Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN PENGEMBANGAN BISNIS PENGOLAHAN

IKAN PADA RUMAH MAKAN MINA SARI TLOGOMAS,


MALANG, JAWA TIMUR
Linda Yulandari Y1, Agus Tjahjono2 dan Harsuko Riniwati3

ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 September-16 Oktober 2012 di Rumah
Makan Mina Sari, Tlogomas, Malang, Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis aspek bisnis pengolahan ikan; mengetahui perencanaan pengembangan
finansiil bisnis pengolahan ikan; dan mengetahui perencanaan pengembangan bisnis
pengolahan ikan pada Rumah Makan Mina Sari. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif dengan penentuan responden menggunakan metode studi kasus dan
respondennya adalah pemilik usaha ini, sedangkan pada konsumen penentuan sampel
menggunakan metode survei dengan pengambilan sampel secara non random sampling
dan penentuan jumlah sampel dengan menggunakan Sample Linier Time Function. Cara
pengumpulan data dengan observasi, wawancara, kuesioner dan studi kepustakaan.
Penganalisisan data dengan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Aspek bisnis
pengolahan ikan meliputi: 1)aspek teknis yang terdiri dari bahan produksi, penanganan
bahan baku, sarana dan prasarana produksi, jenis-jenis produk olahan dan proses
pengolahan produk; 2)aspek pasar yaitu selera dan kepuasan konsumen; 3)aspek
finansiil dianalisis selama satu tahun produksi dengan analisis jangka pendek dan
hasilnya usaha ini menguntungkan; dan 4)aspek manajemen meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Perencanaan pengembangan finansiil
bisnis pengolahan ikan dilakukan dengan tiga cara yaitu: 1)perencanaaan dengan
analisis Revenue Cost Ratio (R/C Ratio); 2)perencanaan dengan analisis rentabilitas; dan
3)perencanaan dengan analisis Break Even Point (BEP). Perencanaan pengembangan
bisnis pengolahan ikan dilakukan dengan perencanaan operasional berdasarkan analisis
dari keadaan aktual yang meliputi aspek teknis, aspek pasar, aspek finansiil dan aspek
manajemen; dan perencanaan strategis pengembangan yang dianalisis dengan analisis
jangka panjang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha rumah makan ini
layak untuk dijalankan dan dikembangkan.

Kata Kunci : Perencanaan, Pengembangan, Menguntungkan dan Layak

1
Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Universitas
Brawijaya.
2
Dosen Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Universitas
Brawijaya.
3 Dosen Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Universitas
Brawijaya.
Perencanaan Pengembangan Bisnis Pengolahan Ikan «««
28
Linda Yulandari Y , Agus Tjahjono, dan Harsuko Riniwati

FISH PROCESSING BUSINESS DEVELOPMENT PLAN ON MINA


SARI RESTAURANT, TLOGOMAS MALANG, EAST JAVA
Linda Yulandari Y, AgusTjahjono and HarsukoRiniwati

ABSTRACT

The research was conducted on September 30th to October 16th 2012 in the Mina Sari
Restaurant, Tlogomas, Malang, East Java. The purposes of this study to analyze the
business aspects of fish processing; understand the financial of fish processing business
development plan, and knowing the fish processing business development plan in the
0LQD 6DUL 5HVWDXUDQW 7KLV UHVHDUFK LV GHVFULSWLYH UHVSRQGHQWV¶ GHWHUPLQDWLRQ XVHG FDVH
study method, the respondent is the owner of this business, while in the consumer level,
sampling gained by non-random sampling survey and determination of the number of
samples using Sample Linear Time Function. The data was collected through
observation, interviews, questionnaires and literature study. Data analyzing used
qualitative and quantitative descriptive methods. Businesses aspects on fish processing
include: 1) technical aspects involve production material, handling raw materials,
production facilities and infrastructure, the types of processed products and processed
products, 2) market aspects involve taste and customer satisfaction, 3) financial aspects
analyzed one year production with short-term analysis and the results of this business is
profitable, and 4) management aspects include planning, organizing, actuating and
controlling. Financial planning business development of fish processing done in three
ways: 1) Revenue Cost Ratio (R / C ratio) analysis, 2) profitability analysis, and 3)
Break Even Point (BEP) analysis. Business Development Planning of fish processing
conducted with operational planning based on analysis of the actual situation that
includes technical, market, financial and management aspects, and strategic planning
development was analyzed by long-term analysis. From the results of this study, it can
be concluded that business of restaurant is feasible to run and developed.

