Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK

CORPORATE GOVERNANCE

Disusun Oleh:

1. SANDHIKA NUGRAHA 1811070253


2. DIMAS ADIN NUGROHO 1811070276

Kelas Intensif Akuntansi

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA

(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)

PERBANAS

JAKARTA

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

2020
LATAR BELAKANG

Istilah corporate governance diperkenalkan oleh Komite Cadbury


pada tahun 1992 dalam laporannya yang dikenal sebagai Cadburry
Report. Laporan inilah yang menentukan praktik corporate governance
diseluruh dunia. Isu corporate governance semakin berkembang ketika
beberapa peristiwa ekonomi penting terjadi. Krisis keuangan Asia pada
tahun 1997, dilanjut dengan kejatuhan perusahaan besar seperti Enron
dan Worldcom tahun 2002, serta adanya isu terbaru yaitu krisis subprime
mortage di Amerika Serikat pada tahun 2008. Peristiwa tersebut
menyadarkan dunia akan pentingnya penerapan good corporate
governance. Dampak dari krisis tersebut, banyak perusahaan berjatuhan
karena tidak mampu bertahan.

TEORI TERKAIT GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Shaw (2012) menjelaskan bahwa terdapat dua teori utama yang


terkait dengan GCG yaitu :

 Stewardship theory
Stewardship theory dibangun di atas asumsi filosofis
mengenai sifat manusia yakni bahwa manusia pada
hakekatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan
penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran
terhadap pihak lain. Inilah yang tersirat dalam hubungan
fidusia (kepercayaan) yang dikehendaki para pemegang
saham. Dengan kata lain, stewardship theory memandang
manajemen sebagai dapat dipercaya untuk bertindak
dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik maupun
stakeholder.
 agency theory
agency theory yang dikembangkan oleh Michael Johnson,
memandang bahwa manajemen perusahaan sebagai
“agents” bagi para pemegang saham, akan bertindak
dengan penuh kesadaran bagi kepentingannya sendiri,
bukan sebagai pihak yang arif dan bijaksana serta adil
terhadap pemegang saham.

PENGERTIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Ada beberapa pengertian good corporate governance menurut


beberpa pihak. Di antara nya sebagai berikut :

 Corporate Governance adalah mekanisme administratif yang


mengatur hubungan-hubungan antara manajemen
perusahaan, komisaris, direksi, pemegang saham dan
kelompok-kelompok kepentingan (stakeholders) yang lain
(Prakarsa, 2007:120)
 Good Corporate Governance (GCG) adalah tata kelola yang
baik sebagai sistem yang mengatur hubungan antara peran
Dewan Komisaris, peran direksi, pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya (Sukrisno Agoes, 2011: 11)

KOMPONEN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Menurut Kaen dan Shaw (2012) terdapat empat komponen utama


yang diperlukan dalam konsep GCG yaitu

1. Fairness
2. Transparency
3. Accountability
4. Responsibility.
TUJUAN dan MANFAAT GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Tujuan good governance ada beberapa macam. Berikut tujuan


good governance berdasarkan beberapa pihak :

A. Menurut Amin Widjaya Tunggal (2013: 34), tujuan Good


Corporate Governance adalah sebagai berikut :
 Tercapainya sasaran yang telah ditetapkan.
 Aktiva perusahaan tetap terjaga dengan baik
 Perusahaan dapat menjalankan bisnis dengan
praktek yang sehat
 Kegiatan perusahaan dapat dijalankan dengan
transparan
B. Tujuan Good Corporate Governance pada BUMN menurut
keputusan Menteri BUMN no. 117/M-MBU/2002 pasal 4, di
antaranya :
 Memaksimalkan BUMN dengancara meningkatkan
prinsip GCG.
 Mendorong pengelolaan BUMN secara profesional,
terbuka dan efisien.
 Mendorong agar organ perusahaan dalam membuat
keputusan sesuai dengan aturan yang berlaku
 Meningkatkan kontribusi BUMN di dalam
perekonomian nasional
 Meningkatkan iklim investasi nasional
 Menyuksesan program privatisasi BUMN.
Manfaat Good Corporate Governance menurut Amin Widjaja
Tunggal di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Meminimalkan Agency Cost


Selama ini, pemegang saham harus menanggung biaya
yang timbul akibat dari pendelegasian wewenang kepada
pihak manajemen. Biaya ini dapat berupa kerugian karena
manajemen memakai sumber daya perusahaan untuk
kepentingan pribadi atau berupa biaya pengawasan yang
harus dikeluarkan perusahaan untuk mencegah hal tersebut
terjadi
2. Meminimalkan Cost of Capital
Sebuah perusahaan yang sehat dan baik akan selalu
menciptakan referensi positif bagi kreditur. Kondisi ini
memiliki peran dalam meminimalkan biaya modal yang
harus di tanggung apabila perusahaan akan mengajukan
pinjaman dan juga dapat memperkuat kinerja keuanga yang
akan membuat produk perusahaan akan menjadi lebih
kompetitif.
3. Meningkatkan nilai saham perusahaan
Bila perusahaan dikelola dengan baik agar selalu sehat
maka dapat menarik minat investor untuk menanamkan
modalnya
4. Meningkatkan nilai perusahaan
Salah satu faktor penting yang berhubungan dengan kiner
dan keberadaan perusahaan di mata masyarakat dan
investor adalah citra perusahaan. Membangun citra
perusahaan terkadang membutuhkan biaya yang besar di
bandingkan dengan perusahaan itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai