GCG.
3. Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Pengawas Syariah
Seluruh kebijakan internal BNI Syariah dikelola oleh Policy Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Pengawas Syariah
and Governance Desk (PGD), dan setiap kebijakan internal berdasarkan Surat Keputusan DPS No. BNISy/DPS/SK/
dapat diakses dengan mudah oleh pegawai melalui sistem XII/2014/001, tanggal 11 Desember 2014.
Electronic Corporate Guideline (ECG). Adapun kebijakan-
kebijakan yang dimiliki BNI Syariah antara lain: Dalam menjalankan usahanya, PT Bank BNI Syariah
berpegang teguh kepada prinsip syariah dan wajib
1. Pedoman GCG memiliki Dewan Pengawas Syariah. Dewan Pengawas
Pedoman Good Corporate Governance (GCG) Syariah menjalankan tugas memastikan prinsip prinsip
berdasarkan SKB No. KP/DIR/397 & KP/10/ DK/2010 syariah dijalankan oleh Perusahaan.
tanggal 21 Desember 2010 serta Petunjuk Pelaksanaan
Pedoman GCG No. PP/S02/002-00/2016 tanggal 26 4. Piagam-piagam Komite di Bawah Dewan Komisaris
Juli 2016. Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris telah
memiliki piagam Komite sebagai berikut:
BNI Syariah dalam rangka menjalankan penerapan GCG a. Piagam Komite Audit dilakukan pada tahun 2014
sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang dan telah ditetapkan dengan Keputusan Dewan
berlaku maka membentuk Pedoman GCG ini. Hal ini juga Komisaris nomor KEP/01/DK/2014 tanggal 10
dalam rangka melindungi kepentingan stakeholders dan September 2014.
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang- b. Piagam Pemantau Risiko yang diterbitkan melalui
undangan yang berlaku serta nilai-nilai atau etika yang dokumen KEP/08/ DK/2010 tanggal 5 Oktober 2010.
berlaku umum pada Industri perbankan syariah. c. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai
Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank
Pedoman ini mengatur 11 (sebelas) aspek GCG BNI Syariah tentang Penetapan Piagam Komite
sebagaimana standard peraturan OJK serta mengatur Nominasi dan Remunerasi No.KEP/01/DK/2015.
hal lainnya seperti prosedur pelaksanaan RUPS (Rapat
Umum Pemegang Saham) di BNI Syariah. 5. Kode Etik Perusahaan
Kode Etik Insan BNI Syariah berdasarkan surat
2. Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan keputusan cfm. kebijakan kode etik BNI Syariah No.
Direksi KP/054/Dir/R tanggal 08 Oktober 2018Untuk mendukung
Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi tercapainya visi BNI Syariah dan tata kelola perusahaan
berdasarkan SKB No. KP/ DIR/016 & KP/01/DK/2013 yang baik, manajemen BNI Syariah telah menyusun
serta Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Tata Tertib Kerja kode etik insan BNI Syariah yang merupakan tuntunan
Direksi dan Dewan Komisaris No. PP/ S02/003-00/2016 dan perilaku bagi Insan BNI Syariah yang islami dengan
tanggal 1 September 2016. berpedoman pada akhlakul kharimah (budi pekerti yang
mulia) sebagai tuntunan dalam melaksanakan tugas
Dalam rangka mengatur pedoman tata tertib kerja sehari-hari, bersikap dan berprilaku baik terhadap mitra
Direksi dan Dewan Komisaris serta untuk menegakkan kerja, mitra usaha dan pihak-pihak lainnya.
penerapan GCG maka dibentuk pedoman ini. Buku
Efektivitas penerapan GCG tercermin dari governance 3. Total Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar 20,82%
outcome yang telah diperoleh. Perseroan dan para menjadi Rp35,50 triliun.
pemangku kepentingan telah mendapatkan manfaat dari 4. Rasio Dana murah (CASA) yang terdiri dari Giro dan
penerapan GCG dengan dicapainya kinerja keuangan Tabungan meningkat dari 51,59% menjadi 55,82%.
maupun operasional yang baik di tahun 2018 sebagai berikut. 5. Total ekuitas meningkat 11,42% menjadi Rp4,24 triliun.
6. Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio
Tahun 2018 BNI Syariah berhasil membukukan pertumbuhan (CAR) 19,31%. Pencapaian CAR tersebut masih di
laba bersih sebesar 35,67% dari Rp307 miliar di tahun 2017 atas persyaratan minimum yang ditentukan oleh Bank
menjadi Rp416 miliar pada tahun 2018. Indonesia yaitu sebesar 8,00%
7. Rasio NPF gross 2,93%
Adapun pokok-pokok laporan kinerja keuangan BNI Syariah 8. ROE 10,53%
2018 lainnya adalah sebagai berikut: 9. ROA 1,42%
1. Total Aset mengalami pertumbuhan sebesar 17,88% 10. FDR 79,62%
sehingga mencapai Rp41,05 triliun. 11. Nett Imbalan 7,16%
2. Pembiayaan yang diberikan naik sebesar 19,93% atau 12. BOPO 85,37%
mencapai Rp4,24 triliun. 13. Coverage 97,36%
BNI Syariah melakukan Self Assessment (Penilaian Sendiri) Implementasi GCG di setiap kegiatan usaha sebagai bagian dari
penilaian tingkat kesehatan Bank yang dilaporkan kepada OJK setiap semester sebagaimana POJK Nomor 8/POJK.03/2014
Tanggal 11 Juni 2014 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Guna memperoleh insight terkait dengan implementasi Dari keikutsertaan tersebut, pelaksanaan GCG BNI Syariah
GCG, BNI Syariah secara aktif berpartisipasi dalam acara berdasarkan penilaian tersebut mengalami peningkatan
Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang setiap tahunnya, dengan peroleh score CGPI dengan
diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Predikat Indonesia Trusted Company dengan perolehan
Governace (IICG). score di tahun 2018 sebesar 84,60 mengalami peningkatan
dibanding tahun sebelumnya sebesar 84,50.
Implementasi GCG merupakan salah satu faktor dalam kondisi dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat
penilaian tingkat kesehatan bank secara umum. Hasil self faktor-faktor penilaian, antara lain profil Risiko, penerapan
assessment tahun 2018 terhadap tingkat kesehatan BNI Good Corporate Governance, rentabilitas, dan permodalan
Syariah adalah peringkat PK 2, mencerminkan kondisi yang secara umum baik. Apabila terdapat kelemahan maka
fisik yang secara umum sehat, sehingga dinilai mampu secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan.
menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan
Keberhasilan penerapan prinsip GCG dalam kegiatan usaha panjang atas kontrak pendanaan syariah relatif dibanding
BNI Syariah tercermin dalam penilaian rating sukuk dan emiten Indonesia lainnya adalah sangat kuat.
rating corporate yang dilakukan oleh Pefindo, yaitu: 2. Rating Corporate BNI Syariah mendapat nilai id AA+
1. Rating Sukuk Mudharabah I Tahun 2015 PT Bank BNI (Double A Plus; Stable Outlook) untuk periode 1 Februari
Syariah senilai Rp500.000.000.000,- (Lima Ratus Miliar 2018 sampai dengan 1 Februari 2019. Nilai rating ini
Rupiah) untuk periode 1 Februari 2018 sampai dengan 1 menandakan BNI Syariah memiliki kemampuan yang
Februari 2019 mendapat nilai idAA+ (sy) (Double A Plus sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka
Syariah). Penilaian ini menunjukkan kemampuan BNI panjang relatif dibandingkan obligor Indonesia lainnya.
Syariah untuk memenuhi komitmen keuangan jangka
Penghargaan-penghargaan
Sejak pendiriannya di tahun 2010, BNI Syariah terus berupaya menyempurnakan dan menerapkan pratik Good Corporate
Governance (GCG) selaras dengan tuntutan regulasi dan best practice yang berlaku di bidang perbankan.
Usaha yang secara konsisten dilakukan BNI Syariah dalam menerapkan prinsip GCG telah mendapatkan pengakuan dari
pihak eksternal. Tahun 2018, BNI Syariah memperoleh sejumlah penghargaan di bidang GCG, antara lain :
Implementasi GCG di BNI Syariah yaitu dengan menerapkan 5 (lima) prinsip GCG yang sudah
dikenal umum yaitu Transparansi, Akuntabilitas,Responsibilitas, Profesional (Independensi) serta
Kewajaran dan Kesetaraan, pada setiap aspek kegiatan usaha Bank. Selain itu BNI Syariah menilai
prinsip GCG sejalan dengan prinsip syariah. Adapun definisi terkait prinsip-prinsip GCG tersebut
adalah sebagai berikut:
Transparansi
Berdasarkan prinsip syariah yang ditegaskan dalam surat Al Baqarah/2:282 yang artinya “….Dan
transparankanlah (persaksikanlah) jika kalian saling bertransaksi…” dan berdasarkan hadits yang
menyatakan “…barang siapa melakukan ghisy (menyembunyikan informasi yang diperlukan dalam
transaksi) bukan termasuk umat kami”, maka semua transaksi harus dilakukan secara transparan.
Transparansi mengandung unsur pengungkapan (disclosure) dan penyediaan informasi yang
memadai dan mudah diakses oleh Pemangku Kepentingan. Transparansi diperlukan agar pelaku
bisnis syariah menjalankan bisnis secara obyektif dan sehat. Pelaku bisnis syariah harus mengambil
inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundangan,
tapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan yang sesuai dengan ketentuan syariah.
Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan asas penting dalam bisnis syariah sebagaimana tercermin dalam surat
Al Isra/17:84 yang artinya “Katakanlah setiap entitas bekerja sesuai dengan posisinya dan Tuhan
kalian yang lebih mengetahui siapa yang paling benar jalannya diantara kalian”. dan dalam Al
Isra ayat 36 yang artinya “…Dan janganlah kamu berbuat sesuatu tanpa pengetahuan atasnya,
sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban”.
Tanggungjawab atas perbuatan manusia dilakukan baik di dunia maupun di akhirat, yang semuanya
direkam dalam catatan yang akan dicermati nanti, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat
Al Isra/17:14 yang artinya “Bacalah kitabmu (laporan pertanggungjawabanmu). Cukuplah kamu
pada waktu itu mengevaluasi dirimusendiri.” Akuntabilitas mengandung unsur kejelasan fungsi
dalam organisasi dan cara mempertanggungjawabkannya. Pelaku bisnis syariah harus dapat
mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu bisnis syariah harus
dikelola secara benar, terukur, dan sesuai dengan kepentingan pelaku bisnis syariah dengan
tetap memperhitungkan Pemangku Kepentingan dan masyarakat pada umumnya. Akuntabilitas
merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
Pertanggungjawaban (Responsibilitas)
Dalam hubungannya dengan prinsip responsibiltas (pertanggungjawaban), pelaku bisnis syariah
harus mematuhi peraturan perundang undangan dan ketentuan bisnis syariah, serta melaksanakan
tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan, sebagaimana firman Nya dalam surat An
Nisa/4:59: yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah, kepada Rasul dan
kepada ulil amri diantara kamu…”. Dengan pertanggungjawaban ini maka entitas bisnis syariah
dapat terpelihara kesinambungannya dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai
pelaku bisnis yang baik (good corporate citizen).
4 3
STRATEGI
AMNESTY
KOMUNIKASI
Hud: 114
An-Nahl: 125
1. Sapu Jagat
QS. Al-Baqoroh: 201: “Dan di antara mereka ada orang
yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari
siksa neraka.”
Artinya :
5 1 Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
Hifdz Maal Hifdz Diin (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
Menjaga Harta Menjaga Agama
mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Artinya :
Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan
karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-
akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang
manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya.
Demi menjaga kesinambungan penerapan prinsip GCG, manajemen BNI Syariah telah menetapkan
rencana jangka panjang implementasi GCG yaitu Roadmap GCG BNI Syariah.
Roadmap disusun untuk memberikan gambaran secara menyeluruh atas berbagai aspek tata kelola
perusahaan yang perlu ditingkatkan pada setiap tahap. Berikut adalah Roadmap GCG BNI Syariah:
2010
Di awal pendirian BNI Syariah tahun 2010-2011, manajemen membangun Governance Structure
yang terdiri dari struktur organisasi dan kebijakan-kebijakan internal sesuai kebutuhan perusahaan
dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Sebagaimana akta Anggaran Dasar BNI Syariah, organ utama BNI Syariah adalah Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Direksi, dan Dewan Komisaris. Untuk selanjutnya dibentuk organ-organ
dalam struktur organisasi berdasarkan kewajiban regulasi serta benchmark, yaitu Komite-komite di
bawah Dewan Komisaris serta Komite-Komite di bawah Direksi. Pembentukan struktur organisasi
juga dilengkapi dengan pembentukan kebijakan internal terkait tata tertib dan pedoman kerja
masing-masing organ dalam struktur organisasi.
Tahun 2011-2017
Prinsip-prinsip umum Good Governance sejalan dengan 3. Membentuk citra yang baik bagi BNI Syariah sebagai
prinsip Syariah. Praktik pelaksanaan bisnis yang dicontohkan salah satu Bank Syariah di Indonesia. Dengan citra yang
oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wasallam, baik tentunya akan meningkatkan kepercayaan bagi
menggambarkan sifat dan perilaku beliau, sebagaimana nasabah, investor, dan mitra bisnis untuk mengikatkan
yang disepakati oleh semua ulama yaitu shidiq (benar), kerjasama dengan BNI Syariah. Selain itu secara tidak
fathonah (cerdas), amanah (dapat dipercaya) dan tabligh langsung BNI Syariah akan berkontribusi terhadap
(menyampaikan) atau disingkat ShiFAT. Dari keempat kemajuan perbankan syariah di Indonesia.
kesatuan ShiFAT nabi dan rasul dapat diturunkan asas Good 4. Melaksanakan bisnis secara islami yang mendorong:
Governance Bisnis Syariah yang sejalan dengan prinsip Good • Kesadaran dan komitmen untuk meningkatkan
Corporate Governance (GCG) yang berlaku umum dalam ket akwaan, manfaat, dan keberkahan
dunia usaha yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dalam berbisnis.
independensi serta kewajaran dan kesetaraan. • Pengambilan keputusan bisnis didasarkan pada
nilai akhlaq Islam dan kepatuhan terhadap
Penerapan GCG (prinsip transparansi, akuntabilitas, peraturan perundangan.
pertanggung jawaban, professional dan kewajaran) • Kesinambungan entitas bisnis syariah melalui
berdasarkan standard yang ditetapkan regulasi atau pengelolaan yang didasarkan pada praktik-
best practice secara konsisten dan dibarengi perbaikan praktik bisnis dengan karakter dan sifat-sifat
berkelanjutan, akan memberikan manfaat yang sangat besar Rasullulah SAW.
bagi BNI Syariah, yaitu: • Pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-
1. Perusahaan akan memiliki pondasi dan mekanisme tata masing organ kelembagaan dari entitas bisnis
kelola perusahaan yang kokoh yaitu dalam hal kecukupan syariah yang bersangkutan.
struktur dan infrastruktur tata kelola perusahaan yang • Ke s a d a r a n d a n t a n g g u n g j awa b s o s i a l
berkualitas sehingga dihasilkan proses tata kelola terhadap kemaslahatan ummat manusia dan
dan outcome yang memuaskan. Hal ini ditunjukkan kelestarian lingkungan.
melalui proses pengambilan keputusan yang lebih baik • O p t i m a l i s a s i n i l a i b i s n i s s ya r i a h b a g i
(transparan, obyektif dan mengikuti prosedur internal pemangku kepentingan.
juga peraturan perundangundangan), berkurangnya • Pengembangan ekonomi Islam secara kuantitas
potensi benturan kepentingan, fraud, dan tindakan KKN maupun kualitas serta kemanfaatan yang universal.
(Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), kegiatan operasional
yang berjalan efektif serta kinerja perusahaan yang
secara umum meningkat. Selain itu, penegakan prinsip-
prinsip GCG juga dalam rangka mewujudkan Bank
yang sustainable.
2. Meningkatnya nilai perusahaan (corporate value) yang
ditunjukkan dengan peningkatan kinerja keuangan
sehingga memberikan kepuasan kepada pemegang
saham. Kepercayaan pemegang saham yang tinggi
akan menghasilkan hubungan yang saling bersinergi dan
harmonis sehingga akan berpengaruh positif terhadap
perkembangan BNI Syariah ke depan.
Dalam tahap komitmen, BNI Syariah membentuk struktur dan infrastruktur yaitu kebijakan-kebijakan
serta organ-organ dalam struktur organisasi perusahaan yang mendukung implementasi prinsip-
prinsip GCG di perusahaan. Pembentukan struktur dan infrastruktur diikuti dengan pembaharuan
(updating) berdasarkan best practice dan peraturan perundang-undangan terbaru di bidang
perbankan syariah. Selanjutnya dilakukan GCG Sounding atas mekanisme GCG yang sudah
terbentuk kepada segenap pengurus dan pegawai BNI Syariah guna menghasilkan kesadaran
akan GCG (GCG Awareness). Pada akhirnya diharapkan terciptanya proses kegiatan usaha yang
mengacu pada prinsip-prinsip GCG sehingga menghasilkan hasil (outcome) berupa nilai dan kinerja
BNI syariah yang meningkat serta kepercayaan dari para pemangku kepentingan (Stakeholders).
Tahun 2018 BNI Syariah fokus memperbaiki kelemahan-kelemahan implementasi GCG berdasarkan
self assessment GCG, sehingga telah melakukan perbaikan-perbaikan antara lain:
1. Menerbitkan Kebijakan fasilitas yang diperoleh anggota Direksi yang sudah diangkat RUPS
namun belum mendapatkan persetujan OJK Cfm. SE/PGD/159/2018 tanggal 28 Desember 2018.
2. Menerbitkan Kebijakan terkait Pegawai-pegawai yang ditugaskan dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk selaku Perusahaan Induk ke BNI Syariah Cfm. PP/S04/011-00/2018
tanggal 20 Desember 2018.
3. Menerbitkan PP Syariah Call Center Layanan Hasanah Card No. PP/S14/002-00/2018 tanggal
30 November 2018 untuk meningkatkan kualitas pelayanan Call Center Hasanah Card.
4. Menerbitkan PP Kebijakan Sponsorship yang memuat ketentuan analisa cost and benefit
sponsorship Cfm. PP/S02/006-00/2018 tanggal 13 Desember 2018 untuk meningkatkan
kualitas analisa dan transparansi persetujuan sponsorship.
5. Menerbitkan PP Proses Kasus dan Perlakuan atas Karyawan yang terkena sanksi Cfm. PP/
S02/009-00/2018 tanggal 28 Desember 2018.
6. Menerbitkan SE terkait tindak lanjut surat Dewan Komisaris, Cfm No. SE/CCD/156/2018
tanggal 11 Desember 2018 untuk memastikan pendapat dan nasihat Dewan Komisaris yang
disampaikan melalui Surat Dewan Komisaris ditindaklanjuti oleh Manajemen.
7. Untuk memenuhi kebutuhan inovasi produk BNI Syariah yang berbasiskan teknologi digital,
maka dibentuk DGD.
Di tahun 2019, BNI Syariah kembali berencana melakukan perbaikan-perbaikan terkait struktur
dan implementasi GCG di BNI Syariah, antara lain:
1. Menyusun kebijakan pengendalian gratifikasi.
2. Memperbaharui Anggaran Dasar Perusahaan menyesuaikan dengan Peraturan Perundang-
undangan yang baru.
3. Memperbaharui Pedoman Tata Tertib Direksi dan Dewan Komisaris.
4. Menyusun petunjuk pelaksanaan pengaduan nasabah BNI Syariah
5. Memperbaharui Pedoman GCG.
6. Menyusun BPP Tata Persuratan Perusahaan.
7. Menyusun sistem reminder pelaporan kepada pihak eksternal dengan tujuan menekan
terjadinya keterlambatan pelaporan dan denda.
BNI Syariah secara berkala melakukan pengukuran 1. Semester 2 tahun 2017, periode yang berakhir pada 31
penerapan prinsip-prinsip GCG dalam operasional Desember 2017;
perusahaan sehari-hari. Pengukuran ini adalah untuk 2. Semester 1 tahun 2018, periode yang berakhir pada
memastikan adanya peningkatan kualitas penerapan GCG 30 Juni 2018;
secara berkesinambungan ke dalam proses bisnis. 3. Semester 2 tahun 2018, periode yang berakhir pada
31 Desember 2018.
Pada periode tahun 2018, BNI Syariah telah melaksanakan
self assessment GCG untuk yaitu:
Ada pun hasil self assessment GCG semester 2 tahun 2017 adalah sebagai berikut :
BNI Syariah setiap semester melakukan penilaian sendiri Governance maka secara umum kelemahan tersebut kurang
pelaksanaan GCG di perusahaan sebagai salah satu faktor signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal
laporan penilaian tingkat kesehatan Bank yang wajib oleh manajemen BNI Syariah.”
disampaikan kepada OJK.
Secara rinci pemenuhan 11 Aspek Pelaksanaan GCG di BNI
Pada semester 2 tahun 2018 berdasarkan penilaian sendiri Syariah berdasarkan Penilaian Sendiri (Self Assessment)
tersebut, BNI Syariah mendapatkan peringkat 2, yaitu semester 2 tahun 2018 adalah sebagai berikut:
“Manajemen BNI Syariah telah melakukan penerapan
Good Corporate Governance yang secara umum BAIK.
Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good
Corporate Governance yang memadai. Apabila terdapat
kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate
Tahun 2018, BNI Syariah telah melaksanakan Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance sesuai yang
ditetapkan dalam SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah. Penilaian dilakukan setiap akhir semester tahun berjalan.
Adapun hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance di BNI Syariah tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Semester I
Nama Bank : PT Bank BNI Syariah
Posisi : Semester I Tahun 2018
Semester II
Nama Bank : PT Bank BNI Syariah
Posisi : Semester II Tahun 2018
Peringkat Definisi Peringkat
Individual 2 “Manajemen BNI Syariah telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara
umum BAIK. Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance
yang memadai. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate
Governance maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan
dengan tindakan normal oleh manajemen BNI Syariah”.
Berdasarkan hasil Self Assesment terhadap 11 (sebelas) Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan ketentuan
Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG untuk periode perundang-undangan lainnya).
tanggal 31 Desember 2018, berikut kami sampaikan c. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang
kesimpulan sbb: memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan dan hubungan keluarga dengan
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/
Komisaris atau Pemegang Saham Pengendali.
a. Struktur Dewan Komisaris telah sesuai dengan d. Dewan Komisaris telah memiliki Buku Pedoman
peraturan yang berlaku dimana paling kurang Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris sesuai dengan
50% (lima puluh persen) Dewan Komisaris ketentuan perundang - undangan yang berlaku
merupakan Komisaris Independen. serta best practice pelaksanaan GCG.
b. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada e. Dewan Komisaris telah dan terus berupaya
yang melanggar ketentuan rangkap jabatan memastikan terselenggaranya pelaksanaan
sebagaimana ditentukan dalam Peraturan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan
yang dikeluarkan oleh Regulator, (dhi. Otoritas usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi antara lain melalui forum rapat Dewan
GCG tersebut adalah dalam bentuk score Corporate 2. Kelemahan Pelaksanaan GCG
Governance Perception Index (CGPI) sebesar 84,60. Berdasarkan data yang terdapat pada laporan
Score tersebut mengalami peningkatan dari tahun penerapan fungsi kepatuhan pada Semester II tahun
sebelumnya sebesar 84,50 Terhadap perolehan 2018 disimpulkan bahwa terdapat pelanggaran yang
score CGPI tersebut BNI Syariah memperoleh menimbulkan denda bagi BNI Syariah yaitu sebesar
predikat Indonesia Trusted Company. Rp335.450.000,-. Nilai denda tersebut menurun jika
dibandingkan dengan nilai denda pada periode Semester
Outcome penerapan GCG di BNI Syariah dapat II tahun 2017 yaitu sebesar Rp811.310.000,-
dilihat dari tercapainya sebagian besar kinerja
keuangan terhadap target RBB sampai dengan Direksi akan meningkatkan awareness dari setiap Divisi-
bulan Desember 2018 (unaudited) dilihat pada Divisi terkait kewajiban pelaporan kepada OJK dan Badan
tabel berikut: Regulator Lainnya melalui sosialisasi baik secara langsung
maupun elektronik dan dibantu oleh Divisi terkait, sehingga
Realisasi Target RBB
dapat menekan kelalaian pelaporan yang menimbulkan
Keterangan
Des 2018 Des 2018
Aset 41,05 T 38,65 T Lebih detail, analisa self assessment GCG Semester 2
Pembiayaan 28,30 T 27,08 T tahun 2018 dapat dilihat dari kesimpulan sebagai berikut:
DPK 35,50 T 33,15 T 1. Governance Structure
L/R (EAT) 416 M 406 M
a. Faktor-faktor positif aspek governance structure
Rasio-rasio :
BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
i. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
ROA 1,42% 1,51%
Komisaris
ROE 10,53% 10,16%
Dari hasil self assessment terhadap
BOPO 85,37% 85,36%
governance structure pada kriteria ini dapat
FDR 79,61% 81,69%
disimpulkan bahwa BNI Syariah telah memiliki
NPF 2,93 3
3 (tiga) Komisaris yang efektif yaitu seorang
CAR 19,15 19,18
Komisaris Utama (Non Independen) Bapak Fero
NI 7,16% 7,11%
Poerbonegoro, dan 2 (dua) orang Komisaris
Independen yaitu Bapak Rizqullah dan Bapak
Max R. Niode, sehingga telah memenuhi
paling kurang 50% Komisaris Independen
dari komposisi Dewan Komisaris. Anggota
Hasil penilaian Self Assessment Tata Kelola Semester II sesuai ketentuan BI/OJK dalam 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tahun 2018 2017 2016 2015 2014
Peringkat 2 2 2 2 2
Tahun 2018, selain melaksanakan self assessment sesuai Kerangka GCG” sebagai tema, dilaksanakan pada bulan
dengan ketentuan BI/OJK yang mengharuskan bahwa Juli s/d November 2018, dengan tahapan sebagai berikut:
Bank melakukan penilaian sendiri secara internal (internal a. Self assessment (SA) yaitu mengetahui persepsi
self assessment) terhadap pelaksanaan GCG, BNI Syariah stakeholders perusahaan baik internal dan eksternal
juga melaksanakan pengukuran kualitas penerapan GCG tentang implementasi GCG dalam bentuk kuisioner
oleh pihak eksternal yang independen yaitu Corporate yang menyajikan pertanyaan-pertanyaan seputar
Governance Perception Index (CGPI) dengan melalui GCG yang perlu dijawab oleh responden. Responden
lembaga The Indonesian Institute for Corporate Governance meliputi seluruh pihak yang berkepentingan
(IICG). Dalam event CGPI Award dalam rangka penilaian (stakeholders) perusahaan. Pertanyaan kuisioner
dimaksud, BNI Syariah mampu meraih award kategori SA mencakup beberapa aspek penilaian mulai dari
Trusted Company. komitmen, prinsip TARIF (transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi, dan kewajaran), dll.
Corporate Governance Perception Index (CGPI) b. Sistem dokumentasi, merupakan penilaian terhadap
1. Mekanisme Penilaian Program Riset dan pemeringkatan sistem dokumentasi perusahaan diantaranya terkait
Corporate Governance Perception Index 2017 (disingkat dengan dokumentasi kebijakan, mekanisme, dan
dengan CGPI 2017) telah diselenggarakan pada tahun hasil dari implementasi sistem, konsep CG, dan
2018 dengan tema “Transformasi Model Bisnis dalam hal-hal lain yang terkait dengan pencapaian kinerja,
Governance
Governance Process Governance Outcome
Structure
36,48 26,24
21,88
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang berkelanjutan Peningkatan kualitas Tata Kelola di Tahun 2018 dilakukan
memiliki peran penting dalam meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengkaji dan menyempurnakan peraturan dan
pengelolaan terhadap risiko, kinerja perusahaan, memperkuat kebijakan Tata Kelola dengan mengikuti perubahan peraturan
kondisi internal perusahaan, dan meningkatkan reputasi atau dari Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga lainnya.
citra positif sebagai Bank yang memegang kepercayaan
publik serta berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Usaha yang secara konsisten dilakukan BNI Syariah dalam
menerapkan prinsip GCG telah mendapatkan pengakuan
Dalam rangka mempertahankan kondisi kesehatan dari pihak eksternal, dimana penghargaan-penghargaan
Bank yang berada dalam penilaian SEHAT, BNI Syariah yang diterima tahun 2018 tersebut menunjukkan efektifitas
terus memperkuat implementasi Governance, Risk dan penerapan prinsip-prinsip GCG di BNI Syariah, termasuk
Compliance yang akan meningkatkan integrasi Tata Kelola, usaha-usaha perbaikan keberlanjutan yang dilakukan oleh
Manajemen Risiko, dan Fungsi Kepatuhan. manajemen. Pencapaian ini diikuti dengan peningkatan
kinerja BNI Syariah secara keseluruhan.
Pemerintah Masyarakat
60% 40%
99,94% 0,06%
Pihak Yang
Mempunyai Hak Jumlah Nomor
Jumlah Yang Disetor
Pemegang Saham Alamat Gadai Atas Saham/ Lembar Surat %
(Rp)*)
Penerima Jaminan Saham Saham
Fidusia Saham
PT Bank Gedung BNI - 2.500.000 00001 Rp2.500.000.000.000,- 99.94%
NegaraIndonesia Jl. Jenderal
(Persero) Tbk Sudirman Kav. 1
Jakarta
PT BNI Life Centennial Tower, - 1.500 00002 Rp1.500.000.000,- 0.06%
Insurance Lantai 9
Jl Gatot Subroto Kav
24-25, Jakarta
TOTAL 2.501.500 Rp2.501.500.000.000,- 100%
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ 1. Persetujuan atas Laporan Tahunan dan Laporan
perusahaan tertinggi dan mempunyai wewenang yang Keuangan Tahunan.
tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam 2. Menentukan penggunaan keuntungan Perusahaan.
batas yang ditentukan dalam Undang-Undang dan/atau 3. Penunjukan Akuntan Publik.
Anggaran Dasar. RUPS merupakan forum dimana Direksi 4. Pengangkatan dan persetujuan atas pengunduran/
dan Dewan Komisaris melaporkan dan bertanggung jawab pemberhentian anggota Direksi, Dewan Komisaris dan
atas kinerja mereka terhadap Pemegang Saham. Dalam Dewan Pengawas Syariah.
RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan 5. Penetapan gaji/honorarium dan tunjangan lain bagi
yang berkaitan dengan Perusahaan dari Direksi dan/atau Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah.
Dewan Komisaris sesuai dengan mata acara rapat dan tidak 6. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan.
bertentangan dengan kepentingan Perusahaan. 7. Peningkatan Modal Dasar dan Modal Disetor Perusahaan.
8. Penggabungan, peleburan, atau memisahkan Perusahaan.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 40 tahun 9. Keputusan atas dilakukannya transaksi yang melebihi
2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar nilai tertentu, atau kriteria tertentu.
Perseroan, RUPS dibagi menjadi 2 (dua), yaitu RUPS Tahunan 10. Dan lain-lain yang wajib memerlukan persetujuan
dan RUPS Luar Biasa. pemegang saham melalui RUPS sesuai ketentuan
perundangan yang berlaku.
BNI Syariah mempunyai beberapa keputusan penting yang
hanya dapat diambil melalui RUPS diantaranya:
Berdasarkan Buku Pedoman Perusahaan terkait Tata 4. BNI Syariah menyelenggarakan RUPS atas permintaan
Kelola Perusahaan menyatakan bahwa BNI Syariah wajib Pemegang Saham dengan persentase 1/10 atau lebih
menyelenggarakan Daftar Pemegang Saham secara tertib dari jumlah keseluruhan saham.
dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan 5. BNI Syariah wajib menyediakan informasi mengenai
Anggaran Dasar Bank. perusahaan secara tepat waktu, benar dan teratur bagi
Ada pun hak Pemegang Saham adalah sebagai berikut : pemegang saham, kecuali hal-hal yang bersifat rahasia.
1. BNI Syariah memberikan bukti kepemilikan saham 6. BNI Syariah tidak memihak kepada pemegang saham
kepada Pemegang Saham. tertentu dengan memberikan informasi yang tidak
2. BNI Syariah memastikan hak Pemegang Saham untuk diungkapkan kepada pemegang saham lainnya,
hadir dan memberikan suara dalam RUPS. informasi harus diberikan kepada semua pemegang
3. BNI Syariah memastikan pembayaran dividen kepada saham tanpa menghiraukan jenis dan klarifikasi saham
Pemegang Saham sesuai keputusan RUPS. yang dimilikinya.
1. RUPS diadakan di tempat kedudukan Perusahaan atau dapat menyampaikan usulan mata acara RUPS Tahunan
di tempat Perusahaan melakukan kegiatan usaha. paling lambat 7 hari sebelum tanggal pemanggilan.
2. Pemberitahuan rencana RUPS Tahunan disertai usulan 4. RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa diselenggarakan
mata acara RUPS kepada Para Pemegang Saham dan dengan didahului pemanggilan RUPS melalui surat
Dewan Komisaris. tercatat atau dengan surat kabar dalam jangka waktu
3. Dewan Komisaris dan Pemegang Saham mewakili paling paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal
sedikit 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham dikeluarkan RUPS diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal
pemanggilan dan tanggal RUPS diadakan.
Tata cara pengambilan keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Keputusan RUPS dibuat berita
acara RUPS sebagai bukti sah tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat.
