Anda di halaman 1dari 24

Good Corporate

Governance
Kelompok 3
Welcome!

Charlita Pratiwi Maya Amanda Putri


(2001020019) (2001020015)
01
Pengertian
Good Corporate
Governance
Istilah Corporate Governance seringkali diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia sebagai tata kelola perusahaan.

Good Corporate Governance pada dasarnya merupakan suatu


sistem (input, Proses, output) dan seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan
(stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara
pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi
tercapainya tujuan perusahaan.
Untuk memperoleh gambaran tentang pengertian Corporate Governance di
bawah ini dikutip dari berbagai sumber :
• Bank Dunia (World Bank)
 OECD (Organization for Economic Cooperation &
Good Corporate Governance adalah
Development)
sekumpulan hukum, peraturan dan Corporate Governance merupakan kumpulan hubungan
kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi dan dapat antara pihak manajemen perusahaan, board dan
mendorong kinerja sumber- pemegang saham dan pihak lain yang

sumber perusahaan untuk bekerja secara berkepentingan dalam perusahaan. GCG yang baik
dapat memberikan perangsang atau insentif yang baik
efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka
bagi pemegang saham dan manajemen untuk mencapai
panjang yang berkesinambungan bagi para
tujuan yang merupakan kepentingan perusahaan dan
pemegang saham maupun masyarakat sekitar pemegang saham dan memfasilitasi pemonitoran yang
secara keseluruhan. efektif.
02
Manfaat GCG
Secara teoris, praktik GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Mas Ahmad Daniri
(2005;14) jika perusahaan menerapkan mekanisme penerapan Good Corporate Governance (GCG)
secara konsisten dan efektif maka akan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Mengurangi agency cost
2. Mengurangi biaya modal (cost of capital)
3. Meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus dapat meningkatkan citra perusahaan tersebut
kepada publik luas dalam jangka panjang.
4. Menciptakan dukungan para stakeholder (para pihak yang berkepentingan) dalam lingkungan
perusahaan tersebut terhadap keberadaan dan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh
perusahaan, karena umumnya mereka mendapat jaminan bahwa mereka juga mendapat manfaat
maksimal dari segala tindakan dan operasi perusahaan dalam menciptakan kemakmuran dan
kesejahteraan.
Menurut Wilson Arafat (2008:10) Good Corporate Governance akan memberikan empat manfaat
besar yaitu sebagai berikut:
1) Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih
baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada
stakeholders.
2) Meningkatkan corporate value.
3) Meningkatkan kepercayaan investor.
4) Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan
meningkatkan shareholder’s value dan dividen.
03
Tujuan Penerapan GCG
Penerapan sistim Good Corporate Governance diharapkan dapat meningkatkan nilai
tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) melalui beberapa tujuan
berikut:
1) Meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kesinambungan suatu organisasi yang
memberikan kontribusi kepada terciptanya kesejahteraan pemegang saham, pegawai dan
stakeholders lainnya dan merupakan solusi yang elegan dalam menghadapi tantangan
organisasi kedepan.
2) Meningkatkan legitimasi organisasi yang dikelola dengan terbuka, adil, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3) Mengakui dan melindungi hak dan kewajiban para shareholders dan stakeholders.
04
Faktor-faktor
penerapan GCG
Dikutip dari (www.madaniri. com), syarat keberhasilan penerapan GCG memiliki
dua faktor yang memegang peranan sebagai berikut :
FAKTOR EKSTERNAL
◈ Terdapatnya sistem hukum yang baik
FAKTOR INTERNAL
◈ Terdapatnya budaya perusahaan (corporate
◈ Dukungan pelaksanaan GCG dari sektor culture) yang mendukung penerapan GCG.
publik / lembaga pemerintahaan.
◈ Berbagai peraturan dan kebijakan yang
◈ Terdapatnya contoh pelaksanaan GCG yang ikeluarkan perusahaan mengacu pada penerapan
tepat (best practices). nilai-nilai GCG.
◈ Terbangunnya sistem tata nilai sosial yang ◈ Manajemen pengendalian risiko perusahaan
mendukung penerapan GCG di masyarakat. juga didasarkan pada kaidahkaidah standar
GCG.
◈ Semangat anti korupsi yang berkembang di
lingkungan publik di mana perusahaan ◈ Terdapatnya sistem audit (pemeriksaan) yang
beroperasi disertai perbaikan masalah efektif dalam perusahaan.
kualitas pendidikan dan perluasan peluang ◈ Adanya keterbukaan informasi bagi publik.
kerja.
05
Prinsip-prinsip GCG
Menurut OECD, prinsip dasar GCG yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
• Akuntabilitas (Accountability)
Prinsip ini memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki oleh dewan komisaris dan direksi beserta
kewajiban-kewajibannya kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya.
• Pertanggungjawaban (Responsibility)
Prinsip ini menuntut perusahaan maupun pimpinan dan manajer perusahaan melakukan kegiatannya secara
bertanggung jawab.
• Keterbukaan (Transparancy)
Dalam prinsip ini, informasi harus diungkapkan secara tepat waktu dan akurat. Informasi yang diungkapkan
antara lain keadaan keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan
• Kewajaran (Fairness)
Secara sederhana kewajaran (fairness) bisa didefinisikan sebagai perlakuan yang adil dan setara di dalam
memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku
• Kemandirian (Independency)
Prinsip ini menuntut para pengelola perusahaan agar dapat bertindak secara mandiri sesuai peran dan fungsi
yang dimilikinya tanpa ada tekanan-tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan sistem operasional
perusahaan yang berlaku
06
Tahap-tahap Penerapan
GCG
Pada umumnya perusahaan-perusahaan yang telah berhasil dalam menerapkan GCG menggunakan
pentahapan berikut (Chinn, 2000; Shaw, 2003).

Tahap Persiapan Tahap Implementasi Tahap Evaluasi


tahap yang perlu
• Awareness building • Sosialisasi dilakukan secara
• GCG assessment • Implementasi teratur dari waktu
• GCG manual building. • Internalisasi ke waktu untuk
mengukur sejauh
mana efektivitas
penerapan GCG
07
Organ khusus dalam
penerapan GCG
Indara Surya dan Ivan Yustiavananda (2006) menyebutkan
paling tidak diperlukan empat organ tambahan untuk
melengkapi penerapan GCG, yaitu:
•Komisaris dan direktur Independen
•Komite Audit
•Sekretaris Perusahaan
08
Perusahaan yang
menerapkan GCG
Berikut ini adalah perusahaan yang menerapkan GCG , sebagai berikut :
1) PT Aneka Tambang (Persero) Tbk,
2) PT Bank Central Asia Tbk,
3) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
4) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk,
5) PT Garuda Indonesia (Persero )Tbk,
6) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,
7) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk,
8) PT Indofood Sukses Makmur Tbk,
9) PT Kalbe Farma Tbk,
10) PT Unilever Indonesia Tbk,
Dst…
PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Perusahaan memiliki komitmen penuh untuk senantiasa menerapkan


prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate
Governance (GCG) dalam kegiatan usahanya.

Komitmen ini dilaksanakan oleh Perusahaan dengan selalu berupaya


untuk terus melakukan perbaikan dalam penerapan GCG, agar Perusahaan
selalu mendapatkan kepercayaan dari stakeholders (pemangku
kepentingan), memiliki kinerja unggul dan dapat tumbuh secara
berkesinambungan (sustainable growth) dan memperoleh keuntungan
(profit).
Sebagai bagian dari pelaksanaan komitmen tersebut, Perusahaan senantiasa
melakukan penilaian/pengukuran atas penerapan GCG setiap tahunnya, yang
mana hasil dari penilaian/pengukuran tersebut disampaikan kepada Rapat Umum

Pemegang Saham dan dipublikasikan dalam Laporan Tahunan Perseroan.


Perusahaan berkeyakinan bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik
akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan dan memberikan nilai tambah
bagi pemegang saham.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai