0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
68 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian corporate governance, alasan diperlukannya good corporate governance (GCG), dan manfaat penerapan GCG. Secara ringkas, GCG diperlukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, melindungi hak pemegang saham dan pemangku kepentingan, serta meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian corporate governance, alasan diperlukannya good corporate governance (GCG), dan manfaat penerapan GCG. Secara ringkas, GCG diperlukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, melindungi hak pemegang saham dan pemangku kepentingan, serta meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian corporate governance, alasan diperlukannya good corporate governance (GCG), dan manfaat penerapan GCG. Secara ringkas, GCG diperlukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, melindungi hak pemegang saham dan pemangku kepentingan, serta meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang.
DIPERLUKANNYA GCG, DAN MANFAAT GCG Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Corporate Governance
Oleh :
Jerikho Ekayandrie 1610313210029
Karina Akmalia 1710313220030
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2020 a. Pengertian Corporate Governance Istilah “corporate governance” untuk pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee di tahun 1992 yang menggunakan istilah tersebut dalam laporan mereka yang kemudian dikenal sebagai Cadbury Report. Laporan ini dipandang sebagai titik balik (turning point) yang sangat menentukan bagi praktik corporate governance di seluruh dunia. Cadbury Report mendefenisikan corporate governance sebagai : “Suatu sistem yang berfungsi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi”. Defenisi lain dari Cadbury Committee memandang Corporate Governance sebagai: “Seperangkat aturan yang merumuskan hubungan antara para pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal sehubungan dengan hak-hak dan tanggung jawab mereka”. Pengertian Good Corporate Governance (GCG) menurut Sukrisno Agoes (2011: 11) adalah tata kelola yang baik sebagai sistem yang mengatur hubungan antara peran Dewan Komisaris, peran direksi, pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Tata kelola perusahaan yang baik disebut juga sebagai proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaian dan penilaian kinerja Sedangkan menurut Amin Widjaja Tunggal, pengertian Good Corporate Governance adalah sistem yang mengatur, mengelola serta mengawasi proses pengendalian usaha untuk menaikkan nilai saham sekaligus sebagai perhatian stakeholder, karyawan dan masyarakat sekitar. Berdasarkan defenisi-defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa corporate governance pada intinya adalah mengenai suatu sistem, proses dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi. Corporate Governance dimaksudkan untuk mengatur hubungan-hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera. b. Tujuan Good Corporate Governance Menurut Amin Widjaya Tunggal (2013: 34), tujuan Good Corporate Governance adalah sebagai berikut : Tercapainya sasaran yang telah ditetapkan. Aktiva perusahaan tetap terjaga dengan baik Perusahaan dapat menjalankan bisnis dengan praktek yang sehat Kegiatan perusahaan dapat dijalankan dengan transparan Sedangkan tujuan Good Corporate Governance pada BUMN menurut keputusan Menteri BUMN no. 117/M-MBU/2002 pasal 4, di antaranya : Memaksimalkan BUMN dengancara meningkatkan prinsip GCG. Mendorong pengelolaan BUMN secara profesional, terbuka dan efisien. Mendorong agar organ perusahaan dalam membuat keputusan sesuai dengan aturan yang berlaku Meningkatkan kontribusi BUMN di dalam perekonomian nasional Meningkatkan iklim investasi nasional Menyuksesan program privatisasi BUMN. Berdasarkan dari beberapa tujuan Good Corporate Governance maka penerapan dari GCG adalah meningkatkan kinerja perusahaan dan memberi nilai tambah bagi semua pihak yang terkait dengan perusahaan. Selain itu tujuan Good Corporate Governance adalah meningkatkan nilai tambah bagi stakeholders dalam jangka panjang serta melindungi pemegang saham dan pengelola perusahaan atau manajemen perusahaan. c. Alasan diperlukannya Good Corporate Governance Alasan diperlukannya GCG secara umum yaitu 1. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kesetaraan dan kewajaran. 2. Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing.masing organ perusahaan, yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan. Tjager dalam Jayanti (2015) mengatakan bahwa paling tidak ada lima alasan mengapa penerapan GCG diperlukan dalam sebuah perusahaan, yaitu: 1. Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh McKinsey & company menunjukan bahwa para investor institusional lebih menaruh kepercayaan terhadap perusahaan-perusahaan di Asia yang telah menerapkan Good Corporate Governance. 2. Berdasarkan berbagai analisis, ternyata ada indikasi keterkaitan antara terjadinya krisis financial dan krisis berkepanjangan di Asia dengan lemahnya tata kelola perusahaan. 3. Internasionalisasi pasar termasuk liberalisme para financial dan pasar modal.menuntut perusahaan untuk menerapkan Good Corporate Governance. 