Anda di halaman 1dari 31

KD. 3.

3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

MODUL
Modul KD 3.3 - 4.3
revisi peer.doc

PEMBELAJARAN
ELEMEN PASIF DAN
RANGKAIAN PERALIHAN

1
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

KATA PENGANTAR

Pada setiap pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan tertentu diperlukan


penyusunan modul pembelajaran yang tepat dan secara sistematik. Untuk SMK, modul
merupakan media informasi yang dirasakan efektif, karena isinya singkat, padat
informasi dan mudah dipahami bagi peserta didik, sehingga proses pembelajaran yang
tepat guna akan dapat dicapai. Modul ini merupakan pokok-pokok materi pelajaran
pada tingkat SMK Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan yang digunakan sebagai
sumber belajar dan sebagai panduan pembelajaran peserta didik SMK untuk
membentuk pemahaman salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran Dasar Listrik
dan Elektronika
Dalam penggunaan modul ini tetap mengharapkan keaktifan dan keluwesan
peserta didik dalam menyesuaikan dengan karakteristik peserta, kondisi fasilitas dan
tujuan kurikulum. Modul ini terdiri dari satu pokok pembahasan, yaitu Elemen pasif
rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan yang diuraikan beberapa topik
yang terkait dengan materi pada Kompetensi Dasar tersebut dan pada bagian akhir
setiap pembahasan diberikan berapa pertanyaan dalam bentuk soal essay dan tes
sumatif dengan soal objektif sebagai indikator penguasaan materi dari teori yang sudah
dipelajari.
Demikianlah modul ini dibuat, sebagai panduan peserta didik untuk dapat
memahami sinkronisasi sistem tenaga instalasi tenaga listrik dengan baik sebagai dasar
dalam pelajaran instalasi tenaga listrik selanjutnya, mudah-mudahan modul ini juga
dapat bermanfaat dalam mendukung pengembangan modul pembelajaran selanjutnya.

Padang, Agustus 2019


Penulis,

2
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

EFRILLIA, S. Pd

DAFTAR ISI

Cover................................................................................................................ 1
Kata Pengantar................................................................................................ 2
Daftar Isi............................................................................................................ 3
I. Pendahuluan........................................................................................ 4
A. Deskripsi........................................................................................ 4
B. Prasyarat awal............................................................................... 4
C. Petunjuk penggunaan modul........................................................ 5
D. Tujuan akhir................................................................................... 5
E. Kompetensi inti dan kompetensi dasar.......................................... 6
F. Cek kemampuan........................................................................... 6
II. Pembelajaran....................................................................................... 7
A. Komponen / Elemen Pasif............................................................. 7
1. Resistor.................................................................................. 7
2. Kapasitor.............................................................................. 15
3. Induktor................................................................................ 21
B. Rangkuman..................................................................................... 33
III.Evaluasi................................................................................................. 33
A. Tes ................................................................................................ 34
B. Kunci Jawaban............................................................................... 36
IV. Penutup................................................................................................. 37
Daftar Pustaka.................................................................................................. 38
Glosarium.......................................................................................................... 39

3
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

I. Pendahuluan:
A. Deskripsi
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang untuk membangun
kompetensi peserta didik dari sisi spiritual, sikap, pengetahuan dan keterampilan
dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya melalui pembelajaran sejumlah
mata pelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung
pencapaian kompetensi tersebut. Modul KD 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif
rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan pada mata pelajaran Dasar
Listrik dan elektronika merupakan salah satu referensi yang digunakan untuk
mendukung pembelajaran pada Program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
yang diberikan pada kelas X (Sepuluh).
Modul ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta
didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, yang dijabarkan dalam
kompetensi inti dan kompetensi dasar. Sesuai dengan pendekatan yang
dipergunakan dalam kurikulum 2013, peserta didik ditugaskan untuk
mengeksplorasi ilmu pengetahuan dari berbagai sumber belajar yang tersedia dan
terbentang luas di sekitarnya khususnya yang terkait dengan menganalisis sifat
elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan.
Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya
serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini. Guru dapat
memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang relevan
bersumber dari lingkungan sosial alam.
Buku peserta didik ini disusun di bawah koordinasi Direktorat
Pembinaan SMK, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan
dalam tahap awal penerapan kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen
hidup" yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui dan dimutakhirkan sesuai dengan
dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini

B. Prasyarat awal

4
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Untuk dapat memahami dan menguasai modul elemen pasif rangkaian listrik arus
searah dan rangkaian peralihan, memerlukan kemampuan awal yang harus
dimiliki bagi setiap peserta diklat antara lain:

a. Peserta didik telah mengetahui dan memahami tentang K3


b. Peserta didik telah mengetahui tentang pengetahuan komponen pasif
rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan
c. Peserta didik telah mampu menetukan jenis dan sifat komponen pasif
rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan
d. Peserta didik telah mampu menghitung nilai komponen pasif rangkaian listrik
arus searah dan rangkaian peralihan

C. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Pelajari daftar isi serta pahami modul elemen pasif rangkaian listrik arus
searah dan rangkaian peralihan
2. Pahami setiap langkah dan teori dasar setiap materi yang menunjang dalam
penguasaan suatu materi dengan membaca dengan teliti, kemudian kerjakan
soal-soal latihan.
3. Coba kerjakan soal-soal tes formatif untuk mengukur sampai sejauh mana
pengetahuan peserta didik miliki modul sinkronisasi sistem tenaga listrik
4. Apabila jawaban kalian dari soal tes kemampuan dapat anda kerjakan 70 %
terjawab dengan benar, maka kalian dapat langsung menuju evaluasi. Namun
bila kurang dari 70 % kalian harus mempelajari modul ini dengan teliti dan
ikuti tahapan pembelajaran sampai selesai.
5. Dalam menjawab tes sumatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas
dan kerjakan sesuai dengan kemampuan kalian setelah mempelajari modul
ini.
6. Catatlah kesulitan yang kalian dapatkan selama mempelajari modul ini dan
kemudian tanyakan pada guru.

D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta didik dapat:
1. Mengklasifikasi jenis dan sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah
2. Menentukan jenis dan sifat elemen pasif rangkaian peralihan

5
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

3. Menentukan nilai komponen pasif rangkaian listrik arus searah


4. Menghitung nilai komponen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian
peralihan

E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Kompetensi Inti (KI)
KI 3 (Pengetahuan) :
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4 (Keterampilan) :
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
2. Kompetensi Dasar (KD)
3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan
rangkaian peralihan
4.3 Memeriksa sifat komponen pasif dalam rangkaian listrik arus searah dan
rangkaian peralihan

F. Cek Kemampuan
TINGKAT PENGUASAAN
DAFTAR PERTANYAAN
(Skor 0-100)
1. Apakah siswa sudah memahami elemen pasif
rangkaian listrik arus searah dan rangkaian
peralihan?
2. Apakah siswa mampu menjelaskan elemen pasif
rangkaian listrik arus searah dan rangkaian
peralihan?
3. Apakah siswa mampu memahami dasar elemen
pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian
peralihan?
4. Apakah siswa mampu menjelaskan prosedur
elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan
rangkaian peralihan?
5. Apakah siswa mampu memahami proses
6
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

pengujian elemen pasif rangkaian listrik arus


searah dan rangkaian peralihan?
6. Apakah siswa mampu melakukan pengujian sifat
elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan
rangkaian peralihan?
II. Pembelajaran
Kegiatan Belajar : Elemen Pasif Rangkaian Arus Searah Dan Rangkaian Peralihan
KD 3.3 Pengetahuan
Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan
Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
1. Mengenal komponen elemen pasif
2. Menjelaskan jenis dan sifat elemen pasif
3. Menjelaskan rangkaian arus searah dan rangkaian peralihan
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menetukan jenis elemen pasif
2. Peserta didik dapat menentukan sifat komponen elektronika pasif
3. Peserta didik dapat menghitung analisis rangkaian elemen pasif dan rangkaian
peralihan
Pokok - Pokok Materi :
1. Elemen pasif
2. Rangkaian peralihan
Uraian Materi
A. Komponen/Elemen Pasif
Komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang tidak memerlukan
sumber arus listrik eksternal untuk pengoperasiannya. Komponen yang termasuk
komponen pasif adalah resistor, kapasitor, induktor.
1. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan
namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.
Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan
simbol Ω.
Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas kemampuan
dayanya. Berbagai macam resistor di buat dari bahan yang berbeda dengan
sifat-sifat yang berbeda. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih
7
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya.
Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi
daya berupa panas sebesar W = I2R (watt).
Bagian – bagian Resistor

1.1 Macam-Macam Resistor


Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor
dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam.
Sedangkan resistor arang dan resistor oksida logam berdasarkan susunan yang
dikenal resistor komposisi dan resistor film.
Namun demikian dalam perdagangan resistor-resistor tersebut dibedakan
menjadi resistor tetap (fixed resistor) dan resistor variabel. Penggunaan untuk
daya rendah yang paling utama adalah jenis tahanan tetap yaitu tahanan
campuran karbon yang dicetak. Ukuran relatif semua tahanan tetap dan tidak
tetap berubah terhadap rating daya (jumlah watt), penambahan ukuran untuk
meningkatkan rating daya agar dapat mempertahankan arus dan rugi lesapan
daya yang lebih besar.
1.1.1 Resistor Tetap
Resistor tetap yaitu resistor yang nilai hambatannya relatif tetap, biasanya

terbuat dari karbon, kawat atau paduan logam.

Gambar 1. Simbol Resistor


Berdasarkan bahan yang digunakan, resistor terbagi beberapa jenis,

yaitu :

a. Resistor Karbon (Resistor Arang)

8
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Resistor batang atau resistor karbon terbuat dari bahan senyawa

karbon yang biasanya diberikan lilitan kawat pada batang tersebut.

Gambar 2. Bentuk Resistor Batang Karbon

b. Resistor Film Karbon (Carbon Film Resistor)

Resistor Film Karbon merupakan pengembangan dari resistor batang

karbon. Resistor ini juga mempunyai karakteristik yang sama dengan

resistor batang karbon, namun pada resistor film karbon mempunyai

noise dan koefisien temperatur yang lebih rendah. Dengan demikian,

resistor film karbon ini lebih baik.

Gambar 3. Bentuk Resistor Film Karbon

c. Resistor Film Metal (Metal Film Resistor)

Resistor film metal memiliki toleransi antara 1% hingga 5% sehingga

tingkat keakuratannya tinggi. Resistor ini banyak digunakan pada

rangkaian audio Hi-Fi, rangkaian radio yang memiliki kestabilan tinggi

terhadap frekuensi dan perangkat elektronika.

9
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Gambar 4. Bentuk dan Konstruksi Resistor Film Metal

d. Resistor Kawat (Wirewound Resistor)

Resistor kawan pada umumnya memiliki daya yang lebih tinggi

dibandingkan dengan resistor jenis lain. Bentuk fisik dari resistor kawat

memiliki dimensi yang lebih besar dan sering digunakan untuk daya

menengah ke atas.

Gambar 5. Bentuk dan Konstruksi Resistor Kawat


e. Resistor NIST (National Institute of Standard and Technology)

Resistor NIST merupakan jenis resistor yang memiliki tingkat akurasi

paling tinggi karena memiliki toleransi 0.001%

Gambar 6. Bentuk Resistor NIST

f. Resistor SMD (Surface Mounted Device)

Resistor SMD memiliki bentuk yang sangat kecil dan cara

pemasangannya dengan ditempel dengan timah.

