Anda di halaman 1dari 68

12/19/2019

Solar Workforce Program


for Indonesia

@Politeknik Negeri Malang


Jumat, 20 Desember 2019

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

Daftar Materi

• Materi 1 : Pengenalan Sistem PV Grid Connected


• Materi 2 : Dasar-dasar Kelistrikan
• Materi 3 : Radiasi Matahari
• Materi 4 : Sel Fotovoltaik
• Materi 5 : Terhubung ke Jaringan AC
• Materi 6 : Modul Surya
• Materi 7 : Inverter
• Materi 8 : Sistem Dudukan PV

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

1
12/19/2019

Daftar Materi

• Materi 9 : Penyesuaian Peralatan Sistem


• Materi 10 : Penilaian Lokasi
• Materi 11 : Penyesuaian Array dan Inverter
• Materi 12 : Sistem Proteksi
• Materi 13 : Desain Kabel
• Materi 14 : Efisiensi Sistem
• Materi 15 : Pemeliharaan dan Pemecahan Masalah
• Materi 16 : Regulasi dan Ekonomi Sistem PV Grid Connected di
Indonesia

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

Materi 1 :
Pengenalan Sistem PV Grid
Connected

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

2
12/19/2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

Sistem PV Di Indonesia

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

3
12/19/2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

4
12/19/2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

5
12/19/2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

• Sistem PV Grid-Connected

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

• JENIS SISTEM PHOTOVOLTAIC (PV) GRID-CONNECTED


a. Terpusat “( centralised)” atau berskala besar “( utility scale)”.

Ladang Surya - 5 MW dipasang di Ladang Surya terapung 500 kW di


Malaysia India

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

6
12/19/2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

• JENIS SISTEM PHOTOVOLTAIC (PV) GRID-CONNECTED


b. Jaringan terdistribusi yang dapat digunakan di perumahan dan komersial.

Pemasangan panel surya di perumahan pada Instalasi Komersial 100kW di Sydney


umumnya, Middle Park Qld

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

Kesehatan &
Keselamatan Kerja

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

7
12/19/2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

1. Kesehatan (Health)
• Derajat / tingkat keadaan fisik dan psikologi individu.

2. Keselamatan (Safety)
• Mengendalikan kerugian dari kecelakaan
• Kemampuan untuk mengindentifikasikan dan
menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bias
diterima.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

• KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA


1. Tujuan K3 Listrik yaitu :
- Menjamin kehandalan Instalasi listrik sesuai tujuan penggunaannya
- Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik

2. Dasar Hukum Indonesia :


- Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945
- Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU Ketenagakerjaan
- UU No. 1 Tahun 1970
- Peraturan Pelaksaan melalui : peraturan khusus, PP, Permen, SE

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

8
12/19/2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

• KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA


A. Bahaya Fisik
- Sinar Matahari
- Luka Potong
- Benturan
- Tersandung, terkilir dan keram
- Terjatuh
- Luka Bakar
- Binatang

(Sumber: Regen Power)

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

• KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA


B. Bahaya Listrik
Selain bahaya fisik, bahaya listrik juga harus dikendalikan saat pemasangan
panel surya. Sengatan listrik dapat menyebabkan pekerja jatuh dari tangga
atau terlempar menimpa peralatan. Beberapa bahaya listrik yang spesifik
adalah terhadap:
- Kumpulan solar panel yang terhubung
- Inverter
- Pengkabelan
Praktik yang tepat harus didefinisikan dan diamati, APD dan peralatan
keselamatan lainnya harus digunakan untuk menghindari bahaya listrik.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

9
12/19/2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

• KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA

Menggunakan tangga saat Menggunakan Scissor Lift untuk


memasang panel surya di atap mengangkat Panel Surya

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

Pengenalan Sistem PV Grid Connected

• KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA

TINDAKAN KESELAMATAN UMUM


- Waspada
- Bekerja sama demi keamanan
- Prosedur keselamatan yang ditinjau berkala
- Pastikan pelatihan yang tepat untuk semua pekerja dan kontraktor untuk
memahami sistem yang spesifik
- Menggunakan pakaian yang sesuai
- Menggunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai (APD)
- Menggunakan peralatan yang sesuai
- Memeriksa alat dan peralatan pengujian
- Mengukur dengan cermat
- Menjaga kebersihan dan keteraturan lingkungan kerja
- Mengharapkan yang tak terduga
- Mendapatkan pelatihan P3K

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

10
12/19/2019

Materi 2 :
Dasar-dasar Kelistrikan

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

DASAR-DASAR KELISTRIKAN

• KARAKTERISTIK DC

DC Electricity (Sumber: https://www.eniquest.com.au/information/acdc-electricity )

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

11
12/19/2019

DASAR-DASAR KELISTRIKAN

TEGANGAN (VOLT)

Pergerakan elektron dari keadaan terisi menjadi kosong

Energi Potensial mengacu pada jumlah tenaga yang diperlukan untuk memindahkan sebuah
benda. Energi ini memiliki muatan positif di dalam medan listrik. Perbedaan energi potensial
adalah perbedaan jumlah elektron yang berada dalam suatu arus listrik. Satu untuk
mengukur perbedaan itu adalah Volt, yaitu Tegangan. Simbol Tegangan adalah V.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

DASAR-DASAR KELISTRIKAN

ARUS (AMPERE)

Elektron mengalir dari terminal negatif ke terminal positif. Namun,


aliran Arus konvensional dari positif ke negatif

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

12
12/19/2019

DASAR-DASAR KELISTRIKAN

RESISTANSI (OHM)

Resistansi dalam rangkaian yang menentang aliran Arus

Ada tiga tipe material yang dapat dikategorikan berdasarkan Resistansi listriknya, yaitu:
a. Konduktor: Memiliki Resistansi rendah
b. Isolator: Memiliki Resistansi tinggi
c. Semi-konduktor: Bahan yang bukan merupakan konduktor atau isolator, tetapi
memiliki sifat keduanya.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

DASAR-DASAR KELISTRIKAN

• HUKUM OHM
Ada hubungan langsung antara Arus (I), Tegangan (V) dan Resistansi
(R). Hubungan-hubungan ini dinyatakan dalam Hukum Ohm, sebagai berikut:

V=I×R
Ini dapat ditulis ulang sebagai:

I=V÷R
Atau
R=V÷I
Menggunakan rumus di atas, bila dua variabel diketahui, variabel ketiga yang tidak
diketahui bisa dicari.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

13
12/19/2019

DASAR-DASAR KELISTRIKAN

• DAYA (WATT) DAN ENERGI (WATT-HOUR)


1. Daya adalah tingkat waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi
Daya (Watt) = Tegangan (Volt) × Arus (Ampere)
Atau
P=I×V
Kilowatt sering digunakan untuk menjelaskan besarnya suatu Daya; yaitu 1000 Watt = 1kW
2. Energi didefinisikan sebagai kapasitas untuk melakukan pekerjaan.
Energi (Watt-jam) = Daya (Watt) × waktu (jam)
Atau
E=P×t
Kilowatt-jam adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan 1000 Watt-jam atau 1kWh.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

