Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Good Corporate Governance (GCG)


2.3.1 Pengertian dan Konsep Good Corporate Governance (GCG)

Perkembangan hubungan ekonomi antar Negara saat ini sudah semakin


terbuka dan bebas akibat adanya globalisasi ekonomi sehingga menimbulkan
persaingan yang semakin berat dan ketat. Tidak terkecuali juga kondisi ekonomi
dalam negeri yang sudah waktunya merubah strategi dan budaya organisasi
menjadi efektif dan efisien dalam menjalankan organisasi agar mencapai tujuan
perusahaan dengan profit yang diinginkan, baik perusahaan besar maupun kecil.

Istilah Good Corporate Governance (GCG) atau Corporate Governance


(CG) pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee tahun 1992 dalam
laporannya yang dikenal sebagai Cadbury Report.beberapa pengertian Good
Corporate Governance diantara:

1. Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang menetapkan


hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah,
karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya
sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem
yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. (Forum for Corporate
Governance in Indonesia / FCGI)
2. Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh
suatu organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas
perusahaan guna mewujudkan nilai Pemegang Saham dalam jangka panjang
dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan
peraturan perundangan dan nilai-nilai etika.
Oleh karena itu maka Good Corporate Governance (GCG) merupakan
suatu keharusan dalam rangka membangun kondisi perusahaan yang tangguh
dan sustainable, serta diperlukan untuk menciptakan sistem dan struktur
perusahaan yang kuat sehingga mampu menjadi perusahaan kelas dunia. Hal ini
dikarenakan pada era persaingan yang semakin ketat perusahaan dituntut untuk
menerapkan Good Corporate Governance (GCG) agar mampu memenangkan
persaingan, khususnya dalam dunia bisnis

Konsep GCG

1. Wadah : Organisasi (perusahaan, sosial, pemerintah)


2. Model : Suatu system, proses dan seperangkat peraturan, termasuk prinsip-
prinsip, serta nilai-nilai yang melandasi praktek bisnis yang sehat.
3. Tujuan :
 Meningkatkan kinerja organisasi
 Menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan
 Mencegah dan mengurangi manipulasi serta kesalahan yang signifikan dalam
pengelolaan organisasi
 Meningkatkan upaya agar para pemangku kepentingan tidak dirugikan

2.3.2 Prinsip Good Corporate Governance (GCG)

1. Transparasi
Secara literal, transparansi berarti keadaan nyata. Prinsip ini dilakukan
perusahaan dengan mempermudah stakeholders untuk mengakses informasi
apapun yang mereka butuhkan. Transparansi perlu diimplementasikan untuk
menjaga tingkat objektivitas antara perusahaan dan pemangku kepentingan.
2. Indenpedensi
Menjadi company yang tidak mudah dicampurtangani pihak lain juga
menjadi salah satu prinsip tata kelola perusahaan. Hal tersebut merupakan
upaya yang dilakukan atas nilai independensi. Pihak yang terkait dengan
perusahaan harus bisa bergerak masing-masing tanpa saling mendominasi.
3. Responsibilitas
Dalam menjalankan bisnis, tentu Anda akan selalu diikuti oleh regulasi dan
norma moral yang ada. Sebagai perusahaan yang baik harus bisa memenuhi
kedua aspek tersebut.
4. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah prinsip yang berkaitan dengan pertanggungjawaban.
Artinya, sebagai penerapan tata kelola perusahaan yang baik, company
harus sanggup dimintai pertanggungjawaban atas segala keputusan yang
diambil.
5. Kewajararan dan Kesetaraan
Umumnya stakeholder perusahaan terdiri dari beberapa pihak yang punya
kepentingan dengan perusahaan. Artinya, company tidak menghadapi ‘satu
orang’ saja dalam menjalankan bisnisnya. Karena itu, nilai keadilan harus
diperhatikan agar tidak terjadi kesenjangan.

2.3.3 Manfaat Good Coperate Governance (GCG)

Adapun manfaat dari GCG itu sendiri yaitu


1. Memudahkan akses terhadap investasi domestic maupun asing
2. Mendapatkan biaya modal yang lebih murah
3. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja
ekonomi perusahaan
4. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari para pemangku
kepentingan terhadap perusahaan
5. Melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum

Anda mungkin juga menyukai