Keywords: Planning, Development, Profitable and Feasible

PENDAHULUAN
Ikan merupakan bahan makanan yang mudah busuk (perishable food) karena
daging ikan merupakan substrat yang baik untuk pertumbuhan mikrobia terutama
bakteri. Oleh karena itu diperlukan penanganan yang tepat agar nilai guna dan daya
simpan produk meningkat. Penanganan tersebut dapat dilakukan dengan cara
pengolahan (Arfianto dan Liviawati, 1989).
Saat ini banyak bisnis pengolahan perikanan yang berkembang. Hal ini
dikarenakan tingginya permintaan akan produk olahan perikanan. Permintaan akan
produk perikanan semakin meningkat dengan seiringnya pertumbuhan jumlah penduduk
dan adanya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. Adanya kesadaran masyarakat
untuk hidup sehat dikarenakan ikan merupakan salah satu makanan yang mengandung
banyak nutrisi dan salah satunya adalah omega-3 dimana omega-3 dalam ikan ini dapat
menurunkan kolesterol (Hapsari, 2010).
Permintaan akan produk perikanan semakin meningkat juga dikarenakan harga
ikan relatif murah jika dibanding dengan harga daging ayam, kambing dan sapi. Dan
29 Jurnal ECSOFiM Vol. 3 No. 1, 2015

juga karena adanya pergeseran selera konsumen dari red meat ke white meat. Dengan
semakin meningkatnya permintaan akan produk olahan perikanan, seharusnya usaha
pengolahan ikan khususnya usaha rumah makan pun juga ikut tumbuh pesat. Sehingga
usaha Rumah Makan Mina Sari ini juga memungkinkan untuk dikembangkan. Maka
dari itu dibutalah perencanaan pengembangan untuk usaha rumah makan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana aspek bisnis pengolahan ikan pada Rumah Makan Mina Sari?
2. Bagaimana perencanaan pengembangan finansiil bisnis pengolahan ikan pada
Rumah Makan Mina Sari?
3. Bagaimana perencanaan pengembangan bisnis pengolahan ikan pada Rumah
Makan Mina Sari?
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis aspek bisnis pengolahan ikan pada Rumah Makan Mina Sari yang
meliputi aspek teknis, aspek pasar, aspek finansiil dan aspek manajemen.
2. Mengetahui perencanaan pengembangan finansiil bisnis pengolahan ikan pada
Rumah Makan Mina Sari.
3. Mengetahui perencanaan pengembangan bisnis pengolahan ikan pada Rumah
Makan Mina Sari..
Hasil dari Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :
1. Rumah Makan
Sebagai bahan informasi dalam pengelolaan, peningkatan dan pengembangan
usaha serta kebijakan yang berkenaan dengan prospek usaha tersebut.
2. Pemerintah
Sebagai informasi dan alternatif bahan pertimbangan dalam merumuskan dan
menyusun kebijakan pembangunan sektor kelautan dan perikanan sehingga
memberikan manfaat bagi perekonomian nasional.

3. Peneliti
Sebagai informasi keilmuan untuk menambah wawasan pengetahuan dan
ketrampilan serta bahan informasi dan pedoman untuk mengadakan penelitian lebih
lanjut.
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota
Malang, Propinsi Jawa Timur. Waktu pelaksanaannya adalah pada tanggal 30
September sampai dengan 16 Oktober 2012.

METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
Penentuan Responden
Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus.
Responden pada kasus ini adalah pemilik usaha pengolahan ikan Rumah Makan Mina
Sari.
Untuk mengetahui selera dan kepuasan konsumen atas produk olahan perikanan
Rumah Makan Mina Sari, maka diperlukan pengambilan sampel. Metode yang
digunakan dalam penentuan sampel adalah metode survei dan metode pengambilan
sampel secara non random sampling. Dimana penentuan jumlah pengambilan sampel
ini dilakukan dengan menggunakan Sample Linier Time Function.
Perencanaan Pengembangan Bisnis Pengolahan Ikan «««
30
Linda Yulandari Y , Agus Tjahjono, dan Harsuko Riniwati

Cara Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner dan
studi kepustakaan.

Analisis Data
Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif meliputi aspek teknis, aspek pasar dan aspek manajemen
sedangkan deskriptif kuantitatif menganalisis aspek finansiil kegiatan usaha pengolahan
ikan. Aspek finansiil dianalisis dengan penilaian jangka pendek dan jangka panjang.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Aspek Bisnis Pengolahan Ikan Pada Rumah Makan Mina Sari
Aspek bisnis pengolahan ikan pada Rumah Makan Mina Sari ini meliputi aspek
teknis, aspek pasar, aspek finansiil dan aspek manajemen.
1. Aspek Teknis
Aspek teknis pada usaha pengolahan ini meliputi bahan produksi, penanganan
bahan baku, sarana dan prasarana produksi, jenis-jenis produk olahan dan proses
pengolahan produk. Bahan produksi terdiri dari bahan baku berupa ikan dan bahan
tambahan berupa garam, gula, terasi, tomat, bawang merah, bawang putih, bawang
bombay, cabai, minyak goreng, tepung maizena, jeruk nipis, jahe, lada, kunyit, laos,
ketumbar, daun jeruk, daun serai, kecap, saos tomat, kelapa, nanas, sayur-sayuran
(slada, kemangi, mentimun, kangkung, sawi hijau dan terong) dan tempurung kelapa.
Penanganan bahan bakunya adalah sebagai berikut ikan yang didapat dari pasar maupun
dari agen dibersihkan sisik-sisiknya dan bagian dalamnya (pada bagian isi perut dan
insang). Kemudian direndam dengan bumbu, dimana bumbunya terdiri dari garam, jahe
dan gula. Ikan yang telah direndam bumbu lalu dimasukkan ke dalam cool box untuk
ditiriskan. Baru terakhir dimasukkan ke dalam freezer agar tidak mudah membusuk dan
terjaga kesegarannya. Sarana yang digunakan pada usaha ini meliputi tanah, bangunan,
peralatan dan arang. Sedangkan prasarananya yaitu sumber air, keadaan jalan dan
transportasi, sistem penyediaan listrik dan komunikasi. Jenis-jenis produk olahan yaitu
dibakar, digoreng, di bumbu rica-rica, kare dan asam manis. Proses pengolahan produk
dari bentuk persiapan, penimbangan, pembakaran, penggorengan, pemasakan dan
penyajian.
2. Aspek Pasar
Aspek pasar yang dibahas dalam penelitian ini adalah selera konsumen dan
kepuasan konsumen. Dimana Hal-hal yang dilihat yaitu produk olahan ikan yang pernah
dibeli konsumen, produk olahan ikan yang paling favorit, jenis ikan yang paling favorit,
keinginan konsumen untuk mencoba produk olahan, hal yang mendorong konsumen
mengkonsumsi ikan di Rumah Makan Mina Sari, frekuensi konsumsi konsumen dalam
satu bulan, pertimbangan yang membuat konsumen mengkonsumsi ikan, sumber
informasi konsumen mengetahui Rumah Makan Mina Sari dan konsumen
merekomendasikan Rumah Makan Mina Sari kepada orang lain.
3. Aspek Finansiil
Aspek finansiil pada penelitian ini dianalisis dengan analisis jangka pendek
karena analisis jangka pendek ini dapat menggambarkan keadaan aktual usaha pada saat
ini. Hasil analisis jangka pendek Aspek finansiil pada usaha ini dianalisis selama satu
tahun produksi yang meliputi permodalan, dimana modal ini merupakan modal sendiri
31 Jurnal ECSOFiM Vol. 3 No. 1, 2015

yang terdiri dari modal tetap, modal kerja dan modal lancar. Modal tetap yang
digunakan sebesar Rp 241.572.750,00. Sedangkan modal kerja yang terpakai sebesar Rp
185.471.082,00 dan modal lancar sebesar Rp 167.902.140,00. Biaya produksi terdiri
dari biaya tetap dan biaya variabel, secara berurut yaitu sebesar Rp 17.568.942,00 dan
Rp 167.902.140,00. Penerimaan yang diperoleh usaha ini adalah Rp 325.176.000,00.
Sedangkan pendapatan dan keuntungan yaitu Rp 139.704.918,00 dan Rp
104.604.918,00. Nilai R/C Ratio pada usaha ini adalah 1,75 > 1 yang menunjukkan
usaha ini memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Rentabilitas yang diperoleh pada
usaha ini sebesar 56,4%. BEP totalitas/sales mix untuk produk makanan dan minuman
secara berurut pada usaha ini adalah sebesar Rp 36.747.936,00 dan Rp 2.265.179,00.
Dapat disimpulkan berdasarkan analisis jangka pendek ini usaha Rumah Makan Mina
Sari menguntungkan.

4. Aspek Manajemen
Aspek manajemen pada usaha ini meliputi 4 fungsi manajemen yaitu perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan pengawasan
(controlling). Perencanaan pada Rumah Makan Mina Sari dilakukan dengan
menyiapkan segala sarana dan prasarana serta kelengkapan fasilitas rumah makan.
Mulai dari pemilihan lokasi yang cukup strategis, tersedianya sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dan penyediaan bahan-bahan produksi. Untuk pengorganisasian usaha ini
tidak memiliki struktur organisasi. Sistem yang berjalan di dalam rumah makan ini
masih bersifat sangat sederhana dan kekeluargaan. Dimana pemilik usaha yang
melakukan semua pekerjaan yang ada dalam usahanya dan beberapa bagian pekerjaan
dibantu oleh keluarganya yaitu istrinya. Pengorganisasian terhadap sumberdaya-
sumberdaya yang dimiliki baik sumberdaya fisik dan nonfisik juga masih belum
optimal. Hal ini dapat terlihat dari adanya beberapa sumberdaya yang belum
difungsikan secara maksimal. Bentuk actuating seperti motivasi, komunikasi dan
kedisiplinan dilakukan pada diri mereka masing-masing. Mereka memotivasi diri agar
terus bergerak dalam menjalankan usahanya sehingga apa yang menjadi tujuan dapat
tercapai.. Pengawasan pada Rumah Makan Mina Sari pastinya dilakukan sendiri dan
secara langsung oleh pemilik usaha. Pengawasan ini meliputi input , proses dan output.
Perencanaan Pengembangan Finansiil Bisnis Pengolahan Ikan Pada Rumah
Makan Mina Sari
Perencanaan pengembangan finansiil bisnis pengolahan ikan pada Rumah Makan
Mina Sari ini dilakukan dengan tiga analisis finansiil yaitu:
1. Perencanaan Dengan Analisis Revenue Cost Ratio (R/C Ratio)
Perencanaaan dengan menggunakan analisis Revenue Cost Ratio (R/C Ratio)
dimana suatu usaha dikatakan menguntungkan jika R/C Ratio lebih dari satu, oleh
karena itu perencanaan pada rumah makan harusnya merencanakan bagaimana R/C
Ratio lebih dari satu. Perencanaan dengan analisis R/C Ratio ini dapat dilakukan dengan
memperhatikan unsur R/C yang terdiri dari price (P), quantity (Q) dan total cost (TC).
Dalam perencanaan ini terdapat berbagai pilihan untuk membuat R/C naik, yaitu 1)
menaikkan revenue (price dan quantity keduanya naik) sedangkan total cost bisa tetap
atau turun maka R/C akan naik; 2) menaikkan price sementara quantity tetap dan total
cost bisa tetap atau turun maka R/C akan naik; dan 3) price tetap sementara quantity
naik dan total cost tetap atau turun maka R/C akan naik. Perencanaan yang cocok untuk
Perencanaan Pengembangan Bisnis Pengolahan Ikan «««
32
Linda Yulandari Y , Agus Tjahjono, dan Harsuko Riniwati

Rumah Makan Mina Sari ini berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik adalah
membuat margin price tetap, quantity naik dan total cost tetap atau turun.
2. Perencanaan Dengan Analisis Rentabilitas
Perencanaan dengan analisis rentabilitas, dimana dalam analisis ini
membandingkan antara keuntungan yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu dengan
modal yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut. Suatu usaha dikatakan
menguntungkan jika memiliki nilai rentabilitas usaha yang jauh lebih tinggi dari suku
bunga pinjaman, oleh karena itu perencanaan pada rumah makan harusnya
merencanakan bagaimana mencapai tujuan usahanya tersebut yaitu mencapai nilai
rentabilitas usaha yang jauh lebih tinggi dari suku bunga pinjaman.
Perencanaan dengan analisis rentabilitas ini dapat dilakukan dengan
memperhatikan unsur rentabilitas yang terdiri dari laba (L) dan modal (M). Dalam
perencanaan ini terdapat berbagai pilihan untuk membuat nilai rentabilitas naik, yaitu 1)
menaikkan laba usaha namun modalnya tetap, dalam menaikkan laba dapat dilakukan
dengan mengkombinasikan unsur-unsur dalam total revenue (TR) dan total costnya
seperti yang dilakukan pada analisis R/C Ratio; 2) laba tetap dan modal diturunkan,
maksud dari menurunkan modal adalah membuat nilai dari modal menjadi turun atau
berkurang dari nilai total modal semula, rata-rata jenis modal yang dapat diturunkan
adalah modal barang liquid, misalnya tanah, mobil, bangunan dan emas karena jenis
modal barang tersebut merupakan jenis modal yang mudah untuk diuangkan/dijual; dan
3) laba dan modal sama-sama dinaikkan, dalam hal menaikkan modal ini dapat
dilakukan dengan penambahan modal sendiri atau modal asing.
Perencanaan yang sesuai dengan Rumah Makan Mina Sari berdasarkan hasil
wawancara dengan pemilik adalah menaikkan laba usaha namun modalnya tetap atau
laba dan modal sama-sama dinaikkan.
3. Perencanaan Dengan Analisis Break Even Point (BEP)
Perencanaan dengan analisis Break Even Point (BEP) adalah dimana jika dari
analisis BEP itu didapatkan hasil Q (unit) dalam kondisi tidak untung dan tidak rugi
maka rumah makan ini untuk mencapai keuntungan harus memproduksi di atas titik
BEP. Analisis BEP yang digunakan pada Rumah Makan Mina Sari adalah BEP mix,
karena rumah makan ini menghasilkan produk lebih dari satu macam. Produk-produk
yang dijual terbagi menjadi dua kategori, yaitu makanan dan minuman. Untuk
menentukan tingkat keuntungan yang diinginkan adalah harus disesuaikan dengan
jumlah permintaan yang ada pada saat ini. Pertama dilakukan analisis terhadap
penerimaan rumah makan, dari penerimaan ini diperoleh data mengenai quantity ikan
yang terjual (dalam satuan kilogram). Setelah itu dicarilah nilai Q BEP (dalam satuan
kilogram), jika nilai Q BEP sudah diperoleh barulah ditentukan tingkat keuntungannya.
Caranya adalah dengan membandingkan antara Q penjualan dengan Q BEP, kemudian
dari hasil tersebut digunakan sebagai persentase tingkat keuntungan dari BEP. Mengacu
pada tingkat keuntungan ini maka langkah selanjutnya adalah menentukan rencana
jumlah produksi yaitu dengan menggunakan rumus tingkat keuntungan dari BEP
dikalikan Q penjualan kemudian hasilnya dijumlahkan dengan Q penjualan. Dan dari
hasil akhir tersebut diperolehlah rencana jumlah produksi.
Rumah Makan Mina Sari ini untuk masing-masing produk harus diproduksi
sebagai berikut:
1. Ikan gurami diproduksi sebanyak 745,8 kg dengan keuntungan 700% dari BEP.
2. Ikan selar diproduksi sebanyak 248,4 kg dengan keuntungan 700% dari BEP.
3. Ikan dorang diproduksi sebanyak 248,6 kg dengan keuntungan 700% dari BEP.
33 Jurnal ECSOFiM Vol. 3 No. 1, 2015

