PERIKANAN
Oleh:
NOVITA ADRIANI
G1A115024
2017
I PENDAHULUAN
1
2
3
III HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Hasil
Adapun hasil dari praktik lapang Manajemen Industri Hasil Perikanan adalah
sebagai berikut :
4
July 1992 estabilishment of the BITUNG company
5
6
3.2. Pembahasan
James A.F. Stoner Mengemukakan bahwa, Pengertian Manajemen
merupakan ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengodinasian
dan pengawasan atas sumber daya, terutama sumber daya manusia dalam mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Kabupaten kotabaru merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan
Selatan yang terdiri dari daratan, banyak pulau-pulau kecil dan laut yang cukup luas.
Secara geografis kabupaten kotabaru terletak antara 0121'49" sampai dengan
0410'14" Lintang Selatan dan 11419'13" sampai dengan 11633'28" Bujur Timur.
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Kotabaru, adalah Sebelah Utara Provinsi
Kalimantan Timur, Sebelah Selatan Kabupaten Tanah Bumbu, laut Jawa, Sebelah
Timur Selat Makasar dan Sebelah Barat Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu
Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Banjar dan Kabupaten
Tanah Bumbu. Industri udang beku PT. Misaja Mitra terletak di Jl Veteran Km 2 Desa
Dirgahayu Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan
Selatan.
Misaja Mitra diambil dari bahasa sansekerta yang memiliki arti sederhana
yaitu mencari teman. Pabrik pertama di bangun di indonesia pada tahun 1968 bulan
desember di Bangka Belitung. Kemudian pada tahun 1970 pindah ke Kotabaru dan
pada tahun 1971 kegiatan pabrik sudah beroperasi, tahun 1974 menambah cabang di
Samarinda, tahun 1977 pabrik berdiri di Tarakan, tahun 1987 berdiri di Bali, dan pada
tahun 1992 membuka cabang di Bitung.
PT. MISAJA MITRA merupakan perusahaan yang berstatus PMA
(Penanaman Modal Asing) yaitu antara PT. Pelindo jaya (Indonesia) dengan Toho
Bussan Kaisha.Co.Ltd (Jepang). Dalam kepemilikannya lebih didominasi oleh
perusahaan Toho Bussan Kaisha yaitu sebesar 60.01%. PT. MISAJA MITRA
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan udang. Dengan kantor
Pusat berada di Jakarta dan memiliki 3 kantor cabang Perusahaan yang berlokasi di
Kabupaten Pati (Jawa Tengah), Kotabaru (Kalimantan Selatan) dan Tarakan
(Kalimantan Timur). Beroperasi dalam pengolahan udang segar dalam bentuk produk
Head Less Block Frozen Shrimp, Peeled Block Frozen Shrimp, PDTO Nobashi Ebi
10
vacuum pack, Frozen Shrimp PDTO Panko Ebi, Frozen Shrimp HO PDTO Panko
Ebi. Sistem produksi produknya berdasarkan pesanan dari pelanggan. Produk-produk
yang dihasilkan dipasarkan di wilayah Asia.
Pengorganisasian dari suatu komunitas tersebut diperlukan sistem
manajemen. Dimana sistem tersebut harus dapat menyatukan elemen
elemennya agar dapat berjalan dengan baik. Secara garis besar terdapat enam
elemen sistem yang perlu diatur yaitu:
1.Manusia
2.Material
3.Metode
4.Mesin
5.Market
6. Lingkungan
Keenam elemen sistem tersebut (M5L) yang saling mendukung agar
dapat tercapai tujuan dari organisasi tersebut, sebagaimana yang dapat
digambar dalam bentuk diagram tulang ikan (fish-bone) ,Sistem manajemen
yang baik sebagaimana yang digambarkan pada, harus dapat menyatukan
sekumpulan karyawan (manusia) yang bekerja secara kontinyu pada suatu
industri, yang dapat mengubah material agar dapat mempunyai nilai lebih,
dengan menggunakan peralatan (mesin) dengan metoda tertentu, dimana
jumlah dari produksi material tersebut tergantung dari kebutuhan konsumen
atau pasar (market) dan juga harus memperhatikan faktor lingkungan baik
secara mikro maupun makro.(Harefa.2014).
