1. Sumber protein tidak hanya bahan pangan hewani seperti daging dan telor, tapi ada
juga sumber protein nabati. coba kamu cari dari berbagai sumber tentang kelebihan dan
kekurangan protein hewani dan bandingkan dengan protein nabati!
2. Pada materi ini, kamu perlu mengenali gejala berbagai penyakit pada ternak unggas,
sehingga dapat memudahkan dalam mengenali unggas yang sehat dan unggas yang sakit.
Cari dari berbagai sumber tentang penyakit, gejala serangan dan cara pengendaliannya.
lengkapi dengan gambar gejala yang dialami oleh unggas tersebut!
JAWAB
1. Tidak memiliki kandungan asam amino yang lengkap. Protein nabati hanya
mengandung beberapa kandungan asam amino esensial, sehingga untuk memenuhi
kebutuhan asam amino esensial yang diperlukan tubuh seseorang harus
mengonsumsi beragam jenis protein nabati secara bersamaan.
2. Tidak mengandung sejumlah nutrisi esensial, seperti zat besi, lemak baik, vitamin
B12 dan omega 3 sedangkan nutrisi tersebut sangat dibutuhkan tubuh untuk
sumber energi dan juga menjaga keseimbangan hormon.
2. Memiliki kandungan vitamin B12 yang tidak ditemui dalam protein nabati yang
sangat berguna dalam pembentukan sel darah merah, memperlancar sistem
metabolisme tubuh, dan menjaga sistem saraf tetap sehat.
3. Memiliki kandungan vitami D (minyak ikan, telur, dan susu.), DHA adalah jeis
dari asam lemak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak, zat besi/heme,
dan zinc/seng yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan,
serta memperbaiki jaringan (daging sapi, hati sapi, dan daging kambing).
Gejala klinis ; Pada anak ayam umumnya umur 1-2 minggu ditemukan gejala antara lain
ayam awalnya tampak sayu, diikuti ataksia karena adanya inkoordinasi dari otot-otot
kaki, sehingga ayam dapat jatuh ke samping dengan kedua kaki terjulur ke satu sisi,
tremor pada kepala dan leher terutama bila dipacu, keadaan akan berlanjut dengan
kelumpuhan dan diakhiri dengan kematian.
Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi. Cara
pengobatan belum ada. Pada ayam yang masih hidup dapat diberikan ransum pakan yang
baik disertai vitamin dan elektrolit.
Gejala Klinis : Gejala klinis yang terlihat pada ayam penderita HPAI antara lain adalah,
jengger, pial, kelopak mata, telapak kaki dan perut yang tidak ditumbuhi bulu terlihat
berwarna biru keunguan. Adanya perdarahan pada kaki berupa bintikbintik merah
(ptekhie) atau biasa disebut kerokan kaki.
Gejala Klinis : Cacar dapat terjadi dalam salah satu bentuk yaitu bentuk kulit atau bentuk
difterik, ataupun kedua bentuk tersebut. Gejala klinis bervariasi tergantung pada :
kepekaan inang/hospes, virulensi virus, distribusi lesi dan faktor komplikasi yang lain.
Gejala umum yang timbul adanya pertumbuhan yang lambat pada unggas muda,
penurunan telur pada periode bertelur,adanya kesulitan bernapas dan makan.
Gejala Klinis : Pada kasus akut gejala klinis muncul pada ayam umur 7-14 hari, ditandai
dengan hambatan pertumbuhan dan anoreksia. Pada bagian muka, pial dan jengger
tampak pucat, bulu ayam berdiri disertai dengan terjadinya peningkatan mortalitas ayam
sekitar 5-16%, tetapi pernah mencapai 60%.
Gejala Klinis : Gejala klinis EDS’76 biasanya tampak pada ayam berumur 25-35 minggu
dengan gejala khas berupa penurunan produksi telur dengan kualitas jelek. Kualitas telur
yang jelek dapat berupa hilang atau berkurangnya warna kulit telur, kulit telur lunak, tipis
atau bahkan tanpa kulit dan ukuran telur menjadi sangat kecil.