4. Ikan kakap diproduksi sebanyak 560,46 kg dengan keuntungan 300% dari BEP.
5. Ikan tengiri diproduksi sebanyak 87,096 kg dengan keuntungan 700% dari BEP.
6. Ikan baronang sebanyak 186,4 kg dengan keuntungan 700% dari BEP.
7. Ikan kerapu sebanyak 186,472 kg dengan keuntungan 700% dari BEP.
8. Ikan bandeng sebanyak 86,856 kg dengan tingkat keuntungan 700% dari BEP.
9. Ikan nila sebanyak 373,192 kg dengan tingkat keuntungan 700% dari BEP.
10. Ikan patin sebanyak 186,888 kg dengan tingkat keuntungan 700% dari BEP.
11. Ikan putihan sebanyak 310,6 kg dengan tingkat keuntungan 700% dari BEP.
12. Ikan tuna sebanyak 497,096 kg dengan tingkat keuntungan 700% dari BEP.
13. Ikan tongkol sebanyak 497,24 kg dengan tingkat keuntungan 700% dari BEP.
14. Cumi sebanyak 99,456 kg dengan tingkat keuntungan 700% dari BEP.
15. Udang sebanyak 69,921 kg dengan tingkat keuntungan 800% dari BEP.
16. Kepiting sebanyak 69,921 kg dengan tingkat keuntungan 800% dari BEP.
17. Kerang sebanyak 129,8564 kg dengan tingkat keuntungan 800% dari BEP.
18. Beras sebanyak 1864,8 kg dengan tingkat keuntungan 700% dari BEP.
19. Kangkung sebanyak 1119,096 kg dengan tingkat keuntungan 700% dari BEP.
20. Sawi hijau sebanyak 186,48 kg dengan tingkat keuntungan 700% dari BEP.
21. Terong sebanyak 372,944 kg dengan tingkat keuntungan 700% dari BEP.
22. Teh sebanyak 13091 gelas dengan tingkat keuntungan 1800% dari BEP.
23. Jeruk sebanyak 5605 gelas dengan tingkat keuntungan 1800% dari BEP.

Perencanaan Pengembangan Bisnis Pengolahan Ikan Pada Rumah Makan Mina


Sari
Perencanaan pengembangan bisnis pengolahan ikan pada Rumah Makan Mina
Sari adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional merupakan perencanaan yang akan dilakukan dalam
jangka waktu pendek. Berdasarkan analisis dari keadaan aktual maka perencanaan yang
akan dilakukan adalah sebagai berikut:
x Aspek Teknis
Hal-hal yang perlu dikembangkan dari keadaan aktual pada aspek ini adalah:
1. Peningkatan input produksi, yaitu dengan meningkatkan modal lancar usaha guna
meningkatkan jumlah dan jenis ikan yang akan dijual agar dapat memenuhi
kebutuhan konsumen.
2. Menjalin kerja sama dengan penyuplai ikan dalam bentuk ikatan kontrak, sehingga
ketersediaan ikan akan tetap terjaga.
3. Menambah jumlah peralatan dan mengganti peralatan yang sudah rusak untuk
menunjang pengembangan usaha.
4. Memperluas tempat rumah makan agar konsumen merasa nyaman ketika banyak
pengunjung di rumah makan tersebut.
5. Mengubah tampilan rumah makan dengan desain yang menarik hati konsumen.
6. Menyediakan wastafel sebagai kebutuhan dasar konsumen pada suatu usaha rumah
makan.
7. Mengatur lay out rumah makan, dari pengaturan tempat makan, dapur, tempat
bahan-bahan produksi, tempat peralatan, fasilitas untuk konsumen (seperti toliet,
musholla dan lahan parkir) agar kinerja semakin efektif dan efesien.
Perencanaan Pengembangan Bisnis Pengolahan Ikan «««
34
Linda Yulandari Y , Agus Tjahjono, dan Harsuko Riniwati