Gambar 7. Bentuk Resistor SMD

10
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau


dibaca dari warna yang tertera pada bagian luar badan resistor tersebut
yang berupa gelang warna. Kode warna pada resistor menyatakan
harga resistansi dan toleransinya. Semakin kecil harga toleransi suatu
resistor adalah semakin baik, karena harga sebenarnya adalah harga
yang tertera dikurangi harga toleransinya.
Terdapat resistor yang mempunyai 4 gelang warna dan 5 gelang warna

seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 8. Urutan gelang warna resistor


Tabel 1. Kode warna pada resistor 4 gelang

Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4


Warna
(angka pertama) (angka kedua) (angka ketiga) (toleransi %)
Hitam - 0 100 -
Coklat 1 1 101 1
Merah 2 2 102 2
Orange 3 3 103 3
Kuning 4 4 104 4
Hijau 5 5 105 5
Biru 6 6 106 6
Ungu 7 7 107 7
Abu-abu 8 8 108 8
Putih 9 9 109 9
Emas - - 10-1 5
Perak - - 10-2 10
Tanpa
Warna - - 10-3 20

11
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Tabel 2. Kode warna pada resistor 5 gelang


Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4 Gelang 5
Warna (angka (angka
(toleransi %)
pertama) (angka kedua) (angka ketiga) keempat)
Hitam - 0 0 100 -
Coklat 1 1 1 101 1
Merah 2 2 2 102 2
Orange 3 3 3 103 3
Kuning 4 4 4 104 4
Hijau 5 5 5 105 5
Biru 6 6 6 106 6
Ungu 7 7 7 107 7
Abu-abu 8 8 8 108 8
Putih 9 9 9 109 9
Emas - - - 10-1 5
Perak - - - 10-2 10
Tanpa
Warna - - - 10-3 20

Contoh:

Sebuah resistor dengan 4 gelang. Gelang pertama kuning, gelang kedua

ungu, gelang ketiga jingga, gelang keempat emas. Tentukan nilai

tahanan resistor tersebut!

Nilai resistor tersebut:

Gelang pertama kuning = 4

Gelang kedua ungu = 7

Gelang ketiga jingga = 103 = 000

Kita susun angka-angka tersebut, maka kita dapatkan nilai tahanannya

47000 Ω Gelang keempat emas berarti toleransi 5 %

1.1.2. Resistor Tidak Tetap (Variabel)

12
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai hambatannya dapat

diubah-ubah atau tidak tetap. Jenisnya yaitu hambatan geser, Trimpot

dan Potensiometer.

a. Trimpot
Resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah dengan cara

memutar porosnya dengan menggunakan obeng. Untuk mengetahui

nilai hambatan dari suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang

tercantum pada badan trimpot tersebut.

Gambar 9. Simbol dan Bentuk Trimpot

b. Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser
yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua
terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal
geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau
Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan
peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat.
Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat
digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.

Gambar 10. Bentuk Potensiometer

13
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

1.1.3 Resistor Non Linear


Nilai tahanan yang dimiliki tidak tetap, karena pengaruh dari luar.
Prinsip kerja dari resistor ini adalah timbulnya perubahan tahanan
bergantung pada kondisi pemicunya. Resistor ini terdiri dari tiga jenis
yaitu :

a. Fotoresistor / LDR (Light Depending Resistor)


Foto resistor ini bekerja berdasarkan sinar yang diterima, besarnya

tahanan fotoresistor dalam kegelapan mencapai sangat besar dan

turun apabila berada dalam keadaan terang. Komponen ini terbuat dari

film cadmium sulfide yang memiliki tahanan yang besar apabila tidak

terkena sinar.

Aplikasi dari fotoresistor ini banyak diterapkan pada lampu penerang

jalan dan pada control lampu parkir atau lampu taman.

