Anda di halaman 1dari 6

Format Penulisan Artikel

UAS - Academig Writing – Semester Ganjil 2021

Nama : Rifky Satria Nadifa


NPM : 1402174238
Topik Atau Judul Artikel : Good Corporate Governance
ABSTRAK

Sebuah perusahaan bisa dikatakan baik dan sehat, dilihat dari cara kerja manajemen
perusahaan. Maka salah satu cara melihatnya adalah dengan mengacu pada penggunaan standar Good
Corporate Governance (GCG) pada manajemennya. GCG adalah suatu proses untuk meningkatkan
keberhasilan usaha dan akuntabiltas perusahaan guna mewujudkan nilai Pemilik Modal/RPB dalam jangka
panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders perusahaan berlandaskan peraturan dan
nilai etika.

Prinsip-prinsip GCG disusun berdasarkan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, UU No.
8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Anggaran Dasar Perseroan, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(sebelumnya dikenal sebagai Bapepam LK), Peraturan Bursa Efek Indonesia, hukum dan peraturan yang
berlaku serta prinsip-prinsip GCG yang meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi
serta kesetaraan dan kewajaran.
kata kunci : CCG,Prinsip-Prinsip CCG

I. Pendahuluan

Dunia bisnis saat ini menjadi semakin dinamis. Perubahan dan pasang surut menjadi hal yang
lumrah ketika menjalani suatu bisnis, bahkan untuk masa-masa mendatang. Berangkat dari
semakin dinamisnya dunia usaha, suatu perusahaan dituntut untuk mempunyai tata kelola yang
baik atau yang biasa disebut good corporate governance (GCG). GCG merujuk pada seperangkat
aturan, praktik, dan proses pengendalian perusahaan dengan melibatkan penyeimbangan
kepentingan pemangku perusahaan, seperti pemegang saham, manajemen, konsumen, pemasok,
pemodal, pemerintah, dan masyarakat.

Tata kelola perusahaan yang buruk akan sangat berdampak oleh suatu perusahaan sebagai
contoh skandal yang sempat menyeret perusahaan produsen mobil ternama di AS, Volkswagen AG di tahun
2005 silam menjadi salah satu contoh dari perusahaan dengan tata kelola yang buruk. Skandal yang terjadi
saat itu dimulai ketika para pemegang saham mulai meragukan integritas perusahaan dalam melakukan uji
emis mesin di Eropa dan Amerika. Keraguan tersebut berdampak negatif bagi perusahaan, salah satunya
terlihat melalui jatuhnya harga saham hingga hampir mencapai setengah dari harga sebelumnya.

Hal semacam itu tentu tidak akan terjadi apabila menerapkan prinsip GCG. Karena pada dasarnya,
mayoritas pemegang saham tidak menghendaki perusahaannya hanya mengambil untung, tetapi perlu juga
mencipatakan lingkungan, perliaku etis, dan praktik tata kelola yang sehat.

II. Tijauan Pustaka

Pengertian Good Corporate Governanace


Sejarah lahirnya GCG muncul atas reaksi para pemegang saham di Amerika Serikat pada tahun
1980-an yang terancam kepentingannya. Maraknya skandal perusahaan yang menimpa
perusahaan – perusahaan besar, baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di Amerika Serikat,
maka untuk menjamin dan mengamankan hak-hak para pemegang saham, muncul konsep
pemberdayaan komisaris sebagai salah satu wacana penegakan GCG.

Muh. Effendi (2009) dalam bukunya The Power of Good Corporate Governance, pengertian
GCG adalah suatu sistem pengendalian internal perusahaan yang memiliki tujuan utama mengelola
risiko yang signifikan guna memenuhi tujuan bisnisnya melalui pengamanan aset perusahaan dan
meningkatkan nilai investasi pemegang saham dalam jangka panjang.

Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance


Pada Good Corporate Governance terdapat 5 prinsip yaitu :
1. Transparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan
relevan mengenai perusahaan.
2. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan
pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana
secara efektif.
3. Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan
perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang
berlaku.
4. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manajemen
yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku dan prinsip-
prinsip korporasi yang sehat.
5. Fairness (kesetaraan da kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan setara di dalam
memenuhi hakhak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan
perundangan yang berlaku.
Kelima prinsip ini yang menjadi dasar dari CGC untuk membentuk tata kelola perusahaan yang
baik.
III. Pembahasan
Good Corporate Governance merepukan cerminan yang memperlihatkan baik atau buruknya
tata kelola yang dilakukan suatu perusahaan. Dan CGC merupakan salah satu yang menjadi
pertimbangan untuk para investor yang akan berinestasi di suatu perusahaan jika CGC perusahaan
itu baik berarti perusahaan tersebut mempunyai tata kelola perusahaan yang baik dan bias
dijadikan tempat untuk berinvestasi. Oleh karna itu penerapan CGC sangat penting dilakukan suatu
perusahaan.

Pada umumnya perusahaan-perusahaan yang telah berhasil dalam menerapkan GCG


menggunakan pentahapan berikut (Chinn, 2000; Shaw,2003).
1. Tahap Persiapan, pada tahap ini terdapat 3 langkah utama yaitu Awareness Buildding, CGC
Assessment, dan Manual Building.
2. Tahap Implementasi, pada tahap ini terdapat 3 langkah utama yaitu Sosialisasi, Implentasi,
dan Internalisasi.
3. Tahap Evaluasi, Tahap evaluasi adalah tahap yang perlu dilakukan secara teratur dari waktu
ke waktu untuk mengukur sejauh mana efektivitas penerapan GCG telah dilakukan dengan
meminta pihak independen melakukan audit implementasi dan scoring atas praktik GCG
yang ada.

Secara teoris, praktik GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Mas Ahmad Daniri
(2005;14) jika perusahaan menerapkan mekanisme penerapan Good Corporate Governance (GCG)
secara konsisten dan efektif maka akan dapat memberikan manfaat antara lain: (1) mengurangi
agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung oleh pemegang saham akibat pendelegasian
wewenang kepada pihak manajemen; (2) mengurangi biaya modal (Cost of Capital); (3)
meningkatkan nilai saham perusahaan di mata publik dalam jangka panjang; (4) menciptakan
dukungan para stakeholder dalam lingkungan perusahaan terhadap keberadaan perusahaan dan
berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh perusahaan.
IV. Kesimpulan dan Saran
Good corporate Governance merupakan hal yang wajib diungkap oleh perusahaan dan merupakan hal
yang penting untuk dilaksanakan karena tata kelola perusahaan yang baik tidak hanya menarik investor
untuk berdatangan, internal perusahaanpun akan berdampak dengan penerapannya CGC.

Oleh karna itu setiap perusahaan harus mejalankan CGC untuk kemajuaan perusahaannya dan menjadi
perusahaan yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Daniri Mas Ahmad, Good Corporate Governance : Konsep dan Penerapannya di Indonesia. Ray Indonesia,
Jakarta, 2005.

Chinn, Richard, Corporate Governance Handbook, Gee Publishing Ltd. London, 2000.

Shaw, John. C, Corporate Governance and Risk: A System Approach, John Wiley & Sons, Inc, New Jersey,
2003.

http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/man/article/view/16505/16497

Link Artikel yang telah diunggah ke google:

Anda mungkin juga menyukai