Anda di halaman 1dari 13

Jenis Daging dan Kandungan Nilai Gizi Serta Manfaatnya

Banyak orang takut mengonsumsi daging merah karena alasan


kesehatan. Padahal, jika diolah dengan benar dan tidak berlebihan
konsumsi daging merah aman untuk kesehatan.
Malahan daging merupakan sumber protein yang sangat baik. Protein
yang terkandung dalam daging memiliki asam amino esensial. Perlu
diketahui pula bahwa jumlah protein dalam makanan merupakan ukuran
yang penting untuk kualitas diet. Selain itu daging juga mengandung zat
besi, vitamin B6, vitamin B12, dan niasin.
Ada beberapa jenis daging yang umum digunakan di hampir semua
bagian dunia. Kita bisa mempelajari plus minum masing-masing jenis
daging.
* Ayam Daging ayam merupakan pilihan yang lezat sebagai alternatif
daging merah.
Manfaat dari daging ayam meliputi:
- Sumber protein yang kaya. Dalam 100 gm ayam sudah terkandung 60
persen dari nilai kecukupan harian untuk protein.
- Tinggi niasin (vitamin B3) dan vitamin B6. Niasin penting untuk
menjaga kesehatan kulit dan sistem saraf. Niasin dan vitamin B6 juga
diperlukan dalam metabolisme lemak, karbohidrat dan protein dalam
tubuh.
- Sumber mineral dan selenium yang sangat baik. Selenium merupakan
komponen penting dari beberapa jalur metabolisme, termasuk
metabolisme hormon tiroid, sistem pertahanan antioksidan, dan
kekebalan tubuh.
- Dapat disajikan dalam berbagai jenis hidangan.

Minus:
Makan ayam goreng berlebihan dapat meningkatkan risiko sindrom
koroner akut, meningkatkan kolesterol secara signifikan, dan
meningkatkan risiko serangan jantung. Batasi diri Anda untuk memakan
ayam, minimal dua kali dalam seminggu.

Ikan
Ikan merupakan makanan yang sangat bergizi dan tambahan yang luar
biasa untuk diet sehat Anda.
Keunggulan ikan meliputi:
- Mengandung protein yang berkualitas tinggi dengan jumlah yang
cukup dari semua asam amino esensial, dan rendah lemak.
- Kaya akan asam lemak esensial omega-3 yang memberikan
perlindungan terhadap penyakit jantung dan otak.
- Minyak ikan adalah salah satu dari beberapa sumber makanan alami
vitamin D.
Minus:
Akhir-akhir ini ditemukan merkuri pada beberapa jenis ikan air dingin.
Kadar yang tinggi ditemukan dalam ikan besar yang biasanya memakan
ikan kecil. Merkuri dapat merusak perkembangan otak.

* Kambing
Inilah jenis daging merah yang dikonsumsi di berbagai bagian dunia.
Kelebihan daging kambing adalah:

- Kaya akan protein berkualitas tinggi dan zat besi. Konsumsi daging
kambing juga akan meningkatkan penyerapan zat besi nonheme dari
makanan nabati. Daging kambing juga kaya akan seng.
Minus:
Kandungan kolesterolnya tinggi dan tidak memiliki serat.
Daging yang sudah diproduksi secara komersial juga mengandung
antibiotik, hormon, dan toksin.

* Sapi
Daging sapi dianggap pilihan yang paling populer dari semua daging
merah.
Kelebihannya:
- Daging sapi tanpa lemak mengandung 60 persen dari nilai kecukupan
harian untuk protein hanya dalam 100 gram.
- Sumber vitamin B12 dan sumber vitamin B6. Vitamin B12 adalah
hanya ditemukan dalam produk hewani dan sangat penting untuk
metabolisme sel, menjaga
sistem saraf yang sehat dan produksi sel darah merah dalam tubuh.
- Daging sapi tanpa lemak memiliki zinc (seng) enam kali lebih tinggi
dari pada daging lainnya. Zinc membantu mencegah kerusakan pada
dinding pembuluh
darah yang berkontribusi terhadap penyempitan pembuluh darah.
aterosklerosis.
- Sumber zat besi yang baik serta mengandung selenium dan fosfor.

Minus:
Daging sapi mengandung lemak jenuh yang tinggi dan dianggap
meningkatkan risiko kanker. Daging sapi yang tidak dimasak dengan
benar juga bisa mengundang penyakit. Untuk pilihan terbaik, pilihlah
daging sapi organik yang bebas hormon dan antibiotik. Selain itu
pilihlah bagian daging tanpa lemak.
kandungan Gizi Pada Daging Sapi - Daging sapi
memiliki banyak sekali kandungan gizi yang sangat
bermanfaat dalam menjaga kesehatan Anda. Jika Anda
belum mengetahui apa saja kandungan gizi yang
terdapat pada daging sapi berikut ini ulasan dari kami.

Kandungan Gizi Daging Sapi dan Manfaatnya


1. Zat Besi
Zat besi adalah salah satu kebutuhan penting bagi tubuh kita. Kita bisa
mendapatkan zat besi dari daging sapi karena daging sapi mengandung

zat besi yang sangat tinggi. Kekurangan zat besi akan menyebabkan
anemia sehingga tubuh menjadi lesu.
Zat besi pada daging sapi bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme
dalam tubuh, mempengaruhi semangat belajar anak dan juga sebagai
benteng bagi tubuh kita karena zat besi bisa meningkatkan kekebalan
tubuh.
2. Protein
Daging sapi juga mengandung kandungan gizi yang tidak kalah
pentingnya dari zat besi, yaitu proetin. Protein sangat penting karena
bisa membantu perkembangan otak pada anak. Selain itu protein juga
bisa membantu tubuh Anda untuk membentuk jaringan baru pada otototot Anda.
3. Selenium
Kandungan gizi lainnnya pada daging sapi adalah selenium. Selenium
sangat dibutuhkan untuk membentuk zat antioksidan dan meningkatkan
imunitas anak.
4. Seng atau Zinc
Zat seng juga terdapat pada daging sapi. Zat ini memiliki fungsi untuk
meningkatkan metabolisme dan fungsi kekebalan tubuh. Kekurangan zat
seng bisa menyebabkan gangguan pada pengembangan fungsi
reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma serta mengganggu fungsi
kekebalan tubuh.
5. Vitamin B Kompleks
Konsentrasi dan daya ingat bisa menjadi masalah tersendiri bagi kita.
Vitamin B kompleks pada daging sapi membantu kerja sistem saraf otak
sehingga mampu membantu menjaga konsentrasi dan meningkatkan
daya ingat.

6. Omega 3
Kandungan gizi daging sapi yang terakhir adalah omega 3. Omega 3
membantu fungsi jantung, sistem saraf pusat dan hati. Dalam 150 gram
daging sapi, terkandung sekitar 30 gram asam lemak Omega 3.
Itulah 6 kandungan gizi pada daging sapi yang bisa membantu Anda
untuk menjaga tubuh Anda tetap sehat. Jika Anda membutuhkan daging
sapi segera hubungi kami sebagai supplier daging sapi yang bisa
menjadi partner Anda dalam menjaga kesehatan tubuh.
Fakta Tentang Daging Merah
Secara umum, dunia kuliner dan para ahli nutrisi
membagi daging menjadi dua kelompok besar, yaitu
daging merah dan daging putih.
Daging merah adalah jenis daging yang berwarna
merah saat belum dimasak. Sapi, kerbau, kambing,
domba dan babi adalah anggota keluarga daging
merah.
Daging putih adalah daging yang berwarna putih
saat belum dimasak. Unggas seperti ayam, bebek
dan turkey adalah para anggotanya.
Dampak bagi kesehatan. Dari dua keluarga daging
tersebut, daging merahlah yang sering disalahkan atas
berbagai penyakit. Mulai dari kolesterol yang tinggi,
darah tinggi, hingga kanker. Bahkan pada tahun 2007,
World Cancer Research Fund menyatakan bahwa daging
merah merupakan penyebab kanker usus besar. Menurut
para peneliti, hal ini disebabkan karena kandungan
karsinogen (pencetus kanker) yang muncul saat proses

memasak daging. Sehingga jika dikonsumsi dalam jumlah


besar dapat meningkatkan risiko terhadap kanker
khususnya kanker usus besar.
Porsi yang tepat. Untuk itu, World Cancer Research
Fund menambahkan porsi yang tepat untuk konsumsi
daging merah agar tidak mengganggu kesehatan. Para
peneliti menganjurkan agar jumlah yang dikonsumsi
dibatasi sebanyak 70 gram per hari.
Manfaat daging merah.
Daging merah juga kaya kandungan nutrisi yang
baik bagi kesehatan. Salah satunya adalah protein.
Daging merah adalah sumber protein yang
berkualitas tinggi. Protein berguna untuk
membangun kembali sel-sel yang rusak di dalam
tubuh dan pembentuk zat-zat pengatur seperti
enzim.
Daging merah juga kaya akan vitamin B dan D.
Anggota keluarga vitamin B yang banyak terdapat di
dalam daging merah adalah B2 (riboflavin), B3
(niasin), B6 (piridoksin), dan B12 (kobalamin).
Terdapat juga seng dan selenium yang merupakan
sumber nutrisi penting bagi sistem imunitas tubuh.
Bahkan tubuh Anda dapat menyerap seng yang
berasal dari daging merah jauh lebih baik daripada
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Selain ikan laut, daging merah juga merupakan
bahan makanan yang kaya akan Omega 3. Senyawa

ini penting untuk membantu fungsi jantung, hati dan


sistem saraf pusat.
Lemak pada daging merah. Kekawatiran banyak
orang mengenai kandungan lemak dalam daging
merah memang tidak sepenuhnya salah. Tapi kadar
lemak baik lemak jenuh maupun lemak tak jenuh
pada setiap jenis daging berbeda. Hal ini bergantung
pada pemberian makanan dan pemeliharaan ternak.
Para ahli menemukan bahwa daging sapi yang
berasal dari sapi pemakan grass-fed cattle memiliki
kandungan lemak jenuh yang rendah dan kadar
conjugated linoleic acid (CLA) yang tinggi. CLA dapat
membantu menurunkan risiko penyakit
kardiovaskular dan meningkatkan pertumbuhan otot
tubuh. Karena itu, daging jenis ini menjadi pilihan
tepat bagi Anda yang sedang menjalani diet.
Banyak kandungan lemak hewani dan protein yang
bermanfaat bagi tubuh. Fungsi dari lemak ini adalah
untuk sumber energI cadangan selain dari makanan
yang mengandung karbohidrat. Lemak disini juga
berfungsi untuk melapisi tubuh, yang letaknya
berada di bawah jaringan epidermis. Hal inilah yang
membuat anda selalu hangat di musim dingin.
Sedangkan protein berfungsi untuk memperbaiki sel
tubuh yang rusak. Protein juga membantu untuk
pembentukan sel-sel baru.
Pengolahan daging kambing memang dinilai mudah. Sebab bisa
dipadupadankan dengan cita rasa, berbagai masakan seperti sop buntut,
sate, sop kambing, gulai, dan rendang. Memakan daging kambing
memang bermanfaat dan berkhasiat untuk tubuh. Namun jika
mengkonsumsinya secara berlebihan, bahaya daging kambing bagi
kesehatan bisa mengintai. Berikut ini diantaranya :

1. Gangguan pencernaan atas dan bawah


Gangguan pencernaan atas bawah ini terjadi ketika adanya pengosongan
lambung. Sebab lemak yang ada pada kambing tertimbun berlebihan di
lambung. Biasanya penderita akan merasakan panas di dada atau
heartburn.
2. Penyakit GERD (gastroesphageal reflux disease)
Menurut penelitian klinis, penyakit GERD ini salah satu indikasi
penyakit yang sangat berpengaruh pada gaya hidup seseorang. Sehingga
mereka yang memiliki kebiasaan buruk mengenai pola makan dan
kebiasaan, sangat rentan terkena penyakit ini. Hal ini terjadi karena asam
lambung naik dan berbalik arah ke kerongkongan. Biasanya terjadi
karen klep yang membatasi kerongkongan dan lambung lemah.
3. Ulu hati yang sakit
Bahaya daging kambing membuat banyak orang merasakan pusing,
mulut pahit, sampai merasa ulu hatinya sakit. Mereka berpikiran bahwa
jantung sedang dalam keadaan yang tidak baik. Padahal sebenarnya,
tubuh anda terjadi aliran balik dari lambung ke kerongkongan. Beberapa
kasus bahkan sampai menjadi penyebab dada sesak napas.
4. Penyakit jantung
Banyak memakan daging kambing secara sering memang menginduksi
adanya penyakit jantung. Hal ini disebabkan karena kandungan lemak
hewan yang banyak. Hal ini memicu penimbunan lemak, bahkan sampai
ke pembuluh darah. Jika terjadi penyempitan pembuluh darah, karena
dorongan lemak yang terlalu banyak, menjadikan kepala sering pusing.
Sebab, aliran darah yang harusnya sampai ke otak terhalang oleh
pembuluh darah.

5. Resiko kolesterol tinggi


Kolesterol tinggi merupakan bahaya daging kambing, yang mencapai 39
mg pada setiap 100 gram. Meski tergolong kalah tinggi dari pada
kolestrol sapi, keadaan ini juga perlu anda perhatikan. Sebab hal ini juga
mampu memicu kolestrol yang sudah ada dalam tubuh anda. Bahka
beberapa kasus, seseorang yang memiliki kolestrol normal juga beresiko
penyakit kardiovaskular.
6. Gangguan pencernaan : sembelit
Jika diperhatikan, daging kambing merupakan salah satu daging merah
yang memiliki tekstur tidak terlalu baik. Sehingga pengolahan di dalam
tubuh kita juga sedikit lama. Untuk itu proses pencernaan juga lama.
Makanya jangan mengkonsumsi berlebihan.
7. Bebagai penyakit, terutama kardiovaskular
Kandungan lemak pada daging kambing memang banyak. Apalagi
jumlah kadar lemak jenuh LDL yang cukup besar memang tidak baik
untuk tubuh. Sebab, lemak jenuh ini jika ada terlalu banyak, mereka
lama kelamaan akan menumpuk di sistem peredaran darah manusia.
Ketika tubuh sudah tidak mampu mengontrol lemak yang berlebihan
tersebut, yang terjadi adalah munculnya penyakit fatal seputar
kardiovaskular. Misalnya arterosklerosis, penyumbatan di pembuluh
darah, jantung koroner, dan lain sebagainya.
8. Bahaya obesitas
Salah satu bahaya yang biasanya menjumpai para penikmat daging
kambing adalah obesitas. Kadar lemak jahat yang ada pada tubuh, lalu
penimbunan LDL mampu meningkatkan resiko bahaya obesitas. Jika
penimbunan tersebut berada pada kawasan pembuluh darah, resiko lain

