BUAH LOKAL DI PASAR PAGI ARENGKA KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
Waris Lestari dan 2)Dr. Ir. Marliati, M.Si
1)
Program Studi Agribisnis
1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau Pekanbaru 2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau Pekanbaru Jl.Kaharudin Nasution No. 113 Pekanbaru 28284 Email: warislestari@student.uir.ac.id Email:marliati65@gmail.com ABSTRAK Produk buah memiliki potensi ekonomi yang tinggi serta memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan manusia. Tingkat konsumsi masyarakat akan buah lokal diantaranya ditentukan oleh perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis (1) Karakteristik Konsumen, Pedagang dan profil kios buah lokal di Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru, (2) Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen buah lokal di Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru, (3) Faktor-faktor dominan apa saja yang menentukan keputusan konsumen dalam pembelian buah lokal di Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru, (4) Strategi pemasaran buah lokal pada di Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk responden konsumen buah lokal yaitu Accidental Sampling, sedangkan untuk responden pedagang buah lokal yaitu teknik Purposive Sampling. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis faktor. Berdasarkan hasil penelitian diketahui (1) karakteristik konsumen buah lokal sebagian besar berjenis kelamin perempuan, dengan kisaran umur 33- 39 dan rata-rata umur 33 tahun, berpendidikan rata-rata 12 tahun atau setara SLTA/Sederajat, sudah menikah dan dominan berstatus sebagai ibu rumahtangga, berpenghasilan rata-rata Rp. 4.561.875, (2) proses keputusan pembelian konsumen dalam membeli buah lokal berdasarkan produk yang bermutu dan tergantung situasi, (3) Faktor-faktor dominan yang menentukan keputusann konsumen dalam pembelian buah lokal di Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru terbentuk satu faktor yang terdiri dari 9 variabel yaitu tekstur kulit buah, kandungan gizi buah, harga buah, potongan harga, jarak kios dari rumah, akses menuju kios, pelayanan penjual, kejujuran takaran, dan penataan buah. (4) strategi pemasaran buah lokal adalah dengan memprioritaskan faktor yang paling mementukan keputusan konsumen, hendaknya kualitas produk yang dijual memberikan rasa puas kepada konsumen, dengan harga terjangkau namun kualitas baik dan memberikan pelayanan yang baik pula. Kata Kunci: Buah Lokal, Keputusan Konsumen, Analisis Faktor, Strategi Pemasaran.
PENDAHULUAN Semenjak pandemi Covid-19
Secara umum tanaman hortikultura merebak dipenjuru dunia, anjuran untuk memiliki potensi ekonomi yang tinggi meningkatkan konsumsi sayuran dan buah- serta memiliki berbagai manfaat bagi buahan sebagai sumber vitamin C untuk kesehatan manusia. Komoditas hortikultura kekebalan tubuh terus digalakkan. Indonesia, terutama buah-buahan berada Pemerintah menganjurkan mengonsumsi pada situasi sulit karena harus bersaing buah-buahan dan mencintai aneka buah dengan buah impor yang keberadaannya nusantara yang melimpah dengan begitu menjamur terutama di kota-kota kandungan gizi yang tidak kalah dengan besar (Hermanto dkk, 2013). impor. Disisi lain, produksi buah nasional 2020 berdasarkan SIMSPH BPS sejumlah merumuskan strategi pemasaran yang 24,8 juta ton. Untuk 2021, data produksi seharusnya digunakan pedagang dalam buah per 1 Agustus 2021 mencapai 7,9 ton. menjual buah-buahan lokal agar mampu Hal ini berarti pasokan buah melimpah dan bersaing dengan buah impor yang dijual di harga buah lokal relatif mudah terjangkau pasar-pasar modern serta meningkatkan dan mudah diperoleh. daya beli masyarakat untuk meningkatkan Indonesia dengan produksi buah jumlah konsumsi terhadap buah-buahan. yang melimpah memiliki banyak buah- Konsumsi buah-buahan yang cukup akan buahan khas, namun tingkat konsumsi berdampak pada kesehatan bagi tubuh. buah masih rendah. Berdasarkan data Berdasarkan latar belakang diatas, Kementrian Pertanian Republik Indonesia penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rata-rata konsumsi masyarakat