Struktur organisasi Perusahaan merupakan struktur organisasi
fungsional staff. Salah satu alat bagi pemimpin untuk mencapai tujuan
perusahaan adalah adanya organisasi yang baik dalam arti sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Pembentukan struktur organisasi adalah agar
menciptakan pola yang dapat mempertinggi efisiensi kerja, sehingga dapat
menciptakan hubungan yang baik antar setiap bagian.
Pembagian tugas masing-masing bagian diatur dalam job deskripsi
yang diatur seperti dibawah ini.
Factory Manager mempunyai tanggung jawab dan wewenang serta
mengkomunikasikannya sebagai berikut:
11
Hubungan kerja sama yang baik juga akan mempengaruhi kualitas kinerja
karyawannya termasuk dalam kinerjanya dalam meningkatan mutu produk
yang dihasilkan. Oleh karena itu Pembaharuan Perjanjian Kerja Bersama
menjadi salah satu agenda penting ICBP, dimana prosesnya telah dilaksanakan
dengan lancar secara bersamaan di semua cabang.
Selain itu PT. MISAJA MITRA FACTORY juga telah memberlakukan
berbagai manajemen program pengembangan yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan karyawan di level operasional yang membutuhkan
ketrampilan teknis serta untuk karyawan di level yang lebih tinggi yang
membutuhkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan. Program
pengembangan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
level serta disampaikan melalui kelas-kelas pelatihan, seminar, program
magang serta penempatan kerja temporer. Selain itu juga dilakukan berbagai
seminar dan workshop yang diselenggarakan secara rutin di ICBP dengan
berbagai pilihan topik seperti Sistem Manajemen untuk Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3), keamanan pangan, perencanaan merek,
teknologi informasi dan topik lingkungan.Proses manajemen terhadap sumber
daya manusia yang dilakukan oleh PT. MISAJA MITRA FACTORY ini
sendiri didasarkan pada prinsip dan strategi yang telah dikembangkan oleh PT.
MISAJA FACTORY di Pati yang merupakan induk perusahaan.
Manajemen karyawan yang telah dilakukan antara lain dengan
berupaya untuk meraih sinergi antar divisi yang sejalan dengan dilandasi
kesadaran bahwa organisasi yang kuat dan solid dapat menjadi landasan yang
kokoh untuk mencapai kinerja dan pertumbuhan yang sehat. Selain itu untuk
mendorong peningkatan kinerja dari karyawannya, PT. MISAJA MITRA
FACTORY juga telah melakukan penyempurnaan sistem insentifnya bagi para
karyawan. Dengan diberlakukannya manajemen ini, maka hasil yang nampak
di lapangan sangat memuaskan, dimana karyawan PT. MISAJA MITRA
FACTORY selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaannya.
Bahkan karyawan yang sesungguhnya hanya memiliki pekerjaan yang
sederhana pun juga tetap nampak bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya.
13
dari suatu perusahaan, mulai dari sumber daya manusia, peralatan pendukung
produksi, sistem manajemen sampai dengan bahan baku.
Keunggulan bersaing terus ditingkatkan melalui pelaksanaan program
efisiensi biaya yang berkelanjutan, termasuk mengurangi limbah,
memperbaharui mesin-mesin serta menyempurnakan proses produksi. Dimana
semua pabrik divisi kemasan yang digunakan telah memperoleh sertifikat ISO
9000, dan dua dari tiga pabrik kemasan karton telah memperoleh sertifikat
ISO 14000.
Manajemen yang dilakukan oleh seluruh karyawan dan perusahaan
untuk tetap dapat mempertahankan standar yang tinggi dan berkelas dunia
dalam proses produksi untuk eningkatkan kinerja usaha yaitu dengan cara
melalui benchmarking kinerja dengan kompetitor, baik dari dalam maupun
dari luar negeri. Selain itu manajemen lainnya yang dilakukan oleh
perusahaan yaitu dengan cara menggunakan sumber energi yang lebih efisien
dan menangani limbah yang dihasilkan dengan lebih baik sehingga dapat
mengurangi dampak terhadap lingkungan. Pengembangan produk juga akan
terus dilakukan untuk menghasilkan kemasan yang menarik dengan harga
yang bersaing dengan terus melakukan penyempurnaan proses produksi.
Perusahaan beserta karyawannya juga harus tetap memonitor harga berbagai
bahan baku yang digunakan an mencari sumber bahan baku secara global
untuk meraih efisiensi biaya yang lebih baik. Divisi kemasan juga akan
meningkatkan kapasitas produksinya baik untuk kemasan yang fleksibel
ataupun kemasan karton.
Udang segar yang tiba dipabrik dalam fiberglas di bongkar di ruang
penerimaan. Udang dipisahkan dari sisa-sisa es dan di semprot dengan air
bersih (pencucian 1). Setelah bersih, udang dimasukkan dalam keranjang
kemudian ditimbang dan dibawa keruang sampling. Setiap keranjang berisi
100 kg udang dan di ambil 5 kg untuk dijadikan sampel untuk ditimbang dan
disortir mutu dan ukuran serta menentukan harga beli udang.
Setelah dari ruang sampling, selanjutnya udang dibawa keruang proses
untuk diolah lebih lanjut, jika masih banyak maka udang ditampung kedalam
15
6. Penimbangan II
Tahap ini ada dua aktivitas utama yaitu penghitungan jumlah dan
penimbangan. Penghitungan jumlah dilakukan untuk menentukan jumlah
yang tepat dan ukuran yang seragam. Penimbangan dilakukan setelah
penghitungan jumlah standar. Setelah penimbangan dilakukan pencatatan
berdasarkan ukuran, mutu, dan jumlah bobotnya. Kemudian udang dalam
keranjang diberi label serta ditambahkan es agar tetap keadaan segar.
7. Pencucian III
Udang dicuci dengan air tanpa kaporit yang dicampur dengan es.
Pencucian bertujuan membersihkan lendir dan bakteri. Pencucian dilakukan
dengan menggunakan keranjang plastik kecil dengan cara menggoyang-
goyangkan keranjang pada tiga deret bak pencuci.
Penyusunan dalam Pan Pembeku
Penyusunan head less dalam pan pembeku adalah penusunan udang
dengan metode ekor akan bertemu dengan ekor dan potongan kepala
menghadap ke samping.
Pembekuan dan Glazing
Setelah dibekukan udang harus di glazing atau di beri lapisan es tipis sehingga
permukaan udang beku atau blok udang beku tampak mengkilat. Tujuan utama
glazing adalah mencegah pelakatan antar bahan baku, melindungi produk dari
kekeringan selama penyimpanan, memperbaiki penampakan permukaan. Glazing
dilakukan dengan cara menyiram atau mencelupkan udang beku dalam air yang
bersuhu 0 - 5C. Setelah di glazing udang dikemas dan disimpan dalam gudang beku
(cold storage). (Syamsudin.2011).
untuk menunjukkan letak potensi bahaya yang berasal dari makanan yang
berhubungan dengan jenis bahan pangan yang diolah oleh perusahaan
pengolah makanan.
PT. Misaja Mitra telah menerapkan manejemen yang baik dalam
proses pengolahan produk hal ini dapat dilihat dari penanganan bahan baku
sejak awal hingga pemasaran yang berjalan sesuai penerapan HACCP,
begitupun manajemen sumber daya manusianya terlihat terampil dalam
bidang keahlian masing-masing karna telah melalui tahap perekrutan yang
baik.
IV PENUTUP
1 Kesimpulan
2 Saran
Praktikan harus terlebih dahulu memahami kuisioner praktik lapang agar
proses wawancara dengan narasumber berjalan dengan baik serta seluruh kuisioner
terisi hal ini untuk memudahkan dalam pembuatan laporan praktik lapang.
18
DAFTAR PUSTAKA