Anda di halaman 1dari 17

TATA KELOLA PERUSAHAAN \

KELOMPOK 5

1. Bunga Tassya (1171002024)


2. Bernadeta Wijayanti Ramatua (1181002001)
3. Rahmat Frans Andesvi (1171002019)
4. Satya Dea Prawira 1171002046
CG IMPLEMENTATION
Good corporate governance (GCG) secara definitif
merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan
Good perusahaan yang menciptakan nilai tambah (value
added) untuk semua stakeholder.
corporate
governance Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini,
pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk
(GCG) memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada
waktunya dan, kedua, kewajiban perusahaan untuk
melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat,
tepat waktu, transparan terhadap semua informasi
kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder.
Empat komponen utama yang diperlukan
dalam konsep GCG ini, yaitu
fairness accountability

transparancy responsibility

Keempat komponen tersebut penting karena penerapan prinsip GCG secara


konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan (Beasly et al.,
1996 dalam Sulistyanto, 2003).
1 LAPORAN KEUANGAN

RAPAT UMUM PEMEGANG


2 SAHAM

3 DEWAN KOMISARIS

4 DIREKSI

5 KOMISARIS INDEPENDEN

6 KOMITE AUDIT
Good corporate governance meliputi:

Laporan Keuangan
Perseroan mengumumkan Laporan Keuangan Triwulanan, Tengah Tahunan dan
Tahunan ke masyarakat secara tepat waktu. Laporan Keuangan dan catatannya
disiapkan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan secara konsisten.

Rapat Umum Pemegang Saham


Setiap tahun Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk
melaporkan kinerja dan tata laksana keuangan Perseroan untuk tahun buku yang telah
berjalan untuk mendapatkan persetujuan dari Para Pemegang Saham serta
penunjukan Akuntan Publik.

Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Perseroan bertugas untuk melaksanakan fungsi pengawasan
terhadap Direksi Perseroan.
Direksi
Direksi diharuskan menjalankan tugas nya secara professional dan memenuhi sistem
serta prosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan

Komisaris Independen
Dalam kerangka tata kelola Perusahaan, Dewan Komisaris dalam tugasnya melaksanakan
fungsi penawasan terhadap Direksi, haruslah independen. Komisaris Independen
diharuskan tidak mempunyai hubungan dengan Direksi maupun para Pemegang Saham.

Komite Audit
Komite Audit bertugas untuk memastikan kepatuhan (compliance) perusahaan terhadap
Hukum dan Peraturan Perundang-undangan, memastikan kelayakan dan ketelitian dari
Laporan Keuangan yang mencakup Laporan Keuangan dari Auditor Independen,
mengamati efektivitas sistem pengawasan internal perusahaan yang dibuat oleh Dewan
Komisaris dan Direksi.
TAHAP-TAHAP
PENERAPAN GCG
GCG Assessment;
mengukur/memetakan kesiapan perusahaan saat
ini dalam penerapan GCG.

GCG manual building;


Penyusunan manual dapat dibantu
oleh tenaga ahli independen dari luar
perusahaan/organisasi. Manual dapat
dibedakan menjadi manual untuk
organ-organ perusahaan dan manual Awareness building;
untuk keseluruhan anggota membangun kesadaran akan
perusahaan/organisasi. pentingnya GCG dan
membangun komitmen
bersama dalam penerapannya.

1. TAHAP PERSIAPAN
Sosialisasi
untuk memperkenalkan 2. TAHAP IMPLEMENTASI
kepada seluruh
perusahaan berbagai
aspek yang terkait dengan
implementasi GCG
khususnya mengenai
pedoman penerapan GCG. Internalisasi,
tahap jangka panjang dalam
Implementasi Level 3
implementasi. Internalisasi
kegiatan yang dilakukan
Level 2 mencakup upayaupaya untuk
sejalan dengan pedoman GCG
memperkenalkan GCG di
yang ada, berdasar roadmap
Level 1 dalam seluruh proses bisnis
yang telah disusun.
perusahaan kerja, dan
Implementasi harus bersifat
berbagai peraturan
top down approach yang
perusahaan.
melibatkan dewan komisaris
dan direksi perusahaan.
tahap yang dilakukan secara teratur dari waktu ke
3. TAHAP EVALUASI waktu untuk mengukur sejauh mana efektifitas GCG
yang telah dilakukan. Tahap ini bisa dibantu oleh
pihak independen untuk melakukan audit
implementasi dan scoring atas praktik GCG yang
telah dilaksanakan.
Edit Title Here
Banyak perusahaan konsultan yang dapat
memberikan jasa audit dan scoring tersebut. Evaluasi
dalam bentuk assessment, audit atau scoring juga
dapat dilakukan secara mandatory

Evaluasi ini membantu perusahaan/organisasi dalam


memetakan kembali kondisi, situasi, dan pencapaian
perusahaan/organisasi dalam implementasi GCG
dalam rangka upaya perbaikan di masa depan.
Penerapan GCG
di Indonesia
Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance
(KNKCG) berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan
di Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk
menerapkan standar GCG yang telah diterapkan di
tingkat internasional.

. Namun, walau menyadari pentingnya GCG, banyak


pihak yang melaporkan masih rendahnya perusahaan
yang menerapkan prinsip tersebut. Masih banyak
perusahaan menerapkan prinsip GCG karena
dorongan regulasi dan menghindari sanksi yang ada
dibandingkan yang menganggap prinsip tersebut
sebagai bagian dari kultur perusahaan.
Penyebab GCG belum Optimal di Indonesia
05 This is a sample text.
Perusahaan-perusahaan di Indonesia belum mampu melaksanakan
corporate governance dengan sungguh-sungguh sehingga perusahaan
04
mampu This
mewujudkan
is a sample prinsip-prinsip
text. good corporate governance
dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya sejumlah kendala yang
dihadapi oleh perusahaan-perusahaan tersebut pada saat perusahaan
03 This
berupaya is a sample text.
melaksanakan corporate governance demi terwujudnya
prinsip-prinsip good corporate governance dengan baik.
02 This is a sample text.
Kendala ini dapat dibagi tiga, yaitu kendala internal, kendala
eksternal, dan kendala yang berasal dari struktur kepemilikan.
01
Kendala yang dihadapi
Perusahaan di Indonesia

11 Kendala Internal Komitmen


Jangka dan
panjang Karyawan dan
Ditentukan sesuai
pemahaman
Jangla pendek Pimpinan Direksi
kondisi perekonomian

Sesuai perangkat hukum, aturan


22 Kendala Eksternal (law-enforcement).
dengan PSAK dan penegakan hukum

tidak dapat Komisaris


Kendala yang berasal mewujudkan
33
dari struktur prinsip keadilan
kepemilikan
THANKS
FOR YOUR ATTANTION
ANY QUETION ?

Anda mungkin juga menyukai