ABSTRACT
The objectives of this research are; 1) To examine the effect of users of production facilities on the
production of paddy (Oryza Sativa L) paddy fields in Brang Rea District, West Sumbawa Regency, 2) Assess
the efficiency of the use of production facilities in the production of (Oryza Sativa L) rice fields in Brang Rea
District, West Sumbawa Regency.
The method used in this research is descriptive method and data collection is done by survey technique.
This research was carried out in Brang Rea District by setting three villages as research locations with the
consideration that these villages have the highest number of lowland rice farmers, namely, Sapugara Bree
Village, Tepas Village, and Salit Seminar Village. The method of determining the sample was carried out by the
Proportional Random Sampling method with a sample of 30 respondents. The data obtained were analyzed by 1)
Classical assumption test, 2) Cobb-Douglas Production Function Analysis in Rice Production, and 3) Analysis
of the Efficiency Level of Use of Production Facilities.
The results of this study conclude that: 1) The use of production facilities has a significant (significant)
effect on rice production. 2) the use of production facilities in rice production in Brang Rea District, West
Sumbawa Regency which was tested using eight variables, namely, land, seeds, urea fertilizer, SP-36, NPK,
organic fertilizers, pesticides and labor was declared inefficient.
It is recommended: 1) To farmers who exceed the use of production facilities in the form of seeds, urea
fertilizer, NPK, organic fertilizers, pesticides and labor to reduce the use as needed. And for farmers who have
not been optimal in using production facilities in order to increase the use of production facilities as needed. 2)
For students who take the same title in order to be able to conduct detailed research and process data in detail.
Keywords: efficiency, production facilities, rice, effect of production, classical assumption
PENDAHULUAN
Tanaman padi merupakan salah satu sumber pangan (makanan utama) selain jagung,
oleh karena itu, hasil produksi tanaman padi menjadi sumber pendapatan utama bagi petani.
Jika terjadi penurunan produksi maka petani akan mengalami kerugian, sebaliknya jika
produksi naik/stabil maka petani akan menerrima keuntungan dari usahatani yang dikelola
(Litti, 2014).
Pertanian merupakan salah satu sektor ekonomi strategis di Kabupaten Sumbawa
Barat. Walaupun nilai tambah yang dihasilkan tidak sebesar sektor pertambangan, namun
penyerapan tenaga kerja pada sektor ini tertinggi dibandingkan sektor lainnya. Padi
merupakan produk andalan Kabupaten Sumbawa Barat. Tahun 2020, Kecamatan Brang Rea
memproduksi padi sawah dengan jumlah tertinggi dibandingkan kecamatan lainnya, yakni
sebesar 26.983 ton, diikuti Kecamatan Taliwang sebesar 18.614 ton, dan Kecamatan Seteluk
sebesar 17.979 ton, sedangkan produksi padi terendah berada di Kecamatan Maluk sebesar
232 ton dan Kecamatan Sekongkang sebesar 2003 ton, tetapi efisiensi penggunaan sarana
produksi serta pengaruhnya terhadap produksi padi sawah (Oryza Sativa L) di Kecamatan
Brang Rea belum diketahui.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengkaji pengaruh penggunaan sarana produksi
terhadap hasil produksi padi sawah (Oryza Sativa L) di Kecamatan Brang Rea Kabupaten
Sumbawa Barat. 2) Mengkaji efisiensi penggunaan sarana produksi pada produksi padi sawah
(Oryza Sativa L) di Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat.
Hipotesis: 1) Diduga penggunaan sarana produksi padi sawah (Oryza Sativa L)
berpengaruh terhadap produksi padi di Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat. 2)
Diduga tingkat efisiensi penggunaan sarana produksi oleh petani padi sawah (Oryza Sativa L)
di Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat belum/tidak efisien.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik survey. Penelitian ini dilakukan di
Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat dengan menetapkan 3 Desa sebagai lokasi
penelitian yang ditentukan secara “Purposive Sampling” dengan pertimbangan bahwa desa
tersebut merupakan daerah dengan jumlah produksi padi sawah terbanyak yaitu, Desa
Sapugara Bree, Desa Tepas, dan Desa Seminar Salit. Penentuan responden dalam penelitian
ini ditentukan secara “Quota Sampling”, yaitu pengambilan sampel dengan cara menetapkan
jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi. Ditetapkan 30 responden dan untuk
menentukan jumlah responden untuk masing-masing desa di Kecamatan Brang Rea
Kabupaten Sumbawa Barat ditentukan dengan teknik “Proportional Random Sampling”
diantaranya yaitu, Desa Sapugara Bree sebanyak 13 orang, Desa Tepas sebanyak 9 orang,
Desa Seminar Salit sebanyak 8 orang. Data yang diperoleh dianalisis dengan cara 1) Uji
asumsi klasik, 2) Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas Pada Produksi Padi, dan 3)
Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Sarana Produksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Umur
Tabel 1. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Umur di Kecamatan Brang Rea Tahun
2022
No Kisaran Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 <15 0 0
2 15-64 30 100
3 >64 0 0
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer diolah, 2022
Berdasarkan tabel 1. dapat dilihat bahwa seluruh petani responden tergolong dalam
usia produktif dengan persentase 100%. Menunjukkan bahwa, secara fisik dan mental petani
responden mampu melakukan aktivitas berusahatani dan mampu meningkatkan produktivitas
usahatani.
Jenis Kelamin
Tabel 2. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Brang
Rea Tahun 2022
No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 Laki-laki 29 97
2 Perempuan 1 3
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer diolah 2022
Berdasarkan tabel 2. diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 29 orang dengan persentase 97% dan responden dengan jenis kelamin perempuan
sebanyak 1 orang dengan presentase 3%.
Tingkat Pendidikan
Tabel 3. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kecamatan
Brang Rea Tahun 2022
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 Tidak Sekolah (TS) 5 16.67
2 Tidak Tamat SD (TTSD) 3 10
3 Tamat SD (TSD) 8 26.67
4 Tamat SMP (TSMP) 6 20
5 Tamat SMA (TSMA) 8 26.67
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer diolah 2022
Pada tabel 3. diketahui petani responden dengan tingkat pendidikan terbanyak yaitu,
tamat SD dan SMA sebanyak masing-masing 8 orang dengan persentase 27%, kemudian
SMP sebanyak 6 orang dengan persentase 20%, tidak sekolah sebanyak 5 orang dengan
persentase 17%, dan tidak tamat SD (TTSD) sebanyak 3 orang dengan persentase 10%.
Jumlah Tanggungan Keluarga
Tabel 4. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga di
Kecamatan Brang Rea Tahun 2022
No Kisaran Tanggungan Keluarga (Orang) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 ≤4 29 97%
2 5-6 1 3%
3 ≥7 0 0%
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Primer diolah 2022
Pada tabel 4. menunjukkan bahwa 29 orang (97%) responden memiliki jumlah
tanggungan <4 orang yang berarti sebagian besar petani tergolong dalam keluarga kecil, dan
sisanya 1 orang (3%) tergolong dalam petani keluarga menengah dengan jumlah tanggungan
5-6 orang.
Pengalaman Usaha
Tabel 5. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani Padi Sawah
di Kecamatan Brang Rea Tahun 2022
No Pengalaman (Tahun) Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 1-10 0 0%
2 11-20 3 10%
3 21-30 14 46.67%
4 >30 13 43.33%
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Primer Diolah 2022
Tabel 5. menunjukkan secara umum responden cukup berpengalaman dalam
mengelola usahataninya, yaitu sebanyak 13 orang (43,33%).
Pekerjaan
Tabel 6. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Kecamatan Brang
Rea Tahun 2022
Pekerjaan Pokok Pekerjaan Sampingan
No Uraian
Jumlah (Orang) Presentase (%) Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 Petani 30 100% - -
2 Pedagang - - 1 3.33%
3 Staf Desa - - 2 6.67%
4 Tidak ada - - 27 90%
Jumlah 30 100% 30 100%
Sumber: Data Primer Diolah 2022
Berdasarkan tabel 6. dapat dilihat bahwa seluruh responden atau sebanyak 30 orang
(100%) menjadikan tani sebagai pekerjaan pokok. Sebanyak 1 orang petani responden
(3.33%) memilih pedagang sebagai pekerjaan sampingan, kemudian 2 orang petani
responden (6.67%) menjadikan staf desa sebagai pekerjaan sampingan, dan 27 lainnya (90%)
tidak memiliki pekerjaan sampingan.
Luas Lahan Garapan
Tabel 7. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Luas Lahan Garapan di Kecamatan
Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat
No Kisaran Luas Lahan Garapan (Ha) Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 <0.50 2 7%
2 0.50-1.00 22 73%
3 >1.00 6 20%
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Primer Diolah 2022
Berdasarkan tabel 7. diketahui bahwa petani responden yang memiliki luas lahan
garap sebesar <0,50 hektar sebanyak 2 orang (7%), petani yang memiliki luas lahan garap
0,50-1,00 hektar sebanyak 22 orang (73%), dan petani yang memiliki luas lahan garap >1
hektar sebanyak 6 orang (20%).
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel 8. diketahui bahwa sarana produksi lahan (LnX1), benih (LnX2),
pupuk SP-36 (LnX4) dan tenaga kerja (LnX8) mengalami gejala multikolinearitas, sedangkan
pupuk urea (LnX3), pupuk NPK (LnX5), pupuk organik (LnX6), dan pestisida (LnX7) tidak
mengalami gejala multikolinearitas karena masing-masing variabel tolerance >0,10 dan nilai
VIF masing-masing variabel <10.
Tabel 8. Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Lahan (LnX1)
.019 54.040
Benih (LnX2)
.032 31.576
Pestisida (LnX7)
.178 5.627
Dalam uji multikolinearitas pada penelitian ini terjadi multikolinearitas sehingga perlu
dilakukan penyembuhan gejala dengan cara transformasi data menggunakan metode
eliminasi data. Pada tabel 9. terlihat hasil uji multikolinearitas setelah transformasi dan
eliminasi data variabel pupuk SP-36 (LnX4), nilai tolerance pada masing-masing variabel
>0,10 dan nilai VIF <10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadinya gejala
multikolinearitas.
Tabel 9. Uji Multikolinearitas Setelah Transformasi dan Eliminasi Data
Collinearity Statistics
Uji Autokorelasi
Berdasarkan tabel 10., diperoleh nilai DW sebesar 2,252, dan berdasarkan tabel
Durbin Watson diketahui nilai DL sebesar 0,854 dan nilai DU adalah 2,141. Sehingga
disimpulkan bahwa nilai DL < (4-DW) <DU maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak
dapat disimpulkan.
Tabel 10. Uji Autokorelasi Durbin Watson
R Square Durbin-Watson
.996 2.252
Lahan (LnX1)
.380
Benih (LnX2)
.230
Pestisida (LnX7)
.991
Lahan (LnX1)
.896 9.317 Significant
Benih (LnX2)
.012 .146 Non-Significant
Pestisida (LnX7)
-.067 -2.226 Non-Significant
Dari hasil analisis dengan fungsi Cobb-Douglas diperoleh fungsi sebagai berikut:
Y = 8,908. X10,896. X20,01. X30,009. X40,130 X5-0,116. X60,095. X7-0,067. X8-0,030
Kemudian menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:
LnY = Ln 8,908 + 0,896 LnX1 + 0,012 LnX2 + 0,009 LnX3 + 0,130 LnX4 – 0,116 LnX5 +
0,095 LnX6 – 0,067 LnX7 – 0,030 LnX8
Uji Hipootesis
Koefisien Determinasi
Dari tabel 16. dapat diketahui bahwa masing-masing sarana produksi tidak ada yang
memiliki kriteria efisiensi =1, ini berarti penggunaan sarana produksi pada usahatani tidak
ada yang efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa Barat. 2021. Statistik Kabupaten Sumbawa Barat
Tahun 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa Barat. Kabupaten Sumbawa
Barat
Gujarati, Damodar N. 1995. Basic Econometrics: Third Edition. McGraw-Hill, Inc.
Singapore.
Litti, 2014. Analisis Biaya dan Keuntungan Usahatani Padi Sawah Di Kecamatan Telaga
Kabupaten Gorontalo. Skripsi: Fakultas Pertanian Univesrsitas Gorontalo
Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta.
Supardi. 2013. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian Edisi Revisi: Konsep Statistika Yang
Lebih Komprehensif. Cange Publication. Jakarta