Anda di halaman 1dari 3

Hasil perikanan di wilayah desa Banjarasri kecamatan Tanggulangin, kabupaten

sidoarjo melimpah . Hasil dari perikanan di desa banjarasri diperkirakan sekitar 8


kuintal perhari. Namun dengan hasil panen yang melimpah tentu saja timbul suatu
permasalahan di mana keterbatasan sumber daya manusia dalam hal jual dan beli.
Kehadiran tengkulak di wilayah desa banjarasri sidoarjo, menjadi pesaing baru di
Pasar Ikan di daerah sidoarjo. Hal ini disebabkan desa Banjarasri merupakan pemasok
sebagian kebutuhan ikan di sidoarjo khususnya ikan mujair, bandeng dan udang.
Keberadaan tengkulak menjadi pilihan bagi petani untuk menjual ikan selain ke pasar
ikan sidoarjo. Tengkulak bebas menerima dan mendistribusikan hasil ikan petani
tambak dalam cakupan wilayah sidoarjo atau luar wilayah sidoarjo, untuk kemudian
dijual ke pabrik olahan ikan, rumah makan dan pasar-pasar tradisional dengan harga
yang telah disepakati. Daerah-daerah yang didistribusikan yaitu daerah jawa timur;
Malang, madiun, jombang tulungagung, kediri, luar jawa hingga ekspor ke luar
negeri. Penelitian ini memiliki tujuan untuk: mendapat gambaran mengenai strategi
pemasaran untuk meningkatkan daya saing, dan untuk mengetahui seberapa efektif
pelaksanaan strategi pemasaran yang telah dilakukan. Penelitian ini dilakukan di
Batik Diajeng Solo. Teknik pengumpulan datanya dengan dokumentasi, wawancara
dan observasi, jenis penelitian deskriptif. Hasil dari analisis efektifitas strategi
pemasaran menunjukkan adanya peningkatan total penjualan dari tahun ke tahun dan
dijadikan sebagai acuan efektifitas strategi pemasaran dalam persaingan antar
perusahaan batik.

Pada penelitian ini diambil data secara tertulis Responden dari penelitian ini adalah 10 orang
tengkulak yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik survei, kuesioner dan wawancara. Hasil uji validitas
dan reliabilitas variabel X dan Y adalah valid dan reliabel. Teknik analisis data menggunakan
uji statistik koefisien korelasi pearson product moment dan koefisien determinasi.
Perhitungannya menggunakan SPSS Versi 21. Data yang diperoleh dalam penelitian ini
diambil dari data konsumen Grand Tjokro Hotel Bandung. Dari hasil diperoleh koefisien
korelasi sebesar 0,633. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan kuat antara Pemasaran
Langsung terhadap Perilaku Konsumen Bisnis. Pengaruh Pemasaran Langsung terhadap
Perilaku Konsumen Bisnis adalah sebesar 40,0% sedangkan sisanya 60,0% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti. Kendala yang terjadi diantaranya adalah persaingan antar hotel
yang sangat ketat, kurang koordinasi antar sales. Maka saran yang diberikan untuk
memperbaiki kendala tersebut adalah 1) melakukan promosi yang lebih baik agar menarik
perhatian konsumen; 2) diadakannya evaluasi antara Manajer dan Sales khususnya di Divisi
Sales dan Marketing.

Dalam sistem agribisnis perikanan, dimana meliputi kegiatan mulai pengadaan sarana produksi,
produksi, pengolahan pasca panen (agroindustri), pemasaran dan kelembagaan adalah merupakan
rangkaian kegiatan yang saling terkait satu sama lain. Semua kegiatan dalam agribisnis perikanan
tersebut, ada proses menghasilkan produk. Produsen yang bergerak di bidang sarana produksi akan
menghasilkan produk-produk pemenuhan kebutuhan untuk kegiatan produksi. Produsen yang
bergerak pada kegiatan produksi akan menghasilkan produk atau ikan untuk memenuhi kebutuhan
pada kegiatan agroindustri. Khususnya kegiatan pemasaran (marketing), disaat produk sudah
dihasilkan baik dalam kegiatan sarana produksi, produksi dan agroindustri, maka kegiatan
pemasaran sangatlah penting. Tanpa kegiatan pemasaran maka semua produk yang dihasilkan
tersebut adalah merupakan seonggok barang yang tidak bermanfaat. Dengan demikian, kegiatan
pemasaran adalah sangat penting dalam semua kegiatan yang menghasilkan barang ataupun jasa.
Hasil perikanan dapat dikelompokkan ke dalam bahan mentah dan barang konsumsi. Sebagai bahan
mentah dapat dibeli oleh pabrik atau usaha pengolahan untuk diolah menjadi barang jadi misalnya
ikan kaleng, aneka olahan ikan, tepung ikan, dan sebagainya. Sebagai barang konsumsi akan dibeli
oleh konsumen akhir (household consumer, restaurant, hospital, dan lain-lain). Produk perikanan
dan kelautan termasuk “perishable good” atau produk mudah rusak, maka akan sangat memerlukan
startegi pemasaran yang berbeda dengan produk barang maupun jasa pada umumnya. Apalagi
“image” masyarakat terhadap produk-produk perikanan juga berbeda atau beragam dengan produk
pada umumnya. Berdasarkan pendapat atau pengamatan dari praktisi pemasaran produk perikanan
dan kelautan, bahwa persepsi masyarakat terhadap produk perikanan dan kelautan antara lain jika
makan ikan alergi, ikan baunya amis, ikan banyak duri, ikan mahal, ikan rumit memasaknya, ikan
hanya bisa atau paling enak digoreng. Karena image masyarakat 2 terhadap produk perikanan masih
demikian kompleknya, maka diperlukan strategi pemasaran yang dapat merubah image tersebut,
sehingga kendala pemasaran produk perikanan dan kelautan dapat diatasi.

Berdasarkan hasil observasi penelitian jaringan perdagangan yang dimiliki oleh tengkulak luas dan
dan mencakup beberapa kabupaten hingga luar kota.

Dalam segi
tengkulak dapat dengan mudah memasarkan buah manggis kepada para pembeli. Tengkulak
memiliki kelekatan relasional dengan petani dan pembeli. Tengkulak juga menduduki posisi strategis
sebagai lubang struktural karena menghubungkan antara petani dengan pembeli, sehingga dapat
memberikan keuntungan yang besar bagi diri sendiri dan banyak pihak. Tengkulak di Desa Karacak
juga memiliki peran positif sebagai pengumpul, pembeli, penghubung dan pemasar. Tengkulak yang
memiliki peran positif yaitu tengkulak yang tidak memiliki peran sebagai kreditor/pemilik modal
serta tidak bersifat ekploitatif terhadap petani. Penelitian ini dilakukan di Desa Karacak, Kecamatan
Leuwiliang, Bogor. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam dan
observasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah enam orang.
Dalam kasus ini yaitu tengkulak memasarkan buah manggis kepada jejaring yang ia miliki. Selain itu,
keberadaan tengkulak juga dapat membantu petani dengan peran positif yang ia miliki. Informan
diperoleh melalui teknik snowball.

Anda mungkin juga menyukai