Anda di halaman 1dari 25

MODUL PEMBELAJARAN

K-13

PEKERJAAN DASAR
ELEKTROMEKANIK

Annisa Silvia Ningsih


NIM. 17063033

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


SMKN 2 PAYAKUMBUH
2020
1
2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Modul Pekerjaan
Dasar Elektromekanik. Modul ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagai
bahan ajar bagi guru ataupun peserta didik di dalam kegiatan
pembelajaran. Modul ini dibuat berlandaskan Kompetensi Dasar dari SMK
Teknik Ketenagalistrikan Tahun 2018.
Modul Pekerjaan Dasar Elektromekanik disusun penulis untuk
memenuhi tugas Loka karya PPG Dalam Jabatan 2018 Tahap 2 pada
Universitas Negeri Yogyakarta. Selama penyusunan modul ini, penulis
banyak menemukan kendala yang sulit untuk diselesaikan. Namun atas
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya kendala – kendala tersebut dapat
diatasi. Atas bimbingan, bantuan dan berbagai fasilitas yang penulis terima
selama penulisan modul ini, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih.
Modul ini membahas Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar
Elektromekanik dengan materi Menerapkan K3 sesuai manual standar
operasional prosedur di bidang pekerjaan elektromekanik. Dan
dipergunakan pada kelas X semester Ganjil. Penulis menyadari bahwa
modul ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian dan
semoga modul ini bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih banyak.

Yogyakarta, 17 Oktober 2018


Penulis,

Abubakar, S.Pd

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Deskripsi.........................................................................................................1
B. Prasyarat.........................................................................................................1
C. Petunjuk Penggunaan Modul.......................................................................1
PEMBELAJARAN.............................................................................................2
A. Rencana Pembelajaran.................................................................................2
B. Kegiatan Belajar............................................................................................2
Menerapkan K3 sesuai manual standar operasional prosedur di
bidang pekerjaan elektromekanik...........................................................................2
a. Tujuan Pembelajaran............................................................................................3
b. Uraian Materi........................................................................................................3
1. Menganalisis Konsep Kesehatan, Keselamatan dan
Keamanan Kerja (K3)...................................................................................3
2. Mengidentifikasi Alat Pelindung Diri..............................................4
3. Mengidentifikasi kecelakaan kerja..................................................8
RANGKUMAN..................................................................................................16
Formatif..............................................................................................................17
GLOSARIUM....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................20

ii
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik dari
sisi pengetahuan. Keterampilan dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya
melalui pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang dirangkai sebagai suatu
kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Buku bahan
ajar dengan judul Pekerjaan Dasar Elektromekanik ini merupakan salah satu
referensi yang digunakan untuk mendukung pembelajaran pada Kompetensi
Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang diberikan pada kelas X.
Kecelakaan kerja akan terjadi jika pekerja tidak mengetahui tentang
pekerjaan yang aman atau tidak tahu perilaku yang berbahaya, tidak mampu
memenuhi persyaratan kerja yang menyebabkan terjadinya kecelakaan, dan
mengetahui seluruh peraturan dan persyaratan kerja, namun tidak mau memenuhi
atau mematuhinya. Oleh karena pekerja diharapkan mematuhi aturan yang berlaku
terhadap kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja (K3).
Pengalaman belajar yang diharapkan dari modul ini adalah penguasaan
pengetahuan K3 yang sangat diperlukan untuk menunjang pemenuhan kompetensi
seseorang dalam hal menjaga kesehatan, keselamatan dalam bekerja. Dengan
ruang lingkup pembelajaran tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang berkaitan dengan pekerjaan elektromekanik. Memahami SOP, peraturan K3
dalam bidang elektromekanik.
B. Prasyarat
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah
peserta didik yang telah lulus dari SLTP. Ini adalah modul dasar
Ketenagalistrikan, sehingga perlu dipelajari untuk melanjutkan ke mata pelajaran
selanjutnya.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Petunjuk bagi Peserta didik:
Agar dapat dikatakan menguasai modul ini, Anda harus:
(a) Menjawab semua pertanyaan dengan benar
(b) Mengerjakan seluruh tugas-tugas yang diberikan
(c) Melaksanakan tugas praktek dengan benar
1
PEMBELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIDIK


Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitifsesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Instalasi
Tenaga Listrik pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian
dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kerja Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar :
3.6. Menerapkan K3 sesuai manual standar operasional prosedur di bidang
pekerjaan elektromekanik.
4.6 Menggunakan K3 sesuai manual standar operasional prosedur di bidang
elektromekanik.
B. KEGIATAN BELAJAR
Menerapkan K3 sesuai manual standar operasional prosedur di bidang
pekerjaan elektromekanik
 Menganalisis konsep K3
 Mengidentifikasi alat pelindung diri
2
 Mengidentifikasi kecelakaan kerja

a. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan dapat :
1. Menjelaskan konsep K3 dengan tepat dan percaya diri
2. Menentukan peralatan K3 bidang pekerjaan elektromekanik secara
tepat dan jujur
3. mengidentifikasi peralatan K3 berdasarkan fungsinya dengan benar
dan jujur
4. peserta didik dapat mendemonstrasikan prosedur penggunaan
peralatan dengan baik dan penuh tanggung jawab
b. Uraian Materi
1. Konsep Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3)
a. Pengertian
Menurut OHSAS 2007, pengertian dari K3 adalah semua kondisi dan
faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja
maupun orang lain. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian K3 adalah pemikiran dan upaya yang dilakukan untuk mencegah
kecelakaan dan penyakit
b. Tujuan K3
Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa
keselamatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang
memungkinkan terjadinya kecelakaan.
Tujuan dalam pelaksanaannya berdasarkan UU No. 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja antara lain:
 Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja
 Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman
dan efisien
 Meningkatkan kesejahteraan dan produktivita Nasional
Keselamatan kerja atau safety adalah: Suatu usaha untuk menciptakan
keadaan lingkungan kerja yang aman, bebas dari kecelakaan.

3
Kecelakaan adalah : suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan
atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian baik harta
(material) maupun jiwa/manusia
Kecelakaan kerja adalah: Kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja
atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja (perusahaan).
c. Dasar Hukum
Dasar hukum K3 yang digunakan sebagai berikut:
 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
 Undang-Undang No. 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO
 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 tentang
sitem manajemen K3 yang berfungsi sebagai pedoman penerapan
sistem manajemen K3 (SMK3)
d. Rambu – Rambu K3
Rambu-rambu K3 memiliki peran untuk meminimalisir terjadinya
kecelakaan kerja.

Gambar 1.1 Rambu-rambu K3

4
Berikut adalah kegunaan rambu-rambu K3
 Menarik perhatian terhadap adanya kesehatan dan keselamatan
kerja
 Menunjukan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat
 Menyediakan informasi umum dan memberikan pengarahan
 Mengingatkan para karyawan dimana harus menggunakan
peralatan perlindungan diri
 Mengindikasikan dimana peralatan darurat keselamatan berada
2. Alat Pelindung Diri

APD atau Alat Pelindung Diri ini harus diperhatikan kondisinya. Jika APD
rusak atau rusak atau tidak dapat berfungsi dengan baik harus segera
dimusnahkan. Beberapa APD juga memiliki masa pakai, sehingga perawatannya
harus lebih diperhatikan dan dicatat waktu pembelian serta masa pemakaiannya.
(a) Pakaian kerja

Gambar 1.2 Pakaian Kerja


Pakaian kerja adalah alat pelindung diri yang digunakan untuk melindungi
seluruh tubuh dari lingkungan tempat kerja
(b) Helm Keselamatan

Gambar 1.3 Helm/safety helmet

5
Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk melindungi
kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang
melayang atau meluncur di udara. Helm ini juga bisa melindungi kepala dari
radiasi panas, api, percikan bahan kimia ataupun suhu yang ekstrim. Untuk
beberapa pekerjaan dengan risiko yang relatif lebih rendah bisa menggunakan topi
ataupun penutup kepala sebagai pelindung.
(c) Sabuk pengaman dan tali Keselamatan

Gambar 1.4 Sabuk keselamatan/safety belt


Sabuk keselamatan atau safety belt ini berfungsi untuk membatasi gerak
pekerja agar tidak terjatuh atau terlepas dari posisi yang diinginkan. Beberapa
pekerjaan mengharuskan pekerja untuk berada pada posisi yang cukup berbahaya
seperti pada posisi miring, tergantung atau memasuki rongga sempit. Sabuk
keselamatan ini terdiri dari harness, lanyard, safety rope, dan sabuk lainnya yang
digunakan bersamaan dengan beberapa alat lainnya seperti
karabiner, rope clamp, decender, dan lain-lain.
(d) Sepatu Pelindung

Gambar 1.5 Sepatu pelindung/safety shoes


Sepatu pelindung ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau
tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap
panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin. Selain fungsi di
atas, sepatu safety berkualitas juga memiliki tingkat keawetan yang baik sehingga
bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Berbagai sepatu pelindung

6
ataupun safety shoes tersedia sesuai dengan kebutuhan. Ada yang antislip,
antipanas, anti-bahan kimia, anti-listrik, dll. Lihat berbagai fungsi safety shoes di
sini!
(e) Masker

Gambar 1.5 Masker


Masker pernafasan ini berfungsi untuk melindungi organ pernafasan
dengan cara menyaring vemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel debu,
aerosol, uap, asap, ataupun gas. Sehingga udara yang dihirup masuk ke dalam
tubuh adalah udara yang bersih dan sehat. Masker ini terdiri dari berbagai jenis,
seperti respirator, katrit, kanister, tangki selam dan regulator, dan alat pembantu
pernafasan.
(f) Pelindung telinga

Gambar 1.6 Pelindung telinga


Penutup telinga ini bisa terdiri dari sumbat telinga (ear plug) atau penutup
telinga (ear muff), yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan
ataupun tekanan.

7
(g) Kacamata Pengaman

Gambar 1.7 Kacamata pengaman


Kacamata pengaman ini digunakan sebagai alat pelindung yang berfungsi
untuk melindungi mata dari paparan partikel yang melayang di udara ataupun di
air, percikan benda kecil, benda panas, ataupun uap panas. Selain itu kacamata
pengaman juga berfungsi untuk menghalangi pancaran cahaya yang langsung ke
mata, benturan serta pukulan benda keras dan tajam. Jenis kacamata pengaman ini
bisa berupa spectacles atau googgles.
(h) Sarung Tangan

Gambar 1.8 Sarung tangan


Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api,
suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan,
tergores benda tajam ataupun infeksi dari zat patogen seperti virus dan bakteri.
Sarung tangan ini terbuat dari material yang beraneka macam, tergantung dari
kebutuhan. Ada yang terbuat dari logam, kulit, kanvas, kain, karet dan sarung
tangan yang tahan terhadap bahan kimia.

8
(i) Pelindung Wajah

Gambar 1.9 Pelindung wajah


Pelindung wajah atau face shield ini merupakan alat pelindung yang
berfungsi untuk melindungi wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, partikel
yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, panas ataupun uap panas,
benturan atau pukulan benda keras atau tajam, serta pancaran cahaya.