Gambar 11. Simbol dan Bentuk LDR

b. Thermistor
Thermistor adalah sejenis resistor yang bekerja berdasarkan panas yang

timbul pada termister tersebut, akibat dari panas sendiri ataupun panas

dari luar. Tahanan thermister akan berubah bila terjadi perubahan

temperatur yang cukup besar. Beberapa jenis thermister yang biasa

dipakai yaitu : Koefisien temperatur positif (positif temperature

coefficient/(p.t.c.) dan koefisien temperatur negatif/ negatif

temperature coefisien (n.t.c.).

14
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Gambar 12. Bentuk dan Simbol Thermistor

c. VDR (Voltage Dependent Resistor)


VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor, yaitu sebuah
resistor tidak tetap yang nilai resistansinya akan berubah tergantung
dari tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar
tegangan yang diterima, maka nilai tahanannya akan semakin mengecil,
sehingga arus yang melaluinya akan semakin besar. Dengan adanya
sifat tersebut maka VDR akan sangat cocok digunakan sebagai
stabilizer.

Gambar 13. Simbol dan Bentuk VDR

2. Kapasitor
2.1 Pengertian Kapasitor

Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan


melepaskan muatan listrik atau energi listrik. Kemampuan untuk
menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebut dengan kapasitansi atau
kapasitas.
Bagian – bagian Kapasitor

15
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Saat pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor, waktu lamanya


pengisian dan pengosongan muatannya tergantung dari besarnya nilai
resistansi dan kapasitansi yang digunakan pada rangkaian. Pada saat saklar
menghubungkan ketitik 1 arus listrik mengalir dari sumber-sumber tegangan
melalui komponen R menuju komponen C. Tegangan pada kapasitor
meningkat dari 0 volt sampai sebesar tegangan sumber, kemudian tak
terjadi aliran, saklar dipindahkan posisinya ke titik 2 maka terjadi proses
pengosongan. Seperti yang ditunjukan oleh gambar di bawah ini,

Gambar 17. Rangkaian RC hubungan seri dicatu oleh tegangan dc

Tegangan kapasitor menurun, arah arus berlawanan dari arah pengisian.


Tegangan pada R menjadi negatif dan berangsur-angsur tegangannya
menjadi 0 volt. Pengisian dan pengosongan masing-masing memerlukan 5
R.C (time constan).
Sifat - sifat kapasitor pada umumnya :

a. Terhadap tegangan dc merupakan hambatan yang sangat besar.


b. Terhadap tegangan ac mempunyai resistansi yang berubah-ubah sesuai
dengan frequency kerja.
c. Terhadap tegangan ac akan menimbulkan pergeseran fasa, dimana arus
90° mendahului tegangannya.

16
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Resistansi dari sebuah kapasitor terhadap tegangan ac disebut reaktansi.


Disimbolkan dengan Xc, besarnya reaktansi kapasitor ditulis dengan rumus :

Xc = 1
2πfc

Keterangan :

Xc = Reaktansi Kapasitif (ohm)


f = frekuensi (Hz)
C = kapasitansi (F)

Seperti halnya hambatan, kapasitor dapat dibagi menjadi :


2.1.1 Kapasitor Tetap
Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas
yang tetap.

Gambar 18. Simbol Kapasitor

Macam-macam kapasitor tetap adalah, diantaranya:


a. Kapasitor Keramik
Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna
merah, hijau, coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan dipapan
rangkaian (PCB), boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki
positif dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko
Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan
tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga
yang sampai ribuan volt.

17
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Gambar 19. Bentuk Kapasitor

Cara membaca nilai kapasitor keramik :


Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya =
20.000 pF = 20 KpF =0,02 μF.
Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5
KpF = 0,005 μF

Gambar 20. Membaca Nilai Kapasitor


b. Kapasitor polyester

Pada dasarnya sama saja dengan kapasitor keramik begitu juga


cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti
permen. Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan
sebagainya.

Gambar 21. Kapasitor Polyester

c. Kapasitor Kertas
Kapasitor kertas ini sering disebut juga kapasitor padder. Misal
pada radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel kapasitor.
Nilai kapasitas yang dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:
 Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah
(Medium Wave / MW) = 190 meter - 500 meter.

