Anda di halaman 1dari 8

Epidemiologi dan kesehatan ternak

Dosen pengasuh; Isak.P.Siwa .SPt, MP

Dibuat Oleh:

Nama : Ledrina .Renmaur

NIM : 2018-59-002

Jurusan : Peternakan

FAKLUTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
 Penyebab penyakit yang disebabkan oleh virus terhadap ternak
beserta ciri-ciri ,penularan, dan upaya pencegahan/pengobatan

A. Penyakit Jembrana (Keringat Darah) pada Ternak Sapi


oleh virus jembrana (retrovirus)

Gejala dan cirri-ciri penyakit jebrana(keringat darah )pada ternak sapi


berikut ini gejala atau cirri-ciri yang ditimbulkan jika ternak sapi terserang penyakit
jembrana (keringat darah ):

1.Ternak sapi mengalami deman tingggi, suhu badan ternak sapi tinggi antara 38c hingga 42c.
2.Ternak sapi mengalami pembengkakan hebat pada kelenjar limfe.
3. Terjadi luka-luka (erosi)pada selaput lender mulut ternak sapi .
4.Diare yang sering bercampur darah
5.ternak sapi yang terjangkit seringkali mengalami penderahan kulit (berkeringat darah)
6. Ternak sapi yang terserang penyakit l jembrana mengalami penurunan nafsu makan sehingga
kenaikan berat badan sapi terhambat . 7. Jika tidak segera ditangani sapi yang terserang
seringkali mengalami kematian

Penyebab dan cara penularan penyakit jembrana (keringat darah )pada ternak sapi
penyakit kerigat darah (penyakit jembrana ) ini disebabkan oleh virus jembrana (retrovirus) dan
bersifat ganas pada sapi bali penularan penyakit jembrana dari sapi ke sapi lainnya diperkirakan
oleh serangga darah sapi yang sakit maka virus akan terbawa dan menukar ke sapi lainnya jika
seragga tersebut menghisap darah sapi yang sehat.
Cara penanggulangan penyakit jembrana (keringat darah )pada ternak sapi

penanggulangan penyakit jembrana dapat iupayakan dengan cara dan pengobatan pencegahan
dilakukan pada ternak sapi yang sehat agar supaya tidak tertular penyakit .sedangkan pengobatan
dilakukan pada ternak sapi yang sakit agar segera sembuh dan penyakitnya tidak menular ke sapi
lainnya .tindakan pencegahan dan pengobatan diupayakan untuk menghindari timbulnya
kerugian yang besar akibat dari kematian ternak sapi ,bebrapa virus jembrana antara laian
sebagai berikut

1.Karantina
yaitu memelihara ternak sapi yang baru datang dari tempat lain ke lokasi peternakan secara terpisah
selama beberapa hari selama dalam masa karantina kondisi kesehatan sapi harus selalu diperhatikan
apabila selama masa karantina sapi dalam keadaan sehat dan tidak menunjukan gejala penyakit jembrana
maka sapi tersebut dapat di peihara bersama dengan sapi lainya .

2. Isolasi
isolasi yaitu mengandakan sapi yang terjangkit penyakit jebmbrana secara terpisah dari sapi lainnya
ditempat isolasi dilakukan perawatan dan pengobatan sampai sapi tersebut sembuh .

3. Sanitasi
sanitasi dilakukan dengan cara membersikan kandang dan lokasi sekitar kandang dan sekitarnya
dibersihkan dari sampah atau limbah supaya tidak dijadikan tempat bersembunyi dan perkembiangbiak
serangga penghisap sampah atau limbah peternakan sapi bisa diolah menjadi pupuk kompos,dan proses
pengomposan ini bisa mematikan telur-telur dan larva serangga penghisap

4. Penyemprotan anti serangga


untuk mmbunuh dan memusnakan serangga penghisap seperti lalat (lalat tapis) caplak dan nyamuk
sekitar lokasi kandang disemprot menggunakan anti serangga penyemprotan dilakukan secra berkala
sesuai dengan aturan yang direkomendasikan .

5.Memelihara sapi dengan baik dan benar


kesehatan ternak sapi merupakan faktor penting dalam menjaga keslamatan ternak dari berbagai jenis
penyakit menjaga kesehatan sapi yaitu dengan cara memeliharanya dengan baik dan benar seperti
memberinya pakan yang cukup dan memeilihara sapi pada kandang yang bersih dan layak

6. Vaksinasi
untuk menjegah terjangkitnya penyakit jembrana maka semua sapi –sapi ynag sehat harus di veksinasi
vaksin diberikan sesuai dengan aturan yang anjurkan agar ternak sapi memiliki sistem kekebalan tubuh
yang baik sehingga sapi tidak mudah terserang penyakit.
7.Penyemprotan desinfektan
penyemprotan dilakukan pada kandang dan lokasi sekitar kandang diamana ada kematian sapi akibat
penyakit jembrana ,penyemprotan untuk mematikan virus juga dilakukan pada peralatan ternak yang
digunakan .

