PT Bukit Asam Tbk

Implementasi Good Corporate Governance

Yang Efektif Sehubungan Dengan Tugas
Corporate Secretary
Jakarta, 2 Juli 2019
Agenda

1. Sekretaris Perusahaan

2. GCG Overview

3. Whistle Blowing System (WBS)

4. GCG Assessment

5. Penghargaan

2
1. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan

Dasar Hukum

Pembentukan Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk di dasarkan pada:

1. Peraturan Menteri BUMN No. 1 Tahun 2011 Penerapan Tata Kelola Yang
Baik (Good Corporate Governane) pada Badan Usaha Milik Negara
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang
Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik

4
Fungsi Sekretaris Perusahaan

Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan perundang-

11 undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal

Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan untuk mematuhi

12 ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal

Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola

13 perusahaan yang meliputi:
1. keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan
informasi pada Situs Web
2. penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu
3. penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham
4. penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan
Komisaris; dan
5. pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi
dan/atau Dewan Komisaris.

Sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham, Otoritas

14 Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.

5
2. GCG Overview
Tujuan dan manfaat implementasi GCG

Tujuan implementasi GCG PTBA

1. Mengoptimalkan nilai Perusahaan agar memiliki daya saing yang kuat

2. Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, efisien &
efektif
3. Mendorong organ Perusahaan dalam membuat keputusan dan
menjalankan tindakan selalu dilandasi nilai moral dan kepatuhan
terhadap peraturan yang berlaku dengan tetap memperhatikan
kepentingan stakeholder
4. Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional
5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan bisnis

Manfaat implementasi GCG PTBA

1. Memberikan nilai tambah bagi Perusahaan

2. Meningkatkan citra Perusahaan menjadi semakin baik
3. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Perusahaan
4. Mengendalikan risiko secara lebih baik
5. Meningkatkan pertanggungjawaban Perusahaan terhadap Stakeholders
6. Memperbaiki budaya kerja Perusahaan

7
Skema formula GCG

Panduan Komnas Hukum dan Peraturan Corporate/Industry

GCG Yang Berlaku Best Practice

Visi, Misi dan Internal Best

Sasaran Korporasi Practice

Good Corporate Governance Code

Peraturan Teknis/Pelaksanaan

Internalisasi/Sosialisasi

Implementasi Review

Budaya Korporasi

8
Prinsip-prinsip GCG

TRANSPARANCY ACCOUNTABILITY RESPONSIBILTY

11 (KETERBUKAAN) 12
Keterbukaan dalam
melaksanakan proses
pengambilan keputusan
dan keterbukaan dalam
mengemukakan
informasi material dan
relevan mengenai
perusahaan.
(AKUNTABILITAS)
13 (PERTANGGUNGJAWABAN)
Kejelasan fungsi, Kesesuaian didalam
pelaksanaan dan pengelolaan
pertanggungjawaban perusahaan terhadap
Organ, sehingga peraturan
pengelolaan perundangan yang
perusahaan berlaku dan prinsip-
terlaksana secara prinsip korporasi yang
efektif sehat.

INDEPENDENCY FAIRNESS
14 (KEMANDIRIAN) 15 (KEWAJARAN & KESETARAAN)
Suatu keadaan dimana Keadilan dan
Perusahaan harus kesetaraan didalam
dikelola secara memenuhi hak-hak
Profesional tanpa stakeholder yang
Benturan Kepentingan timbul berdasarkan
atau pengaruh dari perjanjian dan
pihak manapun yang peraturan
tidak sesuai perundang-
perundang-undangan undangan yang
yang berlaku dan berlaku.
prinsip korporasi yang
sehat.