3. Mengidentifikasi kecelakaan kerja

Pengertian kecelakaan (accident) adalah suatu suatu kejadian yang tidak


diinginkan, datangnya tiba-tiba dan tidak terduga yang menyebabkan kerugian
pada manusia (luka, cacat, sakit, meninggal), perusahaan, masyarakat dan
lingkungan.
Prinsip-prinsip keamanan, kesehatan, kerja (safety) di tempat kerja.
Peserta didik akan belajar juga bagaimana mengidentifikasi dan mengetahui
potensi yang berbahaya di tempat kerja meliputi :
 Perilaku dan sikap kerja yang aman.
 Tindakan pemeliharaan tempat kerja.
 Lingkungan kerja yang aman
 Perlindungan personal
 Menggunakan peralatan tangan dan listrik dengan aman.
 Pemadam kebakaran.

Dengan demikian siswa dapat bekerja dengan aman ditempat kerja tanpa
membahayakan dirinya sendiri atau orang lain.
a. Perilaku dan sikap aman.
Memperlakukan keamanan, kesehatan, kerja (safety) di tempat kerja.

9
(a) Mengembangkan kesadaran keamanan, kesehatan, kerja (safety).
Keamanan, kesehatan, kerja (safety) adalah bagian yang mutlak
untuk melatih anda dan anda mengembangkan kebiasaan berfikir
dan berperilaku aman (safety) setiap saat.
 Belajar bekerja dengan aman :
Kapanpun anda mempelajari sesuatu tentang pekerjaan, anda
harus belajar dan bertanya bagaimana bekerja dengan aman
(safety).
 Mencegah kecelakaan :
Bersikap jeli terhadap pencegahan kecelakaan dan sadar
terhadap penyebab dan konsekwensi dari kecelakaan. Jika anda
tahu apa penyebab kecelakaan, pasti anda tahu apa yang tidak
akan dikerjakan.
 Peringatan Keamanan :
Luangkan waktu untuk membaca peringatan keamanan,
kesehatan, kerja (safety). Sebagai contoh daftar pencegahan
keamanan terhadap bahan kimia.
 Keberadaan tempat kerja anda :
Ketahuilah keberadaan tempat kerja anda secara tuntas,
meliputi lokasi :
 Peralatan Pemadam kebakaran.
 Peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan.
 Saklar darurat atau emergensi daya listrik.
 Peralatan proteksi dan baju pelindung.
 Pintu darurat keluar.
(b) Perilaku aman di tempat kerja.
Tingkah laku anda sendiri yang menjadi aman selama bekerja
dan istirahat. Mungkin anda dapat bermain bola, secara ekstrim
akan membahayakan tempat kerja.
 Jangan menyandung atau menyenggol orang lain.
 Selalu berjalan di tempat kerja, jangan lari.
 Jangan bergurau.
10
 Jangan mempermainkan alat pemadam kebakaran.
 Jangan mempermainkan alat atau peralatan bengkel.
 Jangan mengganggu pengoperasian peralatan atau alat yang
berhahaya.
 Konsetrasi pada pekerjaan, tetapi sadar kejadian apa disekitar
tempat kerja anda.
 Taati rambu-rambu keamanan dan pembatas terhadap area
terlarang.
b. Pemeliharaan Bengkel (Industrial Housekeeping).
Industrial Housekeeping artinya tindakan pemeliharaan pada tempat
kerja anda. Luangkan waktu untuk menjaga tempat kerja bersih dan
rapih.
(a) Area Tempat Kerja (The Work Area). Jagalah Kebersihan Tempat
Kerja :
Jagalah kebersihan lorong atau gang, tangga dan lintasan untuk
berjalan kaki setiap saat. Setiap orang harus dapat bebas bergerak
disekitar tempat kerja tanpa resiko tersandung atau secara khusus
yakinkan bahwa tidak ada hambatan dan bersih pada jalan keluar.
Pada keadaan darurat, waktu yang berharga dan kehidupan apapun
harus aman jika semua orang berlari pada lorong (tempat berjalan).
(b) Mengorganisir Meja Kerja.
Peralatan dan buku manual yang anda butuhkan harus
ditemapatkan dengan aman pada saat anda melakukan pekerjaan
pada meja kerja, akan membahayakan jika tidak ditempatkan
dengan benar dan aman tehadap anda untuk bekerja dengan aman.
 Tempat untuk bekerja :
Tempat untuk bekerja dapat diwujudkan pada meja dengan
menepatkan beberapa peralatan. Peralatan di tempatkan pada
papan peralatan yang ada gambarnya adalah suatu ide yang bagus.
Anda juga akan menghemat ruangan untuk menyimpan alat dan
peralatan yang tidak digunakan pada rak yang benar atau kotak
alat.

11
Gambar 1.10. Tempat untuk bekerja.

(c) Perilaku Personal (Personal Behavior).


Anda dilarang makan atau minum pada meja kerja, ataupun di
tempat kerja. Sesuatu yang membahayakan adalah residu atau
kontaminasi bahan kimia dapat terkonsumsi melalui makanan dan
akhirnya anda akan sakit. Bahan untuk menyolder akan
terakumulasi ke dalam tubuh anda secara pelahan-lahan. Cucilah
tangan anda setelah menyolder dan jangan memegang bahan
solder dengan mulut anda.
c. Lingkungan yang aman (Environmental Safety). Lingkungan disekitar
tempat kerja anda dapat mempengaruhi kesehatan dan keamanan kerja
(safety). Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi lingkungan :
Temperatur, Pencahayaan (Lighting), Kebisingan (Noise).
(a) Temperatur.
Temperatur yang cocok di tempat kerja adalah antara 20 derajat
celsius sampai dengan 25 derajat celsius untuk orang yang sedang
melakukan pekerjaan ringan. Untuk yang sedang melakukan
pekerjaan berat harus dibawah 20 derajat celsius, hindari kelebihan
panas pada tubuh anda.
Kelebihan panas atau dingin akan menyebabkan kehilangan
konsentrasi kerja dan akan menyebabkan kecelakaan.
(b) Pencahayaan (Lighting).

12
Untuk melakukan pekerjaan yang efektif, akurat dan aman anda
membutuhkan kondisi penglihatan yang baik. Pencahayaan yang
tidak baik dapat menyebabkan kelelahan, masalah penglihatan
yang berkepanjangan, ketegangan mata, sakit kepala dan
kecelakaan. Anda bisa tertolong dengan merealisasikan kondisi
penerangan yang baik.

Gambar 1.12. Penggunaan lampu untuk pekerjaan di tempat tertutup.


(c) Kebisingan (Noise).
Suara yang tidak kita sukai disebut kebisingan (noise), tetapi ini
sering sekali menjadi kecenderungan personal. Sebagai contoh
seseorang barangkali menganggap bahwa musik rock heavy-metal
merupakan kebisingan (noise). Bagaimanapun juga ketinggian
kekuatan (level) suara atau kebisingan membahayakan.
d. Perlindungan Personal (Personal Protection).
Anda dapat mencegah kecelakaan terhadap diri anda sendiri dengan
menggunakan pakaian yang benar dan peralatan yang sesuai dengan
kondisi pekerjaan. Melindungi diri sendiri merupakan salah satu dari
pertimbangan pertama anda sebelum memulai suatu pekerjaan. Anda
tidak akan selalu dapat bekerja dengan aman, tetapi anda akan bekerja
dengan percaya diri. Terdapat tiga area perlindungan personal sebagai
pertimbangan : Faktor resiko personal, pakaian pelindung dan peralatan
pelindung.

