Anda di halaman 1dari 3

Tata Kelola dan Audit Teknologi Informasi

Indrawan Liwanto | 52013025

1. Pengertian GCG

Cadbury Committee of United Kingdom


Cadbury, Good Corporate Governance adalah prinsip yang mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan
serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya
kepada para shareholder khususnya, danstakeholder pada umumnya. Hal ini
berkaitan dengan peraturan kewenangan pemilik, direktur, manajer,
pemegang saham, dan sebagainya.

Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI (2006)


Pengertian Good Corporate Governance menurut Forum for Corporate
Governance in Indonesia FCGI (2006) tidak membuat definisi tersendiri
tetapi mengambil definisi dari Cadbury Commite of Uniter Kingdom, yang
kalau diterjemahkan adalah: seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan antara pemegang saham pengurus (pengelola) perusahaan, pihak
kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal
dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka,
atau dengan kata lain suatu system yang mengarahkan dan mengendalikan
perusahaan.

Menurut Sukrisno Agoes (2006)


Mendefinisikan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu system yang
mengatur hubungan peran dewan komisaris, peran direksi, pemegang
saham, dan pemagku kepentingan lainnya. Tata kelola perusahaan yang baik
juga disebut sebagai suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan
perusahaan,pencapaiannya dan penilaian kinerjanya.

Organization for Economic Cooperation and Development (OCED) (dalam


Tjager dkk, 2004).
Mendefinisikan GCG sebagai suatu struktur yang terdiiri atas para pemegang
saham, direktur, manajer, seperangkat tujuan yang ingin dicapai perusahaan
dan alat alat yang ingin yang akan digunakan dalam mencapai tujuan dan
memantau kinerja.

Menurut Wahyudi Prakarsa (2007:120)


GCG adalah mekanisme administratif yang mengatur hubungan-hubungan
antara manajemen perusahaan, komisaris, direksi, pemegang saham dan
kelompok-kelompok kepentingan (stakeholders) yang lain. Hubunganhubungan ini dimanifestasikan dalam bentuk berbagai aturan permainan dan
sistem intensif sebagai kerangka kerja yang diperlukan untuk menentukan
tujuan-tujuan perusahaan dan cara-cara pencapaian tujuan-tujuan serta
pemantauan kinerja yang dihasilkan.

2. Tujuan GCG

Untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan nilai perusahaan.


Untuk dapat mengelola sumber daya dan resiko secara lebih efektif dan
efisien.
Untuk dapat meningkatkan disiplin dan tanggung jawab dari organ
perusahaan demi menjaga kepentingan para shareholder dan stakeholder
perusahaan.
Untuk meningkatkan kontribusi perusahaan (khusunya perusahaanperusahaan pemerintah) terhadap perekonomian nasional.
Meningkatkan investasi nasional; dan
Mensukseskan program privat-isasi perusahaan-perusahaan pemerintah.

3. Manfaat GCG
Penerapan konsep GCG merupakan salah satu upaya untuk memulihkan
kepercayaan terhadap investor dan institusi terkait di pasar modal. Menurut
Tjager dkk (2003) mengatakan bahwa paling tidak ada lima alasan mengapa
mengapa penerapan GCG itu bermanfaat, yaitu:

Berdasarka survey yang telah dilakukan oleh McKinsey & Company


menunjukkan bahwa para investor institusional lebih menaruh
kepercayaan terhadap perusahaan-perusahaan di Asia yang telah
menerapkan GCG.
Berdasarkan berbagai analisis ternyata ada indikasi keterkaitan antara
terjadinya krisis financial dan krisis berkepanjangan di Asia denngan
lemahnya tata kelola perusahaan.
Internasionalisasi pasar termasuk liberalisasi pasar financial dan pasar
modal menuntut perusahaan untuk menerapkan GCG.
Kalau GCG bukan obat mujarab untuk keluar dari krisis system ini dapat
menjadi dasar bagi beberkembangnya system nilai baru yang lebih sesuai
dengan lanskap bisnis yang kini telah banyak berubah.
Secara teoris, praktik GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Menurut Mas Ahmad Daniri (2005;14) jika perusahaan menerapkan mekanisme


penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan efektif maka
akan dapat memberikan manfaat antara lain:
Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung oleh
pemegang saham akibat pendelegasian wewenang kepada pihak
manajemen.
Mengurangi biaya modal (Cost of Capital).
Meningkatkan nilai saham perusahaan di mata publik dalam jangka
panjang.

Referensi: http://dexsuar.blogspot.co.id/2013/07/corporate-governance-gcg.html

Menciptakan dukungan para stakeholder dalam lingkungan perusahaan


terhadap keberadaan perusahaan dan berbagai strategi dan kebijakan
yang ditempuh perusahaan.

Referensi: http://dexsuar.blogspot.co.id/2013/07/corporate-governance-gcg.html

Anda mungkin juga menyukai