DASAR-DASAR KELISTRIKAN

• RANGKAIAN DC

a) Rangkaian terbuka (Open Circuit) menggunakan symbol VOC.


b) Arus pendek (Short Circuit) disimbolkan dengan ISC.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

14
12/19/2019

DASAR-DASAR KELISTRIKAN

• RANGKAIAN SERI

Ketika modul panel surya terhubung secara seri:


● Tegangan masing-masing panel bertambah
● Besar Arus sama disemua bagian rangkaian

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

DASAR-DASAR KELISTRIKAN

• RANGKAIAN PARALEL

• Hindari menghubungkan sumber energi dengan


Tegangan berbeda secara paralel.
• Berdasarkan Standar Australia AS / NZS 5033: 2014
Klausa 2.1.6: Semua modul dalam MPPT kontroler
yang sama, harus memiliki merek, model, dan
karakteristik kelistrikan yang sama, untuk
mencegah sirkulasi Arus.
• String yang terhubung secara paralel harus cocok
(toleransi +/- 5% per cabang).

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

15
12/19/2019

DASAR-DASAR KELISTRIKAN

• MENGGABUNGKAN RANGKAIAN SERI DAN PARALEL

Mengingat cabang paralel harus memiliki Tegangan yang sama, maka, rangkaian modul
yang dirangkai seri dapat dikombinasi secara pararel, dengan syarat jumlah modul di
masing-masing cabang identik atau sama dan memiliki karakteristik voltase yang serupa.
Demikian juga, modul-modul dalam setiap cabang harus memiliki Arus yang sama.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

DASAR-DASAR KELISTRIKAN

• BEKERJA DENGAN LISTRIK DC


Pertimbangan Keselamatan : Seseorang yang bekerja dengan listrik
beresiko tersengat listrik. Saat tersengat terjadi kontraksi otot, yang dapat
menyebabkan korban tidak mampu melepaskan dari sengatan.
Pertimbangan Lisensi :
Standar kelistrikan yang relevan untuk merancang dan memasang sistem
panel surya dengan Grid-Connected adalah:
• AS / NZS 3000: 2007 - Aturan pemasangan kabel AS / NZS 3008: 2000
• AS / NZS 4777: 2005 - Sambungan grid sistem energi melalui inverter
• AS / NZS 5033: 2014 - Persyaratan instalasi dan keselamatan untuk
kumpulan panel surya
• IEC 62305 - Perlindungan terhadap petir

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

16
12/19/2019

DASAR-DASAR KELISTRIKAN

• PENGANTAR LISTRIK AC

Dalam sistem Grid-Connected, modul surya menghasilkan Arus DC yang diubah ke Arus
AC menggunakan inverter

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

Materi 3 :
Radiasi Matahari

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

17
12/19/2019

RADIASI MATAHARI

• SUMBER RADIASI MATAHARI

Saat ini, Matahari merupakan objek terbesar di tata surya dengan massa sekitar 99,8% dari
total massa ditata surya. Radiusnya sekitar 0,7 juta km. Jaraknya sekitar 150 juta km dari
bumi.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

RADIASI MATAHARI

• SUMBER RADIASI MATAHARI Radiasi Matahari dipengaruhi


oleh tiga faktor utama:
1. Gas di udara menyerap
berbagai panjang gelombang,
kemudian mempengaruhi
spektrum radiasi matahari.
2. Pantulan dan hamburan (Albedo)
menghasilkan Difusi Radiasi dan
Radiasi Langsung.
3. Jumlah atmosfer yang dilalui
radiasi matahari, yaitu massa
udara, yang mempengaruhi efek
di atas.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

18
12/19/2019

RADIASI MATAHARI

• SUMBER RADIASI MATAHARI

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

RADIASI MATAHARI

• EFEK ALBEDO, DIFUSI RADIASI DAN RADIASI LANGSUNG

Saat radiasi matahari mencapai puncak atmosfer Bumi, sebagian besar sinar
terpantul awan dan banyak gas di atmosfer. Hal ini dapat diperjelas dengan tiga
istilah:

• Efek Albedo: Penyebaran sebagian kecil dari radiasi matahari yang


dipantulkan atmosfer dan permukaan bumi.

• Radiasi Difusi: Radiasi yang tersebar (atau diserap dan dipancarkan kembali) di
dalam atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi.

• Radiasi Langsung: Sisa radiasi matahari yang memasuki atmosfer dan sampai
ke permukaan bumi.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

19
12/19/2019

RADIASI MATAHARI

• EFEK ALBEDO, DIFUSI RADIASI DAN RADIASI LANGSUNG

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

RADIASI MATAHARI

• MASA UDARA

Contoh bagaimana massa udara dihitung.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

20
12/19/2019

RADIASI MATAHARI

• RADIASI MATAHARI YANG MENCAPAI PERMUKAAN BUMI

Konstanta matahari (GSC), merupakan nilai radiasi matahari saat menyentuh atmosfer Bumi,
yaitu sekitar 1,367 kW/m2. Dengan faktor-faktor penyerapan, refleksi dan hamburan,
jumlah radiasi matahari sampai di permukaan laut pada hari yang cerah, atau di kondisi
ditengah hari adalah sekitar 1 kW/m2. Angka ini juga dikenal sebagai nilai puncak di
permukaan laut (G0)

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

RADIASI MATAHARI

• MENGUKUR RADIASI MATAHARI

• Pengukuran radiasi matahari dapat dilakukan dengan berbagai teknik. Cara


yang umum adalah menangkap jumlah radiasi sesaat, dalam kurun waktu
tertentu, seperti satu hari atau setahun, dimana sinar matahari rata-rata jatuh
senilai 1 kW di daerah seluas 1 m2.

• Penting untuk memahami istilah dan satuan yang digunakan, sehingga


pengukuran radiasi matahari dapat diinterpretasikan dengan benar. Hasil yang
diperoleh dapat digunakan dengan tepat untuk mendesain panel surya dengan
sistem Grid-Connected. Beberapa istilah penting untuk diingat adalah Iradiasi,
Iradians dan jam puncak matahari (PSH). Nilai dari faktor-faktor tersebut
menjadi input pada dataset radiasi matahari, di lokasi dan pada waktu tertentu.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

21
12/19/2019

RADIASI MATAHARI
• IRADIANS DAN IRADIASI

Iradians adalah ukuran tenaga surya per satuan luas. Ini adalah pengukuran daya sesaat dan diukur dalam
W/m2 (atau kW/m2).

Iradiasi adalah jumlah total energi matahari per satuan luas yang diterima dalam periode tertentu (contoh:
sehari, sebulan, atau setahun). Ini adalah pengukuran Daya dari waktu ke waktu dan dapat diukur dengan
MJ/m2 atau Wh/m2 (atau kWh/m2).

Satuan Standar Internasional untuk Energi adalah Joule (J). Satuan ini bisa digunakan untuk semua jenis energi,
dimana jumlah energi yang lebih besar (seperti radiasi matahari) sering dinyatakan dalam Megajoule (MJ) atau
106 x 1 J. Namun, untuk mengukur Iradiasi matahari, satuan yang umum digunakan adalah kilowatt-jam (kWh),
yaitu unit energi dari listrik.

Faktor konversi antara energi matahari (MJ) dan iradiasi (kWh) adalah:

• 1 kWh = 3,6 MJ atau 1 MJ = 1/3,6 kWh

Jadi, untuk mengonversi MJ ke kWh, bagi dengan konstanta 3.6.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

RADIASI MATAHARI

Tingkat iradiasi harian rata-rata di Indonesia

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

22
12/19/2019

RADIASI MATAHARI

• JAM PUNCAK MATAHARI (PSH atau “Peak Sun Hours”)

Variasi Iradians hari yang cerah di kota Perth, Australia.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

RADIASI MATAHARI

• JAM PUNCAK MATAHARI (PSH atau “Peak Sun Hours”)

Variasi Iradians hari yang mendung di kota Perth, Australia.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

23
12/19/2019

RADIASI MATAHARI

• JAM PUNCAK MATAHARI (PSH atau “Peak Sun Hours”)

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

RADIASI MATAHARI

• JAM PUNCAK MATAHARI (PSH atau “Peak Sun Hours”)

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

24
12/19/2019

RADIASI MATAHARI

• JAM PUNCAK MATAHARI (PSH atau “Peak Sun Hours”)

- Insolasi matahari adalah jumlah energi matahari yang diterima di permukaan bumi.
Melalui Insolasi matahari, diperoleh Jam Puncak Matahari atau “Peak Sun Hours (PSH)”.
- Perlu dibedakan antara lamanya waktu matahari bersinar dan PSH.
- PSH adalah lamanya penyinaran matahari diterima di sebuah lokasi, dengan output
energi 1 kW/m2. Jumlah PSH disuatu tempat sebanding dengan jumlah Iradiasi yang
diterima di suatu lokasi.
- Baik Iradiasi dan PSH diterima pada permukaan panel, dalam hal ini, sudut kemiringan
dan orientasi permukaan modul surya juga mempengaruhi besar kecilnya nilai PSH.
- Sehingga, faktor kemiringan dan orientasi modul surya perlu diukur dan ditentukan
secara spesifik di satu tempat, dimana hasilnya pasti berbeda bila diterapkan ditempat
yang lain.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

RADIASI MATAHARI

• PENGARUH GEOMETRI (SUDUT KEMIRINGAN DAN ORIENTASI)

• Efek sudut kemiringan terhadap jumlah Iradiasi matahari yang ditangkap


saat tengah hari.
• Oleh sebab itu, untuk memaksimalkan tangkapan radiasi matahari, modul
harus dimiringkan sehingga tegak lurus terhadap sinar Matahari.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

25
12/19/2019

RADIASI MATAHARI

• MENENTUKAN POSISI MATAHARI

Orbit Bumi di sekitar Matahari, dikombinasikan dengan kemiringan Bumi, menciptakan musim,
menyebabkan Matahari bergerak ke utara atau selatan langit.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

RADIASI MATAHARI

• Solstis dan Ekuinoks

Kemiringan Aksial Bumi saat Solstis bulan Juni di kedua belahan Dunia

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

26
12/19/2019

RADIASI MATAHARI

• Solstis dan Ekuinoks

Orbit Bumi mengelilingi Matahari.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

RADIASI MATAHARI

• Solstis dan Ekuinoks

Jalur Matahari atas kota Perth, Australia

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

27
12/19/2019

RADIASI MATAHARI

• Garis Lintang dan Garis Bujur

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

RADIASI MATAHARI

• Garis Lintang dan Garis Bujur

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

28
12/19/2019

RADIASI MATAHARI

• KETINGGIAN DAN AZIMUTH

Gambaran visual dari ketinggian dan azimuth Matahari

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

RADIASI MATAHARI

• MENGHITUNG KETINGGIAN MATAHARI PADA LINTANG TERTENTU


Rumus untuk menghitung ketinggian Matahari di titik balik (altEQ) pada garis lintang
tertentu adalah:
altEQ = 90 ° - garis lintang (dalam derajat)

Perhitungan untuk ketinggian Matahari di titik balik matahari

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

29
12/19/2019

RADIASI MATAHARI

• MENGHITUNG KETINGGIAN MATAHARI PADA LINTANG TERTENTU


Rumus menghitung ketinggian Matahari pada waktu Solstis (altS), baik saat Matahari pada
Tropic of Cancer atau Tropic of Capricorn, pada garis lintang tertentu di luar daerah tropis
adalah:
altS = 90 ° - garis lintang (dalam derajat) ± 23.45 °

Perhitungan ketinggian Matahari pada kedua Solstis, yaitu musim dingin (a)
dan musim panas (b) soltis.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

RADIASI MATAHARI

• DIAGRAM JALUR MATAHARI (SUN PATH DIAGRAM)


Dalam diagram ini, setiap garis
lengkung biru mewakili jalur
matahari, dan yang merah adalah
jam, pada bulan tertentu dalam
setahun. Diagram menunjukan
kurva biru di bulan Desember lebih
lebar daripada pada Juni. Kita dapat
menggunakan informasi di atas
untuk memilih lokasi yang ideal
dengan shading yang paling sedikit.
Perlu diingat bahwa shading dipagi
dan sore hari tidak mempengaruhi
output energi sebanyak shading
pada jam 9 pagi sampai 3 sore.

Jalur Matahari Kota Malang; -7.97 Lintang Selatan, 112.63


Bujur Timur, UTC +8

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

30
12/19/2019

RADIASI MATAHARI

• MEMPOSISIKAN MODUL SURYA UNTUK MEMPEROLEH KINERJA MAKSIMAL


Umumnya, biaya lebih hemat bila modul surya dipasang permanen daripada
menggunakan sistem “tracking” yang mengikuti pergerakan matahari. Sistem
tracking mengoptimalkan paparan radiasi matahari sepanjang tahun.
Persamaan untuk menghitung sudut kemiringan modul adalah sebagai berikut:
Sudut kemiringan Modul = 180 - 90 - ketinggian matahari
Karena ketinggian matahari saat Ekuinoks diperlukan untuk kinerja modul optimal,
persamaannya menjadi:
Sudut kemiringan optimal = 180 - 90 - altEQ
Kesimpulannya, modul surya menerima radiasi matahari paling banyak sepanjang tahun bila
kemiringannya sama dengan garis lintang dimana sistem itu berada.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