9
Riwayat implementasi GCG
2004 - 2005 2014
• Mapping & Assesment • Assessment Eksternal
• Pembuatan Kerangka Kerja Implementasi • Sosialisasi GCG
• Menyusun GCG Infrastructure
2015
2006 • Sosialisasi SPP
• Penandatanganan Komitmen Penerapan Praktik GCG • Revisi Board Manual
di PTBA di Hadapan Meneg BUMN, KPK, SPBA & • Self Assessment GCG
Stakeholders
• Pengesahan Pertama Soft Structure GCG PTBA (GCG 2016
Code dan Board Manual) • Pembangunan Unit Pengendalian Gratifikasi
• Assessment Eksternal
2009 - 2010 • Sosialisasi GCG
• Revisi Soft Structure GCG PTBA (GCG Code, Board
Manual, dan penyusunan Code of Conduct)
• Sosialisasi GCG 2017
• Pernyataan Kepatuhan CoC • Revisi Code of Conduct (CoC)
• Assessment Eksternal • Self Assessment GCG
• Sosialisasi GCG
2012 • Membuat Pedoman dan Tata Laksana Pengendalian
• Pengesahan Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran Gratifikasi
(SPP) / Whistleblowing System
• Pembentukan dan Penunjukan Tim Pengelola SPP 2018
• Penandatanganan Komitmen Manajemen thd • Assessment Eksternal
Implementasi SPP • Penandatangan pernyataan kepatuhan Code of Conduct
• Revisi Board Manual oleh seluruh pegawai
• Sosialisasi GCG
• Sosialisasi Pedoman Pengendalian Gratifikasi ke seluruh
2013 Satker
• Sosialisasi SPP • Melakukan tindak lanjut & pelaporan SPP / WBS
• Revisi Soft Structure GCG (GCG Code dan • Mengikuti CGPI Award
Code of Conduct)

10
Soft struktur GCG

GCG CODE DAN KEBIJAKAN TURUNANNYA

• Aturan dasar berisi prinsip-prinsip GCG yang menjadi acuan pokok bagi
peraturan – peraturan di bawahnya

BOARD MANUAL

• Kumpulan aturan yang menjadi pedoman bagi Dewan Komisaris dan

Direksi dalam melaksanakan tugas, wewenang, tanggung jawab, hak
dan kewajiban baik selaku Dewan maupun individu

CODE OF CONDUCT

• Aturan yang menjadi pedoman terutama bagi pegawai dalam

melaksanakan GCG

PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

• Acuan pengelolaan implementasi Sistem Pelaporan Pelanggaran

(Whistleblowing System) di Perusahaan

TATALAKSANA / TATA CARA KERJA (SOP)

• Acuan yang merupakan pedoman teknis operasional dalam

melaksanakan aktivitas proses bisnis di Perusahaan

11
GCG Code

12
Sasaran GCG Code

11 12 13 14

PEMEGANG DIREKSI DEWAN PEJABAT DAN

SAHAM KOMISARIS PEGAWAI

15 16 17

PEGAWAI YANG STAKEHOLDERS

KUASA PEMEGANG
DITUNJUK PADA ANAK LAIN
SAHAM
PERUSAHAAN

13
7 Turunan kebijakan GCG

1 Kebijakan pemberian & penerimaan hadiah, suap & sejenisnya

2 Kebijakan benturan kepentingan

3 Kebijakan hubungan dengan anak perusahaan dan pihak terafiliasi

4 Kebijakan kepatuhan hukum

5 Kebijakan pengadaan barang dan jasa

6 Kebijakan transaksi orang dalam (insider trading)

7 Kebijakan manajemen risiko

14
Board Manual

Kumpulan aturan yang menjadi pedoman bagi Dewan Komisaris dan

Direksi dalam melaksanakan tugas, wewenang, tanggung jawab, hak
dan kewajiban baik selaku dewan maupun individu

Boad Manual Content

DEWAN KOMISARIS DIREKSI

• Persyaratan & Komposisi • Komposisi
• Independensi
• Komisaris Independen
• Etika Jabatan
• Etika Jabatan • Tugas & Kewajiban
• Tugas & Kewajiban Hak-hak • Wewenang
• Hak-hak
• Rapat Dewan Komisaris
• Penetapan Kebijakan Pengurusan Perusahaan
• Hubungan Kerja Antara Dewan Komisaris & Direksi • Pembagian Tugas
• Evaluasi Kinerja • Rapat Direksi
• Sekretaris Perusahaan
• Komite-komite
• Sekretaris Dekom