Indonesia (1) Karakteristik Konsumen, Pedagang dan untuk buah-buahan tahun 2020 sebesar profil kios buah lokal di Pasar Pagi 88,56 gram/kapita/hari, turun sebesar 1,4% Arengka Kota Pekanbaru, (2) Proses dibanding 2019. Angka konsumsi saat ini pengambilan keputusan pembelian hanya sebesar 59,04% dari batas minimal konsumen buah lokal di Pasar Pagi angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Arengka Kota Pekanbaru, (3) Faktor-faktor Dunia (WHO) yang merekomendasikan dominan apa saja yang menentukan konsumsi buah sebesar 150 keputusan konsumen dalam pembelian gram/kapita/hari (Kementan, 2021). buah lokal di Pasar Pagi Arengka Kota Tingkat konsumsi masyarakat akan Pekanbaru, (4) Strategi pemasaran buah buah lokal diantaranya ditentukan oleh lokal pada di Pasar Pagi Arengka Kota perilaku konsumen dalam mengambil Pekanbaru. keputusan pembelian. Berbagai faktor menjadi pertimbangan konsumen dalam METODOLOGI PENELITIAN memutuskan pembelian misalnya atribut Penelitian ini menggunakan metode buah yang belum memenuhi kebutuhan survey di Pasar Pagi Arengka Kota dan keinginan konsumen, harga buah yang Pekanbaru. Pemilihan lokasi dengan tidak sesuai dengan kualitas, pelayanan pertimbangan lokasi kios yang strategis yang tidak sesuai, tempat yang kurang karena berada pada simpang 4 strategis dan kebersihan tempat yang tidak diperbatasan antara Kecamatan Marpoyan diperhatikan. Damai dan Kecamatan Tampan, dengan Konsumen yang membeli buah di asumsi konsumen yang membeli buah Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru lokal lebih memiliki karakteristik yang memiliki keputusan dan respon yang beragam karena akses kios yang mudah berbeda mengenai pembelian buah lokal. dijangkau. Proses pengambilan keputusan pembelian Penentuan sampel konsumen secara perlu mendapat perhatian dari pihak Accidental Sampling sebanyak 80 penjual buah. Penjual buah perlu konsumen, dan penentuan sampel memahami perilaku konsumen terhadap pedagang secara Purposive Sampling buah lokal sehingga penjual buah dapat sebanyak 10 pedagang. Jenis data terdiri merencanakan atau mengembangkan dari data primer dan data sekunder. Data strategi pemasaran yang efektif dan efisien primer yang meliputi karakteristik dalam menjangkau konsumen (Simamora, konsumen dan pedagang (umur, jenis 2003). kelamin, tingkat pendidikan, jenis Perilaku konsumen yang perlu pekerjaan, jumlah pendapatan, jumlah diketahui oleh pelaku usaha buah yaitu tanggungan keluarga dan status tahapan proses pengambilan keputusan dan pernikahan), karakteristik profil kios faktor-faktor yang menentukan pembelian. (modal awal usaha, jadwal usaha, luas Implikasi dari penelitian ini dapat kios, jenis dan jumlah buah yang dijual, kepemilikan kios, dan jumlah tenaga 2. Analisis Faktor kerja). Data sekunder diperoleh dari Analisis faktor merupakan analisis instansi atau lembaga yang berkaitan yang digunakan untuk mereduksi data atau dengan topik penelitian. Beberapa instansi meringkas dari variabel yang banyak atau lembaga yang terkait dengan menjadi variabel yang sedikit, misalnya penelitian ini seperti Badan Pusat Statistik dari 20 variabel yang lama diubah menjadi Provinsi Riau, Badan Pusat Statistik Kota 3 atau 5 variabel yang terkandung dalam Pekanbaru dan Dinas Ketahanan Pangan variabel asli. Dalam sebuah penelitian akan Kota Pekanbaru. Data tersebut adalah dijumpai banyak variabel dan kebanyakan keadaan umum daerah penelitian, keadaan dari variabel tersebut mempunyai korelasi perekonomian, keadaan penduduk, dan sehingga harus diperkecil jumlahnya agar data-data lain yang berkaitan dengan mudah dikelola (Supranto, 2004). penelitian. Menurut Priyatno (2018) analisis faktor dibagi menjadi 4 tahap, (1) tahap uji ANALISIS DATA kelayakan variabel; (2) penentuan jumlah Penelitian ini menggunakan analisis faktor; (3) rotasi faktor; (4) penamaan deskriptif dan analisis faktor yang faktor. digunakan untuk mengetahui karakteristik Berikut akan dilakukan tahapan uji konsumen, pedagang, profil kios, proses analisis faktor untuk meringkas atau keputusan konsumen, faktor yang mereduksi sejumlah item agar didapatkan menentukan keputusan konsumen dalam faktor-faktor baru. membeli buah lokal dan strategi pemasaran a. Klik Start >> All Program >> IBM yang seharusnya dilakukan pedagang. SPSS Statistics. 1. Uji Validitas Data b. Pada halaman SPSS yang terbuka klik Menurut Sujarweni (2015), uji Variable View. validitas merupakan uji yang digunakan c. Pada kolom Name tulislah nama untuk mengetahui kelayakan butir-butir variabel. suatu pertanyaan dalam mendefinisikan d. Klik Data View. suatu variabel. Cara menetukan validitas e. Isikan data. menggunakan teknik korelasi product f. Analisis data, klik menu Analyze >> moment melalui bantuan perangkat lunak Dimention Reduction >> Factor. SPSS (Statistical Product and Service g. Masukkan semua item ke kotak Solution) versi 22, dengan melihat di Variables pada Dialog Fctor Analyze. kolom Corrected Item Total Corelation h. Klik tombol Descriptives, berikutnya pada hasil output data dimana apabila nilai berilah tanda centang pada KMO and validitas (r hitung) setiap pertanyaan lebih Bartlett’s Test Sphericity dan Anti besar dari r tabel (df=n-2 signifikansi 5%, Image. n=jumlah responden uji) maka butir i. Klik tombol Continue >> Rotation >> pertanyaan dikatakan sudah valid. Varimax >> Continue. Pengujian reliabilitas ini bertujuan j. Selanjutnya, klik tombol OK untuk untuk mengetahui sejauh mana hasil melihat hasilnya. pengukuran handal (reliable) bila pengukuran dilakukan berulang-ulang. HASIL DAN PEMBAHASAN Acuan yang digunakan untuk menentukan 1. Karakteristik Konsumen Buah Lokal reliable atau tidaknya instrument penelitian Karekteristik konsumen buah lokal berdasarkan pendapat Arikunto (2002) di Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru adalah “Suatu instrument dikatakan terdiri dari beberapa komponen yaitu umur reliable atau handal, apabila memiliki konsumen paling banyak berkisar antara koefisien reliabilitas (α) sebesar 0,06 atau 33-39. Rata-rata umur konsumen adalah 35 lebih”. tahun. Jumlah konsumen perempuan lebih dominan daripada laki-laki sebanyak 55%,. dengan suami atau istrinya sehingga Konsumen berpendidikan 10 – 12 tahun memiliki 2 orang tenaga kerja. atau setara dengan SLTA/Sederajat dengan Proses Keputusan Pembelian Buah rata-rata pendidikan konsumen yaitu 12,63 Lokal di Pasarpagi Arengka Kota tahun. Sebagian besar konsumen memiliki Pekanbaru pekerjaan sebagai ibu rumahtangga dengan a. Pengenalan Kebutuhan rata-rata pendapatan konsumen yaitu Rp. Sebagian besar konsumen 4.561.875, 73% konsumen sudah menikah mempunyai motivasi mengkonsumsi buah- dengan rata-rata tanggungan keluarga buahan sebagai kebiasaan keluarga. Buah- berjumlah 3 orang. buahan termasuk penyempurna bagi Karakteristik Pedagang Buah Lokal di kesehatan tubuh sehingga konsumen Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru mencari manfaat tersebut dari buah-buahan Berdasarkan hasil penelitian lokal. Konsumen memiliki kebiasaan yang diketahui bahwa umur pedagang berkisar tinggi terhadap konsumsi buah, sehingga antara 24-52 tahun dengan rata-rata umur ada perasaan atau sesuatu yang kurang 36 tahun, pedagang buah lokal di Pasar apabila tidak mengkonsumsi buah. Pagi Arengka Kota Pekanbaru di dominasi b. Pencarian Informasi oleh perempuan. Rata-rata pendidikan para Sumber informasi eksternal yang pedagang adalah 13,8 tahun atau tamat digunakan oleh konsumen yang membeli SLTA/Sederajat. Berdasarkan hasil buah lokal di Pasar Pagi Arengka Kota penelitian rata-rata pendidikan pedagang Pekanbaru sebagian besar didapat dari lebih tinggi daripada konsumen. Rata-rata keluarga. Berdasarkan sumber-sumber pendapatan pedagang sebesar Rp. informasi yang diperoleh konsumen, fokus 5.700.000 perbulan. Jumlah tanggungan perhatian yang dilihat oleh konsumen dari keluarga pedagang buah lokal rata-rata informasi tersebut terdapat pada manfaat sebanyak 3 orang. Seluruh pedagang buah dari buah-buahan, promosi yang dinilai lokal di Pasar Pagi Arengka Kota menarik oleh responden sehingga mereka Pekanbaru sudah menikah dengan memutuskan melakukan pembelian adalah persentasi . potongan harga, pengaruh promosi Profil Kios Buah Lokal di Pasar Pagi terhadap keinginan membeli buah lokal di Arengka Kota Pekanbaru Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru Rata-rata modal usaha pedagang sebagian besar responden menyatakan buah lokal di Pasar Pagi Arengka Kota tertarik untuk membeli. Pekanbaru yaitu sebesar Rp. 33.400.000. c. Evaluasi Alternatif Modal awal usaha ini digunakan untuk Evaluasi alternatif konsumen dalam membeli gerobak, menyetok buah, dan membeli buah lokal di Pasar Pagi Arengka sudah termasuk sewa kios yaitu sekitar Kota Pekanbaru sebelum memutuskan Rp.20.000.000 – Rp. 22.000.000 pertahun. pembelian buah lokal berkaitan erat Pedagang buah lokal di Pasar Pagi dengan penilaian konsumen terhadap buah Arengka Kota Pekanbaru berjualan setiap lokal, yang dilihat melalui berbagai atribut hari yaitu hari senin-minggu mulai jam yang ada pada produk tersebut. Atribut 7.00 – 17.00 WIB. Sebagian besar kios yang paling dipertimbangkan dalam yang diteliti memiliki luas 20 m2 Jenis membeli buah lokal yaitu atribut rasa. buah yang dijual oleh pedagang yaitu buah d. Keputusan Pembelian impor dan buah lokal. Seluruh kios Setiap konsumen pada akhirnya pedagang buah di Pasar Pagi Arengka Kota akan memutuskan jenis buah yang akan Pekanbaru adalah milik peroragan/ dibeli, apakah buah lokal atau buah impor. menyewa. Jumlah tenaga kerja tidak lebih Dari 80 konsumen dalam penelitian yang dari 2 orang biasanya pedagang berjualan diambil menunjukkan bahwa sebagian besar memilih untuk membeli buah lokal, yaitu nenas, pepaya, pisang dan mangga. sehingga konsumen berkeinginan untuk konsumen melakukan keputusan melakukan pembelian ulang di Pasar Pagi pembelian buah lokal karena pengaruh Arengka Kota Pekanbaru. Sebagian besar keluarga konsumen memilih untuk konsumen merasa keberatan ketika harga membeli buah lokal di Pasar Pagi Arengka buah lokal naik dan memilih mengurangi karena produk buah lokal yang dijual jumlah pembelian atau bahkan tidak bermutu dan memiliki kualitas yang lebih membeli sama sekali. baik. Proses keputusan responden untuk Faktor Yang Menentukan Keputusan membeli buah lokal sebagian besar Konsumen dalam Pembelian Buah dilakukan dengan melihat situasi dan Lokal di Pasar Pagi Arengka Kota kondisi saat berada di Pasar Pagi Arengka. Pekanbaru e. Perilaku Pasca Pembelian a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Ketersediaan buah juga Uji validitas R tabel pada uji mempengaruhi konsumen dalam proses validitas kali ini diperoleh dari df (degree keputusan pembelian buah lokal seperti of freedom)= n-2=80-2=78 dan didapat memilih untuk membeli buah lokal nilai 0,219. Berdasarkan uji validitas pada ditempat lain, tidak jadi membeli, Tabel 1, terlihat bahwa nilai R hitung dari menunda pembelian ataupun membeli keduapuluh variabel pada kuisioner yang buah lain, konsumen akan membeli buah diuji cobakan semuanya lebih besar dari r ditempat lain apabila buah lokal tidak tabel, sehingga seluruh butir pertanyaan tersedia ditempat tersebut. Pada penelitian kuisisoner dari variabel-variabel yang ini sebagian besar konsumen merasa puas diduga menentukan keputusan pembelian dengan buah lokal yang dikonsumsinya konsumen adalah valid.
Tabel 1. Hasil Uji Validitas
No Variabel 1 Rasa buah (X1) 0,432 0,219 2 Tekstur kulit buah (X2) 0,436 0,219 3 Ukuran buah (X3) 0,382 0,219 4 Kesegaran buah (X4) 0,325 0,219 5 Aroma buah (X5) 0,341 0,219 6 Kandungan gizi buah (X6) 0,688 0,219 7 Kepraktisan (X70) 0,519 0,219 8 Warna buah (X8) 0,278 0,219 9 Harga buah (X9) 0,313 0,219 10 Potongan harga (X10) 0,370 0,219 11 Kesesuaian harga dengan kualitas (X11) 0,314 0,219 12 Promosi penjualan (X12) 0,342 0,219 13 Jarak kios dari rumah (X13) 0,390 0,219 14 Akses menuju kios (X14) 0,529 0,219 15 Pelayanan penjual (X15) 0,623 0,219 16 Penampilan penjual (X16) 0,385 0,219 17 Kejujuran takaran (X17) 0,326 0,219 16 Kebersihankios (X18) 0,398 0,219 19 Penataan buah (X19) 0,625 0,219 20 Keamanan kios (X20) 0,319 0,219
Uji Reliabilitas menunjukkan dari 0,6 sehingga konstruk pertanyaan
bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah yang merupakan dimensi variabel adalah sebesar 0,700. Nilai tersebut lebih besar reliabel telah valid maka hanya terbentuk 1 faktor saja, oleh karena itu proses harus diulang Analisis Faktor dengan mengeluarkan variabel-variabel Selanjutnya 20 variabel dimasukkan yang dianggap tidak valid atau memiliki kedalam analisis faktor untuk diuji nilai nilai Anti Image Correlation terendah. KMO dan MSA hal ini bertujuan supaya Pada penelitian ini proses dilakukan mengetahui syarat akan dilakukan tahap berulang hingga terbentuk 1 faktor pada pengolahan lebih lanjut. Pada tahap Tabel Component Matrix, hasil akhir pertama, terlihat pada hasil output SPSS hingga di dapatkan satu faktor didapatkan terbentuk sebanyak 7 Component pada nilai KMO dan MSA sebesar 0,810 dan tabel Component Matrix, Pada penelitian nilai Chi-Square pada Bartlett’s Test diharapkan terbentuk hanya 1 Component, sebesar 277,398 dengan Signifikansi 0,000 artinya dari ke-20 variabel tersebut ada yang tidak valid. Seharusnya, jika variabel
Tabel 2. KMO dan Bartlett’s Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .810 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 277.398 df 36 Sig. .000
Tabel 3. Anti Image Matrices
Anti-image Correlation X2 X6 X9 X10 X13 X14 X15 X17 X19 Tekstur Kulit buah .856a .004 .009 -.128 -.102 -.019 -.183 .027 .065 Kandungan gizi buah .004 .794a .318 -.133 -.004 -.201 -.428 -.001 -.457 Harga buah .009 .318 .813a .310 .173 -.046 -.006 .053 -.111 Potongan Harga -.128 -.133 .310 .815a -.143 .034 .026 -.135 .060 Jarak kios dari rumah -.102 -.004 .173 -.143 .778a -.181 .060 .005 .012 Akses menuju kios -.019 -.201 -.046 .034 -.181 .821a -.203 -.075 .181 Pelayanan penjual -.183 -.428 -.006 .026 .060 -.203 .821a -.040 -.394 Kejujuran takaran .027 -.001 .053 -.135 .005 -.075 -.040 .903a -.028 Penataan buah .065 -.457 -.111 .060 .012 .181 -.394 -.028 .791a a. Measures of Sampling Adequacy(MSA) Berdasarkan Tabel 2 dan 3 dapat faktor yang terbentuk. Variabel dianggap diketahui bahwa ke 9 variabel dalam mampu menjelaskan faktor jika nilai dari penelitian ini layak dilanjukan karena nilai Extraction >0,50. Seluruh variabel dalam KMO dan MSA berada diatas 0,50. penelitian sudah berada diatas 0,50 dan Seluruh variabel telah memiliki nilai yang bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya. cukup dan sudah layak maka dilanjutkan Analisis yang akan dilakukan selanjutnya pada tahap berikutnya yaitu proses adalah Eigenvalue. Kriteria suatu faktor ekstraksi terhadap sekumpulan variabel dominan yang dipertimbangkan oleh yang sudah ada sehingga terbentuk konsumen dalam keputusan pembelian beberapa faktor. Proses ekstraksi ini buah lokal di Pasar Pagi Arengka Kota dilakukan menggunakan metode Principal Pekanbaru dapat diketahui dengan melihat Components Analysis yang akan nilai Eigenvalue dari suatu faktor. Melihat menghasilkan nilai Communalities yang jumlah faktor yang terbentuk terlebih menunjukkan seberapa besar variabel yang dahulu harus memperhatikan nilai ada dapat dijelaskan dalam faktor yang Eigenvalue. Faktor dikatakan terbentuk terbentuk. Pada ketentuannya bahwa apabila nilai Eigenvalue ≥1. Jumlah nilai semakin besar nilai Communalities maka Eigenvalue selalu diurutkan dari nilai yang semakin erat pula hubungannya dengan terbesar hingga yang terkecil (Santoso, Variance dari variabel-variabel penelitian 2015). yang dianalisis, semakin besar nilai Faktor dominan yang Eigenvalue dari sebuah faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam terbentuk maka semakin tinggi pula tingkat membeli buah lokal harus memiliki nilai kepentingan dari faktor tersebut. Nilai Eigenvalue lebih besar atau sama dengan Eigenvalue dan proporsi Variance dari satu (≥1), angka Eigenvalue menunjukkan setiap faktor yang terbentuk dapat dilihat kepentingan relatif masing-masing faktor pada Tabel 5. yang terbentuk dalam menghitung Tabel 4. Total Variance Explained Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Component % of Cumulative Cumulative Total Total % of Variance Variance % % 1 3.690 41.003 41.003 3.690 41.003 41.003 2 1.271 14.123 55.127 3 .948 10.531 65.657 4 .847 9.416 75.073 5 .818 9.087 84.160 6 .614 6.818 90.978 7 .477 5.295 96.274 8 .188 2.090 98.364 9 .147 1.636 100.000 Berdasarkan Tabel 4. Terdapat 1 Setelah dilakukan beberapa kali faktor yang menjadi keputusan konsumen pengujian ulang terbentuklah 1 faktor yang dalam membeli buah lokal di Pasar Pagi paling menentukan keputusan konsumen Arengka Kota Pekanbaru. Faktor tersebut dalam pembelian buah lokal di Pasar Pagi mempunyai nilai Eigenvalue sebesar 3,690 Arengka Kota Pekanbaru, tabel yang dapat menjelaskan faktor sebanyak Component Matrix menunjukkan besar 41,003%. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara suatu variabel dengan penelitian ini mampu menjelaskan faktor faktor. Nilai Component Matrix dapat yang menentukam keputusan konsumen dilihat pada Tabel 5. dalam membeli buah lokal sebesar 41,003%. Tabel 5. Component Matrixa Component Variabel 1 Tekstur Kulit buah .426 Kandungan gizi buah .903 Harga buah -.668 Potongan Harga .561 Jarak kios dari rumah .359 Akses menuju kios .569 Pelayanan penjual .859 Kejujuran takaran .364 Penataan buah .779 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 1 components extracted. Langkah selanjutnya lakukan variabel apa saja yang menyusun faktor penamaan pada masing-masing faktor terbentuk serta yang dapat mewakili nama- terbentuk dengan cara melihat variabel- nama variabel yang membentuk faktor. Tabel 6. Penamaan Faktor No Faktor yang Variabel Nilai Variance terbentuk Loading (%) 1 Faktor kualitas Tekstur kulit buah .426 produk, harga , Kandungan gizi buah .903 tempat dan Harga buah -.668 pelayanan Potongan harga .561 Jarak kios dari rumah .359 41.003 Akses menuju kios .569 Pelayanan penjual .859 Kejujuran takaran .364 Penataan buah .779
Pembahasan Hasil Analisis Faktor berbelanja karena pedagang memberikan
a. Faktor kualitas produk, harga, tempat edukasi tentang produk kepada konsumen dan pelayanan. dengan cara yang disukai oleh konsumen. Faktor ini memiliki 9 variabel yang Hal ini sangat dipertimbangkan konsumen berkaitan dengan kualitas produk harga, dalam memutuskan membeli buah lokal. tempat dan pelayanan. Kesembilan Kualitas pelayanan adalah ukuran seberapa variabel yaitu variabel yaitu tekstur kulit tingkat layanan yang diberikan mampu buah (X2) kandungan gizi buah (X6), harga sesuai dengan ekspektasi konsumen buah (X9), potongan harga (X10), jarak kios (Tjiptono, 2008). dari rumah (X13), akses menuju kios (X14), Terdapat 5 dimensi kualitas pelayanan penjual (X15), kejujuran takaran pelayanan, yaitu Tangibels (bukti fisik) (X17) dan penataan buah (X19). layanan, peralaan atau perlengkapan, dan Selain lezat dan kandungan gizi sumber daya manusia. Reliability yang baik, konsumen juga mementingkan (keandalan) yaitu kemampuan pemasar makanan yang bersih terutama bagi untuk menyampaikan layanan yang akurat seorang muslim yang diperintahkan sejak pertama kali. Responsiveness (daya ALLAH Ta’ala mengonsumsi makanan tanggap) yaitu kesediaan dan kemampuan yang Thoyyib, seperti firman ALLAH pemasar menyediakan layanan untuk dalam surat Al-Baqarah ayat 168 yang membantu para konsumen dan merespon artinya: permintaan mereka dengan segera. “wahai sekalian manusia makanlah dari Assurance (jaminan) yaitu pengetahuan apa yang ada di bumi yang halal lagi baik” dan kesopanan karyawan serta kemampuan (Q.S. Al-Baqarah ayat 168). mereka dalam menumbuhkan rasa percaya Hasil penelitian membuktikan dan keyakinan konsumen. Emphaty bahwa harga buah merupakan salah satu (empati) yaitu pemasar memahami komponen utama konsumen dalam masalah para konsumennya dan bertindak memutuskan membeli produk buah lokal. demi kepentingan konsumen dan memiliki Hasil tersebut menunjukkan bahwa jam operasi yang nyaman. penentuan harga yang tepat dan sesuai Promosi penjualan merupakan sangat berpengaruh terhadap keputusan salah satu daya tarik bagi konsumen untuk pembelian buah lokal. memutuskan pembelian. Promosi yang Pelayanan penjual dan penataan buah dilakukan pemasar memberikan edukasi merupakan faktor pelayanan yang dapat tentang produk kepada konsumen dengan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk cara yang disenangi oleh konsumen. Salah satu contoh promosi yaitu adanya menjelang hari lebaran adanya potongan potongan harga atau diskon yang diberikan harga atau gratis biaya pengiriman jika penjual kepada konsumen dengan syarat membeli via media sosial. Memberikan dan ketentuan yang berlaku. potongan harga kepada pelaku usaha jus Kebersihan dilingkungan sangat buah, dan memasang banner berisi manfaat penting karena yang pertama dinilai oleh jika mengonsumsi buah lokal. pengunjung dari sebuah kios salah satunya Strategi pelayanan yang dapat dalah kebersihan. Kios yang terlihat kotor dilakukan yaitu memberikan edukasi yang dan tidak terawat akan mengurangi benar tentang produk dengan cara yang kenyamanan pengunjung. disenangi oleh konsumen, juga dapat menawarkan melalui media sosial. Strategi Pemasaran Buah Lokal di Kecekatan dan keramah-tamahan penjual Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru dapat menjadi daya tarik bagi konsumen. Strategi pemasaran yang dapat Penataan buah yang rapi dan sesuai dengan dilakukan pada kualitas produk yaitu varietas dan ukuran juga memudahkan menjual buah-buahan lokal yang memiliki konsumen dalam memilih buah sesuai kandungan gizi baik. Cara untuk menjaga dengan keinginannya. Sebagian konsumen kualitas gizi yang ada pada buah yaitu suka melihat kerapian sehingga hal dengan penyimpanan yang baik, tersebut menjadi daya tarik bagi konsumen memperhatikan kebersihan buah dan untuk memutuskan membeli buah lokal. memperhatikan kehigienisan buah. Strategi kejujuran takaran yang Sebelum buah diletakkan pada tempat dapat dilakukan yaitu penjual tidak penataan dilakukan sortir terhadap buah mencurangi timbangan, sehingga berat yang kualitasnya sudah tidak baik sehingga yang didapatkan oelh konsumen sesuai buah lainnya tidak terkontaminasi. dengan yang dibayarkan. Jika pedagang Strategi harga yang dapat dilakukan jujur, menimbulkan kepercayaan yaitu penjual menyediakan buah sesuai konsumen terhadap pedagang sehingga dengan harga pasaran yang berlaku dan tidak ragu untuk melakukan pembelian kualitas yang didapatkan oleh konsumen ulang. Kecurangan merupakan hal tidak tidak mengecewakan. Menata buah dengan terpuji dan mengakibatkan konsumen tidak kualitas terbaik di rak-rak kios sehingga mau berbelanja di tempat yang melakukan konsumen tertarik untuk membelinya, hal tersebut. Hal ini sesuai dengan firman penaataan buah sesuai grade dan ukuran ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala dalam atau varietas agar memudahkan konsumen Quran surat Al- Muthaffifin Ayat 1-3 yang memilih. Untuk menjaga kualitas maka berbunyi : penyimpanan juga harus baik, dengan ۟ menyediakan pendingin untuk menjaga ِ ََّو ْي ٌل لِّ ْل ُمطَفِّفِ ْينَ الَّ ِذ ْينَ ِإ َذا ا ْكتَالُوا َعلَى الن اس kesegaran buah agar tidak mudah busuk َيَ ْستَوْ فُوْ ن َوِإ َذا َكالُوْ هُ ْم َأو َّو َزنُوْ هُ ْم ي ُْخ ِسرُوْ ن dan mengurangi kandungan gizi pada “Celakalah bagi orang-orang yang curang buah. Strategi lokasi yang dapat dilakukan (dalam menakar dan menimbang), (Yaitu) diantaranya adalah memilih kios yang orang-orang yang apabila menerima strategis dan berada dijalur utama pasar, takaran dari orang lain mereka minta untuk saat ini lokasi penjualan buah sudah dicukupkan, dan apabila mereka menakar cukup strategis, namun tidak dekat dari atau menimbang (untuk orang lain), pasar utama. mereka mengurangi” (Q.S Al-Muthaffifin Strategi yang dapat dilakukan pada Ayat 1-3). faktor promosi yaitu penjual harus tanggap dalam mengikuti perkembangan teknologi, KESIMPULAN DAN SARAN misal menjual via online dengan 1. Kesimpulan memberikan diskon atau potongan harga pada kondisi tertentu. Sebagai contoh Berdasarkan hasil penelitian dan promosi/potongan harga. Tahap ketiga analisis yang telah dilakukan dapat diambil evaluasi alternatif, atribut yang menjadi kesimpulan sebagai berikut. pertimbangan adalah rasa dari buah a. Karakteristik konsumen buah lokal di lokal. Tahap keempat yaitu keputusan Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru pembelian, konsumen memutuskan sebagian besar berjenis kelamin membeli buah lokal berdasarkan perempuan dengan kelompok umur pengaruh keluarga dengan didominasi oleh umur dengan kisaran pertimbangan produk yang bermutu. 33 – 39 tahun sebanyak dari total Tahap terakhir adalah pasca pembelian, konsumen dengan rata-rata umur 33,59 konsumen merasa puas setelah tahun, berpendidikan rata-rata 12 tahun melakukan pembelian di Pasar Pagi atau setara SLTA/Sederajat, berprofesi Arengka Kota Pekanbaru dan berniat sebagai ibu rumahtangga dengan melakukan pembelian ulang serta pendapatan rata-rata Rp. 4.561.875, merekomendasikan kepada keluarga. berstatus sudah menikah dengan e. Faktor-faktor yang menentukan tanggungan keluarga sekitar 0 – 3 keputusan pembelian konsumen buah orang. lokal di Pasar Pagi Arengka Kota b. Karakteristik pedagang buah lokal di Pekanbaru terbentuk 1 faktor, yaitu Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru faktor kualitas produk, harga, tempat didominasi oleh perempuan dengan dan pelayanan terdiri dari 9 variabel. kisaran umur pedagang antara 32 – 35, f. Strategi pemasaran buah lokal di Pasar berpendidikan rata-rata 13,8 tahun Pagi Arengka Kota Pekanbaru adalah setara SLTA/Sederajat, dengan rata-rata memprioritakan strategi yang pendapatan perbulan sebesar Rp. berhubungan dengan faktor yang 5.700.000, berstatus menikah dan rata- menentukan konsumen dalam rata jumah tanggungan keluarga keputusan pembelian buah lokal, yaitu sebanyak 3 orang. faktor kualitas produk, harga, tempat c. Profil kios buah lokal di Pasar Pagi dan pelayanan terdiri dari 9 variabel. Arengka Kota Pekanbaru mencakup Hendaknya kualitas produk yang dijual jumlah stok buah impor rata-rata dapat memberikan rasa puas kepada sebanyak 100 – 200 kg dan stok buah konsumen, dengan harga yang lokal sebanyak 800 – 1000 kg, dengan terjangkau namun kualitas yang baik, modal awal usaha rata- rata mencapai dengan memberikan pelayanan yang Rp. 33.400.000 termasuk uang sewa baik berupa kecekatan dalam pelayanan, kios/tahun, dengan jadwal usaha setiap keramah-tamahan dan kejujuran dalam hari yaitu senin – minggu, memiliki luas pelayanan. Memberikan edukasi yang 20m2, kepemilikian kios yaitu milik benar mengenai produk dan aktif perseorangan atau menyewa tenaga menawarkan produk di sosial media kerja 1-2 orang. serta menata buah sesuai dengan d. Proses keputusan pembelian konsumen varietas dan ukurannya untuk dimulai dari pengenalan kebutuhan, memudahkan konsumen memilih buah alasan utama konsumen melakukan yang diinginkannya. pembelian adalah kebiasaan keluarga Saran untuk mencari kandungan gizi dan a. Bagi pedagang buah lokal sebaiknya menjaga kesehatan tubuh karena merasa melakukan tindakan pasca panen seperti ada yang kurang jika tidak penyimpanan, pengepakan, dan mengonsumsi buah lokal. Tahap kedua pendistribusian yang lebih baik pencarian informasi, sumber informasi sehingga mutu dan ketersediaan buah utama adalah keluarga untuk mencari lokal terjamin serta melakukan strategi manfaat buah berdasarkan pemasaran seperti yang telah dijelaskan supaya buah lokal lebih banyak diminati Suatu Pendekatan Proposal. PT. dan tidak kalah bersaing. Rineka Cipta. Jakarta. b. Mengingat bahwa ketujuh faktor yang Kementrian Agama Republik Indonesia. mempengaruhi konsumen terhadap 2019. Al-Qur'an dan pembelian buah lokal di Pasar Pagi Terjemahannya. Arengka Kota Pekanbaru, maka Priyatno, D. 2018. SPSS Panduan Mudah pedagang perlu memprioritaskan hal-hal Olah Data Bagi Mahasiswa & yang berhubungan dengan faktor Umum. Andi. Yogyakarta tersebut sehingga kebutuhan dan Santoso, S. 2013. Statistika Ekonomi Plus keinginan konsumen dapat terpenuhi Aplikasi SPSS. Umpo Press. dan konsumen merasa puas. Ponorogo. c. Untuk mengantisipasi persaingan Simamora. 2003. Panduan Riset Perilaku dengan buah lokal sejenis, maka para Konsumen. PT Gramedia Pustaka pedagang perlu lebih kreatif dalam Umum. Jakarta. memasarkan produk kepada konsumen. Sujarweni, V. W. 2015. SPSS untuk Dengan demikian diharapkan konsumen Penelitian. Pustaka Baru Press. lebih tertarik untuk melakukan Yogyakarta. pembelian ulang buah-buahan lokal di Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat pasar tersebut. Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jilid 1. DAFTAR PUSTAKA Rineka Cipta. Jakarta. Arikunto, S. 2002. Metodelogi Penelitian