Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, Maret 2020, Hal. 1-7 VOL. 3 NO.

1 2020
ISSN : 2654-2501

TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI TERHADAP PENGOLAHAN JERAMI


JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK DI KELURAHAN LEMPAKE
KECAMATAN SAMARINDA UTARA

Knowledge Level of Cattle Breeder on Processing Maize Straw as Animal Feed


at Lempake Village Samarinda Utara District

Muhammad Hirjan1, Taufan P. Daru1, Suria Darma2*


1
Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda 75124
2
Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda, 75124
e-mail : suriadarmaidris@gmail.com

Diterima September 2019; diterima pasca revisi Desember 2019


Layak diterbitkan Februari 2020

ABSTRAK
Pengetahuan tentang pengelolaan limbah merupakan salah satu bagian
terpenting dari bisnis peternakan sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana tingkat pengetahuan peternak terhadap pengelolaan Jerami Jagung di
Kelurahan Lempake. Penelitian ini dilakukan pada bulan September - Oktober 2018 di
Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara. Penelitian ini menggunakan metode
proportional random sampling. Responden dipilih berdasarkan kriteria jumlah ternak
terbanyak. Jumlah responden adalah 42 yang terdiri dari peternak sapi. Data yang
diambil meliputi data primer dan data sekunder, kemudian skala pengetahuan dianalisis
dengan menggunakan metode skala likert. Hasil penelitian menunjukkan tingkat
pengetahuan peternak terhadap pengelolaan Jerami Jagung masuk kategori Sedang
dengan skor 1.348 dan skor rata-rata 32.11. Tingkat pengetahuan peternak kategori
sedang terhadap pengelolaan Jerami Jagung, perlu ditingkatkan. Pengetahuan tentang
pengelolaan limbah jagung kategori sedang, berdampak terhadap peternak dalam
melakukan pengelolaan limbah jagung. Tingkat pengetahuan peternak akan lebih baik
jika ada penyuluhan dan pelatihan tentang pengelolaan limbah jagung.
Kata kunci : Pengelolaan, limbah, pengetahuan, peternak

ABSTRACT

Agriculture waste management is one of the most important parts of cattle feeds
on the farm. This study aims to determine the level of knowledge of breeders on the
management of corn straw in Lempake Village. This research was conducted in
September - October 2018 in Lempake Village, North Samarinda District. This study
used a proportional random sampling method. Respondents were selected based on the
criteria for the largest number of livestock. The number of respondents was 42 consisting
of cattle breeders. The data taken include primary data and secondary data, then the
knowledge scale is analyzed using the Likert scale method. The results showed that
knowledge level on the management of corn straw was in the moderate category with a
score of 1.348 and an average score of 32.11. The level of knowledge in corn straw
management was medium that needs to be improved. Knowledge of medium category
maize waste management has an impact on breeders in managing maize waste. The
counseling and training on corn waste management could improve the knowledge level
of breeders.

Keywords : management, waste, knowledge, breeders

1
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, Maret 2020, Hal. 1-7 VOL. 3 NO. 1 2020
ISSN : 2654-2501