RUPS RUPS Pertama RUPS Kedua RUPS Kedua
Kuorum Keputusan Kuorum Keputusan Kuorum Keputusan
Dihadiri Disetujui lebih Dihadiri paling Disetujui lebih Ditetapkan Ditetapkan
lebih dari ½ dari ½ jumlah sedikit 1/3 dari ½ jumlah ketua ketua
dari jumlah seluruh saham dari jumlah seluruh saham pengadilan pengadilan
seluruh saham yang hadir seluruh saham yang hadir negeri negeri
RUPS Mengalihkan Kekayaan Dihadiri paling Disetujui lebih Dihadiri paling Disetujui lebih Ditetapkan Ditetapkan
atau Menjadikan Jaminan sedikit 3/4 dari 3/4 jumlah sedikit 2/3 dari 3/4 jumlah ketua ketua
Hutang Kekayaan Perseroan dari jumlah seluruh saham dari jumlah seluruh saham pengadilan pengadilan
Lebih dari 50% dari Seluruh seluruh saham yang hadir seluruh saham yang hadir negeri negeri
Kekayaan Bersih Perseroan baik
dalam satu transaksi atau lebih
RUPS Perubahan Direksi, Dihadiri Disetujui lebih Dihadiri paling Disetujui lebih Ditetapkan Ditetapkan
Dewan Komisaris, DPS dan lebih dari ½ dari ½ jumlah sedikit 1/3 dari ½ jumlah ketua ketua
Pengeluaran/ Peningkatan dari jumlah seluruh saham dari jumlah seluruh saham pengadilan pengadilan
Modal Ditempatkan dan Disetor seluruh saham yang hadir seluruh saham yang hadir negeri negeri
RUPS Perubahan Anggaran Dihadiri paling Disetujui lebih Dihadiri paling Disetujui lebih Ditetapkan Ditetapkan
Dasar Perseroan sedikit 2/3 dari 2/3 jumlah sedikit 3/5 dari 1/2 jumlah ketua ketua
dari jumlah seluruh saham dari jumlah seluruh saham pengadilan pengadilan
seluruh saham yang hadir seluruh saham yang hadir negeri negeri
RUPS Dihadiri paling Disetujui Dihadiri paling Disetujui Ditetapkan Ditetapkan
Penggabungan, sedikit 3/4 paling sedikit sedikit 2/3 lebih dari ¾ ketua ketua
Peleburan, dari jumlah ¾ dari jumlah dari jumlah dari jumlah pengadilan pengadilan
Pengambil alihan, seluruh saham seluruh saham seluruh saham seluruh saham negeri negeri
Pemisahan, yang hadir yang hadir
Pengajuan Pailit,
Pembubaran
RUPS Tahunan 2018 dihadiri oleh Anggota Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Corporate Secretary,
Notaris dan juga dihadiri oleh perwakilan pemegang saham dan/atau kuasanya yang diwakili sejumlah 2.501.500 (satu juta
lima ratus satu ribu lima ratus) lembar saham atau merupakan 100% dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan
perusahaan, dengan rincian sebagai berikut:
No Nama Keterangan
1 Aryanto Purwadi Perwakilan/Kuasa dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Pemegang Saham Mayoritas)
2 Geger Nuryaman M Perwakilan/Kuasa dari PT BNI Life Insurance (Pemegang Saham)
3 Abdullah Firman Wibowo Anggota Direksi
4 Junaidi Hisom Anggota Direksi
5 Dhias Widhiyati Anggota Direksi
6 Tribuana Tunggadewi Anggota Direksi
7 Fero Poerbonegoro Anggota Dewan Komisaris
8 Rizqullah Anggota Dewan Komisaris
9 Max R. Niode Anggota Dewan Komisaris
10 Fathiah Helmi Notaris
Tahun 2018, Perseroan menyelenggarakan 2 (dua) kali 4. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS
RUPS Luar Biasa yang dilaksanakan secara sirkuler. Ada tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.
pun keputusan dari RUPS Luar Biasa tahun 2018 adalah 5. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota DPS
sebagai berikut : dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk satu kali masa
jabatan kecuali apabila RUPS menentukan lain.
RUPS LUAR BIASA TANGGAL 19 Maret 2018
RUPS Luar Biasa Tanggal 20 September 2018
Keputusan
Menyetujui perubahan Pasal 16 ayat 7 butir e Anggaran Keputusan
Dasar Perseroan sehingga Pasal 16 ayat 7 Anggaran Dasar Menyetujui dan mengangkat Tuan Imam Budi Sarjito
Perseroan secara keseluruhan menjadi sebagai berikut: sebagai Komisaris Perseroan. Pengangkatan tersebut
1. Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat setelah berlaku efektif sejak diperolehnya persetujuan OJK atas
mendapatkan rekomendasi Majelis Ulama Indonesia. Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dan memenuhi
2. Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat oleh RUPS ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Jabatan
untuk jangka waktu terhitung sejak ditutupnya RUPS Komisaris yang diangkat sejak disetujui OJK dan
yang mengangkatnya atau yang ditetapkan lain oleh memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku
RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan dan berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan
yang ke 3 (tiga) setelah pengangkatannya, dengan tidak yang ke 3 sejak pengangkatannya atau RUPS Tahunan yang
mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota diselenggarakan tahun 2021, tanpa mengurangi hak RUPS
DPS sebelum masa jabatannya berakhir. untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
3. Pengangkatan anggota DPS oleh RUPS berlaku efektf
setelah lulus fit and proper test dari OJK.
RUPS Luar Biasa dilakukan secara sirkuler dengan keputusan sebagai berikut :
No Tanggal Ringkasan Keputusan
1 23 Maret 2017 •• Menyetujui memberhentikan dengan hormat Tuan Imam Teguh Saptono dari Sudah Direalisasikan
(Agenda Perubahan jabatannya sebagai Direktur Utama dan Tuan Kukuh Rahardjo dari jabatannya
Susunan Pengurus) sebagai Direktur Bisnis Konsumer.
•• Menyetujui mengangkat Tuan Abdullah Firman Wibowo sebagai Direktur
Utama dan Nyonya Dhias Widhiyati sebagai Direktur Perseroan, dengan masa
jabatan masing-masing sejak disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan
berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan 2020.
2 29 Desember 2017 •• Menyetujui pengambilan saham dalam simpanan oleh PT BNI Sudah Direalisasikan
(Agenda (Persero) Tbk yang disetor secara Tunai melalui Kas Perseroan sebesar
penambahan Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah) atau 1.000.000 (satu juta) saham.
modal ditempatkan Sedangkan PT BNI Life Insurance tidak turut serta dalam pengambilan saham
dan disetor) dalam simpanan.
•• Dengan efektifnya pengambilan saham dalam simpanan tersebut maka dari
Modal Dasar yang telah ditempatkan dan disetor menjadi sejumlah 2.501.500
(dua juta lima ratus satu ribu lima ratus) saham atau seluruhnya dengan nilai
nominal Rp2.501.500.000.000 (dua trilliun lima ratus satu miliar lima ratus juta
rupiah).
•• Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (2) dan (3) Anggaran Dasar Perseroan.
3 29 Desember 2017 •• Menyetujui dan mengangkat Tuan Max R. Niode dengan perubahan status Sudah Direalisasikan
(Agenda Perubahan dari Komisaris menjadi Komisaris Independen, sampai dengan ditutupnya
Susunan Pengurus) RUPS Tahunan 2019.
•• Menyetujui dan mengangkat Nyonya Tribuana Tunggadewi sebagai
Direktur Kepatuhan dan Risiko Perseroan sampa dengan ditutupnya RUPS
Tahunan 2020.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta memberikan nasihat dan saran kepada Direksi
terkait dengan pelaksanaan kegiatan Bank agar sesuai dengan prinsip syariah. Dewan Pengawas
Syariah diangkat dan disahkan melalui RUPS sesuai dengan rekomendasi dari Dewan Syariah
Nasional (DSN).
Komitmen DPS dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap operasional BNI Syariah adalah
melakukan review terhadap kegiatan BNI Syariah selama tahun 2018 dalam upaya meningkatkan
pengawasan praktik syariah. Keseluruhan temuan hasil uji petik langsung pada kantor cabang
telah disampaikan kepada Direksi atau unit kerja terkait untuk ditindaklanjuti dan diperbaiki guna
memenuhi kesesuaian dengan prinsip syariah yang telah ditetapkan.
DPS BNI Syariah mempunyai Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Pengawas Syariah berdasarkan
Surat Keputusan DPS No. BNISy/ DPS/SK/XII/2014/001, tanggal 11 Desember 2014. Pedoman
telah diunggah pada situs web Perusahaan dan media sosialisasi internal yaitu Electronic Corporate
Guidelines (ECG).
Secara garis besar pedoman ini mengatur Tata Tertib Kerja DPS terkait:
1. Persyaratan;
2. Prosedur Pengangkatan dan/atau Penggantian;
3. Komposisi;
4. Etika Jabatan;
5. Honorarium dan Fasilitas/Tunjangan;
6. Program Orientasi dan Peningkatan Kapabilitas;
7. Staf dan Unit Asistensi Dewan Pengawas Syariah;
8. Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab, Hak dan Kewajiban;
9. Waktu Kerja, Rapat, dan Pendapat Syariah;
10. Hubungan Kerja.
Terdapat 2 (dua) macam persyaratan yang harus dipenuhi kepada RUPS untuk disahkan termasuk namun tidak
oleh calon anggota DPS yaitu persyaratan umum yang terbatas pada:
merupakan persyaratan dasar yang ditetapkan oleh peraturan a. Mampu melaksanakan perbuatan hukum.
perundang-undangan yang berlaku, dan persyaratan khusus b. Warga Negara Indonesia dan berdomisili
yang merupakan persyaratan yang menyesuaikan dengan di Indonesia.
kebutuhan dan sifat bisnis Perusahaan sebagai badan usaha c. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau
yang bergerak di sektor perbankan. anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota DPS
1. Persyaratan Umum yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan
Anggota DPS adalah orang perseorangan yang: suatu Perseroan dinyatakan pailit.
a. Memiliki Integritas yang paling kurang mencakup: d. Tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai
i. Memiliki akhlak dan moral yang baik; dengan derajat kedua dengan Pemegang Saham
ii. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan Pengendali dan/ atau dengan anggota Direksi dan/
perbankan syariah dan peraturan perundang- atau dengan anggota Dewan Komisaris dan/ atau
undangan lain yang berlaku; dengan anggota DPS lainnya.
iii. Memiliki komitmen terhadap pengembangan e. Mampu bekerjasama dengan anggota DPS lainnya.
Perusahaan yang sehat dan tangguh; f. Memiliki integritas mencakup:
iv. Tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus i. Komitmen untuk menyediakan waktu
sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai yang memadai.
uji kemampuan dan kepatuhan yang ditetapkan ii. Tidak pernah secara langsung maupun tidak
oleh OJK. langsung terlibat dalam perbuatan rekayasa dan
b. Memiliki kompetensi yang paling kurang memiliki praktik-praktik menyimpang, cidera janji serta
pengetahuan dan pengalaman di bidang syariah perbuatan lain yang merugikan perusahaan
mu’amalah dan pengetahuan di bidang perbankan dimana yang bersangkutan bekerja atau
dan/atau keuangan secara umum; dan pernah bekerja.
c. Memenuhi reputasi keuangan, yang paling iii. Tidak pernah dihukum karena melakukan
kurang mencakup: perbuatan pidana yang merugikan keuangan
i. Tidak termasuk dalam daftar kredit macet; dan negara dalam waktu 5 (lima) t ahun
ii. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi sebelum pengangkatannya.
Pemegang Saham, anggota Dewan Komisaris g. Memiliki kompetensi mencakup:
atau anggota Direksi yang dinyatakan bersalah i. Kemampuan dan pengalaman dalam bidang-
menyebabkan suatu perseroan dinyatakan bidang yang relevan dengan tugas dan
pailit dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir kewajiban DPS.
sebelum dicalonkan. ii. Kemampuan untuk mempertimbangkan suatu
2. Persyaratan Khusus masalah secara memadai.
Persyaratan khusus merupakan rincian dari kompetensi iii. Kemampuan untuk membahas permasalahan
dan hal-hal lain yang disyaratkan bagi DPS sesuai tanpa campur tangan menajemen.
kebutuhan Perusahaan. Persyaratan khusus merupakan
salah satu substansi dari sistem dan prosedur nominasi
serta seleksi yang dikembangkan oleh Komite
Remunerasi dan Nominasi untuk selanjutnya diajukan
Sesuai dengan ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 12/13/DPbS dan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 11/33/ PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah,
maka Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk BNI Syariah terdiri atas 2 (dua) orang termasuk 1 (satu) orang ketua dan
1 (satu) orang anggota. Berdasarkan peraturan tersebut, susunan DPS BNI Syariah hingga 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut:
Masa Jabatan
No. Nama & Jabatan Rekomendasi DSN- Pengangkatan
Pengangkatan Persetujuan OJK/BI Masa Berlaku
MUI Kembali
1 KH Ma’ruf Amin Pendirian BNI Surat No. U-260/ Persetujuan Izin RUPS Luar Sampai
(Ketua) Syariah DSN-MUI/VII/2009 Prinsip Pendirian Biasa tanggal RUPS Tahunan
tanggal 30 Juli No.12/2/DpG/ 12 Agustus 2019
2009 DPbS tanggal 8 2015
Februari 2010
2 Hasanudin Pendirian BNI Surat No. U-260/ Persetujuan Izin RUPS Luar Sampai
(Anggota) Syariah DSN-MUI/VII/2009 Prinsip Pendirian Biasa tanggal RUPS Tahunan
tanggal 30 Juli No.12/2/DpG/ 12 Agustus 2019
2009 DPbS tanggal 8 2015
Februari 2010
PROFIL DPS
Lahir tahun 1943. Memperoleh gelar Sarjana Ushuluddin dari Universitas Ibnu Chaldun (1967) dan gelar Dokter Honoris
Causa (2012).
Saat ini beliau menjabat sebagai Ra’is ‘Aam PBNU, Ketua Umum MUI sekaligus Ketua Dewan Syariah Nasional MUI dan
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Ia juga pernah terpilih sebagai Anggota DPR/MPR-RI (1999), Anggota MPR-RI
(1997), Pimpinan Komisi A DPRD DKI Jakarta (1977), Direktur Lembaga Pendidikan dan Ketua Yayasan Al-jihad (1976),
anggota Baziz DKI Jakarta pada tahun (1971).
Lahir tahun 1961. Memperoleh gelar Sarjana Muda Fakultas Syariah dari Universitas Islam Tribhakti, Kediri (1985), Sarjana
Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN, sekarang UIN) Syarif Hidayatullah (1989) dan memperoleh gelar
Magister Agama (1997) serta Doktor dalam studi Pengkajian Syariah dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Menjabat sebagai anggota DPS BNI Syariah sejak 2010. Saat ini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Badan Pelaksana
Harian Dewan Syariah Nasional (BPH – DSN), menjabat sebagai anggota Komite Akuntansi Syariah (KAS) – IAI (2006) dan
sebagai anggota Tim Ahli LPPOM – MUI (2006).
Dengan tetap memperhatikan fungsi pengawasannya, berikut adalah rangkap jabatan Dewan Pengawas Syariah selama 2018:
No DPS Posisi di Perusahaan Lain Perusahaan Lain
1 KH Ma’ruf Amin Ketua PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
(Ketua) Ketua PT. Bank Mega Syariah
Ketua PT. Asuransi Jiwa Bringin Life
(Unit Usaha Syariah)
Ketua PT. BNI Life Insurance
(Unit Usaha Syariah)
Ketua PT. Bank Syariah Mandiri
2 Hasanudin Ketua PT. Trimegah Asset Management
(Anggota) (Reksa Dana Syariah)
Ketua PT. Toyota Astra Finance Services
(Unit Usaha Syariah)
Ketua PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) (Unit Usaha Syariah)
Anggota PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk.
(Unit Usaha Syariah)
Tingkat kehadiran
Selama tahun 2018, DPS BNI Syariah mengadakan 25 kali rapat DPS dan 1 kali rapat gabungan (bersama Dewan Komisaris
dan atau Direksi), sehingga total DPS mengadakan rapat sebanyak 26 kali. Kehadiran dalam rapat selama tahun 2018
diuraikan sebagai berikut:
Rapat DPS
Nama Jabatan Presentasi Tingkat
Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran Rapat
Kehadiran (%)
KH. Ma’ruf Amin Ketua 26 26 100%
Hasanudin Anggota 26 26 100%
Data dan informasi yang dibutuhkan DPS dalam rangka melaksanakan tugas pengawasannya
dapat diperoleh melalui kegiatan diskusi, dokumen kerja, data transaksi, dll.
Berdasarkan hasil pengawasan selama tahun 2018, DPS menyampaikan bahwa secara umum kegiatan operasional BNI
Syariah telah sesuai dengan Prinsip Syariah, Fatwa DSN-MUI dan Opini DPS. Kesalahan/kekurangan yang terjadi pada
kegiatan operasional tidak mengarah pada kesalahan dalam membuat kebijakan, melainkan lebih kepada pemahaman
individu atas suatu Produk dan Pedoman Operasional Bank. Atas kesalahan/kekurangan tersebut DPS merekomendasikan
agar setelah kesalahan/kekurangan diketahui, maka harus segera dilakukan perbaikan-perbaikan. Apabila terdapat unsur
kesengajaan sehingga terdapat Prinsip Syariah yang tidak terpenuhi, maka terhadap kesalahan/kekurangan yang disengaja
tersebut harus ada punishment.
Tahun 2018, DPS BNI Syariah kembali melakukan review pemenuhan prinsip syariah terhadap Sukuk Mudharabah Bank
BNI Syariah I Tahun 2015 yang listing tanggal 15 Mei 2015 dengan dana sukuk yang berhasil dihimpun sebesar Rp500
miliar dan hasil realisasi bersih senilai Rp497,22 miliar setelah dikurangi biaya penawaran umum senilai Rp2,78 miliar.
DPS berpendapat bahwa dana hasil Penawaran Umum yang digunakan untuk pembiayaan syariah mata uang rupiah,
meliputi pembiayaan produktif (39,11%), pembiayaan konsumtif (52,83%), pembiayaan mikro (5,86%) dan pembiayaan
kartu (2,2%) telah memenuhi prinsip syariah di pasar modal.
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara
umum dan atau khusus serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan dan
mengelola perusahaan. Dewan Komisaris bertugas memastikan bahwa perusahaan melaksanakan
Good Corporate Governance, mengawasi dan memberi arahan atas kinerja Direksi, memberi
nasihat dan memastikan bahwa Direksi melaksanakan tugasnya sesuai dengan kepentingan para
pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Dasar Hukum
Pembentukan Dewan Komisaris BNI Syariah didasarkan pada beberapa ketentuan, antara lain:
1. Undang-undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
2. Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/ POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik, Dewan Komisaris adalah Organ Emiten atau Perusahaan Publik.
4. Peraturan Bank Indonesia No.11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah, Pasal 23.
5. POJK No.27/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama
Lembaga Jasa Keuangan.
6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/6/ PBI/2012 tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit
and Proper Test) Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.
7. Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.4
tanggal 7 Januari 2016.
8. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank BNI Syariah tentang Penetapan Piagam Komite
Nominasi dan Remunerasi No.KEP/01/DK/2015
Dewan Komisaris BNI Syariah mempunyai Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi
berdasarkan SKB No.KP/DIR/016 & KP/01/DK/2013 serta Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Tata
Tertib Kerja Direksi dan Dewan Komisaris No.PP/S02/003-00/2016 tanggal 1 September 2016.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris telah diunggah pada situs web Perusahaan dan
media sosialisasi internal yaitu Electronic Corporate Guidelines (ECG).
Adapun isi pengaturan terkait tata tertib kerja Dewan Komisaris menurut pedoman ini antara lain:
1. Persyaratan Anggota Dewan Komisaris;
2. Komisaris Independen;
3. Komposisi Anggota;
4. Masa Jabatan;
5. Pengangkatan dan Pemberhentian;
6. Etika Jabatan;
7. Hak dan Wewenang;
8. Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab;
9. Honorarium dan Fasilitas/Tunjangan;
Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan 5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang
Komisaris BNI Syariah, kriteria dan persyaratan anggota dibutuhkan Perusahaan.
Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : 6. Memiliki komitmen terhadap pengembangan
1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik. operasional Bank Syariah yang sehat.
2. Cakap melakukan perbuatan hukum. 7. 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama
3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan menjabat tidak pernah diberhentikan dengan tidak
selama menjabat: hormat dari suatu pekerjaan.
a. Tidak pernah dinyatakan pailit. 8. Memiliki kompetensi dan pengalaman dalam bidang-
b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau bidang yang menunjang pelaksanaan tugas dan
anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah kewajiban Dewan Komisaris dan memiliki integritas
menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit. dan reputasi yang tinggi, serta memiliki komitmen
c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak penyediaan waktu yang memadai.
pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau 9. Tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak
berkaitan dengan sektor keuangan. pidana tertentu yang telah diputus oleh pengadilan yang
d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam waktu
angota Dewan Komisaris yang selama menjabat: 20 (dua puluh) tahun terakhir.
e. pernah tidak menyelengarakan RUPS tahunan; 10. Tidak pernah melakukan tindakan fraud (penipuan,
i. pertanggungjawabannya sebagai anggota penggelapan, dan kecurangan) di bidang perbankan,
Direksi dan/atau aggota Dewan Komisaris keuangan dan usaha lainnya.
pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah 11. Tidak termasuk daftar orang tercela di bidang perbankan
tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai dan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit &
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan proper test) yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa
Komisaris kepada RUPS; dan Keuangan berdasarkan peraturan perundangan
ii. pernah menyebabkan perusahaan yang yang berlaku.
memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran 12. Tidak terdaftar dalam Daftar Tidak Lulus (DTL).
dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi
kewajiban menyampaikan laporan tahunan Selain itu, calon Dewan Komisaris juga harus membuat Surat
dan/ atau laporan keuangan kepada Otoritas Pernyataan bahwa telah memenuhi seluruh persyaratan
Jasa Keuangan. di atas yang ditandatangani di atas materia sebagai salah
4. Memiliki komitmen untuk mematuhi Peraturan satu dokumen persyaratan uji kemampuan dan kepatutan
Perundang-undangan. di OJK, serta telah didokumentasikan oleh Perusahaan.
Berdasarkan Pasal 25 PBI No. 11/3/PBI 2009 tentang Bank RUPS. Pengangkatan melalui RUPS efektif setelah yang
Umum Syariah dan Anggaran Dasar Perusahaan, bahwa bersangkutan lulus uji kemampuan dan kepatutan dan/atau
jumlah angota Dewan Komisaris paling kurang 3 (tiga) orang mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia,
Pada tanggal 31 Desember 2018, jumlah anggota Dewan seorang di antaranya diangkat sebagai Komisaris Utama,
Komisaris BNI Syariah adalah sebanyak 4 (empat) orang. dan 50% (lima puluh persen) di antaranya adalah Komisaris
Seluruh anggota Dewan Komisaris tersebut telah melalui Independen. Susunan anggota Dewan Komisaris yang efektif
proses nominasi oleh Komite Remunerasi dan Nominasi telah diaktanotariskan dan dilaporkan pemberitahuannya ke
BNI Syariah dan diangkat berdasarkan persetujuan Kementerian Hukum dan HAM.
Komposisi Dewan Komisaris BNI Syariah per tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut :
Rekomendasi
Pengangkatan oleh
Nama Jabatan Komite Nominasi Persetujuan OJK Periode Jabatan
RUPS
dan Remunerasi
Fero Poerbonegoro Komisaris Utama Nota Intern No. RUPS Tahunan 25 Keputusan Anggota Sampai RUPS
KRN/3/2016 tanggal Februari 2016 Dewan Komisioner Tahunan 2019
25 Februari 2016 OJK No. KEP-
dan Persetujuan 46/D.03/2016
RUPS Tahunan 25 tanggal 8
Februari 2016 Septermber 2016
Rizqullah Komisaris Nota Intern No. RUPS Tahunan 25 Keputusan Anggota Sampai RUPS
Independen KRN/4/2016 tanggal Februari 2016 Dewan Komisioner Tahunan 2019
25 Februari 2016 OJK No. KEP-
45/D.03/2016
tanggal 6
September 2016
Max R. Niode Komisaris Risalah Rapat RUPS-LB 29 Keputusan Anggota Sampai RUPS
Independen Komite Nominasi Desember 2017 Dewan Komisioner Tahunan 2019
dan Remunerasi OJK No. KEP-
KNR-01/2017 226/D.03/2017
tanggal 31 Januari tanggal 19
2017 Desember 2017
Imam Budi Sarjito* Komisaris Risalah Rapat KNR RUPS-LB 20 Masih menjalani fit
No. 04/2018 tanggal September 2018 and proper test OJK
4 Mei 2018.
Fero Purbonegoro
Komisaris Utama
Rizqullah Thohuri
Komisaris Independen
Dewan Komisaris telah melaksanakan pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam
Anggaran Dasar Perusahaan dan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris. Adapun pembagian tugas tersebut yaitu:
Nama Jabatan Bidang Tugas
Fero Poerbonegoro Komisaris Utama Membawahi Komite Pemantau Risiko serta
Komite Nominasi dan Remunerasi
Rizqullah Komisaris Independen Membawahi Komite Pemantau Risiko serta
Komite Nominasi dan Remunerasi
Max R. Niode Komisaris Independen Membawahi Komite Audit serta Komite
Nominasi dan Remunerasi
Imam Budi Sarjito* Komisaris Membawahi Komite Audit serta Komite
Nominasi dan Remunerasi
Setiap anggota Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya wajib bebas dari pengaruh manajemen Perusahaan,
Pemegang Saham, maupun pihak-pihak lainnya. Anggota Dewan Komisaris dipilih berdasarkan proses nominasi selayaknya
melakukan tugas mereka dengan tidak mengutamakan kepentingan dari pihak-pihak yang menominasikannya.
Setiap anggota Dewan Komisaris telah menandatangani surat pernyataan independensi sebagai persyaratan pengajuan
persetujuan OJK dan didokumentasikan perusahaan, antara lain menyatakan:
1. Tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua termasuk besan dengan sesama anggota Dewan
Komisaris atau anggota Direksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Merupakan pihak yang independen terhadap pemilik atau pemegang saham pengendali Bank.
3. Tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Pemegang
Saham Pengendali, anggota Dewan Komisaris lainnya, dan/atau Direksi atau hubungan keuangan dan/atau kepemilikan
saham dengan Bank, sehingga dapat mendukung kemampuan untuk bertindak independen sebagaimana diatur
dalam ketentuan Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (khusus
Komisaris Independen).
Berdasarkan Daftar Khusus Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi beserta keluarganya baik dalam Perusahaan
maupun perusahan lain, yang dimutakhirkan setiap 6 (enam) bulan atau setiap ada perubahan. Pada posisi per tanggal 31
Desember 2018 informasi kepemilikan saham dimaksud adalah sebagai berikut:
No Nama Status Saham di BNI Syariah Saham di Perusahaan lain Tahun Perolehan
1 Fero Poerbonegoro Komisaris Utama Tidak Ada Tidak Ada -
Nurani Sulastri Istri Tidak Ada Tidak Ada -
Rakhmat Mogar Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Poerbonegoro
2 Rizqullah Komisaris Independen Tidak Ada Tidak Ada -
Yusroh Muhammad istri Tidak Ada Rp100 juta di Graha 165 2014
Hanna Azkiya Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Muhammad Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Muftah
Ahmad Haris Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Aulia Rahmah Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Syifa Ramadhani Anak Tidak Ada Tidak Ada -
3 Max R. Niode Komisaris Independen Tidak Ada Tidak Ada -
Dian Mardianawati Istri Tidak Ada PT Persona Prima Utama 2005
(75 lembar/1,50%)
Zahra Aldila Niode Anak Tidak Ada Tidak Ada -
Alvin Akbar Niode Anak Tidak Ada Tidak Ada -
4 Imam Budi Sarjito* Komisaris Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Isty Haryani Istri Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Bayu Adi Satriyo Anak Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Larasati Allegra Anak Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Farnisari
Sekarini Andika Anak Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Permatasari
Pada setiap awal tahun buku Dewan Komisaris menyusun program kerja yang akan dijalankan pada tahun buku tersebut.
Adapun program kerja Dewan Komisaris dan realisasinya adalah sebagai berikut :
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, terdapat sejumlah keputusan Direksi yang terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan Dewan Komisaris. Selain itu, Dewan Komisaris juga dapat membuat keputusan baik yang ditujukan untuk
organ Dewan Komisaris maupun perusahaan secara umum. Pada tahun 2018, persetujuan dan keputusan Dewan Komisaris
adalah terkait hal-hal berikut :
No Tanggal Nomor Surat Perihal
1 16/01/2018 KEP/01/DK/2018 Susunan Keanggotaan Komite Audit
2 13/03/2018 KEP/02/DK/2018 Pembaharuan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi
3 13/03/2018 KEP/03/DK/2018 Susunan Keanggotaan Komite Nominasi Dan Remunerasi
4 13/03/2018 KOM/18 Review Dan Persetujuan Kebijakan Kode Etik BNISyariah
5 26/06/2018 KOM/31 Persetujuan revisi rencana bisnis bank PT Bank BNI Syariah 2018-2020
6 02/11/2018 KOM/57 Persetujuan Rencana Bisnis
7 13/11/2018 KOM/62 Persetujuan Corporate Plan
Terhadap Dewan Komisaris yang baru diangkat, BNI Syariah memberikan program orientasi. Program tersebut meliputi
perkenalan anggota Dewan Komisaris baru kepada anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi, Pejabat Eksekutif,
General Manager, Corporate Secretary, anggota Komite di bawah Dewan Komisaris, sekretaris Dewan Komisaris, serta
pejabat lainnya. Materi pembekalan anggota Dewan Komisaris yaitu terkait:
1. Struktur organisasi Perusahaan serta fungsinya masing-masing;
2. Hak (termasuk remunerasi dan fasilitas yang didapat), tugas utama, kewajiban, dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
3. Kinerja keuangan;
4. Kondisi Perusahaan terkini, Rencana Bisnis Bank, serta prospek Perusahaan ke depan;
5. Perangkat kebijakan internal yang dimiliki Perusahaan;
6. Praktik manajemen risiko Perusahaan.
7. Hal lainnya yang sekiranya diperlukan untuk membekali anggota Dewan Komisaris baru.
Di samping program pengembangan kompetensi, Dewan Komisaris BNI Syariah juga mengikuti program Sertifikasi
Manajemen Risiko. Pada periode 2017, Dewan Komisaris Bank telah mengikuti program Sertifikasi Manajemen Rrisiko
dengan rincian sebagai berikut:
Waktu dan Tempat
Nama Jabatan Periode Level Expired Penyelenggara
Pelaksanaan
Fero Poerbonegoro Komisaris Utama 2016 – 2019 5 Jakarta, 27 Mei 2016 2018 Badan Sertifikasi
Manajemen Risiko
(BSMR)
Rizqullah Komisaris 2016 – 2019 5 Jakarta, 11 April 2016 2018 Badan Sertifikasi
Independen Manajemen Risiko
(BSMR)
Max R. Niode Komisaris 2016 – 2019 4 Jakarta, 13 Februari 2017 2018 Lembaga Sertifikasi
Independen Profesi Perbankan
(LSPP)
Imam Budi Sarjito* Komisaris 2016 – 2019 5 Jakarta, 2 Maret 2017 2019 Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan
(LSPP)
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris Sesuai dengan POJK No.55/POJK.03/2016 tentang
yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum, jumlah Komisaris
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Independen bank ditetapkan minimal 50% dari total anggota
pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris Dewan Komisaris.
dan/atau anggota Direksi serta hubungan kepemilikan saham
dengan Bank sehingga dapat mendukung kemampuannya
untuk bertindak independen.
Anggota Komisaris Independen BNI Syariah harus memenuhi 4. Tidak mempunyai hubungan atau ikatan langsung
syarat utama yang mencakup: maupun tidak langsung pada Emiten atau Perusahaan
1. Tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan Publik tersebut
dengan anggota Direksi dengan anggota Direksi dan 5. Telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatuhan (Fit and
Pemegang Saham BNI Syariah ataupun hubungan Proper Test) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya 6. Diusulkan oleh Pemegang Saham, melalui proses
untuk bertindak independen nominasi di Komite Remunerasi dan Nominasi BNI
2. Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai Syariah, dan dipilih dalam RUPS
anggota Dewan Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada 7. Dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya:
lebih dari 1 (satu) lembaga/ Perusahaan bukan keuangan, tidak pernah dinyatakan pailit
Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, 8. Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau anggota
Badan Usaha Milik Swasta dan jabatan lain sesuai Dewan Komisaris atau anggota Dewan Pengawas yang
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan
perundang-undangan yang berlaku dinyatakan pailit.
3. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai 9. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, yang merugikan keuangan Negara dan/atau yang
memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan berkaitan dengan sektor keuangan.
Emiten atau Perusahaan Publik dalam waktu 6 (enam) 10. Kriteria lainnya yang ditentukan oleh Ketentuan Internal
bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali BNI Syariah dan Peraturan Perundang-undangan
sebagai Komisaris Independen Emiten atau Perusahaan yang berlaku.
Publik pada periode berikutnya.
Pada tahun 2018, jumlah Komisaris Independen BNI Syariah Syariah telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-
adalah sebanyak 2 (dua) orang, yaitu Sdr. Rizqullah dan undangan yang berlaku.
Sdr. Max R. Niode, dari Dewan Komisaris yang efektif
sebanyak 3 orang atau lebih dari 50% dari total anggota Komisaris Independen BNI Syariah juga telah memenuhi
Dewan Komisaris yang telah efektif. Dengan demikian, BNI seluruh persyaratan yang ditetapkan dalam kriteria anggota
Komisaris Independen.
Komisaris Independen BNI Syariah telah menandatangani surat pernyataan independen yang kontennya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan sebagai salah satu
dokumen persyaratan pengajuan persetujuan OJK menjadi anggota Dewan Komisaris BNI Syariah. Adapun konten surat
pernyataan dimaksud sebagai berikut:
No Pernyataan Checklist
1 Menyatakan bahwa saya merupakan pihak yang independen terhadap pemilik Bank V
2 Menyatakan bahwa saya bersedia bertindak independen terhadap pemilik Bank V
3 Menyatakan bahwa saya tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham V
dan/atau hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengendali, anggota Dewan Komisaris
lainnya, dan/atau Direksi atau hubungan keuangan dan/atau kepemilikan saham dengan Bank
sehingga dapat mendukung kemampuan saya untuk bertindak independen.
Direksi merupakan salah satu organ utama GCG. Direksi tanggung renteng atas segala tindakan pengurusan yang
bertanggung jawab atas pengurusan Perusahaan, serta dilakukan. Direksi BNI Syariah dalam menjalankan tugasnya
bertindak untuk dan atas nama mewakili kepentingan senantiasa mengedepankan transparansi, sikap profesional,
Bank dalam perkara di dalam maupun di luar pengadilan. kesungguhan dalam mengedepankan kepentingan Bank
Direksi BNI Syariah terdiri dari Direktur Utama, dan dan stakeholders, berpikir strategis serta memastikan
Direktur lainnya yang bertugas sesuai masing-masing pencapaian target dan keberlanjutan usaha.
bidang kerja. Anggota Direksi bertanggung jawab secara
Dasar Hukum
Pembentukan Direksi BNI Syariah didasarkan pada beberapa 5. POJK No.27/POJK.03/2016 tentang Penilaian
ketentuan, antara lain: Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama Lembaga
1. Undang-Undang No.21 t ahun 20 08 tent ang Jasa Keuangan.
Perbankan Syariah. 6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/6/ PBI/2012 tentang
2. Undang-Undang No.40 t ahun 20 07 tent ang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test)
Perseroan Terbatas. Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/ POJK.04/2014 7. Anggaran Dasar Perusahaan sebagaimana Akta
tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No.4 tanggal 7
Perusahaan Publik, Dewan Komisaris adalah Organ Januari 2016.
