Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH MANGGIS

DI KOTA MATARAM
ANALYSIS OF CONSUMER PREFERENCES FOR THE MANGOSTEEN
FRUIT IN MATARAM CITY
Candra Putra Pamungkas 1*, Dr. Ir. Bambang Dipokusumo, M.Si 2*,
Ir. Syarif Husni, M.Si 3*
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertainan, Universitas Mataram
Jl. Majapahit No. 62, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat 83115 Telp/Fax.(0370) 633007
Email: candraputra19072000@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut buah manggis yang menjadi kesukaan atau preferensi
konsumen di Kota Mataram dan untuk mengetahui atribut yang paling dipertimbangkan konsumen
dalam pengambilan keputusan pembelian buah manggis di Kota Mataram. Penelitian dilaksanakan di
Arena Buah Cakranegara dan Pasar Mandalika Kota Mataram. Metode penentuan sampel dilakukan
dengan metode Accidental Sampling. Penentuan jumlah responden dilakukan menggunakan quota
sampling dengan jumlah sampel 40. Jenis data yang digunakan, yaitu data kuantitatif dan kualitatif.
Sumber data yang digunakan, yaitu data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis Chi-Square dan Multiatribut Fishbein. Artibut buah manggis yang dianalisis adalah
atribut rasa, warna, ukuran, tekstur, sepal dan harga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: analisis
Chi-Square secara signifikan terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap atribut buah manggis.
Buah manggis yang menjadi preferensi konsumen di Kota Mataram adalah buah manggis yang
memiliki rasa manis sebesar 77,50%, berwarna ungu kehitaman sebesar 72,50%, bertekstur mulus
sebesar 70,00%, mempunyai jumlah sepal sedang (5-6) sebesar 67,50%, harga buah yang murah
(17.000-19.000) sebesar 57,50% berukuran sedang sebanyak 52,59%, dan dari total keseluruhan 40
responden sedangkan atribut buah manggis yang paling dipertimbangkan oleh konsumen dalam
keputusan pembelian buah manggis di Kota Mataram berturut-turut adalah rasa buah, warna buah,
harga buah, tekstur kulit buah, jumlah sepal buah, dan yang terakhir dalam mempertimbangkan dalam
pembelian buah manggis adalah ukuran buah.
Kata Kunci.: Chi Square, Fishbein, Buah Manggis, Preferensi

ABSTRACK
This study aims to determine the attributes of the mangosteen fruit that are the preferences of
consumers in the city of Mataram and to determine the attributes that are most considered by
consumers in making decisions to purchase mangosteen in the city of Mataram. The research was
conducted at the Cakranegara Fruit Arena and Mandalika Market, Mataram City. The method of
determining the sample is done by the Accidental Sampling method. Determination of the number of
respondents is done using quota sampling with a sample size of 40. The types of data used are
quantitative and qualitative data. Sources of data used, namely primary data and secondary data. The
analytical method used is Chi-Square and Fishbein Multi-attribute analysis. The mangos teen fruit
attributes analyzed were taste, color, size, texture, sepal and price attributes. The results showed that:
Chi-Square analysis there were significant differences in consumer preferences for the attributes of the
mangos teen fruit. The mangosteen fruit that is a consumer preference in Mataram City is the
mangosteen fruit which has a sweet taste of 77.50%, blackish purple color of 72.50%, smooth texture
of 70.00%, has a medium number of sepals (5-6) of 67 ,50%, the price of cheap fruit (17,000-19,000)
of 57.50% of medium size as much as 52.59%, and from a total of 40 respondents while the
mangosteen fruit attribute is the most considered by consumers in purchasing decisions of mangosteen
in Mataram City, respectively. The following are fruit taste, fruit color, fruit price, fruit skin texture,
number of fruit sepals, and the last thing to consider in purchasing mangosteen is fruit size.
Keywords: Chi Square, Fishbein, Mangosteen, Preference

PENDAHULUAN
Sektor pertanian Indonesia terdiri dari lima sub sektor, yaitu sub sektor
tanaman pangan, tanaman hortikultura, peternakan, kehutanan dan perikanan. Salah
satu sub sektor pertanian di Indonesia yaitu tanaman horikultura yang terdiri dari
berbagai jenis sayuran, buah-buahan yang berperan dalam memenuhi gizi masyarakat
terutama vitamnin dan mineral yang terkandung di dalamnya. Hal ini juga penting
dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia sebagai pelaku pembanunan
ekonomi (Saragih, 2010).
Pembangunan agribisnis hortikultura, khususnya buah- buahan telah
diprioritaskan oleh pemerintah Indonesia. Prioritas diberikan karena terus
meningkatnya permintaan atas komoditas hortikultura seiring dengan menigkatnya
pendapatan masyarakat. Sebagai salah satu negara yang kaya akan jenis buah-buahan,
Indonesia berketetapan untuk dapat memenuhi kebutuhan buah-buahan dipasar
domestik bahkan ekspor. Salah satu jenis tanaman hortikultura buah-buahan yang
banyak dikonsumsi oleh masyarakat ialah buah manggis.
Manggis (Garcinia mangostana Linn). merupakan buah yang memiliki warna
dan rasa yang unik dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. Tanaman berupa
pohon buah yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan Asia
Tenggara, seperti di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tanaman manggis mudah
dijumpai di Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Buah manggis banyak
keunggulan dibandingkan produk pertanian lainnya, buahnya biasa dimakan langsung
sebagai buah segar.
BPS Kota Mataram (2020) Produksi buah manggis di Kota Mataram
mengalami peningkatan pada tahun 2019 sebanyak 317 kuintal pada dan pada tahun
2020 sebanyak 465 kuintal. Produksi buah manggis yang terus meningkat ini
digunakan untuk memenuhi permintaan konsumen selain itu juga untuk memberikan
pilihan buah manggis yang lebih banyak kepada konsumen.
Persaingan pemasaran yang semakin ketat mendorong produsen dan pedagang
untuk memilih strategi pemasaran yang tepat dan efektif untuk memasarkan produk
hasil produksinya. Pemahaman yang menyeluruh tentang konsumen akan
memungkinkan pemasaran mempengaruhi keputusan konsumen. Produsen dan
pedagang perlu mengetahui selera konsumen untuk menentukan apakah konsumen
menyukai atau tidak menyukai suatu produk. Hal ini dikarenakan sebelum konsumen
memutuskan untuk memeli suatu produk mereka terlebih dahulu memperhatikan dan
mempertimangkan karakteristik fisik (atribut) yang melekat pada produk sesuai
dengan preferensi mereka untuk mendapatkan kepuasan. Oleh karena itu penting
untuk mengetahui atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen sebelum
membeli buah manggis yang sesuai dengan selera konsumen sehingga mampu
memberikan kepuasan.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei (Nazir, 2005).
Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan
menggunakan koisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun
dan Sofian, 1995). Penelitian ini dilakukan di Kota Mataram dengan menetapkan 2
kecamatan sebagai lokasi penelitian ditentukan secara “Purposive Sampling” dengan
pertimbangan bahwa kecamatan tersebut memiliki jumlah penjual buah manggis
terbanyak yaitu Kecamatan Cakranegara (gerai Ibu Wayan) dan Kecamatan
Sandubaya (gerai Pak Dirman). Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan ”Quota
Sampling” yaitu pengambilan sampel berdasarkan jumlah atau jatah yang telah
ditentukan sebanyak 40 responden. penentuan konsumen yang menjadi responden
dalam penelitian ini ditentukan secara “Accidental sampling” yaitu konsumen yang
kebetulan dijumpai pada saat survey dan bersedia diwawancarai dengan perincian 20
responden dari gerai Ibu Wayan di Kecamatan Cakranegara, 20 responden dari gerai
Pak Dirman. Data yang diperoleh dianalisis dengan cara 1) Analisis Chi Square dan
2) Analisis Multiatribut Fishbein. Chi Square digunakan untuk mengetahui preferensi
konsumen terhadap buah manggis. Menurut Siegel (1992) teknik dari tes chi-square
adalah tipe godnes of fit yakni bahwa tes tersebut dapat digunakan untuk menguji
apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara banyak yang diamati (observed)
dari objek atau jawaban yang diharapkan (expected) berdasarkan hipotesis nol.
Rumus dasar perhitungan ini adalah:

∑( )

Analisis Multiatribut Fishbein digunakan untuk mengetahui atribut buah manggis


yang paling dipertimbangkan oleh konsumen, dengan rumus sebagai berikut:
A0=∑

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi janis kelamin, umur,
pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jumlah anggota keluarga.
Rata-rata jenis kelamin responden pada penelitian ini adalah perempuan dengan
jumlah 26 responden atau sebesar 65% dan laki-laki sebnayk 14 responden atau
sebesar 35%. Keluarga responden yang memiliki proporsi terbanyak adalah
responden dengan keluarga berjumlah 6 orang sebesar 24% responden. Penghasilan
rata-rata keluarga responden sebesar Rp. 4.027.500 per bulan.
Perilaku Beli Konsumen
Alasan pembelian buah manggis
alasan responden membeli buah manggis dikarenakan beberapa alasan yakni karena
suka, sebagai oleh-oleh, kesukaan keluarga, buahnya segar, harga murah, dan ingin
mengkonsumsi buah maggis. konsumen membeli buah manggis karena suka
sebanyak 18 orang dengan persentase 45,00%, sebagai oleh-oleh sebanyak 6 orang
dengan persentase 15,00%, karena kesukaan keluarga sebanyak 4 orang dengan
persentase 10,00%, karena kesegaran buah manggis sebanyak 3 orang dengan
persentase 7,50%, karena harga buah murah sebanyak 2 orang dengan persentase
5,00%, dan karena ingin mengkonsumsi buah manggis sebanyak 7 orang dengan
persentase sebanyak 17,50%.

Frekuensi pembelian
Responden yang terbanyak melakukan pembelian buah manggis dalam
frekuensi yang tidak tentu, yaitu sebanyak 33 responden atau sebesar 82,50%,
pembelian yang tidak menentu ini dikarenakan adanya pilihan buah lain yang bisa
menjadi alternatif buah untuk dikonsumsi oleh responden, Selain itu juga tergantung
dari kondisi keuangan dan keberadaan produk itu sendiri. Buah manggis merupakan
buah musiman yang hanya berbuah satu tahun sekali yakni pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Februari. Sedangkan responden yang membeli buah manggis
sebulan sekali pada saat musim terdapat 7 responden atau sebesar 17,50%. Pembelian
buah manggis yang rutin ini dikarenakan konsumen sangat suka dengan buah
manggis dan menjadikan buah manggis sebagai alternatif buah pilihan yang
konsumen konsumsi selama musim buah manggis.

Jumlah pembelian
sebagian besar jumlah pembelian buah manggis di Kota Mataram membeli sebanyak
1-2 Kg yaitu sebanyak 25 responden atau 62,50% ini disebabkan karena konsumen
buah manggis bertempat tinggal di wilayah Kota Mataram dan sekitarnya. Sedangkan
13 responden atau 32,50% membeli buah manggis dengan jumlah pembelian 3-4 Kg
dan 2 responden atau 5% membeli buah manggis dengan jumlah pembelian lebih dari
4 Kg. Dari Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah pembelian responden terhadap
buah manggis di Kota Mataram dipengaruhi oleh lokasi tempat tinggal konsumen dan
pendapatan mempengaruhi perilaku responden dalam pembelian suatu barang atau
jasa dalam hal ini adalah frekuensi jumlah pembelian buah manggis.
Tujuan pembelian
34 responden atau 85% membeli buah manggis dengan tujuan untuk
dikonsumsi sendiri dalam bentuk segar, 6 responden atau 15% responden yang
melakukan pembelian buah manggis dengan tujuan untuk oleh-oleh dengan frekuensi
pembelian lebih dari 3 Kg. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang membeli
buah manggis untuk dikonsumsi sendiri sebagian besar bertempat tinggal di wilayah
Kota Mataram dan sekitarnya. Sedangkan alasan responden yang membeli buah
manggis sebagai oleh-oleh karena buah manggis Lombok merupakan buah manggis
yang memiliki kualitas dan tekstur yang paling bagus dari daerah asal konsumen yang
dimana sulit ditemukan buah manggis yang berkualitas sehingga seringkali konsumen
menjadikan buah manggis sebagai alternatif oleh-oleh yang paling diminati.
Preferensi Konsuemn Terhadap Atribut Buah Mnaggis
Preferensi konsumen terhadap buah manggis merupakan pilihan suka atau
tidak suka oleh seseorang terhadap produk buah manggis. Preferensi konsumen
terhadap buah manggis dapat dianalisis dengan mengguuakan analisis chi-square.
Atribut-atribut yang diteliti antara lain meliputi rasa buh, warna kulit buah, ukuran
buah, tekstur kulit buah, jumlah sepal buah, dan harga buah. Rasa buah manggis
dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu rasa manis, kecut dan manis sedikit kecut.
Warna kulit buah manggis dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu merah keunguan,
ungu kehitaman, dan hijau kemerahan. Ukuran buah manggis dikategorikan menjadi
3 kategori yaitu besar (< 8 buah/Kg), sedang (9-11 buah/Kg) dan kecil (>12
buah/Kg). tekstur kulit buah manggis dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu mulus,
bercak kekuningan, mulus seikit bercak. Jumlah sepal buah manggis dikategorikan
menjadi 3 kategori yaitu jumlah sepal sedikit (4), sedang (5-6) dan jumlah sepal
banyak (> 7). Dan harga buah manggis dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu murah
(17.000-19.000), sedikit mahal (20.000-22.000) dan mahal (>23.000).
Dari frekuensi konsumen yang memilih kategori tiap atribut buah manggis,
kemudian dilakukan analisis chi-square. Dari hasil analisi chi square dapat diketahui
bahwa preferensi konsumen terhadap buah manggis di Kota Mataram menunjukkan
hasil seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Analisis Chi Squar Atribut Buah Manggis.
Sumber: Data Primer Diolah
Tabel 1. di atas menunjukkan bahwa semua atribut yang diamati dalam
penelitian ini berbeda nyata dalam taraf kepercayaan 95% yang berarti bahwa
hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatitf (Ha) diterima karena dari keenam
2 2
atribut yang diamati, X hitung lebih besar daripada X tabel. Artinya, preferensi
konsumen terhadap buah manggis di Kota Mataram tidak sama atau terdapat
perbedaan preferensi konsumen terhadap buah manggis.

Kepercayaan dan Evaluasi Konsumen Terhadap Atribut-Atribut Manggis


Indeks sikap konsumen (Ao) didapat dengan mengalikan angka penilaian
kepeprcayaan (bi) dan nilai evaluasi konsumen (ei) terhadap atribut buah manggis.

Atribut Buah
X² hitung Df X² table Keterangan
Manggis
Rasa 12.100 1 3,841 Berbeda nyata
Warna 8.100 1 3,841 Berbeda nyata
Ukuran 10.400 2 5,991 Berbeda nyata
Tekstur 6.400 1 3,841 Berbeda nyata
Sepal 4.900 1 3,841 Berbeda nyata
Harga 10.850 2 5,991 Berbeda nyata
Angka ini menunjukkan penilaian konsumen konsumen terhadap atribut yang
melekat pada buah manggis. Nilai dari indeks sikap konsumen (Ao) terhadap buah
manggis dapat dilihat dari Tabel 2.
Tabel 2. Peringkat Sikap Konsumen Terhadap Buah Manggis
Atribut Buah
Keyakinan (bi) Evaluasi (ei) Sikap (Ao) Peringkat
Manggis
Rasa 4,15 4,825 20,0238 I
Warna 3,575 4,05 14,4788 II
Ukuran 3,55 3,45 12,2475 VI
Tekstur 3,4 3,85 13,09 IV
Sepal 3,925 3,2 12,56 V
Harga 3,8 3,65 13,87 III
Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai indeks sikap konsumen


terhadap atribut yang dipertimbangkan dalam keputusan pembelian buah manggis
berturut-turut dari yang paling tinggi sampai terendah adalah atribut rasa buah
manggis, warna kulit buah, harga buah, tekstur kulit buah manggis, jumlah sepal
buah, dan ukuran buaa manggis.

Pembahasan
Preferensi konsumen terhadap buah manggis di Kota Mataram dapat diketahui
dengan melihat kategori atau kriteria atribut buah manggis yang paling banyak dipilih
oleh konsumen. Dari total responden yang ada di Arena Buah dan Pasar Mandalika
sebagian besar responden menyukai rasa buah manggis yang manis dengan proporsi
sebanyak 31 responden sebesar 77,50% buah manggis yang mempunyai rasa manis
disukai oleh konsumen karena pada umumnya rasa manis merupakan rasa yang
paling enak untuk dinikmati. Selain itu buah manggis lebih banyak dikonsumsi dalam
bentuk buah segar sehingga lebih nikmat bila rasanya manis. Sedangkan untuk
konsumen yang memilih rasa manis sedikit kecut sebanyak 9 responden atau sebesar
22,50% hal ini disebabkan oleh karena konsumen kurang menyukai rasa buah
manggis yang manis.

Warna kulit buah yang disukai oleh konsumen manggis di Kota Mataram
berdasarkan Tabel 1 diatas yaitu, buah manggis yang mempunyai warna kulit ungu
kehitaman dapat dilihat dari jumlah responden yang memilih warna kulit buah ungu
kehitaman sebanyak 29 responden atau sebesar 72,50%. Buah manggis yang
mempunyai warna kulit ungu kehitaman paling disukai oleh konsumen karena buah
manggis yang berwarna ungu kehitaman menandakan bahwa buah manggis tersebut
sudah masak atau siap dikonsumsi dan memiliki rasa yang manis. Konsumen buah
manggis yang memilih warna merah keunguan sebanyak 11 responden atau sebesar
27,50% disukai oleh konsumen karena buah cenderung masih belum terlalu masak
sehingga memiliki waktu simpan yang lebih lama dan konsumen beranggapan bahwa
buah manggis yang berwarna merah keunguan lebih segar karena memiliki rasa yang
manis sedikit kecut. Sedangkan buah manggis yang berwarna hijau kemerahan tidak
disukai oleh konsumen karena konsumen beranggapan bahwa buah manggis yang
berwarna hijau kemerahan masih sangat muda sehingga belum bias untuk dinikmati
dan memiliki rasa yang kecut cenderung sepat.
Ukuran buah berkaitan dengan jumlah buah tiap kilogramnya dan jumlah
anggota keluarga. Dari total responden yang memiliki jumlah keluarga kurang dari
sama dengan 4, proporsi terbesar ukuran buah yang paling disukai oleh konsumen di
Kota Mataram adalah buah manggis yang berukuran sedang (9-11 buah/Kg) dapat
dilihat dari jumlah responden yang memilih ukuran buah sedang sebanyak 20
responden atau sebesar 52,50%. Konsumen lebih menyukai buah manggis yang
berukuran sedang karena tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Ukuran buah manggis yang besar (<8 buah/Kg) dipilih oleh
konsumen karena konsumen beranggapan bahwa buah manggis yang besar memiliki
ukuran daging buah yang besar pula sehingga buah manggis lebih dapat dinikmati hal
ini dapat dilihat dari jumlah responden yang memilih sebanyak 16 responden atau
sebesar 37,50%. Sedangkan ukuran buah manggis yang kecil (>12 buah/Kg) disukai
oleh konsumen karena beranggapan bahwa buah manggis yang mereka pilih tidak
memiliki biji buah hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang memilih ukuran
buah kecil sebanyak 4 responden atau sebesar 10%.
Tekstur buah manggis yang disukai oleh konsumen di Kota Mataram yaitu
buah manggis yang mempunyai tekstur buah yang mulus sebanyak 28 responden atau
sebesar 70%. Alasan konsumen memilih buah manggis yang bertekstur mulus karena
memiliki rasa yang manis. Buah manggis yang bertekstur bercak kekuningan tidak
disukai oleh konsumen karena buah yang memiliki bercak kuning cenderung
memiliki rasa buah yang pahit dikarenakan getah dari buah tersebut yang masuk
hingga daging buah sehingga tidak dapat dinikmati oleh konsumen. Sedangkan
proporsi responden yang memilih buah manggis mulus sedikit becak sebanyak 12
responden atau sebesar 30% konsumen memilih buah manggis yang bertekstur mulus
sedikit bercak beranggapan bahwa buah manggis yang memiliki tekstur buah sedikit
bercak mimiliki rasa buah yang cenderung manis.
Jumlah sepal buah manggis berkaitan dengan jumlah ruas daging buah
manggis yang ada di dalamnya. Jumlah sepal buah manggis yang disukai oleh
konsumen di Kota Mataram berdasarkan tanbel 4.15. yaitu, buah manggis yang
memiliki jumlah sepal yang sedang (5-6) dengan proporsi sebanyak 27 responden
atau sebesar 67,50%. Konsumen lebih menyukai buah manggis yang memiliki jumlah
sepal sedang karena jumlah sepal yang sedang cenderung memiliki daging buah yang
bervariasi mulai dari daging yang kecil sampai yang besar dalam satu buah. Sebanyak
13 responden atau sebesar 32,50% memilih jumlah sepal buah banyak (>7) ini
disebabkan karena konsumen beranggapan bahwa buah mangis yang memiliki sepal
banyak memiliki daging buah yang cenderung bervariasi mulai dari daging buah yang
besar dan kecil dalam satu buah manggis. Sedangkan jumlah sepal sedikit (4) tidak
disukai oleh konsumen buah manggis karena memiliki daging buah yang sangat
sedikit.
Harga buah manggis yang disukai oleh konsumen di Kota Mataram yaitu
yang memiliki harga murah (17.000-19.000/Kg) dari total responden yang
pendapatan perbulannya kurang dari Rp 3.000.000, proporsi terbesar harga buah
manggis yang paling disukai konsumen adalah harga yang murah dengan jumlah
responden sebanyak 23 respoden atau sebesar 57,50%. Begitu pula dengan responden
yang memiliki pendapatan lebih dari Rp 3.000.000, – Rp 4.000.000 perbulan
sebanyak 10 responden atau sebesar 25% proporsi terbesar ditempati oleh konsumen
yang menyukai harga buah manggis sedikit mahal. Hal ini terjadi karena konsumen
yang memiliki pendapatan antara Rp. 3.000.000 – Rp 4.000.000 adalah konsumen
yang memiliki daya bali menengah. Konsumen menyukai harga sedikit mahal karena
menyesuaikan dengan keuangan atau kemampuan beli responden. Sedangkan untuk
konsumen yang memiliki pendapatan lebih dari Rp 4.000.000 harga yang mahal
cenderung menjadi prioritas dengan jumlah responden sebanyak 7 orang atau sebesar
17,50%. Hal ini dikarenakan responden tersebut memiliki daya beli yang tinggi dan
cenderung menganggap bahwa buah manggis yang harganya mahal memiliki kualitas
yang biak. Konsumen yang memilih harga mahal cenderung mnegutamakan kualitas
buah manggis yang dibeli sehingga responden rela membayar dengan harga yang
lebih tinggi untuk mendapatkan kualitas buah yang baik.

