Anda di halaman 1dari 15

Motivasiku

Saat seseorang dinyatakan menderita kanker payudara, kebanyakan penderita


akan langsung terpukul secara emosi. Mereka merasa mendapat vonis mati,
walaupun sebenarnya bisa saja penderita disembuhkan terlebih lagi bila masih
dalam stadium dini. Pada tahap lanjut, dampak emosi dan psikologis dapat
menyebabkan seorang penderita kanker mengalami depresi. Hal ini dapat
memperburuk keadaannya. Untuk itu, perlu adanya dukungan dan motivasi dari
pihak keluarga atau teman.
Penderita kanker payudara sebaiknya memberitahu keluarga atau teman mereka
karena penderita membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat akibat
dampak emosi yang dialaminya. Adalah hal yang wajar apabila penderita tidak
mau memberitahu keluarga atau temannya tentang penyakit mereka. Alasannya
karena mereka tidak mau merepotkan atau membuat orang yang mendengarnya
menjadi sedih atau khawatir. Tetapi, bayangkanlah keadaan sebaliknya, bila
Anda yang tidak diberitahu oleh keluarga atau teman dekat Anda bahwa
ternyata dia menderita kanker, tentu Anda akan semakin sedih karena Anda
tidak tahu dan mungkin tidak memberikan bantuan yang dibutuhkan.
Teman hidup adalah seseorang yang paling dekat dan bisa Anda ajak bicara
untuk menemukan pengobatan terbaik dan dampak yang mungkin harus
dialami. Penderita kanker payudara mungkin merasa minder dengan
keadaannya sehingga mempengaruhi saat melakukan hubungan suami istri.
Sebaiknya, hal ini juga dibicarakan dengan suami Anda agar dapat dimengerti
dan dapat memberi bantuan dengan memberikan pelukan atau ungkapan sayang
lainnya.
Anak-anak yang masih kecil mungkin tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
Tetapi, bila anak Anda sudah dapat diajak bicara, Anda dapat menceritakan
dengan bahasa yang sederhana apa yang dimaksud dengan kanker payudara dan
efek yang mungkin akan terjadi pada fisik Anda seperti kebotakan akibat
kemoterapi atau perubahan pada payudara. Hal ini penting agar anak-anak yang
masih lugu tidak mendapatkan informasi yang salah dari orang yang tidak
bertanggung jawab yang dapat membuat mereka mennjadi takut atau benci
kepada Anda atau merasa bahwa apa yang Anda alami akibat kesalahan mereka.
Tidak semua teman atau keluarga yang tidak terlalu dekat perlu diberitahu
apabila Anda merasa tidak nyaman untuk menyampaikannya. Anda juga tidak
perlu menanggapi seluruh komentar yang diberikan oleh teman, keluarga atau
orang lain yang mengetahui penyakit Anda. Selalu ada komentar yang positif
dan negatif. Jadi, hal itu tidak perlu dipikirkan secara berlebihan yang dapat
merusak ketahanan tubuh Anda.
Untuk menambah semangat, Anda dapat bergabung dengan kelompok sesama
penderita kanker payudara. Di Indonesia, Yayasan Kanker Indonesia dapat
mengakomodasi kebutuhan ini. Dalam kelompok ini, mereka dapat memberi