Emiten atau Perusahaan Publik. 8. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank BNI Syariah
4. Peraturan Bank Indonesia No.11/3/ PBI/2009 tentang tentang Penetapan Piagam Komite Nominasi dan
Bank Umum Syariah, Pasal 23. Remunerasi No.KEP/01/DK/2015
Direksi BNI Syariah mempunyai Pedoman Tata Tertib Kerja 4. Masa Jabatan;
Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan SKB No.KP/ 5. Pengangkatan dan Pemberhentian;
DIR/016 & KP/01/ DK/2013 serta Petunjuk Pelaksanaan 6. Etika Jabatan;
Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi dan Dewan Komisaris 7. Hak dan Wewenang;
No.PP/S02/003-00/2016 tanggal 1 September 2016. 8. Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab;
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi telah diunggah pada 9. Honorarium dan Fasilitas/Tunjangan;
situs web Perusahaan dan media sosialisasi internal yaitu 10. Tantiem;
Electronic Corporate Guidelines (ECG). 11. Program Orientasi;
12. Program Peningkatan Kapabilitas;
Adapun isi pengaturan terkait tata tertib kerja Dewan
Komisaris menurut pedoman ini antara lain:
1. Persyaratan Anggota Direksi;
2. Komisaris Independen;
3. Komposisi Anggota;
Anggota Direksi BNI Syariah telah melalui mekanisme 4. Memiliki komitmen untuk mematuhi Peraturan
nominasi dan rekomendasi Komite Remunerasi dan Perundang-undangan.
Nominasi BNI Syariah dan diangkat melalui Rapat Umum 5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang
Pemegang Saham (RUPS). Pengangkatan RUPS tersebut dibutuhkan Perusahaan.
efektif setelah yang bersangkutan lulus uji kemampuan 6. Memiliki komitmen terhadap pengembangan
dan kepatutan dan/atau mendapatkan persetujuan Otoritas operasional Bank Syariah yang sehat.
Jasa Keuangan (OJK). Adapun persyaratan seorang anggota 7. 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama
Direksi BNI Syariah adalah: menjabat tidak pernah diberhentikan dengan tidak
1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik. hormat dari suatu pekerjaan.
2. Cakap melakukan perbuatan hukum. 8. Memiliki kompetensi dan pengalaman dalam bidang-
3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan bidang yang menunjang pelaksanaan tugas dan
selama menjabat: kewajiban Dewan Komisaris dan memiliki integritas
a. Tidak pernah dinyatakan pailit. dan reputasi yang tinggi, serta memiliki komitmen
b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau penyediaan waktu yang memadai.
anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah 9. Tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak
menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit. pidana tertentu yang telah diputus oleh pengadilan yang
c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam waktu
pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau 20 (dua puluh) tahun terakhir.
berkaitan dengan sektor keuangan. 10. Tidak pernah melakukan tindakan fraud (penipuan,
d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau penggelapan, dan kecurangan) di bidang perbankan,
angota Dewan Komisaris yang selama menjabat: keuangan dan usaha lainnya.
i. pernah tidak menyelengarakan RUPS tahunan; 11. Tidak termasuk daftar orang tercela di bidang perbankan
ii. pertanggungjawabannya sebagai anggota dan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit &
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris proper test) yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa
pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah Keuangan berdasarkan peraturan perundangan
tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai yang berlaku.
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan 12. Tidak terdaftar dalam Daftar Tidak Lulus (DTL).
Komisaris kepada RUPS; dan
iii. pernah menyebabkan Perusahaan yang Surat pernyataan demikian telah dibuat oleh setiap
memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris BNI Syariah
dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi sebagai salah satu dokumen persyaratan uji kemampuan
kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan kepatutan di OJK, serta telah didokumentasikan
dan/ atau laporan keuangan kepada Otoritas oleh Perusahaan.
Jasa Keuangan.
Komposisi Direksi
Berdasarkan Pasal 28 PBI No. 11/3/PBI 2009 tentang Bank Umum Syariah dan Anggaran Dasar Perusahaan, bahwa jumlah
angota Direksi paling kurang 3 (tiga) orang dan dipimpin oleh Direktur Utama.
Per tanggal 31 Desember 2018, BNI Syariah memiliki 5 (lima) orang anggota Direksi yang telah melalui proses nominasi
oleh Komite Remunerasi dan Nominasi BNI Syariah dan diangkat berdasarkan persetujuan RUPS. Seluruh anggota Direksi
berdomisili di Indonesia, dengan rincian komposisi anggota Direksi adalah sebagai berikut:
Nama Jabatan Pengangkatan oleh RUPS Persetujuan OJK Periode Jabatan
Abdullah Firman Direktur Utama RUPS-LB 23 Maret 2017 Keputusan anggota Sampai RUPS Tahunan
Wibowo Dewan Komisioner 2020
Otoritas Jasa Keuangan
No KEP-41/ D1.03/2018
12 Maret 2018
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & RUPS-LB 23 Maret 2017 Keputusan Anggota Sampai RUPS Tahunan
Komersial Dewan Komisioner OJK 2020
No. KEP228/D.03/2017
tanggal 19 Desember
201
Dhias Widhiyati
Direktur Bisnis SME dan Komersial
Wahyu Avianto
Direktur Keuangan dan Operasional
Profitabilitas Bank
4. Membuat keputusan pembiayaan maupun restrukturisasi Pembiayaan
sesuai ketentuan dan kewenangan yang berlaku dalam rangka
pencapaian profitabilitas BNI Syariah yang progressif dan berkualitas .
5. Membuat keputusan Diskon Margin/ Bagi Hasil/ Ujroh Pembiayaan
NPF & Hapus Buku sesuai ketentuan dan kewenangan yang berlaku
dalam rangka pencapaian profitabilitas BNI Syariah yang progresif dan
berkualitas .
6. Membuat keputusan atas draft kebijakan mitigasi risiko bisnis semua
segmen dalam rangka menjaga prinsip kehati-hatian bisnis BNI Syariah.
Value Creation
10. Memutuskan strategi pengembangan organisasi, sistem dan
mekanisme pengelolaan dan pengembangan SDM dalam rangka
mendukung tercapainya visi misi dan target perusahaan dari sisi sumber
daya manusia.
11. Memutuskan arah pengembangan layanan perbankan dalam rangka
peningkatan kualitas layanan perbankan menuju service excellence dan
pencapaian target bisnis BNI Syariah yang telah direncanakan .
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & 1. Merencanakan strategi pengembangan dan pengelolaan bisnis
Komersial pembiayaan segmen Commercial dan SME sesuai kebutuhan pasar
dalam rangka menciptakan profitabilitas BNI Syariah yang berkelanjutan.
2. Merencanakan strategi pemngembangan dan pengelolaan bisnis tresuri
dan strategi pemasaran trade finance dalam rangka menciptakan
profitabilitas BNISyariah yang berkelanjutan.
3. Merencanakan strategi pengembangan dan pengelolaan bisnis
haji & umroh dalam rangka menciptakan profitabilitas BNI Syariah
yang berkelanjutan.
4. Merencanakan strategi pengembangan dan pengelolaan bisnis
transaksional & dana institusi dalam rangka menciptakan profitabilitas
BNI Syariah yang berkelanjutan
Operasional Perbankan
4. Merencanakan penyempurnaan dan pengelolaan sistem operasional
perbankan dalam rangka memastikan kegiatan operasional pembiayaan
dan transaksi nasabah BNI Syariah berjalan sesuai prosedur yang ada.
5. Menjaga operasional perbankan sejalan dengan ketentuan dan kebijakan
yang berlaku dalam rangka mitigasi risiko operasional dan mendukung
kelancaran bisnis BNI Syariah.
Keputusan Bisnis
5. Memutus pengajuan special nisbah nasabah dana (sesuai kewenangan
dan ketentuan yang berlaku) dalam rangka pencapaian target bisnis yang
telah ditetapkan manajemen.
6. Memutus pengajuan pembiayaan (untuk konsumtif dan bisnis kartu
sesuai kewenangan dan ketentuan yang berlaku) dalam rangka
pencapaian target bisnis yang telah ditetapkan manajemen.
Kualitas Aset
7. Mengarahkan strategi ekspansi pembiayaan yang progresif, sehat, dan
selektif untik menjaga kualitas aset BNI Syariah.
8. Mengarahkan metode analisa nasabah pembiayaan ritel (konsumtif
dan kartu) yang prudent dan action plan mitigasi risiko dalam rangka
menjaga kualitas aset BNI Syariah.
Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk atas atau beberapa anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan
nama Direksi serta mewakili Perusahaan. Setiap Direktur maka kewenangannya bertindak dapat dialihkan kepada
Perusahaan berhak mengambil keputusan berdasarkan anggota Direksi lain melalui mekanisme yang diatur dalam
sektor/ bidang masing-masing menurut ketentuan dan Keputusan Direksi.
peraturan perusahaan yang berlaku. Dalam hal salah satu
Berdasarkan SK Direksi No. KP/013/Dir/R tanggal 22 Februari 2018 tentang Susunan Direktur Pengganti, maka mekanisme
Direktur Pengganti adalah sebagai berikut:
Independensi anggota Direksi Perseroan telah sesuai dengan Setiap anggota Direksi BNI Syariah telah menandatangani
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, dimana Direksi surat pernyataan independensi sebagai salah satu
Perseroan haruslah: dokumen persyaratan fit and proper test OJK dan telah
1. Bertindak independen, tidak mempunyai benturan didokumentasikan, yang konten surat pernyataan tersebut
kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya antara lain menyatakan:
untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, 1. Tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan
baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/
terhadap Dewan Komisaris. atau dengan anggota Dewan Komisaris sesuai dengan
2. Tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan ketentuan OJK.
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan 2. Tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, pada suatu perusahaan lain baik secara sendiri-sendiri
Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali sampai atau bersama-sama.
dengan derajat kedua atau hubungan dengan Perseroan, 3. Tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan
sehingga, dapat melaksanakan tugas dan tanggung kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau Pemegang
jawabnya secara independen. Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang
3. Tidak memiliki saham 5% (lima perseratus) atau lebih dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak
dari modal disetor pada Perseroan, Bank lain, Lembaga independen sebagaimana diatur dalam ketentuan
Keuangan Bukan Bank dan atau Perusahaan lainnya baik pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit
secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, baik yang Usaha Syariah.
berkedudukan di dalam negeri maupun di luar negeri. 4. Merupakan pihak yang independen dan bersedia
bertindak independen terhadap pemilik bank atau
pemegang saham pengendali bank.
Kepemilikan Saham
Berdasarkan catatan Daftar Khusus Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi beserta keluarganya baik dalam
Perusahaan maupun perusahaan lain, yang dimutakhirkan setiap 6 (enam) bulan atau setiap ada perubahan. Pada posisi
per tanggal 31 Desember 2018 informasi kepemilikan saham dimaksud adalah sebagai berikut:
No. Nama Status Saham di BNI Syariah Saham di Perusahaan lain
1 Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Tidak ada Tidak ada
Novia Permatasari Istri Tidak ada Tidak ada
2 Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Tidak Ada PT BNI (Persero), Tbk
Komersial Saham sebanyak 14.941
lembar
PT BKSL Saham sebanyak
70.000 lembar
Dedy Ariswadi, ST Suami Tidak Ada Tidak Ada
Himawan Nur Ardhito Anak Tidak Ada Tidak Ada
Emilia Kirana Ardisa Anak Tidak Ada Tidak Ada
Risha Ardelia Nurul Nisa Anak Tidak Ada Tidak Ada
3 Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Tidak ada PT BNI (Persero), Tbk
Risiko Saham sebanyak 13.650
lembar
1. Bank memiliki 1 (satu) orang Direktur Kepatuhan yang dipilih dari salah seorang anggota Direksi yang diangkat oleh
RUPS. Pengangkatan demikian berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari OJK. Direktur
kepatuhan BNI Syariah tidak membawahi fungsi-fungsi bisnis dan operasional, manajemen risiko yang melakukan
pengambilan keputusan pada kegiatan usaha Bank, treasury, keuangan dan akuntansi, logistik dan pengadaan barang/
jasa, teknologi informasi, dan audit internal.
2. Tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan BNI Syariah adalah memastikan kepatuhan perusahaan terhadap
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan cara:
a. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.
b. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Perusahaan tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
c. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian komitmen yang dibuat oleh Bank kepada
OJK dan lembaga otoritas yang berwenang.
d. Mencegah Direksi Perusahaan agar tidak menempuh kebijakan dan/atau menetapkan keputusan yang menyimpang
dari peraturan Bank Indonesia, peraturan OJK, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank;
f. Mema stikan cakupan pengawasan aktif Direksi telah terpenuhi secara memadai;
g. Memberikan persetujuan terhadap Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM);
h. Mengusulkan Laporan Action Plan dan Laporan Rencana Pengkinian Data sebelum disampaikan kepada Bank
Indonesia/OJK;
i. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank termasuk dalam pengambilan
keputusan dan dalam kegiatan operasional bank, serta menurunkan tingkat pelanggaran;
j. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi;
k. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman
internal Bank;
Sepanjang tahun 2018, Direksi telah mengeluarkan berbagai keputusan strategis antara lain terkait aspek sebagai berikut:
No Tanggal No surat Perihal
1 10/01/2018 BNISy/DIR/002 Laporan Implementasi Proyek Transformasi Bisnis Mikro BNI Syariah
2 17/01/2018 BNISy/DIR/003 Laporan Tindak Lanjut Arahan Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI perihal
Pengembangan Sinergi Jaringan SCO
3 18/01/2018 BNISy/DIR/004 Usulan Penilaian Kinerja BNI Syariah 2017
4 21/02/2018 BNISy/DIR/009 Pernyataan Manajemen atas Laporan Keuangan PT Bank BNI Syariah Tanggal 31
Desember 2017 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
5 21/02/2018 BNISy/DIR/010 Pemberitahuan Publikasi Laporan Keuangan PT. Bank Negara Indonesia Syariah
per 31 Des 2017
6 27/02/2018 BNISy/DIR/011 Komitmen Kontribusi Sinergi BNI Syariah dalam BNI Group tahun 2018
7 13/04/2018 BNISy/DIR/023 Penilaian Kinerja 2017 dan Usulan Tantiem 2017
8 13/04/2018 BNISy/DIR/024 Usulan Remunerisasi Direksi Tahun 2018
9 30/04/2018 BNISy/DIR/030 Perubahan Organisasi Kantor Pusat PT. Bank BNI Syariah April 2018
10 08/05/2018 BNISy/DIR/031 laporan penunjukan akuntan publik dan atau kantor akuntan publik dalam rangka
audit atas informasi keuangan historis pada tahun buku 2018
11 16/07/2018 BNISy/DIR/055 Permohonan Persetujuan Rencana IPO BNI Syariah
12 16/07/2018 BNISy/DIR/060 Pemberitahuan Publikasi Laporan Keuangan PT. Bank Negara Indonesia Syariah
per 30 Juni 2018
13 26/07/2018 BNISy/DIR/065 Perubahan Organisasi Kantor Pusat PT Bank BNI Syariah Januari 2018
14 14/09/2018 BNISy/DIR/092 Penyampaian Modal Kerja Minimum PT Bank BNI Syariah 31 Agustus 2018
15 17/09/2018 BNISy/DIR/096 Perubahan Organisasi Kantor Pusat PT. Bank BNI Syariah September 2018
16 28/09/2018 BNISy/DIR/099 Penyampaian dokumen Corporate Plan PT Bank BNI Syariah 2019-2023
17 15/10/2018 BNISy/DIR/113 Laporan Realisasi Pelaksanaan Aktivitas Baru PT Bank BNI Syariah-Tabungan
BNIO Tapenas Kolektif IB Hasanah
18 15/10/2018 BNISy/DIR/114 Surat Pernyataan Kesesuaian Aktivitas Baru PT Bank BNI Syariah - Tabungan BNI
Tapenas Kolektif iB Hasanah dengan POJK No. 24/POJK.03/2015 dqan SEOOJK
No 36/SEOJK.03/2018
19 17/10/2018 BNISy/DIR/115 Komitmen BNI Syariah Peduli Bencana Gempa dan Tsunami, Sulawesi Tengah
20 31/10/2018 BNISy/DIR/120 RBB BNI syariah 2019-2021
21 08/11/2018 BNISy/DIR/124 Surat Pernyataan Kesesuaian Produk Baru Pt Bank BNI Syariah-Hasanah Debit
Combo dengan POJK No 24/POJK.03/2015 dan SEOJK No 36/SEOJK.03/2015
22 12/11/2018 BNISy/DIR/127 Surat Pernyataan Kesesuaian Produk Baru PT Bank BNI Syariah- BNI Deposito
investasi Terikat iB Hasanah dan BNI Giro Investasi Terikat iB Hasanah akad
Mudharabah Muqayyadah dengan POJK No.24/POJK.03/2015 dan SEOJK No.36/
SEOJK.03/2015
23 27/11/2018 BNISy/DIR/148 Business Plan BNI Syariah tahun 2019
24 04/12/2018 BNISy/DIR/165 Komitmen Kontribusi Sinergi BNI Syariah dalam BNI Group tahun 2019
25 26/12/2018 BNISy/DIR/179 Realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) BNI Syariah 2018-2020 Bulan November
2018
Setiap anggota Direksi yang baru diangkat senantiasa diberikan program orientasi meliputi perkenalan dengan anggota
Direksi lain, anggota Dewan Komisaris, Pejabat Eksekutif, General Manager, Corporate Secretary, anggota Komite di bawah
Dewan Komisaris, sekretaris Dewan Komisaris, serta pejabat lainnya. Materi pembekalan anggota Direksi yaitu terkait:
1. Struktur organisasi Perusahaan serta fungsinya masing-masing;
2. Hak (termasuk remunerasi dan fasilitas yang didapat), tugas utama, kewajiban, dan tanggung jawab Direksi;
3. Kinerja keuangan;
4. Kondisi Perusahaan terkini, Rencana Bisnis Bank, serta prospek Perusahaan ke depan;
5. Perangkat kebijakan internal yang dimiliki Perusahaan;
6. Praktik manajemen risiko Perusahaan.
7. Praktik kepatuhan
8. Hal lainnya yang sekiranya diperlukan untuk membekali anggota Direksi baru.
Program orientasi Direksi terhadap Wahyu Avianto dilaksanakan pada tanggal 28 November 2018 oleh Sekretaris Perusahaan.
Di samping program pengembangan kompetensi, Direksi BNI Syariah juga mengikuti program Sertifikasi Manajemen Risiko.
Pada periode 2018, Direksi Bank telah mengikuti program Sertifikasi Manajemen Rrisiko dengan rincian sebagai berikut:
Waktu dan Tempat
Nama Jabatan Periode Level Expired Penyelenggara
Pelaksanaan
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama 2017-2019 5 Jakarta, 9 Agustus 2017 2019 BSMR
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & 2016-2018 5 Jakarta, 9 Agustus 2017 2018 BSMR
Komersial
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan & 2016-2018 5 Jakarta, 9 Agustus 2017 2018 BSMR
Risiko
Wahyu Avianto Direktur Keuangan & 2016-2018 5 Jakarta, 22 Oktober 2016 2018 LSPP
Operasional
Iwan Abdi* SEVP Bisnis Retail dan 2017-2019 5 Jakarta, 17 Mei 2017 2019 BSMR
Jaringan
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui prosedur atau mekanisme antara lain sebagai berikut:
1. Penilaian oleh RUPS Tahunan
RUPS merupakan mekanisme pengambilan keputusan tertinggi dalam perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi
menyampaikan laporan pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya pada tahun buku
kepada Pemegang Saham pada RUPS Tahunan.
Pada RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada hari Kamis, 27 April 2018, Pemegang Saham memutuskan :
a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta
Laporan Keuangan Perseroan (termasuk Laporan Zakat Perseroan), untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017 beserta penjelasannya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro
& Surja, firma anggota jaringan global Ernst & Young, sebagaimana laporannya Nomor: RPC -5718/PSS/2018
tanggal 21 Februari 2018, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
b. Menyetujui memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada
seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas tindakan
pengawasan yang telah mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, sepanjang:
i. Tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana; dan
ii. Tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
2. Penilaian Berdasarkan Self Assessment GCG
Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator penilaian yang ditetapkan dalam Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan (SEOJK) Nomor 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah, dapat disimpulkan bahwa :
a. Governance Structure
i. Faktor-faktor positif aspek governance structure BNI Syariah adalah pada kriteria sebagai berikut:
• Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dari hasil self assessment terhadap governance structure pada kriteria ini dapat disimpulkan bahwa BNI
Syariah telah memiliki 3 (tiga) Komisaris yang efektif yaitu seorang Komisaris Utama (Non Independen)
Bapak Fero Poerbonegoro, dan 2 (dua) orang Komisaris Independen yaitu Bapak Rizqullah dan Bapak Max
R. Niode, sehingga telah memenuhi paling kurang 50% Komisaris Independen dari komposisi Dewan
Komisaris. Anggota Dewan Komisaris BNI Syariah memiliki latar belakang pengalaman, pendidikan,
pelatihan, serta integritas yang baik untuk menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris BNI Syariah.
1 (satu) Komisaris masih menunggu hasil fit and proper test atau persetujuan OJK yaitu Bapak Imam Budi
Sarjito. Sementara yang bersangkutan belum efektif, maka yang bersangkutan diangkat sebagai Staff
Ahli agar dapat memberikan kontribusi kepada Dewan Komisaris.
Pada tahun 2018, Direksi BNI Syariah mendapatkan skor penilaian KPI secara kolegial yang sesuai dengan kinerja BNI
Syariah. Penilaian KPI ini juga mencerminkan keberhasilan tugas pengawasan Dewan Komisaris. Hal tersebut terlihat dari
tabel skor KPI terkait kinerja Direksi berikut ini:
Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya (remuneration kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk
package) bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan remunerasi lainnya; dan
Pengawas Syariah ditetapkan Rapat Umum Pemegang 2. fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam
Saham Tahunan (RUPST). Kebijakan remunerasi dan fasilitas bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas
lainnya yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi: perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi
1. remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya,
(non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit), yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.
Penetapan besaran remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris di tahun
di BNI Syariah mengacu pada POJK No 45/POJK.03/2015 2018 adalah berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris
tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi PT Bank BNI Syariah tentang Penetapan Gaji Direksi &
Bagi Bank Umum Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Honorarium Dewan Komisaris dengan sebelumnya melalui
No.40/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam mekanisme berikut:
Pemberian Remunerasi Bank Umum.
Khusus Remunerasi bersifat variabel juga wajib memperhatikan prudent risk taking.
Paket Kebijakan & Jenis Fasilitas Lain bagi Dewan Komisaris, Direksi dan DPS
Dewan Komisaris Direksi DPS
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain (tahun
2018) Jutaan Jutaan Jutaan
Orang Orang Orang
Rupiah Rupiah Rupiah
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, 4 5.328 5 12.755 2 732
tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk
non-natura)
Fasilitas lain dalam bentuk natura 4 344 5 2.089 2 257
(perumahan, asuransi kesehatan
dan sebagainya)
Dewan Komisaris dan Direksi BNI Syariah tidak memiliki hubungan afiliasi baik secara keuangan maupun kekeluargaan
antar satu sama lain, serta antara Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Utama maupun Pemegang Saham
Pengendali. Dewan Komisaris dan Direksi BNI Syariah senantiasa menjaga independensi dan tidak mempunyai benturan
kepentingan yang dapat menganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara profesional dan obyektif.
Dalam rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan yang dituangkan dalam Lampiran Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan
Terbuka dinyatakan komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi harus memperhatikan
keberagaman komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Keberagaman komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi merupakan kombinasi karakteristik
yang diinginkan baik dari segi organ Dewan Komisaris dan Direksi maupun anggota Dewan
Komisaris dan Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Kombinasi
tersebut ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang
sesuai pada pembagian tugas dan fungsi jabatan dalam mencapai tujuan Perusahaan. Dengan
demikian, pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan berdampak dalam ketepatan
proses pencalonan dan penunjukan individual anggota Dewan Komisaris dan Direksi ataupun
secara kolegial.
BNI Syariah belum secara spesifik mengakomodir ketentuan tersebut, baik pada Anggaran
Dasar Perusahaan maupun pada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi.
Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan dengan mempertimbangkan integritas,
dedikasi, pemahaman mengenai masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah
satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan
Perseroan dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya serta
persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan kepentingan Perseroan. Ada pun kegiatan rapat Dewan
Komisaris dan Direksi menyelenggarakan rapat untuk Komisaris dan Direksi tahun 2018 adalah sebagai berikut :
membahas berbagai agenda yang berkaiatan dengan
Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat Internal Dewan serta Rapat Dewan Komisaris bersama Komite di bawah
Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi, Dewan Komisaris.
Sesuai ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar maka keputusan rapat diambil dengan suara terbanyak.
Perseroan, Rapat diadakan paling sedikit setiap 2 (dua) bulan Segala keputusan Rapat bersifat mengikat bagi seluruh
sekali, dalam rapat tersebut dapat mengundang Direksi. anggota Dewan Komisaris.
Dalam praktiknya, rapat Dewan Komisaris dilakukan minimal
sekali seminggu dan diantaranya sekali dalam sebulan Sesuai ketentuan dalam Panduan Kerja Dewan Komisaris,
melakukan rapat gabungan dengan seluruh anggota Direksi. diatur bahwa materi rapat harus disampaikan kepada
Rapat adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang Dewan Komisaris paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum
mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari ½ rapat berlangsung sehingga Dewan Komisaris memiliki
(satu per dua) jumlah anggota Dewan Komisaris. Semua kesempatan untuk menelaah informasi dan/ atau untuk
keputusan dalam rapat diambil dengan musyawarah untuk meminta informasi tambahan sebelum rapat.
mufakat. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai mufakat,
Selama tahun 2018, Dewan Komisaris BNI Syariah mengadakan 26 kali rapat, yang terdiri dari 7 kali rapat Dewan Komisaris
dan Komite, 18 kali rapat bersama Direksi, dan 1 kali rapat gabungan dengan Direksi dan DPS. Kehadiran dalam rapat
selama tahun 2017 diuraikan sebagai berikut:
*Imam Budi Sarjito : belum efektif, diangkat melalui RUPS LB tanggal 20 September 2018, menunggu proses fit and proper test
Rapat Direksi adalah rapat yang diselenggarakan oleh Direksi merencanakan dan memantau penerapan strategi dan
baik yang telah diagendakan secara rutin maupun tidak kebijakan Perusahaan
rutin. Rapat diselenggarakan sebagai mekanisme untuk
Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Direksi, ketentuan 4. Pemanggilan untuk Rapat Direksi wajib disampaikan
rapat Direksi adalah sebagai berikut : kepada para anggota Direksi dengan sarana apapun
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender sebelum rapat
1. Rapat Direksi dapat diadakan pada setiap waktu apabila tersebut atau dalam waktu yang lebih singkat dalam
dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi keadaan yang mendesak.
atau atas permintaan tertulis/tidak tertulis dari seorang 5. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili,
atau lebih dari anggota Komisaris atau atas permintaan pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan.
tertulis/tidak tertulis oleh Divisi/Unit terkait pengusul 6. Pemanggilan tersebut harus mencantumkan acara rapat,
Rapat Direksi. Seluruh permintaan terhadap Rapat tanggal, waktu dan tempat rapat.
Direksi, baik oleh Direksi, Komisaris atau Divisi/Unit 7. Sebelum disampaikan ke Divisi/Unit yang memiliki
harus melalui pemberitahuan sebelumnya kepada Divisi/ fungsi mengelola pelaksanaan Rapat Direksi, agenda
Unit yang memiliki fungsi mengelola pelaksanaan Rapat Rapat Direksi yang akan dimintakan keputusan dalam
Direksi selaku fasilitator Rapat Direksi. Rapat Direksi harus mendapat persetujuan terlebih
2. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan dahulu dari Direktur Sektor atau Direktur Penggantinya
atau di tempat lain dalam wilayah Republik Indonesia. apabila Direktur Sektor berhalangan hadir.
3. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota
Direksi yang berhak mewakili Direksi.
Pada tahun 2018, Direksi menyelenggarakan rapat sebanyak 17 (tujuh belas) kali dengan rincian sebagai berikut :
Abdullah
Junaidi Tribuana Wahyu Iwan
No. Tanggal Agenda Utama Rapat Firman Dhias W.
H* T. A** Abdi**
W.
1 15 Januari 2018 Rapat Direksi membahas: Kinerja BNI V X V V
Syariah bulan Desember 2017
2 16 Januari 2018 Rapat Direksi membahas: Profil Risiko V V V V
Individu dan Terintegrasi BNI Syariah
3 12 Februari Rapat Direksi membahas: Kinerja BNI V V V V
2018 Syariah bulan Januari 2018
4 12 Maret 2018 Rapat Direksi membahas: Kinerja V V V V
Perseroan Bulan Februari 2018
5 13 April 2018 Rapat Direksi membahas: Kinerja BNI V X V V
Syariah bulan Maret 2018
6 19 April 2018 Rapat Direksi membahas: Review V V x V
Prifil Risiko Tahun 2018 dan Hasil Self
Assessment Profil Risiko Triwulan
II/2018
7 14 Mei 2018 Rapat Direksi membahas: Kinerja BNI V X V V X
Syariah bulan April 2018
8 17 Mei 2018 Rapat Direksi membahas: Presentasi V V V V X
Draft Corporate Plan 2019-2023
9 30 Mei 2018 Rapat Direksi membahas: Action Plan V V V V V
Pencapaian Target 2018
10 7 Juni 2018 Rapat Direksi membahas: Reklas KCP V V V V V
dan Struktur Organisasi KC dan KCP
**diangkat melalui RUPS Tahunan 27 April 2018. Selama masa jabatan direktur yang diangkat belum efektif, beliau menjabat sebagai SEVP Keuangan dan
Operasional. Beliau efektif sebagai Direktur pada 5 Oktober 2018
***diangkat Direktur melalui RUPS Tahunan 27 April 2018. Selama masa jabatan Direktur yang diangkat belum efektif, beliau menjabat sebagai SEVP Bisnis
Ritel dan Jaringan
Dewan Komisaris BNI Syariah membentuk Komite Dewan Komisaris yang fungsinya untuk
membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas-tugas pokoknya, serta merumuskan
kebijakan Dewan Komisaris dalam bidang-bidang tertentu, adapun keputusan akhir tetap di tangan
Dewan Komisaris atau dapat diwakilkan ke komite-komite tersebut melalui Surat Keputusan
Dewan Komisaris.
Dasar Pembentukan
Komite Audit dibentuk dengan berpedoman antara lain April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 11/33/PBI/2009 bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
tanggal 7 Desember 2009 dan SE 15/15/DPNP tanggal 29
Dewan Komisaris BNI Syariah telah menyusun Piagam Keputusan Dewan Komisaris nomor KEP/01/DK/2014 tanggal
Komite Audit yang mengatur fungsi, tugas dan tanggung 10 September 2014.
jawab Komite Audit sesuai kebutuhan BNI Syariah dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta sebagai Ada pun isi Piagam Komite Audit antara lain :
panduan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab 1. Dasar Pembentukan
secara transparan, kompeten, objektif dan independen 2. Struktur Komite Audit
sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh 3. Persyaratan Keanggotaan Komite Audit
semua pihak yang berkepentingan. 4. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
5. Kewajiban Komite Audit
Piagam Komite Audit dievaluasi secara berkala dan apabila 6. Wewenang Komite Audit
diperlukan dilakukan amandemen untuk memastikan 7. Rapat Komite Audit
kepatuhan BNI Syariah terhadap ketentuan OJK dan 8. Pelaporan
peraturan terkait lainnya. Revisi terakhir Piagam Komite 9. Masa Tugas
Audit dilakukan pada tahun 2014 dan telah ditetapkan dengan 10. Penutup
Sesuai dengan Piagam Komite Audit, tugas dan tanggung 4. Melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik
jawab Komite Audit adalah sebagai berikut : dalam rangka efektivitas pelaksanaan audit ekstern
1. Komite Audit memantau dan mengevaluasi perencanaan 5. Meminta Direksi untuk menindaklanjuti hasil temuan
dan pelaksanaan audit serta memantau tindak lanjut hasil pemeriksaan Unit kerja pengelola audit internal.
audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian 6. Menyetujui Internal Audit Charter, menanggapi rencana
intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Audit Internal dan masalah-masalah yang ditemukan
2. Komite Audit melakukan review terhadap pelaksanaan oleh Auditor Internal serta menentukan pemeriksaan
tugas Unit kerja pengelola audit internal (Satuan khusus oleh Unit kerja pengelola audit internal, apabila
Pengawas Internal), kesesuaian pelaksanaan audit oleh terdapat dugaan terjadinya kecurangan, penyimpangan
Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan standar audit yang terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
berlaku, kesesuaian laporan keuangan dengan standar 7. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam
akuntansi yang berlaku, dan pelaksanaan tindak lanjut hal auditee tidak menindaklanjuti laporan Unit kerja
oleh Direksi atas hasil temuan Unit kerja pengelola pengelola audit internal.
audit internal, Akuntan Publik, auditor eksternal, hasil 8. Memastikan bahwa laporan-laporan yang disampaikan
pengawasan OJK dan/atau hasil pengawasan Dewan kepada OJK serta instansi lain yang berkepentingan
Pengawas Syariah. telah dilakukan dengan benar dan tepat waktu dan
3. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan memastikan bahwa Bank mematuhi semua ketentuan
Akuntan Publik dan KAP sebagai usulan Dewan perundang-undangan yang berlaku.
Komisaris di RUPS Tahunan.
Komite audit sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota, seorang diantaranya merupakan Komite Independen yang
sekaligus merangkap sebagai ketua Komite Audit, dan lainnya adalah seorang yang ahli dalam akuntansi keuangan dan
seorang lainnya ahli dalam perbankan syariah.
Nama Jabatan Dasar Penetapan Masa Jabatan Keahlian
Max Niode Ketua Risalah Rapat Dewan 2016-2019 Hukum
Komisaris No. 8/
KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Alexander Zulkarnain Anggota – Pihak Risalah Rapat Dewan 2016-2019 Akuntansi Keuangan dan
Independen Komisaris No. 8/ perbankan syariah
KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Vivin Haryadi Anggota – Pihak Risalah Rapat Dewan 2016-2019 Akuntansi Keuangan dan
Independen Komisaris No. 8/ perbankan syariah
KOM/2016 tanggal 16
Maret 2016
Anggota Komite Audit dapat diberhentikan apabila yang karena tidak memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/
bersangkutan berakhir masa jabatan keanggotaannya dan atau tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya.
berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, serta diberhentikan
Max Niode
Ketua
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris
Alexander Zulkarnain
Anggota Komite Audit
Usia 54 tahun
Tempat & Tanggal Lahir 1965
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat Dewan Komisaris No. 8/ KOM/2016 tanggal 16 Maret 2016
Riwayat Pendidikan •• Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
•• Magister Manajemen (S2) jurusan Manajemen Keuangan STIEIPWI Jakarta
•• Doktoral (S3) di Universitas Negeri Jakarta
Riwayat Pekerjaan Anggota Komite Audit di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2001-2010)
Rangkap Jabatan Inspektur III di Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali.
Vivin Haryadi
Anggota Komite Audit
Usia 64 tahun
Tempat & Tanggal Lahir 1955
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat Dewan Komisaris No. 8/ KOM/2016 tanggal 16 Maret 2016
Riwayat Pendidikan •• Sarjana jurusan Administrasi Niaga, Spesialisasi Financial Management dari
Universitas Brawijaya (1976-1981).
•• Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor jurusan Finansial Agri bisnis (2001-2002)
Riwayat Pekerjaan Wakil Pemimpin Divisi Umum PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2006-2011)
Rangkap Jabatan Komisaris PT Swadarma Sarana Informatika
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali.
Seluruh anggota komite audit telah memenuhi semua kriteria independensi dan mampu menjalankan tugasnya secara
independen, menjunjung tinggi kepentingan Perusahaan dan tidak dapat dipengaruhi oleh pihak manapun.
Alexander
Aspek Independensi Max Niode Vivin Haryadi
Zulkarnain
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi Tidak Tidak Tidak
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, Tidak Tidak Tidak
maupun perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan Tidak Tidak Tidak
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/ Tidak Tidak Tidak
atau sesama anggota Komite Audit
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah Tidak Tidak Tidak
Selama tahun 2018, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 15 (lima belas) kali dengan rekap absensi rapat
sebagai berikut:
Kehadiran
No Tanggal Rapat Agenda
Max Vivin Alex
1 16 Januari 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah s.d Desember 2017 V V V
2 23 Januari 2018 Usulan Penilaian Direksi th 2017 & Draft KPI 2018 V V V
3 13 Februari 2018 Pembahasan Kinerja Januari 2018, Realisasi – Rencana Kerja V V V
IAD, Laporan Hasil Audit
4 13 Februari 2018 Pembahasan Audit Report 2017 dengan KAP PSS/EY V V V
5 20 Februari 2018 Presentasi Laporan Implementasi Proyek Transformasi Mikro V V V
6 10 April 2018 Pembahasan Laporan Pelaksanaan dan Pokok – Pokok Hasil V V V
Audit Triwulan I/2018
7 17 April 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah s.d Bulan Maret 2018 V V V
8 15 Mei 2018 Membahas Tindak Lanjut LHA 2017/18 terkait SDM V V V
9 15 Mei 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah s.d April 2018 V V V
10 03 Juli 2018 Presentasi Direksi Rencana Corporate Action IPO V V V
11 17 Juli 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah s.d Juni 2018 V V V
12 14 Agustus 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah s.d Juli 2018 V V V
13 4 September 2018 Laporan Pokok Hasil Audit IAD Smt 1 2018 V V V
14 18 September 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah s.d Agustus 2018 V V V
15 18 September 2018 Kick Off Meeting Audit Laporan Keuangan 2018 dengan KAP V V V
PSS/EY
Total 14 13 15
% Kehadiran 93% 86% 100%
100 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Rekomendasi Komite Audit Kepada Dewan Komisaris
Salah satu tugas Komite Audit adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris terkait dengan kontrol terhadap
organisasi internal Bank. Sepanjang tahun 2018, rekomendasi yang diberikan Komite Audit adalah sebagai berikut :
No Nomor Surat Tanggal Perihal
1 KA-01/01/2018 23 Januari 2018 Self Asessment pelaksanaan GCG
2 KA-06/02/2018 6 Februari 2018 Evaluasi pelaksanaan audit oleh KAP atas Laporan Keuangan
BNI Syariah Tahun Buku 2017
3 KA-07/02/2018 20 Februari 2018 Pendapat Komite Audit Terhadap draft Laporan Pelaksanaan
pokok-pokok Hasil Audit Semester II 2017
4 KA-08/02/2018 27 Februari 2018 Pendapat Komite Audit Terhadap draft Laporan Keuangan yang
dipublikasikan
5 KA-10/03/2018 13 Maret 2018 Rekemendasi terhadap KAP yang akan melakukan
pemeriksaan laporan keuangan BNI Syariah Tahun Buku 2018
Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Audit mengikuti Program Pelatihan dalam rangka meningkatkan
kompetensi anggota Komite Audit yang dilaksanakan baik secara formal maupun secara informal. Pada tahun 2018,
anggota Komite Audit telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan, workshop, konferensi, dan seminar,
sebagai berikut:
No Nama Judul Pelatihan Penyelenggara Waktu & Tempat
Max Niode •• Pelatihan Risk •• Public •• The Financial Club, Graha
Management and CIMB Niaga Lt. 27, 4 Juli
Compliance Refreshment 2018
Program
•• Pelatihan APU PPT untuk •• In house •• Kantor Pusat, 30
Direksi AGUSTUS 2018
Dewan Komisaris menilai Komite Audit telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun 2018 dengan baik.
Kriteria yang menjadi penilaian Dewan Komisaris :
1. Tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat cukup baik.
2. Komite Audit telah menyampaikan laporan kerja secara tepat waktu.
3. Komite Audit telah menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait hasil pemantauan dan review terkait
beberapa aspek operasional Perseroan.
4. Komite Audit telah menyusun dan menyampaikan Program Kerja Komite Audit 2018.
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 101
KOMITE PEMANTAU RISIKO
Dasar Pembentukan
Dalam rangka pelaksanaan Good Corporate Governance, membentuk Komite Pemantau Risiko untuk mendukung
sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
tanggal 9 Desember 2009, Dewan Komisaris BNI Syariah Dewan Komisaris.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Komite Ada pun isi Piagam Komite Pemantau Risiko adalah sebagai
Pemantau Risiko didasarkan kepada Piagam Pemantau berikut :
Risiko yang diterbitkan melalui dokumen KEP/08/ DK/2010 1. Dasar Pembentukan
tanggal 5 Oktober 2010. Piagam Komite Pemantau Risiko 2. Struktur Organisasi dan Keanggotaan Komite Pemantau
ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai panduan Risiko
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara 3. Persyaratan Keanggotaan
transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga 4. Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua 5. Tugas Komite Pemantau Risiko
pihak yang berkepentingan. 6. Wewenang, Hak dan Kewajiban Komite Pemantau Risiko
7. Rapat Komite Pemantau Risiko
8. Masa Tugas Komite Pemantau Risiko
9. Penutup
Komite Pemantau Risiko memberikan rekomendasi kepada 6. Mengevaluasi hasil pemantauan Direksi terhadap
Dewan Komisaris terkait tugas-tugasnya yaitu: kegiatan usaha Perusahaan, agar tidak menyimpang
1. Melakukan evaluasi tentang kebijakan manajemen risiko. dari ketentuan yang berlaku.
2. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara 7. Mengevaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan
kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan Perusahaan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen
kebijakan tersebut. yang dibuat oleh Direksi kepada Otoritas Jasa Keuangan.
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Komite 8. Melakukan evaluasi terhadap permohonan atas usulan
Manajemen Risiko dan Unit kerja pengelola Direksi yang berkaitan dengan transaksi atau kegiatan
Manajemen Risiko. usaha yang melampaui kewenangan Direksi untuk dapat
4. M e l a k u k a n e v a l u a s i t e r h a d a p l a p o r a n digunakan oleh Dewan Komisaris sebagai dasar untuk
pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan pengambilan keputusan.
manajemen risiko dan kepatuhan. 9. Mengevaluasi kepatuhan terhadap ketentuan internal
5. Mengevaluasi langkah-langkah yang diambil oleh Direksi Perusahaan berdasarkan namun tidak terbatas pada
dalam rangka memenuhi peraturan Bank Indonesia dan laporan pemeriksaan Unit kerja pengelola Audit Internal
Peraturan Perundang-undangan lain yang berlaku dalam dan Direktur Kepatuhan.
rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian, khususnya
yang berkaitan dengan manajemen risiko dan kepatuhan.
102 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Struktur dan Keanggotaan
Komite Pemantau Risiko paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak independen yang memiliki
keahlian di bidang perbankan syariah, dan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko.
Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen. Mayoritas anggota Komisaris yang menjadi anggota Komite
Pemantau Risiko merupakan Komisaris Independen.
Rizqullah
Ketua
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris
Fero Poerbonegoro
Anggota
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris
Delyuzar Syamsi
Anggota
Usia 55 tahun
Tempat & Tanggal Lahir Medan, 3 Juni 1964
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Tangerang
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat KNR 18 April 2017
Riwayat Pendidikan Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang
Master of Business Administration Universitas Gajah Mada Yogyakarta
Riwayat Pekerjaan Head of Network and General Service Division (2012-2014)
Head of Enterprise Asset Management Divison (Januari-Agustus 2015)
Executive Director of Muamalat Institute (September 2015-Maret 2015)
Rangkap Jabatan -
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 103
Subardiah
Anggota
Usia 65 tahun
Tempat & Tanggal Lahir Pekanbaru, 14 September 1953
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta Timur
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat KNR 18 April 2017
Riwayat Pendidikan S1 Ekonomi Manajemen, Universitas Riau Pekanbaru 1978
Master of Management, Universitas Gajah Mada tahun 1996
Riwayat Pekerjaan Komite Manajemen Risiko BNI (2009-2014)
Rangkap Jabatan Kepala Divisi Pusat Pengembangan dan Penelitian Manajemen Risiko di LPPI Jakarta
sejak 2011
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali
Komite Pemantau Risiko senantiasa mengedepankan independensi baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam
melaporkan hasil kerja kepada Dewan Komisaris. Semua anggota ini adalah independen terhadap Direksi, dan secara
kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman di bidangnya.
Anggota Komite Pemantau Risiko adalah para profesional yang memiliki kompetensi cukup di bidangnya masing-masing
dengan sudah berpengalaman. Para profesional ini tidak memiliki hubungan dengan perseroan ataupun hubungan
kekeluargaan dengan anggota Komisaris dan Direksi lainnya.
Latar belakang para anggota Komite Pemantau Risiko beragam, yakni manajemen strategis, manajemen risiko, perbankan/
keuangan dan akuntansi dan dimaksud untuk menjamin kualitas rekomendasi serta menjadi narasumber perbaikan
pelaksanaan manajemen risiko BNI Syariah.
Fero Delyuzar
Aspek Independensi Rizqullah Subardiah
Poerbonegoro Syamsi
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris Tidak Tidak Tidak Tidak
dan Direksi
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak Tidak Tidak Tidak Tidak
perusahaan, maupun perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan Tidak Tidak Tidak Tidak
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Tidak Tidak Tidak Tidak
Direksi, dan/atau sesama anggota Komite Pemantau Risiko
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan Tidak Tidak Tidak Tidak
pemerintah
104 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Rapat Komite Pemantau Risiko
Selama tahun 2018, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan rapat sebanyak 2 (dua) kali dengan rekap absensi rapat
sebagai berikut
Kehadiran
No Tanggal Rapat Agenda Fero Delyuzar
Rizqullah Subardiah
Poerbonegoro Syamsi
1 16 Januari 2018 Presentasi Kinerja BNI Syariah V V V V
2 13 Februari 2018 Presentasi Kinerja BNI Syariah V V V V
3 20 Februari 2018 Transformasi Bisnis Mikro & Laporan Risk X V V V
Management 2017 dan Rencana 2018
4 27 Februari 2018 Laporan Profil Risiko Triwulan IV/2017 & V V V V
Review Kebijakan Umum Manajemen Risiko
5 13 Maret 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah Februari V V V V
2018
6 22 Mei 2018 Pembahasan POJK 65/POJK 03/2016 tgl V V V V
23 Desember 2016 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah
dan UUS
7 1 Agustus 2018 Diskusi Materi Presentasi Business Risk X X V V
dengan ERD
8 14 Agustus 2018 Pembahasan Kinerja BNI Syariah Juli 2018 V V V V
Total 7 8 9 9
% Kehadiran 77% 88% 100% 100%
Salah satu tugas Komite Pemantau Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris terkait dengan
kontrol terhadap organisasi internal Bank. Sepanjang tahun 2018, rekomendasi yang diberikan Komite Pemantau Risiko
adalah sebagai berikut :
No Nomor Surat Tanggal Perihal
1 02/KPR/I/2018 30 Januari 2018 Permohonan persetujuan update
kebijakan umum manajemen risiko
2 03/KPR/II/2018 13 Februari 2018 Evaluasi profil risiko 2017
3 04/KPR/III/2018 13 Maret 2018 Review konsep kebijakan kode etik BNI
Syariah
4 08/KPR/V/2018 15 Mei 2018 Kajian risiko tranformasi bisnis mikro
5 11/KPR/V/2018 22 Mei 2018 Peningkatan Risk Awareness dan
prudential banking
6 12/KPR/VII/2018 17 Juli 2018 Evaliasi profil risiko per Maret 2018
7 14/KPR/VIII/2018 14 Agustus 2018 Evaluasi laporan profil risiko
semester I/2018
8 15/KPR/VIII/2018 21 Agustus 2018 Evaluasi pembiayaan
9 17/KPR/IX/2018 25 September 2018 Evaluasi pembiayaan bermasalah
semester I/2018
10 24/KPR/XI/2018 22 November 2018 Evaluasi efektivitas self assesment
periskop
11 22/KPR/XI/2018 6 November 2018 Evaluasi laporan profil risiko individu
BNI Syariah per September 2018
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 105
Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Risiko
Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Komite informal. Pada tahun 2018, anggota Komite Pemantau Risiko
Pemantau Risiko mengikuti Program Pelatihan dalam rangka telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan,
meningkatkan kompetensi anggota Komite Pemantau workshop, konferensi, dan seminar, sebagai berikut:
Risiko yang dilaksanakan baik secara formal maupun secara
Dewan Komisaris menilai Komite Pemantau Risiko telah 4. Komite Pemantau Risiko telah menyusun dan
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun menyampaikan Program Kerja Komite Pemantau
2018 dengan baik. Risiko 2018.
Kriteria yang menjadi penilaian Dewan Komisaris :
1. Tingkat kehadiran anggota Komite Pemantau Risiko
dalam rapat cukup baik.
2. Komite Pemantau Risiko telah menyampaikan laporan
kerja secara tepat waktu.
3. Komite Pemantau Risiko telah menyampaikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait profil
risiko dan upaya mitigasi risiko yang dilakukan Perseroan.
106 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
KOMITE NOMINASI
DAN REMUNERASI
Dasar Pembentukan
Dewan Komisaris BNI Syariah telah membentuk Komite Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Nominasi dan Remunerasi sesuai cengan peraturan Usaha Syariah.
perundang-undangan berikut : 3. Peraturan Otorisasi Jasa Keuangan No. 8/ POJK.03/2014
1. Peraturan Bank Indonesia No.11/33/ PBI/2009 tentang tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. 4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor
2. Surat Edaran Bank Indonesia No.12/13/ DPbS tanggal 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Agar pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab Ada pun isi dari Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi dapat berjalan dengan antara lain :
baik dan dapat mendukung kinerja Dewan Komisaris telah 1. Visi dan Misi Komite Nominasi dan Remunerasi
ditetapkan Piagam Komite Remunerasi & Nominasi yang 2. Struktur Organisasi dan Keanggotaan Komite Nominasi
diterbitkan melalui dokumen KEP/01/DK/2015 tanggal 22 dan Remunerasi
September 2015. Piagam Komite Remunerasi & Nominasi 3. Persyaratan Keanggotaan Komite Nominasi dan
ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai panduan Remunerasi
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara 4. Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi
transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga 5. Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi
dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua 6. Wewenang, Hak dan Kewajiban Komite Nominasi dan
pihak yang berkepentingan. Remunerasi
7. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
8. Masa Tugas Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
9. Penutup
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 107
Wewenang Komite Nominasi dan Remunerasi
1. Berdasarkan surat penugasan tertulis dari Dewan a. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan
Komisaris, Komite Nominasi dan Remunerasi dapat sebagaimana diatur dalam perundang-undangan
mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, yang berlaku;
dana, aset, serta sumber daya lainnya milik perusahaan b. Tugas, tanggung Jawab, dan wewenang anggota
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Komite Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris dikaitkan
wajib melaporkan secara tertulis hasil penugasan dengan pencapaian tujuan dan kinerja perusahaan;
tersebut kepada Dewan Komisaris. c. Prestasi keija Individual;
2. Untuk melaksanakan tugasnya Komite Nominasi dan d. Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap
Remunerasi dapat bekerja sama dengan Divisi Sumber dan bersifat variable;
Daya Manusia dan Divisi lainnya yang terkait. e. Kewajaran dengan peer group;
3. Komite Nominasi dan Remunerasi atas persetujuan f. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka
Dewan Komisaris berhak menunjuk pihak ketiga panjang Bank.
(orang at au badan usaha) untuk membantu 6. Sebelum tahun buku berjalan, Komite Nominasi dan
pelaksanaan tugasnya. Remunerasi wajib menyusun dan menyampaikan
4. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi wajib rencana keija dan anggaran tahunan kepada Dewan
menjalankan tugas dengan baik dan menjaga kerahasiaan Komisaris untuk ditetapkan, yang salinannya
seluruh dokumen, data dan informasi Perusahaan, baik disampaikan Dewan Komisaris kepada Direksi untuk
dari pihak internal maupun pihak eksternal dan hanya diketahui. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran
digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugas Komite. tahunan Komite Nominasi dan Remunerasi tersebut
5. Komite Nominasi dan Remunerasi dalam menjalankan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
tugas dan tanggung jawab terkait dengan kebijakan 7. Komite Nominasi dan Remunerasi wajib membuat dan
remunerasi wajib memperhatikan sekurang-kurangnya: menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab kepada Dewan Komisaris.
Struktur dan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi BNI Syariah terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang
Komisaris Independen dan seorang Pejabat eksekutif yang membawahi sumber daya manusia. Diketuai oleh Komisaris
Independen. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi berasal dari anggota Dewan Komisaris, pihak yang berasal dari
luar Perusahaan, atau pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi Sumber Daya Manusia.
Adapun keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi BNI Syariah sebagai berikut:
*Belum efektif, diberhentikan dengan hormat pada RUPS Tahunan 2018 tanggal 27 April 2018
108 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Profil Anggota Komite Nominasi Dan Remunerasi
Fero Poerbonegoro
Ketua
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris
Rizqullah
Anggota
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris
Max Niode
Anggota
Profil beliau dapat dilihat di bagian profil Dewan Komisaris
Idayu Nilawati
Anggota
Usia 69 tahun
Tahun Lahir 1950
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat Dewan Komisaris No. 8/KOM/2016 tanggal 16 Maret 2016
Riwayat Pendidikan S2 MMBAT dari Insitut Teknologi Bandung
Riwayat Pekerjaan Anggota Independen Komite Remunerasi dan Nominasi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rangkap Jabatan Sekretaris Komite Remunerasi dan Nominasi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali
Munifah Syanwani
Anggota
Usia 45 tahun
Tahun Lahir 1974
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan
Riwayat Pendidikan Lulusan S2 PHI-KTTI dari Universitas Indonesia
Riwayat Pekerjaan Tenaga Ahli di DPR Ri tahun 2008-2014
Rangkap Jabatan
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 109
Arief Adhi Sanjaya
Anggota
Usia 41 tahun
Tahun Lahir 1978
Kewarganegaraan Indonesia
Domisili Jakarta
Dasar Hukum Pengangkatan Risalah Rapat Dewan Komisaris No. 8/KOM/2016 tanggal 16 Maret 2016
Riwayat Pendidikan Magister Adminitrasi Umum dan National University of Singapore (2007)
Magister Hukum Universitas Indonesia (2005)
Riwayat Pekerjaan Anggota Independen Komite Remunerasi dan Nominasi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Rangkap Jabatan Anggota Komiter Audit PT Bank Maybank Syariah Indonesia
Direktur Keuangan dan Adminitrasi PT Jiep
Hubungan Afiliasi Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali
Adrianto Daru
Anggota
Usia 48 tahun
Pendidikan •• Universitas Gadjah Mada jurusan Matematika (1993)
•• Pasca Sarjana Universitas Indonesia bidang Aktuaria (2000)
Riwayat Jabatan •• Treasury & International Division Head (Januari – November 2017)
•• Operation Division Head (Oktober 2012 – Januari 2017)
•• Enterprise Risk & Policy Management Division Head (Februari 2011 – Oktober 2012)
Menjabat Sejak November 2017
Bergabung dengan BNI Syariah Maret 2009 (Unit Usaha Syariah)
Juni 2010 (Bank Umum Syariah)
Bergabung dengan Grup BNI Januari 1996
Untuk menjamin kualitas pelaksanaan tugas, beberapa anggota Komite memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan
keuangan sementara lainnya memiliki latar belakang pendidikan bidang Sumber Daya Manusia. Sedangkan untuk menjamin
independensi pelaksanaan tugas dan pemberian pandangan maupun saran dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris,
seluruh anggota KRN tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dengan Pemegang Saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.
Aspek Independensi Nama Nama Nama Nama Nama Nama Nama Nama
Tidak memiliki hubungan keuangan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
dengan Dewan Komisaris dan Direksi
Tidak memiliki hubungan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
kepengurusan di perusahaan, anak
perusahaan, maupun perusahaan
afiliasi
Tidak memiliki hubungan kepemilikan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
saham di perusahaan
Tidak memiliki hubungan keluarga Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/
atau sesama anggota Komite Nominasi
dan Remunerasi
Tidak menjabat sebagai pengurus Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
partai politik, pejabat dan pemerintah
110 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
Selama tahun 2018, Komite Nominasi dan Remunerasi telah mengadakan rapat sebanyak 6 (enam) kali dengan rekap
absensi rapat sebagai berikut:
Kehadiran
No Tanggal Rapat Agenda
Andrianto Idayu Arief Andhi Munifah
1 16 Januari 2018 Perpanjangan Masa Jabatan Anggota V V V V
Dewan Pengawas Syariah
2 13 Maret 2018 Perubahan Susunan Anggota & Review V V V V
Piagam KNR serta Penambahan
Anggota DPS
3 17 April 2018 Pelaporan perubahan Pengurus V V V V
BNI Syariah & Remunerasi Direksi
Komisaris Tantiem 2017 dan
Remunerasi 2018
4 04 Mei 2018 Perubahan Struktur Organisasi dan V V V
Nominasi Calon Anggota Komisaris
5 31 Juli 2018 Presentasi HCD terkait Implementasi V V
POJK 59 perihal Material Risk Taker
6 09 Oktober 2018 Penunjukan Sdr Imam Budi Sarjito V V
(Komisaris dalam proses fit and proper
test OJK) sebagai staff Ahli Dewan
Komisaris
Total 6 6 4 3
Persentase Kehadiran 100% 100% 66% 50%
Salah satu tugas Komite Nominasi dan Remunerasi adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris terkait
dengan kontrol terhadap organisasi internal Bank. Sepanjang tahun 2018, rekomendasi yang diberikan Komite Nominasi
dan Remunerasi adalah sebagai berikut :
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 111
Pengembangan Kompetensi Komite Nominasi dan Remunerasi
Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi mengikuti Program Pelatihan dalam
rangka meningkatkan kompetensi anggota Komite Nominasi dan Remunerasiyang dilaksanakan baik secara formal maupun
secara informal. Pada tahun 2018, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi telah menghadiri dan berpartisipasi dalam
berbagai pelatihan, workshop, konferensi, dan seminar, sebagai berikut:
No Nama Judul Pelatihan Penyelenggara Waktu & Tempat
1 Muhammad Syakir Sula* Tidak Ada - -
2 Fero Poerbonegoro Pelatihan Anti Pencucian Uang & In house Kantor Pusat, 30
Pencegahan Pendanaan Terorisme Agustus 2018
3 Rizqullah •• Pelatihan Risk Management and •• Public •• The Financial Club,
Compliance Refreshment Graha CIMB Niaga
Lt. 27, 4 Juli 2018
•• Program Pelatihan APU PPT untuk •• In house •• Kantor Pusat, 30
Direksi AGUSTUS 2018
112 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Penilaian Dewan Komisaris Terhadap Kinerja Komite Nominasi dan Remunerasi
Dewan Komisaris menilai Komite Nominasi dan Remunerasi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun
2018 dengan baik.
Kriteria yang menjadi penilaian Dewan Komisaris :
1. Tingkat kehadiran anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dalam rapat sangat baik.
2. Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyampaikan laporan kerja secara tepat waktu.
3. Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait hasil pemantauan
dan review terkait nominasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan besaran remunerasi bagi anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan.
4. Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyusun dan menyampaikan Program Kerja Komite Nominasi dan
Remunerasi 2018.
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 113
KOMITE
DI BAWAH DIREKSI
Dalam menjalankan tugas pengelolaan Perusahaan Direksi dibantu oleh Komite-komite di bawah
Direksi, yaitu: Komite Kebijakan dan Risiko (KKR); Komite Sumber Daya Manusia (KSDM); Komite
Modal, Investasi dan Teknologi (KMIT); serta Komite Asset Liabilities, Management (KALMA).
Keberadaan komite-komite di bawah Direksi tersebut telah sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku terkait GCG serta bertujuan untuk menyempurnakan implementasi prinsip
Tata Kelola Perusahaan dalam kegiatan operasional BNI Syariah.
114 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
KOMITE KEBIJAKAN
RISIKO- Anti Fraud (KKR-AF)
Piagam Komite
Komite Kebijakan Risiko BNI Syariah memiliki Piagam KKR yang disahkan berdasarkan Keputusan
Direksi No.KP/07/DIR/R1/R tanggal 21 Juni 2010. Piagam KKR berfungsi sebagai panduan dalam
melaksanakan fungsi KKR sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh
semua pihak yang berkepentingan.
Rincian tugas dan tanggung jawab KKR diatur dalam Keputusan Direksi No.KP/07/DIR/R/1/R
tanggal 21 Juni 2010 selaku Piagam KKR dan mencakup:
1. Mengidentifikasi seluruh jenis risiko yang berasal dari segenap kegiatan usaha unit – unit
Bank BNI Syariah.
2. Menetapkan kebijakan dan strategi risk metrics dan indikator – indikator manajemen risiko
yang digunakan
3. Membangun mekanisme manajemen risiko di setiap jenis risiko, termasuk akuntabilitas
(accountability) dan pertanggungjawaban (responsibility) setiap unit.
4. Menetapkan kebijakan dan strategi sebagai langkah antisipasi apabila ditemukan pelampauan,
pelanggaran maupun deviasi dari limit yang sudah ditetapkan.
5. Menetapkan Overall Exposure Limit di tingkat Perusahaan (bank wide).
6. Menetapkan sistem alokasi aktiva berisiko (risk asset) dan modal ke setiap unit bisnis.
7. Menetapkan dan menyetujui usulan kebijakan, sistem manajemen dan prosedur pembiayaan
yang telah ada maupun yang baru.
8. Menetapkan dan menyetujui persetujuan khusus (exception) terhadap kebijakan dan prosedur
yang dapat diberikan kepada debitur/nasabah dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan.
9. Memperbaiki kebijakan dan prosedur pembiayaan atas dasar laporan dari Divisi Risiko dan
memberikan arahan khususnya yang berkenaan dangan ketaatan terhadap kebijakan dan
prosedur pembiayaan yang berlaku.
10. Menetapkan portfolio/exposure/sectoral limit untuk masing-masing industri.
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 115
Susunan Anggota
Susunan anggota Komite Kebijakan dan Risiko – Anti Fraud (KKR-AF) berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KP/036/
DIR/R tanggal 04 Mei 2018 adalah sebagai berikut:
Nama Status Jabatan
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Ketua
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Risiko Ketua Pengganti
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis SME & Komersil Anggota
Wahyu Avianto* Direktur Keuangan & Operasional Anggota
Iwan Abdi** SEVP Bisnis Ritel & Jaringan Anggota
Dade Darmawan Pemimpin Divisi Audit Internal Anggota
Bayi Rohayati Pemimpin Divisi Hukum Anggota
Ajat Djatnika*** Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan Anggota
Bayi Rohayati Pemimpin Divisi Kepatuhan Anggota
Fransiska Siswantari*** Pemimpin Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan Anggota
Wahsi Prasodjo Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Sekretaris
* baru bergabung KKR-AF pada bulan Mei 2018 sebagai SEVP Keuangan dan Operasional per oktober 2018, sebagai Direktur Keuangan dan Operasional
** baru bergabung KKR-AF pada bulan Mei 2018 sebagai SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota KKR menjaga independensinya dengan tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali,
anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.
Selama tahun 2018, Komite Kebijakan dan Risiko – Anti Fraud (KKR-AF) telah mengadakan rapat sebanyak 6 (enam) kali
dengan rekap absensi rapat sebagai berikut:
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Direktur Utama 6 4 67%
Direktur Kepatuhan & Risiko 6 5 83%
Direktur Bisnis SME & Komersil 6 4 67%
Direktur Keuangan & Operasional 6 4 67%
SEVP Bisnis Ritel & Jaringan 6 3 50%
Pimpinan Divisi Audit Internal 6 6 100%
Pemimpin Divisi Hukum 6 6 100%
Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan 6 4 67%
Pemimpin Divisi Kepatuhan 6 6 100%
Pemimpin Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan 6 4 67%
Pemimpin Divisi Manajemen Risiko 6 6 100%
116 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Hasil Keputusan KKR-AF Periode 2018
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 117
KOMITE
SUMBER DAYA MANUSIA (KSDM)
Piagam Komite
KSDM BNI Syariah memiliki Piagam KSDM yang disahkan berdasarkan Keputusan Direksi
No.KP/05/DIR/R1/R tanggal 21 Juni 2010. Piagam KSDM berfungsi sebagai panduan dalam
melaksanakan fungsi KSDM sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh
semua pihak yang berkepentingan.
Rincian tugas dan tanggung jawab KSDM diatur dalam Keputusan Direksi Nomor KP/05/ DIR/R/1/R
tanggal 21 Juni 2010 selaku Piagam KSDM dan mencakup:
1. Memutuskan penyempurnaan kebijakan dan system manajemen SDM yang meliputi 6 (enam)
elemen kunci pengelolaan SDM, sebagai berikut:
a. Perencanaan SDM
b. Rekrutmen dan Seleksi
c. Pelatihan dan Pengembangan Pegawai
d. Penilaian Prestasi dan Potensi Pegawai
e. Manajemen Jalur Karir, dan
f. Pengelolaan Sistem Penggajian dan Imbalan.
2. Memutuskan persetujuan atas usulan perencanaan SDM, baik usulan program rekrutmen
dan seleksi,maupun program pelatihan dan pengembangan pegawai.
3. Mengevaluasi dan memutuskan persetujuan pelaksanaan program mutasi/rotasi/ promosi
untuk posisi-posisi jabatan strategis dan/atau tenaga pimpinan BNI Syariah.
4. Memutuskan kebijakan dan rumusan mengenai budaya kerja BNI Syariah yang bersifat strategis.
5. Memutuskan hukuman dalam rangka penegakan disiplin.
6. Memutuskan kebijakan, standar dan pengelolaan kualitas layanan.
Secara garis besar, tugas dan tanggung jawab KSDM meliputi 4 (empat) bidang sebagai berikut:
1. Melakukan pengelolaan staf kunci
2. Formulasi kebijakan dan pengelolaan disiplin
3. Formulasi kebijakan dan pengelolaan sumber daya manusia
4. Formulasi kebijakan dan pengelolaan layanan. Sedangkan pembagian tugas dan tanggung
jawab KSDM secara rinci adalah sebagai berikut:
a. Memastikan dilakukannya evaluasi kinerja terhadap staf-staf inti.
b. Memastikan reward dan punishment dibuat dan dilaksanakan dengan baik dalam me-
review dan menyetujui sistem komunikasi internal pegawai.
c. Menyetujui dilakukannya survei kepuasan pegawai secara rutin, melakukan dan
memberikan arahan atas tindakan perbaikan yang diperlukan.
d. Memastikan implementasi budaya kerja sesuai dengan corporate culture yang Islami.
e. Memastikan tidak adanya berbagai bentuk praktik diskriminasi dalam lingkungan kerja
di BNI Syariah.
f. Me-review Manpower Plan jangka pendek maupun jangka panjang, serta memutuskan
kebijakan terbaik dalam menyelesaikan kekurangan maupun kelebihan pegawai.
g. Me-review training master plan dan memprioritaskan implementasinya.
h. Me-review pelaksanaan Succession Plan dan memilih kandidat yang akan dipromosikan,
dimutasi, dirotasi atau diusulkan mengikuti pelatihan dan pengembangan.
118 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
i. Me-review dan menyetujui Individual Development l. Menyetujui pendelegasian kewenangan di bidang
Plan yang akan digunakan dalam penentuan kandidat pengelolaan sumber daya manusia kepada tingkatan
promosi/mutasi/ rotasi/T&D. yang sesuai.
j. Me-review dan menyetujui mutasi, rotasi, promosi, m. Me-review dan menetapkan standar layanan.
demosi, dan lain-lain. n. Memantau dan menetapkan keputusan strategis
k. Me-review dan menyetujui Career Path Management terkait dengan peningkatan standar layanan.
tahunan dan me-review kemajuan yang dicapai.
Susunan Anggota
Susunan anggota KSDM berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KP/047/ DIR/R tanggal 28 September 2016 adalah
sebagai berikut:
Nama Status Jabatan
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Ketua
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Risiko Ketua Pengganti
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis Anggota
Junaidi Hisom Direktur Operasional & Jaringan Anggota
Dade Darmawan Pemimpin Divisi Audit Internal Anggota
Zefri Ananta Pemimpin Divisi Operasional Anggota
Endang Rosawati Pemimpin Divisi Konsumer Anggota
Endang Rosawati (PGS) Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan Anggota
Rima Dwipermatasari Pemimpin Dana & Transaksi Anggota
Budi Aristianto Pemimpin Divisi Bisnis Mikro Anggota
Sri Wahyuningsih Pemimpin Divisi Komersial Anggota
Bimo Hascahyoadi Pemimpin Diviai Usaha Kecil & Menengah 1 Anggota
Bimo Hascahyoadi Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 2 Anggota
Adjat Djatnika Pemimpin Divisi Jaringan & Layanan Anggota
Adrianto Daru Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani Sekretaris
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang
anggota KSDM menjaga indepedensinya dengan tidak saham pengendali, anggota Dewan Komisais dan/atau
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan anggota Direksi.
Selama tahun 2018, Komite Sumber Daya Manusia telah mengadakan rapat sebanyak 13 (tiga belas) kali dengan tingkat
kehadiran sebagai berikut:
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Abdullah Firman Wibowo 13 12 92,3%
Tribuana Tunggadewi 13 12 92,3%
Dhias Widhiyati 13 13 100%
Junaidi Hisom 13 5 38,4%
Dade Darmawan 13 9 69,2%
Zefri Ananta 13 1 7,7%
Endang Rosawati 13 2 15,4%
Endang Rosawati (PGS) 13 2 15,4%
Rima Dwipermatasari 13 2 15,4%
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 119
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Budi Aristianto 13 2 15,4%
Sri Wahyuningsih 13 2 15,4%
Bimo Hascahyoadi 13 2 15,4%
Bimo Hascahyoadi 13 2 15,4%
Adjat Djatnika 13 2 15,4%
Adrianto Daru 13 13 100%
KSDM melalui Tim Pertimbangan Mutasi Tenaga Pimpinan & Disiplin (TPMTPD) KSDM di tahun 2018 telah memutuskan
sanksi, mutasi, rotasi, serta pendefinitifan pejabat sementara para pegawai di kantor pusat, wilayah, dan cabang.
120 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
KOMITE MODAL,
INVESTASI DAN TEKNOLOGI (KMIT)
Piagam Komite
KMIT BNI Syariah memiliki Piagam KMIT yang disahkan berdasarkan Keputusan Direksi No.KP/067/
DIR/R1/R tanggal 3 Desember 2018. Piagam KMIT berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan
fungsi KMIT sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak
yang berkepentingan.
Rincian tugas dan tanggung jawab KMIT diatur dalam Keputusan Direksi Nomor No.KP/067/DIR/
R1/R tanggal 3 Desember 2018 selaku Piagam KMIT dan mencakup:
1. Melakukan review pencapaian target pendapatan dan biaya (OPEX dan CAPEX), penyempurnaan
dan pengembangan kualitas kebijakan dan system manajemen penganggaran BNI Syariah
yang efisien, efektif dan adaptif terhadap perkembangan lingkungan usaha.
2. Merekomendasikan keputusan strategis terutama dalam hal perubahan target maupun OPEX/
CAPEX yang tidak/belum diakomodasi dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).
3. Mengevaluasi pencapaian eksekusi rencana kerja unit, termasuk realisasi anggaran.
4. Merekomendasikan proses perubahan anggaran baik dalam bentuk redistribusi maupun
realokasi terutama terhadap hal-hal yang menyangkut perubahan target dan strategi dalam
rangka pencapaian kinerja.
5. Memastikan pengembangan sistem, pemeliharaan, prosedur standar operasional teknologi
searah/ konsisten dengan strategi bisnis (pengembangan master plan IT, updated master
plan IT, penentuan standard service level).
6. Melakukan review dan diskusi atas permasalahan dukungan IT di segenap unit bisnis dengan
bertindak sebagai penengah atas permasalahan yang terjadi antar unit dan Service Level
Agreement (SLA) yang belum terselesaikan.
7. Memastikan proses pengembangan/ perubahan IT telah terkoordinasi dengan baik dan sesuai
dengan user requirement (memonitor jadwal implementasi proyek dan pengembangan MIS).
8. Memastikan review dan persetujuan proyek IT yang berdampak besar terhadap alokasi
keuangan BNI Syariah.
9. Mengantisipasi pelampauan/pelanggaran risiko teknologi dan penyimpangan pencapaian
sasaran dengan menetapkan, menyesuaikan kebijakan dan strategi pengembangan teknologi.
10. Melakukan review atas rencana pengembangan jaringan cabang yang berdampak pada
kebutuhan biaya investasi.
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 121
Susunan Anggota
Susunan anggota KMIT berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KP/047/ DIR/R tanggal 28 September 2016 adalah
sebagai berikut:
Nama Status Jabatan
Wahyu Avianto Direktur Keuangan dan Operasional Ketua
Abdullah Firman Wibowo Direktur Utama Ketua PenggantI
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis Anggota
Tribuana Tunggadewi Direktur Kepatuhan dan Risiko Anggota
Iwan Abdi SEVP* Retail dan jaringan Anggota
Azizah Saleh Pemimpin Divisi Pengadadaan & Anggota
Pengelolaan Aset Tetap
Friyandana Wijaya Pemimpin Divisi Keuangan Anggota
Mirza Mantovani Pemimpin Divisi Teknologi Informasi Sekretaris
Endang Rosawati (PGS) Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan Anggota
Rima Dwi Permatasari Pemimpin Divisi Kesekretariatan & Anggota
Komunikasi Perusahaan
Zefri Ananta Pemimpin Divisi Operasional Anggota
Adjat Djatnika Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan Anggota
Misbahul Munir Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Anggota
Amirul Wicaksono Divisi Bisnis Digital Anggota
Agusta Rinaldi Divisi Bisnis Transaksional Anggota
Independensi KMIT
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota KMIT menjaga indepedensinya dengan tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali,
anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi.
Selama tahun 2018, Komite Modal, Investasi dan Teknologi telah mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali dengan
agenda rapat sebagai berikut:
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Direktur Utama 4 3 75 %
Direktur Bisnis SME & Komersial 4 1 25 %
SEVP Bisnis Retail & Jaringan 4 3 75 %
Direktur Risiko & Kepatuhan 4 3 75 %
Direktur Keuangan & Operasional 4 4 100 %
Pemimpin Divisi Jaringan & Umum 4 2 50 %
Pemimpin Satuan Kerja Keuangan 4 1 25 %
Pimpinan Divisi Tekonologi & Informasi 4 2 50 %
Pemimpin Divisi Konsumer & Kartu Pembiayaan 4 1 25 %
Pemimpin Divisi Kesekretariatan & Komunikasi Perusahaan 4 2 50 %
Pemimpin Divisi Haji & Umrah 4 1 25 %
Pemimpin Divisi Operasional 4 1 25 %
Pemimpin Satuan Kerja Layanan 4 1 25 %
Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 4 2 50 %
Pemimpin Divisi Sumber Daya Insani 4 1 25 %
122 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Pemimpin Digital Banking 4 2 50 %
Pemimpin Divisi Bisnis Transaksional 4 4 100%
KMIT melalui SSG / Pra KMIT yang melibatkan Pemimpin Divisi untuk efektivitas proses pengambilan keputusan. Keputusan
yang telah diambil dalam Tim KMIT di tahun 2018untuk memutuskan, penentuan anggaran proyek, langkah-langkah
kebijakan TI serta membangun kapabilitas TI pada pegawai di lingkungan kantor pusat.
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 123
KOMITE ASSET, LIABILITIES,
MANAGEMENT (KALMA)
Piagam Komite
KALMA BNI Syariah memiliki Piagam KALMA yang disahkan berdasarkan Keputusan Direksi
No.KP/08/DIR/R1/R tanggal 21 Juni 2010. Piagam KALMA berfungsi sebagai panduan dalam
melaksanakan fungsi KALMA sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh
semua pihak yang berkepentingan.
Rincian tugas dan tanggung jawab KALMA diatur dalam Keputusan Direksi Nomor KP/08/ DIR/R/1/R
tanggal 21 Juni 2010 selaku Piagam KALMA dan mencakup:
1. Menetapkan tujuan dan sasaran Komite Asset, Liabilities, Management (KALMA) BNI Syariah
serta merumuskan kebijakan dan strategi yang diperlukan.
2. Memberikan petunjuk pengelolaan aset dan kewajiban BNI Syariah.
3. Menetapkan dan menjaga jumlah alat likuid sesuai kebutuhan likuiditas dan ketentuan
Bank Indonesia.
4. Menjaga keseimbangan penggunaan dana dengan sumber dana.
5. Menetapkan kebijakan penempatan dana baik melalui money market maupun capital market.
6. Menganalisis struktur neraca dan mengkaji semua risiko yang muncul dari exposure yang
dimiliki oleh BNI Syariah berupa risiko pembiayaan, risiko pasar dan risiko likuiditas.
7. Mengevaluasi perkembangan dan prospek indikator-indikator ekonomi dan menganalisis
dampaknya terhadap: posisi simpanan dan pinjaman, posisi valuta asing, profit sharing, nilai
tukar valuta asing dan profitabilitas BNI Syariah.
8. Menghitung cost of fund dan menetapkan profit sharing, giro, tabungan dan deposito.
9. Menetapkan internal Funds Transfer Price (FTP).
Susunan Anggota
124 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Nama Status Jabatan
Wahsi Prasodjo Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Anggota
Budi Aristianto Pemimpin Divisi Bisnis Mikro Anggota
Adjat Djatnika Pemimpin Divisi Jaringan & Layanan Anggota
Agusta Rinaldi Pemimpin Divisi Bisnis Transaksional Anggota
Moh. Toyib Pemimpin Divisi Tresuri & Internasional Sekretaris
Independensi KALMA
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seluruh anggota KALMA menjaga indepedensinya dengan tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham
pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi
Selama tahun 2018, Komite Aset Liabilities Manajemen telah mengadakan rapat sebanyak 6 (enam) kali dengan absensi
rapat sebagai berikut:
Nama Anggota Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
Direktur Bisnis SME & Komersial 6 6 100%
SEVP Bisnis Ritel & Jaringan* 6 4 66.67%
Direktur Utama 6 2 33.33%
Direktur Kepatuhan dan Risiko 6 1 16.67%
Direktur Keuangan & Operasional 6 5 83.33%
Pemimpin Divisi Konsumer 6 4 66.67%
Pemimpin Satuan Kerja Kartu Pembiayaan 6 2 33.33%
Pemimpin Divisi Dana Ritel 6 4 66.67%
Pemimpin Divisi Haji & Umrah 6 2 33.33%
Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 6 4 66.67%
Pemimpin Divisi Keuangan 6 2 33.33%
Pemimpin Divisi Komersial 6 2 33.33%
Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 1 6 2 33.33%
Pemimpin Divisi Usaha Kecil & Menengah 2 6 4 66.67%
Pemimpin Divisi Manajemen Risiko 6 3 50.00%
Pemimpin Divisi Bisnis Mikro 6 2 33.33%
Pemimpin Divisi Jaringan & Layanan 6 3 50.00%
Pemimpin Divisi Bisnis Transaksional 6 1 16.67%
Pemimpin Divisi Tresuri & Internasional 6 5 83.33%
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 125
Hasil Keputusan KALMA Periode 2018
KALMA Keputusan
No. 01/KALMA/2018 A. Penetapan Tarif Pembiayaan Konsumtif dan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Konsumtif
B. Penetapan Tarif dan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Produktif Small & Medium
C. Penetapan Tarif dan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Produktif Commercial
D. Penetapan Tarif dan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Mikro
E. Kewenangan Pemberian Nisbah Spesial Deposito Institusi di Luar Dana BPKH
F. Penetapan FTP IDR dan USD
No. 02/KALMA/2018 A. Penetapan Nisbah dan Kewenangan Nisbah Spesial Bagi Hasil Money Market Account
B. Penetapan Nisbah Bagi Hasil Giro Valuta SAR
C. Penetapan Biaya Administrasi Increase Limit dan Rescheduling Hasanah Card
D. Penetapan Tarif dan Kewenangan Diskon Tarif Anjak Utang dan Anjak Piutang SKBDN & L/C
E. Penetapan Tarif Transaksi Jasa Luar Negeri
F. Penetapan Fee Investasi Terikat iB Hasanah dengan pola Channelling
No. 03/KALMA/2018 A. Penetapan FTP IDR dan USD
B. Penetapan Nisbah Tapenas Kolektif
No. 04/KALMA/2018 A. Pemutus Pemberian Kewenangan Keringanan Tarif
No. 05/KALMA/2018 A. Kewenangan Pemberian Keringanan Tarif Konsumtif
No. 06/KALMA/2018 A. Kewenangan Pemberian Keringanan Tarif Produktif Commercial
B. Tarif Pembiayaan Produktif dengan Angsuran All fix price
C. Tarif Pembiayaan Griya dengan Angsuran All Fix Price
No. 07/KALMA/2018 A. Kewenangan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Konsumtif
B. Kewenangan Pemberian Keringanan Tarif Pembiayaan Produktif Kecil dan Menengah
No. 08/KALMA/2018 C. Penetapan Nisbah Tabungan Mudharabah
126 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) merupakan organ Direksi yang berperan dalam
menjaga hubungan antara BNI Syariah dengan pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan
juga harus menjaga kewajaran, konsisten, dan transparansi mengenai hal-hal terkait tata kelola
perusahaan dan tindakan korporasi. Selain itu, Corporate Secretary berperan dalam memonitor
kepatuhan Bank terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku bagi Bank, khususnya peraturan
di bidang pasar modal.
Pada tahun 2018, Sekretaris Perusahaan BNI Syariah dijabat oleh Rima Dwi Permatasari yang
diangkat berdasarkan SK Direksi No. KP/024/DIR/R tanggal 2 April 2018. Pengangkatan Rima Dwi
Permatasari telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada 6 April 2018
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 127
Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan
Pemimpin Divisi
Manager Coordinator
Corporate
Communication
Internal Corporate External Corporate Corporate Brand Marketing GCG & Investor
Communication Communication Communication Communication Relation Manager
External Board of
Internal Corporate Corporate Brand Financing
Corporate Commisioner &
Communication Communication Marketing GCG officer
Communication Management
officer Designer Communication
officer Support officer
Digital
Communication
officer
External Corporate
Internal Corporate Marketing
Corporate Corporate Brand Secretary &
Communication Communication BOM Protocoller
Communication Communication Investor Relation
Assistant Assistant
Assistant Assistant
Pedoman Kerja
Dalam melaksanakan tugasnya, fungsi Sekretaris Perusahaan dijalankan oleh unit kerja Investor Relation & Secretary yang
menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Peraturan Otorisasi Jasa Keuangan Nomor 35/
POJK/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.
Selain mengacu pada ketentuan regulator fungsi Sekretaris Perusahaan di BNI Syariah dituangkandalam Petunjuk
Pelaksanaan Kebijakan Corporate Secretary and Communication No. PP/S02/001-00/2015 tanggal 30 Desember 2015
yang mencakup (1) Fungsi Pelaksanaan RUPS; (2) Fungsi Investor Relation; (3) Fungsi Pengelolaan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (Good Corporate Governance); dan (4) Fungsi Kesekretariatan serta Fungsi Komunikasi dan pelaksanaan CSR.
128 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Tugas dan Tanggung Jawab
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 129
Fungsi Sekretaris Perusahaan
Berikut kegiatan terkait dengan pemangku kepentingan yang material perubahan pengurus ke OJK, Bursa Efek
telah dilakukan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2018: Indonesia, dan LPS.
1. Penyelenggaraan press conference triwulanan untuk f. Penyampaian surat pernyataan pribadi anggota
mempublikasikan laporan kinerja perusahaan triwulanan Dewan Komisaris dan Direksi yang baru efektif
kepada publik khususnya stakeholders. kepada LPS.
2. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk g. Laporan bagi hasil sukuk ke KSEI dan Wali Amanat.
ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atau h. Laporan hutang valuta asing setiap bulan ke OJK.
Perusahaan Publik. Bentuk keterbukaan informasi i. Laporan rating sukuk tahunan ke OJK.
dimaksud adalah: j. Laporan status Direktur Kepatuhan Perusahaan
a. Laporan publikasi keuangan bulanan, triwulanan ke OJK.
dan tahunan dalam website perusahaan. 4. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum
b. Laporan publikasi keuangan triwulanan dan tahunan Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 April 2018
di surat kabar harian nasional. berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
c. Laporan perubahan susunan pengurus serta Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT BNI Syariah No.
laporan efektif pengangkatan pengurus di situs 104 tanggal 27 April 2018.
web perusahaan termasuk penambahan profile 5. Penyelenggaraan RUPS-LB secara sirkuler yaitu:
pengurus baru di situs web perusahaan. a. RUPS-LB tanggal 19 Maret 2018 terkait perubahan
d. Pembuatan Annual Report dan Sustainable Report anggaran dasar, yang memutuskan sebagai berikut:
yang didistribusikan kepada Stakeholders khususnya Menyetujui perubahan Pasal 16 ayat 7 butir e
pemegang saham, serta ditampilkan dalam Situs Anggaran Dasar Perseroan sehingga Pasal 16 ayat
Web perusahaan. 7 Anggaran Dasar Perseroan secara keseluruhan
e. Senantiasa mengupdate konten material lainnya di menjadi sebagai berikut:
dalam website seperti penambahan profile pengurus i. Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat
baru, akta anggaran dasar terbaru, kebijakan internal setelah mendapatkan rekomendasi Majelis
terkait penerapan GCG, dan informasi lainnya. Ulama Indonesia.
3. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan ii. Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat
dan Instansi Lainnya; Bentuk Pelaporan tersebut adalah: oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung
a. Laporan Keuangan keuangan triwulanan atau tengah sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya
tahunan, dan Laporan keuangan tahunan ke OJK, atau yang ditetapkan lain oleh RUPS dan
Bursa Efek Indonesia, Wali Amanat. berakhir pada penutupan RUPS Tahunan
b. Annual Report dan Sustainable Report ke pemegang yang ke 3 (tiga) setelah pengangkatannya,
saham, OJK, Bursa Efek Indonesia, Pefindo, LPS, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk
dan instansi lainnya yang diwajibkan peraturan memberhentikan anggota DPS sebelum masa
perundang-undangan. jabatannya berakhir.
c. Laporan GCG ke OJK, Bursa Efek Indonesia, iii. Pengangkatan anggota DPS oleh RUPS berlaku
Pefindo, LPS, dan instansi lainnya yang diwajibkan efektf setelah lulus fit and proper test dari OJK.
peraturan perundang-undangan. iv. Pemberhentian demikian berlaku sejak
d. Laporan self assessment GCG kepada OJK penutupan RUPS tersebut, kecuali apabila
semester 2 tahun 2017 dan semester 1 tahun 2018 ditentukan lain oleh RUPS.
sebagai bagian dari penilaian tingkat kesehatan Bank, v. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota
berkoordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko. DPS dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk
e. L a p o r a n p e ru b a h a n s u s u n a n p e n g u ru s , satu kali msa jabatan kecuali aabila RUPS
pengangkatan efektif pengurus, dan laporan fakta menentukan lain.
130 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
b. RUPS-LB tanggal 20 September 2018 terkait tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi
pengangkatan Komisaris, yang memutuskan dengan sebaik-baiknya.
sebagai berikut: 9. Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan
Menyetujui dan mengangkat Tuan Imam Budi Publik dengan pemegang saham Emiten atau
Sarjito sebagai Komisaris Perseroan. Pengangkatan Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan, dan
tersebut berlaku efektif sejak diperolehnya pemangku kepentingan lainnya.
persetujuan OJK atas Penilaian Kemampuan dan a. Pembuatan Annual Report dan Sustainable Report
Kepatutan dan memenuhi ketentuan perundang- sebagai informasi kepada publik khususnya
undangan yang berlaku. Jabatan Komisaris yang stakeholder terkait kondisi dan prospek Bank serta
diangkat sejak disetujui OJK dan memenuhi untuk memenuhi kewajiban perundang-undangan.
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan b. Counterpart dengan Pefindo dalam kegiatan
berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan pemantauan tahunan untuk penerbitan rating sukuk
yang ke 3 sejak pengangkatannya atau RUPS dan rating perusahaan tahunan (Rating perusahaan
Tahunan yang diselenggarakan tahun 2021, tanpa tahun 2018 adalah idAA+ (DoublePlus; Stavle
mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan Outlook) rating sukuk Mudharabah 1 tahun 2015
sewaktu-waktu. adalah idAA+(sy) (Double A Plus Syariah).
10. Fungsi Pengawasan Implementasi GCG Perusahaan
6. Pengurusan Fit & Proper Test Direksi dan Dewan a. Pembuatan Laporan GCG Tahunan untuk
Komisaris disampaikan kepada OJK dan instansi lainnya sesuai
Berkoordinasi dengan OJK untuk pelaksanaan fit and peraturan perundangundangan, serta sebagai bagian
proper test terhadap Abdullah Firman Wibowo selaku dari Annual Report.
Direktur Utama yang diangkat oleh RUPS 23 Maret b. Pembuatan laporan self assessment GCG sebagai
2017, Bapak Wahyu Avianto dan Bapak Iwan Abdi selaku bagian dari penilaian tingkat kesehatan bank
Direktur yang diangkat oleh RUPS Tahunan 27 April 201 setiap semester.
dan Bapak Imam Budi Sarjito selaku Komisaris yang c. Penilaian penerapan GCG perusahaan melalui
diangkat RUPS 20 September 2018 . Dari pengurusan lembaga ekternal/independen, keikutsertaan
fit and proper test dimaksud, beberapa anggota Direksi dalam CGPI Award yang diselenggarakan oleh IICG.
telah lulus yaitu: BNI Syariah mendapatkan award CGPI kategori
Nama Jabatan Keputusan OJK
Trusted Company.
Abdullah Direktur Utama Keputusan Anggota
d. Penyampaian himbauan tidak menerima dan
Firman Dewan Komisioner OJK memberikan hadiah kepada seluruh pegawai dan
Wibowo No. Kep-41/D.03/2018 mitra kerja di masa lebaran.
tanggal 12 Maret
2018 tentang Hasil
11. Fungsi Kesekretariatan
Penilaian Kemampuan a. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum
dan Kepatutan Sdr. Pemegang Saham, termasuk pengurusan akta
Abdullah Firman
Wibowo selaku calon
notaris berita acara rapat, akta Pernyataan
anggota Direksi. Keputusan Rapat terkait pengangkatan pengurus-
Wahyu Avianto Direktur Keputusan Anggota pengurus baru, akta susunan pengurus baru efektif,
Dewan Komisioner OJK serta suratsurat pengesahan akta notaris dimaksud
No. Kep-159/D.03/2018
dari kemenkumham.
tanggal 25 September
2018 tentang Hasil b. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi
Penilaian Kemampuan dan/ atau Dewan Komisaris.
dan Kepatutan Sdr.
c. Menat alaksanakan keanggot aan Direksi
Wahyu Avianto selaku
calon anggota Direksi. pada lembaga profesional at au lembaga
pendukung industri.
d. Dokumentasi dokumen legalitas perusahaan serta
7. Penyelenggaraan dan Dokumentasi Rapat Direksi dan/ updating dan perpanjangan izin yang telah habis
atau Dewan Komisaris; Notulen Radisi dan Radikom masa berlakunya atau wajib dilakukan perubahan
telah didokumentasikan dengan sistem filing yang seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat
tertib dan sesuai urutan tanggal untuk mempermudah Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP).
administrasi. Selain itu peminjam notulen menggunakan e. Melayani permintaan asli dan copy dokumen
tanda terima untuk menghindari kehilangan dokumen. legalitas bagi divisi-divisi lain atau cabang
8. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan yang membutuhkan.
bagi Direksi. Program orientasi diadakan bagi anggota
Direksi baru, agar yang bersangkutan dapat menjalankan
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 131
Tugas-tugas lain Sekretaris Perusahaan
Selain tugas-tugas sebagaimana ditetapkan dalam POJK No. Korporat dan Komunikasi pemasaran produk dan jasa
35/POJK/2014 Sekretaris Perusahaan menjalankan tugas- perusahaan serta pelaksanaan CSR.
tugas Komunikasi Perusahaan yang meliputi Komunikasi
Komunikasi Pemasaran
1. Menyelenggarakan Board of Director (BOD) Teaching telah menggelar BODTeaching di lima kota yaitu Kendari,
yang merupakan program mandatori dari OJK untuk Samarinda, Pekanbaru, Denpasar, dan Jakarta.
mencerdaskan Anak Bangsa setingkat SMA, dimana 2. Pembentukan Jurnalis Ekonomi Syariah, wadah
di program tersebut BNI Syariah hadir memberikan komunitas peminat berita-berita ekonomi syariah
edukasi ilmu perbankan syariah kepada siswa–siswi di empat kota yaitu Balikpapan, Medan, Bandung,
Sekolah Menengah Atas. Pada tahun 2018. BNI Syariah dan Kendari.
Kegiatan CSR
Menyelenggarakan berbagai acara terkait dengan program dan penghimpunan dana wakaf melalui fundraising
Corporate Social Responibility (CSR) antara lain: Wakaf Hasanah BNI Syariah. Selain itu, BNI Syariah
1. Hasanah Earth Day : Pemberian bibit tanaman diberikan juga memberikan apresiasi berupa paket umroh kepada
untuk nasabah yang membuka rekening tabungan BNI ustaz - ustaz di masing - masing daerah tsb karena telah
Syariah pada periode 22-27 April 2018. Dalam hal ini, berkontribusi kebaikan.
BNI Syariah menyediakan 6800 bibit tanaman di seluruh 3. Santri Hasanah : Program pemberdayaan ekonomi
cabang BNI Syariah. pesantren agar pesantren mandiri secara ekonomi,
2. Benteng Hasanah di Batas Negeri : Membangunan salah satunya pemanfaatan rawa yang dimiliki Pesantren
fasilitas diantaranya masjid, sekolah, pesantren, rumah Raudatul Jannah di Lampung untuk beternak ikan patin.
tahfiz dan boat ambulance. Aktivitas dilakukan di 8 titik Program ini merupakan hasil kerjasama antara BNI
perbatasan Indonesia bekerjasama dengan Nadzhir Syariah dan Yayasan Hasanah Titik.
(Lembaga pengelola wakaf) yang telah bekerjasama 4. Wakaf Linked Sukuk : BNI Syariah sebagai salah satu
dengan BNI Syariah diantaranya : Al - Azhar Peduli lembaga keuangan syariah penerima wakaf uang dan
Ummat, Dompet Dhuafa, Baitul Maal Hidayatullah, bank operasional yang ditunjuk oleh BWI yang menerima
Dewan Dakwah Indonesia, I - Wakaf. Dimana masing- dana wakaf uang dari masyarakat
masing fasilitas dibangun menggunakan dana zakat
132 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
5. Retas Kertas : Aktivitas yang dilakukan yakni setiap dari BNI Syariah. Selain itu, pemenang juga memperoleh
bulannya, BNI Syariah bekerjasama dengan Yayasan pendampingan dan pelatihan untuk pengembangan
Hasanah Titik dan Yayasan Nara Kreatif mengumpulkan usaha yang lebih baik.
kertas bekas di BNI Syariah Kantor Pusat, untuk 7. Pelatihan Manajemen Masjid : Bentuk pelatihan
selanjutnya kertas bekas tersebut diolah menjadi dilakukan di masjid di 10 kota diantaranya Jakarta,
barang jadi berupa produk souvenir korporat BNI Bandung, Medan, Surabaya, Makassar, Yogyakarta,
Syariah. Yayasan Nara Kreatif merupakan yayasan yang Semarang, Solo, Banda Aceh dan Padang. Aktivitasnya
memberdayakan anak - anak jalanan dalam pengolahan : Manajemen keuangan masjid, manajemen organisasi
produk daur ulang agar memiliki kegiatan yang positif masjid, manajemen penyusunan program masjid,
6. Deureuham : Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia. Yakni manajemen pengembangan usaha mandiri masjid.
ajang mencari start up muda kreatif kerjasama antara 8. Qurban Party Hasanah (Kegiatan menyambut Hari
BNI Syariah dan BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif). Raya Idul Adha yang diselenggarakan BNI Syariah di
Kategori yang dikompetisikan yakni kategori umum seluruh Kantor Cabang baik reguler maupun mikro,
(kuliner, fashion, food dll) dan kategori teknologi. kegiatan pengumpulan hewan kurban yang diberikan
Dari 50 peserta yang lolos, terpilih 6 pemenang yang oleh nasabah,masyarakat, maupun pegawai melalui
berkesempatan mendapat fasilitas pembiayaan UMKM Kantor Cabang BNI Syariah).
Pada tahun 2018, Sekretaris Perusahaan BNI Syariah mengikuti serangkaian program pengembangan kompetensi yang
bermanfaat dalam meningkatkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Program pengembangan kompetensi yang
diikuti Corporate Secretary diuraikan sebagai berikut.
No Pelatihan Penyelenggara Waktu dan Tempat
1. Workshop The Power Of Silaturahim In House Jakarta, 7 Februari 2018
Penilaian kerja Sekretaris Perusahaan dilakukan oleh Direksi Hubungan dengan pemangku kepentingan dilakukan antara
melalui Direktur Sektor yaitu Direktur Kepatuhan dan lain melalui press conference kinerja, paparan publik,
Risiko dengan berdasarkan pelaksanaan tugas Sekretaris penerbitan brosur kinerja keuangan bulanan, penerbitan
Perusahaan berdasarkan ketercapaian program kerja laporan keuangan triwulanan, tengah tahunan dan tahunan.
pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan. Berikut penilaian Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya juga
kinerja Sekretaris Perusahaan mencakup sebagai berikut: dapat mengakses informasi mengenai Bank dan kegiatannya
1. Mengendalikan cost effectiveness di situs web: www.bnisyariah.co.id.
2. Meningkatkan Reputasi dan Awareness terhadap BNI
Syariah sebagai Bank yang bercitra positif Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen
3. Memastikan terselenggaranya Corporate action penting dalam penciptaan citra perusahaan, Corporate
Perseroan dan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Secretary Bank juga memiliki tugas menyebarluaskan
Publik informasi mengenai BNI Syariah kepada segenap
4. Meningkatkan kepuasan internal customer pegawai, termasuk menyampaikan program dan kebijakan
5. Mengelola program komunikasi internal secara terpadu manajemen. Informasi tersebut disampaikan melalui media
6. Memastikan Pelaksanaan Implementasi Brand sesuai internal antara lain Forum Hasanah, Hasanah Lifestyle (news
Brand Guidelines Letter BNI Syariah), BOD Messages, Morning Briefing setiap
7. Meningkatkan skill pegawai Corporate Secretary & Divisi/Desk/ Kantor Cabang, Pengajian Rabu Siang, Kajian
Communication. Jumat pagi, serta sosialisasi ke Kantor Wilayah dan Cabang.
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 133
INTERNAL AUDIT
Internal Audit adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif untuk
memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap kegiatan organisasi/perusahaan dengan
pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk melakukan evaluasi dan memperbaiki efektivitas
risk management, control, governance processes dan ketaatan terhadap ketentuan Syariah.
Internal Audit berperan dalam mengevaluasi kecukupan dan efektivitas pengendalian intern yang
dilakukan oleh manajemen. Konsep dasar pengendalian intern adalah:
1. Merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari tanggung jawab manajemen secara
keseluruhan, sehingga manajemen memikul tanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan
pengendalian intern.
2. Merupakan bagian yang terintegrasi dalam sistem dan prosedur setiap kegiatan di unit
kerja,sehingga setiap terjadi penyimpangan dapat diketahui secara dini dan dapat dilakukan
langkah perbaikan oleh unit kerja ybs.
3. Merupakan suatu proses yang berjalan terus menerus.
4. Pengendalian intern hanya dapat diharapkan memberikan reasonable assurance bukan
absolute assurance, sehingga apabila pengendalian intern telah berjalan baik bukan berarti
kemungkinan terjadi penyimpangan menjadi nihil.
5. Efektivitas pengendalian intern sangat tergantung pada orang yang melaksanakan.
Internal Audit Division (IAD) berupaya untuk dapat lebih banyak memberikan rekomendasi pada
issue-issue yang lebih spesifik dan strategis, dengan cara mengalokasikan sumber daya untuk
pelaksanaan audit sbb :
1. Audit Tematik, yang mengakomodasi masukan dan kebutuhan manajemen.
2. Audit Pendalaman Laporan Wistleblowing System (WBS)
3. Audit Pendalaman
Selain melaksanakan pendekatan audit tersebut, Internal Audit Division juga melaksanakan audit
yang bersifat rutin, yaitu audit umum kantor Cabang, Kantor Pusat, audit IT, serta audit SKNBI
RTGS dan APU PPT yang bersifat mandatory dalam rangka memenuhi ketentuan regulator.
Fungsi Audit Internal dijalankan oleh Internal Audit Division (IAD), sebuah unit setingkat divisi yang
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan
Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Untuk mendukung peran IAD agar dapat memberikan
data/informasi yang independen untuk menilai dan mengevaluasi berbagai kegiatan bisnis dan
operasional serta mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan secara cepat, IAD juga
membawahi Internal Controller yang ditugaskan di Divisi dan kantor Cabang.
134 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
STRUKTUR ORGANISASI INTERNAL AUDIT DIVISION
Pemimpin Divisi
Audit
Offsite Audit
Development
Auditor
Officer
Monitoring &
Development
Assistant
Internal Control
Manager
Internal Control
Officer
Branch Internal
Controller
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 135
Pengangkatan dan Pemberhentian Internal Audit Division Head
IAD dipimpin oleh seorang Division Head, yang diangkat garis komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris melalui
dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Komite Audit sehingga dapat berkomunikasi langsung
Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa dengan Komite Audit untuk melakukan konsultasi yang
Keuangan. Pegawai IAD bertanggung jawab kepada IAD berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan audit.
Head sesuai dengan struktur organisasi IAD. IAD memiliki
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, IAD wewenang, tanggung jawab dan ruang lingkup pekerjaan
berpedoman pada Internal Audit Charter yang disetujui IAD. Internal Audit Charter terdiri dari Visi dan Misi IAD,
oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris No. KP/207/ Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan IAD, Struktur dan
DIR tanggal 10 Agustus 2010 dan diperbaharui dalam Surat Kedudukan IAD, Tugas dan Tanggung Jawab IAD, Wewenang
Keputusan Direksi No. KP/002/DIR/R Tanggal 2 Juni 2014 IAD, Kode Etik Internal Audit, Pelaporan dan Dokumentasi,
dan No. KP/021/DIR/R tanggal 23 Maret 2018. Internal Perlindungan Hukum, Larangan, dan Sanksi.
Audit Charter dibuat sebagai pedoman mengenai tujuan,
Internal Audit Division didukung oleh 119 pegawai yang tersebar di Kantor Pusat dan di 68 Cabang. Hingga akhir tahun
2018, IAD dipimpin oleh Sdr. Dade Dermawan sebagai Pemimpin Divisi. Pada tahun 2018 IAD memiliki komposisi pegawai
dengan rincian dan kualifikasi sebagai berikut:
136 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Jabatan Jumlah Posisi 31 Des 2018
Fraud Investigator Manager 2
Branch Auditor 5
Internal Control Officer 3
Quality Assurance Officer 3
Fraud Investigator Officer 2
Head Office Internal Controller 9
Internal Audit Development Officer 1
Reporting & Liason Officer 2
Internal Control Assistant 2
Monitoring Officer 2
Offsite Auditor 2
Branch Internal Controller 67
IAD senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan melalui pendidikan dan pelatihan antara lain
mengikuti sertifikasi nasional di bidang internal audit, keikutsertaan dalam seminar nasional maupun pelatihan rutin internal.
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 137
Adapun Sertifikasi yang telah diperoleh oleh pegawai IAD sampai tahun 2018, sebagai berikut:
Sertifikasi Nasional & Internal Jumlah pegawai yang mengikuti
Chartered Accountant IAI 2 orang
Manajemen Risiko level 1 60 orang
Manajemen Risiko level 2 18 orang
Manajemen Risiko level 3 7 orang
Manajemen Risiko level 5 1 orang
Sertifikasi Auditor LSPP 27 orang
Sertifikasi Pembiayaan Produktif 77 orang
Dalam rangka memperluas wawasan dan kompetensi Salah satu bentuk keaktifan IAD dalam perhimpunan profesi
profesional auditor intern, IAD telah berpartisipasi Audit Intern adalah ditunjuknya satu pegawai IAD sebagai
mengikutsertakan auditor dalam perhimpunan profesi Audit Dewan Pengurus IAIB Periode 2017 – 2020 sebagai anggota
Intern yaitu Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB). Bidang Pengembangan Syariah.
Branch Internal Controller dan Head Office Internal Controller salah satu acuan bagi pelaksanaan audit dan perbaikan
memiliki fungsi untuk melakukan pemeriksaan harian sesuai oleh unit terkait baik bisnis maupun operasional. Selain itu
prosedur yang berlaku atas kesesuaian pelaksanaan proses Internal Controller juga dilibatkan dalam proses investigasi
bisnis dan operasional di kantor cabang dan kantor pusat. kejadian fraud dan tindak lanjut penyelesaian temuan audit.
Hasil pemeriksaan Internal Controller selanjutnya menjadi
138 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Ruang Lingkup, Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit
Kegiatan yang dilakukan Internal Audit Division bertujuan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur
untuk memberikan rekomendasi perbaikan terhadap yang membawahi Kepatuhan.
kecukupan dan efektivitas internal control dan governance 4. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan
process serta kualitas dan efektivitas risk management laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan
Bank BNI Syariah. Komisaris dengan tembusan kepada Direktur yang
membawahi Kepatuhan.