Kepercayaan dan Evaluasi Terhadap Atribut-Atribut Buah Manggis


Sikap seseorang terhadap atribut buah manggis didasarkan pada penilaian
seseorang terhadap atribut-atribut yang dimiliki oleh buah manggis. Penilaian yang
dimaksud adalah mengenai kepercayaan (belief) dan evaluasi terhadap atribut
tersebut. Salah satu model pendekatan sikap terhadap multiatribut adalah modal
Fishbein. Dari analisis multiatribut Fishbein diketahui besarnya indeks sikap
konsumen sehngga dapat diketahui bahwa atribut yang dipertimbangkan oleh
konsumen dalam pembelian buah manggis berturut-turut dari yang tertinggi sampai
terendah adalah rasa buah manggis, warna buah manggis, harga buah manggis,
tekstur kulit buah, jumlah sepal buah, dan ukuran buah.

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa Preferensi utama konsumen pada buah manggis di Kota Mataram
adalah yang memiliki rasa manis sebesar 77,50% dan diikuti oleh warna ungu
kehitaman sebesar 72,50%, bertekstur mulus sebesar 70,00%, mempunyai jumlah
sepal sedang (5-6) sebesar 67,50%, harga buah yang murah (17.000-19.000)
sebanyak 57,50% dan berukuran sedang (9-11 buah/Kg) sebanyak 52,50% dari total
keseluruhan 40 responden. Kemudian atribut sikap konsumen buah manggis yang
paling dipertimbangkan oleh konsumen dalam keputusan pembelian buah manggis di
Kota Mataram berturut-turut adalah rasa buah dengan nilai sikap konsumen (Ao)
sebesar 20,0238 dan diikuti dengan warna buah dengan nilai sikap konsumen (Ao) sebesar
14,4788, harga buah dengan nilai sikap konsumen (Ao) sebesar 13,870, tekstur kulit
buah dengan nilai sikap konsumen (Ao) sebesar 13,09, jumlah sepal buah dengan nilai
sikap konsumen (Ao) sebesar 12,56, dan yang terakhir dalam mempertimbangkan
dalam pembelian buah manggis adalah ukuran buah dengan nilai sikap konsumen
(Ao) sebesar 12,2475.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Mataram,2020.

Nazir, moh. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Saragis, Bungaran. 2010. Agribisnis Paradigma Pembangunan Ekonomi.Berbasis


Pertanian. Bogor:IPBPress.

Siegel. 1992. Statistik Nonparametrik. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Singarimbun, M. dan Sofian E. 1995. Metode Penelitian Survei. Penerbit PT Pustaka


LP3ES Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai