GOLONGAN A
IA : Gol Alkali
IIA : Gol Alkali Tanah
IIIA: Gol Alumunium
IVA: Gol Karbon
VA : Gol NItrogen
VIA: Gol Oksigen
VIIA: Gol Halogen
VIIIA: Gol Gas Mulia/ Gol Nol/ Gol Inert
Golongan B
Transisi Dalam :
Gol VIB : Lantanida
GOl VIIB : Actinida
Transisi Luar
Gol IB
Gol IIB
Gol IIIB
Gol IVB
Gol VB
GOl VIIIB
Periode dan Nomor Atom
Periode adalah lajur horizontal pada SPU yang terdiri dari 7 periode. Unsur yang mempunyai
jumlah kulit sama diletakkan pada periode yang sama.
Kulit pertama dimisalkan : K
Kulit kedua dimisalkan : L dst
Contoh :
9F : K=2 L=7 periode ke-2
20Ca : K=2 L=8 M=8 N=2 periode ke-4
42Mo : K=2 L=8 M=18 N=8 O=6 periode ke-5
54Xe : K=2 L=8 M=18 N=18 O=8 periode ke-5
Golongan dan Nomor Atom
Golongan adalah lajur vertikal pada SPU. SPU terdiri dari 18 kolom vertikal.
Khusus untuk gol A :
nomor golongan = jumlah elektron valensi
Contoh :
9F : K=2 L=7 gol VIIA
20Ca : K=2 L=8 M=8 N=2 gol IIA
54Xe : K=2 L=8 M=18 N=18 O=8 gol VIIIA
33As : K=2 L=8M=18 N=5 Gol VA
Beberapa Sifat Keperiodikan Unsur
Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom,
yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah dalam satu golongan.
1. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti (kulit K) hingga kulit elektron terluar. Jari-jari atom
ditentukan oleh jumlah kulit dan muatan inti.
Dalam satu periode jari-jari atom dari kiri ke kanan semakin kecil.
Dalam satu golongan
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi Yng diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari satu atom
netral dalam wujudgas sehingga terbentu ion berwujud gas dengan muatan +1
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah energi inisasi semakin kecil
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan energi ionisasi semakin besar
3. Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah energiyang dibebeaskan oleh atom netral dalam bentuk gas apabila
menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif.
Dalam satu golongan, dariatas ke bawah afinitas elektron cedeng berkurang.
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan afinitas elektro cederung bertambah.
4. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul satu
senyawa.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah keelektronegatifan cenderung kecil.
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan keektronegatifan cenderung besar.
Diposkan oleh Alohomora.wizt di 22:36:00
http://dibaliklayarkaca.blogspot.com/2010/05/sistem-periodik-unsurprkembangan.html
Pada 1874, ahli kimia Prancis, Paul mile Lecoq de Bois-baudran menemukan unsur galium
(perhatikan Gambar 2.1). Sifat-sifat unsur galium tidak berbeda dengan eka-aluminium yang
diramalkan oleh Mendeleev.
Keberhasilan Mendeleev dalam memprediksi unsur-unsur yang belum ditemukan waktu itu,
menjadikan sistem periodik Mendeleev lebih diterima oleh masyarakat ilmiah dibandingkan
sistem periodik yang dikembangkan oleh Lothar Meyer.
Bentuk sistem periodik modern adalah berupa tabel panjang yang dimodifikasi dengan cara
mengeluarkan dua deret unsur-unsur yang tergolong unsur-unsur transisi dalam, yaitu unsurunsur dimulai dengan nomor atom 58 sampai 71 (golongan lantanida) dan nomor atom 90
sampai 103 (golongan aktinida).
Dalam sistem periodik modern, unsur-unsur disusun menurut kenaikan nomor atom, bukan
nomor massanya dan disusun ke dalam periode dan golongan. Terdapat 7 periode dan 18
golongan. Periode 1 dihuni2 unsur; periode 2 dan 3 dihuni 8 unsur; periode 4 dan 5 dihuni 18
unsur; periode 6 dan 7 dihuni 32 unsur. Oleh karena terlalu panjang maka pada periode 6 dan 7,
unsur dengan nomor atom 5871 dan 90103 dikeluarkan dari tabel dan ditempatkan di bawah
tabel. Setiap kolom dalam tabel periodik modern mengandung informasi tentang lambang unsur,
nomor atom, nomor massa, wujud, dan informasi lainnya, seperti ditunjukkan pada sistem
periodik unsur-unsur berikut.
Related posts:
1. Ikatan Kimia | Ikatan Kovalen | Ikatan ion | Unsur Kimia | Sistem Periodik Unsur | Rumus
Kimia
2. Sruktur Atom | Model Atom Dalton | Konfigurasi Elektron | Model Atom Thomson |
Model Atom Rutherford
3. Partikel Penyusun Atom | Penemuan Elektron | Isotop | Isobar | Isoton | Massa Atom
Relatif | Contoh Soal
4. UNSUR | SENYAWA KIMIA | CAMPURAN KIMIA
5. Perkembangan Komputer | Teknologi Informasi dan Komunikasi
http://matematika-ipa.com/sistem-periodik-unsur-unsur-perkembangan-sistemperiodik-sistem-periodik-dan-konfigurasi-elektron/
Jumlah unsur yang telah ditemukan cukup banyak, sampai dengan saat ini telah dikenal 108
unsur. Tentu tidak mudah mempelajari sekian banyak unsur. Usaha untuk membuat daftar unsur
dan menggolongkannya telah dilakukan. Hasil penggolongan dan daftar unsur tersebut dikenal
dengan Tabel periodik. Perkembangan tabel periodik cukup lama dan banyak melibatkan para
ahli kimia, dan saat ini kita sudah mendapatkan tabel periodik bentuk panjang.
Dari tabel tampak bahwa massa atom Br relatif mendekati harga rata-rata dari massa pertama dan
ketiga.
Penyusunan unsur berdasarkan kenaikan massa atom dengan cara lain juga dilakukan oleh John
Newland dan terkenal Hukum Oktaf. Newlands menyatakan jika unsur-unsur disusun
berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka sifat-sifat unsur akan kembali terulang secara
berkala setelah 8 (delapan=oktaf) unsur.
Mendeleev dan Lothar Matheus yang bekerja secara terpisah mempersiapkan susunan berkala
unsur. mereka sepakat untuk menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya.
Mendeleev memperhatikan kesamaan sifat-sifat kimia, sedangkan Lothar Matheus lebih fokus
pada sifat-sifat fisikanya. Mendeleev berhasil menyusun tabel unsur dari kiri ke kanan
berdasarkan kenaikan massa atomnya. Pada awalnya tersusun untuk 60 buah unsur dan
berkembang, karena dalam table tersebut tersedia ruang-ruang kosong yang dapat dipergunakan
untuk menemukan unsur ataupun meramalkan sifat-sifat unsur. Dalam perkembangan teori atom,
tabel yang dibuat oleh Mendeleev menjadi kurang sesuai dan terdapat banyak kelemahan.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/tabel-_periodik/sifat-unsurmerupakan-fungsi-massa-atom/
A.
Penggolongan Unsur-unsur Berdasarkan Perioda dan Golongan
Dalam modul Kim X.03 tentang Sistem Periodik Unsur-Unsur Anda telah mempelajari
bahwa: Sistem Periodik yang digunakan sekarang adalah Sistem Periodik Modern dengan
posisi mendatar sebagai perioda dan posisi tegak sebagai golongan. Selanjutnya unsur yang
telah kita pelajari hanya sampai dengan nomor atom 20 dan menggunakan konfigurasi
elektron dari kulit atom yaitu K, L, M, N. Bagaimana dengan unsur-unsur lainnya? Dan apa
hubungannya dengan konfigurasi pada Kegiatan Belajar 3? Silahkan Anda ikuti penjelasan
berikut ini.Amatilah tabel Sistem Periodik Modern berikut ini!
Tabel 8. Sistem Periodik Modern Moseley
Unsur digolongkan menjadi Golongan A (utama) yaitu Golongan IA sampai VIIIA dan
Golongan B (transisi) yaitu IB sampai VIIIB dan Lantanida serta Aktinida. Unsur dalam
satu golongan ditulis tegak atau vertikal dari atas ke bawah
Unsur unsur logam ada di sebelah kiri sedangkan unsur-unsur nonlogam ada di sebelah
3.
4.
5.
kanan dan unsur unsur yang ada di antaranya merupakan unsur metaloid
Unsur logam transisi dibagi dua yaitu unsur logam transisi dalam (Lantanida dan Aktinida)
dan unsur logam transisi luar (Golongan IB sampai VIIIB)
Perioda (jalur mendatar atau horisontal) dari kiri ke kanan terdiri dari 7 perioda
- Perioda 1 disebut periode sangat pendek, hanya terdiri dari 2 unsur
- Perioda 2 dan 3 disebut periode pendek, berisi 8 unsur
- Perioda 4 dan 5 disebut periode panjang, berisi 18 unsur
- Perioda 6 disebut sangat panjang, berisi 32 unsur
- Perioda 7 belum terisi seluruhnya sehingga disebut periode belum
lengkap
Unsur-unsur digolongkan berdasarkan kenaikan nomor atomnya
Marilah kita jabarkan satu persatu penggolongan unsur berdasarkan posisinya dalam Tabel
Sistem Periodik!
Pelajarilah tabel 9 berikut ini tentang konfigurasi elektron unsur pada jalur horizontal
sebagai contoh pada perioda 3!
Tabel 9. Konfigurasi elektron unsur Perioda 3 (Na sampai Ar)
Unsur
No.
Konfigurasi Elektron
Atom
Subkulit
Terakhir
Elektron
Valensi
Kulit
Terluar
Na
11
3s1
Mg
12
1s 2s 2p 3s
3s
Al
13
3s2 3p1
Si
14
1s 2s 2p 3s 3p
3s 3p
15
1s 2s 2p 3s 3p
3s 3p
16
1s 2s 2p 3s 3p
3s 3p
Cl
17
1s 2s 2p 3s 3p
3s 3p
Ar
18
3s2 3p6
2
2
2
3
4
5
2
2
2
2
2
3
4
No.
Konfigurasi Elektron
Atom
Subkulit Elektron
Terakhir Valensi
Kulit
Terluar
1s2
1s1
Li
1s 2s
2s
Na
11
1s 2s 2p 3s
3s
19
1s 2s 2p 3s 3p 4s
4s
2
2
2
1
2
2
6
6
1
2
Rb
37
5s1
Cs
55
[Xe] 6s
6s
Fr
87
[Rn] 7s1
7s1
No.
Atom
Konfigurasi
Elektron
Kulit Terluar
Elektron
Valensi
Golongan
Sc
21
IIIB
Ti
22
[Ar] 3d 4s
IVB
23
[Ar] 3d 4s
VB
Cr
24
[Ar] 3d 4s
VIB
Mn
25
VIIB
Fe
26
[Ar] 3d 4s
VIIIB
Co
27
[Ar] 3d 4s
VIIIB
Ni
28
[Ar] 3d 4s
10
VIIIB
Cu
29
[Ar] 3d 4s
11
IB
Zn
30
12
IB
2
3
4
6
7
8
9
Berdasarkan tabel 11 dapat Anda temukan bahwa unsur transisi memiliki konfigurasi
elektron pada subkulit d dan s dan tidak memiliki elektron valensi kurang dari 3.
Mari kita temukan posisi unsur Platina dengan nomor atom 78 pada Sistem Periodik Modern!
Caranya :
1.
2.
Nomor atom menunjukkan jumlah elektron sebanyak 78, kemudian buatlah konfigurasi
elektron dengan diagram curah hujan yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
6s2 4f14 5d8. Jika kita kelompokkan berdasarkan kulitnya, maka konfigurasi elektronnya
sekarang menjadi 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 4f14 5s2 5p6 5d8 6s2
Perhatikan subkulit terakhir yaitu 5d8 6s2!
Ada berapa elektron valensinya? Benar, ada 10, jadi unsur Platina pada golongan VIIIB.
Elektron valensinya terletak pada kulit ke berapa? Pada kulit ke 6 bukan? Jadi Platina
pada perioda ke 6.
Unsur
Unsur
Unsur
Unsur
Unsur
Unsur
http://tikkimia.wordpress.com/2008/07/28/penggolongan-unsur/
Seperti eksplanasi tentang orbital elektron yang dijadikan sebagai tingkat otonom eksplanasi
dalam kimia, ada juga beberapa hukum tak teruraikan dalam kimia. Sebuah contoh yang baik
seperti hukum kimia yang disebut Hukum Periodik, pertama kalinya ditemukan oleh Mendeleev
bersama Meyer dan berhasil diantisipasi oleh banyak orang. Dilihat dari sudut pandang fisika,
status dari Sistem Periodik tampak jauh dari apa yang biasa disebut Hukum. Secara signifikan,
Hukum Periodik tampaknya tidak tepat seperti pengertian hukum dalam hukum-hukum fisika,
misalnya gerak Newton. Biasanya secara longgar dinyatakan bahwa Hukum Periodik yang
terdapat dalam periodisitas sifat-sifat unsur diatur dengan interval tertentu dalam urutan
pengaturan menurut nomor atomnya. Terdapat fitur penting yang membedakan bentuk
periodisitas yang ditemukan dalam fisika dan kimia, salah satunya periodisitas kimia berdasarkan
aproksimasi. Sebagai contoh, unsur natrium dan kalium merupakan pengulangan dari unsur
lithium yang terletak di Golongan IA dalam tabel periodik, tetapi ketiga elemen ini tidak
memiliki arti yang identik. Memang, sejumlah besar pengetahuan kimia dikumpulkan dengan
mempelajari pola variasi yang terjadi dalam kolom vertikal (golongan) dalam tabel periodik.
Prediksi yang dibuat dalam hukum periodik tidak mengikuti deduksi dari suatu teori
sebagaimana prediksi ideal dari hukum-hukum fisika yang dimulai dengan asumsi kondisi awal
tertentu. Jadi, bisakah hukum periodik dianggap sah sebagai hukum kimia? Saya menyatakan
bahwa hal itu bisa.
Fakta-fakta sejarah seputar prediksi klasik dari sejumlah elemen yang tidak diketahui telah
dibuat oleh Mendeleev. Fakta sejarah ini menunjukkan bahwa ia menggunakan intuisi dalam
kimia daripada algoritma sebagaimana dilakukan fisikawan ketika beroperasi dengan hukum
fisika. Apresiasi harus diberikan kepada Mendeleev mengenai sifat hukum periodik dengan
mempertimbangkan bagaimana ia membuat rincian spesifik dari prediksi tentang unsur-unsur
galium, germanium, dan skandium. Mendeleev sendiri memberikan metode secara jelas dan
indikasi yang tidak ambigu dalam bukunya The Principles of Chemistry. Metode ini terdiri dari
interpolasi simultan dalam golongan atau kolom, serta dalam perioda atau baris dari tabel
periodik. Prosedur ini dicapai dengan sangat sederhana, yaitu mengambil rata-rata jumlah nilai
dari empat unsur untuk menentukan unsur yang dicari. Menurut Mendeleev,
Jika dalam sebuah kelompok tertentu ada unsur, R1, R2, R3, dan jika di antara unsur R2
terdapat unsur Q2 dan T2, maka sifat-sifat R2 ditentukan oleh rata-rata sifat dari R1, R3, Q2 dan
T2 (Mendeleev, 1905).
Dalam berbagai edisi buku teks dan publikasi yang khusus berkaitan dengan prediksinya,
Mendeleev berulang kali memberikan contoh perhitungan berat atom dari unsur selenium,
sebuah properti yang dikenal pada saat itu dan hal itu dapat digunakan untuk menguji kehandalan
metodenya.
Upaya penerapan metode ini untuk memprediksi berat atom, volume atom, densitas dan sifat
lainnya dari galium, germanium dan skandium sampai pada nilai-nilai yang berbeda secara
signifikan. Juga harus dicatat bahwa prediksi yang dipublikasikan Mendeleev pada umumnya
sangat akurat jika dibandingkan dengan sifat-sifat unsur yang kemudian ditemukan. Ini
menunjukkan penggunaan intuisi kimia pada metode Mendeleev yang memungkinkan dia untuk
membuat modifikasi kecil dari metode lainnya bila itu diperlukan. Mendeleev tampaknya
menyimpang dari pendekatan yang lazim, tetapi ia menganggap perlu untuk menentukan
bagaimana dan mengapa ia menggunakan metode interpolasi sederhana. Ini adalah salah satu
dari banyak contoh yang menggambarkan sifat aproksimasi dalam hukum periodiknya.
http://isepmalik.wordpress.com/tag/hukum-periodik/
Uji Nyala
Kata Kunci: ion logam, uji nyala
Ditulis oleh Jim Clark pada 13-10-2007
Halaman ini menguraikan bagaimana melakuan sebuah uji nyala untuk berbagai ion logam, dan
secara ringkas menjelaskan bagaimana warna nyala bisa terbentuk.