RADIASI MATAHARI

• MEMPOSISIKAN MODUL SURYA UNTUK MEMPEROLEH KINERJA MAKSIMAL

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

31
12/19/2019

RADIASI MATAHARI

• MENGHITUNG KETINGGIAN MATAHARI DAN KEMIRINGAN MODUL


Contoh Soal:
Anda sedang memasang sistem panel surya di Hobart (42.83˚ Lintang
Selatan), dan akan memaksimalkan output, khususnya di musim dingin, di
siang hari. Tentukan kemiringan dan arah modul yang diperlukan.
Jawaban:
Langkah Pertama: Memahami Informasi yang Disediakan
Lokasi berada pada 42.83° Lintang Selatan, yaitu seberapa jauh lokasi dari
Khatulistiwa (0°). Untuk merancang sistem dengan kinerja terbaik di
musim dingin harus mengakomodasi posisi matahari ketika berada paling
jauh dan rendah di langit. Matahari terletak paling jauh di utara ketika
melewati Tropic of Cancer pada tanggal 21 Juni, setiap tahun.
Matahari Siang: adalah saat matahari tertinggi di langit untuk hari itu, atau
ditengah hari. Ini juga merupakan saat matahari tepat di utara lokasi, dan di
tengah-tengah antara matahari terbit dan terbenam.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

RADIASI MATAHARI
• MENGHITUNG KETINGGIAN MATAHARI DAN KEMIRINGAN MODUL
Langkah Dua: Menentukan Sudut Ketinggian Matahari
Ketika matahari melewati Tropic of Cancer, sudut ketinggian matahari dapat
diperoleh dengan:
yt = 90 ° - garis lintang - 23.45 °
Menggunakan informasi di atas, maka:
yt = 90 ° - 42.83 ° - 23.45 ° = 23.72 ° Utara
Secara grafis hal ini menunjukan bahwa pada 21 Juni disiang hari matahari,
matahari akan berada di ketinggian 23,72 ° terhadap horizontal, di bagian utara
langit.
Langkah Ketiga: Menentukan Kemiringan Modul
Untuk menentukan kemiringan modul surya pada ketinggian matahari tertentu,
gunakan persamaan berikut:
Kemiringan Modul = 180 ° - 90 ° - Ketinggian Matahari
Karena ketinggian matahari diketahui 23,72 ° Utara, maka:
Kemiringan Modul = 180 ° - 90 ° - 23,72 ° = 66,28 ° Utara

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

32
12/19/2019

RADIASI MATAHARI

• MENGHITUNG KETINGGIAN MATAHARI DAN KEMIRINGAN MODUL

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

Materi 4 :
Sel Fotovoltaik

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

33
12/19/2019

SEL FOTOVOLTAIK

• CARA SEL SURYA BEKERJA


Sel surya adalah unit fotovoltaik kecil yang
menghasilkan energi listrik ketika terkena sinar
matahari. Sel ini mampu mengubah sinar matahari
menjadi efek fotolistrik dengan sifat kelistrikan
semikonduktor yang unik.

Efek Fotolistrik - Cahaya terbuat dari foton pembawa energi. Ketika cahaya mengenai
bahan semikonduktor, beberapa foton memiliki energi yang cukup untuk menyebabkan
elektron dari salah satu atom bahan tersebut melepaskan diri dari ikatan kimianya.
Bahan seperti itu mampu mengubah energi terkandung dalam foton cahaya menjadi
tegangan dan arus listrik yang disebut fotovoltaik.
Fotovoltaik atau (Foto = Cahaya) dan (Volta = listrik), atau “Photovoltaic”

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

SEL FOTOVOLTAIK

• CARA SEL SURYA BEKERJA

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

34
12/19/2019

SEL FOTOVOLTAIK

• KARAKTERISTIK LISTRIK DARI SEL SURYA


Array surya dapat dirancang dengan memahami output listrik sel surya, untuk
memastikan sistem tersebut beroperasi dengan tingkat efisiensi dan jumlah energi
maksimum. Output listrik sel surya ditandai oleh kurva I-V. Ini adalah hubungan
antara tegangan keluaran listrik dan arus.
Kurva I–V memiliki beberapa parameter dan fitur penting:
• ISC dan VOC
• Titik Daya Maksimum atau “Maximum Power Point” (MPP)
• Rangkaian Ekuivalen
• Faktor Pengisi

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

SEL FOTOVOLTAIK

• KURVA I-V

● Arus Pendek (ISC) : terjadi bila resistansi adalah nol, atau tanpa beban. Ini adalah output arus
maksimum sel surya.
● Tegangan sirkuit terbuka (VOC): yaitu voltase saat sirkuit terbuka, dan resistansi menjadi
maksimum. Ini adalah output tegangan maksimum sel surya.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

35
12/19/2019

SEL FOTOVOLTAIK

• TITIK DAYA MAKSIMUM

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

SEL FOTOVOLTAIK

• PENGARUH MENGGABUNGKAN SEL SURYA

Dengan menghubungkan sel surya yang identik


a) Karakteristik I – V dari sel tunggal;
dalam rangkaian seri, akan menghasilkan output
b) Karakteristik I – V dari tiga sel yang
arus yang sama sebagai sel tunggal, namun memiliki
terhubung secara seri.
output tegangan gabungan.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

36
12/19/2019

SEL FOTOVOLTAIK

• PENGARUH MENGGABUNGKAN SEL SURYA

a) Karakteristik I-V dari dua sel yang


berbeda
b) Karakteristik I-V yang dihasilkan
dari dua sel yang berbeda
terhubung secara seri.
Jika jenis sel surya yang berbeda
disambungkan secara seri, total output
tegangan adalah jumlah tegangan dari
sel-sel tersebut, namun, output arus
sama dengan besar arus dari sel
dengan arus terendah.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

SEL FOTOVOLTAIK

• PENGARUH MENGGABUNGKAN MODUL SURYA


Modul surya dihubungkan secara seri untuk membentuk string panel
surya, dan setiap string dihubungkan secara paralel untuk membentuk array panel
surya.
Spesifikasi kelistrikan dari array yang dibutuhkan akan menentukan
jumlah modul dalam setiap string, dan berapa banyak string yang dibutuhkan.
Sebagaimana dengan sel surya, menghubungkan modul surya secara seri
akan menghasilkan tegangan sebesar jumlah tegangan gabungan, namun arus
akan sama dengan modul arus terendah.
Demikian juga menghubungkan string secara paralel, output tegangan
total akan sama dengan output string dengan tegangan terendah, dan output arus
total sama dengan output arus string yang dijumlahkan.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

37
12/19/2019

Materi 5 :
Terhubung ke Jaringan AC

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

TERHUBUNG KE JARINGAN AC

• TINJAUAN UMUM GRID

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

38
12/19/2019

TERHUBUNG KE JARINGAN AC

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

TERHUBUNG KE JARINGAN AC

• TRANSMISI DAN DISTRIBUSI


Generator listrik utama terhubung ke beban menggunakan jaringan transmisi dan
distribusi. Jaringan beroperasi berdasarkan prinsip voltase tinggi dan arus rendah,
sehingga menghasilkan kehilangan energi yang minimal. Tegangan tinggi digunakan
untuk transmisi jarak jauh, di mana tegangan dikurangi ke tingkat yang sesuai
untuk pengguna akhir. Transformer digunakan oleh jaringan listrik untuk
menambah atau mengurangi tegangan sesuai kebutuhan. Fasilitas ini dapat
ditemukan di gardu induk, yang juga terdiri dari panel distribusi dan mekanisme
perlindungan listrik. Jaringan transmisi dan distribusi telah dirancang untuk aliran
daya satu arah, dari ujung generasi jaringan ke ujung beban jaringan.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

39
12/19/2019

TERHUBUNG KE JARINGAN AC

• PENGGUNA AKHIR-Kurva Permintaan Beban Dasar

Beban dasar atau “base load” (industri), beroperasi sepanjang waktu dan konsumennya
adalah industri, bisnis, atau entitas sejenis. Beban ini mewakili permintaan listrik yang relatif
konstan.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

TERHUBUNG KE JARINGAN AC

• PENGGUNA AKHIR-Kurva Permintaan Beban Komersial.

Beban komersial adalah bisnis yang menggunakan listrik pada siang hari (jam kerja) dan
memiliki penggunaan listrik yang relatif rendah pada malam hari, dan tidak ada pada akhir
pekan. Kurva permintaan komersial pada umumnya cocok dengan kurva output energi
panel surya.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

40
12/19/2019

TERHUBUNG KE JARINGAN AC

• PENGGUNA AKHIR-Kurva Permintaan Beban Residensial Tipikal.

Beban perumahan termasuk didalamnya rumah dan bangunan masyarakat. Biasanya


konsumsi listrik perumahan paling tinggi di pagi hari dan malam hari, ketika sebagian besar
penduduk ada di rumah. Konsumsi terendah ada pada siang hari, ketika sebagian besar
penduduk berada di tempat kerja atau sekolah. Beban perumahan dapat bervariasi
berdasarkan gaya hidup dan konsumsi beban penghuninya.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

TERHUBUNG KE JARINGAN AC

• KARAKTERISTIK LISTRIK AC

Tegangan RMS (VRMS) dan arus (IRMS) dari sinyal AC yang


mewakili jumlah daya yang dikonsumsi oleh beban resistif

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

41
12/19/2019

TERHUBUNG KE JARINGAN AC

• FREKUENSI DAN DISTORSI HARMONI


• Frekuensi bentuk gelombang AC didefinisikan sebagai jumlah siklus per
detik dan diukur dalam hertz (Hz). Frekuensi jaringan listrik biasanya 50
Hz atau 60 Hz (yaitu, 50 siklus atau 60 siklus per detik). Standar voltase
Indonesia menggunakan 230 V dan frekuensi 50 Hz.
• Distorsi harmonik adalah ukuran kualitas daya sinyal AC. Arus harmonik
umumnya hadir sampai batas tertentu, di dalam sinyal AC, dan mampu
mengubah bentuk gelombang sinusoidal. Beban non-linear, seperti
“Switch Mode Power Supply” (SPMS), “charger” baterai, dan lampu neon,
merupakan sumber harmonisa. Pada suplai jaringan listrik, distorsi ini
umumnya sinusoidal dan terjadi pada frekuensi yang lebih tinggi.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

TERHUBUNG KE JARINGAN AC

• SEGITIGA DAYA

• Daya aktif atau “AcPve Power”, daya sejati; diukur dalam Watt (W)
• Daya reaktif atau “ReacPve Power”, diukur dalam Volt-Ampere Reactive (VAR)
• Daya Semu atau “Apparent Power”, diukur dalam Volt-Ampere (VA)

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

42
12/19/2019

TERHUBUNG KE JARINGAN AC

• FAKTOR DAYA

Faktor daya didefinisikan sebagai rasio antara daya aktif (W) yang dikirim ke beban,
dan daya semu (VA) yang diperlukan dari sumber. Faktor daya akan berkurang bila
tegangan dan arus semakin tidak sinkron atau “out of synchronisaPon” . Faktor daya
juga dapat dihitung dengan mengambil cosinus dari sudut fase antara tegangan dan
arus.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

TERHUBUNG KE JARINGAN AC

• INTERKONEKSI DENGAN GRID

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

43
12/19/2019

Materi 6 :
Modul Surya

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

MODUL SURYA

• KINERJA MODUL SURYA

Beberapa karakteristik output listrik modul


surya adalah sebagai berikut:
● Titik daya maksimum (MPP)
● Daya maksimum (PMP)
● Tegangan pada PMP (V MP)
● Arus pada PMP (I MP)
● Tegangan sirkuit terbuka (VOC)
● Arus pendek (ISC)

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

44
12/19/2019

MODUL SURYA

• PENGARUH IRADIANS

Variasi karakteristik dengan iradians. Grafik ini


mengasumsikan bahwa suhu sel konstan.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

MODUL SURYA

• PENGARUH SUHU

• Saat suhu sel meningkat, arus pendek sedikit meningkat.


• Saat suhu sel meningkat, tegangan sirkuit terbuka berkurang.
• Saat suhu sel meningkat, daya maksimum berkurang.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

45
12/19/2019

MODUL SURYA

• STC DAN NOCT

1. Kondisi Uji Standar (STC)


Semua modul diuji sesuai dengan STC di bawah standar internasional: a)Suhu sel 25° C;
b) Iradians 1.000 W/m2 ; c)Massa udara 1,5 (“Air Mass”atau AM)

2. Suhu Sel Operasional Nominal (NOCT)


Karena suhu sel surya biasanya sekitar 25° C di atas suhu sekitar, kinerja sel pada NOCT
kadang-kadang disediakan oleh produsen, dan umumnya lebih akurat.
NOCT dikutip berdasarkan kondisi referensi berikut: a)Suhu udara sekitar 20° C ; b)
Iradians 800 W/m2 ; c)Massa udara 1,5 ; Kecepatan angin 1 m/s.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

MODUL SURYA

• EFISIENSI SEL DAN MODUL


Efisiensi sel dan modul mencerminkan sejumlah energi dari radiasi matahari yang dapat dikonversi
menjadi listrik. Angka efisiensi ini sama dengan rasio antara energi yang diserap (radiasi matahari)
dan energi yang dihasilkan (listrik). Efisiensi modul selalu lebih rendah daripada efisiensi sel, karena
terjadi kehilangan energi di sepanjang modul. Sebab itu, efisiensi modul memberikan gambaran
tentang daya yang lebih akurat, yang dikonversi ke sistem tenaga surya. Gunakan efisiensi modul
dalam perhitungan, dan bukan efisiensi sel. Efisiensi modul tidak mempengaruhi output daya
modul (maksimum) yang dispesifikasi. Justru, seringkali modul efisien dapat diukur berdasarkan
fisik modul lebih kecil dibandingkan dengan modul yang tidak efisien, dengan daya output yang
sama. Efisiensi modul akan menjadi faktor penting, terlebih ketika ruang instalasi terbatas. Sistem
yang menggunakan modul dengan efisiensi tinggi bias mengurangi keseimbangan biaya sistem,
karena lebih sedikit modul surya yang diperlukan untuk kapasitas energi yang dibutuhkan.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

46
12/19/2019

MODUL SURYA

• LEMBAR SPESIFIKASI MODUL DAN TOLERANSI PRODUSEN

Pabrikan akan memberikan lembar spesifikasi modul surya yang merincikan


karakteristik utama kelistrikan dan kinerja modul bersangkutan.
Idealnya, pabrikan juga memberikan toleransi untuk spesifikasinya, dimana
nominal spesifikasi modul dari satu pabrik bisa berbeda-beda karena variasi
hasil pabrikan.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

MODUL SURYA

• CONTOH DATASHEET MODUL SURYA

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

47
12/19/2019

MODUL SURYA

• CONTOH DATASHEET MODUL SURYA

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

MODUL SURYA

• JENIS TEKNOLOGI SEL SURYA

a) Modul monokristalin.
b) Modul polikristalin.
c) Modul film-tipis.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

48
12/19/2019

MODUL SURYA

• JENIS TEKNOLOGI SEL SURYA

Modul kristalin
• Sel dibuat secara individual, sekumpulan sel dirangkai seri, umumnya, modul kristalin
terdiri dari 60 atau 72 sel.
• Sel-sel diatur dalam kotak dan saling berhubungan.
• Sel-sel 'dilaminasi' antara kaca, dienkapsulasi dan diberi lapisan pendukung.
• Modul diberikan bingkai.

Modul Film-tipis
• Sel-sel dicetak langsung ke bahan.
• Modul dienkapsulasi.
• Modul ini dapat dikelilingi oleh bingkai atau tidak.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

MODUL SURYA

• SEL MONOKRISTALIN
(a) Wafer monokristalin dan
(b) modul monokristalin.

Sel surya monokristalin, terbuat dari kristal tunggal silikon yang diolah menjadi irisan tipis,
yang disebut “wafer” . Sel-sel monokristalin biasanya memiliki efisiensi yang lebih tinggi
daripada jenis sel surya lainnya. Ini berarti ada rasio 'daya terukur untuk instalasi yang lebih
besar' dibandingkan dengan teknologi lain

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

49
12/19/2019

MODUL SURYA

• SEL POLIKRISTALIN
(a) Wafer polikristalin,
(b) (modul polikristalin.

Sel surya polikristalin, atau multi-kristal, terdiri dari banyak kristal kecil yang disatukan,
menciptakan variasi warna khas dalam sel. Sel polikristalin biasanya memiliki efisiensi yang
lebih rendah daripada sel monokristalin. Karena sel polikristalin lebih mudah diproduksi
daripada sel monokristalin, biaya produksinya lebih rendah.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

MODUL SURYA

• SEL FILM TIPIS

Teknologi film-tipis biasanya memiliki biaya produksi lebih rendah, dan ketergantungan yang
lebih rendah pada sumber daya silikon. Teknologi film-tipis juga tidak terlalu terpengaruh
oleh suhu tinggi dan lebih cocok untuk membangun pembangkit tenaga surya terintegrasi.
Tetapi, teknologi film-tipis memiliki efisiensi lebih rendah daripada teknologi lain, dan dapat
mengalami penurunan kinerja yang signifikan, tidak lama setelah pemasangan.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

50
12/19/2019

MODUL SURYA

• PERLINDUNGAN MODUL SURYA


String surya dengan satu sel yang rusak atau
terbayang. Maka dilakukan perlindungan
dengan menggunakan :
1. DIODA BYPASS (PEMOTONG) : Sebuah
bypass (atau “shunt” ) pada dioda dapat
digunakan untuk menyediakan jalur
pengganti untuk arus saat tegangan balik
muncul
2. DIODA BLOCKING : Dioda ini mengalirkan
arus saat operasi normal, dan dirangkai
secara seri dengan modul atau serangkaian
modul-modul yang di seri menjadi string.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

MODUL SURYA

• DIODA BYPASS (PEMOTONG)


Sebuah bypass (atau “shunt” ) pada dioda dapat digunakan untuk menyediakan jalur
pengganti untuk arus saat tegangan balik muncul. Semakin besar jumlah dioda bypass,
semakin besar output jika salah satu modul terbayangi atau rusak. Dioda bypass juga
meningkatkan kemungkinan array bekerja pada tegangan operasi sesuai dengan inverter
(hal ini akan diperjelas pada bab berikutnya). Jumlah dioda bypass biasanya disebutkan di
dalam lembar spesifikasi pabrikan pada modul komersial. Jika tidak disediakan,
direkomendasikan setidaknya satu dioda bypass terpasang pada modul-modul yang
terhubung secara seri.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

51
12/19/2019

MODUL SURYA

• DIODA BLOCKING

Dioda blocking (dioda seri atau isolasi) mencegah arus balik mundur ke modul, biasanya
pada malam hari, dan juga mencegah arus mengalir ke string paralel yang sedang rusak.
Dioda ini mengalirkan arus saat operasi normal, dan dirangkai secara seri dengan modul
atau serangkaian modul-modul yang di seri menjadi string.
Dioda blocking tidak diperlukan untuk sistem grid-connected, kecuali direkomendasikan
oleh pabrikan modul. Sebab, inverter memiliki fitur yang tidak memungkinkan aliran balik
terjadi dalam sistem grid-connected.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

MODUL SURYA

• KEANDALAN MODUL (“RELIABILITY”)


• PAPARAN CUACA
Sistem panel surya harus dipasang di lokasi yang menerima radiasi matahari
yang sesuai. Lokasi-lokasi ini akan mengalami kondisi cuaca dimana sistem
panel surya akan terpapar juga, termasuk:
• Hujan dan Kelembaban
• Hujan es
• Siklus suhu
• Angin dan Salju

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

52
12/19/2019

MODUL SURYA

• KEANDALAN MODUL (“RELIABILITY”)


• MENGUNING
“Ethyl Vinyl Acetate” (EVA) umumnya digunakan sebagai lapisan enkapsulasi dalam
pembuatan modul. EVA menguning seiring dengan berjalannya waktu. Menguning
tidak selalu mempengaruhi kinerja modul, meskipun pada kasus ekstrim, lapisan
EVA bisa memburamkan modul dan mencegah cahaya mengenai sel surya.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

MODUL SURYA

• KEANDALAN MODUL (“RELIABILITY”)


• RETAKAN MIKRO (“MICROFRACTURES”)
Ini adalah retakan kecil yang terjadi pada sel atau modul surya. Retakan ini dapat
disebabkan oleh tekanan pada modul, yang mungkin terjadi saat pembuatan modul
atau selama pemasangan. Retakan mikro dapat menyebabkan busur api atau
“arcing” dan tentunya mempengaruhi kinerja modul.