Pendahuluan Metode pengumpulan


Data dikumpulkan dengan cara
Permasalahan krusial peternak survei. Bentuk data yang dikumpulkan
dalam usaha pengembangan ternak terdiri dari data primer dan data
ruminansia adalah pengadaan pakan, sekunder. Data primer didapatkan dari
karena kurang memperhitungkan daya hasil wawancara dengan menggunakan
dukung pakan yang tersedia, yang pertanyaan atau quesioner. Data primer
merupakan input terbesar pada sistem meliputi identitas responden (nama,
peternakan (Tanuwiria’ dkk, 2006). alamat, pendidikan, pekerjaan,
Menurut Sudarwati (2013), bahwa limbah pengalaman berternak, jumlah peternak,
tanaman pangan sebagai hasil ikutan umur) dan data-data tentang survei
dari produk pertanian yang telah pengolahan Jerami Jagung yang dilihat
dipanen. Hasil ikutan tanaman jagung dari beberapa indikator. Data sekunder
(jerami jagung) dapat sebagai pakan diperoleh dari perpustakaan, laporan–
ternak ruminansia untuk menyambung laporan penelitian sebelumnya atau dari
kelangsungan hidup terutama pada penelitian terdahulu. Data sekunder
musim kemarau (Umiyasih dan didapatkan dari instansi terkait dengan
Angraeny, 2005). penelitian ini, di antaranya Balai
Produksi jagung Kaltim Penyuluhan Pertanian, Dinas
mengalami peningkatan, sejak tahun Peternakan Kota Samarinda, dan Badan
2013, 2014 dan 2015; masing-masing Pusat Statistika Samarinda Kalimantan
4.864 ton , 7.567 ton dan 8.379 ton Timur.
pipilan kering; dengan luas tanam
masing-masing 1.858 ha, 2.873 ha, turun Metode Pengambilan Sampel
menjadi 2.307 ha (BPS Provinsi Pengambilan sampel penelitian
Kalimantan Timur, 2015). Peningkatan yaitu menggunakan Purposive Sampling,
produksi jagung dan luas tanam yang ditentu kan di empat (4) kelompok
berimplikasi pada peningkatan hasil ternak yaitu kelompok ternak Subur,
ikutan panen tanaman jagung. Sumber rejeki, Panca karya dan Jaya
Pemanfaatan limbah tanaman Makmur dengan pertimbangan bahwa
pangan sebagai pakan ternak adalah jumlah responden 10% berdasarkan
suatu bentuk sinergi yang baik untuk rumus Slovin:
meningkatkan produksi pertanian,
peternakan, dan perbaikan kualitas
lingkungan. Tujuan Penelitian ini untuk
mengetahui tingkat pengetahuan
peternak sapi terhadap pengelolaan
Jerami Jagung sebagai pakan ternak di Keterangan:
Kelurahan Lempake Kecamatan n = jumlah sampel
Samarinda Utara. N = jumlah populasi
e = nilai kritis (batas toleransi
Materi dan Metode kesalahan)

Lokasi Penelitian Definisi variabel dan pengukurannya


Penelitian ini dilaksanakan di yang menjadi panduan dalam penelitian
kelurahan Lempake Kecamatan adalah:
Samarinda Utara pada bulan Agustus 1). Karateristik Jerami Jagung (Umiyasih
sampai oktober 2018. Pengambilan data dan Anggraeny, 2005) adalah
di empat (4) kelompok ternak. Adapun limbah hasil buangan dari kegiatan
peralatan dan bahan yang akan usaha pertanian tanaman jagung
digunakan dalam penelitian yaitu alat yaitu limbah batang, limbah daun
tulis, kuesioner, dan kamera untuk dan tongkol jagung. Limbah batang
dokumentasi kegiatan di lapangan. jagung yaitu batang pada tanaman

2
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, Maret 2020, Hal. 1-7 VOL. 3 NO. 1 2020
ISSN : 2654-2501

