Anda di halaman 1dari 4

Tugas prakarya

1.  Sumber protein tidak hanya bahan pangan hewani seperti daging dan telor, tapi ada
juga sumber protein nabati. coba kamu cari dari berbagai sumber tentang kelebihan dan
kekurangan protein hewani dan bandingkan dengan protein nabati!

2. Pada materi ini, kamu perlu mengenali gejala berbagai penyakit pada ternak unggas,
sehingga dapat memudahkan dalam mengenali unggas yang sehat dan unggas yang sakit.
Cari dari berbagai sumber tentang penyakit, gejala serangan dan cara pengendaliannya.
lengkapi dengan gambar gejala yang dialami oleh unggas tersebut!

JAWAB

1. Kekurangan protein nabati yaitu:

1. Tidak memiliki kandungan asam amino yang lengkap. Protein nabati hanya
mengandung beberapa kandungan asam amino esensial, sehingga untuk memenuhi
kebutuhan asam amino esensial yang diperlukan tubuh seseorang harus
mengonsumsi beragam jenis protein nabati secara bersamaan.

2. Tidak mengandung sejumlah nutrisi esensial, seperti zat besi, lemak baik, vitamin
B12  dan omega  3 sedangkan  nutrisi tersebut sangat dibutuhkan tubuh untuk
sumber energi dan juga menjaga keseimbangan hormon.

3. Mengandung zinc/seng pada beberapa jenis sayuran berdaun hijau tua, namun


penyerapannya tidak sebaik sumber protein hewani.

Adapun kelebihan protein nabati yaitu:  

1. Mengandung nutrisi lainnya seperti karbohidrat kompleks, serat, vitamin, dan


mieral sehingga membantu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh.

2. Merupakan protein berkualitas tinggi karena dapat menurunkan resiko peyakit


kanker.  Contoh makanannya seperti bayam, kacang-kacangan (hitam, cranberry,
merah muda, putih, bersayap, kuning), kedelai, kacang polong split, buncis,
chestnut, biji labu, alpukat, kentang, quinoa, spirulina rumput laut, tahu.  

3. Harga lebih terjangkau dibandingkan protein hewani.

4. Dapat mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol.

Kekurangan protein hewani:


1. Memiliki kandungan lemak jenuh (berwujud padat pada suhu kamar), kolesterol
tinggi dan dapat bersifat karsinogenik atau penyebab kanker sehingga tidak baik
jika dikonsumsi berlebihan.

2. Mengandung kadar sodium tinggi yang memicu tekanan darah tinggi.

3. Harga lebih mahal dibadingkan dengan protein nabati.

Kelebihan protein hewani:

1. Merupakan protein lengkap karena mengandung 9 asam amino esensial penting


yang dibutuhkan tubuh, contohnya seperti hati (ayam, babi, sapi), angsa, bebek,
kalkun, ayam, domba, babi, kebanyakan ikan, kelinci, telur, susu, keju , dan
potongan daging sapi tertentu. Namun, ada pula makanan hewani dengan protein
yang tidak lengkap contohya yogurt dan potongan daging sapi tertentu.

2. Memiliki kandungan vitamin B12 yang tidak ditemui dalam protein nabati yang
sangat berguna dalam pembentukan sel darah merah, memperlancar sistem
metabolisme tubuh, dan menjaga sistem saraf tetap sehat.

3. Memiliki kandungan vitami D (minyak ikan, telur, dan susu.), DHA adalah jeis
dari asam lemak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak, zat besi/heme,
dan zinc/seng yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan,
serta memperbaiki jaringan (daging sapi, hati sapi, dan daging kambing).

2. 1.    Penyakit Avian Encephalomyelitis (AE)

Penyebab : Penyakit Avian Encephalomyelitis disebabkan oleh virus RNA dari


family Picornaviridae. Penyakit AE umumnya menyerang anak ayam umur 1-4 minggu,
sedang pada ayam petelur hanya mengakibatkan penurunan produksi telur antara 5-20%,
yang mempengaruhi daya tetas telur yang diproduksinya.

Gejala klinis ; Pada anak ayam umumnya umur 1-2 minggu ditemukan gejala antara lain
ayam awalnya tampak sayu, diikuti ataksia karena adanya inkoordinasi dari otot-otot
kaki, sehingga ayam dapat jatuh ke samping dengan kedua kaki terjulur ke satu sisi,
tremor pada kepala dan leher terutama bila dipacu, keadaan akan berlanjut dengan
kelumpuhan dan diakhiri dengan kematian.
Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi. Cara
pengobatan belum ada. Pada ayam yang masih hidup dapat diberikan ransum pakan yang
baik disertai vitamin dan elektrolit.

