Anda di halaman 1dari 21

luminium murni memiliki karakteristik yang diinginkan pada logam.

Alumunium itu ringan,


tidak magnetik dan tidak mudah terpercik, merupakan logam kedua termudah dalam soal
pembentukan, dan keenam dalam soal
ductility
(Anonymous, 2011). Aluminium merupakan salah satu unsur yang melimpah dialam khususnya pada
kerak bumi, yaitu sekitar 8,1% berat. Walaupun jumlahnyamelimpah, namun logam aluminium ini
tidak pernah ditemukan dalam logam murninya di alam. Melainkan bergabung dengan unsur unsur
lain membentuk suatu mineral. Misalnya persenyawaannya dengan group silikat yang
biasanyadisebut feldspar, yang merupakan mineral yang paling melimpah di lapisan kerak bumi. Salah
satu jenis mineral aluminium silikat yaitu piropilit AlSi
2
O
5
(OH),Selain itu, biasanya bergabung dengan mangan membentuk mineral yang disebutspesartin,Mn
3
Al
2
(SiO
4
)
3
. Aluminium silikat yang mengandung Floride atauhidroksida, Al
2
SiO
4
. F(OH)
2
, membentuk mineral permata yang dinamakan topas,aluminium silikat dengan kalium dinamakan mikrolin,
KAlSi
3
O
8
, yang biasanyaberwarna hijau apel hingga kecoklatan (Navy,2009)

SISTEM PERIODIK UNSUR PRKEMBANGAN PENGGOLONGAN UNSUR


Triade Dobereiner
Hukum Triade : Bila unsur dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya dan diurutkan massa
atomnya, maka setiap kelompok terdapat tiga unsur dengan massa unsur ditengah merupakan
rata-rata dari massa unsur yang ditepi.
Sistem Oktaf John Newlands
Hukum Oktaf Newslands : Unsur-unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya ternyata setiap berselisih satu oktaf (unsur ke-1 dan ke-8, unsur ke-2 dan ke-9 dst)
menunjukkan kemiripan sifat.
Sistem Periodik Mandelev
Unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Mendelev menempatkan unsurunsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam suatu lajur vertikal disebut golongan. Sedangkan
lajur horisontal yaitu lajur berdasarkan massa atom relatifnya disebut periode.
Sistem Periodik Modern
Diresmikan oleh IUPAC dam merupakan penyempurnaan dari sistem periodik Mandelev oleh
Moseley. Sistem periodik modern dibuat berdasarkan konfgurasi elektron dan unsur-unsur
disusun berdasarkan pertambahan nilai atom.
Sistem Periodik Unsur (SPU) terdiri dari 2 golongan:
Golongan A= golongan utama; terdiri dari 8 golongan
Golongan B= golongan transisi trdiri dari 8 golongan dengan 10 kolom.

GOLONGAN A
IA : Gol Alkali
IIA : Gol Alkali Tanah
IIIA: Gol Alumunium
IVA: Gol Karbon
VA : Gol NItrogen
VIA: Gol Oksigen
VIIA: Gol Halogen
VIIIA: Gol Gas Mulia/ Gol Nol/ Gol Inert
Golongan B
Transisi Dalam :
Gol VIB : Lantanida
GOl VIIB : Actinida

Transisi Luar
Gol IB
Gol IIB
Gol IIIB
Gol IVB
Gol VB
GOl VIIIB
Periode dan Nomor Atom
Periode adalah lajur horizontal pada SPU yang terdiri dari 7 periode. Unsur yang mempunyai
jumlah kulit sama diletakkan pada periode yang sama.
Kulit pertama dimisalkan : K
Kulit kedua dimisalkan : L dst
Contoh :
9F : K=2 L=7 periode ke-2
20Ca : K=2 L=8 M=8 N=2 periode ke-4
42Mo : K=2 L=8 M=18 N=8 O=6 periode ke-5
54Xe : K=2 L=8 M=18 N=18 O=8 periode ke-5
Golongan dan Nomor Atom
Golongan adalah lajur vertikal pada SPU. SPU terdiri dari 18 kolom vertikal.
Khusus untuk gol A :
nomor golongan = jumlah elektron valensi
Contoh :
9F : K=2 L=7 gol VIIA
20Ca : K=2 L=8 M=8 N=2 gol IIA
54Xe : K=2 L=8 M=18 N=18 O=8 gol VIIIA
33As : K=2 L=8M=18 N=5 Gol VA
Beberapa Sifat Keperiodikan Unsur
Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom,
yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah dalam satu golongan.
1. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti (kulit K) hingga kulit elektron terluar. Jari-jari atom
ditentukan oleh jumlah kulit dan muatan inti.
Dalam satu periode jari-jari atom dari kiri ke kanan semakin kecil.
Dalam satu golongan
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi Yng diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari satu atom
netral dalam wujudgas sehingga terbentu ion berwujud gas dengan muatan +1
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah energi inisasi semakin kecil
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan energi ionisasi semakin besar

3. Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah energiyang dibebeaskan oleh atom netral dalam bentuk gas apabila
menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif.
Dalam satu golongan, dariatas ke bawah afinitas elektron cedeng berkurang.
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan afinitas elektro cederung bertambah.

4. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul satu
senyawa.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah keelektronegatifan cenderung kecil.
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan keektronegatifan cenderung besar.
Diposkan oleh Alohomora.wizt di 22:36:00

http://dibaliklayarkaca.blogspot.com/2010/05/sistem-periodik-unsurprkembangan.html

Pada 1874, ahli kimia Prancis, Paul mile Lecoq de Bois-baudran menemukan unsur galium
(perhatikan Gambar 2.1). Sifat-sifat unsur galium tidak berbeda dengan eka-aluminium yang
diramalkan oleh Mendeleev.
Keberhasilan Mendeleev dalam memprediksi unsur-unsur yang belum ditemukan waktu itu,
menjadikan sistem periodik Mendeleev lebih diterima oleh masyarakat ilmiah dibandingkan
sistem periodik yang dikembangkan oleh Lothar Meyer.

Sistem Periodik Modern

Bentuk sistem periodik modern adalah berupa tabel panjang yang dimodifikasi dengan cara
mengeluarkan dua deret unsur-unsur yang tergolong unsur-unsur transisi dalam, yaitu unsurunsur dimulai dengan nomor atom 58 sampai 71 (golongan lantanida) dan nomor atom 90
sampai 103 (golongan aktinida).
Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur disusun menurut kenaikan nomor atom, bukan
nomor massanya dan disusun ke dalam periode dan golongan. Terdapat 7 periode dan 18
golongan. Periode 1 dihuni2 unsur; periode 2 dan 3 dihuni 8 unsur; periode 4 dan 5 dihuni 18
unsur; periode 6 dan 7 dihuni 32 unsur. Oleh karena terlalu panjang maka pada periode 6 dan 7,
unsur dengan nomor atom 5871 dan 90103 dikeluarkan dari tabel dan ditempatkan di bawah
tabel. Setiap kolom dalam tabel periodik modern mengandung informasi tentang lambang unsur,
nomor atom, nomor massa, wujud, dan informasi lainnya, seperti ditunjukkan pada sistem
periodik unsur-unsur berikut.

Related posts:
1. Ikatan Kimia | Ikatan Kovalen | Ikatan ion | Unsur Kimia | Sistem Periodik Unsur | Rumus
Kimia
2. Sruktur Atom | Model Atom Dalton | Konfigurasi Elektron | Model Atom Thomson |
Model Atom Rutherford
3. Partikel Penyusun Atom | Penemuan Elektron | Isotop | Isobar | Isoton | Massa Atom
Relatif | Contoh Soal
4. UNSUR | SENYAWA KIMIA | CAMPURAN KIMIA
5. Perkembangan Komputer | Teknologi Informasi dan Komunikasi

http://matematika-ipa.com/sistem-periodik-unsur-unsur-perkembangan-sistemperiodik-sistem-periodik-dan-konfigurasi-elektron/

Sifat Unsur merupakan fungsi massa atom


Kata Kunci: kelompok unsur, Triad Dobereiner
Ditulis oleh Zulfikar pada 18-04-2010

Jumlah unsur yang telah ditemukan cukup banyak, sampai dengan saat ini telah dikenal 108
unsur. Tentu tidak mudah mempelajari sekian banyak unsur. Usaha untuk membuat daftar unsur
dan menggolongkannya telah dilakukan. Hasil penggolongan dan daftar unsur tersebut dikenal
dengan Tabel periodik. Perkembangan tabel periodik cukup lama dan banyak melibatkan para
ahli kimia, dan saat ini kita sudah mendapatkan tabel periodik bentuk panjang.

Sifat Unsur merupakan fungsi massa atom


Pada tahun 1829, Johan W Dobereiner mengemukakan cara sederhana untuk mengelompokan
unsur. Ia membuat kelompok unsur-unsur, yang memiliki sifat yang sama dan masing-masing
kelompok terdiri dari tiga unsur, ternyata unsur kedua memiliki massa atom yang relatif sama
dengan massa rata-rata dari unsur pertama dan ketiga. Model ini dikenal dengan istilah Triad
Dobereiner, Perhatikan tabel 4.1. di bawah ini.
Tabel 4.1. Susunan 3 unsur yang memiliki sifat yang sama berdasar rata-rata massa atom pertama
dan ketiga, sebagai penentu unsur kedua

Dari tabel tampak bahwa massa atom Br relatif mendekati harga rata-rata dari massa pertama dan
ketiga.
Penyusunan unsur berdasarkan kenaikan massa atom dengan cara lain juga dilakukan oleh John
Newland dan terkenal Hukum Oktaf. Newlands menyatakan jika unsur-unsur disusun
berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka sifat-sifat unsur akan kembali terulang secara
berkala setelah 8 (delapan=oktaf) unsur.
Mendeleev dan Lothar Matheus yang bekerja secara terpisah mempersiapkan susunan berkala
unsur. mereka sepakat untuk menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya.
Mendeleev memperhatikan kesamaan sifat-sifat kimia, sedangkan Lothar Matheus lebih fokus
pada sifat-sifat fisikanya. Mendeleev berhasil menyusun tabel unsur dari kiri ke kanan
berdasarkan kenaikan massa atomnya. Pada awalnya tersusun untuk 60 buah unsur dan
berkembang, karena dalam table tersebut tersedia ruang-ruang kosong yang dapat dipergunakan
untuk menemukan unsur ataupun meramalkan sifat-sifat unsur. Dalam perkembangan teori atom,
tabel yang dibuat oleh Mendeleev menjadi kurang sesuai dan terdapat banyak kelemahan.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/tabel-_periodik/sifat-unsurmerupakan-fungsi-massa-atom/

A.
Penggolongan Unsur-unsur Berdasarkan Perioda dan Golongan
Dalam modul Kim X.03 tentang Sistem Periodik Unsur-Unsur Anda telah mempelajari
bahwa: Sistem Periodik yang digunakan sekarang adalah Sistem Periodik Modern dengan
posisi mendatar sebagai perioda dan posisi tegak sebagai golongan. Selanjutnya unsur yang
telah kita pelajari hanya sampai dengan nomor atom 20 dan menggunakan konfigurasi
elektron dari kulit atom yaitu K, L, M, N. Bagaimana dengan unsur-unsur lainnya? Dan apa
hubungannya dengan konfigurasi pada Kegiatan Belajar 3? Silahkan Anda ikuti penjelasan
berikut ini.Amatilah tabel Sistem Periodik Modern berikut ini!
Tabel 8. Sistem Periodik Modern Moseley

Apakah yang Anda simpulkan dari tabel tersebut?


Kesimpulan yang dapat Anda peroleh dari tabel tersebut adalah:
1.
2.

Unsur digolongkan menjadi Golongan A (utama) yaitu Golongan IA sampai VIIIA dan
Golongan B (transisi) yaitu IB sampai VIIIB dan Lantanida serta Aktinida. Unsur dalam
satu golongan ditulis tegak atau vertikal dari atas ke bawah
Unsur unsur logam ada di sebelah kiri sedangkan unsur-unsur nonlogam ada di sebelah

3.
4.
5.

kanan dan unsur unsur yang ada di antaranya merupakan unsur metaloid
Unsur logam transisi dibagi dua yaitu unsur logam transisi dalam (Lantanida dan Aktinida)
dan unsur logam transisi luar (Golongan IB sampai VIIIB)
Perioda (jalur mendatar atau horisontal) dari kiri ke kanan terdiri dari 7 perioda
- Perioda 1 disebut periode sangat pendek, hanya terdiri dari 2 unsur
- Perioda 2 dan 3 disebut periode pendek, berisi 8 unsur
- Perioda 4 dan 5 disebut periode panjang, berisi 18 unsur
- Perioda 6 disebut sangat panjang, berisi 32 unsur
- Perioda 7 belum terisi seluruhnya sehingga disebut periode belum
lengkap
Unsur-unsur digolongkan berdasarkan kenaikan nomor atomnya

Marilah kita jabarkan satu persatu penggolongan unsur berdasarkan posisinya dalam Tabel
Sistem Periodik!
Pelajarilah tabel 9 berikut ini tentang konfigurasi elektron unsur pada jalur horizontal
sebagai contoh pada perioda 3!
Tabel 9. Konfigurasi elektron unsur Perioda 3 (Na sampai Ar)
Unsur

No.
Konfigurasi Elektron
Atom

Subkulit
Terakhir

Elektron
Valensi

Kulit
Terluar

Na

11

1s2 2s2 2p6 3s1

3s1

Mg

12

1s 2s 2p 3s

3s

Al

13

1s2 2s2 2p6 3s2 3p1

3s2 3p1

Si

14

1s 2s 2p 3s 3p

3s 3p

15

1s 2s 2p 3s 3p

3s 3p

16

1s 2s 2p 3s 3p

3s 3p

Cl

17

1s 2s 2p 3s 3p

3s 3p

Ar

18

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

3s2 3p6

2
2

2
3
4
5

2
2
2
2

2
3
4

Kesimpulan apa yang dapat Anda peroleh?


Unsur dalam satu jalur horisontal (mendatar) memiliki kesamaan jumlah kulit yang terisi
elektron, sedangkan elektron valensinya (elektron pada kulit terluar) akan bertambah dari
kiri ke kanan.
Bagaimana konfigurasi elektron unsur pada jalur vertikal (tegak)?
Sebagai contoh, Anda perhatikan unsur dalam Golongan IA yang diperlihatkan pada tabel
10!
Tabel 10. Konfigurasi elektron unsur Golongan IA
Unsur

No.
Konfigurasi Elektron
Atom

Subkulit Elektron
Terakhir Valensi

Kulit
Terluar

1s2

1s1

Li

1s 2s

2s

Na

11

1s 2s 2p 3s

3s

19

1s 2s 2p 3s 3p 4s

4s

2
2
2

1
2
2

6
6

1
2

Rb

37

1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s2 3d10 4p6 5s1

5s1

Cs

55

[Xe] 6s

6s

Fr

87

[Rn] 7s1

7s1

Kesimpulan apa yang dapat Anda peroleh?


Unsur dalam satu jalur vertikal (tegak) memiliki kesamaan jumlah elektron valensi pada
kulit terluar sedangkan jumlah kulit akan bertambah dari atas ke bawah.
Dengan demikian maka jumlah kulit yang terisi elektron menyatakan perioda sedangkan
jumlah elektron valensi menyatakan golongan.
Mari kita buktikan untuk unsur Belerang (S) dengan nomor atom 16. konfigurasi elektron
unsur belerang adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4, kulit terluarnya adalah 3, sehingga berada pada
baris ke tiga (mendatar) sedangkan elektron valensi pada kulit tersebut adalah 6 yaitu 2
buah pada 3s dan 4 buah pada 3p sehingga pada kolom ke enam. Maka unsur S dalam
Sistem Periodik Modern terletak pada periode ke tiga dan golongan VIA.
Supaya Anda lebih mahir menentukan posisi unsur Golongan A (utama), kerjakanlah soal
berikut ini!
Tentukan posisi unsur Brom (Br) dengan nomor atom 35 dalam Sistem Periodik Modern!
Apakah sudah sesuai dengan tabel Sistem Periodik?
Unsur Br terletak pada Golongan VIIA dan Perioda 4.
Jika Anda tidak mendapat posisi yang sama dengan tabel Sistem Periodik, silahkan periksa
kembali konfigurasi elektron yang telah Anda buat. Jika konfigurasi elektron yang dibuat
benar, maka posisi yang ditentukan akan tepat.
Bagaimana dengan Golongan Transisi (Golongan B)?
Supaya Anda dapat menentukan posisi unsur transisi, amatilah tabel 11 berikut ini!
Tabel 11. Konfigurasi elektron unsur transisi
Unsur

No.
Atom

Konfigurasi
Elektron

Kulit Terluar

Elektron
Valensi

Golongan

Sc

21

[Ar] 3d1 4s2

IIIB

Ti

22

[Ar] 3d 4s

IVB

23

[Ar] 3d 4s

VB

Cr

24

[Ar] 3d 4s

VIB

Mn

25

[Ar] 3d5 4s2

VIIB

Fe

26

[Ar] 3d 4s

VIIIB

Co

27

[Ar] 3d 4s

VIIIB

Ni

28

[Ar] 3d 4s

10

VIIIB

Cu

29

[Ar] 3d 4s

11

IB

Zn

30

[Ar] 3d10 4s2

12

IB

2
3
4

6
7
8
9

Berdasarkan tabel 11 dapat Anda temukan bahwa unsur transisi memiliki konfigurasi
elektron pada subkulit d dan s dan tidak memiliki elektron valensi kurang dari 3.

Mari kita temukan posisi unsur Platina dengan nomor atom 78 pada Sistem Periodik Modern!
Caranya :
1.

2.

Nomor atom menunjukkan jumlah elektron sebanyak 78, kemudian buatlah konfigurasi
elektron dengan diagram curah hujan yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
6s2 4f14 5d8. Jika kita kelompokkan berdasarkan kulitnya, maka konfigurasi elektronnya
sekarang menjadi 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 4f14 5s2 5p6 5d8 6s2
Perhatikan subkulit terakhir yaitu 5d8 6s2!
Ada berapa elektron valensinya? Benar, ada 10, jadi unsur Platina pada golongan VIIIB.
Elektron valensinya terletak pada kulit ke berapa? Pada kulit ke 6 bukan? Jadi Platina
pada perioda ke 6.

Cocokkan dengan tabel Sistem Periodik Modern!


Apakah Platina terletak pada baris (mendatar) ke 6 dan pada kolom (tegak) VIIIB?
Ikutilah langkah-langkah tersebut untuk menentukan posisi unsur Perak (Ag) dengan nomor
atom 47! Jika Anda mengikuti langkah-langkah yang sudah diuraikan, maka Anda
menemukan unsur Perak (Ag) pada perioda 5 dan golongan IB!
Sudah pahamkah Anda cara menentukan posisi unsur dalam Sistem Periodik Modern
berdasarkan uraian tersebut?
Jika Anda belum paham, bacalah sekali lagi atau bertanyalah pada guru bina.
Jika Anda sudah paham, lanjutkan unsur transisi dalam yaitu Aktinida dan Lantanida!
Dikatakan unsur transisi dalam karena memiliki sifat yang mirip dengan unsur transisi
Aktinium (nomo atom 57) dan unsur transisi Lantanium (nomor atom 89).
Golongan Lantanida akan memiliki sifat menyerupai Lantanium sebagai contoh unsur Ce
dengan nomor atom 58 dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3p6 4s2 3d10 4p6 5d2 4d10 5p6
6s2 4f2. Perhatikanlah subkulit terakhir yaitu 6s2 4f2 atau kalau kita urutkan 4f2 6s2. Dengan
demikian, Golongan Lantanida hanya memperhatikan subkulit 4f tempat kedudukan
elektron valensinya.
Bagaimana dengan Golongan Aktinida? Hampir mirip tentunya. Sebagai contoh unsur
Thorium (Th) dengan nomor atom 90 konfigurasi elektronnya 54[Xe] 6s2 4f14 5d10 6p6 7s5 5f2
subkulit terakhirnya 5f2 7s5 sehingga Golongan Aktinida memiliki subkulit 5f.
Jadi unsur Golongan Utama dan Golongan Transisi ditentukan berdasarkan elektron
valensinya sedangkan Golongan Transisi Dalam ditentukan berdasarkan jenis subkulitnya.
Sekarang, sudahkah Anda mengerti cara menentukan posisi unsur dalam Sistem Periodik
Modern?
Selesaikanlah soal berikut ini untuk mengetahui apakan Anda sudah mengerti pada bagian
ini! Tentukanlah posisi (Perioda dan Golongan) unsur berikut dalam Sistem Periodik Modern!
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Unsur
Unsur
Unsur
Unsur
Unsur
Unsur

Ba dengan nomor atom 56


I dengan nomor atom 53
Mo dengan nomor atom 42
Au dengan nomor atom 79
Sm dengan nomor atom 62
Am dengan nomor atom 95

Penyelesaian yang harus Anda peroleh adalah:


1. Unsur Ba Golongan IIA Periode 6
2. Unsur I Golongan VIIA Periode 5
3. Unsur Mo Golongan VIB Periode 5
4. Unsur Au Golongan IB Periode 6
5. Unsur Sm Golongan Lantanida Periode 6
6. Unsur Am Golongan Aktinida Periode 7
Apakah jawaban Anda benar semua?
Jika belum, pelajarilah kembali uraian materinya! Jika sudah, selamat, berarti Anda telah
memahami uraian materi tersebut dan dapat melanjutkan ke materi berikutnya.
Marilah kita lanjutkan!

http://tikkimia.wordpress.com/2008/07/28/penggolongan-unsur/

Arsip untuk hukum periodik


Hukum (1)
Posted in Filsafat Kimia dengan kaitan (tags) atom, elektron, FISIKA, hukum periodik, Kimia,
mendeleev, moseley on Juni 29, 2011 by isepmalik

Seperti eksplanasi tentang orbital elektron yang dijadikan sebagai tingkat otonom eksplanasi
dalam kimia, ada juga beberapa hukum tak teruraikan dalam kimia. Sebuah contoh yang baik
seperti hukum kimia yang disebut Hukum Periodik, pertama kalinya ditemukan oleh Mendeleev
bersama Meyer dan berhasil diantisipasi oleh banyak orang. Dilihat dari sudut pandang fisika,
status dari Sistem Periodik tampak jauh dari apa yang biasa disebut Hukum. Secara signifikan,
Hukum Periodik tampaknya tidak tepat seperti pengertian hukum dalam hukum-hukum fisika,
misalnya gerak Newton. Biasanya secara longgar dinyatakan bahwa Hukum Periodik yang
terdapat dalam periodisitas sifat-sifat unsur diatur dengan interval tertentu dalam urutan
pengaturan menurut nomor atomnya. Terdapat fitur penting yang membedakan bentuk
periodisitas yang ditemukan dalam fisika dan kimia, salah satunya periodisitas kimia berdasarkan
aproksimasi. Sebagai contoh, unsur natrium dan kalium merupakan pengulangan dari unsur
lithium yang terletak di Golongan IA dalam tabel periodik, tetapi ketiga elemen ini tidak
memiliki arti yang identik. Memang, sejumlah besar pengetahuan kimia dikumpulkan dengan
mempelajari pola variasi yang terjadi dalam kolom vertikal (golongan) dalam tabel periodik.
Prediksi yang dibuat dalam hukum periodik tidak mengikuti deduksi dari suatu teori
sebagaimana prediksi ideal dari hukum-hukum fisika yang dimulai dengan asumsi kondisi awal
tertentu. Jadi, bisakah hukum periodik dianggap sah sebagai hukum kimia? Saya menyatakan
bahwa hal itu bisa.
Fakta-fakta sejarah seputar prediksi klasik dari sejumlah elemen yang tidak diketahui telah
dibuat oleh Mendeleev. Fakta sejarah ini menunjukkan bahwa ia menggunakan intuisi dalam
kimia daripada algoritma sebagaimana dilakukan fisikawan ketika beroperasi dengan hukum
fisika. Apresiasi harus diberikan kepada Mendeleev mengenai sifat hukum periodik dengan
mempertimbangkan bagaimana ia membuat rincian spesifik dari prediksi tentang unsur-unsur
galium, germanium, dan skandium. Mendeleev sendiri memberikan metode secara jelas dan
indikasi yang tidak ambigu dalam bukunya The Principles of Chemistry. Metode ini terdiri dari
interpolasi simultan dalam golongan atau kolom, serta dalam perioda atau baris dari tabel
periodik. Prosedur ini dicapai dengan sangat sederhana, yaitu mengambil rata-rata jumlah nilai
dari empat unsur untuk menentukan unsur yang dicari. Menurut Mendeleev,
Jika dalam sebuah kelompok tertentu ada unsur, R1, R2, R3, dan jika di antara unsur R2
terdapat unsur Q2 dan T2, maka sifat-sifat R2 ditentukan oleh rata-rata sifat dari R1, R3, Q2 dan
T2 (Mendeleev, 1905).

Dalam berbagai edisi buku teks dan publikasi yang khusus berkaitan dengan prediksinya,
Mendeleev berulang kali memberikan contoh perhitungan berat atom dari unsur selenium,
sebuah properti yang dikenal pada saat itu dan hal itu dapat digunakan untuk menguji kehandalan
metodenya.
Upaya penerapan metode ini untuk memprediksi berat atom, volume atom, densitas dan sifat
lainnya dari galium, germanium dan skandium sampai pada nilai-nilai yang berbeda secara
signifikan. Juga harus dicatat bahwa prediksi yang dipublikasikan Mendeleev pada umumnya
sangat akurat jika dibandingkan dengan sifat-sifat unsur yang kemudian ditemukan. Ini
menunjukkan penggunaan intuisi kimia pada metode Mendeleev yang memungkinkan dia untuk
membuat modifikasi kecil dari metode lainnya bila itu diperlukan. Mendeleev tampaknya
menyimpang dari pendekatan yang lazim, tetapi ia menganggap perlu untuk menentukan
bagaimana dan mengapa ia menggunakan metode interpolasi sederhana. Ini adalah salah satu
dari banyak contoh yang menggambarkan sifat aproksimasi dalam hukum periodiknya.

http://isepmalik.wordpress.com/tag/hukum-periodik/

Uji Nyala
Kata Kunci: ion logam, uji nyala
Ditulis oleh Jim Clark pada 13-10-2007

Halaman ini menguraikan bagaimana melakuan sebuah uji nyala untuk berbagai ion logam, dan
secara ringkas menjelaskan bagaimana warna nyala bisa terbentuk.
Uji nyala digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan ion logam dalam jumlah yang relatif
kecil pada sebuah senyawa. Tidak semua ion logam menghasilkan warna nyala.
Untuk senyawa-senyawa Golongan 1, uji nyala biasanya merupakan cara yang paling mudah
untuk mengidentifikasi logam mana yang terdapat dalam senyawa. Untuk logam-logam lain,
biasanya ada metode mudah lainnya yang lebih dapat dipercaya meski demikian uji nyala bisa
memberikan petunjuk bermanfaat seperti metode mana yang akan dipakai.

Melakukan uji nyala


Rincian prosedur
Bersihkan sebuah kawat platinum atau nichrome (sebuah alloy nikel-kromium) dengan
mencelupkannya ke dalam asam hidroklorat pekat dan kemudian panaskan pada Bunsen. Ulangi
prosedur ini sampai kawat tidak menimbulkan warna pada nyala api Bunsen.
Jika kawat telah bersih, basahi kembali dengan asam dan kemudian celupkan ke dalam sedikit
bubuk padatan yang akan diuji sehingga ada beberapa bubuk padatan yang menempel pada
kawat tersebut. Setelah itu pasang kembali kawat pada nyala Bunsen.
Jika warna nyala memudar, masukkan kembali kawat ke dalam asam dan pasang kembali pada
nyala seolah-olah anda sedang membersihkannya. Dengan melakukan ini, anda akan sering
melihat kilasan warna yang sangat singkat namun intensif.
Warna
Warna-warna yang ada pada tabel berikut hanya merupakan panduan. Hampir setiap orang yang
melakukan uji nyala berbeda dalam mengamati dan menjelaskan warna yang terjadi. Sebagai
contoh, beberapa orang menggunakan kata "merah" beberapa kali untuk menunjukkan beberapa
warna yang bisa sangat berbeda satu sama lain. Disamping itu, ada juga yang menggunakan kata
seperti "merah padam" atau "merah tua" atau "merah gelap", tapi tidak semua orang mengetahui
perbedaan antara kata-kata yang dipakai untuk menunjukkan warna ini.

warna nyala

Li

merah

Na

orange cemerlang terus menerus

lilac (pink)

Rb

merah (lembayung kemerah-merahan)

Cs

biru lembayung

Ca

orange-merah

Sr

merah

Ba

hijau pucat

Cu

biru-hijau (sering disertai percikan


berwarna putih)

Pb

putih keabu-abuan

Apa yang akan anda lakukan jika anda mengamati warna nyala merah untuk sebuah senyawa
yang tidak diketahui dan anda tidak tahu variasi warna merah tersebut?
Ambil sampel senyawa lithium, strontium (dll) dan ulangi uji nyala, bandingkan warna yang
dihasilkan oleh salah satu dari senyawa yang diketahui dengan senyawa yang tidak diketahui
secara bergantian sampai anda mendapatkan pasangan yang cocok.
Asal-usul warna nyala
Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam yang terdapat dalam
senyawa.

Sebagai contoh, sebuah ion natrium dalam keadaan tidak tereksitasi memiliki struktur 1s22s22p6.
Jika dipanaskan, elektron-elektron akan mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital
kosong manapun pada level yang lebih tinggi sebagai contoh, berpindah ke orbital 7s atau 6p
atau 4d atau yang lainnya, tergantung pada berapa banyak energi yang diserap oleh elektron
tertentu dari nyala.
Karena sekarang elektron-elektron berada pada level yang lebih tinggi dan lebih tidak stabil dari
segi energi, maka elektron-elektron cenderung turun kembali ke level dimana sebelumnya
mereka berada tapi tidak musti sekaligus.
Sebuah elektron yang telah tereksitasi dari level 2p ke sebuah orbital pada level 7 misalnya, bisa
turun kembali ke level 2p sekaligus. Perpindahan ini akan melepaskan sejumlah energi yang
dapat dilihat sebagai cahaya dengan warna tertentu.
Akan tetapi, elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih) dari tingkat sebelumnya.
Misalnya pada awalnya di level 5 kemudian turun sampai ke level 2.
Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan sejumlah energi tertentu yang dilepaskan
sebagai energi cahaya, dan masing-masing memiliki warna tertentu.
Sebagai akibat dari semua perpindahan elektron ini, sebuah spektrum garis yang berwarna akan
dihasilkan. Warna yang anda lihat adalah kombinasi dari semua warna individual.
Besarnya lompatan/perpindahan elektron dari segi energi, bervariasi dari satu ion logam ke ion
logam lainnya. Ini berarti bahwa setiap logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis
spektra yang berbeda, sehingga warna nyala yang berbeda pula.

Unsur unsur Alkali Tanah


18 November 2009 at 05:50 17 komentar

Unsur-unsur golongan IIA disebut juga alkali tanah sebab


unsurunsur
tersebut bersifat basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah.
Logam alkali tanah umumnya reaktif, tetapi kurang reaktif jika
dibandingkan dengan logam alkali
Unsur-unsur Golongan 2 Alkali Tanah Logam:
simbol konfigurasi elektron
berilium Be [la] 2s2
magnesium Mg [Ne] 3s2
kalsium Ca [Ar] 4s2
strontium Sr [Kr] 5s2
barium Ba [Xe] 6s2
radium Ra [Rn] 7s2
Unsur terakhir, radium, adalah radioaktif dan tidak akan dipertimbangkan di sini.
Penampilan
Golongan 2 elemen yang semua logam dengan mengilap, warna putih keperakan.
Umum Reaktivitas
Logam alkali tanah yang tinggi dalam rangkaian reaktivitas logam, tapi tidak setinggi logam
alkali Grup 1.
Kejadian dan Ekstraksi

Unsur-unsur ini semuanya ditemukan di kerak bumi, tetapi tidak dalam bentuk elemen mereka
begitu reaktif. Sebaliknya, mereka didistribusikan secara luas dalam struktur batuan. Mineral
utama yang ditemukan adalah magnesium carnellite, magnesite dan dolomit. Kalsium dapat
ditemukan di kapur, batu kapur, gipsum dan anhydrite. Magnesium adalah kedelapan unsur
paling berlimpah di kerak bumi, dan kalsium adalah kelima.
Unsur dalam magnesium Grup ini hanya diproduksi dalam skala besar. Hal ini diekstrak dari air
laut dengan penambahan kalsium hidroksida, yang mengendap keluar kurang larut magnesium
hidroksida. Hidroksida ini kemudian dikonversi ke klorida, yang electrolysed dalam sel Downs
untuk mengekstrak logam magnesium.
Penampilan Fisik
Logam dari Group 2 adalah lebih keras dan padat dibandingkan natrium dan kalium, dan
memiliki titik leleh yang lebih tinggi. Properti ini sebagian besar disebabkan dengan kehadiran
dua valensi elektron pada setiap atom, yang mengarah pada ikatan logam yang lebih kuat
daripada terjadi di Grup 1.
Tiga elemen ini memberikan karakteristik warna ketika dipanaskan dalam api:
Putih cemerlang Mg Ca Sr merah bata-merah apel hijau Ba
Jari-jari atom dan ion meningkatkan lancar bawah Grup. Jari-jari ion semua jauh lebih kecil
daripada jari-jari atom yang sesuai. Hal ini karena atom mengandung dua elektron dalam tingkat
s relatif jauh dari nukleus, dan inilah elektron yang dikeluarkan untuk membentuk ion. Sisa
elektron dengan demikian dalam tingkat lebih dekat ke inti, dan di samping meningkatnya biaya
nuklir efektif menarik elektron menuju inti dan mengurangi ukuran ion.
Chemical Properties
Sifat-sifat kimia unsur-unsur Kelompok 2 didominasi oleh mengurangi tenaga yang kuat dari
logam. Unsur-unsur menjadi semakin turun elektropositif di Grup.
Begitu dimulai, reaksi dengan oksigen dan klorin yang kuat:
2mg (s) + O2 (g) 2MgO (s)
Ca (s) + Cl2 (g) CaCl2 (s)
Semua logam kecuali berilium membentuk oksida di udara pada suhu kamar yang menumpulkan
permukaan logam. Barium begitu reaktif akan disimpan dalam minyak.
Semua logam kecuali berilium mengurangi air dan asam encer hidrogen:
Mg (s) + 2H + (aq) Mg (aq) + H2 (g)

Magnesium bereaksi hanya perlahan-lahan dengan air kecuali air mendidih, tetapi kalsium
bereaksi cepat bahkan pada suhu kamar, dan membentuk suspensi putih berawan hemat larut
kalsium hidroksida.
Kalsium, strontium dan barium dapat mengurangi gas hidrogen ketika dipanaskan, membentuk
hidrida:
Ca (s) + H2 (g) CaH2 (s)
Logam panas juga cukup kuat reduktor untuk mengurangi gas nitrogen dan membentuk nitrida:
3mg (s) + N2 (g) Mg3N2 (s)
Magnesium dapat mengurangi, dan terbakar, karbon dioksida:
2mg (s) + CO2 (g) 2MgO (s) + C (s)
Ini berarti bahwa kebakaran magnesium tidak dapat dipadamkan dengan menggunakan alat
pemadam kebakaran karbon dioksida.
Oksida
Oksida logam alkali tanah memiliki MO rumus umum dan mendasar. Mereka biasanya disiapkan
oleh memanaskan hidroksida atau karbonat untuk melepaskan gas karbon dioksida. Mereka
memiliki entalpi kisi tinggi dan titik leleh. Peroksida, MO2, dikenal untuk semua elemen ini
kecuali berilium, sebagai Be2 + kation terlalu kecil untuk menampung anion peroksida.
Hidroksida
Kalsium, strontium dan barium oksida bereaksi dengan air untuk membentuk hidroksida:
CaO (s) + H2O (l) Ca (OH) 2 (s)
Kalsium hidroksida dikenal sebagai kapur mati. Hal ini hemat larut dalam air dan larutan alkali
ringan yang dihasilkan dikenal sebagai air kapur yang digunakan untuk menguji gas asam karbon
dioksida.
Halida
Grup 2 halida biasanya ditemukan dalam bentuk terhidrasi. Mereka semua, kecuali ion berilium
klorida. Kalsium klorida anhidrat memiliki afinitas yang kuat seperti air itu digunakan sebagai
agen pengeringan.
Ionisasi oksidasi Serikat dan Energi

Dalam semua senyawa logam ini memiliki jumlah oksidasi 2 dan, dengan sedikit pengecualian,
mereka adalah senyawa ionik. Alasan untuk ini dapat dilihat dengan pemeriksaan konfigurasi
elektron, yang selalu memiliki dua elektron pada tingkat kuantum luar. Elektron ini relatif mudah
untuk menghapus, tetapi menghilangkan elektron yang ketiga jauh lebih sulit, karena dekat
dengan nukleus dan dengan penuh kulit kuantum. Hal ini menyebabkan pembentukan M2 +.
Energi ionisasi mencerminkan susunan elektron ini. Dua yang pertama energi ionisasi yang
relatif rendah, dan yang ketiga sangat jauh lebih tinggi.
http://jabirbinhayyan.wordpress.com/2009/11/18/unsur-unsur-alkali-tanah/

Anda mungkin juga menyukai