jagung yang sudah dipanen, antar masyarakat dan lingkungan serta


sedangkan limbah daun jagung yang keingintahuan yang sangat besar dari
masih menempel pada batang peternak terhadap pengelolaan jerami
jagung dan limbah tongkol jagung jagung pada usaha ternak sapi di
atau buah jagung adalah buangan Kelurahan Lempake Kecamatan
yang dikhususkan untuk pakan Samarinda Utara.
ternak untuk menambah nutrisi pada
ternak. Karakteristik Limbah Jagung
2). Manfaat Limbah Jagung (Saraswati, Pada indikator tingkat
2013) yaitu dapat memberikan pengetahuan peternak terhadap
dampak positif serta nilai tambah karakteristik limbah jagung, didapat total
sampingan bagi petani, limbah yang skor 373 dengan rata-rata 41,44.
diolah menjadi pupuk organik dan Berdasarkan interval kelas, indikator
dapat dijadikan sebagai pakan karakteristik limbah masuk ke dalam
ternak dapat diperjual belikan kategori tinggi, yakni dengan rentang
kepada peternak untuk skor minimal 3 dan skor maksimal 9.
dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Data distribusi interval kelas indikator
3). Pengolahan limbah Jagung (Azis, karakteristik limbah dipaparkan pada
dkk, 2014), salah satu upaya untuk tabel 1.
mengurangi dampak negatif di Tabel 1. Distribusi interval kelas
lingkungan. Limbah jagung yang indikator karakteristik limbah
dikelola secara baik akan Tingkat Jumlah Persentase
memberikan dampak positif di Pengetahuan Responden (%)
masyarakat, seperti limbah yang dan Interval (Jiwa)
dikelola dengan baik bisa menjadi Kelas
nilai tambah ekonomis seperti Rendah : 0 0
3,00 - 5,00
kerajinan tangan dan sebagai pakan
Sedang : 1 2,38
ternak. 5,01 - 7,00
4). Keterampilan (Notoatmojo, 2010), Tinggi : 41 97,62
merupakan kemampuan seseorang 7,01 - 9,00
yang ada didalam dirinya, jika Jumlah 42 100
kemampuan tersebut diasah akan Total Skor 373
memberikan pengalaman sehingga Rata-rata skor 41
dapat menghasilkan suatu hal yang kategori Tinggi
bernilai positif bagi diri sendiri dan Sumber : Data Primer (2018)
orang lain sehingga keterampilan
mampu membuat seseorang Tingkat pengetahuan responden
berkreativitas. terhadap karakteristik Jerami jagung
mampu mengetahui jenis-jenis limbah.
Analisis Data Responden menerima informasi melalui
Data yang telah terkumpul media massa seperti (TV, koran, sosial
kemudian diukur skala pengetahuan media) serta keterlibatan dengan
peternak. Data tersebut dianalisis kegiatan sosialisasi pengelolaan limbah
dengan metode skala likert. pertanian dan beberapa kegiatan dari
Dinas Peternakan memberi dampak
Hasil dan Diskusi positif bagi peternak dan tingkat
pengetahuan kategori tinggi pada taraf
Proses pembentukan tingkat mengetahui secara umum karakteristik
pengetahuan dan pemahaman informasi limbah jagung.
terjadi melalui penglihatan ataupun
pendengaran masyarakat terhadap Manfaat Limbah Jagung
lingkungan sekitar. Proses ini terjadi, Pada Indikator manfaat limbah
karena adanya interaksi komunikasi jagung, tingkat pengetahuan peternak

3
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, Maret 2020, Hal. 1-7 VOL. 3 NO. 1 2020
ISSN : 2654-2501

terhadap pemanfaatan limbah jagung, menganggap Jerami Jagung sebagai


didapat total skor 433 dengan rata-rata pakan dalam bentuk segar yang
36,08. Berdasarkan interval kelas faktor termudah dan termurah tetapi pada saat
manfaat limbah Jagung masuk ke dalam panen hasil Jerami Jagung ini cukup
kategori Tinggi yakni dengan rentang melimpah maka umumnya petani
skor minimal 4 dan skor maksimal 12. membakar limbah tanaman pangan
Data distribusi interval kelas indikator tersebut karena secepatnya akan
manfaat limbah jagung dipaparkan pada dilakukan pengolahan tanah.
tabel 2.
Tabel 2. Distribusi interval kelas Pengolahan Limbah Jagung
Indikator manfaat limbah jagung Pada Indikator pengolahan limbah
Tingkat Jumlah Persentase jagung, tingkat pengetahuan peternak
Pengetahuan Responden (%) terhadap pengolah an Jerami Jagung,
dan Interval (Jiwa) didapat total skor 335 dengan rata-rata
Kelas 27,91. Berdasarkan interval kelas
Rendah : 0 0,00 indikator pengolahan Jerami Jagung
4,00 – 6,67
diketahui bahwa masuk kedalam
Sedang : 9 2,43
6,68 – 9,35 kategori Sedang yang dapat dilihat pada
Tinggi : 33 78,57 tabel 3.
9,36-12,00 Tabel 3. Distribusi interval kelas
Jumlah 42 100 Indikator pengolahan limbah jagung
Total Skor 433 Tingkat Jumlah Persentase
Rata-rata skor 36,08 Pengetahuan Responden (%)
Kategori Tinggi dan Interval (Jiwa)
Sumber : Data Primer (2018) Kelas
Rendah : 1 2,38
Jerami jagung sangat berpotensi 4,00 – 6,67
untuk dimanfaatkan sebagai pakan, Sedang : 38 90,48
tetapi hanya untuk ternak ruminansia 6,68 – 9,35
Tinggi : 3 7,14
karena tingginya kandungan serat pada
9,36-12,00
jerami jagung. Berdasarkan hasil Jumlah 42 100
penelitian yang telah dilakukan, tingkat Total Skor 335
pengetahuan peternak terhadap manfaat Rata-rata skor 27,91
jerami jagung bagi peternak sapi di Kategori Sedang
Kelurahan Lempake yaitu pada kategori Sumber : Data Primer (2018)
tinggi dengan jumlah skor yaitu 433 yang
mana rata-rata skor adalah 36,08. Berdasarkan hasil penelitian
Jumlah responden kategori tinggi dilapangan, menunjukkan tingkat
ditunjukkan oleh 33 orang dengan pengetahuan peternak terhadap
persentase (78,57%). Responden tingkat pengelolaan Jerami Jagung di Kelurahan
pemanfaatan limbah menyatakan tinggi Lempake adalah sedang. Hal ini terlihat
beranggapan sebagian besar jerami dari total skor yaitu 335 yang mana rata-
jagung dapat dimanfaatkan sebagai rata skor adalah 27,91. Responden
bahan pakan. Dengan sentuhan tingkat pengetahuan pengelolaan limbah
teknologi sederhana, limbah itu dapat kategori sedang terdapat 38 orang
diubah menjadi pakan bergizi dan dengan presentase 90,48%. Responden
sumber energi bagi ternak. Responden mengetahui pengolahan limbah
tingkat pemanfaatan limbah tanaman, akan tetapi responden
beranggapan sedang ditujukan oleh 9 menganggap menyulitkan peternak
orang (21,43%). Responden seperti mengangkut Jerami Jagung
memanfaatkan Jerami Jagung sebagai dalam jumlah banyak karena umumnya
pakan dalam bentuk segar tanpa adanya lahan pertanian jauh dari pemukiman
pengolahan lebih lanjut. Responden peternak sehingga membutuhkan biaya

4
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, Maret 2020, Hal. 1-7 VOL. 3 NO. 1 2020
ISSN : 2654-2501

dalam pengangkutan. Selain itu peternak hijauan melimpah untuk pengembangan


menganggap bahwa ketersediaan ternak sapi, akan tetapi tingkat
hijauan di lahan pekarangan, kebun, pengetahuan peternak terhadap
sawah masih mencukupi sebagai pakan pengelolaan limbah dapat dikategorikan
ternak. Responden tingkat pengetahuan rendah, perkembangan keterampilan
pengelolaan limbah kategori rendah peternak dalam mengelola dan
terdapat 1 orang dengan presentase memanfaatkan limbah pertanian
2,38%. Hal ini dikarenakan responden umumnya tidak dimanfaatkan secara
menyatakan tidak mendapat pelatihan optimal untuk pengolahan limbah
mengenai pengolahan Jerami jagung, melainkan secara sederhana saja.
pengetahuan terbatas demikian Tabel 4. Distribusi interval kelas
memberikan dampak pada pengolahan indikator keterampilan peternak
limbah menjadi tidak dilakukan dengan Tingkat Jumlah Persentase
baik, responden menyatakan pelatihan Pengetahuan Responden (%)
pengolahan limbah perlu diadakan oleh dan Interval (Jiwa)
pemerintah agar mampu memanfatkan Kelas
sumberdaya yang berada di sekitar Rendah : 25 59,52
3,00 - 5,00
masyarakat menjadi lebih optimal.
Sedang : 1 35,71
Responden tingkat pengetahuan 5,01 - 7,00
peternak menyatakan tinggi ditunjukkan Tinggi : 41 4,76
3 orang ( 7,14% ). Hal ini menunjukan 7,01 - 9,00
responden mengelola jerami jagung Jumlah 42 100
walapun masih secara sederhana, yaitu Total Skor 208
dengan Pengolahan secara biologis Rata-rata skor 23,11
dengan memanfaatkan bantuan kategori Rendah
mikroorganisme. Petani yang Sumber : Data Primer (2018)
menggunakan teknologi dalam proses
pengolahannya, yaitu melakukan Berdasarkan sikap peternak sapi
fermentasi sederhana. tersebut minat terhadap pakan hasil
teknologi limbah pertanian dirasa kurang
Keterampilan Peternak dikarenakan proses yang membutuhkan
Pada Indikator keterampilan waktu lebih banyak daripada
peternak terhadap pengelolaan Jerami menyediakan pakan hijauan yang berada
Jagung, didapat total skor 431 dengan disekitar masyarakat peternak.
rata-rata 13,06. Berikut adalah data Tabel 5. Indikator Pengetahuan Peternak
Indikator Skor Skor Skor Kategori
distribusi interval kelas indikator Maksimal Rata-
keterampilan peternak terhadap rata
Karakteristik 378 41,44 373 Tinggi
pengelolaan limbah ternak yang ada Limbah
diwilayah penelitian lebih jelasnya dapat Manfaat 504 36,08 433 Tinggi
dilihat pada tabel 4. Limbah
Pengelolaan 504 27,91 335 Sedang
Berdasarkan hasil penelitian di Limbah
lapangan, tingkat pengetahuan peternak Ketrampilan 378 23,11 208 Rendah
terhadap pengelolaan Jerami Jagung di Peternak

Kelurahan Lempake adalah rendah. Hal


ini ditunjukkan pada hasil skor yaitu 208 Pernyataan dari responden
dengan presentase 23,11% .Responden kategori sedang ditunjukan oleh 15 orang
menyatakan rendah ditunjukkan oleh 25 (35,71%). Peternak sebagai responden
orang peternak (59,52%). Keberadaan berdalih telah mendapatkan pelatihan
peternakan sapi, memang sejak lama dari pemerintah, senada dengan
khususnya di daerah Kelurahan pernyataan kategori sebelumnya potensi
Lempake merupakan hal yang familiar, keterampilan peternak cukup baik,
sebab daerah ini mempunyai banyak pengalaman beternak rata-rata
lahan yang kosong dan sumber pakan responden cukup tinggipun menjadikan

5
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, Maret 2020, Hal. 1-7 VOL. 3 NO. 1 2020
ISSN : 2654-2501

