Fakultas : FBIS
Program studi : Akuntansi
Tatap Muka
06
Kode Matakuliah : W1219029
Disusun oleh : Fransiska Natalia Kosasih SE, M.Ak
Pendahuluan
Perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya dipengaruhi oleh suatu
rangkaian tata kelola. Agar perusahaan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang
panjang, maka pemilik saham dan orang-orang yang ada didalam perusahaan perlu
memikirkan tentang tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)
agar perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Dalam kondisi ekonomi yang terjadi saat ini, pengelolaan perusahaan yang baik
menjadi sangat penting seperti yang telah diterapkan pada pemerintah suatu
negara. Dari pernyataan diatas telah menegaskan kedudukan penting perusahaan
dalam menjalankan peran dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Perusahaan-perusahaan di Indonesia masih banyak yang belum menjalankan
tata kelola perusahaan yang baik dengan sungguh-sungguh sehingga belum bisa
menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan baik. Hal ini
disebabkan oleh adanya kendala-kendala saat melakukan penerapan Good
Corporate Governance.
Kendala tersebut berasal dari kendala internal, kendala eksternal dan kendala
dari struktur kepemilikan perusahaan tersebut. Segala usaha yang dijalankan oleh
perusahaan pasti mempunyai tujuan yang dicapai yaitu salah satunya adalah
dengan beban pengeluaran yang seminimal mungkin akan mendapatkan laba
semaksimal mungkin untuk melangsungkan hidup dan perkembangan perusahaan
tersebut.
Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan perlu melakukan pengawasan yang
memadai dimana bisa membantu meningkatkan kualitas perusahaan dengan cara
melakukan pengendalian internal. Selain itu perusahaan juga perlu menerapkan
sistem Good Corporate Governance untuk memberikan perlindungan yang efektif
kepada para pemegang saham dan pihak kreditur, sehingga mereka dapat
meyakinkan diri bahwa akan memperoleh kembali investasi yang mereka tanam
dengan wajar dan bernilai tinggi.
Dengan adanya suatu sistem tata kelola perusahaan yang efektif maka dapat
mengatur kewenangan direksi, dengan tujuan agar direksi tidak dapat
menyalahgunakan kewenangannya dan juga untuk memastikan bahwa direksi
benar-benar bekerja untuk kepentingan perusahaan. Tata kelola perusahaan yang
tidak efektif akan menjadi penyebab krisis ekonomi dan juga kegagalan perusahaan-
perusahaan yang ada di Indonesia.