0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang Good Corporate Governance (GCG) yang mencakup definisi, prinsip-prinsip, manfaat, dan penerapannya dalam perseroan, BUMN, pasar modal, perbankan di Indonesia. GCG bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan keadilan. Penerapan GCG diatur oleh peraturan dan melibatkan berbagai lembaga penunjang se
Dokumen tersebut membahas tentang Good Corporate Governance (GCG) yang mencakup definisi, prinsip-prinsip, manfaat, dan penerapannya dalam perseroan, BUMN, pasar modal, perbankan di Indonesia. GCG bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan keadilan. Penerapan GCG diatur oleh peraturan dan melibatkan berbagai lembaga penunjang se
Dokumen tersebut membahas tentang Good Corporate Governance (GCG) yang mencakup definisi, prinsip-prinsip, manfaat, dan penerapannya dalam perseroan, BUMN, pasar modal, perbankan di Indonesia. GCG bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan keadilan. Penerapan GCG diatur oleh peraturan dan melibatkan berbagai lembaga penunjang se
2. QURFISTANA DYAH NOVITA 170810301268 3. NOVIA NINGRUM PERMATA 180810301224 Definisi GCG Apa sih yang dimaksud dengan GCG ? Pada awalnya, istilah “Corporate Governance” pertama kali dikenalkan oleh Cadbury Committee di Inggris tahun 1922 . Menurut Sukrisno Agoes (2006) Tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu sistem yang mengatur hubungan peran dewan komisaris, para direksi, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Tata kelola perusahaan yang baik juga disebut sebagai suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaiannya, dan penilaian kinerjanya. Prinsip – prinsip yang dikemukakan oleh NCG mengenai GCG 1. Perlakuan yang setara (fairness) 2. Prinsip transparasi 3. Prinsip akuntanbilitas 4. Prinsip Responsibilitas 5. Kemandirian Manfaat GCG Menurut Tjager dkk (2003) mengatakan bahwa paling tidak ada lima alasan mengapa mengapa penerapan GCG itu bermanfaat, yaitu: a. Para investor institusional lebih menaruh kepercayaan terhadap perusahaan-perusahaan di Asia yang telah menerapkan GCG. b. Ada indikasi keterkaitan antara terjadinya krisis financial dan krisis berkepanjangan di Asia denngan lemahnya tata kelola perusahaan. c. Internasionalisasi pasar – termasuk liberalisasi pasar financial dan pasar modal menuntut perusahaan untuk menerapkan GCG. d. Dapat menjadi dasar bagi beberkembangnya system nilai baru yang lebih sesuai dengan lanskap bisnis yang kini telah banyak berubah. e. Praktik GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan. GCG dan hukum perseroan di Indonesia Kegiatan perusahaan (perseroan) di Indonesia didasarkan atas paying hukum Undang- Undang Nomor 40 tahun 2007. Sebagimana diatur dalam Pasal 1 ayat 1 UU Nomor 40 Tahun 2007, yang dimaksud dengan perseroan adalah badan hokum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang- Undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Organisasi khusus dalam penerapan GCG Indara Surya dan Ivan Yustiavananda (2006) menyebutkan paling tidak diperlukan empat organ tambahan untuk melengkapi penerapan GCG, yaitu: 1. Komisaris Independen 2. Direktur Independen 3. Komite Audit 4. Sekretaris Perusahaan GCG DALAM BUMN Tujuan GCG diatur dalam pasal 4 adalah : a. Memaksimalkan nilai BUMN dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional. b. Mendorong pengelolaan BUMN secara professional, transparan, dan efesien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemendirian organ. c. Mendorong agar organ dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab social BUMN terhadap para pemangku kepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar BUMN. d. Meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian nasional. e. Menyukseskan program privatisasi. GCG DALAM PENGAWASAN PASAR MODAL DI INDONESIA Secara formal, pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar dimana berbagai instrument keuangan jangka panjang bisa diperjual belikan. Keberadaan pasar modal ditentukan oleh lembaga-lembaga penunjang pasar modal, antara lain: 1. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan; 2. Bursa Efek; 3. Lembaga Kliring; 4. Investor; 5. Akuntan public; 6. Notaris; 7. Konsultan hukum. GCG PERBANKAN INDONESIA Diatur oleh Bank Indonesia dan mengeluarkan mengeluarkan peraturan No 8/4/PBI/2006 pada tanggal 30 januari 2006 tentang implementasi GCG oleh Bank-bank komersial. TERIMA KASIH