8. Mempercepat waktu pengolahan sampai penyajian yaitu dengan menambah tenaga


kerja, menggunakan peralatan yang lebih modern dan menyiapkan bahan tambahan
seperti bumbu-bumbu yang siap saji sehingga konsumen tidak perlu menunggu
terlalu lama.
9. Membuat daftar menu yang menampilkan informasi menu-menu hasil olahan bukan
daftar harga dari bahan bakunya. Karena daftar harga bahan baku itu tidak selalu
sama dalam setiap harinya, dimana harga itu selalu berubah-ubah/tidak konstan.
x Aspek Pasar
Hal-hal yang perlu dikembangkan dari keadaan aktual pada aspek ini adalah:
1. Memberikan hiburan pada konsumen saat mereka menunggu pesanan yang
sedang diolah yaitu bisa dengan menyediakan koran, televisi, jaringan wi-fi atau
alunan musik.
2. Melakukan promosi dalam bentuk iklan di koran, majalah, tabloid, brosur atau
leaflet, dapat juga melalui media elektronik dan internet. Serta spanduk yang
telah di depan rumah makan seharusnya diletakkan di tempat yang strategis
sehingga akan banyak orang yang mengetahuinya.
3. Menghilangkan menu olahan ikan kare karena produk olahan ini tidak ada
peminatnya dan menjaga kualitas menu olahan ikan bakar karena ikan bakar
merupakan menu paling favorit yang dipilih oleh konsumen pada rumah makan
ini.
4. Memperbanyak kuantitas jenis ikan kakap karena ikan kakap merupakan ikan
terfavorit pilihan konsumen pada rumah makan ini.
5. Terus menjaga dan meningkatkan kualitas produk olahan karena sebagian besar
alasan konsumen memilih makan di rumah makan ini adalah kualitas produk
yang diberikan dapat memberikan kepuasan pada mereka.
x Aspek Finansiil
Hal-hal yang perlu dikembangkan dari keadaan aktual pada aspek ini adalah:
1. Menambah modal usaha sehingga dapat digunakan untuk menambah bahan
baku, sarana dan prasarana yang diperlukan dan memperluas tempat usaha.
2. Membuat perencanaan dengan analisis R/C Ratio yaitu dengan membuat margin
price tetap dan menaikkan quantity agar total revenue (TR) usaha dapat
meningkat.
3. Membuat perencanaan dengan analisis rentabilitas yaitu dengan menaikkan laba
usaha namun modalnya tetap atau laba dan modal sama-sama dinaikkan.
4. Membuat perencanaan dengan analisis Break Even Point (BEP) ini dilakukan
dengan memproduksi pada masing-masing produk di atas titik BEP dengan
tingkat keuntungan yang diinginkan.
x Aspek Manajemen
Hal-hal yang perlu dikembangkan dari keadaan aktual pada aspek ini adalah:
1. Memanajemen pelaksanaan perencanaan pengembangan usaha agar tujuan usaha
dapat tercapai.
2. Menambah tenaga kerja untuk kebutuhan pengembangan usaha.
3. Membuat struktur organisasi dalam usaha agar jelas job description masing-
masing tenaga kerja.
4. Mengorganisir sumberdaya yang dimiliki baik fisik maupun nonfisik sebaik
mungkin, seperti sumberdaya-sumberdaya di bawah ini:
35 Jurnal ECSOFiM Vol. 3 No. 1, 2015

a.Tanah : seharusnya bangunan tempat tinggal pemilik digeser ke belakang dengan


mengambil alih tanah bercocok tanamnya sehingga lahan untuk bangunan rumah makan
bisa semakin diperluas guna mendukung pengembangan usaha.
b.Bangunan : seharusnya bangunan untuk rumah makan diperluas lagi dan memiliki
desain nuansa khas rumah makan serta penataan lay out (tata letak) mungkin bisa
diperbaiki lagi agar mempermudah pekerjaan.
c.Peralatan :
-Kipas listrik yang ada dapat digunakan untuk mempercepat proses pembakaran
karena membakar hanya dengan kipas bambu membutuhkan waktu yang lebih lama.
-Bentuk kursi bermacam-macam dan tidak enak dipandang mata, alangkah baiknya
jika bentuk kursi hanya satu macam saja biar telihat enak dipandang mata atau jika
menginginkan bentuk yang berbeda-beda mungkin perlu diperhatikan dalam
penataannya agar tidak semrawut.
d.Tenaga kerja : perlu penambahan tenaga kerja agar segala proses usaha dapat berjalan
efektif dan efisien.
e.Sepeda motor : seharusnya pemilik usaha dapat memanfaatkan kendaraan yang ada
untuk kegiatan usaha daripada setiap kali berpergian misalnya belanja bahan-bahan
produksi harus naik angkutan kota. Karena jelas biaya transportasi lebih murah naik
sepeda motor sendiri daripada naik angkutan kota.
f.Finansiil : diperlukan penambahan modal jika menginginkan pengembangan usaha.
g.Penyediaaan bahan baku : seharusnya pemilik usaha mulai mempertimbangkan untuk
bekerja sama dengan agen yang bisa menyuplai stok ikan dengan pasti agar usaha ini
tidak kehabisan stok ikan. Kerja sama tersebut dapat dilakukan dalam bentuk ikatan
kotrak, agar saling terikat dan saling berkomitmen antara penjual dan pembeli.
2. Perencanaan Strategis Pengembangan
Perencanaan strategis pengembangan merupakan perencanaan yang akan
dilakukan dalam jangka waktu panjang. Perencanaan ini berdasarkan analisis jangka
panjang. Analisis jangka panjang pada Rumah Makan Mina Sari ini dilakukan dalam
jangka waktu 5 tahun dan hasil analisis jangka panjang dapat dilihat pada Tabel 1,
sedangkan hasil analisis sensitivitas dimana melihat kesensitivitasan usaha pada saat
tidak layak dapat dilihat pada Tabel 2. Untuk biaya re-investasi yang harus dikeluarkan
dari tahun ke 1 (tahun 2012) sampai tahun ke 5 (tahun 2017) adalah sebagai berikut
a)tahun ke 1 Rp155.540,00; b)tahun ke 2 Rp157.080,00; c)tahun ke 3 Rp 270.890,00;
d)tahun ke 4 Rp 580.840,00 dan e)tahun ke 5 Rp 603.750,00. Dengan nilai sisa sebesar
Rp 6.332.258,00. Nilai-nilai tersebut diperoleh dengan asumsi bahwa terjadi kenaikkan
harga barang sebesar 1% tiap tahunnya.
Tabel 1. Analisis jangka panjang
No. Metode Hasil Keterangan
1. NPV 554.204.002 > 0 (layak)
2. Net B/C 44,0 > 1 (layak)
3. IRR 1096% > BI rate
4. PP 0,1 Periode pengembalian investasi

Tabel 2. Analisis sensitivitas


No. Sensitivitas Hasil
1. Benefit turun 43% NPV = -4.079.394
Net B/C = 0,3
Perencanaan Pengembangan Bisnis Pengolahan Ikan «««
36
Linda Yulandari Y , Agus Tjahjono, dan Harsuko Riniwati

IRR = -2%
PP = 11
2. Biaya naik 76% NPV = -8.600.508
Net B/C = 0,7
IRR = -14%
PP = 82
3. Benefit turun 20% dan NPV = -9.080.916
biaya naik 41% Net B/C =0
IRR = -15%
PP = 282
4. Benefit turun 35% dan NPV = -3.887.230
biaya naik 14% Net B/C = 0,7
IRR = -2%
PP = 10
5. Benefit turun 36% dan NPV = -5.522.377
biaya naik 30% Net B/C = 0,6
IRR = -6%
PP = 15

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.Aspek bisnis pengolahan ikan pada Rumah Makan Mina Sari meliputi:
a) Aspek teknis pada usaha ini meliputi pemilihan bahan produksi yaitu bahan
baku ikan dan bahan tambahan. Setelah itu dilakukan penanganan bahan baku
ikan. Lalu diolah dengan berbagai proses pengolahan seperti pembakaran,
penggorengan dan pemasakan untuk disajikan dalam berbagai jenis hasil olahan
seperti ikan bakar, ikan goreng, ikan rica-rica,dll. Untuk melaksanakan kegiatan
usaha ini diperlukan sarana dan prasarana yang dapat memperlancar usaha.
b) Aspek pasar pada usaha ini meliputi selera dan kepuasan konsumen. Dimana
ikan bakar dan ikan kakap merupakan jenis produk olahan dan jenis ikan yang
paling favorit menurut selera konsumen. Konsumen juga sudah merasa puas
dengan produk olahan yang tersedia, hal ini dapat terlihat dari motivasi mereka
membeli produk olahan ikan di rumah makan ini karena kualitas produk yang
baik dan mereka juga merekomendasikan rumah makan ini kepada orang lain.
c) Aspek finansiil pada usaha ini dianalisis selama satu tahun produksi yang
meliputi permodalan, dimana modal ini merupakan modal sendiri yang terdiri
dari modal tetap, modal kerja dan modal lancar. Modal tetap yang digunakan
sebesar Rp 241.572.750,00. Sedangkan modal kerja yang terpakai sebesar Rp
185.471.082,00 dan modal lancar sebesar Rp 167.902.140,00. Biaya produksi
terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel, secara berurut yaitu sebesar Rp
17.568.942,00 dan Rp 167.902.140,00. Penerimaan yang diperoleh usaha ini
adalah Rp 325.176.000,00. Sedangkan pendapatan dan keuntungan yang
diperoleh usaha ini adalah sebesar Rp 139.704.918,00 dan Rp104.604.918,00.
Nilai R/C Ratio pada usaha ini adalah 1,75 > 1 yang menunjukkan usaha ini
37 Jurnal ECSOFiM Vol. 3 No. 1, 2015

memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Rentabilitas yang diperoleh pada


usaha ini sebesar 56,4%. BEP totalitas/sales mix untuk produk makanan dan
minuman secara berurut pada usaha ini adalah sebesar Rp 36.747.936,00 dan Rp
2.265.179,00. Dimana titik impas dari usaha adalah pada saat usaha tersebut
memperoleh penerimaan sebesar Rp 36.747.936,00 untuk makanan dan
Rp2.265.179,00 untuk minuman.
d) Aspek manajemen pada usaha pengolahan ini meliputi perencanaan yaitu
pemilihan lokasi usaha, perencanaan penyediaan bahan-bahan produksi, sarana
dan prasarana usaha, dll. Pengorganisasian dimana belum terdapat struktur
organisasi, karena manajemen rumah makan ini bersifat sangat sederhana dan
kekeluargaan. Pengorganisasian terhadap sumberdaya fisik dan nonfisik yang
dimiliki pun belum optimal, masih ada sumberdaya yang belum termanfaatkan
secara maksimal seperti tanah, bangunan, peralatan, tenaga kerja, sepeda motor,
finansiil, keberanian mengambil resiko dan kecerdasan untuk memanfaatkan
setiap peluang yang ada. Penggerakan, dimana bentuk actuating ini seperti
motivasi, komunikasi dan kedisiplinan yang dilakukan/diterapkan pada dirinya
sendiri (pemilik usaha) dan keluarganya. Pengawasan pada usaha ini dilakukan
sendiri dan secara langsung oleh pemilik usaha. Pengawasannya meliputi input,
proses dan output dalam kegiatan usaha pengolahan ini.
2.Perencanaan pengembangan finansiil bisnis pengolahan ikan pada Rumah Makan
Mina Sari ini dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a) Perencanaaan dengan analisis Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) dimana suatu
usaha dikatakan menguntungkan jika R/C Ratio lebih dari satu. Perencanaan
yang cocok untuk Rumah Makan Mina Sari ini adalah dengan membuat margin
price tetap dan menaikkan quantity agar total revenue (TR) usaha dapat
meningkat.
b) Perencanaan dengan analisis rentabilitas, dimana dalam analisis ini
membandingkan antara keuntungan yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu
dengan modal yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut.
Perencanaan yang sesuai dengan Rumah Makan Mina Sari adalah menaikkan
laba usaha namun modalnya tetap atau laba dan modal sama-sama dinaikkan.
c) Perencanaan dengan analisis Break Even Point (BEP) adalah dimana jika dari
analisis BEP itu didapatkan hasil Q (unit) dalam kondisi tidak untung dan tidak
rugi maka rumah makan ini untuk mencapai keuntungan harus memproduksi di
atas titik BEP. Dari hasil analisis ini diperoleh tingkat keuntungan dan quantity
(Q) yang harus diproduksi dari titik BEP pada masing-masing produk baik dari
kategori makanan maupun minuman.
3.Perencanaan pengembangan bisnis pengolahan ikan pada Rumah Makan Mina Sari
adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan operasional merupakan perencanaan yang akan dilakukan dalam
jangka waktu pendek. Perencanaan ini berdasarkan analisis dari keadaan aktual
yang meliputi aspek teknis, aspek pasar, aspek finansiil dan aspek manajemen.
b) Perencanaan strategis pengembangan merupakan perencanaan yang akan
dilakukan dalam jangka waktu panjang. Perencanaan finansiil dengan analisis
jangka panjang pada Rumah Makan Mina Sari menunjukkan bahwa
pengembangan usaha ini layak dilaksanakan, terlihat dari nilai NPV (Rp
554.204.002,00), IRR (1096%), Net B/C Ratio (44,0) dan PP (1,2 bulan).
Perencanaan Pengembangan Bisnis Pengolahan Ikan «««
38
Linda Yulandari Y , Agus Tjahjono, dan Harsuko Riniwati

Sedangkan analisis sensitivitas pada usaha Rumah Makan Mina Sari ini
dilakukan dengan beberapa asumsi, di antaranya benefit turun 43%, biaya naik
76%, benefit turun 22% dan biaya naik 25%, benefit turun 35% dan biaya naik
12% dan benefit turun 20% dan biaya naik 37%. Adapun biaya re-investasi yang
harus dikeluarkan dari tahun ke 1 (tahun 2012) sampai tahun ke 5 (tahun 2017)
adalah sebagai berikut a) tahun ke 1 sebesar Rp 155.540,00 ; b) tahun ke 2
sebesar Rp 157.080,00 ; c) tahun ke 3 sebesar Rp 270.890,00 ; d) tahun ke 4
sebesar Rp 580.840,00 dan e) tahun ke 5 sebesar Rp 603.750,00 dengan nilai
sisa sebesar Rp 6.332.258,00.

Saran
Saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian pada usaha pengolahan
ikan di Rumah Makan Mina Sari ini adalah:
1) Pengusaha Rumah Makan, sebaiknya melakukan pengembangan usaha rumah
makannya; 2) Pemerintah, diharapkan Pemerintah terus mendukung pertumbuhan
ekonomi nasional melalui masyarakat entrepreneur; dan 3) Perguruan Tinggi,
diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dari kalangan akademisi.

DAFTAR PUSTAKA
Arfianto, A dan E. Liviawati. 1989. Pengawetan Dan Pengolahan Ikan. Kanisius.
Yogyakarta
Hapsari. 2010. Tips Mencegah Dan Menurunkan Kolesterol.
http://informasitips.com/tips-mencegah-dan-menurunkan-kolesterol. Diakses
tanggal 8 Agustus 2012
Umar, Z.A. 2012. Strategi Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume
Penjualan Ikan Tuna Olahan Pada PT. Betel Citra Seyan Gorontalo. Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo

Anda mungkin juga menyukai