“Snail-trail” atau jejak siput pada modul surya,


yang mungkin merupakan tanda retakan
mikro.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

53
12/19/2019

MODUL SURYA

• KEANDALAN MODUL (“RELIABILITY”)


• HOT SPOTS

Bila terjadi kenaikan suhu yang signifikan pada modul surya, hot spot dapat terjadi. Hal ini
biasanya disebabkan oleh satu sel berkinerja buruk. Sel berperforma rendah akan membatasi
output keseluruhan modul surya, dan daya dari sel-sel lainnya terkumpul ke dalam sel yang
rusak, terdisipasi menjadi panas dan menyebabkan kenaikan suhu.
Titik panas tersebut menyebabkan kerusakan modul, seperti kaca pecah, sel retak atau
solderan meleleh, dan juga merupakan masalah keamanan listrik. Untuk meminimalkan
terjadinya hot spot, sumber bayangan harus diminimalisir dan dioda bypass harus dipasang.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

MODUL SURYA

• GARANSI MODUL SURYA


Dua dari jaminan yang umumnya tersedia di Australia adalah:
• Garansi Pengerjaan Modul Surya, yaitu jaminan untuk instalasi sistem.
• Garansi Output Daya Pabrikan, yang merupakan jaminan hasil daya teruji dari
pabrik.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

54
12/19/2019

Materi 7 :
Inverter

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

INVERTER

• CARA KERJA INVERTER


Sebagian besar peralatan dan beban
listrik menggunakan tegangan AC,
sehingga output DC dari array PV harus
dikonversi menjadi sinyal AC. Inverter
berfungsi untuk mengubah DC ke AC.
Inverter modern menggunakan
mikroprosesor dan semikonduktor
“switch” atau sakelar untuk
menghasilkan bentuk gelombang yang
sangat menyerupai dengan gelombang
sinusoidal. Artinya, inverter dapat
digunakan untuk menghubungkan array
PV ke beban dan jaringan lokal.
Jadi, output inverter harus sesuai
dengan kisaran nilai yang dibatasi dan
diterima, yaitu nilai frekuensi, tegangan,
dan fase jaringan.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

55
12/19/2019

INVERTER

• CARA KERJA INVERTER

Inverter menggunakan kombinasi:


● Switching
● Kontrol tegangan (menggunakan transformator atau konverter DC–DC)
● Sistem kontrol

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

INVERTER

• SWITCHING

• Untuk mengubah DC ke AC, teknik “Pulse ModulaPon Width” (PWM) digunakan untuk
memvariasikan tegangan dan arus, sehingga gelombang sinus dengan frekuensi yang
diperlukan dapat diperoleh.
• Inverter menggunakan teknik PWM untuk mengubah tegangan output dan membuat
gelombang sinus dengan frekuensi yang sesuai

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

56
12/19/2019

INVERTER

• KONTROL TEGANGAN INVERTER

Konverter DC-DC atau transformator dapat digunakan untuk mencapai output tegangan
yang diperlukan. Konverter DC – DC merupakan catu daya mode-switching yang digunakan
untuk mengubah tegangan sinyal DC. Alat ini menggunakan kombinasi switching dan
penyimpanan energi (kapasitor dan/atau induktor). Tegangan DC dicocokkan dengan
tegangan jaringan menggunakan switching, menjadi sinyal AC.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

INVERTER

• SISTEM KONTROL INVERTER

Output AC dari inverter harus menyerupai sinyal AC jaringan listrik, baik dalam tegangan
maupun frekuensi. Sinyal AC jaringan dapat digunakan untuk mengontrol konversi DC ke AC
(“line-commutation”), atau pengendalian konversi DC ke AC secara mandiri, dan
menggunakan sinyal grid AC hanya sebagai referensi (“self-commutaPon” ).
Switch semikonduktor menggunakan teknik PWM untuk mencapai gelombang sinus
tersintesis, dan dioda digunakan untuk mengalirkan arus dalam waktu singkat ketika switch
tertentu dimatikan. Pergantian cepat yang digunakan untuk membuat gelombang sinus
menimbulkan interferensi elektromagnetik (EMI). Hal ini berarti diperlukan filtrasi inverter
yang memenuhi pedoman EMI yang diatur secara internasional. Inverter jenis ini sudah
jarang digunakan

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

57
12/19/2019

INVERTER

• SPESIFIKASI INVERTER

Lembar spesifikasi biasanya disertakan pada inverter, yang merinci semua informasi relevan
yang dibutuhkan untuk perancangan dan pemasangan sistem PV yang terhubung ke
jaringan. Spesifikasi dapat dibagi menjadi:
● Spesifikasi DC
● Spesifikasi AC
● Efisiensi
● Spesifikasi fisik

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

INVERTER

• DATASHEET INVERTER

Micro PV Inverter Utility


Interactive MI-250

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

58
12/19/2019

INVERTER

• DATASHEET INVERTER

SMA Tripower 5000TL

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

INVERTER

• DATASHEET INVERTER

SMA Tripower 5000TL

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

59
12/19/2019

INVERTER

• SPESIFIKASI DC

Spesifikasi DC dari inverter yang harus


dipertimbangkan meliputi:

• Input daya DC maksimum

• Tegangan input maksimum

• Rentang voltase alat pelacak titik daya


maksimum (MPPT)

• Jumlah input dan MPPT

• Arus maksimum per input MPPT

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

INVERTER

• SPESIFIKASI AC
Spesifikasi inverter yang harus dipahami dan dipertimbangkan dalam kaitannya
dengan desain sistem meliputi:
1. Output Daya Inverter yang ditentukan
2. Faktor Daya Inverter
3. Tegangan dan Frekuensi Output Inverter
4. Distorsi Harmonik Inverter

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

60
12/19/2019

INVERTER

• EFISIENSI INVERTER
1. Efisiensi Pelacakan Inverter atau “Inverter’s Tracking Efficiency”.
Dimana:
PARRAY = Daya DC maksimum instan, yang dapat diproduksi oleh array.
ηTR = PDC ÷ PARRAY
PDC = Input daya DC instan ke inverter.

2. Efisiensi Konversi Inverter atau “Inverter’s Conversion Efficiency”


Dimana:

ηCON = PAC ÷ PDC PDC = Input daya DC instan.


PAC = Output daya AC instan.

3. Keseluruhan Efisiensi Inverter atau “Overal Inverter’s Efficiency” (ηINV) , adalah produk dari
dua fungsi efisiensi di atas, yaitu pelacakan dan konversi, sehingga:

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

INVERTER

• EFISIENSI INVERTER

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

61
12/19/2019

INVERTER

• SPESIFIKASI FISIK
Lokasi pemasangan inverter dipengaruhi oleh spesifikasi fisik, termasuk:
• Ukuran dan Berat
• Ruang Ventilasi yang Dibutuhkan
• Peringkat “Ingress ProtecPon” (IP) inverter

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

INVERTER

• JENIS INVERTER

INVERTER GRID-CONNECTED

Inverter grid-connected, dapat menghasilkan sinyal AC yang kompatibel dengan jaringan


listrik. Tetapi inverter ini tidak dapat secara independen menghasilkan output AC, karena
harus merujuk ke jaringan yang terhubung. Tanpa referensi tersebut, inverter tidak dapat
beroperasi. Inverter grid-connected fitur MPPT yang menjaga array PV pada tegangan daya
maksimum (VMP).
Inverter grid-connected memerlukan perlindungan dari jaringan untuk memastikan bahwa
inverter tidak akan mengekspor daya ke jaringan dalam kondisi abnormal.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

62
12/19/2019

INVERTER

Tipikal konfigurasi sistem PV yang terhubung ke jaringan listrik.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

INVERTER

• JENIS INVERTER

INVERTER STAND-ALONE

Inverter stand-alone tidak terhubung ke jaringan listrik dan menggunakan sistem


penyimpanan energi (umumnya baterai) sebagai sumber listrik, dan output inverter
memberikan daya setara, sesuai dengan spesifikasi operasi inverter.
Kebanyakan inverter stand-alone menghasilkan output gelombang sinus. Inverter ini tidak
terhubung ke jaringan, sehingga tidak perlu memenuhi / menyesuaikan bentuk gelombang
inverter dengan beban.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

63
12/19/2019

INVERTER

• JENIS INVERTER

INVERTER MULTIMODE

Inverter multimode dapat beroperasi baik dengan grid-connect atau stand-alone.


Konfigurasinya mirip dengan sistem standalone, tetapi dengan koneksi tambahan ke jaringan
(atau generator lain) sebagai penyedia energi cadangan. Inverter ini paling sering digunakan
dalam sistem PV grid-connected dengan penyimpanan baterai, karena memungkinkan beban
mengambil energi dari array PV dan baterai dalam kondisi tertentu, seperti saat jaringan
terganggu, atau untuk mengelola harga listrik yang tinggi dari jaringan.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

INVERTER

• JENIS INVERTER
Micro-inverter” atau inverter kecil tidak memiliki transformator, dan dapat dipasang di
belakang atau berdekatan dengan setiap modul, atau setiap modul kedua dalam array.
Mereka memiliki keunggulan sebagai berikut:
● Setiap micro-inverter memiliki MPPT
● Diperlukan lebih sedikit pemasangan kabel DC
● Modular
● Pemantauan dilakukan oleh micro-inverter, dan pemecahan masalah menjadi lebih
mudah
Dan kelemahannya adalah sebagai berikut:
● Mereka lebih mahal
● Masalah dengan suhu tinggi
● Dalam perawatan micro-inverter, modul PV harus dibongkar MICRO-INVERTER

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

64
12/19/2019

INVERTER

• JENIS INVERTER

SINGLE TRACKING INVERTER

“Single-tracking Inverter” atau inverter pelacak tunggal (inverter string) memiliki satu MPPT.
Single-tracking inverter dapat dihubungkan baik ke string tunggal, beberapa string atau
modul. Beberapa string ini dapat dihubungkan ke inverter melalui input tunggal atau “multi-
input” (jika tersedia). Menghubungkan beberapa string PV ke single-tracking inverter dapat
menghasilkan output daya yang lebih rendah dari array. Hal tersebut dapat terjadi jika salah
satu string memiliki tegangan daya maksimum yang berbeda dari yang lain.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

INVERTER

• JENIS INVERTER

MULTI-TRACKING INVERTER

“Multi-tracking inverter” atau inverter pelacak ganda (”multi-string inverter”) memiliki lebih
dari satu MPPT. Sebuah string, atau serangkaian string, dapat dihubungkan ke satu MPPT,
dan memungkinkan MPP dari setiap string atau serangkaian string tersebut, untuk diaktifkan.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

65
12/19/2019

INVERTER

• JENIS INVERTER

INVERTER SENTRAL

“Central Inverter” atau Inverter Sentral, biasanya digunakan untuk sistem PV grid-connected
skala besar. Mereka digunakan dengan cara yang serupa dengan single-tracking inverter
dengan banyak string, kecuali array PV sering dibagi menjadi beberapa sub-array, dan
masing-masing terdiri dari beberapa string.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

INVERTER

• SISTEM PERLINDUNGAN INVERTER

Gambar a: Sistem PV memberi daya pada island dijaringan ketika terjadi gangguan listrik.
Island perlu dicegah karena alasan keamanan dan perlindungan peralatan.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

66
12/19/2019

INVERTER

• SISTEM PERLINDUNGAN INVERTER

Gambar b: Aliran listrik dua arah adalah masalah - “Circuit Breaker” menghentikan arus
searah mengalir dari pembangkit listrik ketika terjadi gangguan, tetapi tidak dapat
menghentikan arus yang mengalir dari arah sebaliknya (dari sistem PV grid-connected). Ini
menciptakan potensi bahaya keselamatan bagi pekerja yang mencoba memperbaiki
gangguan.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

INVERTER

• ANTI-ISLANDING

Untuk menghindari masalah ini, inverter grid-connected harus memiliki kontrol sirkuit
agar tidak mengekspor daya saat kondisi jaringan tidak normal. Konsekuensinya, sistem
PV pada sisi AC dimatikan, meskipun sisi DC tetap aktif. Fitur “shut-down” ini dikenal
sebagai “anti-islanding”, dan mengijinkan sistem PV untuk tidak merusak kondisi
jaringan, atau menimbulkan bahaya pada teknisi yang sedang bekerja.

• PERANGKAT YANG MEMBATASI EKSPOR

Fitur pembatas ekspor akan mematikan inverter jika produksi daya mendekati batas
ekspor, sedangkan perangkat pembatas ekspor lainnya dapat mengurangi output
inverter agar sesuai dengan beban yang dibutuhkan, sehingga tidak ada listrik diekspor.

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

67
12/19/2019

INVERTER

• PEMANTAUAN
Sebagian besar inverter menyediakan sistem pemantauan
dan pencatatan data, dan akan memberikan data berikut:
● Hasil energi harian, bulanan dan tahunan
● Daya harian yang dihasilkan

Peralatan pemantauan dan/atau data logging tambahan


dapat digunakan untuk menyediakan informasi tambahan
seperti:
● Insolasi dan/atau iradians
● Suhu sekitar
● Suhu modul
Sebagian besar inverter menyediakan sistem pemantauan ● Kecepatan angin (penting untuk sistem pemasangan
dan pencatatan data, dan akan memberikan data berikut: dengan pelacak)
● Hasil energi harian, bulanan dan tahunan
● Daya harian yang dihasilkan

Training Material SWOP @Politeknik Negeri Malang Desember 2019

68

Anda mungkin juga menyukai