4. Kalaupun Good Corporate Governance bukan obat mujarab untuk keluar dari krisis, sistem ini dapat menjadi dasar bagi berkembangnya sistem nilai baru yang lebih sesuai dengan lengkap bisnis yang kini telahbanyak berubah. 5. Secara teoritis, praktik Good Corporate Governance dapat meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan menurut Siswanto Sutojo dalam E. John Aldridge (2005), Good Corporate Governance mempunyai lima macam tujuan utama, yang menjadi alasan diperlukannya penerapannya dalam sebuah perusahaan, yaitu sebagai berikut: 1. Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham. 2. Melindungi hak dan kepentingan para anggota stakeholders yang bukan pemegang saham. 3. Meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham. 4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja Dewan Pengurus atau board of Directors dan manajemen perusaaan. 5. Meningkatkan mutu hubungan Board of Directors dengan manajemen senior perusahaan. Banyak alasan yang dikemukakan tentang perlunya perusa&aan menerapkan prinsip good corporate governance. Namun demikian, satu alasan utama yang dikemukakan para pakar adalah bahwa prinsip-prinsip GCG diperlukan untuk mengatasi masalah yang ada dalam pengelolaan perusahaan. Banyak pihak seperti pembuat kebijakan, praktisi, dan akademisi berpendapat bahwa perbaikan GCG merupakan suatu hal yang harus dilakukan seperti melalui pembentukan komite audit, peningkatan transparansi in'ormasi, keberadaan komisaris independen, meningkatkan hubungan dengan investor, dan pemberian remunerasi yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan. d. Manfaat Good Corporate Governance Pelaksanaan Good Corporate Governance memiliki peranan penting dan manfaat yang dapat membawa perubahaan yang positif bagi perusahaan baik bagi investor, pemerintah ataupun masyarakat umum. Menurut Amin Widjaja Tunggal (2013: 39), manfaat Good Corporate Governance di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Meminimalkan Agency Cost Selama ini, pemegang saham harus menanggun biaya yang timbul akibat dari pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen. Biaya ini dapat berupa kerugian karena manajemen memakai sumber daya perusahaan untuk kepentingan pribadi atau berupa biaya pengawasan yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mencegah hal tersebut terjadi. 2. Meminimalkan Cost of Capital Sebuah perusahaan yang sehat dan baik akan selalu menciptakan referensi positif bagi kreditur. Kondisi ini memiliki peran dalam meminimalkan biaya modal yang harus di tanggung apabila perusahaan akan mengajukan pinjaman dan juga dapat memperkuat kinerja keuanga yang akan membuat produk perusahaan akan menjadi lebih kompetitif. 3. Meningkatkan nilai saham perusahaan Bila perusahaan dikelola dengan baik agar selalu sehat maka dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya. 4. Meningkatkan nilai perusahaan Salah satu faktor penting yang berhubungan dengan kiner dan keberadaan perusahaan di mata masyarakat dan investor adalah citra perusahaan. Membangun citra perusahaan terkadang membutuhkan biaya yang besar di bandingkan dengan perusahaan itu sendiri.
Selain memiliki manfaat untuk meningkatkan citra perusahaan, Good
Corporate Governance juga memiliki manfaat sebagai nilai tambah perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan dalam menghadapi persaingan usaha yang kompetitif. e. Unsur-unsur Good Corporate Governance Unsur-unsur Good Corporate Governance menurut Agus Widjaja Tunggal (2013; 184) terdiri dari : 4. Pemegang saham Pemegang saham adalah individu atau institusi yang memiliki vital stake dalam perusahaan. Dengan tata kelola perusahaan yang baik haru dapat melindungi hak pemegang saham dengan cara mengamankan kepemilikan, menyerahkan atau memindahkan saham, melaporkan informasi yang relevan dan mendapatkan keuntungan dari perusahaan. 5. Komisaris dan Direksi Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas penetapan sasaran atau tujuan dari korporat, mengembangkan kebijakan serta memilih tim manajemen puncak untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Selain itu Komisaris dan Direksi memiliki tugas untuk menelaah situasi perusahaan apakah telah sesuai dengan arah kebijakan yang telah ditetapkan. 6. Komite Audit Tugas dari komite audit adalah memberikan pendapat atau rekomendasi profesional kepada dewan komisaris tentang situasi tata kelola perusahaan yang dijalankan oleh manajemen perusahaan. 7. Sekertaris perusahaan Sekertaris adalah pihak penghubung yang menjembatani antara kepentingan perusahaan dengan pihak eksternal dalam rangka menjaga persepsi publik atas citra perusahaan dan pemenuhan tanggung jawab perusahaan. Penanggung jawaban sekertaris perusahaan adalah kepada direksi. 8. Manajer Peran manajer di dalam operasional sangatlah penting bagi perusahaan. Oleh sebab itu seorang manajer harus memiliki pengetahuan yang luas tentang hal teknis yang yang terkait dengan perusahaan. 9. Auditor Eksternal (Independent) Tanggung jawab Auditor Eksternal adalah memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan. Laporan Auditor Eksternal merupakan opini profesional tentang laporan keuangan perusahaan. 10. Auditor Internal Tugas dari Auditor Internal adalah memberikan rekomendasi atau konsultasi kepada pihak-pihak berwenang di dalam perusahaan tentang situasi yang terjadi didalam perusahaan.