13
e. Penggunaan Perkakas Tangan dan Listrik yang Aman (Safe use of hand
and power tools).
Untuk setiap pekerjaan yang anda kerjakan akan menggunakan alat atau
peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan jenisnya. Kebanyakan
peralatan tersebut sangat berbahaya, dan akan menyebabkan cedera jika
tidak digunakan dengan benar. Anda tidak semestinya membawa
peralatan tersebut untuk suatu jaminan. Alat dapat digeneralisasikan
menjadi dua kelompok :
(a) Perkakas Tangan (Hand Tools).
Perkakas tangan adalah alat yang bentuk fisiknya kecil
dioperasikan dengan tangan (tanpa menggunakan daya listrik),
seperti gergaji tangan, kikir atau pisau. Yang sangat kita kenal
dengan perkakas tangan, dan karena dengan keakrabannya dapat
mengantarkan kita pada kelalaian/kecerobohan. Anda harus
memikirkan keamanannya sebelum menggunakannya :
 Jagalah kebersihan tangan
 Pilih Jenis dan Ukuran Perkakas dengan benar
 Periksa Kondisi Perkakas
 Gunakan Perkakas dengan Benar:
 Membawa Perkakas dengan Aman :
(b) Perkakas Listrik (Power Tools).
Peralatan listrik dapat menyebabkan cedera yang serius jika
menggunakannya tidak benar. Yang diperlukan disini anda tidak
hanya menggunakan perkakas listrik tetapi anda telah dilatih dan
memiliki otoritas penggunaan.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan terhadap perkakas
listrik bahwa anda harus familier dengan :
 Pembumian (Earthing) Perkakas
 Periksa Kondisinya.

14
Gambar 1.13. Periksa perkakas listrik dari bahaya.

 Gunakan Perkakas dengan Benar


 Hindari Air

Gambar 1.14. Air dapat membahayakan.


f. Pemadam Kebakaran (Fire Extinguishers).
Kebakaran dapat membinasakan. Ini tidak hanya merusak peralatan
dan bagunan, tetapi dapat juga membunuh atau menyebabkan
kesakitan dan luka bakar.

a. Bagaimana Mencegah Kebakaran.

15
Gambar 1.15. Bahan kebakaran.
Kebakaran bisa terjadi karena ada tiga hal, bahan bakar, panas
dan oksigen. Jika anda memisahkan salah satu hal tersebut diatas
maka tidak akan terjadi kebakaran.
b. Jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
 Alat Pemadam dengan Tepung

Gambar 1.14. Alat Pemadam dengan Tepung.


 Alat Pemadam dengan Carbon Dioxide (CO2) :

Gambar 1.15. Alat Pemadam dengan Carbon Dioxide (CO2).


 Alat Pemadam dengan Busa (Foam):

Gambar 1.16. Alat Pemadam dengan Busa (Foam)

RANGKUMAN

1. Pengertian K3 adalah pemikiran dan upaya yang dilakukan untuk mencegah


kecelakaan dan penyakit para pekerja

16
2. Tujuan dalam pelaksanaannya berdasarkan UU No. 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja antara lain:
 Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang
lain di tempat kerja
 Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan
efisien
 Meningkatkan kesejahteraan dan produktivita Nasional
3. Pengertian bahaya adalah proses kerja yang dapat menyebabkan cedera
4. Pengertian kecelakaan yakni suatu peristiwa yang tidak direncanakan atau
yang tidak diharapkan dapat menyebabkan cedera atau kerusakan
5. Pencegahan dan pengendalian cedera antara lain meningkatkan situasi kerja,
meniadakan kesalahan manusia, meniadakan tindakan ceroboh, meniadakan
kecelakaan, mengurangi penyebab bahaya, mengganti bahan berbahaya dan
mengendalikan bahaya
6. Alat Pelindung Diri (APD) merupakan kelengkapan yang wajib digunakan
saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan
pekerja/praktikan itu sendiri dan orang disekelilingnya
7. Tanda peringatan bahaya termasuk tanda yang menunjukan kemungkinan
terjadinya suatu bahaya kerja
8. APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya di tempat kerja. APD ini terdiri dari kelengkapan wajib yang
digunakan oleh pekerja sesuai dengan bahaya dan risiko kerja yang
digunakan untuk menjaga keselamatan pekerja sekaligus orang di
sekelilingnya. Kewajiban ini tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. Dan
pengusaha wajib untuk menyediakan APD sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI) bagi pekerjanya.

17
Formatif

1. Bekerja dekat dengan bagian-bagian benda yang berputar atau mesin yang
berputar, dan tanpa perlindungan termasuk salah satu penyebab kecelakaan
karena unsur….
A. Lingkungan
B. Lingkungan kerja
C. Teman kerja
D. Peralatan kerja
E. ketidaksengajaan
2. Syarat-syarat helm untuk alat pelindung diri, yaitu….
A. Tahan benturan meredam kejutan, tidak mudah terbakar, sulit disesuaikan
B. Tahan benturan, meredam kejutan, tidak mudah terbakar, mudah
disesuaikan
C. Tahan benturan, meredam kejutan, tidak mudah terbakar, mudah pecah
D. Tahan benturan, meredam kejutan, anti air, mudah terbakar
E. Mudah terbakar, anti air, mudah pecah
3. Salah satu peralatan keselamatan kerja listrik untuk jenis pekerjaan dengan
potensi bahaya sengatan listrik adalah....
A. Masker
B. Helm
C. Sabuk Pengaman
D. Penutup Telinga
E. Sepatu Karet & Kaus tangan Karet
4. Dasar hukum dari K3 adalah….
A. UU No. 4 Tahun 1971 tentang kesehatan dan keselamatan kerja
B. UU No. 3 Tahun 1970 tentang kesehatan dan keselamatan kerja
C. UU No. 2 Tahun 1987 tentang kesehatan dan keselamatan kerja
D. UU No. 1 Tahun 1970 tentang kesehatan dan keselamatan kerja
E. UU Tahun 1979 tentang kesehatan dan keselamatan kerja
5. Pada saat menggerinda suatu benda kerja, peralatan keselamatan kerja yang
harus dipakai antara lain….

18
A. Pakaian kerja, kacamata pelindung, sepatu kerja, sabuk pengaman dan
penutup telinga
B. Pakaian kerja, kacamata pelindung, sepatu kerja, masker dan penutup
telinga
C. Pakaian kerja, kacamata pelindung, sepatu kerja, sabuk pengaman dan
sarung tangan
D. Pakaian kerja, kacamata pelindung, sepatu kerja, masker dan sarung
tangan
E. Pakaian kerja, kacamata pelindung, sepatu kerja, dan helm

Kunci Jawaban
1. B
2. B
3. E
4. D
5. D

19
GLOSARIUM

Keselamatan kerja : Upaya yang dilakukan untuk mengurangiterjadinya


kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik
terhadap manusia, maupun yang berhubungan dengan
peralatan, obyek kerja, bengkel tempat kerja dan lingkungan
kerja secara langsung dan tidak langsung.
Kesehatan kerja : Jaminan kesehatan pada saat melakukan pekerjaan
Keamanan kerja : Unsur – unsur penunjang yang mendukung tercipta suasana
aman baik berupa materil dan non materil
Alat Pelindung diri : Kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan diri
sendiri dan orang lain di sekelilingnya
Perkakas tangan : Alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan tangan
manual (tenaga manusia) dan bukan dengan mesin
Perkakas listrik : Alat perbengkelan yang memiliki fungsi untuk
melaksanakan suatu pekerjaan dengan menggunakan listrik
APAR : Alat Pemadam Api Ringan (Tabung yang berfungsi untuk
mencegah atau membantu memadamkan api)
Safety Helm : Pelindung kepala saat bekerja

20
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuningsih Dewi. 2016. Pekerjaan Dasar Elektromekanik X A, Mediatama,


Surakarta
Sumardjati Prih, dkk. 2008. Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 1.
Direktorat Pembinaan SMK, Bandung.
Wahyuningsih Dewi, dkk. 2018. Pekerjaan Dasar Elektromekanik X-1,
Mediatama, Surakarta

21

Anda mungkin juga menyukai