Uji nyala digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan ion logam dalam jumlah yang relatif
kecil pada sebuah senyawa. Tidak semua ion logam menghasilkan warna nyala.
Untuk senyawa-senyawa Golongan 1, uji nyala biasanya merupakan cara yang paling mudah
untuk mengidentifikasi logam mana yang terdapat dalam senyawa. Untuk logam-logam lain,
biasanya ada metode mudah lainnya yang lebih dapat dipercaya meski demikian uji nyala bisa
memberikan petunjuk bermanfaat seperti metode mana yang akan dipakai.
warna nyala
Li
merah
Na
lilac (pink)
Rb
Cs
biru lembayung
Ca
orange-merah
Sr
merah
Ba
hijau pucat
Cu
Pb
putih keabu-abuan
Apa yang akan anda lakukan jika anda mengamati warna nyala merah untuk sebuah senyawa
yang tidak diketahui dan anda tidak tahu variasi warna merah tersebut?
Ambil sampel senyawa lithium, strontium (dll) dan ulangi uji nyala, bandingkan warna yang
dihasilkan oleh salah satu dari senyawa yang diketahui dengan senyawa yang tidak diketahui
secara bergantian sampai anda mendapatkan pasangan yang cocok.
Asal-usul warna nyala
Warna nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam yang terdapat dalam
senyawa.
Sebagai contoh, sebuah ion natrium dalam keadaan tidak tereksitasi memiliki struktur 1s22s22p6.
Jika dipanaskan, elektron-elektron akan mendapatkan energi dan bisa berpindah ke orbital
kosong manapun pada level yang lebih tinggi sebagai contoh, berpindah ke orbital 7s atau 6p
atau 4d atau yang lainnya, tergantung pada berapa banyak energi yang diserap oleh elektron
tertentu dari nyala.
Karena sekarang elektron-elektron berada pada level yang lebih tinggi dan lebih tidak stabil dari
segi energi, maka elektron-elektron cenderung turun kembali ke level dimana sebelumnya
mereka berada tapi tidak musti sekaligus.
Sebuah elektron yang telah tereksitasi dari level 2p ke sebuah orbital pada level 7 misalnya, bisa
turun kembali ke level 2p sekaligus. Perpindahan ini akan melepaskan sejumlah energi yang
dapat dilihat sebagai cahaya dengan warna tertentu.
Akan tetapi, elektron tersebut bisa turun sampai dua tingkat (atau lebih) dari tingkat sebelumnya.
Misalnya pada awalnya di level 5 kemudian turun sampai ke level 2.
Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan sejumlah energi tertentu yang dilepaskan
sebagai energi cahaya, dan masing-masing memiliki warna tertentu.
Sebagai akibat dari semua perpindahan elektron ini, sebuah spektrum garis yang berwarna akan
dihasilkan. Warna yang anda lihat adalah kombinasi dari semua warna individual.
Besarnya lompatan/perpindahan elektron dari segi energi, bervariasi dari satu ion logam ke ion
logam lainnya. Ini berarti bahwa setiap logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis
spektra yang berbeda, sehingga warna nyala yang berbeda pula.
Unsur-unsur ini semuanya ditemukan di kerak bumi, tetapi tidak dalam bentuk elemen mereka
begitu reaktif. Sebaliknya, mereka didistribusikan secara luas dalam struktur batuan. Mineral
utama yang ditemukan adalah magnesium carnellite, magnesite dan dolomit. Kalsium dapat
ditemukan di kapur, batu kapur, gipsum dan anhydrite. Magnesium adalah kedelapan unsur
paling berlimpah di kerak bumi, dan kalsium adalah kelima.
Unsur dalam magnesium Grup ini hanya diproduksi dalam skala besar. Hal ini diekstrak dari air
laut dengan penambahan kalsium hidroksida, yang mengendap keluar kurang larut magnesium
hidroksida. Hidroksida ini kemudian dikonversi ke klorida, yang electrolysed dalam sel Downs
untuk mengekstrak logam magnesium.
Penampilan Fisik
Logam dari Group 2 adalah lebih keras dan padat dibandingkan natrium dan kalium, dan
memiliki titik leleh yang lebih tinggi. Properti ini sebagian besar disebabkan dengan kehadiran
dua valensi elektron pada setiap atom, yang mengarah pada ikatan logam yang lebih kuat
daripada terjadi di Grup 1.
Tiga elemen ini memberikan karakteristik warna ketika dipanaskan dalam api:
Putih cemerlang Mg Ca Sr merah bata-merah apel hijau Ba
Jari-jari atom dan ion meningkatkan lancar bawah Grup. Jari-jari ion semua jauh lebih kecil
daripada jari-jari atom yang sesuai. Hal ini karena atom mengandung dua elektron dalam tingkat
s relatif jauh dari nukleus, dan inilah elektron yang dikeluarkan untuk membentuk ion. Sisa
elektron dengan demikian dalam tingkat lebih dekat ke inti, dan di samping meningkatnya biaya
nuklir efektif menarik elektron menuju inti dan mengurangi ukuran ion.
Chemical Properties
Sifat-sifat kimia unsur-unsur Kelompok 2 didominasi oleh mengurangi tenaga yang kuat dari
logam. Unsur-unsur menjadi semakin turun elektropositif di Grup.
Begitu dimulai, reaksi dengan oksigen dan klorin yang kuat:
2mg (s) + O2 (g) 2MgO (s)
Ca (s) + Cl2 (g) CaCl2 (s)
Semua logam kecuali berilium membentuk oksida di udara pada suhu kamar yang menumpulkan
permukaan logam. Barium begitu reaktif akan disimpan dalam minyak.
Semua logam kecuali berilium mengurangi air dan asam encer hidrogen:
Mg (s) + 2H + (aq) Mg (aq) + H2 (g)
Magnesium bereaksi hanya perlahan-lahan dengan air kecuali air mendidih, tetapi kalsium
bereaksi cepat bahkan pada suhu kamar, dan membentuk suspensi putih berawan hemat larut
kalsium hidroksida.
Kalsium, strontium dan barium dapat mengurangi gas hidrogen ketika dipanaskan, membentuk
hidrida:
Ca (s) + H2 (g) CaH2 (s)
Logam panas juga cukup kuat reduktor untuk mengurangi gas nitrogen dan membentuk nitrida:
3mg (s) + N2 (g) Mg3N2 (s)
Magnesium dapat mengurangi, dan terbakar, karbon dioksida:
2mg (s) + CO2 (g) 2MgO (s) + C (s)
Ini berarti bahwa kebakaran magnesium tidak dapat dipadamkan dengan menggunakan alat
pemadam kebakaran karbon dioksida.
Oksida
Oksida logam alkali tanah memiliki MO rumus umum dan mendasar. Mereka biasanya disiapkan
oleh memanaskan hidroksida atau karbonat untuk melepaskan gas karbon dioksida. Mereka
memiliki entalpi kisi tinggi dan titik leleh. Peroksida, MO2, dikenal untuk semua elemen ini
kecuali berilium, sebagai Be2 + kation terlalu kecil untuk menampung anion peroksida.
Hidroksida
Kalsium, strontium dan barium oksida bereaksi dengan air untuk membentuk hidroksida:
CaO (s) + H2O (l) Ca (OH) 2 (s)
Kalsium hidroksida dikenal sebagai kapur mati. Hal ini hemat larut dalam air dan larutan alkali
ringan yang dihasilkan dikenal sebagai air kapur yang digunakan untuk menguji gas asam karbon
dioksida.
Halida
Grup 2 halida biasanya ditemukan dalam bentuk terhidrasi. Mereka semua, kecuali ion berilium
klorida. Kalsium klorida anhidrat memiliki afinitas yang kuat seperti air itu digunakan sebagai
agen pengeringan.
Ionisasi oksidasi Serikat dan Energi
Dalam semua senyawa logam ini memiliki jumlah oksidasi 2 dan, dengan sedikit pengecualian,
mereka adalah senyawa ionik. Alasan untuk ini dapat dilihat dengan pemeriksaan konfigurasi
elektron, yang selalu memiliki dua elektron pada tingkat kuantum luar. Elektron ini relatif mudah
untuk menghapus, tetapi menghilangkan elektron yang ketiga jauh lebih sulit, karena dekat
dengan nukleus dan dengan penuh kulit kuantum. Hal ini menyebabkan pembentukan M2 +.
Energi ionisasi mencerminkan susunan elektron ini. Dua yang pertama energi ionisasi yang
relatif rendah, dan yang ketiga sangat jauh lebih tinggi.
http://jabirbinhayyan.wordpress.com/2009/11/18/unsur-unsur-alkali-tanah/