1. Harmanto (205221120)
2. Putri Amalia Rizqiani (205221206)
3. Umi Aisyah (205221321)
4. Anna Zukhrufah Susilowati (205221344)
Dosen Pengampu : Muhrom Ali Rozai, SE., M.E.Sy., M.Si., CRMO, QRMP
RESUME BAB 3
AUDIT INTERNAL
TATA KELOLA
a. Transparansi (transparency)
Perusahaan yang memiliki tata kelola perusahaan yang baik harus
dapat menyediakan informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu
atas kinerja perusahaan kepada para pemangku kepentingan. Prinsip
ini dalam akuntansi keuangan dikenal sebagai “full disclosure”.
Implementasi transparansi diwujudkan dalam bentuk pengembangan
sistem manajemen risiko (risk management system), pengembangan
sistem informasi managemen (management information system),
pengungkapan secara penuh segala aspek yang berkaitan dengan
kewajiban keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum (PABU) di Indonesia. Contohnya, perusahaan yang memiliki
transaksi atau kontrak yang berdampak besar bagi perusahaan dalam
jangka panjang, wajib mengungkapkannya dalam laporan keuangan.
Perusahaan yang mendapat persetujuan kredit dari kreditur dengan
batas persentase tertentu dari nilai aktiva perlu diungkapkan agar di
kemudian hari, tidak terjadi kegagalan keuangan yang merugikan
pemangku kepentingan.
b. Akuntabilitas (accountability)
Akuntabilitas merupakan suatu pertanggungjelasan suatu
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Pertanggungjelasan mengandung makna adanya kewajiban dalam
mempertanggungjawabkan suatu misi dengan pengukuran kinerja.
Suatu misi dikatakan berhasil atau akuntabel ketika implementasinya
dapat diukur. Untuk mengukur keberhasilan suatu misi ditentukan
indikator kinerja yang disebut sebagai key performance indicator-
KPI, misalnya dalam bentuk Non Performing Loan (NPL), Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan lain sebagainya. Akuntabilitas
mencerminkan kewajiban dari pimpinan atau pengelola untuk
menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan yang telah
dilakukan kepada pihak yang berhak meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.
c. Tanggung jawab (responsibility)
Tanggung jawab merupakan kewajiban seseorang atau badan
hukum sesuai dengan tugas dan wewenang yang diberikan
kepadanya sebagaimana yang ditetapkan dalam hukum dan
peraturan yang berlaku. Perusahaan wajib memenuhi tanggung
jawab dalam hal perpajakan, lingkungan hidup, ketenagakerjaan,
antimonopoli, serta regulasi lain yang bersingunggan dengan
kepentingan para pemangku kepentingan.
d. Independensi (independence)
Independensi berkaitan dengan pengeolaan perusahaan secara
profesional dan bebas dari tekanan dari pihak manapun yang tidak
sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku. Direksi dan
komisaris mungkin mendapat tekanan untuk mengambil keputusan
yang menguntungkan kemakmuran pemegang saham. Tekanan
tersebut menyebabkan direksi dan komisaris mengambil langkah-
langkah yang melawan kebijakan dan peraturan yang berlaku. Untuk
menjaga prinsip independensi, maka komisaris dan direksi diangkat
dari luar perusahaan.
e. Keadilan (fairness)
Keadilan meliputi adanya hak dan tanggung jawab yang jelas, dapat
diterima oleh semua pihak yang terlibat dan berkepentingan.
Kepentingan pemegang saham dilindungi dari perbuatan curang atau
praktik tidak etis misal insider trading. Keadilan dari aspek
karyawan serta masyarakat atas perlakuan perusahaan terhadap
kesejahteraaan karyawan maupun lingkungan hidup.