tingkat pengetahuan akan keterampilan mampu menjalin kerjasama untuk


peternak semakin tinggi. Responden melakukan kegiatan pengolahan dan
yang menanggapi tinggi paling sedikit sosialisasi terkait pengolahan limbah
diberikan oleh 2 orang (4,76%). Dalam jagung secara berkelanjutan.
hal ini kedua pernyataan diatas pun
memberikan penjabaran bahwa UCAPAN TERIMA KASIH
sebagian kecil peternak yang
mendapatkan pelatihan pengelolaan Ucapan terima kasih disampaikan
limbah menerapkan pengetahuannya kepada Pemerintah Provinsi
pada usaha ternak, sehingga sumber Kalimantan Timur atas Beasiswa
informasi, terlebih perkembangan Kaltim Cemerlang Tahun 2013-2017.
teknologi dan dunia usaha peternakan
menjadi modal penting dalam usaha DAFTAR PUSTAKA
peternak kedepannya. Berdasarkan hasil
penelitian tingkat pengetahuan peternak Azis FA, Liman, Widodo Y. 2014. Potensi
terhadap pengelolaan limbah jagung di Limbah Padi Sebagai Pakan Sapi
Kelurahan Lempake Kecamatan Bali di Desa Sukoharjo II
Samarinda Utara adalah Sedang dengan Kecamatan Sukoharjo
skor rata-rata 32,11. Kabupaten Pringsewu. J Ilmiah
Peternakan Terpadu. Vol 2 no 1,
Kesimpulan 2014: 26-32.
BPS 2015. Badan Pusat Statistik
Berdasarkan hasil penelitian dan Laporan Tahunan Rapat staf
analisis yang telah dilakukan dapat Gubernur Kalimatan Timur,
disimpulkan Tingkat pengetahuan Samarinda
peternak terhadap karakteristik Jerami Indraningsih, Widiastuti R, Sani Y. 2011.
Jagung di Kelurahan Lempake yaitu Limbah Pertanian dan
tinggi, manfaat limbah pada kategori Perkebunan Sebagai Pakan
tinggi, pengolahan limbah pada kategori Ternak: Kendala dan
sedang dan keterampilan pada kategori Prospeknya. Lokakarya Nasional
rendah. Berdasarkan indikator-indikator Ketersediaan IPTEK dalam
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pengendalian Penyakit Strategis
tingkat pengetahuan peternak terhadap pada Ternak Ruminansia Besar.
pengolahan jerami jagung berada pada 4(3): 99-115.
kategori sedang. Notoatmodjo, S. 2005. Metode Penelitian
Kesehatan, edisi revisi, Rineka
Saran Cipta. Jakarta.
Saraswati. 2005. Pemanfaatan Limbah
Saran yang dapat diberikan sehubungan Jagung Sebagai Pakan Ternak Di
dengan hasil penelitian ini adalah : Sulawesi Selatan,Seminar
1. Pemerintah diharapkan dapat Nasional Serealia, 2013
memberikan pelatihan kepada Sudarwati, H. dan T. Susilawati. 2013.
peternak agar memiliki motivasi dan Pemanfaatan Sumberdaya
pengetahuan dalam melakukan Pakan Lokal Melalui Integrasi
pengelolaan, dengan memberikan Ternak Sapi Potong dengan
bantuan berupa alat pengelohan Usahatani, J. Ternak Tropika Vol.
limbah jagung. 14, No.2: 23-30, 2013
2. Keterlibatan pihak akademisi perlunya Tanuwiria H, Yulianti A, Mayasari N.
melakukan kegiatan sosialisasi terkait 2006. Potensi Pakan Asal Limbah
pengolahan limbah jagung secara Tanaman Pangan dan Daya
berkelanjutan. Dukungnya Terhadap Populasi
3. Partisipasi setiap kelompok tani atau Ternak Ruminansia di Wilayah
gabungan kelompok tani diharapkan Sumedang (Agriculture by

6
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, Maret 2020, Hal. 1-7 VOL. 3 NO. 1 2020
ISSN : 2654-2501

product as potential feed and its Sebagai Pakan Sapi Potong.


carrying capacity In Sumedang). Prosiding Seminar Nasional
Jurnal Ilmu Ternak, Desember Teknologi peternakan dan
2006, Vol. 6 no. 2, 112-120 Veteriner di Bogor tahun 2005.
Umiyasih, U. Dan Y, Anggraeny. 2005. Pusat Penelitian dan
Evaluasi Limbah dari Beberapa Pengembangan Peternakan
Varietas Jagung Siap Rilis Bogor. Hal. 125-130.

Anda mungkin juga menyukai