yang muncul adalah penyempitan pembuluh darah. Hal ini berujung


pada penyakit kardiovaskular.
Cara Mengatasi Bahaya Daging Kambing
Makanan penetralisir : mentimun
Memakan daging kambing yang banyak mengandung lemak jahat,
mampu dinetralisir dengan melahap buah mentimun. Beberapa orang
mengkonsumsi mentimun dengan cara di jus atau di buat minuma. Hal
ini sudah terbukti sangat baik. Menurut Ari Parikesit, salah seorang
Founder dan CEO Kelana Rasa Culinary mengatakan bahwa, bahaya
daging kambing memiliki unsur panas, sehingga sebaiknya di
seimbangkan dengan yang dingin. Timun salah satu rekomendasinya,
apalagi yang dibuat dengan es.
Timun juga merupakan makanan kaya serat yang sangat baik untuk
dikonsumsi.
Pengolahan dengan Sup
Mengolah daging kambing dengan pas dan tepat mampu mengurangi
resiko terkena penyakit GERD. Salah satunya dengan cara memasak
sup. Sebab kolesterol yang terkandung dalam daging mampu dikurangi.
Jika anda memasaknya dengan di sate, kolesterol, lemak jahat, dan LDL
akan naik. Apalagi dalam pemasakan sate, sifat karsinogenik dari PHA
dan HCA juga sangat beresiko kanker untuk anda
Konsumsi jus jeruk
Mengkonsumsi jus jeruk setelah memakan daging kambing berguna
sebagai penetral lemak di dalam tubuh. Ia juga berguna sebagai
pembersih kerongkongan dari sisa lemak yang biasanya menempel di

mulut anda. Sebaiknya menghindari minuman yang mengandung kafein.


Misalnya pada teh dan kopi.
Kurangi makanan manis
Makanan manis merupakan makanan yang mengandung kalori. Jika
anda tetap mengkonsumsi bersama daging kambing yang kaya akan
lemak dan kalori, yang terjadi adalah tubuh anda malah menimbunya.
Hasil dari timbunan kalori tersebut yang meningkatkan resiko obesitas.
Dan resiko terburuk dari obesitas adalah penyakit kardiovaskular.
Seimbangkan dengan sayur
Manfaat sayur sebagai penyeimbang lemak memang berguna. Ia mampu
bekerja baik untuk menetralisir atau menghilangkan bau mulut setelah
mengkonsumsi daging kambing. Selain itu, juga mampu menyeimbangi
kadar kalori dalam tubuh anda. Sehingga tidak menimbulkan
penumpukan kalori yang berlebihan.
Rutinitas olah raga
Cara menghindari bahaya daging kambing jika anda adalah dengan
melakukan olahraga secara rutin. Sebab kalori dalam tubuh akan dibakar
bersama lemak berlebih.
Advertisement
*
. Kanker
Mengonsumsi daging merah dalam jumlah kecil tidak
akan menimbulkan risiko kanker. Namun menurut Susan
Pories, Marsha Musa dan Margaret Lotz dalam buku

Cancer mengungkapkan bahwa makan daging merah


secara teratur, terutama dalam jumlah besar
meningkatkan risiko kanker usus besar dan kanker
rektum (rektum:bagian terakhir di usus besar yang
mengarah ke anus). Selain itu konsumsi daging merah
juga menyebabkan kanker lambung.
diabetesak ada hubungan langsung antara mengonsumsi
daging merah dan diabetes. Namun, hubungannya
terletak pada konsumsi daging merah berlebih bisa
menyebabkan obesitas, seperti diungkapkan Dean
Ornish, M.D.,
Penyakit Kardiovaskular
Daging merah mengandung lemak jenuh dan kolesterol lebih banyak
dibandingkan makanan lain. Hal itulah yang merupakan penyebab
munculnya masalah kardiovaskular seperti jantung koroner dan tekanan
darah tinggi. Buktinya, menurut American Heart Association mereka
yang vegetarian risiko untuk terkena penyakit kardiovaskular lebih
rendah.

Anda mungkin juga menyukai