Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN SARANA PRODUKSI

PADA USAHATANI PADI SAWAH (ORYZA SATIVA L)


DI KECAMATAN BRANG REA KABUPATEN SUMBAWA BARAT
ANALYSIS OF THE EFFECT OF USE OF PRODUCTION FACILITIES
ON RICE FARMING (ORYZA SATIVA L)
IN BRANG REA DISTRICT WEST SUMBAWA REGENCY

Fatmawati*1, Ir. Asri Hidayati, M.Si.*2, Ir. Rosmilawati, MS.*3

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertainan, Universitas Mataram


Jl. Majapahit No. 62, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat 83115 Telp/Fax. (0370) 633007
Email: fatmasyarief14@gmail.com/Telp:087855426937
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah; 1) Mengkaji pengaruh pengguna sarana produksi terhadap hasil produksi
padi (Oryza Sativa L) sawah di Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat, 2) Mengkaji efisiensi
penggunaan sarana produksi pada produksi pada (Oryza Sativa L) sawah di Kecamatan Brang Rea Kabupaten
Sumbawa Barat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan pengumpulan data dilakukan
dengan teknik survey. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Brang Rea dengan menetapkan tiga desa
sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa desa tersebut memiliki jumlah petani padi sawah
terbanyak yaitu, Desa Sapugara Bree, Desa Tepas, dan Desa Seminar Salit. Metode penentuan sampel dilakukan
dengan metode Proportional Random Sampling dengan jumlah sampel 30 responden. Data yang diperoleh
dianalisis dengan cara 1) Uji asumsi klasik, 2) Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas Pada Produksi Padi, dan
3) Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Sarana Produksi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Penggunaan sarana produksi berpengaruh nyata
(significant) terhadap produksi padi. 2) penggunaan sarana produksi pada produksi padi di Kecamatan Brang
Rea Kabupaten Sumbawa Barat yang diuji dengan menggunakan delapan variabel yaitu, lahan, benih, pupuk
urea, SP-36, NPK, pupuk organic, pestisida dan tenaga kerja dinyatakan tidak efisien.
Disarankan: 1) Kepada petani yang melampaui penggunaan sarana produksi berupa benih, pupuk urea,
NPK, pupuk organic, pestisida dan tenaga kerja agar mengurangi penggunaan sesuai dengan kebutuhan. Dan
bagi petani yang belum optimal dalam menggunakan sarana produksi agar dapat menambah penggunaan sarana
produksi sesuai dengan yang dibutuhkan. 2) Bagi mahasiswa yang mengambil judul yang sama agar dapat
melakukan penelitian secara terperinci dan mengolah data secara terperinci.
Kata kunci. Efisiensi, sarana produksi, padi, pengaruh produksi, asumsi klasik

ABSTRACT
The objectives of this research are; 1) To examine the effect of users of production facilities on the
production of paddy (Oryza Sativa L) paddy fields in Brang Rea District, West Sumbawa Regency, 2) Assess
the efficiency of the use of production facilities in the production of (Oryza Sativa L) rice fields in Brang Rea
District, West Sumbawa Regency.
The method used in this research is descriptive method and data collection is done by survey technique.
This research was carried out in Brang Rea District by setting three villages as research locations with the
consideration that these villages have the highest number of lowland rice farmers, namely, Sapugara Bree
Village, Tepas Village, and Salit Seminar Village. The method of determining the sample was carried out by the
Proportional Random Sampling method with a sample of 30 respondents. The data obtained were analyzed by 1)
Classical assumption test, 2) Cobb-Douglas Production Function Analysis in Rice Production, and 3) Analysis
of the Efficiency Level of Use of Production Facilities.
The results of this study conclude that: 1) The use of production facilities has a significant (significant)
effect on rice production. 2) the use of production facilities in rice production in Brang Rea District, West
Sumbawa Regency which was tested using eight variables, namely, land, seeds, urea fertilizer, SP-36, NPK,
organic fertilizers, pesticides and labor was declared inefficient.
It is recommended: 1) To farmers who exceed the use of production facilities in the form of seeds, urea
fertilizer, NPK, organic fertilizers, pesticides and labor to reduce the use as needed. And for farmers who have
not been optimal in using production facilities in order to increase the use of production facilities as needed. 2)
For students who take the same title in order to be able to conduct detailed research and process data in detail.
Keywords: efficiency, production facilities, rice, effect of production, classical assumption

PENDAHULUAN
Tanaman padi merupakan salah satu sumber pangan (makanan utama) selain jagung,
oleh karena itu, hasil produksi tanaman padi menjadi sumber pendapatan utama bagi petani.
Jika terjadi penurunan produksi maka petani akan mengalami kerugian, sebaliknya jika
produksi naik/stabil maka petani akan menerrima keuntungan dari usahatani yang dikelola
(Litti, 2014).
Pertanian merupakan salah satu sektor ekonomi strategis di Kabupaten Sumbawa
Barat. Walaupun nilai tambah yang dihasilkan tidak sebesar sektor pertambangan, namun
penyerapan tenaga kerja pada sektor ini tertinggi dibandingkan sektor lainnya. Padi
merupakan produk andalan Kabupaten Sumbawa Barat. Tahun 2020, Kecamatan Brang Rea
memproduksi padi sawah dengan jumlah tertinggi dibandingkan kecamatan lainnya, yakni
sebesar 26.983 ton, diikuti Kecamatan Taliwang sebesar 18.614 ton, dan Kecamatan Seteluk
sebesar 17.979 ton, sedangkan produksi padi terendah berada di Kecamatan Maluk sebesar
232 ton dan Kecamatan Sekongkang sebesar 2003 ton, tetapi efisiensi penggunaan sarana
produksi serta pengaruhnya terhadap produksi padi sawah (Oryza Sativa L) di Kecamatan
Brang Rea belum diketahui.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengkaji pengaruh penggunaan sarana produksi
terhadap hasil produksi padi sawah (Oryza Sativa L) di Kecamatan Brang Rea Kabupaten
Sumbawa Barat. 2) Mengkaji efisiensi penggunaan sarana produksi pada produksi padi sawah
(Oryza Sativa L) di Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat.
Hipotesis: 1) Diduga penggunaan sarana produksi padi sawah (Oryza Sativa L)
berpengaruh terhadap produksi padi di Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat. 2)
Diduga tingkat efisiensi penggunaan sarana produksi oleh petani padi sawah (Oryza Sativa L)
di Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat belum/tidak efisien.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik survey. Penelitian ini dilakukan di
Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat dengan menetapkan 3 Desa sebagai lokasi
penelitian yang ditentukan secara “Purposive Sampling” dengan pertimbangan bahwa desa
tersebut merupakan daerah dengan jumlah produksi padi sawah terbanyak yaitu, Desa
Sapugara Bree, Desa Tepas, dan Desa Seminar Salit. Penentuan responden dalam penelitian
ini ditentukan secara “Quota Sampling”, yaitu pengambilan sampel dengan cara menetapkan
jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi. Ditetapkan 30 responden dan untuk
menentukan jumlah responden untuk masing-masing desa di Kecamatan Brang Rea
Kabupaten Sumbawa Barat ditentukan dengan teknik “Proportional Random Sampling”
diantaranya yaitu, Desa Sapugara Bree sebanyak 13 orang, Desa Tepas sebanyak 9 orang,
Desa Seminar Salit sebanyak 8 orang. Data yang diperoleh dianalisis dengan cara 1) Uji
asumsi klasik, 2) Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas Pada Produksi Padi, dan 3)
Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Sarana Produksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden
Umur
Tabel 1. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Umur di Kecamatan Brang Rea Tahun
2022
No Kisaran Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 <15 0 0
2 15-64 30 100
3 >64 0 0
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer diolah, 2022
Berdasarkan tabel 1. dapat dilihat bahwa seluruh petani responden tergolong dalam
usia produktif dengan persentase 100%. Menunjukkan bahwa, secara fisik dan mental petani
responden mampu melakukan aktivitas berusahatani dan mampu meningkatkan produktivitas
usahatani.
Jenis Kelamin
Tabel 2. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Brang
Rea Tahun 2022
No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 Laki-laki 29 97
2 Perempuan 1 3
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer diolah 2022
Berdasarkan tabel 2. diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 29 orang dengan persentase 97% dan responden dengan jenis kelamin perempuan
sebanyak 1 orang dengan presentase 3%.
Tingkat Pendidikan
Tabel 3. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kecamatan
Brang Rea Tahun 2022
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 Tidak Sekolah (TS) 5 16.67
2 Tidak Tamat SD (TTSD) 3 10
3 Tamat SD (TSD) 8 26.67
4 Tamat SMP (TSMP) 6 20
5 Tamat SMA (TSMA) 8 26.67
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer diolah 2022
Pada tabel 3. diketahui petani responden dengan tingkat pendidikan terbanyak yaitu,
tamat SD dan SMA sebanyak masing-masing 8 orang dengan persentase 27%, kemudian
SMP sebanyak 6 orang dengan persentase 20%, tidak sekolah sebanyak 5 orang dengan
persentase 17%, dan tidak tamat SD (TTSD) sebanyak 3 orang dengan persentase 10%.
Jumlah Tanggungan Keluarga
Tabel 4. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga di
Kecamatan Brang Rea Tahun 2022
No Kisaran Tanggungan Keluarga (Orang) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 ≤4 29 97%
2 5-6  1 3%
3 ≥7 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Primer diolah 2022
Pada tabel 4. menunjukkan bahwa 29 orang (97%) responden memiliki jumlah
tanggungan <4 orang yang berarti sebagian besar petani tergolong dalam keluarga kecil, dan
sisanya 1 orang (3%) tergolong dalam petani keluarga menengah dengan jumlah tanggungan
5-6 orang.
Pengalaman Usaha
Tabel 5. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani Padi Sawah
di Kecamatan Brang Rea Tahun 2022
No Pengalaman (Tahun) Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 1-10 0 0%
2 11-20 3 10%
3 21-30 14 46.67%
4 >30 13 43.33%
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Primer Diolah 2022
Tabel 5. menunjukkan secara umum responden cukup berpengalaman dalam
mengelola usahataninya, yaitu sebanyak 13 orang (43,33%).
Pekerjaan
Tabel 6. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Kecamatan Brang
Rea Tahun 2022
Pekerjaan Pokok Pekerjaan Sampingan
No Uraian
Jumlah (Orang) Presentase (%) Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 Petani 30 100%  - - 
2 Pedagang  - -  1 3.33%
3 Staf Desa  - -  2 6.67%
4 Tidak ada  - - 27 90%
Jumlah 30 100% 30 100%
Sumber: Data Primer Diolah 2022
Berdasarkan tabel 6. dapat dilihat bahwa seluruh responden atau sebanyak 30 orang
(100%) menjadikan tani sebagai pekerjaan pokok. Sebanyak 1 orang petani responden
(3.33%) memilih pedagang sebagai pekerjaan sampingan, kemudian 2 orang petani
responden (6.67%) menjadikan staf desa sebagai pekerjaan sampingan, dan 27 lainnya (90%)
tidak memiliki pekerjaan sampingan.
Luas Lahan Garapan
Tabel 7. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Luas Lahan Garapan di Kecamatan
Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat
No Kisaran Luas Lahan Garapan (Ha) Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 <0.50 2 7%
2 0.50-1.00 22 73%
3 >1.00 6 20%
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Primer Diolah 2022
Berdasarkan tabel 7. diketahui bahwa petani responden yang memiliki luas lahan
garap sebesar <0,50 hektar sebanyak 2 orang (7%), petani yang memiliki luas lahan garap
0,50-1,00 hektar sebanyak 22 orang (73%), dan petani yang memiliki luas lahan garap >1
hektar sebanyak 6 orang (20%).
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel 8. diketahui bahwa sarana produksi lahan (LnX1), benih (LnX2),
pupuk SP-36 (LnX4) dan tenaga kerja (LnX8) mengalami gejala multikolinearitas, sedangkan
pupuk urea (LnX3), pupuk NPK (LnX5), pupuk organik (LnX6), dan pestisida (LnX7) tidak
mengalami gejala multikolinearitas karena masing-masing variabel tolerance >0,10 dan nilai
VIF masing-masing variabel <10.
Tabel 8. Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF


1 (Constant)

Lahan (LnX1)
.019 54.040

Benih (LnX2)
.032 31.576

Pupuk Urea (LnX3)


.140 7.141

Pupuk SP-36 (LnX4)


.052 19.099

Pupuk NPK (LnX5)


.121 8.266

Pupuk Organik (LnX6)


.159 6.297

Pestisida (LnX7)
.178 5.627

Tenaga Kerja (LnX8)


.066 15.119

Data primer, diolah 2022

Dalam uji multikolinearitas pada penelitian ini terjadi multikolinearitas sehingga perlu
dilakukan penyembuhan gejala dengan cara transformasi data menggunakan metode
eliminasi data. Pada tabel 9. terlihat hasil uji multikolinearitas setelah transformasi dan
eliminasi data variabel pupuk SP-36 (LnX4), nilai tolerance pada masing-masing variabel
>0,10 dan nilai VIF <10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadinya gejala
multikolinearitas.
Tabel 9. Uji Multikolinearitas Setelah Transformasi dan Eliminasi Data

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF


1 (Constant)
TRANS_X1 .173 5.764

TRANS_X2 .124 8.034

TRANS_X3 .334 2.993

TRANS _X5 .269 3.723

TRANS_X6 .291 3.437

TRANS_X7 .408 2.454

TRANS_X8 .138 7.228

Sumber: Data Primer diolah 2022

Uji Autokorelasi
Berdasarkan tabel 10., diperoleh nilai DW sebesar 2,252, dan berdasarkan tabel
Durbin Watson diketahui nilai DL sebesar 0,854 dan nilai DU adalah 2,141. Sehingga
disimpulkan bahwa nilai DL < (4-DW) <DU maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak
dapat disimpulkan.
Tabel 10. Uji Autokorelasi Durbin Watson
R Square Durbin-Watson

.996 2.252

Data Primer, diolah 2022


Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi autokorelasi pada model regresi
tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan uji tambahan, yaitu dengan
melakukan run-test. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara
random atau tidak (sistematis). Adapun uji run-test sebagai berikut.
Tabel 11. Hasil Uji Run Test
Unstandardized Residual
Test Valuea
-.00116
Cases < Test Value 15
Cases >= Test Value 15
Total Cases 30
Number of Runs 18
Z .557
Asymp. Sig. (2-tailed) .577
Data Primer, Diolah 2022
Hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai asymptotic significant sebesar 0,577
(lebih dari 0,05) yang menyatakan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi.
Uji Heterokedas
Dari hasil uji heteroskedastisitas (Tabel 12.) diperoleh bahwa nilai signifikansi
seluruh variabel >0,05 yang artinya model regresi tersebut tidak mengalami
heteroskedastisitas.
Tabel 12. Uji Heteroskedastisitas
Model Sig.
1 (Constant)
.557

Lahan (LnX1)
.380

Benih (LnX2)
.230

Pupuk Urea (LnX3)


.647

Pupuk SP-36 (LnX4)


.272

Pupuk NPK (LnX5)


.949

Pupuk Organik (LnX6)


.554

Pestisida (LnX7)
.991

Tenaga Kerja (LnX8)


.355

Data Primer, Diolah 2022

Pengaruh Penggunaan Sarana Produksi


Tabel 13. Hasil Analisis Produksi Cobb-Douglas Penggunaan Sarana Produksi Pada Proses
Proses Produksi Padi di Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat
Model Koefisien (β) T Keterangan
t-tabel
1 (Constant)
8.908 14.463

Lahan (LnX1)
.896 9.317 Significant

Benih (LnX2)
.012 .146 Non-Significant

Pupuk Urea (LnX3)


.009 .249 Non-Significant

Pupuk SP-36 (LnX4) 2.042


.130 2.166 Significant

Pupuk NPK (LnX5)


-.116 -2.698 Non-Significant

Pupuk Organik (LnX6)


.095 3.211 Significant

Pestisida (LnX7)
-.067 -2.226 Non-Significant

Tenaga Kerja (LnX8)


-.030 -.621 Non-Significant

Data Primer, Diolah 2022

Dari hasil analisis dengan fungsi Cobb-Douglas diperoleh fungsi sebagai berikut:
Y = 8,908. X10,896. X20,01. X30,009. X40,130 X5-0,116. X60,095. X7-0,067. X8-0,030
Kemudian menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:
LnY = Ln 8,908 + 0,896 LnX1 + 0,012 LnX2 + 0,009 LnX3 + 0,130 LnX4 – 0,116 LnX5 +
0,095 LnX6 – 0,067 LnX7 – 0,030 LnX8
Uji Hipootesis
Koefisien Determinasi

Tabel 14. Koefisien determinasi (R2)


Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .998a .996 .994 .03895 2.252

Sumber: Data Primer Diolah 2022


Dari hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0.996 yang berarti bahwa 99,6% produksi padi di Kecamatan Brang Rea Kabupaten
Sumbawa Barat dipengaruhi oleh lahan (LnX1), benih (LnX2), pupuk Urea (LnX3), pupuk
SP-36 (LnX4), pupuk NPK (LnX5), pupuk organik (LnX6), pestisida (LnX7), dan tenaga
kerja (LnX8). Sisanya (100 - 99,6 = 0,4%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.
Uji Signifikansi Serentak (Uji F)
Tabel 15. Hasil Uji F Menggunakan SPSS
Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 7.920 8 .990 652.633 .000a
Residual .032 21 .002
Sumber: Data Primer Diolah 2022
Hasil pengujian secara serentak dengan menggunakan SPSS diperoleh F-hitung
(652,633) > F-tabel (2,42) dan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka Hi diterima yang berarti
variabel X secara serentak atau bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel Y.

Uji Parsial (Uji t)


1. Koefisien Lahan (LnX1)
Berdasarkan hasil analisis fungsi produksi Cobb-Douglas (13.) diperoleh nilai
koefisien regresi untuk input lahan (β1= 0,896). Artinya setiap penambahan lahan (LnX1)
sebesar 1% akan memberikan tambahan produksi (LnY) sebesar 0,896%. Setelah diuji
dengan t-test pada ɑ=0,05 diperoleh nilai t-hitung (9,317) > t-tabel (2,042) menyatakan
bahwa Hi diterima. Hal ini menunjukkan bahwa lahan berpengaruh nyata (significant)
terhadap produksi padi pada ɑ = 5%.
2. Koefisien Benih (LnX2)
Berdasarkan hasil analisis fungsi Cobb-Douglas (tabel 13.) diperoleh nilai koefisien
regresi untuk sarana produksi benih (β 2= 0,012) artinya setiap penambahan benih (LnX 2)
sebesar 1% akan memberikan tambahan produksi sebesar 0,012%. Setelah diuji dengan t-
test pada ɑ = 0,05 diperoleh nilai t-hitung (0,146) ≤ t-tabel (2,042). Hal ini menunjukkan
bahwa benih tidak berpengaruh nyata (non-significant) terhadap produksi padi pada ɑ =
5%.
3. Koefisien Pupuk Urea (LnX3)
Berdasarkan hasil analisis fungsi produksi Cobb-Douglass (tabel 13.) diperoleh nilai
koefisien regresi untuk sarana produksi pupuk urea sebesar 0.009, yang artinya setiap
penambahan 1% pupuk urea (LnX3) akan memberikan tambahan produksi (LnY) sebesar
0,009%. Setelah diuji dengan t-test pada ɑ = 0,05 diperoleh nilai t-hitung (0,249) ≤ t-tabel
(2,042) menyatakan bahwa Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk urea tidak
berpengaruh nyata (non-significant) terhadap produksi padi pada ɑ = 5%.
4. Koefisien Pupuk SP-36 (LnX4)
Berdasarkan hasil analisis fungsi produksi Cobb-Douglas (tabel 13.) diperoleh nilai
koefisien regresi untuk sarana produksi pupuk SP-36 (LnX4) adalah β=0,130. Artinya
setiap penambahan 1% pupuk SP-36 akan memberikan tambahan produksi (LnY) sebesar
0,130%. Setelah diuji dengan t-test pada ɑ = 0,05 diperoleh nilai t-hitung (2,116) > t-tabel
(2,042) menyatakan bahwa Hi diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk SP-36
berpengaruh nyata (significant) terhadap produksi padi pada ɑ = 5%.
5. Koefisien Pupuk NPK (LnX5)
Berdasarkan hasil analisis fungsi produksi Cobb Douglas (Tabel 13.) diperoleh nilai
koefisien regresi untuk sarana produksi pupuk NPK (LnX5) β = -0,116, artinya setiap
penambahan pupuk NPK sebesar 1% akan mengurangi hasil produksi sebesar 0,116%.
Setelah diuji dengan t-test pada ɑ = 0,05 diperoleh nilai t-hitung (2,698) > t-tabel (2,042)
menyatakan bahwa Hi diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk NPK berpengaruh
nyata (significant) terhadap produksi padi pada ɑ = 5%.
6. Koefisien Pupuk Organik (LnX6)
Berdasarkan hasil analisis fungsi produksi Cobb Douglas (tabel 13.) diperoleh nilai
koefisien regresi untuk sarana produksi pupuk organic (LnX6) adalah β=0,095, artinya
setiap penambahan 1% pupuk organic akan meningkatkan produksi sebesar 0,095%.
Setelah diuji t-test pada ɑ = 0,05 diperoleh nilai t-hitung (3,211) > t-tabel (2,042) yang
menyatakan bahwa Hi diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk organic berpengaruh
nyata (significant) terhadap produksi padi pada ɑ = 5%.
7. Koefisien Pestisida (LnX7)
Berdasarkan hasil analisis fungsi produksi Cobb-Douglas (tabel 13.) diperoleh nilai
koefisien regresi untuk sarana produksi pestisida (LnX7) sebesar β = -0,067, artinya
setiap penambahan 1% pestisida akan mengurangi produksi (LnY) sebesar -0,067%.
Setelah diuji dengan t-test pada ɑ = 0,05 diperoleh nilai t-hitung (2,226) > t-tabel (2,042)
yang menunjukkan bahwa biaya pestisida berpengaruh nyata (significant) terhadap
produksi padi pada ɑ = 5%.
8. Koefisien Tenaga Kerja (LnX8)
Berdasarkan hasil analisis fungsi produksi Cobb-Douglas (tabel 13.) diperoleh nilai
koefisien regresi untuk sarana produksi tenaga kerja (LnX8) β = -0,030, artinya setiap
penambahan tenaga kerja sebesar 1% akan mengurangi produksi (LnY) padi sebesar -
0,030%. Setelah diuji dengan t-test pada ɑ = 0,05 diperoleh nilai t-hitung (0,061) ≤ t-tabel
(2,042) yang menunjukkan bahwa Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja
tidak berpengaruh nyata (non-significant) terhadap produksi padi ɑ = 5%.

Analisis Efisiensi Penggunaan Sarana Produksi


Untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan sarana produksi pada proses produksi
padi di Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat dianalisis menggunakan uji
efisiensi harga (allocative efficiency) dengan tiga kriteria, yaitu (1) jika analisis efisiensi > 1,
artinya penggunaan Xi belum efisien sehingga untuk mencapai efisiensi Xi perlu ditambah,
(2) jika analisis efisiensi < 1, artinya penggunaan sarana produksi Xi perlu dikurangi, (3) jika
analisis efisiensi = 1, artinya efisiensi penggunaan sarana produksi telah tercapai. Hasil
perhitungan nilai efisiensi penggunaan sarana produksi disajikan pada tabel 16 , dimana nilai
efisiensi pada tabel diperoleh dengan rumus:
EP = NPMxi/Pxi
Tabel 16. Hasil Analisis Efisiensi Penggunaan Sarana Produksi pada Proses Produksi Padi
di Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat
NPMxi/ Kriteria
No Faktor Produksi NPMxi Pxi Keterengan
Pxi Efisiensi
1 Luas Lahan (X1) 17,887,379 2,056,667 8.70 >1 Belum Efisien
2 Benih (X2) 13,035 22,000 0.59 <1 Tidak Efisien
3 Pupuk Urea (X3) 806 2,250 0.36 <1 Tidak Efisien
4 Pupuk SP-36 (X4) 25,022 2,400 10.43 >1 Belum Efisien
5 Pupuk NPK (X5) (18,490) 2,300 (8.04) <1 Tidak Efisien
6 Pupuk Organik (X6) 5,426 800 6.78 >1 Belum Efisien
7 Pestisida (X7) (1,405,804) 215,733 (6.25) <1 Tidak Efisien
8 Tenaga Kerja (X8) (21,546) 100,058 (0.22) <1 Tidak Efisien
Sumber: Data Primer Diolah 2022

Dari tabel 16. dapat diketahui bahwa masing-masing sarana produksi tidak ada yang
memiliki kriteria efisiensi =1, ini berarti penggunaan sarana produksi pada usahatani tidak
ada yang efisien.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sarana produksi lahan (LnX1),
benih (LnX2), pupuk urea (LnX3), pupuk SP-36 (LnX4), pupuk NPK (LnX5), pupuk
organik (LnX6), pestisida (LnX7) dan tenaga kerja (LnX8) secara serentak (Uji F)
berpengaruh nyata (significant) terhadap produksi padi. Hal tersebut digambarkan dari
nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 99,6%, dan sisanya 0,6% dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain diluar model. Secara parsial (Uji t) lahan (LnX1), pupuk SP-36
(LnX4), pupuk NPK (LnX5) pupuk organik (LnX6), dan pestisida (LnX7)
berpengaruh nyata (significant) terhadap produksi padi, sementara itu benih (LnX2),
pupuk urea (LnX3) dan tenaga kerja (LnX8) tidak berpengaruh nyata (non-
significant) terhadap produksi padi di Kecamatan Brang Rea.
2. Berdasarkan hasil analisis efisiensi diketahui bahwa penggunaan sarana produksi
dengan kriteria belum efisien adalah lahan, pupuk SP-36, dan pupuk organic, keadaan
ini menunjukkan bahwa keuntungan masih dapat ditingkatkan dengan cara
menambahkan jumlah penggunaan sarana produksi tersebut. Untuk penggunaan
sarana produksi dengan kriteria tidak efisien adalah benih, pupuk urea, pupuk NPK,
pestisida, serta tenaga kerja, keadaan ini menunjukkan bahwa, menambah penggunaan
sarana produksi tersebut justru dapat menurunkan nilai efisiensi.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut.
1. Kepada petani yang melampaui penggunaan sarana produksi berupa benih, pupuk
urea, pupuk NPK, pupuk organic padat, pestisida dan tenaga kerja agar mengurangi
penggunaan sesuai dengan kebutuhan. Penambahan luas lahan garap dapat dilakukan
untuk menambah hasil produksi padi. bagi petani yang belum optimal dalam
menggunakan sarana produksi agar dapat menambah penggunaan sarana produksi
sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Bagi mahasiswa yang melakukan penelitian dengan judul yang sama disarankan agar
dapat melakukan penelitian secara terperinci dan mengolah data secara teliti.
3. Bagi pemerintah, diharapkan untuk lebih memperhatikan ketersedian alat dan mesin
pertanian yang ada di Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa Barat. 2021. Statistik Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa Barat. Kabupaten Sumbawa
Barat
Gujarati, Damodar N. 1995. Basic Econometrics: Third Edition. McGraw-Hill, Inc.
Singapore.
Litti, 2014. Analisis Biaya dan Keuntungan Usahatani Padi Sawah Di Kecamatan Telaga
Kabupaten Gorontalo. Skripsi: Fakultas Pertanian Univesrsitas Gorontalo
Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta.

Supardi. 2013. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian Edisi Revisi: Konsep Statistika Yang
Lebih Komprehensif. Cange Publication. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai