Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTEK LAPANG MANAJEMEN INDUSTRI HASIL

PERIKANAN

PT. MISAJA MITRA KOTABARU

Oleh:

NOVITA ADRIANI
G1A115024

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU

2017
I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas
17.508 pulau, dengan garis pantai sepanjang 81.000 km. Luas laut indonesia sekitar
3,1 juta km2 yang terdiri atas 0,8 juta km2 perairan teritorial dan 2,3 juta
km2 perairan Nusantara. Selain itu, sejak tahun 1982, Indonesia diberi kewenangan
oleh UNCLOS (United Nations Convention on Law of the Sea) untuk memanfaatkan
ZEE seluas 2,7 juta km2 dalam hal eksplorasi, eksploitasi dan pengelolaan
sumberdaya hayati dan nonhayati, penelitian dan yurisdiksi mendirikan instalasi atau
pulau buatan. Luas wilayah pesisir dan laut Indonesia yang besar tersebut belum
memberikan kontribusi yang berarti terhadap Produk domestik Bruto (PDB) Nasional
(Tuwo, 2011).
Perikanan sebagai salah satu sub sektor bisnis menguntungkan
memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan karena potensi sumberdaya
perikanan tangkap yang dimiliki sangat besar dibanding negara-negara lain.
Pembangunan perikanan ditujukan pada nilai ekspor, meningkatnya nilai ekspor dan
penerimaan negara melalui peningkatan dan penganekaragaman produksi,
pengembangan dan penerapan teknologi, budidaya ikan di daerah pantai, tambak, air
tawar, serta usaha, penangkapan ikan dan budidaya di daerah lepas pantai (Dinas
Kelautan danPerikanan, 2006).
Udang merupakan salah satu diantara berbagai macam hasil perikanan yang
sangat digemari baik di dalam maupun di luar negeri (Nuryani, 2006). Udang
mempunyai aroma yang spesifik, tekstur dagingnya keras, tidak mempunyai vena dan
arteri serta nilai gizi yaitu kadar air 71,5 -79,6%, lemak 0,7%-2,3% dan protein 18%-
22% (Nuryani, 2006). Data produksi udang beku/frozen pada tahun 2011 menunjukan
kenaikan sekitar 33.016734 ton atau sekitar 16% (Dirjen Perikanan dan Kelautan,
2012).
Perkembangan peradaban manusia telah memacu peningkatan kebutuhan dan
keinginan baik dalam jumlah, variasi jenis, dan tingkat mutu. Perkembangan ini

1
2

menimbulkan tantangan untuk dapat memenuhi keinginan tersebut dengan cara


meningkatkan kemampuan menyediakan dan menghasilkannya. Peningkatan
kemampuan penyediaan atau produksi barang merupakan usaha yang harus dilakukan
oleh perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan secara efektif dan efisien. Usaha
ini dilakukan agar dicapai tingkat keuntungan yang diharapkan demi menjamin
kelangsungan perusahaan.
Dalam mencapai tujuan dan sasaran secara efektif dan efisien,
dikembangkanlah pemikiran dan pengkajian untuk mendapatkan cara-cara yang lebih
baik. Tujuannya adalah untuk menghasilkan keluaran yang optimal, sehingga dapat
mencapai sasaran secara tepat dalam waktu,jumlah, mutu, dengan biaya yang efisien
dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi.Faktor produksi yang dimaksud
meliputi tenaga manusia (men),bahan (material), dana (money), serta mesin dan
peralatan (machines). Kekurangan salah satu faktor produksi dapat mengganggu
proses produksi, artinya kelancaran proses produksi dapat terhambat bila salah suatu
faktor produksi mengalami kerusakan.
Sistem manajemen dari suatu organisasi merupakan hal yang sangat penting,
dikarenakan manajemen yang menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan.
Manajemen di dalam sebuah industri ataupun perusahaan akan berjalan dengan baik
dan berhasil, jika dijalankan dengan tepat dan perencanaan yang matang, juga
pelaksanaan yang serius dan mantap. Dengan adanya suatu pengelolaan dan
manajemen yang baik, maka suatu perusahaan akan mampu bertahan dari segala
tekanan, kendala, dan rintangan yang ada. Bahkan akan berkembang menjadi lebih
besar dan lebih baik lagi.

1.2. Tujuan dan Manfaat Praktik Lapang


Tujuan dan manfaat dilaksanakannya praktik lapang Manajemen Industri
Hasil Perikanan yang bertempat di PT. MISAJA MITRA adalah mengetahui lebih
lanjut bagaimana Management perusahaaan tersebut.
II METODE PRAKTEK LAPANG
1 Waktu dan Tempat
Praktik lapang Manajemen Industri Hasil Perikanan ini dilaksanakan pada hari
Sabtu, tanggal 29 April 2017, pukul 09.00-13.00 WITA. Bertempat di PT. Misaja
Mitra terletak di Jl Veteran Km 2 Desa Dirgahayu Kecamatan Pulau Laut Utara
Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan.
2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktik lapang :
1. Kertas quisioner
2. Pulpen
3. Kamera
3 Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktik lapang kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
2. Melakukan pengamatan lokasi PT. Misaja Mitra terletak dikotabaru
3. Mewawancarai salah seorang karyawan di lokasi tersebut.
4. Mencatat hasil pengamatan dan wawancara di kertas quisioner.
5. Mendokumentasikan hal-hal yang penting.

3
III HASIL DAN PEMBAHASAN

1 Hasil
Adapun hasil dari praktik lapang Manajemen Industri Hasil Perikanan adalah
sebagai berikut :

1 Gambaran Umum perusahaan


1. Alamat lokasi pabrik
Industri udang beku PT. Misaja Mitra terletak di Jl Veteran Km 2 Desa
Dirgahayu Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan
Selatan. Kabupaten kotabaru merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan
Selatan yang terdiri dari daratan, banyak pulau-pulau kecil dan laut yang cukup luas.
Secara geografis kabupaten kotabaru terletak antara 0121'49" sampai dengan
0410'14" Lintang Selatan dan 11419'13" sampai dengan 11633'28" Bujur Timur.
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Kotabaru, adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Provinsi Kalimantan Timur,
b. Sebelah Selatan : Kabupaten Tanah Bumbu, laut Jawa,
c. Sebelah Timur : Selat Makasar ; dan
d. Sebelah Barat : Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah,
Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten
Banjar dan Kabupaten Tanah Bumbu.
2. Sejarah perusahaan
Hystory PT. MISAJA MITRA
The first factory of MM estabilishment in indonesia. December 1968 estabilishment
of the MM compeny.

August 1970 estabilishment of the KOTABARU

July 1974 estabilishment of the SAMARINDAcompeny

April 1977 estabilishment of the TARAKANcompeny

July 1987 opening BALI compeny

4
July 1992 estabilishment of the BITUNG company

5
6

Establish year : 1968


Location : south kalimantan
Capital town 9,442,461km2 , Kotabaru 1,873.36km2
Population: 356,291 and kota have arround 150,000
Factory squere measure : area 64,270m2 . CFA 30,165m2
Related business : Fishing, Aquaculture and Seafood processing , purehase, export,
domestic sales.
Capacity : Avarege production 90-100 ton/month
For each item per year :
a. H/L block frozen shrimp 60%
b. PD PUD frozen shrim 35%
c. Nobashi 5%
1) Produksi yang di hasilkan yaitu berupa udang mentah yang sudah melewati
berbagai proses dari pencucian, pembersihan udang sampai pembekuan
kemudian siap untuk di ekspor.
2) Dalam bentuk beku, di pack, karton.tujuan produksi di Asia.
3) Daya awet bertahan sampai 2 tahun
4) Person pekerja di memenuhi syarat GMP
3. Status usaha
PT. MISAJA MITRA adalah perusahaan industri tertua dan sudah 40
tahun beroperasi tentunya sudah mendapat kan izin yang resmi dan berstatus
PMA (Penanam Modal asing).
2 Management Perusahan
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Perusahaan merupakan struktur organisasi
fungsional staff. (manager perusahaan, kepala bagian, Quality control dan
staf-staf)
PT. MISAJA MITRA memiliki 4 golongan karyawan yaitu :
a. Karyawan Staff
b. Karyawan Bulanan
c. Karyawan Harian
d. Karyawan borongan
2. Sistem Management perusahaan
Perencanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) dilakukan untuk
mencapai Sasaran Mutu dan persyaratan ISO yaitu Menetapkan Sasaran
7

Mutu dan terus berkembang terus menerus dan memastikan kepuasan


pelanggan.
3 Aspek Produksi dan Quality Control
1. Jenis bahan baku : Udang tambak 20% dan Udang laut 80%
2. Pengendalian bahan baku : Dengan rantai dingin (setiap proses produksi
menggunakan es curai)
3. Jenis produk : Udang beku segar
4. Diagram alir :
a) Pembersihan atau dicuci
b) Pemisahan sesuai ukuran,Pemisahan sesuai jenis
c) Pemisahan sesuai kualitas,Headless, peeled, peeled tail on dan lain-lain
d) Pencucian kembali
e) Pencucian dengan air klorin
f) Dibekukan
g) Sortir untuk dikemas
h) Pengemasan
i) Penyimpanan Pada ruangan khusus bersuhu rendah
j) Dan pengiriman sesuai daerah tujuan
5. Kapasitas produksi : 90-100 ton/bulan
6. Pengendalian mutu : Untuk pengendalian sudah ada tenaga kerja yang mengawasi,
mengendalikan dan memberi arahan agar kualitas mutu produk tetap terjaga.
7. Jenis kemasan produk : plastic, pack dan karton
8. Penyimpanan produk : Ruangan bersuhu rendah
9. Penerapan sertifikat ISO : -
4 Penerapan sistem informasi manajemant (SIM)
1. Fungsi dan manfaat SIM
a. Manager untuk mengambil keputusan terbaik yang sesuai untuk perusahaanya
b. Menetapkan dan mengkomunikasikan tanggung jawab dan wewenang tiap fungsi
dalam perusahaan, sesuai dengan Struktur Organisasi dan Job Description
c. Kepala bagian Melakukan komunikasi antar fungsi dan tingkatan untuk
meningkatkan efektivitas pelaksanaan proses.
d. Melakukan komunikasi antar fungsi dan tingkatan dalam bentuk rapat koordinasi,
rapat antar Departemen.
2. Ruang lingkup SIM di perusahaan :-
3. Kelebihan dan kekurangan penerapan SIM
a. Kelebihan SIM
1) Meningkatkan efisiensi operasional Investasi di dalam teknologi sistem
informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi
operasional membuat perusahaan dapat menjalankan.
2) Memperkenalkan inovasi dalam bisnis dengan penggunaan Teknologi canggih
8

3) Membangun sumber-sumber informasi strategis. Teknologi sistem informasi


memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis
sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis.
b. Kekurangan SIM
Dapat memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti
pengurangan tenaga kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran.
Fungsi manusia sebagai tenaga kerja banyak tergantikan oleh teknologi-
teknologi yang ada, karena dengan teknologi tersebut perusahaan merasa lebih
di untungkan, sehin. Selain itu dengan adanya Sistem Informasi Manajemen
tersebut membuat ketergantungan manusia terhadap Sistem Informasi
Manajemen tersebut, sehingga mengesampingkan rasionalitas manusia itu
sendiri.
3.1.5. Pemasaran
1. Sistem pemasaran produk : Pemasaran berdasarkan Permintaan dari pelanggan.
2. Pemasaran produk : Internasional (ekpor wilayah Asia yaitu negara Jepang dan
taiwan)
9