semangat dan keyakinan agar Anda dapat sembuh. Cerita-cerita dari penderita
lain mungkin dapat membuat Anda merasakan keadaan Anda masih lebih baik.
Atau cerita dari penderita lain yang gigih untuk melawan penyakitnya dan dapat
memperoleh kesembuhan dapat membantu Anda memperoleh kekuatan untuk
tidak menyerah pada keadaan.
Dan dijaman yang semakin maju ini sudah banyak penelitian-penelitian
mengenai obat kanker payudara dari bahan alami, mungkin ini bisa Anda
berikan kepada penderita untuk mencoba pengobatan alternatif,Jadi, tetaplah
bersemangat untuk melawan penyakit Anda. Bila ada anggota keluarga atau
teman Anda yang menderita tumor atau kanker payudara, Anda dapat
memberikan dukungan yang diperlukan karena mengetahui penderitaan yang
mereka alami. Dukungan tersebut dapat membantu kesembuhan mereka.
SEMANGAT HIDUP
Memberi Semangat Hidup Bagi Penderita Kanker
Kali ini saya ingin memberikan posting mengenai semangat
hidup untuk berjuang melawan kanker. Kebanyakan penderita
kanker akan sering mengalami kesakitan yang luar biasa dan
itulah kenapa kita orang-orang disekitarnya harus memberikan
dorongan atau semangat hidup agar mereka dapat terus
berjuang. Motivasi semangat hidup memang harus muncul dari
diri sendiri tidak bisa oleh orang lain tetapi lingkungan disekitar
jika mendukung maka penderita kanker juga akan merasa
lingkungan disekitarnya ingin dia terus berjuang sehingga
semangat hidupnya akan muncul. Sebagai contoh seperti kami
sekeluarga terus memberi semangat hidup kepada mama agar
terus berjuang berperang melawan kanker payudara.
Semangat hidup menjadi kunci utama untuk sembuh dari suatu
penyakit apalagi kanker penyakit yang tidak bisa sembuh
hanya dengan waktu singkat. Ada beberapa cari bagi kita
semua untuk memberikan semangat pada orang yang kita
cintai. Memberi semangat hidup tidak bisa hanya kita
suruh mereka ayo semangat jangan putus asa itu
akan cepat luntur semangat hidupnya tetapi kita harus
bisa menanamkan atau memberikan suatu pola pikir
dimana bila itu diingat maka penderita kanker akan
dengan sendirinya menjadi lebih semangat hidup.

Bagaimana cara melakukan hal itu? Berikut ini saya ingin


membagikan tips saya memberi semangat hidup:

Anda bisa menggunakan kata-kata semangat hidup


kepada penderita kanker atau kutipan-kutipan tokoh terkenal.
Saya sering menggunakan ini karena mereka (tokoh terkenal)
kata-katanya pasti lebih mengena daripada kita yang
mengucapkan sendiri.

Anda bisa meminta bantuan anggota keluarga yang lain


terutama yang berperan penting dalam keluarga untuk
membantu anda memberikan semangat hidup. Pengalaman
saya karena saya anak dan mama saya sering keras kepala
jika saya yang bicara jadi bisa lebih masuk ke dalam pikiran
jika orang yang selevel memberikan semangat, contohnya
paman (adik mama), papa, dll

Bisa menggunakan ayat-ayat dari buku agama misalnya


alquran.

Bisa melalui video motivasi

Untuk menanamkan suatu pola pikir yang bisa


membangkitkan semangat hidup secara otomatis anda
harus benar-benar mencari apa yang sekiranya saat ini
menjadi motivasi hidup penderita kanker itu. Jika anda
sudah menemukan anda harusmenanamkan betulbetul bahwa itu yang harus diperjuangkan dan tidak boleh
putus asa. Misalnya motivasi mama saya adalah saya sendiri
karena kita anggota keluarga hanya mama dan saya. Jadi
saya menanamkan betul-betul kepada mama saya, bahwa
mama harus melihat saya menjadi sukses, married, dll. Anda
harus dapat menemukan suatu kondisi dimana kondisi itulah
yang akan memicu semangat hidup dengan sendirinya.

Melalui doa juga dapat meningkatkan semangat hidup.


Untuk yang satu ini anda bisa menyesuaikan dengan
kepercayaan masing-masing.

Ngobrol dengan sesama penderita kanker yang sudah


sembuh akan menumbuhkan semangat tersendiri karena
mereka sama-sama merasakan sakit kanker jadi bisa lebih
mengerti kondisi yang dialaminya.
Itulah beberapa langkah saya untuk memberikan semangat
hidup, bagi anda yang mempunyai posisi yang sama dengan

saya dan bingung harus melakukan apa untuk menyemangati


hidup penderita kanker mungkin anda bisa menggunakan tips
saya untuk memberikan semangat hidup bagi penderita kanker.
Selain itu saya juga menemukan beberapa kata-kata semangat
hidup yang bagus semoga bisa menjadi inspirasi anda.

JANGAN BERSEDIH, SAKITMU ADALAH KASIH SAYANG ALLAH


UNTUKMU
Paliatif atau pendampingan terhadap orang-orang yang terkena kanker
sempat menjadi rutinitasnya dulu. Bukan hal yang ringan baginya untuk
menjalankan tugas ini, karena terkait profesinya sebagai seorang
psikolog sehingga ia harus selalu memberikan semangat dan motivasi
bagi banyak orang yang menderitanya.

Sari, nama belakang yang diberikan orang tuanya, adalah seorang


psikolog wanita lulusan universitas ternama di Surabaya. Bidang
keilmuan yang ditekuninya, psikologi klinis, dari jenjang sarjana hingga
master, menjadikannya harus berhubungan dengan orang-orang yang
banyak mengalami kanker ganas dan mendampinginya, bahkan tak
jarang orang-orang yang didampinginya itu meninggal karena ganasnya
penyakit yang menyerang tubuh mereka.

Tugasnya tak sederhana, ia harus memberi semangat, motivasi dan


dorongan hidup kepada para kliennya agar selalu optimis dalam

menjalani pahitnya takdir yang dialami klien-kliennya tersebut, para


penderita kanker.

Selain itu harapannya juga sungguh mulia, ingin menjadi penebar ilmu di
bidang yang dikuasainya, psikologi klinis. Harapan itu pun terkabul
dengan diterimanya ia sebagai tenaga pengajar (dosen) di sebuah
universitas terkemuka di Jawa Tengah.

Seiring dengan kewajibannya sebagai seorang dosen, bertambah pula


harapannya untuk bisa melanjutkan jenjang pendidikannya hingga ke
tingkat doktoral (S3), terutama dari universitas ternama di luar negeri.
Banyak tawaran beasiswa dari berbagai negara yang datang padanya,
namun hanya satu negara yang memikat hatinya, yaitu Jepang, tentu
masih di bidang yang sama, psikologi klinis.

Perjalanan hidupnya kemudian tak semulus yang ia kira. Ada batu


karang menghampar yang siap menghalangi langkahnya. Sebuah Batu
karang nan terjal yang Allah kirimkan padanya sebagai cobaan hidup
yang harus ia jalani.

Panas dan pusing adalah gejala awal yang ia rasakan dari hamparan
batu karang tersebut. Dianggapnya panas dan pusing yang ia rasakan
adalah flu, sebuah penyakit ringan yang sering dialami oleh orang
kebanyakan. Tapi semakin berlalunya waktu, rasa sakit yang ia rasakan
juga semakin meningkat, bahkan hingga menjalar ke bahu dan mata
kanannya. Tak pelak menjalarnya sakit hingga ke mata kanannya ini
membuatnya benar-benar tersiksa.

Karena tak kuat lagi menahan sakit yang berketerusan, iapun


memeriksakan diri ke dokter spesialis mata ternama hasil rekomendasi
kerabatnya. Dokter mata itu memeriksa dan memberinya obat medrol
yang harus ia konsumsi secara rutin, karena dokter menganggap bahwa
sakit yang Sari rasakan adalah penyakit mata biasa dan akan sembuh
jika Sari rutin mengonsumsi obat medrol pemberiannya tersebut.

Diturutinya apa kata sang dokter mata hingga beberapa minggu lamanya
sambil ia tetap memeriksakan diri ke dokter tersebut. Tapi bukannya
sembuh yang ia dapatkan, justru bengkak dan gemuk di tubuhnya yang
harus ia terima lantaran efek dari obat yang harus ia konsumsi.

Karena belum ada perubahan signifikan setelah sekian lamanya


berobat, lalu ia mencoba beralih ke dokter lain, berharap ada hasil lebih
baik yang bisa ia dapatkan. Usahanya tak sia-sia, dari hasil CT Scan
yang dilakukan dokter, ternyata diketahui bahwa sakit di mata yang
diawali oleh rasa panas dan pusing tersebut adalah karena adanya
tumor di dekat selaput otak yang menjalar hingga menyerang saraf mata
kanannya. Masya Allah, betapa terkejutnya ia atas hasil temuan dokter
itu. Dan salah satu jalan yang harus ia tempuh adalah operasi bedah
saraf yang akan membedah otak dan isi kepalanya, operasi dengan
resiko besar dan yang membutuhkan biaya besar pula tentunya. Sebuah
cobaan berat yang membuatnya benar-benar terpukul.

Kalau dulu dihadapannya adalah orang lain yang menderita penyakit


mematikan, kanker ganas, namun kini justru yang menderita penyakit
adalah dirinya sendiri, dengan ancaman kematian di depan mata bila
salah dalam penanganan atas penyakitnya. Kalau dulu orang lain yang
mengharap semangat dan motivasi hidup darinya, tapi kini justru ia yang
mengharap semangat dan motivasi hidup dari orang lain untuknya.

Kini operasi bedah saraf bagian kepalapun harus ia jalani, didampingi


ayah ibunya yang setia berada disampingnya selalu.
Tak lama setelah operasi dilakukan, secercah rasa dingin laksana es
terasa menyelimuti sekujur tubuhnya. Rasa sakit yang mendalam
disertai kondisi tubuh yang lemah tak berdaya menjadi momok yang
menyiksanya. Ingin rasanya ia bisa membuka mata tapi kondisi
membuatnya benar-benar tak kuasa untuk melakukannya, seolah telah
habis semua energi yang ia miliki. Sayup-sayup didengarnya suara
gemerisik orang berbicara padanya,

Ayo Sari bangun, bangun,..

Apa perlu di CT Scan ulang, khawatir ada pendarahan pasca operasi,


kata dokter yang mengoperasi Sari.

Pak tolong segera carikan darah untuk Sari, sekarang juga! Karena
darah dalam tubuhnya telah menipis akibat pendarahan hebat saat
operasi, jika tidak, nyawanya tidak akan tertolong, lanjut dokter lagi
kepada ayah Sari yang tiba-tiba membuatnya shock dan terpukul.

Bergegaslah ayah Sari untuk mencari stok darah di tempat-tempat yang


menyediakan kantong darah di luar sana sambil menahan kalap dan
bingung yang memukul seluruh pikirannya. Apapun akan ayah Sari
lakukan demi keselamatan hidup buah hatinya itu.

Alhamdulillaah, akhirnya kantong darah yang diperlukan bisa ayah Sari


dapatkan walau dengan susah payah mencarinya.

*****

Kamu hebat nak, kamu hebat, lirih terdengar suara ibunya menahan
tangis sambil mengacungkan jempol kepadanya sesaat setelah Sari
membuka kelopak matanya.

Oh, rupanya Sari telah mengalami koma beberapa waktu lamanya pasca
operasi, dan ketika sadar, ia terkejut karena melihat sejumlah selang dan
peralatan medis lainnya menempel di tubuhnya, suatu hal yang tak
pernah ia alami semasa hidupnya dulu. Dan rasa dingin, sakit serta
tubuh yang melemah adalah segenap rasa yang ia alami saat koma itu
terjadi, yang diiringi sayup-sayup suara yang masih sanggup ia dengar
walaupun untuk menyahutnya tak bisa ia lakukan, apalagi disertai
kondisi tubuhnya yang lemah yang sama sekali tak bisa ia gerakkan.

Beberapa hari pasca operasi, Ia sempat dilatih untuk bisa berdiri dan
berjalan, tapi sayang kedua kakinya masih belum mampu menopang
tubuhnya, sehingga tak ayal ia sempat terjatuh di kamar mandi beberapa
kali. Dokter pun mengambil tindakan untuk memfisioterapi dirinya karena
ada dugaan mungkin saraf motoriknya di otak terkena saat operasi
dilakukan.

Tiga minggu berlalu pasca operasi, akhirnya Sari diizinkan pulang ke


rumah dan obat medrol yang sempat diberikan dokter mata yang

memeriksa matanya dulu harus diberhentikan. Rupanya obat ini


sungguh tak bersahabat bahkan sangat jahat dan teramat jahat untuk ia
rasakan.

Kalau dulu obat ini membuat tubuhnya bengkak dan semakin gemuk
hingga menyiksanya, namun kini justru membuat tubuhnya harus
demam meninggi hingga 40 derajat celcius serta membuat tubuhnya
kembali lemas tak berdaya.
Lagi-lagi derita itu harus ia rasakan. dari rumahnya ia segera dibawa ke
rumah sakit kembali dan harus mengalami koma untuk yang kedua
kalinya. Sebuah siksaan yang sangat pedih untuk ia terima.

Dalam koma yang ia rasakan, ia mengalami mimpi buruk. Ia didatangi


oleh dua orang yang tak jelas siapa dan tak jelas pula jenis kelaminnya,
entah laki-laki atau perempuan, berada mendekat di sisinya disertai
beberapa orang lain yang sedang sibuk menyiapkan sebuah peti mati
dan mengemas sejumlah pakaian miliknya. Lalu dengan suara tegas ia
mendengar,

Ayo, sudah tiba saatnya kamu untuk pulang (baca - meninggal), kata
salah seorang yang mendatanginya itu.

Aku akan pulang tapi nanti dengan ibuku, jawab Sari menimpali
perkataan orang tersebut.

Setelah Sari memberi jawaban itu, tak lama tiba-tiba orang-orang itu
pergi. Dan perlahan kelopak mata Sari mulai terbuka. Dilihatnya ibu

yang dicintainya menangis tak kuasa menahan haru yang menyelimuti


batinnya, setelah penantian panjangnya untuk menunggu sadarnya sang
anak yang sangat dicintainya tersebut.

Kekejaman obat medrol yang ia rasakan ternyata tak berhenti sampai di


situ. Gula darahnya naik drastis hingga 253, hemoglobin menjadi 7, dan
membuat kakinya tak bisa berjalan disertai gejala rusaknya ginjal dalam
tubuhnya. Tak ayal rasa putus asa dan berharap maut segera
menjemput untuk mengakhiri semua deritanya selalu hinggap dalam
benaknya.

Sambil memohon ampun pada Sang Penguasa Alam, kemudian,

Ya Allah, jangan beri aku cobaan berat lagi, aku sudah tak kuat, benarbenar tak kuat, sembuhkan aku ya Allah, sembuhkan, doanya lirih
dalam tangis menahan pedih akibat derita yang ia rasakan.

*****

Seiring berjalannya waktu, kondisinya pun berangsur membaik dan ia


diizinkan pulang kembali oleh tim dokter untuk menjalani perawatan di
rumah. Entah sudah berapa banyak biaya yang harus ia keluarkan untuk
pengobatannya itu. Bagi orang tuanya, biaya tak jadi soal, berapapun
akan diusahakan semaksimal mungkin asalkan anaknya bisa sembuh
dari penyakit yang sangat menyiksanya.

Di tengah kondisinya yang mulai membaik dan bisa beraktivitas kembali


walaupun tak sebugar dulu, tentu masih dengan mata kanan yang
tertutup menahan sakit, ia sempatkan bercerita kepada seorang
sahabatnya semasa SMA tentang kisahnya yang pilu ini. Sahabatnya
pun tak kuasa menahan haru.

Bermaksud ingin memberi semangat dan motivasi untuknya, sahabatnya


berujar,

Sesungguhnya masalah dan penyakit yang manusia alami, terjadi atas


izin dan kehendak Allah. Tak ada satu helai daun pun yang terjatuh ke
dunia ini kecuali pasti telah dicatat oleh Allah sebelumnya dalam Lauhul
Mahfudz. Termasuk juga dengan penyakit yang kamu derita, juga sama,
pasti sudah Allah catat dan rencanakan sebelumnya.

Ketahuilah, tidaklah penyakit yang Allah berikan ini pasti sudah sesuai
dengan kadar kemampuan kamu. Dan tidaklah pula suatu penyakit yang
Allah turunkan ke muka bumi ini kecuali pasti Allah turunkan juga
penawarnya. Karena itu sudah merupakan janji Allah.

Perbanyaklah istighfar karena bisa jadi penyakit yang kamu rasakan


sekarang adalah karena dosa dan kesalahan masa lalumu baik yang
sengaja maupun tak disengaja, entah ke orang tua, saudara, teman,
sahabat, atau siapapun juga. Mintalah maaf ke mereka agar semua
kesalahan kamu dimaafkan oleh mereka.

Sesungguhnya sangatlah mudah bagi Allah untuk menyembuhkan


kamu. Hanya dengan berucap Kun Fayakun maka sekejap penyakitmu

bisa sembuh. Tapi Allah punya rencana lain yang lebih baik untuk kamu.
Mungkin Allah ingin kamu seperti ini agar kamu semakin dekat
padaNya, dan selalu meminta serta meronta hanya kepadaNya.

Allah sayang sama kamu. Jika kamu semakin dekat pada Allah karena
sakit yang kamu rasakan sekarang, maka sesungguhnya itu bukanlah
penyakit, bukan pula masalah, tapi itu adalah rahmat dan kasih sayang
Allah untukmu melalui sakit yang diberikannya padamu. Bersyukurlah
karena dengan sakit ini kamu bisa semakin dekat padaNya dan dengan
sakit ini pula dosa-dosamu jadi dihapuskan oleh Allah. Tetaplah ikhlas
dan sabar dalam menghadapi semua ini, karena sesungguhnya Allah
bersama orang-orang yang sabar lagi tawakkal.

Sari, mungkin Allah rindu tangismu di sepertiga malam terakhir sehingga


Dia hadirkan penyakit ini agar kamu menangis padaNya di sepertiga
malam. Menangislah dalam tahajjudmu, agar Allah mendengar semua
deritamu.

Tenangkan pula hatimu, jadikan Al-Quran dan sedekah sebagai


penawar sakitmu. Karena sudah janji Allah bahwasanya Al-Quran
adalah penawar dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman,

Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an sebagai penyembuh dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman... (QS. Al-israa 82).

dan seperti kata Rasul, Obatilah orang yang sakit diantara kalian
dengan sedekah.

serta ikuti pula anjurannya dengan meminum habbtussaudah atau jintan


hitam, karena sesungguhnya habbatus saudah adalah obat segala
macam penyakit, kecuali kematian. Sungguh Rasul tak akan salah
dalam memilih obat dan penawar untuk umatnya.

Boleh kamu bilang pada Allah, ya Allah, aku punya penyakit hebat yang
membuatku tersiksa, tapi lebih boleh lagi kalau kamu bilang, Hai
penyakit, sesungguhnya aku punya Allah yang Maha Hebat yang tidak
akan membuatku tersiksa.

Jadi tetaplah optimis, selalu berbaik sangka pada Allah dan jangan
berputus asa, karena sesungguhnya sakit yang kamu hadapi pasti ada
obatnya. Yakin akan ada hikmah di balik semua sakit yang menimpa
kamu, karena sesungguhnya ada hikmah dibalik setiap kejadian
sebagaimana ada kemudahan dibalik setiap kesulitan. Percayalah
harapan itu masih ada dan akan selalu ada.

Mendengar sahabatnya berujar, Sari tak kuasa menahan haru


sebagaimana sahabatnya yang tak kuasa pula menahan haru akan
kisah derita yang ia ceritakan padanya itu.

Tak ada kata menyerah yang Sari lakukan, bahkan optimisme untuk
mencari penawar dan kesembuhan akan terus ia lakukan demi hidup
dan masa depannya.

Termasuk mencari kesembuhan dan pengobatan ke Jepang atas saran


salah seorang dokter yang sempat memeriksanya. Dokter yang juga
lulusan sebuah universitas di Jepang, sehingga tahu tentang kualitas
peralatan di sana dan metode pengobatannya.

Atas saran tersebut Sari bertekad berangkat ke Jepang. Ya, ke Jepang,


bukan untuk mereguk manisnya beasiswa jenjang doktoral bidang
psikologi klinis yang diharapkannya dulu, tapi untuk mereguk getirnya
perjuangan yang harus ia jalani demi kesembuhan atas penyakit yang
dideritanya.

Selamat berjuang Sari, semoga kamu berhasil meraih kesembuhan itu.


Usap air matamu, tepiskan dukamu, percayalah pada Allah bahwa
harapan itu masih ada dan akan selalu ada.

Motivasiku

Sesungguhnya masalah dan penyakit yang manusia alami, terjadi atas izin dan
kehendak Allah. Tak ada satu helai daun pun yang terjatuh ke dunia ini kecuali pasti
telah dicatat oleh Allah sebelumnya dalam Lauhul Mahfudz. Termasuk juga dengan
penyakit yang kamu derita, juga sama, pasti sudah Allah catat dan rencanakan
sebelumnya.

Ketahuilah, tidaklah penyakit yang Allah berikan ini pasti sudah sesuai dengan kadar
kemampuan kamu. Dan tidaklah pula suatu penyakit yang Allah turunkan ke muka
bumi ini kecuali pasti Allah turunkan juga penawarnya. Karena itu sudah merupakan
janji Allah.

Perbanyaklah istighfar karena bisa jadi penyakit yang kamu rasakan sekarang adalah
karena dosa dan kesalahan masa lalumu baik yang sengaja maupun tak disengaja,
entah ke orang tua, saudara, teman, sahabat, atau siapapun juga. Mintalah maaf ke
mereka agar semua kesalahan kamu dimaafkan oleh mereka.

Sesungguhnya sangatlah mudah bagi Allah untuk menyembuhkan kamu. Hanya


dengan berucap Kun Fayakun maka sekejap penyakitmu bisa sembuh. Tapi Allah
punya rencana lain yang lebih baik untuk kamu. Mungkin Allah ingin kamu seperti ini
agar kamu semakin dekat padaNya, dan selalu meminta serta meronta hanya
kepadaNya.

Allah sayang sama kamu. Jika kamu semakin dekat pada Allah karena sakit yang
kamu rasakan sekarang, maka sesungguhnya itu bukanlah penyakit, bukan pula
masalah, tapi itu adalah rahmat dan kasih sayang Allah untukmu melalui sakit yang
diberikannya padamu. Bersyukurlah karena dengan sakit ini kamu bisa semakin dekat
padaNya dan dengan sakit ini pula dosa-dosamu jadi dihapuskan oleh Allah. Tetaplah
ikhlas dan sabar dalam menghadapi semua ini, karena sesungguhnya Allah bersama
orang-orang yang sabar lagi tawakkal.
Anaku mungkin Allah rindu tangismu di sepertiga malam terakhir sehingga Dia
hadirkan penyakit ini agar kamu menangis padaNya di sepertiga malam. Menangislah
dalam tahajjudmu, agar Allah mendengar semua deritamu.

Tenangkan pula hatimu, jadikan Al-Quran dan sedekah sebagai penawar sakitmu.
Karena sudah janji Allah bahwasanya Al-Quran adalah penawar dan penyembuh bagi
orang-orang yang beriman,

Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an sebagai penyembuh dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman... (QS. Al-israa 82).

dan seperti kata Rasul, Obatilah orang yang sakit diantara kalian dengan sedekah.

serta ikuti pula anjurannya dengan meminum habbtussaudah atau jintan hitam,
karena sesungguhnya habbatus saudah adalah obat segala macam penyakit, kecuali
kematian. Sungguh Rasul tak akan salah dalam memilih obat dan penawar untuk
umatnya.

Anda mungkin juga menyukai