8. Obat penyakit jembrana


pengobatan dilakukan pada sapi yang terserang penyakit jembrana supaya ternak cepat sembuh
pengobatan sebaiknya dilakukan oleh dokter hewan supaya sapi memperoleh obat yang tepat dengan
dosis yang sesuai dengan tingkat keparahan penyakit dan kondisi sapi

9. Pemberian Antibiotik dan vitamin


pencegahan dengan pemberian antibiotik dan vitamin pada sapi agar ternak mudah terserang penyakit ,

10.Memusnahkan ternak yang mati


untuk menghindari terjangkitnya kembali penyakit jembrana dan untuk memusnakan virus penyebab
penyakit sebaiknya ternak sapi yang mati segera dikubur. Sisa pakan dan sisa kotoran ternak yang mati
dibakar /dimusnahkan untuk mencegah penularan penyakit .

 Penyakit Ternak Ayam (Unggas) dan Cara Pengobatannya


penyakit Infectious Laryngo Tracheitis (ILT)
Penyebab : Penyebab ILT adalah virus herpes, berbentuk kuboid beramplop, peka terhadap
ether, dan memiliki inti DNA. Virus ILT diklasifikasikan sebagai anggota
famili Alphaherpesviridae dengan nomenklatur virologi Gallid herpesvirus I. Infectious laryngo
tracheitis (ILT) merupakan penyakit akut pada ayam yang ditandai dengan gejala khas pada
saluran pernafasan, kesulitan bernafas dan keluarnya eksudat berdarah.

Cirri –ciri Gejala khas infeksi akut adalah adanya leleran hidung, suara mengorok yang diikuti
dengan batuk dan tarik nafas. Tanda klinis dengan adanya kesulitan bernafas dan keluarnya
cairan mukus berdarah adalah khas untuk bentuk penyakit ILT parah.

Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan daoat dilakukan dengan pemberian vaksin. Tidak
ada obat yang efektif dalam menurunkan keparahan ataupun mengurangi gejala penyakit.

Penyakit Lymphoid Leukosis (LL)


Penyebab : Virus penyebab penyakit Lymphoid Leukosis adalah Leukovirus digolongkan ke
dalam famili Retroviridae genus Oncorna C. secara morfologi dan strukturnya menyerupai virus
RNA yang bersifat onkogenik yang ditemukan selain pada unggas. Lymphoid leukosis (LL)
merupakan penyakit neoplasma pada unggas yang bersifat menular.
Gejala klinis : Ayam-ayam yang terserang mempunyai masa inkubasi lama dengan gejala
tidak menyolok, sulit dibedakan antara ayam yang baru tertular dari ayam yang tidak terpapar.
Pada stadium lanjut, maka akan terlihat adanya pial yang kering dan gejala umum antara lain
kelihatan pucat, jengger dan pial sianosis, nafsu makan menurun, menjadi kurus dan lemah, perut
tampak membesar dan bila diraba (palpasi) terasa mengeras.

Pencegahan dan Pengobatan : Sampai saat ini belum ada pengobatan untuk penyakit Lymphoid
Leukosis (LL). Vaksin untuk LL sampai saat ini juga belum tersedia, oleh karena itu usaha
pencegahan lebih difokuskan pada manajemen pemeliharaan yang baik dan benar.

Penyakit Marek’s Disease (MD)

Penyebab : Penyebab penyakit Marek’s adalah virus herpes-2 golongan B dari


famili Herpesviridae. Virus berbentuk heksagonal, tidak beramplop dengan berukuran sekitar
85-100 nm sampai 150-170 nm. Penyakit Mareks adalah penyakit menular pada ayam yang
ditandai oleh proliferasi dan infiltrasi sel limfosit pada syaraf, organ viseral, mata, kulit dan urat
daging.
Gejala Klinis : Gejala klinis yang terlihat pada ayam penderita Marek’s adalah hilangnya
keseimbangan tubuh diikuti kelumpuhan pada bentuk klasik (paralisis sebagian atau seluruh kaki
dan sayap) dan bilateral. Jika terjadi kelumpuhan spastik (unilateral), maka salah satu kaki
direntangkan ke depan dan satu kaki lainnya ke belakang.

