MODUL PEMBELAJARAN
BAHAN KOMPONEN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas
tersusunnya Modul Bahan Komponen Listrik dan Elektronika ini, dengan harapan
dapat digunakan sebagai buku teks untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Bidang Studi Keahlian Teknologi Dan Rekayasa, Teknik Instalasi Tenaga
Listrik.
Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum
abad 21 menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran (teaching)
menjadi belajar (learning), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru
(teachers centered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik
(studentcentered), dari pembelajaran pasif (pasive learning) ke cara belajar
peserta didik aktif (active learning-CBSA) atau Student Active Learning-SAL.
ii | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
Mady Deka Apriliya
iii | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
Daftar Isi
Cover................................................................................................................................1
Kata Pengantar..............................................................................................................2
Daftar Isi..........................................................................................................................3
Peta Kedudukan Modul................................................................................................4
Glosarium........................................................................................................................5
I. PENDAHULUAN.....................................................................................................6
A. Deskripsi..........................................................................................................6
B. Prasyarat.........................................................................................................6
C. Petunjuk Penggunaan Modul......................................................................7
D. Tujuan Akhir...................................................................................................7
E. Kompetensi.........................................................................................................7
F. Cek Kemampuan...............................................................................................8
II. PEMBELAJARAN...................................................................................................9
1. Kegiatan Belajar 1 : Konduktor..................................................................9
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran..........................................................9
B. Uraian Materi...........................................................................................9
C. Rangkuman...........................................................................................15
D. Tes Mandiri............................................................................................15
2. Kegiatan Belajar 2 : Isolator......................................................................17
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran........................................................17
B. Uraian Materi.........................................................................................17
C. Rangkuman...........................................................................................23
D. Tes Mandiri............................................................................................24
3. Kegiatan Belajar 3 : Semikonduktor.......................................................25
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran........................................................25
B. Uraian Materi.........................................................................................25
C. Rangkuman...........................................................................................31
D. Tes Mandiri............................................................................................31
III. EVALUASI..........................................................................................................32
A. Kognitif Skill.................................................................................................32
B. Psikomotor Skill...........................................................................................32
C. Attitude Skill.................................................................................................32
IV. PENUTUP...........................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................34
iv | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
Peta Kedudukan Modul
v|Page
Dasar Listrik dan Elektronika
Glosarium
Istilah Keterangan
vi | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik
dari sisi pengetahuan. Keterampilan dan sikap secara utuh. Proses
pencapaiannya melalui pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang
dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian
kompetensi tersebut. Buku bahan ajar dengan judul Bahan Komponen
Listrik dan elektronika ini merupakan salah satu referensi yang digunakan
untuk mendukung pembelajaran pada paket keahlian Teknik Instalasi
Tenaga Listrik yang diberikan pada kelas X.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, yang dijabarkan dalam
kompetensi inti dan kompetensi dasar. Sesuai dengan pendekatan yang
dipergunakan dalam kurikulum 2013, peserta didik ditugaskan untuk
mengeksplorasi ilmu pengetahuan dari berbagai sumber belajar yang
tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting
untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan
ketersediaan kegiatan pada buku ini. Guru dapat memperkayanya
dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang relevan
bersumber dari lingkungan sosial alam.
Buku peserta didik ini disusun di bawah koordinasi Direktorat Pembinaan
SMK, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam
tahap awal penerapan kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen
hidup" yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui dan dimutakhirkan sesuai
dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari
berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
B. Prasyarat
Untuk mengikuti pembelajaran ini, diharapkan peserta didik sudah selesai
mempelajari mata pelajaran matematika, fisika, dan gambar teknik.
D. Tujuan Akhir
Setelah Berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat :
1. menjelaskan pengertian bahan konduktor dengan benar dan
bertanggung jawab.
2. menyebutkan jenis-jenis bahan konduktor dengan benar dan percaya
diri
3. menjelaskan pengertian bahan isolator dengan benar dan bertanggung
jawab
4. menyebutkan sifat-sifat bahan penyekat, jenis bahan penyekat dan
kelas bahan penyekat dengan benar dan percaya diri.
5. menjelaskan pengertian bahan semikondukto dengan benar dan
bertanggung jawab.
6. Menyebutkan Bahan semikonduktor dengan benar dan percaya diri
E. Kompetensi
1. Kompetensi Inti
KI- 3.
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Instalasi Tenaga Listrik
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
2|Page
Dasar Listrik dan Elektronika
KI- 4.
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kerja Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
2. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis bahan-bahan komponen listrik dan elektronika
4.2 Memeriksa bahan-bahan listrik dan elektronika
II. PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Belajar 1 : Konduktor
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah Berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat :
3|Page
Dasar Listrik dan Elektronika
menjelaskan pengertian bahan konduktor dengan benar dan bertanggung
jawab.
menyebutkan jenis-jenis bahan konduktor dengan benar dan percaya diri
B. Uraian Materi
1. Pengertian
Bahan logam, dengan ikatannya yang lemah dengan elektron valensi,
merupakan konduktor listrik dan penghantar panas yang baik. Konduktivitas ini
terjadi karena hanya diperlukan energi sedikit saja untuk mengaktifkan elektron
yang terdilokalisir ke level konduksi. Sebaliknya elektron memerlukan enegi yang
cukup besar untuk mengatasi sela energi yang besar dalam isolator.
Semikonduktor mempunyai sela energi yang kecil sehingga terdapat sejumlah
elektron untuk konduksi.
Bahan konduktor adalah bahan listrik baik logam maupun non logam
yang sangat mudah untuk menghantarkan listrik. Salah satu bahan penghantar
adalah bahan kontak, syarat-syarat bahan kontak listrik adalah :
harus cukup kuat terhadap gaya mekanik
harus cukup kuat terhadap besar arus listrik yang mengalir
tahanan jenis harus kecil
tahan terhadap tegangan kerja yang akan dihubungkan
tahan terhadap locatan bunga api dan suhu yang tinggi.
Bahan penghantar adalah komponen yang memegang peranan penting dalam
penyaluran tenaga listrik dari satu tempat ke tempat yang lain. Bahan-bahan
yang banyak digunakan dalam penghantar listrik adalah tembaga, alumunium,
4|Page
Dasar Listrik dan Elektronika
dan campuran logam-logam tersebut dengan logam jenis lain. Dalam memilih
bahan penghantar yang akan digunakan untuk saluran/jaringan harus
mempertimbangakan beberapa faktor ;
Bahan konduktor harus mempunyai konduktivitas listrik yang cukup baik
cukup kuat untuk menahan gaya-gaya mekanis
harganya harus cukup murah.
Dalam konstruksi saluran peralatan-peralatan yang digunakan adalah
bermacam-macam, dan setiap peralatan tersebut mempunyai fungsi yang
berlainan yang menunjang terlaksananya fungsi dari saluran, sehingga saluran
tersebut dapat bekerja dengan baik. Peralatan-peralatan yang penting pada
saluran antara lain kawat penghantar, kabel, dan peralatan pembantu kawat
penghantar.
5|Page
Dasar Listrik dan Elektronika
Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium
yang diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang
gunanya untuk menaikkan kekuatan mekanisnya.
Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang dipadukan
dengan cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).
3. Klasifikasi Konduktor
A.Menurut Bahannya
1) kawat logam biasa,
contoh: BBC (Bare Copper Conductor), AAC (All Aluminum Alloy
Conductor).
2) kawat logam campuran (Alloy)
contoh: AAAC (All Aluminum Alloy Conductor), kawat logam paduan
(composite), seperti: kawat baja berlapis tembaga (Copper Clad Steel)
dan kawat baja berlapis aluminium (Aluminum Clad Steel).
3) kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis
logam atau lebih, contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced).
B.Menurut Konstruksinya
1) kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
2) kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat
yang dililit menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris.
3) kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang
dibuat untuk mendapatkan garis tengah luar yang besar.
C. Menurut bentuk fisiknya
1) konduktor telanjang.
2) konduktor berisolasi, yang merupakan konduktor telanjang dan pada
bagian luarnya diisolasi sesuai dengan peruntukan tegangan kerja,
contoh: Kabel twisted, Kabel NYY, Kabel NYCY/NYM, Kabel NYFGBY
4. Karakteristik Konduktor
Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor, yaitu :
1. Karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor
yang menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari SPLN 41-
8:1981, maka berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 oC untuk
6|Page
Dasar Listrik dan Elektronika
konduktor 70 mm kemampuan maksimal dari konduktor untuk
menghantar arus adalah 275 A).
2. Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor
terhadap arus listrik yang melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991, untuk
konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30oC, maka
kemampuan maksimum dari konduktor untuk menghantar arus adalah
275 A).
5. Konduktivitas listrik
Sifat daya hantar listrik material dinyatakan dengan konduktivitas, yaitu
kebalikan dari resistivitas atau tahanan jenis penghantar, dimana tahanan jenis
penghantar tersebut didefinisikan sebagai :
R. A
ρ=
l
dimana ; A : luas penampang ( mm²)
l : Panjang penghantar (m)
R : tahanan penghantar (ohm)
ρ : konduktivitas/tahanan jenis kawat (Ω mm²/meter)
7|Page
Dasar Listrik dan Elektronika
Emas ( Au ) …………………….. .. 4,3 x 107
Alumunium ( Al ) ………………. .. 3,8 x 107
Kuningan ( 70% Cu – 30% Zn )… 1,6 x 107
Besi ( Fe ) ………………………… 1,0 x 107
Baja karbon ( Fe – C ) …………. 0,6 x 107
Baja tahan karat ( Fe – Cr ) …… 0,2 x 107
8|Page
Dasar Listrik dan Elektronika
jauh lebih tinggi jika dibandingkan pada tahun 1913, maka konduktivitas listrik
kawat tembaga sekarang ini bisa mencapai diatas 100% IACS. Untuk kawat
Aluminium, konduktivitas listriknya biasa dibandingkan terhadap standar kawat
tembaga. Menurut standar ASTM B 609 untuk kawat aluminium dari jenis EC
grade atau seri AA 1350(*), konduktivitas listriknya berkisar antara 61.0 – 61.8%
IACS, tergantung pada kondisi kekerasan atau temper. Sedangkan untuk kawat
penghantar dari paduan aluminium seri AA 6201, menurut standar ASTM B 3988
persaratan konduktivitas listriknya tidak boleh kurang dari 52.5% IACS. Kawat
penghantar 6201 ini biasanya digunakan untuk bahan kabel dari jenis All
Aluminium Alloy Conductor (AAAC).
Disamping persyaratan sifat listrik seperti konduktivitas listrik diatas,
kriteria mutu lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau sebagian
dari sifat – sifat atau kondisi berikut ini, yaitu:
komposisi kimia.
sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile strength) dan regangan tarik
(elongation).
sifat bending.
diameter dan variasi yang diijinkan.
kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan lain-lain.
C. Rangkuman
Bahan konduktor adalah bahan listrik baik logam maupun non logam yang
sangat mudah untuk menghantarkan listrik. Salah satu bahan penghantar adalah
bahan kontak, syarat-syarat bahan kontak listrik adalah :
harus cukup kuat terhadap gaya mekanik
harus cukup kuat terhadap besar arus listrik yang mengalir
tahanan jenis harus kecil
tahan terhadap tegangan kerja yang akan dihubungkan
tahan terhadap locatan bunga api dan suhu yang tinggi.
Konduktivitas logam penghantar sangat dipengaruhi oleh unsur – unsur pemadu,
impurity atau ketidaksempurnaan dalam kristal logam, yang ketiganya banyak
berperan dalam proses pembuatan pembuatan penghantar itu sendiri. Unsur –
unsur pemandu selain mempengaruhi konduktivitas listrik, akan mempengaruhi
sifat – sifat mekanika dan fisika lainnya. Logam murni memiliki konduktivitas
9|Page
Dasar Listrik dan Elektronika
listrik yang lebih baik dari pada yang lebih rendah kemurniannya. Akan tetapi
kekuatan mekanis logam murni adalah rendah.
Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan-
persyaratan sebagai berikut ; konduktifitasnya cukup baik, kekuatan mekanisnya
(kekuatan tarik) cukup tinggi, koefisien muai panjangnya kecil, modulus
kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar. Bahan-bahan yang biasa
digunakan sebagai konduktor, antara lain:
Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.
Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau
aluminium yang diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis
lain, yang gunanya untuk menaikkan kekuatan mekanisnya.
Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang
dipadukan dengan cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan
(welding).
D. Tes Mandiri
10 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
2. Kegiatan Belajar 2 : Isolator
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah Berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat :
menjelaskan pengertian bahan isolator dengan benar dan bertanggung
jawab
menyebutkan sifat-sifat bahan penyekat, jenis bahan penyekat dan kelas
bahan penyekat dengan benar dan percaya diri.
B. Uraian Materi
1. Teori Dasar
Bahan penyekat/isolasi adalah bahan yang bersifat mengisolir arus listrik,
artinya suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali terhadap arus
listrik. Bahan isolasi pada umumnya terdiri dari bahan-bahan organik dan an-
organik yang diperoleh dari proses kimia.
Sedangkan berdasarkan teori atom bahan penyekat adalah bahan yang susunan
atomnya sedemikian rupa sehingga elektron di valence band tidak mampu
pindah ke conduction band karena energi gap-nya besar sekali, sehingga di
conduction band tidak terdapat pembawa muatan.
Agar elektron di valence band dapat pindah ke conduction band diperlukan
energi luar yang besar sekali, yaitu tegangan tembus (breakdown voltage).
Berikut ini bentuk dari diagram pita energi untuk bahan isolasi, semikonduktor,
dan konduktor.
Keterangan gambar :
- CB = Conduction Band
- FB = Forbidden Band
- VB = Valence Band
- OL = Over Lopping
11 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
Bahan penyekat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang
bertegangan. Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang
besar agar arus yang bocor sekecil mungkin (dapat diabaikan). Resistivitas juga
akan turun jika tegangan yang diberikan naik. Besarnya kerugian energi yang
diserap bahan isolasi tersebut berbanding lurus dengan tegangan, frekuensi,
kapasitansi, dan sudut kerugian dielektrik
12 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
Memiliki kekuatan kerak (tracking strength) yang tinggi, agar tidak terjadi
erosi karena tekanan listrik permukaan.
Memiliki konstanta dielektrik yang tepat dan cocok, sehingga membuat arus
pemuatan (charging current) tidak melebihi batas yang diijinkan.
13 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
stabil ketika mengalami radiasi.
15 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
Pemakaian bahan isolasi sering dipengaruhi bermacam-macam energi
radiasi yang dapat berpengaruh dan mengubah sifat bahan isolasi. Radiasi sinar
matahari mempengaruhi umur bahan, khususnya jika bersinggungan dengan
oksigen. Sinar ultra violet dapat merusak beberapa bahan organic. T yaitu
kekuatan mekanik elastisitas. Sinar X sinar-sinar dari reactor nuklir, partikel-
partikel radio isotop juga mempengaruhi kemampuan bahan isolasi. Sifat
mekanis bahan yang meliputi kekuatan tarik, modulus elastisitas, dan derajat
kekerasan bahan isolasi juga menjadi pertimbangan dalam memilih suatu jenis
bahan isolasi.
16 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
biasanya tahan panas (dengan dasar minyak pengering, bitumin sirlak,
bakelit, dan sebagainya).
e) Kelas F, suhu kerja maksimum 155°C
Bahan bukan organik dicelup atau direkat menjadi satu dengan epoksi,
poliurethan, atau vernis yang tahan panas tinggi.
f) Kelas H, suhu kerja maksimum 180°C
Semua bahan komposisi dengan bahan dasar mika, asbes dan gelas
fiber yang dicelup dalam silikon tanpa campuran bahan berserat (kertas,
katun, dan sebagainya). Dalam kelas ini termasuk juga karet silikon dan
email kawat poliamid murni.
g) Kelas C, suhu kerja diatas 180°C
Bahan anorganik yang tidak dicelup dan tidak terikat dengan substansi
organic, misalnya mika, mikanit yang tahan panas (menggunakan bahan
pengikat anorganik), mikaleks, gelas, dan bahan keramik. Hanya satu
bahan organik saja yang termasuk kelas C yaitu politetra fluoroetilen
(Teflon).
C. Rangkuman
17 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
mekanis, dan sifat kimia. Sifat kelistrikan mencakup resistivitas, permitivitas, dan
kerugian dielektrik.
D. Tes Mandiri
18 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
3. Kegiatan Belajar 3 : Semikonduktor
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah Berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat :
menjelaskan pengertian bahan semikondukto dengan benar dan
bertanggung jawab.
Menyebutkan Bahan semikonduktor dengan benar dan percaya diri
B. Uraian Materi
1. Teori Dasar
Bahan semikonduktor adalah bahan yang daya hantar listriknya antara
-3
konduktif dan isolator. Tahanan jenis bahan semikonduktor antara 10 Ω
sampai dengan 10 +3
Ω. Atom-atom bahan semikonduktor membentuk kristal
dengan struktur tetrahedral dengan ikatan kovalen.
Bahan semikonduktor adalah bahan yang memiliki pita terlarang (forbidden
band) atau energy gap (EG) yang relatif kecil kira-kira sebesar 1 eV. Bahan-
bahan yang termasuk dalam bahan semikonduktor, antara lain;
• TRIVALENT: logam-logam yang memiliki atom- atom dengan jumlah
elektron terluar 3 buah seperti Boron (B), Gallium (Ga), dan Indium
(In)
• TETRAVALENT: logam-logam yang memiliki atom-atom dengan
jumlah elektron terluar 4 buah seperti Silikon (Si) dan Germanium
(Ge)
• PENTAVALENT: logam-logam yang memiliki atom-atom dengan
jumlah elektron terluar 5 buah seperti Fosfor (P), Arsenikum (As),
dan Antimon (Sb)
Bahan semikonduktor yang banyak dipakai dalam elektronika adalah
0
silikon (Si) dan Germanium (Ge). Pada 0 K SI mempunyai lebar pita terlarang
(energy gap) 0,785 eV, sedang untuk Ge 1,21 eV. Baik Si maupun Ge
mempunyai elektron valensi 4. Ada 2 jenis bahan semikonduktor yaitu
semikonduktor intrinsik (murni) dan semikonduktor ekstrinsik (tidak murni).
Untuk semikonduktor ekstrinsik ada 2 tipe yaitu tipe-P dan tipe-N
2. Jenis
Semikonduktor instrinsik (murni) adalah semikonduktor yang tidak ataupun
belum terkotori oleh atom-atom asing.
19 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
o
Pada 0 K pita valensi penuh, pita konduksi kosong sehingga bersifat sebagai
isolator. Pada suhu yang lebih tinggi misal pada suhu kamar ada elektron
pada pita valensi yang energinya melebihi energi gap sehingga dapat
meloncat dari pita valensi ke pita konduksi menjadi elektron bebas dengan
meninggalkan kekosongan pada pita valensi. Kekosongan ini disebut hole
(lubang) dan dianggap bermuatan positif sebesar muatan elektron. Dengan
demikian jika digambarkan pita energinya adalah seperti gambar berikut.
20 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
Gambar 3.2. Visualisasi dua dimensi ikatan kovalen bahan semikonduktor instrinsik
o
Jadi semikonduktor intrinsik pada suhu 0 K bersifat sebagai isolator,
dan pada suhu agak tinggi bersifat sebagai konduktor karena adanya
pembentukan pasangan-pasangan elektron bebas hole yang keduanya berlaku
sebagai pembawa ikatan. Jika konsentrasi (jumlah per volume) elektron
bebas dalam semi konduktor instrinsik dinyatakan dengan ni dan
konsentrasi hole dengan pi maka berlaku ;
ni = pi
Ketergantungan konsentrasi pembawa muatan dalam semikonduktor
instrinsik nterhadap suhu dapat ditentukan berdasarkan statistik Fermi Dirac,
dan menghasilkan formulasi sebagai berikut :
2 3 -EGO/kT
ni = AoT ∈
o
EGO = energi gap pada 0 K dalam eV
o
K = konstante Bolzman dalam eV/ K
∈ = 2,7
Daya hantar jenis dan tahanan jenis semikonduktor intrinsik diberikan oleh
persamaan-persamaan :
σ = eni (µn + µp)
21 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
1
ρ=
eni ( μn + μ p )
σ = daya hantar listrik
ρ = tahanan jenis
µn = mobilitas elektron bebas
µp = mobilitas hole
Bahan semikonduktor intrinsik pada suhu yang sangat rendah:
• Semua elektron berada pada ikatan kovalen
• Tak ada elektron bebas atau tak ada pembawa muatan sehingga
bersifat sebagai isolator
Bahan semikonduktor intrinsik pada suhu kamar :
• Agitasi termal menyebabkan beberapa elektron valensi keluar dari
ikatan kovalen menjadi elektron bebas sebagai pembawa muatan
negatif
• Munculnya elektron bebas diikuti dengan terbentuknya hole (lubang)
sebagai pembawa muatan positif, peristiwanya disebut pembangkitan
(generation)
• Jika dipasang beda potensial, terjadi aliran arus (sebagai konduktor
dengan konduktansi rendah).
3. Semikonduktor ektrinsik
Semikonduktor ekstrinsik adalah bahan semikonduktor yang memperoleh
pengotoran atau penyuntikan (doping) oleh atom asing. Dengan
mencampurkan/impurity atom lain diharapkan dapat meningkatkan hantaran
listrik yang lebih tinggi/baik dari pada semikonduktor instrinsik. Dopant adalah
atom pengotor, atom dopant : atom murni = 1 : 106 s/d. 108. Atom-atom dopant
pada semikonduktor tipe-N adalah atom-atom pentavalent, seperti P (pospor),
As (arsen), Sb (antimon), sebagai pembawa muatan elektron dan dinamakan atom
donor, sedangkan pada semikonduktor time-P trivalent, seperti B (boron), Ga
(gallium), In (indium), sebagai pembawa muatan hole dan dinamakan atom
akseptor.
3.1 Semikonduktor Tipe-N
Semikonduktor tipe N termasuk dalam semikonduktor ekstrinsik
(tak murni). Semi konduktor ekstrinsik adalah semikonduktor instrinsik yang
22 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
mendapat pengotoran (doping) atom- atom asing. Konsentrasi pengotoran
ini sangat kecil, dengan perbandingan atom pengotor (asing) dengan
atom asli berkisar antara 1 : 1 juta sampai dengan 1 : 100 juta. Tujuan ini
adalah agar bahan kaya akan satu jenis pembawa muatan saja (Elektron
bebas saja atau hole saja) dan untuk memperbesar daya hantar listrik.
Semikonduktor tipe N ialah semikonduktor ekstrinsik, yang diperoleh
dari semikonduktor intrinsik yang dikotori dengan atom asing yang bervalensi
5 seperti As, Pb, P. Karena perbandingan atom pengotor dengan atom asli
sangat kecil, maka setiap atom pengotor (asing) dikelilingi oleh atom-atom
asli. Elektron valensi yang ke 5 dari atom pengotor tidak terikat dalam ikatan
kovalen sehingga menjadi elektron bebas. Dengan demikian pada bahan ini
jumlah elektron bebas akan meningkat sesuai jumlah atom pengotornya
sehingga elektron bebas menjadi pembawa muatan mayoritas dan hole (yang
terbentuk akibat suhu) menjadi pembawa muatan minoritas. Karena
pembawa muatan mayoritasnya adalah elektron bebas, sedang elektron
bebas bermuatan negatif, maka semikonduktor yang terbentuk diberi nama
semi konduktor tipe N. dalam hal ini N kependekan dari kata Negatif, yakni
jenis muatan mayoritasnya. Jadi tidak berarti bahwa semikonduktor ini
bermuatan negatif. Semikonduktor ini tetap netral. Karena atom pengotor
memberikan kelebihan elektron-elektron dalam ikatan kovalen, maka disebut
donor (atom donor). Setelah donor memberikan kelebihan elektronnya, maka
akan menjadi ion positif. Jika keadaan ikatan dan pita tenaganya
digambarkan maka akan tampak seperti gambar di bawah ini.
23 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
Gambar 3.3. Pita energi semikonduktor tipe N
24 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
C. Rangkuman
Bahan semikonduktor adalah bahan yang memiliki pita terlarang (forbidden
band) atau energy gap (EG) yang relatif kecil kira-kira sebesar 1 eV. Bahan-
bahan yang termasuk dalam bahan semikonduktor, antara lain;
TRIVALENT: logam-logam yang memiliki atom- atom dengan jumlah
elektron terluar 3 buah seperti Boron (B), Gallium (Ga), dan Indium
(In)
TETRAVALENT: logam-logam yang memiliki atom-atom dengan
jumlah elektron terluar 4 buah seperti Silikon (Si) dan Germanium
(Ge)
PENTAVALENT: logam-logam yang memiliki atom-atom dengan
jumlah elektron terluar 5 buah seperti Fosfor (P), Arsenikum (As), dan
Antimon (Sb).
Bahan semikonduktor adalah bahan yang daya hantar listriknya antara
konduktif dan isolator. Tahanan jenis bahan semikonduktor antara sekitar
-3 +3
10 Ωm sampai dengans sekitar 10 Ωm. Atom-atom bahan
semikonduktor membentuk kristal dengan struktur tetrahedral, dengan ikatan
kovalen. Bahan semikonduktor yang banyak dipakai dalam elektkronika
0
adalah silikon (Si) dan Germanium (Ge). Pada 0 K SI mempunyai lebar pita
terlarang (energy gap) 0,785 eV, sedang untuk Ge 1,21 eV.
Bahan Si maupun Ge mempunyai elektron valensi 4. Ada 2 jenis bahan
semikonduktor yaitu semikonduktor intrinsik (murni) dan semikonduktor
ekstrinsik (tidak murni). Untuk semikonduktor ekstrinsik ada 2 tipe yaitu
semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N.
D. Tes Mandiri
1) Jelaskan secara rinci pengertian bahan semikonduktor baik mengenai
daya hantar jenis, unsur, struktur elektron, ikatan antar atom, maupun
struktur kristalnya.
2) Jelaskan terjadinya semikonduktor tipe P
3) Jelaskan terjadinya semikonduktor tipe N
25 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
26 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
III. EVALUASI
3. Bahan non-organik (seperti : mika, gelas, fiber, asbes) yang dicelup atau
direkat menjadi satu dengan pernis atau kompon, dan biasanya tahan
panas (dengan dasar minyak pengering, bitumin sirlak, bakelit, dan
sebagainya) termasuk kelas bahan penyekat…….
a. Kelas A
b. Kelas B
c. Kelas F
d. Kelas H
e. Kelas E
4. Bahan yang memiliki pita terlarang (forbidden band) atau energy gap
(EG) yang relatif kecil kira-kira sebesar 1 Ev adalah…..
a. Bahan konduktor
b. Bahan Isolator
c. Bahan semikonduktor
d. Bahan superkondutor
e. Bahan Penyekat
27 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
5. Logam-logam yang memiliki atom- atom dengan jumlah elektron
terluar 3 buah seperti Boron (B), Gallium (Ga), dan Indium (In)
adalah…..
a. Pentavalent
b. Ekiuvalent
c. Tetravalent
d. Trivalent
e. viavalent
B. Tes Essay
C. Kunci Jawaban
Tes Pilihan Ganda
1. D
2. E
3. B
4. C
5. D
Tes Essay
1. Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi
persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
Konduktifitasnya cukup baik.
Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
Koefisien muai panjangnya kecil.
Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
28 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan
sebagainya.
Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga
atau aluminium yang diberi campuran dalam jumlah tertentu
dari logam jenis lain, yang gunanya untuk menaikkan kekuatan
mekanisnya.
Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih
yang dipadukan dengan cara kompresi, peleburan (smelting)
atau pengelasan (welding).
2. Menurut Bahannya
a. kawat logam biasa,
contoh: BBC (Bare Copper Conductor), AAC (All Aluminum
Alloy Conductor).
b. kawat logam campuran (Alloy)
contoh: AAAC (All Aluminum Alloy Conductor), kawat logam
paduan (composite), seperti: kawat baja berlapis tembaga
(Copper Clad Steel) dan kawat baja berlapis aluminium
(Aluminum Clad Steel).
c. kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua
jenis logam atau lebih, contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel
Reinforced).
Menurut Konstruksinya
a. kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
b. kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat
padat yang dililit menjadi satu, biasanya berlapis dan
konsentris.
c. kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga
yang dibuat untuk mendapatkan garis tengah luar yang besar
29 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
conduction band karena energi gap-nya besar sekali, sehingga di
conduction band tidak terdapat pembawa muatan
4. Bahan semikonduktor adalah bahan yang memiliki pita terlarang
(forbidden band) atau energy gap (EG) yang relatif kecil kira-kira
sebesar 1 eV. Bahan-bahan yang termasuk dalam bahan
semikonduktor, antara lain;
a. TRIVALENT: logam-logam yang memiliki atom- atom dengan
jumlah elektron terluar 3 buah seperti Boron (B), Gallium (Ga), dan
Indium (In)
b. TETRAVALENT: logam-logam yang memiliki atom-atom dengan
jumlah elektron terluar 4 buah seperti Silikon (Si) dan Germanium
(Ge)
c. PENTAVALENT: logam-logam yang memiliki atom-atom dengan
jumlah elektron terluar 5 buah seperti Fosfor (P), Arsenikum (As),
dan Antimon (Sb).
30 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
IV.PENUTUP
31 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika
DAFTAR PUSTAKA
32 | P a g e
Dasar Listrik dan Elektronika