3.2. Pembahasan
James A.F. Stoner Mengemukakan bahwa, Pengertian Manajemen
merupakan ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengodinasian
dan pengawasan atas sumber daya, terutama sumber daya manusia dalam mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Kabupaten kotabaru merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan
Selatan yang terdiri dari daratan, banyak pulau-pulau kecil dan laut yang cukup luas.
Secara geografis kabupaten kotabaru terletak antara 0121'49" sampai dengan
0410'14" Lintang Selatan dan 11419'13" sampai dengan 11633'28" Bujur Timur.
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Kotabaru, adalah Sebelah Utara Provinsi
Kalimantan Timur, Sebelah Selatan Kabupaten Tanah Bumbu, laut Jawa, Sebelah
Timur Selat Makasar dan Sebelah Barat Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu
Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Banjar dan Kabupaten
Tanah Bumbu. Industri udang beku PT. Misaja Mitra terletak di Jl Veteran Km 2 Desa
Dirgahayu Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan
Selatan.
Misaja Mitra diambil dari bahasa sansekerta yang memiliki arti sederhana
yaitu mencari teman. Pabrik pertama di bangun di indonesia pada tahun 1968 bulan
desember di Bangka Belitung. Kemudian pada tahun 1970 pindah ke Kotabaru dan
pada tahun 1971 kegiatan pabrik sudah beroperasi, tahun 1974 menambah cabang di
Samarinda, tahun 1977 pabrik berdiri di Tarakan, tahun 1987 berdiri di Bali, dan pada
tahun 1992 membuka cabang di Bitung.
PT. MISAJA MITRA merupakan perusahaan yang berstatus PMA
(Penanaman Modal Asing) yaitu antara PT. Pelindo jaya (Indonesia) dengan Toho
Bussan Kaisha.Co.Ltd (Jepang). Dalam kepemilikannya lebih didominasi oleh
perusahaan Toho Bussan Kaisha yaitu sebesar 60.01%. PT. MISAJA MITRA
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan udang. Dengan kantor
Pusat berada di Jakarta dan memiliki 3 kantor cabang Perusahaan yang berlokasi di
Kabupaten Pati (Jawa Tengah), Kotabaru (Kalimantan Selatan) dan Tarakan
(Kalimantan Timur). Beroperasi dalam pengolahan udang segar dalam bentuk produk
Head Less Block Frozen Shrimp, Peeled Block Frozen Shrimp, PDTO Nobashi Ebi
10

vacuum pack, Frozen Shrimp PDTO Panko Ebi, Frozen Shrimp HO PDTO Panko
Ebi. Sistem produksi produknya berdasarkan pesanan dari pelanggan. Produk-produk
yang dihasilkan dipasarkan di wilayah Asia.
Pengorganisasian dari suatu komunitas tersebut diperlukan sistem
manajemen. Dimana sistem tersebut harus dapat menyatukan elemen
elemennya agar dapat berjalan dengan baik. Secara garis besar terdapat enam
elemen sistem yang perlu diatur yaitu:
1.Manusia
2.Material
3.Metode
4.Mesin
5.Market
6. Lingkungan
Keenam elemen sistem tersebut (M5L) yang saling mendukung agar
dapat tercapai tujuan dari organisasi tersebut, sebagaimana yang dapat
digambar dalam bentuk diagram tulang ikan (fish-bone) ,Sistem manajemen
yang baik sebagaimana yang digambarkan pada, harus dapat menyatukan
sekumpulan karyawan (manusia) yang bekerja secara kontinyu pada suatu
industri, yang dapat mengubah material agar dapat mempunyai nilai lebih,
dengan menggunakan peralatan (mesin) dengan metoda tertentu, dimana
jumlah dari produksi material tersebut tergantung dari kebutuhan konsumen
atau pasar (market) dan juga harus memperhatikan faktor lingkungan baik
secara mikro maupun makro.(Harefa.2014).
Struktur organisasi Perusahaan merupakan struktur organisasi
fungsional staff. Salah satu alat bagi pemimpin untuk mencapai tujuan
perusahaan adalah adanya organisasi yang baik dalam arti sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Pembentukan struktur organisasi adalah agar
menciptakan pola yang dapat mempertinggi efisiensi kerja, sehingga dapat
menciptakan hubungan yang baik antar setiap bagian.
Pembagian tugas masing-masing bagian diatur dalam job deskripsi
yang diatur seperti dibawah ini.
Factory Manager mempunyai tanggung jawab dan wewenang serta
mengkomunikasikannya sebagai berikut:
11

1. Menetapkan dan mengkomunikasikan tanggung jawab dan wewenang tiap fungsi


dalam perusahaan, sesuai dengan Struktur Organisasi dan Job Description.
2. Menunjuk Management Representative dengan tugas :
3. Memastikan Sistem Manajemen Mutu ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara.
4. Melaporkan kepada Pemimpin Perusahaan, kinerja dari Sistem Manajemen Mutu
serta peningkatan yang diperlukan
5. Memastikan pemahaman tentang persyaratan pelanggan disebarluaskan di seluruh
tingkatan perusahaan.
6. Menunjuk Kepala Bagian untuk:
7. Melakukan komunikasi antar fungsi dan tingkatan untuk meningkatkan efektivitas
pelaksanaan proses.
8. Melakukan komunikasi antar fungsi dan tingkatan dalam bentuk rapat koordinasi ,
rapat antar Departemen.
Dalam melakukan pemilihan sumber daya manusia, pada awalnya
dilakukan proses rekruitment, yang kemudian berlanjut dengan proses rotasi
dan promosi, dimana hal ini bertujuan agar karyawan memiliki kualifikasi dan
kapasitas yang sesuai dengan posisi yang akan ditempati PT. MISAJA
MITRA FACTORY juga melakukan proses persiapan para calon karyawan
melalui program-program pelatihan dan pengembangan sebagai bentuk
akselerasi agar dapat memenuhi tingkat kompetensi yang diperlukan.
Hal yang nampak di lapangan yaitu semua karyawan yang bekerja PT.
MISAJA MITRA FACTORY nampak tetap enjoy dan menikmati dalam
menghadapi dan melakukan semua pekerjaan yang merupakan kewajibannya.
Walaupun pekerjaan mereka banyak, mereka merasa tetap ingin bekerja
dengan sebaik mungkin dan tetap semangat. Karyawan yang dapat tetap
menikmati pekerjaannya ini merupakan efek positif yang diperoleh dari
diberlakukannya manajemen program pelatihan bagi karyawan PT. MISAJA
MITRA FACTORY sebelumnya. Oleh karena itu dapat diamati dan dianalisis
bahwa dalam penyelenggaraan program pelatihan bagi karyawan harus selalu
diawali dengan fase pengenalan teknis yang kemudian baru dilanjutkan
dengan penerapan di lapangan untuk hasil yang maksimal. Oleh karenanya,
strategi yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan membangun hubungan
di mana karyawan dan manajemen dapat bekerja sama sebagai rekan sekerja.
12

Hubungan kerja sama yang baik juga akan mempengaruhi kualitas kinerja
karyawannya termasuk dalam kinerjanya dalam meningkatan mutu produk
yang dihasilkan. Oleh karena itu Pembaharuan Perjanjian Kerja Bersama
menjadi salah satu agenda penting ICBP, dimana prosesnya telah dilaksanakan
dengan lancar secara bersamaan di semua cabang.
Selain itu PT. MISAJA MITRA FACTORY juga telah memberlakukan
berbagai manajemen program pengembangan yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan karyawan di level operasional yang membutuhkan
ketrampilan teknis serta untuk karyawan di level yang lebih tinggi yang
membutuhkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan. Program
pengembangan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
level serta disampaikan melalui kelas-kelas pelatihan, seminar, program
magang serta penempatan kerja temporer. Selain itu juga dilakukan berbagai
seminar dan workshop yang diselenggarakan secara rutin di ICBP dengan
berbagai pilihan topik seperti Sistem Manajemen untuk Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3), keamanan pangan, perencanaan merek,
teknologi informasi dan topik lingkungan.Proses manajemen terhadap sumber
daya manusia yang dilakukan oleh PT. MISAJA MITRA FACTORY ini
sendiri didasarkan pada prinsip dan strategi yang telah dikembangkan oleh PT.
MISAJA FACTORY di Pati yang merupakan induk perusahaan.
Manajemen karyawan yang telah dilakukan antara lain dengan
berupaya untuk meraih sinergi antar divisi yang sejalan dengan dilandasi
kesadaran bahwa organisasi yang kuat dan solid dapat menjadi landasan yang
kokoh untuk mencapai kinerja dan pertumbuhan yang sehat. Selain itu untuk
mendorong peningkatan kinerja dari karyawannya, PT. MISAJA MITRA
FACTORY juga telah melakukan penyempurnaan sistem insentifnya bagi para
karyawan. Dengan diberlakukannya manajemen ini, maka hasil yang nampak
di lapangan sangat memuaskan, dimana karyawan PT. MISAJA MITRA
FACTORY selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaannya.
Bahkan karyawan yang sesungguhnya hanya memiliki pekerjaan yang
sederhana pun juga tetap nampak bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya.
13

Sebagai contoh karyawan yang bertugas di coolbox, dan berkewajiban untuk


memindahkan kardus yang berisi udang beku baru saja dibongkar ataupun
yang akan dimuat, selain itu mereka juga bertanggung jawab untuk menjaga
kerapian susunan kardus di coolbox, sehingga jika ada tumpukan kardus yang
terguling mereka harus mengembalikan kembali tumpukan kardus tersebut.
Tentunya pekerjaan mereka sangatlah menguras tenaga, karena berat kardus-
kardus tersebut yang berisi udang beku yang cukup berat. Hal ini tentunya
tidak terlepas dari peran serta sistem manajemen yang telah dilakukan oleh
PT. MISAJA MITRA FACTORY.
PT. MISAJA MITRA Kecamatan Pulau Laut Kabupaten Kotabaru,
Kalimantan Selatan ini sendiri memiliki visi dan misi untuk lebih memajukan
perusahaannya, dimana untuk visi perusahaan adalah untuk menjadi produsen
terbesar dan terpercaya untuk produksi ikan dan udang beku. Jumlah
karyawan PT. MISAJA MITRA Kecamatan Pulau Laut Kabupaten Kotabaru,
Kalimantan Selatan ini kurang lebih sekitar 357 orang dan dapat terus
mengalami perubahan sesuai dengan keluar masuknya karyawan. Di
perusahaan PT. MISAJA MITRA Kecamatan Pulau Laut Kabupaten
Kotabaru, Kalimantan Selatan ini terdapat fasilitas bagi karyawan berupa
tempat ibadah, tunjangan hari raya, kompensasi kecelakaan melalui Jamsostek
yang kini jadi BPJS, kenaikan gaji tahunan, tempat olahraga badiminton dan
lain-lain.
Untuk menjamin kualitas dan mutu bahan pangan makan perlu
dilakukan Quality Control yang didefiniskan sebagai sesuatu yang praktis dan
membantu mencapai suatu tingkat mutu yang diinginkan. Seiring dengan
semakin majunya teknologi, maka pengendalian mutu sudah berubah orientasi
dari product oriented menjadi manufacturing oriented sehingga para pelaku
organisasi mulai melakukan inspeksi pada proses produksi. Sedangkan untuk
Quality Assurance adalah aktifitas yang direncanakan secara sistematis dan
diterapkan dalam suatu sistem mutu. Orientasi mutu sudah berubah lagi dari
manufacturing oriented menjadi system oriented yang mengubah pola pikir
pelaku organisasi. Mereka menjadi lebih mengutamakan sistem secara total
14

dari suatu perusahaan, mulai dari sumber daya manusia, peralatan pendukung
produksi, sistem manajemen sampai dengan bahan baku.
Keunggulan bersaing terus ditingkatkan melalui pelaksanaan program
efisiensi biaya yang berkelanjutan, termasuk mengurangi limbah,
memperbaharui mesin-mesin serta menyempurnakan proses produksi. Dimana
semua pabrik divisi kemasan yang digunakan telah memperoleh sertifikat ISO
9000, dan dua dari tiga pabrik kemasan karton telah memperoleh sertifikat
ISO 14000.
Manajemen yang dilakukan oleh seluruh karyawan dan perusahaan
untuk tetap dapat mempertahankan standar yang tinggi dan berkelas dunia
dalam proses produksi untuk eningkatkan kinerja usaha yaitu dengan cara
melalui benchmarking kinerja dengan kompetitor, baik dari dalam maupun
dari luar negeri. Selain itu manajemen lainnya yang dilakukan oleh
perusahaan yaitu dengan cara menggunakan sumber energi yang lebih efisien
dan menangani limbah yang dihasilkan dengan lebih baik sehingga dapat
mengurangi dampak terhadap lingkungan. Pengembangan produk juga akan
terus dilakukan untuk menghasilkan kemasan yang menarik dengan harga
yang bersaing dengan terus melakukan penyempurnaan proses produksi.
Perusahaan beserta karyawannya juga harus tetap memonitor harga berbagai
bahan baku yang digunakan an mencari sumber bahan baku secara global
untuk meraih efisiensi biaya yang lebih baik. Divisi kemasan juga akan
meningkatkan kapasitas produksinya baik untuk kemasan yang fleksibel
ataupun kemasan karton.
Udang segar yang tiba dipabrik dalam fiberglas di bongkar di ruang
penerimaan. Udang dipisahkan dari sisa-sisa es dan di semprot dengan air
bersih (pencucian 1). Setelah bersih, udang dimasukkan dalam keranjang
kemudian ditimbang dan dibawa keruang sampling. Setiap keranjang berisi
100 kg udang dan di ambil 5 kg untuk dijadikan sampel untuk ditimbang dan
disortir mutu dan ukuran serta menentukan harga beli udang.
Setelah dari ruang sampling, selanjutnya udang dibawa keruang proses
untuk diolah lebih lanjut, jika masih banyak maka udang ditampung kedalam
15

bak penampungan (fiberglas) dengan perbandingan udang dengan es adalah


1:1 dan dipenampungan tidak boleh lebih dari satu hari.

3.2.1. Proses Produksi


1. Pemotongan Kepala
Bentuk olahan udang beku paling umum adalah head less (HL). HL adalah
udang yang dibekukan dengan bentuk tanpa kepala dan genjer. Genjer adalah kulit ari
tebal yang terdapat pada sambungan antara kepala dan badan. Pemotongan kepala
dilakukan dengan tangan. Cara pemotongan kepala adalah dengan mematahkan
kepala dari arah bawah ke atas dan bagian yang dipotong mulai dari batas kelopak
penutup kepala hingga batas leher. Udang yang telah dipotong kepalanya direndam di
air dingin dengan suhu maksimum 5C.
2. Pencucian II
Udang yang telah dipotong kepalanya dicuci dalam air yang berklorin
dengan konsentrasi sebesar 10 ppm. Pencucian bertujuan menghilangkan
lendir, kotoran dan mengurangi jumlah bakteri.
3. Sortasi Warna
Tahap sortasi warna udang mengalami proses pemisahan menurut
warnanya. Pemisahan warna berdasarkan warna bahan baku dan
diklasifikasikan sesuai dengan warna produk.
4. Sortasi Ukuran
Sortasi ukuran adalah suatu cara penyortiran udang berdasarkan
ukuran. Udang dikelompokkan sesuai dengan jumlah tertentu untuk setiap
pound. Tahap ini udang selalu dipertahankan dalam kondisi dingin yaitu
dengan cara memberi es curah pada udang yang sedang disortir.
Penentuan jumlah udang dalam pengelompokkan ukuran dapat dilihat pada tabel 2
(terlampir).
5. Sortasi Final
Sortasi final dilakukan untuk mengoreksi hasil sortasi yang belum
seragam, baik mengenai mutu, ukuran, maupun warna. Pengecekan ukuran
dilakukan per 1 pound dengan timbangan. Jika jumlah udang sudah sesuai
dengan jumlah standarpada daftar maka proses penanganan dapat dilanjutkan.
16

6. Penimbangan II
Tahap ini ada dua aktivitas utama yaitu penghitungan jumlah dan
penimbangan. Penghitungan jumlah dilakukan untuk menentukan jumlah
yang tepat dan ukuran yang seragam. Penimbangan dilakukan setelah
penghitungan jumlah standar. Setelah penimbangan dilakukan pencatatan
berdasarkan ukuran, mutu, dan jumlah bobotnya. Kemudian udang dalam
keranjang diberi label serta ditambahkan es agar tetap keadaan segar.
7. Pencucian III
Udang dicuci dengan air tanpa kaporit yang dicampur dengan es.
Pencucian bertujuan membersihkan lendir dan bakteri. Pencucian dilakukan
dengan menggunakan keranjang plastik kecil dengan cara menggoyang-
goyangkan keranjang pada tiga deret bak pencuci.
Penyusunan dalam Pan Pembeku
Penyusunan head less dalam pan pembeku adalah penusunan udang
dengan metode ekor akan bertemu dengan ekor dan potongan kepala
menghadap ke samping.
Pembekuan dan Glazing
Setelah dibekukan udang harus di glazing atau di beri lapisan es tipis sehingga
permukaan udang beku atau blok udang beku tampak mengkilat. Tujuan utama
glazing adalah mencegah pelakatan antar bahan baku, melindungi produk dari
kekeringan selama penyimpanan, memperbaiki penampakan permukaan. Glazing
dilakukan dengan cara menyiram atau mencelupkan udang beku dalam air yang
bersuhu 0 - 5C. Setelah di glazing udang dikemas dan disimpan dalam gudang beku
(cold storage). (Syamsudin.2011).

3.2.2. Penerapan HACCP dalam Perusahaan Pembekuan Udang


Menurut Bonnel, Hazard Analiysis Critical Control Point (HACCP)
adalah suatu sistem pengawasan yang sangat rasional, objektif dan
menggunakan teknik atau prosedur yang sangat sistematis guna mencegah
terhadap kemungkinan terjadinya keracunan atau penyakit melalui makanan.
HACCP dapat diterapkan mulai dari bahan baku pengolahan, penggudangan,
distribusi sampai diterima konsumen. Tujuan dasar sistem HACCP adalah
17

untuk menunjukkan letak potensi bahaya yang berasal dari makanan yang
berhubungan dengan jenis bahan pangan yang diolah oleh perusahaan
pengolah makanan.
PT. Misaja Mitra telah menerapkan manejemen yang baik dalam
proses pengolahan produk hal ini dapat dilihat dari penanganan bahan baku
sejak awal hingga pemasaran yang berjalan sesuai penerapan HACCP,
begitupun manajemen sumber daya manusianya terlihat terampil dalam
bidang keahlian masing-masing karna telah melalui tahap perekrutan yang
baik.
IV PENUTUP

1 Kesimpulan

PT. Misaja Mitra terletak di Jl Veteran Km 2 Desa Dirgahayu Kecamatan


Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan. Industri Udang
beku ini berdiri pada tahun 1968, kapasitas produksi hingga 100 ton perbulannya,
pemasaran ke wilayah asia (Jepang, Taiwan dan Vietnam) memiliki 4 golongan
karyawan, dan berstatus PMA (Penanaman Modal Asing). PT. Misaja Mitra telah
menerapkan manejemen yang baik dalam proses pengolahan produk hal ini dapat
dilihat dari penanganan bahan baku sejak awal hingga pemasaran yang berjalan
sesuai penerapan HACCP, begitupun manajemen sumber daya manusianya terlihat
terampil dalam bidang keahlian masing-masing karna telah melalui tahap perekrutan
yang baik

2 Saran
Praktikan harus terlebih dahulu memahami kuisioner praktik lapang agar
proses wawancara dengan narasumber berjalan dengan baik serta seluruh kuisioner
terisi hal ini untuk memudahkan dalam pembuatan laporan praktik lapang.

18
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, I dan Oktariza W. 2006. Manajemen Agrobisnis Perikanan. PT Swadaya,


Jakarta.
harefa12.wordpress.com/2014/10/23/Sistem-Manajemen-Dan-Sistem-Organisasi-
Perusahaan
Samsudin.2011.Tekhnik Pengolahan-Udang-Beku. Diakses pada tanggal 24 mei
2017.
Tuwo, ambo. 2011.Pengolahan Ekowisata Pesisir Dan Laut. Brilian
Internasional: Surabaya

Anda mungkin juga menyukai