15
Code of Conduct

ETIKA BISNIS ETIKA KERJA

1. Target yang Harus Dicapai 1. Integritas & Komitmen

2. Internal Control 2. Kepatuhan terhadap Hukum dan Perundang-
3. Kepatuhan Terhadap Undang-Undang undangan
4. Pemberian Donasi 3. Kerahasiaan Informasi
5. Pemberian & Penerimaan Hadiah 4. Benturan Kepentingan
6. Lingkungan 5. Insider Trading
7. Ketenagakerjaan 6. K3L
8. Etika Hubungan dengan Stakeholder 7. Citra Perusahaan
9. Etika Hubungan Kerja 8. Keterlibatan dalam aktivitas politik
10. Pemberian Kesempatan yang Sama untuk 9. Pemberian & Penerimaan Hadiah
Menjadi Rekanan 10. Perlindungan dan Penggunaan Aset
11. Hak-Hak Kekayaan Intelektual Perusahaan secara Efisien
12. Transaksi Afiliasi 11. Pencatatan Data, Pelaporan dan Dokumentasi

Seluruh Pegawai Wajib Menandatangani Lembar Pernyataan Kepatuhan Code of Conduct setiap dua tahun sekali dan
menjadi Indikator KPI setiap insan perusahan.

16
3. Whistle Blowing System (WBS)
Sistem pelaporan pelanggaran
Wistle Blowing System

MAKSUD
Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) merupakan mekanisme pengendalian internal untuk
mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya penyimpangan/pelanggaran, yang tidak
terbatas pada etika bisnis dan etika kerja (Code of Conduct), Anggaran Dasar Perusahaan,
Perjanjian Kerja Bersama, kontrak Perusahaan dengan pihak eksternal, rahasia perusahaan,
benturan kepentingan, maupun ketentuan yang berlaku.

TUJUAN
▪ Mendeteksi secara dini (early warning) atas kemungkinan terjadinya masalah akibat suatu
pelanggaran.
▪ Mengurangi risiko yang dihadapi Perusahaan, akibat dari pelanggaran baik dari segi
keuangan, operasi, hukum, keselamatan kerja, dan reputasi.
▪ Memberikan masukan bagi Perusahaan untuk melihat lebih jauh area kritikal dan proses
kerja yang memiliki kelemahan pengendalian internal, serta untuk merancang tindakan
perbaikan yang diperlukan.

RUANG LINGKUP
SPP diberlakukan untuk Pegawai PT. Bukit Asam Tbk dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan
sehari-hari sesuai dengan prinsip GCG

18
Alur proses

19
4. GCG Assessment
Peringkat CGPI

PERINGKAT CGPI
90
85,25 85,56
86.10
84,33 83,3
85 82,27
85,55
80,87 84,09
80 84,11 82,55
81,23
75 Terpercaya

70
Sangat Terpercaya
65 Cukup Terpercaya
67,46

60

55

50
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

21
Scor assessment GCG

GCG Assessment Score 2009-2018

GCG Score
93 92,53
91,6
92
90,88 91,12
91 89,75 89,78
90 88,66
89
88
87
86
2009 2012 2014 2015 2016 2017 2018

Year Score Assessment

2009 89,75 Sodiq Purwoko & Associates
2012 89,78 Self Assessment
2014 91,60 PT Netriva
2015 92,53 Self Assessment
2016 88,66 PT Sinergi Daya Prima
2017 90,88 Self Assessment
2018 91,12 PT Sinergi Daya Prima

22
5. Penghargaan
Penghargaan

“Sebagai wujud komitmen Perusahaan terhadap implementasi GCG, Perusahaan melakukan upaya
perbaikan secara terus-menerus untuk mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan efektif”

Best Over All BUMN Tbk

(7th Anugerah BUMN)

Asia Most Trusted

Company2018
(Katagori Coal Mining
Company/International
Most Trusted Company 2018 Brand Consulting
Best Over All BUMN 2019 (Good Corporate Governance Corporation, USA)
(Katagori Big Corporate/BUMN Track) Award 2018/CGPI)

24
Terima Kasih

25
Sosialisasi / internalisasi GCG berkala

26