2.    Penyakit Avian Influenza (AI) / Flu Burung

Penyebab : Penyakit Avian influenza (AI) pada unggas yang disebabkan oleh virus


influenza type A subtipe H5 dan H7. Semua unggas dapat terserang virus influenza A,
tetapi wabah AI sering menyerang ayam dan kalkun.

Gejala Klinis : Gejala klinis yang terlihat pada ayam penderita HPAI antara lain adalah,
jengger, pial, kelopak mata, telapak kaki dan perut yang tidak ditumbuhi bulu terlihat
berwarna biru keunguan. Adanya perdarahan pada kaki berupa bintikbintik merah
(ptekhie) atau biasa disebut kerokan kaki.

Pencegahan dan Pengobatan : Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan Avian


Influenza. Usaha yang dapat dilakukan adalah membuat kondisi badan ayam cepat
membaik dan merangsang nafsu makannya dengan memberikan tambahan vitamin dan
mineral, serta mencegah infeksi sekunder dengan pemberian antibiotik.

3.    Penyakit Cacar Unggas

Penyebab : Penyakit cacar unggas disebabkan oleh DNA Pox virus ukuran besar.


Terdapat 4 strain
Pox virus unggas yang mirip satu sama lain dan secara alami menginfeksi spesies unggas
sesuai dengan namanya, yaitu : Virus Fowl pox, Virus Turkey pox, Virus Pigeon
pox dan Virus Canary pox.

Gejala Klinis : Cacar dapat terjadi dalam salah satu bentuk yaitu bentuk kulit atau bentuk
difterik, ataupun kedua bentuk tersebut. Gejala klinis bervariasi tergantung pada :
kepekaan inang/hospes, virulensi virus, distribusi lesi dan faktor komplikasi yang lain.
Gejala umum yang timbul adanya pertumbuhan yang lambat pada unggas muda,
penurunan telur pada periode bertelur,adanya kesulitan bernapas dan makan.

Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksin.


Seperti penyakit virus yang lain, untuk penyakit cacar tidak ada obat yang spesifik dan
efektif.
4.    Penyakit Chicken Anemia Syndrome

Penyebab : Penyakit Chicken anemia syndrome disebabkan oleh Chicken Anemia


Agent (CAA), termasuk grup Circovirus. Virus berukuran 18-26,5 nm, tergolong ss-
DNA, tidak beramplop dan berbentuk ikosahedral. CAA merupakan penyakit viral yang
bersifat akut pada ayam muda. Penyakit ditandai adanya anemia aplastika dan atrofi
organ limfoid yang mengakibatkasn terjadinya imunosupresif.

Gejala Klinis : Pada kasus akut gejala klinis muncul pada ayam umur 7-14 hari, ditandai
dengan hambatan pertumbuhan dan anoreksia. Pada bagian muka, pial dan jengger
tampak pucat, bulu ayam berdiri disertai dengan terjadinya peningkatan mortalitas ayam
sekitar 5-16%, tetapi pernah mencapai 60%.

Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan dilakukan dengan cara vaksinasi.


Pengobatan dengan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder dapat membantu
menurunkan kasus.

5.    Penyakit Egg Drop Syndrome 1976 (EDS’76)

Penyebab : EDS’76 disebabkan oleh Adenovirus dari famili Adenoviridae. Virus EDS’76


dapat mengaglutinasi eritrosit ayam, itik dan kalkun. Virus EDS’76 diduga berasal dari
adenovirus itik. Musim hujan dan kering tidak mempengaruhi secara langsung penyakit
EDS’76, tetapi dapat memperberat kasus penyakit akibat faktor stres.

Gejala Klinis : Gejala klinis EDS’76 biasanya tampak pada ayam berumur 25-35 minggu
dengan gejala khas berupa penurunan produksi telur dengan kualitas jelek. Kualitas telur
yang jelek dapat berupa hilang atau berkurangnya warna kulit telur, kulit telur lunak, tipis
atau bahkan tanpa kulit dan ukuran telur menjadi sangat kecil.

Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan terhadap EDS’76 dapat dilakukan dengan


melakukan vaksinasi pada ayam menjelang produksi. Tidak ada obat yang efektif dalam
menurunkan keparahan ataupun mengurangi gejala penyakit.

Anda mungkin juga menyukai