Pencegahan dan Pengobatan : Penyakit Marek’s dapat dicegah dengan cara melakukan
vaksinasi secara ketat dan teratur serta menerapkan manajemen pemeliharaan yang baik. Sampai
saat ini belum ditemukan obat untuk penyakit Marek’s.

Gejala penyakit Helicopter Disease


Penyakit virus pada unggas

Penyakit Newcastle Disease (ND)

Penyebab : Penyebab ND adalah virus yang tergolong Paramyxovirus, termasuk virus ss-RNA
yang berukuran 150-250 milimikron, dengan bentuk bervariasi tetapi umumnya berbentuk
spherik. Newcastle Disease (ND) merupakan penyakit menular akut yang menyerang ayam dan
jenis unggas lainnya dengan gejala klinis berupa gangguan pernafasan, pencernaan dan syaraf
disertai mortalitas yang sangat tinggi.

Gejala Klinis : Tergantung pada virulensi virus yang menulari, gejala klinis yang ditimbulkan
juga bermacam-macam, mulai dari asymptomatis, gejala pernafasan ringan, pernafasan disertai
dengan gangguan syaraf, atau kombinasi gangguan respirasi, syaraf dan digesti.

Pencegahan dan Pengobatan : Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan vaksinasi secara
teratur. Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan ND. Usaha yang dapat dilakukan
adalah membuat kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang nafsu makannya dengan
memberikan tambahan vitamin dan mineral

Penyakit ternak pada babi virus influenza (H1N1)

Flu babi atau swine flu adalah istilah untuk salah satu jenis influenza yang disebabkan oleh
virus H1N1. Nama babi atau swine ini muncul karena gen virus penyebabnya mirip dengan virus
influenza yang menyebabkan penyakit flu pada babi.

Babi merupakan binatang yang rentan terhadap virus influenza, termasuk yang menyerang
manusia dan unggas, serta berpotensi terinfeksi berbagai varian virus di saat yang bersamaan.
Gen dari berbagai varian virus itu dapat tercampur dan membuat virus baru. Jika varian virus
tersebut mengakibatkan penyakit pada manusia, kemudian dengan mudah menyebar dari orang
ke orang, influenza dapat menjadi pandemik. Hal inilah yang terjadi pada saat tahun 2009, yaitu
penularan virus influenza A (H1N1) atau dikenal dengan flu babi yang terjadi secara global.
Ciri-ciri Flu Babi

Masa inkubasi virus flu babi adalah sekitar 1-4 hari. Setelah itu, penderita akan mulai mengalami
gejala. Penyakit flu babi memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa, sehingga sulit dibedakan.
Beberapa gejala flu babi, di antaranya adalah:

 Demam.
 Kelelahan.
 Pegal-pegal.
 Sakit kepala.
 Pilek dan hidung tersumbat.
 Mata merah dan berair.
 Sakit tenggorokan.
 Ruam pada kulit.
 Diare.
 Mual dan muntah.
 Batuk (umumnya batuk kering).

Penyebab Flu Babi

Flu babi disebabkan oleh virus influenza H1N1. Sama seperti virus influenza lainnya, virus
tersebut akan menyerang sel-sel pada dinding hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Harap diingat
bahwa virus ini tidak bisa menyebar melalui konsumsi daging babi.

Penularan virus H1N1 juga serupa dengan virus influenza lain, misalnya dari penderita yang
bersin atau batuk. Jika percikan ingus atau air liur dari penderita menempel langsung pada
permukaan mata, hidung, serta mulut seseorang, maka orang tersebut akan terjangkit oleh virus.
virus H1N1 menyebar musiman sama dengan virus influenza biasa, dan risiko penularan
meningkat pada orang-orang yang banyak melakukan interaksi dengan orang lain.

Vaksinasi dan Pencegahan Flu Babi

Langkah utama untuk menghindari flu babi adalah dengan menerima vaksin influenza. Vaksin
yang umumnya dianjurkan satu kali dalam setahun ini akan membantu tubuh dalam membangun
pertahanan terhadap virus H1N1.Selain vaksin, ada beberapa cara sederhana yang bisa
diterapkan untuk menghindari flu babi sekaligus mencegah penularannya, di antaranya:
Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun. Gunakan cairan pembersih tangan berbahan dasar
alkohol jika perlu.menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika bersin atau batuk. Buanglah tisu
ke tempat sampah usai digunakan. Hindari kontak langsung dengan penderita sebisa mungkin.

Anda mungkin juga menyukai