Ruang lingkup kegiatan Internal Audit Division mencakup 5. Menyampaikan laporan hasil audit yang terkait
pelaksanaan assurance dan konsultasi terhadap seluruh dengan pemenuhan Prinsip Syariah kepada Dewan
aktivitas perbankan dan semua tingkatan manajemen dan Pengawas Syariah.
operasional BNI Syariah. 6. Memberikan jasa konsultasi kepada pihak intern BNI
Syariah untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan
Tugas Pokok IAD : terhadap internal kontrol, governance process dan
1. Melakukan audit sesuai dengan Rencana Audit Tahunan risk management.
yang telah direview oleh Dewan Komisaris dan disetujui 7. Melakukan audit investigasi dan/atau audit forensic
oleh Direktur Utama atas aktivitas/unit/sumber daya apabila diperlukan atau jika terjadi dugaan kecurangan
BNI Syariah, termasuk perusahaan/organisasi lain yang dan penyalahgunaan wewenang.
terafiliasi secara langsung/tidak langsung dengan BNI 8. Melaksanakan pemantauan tindak lanjut audit dan
Syariah berdasarkan persetujuan/permintaan pihak melaporkan kepada Direktur Utama dan Dewan
perusahaan/organisasi yang memiliki kewenangan Komisaris setiap triwulan.
sesuai dengan undang-undang atau aturan yang berlaku 9. Melaporkan segera setiap temuan audit yang
dan disetujui oleh Direktur Utama. diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha
2. Melaksanakan audit sesuai permintaan Direksi, bank kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
Komisaris atau sebagai tindak lanjut hasil audit umum 10. Menyiapkan Laporan Pelaksanaan dan pokok-pokok
terhadap suatu obyek atau peristiwa yang diduga hasil audit dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa
mengandung indikasi terjadinya fraud. Keuangan melalui Direksi.
11. Mengajukan Anggaran Tahunan untuk tahun yang
Memberikan jasa konsultasi kepada pihak intern BNI Syariah berikutnya dan melaporkan realisasinya kepada Direktur
untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap Utama dan Dewan Komisaris setiap semester dengan
kualitas pengendalian, pengelolaan, risiko dan tata kelola tembusan kepada Direktur yang membawahi Kepatuhan.
perusahaan sepanjang tidak mempengaruhi indepedensi dan 12. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis
objektivitas IAD serta tersedia sumber daya yang memadai. sebagai pedoman bagi pegawai IAD dalam
melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan Piagam Audit IAD, tugas dan tanggung jawab 13. Menyusun program untuk mengevaluasi dan menjamin
IAD antara lain mencakup: mutu kegiatan audit yang dilakukan.
1. Menyusun Rencana Audit dan Konsultasi periodik. 14. Melaksanakan pendidikan secara berkelanjutan bagi
2. Melaksanakan kegiatan audit dan konsultasi sesuai segenap pegawai IAD sesuai dengan kompetensi yang
dengan Rencana Audit dan Konsultasi. dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pegawai IAD.
3. Melaporkan realisasi Rencana Audit dan Konsultasi 15. Bekerja sama dengan Komite Audit dalam melaksanakan
Tahunan setiap semester kepada Direktur Utama dan fungsi audit internal dan pelaksanaan audit eksternal.
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 139
Penetapan rencana audit berdasarkan pada :
1. Ketersediaan hari audit (mandays) berdasarkan formasi c. Asset dan kualitas pembiayaan.
auditor IAD. d. Periode masa pemeriksaan.
2. Faktor-faktor lain : 3. Rencana pelaksanaan Audit Pendalaman, Audit
a. Masukan dari Dewan Komisaris, Direksi, Divisi yang Pendalaman WBS, Audit Tematik, dan Audit IT ditetapkan
membawahi Kantor Cabang atau pihak lain. berdasarkan pelaksanaan audit tahun-tahun sebelumnya.
b. Cabang atau Divisi yang memiliki risiko tinggi.
Selama 2018, Internal Audit BNI Syariah mempunyai rencana kerja dan realisasi hasil audit sebagai berikut:
No. Jenis Audit Rencana Audit Realisasi Desember Persentase
1 Audit Umum Kantor Cabang Reguler 32 28 87,5%
2 Audit Umum Kantor Cabang Mikro 10 7 70%
3 Audit Umum Kantor Pusat 15 15 100%
4 Audit Tematik 2 2 100%
5 Audit Umum IT 7 7 100%
6 Audit Pendalaman/investigasi 17 39 229%
Total 83 98 118%
IAD BNI Syariah telah menindaklanjuti hasil pemeriksaan baik audit internal maupun audit eksternal.
Berikut tabel pemantauan tindak lanjut audit internal :
Jumlah Pending % Penyelesaian
Keterangan Jumlah Temuan (a) Jumlah Selesai (b)
Sudah JT (c) Belum JT (d) e= b/(a-d)
LHA & RHA 2017 5313 5036 274 3 94,83%
LHA & RHA 2018 4399 4398 1 0 99,98%
Rata-rata penyelesaian 97.40%
140 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Transformasi Pendekatan Audit di Tahun 2018
Untuk senantiasa menjaga kualitas pemeriksaan auditor itu, setiap ketua tim juga bertugas untuk mengisi lembar
dan internal controller, IAD secara berkala melakukan review atas anggotanya setelah penugasan selesai.
review atas metodologi dan prosedur kerja, serta hasil
kerja auditor dan internal controller. Review senantiasa Untuk memastikan bahwa hasil audit IAD telah ditindaklanjuti
dilakukan untuk mengimbangi perkembangan kebutuhan sesuai dengan rekomendasi auditor, IAD melakukan
teknis pemeriksaan dengan menerapkan konsep best pemantauan melalui aplikasi Enterprise Audit Syariah (EASY)
practice dalam pemeriksaan. agar hasil audit tidak terabaikan dan menjadi issue sesaat,
melainkan menjadi salah satu konsentrasi auditee dalam
Sementara control atas pemantauan hasil kerja auditor dan mempertahankan performance tanpa mengabaikan kualitas,
internal controller dilakukan melalui lembar evaluasi kinerja sekaligus sarana bagi auditor untuk memantau tindak lanjut
auditor dan internal controller yang diisi oleh auditee. Selain hasil temuan Divisi/Cabang.
Untuk tahun 2019, IAD telah membuat rencana kerja dengan 5. Membuat IAD Awareness Letter untuk mendorong
memberikan prioritas kepada: terciptanya budaya pengendalian.
1. Melaksanakan Thematic Audit untuk beberapa 6. Untuk merealisasikan rencana kerjanya, IAD akan
aktifitas audit. terus melakukan peningkatan kompetensi auditor,
2. Melanjutkan peran IAD sebagai mitra kerja. pengembangan metodologi, serta optimalisasi audit
3. Terus meningkatkan kerja sama dengan setiap lini unit tool dan penggunaannya.
bisnis dan pendukung bisnis dalam meningkatkan 7. Memberlakukan pola pemeriksaan Internal controller
kinerja Bank melalui tata kelola yang baik, manajemenen sejak 2018 dengan Kertas Kerja dengan pendekatan
risiko dan pengendalian intern melalui peran IAD sebagai pola audit.
Mitra Kerja.
4. Terus melakukan kajian terhadap kebijakan dan prosedur
yang berlaku di IAD agar senantiasa terkini dan sesuai
dengan standar profesi yang berlaku.
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 141
AKUNTAN PUBLIK/AUDIT EKSTERNAL
External Auditor memiliki fungsi untuk melakukan audit termasuk pengujian kembali item yang telah diuji oleh
Laporan Keuangan Bank, membentuk dan menyatakan Internal Audit dan observasi dari prosedur yang dilakukan
pendapat atas kewajaran Laporan Keuangan Bank serta oleh Internal Audit.
menguji pengendalian internal (internal control review),
Sesuai keputusan RUPS Tahunan tertanggal 27 April 2018, 4. Memahami produk perbankan.
BNI Syariah berdasarkan surat keputusan PT. Bank Negara 5. Berpengalaman dan paham mengenai manajemen risiko.
Indonesia (Persero) Tbk kepada Dewan Komisaris telah
menunjuk KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, Sesuai Ketentuan internal lain yang dijadikan acuan adalah tidak
dengan Keputusan RUPS yang memberikan wewenang melakukan penunjukan KAP yang sama untuk periode audit
kepada Pemegang Saham mayoritas untuk menetapkan 5 (lima) tahun berturut-turut dan dengan sama selama 3
Kantor Akuntan Publik yang mengaudit Laporan (tiga) tahun buku berturut-turut.
Keuangan Perseroan yang berakhir pada 31 Desember
2018. Penunjukan ini dilakukan setelah memperhatikan BNI Syariah menerapkan prinsip-prinsip profesi
hasil evaluasi KAP yang dilakukan oleh manajemen dan dalam melakukan penetapan Auditor Eksternal yang
rekomendasi oleh Komite Audit. independen yaitu:
1. Tanggung jawab profesi;
Penunjukan KAP tersebut telah berpedoman pada 2. Kepentingan umum (publik);
regulasi yang berlaku dan dipilih melalui tahapan proses 3. Integritas;
seleksi dengan pelelangan terbatas/tender berdasarkan 4. Obyektifitas;
pemenuhannya terhadap kriteria: 5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional;
1. Berpengalaman sebagai auditor perbankan 6. Kerahasiaan;
2. Memahami regulasi perbankan di Indonesia, Perusahaan 7. Perilaku professional;
masuk bursa serta peraturan lainnya yang relevan. 8. Standar teknis.
3. Berpengalaman dan memahami sistem aplikasi dan
teknologi perbankan.
Pada tahun 2018, Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja hanya memberikan jasa audit laporan keuangan
untuk tahun buku 2018.
142 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
MANAJEMEN RISIKO
Cara pengelolaan risiko sudah diterapkan sejak zaman nabi Yusuf AS yang dicerminkan dalam
surat Yusuf ayat 67 yang berbunyi:
Artinya: “Dan Ya’qub berkata: “Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu
pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku
tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan
(sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja
orang-orang yang bertawakkal berserah diri.”
Ayat tersebut menunjukkan bagaimana cara mengelola risiko. Berdasarkan ayat tersebut dalam
sudut pandang manajemen risiko, Islam mendukung semua upaya mengeliminasi atau memperkecil
risiko, sekaligus menunjukan bahwa hanya keputusan Allah yang akan menentukan hasilnya.
Uraian tersebut menunjukan bahwa risiko tidak dapat dihindarkan, namun diminimalisir agar tidak
terjadi risiko-risiko yang signifikan, serta setiap aktivitas kehidupan manusia harus menggunakan
manajemen. Proses Manajemen akan memperkecil potensi terjadinya risiko. .
Selain ayat diatas, QS. Yusuf ayat 46 – 49 juga menjelaskan pentingnya mempersiapkan proses
manajemen risiko.
Artinya :
(46). (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): “Yusuf, hai orang yang amat
dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang
dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan
(tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya.”
(47). Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka
apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.
(48). Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpan.
(49). Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup)
dan dimasa itu mereka memeras anggur.”
Ayat tersebut menunjukkan bahwa harus mempersiapkan masa sulit atau masa paceklik. Dalam
ayat tersebut disebutkan bahwa ada 7 tahun masa panen diikuti 7 tahun masa paceklik, hendaknya
menyimpan hasil panen tetap dalam bulirnya sebagai cadangan saat paceklik tiba. Hal tersebut
membuktikan bahwa harus mempersiapkan yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Penerapan Manajemen Risiko BNI Syariah berlandaskan pada regulasi nasional maupun
internasional, meliputi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), Surat Edaran Otoritas Jasa
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 143
Keuangan (SEOJK), Peraturan Bank Indonesia (PBI), 2. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi
Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI), dan dokumen Basel Konglomerasi Keuangan
Committee on Banking Supervision (BCBS). a. Peraturan OJK No. 17/POJK.03/2014 tanggal 19
November 2014 tentang Penerapan Manajemen
Beberapa regulasi yang terkait dengan Manajemen Risiko Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
Bank adalah sebagai berikut: 3. Sistem Pengendalian Intern
1. Penerapan Manajemen Risiko a. Surat Edaran OJK No. 35/SEOJK.03/2017 tgl. 07 Juli
a. Peraturan OJK No. 65/POJK.03/2016 tanggal 28 2017 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian
Desember 2018. Tentang Penerapan Manajemen Intern bagi Bank Umum beserta perubahannya.
Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah
Selama tahun 2018, fokus pengembangan manajemen c. Melakukan stress test likuiditas setiap bulan.
risiko BNI Syariah antara lain: d. Melakukan stress test risiko pasar
1. Penyusunan Risk Appetite dan Risk Tolerance e. Melakukan pengkinian terhadap risk issue dan call
sesuai dengan kompleksitas usaha dan bisnis BNI tree pada Perangkat Risiko Operasional (PERISKOP)
Syariah. Penyusunan tersebut disetujui oleh Board of 4. Melakukan perhitungan NSFR (Net Stable Funding
Management dan segenap unit yang berkaitan. Fokus Ratio).
penyusunan risk appetite ini salah satunya sebagai 5. Memperkuat budaya risiko, melalui:
bentuk pengendalian risiko melalui penyusunan limit- a. Pelatihan Manajemen Risiko kepada pegawai baru
limit risiko khususnya untuk 4 risiko utama (Risiko maupun pegawai eksisting bekerja sama dengan
Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Divisi Sumber Daya Insani
Operasional) serta permodalan dan rentabilitas. Selain b. Menyelenggarakan Sertifikasi Manajemen
itu, dlilakukan pemantauan setiap bulan mengenai Risiko yang bekerja sama dengan Divisi Sumber
realisasi risk appetite. Daya Insani.
2. Melakukan kaji ulang/review terhadap kebijakan- 6. Dalam rangka pengendalian fraud, beberapa hal yang
kebijakan manajemen risiko yaitu Kebijakan Umum dilakukan antara lain :
Manajemen Risiko (KUMR). a. Sosialisasi Budaya Anti Fraud ke segenap kantor
3. Meningkatkan proses manajemen risiko, diantaranya cabang melalui pembuatan sticker tolak gratifikasi.
melalui : b. Sharing Session terkait dengan kasus-kasus fraud
a. Melakukan kaji ulang terhadap range, parameter di kantor cabang yang bekerja sama dengan Satuan
dan bobot untuk 10 risiko pada profil risiko yang Kerja Tata Kelola Kebijakan.
dilakukan bersamaan dengan unit in charge (dhi. c. Melakukan kuisioner terkait efektivitas program
Unit Bisnis dan Operasional) anti fraud.
b. Melakukan stress test risiko kredit serta d. Menyusun Alert System dan Monday Reminder
pengembangan FRP (Financing Risk Premium).
Seiring dengan perkembangan di Indonesia yang semakin secara terpadu yaitu dengan mengidentifikasi, mengukur,
pesat dan diiringi oleh peningkatan eksposure risiko, memantau dan mengendalikan eksposur risiko di seluruh
penerapan fungsi manajemen risiko yang efektif bertujuan lini organisasi.
untuk memaksimalkan nilai tambah bagi pemegang saham,
pengelola modal secara komprehensif, memastikan Penerapan Manajemen Risiko BNI Syariah mengacu pada
profitabiliitas dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 65/POJK.03/2016
serta mengantisipasi kerugian yang ditimbulkan dari aktivitas tanggal 23 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen
operasional perbankan. Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
serta peraturan pelaksanaan lainnya yang terkait dengan
Dalam memaksimalkan fungsi manajemen risiko yang Peraturan Bank Indonesia tersebut atau Otoritas Jasa
dimaksud, BNI Syariah menerapkan pola pengelolaan risiko Keuangan (OJK). BNI Syariah telah menerapkan prinsip
144 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
4 pilar Manajemen Risiko sesuai yang diamanatkan oleh Manajemen Risiko BNI Syariah dikelola oleh unit yang
POJK tersebut. independen yaitu Divisi Manajemen Risiko. Pengelolaan
tersebut bersifat independen dari unit bisnis dan unit
BNI Syariah membentuk kerangka manajemen risiko yang operasional maupun satuan kerja audit internal. Namun
dituangkan dalam kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi dalam pelaksanaannya, unit-unit tersebut saling berkaitan
dan kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai dan berperan aktif dalam menerapkan manajemen risiko
perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup dengan kewenangan yang berbeda sebagai first line,
aktivitas usaha BNI Syariah. Di tahun 2018, BNI Syariah second line, dan third line of defense. Penerapan konsep
fokus dalam pengembangan limit risiko secara bank wide tersebut dilaksanakan secara konsisten sehingga menjaga
yang dituangkan dalam dokumen Risk Appetite Statement independensi dalam proses pengambilan keputusan, agar
dalam rangka melakukan pengendalian risiko. tidak memihak, menguntungkan unit kerja operasional
tertentu atau mengabaikan unit operasional kerja lainnya.
Kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko BNI fungsi kebijakan risiko (risk policy), Direksi dibantu oleh
Syariah terdiri dari Dewan komisaris yang menjalankan komite-komite dibawah direksi, antara lain Komite Kebijakan
fungsi pengawasan risiko (risk oversight) melalui Komite dan Risiko serta Komite Asset dan Liabilitas. Di tingkat
Pemantau Risiko dan Komite Audit. operasional, Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama unit
bisnis, internal audit dan unit kerja kepatuhan melakukan
Direksi bertanggungjawab terhadap aktivitas manajemen fungsi identifikasi, pengukuran, pemantauan risiko serta
risiko BNI Syariah, menentukan arah strategi, risk appetite pengendalian risiko.
dan kerangka kerja yang relevan. Dalam menjalankan
Komite pemantau risiko bertugas dan bertanggung jawab Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
dalam memberikan rekomendasi kepada Dewan komisaris komite pemantau risiko mengadakan rapat secara berkala
dengan melakukan evaluasi atas kebijakan umum manajemen dengan divisi manajemen risiko (ERD), Membahas isu-isu
risiko, melakukan evaluasi kesesuaian antara pedoman terkini, profil risiko, Tingkat Kesehatan Bank, penerapan
kebijakan manajemen risiko Bank dengan pelaksanaanya manajemen risiko di BNI Syariah serta hal-hal yang terkait
dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi penerapan dengan manajemen risiko.
Manajemen Risiko oleh Divisi Manajemen Risiko (ERD).
BNI Syariah telah memiliki Komite Manajemen Risiko yang memberikan rekomendasi kepada Board of Management
disebut Komite Kebijakan dan Risiko (KKR), dimana komite yang berkaitan dengan hal-hal antara lain sebagai berikut:
ini diketuai oleh Direktur Utama beranggotakan anggota 1. Penyusunan kebijakan, strategi, pengelolaan dan
direksi dan pejabat eksekutif unit-unit terkait. pedoman manajemen risiko
Board of Management dibantu oleh Komite Kebijakan 2. Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan manajemen
dan Risiko (KKR) sebagai komite tertinggi dalam sistem risiko
Manajemen Risiko BNI Syariah. KKR bersifat non struktural 3. Penetapan (justification) hal-hal yang terkait dengan
dan independen terhadap unit kerja operasional. KKR keputusan bisnis yang tidak sesuai dengan prosedur
bertanggungjawab langsung terhadap Direktur Utama dalam normal (irregularities).
merumuskan kebijakan, menyempurnakan pelaksanaan 4. Penetapan kebijakan dan pengelolaan risiko pembiayaan
kebijakan, menetapkan limit dan kewenangan. Rapat KKR untuk menciptakan kualitas portofolio Pembiayaan yang
dilaksanakan secara insidentil namun sekurang-kurangnya sehat dan profitable.
satu kali dalam waktu tiga bulan. Salah satu wewenang
dan tanggung jawab Komite Kebijakan dan Risiko adalah
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 145
Satuan Kerja Manajemen Risiko
BNI Syariah telah memiliki satuan kerja manajemen risiko yang biasa disebut dengan divisi Manajemen Risiko (ERD). Struktur
organisasi divisi manajemen risiko (ERD) sesuai dengan ketetapan direksi No.ORG/20/VII/2017 tanggal 29 Agustsu 2017.
Divisi Manajemen Risiko (ERD) dipimpin oleh seorang kepala divisi yang bertanggung jawab langsung kepada direktur
kepatuhan dan risiko. Struktur organisasi Divisi Manajemen Risiko (ERD) dibawah pemimpin divisi terdiri atas pengelolaan
risiko pembiayaan, pengelolaan risiko pasar, operasional & lainnya, serta pengelolaan integrasi risiko & anti fraud.
Divisi Manajemen Risiko bersifat independen dari satuan kerja operasional (risk-taking unit) dan terhadap satuan kerja yang
melaksanakan fungsi pengendalian internal. Hal tersebut salah satunya dibuktikan dengan struktur organisasi manajemen
risiko yang dibawahi oleh direktur kepatuhan dan risiko. Divisi Manajemen Risiko bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Risiko dan Kepatuhan.
Divisi Manajemen Risiko bersifat independen dari satuan 7. Fungsi oversight bertujuan untuk memastikan bahwa
kerja operasional (risk-taking unit) dan terhadap satuan risiko dan portofolio bank telah dikelola dengan baik
kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian internal. Hal antara lain melalui penetapan parameter risiko dan limit.
tersebut salah satunya dibuktikan dengan struktur organisasi 8. Mendukung Komite Kebijakan & Risiko untuk
manajemen risiko yang dibawahi langsung oleh Direktur menyiapkan usul-usul strategi dan kebijakan manajemen
Kepatuhan dan Risiko. Berikut adalah wewenang dan risiko Bank dan bersifat independen serta bebas dari
tanggung jawab Satuan Kerja Manajemen Risiko, antara lain : unsur kegiatan bisnis secara langsung.
1. Pemantauan pelaksanaan strategi manajemen risiko 9. Mendukung Komite Kebijakan & Risiko terhadap
yang telah disetujui Direksi. pelaksanaan manajemen risiko antara lain melalui
2. Pemantauan posisi risiko secara keseluruhan penerapan sistem pengendalian risiko yang terintegrasi
(composite), per risiko dan/atau per jenis aktivitas serta penetapan limit eksposur dan risiko.
fungsional serta melakukan stress testing. 10. Menyusun dan menyampaikan laporan profil/komposisi
3. Kaji ulang secara berkala terhadap proses risiko secara individu, laporan profil risiko terintegrasi,
manajemen risiko. Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko (TKB-RBBR)
4. Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru. dan Laporan Penyediaan Modal Minimum sesuai Profil
5. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja Risiko secara berkala kepada Direktur Utama atau
operasional (risk-taking unit) dan/atau kepada Komite Direktur Kepatuhan dan Risiko dan Komite Kebijakan
Kebijakan & Risiko sesuai dengan kewenangan & Risiko yang selanjutnya akan disampaikan ke regulator,
yang dimiliki. BNI dan Dewan Komisaris.
6. Mengevaluasi independensi dan efektifitas infrastruktur 11. Membuat dan melakukan pemantauan limit risiko untuk
pengelolaan risiko bank secara rutin. masing-masing unit bisnis.
12. M e l a k u k a n v a l i d a s i t e r h a d a p S t a n d a r d
Operating Procedure.
146 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Risk Appetite Statement
Pada tahun 2018, BNI Syariah menyusun Risk Appetite Risk Appetite dituangkan dalam sebuah dokumen Risk
Statement (RAS) sebagai salah satu bentuk pengendalian Appetite Statement yang ditandatangani oleh Board of
risiko terhadap risiko-risiko utama yang dihadapi oleh Management. Dokumen tersebut menjadi pedoman limit-
BNI Syariah, Risk Appetite adalah tingkat dan jenis risiko limit yang ada di BNI Syariah. Khusus untuk pemantauan
yang bersedia diambil oleh Bank dalam rangka mencapai Risk Appetite Statement, Satuan Kerja Manajemen Risiko,
sasaran bank. menyusun laporan bulanan yang berisi realisasi Risk Appetite
Statement pada bulan tersebut.
Risk Appetite ditentukan sejalan dengan proses perencanaan
bisnis dan strategi tahunan, untuk memastikan kesesuaian BNI Syariah memiliki 38 matriks RAS yang mencakup
antara strategi, pertumbuhan, rencana operasional, permodalan, rentabilitas, Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko
permodalan dan risiko. Penyusunan risk appetite melalui Likuiditas dan Risiko Operasional. Dimana range atas risk
proses yang panjang antara lain dengan inisiasi dari Satuan appetite tersebut di review satu tahun sekali atau terdapat
Kerja Manajemen Risiko dan dilakukan diskusi secara intensif perubahan bisnis, hal tersebut sejalan dengan POJK No.
dengan unit-unit yang berkaitan hingga disetujui oleh Board 65/POJK.03/2016 tanggal 23 Desember 2016 tentang
of Management. Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah khususnya penerapan manajemen
risiko pada pilar 2.
Tujuan dari proses manajemen risiko yang baik adalah untuk mengelola risiko yang melekat pada aktivitas perusahaan
dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah yang berkelanjutan secara maksimal terhadap keseluruhan aktivitas. Proses
manajemen risiko digambarkan sebagai berikut:
Identifikasi
Sistem Pengukuran
Informasi MR
Pengendalian Pemantauan
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 147
Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, Risiko 4. Pengendalian Risiko
Reputasi, Risiko Imbal Hasil dan Risiko Investasi. Pengendalian risiko bertujuan untuk mengurangi tingkat
2. Pengukuran Risiko risiko ke tingkat yang masih dapat dikelola. Selain itu,
BNI Syariah mengukur risiko secara berkala sehingga pengendalian risiko harus dilakukan secara preventif dan
dapat menilai kecukupan dan efektivitas penerapan mampu mendeteksi kelemahan maupun penyimpangan
manajemen risiko. Pengukuran risiko antara lain dapat serta menunjukan langkah-langkah koreksi yang
dilakukan melalui penentuan risk rating, risk scoring, diperlukan. Pengendalian risiko dilakukan secara berkala
stress testing dan penilaian profil risiko dengan untuk setiap jenis risiko yang dihadapi oleh BNI Syariah.
metodologi mengacu pada peraturan regulator,
peraturan internal dan praktik yang ada. Secara berkala, Salah satu strategi pengendalian risiko atau mitigasi
BNI Syariah melakukan kaji ulang atas metodologi yang yang dilakukan adalah dengan menentukan batasan/
digunakan dalam pengukuran risiko, serta kesesuaian limit risiko, yang merupakan mekanisme utama bagi
limit yang ditetapkan dengan risk appetite yang telah BNI Syariah dalam melakukan pengendalian atas setiap
ditentukan oleh BNI Syariah, perubahan lingkungan aktivitas pengambilan risiko.
bisnis dan kondisi pasar serta ketentuan regulator.
3. Pemantauan Risiko Limit ini akan dipantau secara berkala dan disesuaikan
Pemantauan risiko bertujuan untuk mengevaluasi dengan perubahan bisnis, kondisi perekonomian
eksposur risiko secara berkesinambungan dan maupun ketentuan regulator.
melakukan penyempuraan proses pelaporan apabila
terdapat perubahan. Disamping upaya antisipasi, BNI Syariah juga memiliki
rencana darurat (contingency plan) untuk memastikan
Hasil pemantauan risiko dapat digunakan sebagai kegiatan operasional tetap dapat berjalan dalam
salah satu bahan dalam pengambilan keputusan bisnis, kondisi terburuk.
menganalisa strategi pengelolaan risiko selanjutnya 5. Sistem Informasi Manajemen Risiko
serta tindakan pemulihan yang diperlukan. Proses Sistem Informasi Manajemen Risiko yang dimiliki oleh
pemantauan risiko di BNI Syariah didukung oleh BNI Syariah salah satunya melalui laporan-laporan
sistem pelaporam yang memadai. Sistem informasi terkait eksposur risiko hasil dari pemantauan risiko/
yang tersedia minimal mencakup laporan atau informasi BNI Syariah telah memiliki sistem informasi manajemen
hal-hal sebagai berikut : risiko antara lain dituangkan dalam laporan profil risiko,
a. Eksposure risiko secara menyeluruh yang mencakup laporan tingkat kesehatan bank berbasis risiko, laporan
per jenis risiko dan per jenis kegiatan penyediaan modal minimum sesuai profil risiko, laporan
b. Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur serta pemantauan Risk Appetite Statement, laporan beban
penetapan limit yang telah disetujui Risiko Operasional, laporan traffic light pembiayaan dan
c. Realisasi pelaksanaan manajemen risiko laporan-laporan lainnya. Dimana laporan-laporan tersebut
dibandingkan dengan tujuan dan t arget dapat dijadikan salah satu sumber untuk pengambilan
yang ditetapkan. keputusan bisnis.
Budaya Risiko
Untuk penerapan manajemen risiko yang efektif dan 4. Memegang teguh prinsip rahasia perusahaan dan
efisien diperlukan budaya risiko agar nilai-nilai dan persepsi rahasia jabatan
manajemen dan pegawai terhadap risiko sama dan sekaligus 5. Mengembangkan budaya kepatuhan dan budaya anti
menjadi perekat yang dapat mempersatukan seluruh sumber fraud
daya manusia untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan. 6. Menjalankan aktivitas dan kegiatan usaha berlandaskan
Dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan budaya risiko pada visi dan misi BNI Syariah serta mengacu pada
manajemen dan pegawai BNI Syariah wajib: rencana usaha (business plan) yang telah ditetapkan.
1. Memelihara kredibilitas perusahaan melalui praktik 7. Mengacu pada risiko BNI Syariah sesuai ketentuan
bisnis yang sehat, menjunjung tinggi kepercayaan yang yang berlaku, guna mendukung terciptanya kinerja
diberikan nasabah, pemegang saham serta masyarakat. perusahaan yang optimal sehingga terbentuknya
2. Bekerja berdasarkan prinsip syariah dan prinsip kehati- reputasi perusahaan yang baik.
hatian (prudent) dan 8. Menjunjung tinggi keterbukaan yang bertanggung jawab
3. Berperilaku sesuai dengan budaya perusahaan dan sesuai dengan praktek GCG
sesuai dengan Kode Etik Insan BNI Syariah. 9. Peka terhadap lingkungan dan tanggap terhadap
kebutuhan seluruh stakeholder.
148 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Budaya sadar risiko juga didasari atas filosofi tiga adanya pengawasan yang tepat dari Manajemen atas risiko
garis pertahanan (three lines of defense) yang yang perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi menetapkan
menghubungkan seluruh aktivitas pengelolaan risiko yang risk appetite dan tingkat toleransi risiko agar konsisten dan
mulai dibentuk sejak dari proses identifikasi, penilaian, sejalan dengan seluruh tujuan bisnis Bank dan profil risiko
pengendalian dan pelaporan kepada Direksi dan Dewan yang diharapkan.
Komisaris. Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab
mengembangkan budaya organisasi yang sadar terhadap Penerapan budaya risiko ini telah dilaksanakan dan
risiko dan menumbuhkan komitmen dalam mengelola risiko diimplementasikan oleh pihak manajemen dan seluruh
operasional sesuai dengan strategi bisnis Bank. Secara pegawai BNI Syariah agar terciptanya penerapan manajemen
keseluruhan Direksi bertanggung jawab untuk memastikan risiko yang efektif dan efisien.
BNI Syariah menerapkan proses manajemen risiko yang dan Direksi bertanggung jawab mengembangkan budaya
melibatkan seluruh jajaran dalam organisasi mulai dari organisasi yang sadar risiko dan menumbuhkan komitmen
Direksi hingga seluruh karyawan di Bank. Dewan Komisaris dalam mengelola risiko sesuai dengan strategi bisnis Bank.
Melalui filosofi Three Lines of Defense risiko dikelola mulai dari titik aktivitas pengambilan risiko. Hal ini untuk memastikan
tanggung jawab atas risiko yang jelas di seluruh unit organisasi dan manajemen risiko sebagai enabler unit bisnis. Dalam
pelaksanaannya, BNI Syariah memiliki Tiga Lini Pertahanan (Three Lines of Defense), yaitu:
Line Management:
1 Risk Taking Unit
(Unit Bisnis & Operasional)
First Line Defense menghadapi risiko dalam aktivitas harian, Third Line Defense bersifat independen dalam
maka unit-unit tersebut di haruskan untuk mengelola risiko memastikan Kerangka Kerja Manajemen Risiko dijalankan
serta memastikan pemenuhan regulasi, standar, kebijakan serta pengelolaan risiko dilakukan secara efektif dengan
dan prosedur. Fungsi mereka akan mencakup identifikasi, melaporkan secara berkala kepada Direksi.
mengukur, memonitor, mengendalikan dan melaporkan
risiko serta mengambil langkah yang dibutuhkan untuk
memitigasi risiko.
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 149
Pengembangan Sumber Daya Insani di Bidang Manajemen Risiko
Peranan penting dalam mengelola risiko adalah Beberapa metode yang telah ditempuh BNI Syariah untuk
meningkatkan kompetensi pegawainya. Salah satu kunci meningkatkan risk awareness adalah dengan melakukan
sukses pelaksanaan fungsi manajemen risiko adalah risk workshop dan pelatihan-pelatihan manajemen risiko dari
awareness. BNI Syariah senantiasa melakukan sosialisasi level analis hingga top manajemen, secara in house maupun
manajemen risiko untuk menciptakan kesadaran (risk bekerjasama dengan penyedia jasa lain.
awareness) kepada seluruh unit kerja dan karyawan.
Demi terciptanya sumber daya manusia yang memadai dan untuk memenuhi ketentuan regulator, BNI Syariah
mengikutsertakan pegawai untuk mengikuti ujian sertifikasi manajemen risiko. Sertifikasi manajemen risiko adalah proses
pengujian kompetensi di bidang manajemen risiko. Kewajiban sertifikasi manajemen risiko bagi pegawai BNI Syariah
masih mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia untuk aset di atas Rp10 triliun.
LEVEL Jumlah Pegawai yang Wajib Memiliki SMR Jumlah Pegawai yang Telah Memiliki SMR %
Level 4 25 20 80%
Level 5 6 15 250%
Jumlah pegawai yang wajib mengikuti Sertifikasi Manajemen pencapaian Sertifikasi Manajemen Risiko sebagai salah
Risiko (SMR) sampai dengan 31 Desember 2017 sebanyak satu bentuk Budaya Risiko di BNI Syariah.
1454 pegawai. BNI Syariah terus mengembangkan
Selain itu, untuk meningkatkan awareness pegawai dengan cara memberikan pemahaman melalui pelatihan-
khususnya pegawai baru di lingkungan Satuan Kerja pelatihan yang diadakan dan bekerjasama dengan Divisi
Manajemen Riisko, BNI Syariah menumbuhkan budaya risiko Sumber Daya Manusia.
Dalam rangka memperkuat fungsi manajemen risiko, BNI Sedangkan untuk metode pengukuran ATMR melalui
Syariah telah mengimplementasikan Bassel II melalui 3 pendekatan Foundation IRB dan Advanced IRB Foundation
pilar. Dalam mengimplementasikan Bassel II, BNI Syariah untuk risiko kredit, masih dalam tahap persiapan untuk
telah menggunakan metode Standarized approach untuk mendukung penerapan metode ini dalam jangka panjang
menghitung nilai aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) melalui pengumpulan data. Untuk risiko pasar, BNI Syariah
Kredit, metode Standarized approach untuk menghitung nilai telah menerapkan metode Internal Value at Risk dalam
aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) Pasar dan metode laporan internal BNI Syariah kepada manajemen untuk
Basic Indicator Approach (BIA) untuk risiko operasional. Hal kepentingan monitoring risiko pasar secara harian dan
ini sejalan dengan ketentuan yang disusun oleh Otoritas Jasa bulanan. Sedangkan untuk risiko operasional, Standarized
Keuangan melalui SE OJK No. 34/SEOJK.03/2015 tanggal Approach dan Advanced Measurement Approach masih
28 September 2016, SEOJK No. 35/SEOJK.03/2015 tanggal dalam tahap pengembangan dan pengumpulan database.
21 Desember 2015 dan SEOJK No. 13/SEOJK.03/2015
tanggal 27 April 2015.
150 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
BNI Syariah telah mengimplementasikan Pillar 2 Bassel II, Sejalan dengan inisiatif Basel III oleh OJK (Otoritas Jasa
salah satunya melalui Implementasi Penilaian Profil Risiko Keuangan) atas persyaratan permodalan dan pengelolaan
Bank, Implementasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank likuiditas, saat ini BNI Syariah telah menyusun pelaporan
Berbasis Risiko (TKB-RBBR) dan Implementasi Penilaian LCR (Liquidity Coverage Ratio) sebagai salah satu laporan
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Sesuai Profil Risiko. konsolidasi dengan BNI dalam rangka pemenuhan
Sedangkan pillar 3 Bassel II diimplementasikan salah satunya persyaratan regulator dan digunakan sebagai indikator risiko
melalui implementasi pengungkapan manajemen risiko likuiditas Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
melalui Annual Report.
Dalam rangka meningkatkan kualitas implementasi kualitas penerapan manajemen risiko. Pada tahun 2018,
manajemen risiko, BNI Syariah berupaya antara lain untuk pengembangan budaya risiko dan budaya anti fraud untuk
memperkuat Sistem Informasi Manajemen Risiko meliputi seluruh level organisasi di BNI Syariah melalui program-
pengembangan-pengembangan pada sistem informasi yang program tertentu yang dapat mengembangkan budaya
telah dimiliki BNI Syariah khususnya pengembangan pada risiko oleh pegawai.
aplikasi penyusunan profil risiko untuk risiko inheren dan
Profil Risiko
Penilaian profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko risiko komposit per risiko. Selanjutnya risiko komposit per
inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam risiko diberikan pembobotan kembali untuk selanjutnya
aktivitas operasional Bank. Dimana risiko inheren merupakan menghasilkan risiko komposit BNI Syariah.
penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis
Bank baik yang dapat dikuantifikasikan maupun tidak, Penilaian profil risiko menjadi sesuatu hal yang penting,
yang berpotensi mempengaruhi posisi keuangan Bank, mengingat penilaian profil risiko berpengaruh terhadap
sedangkan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko peringkat tingkat kesehatan bank berbasis risiko (TKB RBBR)
mencerminkan penilaian terhadap kecukupan sistem dan penyediaan modal minimum sesuai profil risiko.
pengendalian risiko yang mencakup seluruh pilar penerapan Semakin tinggi penilaian profil risiko, maka semakin tinggi
manajemen risiko bank sesuai prinsip-prinsip. pula peringkat tingkat kesehatan Bank berbasis risiko dan
Gabungan antara penilaian risiko inheren dan kualitas semakin tinggi pula modal minimum yang harus disediakan
penerapan manajemen risiko tersebut menghasilkan oleh BNI Syariah.
BNI Syariah telah melakukan penilaian profil risiko secara triwulanan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan
(OJK), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk secara konsolidasi dan Dewan Komisaris. Berdasarkan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No.8/POJK.03/2014 tanggal 11 Juni 2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah, BNI Syariah menghitung dan melaporkan 10 jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko reputasi, risiko kepatuhan, risiko imbal hasil dan risiko investasi.
Hasil penilaian Profil Risiko BNI Syariah per Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Peringkat Kualitas Penerapan
Profil Risiko Peringkat Risiko Inheren Peringkat Risiko Komposit
Manajemen Risiko
Risiko Kredit Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Pasar Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Likuiditas Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Operasional Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Hukum Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Stratejik Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Kepatuhan Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Reputasi Low Satisfactory 1 (Low)
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 151
Peringkat Kualitas Penerapan
Profil Risiko Peringkat Risiko Inheren Peringkat Risiko Komposit
Manajemen Risiko
Risiko Imbal Hasil Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Investasi Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Peringkat Komposit Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate
BNI Syariah mengelola 9 dari 10 risiko yang wajib dikelola 6. Risiko Reputasi
oleh Konglomerasi Keuangan yaitu sebagai berikut: Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat
1. Risiko Kredit kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder)
Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan nasabah yang bersumber dari persepsi negatif baik terhadap
dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban LJK dalam Konglomerasi Keuangan maupun terhadap
kepada Konglomerasi Keuangan. Dalam hal ini, Risiko Konglomerasi Keuangan maupun terhadap Konglomerasi
Kredit yang dikelola oleh BNI Syariah mencakup pula Keuangan secara keseluruhan.
Risiko Investasi. 7. Risiko Stratejik
2. Risiko Pasar Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam
Risiko Pasar adalah risiko akibat adanya pergerakan pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan
variable pasar (adverse movement) dari portofolio yang stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi
dimiliki konglomerasi keuangan. Dalam hal ini, Risiko perubahan lingkungan bisnis.
Pasar yang dikelola oleh BNI Syariah mencakup pula 8. Risiko Kepatuhan
Risiko Imbal Hasil. Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak
3. Risiko Likuiditas mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, serta
Konglomerasi Keuangan untuk memenuhi kewajiban prinsip syariah.
yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ 9. Risiko Transaksi Intra-Grup
atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, Risiko Transaksi Intra-Grup adalah risiko akibat
tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan ketergantungan suatu entitas baik secara langsung
konglomerasi keuangan tersebut. maupun tidak langsung terhadap entitas lainnya dalam
4. Risiko Operasional satu Konglomerasi Keuangan dalam rangka pemenuhan
Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan kewajiban tertulis maupun perjanjian tidak tertulis
dan/atau tidak berfungsinya proses interal, kesalahan yang diikuti perpindahan dana dan/atau tidak diikuti
manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadian- perpindahan dana.
kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional
Konglomerasi Keuangan. BNI Syariah tidak memiliki lini bisnis asuransi, sehingga BNI
5. Risiko Hukum Syariah tidak mengelola Risiko Asuransi.
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/
atau kelemahan aspek yuridis.
152 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Laporan Profil Risiko Terintegrasi
Laporan Profil Risiko Terintegrasi BNI Syariah terdiri dari 9 risiko yang disampaikan setiap semester kepada BNI Sebagai
entitas utama. Selama tahun 2018, BNI Syariah telah 2 kali menyampaikan laporan profil risiko terintegrasi yaitu periode
Juni 2018 dan periode Desember 2018, dengan predikat sebagai berikut:
31 Desember 2018
Profil Risiko Peringkat Kualitas Penerapan
Peringkat Risiko Inheren Peringkat Risiko
Manajemen Risiko
Risiko Kredit Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Pasar Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Likuiditas Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Operasional Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Hukum Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Stratejik Low to Moderate Satisfactory 2 (Low to Moderate)
Risiko Kepatuhan Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Reputasi Low Satisfactory 1 (Low)
Risiko Transaksi Intragrup Low Strong 1 (Low)
Peringkat Komposit Low to Moderate Satisfactory Low to Moderate
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 153
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan PBI No. 11/25/ PBI/2009 tanggal
1 Juli 2009 (Perubahan atas PBI No.5/8/ PBI/2003) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi
Bank Umum, Bank Indonesia juga menerbitkan ketentuan dalam SE No.5/22/DPNP tanggal 29
Desember 2003 perihal Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum yang
mewajibkan setiap Bank umum menyusun Pedoman Sistem Pengendalian Intern yang sekurang-
kurangnya mencakup 5 (lima) elemen pokok, yaitu:
1. Pengawasan oleh Manajemen dan kultur pengendalian
2. Indentifikasi dan penilaian risiko
3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi
4. Sistem Akuntansi, informasi, dan komunikasi
5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan/kelemahan.
154 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Penerapan Sistem Pengendalian Intern BNI Syariah
Secara umum, sistem pengendalian internal di BNI Syariah, digambarkan sebagai berikut:
WBS
DPS
Komite Audit
Unit Anti
Traffic Light SKK
Fraud
SKAI
Line Petugas
Management Kontrol
SOP
Mengacu pada kerangka tersebut, implementasi dari sistem pengendalian internal BNI Syariah adalah:
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Pelaksanaan pengawasan yang melekat dan berjenjang di setiap proses bisnis.
3. Penerapan four eyes principle atau komite dalam proses keputusan pembiayaan.
4. Implementasi Whistleblowing System (WBS) dan komunikasi aktif di setiap level manajemen.
5. Pemantauan terhadap tindak lanjut hasil audit internal dan eksternal yang dilaporkan secara periodik.
Sistem pengendalian internal BNI Syariah menjalankan upaya-upaya mitigasi risiko kegiatan usaha bank dalam rangka
menghadapi kompleksitas kegiatan usaha bank yang semakin meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi informasi,
globalisasi, dan integrasi pasar keuangan yang memberikan dampak yang sangat besar terhadap eksposur risiko yang
dihadapi oleh bank. Upaya pengendalian internal yang dilakukan bersifat preventif (ex-ante) maupun kuratif (ex-post) agar
mampu mendeteksi kelemahan dan penyimpangan yang terjadi secara tepat waktu. Pengendalian internal yang bersifat
preventif dilakukan dengan mematuhi berbagai kaidah perbankan yang berlaku untuk mengurangi atau memperkecil risiko
kegiatan usaha bank. Lembaga yang terkait serta dengan pengendalian yang bersifat preventif adalah Unit Bisnis sebagai
risk owner dan Lini Manajemen, Satuan Kerja Kepatuhan (CD), serta Divisi Audit Internal dan unit pendukung lainnya.
Pengendalian internal yang bersifat kuratif menjadi tanggung jawab Divisi Audit Internal yang membawahi Auditor Internal
dan Internal Controller di Kantor Cabang, bersama unit bisnis dan operasional.
Dalam menetapkan kedudukan, wewenang, tanggung jawab, profesionalisme, organisasi dan ruang lingkup tugas Divisi
Audit Internal, Bank berpedoman kepada ketentuan Bank Indonesia tentang Direktur Kepatuhan dan Standar Pelaksanaan
Fungsi Audit Intern (SPFAIB) serta ketentuan terkait lainnya. Sistem pengendalian intern dimaksud wajib memastikan:
1. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan atau ketentuan intern Bank;
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 155
2. Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang yang menyeluruh secara efektif, BNI Syariah mengacu
lengkap, akurat, tepat guna, dan tepat waktu; pada ketentuan Bank Indonesia dan praktik terbaik di
3. Efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional; dan industri perbankan khususnya perbankan syariah. Secara
4. Efektivitas budaya risiko (risk culture) pada organisasi garis besar, sistem ini juga mengacu pada kerangka
Bank secara menyeluruh, dasar acuan References internasional yang diterbitkan Committee of Sponsoring
Dalam rangka menerapkan sistem pengendalian internal Organizations (COSO) of the Treadway Commission.
Dalam rangka menerapkan sistem pengendalian internal yang menyeluruh secara efektif, BNI Syariah mengacu pada
ketentuan Bank Indonesia dan praktik terbaik di industri perbankan khususnya perbankan syariah. Secara garis besar,
sistem ini juga mengacu pada kerangka internasional yang diterbitkan Committee of Sponsoring Organizations (COSO)
of the Treadway Commission. Mengacu pada kerangka tersebut, implementasi dari sistem pengendalian internal BNI
Syariah adalah:
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Pelaksanaan pengawasan yang melekat dan berjenjang di setiap proses bisnis.
3. Penerapan four eyes principle atau komite dalam proses keputusan pembiayaan.
4. Implementasi Whistleblowing System (WBS) dan komunikasi aktif di setiap level manajemen.
5. Pemantauan terhadap tindak lanjut hasil audit internal dan eksternal yang dilaporkan secara periodik.
Berdasarkan hasil audit/review terhadap kegiatan operasional BNI Syariah dan audit lainnya, disimpulkan bahwa pengendalian
internal BNI Syariah secara umum sudah memadai, efektif dan efisien. Beberapa perbaikan telah dilakukan untuk mengatasi
kelemahan seperti yang telah dijabarkan dalam laporan hasil audit yang dilaksanakan oleh Divisi Audit Internal selama
tahun 2017.
Evaluasi terhadap efektivitas Pengendalian internal Manajemen bertanggung jawab atas terselenggaranya Sistem
Pengendalian Intern yang handal dan efektif dan berkewajiban untuk meningkatkan budaya risiko (risk culture) yang efektif
serta wajib memastikan bahwa hal tersebut telah melekat di setiap jenjang organisasi. Internal Audit bertanggung jawab
mengevaluasi dan berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas Sistem Pengendalian Intern secara berkesinambungan
berkaitan dengan pelaksanaan operasional Bank dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan Bank.
Internal Audit melakukan review dan pemeriksaan secara periodik terhadap seluruh aktivitas di Unit Kerja. Hasil evaluasi
disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti dan dimonitor pelaksanaannya untuk memastikan Sistem Pengendalian
Intern berjalan secara efektif. Dalam rangka memperkuat Sistem Pengendalian Intern, khususnya untuk mengendalikan
fraud, BNI Syariah menerapkan strategi anti fraud yang komprehensif dan integralistik sebagai bagian dari kebijakan strategis.
156 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 157
FUNGSI KEPATUHAN
Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat pencegahan
(preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang
dilakukan BNI Syariah telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia
dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, termasuk prinsip syariah, serta memastikan
kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh BNI Syariah kepada Bank Indonesia dan/
atau Otoritas Pengawas lain yang berwenang. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 46/POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, telah dibentuk
Divisi Kepatuhan PT Bank BNI Syariah yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang
membawahi fungsi kepatuhan dalam hal ini Direktur Kepatuhan dan Risiko. Direktur Kepatuhan
dan Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank;
2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan
oleh Direksi;
3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan
dan pedoman internal Bank;
4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha
yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah;
5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi
Bank tidak menyimpang dari ketentuan regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku;
7. Melakukan pelaporan kepada regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan setiap semester
dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama;
8. Melakukan pelaporan kepatuhan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan
Komisaris minimal setiap triwulan; serta
9. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
Divisi Kepatuhan
Divisi Kepatuhan merupakan unit kerja independen yang bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Kepatuhan dan Risiko serta membantu pelaksanaan tugas dari Direktur Kepatuhan dan
Risiko dalam menjalankan fungsi kepatuhan di BNI Syariah.
Penerapan Fungsi Kepatuhan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 46/
POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Fungsi Kepatuhan di BNI
Syariah dilakukan oleh Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan dan Divisi Kepatuhan.
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan maupun Pemimpin Divisi Kepatuhan telah
memenuhi persyaratan independensi serta kriteria sebagaimana ditetapkan oleh Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
158 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Pedoman Kerja Kepatuhan
Dalam melaksanakan tugasnya, Divisi Kepatuhan telah serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, termasuk
dilengkapi dengan pedoman kerja yang disebut dengan Prinsip Syariah, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap
Compliance Charter yang berlaku dan disahkan sejak tanggal komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa
16 September 2015. Compliance Charter adalah dokumen Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
tertulis yang memuat pedoman prinsip dalam mekanisme Kebijakan dasar Compliance Charter meliputi :
dan pengelolaan risiko dan fungsi kepatuhan di BNI Syariah 1. Fungsi Kepatuhan.
yang berlaku untuk Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen 2. Pembentukan Divisi Kepatuhan.
dan staf BNI Syariah pada segenap divisi/satuan/unit dan 3. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi,
seluruh kantor cabang BNI Syariah. Compliance Charter Direktur Risiko & Kepatuhan, Divisi Kepatuhan serta
merupakan dasar dari Divisi Kepatuhan dalam menjalankan Manajemen dan Pegawai BNI Syariah.
fungsi kepatuhan di BNI Syariah. Tujuan dari dibuatnya 4. Independensi dan Pelaksanaan Tugas Divisi Kepatuhan .
Compliance Charter adalah untuk mematuhi kode etik dan 5. Hubungan Divisi Kepatuhan dengan unit dan
profesionalisme dalam menjalankan kegiatan usaha serta instansi terkait.
mematuhi sepenuhnya peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Fungsi Kepatuhan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa sesuai dengan ketentuan regulator (Otoritas Jasa
Keuangan No. 46/POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Keuangan) dan Peraturan Perundang-undangan yang
Kepatuhan Bank Umum, memiliki tugas dan tanggung jawab berlaku, termasuk Prinsip Syariah;
sebagai berikut: 5. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa
1. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta
terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan
usaha Bank pada setiap jenjang organisasi; regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan Peraturan
2. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan Perundang-undangan yang berlaku;
pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan 6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau
mengacu pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan keputusan yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang
mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank dari ketentuan regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan
Umum Syariah; Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
3. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, 7. Melakukan tugas pelaporan kepatuhan kepada Direktur
dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun Utama melalui Direktur yang membawahkan fungsi
prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan Peraturan kepatuhan dengan tembusan kepada Dewan Komisaris;
Perundang-undangan yang berlaku; dan
4. Melakukan review dan/atau merekomendasikan 8. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, Fungsi Kepatuhan.
sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar
Berdasarkan POJK POJK No. 46/POJK.03/2017 Tentang Prinsip Syariah bagi bank umum syariah dan unit usaha
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Fungsi syariah; dan
Kepatuhan Bank meliputi: 4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang
1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/
semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank; atau otoritas pengawas lain yang berwenang
2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank;
3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan Dalam menerapkan Fungsi Kepatuhan Divisi Kepatuhan
prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank melakukan serangkaian tindakan atau langkah-langkah
telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang bersifat preventif (ex-ante) untuk memastikan bahwa
dan ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan
usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 159
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan ketentuan peraturan dana yang diputus kewenangannya oleh Direksi,
perundang-undangan, termasuk Prinsip Syariah bagi bank pembukaan jaringan kantor dan perijinan produk.
umum syariah dan unit usaha syariah, serta memastikan d. Melakukan sosialisasi ketentuan baru kepada
kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank segenap divisi/unit/satuan/cabang BNI Syariah, baik
kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan maupun
lain yang berwenang. Peraturan Perundang-undangan dari otoritas
pengawas lain yang berwenang dengan tindak
Aktivitas yang dilakukan Divisi Kepatuhan dalam rangka lanjut berupa pengkinian kebijakan dan prosedur
menerapkan Fungsi Kepatuhan Bank antara lain: yang terkait.
1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada e. Bekerja sama dengan Satuan Kerja Tata Kelola
semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank. Kebijakan BNI Syariah untuk memonitor dan
Seluruh pegawai BNI Syariah bertanggung jawab memastikan ketersediaan, kecukupan dan
mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan. Dalam pengkinian ketentuan internal yang menjadi acuan
rangka meningkatkan Budaya Kepatuhan, pada tahun pada masing-masing unit Organisasi.
2018 Divisi Kepatuhan BNI Syariah telah menjalankan f. Pemantauan Risiko Kepatuhan melalui Laporan
beberapa aktivitas, antara lain: Profil Risiko yang disampaikan secara triwulanan
a. Menyelenggarakan pelatihan pelaksanaan Fungsi melalui Divisi Manajemen Risiko untuk kemudian
Kepatuhan dan Program Penguatan Budaya dilaporkan kepada otoritas pengawas yang terkait.
Kepatuhan melalui pelaksanaan Compliance
Awareness, Site Visit ke Kantor Cabang, 3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan
Conference Call dan Compliance Index (CIX) yang prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank
bertujuan untuk memperkuat Budaya Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
di BNI Syariah. dan ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk
b. Melakukan sosialisasi ketentuan Peraturan Prinsip Syariah.
Perundang-undangan dan fatwa Dewan Syariah
Nasional yang terkait dengan aktivitas operasional Selama Tahun 2018, Divisi Kepatuhan BNI Syariah
Bank BNI Syariah secara langsung maupun tidak melakukan langkah-langkah preventif dalam rangka
langsung kepada segenap divisi/satuan/unit yang memastikan kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur
terkait maupun kepada seluruh kantor cabang serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh BNI Syariah
BNI Syariah. telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
dan Ketentuan peraturan perundang-undangan,
2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi termasuk Prinsip Syariah.
Risiko kepatuhan muncul ketika bank tidak mematuhi Lagkah preventif yang dilakuan Divisi Kepatuhan dalam
atau tidak melaksanakan peraturan Otoritas Jasa rangkapenerapan Fungsi Kepatuhan antara lain:
Keuangan, maupun Peraturan Perundang-undangan a. Melakukan Compliance Review terhadap
lainnya yang berlaku serta prinsip syariah. Untuk rencana Pembiayaan, Pengadaan Barang dan
mencegah timbulnya ketidakpatuhan tersebut. Pada Jasa, Pembukaan/Pemindahan Jaringan Kantor,
tahun 2018, Divisi Kepatuhan BNI Syariah telah Penempatan Dana (Financing Line), dan Perizinan
melakukan serangkaian program/kegiatan mitigasi Produk dan/atau Aktivitas Baru;
dalam bentuk kegiatan antara lain mencakup: b. Memberikan opini serta melakukan validasi terhadap
a. Melakukan pemantauan secara bulanan terhadap rancangan Ketentuan Internal BNI Syariah;
risiko kepatuhan yang melekat pada bank terkait c. Melakukan Kajian Kepatuhan;
aspek pembiayaan, aspek likuiditas, dan aspek d. Memberikan Opini Kepatuhan Syariah.
operasional lainnya dengan memperhatikan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan 4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang
yang berlaku. dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/
b. Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
dengan menjaga akurasi dan ketepatan waktu Divisi Kepatuhan melakukan pemantauan guna
pelaporan yang terkait kepada pihak otoritas memastikan kepatuhan BNI Syariah terhadap
pengawas maupun pihak lain yang berkepentingan pemenuhan komitmen kepada pihak otoritas pengawas
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. yang berwenang.
c. Mengkaji dan menganalisa proses pemberian
pembiayaan yang diputus melalui komite Direksi,
pengadaan barang dan jasa dan penempatan
160 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Berikut adalah tabel informasi realisasi penerapan Fungsi Kepatuhan yang telah dilakukan oleh Divisi Kepatuhan selama
tahun 2018.
TabeL 1
Aktivitas / Program Kepatuhan
No Aktivitas/Program Kepatuhan Tahun 2018
1 Pelatihan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan 45 Pelatihan
2 Validasi Ketentuan Internal 207 SOP
3 Opini Kepatuhan 33 Opini
4 Pesan Kepatuhan/Compliance Awareness 12 pesan
5 Sosialisasi Peraturan Eksternal 46 peraturan
6 Program Penguatan Budaya Kepatuhan : 11 kali
Compliance Awareness 21 kali
Site Visit 12 kali
Conference Call 2 kali
Compliance Index (CIX)
7 Compliance Review terhadap Pemberian Pembiayaan yang diputus oleh Komite 71 CUK
Direksi
8 Compliance Review terhadap penempatan dana (Financing Line) 27 CUK
9 Compliance Review terhadap pengadaan barang & jasa yang diputus 37 CUK
kewenangannya melalui Komite Direksi
10 Compliance Review terhadap pembukaan/pemindahan jaringan kantor 49 CUK
11 Compliance Review terhadap Produk dan Aktivitas Bank 9 CUK
12 Opini Kepatuhan Syariah 56 Opini
Tabel 2
Profil Risiko Kepatuhan
Periode Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Nilai Risiko 1,18 1,18 1,08 1,28
Keterangan Low Low Low Low
Tabel 3
Pemenuhan Komitmen BNI Syariah Kepada Otoritas Jasa Keuangan Untuk Posisi Bulan Desember 2018
Jumlah Pending % Penyelesaian
Jumlah Komitmen Yang
Keterangan Jumlah Temuan
Penyelesaian Sudah JT Belum JT Telah Jatuh
Tempo
a b c d e=b/(a-d)
a OJK 2018 (sampling Bandung) 12 12 0 0 100,00%
b OJK 2018 (sampling Palu) 22 22 0 0 100,00%
d. OJK 2018 (GCG) 20 20 0 0 100,00%
e OJK 2018 (Market Conduct) 11 11 0 0 100,00%
f OJK Umum 2018 235 231 4 0 98,30%
Rata-rata (%) penyelesaian 300 296 4 0 98,67%
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 161
Mitigasi Risiko kepatuhan
Risiko kepatuhan muncul ketika bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan oleh
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencegah timbulnya potensi risiko kepatuhan, Divisi Kepatuhan BNI
Syariah telah melakukan serangkaian program/kegiatan yang ditujukan untuk memitigasi timbulnya ketidakpatuhan dalam
bentuk kegiatan antara lain melakukan pemantauan secara bulanan terhadap risiko kepatuhan yang melekat (inherent
risk) pada bank yaitu terkait :
Aspek Pembiayaan
1. Kualitas Aktiva Produktif yang terdapat pada kategori Non Performing Financing (NPF) berdasarkan ketentuan yang
berlaku diharuskan di bawah 5% (lima persen) agar tidak termasuk dalam kategori Bank dalam pengawasan intensif
(Berdasarkan Peraturan OJK No. 15/POJK.03/2017 tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank
Umum).
NPF BNIS
Nilai SPF
6.00%
5.00%
4.00%
3.00%
2.00%
1.00%
0.00%
Dec-17 Des-16 Des-17 Nov-18 Apri-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
NPF BNIS 1.50% 1.62% 1.73% 1.67% 1.72% 1.72% 1.76% 1.79% 1.84% 1.86% 1.95% 1.75% 1.55%
Berdasarkan data NPF di atas, selama tahun 2018 BNI Syariah selalu menjaga kualitas pembiayaan yang bermasalah di
bawah 5% (lima persen).
1. Penyisihan Pembentukan Kualitas Aktiva Produktif (PPAP) memenuhi ketentuan minimum 100% (seratus persen)
(Berdasarkan Peraturan OJK No.16/POJK.03/2014 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah).
2. Batas Maksimum Pemberian Kredit kepada pihak terkait di bawah 10% (sepuluh persen) dan kepada pihak tidak
terkait (individu) di bawah 20% (dua puluh persen) serta pihak tidak terkait (Group) 25% (Berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No.8/13/PBI/2006 tentang Perubahan Peraturan Bank Indonesia No.7/3/PBI/2005 tentang BMPK untuk Bank
Umum). Selama periode tahun 2018 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan BMPK.
162 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Aspek Likuiditas
1. Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) BNI Syariah telah memenuhi ketentuan minimum 9% (sembilan
persen) sampai dengan kurang dari 10% di mana bank memiliki profil risiko pada peringkat 2 (Berdasarkan POJK
No.21/POJK.03/2014 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah).
KPMM BNIS
21.00%
20.00%
19.00%
18.00%
17.00%
16.00%
15.00%
14.00%
13.00%
12.00%
11.00%
10.00%
9.00%
8.00%
Dec-17 Des-16 Des-17 Nov-18 Apri-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
CAR BNIS 19.84% 20.33% 19.61% 19.42% 19.58% 18.88% 19.24% 18.71% 18.62% 19.22% 18.86% 18.73% 19.15%
2. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah minimum 5% (lima persen) dan Valas minimum 1% (satu persen)
(Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.15/16/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta
Asing bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah). Sedangkan ketentuan minimum untuk FDR adalah 80%
(delapan puluh persen).
7.50%
7.00%
6.50%
6.00%
GWM
5.50%
5.00%
4.50%
4.00%
Nov-17 Des-17 Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18
GWM BNIS 5.10% 7.21% 7.05% 7.05% 7.08% 7.12% 7.19% 7.11% 7.05% 5.06% 5.05% 5.05% 5.08%
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 163
GWM VALAS BNIS
2.50%
2.00%
1.50%
GWM
1.00%
0.50%
0.00%
GWM Dec-17 Des-16 Des-17 Nov-18 Apri-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
VALAS BNIS 1.45% 1.42% 1.36% 1.25% 1.37% 1.38% 1.93% 1.47% 1.49% 1.45% 1.45% 1.44% 1.64%
FDR BNIS
82.00%
80.00%
78.00%
76.00%
74.00%
72.00%
70.00%
Dec-17 Des-16 Des-17 Nov-18 Apri-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
FDR BNIS 80.13% 76.62% 74.08% 71.98% 71.39% 74.26% 77.42% 79.34% 80.14% 80.03% 79.62% 79.71% 79.61%
164 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Aspek Pasar
Posisi Devisa Netto (PDN) sesuai ketentuan yang berlaku maksimum tertinggi net open position 20% (dua puluh persen).
(Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/10/PBI/2010 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia
Nomor 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Netto Bank Umum).
PDN BNIS
25.00%
20.00%
15.00%
10.00%
05.00%
00.00%
Dec-17 Des-16 Des-17 Nov-18 Apri-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18
PDN BNIS 2.28% 1.02% 2.17% 1.80% 1.38% 0.95% 1.11% 1.20% 0.64% 0.80% 1.10% 0.95% 0.78%
Aspek Lainnya
1. Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan dengan menjaga kualitas pelaporan serta memenuhi kelengkapan materi,
akurasi dan tepat waktu antara lain terkait pelaporan ke Regulator (Otoritas Jasa Keuangan) dan Pusat Pelaporan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta laporan yang bersifat publikasi.
2. Melakukan Compliance Review dalam proses pemberian pembiayaan dan pengadaan barang dan jasa maupun proses
penempatan dana (financing line) yang diputus kewenangannya di tingkat Direksi serta Compliance Review terhadap
pembukaan jaringan kantor dan perizinan produk.
3. Melakukan sosialisasi ketentuan baru kepada segenap Divisi/Unit/Satuan Kerja/Cabang BNI Syariah, baik ketentuan dari
Otoritas Jasa Keuangan serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dengan tindak lanjut pengkinian Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang terkait dengan ketentuan baru tersebut.
4. Bekerja sama dengan Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan BNI Syariah untuk memonitor dan memastikan ketersediaan
dan pengkinian SOP yang menjadi acuan di masing-masing unit organisasi.
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 165
PENERAPAN ANTI PENCUCIAN UANG
DAN PENCEGAHAN PENDANAAN
TERORISME
Sebagai upaya untuk mencegah dan meminimalisasi penyalahgunaan Bank sebagai sarana untuk
melakukan pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme, maka BNI Syariah sebagai Bank Umum
Syariah memiliki kewajiban untuk menerapkan program APU & PPT diantaranya:
1. Menyusun dan me-review kebijakan Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme.
2. Melakukan identifikasi, verifikasi, analisa dan mitigasi terkait transaksi keuangan mencurigakan
(LTKM) dan transaksi keuangan tunai (LTKT) serta mengkoordinasikan penanganannya dengan
divisi/unit terkait dan/atau melaporkannya kepada regulator/pihak berwenang (PPATK).
3. Melakukan penyempurnaan aplikasi APU & PPT dengan menggunakan pendekatan berbasis
risiko (RBA).
4. Melakukan pengkinian profil nasabah.
5. Memantau, menganalisa dan merekomendasikan kebutuhan pelatihan program APU-PPT
bagi segenap pegawai BNI Syariah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Struktur Organisasi
Sebagai bentuk implementasi terhadap ketentuan POJK APU & PPT, BNI Syariah telah membentuk
Unit Kerja Khusus (UKK) yang melaksanakan program APU & PPT dan menunjuk Pejabat yang
bertanggungjawab terhadap Program APU & PPT di Kantor Pusat, dalam hal ini UKK BNI Syariah
yang menangani Penerapan Program APU & PPT adalah Unit APU & PPT, sebagaimana struktur
organisasi berikut :
166 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Realisasi Program APU & PPT Periode Tahun 2018
BNI Syariah berkomitmen untuk sepenuhnya melaksanakan di cabang maupu di kantor pusat termasuk kepada
Undang-Undang dan Peraturan tentang Penerapan Program seluruh Pemimpin Divisi dan Board of Management
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme serta menyelenggarakan refreshment pelatihan/
(APU & PPT) yang berlaku, dan berupaya untuk turut sosialisasi bagi petugas yang berhubungan langsung
mencegah, mendeteksi serta melaporkan kepada pihak dengan nasabah termasuk.
berwenang terkait dengan penerapan program APU & PPT. 6. Melaksanakan supervisi penerapan program APU &
Kegiatan terkait pelaksanaan program APU &PPT yang telah PPT di 12 (dua belas) Kantor Cabang beserta Kantor
dilaksanakan selama tahun 2018 yakni sebagai berikut: Cabang Pembantu dan Kantor Kas;
1. Melakukan pengembangan aplikasi APU & PPT dengan 7. Melakukan sosialisasi Branch Sharing Session ke
menggunakan pendekatan berbasis risiko (RBA); seluruh cabang;
2. Revisi prosedur pelaksanaan APU & PPT sesuai dengan 8. Melaksanaan kewajiban pelaporan kepada PPATK berupa
ketentuan regulator guna memberikan panduan bagi Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM),
unit kerja terkait; Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT), Laporan
3. Menindaklanjuti permintaan dari pihak eksternal antara Transaksi Keuangan Transfer Dana Dari dan Ke Luar
lain PPATK, KPK, BNN, Kepolisian, OJK, serta pihak Negeri (LTKL) dan Laporan Sistem Informasi Pengguna
eksternal lainnya diantaranya berupa informasi/ data, Jasa Terpadu (SIPESAT);
pemblokiran, pembukaan blokir, penundaan transaksi 9. Menyediakan data nasabah kepada regulator dan aparat
dan penghentian sementara transaksi; penegak hukum sesuai dengan peraturan perundang-
4. Memonitoring kegiatan pengkinian data dan proses undangan yang berlaku.
splitting CIF nasabah;
5. Menyelenggarakan pelatihan/sosialisasi penerapan
Program APU & PPT kepada segenap pegawai baik
Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) merupakan ancaman dan PPT yang efektif. Bentuk pengawasan aktif Direksi
serius terhadap suatu bangsa (extraordinary crime) dan Dewan Komisaris diantaranya:
dimana perkembangan TPPU semakin kompleks seperti a. Persetujuan Direksi mengenai penetapan Divisi
menggunakan modus yang semakin variatif, melintasi Kepatuhan sebagai unit kerja yang bertanggung
batas –batas yurisdiksi bahkan juga telah merambah ke jawab terhadap penerapan Program APU dan PPT;
berbagai sektor ekonomi. Lembaga Keuangan Perbankan b. Memberikan persetujuan terhadap Kebijakan APU
juga sangat rentan akan kemungkinan digunakannya sebagai dan PPT;
media pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme c. Laporan berkala baik bulanan, triwulan dan semester
dikarenakan perbankan memberikan keragaman produk terhadap kewajiban pelaporan dan implementasi
dan layanan yang ditawarkan untuk mempermudah program APU dan PPT;
transaksi keuangan Nasabah, sehingga bank memiliki d. Persetujuan atas Laporan rencana dan realiasasi
kewajiban untuk menerapkan prinsip kehati-hatian yang pengkinian data;
salah satu upaya melaksanakan prinsip tersebut bank wajib 2. Kebijakan dan Prosedur.
menerapkan program anti pencucian uang dan pencegahan Kebijakan serta Prosedur Penerapan Program APU
pendanaan terorisme. dan PPT yang telah disusun oleh Divisi Kepatuhan
dilakukan review/ updating secara berkala sesuai dengan
Sesuai dengan ketentuan UU Pencegahan dan ketentuan yang berlaku. Adapun pola prosedur tersebut
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang No.8 tahun mengatur diantaranya:
2010, UU Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana a. Prosedur Customer Due Diligence;
Pendanaan Terorisme No.9 tahun 2013, POJK No.12/ b. Prosedur Enhanced Due Diligence;
POJK.01/2017 dan SEOJK No.38/SEOJK.01/2017 serta c. Prosedur Penutupan Hubungan Usaha;
beberapa peraturan PPATK maka BNI Syariah menerapkan d. Pengkinian data Politically Exposed Person (PEP)
program APU dan PPT melalui : yang terdapat pada aplikasi Risk Based Approach
1. Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris. (RBA);
Peran aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris sangat e. Identifikasi,prosedur, dan pelaporan Transaksi
diperlukan untuk menciptakan penerapan Program APU Keuangan Mencurigakan (TKM);
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 167
f. Prosedur, kriteria, dan pelaporan Transaksi Keuangan pendekatan berbasis risiko (RBA). Hal tersebut juga
Tunai (TKT). sejalan dengan semakin berkembangnya kompleksitas
produk, dan jasa serta semakin meningkatnya
Selain hal tersebut diatas juga dilakukan Penyusunan penggunaan Teknologi Informasi sehingga bank wajib
Self Assesment dalam rangka menghadapi MER (Mutual memiliki sistem informasi untuk dapat mengidentifikasi,
Evaluation Review) dan pelaksanaan pembangunan menganalisa, memantau, dan menyediakan laporan
single cif Nasabah dan Pelaksanaan Screening database mengenai karakteristik transaksi yang dilakukan
nasabah terhadap Sanction List dan Terrorist List; Nasabah. Oleh karena itu, dalam rangka mengoptimalkan
3. Pengendalian Intern. pemantauan transaksi, saat ini BNI Syariah sedang
Dalam rangka memastikan implementasi Program APU mengembangkan sistem Aplikasi APU dan PPT.
dan PPT telah berjalan sebagaimana mestinya dilakukan 5. SDM dan Pelatihan.
supervisi terhadap 12 (dua belas) kantor cabang dengan BNI Syariah menyelenggarakan pelatihan terkait dengan
bersinergi bersama Branch Internal Control (BIC). Selain Penerapan Program APU dan PPT kepada pegawai
itu juga dilakukan pemerikasan untuk memastikan secara berkala melalui beberapa metode seperti,
efektivitas pelaksanaan program APU dan PPT oleh pelatihan/sosialisasi penerapan Program APU & PPT
Divisi Audit Internal. kepada pegawai baru dan/atau refreshment frontliners,
4. Sistem Informasi Manajemen. Program Branch Sharing Session (BSS) kepada segenap
Sehubungan dengan peningkatan risiko yang dihadapi cabang secara berkala serta pelaksanaan supervisi.
oleh Bank perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas
penerapan program APU & PPT yang didasarkan pada
Untuk meningkatkan penerapan Fungsi Kepatuhan pada 6. Sebagai bagian dari pemenuhan SEOJK No. 10/
tahun 2019, strategi Fungsi Kepatuhan untuk mendorong SEOJK.03/2014 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
terciptanya budaya kepatuhan adalah sebagai berikut: Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah bahwa Bank
1. Membangun budaya kepatuhan terhadap ketentuan memiliki fungsi pengembangan produk yang independen
eksternal dan prinsip-prinsip syariah melalui : terhadap unit bisnis (fungsi penghimpunan dana,
a. Program pelatihan dan sosialisasi ”Compliance penyaluran dana, dan pelayanan jasa), Divisi Kepatuhan
Awareness”. sebagai anggota Komite Produk;
b. Sosialisasi ketentuan / peraturan terbaru. 7. Pengembangan sistem APU & PPT;
c. Pelaksanaan Compliance Index (CIX). 8. Supervisi Kantor Cabang terkait APU & PPT;
d. Memperkuat engagement dengan seluruh Divisi 9. Sosialisasi dan Pelatihan APU & PPT;
dan Cabang dalam rangka pemenuhan upaya yang 10. Pengkinian Kebijakan dan Prosedur APU PPT.
bersifat preventif (ex-ante) melalui Focus Group
Discussion, conference call dan site visit.
2. Melakukan pengkinian terhadap format Compliance
Review Pemberian Pembiayaan dan pengadaan barang
dan jasa;
3. Melakukan evaluasi aktif terhadap peraturan internal
tentang Pedoman Kepatuhan Perusahaan.
4. Mapping/inventarisir perizinan produk dan/atau
aktivitas baru;
5. Compliance Review atas perizinan Produk dan/atau
aktivitas baru;
168 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
AKSES INFORMASI DAN
DATA PERUSAHAAN
Untuk memudahkan stakeholders dalam mengakses informasi dan data terkait BNI Syariah,
maka Bank telah menyediakan media penyebaran informasi yang memungkinkan stakeholders
dapat menggunakan haknya secara penuh.
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 169
No Bulan Kegiatan Target Media Informasi yang disampaikan
1 Februari Press Conference Rekan – rekan jurnalis ekonomi Kinerja BNI Syariah triwulan 4 tahun
syariah yang terdiri dari wartawan 2017
dan fotografer media cetak dan online
nasional serta lokal.
2 April Press Conference Rekan – rekan jurnalis ekonomi Hasanah Halal Travel Fair 2018
syariah yang terdiri dari wartawan
dan fotografer media cetak dan online
nasional serta lokal.
3 Mei Press Conference Rekan – rekan jurnalis ekonomi Hasanah Griya Expo 2018
syariah yang terdiri dari wartawan
dan fotografer media cetak dan online
nasional serta lokal.
8 Juni Mudik Bersama Rekan – rekan jurnalis ekonomi Mudik Bersama BNI Dan BNI syariah
(digimudik) syariah yang terdiri dari wartawan
dan fotografer media cetak dan online
nasional serta lokal.
10 Juli Press Conference Rekan – rekan jurnalis ekonomi Kinerja Triwulan II tahun 2018
syariah yang terdiri dari wartawan
dan fotografer media cetak dan online
nasional serta lokal.
13 September Press Conference Rekan – rekan jurnalis ekonomi International Islamic Expo 2018
syariah yang terdiri dari wartawan
dan fotografer media cetak dan online
nasional serta lokal.
Liputan Media
170 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
No Tanggal Media Judul Berita
26 31 Juli 2018 Kompas .com Tol Layang Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Syariah Pertama di Indonesia
27 22 Juli 2018 Dream.co.id Transformasi Outlet Mikro, BNI Syariah Perluas Pangsa Pasar
28 12 Juli 2018 Kontan.co.id Segmen griya mendominasi pembiayaan konsumer BNI Syariah di semester
I-2018
29 8 Agustus 2018 Kompas.com Mitra Grab Dapat Fasilitas Rumah dari Intiland dan BNI Syariah
30 16 Agustus 2018 Indopos.co.id Asian Games 2018, Bank BNI Syariah Dukung Lewat Semangat Sinergi
Hasanah Way
31 19 Agustus 2019 Industry.co.id BNI Syariah Ajak Yatim Duafa Nonton Asian Games
32 3 Agustus 2019 Republika Online BNI Syariah dan Daarut Tauhiid Kembangkan Ekosistem Halal
33 29 Agustus 2019 Bisnis.com BNI Syariah Fasilitasi Layanan E-Court untuk Perkara di Pengadilan
34 15 Agustus 2018 Republika Online BNI Syariah Raih Bank Syariah Terbaik dari Infobank
35 8 Agustus 2018 Kumparan Peduli Gempa Lombok, BNI Syariah Gelar Trauma Healing
36 12 September 2018 Jawapos.com BNI Syariah Siap Kucurkan Pembiayaan Rp40 M Di Pameran Haji Dan
Umroh
37 5 September 2018 Industry.co.id Hari Pelanggan Nasional, BNI Syariah Apresiasi Atlet Berprestasi Asian
Games
38 26 September 2018 Republika Online BNI Syariah Gencarkan Program Wakaf Hasanah
39 18 Oktober 2017 CNBC Indonesia BNI Masih Kaji Rencana IPO BNI Syariah Tahun Depan
40 25 Oktober 2018 Indopos.co.id BNI Syariah Wujudkan Umroh Wirausaha Start Up dan Dai Pedalaman
41 13 November 2018 Kompas.com Gulirkan Kredit Mesra, Ridwan Kamil Gandeng BNI Syariah
42 12 November 2018 CNBC Indonesia BNI Syariah Pertahankan The Best Sharia Bank di ASR 2018
43 26 November 2018 Republika Online BNI Syariah Raih Global Leaders Award 2018 di Turki
44 14 Desember 2018 Beritasatu.com BNI Syariah Sapa Millenial Serambi Mekah
45 17 Desember 2018 Tempo.co BNI Syariah Relokasi Kantor Cabang Banda Aceh
46 17 Desember 2018 Republika.co.id Transformasi Digital Ala BNI Syariah
47 24 Desember 2017 Republika Bank Syariah Terus Biayai Sektor Halal
48 27 Desember 2018 Bisnis.com BNI Syariah Genjot Pembiayaan Rumah di Bawah Rp500 Juta
Siaran Pers
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 171
No Tanggal Judul Siaran Pers
21 3 April 2018 Untuk Meningkatkan Layanan Nasabah di Jakarta Barat, BNI Syariah Hadir di Tanjung Duren
22 18 April 2018 Bangkitkan Pemberdayaan Nelayan Kerang Hijau
23 19 April 2018 BNI Syariah Bagikan 6800 Bibit di Hasanah Earth Day 2018
24 27-29 April 2018 BNI Syariah Berikan Kemudahan Travelling di Hasanah Halal Travel Fair 2018
25 20 April 2018 BNI Syariah Luncurkan Hasanah Debit Khusus Member Zoya dan Shafira
26 25 April 2018 BNI Syariah Raih Lima Penghargaan di Digital Brand Awards 2018
27 24 April 2018 Kinerja BNI Syariah Tumbuh Positif di Awal Tahun 2018
28 29 April 2018 Membangun Kekuatan 2.000 Untuk Sedekah, BNI Syariah Jalin Kerjasama dengan PPPA Daarul
Quran
29 14 Mei 2018 Gandeng Fintech Syariah, BNI Syariah dorong Wakaf Produktif melalui Aplikasi di Era Digital
30 9-13 Mei 2018 Gandeng Lebih Dari 40 Pengembang, BNI Syariah Gelar Pameran Properti Berbasis Syariah di
Surabaya
31 25 Mei 2018 BNI Syariah Kembali Raih Penghargaan The Best Islamic Bank dalam Indonesia Digital Innovation
Award 2018
32 23 Mei 2018 BNI Syariah Layani Penukaran Uang untuk Persiapan Idul Fitri 1439 H
33 16 Mei 2018 Peduli Perbatasan Indonesia, BNI Syariah Laksanakan Program Benteng Hasanah di Batas Negeri
34 3 Juni 2018 BNI Syariah Perluas Layanan Untuk Migran Di Hongkong
35 5 Juni 2018 BNI Syariah Raih Penghargaan di Banking Service Excellence Award 2018
36 1 Juni 2018 Milad 8 BNI Syariah Berbagi Kisah Cinta Hasanah
37 8 Juni 2018 Pegawai BNI Syariah di Seluruh Indonesia Laksanakan Itikaf Hasanah
38 30 Juli 2018 BNI Syariah Bahagiakan Korban Gempa Lombok
39 30 Juli 2018 BNI Syariah Raih Penghargaan di Apresiasi Inovasi Koran Sindo 2018
40 6 Juli 2018 Implementasi Inklusi dengan Kampus, BNI Syariah Dukung Layanan Syariah di Universitas
Indonesia
41 26 Juli 2018 Kinerja BNI Syariah Tumbuh Positif di Triwulan 2 Tahun 2018
42 13 Juli 2018 Milad 8 BNI Syariah Luncurkan Hasanah Digiverse
43 19 Juli 2018 Optimalisasi Layanan Outlet, BNI Syariah Transformasi Outlet Mikro
44 18 Juli 2018 Perluas Inklusi, BNI Syariah Jalin Kerjasama Dengan UIN Raden Fatah
45 31 Juli 2018 Proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) Peroleh Kredit Sindikasi Rp11,36 Triliun
46 7 Agustus 2018 BNI Syariah Lakukan Recovery Healing Untuk Anak - Anak Korban Gempa Lombok
47 2 Agustus 2018 BNI Syariah Gandeng Daarut Tauhiid Kembangkan Halal Ekosistem
48 7 Agustus 2018 BNI Syariah Lakukan Recovery Healing Untuk Anak - Anak Korban Gempa Lombok
49 8 Agustus 2018 Intiland, Grab Indonesia, dan BNI Syariah Jalin Sinergi Penyediaan Fasilitas Perumahan
50 22-24 Agustus 2018 BNI Syariah Berikan 229 Ekor Sapi dan 483 Ekor Kambing di Qurban Party Hasanah Seluruh
Indonesia
51 28 Agustus 2018 BNI Syariah Fasilitasi Layanan E-Court
52 23 Agustus 2018 BNI Syariah Pertahankan Gelar The Best Sharia Bank Selama Lima Tahun Berturut-Turut
53 14 Agustus 2018 BNI Syariah Raih The Best Sharia Bank Lima Tahun Berturut-Turut di Infobank Award 2018
54 27 Agustus 2018 BNI Syariah Raih The Most Innovative Sharia Product pada Bisnis Indonesia Financial Award
(BIFA) 2018
55 18 Agustus 2018 Perhelatan Pembukaan Asian Games 2018 BNI Syariah Bahagiakan Anak – Anak Istimewa
56 25 September 2018 BNI Syariah Pertahankan Keunggulan The Best Website Bank Syariah
57 21-23 September 2018 BNI Syariah Gelar International Islamic Expo, Siapkan Grandprize Tiga Paket Umroh
58 30 September 2018 BNI Syariah Ikut Serta dalam Membangun Pendidikan Indonesia dengan eduMU
59 1 September 2018 BNI Syariah Perluas Layanan Hasanah Card Untuk Himpunan Alumni IPB
60 18 September 2018 BNI Syariah Raih Penghargaan di Alpha Southeast Asia Award 2018
61 4 September 2018 Hari Pelanggan Nasional, BNI Syariah Apresiasi Atlet Berprestasi Asian Games
62 26 September 2018 Kinerja Gemilang, BNI Syariah Raih The Best Sharia Bank
63 10 Oktober 2018 Bekerjasama dengan TNI AD, BNI Syariah Menyerahkan Bantuan Logistik
Untuk Gempa Palu dan Donggala
64 2 Oktober 2018 BNI Syariah Bersama TNI AD Kirim Bantuan Logistik Untuk Gempa Palu dan Donggala
65 2 Oktober 2018 BNI Syariah Peringati Hari Batik Nasional dengan Mengadakan Lomba Foto
66 10 Oktober 2018 BNI Syariah Raih Digital Popular Brand 2018
67 24 Oktober 2018 BNI Syariah Wujudkan Umroh Wirausaha Start Up dan Dai Pedalaman
172 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
No Tanggal Judul Siaran Pers
68 17 Oktober 2018 Dukung Digitalisasi Layanan Kampus UNISSULA, BNI Syariah Hadirkan Layanan e - collection
69 5 Oktober 2018 Gencarkan Inklusi Ekonomi Syariah Untuk Millennial, BNI Syariah Ikut di IB Vaganza Jakarta
70 26 Oktober 2018 Laba BNI Syariah Tumbuh 24,3% Jadi Rp306,6 Miliar di Kuartal III
71 8 November 2018 BNI Syariah Pertahankan The Best Sharia Bank di Anugerah Syariah Republika 2018
72 1 November 2018 BNI Syariah Raih Penghargaan Program PR Terbaik 2018
73 2 November 2018 BNI Syariah Raih Tiga Penghargaan GCG dan Operational Excellence Award 2018
74 13 November 2018 Dukung Pengembangan Ekonomi Umat di Jawa Barat, Pemprov Jabar dan BNI Syariah Bersinergi
Laporan Lainnya
Prinsip GCG dalam hal ini Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas salah satu bentuk implementasinya adalah Keterbukaan
Informasi dalam bentuk transparansi penyampaian laporan yang dilakukan oleh BNI Syariah kepada segenap stakeholder.
Berikut beberapa laporan kepada instansi yang berkepentingan seperti OJK, Bursa Efek Indonesia, Wali Amanat, LPS dan
KSEI, selama tahun 2018:
Laporan Rutin
No Kewajiban Pelaporan Jatuh Tempo Pelaporan Realisasi
1 Laporan Self Assessment GCG Semester Sebelum tanggal 31 Januari melalui Diserahkan kepada ERD tanggal 25
2 tahun 2017 ke OJK Departemen divisi ERD sebagai bagian dari Januari 2018
Perbankan Syariah (DPBS) pelaporan tingkat kesehatan bank
2 Pelaporan Hutang Valas Bulanan Januari Surat BNISy/CCD/1/16 tanggal 10 Januari
s.d Mei 2018 2018
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 173
Laporan Insidentil
No Kewajiban Pelaporan Jatuh Tempo Pelaporan Realisasi
1 Laporan Pengangkatan Efektif Dirut ke 10 hari sejak tanggal penerimaan surat Surat BNISy/CCD/1/060 tanggal 20 Maret
OJK tanggal 13 Maret 2018 2018, diterima 20 Maret 2018
2 Laporan Pengangkatan Efektif Dirut ke 10 hari sejak tanggal penerimaan surat Surat BNISy/CCD/1/059 tanggal 20 Maret
KSEI tanggal 13 Maret 2018 2018, diterima 21 Maret 2018
3 Laporan Pengangkatan Efektif Dirut ke 10 hari sejak tanggal penerimaan surat Surat BNISy/CCD/1/058 tanggal 20 Maret
Wali Amanat tanggal 13 Maret 2018 2018, diterima 21 Maret 2018
4 Laporan Fakta Material Direktur Utama 2 hari kerja sejak tanggal penerimaan Surat BNISy/CCD/1/055 diterima 15
Efektif ke OJK Pasar Modal surat tanggal 13 Maret 2018 Maret 2018
5 Laporan Fakta Material Direktur Utama 2 hari kerja sejak tanggal penerimaan Surat BNISy/CCD/1/056 tgl 15 Maret
Efektif ke OJK Pasar Modal surattanggal 13 Maret 2018 2018, dilaporkan secara online lewat
IDX net
6 Laporan Tata Kelola Perusahaan Akhir Maret 2018 Surat BNISy/CCD/1/68 tanggal 29 Maret
(GCG) yang Baik kepada OJK DPBS 2018
dan institusi lainnya (Warta Ekonomi,
Perbanas, Asbisindo, Pefindo, YLKI,
7 Laporan Pergantian Corporate Secretary Surat BNISy/DIR/KR/049 tanggal 6 April
ke OJK Pasar Modal 2018
8 Laporan Perubahan Anggaran Dasar ke Surat BNISy/CCD/1/83 tanggal 16 April
OJK (periode DPS) 2018, diterima 19 April 2018
9 Laporan Perubahan Anggaran Dasar ke Surat BNISy/CCD/1/82 tanggal 16 April
OJK Pasar Modal (periode DPS) 2018, diterima 19 April 2018
10 Laporan Pernyataan Direktur Utama ke Surat BNISy/CCD/1/90 tanggal 23 April
LPS 2018, diterima tanggal 24 April 2018
11 Laporan Tahunan kepada OJK DPBS Akhir April 2018 Surat BNISy/CCD/1/96 tanggal 30 April
2018, diterima di tanggal yang sama
12 Laporan Tahunan kepada OJK Pasar Akhir April 2018 Surat BNISy/CCD/1/97 tanggal 30 April
Modal 2018, diterima di tanggal yang sama
13 Laporan Pelaksanaan RUPS Tahunan, Surat BNISy/CCD/1/98 tanggal 2 Mei
pengangkatan anggota DPS,dan Direksi 2018, diterima 2 Mei 2018
ke OJK
14 Laporan Pelaksanaan RUPS Tahunan, Surat BNISy/CCD/1/99 tanggal 2 Mei
pengangkatan anggota DPS,dan Direksi 2018, diterima 2 Mei 2018
ke OJK Pasar Modal
15 Laporan Rencana Bagi Hasil Sukuk ke Tanggal 16 Mei 2018 Surat BNISy/CCD/1/112 tanggal 9 Mei
KSEI periode 26 Mei 2018 2018, diterima tanggal 11 Mei 2018
16 Laporan Rencana Bagi Hasil Sukuk ke Tanggal 16 Mei 2018 Surat BNISy/CCD/1/113 tanggal 9 mei
Wali Amanat periode 26 Mei 2018 2018, diterima tanggal 11 Mei 2018
17 Laporan Pelunasan Sukuk ke OJK Pasar Tidak ada deadline Surat BNISy/CCD/1/121 tanggal 5 Juni
Modal 2018
174 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
PERKARA HUKUM
Tahun 2018, BNI Syariah menghadapi sejumlah perkara hukum yang dijabarkan sebagai berikut :
Jumlah
Perkara Hukum
Perdata Pidana Klaim
Perkara Carry Over Tahun Sebelumnya 9 0 -
Perkara Inkracht di Tahun 2017 12 0 -
Dalam Proses Persidangan 14 3 -
2. NILAI NOMINAL
Rp3.305.200.000 (Tiga Miliar Tiga Ratus Lima Juta Dua Ratus Rupiah)
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses persidangan di Pengadilan Negeri Palu
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 175
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 1017/Pdt.G/2018/PA.Mlg
2. NILAI NOMINAL
Rp2.200.000.000 (Dua Milyar Dua Ratus Juta Rupiah)
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses persidangan di Pengadilan Agama Malang
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 104/Pdt.G/2018/PN.Yyk
2. NILAI NOMINAL
Rp350.000.000 (Tiga ratus lima puluh juta Rupiah)
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses persidangan di PN Yogyakarta
176 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
REGISTER PERKARA NO. 9/Pdt.G/2018/PN-Lsm
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR**
Proses persidangan di PN Lhokseumawe
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 49/Pdt.G/2018/PN Sumber
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Sumber
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 177
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 491/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Pst
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Klaten
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 14/Pdt.Bth/2018/PN Snt
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Sengeti
178 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 148/Pdt.G/2018/Pn. Kln
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Klaten
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 278/Pdt.G/2018/Pn. Skt
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Surakarta
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 179
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 501/Pdt.G/2018/PA.Mks
2. NILAI NOMINAL
Rp1.070.000.000 (Satu milyar tujuh puluh juta rupiah)
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Agama Makassar
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 303/Pdt.G/2018/PA.Lbh
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses Persidangan di Pengadilan Agama Labuha
180 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 1525/Pdt.G/2018/PA.Kla
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR**
Proses Persidangan di Pengadilan Agama Kalianda
PERKARA PERDATA
REGISTER PERKARA NO. 674/Pdt.G/2018/PA.Pwl
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses persidangan di Pengadilan Agama Polewali Mandar
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 181
PERKARA PIDANA
Surat Panggilan Polisi NomorLP: LP/194/II/2018/Bareskrim tanggal 07 Februari 2018
2. NILAI NOMINAL
-
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses pihak berwajib
PERKARA PIDANA
Surat Panggilan Polisi Nomor: LP/B/516/XII/2018/Jateng/Restabes Smg tertanggal 11 Desember 2018
2. NILAI NOMINAL
Rp1.285.348.500,- (satu milyar dua ratus delapan puluh lima juta tiga ratus empat puluh delapan ribu lima
ratus Rupiah)
5. PERKEMBANGAN TERAKHIR
Proses pihak berwajib
182 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Permasalahan Hukum yang Sedang Dihadapi Dewan Komisaris Dan Direksi Yang Sedang Menjabat
Jumlah
Permasalahan Hukum
Dewan Komisaris Direksi
Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) - -
Dalam proses penyelesaian - -
Total - -
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 183
KODE ETIK
Sebagai lembaga keuangan yang berkomitmen penuh dalam menjalankan prinsip-prinsip GCG
dalam setiap lini bisnisnya, BNI Syariah telah menetapkan aturan dasar yang dimuat dalam Kode
Etik (Code of Conduct) yang ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi No.BNISy/ DIR/403,
Tanggal 23 Desember 2010.
Code of Conduct disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh
karyawan Bank dalam menerapkan nilai-nilai dan etika bisnis agar menjadi bagian dari budaya
Bank guna mencapai Visi dan Misi Bank. Pelaksanaan Kode Etik sebagai pedoman berperilaku
secara profesional, bertanggung jawab, wajar, patut dan dipercaya dalam melakukan hubungan
bisnis dengan para pelanggan, rekanan, maupun dengan rekan sekerja menjadi tanggung jawab
seluruh Sumber Daya Insani BNI Syariah.
Kode Etik berisi komitmen Bank kepada berbagai pihak yang berkepentingan dan merupakan perwujudan dari etika bisnis
serta etika kerja bagi segenap SDI BNI Syariah. Pokok isi dari Kode Etik BNI Syariah diuraikan sebagai berikut.
184 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
Sosialisasi Kode Etik
Kode etik telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada 3. Pada saat penandatanganan perjanjian kerja bersama
Dewan Komisaris dan organ pendukungnya, Direksi dan yang dilakukan antara serikat pekerja Perusahaan dan
pejabat satu tingkat di bawah Direksi serta seluruh pegawai, manajemen Perusahaan.
antara lain melalui: 4. Standing banner, Buku Saku, Poster, flyer dan media-
1. Website Perusahaan. media advertising lainnya pada area kantor Perusahaan.
2. Email administrator yang disampaikan kepada seluruh
pegawai Perusahaan.
Pegawai dapat melaporkan dugaan pelanggaran atas (annual disclosure) terkait benturan kepentingan setiap
implementasi kode etik kepada atasan, melalui mekanisme tahun, dan setiap unit kerja diwajibkan menyampaikan
Whistleblowing System (WBS). laporan transaksi/putusan yang mengandung benturan
kepentingan setiap triwulan, hal ini sejalan dengan
Seluruh laporan tersebut harus disertai data dan/atau bukti- disusunnya kebijakan turunan Kode Etik BNI Syariah
bukti akurat sehingga pelanggaran dapat diproses lebih berupa Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan
lanjut. Setiap pelanggaran atas kode etik akan dikenakan BNI Syariah
sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sepanjang 4. Pakta Integritas Pakta integritas ditandatangani oleh
tahun 2017 pengaduan atas pelanggaran kode etik pejabat pemegang kewenangan dan seluruh rekanan/
terdokumentasi secara terintegrasi pada mekanisme WBS. mitra BNI Syariah yang yang terlibat dalam proses
1. Upaya implementasi dan penegakkan kode etik BNI pemberian kredit, pengadaan barang dan jasa, serta
Syariah dilakukan dengan penuh kesadaran secara terus- akreditasi rekanan. Selain itu terdapat penandatanganan
menerus dalam bentuk sikap, perbuatan, komitmen serta Pakta Integritas Tahunan juga dilakukan oleh Dewan
ketentuan, dilakukan antara lain dengan: Pernyataan Komisaris, Jajaran Direksi, Pejabat Eksekutif BNI
Kepatuhan Kode Etik. BNI Syariah untuk menerapkan Syariah serta seluruh pegawai BNI Syariah dalam rangka
Kode Etik yang efektif, jajaran Bank diharuskan implementasi pengendalian Gratifikasi.
membaca, dan memahami dengan baik serta diwajibkan 5. Program Awareness Untuk pegawai baru BNI Syariah
menandatangani “Surat Tuntunan dan Perilaku Insan BNI akan diadakan program induksi Kode Etik BNI Syariah
Syariah”, kode etik dan budaya Perusahaan. melalui program jump start pendidikan BNI Syariah serta
2. Komitmen Manajemen dan Seluruh Pegawai BNI sosialisasi kebijakan secara berkesinambungan dan
Syariah. Komitmen manajemen serta seluruh pegawai konsisten. Selain itu, juga dilakukan sosialisasi kepada
BNI Syariah untuk tidak menerima uang dan/atau barang seluruh unit kerja BNI Syariah terkait kode etik antara
Gratifikasi dan/atau bingkisan yang berhubungan dengan lain strategi anti fraud BNI Syariah, budaya Kepatuhan,
kewajiban atau tugasnya. Komitmen dipublikasikan serta budaya layanan.
melalui website Perusahaan.
3. Annual Disclosure Benturan Kepentingan. Setiap
Jajaran Bank diharuskan membuat pernyataan tahunan
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 185
Sanksi Pelanggaran Kode Etik
Sepanjang tahun 2018, terdapat sejumlah pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh pegawai BNI Syariah. Jumlah
pelanggaran tahun 2018 tercatat sebanyak 22 kasus. Terhadap seluruh pelanggaran tersebut telah dilakukan tindak lanjut
dan pemberian sanksi.
186 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Merupakan pelaksanaan tata nilai dan budaya kerja BNI Syariah serta penerapan strategi anti
fraud dalam bentuk partisipasi aktif Insan BNI Syariah dan seluruh stakeholder untuk melaporkan
pelanggaran yang terjadi di lingkungan BNI Syariah dalam rangka pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang baik (GCG) yang dilaksanakan secara sukarela melalui mekanisme pelaporan khusus dan
bersifat rahasia.
Dalam mengelola WBS, Manajemen menerapkan 3 (tiga) azas yaitu azas kerahasiaan, azas tidak
diskriminatif, dan azas perlindungan. Dengan 3 (tiga) azas tersebut, Manajemen berkomitmen untuk
menjaga kerahasiaan pelapor, tidak membeda-bedakan pelapor dan memberikan perlindungan
kepada pelapor, seperti pekerjaan, fisik, remunerasi dan fasilitas pekerjaan.
1. Penyampaian laporan pelanggaran
Sarana yang disediakan untuk menyampaikan laporan melalui WBS BNI Syariah meliputi:
a. Website : https://clean.bnisyariah.co.id atau www.bnisyariah.co.id
b. E-mail : clean@bnisyariah.co.id
c. Telepon/SMS : 085-10044-4600
d. Surat : Box BSC PT Bank BNI Syariah Gedung Tempo Pavilion I Lt.4
Jl. HR. Rasuna Said Kav 10-11 Jakarta Selatan 12950
2. Perlindungan Pelapor
Pada prinsipnya merupakan hak bagi pelapor guna memberikan rasa aman kepada pelapor
terkait dengan ancaman/tindakan yang didapat akibat laporan pelanggaran yang disampaikan.
Bentuk perlindungan kepada pelapor sebagai berikut :
a. Perlindungan hanya dapat diberikan kepada pelapor dengan kategori Partial anonymity
dan Full disclosure.
b. Pelapor dapat meminta perlindungan dengan menyampaikan melalui surat/e-mail.
c. Bentuk perlindungan terhadap Pelapor disesuaikan dengan bentuk ancaman/tindakan
balasan yang diterima. Pemberian perlindungan dilakukan dengan tetap memperhatikan
azas kerahasiaan dan ketentuan terkait yang berlaku di BNI Syariah
d. Dengan pertimbangan tertentu, BNI Syariah juga dapat memberikan perlindungan kepada
keluarga Pelapor.
e. Pemberian perlindungan kepada Pelapor dapat ditolak atau dihentikan apabila terdapat
bukti bahwa Pelapor tidak melakukan kewajibannya dalam menjaga kerahasiaan identitas
diri dan laporannya
f. Perlindungan tidak akan diberikan atau dihentikan pemberiannya apabila dikemudian hari
terbukti bahwa laporan pelanggaran yang disampaikan oleh pelapor kepada BNI Syariah
ternyata palsu/fitnah atau mempunyai tujuan yang menyimpang dari tujuan WBS.
3. Penanganan pengaduan
Seluruh laporan yang masuk akan dianalisa oleh pengelola WBS. Untuk laporan yang disertai
dengan identitas pelapor secara full disclosure dan partial anonymity, pengelola WBS akan
menghubungi pelapor secara rahasia untuk meminta informasi tambahan yang diperlukan.
Apabila informasi awal dianggap sudah cukup, pengelola WBS selanjutnya menyampaikan
kepada unit kerja yang akan melakukan investigasi dalam rangka untuk memvalidasi kebenaran
dari laporan tersebut.
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 187
Selanjutnya pelapor yang menyampaikan identitasnya Integrasi Risiko & Anti Fraud, Divisi Manajemen
akan mendapat informasi lebih lanjut mengenai Risiko). Dalam melaksanakan fungsinya, pengelola WBS
perkembangan laporannya yang dimilikinya sampai mempunyai kompetensi dan integritas yang memadai
dengan laporan selesai ditindaklanjuti dengan cara login untuk menjalankan aktivitas harian WBS.
melalui website https://clean.bnisyariah.co.id dengan 5. Laporan WBS
menggunakan tiket (PIN) yang telah diberikan. Sejak Januari 2018 sampai dengan Desember 2018 telah
diterima 11 laporan melalui WBS BNI Syariah dengan
Apabila laporan yang diberikan tidak relevan dengan rincian sebagai berikut :
ruang lingkup dari program WBS, pengelola WBS akan • Melalui website : 5 laporan
memberikan tanggapan atau pemberitahuan bahwa • Melalui e-mail : 6 laporan
laporan yang masuk tidak akan ditindaklanjuti, yang akan • Melalui Telp./SMS : -
disertai dengan penyampaian informasi kepada pelapor • Melalui surat : -
mengenai unit yang terkait dengan laporan tersebut.
4. Pihak yang mengelola pengaduan
Setiap laporan yang masuk melalui sarana-sarana
pelaporan dikelola oleh pengelola WBS (dhi. Unit
Buy back shares atau buy back obligation adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi
yang telah diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut dengan
tata cara pembayaran yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selama tahun
2018 BNI Syariah tidak melakukan transaksi buy back shares atau buy back obligation.
188 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PELAKSANAAN GCG BNI SYARIAH
TAHUN BUKU 2018
Sesuai Pasal 63 Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, diatur bahwa Bank Umum Syariah wajib menyampaikan Laporan
Pelaksanaan GCG kepada OJK paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun buku berakhir.
Sehubungan dengan hal tersebut berikut kami sampaikan Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah Tahun
Buku 2018.
Hormat kami,
Direksi,
Sehubungan dengan hal tersebut berikut kami sampaikan Laporan Pelaksanaan GCG PT Bank BNI Syariah Tahun
Buku 2018.
Hormat kami,
Direksi,
190 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 www.bnisyariah.co.id
www.bnisyariah.co.id Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018 191
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 2018