18
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

 Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek


(Short Wave / SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.
 Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2,
3 dan 4, = 13 meter - 49 meter.

Gambar 22. Kapasitor Kertas

d. Kapasitor Elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)

Kapasitor elektrolit atau Electrolytic Condenser (Elco) adalah


kapasitor yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub
kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang
panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat
tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 μF
(mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari
beberapa volt hingga ribuan volt.

Gambar 23. Kapasitor elektrolit

Selain kapasitor elektrolit (Elco) yang mempunyai polaritas, ada


juga jenis elco yang berpolaritas yaitu kapasitor solid tantalum dan
Elco yang Non Polaritas pada kakinya tidak ada kutub (+) dan (-).

19
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Gambar 24. Kapasitor Solit Tantalum

Gambar 25. Elco Non Polar

Kerusakan umum pada kondensator elektrolit di antaranya


adalah :
 Kering (kapasitasnya berubah)
 Konsleting
 Meledak, yang dikarenakan salah dalam pemberian tegangan
positif dan negatifnya, jika batas maksimum voltase dilampaui
juga bisa meledak.

Tabel 3. Kode angka dan huruf pada kapasitor

Contoh :

20
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Kode kapasitor 562J 100V artinya besarnya kapasitas 56 x 10 2 pF =


5600 pF, besarnya toleransi sebesar 5% dan kemampuan tegangan
kerja 100 Volt.

2.1.2 Kapasitor tidak tetap (variabel)

Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi


atau kapasitas yang dapat diubah-ubah. Kapasitor ini terdiri dari :
a. Kapasitor Trimer
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan cara
memutar porosnya dengan obeng.

Gambar 26. Kapasitor Trimer

b. Kapasitor Variabel
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah

denganmemutar poros yang tersedia. (bentuk menyerupai

potensiometer).

Gambar 27. Kapasitor Variabel

3. Induktor
3.1. Pengertian Induktor
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif
(kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan
magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan

21
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya,


dalam satuan Henry.
Induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi
kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam
kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu
komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus
dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk
memproses arus bolak-balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau
kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada
kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi
karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi,
induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya.
Selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet
juga memboroskan daya di dalam inti karena efek histeresis, dan pada arus
tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau
kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada
kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi
karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi,
induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya.
Selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet
juga memboroskan daya di dalam inti karena efek histeresis, dan pada arus
tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan.
Sebuah induktor biasanya dikonstruksi sebagai sebuah lilitan dari bahan
penghantar, biasanya kawat tembaga, digulung pada inti magnet berupa
udara atau bahan feromagnetik. Bahan inti yang mempunyai permeabilitas
magnet yang lebih tinggi dari udara meningkatkan medan magnet dan
menjaganya tetap dekat pada induktor, sehingga meningkatkan induktansi
induktor. Induktor frekuensi rendah dibuat dengan menggunakan baja
laminasi untuk menekan arus eddy. Ferit lunak biasanya digunakan sebagai
inti pada induktor frekuensi tinggi, dikarenakan ferit tidak menyebabkan
kerugian daya pada frekuensi tinggi seperti pada inti besi. Ini dikarenakan

22
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

ferit mempunyai lengkung histeresis yang sempit dan resistivitasnya yang


tinggi mencegah arus eddy.
Induktor dibuat dengan berbagai bentuk, sebagian besar dikonstruksi
dengan menggulung kawat tembaga email disekitar bahan inti dengan
kaki-kaki kawat terlukts keluar. Beberapa jenis menutup penuh gulungan
kawat di dalam material inti, dinamakan induktor terselubungi. Beberapa
induktor mempunyai inti yang dapat diubah letaknya, yang memungkinkan
pengubahan induktansi.
Induktor yang digunakan untuk menahan frekuensi sangat tinggi biasanya
dibuat dengan melilitkan tabung atau manik-manik ferit pada kabel
transmisi.

Berdasarkan kegunaannya Induktor dapat bekerja pada:


a. Frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator
b. Frekuensi menengah pada spul MF rendah pada trafo input, trafo
output, spul speaker, trafo tenaga, spul relay dan spul penyaring
Induktor terbuat dari lilitan-lilitan kawat dan tembaga, adapun jenis-jenis
lilitan induktor, diantaranya lilitan inti toroid. Sebuah lilitan simpel yang
dililit dengan bentuk silinder menciptakan medan magnet eksternal
dengan kutub utara-selatan. Sebuah lilitan toroid bisa dibuat dari lilitan
silinder dengan menghubungkannya menjadi berbentuk donat, sehingga
menyatukan kutub utara dan selatan. Pada lilitan toroid, medan magnet
ditahan pada lilitan. Ini mengakibatkan lebih sedikit radiasi magnetik dari
lilitan, dan kekebalan dari medan magnet eksternal.

Adapun fungsi Induktor adalah sebagai berikut :


a. Tempat terjadinya gaya magnet
b. Pelipat ganda tegangan
c. Pembangkit getaran
d. Penyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet
e. Menahan arus bolak-balik/ac
f. Meneruskan/meloloskan arus searah/dc
g. Sebagai penapis (filter) Sebagai penalaan (tuning)

23
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Gambar 31. Bentuk dan simbol Induktor tetap

Gambar 32. Bentuk dan simbol Induktor variabel

B. Rangkuman
1. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya
resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan
resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω.
2. Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
dihantarkan.
3. Rangkaian pada resistor dapat tersusun secara seri, paralel dan seri paralel
(campuran)
4. Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan
melepaskan muatan listrik atau energi listrik. Kemampuan untuk menyimpan
muatan listrik pada kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas.
5. Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif
(kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan
magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan
induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam
satuan Henry.

24
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

6. Induktor terbuat dari lilitan-lilitan kawat dan tembaga, adapun jenis-jenis lilitan
induktor, diantaranya lilitan inti toroid.

III. Evaluasi
A. Tes
a. Soal Esay :

1. Tentukan nilai resistor berdasarkan gambar dibawah ini.

2. Jelaskan perbedaan kapasitor tetap dengan kapasitor variabel.


3. Jelaskan perbedaan kapasitor tetap dengan kapasitor variable!

b. Soal Objektif
1. Rangkaian elektronika di bawah ini yang termasuk elemen pasif adalah,…
a. Resistor
b. IC
c. Dioda
d. Thyristor
e. Transistor

2. Resistor yang memiliki gelang – gelang warna : merah, ungu, merah, dan
emas bernilai…
a. 2700 Ω ± 5 %
b. 3900 Ω ± 5 %
c. 392 Ω ± 2 %
d. 270 Ω ± 2 %
e. 27 kΩ ± 5 %
3. Resistor yang nilai hambatannya dapat berubah – ubah tergantung dari
intensitas cahaya yang diterimanya adalah jenis resistor…

25
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

a. PTC resistor
b. Resistor tetap
c. NTC resistor
d. Variabel resistor
e. LDR
4. Gambar di bawah ini adalah bentuk dan simbol dari…
a. Resistor
b. Kapasitor tetap
c. Resistor variabel
d. Induktor
e. Transformator

5. Kapasitor yang bertuliskan 2A474J100 memiliki nilai sebesar…


a. 470 nF
b. 2 Ampere
c. 474 pF
d. 100 Volt
e. 47 pF

6. Kapasitor yang bertuliskan 333 nilainya…


a. 330000 pF
b. 33000 pF
c. 3300 pF
d. 330 pF
e. 33 pF

7. Jenis kapasitor yang nilainya dapat diubah – ubah adalah …


a. trimpot
b. Elco
c. LDR
d. NTC
e. PTC

8. Resistor dengan warna Cokelat, Orange, Biru, Emas, nilainya adalah…..


a.      11 MΩ ± 5%

26
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

b.      12 MΩ ± 10%
c.      13 MΩ ± 5%
d.     14 MΩ ± 10%
e. 15 MΩ ± 5%

9. Diketahui, data sebagai berikut ini :


1. Sebagai penyimpan muatan listrik
2. Sebagai penstabil tegangan
3. Sebagai sakelar elektronik
4. Sebagai pemblokir arus listrik
Berdasarkan data diatas yang termasuk fungsi kapasitor adalah …….
b. 1 dan 2
c. 1
d. 2
e. 3
f. 4

10.Perhatikan sebuah kapasitor seperti pada gambar disamping. Berdasarkan


kode yang ada pada badan kapasitor maka nilai kapasitasnya adalah .....
a. 100.000 pF toleransi 0% tegangan kerja 250 V
b. 100.000 nF toleransi 10% tegangan kerja 250 V
c. 10.000 nF toleransi 0% tegangan kerja 250 V
d. 10.000 pF toleransi 10% tegangan kerja 250 V
e. 1.000 nF toleransi 10% tegangan 250 V

B. Kunci Jawaban
a. Jawab essay:
1. Nilai nya adalah

Nilai resistor tersebut:

Gelang pertama merah = 2

Gelang kedua ungu = 7

Gelang ketiga coklat = 101 = 0

27
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Kita susun angka-angka tersebut, maka kita dapatkan nilai tahanannya

270 Ω Gelang keempat emas berarti toleransi 5 %

2. Perbedaannya adalah :
Kapasitor tetap memiliki nilai kapasitansi yang tetap sedangkan
kapasitor variabel memiliki nilai kapasitansi atau kapasitas yang dapat
diubah-ubah.
3. Perbedaannya :
Kapasitor tetap : kapasitor yang memiliki nilai kapasitas yang tetap, yang
tidak dapat berubah
Kapasitor variable : kapasitor yang nilai kapasitasnya dapat dirubah-
ubah sesuai dengan nilai yang dibutuhkan.

b. Jawaban objektif
1. A
2. A
3. D
4. D
5. C
6. B
7. A
8. C
9. B
10. C

IV. Penutup
Materi pembelajaran pada modul ini merupakan materi bidang keahlian lanjutan
yang harus dimiliki oleh setiap siswa yang mengambil keahlian di bidang teknik
instalasi tenaga listrik, pada materi dasar listrik dan elektronika. Mintalah pada guru
untuk melakukan evaluasi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dan
untuk peserta didik. diharapkan menguasai modul ini dan dilihat dari nilai yang
dicapai pada setiap tes lulus (mendapatkan nilai minimal 70), maka peserta didik
yang bersangkutan akan semakin mudah untuk mencari pekerjaan setelah tamat di
dunia industri karna telah memiliki kompetensi yang baik.

28
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Daftar Pustaka

Abdurrahman, Syaifi, Elektronika Dasar untuk SMK, Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan RI, 2017.

A.R.Hambley, Electronics, Prentice Hall, 2000.

http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-fungsi-dan-prinsip-kerja-

potensiometer, diakses tanggal 10 April 2017.

Sutiman, Listrik dan Elektonika Dasar, Fakultas Teknik Universitas Negeri

Yogyakarta, 2004.

Willem, Teknik Listrik Dasar Otomotif untuk SMK, Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan RI, 2015.

29
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Glosarium

1. Henry = Satuan induktor


2. Farad = Satuan kapasitor
3. Ohm = Satuan tahanan
4. Transien = Peralihan
5. DC = Direct Current
6. AC = Alternating Current
7. Harmonic = redaman
8. Seri = Lurus
9. Paralel = bercabang
10. Seri – paralel = campuran
11. Elemen = Komponen
12. Fluksi = garis-garis gaya magnet (ggm)

30
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

13. frekuensi = jumlah periode dalam satu detik

31
Dasar Listrik dan Elektronika

Anda mungkin juga menyukai